DIFRAKSI KRISTAL
Sub CPMK
Mendeskripsikan cara menentukan panjang kisi dan posisi atom dari suatu kristal melalui
berbagai jenis percobaan yang menggunakan diffraksi sinar X.
Indikator:
1. Menentukan besar panjang gelombang dari energi gelombang-partikel yang sering
digunakan untuk menyelidiki struktur kristal.
2. Menjelaskan hubungan antara posisi detektor dengan puncak intensitas hamburan
pada percobaan difraksi kristal
3. Menentukan bidang yang sesuai dengan kondisi Bragg berdasarkan puncak hamburan
λ= = ( 3.1)
D. HUKUM BRAGG
Proposal yang disampaikan oleh Bragg pada tahun 1913 yang mengandung informasi
tentang formulasi sederhana dan ekspressi tentang kondisi geometris yang sesuai digunakan
adalah harus sesuai apabila gelombang didifraksikan oleh bidang yang paralel. Argumen dari
Bragg jauh dari keraguan karena saat itu ia tidak menggunakan hukum optik geometric, akan
tetapi menggunakan optik fisis untuk meninjau sifat gelombang pada peristiwa interferensi. Hasil
yang diperoleh sangat bersesuaian dengan apa yang telah disarankan oleh Von Laue dan Ewald.
Suatu hal yang penting yang membedakan difraksi antara kisi dengan kristal adalah, pada
difraksi oleh kisi sudut datang tidak sama besarnya dengan dimana berkas sinar didifraksikan,
dan terdapat hubungan antara kedua sudut ini, panjang gelombang yang digunakan dan jarak
antara dua celah pada kisi. Kondisi difraksi Bragg lebih spesifik, dimana sudut berkas sinar
datang dan sudut berkas pantulan adalah sama, dan menyatakan bahwa berkas pantulan dipenuhi
apabila besar sudut berkas gelombang yang sesuai dan jarak antara dua bidang paralelnya.
Kondisi Bragg tidak menyelidiki untuk selapis bidang.
dhkl (3.5)
√
(3.6)
√
1. Hukum Bragg
Dari persamaan Hukum Bragg, pada difraksi sinar –X membutuhkan Harga Ɵ dan λ yang
saling bersesuaian. Panjang gelombang sinar X yang mengenai kristal secara sembarang tidak
dipantulkan kembali. Standard difraksi yang digunakan untuk menganalisis kristal terdiri dari :
a. Metode Laue
Metode difraksi ini tidak menggunakan berkas sinar monokromatik dari spektrumnya,
juga tidak menggunakan karakteristik, melainkan menggunakan spectrum kontinu dari logam
targetnya. Agar sudut difraksi bernilai konstan, maka digunakan Kristal tunggal sebagai
spesimennya. Hukum Bragg dapat terpenuhi jika sinar-X mendifraksikan yang sesuai dengan
panjang gelombangnya pada bidang dari Kristal tunggal. Metode Laue biasanya digunakan untuk
menentukan orientasi kristal tunggal besar yang bersifat relatif terhadap adanya pancaran.
Metode ini merupakan metode difraksi sinar X tertua. Radiasi putih tercermin atau
ditransmisikan melalui kristal tetap. Kristal tetap adalah kristal yang memiliki bidang hkl, jarak d
(hkl) dan sudut Bragg (hkl) yang tetap. Sinar yang terpantul akan ada jika sebuah panjang
gelombang yang tepat yang memuaskan persamaan Bragg terdapat dalam sebuah spektrum
Metode ini sangat mudah dalam hal operasi dan konsepnya. Kristal tunggal ditempatkan
pada sebuah meja, dan dikenai oleh radiasi secara kontiniu dari panjang gelombang sinar-X.
Panjang gelombang yang bersesuain dengan kristal akan menghasilkan difraksi yang ditangkap
oleh layar. Pola difraksi yang dihasilkan adalah berupa titik-titik yang secara langsung
merupakan struktur kristal dengan metode itu sendiri. Akan terkadang penafsiran untuk
penentuan struktur kristal dengan metode ini sangat membingungkan akibat adanya pola difraksi
orde ke-2, ke-3 dst. Sehingga metode metode ini sangat jarang digunakan untuk menentukan
struktur kristal yang masih belum diketahui.
c. Metode Serbuk
Dalam metode ini, Kristal yang akan diamati dalam bentuk serbuk, dan setiap serbuk
berlaku sebagai Kristal berukuran kecil dengan orientasi acak dan diputar tidak melalui satu
sumbu saja. Sampel diletakkan diatas sebuah bidang dan disebarkan secara merata dan disinari
dengan berkas monokromatis.
Contoh, untuk kristal yang berbentuk kubus dengan panjang kisi setiap sisi a. Harga a
akan ditemukan dari hasil percobaan. Dalam hal ini d = a / (a 2 + b2 + c2) ½
Dimana N = n2 (a2 + b2 + c2 ). Sudut hamburan diukur untuk masing-masing cincin.
Anggap kristal berbentuk kubus sederhana yang panjang rusuknya 3,50 A disinari
dengan sinar –X yang berpanjang gelombang 3,10 A . Tentukanlah kumpulan bidang
yang sesuai dengan kondisi Bragg, dan untuk masing –masing puncak,tentukanlah besar
sudut Braggnya.
Penyelesaian
Jadi harga ini harus lebih kecil dari 1. Artinya bila harga sin adalah 1 atau lebih kecil
dari 1 akan dapat diperoleh variasi harga h,k,dan 1 yang sesuai. Orientasi yang sesuai dengan
puncak memberikan struktur dari kristal itu sendiri. Hasil dari perhitungan diberikan pada tabel
dibawah ini :
Tabel.1. Hasil Perhitungan sudut hamburan untuk berbagai bidang kristal
(hkl) N 0,433n (h2+k2+l2)1/2
(100) 1 0,433 26,3
(101) 2 0,866 62,3
(110) 1 0,626 38,8
(111) 1 0,767 50,1
(210) 1 0, 990 82,0