PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara
untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan
berlaku atau telah terjadi. Probabilitas suatu kejadian adalah angka yang
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Nilainya di antara 0 dan 1.
Kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 1 adalah kejadian yang pasti terjadi
atau sesuatu yang telah terjadi. Misalnya matahari yang masih terbit di timur
sampai sekarang. Sedangkan suatu kejadian yang mempunyai nilai probabilitas 0
adalah kejadian yang mustahil atau tidak mungkin terjadi. Misalnya sepasang
kambing melahirkan seekor sapi. Di dalam materi mengenai peluang, dikenal
beberapa istilah yang sering digunakan, seperti: Ruang Sampel, merupakan
himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin terjadi, Titik Sampel,
merupakan anggota yang ada di dalam ruang sampel, Kejadian, merupakan
himpunan bagian dari ruang sampel.
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari rumusan masalah tadi yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permutasi dan Kombinasi
1. Dengan mendaftar susunan: abc, acb, bca, bac, cab, cba. Jadi terdapat 6
susunan.
2. Dengan prinsip pembilang: kejadian pertama 3 pilihan, keiua ada 2 pilihan
dan ketiga ada 1 pilihan. Sehingga didapat: 3 x 2 x 1 = 6 susunan.
Jenis-jenis permutasi
n Pn n!
Contoh :
3
Pada sebuah rak terdapat 3 majalah dan 2 buku cerita. Berapa cara
susunan yang mungkin terjadi?
Jawab :
pr
n!
n r
n
n r !
Contoh :
Dari 6 calon pengurus kelas akan dipilih seorang ketua, seorang
wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Berapa cara
keenam calon tersebut dapat dipilih?
Jawab:
n = 6, r = 4
6! 1.2.3.4.5.6
6 P4 360
2! 1.2
3. Permutasi melingkar
Sejumlah objek yang berbeda (n) dapat disusun secara teratur dalam
sebuah lingkaran dalam n 1 ! cara.
Contoh :
Jawab :
5 1! 4! 1.2.3.4 24 cara
4
Pada suatu pertemuan keluarga, ada 5 pasang suami-istri yang akan
duduk pada meja makan yang melingkar dengan 10 kursi. Berapa susunan
duduk pada pertemuan makan tersebut jika Setia pasang suami istri selalu
berdampingan.
Jawab :
Anggaplah sepasang suami istri adalah sebuah objek, karena selalu
berdampingan. Oleh karena itu, banyaknya susunan duduk untuk 5 objek
melingkar adalah Akan tetapi, dari setiap pasang suami istri cara duduknya
dapat ditukar, dan ini masih menjamin suami-istri duduk berdampingan.
Sehingga banyaknya cara duduk pada pertemuan makan keluarga tersebut
adalah 24×2×2×2×2×2 = 768.
2.1.2 Kombinasi
Dengan rumus :
n!
K rn
r!n r !
5
Contoh :
Dengan berapa cara dapat dipilih 2 baju kaos dari 4 baju kaos yang
dimiliki?
Jawab :
4! 3.4
K 24 6
2!2! 1.2
n( A)
P ( A)
N
Keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A
N = kejadian yang dimaksud
n = banyaknya kejadian yang mungkin
Contoh :
Dua buah dadu dittos bersamaan, berapa peluang munculnya angka
berjumlah 3?
Jawab :
Elemen ruang sampelnya adalah {(1,1),(1,2),(1,3),…,(6,4),(6,5),(6,6)}, N=36.
Misalkan A adalah munculnya mata dadu berjumlah 3, yaitu {(1,2),(2,1)}, n(A)=2.
n( A) 2 1
Maka peluang kejadian A dapat dihitung, P( A)
N 36 18
6
2.2.2 Pengertian Berdasarkan Frekuensi Relatif
7
1. Jika P(A) = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya kejadian A tidak
pernah terjadi.
2. Jika P(A) = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian A sudah
pasti terjadi.
3. Jika 0 < P(A) < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya kejadian A
bias atau tidak terjadi.
Dalam teori peluang, ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang
mungkin pada suatu percobaan/kejadian. Misalkan sebuah dadu dilempar satu
kali, maka hasil yang mungkin keluar yaitu 1,2,3,4,5,6. Himpunan hasil yang
mungkin itu, yaitu {1,2,3,4,5,6} disebut dengan ruang sampel dari percobaan itu.
Sedangkan tiap anggota dari ruang sampel disebut titik sampel. Himpunan bagian
dari ruang sampel suatu percobaan disebut kejadian. Misalnya kejadian
munculnya peluang bilangan prima {2,3,5} pada pelemparan sebuah mata dadu.
Sedangkan proses untuk memperoleh kejadian-kejadian ini disebut dengan
eksperimen atau percobaan random.
Contoh
Dua buah mata uang dilemparkan, tentukan ruang sampel, kejadian paling sedikit
muncul satu gambar, dan kejadian sisi gambar tak pernah muncul!
Jawab :
Misalkan sisi gambar kita beri tanda G dan sisi angka kita beri tanda A, maka
ruang sampel dalam eksperimen tersebut adalah Ω = {GG. GA, AG, AA}.
Misalkan E kejadian munculnya paling sedikit satu gambar, E = {GG, GA. AC),
dan D kejadian sisi gambar tak pernah muncul ,D = {AA}.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis-jenis permutasi :
1. Klasik
2. Subyektif
3. Berdasarkan Frekuensi Relatif
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan/kejadian. Himpunan hasil yang mungkin itu disebut dengan ruang
sampel dari percobaan. Sedangkan tiap anggota dari ruang sampel disebut titik
sampel
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/materi-pengertian-dan-rumus-
peluang-matematika-smp-terlengkap.html (diakses tanggal 27 September 2018)
10