Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Antena dan
Propogasi
Bab .4. Rambatan Isotropik.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Teknik Teknik Elektro W141700038 Agung Yoke Basuki, ST, MT

Abstract Kompetensi
Antena Propogasi memberikan Di harapkan mahasiswa mengerti dan
Pengertian system antenna dan mengetahui cara kerja dan system
Kerja dari antenna. Dan aplikasi desain antenna propogasi. Sehingga
Di dunia kerja dan actual dapat menganalisa factor factor sifat
penerapan. sebuah antena
4. Rambatan Isotropik
Latar Belakang

Modul 4
Rambatan Isotropik
4.1 Pendahuluan
Gelombang Elektromagnetik bersifat invisible, oleh karena itu gelombang ini harus
dianalisa dengan metode tidak langsung dengan menggunakan diagram skematik.
Konsep sinar dan wavefront merupakan alat bantu untuk menggambarkan efek
propagasi gelombang elektromagnetik pada free space. Sebuah sinar merupakan
sebuah garis yang melintasi sepanjang arah propagasi gelombang elektromagnetik.
Sinar digunakan untuk menunjukkan arah relative propagasi gelombang
elektromagnetik. Beberapa sinyal yang ditunjukkan pada gambar 4.1 (Ra, Rb, Rc dan
Rd dan sebagainya). Sebuah wavefront menunjukkan sebuah permukaan dengan
phase yang constant dari sebuah gelombang. Sebuah wavefront dibentuk jika titik dari
sudut yang sama pada sinar yang dipropagasi dari sumber yang sama dihubungkan
bersama. Gambar 4.1 menunjukkan sebuah wavefront dengna permukaan yang tegak
lurus dengan arah propagasi ( segiempat ABCD). Jika permukaan adalah sebuah
bidang, wavefront nya tegak lurus dengan arah propagasi. Yang lebih dekat dengan
sumber, maka lebih complicated wavefront yang dating.

Gambar 4.1 Gelombang datar

Kebanyakan wavefront lebih complicated dibanding dnegan gelombang bidang


sederhana. Gambar 4.2 menunjukkan sebuah titik sumber, beberapa sinar merambat
dari sumber tersebut dan wavefront yang sesuai. Sebuah titik sumber merupakan
lokasi single dari sinar yang propagasi sama pada semua arah yang disebut dengan
isotropic. Wavefront dibangkitkan oleh dari sebuah titik sumber merupakan bentuk bola
yang sederhana dnegan radius R dan pusatnya berlokasi pada sebuah titik asal dari
gelombang. Pada free space dan sebuah jarak yang tepat dari sumber, sinar dalam
area yang kecil dari wavefront bentuk bola hamper sama. Dengan demikian untuk
yang lebih jauh dari sumber, lebih banyak gelombang yang dipropagasikan muncu
pada bidang wavefront.

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Point source

Radius R

Gambar 4.2 Wavefront dari titik sumber

4.2 Power Density Radiator Isotropik

Pada modul 3 telah dibahas mengenai power density dan intensitas medan magnet
dan listrik untuk radiator isotropic dimana radiator isotropic ini sebenarnya untuk
keadaan realnya tidak ada, namun ini menjadi acuan untuk radiator lainnya sebagai
pembanding. Sekarang kita akan mereview kembali materi power density dari modul 3.
Power density merupakan invers dengan perpangkatan jarak dari sumber. Ini
merupakan hokum invers square, yang diaplikasikan secara universal ke semua
bentuk radiasi pada ruang kosong. Yang dinyatakan secara matematis :

𝑃𝑡
P=
4𝜋𝑟 2

Dimana : P = power density pada sebah jarak r dari sumber isotropic


Pt = power yang ditransmisikan.

Sebuah sumber isotropik adalah salah satu yang meradiasikan secara merata pada
semua arah pada ruang. Meskipun tidak ada sumber praktis pada sifat ini, konsep
radiator isotropik sangat berguna dan sering digunakan.Sebagai sesuatu yang
menarik, ini mungkin ditunjukkan sederhana dimana hukum invers square
diaplikasikan juga jika sumber tidak berupa isotropik. Bagaimanapun, untuk front
gelombang yang berbentuk bola, kecepatan radiasi harus konstan pada semua titik
(sebagaimana pada ruang hampa). Medium propagasi pada medium ini merupakan
benar juga disebut isotropik.

Intensitas medan listrik dan medan magnet dari gelombang elektromagnetik juga
penting. Dua kuantitas adalah pendamping langsung dari tegangan dan arus; mereka
diukur dalam volt per meter dan ampere per meter, secara berturut-turut. Untuk

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
ragkaian listrik kita punya V = ZI , sehingga untuk gelombang elektromagnetik akan
kembali mereview apa yang telah dibahas pada materi sebelumnya karena media
isotropic berhubungan dengan rumus ini.
E = ZH…
Dimana : E = nilai rms dari kuat medan atau intensitas, V/m
H = nilai rms daki kuat medanmagnet atau intensitas, A/m
Z = Impedansi karakteristik dari medium, Ω
Karakteristik impedansi suatu medium adalah :
𝜇
Z= √

Dimana : µ = permeability dari medium


Є = permittivity elektrik dari medium
Untuk ruang kosong
µ = 4πx10-7 = 1,257 x 10-6 H/m
E = 1/36 x 109 = 8,854x10-12 F/m

Tetapan di atas merupakan ekivalen induktansi dan permitivity ekivalen dengan


kapasitansi dalam rangkaian listrik. Untuk menghitung sebuah nilai untuk impedansi
karakteristik dari ruang kosong. Sehingga diperoleh :

2
= √144𝜋 𝑥 100
𝜇 4𝜋 𝑥 10−7
Z= √ = √ 1
∈ 𝑥 109
36𝜋

= 120π = 377 Ω
Ini membuat kemungkinan utnuk menghitung intensitas medan (kuat medan) pada
jarak r dari sumber isotropic. Hanya sebagai P = V2/Z sehingga P = E2/Z
Untuk geleombang elektromagnetik. Kita mungkin sekarang membalikkan hubungan
ini dan mengsubtitusi untuk P dari persamaan 3.1 dan Z dari persamaan 2.4, sehingga
diperoleh :

𝑷 𝟑𝟎𝑷𝒕
E = P x Z = 𝟒𝝅𝒓𝒕 𝟐 𝒙 𝟏𝟐𝟎𝝅 = 𝒓𝟐

Dengan demikian ;
√30𝑃𝑡
E= 𝑟2

Ini dilihat dari persamaan diatas bahwa intensitas medan merupakan invers dengan
jarak dari jumber, jika ini sama dengan akar kuadrat dari power density.

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
4.3 Radiator Isotropik
Kata isotropik berarti sama pada semua arah sehingga radiator isotropic merupakan
salah satu yang memancarkan dengan sama ke segala arah. Sebuah bintang
merupakan salah satu contoh dari radiator isotropic energi elektromagnetik tetapi
tingkat prakteknya, semua antenna real memancarkan lebih baik ke beberapa arah
dibanding yang lain, bukan merupakan isotropic.Bagaimanapun, konsep radiator
isotropic sangat berguna dan menyediakan sebuah standar pada antenna real tersebut
utnuk dibandingkan. Lagipula jika ini merupakan radiator hipotesis, ini mungkin
diasumsikan lossless adalah efesiensinya merupakan kesatuan. Jika Ps menunjukkan
power input pada sebuah radiator isotropic lossless. Kemudian jika efesiensinya
merupakan unity, ini juga merupakan power yang diradiasikan. Dengan
mempertimbangkan antenna ini pada pusat dari bola sebagaimana yang ditunjukkan
pada gambar 4.1. Kemudian jika bulatan ini mempunyai sudut yang solid dari steradian
4π pada pusatnya, power persatuan sudut penuh adalah
𝑃𝑠
𝑃𝑖 = 4𝜋
𝑊/𝑠𝑟…………………………………………...(4.1)

Besaran ini digunakan sebagai standar pada real antenna yang akan dibandingkan.
Besaran berguna lainnya adalah power density. Area permukaan bulatan radius d
adalah 4πd2, dan dengan demikian power density untuk radiator isotropic adalah
𝑃𝑠
𝑃𝐷𝑖 = 4𝜋𝑑 2
……………………………………………..(4.2)

Ini dapat dilihat bahwa power density dan power per satuan sudut penuh dihubungkan
dengan :
𝑃𝑖
𝑃𝐷𝑖 = 𝑑2
………………………………………………(4.3)

Gambar 4.3 Wavefront berbentuk bulat pada radiator isotropik

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4.3 menunjukkan sebuah titik sumber yang meradiasikan power pada nilai
yang konstan secara merata pada semua arah. Sumber demikian disebut dengan
radiator isotropik.

Radiator isotropic yang sebenarnya tidak pernah ada. Bagaimanapun, ini merupakan
perkiraan yang lebih dekat oleh sebuah antenna omnidirectional. Sebuah radiator
isotropik menghasilkan sebuat wavefront yang berbentuk bola dengan radius R.
Semua titik jarak R dari sumber yang berda pada permukaan lingkaran dan
mempunyai power density yang sama. Sperti yang ditunjukkan pada gambar 4.3 titik A
dan B jaraknya sama dari sumber. Dengan demikian, power density pada titik A dab B
sama. PAda waktu yang cepat, total power yang diradiasikan Pr watt didistribusikan
sama terhadap total permukaan dari lingkaran. (ini mengasumsikan sebuah medium
transmisi lossless). Dengan demikian power density pada titik manapun dalam
lingkaran merupakan total power yang ditransmisikan dibagi dnegan total area dari
lingkaran. Secara matematika, telah dikemukan pada bagian sebelumnya.

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
4.4 Hukum Invers Square pada medium isotropik

Dari persamaan sebelumnya tentang power density dapat dilihat lebih jauh bahwa
wavefront berpindah dari sumber diperoleh kesimpulan bahwa power density semakin
kecil seiring dengan bertambahnya jarak dari sumbernya. Total power yang
didistribusikan pada permukaan bagian lingkaran sama besarnya. Karena area dari
lingkaran yang semakain jauk semakin meningkat yang sama dengan besarnya jarak
dari sumber (yakni perpangkatan radiusnya) maka power density merupakan invers
dari perpangkatan jaraknya dari sumber. Hubungan ini disebut dengan Inver Square
Law. Oleh karena itu power density pada titik manapun yang berada dari luar lingkaran
sebelumnya adalah
𝑃 𝑟𝑎𝑑
P 2= 4𝜋𝑟 2 2
……………………………………………..(4.4)

Dan power density yang berada di lingkaran dalam adalah :


𝑃 𝑟𝑎𝑑
P 1= 4𝜋𝑟 2 1
……………………………………………..(4.5)

Dengan demikian,
2
𝑃𝑟𝑎𝑑 /4𝜋𝑟 2 2 𝑟22 𝑟2
(P 2/ P 1)= 𝑃𝑟𝑎𝑑 /4𝜋𝑟 2 1
= 𝑟21
= (𝑟2 2 ) ………………………(4.6)
1

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Dari persamaa 4.6 di atas dapat dilihat bahwa jarak dari sumber yang dua kali dari
power density menjadi menurun dengan factor 22 atau 4. Jika diperoleh invers law dari
persamaan di atas, dapat diasumsikan bahwa sumber diradiasikan secara isotropik.
Dan dari sini pula disimpulkan bahwa kecepatan propagasi dari gelombang
elektromagnetik juga sama ke segala arah.
Dengan demikian atenuasi bila jaraknya menjadi lebih jauh bila dibandingkan dengan
power referensi pertama.

𝑃1
𝛾𝑎 = 10 log
𝑃2

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Soal Kuis :
1. Dari antenna isotropik memancarkan radiasi sebesar 100 w. Tentukan
a. Power density 1000 m dari sumber
b. Power density 2000 m dari sumber
c. Berapa besar power attenuasinya dari kedua jarak tersebut
2. Dari range frekuensi yang telah distandarkan oleh ITU dari very low frekuensi
sampai ke Super High Frekuensi,
a. Sebutkan frekuensi apa saja yang dipropagasikan dari Propagasi Ground
Wave, Space Wave dan Sky Wave.
b. Apakah Aplikasi dari setiap range frekuensi dari Very Low frekuensi sampai
Super High Frekuensi baik yang digital maupun yang analog

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Kennedy, George; Electronic Communication Systems, McGraw-Hill Co.,


Singapore, 1998.
2. Roddy, Dennis & Coolen,John; Electronic Communications, Prentice-Hall of
India Ltd, New Delhi, 1995.

2018 Antena dan Propogasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Agung Yoke Basuki, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai