Anda di halaman 1dari 5

Sekte-sekte Khawarij

Khawarij terkenal karena ketidaksudian dan keengganan berkompromi dengan


pihak manapun yang dianggap bertentangan dan berseberangan dengan
pendapat dan pemikirannya, sehingga muncullah beberapa kelompok
sektarian (sempalan) dari aliran khawarij ini yang masing-masing sekte
tersebut cenderung memilih imamnya sendiri dan menganggap sebagai satu-
satunya komunitas muslim yang paling benar. Ajaran-ajaran Islamyang
terdapat dalam al-Quran dan Hadits diartikan menurut lafadz dan harus
diartikan sepenuhnya. Iman dan paham mereka merupakan iman dan paham
orang yang sederhana dalam pemikiran lagi sempit akal serta fanatik yang
membuat mereka tidak bisa mentolerir penyimpangan terhadap ajaran
Islamwalaupun hanya penyimpangan dalam bentuk kecil. Hal inilah yang
menyebabkan kaum khawarij mudah terpecah belah menjadi sekte-sekte kecil
dan terus menerus mengadakan perlawanan terhadap penguasa-penguasa
Islamdan umat Islamyang ada pada masanya. Mengenai jumlah sekte
khawarij, ulama berbeda pendapat, Abu Musa Al-Asyary mengatakan lebih
dari 20 sekte, Al-Baghdady berpendapat ada 20 sekte, Al-Syahristani
menyebutkan 18 sekte, Musthafa al-Syakah berpendapat ada 8 sekte utama,
yaitu alMuhakkimah, al-Azariqah, al-Najdat, al-Baihasiyah, al-Ajaridah, al-
Saalibah, alIbadiah dan al-Sufriyah. Muhammad Abu Zahrah menerangkan 4
sekte yaitu alNajdat, al-Sufriyah, al-Ajaridah dan al-Ibadiah.

1. Al-Muhakkimah
Al-Muhakkimah dipandang sebagai golongan khawarij asli (pelopor aliran
khawarij) karena terdiri dari pengikut Ali bin Abi Thalib yang kemudian
membangkang dan keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib. Nama
alMuhakkimah berasal dari semboyan dari doktrin mereka la hukma illa li
allah yang merujuk pada QS. 6: 57: In al-hukmu illa li allah (menetapkan
hukum itu hanyalah hak Allah). Mereka menolak arbitrase karena dianggap
bertentangan dengan perintah Allah dalam QS. 49: 9 yang menyuruh
memerangi kelompok pembangkang (bughat) sampai mereka kembali ke jalan
Allah. Pemimpin sekte ini bernama Abdullah bin Wahab al-Risbi yang
dinobatkan setelah keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib. Dalam paham sekte
ini Ali, Muawiyah dan semua orang yang terlibat dan menyetujui arbitrase
dituduh telah menjadi kafir karena telah menyimpang dari ajaran
Islamberdasarkan QS.5: 44. Sekte ini juga berpendapat bahwa orang yang
berbuat dosa besar seperti membunuh tanpa alasan yang benar dan berzina
adalah kafir. Hal ini didasarkan dengan ayat Al-quran Surat An-nisa: 31.
2. Al- Azariqah
Sekte al-Azariqah lahir sekitar tahun 60 H. (akhir abad 7 M.) di daerah
perbatasan antara Irak dan Iran. Nama al-Azariqah dinisbahkan kepada
pemimpin sekte ini yang bernama Nafi bin Azraq al-Hanafi al-Hanzali, anak
bekas budak Yunani. Sebagai khalifah Nafi diberi gelar amir al-mukminin.
Menurut al-Baghdadi pendukung sekte ini berjumlah lebih dari 20 ribu orang.
Paham dari pemikiran sekte ini lebih ekstrem (radikal), diantaranya:
1) Orang Islam yang tidak bersedia memihak atau bekerja sama dengan
mereka dianggap murtad.
2) Orang yang menolak ajaran al-Azariqah adalah musyrik.
3) Pengikut al-Azariqah yang tidak berhijarah (eksodus) ke daerah wilayah
kekuasaan mereka dianggap musyrik juga.
4) Semua orang Islamyang musyrik boleh ditawan atau dibunuh termasuk
anak dan istri mereka.
5) Adanya praktek istirad artinya menilai dan menyelidiki atas keyakinan para
penentang mereka. Orang-orang yang tidak lolos dari penyelidikan ini dijatuhi
hukuman mati, termasuk wanita dan anak-anak, karena anak-anak orang
musyrik akan dikutuk bersama orang tuanya.
Berdasarkan prinsip dan pemikiran tersebut, pengikut al-Azariqah banyak
melakukan pembunuhan terhadap sesama umat Islamyang berada di luar
wilayah daerah kekuasaan mereka. Mereka menganggap daerah mereka
sebagai dar al-islam, diluar daerah itu dianggap dar al-kufr (daerah yang
dikuasai/diperintah orang kafir).
Pada tahun 684 M. Sekte al-Azariqah ini membiarkan kaum khawarij lainnya
di Bashrah menjalani perang yang mencekam di Irak selatan dan Iran,
akhirnya semuanya menemui kematian syahid menurut mereka sebagaimana
harapan mereka.

3. Al-Najdat
Penamaan sekte ini dinisbatkan kepada pemimpinnya yang bernama Najdah
bin Amir al-Hanafi, penguasa daerah Yamamah dan Bahrain. Lahirnya sekte
ini sebagai reaksi terhadap pendapat Nafi (pemimpin al-Azariqah) yang
dianggap terlalu ekstrim. Pendapat Nafi yang ditolak adalah tentang:
1) Kemusyrikan pengikut al-Azariqah yang tidak mau hijrah ke wilayah
alAzariqah.
2) Kebolehan membunuh anak-anak atau istri orang yang dianggap
musyrik.
Pengikut al-Najdat memandang Nafi dan orang-orang yang mengakuinya
sebagai khalifah telah menjadi kafir. Paham theologi al-Najdat yang terpenting
adalah
1) Orang Islam yang tidak sepaham dengan alirannya dianggap kafir dan
akan masuk neraka yang kekal di dalamnya.
2) Pengikut al-Najdat tidak akan kekal dalam neraka walaupun melakukan
dosa besar.
3) Dosa kecil dapat meningkat posisinya menjadi dosa besar apabila
dikerjakan terus menerus.
4) Adanya faham taqiyah yaitu orang Islamdapat menyembunyikan
identitas keimanannya demi keselamatan dirinya. Dalam hal ini
diperbolehkan mengucapkan kata-kata atau melakukan tindakan yang
bertentangan dengan keyakinannya.
Dalam perkembangan selanjutnya sekte ini mengalami perpecahan. Dari tokoh
penting sekte ini seperti Abu Fudaik dan Rasyid al-Tawil membentuk
kelompok oposisi terhadap al-Najdat yang berakhir dengan terbunuhnya al-
najdat pada tahun 69 H. (688 M.).

4. Al-Ajaridah
Pemimpin sekte ini adalah Abdul Karim bin Ajarrad. Pemikiran sekte ini lebih
moderat dari pada pemikiran al-Azariqah. Sekte ini berpendapat :
1) Tidak ada kewajiban hijrah ke wilayah daerah al-Ajaridah.
2) Tidak boleh merampas harta dalam peperangan kecuali harta orang
yang mati terbunuh.
3) Anak-anak kecil tidak dapat dikatagorikan orang musyrik.
4) Surat Yusuf bukan bagian dari al-Quran, karena al-Quran sebagai
kitab suci tidak layak memuat cerita percintaan seperti yang terkandung
dalam surat yusuf.

5. Al-Sufriyah
Sekte ini membawa paham yang mirip dengan paham al-Azariqah akan tetapi
lebih lunak. Nama al-Sufriyah berasal dari nama pemimpin mereka yang
bernama Zaid bin Asfar. Pendapat dari sekte al-Sufriyah yang terpenting
adalah:
1) Umat Islam non khawarij adalah musyrik, tetapi boleh tinggal
bersama mereka dalam perjanjian damai (genjatan senjata)
asalkan tidak mengganggu dan menyerang.
2) Kufur atau kafir mengandung dua arti yaitu kufr al-nikmat
(mengingkari nikmat Tuhan) dan kufr bi Allah (mengingkari Allah).
Kufr al-nikmat tidak berarti keluar dari Islam.
3) Taqiyah hanya dibenarkan dalam bentuk perkataan, tidak
dibenarkan dalam bentuk tindakan (perbuatan).
4) Perempuan Islam diperbolehkan menikah dengan laki-laki kafir
apabila terancam keamanan dirinya.

6. Al-Ibadiyah
Sekte ini dilahirkan oleh Abdullah bin Ibad al-Murri al-Tamimi tahun 686 M.
Doktrin sekte ini yang terpenting adalah:
1) Orang Islam yang berbuat dosa besar tidak dapat dikatakan mukmin, akan
tetapi muwahhid.
2) Dar al-kufr adalah markas pemerintahan yang harus diperangi, sedangkan
diluar itu disebut dar al-tauhid dan tidak boleh diperangi.
3) Yang boleh menjadi harta pampasan perang adalah kuda dan peralatan
perang.
4) Umat Islam non khawarij adalah orang yang tidak beragama tetapi bukan
orang musyrik.
Sekte al-Ibadiyah sebagai golongan yang paling moderat dalam aliran khawarij
dan merupakan sekte khawarij yang bertahan hingga zaman modern. Mereka
menghasilkan sejumlah mutakallimin (theolog) paling awal dalam Islam dan
bersedia hidup berdampingan secara damai dengan umat Islamlainnya yang
tidak menganiaya mereka. Mayoritas umat Islam dan keluarga penguasa
dalam kesultanan Oman adalah Ibadiyah. Sekte ini juga terdapat di Mzab dan
Wargla (Aljazair), pulau Jerba lepas pantai timur Tunisia, Nafusa dan
Zuwaghah (Libia), Zanzibar dan beberapa perkampungan di Afrika Timur. Kini
jumlahnya tidak lebih dari sejuta orang.

7. Salafiyah-Wahhabiyah
Sekte ini dilahirkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab at-Tamimi Najdi yang
lahir pada tahun 1703 M di kota kecil al-Uyaynah di Najd sekarang disebut
Riyadh, Saudi Arabia yang menyatakan sebagai pengikut ibnu Taimiyah.
Golongan wahhabiyah ini memahami Al Quran dan Hadist secara tekstual,
sehingga tidak menerima takwil, akibatnya aqidah yang didasarkan pada
pemahaman tekstual menghasilkan akhidah musyabih dan mujassim, yaitu
menganggap Allah ada di atas langit, duduk di atas Arsy, Allah mempunyai
bentuk seperti makhluk mempunyai tangan, muka, kaki dan lainya
(berjissim).

Doktrin sekte ini yang terpenting adalah:


1. Mereka merasa hanya mereka sebagai ahli tahuid, umat islam diluar
golonganya di sebut kaum musyrikin.
2. Mereka merasa hanya mereka sebagai ahli sunnah, golongan islam
diluar golonganya disebut sebagai ahli bidah.
3. Pemerintah diluar golongan mereka disebut Dar al-kufr yaitu
pemerintahan yang harus diperangi, sedangkan pemerintah dari
golongan mereka itu disebut dar al-tauhid dan tidak boleh diperangi.
4. Menghalakan darah kaum muslimin di luar kelompoknya karena
dianggap sebagai ahlul bidahm musyrikin, dan kafir.
5. Menghalalkan perbudakan wanita hasil rampasan perang, walaupun
wanita muslim.
Sekte ini mengubah konsep islam berdasarkan pemahaman sahabat, tabiin
dan imam mazhab ahlusunnah wal jamaah menjadi pemahaman tekstual
berdasarkan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab. Hadist-hadist yang
digunakan adalah hadist shahih versi mereka hasil dari penyortiran dari Syech
Nasirudin Al-Albani seorang tukang reparasi jam yang di daulat pengikut
wahhabiyah sebagai ahli hadist. Al-Albani juga seorang yang mencetuskan
pengubahan nama dari sekte ini dari wahhabiyah menjadi salafiyah.
Gerakan wahhabiyah ini pada mulanya adalah gerakan antara Muhammad bin
Abdul Wahab bersama Muhammad ibn Saud yang berusaha untuk
memberontak kekhalifahan Turki Utsmaniyah atas bantuan kerajaan Inggris
memberontak di wilayah Arabia kemudian mendirikan Kerajaan Saudi dan
menguasai Hejaz membantai kaum muslimin dengan menuduh umat muslim
lain sebagai ahli bidah, musyikin, dan mengkafirkan seluruh penentang
Wahhabiyah ini.
Saat ini sekte Salafiyah-Wahhabiyah ini berkembang pesat ke seluruh dunia
sebagai hasil dari pendanaan besar besaran dari Kerajaan Saudi Arabia dari
hasil Minyak dan Gas mereka menyebarkan doktrin sekte khawarij ini ke
seluruh dunia. Sebagai hasil dari kaderisasi Salafiyah-Wahhabiyah saat ini
yang menjadi khawarij murni adalah Al Qaeda, ISIS dan Teroris lainya
berpaham Salafiyah-Wahhabiyah. Teroris berpaham Salafiyah-Wahhabiyah ini
merupakan hasil dari doktrin Salafiyah-Wahhabiyah dari seluruh dunia yang
didanai oleh kerjaan Saudi Arabia untuk membentuk khilafah di daerah Syam
dan Iraq.

Anda mungkin juga menyukai