Dalam bab ini akan dibahas dielektrika dan sifat optik zat padat. Sifat ini
mempunyai daerah aktif dalam spektrum frekuensi yang lebar, mulai dari daerah medan
elektromagnetik statis sampai dengan daerah ultraviolet, dan berkaitan erat dengan
sifat fisis dan strukturzat padat. Sifat – sifat tersebut dihubungkan dengan konstanta
dielektrik pada polarisasi molekul. Dapat ditinjau kemudian bahwa ada beberapa jenis
polarisasi molekul, yaitu : polarisasi dipolar, polarisasi ionik dan polarisasi elektronik. Di
bagian akhir bab akan disajikan dua sifat penting, yaitu piezoelektrik dan ferroelektrik
yang keduanya berkaitan efrat dengan polarisasi ionik.
p = qd (5.1)
dengan d adalah vektor jarak yang berasal dari muatan negatif sampai muatan positif.
- +
-q d +q
Dipol listrik menghasilkan medan listrik, yang besarnya dapat dihitung dengan
menerapkan hukum Coulomb untuk menentukan medan dari dua muatan yang terpisah.
Medan untuk dipol ini dinyatakan dengan persamaan :
1 3(p.r )r r 2 p
E . (5.2)
4 0 r5
5-1
dengan r vektor penghubung dari pertengahan dipol ke titik medan dan p momen dipol.
Penurunan persamaan ini berdasarkan asumsi bahwa r >> d, sehingga Pers. (5.2)
hanya benar pada titik yang jauh dari dipol. Dalam atom dan molekul keadaan ini
terpenuhi, karena d untuk ukuran diameter atom sangatlah kecil.
Bilamana dipol diletakkan dalam medan listrik luar, akan terjadi interaksi
dengan medan, yang menghasilkan torsi dan dinyatakan dengan
=pxE (5.3)
dengan E adalah vektor medan yang dipakai seperti yang ditunjukkan dalam Gambar
5.2. Besarnya torsi adalah = pE sin , dengan adalah sudut antara arah medan
dengan momen, dan arah cenderung mengikuti arah dipol pada medan.
Kecendurungan arah ini mempunyai sifat yang sangat penting dan akan dijelaskan
pada pembahasan berikutnya.
E
qE
d
-qE
Gambar 5.2 Torsi dikenakan pada satu dipol dengan medan listrik vektor qE
dan -qE menyatakan dua gaya oleh medan pada muatan titik dari dipol.
Dengan cara yang sama dapat dinyatakan bahwa interaksi dipol dengan
medan menghasilkan energi potensial dengan ungkapan :
yang besarnya bergantung pada sudut , dan bernilai –pE jika dipol searah dengan
medan, dan bernilai pE jika berlawanan dengan medan. Ini berarti dipol akan cenderung
mengarah sejajar medan karena energinya minimum (-pE), dan keadaan ini yang paling
stabil, lihat Gambar 5.2.
5-2
Dalam pembahasan bahan dielektrik, biasanya polarisasi bahan dinyatakan
dengan polarisasi P, yang didefinisikan sebagai momen dipol persatuan volume.
Pandang jumlah dipol persatuan volume adalah N dan masing-masing mempunyai
momen dipol p. Maka, polarisasinya dinyatakan dengan :
P = Np (5.5)
Dengan asumsi bahwa semua momen molekular berada dalam arah yang sama.
Bilamana medium terpolarisasi, sifat magnetiknya berubah, ini dinyatakan
dengan persamaan
D = oE + P (5.6)
dengan D vektor simpangan (pergeseran) listrik dan E medan listrik dalam medium.
Vektor simpangan D hanya tergantung pada sumber luar akibat adanya medan luar dan
tidak dipenguhi oleh polarisasi medium. Medan luar tersebut adalah E0 yang
menyatakan medan di luar dielektrik yang memenuhi hubungan :
D = oEo (5.7)
1
E E0 P (5.8)
0
Ini menunjukkan bahwa pengaruh polarisasi adalah untuk mengubah medan di dalam
medium. Secara umum, hasil ini akan mereduksi medan total.
Pers (5.6) dapat ditulis dalam bentuk :
D = E - 01E (5.9)
r (5.10)
0
5-3
yang menyatakan sifat dari medium. Semua sifat dielektrik dan optik merupakan zat
yang terkandung dalam konstanta ini, dan dalam bab ini akan digunakan untuk
mengevaluasi aneka situasi.
Gambar 5.3 merupakan contoh sederhana untuk mengukur konstanta dielektrik,
yang berupa pelat kapasitor yang dihubungkan dengan baterai. Bilamana tidak ada
dielektrik dalam kapasitor, medan listrik yang dihasilkan oleh muatan adalah E0, dapat
ditentukan dengan mengukur beda potensial V0 menyeberang kapasitor menurut :
Plat E
Dielektrik
Kapasitor
V0
E0 (5.11)
L
dengan L adalah jarak antar pelat. Hubungan ini telah dijelaskan secara rinci
dalam Fisika Dasar. Jika selembar dielektrik dimasukkan di antara pelan, medan induksi
E0 akan mempolarisasi medium, seperti pasangan momen dipol sepanjang arah medan.
Ini akan mengubah medan menjadi medan baru E. Medan baru ini dapat ditentukan
dengan mengukur benda potensial baru V dengan voltmeter, dengan menggunakan
hubungan :
E = V/L (5.12)
r = E0 / E (5.13)
r = V0/V (5.14)
5-4
Dalam hal ini dapat juga diperoleh konstanta dielektrik dengan mengukur beda
potensial menyilang kapasitor dengan dan tanpa kehadiran dielektrik,
o
E E’
E’
Contoh Soal 1
Suatu kapasitor plat sejajar luasnya 4 x 5 cm2, diisi dengan mika (r = 6). Jarak antar
plat 1 cm dan kapasitor dihubungkan dengan battery 100 volt. Tentukan:
a. Kapasitansi dari kapasitor tersebut
b. Muatan bebas pada plat
c. Rapat muatan permukaan akibat polarisari muatan
d. Kuat medan listrik dalam mika
Penyelesaian.
Plat kapasitor dapat digambarkan sebagai berikut
b) Tegangan didalam plat kapasitor setelah diberi dielektrik, dapat dihitung menurut
Pers (3.14)
Vo 100
V 16,7 volt
r 6
Sehingga muatan bebasnya: Q = CV = 10,62x10-12 . 16,7 = 1.77x10-10C
c) Rapat muatan adalah perbandingan besarnya muatan per satuan luas
d) Kuat medan listrik di dalam dielektrik mika dihitung dengan Pers (3.12)
Vo 16,7
V 1670 volt / m
r 10 2
P=E (5.15)
dengan disebut polarisabilitas molekul. Pers (5.15) merupakan rumusan yang sesuai
untuk medan rendah, dan akan menyimpang jika medan dalam zat menjadi sangat
besar, dan harus ditambahkan suku - suku berikutnya deret Taylor dalam E ke Pers
(5.15). Pers (5.15) selanjutnya dapat dinyatakan dengan
P = NE (5.16)
N
D 0 E NE 0 1 E (5.17)
0
N
r 1 (5.18)
o
5-6
yang menyatakan konstanta dielektrik dalam bentuk polarisabilitas. Hasil ini merupakan
persamaan dari besaran makroskopis r dalam bentuk besaran mikroskopis .
Selanjutnya, suseptibilitas listrik medium didefinisikan menurut hubungan
P 0 E (5.19)
r = 1 + (5.21)
N A
r 1 (5.22)
oM
P = Elokal (5.23)
5-7
dengan Elokal didefinisikan sebagai medan listrik pada suatu titik tertentu dalam medium,
atau juga disebut medan lokal. Untuk menghitung Elokal, Lorentz melakukannya dengan
memakai model yang disebut “Bola Lorentz” seperti dalam Gambar 5.5. dan
mendapatkan hasil :
Gambar 5.5 (a) Prosedur untuk menghitung medan lokal (b) Prosedur
untuk menghitung kontribusi medan yang menyebabkan polarisasi muatan
pada permukaan bola Lorentz.
1
E lokal E P (5.24)
3 o
yang memperlihatkan bahwa Elokal berbeda dengan E dan lebih besar, sehingga molekul
lebih mudah terpolarisasi Pers. (5.24) ini diketahui sebagai hubungan Lorentz.
Selanjutnya kita evaluasi konstanta dielektrik. Polarisasi menurut Pers (5.23)
dan (5.16) dinyatakan dengan
P = Elokal (5.25)
N
P E (5.26)
N
1
3 o
Hubungan antara P dan E hampir sama dengan yang diperoleh pada Pers (5.16)
dan dari Pers (5.26) terlihat bahwa penyebut lebih kecil dari satu sehingga dapat
memperbesar harga polarisasi; meningkatnya harga ini akibat koreksi dari medan lokal.
Bilamana hasil Pers (5.26) disubstitusikan ke dalam Pers (5.16) dan (5.17) maka
pernyataan untuk konstanta dielektrik maenjadi
5-8
2
1 N
3 o
r (5.27)
N
1
3 o
Pers. (5.27) adalah bentuk umum dari Pers. (5.18) bilamana koreksi medan lokal
diperhitungkan.
Dalam gas konsentrasi molekul N sangat kecil, Pers (5.27) direduksi menjadi
Pers (5.18) tanpa koreksi medan. Hal ini terlihat dari (N/3o) << 1 dalam penyebut Pers
(5.27), sehingga penyebut ini dapat diperluas dalam deret (N/3o) dan orde pertama
sama dengan Pers (5.18).
Persamaan (5.27) seringkali ditulis dalam bentuk
r 1 NA
(5.28)
r 2 3 o
M r 1 NA
(5.29)
P r 2 3 o 3
Di sini dapat ditunjukkan bahwa polarisabilitas dapat ditentukan dari besaran yang
dapat diukur, yaitu M, dan r. Persamaan bagian kanan (dan pada bagian kiri)
diketahui sebagai polarisabilitas molar.
Contoh Soal 2
Suatu plat kapasitor sejajar seperti gambar disampaing, ruang
E diantaranya diisi dengan selenium amorfus dengan konstanta
dielektrik 6 dan konsentrasinya 3,67 x 1028 atom/m3. Tentukan:
a. Polarisabilitas atom selenium
b. Medan lokal pada atom selenium, jika muatan pada plat menghasilkan medan 1500
V/m
c. Momen dipol atom selenium dalam medan bagian (b)
d. Konstanta dielektrik jika medan lokal sama seperti medan makroskopik
Penyelesaian
a) Polarisabilitas dapat dihitung dengan menggunakan Pers (5.28)
5-9
3 o r 1 3 x 8,85x10-12 5
= 28
4,5x10 40 F.m 2 = 4,5 x 10-40 F.m2
N r 2 3,67x10 8
b) Medan makroskopis adalah
E o 1500
E 250 V / m
r 6
Sedangkan medan lokal dapat diperoleh dari kombinasi Pers (5.19) dan (5.28)
χ ε 1 5
E lokal 1 E 1 r E 1 250 = 666,67 V/m
3 3 3
c) Momen dipol dapat dihitung dari Per (5.15) yaitu
d) Konstanta dielektrik berdasarkan Pers (5.21) dan dikombinasikan dengan Pers (5.20)
adalah
Contoh Soal 3
Atom Ar terpolarisasi oleh medan sebesar 103 V/m. Jika polarisabilitas atom Ar adalah
1,74 x 10-40 F.m2. Tentukan besarnya energi potensial yang dapat disimpan atom Ar
tersebut?
Penyelesaian
Energi potensial yang tersimpan didalam kapasitor per satuan volume, menurut Fisika
Dasar adalah Ep = ½oE2. Sedangkan polarisasi per satuan volume (Pers 5.15)
sebanding dengan rapat muatan, sehingga
Q CV ε o A Ed
p E E . diperoleh = o
A A d A
5 - 10