Oleh :
( Kelompok VI )
Nurlina (60600109021)
Febriani (60600109005)
Rismawati (606001090)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2011
BAB III
TWO_LEVEL FRACTIONAL FACTORIAL DESIGNS
k
Jika banyak faktor pada desain factorial 2 makin besar, maka banyaknya
percobaan (run) yang harus dilakukan makin bertambah besar pula. Sebagai
6
contoh pada desain 2 akan dubutuhkan 64 runs. Padahal dari desain ini dari 63
derajat bebas total akan terbagi hanya 6 derajat bebas untuk efek-efek utama, dan
hanya 15 untuk interaksi 2 faktor, sedangkan sisanya 42 untuk interaksi tiga faktor
dan interaksi yang lebih tinggi.
Tujuan utama dari desain factorial ini adalah untuk Screening experiments,
yakni pada jenis eksperimen ini ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan
dan tujuannya untuk mengidentifikasi faktor-faktor (jika ada) yang mempunyai
efek besar baru kemudian dilanjutkan ke eksperimen berikutnya untuk meneliti
lebih detail terhadap faktor-faktor yang efeknya besar tersebut.
Dengan:
Sebagai contoh, desain 2 − adalah desain / 4 dari dua level dan lima faktor
5 2 1
5-2
Contoh: Percobaan 2 .melakukan 8 dari 32 kombinasi perlakuan lengkap.
Resolusi Keterangan
-
Resolusi III(2III ) Pengaruh faktor utama tidak ber-
alias dengan pengaruh faktor utama
I = ABC tetapi ber-alias dengan pengaruh
interaksi dua faktor yang lebih
tinggi.
-
Resolusi IV(2IV ) Pengaruh interaksi dua faktor tidak
ber-alias dengan pengaruh faktor
I = ABCD utama tetapi ber-alias dengan
pengaruh interaksi dua faktor yang
lebih tinggi.
-
Resolusi V(2V ) Pengaruh interaksi dua faktor tidak
ber-alias dengan pengaruh utama
I = ABCDE dan pengaruh interaksi dua faktor,
tetapi ber-alias dengan pengaruh
interaksi tiga faktor dan yang lebih
tinggi.
A= ½ [a-b-c+abc]
B = ½ [-a+b-c+abc]
C = ½ [-a-b+c+abc]
BC = ½ [a-b-c+abc]
AC = ½ [-a+b-c+abc]
AB = ½ [-a-b+c+abc]
B = AC
C = AB
A A + BC,
B B + AC
C C + AB
Dua atau lebih efek efek yang memiliki sifat seperti ini d isebut aliases,
sehingga pada contoh kasus ini A dan BC beralias (aliases), B dengan AC
beralias, dan C denngan AB beralias.
Struktur alias untuk desain dengan defining relation I = ABC pada contoh
ini dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
2
A . I = A . ABC = A . BC = BC (karena kuadrat dari setiap kolom
selalu = kolom I)
2
B . I = B . ABC = AB C = AC
2
C . I = C . ABC = ABC = AB
Jika pada kasus ini dipilih defining relation I= -ABC yaitu yang dilakukan
percobaan adalah 1, ab, ac, dan bc maka akan diperoleh ketika sedang menduga
A, B, dan C. kenyataannya yang diduga adalah A – BC, B – AC, dan C – AB.
Dalam praktek desain fractional factorial I = ABC dan I = -ABC tidak dibedakan
atau sama famili.
Sehingga dapat dinuliskan bentuk-bentuk tabel plus dan minus untuk tiap
resolusi sbb:
4-1
Tabel untuk 2IV dengan I = ABCD
1 + - - - - (1)
2 + + - - + ad
3 + - + - + bd
4 + + + - - ab
5 + - - + + cd
6 + + - + - ac
7 + - + + - bc
8 + + + + + abcd
5-1
Tabel untuk 2V dengan I = ABCDE
k
Fraksi setengah dari desain 2 dengan resolusi tertinggi dapat dibentuk dengan
menuliskan kembali basic design (tanda faktor A bergantian dengan tanda (-) dan
(+), tanda untuk faktor B bergantian 2 kali (-) dan dua kali (+), faktor C
k-1
bergantian 4 kali (-) dan 4 kali (+), dst). Untuk runs dari full factorial 2 dan
kemudian menambahkan faktor ke-k yang tanda plus minusnya sama dengan
interaksi AB… (k -1)
C. Model Matematis
̂
Keterangan:
Yijk = pengamatan pada satuan percobaan ke-I yang memperoleh
kombinasi perlakuan taraf ke-j dari factor A dan taraf ke-k dari factor B
= mean populasi
= efek dari beberapa faktor
D. Tabel Anova
Efek utama
A 1 JKA KTA KTA/KTE
B 1 JKB KTB KTB/KTE
C 1 JKC KTC KTC/KTE
. . . . .
. . . . .
. . . . .
Interaksi 2 faktor
AB
AC 1 JKAB KTAB KTAB/KTE
BC 1 JKAC KTAC KTAC/KTE
. 1 JKBC KTBC KTBC/KTE
. . . . .
. . . . .
. . . .
Interaksi 3 faktor
ABC 1 JKABC KTABC KTABC/KTE
ACD 1 JKACD KTCD KTCD/KTE
BCD 1 JKBCD KTBCD KTBCD/KTE
. . . . .
. . . . .
. . . . .
Error (kekeliruan)
JKE KTE KTE/KTE
Total JKT KTT KTT/KTE
E. Contoh Kasus
Anggap ada 3 faktor dan 2-level yang akan diteliti , akan tetapi peneliti
hanya dapat melakukan 4 runs(percobaan) saja, sehingga dipilih desain fractional
factorial resolusi III dengan I = ABC. Hasil eksperimennya adalah sebagai
berikut:
Misal kasus yang diteliti ialah mengenai hasil semacam zat kimia karena
kondisi temperatur dan konsentrasi larutan yang berlainan, serta pada tekanan
tertentu dengan replikasi percobaan sebanyak tiga kali, seperti tampak pada tabel
berikut:
Solusi:
H0 :
k 2
Kita dapat memperhatikan kembali basic design untuk 2 dengan k=2 (2 )
yang kemudian menuliskan faktor C sebagai interaksi antara faktor A dengan B (
C= AB). Maka untuk menguji data tersebut dapat dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
A=
[ ( )]
=
Kontras A
=
= [50]
= 8,33
B=
[ ( )]
=
Kontras B
=
= -5,00
C= AB =
[ ( )]
=
Kontras C
=
= 1,67
SST =∑ ∑ ∑ -
= 9398,00 – 9075,00
= 323,00
Maka diperoleh :
SSE = SSF – SSA – SSB – SSC
= 323,00 – 208,33 – 75,00 – 8,33
= 31,34
1. Klik Post Hoc...
Post Hoc Tests for: masukkanfaktor-faktor yang terkait
Adapun outputnya :
Univariate Analysis of Variance
[DataSet0]
Between-Subjects Factors
Value Label N
2.00 60% 6
Temperatur 1.00 50 drj C 6
Total 9398.000 12
i
Kesimpulan :
Dari hasil analisis dengan SPSS 18. 0, maka cukum membandingkan nilai Sig
dengan yang ditentukan , Karena nilai dari Asymp. Sig. Untuk medel regresinya
(0.000 < 0.05 &0.000 < 0.1) sehingga untuk taraf signifikansi
, maka H o ditolak artinya Ada pengaruh signifikan faktor-faktor A, B, dan
C terhadap zat kimia yang dihasilkan.