Medan Magnetik
A. Konsep Esensial
Gaya Magnetik
Induksi Magnetik
Kaidah Tangan Kanan
Medan Magnetik
Hukum Ampere
Hukum Biot-Savart
Galvanometer
Motor Listrik
Solenoide
B. Peta Konsep
C. Uraian Materi
Sebagaimana yang telah kalian pelajari di kelas XI, bahwa terdapat
hubungan yang erat sekali antara kelistrikan dan kemagnetan. Pada bab ini akan
kita bahas lebih dalam lagi hubungan antarkeduanya. Bayangkan di suatu ruang
ada sebuah penghantar. Apabila melalui penghantar itu dialirkan arus listrik, ruang
di sekitar penghantar itu mengalami perubahan. Adanya perubahan itu hanya
dapat diketahui secara tidak langsung, di antaranya dari menyimpangnya arah
sebuah magnet jarum yang ada di ruangan itu, seperti pada percobaan Oersted.
Ilmuwan mengatakan bahwa ruang itu berubah menjadi medan magnetik. Arus
listrik menimbulkan medan magnetik di sekitarnya
A. Medan Magnet Di sekitar Kawat Berarus
1. Arah Induksi Magnetik
Hans Christian Oersted (1777 - 1851) fisikawan
berkebangsaan Denmark. Setelah melakukan eksperimen cukup lama,
pada tahun 1819 Oersted berhasil menemukan bahwa, Jika sebuah
magnet jarum (kompas kecil) didekatkan pada suatu penghantar yang
berarus listrik, magnet jarum akan menyimpang. Hal ini
menunjukkan bahwa di sekitar kawat berarus terdapat medan magnet.
Untuk mengetahui hubungan antara arus, kuat arus, dan medan magnet
yang timbul, dapat dilakukan percobaan berikut ini. Ambillah sebuah
kawat penghantar yang panjangnya kira-kira 50 cm, kemudian kita
bentangkan di atas magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian rupa
arah bentangan kawat penghantar sejajar dengan arah magnet jarum
pada kompas seperti terlihat pada Gambar (4.1).
2. Hukum Biot-Savart
Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan
percobaan untuk mengamati hubungan antara kelistrikan dan
kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan
magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara
matematik baru dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu Jean
Bastiste Biot dan Felix Savart. Berdasarkan hasil eksperimennya
tentang pengamatan medan magnet di suatu titik P yang
dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik
I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yang
kemudian disebut induksi magnet yang diberi lambang B) di titik
P:
a) Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I)
b) Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c) Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
titik P ke elemen kawat penghantar (r)
d) Sebanding dengan sinus sudut apit antara arah arus
dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat
penghantar.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-
Savart yang secara matematik dapat dinyatakan dalam persamaan :
I . dlsin
dB=k
r2
Keterangan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m2 atau
Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
= sudut antara arah I dengan garis hubung P
ke dl
0
k = 4 = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1
l
=
a
ctg
2
dl=a cosec d