Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL

Pendahuluan/Pengertian

Pada pembahasan Rancob 1 kita sudah mendiskusikan mengenai pengaruh perlakuan


tunggal (satu faktor) terhadap respons tertentu (Percobaan non faktorial). Perlakuan
tunggal tersebut dinamakan faktor, dan taraf atau level dari faktor tersebut dinamakan
taraf. Faktor disimbolkan dengan huruf kapital sedangkan taraf dari faktor tersebut
disimbolkan dengan huruf kecil. Apabila secara serempak kita mengamati pengaruh
beberapa faktor (lebih dari satu faktor) dalam suatu penelitian yang sama, maka
percobaan tersebut dinamakan dengan percobaan faktorial.

Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua
kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor. Percobaan dengan menggunakan f
faktor dengan t taraf untuk setiap faktornya disimbolkan dengan percobaan faktorial ft.
Misalnya, percobaan faktorial 22 artinya kita menggunakan 2 faktor dan taraf masing-
masing faktornya terdiri dari 2 taraf. Percobaan faktorial 2 2 juga sering ditulis dalam
bentuk percobaan faktorial (2×2). Penyimbolan yang terakhir sering digunakan untuk
percobaan faktorial dimana taraf dari masing-masing faktornya berbeda, misalnya 2 taraf
untuk faktor A dan 3 taraf untuk faktor B, maka percobaannya disebut percobaan faktorial
2×3. Percobaan faktorial 2x2x3 maksudnya percobaan faktorial yang terdiri dari 3 faktor
dengan taraf untuk masing-masing faktornya berturut-turut 2, 2, dan 3. Dengan demikian,
dalam percobaan faktorial, ada dua tahap yang perlu dilakukan, pertama yaitu
rancangan perlakuannya, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, dan selanjutnya
tahap pemilihan rancangan lingkungannya yaitu yang menyangkut bentuk desain
percobaan seperti RAL, RAKL, RBSL, Split-plot, Split-Blok.

Percobaan dua faktorial (AxB) = (2x3), dua faktor dengan A dua taraf B tiga taraf

(AxBxC) = (2x3x3), tiga taraf dengan A dua taraf, B dan C tiga taraf

Tujuan dari percobaan faktorial adalah untuk melihat interaksi antara faktor yang
kita cobakan. Adakalanya kedua faktor saling sinergi terhadap respons (positif), namun
adakalanya juga keberadaan salah satu faktor justru menghambat kinerja dari faktor lain
(negatif). Adanya kedua mekanisme tersebut cenderung meningkatkan pengaruh interaksi
antar ke dua faktor. Interaksi mengukur kegagalan dari pengaruh salah satu faktor untuk
tetap sama pada setiap taraf faktor lainnya atau secara sederhana, Interaksi antara faktor
adalah apakah pengaruh dari faktor tertentu tergantung pada taraf faktor lainnya? Misalnya
apabila pengaruh sederhana N sama pada setiap taraf pemberian pupuk P maka kedua
faktor tersebut saling bebas (independent) dan dikatakan tidak ada interaksi, sedangkan
apabila pemberian N memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap taraf dari P, maka
dikatakan terjadi interaksi antara Faktor N dan Faktor P.

Keuntungan:
1. Lebih efisien dalam menggunakan sumber-sumber yang ada
2. Informasi yang diperoleh lebih komprehensif karena kita bisa mempelajari pengaruh
utama dan interaksi
3. Hasil percobaan dapat diterapkan dalam suatu kondisi yang lebih luas karena kita
mempelajari kombinasi dari berbagai faktor
Kerugian:
1. Analisis Statistika menjadi lebih kompleks
2. Terdapat kesulitan dalam menyediakan satuan percobaan yang relatif homogen
3. Pengaruh dari kombinasi perlakuan tertentu mungkin tidak berarti apa-apa
sehingga terjadi pemborosan sumberdaya yang ada
Contoh perlakuan percobaan faktorial yang menguji pengaruh dosis pupuk urea (A) pada
varietas tanaman padi (B). Pupuk ureanya terdiri dari 4 taraf dan varietas padinya 3
macam. Percobaan faktorial (AxB) – (4x3)

Percobaan ini daapat dilakukan pada tempat atau lingkungan yang seragam (RAL)
maupun pada lingkungan yang seragam satu arah (RAKL)

RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL


PADA LINGKUNGAN YANG SERAGAM (RAL)

Model Teorinya : pada sebuah percobaan FAKTORIAL diasumsikan bahwa lebih dari satu
faktor yang berpengaruh, faktor-faktor itu ditata sedemikian rupa sehingga dapat
dirumuskan bahwa secarateoritis sebagai berikut:

Model percobaan non factorial F = P + Ls

Faktorial F = P1 + P2 + P1P2 + Ls

F(x) = A + B + AB + Ls
Keterangan :

F = fenotip, parameter pengamatan (misalnya: jumlah anakan, berat buah, dll.) yang
dianggap merupakan fenomena dari percobaan
P = Perlakuan percobaan  P1 = faktor pertama, perlakuan satu
P2 = faktor kedua, perlakuan dua
P1P2 = interaksi (kombinasi) perlakuan
A = perlakuan, suatu faktor A yang dipentingkan untuk diketahui pengaruh spesifiknya
terhadap fenotip, keadaannya beragam, misalnya untuk menjawab pertanyaan berapa
dosis pupuk yang dibutuhkan, pestisida apa yang manjur, varitas mana yang hasilnya
paling banyak
B = perlakuan, suatu faktor B yang dipentingkan untuk diketahui pengaruh spesifiknya
terhadap fenotip, keadaannya beragam, misalnya untuk menjawab pertanyaan berapa
dosis pupuk yang dibutuhkan, pestisida apa yang manjur, varitas mana yang hasilnya
paling banyak
AB Interaksi faktor A dan faktor B
Faktor perlakuan ini ada yang disebut faktor kualitatif yang dilihat pengaruhnya
secara kualitas (mutu), misalnya : perbedaan varitas, perbedaan jenis pestisida,
perbedaan jenis pupuk

Faktor perlakuan ada yang disebut faktor kuantitatif yang dilihat pengaruhnya
secara kuantitas (banyaknya), misalnya : dosis pupuk, konsentrasi zat tumbuh,
dosis pestisida, dll.
Ls = faktor2 lain yang mempengaruhi percobaan, keadaannya seragam atau diseragamkan
FAKTORIAL dalam lingkungan seragam (RAL)
Model percobaan non factorial F = P + Ls

Faktorial F = P1 + P2 + P1P2 + Ls

F(x) = A + B + AB + Ls

RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL


PADA LINGKUNGAN YANG SERAGAM SEARAH (RAKL)

FAKTORIAL dalam lingkungan seragam searah (RAKL)

Model percobaan factorial F = P + Ls (RAL)

Faktorial F = P1 + P2 + P1P2 + L1 + Ls (RAKL)

F(x) = A + B + AB + K + Ls
Keterangan :
L1 = Kelompok = Lingkungan seragam searah (kelompok)

Model Matematik RAL-Faktorial pada lingkungan yang seragam

Yijk = u + Ai + Bj + AiBj + Eijk

Yijk = data yang diamati pada factor A taraf ke i, factor B taraf ke j dan ulangan ke j dan
pengaruh lain ijk

u = rata populasi data

Ai = pengaruh factor A pada taraf i

Bj = pengaruh factor B pada taraf j

AiBj= pengaruh interaksi factor A ke I dan factor B ke j

Eijk = pengaruh lingkungan pada perlakuan i dan j pada ulangan ke k

Model Statistiknya

( ∑(Yijk – Y…)2 = ∑(Yi.. – Y…)2 + ∑(Y.j. – Y…)2 + ∑(Yij. – Y…)2 +


Ragam Ragam Ragam Ragam
Total Perl A Perl B Perl AB
JK Total JK Perl A JK Perl B JK Perl AB

∑(Yijk – Yi.. – Y.j. + 2Y…)2


Ragam Galat JKG
Tata Letak Percobaan Faktorial RAL

AiBj

A..B..

Daftar Sidik Ragam Faktorial RAL

Sumber Variasi db Jumlah Kuadrat Fhit Ftabel


Kuadrat Tengah 0.05 0.01

Total (ixjxk-1) JKT


Perlakuan (ixj-1) JKP JKP/(ixj-1) KTP/KTG …… …..
A (i – 1) JKA JKA/(i-1) KTA/KTG …… …..
B (j – 1) JKB JKB/(j-1) KTB/KTG …… …..
AB (i-1)(j-1) JKAB JKAB/(i-1)(j-1) KTAB/KTG …… …..
Lain2/Galat db galat JKG JKG/db sisa

Model Matematik RAKL – Faktorial pada lingkungan yang seragam searah

Yijk = u + Ai + Bj + AiBj + Kk + Eijk

Yijk = data yang diamati pada factor A taraf ke i, factor B taraf ke j dan ulangan ke j dan
pengaruh lain ijk

u = rata populasi data


Ai = pengaruh factor A pada taraf i
Bj = pengaruh factor B pada taraf j
AiBj= pengaruh interaksi factor A ke I dan factor B ke j
Kk = pengaruh ulangan/kelompok ke k
Eijk = pengaruh lingkungan pada perlakuan i dan j pada ulangan ke k

Model Statistiknya

( ∑(Yijk – Y…)2 = ∑(Yi.. – Y…)2 + ∑(Y.j. – Y…)2 + ∑(Yij. – Y…)2 +


Ragam Ragam Ragam Ragam
Total Perl A Perl B Perl AB
JK Total JK Perl A JK Perl B JK Perl AB

∑(Y..k – Y...)2 + ∑(Yijk – Yi.. – Y.j. – Y..k + 3Y…)2


Ragam Kel. Ragam Galat
JK Kel JK G
Tata Letak Percobaan Faktorial RAKL

Blok 1 A..B..
AiBj
Blok 2

AiBj Blok k A..B..

Hitungan Daftar Sidik Ragam Faktorial RAKL

Sumber Variasi db Jumlah Kuadrat Fhit Ftabel


Kuadrat Tengah 0.05 0.01

Total (ixjxk-1) JKT


Kelompok (k – 1) JKK JKK/(k-1) KTK/KTG …… …..
Perlakuan (ixj-1) JKP JKP/(ixj-1) KTP/KTG …… …..
A (i – 1) JKA JKA/(i-1) KTA/KTG …… …..
B (j – 1) JKB JKB/(j-1) KTB/KTG …… …..
AB (i-1)(j-1) JKAB JKAB/(i-1)(j-1) KTAB/KTG …… …..
Lain2/Galat db galat JKG JKG/db galat

Contoh :
Sebuah contoh percobaan untuk menguji empat varitas tanaman padi IR 8, IR 5, C4-63
dan Peta. Juga ingin diketahui respon ke empat varitas terhadap kebutuhan nitrogen,
Enam dosis N dicoba. Karena banyaknya perlakuan, sulit untuk mendapatkan luasan
petak yang seragam, sehingga dilaksanakan dengan RAKL. Tabel Hasil Gabah dari
Empat Varitas Padi yang ditanam Enam Level Dosis Nitrogen pada Penelitian dengan
Rancangan Faktorial Tiga Ulangan

Perlakuan Varietas  V1, V2, V3, dan V4


RAKL 3 ulangan
Nitrogen  N0, N1, N2, N3, N4, dan N5

Kombinasi Perlakuan (Interaksi)  (i x j x k) = (4 x 6 x 3) = 72 kombinasi diacak


dalam petak percobaan secar berkelompok per 24 kombinasi VxN

V1 : N0, N1, N2, N3, N4, N5 V2 : N0, N1, N2, N3, N4, N5

V3 : N0, N1, N2, N3, N4, N5 V4 : N0, N1, N2, N3, N4, N5

Tata Letak Percobaan Faktorial (VxN) = (4x6) RAKL 3 ulangan


Ulangan 1 = VxN = 4x6 =24
V4N3 V1N3 V4N1
V1N0 V2N2 V2N4
V3N1 V4N0 V3N2
V3N3 V1N4 V3N5
V1N2 V3N4 V2N3
V4N4 V2N1 V4N5
V3N0 V2N0 V1N5
V1N1 V2N5 V3N2

Ulangan 2 = VxN = 4x6 =24


V4N1 V1N3 V4N3
V1N1 V2N2 V2N4
V3N1 V4N0 V3N2
V3N3 V1N4 V3N5
V1N2 V3N4 V2N3
V4N4 V2N1 V4N5
V3N5 V2N0 V1N0
V1N0 V2N5 V3N2

Ulangan 3 = VxN = 4x6 =24


V4N1 V1N3 V4N3
V1N0 V2N2 V2N4
V3N1 V4N0 V3N2
V3N3 V1N4 V3N5
V1N2 V3N4 V2N3
V4N4 V2N1 V4N5
V3N0 V2N0 V1N1
V1N5 V2N5 V3N2

Daftar Sidik Ragam Faktorial (VxN) = (4x6), RAKL = 3 ulangan

Faktor pertama Varietas = 4 taraf


Faktor kedua dosis N = 6 taraf dan ulangan (kelompok) = 3

Sumber db Jumlah Kuadrat Fhit Ftabel


Variasi Kuadrat Tengah 0.05 0.01

Total (4x6x3-1)=71 JKT


Kelompok (3 – 1) = 2 JKK JKK/2 ` KTK/KTG …… …..
Perlakuan (4x6-1) = 23 JKP JKP/23 ` KTP/KTG …… …..
V (4 – 1) = 3 JKV JKV/3 ` KTV/KTG …… …..
N (6 – 1) = 5 JKN JKN/5 `KTN/KTG …… …..
VN (4-1)(6-1) = 15 JKVN JKVN/15 KTVN/KTG …… …..
Lain2/Galat db galat = 46 JKG JKG/db galat

Lihat contoh percobaan pada Materi#2

Anda mungkin juga menyukai