Anda di halaman 1dari 100

MEDAN MAGNET

Pengertian Medan Magnet


Pola garis-garis lengkung yang terbentuk ini merupakan pola
garis-garis medan magnetik yang disebut garis gaya magnetik.
Nah, ruang di sekitar magnet yang mengalami gaya magnetik
dinamakan medan magnetik. Medan magnet adalah daerah di
sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang
bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan
magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan
mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada
serbuk besi.
Dengan mengamati garis gaya magnetik pada gambar diatas
dapat kita simpulkan sebagai berikut.
1. Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.
2. Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling
berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang
berasal dari magnet yang sama.
3. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat
menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan
daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
menunjukkan medan magnetik yang lemah. Dari gambar
diatas kita dapat melihat bahwa medan magnetik paling
kuat terdapat di kutub-kutub magnet.

HANS CHRISTIAN ORSTED


Pada 21 April 1820, saat masih kuliah, rsted menemukan
hubungan antara listrik dan magnetisme dalam eksperimen
yang sangat sederhana. Ia menunjukkan bahwa kawat yang
dialiri arus listrik dapat membelokkan arah jarum magnet
utara kompas.
rsted menjelaskan, interpretasi awal adalah bahwa efek
magnetik memancar dari semua sisi kawat yang membawa
arus listrik, seperti halnya cahaya dan panas. Tiga bulan
kemudian ia mulai penyelidikan lebih intensif dan tidak
lama kemudian iapun menerbitkan temuannya, yang
menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan medan

magnet melingkar seperti mengalir melalui kawat.


Penemuan ini bukan karena kebetulan, karena rsted telah
mencari hubungan antara listrik dan magnet selama
beberapa tahun. Simetri khusus fenomena itu mungkin salah
satu kesulitan yang menghambat penemuan.
rsted bukanlah orang pertama yang menemukan bahwa
listrik dan magnetisme itu berkaitan. Ia didahului oleh
seorang Italia Gian Domenico Romagnosi yang merupakan
orang pertama yang menemukan hubungan antara listrik dan
magnet, sekitar dua dekade sebelum rsted melakukan
1.820 penemuan elektromagnetisme. Percobaan Romagnosi
menunjukkan bahwa arus listrik dari tumpukan volta bisa
membelokkan jarum magnetik. Penelitiannya
dipublikasikan di dua surat kabar Italia dan sebagian besar
diabaikan oleh komunitas ilmiah.

Di sekitar kawat penghantar berarus listrik terdapat medan


magnet yang diselidiki oleh Hans Christian Oersted. Arah
medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik
dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan Oersted, seperti yang diperlihatkan pada gambar
dibawah. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan
garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari
tangan.

4.

Hukum Tangan Kanan

Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat


penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan
magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan
berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat

ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki


sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan,
sifat kemagnetannya segera hilang. Mengapa kumparan
berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang
kuat? Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan
magnetik yang kuat karena setiap lilitan pada kumparan
menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat oleh
lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan,
medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola
garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang
dialiri arus listrik ditunjukkan pada gambar berikut.

Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus


listrik, digunakan aturan genggaman tangan kanan.
Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus
pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat
jari. Konsep seperti ini disebut kaidah tangan
kanan untuk menentukan kutub magnet dari arah arus
listrik.

2. SUMBER-SUMBER MEDAN MAGNET : ARUS DAN MUATAN

LISTRIK MENGHASILKAN MEDAN MAGNET

2.1 Medan Magnetik Dari Suatu Muatan Bergerak

Medan magnet dapat dihasilkan dari suatu muatan listrik q yang bergerak
dengan kecepatan v. Medan magnet yang dihasilkan pada jarak r dari
muatan bergerak q adalah sebesar :

B=
o

q(v x r)
(1)

r2

di mana o adalah kostanta permeabilitas udara yang besarnya 4x10-7


N/A2. r merupakan jarak dari muatan terhadap titik di mana medan magnet
diukur dan r vektor satuan dengan arah tegak lurus permukaan yang
dibentuk perkalian vektor v dan r.

Arah B menembus bidang kertas

Gb. 6.7 Arah medan magnet yang dihasilkan dari sebuah muatan listrik yang
bergerak

Contoh :

Muatan listrik dengan q = 5 nCcc bergerak dengan kecepatan 5 x 107 m/s


sepanjang sumbu y positif, hiitunglah besarnya medan magnet di titik (4,3)
jika muatan sedang berada di titik pusat (0,0).

qv r sin

B
=

q(v x r)

(5x109 )(5x107 x 5)
4

4x10

v
x

Arah dari medan ini menembus bidang kertas.

Anda juga dapat mengerjakan ini melalui operasi vektor.

2.2 Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Karena medan magnet dapat timbul pada muatan yang bergerak, maka
dapat dipastikan bahwa kawat berarus listrik akan menimbulkan medan
magnet, sebab arus merupakan muatan listrik yang bergerak. Hal ini
pertama kali diamati oleh HC. Oersted pada tahun 1820. Arah dari medan
magnet dapat dilihat melalui aturan tangan kanan dengan ibu jari menunjuk
arah arus lisrik dan keempat jari lain yang mengepal menunjukkan arah
medan megnet. Besarnya medan magnet bergantung dari bentuk kawat
berarus dan dapat dihitung dengan hukum Biot-Savart.

Untuk kawat berarus, kita hanya menggantikan qv pada persamaan (1) di


atas dengan elemen arus Idl, karena keduanya identik, sehingga diperoleh :

B(P) =

dl x r

(2)

r2

r adalah jarak suau titik dengan kawat berarus. Persamaan (2) ini dikenal
sebagai hukum Biot-Savart.

Salah satu contoh penggunaan paling sederhana adalah pada kawat lurus :

109

20 cm

15 cm

kan medan B yang arahnya melingkar menurut aturan tangan


kanan

Pada gambar dl x r akan menghasilkan dl sin atau


dl cos dan l = z tan sehingga :
dl =
z

r
d dan
z

= cos

z
o

sehingga

1
B

cos

2
cos

dl
r

Aturan
tangan

kanan 1

z2

Gb 6.8
Kawat
lurus
berarus
menimbul

karena itu medan magnet sejauh z adalah :

o I 2
cos2

B=
2

cos

cos d

(sin2

B=
O I

z
+ sin

(3)

Jika
diangg
ap
panjan
g
kawat
takberhing
ga
dibandi
ng z,
maka
1 =
/2
dan

2 =
+/2.
Karena
nya :

B=

o I

2 z

Contoh :

Sebuah sepanjang 40 cm dialiri arus listrik 2 Ampere, hitunglah


medan magnet yang

dihasilkan sejauh 15 cm di sebelah kanan kawat tersebut


Jawab :

(4)

Dari gambar di samping sinus yang dibentuk


adalah 20/25 atau 4/5 ,

melalui
persam
aan
(3) :

B=
O I

=
4x107 2

+
sin1 )

(0,4) 5,3x109 T

(sin
2

4 15

110

dl

r
Gb 6.9 Kawat lingkaran berarus listrik
R

2.3 Kawat
Lingkaran
Barus
Listrik

dibentuk antara vektor dl dengan vektor satuan r pada


setiap titik adalah 90o, maka dlxr akan menghasilkan :

Medan
Magnet Di
Pusat
Lingkaran

jika dl diintegrasi untuk seluruh lingkaran maka total


lintasan adalah keliling lingkaran = 2r, maka :

dlxr = dl sin 90o = dl

B(pusat) =
Untuk
kawat yang
dibentuk
lingkaran,
maka
medan
magnet di
pusat
lingkaran
adalah

B(P) =

o
I
222

42

o
I

r2

dl x r

r2
Maka medan magnet dari sebuah lingkaran kawat
berarus listrik di pusat lingkaran adalah :

B=
o I

(5)
Karena
sudut
yang

2R

Jawab :

Dengan menggunakan persamaan (5) :

B=

I
=
(4x10
7

)(4)

= 1,6x10
Sesuai
dengan
aturan
tangan
kanan 1,
arah dari
medan
magnet
menembus
bidang
kertas.

2R

(5x102 )

Contoh :

Sebuah
kawat
melingkar
berjari-jari
5 cm dialiri
arus listrik
sebesar 4
Ampere,
hitunglah
medan
megnet
pada pusat
lingkaran :

di mana adalah 3,14.

Medan Magnet Sepanjang Sumbu Kawat Melingkar

Untuk
menghitun
g medan
magnet
pada suatu
titik P
sepanjang

sumbu sejauh x dari pusat kawat lingkaran berarus


berjari-jari R, kita gambarkan kembali sebuah kawat
lingkaran berarus listrik sebagai berikut :

111

dl

dBy
dB

z
P
dBx

dBz

Gb 6.10 Medan Magnet pada titik P Sejauh x dari sumbu sebuah kawat lingkaran
beraus listrik

Dengan menggunakan hukum Biot-Savart :

dB(P) =

I
dl x r

r2

di mana r, yaitu jarak dari suatu titik dalam kawat ke titik P, menurut hukum
segitiga Phytagoras dapat dituliskan sebagai :

r 2 = x2 + R 2
)

sudut yang dibentuk vektor dl dengan vektor satuan r adalah 90o, sehingga :

= dl

dlxr = dl sin 90

sehingga :

dB(P) =

dl

x
2

+ R2

Komponen medan magnet yang akan kita hitung hanyalah arah x saja dB x,
mengingat medan magnet arah z akan saling menghilangkan, demikian pula
medan magnet pada arah y.

Untuk medan magnet komponen-x di P berlaku hubungan :

R dBx = dB sin = dB

x2 + R2

dengan demikian :

dB

dl

4 x2

+ R2

x2 + R 2

IR

dl

(x2 + R2 )3/2

112

Jika kita lakukan proses integrasi pada dl untuk seluruh lingkaran, nilai x dan
R tidak akan berubah sehingga dapat dianggap konstanta, sehingga :

Bx
=

dBx

=
o

IR

dl

4
(x
2

+R
2

)
3/2

lingkaran

lingkaran

intergal lingkaran dari dl adalah keliling lingkaran yakni 2r, sehingga :

Bx =

IR

2R

(x2 + R2 )3 /2

sehingga medan magnet

Bx
=

2IR 2

(6)

4 (x2 + R2 )3 / 2

Contoh :

Sebuah kawat melingkar berjari-jari 4 cm dialiri arus listrik sebesar 5 Ampere,


hitunglah medan megnet sejauh 2 cm pada sumbu lingkaran dari pusat lingkaran

Jawab :

Dengan menggunakan persamaan (6) :

5A
4 cm

2 cm
r

Bz
z
x

=
o

2IR2

4 (x2
+ R2 )3 /2

=
4x107

2(5)(4x102 )2

(( 2x102 )2
+ (4x102 )2 )

3 /2

=
160x1011

5,62x10
5

(20x10
4

)
3/2

113

2.4 Solenoida

Solenoida adalah induktor yang terdiri gulungan kawat yang kadang di dalamnya dimasukkan sebuah
batang besi berbentuk silinder sebagai dengan tujuan memperkuat medan magnet yang dihasilkannya
seperti terlihat dalam

gambar 6.11 di samping. Solenoida digunakan dalam banyak perangkat


Gb 6.11 Solenoida

dengan inti besi elektronika seperti bel pintu atau pengeras suara. Secara skematik bentuk dari

solenoida dapat dilihat pada gambar 6.12 di mana solenoida terdiri dari n buah lilitan kawat berarus
listrik I, medan magnet yang dihasilkan memiliki arah seperti pada gambar, di mana kutub utara magnet
mengikuti aturan tangan kanan 1.

Gb. 6.12 Solenoida dengan banyaknya lilitan n

Besarnya kuat medan magnet yang dihasilkan pada sebuah titik P pada sumbu di dalam solenida
dapat difikirkan sebagai jumlah dari medan magnet yang dihasilkan sebuah kawat berbentuk
lingkaran yang telah kita hitung sebelumnya, dengan x yang berubah, sehingga dari persamaan (5)
:

dB

=
o

2IR2
dx

4 (x2 + R2 )3 /2

P
-x1

x2

Gb. 6.13 Medan Magnet Dalam Suatu Solenoida

jika solenoida memiliki panjang L yang terdiri dari N buah lilitan, maka jumlah lilitan persatuan
panjang sebut saja n adalah n=N/L. Maka jika kita jumlahkan seluruh lilitan sebanyak ndx, kita
harus melakukan integrasi untuk seluruh dx dari x1 ke x2 :

114

x2

dBx =

2nIR
2

dx

(x2
+R
2 )3 /2

x1

hasil dari bentuk integral ini dapat dilihat pada tabel-tabel integral baku pada
buku kalkulus anda, di mana berlaku :

x2

x1

dx =

(x2 + R2 )3 /2

R2 x2 + R2

sehingga :

=
o

2nIR
2

x2

R2 x2 + R2

x1

=
o nI

x
2

+R
2

x
1
2

+R
2

Sehingga medan magnet di tengah sumbu solenoida adalah :

x2

B=
o nI

(7)

x
2

+R
2

x
2

+R
2

Jika jari jari solenoida R kita anggap jauh lebih kecil dari x 1 dan x2, maka
suku pertama dalam kurung pada persamaan terakhir dapat didekati :

x2

x2

=1

x2
2

+ R2

x2
2

begitu juga suku kedua, sehingga :

Bx =

nI
o

(2)2

dengan demikian kita peroleh kuat medan magnet untuk solenoida dengan
jumlah lilitan persatuan panjang n adalah :

B = o n I
(8)

Contoh :

Sebuah solenoida dengan jari-jari 1 cm dan panjang 5 cm terdiri dari 500


lilitan menyalurkan arus listrik sebesar 5 Ampere. Hitunglah medan magnet
yang dihasilkan di pusat soloenoida.

115

Jawab :

Kita dalam hal ini tidak menganggap jari-jari solenoida R jauh lebih kecil dari L, sehingga persamaan
(8) tidak bisa kita gunakan. Dengan meletakkan pusat solenoida pada pusat koordinat, maka melalui
persamaan (7) :

x2

B=
o nI

x
2

+R

x
2

+R
2

ingat bahwa n adalah banyaknya lilitan persatuan panjang sehingga :

(4 x10
7

500
5

,5

,5

B=

0,05

,5
2

1
2

,5
2

+1
2

= x102

5,83x102 T

7,25

2.5 Toroida

Toroida adalah kawat berarus yang dililitkan pada bahan berbentuk donat seperti pada gambar 6.14
di bawah :

Gb. 6.14 Toroida Berjari-jari r

Tanpa penurunan, medan magnet di dalam toroida adalah :

B=
o N I

(9)

2 r

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik merupakan konsep yang banyak digunakan dalam
peralatan dalam kehidupan manusia. Prinsi induksi elektromagnetik ini dipelajari
oleh Michael Faraday dalam mengahasilkan arus listrik dari medan magnetik.
Setelah Oersted berhasil menemukan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan
magnet, maka Michael Faraday (1791-1867) seorang ilmuwan dari Jerman
bertanya-tanya dapatkah medan magnet menghasilkan arus listrik? Termotivasi hal
tersebut, kemudian Faraday pada tahun 1822 memulai melakukan percobaanpercobaan. Setelah kurang lebih 9 tahun, barulah ia mendapatkan jawabannya yaitu
pada tahun 1831 ia berhasil membangkitkan arus listrik dengan menggunakan
medan magnet.
Advertisment

Induksi Elektromagnetik

Percobaan Induksi Elektromagnetik Dengan


Galvanometer
Jarum galvanometer bergerak menyimpang ketika magnet dimasukkan ke dalam
kumparan dan akan menyimpang ke arah berlawanan ketika magnet tersebut
ditarik keluar dari kumparan. Pada saat magnet bergerak terhadap kumparan, pada
ujung-ujung kumparan timbul tegangan listrik dan pada penghantar timbul arus
listrik. Peristiwa tersebut dinamakan induksi elektromagnetik. Tegangan yang
dihasilkan disebut tegangan induksi dan arus listrik yang dihasilkan disebut arus
induksi.
Pada saat magnet batang digerakkan keluar masuk kumparan, tegangan induksi
yang ditimbulkannya merupakan tegangan bolak-balik atau lebih dikenal sebagai
AC (alternating current).
Michael Faraday telah dapat menjelaskan penyebab peristiwa tersebut. Kita tentu
masih ingat bahwa di sekitar magnet terdapat medan magnet yang berupa garis
gaya magnet. Pada saat magnet dimasukkan ke dalam kumparan, jumlah garis gaya
magnet yang memasuki kumparan akan semakin banyak dan jarum galvanometer
bergerak ke kanan. Pada saat magnet dikeluarkan dari kumparan, jumlah garis gaya
magnet dalam kumparan berkurang dan jarum galvanometer bergerak ke kiri.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. Tegangan induksi
pada kumparan timbul akibat adanya perubahan banyaknya garis gaya magnetik
yang masuk ke dalam kumparan ataupun yang keluar dari kumparan.

Karakteristik Induksi Elektromagnetik

Besar kecilnya tegangan induksi pada kumparan bergantung pada hal-hal berikut :
1. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak jumlah lilitan kumparan, semakin
besar tegangan induksi yang dihasilkan.
2. Kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk ke dalam
kumparan. Semakin cepat magnet digerakkan, semakin besar tegangan
induksi yang dihasilkan.
3. Kekuatan magnet. Semakin kuat magnet yang digunakan semakin besar
tegangan induksi yang dihasilkan.
Besar tegangan induksi sebanding dengan kecepatan perubahan banyaknya garis
gaya dan sebanding pula dengan jumlah lilitan kumparan. Juga sebanding dengan
besarnya kekuatan magnet.
Beberapa peralatan yang prinsip kerjanya memanfaatkan prinsip induksi
elektromagnetik, antara lain: generator dan transformator.

GGL INDUKSI
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi) adalah beda potensial yang terjadi
pada ujung-ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. Dalam
mempelajari GGL Induksi ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang induksi
elektromagnetik. Induksi elektromagetik ini merupakan dasar dari prinsip kerja
dinamo atau generator dan peralatan listrik lainnya, misalnya transformator.
Sebelum lebih dalam mempelajari Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi) kita
ingat dahulu tentang medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet tetap dan
medan magnet yang timbul di sekitar kawat penghantar beraliran arus listrik. Di
mana untuk menggambarkan kuat medan dapat digunakan garis-garis gaya magnet,
daerah yang memiliki medan magnet kuat digambarkan dengan garis gaya
magnet yang rapat, sedangkan daerah yang medan magnetnya lebih kecil
digambarkan dengan garis gaya magnet yang kurang rapat. Dekat dengan kutubkutub magnet, garis-garis gayanya rapat, makin jauh dari kutub magnet makin
jarang.
Advertisment

Apa yang terjadi apabila di sekitar kumparan kawat terjadi perubahan jumlah garis
gaya magnet (medan magnet), misalnya dengan menggerakkan magnet keluar
masuk dalam kumparan atau menggerakan kumparan di sekitar magnet? Ternyata
pada ujung-ujung kumparan akan timbul beda potensial listrik. Apabila antar
ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan suatu penghantar atau ampermeter
akan mengalir arus listrik.
Adanya arus listrik ditunjukkan dengan bergeraknya jarum amperemeter,
terjadinya arus listrik hanya terjadi pada saat ada gerak relatif antara magnet
dengan kumparan, arus tidak terjadi jika kumparan dan magnet sama-sama diam.
Peristiwa timbulnya beda potensial pada ujung-ujung kawat penghantar bila terjadi
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet yang dilingkupi kumparan dinamakan
induksi elektromagnetik. Beda potensial yang terjadi pada ujung-ujung kumparan
disebut ggl induksi (gaya gerak listrik induksi) dan arus listrik yang timbul
disebut arus listrik induksi. Peristiwa ini pertama kali diselidiki pada tahun 1831
oleh dua orang ilmuwan fisika di tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang
hampir bersamaan yaitu Michael Faraday di Inggris dan Yoseph Henry di Amerika
Serikat.
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)
Sebagai pembuka dalam mempelajari Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)
dimulai dengan mempelajari fluks magnetik.
Pengertian Fluks Magnetik

Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukaan oleh ilmuwan Fisika
yang bernama Michael Faraday untuk menggambarkan medan magnet. Ia
menggambarkan medan magnet dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana
daerah yang medan magnetnya kuat digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang
kuat digambarkan dengan garis gaya yang kurang rapat. Sedangkan untuk daerah
yang memiliki kuat medan yang homogen digambarkan garis-garis gaya yang
sejajar. Garis gaya magnet dilukiskan dari kutub utara magnet dan berakhir di
kutub selatan magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik dinyatakan dengan
lambang B yang disebut dengan induksi magnet, induksi magnetik menyatakan
kerapatan garis gaya magnet.

Sedangkan fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang


menembus permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam
persamaan, sebagai berikut.
atau
Persamaan kedua dipakai apabila arah B tidak tegak lurus permukaan bidang.
Dimana :
= fluks magnetik (Wb = weber)
B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
= sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau derajat)

MAGNETISME DALAM BAHAN


JENIS-JENIS MAGNET
Jenis-jenis magnet seperti pada biji besi disebut magnet alam. Jenis
magnet yang lain disebut magnet buatan, karena memang dibuat untuk
keperluan tertentu saat ini orang dapat magnet dari besi, baja, atau
campuran logam yang lain.
Contoh magnet buatan seperti magnet batang, magnet jarum, magnet
selinder dan magnet ladam.
C. CARA MEMBUAT MAGNET

Magnet dapat dibuat dari besi atau baja. Sebelum dibuat menjadi
magnet,besi atau baja dapat dibentuk sesuai bentuk yang kita inginkan.
Magnet yang dibuat menyerupai batang disebut magnet batang. Magnet
yang dibuat menyerupai jarum disebut magnet jarum. Magnet yang dibentuk
sepeeti tapal kuda disebut magnet ladam.
Ada beberapa cara membuat magnet yaitu cara sentuhan,induksi
magnetik,dan menggunakan arus listrik.
1. Cara sentuhan
Cara membuat magnet yang paling sederhana adalah menyentuhkan
besi atau baja dengan magnet batang. Besi merupakan bahan yang akan
dibuat menjadi magnet. Sementara magnet batang merupakan magnet
permanen(tetap). Ada 2 cara yang dapat dilakukan, yaitu sentuhan tunggal
dan sentuhan bercabang.
Pada sentuhan tunggal, batang besi digosok atau disentuh dengan
magnet permanen dari ujung ke ujung. Penggosokan ini dilakukan dalam
satu arah secara berulang-ulang. Setiap kali selesai melakukan
penggosokan,magnet batang diangkat tinggi-tinggi diatas batang besi.
Tujuannya adalah agar sifat magnet tidak melemah. Namun, pembuatan
magnet dengan cara ini memiliki kelemahan. Magnet yang dihasilkan
mempunyai salah satu kutub yang lebih dekat pada ujung batang daripada
yang lain.
Cara memagnetkan besi yang lebih baik adalah dengan sentuhan
bercabang. Pada metode ini, batangt digosok secara serempak dari tengah
ke ujungnya dengan 2 kutub magnet batang yang berlawanan. Pada metode
ini, kutub yang dihasilkan pada ujung batang selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang menggosoknya.
2. Induksi Magnetik
Sifat magnetik dapat juga dihasilkan dengan mendekatkan besi atau
baja(tanpa disentuhkan) ke magnet batang yang kuat. Salah satu ujung
paku didekatkan ke salah satu ujung magnet,sedangkan ujung yang lainnya
didekatkan dengan serbuk besi.
Ujung besi dan ujung magnet batang yang berdekatan merupakan
kutub-kutub yang berlawanan. Bila A adalah kutub utara dari magnet
batang, maka uujung C dari besi merupakan kutub selatan. Sebaliknya, bila
A adalah kutub selatan dari magnet batang, maka ujung C dari besi
merupakan kutub utara. Ketika ujung D dicelupkan kedalam serbuk besi,

maka sebagian serbuk besi melekat pada besi. Bila magnet batang
kemudian dijauhkan dari paku, maka serbuk besi akan jatuh kembali. Hal ini
menunjukan bahwa sifat magnetik akibat induksi hanya berlangsung sesaat.
3. Menggunakan Arus Listrik
Kita dapat membuat magnet dengan melilitkan kabel tanpa isolasi
(misalnya kawat tembaga) pada paku, kemudian ujung-ujung kabel
dihubungkan ke kutub-kutub baterai. Selama arus listrik mengalir, paku
dapat menarik serbuk besi atau paku-paku kecil. Tetapi, bila arus listrik
diputus maka serbuk besi akan jatuh. Hal ini menunjukan bahwa gaya
magnetik yang paling besar terdapat pada bagian ujungnya.
D. BAHAN MAGNETIK
Ketika materi ditempatkan dalam medan magnet, kekuatan magnetik dari
bahan yang elektron tersebut akan terpengaruh. Efek ini dikenal sebagai
Hukum Faraday Induksi Magnetik. Namun, bahan dapat bereaksi sangat
berbeda dengan kehadiran medan magnet luar. Reaksi ini tergantung pada
sejumlah faktor, seperti struktur atom dan molekul material, dan medan
magnet bersih terkait dengan atom. Momen magnetik berhubungan dengan
atom memiliki tiga asal-usul. Ini adalah gerakan orbital elektron, perubahan
dalam gerak orbit yang disebabkan oleh medan magnet luar, dan spin dari
elektron.
Pada sebagian besar atom, elektron terjadi pada pasangan. Spin elektron
dalam pasangan di arah yang berlawanan. Jadi, ketika elektron dipasangkan
bersama-sama, mereka berputar berlawanan menyebabkan medan magnet
mereka untuk membatalkan satu sama lain. Oleh karena itu, tidak ada
medan magnet bersih. Bergantian, bahan dengan beberapa elektron
berpasangan akan memiliki medan magnet bersih dan akan bereaksi lebih
untuk bidang eksternal.Kebanyakan bahan dapat diklasifikasikan sebagai
diamagnetic, atau feromagnetik paramagnetik.
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan
djelaskan tentang ketiga sifat dari kemagnetan.
a. Diamagnetik.
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis
masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol
(Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen

dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar,
maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian
hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya
berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga
semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron
orbital. Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan
tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan
diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini
tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah
0<>m. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga
dan seng.
Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan
magnet. bahan Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi
tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus.
Dalam bahan diamagnetic semua elektron dipasangkan sehingga tidak ada
magnet permanen saat bersih per atom. sifat Diamagnetic timbul dari
penataan kembali dari orbit elektron di bawah pengaruh medan magnet luar.
Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk tembaga, perak, dan
emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan
magnet ketika dikenai medan magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak
menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah,
dengan pengecualiansuperkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang
kuat.
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam
medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum
terjadi karena pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu
menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian,
kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan
kekuatan magnet material feromagnetikataupun paramagnetik . Material
yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'nonmagnetik', termasuk di antaranya air, kayu , senyawa organik seperti minyak
bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga,
merkuri ,emas dan bismut. Superkonduktor adalah contoh diamagnetik
sempurna.

Ciri-ciri dari bahan diamagnetic adalah:


Bahan
yang
resultan
medan
magnet
atomis
masing-masing
atom/molekulnya adalah nol.
Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih
kecil.
Permeabilitas
bahan
ini: u <> o.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
b. Paramagnetik.
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis
masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet
atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol (Halliday & Resnick,
1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga
resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektron-elektronnya akan
berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya
searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh
momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada
bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan
medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.
Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0>, dan suseptibilitas magnetik
bahannya .0>m contoh bahan paramagnetik: alumunium, magnesium,
wolfram dan sebagainya. Bahan diamagnetik dan paramagnetik mempunyai
sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan medan magnet dengan adanya
bahan tersebut tidaklah besar apabila digunakan sebagai pengisi kumparan
toroida.
Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk medan
magnet.. Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materi
yang tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal
dihapus. sifat paramagnetik adalah karena adanya beberapa elektron tidak
berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit disebabkan oleh
medan magnet eksternal. bahan paramagnetik termasuk Magnesium,
molybdenum, lithium, dan tantalum
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi
karena adanya medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh
medan magnet, dan karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih
besar dari satu (atau, dengan kata lain, suseptibilitas magnetik positif).

Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan
magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu
medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.
Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah:
Bahan
yang
resultan
medan
magnet
atomis
masing-masing
atom/molekulnya adalah tidak nol.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang
lebih besar.
Permeabilitas
bahan: u >
u o.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu
c. Ferromagnetik.
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis
besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen
magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron
yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin
elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak
berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan
magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat
kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan
sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompokkelompok.
Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan
domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai
domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini
mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain
sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat
medan magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan
dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin
kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar
tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang
disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah 0>>> dan suseptibilitas
bahannya 0>>>m. contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon

dan lain-lain. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik ini akan hilang pada
temperatur yang disebut Temperatur Currie. Temperatur Curie untuk besi
lemah adalah 770 0C, dan untuk baja adalah 1043 0C (Kraus. J. D, 1970).
Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk medan
magnet luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan
magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik mereka setelah bidang
eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki elektron tidak
berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih.
Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan
domain magnetik. Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012
sampai
1015) adalah sejajar paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang
kuat. Ketika bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah
hampir secara acak terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian
yang secara keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing
diberikan, domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet yang
kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan
feromagnetik.. Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa
dengan menggunakan metode partikel magnetik.
Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat
mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk
kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan
kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetisme dan
ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet
permanen.
Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah:
Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen
Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat
besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: u > uo ( miu > miu nol)
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
E. CARA MENGHILANKAN MAGNET
Penhilangan sifat magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah oreantasi
domain-domain magnetik dalam bahan. Berikut beberapa cara diantaranya
1. Pemanasan

Jika bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras. Akibat
arah orientasi kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya mengubah
arah kutub kemagnetan domain. Arah kutub domain menjadi acak sehingga
sifat kemagnetan bahan menjadi hilang.
2. Pemukulan
Pemukulan yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah
arah kutub domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga
dapat hilang.
3. Dililiti kumparan yang dialiri arus bolak-balik (AC).
Jika sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus
bolak-balik, maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh magnet
lain (magnet kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah. Hal ini
dapat mengganggu arah orientasi domain magnetik dalam bahan sehingga
arah orientasi domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan
menjadi hilang.

3 Cara Membuat Magnet dan Gambarnya Lengkap


Pembahasan kali ini adalah menjelaskan tentang Kemagnetan; Cara membuat magnet
permanen, cara pembuatan magnet, cara membuat magnet buatan, cara membuat
megnet dengan arus listrik, membuat magnet dengan cara induksi.

Cara Membuat Magnet


Magnet ada dua jenis yaitu magnet alam dan magnet buatan. Ada berbagai cara untuk
membuat magnet, antara lain:
a. dengan cara menggosokkan magnet tetap,
b. dengan aliran arus listrik,
c. dengan induksi (influensi atau imbas).

a. Dengan cara menggosokkan magnet tetap


Benda-benda kecil, misalnya jarum atau paku apabila kita dekatkan dengan sebatang
besi atau sebatang baja ternyata benda-benda kecil tersebut tidak dapat ditarik oleh
batang besi atau baja.
Hal ini menunjukkan bahwa besi atau baja tidak bersifat sebagai magnet. Besi atau baja
dapat dibuat magnet antara lain dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet
tetap di sepanjang batang besi, atau baja ke satu arah secara berulang-ulang.

Gambar: Cara membuat magnet dengan menggosok dengan megnet tetap

Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau material
yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau
magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.
Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan adanya pengaruh
medan magnet dari magnet permanen yang dapat digunakan untuk menyearahkan
posisi domain.
Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh
domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.

b. Dengan aliran arus listrik


Pada Kegiatan di bawah ini menunjukkan bahwa paku besar yang dililiti oleh sebuah
kumparan setelah dihubungkan dengan baterai kemudian dekatkan dengan paku-paku
kecil, ternyata paku kecil akan menempel pada paku besar tersebut.

Gambar: Cara membuat magnet dengan aliran arus listrik

Apabila baterai atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus
listrik bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat sebagai
magnet.
Namun apabila sebuah magnet dialiri arus listrik bolak-balik (AC) dengan tegangan
normal, maka sifat kemagnetannya dapat hilang.
Jika arus listrik diputus maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar dalam
hitungan detik
akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya.
Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik. Dikatakan
bahwa paku besimenjadi magnet sementara.

Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus,
logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang bersifat
permanen (tetap).
Secara fisika dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik
akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur
berubah menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan
yang bersifat magnet.
Cara menentukan kutub magnet
Bagaimana cara menentukan kutub utara atau selatan dari magnet buatan ini, kita bisa
melakukan dengan cara, misalkan sebatang besi atau baja yang telah dililiti kawat
berisolasi/kumparan (kawat transformator) dan dihubungkan dengan baterai telah
menjadi magnet.
Maka untuk menentukan kutub-kutub magnetnya dapat dilihat pada Gambar di bawah
ini.

Gambar: Cara menentukan arah kutub magnet

Untuk menentukan arah kutub-kutub magnet digunakan aturan tangan kanan

menggenggam. Jari-jari
yang menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan ibu jari menunjuk kutub
utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub juga akan sebaliknya, seperti
Gambar di atas.

c. Dengan induksi (influensi atau imbas)


Sebuah paku besar didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statif maka
paku akan menempel pada magnet. Paku besar yang telah menempel pada magnet jika
didekati paku-paku kecil, ternyata paku-paku kecil menempel pada paku besar.

Gambar: Cara membuat magnet dengan induksi

Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena
induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan
magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri listrik.
Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang menempel pada magnet
permanen memungkinkan posisi domaindomainnya menjadi teratur dan bersifat
sebagai benda magnet.

Gambar: Macam-macam bentuk magnet

Magnet buatan memiliki beberapa bentuk, di antaranya: berbentuk batang persegi


(magnet batang), berbentuk jarum (magnet jarum) berbentuk silinder (magnet silinder)
dan berbentuk U dan berbentuk tapak kuda.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK


Arus bolak balik adalah arus listrik yang berbalik arah dengan frekuensi tetep sehingga
disebut arus AC (Alternating Current). Pada listrik arus bolak balik, GGl serta arusnya
mempunyai lebih dari satu arah atau arahnya berubah sebagai fungsi waktu. Sumber Arus bolak
balik adalah generator Arus bolak balik. Generator Arus bolak balik terdiri atas sebuah
kumpuran persigi yang diputar dlam medan magnet.
Arus bolak balik dibedakan antara Arus bolak balik yang mempunyai fungsi atau pola
grafik sinusoida dan Arus bolak balik yang non sinusoida seperti pada gambar :

Sumber arus bolak balik adalah generator arus bolak alik, generator arus bolak balik
terdiri atas sebuah kumparan persegi yang diputar dalam medan magnet. Gaya gerak listrik

(GGL) yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik berubah secara periodic menurut fungsi
sinus atau cosinus. GGL sinusoida ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang berputar dengan
laju sudut tetap.tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida dengan persamaan sebagai
berikut:
= NBA sin t
Atau
= m sin t
Dengan :
m = NBA = gaya gerak listrik maksimum
N = Jumlah lilitan kumparan
A = luas kumparan
B = besarnya induksi magnetic
= frekuensi sudut putaran kumparan
Beban listrik dalam rangkaian Arus bolak balik dapat berupa resistor (R),kapasitor (C) dan
indictor (L).
Pada Arus AC diukur dengan amperemeter AC, besaran yang terukur merupakan nilai rms
(root mean square) atau nilai afektif dari arus,untuk melihat bentuk arus.untuk melihat bentuk
arus sinusoidal yang dihasilkan oleh sumber bolak balik, dapat digunakan osiloskop. Monitor
sebuah osiloskop terbagi-bagi menjadi baris-baris dan kolom-kolom sehingga membentuk
sebuah kotak seperti pada gambar :

Dari gambar diatas sumbu vertikal menunjukkan nilai tegangan atau arus yang dihasilkan
oleh sumber bolak balik dan sumbu horizontal menunjukkan waktu.
B.

Harga Efektif (Root-mean-square) dan Harga Rata-Rata (average)


Pada listrik arus bolak ballik besarnya GGL (), beda potensial (V) dan arus (I) selalu
berubah sebagai fungsi wkatu. Untuk itu perlu suatu besaran yang bersifat tetap, tidak digunakan
harga efektif dan harga rata-rata, baik untuk GGl,beda potensial maupun arus.
Alat ukur amperemeter AC dan volt meter AC dapat mengukur nilai efektif dari arus dan
tegangan bolak balik.nilai efektif arus dan tegangan bolak balik adalah kuat arus dan tegangan

yang dianggap setara dengan arus dan tegangan searah yang menghasilkan jumlah energy yang
sama ketika melalu suatu pengantar dalam waktu yang sama. Besarnya arus efektifyang mengalir
pada sebuah rangakain seperti pada gambar Dibawah dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut.

1. Harga Efektif (root-mean-square, rms)


Harga efektif arus(Ief = Irms) dari arus listrik bolak balik didefenisikan setara dengan
besarnya arus rata-rata yang pada besar hambatan dan selang waktu yang sama,menghasilkan
kerja listrik yang sama besar.
Untuk arus rata,jika arus sebesar I mengallir pada hambatan Rselam selang waktu t akan
menghasilkan kerja listrik sebesar:
W = R I2 t
Untuk arus rata, I = Ief
W= R I2ef t
Kerja yang dihasilkan oleh arus bolak balik pada hambatan Rdalam selang
waktu t adalah:
W= i2 dt
Dalam waktu setengah periode, energy yang dihasilkan oleh arus efektif adalah
Wef = I2ef R T
Untuk selang waktu satu periode, harga efektif listrik arus bolak balik
2
Ief = dt
Harga efektif untuk GGL dan arus adalah
ef = p
Dan
Ief p
Biasanya tanda atau keterangan efektif tidak dituliskan.itu berarti yang dimaksud adalah
harga efektifnya. Pada umumnya alat-alat ukur listrik bolak balik dikalibrasi untuk harga efektif
untuk tegangan sinusoida.
2. Harga rata-rata (average-value)
Harga rata-rata arus dari listrik arus bolak balik didefenisikan setara dengan besarnya
arus rata yang dalam selang waktu sama memindahkan sejumlah muatan yang sama
besarnya.Jika arus rata dengan selang waktu memindahkan sejumlah muatan, q = I t. Listrik arus
rata, arus yang mengalir tetap besarnya, berarti arus rata-rata dan arus sesaat sama besarnya, atau
I=

q= I t = t
Jumlah muatan yang dipindahkan oleh arus bolak balik dalam selang waktu t adalah

Untuk selang waktu satu periode harga rata-rata bagi arus GGL dan tegangan adalah

Untuk arus bolak balik yang mempunyai pola grafik simetrikm,artinya bagian positif dan
negative sama besar, maka dalam selang waktu tharga rata-ratanya nol. Dalm hal
demikian, harga rata-rata diambil untuk selang waktu setengah periode.
C. Fungsi eksponensial dan Impedansi Kompleks
1. Fungsi eksponensial kompleks
Pada suatu rangkaian bolak-balik yang terdiri dari sebuah resistor yang seri dengan sebuah
kapasitor seperti pada gambar berikut

Salah satu cara untuk memecahka persamaan diatas adalah dengan menggunakan fungsi
eksponensial kompleks untuk menyatakan suatau fasor. l Suatu bilangan kompleks dapat
dinyatakan sebagai z = x + jy dimana j = yang merupakan bilangan khaya (imajener), x disebut
bagian nyata (real) dari, dan ditulis : x = Ri . Besaran y disebut bagian khayal dan ditulis y = Im .
Suatu fasor z = x + j y dapat dinyatakan secara mengutup (polar) dengan menggunakan
fungsi eksponensial kompleks:
z = e j
2. Fungsi impedansi kompleks
Kembali kepersamaan (1.2)
Vp cos ( t + )= I (t) R +
Dengan
Vs (t) = Vp cos (t +os) dan I (t) = Ip cos ( t +oi) dimana Vs (t) = Vp ej (t + os)
Impeansi kompleks untuk reaktansi kapasitif yaiu:

D. Rangkaian RLC
Rangkaian penting dalam rangkaina arus bolak balik ialah rangkaian RLC seri dan parallel.
1. Resonansi RLC-Seri
Sebuah rangkaian yang terdiri atas hambatan, induktansi, dan kapasitor yang terhubung
secara seri dan dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan yang berubah terhadap waktu v s (t)
seperti pada gambar.kita mulai dengan menganalisis arus yang mengalir pada rangkaian.

Pada rangkain RLC seri adalah rangkain yang terdiri atashambatan inductor dan kapasitor
yang disusun secara seri seperti pada gambar 5 kemudian rangkaian tersebut dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak balik. Andaikan arus sesaatnya I = im sin t diperoleh :

Dari gambar diatas diperoleh:


tan

jika dibuat grafik tegangan total dan arus pada sebuah grafik,akan didapatkan grafik sebagai
berikut :

Beda fase antara tegangan total (Vab) terhadap arus adalah dengan 0 < < 900(tegangan
mendahului arus)
2.

Impedensi rangkaian RLC seri


Hambatan total karena pengaruh resistor R, inductor X L, dan kapasitor XCdalam rangkaian
arus bolak balik dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti yang disebut impedansi (Z)
sehingga akan berlaku hubungan
V=V=IZ
Nah, bagaimanakah cara mengetahui frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian ? dengan
mengubah-ubah frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah generator, anda dapat menetukan
frekuensi resonansi dari rangkaian dengan cara frekuensi generator diubah-ubah mulai dari nilai

terkecil, kemudian secara perlahan-lahan dinaikkan sambil mengamati arusyang terbaca pada
amperemeter.
Arus akan membesar dan akhirnya akan mengecil. Pada arus mencapai nilai maksimum,
frekuensi pada rangkaian itu merupakan frekuensi resonansi.
Banyak peralatan elektronik memerlukan rangkaian resonans. Diruang sekitar
anda,merambat berbagai gelombang radio dan gelombang televise dengan berbagai macam
frekuensi. Agar pesawat radio atau televise dapat menerima satu macam frekuensi, dibutuhkan
sebuah rangkaian resonansi yang frekuensi resonansinya dapat diubah-ubah.
Rangkaian semacam ini disebut rangkaian penala. Pengubahan freuensi resonansi biasanya
dilakukan dengan menggunakan kapasitor yang kapasitasnya dapat diubah-ubah, disebut kapsitor
variable.
E. Daya Dalam Rangkaian Ac
Jika sebuah induktor dialiri arus listrik bolak balik, pada inductor akan timbul medan
magnetic. Untuk menimbulkan medan magnetik ini dibutuhkan energi yang kemudian akan
tersimpang didalam medan magnetic. Jika arus listriknya dihentikan, medan magnetic akan
hilang.
Bersamaan dengan itu, energy yang tersimpandidalam medan magnetik pun akan berubah
kembali menjadi energy listrik. Oleh karena inductor dialiri arus bolak balik, akan terjadi
perubahan energy berulang ulang secara periodic dari energy listrik ke medan magnetikdan
sebaliknya dari medan magnetic ke energy listrik.
Peristiwa yang sama dapat terjadi pada kapasitor. Ketika kasitor dihubungkan dengan
tegangan listrik,di dalam kapasitor timbul medan listrik. Untuk menimbulkan medan listrik ini
dibutuhkan energy yang bersal dari tegangan listrik. Jika tegangan listriknya diputuskan, medan
listrik di dalam kapasitor juga akan menghilang dan energy yang tersimpan didalamnya akan
kembali ke rangkaian dalam bentuk arus listrik sesaat. Oleh karena kapasitor dihubungkan
dengan tegangan bolak balik, akan terjadi terjadi peristiwa perubahan energy secara periode.
Jadi inductor murni dan kapasitor murni yang ada didalam rangkaian arus bolak balik tidak
menghabiskan energy listrik karena yang sebenarnya terjadi adalah perubahan secara berulang
energy listrik dari rangkaian kemedan magnet atau medan listrik.

PERSAMAAN MAXWELL

Persamaan Maxwell & Gelombang


Elektromagnetik

Sekitar tahun 1860, fisikawan Skotlandia yang terkenal James Clerk


Maxwellmenemukan bahwa hukum hukum percobaan tentang listrik dan
magnetisme Hukum Coulomb, Gauss, Biot-Savart, Ampere, dan Faraday,
yang kita pelajari sebelumnyadapat dirangkum dalam bentuk matematis
ringkas yang sekarang kita kenal sebagai persamaan Maxwell. Salah satu dari
hukum itu, hukum Ampere, mengandung ketidakkonsistenan, yang dapat
dihilangkan oleh Maxwell dengan penemuan arus perpindahan. Perangkat
persamaan baru yang konsisten satu dengan yang lainnya memperkirakan
kemungkinan gelombang elektromagnetik.

Persamaan Maxwell menghubungkan vektor medan listrik dan medan magnetik,


E dan B dengan sumbernya, yang berupa muatan listrik, arus dan medan yang
berubah. Persamaan ini memainkan peran dalam elektromagnetisme klasik
yang analog dengan peran hukum Newton dalam mekanika klasik. Pada
prinsipnya, semua masalah daam listrik dan magnetisme klasik dapat
diselesaikan dengan menggunakan persamaan Maxwell, persis seperti masalah
dalam mekanika klasik dapat diseleseikan oleh hukum Newton. Akan tetapi

persamaan Maxwell jauh lebih rumit daripada hukum Newton,


penggunaannya untuk sebagian masalah akan melibatkan matematika.

dan

Maxwell menunjukkan bahwa persamaan persamaan ini digabungkan untuk


menghasilkan persamaan gelombang suatu vektor medan listrik dan medan
magnetik. Gelombang elektromagnetik disebabkan oleh muatan yang memiliki
percepatan, misalnya, muatan dalam arus bolak-balik pada antena. Muatan
seperti ini pertama kali dihasilkan dalam laboratorium oleh Heinrih Hertz pada
tahun
1887.
Maxwell
menunjukkan
bahwa
kecepatan
gelombang
elektromagnetik dalam ruang bebas haruslah

dengan 0 permitivitas ruang bebas, merupakan konstanta yang sering muncul


pada hukum Coulomb dan Gauss dan 0 permeabilitas ruang ruang bebas,
merupakan konstanta yang sering muncul dalam hukum Biot-Savart dan
Ampere.

Persamaaan Maxwell
Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik adalah konsekuensi
alami dari hukum dasar yang dinyatakan dalam empat persamaan berikut.

1.
adalah hukum Gauss: fluks listrik total melalui permukaan tertutup sama
dengan muatan total di dalam permukaan yang dibagi dengan 0. Hukum ini
menyiratkan bahwa medan listrik akibat muatan titik berubah berbanding
terbalik terhadap kuadrat jarak dari muatan tersebut. Hukum ini menguraikan
bagaimana garis medan listrik memancar dari muatan positif menuju muatan
negatif. Dasar percobaannya adalah hukum Coulomb.
2.
Dikenal sebagai hukum Gauss untuk magnetik, menyatakan bahwa fluks
magnetik yang melewati permukaan tertutup adalah nol. Artinya, jumlah garisgaris medan magnet yang masuk volume tertutup harus sama dengan jumlah

yang meninggalkan volume tersebut. Hal ini menyiratkan bahwa garis-garis


medan magnet tidak dapat memulai atau mengakhiri pada titik manapun. Jika
mereka melakukannya, itu berarti bahwa monopoles magnetik terisolasi ada
pada titik-titik tersebut.

3.
adalah hukum induksi Faraday, yang menggambarkan timbulnya medan listrik
oleh fluks magnet yang berubah. Hukum ini menyatakan bahwa ggl, yang
merupakan integral garis medan listrik sekitar daerah yang ditutup, sama
dengan laju perubahan fluks magnetik melalui luas permukaan yang dibatasi
oleh daerah itu. Satu konsekuensi dari hukum Faraday adalah arus induksi
dalam sebuah loop ditempatkan dalam medan magnet yang bervariasi terhadap
waktu.

4.
biasanya disebut hukum Ampere-Maxwell merupakan bentuk umum hukum
Ampere, dan menggambarkan munculnya medan magnet oleh medan listrik dan
arus listrik: integral garis medan magnet di sekitar daerah yang ditutup adalah
jumlah 0 kali net arus melalui daerah itu dan 0 0 kali laju perubahan fluks
listrik melalui setiap permukaan yang dibatasi oleh daerah itu.

Maxwell adalah
salah
seorang
ilmuwan Fisika yang
berjasa
dalam
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang.
Maxwell berhasil mempersatukan penemuan-penumuan dari berbagai fisikawan
diantaranya Ampere dan Faraday. Dengan Teori Maxwel tentang gelombang
ekektromagnetik mempersatukan Kedua teori ini dimana menurut Faradaymedan
listrik dapat ditimbulkan dari perubahan medan magnet.
Sedangkan Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu akan
menghasilkan medan magnet, yang sama halnya dengan dengan medan magnet yang berubah
terhadap waktu akan menghasilkan akan menghasilkan medan listrik. Hal ini melengkapi teori maxwell ,

yaitu hubungan yang sangat penting antara medan listrik dan medanmagnet yang dikenal dengan
persamaan Maxwell.

Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan pula teori


Newton serta Huygesa tentang ilmu cahaya. Menurut teori maxwell tentang gelombang
elektromagnetik
bahwa
cahaya
adalah
suatu
bentuk
radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dihasilkan oleh muatan
yang dipercepat terdiri dari medan magnet B dan Medan listrik E yang bergetar saling tegak
lurus serta keduanya tegak lurus arah perambatan gelombang. Sehingga gelombang
elektromagnetik temasuk gelombang transversal.

Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik, Maxwell menghitung


cepat rambat gelomabang elektromagnetik dengan persamaan

Keterangan :

C= cepat rambat gelombang elektromagnetik

= permeabilitas ruang hampa = 4 x 10-7Wb/Am

= permitivitas ruang hampa = 8,85418 x 10-12C2/N m2

Dengan memasukkan harga dan diatas maka di peroleh cepat rambat gelombang
elektromagnetik sebesar c= 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108 m/s.
Nilai tersebut ternyata sesuai dengan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa. Dengan
hasil
ini
maka
Maxwell
mengatakan
bahwa
cahaya
termasuk gelombang
elektromagnetik.
Seperti gelombang mekanik
maka
cahaya
mengalami gejala
gelombang pada umumnya yaitu reflksi(pemantulan), refraksi(pembiasan), interferensi,
difraksi serta polarisasi.

Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik menyimpulkan bahwa


Sifat-sifat gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat yang bersamaan
sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang
sama dan pada tempat yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang
3. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang tranversal

4. Mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi juga polarisasi


5. Besar medan listrik dan medan magnet (E=cB)
6. Tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet karena gelombang
elektromagnetik tidak memiliki muatan
7. Kecepatan dalam ruang hampa sama dengan kecepatan di udara 3 x 10 8 m/s.

Gelombang Elektromagnetik
In Gelombang Elektromagnetik | No Comments

Gelombang Elektromagnetik berbeda dengan gelombang umumnya. Bila gelombang


yang umum kita ketahui adalah bentuk dr getaran/fibrasi yg menjalar di sebuah
medium, maka gelombang elektromagnetik dalam hal perambatannya tidaklah
memerlukan sebuah medium perantara. Pengertian tersebut jg meliputi tipe gelombang
magnet yg merambat dengan bersama-sama. Teori Maxwell dan teori lain yg menjadi
dasar hipotesis mengenai gelombang elektromagnetik, menjelaskan definisinya sebagai
berikut:
1.

Hukum Gauss & Coulomb : menetapkan bahwasannya muatan listrik yg statis


akan menjadikan medan listrik disekitarnya.
2.
Hukum Ampere & Biot-Savart : menetapkan bahwa arus listrik yaitu muatan
listrik yg mengalir akan menjadikan medan magnet disekitarnya.
3.
Hukum Faraday : menetapkan bahwasanya perubahan medan magnet itu bisa
menjadikan arus listrik.
Tatanan seluruh bentuk gelombang elektromagnetik dengan didasarkan frekuensi
serta panjang gelombangnya disebut sebagai spektrum elektromagnetik. Dilihat dari
frekuensinya, maka urutan sprektum gelombang elektromagnetik dr yg paling besar
sampai yang paling kecil ialah:
Sinar Gamma [y] => Sinar X => Sinar Ultraviolet => Sinar Tampak [Cahaya] => Sinar
Inframerah => Gelombang Mikro => Gelombang Televisi => Gelombang Radio.

Gambar gelombang spectrum elektromagnetik diatas merupakan susunan yg didasar


pada panjang gelombangnya dgn satuan m yg melingkupi kisaran energi yg sangatlah
rendah. Terlihat pada gambar tersebut mana yang memiliki panjang gelombang tinggi
serta frekuensinya rendah seperti pada gelombang radio, dan mana yang memiliki
frekuensi tinggi tapi gelombangnya rendah seperti pada Gamma Ray ataupun Radiasi Xray.
1.

Sinar Gamma : mempunyai frekuensi paling tinggi dan panjang gelombang yg


paling kecil, dimana dgn begitu ia memiliki daya tembus sangat besar hingga bisa
menembus plat besi. Sinar ini merupakan hasil dari inti atom yg tak stabil. Kegunaan
dalam dunia medis, memiliki manfaat untuk membunuh sel kanker dan untuk
sterilitas berbagai peralatan/perlengkapan kedokteran.
2.
Sinar X : umumnya dikenal dengan nama sinar rontgen. Sinar ini merupakan hasil
dari sejumlah elektron yg letaknya pada bagian kulit elektron atau bisa juga dari
pancaran radiasi yg mencuat saat elektron berkecepatan tinggi membentur ke
permukaan sebuah logam. Daya tembusnya juga besar, hingga bisa di aplikasi kan
dalam kehidupan sehari-hari di dunia kesehatan. Yang paling umum dipakai untuk
memfoto tatanan tulang yg ada didalam tubuh, agar diketahui bagian tulang mana
yg bermasalah. Penggunaan sinar ini haruslah dengan sangat hati-hati karena bisa
mengionisasi sel hidup kita, terutama dilarang untuk digunakan pada ibu yg hamil.
3.
Sinar Ultraviolet : disebut juga ultraungu merupakan hasil dari proses loncatan
nyala api listrik oleh atom dan molekul. Karena mempunyai energi kimia maka kita
melihat kegunaan nya, yaitu untuk memendarkan barium-platina-sianida;
membunuh kuman dan bakteri; serta menghitamkan pelat pada foto. Bisa juga
penerapan nya sebagai pembeda diantara uang palsu dan asli. Sumber utama sinar
ultraviolet adalah matahari, namun terdapat juga sumber lainnya yaitu: lampu
mercury dan busur karbon.
4.
Sinar Cahaya : atau sinar tampak merupakan satu-satunya spectrum gelombang
elektromagnetik yg bisa terlihat seluruhnya yang terdiri atas 7 spektrum warna

5.

6.

7.

8.

yakni: merah=>jingga=>kuning=>hijau=>biru=>nila=>ungu. Sinar bewarna


ungu mempunyai frekuensi paling besar dan panjang gelombang paling pendek,
sebaliknya sinar warna merah mempunyai frekuensi paling kecil serta panjang
gelombang paling panjang.
Sinar Infra merah : Infrared ray mempunyai area dgn cakupan frekuensi 1011 s/d
1014 Hz. Sinar inframerah merupakan hasil dari elektron yang berasal dari sejumlah
molekur yg bergetar krn panas. Contohnya adalah panas tubuh manusia, dan bara
api ataupun nyala api. Lagi-lagi sumber terbesar salah satu gelombang
elektromagnetik ini adalah dari matahari. Sifat istimewa dari jenis sinar ini adalah
membawa energi panas yg bila memiliki intensitas yg tinggi bisa jada membakar
benda yang dikenainya. Sifat lain yang dimilikinya ialah tak terlihat namun bisa
menghitamkan pelat photo, jd bisa dipakai buat penginderaan pd tempat yg gelap.
Fungsi lain sinar ini adalah untuk kamera infra merah yg bisa dipakai untuk
membikin foto satelit layaknya yg dipakai oleh google earth.
Gelombang Mikro : adalah gelombang radio yg mempunyai frekuensi tertinggi
yakni 3 GHz atau setara 3 kali 109 Hz, sehingga disebut juga Super High Frekuensi /
SHF. Gelombang ini dihasilkan sebuah alat yg memiliki nama tabung klystron.
Manfaat gelombang elektromagnetik ini untuk menghantarkan panas yg dipakai pd
microwave oven, yaitu untuk memasak manakan agar lebih cepat dan juga
ekonomis. Aplikasi lainnya yaitu di antena RADAR (singkatan dari Radio Detection &
Ranging), dimana pesawat radar tersebut beroperasi memakai sifat pantulan
layaknya seperti hewan kelelawar yg memakai ultrasonik pada penginderaan
mereka.
Gelombang Televisi : Gelombang jenis ini merambat secara lurus dan tak bisa di
pantul kan oleh lapisan dari atmosfir. Dengan demikian dibutuhkanlah statsun relai
(penghubung) yg letaknya harus didaerah tinggi sebagai penghubung antara
pemancar dan penerima.
Gelombang Radio : Gelombang jenis ini dikelompokkan berdasar frekuensi dan
panjang gelombangnya. Kalau frekuensi rendah maka panjang gelombangnya tinggi,
demikian sebaliknya. 30 KHz merupakan awal frekuensi gelombang ini yg
digolongkan menurut lebar frekuensinya. Gelombang ini dihasilkan oleh sejumlah
muatan listrik yg dicepatkan memakai sejumlah kawat penghantar pula. Melalui
rankaian elektronika yang bernama osilator muatan-muatan tersebut dibangkitkan.
Gelombang ini dipancarkan memakai antena serta diterima oleh antena juga. Secara
praktikalnya gelombang radio tidak dapat langsung didengar, gelombang tersebut
bisa didengan bila telah dirubah menjadi energi bunyi dengan bantuan alat.

Sifat gelombang elektromagnetik ada lima yaitu:


1.
2.
3.

Bisa merambat dlm ruang tanpa adanya medium


Termasuk gelombang transversal
Tak mempunyai muatan listrik hingga geraknya lurus dalam medan listrik
ataupun medan magnet

4.

Bisa mengalami reflesi / pemantulan, polarisasi / pengutuban, interterensi /


perpaduan, difraksi / pelenturan, dan refraksi / pembiasan.
5.
Perubahan yang terjadi antara medan magnet dan medan listrik adalah
bersamaan, jadi kedua medan tersebut berbanding lurus dan sefase.
OK, demikian sekelumit pembahasan saya mengenai gelombang elektromagnetik. Moga
bermanfaat ya, terimakasih sudah membaca.

Anda mungkin juga menyukai