Anda di halaman 1dari 38

Evaluasi Kesuburan Tanah

• Definisi: Suatu proses dimana problema-problema hara


didiagnosis dan rekomendasi pemupukan
diberikan/dibuatkan
• Tujuan : a. Menentukan apakah diperlukan penambahan
Hara
b. Problema hara apa yang dihadapi (defisiensi,
toksisitas) dan cara mengatasi
c. Rekomendasi apa yang diperlukan.

• Kondisi alami kondisi seimbang.


manusia/panen (Kes.tanah menurun)
Tanaman

perlu pemupukan Evaluasi / penilaian


Evaluasi Kesub Tanah
I. Langkah-langkah pendahuluan
II. Eval.Kesub Tanah yang utk menentukan rekomendasi
pupuk/penambahan amandemen (Bo., kapur).

Ad.1. Dengan melakukan problem definition


Yaitu mendefinisiskan problema tersebut secara jelas. Bila tak jelas
pemecahan masalah kurang mengena.
Contoh : Tentukan problema resebut.
1. Apakah problema tanah atau
2. Faktor lain - serangan hama dan penyakit -
- varietas yang tidak sesuai dengan lingkugan
- Kompetisi dari gulma (air + hara).
• Apabila benar-benar problema tanah ----- unsur mana yang terlibat
(def atau toksisitas).
Langkah-langkah pendahuluan dan evaluasi:

a. Menggunakan pengetahun tentang ling.dan pengamatan


sederhana
a1. Diskusi dengan petani dan petugas pert.setempat
(pupuk, gejala,data-data produksi dll).
a2. Pengamatan sederhana:
* Kondisi ternak---def/toksisitas hara tertentu dlm tanaman
karena ternak tgt kondisi hara dalam tanaman.
* Ada kalanya tanaman cukup hara—tetapi ternak kekurangan
hara (unsur immobil dalam tanaman pada bagian tua tinggi
- bagian muda--- yang dimakan ternak kurang hara).
* Pada lahan kahat hara: pertumbuhan tanaman ada yang baik
pada bagian-bagian terbakar (pembakaran serasah).
b. Geologi dan tipe tanah daerah setempat.
*Problema hara tertentu bisa ditemukan pada tanah ttt. Tapi tidak
pada tanah-tanah lainnya (Grumosol&Latosol.)
*Komposisi kimia Bahan Induk berpengaruh pada
jenis tanah.yang akan terbentuk dan status kesub- nya.
• Perlu diingat bahwa peranan/pengaruh faktor pembentuk tanah
lainnya bisa sedemikian besarnya sehingga menutupi pengaruh
B.Induk efek T, CH, m.o dll) maka perlu data-data survey geologi dan
tanah.
c. Vegetasi
*Penting untuk lahan yang belum dibuka dan masih
ditumbuhi oleh vegetasi asli. Mis. Brigalows soils
(sejenis vegetasi) Status N tinggi.
Alang-alang--- hara rendah, pH rendah.
d. Gejala-gejala pada daun.
Gejala-gejala khas : whip tail (ekor cambuk) pada kubis-kubisan—defiseinsi
Mo
Daun warna ungu--- def.P
Kegunaan dari gejala-khas tergantung pada sejauh mana gejala-gejala telah
dideskripsikan untuk suatu jenis tanaman dan unsut ttt.

Evaluasi Kes. Tanah dan Rekomendasi Pemupukan

Ada 3 cara : 1.Uji tanah (soil testing)


2. Uji tanaman (plant analysis)
3. Uji biologi (Biology test).

Ad.1 Konsep Dasar.


• Tanaman akan respon thd pemupukan , bila kadar hara tsb kurang/Jml yang
tersedia tak cukup untuk pertumbuhan tanaman secara normal
Kebaikan-Kebaikan.
1. Lebih mudah diulang
2. Biayanya relatif lebih murah
3. Ruangan yang dipakai dapat sempit
4. Jangkauannya lebih jauh daripada metoda lainnya.

Kelemahan-kelemahan.
1. Metoda-metoda tidak dipakai untuk semua jenis tanah
2. pengambilan contoh tanah untuk analisis harus representatif – sehingga
perlu fasilitas lab. yang memadai.
Tujuan:
1. Menjaga status kesuburan tanah dari suatu lahan ttt.
2. meramalkan kemungkinan-kemungkinan adanya respon yang
menguntungkan dari pemupukan dan pengapuran.
3. mendapatkan rekomendasi pemupukan dan pengapuran
4. mengevaluasi status kesuburan tanah suatu daerah untuk tujuan riset,
pendidikan dan pengembangan wilayah.
Ringkasnya
• Hasil dari uji tanah dapat menentukan keadaan
atau status hara tanah, yang terdapat dalam tanah.
• ------ pendugaan jumlah kebutuhan hara tanaman
yang dapat ditambahkan melalui pupuk.

• Contoh: Tanah dengan kesub tanah tinggi: plus hara


lebih sedikit daripada tanah dengan kesub. Rendah.
Sangat tinggi Tanah pupuk

Tinggi Tanah Pupuk

Sedang Tanah pupuk

rendah Tanah pupuk

Sangat rendah Tanah pupuk

Gambar: Hub anatara hasil uji tanah dengan kebutuhan penambahan


hara dari pupuk.
Uji Tanah : (6 tahapan/aspek)
1. Soil sampling
2. Aspek analisis lab.
3. Aspek Korelasi ant. Analisis dan tanggapan hasil tanaman.
4. Aspek Interpretasi dan Rekomendasi
5. Aspek penerapan informasi dan rekomendasi
6. Reserach /penelitian.

Ad.1. Soil Samplig

* harus representatif
* merupakan sumber error paling besar dalam eval. Kesub.
Tanah karena melihat tingkat extrapolasi tinggi dari
hasil yang diperoleh.
Contoh.
• 2,5 ha----500 g-------5 g (analisis P tersedia)

komposit

• ?--- Bgmn dengan 5 g mewakili 2,5 ha.


• Contoh 5 g --- 1/106 dr 2,5 ha---- tingkat extrapolasi 106 X.

*.Perlu pembatasan pada areal lahan----- keragaman rendah.


*.Perlu diperhatikan kedalaman pengambilan contoh .

Tgt tipe tanaman yang akan dibudidayakan.


– tanaman berperakaran dangkal: sedalam 20 cm
– tanaman berperakaran dalam: idem + sub soil.
• Penetapan jumlah contoh—sangat bervariasi tergantung jenis
unsur .
• Misalnya : Pada areal 2 ha:

• N: 11-570 bor
• Mg: 2-89 bor
• P : 6-321 bor
• K : 28-123 bor

• *Selang waktu antara pengambilan contoh dan analisis


harus sesingkat mungkin.
Ad.2. Analisis Lab.
1. Persiapan tanah (diberi kode), disimpan dengan baik sebelum analisis.
2. Organisasi lab hrs. Baik.
(dapat melakukan analisis contoh tanah dalam jumlah
banyak secara cepat dan tepat /akurat (perlu alat yang sophiscated).
3. Pemilihan ekstrak tanah.
(Sedapat mungkin dapat mengekstraksi banyak unsur hara sekaligus).

Menurut Bray ( 3 kriteria unji tanah)


1. Harus dapat mengeksraksi semua atau sebag. Yang proportional dari
bentuk-bentuk tersedia unsur-unsur hara dan unsur toksik dalam tanah
dengan sifat-sifat tanah yang berbeda.
2. Prosedur analisis tsb hrs cepat dan kurat.
3. Jml yang diekstraksi (Q) harus bekorelasi dengan pertumbuhan dan
tanggapan tiap tanaman thd pemberian hara tsb pada berbagai kondisi.
• Ad.a Q

A B C
Proportional 100 N 200N 400 N
(pada tanah yang berbeda

• Tersekstrak 25 N 50 N 100N masam dan alkali.

Ad.3 Korelasi Uji tanah.

• Nilai uji tanah hanya akan berguna bila berkorelasi dengan respon
tanaman, yang ditempuh dengan 2 tahap.
a.Exploratory: yaitu melalui percob. R.K dengan menggunakan jml
tanah yang banyak berbeda luas dalam sifat-sifatnya.
• Tujuan : Untuk membandingkan/menetukan metode-metode ekstraksi
yang berbeda dan menentukan tingkat kritis tentatif.(tentative critical
level).
b.Definitive. Mel.perc. dilap dengan menggunakan jml yang
lebihkecil dan juga untuk menguji metode-metode yang
terpilih.
• Tujuan: untuk menentukan tingkat kritis definitif (pasti)
untuk suatu ekstraksi terpilih.

• (Karena korelasi yang baik di RK untuk suatu uji tanah ttt,


belum tentu juga sama baiknya di lap.

• Prosedur R.K.
• Percobaan di Pot : Tanah diambil dari lap. Dari bbg lokasi
dan jenis tanah.
Penetapan critical level : metoda Cate Nelso terdiri .
• 2 garis saling tegak lurus.

I II

IV III

Digeser ke kiri—kekanan atas—bawah—


• Jumlah titik terkecil pada kwadran I dan III
• Jumlah titik terbanyak antara II dan IV.
• Titik perpot grs vertikal Cate nelso dengan Sumbu X--- titik kritis
• Titik dimana grs horizontal memotong sb Y
• Memisahkan tanah-tanah dengan tanggapan /respon tinggi dan rendah.
Keuntungan:
1. Dapat memisahkan tanah-tanah yang mempunyai kemungkinan
resposif dan tak responsif thd penambahan hara.
2. Dapat mengidentifikasi tanah-tanah dimana met. Ekstrkasi yang
dipakai tidak memberikan hasil yang baik tidak dapat menunjukkan
adanya kemungkinan respon /tidak berdasrkan titik kritis yang
diperoleh (tnh pada kwadran I dan III).

• Kritikal level untuk jenis tanaman juga berbeda-beda.

Ad.4. Interpretasi dan Rekomendasi

• Tujuan interpretasi uji tanah.


• Untuk mentapkan berapa jumlah tiap hara yang harus di tambahkan
untuk memperoleh suatu tingkat tanggapan ttt dalam suatu kategori
sistim tanah dan tanaman.
• Critical level (bats kritis) tidak memberikan informasi
mengenai takaran pupuk yang direkomendasikan.

• ---harus melalui percobaan –lap field trials.

• Butuh biaya besar maka tanah-tanah yang diuji betul-betul


diseleksi (responsif/tidak dari jumlah percob. Terlalu besar
untuk dikelola dengan baik.

Ada 2 metoda utama menentukan dosis rekomendasi.

• Metoda continnous (curvalinear)


• Metode discontinuous (linear).
Ad.a Model regresi persamaan R2
1. Kuadratik------ Y = bo + b1X -b2X2

2. Logaritma ------Y = bo + b1 (log x)

3. Cate Nelson------ Y = bo + b1 X2

• Pilih pers. Dengan koef. Determinasi (R2) tertinggi .

• Penggunaan model curvilinear didasarkan atas.


• Law of diminsshing return- (Kaidah keuntungan yang
semakin mengecil.). Setiap satuan pe (+) hara berangsur-
angsur akan memberikan tanggapan yang semakin kecil—0.
Kelemahan met. Curvilinear

Adanya bias yakni ada


respon yang besar thd
takaran pemupukan rendah,
dan diikuti oleh respon
yang kecil pada takaran yang
tinggi—sehingga takaran
pemupukan yang oprimum
mungkin dapat dikatakan

• Model Linear
Ad.5.Penerapan Rekomendasi Pemupukan

• Tgt pada : aspek pendidikan


Aspek penyuluhan.----mula-mula
ditujukan untuk menangkap perhatian petani.

• Meliputi kegiatan:
1. Kunjungan Lap. (field trip)
2. Demonstrasi plot (Demplot)
3. Program-program melalui radi dan audio visual (TV, Film, Slide),

• Setelah petani sadar akan keuntungan yang didapat--- dari


peningkatan hasil. Yang spektakuler.
• Sebaiknya rekomedasi ini mencakup.
1. Takaran pemupukan untuk suatu sistem tanah dan tanaman
2. Harus menunjukkan sumber hara yang paling cocok (Tnh alkali—
sumber N ( dari Am-sulfat)
3. Cara /metoda penempatan pupuk
4. Saat pemberian pupuk yang tepat.

Ad.6. Penelitian untuk menyempurnakan kwalitas rekomendasi.


1. Pemecahan masalah mel. Percobaan RK,analisa tanaman.
2. menyempurnakan sistim tanah—tanaman
(Varietas ttt- respon berbeda-beda).
3. Untuk mencari tahu, mengapa tanah dalam kwadran I dan III pada
kotak Cate Nelson berbeda dari tanah pada kwadran II dan IV.
4. Dapat dikembangkan metode-metode ekstraksi yang baruy yang lebih
efisien dan lebih praktis.
(Reagen sedikit libih murah, autoamatisasi, mengetahui banayk hara
sekaligus.
• Uji Tanaman
• Definisi : Penetapan kadar suatu unsur yang
dapat terekstrak dalam suatu sampel dari
suatu bagian tertentu atau bagian tanaman
yang diambil pada fase tertentu selama
perkembangan morfologi.
• Prinsip Dasar:
• Kadar suatu hara dalam tanaman merupakan
nilai integral (perpaduan) dari semua faktor-
faktor yang telah berinterkasi untuk
mempengaruhi unsur tsb.
Hasil Uji Tanaman: Sebagai dasar untuk menilai kesuburan suatu
tanah
• Banyak digunakan:
1. Didaerah-daerah yang tidak mempunyai sistem uji tanah yang
efektif
2. Sangat populer untuk tanaman permanen serta
3. Sebagai pendukung metoda uji tanah dan sebaliknya.

3 Tujuan Utama:
1. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah hara dan menetukan
cara mengatasinya secara kuantitatif dengan menentukan titik
kritis.
2. Untuk menghitung nilai serapan hara sebagai pedoman untuk
menentukan takaran pemupukan
3. Untuk memantau staus keharaan tanaman-tanaman permanen.
• Titik kritis:
Konsentrasi hara dalam tanaman yang memisahkan
antara zone respon dan zone kecukupan hara yang
dicapai bila memperoleh 90 % dari hasil maksimum.

• Hanya berlaku bila contoh yang diambil adalah dari


bagian tanaman yang sama dan juga fase tumbuh
yang sama.

• Titik Kritis untuk toksisitas adalah.


Titik kritis yang memisahkan antara zone kecukupan
hara dan zone keracuan unsur.
• Zone kecukupan adalah.
Zone yang menunjukkan konsentrasi hara yang
berada pada atau diatas yang dibutuhkan untuk
hasil maksimum dibawah konisi percobaan tsb,
tapi tidak menurunkan hasil.

• Kelebihan Uji Tanaman.


• Hasil analisis ini sudah merupakan integrasi dari
efek-efek tanah-iklim dan variabel-variabel
pengelolaan sehingga hasil analsisis ini dapat
dianggap sebagai index ukuran yang paling tepat
dari ketersediaan hara.
Kelemahan.
1. Pada waktu hasil analisis diperoleh dan menunjukkan adanya
defisisensi tersebut tanpa penurunan hasil yang cukup besar.
2. yang baik menerapkan untuk musim tanam berikutnya.
3. Adanya multinutrient stress (kendala lebih dari i hara)—gejala
defisiensi bersifat kompleks dan juga interpretasi hasil analisis
tanaman kompleks.
• Misal. Kandungan hara ttt tinggi.--- tapi tanaman menunjukkan
gejala def, hara ini karena hara lain tinggi (Zn dan P).
• Secara absolut Zn tinggi, tapi bila melihat hub. Engan P—Zn
rendah. Atau nisbah P/Zn tinggi.
• Contoh lain : Fe dengan Ca, Mg, K.
• Note. Harus memandang konsentrasi , hara lainnya, selain nilai
absolutnya.
• Titik Kritis Zn menjadi tinggi bila P tanah tinggi.
• Untuk setiap Jenis tanaman.
• Bagian tanaman yang diambil untuk analisis dan waktu
pengambilan contoh berbeda.
• Secara umum: Diambil contoh daun pada masa
permulaan pembuahan,/ vegetatif maks. Yaitu bagian
tops, daun ttt. Daun yang yang termuda tapi sudah
membuka penur—daun ke 3 atau ke 4. dari pucuk.
• Kalau dari bawah yagn defisien lebih lambat muncul.
• Uji tanaman cocok untuk mamantau tanaman permanen
karena kesulitan menghub, nilai uji tanah yang diperoleh
secara konventioanl (20 cm) dengan hasil/peragaan
tanaman.
• Karena sulit menentukan contoh yang diambil (bag. Sub
soil) perakarannya dalam.
UJI BIOLOGI
• Meliputi :
1. Percobaan Rumah Kaca
2. Percobaan Lapangan
3. Percobaan mikrobiolo
Ad.1. Missing Element Techniques/Minus one test
• *Digunakan tanaman indkator yang ditanam di RK dan lap. Dengan
perlakukan-perlakuan pemupukan lengkap dan pengurangan
unsur-unsur tertentu.
• * Populasi tanaman harus rapat: Supaya dalam waktu relatif singkat
unsur telah terambil.
• *Tanaman dipanen pada tahap-tahap vegetatif (belum masak)
• * Teknik ini dipakai sbg tahap awal dalam proses evaluasi kesuburan
daerah baru.
• *Dilakukan denga pot-pot kecil (mangkok) atau dilapangan dengan
microplot (1 m2).
• Informasi yang diperoleh:
1. Informasi mengenai unsur mana yang defisien
2. Pentingnya defisiensi tersebut secara relatif (Law of the minimum).
• Contoh.

• Unsur yang def. :N,P,K,Mg dst.


• Urutan kepentingan unsur-unsur :
• N, P, K. Mg, Ca, Cu dst
Kelemahan
1. Hanya data mengenai hasil vegetatif yang diperoleh sehingga
tidak dapat disimpulkan secara pasti pengaruh terhadap hasil
panen.
2. Bila dioba di RK, mka hasil percobaan ini belum tentu akan
serupa dengan hasil di lap. Karena keterbatasan ruang jelajah
perakaran didalam percobaan pot.
Ada 2 manfaat.
1. Preliminary screening/seleksi pendahuluan untuk menentukan
langkah-langkah percobaan pemupukan selanjtunya.
2. Untuk menguji lanjutan tanah-tanah yang jatuh pada kwadran I
dan III dengan metoda Cate –Nelson.
(Apakah unsur tersebut defisien, atau ada unsur lain yang
membatasi).
• Percobaan Pemupukan Sederhana di Lapang
• Adalah percobaan pemupukan dengan meneliti sesedikit mungkin faktor
(hara) dan juga dengan membuat aras perlakuan yang sedikit mungkin.
• Dirancang sesederhana mungkin : N : P : K dengan
• 2 aras 2: 2 : 2 = 8
• Metoda (Program FAO).
• Method of dispersed experiment.
• Merupakan suatu metode dengan menyebarkan percobaan-percobaan
ini tanpa ulangan tapi pada berbagai lahan petani.
• Asumsi.
• Kebutuhan pupuk adalah paling baik ditaksir dengan melakukan
sebanyak mungkin percobaan sederhana tanpa ulangan pada lahan-
lahan petani yang dipilih secara acak (random) dalam suatu kawasan
tertentu. Tanpa ada analisis sebelumnya.
• Kawasan tertentu: Suatu areal yang secara visual seragam atau yang
mempunyai tipe tanah seragam--- sehingga tiap lahan petani dianggap
sebagai 1 ulangan dan hasil rata-rata untuk seluruh areal dapat dihitung.
• Dalam percobaan awal:
• Takaran pupuk relatif rendah karena tujuannya adalah untuk
memperoleh efisiensi maksimum dari masukan pupuk yang
biasanya diperoleh pada zone respon dari kurva respon.
• Pandangan yang mendasari program ini adalah bahwa tanggapan
terhadap pemupukan harus dievaluasi di lahan-lahan petani dan
tidak tepat dilakukan pada kondisi yang diatur (mis.stasiun
percobaan rumah kaca).
• Kendala : Space (rungan/tempat) dan pengelolaan.

• Kelemahan:
1. Tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah tingkat pemberian
tiap hara secara individu sudah memberikan hasil maksimum.
2. Tidak dapat memberikan rekomendasi yang sifatnya spesifik, tapi
umum karena tidak memperhatikan variabilitas tanah tersebut.
3. Rekomendasi tidak berlaku dengan adanya penemuan varietas-
varietas unggul.
• Keuntungan:
• Evaluasi kesuburan tanah dan rekomendasi pemupukan dapat
diberikan untuk suatu kawasan luas tapi relatif seragam.

• Percobaan Mikrobiologi
• Berdasarkan pada hasil penelitian dan pengamatan oleh
Winogradsky:
1. Terbukti adanya beberapa jenis mikro-organisme ynag mempunyai
kelakuan hampir sama dengan tumbuhan tingkat tinggi.
2. M.o tersebut sensitif thd kekurangan suatu unsur hara ttt pada
media tempat hidupnya.
• Cara:
• Jasad renik ditanamkan dalam tanah, dan perkembangan jasad renik
akan sejalan dengan kesuburan tanah tersebut dengan merubah-
rubah konsentrasi unsur-unsur tertentu (yang diteliti)
0 1 2 3

• Po P1 P2 P3 dst
• Agar + semua hara
• Kecuali P
• Dengan konsentrasi berbeda-beda diberi jasad renik (cendawa)
• Pertumbuhan/perkembangan ditentukan . konsentrasi.
Garis kurva kalibrasi

pertumbuhan

1 2 3 4
kadar P

Pertumbuhan cendawan ditentukan. Konsentrasi P dalam tanah.


• Diambil berat kering jasad renik dan diplotkan pada grafik---
kadar P didapat.

• Jasad renik: cendawan—membentuk mycelus—bisa ditimbnag


• Kekurangan: ada kontaminasi.
• (pertumbuhan organisme terpengaruh oleh larutan yang
ditambahkan—jasad renik peka terhadap pH).
• Aztobacter: sensitif bila defisiensi Ca, P, K.
• Keuntungan metode mikrobiologi
-Lebih sederhana
-relatif cepat
-perlu sedikit ruangan
-biaya relatif murah.
Rekomendasi Pemupukan
100-
90-
80-
70-
60-
% hasil

50-
40-
30-
20-
10-
Titik kritis
0-

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8


Kadar P-tops (%)
100-
90-
80-
70-
% hasil

60-
50-
40-
30-
20-
10-
0-
60
100 200 300

Takaran pupuk (kgTSP/ha)


Misal : memperoleh 0,2% P (dalam tanaman), bila ditambah
200 kgTSP/ha.
Misal didapat 0,1 % (dalam tanaman) jika ditambah
60 kgTSP/ha. Maka perlu ditambah 140 kgTSP/ha.

Anda mungkin juga menyukai