NIM : 101814453048
Minat : Manajemen Pelayanan Kesehatan
1. Nama Uji
Anova, prosedur uji hipotesis ini disebut analisis variansi, disingkat Anava
(analisis varian) atau Anova (Analysis Of Varian). Disebut analisis variansi karena
pada prosedur ini kita melihat variasi yang muncul yang disebabkan adanya perlakuan
atau treatment yang digunakan untuk menyimpulkan ada atau tidaknya perbedaan
rata-rata (mean) pada suatu populasi.
Pada studi kasus digunakan uji statititik One Way Anova. Dinamakan One
Way Anova karena menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan
pengaruh satu faktor.
2. Tujuan Uji :
Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata.
Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi dari signifikasi hasil
penelitian. Jika terbukti berbeda maka kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan
(data sampel dapat dianggap mewakili populasi)
3. Persyaratan dalam Analysis One Way Anova
a. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari sebuah populasi
b. Masing-masing populasi saling independen dan masing-masing data pengamatan
saling independen dalam kelompoknya
c. Populasi penelitian harus homogen dan berdistribusi normal
4. Langkah uji One Way Anova:
a. Buka SPSS.
b. Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Tingkat Pendidikan dan Kinerja
c. Ubah Type Tingkat Pendidikan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “Tingkat
Pendidikan”, ubah measure menjadi “Nominal” dan isi value dengan kategori: 1 =
SMA, 2 = Diploma, 3 S1, dan 4 = S2. Kemudian Ubah Type Kinerja ke
“Numeric”, Decimals “0”, beri label “Kinerja”, ubah measure menjadi “Scale”.
d. Menentukan normalitas dengan uji normalitas Saphiro Wilk karena responden atau
sampel <50 yaitu sebesar 46 sampel.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji normalitas adalah
1. Klik Analyze, pilih Descriptive Statsitic, kemudian pilih explore.
2. Akan muncul kolom dialog seperti dibawah ini. Hal yang harus dilakukan adalah
a. Masukkan variable kinerja pada kolom dependent list, dan masukkan tingkat
pendidikan pada factor list, kemudian klik Plot.
b. Muncul jendela dialog seperti dibawah ini.
Centang Normality Plots with tests, klik continue kemudian klik OK.
Dapat dilihat bahwa hubungan antar variable berdistribusi normal karena nilai α >
0,05. Hasil yang dibaca adalah yang saphiro Wilk karena jumlah sampelnya < 5
sampel yaitu 46 sampel.
Setelah diuji normalitas maka bisa dilakukan uji One Way Anova dengan
langkah sebagai berikut:
Masukkan Kinerja pada kotak dependent list dan tingkat pendidikan pada kotak
factor list. Kemudian klik Option untuk uji homogenitas.
Setelah klik Option akan muncul jendela seperti dibawah ini
Centang kolom Descriptive dan Homogenity Of Variance Test.setelah itu akan muncul
hasil seperti dibawah ini
Output Descriptive
Descriptives
Kinerja
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
SMA 3 34,33 11,150 6,438 6,63 62,03 26 47
Diploma 8 35,88 5,463 1,931 31,31 40,44 27 46
S1 25 35,32 6,575 1,315 32,61 38,03 17 46
S2 10 35,60 7,919 2,504 29,94 41,26 19 50
Total 46 35,41 6,774 ,999 33,40 37,42 17 50
Output Test Homogenitas
Dari hasil test homogentas diatas dapat disimpulkan bahwa P>α, maka H0 diterima
artinya varians data homogen (memenuhi syarat). Maka dapat dilanjutkan dengan
membaca hasil uji One Way Anova.
Output Anova
ANOVA
Kinerja
Total 2065,152 45
Hipotesis :
H0 = Tidak ada perbedaan kinerja pada tingkat pendidikan SMA, Diploma, S1 dan
S2.
H1 = Ada perbedaan kinerja pada tingkat pendidikan SMA, Diploma, S1 dan S2.
5. Hasil Uji One Way Anova
6. Kesimpulan
Variabel Variabel Signifikan α Keterangan
Dependent Independent
Kinerja Tingkat 0,989 0,05 Tidak
Pendidikan signifikan
Ho diterima dengan nilai P > α, yaitu 0,989 (α = 0,05). Maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan kinerja antara tingkat pendidikan SMA, Diploma, S1 dan
S2.