Anda di halaman 1dari 17

MIKROBIOLOGI TANAH

Nama Anggota Kelompok :


Ani Masrufah (24180002)
Danul Wildan Alvarizi (A24180003)
Khilyatul Afkar (A24180005)
A. Definisi Mikrobiologi Tanah

Cabang ilmu biologi yang mempelajari biota


penghuni tanah dan proses yang terjadi
didalamnya.
B. Cara Melakukan Analisis Mikrobiologi Tanah
1. Pengambilan Contoh Tanah Untuk Analisis
Mikroba.
a. Prinsip
Pengambilan contoh tanah adalah suatu
aktivitas pengumpulan sebagian volume tanah
yang mewakili suatu wilayah tertentu secara
tepat untuk menghasilkan suatu data atau
nilai yang bisa memberi gambaran kondisi
tanah di wilayah tersebut secara keseluruhan.
b. Tujuan
Pengambilan contoh harus didahului dengan
perencanaan sesuai dengan tujuan pengambilan
contoh dan tingkat ketelitian data yang diinginkan.
Untuk mendapatkan data tentang suatu atribut
mikroba, misalnya kepadatan populasi bakteri
Gram negatif pada tanah lapisan atas atau laju
respirasi tanah yang dipupuk dengan pupuk hijau
maka perlu dirancang cara atau strategi
pengambilan contoh tanah, jumlah contoh yang
diperlukan, kedalaman pengambilan contoh, dan
ukuran contoh yang diperlukan.
• Strategi pengambilan contoh tanah
Pengambilan contoh tanah dapat dilakukan
dengan cara: (i) sistematis; (ii) random/acak; (iii)
komposit; dan (iv) bebas, tergantung pada tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai (Wollum, 1994).
• Jumlah contoh
tujuan pengambilan contoh adalah untuk
mendapatkan beberapa unit contoh dari suatu
populasi pada tempat dimana pengamatan dilakukan
guna memperoleh perkiraan nilai rata-rata populasi
tanpa harus mengambil semua unit contoh dalam
populasi tersebut.
• Kedalaman pengambilan dan ukuran contoh
Kedalaman pengambilan contoh tanah
disesuaikan dengan jenis penggunaan tanah.
Pengambilan contoh pada tanah-tanah pertanian
dilakukan pada lapisan olah atau pada kedalaman 20
cm. Untuk tanah padang rumput dan semak/belukar
contoh tanah diambil pada lapisan tanah padat akar
atau pada kedalaman 10 cm. Pengambilan contoh
dari suatu penampang tanah (profil tanah) dilakukan
di setiap lapisan horizon tanah. Ukuran (berat) tiap
contoh tanah yang diperlukan tergantung pada
banyaknya jenis analisis. Secara umum, 100 g tanah
per contoh sudah cukup untuk analisis mikroba.
• Alat dan Bahan :
- Sekop atau sendok tanah
- Bor tanah
- Kantong plastik contoh
- Pisau/gunting
- Ember atau baskom plastik
- Kotak es
- Alkohol 90-95%
- Kertas/karton label
- Botol selai bertutup atau botol lain yang sejenis
(untuk contoh tanah anaerobik)
- Parafilm atau selotip
• Cara kerja
- Tanah non-rizosfir merupakan bagian tanah
tanpa akar dan tanah yang melekat pada akar.
- Bersihkan permukaan tanah di lokasi/titik
pengambilan contoh dari tanaman dan serasah (litter).
Kemudian tetapkan volume penggalian tanah,
misalnya 20 x 20 x 20 cm atau 10 x 10 x 20.
- Gali tanah dengan sendok tanah atau spatula
(kape). Gunakan bor tanah untuk pengambilan
contoh tanah pada kedalaman tertentu.
- Bersihkan tanah galian dari sisa tanaman dan
potongan akar
- Dengan sendok tanah, masukkan sejumlah
tanah dengan volume atau berat tertentu (sesuai
kebutuhan) ke dalam kantong plastik dan diberi
label.
- Masukkan segera contoh tanah ke dalam
kotak es agar terhindar dari suhu tinggi.
Pemberian es batu dalam kotak es dilakukan bila
perjalanan contoh tanah ke laborato-rium
memerlukan waktu lama.
- Untuk penggambilan contoh tanah di
tempat lain, cuci semua peralatan dengan air
dan sterilkan.
2. Enumerisasi Bakteri, Cendawan (fungi), dan
Aktinometes (
2. Enumerisasi (pencacahan/penjumlahan)
Bakteri, Cendawan (fungi), dan Aktinomisetes
(mikroorganisme yang berada di antara bakteri
dan cendawan).
Ottow & Glathe (1968) mengembangkan
medium sederhana rose bengal-malt extract
agar untuk enumerasi cendawan dan
aktinomisetes secara bersamaan. Keuntungan
pemakaiannya adalah medium ini mampu
mendeteksi koloni kecil aktinomisetes pada
medium.
a. Prinsip
Teknik yang banyak digunakan untuk
menghitung total mikroba tanah adalah
metode agar cawan. Metode agar cawan biasa
disebut juga cawan pengenceran (dilution-
plate atau dilution-count).
b. Metode
Untuk menumbuhkan mikroba hasil
pengenceran di dalam cawan Petri dapat dilakukan
dengan metode sebar (spread plate count) atau
metode tuang (pour plate count). Metode tuang
dilakukan dengan cara menuang 20 ml medium
steril dengan suhu kira-kira 45-500C di atas 1 ml
inokulum yang sudah dimasukkan ke dalam cawan
Petri steril. Selanjutnya cawan Petri tersebut
digoyang berputar dengan tangan di atas permukaan
meja, lalu didinginkan biar agar menjadi beku.
C. Manfaat Mikroorganisme terhadap Tanah

• Mendukung pertumbuhan tanaman karena


lebih banyak air dan kesuburan.
• Menjadikan tanah memiliki kapasitas
penahanan air yang lebih yang lebih tinggi.
• Menghasilkan pupuk organik alami yang
kompatibel dan mudah diserap.
• Membantu mengurai sisa sampah organik
pada tanah
D. Peran Mikroorgansime dalam Tanah

1.) Peran mikroorganisme Tanah yang


menguntungkan
a. Peranan mikroorganisme tanah dalam proses
Biogeokimia
1. Siklus Karbon
2. Siklus Nitrogen, terjadi beberapa
reaksi/proses
Mikroorgansime yang berperan dalam proses fiksasi
Nitrogen ada yang bersimbiosis ada yang tidak.

a. Tidak bersimbiosis, contoh : Azotobacter,


Beijerinckia, Clostridium.
b. Bersimbiosis, dapat dibedakan antara lain :
1. Mikroorganisme dengan selain Leguminoseae,
contoh : Cyanobacteria dengan paku : Anabaena
azolla hidup pada rongga udara daun paku air Azolla
pinnata.
2. Mikroorganisme dengan Leguminoseae, contoh :
Rhizobium leguminosarum, Rhizobium phaseoli,
Rhizobium trifolii.
2.) Peran Mikroorganisme Tanah yang
Merugikan
a. Patogen pada manusia dan hewan :
- Salmonella
- Bacillus anthracis
- Clostridium tetani
b. Patogen pada tumbuhan :
- fungi, contoh : rebah kecambah dan
busuk akar (Rhizoctonia solani),

Anda mungkin juga menyukai