Anda di halaman 1dari 14

Medan

Elektromagnetik
23241 – W4
Hk Gauss dan Potensial Listrik Skalar
Reza Diharja, S.Si., M.T. | Prodi Teknik Elektro | Universitas Jayabaya
Outline Presentasi
4.1 Hukum Gauss
4.2 Potensial Listrik Skalar (Electric Scalar Potential)
4.2.1 Potensial Listrik Skalar (Electric Scalar Potential)
4.2.2 Potensial Listrik sebagai Fungsi dari Medan Listrik
4.2.3 Potensial Listrik karena Muatan-muatan Titik
4.2.4 Potensial Listrik karena Distribusi Kontinu
4.2.5 Potensial Listrik Sebagai Fungsi dari Potensial Listrik
4.2.6 Persamaan Poisson
3.4.2
Review: Medan Listrik dengan Muatan Terdistribusi
Untuk kasus seperti pada gambar 3.15, di mana
terdapat benda dengan volume yang berisi muatan
terdistribusi dengan kerapatan maka, medan listrik
diferensial pada titik P, adalah:
(V/m) (3.29)

Di mana adalah vektor dari volume diferensial ke


titik P.
Dengan menerapkan prinsip superposisi linear, Gambar 3.15 Medan listrik karena distribusi volume
maka total medan listrik adalah : muatan

(volume distribution)
(V/m) (3.30) (line distribution)
(V/m) (3.32)

(surface distribution)
(V/m) (3.31)
4.1
Hukum Gauss
▪ Berawal dari salah satu Persamaan Maxwell yang Q merupakan muatan total tertutup yang terdapat di υ.
dikaitkan dengan persamaan untuk mengevaluasi nilai Integral volume dari divergence vektor pada sebuah volume
medan listrik yang diinduksi oleh muatan listrik.
υ, sama dengan total flux yang keluar dari vektor tersebut
(4.1) yang melewati permukaan tertutup S dan volume υ.
Sehingga untuk vektor D,
Formula 4.1 adalah differential form of Gauss’s (4.2)
law.

▪ Bunyinya: “The electric flux passing through


any closed surface is equal to the total charge Dan menjadi
enclosed by that surface”. (4.3)

▪ Sedangkan dalam bentuk lainnya, yang mana dapat


ditemukan dengan cara mengalikan kedua sisinya
dengan , menjadi: (4.2)
4.1

(4.3)

Persamaan 4.3 dihubungkan dengan gambar 4.1

Gambar 4.1 memberikan penjelasan juga kepada


kita bahwa setiap bagian diferensial pada
permukaan adalah ds, sedangkan adalah flux
medan listrik yang mengalir keluar dari sebuah
volume υ melewati permukaan ds dan total flux
yang melewati permukaan S sama dengan muatan
tertutup Q. Permukaan S dikenal sebagai
Permukaan Gauss.

Gambar 4.1 Bentuk integral dari hukum Gauss yang


menyatakan flux D yang keluar melewati permukaan
nilainya sebanding dengan muatan tertutup Q.
4.1

Gambar 4.2 Medan listrik D karena muatan titik q Gambar 4.3 Permukaan Gauss disekitar muatan
dalam bentuk garis panjang tak hingga
4.2
Potensial Listrik Skalar (Electric Scalar Potential)

▪ Operasi yang dilakukan oleh rangkaian listrik umumnya digambarkan dengan


arus yang mengalir melalui cabang-cabangnya dan tegangan pada titik-titik
(node-nya).
▪ Beda potensial di antara dua titik pada rangkaian listrik merepresentasikan nilai
usaha (Work) atau energi potensial yang dibutuhkan oleh muatan untuk
bergerak dari satu titik ke titik lainnya.
▪ Bunyinya: “Istilah voltage atau voltage potential itu sama dengan potensial
listrik”.
4.2.1
Potensial Listrik Skalar (Electric Scalar Potential)

▪ Gambar 4.4 memperlihatkan kasus di mana (4.3)


muatan q positif dengan medan listrik seragam (J) (4.4)
pada arah –y . (4.5)
▪ Kehadiram medan listrik E menyebabkan (J/C
munculnya gaya Fe = qE pada muatan tersebut di (4.6)
atau V)
arah –y. Untuk menggerakkan muatan tersebut,
membutuhkan gaya dari luar yang arahnya +y
dan besarnya Fext.
▪ Kehadiran medan listrik E menyebabkan
munculnya gaya Fe = qE pada muatan tersebut di
arah –y. Untuk menggerakkan muatan tersebut,
membutuhkan gaya dari luar yang arahnya +y
dan besarnya Fext.
Gambar 4.4 Nilai usaha di sekitar muatan q yang bergerak
melawan medan listrik E dengan jarak dy adalah
4.2.2
Potensial Listrik sebagai Fungsi dari Medan Listrik
▪ Perbedaan nilai potensial (potential difference)
merujuk pada nilai potensial muatan yang
bergerak dari titik P1 ke titik P2 seperti pada
gambar 4.5.

(4.7)
(4.8)

Gambar 4.5 Perbedaan potensial di antara P 2 dan P1 tidak perlu


berpatokan pada lintasan, yang digunakan untuk menghitung
integral garis pada medan listrik diantaranya.
4.2.2
Potensial Listrik sebagai Fungsi dari Medan Listrik
▪ Perbedaan nilai potensial (potential difference)
merujuk pada nilai potensial muatan yang
bergerak dari titik P1 ke titik P2 seperti pada
gambar 4.5.

(4.9)
(4.10)
Electro-
(4.11)
statics
Gambar 4.5 Perbedaan potensial di antara P 2 dan P1 tidak perlu
berpatokan pada lintasan, yang digunakan untuk menghitung
integral garis pada medan listrik diantaranya.

Medan vektor yang mana berada integral garis


sepanjang lintasan tertutup adalah nol, disebut
▪ Integral garis pada medan elektrostatik E di dengan medan konservatif dan irasional. Maka
sekitar kontur tertutup C, adalah nol. medan elektrostatik E adalah konservatif.
4.2.3
Potensial Listrik karena Muatan-muatan Titik
▪ Medan listrik karena muatan titik q yang berada ▪ Sehingga persamaan 4.14 jika dibuat dalam
pada origin sesuai dengan persamaan : bentuk umum menjadi:
(V/m) (4.12) (V) (4.15)

▪ Nilai medan pada arah radial dan turun secara ▪ Ini berlaku jika terdapat banyak muatan-muatan
kuadratik untuk jarak sebesar R dari pengamat dengan jarak yang berbeda-beda satu sama
terhadap muatan uji. lainnya.
(V) (4.13)

▪ Jika muatan berada pada lokasi selain dari


origin, (R1), maka nilai potensial:
(V) (4.14)
4.2.4
Potensial Listrik karena Distribusi Kontinu
▪ Ekspresi nilai potensial listrik V karena distribusi muatan yang kontinu sepanjang volume u’ , melewati
permukaan S’ atau disepanjang garis l’, maka persamaan 4.15 dapat diubah menjadi

Volume distribution
(V) (4.16)

Surface distribution
(V) (4.17)

Line distribution
(V) (4.18)
4.2.5
Potensial Listrik Sebagai Fungsi dari Potensial Listrik
▪ Terdapat versi invers dari persamaan 4.6 yang dituliskan menjadi:
(4.19)
▪ Sedangkan untuk fungsi skalar maka persamaan menjadikan:
(4.20)
▪ Di mana merupakan gradien dari dan jika dibandingkan dengan persamaan 4.19
dan 4.20 maka:
(4.21)

Relasi diferensial antara dan memungkinkan kita


menentukan untuk setiap muatan terdistribusi oleh
perhitungan pertama dan kemudian mengambil
gradien untuk mendapatkan nilai
4.2.6
Persamaan Poisson
▪ Dengan , hukum Gauss Persamaan 4.23 dapat disederhanakan dari:
dalam bentuk diferensial menjadi: (4.25)
(4.22)
Persamaan 4.23 disebut dengan
Persamaan Poisson
▪ Maka persamaan 4.21 dan 4.22 menjadi:
Untuk volume yang mengandung kerapatan
(4.23) muatan terdistribusi maka solusi untuk adalah:

1 𝜌𝜐
▪ Mengikuti persamaan 4.23 untuk Laplacian dari 𝑉= ∫
4 𝜋𝜀 𝜐 ′ 𝑅 ′
𝑑 𝜐′
skalar sebagai fungsi ,
Persamaan di atas memenuhi persamaan 4.25
(4.24) sehingga menjadi:

(4.26)
Persamaan 4.26 disebut dengan
persamaan Laplace

Anda mungkin juga menyukai