IKATAN KRISTAL
Sub CPMK:
Menentukan besar energi yang dimiliki atom-atom kristal dalam keadaan terpisah satu sama
lain dan energi yang dimiliki atom didalam kristal dengan menggunakan persamaan
Schrodinger
Indikator:
1. Menentukan besar energi total untuk atom Hidrogen.
2. Menentukan besar kontribusi energi Madelung terhadap energi total panjang
gelombang dari energi gelombang-partikel yang sering digunakan untuk menyelidiki
struktur kristal.
3. Menentukan besar parameter dalam penetuan besar energi total untuk ikatan ionik.
4. Menetukan besar parameter ε dan σ bila terjadi interaksi Van der Waals.
B. PERHITUNGAN ENERGI
1. Persamaan Schrodinger
Pada dasarnya perhitungan energi total dari bahan dimulai dengan menemukan solusi
persamaan schrodinger untuk energy electron dan fungsi gelombang. Fungsi gelombang Ψ(r,t),
berhubungan dengan electron dan mengandung informasi tentang sifat elektron. Sebagai contoh,
besaran dP =| | dτ memberikan peluang yang saat t, electron berada dalam volume dτ
yang berlokasi pada r, Ψ mungkin kompleks dan kuadrat yang dihitung sebagai produk dari Ψ
dengan kompleks konjugatnya, yang dituliskan sebagai produk Ψ*. | | yang disebut sebagai
rapat peluang dari elektron.
(4.1)
dalam hal ini m adalah massa elektron, adalah operator persamaan diferensial Laplace,
dimana:
(4.2)
(4.3)
Ada dua hal yang sangat mempengaruhi fungsi energy potensial dalam bahan. Pertama
adalah hasil interaksi antara elektron dan inti yang diberikan oleh persamaan:
∑ (4.4)
| |
dimana Ri adalah posisi dan inti i, Zi adalah jumlah proton. Karena inti beratraksi dengan
electron maka harga negatif. Yang kedua adalah interaksi elektrostatik antara elektron
dengan elektron lain. Kontribusi elcktron terhadap fungsi energy potensial adalah:
( )
∫| |
(4.5)
= ∑| | (4.6)
1. IkatanDasar
Gambar 4.l. Geometri dari atom Hidrogen, Proton dengan proton terpisah
sejauh R. Elektron terpisah sejauh r dan r - R dan proton
Sistim terdiri dari 2 proton dan sebuah electron seperti digambarkan pada gambar 4.1.
Sebuah proton diberi label a dan terletak pada titik asal dan yang lain diberi label b berjarak R
dan a. Jarak electron dan proton a adalah r dan jarak dari b adalah r-R sehingga energy proton-
elektron dari gambar di atas diberikan oleh:
| |
[ | | ] (4.8)
Dimana suku pertama adalah persamaan fungsi gelombang pada proton a, dan suku
kedua adalah persamaan gelombang pada proton b, N adalah konstanta normalisasi. Orbital
ternomalisasi ∫| |
Dengan adalah radius Bohr = 0,529 Ao, karena adalah real maka diperoleh:
[ ]
Untuk menentukan energy pada keadaan dasar digunakan perhitungan dengan mengambil
harga rata-rata dari <E> yang diberikan oleh :
∫ [ ]
| |
Dan
| | | | | |
| |
〈 〉 ∫[ | | ]* | | + (4.14)
| |
Misalkan:
∫ | |
(4.15)
∫ | | (4.16)
〈 〉 (4.17)
Karena harga A dan B positif, persamaan (4.17) menduga terjadi pengurangan energy
dari keadaan dasarnya. Energi total molekul ion Hidrogen diperoleh selajutnva dengan
menambahkan energy interaksi proton dengan proton terhadap persamaan (4.17) dan diperoleh:
(4.18)
dengan mensubsitusi persamaan (4.9), pers (4.10), pers (4.15), pers (4.16) dapat diperoleh:
* + (4.19)
* ( )+ (4.20)
(4.21)
Bila jarak antar proton besar, maka A e2/ R, B 0, dan 0, Sehingga <E>
Els - e2/ R dan Etotal . Dalam hal ini interaksi yang terjadi hanyalah energy electron
pada keadaan dasarnya. Dan apabila R kecil, maka A e2/ ,B e2/ dan ,
sehingga <E> Els - e2/ dan Etotal besar dan positif.
(4.22)
D. IKATAN KOVALEN
Ikatan ini terjadi apabila dua atom atau lebih saling mernberikan elektronnya dan akan
membentuk elektron urunan (penggunaan bersama). Pada keadaan seirnbangnya, energi total mol
adalah -4,5 eV. Gaya tariknya berasal dan konsentrasi muatan elektron sepanjang garis yang
menghubungkan inti berurutan dan gaya tolaknya berasal dan prinsip Pauli.
c
.
Gambar 4.2. Ikatan kovalen hidrogen. a) Dua orbit atorn terisolasi,(b)
Penggabungan dua elektron dan (c) orbit molekul
E. IKATAN IONIK
Saat ikatan yang terjadi pada kristal adalah ikatan ion murni maka persamaan untuk
energi potensial total dan sistem sangat sederhana. Karena masing-masing ion bermuatan, maka
energi potensial elektrostatisnya dijumlahkan, kemudian ditambahkan dengan energi tolakan dan
masing masing inti. Sehingga menghasilkan:
∑∑
| |
Ikatan yang terjadi antara elemen-elemen elektropositif dan elektronegatif. Seluruh ion, baik ion
negatif ataupun ion positif memiliki energi potensial yang sangat besar. Energi ini disebut energi
Madelung, yang besarnya:
(∑ ∑ )
| | | |
Persamaan ini dapat digunakan untuk mendapatkan posisi seimbang. Hukum termodinamika
adalah:
dE Pd + Tds (4.29)
5
dimana P adalah besar tekanan, S adalah entropi dan sampel dan r adalah volume sampel.
Anggap tekanan sangat kecil. Pada saat T = 0, volume seimbang dan sampel selanjutnya
diperoleh dengan persamaan dE/d = 0. Kondisi ini dapat dikatakan sama dengan dE/dR = 0.
Tabel 4.2. Harga konstanta Madelung untuk beberapa senyawa zat padat.
Senyawa Konstanta Madelung (
NaCl 1,74756
CsCl 1,76267
ZnS 1,63805
Dengan menurunkan persamaan (4.28) terhadap R dan disamakan dengan nol, akan
diperoleh:
[ ]
Hasil dan penurunan diatas bila disubsitusikan kembali ke persamaan (4.28) akan diperoleh
persamaan untuk energi:
( )
Harga parameter A, R0 dan n diperoleh dari pengukuran seperti pada table 4. Atau dengan
menggunakan persamaan:
[( ) ( ) ]
dimana dan adalah parameter yang bergantung pada polarisasi dan rata-rata momen dipol
dan atom. Untuk gas lamban dengan mengabaikan energy kinetik, persamaan energi totalnya
diberikan oleh:
[ ( ) ( ) ]
RINGKASAN
1. Zat padat merupakan zat yang memiliki struktur yang stabil. Kestabilan sruktur zat padat
disebabkan oleh adanya interaksi antara atom membentuk suatu ikatan kristal.
2. Persamaan Schrodinger
Hubungan frekuensi anguler dengan energi: E = ħɷ
ħ
𝛹 𝑟𝑡 𝑈 𝑟 𝛹 𝑟 𝐸𝛹 𝑟
𝑚
𝑒 𝑛 𝑟
𝑈𝑒𝑒 ∫ 𝑑𝑟
𝜋𝜖 |𝑟 𝑟 |
𝑒 𝑒
𝑈𝑟
𝜋𝜀 𝑟 𝜋𝜀 |𝑟 𝑅|
𝑒 𝑒
𝐸 ∫𝜓 𝑟 [ 𝜓 𝑟 𝜓 𝑟 𝜓 𝑟 ] 𝑑𝜏
𝑚 𝜋𝜀 𝜋𝜀 |𝑟 𝑅|
6. Energi total molekul ion Hidrogen diperoleh selajutnya dengan menambahkan energy
interaksi proton dengan proton
𝐴 𝐵 𝑒
𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑙𝑠 𝜋𝜖 𝑅
𝑁 𝑐
7. Energi potensial elektron 𝐸
𝜋𝜀𝑎 𝑎𝑎