PERCOBAAN V
HUKUM BIOT-SAVART
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
LEMBAR KOREKSI
KELOMPOK : VI
KELAS :A
HUKUM BIOT-SAVART
I. TUJUAN
1. Mengamati peristiwa hokum Biot-Savart pada kawat lurus yang
berarus listrik
2. Menghitung besarnya induksi magnetic pada kawat lurus yang berarus
listrik
Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada
disekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan
kaidah tangan kanan (apabila tangan kanan di genggam, ibu jari sebagai arus
listrik sedangkan ke empat jari yang lain merupakan arah medan gaya). Hukum
oersteid.
Kuat medan magnet disuatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut induksi
magnetik (B). Besar induksi magnet oleh biot-savart dinyatakan:
k = μ0/2π
Ɵ = sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan magnetiknya
θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran
kawat dalam derajad (°)
dimana
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah
arus mennentukan arah medan magnet pada solenoida.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2. merangkai alat dan bahan seperti gambar berikut
Perhitungan Umum
μ0 I
B= , μ0 = 4π × 10-7 N/A2
2 πa
= 3,57 x 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,35 X 10−2 A )
2) B= = A2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M
= 2,68 x 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,35 X 10−2 A )
3) B= = A2
2 πa
2 η X 6,00 X 10−3 M
= 1,78 x 10-6 T
= 1,97 X 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 4,08 X 10−2 A )
2) B= = A 2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M
= 2,04 x 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,41 X 10−2 A )
3) B= = A 2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M
= 2,71 x 10-6 T
= 2,68 x 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,47 X 10−2 A )
2) B= = A 2
2 πa
2 η X 5,00 X 10−3 M
= 2,19 x 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,50 X 10−2 A )
3) B= = A2
2 πa
2 η X 6,00 X 10−3 M
= 1,83 x 10-6 T
VII. PEMBAHASAN
Hukum biot safart menyatakan apabila sebuah kawat di aliri arus listrik
akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran
yang berada disekitar kawat tersebut . Arah dari garis-garis gaya magnet
ditentukan dengan kaidah tangan kanan ( apabila tangan kanan digenggam,ibu jari
sebagai arus litrik sedangkan keempat jari yang lain merupakan arah medan gaya).
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah power
suplay sebagai sumber arus secara galvanometer untuk mengukur arus yang
mengalir pada rangkaian yang besarnya sama dengan nilai yang terbaca pada
power suplay. Compas digunakan untuk mengukur besarnya simpangan θ.
Rheostat digunakan sebagai penghambat arus. Batang statif digunakan untuk
tempat mengikat kawat. Dasar statis digunakan sebagai landasan atau penyokong
dari batang statif. Nikrom seabagai kawat berarus serta kabel penghubung untuk
menghubungkan komponen-komponen pada rangkaian.
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini terbagi atas tiga jenis perlakuan
yaitu untuk perlakuan pertama dengan jarak berubah dan arusnya tetap. Untuk
perlakuan ke dua dengan jarak tetap dan arusnya berubah. Serta perlakuan ke tiga
dengan jarak dan arusnya berubah. Dimana alat dan bahan dirangkai seperti pada
prosedur kerja dengan kompas diletakan sejajar dengan kawat nikrom.untuk jarak
berubah artinya merubah ketinggian jarak antara kompas dan kawat sedangkan
arus berubah artinya merubah besar arus pada power suply.
Untuk perlakuan pertama dengan arus tetap dan jarak berubah diperoleh
bahwa semakin besar atau semakin jauh jarak antara kompas dan kawat maka
medan magnet yang dihasilkan semakin kecil. Dimana besar arus tetap yang
diberikan sebesar 5,35 x 10-2 A dengan jarak berubah yaitu 3 x 10 -3 m , 4 x 10-2 m
dan 6 x 10-2 m diperoleh besar medan magnet berturut-turut yaitu 3,57 x 10 -6 T,
2,68 x 10-6 T dan 1,78 x 10-6 T.
Untuk perlakuan keduan dengan jarak tetap dan arusnya yang berubah
diperoleh semakin besar arus yang mengalir dalam rangkaian maka semakin besar
medan magnetnya dimana besarnya jarak tetap yaitu 4 x 10-3 m dan arus yang
berubah sebesar 3,93 x 10-2 A , 4,08 x 10-2 A dan 5,41 x 10-2A dan diperoleh
medan magnet berturut-turut yaitu 1,97 x 10-6 T, 2,04 x 10-6 T dan 2,71 x 10-6 T.
Untuk perlskuan ketiga dengan arus dan jarak berubah-ubah yaitu arus
semakin besar dan jarak semakin besar maka medan magnetnya semakin kecil.
Dimana arusnya adalah 5,75 x 10-2 A, 5,47 x 10-2 A dan 5,50 x10-2 A dengan jarak
dari 4 x 10-3 m, 5 x 10-3 m dan 6 x 10-3 m di peroleh besar medan magnet 2,68 x
10-6T, 2,19 x 10-6 T dan 1,83 x 10-6 T.
Adapun aplikasi dari hukum biot savart dapat ditemukan pada alat-alat
listrik seperti meter listrik,bel lisrik, speker, motor listrik, dan sebagainya.
VIII. KESIMPULAN
1. Kuat medan magnet akibat kawat berarus adalah sebanding dengan kuat
arus listriknya dimana semakin kuat arusnya, semakin kuat medan
magnetnya.
2. Kuat medan magnet akibat kawat berarus adalah berbanding terbalik
dengan jaraknya. Makin jauh jarak kompas dari kawat, maka makin kecil
kuat medan magnetiknya.
3. Arus simpangan jarum kompas tergantung dari arah aliran arus listrik.
semakin kuat arusnya, semakin besar sudut simpangan kompas, semakin
kuat juga medan magnetnya.
4. Adapun besar medan magnet yang di perolah pada percobaan ini, ialah
sebagai berikut.
Untuk jarak berubah, arus tetap
a=3,00 ×10−3 m , B=3,57 ×10−6 T
a=4,00 ×10−3 m, B=2,68 ×10−6 T
a=6,00 ×10−3 m , B=1,78× 10−6 T
Untuk jarak tetap, arus berubah
I =3,93 ×10−2 A , B=1,97 ×10−6 T
I =4,08× 10−2 A , B=2,04 ×10−6 T
I =5,41 ×10−2 A , B=2,71× 10−6 T
Untuk jarak berubah, arus berubah