Anda di halaman 1dari 9

Arus Listrik dan pengukurannya

1. Arus Listrik

Arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Berdasarkan perjanjian arah arus
listrik diambil sesuai arah gerakan muatan positif. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial yang lebih rendah, sedangkan elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial
yang lebih tinggi.

Syarat terjadinya arus listrik:

1. Terdapat beda potensial antara kedua ujung konduktor

2. Terjadi dalam rangkaian tertutup (seluruh elemen terhubung)

Gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik sederhana. Rangkaian listrik tersebut merupakan


susunan alat-alat listrik yang terdiri dari sumber arus, kawat penghantar, lampu atau alat listrik,
dan saklar. Pada gambar 1a saklar dalam keadaan terbuka dan rangkaian tersebut disebut
rangkaian terbuka. Pada rangkaian terbuka maka arus listrik tidak dapat mengalir sehingga
lampu tidak menyala. Pada gambar 1b saklar dalam keadaan tertutup dan rangkaian tersebut
disebut rangkaian tertutup. Pada rangkaian tertutup 1b maka arus listrik mengalir melalui
rangkaian sehingga lampu menyala

2. Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu
penampang konduktor tiap detik.

Jika ada muatan sebesar melewati suatu penampang kon


duktor dalam interval waktu, maka besar kuat arus listrik yang mengalir dalam konduktor itu
adalah:
dalam SI (Sistem Internasional) satuan arus adalah ampere (A).

Satu ampere didefinisikan sebagai muatan satu coulomb yang melewati suatu permukaan
dalam waktu 1 detik.

Muatan listrik satu electron adalah 1,6 x 10-19C. Jika besarnya muatan listrik yang melalui
pengantar dalam waktu tertentu adalah Q Coulomb, maka jumlah electron yang melalui
penghantar adalah;

3. Alat Ukur Listrik


a. Amperemeter
Amperemeter (ammeter): adalah

alat ukur kuat arus listrik. Untuk

mengukur arus yang mengalir melalui resistor pada rangkaian, amperemeter dipasang
secara seri dengan resistor itu.

Simbol amperemeter dalam rangkaian adalah;


Dengan demikian, pada amperemeter dan resistor akan mengalir arus yang sama. Idealnya,
amperemeter memiliki hambatan yang sangat kecil sehingga hanya sedikit perubahan yang
terjadi pada arus yang diukur. Amperemeter memiliki skala penuh atau batas ukur maksimum,
sedangkan kuat arus listrik yang akan diukur mungkin melebihi batas ukur maksimum
amperemeter. Galvanometer adalah komponen utam

a yang menyusun amperemeter analog. Agar amperemeter dapat digunakan, maka dipasang
suatu hambatan yang paralel dengan galvanometer sehingga kelebihan arus akan mengalir ke
hambatan paralel (hambatan shunt) atau Rsh

Arus maksimum yang melalui galvanometer adalah Im, sehingga arus yang melalui Rsh adalah
I-Im. Resistor RG dan Rsh dipasang secara pararel, maka beda potensial antara a dan b sama besar.
Dengan demikian,berlaku
Dengan RG resistor galvanometer dan

b. Voltmeter
Voltmeter adalah alat pengukur beda potensial (tegangan) antara dua titik. Untuk mengukur
beda potensial pada ujung-ujung resistor maka voltmeter dipasang pararel dengan resistor itu.

Voltmeter juga memiliki resistansi sehingga pemasangan voltmeter akan mengurangi


hambatan antara titik a dan b. Akibatnya, arus yang mengalir pada rangkaian meningkat dan
mempengaruhi tegangan pada titik a-b. Idealnya, voltmeter mempunyai hambatan yang sangat
besar sehingga efeknya pada rangkaian menjadi minimal.
Agar voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar maka batas ukur
maksimum voltmeter dapat diperbesar dengan menambah hambatan yang dipasang seri dengan
galvanometer penyusun voltmeter itu.

Untuk menghitung besar Rs maka tegangan sebesar V dibagi menjadi dua, yaitu tegangan
pada galvanometer Vm dan tegangan pada ujung-ujung resistor Rs yaitu Vs. Jadi, V = Vm +
Vs. Resistor Rs dan RG disusun seri sehingga diperoleh resistor ekivalen R = Rs + RG. Untuk
resistor susunan seri, berlaku

Dengan RG adalah resistor galvanometer dan n = V / Vm menunjukkan perbandingan antara


tegangan skala penuh dan tegangan skala penuh galvanometer.

c. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan atau resistansi resistor. Untuk membuat
ohmmeter, galvanometer dihubungkan seri dengan baterai dan resistor Rs.
Ketika terminal-terminal x dan y dihubungkan ke resistor R yang tidak diketahui, arus I yang
mengalir melalui galvanometer adalah

4. Pembacaan alat ukur listrik dalam rangkaian listrik


Pada dasarnya pembacaan alat ukur baik itu amperemeter dan voltmeter adalah sama. Yang
perlu diperhatikan adalah batas ukur yang digunakan. Batas ukur adalah batas nilai maksimal
yang bisa diukur oleh suatu alat ukur.

Cara untuk membaca hasil pengkuran adalah:

Amperemeter ada yang mempunyai batas ukur dan skala terbatas. Misalnya sebuah
amperemeter batas ukurnya 5A dengan skala 1–10. Jika saat digunakan jarum menunjukkan
angka 4 pada skala, besar kuat arus listrik yang terukur adalah sebagai berikut.
Dengan demikian, arus listrik yang terukur sebesar 2 A.

Contoh soal:
Kuat arus listrik yang mengalir dalam 1 jam pada suatu kabel yang luas penampang kawatnya 0,2
mm dalam suatu rangkaian elektronika adalah 0,17 mA. Manakah dari pernyataan berikut ini
yang benar?

1. Rapat arus dalam 1 jam adalah 8500 A/m2

2. Besar muatan yang melalui kabel adalah 0,61 C

3. Banyaknya elektron yang mengalir dalam 1 jam adalah 3,81 x 1016 buah

4. Rapat arus dalam 1 jam adalah 850 A/m2

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 3

c. 2 dan 4

d. 4 saja

e. Semua benar

Penyelesaian:
Diketahui: A = 0,2 mm2

I = 0,17 mA

t = 1 jam = 3600 sekon

Ditanya:

a. J = …..?

b. Q = …..?

c. n = …..?

Jawab:

a) Rapat arus dapat dihitung dengan Persamaan:

b) Untuk selang waktu t = 1 jam = 3600 sekon, muatan yang melalui kabel tersebut diperoleh
adalah:

q = It = 0,17 x 10-3 x 3600 = 0,61 C

c) Banyaknya elektron yang menghasilkan muatan 0,61 C adalah

Jadi jawabannya adalah 2 dan 4 (C).

WARM-UP 1
1. Definisikan dan jelaskan arus listrik dan kuat arus listrik!
2. Jelaskan cara membaca alat ukur listrik dan berikan contohnya!
PUZZEL
1. Dua buah benda bermuatan listrik masing-masing bermuatan positif dan negatif dihubungkan
melalui seutas kawat (diperlihatkan seperti gambar):
Kawat (a) Kawat (b)

Ke manakah arus listrik mengalir dalam rangkaian (a), dan ke manakah arus elektron
mengalir dalam rangkaian (b)?
2. Dalam kegiatan praktikum Adward mendapat tugas untuk mengukur hambatan suatu
resistor. Jika alat ukur yang digunakan oleh Adward menunjukkan skala seperti pada
gambar, manakah pernyataan berikut ini yang benar? Jelaskan!
1. Beda potensial ujung-ujung resistor sebesar 3 V
2. Beda Potensial ujung-ujung resistor sebesar 6 V
3. kuat arus yang mengalir pada rangkaian 4 mA
4. kuat arus yang mengalir pada rangkaian sebesar 3 mA
5. Nilai hambatan resistor 0,75 kΩ
6. Nilai hambatan resistor 2 kΩ

3. Sebutkan syarat-syarat terjadinya arus listrik dalam suatu rangkaian!

Anda mungkin juga menyukai