Anda di halaman 1dari 5

39,5,11,15,17,18,19,20,23,27,33,36,38,39

1. B. Sistem dan keluaran ditentukan. Tujuan utama dari analisis rangkaian listrik
adalah untuk menentukan tegangan dan arus pada setiap komponen dalam sistem
listrik, baik pada sistem itu sendiri maupun pada keluaran dari sistem tersebut. Oleh
karena itu, yang menjadi fokus dari analisis adalah sistem dan keluaran, bukan
masukan.

10.) C.

14.) A

15.)
16.) C

18) Untuk menentukan arus listrik yang melewati hambatan R1 (10k ohm), kita bisa menggunakan
rumus Ohm:

V = IR,

dimana V adalah tegangan hambatan, I adalah arus listrik, dan R adalah hambatan. Kita tahu
bahwa I = 1 A, dan R = 10k ohm. Jadi:

V = IR = 10k * 1 A = 10 V

Sekarang kita bisa menggunakan hubungan V = IR untuk menentukan arus yang melewati
hambatan 10k ohm:

I = V / R = 10 V / 10k ohm = 0.4 A

Jadi, jawabannya adalah B. 0,4 A.

30) B
Jika Vab = IR, berarti ada tegangan (Volt) antara titik A dan titik B, dan
tegangan ini diakibatkan oleh arus (I) yang mengalir melalui resistansi (R). Jika
titik A memiliki potensial listrik yang lebih positif daripada titik B, maka arus
akan mengalir dari titik A ke titik B. Oleh karena itu, benar bahwa potensial
listrik titik A lebih positif daripada potensial listrik titik B.
Arus listrik selalu mengalir dari titik dengan potensial listrik yang lebih
tinggi (positif) ke titik dengan potensial listrik yang lebih rendah (negatif). Ini
karena arus listrik adalah aliran partikel bermuatan (seperti proton dan
elektron) yang bergerak dari titik dengan tingkat energi yang lebih tinggi ke
titik dengan tingkat energi yang lebih rendah. Hal ini disebut hukum
elektromagnetik dasar yang menyatakan bahwa aliran partikel bermuatan
selalu bergerak dari titik potensial tinggi ke titik potensial rendah.

31. B. Pernyataan 1 dan 3 bisa dikatakan benar dalam kondisi rangkaian RC


seri dengan sumber bolak-balik.
"Kondisi transient dapat diabaikan" bisa dikatakan benar dalam situasi
tertentu, seperti pada kondisi steady state, dimana kondisi awal sudah
terlupakan dan tidak mempengaruhi kondisi saat ini. Namun, dalam beberapa
situasi, kondisi transient sangat penting dan tidak bisa diabaikan.
"Kondisi yang berlaku adalah steady state" bisa dikatakan benar jika tidak ada
perubahan pada sistem dan kondisi tetap konstan dalam waktu yang lama.
Dalam kondisi steady state, tegangan dan arus memiliki hubungan yang konstan
dan tidak berubah seiring waktu.

32. Pernyataan 1, 2, dan 3 bisa dikatakan benar dalam kondisi rangkaian RL


seri dengan sumber searah.
"Pada kondisi tunak tegangan induktor maksimum" bisa dikatakan benar
karena pada saat memulai beban, tegangan pada induktor akan maksimum
karena membutuhkan waktu untuk mengisi energi pada lilitan.
"Pada saat t = konstanta waktu induktifnya, tegangan induktor turun 63% dari
nilai maksimum" bisa dikatakan benar karena tegangan pada induktor akan
mengalami penurunan seiring waktu. Konstanta waktu dari suatu rangkaian
seri RL dapat ditemukan dengan membagi L (induktansi) dengan R (resistansi).
"Pada saat kondisi awal (t = 0), tegangan resistor maksimum" bisa dikatakan
benar karena pada saat memulai beban, tegangan pada resistor akan maksimum
karena tidak ada energi yang tersimpan pada induktor.
"Pada kondisi tunak, tegangan resistor mencapai nilai maksimum" tidak benar,
karena pada kondisi tunak tegangan pada resistor akan stabil dan tidak
berubah, bukan mencapai nilai maksimum.

34) A. 1,2,3 benar


Tegangan RMS dari sumber AC dapat ditemukan dengan rumus Vrms = Vm
/ √2, di mana Vm adalah tegangan puncak (maksimum). Jika Vm = 150 V, maka
Vrms = 150 V / √2 = 106.7 V. Oleh karena itu, pernyataan 1 benar.
Frekuensi dapat ditemukan dengan rumus f = 1 / T, di mana T adalah
periode. Periode T dapat ditemukan dengan rumus T = 1 / f. Jika f = 500 Hz,
maka T = 1 / 500 s = 2 ms. Oleh karena itu, pernyataan 2 benar.
Sifat suatu sumber ac bersifat induktif jika fasa tegangan lebih besar dari
fasa arus. Dalam hal ini, tegangan dari sumber ac tersebut memiliki fasa sebesar
10 derajat, sedangkan arus memiliki fasa 0 derajat, sehingga bersifat induktif.

35.) A.
Pernyataan 1 menunjukkan bahwa rangkaian orde tinggi memiliki elemen seperti kapasitor atau
induktor, yang dapat menyimpan energi dan mempengaruhi perilaku rangkaian dalam jangka
waktu.

Pernyataan 2 menyatakan bahwa persamaan rangkaian dalam rangkaian orde tinggi adalah
integrodifferensial, yang menunjukkan bahwa perubahan arus dalam rangkaian dapat diprediksi
dengan menggunakan integral dari perubahan tegangan dan perbedaan antara tegangan dan arus
pada saat tertentu.

Pernyataan 3 menunjukkan bahwa arus dan tegangan dalam rangkaian orde tinggi memiliki fasa
yang berbeda, yaitu arus dapat mencapai nilai maksimum saat tegangan bernilai nol.
Pernyataan 4 menyatakan bahwa arus dan tegangan dalam rangkaian orde tinggi bukan fungsi
waktu, tetapi fungsi matematis yang lebih kompleks. Dalam hal ini, pernyataan ini tidak benar,
karena arus dan tegangan dalam rangkaian orde tinggi dapat dipresentasikan sebagai fungsi
waktu, meskipun mereka juga dapat dipresentasikan sebagai fungsi frekuensi.

Berdasarkan hal tersebut, pilihan yang tepat adalah A, karena pernyataan 1, 2, dan 3 benar.

36)
37)Pilihan jawaban yang benar adalah pilihan C (pernyataan 2 dan 4 benar).

Pernyataan 2 benar karena saat arus mengalir melalui resistor, maka akan terjadi transfer energi
dalam bentuk panas sehingga menyebabkan suhu resistor meningkat.

Pernyataan 4 benar karena energi listrik yang terdisipasi dapat ditemukan dengan menggunakan
rumus: E = P x t, di mana P adalah daya yang diserap dan t adalah waktu dialirkan. Dengan
menggunakan nilai-nilai tersebut, maka E = 75 W x 2 menit = 9000 J.

38)

40 )Pernyataan 1: Induktansi dan Henry Induktansi adalah besaran yang menunjukkan kemampuan
suatu kumparan untuk menghasilkan medan magnet pada saat dialiri arus. Satuan ukur untuk
Induktansi adalah Henry (H).

Pernyataan 3: Impedansi dan Ohm Impedansi adalah besaran yang menunjukkan hambatan pada
suatu rangkaian AC. Impedansi merupakan gabungan dari resistansi (R) dan reaktansi (X) pada
suatu rangkaian. Satuan ukur untuk impedansi adalah Ohm (Ω).

41. A. Pernyataan (1) menyatakan bahwa pada rangkaian paralel 10 ohm dan 20 ohm, arus yang
mengalir sama untuk sumber yang sama. Alasan (2) menyatakan bahwa hambatan ekivalen paralel
lebih besar dari hambatan ekivalen seri. Kedua pernyataan ini benar dan saling berkaitan, karena
jika hambatan ekivalen paralel lebih besar dari hambatan ekivalen seri, maka arus yang mengalir
pada kedua resistor akan sama dan tidak berubah seiring dengan perubahan hambatan. Oleh
karena itu, hubungan antara pernyataan (1) dan alasan (2) adalah sebab akibat.

42. A
Pilihan A adalah jawaban yang benar. Kedua pernyataan (1) dan (2) benar dan memiliki hubungan
sebab-akibat. Reaktansi kapasitif adalah hambatan kapasitor terhadap arus AC. Semakin tinggi
frekuensi suatu sinyal AC, semakin kecil nilai reaktansi kapasitif. Ini karena fakta bahwa kapasitor
membebaskan energi sebagai arus AC melewati kapasitor, dan semakin cepat arus AC melewati
kapasitor, semakin sedikit energi yang dibebaskan, sehingga semakin kecil hambatan yang
diterima oleh arus.

43. A.Pernyataan 1 menyatakan bahwa suatu lup terbuka dicirikan oleh node awal dan node akhir
yang sama. Ini benar, karena lup terbuka adalah lintasan yang memiliki node awal dan node akhir
yang sama, sehingga tidak ada aliran arus melalui lintasan tersebut.

Alasan 2 menyatakan bahwa suatu lup dinyatakan sebagai lintasan yang terbuka. Ini juga benar,
karena lintasan terbuka adalah lintasan yang tidak memiliki arus yang mengalir melaluinya.
Berdasarkan ketentuan, pilihan yang tepat adalah A, karena pernyataan 1 dan alasan 2 benar dan
memiliki hubungan sebab-akibat, yaitu node awal dan node akhir yang sama menyebabkan tidak
adanya aliran arus melalui lintasan.

44. Pilihan A (pernyataan 1 dan alasan 2 benar dan ada hubungan sebab-akibat) adalah jawaban
yang benar. Energi listrik yang diterima oleh resistor akan terdisipasi karena resistor tidak
menyimpan energi listrik yang diterima, melainkan mengubahnya menjadi kalor. Ini merupakan
hubungan sebab-akibat antara pernyataan 1 dan alasan 2.

45.Jawaban: A

Pernyataan (1) menyatakan bahwa jika rangkaian paralel R1 dan R2 dihubungkan dengan sumber
V, maka tegangan akan naik menjadi dua kali apabila sumber menjadi 2V. Alasan (2) menyatakan
bahwa R1 dan R2 dilintasi arus yang sama.

Pernyataan (1) dan alasan (2) benar dan memiliki hubungan sebab akibat. Peningkatan sumber V
akan mempengaruhi arus yang melewati masing-masing resistor, sehingga peningkatan arus akan
mempengaruhi tegangan pada masing-masing resistor. Karena R1 dan R2 dilintasi arus yang sama,
maka tegangan pada kedua resistor akan naik menjadi dua kali.

46.) Pilihan A benar, karena pernyataan (1) dan alasan (2) memiliki hubungan sebab akibat.

Sumber Thevenin adalah permodelan dari sumber tegangan ideal yang dapat mempermudah
analisis dalam sirkuit listrik. Sumber tegangan ideal memiliki hambatan seri yang nol sehingga
memiliki tahanan nol dan dapat menghasilkan tegangan tetap. Karena sumber Thevenin adalah
permodelan dari sumber tegangan ideal, maka pernyataan (1) dan alasan (2) memiliki hubungan
sebab akibat.

47.) Pilihan A dalam hal ini benar, karena pernyataan (1) dan alasan (2) memang benar dan
memiliki hubungan sebab-akibat.

Pernyataan (1) menyatakan bahwa "Sumber Norton adalah permodelan sumber arus riil", yaitu
bahwa Sumber Norton adalah suatu permodelan yang mewakili sumber arus riil.

Alasan (2) menyatakan bahwa "Sumber Norton dinyatakan oleh sumber arus terhubung seri
dengan hambatan", yaitu bahwa Sumber Norton dapat didefinisikan sebagai suatu sumber arus
yang terhubung secara seri dengan hambatan.

Hubungan sebab-akibat antara pernyataan (1) dan alasan (2) adalah bahwa sumber arus terhubung
secara seri dengan hambatan memungkinkan permodelan Sumber Norton menjadi sumber arus
riil. Oleh karena itu, pernyataan (1) dan alasan (2) benar dan memiliki hubungan sebab-akibat,
sehingga pilihan A adalah jawaban yang tepat.

48) Pernyataan (1) dan alasan (2) memang benar dan memiliki hubungan sebab-akibat yang jelas.
Pernyataan (1) menyatakan bahwa pada saat saklar dalam suatu rangkaian tertutup dibuka, nilai
arus menjadi nol. Alasan (2) menjelaskan bahwa saklar adalah komponen dalam rangkaian yang
memiliki resistansi nol pada saat tertutup dan tak berhingga pada saat terbuka. Jadi, dapat
dikatakan bahwa karena saklar memiliki resistansi tak berhingga pada saat terbuka, maka arus
yang mengalir melalui saklar akan berhenti dan nilai arus akan menjadi nol.
Dengan kata lain, pembukaan saklar memutuskan jalur yang memungkinkan arus mengalir,
sehingga arus yang mengalir melalui saklar akan berhenti dan nilai arus akan menjadi nol. Oleh
karena itu, ada hubungan sebab-akibat antara pembukaan saklar dan nilai arus menjadi nol.

49) Pernyataan (1) dan alasan (2) memiliki hubungan sebab-akibat. Kapasitor-kapasitor yang
terhubung paralel akan memiliki kapasitansi ekivalen yang lebih besar karena mereka menerima
tegangan sumber yang sama. Karena mereka memiliki tegangan yang sama, maka kapasitansi total
dari sistem kapasitor paralel adalah jumlah dari kapasitansi masing-masing kapasitor. Oleh karena
itu, kapasitansi total akan lebih besar daripada kapasitansi dari satu kapasitor saja.
50) Pernyataan (1) dan alasan (2) salah kedua-duanya. Sumber tegangan yang dikonsumsi dari PLN
adalah sumber tegangan alternatif (AC) bukan sumber tegangan searah (DC). Dalam pernyataan
(1), v(t) = 220√2 sin (100πt) adalah rumus untuk tegangan alternatif sinusoidal. Sementara alasan
(2) menyatakan bahwa sumber tegangan adalah DC, yang bertentangan dengan rumus yang
diberikan dalam pernyataan (1). Oleh karena itu, jawabannya adalah D.

39,5,11,15,17,18,19,20,23,27,33,36,38,39

Anda mungkin juga menyukai