Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN FAKTORIAL

• Dalam berbagai bidang penerapan perancangan


percobaan diketahui bahwa respon dari individu
merupakan akibat dari berbagai faktor secara simultan.
• Hal ini menunjukkan bahwa percobaan satu faktor
akan menjadi sangat tidak efektif mengingat respon
yang muncul akan berbeda jika kondisi faktor-faktor
lain berubah.
• Oleh karena itu banyak bidang terapan memerlukan
rancangan percobaan yang menggunakan beberapa
faktor sebagai perlakuan pada saat yang bersamaan.
RANCANGAN FAKTORIAL

Pupuk N • Percobaan tunggal hanya


Bahan Pupuk K mengamati respon
Organik pertumbuhan tanaman dari
satu sisi saja, mis dari
pengaruh pupuk N.
• Percobaan faktorial bisa
mengamati respon
Jarak pertumbuhan tanaman dari
Pupuk P Tanam berbagai sisi apakah dari
pupuk N, P, K, bahan
organik atau jarak tanam.

dll.

Pertumbuhan tanaman bisa dipengaruhi oleh berbagai


faktor.
RANCANGAN FAKTORIAL

• Percobaan faktorial dicirikan oleh perlakuan yang


merupakan komposisi dari semua kemungkinan
kombinasi dari taraf-taraf dua faktor atau lebih.
• Contoh: Percobaan dua faktor dimana masing-masing
faktor terdiri dua taraf, misal faktor A adalah aplikasi
zeolit (a0 & a1) dan faktor B adalah aplikasi bahan
organik (b0 & b1). Dengan demikian perlakuan yang
dicobakan adalah sebagai berikut:

» Perlakuan 1: a0 dengan b0
» Perlakuan 2: a0 dengan b1
» Perlakuan 3: a1 dengan b0
» Perlakuan 4: a1 dengan b1
RANCANGAN FAKTORIAL

• Istilah faktorial lebih mengacu pada bagaimana perlakuan


yang akan diteliti disusun, tetapi tidak menyatakan
bagaimana perlakuan-perlakuan tsb. ditempatkan pada
unit-unit percobaan --- penegasan pembedaan antara
rancangan perlakuan dengan rancangan lingkungan.
– Jika kasus di atas diterapkan pada rancangan acak kelompok
lengkap maka disebut: Rancangan Faktorial dalam Rancangan
Acak Kelompok Lengkap atau Faktorial RAKL
– Jika kasus di atas diterapkan pada rancangan acak lengkap maka
disebut: Rancangan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap
atau Faktorial RAL
• Pemberian nama suatu rancangan harus memperhatikan
bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut disusun dan
bagaimana pengalokasian perlakuan-perlakuan tersebut
ke dalam unit-unit percobaan.
RANCANGAN FAKTORIAL

Faktor A Faktor B
(a) Pengaruh utama faktor A (b) Pengaruh utama faktor B

B0
Tidak ada interaksi Ada interaksi Ada interaksi
B0
B0
B1

B1
B1

Faktor A Faktor A Faktor A

(c) Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B

• Mampu mendeteksi pengaruh mandiri taraf masing-masing faktor


– Pengaruh utama
• Mampu mendeteksi pengaruh interaksi antar 2 faktor
– Pengaruh sederhana
RANCANGAN FAKTORIAL DALAM RANCANGAN
ACAK LENGKAP (FAKTORIAL RAL)
FAKTORIAL RAL

• Percobaan dua faktor dapat diaplikasikan


secara langsung terhadap seluruh unit-unit
percobaan jika unit percobaan yang digunakan
relatif seragam.
• Rancangan ini sering disebut rancangan dua
faktor dalam rancangan acak lengkap atau
disingkat Faktorial RAL.
FAKTORIAL RAL
FAKTORIAL RAL

Tabel Analisis Ragam Faktorial RAL


FAKTORIAL RAL
Contoh 1

Seorang mahasiswa Ilmu Tanah Unpad melaksanakan penelitian inkubasi tanah di


rumah kaca tentang pengaruh kapur dan bahan organik terhadap kejenuhan Al (%) tanah
Ultisols Kentrong. Percobaan menggunakan rancangan Faktorial RAL dengan 4 kali
ulangan. Faktor pertama, kapur (A) diberikan sebanyak 3 taraf yaitu: a0 = 0 ton/ha, a1 =
5 ton/ha dan a2 = 10 ton/ha. Faktor kedua, bahan organik (B) diberikan sebanyak 3 taraf
yaitu: b0 = 0 ton/ha, b1 = 10 ton/ha, b2 = 20 ton/ha.

Faktor ke-1 kapur (A), terdiri dari 3 taraf:


a0 = 0 ton/ha
a1 = 5 ton/ha
a2 = 10 ton/ha
Faktor ke-2 bahan organik (B), terdiri dari 3 taraf:
b0 = 0 ton/ha
b1 = 10 ton/ha
b2 = 20 ton/ha

Terdapat 9 kombinasi perlakuan: a0b0, a0b1, a0b2, a1b0, a1b1, a1b2, a2b0, a2b1, a2b2
diulang sebanyak 4 kali ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan.
FAKTORIAL RAL
Contoh 1

Pengacakan dan Penempatan Unit Percobaan


FAKTORIAL RAL
Teladan 1
Seorang mahasiswa Ilmu Tanah Unpad melaksanakan penelitian inkubasi
tanah di rumah kaca tentang pengaruh kapur dan bahan organik terhadap
kejenuhan Al (%) tanah Ultisols Kentrong. Percobaan menggunakan
rancangan Faktorial RAL dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama, kapur (A)
diberikan sebanyak 3 taraf yaitu: a0 = 0 ton/ha, a1 = 5 ton/ha dan a2 = 10
ton/ha. Faktor kedua, bahan organik (B) diberikan sebanyak 3 taraf yaitu: b0 =
0 ton/ha, b1 = 10 ton/ha, b2 = 20 ton/ha. Cobalah anda bantu mahasiswa
tersebut untuk mendapatkan kesimpulan apakah terjadi interaksi antara kapur
dan bahan organik terhadap kejenuhan Al tanah Ultisols Kentrong? (Ket: diuji
pada taraf 5%, r = ulangan = 4, taraf faktor a = 3, taraf faktor b = 3). Data
mentah sbb.:
FAKTORIAL RAL
Teladan 1

Penyelesaian:
FAKTORIAL RAL
Teladan 1
FAKTORIAL RAL
Teladan 1
FAKTORIAL RAL
Teladan 1
FAKTORIAL RAL
Teladan 1

Langkah 6: Tarik Kesimpulan

Pengaruh interaksi antara kapur dan bahan organik nyata!


Nilai (F-hit interaksi = 3,56) > Nilai F-tabel 0,05(db1 = 4, db2 = 27) = 2,728
Kita periksa apakah pengaruh interaksi nyata atau tidak? Apabila nyata, selanjutnya periksalah
pengaruh sederhana dari interaksi tersebut dan abaikan pengaruh mandirinya, meskipun pengaruh
mandiri tersebut nyata! Mengapa?
Nilai (F interaksi = 3,56) > Nilai F 0,05(db1 = 4, db2 = 27) = 2,728, sehingga pada taraf nyata α = 5% kita dapat
menyimpulkan bahwa pengaruh interaksi antara kapur dan bahan organik nyata.
Pengaruh interaksi antara kapur dan bahan organik nyata, sehingga kita perlu melakukan pengujian
lanjutan pengaruh sederhananya yang merupakan konsekuensi logis dari model faktorial dalam
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang komprehensif.
Pada pengujian lanjut ini, perbedaan diantara pasangan rata-rata perlakuan dilakukan dengan
menggunakan uji lanjut jarak berganda Duncan. (Perhitungan dilakukan pada BAB selanjutnya!!!)

Anda mungkin juga menyukai