Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya
yang telah memberikan kekuatan kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan tugas
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam pembuatan tugas Ujian Akhir Semester ini, peneliti
2. Tarsisius Renald Suganda, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
4. Orangtua.
6. Pihak-pihak lain.
i
Peneliti menyadari bahwa pembuatan tugas Ujian Akhir Semester ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan oleh peneliti demi mencapai kesempurnaan dalam tugas Ujian Akhir
Semester ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.1 Variabel Dependen ........................................................................ 35
3.2.2 Variabel Independen ..................................................................... 36
3.2.3 Variabel Moderator ....................................................................... 37
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 39
3.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 39
3.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 39
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 40
3.5 Data dan Sumber Data ............................................................................ 40
3.5.1 Data Penelitian .............................................................................. 40
3.5.2 Sumber Data Penelitian ................................................................. 41
3.6 Metode Analisis Data .............................................................................. 41
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 41
3.6.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 41
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................... 44
3.7.1 Regresi Berganda .......................................................................... 44
3.8 Uji Hipotesis ........................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48
iv
DAFTAR RUMUS
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan yang dapat mengindikasikan baik atau buruk kinerja keuangan suatu
perusahaan dalam periode tersebut, kinerja keuangan perusahaan yang baik tentu
saja dapat meningkatkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka
kesejahteraan para pemilik perusahaan juga akan meningkat, selain itu nilai
perusahaan yang tinggi juga akan berdampak positif pada kepercayaan investor
hubungan agensi atau lebih dikenal dengan agency theory. Jensen & Meckling
(1976) menyatakan bahwa hubungan tersebut muncul ketika salah satu pemegang
1
2
dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, hal ini dapat terjadi
lebih buruk, dikarenakan para pemegang saham tidak dapat mengawasi kinerja dari
pemegang saham dan juga ketersediaan informasi perusahaan yang lebih lengkap
informasi yang sebenarnya kepada principal atau adanya asimetri informasi dalam
oleh pihak manajemen perusahaan untuk dapat mencapai tujuan tertentu padahal
yang digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan dan juga laba yang
berhasil atau sebaliknya mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dampak dari praktik manajemen laba yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan tentu saja dengan seiring waktu dapat menurunkan nilai
cenderung ingin melakukan praktik manajemen laba, maka dari itu diperlukan
adanya suatu sistem yang dapat mengendalikan masalah keagenan tersebut, teori
keyakinan pada para pemasok dana perusahaan akan diperolehnya return atas
lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain
sehingga dampak dari praktik manajemen laba yang dapat menurunkan nilai
pada periode tertentu, tetapi sebenarnya praktik manajemen laba dapat menurunkan
perusahaan telah bekerja sesuai dengan kepentingan pemegang saham (Abdillah &
monitoring atas pelaporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan agar
tidak terjadi praktik manajemen laba yang dapat menurunkan kualitas laba milik
perusahaan.
(Lastanti, 2004).
oleh kualitas audit dikarenakan komite audit bertanggung jawab atas sistem
manajemen perusahaan melakukan praktik manajemen laba, selain itu komite audit
juga bertanggung jawab atas integritas dan kredibilitas laporan keuangan yang
praktik earnings management dapat berdampak pada nilai perusahaan atau juga
hal tersebut, penelitian ini menguji kembali hubungan antara manajemen laba
relevan untuk digunakan pada saat ini sehingga akan memberikan temuan empiris
perusahaan.
8
perusahaan.
perusahaan.
perusahaan.
pemoderasi juga memiliki dua manfaat, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna
khususnya untuk program studi akuntansi serta dapat menjadi referensi untuk
Peneliti berharap dari hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi
seluruh pihak yang terkait pada penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
LANDASAN TEORI
kontrak di mana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain (agent)
perilaku agent yang tidak selalu bekerja untuk kepentingan pemegang saham dan
menetapkan insentif yang sesuai untuk agent atau agency cost dan dengan
membatasi aktivitas yang dilakukan oleh agent dan dalam beberapa situasi,
principal akan membayar agent untuk mengeluarkan biaya bonding (bonding cost)
10
11
untuk menjamin bahwa agent tidak akan mengambil tindakan tertentu yang dapat
perusahaan (agent) adalah pihak yang rasional serta memiliki kepentingan masing-
masing (Jensen dan Meckling, 1976). Perbedaan kepentingan antara principal dan
dapat berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan pada para pemasok dana
agensi merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara principal dan agent
merupakan sistem yang tepat untuk dapat mengendalikan agency problem dengan
Nilai perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan
tersebut didirikan sampai dengan saat ini (Noerirawan, 2012). Menurut Sujoko &
investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga
sahamnya, harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini
Nilai perusahaan juga dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan
seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu aset berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan (Martono & Agus, 2003). Harga saham yang
semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar kemakmuran yang akan
saham juga meningkat dan saham merupakan salah satu aset berharga perusahaan
memberikan peluang pada manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan
cara yang berbeda dan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subjektivitas
dan pihak eksternal dan mustahil bagi pemegang saham dan pihak eskternal untuk
laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak relevan sehingga kinerja keuangan
perusahaan menjadi bias, padahal informasi yang ada di dalam laporan keuangan
sangat penting bagi pemegang saham dan pihak eksternal dikarenakan dapat
manajemen laba juga mengganggu efisiensi arus dana antara pihak-pihak dalam
penurunan pada nilai pasar (Cheung et al, 2011). Jadi, dapat dijelaskan bahwa
oleh perusahaan.
baik oleh perusahaan, maka dalam jangka panjang akan memberikan dampak
15
governance secara konsisten dan efektif dapat menurunkan agency cost yang timbul
dari biaya yang harus ditanggung oleh pemegang saham akibat pendelegasian
ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) atau yang lebih
a. Transparency
b. Accountability
Konsep ini diperlukan untuk melihat sejauh mana kinerja yang telah
dihasilkan oleh suatu organisasi dan perusahaan dalam hal kejelasan fungsi,
c. Responsibility
d. Independency
Konsep ini dapat dijadikan sebagai aktualisasi diri untuk perusahaan yang
dapat berdiri sendiri dan memiliki daya saing dengan lingkunga bisnisnya,
dalam hal ini perusahaan harus memiliki tata kelola perusahaan yang
efektif dan efisien dan mampu melakukannya sendiri tanpa ada intervensi
e. Fairness
tujuan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan yang akan berdampak
dan juga peraturan yang berlaku serta menjamin akuntabilitas organ perusahaan.
terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh direksi serta secara proaktif memberikan
nasihat kepada direksi untuk dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
dapat menggunakan informasi laporan keuangan saat ini untuk dapat memprediksi
laba di masa depan (Herawaty, 2008). Potensi kecurangan yang dilakukan oleh
institusional yang tinggi dapat menekan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
pemilik (Jensen & Meckling, 1976). Dengan begitu, manajemen perusahaan akan
yang terdapat pada para manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan
perusahaan dapat dideteksi lebih dini. Komite audit juga bertanggungjawab atas
berpengaruh terhadap
hubungan antara
nilai perusahaan
kepemilikan manajerial
perusahaan
negatif berpengaruh
berpengaruh terhadap
corporate governance
Kepemilikan manajerial
positif berpengaruh
perusahaan.
terhadap discretionary
24
kepemilikan institusional
signifikan terhadap
kepemilikan manajerial
signifikan terhadap
Analisis Regresi
Metode Analisis:
Analisis Regresi
26
manajerial, kepemilikan
independen secara
simultan berpengaruh
perusahaan.
hipotesis.
komite audit.
perusahaan. mekanisme
corporate governance
secara statistik
perusahaan.
manajerial dan komite audit sebagai variabel moderator serta nilai perusahaan
keuangan yang bertujuan sebagai media komunikasi terhadap para pihak yang
mendatang.
cara atau mekanisme untuk memberikan keyakinan pada para pemasok dana
masa mendatang.
a. Komisaris Independen
perusahaan agar tidak terjadi praktik manajemen laba yang dapat menurunkan
audit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran dewan dan karakteristik
b. Kepemilikan Institusional
diminimalisasi.
c. Kepemilikan Manajerial
diminimalisasi.
pemegang saham.
34
d. Komite Audit
laporan keuangan dapat ditekan yang akan berdampak pada peningkatan nilai
yang dihasilkan dapat dipercaya oleh para pemegang saham. Suaryana (2005)
satu variabel menyebabkan variabel yang lain berubah atau tidak (Sekaran &
Bougie, 2017).
nilai dari suatu konsep yang dapat di rubah. Sehingga konsep tersebut akan
mendapatkan titik kesimpulan yang tepat dan terbaik (Kerlinger, 2006). Dalam
penelitian ini menggunakan tiga variabel yang digunakan yaitu, variabel dependen,
yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah nilai perusahaan yang diberi simbol (Y). Nilai perusahaan merupakan
gambaran dari kondisi kinerja perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka
kesejahteraan para pemegang saham akan meningkat selain itu nilai perusahaan
35
36
kombinasi antara aset berwujud dan aset tidak berwujud. Weston & Copeland
(2001) menyatakan nilai perusahaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(𝐸𝑀𝑉 + 𝐷)
𝑄=
(𝐸𝐵𝑉 + 𝐷)
Keterangan:
Q = Nilai perusahaan
Menurut Sekaran & Bougie (2017) variabel independen yaitu variabel yang
mempengaruhi variabel terkait, baik secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat
variabel bebas, variabel terikat juga hadir dan dengan setiap unit kenaikan dalam
variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat.
𝐷𝐴 𝑇𝐴𝑖𝑡
𝑖𝑡= − 𝑁𝐷𝐴𝑖𝑡
𝐴𝑖𝑡−1
Keterangan :
hubungan variabel terikat dan variabel bebas, yaitu kehadiran variabel ketiga
(variabel moderator) mengubah hubungan awal antara variabel bebas dan terikat.
a. Komisaris Independen
b. Kepemilikan Institusional
oleh perusahaannya karena hal itu pula investor institusional memiliki fungsi
c. Kepemilikan Manajerial
d. Komite Audit
audit yang tinggi dalam penyajian informasi laporan keuangannya yang dapat
tinggi pula. Maka dari itu, kualitas audit yang tinggi yang dihasilkan oleh
peristiwa atau hal yang ingin peneliti investigasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di bursa efek pada periode tahun 2014
Pemilihan periode tahun 2014 hingga tahun 2018 didasarkan pada keinginan
peneliti untuk menguji hubungan antara manajemen laba terhadap nilai perusahaan
penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu sebagai
berikut:
b. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2014
berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode tahun 2014 hingga tahun
2018.
diperoleh dengan berbagai cara, dalam lingkungan yang berbeda (lapangan atau
lab) dan dari sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini pengumpulan data
dilakukan dengan mengakses Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia
yang berupa laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang terdaftar di
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif ialah data yang diukur dalam skala numerik (Kuncoro, 2009). Data
41
kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini dihasilkan dari laporan tahunan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada
industri yang diberikan oleh media, web, internet dan lainnya (Sekaran & Bougie,
2017).
Solutions) sebagai alat uji yang dapat membantu peneliti dalam mengolah, menguji,
berikut:
terkait data yang digunakan dalam penelitian dari nilai rata-rata (mean), standar
Menurut Ghozali (2011), asumsi klasik dilakukan agar data dapat dianalisis
dan memberikan hasil yang representatif, yang berarti tidak terjadi penyimpangan-
42
penyimpangan yang berarti terhadap koefisien regresi pada penelitian ini. Uji
a. Uji Normalitas
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak jika
residual tersebut memiliki distribusi tidak normal maka hasil uji akan bias,
S), bila nilai signifikansi pada tabel hasil uji kolmogorov-smirnov lebih besar
dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Selain itu, untuk mendeteksi
probability plot jika data dalam normal probability plot menyebar di sekitar
b. Uji Multikolinearitas
yang erat satu sama lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki
nilai tolerance value dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance
value mendekati 1 dan batas VIF lebih kecil dari 10. Apabila hasil analisis
menunjukan nilai VIF dibawah 10 dan tolerance value di atas 1, maka tidak
c. Uji Heteroskedastisitas
varians dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik
dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka
nilai residual mutlaknya dan melihat grafik scatterplots. Untuk melakukan hal
ini, maka terlebih dahulu melakukan transformasi data menjadi absolut pada
variabel dependen, sehingga variabel dependen yang digunakan pada uji ini
Jika variabel independen signifikan secara statistik (sig. lebih kecil dari
0,05 atau 5%) terhadap nilai residual yang diperlakukan sebagai variabel
scatterplots, jika tidak terdapat pola yang jelas pada grafik, maka tidak
d. Uji Autokorelasi
dalam modal regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (residual)
44
terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang
dapat disimpulkan.
dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
manipulasi. Penelitian ini menggunakan model regresi berganda yaitu regresi yang
memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Adapun
𝑄 = 𝛼 + 𝛼1 𝐸𝑀 + 𝛼2 𝐷𝐾 + 𝑎3 𝐾𝐼 + 𝛼4 𝐾𝑀 + 𝛼5 𝐾𝐴
Keterangan:
Q = Nilai perusahaan
EM = Manajemen laba
DK = Komisaris independen
KI = Kepemilikan institusional
KM = Kepemilikan manajerial
KA = Komite audit
berikut:
a. Uji F Statistik
melalui uji F dapat diketahui apakah model regresi linear yang digunakan
sudah tepat atau belum, tingkat signifikansi pada nilai F dapat dilihat pada
b. Uji T Statistik
berikut:
c. Uji R Parsial
Besarnya nilai r parsial dapat dilihat pada kolom Beta Standardize Coefficient
pada tabel Coefficient. Nilai Beta Standardized Coefficient berkisar antara 0-1
Mahasiswa (JRMA).
71(4), 443-465.
Chariri. & Ghozali. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Cheung, Y,. Connely, T,. Jiang, P,. & Limpaphayom, P,. (2011). Does Corporate
16(1): 45-55.
48
49
70, No 2.
Non US Setting. Jurnal of Bussiness Finance and Accounting, Vol 29. No. 7.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Addison Wesley.
Gujarati, D. & Porter, D. (2009). Basic Econometric. 5th Edition. New York:
McGraw-Hill.
Salemba Empat.
50
Economics, 3, 305-360.
Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: penerbit
Erlangga.
untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 333-350.
1-12.
Sekaran, U. & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi 6 Buku 1.
Setiawati, L. & Na’im, A. (2000). Manajemen Laba Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Binarupa Aksara.
https://medium.com/@muhammadfrayogi/penerapan-konsep-good-corporate-
governance-gcg-dalam-budaya-indonesia-d8cef61009df