Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

IKATAN KRISTAL

Sub CPMK:

Menentukan besar energi yang dimiliki atom-atom kristal dalam keadaan terpisah satu sama
lain dan energi yang dimiliki atom didalam kristal dengan menggunakan persamaan
Schrodinger

Indikator:
1. Menentukan besar energi total untuk atom Hidrogen.
2. Menentukan besar kontribusi energi Madelung terhadap energi total panjang
gelombang dari energi gelombang-partikel yang sering digunakan untuk menyelidiki
struktur kristal.
3. Menentukan besar parameter dalam penetuan besar energi total untuk ikatan ionik.
4. Menetukan besar parameter ε dan σ bila terjadi interaksi Van der Waals.

Ikatan Kristal Page 1


A. PENDAHULUAN
Apakah yang menyebabkan sebuah kristal tetap bersatu? Jawabannya adalah interaksi
paling besar yang bertanggung jawab untuk terjadi kohesi pada zat padat adalah interaksi tarik
menarik elektrostatik antara muatan-muatan positif pada inti dengan mutan-muatan negatif dari
elektron. Energi kohesi dari sebuah kristal di definisikan sebagai energi yang harus diberikan
kepada kristal untuk memisahkan komponen-komponenya menjadi atom-atom bebas yang
netral pada keadaan diam dan pada jarak tak hingga untuk kristal. Kristal yang bersifat
ionik ,lazim digunakaan istilah Energi lattice (kisi) yang didefenisikan sebagai energi yang harus
di berikan pada kristal untuk memisahkan komponen-komponenya menjadi ion-ion bebas pada
keadaan diam dan pada jarak tak hingga.
Zat padat merupakan zat yang memiliki struktur yang stabil. Kestabilan sruktur zat padat
disebabkan oleh adanya interaksi antara atom membentuk suatu ikatan kristal. Sebagai contoh:
Kristal sodium clorida (NaCl) memiliki struktur yang lebih stabil dibandingkan dengan
sekumpulan atom-atom bebas dari Na dan Cl sehingga implikasinya : atom-atom bebas Na dan
Cl akan saling berinteraksi satu sama lain untuk membentuk struktur yang stabil, terdapat gaya
interaksi antar atom untuk mengikat atom satu-sama lain, besarnya energi atom-atom bebas
penyusun kristal lebih besar daripada energi kristalnya. Energi yang diperlukan untuk
memisahkan atom-atom penyusun kristal menjadi atom-atom bebas dan netral dinamakan energi
kohesif.

B. PERHITUNGAN ENERGI

1. Persamaan Schrodinger

Pada dasarnya perhitungan energi total dari bahan dimulai dengan menemukan solusi
persamaan schrodinger untuk energy electron dan fungsi gelombang. Fungsi gelombang Ψ(r,t),
berhubungan dengan electron dan mengandung informasi tentang sifat elektron. Sebagai contoh,
besaran dP =| | dτ memberikan peluang yang saat t, electron berada dalam volume dτ
yang berlokasi pada r, Ψ mungkin kompleks dan kuadrat yang dihitung sebagai produk dari Ψ
dengan kompleks konjugatnya, yang dituliskan sebagai produk Ψ*. | | yang disebut sebagai
rapat peluang dari elektron.

Ikatan Kristal Page 2


Fungsi gelombang dan juga rapat peluang electron ditentukan oleh fungsi energy
potensial elektron. Fungsi gelombang merupakan sebuah solusi dari persamaan Schroodinger:

(4.1)

dalam hal ini m adalah massa elektron, adalah operator persamaan diferensial Laplace,
dimana:

(4.2)

Hubungan frekuensi anguler dengan energi: E = ħɷ kepada pers (1), disubsitusikan


pers sehingga:

(4.3)

2. Fungsi Energi Potensial

Ada dua hal yang sangat mempengaruhi fungsi energy potensial dalam bahan. Pertama
adalah hasil interaksi antara elektron dan inti yang diberikan oleh persamaan:

∑ (4.4)
| |

dimana Ri adalah posisi dan inti i, Zi adalah jumlah proton. Karena inti beratraksi dengan
electron maka harga negatif. Yang kedua adalah interaksi elektrostatik antara elektron
dengan elektron lain. Kontribusi elcktron terhadap fungsi energy potensial adalah:

( )
∫| |
(4.5)

persamaan diatas dikenal dengan persamaan Hartree. dimana

= ∑| | (4.6)

Ikatan Kristal Page 3


C. ION MOLEKUL HIDROGEN

1. IkatanDasar

Gambar 4.l. Geometri dari atom Hidrogen, Proton dengan proton terpisah
sejauh R. Elektron terpisah sejauh r dan r - R dan proton

Sistim terdiri dari 2 proton dan sebuah electron seperti digambarkan pada gambar 4.1.
Sebuah proton diberi label a dan terletak pada titik asal dan yang lain diberi label b berjarak R
dan a. Jarak electron dan proton a adalah r dan jarak dari b adalah r-R sehingga energy proton-
elektron dari gambar di atas diberikan oleh:

| |

Anggap fungsi gelombang pada orbital 1S . Sebagai pendekatan kepada fungsi


gelombang untuk electron yang terletak dekat proton dalam ion, molekul diberikan oleh:

[ | | ] (4.8)

Dimana suku pertama adalah persamaan fungsi gelombang pada proton a, dan suku
kedua adalah persamaan gelombang pada proton b, N adalah konstanta normalisasi. Orbital
ternomalisasi ∫| |

Ikatan Kristal Page 4


[ ]

Dengan adalah radius Bohr = 0,529 Ao, karena adalah real maka diperoleh:

[ ]

Untuk menentukan energy pada keadaan dasar digunakan perhitungan dengan mengambil
harga rata-rata dari <E> yang diberikan oleh :

∫ [ ]
| |

Persamaan (4.8) digunakan untuk mensubstitusi selanjutnya digunakan persamaan schrodinger


untuk dan | | dan akan diperoleh :

Dan

| | | | | |
| |

Dimana E 1s adalah energy atom hydrogen pada keadaan. Selanjutnya

〈 〉 ∫[ | | ]* | | + (4.14)
| |

Misalkan:

∫ | |
(4.15)

∫ | | (4.16)

Ikatan Kristal Page 5


Dari hasil pemisalan ini bila disubstitusikan kembali ke persamaan (4.14), akan
diperoleh:

〈 〉 (4.17)

Karena harga A dan B positif, persamaan (4.17) menduga terjadi pengurangan energy
dari keadaan dasarnya. Energi total molekul ion Hidrogen diperoleh selajutnva dengan
menambahkan energy interaksi proton dengan proton terhadap persamaan (4.17) dan diperoleh:

(4.18)

dengan mensubsitusi persamaan (4.9), pers (4.10), pers (4.15), pers (4.16) dapat diperoleh:

* + (4.19)

* ( )+ (4.20)

(4.21)

Bila jarak antar proton besar, maka A e2/ R, B 0, dan 0, Sehingga <E>
Els - e2/ R dan Etotal . Dalam hal ini interaksi yang terjadi hanyalah energy electron
pada keadaan dasarnya. Dan apabila R kecil, maka A e2/ ,B e2/ dan ,
sehingga <E> Els - e2/ dan Etotal besar dan positif.

Dalam hal ini interaksi merupakan rata-rata energi potensial elektron

<K>=<E>-<U> merupakan rata rata energi kinetik;

merupakan energi interaksi antar proton;

Ikatan Kristal Page 6


2. Gaya Tolak
Jika atom-atom sangat berdekatan maka akan terjadi tolakan. Tolakan ini secara umum
disebabkan oleh tolakan dan proton. Untuk atom berelektron banyak, tolakan ini sangat
dipengaruhhi oleh inti elektron sendiri. Analisis gaya tolak ditinjau dan prinsip gaya yang
dihasilkan oleh energi tolakan inti sebagai fungsi dan jarak pisah antar atom. Secara umum
energi interaksi oleh dua inti dalam bentuk:

(4.22)

atau dalam bentuk


(4.23)
dimana R adalah jarak antar atom, n dan adalah parameter yang tergantung pada inti atom.
Untuk gas lamban secara empiris memenuhi persamaan:
E= - C( )
dimana: -C( ) merupakan energi akibat tarikan antar atom; dan
merupakan energi akibat tolakan antar atom.

D. IKATAN KOVALEN
Ikatan ini terjadi apabila dua atom atau lebih saling mernberikan elektronnya dan akan
membentuk elektron urunan (penggunaan bersama). Pada keadaan seirnbangnya, energi total mol
adalah -4,5 eV. Gaya tariknya berasal dan konsentrasi muatan elektron sepanjang garis yang
menghubungkan inti berurutan dan gaya tolaknya berasal dan prinsip Pauli.

c
.
Gambar 4.2. Ikatan kovalen hidrogen. a) Dua orbit atorn terisolasi,(b)
Penggabungan dua elektron dan (c) orbit molekul

Ikatan Kristal Page 7


Ikatan kovalen terjadi pada atom-atom yang memiliki perbedaan nilai elektronegatifitas
kecil. Ikatan kovalen terbentuk karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron dengan
spin anti parallel. Terbentuknya ikatan kovalen karena adanya kecenderungan dari atom-atom
untuk memiliki konfigurasi elektron gas mulia (orbital terluarnya terisi penuh elektron).
Beberapa kristal yang memiliki ikatan kovalen seperti pada table dibawah ini:
Tabel 4.1. Zat Padat Kovalen
Kristal Jarak tetangga terdekat Energi Kohesif(eV)
ZnS 0,235 6,32
C 0,154 7,37
Si 0,234 4,63
Ge 0,244 3,85
Sn 0,280 3,14
SiC 0,189 12,3

E. IKATAN IONIK
Saat ikatan yang terjadi pada kristal adalah ikatan ion murni maka persamaan untuk
energi potensial total dan sistem sangat sederhana. Karena masing-masing ion bermuatan, maka
energi potensial elektrostatisnya dijumlahkan, kemudian ditambahkan dengan energi tolakan dan
masing masing inti. Sehingga menghasilkan:

∑∑
| |

Ikatan yang terjadi antara elemen-elemen elektropositif dan elektronegatif. Seluruh ion, baik ion
negatif ataupun ion positif memiliki energi potensial yang sangat besar. Energi ini disebut energi
Madelung, yang besarnya:

dimana adalah konstanta Madelung, adalah energi Madelung. Besarnya konstanta


Madelung diperoleh dengan menggunakan persamaan:

(∑ ∑ )
| | | |

Ikatan Kristal Page 8


Untuk mendapatkan energi total pada ikatan ionik, energi antar inti dengan inti atom
haruslah diperhitungkan. Sehingga:

Persamaan ini dapat digunakan untuk mendapatkan posisi seimbang. Hukum termodinamika
adalah:
dE Pd + Tds (4.29)
5
dimana P adalah besar tekanan, S adalah entropi dan sampel dan r adalah volume sampel.
Anggap tekanan sangat kecil. Pada saat T = 0, volume seimbang dan sampel selanjutnya
diperoleh dengan persamaan dE/d = 0. Kondisi ini dapat dikatakan sama dengan dE/dR = 0.
Tabel 4.2. Harga konstanta Madelung untuk beberapa senyawa zat padat.
Senyawa Konstanta Madelung (
NaCl 1,74756
CsCl 1,76267
ZnS 1,63805

Dengan menurunkan persamaan (4.28) terhadap R dan disamakan dengan nol, akan
diperoleh:

[ ]

Hasil dan penurunan diatas bila disubsitusikan kembali ke persamaan (4.28) akan diperoleh
persamaan untuk energi:

( )

Harga parameter A, R0 dan n diperoleh dari pengukuran seperti pada table 4. Atau dengan
menggunakan persamaan:

Kompressibilitas isotermalnva diperoleh dengan menggunakan persamaan:

C adalah konstanta yang tergantung pada struktur bahan

Ikatan Kristal Page 9


Tabel 4.3. Parameter energi untuk beberapa kristal Alkali Halide
Kristal R0 N A (J.mn)
LiF 2,014 6,20 2,61 x 10-79
LiCl 2,570 7,30 2,34 x 10-89
NaF 3,317 6,41 4,98 x 10-88
NaCl 2,820 8,38 1, 77 x 10-99
KF 2,674 7,39 4,21 x 10-90
KCl 3,174 8,55 1,01 x 10-100
RbF 2,815 8,14 3,85 x 10-99
CsF 3,004 10,22 8,03 x 10-117
CsCl 3,571 10,65 3,44 x 10-120

F. IKATAN VAN DER WAALS


Ikatan yang terjadi akibat jarak pisah atom yang sangat dekat. Atom menunjukkan sifat
ketidakkohesian dan tidak memadat. Atom menginduksi momen dipole yang mengakibatkan
suatu interaksi tarik - menarik antara atom - atom. Ikatan ini sering terjadi pada gas mulia. Besar
energi potensial total Van der Waals ditentukan oleh persamaan:

[( ) ( ) ]

dimana dan adalah parameter yang bergantung pada polarisasi dan rata-rata momen dipol
dan atom. Untuk gas lamban dengan mengabaikan energy kinetik, persamaan energi totalnya
diberikan oleh:

[ ( ) ( ) ]

dimana N jumlah atom dalam kristal.


Pada tekanan dan temperatur 0, jarak antar atom pada keadaan seimbang ditentukan oleh
harga dE/dRo = 0. Untuk Gas lamban:

Untuk kristal yang berstruktur FCC kompressibilitas isotermalnya diberikan oleh:

Ikatan Kristal Page 10


Tabel 4. Parameter Lennard-Jones untuk kristal gas dalam
Elemen R0 (A0)
Ne 3,13 50 2,74
Ar 3,76 167 3,40
Kr 4,01 225 3,65
Xe 4,35 320 3,98

RINGKASAN
1. Zat padat merupakan zat yang memiliki struktur yang stabil. Kestabilan sruktur zat padat
disebabkan oleh adanya interaksi antara atom membentuk suatu ikatan kristal.
2. Persamaan Schrodinger
Hubungan frekuensi anguler dengan energi: E = ħɷ

ħ
𝛹 𝑟𝑡 𝑈 𝑟 𝛹 𝑟 𝐸𝛹 𝑟
𝑚

3. Kontribusi elcktron terhadap fungsi energy potensial adalah:

𝑒 𝑛 𝑟
𝑈𝑒𝑒 ∫ 𝑑𝑟
𝜋𝜖 |𝑟 𝑟 |

persamaan diatas dikenal dengan persamaan Hartree.


dimana 𝑛 𝑟 = ∑|𝜳𝒊 𝑟 𝑡 |𝟐

4. Energy proton-elektron pada ikatan dasar ion hydrogen diberikan oleh:

𝑒 𝑒
𝑈𝑟
𝜋𝜀 𝑟 𝜋𝜀 |𝑟 𝑅|

Ikatan Kristal Page 11


RINGKASAN
5. Untuk menentukan energy pada keadaan dasar digunakan perhitungan dengan mengambil
harga rata-rata dari <E> yang diberikan oleh :

𝑒 𝑒
𝐸 ∫𝜓 𝑟 [ 𝜓 𝑟 𝜓 𝑟 𝜓 𝑟 ] 𝑑𝜏
𝑚 𝜋𝜀 𝜋𝜀 |𝑟 𝑅|

6. Energi total molekul ion Hidrogen diperoleh selajutnya dengan menambahkan energy
interaksi proton dengan proton

𝐴 𝐵 𝑒
𝐸𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑙𝑠 𝜋𝜖 𝑅

𝑁 𝑐
7. Energi potensial elektron 𝐸
𝜋𝜀𝑎 𝑎𝑎

8. Energi kinetic rata-rata <K>=<E>-<U>


𝑐
9. Energi interaksi antarproton 𝜋𝜀𝑎 𝑅

10. Energi interaksi oleh dua inti dalam bentuk:


𝛽
𝐸𝑐 𝑅

atau dalam bentuk


𝑅𝜌
𝐸𝑐 𝛽𝑒
dimana R adalah jarak antar atom, 𝛽 n dan 𝜌 adalah parameter yang tergantung pada inti
atom.
11. Besar energi Madelung:
𝑁𝑒 𝛼
𝐸𝑀
𝜋𝜀 𝑅
dimana 𝛼 adalah konstanta Madelung, 𝐸𝑀 adalah energi Madelung.

Ikatan Kristal Page 12


RINGKASAN
12. Kompressibilitas isotermal diperoleh dengan menggunakan persamaan:
𝛼𝑒 𝑛
𝐾 𝜋𝜀 𝐶𝑅𝑒𝑞
C adalah konstanta yang tergantung pada struktur bahan 𝜏𝑠 𝐶𝑁𝑅
13. Besar energi potensial total Van der Waals:
𝑎 𝑎
𝑈𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝜀 [( ) 𝐵( ) ]
𝑅 𝑅
dimana 𝜍 dan 𝜀 adalah parameter yang bergantung pada polarisasi dan rata-rata momen
dipol dan atom.
14. Untuk kristal yang berstruktur FCC kompressibilitas isotermalnya diberikan oleh:
𝜀
𝐾 𝑅𝑒𝑞

Ikatan Kristal Page 13


Latihan Soal
1. Untuk ion Hidrogen, jarak pisah protonnya adalah 2,50 Ao. Tentukanlah:
a. Besar energi elektron rata-ratanya.
b. Besar energi potensial elektron rata-ratanya
c. Besar energi kinetik elektron rata-ratanya
d. Energi totalnya
2. Pada temperatur rendah, Jarak posisi seimbang atom NaCI dengan atom tetangganya
adalah 2,79 Å, dan kompressibilitas isotermalnya adalah 3,39 x 10 11 m3/J. Tentukanlah
besar parameter energi n dan A nya, tentukan juga besar kontribusi energi Madelung
terhadap energi totalnya per unit sel dan juga kontribusi inti terhadap energinya.
3. Energi total dua atom Argon diberikan oleh:
𝑎 𝑎
𝐸 𝐶 (𝑅) 𝐵(𝑅) dimana C = 2,35 x 103 eV, B = 1,69 x 108 eV dan a0 adalah

jari-jari atom Bohr. Hitunglah:


a. Jarak posisi seimbangnya
b. Besar energi tarikannya
c. Besar energi tolakannya
d. Besar energi totalnya
4. Kristal Argon berstruktur FCC dengan panjang kisi 5,31 A0. Kompressibilitas
isotermalnya adalah 93x10-11 rn2/N. Anggap atom berinteraksi hanya dengan gaya van
der Waals. Hitunglah parameter energi 𝜀 dan 𝜍 nya.

Ikatan Kristal Page 14


Ikatan Kristal Page 15

Anda mungkin juga menyukai