Anda di halaman 1dari 54

Nama : Yolanda Eka Putri

NPM : 2023025009

MK : Elektrokimia Lanjut

1. Untuk setiap masalah berikut, buat kurva titrasi perkiraan konduktansi spesifik versus volume
reagen, dengan menggunakan asumsi bahwa
(a) 100,0 ml larutan 1,00 x 10-3 N sedang dititrasi dengan pereaksi 1,00 x 10-2 N;
(b) perubahan volume yang terjadi saat titrasi berlanjut dapat diabaikan;
(c) konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).

Hitung konduktansi spesifik teoretis dari campuran setelah penambahan reagen berikut: 0,00,
2,00, 4,00, 6,00, 8,00, 10,0, 12,0, 14,0, 16,0 ml.
1. Ba(OH)2 dengan HCI
2. Fenol dengan KOH (gunakan K = 1.0 X 10-10 dan λo = 30 untuk C6H5O-)
3. Natrium asetat dengan HClO4 (asumsikan K untuk asam asetat = 1,8 x 10-5)
4. Asam propanoat (A = 35,8 untuk CH3CH2COO- dan K = 1,3 x 10-5) Dengan NaOH
5. Asam propanoat dengan NH3
6. Pb (NO3) dengan NaCl
7. Pb (NO3)2 dengan LiCl

JAWAB

1. Dalam titrasi larutan Ba(OH)2 dengan reagen HCl terjadi reaksi sebagai berikut
Ba2+ + 2OH- + H+ + Cl- → H2O + Ba2+ + 2Cl-

Perhitungan
 Konsentrasi Molaritas Ba(OH)2
[Ba(OH)2] =
[Ba(OH)2]=
[Ba(OH)2]=
 Mol Ba(OH)2
mmol Ba(OH)2 =
mmol Ba(OH)2 =
mmol Ba(OH)2 =
 Konsentrasi Molaritas HCl
[HCl] =
[HCl]=
[HCl]=
 Penambahan 0 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0 mmol
Bereaksi : -0 mmol -0 mmol +0 mmol +0 mmol
Sisa : 0,05 mmol 0 mmol 0 mmol 0 mmol

Ketika HCl belum ditambahkan pada Ba(OH)2 belum terbentuk produk dan volum pada
larutan belum bertambah
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0 ohm-1 cm-1
 2 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =
Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)
Mula-mula : 0,05 mmol 0,02 mmol
Bereaksi : -0,02 mmol -0,02 mmol +0,02 mmol +0,02 mmol
Sisa : 0,03 mmol 0 mmol 0,02 mmol 0,02 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 2 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 102 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000055 ohm-1 cm-1

 4 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =
Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)
Mula-mula : 0,05 mmol 0,04 mmol
Bereaksi : -0,04 mmol -0,04 mmol +0,04 mmol +0,04 mmol
Sisa : 0,01 mmol 0 mmol 0,04 mmol 0,04 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 4 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 104 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000108 ohm-1 cm-1

 Penambahan 6 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,06 mmol
Bereaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,01 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 6 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 106 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000132 ohm-1 cm-1

 Penambahan 8 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,08 mmol
Bereaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,03 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 8 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 108 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000130 ohm-1 cm-1

 Penambahan 10 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,1 mmol
Bereaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 10 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 110 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000127 ohm-1 cm-1

 Penambahan 12 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,12 mmol
Bereaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,07 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol
Ketika HCl ditambahkan sebanyak 12 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 112 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000125 ohm-1 cm-1

 Penambahan 14 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,14 mmol
Bereaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,09 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 14 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 114 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000123 ohm-1 cm-1

 Penambahan 16 ml HCl
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

Ba(OH)2 + HCl → BaCl2 + H2O(l)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,16 mmol
Bereaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,11 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

Ketika HCl ditambahkan sebanyak 16 ml pada Ba(OH)2 volume pada larutan bertambah
sehingga menjadi 116 ml dan sudah terbentuk produk BaCl2 dan H2O. Dalam hal ini spesi
yang dapat menghantarkan listrik yaitu BaCl2 karena berupa ion-ion yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan H2O berwujud liquid (tidak berupa ion-ion) sehingga
tidak dapat menghantarkan listrik
[BaCl2] =
[BaCl2] =

[BaCl2] =
[BaCl2] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 2   + 2  
o o

o = 2 × 63,6 + 2 × 76,3
o = 127,2 + 152,6
o = 279,8

Setelah konduktivitas ekivalen dari BaCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik BaCl2

k=
k=
k = 0,000121 ohm-1 cm-1

Berdasarkan perhitungan konduktivitas spesifik secara teoritis dari campuran Ba(OH)2


dan HCl maka diperoleh kurva titrasi perkiraan konduktansi spesifik versus volume
reagen HCl
Konduktivitas Spesifik BaCl2 VS Volume HCl
0,000140
0,000130
0,000120
0,000110
0,000100
Konduktivitas Spesifik

0,000090
0,000080
0,000070
0,000060 Konduktivitas Spesifik
BaCl2
0,000050
0,000040
0,000030
0,000020
0,000010
0,000000
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Volume HCl

Berdasarkan kurva diatas terlihat bahwa sebelum ditambah HCl, didalam larutan terdapat
ion Ba2+ dan 2OH- yang masing-masing mempunyai harga konduktivitas molar (25°C)
sebesar 2×63,6 cm2/mol dan 2×199,0 cm2/mol. Pada penambahan HCl, terjadi reaksi antara
H+ dengan OH- membentuk H2O, sehingga jumlah OH- didalam larutan berkurang
sedangkan jumlah BaCl2 bertambah. H+ mempunyai harga konduktivitas molar 389 cm-
1
/mol yang lebih besar dari Ba2+ sehingga harga konduktivitas total dari larutan Naik. Pada
titik akhir titrasi, OH- dalam larutan telah bereaksi seluruhnya dengan H+, sehingga
penambahan HCl lebih lanjut akan menurunkan harga konduktivitas total larutan, karena
terdapat H+ dengan konduktivitas molar 349,8 S cm-1/mol.
2. Dalam titrasi larutan Fenol (C6H6O)dengan reagen KOH terjadi reaksi sebagai berikut
C6H5O- + H+ + K+ + OH- → H2O + K+ + C6H5O-

Perhitungan
Konsentrasi Molaritas C6H6OH
[C6H6OH] =

[C6H6OH]=
[C6H6OH]=

Mol C6H6OH
mmol C6H6OH =
mmol C6H6OH =
mmol C6H6OH =

Konsentrasi Molaritas KOH


[KOH] =

[KOH]=
[KOH]=
 Penambahan 0 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0 mmol
Bereaksi : -0 mmol -0 mmol +0 mmol +0 mmol
Setimbang : 0,1 mmol 0 mmol 0 mmol 0 mmol

Konsentrasi H+ sebelum ditambahkan KOH


[H+] = √
[H+] = √
[H+] = 10-6
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 73,5 + 30
o = 103,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=

k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 2 ml KOH
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =
C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)
Mula-mula : 0,1 mmol 0,02 mmol
Bereaksi : -0,02 mmol -0,02 mmol +0,02 mmol +0,02 mmol
Setimbang : 0,08 mmol 0 mmol 0,02 mmol 0,02 mmol

Saat 2 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan basa konjugasi dan
asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 =  + o
o o

o = 73,5 + 30
o = 103,5
Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 4 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,04 mmol
Bereaksi : -0,04 mmol -0,04 mmol +0,04 mmol +0,04 mmol
Setimbang : 0,06 mmol 0 mmol 0,04 mmol 0,04 mmol

Saat 4 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan basa konjugasi dan
asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 73,5 + 30
o = 103,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1
 Penambahan 6 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,06 mmol
Bereaksi : -0,06 mmol -0,06 mmol +0,06 mmol +0,06 mmol
Setimbang : 0,04 mmol 0 mmol 0,06 mmol 0,06 mmol

Saat 6 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan basa konjugasi dan
asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 73,5 + 30
 = 103,5
o

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 8 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,08 mmol
Bereaksi : -0,08 mmol -0,08 mmol +0,08 mmol +0,08 mmol
Setimbang : 0,02 mmol 0 mmol 0,08 mmol 0,08 mmol
Saat 8 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan basa konjugasi dan
asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 73,5 + 30
o = 103,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 10 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,1 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol +0,1 mmol
Setimbang : 0 mmol 0 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Saat 10 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan titik ekivalen


[H+] =

[H+] =

[H+] =
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 73,5 + 30
o = 103,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 12 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,12 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol +0,1 mmol
Setimbang : 0 mmol 0,02 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Saat 12 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, hanya terdapat KOH dan C6H5O
[H+] =

[H+] =

[H+] =

[H+] =
[H+] = 0,00178

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 =  + o
o o

o = 73,5 + 30
o = 103,5
Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k = 1,842 ohm-1 cm-1

 Penambahan 14 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,14 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol +0,1 mmol
Setimbang : 0 mmol 0,04 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Saat 16 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan titik ekivalen


[H+] =

[H+] =

[H+] =

[H+] =
[H+] = 0,0035

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 73,5 + 30
o = 103,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1
 Penambahan 16 ml KOH
mmol KOH =
mmol KOH =
mmol KOH =

C6H6O + KOH → C6H5OK + H2O(l)


Mula-mula : 0,1 mmol 0,16 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,16 mmol +0,16 mmol
Setimbang : 0 mmol 0,06 mmol 0,16 mmol 0,12 mmol

Saat 10 ml KOH ditambahkan kedalam larutan C6H6O, didapatkan titik ekivalen


[H+] =

[H+] =

[H+] =

[H+] =
[H+] = 0,0052

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

 = 73,5 + 30
o

o = 103,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari C6H5OK diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik C6H5OK

k=

k=
k= ohm-1 cm-1
Konduktivitas Spesifik C6H5OK VS
Volume KOH
1,000E-02
9,000E-03
Konduktivitas Spesifik

8,000E-03
7,000E-03
6,000E-03
5,000E-03
4,000E-03 Konduktivitas Spesifik
3,000E-03 C6H5OK
2,000E-03
1,000E-03
0,000E+00
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Volume KOH

Berdasarkan kurva diatas terlihat bahwa sebelum ditambah HCl, didalam larutan terdapat
ion Ba2+ dan 2OH- yang masing-masing mempunyai harga konduktivitas molar (25°C)
sebesar 2×63,6 cm2/mol dan 2×199,0 cm2/mol. Pada penambahan HCl, terjadi reaksi antara
H+ dengan OH- membentuk H2O, sehingga jumlah OH- didalam larutan berkurang
sedangkan jumlah BaCl2 bertambah. H+ mempunyai harga konduktivitas molar 389 cm-
1
/mol yang lebih besar dari Ba2+ sehingga harga konduktivitas total dari larutan Naik. Pada
titik akhir titrasi, OH- dalam larutan telah bereaksi seluruhnya dengan H+, sehingga
penambahan HCl lebih lanjut akan menurunkan harga konduktivitas total larutan, karena
terdapat H+ dengan konduktivitas molar 349,8 S cm-1/mol.
3. Dalam titrasi larutan natrium asestat (CH3COONa) dengan reagen HClO4 terjadi reaksi
sebagai berikut
CH3COO- + Na+ + H+ + ClO4-→ CH3COO- + H+ + NaClO4

Dalam reaksi diatas HClO4 merupakan elektrolit non reaktif sehingga yang berperan dalam
menghantarkan arus listrik yaitu CH3COOH

Perhitungan
Konsentrasi Molaritas CH3COONa
[CH3COONa] =

[CH3COONa]=
[CH3COONa]=

Mol CH3COONa
mmol CH3COONa =
mmol CH3COONa =
mmol CH3COONa =

Konsentrasi Molaritas HClO4


[HClO4] =

[HClO4]=
[HClO4]=
 Penambahan 0 ml HClO4
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0 mmol
Bereaksi : -0 mmol -0 mmol +0 mmol +0 mmol
Setimbang : 0,1 mmol 0 mmol 0 mmol 0 mmol

Konsentrasi H+ sebelum ditambahkan HClO4


[H+] = √
[H+] = √
[H+] = 0
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
o = 390,7

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 2 ml HClO4
mmol HCl =
mmol HCl =
mmol HCl =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,02 mmol
Bereaksi : -0,02 mmol -0,02 mmol +0,02 mmol +0,02 mmol
Setimbang : 0,08 mmol 0 mmol 0,02 mmol 0,02 mmol

Saat 2 ml HClO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan basa konjugasi


dan asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
o = 390,7
Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan
perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 4 ml HClO4
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,04 mmol
Bereaksi : -0,04 mmol -0,04 mmol +0,04 mmol +0,04 mmol
Setimbang : 0,06 mmol 0 mmol 0,04 mmol 0,04 mmol

Saat 4 ml HClO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan basa konjugasi


dan asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 =  + o
o o

o = 349,8 + 40,9
o = 390,7

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1
 Penambahan 6 ml HClO4
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,06 mmol
Bereaksi : -0,06 mmol -0,06 mmol +0,06 mmol +0,06 mmol
Setimbang : 0,04 mmol 0 mmol 0,06 mmol 0,06 mmol

Saat 6 ml HClO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan basa konjugasi


dan asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
 = 390,7
o

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 8 ml HCLO4
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,08 mmol
Bereaksi : -0,08 mmol -0,08 mmol +0,08 mmol +0,08 mmol
Setimbang : 0,02 mmol 0 mmol 0,08 mmol 0,08 mmol
Saat 8 ml HClO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan basa konjugasi
dan asam lemah pada saat setimbang sehingga terbentuk larutan penyangga
[H+] =

[H+] =
[H+] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
o = 390,7

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 10 ml HCLO4
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,1 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol +0,1 mmol
Setimbang : 0 mmol 0 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Saat 10 ml HCLO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan titik ekivalen

[H+] = √

[H+] = √

[H+] =
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
o = 390,7

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 12 ml HCLO4
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,12 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol +0,1 mmol
Setimbang : 0 mmol 0,02 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Saat 12 ml HCLO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, hanya terdapat HCLO4


dan CH3COOH
[H+] =

[H+] =

[H+] =

[H+] =
[H+] = 0,00178

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
 = 390,7
o
Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan
perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1

 Penambahan 14 ml HCLO4
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =
mmol HCLO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,14 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol +0,1 mmol
Setimbang : 0 mmol 0,04 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Saat 14 ml HCLO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan titik ekivalen


[H+] =

[H+] =

[H+] =

[H+] =
[H+] = 0,0035

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

o = 349,8 + 40,9
o = 390,7

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1
 Penambahan 16 ml HClO4
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =
mmol HClO4 =

CH3COONa + HClO4 → CH3COOH + NaClO4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,16 mmol
Bereaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,16 mmol +0,16 mmol
Setimbang : 0 mmol 0,06 mmol 0,16 mmol 0,12 mmol

Saat 10 ml HClO4 ditambahkan kedalam larutan CH3COONa, didapatkan titik ekivalen


[H+] =

[H+] =

[H+] =

[H+] =
[H+] = 0,0052

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o =  + o
o

 = 349,8 + 40,9
o

o = 390,7

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3COOH diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3COOH

k=

k=
k= ohm-1 cm-1
Konduktivitas Spesifik CH3COOH VS
Volume HClO4
0,0024
Konduktivitas Spesifik

0,0022
0,002
0,0018
0,0016
0,0014
0,0012
0,001 Konduktivitas Spesifik
0,0008 CH3COOH
0,0006
0,0004
0,0002
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Volume HClO4

Berdasarkan kurva diatas terlihat bahwa sebelum ditambah HCl, didalam larutan terdapat
ion Ba2+ dan 2OH- yang masing-masing mempunyai harga konduktivitas molar (25°C)
sebesar 2×63,6 cm2/mol dan 2×199,0 cm2/mol. Pada penambahan HCl, terjadi reaksi antara
H+ dengan OH- membentuk H2O, sehingga jumlah OH- didalam larutan berkurang
sedangkan jumlah BaCl2 bertambah. H+ mempunyai harga konduktivitas molar 389 cm-
1
/mol yang lebih besar dari Ba2+ sehingga harga konduktivitas total dari larutan Naik. Pada
titik akhir titrasi, OH- dalam larutan telah bereaksi seluruhnya dengan H+, sehingga
penambahan HCl lebih lanjut akan menurunkan harga konduktivitas total larutan, karena
terdapat H+ dengan konduktivitas molar 349,8 S cm-1/mol.
4. m
5. Dalam titrasi larutan Asam Propanoat dengan reagen NH3

Perhitungan
Konsentrasi Molaritas CH3CH2COOH
[CH3CH2COOH] =

[CH3CH2COOH]=
[CH3CH2COOH]=

Mol CH3CH2COOH
mmol CH3CH2COOH =
mmol CH3CH2COOH =
mmol CH3CH2COOH =

Konsentrasi Molaritas NH3


[NH3] =

[NH3]=
[NH3]=

Penambahan 0 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =

CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4


Mula-mula : 0,1 mmol 0 mmol
Reaksi : -0 mmol -0 mmol +0 mmol
Sisa : 0,1 mmol 0 mmol 0 mmol

[CH3CH2COONH4 ] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
 = 73,4 + 35,8
o

o = 109,2

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3CH2COONH4 diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3CH2COONH4

k=

k=
k = 0 ohm-1 cm-1

Penambahan 2 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =
CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4
Mula-mula : 0,1 mmol 0,02 mmol
Reaksi : -0,02 mmol -0,02 mmol +0,02 mmol
Sisa : 0,08 mmol 0,00 mmol 0,02 mmol

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
 = 73,4 + 35,8
o

 = 109,2
o

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3CH2COONH4 diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3CH2COONH4

k=
k=
k = 0,0000214 ohm-1 cm-1

Penambahan 4 ml NH3
mmol NH3=
mmol NH3 =
mmol NH3=

CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,04 mmol
Reaksi : -0,04 mmol -0,04 mmol +0,04 mmol
Sisa : 0,00 mmol 0 mmol 0,04 mmol
[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Setelah konduktivitas ekivalen dari CH3CH2COONH4 diperoleh maka dapat dilakukan


perhitungan konduktivitas spesifik CH3CH2COONH4

k=

k=
k = 0,000042 ohm-1 cm-1

Penambahan 6 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =
CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4
Mula-mula : 0,1 mmol 0,06 mmol
Reaksi : -0,06 mmol -0,06 mmol +0,06 mmol
Sisa : 0,04 mmol 0,00 mmol 0,06 mmol

[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).

 = λ+ + λ_
o o o

o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000618 ohm-1 cm-1

Penambahan 8 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =

CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,08 mmol
Reaksi : -0,08 mmol -0,08 mmol +0,08 mmol
Sisa : 0,02 mmol 0,00 mmol 0,08 mmol
[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Sehingga,

k=

k=
k = 0,000080 ohm-1 cm-1

Penambahan 10 ml NH3
mmol NH3=
mmol NH3=
mmol NH3=

CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,1 mmol
Reaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol
Sisa : 0,0 mmol 0,0 mmol 0,1 mmol

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Sehingga,

k=

k=
k = 0,000099 ohm-1 cm-1

Penambahan 12 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =

CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,12 mmol
Reaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol
Sisa : 0,0 mmol 0,02 mmol 0,1 mmol

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Sehingga

k=

k=
k = 0,0000975 ohm-1 cm-1

Penambahan 14 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =
CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4
Mula-mula : 0,1 mmol 0,14 mmol
Reaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol
Sisa : 0,0 mmol 0,04 mmol 0,1 mmol

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =

[CH3CH2COONH4] =
[CH3CH2COONH4] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000958 ohm-1 cm-1

Penambahan 16 ml NH3
mmol NH3 =
mmol NH3 =
mmol NH3 =

CH3CH2COOH + NH3 → CH3CH2COONH4


Mula-mula : 0,1 mmol 0,16 mmol
Reaksi : -0,1 mmol -0,1 mmol +0,1 mmol
Sisa : 0,0 mmol 0,06 mmol 0,1 mmol

[NH3] =
[NH3] =

[NH3] =
[NH3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
 o = λ +o + λ _o
o = 73,4 + 35,8
o = 109,2

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000941 ohm-1 cm-1

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh kurva titrasi perkiraan konduktansi


spesifik versus volume reagen NH3

konduktivitas spesifik
CH3CH2COONH4 VS V NH3
0,00012

0,0001

0,00008

0,00006 konduktivitas spesifik


CH3CH2COONH4
0,00004

0,00002

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
6. Dalam titrasi larutan Pb(NO3)2 dengan reagen NaCl

Perhitungan
Konsentrasi Molaritas Pb(NO3)2
[Pb(NO3)2] =

[Pb(NO3)2]=
[Pb(NO3)2]=

Mol Pb(NO3)2
mmol Pb(NO3)2 =
mmol Pb(NO3)2 =
mmol Pb(NO3)2 =

Konsentrasi Molaritas NaCl


[NaCl] =

[NaCl]=
[NaCl]=

Penambahan 0 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0 mmol
Reaksi : -0 mmol -0 mmol +0 mmol +0 mmol
Sisa : 0,05 mmol 0 mmol 0 mmol 0 mmol

[NaNO3 ] =

[NaNO3 ] =

[NaNO3 ] =
[NaNO3 ] =
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 50,1 + 71,4
 = 121,5
o

Setelah konduktivitas ekivalen dari PbCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik PbCl2

k=

k=
k = 0 ohm-1 cm-1

Penambahan 2 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =
Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2
Mula-mula : 0,05 mmol 0,02 mmol
Reaksi : -0,02 mmol -0,02 mmol +0,02 mmol +0,02 mmol
Sisa : 0,03 mmol 0 mmol 0,02 mmol 0,02 mmol

[NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 50,1 + 71,4
o = 121,5

Setelah konduktivitas ekivalen dari PbCl2 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik PbCl2

k=
k=
k = 0,0000238 ohm-1 cm-1

Penambahan 4 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,04 mmol
Reaksi : -0,04 mmol -0,04 mmol +0,04 mmol +0,04 mmol
Sisa : 0,01 mmol 0 mmol 0,04 mmol 0,04 mmol
[NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 50,1 + 71,4
o = 121,5

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000468 ohm-1 cm-1

Penambahan 6 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =
Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2
Mula-mula : 0,05 mmol 0,06 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,01 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[NaNO3 ] =

[NaNO3 ] =

[NaNO3 ] =
[NaNO3 ] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 50,1 + 71,4
o

 = 121,5
o

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000573 ohm-1 cm-1

Penambahan 8 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,08 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,03 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 50,1 + 71,4
o

o = 121,5

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000562 ohm-1 cm-1

Penambahan 10 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,1 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[ NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 50,1 + 71,4
o

 = 121,5
o
Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000553 ohm-1 cm-1

Penambahan 12 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,12 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,07 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 50,1 + 71,4
o = 121,5

Sehingga

k=

k=
k = 0,0000542 ohm-1 cm-1

Penambahan 14 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,14 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,09 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 50,1 + 71,4
o

 = 121,5
o

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000533 ohm-1 cm-1

Penambahan 16 ml NaCl
mmol NaCl =
mmol NaCl =
mmol NaCl =

Pb(NO3)2 + 2NaCl → 2NaNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,16 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,11 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol
[NaNO3] =

[NaNO3] =

[NaNO3] =
[NaNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 50,1 + 71,4
 = 121,5
o

Sehingga,

k=

k=
k = 0,0000524 ohm-1 cm-1

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh kurva titrasi perkiraan konduktansi


spesifik versus volume reagen NaCl

Konduktivitas Spesifik PbCl2 VS Volume NaCl


0,00007

0,00006

0,00005
Konduktivitas Spesifik

0,00004

0,00003

0,00002

0,00001

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Volume (ml)
7. Dalam titrasi larutan Pb(NO3)2 dengan reagen LiCl

Perhitungan
Konsentrasi Molaritas Pb(NO3)2
[Pb(NO3)2] =

[Pb(NO3)2]=
[Pb(NO3)2]=

Mol Pb(NO3)2
mmol Pb(NO3)2 =
mmol Pb(NO3)2 =
mmol Pb(NO3)2 =

Konsentrasi Molaritas LiCl


[LiCl] =

[LiCl]=
[LiCl]=

Penambahan 0 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0 mmol
Reaksi : -0 mmol -0 mmol +0 mmol +0 mmol
Sisa : 0,05 mmol 0 mmol 0 mmol 0 mmol

[LiNO3 ] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 38,7 + 71,4
 = 110,1
o

Setelah konduktivitas ekivalen dari LiNO3 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik LiNO3

k=

k=
k = 0 ohm-1 cm-1

Penambahan 2 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =
Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2
Mula-mula : 0,05 mmol 0,02 mmol
Reaksi : -0,02 mmol -0,02 mmol +0,02 mmol +0,02 mmol
Sisa : 0,03 mmol 0 mmol 0,02 mmol 0,02 mmol

[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 38,7 + 71,4
o = 110,1

Setelah konduktivitas ekivalen dari LiNO3 diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan
konduktivitas spesifik LiNO3

k=

k=
k = 0,000022 ohm-1 cm-1
Penambahan 4 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,04 mmol
Reaksi : -0,04 mmol -0,04 mmol +0,04 mmol +0,04 mmol
Sisa : 0,01 mmol 0 mmol 0,04 mmol 0,04 mmol
[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 38,7 + 71,4
o

o = 110,1

Sehingga,

k=

k=
k = 0,000042 ohm-1 cm-1

Penambahan 6 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,06 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,01 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol
[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 38,7 + 71,4
 = 110,1
o

Sehingga,

k=

k=
k = 0,000052 ohm-1 cm-1

Penambahan 8 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,08 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,03 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 38,7 + 71,4
o
o = 110,1

Sehingga,

k=

k=
k = 0,000051 ohm-1 cm-1

Penambahan 10 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,1 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 38,7 + 71,4
o = 110,1

Sehingga,

k=

k=
k = 0,000050 ohm-1 cm-1
Penambahan 12 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,12 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,07 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 38,7 + 71,4
 = 110,1
o

Sehingga

k=

k=
k = 0,000049 ohm-1 cm-1

Penambahan 14 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2)


Mula-mula : 0,05 mmol 0,14 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,09 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol
[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =

Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
 = 38,7 + 71,4
o

o = 110,1
Sehingga,

k=

k=
k = 0,000048 ohm-1 cm-1

Penambahan 16 ml LiCl
mmol LiCl =
mmol LiCl =
mmol LiCl =

Pb(NO3)2 + 2LiCl → 2LiNO3 + PbCl2


Mula-mula : 0,05 mmol 0,16 mmol
Reaksi : -0,05 mmol -0,05 mmol +0,05 mmol +0,05 mmol
Sisa : 0 mmol 0,11 mmol 0,05 mmol 0,05 mmol

[LiNO3] =

[LiNO3] =

[LiNO3] =
[LiNO3] =
Konduktansi ionik ekivalen dari berbagai ion tidak berbeda nyata dari konduktansi ionik
ekivalennya pada pengenceran tak hingga (Tabel 22-2).
o  o  o
o = 38,7 + 71,4
o = 110,1
Sehingga,

k=

k=
k = 0,000047 ohm-1 cm-1

Berdasarkan perhitungan diatas, maka diperoleh kurva titrasi perkiraan konduktansi


spesifik versus volume reagen LiCl

Konduktivitas Spesifik LiNO3 VS Volume LiCl


0,00006

0,00005
Konduktivitas Spesifik

0,00004

0,00003

0,00002

0,00001

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Volume (ml)

Anda mungkin juga menyukai