Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM KE-3

RANCANGAN PERCOBAAN
“PERCOBAAN DUA FAKTOR RAK
MENGGUNAKAN MINITAB”

Oleh :

Nama : Imro’atun Sholihah


NPM : 210304013
Tgl.praktikum : 31 Mei 2023
Dosen : Siti Hariati Hastuti, S.Stat, M.Si

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Statistika merupakan ilmu yang mempelajari cara


merencanakan, mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis, dan menyebarkan data. Di statistika, dalam suatu
permasalahan akan dilakukan pendugaan yang di gunakan untuk
menggambil suatu keputusan. Untuk memperoleh suatu keputusan
tersebut, tentunya diperlukan perencanaan berupa percobaan-
percobaan terkait dengan permasalahan yang di teliti. Tentunya,
dalam suatu percobaan tidak hanya satu faktor saja yang ingin
dipelajari, tetapi seringkali lebih dari satu faktor yang dihadapkan
kepada si peneliti.
Adanya faktor-faktor tersebut tentunya harus di uji terlebih
dahulu. Apakah masing-masing faktor berpengaruh terhadap apa
yang diteliti, serta apakah interaksi antar faktor tersebut juga
berpengaruh terhadap yang diteliti. Untuk pengujian tersebut
digunakan percobaan faktorial.
Percobaan faktorial adalah suatu percobaan mengenai
sekumpulan perlakuan yang terdiri atas semua kombinasi yang
mungkin dari taraf beberapa faktor. Untuk percobaan yang
memiliki lebih dari satu faktor dengan kondisi lingkungan yang
heterogen, sehingga memerlukan pengelompokan maka digunakan
faktorial RAK.
Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari mengenai
faktorial RAK. Untuk lebih jauh memahami tentang materi
tersebut, maka akan dibahas bagaimana penerapan materi faktorial
RAK menggunakan aplikasi Minitab.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk lebih
memahami mengenai materi rancangan faktorial khususnya
dengan 2 faktorial dengan rancangan percobaan RAK, serta
memahami penggunaan aplikasi minitab ataupun
perhitungan manual dalam menyelesaikan contoh kasus
yang tersedia.

1.2.2. Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari praktikum ini adalah:
1. Dapat menyusun hipotesis menggunakan analisis
rancangan faktorial dalam RAK berdasarkan data.

2. Dapat menghitung nilai derajat bebas, faktor koreksi,


jumlah kuadrat, kuadrat tengah, f hitung, serta f tabel
dalam menyusun tabel analisi ragam.

3. Dapat menentukan keputusan uji terkait hipotesis yang


sudah di susun.

4. Dapat mengambil kesimpulan yang tepat sesuai dengan


keputusan yang diambil.

5. Dapat memahami output minitab dari proses


pengaplikasian contoh kasus yang dikerjakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Percobaan Faktorial


Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang
perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan kombinasi taraf dari
beberapa faktor. Istilah faktorial lebih menjelaskan bagaimana cara
menyusun perlakuan-perlakuan yang akan diteliti, tetapi tidak
menyatakan bagaimana perlakuan-perlakuan itu ditempatkan pada
unit-unit percobaan. Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk melihat
interaksi antar faktor yang dicobakan. Adakalanya kedua faktor
saling sinergi terhadap respon (positif), namun adakalanya juga
keberadaan salah satu faktor justru menghambat kinerja dari faktor
lain (negatif). Adanya kedua mekanisme tersebut cenderung
meningkatkan pengaruh interaksi antar kedua faktor. Keuntungan
dari percobaan faktorial ialah mampu mendeteksi respon dari taraf
masing-masing faktor serta interaksi antara dua faktor. (Susilawati,
2015:74)

2.2. Percobaan Dua Faktor Rancangan Acak Kelompok (RAK)


Percobaan yang memiliki lebih dari satu faktor dengan
kondisi lingkungan yang tidak seragam, sehingga memerlukan
pengelompokan disebut rancangan dua faktor dalam RAK atau
Faktorial RAK .
Dalam rancangan acak kelompok, tahap-tahap yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
 Tahap 1: percobaan dibagi menjadi sebanyak k kelompok,
kemudian masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi
sebanyak ab kombinasi perlakuan.
 Tahap 2: menyususn kombinasi-kombinasi perlakuan yang akan
dicobakan
Kombinasi perlakuan = a faktor A x b faktor B
= a.b kombinasi perlakuan.
Unit percobaan = kombinasi perlakuan x r kelompok.

 Tahap 3: semua kombinasi perlakuan diberi nomor 1 sampai ab


Tabel Percobaan 2 faktor dengan n Replikasi
A B Jum Rataa
lah n
1 2 b
1

Ju
ml
ah
Ra
taa
n

 Tahap 4: lakukan pengacakan perlakuan sebanyak ab kali di


setiap kelompok.

2.3. Model Linier Rancangan Dua Faktor RAL


Model liniear aditif dari rancangan ini sebagai berikut:

dengan:
= Nilai pengamatan
pada faktor A taraf ke-
i faktor B tarag ke-j
dan kelompok ke k
( merupakan
komponen aditif dari
rataan, pengaruh
utama faktor A dan
pengaruh utama faktor
B
= Rataan umum
= Pengaruh faktor A
taraf ke-i
= Pengaruh faktor B
taraf ke-j
= Komponen interaksi
dari faktor A dan
faktor B taraf ke-j
= Pengaruh aditif dari
kelompok dan
diasumsikan tidak
berinteraksi dengan
perlakuan (bersifat
aditif)
= Pengaruh acak yang
menyebar normal
(0, ).

2.4. Hipotesis
Model hipotesis yang diuji dalam rancangan dua faktor dalam
rancangan acak kelompok pada dasarnya sama seperti rancangan
dua faktor dalam rancangan acak lengkap ditambah hipotesis
tentang pengaruh lingkungan.

1) Pengaruh Utama Faktor A


(tidak ada perbedaan
pengaruh faktor A terhadap respon yang diamati)

paling sedikit ada satu i dimana


2) Pengaruh Utama Faktor B

(tidak ada perbedaan


pengaruh faktor B terhadap respon yang diamati)

paling sedikit ada satu i dimana


3) Pengaruh sederhana (interaksi) Faktor A dengan Faktor B

(tidak ada
pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B terhadap respon
yang diamati)

paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana

4) Pengaruh pengelompokan
(tidak ada pengaruh pengelompokan
faktor terhadap respon yang diamati)

paling sedikit ada satu k dimana

2.5. Rumus Perhitungan

1) Faktor Koreksi (FK)


=

2) Jumlah Kuadrat Total (JKT)


= FK

3) Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)


= – FK

4) Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)


= FK
5) Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)

= FK

6) Jumlah Kuadrat Faktor A dan B (JKAB)


= JKP – JKA – JKB

7) Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)


= FK

8) Jumlah Kuadrat Galat (JKG)


= JKT – JKP – JKK

2.6. Tabel Anova


Berikut tabel anova untuk rancanga faktorial RAK:

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung


keragaman bebas kuadrat tengah
A a-1 JKA KTA KTA/KTG
B b-1 JKB KTB KTAB/KTG
AB (a- JKAB KTAB KTAB/KTG
1)(b-1)
Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG
Galat (ab- JKG KTG
1)(r-1)
Total abr-1 JKT
tabel 2.3.
Uji F:

1. (A) =

2. (B) =
3. (AB) =

4. (Kelompok) =

2.7. Kaidah Keputusan


Adapun kaidah keputusan pengujiannya adalah:
a. Jika H0 ditolak pada taraf uji 5% (F hit > F tabel), faktor
peragam X berpengaruh nyata terhadap Y
b. Jika H0 ditolak pada taraf uji 1% (F hit > F tabel), faktor
peragam X berpengaruh sangat nyata terhadap Y
c. Jika H0 diterima pada taraf uji 5% (F hit > F tabel), faktor
peragam X berpengaruh tidak nyata terhadap Y
BAB III
METODOLOGI
Metodologi merupakan pembahasan tentang metode yang
digunakan atau penjelasan mengenai pengoperasian software
umeric (dalam praktikum ini: Minitab) untuk menyelesaikan
sebuah soal yang telah diberikan sebelumnya.

3.1. Soal
Seorang mahasiswi Agroteknologi meneliti aplikasi kapur
dan bahan organik terhadap kejenuhan Al yang dilakukan dalam
unit percobaan polybag yang berisi tanah masam Ultisols Kentrong
yang diinkubasi di rumah kaca dengan kondisi lingkungan yang
tidak seragam dalam hal pergerakan sinar matahari. Faktor pertama
yaitu kapur (A) terdiri dari 3 taraf: = tanpa kapur, = 5 ton/ha
kapur, dan = 10 ton/ha kapur. Faktor kedua yaitu bahan organik
(B) terdiri dari 3 taraf: =tanpa bahan organik, = 10 ton/ha
bahan organik, dan = 20 ton/ha bahan organik. Percobaan
tersebut terdiri dari 9 kombinasi perlakuan kapur dan bahan
organik dan diulang sebanyak 4 kali dalam bentuk kelompok. Coba
anda bantu mahasiswi tersebutuntuk menarik kesimpulan pada taraf
faktor perlakuan interaksi mana kapur dan bahan organik tersebut
dapat menurunkan kejenuhan Al pada taraf nyata 5%! Data
kejenuhan Al (%) yang diperoleh sbb:

Kapur Bahan Kelompok


(A) Organik 1 2 3 4
(B)
130 74 155 180
34 80 40 75
20 82 70 58
150 159 188 126
136 106 122 115
25 70 58 45
138 168 110 160
174 150 120 139
96 82 104 60
tabel 3.1.
Langkah langkah:
1) Double klik ikon Minitab pada desktop.

gambar 3.1.

2) Setelah itu akan muncul lembar kerja minitab, lalu masukkan data
pada lembar kerja tersebut.

gambar 3.2.
3) Pada menu Stat, klik Anova General Linear Model Fit
General Liniear Model

gambar 3.3.

4) Pada lembar General Linear Model, isi bagian kejenuhan Al


dan untuk kapur, bahan organik, dan kelompok.

gambar 3.4.

5) Setelah mengisi bagian sebelumnya, klik model. Maka akan


muncul tampilan seperti di bawah. Lalu klik OK.
gambar 3.5.

6) Setelah itu akan muncul hasil output seperti berikut.

gambar 3.6.
gambar 3.7.

7) Untuk menampilkan grafik terkait dengan pengaruh interaksi


kapur dan bahan organik terhadap kejenuhan Al, maka klik
Stat>General Linear Model>Factorial Plots

gambar 3.8.
8) Isilah bagian response dengan kejenuhan Al. Klik kapur, bahan
organik, dan kelompok. Dan terms to display dengan only model
terms. Lalu klik OK.
gambar 3.9.

9) Setelah itu akan muncul hasil berupa grafik seperti berikut

gambar 3.10.
gambar 3.11.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, materi yang dibahas adalah percobaan


dua faktorial dalam rancangan acak kelompok (RAK). Untuk
memahami lebih dalam tentang materi tersebut, maka diberikan
sebuah soal:
1.1. Soal
Seorang mahasiswi Agroteknologi meneliti aplikasi kapur
dan bahan organik terhadap kejenuhan Al yang dilakukan dalam
unit percobaan polybag yang berisi tanah masam Ultisols Kentrong
yang diinkubasi di rumah kaca dengan kondisi lingkungan yang
tidak seragam dalam hal pergerakan sinar matahari. Faktor pertama
yaitu kapur (A) terdiri dari 3 taraf: = tanpa kapur, = 5 ton/ha
kapur, dan = 10 ton/ha kapur. Faktor kedua yaitu bahan organik
(B) terdiri dari 3 taraf: =tanpa bahan organik, = 10 ton/ha
bahan organik, dan = 20 ton/ha bahan organik. Percobaan
tersebut terdiri dari 9 kombinasi perlakuan kapur dan bahan
organik dan diulang sebanyak 4 kali dalam bentuk kelompok. Coba
anda bantu mahasiswi tersebut untuk menarik kesimpulan pada
taraf faktor perlakuan interaksi mana kapur dan bahan organik
tersebut dapat menurunkan kejenuhan Al pada taraf nyata 5%! Data
kejenuhan Al (%) yang diperoleh sbb:

Kapur Bahan Kelompok


(A) Organik 1 2 3 4
(B)
130 74 155 180
34 80 40 75
20 82 70 58
150 159 188 126
136 106 122 115
25 70 58 45
138 168 110 160
174 150 120 139
96 82 104 60
tabel 3.1.
1.2. Pembahasan:

Kapur Bahan
(A) Organi Kelompok
k (B) 1 2 3 4 Total
130 74 155 180 539
34 80 40 75 229
20 82 70 58 230
150 159 188 126 623
136 106 122 115 479
25 70 58 45 198
138 168 110 160 576
174 150 120 139 583
96 82 104 60 342
Total 903 971 967 958 3.799
tabel 3.2.
Perhitungan:
1) Faktor Koreksi (FK)
=
=
=
= 400.900,02

2) Jumlah Kuadrat Total (JKT)


= FK
= FK
= 16.900 1.156 3.600 – 400.900,02
= 478.547 – 34,003
= 77.646,98

3) Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)


= – FK
= – 400.900,02
= 400.900,02
= 400.900,02
= 59.416,23

4) Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)


= FK
= – 400.900,02
= 400.900,02
= 401.233,66 – 400.900,02
= 333,64

5) Jumlah Kuadrat Galat (JKG)


= JKT – JKP – JKK
= 77.646,98 – 59.416,23 – 333,64
= 17.897,11

Susun tabel lagi untuk bisa menghitung nilai JKA dan JKB. Berikut
tabelnya:

Bahan Kapur Total


Organik
539 623 576 1738
229 479 583 1291
230 198 342 770
Total 998 1300 1501 3799
tabel 3.3.

6) Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)


= FK
= 400.900,02
= 400.900,02
= 411.583,75 400.900,02
= 10.683,73

7) Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)


=
= 400.900,02
= 400.900,02
= 440.018,75 400.900,02
= 39.118,73

8) Jumlah Kuadrat Faktor A dan B (JKAB)


= JKP – JKA – JKB
= 59.416,23 – 10.683,73 – 39.118,73
= 9.613,77
Berikut tabel Anovanya untuk hasil perhitungan sebelumnya:

Sumber Derajat Jumla Kuadrat F-hitung F-


Keragam Bebas h Tengah tabe
an (SK) (DB) Kuadr (KT) l
at (JK)
Faktor A 3–1=2 10.683, JKA/DBA KTA/KT (2;2
73 0.683,73/2 G = 7,16 4) =
= 5.341,86 3,40
Faktor B 3–1=2 39.118, JKB/DBB KTB/KT (2;2
73 = G = 26,22 4) =
39.118,73/ 3,40
2=
19.559,36
Faktor DBA*D 9.613,7 JKAB/DB KTAB/K (4;2
AB BB = 7 AB = TG = 4) =
2*2 = 4 9.613,77/4 3,22 2,78
= 2.403,44
Kelompo 4–1=3 333,64 JKK/DBK KTK/KT (3;2
k 333,64/3 = G = 0,149 4) =
111,21 3.01
Galat 35 – 2 – 17.897, JKG/DBG
2–4–3 11 =
= 24 17.897,11/
24 =
745,71
Total 36 – 1 = 77.646,
35 98
tabel 3.4.

 Hasil Minitab

gambar 3.6.

Berdasarkan hasil output di atas, untuk hasil Analysis of


Variance nya sudah sesuai dengan nilai di perhitungan manualnya.

 Hipotesis Pengujian:

a) Pengaruh Kapur terhadap Kejenuhan AI

(tidak ada perbedaan


pengaruh Kapur terhadap Penurunan Kejenuhan AI)
paling sedikit ada satu i dimana (ada perbedaan
pengaruh kapur terhadap Penurunan Kejenuhan AI)
b) Pengaruh Bahan Organik terhadap Kejenuhan AI
(tidak ada perbedaan
pengaruh bahan organik terhadap Penurunan Kejenuhan AI)

paling sedikit ada satu j dimana (ada perbedaan


pengaruh kapur terhadap Penurunan Kejenuhan AI)
c) Pengaruh Sederhana (Interaksi) Kapur dengan Bahan
Organik terhadap Kejenuhan AI

(tidak ada
pengaruh interaksi Kapur dengan Bahan Organik terhadap
Kejenuhan AI)

paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana (ada


pengaruh interaksi Kapur dengan Bahan Organik terhadap
Kejenuhan AI)

d) Pengaruh Pengelompokan terhadap Kejenuhan AI

(tidak ada perbedaan pengaruh


pengelompokan faktor terhadap kejenuhan AI)

paling sedikit ada satu k dimana (ada pengaruh


pengelompokan faktor terhadap kejenuhan AI)

 Keputusan dan Kesimpulan

a) Pengaruh Kapur terhadap Penurunan Kejenuhan AI


F-hitung (7,16) F-tabel (3,40) sehingga tolak H0,
yang berarti bahwa pada taraf kepercayaan 95%, ada satu
atau lebih dari rata-rata perlakuan yang berbeda dengan yang
lainnya, atau dengan kata lain terdapat perbedaan pengaruh
kapur terhadap penurunan kejenuhan AI.
b) Pengaruh Bahan Organik terhadap Penurunan Kejenuhan AI
F-hitung (26,22) F-tabel (3,40) sehingga tolak H0,
yang berarti bahwa pada taraf kepercyaan 95%, ada satu atau
lebih dari rata-rata perlakuan yang berbeda dengan yang
lainnya, atau dengan kata lain terdapat perbedaan pengaruh
bahan organik terhadap penurunan kejenuhan AI.

c) Pengaruh interaksi Kapur dengan Bahan Organik terhadap


Kejenuhan AI
F-hitung (3,22) F-tabel (2,78) sehingga tolak H0,
yang berarti bahwa pada taraf kepercyaan 95%, ada satu atau
lebih dari rata-rata perlakuan yang berbeda dengan yang
lainnya, atau dengan kata lain terdapat pengaruh interaksi
terhadap penurunan kejenuhan AI.

d) Pengaruh Pengelompokan terhadap Penurunan Kejenuhan AI


F-hitung (0,149) F-tabel (3,01) sehingga gagal tolak
H0, yang berarti bahwa pada taraf kepercayaan 95%, tidak
terdapat pengaruh pengelompokan terhadap penurunan
kejenuhan AI.

 Hasil Minitab

gambar 3.10.
gambar 3.11.
Uji Lanjut

Berdasarkan hasil keputusan uji di bab pembahasan di atas,


bahwasanya pada interaksi antara faktor A dengan faktor B
terdapat pengaruh terhadap respon yang diamati yaitu penurunan
kejenuhan AI. Oleh karena itu, diperlukan uji lanjut. Adapun uji
lanjut yang akan digunakan adalah uji lanjut Duncan.
Uji Duncan digunakan untuk menguji perbedaan diantara
semua pasangan perlakuan yang mungkin tanpa memperhatikan
jumlah perlakuan yang ada dari percobaan tersebut serta masih
dapat mempertahankan tingkat nyata yang ditetapkan.
Berikut cara uji lanjut Duncan/DMRT:
1. Menentukan nilai Duncan

2. Menentukan nilai table Duncan/DMRT yang memiliki


nilai khusus untuk DMRT

2 3 4 5 6 7 8 9
Tabel
2,919 3,066 3,16 3,226 3,276 3,32 3,345 3,37
Duncan
tabel 3.5.
3. Menentukan nilai DMRT hitung
DMRT hitung

Berikut hasilnya:

DMRT
39,856 41,86 43,146 44,05 44,73 45,3 45,67 46,01
hitung
tabel 3.6.
4. Susunlah nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Untuk mencari rata-rata DMRT jumlahkan rata – rata
dengan DMRT hitung.

Rata-rata
perlakuan
+ DMRT Rata
Perlakuan hitung DMRT Simbol
49,5 +
a1b2 39,866 89,3556288 A
57,25 +
a0b1 41,86 99,1127468 Ab
57,5 +
a0b2 43,146 100,64621 Ab
85,5 +
a2b2 44,05 129,547365 Bc
119,75 +
a1b1 44,73 164,480058 Cd
134,75 +
a0b0 45,3 180,012559 D
144 +
a2b0 45,67 189,672175 D
145,75 +
a2b1 46,01 191,763521 D
a1b0 155,75 D
tabel 3.7.

Perlakuan yang nilai rata – ratanya yang tertinggi adalah a2b1


diikuti oleh huruf “d” nilai rata-rata perlakuan yang diikuti oleh
huruf “d” adalah dari a1b1, a0b0, a2b2, a2b0, a2b1, a1b0.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilakukan terhadap soal, dapat
disimpulkan bahwa dengan tingkat keperayaan 95% sudah cukup
bukti untuk menyatakan bahwa faktor A (kapur) dan faktor B
(bahan organik) memiliki perbedaan pengaruh terhadap
penurunanan kejenuhan AI. Serta interaksi antar keduanya juga
berpengaruh terhadap penurunan kejenuhan AI. Sedangkan,
pengelompokan faktornya tidak ada pengaruh terhadap penurunan
kejenuhan AI.
Adapun perbandingan hasil antara pengujian dengan minitab
dan uji secara hitung manual dari soal yang telah dikerjakan adalah
sebagai berikut,

Hitung manual Hasil dengan Minitab


Statistik Uji F untuk faktor A

7,16 3,40
Statistik Uji F untuk faktor B

Statistik Uji F untuk


interaksi faktor A dengan
faktor B

Statistik Uji F untuk


pengelompokan faktor A
dengan faktor B
5.2. Saran
Dalam pengerjaan kasus rancangan fakorial RAK
menggunakan aplikasi minitab, diperlukan kecermatan dan
ketelitian dalam menginputkan data, serta perintah-perintah yang
dipilih untuk melakukan pemodelan harus benar-benar
diperhatikan, serta dalam membandingkan nilai F harus hati-hati
supaya tidak mengambil keputusan yang salah.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Ade. 2009. Percobaan Faktorial Perancangan


Percobaan. http://smartstat.wordpress.com (diakses pada
Sabtu, 3 Juni 2023 pukul 21.00)

Susilawati, Made. 2013. Perancangan Percobaan. Denpasar.


OUTPUT MINITAB

Anda mungkin juga menyukai