4.
Medan magnet dapat dihasilkan dari suatu muatan listrik q yang bergerak
dengan kecepatan v. Medan magnet yang dihasilkan pada jarak r dari
muatan bergerak q adalah sebesar :
B=
o
q(v x r)
(1)
r2
Gb. 6.7 Arah medan magnet yang dihasilkan dari sebuah muatan listrik yang
bergerak
Contoh :
qv r sin
B
=
q(v x r)
(5x109 )(5x107 x 5)
4
4x10
v
x
Karena medan magnet dapat timbul pada muatan yang bergerak, maka
dapat dipastikan bahwa kawat berarus listrik akan menimbulkan medan
magnet, sebab arus merupakan muatan listrik yang bergerak. Hal ini
pertama kali diamati oleh HC. Oersted pada tahun 1820. Arah dari medan
magnet dapat dilihat melalui aturan tangan kanan dengan ibu jari menunjuk
arah arus lisrik dan keempat jari lain yang mengepal menunjukkan arah
medan megnet. Besarnya medan magnet bergantung dari bentuk kawat
berarus dan dapat dihitung dengan hukum Biot-Savart.
B(P) =
dl x r
(2)
r2
r adalah jarak suau titik dengan kawat berarus. Persamaan (2) ini dikenal
sebagai hukum Biot-Savart.
Salah satu contoh penggunaan paling sederhana adalah pada kawat lurus :
109
20 cm
15 cm
r
d dan
z
= cos
z
o
sehingga
1
B
cos
2
cos
dl
r
Aturan
tangan
kanan 1
z2
Gb 6.8
Kawat
lurus
berarus
menimbul
o I 2
cos2
B=
2
cos
cos d
(sin2
B=
O I
z
+ sin
(3)
Jika
diangg
ap
panjan
g
kawat
takberhing
ga
dibandi
ng z,
maka
1 =
/2
dan
2 =
+/2.
Karena
nya :
B=
o I
2 z
Contoh :
(4)
melalui
persam
aan
(3) :
B=
O I
=
4x107 2
+
sin1 )
(0,4) 5,3x109 T
(sin
2
4 15
110
dl
r
Gb 6.9 Kawat lingkaran berarus listrik
R
2.3 Kawat
Lingkaran
Barus
Listrik
Medan
Magnet Di
Pusat
Lingkaran
B(pusat) =
Untuk
kawat yang
dibentuk
lingkaran,
maka
medan
magnet di
pusat
lingkaran
adalah
B(P) =
o
I
222
42
o
I
r2
dl x r
r2
Maka medan magnet dari sebuah lingkaran kawat
berarus listrik di pusat lingkaran adalah :
B=
o I
(5)
Karena
sudut
yang
2R
Jawab :
B=
I
=
(4x10
7
)(4)
= 1,6x10
Sesuai
dengan
aturan
tangan
kanan 1,
arah dari
medan
magnet
menembus
bidang
kertas.
2R
(5x102 )
Contoh :
Sebuah
kawat
melingkar
berjari-jari
5 cm dialiri
arus listrik
sebesar 4
Ampere,
hitunglah
medan
megnet
pada pusat
lingkaran :
Untuk
menghitun
g medan
magnet
pada suatu
titik P
sepanjang
111
dl
dBy
dB
z
P
dBx
dBz
Gb 6.10 Medan Magnet pada titik P Sejauh x dari sumbu sebuah kawat lingkaran
beraus listrik
dB(P) =
I
dl x r
r2
di mana r, yaitu jarak dari suatu titik dalam kawat ke titik P, menurut hukum
segitiga Phytagoras dapat dituliskan sebagai :
r 2 = x2 + R 2
)
sudut yang dibentuk vektor dl dengan vektor satuan r adalah 90o, sehingga :
= dl
dlxr = dl sin 90
sehingga :
dB(P) =
dl
x
2
+ R2
Komponen medan magnet yang akan kita hitung hanyalah arah x saja dB x,
mengingat medan magnet arah z akan saling menghilangkan, demikian pula
medan magnet pada arah y.
R dBx = dB sin = dB
x2 + R2
dengan demikian :
dB
dl
4 x2
+ R2
x2 + R 2
IR
dl
(x2 + R2 )3/2
112
Jika kita lakukan proses integrasi pada dl untuk seluruh lingkaran, nilai x dan
R tidak akan berubah sehingga dapat dianggap konstanta, sehingga :
Bx
=
dBx
=
o
IR
dl
4
(x
2
+R
2
)
3/2
lingkaran
lingkaran
Bx =
IR
2R
(x2 + R2 )3 /2
Bx
=
2IR 2
(6)
4 (x2 + R2 )3 / 2
Contoh :
Jawab :
5A
4 cm
2 cm
r
Bz
z
x
=
o
2IR2
4 (x2
+ R2 )3 /2
=
4x107
2(5)(4x102 )2
(( 2x102 )2
+ (4x102 )2 )
3 /2
=
160x1011
5,62x10
5
(20x10
4
)
3/2
113
2.4 Solenoida
Solenoida adalah induktor yang terdiri gulungan kawat yang kadang di dalamnya dimasukkan sebuah
batang besi berbentuk silinder sebagai dengan tujuan memperkuat medan magnet yang dihasilkannya
seperti terlihat dalam
dengan inti besi elektronika seperti bel pintu atau pengeras suara. Secara skematik bentuk dari
solenoida dapat dilihat pada gambar 6.12 di mana solenoida terdiri dari n buah lilitan kawat berarus
listrik I, medan magnet yang dihasilkan memiliki arah seperti pada gambar, di mana kutub utara magnet
mengikuti aturan tangan kanan 1.
Besarnya kuat medan magnet yang dihasilkan pada sebuah titik P pada sumbu di dalam solenida
dapat difikirkan sebagai jumlah dari medan magnet yang dihasilkan sebuah kawat berbentuk
lingkaran yang telah kita hitung sebelumnya, dengan x yang berubah, sehingga dari persamaan (5)
:
dB
=
o
2IR2
dx
4 (x2 + R2 )3 /2
P
-x1
x2
jika solenoida memiliki panjang L yang terdiri dari N buah lilitan, maka jumlah lilitan persatuan
panjang sebut saja n adalah n=N/L. Maka jika kita jumlahkan seluruh lilitan sebanyak ndx, kita
harus melakukan integrasi untuk seluruh dx dari x1 ke x2 :
114
x2
dBx =
2nIR
2
dx
(x2
+R
2 )3 /2
x1
hasil dari bentuk integral ini dapat dilihat pada tabel-tabel integral baku pada
buku kalkulus anda, di mana berlaku :
x2
x1
dx =
(x2 + R2 )3 /2
R2 x2 + R2
sehingga :
=
o
2nIR
2
x2
R2 x2 + R2
x1
=
o nI
x
2
+R
2
x
1
2
+R
2
x2
B=
o nI
(7)
x
2
+R
2
x
2
+R
2
Jika jari jari solenoida R kita anggap jauh lebih kecil dari x 1 dan x2, maka
suku pertama dalam kurung pada persamaan terakhir dapat didekati :
x2
x2
=1
x2
2
+ R2
x2
2
Bx =
nI
o
(2)2
dengan demikian kita peroleh kuat medan magnet untuk solenoida dengan
jumlah lilitan persatuan panjang n adalah :
B = o n I
(8)
Contoh :
115
Jawab :
Kita dalam hal ini tidak menganggap jari-jari solenoida R jauh lebih kecil dari L, sehingga persamaan
(8) tidak bisa kita gunakan. Dengan meletakkan pusat solenoida pada pusat koordinat, maka melalui
persamaan (7) :
x2
B=
o nI
x
2
+R
x
2
+R
2
(4 x10
7
500
5
,5
,5
B=
0,05
,5
2
1
2
,5
2
+1
2
= x102
5,83x102 T
7,25
2.5 Toroida
Toroida adalah kawat berarus yang dililitkan pada bahan berbentuk donat seperti pada gambar 6.14
di bawah :
B=
o N I
(9)
2 r
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik merupakan konsep yang banyak digunakan dalam
peralatan dalam kehidupan manusia. Prinsi induksi elektromagnetik ini dipelajari
oleh Michael Faraday dalam mengahasilkan arus listrik dari medan magnetik.
Setelah Oersted berhasil menemukan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan
magnet, maka Michael Faraday (1791-1867) seorang ilmuwan dari Jerman
bertanya-tanya dapatkah medan magnet menghasilkan arus listrik? Termotivasi hal
tersebut, kemudian Faraday pada tahun 1822 memulai melakukan percobaanpercobaan. Setelah kurang lebih 9 tahun, barulah ia mendapatkan jawabannya yaitu
pada tahun 1831 ia berhasil membangkitkan arus listrik dengan menggunakan
medan magnet.
Advertisment
Induksi Elektromagnetik
Besar kecilnya tegangan induksi pada kumparan bergantung pada hal-hal berikut :
1. Jumlah lilitan kumparan. Semakin banyak jumlah lilitan kumparan, semakin
besar tegangan induksi yang dihasilkan.
2. Kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk ke dalam
kumparan. Semakin cepat magnet digerakkan, semakin besar tegangan
induksi yang dihasilkan.
3. Kekuatan magnet. Semakin kuat magnet yang digunakan semakin besar
tegangan induksi yang dihasilkan.
Besar tegangan induksi sebanding dengan kecepatan perubahan banyaknya garis
gaya dan sebanding pula dengan jumlah lilitan kumparan. Juga sebanding dengan
besarnya kekuatan magnet.
Beberapa peralatan yang prinsip kerjanya memanfaatkan prinsip induksi
elektromagnetik, antara lain: generator dan transformator.
GGL INDUKSI
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi) adalah beda potensial yang terjadi
pada ujung-ujung kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik. Dalam
mempelajari GGL Induksi ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang induksi
elektromagnetik. Induksi elektromagetik ini merupakan dasar dari prinsip kerja
dinamo atau generator dan peralatan listrik lainnya, misalnya transformator.
Sebelum lebih dalam mempelajari Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi) kita
ingat dahulu tentang medan magnet yang ditimbulkan oleh magnet tetap dan
medan magnet yang timbul di sekitar kawat penghantar beraliran arus listrik. Di
mana untuk menggambarkan kuat medan dapat digunakan garis-garis gaya magnet,
daerah yang memiliki medan magnet kuat digambarkan dengan garis gaya
magnet yang rapat, sedangkan daerah yang medan magnetnya lebih kecil
digambarkan dengan garis gaya magnet yang kurang rapat. Dekat dengan kutubkutub magnet, garis-garis gayanya rapat, makin jauh dari kutub magnet makin
jarang.
Advertisment
Apa yang terjadi apabila di sekitar kumparan kawat terjadi perubahan jumlah garis
gaya magnet (medan magnet), misalnya dengan menggerakkan magnet keluar
masuk dalam kumparan atau menggerakan kumparan di sekitar magnet? Ternyata
pada ujung-ujung kumparan akan timbul beda potensial listrik. Apabila antar
ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan suatu penghantar atau ampermeter
akan mengalir arus listrik.
Adanya arus listrik ditunjukkan dengan bergeraknya jarum amperemeter,
terjadinya arus listrik hanya terjadi pada saat ada gerak relatif antara magnet
dengan kumparan, arus tidak terjadi jika kumparan dan magnet sama-sama diam.
Peristiwa timbulnya beda potensial pada ujung-ujung kawat penghantar bila terjadi
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet yang dilingkupi kumparan dinamakan
induksi elektromagnetik. Beda potensial yang terjadi pada ujung-ujung kumparan
disebut ggl induksi (gaya gerak listrik induksi) dan arus listrik yang timbul
disebut arus listrik induksi. Peristiwa ini pertama kali diselidiki pada tahun 1831
oleh dua orang ilmuwan fisika di tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang
hampir bersamaan yaitu Michael Faraday di Inggris dan Yoseph Henry di Amerika
Serikat.
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)
Sebagai pembuka dalam mempelajari Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL Induksi)
dimulai dengan mempelajari fluks magnetik.
Pengertian Fluks Magnetik
Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukaan oleh ilmuwan Fisika
yang bernama Michael Faraday untuk menggambarkan medan magnet. Ia
menggambarkan medan magnet dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana
daerah yang medan magnetnya kuat digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang
kuat digambarkan dengan garis gaya yang kurang rapat. Sedangkan untuk daerah
yang memiliki kuat medan yang homogen digambarkan garis-garis gaya yang
sejajar. Garis gaya magnet dilukiskan dari kutub utara magnet dan berakhir di
kutub selatan magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnetik dinyatakan dengan
lambang B yang disebut dengan induksi magnet, induksi magnetik menyatakan
kerapatan garis gaya magnet.
Magnet dapat dibuat dari besi atau baja. Sebelum dibuat menjadi
magnet,besi atau baja dapat dibentuk sesuai bentuk yang kita inginkan.
Magnet yang dibuat menyerupai batang disebut magnet batang. Magnet
yang dibuat menyerupai jarum disebut magnet jarum. Magnet yang dibentuk
sepeeti tapal kuda disebut magnet ladam.
Ada beberapa cara membuat magnet yaitu cara sentuhan,induksi
magnetik,dan menggunakan arus listrik.
1. Cara sentuhan
Cara membuat magnet yang paling sederhana adalah menyentuhkan
besi atau baja dengan magnet batang. Besi merupakan bahan yang akan
dibuat menjadi magnet. Sementara magnet batang merupakan magnet
permanen(tetap). Ada 2 cara yang dapat dilakukan, yaitu sentuhan tunggal
dan sentuhan bercabang.
Pada sentuhan tunggal, batang besi digosok atau disentuh dengan
magnet permanen dari ujung ke ujung. Penggosokan ini dilakukan dalam
satu arah secara berulang-ulang. Setiap kali selesai melakukan
penggosokan,magnet batang diangkat tinggi-tinggi diatas batang besi.
Tujuannya adalah agar sifat magnet tidak melemah. Namun, pembuatan
magnet dengan cara ini memiliki kelemahan. Magnet yang dihasilkan
mempunyai salah satu kutub yang lebih dekat pada ujung batang daripada
yang lain.
Cara memagnetkan besi yang lebih baik adalah dengan sentuhan
bercabang. Pada metode ini, batangt digosok secara serempak dari tengah
ke ujungnya dengan 2 kutub magnet batang yang berlawanan. Pada metode
ini, kutub yang dihasilkan pada ujung batang selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang menggosoknya.
2. Induksi Magnetik
Sifat magnetik dapat juga dihasilkan dengan mendekatkan besi atau
baja(tanpa disentuhkan) ke magnet batang yang kuat. Salah satu ujung
paku didekatkan ke salah satu ujung magnet,sedangkan ujung yang lainnya
didekatkan dengan serbuk besi.
Ujung besi dan ujung magnet batang yang berdekatan merupakan
kutub-kutub yang berlawanan. Bila A adalah kutub utara dari magnet
batang, maka uujung C dari besi merupakan kutub selatan. Sebaliknya, bila
A adalah kutub selatan dari magnet batang, maka ujung C dari besi
merupakan kutub utara. Ketika ujung D dicelupkan kedalam serbuk besi,
maka sebagian serbuk besi melekat pada besi. Bila magnet batang
kemudian dijauhkan dari paku, maka serbuk besi akan jatuh kembali. Hal ini
menunjukan bahwa sifat magnetik akibat induksi hanya berlangsung sesaat.
3. Menggunakan Arus Listrik
Kita dapat membuat magnet dengan melilitkan kabel tanpa isolasi
(misalnya kawat tembaga) pada paku, kemudian ujung-ujung kabel
dihubungkan ke kutub-kutub baterai. Selama arus listrik mengalir, paku
dapat menarik serbuk besi atau paku-paku kecil. Tetapi, bila arus listrik
diputus maka serbuk besi akan jatuh. Hal ini menunjukan bahwa gaya
magnetik yang paling besar terdapat pada bagian ujungnya.
D. BAHAN MAGNETIK
Ketika materi ditempatkan dalam medan magnet, kekuatan magnetik dari
bahan yang elektron tersebut akan terpengaruh. Efek ini dikenal sebagai
Hukum Faraday Induksi Magnetik. Namun, bahan dapat bereaksi sangat
berbeda dengan kehadiran medan magnet luar. Reaksi ini tergantung pada
sejumlah faktor, seperti struktur atom dan molekul material, dan medan
magnet bersih terkait dengan atom. Momen magnetik berhubungan dengan
atom memiliki tiga asal-usul. Ini adalah gerakan orbital elektron, perubahan
dalam gerak orbit yang disebabkan oleh medan magnet luar, dan spin dari
elektron.
Pada sebagian besar atom, elektron terjadi pada pasangan. Spin elektron
dalam pasangan di arah yang berlawanan. Jadi, ketika elektron dipasangkan
bersama-sama, mereka berputar berlawanan menyebabkan medan magnet
mereka untuk membatalkan satu sama lain. Oleh karena itu, tidak ada
medan magnet bersih. Bergantian, bahan dengan beberapa elektron
berpasangan akan memiliki medan magnet bersih dan akan bereaksi lebih
untuk bidang eksternal.Kebanyakan bahan dapat diklasifikasikan sebagai
diamagnetic, atau feromagnetik paramagnetik.
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan
djelaskan tentang ketiga sifat dari kemagnetan.
a. Diamagnetik.
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis
masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol
(Halliday & Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen
dipol magnet permanen. Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar,
maka elektron-elektron dalam atom akan berubah gerakannya sedemikian
hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya
berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga
semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron
orbital. Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan
tersebut mempunyai spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan
diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya bahan ini
tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah
0<>m. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut, perak, emas, tembaga
dan seng.
Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan
magnet. bahan Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi
tidak mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus.
Dalam bahan diamagnetic semua elektron dipasangkan sehingga tidak ada
magnet permanen saat bersih per atom. sifat Diamagnetic timbul dari
penataan kembali dari orbit elektron di bawah pengaruh medan magnet luar.
Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk tembaga, perak, dan
emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan
magnet ketika dikenai medan magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak
menolak. Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah,
dengan pengecualiansuperkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang
kuat.
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam
medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum
terjadi karena pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu
menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun demikian,
kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan
kekuatan magnet material feromagnetikataupun paramagnetik . Material
yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut 'nonmagnetik', termasuk di antaranya air, kayu , senyawa organik seperti minyak
bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga,
merkuri ,emas dan bismut. Superkonduktor adalah contoh diamagnetik
sempurna.
Meskipun demikian, tidak seperti ferromagnet yang juga tertarik oleh medan
magnet, paramagnet tidak mempertahankan magnetismenya sewaktu
medan magnet eksternal tak lagi diterapkan.
Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah:
Bahan
yang
resultan
medan
magnet
atomis
masing-masing
atom/molekulnya adalah tidak nol.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang
lebih besar.
Permeabilitas
bahan: u >
u o.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu
c. Ferromagnetik.
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis
besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen
magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron
yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin
elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak
berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan
magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat
kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan
sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompokkelompok.
Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan
domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai
domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini
mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain
sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat
medan magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan
dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin
kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar
tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang
disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah 0>>> dan suseptibilitas
bahannya 0>>>m. contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon
dan lain-lain. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik ini akan hilang pada
temperatur yang disebut Temperatur Currie. Temperatur Curie untuk besi
lemah adalah 770 0C, dan untuk baja adalah 1043 0C (Kraus. J. D, 1970).
Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk medan
magnet luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan
magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik mereka setelah bidang
eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki elektron tidak
berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih.
Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan
domain magnetik. Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012
sampai
1015) adalah sejajar paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang
kuat. Ketika bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah
hampir secara acak terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian
yang secara keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing
diberikan, domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet yang
kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan
feromagnetik.. Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa
dengan menggunakan metode partikel magnetik.
Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat
mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk
kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan
kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetisme dan
ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet
permanen.
Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah:
Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
Tetap bersifat magnetik sangat baik sebagai magnet permanen
Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat
besar (bisa ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: u > uo ( miu > miu nol)
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
E. CARA MENGHILANKAN MAGNET
Penhilangan sifat magnet dapat dilakukan dengan mengacak arah oreantasi
domain-domain magnetik dalam bahan. Berikut beberapa cara diantaranya
1. Pemanasan
Jika bahan dipanaskan maka atom-atom akan bergerak lebih keras. Akibat
arah orientasi kemagnetan atom-atom berubah dan akibatnya mengubah
arah kutub kemagnetan domain. Arah kutub domain menjadi acak sehingga
sifat kemagnetan bahan menjadi hilang.
2. Pemukulan
Pemukulan yang terus menerus pada bahan magnetik dapat pula mengubah
arah kutub domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan juga
dapat hilang.
3. Dililiti kumparan yang dialiri arus bolak-balik (AC).
Jika sebuah batang magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus
bolak-balik, maka magnet batas tersebut berada dibawah pengaruh magnet
lain (magnet kumparan) yang memiliki arah kutub berubah-ubah. Hal ini
dapat mengganggu arah orientasi domain magnetik dalam bahan sehingga
arah orientasi domain menjadi acak. Akibatnya sifat kemagnetan bahan
menjadi hilang.
Secara fisika bahwa benda-benda yang bisa dibuat magnet adalah benda atau material
yang sudah mempunyai sifat kemagnetan yang terdiri dari domain-domain atau
magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer.
Saat terjadi penggosokan dengan arah yang teratur mengakibatkan adanya pengaruh
medan magnet dari magnet permanen yang dapat digunakan untuk menyearahkan
posisi domain.
Dengan posisi yang searah tentu mengakibatkan adanya gaya yang ditimbulkan oleh
domain tersebut sehingga menjadikan benda bermagnet.
Apabila baterai atau sumber arus listrik searah (DC) diganti dengan sumber arus
listrik bolak-balik (AC) bertegangan rendah maka paku besar tetap bersifat sebagai
magnet.
Namun apabila sebuah magnet dialiri arus listrik bolak-balik (AC) dengan tegangan
normal, maka sifat kemagnetannya dapat hilang.
Jika arus listrik diputus maka pakupaku kecil yang menempel pada paku besar dalam
hitungan detik
akan berjatuhan atau lepas. Berarti paku besar sudah hilang kemagnetannya.
Jadi, sifat kemagnetan paku besar hanya terjadi selama ada aliran listrik. Dikatakan
bahwa paku besimenjadi magnet sementara.
Seandainya paku besi diganti dengan logam baja, maka setelah arus listrik diputus,
logam tetap bersifat sebagai magnet. Karena baja dapat dibuat magnet yang bersifat
permanen (tetap).
Secara fisika dapat dijelaskan bahwa medan listrik yang ditimbulkan oleh arus listrik
akan mempengaruhi posisi domain yang mengakibatkan posisi yang tidak teratur
berubah menjadi teratur atau searah. Dengan posisi searah akan mempunyai kekuatan
yang bersifat magnet.
Cara menentukan kutub magnet
Bagaimana cara menentukan kutub utara atau selatan dari magnet buatan ini, kita bisa
melakukan dengan cara, misalkan sebatang besi atau baja yang telah dililiti kawat
berisolasi/kumparan (kawat transformator) dan dihubungkan dengan baterai telah
menjadi magnet.
Maka untuk menentukan kutub-kutub magnetnya dapat dilihat pada Gambar di bawah
ini.
menggenggam. Jari-jari
yang menggenggam menunjukkan arah arus listrik. Sedangkan ibu jari menunjuk kutub
utara. Jika arah arus listrik dibalik maka arah kutub juga akan sebaliknya, seperti
Gambar di atas.
Hal ini disebabkan oleh paku besar yang berada di dalam medan magnet terkena
induksi sehingga bersifat sebagai magnet. Secara konsep sama dengan pembuatan
magnet cara digosok atau dililiti kumparan yang dialiri listrik.
Akibat dari pengaruh medan magnet sehingga paku yang menempel pada magnet
permanen memungkinkan posisi domaindomainnya menjadi teratur dan bersifat
sebagai benda magnet.
Sumber arus bolak balik adalah generator arus bolak alik, generator arus bolak balik
terdiri atas sebuah kumparan persegi yang diputar dalam medan magnet. Gaya gerak listrik
(GGL) yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik berubah secara periodic menurut fungsi
sinus atau cosinus. GGL sinusoida ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang berputar dengan
laju sudut tetap.tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida dengan persamaan sebagai
berikut:
= NBA sin t
Atau
= m sin t
Dengan :
m = NBA = gaya gerak listrik maksimum
N = Jumlah lilitan kumparan
A = luas kumparan
B = besarnya induksi magnetic
= frekuensi sudut putaran kumparan
Beban listrik dalam rangkaian Arus bolak balik dapat berupa resistor (R),kapasitor (C) dan
indictor (L).
Pada Arus AC diukur dengan amperemeter AC, besaran yang terukur merupakan nilai rms
(root mean square) atau nilai afektif dari arus,untuk melihat bentuk arus.untuk melihat bentuk
arus sinusoidal yang dihasilkan oleh sumber bolak balik, dapat digunakan osiloskop. Monitor
sebuah osiloskop terbagi-bagi menjadi baris-baris dan kolom-kolom sehingga membentuk
sebuah kotak seperti pada gambar :
Dari gambar diatas sumbu vertikal menunjukkan nilai tegangan atau arus yang dihasilkan
oleh sumber bolak balik dan sumbu horizontal menunjukkan waktu.
B.
yang dianggap setara dengan arus dan tegangan searah yang menghasilkan jumlah energy yang
sama ketika melalu suatu pengantar dalam waktu yang sama. Besarnya arus efektifyang mengalir
pada sebuah rangakain seperti pada gambar Dibawah dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut.
q= I t = t
Jumlah muatan yang dipindahkan oleh arus bolak balik dalam selang waktu t adalah
Untuk selang waktu satu periode harga rata-rata bagi arus GGL dan tegangan adalah
Untuk arus bolak balik yang mempunyai pola grafik simetrikm,artinya bagian positif dan
negative sama besar, maka dalam selang waktu tharga rata-ratanya nol. Dalm hal
demikian, harga rata-rata diambil untuk selang waktu setengah periode.
C. Fungsi eksponensial dan Impedansi Kompleks
1. Fungsi eksponensial kompleks
Pada suatu rangkaian bolak-balik yang terdiri dari sebuah resistor yang seri dengan sebuah
kapasitor seperti pada gambar berikut
Salah satu cara untuk memecahka persamaan diatas adalah dengan menggunakan fungsi
eksponensial kompleks untuk menyatakan suatau fasor. l Suatu bilangan kompleks dapat
dinyatakan sebagai z = x + jy dimana j = yang merupakan bilangan khaya (imajener), x disebut
bagian nyata (real) dari, dan ditulis : x = Ri . Besaran y disebut bagian khayal dan ditulis y = Im .
Suatu fasor z = x + j y dapat dinyatakan secara mengutup (polar) dengan menggunakan
fungsi eksponensial kompleks:
z = e j
2. Fungsi impedansi kompleks
Kembali kepersamaan (1.2)
Vp cos ( t + )= I (t) R +
Dengan
Vs (t) = Vp cos (t +os) dan I (t) = Ip cos ( t +oi) dimana Vs (t) = Vp ej (t + os)
Impeansi kompleks untuk reaktansi kapasitif yaiu:
D. Rangkaian RLC
Rangkaian penting dalam rangkaina arus bolak balik ialah rangkaian RLC seri dan parallel.
1. Resonansi RLC-Seri
Sebuah rangkaian yang terdiri atas hambatan, induktansi, dan kapasitor yang terhubung
secara seri dan dihubungkan dengan sebuah sumber tegangan yang berubah terhadap waktu v s (t)
seperti pada gambar.kita mulai dengan menganalisis arus yang mengalir pada rangkaian.
Pada rangkain RLC seri adalah rangkain yang terdiri atashambatan inductor dan kapasitor
yang disusun secara seri seperti pada gambar 5 kemudian rangkaian tersebut dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak balik. Andaikan arus sesaatnya I = im sin t diperoleh :
jika dibuat grafik tegangan total dan arus pada sebuah grafik,akan didapatkan grafik sebagai
berikut :
Beda fase antara tegangan total (Vab) terhadap arus adalah dengan 0 < < 900(tegangan
mendahului arus)
2.
terkecil, kemudian secara perlahan-lahan dinaikkan sambil mengamati arusyang terbaca pada
amperemeter.
Arus akan membesar dan akhirnya akan mengecil. Pada arus mencapai nilai maksimum,
frekuensi pada rangkaian itu merupakan frekuensi resonansi.
Banyak peralatan elektronik memerlukan rangkaian resonans. Diruang sekitar
anda,merambat berbagai gelombang radio dan gelombang televise dengan berbagai macam
frekuensi. Agar pesawat radio atau televise dapat menerima satu macam frekuensi, dibutuhkan
sebuah rangkaian resonansi yang frekuensi resonansinya dapat diubah-ubah.
Rangkaian semacam ini disebut rangkaian penala. Pengubahan freuensi resonansi biasanya
dilakukan dengan menggunakan kapasitor yang kapasitasnya dapat diubah-ubah, disebut kapsitor
variable.
E. Daya Dalam Rangkaian Ac
Jika sebuah induktor dialiri arus listrik bolak balik, pada inductor akan timbul medan
magnetic. Untuk menimbulkan medan magnetik ini dibutuhkan energi yang kemudian akan
tersimpang didalam medan magnetic. Jika arus listriknya dihentikan, medan magnetic akan
hilang.
Bersamaan dengan itu, energy yang tersimpandidalam medan magnetik pun akan berubah
kembali menjadi energy listrik. Oleh karena inductor dialiri arus bolak balik, akan terjadi
perubahan energy berulang ulang secara periodic dari energy listrik ke medan magnetikdan
sebaliknya dari medan magnetic ke energy listrik.
Peristiwa yang sama dapat terjadi pada kapasitor. Ketika kasitor dihubungkan dengan
tegangan listrik,di dalam kapasitor timbul medan listrik. Untuk menimbulkan medan listrik ini
dibutuhkan energy yang bersal dari tegangan listrik. Jika tegangan listriknya diputuskan, medan
listrik di dalam kapasitor juga akan menghilang dan energy yang tersimpan didalamnya akan
kembali ke rangkaian dalam bentuk arus listrik sesaat. Oleh karena kapasitor dihubungkan
dengan tegangan bolak balik, akan terjadi terjadi peristiwa perubahan energy secara periode.
Jadi inductor murni dan kapasitor murni yang ada didalam rangkaian arus bolak balik tidak
menghabiskan energy listrik karena yang sebenarnya terjadi adalah perubahan secara berulang
energy listrik dari rangkaian kemedan magnet atau medan listrik.
PERSAMAAN MAXWELL
dan
Persamaaan Maxwell
Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik adalah konsekuensi
alami dari hukum dasar yang dinyatakan dalam empat persamaan berikut.
1.
adalah hukum Gauss: fluks listrik total melalui permukaan tertutup sama
dengan muatan total di dalam permukaan yang dibagi dengan 0. Hukum ini
menyiratkan bahwa medan listrik akibat muatan titik berubah berbanding
terbalik terhadap kuadrat jarak dari muatan tersebut. Hukum ini menguraikan
bagaimana garis medan listrik memancar dari muatan positif menuju muatan
negatif. Dasar percobaannya adalah hukum Coulomb.
2.
Dikenal sebagai hukum Gauss untuk magnetik, menyatakan bahwa fluks
magnetik yang melewati permukaan tertutup adalah nol. Artinya, jumlah garisgaris medan magnet yang masuk volume tertutup harus sama dengan jumlah
3.
adalah hukum induksi Faraday, yang menggambarkan timbulnya medan listrik
oleh fluks magnet yang berubah. Hukum ini menyatakan bahwa ggl, yang
merupakan integral garis medan listrik sekitar daerah yang ditutup, sama
dengan laju perubahan fluks magnetik melalui luas permukaan yang dibatasi
oleh daerah itu. Satu konsekuensi dari hukum Faraday adalah arus induksi
dalam sebuah loop ditempatkan dalam medan magnet yang bervariasi terhadap
waktu.
4.
biasanya disebut hukum Ampere-Maxwell merupakan bentuk umum hukum
Ampere, dan menggambarkan munculnya medan magnet oleh medan listrik dan
arus listrik: integral garis medan magnet di sekitar daerah yang ditutup adalah
jumlah 0 kali net arus melalui daerah itu dan 0 0 kali laju perubahan fluks
listrik melalui setiap permukaan yang dibatasi oleh daerah itu.
Maxwell adalah
salah
seorang
ilmuwan Fisika yang
berjasa
dalam
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang.
Maxwell berhasil mempersatukan penemuan-penumuan dari berbagai fisikawan
diantaranya Ampere dan Faraday. Dengan Teori Maxwel tentang gelombang
ekektromagnetik mempersatukan Kedua teori ini dimana menurut Faradaymedan
listrik dapat ditimbulkan dari perubahan medan magnet.
Sedangkan Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu akan
menghasilkan medan magnet, yang sama halnya dengan dengan medan magnet yang berubah
terhadap waktu akan menghasilkan akan menghasilkan medan listrik. Hal ini melengkapi teori maxwell ,
yaitu hubungan yang sangat penting antara medan listrik dan medanmagnet yang dikenal dengan
persamaan Maxwell.
Keterangan :
Dengan memasukkan harga dan diatas maka di peroleh cepat rambat gelombang
elektromagnetik sebesar c= 2,99792 x 108 m/s = 3 x 108 m/s.
Nilai tersebut ternyata sesuai dengan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa. Dengan
hasil
ini
maka
Maxwell
mengatakan
bahwa
cahaya
termasuk gelombang
elektromagnetik.
Seperti gelombang mekanik
maka
cahaya
mengalami gejala
gelombang pada umumnya yaitu reflksi(pemantulan), refraksi(pembiasan), interferensi,
difraksi serta polarisasi.
Gelombang Elektromagnetik
In Gelombang Elektromagnetik | No Comments
5.
6.
7.
8.
4.