AQIDAH
1. Membagi Tauhid menjadi 3 bagian yaitu:
(a). Tauhid Rububiyyah: Dengan tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan orang-
orang kafir juga mempunyai tauhid.
(b). Tauhid Uluhiyyah: Dengan tauhid ini, mereka menafikan tauhid umat Islam yang bertawassul,
beristigathah dan bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara tersebut diterima oleh jumhur ulama Islam
khasnya ulama empat Imam madzhab.
(c.) Tauhid Asma dan Sifat: Tauhid versi mereka ini bisa menjerumuskan umat islam ke lembah tashbih dan
tajsim kepada Alloh Subhanahu wa Taala seperti:
2. Memahami ayat-ayat mutashabihat secara zhahir tanpa penjelasan terperinci dari ulama-ulama yang
mutabar
3. Menolak asy-Syairah dan al-Maturidiyah yang merupakan ulama Islam dalam perkara Aqidah yang
diikuti mayoritas umat islam
4. Sering mengkrititik asy-Syairah bahkan sehingga mengkafirkan asy-Syairah.
5. Menyamakan asy-Syairah dengan Mutazilah dan Jahmiyyah atau Muaththilah dalam perkara
mutashabihat.
6. Menolak dan menganggap tauhid sifat 20 sebagai satu konsep yang bersumberkanfalsafah Yunani dan
Greek.
7. Berselindung di sebalik mazhab Salaf.
8. Golongan mereka ini dikenal sebagai al-Hasyawiyyah, al-Musyabbihah, al-
Mujassimah atau al-Jahwiyyah dikalangan ulama Ahli Sunnah wal Jamaah.
9. Sering menuduh bahwa Abu Hasan Al-Asyari telah kembali ke mazhab Salaf setelah bertaubat dari
mazhab asy-Syairah. Menuduh ulama asy-Syairah tidak betul-betul memahami faham Abu Hasan Al-
Asyari.
10. Menolak tawil dalam bab Mutashabihat.
11. Sering menuduh bahwa mayoritas umat Islam telah jatuh kepada perbuatan syirik.
12. Menuduh bahwa amalan memuliakan Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam [membaca maulid dll]
membawa kepada perbuatan syirik.
13. Tidak mengambil pelajaran sejarah para anbiya, ulama dan sholihin dengan
dalih menghindari syirik.
14. Pemahaman yang salah tentang makna syirik, sehingga mudah menghukumi orang sebagai pelaku
syirik.
15. Menolak tawassul, tabarruk dan istighathah dengan para anbiya serta sholihin.
16. Mengganggap tawassul, tabarruk dan istighathah sebagai cabang-cabang syirik.
17. Memandang remeh karamah para wali [auliya].
18. Menyatakan bahwa ibu bapa dan datuk Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam tidak selamat dari adzab
api neraka.
19. Mengharamkan mengucap radhiallahu anha untuk ibu Rosulullah Shollallohu alaihi wa sallam,
Sayyidatuna Aminah.
SIKAP
1. Sering membidahkan amalan umat Islam bahkan sampai ke tahap mengkafirkan
mereka.
2. Mengganggap diri sebagai mujtahid atau berlagak sepertinya (walaupun tidak layak).
3. Sering mengambil hukum secara langsung dari al-Quran dan hadits (walaupun tidak layak).
4. Sering memtertawakan dan meremehkan ulama pondok dan golongan agama yang lain.
5. Ayat-ayat al-Quran dan Hadits yang ditujukan kepada orang kafir sering ditafsir ke atas orang Islam.
6. Memaksa orang lain berpegang dengan pendapat mereka walaupun pendapat itu syaz (janggal).
HADITS
1. Menganggap tajwid sebagai ilmu yang menyusahkan dan tidak perlu (Sebagian Wahabi indonesia yang
jahil)
FIQH
1. Sebagian mereka sering mempermasalahkan dalil akan kedudukan babi sebagai najis mughallazhah
2. Menyatakan bahwa bulu babi itu tidak najis karena tidak ada darah yang mengalir.
WUDHU
1. Tidak menerima konsep air mustamal
2. Bersentuhan lelaki dan perempuan tidak membatalkan wudhu
3. Membasuh kedua belah telinga dengan air basuhan rambut dan tidak dengan air yang baru.
ADZAN
SHALAT
1. Mempromosikan Sifat Shalat Nabi Shollallohu alaihi wa sallam, dengan alasan kononnya shalat
berdasarkan fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang benar
2. Menganggap melafazhkan kalimat usholli sebagai bidah.
3. Berdiri dengan kedua kaki mengangkang.
4. Tidak membaca Basmalah secara jahar.
5. Menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.
6. Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam.
7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai perkara bidah (sebagian
Wahabiyyah Indonesia yang jahil).
8. Menganggap qunut Subuh sebagai bidah.
9. Menggangap penambahan wa bihamdihi pada tasbih ruku dan sujud adalah bidah.
10. Menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bidah.
11. Shalat tarawih hanya 8 rakaat; mereka juga mengatakan shalat tarawih itu
sebenarnya adalah shalat malam (shalatul-lail) seperti pada malam-malam lainnya
12. Dzikir jahr di antara rakaat-rakaat shalat tarawih dianggap bidah.
13. Tidak ada qadha bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.
14. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bidah.
15. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bidah.
16. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.
17. Boleh jama dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.
18. Memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.
19. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Jumaat
20. Menjama shalat sepanjang semester pengajian, karena mereka berada di landasan Fisabilillah
DOA, DZIKIR DAN BACAAN AL-QURAN
1. Menggangap doa berjamaah selepas shalat sebagai bidah.
2. Menganggap dzikir dan wirid berjamaah sebagai bidah.
3. Mengatakan bahwa membaca Sodaqallahul azhim selepas bacaan al-Quran adalah Bidah.
4. Menyatakan bahwa doa, dzikir dan shalawat yang tidak ada dalam al-Quran dan Hadits sebagai bidah.
Sebagai contoh mereka menolak Dalail al-Khairat, Shalawat al-Syifa, al-Munjiyah, al-Fatih, Nur al-Anwar,
al-Taj, dll.
5. Menganggap amalan bacaan Yasin pada malam Jumat sebagai bidah yang haram.
6. Mengatakan bahwa sedekah atau pahala tidak sampai kepada orang yang telah wafat.
7. Mengganggap penggunaan tasbih adalah bidah.
8. Mengganggap zikir dengan bilangan tertentu seperti 1000 (seribu), 10,000 (sepuluh ribu), dll sebagai
bidah.
9. Menolak amalan ruqiyyah syariyah dalam pengobatan Islam seperti wafa, azimat, dll.
10. Menolak dzikir isim mufrad: Allah Allah.
11. Melihat bacaan Yasin pada malam nisfu Syaban sebagai bidah yang haram.
12. Sering menafikan dan memperselisihkan keistimewaan bulan Rajab dan Syaban.
13. Sering mengkritik keutamaan malam Nisfu Syaban.
14. Mengangkat tangan sewaktu berdoa adalah bidah.
15. Mempermasalahkan kedudukan shalat sunat tasbih.
1. Talak tiga (3) dalam satu majlis adalah talak satu (1)
1. Menolak peringatan Maulid Nabi; bahkan menyamakan sambutan Mawlid Nabi dengan perayaan kristen
bagi Nabi Isa as.
2. Menolak amalan marhaban para habaib
3. Menolak amalan barzanji.
4. Berdiri ketika bacaan maulid adalah bidah
5. Menolak peringatan Isra Miraj, dll.
1. Mencoba untuk memindahkan Maqam Ibrahim as. namun usaha tersebut telah digagalkan oleh al-
Marhum Sheikh Mutawalli Sharawi saat beliau menemuhi Raja Faisal ketika itu.
2. Menghilangkan tanda telaga zam-zam
3. Mengubah tempat sai di antara Sofa dan Marwah yang mendapat tentangan ulama Islam dari seluruh
dunia
1. Maraknya para professional yang bertitle LC menjadi ustadz-ustadz mereka (di Indonesia)
2. Ulama-ulama yang sering menjadi rujukan mereka adalah:
a. Ibnu Taymiyyah al-Harrani
b. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
c. Muhammad bin Abdul Wahhab
d. Sheihk Abdul Aziz bin Baz
e. Nasiruddin al-Albani
f. Sheikh Sholeh al-Utsaimin
g. Sheikh Sholeh al-Fawzan
h. Adz-Dzahabi dll.
3. Sering mendakwahkan untuk kembali kepada al-Quraan dan Hadits (tanpa menyebut para ulama,
sedangkan al-Quran dan Hadits sampai kepada umat Islam melalui para ulama dan para ulama juga lah
yang memelihara dan menjabarkan kandungan al-Quran dan Hadits untuk umat ini)
4. Sering mengkritik Imam al-Ghazali dan kitab Ihya Ulumuddin