Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN LENGKAP

PERCOBAAN V

HUKUM BIOT-SAVART

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

HAFIDZA AZZAHRA (A 241 18 057)

FEBRIANTI (A 241 18 052)

AYU MUTMAINNAH (A 241 18 033)

NURHASNI (A 241 18 013)

LILIS RAHAYU (A 241 18 072)

MUH FAIZAL (A 241 18 016)

ASISTEN : EMA FEBRIANTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
LEMBAR KOREKSI

JUDUL : HUKUM BIOT-SAVART

KELOMPOK : VI

KELAS :A

ASISTEN : EMA FEBRIANTI

NO Hari/Tanggal Catatan Paraf


.
PERCOBAAN V

HUKUM BIOT-SAVART

I. TUJUAN
1. Mengamati peristiwa hokum Biot-Savart pada kawat lurus yang
berarus listrik
2. Menghitung besarnya induksi magnetic pada kawat lurus yang berarus
listrik

II. ALAT DAN BAHAN


1. Sumber arus DC
2. Galvanometer
3. Kompas kecil
4. Rheostat
5. Batang statif
6. Dasar statif
7. Mistar 30 cm
8. Kawat nikrom
9. Kabel penghubung
III. DASAR TEORI

Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada
disekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan
kaidah tangan kanan (apabila tangan kanan di genggam, ibu jari sebagai arus
listrik sedangkan ke empat jari yang lain merupakan arah medan gaya). Hukum
oersteid.

Apabila sebuah jarum kompas ditempatkan di sekitar kawat berarus (pada


gambar 2) maka jarum kompas akan mengarah sedemikian sehingga selalu
mengikuti arah medan magnet.

Kuat medan magnet disuatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut induksi
magnetik (B). Besar induksi magnet oleh biot-savart dinyatakan:

1. Berbanding lurus dengan arah arus (I)


2. Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat penghantar
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat
penghantar
4. Berbanding lurus dengan sudut sinus antara arah arus dan garis
penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar.

Secara matematis hukum biot-savart tentang medan magnet disekitar kawat


berarus listrik adalah:
Keterangan :

dB = perubahan medan magnet (T)

k = μ0/2π

μ0 = permeabilitas ruang hampa ( 4π.10-7 wb/amp.m )

I = kuat arus (A)

dl = perubahan elemen panjang

Ɵ = sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang ditentukan besar
medan magnetiknya

Medan magnet disekitar kawat arus

Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik


dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat.
Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetiknya. Semakin jauh
jaraknya terhadap kawat semakin kuat medan magnetnya secara sistematis
dirumuskan dengan:

Medan magnet disekitar kawat melingkar

Besarnya medan magnet disekitar kawat melingkar dapat dihitung dengan:


Keterangan:

BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla  ( T)

I   = kuat arus pada kawat dalam ampere ( A )

a  =  jari-jari kawat melingkar dalam meter ( m )

r   = jarak P ke lingkaran kawat dalam meter ( m )

θ   = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran
kawat dalam derajad (°)

x = jarak titik P ke pusat lingkaran dalam mater ( m )

 dimana      

Medan magnet pada solenoida

Sebuah magnet dibemtuk seperti spiral yang disebut kumparan, apabila


dialiri arus listrik akan berfungsi sebagai magnet batang. Kumparan ini disebut
solenoida. Besar medan magnet disumbu pusat (titik 0) solenoida dapat dihitung:

B  =  Medan magnet dalam tesla ( T )

μo =  permeabilitas ruang hampa  = 4п . 10 -7 Wb/amp. m

I     =  Kuat arus listrik dalam  ampere ( A )

a     =   jarak titik P dari kawat dalam meter (m)


       =   jari-jari lingkaran yang dibuat

Dengan arah medan magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Arah
arus mennentukan arah medan magnet pada solenoida.
IV. PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2. merangkai alat dan bahan seperti gambar berikut

# Jarak berubah, arus tetap


3. mengukur jarum jam kompas (a) dari kawat sejauh 3,00 x 10 ^-3
4. menghidupkan power supply dengan menekan tombol ON/OFF dan
memberikan Arus sebesar 5, 35x10^-2 A sepanjang kawat nikrom
5. Mengamati besarnya penyimpanan jarum kompas
6. mengulangi langkah 3-5 untuk jarak sebesar 4,00 x 10 ^-3m dan 6,00 x 10
^-3 m
7. memasukkan hasil yang diperoleh ke dalam tabel hasil pengamatan
#jarak tetap, harus berubah
8. mengulangi langkah 3-4 pada jarak berubah harus tetap untuk jarak
sebesar 4,00 x 10 ^ -3 m dengan arus 3,99x10^-2 A
9. mengulangi langkah lapangan dengan jarak tetap 4,00 x 10 ^ -3 m dan arus
berubah sebesar 4,08 x 10^-2 A dan 5,41 x 10 ^ -2 A
10. memasukkan hasil yang diperoleh ke dalam tabel hasil pengamatan
# Jarak dan arus berubah
11. mengukur jarak jarum kompas dari kawat sebesar 4,00 x10 ^- 3 m dengan
Arus sebesar 5,5 x10 ^ -2
12. mengalirkan arus sepanjang kawat nikro kemudian mengamati besar
13. Mengulangi langkah 11-12 untuk jarak 5,00 x 10 ^ -3 m dengan arus 5 , 47
x10 ^ -2 A dan untuk jarak jarak 6,00 x 10 ^ -3 m dengan arus 5,50 x10^ -
2A
14. memasukkan hasil pengamatan ke dalam tabel hasil pengamatan
V. HASIL PENGAMATAN

V.1 Jarak berubah, arus tetap


No. I (A) A (m) θ(° )
1 5,35 X 10-2 3,00 x 10-3 15
2 5,35 X 10-2 4,00 x 10-3 13
3 5,35 X 10-2 6,00 x 10-3 9

V.2 Jarak tetap, arus berubah


No. I (A) A (m) θ(° )
1 3,93 x 10-2 4,00 x 10-3 9
2 4,08 x 10-2 4,00 x 10-3 9
3 5,41 x 10-2 4,00 x 10-3 9

V.3 Jarak dan arus berubah


No. I (A) A (m) θ(° )
1 5,35 x 10-2 4,00 x 10-3 3
2 5,47 x 10-2 5,00 x 10-3 2
3 5,50 x 10-2 6,00 x 10-3 8

NST Galvanometer = 2,00 x 10-6


NST Kompas = 1 derajat
NST Mistar = 1,00 x 10-3

VI. ANALISA DATA

Perhitungan Umum
μ0 I
B= , μ0 = 4π × 10-7 N/A2
2 πa

1. Jarak berubah, arus tetap


N
μ0 I 4 π x 10−7 ( 5,35 X 10−2 A )
1) B= = A2
2 πa
2 η X 3,00 X 10−3 M

= 3,57 x 10-6 T

N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,35 X 10−2 A )
2) B= = A2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M

= 2,68 x 10-6 T

N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,35 X 10−2 A )
3) B= = A2
2 πa
2 η X 6,00 X 10−3 M

= 1,78 x 10-6 T

2. Jarak berubah, arus tetap


N
μ0 I 4 π x 10−7 ( 3,93 X 10−2 A )
1) B= = A 2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M

= 1,97 X 10-6 T

N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 4,08 X 10−2 A )
2) B= = A 2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M
= 2,04 x 10-6 T
N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,41 X 10−2 A )
3) B= = A 2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M

= 2,71 x 10-6 T

3. Jarak berubah, arus tetap


N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,35 X 10−2 A )
1) B= = A2
2 πa
2 η X 4,00 X 10−3 M

= 2,68 x 10-6 T

N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,47 X 10−2 A )
2) B= = A 2
2 πa
2 η X 5,00 X 10−3 M

= 2,19 x 10-6 T

N
μ 0 I 4 π x 10−7 ( 5,50 X 10−2 A )
3) B= = A2
2 πa
2 η X 6,00 X 10−3 M

= 1,83 x 10-6 T
VII. PEMBAHASAN

Hukum biot safart menyatakan apabila sebuah kawat di aliri arus listrik
akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran
yang berada disekitar kawat tersebut . Arah dari garis-garis gaya magnet
ditentukan dengan kaidah tangan kanan ( apabila tangan kanan digenggam,ibu jari
sebagai arus litrik sedangkan keempat jari yang lain merupakan arah medan gaya).

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah power
suplay sebagai sumber arus secara galvanometer untuk mengukur arus yang
mengalir pada rangkaian yang besarnya sama dengan nilai yang terbaca pada
power suplay. Compas digunakan untuk mengukur besarnya simpangan θ.
Rheostat digunakan sebagai penghambat arus. Batang statif digunakan untuk
tempat mengikat kawat. Dasar statis digunakan sebagai landasan atau penyokong
dari batang statif. Nikrom seabagai kawat berarus serta kabel penghubung untuk
menghubungkan komponen-komponen pada rangkaian.

Adapun prosedur kerja dari percobaan ini terbagi atas tiga jenis perlakuan
yaitu untuk perlakuan pertama dengan jarak berubah dan arusnya tetap. Untuk
perlakuan ke dua dengan jarak tetap dan arusnya berubah. Serta perlakuan ke tiga
dengan jarak dan arusnya berubah. Dimana alat dan bahan dirangkai seperti pada
prosedur kerja dengan kompas diletakan sejajar dengan kawat nikrom.untuk jarak
berubah artinya merubah ketinggian jarak antara kompas dan kawat sedangkan
arus berubah artinya merubah besar arus pada power suply.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dilakukan perhitungan medan


magnet analisa data. Dimana medan magnet dipengaruhi oleh besarnya arus lkitrik
(I) dan jarak kompas dengan kawat (a).

Untuk perlakuan pertama dengan arus tetap dan jarak berubah diperoleh
bahwa semakin besar atau semakin jauh jarak antara kompas dan kawat maka
medan magnet yang dihasilkan semakin kecil. Dimana besar arus tetap yang
diberikan sebesar 5,35 x 10-2 A dengan jarak berubah yaitu 3 x 10 -3 m , 4 x 10-2 m
dan 6 x 10-2 m diperoleh besar medan magnet berturut-turut yaitu 3,57 x 10 -6 T,
2,68 x 10-6 T dan 1,78 x 10-6 T.

Untuk perlakuan keduan dengan jarak tetap dan arusnya yang berubah
diperoleh semakin besar arus yang mengalir dalam rangkaian maka semakin besar
medan magnetnya dimana besarnya jarak tetap yaitu 4 x 10-3 m dan arus yang
berubah sebesar 3,93 x 10-2 A , 4,08 x 10-2 A dan 5,41 x 10-2A dan diperoleh
medan magnet berturut-turut yaitu 1,97 x 10-6 T, 2,04 x 10-6 T dan 2,71 x 10-6 T.

Untuk perlskuan ketiga dengan arus dan jarak berubah-ubah yaitu arus
semakin besar dan jarak semakin besar maka medan magnetnya semakin kecil.
Dimana arusnya adalah 5,75 x 10-2 A, 5,47 x 10-2 A dan 5,50 x10-2 A dengan jarak
dari 4 x 10-3 m, 5 x 10-3 m dan 6 x 10-3 m di peroleh besar medan magnet 2,68 x
10-6T, 2,19 x 10-6 T dan 1,83 x 10-6 T.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data tersebut diperoleh bahwa


arus litrik berbanding lurus dengan medan magnet sedangkan jaraknya berbanding
terbalik dengan medan magnet.

Dari hasil pengamatan juga dilakukan pengamatan terhadap sudut simpang


dari kompas. dimana semakin besar sudut simpang kompas maka semakin besar
medan magnetnya. ketika jarum kompas dipemgaruhi oleh medan magnet pada
kawat berarus listrik, maka jarum kompas akan menyimpang dari arah sebenarnya
yaitu utara dan selatan. arah simpanagan jarum kompas tersebut tergantung oleh
arah aliran arus listrik. dimana,berdasarkan kaidah tangan kanan bahwa kutub
utara jarum kompas menyimpang seoalah ibu jari arus litrik .

Adapun aplikasi dari hukum biot savart dapat ditemukan pada alat-alat
listrik seperti meter listrik,bel lisrik, speker, motor listrik, dan sebagainya.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut.

1. Kuat medan magnet akibat kawat berarus adalah sebanding dengan kuat
arus listriknya dimana semakin kuat arusnya, semakin kuat medan
magnetnya.
2. Kuat medan magnet akibat kawat berarus adalah berbanding terbalik
dengan jaraknya. Makin jauh jarak kompas dari kawat, maka makin kecil
kuat medan magnetiknya.
3. Arus simpangan jarum kompas tergantung dari arah aliran arus listrik.
semakin kuat arusnya, semakin besar sudut simpangan kompas, semakin
kuat juga medan magnetnya.
4. Adapun besar medan magnet yang di perolah pada percobaan ini, ialah
sebagai berikut.
 Untuk jarak berubah, arus tetap
a=3,00 ×10−3 m , B=3,57 ×10−6 T
a=4,00 ×10−3 m, B=2,68 ×10−6 T
a=6,00 ×10−3 m , B=1,78× 10−6 T
 Untuk jarak tetap, arus berubah
I =3,93 ×10−2 A , B=1,97 ×10−6 T
I =4,08× 10−2 A , B=2,04 ×10−6 T
I =5,41 ×10−2 A , B=2,71× 10−6 T
 Untuk jarak berubah, arus berubah

a=4,00 ×10−3 m, I =5,35× 10−2 A , B=2,68 ×10−6 T

a=5,00 ×10−3 m , I =3,47 × 10−2 A , B=2,19× 10−6 T

a=6,00 ×10−3 m , I =3,30 × 10−2 A , B=1,83 ×10−6 T


5. Untuk menghitung medan magnet dapat digunakan persamaan sebagai
berikut.
μ0 I
B=
2 πa
DAFTAR PUSTAKA

Malik, Mukhlis. (2011). Medan Magnet, [online]. Tersedia :


e.learning1mdn.blogspot.co.id/2011/11/medan.magnet.html. [1 mei 2020]

Surya, yohanes. (2009). Listrik dan magnet. Tanggerang: kandel

Tim peyusun. (2020). Penuntun praktikum listrik magnet. Palu: Universitas


tadulako

Anda mungkin juga menyukai