Anda di halaman 1dari 9

Bahan Bacaan

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas/Semester : XII / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi : Medan Magnet

TUJUAN
Peserta didik mampu :
1) Menjelaskan percobaan Oersted tentang medan magnet;
2) Menganalisis induksi magnetic oleh kawat Panjang lurus berarus listrik;
3) Menganalisis induksi magnet di sekitar kawat sejajar;
4) Menganalisis induksi magnet di kawat melingkar yang berarus listrik;
5) Menganalisis induksi magnet di solenoida dan toroida

Medan Magnet

Pada tahun 1820 Hans Christian Oersted melakukan penelitian. Oersted menemukan hubungan antara kelistrikan dan
kemagnetan. Oersted meletakkan sebuah penghantar di atas sebuah kompas kecil dengan jarum kompas terletak
sejajar terhadap penghantar. Ketika penghantar dihubungkan dengan sumber tegangan, ternyata jarum kompas
menyimpang.

Magnet kompas dapat berubah arah jika ada medan magnet lain yang mepengaruhinya.medan magnet keluar dari
kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Meskipun tidak ada magnet lain ternyata kompas berubah arah. Artinya ada
medan magnet lain di sekitar kompas. Padahal, hanya terdapat arus listrik. Arus listrik inilah yang meghasilkan
medan magnet ( B )
Di sekitar kawat yang berarus listrik terjadi medan magnet ( induksi magnet ). Besarnya induksi magnet tersebut
bergantung pada jarak dan besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut.. Adapun arah induksi magnet
tergantung pada arah arus yang mengalir pada kawat tersebut.
Arah induksi magnet dapat ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan.

Jika jari-jari digenggamkan pada penghantar dan ibu jari dibentangkan lurus, maka ujung ibu jari akan menunjukkan
arah arus listrik ( I ) dan genggaman jari-jari tangan dan ujungnya menunjukkan arah medan magnet ( B )

Medan Magnet di Sekitar Penghantar Berarus listrik


Besarnya induksi magnetik pada suatu titik di sekitar penghantar berarus pertama kali diukur oleh ilmuwan Perancis,
Jean Bastiste Biot dan Felix Savart. Menurut Biot-Savart, induksi magnet (B) di suatu titik P yang berjarak r dari kawat
penghantar dL yang berarus listrik I adalah sebagai berikut :
1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I)
2. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dL)
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar (r)
4. Berbanding lurus dengan sinus sudut apit θ antara arah arus dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat
penghantar.

Secara matematik dinyatakan sebagai :


𝑰 𝒅𝑳 𝒔𝒊𝒏𝜽 𝝁𝒐 𝑰 𝒅𝑳 𝒔𝒊𝒏𝜽
𝒅𝑩 = 𝒌 =
𝒓𝟐 𝟒𝝅 𝒓𝟐

Persamaan ini dikenal sebagai Hukum Biot – Savart

dengan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/𝑚2 atau Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dL = panjang elemen kawat berarus (m)
𝜽 = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dL
k = = bilangan konstanta = 10−7 Wb𝐴−1 𝑚−1
r = jarak dari P ke dL (m)
Induksi Magnet Oleh Kawat Panjang Lurus Berarus Listrik

Besar medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik dipengaruhi oleh besar arus lisrik dan jarak titik tinjauan
terhadap kawat. Semakin besar kuat arus yang diberikan dan semakin dekat jaraknya terhadap kawat, maka
semakin besar kuat medan magnetnya. Besarnya kuat medan magnet pada kawat lurus panjang dapat dirumuskan
seperti di bawah ini:

Contoh soal :
1. Doni ingin melakukan eksperimen menentukan kuat medan magnet B pada seutas kawat Panjang berarus listrik
I. Sebuah titik berjarak a dari kawat tersebut sudah ditentukan dan dihitung mempunyai induksi magnet B. Jika
Doni meletakkan titik tersebut pada jarak 2a dari kawat pertama, maka tentukan kuat medan magnet B yang
berjarak 2a dari kawat pertama tersebut.

Penyelesaian :
Berdasarkan permasalahan di atas, didapatkan data berikut :
a1 = a, a2 = 2a, B1 = B
B2 = …?
Besar induksi magnet berbanding terbalik dengan jarak a, sehingga diperoleh :
𝐵1 𝑎2
=
𝐵2 𝑎1
𝐵1 𝑎1
𝐵2 =
𝑎2
𝐵𝑎
𝐵2 =
2𝑎
𝐵 1
𝐵2 = = 𝐵
2 2
1
Jadi induksi magnetnya ( 𝐵2 ) sebesar 𝐵 atau 0,5 B
2

2. Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 2A. Tentukan induksi magnet pada jarak 1 cm dari
kawat! ( 𝜇𝑜 = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚)
penyelesaian :
Diketahui : I = 2 A, r = 1 cm = 0,01 m = 10-2 m
B = …?
𝝁𝒐 𝑰
B=
𝟐𝝅𝒓
4𝜋 𝑥 10−7 (𝟐 )
B=
𝟐𝝅 𝒙 𝟏𝟎−𝟐
2 𝑥 10−7 (𝟐 )
B=
𝟏𝟎−𝟐
4 𝑥 10−7
B=
𝟏𝟎−𝟐

B = 4 𝑥 10−7 𝑥 102
B = 4 𝑥 10−5 T

3. Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 2A. Tentukan induksi magnet pada jarak 2 cm dari
kawat tersebut ! ( 𝜇𝑜 = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚)
penyelesaian :
Diketahui : I = 2 A, r = 2 cm = 0,02 m = 2 x 10-2 m
B = …?
𝜇𝑜 𝐼
B=
2𝜋𝑟
4𝜋 𝑥 10−7 (2 )
B=
2𝜋 ( 2 𝑥 10−2

4 𝑥 10−7
B=
10−2

B = 2 𝑥 10−7 𝑥 102
B = 2 𝑥 10−5 T
Induksi Magnet Di Sekitar Kawat Sejajar

Jika ada dua kawat lurus sejajar dialiri arus listrik, maka medan magnet di sekitar kawat akan saling mempengaruhi.

Jika arus listrik mengalir melalui kedua kawat sejajar searah, maka arah induksi magnet B 1 dan B2 di titik P akan
berlawanan arah B1 dari I1 arahnya masuk ke bidang gambar, sedangkan B2 dari I2 arahnya keluar bidang gambar.
Induksi magnet B adalah besaran vector, jadi resultannya adalah :
B = B1 – B2
Besar induksi magnet di titik P dapat dinyatakan sebagai berikut :
𝝁𝒐 𝑰𝟏 𝝁𝒐 𝑰𝟐
B = B1 – B2 = −
𝟐𝝅𝒓𝟏 𝟐𝝅𝒓𝟐

Jika arus listrik yang mengalir melalui kedua kawat sejajar adalah berlawanan arah, maka arah induksi magnet B1
dan B2 di titik P akan searah. Jadi besarnya induksi magnet di titik P adalah :
B = B1 + B2

Contoh :
1. Joni memiliki dua kawat Panjang a dan b diletakkan sejajar berjarak 12 cm satu sama lain seperti gambar

Kemudian dialiri arus listrik yang berlawanan arah. Joni mengambil amperemeter dan mengukur arus listrik
masing-masing kawat dan terukur dari amperemeter 30 A. Berapa besar dan arah induksi magnet di titik P
yang terletak 3 cm dari kawat a dan 9 cm dari kawat b ? ( 𝜇𝑜 = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚)

Penyelesaian :
Berdasarkan permasalahan di atas, didapatkan data sebagai berikut :
r = 12 cm = 0,12 m,
ra = 3 cm = 0,03 m = 3 x 10-2 m,
rb = 9 cm = 0,09 m = 9 x 10-2 m,
Ia = Ib = 30 A
𝜇𝑜 𝐼𝑎 𝜇𝑜 𝐼 𝑏
B= +
2𝜋𝑟𝑎 2𝜋𝑟𝑏

4𝜋 𝑥 10−7 ( 30) 4𝜋 𝑥 10−7 ( 30)


𝐵= +
2𝜋 (3 𝑥 10−2 ) 2𝜋 (9 𝑥 10−2 )
4𝜋 𝑥 10−7 ( 3 𝑥 101 ) 4𝜋 𝑥 10−7 ( 3 𝑥 101 )
𝐵= +
2𝜋 (3 𝑥 10−2 ) 2𝜋 (9 𝑥 10−2 )

12 𝜋 𝑥 10−6 12𝜋 𝑥 10−6


𝐵= +
2𝜋 (3 𝑥 10−2 ) 2𝜋 (9 𝑥 10−2 )

6 𝑥 10−6 6 𝑥 10−6
𝐵= +
3 𝑥 10−2 9 𝑥 10−2
6
𝐵 = (2 𝑥 10−6 𝑥 102 ) + ( 𝑥 10−6 𝑥 102 )
9
6
𝐵 = (2 𝑥 10−4 ) + ( 𝑥 10−4 )
9

𝐵 = (2 𝑥 10−4 ) + (0,6 𝑥 10−4 )


𝐵 = 2,6 𝑥 10−4 T

Induksi magnet di kawat melingkar yang berarus listrik

Sebuah kawat melingkar yang dialiri arus listrik akan menimbulkan induksi magnet dengan arah sesuai dengan
kaidah tangan kanan. Untuk menunjukkan arah induksi magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik, genggamlah
kawat dengan tangan kanan dengan ibu jari terbuka. Sesui dengan kaidah tangan kanan, arah ibu jari menunjukkan
arah induksi magnet, sedangkan arah keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik, seperti terlihat pada
gambar berikut:

Besar induksi magnet pada kawat melingkar berarus adalah:


𝝁𝒐 𝑰
B =
𝟐𝒂

Jika kawatnya lebih dari satu lingkaran misalnya 𝑁 buah lingkaran, maka persamaannya menjadi:
𝝁𝒐 𝑰 𝑵
B =
𝟐𝒂

Contoh :
Sebuah kawat melingkar dengan jari-jari 10 cm dialiri arus listrik 2A ( 𝜇𝑜 = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚).
Tentukan :
a. Induksi magnet di pusat lingkaran
b. Induksi magnet jika banyaknya lilitan kawat 10 lilitan
Penyelesaian :
a = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m
I=2A
µo = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚
a. Induksi magnet di pusat lingkaran
𝝁𝒐 𝑰
B =
𝟐𝒂
4𝜋 𝑥 10−7 (2)
B =
𝟐(𝟏𝟎−𝟏 )

B = 4𝜋 𝑥 10−7 (101 )
B = 4𝜋 𝑥 10−6 T
b. Induksi magnet jika banyaknya lilitan kawat 10 lilitan
𝝁𝒐 𝑰 𝑵
B =
𝟐𝒂
𝜇𝑜 𝐼
B = 𝑁
2𝑎

B = 4𝜋 𝑥 10−6 ( 10 )
B = 4𝜋 𝑥 10−5 T

Induksi Magnet Pada Solenoida

Medan magnet yang kuat di sekitar arus listrik, dapat dibuat dengan lilitan kawat membentuk kumparan. Kumparan
seperti ini disebut solenoida. Solenoida memiliki sifat yang sama dengan magnet batang,yaitu mempunyai kutub
utara dan kutub selatan. Arahnya dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Jika kita menggenggam solenoid
dengan tangan kanan dengan ibu jari terbuka, arah ibu jari menunjukkan arah induksi magnet (arah utara) dan arah
keempat jari lainnya merupakan arah arus listriknya

Besar induksi magnet pada solenoida dapat ditentukan pada pusat dan ujung solenoid. Pada gambar berikut titik o
adalah titik pusat solenoid dan titik p adalah titik ujung solenoida

a. Besar Induksi Magnet Pada Pusat Solenoida


Besar induksi magnet pada pusat solenoida dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
𝝁𝒐 𝑰𝑵
B =
𝑳

b. Besar Induksi Magnet Pada Ujung Solenoida


𝝁𝒐 𝑰𝑵
B =
𝟐𝑳
Contoh :
Sebuah Selenoida yang panjangya 10 cm memiliki jumlah lilitan 200 lilitan. Selenoida tersebut diberi arus 2 A, maka
besar besar medan magnet di tengah selenoida dan di ujung selenoida adalah ? ( 𝜇𝑜 = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚).
Penyelesaian :
L = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m
N = 200 lilitan = 2 x 102 lilitan
I=2A
B =…?
𝜇𝑜 𝐼𝑁
B =
𝐿
4𝜋 𝑥 10−7 ( 2 )( 2 𝑥 102 )
B =
10−1

B = 16 𝜋 𝑥 10−5 𝑥 101
B = 16 𝜋 𝑥 10−4
B = 1,6 𝜋 𝑥 10−3

Induksi Magnet Pada Toroida


Toroida adalah kumparan yang dilekuk sehingga membentuk lingkaran. Jika toroida dialiri arus listrik, maka akan
timbul garis-garis medan magnet berbentuk lingkaran di dalam toroida.

Besar induksi magnet pada toroida dapat ditentukan dengan persamaan :


𝝁𝒐 𝑰𝑵
B =
𝟐𝝅𝒓

Dimana :
𝐵 = besar induksi magnet (Wb/m2)
I = besar arus listrik (A)
𝑁 = banyak lilitan kawat (lilitan)
r = jari-jari toroida (m)
𝜇o = permeabilitas magnet (4𝜋. 10-7 Wb/Am)

Contoh :
Sebuah toroida dengan jari-jari 10 cm memiliki 200 lilitan dialiri arus listrik 4 A. Besar medan magnet dalam toroida
adalah ? ( 𝜇𝑜 = 4𝜋 𝑥 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚).
Penyelesaian :
r = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m
N = 200 lilitan = 2 x 102 lilitan
I=4A
B = …?
𝜇𝑜 𝐼𝑁
B =
2𝜋𝑟
4𝜋 𝑥 10−7 ( 4 )(2 𝑥 102 )
B =
2𝜋 𝑥 10−1
16 𝑥 10−7 𝑥 102
B =
10−1

B = 16 𝑥 10−7 𝑥 102 𝑥 101


B = 16 𝑥 10−4

Anda mungkin juga menyukai