OLEH:
KELOMPOK I
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah berjudul “Kinerja Puskesmas Ngantru dengan Menggunakan
Balanced scorecard”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Penyusun
(Kelompok 1)
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................2
1.4 Manfaat ..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja ...................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Kinerja .......................................................................................3
2.1.2 Pengukuran Kinerja .....................................................................................3
2.2 Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) dan Malcolm Baldrige
Assessment .............................................................................................................4
2.2.1 Pengertian MBNQA dan Malcolm Baldrige Assessment ............................ 4
2.2.2 Sejarah MBNQA .......................................................................................... 4
2.2.3 Tujuan Malcolm Baldrige Assessment ......................................................... 5
2.2.4 Fungsi Malcolm Baldrige Assessment ......................................................... 6
2.2.5 Prinsip-Prinsip (Nilai Inti) Malcolm Baldrige Assessment .......................... 7
2.2.6 Kategori Kriteria Malcolm Baldrige Assessment .........................................9
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................................................ 18
3.2 Kerangka Operasional ........................................................................................... 19
3.3 Definisi Operasional .............................................................................................. 19
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Langkah-Langkah Melakukan Malcolm Baldrige Assessment............................. 24
4.2 Sistem Penilaian pada Malcolm Baldrige Assessment..........................................24
4.3 Simulasi Pengukuran Kinerja Puskesmas Tiudan dengan Menggunakan Malcolm
Baldrige Assessment .............................................................................................. 30
iii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................39
5.2 Saran ......................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Baldrige Criteria for Performance Excellence Framework: A System
Perspective ............................................................................................................10
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual .......................................................................................... 18
Gambar 3.2 Kerangka Operasional ......................................................................................... 19
vi
BAB I
PENDAHULUAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
2.1.1 Pengertian Kinerja
Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
Kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada
tiga kelompok, yaitu kompetensi individu orang yang bersangkutan, dukungan
organisasi, dan dukungan manajemen (Simanjuntak, 2005).
Menurut Mangkunegara (2006), kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah
hasil secara kualitas dan kuantitiaf yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Jadi, kinerja karyawan merupakan prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik
kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan
kepadanya.
2.1.2 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja sebagai tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran
tesebut kemudian digunakan sebagai umpan balik (feedback) yang akan
memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana
perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan
pengendalian (Assauri, 2008).
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja merupakan suatu bagian dari proses
manajemen strategi yang dapat memberikan informasi strategi yang menyeluruh
bagi para pembuat keputusan (Mulyadi, 2001).
2.2 Balanced scorecard
10
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL
- Persepektif Keuangan
- Perspektif Pelanggan
Pengukuran - Perspektif Proses
Kinerja Puskesmas
Balanced Bisnis Internal
Ngantru
scorecard - Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
11
direalisasikan, maka semakin baik kinerjanya. Selain itu indikator lain yang bisa
digunakan antara lain rasio efektifitas dan rasio efisiensi.
Realisasi Belanja Kapitasi
Rasio Ekonomis = JKN X 100 %
Pagu Anggaran Kapitasi JKN
b. Perspektif Pelanggan
Pengukuran kinerja terkait perspektif pelanggan menurut Kaplan dan Norton
(2000), adalah tingkat akuisisi pelanggan. Akuisisi pelanggan mengukur seberapa
banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan baru. Akuisisi ini diukur dengan
membandingkan jumlah pelanggan dari tahun ke tahun. Semakin besar tingkat akuisisi
pelanggan, maka semakin baik kinerjanya. Selain indikator akuisisi pelanggan, nilai
kepuasan pelanggan juga bisa digunakan untuk mengukur kinerja organisasi.
Peserta JKN
Akuisisi Pelanggan Baru
X 100 %
= Total Peserta
JKN
Nilai Kepuasan Pelanggan = Hasil Survey Kepuasan Pelanggan
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Proses yang telah dibangun dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memberikan hasil kinerja yang bisa diukur. Perspektif proses bisnis
internal berkaitan dengan indikator kinerja hasil pelayanan. Sejak tahun 2016 telah
ditetapkan indikator kinerja pelayanan pada program JKN di Puskesmas yaitu kontak
rate, rasio prolanis, dan rasio rujukan non spesialistik.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk meningkatkan kinerja keuangan, kepuasan pelanggan, dan mutu
pelayanan organisasi dibutuhkan sumberdaya manusia yang kompeten. Peningkatan
kemampuan sumberdaya manusia diukur dari banyaknya pegawai yang mengikuti
pelatihan, workshop, seminar, pendidikan, dan pengembangan lainnya secara rutin.
12
Indikator lain yang bisa digunakan untuk mengukur pertumbuhan yaitu retensi
pegawai. Retensi pegawai mampu mengukur tingkat komitmen pegawai.
Jumlah Pegawai yang telah
Tingkat Pelatihan
pelatihan X 100 %
Pegawai =
Jumlah total pegawai
14
Tabel 3.4 Skor Penilaian Balanced scorecard
Variabel Interval Kriteria Skor
Perspektif Keuangan (Bobot = 20%)
a. Rasio Ekonomis 85% - 100% Sangat Baik 4
70% - < 85% Baik 3
55% - < 70% Cukup 2
< 55% Kurang 1
b. Retensi Pegawai
16
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Balanced scorecard untuk Data Kinerja Tahun 2017 Pada
Perspektif Keuangan.
21
Tabel 4.11 Hasil pengukuran Balanced scorecard untuk data kinerja Tahun 2017 pada
Perspektif Proses Bisnis Internal.
22
Tabel 4.13 Retensi Pegawai Puskesmas Ngantru
Retensi
Jumlah Pegawai yang Jumlah Total
No. Tahun Pegawai
Keluar Pegawai
(%)
1. 2015 0 41 0
2. 2016 0 41 0
3. 2017 1 40 2,5
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Ngantru
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir hanya
1 orang pegawai yang keluar dari Puskesmas Ngantru. Jumlah tersebut sangat kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa komitmen pegawai untuk tetap bekerja pada Puskesmas
Ngantru tinggi.
Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Balanced scorecard untuk Data Kinerja Tahun 2017 Pada
Perspektif Proses Bisnis Internal.
23
4.3 Alternatif Strategi
Setelah dilakukan pengukuran kinerja pada masing-masing perspektif
menggunakan Balanced scorecard maka diperoleh hasil secara keseluruhan sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Grafik Laba-Laba Balanced scorecard Puskesmas Ngantru
24
1. Meningkatkan jumlah pegawai yang diberi kesempatan pelatihan atau peningkatan
kompetensi lainnya.
2. Meningkatkan pendapatan dan belanja anggaran kapitasi JKN.
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(NANTI TULE)
5.2 Saran
Saran akhir yang dapat disampaikan adalah pengembangan BSC sendiri perlu
dilakukan penyesuaian dengan kondisi organisasi perusahaan ini dilakukan agar
penerapan BSC dapat berjalan dengan lancar agar dapat menghasilkan keuntungan
perusahaan tidak hanya untuk jangka pendek tapi juga untuk jangka panjang.
26
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Kaplan, R.S dan Norton, P.N. 2000. Menerapkan Strategi menjadi Aksi Balanced scorecard.
Jakarta: Erlangga.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi kedua. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Mahsun, M., Firma, S., dan Heribertus, A.P. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Wiyati, R. 2014. ”Penerapan Pengukuran Kinerja dengan Balanced scorecard (Studi Kasus
pada RSUD Selatpanjang)”. Pekbis Jurnal. Vol. 6, No. 1, Hal: 66-73.
27