Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara
untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan
berlaku atau telah terjadi. Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1.
Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi
atau sesuatu yang telah terjadi. Misalnya matahari yang masih terbit di timur
sampai sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0
adalah kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi. Misalnya sepasang
kambing melahirkan seekor sapi. Di dalam materi mengenai peluang, dikenal
beberapa istilah yang sering digunakan, seperti: Ruang Sampel, merupakan
himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin terjadi, Titik Sampel,
merupakan anggota yang ada di dalam ruang sampel, Kejadian, merupakan
himpunan bagian dari ruang sampel.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apa pengertian dari permutasi dan kombinasi dan bagaimana


konsepnya?
2. Bagaimana konsep teori peluang, secara klasik, berdasarkan frekuensi
relatif dan berdasarkan subjektivitas?
3. Apa yang dimaksud dengan ruang sampel dan titik sampel dalam
suatu kejadian?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari rumusan masalah tadi yaitu :

1. Dapat mengetahui pengertian dari permutasi dan kombinasi serta


konsep-konsepnya.
2. Mengetahui konsep dari teori peluang, secara klasik, berdasarkan
frekuensi relativ dan berdasarkan subjektivitas.
3. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ruang sampel dan titik
sampel dalam suatu kejadian.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permutasi dan Kombinasi

Sebelum mempelajari permutasi dan kombinasi kita harus tau beberapa


prinsip dasar diantaranya yaitu:

1. Prinsip Dasar Membilang


Apabila kejadian pertama dapat terjadi dengan n1 cara, kejadian kedua

dalam n 2 cara, demikian seterusnya, sampai kejadian k dalam n k cara,


maka kejadian keseluruhnya dapat terjadi dalam:
n1  n2  ...  nk cara
2. Prinsip Faktorial
Factorial adalah perkalian bilangan berurutan dari 1 sampai nilangan yang
diminta (bilangan asli) atau sebaliknya. Notasi dari factorial adalah “!”.

n! 1.2.3....(n  2).( n  1).n


2.1.1 Permutasi

Permutasi adalah susunan dari unsure-unsur yang berbeda dengan


memperhatikan susunan dari unsur-unsurnya. Misalkan ada 3 objek yaitu a,b,dan
c akan diatur berbaris, maka susuna yang mungkkin terjadi yaitu:

1. Dengan mendaftar susunan: abc, acb, bca, bac, cab, cba. Jadi terdapat 6
susunan.
2. Dengan prinsip pembilang: kejadian pertama 3 pilihan, keiua ada 2 pilihan
dan ketiga ada 1 pilihan. Sehingga didapat: 3 x 2 x 1 = 6 susunan.

Jenis-jenis permutasi

Permutasi memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu :

1. Permutasi n dari n yang tersedia


Dengan rumus :

n Pn  n!
Contoh :

3
Pada sebuah rak terdapat 3 majalah dan 2 buku cerita. Berapa cara
susunan yang mungkin terjadi?
Jawab :

Susunan majalah : 3 P3  3! 1.2.3  6

Susunan buku cerita : 2 P2  2! 1.2  2

Susunan kedua kelompok : 2 P2  2! 1.2


Banyaknya susunan jika majalah dan buku cerita disusun bersama adalah
3!.2!.2!=6.2.2=24 cara
2. Permutasi r dari unsur n yang tersedia
Dengan rumus :

pr 
n!
n  r 
n
n  r !
Contoh :
Dari 6 calon pengurus kelas akan dipilih seorang ketua, seorang
wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Berapa cara
keenam calon tersebut dapat dipilih?
Jawab:
n = 6, r = 4
6! 1.2.3.4.5.6
6 P4    360
2! 1.2
3. Permutasi melingkar
Sejumlah objek yang berbeda (n) dapat disusun secara teratur dalam
sebuah lingkaran dalam n  1 ! cara.
Contoh :

5 buah manik-manik yang berbeda warna akan disusun menjadi


sebuah cincin. Berapa macam cincin yang bias dibuat?

Jawab :
5  1! 4! 1.2.3.4  24 cara

4
Pada suatu pertemuan keluarga, ada 5 pasang suami-istri yang akan
duduk pada meja makan yang melingkar dengan 10 kursi. Berapa susunan
duduk pada pertemuan makan tersebut jika Setia pasang suami istri selalu
berdampingan.
Jawab :
Anggaplah sepasang suami istri adalah sebuah objek, karena selalu
berdampingan. Oleh karena itu, banyaknya susunan duduk untuk 5 objek
melingkar adalah Akan tetapi, dari setiap pasang suami istri cara duduknya
dapat ditukar, dan ini masih menjamin suami-istri duduk berdampingan.
Sehingga banyaknya cara duduk pada pertemuan makan keluarga tersebut
adalah 24×2×2×2×2×2 = 768.

4. Permutasi dengan unsur yang sama


Permutasi n objek dengan k objek yang sama, l objek yang sama, m objek
yang sama dan… objek yang sama.
Dengan rumus :
n!
n Pk ,l ,m,... 
k!.l!.m!....
Contoh :
Tentukan permutasi dari “MATEMATIKA”
Jawab :
n = 10, k(M)= 2, l(A)=3, m(T)=2, n(E)=1,o(I)=1
10!
10 P2,3, 2,1,1...   151200
2!3!2!1!1!

2.1.2 Kombinasi

Pada kombinasi urutan unsur-unsur tidak diperhatikan. Kombinasi r unsur


dari n unsur yang tersedia dinotasikan K n, r  atau K rn .

Dengan rumus :

n!
K rn 
r!n  r !

5
Contoh :

Dengan berapa cara dapat dipilih 2 baju kaos dari 4 baju kaos yang
dimiliki?

Jawab :

4! 3.4
K 24   6
2!2! 1.2

2.2 Teori Peluang

Konsep dasar peluang dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu :

2.2.1 Pengertian Klasik

Dalam teori probabilitas klasik, probabilitas dapat diartikan sebagai hasil


bagi kejadian yang dimaksud dengan semua kejadian yang mungkin terjadi,
dimana semua hasil yang mungkin bersifat berpeluang yang sama. Menurut teori
ini, probabilitas dirumuskan dengan :

n( A)
P ( A) 
N

Keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A
N = kejadian yang dimaksud
n = banyaknya kejadian yang mungkin
Contoh :
Dua buah dadu dittos bersamaan, berapa peluang munculnya angka
berjumlah 3?
Jawab :
Elemen ruang sampelnya adalah {(1,1),(1,2),(1,3),…,(6,4),(6,5),(6,6)}, N=36.
Misalkan A adalah munculnya mata dadu berjumlah 3, yaitu {(1,2),(2,1)}, n(A)=2.
n( A) 2 1
Maka peluang kejadian A dapat dihitung, P( A)   
N 36 18

6
2.2.2 Pengertian Berdasarkan Frekuensi Relatif

Berdasarkan pendekatan ini, probabilitas dapat diartikan sebagai


perbandingan waktu terjadinya dalam jangka panjang jika keadaan stabil, atau
krekuensi relative dari seluruh peristiwa dalam sejumlah percobaan. Nilai dari
probabilitas ini ditentukan melalui percobaan, sehingga nilainya merupakan limit
dari frekuensi relative kejadian. Berdasarkan frekuensi relative, probabilitas
dirumuskan :
fi
P( X i )  lim
n  N
Keterangan :
P(Xi) = probabilitas kejadian i
fi = frekuensi kejadian i
N = banyaknya kejadian yang mungkin
Contoh :
X 3,6 4,5 5,5 6,7 7,3
F 5 8 5 9 3

Tentukan probabilitas salah seorang siswa memperoleh nilai 5,5!


Jawab :
Frekwensi siswa yang memperoleh nilai 5,5 =5
Jumlah siswa N = 30
5
P( X )   0,167
30

2.2.3 Pengertian Subyektif

Pengertian probabilitas disini diartikan sebagai tingkat kepercayaan yang


didasarkan pada perkiraan-perkiraan subyektif pada pengalaman masa lalu. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan secara umum pengertian dari probabilitas
yaitu suatu nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat terjadinya suatu
kejadian yang bersifat random. Misalkan A adalah suatu kejadian. Karena
probabilitas merupakan suatu nilai, maka probabilitas kejadian A memiliki batas-
batas, yaitu :

7
1. Jika P(A) = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian A tidak
pernah terjadi.
2. Jika P(A) = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian A sudah
pasti terjadi.
3. Jika 0 < P(A) < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian A
bias atau tidak terjadi.

2.3 Ruang dan Titik Sampel

Dalam teori peluang, ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang
mungkin pada suatu percobaan/kejadian. Misalkan sebuah dadu dilempar satu
kali, maka hasil yang mungkin keluar yaitu 1,2,3,4,5,6. Himpunan hasil yang
mungkin itu, yaitu {1,2,3,4,5,6} disebut dengan ruang sampel dari percobaan itu.
Sedangkan tiap anggota dari ruang sampel disebut titik sampel. Himpunan bagian
dari ruang sampel suatu percobaan disebut kejadian. Misalnya kejadian
munculnya peluang bilangan prima {2,3,5} pada pelemparan sebuah mata dadu.
Sedangkan proses untuk memperoleh kejadian-kejadian ini disebut dengan
eksperimen atau percobaan random.

Contoh

Dua buah mata uang dilemparkan, tentukan ruang sampel, kejadian paling sedikit
muncul satu gambar, dan kejadian sisi gambar tak pernah muncul!

Jawab :

Misalkan sisi gambar kita beri tanda G dan sisi angka kita beri tanda A, maka
ruang sampel dalam eksperimen tersebut adalah Ω = {GG. GA, AG, AA}.
Misalkan E kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, E = {GG, GA. AC),
dan D kejadian sisi gambar tak pernah muncul ,D = {AA}.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Permutasi adalah susunan dari unsur-unsur yang berbeda dengan


memperhatikan susunan dari unsur-unsurnya.

Jenis-jenis permutasi :

a. Permutasi n dari n yang tersedia


b. Permutasi r dari unsur n yang tersedia
c. Permutasi melingkar
d. Permutasi dengan unsur yang sama

Pada kombinasi urutan unsur-unsur tidak diperhatikan.

Konsep dasar peluang

1. Klasik
2. Subyektif
3. Berdasarkan Frekuensi Relatif

Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Himpunan hasil yang mungkin itu disebut dengan ruang
sampel dari percobaan. Sedangkan tiap anggota dari ruang sampel disebut titik
sampel

3.2 Saran

Dengan dibuatnya makalah agar bisa bermanfaat untuk masyarakat pada


umunya dan untuk para siswa pada khusunya. Dan juga bias digunakan untuk
menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/materi-pengertian-dan-rumus-
peluang-matematika-smp-terlengkap.html (diakses tanggal 27 September 2018)

10

Anda mungkin juga menyukai