Anda di halaman 1dari 8

Hukum 𝑻𝟑 Debye

Pada temperature yang sangat rendah kita dapat memperkirakan (29) dengan membiarkan
batas atas menjadi tak hingga. Kita dapatkan

∞ ∞ ∞ ∞
𝑥3 1 𝜋4
∫ 𝑑𝑥 𝑥 = ∫ 𝑑𝑥 𝑥 3 ∑ exp⁡(−𝑠𝑥) = 6 ∑ 4 = ,⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(31)
0 𝑒 −1 0 𝑠 15
𝑠=1 1

dimana jumlah diatas 𝑠 −4 dijumpai dalam tabel standar. Jadi 𝑈 ≅ 3𝜋 4 𝑁𝑘𝐵 𝑇 4 /5𝜃 3 untuk 𝑇 ≪ 𝜃,
dan

12𝜋 4 𝑇 3 𝑇 3
𝐶𝑉 ≅ 𝑁𝑘𝐵 ( ) ≅ 234𝑁𝑘𝐵 ( ) ⁡,⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(32)
5 𝜃 𝜃

yang mana perkiraan 𝑇 3 Debye. Hasil percobaan untuk argon digambarkan pada Gambar. 9.

Pada suhu yang cukup rendah, pendekatan 𝑇 3 cukup bagus; yaitu, ketika hanya mode
panjang gelombang akustik panjang yang sangat panas. Ini hanya mode yang mungkin
diperlakukan sebagai kontinum elastis dengan konstanta elastic makroskopis. Energi dari mode
panjang gelombang pendek (dimana tidak dapat dilakukan pendekatan) terlalu tinggi untuk mereka
secara signifikan pada temperature rendah.

Kita pahami bahwa hasil 𝑇 3 dengan penjelasan sederhana (Gambar. 10). Hanya yang
dimiliki mode kisi ℏ𝜔 < 𝑘𝐵 𝑇 akan terkesitasi sampai taraf tertentu pada temperature rendah 𝑇.
Eksitasi pada mode ini akan menjadi di sekitar klasik, masing-masing dengan energi dekat dengan
𝑘𝐵 𝑇, berdasarkan pada Gambar.1.

Volume yang diizinkan pada ruang K, pecahan terisi oleh mode tereksitasi dari urutan
(𝜔 𝑇 /𝜔𝐷 )3 atau (𝐾𝑇 /𝐾𝐷 )3 , dimana 𝐾𝑇 adalah vector gelombang “termal”didefinisikan sedemikian
rupa sehingga ℏ𝑣𝐾𝑇 = 𝑘𝐵 𝑇 dan 𝐾𝐷 adalah cutoff vector gelombang Debye. Jadi fraksi yang
ditempati adalah (𝑇/𝜃)3 dari total volume dalam ruang K. Ada urutan dari 3𝑁(𝑇/𝜃)3 mode
tereksitasi, masing-masing memiliki energi 𝑘𝐵 𝑇. Energi adalah ~3𝑁𝑘𝐵 𝑇(𝑇/𝜃)3 , dan kapasitas
panas ~12𝑁𝑘𝐵 (𝑇/𝜃)3 .
Untuk kristal yang sebenarnya, temperature dimana kira-kira 𝑇 3 menahan cukup rendah.
Itu mungkin diperlukan untuk menjadi dibawah 𝑇 = 𝜃/50 untuk mendapatkan perlakuan 𝑇 3 yang
cukup murni.

Nilai yang dipilih untuk 𝜃 diberikan pada Tabel. 1. Catatan, sebagai contoh, pada logam
alkali atom-atom yang lebih berat memiliki 𝜃 terendah, karena kecepatan suara berkurang saat
kerapatannya meningkat.

Model Einstein dari Kerapatan Keadaan

Mempertimbangkan 𝑁 osilator pada frekuensi yang sama 𝜔0 dan dalam satu dimensi.
Kerapatan Einstein dari keadaan adalah 𝐷(𝜔) = 𝑁𝛿(𝜔 − 𝜔0 ), dimana fungsi delta ditengah 𝜔0 .
Energi termal dari sistem tersebut adalah

𝑁ℏ𝜔
𝑈 = 𝑁〈𝑛〉ℏ𝜔 = ,⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(33)
𝑒 ℏ𝜔/𝜏 − 1

dengan 𝜔 sekarang dituliskan di posisi 𝜔0 , untuk lebih mudah.

Gambar. 9. Temperature rendah kapastitas panas dari argon padat, digambarkan berlawanan 𝑇 3 .
Pada temperature ini, zona hasil percobaan dalam kesesuaian yang sangat baik dengan hukum 𝑇 3
Debye dengan 𝜃 = 92.0⁡𝐾. (Sumber dari L. Finegold dan N.E. Phillips.)
Gambar. 10. Untuk memperoleh penjelasan kualitatif dari hukum 𝑇 3 Debye, kita anggap semua
mode phonon adalah vector gelombang kurang dari 𝐾𝑇 memiliki energi termal klasik 𝑘𝐵 𝑇 dan
mode diantara 𝐾𝑇 dan titik potong Debye 𝐾𝐷 tidak tereksitasi seluruhnya. Dari mode 3N yang
memungkinkan, fraksi yang terkesitasi adalah (𝐾𝑇 /𝐾𝐷 )3 = (𝑇/𝜃)3 , karena ini perbandingan dari
volume dari bidang dalam ke bidang luar. Energinya adalaha 𝑈 ≈ 𝑘𝐵 𝑇 ∙ 3𝑁(𝑇/𝜃)3, dan kapasitas
panas 𝐶𝑉 = 𝜕𝑈/𝜕𝑇 = 12𝑁𝑘𝐵 (𝑇/𝜃)3
Gambar. 11. Perbandingan nilai percobaan dari kapasitas panas dari berlian dengan nilai
perhitungan pada model kuantum awal (Einstein), menggunakan karakteristik temperature 𝜃𝐸 =
ℏ𝜔/𝑘𝐵 = 1320𝐾. Untuk mengkonversi ke J/mol-deg, kalikan dengan 4.186.

Kapasitas panas dari osilator adalah

𝜕𝑈 ℏ𝜔 2 𝑒 ℏ𝜔/𝜏
𝐶𝑉 = ( ) = 𝑁𝑘𝐵 ( ) ,⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(34)
𝜕𝑇 𝑉 𝜏 (𝑒 ℏ𝜔/𝜏 − 1)2

digambarkan dalam Gambar. 11. Ini mengekspresikan hasil Einstein (1907) untuk kontibusi 𝑁
osilator identik terhadap kapasitas panas dari padatan. Dalam tiga dimensi 𝑁 diganti dengan 3𝑁,
dimana terdapat tiga mode per osilator. Batas temperature tinggi dari 𝐶𝑉 menjadi 3𝑁𝑘𝐵 , dimana
diketahui sebagai nilai Dulong dan Petit.

Pada temperature rendah (34) menurun sesuai exp⁡(−ℏ𝜔/𝜏), dimana bentuk perobaan dari
kontribusi fonon diketahui sebagai 𝑇 3 sebagimana dicatat oleh model Debye yang diperlakukan
diatas. Model Einstein, bagaimanapun, sering digunakan untuk memperkirakan optikal fonon
bagian dari spektrum fonon.

Hasil Umum untuk 𝑫(𝝎)

Kita ingin menemukan ungkapan umum untuk 𝐷(𝜔), jumlah keadaan per rentang
frekuensu unit, diberikan hubungan dispersi fonon 𝜔(𝑲). Jumlah nilai yang di izinkan dari K yang
frekuensi fononnya diantara 𝜔 dan 𝜔 + 𝑑𝜔 adalah
𝐿 3
𝐷(𝜔)⁡𝑑𝜔 = ( ) ∫ 𝑑 3 𝐾 ,⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(35)
2𝜋 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙

dimana integral diperluas melebihi volume dari kulit dalam ruang K dibatasi dengan dua
permukaan yang mana frekuensi fonon adalah konstan, satu permukaan dengan frekuensi 𝜔 dan
permukaan yang lain berfrekuensi 𝜔 + 𝑑𝜔 .

Masalah nyata adalah untuk menaksir volume dari kulit ini. Kita lihat 𝑑𝑆𝜔 menyatakan
elemen dari luas (Gambar. 12) pada permukaan pada ruang K dari frekuensi konstan yang dipilih
𝜔. Elemen dari volume diantara permukaan frekuensi konstan 𝜔 dan 𝜔 + 𝑑𝜔 adalah silinder
dengan dasar 𝑑𝑆𝜔 dan ketinggian 𝑑𝐾⊥ , sehingga

∫ 𝑑 3 𝐾 = ∫ 𝑑𝑆𝜔 ⁡𝑑𝐾⊥ ,⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(36)


𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙

Disini 𝑑𝐾⊥ adalah jarak tegak lurus (Gambar. 13) antara permukaan konstan 𝜔 dan permukaan
konstan 𝜔 + 𝑑𝜔. Nilai 𝑑𝐾⊥ akan bervariasi dari satu titik ke titik lainnya pada permukaan.

Gambar. 12. Elemen dari luas 𝑑𝑆𝜔 dalam permukaan frekuensi konstan pada ruang K. volume
diantara dua permukaan frekuensi konstan pada 𝜔 dan 𝜔 + 𝑑𝜔 sama dengan ∫ 𝑑𝑆𝜔 ⁡𝑑𝜔/|∇𝑲 𝜔|.
Gambar. 13. Jumlah 𝑑𝐾⊥ adalah jarak tegak lurus antara dua permukaan frekuensi konstan pada
ruang K, satu pada frekuensi 𝜔 dan yang lainnya pada frekuensi 𝜔 + 𝑑𝜔.

Gradien dari 𝜔, yang mana adalah ∇𝑲 𝜔, juga normal terhadap permukaan konstan 𝜔, dan
kuantitasnya

|∇𝑲 𝜔|𝑑𝐾⊥ = 𝑑𝜔

adalah perbedaan dalam frekuensi antara dua permukaan dihubungkan dengan 𝑑𝐾⊥ . Jadi elemen
dari volume adalah

𝑑𝜔 𝑑𝜔
𝑑𝑆𝜔 𝑑𝐾⊥ = 𝑑𝑆𝜔 = 𝑑𝑆𝜔
|∇𝑲 𝜔| 𝑣𝑔

dimana 𝑣𝑔 = |∇𝑲 𝜔| adalah ukuran dari kecepatan grup dari fonon. Untuk (35) kita dapatkan

𝐿 3 𝑑𝑆𝜔
𝐷(𝜔) = ( ) ∫ 𝑑𝜔
2𝜋 𝑣𝑔

Kita membagi kedua sisi dengan 𝑑𝜔 dengan menuliskan 𝑉 = 𝐿3 untuk volume dari kristal: hasil
untuk kerapatan dari keadaan adalah

𝑉 𝑑𝑆𝜔
𝐷(𝜔) = ∫ ⁡.⁡⁡⁡⁡⁡⁡⁡(37)
(2𝜋)3 𝑣𝑔

Integral diambil dari luas permukaan konstan 𝜔, dalam ruang K. Hasilnya merujuk pada cabang
tunggal dari hubungan dispersi. Kita juga dapat menggunakan hasil ini pada teori pita electron.
Terdapat perhatian khusus dalam kontribusi untuk 𝐷(𝜔) dari titik dimana kecepatan grup
adalah nol. Titik kritis tersebut menghasilkan singularitas (diketahui sebagai singularitas Van
Hove) dalam fungsi distribusi (gambar. 14).

Gambar. 14. Kerapatan dari keadaan sebagai fungsi dari frekuensi untuk (a) padatan Debye dan
(b) struktur kristal yang sebenarnya. Spektrum untuk kristal dimulai sebagai 𝜔2 untuk 𝜔 kecil,
tetapi diskontinuitas berkembang pada titik tunggal.

Anda mungkin juga menyukai