1
d. Kaidah pengujian
2
U 2 = jumlah peringkat sampel ke 2
n1 = sampel ke 1
n2 = sampel ke 2
R1 = jumlah rangking pada sampel ke 1
R2 = jumlah rangking pada sampel ke 2
Menentukan nilai U tabel
Nilai U tabel dapat dicari menggunakan tabel Mann-Whitney (Siegel,
Tabel K), jika dua sisi U tabel=(α /2).(n .n ) dan satu sisi U tabel=(α )(n . n )
1 2 1 2
Contoh Soal
PT ABC yang bergerak dalam bidang industri jasa diduga menerapkan
diskriminasi penggajian atas jender. Sebanyak 13 sampel dari karyawan
dengan gaji (dalam jutaan rupiah) ditunjukan pada data sebagai berikut.
Pria : 2,9 2,6 2,2 2,4 2,7 2,3 2,8 2,7 2,5
Wanita : 2,5 2,9 2,3 2,4
Ujilah dengan menggunakan tes U Mann-Whitney, apakah ada perbedaan rata-
rata gaji pria dan wanita dengan taraf kesalahan α = 5%
Penyelesaian
a. Judul penelitian
Perbedaan sistem penggajian berdasarkan gender di PT ABC pada tahun
2011.
b. Variabel penelitiannya
Sistem penggajian, sebagai variabel dependent (terikat)
Jenis kelamin, sebagai variabel independent (bebas)
c. Rumusan masalah
3
Apakah ada perbedaan rata-rata gaji yang signifikan antara pekerja wanita
dengan pria?
d. Sampel
Sampel yang diambil berkatagori probability sampling, karena setiap
pekerja mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
Jumlah sampel untuk pria 9 orang sedangkan untuk wanita 4 orang.
e. Merumuskan hipotesis dalam bentuk kalimat
H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata gaji wanita dengan rata-rata gaji pria
H a : ada perbedaan rata-rata gaji pria dengan rata-rata wanita
f. Membuat hipotesis dalam model statistik
H 0 :μ 1=μ2
H a : μ1 ≠ μ2
g. Menentukan taraf nyata (signifikansi) α
Pada kasus ini taraf nyata (signifikasi) α = 5%
h. Kaidah pengujian
Jika U hitung ≥U tabel (α /2 ) maka H 0diterima
Jika U hitung <U tabel ( α /2) maka H 0 ditolak
i. Menghitung U hitung dan U tabel
Tahapan menghitung U hitung sebagai berikut:
1) Buat tabel penolong
4
4 2.4 4.5 2.4 4.5 2.4 4.5
5 2.4 4.5 2.7 9.5
6 2.5 6.5 2.3 2.5
7 2.5 6.5 2.8 11
8 2.6 8 2.7 9.5
9 2.7 9.5 2.5 .9.5
10 2.7 9.5
11 2.8 11
12 2.9 12.5
13 2.9 12.5
Jumlah 65 Jumlah 26
5
Karena nilai U hitung lebih besar dari U tabel maka kesimpulannya adalah
tidak ada perbedaan antara rata-rata gaji pria dengan rata-rata gaji wanita.
Contoh Soal
Dosen statistik Fakultas Ekonomi Universitas Sumber Ilmu ingin mengetahui
apakah ada perbedaan nilai ujian mata kuliah statistik antara kelas pagi dan
malam. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 15 orang untuk kelas
pagi dan 10 orang kelas malam. Ujilah dengan menggunakan Tes U Mann-
6
Whitney apakah ada perbedaan nilai ujian mata kuliah statistik antara kelas
malam dan kelas pagi dengan taraf signifikasi α=5%. Data-data yang dapat
terkumpul adalah sebagai berikut:
7
d. Sampel
Sampel yang diambil berkatagori probability sampling, karena setiap
maha siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
Jumlah sampel untuk kelas malam 15 orang dan untuk kelas pagi 10
orang.
e. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
H 0 : Tidak ada perbedaan nilai rata-rata ujian statistik yang signifikan
antara kelas pagi dan kelas malam
H 1 : Ada perbedaan nilai rata-rata ujian statistik yang signifikan antara
kelas pagi dan kelas malam
f. Membuat hipotesis model statistik
H 0 :μ 1=μ2
H 0 :μ 1 ≠ μ2
g. Menentukan taraf signifikasinya
Pada kasus ini taraf signifikansi α =5%
h. Kaidah pengujian
H 0 diterima jika −Z tabel ≤ Z hitung ≤ Z tabel maka
H 0 ditolak jika Z hitung > Z tabel atau Z hitung ← Z tabel
i. Menghitung Z hitung dan Z tabel
Tahap menghitung nilai Z hitung
1) Membuat tabel penolong
8
12 70 12.5 85 21.5
13 70 12.5 80 17
14 75 14.5 70 12.5
15 75 14.5 55 2.5
16 80 17
17 80 17
18 80 17
19 82 19
20 85 21.5
21 85 21.5
22 85 21.5
23 85 21.5
24 90 24
25 92 25
Jumlah 203.5 Jumlah 121.5
9
3) Menentukan nilai Ztabel
Nilai α =5% maka nilai Ztabel dapat dicari dengan menggunakan
tabel distribusi normal dengan cara
0,05
Ztabel =1− =1−0,025=0,975
2
Nilai 0.975 pada tabel distribusi normal = 1,96
10
Prosedur uji statistik sampel kecil:
a) Merumuskan hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan antara rata-rata sampel A dan sampel B
Ha: Ada perbedaan antara rata-rata sampel A dan sampel B
b) Merumuskan hipotesis secara matematis:
Ho : µA = µB
Ha : µA ≠ µB
c) Menentukan taraf signifikansi (α)
d) Kriteria penolakan H0
Ho ditolak jika Dhitung > Dtabel(ni,n2)
Ho diterima jika Dhitung ≤ Dtabel(n1,n2)
e) Menentukan Dhitung dan Dtabel
Menentukan Dhitung
Data disusun dalam bentuk tabel distribusi kumulatif dengan interval
kelas-kelas tertentu.
Sampel A (n1)
Interval Kelas Frekuensi F.Kumulatif
a-b n1a fk1a
c-d n2a fk2a
...-... ... ...
k-l
Jumlah nna fkna
Sampel B (n2)
Interval Kelas Frekuens F.Kumulatif keterangan:
i nna : frekuensi
a-b n1b fk1b
c-d n2b fk2b di sampel A
...-... ... ... fkna :
k-l
Jumlah nnb fknb frekuensi
komulatif
sampel A
nnb : frekuensi di sampel B
fknb : frekuensi komulatif sampel B
11
Tabel di atas, disusun kembali ke dalam bentuk tabel baru yang
berisikan hasil bagi antara frekuensi dengan frekuensi kumulatif dari
setiap kelompok sampel yang dinyatakan dalam bentuk proporsional.
Sampel Deskripsi
a-b c-d e-f dst...
Sn1(A) nna/ fkna nna/ fkna nna/ fkna nna/ fkna
Sn2(B) nnb/ fknb nnb/ fknb nnb/ fknb nnb/ fknb
│ Sn1(A) - Sn2(B) │ ... ... ... ...
Nilai Dhitung ditentukan berdasarkan nilai maksimum dari selisih
antara│Sn1(A) - Sn2(B)│ bersifat mutlak, artinya semua nilai selisih
dianggap positif.
Menentukan nilai Dtabel
Nilai Dtabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Kolmogorov-
Smirnov (Siegel, table E). Nilai Dtabel tergantung pada taraf signifikansi
(α)
f) Membandingkan Dhitung dan Dtabel
g) Membuat kesimpulan
Contoh soal
Dilakukan penelitian di PT ABC untuk membandingkan produktivitas operator
mesin bubut lulusan SMK teknik mesin dan SMA IPA. Pengamatan dilakukan
terhadap 15 orang baik untuk lulusan SMK teknik mesin maupun lulusan SMA
IPA. Tingkat produktivitas diukur berdasarkan tingkat kesalahan kerja selama
enam bulan. Hasil pengamatan ditunjukkan oleh tabel berikut.
Operator ke... Lulusan SMK Mesin Lulusan SMA IPA
1 2 3
2 1 5
3 3 2
4 1 8
5 3 1
6 5 4
7 3 5
8 4 2
9 5 6
10 2 7
12
11 3 5
12 9 9
13 4 6
14 3 3
15 7 2
13
H 0 :μ A ≠ μ B
g. Menentukan taraf signifikansi, α = 0,05
h. Kriteria penolakan H0
Ho ditolak jika Dhitung > Dtabel(ni,n2)
Ho diterima jika Dhitung ≤ Dtabel(n1,n2)
i. Menentukan Dhitung dan Dtabel
Tahapan menentukan Dhitung dan Dtabel
1) Data disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi komulatif
dengan interval kelas-kelas tertentu.
2) Dari tabel di atas, disusun kembali dalam bentuk tabel baru yang
berisikan hasil bagi antara frekuensi dengan frekuensi kumulatif dari
setiap kelompok sampel yang dinyatakan dalam bentuk proporsional.
Sampel Deskripsi
1-2% 3-4% 5-6% 7-8% 9-10%
Sn1 4/15 11/15 13/15 14/15 15/15
Sn2 4/15 7/15 12/15 14/15 15/15
│ Sn1(A) - Sn2(B) │ 0 4/15 1/15 0/15 0
14
4) Menentukan nilai Dtabel
Nilai Dtabel dapat dicari dengan menggunakan tabel Kolmogorov-
Smirnov (Siegel, table E).
N = 15, α = 0,05
Dtabel = D(0,05; 15) = 7
j. Membandingkan Dhitung dan Dtabel
Dhitung = 4 dan Dtabel = 7
Karena Dhitung = 4 < Dtabel = 7, sehingga H0 diterima.
k. Kesimpulan
Karena H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
produktivitas kerja yang signifikan antara operator mesin bubut lulusan
SMK dan SMA di PT ABC.
Contoh soal
15
Seorang mahasiswa pada tahun 2010 dalam penelitiannya ingin
membandingkan tingkat kedisiplinan PNS di instansi pemerintah. Pengamatan
dilakukan terhadap Instansi A sebanyak 268 orang, sedangkan Instansi B
sebanyak 275 orang. Kriteria penilaian tidak masuk kerja (TK) selama setahun
dalam hitungan (kali) sebagai berikut.
TK < 2 : Sangat baik
TK = 3 : Baik
TK = 4 : Sedang
TK = 5 : Jelek
TK > 5 : Sangat jelek
Hasil pengamatan disajikan pada tabel di bawah ini.
Kedisiplinan Instansi A (orang) Instansi B (orang)
Sangat baik 90 85
Baik 58 51
Sedang 51 69
Jelek 35 30
Sangat Jelek 34 40
Jumlah 268 275
Ujilah apakah ada perbedaan yang signifikan dari tingkat kedisiplinan karyawan
antara Instansi A dan Instansi B jika taraf signifikansinya sebesar 5%.
Penyelesaian:
a. Judul penelitian
Analisis perbandingan tingkat kedisiplinan antara Instansi A dan Instansi B
di Jakarta pada tahun 2010.
b. Variabel penelitian
Variabel bebas : Instansi A dan Instansi B
Variabel terikat : Kedisiplinan
c. Rumusan masalah
Apakah ada perbedaan yang signifikan tingkat kedisiplinan karyawan antara
Instansi A dan Instansi B?
d. Sampel
16
Probability Sampling, setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama
untuk dijadikan sampel. Sampel Instansi A sebanyak 268 orang dan sampel
Instansi B sebanyak 275 orang.
e. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan tingkat kedisiplinan yang signifikan antara
Instansi A dan Instansi B
Ha : Ada perbedaan yang tingkat kedisiplinan signifikan antara Instansi A
dan Instansi B
f. Hipotesis dalam model statistik
Ho : µA = µB
Ha : µA ≠ µB
g. Menentukan taraf signifikansi
α = 0,05
h. Kriteria penolakan H0
Ho ditolak jika Dhitung > Dtabel(ni,n2)
Ho diterima jika Dhitung ≤ Dtabel(n1,n2)
i. Menentukan Dhitung dan Dtabel
Data disusun dalam bentuk tabel distribusi kumulatif dengan interval kelas-
kelas tertentu.
1) Data disusun dalam bentuk tabel distribusi kumulatif dengan interval
kelas-kelas tertentu.
Instansi A
Deskripsi Frekuensi Frekuensi
Penilaian Kumulatif
Sangat baik 90 90
Baik 58 148
Sedang 51 199
Jelek 35 234
Sangat Jelek 34 268
Jumlah 268
Instansi B
Deskripsi Frekuensi Frekuensi
Penilaian Kumulatif
Sangat baik 85 85
Baik 51 136
Sedang 69 17 205
Jelek 30 235
Sangat Jelek 40 275
Jumlah 275
2) Dari tabel di atas, disusun kembali ke dalam bentuk tabel baru yang
berisi hasil bagi antara frekuensi dengan frekuensi kumulatif dari setiap
kelompok sampel yang dinyatakan dalam bentuk proporsional.
Misalnya:
Sangat baik (Instansi A) = 90 Proporsi Sn1 = 90/268 = 0,336
Sangat baik (Instansi B) = 85 Proporsi Sn1 = 85/275 = 0,309
268+275
Dtabel (0,05) = 1,36
√ (268)(275)
= 1,36.√ 0,00736 = 1,36 (0,0858) = 0,1167.
18
j. Membandingkan Dhitung dan Dtabel
Dhitung = 0,061 dan Dtabel(0,05) = 0,1167
Karena Dhitung = 0,061 < Dtabel(0,05) = 0,1167, maka Ho diterima
k. Membuat kesimpulan
Karena Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
tingkat kedisiplinan yang signifikan antara Instansi A dan Instansi B.
19
3. Ambillah jumlah yang lebih kecil antara R1 dan R2, kemudian notasikan
dengan R
4. Bandingkan nilai R yang diperoleh dengan R dari tabel. Tabel Nilai R
untuk Uji Jumlah Jenjang Wilcoxon dari buku Djarwanto (2011:101)
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
Ho diterima apabila R ≥ Rα
Ho ditolak apabila R < Rα
Apabila n1 atau n2 atau kedua-duanya lebih besar dari 20, pengujian hipotesis
dilakukan dengan memperhitungkan nilai Z dengan rumus:
n' ( n1 +n2 +1 ) −2 R '
Z=
√ n n ( n +n +1 ) /3
1 2 1 2
Keterangan:
R’ = Jumlah jenjang yang lebih kecil antara R1, R2, R’1 dan R’2
n’ = besar sampel dengan jumlah jenjang R’ tersebut
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
Ho diterima apabila Z ≤ Zα/2
Ho ditolak apabila Z > Zα/2
2. Tes Jumlah Jenjang Wilcoxon untuk jumlah sampel yang sama (n1=n2)
Contoh soal
Suatu metode penanaman padi model baru hendak dicobakan. Untuk
mengetahui apakah cara baru tersebut memberikan hasil panen yang berbeda
dengan cara lama, maka kemudian dilakukanlah penelitian. Cara lama
dicobakan pada 10 orang petani dan cara baru dicobakan pada 10 orang petani
lainnya, masing-masing dipilih secara random dari berbagai tempat yang kira-
kira memiliki luas tanah dan kesuburan yang sama. Hasil penelitian dan
jenjangnya ditunjukkan sebagai berikut:
Cara Lama Cara Lama
No Hasil Panen No Hasil Panen
1 16 1 16
2 12 2 15
3 18 3 19
4 19 4 23
20
5 14 5 25
6 13 6 21
7 18 7 26
8 19 8 20
9 15 9 18
10 10 10 19
Penyelesaian
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
H 0 : Tidak ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan cara
baru
H a : Ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan cara baru
b. Membuat hipotesis model statistik
H 0 :μ 1=μ2
H a : μ1 ≠ μ2
c. Menentukan taraf signifikasinya
Pada kasus ini taraf signifikansi α =5%
d. Kaidah pengujian
Ho diterima apabila R ≥ Rα
Ho ditolak apabila R < Rα
e. Menghitung Rhitung dan R tabel
Cara Lama Cara Baru
No Hasil Panen Jenjang No Hasil Panen Jenjang
1 16 7,5 1 16 7,5
2 12 2 2 15 5,5
3 18 10 3 19 13,5
4 19 13,5 4 23 18
5 14 4 5 25 19
6 13 3 6 21 17
7 18 10 7 26 20
8 19 13,5 8 20 16
9 15 5,5 9 18 10
10 10 1 10 19 13,5
Jumlah R1= 70 Jumlah R2= 140
Dari tabel di atas, jumlah jenjang yang lebih kecil adalah R = R1 = 70.
Untuk n1 dan n2 = 10 dari tabel nilai R diperoleh R0,05 = 78
f. Membandingkan Rhitung dan R tabel
Ho ditolak apabila R < Rα
21
Karena 70 < 78, maka Ho ditolak.
g. Membuat kesimpulan
Kesimpulannya: Ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan
cara baru.
3. Tes Jumlah Jenjang Wilcoxon untuk jumlah sampel yang tidak sama
(n1 ≠ n2)
Contoh soal
Contoh kasus yang digunakan sama dengan kasus di atas, hanya saja cara
penanaman model lama dicobakan pada 10 orang petani dan cara penanaman
model baru dicobakan pada 15 orang petani lain. Hasil penelitian dan
jenjangnya ditunjukkan sebagai berikut:
Cara Lama Cara Lama
No Hasil Panen No Hasil Panen
1 16 1 16
2 12 2 15
3 18 3 19
4 19 4 23
5 14 5 25
6 13 6 21
7 18 7 26
8 19 8 20
9 15 9 18
10 10 10 19
11 22
12 17
13 15
14 21
15 16
Penyelesaian
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
H 0 : Tidak ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan cara
baru
H 1 : Ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan cara baru
b. Membuat hipotesis model statistik
H 0 :μ 1=μ2
22
H 0 :μ 1 ≠ μ2
c. Menentukan taraf signifikasinya
Pada kasus ini taraf signifikansi α =5%
d. Kaidah pengujian
Ho diterima apabila R ≥ Rα
Ho ditolak apabila R < Rα
e. Menghitung Rhitung dan R tabel
Cara Lama Cara Baru
No Hasil Jenjang I Jenjang II No Hasil Jenjang I Jenjang II
Pane Panen
n
1 16 9 17 1 16 9 17
2 12 2 24 2 15 6 20
3 18 13 13 3 19 16,5 9,5
4 19 16,5 9,5 4 23 23 3
5 14 4 22 5 25 24 2
6 13 3 23 6 21 20,5 5,5
7 18 13 13 7 26 25 1
8 19 16,5 9,5 8 20 19 7
9 15 6 20 9 18 13 13
10 10 1 25 10 19 16,5 9,5
aaaaaaaa aaaaaaaa 11 22 22 4
R1= 84 R1’= 176 12 17 11 15
13 15 6 20
14 21 20,5 5,5
15 16 9 17
aaaaaaaa aaaaaaaa
R2= 241 R2’= 149
Dari tabel di atas, jumlah jenjang yang lebih kecil adalah R = R1 = 84.
Untuk n1=10 dan n2 = 15 dari tabel nilai R diperoleh R0,05 = 94.
h. Membandingkan Rhitung dan R tabel
Ho ditolak apabila R < Rα
Karena 84 < 94, maka Ho ditolak.
i. Membuat kesimpulan
Kesimpulannya: Ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan
cara baru.
23
4. Tes Jumlah Jenjang Wilcoxon untuk jumlah sampel yang besar (n > 20)
Contoh soal
Dalam makalah ini, contoh tes jumlah jenjang Wilcoxon untuk jumlah sampel
yang besar menggunakan contoh seperti pada kasus di atas dengan beberapa
perubahan jumlah sampel dan jenjangnya. Rangkuman data yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
n1= 20 R1= 114 R1’= 206
n2= 25 R2= 271 R2’= 179
dengan demikian n’= 20 dan R’= 114
Penyelesaian
a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat
H 0 : Tidak ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan cara
baru
H 1 : Ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama dengan cara baru
b. Membuat hipotesis model statistik
H 0 :μ 1=μ2
H 0 :μ 1 ≠ μ2
c. Menentukan taraf signifikasinya
Pada kasus ini taraf signifikansi α =5%
d. Kaidah pengujian
Ho diterima apabila Z ≤ Zα/2
Ho ditolak apabila Z > Zα/2
f. Menghitung Z hitung dan Z tabel
n' ( n1+ n2 +1 )−2 R'
Z= n1 n 2 ( n 1+ n2+ 1 )
√ 3
20 (20+ 25+1 )−2(114 )
Z= (10)(25) ( 10+25+ 1 )
√ 3
692 692
Z= = 87,559
= 0,09
√ 7666,67
24
Menentukan Ztabel dengan menggunakan tabel distribusi normal sebagai
berikut:
Ztabel dengan α = 5% untuk uji dua sisi = 1- (0,05 /2) = 1 - 0,025 = 0,975
sehingga diperoleh 0,975 pada tabel distribusi normal = 1,96.
g. Membandingkan Rhitung dan R tabel
Ho ditolak apabila Z > Zα/2
Karena 0,09 < 1,96, maka Ho diterima.
h. Membuat kesimpulan
Kesimpulannya: Tidak ada perbedaan hasil panen padi antara cara lama
dengan cara baru.
DAFTAR PUSTAKA
25