Anda di halaman 1dari 17

MODUL PERKULIAHAN

Saluran
Transmisi
Eksitasi Sinusoidal dan
Saluran Transmisi Udara

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Teknik Teknik Elektro W141700033 Freddy Artadima Silaban, S.Kom,. MT

Abstrak Kompetensi
Ig didefinisikan sebagai panjang Setelah mahasiswa mempelajari modul
gelombang saluran transmisi, yang bisa 3 ini dihimbau untuk memahami dan
didapatkan dengan mengukur jarak mengatahui eksitasi sinusoidal dan
periodisitas gelombang di sepanjang saluran transmisi udara.
saluran transmisi, atau jika konstanta
phasa β dari saluran transmisi
diketahui.
Pembahasan
1. Solusi Persamaan Diferensial Untuk Sinyal Harmonis
Pada penggunaan sinyal harmonis diandaikan terdapat sinyal dengan frekuensi
putar w yang merambat di saluran transmisi. Arus dan tegangan yang merupakan fungsi
waktu,

yang mana i0 dan v0 amplitudo fungsi arus dan tegangan, dengan ji dan jv phasanya
Dengan hubungan Euler.

fungsi arus bisa direpresentasikan menjadi:

Re adalah opeator yang mengambil nilai riil (real part) dari argument di dalamnya Dengan
mendefinisikan besaran phasor I dan V.

Fungsi arus dan tegangan bisa dituliskan menjadi:

Di dalam I dan V tidak terdapat lagi informasi tentang waktu, tetapi sebagai konsekuensinya
besaran tersebut secara umum bernilai kompleks (memiliki nilai riil dan imajiner).

Contoh :
1. Sebuah fungsi tegangan diberikan
V (t) = 3,5 cos (ωt-2z)
Hitunglah bentuk phasor dari tegangan di atas.

Jawab :
Dengan V0= 3,5 dan φv= −2 , maka

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Dengan V tidak ada lagi ketergantungan terhadap waktu t. Tetapi karena fungsi v(t) di
atas adalah fungsi gelombang, masih ada ketergantungan terhadap posisi z.

2. Diberikan sebuah bentuk phasor dari sebuah arus.

Tentukanlah fungsi waktu arus listrik ini !


Jawab :
Menggunakan persamaan sebelumnya:

Dengan memasukkan arus dan tegangan dengan penulisan bentuk phasor di atas ke
sistim persamaan diferensial didapatkan:

menjadi (tanda diferensial parsial berubah menjadi tanda diferensial biasa, karena
pada persamaan yang baru ini hanya terdapat sebuah variabel, yaitu z).

2. Perambatan Gelombang
Perambatan gelombang pada saluran transmisi dan juga menjelaskan parameter-
parameter yang sebelumnya diperkenalkan.
Konstanta perambatan secara umum adalah sebuah besaran bernilai kompleks. Besaran ini
bisa dituliskan dengan bagian riil dan bagian imajinernya.

α adalah konstanta peredaman dan β adalah konstanta phasa. Keduanya ditentukan oleh
sifat karakteristik dari tipe dan ukuran dari saluran transmisi yang dipergunakan, dan bukan
merupakan fungsi dari sinyal yang ditransmisikan.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Penamaan pada masing-masing kuantitas ini akan menjadi jelas setelah melihat nanti,
apa pengaruh masing-masing kuantitas tersebut terhadap besaran tegangan dan arus.
Persamaan tegangan sepanjang kawat dengan menggunakan syarat batas tegangan dan
arus di awal kawat diberikan persamaan.

dan dengan persamaan:

Untuk mendapatkan fungsi waktu dari tegangan, bentuk phasor tegangan di atas harus
diubah, dengan.

Va, Ia, dan Z0 secara umum adalah besaran kompleks, dengan menggunakan penulisan
secara disingkat,

V1 dan V2 juga besaran kompleks. Sedangkan dan adalah besaran riil. Sehingga

Maka fungsi waktu gelombang tegangan pada saluran transmisi menjadi:

Pada persamaan di atas didapatkan tegangan yang merupakan fungsi dari waktu dan posisi,
artinya bisa menghitung nilai tegangan listrik pada setiap momen waktu dan pada setiap
posisi di sepanjang kawat. Persamaan ini menggambarkan kondisi dari tegangan di
setiap posisi pada setiap waktu, atau disebut juga persamaan perambatan gelombang.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gelombang tegangan di persamaan diatas terdiri dari dua tegangan bagian.

Tegangan bagian pertama, dengan factor e-az akan mengalami pengecilan pada
amplitudonya dengan bertambahnya besar z (karena α selalu bernilai positif, seperti yang
akan dilihat nanti). Sedangkan tegangan bagian kedua dengan factor e+az ,
amplitudonya akan mengecil dengan mengecilnya posisi pengamatan z.

Gambar 1. Bentuk sinyal yang merambat pada suatu saluran transmisi yang mengandung
kerugian, pada suatu momen waktu tertentu.

Gambar 1 menunjukkan sebuah distribusi tegangan bagian pertama di sepanjang kawat


pada suatu titik waktu tertentu misal pada t0,

hanya berupa fungsi

Dengan membesarnya z, besar amplitudo tegangan secara monoton terus mengecil


dikarenakan factor e-az yang disebutkan di atas. Jika nilai α membesar, amplitudo tegangan
akan dengan cepat mengecil, sehingga konstanta α dinamakan konstanta peredaman.

Selain dari itu terlihat pada gambar, bahwa pada suatu momen waktu tertentu,
tegangan berosilasi dengan posisi sesuai dengan fungsi kosinus yang berargumenkan z.

Karena di argumen di atas perubahan phasa menjadi lebih cepat jika β besar dan lambat
jika β kecil, maka konstanta β dinamakan juga sebagai konstanta phasa.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
ika pada suatu posisi z1 argumen tersebut memberikan suatu nilai kosinus tertentu, dan jika
diambil suatu posisi lain z2 yang padanya fungsi kosinus mengalami pengulangan kembali,
maka jarak posisi itu dinamakan panjang gelombang, atau

Ig didefinisikan sebagai panjang gelombang saluran transmisi, yang bisa didapatkan dengan
mengukur jarak periodisitas gelombang di sepanjang saluran transmisi, atau jika
konstanta phasa β dari saluran transmisi diketahui. b adalah besaran yang tergantung
dari besaran karakteristik saluran transmisi.

Sekarang amati fungsi tegangan itu kembali sebagai fungsi dari posisi, tetapi untuk dua
waktu yang berbeda, yaitu untuk waktu t1 = t dan t2 = t + Δt

Gambar 2. Fungsi gelombang pada suatu momen waktu dan beberapa saat
sesudahnya, yang menunjukkan adanya perambatan gelombang
Dari gambar 2 terlihat puncak dari masing-masing tegangan bergeser sejauh _z ke
arah kanan (positif z). Demikian juga posisi nol bergeser sejauh itu. Pergeseran ini bisa
ditentukan dengan
Argumen pada t1:

dan

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Argumen pad t2:

Karena yang diamati adalah besaran tegangan yang sama, misal pergerakan puncak,
maka kedua argumen ini harus sama, sehingga.

Perbandingan perubahan posisi dengan perubahan waktu adalah definisi dari kecepatan,
dan di sini karena yang diamati adalah pergerakan dari argumen atau phasa dari
suatu fungsi tegangan, maka didefinisikan sebagai kecepatan phasa

Sedangkan tegangan bagian kedua di persamaan:

Jadi faktor peredaman untuk perambatan e-ax gelombang ke arah kanan, atau positif z
sedangkan untuk perambatan e+az ke kiri, atau negatif z. Sehingga selalu terjadi peredaman,
dan bukanlah pembesaran amplitudo.
Tetapi dari persamaan arus sepanjang saluran transmisi secara deduktif bisa dibuktikan
juga, arus sepanjang saluran juga akan mempunyai karakteristik yang sama dengan
tegangan, sehingga keduanya bisa dituliskan dengan.

Jadi baik tegangan maupun arus secara keseluruhan tersusun dari tegangan atau
arus yang merambat ke arah positif z dan tegangan atau arus yang merambat ke arah
negatif z.
Dengan menggunakan kasus pada syarat batas di awal kawat, ini berlaku untuk syarat
batas lainnya, perbandingan tegangan merambat ke positif z dengan arus yang
merambat ke arah yang sama adalah

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Demikian juga perbandingan tegangan ke arah negatif z dengan arus ke arah negatif z
adalah

Jadi perbandingan tegangan dengan arus pada sebuah saluran transmisi adalah
impedansi gelombang pada salurang transmisi tersebut.
Sebuah gelombang, yang merambat pada/di dalam sebuah saluran transmisi, bisa
dikatakan melihat impedansi gelombang ke dalam saluran transmisi itu.

3. Saluran Transmisi Udara (Over Head Lines)


Dalam konstruksi saluran transmisi udara (Over Head Lines) peralatan-peralatan
yang digunakan terdapat bermacam-macam, dan tiap peralatan tersebut mempunyai fungsi
berlainan yang menunjang terlaksananya fungsi dari saluran transmisi, sehingga
saluran tersebut dapat bekerja dengan baik. Peralatan-peralatan yang penting pada
saluran transmisi udara antara lain :
A. Kawat penghantar
B. Isolator gantung
C. Menara transmisi (tower)
D. Peralatan pembantu kawat penghantar

A. Kawat Penghantar
Kawat penghantar adalah komponen yang memegang peranan penting dalam
menyalurkan tenaga listrik dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada saluran
transmisi udara biasanya kawat penghantar yang digunakan adalah kawat penghantar
telanjang (bare wire) Bahan-bahan untuk membuat kawat penghantar adalah tembaga,
aluminium atau campuran logam-logam diatas dengan logam jenis lain. Dalam memilih
kawat penghantar yang akan digunakan untuk saluran transmisi harus dipertimbangkan
beberapa faktor antara lain :

1). Konduktor harus mempunyai konduktivitas listrik yang cukup baik


2). Cukup kuat menahan gaya-gaya mekanis
3). Harganya harus cukup murah

i. Klasifikasi kawat penghantar menurut kontruksinya.


a) Kawat penghantar padat (solid conductor).

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Kawat penghantar padat adalah kawat tunggal yang padat (tidak berongga) dan
berpenampang bulat. Jenis kawat penghantar ini hanya dipakai untuk
penampang-penampang yang kecil, karena kawat penghantar yang
berpenampang besar sukar ditangani dan kurang luwes (fleksibel).

b) Kawat penghantar berlilit (stranded conductor).


Kawat penghantar berlilit adalah beberapa kawat padat yang dililit menjadi satu,
biasanya secara berlapis dan konsentris.
Apabila diperlukan penampang yang besar maka digunakan 7 s/d 61 kawat padat.
Tiap-tiap kawat padat merupakan kawat komponen dari kawat penghantar
berlilit, apabila kawat kawat komponen itu sama garis tengahnya maka
persamaan-persamaan berikut berlaku.
N = 3 n ( 1+ n ) + 1
D = d(1+2n)
A=aN
Keterangan :
N – jumlah kawat komponen.
n – jumlah lapisan kawat komponen.
D – garis tengah luar dari kawat penghantar berlilit d – garis tengah kawat komponen
A – luas penampang kawat berlilit.
a – luas penampang kawat komponen.

c) Kawat penghantar rongga (hollow conductor)


Kawat penghantar berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar
yang besar.

ii. Klasifikasi kawat penghantar menurut bahannya.


a). Kawat penghantar logam biasa
Kawat logam biasa dibuat dari logam-logam biasa seperti tembaga, aluminium,
dan sebagainya. Kawat logam biasa mempunyai konduktifitas yang tinggi
meskipun kuat tarik tidak cukup tinggi.

b). Kawat penghantar logam campuran


Kawat penghantar logam campuran adalah penghantar dari tembaga tau
aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.Kawat penghantar logam campuran yang sering
digunakan adalah :
 Kawat tembaga campuran
2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
 Kawat aluminium campuran
Kawat baja berlapis tembaga mempunyai kekuatan mekanis yang lebih besar
dan biasanya dipakai untuk lebar gawang yang besar atau sebagai kawat
tanah. Kawat baja berlapis aluminium mempunyai kekuatan mekanis yang besar,
tetapi konduktifitasnya lebih kecil dibandintgkan dengan kawat baja berlapis
tembaga meskipun lebih ringan. Kawat campuran aluminium ini dipakai untuk lebar
gawang yang besar dan untuk kawat tanah.

d). Kawat penghantar lilit campuran


Kawat penghantar lilit campuran adalah kawat yang lilitannya terdiri dari dua
jenis logam atau lebih. Kawat lilit campuran yang paling banyak digunakan
adalah ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) dimana terdiri dari inti
baja (sebagai penguat mekanis) dan lapisan-lapisan terdiri dari kawat aluminium.

Gelombang 3. Konstrruksi Kawat Penghantar ACSR

B. Isolator Gantung
Isolator adalah komponen yang mengisolasikan kawat penghantar dengan menara
transmisi, agar tidak terjadi hubungan dengan tanah.
Isolator harus mampu menahan gaya-gaya dari luar, maupun gaya mekanis karena
berat dari kawat penghantar. Menurut penggunaanya isolator saluran distribusi /
transmisi dibagi menjadi :

1). Isolator gantung (suspension insulation)


2). Isolator jenis pasak (pin insulation)
3). Isolator jenis batang panjang (long rod insulation)
4). Isolator jenis pos saluran (line post insulation)
Pada saluran transmisi udara yang paling banyak digunakan adalah isolator gantung.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4. Isolator Gantung.

1. Karakteristik listrik isolator gantung.


Isolator terdiri dari bahan porcelain atau glass yang diapit oleh elektroda-elektroda,
dengan demikian maka isolator terdiri dari sejumlah kapasitansi. Kapasitansi ini
diperbesar oleh terjadinya lapisan yang menghantarkan listrik karena kelembaban
udara, debu, dan bahan-bahan lainnya pada permukaan isolator tersebut. Karena
kapasitansi ini, maka distribusi tegangan sebuah gandengan isolator tidak seragam.
Beda potensial pada bagian yang terkena tegangan (ujung saluran) adalah paling
besar, hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Distribusi Tegangan pada Gandengan Isolator Gantung.


Distribusi tegangan yang tidak merata pada gandengan isolator gantung dapat
diperbaiki dengan memasang tanduk busur api (arcing horn).Distribusi tegangan pada
gandengan isolator gantung dengan menggunakan tanduk api terlihat pada gambar 4.
berikut ini.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5. Distribusi Tegangan dengan Memasang Tanduk Busur Api

2. Karakteristik mekanis isolator gantung


Kecuali harus memenuhi persyaratan listrik tersebut diatas, isolator harus memiliki
kekuatan mekanis guna memikul beban mekanis dari kawat penghantar yang
diisolasikannya. Porcelain atau glass harus bebas dari lubang-lubang, goresan-
goresan, keretakan dan sebagainya, serta mempunyai ketahanan terhadap perubahan suhu
yang mendadak dan tumbukan-tumbukan dari luar. Gaya tarik terhadap isolator yang
telah dipasang relatip besar, sehingga kekuatan porcelain atau glass dan bagian-bagian
yang disemenkan padanya harus dibuat lebih besar dari kekuatan bagian-bagian logamnya.
Kekuatan mekanis dari isolator gantung harus diuji untuk mengetahui kemampuan mekanis
dan keseragamannya.

3. Pasangan isolator gantung.


Yang dimaksud pasangan isolator adalah pasangan-pasangan logam dan
perlengkepan-perlengkapan lainnya guna menghubungkan kawat penghantar, isolator dan
menara transmisi (tower).
a) Pasangan isolator.
Pasangan isolator terbuat dari besi atau baja tempaan yang ukurannya
disesuaikan dengan tegangan, jenis dan ukuran kawat penghantar, kekuatan
mekanisnya, serta konstruksi penopangnya (menara transmisi). Gambar pasangan
isolator gantung diperlihatkan pada tersebut dibawah ini.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5. Pasangan Isolator Gantung
b) Tanduk busur api. Apabila terjadi lompatan api (flash over) pada gandengan
isolator gantung, maka isolatornya akan rusak karena busur apinya. Untuk
menghindarkan kerusakan ini, maka pada gandengan isolator gantung dipasang
tanduk busur api (arcing horn). Tanduk busur api ini dipasang pada ujung kawat
penghantar dan ujung tanah dari isolator, serta dibentuk sedemikian sehingga
busur api tidak akan mengenai isolator waktu lompatan api terjadi. Jarak
antara tanduk atas dan tanduk bawah biasanya 75 % s/d 85 % dari
panjang gandengan isolator. Tanduk busur api biasanya dipakai untuk saluran
transmisi dengan tegangan diatas 66 KV dan didaerah yang tingkat IKL
(isokeraunic level) yang tinggi.

c) Jepitan
Untuk kawat penghantar dipakai pengapit gantungan dan pengapit tarikan. Pengapit-
pengapit dipilih dengan memperhatikan macam dan ukuran kawat penghantar,
kuat tarik maksimumnya, serta dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan kerusakan dan kelelahan karena getaran dan sudut andongan
dari kawat penghantar.

C. Menara Transmisi
Menara transmisi adalah komponen yang digunakan untuk menggantungkan kawat
penghantar dan isolator agar tidak mengenai benda-benda dibawah (manusia,
bangunan, dan sebagainya).
Menara transmisi yang paling banyak digunakan adalah menara baja (steel tower)
yaitu bangunan yang tinggi terbuat dari baja yang bagian-bagian kakinya mempunyai
pondasi sendiri-sendiri. Menara baja untuk saluran transmisi dibagi menurut bentuk
dan sifat konstruksinya menjadi menara persegi, menara persegi panjang, menara
jenis korset, menara Gantry, menara rotasi, menara MC, dan menara bertali.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6. Jenis Menara Baja untuk Saluran Transmisi.
Menara baja untuk saluran transmisi terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain :
1) Menara persegi, banyak digunakan untuk saluran transmisi ganda (double circuit)
2) Menara persegi panjang, sama bagian atas dan bawahnya, serta banyak dipakai
untuk saluran transmisi tunggal.
3) Menara jenis Korset, sempit dibagian tengahnya, dan biasanya dipakai untuk saluran
transmisi tegangan tinggi rangkaian tunggal (single cicuit), serta untuk lebar gawang
yang besar.
4) Menara Gantry, digunakan apabila saluran menyeberangi jalan kereta api, jalan raya,
dan kanal-kanal air.
5) Menara rotasi, adalah menara yang bagian atasnya diputar 450 diatas bagian
bawahnya.
6) Menara MC, terbuat dari pipa-pipa baja yang diisi beton.
7) Menara bertali, mempunyai konstruksi berengsel yang menunjang beban
mekanisnya dengan kawat-kawat penahan.

Menara transmisi dibagi menurut tujuan penggunaanya menjadi: menara standart dan
menara khusus, macam-macam menara standart antara lain :
 Menara singgung (tangent tower) digunakan apabila sudut mendatar kurang
dari 30
 Menara sudut (angel tower)
 small angel tower, digunakan apabila sudut mendatar 30 s/d 150
 Light angel tower, digunakan apabila sudut mendatar 150 s/d 300
 Medium angel tower, digunakan apabila sudut mendatar 300 s/d 600 .
 Heavy angel tower, sudut mendatar lebih besar 600
 Menara ujung (dead end tower)
Digunakan untuk merentangkan kawat penghantar di ujung saluran.
 Menara penegang (tension tower) Dipergunakan untuk memperkuat tegangan
kawat penghantar.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Menara standart adalah menara baja yang digunakan pada lebar gawang (span)
standart. Lebar gawang (jarak antara tower dengan tower) yang standart yang
digunakan di jepang adalah seperti pada tabel di bawah ini.

Menara khusus adalah menara yang akan digunakan apabila menara standart tidak
dapat digunakan (mungkin melintasi jalan kereta api, dsb)

D. Peralatan Pembantu Kawat Penghantar


Supaya pemasangan kawat penghantar pada pasangan isolator lebih praktis dan kuat,
maka dalam pemasangan kawat penghantar dilengkapi dengan peralatan-peralatan
pembantu pada saluran transmisi. Peralatan pembantu kawat penghantar antara lain
:sambungan penghantar (joints), batang pelindung (armor rods) dan Peredam
(damper).
1) Sambungan Penghantar (compression joint)
Alat ini digunakan untuk menyambung konduktor (kawat penghantar),
penyambungan dengan cara ini akan mendapatkan hasil yang cukup baik,
karena mempunyai kekuatan tarik yang sama dengan kekuatan tarik kawat
penghantar. Bahan sambungan mempunyai konduktivitas listrik maupun
kapasitas penyaluran arus lebih besar dari pada bahan kawat penghantar, hal ini di
buat supaya tidak terjadi kerusakan pada sambungan tersebut Jadi bahan yang
digunakan mempunyai konduktivitas listrik dan kekuatan mekanis yang lebih
kuat dari bahan penghantarnya. Sambungan penghantar terlihat pada gambar 7
dibawah ini.

Gambar 7. Sambungan Kawat Penghantar.


2) Peredam (Damper)
Peredam digunakan untuk menghindari kelelahan dari pada tiap-tiap titik topang
dari kawat penghantar maupun kawat tanah. Kelelahan pada kawat penghantar
tersebut diakibatkan oleh gaya-gaya luar (angin) atau gaya berat dari kawat

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
penghantar, sehingga terjadi osilasi. Jadi peredam menunjang fungsi dari batang
pelindung. Gambar dibawah memperlihatkan peredam Stockbrige Dampers.

Gambar 8. Batang Peredam Kawat Penghantar.


Keterangan gambar :
1. Clamp Body
2. Countterweight
3. Cast Aluminium Alloy
4. Steel Elastic Cable
5. Flexible Tubing
10. Washer

Cara pemasangan damper tergantung dari lebar gawang dari menara transmisi, untuk lebar
gawang antara 0 s/d 350 m, memakai dua buah damper tiap kawat penghantar dan untuk
lebar gawang diatas 350 m, memakai empat buah damper tiap kawat penghantar.
Jarak peredam dari titik topang adalah :
a. Damper pertama berjarak 1220 mm dari titik topang.
b. Damper kedua berjarak 2440 mm dari titik topan

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Umesh Sinha, Transmission Lines and Networks edition 4th, Royal Numismatic
Society, 1983
2. Hery Purnomo. Analisis Sistem Daya: Saluran Transmisi Daya Elektrik. Url akses:
http://elektro.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/Buku-Analisis-Sistem-Daya.pdf
13-249780-8.
3. S. V. Marshall and G.G. Skitek, Electromagnetic Concept & Applications, Prentice
Hall Inc., 1990, ISBN 0-13-247842-0.
4. D.K. Cheng, Fundamentals of Engineering Electromagnetics, Addison-Wesley, 1993,
ISBN 0-201-56611-7.
5. Kay Chang,RF and Microwave Wireless System, Wiley Series in Microwave and
Optical Engineering, 2000.
6. Praphul Chandra, Daniel M. Dobkin, Dan Bensky, Ron Olexa, David Lide, Farid
Dowla, Wireless Networking: Know It All, Newnes 2008
7 Umesh Sinha, Transmission Lines and Networks edition 4th, Royal Numismatic
Society, 1983.

2019 Saluran Transmisi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Freddy Artadima Silaban,SKom.,MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai