Anda di halaman 1dari 10

Mengidentifikasi Aliran-

aliran Teologi dalam Islam

Oleh :
Ani Masrufah (A24180002)
Khilyatul Afkar (A24180005)
A. Latar Belakang Timbulnya Aliran-
aliran dalam Islam
• Adanya perebutan kekuasaan diantara umat islam.
• Adanya perbedaan pendapat ditengah-tengah para sahabat Nabi.
• Terjadinya peristiwa Tahkim.
B. Aliran-aliran dan Tokoh Teologi Islam

1. Kaum Khawarij
Seperti yang kita ketahui, kaum Khawarijj terdiri atas pengikut-pengikut Ali bin Abi Thalib yang
meninggalkan barisannya, karena tidak setuju dengan sikap Ali bin Abi Thalib dalam menerima
arbitrase sebagai jalan untuk menyelesaikan suatu persengketaan.

2. Al-Muhakkimah
Golongan Khawarijj asli dan terdiri atas pengikut-pengikut Ali, disebut golongan Al-
Muhakkimah. Bagi mereka semua orang yang menyetujui arbitrase (kekuasaan untuk menyesaikan
sesuatu menurut kebijakan) bersalah dan menjadi kafir. Selanjutnya hukum kafir ini mereka luaskan
artinya sehingga termasuk ke dalamnya tiap orang yang berbuat dosa besar. Berbuat zina dan
membunuh manusia dipandang sebagai dosa besar
3. Al-Azariqah
Yakni golongan sesudah golongan al-Muhakkimah hancur. Subsekte ini sikapnya
lebih radikal dari al-Muhakkimah. Mereka memakai term musyrik. Selanjutnya yang
dipandang musyrik ialah semua orang islam yang tak sepaham dengan mereka.
Menurut paham subsekte ini hanya merekalah yang sebenarnya orang Islam.

4. Al-Najdat
Najdah Ibn Amir al-hanafi dari Yamamah dengan pengikut-pengikutnya pada
mulanya ingin menggabungkan diri dengan golongan Al-Azariqah. Tetapi dalam
golongan yang tersebut akhir ini timbul perpecahan. Sebagian dari pengikut-
pengikut Nafi’ ibn al-Azraq, diantaranya Abu Fuadik, Rasyid al-Tawil dan atilah al-
Hanafi, tidak dapat menyetujui paham bahwa orang Azraqi yang tak mau berjihat
ke dalam lingkungan Al-Azariqah adalah musyrik.
5. Al-‘Ajaridah
Mereka adalah pengikut dari Abd al-karim ibn Ajrad yang menurut al-Syahrastani
merupakan salah satu teman dari Atiah al-Hanafi. Kaum al-Ajaridah bersifat lebih lunak
karena menurut paham mereka berhijrah bukanlah merupakan kewajiban sebagai yang
diajarkan oleh Nafi’ ibn al-Azraq dan Najdah. Kaum Ajaridah ini mempunyai paham
pluritanisme.

6. Al-Surfiah
Pemimpin golongan ini adalah Ziad ibn al-asfar. Dalam paham ini mereka dekat dengan
golongan al-Azariqah dan oleh karena itu juga merupakan golongan yang ekstrim. Hal-hal
yang membuat mereka ekstrim antara lainnya : Orang Sufriah yang tidak berhijrah tidak
dipandang kafirMereka tidak berpendapat bahwa anak-anak kaum musyrik boleh
dibunuh.
7. Al-Ibadiah
Golongan ini merupakan golongan yang paling modern dari seluruh
golongan Khawarijj. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad, yang pada
tahun 686 M memisahkan diri dari golongan al-Azariqah. Ajaran-ajaran
dalam paham moderat antara lain:
a. Orang Islam yang tak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin
dan musyrik
b. Membuat dosa besar tidak membuat orang keluar dari Islam
c. Yang boleh dirampas dalam perang hanyalah kuda dan senjata
8. Murji’ah
Aliran ini muncul di Damaskus pada akhir abad pertama Hijrah. Dinamai
Murji’ah karena sesuai dengan makna istilah tersebut yaitu menunda atau
mengembalikan. Mereka berpendapat, bahwa orang-orang mukmin yang
berbuat dosa besar hingga matinya tidak juga tobat, orang itu belum bisa
dihukumi sekarang, terserah atau ditunda serta dikembalikan saja urusannya
kepada Allah kelak pada hari kiamat. Jadi pendapat ini adalah kebalikan dari
faham Khawarij.

9. Mu’tazilah
Kata Mu’tazilah berasal dari I’tazala yang berarti berpisah atau memisahkan
diri. Mu’tazilah adalah aliran yang lebih cenderung menggunakan akal, mereka
banyak memakai akal di dalam persoalan-persoalan teologi.
10. Syi’ah
Syi’ah secara bahasa berarti golongan, kelompok, atau pengikut suatu aliran. Adapun
secara istilah yaitu pengikut dan pecinta Ali Bin Abi Thalib serta keturunannya yang
merupakan Ahlulbait (keturunan Nabi SAW yang berasal dari pasangan Ali dan Fatimah).

11. Qadariyah dan Jabariyah


Kaum Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dan
kebebasaan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Menurut paham qadariah
manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-
perbuatannya.
Kaum Jabariah berpendapat sebaliknya, manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. Manusia dalam paham ini terikat pada
kehendak mutlak tuhan. Kata Jabariah berasal dari jabara yang mengandung arti
memaksa, dalam aliran ini terdapat paham bahwa manusia mengerjakan perbuatannya
dalam keadaan terpaksa.
12. Maturidiyah
Nama aliran Maturidiyah diambil dari nama pendirinya, yaitu Abu
Mansyur Muhammad bin Muhammad Al-Maturidi, karena lahir di Maturid,
kota di Negara Uzbekistan. Dalam bidang fiqh, Al-Maturidi mengikuti mazhab
hanafi, dan ia sendiri banyak mendalami soal-soal teologi Islam dan
menganut Fuqaha dan Muhadditsin, seperti yang dilakukan Al-Asyari.
Meskipun metode yang dipakai oleh Al-Maturidi berbeda dengan Al-
Asy’ari, namun hasil pemikirannya banyak yang sama. Menurut ulama-ulama
Hanafiyah, hasil pemikiran Al-Maturidi dalam bidang aqidah sama dengan
pendapat-pendapat Imam abu Hanifah. Untuk mengetahui pemikiran Al-
Maturidi, kita tidak bisa meninggalkan pikiran-pikiran Asy’ari dan Mu’tazilah,
sebab ia tidak bisa terlepas dari suasana zamannya. Baik Al-Asyari maupun
Al-maturidi kedua-duanya hidup semasa dan mempunyai tujuan yang sama
yaitu membendung dan melawan aliran Mu’tazilah.
13. Ahli Sunnah dan Jama’ah
golongan yang mengikuti sunnah-sunnah nabi dan jamaatus
shohabah.

Anda mungkin juga menyukai