Anda di halaman 1dari 573

-I-.-I-- -f- -re -E- -5\-.-'!

r -I-\a--

Al,Hafizh Ihnu Katsir


r
Sirah Nabi
Muhammad
d,:,"il,; ii
tli
'.. I
la**- L ..4&" i"q. I
li ! *" *'
(l
/i Dilengkapi Dengan X
II Sifat.Sifat Fisik Nabi, Keluarg
(i Binatang Piaraannya Serta Hz
Oleh Nabi ut Yang Tidak Dim
I
/l
.:
L-
t:l
hlr

PUSTAKA
IMAM ASY-SYAFI'I
a

(alah satu buku yang wajib dibaca oleh umat tslam adalah buku sirah I
Muhammad ffi. Alasannya adalah, sirah Nabi ffi tersebut memuat
^)ttaUlhaltentang kehidupan beliau secara runut, mulaidariA sampaiZ,
segala
sehingga dengan membacanya kita akan mengetahuigambaran lslam
I
yang utuh dan Iengkapi yang tersaji secara lebih nyata, hidup, visual, dan
mudah dipahami serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
kata lain, sirah Nabi ffi adalah potret lslam yang hidup dan berjalan.
Kitab sirah yang ada ditangan pembaca initergolong kitab sirah terbaik
dengan alasan; penulisnya al-Hafizh lbnu Katsir, seorang ahli sejarah yang
sangat menguasai peristiwa-peristiwa sejarah lslam. Penulisannya pun
disusun berdasarkan metode muhadditsin (ahli hadits) yang sangat selektif
terhadap berita. Bahkan, hadits-haditsnya telah di-tahqiq dan di-takhrij
oleh Syaikh Salim bin 'led al-Hilali sehingga dapat dipilah mana yang
pantas dijadikan hujjah (argumen) dan mana yang tidak.

Selain itu, makna lafazh-lafazhnya telah diperjelas sehingga dapat


dipahamidengan mudah. Dan yang istimewa, adanya tambahan pem-
bahasan mengenai sifatfisik Nabiffi, keadaan rumah tangga beliau, dan
hukum-hukum yang Allah khususkan bagi Nabi-Nya ini, yang tidak di-
milikloleh Nabi-Nabi lain maupun oleh umatnya. Suatu penjabaran yang
sangat jarang tercantum pada buku-buku lslam bertema sirah.
Membaca buku ini, selain mendapatkan uraian kisah-kisah Nabiffi
yang dapatdipertanggungjawabkan, juga akan menambah wawasan kita
tentang sosok Nabi kita, Muhammad ffi secara lebih luas dan mendalam.

t
ISBN 9?8-602-605e-CE-t

mrusrAKA ilililil]il]ilililfltiltl

#A F IMAMAsy-syAFt'l
91r7860281106246611>
sNM 120 i
'/)

Al-Fusbuulfii Siiratir Rasuul ffi


Penulis

N.Hafrzh Ibnu Katsir


Pentahqiq
Syaikh Salim bin'Ied al-Hilali
Penerbit
Daar Gbiras - Kuwait
Cet.I1424H/2003M
ludul dalam Babasa Indonesi.a

Siratr Nabi Muhammad


ts;*al*
Penerjemab
Abu Ihsan al-Atsari
Edi.tor Isi
Ahmad Khatib, Lc 6r Imanudin, Lc
Editor Babasa
Handi'Wibowo, S.Hum
Setting Layout dan Desain SamPul
DzeniMoefreni & Ahmad Fajar
Muraja'ab Akbir
Tim Pustaka Imam asy-SYafi'i
Penerbit
PUSTAKA IMAM ASY.SYAFI'I
PO. BOX 7$o3fiLTCC 13340 A
Cetakan Pertama
Jumadil Awwal l43lH / M.ei 2010 M
'Website:
pustakaimamsYafii.com
E-mail: surat@pustakaimamsyafii.com
TERJEMAHAN BUKU INI TELAH MENDAPATKAN
IZIN DARI PENTAHQIQNIYA
Dilarang memperbarryak isi buku ini tanpa izin tertulis
dari Penerbit PT. Pustaka Imam asy'Syaf i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iX

DAFTAR ISI .......... xiii


MUQADDIMAH .... xxiii
SELAYANG PANDANG MENGENAI PENULIS
DAN KITAB
A. Biografi Imam Ibnu Katsir............. 3

L. Nama dan Nasab 3

2. Kelahiran 3

3. Riwayat dalam Menuntut Ilmu........ 3

4. Tingkatan dan Kedudukan Ilmiah 4


5. Pujian para U1ama.............. 4
6. 'Aqidah dan Manhaj ............ 5

7. Guru-Guru yangPaling Berpengaruh............. 7


8. Murid-Murid........... 7
9. Karya-Karya.......... 7
10. 'Wafat...... 8

tL. Daftar Referensi Mengenai Biografi Penulis 8

B. Sekilas Tentang Kitab Ini........... 11

L. Pembuktian Bahwa Buku Ini Merupakan


KaryaPenulis Ll
2. Kandungan, Keistimewaan, dan Kekurangan Kitab .... 12
3. Tentang Manuskrip Asli Kitab Ini........... 13

SirahNabi Muhammail ffi xllt


4. Perubahan yang Dilakukan Muhaqqiq
Ini..........
Dalam Kitab 15

Sumber Ruiukan dan Keterangan..... t7


BAGIAN PERTAMA
Seputar Nasab Rasulullah ffi hingga Hiirah Beliau ke Madinah
Prakata 21

Nasab Rasulullah ffi 23


Pasal 1
Nasab Rasulullah it# Setelah'Adnan.... 27
Pasal2
Kelahiran, Penyusuan, danMasa Pertumbuhan Rasulullah ffi... 31

Pasal 3
Pengangkatan Muhammad {S Menjadi Seorang Rasul....... 35

Pasal 4
a. Permusuhan Kaum Musyrikin dan Cobaan Terhadap
Siksaan.............
Orang-orang yang Mendapatkan 4l
b. Hijrah ke Habasyah............ 42
Pasal 5
Pemboikotan Kaum Quraisy Terhadap Bani Hasyim
dan Bani Muththalib............ 45
Pasal 6
Kepergian Nabi ffi k. Tha-if ...... 47
Pasal T
Isra'Mi'raj dan Kisah Nabi ffi Menunjukkan Dirinya kepada
Kabilah-Kabilah Arab........ 49
Pasal 8
a. Kisah Suwaid bin Ash Shamit.,... 5l
b. Masuk Islamnya Iyas bin Mu'a& dan Kisah Abul Haisar...... 52

Pasal 9
a. Bai'at'Aqabah Pertama 53

xtv Dafiarlsi
b. Bai'at'Aqabah Kedua 54

Pasal 10
Hijrah Rasulullah #, 57

Pasal 11
Kedatangan Rasulullah ffi di Madinah............. 6L

Pasal 12
Nabi ffi Menetap di Madinah......... 63

Pasal 13
Persaudaraan Antara Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar 65

Sumber Ruiukan dan Keterangan..... 67

BAGIAN KEDUA
Jihad Rasulullah ffi
Pasal 1
Pemberlakuan KewajibanJihad .. 89

Pasal 2
Peperangan dan Pasukan Pertama yangDikirim 9t
a. Perang Abwa' 9L
b. PengutusanHamzah bin 'Abdul Muththalib........... 91
c. Pengutusan'Ubaidah bin al-Harits bin al-Muththalib ....... 9l
Pasal 3
a. Buwath...
Perang 93
b. Perang'Usyairah 93
c. Perang Badar Pertama.. 94
d. Pengutusan Sa'ad bin Abi \Ufaqqash .. 94

Pasal 4
Pengutusan 'Abdullah bin Jahsy 95

Pasal 5
Pengalihan Kiblat dan Diwajibkannya Puasa Ramadhan............ 99
Pasal 6
Perang Badar Kubra 101

SirahNabi Muhammail ffi xv


Pasal T
Jumlah Pasukan Perang Badar ll3
Pasal 8
Perang Bani Sulaim ........... ll5
Pasal 9
Perang Sawiq Ll7
Pasal 10
Perang Dzi Amar ll9
Pasal 11
Perang Bahran l2L
Pasal 12
Perang Bani Qainuqa' ....... 123

Pasal 13
Terbunuhnya Seorang Yahudi yangBernama
Ka'ab bin al-Asyraf .......... 125

Pasal 14
Hal-Hal yang Berkaitan dengan Perang Uhud Secara Ringkas ...... 127

Pasal 15
Perang Hamra-ul Asad L37

Pasal 16
Pengiriman Delegasi ke ar-Raji' ............ L39

Pasal 17
Delegasi Bi'r Ma'unah ........ L4l
Pasal 18
Perang Bani Nadhir .......... 145
a. Qunut Nazilah 147
b. Rasulullah ffi Berpartisipasi Dalam Perang Dzaturriqa' ..... 147
Pasal 19
Badar yangDijanjikan 151

xvt DaftarIsi
Pasal 20
Perang Daumatul Jandal 153

Pasal2l
Perang Khandaq 155

Pasal22
Penyerangan Bani Quraizhah ............ 163

Pasal23
Terbunuhnya Abu Rafi' Salam bin Abil Haqiq..... L71.

Pasal24
Perang Bani Lihyan............ L73

Pasal 25
Perang Dzi Qurud ............. L75

Pasal26
Perang Bani Musthaliq atau al-Muraisi' ....... t77
I Kisah (Fitnah) a1-Ifki 178

Pasal2T
Perang Hudaibiyah ........... 183

Pasal 28
Perang Khaibar... 189

Pasal2g
Pembebasan Fadak 193

Pasal 30
Pembebasan rUfladil Qura L95

Pasal 31
'IJmratul Qadha' 197

Pasal32
Pengiriman Pasukan Perang Mu'tah 199

Pasal 33
Penaklukan Kota Makkah.. 203

SirahNabi Muhammail ffi xvil


a. Pengiriman Khalid gE ke Berhala aliUzza 212
b. Kembalinya Beberapa Orang yangMelarikan Diri............ 212
Pasal 34
Perang Hunain 213
Pasal 35
Perang Tha-if 219
Pasal 36
Perang Tabuk atau Perang'Usrah 223

Pasal3T
Kedatangan IJtusan dari Tsaqif ............. 229
Pasal 38
HajiyangDilakukan Bersama Abu Bakar ash-Shiddiq .............. 23t
Pasal 39
Haji \Vada' ............. 233
Pasal 40
..........
Sakit dan'\trTafatnya Rasulullah M-, 237
Sumber Ruiukan dan Keterangan..... 24L

BAGIAN KETIGA
Haii, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi
Pasal 1
Haji dan Umrah Nabi ffi 305
Pasal2
Jumlah Peperangan Rasulullah M, dan Pasukan Perang
yangDiutus Beliau 307
r Sekilas Tentang Mukjizat Rasulullah M........... 307
Pasal 3
Berita Tentang Berbagai Hal Ghaib di Masa Depan 315
Pasal 4
Beberapa Kabar Gembira dalam Kitab-Kitab Samawi
Terdahulu Tentang Kedatangan Rasulullah M 317

xviii DafiarIsi
Pasal 5
Anak-Anak Rasulullah ffi 321

Pasal 6
Isteri-Isteri Rasulullah ffi....... 323

PasalT
Budak-Budak Rasulullah M .......... 333

Pasal 8
a. Pelayan-PelayanRasulullah M .......... 335
b. Para SahabatyangBertugas Mencatat \flahyu 335

Pasal 9
Para Muadzin Rasulullah M ........... 337

Pasal 10
Delegasi Rasulullah ffi k. Berbagai Negeri 339

Pasal 11
a. Unta dan Kuda Rasulullah M .......... 341
b. Benda-benda Lain Milik Rasulullah ffi 342

Pasal 12
Bentuk Fisik Rasulullah M .......... 345

Pasal 13
Akhlak Rasulullah MyangSuci......... 349

Pasal 14
Beberapa Tempat yangPernah Disinggahi Rasulull ah M
dalam Perjalanan Kenabian 353
Pasal 15
Rasulullah ffi Mendengar Kalam Allah W 359

Pasal 16
Periwayatan Dari Nabi M .......... 365

Pasal 17
\Vafat
Jumlah Kaum Muslimin Ketika Rasulullah ffi 367

Sumber Ruiukan dan Keterangan..... 369

SirahNabi Muhammail ffi xtx


BAGIAN KEEMPAT
Kekhususan Rasulullah ffi
Pasal 1

Hal-Hal yatgHanyaDikhususkan bagi Rasulullah ffi .............. 407


Bagian Pertama:
Kekhususan Rasulullah ffi yang Tidak Dimiliki Para
Nabi Lainnya ML ....... 4tO
Bagian Kedua:
Kekhususan Rasulullah M yangTidak Dimiliki oleh Umm atrLya,
Namun Terkadang Sebagiannya Dimiliki oleh Para Nabi
Lainnya 425
A. Kitab Iman 425
B. Kitab Thaharah (Bersuci) $4
C. Kitab Shalat...... 44L
1. Kewajiban shalat Tahajjud atas Rasulllah i{# 443
2. Shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Ashar 446
3. Pahala shalat sunnah sambil duduk sama dengan sambil
berdiri 447
4. Hukum menjawab panggilan Rasulullah ffi ketika
sedang mengerjakan shalat 447
5. Kekhususan Rasulllah Mterhadap jenazah kaum
Muslimin 448
6. Penderitaanyengluar biasa ketika sakit........ 449
7. Mendapat pilihan dari Allah sebelum wafat 450
8. Jasad Rasulullah ffi tidak akan rusak 450
D. Kitab Zakat 450
r Rasulullahffitidak memakan hartasedekah 450
E. Kitab Puasa 45L
l. Hukum Puasa lVishal 451
2. Rasulullah ffi boleh mencium isterinya ketika sedang
berpuasa 457

xx Daftar Isi
3. \Tajibkah Rasulullah ffi menyempurnakan puasa
sunnahnya?............. 452

F. Kitab Haji........ 452


l. Tentang ucapan Talbiyah. 452
2. Kota Makkah pernah dihalalkan bagi RasulullahM 454
3. Menyembelih hewan kurban 454

G. Kitab Atb'imab (Makanan) 454


1. Tentang hukum memakan bawang... 454
2. Tentang hukum memakan biawak 455
3. Tentang hukum makan sambil bersandar pada sesuatu... 456
4. Larangan menyantap makanan tanpa diundang 457
5. \flajib memberikan makanarLyangdiminta oleh
Rasulullah ffi............ 457
6. Tentang pembatasan daerahlarangan menggembalakan
hewan 458

H. Hibah..... 459
L. Rasulullah ffi boleh menerima hadiah 459
2. Tentang riba balal 459

I. Faraa-idb (tU7arisan) 460


I Apakah Rasulullah ffi mewariskan sesuatu?... 460

J. Kitab Nikah 461


1. Perkara Nikah yangHanya\7ajib atas Rasulullah ffi
dan Tidak \7ajib atas Orang Lain 46L
2. Perkara Nikah yang Flaram atas Nabi, Namun Tidak
atas Orang Lain..... 463
3. Perkara Nikah yangFJanya Boleh bagi Nabi,
Namun Tidak Boleh bagi Orang Lain 464
4. Keutamaan yang HanyaDisebabkan Karena Menikah
dengan Nabi ffidan Tidak dengan Orang Lain........... 469

SirahNabiMuhammad ffi xxl


K. Kitab Jihad 47s
l. Kewajiban melanjutkan jihad... 475
2. Melakukan musyawarah ........ 476
3. Teguh menghadapi musuh. 476
4. Tentang strategi peperangan............. 477
5. Tentang Ghanimab 478
L. Kitab Hukum 478
1. Dalam memutuskan sebuah hukum 478
2. Hukum melecehkan Rasulllah M 479
3. Bolehkah menggunakan nama Rasulllah ffi? .............. 479
4. Penisbatan cucu-cucu dari anak-anak peremPuan
Rasulullah M .......... 480
5. Keutamaan nasab Rasulullah M .......... 480
6. Kekuatan Rasulullah M d^q kemampuan beliau
untuk melihat apayangada di belakangnya ............... 483
7. Keturunan Fathimah k#, bernasab kepada
Rasulullah M............ 484

Pasal2
Syafaat dan Jenis-jenisnya 485
A. Syafa'at Uzhma 485

B. Syaf.a'at bagi calon penghuni Neraka 485

C. Syafa'at bagi pelaku dosa besar yangadadi ddam Neraka..... 489

D. Syafa'at setelah melintasi Shirat 490


E. Syafa'at untuk menaikkan derajat di Surga... 490

Sumber Ruiukan dan Keterangan 493

DAFTAR PUSTAKA 55s

xxil Daftarlsi
,<li'ri*ir;^
MUQADDIMAH
Segala puji hanyalah milik Allah; kita memuji-Nya, meminta
pertolongan kepada-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kita berlindung
kepada Allah dari keielekan diri dan keburukan amal perbuatan kita.
Barang siapa yang ditunjuki oleh Allah W niscaya tidak ada yang
dap at menyesatk anny a. Demikian pula, b ar ang siapa y ang disesatkan
oleh Allah maka tiada yamgdapat menunjukinya.
Saya bersaksi bahwasanyatiada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi
bahwasanya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nyr.
Amma ba'du,
Sesungguhnya sebaik-baik perkat aan adalah Kitabullah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhamm ad M.Seburuk-buruk
perkara adalah yangdiada-adakan; setiap perkara yang diada-adakan
adalah bid'ah; setiap bid'ah adalah sesat; dan setiap kesesatan tempatrlya
di Neraka.
Sirah Nabawiyyah adalah rekaman nyata tentang perlalanan
hidup sa1ryid,ul basyar (penghulu manusia), Rasul Rabbul'ibaad (utusan
Allah), yaitu Muhamm^d M, yang telah dipilih Allah W sebagai
pengemban risalah ilahiah terakhir, yangkekal untuk selama-lam any a.
Tujuannya tidak lain untuk memberikan kunci-kunci kebahagiaan
kepada ummat manusia dan menempatkan mereka pada derajatyang
tinggi. Siapa s$ayangmengikuti beliau dengan sungguh-sungguh dan
teguh berarti dia termasuk orang yang disebutkan Allah di dalam
firman-Nya:

SirahNabi Muhammail ffi xxllt


* <r;i:3i +t;V;:.)E qq,.;F $f#-F
';;\6};6"2;r {@.
"Kdrnu adalab il.rnnmt terbaik yang dikhirkan untuk manusiz, mmyuruh
kepada ydng ma'ruf, dan mencegab dari ydng munkar, dan beriman
kepada Allab...." (QS. Ali 'Imran: 110)
Termasuk pula ciri-ciri orang yang disebutkan Allah dalam
firman-Nya:

i,KJqgi,F {:i3''6r1;tt6)44 ,4Ks},


{@' "'\i, 9'' "W \fi;(
"Dd.n demikian (pula) Kami telab menjadikan kamu (ummat Islam)
urnrndt yang adil dan pilihan dgdl kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi sahsi atas (perbuatan)
kamu...." (QS. Al-Baqarah: 1a3)
Oleh karena itu, Allah W menjadikan Muhammad bin'Abdullah
ffi sebagai contoh dan usanab (teladan), sebagaimana firman-Nya:

rArr':rtVii,fi;.t-'tizl;Ai'i l; qF i,{ri y
g,$K'f'i$gi
{@
"Sesunggubnya telab ada pada (diri) Rasulullab itu suri teladan ydng
baik bagimu (yaitu) bagi orang ydng mengharap (rabmat) Allab dan
(kedatangan) bari Kiamat dan dia banyah. menyebut Allab." (QS. Al-
Ahzaab:21)
Allah [H pun menjadikan barometer takwa dengan mengikuti
Rasulullah ffi, sesuai dengan firman-Nya:

... ."3f, # *; {i'i W- afrit rt3# B ut$ }


{@
xxtv Muqaililimah
"Katakanlab: lika kamu (benar-benar) mencintai Allab, ikutilab aku,
niscayaAllab mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu ...."' (QS. Ali
'Imran:31)
Seorang hamba tidak akan bisa mengikuti dan meneladani beliau
ffi dengan sempurna, kecuali dengan mengetahui perjalanan hidup
kbairul bariyah (makhluk terbaik) dan saqryidul basyartlryaD (penghulu
ummat manusia), Muhamm^d M, yaitu dengan mempelajari dan
menelitinya secara akurat, dengan harapan dapat menyaring riwayat-
riwayat shahih yangmaqbul (diterima) dari sirah Rasul ffi tersebut.
Apabila perkaranya sebagaimanayang telah diutarakan dan
keadaannya seperti yarrtgtelah disebutkan, maka saya telah menemukan
metode yang paling mudah, paling cocok, dan paling efektif. Saya
akan mempersembahkan kepada saudara-saudaraku kaum Muslimin,
secara umum, serta kepada para ulama dan penuntut ilmu yang saya
cintai, secara khusus, sebuah kitab yarTg bermanfaat dan berharga,
warisan guru-guru teladan yangtelah mendahului kita dalam ilmu,
keutamaan, dan iman. Hati ini telah terpatri hingga akhirnya saya
dapat menetapkan pilihan pada kitab al-Fusbuulfi.i Siiratir Rasuul
karyaal-Imam as-Salafi al-Hafizhal-Kabir Ibnu Katsir ,+i'i6. Maka dari
itu, menjadi lapanglah dadaku karenanya. Saya pun mulai meneliti
nash-nash yang terdapat di dalam kitab tersebut serta menelusuri
hadits-hadits dan atsdr-dtsdr untuk memisahkan yang shahih dariyang
dha'if. Semoga upaya tersebut dapat menjadi bekal yang baik untuk
mengetahui petunjuk kbairul' ibaad @asulullah g).

SirahNabiMuhammad ffi xxv


PENGANTAR PENERBIT

tqi r:io* +ic! 't*S,i?)fit'3=+.:-s,i'c; a llt',ty


,ai6;tiXJJ:: c:,x j-?tx6iirr g*-,y\rJt:if vV,v:
i;rs il,b ("9'ai',drr,x u;'l l'.,Jiiirr'11 iJ!'J oi'^ots
{@i};J8r$f,3ir5.*B'{-'il$il;t\;tliqfu.}-
lt z/

4:
./
iLl ,# ; Krt;,s 5i {*, th, aai q?y
,)lk'!,,ibs),r
Lr\tkr.:i
,l |eartI
t'(rtill-r o!
'Jg
t)
-
,! lb-r'xi;. -, ts
ii -b.r;t3 cfi(rtt#S'n;6{ew
{@q#

Salah satu buku yangwajib dibaca oleh umat Islam adalah buku
sirah Nabi, atau dengan istilah lain biografi Nabi Muhammrd M.
Alasannya adalah, sirah Nabi memuat segala hal tentang kehidupan
Nabi secara runut, mulai dari A sampai Z,sehrnggadengan membacanya
kita mendapatkan gambaran Islam yarLg utuh dan lengkaP, yang
tersaji secara lebih nyata, hidup, fisual, dan mudah dipahami serya
diaplikasikan dalam kehidupan. Dengan kata lain, sirah Nabi adalah
potret Islam yang hidup dan berialan.

SirahNabi Muhammad ffi tx


Tidak sedikit buku sirah yangditulis oleh para ulama Muslim,
baik yang klasik maupun yang modern, baik yang murni kisah sirah
maupun yang dilengkapi dengan pelajaran di balik setiap peristiwa,
dan baik yang singkat padat maupun yang panjang lebar; tiap-tiap
buku tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun ada hal yanglebih penting dari itu semua, yaitt keautentikan
kisah-kisah sirah yang dimuat di dalamnya. Sirah merupakan kumpulan
berita atau kabar di masa lampau yang ditulis setelah peristiwa itu
berlalu dan diriwayatkan dari generasi ke generasi, sehingga ada
kemungkinan masuknya riw ay at-riw at y ang tidak autentik. Oleh
karena itu, diperlukan kajian terhadap ^y
keautentikan setiap riwayatnya
agar kita benar-benar hanya mendapatkan riwayat-riwayat yang jelas
keduduka nny a dan dapat dipenanggung-j awabkan.
ini-menurut hemat kami-adalah
Sirah Nabi karyalbnu Katsir
tergolong buku sirah terbaik dibanding buku-buku sirah yanglain.
Kesimpulan ini kami tetapkan berdasarkan alasan-alasan berikut:
l. Penulisnya seorang ahli seiarah
Ibnu Katsir tergolong ulama yang sulit dicari tandingannya
karena beliau menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan. Selain
bergelar muhaddits (ahli hadits), rnufassir (ahli tafsir),faqih (ahlifiqih),
dan gelar ternama lainnya beliau juga digel ari muarrikb alias ahli
sejarah. Dalam hal ini, beliau memiliki karyatulis sejarah fenomenal
yangmemuat riwayat-riwayat sejarah umat manusia dimulai dari
kisah manusia peftama yaitu Nabi Adam fH; hingga akhir masa
kekhalifahan Islam. Kisah-kisah sejarah itu beliau tuangkan dalam
kitabnya, al-Bidaa.yab ann Nibaayah.Di dalam kitab tersebut termuat
pula sirah Nabi Muhamm^d@,,sena biografi empat orang Khulafaur
Rasyidin. Namun, perlu diketahui bahwa kitab sirah yang sekarang ada
di tangan Anda ini bukanlah saduran dari kisah yangtercantum dalam
kitab beliau tadi. Bukan pula kutipan-kutipan dari kisah-kisah populer.
Akan tetapi, kitab ini ditulis secara khusus dan murni kitab sirah.
2. Penyusunan kitabnya berdasarkan metode mubadditsin
Kitab sirah ini tergolong kitab klasik. Ditulis oleh penulisnya
berdasarkan metode penulisan rnubadditsin (ahli hadits) yang begitu

Pengantar Penerbit
selektif terhadap berita-beritayang disampaikan. Hal ini dapat
dimaklumi, karena penulisnya seorang mubaddits (ahli hadit$ yang
ternama. Sebagai t.oirttg ahli hadits, Ibnu Katsir menerapkan keahlian
ini dalam setiap karyanya,seperti pada kitab nyayarLgberjudul Tafsll.rul;
Qur-anil Azbiimyang dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir, salah satu kitab
tafsir bil ma'tsur ierbaik. Juga pada l<rtabnya al-Bi.daayah wan Nibaaryab.
Dalam kitabnya ini, beliau selalu merujuk sumber-sumber sejarah dari
riw ayat-riw ayat yangshahih sebagai dalilnya, lalu meramunya menjadi
sebuah cerita sejarah yangapik dan tidak kaku dalam PenyamPaiannya.
Dengan kata lain, dalam Sirah Nabi ini, Ibnu Katsir menemPuh met_ode
bil ialsur, yakni berdasarkan riwayat-riwayat. Meski begitu, beliau
juga tidak mlremehkan kitab-kitab sejarah yang ditulis oleh para gl1m_,
r.b.lr-rya, seperti ath-Thabari dan lain-lain. Hanya saja, pada kitab
sirah ini penulisnya tidak terang-terangan mendedikasikan karyanya
ini sebagai kitab shahih. BagaimanaPun juga, metode ini lebih dapat
dipertanggungj awabkan daripada metode penulisan yang lain.

3. Hadits-haditsnya telah di-tabqiq, di'takbrij, dan diperielas


maknanya
Kitab sirah Nabi ini semakin berbobot dan lengkap dengan uhqq
Syaikh Salim bin'Ied al-Hilali. Di dalam tabqiq-nya, ia melakukan
takbrij terhadap ri:w ay at-riwayat y ang dij adikan sumber atau rujukan
Ibnu katsir dalam penulisan kitab sirahnya ini. Selain men-takbrij-
nya, Syaikh Salim juga melakukan banyak hal positif terhadap.kitab
ini, aniara lain dengan menyusun kembali bagian-bagian pembahasan
dan mengurutkan tema-temarLya, menjelaskan kata-kata yang sulit
dipahami, mendiskusikan aspek-aspek fiqihnya maupun tiwayat-.
riwayat yatgmenjadi sumber seiarahnya, serta membuat daftar isi
sesuai dengan sistematika penulisan ilmiah y^n1berlaku.

4. Adanya tambahan pembahasan mengenai sifat fisik Nabi,


keadaan rumah tangga Beliau, dan hukum-hukum yang
Allah khususkan bagi Nabi'Nya
Dan, ketiga hal itulah yangmenjadi nilai tambah dalam buku ini
yangtidak didapatkan pada kitab sirah mana Pun. Andl akan dapatkan
di akhir pembahasan kitab ini hal-hal yangberkaitan dengan sifat-sifat

SirahNabi Muhammail ffi xt


fisik Nabi, anak-anaknya, istri-istrin y a, p elay an-pelayannya, hingga
unta dan kuda beliau. Kemudian disusul dengan pembahasan hal-hil
ya\g menjadi kekhususan Rasulullah g, yang tidak dimiliki para
Nabi lainnya; seperti diberikan-Ny. kemenangan dari musuh-musuh
beliau dengan dimasukkan-Nya rasa gentar di hati mereka, seluruh
permukaan bumi (tanah) dapat dijadikan rempar shalat dan bersuci,
dihalalkan-Ny, hanarampasan perang, diberikan hak memberi syafaat
pada hari Kiamat, dan diutus kepada seluruh umar manusia, dan masih
la1rak lagi keistimewaan lain yang hanyadianugerahkan Allah kepada
beliau. Pembahasan terakhir ini lalu ditutup dengan hal-hal i^ng
menjadi kekhususan Nabi M,yangtidak dimiliki umatnya, mulai dari
masalah yangberkaitan dengan iman, bersuci, shalat, zakat,puasa, haji,
warisan, hingga masalah hukum-hukum syari' at y ang lain.
Membaca kitab ini, selain mendapatkan uraian kisah Nabi yang
dapa..t dipenanggungjawabkan, akan menambah wawasan kita t.rrtrn[
sosok Nabi kita Muhammad l&, secaralebih luas dan mendalam.
-

Semoga penulis dan siapa sajayangikut andil dalam menyebar-


luaskan ilmu ini mendapat balasan kebaikan dari Allah yangberlipat
ganda. Yaitu pada hari ketika anak dan hanatiada berguna lagi, kecuali
mereka yangdaangkepada Allah dengan hati yang selamai(ikhlas).
Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan kepada
junjungan-Nyr, Nabi Muhammrd M, dan kepada keluarg, i.rta
seluruh Sahabatnya. Amin.

Jakarta, Mei 2010 M


Jumadil A*wJI t+31 H

Penerbit
Pustaka Imam asy-Syaf i

xil Pengantar Penerbit


A. BIOGRAFI
IMAM IBNUKATSIR

l. Nama dan Nasab


Nama lengkap dari Imam Ibnu Katsir adalah 'Imaduddin Abul
Fida'Isma'il bin'Umar bin Katsir al-Qaisi al-Qurasyi ad-Dimasyqi.
Selain dikenal sebagai seorang imam, beliau juga seorang al-Hafizh,
sejarawan, mufassir, sekaligus pakar fiqih. Beliau dikenal dengan
julukan Ibnu Katsir,' yaitu julukan yaagdisandarkan pada kakeknya
(Katsir).

2. Kelahiran
Ibnu Katsir dilahirkan di Mijdal, sebuah desa yang terletak di
timur Bashra, Damaskus, pada tahun 701IJ. Ayahnyaseorang khatib
di kota itu. Setelah ayahnya meninggal dunia, Ibnu Katsir pindah ke
Damaskus pada tahun707 H bersama saudaranya, Kamaluddin 'Abdul
Wahhab.

3. Riwayat dalam Menuntut Ilmu


Ibnu Katsir hafal al-Qur-an dan mampu membacanya dengan
bermacam-macam qira-at. Dia juga mendalami ilmu tafsir, ilmu fiqih,
dan ilmu nahwu; memfokuskan diri dalam menghafal matan-matan;
serta mempelalari sanad-sanad, 'illat (cacat) hadits, perawi hadits, dan
tarikb (sejarah). Alhasil, Ibnu Katsir sangat menonjol dalam bidang-
bidang tersebut walaupun usianya masih remaja; bahkan beliau juga
berfatwa, mengajar, dan memimpin diskusi.

SirahNabi Muhammad ffi


4. Tingkatan dan Kedudukan Ilmiah
Kedudukan ilmiah Ibnu Katsir '#M tampak dari materi-materi
yangdiaj arkann y a di madrasah-madrasah dan masjid-masjid.

a. Mengaiar di madrasah
Ibnu Katsir pernah mengaiar di Madrasah al-Hadits al-Asyrafiyyah
selama beberapa waktu setelah meninggalnya as-Subki dan di Madrasah
ash-S h alih iyyih setelah meninggalny a adz-D zahabi. Selain itu, b eliau
juga pernah mengajar di Madrasah an-Najibiyyah, Madrasah at-
T ankiziyyah, dan Madrasah an-Nuriyyah al-Kubra.
Madrasah-madrasah tersebut merupakan temPat yang dituju
oleh para penuntut ilmu yang berasal dari belahan Timur dan di Barat.
Para pengaj arnyamemiliki kedudukan yang tinggi. Hanyaulama Yang
*.-ilikiilmu yang dalam dan pengetahuan yangluaslah yangdapat
mengajar di sana.

b. Mengaiar di masiid
Ibnu Katsir juga pernah memberikan pelaiaran di al-Jami' al-
IJmawi, Masjid Ibnu Hisyam, Jami' Tankiz, dan al-Jami' al-Fuqani.
Beliau pun meniadi khatib di masjid-masjid tersebut.

5. Puiian paraUlama
Adz-Dzahabi berkata dalam Tadzkiratul Huffuazb (IVl150s):
"Aku mendenga r riwayat bersama al-Faqih al-Mufti al-Muhaddits
yangmemiliki berbagai keutamaan ... Ibnu Katsir memiliki perhatian
khrrirr terhadap perawi hadits, matan-matan, dan fiqih. Iamen-takhrij
hadits, -.rrgr.r-pulkan hadits, memimpin diskusi, menulis buku dan
menafsirkan al-Qur-an. Ia menonjol di segala bidang."
Adz-Dzahabi juga berkata dalam al-Mu'jamul Mukbta.s, (hlm.
86): "Ibnu Katsir adalah seorang Imam hadits, faqih, dan ahli hadits
yangsangat luar biasa ... Ia bahkan benar-benar seorang ahli fiqih
yangmumpunr, ahli hadits yatgkuat hafalanrLya, dan ahli tafsir yang
kritL. Ia memiliki berbagai karyatulis yang bermanfaat.Ia menguasai
ilmu fiqih; memahami bahasa Arab dan ilmu ushul; serta menghafal

4 SelayangPandnng
banyak matan, tafsir, dan perawi hadits. Ia mendengar hadits dariku
dan ia memiliki hafalan yangkuat."
Ibnu Hubaib berkata, berdasarkan penukilan al-Hafizh Ibnu
Hajar dalam Inbaa-ul Gbamar (I/39)z "Ibnu Katsir adalah seorang
imam yang tekun bertasbih dan bertahlil; pemimpin ahli tafsir; dia
mendengar, mengumpulkan, dan menulis hadits; ucapan-uc apannya
akrab di telinga; dia meriwayetkanhadits dan menyampaikan ceramah;
serta fatwa-fatwanya menyebar ke seriap penjuru negeri. Ia masyhur
dengan kekuatan hafalan dan karya tulisnya, bahkan termasuk pakar
dalam bidang tarikh, hadits, dan tafsir."
Abul Mahasin ad-Dimasyqi berkata dalam Dzail Tadzkiratul
Huffaazh (hlm. 58): "Ibnu Katsir memberikan fatwa, mengajar, dan
memimpin diskusi; mendalami ilmu fiqih, tafsir, dan nahwu; serta
teliti dalam masalah perawi dan'illat hadits."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam ad-Durarul Kaaminah
[/400) dan Inbaa-ul Gbamar $/39): "Ibnu Katsir adalahseorang yang
luas wawasannya, enak dalam menyampaikan ilmu, karya-karyanya
menyebar ke berbagai negeri pada masa hidupnya dan bermanfaat bagi
masyarakat sepenin ggalny a."
Al-'Aini berkata, berdasarkan penukilan Ibnu Taghri Bardi
dalam an-Nujuumuz Zaabirab (XUL23): 'Ibnu Katsir menjadi teladan
bagi para ulama dan huffazb (ahli hadits), juga menjadi rujukan bagi
pakar bahasa Arab. Ia mendengar, mengumpulkan, dan menulis hadits.
Beliau mengajarkan ilmu, menyampaikan hadits, dan menulis kitab.Ia
memiliki penelitian yangluas dalam bidang hadits, tafsir, dan tarikh.
Beli au te rken al karena kuat h afal arny a dan b any ak tulis ann y a; menj adi
pakar dalam bidang tarikh, hadits, dan tafsir; serra mempunyai karya-
karya yang bermanfaat."

6. 'Aqidah dan Manhai


Ibnu Katsir '{uE berpijak pada 'aqidah Salafush Shalih dan
manhaj mereka. Sebagai buktinya adalah kitab Tafsiir-nya yang
agung, di antaranyaialahpenafsiran beliau terhadap firman Allah ffi:

SirahNabi Muhammail ffi


{ @ .... Jii',s iE 6;3? ...y
"... Lalu Dia bersemdyarn di atas'Arry ...." (QS. Al-A'raaf: 54)

Ibnu Katsir berkata: "Kami menemPuh jalan seperti yangtelah


ditempuh Salafush Shalih: Malik, al-A:uza'i, ats-Tsauri, al-Laits bin
Sa'ad, asy-Syafi'i, Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, dan yang lainnya
dari imam-imam kaum Muslimin, baik yangterdahulu mauPun yarLg
sekarang, tanpa takyiif (mempertanyakan bentuk, car a dan sifat Allah),
tasybiih (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nyr), dan ta'thiil
(meniadakan sifat-sifat Allah). Makna lahiriah y^ng dipahami oleh
orang-orang yang menyenrpakan Allah dengan makhluk (dari sebuah
nash) tidaklah terdapat padadzatAllah 'iH . Sebab, Allah \H itu tidak
diserupai oleh sesuatu dari makhluk-Ny", sebagaimana firman-Nya:
b

{ @ i;:i Ui ;)Z:A -r$ J,4... }


'... Tiddk ada sesuatupunyangserupd, dmgan Dia dan Dialab YangMaha
Mendengar lagi Maha Melihat.'(QS. Asy-Syuura: 11)"
Pendapat ini merupakan pengaruh dari guru beliau, al-Imam
Muftil Anam Syaikhul lslam Taqiyuddin Abu['Abbas Ibnu Taimiyyah-
semoga Allah menyucikan rohnya dan menerangi kuburnya. Ibnu
Katsir '+d)H memiliki perhatian khusus kepada gurunya itu, mengambil
manfaat dariny a, dan b anyak men gikuti pendap at-p endap atfly a.
Di antara kisah menarik tentang beliau ialah yang disebutkan
oleh al-Hafizh Ibnu Ha)ar dalam ad-Durarul Kaaminab S/60)z "Terjadi
perdebatan antara Ibnu Katsir dan Burhanuddin, Putera al-Imam
Ibnul Qayyim dalam suatu masalah. Ibnu Katsir berkata: 'Apakah
engkau membenciku karena aku seorang Penganut faham Asy'ari?'
Burhanuddin menjawab: 'seandainyadari kepala hingga ujung kakimu
dipenuhi rambut, niscaya orang-orang tetaP tidak akan percaya bahwa
engkau seorang Asy'ari, sebab gurumu adalah Ibnu Taimiyyah."'
Kesimpul anny a, al-Hafizh Ibnu Katsir berpe gang pada' aqidah
Salaf, ahli hadits , dan rtli atsar (riwayat), serta beliau mengagungkan dalil.

6 SelayangPandang
7. Guru-Guru yang Paling Berpengaruh
Al-Imam Ibnu Katsir berguru kepada para ulama besar yang
terkenal. Di antara guru-guru ty a y angpaling berpengaruh adalah:
l. Syaikhul Islam Abul 'Abbas Taqiyuddin Ahmad bin 'Abdul
Halim bin'Abdus Salam Ibnu Taimiwh,meninggal pada tahun
728 H.
2. Abul 'Abbas, Ahmad bin Abu Thalib bin Na'mah bin Hasan bin
'Ali an-Natjar, yang dikenal dengan julukan Ibnusy Syahnah,
meninggal pada tahun 730}{.
3. Al-Imam, al-Hafzh,MuhadditsusySyam, AbulHajjaj,Jamaluddin
Yusuf bin az-Zaki 'Abdurrahman al-Mizzi, meninggal pada
tahun 742H.Ibnu Katsir selalu menyertai beliau dan menikahi
puterinya, Zainab.
4. Al-Imam, al-'Allamah, al-Hafizh, al-Muhaddits, Muarrikhul
Islam, Syamsuddin, Abu 'Abdullah, Muhammad bin Ahmad
bin 'Utsman adz-Dzahabi, meninggal pada tahun 748 H.

8. Murid-Murid
Di antara murid-murid al-Hafizh Ibnu Katsir '+!'i5 adalah:
1. Abul 'Abbas, Ahmad bin Haji bin Musa bin Ahmad as-Sa'di,
meninggal pada tahun 816 H.
2. Syihabuddin, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin
Ahmad al-Hariri ad-Dimasyqi, meninggal padatahun 765 H.
3. Abul Mahasin al-Husaini, Muhammad bin'Ali bin al-Hasan bin
Hamzah bin Hamd ad-Dimasyqi, mening gal padatahun 7 65 H.

9. Karya-Karya
Ibnu Katsir telah memperkaya perpvstakaan Islam dengan
berbagai karya tulisnya yangbermanfaat, di antaranya adalah:
l. Ahaadiitsut Tauhiid war Radd'alaa Ahlisy Syirk
2. Ikhtishaar'UluumilHadiits

SirahNabiMuhammad ffi
3. Al-Bidaayah wan Nihaayah
4. Tuhfatuth Thaalib bi Mukhtashar Ibnil Hajib
5. Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiim
6. Jaami'ul Masaaniid
7. Siirah'LJmar bin'Abdil' Aziz
8. Thabaqaatusy Syafi'iyyah
9. Al-Fushuul fii Siiratir Rasuul M,yaitu kitab ini.
10. Fadhaa-ilul Qur-aan
ll. Musnad al-Faaruuq
10. Vafat
Ibnu Katsir +W meninggal dunia pada hari Kamis, 26 Sya'ban
774H,di Damaskus. Jenazahnya dihadiri (disaksikan) banyak orang. Ia
dimakamkan sesuai dengan wasiatnya, yaitu di dekat kuburan Syaikhul
Islam di pemakaman ash-shufiyah, di luar gerbang an-Nashr.

'1,1. Daftar Referensi Mengenai Biografi Penulis '+iVo


Beberapa kitab yang dijadikan sumber rujukan dalam menjelaskan
biografi penulis (Ibnu Katsir) 'r!i5 sebagai berikut:
l. Abjadul'Llluumkarya Shiddiq Hasan Khan (IIIl89r
2. Al-A'laam karya al-Zirkali [/317)
3 Inbaa-ul Gbamarkarya al-Hafizh Ibnu Hajar (I/a5)
4. Al-Badrutb Thaali'karyaasy-Syaukani [/153)
5. Tadzkiratul Hffiadzkarya adz-Dzahabi (IVl1508)
6. Ad-Daaris fii Taariikhil Madaariskaryaan-Nu'aimi (I/27)
7. Ad-Durarul Kaanrinabkarya al-Hafizhlbnu Hajar (I/399)
8. Dzail Tltabaqaatil Hffiazhkarya al-Husaini (hlm. 57)

9. Dzail Thabaqaatil Hffiazbkarya as-Suyuthi (hlm. 361)

SelayangPandang
10. Ar-Raddul Vaafirkarya Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi (hlm. aS)
Ll. Syadzaraatudz Dzahabkarya Ibnul 'Imad al-Hanbali (VI/231)
12. Thabaqaatusy Syafi'lryabkaryalbnul Qadhi Syahbah (hlm. 638)
13. Mu'jamul Mu-allifiinkarya 'I-Jmar Ridha Kahalah (IIl/89)
L4. Al-Mu'jamul Mukbtasbkarya adz-Dzahabi (hlm. 86)
15. Mifiaabus Sa'aadabkarya Thasya Kubra Zadah [/23t)
L6. An-Nujuumuz Zaahirab karya Ibnu Taghri Bardi (II/t23-L24)
17. Hadiyyatul 'Aarifiinkarya Isma'il Basya al-Baghdadi (I/215)

SirahNabiMuhammad ffi
B. SEKILAS TENTANG KITAB INI

l. Pembuktian Bahwa Buku Ini Merupakan Karya


Penulis
Bukti-buk ri y ang menunjukkan keotentikan kitab al' Fusbuul
fi.i Siiratir Rasuul ffi, yakni bahwasanya kitab itu adalah karya Ibnu
Katsir 1!$5, dapat dilihat dalam uraian di bawah ini:
,) Al-Hafizh Ibnu Katsir mengisyaratkan dalam al'Bidaayab ann
Nibaayah (YI/271): "Telah kami sebutkan di dalam kitab as-
Siirab dan at-Tafsiir bahw asanya lf mmu Jamil adalah isteri Abu
Lahab ...." Ibnu Katsir juga berkatai "... hingga musuh leluasa
menyerang Nabi ffi. Akibatnya, mereka dapat melukai kepala
dan mematahkan gigi taring kanan bawah beliau, sebagaimana
yangdijelaskan secara terperinci dalam kitab as-Siirab."
b) Ibnu Katsir menyatakan dalam kitab Tafsiirul Qur'aan al-'Azbiim
(VI/525 - QS. Al-Ahzab): "Hal ini telah dipaparkan secara
terperinci,. beseft a dalil-dalil dan hadits-haditsnya, iug dij elaskan
secara panlang lebar dalam kitab as-Siirab,y^rlgkami khususkan
dalam bahasan tersendiri secara ringkas dan sederhana. Segala puji
bagi Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya."

d Para ulama menisbatkan kitab ini kepada Ibnu Katsir ketika


menjelaskan biografi penulis. Ad-Dawudi dalam Thabaqaatul
Mufassiriin (Utl}) dan Ibnul 'Imad al-Hanbali dalam Syadza-
raatudz Dzabab Nl/23L) berkata: "Beliau memiliki kitab sirah
yangkecil (ringkas)." Sementara, Haji Khalifah dalam Kasyfuzh
Zbunuun (l/192) menamai kitab tersebut dengan al-Fushuulfii
Siiratir Rasuul ffi.

SirahNabi Muhammad ffi 11


d) Naskah tulisan tangan (manuskrip) yang berada di tangan kami,
yangjuga akan disebutkan sifat-sifatnya.

2. Kandungofl, Keistimewaan, dan Kekurangan Kitab


,) Kitab ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, Sirah Rasulullah
M, dan peperangan beliau . Kedua, ihwal tentang nubuuw.tat
(kenabian) dan tanda-tandanya, karakteristik Rasulullah ffi,
serta ciri-ciri beliau.
b) Kitab al-Fushuul merupaka n karya orisinal, bukan saduran atau
ringkasan dari kitab al-Bidaayah wan Nihaayah.
.) Gaya bahasa al-Imam Ibnu Katsir q,E dalam kitab al-Fushuul
mudah dipahami, jelas, dan tidak berbelit-belit dalam konteks
sebagai berikut. Pertama, gayabahasanya jauh dari sajak yang
dipaksakan dan kata-kata hiperbolis. Sungguh, hakikat ilmiah
akan hilang jika memaksakan gaya bahasa demikian jika demi
melahirkan keunikan berbahasa semata. OIeh karena itulah Ibnu
Katsir menggunakan un gkapan-un gkap an y angmudah dipahami
dan susunan kalimatnya pun sangat jelas. Berdasarkan hal itu,
kitab ini layak dibaca semua orang, baik oleh ulama, penunrur
ilmu, maupun masyarakat umum. Kedua, perumpamaar- yang
indah dan susun an yangsistematis dalam menyampaikan berita
dan peristiwa. Ketiga, tidak bertele-tele dan berbelit-belit yang
dapat menyebabkan kebingungan, sulit disimpulkan, dan
sukar dipahami. Keempat, gaya penyampaian yarLgringkas dan
padat terdapat pada mayoritas pembahasan sirah Nabi ffi. Ini
merupaka n carayang singk at danmenyenangkan, karena mudah
dibaca dan dicerna.
d) Al-Imam Ibnu Katsir ,*sz banyak mengambil manfaat dari
kitab-kitab tarikh dan sirah terdahulu. Oleh karena itu, beliau
tidak bergantung pada pengumpulan riwayat dan penyebutan
pendapat tanpa melakukan penelitian; beliau selalu menjauhi,
sedapat mungkin, riwayat yang lemah; beliau menyebutkan
suatu kisah beserta hadits-hadits shahih yang memperk latny a;

12 SelayangPandang
dan beliau mendebat pendapat-pendapat (para ulama) agar dapat
sampai pada kesimpulan yangbenar.
e) Akan tetapi, setiap amal manusia tidak terlepas dari kesalahan. A1-
Imam Ibnu Katsir memiliki beberapa kekurangan, di antaranyai
P ettama, adany aketidakj elasan dalam susunarl beberapa kalimat.
Ke dua, terdap at pengulang an p ada sebagian pembahas an. Ket iga,
beberapa kalimat terlalu panjang, dan terpisahnya beberapa
bagian pembahasan. Keempat,bersandar pada hafalan dalam
mencantumkan beberapa hadits. Kelima, banyak mengikuti
perkataan ulama terdahulu tanpa disertai penjelasan mengenai
siapa yangmengemukakan perkataan itu.

3. Tentang Manuskrip Asli Kitab Ini


a. Manuskrip Maktabah Sulaimaniyyah nomor 2339
Manuskrip ini terdiri dari 115 lembar. Pada setiap lembarnya
terdapat 17 baris. Naskah ini sangat terpelihara. Penyusunnya,
Sulaiman al-Madini, telah melengkap i manusk rip ny a den gan har akat,
bahkan telah dicocokkan dengan manuskrip asli yartg disalinnya,
yaitu manuskrip asli penulis, Ibnu Katsir, berdasarkan bukti-bukti
berikut:
Kedekatan penulisan manuskrip Sulaimaniwahini dengan masa
^) hidup Ibnu Katsiru:u. Manuskrip ini ditulis pada tahun 784H,
sedangkan al-Imam Ibnu Katsir meninggal pada tahun 774 H.
b) Banyak terdapat nukilan-nukilan penyusun yang disandarkan
kepada Ibnu Katsir dengan tambahan keterangan:"Catatan kaki
berasal dari tulisan tangan penulis."
c) Riwayat shahih yang menunjukkan bahwa manuskrip dibaca
di hadapan al-Imam Ibnu Katsir di Darul Hadits al-Asyrafiryah.
Manuskrip ini ditulis dengan khatb (tulisan tangan) Persia y^rtg
bagus dan jelas. Penyalin manuskrip juga telah menyebutkan sebagian
catatankaki dengan mengis y ar atkarn kepada sumber-sumbernya, yakni
dari kitab-kitab biografi perawi dan kitab-kitab seiarah.

SirahNabiMuhammad ffi 13
Adapun kalimat-kalimat yang hilang dari naskah, hal itu telah
dilengkapi dan ditandai dalam catatan kaki dengan kata "U".
Disebabkan urgensi dan pentingnya naskah ini, maka sangar
disayangkan hilangnya beberapa halaman , di antaranyahalaman 49-58
danll2-115. Akan tetapi, bagian yanghilang tersebut telah dilengkapi
dengan karya (naskah) yanglain. Naskah ini dijadikan sebagai naskah
utama yangdisimbolkan dengan huruf ",-,-".

b. Manuskrip Maktabah Sulaimaniyyah nomor 59


Manuskrip ini berjumlah 62lembar. Pada setiap lembarnya
terdapat 21 baris dan ditulis dengan huruf Persia yangjelas pada tahun
813 H. Manuskrip ini adalah wakaf Haramain melalui Sultan Mahmud
Khan. Manuskrip ini adalah asal manuskrip ketiga yangdisimbolkan
dengan huruf "6".

c. Manuskrip Maktabah 'Arif Hikmat


Manuskrip ini berada di Madinah al-Munawwarah (nomor
171/242 - Sirah Nabawiyyah)dan berjumlah 56 lembar. Pada setiap
lembarnyaterdapat 25 baris. Manuskrip ini ditulis oleh Flasan bin al-
Hajj Ramadhan al-Khatib al-Ayprbi pada tahun 1101 H dengan kbatb
Persia yangjelas.
Manuskrip Maktabah 'Arif Hikmat ini adalah manuskrip
asal yang dijadikan rujukan pada cetakan peftama kitab ini di Mesir
pada tahun 1357 H oleh penerbit al-'Uluum. Dan di antara buktinya
adalah:
,) Adanya kesesuaian tema-tema kitab dengan mengikuti bentuk
kitab asli, seperti halnya pada manuskrip dan kitab cetakan al-
Fusbuul fi.i lkbtisbaar Siiratir Rasuul'
b) Kalimat indah yang ditulis oleh asy-syaikh al-Muhaddits
Abul Asybal Ahmad Syakir tify. dalam biografi al-Imam Ibnu
Katsir ,+sz pada muqaddimah kitab '(Jmdatut Tafsiir (l/35),
yaitu pernyataan beliau: "Sirah yarTg ringkas, dicetak di Mesir,
... dari naskah asli Maktabah 'Arif Hikmat di Madinah al-
Munawwarah."

14 SelayangPandang
d Jika Anda membandingkan arltaramanuskrip dan kitab cetakan
itu, maka Anda akan mendapati kesalahan penulisan, penomoran
halaman, dan kekurangan y^ngsama. Oleh karena itulah, saya
tidak menj adika nnya sebagai rujukan. Naskah ini disimbolkan
dengan huruf "{.

4. Perubahan yang Dilakukan Mub aqqiqDalamKitab Ini


r) Saya(mubaqqiq) mencocokkan kitab yang sudah tercetak dengan
naskah manuskrip, lalu menetapkan perbed aan y mendasar
^flg
dan menambahkan catatan-catatan kaki yang penting.
b) Saya membuat judul tertentu pada setiap pasal dan mengapLtnya
dengan tanda kurung siku ( t...1).
.) Menisbatkan setiap ayat al-Qur-an kepada nama suratnya di
dalam al-Qur-an pada setiap akhir kutipan.
d) Menyebutkan takbrij hadits-hadits yang diriwayatkan dan
menjelaskan derajatnya berdasarkan kaidah ilmu hadits.
.) Menambahkan beberapa keterangan penting, misalnya pengertian
ilmu, penjelasan judul, penjelasan kata-kata asing, pembahasan
masalah fiqih, dan uraian tentang tarikh atau sejarah.

0 Menyusun daftar isi secara ilmiah. Inilah salah satu hasil jerih
payah yang dimudahkan bagi saya, tentunya dengan taufik
dan keutamaan dari Allah. Barang siapa yang menjumpai
kebaikan dan petunjuk maka jangan lupa untuk mendo'akan
baik kepada saya dari tempatyangjauh, sedangkan barang
siapa yang menjumpai selain itu maka janganlah ragu untuk
menasihati dan mengingatkan saya. Sesungguhny^ saya adalah
orangyanglapang dada dalam menerima nasihat, bahkan saya
akan sangat berterima kasih kepada orang yangmau menasihati,
yakni atas perhatian dan rasa persaudaraannya.
Saya memohon kepada Allah, Yang Mahatinggi dan Mahamulia,
agar berkenan menerima amal yangditujukan untuk memperjuangkan
agama-Nya dan membela sirah Rasul-Nya yartg mulia ini. Semoga
Allah menyimpan pahalaku hingga hari Kiamat, yaitu hari ketika tidak

SirahNabiMuhammad $, 15
bermanfaat lagi harta dan anak-anak, melainkan siapa yang kembali
kepada-Nya dengan hati y ang bersih.
Diucapkan dengan bibir dan ditulis dengan pena, seraya memuji
Rabbnya dan bershalawat kepada Rasul-Nya.

Abu Usamah Salim bin'Id bin Muhammad


bin Husain al-Hilali nasabnya;
as-Salafi al-Atsary aqidah, manhaj, dan akhlaknya;
an-Najdy negerinya;
al-Khalili al-Falisthini tempat kelahirannya; dan
al-Urduni tempat tinggalnya.

Buku ini selesai ditulis pada waktu dhuha, tanggal 9 Jumadil


Akhirah, tahun ke-1423 dari hijrah Rasulullah M; di rumahku yang
terletak di Amman al-Balqa', ibukota Yordania, bagian dari negeri
Syam y^ngdljaga oleh Rabb seluruh manusia dari segala keburukan,
makar, keburukan, dan bencana.

16 Selayang Panilang
Sumber Ruiukan dan Keterangan

Yang perlu diperhatikan di sini bahwasanya al-Hafizh Ibnu Katsir al-Mufassir bukanlah al-Imam
Ibnu Katsir yang seorang qtrl' qiraa-ah sab'ab (wph qira-at al-Qur-an) dan imam kota Makkah.
Al-Imam al-Qari'ini dilahirkan pada tahun 45 H dan meninggal pada tahun 120 H.
Kalimat ini mengesankan bahwasanya kitab al-Fushuul adalah ringkasan dari kitab lain. Hal itu
tidak benar. Kitab ini bukan saduran dari al-Bi.daayab uan NibaayaD dan bukan pula ringkasan
darikitab Siirab Nabauiyyab yang panjang, sebagaimana hal itu diisyaratkan oleh Ibnu Katsir '+iii5
dalam tafsir surat al-Ahzaab, pada kisah Perang Khandak.

SirahNabi Muhammad ffi 17


/ - -)7-) /.
+)'F)\e';_:,
PRAKATA
Cukuplah Allah wi Sebagai Sandaranku,'
Bukan Yang Lain-Nya

Syaikh kami al-Imam al-'Alim al-'Allamah'Imaduddin; Abul Fida'


Isma'il bin'Umar bin Katsir asy-Syafi'i-Semoga Allah memberikan
kenikmatan di persinggahan beliau 'ffi atas berbagai ilmu yang telah
diaj arkannya. Amin-berkata:'

Segalapuji hanyalah milik Allah \H. Semoga salam senantiasa


dilimpahkan kepada para hamba Allah yang terpilih. Segala puji
hanyalah milik Allah,' dengan pujian yang sebanyak-banyaknya dan
sebaik-baiknya, lagi penuh berkah bagi-Nya, sebagaimana yang disukai
dan diridhai oleh Rabb kami wj .
Aku bersaksi bahwasanya tidak adayang berhak diibadahi
dengan benar melainkan Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya,
dengan persaksian hamba yang ikhlas hatinya, tulus, dan terbebas
dari segala noda syirik; yangmengakui penghambaan dirinya kepada
Allah, memohon perlindungan-Nya dari kejahatan syaitan dan hawa
nafsu, lalu berpegang teguh pada taliNyayangkuat, yangditurunkan
kepada Rasul-Nya al-Amin, Muhammad ffi, makhluk-Ny, yar,g
terbaik. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada beliau selama-
lamanyahingga hari kebangkitan di Padang Mahsyar kelak, yaitu hari
perjumpaan dengan Allah \H.
Semoga Allah juga memberikan keridhaan-Ny, kepada para
Sahabat, isteri-isteri, anak cucu, serta para pengikut beliau, yakni
orang-orangyangmemiliki ilmu dan mata hati.

SirahNabi Muhammad ffi 21


Amma ba'du,
Sungguh, tidaklah elok bagi seorang ulama untuk mengacuhkan
perjalanan hidup Nabi dan sejarah peradaban Islam yang sarat
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan beragam nilai penting yang
senantiasa dibutuhkan. Tidak akan ditolerir alasan apapun untuk
mengabaikannya.o
Berangkat dari itulah penulis berkeinginan untuk membuat
sekelumit catatar dalam bidang tersebut, agar bisa dijadikan sebagai
pengantar, prolog dan panduan untuk memahaminy a. Hanya kepada
Allah kita bersandar dan hanya kepada-Nya pula kita menyerahkan
segala urusan.

Hal ini s mencakup paparantentang nasab Rasulullah, perjalanan


hidup beliau, mukjizat-mukjizat kenabian,6 bahkan sejarah peradaban
Islam sepeninggal beliau hingga hari ini. Semua itu merupakan hal-hal
yang akan senantiasa diperlukan oleh mereka yangperlu, dan semua
itu akan diuraikan secara ringkas, insya Allab.

22 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


NASAB RASULULLAHg

Beliau adalah penghulu anak cucu Adam;7 Abul Qasim


Muhammad, dikenal juga dengan nama Ahmad;8 al-Mahi, yaittyang
menghapus kekafiran; al-Hasyir, yakni yangmengumPulkan ummat
manusia [di belakang beliau];e a1-'Aqib,10 yaitu yang tidak ada lagi
Nabi sesudahnya; al-Muqaffi;ll Nabiyur rahmat;\z Nabiyut taubat;l3
dan Nabiyul malbamah.ta
Ayah beliau ffi adalah 'Abdullah, dan ia memiliki beberapa
orang saudara laki-laki yaitu: al-Harits, az-Zubair,Hamzah, dan al-
'Abbas (kun-yab-nya Abul Fadhl),ts dan Abu Thalib (nama aslinya
adalah'Abdu Manaf).
Saudara'Abdullah lainnya adalah Abu Lahab (nama aslinya adalah
'Abdul 'lJzzadan'Abdul Ka'bah) dan dialah yang disebut al-Muqawwim;
tetapi adayatgmengatakan bahwa kedua nama itu menunjukkan dua
orang yang berbeda. Saudara'Abdullah lainnya adalah Hajl (nama
aslinya adalah a1-Mughirah), al-Ghaidaq (dipanggil demikian karena
kedermawanartnya,sedangkan nama aslinya adalah Naufal; namun ada
pula yang tetap mengatakan bahwa dialah Hrjl),'u dan Dhirar.
Adapun saudara perempuan'Abdullah adalah Shafiyah,'Atikah,
Arwa, Umaimah, Barrah, dan Ummu Hakim, yakni al-Baidha. Mereka
semua adalah anak'Abdul Muththalib.lT
Nama asli'Abdul Muththalib sendiri adalah Syaibatul Hamd,l8
menurut pendapat yang benar. 'Abdul Muththalib adalah anak
dari Hasyim, yang nama aslinya adalah'Amr, saudara kandung al-
Muththalib. Kedua orang inilah yang kemudian menjadi asal usul
nasab kerabat Nabi. Saudara Hasyim yanglain adalah 'Abdu Syams
dan Naufal. Keempat saudara itu adalah anak dari: 'Abdu Manaf, yakni
saudara kandung'Abdul lJzza,'Abduddar, dan'Abd.

SirahNabi Muhammad ffi 23


I
Keempat orang ini adalah anak dari: Qushay, yangnama aslinya
adalah Zaid, saudara kandung Zthrah. Keduanya adalah anak dari:
Kilab, saudara kandung Taim, danYaqzhah, Abu Mahzhum. Ketiganya
adalah anak dari: Murrah, saudara kandung'Adiy dan Hushaish.

Mereka adalahanak dari: Ka'ab, saudara kandung Amir, Samah,


Khuzaimah, Sa'ad, al-Harits, dan'Auf. Ketujuh orang ini adalah anak
dari: Lu-ayy, saudara kandung Taim al-Adram. Keduanya anak dari:
Ghalib, saudara kandung al-Harits dan Muharib.
Ketiganya adalah anak dari: Fihr, saudara kandung al-Harits.
Keduanya adalah anak dari: Malik, saudara kandung ash-Shalt dan
Makhlad. Ketiganya adalah anak dari: An-Nadhr, saudara kandung
Malik, Malkan, 'Abdu Manat, danyanglainnya.
Mereka semua adalah anak dari: Kinanah, saudara kandung Asad,
Asadah,re dan al-Hun. Keempartnya adalah anak dari: Khuzaimah,
saudara kandung Hudzail. Keduanya adalah anak dari: Mudrikah,yang
nama aslinya adalah 'Amr, saudara kandung Thabikhah, yang nama
aslinya adalah Amir, juga saudara kandung Qam'ah.
Ketiganya adalah anak dari: Ilyas, saudara kandung an-Nas,
yakni 'Ailan, ayah dari Qais. Keduanya adalah anak dari: Mudhar,
saudara Rabi'ah. Mereka berdua adalah anak keturunan Isma'il, saudara
kandung Anmar dan Iyad. Keduanya pindah ke negeri Yaman.2o
Mereka berempat adalah anak dari: Nizar, saudara kandung Qudha'ah,
menurut pendapat mayoritas ahli nasab. Keduanya adalah anak dari:
Ma'ad bin'Adnan. Seluruh kabilah diJazirahArab yang kami sebutkan
tadi berasal dari anak keturunan'Adnan.2l
Al-Hafizh Abu'Umar an-Namar7zz dalam kitabnya, al-Inbaah
bi Ma'rifati Qabaa-ilir Ruanab,23 telah menjelaskan hal itu dengan
tuntas-semoga Allah w merah matinya.2a
Menurut pendapat mayoritas ahli nasab, Quraisy adalah orang-
orang yangnasabnya berpangkal kepada Fihr bin Malik bin an-Nadhr
bin Kinanah.25 Bahkan, mereka menyenandungkan sebuah sya'ir dalam
hal ini:26

24 S eput ar N asab Rasulullah hingga Hij r ah


*b#u,tr at€t ,e \1;? rtX\K &# F
Demi Allah, Qushay dijuluki sebagai pengumpul massa,
dengannyalah Allah mengumpulkan semua suku dari keturunan
Fihr.
Ada yang berpendapat bahwa nasab Quraisy berpangkal pada
an-Nadhr bin Kinanah. Demikianlah pendapat mayoritas ulama" dan
ahli tabqiq.
Mereka berdalil dengan hadits yang disebutkan oleh Abu'LImar
bin'Abdul Barr #E dari al-Asy'ats bin Qais-semoga Allah \*9
merahmat iny a28 ny a ia bercerita: "Aku menemui Rasulullah
-bahwasa
Myangketika itu sedang berada dalam rombongan delegasi Kindah.
Aku bertanya: 'Bukankah engkau termasuk dari suku kami, wahai
Rasulullah?'2e Beliau ffi menjawab: 'Tidak. Kami keturunan Bani
an-Nadhr bin Kinanah. Sesungguhnya kami tidak mengikut kepada
nasab ibu kami dan kami ddak berlepas diri dari nasab ayah kami."'3,
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya dengan sanad hasan.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa al-Asy'ats mencerita-
kan: "seandainya ada seseorang dari suku Quraisy y^ngmenolak
nasabnya dihubungkankepada an-Nadhr bin Kinanah, pasti aku akan
mencambuknya sebagai hukuman baginya."
Sebagian orang berpendapat bahwa pangkal nasab Quraisy
adalah Ilyas bin Mudhar bin Nizar. Pendapat lain menyebutkan bahwa
pangkal nasab mereka adalah ayahnya, yakni Mudhar. Keduanya
adalah pendapat sebagian sahabat Imam asy-Syafi'i. Abul Qasim 'Abdul
Karim ar-Rafi' i3 t dalam kitab Syarah-nya, menyebutkan kedua pendapat
tersebut. Namun, kedua pendapat ini cukup aneh"
Adapun sukrr-suku di Yaman, sepefti suku Himyar, Hadhrarnaut,
Saba', dan yang lainnya, mereka semua berasal dari Qahthan, bukan
dari'Adnan. Sementara itu, berkaitan dengan suku Qudha'ah, terdapat
tiga pendapat ulama. Ada yang mengatakan mereka berasal dari
'Adnan; adayang mengatakan mereka dari Qahthan; dan ada |uga

SirahNabi Muhammad ffi 25


y^ngmengatakan mereka dari suku yangketiga (suku lain), bukan
dari 'Adnan dan bukan juga dari Qahthan. Akan tetapi, pendapat yang
diceritakan oleh Abu'Umaf3 dan ulama lainnya ini aneh.

26 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hiirah


PASAL I
[Nasab Rasulullah W, Setelah 'Adnan]

Nasab beliau3o ffi yang kami sebutkan di atas, yakni sampai kepada
'Adnan, sudah tidak diragukan dan diperdebatkan lagi. Demikianlah
yangtelah terbukti secara mutauatir dan berdasarkan ijma'.3s
Sesungguh nya yang menjadi pokok pembahasan adalah nasab
beliau sesudah itu. Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli nasab
Ahlul Kitab bahwa 'Adnan berasal dari keturunan
ata:u para ulama
Nabi Allah Isma'il -t)4;, yang merupakan adz-dzabiib (anak yang
hendak disembelih oleh Ibrahi- lp;;, menurut pendapat yangpaling
benar dari kalan gan para Sahabat dan para imam.36 Nama lengkapnya
Isma'il bin Ibrahim, Kbalilullah (kekasih Allah), 'alaihi ffihalush
sbalaatu ans salaam.
Akan tetapi, masih diperdebatkan tentang jumlah nenek moyang
Rasulullah arTtara 'Adnan hingga Isma'il. Dalam hal ini ada beberapa
pendapat. Paling banyak disebutkan adalah empat puluh orang
(generasi)," sedangkan paling sedikit disebutkan tujuh orang.38 Ada
pula yang berpendapat sembilan orang. Ada lagi yang berpendapat
lima belas orang. Di samping itu, diperselisihkan juga mengenai nama-
nama mereka.
Sebagian ulama Salaf dan para imam tidak menyukai penyebutan
nasab beliau ffi setelah 'Adnan.3e Diriwayatkan dari al-Imam Malik bin
Anas al-Ashbahi pSZ bahwa dia tidak menyukainya.oo
Al-Imam Abu 'Umar Ibnu 'Abdil Barr dalam kitabnya, al-
Inbaab,o' mengatakan: "Yang menjadi pendapat mayoritas ulama
dalam hal yang berkaitan dengan nasab Adnan adalah sebagai berikut:

SirahNabiMuhammad ffi 27
I
Adnan bin Uda#'bin Muqawwim bin Nahur bin Tairah bin Ya'rib
bin Yasyjub bin Nabit bin Isma'il bin Ibrahim Khalilurrahman bin
Tarih, ia bernam a Aza(3 bin Nahur bin Syarugh bin Raghu bin Faligh
bin'Aibar bin Syalakh bin Arfakhsyadzbinsam bin Nuh bin Lamak
bin Mattusylakha bin Akhnukh, yakni Nabi Idris l,SE; demikianlah
menurut anggapan mereka, uallaabu a'lam.
Idris adalah keturunan pertama Adam -|pi, yang menjadi Nabi
setelah Adam dan Syits.Ia juga orang yangpertama kali menulis dengan
pena.*Ia adalah Idris bin Yarda bin Mahlil bin Qainan bin Yanasy
bin Syits bin Adam ig4i."
Demikian pula yang disebutkan oleh Muhammad bin Ishaq
bin Yasar al-Madani, penulis kitab as-Siirab an-Nabaatiyyob,* danpara
ulama nasab lainnya.
Abul 'Abbas 'Abdullah bin Muhammad an-Nasyi, salah seorang
ulama Mu'tazilah, pernah menulis sekumpulan sya'ir yang berisi
sanjungan kepada Rasulullah Mi,. Al-Imam Abu'Umara6 dan guru
kamioT mencantumk arlny a dalam kitab at - Tab dzii&.ot Kumpulan sya' ir
termasuk qasidah yatgindah dan'dalam' maknanya. Bagian awalnya
sebagai berikut:

.,rt:.r ;; bUEL.,j: e++4i txt i;,;',;


u;\;)1 * e rt-J,;)V, \*;d+Xl OU\:;r\,;'r,;
Aku sanjung Rasulullah ffi dengan sanjungan t fang dengannya aku
berharap mendapatkan tempat kembali yangpenuh kemuliaan.
Aku sanjung seseorang melebihi segala puiian, yartg dengan sifat-
sifatnya bersatulah orang yangjauh maupun yang dekat.o'
Seluruh suku-suku di tanah Arab, bertemu nasabnya pada
'Adnan. Oleh sebab itu, Allah W berfirman:

't"at
{ e11;;iJtfr )& f,frJ.ii. F

28 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijruh


Katakanlab: Aku tidak memina kepadarnu sesuatu upah pun atas serudn-
"...
ku kecuali kasib sdyang dalam keh.eluargaan ...."'(QS. Asy-Syuura: 23)
Ibnu 'Abbas ,iey, berkata: "Semua keturunan Quraisy pasti
memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah ffi."t0
Beliau ffiadalahpilihan Allah dari kalangan Quraisy, sebagaimana
y^ngdiriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-nya,sr dari \flatsilah bin
al-Asqa' €5 , bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

,GV'rd\S bi's;\'?,iJ,,,;"j;liscas\5t.g;l w ailr,illl


:* -,\iit 5
((.Elt6 e b,ijE -l i,e6 e -ii
l)z z/ l)' -/ 1-

"sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak Isma'il. Kemudian,


Allah W memilih Quraisy dari Kinanah. Selanjutnya, Allah [H me-
milih Bani Hasyim dari suku Quraisy. Setelah itu, Allah \H memilihku
dari kalangan Bani Hasyim."
Begitu jug , anak-anak Bani Isra-il, baik dari kalangan para
Nabi maupun yalglainnya, mereka bertemu nasabnya dengan beliau
ffi padalbrahim, Khalilullah 1p4, yangtelah Allah IH anugerahkan
kenabian dan kitab suci kepada keturunatnya.
Demikianlah Allah W menurunkan perintah kepada Bani
Isra-il melalui lisan Nabi Musa ,p; dalam Kitab Taurat, sebagaimana
disebutkan oleh banyak ulama yang pernah mengumpulkan tanda-
tanda kenabian kepada diri Nabi ffi. Allah \i*9 memerintahkan kepada
mereka yang aniiya, "Kami akan mengutus dari anak-anak ,rrdrru
kalian seorang Nabi yarrgpasti akan didengar oleh setiap kalian. Kami
pun akan menjadikannya sebagai seorang Nabi yangsangat agung."s2
Sungguh, dari anak keturunan Isma'i1, tidak pernah lahir seorang
Nabi yang lebih agung daripada Nabi Muhammad M. Bahkan, dari
kalangan anak cucu Adam 1M;, tidak akan pernah lahir seorang hamba
yanglebih agung daripada beliau ffi sampai hari Kiamat kelak."
Diriwayatkan secara shahih bahwa Rasulullah ffi bersabda:

SirahNabi Muhammail ffi 29


K.i)-\).e5 ,W1' ,, '$:' ;F i;\5x\il iS +*,an
"Aku adalah penghulu anak cucu Adam. Bukan bermaksud membangga-
kan diri, (namun) Adam dan semua Nabi sesudah beliau kelak akan
berdiri di bawah panjiku."53
Diriwayatkan juga secara shahih'o bahwa beliau ffi bersabda:

(('r#fl 3, "& 6er'$L*b;\1\i; iiV n


"Aku akan menempati posisi yatgdiidam-idamkan oleh semua ummat
manusia, termasuk Ibrahim ).ffi."tt
Itulah kedudukan beliau ytngmulia, yangtelah dijanjikan Allah
W, yakni Syafa'atul'Uzhmaa (syafaat agung), yang akan beliau berikan
untuk seluruh ummat manusia, agar Allah memberikan kelapangan
dengan memutuskan perkara di antara mereka di Padang Mahsyar,
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits shahih dari
Rasulullah ffi.'u
Ibu beliau adalah Aminah binti \flahab bin 'Abdu Manaf bin
Zuhrah bin Kilab bin Murrah.s7

30 S eputar N as ab Rasulullah hingga Hij r ah


PASAL2
[Kelahiran, Penyusuan
Dan Masa Pertumbuhan Rasulullah Ml

Rasulullah ffi dilahirkan5s pada hari Senin,5e tanggal dua, bulan


Rabi'ul Awwal. Ada yang berpendap at padatanggal delapan.60 Ada juga
yang berpendapat pada tanggal sepuluh. Ada lagi yarLg berpendapat
pada malam kedua belas.u'
Az-Zubair bin Bakar62 menyatakan: 'Beliau dilahirkan pada
bulan Ramadhan." Namun, pendapat ini syaadz (ganjil).63 Yang
demikian itu diceritakan oleh as-Suhailie dalam ar-Raudh-rLya.u'
Kelahiran Rasulullah terjadipada tahun Gajah, tepatnya5O hari
sesudahnya. Ada y^ngberpendapat 58 hari sesudahnya. Ada jugayang
berpendapat 10 tahun sesudahnya. Pendapat lain mengatakan 30 tahun
setelah peristiwa tentara Gajah. Ada pula yangberpendapat 40 tahun
sesudahnya.
Adapun pendapat yffigbenar adalahbeliau dilahirkan tepat pada
tahun Ga1ah.66 Pendapat ini diceritakan oleh Ibrahim bin al-Mundzir
al-Khuzami, Buru Imam al-Bukhari'T danKhalifah bin Khayyath,68 serta
ulama lainnya secara l
^'.u'
Ayah Nabi ffi meninggal ketika beliau masih dalam kandungan
ibunya.'o Ada juga yang berpendapat ayahnyawafat beberapa bulan
setelah kelahiran beliau. Ada lagi yangberpendapat satu tahun setelah
kelahirannya. Bahkan, ada yangberpendapat dua tahun setelah kelahiran
beliau. Akan tetapi, pendapat yangpertama lebih masyhur..
Nabi disusukan di kabilah Bani Sa'ad. Ibu susu yangmenyusui
beliau bernama Halimah as-Sa'diyyah, sebagaimana yang telah

SirahNabiMuhammail M 31
diriwayatkan dengan sanad shahih. Beliau tinggal di kabilah tersebut,
selama dalam penyusuan Halimah, lebih kurang empat tahun. Kemudian,
te rj adilah peristiwa pembelah an dada Rasulullah oleh Malaikat (f ib ril)
di kampung tersebut. Akhirnya, beliau pun dikembalikan kepada
ibunya."
Setelah itu, Rasulullah dibawa oleh ibunya ke kota Madinah
untuk mengunjungi paman-paman beliau yangtinggal di sana.72 Ibu
beliau (Aminah) pun meninggal dunia di kampung Abwa',73 yaitu saat
perjalanan pulang ke kota Makkah. Ketika itu usia beliau baru enam
tahun tiga bulan sepuluh hari.'o Ada yang berpendapat bahwa beliau
baru berusia empat tahun.75
Imam Muslim meriwayatkan dalam Sbabiib-nya,76 bahwasanya
ketika melewati Abwa', dalam perjalanan menuju Makkah pada tahun
penaklukan kota tersebut, Rasulullah meminta izin kepada Rabbnya
untuk menziarahi kuburan ibunya. Beliau pun diberiizin. Setelah itu,
Nabi menangis sehingga menyebabkan orang-orang di sekitar beliau
turut menangis. Pada saat itu, beliau membawa seribu orang pasukan
yarTg memakai topi baja.

Sepeninggal ibunya, Rasulullah diasuh oleh Ummu Aiman,77


budak yangdiwariskan dari ayahnya." sesudah itu, beliau diasuh oleh
kakeknya, 'Abdul Muththalib. Menginjak usia delapan tahun, kakeknya
pun meninggal dunia.' 'Abdul Muththalib berpesan agar beliau dirawat
oleh pamannya, Abu Thalib,s, Sebab ia adalah saudara kandung ayah
beliau, 'Abdullah. Maka beliau pun diasuh oleh pamannya ini.8'
Abu Thalib benar-benar memelihara beliau dengan sebaik mungkin.
Bahkan, Abu Thalib membela beliau saat diutus menjadi Rasul, dengan
segala kemampu an y an1 dimilikiny a. Hany a saj a, sayan gny a ia masih
tetap dalam kemusyrikan hingga ajal menjemputnya. Oleh karena itu,
Allah memberikan keringanan siksa terhadapnya, sebagaimana yang
telah disebutkan dalam hadits shahih."
Suatu ketika, Abu Thalib mengajak Nabi pergi ke negeri
Syam bersama rombongan kafilah dagang. Pada waktu itu, beliau
baru berusia dua belas tahun. Pamannya melakukan hal ini karena

32 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


sangat menyayangi beliau. Di samping itu, tidak ada pula yang bisa
merawatnya apabila beliau ditinggalkan sendirian di kota Makkah.
Abu Thalib dan teman-temanrlya yang ikut dalam rombongan ke
Syam melihat beberapa tanda kekuasaan Allah pada diri beliau ffi.
Hal itu semakin meningkatkan motivasi Abu Thalib untuk mengasuh
dan merawat beliau, sebagaima na yangdiriwayatkan oleh at-Tirmidzi
dalam kitab Jaami'-nya dengan sanad yangsemua perawinya tsiqab.
Di antara tanda-tanda tersebut adalah kumpulan as/an yang
menaungi beliau, dahan-dahan pepoho nan yangmenj adi miring untuk
memayungi beliau, dan kabar gembira yangdisampaikan oleh pendeta
Buhaira tentang kenabian beliau.83 Pendeta itu juga memerintahkan
pamannyauntuk membawa Rasulullah pulang agar ridak terlihat oleh
orang-orang Yahudi yang pasti akan memperlakukan beliau dengan
buruk. Hadits ini memiliki asal riwayatyangmahfuzh (shahih), namun
terdapat beberapa tambahan di sana.sa
Pada kesempatan kedua beliau, pergi ke negeri Syam dengan
membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, bersama
p elay an lakilakiny a y angbernama Maisarah, den gan sistem q iraadh .rt
Maisarah pun menyaksikan hal-hal luar biasa pada diri beliau yang
membuatnya takjub. Setelah kembali ke Syam, Maisarah mengabarkan
apa-apa yang telah ia saksikan itu kepada majikannya, Khadijah.
Mendengar hal tersebut, Khadljah tertarik (berniat) untuk menikah
dengan beliau demi mengharapkan kebaikan yang Allah kumpulkan
untuknya t fang semua itu di luar perhitungan manusia. Akhirnya,
Rasulullah ffi menikahi Khadijah saat beliau berusia 25 tahun.86
Allah lSE memelihara dan menjaga Nabi semenjak kecil, serta
membersihkan beliau dari noda-noda Jahiliyyah dan dari setiap aib.87
Allah \H menganugerahi beliau akhlak dan perilaku yang terpuji.
Alhasil, Rasulullah dikenal di kalangan kaumnya dengan sebutan
al-Amiin (orang yang tepercaya) dikarenakan mereka menyaksikan
kesucian, kejujuran ucapan, dan sifat amanah beliau.
Bahkan, tatkala kaum Quraisy membangun Ka'bah, yakni ketika
beliau berusia 35 tahun, dan telah sampai pada fase (tahap) peletakan

SirahNabi Muhammad ffi 33


Halar Aswad, mereka berbeda pendapat tentang siapa yang berhak
meletakkan batu tersebut pada tempatnya. Tiap-tiap kabilah berseru:
"Kamilah yang lebih berhak meletakkannya!" Akhirnya, mereka
sepakat bahwa yang berhak meletakkan batu tersebut adalah orang
yang pertama kali datang menemui mereka. Ternyata, yang pertama
kali datang menemui mereka adalah Rasulullah ffi. Mereka berkata:
"Al-Amin datang." Mereka pun merasa lega (ridha) apabila beliau
bersedia meletakka nny a.
Kemudian, beliau membentangkan sehelai kain dan meletakkan
Hqar Aswad di tengah-tengah kain tersebut. Beliau lalu memerintahkan
pemimpin tiap-tiap kabilah untuk mengangkat kain tersebut melalui
bagian pinggirnya secara bersamaan. Setelah itu, kemudian beliau
mengangkat dan meletakkan batu tersebut pada tempatnya.88

34 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijrah


PASAL3
Pengangkatan Muhammad ffi Meniadi Seorang Rasul

Ketika Allah berkehendak untuk menurunkan rahmat kepada


para hamba-Nya, serta memberikan kemuliaan dengan mengutusnya
kepada semesta alam, maka Dia pun menumbuhkan kecintaan pada diri
hamba tersebut untuk berkhalwat (menyendiri). Beliau menyendiri"
di gua Hira, sepefti yang biasa dilakukan ahli ibadah pada masa itu.
Sebagaimana pula yalgdiceritakan oleh Abu Thalib dalam kumpulan
sy air ny a y ang populer, y ang berakhiran huruf lam :

):uS 2V c/gY:: {e '^sgJW n:i e:2i:


Demi (pemilik) gunung Tsaur, ada seb aglanorang yang teguh menjadikan
gunung Tsabir sebagai tempatnya,
Begitu |uga adayang mendaki gunung Hira untuk beribadah/
mencari kebaikan ata:u hanya sekedar menyinggahinya.eo
Lalu MalaikatJibril itu mendatang)nyasecara tiba-tiba, yaitu saat
Rasulullah sedang berada di gua Hira, pada bulan Ramadhan. Ketika
itu, beliau berumur 40 tahun. Malaikat $ibril) menghampiri beliau
dan berseru: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Saya tidak bisa membaca."
Malaikat itu mendekaper Nabi sehingga membuatnya sesak, baru
kemudian melepaskannya. Malaikat itu kembali memerintahkan:
"Bacalah!" Beliau tetap menjawab: "Saya tidak bisa membaca."
Demikianlah kejadian itu berulang sampai tiga kali. Akhirnya, Malaikat
itu berkata:

'rf'ii'i:;'ttr * A1.;ii'6L@"lr oii K,, *u,Viy

SirahNabiMuhammail ffi 35
( @ "{r i (,'rt;Y k@;iit t* o ;ti
"Bacalab dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dengan segumpal darab. Bacalab, dan Rabbmulab
Yang Paling Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantdrddn
pend (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa ydng tidak
diketabuinya. " (QS. Al-'Alaq: 1-5)
Rasulullah ffi pun pulang dalam keadaan menggigil sekujur
tubuhnya.e2 Beliau menceritakan peristiwa itu kepada Khadijah.
Beliau berkata: "Saya takut ada yang tidak beres pada pikiran saya."
Namun, Khadijah meneguhkan beliau dan menenangkannya sambil
berkata: "Tenang. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu
selama-lamanya. Sebab, engkau terus-menerus menyambung tali
silaturrahim, selalu berkata jujur, senantiasa menunaikan amanah,
dan suka menolong orang-orang yang sedang kesusahan." Khadijah
menyebutkan beberapa perilaku baik yanglain untuk menunjukkan
kepercayaannya terhadap beliau, untuk memantapkan hati beliau,
dan untuk menolong beliau dalam menegakkan kebenaran. Khadijah
adalah orang pertamay^ngmembenarkan risalah beliau. Semoga Allah
meridhainya dan memuliakan kedudukannya.
Sesudah itu, Rasulullah tinggal di rumah beberapa masa berlalu
sesuai dengan kehendak Allah dan beliau ffi tidak pernah menyaksikan
peristiwa seperti itu lagi. Tidak ada wahyu yangturun kepada beliau
sehingga membuatnya sedih. Berulang-ulang beliau pergi untuk
melemparkan diri dari puncak gunung.e3 Hal itu disebabkan oleh
kerinduan'o beliau yang amat sangat untuk dapat melihat kembali
apa yang pernah dilihatnya dahulu. Kerinduan yang tebersit karena
kelezatan ap^yangbeliau saksikan dari wahyu Allah yangditurunkan
[kepada beliau].e5
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa masa terhentinya
wahyu tersebut lebih kurang selama dua tahun atau lebih.eu Setelah itu,
datanglah Malaikat menampakkan wujudnya kepada beliau di antara
langit dan bumi, di atas sebuah kursi. Malaikat itu meneguhkan hati

36 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


beliau dan menyampaikan kabar gembira bahwasanya beliau benar-
benar utusan Allah.e? Ketika melihat Malaikat itu, Rasulullah ffi
merasa takut terhadapnya. Beliau segera mendatangi Khadijah sambil
berkata: "selimuti aku, selimuti aku." Maka Allah pun menurunkan
firman-Nya:

( @16;i!;;@ "&,$@ : it'i@,;:ii q6.y


"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlab, lalu berilah peringatan!
Dan Rabbmu agungkanlab, dan pakaidn?nu. bersihkanlab." (QS. A1-
Muddatstsir: 1-4)e8

Peristiwa pertama yarlg dialami Nabieq adalah pengukuhan


nubuanwab (kenabian) dan wahyu ini. Kemudian, dalam ayat itu AIIah
menyuruh beliau untuk memberikan peringatan kepada kaumnyadan
mengajak mereka untuk beribadah kepada Allah. Rasulullah pun mulai
menyingsingkan lengan baju, bekerja keras dalam menjalankan tugas
dan mulai melakukan ketaatan kepada Allah dengan sebaik-baiknya.
Beliau mengajak segenap lapisan masyarakat dariyangtua sampaiyang
muda, orang merdeka maupun hamba sahaya,r,' pria maupun wanita,
orang kulit hitam maupun kulit putih, untuk menuju ke jalan Allah.
Alhasil, banyak orang dari berbagai kabilah yangmenyambut dakwah
beliau.
Adapuntot orang y angpertama menyambut ftongkat]' 02 dakwah
beliau adalahAbu Bakar qb, ('Abdullah bin'IJtsman at-Taimi €;).
Ia menyokong dakwah beliau dalam menegakkan agarna Allah, bahkan
turut berdakwah bersama beliau kepada agamaAllah di atas ilmu dan
basbirah (keterangan yangjelas). Dakwah Abu Bakar pun disambut
oleh 'IJtsman bin Affan, Thalhah, dan Sa'ad bin Abi \Taqqash d+.
Sementara itu, 'Ali gia sudah masuk Islam semenjak kecil, saat
masih berumur delapan tahun. Ada riwayatyangmenyebutkan bahwa
usianya pada saat itu lebih dari delapan tahun. Bahkan, ada rrwayat
yang menyebutkan bahwa'Ali masuk Islam sebelum Abu Bakar.
Namun, pendapat lain mengatakan tidak demikian. Bagaimana pun

SirahNabi Muhammad ffi 37


keadaannya, keislaman'Ali tidaklah sama dengan keislaman Abu Bakar
ash-Shiddiq gS karena'AIi berada dalam pengasuhan Rasulullahffi.
Beliau mengambil'Ali dari paman beliau untuk menolongnya dalam
mengatasi kesulitan pada masa paceklik. Demikian pula, Khadijah dan
Zaidbin Haritsah telah memeluk Islam ketika itu.
'\U7araqah
Seorang uskup (pendeta) bernama bin Nauf al iuga
masuk Islam. Ia membenarkan wahyu Allah yangditerima Rasulullah
M.I^berangan-angan seandainya saat itu ia masih muda. Peristiwa itu
terjadi pada masa awal-awal turunnya wahyu.103 Diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi bahwa Rasulullah ffi bermimpi melihat uskup itu dalam
penampilanyargsangat indah. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
Rasulullah ffi bersabda: "Aku bermimpi melihat uskup itu mengenakan
pakaian putih."'04
Diriwayatkan dalam kitab asb-Sbabiibain'os bahwa ia (pendeta
'$Taraqah
bin Naufal) berkata: "Ini adalah Namus yang pernah datang
kepada Musa bin Imran AA;." Hal ini terjadisaat Khadijah membawa
Rasulullah ffi menemuinya. Lantas Rasulullah menceritakan apa yang
dialaminya berkaitan dengan kehadiran Malaikat Jibril 1p;.
Maka masuklah ke dalam [agama Islam]106 orang-orang yang
dilapangkan dadanya untuk menerima Islam dengan cahaya ilmu dan
bashirah. Sebaliknya, orang-orang jahil (bodoh) dari [penduduk]"' kota
Makkah justru mengganggu dan menyiksa beliau. Akan tetapi, Allah
senantiasa menjaga Rasul-Nya dan melindungi beliau melalui perantara
pamannya, Abu Thalib. Karena Abu Thalib seorang yangterhormat
dan disegani di kalangan Quraisy, bahkan termasuk orang yatgmulia
di antara mereka, orang-orang jahil tersebut tidak berani mengejutkan
Abu Thalib dengan sesuatu yang berkaitan dengan Muhammad M
karena mereka tahu bahwa dia sangat mencintai beliau. Termasuk
kemahabijaksanaan Allah \s9 pula bahwasanya apablla Abu Thalib
tetap berada dalam agama mereka (krfit).Sungguh, hal itu mengandung
kemaslahatan bagi beliau.
Demikianlah, Rasulullah {ff terus-menerus berdakwah siang
dan malam, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.

38 S eput ar N asab Rasulullah hingga Hijruh


Tidak ada seorang pun yang mampu menghalangi dan mencegah beliau.
Beliau pun tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela
dalam usahanya menegakkan agama Allah ini.

SirahNabi Muhammad ffi 39


PASAL 4

[Permusuhan Kaum Musyrikin Dan Cobaan Terhadap


Orang-Orang Yang Mendapatkan Siksaanl

Gangguan dan penindasan kaum musyrikin terhadap orang-


orang beriman semakin merajalela. Mereka menyiksa kaum Muslimin
tanpa pandang bulu, memukulinya,l,s menjemurnya di padang pasir
yaflgpanas, dan menindihkan batu besar di atas dada salah seorang
di antara kaum Muslimin di bawah terik matahari. Sampai-sampai,
ketika seseorang telah lepas dari siksaan, tidak bisa lagi duduk karena
pedihnya rasa sakit yarLg dideritanya. Mereka menyerukan kepada
salah seorang dari kaum Muslimin: "Akui bahwasanya al-Lata adalah
Rabbmu, bukan Rabbmu yang lain." Karena dipaksa, orang Muslim
itu menjawab: "Ya." Hingga tatkala seekor kumbang lewat di tempat
tersebut, lalu mereka berseru kepadanya: "Ini adalah Rabbmu selain
Allah!" Ia pun menjawab: "Ya.n
Suatu ketika lewatlah al-Khabits, musuh Allah, AbuJahal'Amr
bin Hisyam, di hadapan Sumayyah, ibu'Ammar, saat ia bersama suami
dan anaknya sedang disiksa. Abu Jahal menusuk wanita itu di bagian
kemaluannya dengan tombak hingga ia meninggal dunia. Semoga Allah
meridhai Sumayyah, anaknya dan suaminya.
Abu Bakar ash-shiddiq gg , apabila lewat di hadapan salah
seorang budak yang sedang disiksa, segera membeli budak itu, dari
majikannya, lalu dia memerdekakannya. Di antara para budak yang
pernah beliau beli adalah Bilal dan ibunya yangbernama Hamamah,
Amir bin Fuhairah, I-Immu Abas,rD Zinnirah,an-Nahdiyyah dan anak
perempuannya, serta budak wanita Bani 'Adiy yang pernah disiksa oleh
'IJmar +5 karena keislamannya,yakni sebelum'umar masuk Islam.

SirahNabi Muhammad ffi 41


Melihat kebiasaannya itu, ayah Abu Bakar, yaitu Abu Quhafah,
cAnakku, aku melihat kamu selalu memerdekakan
berkatakepadanya' 10
I

para budak yang lemah. Seandainya sap kamu membebaskan orang-


orang yang kuat, tentu mereka akan mampu melindungimu." Abu
Bakar gE menjawab: 'Aku hanyamelakukan yang kuinginkan." Ada
yangmenyebut|.rrrttt bahwa ayat berikut ini turun karena perbuatan
beliau:

{ @ 3t*- :l,Yiji-.,ii @ e*i t#;y


"Dd,n kelak ah,an dijaubkan ordng yang paling takua dari Neraka itu,
yang rnenafkabkan bartar-rya (di jalan Allab) untuk membersibkannya."
(QS. Al-Lail: L7-18) sampai akhir surat.lr2

[Hifrah Ke Habasyah]
Manakala ujian dan cobaan itu semakin berat, Allah \H
mengizinkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke negeri Habasyah,"'
yakni di sebelah barat kota Makkah, tepatnya terletak di antara dua
wilayah padang sahara Sudan"o dan lautan yang membentang antara
Yaman hingga Qalzam.lt5
Rombongan yangpertama kali berhijrah ke negeri Habasyah
adalah 'IJtsman bin Affan gE bersama isterinya, Ruqayyah binti
Rasulullah, dan sebagian kaum Muslimin yartg mengiringi mereka.
Adayang mengatakan bahwa ymgpertama kali berhijrah ke Habasyah
adalah Abu Hathib bin 'Amr bin 'Abdu Syams bin 'Abdu \7udd
bin Nashr bin Malik. Selanjutnya,Ja'far bin Abu Thalib ikut keluar
(berhijrah) bersama rombongan kaum Muslimin lainnya. Semoga
Allah meridhai mereka semua. Jumlah mereka kala itu [lebih kurang]"6
delapan puluh orang.
Muhammad bin Ishaq menyebutkan orang-orang yangberhijrah
ke negeri Habasyah , di antaramereka adalah Abu Musa al-Asy'ari dan
'Abdullah bin Qais. Kami tidak mengetahui apa yangmendorongnya

42 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijrah


sampai menulis demikian. Sebenarnya masalah ini sudah jelas, hingga
bagi orangyangtingkat keilmuannya di bawah beliau. Pernyataan
Muhammad bin Ishaq itu dibantah oleh al-\Taqidi dan para tlama al-
magbaazi (ahli sejarah) lainnya. Mereka menegaskan: "sesungguhnya
Abu Musa al-Asy'ari eF, berhijrah dari Yaman menuju Habasyah
untuk menemuiJa'far 9."Demikianlah ymgditegaskan dalam kitab
asb-SbahiibrlT dari riwayatrya sendiri gE .

Kaum Muhajirin pun meminta perlindungan kepada kerajaan


Asb-bamab"s an-Najasyi. Raja Najasyi memberikan perlindungan
kepada mereka dan menghormati mereka. Mereka pun mendapatkan
keamanan selama berada di negeri raja tersebut.
Ketika kaum kafir Quraisy mengetahui hal itu, mereka segera
menyusul kaum Muslimin dengan mengutus 'Abdullah bin Abi
Rabi'ah dan'Amr bin al-'Ash dengan membawa bermacam-macam
hadiah dan bingkisan dari negeri mereka untuk raja Najasyi agar ia
mau menyerahkan kaum Muslimin kepada mereka. Akan tetapi, raja
Najasyi menolaknya. Mereka mencoba mencari dukungan dari para
panglima pasukan an-Najasyi, namun para panglima tersebut juga tidak
menyambut ajakan mereka. Akhirnya, mereka menyebarkan isu bahwa
kaum Muslimin telah mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh
terhadap 'Isa, dengan mengatakan bahwa'Isa adalah seorang budak.
Oleh karena itu, kaum Muslimin pun dihadirkan ke majelis
(persidangan) an-Najasyi. Pada saat itu, kaum Muslimin diwakili oleh
Ja'far bin Abi Thalib gE . Raja an-Najasyi bertanya: "Apa komentar
kalian terhadap tuduhan mereka bahwa kalian telah mengucapkan
perkataan yang buruk tehadap 'Isa?" Ja'f.ar lalu membaca surat Kaaf
HaaYaa'Ain Sbaad..lte Setelah Ja'far selesai membacakan surat tersebut,
raja an-Najasyi mengambil sebilah kryu dari atas tanah lalu berkata:
"Ap" yangdibacakan tadi tidak lebih daripada fterbeda dengan) yang
tercantum dalam Taurat, serta tidak lebih daripada batang kayu ini."
Kemudian, raja Najasyi berkata: "Pergilah. Kalian adalah tamu-tamu
di negeriku ini.120 Siapa saja yang mencaci kalian akan dikenakan
denda."

SirahNabi Muhammad ffi 43


-t

Kemudian, an-Najasyi berkata kepada'Amr dan'Abdullah: "Demi


Allah, seandainya kalian memberiku gunungt2t dari emas sekalipun,
aku tetap tidak akan menyerahkan mereka kepada kalian."
Raja itu juga memerintahkan (para prajuritnya) untuk me-
ngembalikan semua hadiah dari mereka. Maka dari itu, keduanya pun
pulang dengan tangan hampa, serta membawa kegagalan'22 terburuk
dan hasil ternihil."'

4 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


PASAL 5

Pemboikotan Kaum Quraisy Terhadap Bani Hasyim


Dan Bani Muththalib

Setelah peristiwa tersebut, Hamzah, paman Nabi ffi, masuk


Islam. Keislamannya diikuti oleh banyak orang. Islam pun mulai
tersebar luas.
Tatkala kaum Quraisy mengetahui hal itu, mereka merasa
semakin terusik. Oleh sebab itu, mereka berkumpul dan bersepakat
dalam menghadapi Bani Hasyim dan Bani Muththalib, dua kabilah
Bani 'Abdu Manaf, yakni untuk tidak berjual beli dengan mereka,
tidak menikahi seorang pun dari mereka, tidak berbicara dengan
mereka, dan tidak duduk-duduk dengan mereka sampai mereka
bersedia menyerahkan Rasulullah ffi. Untuk tujuan itu, mereka
menuliskan isi konspirasi pemboikotan tersebut yang digantung di
atap (dinding) Ka'bah. [Dan]'2a terdapat riwayat yang menyebutkan
bahwa yang menulisnya adalah Manshur bin Ikrimah bin Amir bin
Hasyim bin'Abdu Manaf. Ada juga riwayatyangmenyebutkan bahwa
y angmenulisnya adalah an-Nadhr bin al-Harits. Rasulullah ffi pernah
melaknat orang tersebut sehingga [tangannya menjadi lumpuh].,25
Kalangan Bani Hasyim dan Bani Muththalib, baik yang Mukmin
maupun yarlg kafir, fkecuali Abu Lahab-semoga Allah melaknat
dia dan anaknya-semuanya bergabungt26 di dusun Abu Thalib,
dalam keadaan terkepung dan terintimidasi, selama lebih kurang tiga
tahun].127

Di sanalah Abu Thalib sempat menggubah sebuah sya'ir yang


populer:

SirahNabi Muhammad ffi 45


)ej: ,r"::, *tb'^itt ar
Semoga Allah memberikan balasan atas keburukan'Abdu Syams
dan Naufal terhadap kitat2s
Sesudah itu, bangkitlah bebe raPa orang Quraisy yangberusaha
untuk menyudahi konspirasi tersebut. Y*g berupaya melakukannyat2e
adalah Hisyam bin'Amr bin [Rabi'a]h'301bin al-Harits bin Hubaib bin
Nashrr3l bin Malik bin Hisl bin'Amir bin Lu-ay. Ia pergi menemui
Muth'im bin 'Adiy dan beberapa orarLg Quraisy lainnya, hingga
mereka pun menyambut baik gagasan tersebut.
Rasulullah ffi mengabarkan kepada kaumnya bahwasanya Allah
W telah mengirimkan rayap-rayap untuk merobek isi konspirasi itu.
Rayap-rayap tadi memakan seluruh bagian kertas tersebut, kecuali
yangbertuliskan lafzhul jalaalah: Allah W. Memang demikianlah
yangterjadi. Akhirnya, Bani Hasyim dan Bani Muththalib kembali
pulang menuju Makkah. Terjadilah perdamaian meskipun AbuJahal,
'Amr bin Hisyam tidak menyrrkaittya.t"
Sampailah berita tersebut kepada kaum Muslimin yangsedang
berada di Habasyah, yakni bahwa kaum Quraisy sudah masuk Islam,
sehingga sebagian dari mereka pulang ke Makkah. Namun, ternyata
mereka kembali mendapatkan siksaan dan cobaan sePerti sebelumnya.
Mereka pun mencoba benahan untuk tetaP tinggal di Makkah, sampai
tiba saatnya berhijrah ke Madinah, kecuali Sakran bin 'Amr, suami
Saudah binti Zam'ah.Ia (Sakran) meninggal dunia dalam perjalanan
pulang dari Habasyah ke kota Makkah, sebelum hijrah ke Madinah.
Demikian juga Salamah bin Hisyamr33 dan Ayytsy bin Abu Rabi'ah,
keduanya tetap tinggal di Makkah sebagai kaum lemah yangtertindas.
Begitu juga'Abdullah bin Makhramah bin'AbdullJzza, ia termasuk
yangditahan di kota Makkah. Akan tetapi, pada waktu Perang Badar,
ia berhasil melarikan diri dari kaum musyrikin dan bergabung dengan
kaum Muslimin.

46 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hiirah


PASAL 6

[Kepergian Nabi ffi Ke Tha-ifl

Seiring dengan berakhirnya konspirasi pemboikotan tersebut,


Khadijah pun wafat, demikian juga Abu Thalib. Jarak kematian
keduanya hanya berselang tiga hari saja. Akibatnya, bertambah
beratlah ujian dan cobaanyangdialami Rasulullah dari kaumrLyay^ng
jahil, bahkan mereka semakin berani menyiksa beliau.'30
Rasulullah ffi akhirnya pergi ke Tha-if, dengan harapan
orang-orang di sana bersedia melindungi dan menolong beliau dari
ftedengkian) kaumnya,t3s serta mencegah perlakuan buruk mereka
terhadap beliau. Nabi mengajak mereka kepada a;gama Allah Mj. .
Namun, mereka tidak menyambut dakwah itu dan tidak memenuhi
sedikit pun permintaan beliau. Justru sebaliknya, mereka menyiksa
beliau dengan siksaan yang berat. Sungguh, beliau belum pernah
mendap atkan perlakuan buruk dari kaum ny a y ang meleb ihi ap a y ang
diterimanya ketika itu.r36
Oleh karena itulah, beliau pulang kembali dan memasuki kota
Makkah dengan didampingi oleh al-Muth'im bin'Adiy bin Naufal
bin'Abdu Manaf. Beliau pun tetap mengajak mereka kepada agama
Allah, hingga seorang dari mereka, yaitu Thufail bin'Amr ad-Dausy
masuk Islam. Beliau berdo'a untuknya, semoga Allah menyematkan
tandakhusus kepadanya. Kemudian Allah W memberikan cahayadi
waphnya, namun Thufail berkata: "'$flahai Rasulullah, aku khawatir
kalau mereka menganggap hal ini sebagai cacat (penyakit) bagiku."
Rasulullah ffi kemudian berdo'a untuknya, hingga akhirnya cahaya
itu berpindah ke cemetinya (cambuk), sehingga karena itu ia dikenal
dengan sebutan Dzun Nur (ptemilik cahaya)."'

SirahNabiMuhammad ffi 47
Thufail mengajak karunnya kepada agama Allah. Alhasil, sebagian
dari mereka pun masuk Islam. Ia sempat tinggal (selama beberapa
waktu) di negerinya. Hingga, ketika Allah memberikan kemenangan
kepada Rasulullah pada Perang Khaibar, Thufail datang menemui
beliau dengan membawa delapan puluh keluarga (kerabat)."t

48 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijrah


PASALT
[Isra'Mi'rai Dan Kisah Nabi ffi Menunjukkan Dirinya
Kepada Kabilah-Kabilah Arabl

Rasulullah ffi melakukan Isra' dengan jasad beliau, menurut


pendapat yangbenar dari kalangan Sahabat dan para ulama.r3e Yakni,
melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis, dengan
mengendarai al-Buraq, ditemani oleh MalaikatJibril lM;, lalu singgah
di sana. Beliau mengimami shalat para Nabi di Baitul Maqdis.
Pada malam itu juga, dari tempat tersebut, beliau melakukan
Mi'raj ke langit dunia, lalu ke langit berikutnya, ke langit ketiga,
keempat, kelima, kemudian langit di atasnya, hingga langit ketujuh.
Beliau bertemu para Nabi pada langitJangit tersebut, yaitn di tempat
mereka masing-masing. Setelah itu, Nabi naik ke Sidratul Muntaha.
Beliau sempat pula melihat Jibril di Sidratul Muntaha dalam bentuk
asli yang diciptakan Allah. Pada malam itulah, Allah menetapkan
kewajiban shalat lima waktu.'oo
Para ulama berbeda pendapat: "Apakah beliau melihat Rabbnya
MJ. atautidak?" Ada dua pendapat dalam masalah ini:
Diriwayatkan secara shahih dari Ibnu'Abbas #, bahwa ia
menceritakan:'Beliau melihat Rabbnya.''o'
Disebutkan juga dalam riwayat lain dari Ibnu'Abbas : 'Beliau
melihat-Nya dengan mata hati.'142
Sementara itu, dalam Shahiihul Bukbari dan Sbabiih Muslim,ymg
diriwayatkan dari 'Aisyah #i,, diterangkan bahwa ia menyangkal
1a3
orang y arg berpendapat demikian.

SirahNabiMuhammailffi 49
'Aisyah dan Ibnu Mas'ud s#6 menegaskan: "Sesungguh nya yarLg
beliau lihat saat itu adalah Malaikat Jibril rp.\u
Muslim meriwayatkan dalam Sbabiih-ny4|45 dari hadits Qatadah,
dari'Abdullah bin Syaqiq, dari Abu Dzarr 9ts, ia berkata: "Aku
pernah bertanya kepada Rasulullah Mr'Apakah engkau melihat
Rabbmu?' Beliau menjawab:'Cahaya, bagaimana aku dapat melihat-
Nya?"'Dalam riwayat lain disebutkan: "Aku hanyamelihat cahaya."ta6
Cukuplah hadits ini sebagai hujjah (dalil) dalam masalah ini.'47
Setelah tiba (kembali) pagi harinya di tengah-tengah kaumnya,
Rasulullah ffi menceritakan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan
Allah yang sangat besar, yang diperlihatkan-Nya kepada beliau.
Namun, mereka mendustakannya, bahkan semakin menyakiti dan
berani kurang ajar terhadap beliau.to8
Rasulullah ffi mulai berdakwah kepada berbagai kabilah pada
musim-musim haji. Beliau berkata: "siapakah yangsudi membawaku
kepada kaumnya dan membelaku sehingga aku bisa menyampaikan
risalah dari Rabbku? Sesungguhnya kaum Quraisy merintangiku untuk
menyampaikan risalah-Nya.'r4e Demikianlah, sementara itu paman
beliau, Abu Lahab-semoga Allah melaknatnya-berseru kepada orang
*Jangan
banyak dari belakang beliauz dengarkan omongannya, oraflg
ini pembohong!"
Pada saat itu, kampung-kampung di tanah Arab memang
membentengi diri dari ucapan beliau. Sebab, mereka mendengar kaum
Quraisy mengatakan bahwa beliau adalah pembohong, penyihir,
dukun, penya'ir, serta berbagai tuduhan dusta lainnya. Para penduduk
kampung yang tidak mengetahui duduk persoalannya, tentu akan
mendengarkan tuduhan-tuduhan tersebut. Adapun orang-orang yang
bijak, ketika mereka mendengarkan ucapan beliau dan memahaminya
dengan baik, mereka bersaksi bahwa apa yang disampaikan beliau
adalah benar. Justru kaum Quraisylah yang telah memfitnah beliau.
Meskipun demikian, pada akhirnya mereka pun masuk Islam.

50 S eputar N asab Rasulullah hingga Hij rah


PASAL 8

Di antara kaum yang Allah jadikan sebagai penolong Nabi


adalah orang-orang dari suku Aus dan Khazrai. Mereka mendengar
dari sekutu mereka, yakni kaum Yahudi di kota Madinah, perihal
munculnya seorang Nabi yangdiutus pada zaman ini. Bahkan, kaum
Yahudi mengancam akan menyerang suku Aus dan Khazraj, seandainya
Nabi itu datang (dan mendapatkan perlindungan mereka). Mereka
mengatakan: "Kami akan memerangi kalian dan Nabi itu seperti kami
memerangi kaum'Ad dan Iram."
Dahulu orang-orang Anshar selalu berhaji ke Baitullah, fseperti
yangdilakukan oleh orang-orang Arab lainnya].ls0 Berbeda dengan
orang-orang Yahud i y ang tidak melakuka nny a. Maka ketika kaum
Anshar memperhatikan cara Rasulullah ffimengajak ummat manusia
menuju agama Allah W dan melihat banyak tanda-tanda kejujuran
pada diri beliau, mereka pun menegaskan: "Demi Allah, orang inilah
ymgdianggap sebagai ancaman oleh orang-orangYahudi, maka iangan
sampai mereka mendahului kita (menangk apny a) ."

[Kisah Suwaid Bin Ash Shamit]


Suwaid bin ash-Shamit adalah saudara Bani 'Amr bin 'Auf. Ia
berasal dari suku Aus. Suwaid pernah datang ke Makkah dan pernah
pula diajak masuk Islam oleh Rasulullah *5, namun ia tidak menolak
dan tidak juga menerimanya.Ia kembali ke kota Madinah dan terbunuh
dalam sebuah peperanganarLtarasuku Aus dan Ythazray Suwaid adalah
anak dari bibi'Abdul Muththalib.'5'

SirahNabi Muhammad ffi 51


[Masuk Islamnya Iyas Bin Mu'adz
Dan Kisah Abul Haisarl
Sesudah itu, datanglah Abul Haisar ke kota Makkah, yangnama
aslinya adalah Anas bin Rafi', bersama dengan beberapa pemuda dari
kaumnya, yaitu dari suku Bani'Abdul Asyhal. Mereka sedang mencari
sekutu. Maka dari itu, Rasulullah ffi mengalak mereka masuk Islam.
Iyas bin Mu'adz,yangkala itu masih muda belia, memuji beliau: "Hai
kaumku! Demi Allah, laki-laki ini lebih baik daripada (sekutu) yang
akan kita datangi." Dengan serta merta Abul Haisar memukul lyas dan
membentaknya. Iyas hanya terdiam. Rencana mereka untuk mendapat
sekutu akhirnya gagal. Mereka pun kembali ke negeri mereka, ke kota
Madinah. Ada yang meriwayatkan bahwa Iyas bin Mu'adz meninggal
dunia sebagai seorang Muslim.t52

52 S eputar N asab Rasulullah hiagga Hijruh


PASAL9
[Bai'at'Aqabah Pertama]

Pada musim haji, Rasulullah ffi bertemu dengan enam orangrs3


Anshar di daerah bernama 'Aqabah. Semuanya berasal dari suku
l{hazra1. Mereka adalah Abu Umamah As'ad bin Zurarah bin'Adas,
'Auf bin al-Harits bin Rifa'ah dia adalah anaknya Afra, Rafi' bin Malik
bin al-Ajlan, Quthbah bin 'Amir bin Hadidah, 'Uqbah bin 'Amir
bin Nabi, danJabir bin'Abdullah bin Ri-ab. Rasulullah ffi mengajak
mereka masuk Islam. Keenam orang itu langsung memeluk Islam,
berharap segera mendapatkan kebaikan. Kemudian, mereka pulang
ke Madinah dan mendakwahkan Islam kepada masyarakat kota itu.
Islam pun tersebar luas di Madinah, sampai-sampai tidak ada satu pun
rumah yangtidak dipengaruhi oleh Islam.
Pada tahun berikutnya, datanglah dua belas orang laki-laki,
termasuk enam orang yaflgpertama,rto kecuali Jabir bin 'Abdullah
bin Ri-ab. Datang bersama mereka pula beberapa orang, di antaranya
saudara'Auf, Mu'adz bin al-Harits bin Rifa'ah, danDzakwan bin
'Abdu Qais bin Khaldah. Bahkan, Dzakwan sempat tinggal di Makkah
hingga ikut berhijrah ke Madinah. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa ia
adalah Mubajir Ansbari (orang yangberhijrah ke Madinah dari kaum
Anshar). Terdapat juga'Ubadah bin ash-Shamit bin Qais dan Abu
'AbdurrahmanYazidbin Tsa'labah. Kesepuluh orang tadi berasal dari
suku Khazraj, sedangkan dua lainnya berasal dari suku Aus, yakni Abul
Haitsam Malik bin Tayyihan dan Uwaim bin Sa'idah. Mereka pun
membai'at Rasulullah Myangisi bai'atnya sama dengan bai'at kaum
wanita.r55 Pada waktu itu, perintah perang belum diturunkan.156
Ketika mereka kembali ke Madinah, Rasulullah ffi mengutus
'Amr bin Ummi Maktum dan Mush'ab bin 'Umair. Mereka mengajarkan

SirahNabi Muhammail ffi 53


al-Qur-an kepada para mualld(orang-orang yang baru masuk Islam).
Keduanya juga benugas mengajak menusia ke jalan Allah W . Mereka
singgah di rumah Abu Umamah As'ad binZtxarah. Saat itu, Mush'ab
bin 'Umair yang menjadi imam (shalat) mereka. Suatu hari, beliau
mengerjakan shalat Jum'attsz bersama empat puluh orang.rss
Melalui tangan (dakwah) keduanya, [banyak orang]'se yang
masuk Islam, di antaranya Usaid bin al-Khudhair dan Sa'ad bin Mu'adz.
Masuk Islamnya kedua orang tersebut berdampak positif terhadap
suku-suku Bani al-Asyhal, yaitu mereka semua turut masuk Islam,
pria dan wanitanya, kecuali al-Ushairim, yakni'Amr bin Tsabit bin
'Waqsy.t60
Keislamannya agak terlambat hingga Perang Uhud. Pada
perang itulah, ia baru masuk Islam. Ia pun ikut berperang dan terbunuh
sebagai syahid sebelum sempat melakukan satu shalat sekali pun. Ketika
hal itu diberitahukan kepada Rasulullrh M, beliau bersabda: "Ia me-
lakukan sedikit amal, tetapi telah mendapatkan pahal a yang besar. " 16r

[Bai'at'Aqabah Kedua]
Islam semakin menyebar di Madinah dan memiliki banyak
pemeluk. Kemudian, Mush'ab bin 'Umair kembali ke Makkah. Pada
musim haji tahun itu, banyak sekali orang yarlg datang, baik kaum
Muslimin maupun kaum musyrikin. Pemimpin mereka (kaum Anshar)
adalah al-Barra bin Ma'rur.
Pada [malam]162 'Aqabah, yakni seperriga malam pertama,
datanglah 73 orang laki-laki dan2 orang perempuan yang diam-
diam menemui Rasulullah ffi. Mereka berbai'at kepada beliau secara
sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh kaumnya dan orang-
orang kafir di Makkah. Mereka berbai'at atau berjanji akan menjaga
Rasulullah it$; dari segala penindasan seperti halnya menjaga anak,
isteri, dan wanita-wanita mereka. 163
Yang pertama kali berbai'at kepada beliau pada malam itu
adalah al-Barra bin Ma'rur. Laki-laki yang beruntung (bernasib
mujur) ini melakukan bai'at dengan tegas dan tanpa ragu-ragu. Paman
Rasulullah ffi,yaknial-'Abbas, juga hadir dalam perremuan itu untuk
memperkuat dan mengokohkan pembaT'atan beliau. Padahal, saat iru
a1-'Abbas masih mengikuti agama kaumnya.

54 S eputar N as ab Rasulullah hingga Hij rah


Pada malam itu, Rasulullah ffi menunjuk dua belas orang
pemimpin di antara mereka. Mereka adalah As'ad bin Zwarah bin
'IJdas, Sa'ad bin ar-Rabi'bin'Amr,'Abdullah bin Rawahah bin Umru-
ul Qais, Rafi' bin Malik bin al-Ajlan, al-Barra bin Ma'rur bin Sakhr
bin Khansa', 'Abdullah bin 'Amr bin Haram (ayahJabir yang baru
saja masuk Islam), Sa'ad bin'Ubadah bin Dulaim, al-Mundzir bin Amr
bin Khunais, serta'Ubadah bin ash-Shamit. Kesembilan orang di atas
berasal dari suku Khazraj. Sementara dari suku Aus ada tiga orang,
yaitu Usaid bin Khudhair bin Sammak, Sa'ad bin Khaitsamah bin al-
Harits, dan Rifa'ah bin'Abdul Mundzir binZanbar.'# Ada jugayang
mengatakan bahwa ia bukan Rifa'ah, melainkan Abu Haitsam bin at-
Tayyiha+ kemudian menyebutkan lagi orang-orang selain mereka.
Adapun dua wanitayalgikut adalah Llmmu'IJmarah Nasibah
binti Ka'ab bin 'Amr-yang anaknya, Habib binZaid bin Ashim bin
Ka'ab, dibunuh oleh Musailamah al-Kadzdzab-dan Asma binti'Amr
bin 'Adi bin Nabi.
Setelah pembai'atan tersebut selesai, mereka meminta izin
kepada Rasulullah ffi untuk keluar menemui para penghuni lembah
'Aqabah, namun Rasulullah ffi tidak mengizinkannya.t6s
Sesudah itu, Rasulullah ffi mengizinkan kaum Muslimin dari
penduduk Makkah untuk hijrah ke Madinah. Maka kaum Muslimin
pun berbondong-bondong melakukan hijrah. Orang peftama yang
berhijrah [ke kota Madinah]166 dari penduduk Makkah adalah Abu
Salamah bin'Abdul Asad bersama isterinya, lJmmu Salamah. Akan
tetapi, sangat disayangkan, kepergian isterinya tertahan selama satu
tahun, atau tepatnya dihalangi sehingga tidak bisa ikut bersama Abu
Salamah. Bahkan, LJmmu Salamah juga dilarang bertemu dengan
anaknya. Satu tahun kemudian, barulah ia dapat keluar (berhijrah)
bersama anaknya ke Madinah, dengan diantar'u'oleh'Utsman bin Abi
Thalhah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Abu Salamah 4E
berhijrah sebelum bai'at'Aqabah yangterakhir. lVallaabu a'lam.
Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin secara berturut-turut
keluar berhijrah, rombongan demi rombongan.

SirahNabi Muhammail ffi 55


PASAL 10

[Hiirah Rasulullah M)

Kaum Muslimin yangmasih tinggal di kota [Makkah]168 hanya


Rasulullah ffi, Abu Bakar, dan 'Ali &,. Mereka berdua tetap tinggal
di Makkah atas perintah Rasulull"h ffi, tentunya bersama dengan kaum
Muslimin yaagmasih ditawan kaum musyrikin.
Abu Bakar ,g ternyatasudah menyiapkan bekal baginya dan
bagi Rasulullah ffi, sambil menungguizin (wahyu) dari Allah \H
kepada Rasul-Nya ffi untuk keluar berhijrah. Pada suatu malam, kaum
musyrikin berencana membunuh Rasulullahffi. Beberapa orang Pun
menunggu di depan pintu rumah beliau. Rencananya, begitu Nabi
keluar mereka akan langsung membunuhnya. Namun, ketika beliau
keluar, tidak seorang pun di mereka yaf,gmelihatnya.
^ntara
Diriwayatkan dalam sebuah hadits,'6e bahwasanya beliau
menaburkan tanah di atas kepala mereka dan kemudian meloloskan
diri ke rumah Abu Bakar g. Pada malam harinya, mereka berdua
keluar dari pintu kecilr7, yang ada di rumah tersebut. Rasulullah ffi
dan Abu Bakar sebelumnya sudah menyewa'Abdullah bin Uraiqith. Ia
adalah penunj uk jalan y angterampil, " t y getahui betul tent ang
^ngmen
jalan-jalanmenuju kota Madinah. Keduanya mem percayailaki-laki ini
meskipun ia masih menganut agamakaumnya. Mereka mempercayakan
tunggangan mereka kepadanya dan membuat kesepakatan untuk
bertemu dengannyalagitiga hari kemudian di gua Tsaur.
Tatkala mereka berdua tiba di gua tersebut, Allah mengaburkan
jejak keduanyadxrorang-orang Quraisy sehingga mereka tidak tahu ke
mana keduanya pergi. Amir bin Fuhairah adalah orang yang ditugaskan

SirahNabi Muhammad ffi 57


untuk mengirimkan kambing milik Abu Bakar kepada mereka.
Sementara itu, Asma binti Abu Bakar membawakan perbekalan kedua-
nya ke gua itu. 'Abdullah bin Abu Bakar pun sengaja menyelidiki
berita (situasi) di Makkah untuk disampaikan kepada mereka sehingga
keduanya bisa berhat i-hati.n 2
Kaum musyrikin datang untuk mencari Rasulullah dan Abu
Bakar ke gua Tsaur serta beberapa temp atyangada di dekatnya, hingga
mereka melewati pintu gua tempat keduanya bersembunyi. Bahkan,
telapak kaki mereka sudah berada persis di hadapan Rasulullah ffidan
Sahabatnya, Abu Bakar €5 . Namun, Allah menghalangi pandangan
mata kaum Musyrikin sehingga tidak melihat pintu gua tersebut.
Ada riway at, wallaabn d'lAm, yffigmenyebutkan bahwa labaJaba
menutupi mulut gua (dengan sarangnya), sedangkan sepasang burung
merpati membuat saranB di depan gua tersebut.rT3 Yang demikian itu
merupakan takwil (tafsir) dari firman Allah W:

\i<'-r$ir;rA iy{iti::4; LIi irj--X {l}


{;}S -474-SHtL t6--i.t3|y;i6 O.(
)_*, i 36-1', ** raH.6i $1b'6 rt 5t,
W\bf'L <)5i1/)'+ J,G)6jj3 {
{@ *i-6K()WCifi?H
"tikalau kamu tidak menolongnya (Mubammad) maka sesungguhnya
Allah telah menolongnya (yaitu) ketika ordng-ordng kafir (musyrikin
Makkah) mengeluarkannyd. (dari Makkah) sedang dia salah seorang dari
dua orang ketika keduanya berada dalam gua, pada uaktu dia berkata
kepada terndnnyd: tanganlab kamu berduka cita, sesunggubnya Allab
bersama kita.' Maka Allah mmurunh,an hamangan kepada (Mubammad)
dan membantunya dmgan tentd.rd. ydng kamu tidak melihatnya,lT4 ildn
Allab menjadih.an serudn orang-ord.ng kafi.r itulab yang rendab. Dan

58 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijrah


kalimat Alkh itukb yangtinggi. Allah Mabaperkasa lagi Md.babijaksana."
(QS. At-Taubah: 40)
Hal itu terjadi karena besarnya hasrat (semangat) Abu Bakar
dalam menjaga Rasulullah ffi, sampai-sampai ia menangis saat kaum
musyrikin lewat di dekat mereka. Abu Bakar berkata: "'Wahai
Rasulullah, apabila salah seorang dari mereka melihat ke telapak
kakinya (menunduk), pastilah ia akan melihat kita." Rasulullah ffi
bersabda: "Hai Abu Bakar! Apakah persangkaanmu tentang kita
berdua, sedangkan Allah adalah yangketiga di antara kita)"tzs
Tiga hari kemudian, datanglah Ibnu Uraiqith membawa
tunggangan mereka berdua. Mereka pun segera mengendarainya. Abu
Bakar membonceng'Amir bin Fuhairah, sedangkan ad-Dili'ft berjalan
di depan mereka dengan mengendarai tunggangannya sendiri.
Kaum Quraisy mengumumkan bahwa siapa saja yang dapat
menangkap salah satu dari keduanya, Muhammad atau Abu Bakar,
maka ia akan mendapat hadiah seratus ekor unta. Ketika Nabi dan
Sahabatnya melewati perkampungan Mudlij, Suraqah bin Malik bin
Ju'syum, kepala kampung tersebut melihat mereka. Ia pun segera
menunggangi kudanya dan mengejar mereka. Ketika sudah dekat
dengan mereka, ia mendengar tilawah al-Qur-an Nabi ffi, sedangkan
Abu bakar terus menoleh ke belakang karena khawatir orang itu akan
membahayakanjiwa belia! M; sementara itu Nabi ffi sendiri tidak
pernah menoleh. Abu Bakar g.' berkata: "'Wahai Rasulullah, Suraqah
bin Malik berusaha menyusul kital"tzz
Rasulullah iW lalu mendo'akan celaka atas Suraqah hingga kedua
kaki depan kudanya terperosoktTs ke dalam tanah. Suraqah berkata:
"Aku tahurTe bahwa celaka yangmenimpaku ini disebabkan oleh do'a
kalian. Berdo'alah kepada Allah untuk keselamatanku. Aku berjanji
akan melindungi kalian dari kejaran orang banyak."'*o
Maka Nabi ffi kembali berdo'a, sehingga Suraqah pun terbebas.
Ia lantas meminta Rasulullah ffiagar menulis sepucuk surat untuknya.
Abu Bakar pun menuliskan surat itu di atas selembar kulit. Sesudah

SirahNabiMuhammadffi 59
itu, Suraqah pulang ke kamputgnya dan berlrata kepada masyarakat
di situ: "Sudahlah, kalian tidak usah mengelarnyalagi."
Beberapa waktu kemudian, Suraqah datang (menemui Nabi)
sebagai seorang Muslim pada tahun haji'Wada'. Ia menyerahkan surat
yang ditulis Rasulullah ffi kepadanya dahulu. Rasulullah ffi pun
memenuhiapayangtelah beliau janjikan kepadanya, di samping karena
ia memang berhak menerimanya."'
Dalam perjalanannya itu, Rasulullah ffi sempat melewati
[kemah]'8'zmilik lJmmu Ma'bad. Beliau tidur siangr83 di situ. LJmmu
Ma'bad sempat melihat tanda-tanda kekuasaan Allah pada kambing
miliknya, yargterus-menerus mengeluarkan susu yang banyak sekali
sampai musim kemarau panjang, sehingga membuat takjub orang-
orang.r8a

60 S eputar N asab Rasulullah hingga Hijruh


PASAL II
[Kedatangan Rasulullah ffi Di Madinah]

Kaum Anshar sudah mendengar berita keberangkatan Rasulullah


ffi dari Makkah menuju kota mereka. Oleh karena itu, setiap hari
mereka pergi ke Harrahr85 untuk menanti kedatangan beliau. Pada hari
Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awwal, yakni setelah tiga belas tahun masa
kenabian, Rasulullah ffi memenuhi janjinya kepada mereka, tep^tnya
menjelang siang hari yang sangat panas.
Pada hari itu, kaum Anshar sudah lama menanti kedatangan
Rasulullah, namun yangmereka tunggu belum juga muncul, sehingga
mereka pulang ke rumah masing-masing. Orang yang penama kali
melihat beliau adalah seorang lakiJaki Yahudi. Kala itu ia sedang
berada di atas loteng rumahnya.r86 Orang itu pun berteriak dengan
sekeras-kerasnya: "Hai Bani Qailah,"'inilah dia188 orang yargsudah
lama kalian tunggu!" Dengan serta merta kaum Anshar keluar sambil
membawa senjata mereka dan segera menemui Rasulullah ffi. Kaum
Anshar menyambut beliau sebagaimanalayaknya seorang Nabi ffi.
Rasulullah;lS sempat singgah di kampung Quba', di rumah
Kultsum bin al-Hadm. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa
beliau singgah di rumah Sa'ad bin Khaitsamah. Kaum Muslimin pun
berdatangan untuk memberikan salam kepada beliau. Kebanyakan
dari mereka belum pernah melihat Nabi sebelumnya. Mayoritas atau
sebagian di antara mereka bahkan mengira Abu Bakar adalah beliau
karena melihat ubannya yangbanyak. Ketika cahaya matahari sudah
terik sekali, Abu Bakar berdiri memayungi Nabi ffi dengan sehelai
kain. Barulah setelah itu kaum Muslimin mengetahui yang mana
sebenarnya Rasulull ah M."t

SirahNabi Muhammail S 61
PASAL 12
lNabi {g Menetap Di Madinahl

Rasulullah ffi sempat tinggal di Quba' selama beberapa hari.


Adayangmengatakan empat belas hari lamanya.Pada saat itulah
beliau membangun Masjid Quba'.'so Kemudian, beliau melanjutkan
perjalanan atas perintah Allah W [kepadanya]."' Di tengah perjalanan,
beliau mendapatkan waktu Jum'at di perkampungan Bani Salim bin
'Auf. Beliau pun shalat di masjid yangberada di Lembah Ranuna.re2
Penduduk kampung itu sangat berharap kesudian Rasulullah
untuk singgah di rumah mereka. Akan tetapi, beliau bersabda: "Biarkan
unta ini berjalan karena ia mendapat perintah dari Allah." IJnta itu terus
berjalan membawa beliau. Setiap kali Nabi melewati perkampungan
Anshar, pasti penduduk di sana menginginkan beliau untuk singgah.
Namun, beliau kembali bersabda: "Biarkan unta ini berjalan karena
ia mendapat perintah dari A11ah.'te3
Setelah tiba di tempat yangmenjadi masjid Nabi sekarang ini,
unta itu pun duduk. Belum sempat Rasulullah ffi turun, unta itu sudah
bangkit dan berjalan lagi. Kemudian, ia menoleh ke kanan dan ke
kiri, terus berjalan, lalu duduk di tempat semula. Rasulullah ffi pun
langsung turun. Tempat yangdimaksud adalah perkampungan Bani
an-Najjar. Abu Ayprb gg segera membawa barang-barang Nabi ffi
ke rumahnya.
Rasulullah ffi membeli tanah yang akan menjadi tempat
didirikannya masjid. SebelumrLya, tanah itu milik dua orang anak
yatim yang digunakan sebagai tempat pengeringan kurma.tea Beliau pun
membangun masjid di tempat tersebut.res Itulah masjid beliau sampai
sekarang (Masjid Nabawi). Bahkan, dibuatkan pula kamar-kamar di
samping masjid untuk keluarga Rasulullah ffi.

SirahNabi Muhammad S, 63
Sementara itu, 'Ali gE masih tinggal di Makkah untuk mengem-
balikan barang-barangyarTg pernah dititipkan kepada Nabi ffi dan
melakukan beberapa tugas lain. Baru kemudian, setelah urusannya
selesai, ia menyusul Rasulullah ffi.1e6

64 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijrah


PASAL 13

[Persaud araan Antara Kaum Muhaf irin


Dan Kaum Ansharl

Rasulullah ffi berdamai dengan kaum Yahudi yangtinggal di


Madinah. Beliau menulis surat perjanjian dengan mereka.leT Akhirnya,
salah seorang yarLgalim dari mereka masuk Islam, yakni 'Abdullah bin
Salam €5 .rsa Meskipun demikian, sebagian besar dari mereka tetap
kafir. Kaum Yahudi di sana terdiri atas tiga suku: Bani Qainuqa', Bani
Nadhir, dan Bani Quraizhah.
Rasulullah Mlug mempersaudarakan antara kaum Muhajirin
dengan kaum Anshar.tee Dengan persaudaraan itu, mereka saling
mewarisi pada masa-masa awal Islam dan mereka lebih didahulukan
daripada hubungan kerabat.2m
Pada saat itu pula, Allah W mewajibkan zakat sebagai bentuk
kasih sayang terhadap kaum fakir miskin dari kalangan Muhajirin.
Demikianlah yang disebutkan oleh Ibnu Hazm2}t dalam uraian
sejarahnya. Sebagian buffazb (ulama) di bidang hadits mengatakan:
'Pernyataan itu muncul disebabkan oleh kesulitan yartgdialami Ibnu
Hazm dalam mendapatkan referensi mengenai waktu diwaj ibka r,,ny a
zakat."

SirahNabiMuhammail ffi 65
Sumber Ruiukan dan Keterangan

t
Pada naskah "3 " tenulis: ";.*. ..-e".
2
Tambahan dari naskah ",.".
3
Tambahan dari naskah ","".
4
Maksudnya, sikap menyepelekan dan tidak mempedulikannya.
5
Maksudnya, sejarah Islam. Alasannya, penulis menuturkan bahwa sejarah Islam itu mencakup
semua hal yang terjadi sampai pa& masa penulis, sedangkan as-Siirah an-Nabawiyyah (perjalanan
hidup Nabi g) tidak demikian, karena sirah Nabi itu hanya merupakan bagian dari sejarah Islam.
lY'alkahu a'lam.
6
Tanda-tan& nabuuuat (kenabian).
1
Berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim W2278) dari Abu Hurairah ,ib , dari
Nabi {S: "Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari Kiamat, orang yang penama dibangkitkan
dari kubur, pemberi syafaat yang pertama, dan orang penama yang diberi syafaat."
Dua nama ini disebutkan di dalam al-Qur-an:

... 'jtst tis'i3'6$Y33Y;fi


{@ ,Y;
"Mubammad ita tidak hin banyakb seorang Rasul, sanggub tehb fuhla sebelurnnya beberapa orang
Rasul...." (QS. Ali'Imran: 144)

'"rvY
*Muhammad
{@ F-rJ dt\:6\*
itu bukankh bapak dari seseorangdi antara karnu ...." (QS. Al-Ahzaab: 40)

*Dan
{ @ *; " lE ;t *:i g ir} gvt; 4,lait}}ivr; e-fitfi
orang-orangyangbriman(kepanaAhb) dan mengerjakzn arnal-amalsbalih dan beriman (pula)
ditantnkan hepada Mubarnrnad. dan itulah yang baq (benar) dari Rabb mereka ...."
leepada apa yang
(QS. Muhammad:2)

"Muhamrnad itu adalab utusan Alhh.... " (QS. Al-Fat-h: 29)


{@ TJ;:"'3Y

"ct ;td y
{@ "$ br?};r,W;...
...
*...
Dan memberi hbabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang ahan datang sesudabhn,
yangnama.nyd Abmad (Mubammad)...." (QS. Ash-Shaff: 6)
e Tambahan penting yang diriwayatkan bersama hadits-hadits shahih yang jelas. Dengan adanya
tambahan itu, menjadi luruslah makna sebenarnya. Manusia (sepeninggal Nabi S) berkumpul di atas
axarbeliatt dar berpegang teguh dengzn nlbuuxoat Q<errabiar). Tambahan ini pun mengisyaratkan
hadits syafaat agung, yaitu bahwasanya manusia akan berkumpul (di Padang Mahysar), sementara
Allah w tidak akan mengadili di antara mereka hingga Rasulullah ffi memberikan syafaat. Pada
saat itu, Allah w hanya menerima syafaat beliau dan tidak menerima syaf.aat dari yang lainnya.
ro Yakni, yang datang setelah para Nabi, lalu tidak ada Nabi lagi setelahnya. Al-'Aqib adalah yang
terakhir, yang menempati posisi penutup.
Saya berkata: "Nama-nama yang tiga ini, yaitu al-Mahi, al-Hasyir, dan al-'Aqib, disebutkan di
dalam hadits Jubair bin Muth'im # yatgdiriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3532) dan Muslim
ftto.2354)."
Nama al-Hasyir telah shahih juga berdasarkan riwayat Muslim (no. 2355) dari hadits Abu Musa
al-Asy'ari EF, dan berdasarkan riwayat at-Tirmidzi dalam kitab asy-Syamaa-il (no. 360) sena
selainnya-sebagaimana yang akan disebutkan-dari hadits Hrdzaifah i4b .

SirahNabiMuhammail ffi 67
Maknanya tidak jauh dari makna al-'Aqib, yaitu penutup Rasul-Rasul sebelumnya. Beliau adalah
penutup para Rasul dan yang terakhir dari mereka.
Yang diutus Allah w sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana di dalam firman-Nya:

{@O,tiilti$yataJqy
"Dan tiadalab Kami mengutus harnu melainkan untuh (menjadi) rahmat bagi sernesta alam." (QS.
Al-Anbiyaa': 107)
Yang dengan perantara beliau;iS Allah membukakan pintu taubat bagi hamba-Nya.
Saya berkata: "Ketiga nama ini disebutkan di dalam hadits Abu Musa al-Asy'ari .iF' yang
diriwayatkan oleh Muslim (no. 2355) dan hadits Hudzaifah bin al-Yaman .gE , sepeni yang akan
dijelaskan ahbij -nya rnrrti."
Yaitu, yang diutus untuk memerangi musuh-musuh Allah. Nama ini disebutkan di dalam hadits
Hu&aifah bin al-Yaman .iy, yalgdiriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam kitab asy-Syamaa-il (no.
360) dari jalur al-Baghawi dalam kitab Syarbus Sunnab Cf.m/2D-213/3631) dan kitab al-Anwaar
fiiSyarnaa-ilinNabiyyilMukhtaar (l/140/151), Ahmad N/405), dan Ibnul A'rabi dalamal-Mu'jarn
0l/337-338/302, terbitan Maktabah al-Kautsar ata:u (I/177/303), terbitan Daar Ibnul Jauzi).
Diriwayatkan pula dari jalur keduanya oleh Ibnu'Asakir dalamTadiikh Dimasq @,/19),al-Bazzar
dalam Musnad-nya @./L20/2378 - Karyaf), dan yang lainnya dari jalur 'Ashim bin Abun Nujud,
dari Abu !U(a-il, dari Hudzaifah.
Sanad hadits ini hasan, berdasarkal keterangan yang diketahui tentang 'Ashim.
Pada catatan kaki naskah "r*" tenulis: Catatan kaki dari tulisan tangan penulis: "Nama-nama ini
diriwayatkan daril<ttab asb-Sbahiih. Itl-HafizhAbu Bakar al-Bihaqi'{E telah menelitinya dengan
berusaha mengumpulkan hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini. Oleh karena itu, al-Ha{izh
al-Jalil Abul Qasim bin 'Asakir mengikuti jejak beliau dan telah membuat satu bab khusus pada
awal kitab Taariikh Dimasq dengan pembahasan yang panjang lebar dan sangat baik. Asy-Syaikh
LbrZa,karia an-Nawawi telah mengumpulkan hasilnya dalam Tahdziibul Asmaa'wal Lughaat,
seraya berkata: "Muhammad, Ahmad, al-Hasyir,
al-'Aqib, al-Muqaffi, al-Mahi, KhaaarnulAnbiyaa',
Nablryur rabmab, Nabiyyul malhanah, Nablryut uubab, Thaha, Yasin, dan 'Abdullah."
Al-Baihaqi berkata: "Sebagian ulama menambahkannya. Mereka berkata bahwa Allah H menamai
beliau {S di dalam al-Qur-an: Rasul, Nabi, Ummi, Syahid, Mubasyryir, Nadzir,Da'iiklkab dengan
izin-Nya, Siraj Munir, Ra-ufur Rahim, dan Mudzakkir. Allah w pun menjadikan beliau sebagai
rahmat, nikmat, dan petunjuk."
Abr Zakariya berkata: "Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Rasulullah S bersabda:
"Namaku di dalam al-Qur-an Muhammad, di dalam Injil Ahmad, dan di dalam Taurat Ahyad.
Dinamakan dengan Ahyad karena aku melindungi ummatku dari api Neraka."
Saya berkata: "Saya belum menemukan sanad hadits ini, sebagaimana Abul Qasim bin 'Asakir
tidak menyebutkannya di dalam Taariikh-rya."
Al-Qadhi Abu Bakar al-'Arabi, ahli fiqih madzhab Maliki, berkata dalam Syarh Jaami'it Tirmi.dziz
"Sebagian ahli shufi berkata: "Allah e memiliki seribu nama. Nabi ffi juga memiliki seribu
nama!"
Ibnul 'Arabi berkata: "Untuk nama Allah w, iumlah ini sangatlah sedikit bagi-Nya. Adapun
untuk nama Nabi ffi, aku belum menghitungnya selain dari sisi riwayat yang gamblang, yaitu
yang menyebutkan nama-nama beliau dengan jelas, dan aku mendapati.jumlahnya mencapai 64
nama." Kemudian, beliau menyebutkan nama-nama tersebut secara telperinci dan jelas. Semoga
Allah senantiasa merahmati kita.
l5
Tidak ada pada naskah "r"".
l6
Tambahan dari naskah "e"". Oleh karena itu, maksud al-Ghaidaq adalah laqab (ulukan) Hajl.
t7
Silakan lihat kitab as-Siirab an-Nabautiyyab karya Ibnu Hisyam (y108).
18
Hal ini dikarenakan uban putih yang tumbuh di rambut kepalanya.
19
Bagian yang hilang dari naskah kftab al-Fusbazl. Koreksi ini diambil dari kitab-kitab sirah
lainnya.
20
Tayaarnana berani berpindah ke negeri Yaman.
2t
Yang dimaksud ialah orang-orang Arab keturunan.

68 S eputar N as ab Rasulullah hingga Hijrah


Beliau a&lah seorang al-'Allamah di Andalusia, sekaligus imam di sana, masyhur dengan sebutan
Ibnu'Abdil Barr. Nama asli beliau adalah Yusuf bin'Abdullah bin Muhammad bin'Abdul Barr.
Dia dilahirkan di Qunhubah (Cordova). Ilmunya sangat menonjol, sampai-sampai mencapai
tingkat mujtahid. Karya-karya beliau pun sangat bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat Arab,
di antaranya at-Tambiid, al-Istidzkaar, al-Istii'aab, Jaami' Bayaanil 'Ilmi ua Fddblihi, ad-Durar fi.i
Ikbtisbaaril Magbaazi ans Siyar, dar al-Inbaab bi Ma'rifati Qabaa-ilir Rautaah. Ibnu'Abdil Barr
meninggal pa& tahun 463 H.
23
Al-lnbaab bi Ma'ifati Qabaa-ilir Ruwaah (hlm. 6670).
24
Tambahan oan fl,lsKan
I amDartan da.n 7 o,eII 7 .
y,skah. "C"
25
.!*_"(.
Pada catatan kaki naskatr "r." te'rtulis: Catatan kaki dari Tabdziibul Kamaal t(I/181-183)l:
'ta*L l\Lt LoL-LoJlJ.
'Mush'ab az-ztburiu*r..,"'qli"pr"ril;;;ffi a";;;i;i;p"J" Ftr,' *"ta ia bukan orang
Ouraisy. 'Ali bin Kaisan
Quraisy. 'Fihr adda[
Kaisan berkata: 'Fihr adalah nenek moyang Ouraisy. Siapa
movans suku Quraisy. vane tida[
saia yang
Siaoa saja tidak
Quraisy.' Abu'Umar berkata: 'Ini adalih'perLataan
termasuk keturunan Fihr berarti ia bukan Ouraisy.' adalah perkataan
yang paling benar dari sisi penisbatan, bukan dari sisi makna. Oleh sebab itu, disebutlah Quraisy.
Bukti kebenaran pendapat ini adalah tidak diketahui adanya seorang pun dari suku Quraisy
sekarang yang dinisbatkan kepada bapak di atas Fihr di dalam kitab-kitab nasab. Dengan kata
lain, nasabnya pasti kepada Fihr.' Berdasarkan hal ini, Mush'ab, Ibnu Kaisan, dan az-Zubair bin
Bakkar (merekalah orang yang paling mengetahui hal ini dan orang yang paling rsi4ah drnisbatkan
pada ilmu ini) berkata: 'Sesungguhnya Fihr bin Malik adalah tempat pertemuan (nasab) seluruh
keluarga Quraisy.'"
Dia berkata: "Mereka berselisih tentang penamaan Quraisy, sebagian berkata bahwa penamaan itu
karena ia (Qryhfy) mengumpulkannya &
(Qushay) mengumpulkannyl di Makkah.
Ma!!rah. Adapun kata at-tajarnma'sama
at-tajamma'sama aninya artinya dengan
dt-tdqarrucy. Buktinya adalah sya'ir Abu Khaldah al-Yasykuri:

{-$:u;:, b *S O. , t$L c.}'laryi}i};


Saudara-saudara mengumpulkan dosa-dosa atas kami,
yang sekarang menimpa kami dan masa yang telah lalu.
Hudzafah bin Ghanim al-'Adawi berkata:

*- ACir :itt'g* *, -
b ql
ii33- 3K 3!t ?iii
Bapak kalian adalah Qushay yang dijuluki sebagai pengumpul massa,
dengannyalah Allah mengumpulkan semua suku dari keturunan Fihr.
Abu'Umar berkata: "Nama asli Qusyay adalahZid,namun biasa dipanggil Qushay. Dia adalah
utusan kaumnya kepada suku Qudha'ah. Pada waktu ia memasuki Makkah, Quraisy masih
berpencar-pencar, maka ia pun mengumpulkannya di Ka'bah. Oleh karena itu, ia dinamakan
pengumpul meskipun ada yang mengatakan selain itu."
Sebagian kaum Quraisy berkata: "Quraisy diambil dari nama Quraisy bin al-Harits bin Mukhallid
bin an-Nadhar bin Kinanah. Dialah penunjuk jalan dan pemegang rahasia Bani an-Nadhar."
Orang Arab berkata: "Kabilah Quraisy telah datang dan Kabilah Quraisy telah pergi."
Seorang berkata: "Anaknya adalah Badr bin Quraisy. Dengan nama tersebut, suatu tempat disebut
Badr, tempat terjadinya perang. Dia pula yang menggali sumur Badr."
Yang lain berkata: "An-Nadhar bin Kinanah dahulu digelari dengan al-Quraisyi." Sedangkan yang
lain lagi berkata bahwa Qushay dahulu digelari al-Quraisyi.
Abu 'Umar berkata: "Bani Hasyim adalah suku Quraisy yang terkemuka. Mereka adalah keluarga
Nabi Muhammad {s dan kerabat dekat beliau, serta termasuk keluarga yang diharamkan menerima
sedekah. Mengenai makna hadits Rasulullah ffi: "Tidak halal bagi Muhammad memakan hana
sedekah dan tidak juga bagi keluarga Muhammad," sebagian ulama berkata: "Mereka adalah Bani
Hasyim, keluarga al-'Abbas, keluarga Abu Thalib, anak-anak Abu Lahab, anak-anak al-Harits
bin'Abdul Muththalib, keluarga'Ali, keluarga'Uqail, keluargaJr'f.ar, seluruh anak-anak'Abdul
Muththalib, dan seluruh suku Bani Hasyim."
Sebagian lain mengatakan bahwa ada juga yang berkata: "Anak-anak 'Abdul Muththalib adalah
keluarga beliau, Bani Hasyim adalah paha beliau, Bani 'Abdul Manaf adalah perut beliau,
dan Quraisy adalah bangunannya, serta Bani Kinanah adalah kabilahnya dan Mudhar adalah
kampungnya."

SirahNabi Muhammad ffi 69


Rasulullah ffi bersabda: "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak Isma'il, memilih Quraisy
dari Kinanah, memilih Hasyim &ri Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim."
26 Yang menyenandungkan sya'ir ini adalah Mathrud al-Khuza'i, namun ada yang berpendapat
Hu&afah bin Ghanim. Silakan lihat kiteb as-Siirab karya Ibnu Hasyim (l/ 117-126) dan Taaiikhul
(Jmam ual Muluuhkarya ath-Thabari W25+260).
27 Padanaskah'r" d* "7" temrlis: ",\.i,iJl" (ahli fiqih).
2E Tambahan darinaskah"-" dan"t".
2e Pertanyaan ini diajukan Earena ib-u 'Abdul Manaf Hiba binti Halil bin Habasyiyyah berasal dari
Khuza'ah, salah satu kabilah Yamaniyah. Begitu juga kabilah Kindah Yamaniyah. Al-Asy'ats bin
Qais menduga bahwasanya hal tersebut menjadikan Rasulullah 1ffi dinasabkan pa& mereka, namun
Rasulullah ;$( menjelaskan kepa& mereka bahwasanya penasaban secara syar'i adalah kepada bapak
bukan kepada ibu. lValhahu a'km.
30 Shahih. Diriwayatkan oleh'Abdullah bin al-Mubarak dalamMusnad-nya(96/161). Ath-Thayalisi
dalamMusnad-nyz @./377-378/1145) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-
ilunNubuuuah g/173).As-Sama'ani dalamal-Ansaab (Va9). Ibnu Abi Syaibah dalamMusnad-nya
W362/872) dan Ibnu Majah meriwayatkan darinya W87l/2612). Ahmad N/211,212) dandari
jalurnya bagian kedua diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsal Muhbtaarah
W/303-304/1487).Ibnu Abi'Ashim dalam al-AbadwalMatsaani@/165/897,IY/382/2425).Ibnu
Mqah @/871/2612). Ath-Thabrani dalarn al-Mujamul Kabiir g/235/236/645) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsal Mthhtazrah W/305/1489). Ibnu
Sa'ad dalam atb-Tbabaqaatul Kubraa (I/23). Al-Bukhari dalam at-Taariihbal Kabiir ffA./274) dan
at-Taariikbul Aasaatb O/ 82-83/30) . Sammaw aih dalam Fautaa-id-rya d"" darij alurnya diriwayatkan
oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaad.iitsul Mrhbtaarab W/30+305/1488). Al-Mizzi dalam
Tabdziibul Kamaal V'X/238-239). Al-Harits bin Abu Usamah ddam Musnad-rrya dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalanMa rifatash Sbahaabah (I/285-286/940), terbitan
al-rtr7athan) sena dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Sama'ani ddam al-Ansaab (I/49). Ibnu Qani'
dalam MuJamusb Shabaabah (V60). As-Sama'aru dalan al-Ansaab Q/a9). Diriwayatkan oleh yang
lainnya dari jalur Hammad bin Salamah, dari'Aqil bin Thalhah, dari Muslim bin Haisham, dari
al-Asy'ats.
Penulis berkata dalam al-Bidaayab uan Nihaayab @,/222): "Sanad ini bagus dan kuat. Ini merupa-
kan kata pemutus dalam masalah ini sehingga kita tidak perlu melihat kepada pendapat yang
menyelisihiny a. lVallaah u a' hm."
Saya berkomentar: "Benar apay^ngdikatakannya. Beliau juga menghasankan hadits tersebut.
Dikatakan bahwa para perawinya tsiqab,kec,rali Muslim bin al-Haisham. Namun, jamaah
meriwayatkan darinya. Ibnu Hibban mengalakan bahwasanya Muslim tsiqab,bahkm ia adalah
salah seorang perawi Muslim dalam Sbabiih-nya. Orang ini dinyatakan *iqab pda oleh al-Bushiri.
Maka dari itu, klaim al-Hafizh (Ibnu Hajar) dahm at-Taqriib: (Maqbil.l.') Tidak dapat diterima.
lVallaabu a'larn."
Al-Bushiri berkata dalam Mishbaabuz Zujaajab (163): "Sanad ini shahih karena perawinya tsiqah,
yakni'Aqil bin Thalhah. Dia dinyatakantsiqab oleh Ibnu Ma'in dan an-Nasa-i, sena Ibnu Hibban
mencantumkannya dalam ats-Tsiqaat."
Beliau berkata dalam lt-baaful Khirah al-Mabarab (U157): "Sanad ini diriwayatkan oleh perawi
yangtsiqab."
Beliau berkata pula di dalam al-Muhbtasbarab Sru,h3a): "Diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-
Thayalisi dengan sanad shahih."
Guru kami, al-Imam al-Albani '1i!i5, menyetujui penilaiannya dalam ash-Sbabiibab (V/a89). Jadi,
yang benar adalah seperti yang dikatakan oleh penulis. Akan tetapi, hadits ini shahih dengan
penguatnya, yaitu sebuah hadrts mursallbnu Syihab az-Z'lhri yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad
0./22, 22-23) dengan sanad shahih.
Adapun makna hadits: "Kami tidak akan meninggalkan nasab kepada ayah lalu menasabkan diri
kepada ibu kami," silakan lihat dengan teliti kitab an-Nihaayab fii Ghariibil Hadiits ual Atsar
w/e5).
3' Dia adalah 'Abdul Karim bin Muhammad ar-Rafi'i al-Qazwaini, salah seorang ahli fiqih terkemuka
madzhab Syafi'i, dan meninggal pada tahun 623 H. Ar-Rafi'i adalah penulis kitab Fat-hul Aziizfii
Syarbil lV'ajiiz dar. at-Tadwiin fi.i Ahbbaar Qazwain.

70 S eputar N as ab Rasulullah hingga Hijrah


32
Pada naskah '7" dan "7 " tenulis: "t"+ qtr-re uL: OV.i".
33
Lihat kitab alTnbaabFi Ma'rrfati qibaaXlir nu*aan plm.46). Pada cataiten kaki naskah ".r,"
tenulis: Catatan kaki &ri Tahdziibul Kamaall\/17+175)l: "Abu'Umar bin 'Abdul Barr, salah
seorang hafizh dari penduduk Maghrib (Maroko), mengatakan bahwa Muhammad bin'Abdah
bin Sulaiman an-Nasabah berkata: 'Seluruh ahli nasab dari al-'Adnaniryah, al-Qahthaniyyah,
dan al-A'jam sepakat bahwa Ibrahim Kbalilulkb ftekasih Allah) 23E adalah keturunan'Abir bin
Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh.'
Ia berkata lagi: 'Mereka bersepakat bahwasanya'Adnan addah keturunan Isma'il bin Ibrahim ffi;,
hanya sqa mereka berselisih tentang jarak nasab keturunan antara 'Adnan dan Isma'il. Sebagian
mereka menyebutkan ada tujuh tingkat antara keduanya. Sebagian lagi belpendapat demikian juga,
tetapi mereka berselisih pada sebagian nama-nama. Sebagian yang lain mengatakan ada sembilan
tingkat yang juga berselisih tentang nama-nama mereka. Sebagian yang lain menyebutkan ada lima
belas tingkat antara'Adnan dan Isma'il.'
Kemudian, ia berkata: 'Mereka yang mengatakan ada empat puluh tingkat antara 'Adnan dan
Isma'il mengambilnya dari kitab yang ditulis oleh Rakhya, dan Yurakh, juru tulis Armiya )@E.
Mereka berdua telah membawa Ma'ad bin'Adnan dariJazirah Arab pada masa Bukhtanashshar,
lalu Rakhya menetapkan dalam kitab-kitabnya tentang nasab 'Adnan. Hal ini sudah diketahui
oleh Ahlul Kitab dan ulama-ulama mereka, bahkan tenulis &lam kitab-kitab mereka.'
Ia pun berkata: 'Kami telah menemukan sebagian ulama yang menghafal empat puluh nama ayah-
ayah yang berbangsa Arab &ri Ma'ad kepada Ismail. Mereka mengambilnya dari sya'ir, di antaranya
adalah sya'ir'Umayyah bin Abush Shalt dan yanglairnya dari kalangan ulama yang ahli dalam
sya'ir tentang perkara Jahiliyyah dan meneliti kitab-kitab. Semua ulama yang berpendapat di atas
mengatakan'Adnan bin Udad, kecualisatu kelompokyangmengamkan'Adnan bin UddbinUdad.'"
34
Pada naskah "7 " tenulis: "t:4".
35
Inilah yang dipaskan oleh para ahli nasab, sepeni Ibnu 'Abdil Barr dalam al-ktii'aabfii Ma'rifatil
Asb-baab (I/25), Ibnu Sayyidinnas dalam'Uyuunul Atsar fii Funuunil Maghaazi wasy Syamaa-il ual
Atsar [/22). Oleh karena itu, al-Bukhari membatasi penyebutan nasab Nabi kepada 'Adnan dalam
Sbahiib-nya Wl62/28 - Kitab "Manaaqibul Anshaar", Bab "Mab'atsun Nabi ffi").
Di antara para imam yang telah men-tahqiq masalah ini secara teliti adalah penulis (Ibnu Katsir
,,ir.;Jf;) dalam al-Bilaayab wan Nihaalab g./363-370) dan Tafsiirul
Qtr-aan al-Azbiim (Vtrl35-48),
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalamMinbaajus Sunnah an-Nabawiyyah (V/353-355), dan al-Imam
Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam Zaadul Ma'aadfii Hadyi Khairil 'Ibdad G/71-75).
Syaikhullslam'+lj5 berkata: "Kamitelahmengulas masalahinidalamsatukar7atersendiri." Ibnu'AMul
Hadi tiiS telah menyebu tkar dalam al-'Uquudud Duniab ftlm. 5a) sesungguhnya Syaikhul Islam
memiliki bukti bahwa anak Ibrahim yang disembelih adalah Isma'il, dengan berlandaskan dalil yang
banyak.IbnulQayyimmenyebutkandalildaliltersebut dde,nAsnw'MualhfaatlbniTaimiyyahUn.22).
Pada catatan kaki naskah ",rr" tertulis: Catatan kaki dari tulisan tangan penulis: "Inilah pendapat
yang dipegang oleh Ahlul Kitab dan ulama mereka sena sejumlah ulama ahli nasab dari bangsa
Arab."
Dalam kitab as-Siirah an-Nabauiyyabkaryalbnu Katsir (I/74) disebutkan: "Paling sedikit terdapat
empat tingkatan ayah."
Pada catatan kaki naskah "..,-" tertulis: Catatan kaki dari Tabdziibul Karnaall[/175-176)]: "Abu
'Umar berkata berdasarkan riwayat Ibnu Lahi'ah dari Abul Aswad, bahwasanya ia mendengar
'Urwah bin az-Zrbair berkata: 'Kami tidak menemukan seorang pun yang tahu akan nasab di atas
Ma'add bin 'Adnan dan nasab di atas Qahthan, kecuali ia hanya menduga-duga belaka.'"
Abu 'Umar juga mengatakan bahwa Abul Aswad, anak yatim 'Urwah, berkata: "Aku mendengar
Abu Bakar bin Sulaiman bin Abu Hatsmah-seorang Quraisy yang paling paham tentang sya'ir-
sya'ir dan nasab-nasab-berkata: 'Kami tidak mengetahui seorang pun yang mengetahui nasab di
atas Ma'add bin 'Adnan, baik dalam sya'irnya para penya'ir maupun ilmunya seorang yang alim.'"
Abu'Umar berkata lagi: "Ketika sejumlah Salaf, di antara mereka'Abdullah bin Mas'ud, 'Amr
bin Maimun al-Audi, dan Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi membaca firman-Nya:
lai*;6a;-7
{@ ..
e*'e6.tt...b
"... Danorang-orangsaudah nereka. TidahadayangmengeubaimerekasehinAlhh.... "(QS.Ibrahim:9)

SirahNabiMuhammad ffi 71
Mereka (para ulama itu) pun berkata: "Para ahli nasab telah berbohong."
Dia berkata: "Makna ayit ini bukanlah seperti pendapat mereka, walhabu a'hrn.Menrrutkami,
maknanya ialah pendustaan terhadap orang yang mengklaim (menyatakan) dapat.menghitung
iumlah anak Adam. Tidak ada yang dapat menghitung jumlah anak Adam, kecuali yang telah
menciptakan mereka. Oleh kaiena itu, Rllah jualah yang dapat menghitung jumlah manusia,
tiada sikutu bagiNya. Adapun nasab orang Arab, sesungguhnya ulama te_l+-ryp9g9t1hui seiarah
dan nasab -..&", menghafal garis-garis keiurunan mereka, dan mengenal kabilah-kabilah induk
mereka, meskipun berbeda pendapat terhadap sebagian perinciannya."
Karena adanya perselisihan tajam yang ter&pat di ddamnya. Intinyl, lwayat itu tidak diambil dari
sumber-sum-bei yarrg tepercaya dan yang dihafal, melainkan ia diambil dari Ahlul Kitab. Demikian
juga perselisiha., t.niang maidah penetapan terjemahan nama dari bahasa Ibrani ke bahasa Arab,
kliuzusnya nama-nama antara Ibrahim Kbalihtlkh 2@ dan bapak kita, Adam 2@.
4l
Al-Inbaah fth. a9-s0).
42
Pada catatan kaki naskah "r," tenulis: Catatan kaki dari nrlisan tangan penulis: Abu 'Umar berkata:
"Setiap golongan berpendapat bahwa'Adnan bin Udad, kecuali satu golongan yang berkata'Adnan
bin Ud bin U&d."
43
Penulis ,ii)b berkata dalam al-Bil.aayab uan Nihaayab {.h2a): "Ibrahim bin Tarikh (250) bin
Nahur (148) bin Syarugh (230) bin Raghu (239) bin Faligh (a39) bin 'Abir (464) bin Syalikh (443)
bin erfikhiyad (438) bin Sam (600) bin Nuh .p@. Inilah yang ditulis Ahlul Kitab dengan a\sara
Hindi di dalam kitab-kitab mereka, sesuai dengan keterangan umur masing-masing yang terletak
setelah nama-nama tersebut, sepefti halnya mereka menyebutkan waktunya."
Diriwayatkan oleh al-Hakim dan at-Tirmidzi dengan sanad dba'ifjiddan dari hadfts AbuD7arr #
secxa marfu': "Rasul yang pertama adalah Adam, sedangkan yang terakhir adalah Muhammad.
Nabi pertima Bani Isra-il adalah Musa, sedangkan yang terakhir adalah 'Isa. Adapun orang yang
pertama menulis dengan pena adalah Idris."
45
As-Siirah an-Nabautiyyah W 33-35).
46
Lihat kitab al-Inbaah (hlm. 50).
41
Dia adalah al-Imam, d-Hafizh, Abul Hajjaj Yusuf bin az-Ztki 'Abdurrahman al-Halabi al-Mizzi,
salah seorang sahabat dekat Syaikhul Islam. Beliau adalah seorang imam panutan, tinggi ilmunya,
banyak hafa-lannya, dan menguasai berbagai disiplin ilmu di biiang riwayat dan dirayat $l^m:u.
hadit$. Karyarya yang palingierkenal adalah Taidziibul Kamanl fi.i Asmaa-ir Rijaal dan Tubfatul
Asyraaf bi Ma'rifatil Atbraaf. Al-Mizzi meninggal padztahnnT42H.
48
Tahdziibul Kamaal S/ tZ).
49
Penulis ,iuV rclah menyebutkan rrya dalam as-Siirah an-Nabawiyyab @./77-81) bahwa penya'irnya
terkenal dengan nama Ibnu Syirsyir. Dia meninggal di Mesir pada tahun 293 H.
50
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4818).
5t
Shabiii Muslim (no.2276) dengan lafazh: " 5l ...
52
"Sifrut Tatsniyyah" (mbr. 18). "iL-\iil
53
Sbahiih lighaiihi. Abu Ya'la dalamMusnad-nya Q(UV+AO+Ar /7a%) darlbnu Hibban meriwayatkan
dxirryali dala* Shabiib-rya (XIy/398/6478). Adh-Dhiya' al-Maqdisi dtlam al-Ahaadiitsul
Muh,btaarah W-/455/428).Ibnu Abi'Ashim dalam as-Sunnab W369-370/793 - tabqiq guru kami
aauU 533/ 81} terbitan al-Jawabirah) . Ath-Thabrani dal am al-Mu'jamul Kabiir (166/ 399 - potongan
dari jilid ke-13) dan diriwryatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dari jalur beliat dalam al-Abaadiitsul
Mukhtaarab W-/ 454-455/ 427) . Al-Lelika-i dalam Syarh usbuul I'ti4aad Ablis Sunnah wal Jamaa'ab
W/789/1456) dari jalur'Amr bin'Utsman al-Kalbi; telah menceritakan kepada kami Musa bin
A'yan, &ri Ma'marbin Rasyid, dari Muhammad bin'Abdullah bin Abu Ya'qub, dari Basyar bin
Syaghghaf, dari'Abdullah bin Salam.
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-it ffIJJ./2sa): "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan ath-
Thabrani. Pada jalurnya terdipat 'Amr bin 'Utsman al-Kallabi. Ibnu Hibban mengatakan tsiqah
atas kelemahannya, sedangkan perawi yang lainnya tstqab."
Guru kami 'ib melemahkan riwayat ini.
Hadits ini memiliki syahid (pterguat) dari hadits'Abdullah Ibnu'Abbas uib',yakntyang
diriwayatkan oleh Ahmad O/r81,295), ath-Thayalisi dalamMusnad-nya$Y/430-433/2834), Ab:u
Ya'ladahmMusnad-nyaW/2t4-216/2328),al-Baihaqi dalamsyu'abullimaan (tr/180-181/1488)
dan Dalaa-ilun Nubuuanb (V/481-483) dari jalur Hammad bin Salamah, dari 'Ali bin Zaid bin

72 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


Jad'an, dari Abu Nadhrah, dari Ibnu'Abbas.
Al-Hatsami berkata dalam Majma'uz Zawaz-id (X/372): "Di dalamnya terdapat 'Ali bin Zaid,
perawi yang telah dinyatakat tsiqab meskipun memiliki kelemahan."
Saya berkomentar: "Hadits ini dha'if karena ia ('Ali binZaid) buruk hafalaqnya."
Riwayat penguat kedua berasal dari Abu Sa'id al-Khudri ,S seczra marfu', yakni yang semisalnya,
r.bagaimirrafuriwayatkan oleh at-Tirmidzi N /308-309/3148),Ibnu Majah P./ 1440/4308), Ahmad
(trIl2),al-Lalika-idilam Syarbusbuull'tiqaadAblissunnabualJarnaa'abIV/788-789/1455),dan
yang lainnya dengan sanad dha'if, dikarenakan dha'ifnya 'AIi bin Zaid bin Jad'an.
ifi*"yrt pinguatletiga berasal dari hadits Anas bin Malik .gr yang diriwayatkan oleh Ahmad
['II./ 451/ 12469, terbitan al-Muassasah) dengan sanad hasan.
Kesimpulannya, hadits ini shahih dengan penggabungan seluruh sanad-sanadnya.
Pada naskah "7" tenulis: "Telah shahih dari beliau perkataan:'Aku akan menempati tnaqdrn
(kedudukan) ying diidam-idamkan oleh ummat manusia sejak dari Adam.'" Pernyataan ini tidak
benar.
55
Diriwayatkan oleh Muslim (no. 820) dari hadits Ubay bin Ka'ab gb '
56
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4476,4712) dan Muslim (no. 193, 194) dari hadits Anas bin
Malik dan Abu Hurairah ds .
Ketahuilah, bahwa riwayat tentang keselamatan kedua orang tua Rasulullah S, dan Allah
menghidupkan keduanya, Ialu beriman kepada beliau adalah hadits palsu yang tidak dapat
dipenanggungjawabkan, karena jelas-jelas menyelisihi nash al-Qur-an dan_as-Sunnah.
Pada catatan kaki naskah ",." ternrlis: Catatan kaki dari tulisan tangan penulis: "Telah diriwayatkan
di dalam hadits bahwasanya beliau dilahirkan dalam keadaan gembira dan berkhitan. Sebagian
hffidz (ahli hadits) berpendapat bahwa derajat hadits ini ntutd@atir, tetapi pendapar ini perlu
diiioreksi kembali, karena hadits ini tidak diriwayatkan dari jalur yang shahih, juga tidak terdapat
di dalam Kutubu Sittab, dan saya ddak mengetahui sanad-sanad hadits ini dari jalur selainnya.
lValkzbu a'lam."
Saya berkata: "Hadits-hadits yang menerangkan bahwa Rasulullah ffi lahir dalam keadaTr ger-nlir1
dan berkhitan telah saya tahbij dan saya komentari secara terperinci dalam tabqiqkitab Tuhfatul
Mauduud karya al-Imam Ibnul Qayyim 'pig (hlm. 334 dan setelahnya)."
se Penulis ,{E berkata dalam al-Bidaayah wan Nihaayah
W374)t "Ini termasuk perkara yang tidak
diperselisihkan, yakni bahwasanya Nabi S lahir pada hari Senin."
Pada catatan kaki naskah ",r." tetulis: Catatan kaki dari tulisan tangan penulis: Al-Hakim Abu
Ahmad al-}i,afizh berkata: "Rasulullah ffi lahir pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari
Senin, hijrah dari Makkah pada hari Senin, masuk ke Madinah hari Senin, dan wafat pada hari
Senin."
Saya berkomentar: "Sepeninya penulis ingin menyebutkan hadits shahih dari 'Abdullah Ibnu
'Abbas c€s, dra berkati: "Rasulullah ffilahir pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari
Senin, keluar berhijrah &ri Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah pada hari Senin,
wafat pada hari Senin, dan mengangkatH^i^r Aswad pada hari Senin."
Haditi itu diriwayatkan oleh Ahmad $/277),Ibnu Sa'ad dalam ath-Thabaqaatul Kubraa G/ /8L),
ath-Thabrani dalam al-MtJamul Kabiir Wl83/L2954), al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuututah
$/73 danWl/233,234), Ibnu 'Abdil Barr dalam al-Istii'aab A/D - catalan kakt al-Isbaabab), sena
Ibnu'Asakir dalarrTaaiikb Dimasq@,h9a})dari jalur Ibnu Lahi'ah, dari Khalid bin Abu'Imran,
dari Hanasy ash-Shana'ani, dari Ibnu'Abbas.
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-id (I/ L96): "Di dalam sanadnya terdapat Ibnu
Lahi'ah, perawi yang dha'if! Adapun perawi yang lainnya xiqab dantermasuk para perawi kitab
Shdbiib."
Saya berkomentar: "Ibnu Lahlah tidaklah dha'if secara mutlak, tetapi terdapat perincian. Hadits
darinya shahih dan dapat diterima sebelum kitab-kitabnya terbakar dan sebelum hafalannya
terganggu; tetapi setelah kejadian itu, haditsnya dha'if dan tenolak."
HJditsini termasuk haditsnya yang shahih, insya Alhh. Telah meriwayatkan darinya Qutaibah bin
Sa'id,'Amr bin Khalid al-Harani, Sa'id bin Katsir bin'Ufair, dan Muhammad bin Mu'awiyah an-
Naisaburi. Mereka adalah orang-orang yang meriwayatkan dari beliau sebelum terbakar kitabnya.
Keterangan ini dijelaskan oleh Ibnu Sayyidinnas di dalan an'Nafbasy Syad.zi (tr/802-804).

SirahNabiMuhammadffi 73
Saya berkata: "Muslim meriwayarkan dalam Shahiih-rrya (1162/ L97) &ri hadits Abu Qatadah g; ,
bahwasanya Nabi {S menjawab ketika ditanya tentang puasa pada hari Senin: "Itulah hari ketika
aku dilahirkan, hari ketika aku diutus, dan hari diturunkannya al-Qur-an kepadaku."
Demikian pula al-Bukhari, ia meriwayatkan dalam Shahiih-rrya (no. 1387) dari'Aisyah S,,
bahwasanya Abu Bakar ash-Shiddiq .g benanya kepadanya:"Padahariapa Rasulullah {S waf.at?"
Ia menjawab: "Hari Senin."
Al-Bukhari (no. 680) dan Muslim (no. 419) pun meriwayatkan dari hadits Anas 4B : "Nabi ffi
wafat pada hari Senin."
Al-Bukhari meriwayatkan dalam Sbahiih-nya (no. 3906), yakni riwayat mursal dari 'Urwah bin
az-Zrbair: "Kaum Muslimin di Madinah mendensar
mendengar keluarnya Rasulullah dari Makkah. Mereka
pun bersesas menyambut
oun bergegas $ ff
Rasulullah;!E di daerah al-Hirrah. Beliau 4E lalu berbelok ke kanan
menvambut Rasulullah
menuju ke arah orang-orang hingga akhirnya
akhir. benemu dengan mereka di kampung Bani 'Amr bin
'Auf, sementara . hari itu adalah hari Senin bulan Rabi'ul Awwal."
Apa yang disebutkan penulis '1ffi tentang riwayat tanggal kelahiran Nabi ffi seluruhnya berstatus
mu'allaq (hadits yang tidak disebutkan satu, dua atau tiga orang perawi di awal sanadnya, atau
bahkan seluruh perawi pada sanadnya ddak disebutkan). Maka dari itu, tidak boleh merujuk
kepadanya, kecuali riwayat dari orang yang berkata: "Sesungguhnya hari itu addah tanggal delapan
Rabi'ul Awwal, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Malik dari seorang Tabi'in bernama
Muhammad bin Jubair bin Muth'am dengan sanad shahih. Oleh karena itu, para ahli tarikh
menshahihkan riwayat ini dan menjadikannya sandaran, sepefii Ibnu Faris dalam,{ ujaazus Siar
(hlm. 7) dan al-Muhib ath-Thabari dalam Kbuhasbab Siar Sayyid.il Basyar 0/211).
Ibnu 'Abdil Barr meriwayatkannya dalam al-Istii'aab (/18-19) dari Muhammad bin Musa
al-Khawarizmi. Dinukil pula oleh penulis dalam al-Bidaayab uan Nihaayab (Il/242) dari al-
Khawarizmi, bahwasanya ia memutuskan hal itu. Sementara itu, al-Hafizh Abul Khaththab bin
Dihyah menguatkan riwayat tersebut dalam kitabnya, at-Tanwiir fii Mauli"dil Basyir.
Ini adalah pendapat jumhur, sebagaimana yang tertulis di dal am al-Bidaayab uan Nibaayah W 242) .
Pendapat ini diringkas oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab (/L59), IbnuJarir dilam Taariikbnya
(IVL62), dan al-Baihaqi dalan Daka-il-nya Q/174).
Beliau adalah al-'Allamah, al-Hafizh, ahli nasab, qadbi @akim) kota Makkah, dan ulama mereka.
Namanya az-Z,tbair bin Bakar bin 'Abdullah bin Mush'ab bin Tsabit az-Z'lbajri. Dia dilahirkan
pada tahun L72H, menriis kitab yang besar dan bagus berjudul Ansaab Quraisy uta Akbbaarubaa,
serta meninggd di Makkah pada tahun 256 H.
Penulis 'SB berkata dalam al-Bidaayab uan Nibaayah (II/376): "Pendapat yang sangat aneh.
Seolah-olah dra (rz-Zt$air) menyamakan antara waktu diturunkannya wahyu kepada Nabi ;[S
pada bulan Ramadhan, yang memang tidak ada khilaf, yaitu ketika beliau berumur empat puluh
tahun, dengan waktu kelahiran beliau. Pendapat ini pedu diteliti kembali. lVallaahu a'lam."
Dia adalah 'Abdurrahman bin 'Abdullah as-Suhaili. Namanya dinisbatkan kepada Suhail, kampung
kecil di dekat Maliqah di Andalusia. As-Suhaili termasuk salah satu ulama sirah, pengarang kitab
ar-Raudhul Anf, dan meninggal di Marakisy pada tahun 581 H.
65
As-Suhaili dalam ar-Raudb Q,/282) dan Ibnu 'Abdil Barr dalam al-ktii'aab Q./30).
66
Diriwayatkan oleh Yahya bin Ma'in dalam salah satu bagian haditsnya, yaitu yang diriwayatkan
oleh Ahmad bin 'Abdul Jabbar bin al-Hasan ash-Shufi. Ibnu Sa'ad meriwayatkan darinya dalam
ath-Thabaqaatul Kubraa (L/81), ath-ThahatridalamMasyhilalAa*aar SY /216/5967),Ibnu Hibban
dalam ats-Tsiqaat (I/14), ath-Thabrani dalam al-Mujamul Kabiir W37/12432), al-Baihaqi dalam
Dalaa-ilun Nubursuah 0/75-76),Ibnu 'Asakir dahm Taaiikh Dimasq @l/41,42), adz-Dzahabi
dalam Taaiikbul Iskam (/22 - as-Siirab an-Nabautiyyab),il-Bazzar dilamMusnad-nyaG/121/226
- Kasyful Astaar), dan al-Hakim (111603). Diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nubuuwah (I/75), juga Ibnu 'Asakir dalam Taariikh Dirnasq (III/41-42) dari jalur Hajjaj bin
Muhammad; telah mengabarkan kepada kami Yunus bin Abu Ishaq, dari ayahnya, dari Sa'id bin
Jubair, dari Ibnu'Abbas.
Adz-Dzahabi berkata: "Hadits ini shahih." Demikian pula pada (/25): "Samdnya shahih."
AI-Hakim berkata: "Shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak
meriwayatkannya." Penilaiannya ini telah disetujui oleh adz-Dzahabi.
Guru kami, al-Imam al-Albani '+:iE,be:-kaa dalam asb-Sbabiibah ffn/a33): "Statusnya seperti

74 S eputar N as ab Rasulullah hingga Hij r ah


yang mereka katakan, hanya saja Abu Ishaq, yaitu as-Sabi'i, adalah seorangmudallis (memanipr4asi
hadils) yang rusak hafalannya, sedangkan anaknya, Yunus, meriwayatkan hadits darinya dalam
keadaan demikian."
Saya berkomentar: "Benar yang beliau '+;,i5 katakan, yakni sanadnya dha'if. Akan.tetapi, hadits
ini memiliki penguat dari hadits Qais bin Makhramah gr . Hadits yang semakna dengannya_itu
dikeluarkan oleh Abu Ishaq dalam as-Siirah (I/179 - Ibnu Hisyam) dan diriwayatkan dari jalur beliau
oleh at-Tirmidzi N /589/3619), Ahmad (IVl215), al-Bukhari dalzm at-Taaiikbul Kabiir I'l\/145),
Ya'kub bin Sufyan dalam al-Ma'ifab zoat Taariikb Q/296),Ibnu Abi 'Ashim dalam al-Aabaad ual
Matsaani Ah55/475), Abul Qasim al-Baghawi dabm MuJarnusb Sbabaabab ff /22,22-23),Ibnr
Qani' dalam Mu'jamusb Shabaabah W349), ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir c{ym/287-
288,872-873), ath-Thahawi dalam Mwyhilr'tl Aatsdar (3Y/2L6/5968,277/5969), Abu Nu'aim
al-Ashbahani dalamMaifatusb Shabaabab W/2305/5656, 5686 dan 2305-2306/5687) Ddldailun
Nubutuoab (hlm. 101), al-Hakim W603,ru/456), al-Baihaqi dalam Daka-ilun Ntbuwwab (/76),
Ibnu 'Asakir dabm Taariihb Dimasq ,JJJ/4243), al-Mizzi dabm Tabd.ziibul Karnaal (XXm/468)
dari jalur al-Muththalib bin 'Abdullah Qais bin Makhramah, dari Ayahnya, dari kakeknya, ia
berkata: "Aku dan Rasulullah S lahir pada tahun Gajah sehingga kami adalah anak-anak sebaya
yang lahir pada tahun yang sama."
At-Tirmidzi berkata: " Ha,san gbarib."
Adz-Dzahabi berkata dalam as-Siirab an-Nabauiyyah Q./23): "Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan
sanadnya hasan."
Guru kami, al-Imam al-Albani $iVu,berkata dalam ash-Sbahiibab S[/a3a)t "Derajat hadits ini
seperti yang dikatakannya-setelah Abu Ihsaq menyimaknya secara langsung-jika saja gurunya,
al-Muththalib bin'Abdullah, terkenal adil dan kuat hafalannya. Akan tetapi, penilaiannya
keliru karena tidak ada yang meriwayatkan dari gunrnya itu selain Abu Ishaq, bahkan tidak
ada yang mengatakanny a *tqah selain Ibnu Hibban (Vtrl506). Berdasarkan hal ini, adz-Dzahabi
menyarakannya tsiqab di dalam al-Kasyif.'Dia itu tsiqah.' Demlkian pula, al-Hafizh menyatakan
dalam at-Taqriib:'Maqbul.' (diterima haditsnya) ketika dikuatkan secara muraba'ah. Ternyata,
benar telah &kuatkan-hadits ini dari Sa'id bin Jubair, &ri Ibnu 'Abbas, sebagaimana yang telah
disebutkan. Dengan demikian, derajat hadits ini menjadi har;ar, insya Allab w. Kesimpulan ini
diperkuat dengan kesepakatan ulama terhadap derajat hadits ini."
Ibnu 'Asakir menukilnya dilam Taariikh Dimasq 0n/44), adz-Dzahabi dalam as-Siirab g/24),
dan penulis di dalam al-Bidaayab wan Nibaayab W377). Beliau pun berkata: "Masalah ini tidak
dipeiselisihkan di kalangan ulama kami, yaitu bahwasanya Rasulullah,!5 lahir pada tahun Gajah
dan diutus menjadi Nabi empat puluh tahun kemudian dari tahun tersebut."
Terdapat dalam kitab Taariikh-iya (hlm. 53) dan Ibnu'Asakir menukil dari beliau @./45), adz-
Dzahabi (I/25), dan Ibnu Katsir (IIV380). Beliau berkata: "Telah menjadi kesepakatan bahwasanya
Rasulullah g dilahirkan pada tahun Gajah."
Di antaranya Ibnu 'Abdil Barr dalam al-Istii'aab (I/18) dan Ibnul Jauzi dilam Sbifatusb Sbafiaab
(I/52). Adapun yang memperkuat hal ini ialah kesepakatan al-Hafizh Ibnu'Asakir, adz-Dzahabi,
dan penulis.
Banyak dalil yang menunjukkan hal ini, di antaranya:
1. Dalil al-Qur-an yang jelas:

{@ u,6" +34{i,b
"Buhankab Dia mmdapatimn. sebagai seorangyatirn, hlu Diz melindungimu." (QS. Adh-Dhuhaa: 6)
2. Riwayat Imam Muslim (ro. 1771) (70) dari Ibnu Syihab, ia berkata: "Ketika Aminah melahirkan
Rasulullah ffi,yairr setelah ayahnya meninggal, ...."
3. Riwayat Abu Nu'aim dalam Dalaa-ilun Nubuuruah (hlm. 96) dari Dawud bin Abu Hind, dia
berkata: "Ayah Nabi S meninggal dunia saat ibunya sedang mengandungnya."
4. fuwayat al-Hakim (tr/605) dari Qais bin Makhramah, ia berkata: "Ayah Nabi fg wafat ketika
ibu beliau masih mengandung beliau."
Saya berkata: "Al-Hakim menshahihkannya karena telah memenuhi syarat Muslim, dan
pendapatnya itu disepakati oleh adz-Dzahabi. Akan tetapi, mereka berdua keliru. Karena sanad
hadits ini dha'if, sebab di dalamnya terdapat dua kelemahan:

SirahNabi Muhammad ffi 75


a) Guru Ibnu Ishaq, al-Muththalib, adalah perzwi majbul (tidak dikenal), sebagaimana yang telah
dijelaskan, dan tidak termasuk perawi Muslim.
b) Shadaqah bin Sabiq, murid Ibnu Ishaq, juga rnajhul dan bukan perawi Muslim.
S. tnilah pendapat yang masyhur. Ibnu Ishaq telah menguatkan hal ini dal ary as-SEay .ual Magbaazi
(hlm. +5i dan Ibnu Sa'id dalam ath-Thabaqaatul Kabraa (/99-L00), sena selain dari keduanya.
Penulis ,#E berkata dalam al-Bidaayab uan Nibaayab @,/263): "Maksudnya, bahwasanya ketika
ibunya mengandung, ayah beliau,'Abdullah, meninggal dunia. Menurutpendapat yagg masy_hur,
pada'saat itu beliau masih berada dalam kandungan ibunya. Pendapal inilah yang diunggulkan
oleh al-Vaqidi dan penulisnya, al-Hafizh Muhammad bin Sa'ad, yaitu bahwasanya Rasulullah ;$(
telah kehilangan ayahrya ketika beliau masih berupa janin di Perut ibunya."
Diriwayatkan oleh Rirmad (IVl184), ad-Darimidalam Musnad-nya (l/250-25L/L4 - Fat-bul
Mannaan),IbnuAbi'Ashimdalam al-Abaad.roalMatsaani@,/5G57/L369,57/1370),ath-Thabrani
dalam al-Mu'jamul Kabiir (Xyll/l3l/323) dan Musnad asy-Syaamiyiin FI/197-199/1181), Ibnu
Ma'in dalanr, Taaiihb-nya W3S9-390/2L9 - riwayat ad-Duri), ad-Dainuri dalam al-Mujaalasab
(/458-459/146), Abu Nu'aim al-Ashbahani daltmDaha-ilunNubuuruab sebagaimana dalam kitab
al-BidaayabuanNthaayahW4L4),al-Hakim W6tG6l7),al-Baihaqidalam Daha-ilunNubuuanb
(IIl7-8),-Ibnu'Asakir dalamTaariihbDimasq(l/129-130,130-131,ru/263-264),IbnulJauzidalam
al-Muntazbarn F./26+265),dan yang lainnya dari jalur Baqiyyah bin al-rU(alid; telah meriwayatkan
kepadaku Buhair bin Sa'ad, dari Khalid bin Ma'dan, dari 'Abdurrahman bin 'Amr as-Sulami, dari
'Utbah bin'Abdu.
Al-Haitsami berkata dalam Majma'az Zautaa-i.d SW./222): "Diriwayatkan oleh Ahmad dan ath-
Thabrani, namun dia tidak membawakan lafazhnya. Sanad Ahmad hasan."
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih menurut syarat Muslim, tetapi al-Bukhari dan Muslim tidak
meriwayatkannya." Penilaiannya telah disepakati oleh adz-Dzahabi.
Guru kami, al-i*"m al-Albani 'ii)5, berkit^ da.lam ash-Shahiibab (/7L6): "Pendapat ini perlu
diteliti kembali. Baqiyyah hanya dipakai oleh Muslim dalam riwayat mutaaba'ab (pendukung),
sebagaimana yang dikitakan d-Ythair{i. Sanad hadits ini hxan. Baqiyyah telah menjelaskannya
dengan abdits (menyebutkan periwayatan hadits dengan jela$ ...."
Saya berkomeniarr "Benar yan[ beliau katakan. 'Abdurrahman bin 'Amr *-Sttlami tsiqah dan rclah
miriwayatkan darinya pula sejumlah perewi tstqab. Dia dinyatakar xiqab oleh Ibnu Hibban dan
al-Hafizh Ibnu Hajar dalanMutoafaqatul Kbabr al-Kbabr.Haditsnya pun dishahihkan oleh sejqmlah
ulama, bahkan dia adalah perawi hadits al-'Irbadh yang terkenal. Maka dari itu, perhatikanlah dan
janganlah kalian termasuk orang yang taklid dan lalai."
Imim adz-Dzahabi berkata dalam as-Siirab S./ a8-a9): "Hadits ini shahih."
Baginya penguat dari hadits salah seorang Sahabat Rasulullah ;is yang semakaa dengannya,.yakni
y*g Ji.io,"y"rkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah (I/186 - Ibnu Hisyam) dari jalur ath-Thabari
dalim Jaam'i'ul Bayaan (I/556) dan Taariikhul [Jmarn ual Maluub @./165), al-Hakim (111690),
al-Baihaqi dalam Daha-ilun Nubaaruab (V83); telah menceritakan kepadaku Tsaur bin Yazid al'
Kala'i, dari Khalid bin Ma'dan, dari Sahabat Rasulullah {s.
Penulis tl6 berkaa. dalam al-Bidaayah wan Nihaayab $IUaB): "Sanad ini bagus dan kuat."
Penilaian beliau ini benar,
Beliau ,+iil5 juga berkata !lUa12): "Hadits tersebut termasuk hadits masyhur yang beredar di
kalangan ahli sirah dan ahli sejarah peperangan Rasulullah."
Adapun pembelahan da& Rasulullah {.S ketika beliau masih kecil, hal ini diriwayatkan ol.gh.M":t1n
(no.'162:261) dari hadits Anas gr . Dengan demikian, pembelaha' dada beliau terjadi dua kali,
yakni saat ini (masa beliau disusukan Halimatus Sa'diyah) dan ketika peristiwa Isra'.
biri*ayatk".rolehlbnulshaq dalanas-Siirah(Vl88-IbnuHisyam),iaberkata;telahmeriwayatkan
kepadaku'Abdullah bin Ab; Bakar bin Hazm, ia berkata: "Aminah binti \[ahab, ibu Rasulullah
4g, membawa beliau menemui kerabat-kerabat mereka dari Bani 'Adi bin al-Najjar di Madinah.
Seielah itu, Aminah pulang membawa Rasulullah 4j. Ketika tiba di Abwa', Aminah pun meninggal
di sana, sedangkan saat itu Nabi i$ baru berumur enam tahun."
73
Sebuah desa yang masuk wilayah al-Far'u di Madinah. Antara tempat ini dan al-Juhfah ke arah
Madinah beija.ak sekitar 23 mll. Dinamakan demikian karena di sana pernah terjadi wabah.
Namanya disebutkan terbdik (lrakni uaua dibalik menjadi Da dan sebaliknya) sebab jika tidak

76 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


seperti itu, maka pasdlah dibaca: "Al'Auba'."
Yarrg merrgu"tkan b"hwasarrya kuburan ibu Rasulullah $berada di.sana adalah riway-at ya.ng
dikeiuarkai oleh Ahmad ddamMusnad-nya(t /35G357) danal-Bazzar dalamMusnad-rrya(/66/96
aAku pergi bersama-Rasulull"h g. Ketika kami tiba di
-Koryfl dari hadits Buraidah, ia berkata:
'Wad'dan,
beliau berkata: 'Tunggulah di sini hinggi aku kembali.' Beliau pun pergi. Pada waktu
kembali, beliau dalam keadaaniakit dan berkatai"Sesungguhnya tadi aku mendatangi kuburan
ibu Muhammad ...."(Al-Hadits)
Sanad hadits tersebut dha'if.
Vaddan tjr-r] adalah sebuah kota besar yang terletak di salah satu sudut wilayah al-Far'u, y_aig +
*t"." M"dirrrh dan Makkah. Jarak daii koia itu ke Abwa' sekitar 8 mil dan jaraknya ke Rabigh
i^^h29 mil menuju Madinah. Desa ini addah bagian dari wilayah al-Juhfah. (Mt'jamul Buldaan
lvl3651).
k.t.r*1g* ioilah yang ditegaskan oleh Ibnu Sa'ad dalam a tb-_Thabaqaat (/ 116), adz-Dzahabi dalam
Tdariikiill klaarn'g/iO), danhhat Akbbaar Mahkab karya al'Azraqt W272)
7a Ditegaskan oleh ILnu Ishaq dalam as-Siirab (V168) dan adz-Dzahabi dalam Taariikbal Islaam
(r/so).
,, bikaiakan oleh asy-Syami dal an as-Subul @./ 163) dan al-'Asqalani dalam a l-Mauaahibul Ladanlryah
g/168).
Saya berkatat "Pendapat peftama lebih shahih. lVallaahu a'hm."
,u Siahiih Muslim (no. *e), rctapi tanpa penyebutan nama tempat dan jumlah. Silakan lihat secara
cermat kitab / hikaamul Janaa-i, Qrtm. tAS) dan Shahiihus Siirab @1m.23).
77 Nama aslinya Barakah binti Tsa'hbah bin Hishn, berasaldari Habasyah. ttr(anita-ini adalah_pengasuh
Rasulullah ffi. Ketika Nabi;*S menikahi Khadiirh gr, , beliau.pun memerdekakannya. Kemudian,
dia dinikatri oleh Zaid bin Haritsah dan dari pernikahan tersebut lahirlah seorang Putera bernama
'Usamah &.
78 Sebagaimana terdapat di dalam Sbabiib Muslim (ro. L77l) dari perkataan Ibnu Syihab az-Ztthri
secara maqtbu' (ucapan/perbuatan Para Tabi'in).
?, Ini adalah pe.krt"an Ibnu Ishaq dalam as-Siirab Q/189 - Ibnu Hisyam). Al-Hafizh.al-'Iraqi dan al-
Hafizh Ibnu Hajar mengikuti pendapat.rya, sebagaimana da\Tm Syryb1l Mauailib al'Ladutntyy.ah
[/L8g), dan athjThabarlmeringkasnya dalam Taa _'tikl2-tya Ft?72\, al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nubutouab (y168), dan adz-Diahabi dalam Taaiikbul klaam Q'/5t).
Silakan lihai kitab atb-Thabaqaatul Kubraa (I/118), Dalaa-ilun Nubuwuab karya Abu Nu'aim
Q./309), dar Sbifatush Sbafioab karya Ibnul Jauzi [/65).
'8r Silakan lihat kiiab ath-rtabaqaatul Kubraa (I/119) dan Siirab lbni kha{ 0l-. 51). .
Ibu mereka berdua ('Abdutiah dan'Abu Thalib) adalah Fathimah binti'Amr bin'A-idz al-
Makhzumiryah. Abu Thalib adalah saudara kandung'Abdullah, keduanya r...ry+, d1l::i!".. .
,, Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3883) d"n tvtusli* (no.2O9) dari hadits al-'Abbas bin
'Abd;l Muththalib'gf , bahwasanya ia bertanya: "rtr(ahai Rasulullah, dapatkah engkau memlgri
syafaat kepada ebu thalib dikarenakan dahulu ia melindungimu.dan marah karenamu?" Nabi
-enja*rb, "Ya, ia akan berada di tempat yang paling ringan siksanya.di Neraka.
;ig Seandainya
b,rka., k"..na aku, pastilah ia berada di kCrak Neraka yang paling bawah."
83 Disebutkan di dalam Daa-iratul Ma'aarif ( /217): "Buhairi adalah rahib Nasthuri bermadzhab
Aryus. Nasthur namanya adalahJirjis bin Iskandar, yaitu yang.melBingkari ketuhanan al-Masih.
Ia 6erkata' 'sesungguhnya menamakannya dengan tuhan tidak boleh, tetapi harus dipanggil
dengan sebutan kalimat. Demikian pula menyebut Ibunya Maryam d-91Sa1 sebutan ibunda Nasut
yrt I meruprkan tampilan dari kalimat yang mulia, bukan ibunda Allah.' Buhaira adalah seorang
p..rf,"t", r.o."rrg berilmu, ahli falak, ahli perbintangan, dan ahli hitung. Ka1en1 luhaira tetap
nasib.dengan ilmu hisab dan astrologS
-empe.trh"nka"n ilmu sihir dan ilmu nujum sefta meramal
maka kepala biara tempat ia tinggal menahannya lalu mengusirnya di depan pen.deta-pendeta
lain. Buhaira pun pergi^dengan *ijrh yang sangat sedih, kemudian ia masuk diam-diam ke biara
Thursina. Begitu kipala biaia Thursini mengetahui identitasnya, ia lang-.ung-mengeluarkan surat
pengusiran. Att asltit ep"ta biara pun mengusir Buhaira dari biara tersebut. Sesudah itu, Buhaira
ibadah di pinggir jalan dari Mushil
-en"gemba., ke gunrn-gunrn AraL, hinggaia membuat tempat
-.rr,rfu Syam." Silakan-lihat secara cermat kitab al-khaabah I/L83'184).

SirahNabiMuhammadffi 77
8a Diriwayatka_n oleh
at-Tirmidzi (no. 3620), Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (tr/47g/11782\,
al-Bazzzr dalam al-Babruz-Zahbhbaar NIII/9_7-98/3090;, lbu Nu'aim dalam'ai-Dalaa-rl (hli'.
r29-l3l) dzn Ma rifatush Sbabaabab (1259), il-Hak;m (r/OtS-OtO), al-Baihaqi dalam Dala)_ilui
Nubuuruab @/25-26), serta Ibnu'Asakir dalam Taaiihih Oinasa futyel.
Hadits ini dishahihkan sejumlah imam (ahli hadits) waliuprlo sebagian laf.azh yang
_oleh
diingkari oleh mereka. Namun,
!$r ifi "i" al-,{lbani,itW,y:i"i
dinyaiakan lemafi oleh guru kami,
Perinciannya telah diterangkan dalam kitabnya yang bagus, v"kni Oifu"anil Hadii* an-Noborfr
$Lry.62-72), maka dari itu silakan merujuk kitaL ini.
Telah dijelaskan.p.ula.komentar terhadap hadits Buhaira s ecara riwayat dan dirayat didalam karya
yang diberi jrdr:/, Ajzalul Matoaabibfii Qisbsbatin Nabi $rw7 Bubiira ar-Raabib.
^- 'ersendiri
85 Sistem mudbarabab, yaitu pemilik harta memberikan modal kipada pengelola agar ia dapat
memanfaatkannya, sementara keuntungan akan dibagi di antara kei"anvr.
86 Penyebutal
l:."l.lg perniagaan Nabi ;gS dan pernifahannya dengan ktrdilrt adalah shahih,
sepeni telah dijelaskan sebagiannya
S ly."l pembahasan. Oirrn pai" itu, pernberitaar, -.rrg.rrri
keluarnya Nabi ii$ bersama Maisarah diriwayatkan oleh Ibnu Isiaq dalani as-Siirah gtzoe\oi
Ibnu Hisyam) tanpa sanad.
-
87 p.iriwayal\q oJeh Ishaq
bin Rahawaih dalam Musnad-nya sebagaimana di dalam al-Matbaalibul
Aaltyab
-(XYII/208-20914212, terbitan al-'Ashimah atau Nh6l/4208, terbitan al-Itrathan), ^Ir-
baaful Kbairab al'Maharab W55/6365) dari jalur Abu Nu'aim al-,tshtahani dalam Dahalilan
Nubuuuab $lm. M2Aa), al-Bukhari dal,am at-Taaiihbul Kabiir (l/ l3O\, al-Bazzar dalam al-Babruz
Z,afbhhaql p/240/640),Ibnu Hibban dalam Sbahiih.nya ff't\t /ieo-iotoztz Ibsaan), al-Fakihi
-
dalam Akbbaar Mahhab @/21(L/?l), ath-Thabari dalim'faa;;kbul Urnam ual Muliah
OI{ZO),
Abu Nu'aim dalam ad-Dalaa-jl.(hln. 142-143), al-Hakim W/245), al-Baihaqi d^lam Ooiaa-ilin
!y|*y"h .@'/33), d"".y9g !1i-nnya dari banyak.ialur dari Muharnmad bin ishaq (jrl"r i"i dari
futab al4[agbazzi karya btliau [hlm. 58]; telah meriwayatkan kepadaku MuhammrjUi" 'eUar.rttri,
bin.Qais bin Makhramah, dari al-Hasan bin Muhammad bin'Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya,
dari kakeknya,. ia berkata: 'Aku mendengar_Rasulullah # bersabda: 'Aku tidak p.r""t'U.iriiri
melakukan perbuatan buruk seperti yang &lak rk"r, oleh kaumJahiliyyah, kecuali iua kali semasa
hidupku, l?mul Allah e menjagiku dari keduanya .... Malia d"iiit", demi Allah, tid"[
qqrlyh-.lig1-berniat buruk seperti kebiasaan kaum Jililiyyah." "["
Al-Hafizh Ibnu Hajar dan al-Bushiri berkata: "Demikianlah yanq diriwayatkan oleh Muhammad
bin lshaq-dalam a*Siirah.Jalur periwayatan hadits.ini
!1g,I d; k,;at. Aku d&k pe.nah -elih"i"ya
di dalam kitab-kitab musnad,kerlrali.diMusnadkbaqin;,Derajat hadits ittbasaiyargb.^;;t;;
sanadnya dan para perawinya *iqah."
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim, hanya saja tidak diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan Muslim." Penilaiannya relaf, disepakati oleh t
Guru kami, al-Albani.6ii;., mengomentari.nya d,aiam Haasyiyah ^ar-or
Fiqhis^Li.
siirab (hlm.72-73):
"Keduanya telah melakukan-kekeliruan, yairu berdasarkan dua hal berikui. Perrama, sesrrrrggrrhnf,
hanya dipakai Muslim pada riwayat yang benujuan untuk menguatkan (*uii'boih)
lbty,kllq
darr hadrts yang larn, sebagaimana yang disebutkan sendiri oleh adz-Dzahabi dalam al-Miizaan,
dan a1-Hakim tidak memakai riwayitnya. sebagai penguat dari hadits yang lain, sepeni y""t a"a,
lihat, maka dari itu hadits ini tidak sesuai den[an^syaiat Muslim.
Kedua, Muhammad bin 'Abdullah bin Qals tidak terkenal keadilannya. Tidak ada yane.
menyatakannya.qiqah,kecuali Ibnu Hibban. PernyataartsiqahlbrruHibban tidak dapat ditJrimi
jika menyendiri karena. salah.satu kaidahnya adaiah menyatakan tsiqab orang-oranj yang tidak
$ke3al, sebagaimana_ ditiru oleh para p etutdbqi4,sepeni al-Fiafizh Ibnu i{ajar, djam lri^L oll}toor.
Berdasarkan hal ini, ketika al-Hifizh Ibnu Qaii meriwayatkan nya dalam at-Taqriib, dia tidak men-
fWo\\2""f.^ttetapi hanya berkata: 'Maqbul.'penilaianiersebut'mengindikasikL bahwa haditsnya
lemah jika tidak disenai
lllg lain, sebagaimana yflg beliau katakan"pada muqaddimah kitabnfa.
Lagi pula, ia (Muhammad bin'Abdullah bin Qais) Uulantat salah seorang per'awi Muslim sepeni
yang disangka orang.
Al-Hafizh Ibnu Katsir telah mendha'i{kannya di dalam Taaiiklt-nya, al-Bidaayah wan Nihaayah
setelah. menyebutkan hadits it9..d:"g+-r*qd tersebut: "Hadits ini gbaib
Y28l), liddan. G,r.uiya
Ibnu Ishaq ini dicantumkan oleh Ibnu Hibban dalam kitabnya,a*-Tsiqaat,seiirrgga sebrgi* m...ta

78 Seputar N asab Rasulullah hingga Hijrah


menyangkanya termasuk perawi kitab dsh-Sbahiib. Guru kami berkata dalam Tabdzib-nya: 'Aku
belum menemukannya. lValkahu a'hm.'"
Saya berkomentar: "Dilemahkan juga oleh guru kami 4d)7o dalam Dba'iif Mawaariduzh Zbam'aan
(no.254)."
EB Sbdbih lighaiibi. Diriwayatkan oleh Ahmad W425) dan al-Hakim S/a58) dari hadits Mujahid,
dari maulanya as-Sa-ib bin'Abdullah 4r .
Saya berkata: "Sanadnya hasan."
Terdapat penguat dari hadits 'Ali yang diriwayatkan oleh ath-Thayalisi (I/108/115), Ibnu Abi Syaibah
dalam al-Musbannaf $./170/9133), Ibnu Abi 'Ashim dalam al-Awaa-il (86/95), al-Azraqi dalam
AkbbaarMakkah 0/61), al-Hakim (I/458459), sena al-Baihaqi dalam Dalaa-ilunNubuuruah @/55,56),
as-SananulKubraaN /72),drasyil'aballimaan@/43U38/3991) dengan sanadhasansebagaipenguat.
Penguat yang lain adalah hadits mursal $radits yang diriwayatkan oleh Tabi'in langsung kepada
Nabi tanpa menyebutkan SahabaQ Ibnu Syihab riwayat al-Baihaqi.
Secara keseluruhan, hadits ini shahih dengan semua penguatnya.
8e Beribadah beberapa malam. Silakan lihat kitab Shahiihul Brhbari (1ilidfr) dar Sbabiib Muslim (ro.
t60,254).
m Pada caratan kaki naskah "r," tertulis: Catatan kaki dari tulisan tangan penulis: "Demikianlah
bait-bait ini disebutkan oleh al-Imam Syihabuddin Abu Syamah di dalam sebuah kitab yang berisi
kumpulan komentar tentang hadits ini."
et Ghatabuberarti menahan napasnya, sedangkan pada riwayat al-Bukhari (no. 3) diterangkan bahwa
fagbaththanii bermakna memelukku dan mendekapku.
e2 Pida cat*ankaki naskah "r," tertulis: Catatan kaki dari tulisan tangan penulis: "Al-Bawadir adralah
daging yang terletak di antara leher dan bahu."
Saya menambahkan: "Bagian kuduk ini akan merinding jika manusia sedang merasa takut."
e3 Al-Bukhari menyebutkannya secara mu'allaq dari perkataan az-Ztthri. Hal ini termuat dalam
hadits permulaan tunrnnya wahnr dengan ungkapan: "Dalam satu riwayat yang sampai kepld_a
kami .-." Oleh karena itu, kisah tentang usaha beliau ffi untuk terjun dari puncak gunung adalah
lemah dan tidak shahih. Silakan lihat kitab Fat-hul Baai W359-360), asy-Syrfaa'karya al-Qadhi
'lyadh @/707-708), sena Difaz' 'anil Hadiiu an-Nabawi ftlm. al) dan Mahhtasbar Sbahiibul Buhhai

s Q./l7,rcrbitam al-Ma'aarif) karya guru kanu {8.


Pada naskah "7' terdapat kesalahan nrlis: "g;! v g:i i"
e5 Tambahan darinaskah ".r"".
e6 Silakan lihat kitab ar-Raudb*l Unuf Wl6l\.
o7 Pada naskah "7" terdapat kesalahan iulis, /ti;
$i;,g"
e8 Silakan lihat kitab Sbabiibtl Buhbai (no.4) dan Sbabiih Muslim (no. 161).
s Pada naskah "r " tenulis: "UK',".
rm Pada naskah F7'dan "1" teftulis: "'?rrtAl'i dengan penulisan watou'atbaf dalam semua
rL
Penyebutan.
r0r Pada naskah "2" d*"C tenulis: "66;".
ro2
Tambahan&rYnaskah ," .
103
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3) dan Muslim (L60/252).
'u Diriwayarkan oleh at-Tirmidzi W/540/2255), dan dari jdurnya diriwayatkan oleh Ibnul Atsir
dalanUsad.ulGbaababW/671472),senad-Hakim W/393)dartjolur'UtsmanbinrAbdurrahman
al-rU(aqashi, dari az-Zuhri, dari'Urwah, dari 'Aisyah.
At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini gharib.'Utsman bin 'Abdurrahman bukan perawi yang kuat
menurut ahli hadits."
Al-Hakim menshahihkannya, namun adz-Dzahabi membantahnya dengan perkataan: "Di dalamnya
terdapat 'IJtsman al-rtr7aqishi, seorang perawiyangmatruh (yang haditsnya ditinggalkan)'"
-berkomentar:
Saya "Benar yangadz-Dzahabi katakan. Ma'mar, perawi tsQab yang meriwayatkan
dariaz-Ztthri,telah menyelisihi riwayatrya,yakni ia meriwayatkan haditsnyadariaz-Zuhrisecxa
mursal,seperti yang dikeluarkan oleh 'Abdtrrazzzqdaltm al-Musbannaf (f h2a) dan Ibnu 'Asakir
dalam Taaiikh Dimasq (66/ l8)."
Adapun dari jalur lain diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya (Yl/65) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir (66/L8) dan dari jdurnya diriwayatkan oleh Ibnu Lahi'ah dari

SirahNabi Muhammad ffi 79


Abul Aswad, dari'Urwah, dari'Aisyah.
Saya menilai: "Sanad ini dha'if, berdasarkan komentar yang diketahui tentang Ibnu Lahlah."
'05 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3) &n Muslim (160/252).
106
Tambahan dari naskah "r.".
ro7
Tambahan dari naskah "r.".
r08
Pada naskah "r" daa "E" tenulis: "#)i..X-", afiirtye menahan mereka.
'* bi-JJ"* ,l- ulr"t,n';d;iCi;Lfi6fr6r), d^i onRoudbul unuf @./221) tenulis: ",#i'L.
rto Tambahan dari naskah ".,.".
It' Silakan lihar kitab kami al-htii'aabfi.i kyaanil Asbaab @./517 dan halaman setelahnya).
tt2 Pada naskah "o." tertulis: "Telah dibacakan di &pan penulis radbiallabu'anhu ua ardha'anbu pada
hari Kamis, 3 Sya'bat732,pada tahun penama, di Darul Hadits al-Asyrafiyyah, Damaskus-semoga
Allah melindungirya."
"3 Hijrah ke Habsyah terjadi dua kali. Silakan lihat kitab as-Slirah an-Nabau4ryab karya Ibnu Hisyam
(l/344), as-Siirah an-Nabaaiyyah karya Ibnu Katsir (IIV70) ,lauaami'as Siirab karya Ibnu Hazm
ft lm. 55), dat ad-Durar fi.i lhbtkbaril lvlagbaazi uas Siar ftrlm. 50).
rr4 Pada naskah "7 " terulis: "Gurun-gurun sahara yang terbentang dari Yaman hingga Qalzam."
r15 Kota yang terletak di pantai Laut Merah, dekat dengan Ailah dan ath-Thur. Nama laut ini
dinisbatkan kepadanya, yakni dikatakan: "Laut Qdzam," namun sekarang ia dikenal dengan nama
"Laut Merah".
r16
Pada naskah "7" tertulis: ":r|-ifl9i.
r17
Al-Bukhari (no. 3136) dan Muslim (no.2502).
rrt Maknanya dalam bahasa Arab ialah Atbiyyab. Adapun an-Najasyi merupakan gelar bagi raja
Habasyah.
"' (QS.Maryam)
r2o Diriwayatkan dengan lafazh "3rp', dengan hunrf syiz, berasal dari bahasa Habsyah, yaitu bermakna
aman di negeriku. Silakan lihat kitab al-Bifuayah uan Nihaayrt W$4).
r2r Menurut bahasa, babryab artinya gunung, sebagaimana diterangkan dalam as-Siirah karya Ibnu
Hisyam (Y338).
122
Pade naskah "r"" tertulis: "io.-".
r23
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalzm as-Siirab 0,/357-362 - Ibnu Hisyam) dan dari jal:urnya
diriwayatkan oleh Ahmad (V201-203,y/29G292); al-BaihaqrdalanDaha-ilanNubuuutah (Iy301-
304); sena Abu Nu'aim al-Ashbahani dalem Daha-ilan Nabaaruab ftlm. 199-203) dar Hilyatul
Aaliyaz' (V 115-116) dengan sanad hasan.
t24
Tambalran &ri naskah "a" d*"t.
r25 Tambahan dari naskah "r"".
t26
Pada naskah "7 " tenulis: ". ,; r tt .,i! jE3li".
'2? Tulisan yang Era& di dalim tanda kurung terhapus
pada naskah "7'.
14 Ini adalah bagian awd bait qasidah Abu Thalib yang terkend, sebagaiirana ter&pat ddam as-Siirrt
an-Nahuiyyah karya Ibnu Katsir (V490), keleagkapan bait qasidahnya adalah:
,Yi';e \v ? $'Io' N;:,-x')& tj6-'itt,si
Semoga Allah memberikan bdasan atas keburukan'Abdu Syams dan Naufd terhadap kita,
sebagai hukuman buruk yang disegerakan dan ddak ditunda-tun&.
r2e Pacla nxkah "r " tenulis: " .ii . ;".
r3o
Tambahan daias-siiratt ai-t't1Uo.iyyot karya Ibnu Hisyam (IIy338).
'3r Demikianlalr yang teftulis pada naskah
'?o ,',-r"", dan"aili.-" :"7".
l'Hadits-hadits yang meriwayatkan tentang-pemboikotan seluruhi'ya marsal. Oleh sebab itu, tidak
ada riwayat yang dishahihkan beliau tentang perincian hal ini. Akan tetapi, kejadiannya benar
terjadi, sebagaimana yang dikatakan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fat-bul Baai ({ll/L93):
"Karena tidak ada riwayat yang dikeluarkan al-Bukhari tentang kisah ini, maka dicukupkan
dengan hadits Abu Hurairah sebab di ddamnya ter&pat ddil tentang asal kisah ini. Selain itu,
jugadisebabkan yang mencanrumkan kisah ini adalah ehli ssjarah peperangatr Rasululldr, seperti
peijelasan perkaiaan-nya di dalam hadits: "j=it j; tp\io".
Silakan lihit lebih lanjut mengenai kisah perirboikotan iru di ddam at)>Tbafuqutul Kabraa {/208),

80 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


as-Siirab an-Nabauiyyah (y388), '(Jyuurul Atsar 0'/222), dar al'Maua.ahibul Lad.uniyyab G/247).
rrr Pada naskah "*' rcrdaoat kesalahan tulis: '.L:\i"
r3a Yaitu, berbuat\ancang terhadap Nabi. Yanglmenunjukkan hal ini adalah riwayat yang dikeluarkan

oleh al-Hakim g,/62r), al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuuxoab @/349-350),Ibnu 'Asakir dalam
Taariihb Dimasq (70/251),dan yang lainnya dari hadits 'Aisyah gl, , dari Nabi ffi, beliau berkata:
"Orang-orang Quraisy selalu segan kepadaku hingga Abu Thalib meninggal."
Saya berkata: "Sanadnya jayyid."
Adapun makna kaa'ab adalah para pengecut.
r35 Diriwayatkan oleh Ahmad (tvl335), Ibnu Khuzaimah dalam Shabiib-nya
WL40-l4l/1778), al-_
Bukhari dalam at-Taariihbul Kabiir @,/ L38-139) , 'Abdullah bin Ahmad dal am Zawaa-idul Musnad
W/335),Ibnu Abi'Ashim dalam al-Ahaad ual Matsaani F./470/L247,471/1275), ath-Thabrani
dalamal-MuJamul Kabiir @/197/4726,4727,198/4128), Abul Qasim al-BaghawidalamMuiqmusb
Sbabaabah gI/239/596), Abu Nu'aim al-Ashbahani dilam Mu'jamush Sbabaabab Ql/947/2448,
948/2449), Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Syahin diam al-Isbaabah [/403), dan yang lainnya dari
jalur'Abdullah
-ayahrya bin 'Abdurrahman ath-Tha-ifi, &ri 'Abdurrahman bin Khalid al-'Adwani, dari
€b : "Bahwasanya ia melihat Rasulullah 1ffi di sebuah kampung di sebelah timur Tsaqif.
Eeliausedang berdiri bersandarkan busur atau tongkat ketika mendatangi mereka untuk meminta
bantuan. (Al-Hadits)
Guru kami ,{E berkata: "sanadnya lemah. 'Abdurrahman bin Khalid al-'Adwani majbul (tidak
dikenal), sebagaimana yang dikatakan al-Husaini, sedangkan ath-Tha-ifi adalah perawi yang sering
kali berbuat kesalahan dan kekeliruan, sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh Ibnu Hajar."
Saya menegaskan: "Benar yang dikatakannya. Akan tetapi, hadit5 i1l diLuatkan oleh riwayat Musa
bin 'Uqba6 dalam al-Magbaail, seperti halnya dalam Fat-bul Baari (1U375): 'Dari.Ibnu Syihab,
bahwasanya ketika Abu Thalib meninggal, Rasulullah & p*r pergi ke Tha-if, berharap mereka
mau melindungi beliau ....'" (Al-Hadits)
Sanad hadir ini mursal sbabih.
Secara keseluruhan, dengan penggabungan kedua riwayat tersebut, deralat hadits ini menjadi
hasan.
136
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3231) dan Muslim (no. 1795) dari hadits'Aisyah 9: , !4*r-
sanya ia benanya kepada Nabi iffi: "Apakah engkau pernah mengalami hali yang lebih dahsyat
daripada Perang Uhud?" Beliau menjawab: "Aku telah mengalami banyak hal bersama kaumku.
Hallerdahsyat yang kualami bersama mereka terjadi pada hari'Aqabah, yaitu ketika aku sendiri
mengajak Ibnu:Abdu Yalil bin'Abdu Kulal, namun, dia ti&k memenuhi ajakanku sehingga aku
pun pergi dengan wajah sedih, bahkan aku tidak sadarkan diri hingga tiba di Qarn ats-Tsa'alib
...." (Al-Hadit$
13?
Dikeluarkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah P,/23) arya sanad. Al-Hafizh menyebutkan sanad
hadits ini dahm al-Ishaabdb @,/256), namun sanad tersebut dha'if sehingga tidak dapat diiadikan
bajjah (dalll).
's Diiiwayatkan oleh al-Bukhari (no.2937,4392,6397),Muslim (no.2524), Ahmad @/243,448), +1
al-Humaidi dilm al-Musnzd (no. 1050) dari Abu Hurairah, ia berkata: "Suatu ketika ath-Thufail
dan sahabat-sahabatnye datang menemui Rasulullah M d^o berkata: 'Suku Daus telah durhaka
dan enggan, maka do'a kanlahigar A[ah menurunkan adzab atas mereka.'Kemudian, Rasulullah
menghadap klblat
ffi t
kiblat dan mengangkat tangannya. Orang-orang berkata:'Celakalah
Uran8-orang berKata mereka.'
ffi berdo'a : "Ya Allah, tunjukilah
Rasulullah ;1g,
R.asulullah tunjul Dawus dan datangkanlah mereka. Ya Allah,
suku Dawus
tunjukilah suku Dawus dan &tangkanlah mereka."
trs p"d, naskah "u," tertulis: "Di dalam catatan kaki, Ibnu Ishaq telah menukil dari 'Aisyah dan
Mu'awiyah, bahwasanya mereka berdua berkata: 'sesungguhnya peristiwa Isra' hanya dengan
&nean jasad.'
roh. tidak &ngan
roh, Dinukil juga
iasad.'Dinukil al-Hasan al-Bashri,, namun Ibnu
iusa pernyataan yang sama dari al-
Ishaq ti&k memberikan komentar terhtdapnye."
At Namr, &ri Abu Hamzah,
dari hadits Syarik bin Abu
Telah diriwayatkan pula oleh al-Bukhari daLri
Anas bin Malik g; , ddam hadia yzngpaajang,lalu
yngpatjang,lalu ia berkata pada ekhtr hadits: 'Kemudran,
akhir hadrts: "Kemudian, aku
terjaga dan tiba-riba, teroyata aku sudah bera& di Hijr." Para ullqa mengomentari lafazh ini dan
tambahan di akhir hadits yang ddak disebutkan oleh Muslim dalam ShahiiShahiih-nya. Muslim hanya
meriwayatkan sanadnya dan berkata: "Yang di awal dan di akhir, benambah berkurans." Ia
benamba dan berkurang.

SitahNabi Muhammtd ffi 8{


tidak menyebutkannya seperti yang disebutkan oleh al-Bukhari. Ia,ii5 menganggap baik hal itu.
Saya berkomentar: "Riwayat yang disebukan oleh penulis ,+li5 dan dishahihkan oleh beliau adalah
riwayar yang benar, bahkan mayoritas damasakf @enerasi awal) datbbalaf (generasi sekarang)
berpendapat demikian. Banyak dalil jelas dan gamblang yang menunjukkan hal itu. Dengan
demikian, kisah yang dijelaskan ini adalah shahih."
Silakan lihat dengan cermatkita'b ldamfal Bdyaan 6Y/L3,74), Zaadul lfia'aad O/99,m/34,40),
asy-Syfaa 0/248), dan Fat-bul Baai N/197).
Adapun mengenai hadits Isra'yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Syarik bin Abu Namr, masih
diperdebatkan karena ia tidak konsisten ddam meriwayatkannya.
rao
Hadits Isra' dan Mi'raj mutaatatir dan muttafaq'ahih merurut ahli hadits dan ahli sirah. Demikian
pula, hal itu disebutkan di dalam nash al-Qur-an yang jelas sehingga ketetapan dan penunjukannya
sudah pasti. Silakan lihat kitab Sbahiibul Buhban (no. 3887) dan Sbahiih Muslim (no. 163).
Terdapat juga karya guru kami, al-lmam d-Albani 'riri5, berupa sebuah risalah yang bermanfaat,
yang berjudul Shahiibul kra'anl Mi'raj. Akan tetapi, beliau tidak sempat menyempurnakannya.
'a' Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi N/395/3279,3280), an-Nasa-i dalam al-Kubraa (X/276/11473),
ath-Thabari dalam laami'al Bayaan (XXVIV31), Ibnu Abi 'Ashim dalan as-Sunnab (I/189/434,
435,790/437,191/439), Ibnu Khuzaimah dalam at-Taabiid (I/481/273,482/274,486/278,
487/279),Ibnu Hibban dalam Sbabiib-nya (40/38 - Mautaarid), ath-Thabrani dalam al-MuJamul
Itubiir SUl94/11619), ad-Daraquthni dalam ar-Rr'yab (349/270,352/275,276), al-Ajuri dalam
ary-Syarii'ab W1048-1049/627,T11/154L-L542/L032, terbitan Daar al-\flathaan), al-Baihaqi dalam
al-Asmaa' uash Shifaat @,/360/933,362/935), dan masih banyak lagi yang lainnya dari dua jalur
riwayat Ibnu'Abbas.
Sanad hadits tersebut shahih. Telah dishahihkan oleh guru kami, al-Imam al-Albani ,#5H, dalam
SbahiihMauaaridizh Zham'aaa (no. 35) danZhikalulJannah.Beliatpun menghasankan salah satu
jalurnya dalam Misyhaatul Masbaabiib W /2201- Hidaayatur Ruanab)
At-Tirmidzi berkata: "Hadits iri basan gbaib."
'a2 Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-rya, (176/285). Dia menambahkan perkataan: "Dua
kali." Sementara itu, di dalam riwayat lain (176/284): "Beliau melihat-Nya dengan mata hati."
1a3
Diriwayatkan oleh d-Bukhari (no. 4855, 7380) dan Muslim (ro. L7).
'a Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4856, 4857) datMuslim (no. 174, t75).
las Sbahiih Muslim (no. 178,291).
ra6 Riwayat Muslim (178/292).
ta1 Secara zhablr (tampak) adalah tidak ada perselisihan baqiqi (merdasar) di kdangan Sahabat &lam
masalah ini, yaitu Rasulullah 1S melihat Rabbnya, melainkan yarg ada hanyalah perselisihan
lafzhi (rara bahasa). Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas q#, secara rnutlaq (umum), sedangkan dari
yang lainnya secara muqayltad (terperinci): "Dengan hati beliau." Tidak pernah diriwayatkan
darinya (Ibnu'Abbas) perkataan: "Beliau melihat dengan mata kepalanya." Maka dari itu, wajib
membawakan riwayat yar,g tnutkq tadi kepada yarry muqayyad. Jika hal itu dilakukan, niscaya
tidak ada lagi perselisihan di antara kedua belah pihak. \Valhabu a'hm.
Berdasarkan hal itu, dapat diketahui bahwasanya tidak ada perselisihan di kalangan Sahabat tentang
masalah Rasulullah ffi melihat Rabbnyapada malamlsra'danMi'raj. Inilah pendtFat Imam Ahmad
bin Hanbal, 'Utsman bin Sa'id ad-Darimi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, dan yang lainnya.
Silakan lihat kitab Minbaajus Sannab an-Nabaatb,ydb W63ffi3/) danZaadal lfia'aad Qrlm.38G381,
terbitan Daar Ibnu Hazlon).
r48
Hal ini menunjukkan bahwasanya peristiwa Isra' dan Mi'raj terjadi dengan jasad dan roh. Jika
hanya dengan roh atau mimpi, untuk apa orang-orang musyrik mengingkarinya? Sebab, tidak ada
pada peristiwa yang demikian itu mukjizat yang luar biasa. Renungkanlah!
rae
Diriwayatkan oleh Abu Dawud 0y/234-235/4734), at-Tirmidzi ff/154/2925), Ibnu Majah
(l/73/210), an-Nasa-i dilamas-Sunanul Kubraa Wl5l-L52/7680), 'Utsman bin Sa'id ad-Darimi
dabm ar-Radd 'ahl lahmiyyah (135/ 284) , al-Bukhari dd am KhaQu Afaali.l Tbadd Q9 / 56, 67 / 205) ,
IbnuAbiSyaibahdalamal-Masbannaf$Y/310/18431),AbuMuhammadad-Darimi dalamMusnad-
rya@./459/3679 -Fat-bulMannaan),Ahmad W390),d-IGalaldalam as-Sunnab W110/7951,
ll0-LLl/1952), Ibnu Baththah dalam al-Ibaanab (U229-231/7 - ar-Radd 'alal Jabmiyyab) dan
Qawamussunnah, al-Ashbahani dalanal-Hujjaltfi.i tuyaanill,khajjah (l/225/9L,262-263/ll3),Ibot

82 S eputar N as ab Rasulullah hingga Hijruh


Mandah dalzm at-Taubiit W L69 / 6L7) , Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Daka-ilun Nubuuwab
ftlm.246),al-HakimW6l2-6t3),al-BaihaqidalamDaka-ilunNabautroab@/4L34L4),al-Asrnaa'
toasb Shifaat 0./479/409), al-Iliqaad (hlm. 102) dat Syu'abul Iimaan (I/188-189/168), al-Lalika-i
dalam Syarb llshul I'tiqad Ablis Sunnab ual Jarnaa'ab W338/ 554,555) dan yang lainnya dari jalur
Isra-il telah menceritakan kepada kami'Utsman bin al-Mughirah, dari Salim bin AbulJa'ad, dari
Jabir.
At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini gbarib sbabib."
Guru kami, al-Imam al-Albani 'rif,E, berkatedzlamash-Sbahiihah (lV/592): "Hadits ini sesuai dengan
syarat al-Bukhari."
tso Tambahan dari naskah "r.".
rsr Kisah keislamannya Suwaid bin Shamit tidak shahih. Silakan lihat kitab as-Siirah an-Nabawiyyab

@./ 39) dar al-kbaabab @,/ 13a).


'' Silakan lihat kitab as-Siirab an-Nabauiyyab W42).
rs: p"6[2 naskah '*" den "-" tenulis: "li-li".
r54
Pada naskah "2" ,",."ia* "1" teriulis: "fi!i", r.d"ogkan yang benar adalah sepeni tertulis di
rss Tanpa penyebutan peperangan, sebagaimana bai'at kaum wanita. Mengenai bai'at kaum wanita
setelah peristiwa Hudaibiyah, hal ini disebutkan di dalam firman Allah w:

$'i'nJit+{;'4r.Si'i}:1;c1;'\6;i.<t{Fir;S.ar$!:;u,r1t*i(:kb
3;i-,ifr i,f,rt'tLffi i,*s'*r743x\,;-{;(*tyr'4i'e,r,.je.i*,i*1
{@F
"Hai Nabi, apabila datang hepadamu perennpuan-perernpildn yang beriman untth mengadaban
bai'at (ianji saiz), bahua mereka tidah akan rnempersehutukan sesuatil Pun fungan Alkh; tidak akan
rnmcuri, tidah akan benina, tidah ahan rnembunub anak-anahnya, tidah akan berbuat dusa yang
mereka ada-adzhan antara ungan dan kahi rnereha, dan tidah akan rnmdurbakairna dakm urusan
yang baih, maka terimalab janji setia merekz dan mobonkanhb ampunan hepadz Alhh untuk merekz.
ksunggubnya Allah Maha Pmgampan hgi Maha Pmyayang." (QS. Al-Mumtahanah: 12)
's6 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 1S) dan Muslim
(no. 1709) dari hadits'Ubadah bin ash-Shamit 4r .
t57
Beliau mengimami mereka dalam shalat Jum'at.
rsE
Diriwayatkan oleh Abu Dawud 0./280-281/1069), Ibnu Majah [ha3-344/1082), Abul Qasim
a1-Baghawi dalam Mu'jarnush Sbabaabab (V/106), Ibnu Khuzaimah dalam Sbabiib-rya (IULL2-
113/ 1724), al-Marwazi dalam al-Jurnu'ah wa Fadhlahaa (/29-30), ath-Thabrani dalam al-MuJarnul
Kabiir (l/305/900, XIX/84-85/176), ad-Daraquthni dalam Sunan-nya Ql/5-6/6),Ibnu Hibban
dalam Sbabiih-nya SY / 477 /7013 -Ibsaan), al-Hakim 0/ 281,ru/ fi}, al-Baihaqi dalam as-Sunanul
Kubraa Wl7G1n, L77) datDaha-ilunNubawwah W44L),Ibnu'Asakir dalamTaariikb Dimasq
(53/L43,143-144), dan yang lainnya dari beberapa jalur, dari Muhammad bin Ishaq di dalam
l<ttab Siirab-nya Q,/435436, terbitan Daar al-Mughni): Muhammad bin Abu Umamah bin Sahl
bin Hanif meriwayatkan kepadaku &ri bapaknya, dari'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik, dari
bapaknya.
Al-Baihaqi berkata: "Hadits ini hasan dan sanadnya shahih. Ibnu Ishaq menyebutkannya dengan
pendengaran langsung, serta perawi yang meriwayatkan darinya tsiqah dat sanadnya bagus."
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari (II/355) dar at-Talhbiisbul Habiir (U56): "Sanadnya
hasan."
Adapun al-Hakim, ia berkata: "Shahih sesuai dengan syarat Muslim." Penilaian ini disepakati oleh
adz-Dzahabi.
Lz-Zaila'i menjawabnya dalamNasbbur Raayah (IV198): "Penilaian al-Hakim bahwa sanad hadits
itu sesuai dengan syarat Muslim tertolak karena a& perdebatan seputar Ibnu Ishaq. Muslim tidak
memakai riwayatnya, kecudi sebagai penguat saja."
r5e Tambehan dari naskah " "
rm Ibnu Ishaq m.oy.butk*rAr"hoy"
W24)dengan sanad shahih dari hadits Abu Hurairah. Silakan
lihat kitab Fat-bul Baari W25).

SirahNabi Muhammad ffi 83


161
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 2803) dan Muslim (no. 1900). Menurut lafuh Muslim: "Seorang
lakilaki dari Bani an-Nabit." Berdasarkan keterangan itu, hadits ini tidak mungkin dibawakan
oleh 'Amr bin Tsabit. Silakan lihat kitab Fat-hul Baai W25).
162
Tidak terdapat dalam naskah'7".
tu, Tambahan &ri naskah ".r"". MaEsudnya adalah wanita-wanita mereka, karena orang Arab membuat
kinayab (ibarat) dengan sarung, sebagai pengganti kata wanita dan diri sendiri.
t@ Pada naskah '.l." tertulis: ";;", sedangkan dalam naskah "L dan naskah "g" tenulis: "i5".
Adapun yang ;rcantum dan tertulis di alas diambil &ri kitab-zs- Siirab dan at-Tdraaiim.
'65 Dikiluaikan oleh Ibnu Ishaq dilam as-Siirab
(I/439-443 - Ibnu Hisyam) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ahmad Qll/460-462); Ibnu Hibban dilam Sbabiib-rya (XY/471-473/7011
-Ibsaan); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir 61X/81-84/174,175); al-Hakim @'/4+t); dan
al-Baihaqi dalam Dalaa-ihrn Nubuutuah W 44447) dengan sanad hasan.
Al-Haitsimi berkata dalam Majma'uz Zawaa-id (Vllas): "Diriwayatkan oleh Ahmad dan yang
semakna dengannya oleh ath-Thabrani. Perawi Ahmad adalah perawi kitab ash-Sbabiib selain Ibnu
Ishaq, namun dia menjelaskannya dengan penyimakan langsung."
Guru kami, al-A1bani '+li5 berkata dalam Shabiih Mauari.dtzb Zbarn'aan (no. 1900): "Hasan."
166
Tambahan dari naskah'r".
167
Keluar bersama untuk mElepas dan mengantar kepergian Ummu Salamah menuju tempat ringgal-
nya.
168
Tambahan dari naskah
ur" dan',*".
r6e
Diriwayatkan oleh Ibntilshaq ialam as-Siirah !/483-Ibw Hisyam) tanpa sanad. Penulis '+i,B
berkata dalam al-Bilaayah uan Nibaayah @/180): " Gbarib jid"dan."
r?0
Pinlu kecil yang berbentuk sepeni jendela besar,.terletak di antara dua rumah, dan dipasangkan
padanya pintu.
1,, Ia adaiah seorang yang ahli dalam menunjukkan jalan-jalan pintas, yaitu jalan rahasia dan jalan
tikus, yang dikenal juga dengan sebutan petunjuk jalan (C"rd").
r72
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3905) dari'Aisyah qik, di dalam hadits yangpanjang.
r73 Kisah tentang dua ekor burung merpati dan sarang labalaba adalah munkar (ridakbenar). Silakan

lihat kitab al-Bil.aayh atan Nibaayah (Itr/181) dan adb-Dha'irfob ("o. ll28,lL29).
"o Apakah burung merpati dan labalaba tidak tedihat?
'75 Diriwayatk"n oleh al-Brrkhari
(no. 3353, 3922,4663) dan Muslim (no. 2381) dari AbuBakar ash-
Shiddiq 4;; . (Maksudnya, bahwa Rasulullah {S memberikan ketenangan kepada Abu Bakar dengan
mengaiakan, bahwa di antara kita berdua, yang ketiganya adalah Allah e, yang memberikan
penjigaan dan peilindungan dari tindakan/pembunuhan orang-orang kafir. H
'76 Dia adalah'Abdullah
bin Uraiqith, yang dinisbatkan kepa& Bani ad-Dail.
1?7
Menyusul dan mengejar kita.
r78
Kedua kakinya terbenam di tanah.
r'e Pada naskah "i " tenulis: ".-*'".
rEo
Pada naskah "j-" tertulis: "r--".
181
Silakarr lihat kltab Sbahiih)l nukhan (no. 3615) dan Shahiib Muslim (no.2OCf,gL).
I82 Pada naskah "r." tertulis: "
A#'" (dua kemah).
'83 Beristirahat di kemahnya ddngari melakukan
qailuhh (tidur sejenak).
'e Diriwayatkan oleh al-Ajuridilanasy-Syaii'ab (no.1020), ath-Thabratidalamal-Kabiir QY/3605,
XXV/io), Abu Nu'aim dalaorr Dalu.-ilun Nubuuuah ftlm. 238), al-Hakim (W9-11), al-Baihagi
dalam Dalaa-ilun Nubuatanb (I/49L), al-Baghawi dalam Syarbus Sunnab (no. 3704), dan al-
Ashbahani dalam Daka-ilun Nubuuoab (hlm. 53-56) dari hadits Hubaisy bin Khalid.
Baginya ter&pat riwayat penguat dari hadia Qais bin an-Nu'man &n yang lainnya dari hadits Jabir.
Penulis ,1i7", Eerk*a dalaror, d-Binaayah uan Nihuyah @/ 2@): "Kisahnya masyhur. Diriwayatkan
&ri banyak jalur yang saling menguatkan antara y2ng satu &ngan yang lainnya."
Secara keseluruhan, kisah ini dapat dibawa kepa& deraj at hasan. Saya telah men- uhbrij-rya secart
panjang lebar di dalam tulisanku: "Mu'allimatus Siirrt an-Nabauiyyah asb-Sbabiihab", yang akan
diberi judul asD-Sbabiihal Mustasbfanin Siiratin Nabiyyil -Musbtbafa-semoga Allah memu&hkan
penyempurnaannya di atas kebaikan.
't5 Bebukiran yang berbatu hitam. Madinah terletak di antara dua harrah
(bukit) yang benemu di

84 Seputar Nasab Rasulullah hingga Hijrah


selatan Quba' dan daerah sekitarnya. Keduanya merupakan bukit yang berbatu hitam.
186
Rumah atau bangunan yang beratap segi empat atau tinggi sePefti bentenS'
r8?
Suku Aus dan rtazraj dinisbatkan kepada kakek mereka yang bernama: Qailah.
r88 (Orang yang ditu"gg") oleh kalian.
'8e Silakan lihat kitab Sbabiihul Buhbai (no. )906).
rm Pada naskah ",r," tenulis: ",1-il'g*r;1;!". Maksudnya adalah Masiid
Quba'.
ret Tambahan dari naskah "r.".
re2 Lembah yang terbentang-dari barat daya
Quba' hingga benemu dengan Lembah Buth-han di dekat
Madinah. Sekarang di sana ter&pat Masjid al-Jumu'ah.
1e3
Diriwayatkan oleh. Sa'id bin Manshur dal em Sunan-nye (ro. 2978), ath-Thabrani ddan al-Ausatb
(no. f SO8) dar al-Kabiir @h 58/383), sena al-Baihaqi dalam Dakz-ilun Nubuuruab (IV509) dari
hadits'Abdullah bh az-Zt$air dengan sanad dha'if.
Baginya dua riwayat penguat dari hidits Anas yang dikeluarkan oleh al-Baihaqi dalam Daka-ilun-
-hadits
Nibubuab (IIl508) dari Ibnu 'Umar, yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil
F/591). Akan retapi, keduanya ddak membuat hati lega karena sanadnya sangat lemah sehingga
hadits ini tetap dha'if. \Yalkaha a'km.
rea
Tempat untuk mengeringkan kurma.
re5
Silakan lihat kitab Sbabiihul Bukban (no. 3906).
Is Ibnulshaqmenyebutkannyatanpasanad,sebagaimanadiddamal-BidmyabwanNihaayabW/445,
terbitan Daar Hajar).
re7 Guru kami ,li$ berkatadalamDrfaa"ani.l Hadiits an-Nabautiuas Siirab Qim.25-26): "Hadits ini
termasuk yang ti&k diketahui keshahihannya. Ibnu Hisyam meriwayatkannya dalam as-Siirab
P./142): 'Ibnu Ishaq berkata ....'Kemudian, ia menyebutkannya begitu sajetarpa sanad sehingga
hadits ini rnl'dhal ftadits yang sanadnya hilang dua orang atau lebih dalam satu dngkatan secara
berurutan). Ibnu Katsir \iltZi+ZZSl pun menukilnya dari Ibnu Ishaq tanpa memberikan tahbrii
nya sedikit pun. Hal yang di luar kebiasaan beliau itu menunjukkan bahwasanya hadits ini tidak
masyhur di kalangan ulama, ahli sirah, dan ahli sanad.
ret Sebagaimana tercantum di ddam Sbabiibil Bahhari (no.3329).

'e Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 1968, 2293) daaMuslim (no. 2528).
2m Diriwryatkan oleh al-Bukhari (no. 2292,2294) dan Muslim (no. 2529).
zot
Jawaami'*s Siirrt $1m.97).

SirahNabi Muhammad ffi 85


PASAL I
[Pemberlakuan Kewaiiban Jihad]

Kedudukan Rasulullah ffi telah maPan di kota Madinah, yaitu


di tengah-tengah kaum Anshar. Mereka berupaya keras membela dan
melindungi beliau dari serangan bangsa kulit hitam mauPun bangsa
kulit putih. Suku-suku Arab, seluruhnya, membidikkan panah mereka
kepada beliau serta berusaha menyerang beliau dari berbagai penjuru.
Vtaka dari itu, Allah IH mengizinkan kaum Muslimin untuk berjihad
b e rdas arkan surat al-Hajj, y artgtermasuk surat M akkiyah, y aitu firman
Allah \H:

3-+a4;ti'iitVW .rF
*Telab
{@
diizinkan (berperang) bagi orang-ord.ng yang diperangi, karena
sesunggubnya mereka telab dianialta. Dan sesunggubnya Alkb benar-benar
Mabakuasa menolong mereka itu." (QS. Al-Haii: 39)
Kemudian, tatkala mereka sudah bermukim di Madinah serta
memiliki kekuatan dan kesiapan, Allah w mewajibkan jihad atas
mereka, sebagaiman a yutgdisebutkan Allah dalam surat al-Baqarah:

';, (4ws:3 i, tfr


t" $ it{, t r. b, 2 "./ 3 3e 6t ll.(
7 ;31i & 5't &'fr 36 t;, t:,; 6 -.r
,VS EE

SirahNabiMuhammadffi 89
-l

"Diwajibkan d,trts kamu berperang padabal beryerang itu adalab sesuatu


ydng kamu benci. Boleb jadi kamu membenci sesilAtu, padabal ia amat
baik bagimu, dan boleb jadi (pula) kamu menyukai sesud.tu padahal ia
d.rndt buruk bagimu; Allab rnengetabui, sedangkamu tidak mengetabui."
(QS. Al-Baqarah:216)

90 lihadRasulullah ffi
PASAL2
[Peperangan Dan Pasukan Pertama Yang Dikirim]

Perang pertamar yang dikuti oleh Rasulullah ffi adalah Perang


Abwa'.

Perang Abwa'
Perang ini terjadi pada bulan Shafar, pada tahun2H. Rasulullah
berangkat (bersama pasukannya) hingga sampai di daerah'\ilfaddan.2
ffi
Di tempat itulah, beliau mengikat perjanjian damai dengan Bani
Dhamrah bin'Abdi Manah bin Kinanah bersama pemimpin mereka,
Majdi3 bin 'Amr. Setelah itu, beliau kembali ke Madinah tanpa
bertempur. Nabi ffi sempat menunjuk Sa'ad bin'Ubadah eE sebagai
amir (pemimpin) sement ara di Madinah.o

[Pengutusan }Jrarrnzah Bin'Abdul Muththalib]


Kemudian, Rasulullah mengutus Hamzah, paman beliau $5 ,
dengan membawa 30 orang pasukan berkuda dari kalangan Muhajirin,
tanpa disertai seorang pun dari kalangan Anshar, menuju Saifil Bahr
untuk menemui AbuJahal bin Hisyam bersama rombongannya yang
berjumlah 300 orang. Namun, mereka dicegah (berperang) oleh Majdi
bin 'Amr, pemimpin yang telah disebutkan sebelumnya,s karena
memang ia telah berdamai dengan kedua belah pihak.6

[Pengutusan'Ubaidah Bin Al-Harits


Bin Al-Muththalibl
Rasulullah mengutus'Ubaidah bin al-Harits bin al-Muththalib
pada bulan Rabi'ul Awwal dengan membawa enam puluh atau delapan

SirahNabi Muhammad ffi 9l


puluh pasukan berkuda dari kalangan Muhajirin menuju sumber air di
Hijaz, di bagian paling bawah Tsaniyyah al-Marah.'Mereka bertemu
dengan sejumlah besar pasukan Quraisy yangdipimpin oleh Ikrimah
bin AbuJahl. Ada riwayat yangmengatakan bahwa kaum Quraisy saat
itu dipimpin oleh Mikraz bin Hafsh. Meskipun demikian, tidak rerjadi
pertempuran di antara mereka. Hanya saja, Sa'ad bin Abi \flaqqash
sempat meluncurkan panah kepada kaum musyrikin. Itulah panah
pertama yangdilepaskan di jalan Allah.s Pada saat itu pula, beberapa
orang kafir berlari (berpaling) menuju barisan kaum Muslimin, di
antaranyaMiqdad bin 'Amr al-Kindi dan 'Utbah bin Ghazwan M.
Kedua pasukan kecil tersebute adalah panji Pertama yang
dikibarkan oleh Rasulullah M. Akan tetapi, masih diperdebatkan
manakah di antara kedua pasukan tersebut yang terlebih dahulu
dikirim? Kedua pasukan ekspedisi itu dikirim pada tahun Pertama
hijrah. Demikianlah menurut pendapat Ibnu Jarir ath-Thabari.l,
lVallaabu a'lam.

92 lihailRasulullah ffi
PASAL3
[Perang Buwath]

Selanj utnya, Rasulull^h M berangkat menuj u Peran g Buwath. "


Beliau sendiri yanglangsung keluar (memimpin pasukan) pada bulan
Rabi'ul Akhir tahun kedua hijrah itu. Beliau telah menunjuk as-Sa-
ib bin 'lItsman bin Madz'un sebagai amir sementara di Madinah.
Nabi pun berjalan hingga sampai ke daerah bernama Buwath melalui
jalur Radhwa," kemudian beliau ffi kembali pulang tanPa terjadi
pertempuran.l3 Peperangan yang terjadi selanjutnya adalah Perang
'Usyairah.

Perang'Usyairah
Kata '[Jsyairah (e]*) boleh dibaca dengan huruf sin, yakni
'usairab (e-:i), dan boleh juga dibaca'usyaira'('t1p7. Rasulullah
sendiri 1ffi keluar pada penengahan Jumadil Ula hingga sampai ke
daerah tersebut. Yakni, sebuah tempat yangterletak di perut Lembah
Yanbu'. Beliau singgah di tempat itu hingga akhir bulan Jumadil
Ula dan beberapa malam berikutnya pada bulan Jumadil Akhir.
Beliau ffi melakukan [perjanjian damai dengan Bani Mudlij],'o baru
kemudian pulang tanpa menemui hambatan. Beliau sempat menunjuk
Abu Salamah bin'Abdul Asad $', sebagai amir sementara di kota
Madinah.
Dalarrshahiih Mnslim,rs dari hadits Abu lshaq as-Sabi'i, ia berkata:
'Aku bertanya kepada Zaidbin Arqam: 'Berapa kali Rasulullah ffi
berperang?'Ia menjawab: 'sembilan belas kali peperangan. Termasuk
peperanga n yangpeft ama adalah Perang al-'Usair atau alJUs)ra'i1.'"to

SitahNabiMuhammailffi 93
\

Perang Badar" Pertama


Lebih kurang sepuluh hari kemudian, Nabi ffi berangkat menuju
Badar untuk pertama kalinya. Penyebabnya adalah Kurz bin Jabir
al-Fihri menyerang seorang penggembala'8 di Madinah. Beliau terus
mengejarnyahingga tiba di lembah bernama Safwan, yaitu sebuah
daerah di Badar, namun Kurzberhasil melarikan diri. [Akhirnya,beliau
pulang].le Sebelum berangkat, beliau menunjuk ZaidbinHaritsah 45
sebagai amir sementara di kota Madinah.

[Pengutusan Sa'ad Bin Abi Vaqqash EB)


Beliau mengutus Sa'ad bin Abi tUflaqqash gb untuk mengejar
Kurz bin J abir'o menurut riw ay at y ang ada, u al laab u a' km. Ada riw ay at
yangmenyebutkan bahwa Sa'ad diutus untuk keperluan lain.2t

94 lihail Rasulullah ffi


PASAL 4"
[Pengutusan 'Abdullah Bin Jahsy +y, )

Kemudian, Rasulullah M_, mengutus 'Abdullah bin Jahsy bin


Ri-ab al-Asadi bersama delapan orang dari kalangan Muh ajirin.
Beliau ffi membekali mereka dengan sepucuk surat yangtidak boleh
dilihat isinya hingga mereka telah berjalan selama dua hari. Pada
kondisi demikianlah, isi surat tersebut baru boleh dilihat. Pemimpin
pasukan itu juga tidak boleh memaksa seorang pun di antara anggota
rombongannya.'Abdullah bin Jahsy menjalankan perintah beliau.
Ketika membuka surat tersebut, ia mendapatkan tulisan: "Kalau kamu
sudah mengetahui isi suratku ini, maka lanjutkanlah perjalanan hingga
tiba di Nakhlah yang berada di antara Makkah dan Tha-if. Awasilah
orang-orang Quraisy dan amati gerak-gerik dan keadaan mereka
demi kemaslahatan kita." 'Abdullah berkata: "Kami mendengar dan
kami menaati." 'Abdullah bin Jahsy memberitahukan kepada para
Sahabatnya tentang hal itu dan menegaskan bahwa ia tidak akan
memaksa mereka. Siapa saja yang menginginkan mati syahid maka
dipersilakan baginya untuk melanjutk an perjalanan deng anny^.
Sebaliknya, siapa sa)ayangtidak ingin mati syahid maka dipersilakan
pulang. Adapun'Abdullah sendiri, ia siap untuk berangkat. Akhirnya,
mereka semua melanjutkan perjala flan.z3
Di tengah perjalanan, Sa'ad bin Abi \Taqqash ^# dan'Utbah bin
Ghazwan kehilangan unta yargmereka tunggangi secara bergantian.
Akibatnya, keduanya tertinggal karena berusaha menemukannya
kembali. Sementara itu, 'Abdullah bin Jahsy terus berjalan hingga
sampai di Nakhlah. Tiba-tiba lewatlah di hadapan mereka kafilah
Quraisy yangmembawa kismis, kulit, dan barangdagangan. Di arLtara

SirahNabiMuhammail ffi 95
mereka terdapat'Amr bin al-Hadhrami; 'IJtsman dan Naufal, putera
'Abdullah bin al-Mughirah; serta al-Hakam bin Kaisan, maula Bani
al-Mughirah. Kaum Muslimin pun langsung bermusyawarah. Mereka
berkata: "Kita sudah berada pada hari terakhir bulan Rajab, bulan
Haram (yrtg dimuliakan). Kalau kita memerangi mereka sekarang,
berarti kita telah melanggar bulan Haram ini. Namun, kalau kita
membiarkan kafilah itu lolos pada malam ini, pasti mereka akan
memasuki wilayah Tanah Haram (Mekkah)."
Akhirnya, mereka bersepakat untuk menghadapi orang-orang
kafir tersebut. Salah seorang di antara mereka melepaskan panah ke
arah'Amr bin al-Hadhrami hingga terbunuh. Mereka juga menawan
'LItsman dan al-Hakam, sedangkan Naufal berhasil lolos. Kaum
Muslimin pun pulang memb awa barang-barang tadi beserta dua
orang tawanan. Mereka sudah menyisihkan seperlima dari gbanimab
tersebut. Itulah harta rampasan perang Pertama, juga pengambilan
seperlima pertama dalam Islam, bahkan pembunuhan pertama dalam
sejarah Islam dan tawanan pertama pula dalam Islam. Meskipun
demikian, Rasulullah ffi meny alahkan perbuatan para Sahab atny a itu
walaupun mereka telah berijtihad dalam melakukan tindakan tersebut.
Kemarahan kaum Quraisy semakin berkobar karena peristiwa
itu. Mereka juga menyalahkan perbuatan kaum Muslimin. Mereka
berkata: "Muhammad telah merusak bulan Haram." Maka Allah \H
menurunkan firman-Nya:

/ |,r-t '1 .4,/-


*.JLry,-I, "*.;"q
"t
Ue ),-e) 4 26i #i * i('j65- y
''"2 K1'4 - rg1
A.f 16i ),*aii - *v1L5
\\7
^1,#
g\6il....uK\
2

"Mereka bertanya kepadamu tentd.ng berperang pada bulan Haram,


katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalab dosa besar, tetapi rnenS'
halangi (manusia) dari jalan Allab, kafir kEada Allab, (menghalangi

96 lihail Rasulullah ffi


masuk) Masjidil Haram dan mengusirpenduduknya dari sekiamya,lebih
besar (dosanya) di sisi Allab ....'(QS. Al-Baqarah:217)

Allah [ffi menjelaskan bahwa apayangtelah terjadi merupakan


sebuah kekeliruan karena berperang pada bulan Flaram termasuk dosa
Allah. Akan tetapi, apayangkalian lakukan, hai orang-orang
besar di sisi
musyrik, berupa menghalangi manusia dari jalan Allah, kekufuran
kalian terhadap Allah, pelanggaran kalian terhadap kehormatan
Masjidil Haram, serta pengusiran terhadap Nabi Muhammad M dan
para Sahabatnya &., padahal mereka adalah penduduk asli Masjidil
Haram, sesungguhnya semua perbuatan kalian itu lebih besar lagi
dosanya daripada berperang pada bulan Haram.
Kemudian, Rasulullah ffi menerima seperlima dariharta
rampasan perang tersebut, juga mengambil uang tebusan dari kedua
tawanan itu.2a

SbahNabiMuhammailffi 97
I
PASAL 5

[Pengalihan Kiblat Dan Diwaiibkannya


Puasa Ramadhanl

Pada bulan Sya'ban, pada tahun yang sama, kiblat kaum


Muslimin dialihkan dari Baitul Maqdis ke Ka'bah. Pengalihan itu terjadi
tepatnyapada awal bulan keenam belas setelah kedatangan Rasulullah
di Madinah. Ada riwayat yang menyebutkan ketujuh belas bulan.
Keduanya tercantum dalam Sbahiibul Bukbari dan Shabiih Muslim.zs
Sahabat yaigpertama kali shalat menghadap Ka'bah adalah Abu
Sa'id bin al-Mu'alla dan sahabatnya, sebagaimana diriwayatkan oleh
an-Nasa-i.26 Keduanyatelah mendengar Rasulullah M berkhutbah di
hadapan kaum Muslimin seraya membacakan kepada mereka ayat
tentang pengalihan kiblat. Abu Sa'id menceritakan: "Aku mengatakan
kepada sahabatku: 'Mari, kita segera mengerjakan shalat dua rakaat,
semoga kita menjadi yang pertama shalat menghadap Ka'bah."'
Keduanya pun pergi ke tempat sepi dan shalat menghadap Ka'bah.
Kemudian, Rasulullah ffi turun dan melakukan shalat Zhuhur bersama
jamaah yang hadir ketika itu.

Puasa Ramadhan juga mulai diwajibkan, demikian pula zakat


fitrah yangtelah diwajibkan sehari sebelumnya.'7

SirahNabi Muhammad ffi 99


PASAL 6

[Perang Badar Kubra]

Berikut ini akan disebutkan ringkasan dari peristiwa Perang


Badar kedua, yaitu sebuah perang besar yang dengannya Allah
memisahk afl antar a kebenaran dan kebatilan, memuliakan Islam, sert a
menghancurkan kekafiran dan orang-orang kafir.
Peristiwa ini terjadi saat bulan Ramadhan pada tahun 2 H.
Rasulullah ffi mendengar berita bahwa kafilah dagang Quraisy yang
dipimpin oleh Abu Sufyan Shakhr bin Harb bertolak dari negeri
Syam, dengan dikawal oleh tiga puluh atau empat puluh orang.
Kafilah yangtermasuk besar itu memb awahartayarLgmelimpah milik
kaum Quraisy. Rasulullah ffi prrn mengajak kaum Muslimin untuk
menghadang kafilah tersebut. Beliau memerintahkan setiap kaum
Muslimin yangmemiliki tunggangan28 untuk ikut berangkat. Namun,
beliau tidak berhasil mengumpulkan jumlah yarLgbesar. Beliau hanya
keluar dengan membawa tiga ratus sekian belas personel saja, yakni
pada hari kedelapan bulan Ramadhan. Beliau menunjuk Ibnu Ummi
Maktum sebagai amir sementaradi kota Madinah dan sekaligus menjadi
imam shalat. Setelah mereka sampai di ar-Rauha',2e beliau memulangkan
Abu Lubabah bin'Abdul Mundzir', untuk menggantikan tugas Ibnu
Ummi Maktum di Madinah.
Kendaraanyangkaum Muslimin miliki hanya dua ekor kuda
milik Zttbair dan seekor kuda milik Miqdad bin al-Aswad al-Kindi.
Adapun vntayangadahanyatujuh puluh ekor sehingga dua atautiga
orang, atau bahkan lebih, berganti-gantian mengendarai seekor unta.
Rasulullah, bersama'Ali dan Martsad bin Abi Martsad al-Ghanawi
bergantian menunggangi seekor unta.3r

SirahNabi Muhammad ffi 101


Sementara itt,Zaidbin Haritsah, Anasah," dan Abu Kabsyxh,"
yakni budak telah dimerdekakan Rasulullah M, jug berganti
yarLg
gantian mengendarai seekor unta. Abu Bakar,'IJmar, dan'Abdurrahman
bin 'Auf pun bergantigantian menunggangi seekor unta lainnya.
Demikian pula kaum Muslimin yanglainnya.
Rasulullah ffi meny erahkan bendera perang kepada Mush' ab bin
'LJmair ss . Panji pertama diserahkan kepada'Ali bin Abi Thalib gg
dan panji yarglain diserahkan kepada salah seorang lakilaki dari suku
Anshar. Panji kaum Anshar saat itu dipegang oleh Sa'ad bin Mu'adz
gb . Adapun Qais bin Sha'sha'ah diserahi tugas memimpin pasukan
pejalan kaki.
Rasulullah ffi terus berjalan hingga mendekati lembah ash-
Shafra'.3a Ketika tiba di tempat itu beliau mengirim Basbas bin'Amr
al-Juhani, sekutu Bani Sa'idah, dan'Adiy bin Abiz Zaghba'al-Juhani,
sekutu Bani an-N4jar, sebagai utusan untuk memata-matai kafilah
dagang tersebut.
Ternyata, Abu Sufyan telah mendengar berita kedatangan
Rasulullah ffi yang sedang menuju ke arahnya. Ia segera menye'q/a
Dhamdham bin 'Amr al-Ghifari dan menyuruhnya pergi ke Makkah
untuk meminta bala bantuan berupa pasukan untuk menolong
kafilahnya, yakni untuk melindungi mereka dari Muhammad M, dan
para Sahabatnya.
Permohonan bantuan itu pun sampai kepadapenduduk Makkah.
Kaum kafir Quraisy segera mempersiapkan diri untuk keluar. Tidak
seorang pun dari para pembesar Quraisy yang tidak ikut, kecuali
Abu Lahab. Laki-laki yang berutang kepadanya menggantikan
kedudukannya. Mereka juga mengumpulkan orang-orang dari berbagai
suku di sekitar Makkah sehingga tidak ada satu suku Quraisy pun yang
teninggal, kecuali Bani 'Adiy. Tidak seorang pun dari kalangan Bani
'Adiy yangikut bersama mereka.
Setelah itu, mereka semua keluar dari kampungnya seperti yang
Allah W sebutkan dalam firman-Nya:

102 lihailRasulullah ffi


,TLtr\ '"6i 64. €*t ot 1+'uJkij,KgF
t

{@ ....-;ti,Wc5r3A:
"Dd.n janganlab kamu menjadi seperti orang-orang yd.ng
keluar dari
kampungnya dmgan rasa angkuh dan d.engan maksud ria kEod" nanusia
sertd. Tnenghalangi (orang) dari jalan Allab...." (QS. Al-Anfaal: a7)
Kaum musyrikin berangkat dengan segala keangkuhan dan
kemaraha n yangbesar terhadap Rasulullah dan para Sahabatny a yang
ingin menyerang kafilah dagang mereka. Padahal, baru kemarin mereka
kehilangan'Amr bin al-Hadhramy beserta kafilahnya. Akhirnya, Allah
mempertemukan mereka (tiba-tiba), tidak seperti yengdirencanakan
sebelumnya. t{al ini karena Allah menginginkan sebuah hikmah,
sebagaimana firman-Nya:

(Ax\ Gq)-,#i |4 e frul i,er; i5 * ...

{@.-..{;x5t4
"... Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk. menentukan hari
perternpurd.n), pastilah kamu tidah sependapat dalam menentukan hari
pertempurd.n itu; akan tetapi (Allab rnernpmemukan kedua pasukan itu)
agar Dia melakukan sudtu urusan yang mesti dilaksanakan ...." (QS.
Al-Anfaal:42)
Ketika Rasulullah ffi mendengar kedatangan pasukan Quraisy,
beliau bermusyawarah dengan para Sahabatnya. Mayoritas kaum
Muhajirin berbicara dan mengungkapkan pendapat dengan baik.
Kemudian, beliau kembali mengajak mereka bermusyawarah untuk
mendengar pendapat kaum Anshar. Sa'ad bin Mu'adz *!b langsung
berkata: ''Wahai Rasulullah, sepertinya engkau menghendaki kami
berpendapat. Demi Al1ah, wahai Rasulullah, apabila engkau membawa
kami ke laut sekalipun, pastilah kami akan mengarunginya bersamamu.
Ayolah, berjuanglah bersama kami, wahai Rasulullah, dengan berkat
Allah." Nabi merasa senang sekali mendengar ucapan tersebut. Beliau
bersabda: "Berangkatlah dan sambutlah kabar gembira. Sesungguhnya

SirahNabiMuhammad ffi 103


-I

Allah telah menjanjikan kepadaku salah satu dari dua kelompok itu
(kafilah dagang Quraisy atau pasukan perang kaum musyrikin).""
Selanjutnya, Rasulullah ffi berangkat dan singgah di dekat
Badar. Beliau mengendarai tunggangannya bersama salah seorang
Sahabat beliau, untuk mencari informasi, lalu kembali lagi. Pada sore
harinya, beliau mengirim 'Ali, Sa'ad, dan az-Zttbair ke sumur Badar
untuk melihat situasi. Mereka kembali dengan membawa dua orang
budak Quraisy. Ketika itu, Rasulullah ffi sedang mengerjakan shalat.
Para Sahabat menginterogasi keduanya: "Kalian budak milik siapa?"
"Kami pembawa air minum suku Quraisy," jawab keduanya. Para
Sahabat Rasulullah gi tidak percaya terhadap jawaban itu, karena
menduga bahwa keduanya adalah budak milik kafilah Abu Sufyan,
tidak lain karena kafilah itu dekat dengan tempat mereka berdua
ditangkap, sehingga kaum Muslimin bisa segera menaklukkannya.
Sebab, penyerangan itu lebih mudah daripada berperang melawan
pasukan Quraisy dikarenakan jumlah mereka yanglebih banyak, lebih
kuat, dan lebih siap. Para Sahabat pun memukul kedua budak tersebut.
Karena dipukul, mereka berkata: "Kami milik kafilah Abu Sufyan."
Setelah mereka berhenti memukul dan beftanyalagt,keduanya kembali
menjawab: "Kami milik pasukan Quraisy."
Seusai shalat, Rasulullah ffi berkata:

\tL \:1F j$,G'tG \t\ w|_,A et e* :*..sjb lr


((.q;s
"Demi Allah yangjiwaku berada di tangan-Nyr, apakah kalian
memukul keduanya saat berkatajtjtr dan membiarlian keduanya saat
berdusta?"
Kemudian, Rasulullah ffibertanya kepada kedua budak tersebut:
"Beritahukan kepadaku di mana kaum Quraisy berada?" Keduanya
menjawab: "Ada di balik bukit ini." Rasulull^hffi,bertanya lagi: "Berapa
jumlah mereka?" 'Kami tidak tahu" jawab keduanya. "Berapa ekor

104 lihad Rasulullah ffi


hewan yangkalian sembelih setiap hari?" taty^Nabi lagi. Keduanya
menjawab: "Terkadang sepuluh ekor dan kadang-kadang sembilan
ekor." Rasulullah ffi lantas bersabda: 'Jumlah mereka berkisar antara
sembilan ratus hingga seribu orang."36
Adapun Basbas bin'Amr dan Adi bin Abiz Zaghba', keduanya
berhasil sampai ke sumur Badar. Mereka mendengar seorang budak
wanita berkata kepada temannya: "Kenapa kamu tidak membayar
utangmu kepadaku?" Teman ny a meniawab: "sesungguhnya kafilah
dagang itu baru akan tiba besok atau lusa. Aku akan bekerja kepada
mereka, nanti aku akan membayar utangku." Lfcapannya dibenarkan
oleh Majdi bin 'Amr.
Keduanya segera kembali dengan membawa informasi yang
mereka dengar. Tidak lama kemudian, datanglah Abu Sufyan. Abu
Sufyan bertanya kepada Majdi bin 'Amr: "Apakah kamu merasakan
kehadiran salah seorang Sahabat Muhammad?" Majdi menjawab:
"Tidak, hanyasaja terdapat dua laki-laki yangtadi berhenti di puncak
akamah3'itu."
Abu Sufyan segera pergi ke tempat tersebut. Ia memeriksa
kotoran unta milik kedua laki-laki tersebut. Ia memec ahkan (al'
fot'r) kotoran hewan itu dengan jarrnya dan mendapati biji kurma
di dalamnya. Abu Sufyan berkata: "Demi Allah, tidak salah lagi, ini
adalah makanan unta-unta penduduk Yatsrib (Madinah)." Oleh sebab
itu, ia bergegas membelokkan arah perjalanan kafilahnya menuiu
pantai sehingga rombongannyapun selamat. Sesudah itu, Abu Sufyan
mengirimkan surat kepada pasukan Quraisy untuk memberi tahu
mereka bahwa ia bersama kafilahnya sudah selamat dan menyuruh
mereka supaya kembali.
Sampailah berita itu kepada pasukan Quraisy, namun AbuJahal
tidak mengindahkannya. Ia malah berkata: "Demi Allah, kita tidak
akan pulang hingga meminum air sumur Badar, tinggal di situ selama
tiga hari, meminum kbamer (minuman keras), dan menikmati hiburan
dari para biduan di depan mata kita; sehingga kita akan disegani oleh
masyarakat Arab selama-lam anya."

SirahNabiMuhammad ffi 105


Akhnas bin Syariq pulang membawa seluruh kaumnya, yakni
BaniZuhrah. Ia berkata: "Kalian keluar untuk melindungi kafilah Abu
Sufyan, sedangkan kafilah mereka sudah selamat." Oleh karena itu,
tidak seorang pun dari Bani Zuhrah yang ikut Perang Badar, kecuali
dua orang paman Muslim bin Syihab bin'Abdullah, yaitu orang tua
az-Zuhri. Keduanya ikut berperang dan mati dalam keadaan kafir.
Rasulullah ffi mendahului kaum Quraisy sampai ke sumur
Badar. Beliau mengambil tempat yangpaling dekat dengan sumur itu.
Al-Habbab bin 'Amr bertanya: "'Wahai Rasulullah, inikah tempat
yar*gdiperintahkan kepadamu, atau daerah yang engkau pilih, untuk
berperang dan melakukan tipu daya?" Beliau menjawab: "Ini tempat
yang aku pilih untuk berperang dan melakukan tipu daya."3e Ia berkata:
"Di sini bukan tempat yang ideal (strategis). Mari, ikutlah bersama
kami. Kita akan menuju tempat yang terdekat dengan mata air dari
arah musuh dan akan menguasai wilayah itu. Kita pendamoo seluruh
sumber air di belakangnya,otlalukita membuat kolam dan memenuhi
dengan air. Demikian, kita bisa minum, sedangkan mereka tidak."
Rasulullah ffi memandang baik ide tersebut.
Allah W jtgamenghalangi kaum Quraisy untuk mendapatkan
air tersebut dengan menurunkan hujan yang amat lebat sehingga ia
menjadi bencana atas orang-orang kafir dan menjadi nikmat bagi
kaum Muslimin. Sesungguhnya Allah \H menghamparkan bumi
ini dan menganugerahkannya kepada kaum Muslimin.o2 Setelah
itu, didirikanlah sebuah kemah ('ariisy$)sebagai tempat bernaung
Rasulullah ffi.oo
Kemudian, Nabi ffiberjalan menuju medan pertempuran dan
memperlihatkan kepada kaum Muslimin tempat kematian tokoh-
tokoh kaum Quraisy satu per satu. Beliau berkata: "Di sinilah tempar
kematian Fulan kelak, insya Allab, dan di situlah rempar kematian si
Fulan, sedangkan di sana adalah tempat kematian Fulin."o'
'Abdullah bin Mas'ud W berkata: 'Demi Allah yang telah
mengutus beliau dengan membawa kebenaran, tidak ada seorang pun
yangmeleset dari tempat kematiannya, semua persis seperti yangtelah
diisyaratkan oleh Rasulullah ffi.06

106 lihailRasulullah ffi


Pada malam harinya, Rasulullah M shalat dengan menghadap
ke akar (jidzmu') pohon yatrgada di sana. Malam ini bertepatan dengan
malam Jum'at tanggal 17 Ramadhan. Pagi harinya, ketika pasukan
Quraisy sudah datang dengan membawa bala tentaranya, Rasulullah
ffi bersabda:
I

6e\y")':uiS alYi W)4 \^ir eli:J';. fr ,;;J3: +r,[sui yy

"Ya Al1ah, inilah kaum Quraisy. Mereka datang dengan segala ke-
banggaan dan kesombongannya, untuk menantang Engkau dan Rasul-
Mu."a8
Hakim bin Hizam'e dan'Utbah bin Rabi'ah sebetulnya ingin
pulang membawa pasukan Quraisy sehingga tidak teriadi PertemPuran,
namun Abu Jahal menolaknya. Hakim dan 'Utbah terlibat Perang
mulut dengan AbuJahal. Akhirnya, AbuJahal memerintahkan saudara
'Amr bin al-Hadhrami untuk menuntut darah saudara kandungnya
sendiri tersebut. Ia pun segera menyingsingkan lengan bajunya sambil
berteriak: "Duhai'Amr, duhai'Amr!" Pasukan Quraisy menjadi
gempar (bersemangat) karenanya,hingga perang pun tak terelakkan lagi.
Rasulullah segera mengatur barisan. Kemudian, beliau
ffi
kembali ke kemah bersama dengan Abu Bakar. Sa'ad bin Mu'adz 4b
bersama sejumlah orang dari kaum Anshar segera berdatangan ke pintu
kemah Nabi ffi untuk melindungi beliau.
Setelah itu, muncullah 'Utbah dan Syaibah, putera Rabi'ah,
bersama N7alid bin 'Utbah. Ketiganya menantang bertarung satu lawan
satu. Keluarlah dari pasukan Muslimin tiga orang dari kaum Anshar:
'Auf dan Muawwidz,putera Af.ra',serta'Abdullah bin Rawahah &-"-
Ketiga orang Quraisy itu berkata kepada mereka: "siapakah kalian?"
Mereka menjawab: "Kami dari kalangan Anshar." Orang-orang Quraisy
itu menyahut: "Kalian memang tandingan yang setara dan terhormat.
Akan tetapi, kami menginginkan anak-anak Paman kami sendiri."
Maka keluarlah untuk menantang mereka'Ali, Ubaidah bin al-Harits,
dan Hamzah .?b .' Ali berhasil membunuh al-\7alid . Hamzah berhasil

SirahNabi Muhammad ffi 107


membunuh 'Utbah (ada riwayat menyebutkan Syaibah, bukan 'Utbah).
Sementara Ubaidah saling pukul dengan lawannya secara berganrian,5,
dan keduanya berusaha keras untuk mengalahkan lawannya. 'Ali dan
Hamzah mengambil inisiatif untuk ikut dalam kancah pertandingan
mereka dan menyudahinya. Mereka lalu menggotong Ubaidah yarLg
sudah terpotong kakinya. Kakinya terus membusuk (tbama)', hingga
akhirnya ia meninggal di ash-Shafra'.s2 Semoga Allah merahmati dan
meridhainya.t'
Dalam kitab asb-Sbabiih diriwayatkan bahwa'Ali €E menafsir-
kan firman Allah \H berikut:

{@ ....Uy'ffio.G4:,6}
"Inilab dua golongan (golongan Mukmin dan golongan krfrr) ydng
bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka...." (QS.
Al-Hajj: 19)

'Ali menafsirkan
bahwasanya ayat ini diturunkan berkaitan
dengan pertarungan mereka padaPerang Badar.5a
Tidak diragukan lagi bahwa ayat tersebut terdapat dalam surar
Al-Hajj, yangmemang merupakan surat Makkiyah, meskipun Perang
Badar terjadi sesudah itu. Hanya sa:1a, kisah pertandingan satu lawan
satu mereka itu adalah kisah yang paling sesuai dengan pengertian
ayat ini.
Suasana pun semakin panas dan peperangan semakin sengit,
hingga akhirnya kemenangan pun datang. Rasulullah ffi berdo'a
dengan sungguh-sungguh dan memohon kepada Allah dengan penuh
harap, sampai-sampai serban beliau jatuh dari kedua pundaknya. Abu
Bakar 45 langsung memperbaiki letak serban tersebut sambil berkata:
"'Wahai Rasulullah, berhentilah memohon kepada Allah. Sesung-
guhnya Dia pasti akan memenuhi janjiNya kepadamu." Rasulullah
ffi melanjutkan do'anya:

(('.-Pr'il Ci1:,3i t\.;rJt g+A *{ij jlr*U1 ll

108 lihailRasulullah ffi


"Ya Allah, apabila kelompok kaum Muslimin yang ada sekarang
ini binasa, niscaya Engkau tidak akan diibadahi lagi di muka bumi
ini."55

Oleh sebab itu, turunlah firman Allah \99:

G 4:,, Ft;5 "H 4qJ6"g, i;.+;;11 *


"(Ingatlab), ketiha kamu memobon pertolongan kepada Rabbmu, lalu
dip erkenankan-Ny a bagimu :'s esunggubny a A k u ak an mendatangkan
bala bantuan hepadarnu dengan seribu Malaikat yang datang berturut'
turut.'" (QS. Al-Anfaal: 9)
Rasulullah ffi menundukkan kepalanya seienak, lalu meng-
angkatnya kembali sambil berkata:

tt.grr ;qui e S.jryt:J.rHuiqrlirr


"sambutlah kabar gembira, wahai Abu Bakar! Malaikat Jibril sudah
datang di sela-sela arakan (kumpulan) awan."tu
Pada waktu itulah, syaitan menamPakkan dirinya di hadapan
kaum Quraisy dalam wujud Suraqah bin Malik bin Ju'syum, ketua
suku Mudlij, dan berjanji akan melindungi mereka. Syaitan terus
menyemangati kaum musyrikin untuk menggapai ambisi mereka. Di
sisi lain orang-orang Quraisy khawatir apabila Bani Mudlij menyerang
kampung, merebut harta, dan keluarga mereka karenanya. Itulah
penafsiran firman Allah \H:

,::t; e jK bI%)\ vd; t51'€i 3L -:{r,r(si


{ @ " "'o;3{ fuJ e;L-;k; ;LJV
SirahNabiMuhammail ffi 109
"DAn ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka dan mengatakan: 'Tidak ada seorang rndnilsia yang dapat
rnendng terbadap kamu pada bari ini, dan sesunggubnya saya ini adalab
pelindungmu.' Maka tatkala kedua pasukan itu telab dapat saling melibat
Berbadapan), ryaitan itu balik ke belakangserd.ya berkata: 'sesunggubnya
saya berlepas diri dai kamu, sesunggubnya sayd dapat melibat apd ydng
kamu sekalian tiddk dapat melibat....'" (QS.Al-Anfaal: 48)
Maksudnya, syaitan dapat melihat para Malaikat saat turun
ke medan pertempuran. Karena melihat lawan yangtidak seimbang
tersebut, syaitan pun melarikan diri.57 Para Malaikat itu rurut berperang
sebagaimanayangtelah diperintahkan Allah W. (FIal ini terbukti dari)
laki-laki Muslim yangsedang menantang orang kafir untuk berduel
melawannya, namun tiba-tiba lawannya itu terjatuh di hadap annya.
Allah ffi menganugerahkan (kemenangan bagi) kaumMuslimin
(dengan meletakkan rasa takut) pundak-pundak kaum musyrikin.

Orang pertama yar,g berusaha melarikan diri dari pasukan


musyrikin adalah IGalid bin al-A'lam. Namun, ia berhasil dikejar dan
ditangkap. Kaum Muslimin terus mengejar orang-orang kafir tersebut
serta berhasil memerangi dan menawan sebagian mereka. Kaum kafir
yang terbunuh berjumlah tujuh puluh orang danyangteftawan sekitar
tujuh puluh orang. Kaum Muslimin juga berhasil mendapatkan harta
rampasan perang dari mereka.
Termasuk di antara yargterbunuh dari kaum Musyrikin adalah
mereka yang sudah disebutkan tempat kematiannya oleh Rasulullah
ffi [kemarin],s8 yaitu Abu Jahal atau Abul Hakam 'Amr bin Hisyam-
semoga Allah melaknatnya.Ia dibunuh oleh Mu'adzbin 'Amr bin
al-Jamuh dan Mu'awwidz bin Afra',5e lalu'Abdullah bin Mas'ud
gF langsung memenggal kepalanya dan membawanya ke hadapan
Rasulullah ffi. Beliau ffi sangat senang melihatnya.60
Adapun mayat'Utbah dan Syaibah, putera Rabi'ah, serta al-
N7alid bin 'Utbah dan 'Umayyah bin Khalaf diseret dan dilemparkan
ke dalam lubang sesuai dengan perintah Rasulullah ffi. Pada malam

110 lihailRasulullah ffi


harinya, Nabi {S berdiri di dekat lubang tersebut, mencela dan menegur
mereka, seraya berkata:

;EI 'is iA\ i'j# ,;L, n

"Kalian adalah sejahat-jahat kaum (y^rgmembangkang) kepada Nabi


katian! Kalian mendustakanku sedangkan kaum lain beriman kepadaku.
Kalian menghinaku, sedangkan orang-orang lain membelaku. Kalian
mengusirku, sementara kaum ym1lain justru memberi temPat Per-
lindungan kepadaku."6t
Setelah peristiwa itu, Nabi S singgah di medan perangf2 selama
tiga hari.63
Kemudian, Nabi berangkat membawa Para tawanan dan harta
rampasan perang. Beliau menugaskan'Abdullah bin Ka'ab bin'Amr
an-Najjaris untuk mengawalnya. Berkaitan dengan Perang Badar itulah
Allah menurunkan surat Al-Anfaal.
Ketika tiba di ash-Shafra, Rasulullah ffi membagi-bagikan harta
rampasan perang tersebut, sebagaiman a y{Lgdiperintahkan oleh Allah.
Beliau juga memerintahkan agar leher an-Nadhr bin al-Harits dipenggal
dalam keadaan terikat.65 Sebab, ia banyak berbuat kerusakan dan sering
sekali mengganggu Rasulullah ffi. Kematiannyadtratapi oleh saudara
perempua nny a-ada y ang berpendap at : anak PeremPua rLny a-y ang
bernama Qutailah, dalam sebuah qasidah y{Lgmasyhur, sePefti halnya
y^ng disebutkan oleh Ibnu Hisyam. Saat qasidah tersebut sampai
kepada Rasulullah ffi, beliau bersabda, menurut pengakuan mereka:
"Seandainya qasidah itu terdengar olehku sebelumnya, tentu aku
tidak jadi membunuhnya.'ffi Pada waktu singgah di 'Irq Zhubyah,6,
beliau kembali memerintahkan supaya kepala'Uqbah bin Abi Mu'aith
dipenggal, jug, dalam keadaan terikat.68
Rasulullah ffi mengajak para Sahabat bermusyawarah tentang
nasib para tawanan. Apa yang harus dilakukan terhadap mereka?

SirahNabi Muhammad ffi 111


'IJmar €5 mengusulkan agar mereka dibunuh. Sementara itu, Abu
Bakar gFberpendapat lebih baik, yaitu supaya meminta uang tebusan
atas kebebasan mereka. Rasulullah ffi condong kepada pendapat Abu
Bakar gE sehingga beliau ffi membolehkan mereka menebus diri
masing-masing.
Allah ffi mengecam pendapat beliau tersebut dalam firman-
Nya:

./.tl
-r)+) V-ii c <i!_ E- {,1 fr3K J 9,<(6 y

*Tidak
{ @'& 3-'* Kr,2,b$i 1 ;x'V 6hi,F}
pdtut bagi seorang Nabi rnernpunydi tauanan sebelum ia dapat
melumpubkan musuhnya di muka bumi. Kamu mmghendaki barta benda
duniaw.ti, sedangkan Allah menghendaki (pahala) akbirat (untukmu). Dan
Allab Mabaperkasa lagi Mababijaksana." (QS. Al-Anfaal: 67)
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shabiih-nyaun dari Ibnu
'Abbas +gr, sebuah hadits panjang yang menjelaskan kronologis
kejadian itu. Rasulullah ffi menuntut uang tebusan untuk tiap-tiap
orang (tawanan) sebesar 400 dinar.
Rasulullah ffi pulang ke kota Madinah dengan membawa
[dukungan],70 kemenangan, dan pertolongan. A1lah W telah
meninggikan kalimat-Nyr, memberikan kekuasaan kepada Nabi-Nya,
serta memuliakan dan menganugerahkan kemenangan bagi beliau.
Ketika itu, banyak penduduk Madinah yangmasuk Islam. Pada saat
itu juga, 'Abdullah bin Ubay bin Salul beserta pengikutnya pura-pura
masuk Islam karena takut diperangi.

112 lihail Rasulullah ffi


PASALT
[Jumlah Pasukan Perang Badar]

Jumlah kaum Muslimin y^ng ikut serta dalam Perang Badar


adalah sebagai berikut:7r Dari kalangan kaum Muslimin beriumlah
kurang lebih 317 oranglaki-laki yafLgterdiri dari kalangan Muhaiirin
86 orang, dari suku Aus 61 orantg,7z dan dari suku Khazraj L70 orang.
Jumlah prajurit dari suku Aus memang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan prajurit dari suku Khazraj,namun mereka memiliki kekuatan
yang lebih besar dan kesab aran yang lebih tinggi ketika bertempur.
Hal ini disebabkan rumah-rumah mereka yang terletak di daerah
pinggiran kota Madinah. Tatkala kaum Muslimin diperintahkan untuk
keluar, suku Khazraj lebih mudah melaksanakannya karena lokasi
perkampungan mereka yangdekat satu sama lain.
Para ulama ahli sejarah berbeda pendapat mengenai penyebutan
nama-nama prajurit Perang Badar dan tentang jumlah mereka . Az-Zthri,
Musa bin 'Uqbah, Muhammad bin Ishaq bin Yasar, Muhammad bin
'LJmar al-\faqidi, dan Sa'idbinYahya bin Sa'id al-Umawi menyebutkan
perselisihan tersebut dalam kitab-kitab sejarah PePerangan mereka.
Demikian pula yang diungkapkan oleh al-Bukhari dan para ulama
Salaf lainnya.
Ibnu Hazm telah menyebutkan nama-nama mereka secara
terperinci'3 dalam kitab as-Siirab.'o Ia menjelaskan bahwa delapan orang
dari para prajurit Perang Badar tidak terjun langsung ke dalamnya.
Meskipun demikian, nama mereka tetap dicantumkan dalam daftar
oleh Rasulullah M, di antaranya adalah 'tltsman, Thalhah, dan Sa'id
bin Zaid.
Di antara ulama Muta-akhkhirin yarLgsangat memperhatikan
masalah ini juga adalah Syaikh al-Imam al-Hafizh Dhiyauddin

SirahNabiMuhammad M 113
Abu 'Abdullah Muhammad bin 'Abdul \flahid al-Maqdisi titis.la
membuat satu bagian (bahasan) khusus rentang persoalan tersebut
dan mencantumkannya dalam kitabnya yang berjudul al-Ahkaam.
Adapun pasukan musyrikin, jumlah mereka sebagaimanayarrg
disebutkan oleh Nabi M, yaitu berkisar antara 900 sampai dengan
1.000 orang.75

Pada perang ini, dari kalangan kaum Muslimin terbunuh 14


orang: 6 orangdari kalangan Muhajirin,6 orang dari kalanganYthazril,
dan2 orang dari kalangan Aus. Yang perrama kali terbunuh pada hari
itu adalah Mihja', budak yang dibebaskan 'LImar bin al-Khaththab
gla . Riwayatlainmenyebutkan bahwa seorang lakilaki Anshar yang
bernama Haritsah bin Suraqahlah orang yangdimaksud. Dari pasukan
kaum musyrikin, kurban yangtewas berjumlah 70 orang, tetapi ada
yangberpendapat kurang dari itu. Yang rerrawan di kalangan mereka
juga tujuh puluh orang.76

Rasulullah ffi baru dapat menyelesaikan urusan Perang Badar


danpara tawanan ini pada bulan Syawwal.TT

114 lihail Rasulullah S,


PASAL 8

[Perang Bani Sulaim]

Tujuh hari setelah itu, Rasulullah$,berangkat untuk memerangi


Bani Sulaim. Beliau sempat tinggal di sana selama tiga hari, kemudian
kembali lagi karena tidak mendapatkan perlawanan.Ts Beliau menunjuk
Siba' bin 'Arfathah (ada yang membacanya 'Urfuthah) sebagai
pemimpin sementara di kota Madinah selama kepergiannya itu. Ada
yangmengatakan beliau menunjuk Ibnu Ummi Maktum.Te

SirahNabiMuhammad ffi 115


PASAL9
[Perang Sawiq]

Abu Sufyan telah kembali pulang ke Makkah. Karena Allah


telah menimpakan nasib yarlgtragis atas bala tentaranya dalam Perang
Badar, Abu Sufyanbernadzartidak akan membasahi kepalanya dengan
air (tidak akan mandi) sebelum memerangi Rasulullah ffi. Maka ia pun
berangkat dengan membawa dua ratus pasukan berkuda. Abu Sufyan
sempat singgah di ujung (perbatasan) wilayah al-'Uraidh" dan menginap
satu malam di perkampungan Bani Nadhir, di rumah Sallam bin
Musykim yaigdengan senang hati menjamunya dan memberitahukan
kepadanya kondisi kaum Muslimin. Pada pagi harinya, ia bersama
pengikutnya menebangasbuar (pohon kurma yangmasih kecil)s' dan
membunuh seorang laki-laki Anshar, yangjustru adalah sekutu Nabi,
kemudian mereka segera melarikan diri.
Rasulullah peristiwa tersebut, kemudian
ffi mengingatkans2
beliau bersama kaum Muslimin mengejar Abu Sufyan dan pasukannya.
Mereka pun tiba Qarqarah al-Kudr,8' namun Abu Sufyan dan kaum
musyrikin lainnya sudah kabur dari situ. Pasukan tersebut meninggalkan
sebagian besar perbekalan mereka berupa sawiq (gandum).to Oleh sebab
itu, peristiwa ini disebut Perang Sawiq85 atau Perang Gandum. Perang
ini terjadi pada bulan Dzul Hijjah, pada tahun2H. Kemudian, beliau
ffi pulang ke Madinah. Sebelumnya, Nabi menunjuk Abu Lubabah
sebagai pemimpin sementara di sana.tu

SirahNabi Muhammad ffi, 117


PASAL 10

[Perang Dzi Amar"]

Rasulullah ffi menghabiskan sisa waktu bulan DzuI Hijjah di


Madinah. Setelah itu, beliau berangkat berperang ke Najed untuk
menyerang Ghathafan. Sebelumnya, beliau menunjuk'IJtsman bin
Affan gE sebagai amir sementara di kota Madinah.ss Beliau singgah
di Najed selama bulan Shafar pada tahun tersebut, kemudian kembali
lagi tanpa bertempur.8e

SirahNabi Muhammad ffi 119


PASAL II
[Perang Bahran]

Pada bulan Rabi'uts Tsani, Nabi bermaksud menyerang kaum


Quraisy sehingga beliau menunjuk Ibnu Ummi Maktum sebagai amir
sementara di Madinah.'o Rasulullah pun sampai di Bahran," di sebuah
pertambangan di wilayah Hljaz,lalu beliau pulang tanpa mengalami
pertempuran.e2

SirahNabi Muhamnmd ffi 12',1


PASAL 12

[Perang Bani Qainuqa']

Bani Qainugx', yaitu salah satu kelompok Yahudi di Madinah


yang melanggar perjaryian. Sebagian besar penduduknya berprofesi
sebagai pedagang dan pengusaha emas. Jumlah pasukan mereka lebih
kurang tujuh ratus prajurit. Rasulullah ffi (bersamaparasahabatnya)
pun menyerang mereka. Oleh sebab itu, Nabi ffi menunjuk Basyir bin
'Abdul Mundzir sebagai amir semettaradi Madinah. Beliau mengepung
mereka selama lima belas malam,e3 hingga akhirnya mereka menyerah
dan tunduk terhadap keputusan Nabi ffi.
'Abdullah bin Ubay bin Salul maju untuk membela kaumnya.
Sebab, sebelumnya mereka adalah sekutu kaum Yshazrq, bahkan dia
adalah pemimpin suku itu. Akhirnya, Nabi ffi menerima pembelaan
tersebut setelah terus-menerus 'Abdullah bin Ubay memintanya.
Sesudah itu, mereka bermukim di pinggiran kota Madinah.'o

SirahNabi Muhammail ffi 123


PASAL 13

[Terbunuhnya Seorang Yahudi Yang Bernama Ka'ab


Bin Al-Asyrafl

Ka'ab bin al-Asyraf al-Yahudi adalah seorang laki-laki dari


Thayyi'.Ibunya berasal dari Bani Nadhir. Ka'ab selalu menyakiti
Rasulullah M, dan kaum Mukminin. Bahkan, ia melecehkan wanita-
wanita Mukminat dalam sya'ir-sya'irnya. Seusai Perang Badar, ia
pergi ke Makkah lalu mulai melecehkan Rasulullah ffi" dan kaum
Mukminin.
Oleh karena itu, Rasulullah M,memerintahkan kaum Muslimin
untuk membunuhnya. Beliau ffi bersabda:

(6;D;irr ail f iyr.;-7'ir ,i r-KJ-cr ll


"Siapa yattgbersedia membunuh Ka'ab bin al-Asy.rr, Ka'ab
sering kali menyakiti Allah dan Rasul-Nya."ro "rr.rra
Beberapa orang Anshar maju, juga laki-laki dari suku Aus.
Mereka adalah Muhammad bin Maslamah; 'Abbad bin Bisyr bin
'Waqsy;
Abu Na-ilah, saudara sepersusuan Ka'ab bin al-Asyraf, yang
nama aslinya adalah Silkan bin Salamah bin'S(aqsy; al-Harits bin Aus
bin Mu'adz; dan Abu Abs binJabr. Rasulullahffimembolehkan mereka
mengucapkan kalimat apa pun dalam melaksanakan misi tersebut,
tanpa terkena dosa karenanya. Mereka pun pergi untuk menemui
Ka'ab dan berhasil mendekati bentengnya." Pada suatu malam, mereka
berhasil memancing Ka'ab keluar dari rumahnya. Kaum Muslimin
sengaja mengucapkan laknat yang seolah-olah menyindir Rasulullah

SirahNabi Muhammad ffi 125


ffi sehingga Ka'ab merasa senang (dan menemui) mereka. Tatkala
mendapatkan kesempatan, mereka langsung membunuh orang kafir
itu-semoga Allah melaknatnya. Pembunuhan terjadi pada malam
bulan purnama. Selanjutnya, mereka kembali ke Madinah menemui
Rasulullah ifyangketika itu sedang shalat. Setelah selesai mengerjakan
shalat, Rasulullah pun mendo'akan mereka.
Al-Harits bin Aus terluka karena terkena pedang sahabatnya.
Rasulullah ffi lalu meludahi luka itu sehingga sakitnya langsung
sembuh saat itu jug .Kemudian, pada pagi harinya, orang-orang
Yahudi memperbincangkan perihal pembunuhan tersebut. Akhirnya,
Rasulullah ffi mengizinkan kaum Muslimin untuk memerangi orang-
orang Yahudi.es

126 lihailRasulullah ffi


PASAL 14

[Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Perang Uhudee


Secara Ringkasl

Perang ini merupakan rangkaian peristiwa yangmenjadi cobaan


dan ujian bagi hamba-hamba Allah ymgberiman. Tujuannya tidak lain
untuk menguji mereka dan untuk membedakan siapa yangbenar-benar
beriman dan siapa yangmunafik.
Semuanya bermula, setelah kaum Quraisy kehilangan banyak
prajurit dalam Perang Badar serta mendapat musibah yang tidak
terperikan, maka Abu Sufyan tampil menjadi pemimpin utama orang-
orang kafir, karena tidak [ada]t,0Iagi tokoh besar di kalangan mereka.
Mereka telah menelusuri wilayah-wilayah di pinggiran Madinah
dalam Perang Sawiq, tetapi tetap tidak memperoleh hasil apa pun.
Akhirnya, mereka mengumpulkan bala tentara Quraisy untuk kembali
menyerang Rasulull ah Mdan kaum Muslimin. Kaum Quraisy berhasil
mengumpulkan tiga ribu orang, termasuk dari kalangan sekutu dan
ahabisy.t}t Bahkan, orang-orang Quraisy membawa serra isteri mereka,
agar nantinya tidak melarikan diri. Mereka pun berangkat menuju
Madinah dan sempat singgah di dekat Gunung Uhud, tepatnya di
sebuah tempat yangdisebut Ainain.lo2 Peristiwa itu terjadi pada bulan
Syawwal, pada tahun 3 I{.r03
Rasulullah ffi
mengajak para Sahabatnya bermusyawarah, apakah
harus keluar menemui mereka atau tetap tinggal di Madinah saja? Para
Sahabat yangmulia, yangtidak sempat pergi ke Perang Badar, langsung
mengajukan pendapat dan mendesak beliau untuk keluar melawan
mereka. Sebaliknya, 'Abdullah bin Ubay bin Salul menyarankan
mereka supaya tetap tinggal di Madinah. Saran yangpertama didukung

SirahNabiMuhammad ffi 127


oleh sebagian besar Sahabat, bahkan mereka mendesak Rasulullah
ffi untuk menerima pendapat itu. Beliau Pun bangkit dan masuk
ke rumahnya sefta langsung mengenakan baju besinya,'0. kemudian
keluar menemui mereka. Akan tetapi, tekad sebagian Sahabat tiba-tiba
melemah. Mereka berkata: "'W'ahai Rasulullah, tidak mengapa apabila
engkau ingin tetap bertahan di Madinah." Beliau ffi bersabda:

((.,16,FW{ iia;Y ,Q \tL.defiu;


,,Tidak layak bagi seorang Nabi
Myangsudah mengenakan baju besi
untuk melepaskannya kembali hingga ia berperarlg."tos
Pada saat itu, dihadapkan pula kepada Nabi ienazah seorang
lakilaki Anshar, lalu beliau menshalatkannya, yaitu pada hari Jum' at.
Lantas, beliau menunjuk Ibnu Ummi Maktum gE sebagai amir
sementara di Madinah.
Pada kesempatan ini, Rasulullah ffi keluar dengan membawa
seribu prajurit. Namun, di pertengahan jalan, 'Abdullah bin Ubay
bersama sekitar tiga ratus pengikutnya diam-diam berbalik kembali
ke Madinah. Pasukanyartgkabur itu dikejar oleh'Abdullah bin'Amr
bin Haram, ayahJabir &g , yang kemudian mengecam tindakan
tersebut. Namun, mereka menjawab: "Kalau kami yakin kalian akan
berperang, pasti kami tidak akan pulang." Karena tidak juga mau
kembali (setelah dinasihati), 'Abdullah bin 'Amr pun meninggalkan
dan mencaci mereka.
Dengan demikian, berkuranglah jumlah pasukan Rasulullah
ffi sehingga beliau hanya mengandalkan pasukan yang tersisa, hingga
akhirnya mereka.tiba di Lembah Uhud, di sebuah lereng menuju
gunung. Posisi beliau ketika itu berada di belakang Gunung Uhud. Nabi
melarang kaum Muslimin memulai perang sebelum diperintahkan.
Pada pagi harrnya,beliau langsung mengomando pasukan Perang Para
Sahabatnya. Di terdapat lima puluh pasukan berkuda.
^ntaramereka
Beliau juga menugaskan para pemanah secara khusus, yarugberjumlah
juga lima puluh orang, dibawah pimpinan'Abdullah binJubair al-Ausi.

128 lihailRasulullah ffi


Rasulullah memerintahkan para pemanah untuk tidak beranjak dari
posisi mereka guna melindungi pasukan kaum Muslimin dari belakang
dan agar musuh tidak dapat menyerang dari arah mere|.r.too

[Pada saat itu]ro7 Rasulullah mengenakan dua baju besi.'os Beliau


memberikan panji perang kepada Mush'ab bin 'Umair eg, saudara
kandung'Abdud Dar. Di salah satu sisi pasukan, beliau menugaskan
Zubair bin Awwam gE . Sementara di sisi lainnya di sebelah kanan
beliau menugaskan al-Mundzir bin 'Amr 45 , Sahabat yang berani
mati.10e

Para pemuda kala itu memintaizinuntuk ikut berperang. Beliau


mengizinkan sebagian dari mereka dan melarang sebagianyanglain. Di
ar\tara yang beliau izinkan adalah Samurah bin Jundab dan Rafi' bin
Khudaij, yangketika itu keduanya sudah berumur lima belas tahun.
Pemuda yalgbeliau ffilarangsaat itu adalah Usamah binZaidbin
Haritsah, Usaid binZhnhair, al-Barra bin'Azib, Zaidbin Arqam,Zaid
bin Tsabit, 'Abdullah bin'I-fmar,,0'Arabah bin Aus, dan'Amr bin
Hazm ,.due. Nabi ffi baru mengizinkan mereka ikut berperang pada
Perang Khandak.
Padaperang ini, kaum Quraisy membawa sekitar 3.000 prajurit,
seperti yangtelah disebutkan sebelumnya. Di antara mereka terdapat
200 pasukan berkuda. Pasukan sebelah kanan dipimpin oleh Khalid
bin al-\7alid, sedangkan pasukan sebelah kiri dipimpin oleh Ikrimah
bin Abu Jahal.
Orang y^ngpeftama kali muncul"' dari kaum musyrikin pada
hari itu adalah Abu Amir ar-Rahib. Nama aslinya adalah 'Abdu'Amr
bin Shaifi. Ia adalah pemimpin suku Aus pada masa Jahiliyyah. Ia
juga pernah menjalani hidup sebagai pendeta. Ketika Islam datang,
hidupnya teramat malang sehingga ia enggan masuk Islam. Bahkan,
secara terang-terangan ia memusuhi Nabi ffi. Rasulullah pun me-
laknatnya. Kemudian, ia meninggalkan Madinah, menemui kaum
Quraisy, dan bergabung dengan mereka untuk melawan Rasulullah
ffi. (Abdu'Amr berhasil membujuk mereka untuk memerangi beliau
dengan memanfaatkan kemarahan mereka terhadap Rasul) dan para
Sahab atnya itu. 2 Ia )uga berj anj i kep ada orang-orang musyrik bahwa ia
I 1

SirahNabiMuhammad ffi 129


akan membujuk kaumnya dari suku Aus pada saat perang nanti untuk
berpihak kepadanya. Sesudah bergabung dengan penduduk Makkah dan
Ahabisy, ia memperlihatkan diri kepada kaumnya. Kaumnya langsung
melaknatnya: "semoga Allah tidak memberikan kenikmatan sedikit
pun kepadamu, hai fasik." 'Abdu'Amr menjawab: "Kaumku telah
tertimpa keburukan semenjak aku meninggalkan mereka." Sesudah
itu, ia bertempur memerangi kaum Muslimin dengan hebat.n3
Slogan pasukan kaum Muslimin pada waktu itu adalah"Hancur'
han musub, bancurkan musub."t'o
Abu Dujanah Simak bin Kharasyalrtts d.r, Hamzah, paman
Rasulullah ffi (singa Allah dan Rasul-Ny, M"\, mengalami cobaan
yang berat pada perang ini. Demikian juga 'Ali bin Abi Thalib gf
serta sejumlah Sahabar dari kalangan Anshar, di antaranya an-Nadhr
bin Anas dan Sa'ad bin ar-Rabi' &. Meskipun demikian, kaum
Muslimin dapat mengatasi perlawanan musuh pada keesokan paginya.
Orang-orang kafir pun mundur hingga sampairrT ke tempat isteri-isteri
mereka.
Tatkala para Sahabat 'Abdullah bin Jubair q;' melihat
kemenangan tersebut, mereka berkata: "Hai kaum Muslimin, mari
kita ambil harta rampasan perang, mari kita ambil harta rampasan
perang!"
'Abdullah bin Jubair segera mengingatkan pesan"t Rasulullah
kepada mereka dalam pertempuran ini. Namun, mereka mengira orang-
orang kafir tadi tidak akan kembali. Dengan kata lain, tidak mungkin
rcrjadi penyerangan lagi sesudah itu. Akhirnya, mereka semua turun
untuk mengambil harta rampasan perang. Ternyata,pasukan berkuda
kaum musyrikin berbalik dan memanfaatkan celah (posisi) yang
ditinggalkan para pemanah tersebut. Mereka pun menyerang kaum
Muslimin dan berhasil unggul. Kaum Muslimin bertahan menghadapi
serangan balik mereka. Itulah takdir y^ng dikehendaki Allah, yang
pasti terjadi. Kaum Muslimin banyak yangdimuliakan Allah dengan
mati syahid pada hari itu. Beberapa Sahabat yangmulia turut terbunuh
pula, sedangkan sebagian besarnya melarikan diri.tte

130 lihail Rasulullah $,


Kaum musyrikin pun berhasil menerobos (pertahanan kaum
Muslimin dan) menyerang Rasulullah ffi sehingga mengakibatkan
wajah beliau [yang mulia'2o] terluka dan gigi seri bagian kanan bawah
beliau retak terkena lemparan batu. Bahkan, topi besi di atas kepala
beliau yangsuci ikut hancur.r2l
Kaum musyrikin juga menghujani Rasulullah dengan batu-
batu salah satunya berhasil mengenai pinggang beliau sehingga
menyebabkannya terjatuh ke dalam lubang yang sengaja digali Abu
Amir al-Fasiq untuk menjebak kaum Muslimin. 'Ali bin Abi Thalib
gE langsung menarik tangan Nabi, kemudian beliau pun digendong
oleh Thalhah bin'Ubaidillah .tY, .
Yang mengomando penganiayaanterhadap Rasulullah ffi adalah
'Amr bin Qamialrrzz drr-r'Utbah bin Abi'\U7aqqash.t8 Ada riwayatyang
menyebutkan bahw a yangmelukai kepala Rasulullah adalah'Abdullah
bin Syihab az-Zuhri, ayah dari paman Muhammad bin Muslim bin
Syihab az-Zuhri.'2a Oranginilah yangmelukai kepala Rasulullah ffi.
Mushab bin'Umair #' terbunuh di hadapan beliau. Maka
dari itu, Rasulullah ffi menyerahkan panji perang kepada 'Ali bin
Abi Thalib eg .tzs Terdapat dua keping pecahan baju besi y^ng
menancap di wajah Rasulullah ffi. Segera saja Abu'Ubaidah bin al-
Jarrah berusaha mencabut kepingan tersebut dengan menggigitnya
sehingga dua giginya tanggal. Sesudah peristiwa itu, giginya diganti
dengan gigi palsu.126 Sementara itu, Malik bin Sinan, ayah Abu Sa'id
al-Khudri gb , menyedot darah dari luka beliau *9."'
Kaum musyrikin mencoba mendekati Rasulullah lagi, tetapi
mereka dihadang oleh beberapa orang kaum Muslimin. Mereka,
yang berjumlah sekitar sepuluh orang itu, berhasil dibunuh.r28
Thalhah pun berhasil menghadang dan menghalau mereka menjauh
dari Rasulullah.'2e Adapun Abu Dujanah, Simak bin Kharasyah,
ia menjadikan punggungnya sebagai perisai bagi Rasulullah ffi.
Meskipun panah menghujani tubuhnya, ia tetap tidak bergeming
sedikit pun. Semoga Allah meridhainya."o Sa'ad bin Abi Nflaqqash eia
juga berhasil melepaskan panah dengan [jitu]131 dan tepat sasaran.r32

SirahNabiMuhammad ffi 131


Rasulullah ffi bersabda kepadanya:"Panahlah, ayahdan ibuku sebagai
tebusannya."l33
Dalam pertempuranyang sengit itu, mata Qatadah bin an-
Nu'man azh-Zhufari"o terluka. Oleh sebab itu, dibawa ke hadapan
Rasulullah ffi. Kemudian, beliau mengembalikan (menyembuhkan)
matatersebut seperti semula dengan tangannya yangmulia. Bahkan,
kedua mata tersebut menjadi lebih tajam dan lebih baik daripada
sebelumnya."t
Syaitan-laknat Allah atasnya-pada saat itu berkata dengan
lantang: "Muhammad telah terbunuh." Teriakan itu amat berpengaruh
terhadap hati (semangat jihad) sebagian besar kaum Muslimin sehingga
beberapa dari mereka memilih melarikan diri. Demikian y^ngmenjadi
ketetapan Allah \P.t:o
Anas bin an-Nadhr lewat di hadapan beberapa orang kaum
Muslimin yarLg sudah mengangkat tangan (menyerah) . Ia bertanya:
"Ap, y^rLg kalian tunggu?" Mereka menjawab: "Rasulullah ffi telah
terbunuh." Anas berseru kepada mereka: "Kalau begitu, untuk apa
lagi kalian hidup jika beliau sudah wafat? Bangkit dan matilah demi
membela perjuangan hingga akhir hayatl"
^payangbeliau
Setelah itu, Anas menghampiri kaum Muslimin lainnya dan
bertemu dengan Sa'ad bin Mu'adz <!b.Ia berkata: "Hai Sa'ad! Demi
AIIah, aku mencium wanginya Surga dari arah"'Gunung l-Ihud."
Sahabat itu pun berperang dan terbunuh. Sungguh, di tubuhnya terdapat
luka bekas tujuh puluh tusukan.r38 Pada hari itu juga, 'Abdurrahman
bin 'Auf gE terluka hingga mencapai dua puluh tempat pada tubuhnya
dan sebagian pada kakinya. Akibatnya, 'Abdurrahman menjadi pincang
sampai meninggal dunia-semoga Allah meridhainya."'
Beberapa saat kemudian, Rasulullah ffi kembali menemui
kaum Muslimin. Yang pertama kali mengenali beliau dari balik baju
besinya adalah Ka'ab bin Malik €5 . Ka'ab pun berteriak: "'Sil'ahai
kaum Muslimin, bergembiralah, terlyataRasulullah ffi masih hidup!"
Nabi ffi memberi isyarat kepadanya agar diam.140 Kaum Muslimin
berkumpul di dekat Rasulullah dan segera berlari bersamanya menuju

132 lihailRasulullah ffi


celah gunung tempat beliau singgah. Di antara mereka yangikut adalah
Abu Bakar, 'I-fmar, 'Ali, al-Haritsah bin ash-shummah a1-Anshari,'at
dan Sahabatlainnya.
Kaum Muslimin yangberupaya berlindung di gunung tersebut
berhasil dikejar oleh Ubay bin Khalaf. Ia menunggang kuda y^ng
bernama al-'Ud. Orang kafir ini mengira dapat membunuh Rasulullah
ffi. Ketika ia mendekat, Rasulullah ffi dengan sigap meraih lembing
yangadadi ftangan]ta2 al-Harits bin ash-Shummah lalu menusukkannya
ke tubuh orang tersebut sehingga menembus bagian atas tulang
belikatnya. Musuh Allah itu pun jatuh tersungkur. Kaum musyrikin
menenangkannya: "Kamu akan baik-baik saja." Ia pun mengeluh:
"Demi Al1ah, seandainya lukaku ini dirasakan oleh seluruh penghuni
Dzil Majaz,''3 pasti mereka akan mati semuanya. Sungguh, ia
(Muhammad) memberitahu bahwa luka ini akan membunuhku." I-Ibay
terus menderita karena luka itu hingga akhirnya mati di Sarif dalam
perjalanan menuju Makkah. Semoga Allah melaknatnya.'*
'Ali bin Abi Thalib ggdatang menemui Rasulullah ffi dengan
membawa air untuk membersihkan darah di sekujur tubuh beliau. Ia
mendapati darah tersebut sudah berubah (aroma dan warnanya).'ot
Oleh sebab itu, 'Ali membawa kembali air tersebut.ra6
Rasulullah ffi pun bermaksud menaiki sebuah batu besar di sana,
namun tidak sanggup karena lukaJuka yang beliau derita. Selain itu,
karena pada saat itu Rasulullah ffi mengenakan dua lapis baju besi.
Kemudian, Thalhah €F, duduk agar beliau bisa naik dengan bertumpu
kepadanya.taT

Ketika waktu shalat tiba, Rasulullah ffi mengimami mereka


sambil duduk. Di pihak lain, kaum musyrikin kembali ke kemah
mereka, lalu pulang ke Makkah dan meninggalkan tempat tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu.
Pada hari itu, kaum Muslimin yangmati syahid berjumlahlO
orang,r4s diantara mereka terdapat Hamzah, paman Rasulullah W,.I^
dibunuh oleh tU7ahsy, budak yangdimerdekakan Bani Naufal untuk
tujuan tersebut. Namun, sesudah itu'\trfahsy masuk Islam, bahkan

SirahNabi Muhammad ffi 133


ia termasuk salah seorang yangmembunuh Musailamah a1-Kadzab.
Semoga Allah melaknat Musailamih.r4e
Syuhada lainnya adalah 'Abdullah bin Jahsy, sekutu Bani
'Umayyah; Mush'ab bin Umair;r50 dan'IJtsman bin'Utsman, yakni
Syammas bin 'Utsman al-Makhzumi. 'utsman dijuluki Syammas
karena wajahnya yang elok. Keempat orang tersebut berasal dari
kalangan Muhajirin, sedangkan selebihnya dari kalangan Anshar.
Semoga Allah meridhai mereka semua. Rasulullah ffi mengebumikan
para syuhada tersebut bersama darah dan pakaian mereka, namun
beliau tidak menshalatkan mereka ketika itu.rsr
Di antara sekelompok kaum Muslimin yangmelarikan diri pada
waktu itu adalah'LJtsman bin Affan gE . Meskipun demikian, Allah
ffi menegaskan bahwasanya kekeliruan mereka telah dimaafkan.
Allah lW berfirman:

"sesunggubnya orang-ord,ng yd.ng berpaling di antaramu pada hari


bertemu dua pasukan itu, banya saja mereka digelincirkan oleh syaitan,
disebabkan sebagian kesalaban yang telab mereka perbuat (pada lndsd
lampau) dan sesungguhnya Allah telab memberi maaf kepada mereka.
Sesunggubnya Allah Maba Pmgarnpun lagi Maha Penyantun " (QS. Ali
'Imran: 155;tsz

Dalam pada itu, korban perang dari kalangan kaum musyrikin


yang terbunuh berjumlah 22 orang.ts3
Sesungguhnya, Allah \H telah mengisyaratkan peristiwa ini
(Perang Uhud) pada surat Ali'Imran, sebagaimana dalam firman-Nya
berikut ini:

U {i'ii i1!t't"z-'qsr.#i it"; afi b 6:i 1t, }


{@p
134 lihail Rasulullah ffi
"Ddn (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumab)
keluargamu akan rnenernprttkan para Mukmin pada beberapa tempdt
untuk berperang. Dan Allab Maba Mendengar lagi Maha Mengetabui."
(QS. Ali'Imran: L2L)ts+

SirahNabi Muhammad ffi 13s


PASAL 15

[Perang Hamra-ul Asad]

Pada pagi hari Ahad, Rasulullah ffi memobilisasi [kaum


Muslimin],55 untuk bersiap-siap mengejar musuh guna menggertak
mereka. Peristiwa itulah yangdisebut dengan Perang Hamra-ul Asad.t56
Beliau memerintahkan agar tidak ikut bersama melainkan orang-
orang yang berjuang dalam Perang Uhud saja. Memang, yang keluar
pada saat itu, hanya mereka yangikut dalam Perang lJhud,"'kecuali
Jabir bin 'Abdullah gf . Sebab, pada Perang Uhud ia diamanatkan
ay ahny a untuk menjaga saudara-s a tdar a p erempuannya. 58 Karena
I

ayahnya gugur dalam Perang Uhud, makaJabir meminta izin kepada


Rasulullah ffi untuk ikut serta ke Hamra-ul Asad. Rasulullah ffi prrn
mengizinkannya.tse
Kaum Muslimin pun berangkat seperti yang diperintahkan
Rasulullah mereka masih kepayahan karena menderita
ffi, meskipun
luka-luka, hingga mereka sampai di Hamra-ul Asad yang berjarak
sekitar 8 mil dari Madinah. Kondisi mereka ketika itu digambarkan
dalam firman Allah \lM:

ety-5tii tr\AU $. b )-d)\3 iyti.6t Aj( *


{@Y%i*v"&t#
yang mendd.ti perintah Allah dan Rasul-Nya sesudab
" (Yaitu) orttng-orctng
mereka mendapat luka (dalam Perang Ubud). Bagi orang-ora.ng yang
berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pabala ydng
besar." (QS. Ali'Imran : 172)too

SirahNabiMuhammail ffi 137


Di tengah perjalanan, Ma'bad bin Abi Ma'bad al-Khuza'i
berpapasan dengan Rasulullah ffi dan para Sahabatnya. Nabi ffi
membiark^nrlya berlalu. Kemudian, Ma'bad bertemu dengan Abu
Sufyan dan kaum musyrikin di ar-Rauha'.Ia pun memberitahukan
bahwa Rasulullah ffi dan para Sahabatnya sedang mengejar mereka.
Kabar itu sangat mengusik para pemimpin Quraisy, sampai-sampai
mereka hendak kembali ke Madinah. Akan tetapi, Abu Sufyan dapat
mencegah niat tersebut sehingga akhirnya mereka kembali meneruskan
perjalanan ke Makkah.
Sesudah itu, Rasulullah ffi berhasil menangkap Muawiyyah bin
al-Mughirah bin Abil'Ash. Beliau memerintahkan agar kepalanya
dipenggal dalam keadaan terikat. Ia adalah ayah kandung'Aisyah, ibu
'Abdul Malik bin Marwan. Selain dia, tidak ada lagi orang kafir yang
dibunuh.'u'

138 lihailRasulullah ffi


PASAL 16

[Pengiriman Delegasi Ke Ar-Raii']

Setelah Perang Uhud, Rasulullah ffi mengirim delegasi ke ar-Raji',


[yakni]'6'?pada bulan Shafar tahun 4 H. Rasulullah ffi mengutus para
Sahabatnya ke kabilah'Adhal dan Qarah,r63 berdasarkan permintaan
mereka kepada Nabi ffi melalui beberapa utusan y^ng mendatangi
beliau. Mereka menceritakan bahwa Islam sudah tersebar di sana.
Menurut Ibnu Ishaq, beliau mengutus enam orang.t6a Sementara
itu, al-Bukhari dalam Sbabiih-nyat6s menyebutkan bahwa jumlah
mereka mencapai sepuluh orang. Abul Qasim as-Suhaili berkomentar:
"Pendapat inilah yang benar."
Nabi ffi menunjuk Mansad bin Abi Mansad al-Ghanawi sebagai
pimpinan para utusan. Semoga Allah meridhai mereka.r66 Termasuk
di antara kaum Muslimin yangdiutus adalah Khubaib bin 'Adi 4r .
Kemudian, delegasi itu berangkat bersama utusan kedua kabilah tadi.
Ketika tiba di ar-Raji', yakni sumber mata air milik Bani Hudzall di
pinggiran Hijaz,t67 tepatnya di sebuah tempat bernama al-Had'ah,
terny ata para utusan' Adhal dan Qarah berkhianat. Mereka bersekongkol
dan bekerjasama dengan suku Hudzail untuk menyerbu delegasi kaum
Muslimin. Orang-orang Hudzail pun datang dan mengepung mereka.
Akibatnya, sebagian besar utusan tersebut terbunuh. Sesudah peristiwa
itu, turunlah ayat al-Qur-an sehubungan dengan musibah tersebut.
Semoga Allah meridhai mereka semua. Orang-orang kafir menahan
Khubaib bin 'Adi dan seorang lagi, yakni Zaidbin ad-Datsinnah.'u'
Mereka membawa dan menjual keduanya di Makkah. Hal itu disebabkan
keduanya banyak membunuh kaum kafir Quraisy pada Perang Badar.

SirahNabi Muhammad ffi 139


Adapun Khubaib tl$-' , ia sempat mendekam dalam penjara
di Makkah, meskipun kemudian kaum musyrikin sepakat untuk
membunuhnya. Mereka membawa sahabat itu ke Tan'imr6e dan
menyalibnya. Sebelumnya, Khubaib meminta izin untuk mengerjakan
shalat dua rakaat dan mereka pun mengizinkannya. Seusai shalat,
Khubaib berkata: "Kalau bukan karena khawatir kalian mengira
aku takut (mati), niscaya aku akan shalat lebih lama lagi." Bahkan, ia
menyenandungkan sya'ir berikut ini:

e-p boc * qi t' * \:r#,pi;* $-ulals


LF*,1la:i iL t4 * rs-;:l:rtYr er: cayts
Aku tidak gentar apabila terbunuh sebagai seorang Muslim, karena
di tempat mana pun, kematianku milik Allah
Sungguh ketika Allah menghendaki segalanya
Dia akan memberkahi pada tubuh yangtercabik-cabik'7,
Abu Sufyan bertanya kepadanyai "sukakah kamu apabila
Muhammad menggantikan posisimu ini untuk dipenggal kepalanya.
Dengan demikian, kamu dapatkembali kepada keluargamu?" Khubaib
menjawab: "Demi Allah!Aku sama sekali tidak gembira apabila dapat
kembali kepada keluargaku walaupun Muhammad hanya tertusuk
duri.DrTr

Sesudahitu, mereka menugaskan seseorang menjaga Khubaib.


Akan tetapi, 'Amr bin 'Umayyah berhasil menculik tawanan itu
dengan tipu muslihatnya pada malam hari. 'Amr pun membawanya,
lalu membunuhnya, kemudian menguburflya."'
Di pihak latn, Zaid bin ad-Datsinnah dibeli oleh Shafwan bin
'Umayyah. Akan tetapi, kemudian ia dibunuh juga oleh majikanny^
itu demi menuntut balas atas kematian ayahnya."t

140 lihailRasulullah ffi


PASAL 17

[Delegasi Bi'r Ma'unah]

Pada bulan Shafar, Rasulullah ffi mengirim delegasi ke Bi'r


Ma'unah. Semuanya bermula dari pertemuan Rasulullah ffi
dengan
Abu Bara' Amir bin Malik, orang yang dikenal ahli memainkan tombak
di Madinah. Rasul ffi pun mengajaknya masuk Islam, namun ia enggan
tapi tidak juga menjauh. LakiJaki itu malah menyarankan: "'Wahai
Rasulullah, alangkah baiknya apabila engkau mengirim utusan ke
Najed untuk mengajak mereka masuk agamamu? Aku berharap mereka
mau menerima dakwah tersebut." Beliau berkata: "Aku khawatir
penduduk Najed akan berbuat buruk terhadap para Sahabat." Abu
Bara' berseru: "Akulah yang akan melindungi mereka. " 17a
Akhirnya, Rasulullah mengirim utusan, sebagaimana
ffi
dikatakan oleh Ibnu Ishaq,"' sebanyak 40 orang dari kalang n para
Sahabat. Dalam kitab asb-Shabiihainn6 disebutkan 70 orang. Pendapat
inilah yang benar. Nabi ffi menunjuk al-Mundzir bin 'Amr, salah
seorang dari Bani Sa'idah, sebagai pemimpin mereka, bahkan ia digelari
al-Mu'ni.q li Yamuut (orang yang berani mad) €5 . Anggota delegasi
ini berasal dari kalangan Muslimin yangutama,l,, para Pemuka, dan
juga para qari'.
Mereka pun berangkat dan singgah di Ma'unah, yakni sebuah
tempat yatgterletak di antara wilayah Bani 'Amir dan perkampungan
Bani Sulaim. Dari situ, mereka mengutus Flaram bin Milhan, saudara
tlmmu Sulaim, untuk membawa surat Rasulullah ffi kepada musuh
Allah,'Amir bin ath-Thufail. Sesudah disampaikan, musuh Allah itu
tidak sedikit pun membaca isi surat beliau, bahkan ia memerintahkan
supaya utusan Nabi tersebut dibunuh. Salah seorang dari mereka lantas

SirahNabi Muhammail ffi 14'.1


menusuk Haram dengan ujuk tombak. Darah pun sudah mengucur
dari tubuhnya, namun Sahabat tadi berkata: "Aku beruntung, Demi
Rabb Ka'bah.'r78
Langkah selanjutnya yang diambil musuh Allah itu, yakni
'Amir, ialah memobilisasi Bani 'Amir untuk memerangi sisa utusan
yangada. Akan tetapi, Bani 'Amir tidak bersedia membantunya karena
para utusan itu telah dilindungi oleh Abu Bara'. Akhirnya, 'Amir
berpaling dan memobilisasi Bani Sulaim. Ambisinya itu pun disambut
oleh suku Ushayyah, K'1, dan Dzakwan. Mereka lalu mengepungpara
Sahabat Nabi ffi dan memeranginya sehingga seluruhnya terbunuh,
kecuali Ka'ab binZaiddari Bani an-Najjar. Ia berhasil diselamatkant.e di
antara kurban-ku rban y anggugur dan mampu bertahan hidup, hingga
akhirnya mati syahid dalam Perang Khandaq.
Pada saat itu, 'Amr bin Umayyah adh-Dhamari dan al-Mundzir
bin Muhammad bin'Uqbah berada di dekat kaum Muslimin. Keduanya
melihat burung mengelilingi tempat kejadian tersebut. Maka dari itu,
al-Mundzir bin Muhammad mendatangi tempat itu dan ikut berperang
melawan kaum musyrikin sehingga terbunuh sebagai syahid bersama
para Sahabatnya. Sementara itu,'Amr bin'Umaryahditawan oleh
musuh. Ketika'Amr memberitahukan bahwa ia berasal dari Mudhar,
pemimpin mereka (Amir bin Thufail) langsung mencukur rambutnya
lalu membebaskannya, sebagai tebusan bagi pembebasan ibunya yang
menunrtnya pernah menjadi budak mereka @ani Mudhar).
Maka 'Amr bin 'Umayyah dapat kembali pulang.t80 Setelah
sampai di Qarqarah Shadrul Qanat,'8' ia beristirahat di bawah sebuah
pohon. Tiba-tiba, dua orang lakiJaki dari Bani Kilab menghampirinya.
Ada riwayatyangmengatakan bahwa mereka dari Bani Sulaim. Kedua
orang itu sama-sama beristirahat di tempat tersebut. Ketika keduanya
tertidur, 'Amr membunuh mereka. Menurut pandangannya, dengan
itu ia telah membalas dendam atas kemat ian paraSahabatny a. T ernyata,
kedua laki-laki tadi terikat perjan1iandamai dengan Rasulullah Myang
tidak diketahui 'Amr. Saat tiba di Madinah, ia menceritakan kejadian
yang dialaminya kepada Rasulullah lW, termasuk pembunuhan yang

142 lihailRasulullah ffi


telah dilakukannya. Rasulullah ffi menyesalkan perbuatan'Amr:
"Sungguh, kamu telah membunuh dua orang yang karenanya aku
harus membayar diyat."t82 Peristiwa itulah yang menjadi penyebab
pecahnya Perang Bani Nadhir, sebagaimana yangtercantum dalam
kitab asb-Shahiib.t83
Menurut az-Zuhri, Perang Bani Nadhir terjadi enam bulan
setelah Perang Badar. Akan tetapi, kenyataannya tidak demikian.
Yang berlangsung enam bulan setelah Perang Badar adalah Perang Bani
Qainuqa'. Adapun Perang Bani Nadhir, terjadi setelah Perang Uhud.
Sementara itu, Perang Bani Quraizhah berlangsung setelah Perang
Khandaq. Perang Khaibar terjadi setelah perjanjian al-Hudaibiyah.
Perang melawan Romawi berlangsungpadatahun Tabuk, yaitu setelah
penaklukan kota Makkah.
Menjelang wafatnya, Rasulullah M, memerintahkan kaum
Muslimin untuk mengusir kaum Yahudi dan Nashrani dari tanah
Arabr84.r8s

SirahNabiMuhammad ffi '143


-.I
l
PASAL 18

[Perang Bani Nadhir]

Rasulullah ffi sendiri yang pergi menemui (pemimpin) Bani


Nadhir untuk membayar diyat dua orang (dari Bani'Amir) yang
dibunuh 'Amr. Sebab, antara kedua orang itu dan Bani Nadhir
terdapat ikatan perjanjian (bersekutu).tt0 Kaum Bani Nadhir pun
menyetujuinya: "Baiklah. "
Rasulullah ffi, Abu bakar, 'I-fmar, 'Ali, dan para Sahabat yang
lainnya-semoga Allah meridhai mereka semua-sempat duduk-duduk
(beristirahat) di bawah benteng orang-orang kafir itu. Di tempat
lain, kaum musyrikin berkumpul dan berunding: "Siapa yang akan
melemparkan kayu ini kepada Muhammad hingga dia mati?" Seorang
laki-laki bernama 'Amr bin Jihasy menyanggupinya. Semoga Allah
melaknatnya.
Sebelum rencana tersebut dilaksanakan, Allah telah memberi-
tahukan kepada Rasul-Nya tentang niat jahat mereka @ani Nadhir).
Segera saja Rasulullah ffi bangkit dan meninggalkan para Sahabat
karenanya. Belum lagi beliau sampai di Madinah, datanglah seseorang
memberitahukan bahwa ia melihat Rasulullah memasuki sebuah kebun
di dekat kota itu. Abu Bakar dan para Sahabat yang tadi bersamanya
segera berdiri dan menyusul beliau.

Rasulullah g langsung memberitahukan kepada mereka apa


yang dikabarkan A1lah mengenai niat jahat orang-orang Yahudi.
Rasulullah memobilisasi kaum Muslimin untuk memerangi mereka.
Beliau pun berangkat dan menunjuk Ibnu Ummi Maktum sebagai
amir sementara di Madinah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Rabi'ul
Awwal. Beberapa waktu kemudian, kaum Muslimin mengepung orang-

SirahNabiMuhammad ffi 145


orangkafir itu hingga enam malam. Pada saat itulah, minuman keras
diharamkan, 87 sepert i yangdisebutkan oleh Ibnu Hazm. rss Akan tetapi,
I

aku (Ibnu Katsir) belum mendapatkan ulama lain yang berpendapat


demikian.
'Abdullah bin Ubay bin Salul bersama para pengikutnya dari
kalangan kaum munafik sempat menyusup ke dalam benteng Bani
Nadhir dan berkata: "Kami berada di pihak kalian dan akan berperang
bersama kalian. Kalau kalian diusir, kami juga akan keluar bersama
kalian." Kalangan Bani Nadhir pun teperdaya oleh ucapan tersebut
sehingga mereka berusaha mempertahankan benteng mereka.
Rasulullah ffi menyuruh pasukannya untuk menebang dan
membakar pohon-pohon kurma mereka.rse Akhirnya kaum musyrikin
menyerah dan memohon agar Rasulullah ffi bersedia melepaskan
mereka, tidak menumpahkan darah mereka, dan mengizinkan mereka
membawa b aran g-ba r ang y arTgbisa diangkut oleh unta, kecuali senj at a.
Rasulullah ffi pun mengabulkan permintaan mereka.
Para pembesar kaum musyrikin Bani Nadhir, seperti Huyay
bin Akhthab dan Salam bin Abul Haqiq, pergi membawa seluruh
keluarga danharta benda mereka menuju Khaibar dan bergabung
bersama penduduk setempat. Sementara itu, sebagianlainnyapergi ke
tanah Syam. Tidak adayangmasuk Islam di antara mereka, kecuali
dua orang saja, yakni Abu Sa'ad bin \flahab dan Yamin bin'Umair
bin Ka'ab. Bahkan, mereka berjanji akan memberikan upah kepada
siapa sajayangdapat membunuh sepupunya,'Amr binJihasy. Hal ini
disebabkan'Amr berniat membunuh Rasulull ah M. Dengan demikian,
keduanya dapat melindungi hana benda mereka.
Adapun harta (ghanimah) yang tersisa dibagi-bagikan oleh
Rasulullah kepada kalangan senior Muhajirin saja. Selain itu, beliau
memberikan bagian khusus kepada Abu Dujanah dan Sahal bin
Hunaif, dua orang dari Anshar, karena keduanya miskin.te, Harta-
harta kaum musyrikin itu termasuk fa-i yangdihalalkan oleh Allah
untuk Rasul-Nya. Kaum Muslimin pun tidak mengerahkan kuda dan
kendaraan (kekuatan) apa pun untuk mendapatkannya (tanpa melalui
peperangan).'"

146 lihail Rasulullah ffi


Dalam peperangan ini Allah \H menurunkan surat al-Hasyr.'e'
'Abdullah bin 'Abbas Si:., menyebut surat ini dengan surat Bani
Nadhir.te3

Qunut Nazilah
Rasulullah ffi membacado'aQunut selama sebulan penuh untuk
melaknat orang-orang yang telah membunuh para qurrd.', yakni para
penghafal a1-Qur-an yanggugur dalam tragedi Bi'r Ma'unah."'

Rasulull ah ffi Berpartisipasi


Dalam Perang Dzaturriqa""
Perang Dzaturriqa' adalah Perang Najed.
Rasulullah ffi keluar pada bulan Jumadil Ula tahun 4 H untuk
menyerang (B*r) Muharib dan Bani Tsa'labah bin Sa'ad bin Ghathafan.
Sebelum pergi, beliau menunjuk Abu Dzarr al-Ghifarlte6 d5 sebagai
amir sementara di Madinah. Nabi berjalan terus tanpa beristirahat
hingga tiba di Nakhl.'s? Beliau berpapasan dengan sekelompok orang
dari Ghathafan. Mereka berhenti sejenak (saling berhadapan), namun
tidak sampai terjadipertempuran. Pada hari itulah, beliau ffi melakukan
shalat Khauf, seperti halnya yangdisebutkan oleh Ibnu Ishaq dan ahli
sejarah lainnya.te8
Akan tetapi, pendapat tersebut kontroversial. Sebab, terdapat
riwayat lain dari asy-Syafi'i, Ahmad, dan an-Nasa-i dari Abu Sa'id
y angmenyebutkan bahwa Rasulull ah Mdikepung oleh pasukan kaum
musyrikin pada Perang Khandaq sehingga tertahan mengerjakan shalat
Zh:uh:ur, Ashar, Maghrib, dan 'Isya. Akibatnya, Nabi ffi terpaksa
menggabungkan (menjamak) shalat-shalat tersebut. Hal itu beliau
lakukan sebelum turunnya ayattentang shalat Khauf.te'
Mereka (para ulama) menegaskan bahwasanya perintah shalat
Khauf turun di 'Usfan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu 'Ayyasy
az-Zarqi.zoo Ia berkata: "Kami bersama Nabi M di'IJsfan. Beliau
mengimami shalat Zhuhsr kami. Ketika itu, pasukan kaum musyrikin
dipimpin oleh Khalid bin aI-\[alid. Pasukan musyrikin bersiasat: "Kita

SirahNabi Muhammad ffi 147


akan memanfaatkan kelalaian mereka.' Mereka juga berkata: 'sebentar
lagi, mereka akan mengerjakan shalat y{Lglebih dicintai daripada harta
dan anak-anak mereka.' Maka turunlah perintah mengerjakan shalat
Khauf antaraZhuhur dan Ashar. Rasulullah ffi mengimami kami shalat
Ashar dan membagi kami menjadi dua kelompok." Abu'Ayyasy Pun
menyebut kan lalazh hadits tersebut hin gga selesai.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud,
dan an-Nasa-i.2or
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah 4b , ia menceritakan
bahwa Rasulullah ffi singgah (bermukim sementara) di antara Dhajanan
dan 'Usfan.zo2 Di tempat inilah kaum Muslimin mengepung kaum
musyrikin. Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya Muhammad
dan Sahabatnyamemiliki amalyanglebih dicintai203 daripada anak dan
gadis mereka. Kumpulkanlah kekuatan kalian dan serbulah mereka
dengan tiba-tiba ftetika waktunya tiba)." Maka datanglah Jibril AO;
dan memerintahkan Rasulullah ffi supaya membagi para Sahabatnya
menjadi dua kelompok. Abu Hurairah pun menyebutkan lanjutan
hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasa-i dan at-Tirmidzi tersebut.
At-Tirmid zi berkata: "FIasan shahih. "'*
Sebagaimana dimaklumi, tanpa adanya perbedaan pendapat,
bahwasan ya P erang'LIsfan terjadi setelah Perang Khandaq. Artinya,
Perang D zatur riqa' terjadi setelahnya, yaitu sesudah Perang Khaibar. 205
Kesimpulan ini kian diperkuat dengan tunrt sertanya Abu Musa
al-Asy'ari dan Abu Hurairah 4F, dalam perang tersebut.
Dijelaskan dalam kitab asb-Sbahiibain dari beliau bahwa Abu
Musa al-Asy'ari gE ikut PerangDzattrriqa'. Para Sahabat mem-
bungkus kaki mereka dengan sobekan kain karena luka-luka yang
diderita.'06 Oleh sebab itulah, perang ini disebut iuga dengan Perang
Dzaturriqa'.207
Diriwayatkan dari Marwan bin al-Hakam bahwa ia pernah benanya
kepada Abu Hurai rah &: "Apakah kamu pernah melaksanakan shalat
Khauf bersama Rasulullah ffi?" Abu Hurairah 45 menjawab: "Ya,
pernah." Marwan bertanya lagi: "Kapan?" Beliau menjawab: "Pada

148 lihail Rasulullah ffi


Perang Najed." Kemudian, Abu Hurairah 4E menjelaskan tata cara
shalat Khauf.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan
an-Nasa-i.208

Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa Perang Dzaturriqa'


berlangsung lebih dari sekali, yakni sebelum Perang Khandaq dan
terjadi lagi sesudahnya.
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan, jika demikian, maka pendapat
yang mengatakan bahwa Rasulullah ffi melaksanakan shalat Khauf
pada perang ('Usfan) yangpertama merupakan pendapat yangtidak
benar, yakni apabila hadits yang menyebutkan pensyari'atan shalat
Khauf di 'Usfan tadi shahih.
Mereka (para ulama) menyebutkan bahwa di antara peristiwa
yarLg terjadi pada PerangDzaturriqa' adalah kisah unta Jabir yang
dijualnya kepada Rasulullah **.20e Namun, hal itu masih perlu ditinjau
kembali karena terdapat riwayat lain yang menyebutkan bahwa
peristiwa itu terjadi pada Perang Tabuk.", Hanya saja, riwayat pertama
tersebut lebih relevan. Sebab, ayahJabir terbunuh sebagai syahid pada
Perang Uhud dan meninggalkan beberapa orang puteri. Oleh sebab
itu, Jabir merasa harus cepat-cepat menikah agar segera mendapatkan
orang yangbisa mengurus mereka.2rr
Peristiwa lainnya ialah seperti yang disebutkan dalam hadits
Jabir, yaitu berkenaan dengan lakilaki yangisterinya ditawan kaum
Muslimin. Orang itu bersumpah untuk membunuh salah seorang
Sahabat Muhammad M. Pada malam harinya, ia melaksanakan niat
jahatnya tersebut. Sementara itu, Rasulullah ffi telah menugaskan
dua orang penjaga,2tz yait:u Abbad bin Bisyr dan Ammar bin Yasir
95, untuk melindungi kaum Muslimin dari serangan musuh. Laki-
laki tadi pun melukai Abbad yang sedang shalat dengan panahnya.
Abbad mencabut panah tersebut dan melanjutkan shalatnya. Bahkan,
ketika kemudian iubuhnya tertembus tiga anak panah, ia tidak juga
berhenti shalat hingga mengucapkan salam. Setelah itu, barulah ta
membangunkan Sahabatnya. Ammar pun terkejut melihat kondisi

SirahNabiMuhammad ffi 149


Abbad, seraya berseru: "Subbanallabt Mengapa kamu tidak mem-
bangunkanku tadi?" Abbad menjawab: *Tadi aku sedang membaca
surat dalam shalat, dan aku tidak suka memutusnya.'2l3
Peristiwa lain yang terjadi, disebutkan dalam hadits Ghaurats bin
al-Harits. Orang ini mencoba membunuh Rasulullah ffi ketika beliau
sedang tidur siang di bawah sebatang pohon. Ia menghunus pedang
dan berusaha menebaskannya ke tubuh Rasulullah g, namun Allah
mencegahnya dengan menahan tangannya. Rasulullah ffipun terbangun
dan langsung memanggil para Sahabatnya. Semua Sahabatnya segera
berkumpul (dan mengepung orang itu). Nabi menjelaskan kepada
mereka perihal upaya pembunuhan tersebut. Meskipun demikian,
beliau membebaskan dan memaa{kan kesalahan Ghaurats.2la
Peristiwa itu terjadi pada Perang Dzattrriqa'. Akan tetapi,
yang dimaksud ialah Perang Dzaturriqa' yang berlangsung setelah
Perang Khandaq, sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab ash-
Sbabiibain,2ts dariJabir bin'Abdullah gf , ia bercerita: "Kami pergi
bersama Rasulullah ffi hingga tiba di Dzattrriqa'. Setiap kali berada
di sebuah pohon yangrindang, kami memberikan tempat itu kepada
beliau. Kemudian, datanglah seorang laki-laki dari kaum musyrikin.
Ketika itu, pedang beliau tergantung di pohon. Ia pun mengambil
pedang tersebut dan menghunuskannya kepada Rasulullah sambil
bertanya: "Tidakkah engkau takut kepadaku?" Rasulullah menjawab:
"Tidak." Orang itu bertanya: "Siapa yar,g mampu melindungimu
cA11ah.D216
dariku?" Rasulullah menjawab'
Para Sahabat mengancam orang tersebut, sehingga ia menyarung-
kan kembali pedang beliau lalu menggantungkannyaditempat semula.
Setelah itu, waktu shalat pun tiba. Rasulullah ffi shalat bersama
sebagian Sahabat sebanyak dua rakaat. Kemudian ; ptraSahabat tersebut
mundur, lalu datang lagi sekelompok lain untuk shalat dua rakaat juga
bersama beliau. Dengan demikian, Rasulullah ffi shalat empat rakaat,
sedangkan kaum Muslimin lainnya shalat dua rakaat. Demikianlah
lafazh hadits riw ay at Muslim.

150 lihad Rasulullah ffi


PASAL 19

[Badar Yang Diianiikan]

Pada Perang Uhud, Abu Sufyan pernah berseru saat akan


kembali: "Kita akan bertemu lagi di Badar tahun depan!" Rasulullah
ffi menyuruh salah seorang Sahabatnya untuk menjawab tentang
hal itu,
tY^.'Pada bulan Sya'ban tahun yatgdijanjikan ini, Nabi ffi
bersama para Sahabat berangkat menuju Badar sesuai dengan janji
tersebut. Rasulullah ffi telah menunjuk'Abdullah bin'Abdullah
bin Ubay sebagai amir semerLtara di Madinah. Beliau semPat tinggal
(bermukim) di Badar selama delapan malam, namun kemudian pullg
kembali t^up^ sempat berperang. Sebenarnya, Abu Sufyan sudah
keluar bersama kaum Quraisy. Namun, di tengah perialanan, kaum
musyrikin mengubah niat sehingga memutuskan untuk kembali lagi,
karena paceklikyang melanda negeri mereka. orang-orang kafir pun
pulang. Peristiwa ini dinamakan Perang Badar ketiga atau Badaf yal.Lg
dijanjikan."'

SirahNabiMuhammad M 151
PASAL 20
[Perang Daumatul Jandal]"'

Rasulullah ffi keluar menuju Daumatul Jandal pada bulan


Rabi'ul Awwal tahun 5 H. Akan tetapi,lagi-lagi beliau kembali setelah
di tengah perjalanan tidak menemui pertempuran. Sebelumnya, Nabi
menunjuk Siba' bin'Arthufah sebagai amir sementara di Madinah.

SirahNabi Muhammad M, 153


PASAL 2I
[Perang Khandaq]"'

Pasal ini menjelaskan Perang Khandaq secara singkat. Pada


perang ini, Allah ffi menguji hamba-hamba-Nya yang beriman
dan menimpakan kegoncangan (cobaan) atas mereka. Allah hendak
memantapkan keimanan yarLg ada dalam hati para wali-Nya; serta
menampakkan sesuatu yang selama ini disembunyikan oleh orang-
orang munafik, membongkar rahasia mereka, dan memberikan teguran
keras terhadap kaum tersebut. Pada akhirnya,Allah akan menurunkan
kemenangan-Nya, menolong hamba-Ny", dan menghancurkan
pasukan-pasukan musuh sendirian. Kemudian, Allah memuliakan
bala tentara-Nya dan mengusir orang-orang kafir sehingga mereka
menjadi kesal karenanya. Sebaliknya, Allah senantiasa menjaga kaum
Muslimin dari kejahatan mereka. Semua itu merupakan karunia dan
anugerah dari-Nya.
Allah mengharamkan kepada kaum musyrikin, baik berdasarkan
syar'i maupun berdasarkan ketentuan-Nya, untuk kembali memerangi
kaum Mukminin sesudah peristiwa tersebut.zzo 3r!r|.rn, Allah
menjadikan mereka pihak yartg kalah. Kebalikannya, Allah akan
menjadikan barisan pasukan-Nya sebagai Pemenang. Segala puji bagi
Allah, Rabb sekalian alam.
Peristiwa itu (Perang IGandaq) terjadipada bulan Syawwal tahun
5 H, menurut pendapat yarrg benar dari dua pendapat yang beredar
di kalangan ahli sejarah."'Sebagai buktinya, tidak ada perbedaan
pendapat tentang Perang Uhud y^ngterjadi pada bulan Syawwal3 H.
Sebelumnya jugatelah dipaparkan pendapat para ulama (ahli sejarah)
bahwa Abu Sufyan menantang kaum Muslimin untuk bertemu

SirahNabi Muhammad ffi, 1s5


(berperang) kembali di Badar pada tahun depan. Ketika itu Rasulullah
ffi pun keluar untuk menemui kaum musyrikin, namun mereka ingkar
janji, disebabkan oleh paceklik yaigmelanda negeri mereka, sehingga
pertempuran tertunda sampai tahun berikutnya.
Abu Muhammad bin Hazm al-Andalusi berkata dalam kitab al-
Magb aazi-ny a:222 "Demikianlah pend ap at p ar a ahli sej arah. " Beliau pun
menambahkan: "Yang benar dan tidak diragukan lagi bahwa peristiwa
itu terjadi pada tahun 4 H. Inilah pendapat Musa bin'Uqbah."
Ibnu Hazm berargumentasi dengan hadits Ibnu 'LImar gE :
'Aku pernah menawarkan diri untuk ikut belperang dengan Rasulullah
ffi saat Perang Uhud. Ketika itu, aku masih berusia 14 tahun sehingga
beliau tidak mengizinkanku turut serra. Setelah itu, aku menawarkan
diri lagi untuk ikut Perang Khandaq, ketika usiaku sudah mencapai
15 tahun, dan Rasulullah ffi pun mengizinkannya."
Dengan demikian, terbuktilah bahwa jeda wakt! antara kedua
perang tersebut hanyalah satu tahun.
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan, hadits ini dikeluarkan dalam
kitab ash-Shabiibdin.zz3 Meskipun begitu, hal itu tidak menguatkan
pendapatnya itu. Sebab, izin mengikuti perang menurut beliau ffi
berdasarkan syarat, yaitu telah berusia L5 tahun. Maka dari itu, yang
belum sampai usia tersebut tidak diperbolehkan ikut. Sebaliknya,yang
sudah mencapainya diperbolehkan berperang. Karena pada saat Perang
Uhud usia Ibnu'Lfmar belum mencapai 15 tahun, Rasulullah ffi p.rrt
tidak memberinyaizin. Adapun pada Perang Khandae, usianya sudah
cukup sehingga Rasulullah ffi mengizinkannya. Pernyataan tersebut
tidaklah menafikan kemungkinan bahwa usia Ibnu 'Um arkalaitu lebih
tua satu, dua, atau tiga tahun; atau bahkan lebih dari itu. Dengan kata
lain, seolah-olah ia berkata: "Pada Perang Khandaq, aku menawarkan
diri, yaitu ketika aku sudah baligh atau sudah layak ikut berperang."
Ada pula yang menyebutkan bahwa pada Perang Uhud Ibnu
'IJmar memang baru berusia 14 tahun. Semenrara pada Perang Khandaq,
beliau sudah di penghujung usia 15 tahun. Namun, pendapat itu masih

156 lihailRasulullah ffi


perlu ditinjau kembali. Pendapat pertama lebih kuat secara ilmiah bagi
orang yalgmau menelaah dan bersikap netral. Vallaabu d.'ld.rn.zza
Latar belakang perang al-Khandaq adalah sebagai berikut:
sekelompok orang Yahudi dari kalangan Bani Nadhir yang sudah
diusir oleh Rasulullah ffidariMadinah ke Khaibar, sebagaimana telah
diterangkan sebelumnya, yangterdiri atas para pembesar mereka,
seperti Salam bin Abil Haqiq, Salam bin Misykam, Kinanah bin Rabi',
danyanglainnya, menemui kaum Quraisy di Makkah dan mengajak
mereka untuk berperang melawan Rasulullah ffi. Karena mereka
menjanjikan pertolongan dan bala bantuan, maka orang-orang Quraisy
menyambut baik ajakan tersebut."s Lantas mereka pergi ke Ghathafan
dan mengajak penduduknya untuk bergabung. Kaum Ghathafan pun
menyetujuinya. Setelah itu, berangkatlah Quraisy yang dipimpin
oleh Abu Sufyan bin Harb, sedangkan Ghathafan di bawah pimpinan
'Uyainah bin Hishn. Semuanya berjumlah sepuluh ribu prajurit.
Pada saat Rasulullah ffi mendengar berita tersebut, beliau
segera memerintahkan para Sahabatnya untuk menggali parit226 guna
menghalangi pasukan kaum musyrikin yang akan masuk Madinah.
Hal itu beliau lakukan berdasarkan usulan Salman al-Farisi €F, . Kaum
Muslimin pun bergegas membuat parit tersebut sebelum pasukan
Quraisy menyerang. Dalam peristiwa penggalian parit itu, banyak
terjadi tanda-tanda kebesaran Allah yang terlalu panjang apabila
dijelaskan di sini, serta berbagai mukjizat Nabi y^ngtelah mutawatir
riwayatnya. Ketika parit sudah selesai dikerjakan, kaum musyrikin
pun datang. Mereka bermukim sementara di pinggiran kota Madinah,
sebagaimana yangdisebutkan dalam firman Allah tgg :

{@ ....(3'l-;;t{r;r,; t'&il }
"(Yaitu) ketika mereka datd.ng kEadamu dari atas dan dari bauabmu
...." (QS. A1-Ahzaab: 10)zzt
Rasulullah keluar dan berlindung dalam parit bersama tiga
ffi
ribu prajurit Muslimin dari kalangan penduduk Madinah, menurut
pendapat yangbenar.

SirahNabi Muhammad ffi 157


Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa jumlah kaum Muslimin kala itu
tujuh ratus orang. Namun, pendapat itu keliru karena tersamar olehnya
mengenai jumlah mereka padaPerang Uhud, anllaabu a'ld7n.22s
Kaum Muslimin berada di belakang Sal'u.2'e Sebelumnya,
Rasulullah ffi memerintahkan supaya kaum wanita dan anak-anak
diungsikan ke benteng (utbum "\ Madinah. Beliau juga menunjuk
Ibnu Ummi Maktum sebagai amir sementaradi kota itu.
Huyay bin Akhthab an-Nadhari mendatangi kampung Bani
Quraizhah guna bertemu dengan Ka'ab bin Asad, pemimpin mereka.
Ia terus memaksanya, hingga akhirnyaKa'ab bin Asad melanggar
perjanjian antara dirinya dan Rasulullah. Ka'ab pun bersekongkol"'
dengan kaum musyrikin untuk memerangi RasulullahM. Tentu saja,
kaum musyrikin senang menerima bantuannya.
Rasulullah ffi
mengutus dua orang y^ngbernama Sa'ad, yakni
Sa'ad bin Mu'adz dan Sa'ad bin 'Ubadah, juga Khawat bin Jubair
dan 'Abdullah bin Rawahah gf untuk menyelidiki apakah benar
Bani Quraizhah telah melanggar perjanjtan atau tidak. Tatkala para
Sahabat itu menemui kaum Yahudi tersebut, ternyata mereka secara
terang-terangan menuniukkan permusuhan dan melanggar perianiian.
Akibatnya, mereka saling mencaci. Bahkan, kaum Yahudi itu berani
menghina Rasulullah ffi sehingga Sa'ad bin Mu'adz membalas
ejekan mereka. Kaum Muslimin pun meninggalkan kampung Bani
Quraizhah.
Rasulullah
ffi telah berpesan kepada utusan tersebut untuk tidak
memberitahukan kaum Muslimin yang lain, apabila mereka (Bani
Quraizhah) benar-benar mengingkari perjanjian Sebab, hal itu dapat
melemahkan semangat mereka. Akan tetapi, hendaklah diumumkan
dengan isyaratkepada mereka. Ketika para utusan kembali, Rasulullah
ffibertanya: "Apa yan1kalian lihat di sana?" Mereka menjawab: "Suku
'Udhal dan Qarah." Kedua suku itu pernah mengkhianati delegasi
ar-Raji'. Hal itu tentu saja menggemparkan kaum Muslimin sehingga
mereka semakin gelisah dan bertambah susah. Kondisi mereka saar iru
seperti yangdifirmankan Allah \H:

158 lihailRasulullah g
{ @ 6*1a:'6fi L,}itq9 aB y
"Di situ diuji orang-orangMukmin dan digoncangkan (batinya) dengan
goncangan yd.ng sd.ngar." (QS. Al-Ahzaab: 11)
Kemunafikan pun semakin memuncak dan semakin banyak
jumlahnya. Sebagian orang dari kalangan Bani Haritsah meminta izin
kepada Rasulullah ffiagar dapat pulang ke Madinah untuk melindungi
rumah-rumah mereka. Mereka beralasan bahwa rumah-rumah tersebut
terbuka (tidak dijaga) sehingga tidak ada halangan bagi musuh untuk
menyerangnya. Bani Salamah juga berniat mundur dari peperangan.
Akan tetapi, Allah lH meneguhkan kembali tekad kedua golongan
tersebut.
Kaum musyrikin masih terus232 mengepung Rasulullah ffi.
Sebulan pun berlalu, namun tidak jtgaterjadi pertempuran di antara
mereka. Sebab, Allah selalu menghalangi pergerakan mereka83 dengan
parit-parit yangdigali kaum Muslimin.
Meskipun demikian, beberapa pasukan berkuda dari kalangan
Quraisy, yakni'Amr bin'Abdu \fadd al-'Amiri dan beberapa orang
lainnya, mendekati parit tersebut. Setelah sampai di depannya, mereka
berkata: "Tipu daya (siasat) semacam ini tidak dikenal oleh bangsa
Arab." Pasukan itu berusaha mencari-cari celah untuk dapat menerobos
masuk dan menyerbu Khand^q.". Namun, kuda mereka terjebak di
tanah lembek antaraparit (Khandaq) dansal'u.Akhirnya, pasukan tadi
menantang kaum Muslimin untuk perang tanding. Tantangan 'Amr
bin 'Abdu \[add dijawab oleh'Ali bin Abi Thalib gE . Mereka pun
bertarung hingga Allah membunuh 'Amr melalui tangan 'AIi. Padahal,
tidak ada y angmampu menandingi'Amr pada masa Jahiliyyah. Tidak
dapat dipungkiri |uga bahwa pada waktu itu ia sudah tua, yakni telah
berumur lebih dari 100 tahun. Oleh sebab itu, sisa pasukan tersebut
langsung berbalik kembali kepada kaumnya. Itulah pertama kali Allah
IH menampakkan [dengannya]B' kehinaan mereka.
Syi'ar kaum Muslimin pada pertempuran itu adalah: " Haamiim,
mereka tidak akan menarag."236

SirahNabiMuhammad ffi 1s9


Setelah lama kaum Muslimin berada dalam kondisi demikian
(terkepung), Rasulullah ffi berinisiatif mengajak damai Uyainah bin
Hishn dan al-Harits bin 'Auf, dua pemimpin Ghathafan, dengan
imbalan sepertiga hasil buah-buahan kota Madinah dan jaminan
mereka bahwa dapat kembali bersama kaumnya. Negosiasi perjanjian
damai itu pun dilakukan. Karena belum juga didapatkan kesepakatan,
akhirnya Rasulullah ffi meminta saran dua Sahabatnyayangbernama
Sa'ad untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Keduanya. berpendapati "'Wahai Rasulullah, apabila Allah
memang memenntahkan engkau untuk berdamai dengan mereka,
berarti kami hanya bisa mendengar dan menaatinya. Namun, jika
keputusan itu merupakan inisiatllyangengkau lakukan untuk kami,
maka ketahuilah bahwa kami pernah bersama kaum tersebut dalam
kemusyrikan dan penyembahan berhala. Dahulu, mereka tidak pernah
makan buah-buahan kami, kecuali dengan cara barter (menukar)
atau membelinya. Kemudian, Allah memuliakan kami dengan Islam,
memberikan petunjuk sehingga kami dapat memeluk Islam, serta
menganugerahkan kehormatan kepada kami dengan kehadiranmu
dan Islam. Apakah sesudah itu kami memberikanharta kami kepada
mereka? Demi Allah, kami hanya ingin mengacungkan pedang kepada
mereka." Rasulullah {S menjawab: "I-Ipaya ini adalah inisiatif yarrg
kulakukan demi kalian."
Rasulullah membenarkan pendapat mereka dalam hal ini.
Akhirnya, Rasulullah ffi tidak jadi meneruskan perundingan damai
tersebut.237

Segala puji bagi Allah W yangtelah menetapkan suatu kejadian


yarTgmenunjukkan kehinaan dan membuyarkan konspirasi mereka.
Beberapa waktu kemudian (yaitu setelah gagalnyaperdamaian tersebut) :
Nu'aim bin Mas'ud bin 'Amir al-Ghathafani .iM menemui Nabi ffi
.$flahai
dan berkata: Rasulullah, aku telah masuk Islam. Perintahkanlah
kepadaku apa sala yangengkau mau.'
Rasulullah ffi memerintahkan: "Kamu hrnyaseorang diri. Maka
dari itu, perdayallah musuh untuk kepentingan kami semampumu.
Sesungguhnya perang adalah tipu daya."23s

160 lihailRasulullah ffi


Nu'aim segera pergi menuju kampung Bani Quraizhah. Pada
masaJahiliyyah dulu, ia (kaumnya) adalahsekutu Bani Quraizhah.Ia
menemui orang-orang yang di sana, sementara mereka belum mengeuhui
keislamannya, dan berseru: "Hai Bani Quraizhah, kalian akan me-
merangi Muhammad. Padahal, apabila mendapatkan kesempatan,
nanti kaum Quraisy tidak akan menyia-nyiakatnya untuk bergegas
pulang ke negeri mereka (melarikan diri dari perang)."e Akibatnya,
tinggallah kalian sendirian bersama pasukan Muhammad. Pada saat
itulah, Muhammad pasti akan membalas dendam kepada kalian!"
Kaum Bani Quraizhahbenanya: "Apa yangharus kami lakukan,
hai Nu'aim?" Nu'aim menjawab: Janganlah kalian berperang bersama
(membantu) kaum Quraisy, kecuali jika mereka menyerahkan beberapa
orang sebagai jaminannya." Orans-orang Yahudi itu memujinya:
"Kamu telah mengemukakan pendapat y artg tepat. "
Setelah itu, Nu'aim beranjak pergi menemui orang-orang Quraisy
dan bertanya kepada Abu Sufyan: 'Bukankah aku seorangyangloyal
dan suka memberikan saran yang brilian kepada kalian?" Kaum Quraisy
menjawab: "Benar." Nu'aim kembali berkata: "sesungguhnya kaum
Yahudi (Bani Quraizhah) menyesal terhadap pembatalan perjanjian
dengan Muhammad dan para Sahabatnya. Bahkan, mereka sudah
mengirim surat kepada Muhammad. Di dalam surat tersebut mereka
berencana meminta beberapa orang dari kalian sebagai jaminan untuk
kemudian diserahkan kepada Muhammad. Sesudah itu, mereka akan
bersekongkol dengan Muhammad untuk menghabisi kalian."
Nu'aim juga pergi menemui pemimpin kaum Ghathafan dan
mengatakan hal yangsenrpa, sebagaima na yargdiucapkannya kepada
kaum Bani Quraizhah.
Pada malam Sabtu bulan Syawwal, kaum Quraisy mengirim
surat kepada kaum Yahudi. Di dalamnya tercantum: "Kami tidak
akan bermukim lama di sini. Mari, besok kita sama-sama berangkat
fterjuang) untuk menghabisi laki-laki itu (Muhammad #)."
Kaum Yahudi mengirimkan surat balasan. Di dalamnya tertulis:
"Hari ini adalah hari Sabtu. Kami tidak akan berperang sebelum kalian
bersedia menyerahkan beberap a orang seb agai jaminanny a."

SirahNabi Muhammail ffi 161


Manakala utusan kaum Quraisy telah kembali dan menyerahkan
surat balasan tersebut, mereka berkata: "Demi Allah, apayarLgdikatakan
Nu'aim bin Mas'ud kepada kita itu benar."
Orang-orang kafir segera mengirimkan utusan lagi (untuk
menanggapi surat balasan kepada orang-orang Yahudi): "Demi Allah,
kami tidak akan menyerahkan seorang pun kepada kalian sebagai
jaminan. Bergegaslah berangkat untuk berperang bersama kami."
Bani Quraizhah pun berkata: "Demi Allah, apa y angdikatakan
Nu'aim kepada kita itu benar."
Alhasil, kaum Yahudi tidak mau lagi berperang untuk kaum
Quraisy.
Tidak lama kemudian, Allah \H mengirimkan angin kencang
kepada kaum Quraisy dan bala tentaranya2a0 sehingga memporak-
porandakan pasukan mereka. Angin itu menyebabkan mereka tidak
dapat berdiri dengan tegak, tidak sanggup mendirikan kemah, tidak
bisa men gikat tali pen gikat tenda (atb +h unb'za' )tidak kuasa menyalakan
panci untuk memasak, dan melakukan aktivitas lainnya. Kondisi cuaca
yangtidak bersahabat itu membuat mereka memutuskan untuk siap-
siap pulang pada malam itu.
Rasulullah ffi sempat mengutus Hudzaifah bin al-Yaman gB
guna menyelidiki kondisi mereka. Kenyataan yang didapatkan Sahabat
itu sama seperti yangdigambarkan tadi. Ia melihat Abu Sufyan sedang
memanaskan punggungnya dengan api unggun.2a2 Andaik ataHtdzar{ah
mau, bisa sqaiamembunuhnya. Namun, ia langsung kembali menemui
Rasulullah ffi pada malam itu juga dan memberitahukan kondisi
mereka, yaiw bahwasanya mereka akan pulang (mundur) sekarang3ot
Pada pagi harinya, Rasulullah ffi prn kembali ke Madinah,
sedangkan kaum Muslimin sudah'* meletakkan senjata. Datanglah Jibril
-DQi menemui Rasulullah ffi saat beliau sedang mandi di rumah LJmmu
Salamah. Jibril bertanya: "Apakah kalian sudah meletakkan senjata?
Sesungguhnya kami belum meletakkan senjata kami. Cepat bangkit2a5
dan datangilah mereka!" Yang dimaksud adalah Bani Quratzhah.'ou

162 lihailRasulullah ffi


PASAL 22
[Penyerangan Bani Quraizhah]

Pada saat itu juga, Rasulullah ffi bangkit dan memerinrahkan


kaum Muslimin agar tidak mengerjakan shalat Ashar hingga mereka
sampai di perkampungan Bani Quraizhah. Padahal, ketika itu sudah
masuk waktu Ashar.
Kaum Muslimin segera berangkat berombongan. Sebagian
dari mereka melaksanakan shalat Ashar di tengah perjalanan dengan
beralasan: "Rasulullah E; tidak menyuruh kita247 meninggalkan shalat,
tetapi beliau memerintahkan kita agar mempercepat perjalanan."
Sementara itu, Sahabat yang lain mengerjakan shalat setelah
matahari terbenam, yakni ketika telah sampai di tempat Bani Qurai zhah.
Rasulullah ffi tidak mengecam kedua kelompok kaum Muslimin yang
berbeda pendapat tersebut.2a8
Ibnu Hazmzae menyatakan: "Kelompok kedualah yang benar.
Ijtihad kelompok pertama salah, tetapi mereka retap mendapatkan
pahala. Allah \E mengetahui bahwa seandainya kita yangberada di
sana pada saat itu, niscaya kita juga akan shalat Ashar di tempat Bani
Quraizhah, meskipun setelah beberapa hari kemudian."
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Pendapat Ibnu Hazm bisa
dimaklumi karena ia termasuk salah seorang tokoh besar kelompok
Zhahiriyah, yang kesimpulannya tidak mungkin beranjak dari nash
tersebut."25o

Dengan demikian, mengutamakan salah satu pendapat (perbuatan


tersebut) daripada yanglainnya masih perlu ditinjau kembali. Sebab,
Rasulullah ffi tidak pernah mengecam salah satu dari kedua kelompok

SirahNabi Muhammad ffi 163


tersebut. Kalau adayangmembenarkan setiap mujtahid, berarti mereka
semua benar, tidak ada yang lebih disalahkan. Adapun orang yang
berpendapat bahwa pihak yangbenar itu hanya satu, yaitu kebenaran
yang tidak diragukan dan diperdebatkan lagi berdasarkan dalil-dalil dari
Kitabullah dan as-Sunnah, maka ia harus menyimpulkan bahwa salah
satu dari kedua kelompok tersebut mendapatkan dua pahala karena
telah sesuai dengan kebenaran, sedangkan pihak yang lain mendapatkan
satu pahala (karena melakukan kekeliru^n)."'
Kami tegaskan, semoga Allah memberikan taufik, bahwasanya
para Sahab atyangshalat Ashar pada waktunya mendapatkan kelebihan
(pahala) karena telah mengikuti perintah Nabi ffi;yaitu untuk segera
berjihad dan melaksanakan shalat pada waktunya, terutama sekali
shalat Ashar yang harus betul-betul drjaga, sebagaimanayang Allah
tegaskan dalam Kitab-Nya.
Allah \iM berfirman:

{@ . -.. r,Jqrt ;ii4:U +ii4)i :e'Jlgy


"Peliharalab segala sbalat(mu) dan (pelibaralab) shalat anustba...." (QS.
Al-Baqarah:23S)
Yang dimaksud dengan shalat a)usthd adalah shalat Ashar,
menurut pendapat yang benar dan qath'i (kuat), insya Allah, dari
belasan pendapat lainnya.2s2 As-Sunnah juga telah memerintahkan
kaum Muslimin agar menjaga shalat tersebut.
Barangkali adayangberalasan: "Bukankah mengakhirkan shalat
untuk keperluan jihad pada saat itu diperbolehkan, sebagaimana
ketika Rasulullah ffi mengakhirkan shalat Ashar dan Maghrib dalam
Perang Khandaq karena kesibukan jlhad,"'bahkan shalat Zhuhur
juga, sepeni halnya yangdisebutkan dalam riwayat an-Nasa-i2tt dari
dua jalur riwayat?"

Jawabannya: "Pendapat itu dapat diterima, apabila Rasulullah


tidak meninggalkan shalat pada saat itu karena lupa. Akan tetapi,

164 lihail Rasulullah ffi


ternyata beliau menyayangkan hal tersebut, sebagaimana saat'lJmar
bin al-Khaththab gE berkata kepada beliau: '\il7ahai Rasulullah, aku
belum shalat Ashar walaupun matahari telah terbenam?' Rasulullah
ffi berseru: 'Demi Allah, aku juga belum shalat.''25s
T anggap an tersebut men gesankan b ahwa Rasulull ah W, meman g
lupa mengerjakan shalat karena kesibukan (jihad) yangdihadapinya.
Hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam kitab asb-Sbabiibdinzs6
dari'Ali bin Abi Thalib €b , bahwasanya Rasulullah ffi berkata
pada Perang Ahzab: "Mereka membuat kita sibuk hingga terlambat
mengerjakan shalat u)ustba,yakni shalat Ashar. Semoga Allah mengisi
penrt kaum musyrikinzs7 dengan api di kuburan mereka."
Kesimpul anny a, orang-ora ng y ang shalat Ashar di perj alanan
telah menggabungkan berbagai dalil yang adadanberhasil memahami
maknanya sehingga mereka mendapatkan dua pahala. Adapun
kelompok yanglain betul-betul telah menjaga perintah Nabi M,yarg
khusus sehingga bagi mereka satu pahala. Semoga Allah memberikan
keridhaan kepada mereka.
Rasulullah ffi prrn memberikan panji perang kepada'Ali bin Abi
Thalib 4b .zsa Sebelumnya, beliau menunjuk Ibnu Ummi Makrum25e
sebagai amir sementaradi Madinah. Kaum Muslimin tiba fterkumpul)
di benteng Bani Quraizhahdan mengepung mereka selama 25 malam.
Pemimpin mereka, Ka'ab bin Asad, menawarkantigapilihan kepada
kaumnya:

0 Masuk Islam dan bergabung dengan pasukan Muhammad W,


dalam agamanya.
2) Membunuh anak-anak mereka kemudian keluar sebagai jaraa-
i*60 danberperang dengan gigih hingga titik darah penghabisan,
atau meloloskan diri tapi dengan konsekuensi anak dan isteri
mereka dibunuh.
3) MenyerangRasulullahM_,danparaSahabatnyapadahari Sabtu,
yaitu ketika kaum Muslimin merasa aman dari gangguan mereka
(engah).

SirahNabi Muhammad ffi 165


Akan tetapi, tidak satu pun usulan tersebut yffigmereka terima.
Huyayy bin Akhthab bergabung bersama Bani Quraidzah dalam
benteng saat kaum Quraisy memutuskan pergi. Ia melakukariltyakarena
telah berjanji untuk loyal kepada mereka, hingga akhirnya orang-
orang kafir itu melanggar perjanjian (damai dengan kaum Muslimin).
Mereka pun mulai mencaci Rasulullah ffidan memperdengarkannya
kepada para Sahabat. Oleh sebab itu, Rasulullah ffi ingin berbicara
langsung dengan mereka. Namun, 'Ali 4f berkata: Jangan dekati
mereka, wahai Rasulullah!" 'Ali *iE khawatir Rasulullah ffi akan
mendengarkan hal yangtidak mengenakkan dari mereka. Rasulullah
ffi berkata: "Apabila orang-orang itu melihatku, niscaya mereka tidak
akan mengatakan apa-apa."
Ketika mereka melihat Rasulullah M, tidak seorang pun di
antar a mereka y ang angkat bicar a.26'
Sesudah itu, Rasulullah iW mengutus kepada mereka Abu
Lubabah bin'Abdul Mundzir al-Ausi qi5 -karena Bani Quraidzah
adalah sekutu suku Aus. Begitu melihat Abu Lubabah, mereka semua
pun menangis di hadapannya, baik yang pria maupun wanitanya.
Mereka bertanyaz "Hai Abu Lubabah, bagaimana pendapatmu tentang
kami? Apakah kami harus mengikuti keputusan Muhammad?" Ia
menjawab: "Ya."
Abu Lubabah juga memberikan isyarat kepada kaum Bani
Quraizhah dengan tangan ke lehernya, yakni y{Lgmenandakan kepala
mereka akan dipenggal. Namun, kemudian ia menyesali perbuatan pada
saat itu sehingga langsung bangkit dan meninggalkan mereka. Ia tidak
kembali menemui Rasulullah ffi, melainkan pergi ke sebuah masjid di
Madinah. Sahabat ini pun mengikat dirinya di salah satu tiang masjid
dan bersumpah bahwa tidak seorang pun boleh melepaskan ikatannya,
kecuali Rasulullah ffi, harus dengan tangan beliau sendiri, dan bahwa
ia tidak akan pernah menginjakkan kakinyalagi di perkampungan
Bani Quraizhah, selama-lamanya. Ketika berita itu sampai kepada
Rasulullah ffi, beliau berkata: "Biarkan ia seperti itu sampai Allah
menerima taubatnya."

166 lihailRasilullah ffi


Demikianlah kondisi Abu Lubabah hingga Allah menerima
taubatnya. Semoga Allah meridhainya.'u'
Kemudian, [Bani]263Quraizhah menyerahkan keputusan kepada
Rasulullah ffi.Pada malam itu, Tsa'labah dan Usaid purera Sa'yah,
serta Asad bin'Ubaid, memeluk Islam. Mereka berasal dari Bani Hadl
serta keturunan Bani Quraizhah dan Nadhir. Pada waktu itu juga,
'Amr bin Sa'di a1-Qurazhi meninggalkan kampung tersebut, tidak
seorang pun yang tahu ke mana dia pergi. Ia memang tak setuju dengan
pengingka ran perjanjian y ang dilakukan oleh Bani Quraizhah.
Setelah Bani Quraizhahmenyerah kepada Rasulullah ffi, kaum
Aus berkata: "'\tr7ahai Rasulullah, engkau telah memutuskan hukum
terhadap Bani Qait\tqa',26a sebagaimana yang engkau kehendaki,
sedangkan mereka adalah sekutu saudara kami dari kaum Khazraj.
Akan tetapi, kali ini mereka @ani Quraizhah) adalah sekutu kami."
Rasulullah ffi benanya: 'Maukah apabila aku menyerahkan
keputusan hukum mereka kepada salah seorang di antara kalian?"
Mereka menjawab: "Tentu kami mau.' Maka Nabi ffi berkata: "Aku
mempercayakan keputusan ini kepada Sa'ad bin Mu'adz qy., ."
Pada saat itu, Sa'ad menderita luka di bagian lengannya.26s
Rasulullah ffi membuatkan kemah untuknya di dalam masjid agar ia
bisa dijenguk sewaktu-waktu. Rasulullah ffi mengutus seseorang untuk
menjenguk Sa'ad dan menghadirkannya di hadapan beliau. Lantas,
mereka mengusun gnya di atas keledai, sementara para Sahab atnya dari
suku Aus [mengelilinginya),266 seraya berseru: "Hai Abu'Amr, berlaku
baiklah terhadap bekas sekutumu!" Karena mereka terlalu banyak
bicara, Sa'ad menanggapi: "Sudah tiba saatnyabagi Sa'ad untuk tidak
lagi takut terhadap cacian orang demi menegakkan agamaAllah."
Beberapa orang laki-laki dari kaumnya sempat pula pergi menemui
Bani'Abdul Asyhal untuk mengeluhkan nasib Bani Quraizhahkepada
mereka. Ketika Sa'ad sudah berada di dekat Rasulullah ffi, beliau
memerintahkan para Sahabatiya: "Berdirilah dan tolonglah pemimpin
kalian!"

SirahNabi Muhammad ffi 167


Kaum Muslimin berdiri untuk menolong Sa'ad. Mereka berkata:
"'Wahai Sa'ad, Rasulullah Mi telah memilihmu untuk mengambil
keputusan terhadap Bani Quraizhah." Sa'ad .!y, berkata: "Akankah
kalian menaati perjanjianAllah apabila hukum yangakan diputuskan
nanti adalah keputusanku?"
Mereka berkata: "Ya.'Ia melanjutkan: "Begitu juga atas orang
yangada di sini?" Ia menunjuk ke arah tempat Rasulullah ffi berada,
namun ia tidak menoleh kepada beliau sebagai penghormatan terhadap
beliau. Rasulullah M; menjawab: "Ya!" Maka Sa'ad #berkata:
"Keputusanku atas mereka adalah hukuman mati terhadap mereka
yangterlibat perang dan menawan kaum wanita merekaf "267
Rasulullah ffi bersabda:

Oj b r'# sir 3,"g o 21.


{rr-^t titt riJ ))
((*)i
"Sungguh, kamu telah menetapkan keputusan terhadap mereka sesuai
dengan hukum Allah dari atas tujuh lapis langit."'u'
Rasulullah ffi pun memerintahkan kaum Muslimin agar
menghukum mati setiap lakiJaki yangtelah tumbuh bulu kemaluannya
dan membiarkan yang belum tumbuh.'ue Leher mereka dipenggal di
dalam parit-parit yangdigali di pasar Madinah sekarang. Jumlah mereka
berkisar antaraenam ratus hingga tujuh ratus orxng, bahkan adayang
mengatakan tujuh ratus sampai delapan ratus orang.270 Di kalangan
wanita tidak seorang pun yang dibunuh, kecuali seorang saja, yakni
Bananah, isteri al-Hakam al-Qurazhi. Sebab, ia telah melemparkan
batu gilingan ke kepala Khallad bin Suwai&?l hinggameninggal dunia.
Semoga Allah melaknatnya."'
Setelah eksekusi tersebut, Rasulullah membagi-bagikan harta
(gbanimab) Bani Quraizhah kepada kaum Muslimin. Untuk pasukan
pejalankaki satu bagian dan untuk pasukan berkuda tiga bagian. Pada
saat itu, bersama kaum Muslimin terdapat 36 pasukan berkuda."'

168 lihail Rasulullah ffi


Selepas peristiwa itu, Allah W mengabulkan do'a hamba yang
shalih, Sa'ad bin Mu'adz *!b, yakni saat ia terluka: "Ya Allah, kalau
Engkau masih menyisakan peperangan dengan Quraisy, berikanlah
kesempatan kepadaku untuk terlibat lagi di dalamnya. Kalau Engkau
sudah menghabiskan peperangan afltara kami dengan mereka, maka
kobarkanlah kembali perang tersebut. Namun, janganlah Engkau
mengambil nyawaku sebelum aku menyelesaikan perkara dengan Bani
Quraizhah."
Pada waktu itu, Nabi ffi sudah berusaha mengobatilukanya,2Ta
namun luka itu kembali pecah (benambah parah), hingga akhirnya
Sahabat ini pun meninggal W.275 Rasulullah ffi dan kaum Muslimin
pun mengusung jenazah Sa'ad (dan memakamkannya). Kematian Sa'ad
inilah yang telah menggoncangkan'Arsy ar-Rahma n,27 6 kar efla gembira
menyambut kedatangan ruhnya .
"!Y,
Dalam Perang Khandaq dan Perang Bani Quraizhah, kaum
Muslimin yangmati syahid berjumlah sepuluh orang. Semoga Allah
meridhai mereka. Amin.

SirahNabi Muhammad ffi 169


PASAL 23
[Terbunuhnya Abu Rafi' Salam Bin Abil Haqiq]

Allah W telah membinasakan Ka'ab bin al-Asyraf seorang


Yahudi [musuh Allahf,'7'segala puji bagi-Nya atas hal itu, melalui tangan
beberapa orang kaum Aus, seperti y*g diutarakan pada penjelasan pasca
Perang Badar.
Akan tetapi, Abu Rafi' Salam bin Abil Haqiq, termasuk salah
seorang yarrt memprovokasi bala tentara Ahzab untuk menyerang
Rasulullah ffi berhasil meloloskan diri dan tidak terbunuh bersama
Bani Quraizhah seperti nasib temannya, Huyayy bin Akhthab.
Maka dari itu, kaum Khazral berkeinginan membunuhnya untuk
mendapatkan pahala yangsama dengan kaum Aus. Allah \g memang
mentakdirkan bahwa kedua suku ini akan saling bersaing (berlomba-
lomba) dalam kebaikan di hadapan Rasulullah ffi. Kaum Y:hazrq lantas
meminta izin kepada Rasulull ah M, untuk membunuhnya. Nabi pun
ffi mengizinkan mereka.
Maka, berangkatlah beberap a oranglaki-laki, semuanya berasal
dari Bani Salamah. Pasukan kaum Y:hazraj itu terdiri dari 'Abdullah bin
'Atik (y^ngmenjadi pemimpin pasukan itu berdasarkan perintah Rasul
M_), 'Abdullah bin Unais, Abu Qatadah al-Harits bin Rib'i, Mas'ud
bin Sinan, dan Khuza'i bin Aswad, salah seorang sekutu mereka. Para
Sahabat itu pun berangkat hingga akhirnya sampai di Khaibar, di
sebuah perkampungan besar. Mereka lalu mendatangirumah Abu Rafi'
pada malam harinya dan langsung membunuhnya. LJtusan itu segera
kembali kepada Rasulullah ffi setelah itu. Tiap-tiap mereka mengaku
telah membunuh Salam.

SirahNabi Muhammad $, 171


Oleh karena itu, beliau ffi berseru: "Perlihatkan kepadaku
pedang-pedang kalian!"
Ketika para Sahabat memperlihatkan pedang masing-masing,
beliau berkata sambil memandangpedang'Abdullah bin Unais: "Pedang
ini yang telah membunuhnya. Aku melihat ada bekas makanan pada
pedang ini."
Memang, 'Abdullah bin Unaislah yang telah menebas Abu
Rafi' bin Salam dengan pedangnya. Bahkan, ia mendengar suara
tulang punggungnyayangpatah, semenrara musuh Allah itu merintih:
"Ampun, ampun." Artinya, sudah cukup.278

172 lihail Rasulullah ffi


PASAL 24
[Perang Bani Lihyan]

Enam bulan usai menyelesaikan urusan Bani Quraizhah,


Rasulullah ffi berangk at lagikeluar Madinah, yaitn bertepatan dengan
bulanJumadil Ula tahun 6 H, menurut pendapatyangbenar, menuju
Bani Lihyan untuk membalas kematian para Sahabat ,N* yangdikirim
dalam delegasi ar-Raji', sebagaimana telah diterangkan sebelumnya.
Beliau tenrs berjalan hingga sampai di wilayah mereka, yakni di sebuah
lembah yargbernama Ghuran.2'e \Tilayah itu terletak di antara daerah
Amaj280 dan Usfan. Namun, beliau mendapati kaum Bani Lihyan telah
melarikan diri ke puncak-puncak gunung. Rasulullah ffi membiarkan
mereka, kemudian beliau pergi dengan membawa dua ratus tentara
berkuda hingga singgah di Usfan. Beliau pun mengirim dua orarLg
pasukan berkuda ke Kura'al Ghamimztt ldu menunggu keduanya
kembali. Kemudian, Rasulullah M- pulang ke Madinah.z&2

SirahNabiMuhammail ffi 173


PASAL 25
[Perang Dzi Quru&"]

Sepulangnya Nabi ffi k. Madinah, Uyainah


bin Hishn bersama
Bani 'Abdullah bin Ghathafan menyerangliqaallu (unta-unta bunting)
beliau M, y^ng digembalakan di al-Ghabah,285 lalu mencuri hewan
tersebut dan membunuh penggembalanya,yakni seorang laki-laki dari
Ghifar. Bahkan, mereka juga menculik isterinya. Orang pertama yang
mengetahui286 perbuatan biadab mereka adalah Salamah bin'Amr bin
a1-Akwa'al-Aslami *!b.Ia segera mengejar mereka dengan berjalan
kaki, sementara ia adalah orang yangtidak tertandingi dalam berlari.
Salamah pun memanahi mereka, seraya berkata:

e\\i;iats * (f'tr ;1 r6ii I \5i

(Rasakanlah itu!)2" Aku adalah putra a1-Akwa',


hari ini adalah hari Rudhdba'
Yang dimaksud dengan hari Rudbdba'adalah hari kehancuran.
Akhirnya, Salamah berhasil merebut kembali sebagian besar harta
yangmereka rampas.
Tatkala berita tersebut tersebar di Madinah, Rasulullah M
segera keluar membawa satuan pasukan berkuda. Mereka menyusul
Salamah bin al-Akwa' ^gb dan berhasil mengambil kembali unta-unta
tersebut. Ketika tiba di sebuah sumber mata air bernamaDzi Qard,
Nabi ffi menyembelih salah satu unta yang berhasil dibawa pulang.
Beliau bermukim di sana selama satu hari satu malam kemudian pulang
ke Madinrf,.zss

SirahNabi Muhammad ffi 175


Pada perang ini, al-Akhram, yang nama lengkapnyaMuharriz
bin Nadhlah eE gugur. Ia dibunuh oleh'Abdurrahman bin Uyainah,
yang kemudian merebut kudanya dan melarikan diri. Akan tetapi, Abu
Qatadah qb berhasil mengejar dan membunuhnya serta membawa
kembali kuda tersebut. Kuda itu adalah milik Mahmud bin Salamah.
'\U7anita
yang diculik tadi telah dibebaskan dan pulang dengan
menunggangi unta Rasulullah ffi. Ternyata, ia bernadzar, akan
menyembelih unta tersebut apabila Allah menyelamatkan dirinya.
Rasulullah ffi bersabda:

e.e; 'i; aru'j \-J--l P)l #)iri.i\6tufiD


1zo. zz'(
O
"Amatlah buruk balasan yang diberikan kepada unta itu. Sungguh,
Bani Adam tidak bolehbernadzar atas barang yangbukan miliknya,
juga atas perbuatan maksiat."
Maka dari itu, Nabi ffi mengambil kembali unta tersebut.2se
Diriwayatkan oleh Muslim dalam S b ah iih-ny a, dari S alamah bin
al-Akwa' 95, berkenaan dengan kisah ini: "Maka kami pun pulang
ke Madinah. Tiga malam sesudah itu, kami kembali berangkat ke
Khaibar.'2eo
Barangkali inilah yangbenar. lYallaabu a'lam.

176 lihailRasulullah ffi


PASAL 26
[Perang Bani Musthaliq Atau Al-Murai5i'zer]

[Setelah itt,f2ez Rasulullah ffi memerangi Bani al-Musthaliq


dari suku Khuza'ah pada bulan Sya'ban tahun 6 H. Ada riwayatyang
menyebutkan pada bulan Sya'ban tahun 5 H. Namun, riwayat pertama
lebih benar. Demikianlah pendapat Ibnu Ishat'e3 danparaulama sejarah
lainnya.
Nabi menunjuk Abu Dzarr *!M sebagai amir sementaradi kota
Madinah. Ada yang menyebutkan Numailah bin 'Abdullah al-Laitsi.2eo
Beliau dan pasukan kaum Muslimin menyerang Bani al-Musthaliq saat
mereka sedang lengah"t di sumber mata airyangbernama al-Muraisi'.
Mata air ini membentang mulai dari Qadid sampai ke as-Sahil. Sebagian
di antara kaum musyrikin itu mati terbunuh, sedangkan sebagian besar
kaum wanita dan anak-anak ditawan.2e6
Syi'ar kaum Muslimin kala itu adalah "Hancurkan rno$ub."'n'
Di antara wanita yang tertawan adalah Juwairiyyah binti al-
Harits bin Abi Dhirar, pemimpin2e8 Bani Musthaliq. Juwairiyyah masuk
dalam bagian (saham) Tsabit bin Qais bin Syammas. Namun, Tsabit
membebaskannya dengan cara mukaatabab (angsuran dalam penebusan
diri). Rasulullah ffi melunasi angsuran tersebut kemudian menikahi
Juwairiyyah sehingga menjadi salah seorang Ummul Mukminin. Setelah
peristiwa itu, kaum Muslimin membebaskan seratus keluarga dari Bani
Musthaliq bahkan mereka semua masuk Islam karenanya.2ee
Dalam perjalanan pulang, al-Khabits'Abdullah bin Ubay bin
Salul berkata: "Kalau kita pulang ke Madinah, pasti yangberkuasa di
sana akan mengusir orang-orangyanglemah." Ia sengaja menyindir
Rasulullah ffi.TJcapan itu disampaikan oleh ZaidbinArqam kepada

SirahNabi Muhammad ffi 177


-l

Rasulullah ffi. Maka 'Abdullah bin Ubay pun datang memberikan


dalih (alasan-alasan).300 Bahkan, ia bersumpah atas alasan-alasan yang
dikemukakannya itu. Beliau membiarkannya sehingga Allah Mi"
menurunkan surat al-Munaafiquun untuk membenarkan ucap an Zaid
bin Arqam.3ot
Dalam peperangan ini (Perang Bani Musthaliq), terjadi beberapa
peristiwa sebagai berikut:

[Kisah (Fitnah) Al-Ifki,,]


Peristiwa ini bermula dari kisah yangdikarang oleh'Abdullah
bin Ubay al-Khabits dan sahabat-sahabatnya. Suatu hari, Ummu1
Mukminin, 'Aisyah binti [Abu Bakar]303 ash-Shiddiq ikut bersama
Rasulullah M dalam Perang Bani al-Musthaliq. Ia dibawa di atas
sekedup (tandu).'* Kaum Muslimin pun singgah di beberapa tempat.
Kemudian, mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan3,5 pada
awal siangharinya. Sementara itu, 'Aisyah uS;., pergi ke suatu
tempat untuk buang hajat. Setelah kembali, ternyata ia menyadari
akan hilangnyakalung3,6 milik saudarinya, Asma'. 'Aisyah meminjam
kalung itu darinya. OIeh sebab itu, ia segera kembali ke tempat buang
hqat danmencari kalung tersebut. Pada saat yang bersamaan, datanglah
urit y ang memb awa sekedupny a dan lan gsung mengusun g temp ar
p raj
duduk dari kayu yanghanya seberat satu orang dewasa itu. Padahal,
dalam sekedup itu tidak ada seorang pun. Prajurit tadi lantas meletakkan
sekedup itu di atas unta, tanpa merasakan sesuatu yangtidak beres
meskipun benda yangdiangkat mereka ringan sekali. Memang, badan
'Aisyah W. pada saat itu belum besar karena masih remaja yang
berumur 14 tahun.
Sesudah mendapatkan lagi kalungnya, 'Aisyah segera kembali.
Namun, ia tidak melihat seorang pun di tempat kaum Muslimin
singgah sebelumnya.Iapun terduduk lemas di tempat tersebut sambil
berharap dalam hati: "Mereka pasti akan menyadariketidakhadiranku
dan akan kembali lagi."
Akan tetapi, Allah IH berkuasa untuk menentukan segala
sesuatunya. Allah pasti memberikan hikmah,,, atas seriap kejadian

178 lihail Rasulullah ffi


yangDia kehendaki. 'Aisyah pun mengantuk sehingga tertidur. Ia
baru bangun ketika mendengar ungkapan istiljaa"" yrrg diucapkan
Shafwan bin al-Muaththal as-Sulami adz-Dzakwani.3,e Sahabat ini
memang bermalam3t0 di akhir rombongan, karena ia orang yang
sangat nyenyak tidurnya, seperti yangdisebutkan dalam riwayat Abu
Da'rilud.3" Tatkala melihat sosok Ummul Mukminin, Shafwan berseru:
"Innaalillaabi an inna ilaibi raaji'uun, isteri Rasulullah?" Kemudian,
ia melepaskan tali tambatan untanya lalu mendekatkannya kepada
'Aisyah. 'Aisyah pun menaikinya. Shafwan tidak berbicara sepatah kata
pun kepada'Aisyah. Demikian pula, 'Aisyah tidak mendengar kalimat
apa pun darinya, kecuali ucapan istirjaa' tadi. Shafwan terus berjalan
menuntun unta yang dinaiki 'Aisyah hingga keduanya bergabung
kembali dengan rombongan.3t2 Pada waktu itu, bala terttar^ kaum
Muslimin sudah tiba di Nahr azh-Zhahirah.
Saat orang-orang melihat keduanya, kaum munafik mulai
menggunjingkan perkara yangAllah \g pasti memberi balasan
kepada mereka karenanya itu. Sementara 'Abdullah bin Ubay al-
Khabits-dengan perbuatan hina yang dia lakukan selama peperangan
berlangsung-juga mulai angkat bicara, mengumbar cerita ke sana ke
mari, mengeksposnya, serta menyebarkan dan menyiarkannya ke
khalayak ramai.
Kasus ini seperti yang diceritakan secara panjang lebar dalam
kitab asb-Sbahiibdin3t3 dari hadits az-Zthri, dari Sa'id al-Musayyib,
' IJrwah bin az-Zubair, Alqamah bin \fl aqqash al-Laitsi, dan' Ubaidillah

bin'Abdullah bin'Utbah. Semuanya berasal dari riwayat'Aisyah rdF,


ash-Shiddiqah binti ash-Shiddiq, yang mendapat pembelaan langsung
dari atas tujuh langit terhadap segala hal yang dituduhkan3'o kepadanya
oleh ahli ifki (orang-orang yangterlibat dalam tuduhan dusta tersebut)
pada perang ini:

K7; s, &r r, L;;5 i ki# 4,l, iei.$iiyy


#ffi....
\ \r/

SirahNabiMuhammail S, 179
-!

"Sesunggubnyd. orang-ordng yang membaua berita bohong itu adalah dari


golongan kamu juga. langanlab kamu mengira berita bobong itu buruk
bagi kamu, bahkan ia adalab baik bagi kamu ...." (QS. An-Nuur: 11)
Allah menurunkan firman-Nya itu satu bulan lebih setelah
kepulangan kaum Muslimin dari Perang Bani al-Musthaliq. Orang-
orang yang menyebarkan berita bohong itu dihukum cambuk , di antara
mereka terdapat Misthah bin Utsatsah dan Hamnah binti Jahsy.
Sebelum turunnya ayat itu, Rasulullah ffi naik ke atas mimbar
dan berkhutbah di hadapan kaum Muslimin dan meminta pembelaan
atas tuduhan 'Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya. Beliau
bertanya: "siapakah yang dapat memberikan pembelaan3l5 terhadap
orang yang telah mengganggu rumah tanggaku? Demi Allah, aku
tidak mengetahui dari keluargaku melainkan hal yangbaik-baik saja.
Mereka juga menyebut-nyebut nama laki-laki yang kukenal sebagai
orang yangbaik. Orang itu tidak pernah masuk menemui keluargaku,
kecuali bersamaku."
Sa'ad bin Mu'adz, saudara Bani 'Abdil Asyhal, bangkit dan
berkata: "'Wahai Rasulullah, aku akan membelamu aras tuduhan
tersebut. Kalau dia (orang yang memfitnah) berasal dari suku Aus,
maka akan kupenggal kepalanya. Apabila dia berasal dari teman-reman
kami dari suku Khazraj, maka silakan engkau memerintahkan apa
saja kepada kami. Perintahkanlah, niscaya kami akan melaksanakan
perintahmu terhadap ny al
Sa'ad bin 'Ubadah pun langsung berdiri dan berseru: "Anda
bohong! Demi Allah, Anda ddak akan membunuhnya atau Anda tidak
akan pernah bisa membunuhnya. Seandainya orang itu ternyata berasal
dari kaummu, niscaya Anda tidak akan senang jika ia dibunuh!"
Usaid bin Khudair ikut angkat bicara: "Demi Allah, kami pasti
akan membunuhnya (meskipun berasal dari suku kami). Anda memang
seorang munafik dan suka membela orang munafik."
Akibatnya, dua suku itu pun terlibat pertengkaran, hampir saja
mereka saling membunuh. Sampai-sampai Rasulullah ffi berusaha

180 lihailRasulullah ffi


fmeredakan]"u dan menenangkan mereka hingga akhirnya semua
orang terdiam.
Demikianlah yang disebutkan dalam kitab asb-Shabiihain,3'7
yaitu bahwa yangbertengkar dengan Sa'ad bin'Ubadah adalah Sa'ad
bin Mu'adz.
Riwayat tersebut sangat kontroversial sehingga membingungkan
para ahli sejarah. Sebab, tidak seorang pun yang berbeda pendapat
bahwa Sa'ad binMu'adz meninggal dunia seusai PerangBani Quraizhah,
yakni setelah Perang Khandaq pada tahun 5 H, menunrt pendapat yang
benar. Adapun Peristiwa al-Ifki ini tidak diragukan lagi terjadi pada
Perang Bani al-Musthaliq atau pada Perang al-Muraisi'.
Az-Zuhri menegaskan: "Yakni, pada Perang a1-Muraisi'."
Para ulama berbeda pendapat dalam memberi jawaban terhadap
persoalan yarrg rumit ini.3r8
Musa bin'Uqbah menyatakan, berdasarkan riway at al-Bukhari:
"sesungguhnya Perang al-Muraisi' terjadipada tahun 4 H."
Pendapatnya itu bertentangan dengan pendapat jumhur
ulama.3re

Dalam hadits itu sendiri terdapat indikasi yang menolak


pendapat tersebut, yakni perkataan 'Aisyah Sts, : "Hal itu terjadi
setelah diturunka rrny a ay at hljab ."
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa ayat tersebut diturunkan
pada pagi hari sesudah malam pertama Rasulullah ffi bersamaZainab
binti Jahsy €9, . Rasulullah M, sempat bertanya kepada Zainab
binti Jahsy €y, tentang 'Aisyah #r-, saat terjadi Peristiwa al-Ifki
tersebut. Zainab menjawab: "Aku selalu menjaga pendengaran dan
pengelihatanku."'Aisyah gr, pun memujinya: "Dialah satu-satunya
isteri Nabi M yangmenyaingi'0 kedudukanku di sisi beliau."
Para ahli sejarah juga menyebutkan bahwa pernikahan beliau
ffi denganZainab €y, terjadipada bulan Dzul Qa'dah tahun 5 H.
Dengan demikian, pendapat Musa bin 'Uqbah itu tertolak dengan
sendirinya,32r namun persoalannya belum selesai sampai di sini.

SirahNabi Muhammad ffi 181


Imam Muhammad bin Ishaq bin Yasar mengat akan:322
"Sesungguhnya Perang Bani al-Musthaliq rcrjadi pada tahun 6 H."
Ia pun menyebutkan di dalamnya mengenai Peristiwa al-Ifki. Hanya
sqa, ia menceritakannya dari riwayat az-Zuhri, dari 'ubaidillah bin
'Abdullah bin'Utbah, dari'Aisyah g;-, , sebagaimana perkataannya:
"Maka berdirilah Usaid bin Khudair *!y lalu berkata:'Saya akan
membelamu atas tuduhannya.'"
Muhammad bin Ishaq tidak menyebutkan Sa'ad bin Mu(ad2.323
Abu Muhammad bin Hazm3za menyatakan: "Pendapat inilah yang
benar dan tidak perlu diragukan lagi. Adapun pendapat sebelumnya,
menurut kami, adalah keliru."
Ibnu Hazm berbicara panjang lebar dalam masalah ini. Ia juga
mengakui kebenaran penyebutan Sa'ad dalam berbagai riwayat yang
shahih.
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan: "Memang benar apayangbeliau
katakan, insya Allab."
Terkadang memang terdapat semacam ini dalam hadits yang
secara hukum tidak bisa mengubah (dikompromikan dengan) hadits
lain yang banyak jumlahnya. Sejumlah ulama telah mengisyaratkan
sebagian besar di antaranya. Sebagian di antara mereka yangtelah
berusaha memberikan alasan-alasan, rerapi semua itu terlalu dipaksakan.
lVallaabu o'lo*.tzs

182 lihail Rasulullah ffi


PASAL 27
[Perang Hudaibiyah]

Padabulan Dzul Qa'dah tahun 6 H, Rasulullah ffi berangkat


untuk melaksanakan umrah bersama 1000 [sekian]"u orang iamaah.
Ada yang mengatakan bersama 500 orang jamaah. Ada juga yang
berpendapat bahwa jumlahnya 400 orang jamaah. Riwayat lain
menyebut kan 3 00 o ran g j amaah."' Te rdap at j u ga riway at lainny a y aurLg
menyebutkan jumlah yang berbeda-beda. Adapun yang menerangkan
bahwa beliau keluar dengan membawa 700 orangiamaah, pendapat
ini jelas-jelas keliru.328
Ketika mengetahui hal itu, kaum musyrikin mengumPulkan
sekutu-sekutu mereka dan keluar dari Makkah untuk menghalangi
beliau melakukan umrah pada tahun itu. Orang-orang kafir mengirim
pasukan berkuda mereka yarLg dipimpin oleh Khalid bin al-\7alid
menuju Kura' al-Ghamim. Namun, Rasulullah ffi kemudian mengambil
jalan lain hingga sampai juga di Hudaibiy^lr.tzo
Nabi dan kaum musyrikin saling mengirimkan utusan, hingga
datanglah Suhail bin'Amr yang mengajak berdamai, dengan syarat
mereka ftaum Muslimin) harus kembali pulang pada tahun ini dan
baru boleh melakukan umrah pada tahun berikutnya. Rasulullah
ffi menyetujui syaratyangdiajukan mereka, tidak lain karena Allah
Mj memang hendak memberikan berkah dan kemaslahatan melalui
perjanjian tersebut.
Kesepakatan itu tidak disukai oleh sebagian Sahabat , di antaranya
'IJmar bin al-Khaththab *!b .Ia pun bertukar pikiran dengan Abu
Bakar ash-Shiddiq ggtentang masalah itu, lalu kembali berdialog
dengan Rasulullah ffi. Ternyata, jawaban Rasulullah ffi
sama persis

SirahNabi Muhammad ffi 183


dengan jawaban Abu Bakar Qp, yakni bahwasanya beliau hanyalah
hamba dan utusan Allah, yangtidak mungkin mendurhakai perintah-
Nyr,"o dan Dia pasti akan memberi pertolongan kepada NabiNya.
Imam al-Bukhari menukil kisah ini secara lengkap dalam kitab Sbabiih-
nya.tt'
Suhail bin 'Amr memberi syarat agar kaum Muslimin pulang
pada tahun ini. Mereka baru boleh berumrah tahun depan. Selain itu,
orang-orang Muslim hanyaboleh masuk Makkah dengan pedang atau
senjata yangtersarung,"' |uga tidak boleh tinggal di negeri tersebut
lebih dari tiga hari,333 serta bersedia memberikan jaminan keamanan
kepada manusia (antarakaum musyrikin dan kaum Muslimin)33. dalam
jangka waktu sepuluh tahun.335
Perdamaian itu seben arnyamenjadi sebab terbesar terealisasinya
berbagai penaklukan (wilayah) bagi kaum Muslimin, sebagaimana
dikatakan oleh'Abdullah bin Mas'ud g .zt'
Berdasarkan perjanjian, tersebut setiap orang bebas memilih:
boleh bergabung bersama Rasulullah ffi dan boleh juga ikut bersama
kaum Quraisy. Di samping itu, setiap orang dari mereka yang datang
kepada Rasulullah ffi, walaupun seorangMuslim, harus dikembalikan
kepada kaum Quraisy. Sebaliknya, siapa saja orang Muslim yangdatang
kepada mereka tidak perlu dikembalikan.
Allah iW membenarkan isi perjanjian itu, kecuali terhadap
kaum wanita Mukmin yangberhijrah, mereka tidak boleh dipulangkan
kepada kaum musyrikin karena pada saat itu, kaum wanita Muslimah
sudah tidak dihalalkan lagi bagi orang-orang kafir.337
Ini termasuk perkara mulia yangterjadi dalam masalah ushul,
yaiut mengkhususkan as-Sunnah dengan al-Qur-an.338
Sebagian ulama mengangga;pnya sebagai penghapus hukum,
seperti madzhab Abu Hanifah dan sebagian kalangan ahli ushul.
Namun, itu bukanlah pendapat yang dipilih oleh mayoritas ulama
Mutaakhirin. Perbedaan pendapat dalam masalah ini termasuk ringan
karena pokok masalahnya kembali kepada makna tekstual.

184 lihail Rasulullah ffi


Sebelum terjadinya perdamaian ini, 'IJtsman bin Affan 4r
diutus oleh Rasulullah ffi k. Makkah untuk memberitahukan bahwa
mereka datang bukan untuk berperang, namun untuk melaksanakan
umrah. Karena kedudukan 'lJtsman yang terhormat, maka kaum
musyrikin Quraisy menawari 'LItsman untuk melakukan thawaf.
Namun, 'LItsman menolak dan berkata: "Aku tidak akan berthawaf
sebelum Rasulullah ffi melakukannya."
Sebelum 'LJtsman kembali, tersebar kabar bahwa ia dibunuh.
Tentu saja hal itu membuat Rasulullahffisedih. Oleh sebab itu, Nabi
memanggil para Sahabatnya M untuk melakukan bai'at perang.
Mereka pun berbai'at kepada beliau di bawah pohon di tempat itu,
yaitu pohon samurah.'3e Jumlah Sahabat yang berbai'at di bawah
pohon tersebut sama dengan jumlah mereka yangberangkat bersama
Rasulullah ke Hudaibiyah,kecuali al-Judd bin Qais yangbersembunyi
di balik untanya karena kemunafikan dan keciutan nyalinya.3a}
Demikian juga Abu Suraihah, yang nama aslinya Hudzaifah bin Usaid.
Hudzalf.ah memang menyaksikan Perj anj ian Hudaibiyah, namun ada
y^ng menyebutkan bahwa ia tidak sempat berbai'at. Sementara itu,
riwayat lain menyebutkan bahwa ia telah berbai'at.
Yang pertama kali berbai'at pada saat itu adalah Abu Sinan,
\Wahab bin Mihshan, saudara'I-Ikasyah bin Mihshan. Ada juga yang
berpendapat bahwa yang pertama kali berbai'at adalah puteranya,
yakni Sinan bin Abi Sinan. Pada kesempatan itu, Salamah bin al-Akwa'
berbai'at sebanyak tiga kali atas perintah Rasulullah ffi, sebagaimana
diriwayatkan oleh Muslim darinya.3o'
Rasulullah ffi meletakkan [tangannya]t+z O' atas diri beliau yang
mulia seraya berkata: "Ini untuk'IJtsman."343 Hal itu tentu saja lebih
mulia bagi 'Utsman daripada langsung hadir dalam bai'at tersebut.
Setelah itu, Allah wi menrtrunkan firman-Nya:

....iA^i:* 4,;S;yGA *{\i Z4 ifF


{@
SirahNabi Muhammad ffi 185
"Sesunggubnya Allab telab ridba terbadap ordng-ord.ng Mukmin ketika
mereka berjanji setia kepadamu di bawah pobon...." (QS. Al-Fat-h: 18)
Rasulullah ffi bersabda:
((jet ,;A\ e'eU #r',ti;-q 1 ll
"Tidak akan masuk Neraka siapa saja yang ikut dalam bai'at di bawah
pohon rersebur."3* Itulah bai'at ar-Ridhwan.
Seusai mengadakan kesepakatan dengan kaum musyrikin,
sebagaimana yang disebutkan di atas, Nabi ffi langsung melakukan
tahalul (mencukur rambut kepala) dari umr ahnya, kemudian
memerintahkan kaum Muslimin untuk melakukan hal yang sama.
Namun, mereka merasa keberatan untuk mengerjakannya. Para
Sahabat tidak melakukan tindakan apa pun, menunggu barangkali ada
penghapusan hukum tersebut. Nabi ffi marah karena sikap mereka
itu sehingga beliau ffi masuk kemah menemui LJmmu Salamah ,i{9,.
Beliau menceritakan tentang sikap para Sahabat tersebut kepada isteri-
nya. I-Immu Salamah W., menyarankan: "Keluarlah engkau, wahai
Rasulullah. Sembelihlah hewanmu lalu cukurlah rambutmu, niscaya
kaum Muslimin akan mengikutimu, wahai Rasul Allah."
Rasulullah M pun keluar dan melakukan saran isterinya
tersebut. Maka kaum Muslimin segera mengikuti perbuatan beliau.3as
Mereka semua mencukur rambut, kecuali 'LJtsman bin Affan dan
Abu Qatadah al-Harits bin ar-Rib'i. Keduanya hanyamemendekkan
rambut saja. Demikianlah yangdisebutkan oleh as-Suhaili dalam kitab
ar-Raudbul Unuf.tou
Para Sahabat nyaris saling membunuh karena kesedihan yang
amat mendalam ketika itu. Menurut mereka, kaum musyrikin telah
mengikat kaum Muslimin dengan berbagai persyaratan sesukanya,
sedangkan Rasulullah ffi menuruti saja kemauan orang-orang kafir
itu.
Semua perbuatan itu didorong oleh keberanian mereka yang
luar biasa-semoga Allah meridhai mereka-dan karena kemauan

186 lihailRasulullah ffi


mereka yangkuat dalam membela Islam. Akan tetapi, Allah wj lebih
mengetahui hakikat segala perkara dan mengetahui kemaslahatantya
daripadamereka.3aT Oleh karena itu, ketika Rasulullah ffi kembali ke
Madinah, Allah Mi menurunkan surat al-Fath secara lengkap tentang
peristiwa tersebut.
'Abdullah bin Mas'ud 4b berkata: "Kalian menganggap
bahwa kemenang an y adalah Fat-bu Makkab (ptenaklukan
^ngdimaksud
kota Makkah), sedangkan menurut kami adalah Perjanjtan
Hudaibiyah.D348

Memang benar ap;- yang diucapkan oleh Ibnu Mas'ud qb .


Sesungguhnya Allah W menjadikan Perjanjian Hudaibiyah sebagai
sebab terjadinya penaklukan Makk ah,'o' sebagaimana akan kami
jelaskan nanti, insya Allab W.
Allah \H pun menggantikannya (kerugian kaum Muslimin
karena perjanjian Hudaibiyah) dengan (kemenangan di) Khaibar
sebagai pendahuluan dan balasan langsung. Pada saat itu, kaum
Muslimin bermukim di Hudaibiyah lebih kurang dua puluh hari.

SirahNabi Muhammad ffi 187


-l
PASAL 28
[Perang Khaibar]

Setelah kembali ke Madinah, Rasulullah ffi menetap di sana


hingga bulan Muharram pada tahunT H. Pada akhir bulan Muharram,
beliau benolak ke Khaibar. Dinukil dari Malik bin Anas 'iu5 bahwa
penaklukan Khaibar terjadi pada tahun 6 H, sedangkan menurut
jumhur ulama, penaklukan itu terjadi pada tahun 7 H.
Ibnu Hazm menegaskan bahwaperistiwa ituterjadipadatahun 6 H,
tanpa diragukan lagi. Itu didasari oleh istilah beliau, yaitu permulaan
tahun dihitung mulai dari bulan Rabi'ulAwwal, yaitusaat Rasulullah
ffi datangpeftama kali ke Madinah untuk berhijrah. Namun, tidak
seorang pun ulama yang mengikuti pendapatnya. Sebab, mayoritas
ulama berpendapat bahwa permulaan tahun dihitung dari bulan
Muharram pada tahun tersebut.
Orang pertama yangmencatat penanggalan tersebut adalah Ya'la
bin 'Umayyah di Yaman, sebagaimaiayangdiriwayatkan oleh Imam
Ahmad bin Hanbal,"o dengan sanad shahih yang sampai kepadanya.
(Ada juga yarg mengatakan 'IJmar bin al-Khaththab gE . Peristiwa
itu terjadi pada tahun 16 H, sebagaimana akan diuraikan di tempat
lain)."'
Rasulullah ffi pun berangkat ke Khaibar. Beliau sempat
menunjuk Numailah bin'Abdullah al-Laitsi352 sebagai amir sementara
di Madinah. Ketika tiba di Khaibar, beliau mengepung satu per satu
benteng-benteng Khaibar. Allah $,$1. pun memberikan kemenangan
untuk Nabi-Nya dan menjadikan harta mereka sebagai ghanimahbagi
beliau. Rasulullah ffi berhasil menyelesaikan misi dakwahnyadengan

SirahNabiMuhammad ffi 189


sempurna. Beliau lalu mengambil seperlima bagian harca rampasan
perang miliknya dan membagi-bagikan separuhnya kepada kaum
Muslimin. Jumlah mereka yangmendapatkan bagian adalah sebanyak
orang-orang yang hadir padaPerjanjian Hudaibiyah saja. Sementara
separuh hartalainnyadigunakan unruk kemaslahatan beliau dan untuk
orang yatgmewakilinya dalam mengarur urusan kaum Muslimin.
Kemudian, Rasulullah M mempekerjakan kaum Yahudi yang
dahulunyaberada di Khaibar setelah mereka meminta hal itu sebagai
ganti dari perdamaian yangdisepakati, yakni diusir keluar Khaibar.
Sebagai gantinya, mereka harus menggarap tanah pertaniannya dan
Rasulullah ffi mendapatkan separuh dari hasilnya, baik berupa buah-
buahan maupun tanaman lainnya. Dari seluruh tawanan kaum Muslimin,
Rasulullah memilih Shafiyah binti Huyayy bin Akhthab untuknya.
Akhirnya, Shafiyah masuk Islam sehingga beliau pun memerdekakan
dan menikahinya. Nabi berbulan madu dalam perjalanan pulang ke
Madinah, yakni setelah wanita itu halal bagi beliau.r'3
Pada waktuitu pula, Rasulullah mendapat hadiah dari seorang
wanita Yahudi Bani Khaibar yang bernama Zainab binti al-Harits,
isteri Salam bin Misykam, berupa daging kambing bakar yang dibubuhi
racun. Ketika beliau akan menggigit bagian paha kambing tersebur,
daging di tangannya tersebut berbicaradanmemberitahukan bahwa ia
berisi racun. Oleh sebab itu, beliau tidak jadi memakannya dan segera
memanggil wanita Yahudi tadi untuk memeriksanya: "Apakah kamu
benar telah membubuhi racun pada daging kambing ini?"
\Wanita tersebut menjawab: "Ya, benar."

Nabi M, bertanyalagi: "Mengapa kamu melakukan hal itu?"


\Wanita itu menjawab: "Tujuanku (adalah memastikan
kebenaran); kalau engkau betul-betul Nabi, tentu racun itu tidak akan
membahayakanmu; sedangkan kalau engkau bukan Nabi sungguhan,
maka kami akan terbebas darimu.'354
Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah ffi pun memaafkan
kesalahannya.

190 lihailRasulullah ffi


Terdapat riwayat yangmenyebutkan bahwa Bisyr bin al-Barra'
bin Ma'rur termasuk di antara yarLg ikut memakan daging beracun
itu sehingga meninggal dunia. Oleh karena itu, Nabi menghukum
mati (sebagai qishash) wanita itu karena perbuatannya. Abu Dawud355
meriwayatkan hadits tersebut secara mursal dari Abu Salamah bin
'Abdurrahman bin'Auf.
Setelah peristiwa itu, Ja'far bin Abi Thalib g, dan Sahabat-
Sahabatnya,ym1sudah sejak lama berhijrah ke negeri Habasyah, datang
menemuiNabi ffisepulangnya beliau dari Khaibar, yakni seusaiperang.
Mereka ditemani oleh Abu Musa al-Asy'ari qE, bersama rombongannya
dari suku Asy'ari yangberjumlah lebih dari tujuh puluh orang.3s6 Abu
Hurairah g dandelegasidelegasi lainnya jugadatmgmenemui beliau
ffi. Rasulullah ffi
memberikan bagian darihana rampasan perang357
kepada mereka, sebagaimanayangtelah diperintahkan Allah Wj .
Nabi ffiberkata kepada Ja'far:'Aku tidak tahu, manakah
peristiwa yang lebih membuatku bahagia, penaklukan kota Khaibar
ataukah kedatangan Ja'{ar?" Sebab, ketikaJa'far <!F, datang, Rasulullah
langsung bangkit dan mencium keningnya."t
Dalam Perang Khaibar ini, kaum Muslimin yang mari
syahid berjumlah sekitar dua puluh orang. Semoga Allah meridhai
mereka.35e

SitahNabiMuhammad ffi 191


PASAL 29
[Pembebasan Fadak,,]

Tatkala penduduk Fadak mendengar apa yang dilakukan


Rasulullah ffi terhadap penduduk Khaibar, mereka pun mengirim
opsi perdamaian kepada beliau. Beliau pun menerima opsi tersebut.
Semua peristiwa itu terjadi tanpa sedikit pun pengerahan pasukan
berkuda dan peralatan perang lainnya dari kaum Muslimin. Nabi
ffi pm menempatkan harta rampasan perang tersebut sesuai dengan
perintah Allah W, yaitu beliau tidak membagi-bagikannya.'u'

SirahNabi Muhammad ffi 193


PASAL 30
[Pembebasan \fladil Qura,u,]

Rasulullah M kembali ke Madinah melewati \7adi1 Qura


(singgah di daerah ini), dan berhasil menaklukkannya. Ada riwayat
yangmenyebutkan bahwa beliau sempat berperang di sana, wallaahu
a'lam.
Dalam kitab ash-Shabiihain disebutkan bahwa ketika seorang
budak Rasulullah My*gbernama Mid'am menurunkan pelana hewan
tunggangan Rasulullah ffi, tiba-tiba sebilah anak panah yang tidak
diketahui arah datangnya(sahmgarbn) melesat cepat dan mengenainya
sehingga ia meninggal karenanya. Orang-orang berkata: "Berbahagialah
ia karena telah memperoleh mati syahid, ya Rasulullah." Beliau ffi
menanggapi: "Tidak, sama sekali tidak! Demi Allah yangjiwaku berada
di tangan-Nyr, sesungguhnya kain tebal'* yangdia ambil dari hana
rampasan-sementara ia tidak berhak memperoleh bagian dari hana
tersebut-akan menjadi api yang menyala-nyala dan membakarnya
kelak.'365

SirahNabi Muhammad ffi 195


PASAL 3I
['Umratul Qadha'),uu

Tatkala kembali ke Madinah, Rasulullah g tinggal di sana hingga


bulan DzuJ Qa'dah. Kemudian, beliau keluar lagi untuk menunaikan
umrah, yang disebut 'LImratul Qadha', sesuai dengan kesepakatan
yang dibuat bersama kaum Quraisy sebelumnya. Ada |uga yang
menjadikannya sebagai qadha' atas tertundanya pelaksanaan umrah
Hudaibiyah yang terhalang. Ada juga pendapat yang menyebutkan
bahwa disebut demikian karena ibadah itu adalah umrah qishash, yaitu
pembalasan. Semua pendapat itu benar.
Nabi ffi dan kaum Muslimin pun berangkat hingga sampai
di kota Makkah, lalu melaksanakan umrah dan thawaf di Ka'bah,
kemudian bertahallul setelah mengerjakan ibadah tersebut. Seusai
bertahallul, beliau ffi menikahi Maimunah binti al-Harits, Ummul
Mukminin €F, . Tiga hari kemudian, kaum Quraisy mengirimkan
utusan (untuk bertemu dengan) 'Ali gf . LJtusan tersebut menegaskan:
"Sekarang, keluarlah dari negeri kamil":oz
Rasulullah ffi bertanya: " Apasalahnya apabila, aku berbulan
madu dahulu dengan Maimunah di sini?"
Akan tetapi, kaum Musyrikin menolak permintaan Rasulullah
ffi tersebut. Bahkan, mereka bergegas meninggalkan Makkah begitu
melihat kedatangan Nabi ffi, dikarenakan kebencian dan permusuhan
mereka terhadap beliau.
Maka dari itu, Rasulullah M pun keluar
dari Makkah dan
berbulan madu dengan Maimunah di Sarif,'68lalu kembali ke Madinah
dengan mendapat kemenangan dan pertolongan.

SirahNabiMuhammad ffi 197


PASAL 32
[Pengiriman Pasukan Perang Mu'tah1*,

Pada bulan Jumadil Akhir tahun 8 H, Rasulullah ffi mengirimkan


panglima-panglima perang (beserta bala tentaranya) ke Mu'tah, yakni
sebuah perkampungan di negeri Syam, untuk menuntur balas atas
kematian orang-orang Islam di sana. Beliau mengangkat Zaid bin al-
Haritsah gE , seorang budak yangbeliau bebaskan, sebagai pemimpin
mereka. Beliau ffi berpesan kepada mereka: "Apabila Zaidgagor, maka
posisinya digantikan oleh Ja'far bin Abi Thalib gE . Jika Ja'far gugur
juga, maka rcmpatnya diambil alih oleh 'Abdullah bin Rawah ah gi., ."'ro

Pasukan kaum Muslimin berangkat dengan membawa lebih


kurang 3000 personel. Rasulullah M ikut keluar untuk melepas
kepergian mereka hingga pertengahan jalan. Setelah itu, pasukan ini
kembali melanjutkan perjalanan. Ketika sudah sampai di Ma'an,37r
kaum Muslimin mendengar kabar bahwa Heraclius, nrj, Romawi,
telah bersiap-siap untuk menghadang mereka dengan 1o0.ooo personel.
Bersamanya ikut pula Malik bin Zafilah dengan membawa 10O.OOO
personel lainnya dari kalangan Nashrani Arab, yaitu dari wilayah
Lakhm, Jtdzam, dan berbagai suku Qudha'ah, sepefti Bahra', Baliy,
dan Balqin.
Kaum Muslimin berkumpul372 di tempat itu. Sebagian
mengusulkan: "Kita menulis surat kepada Rasulullah ffi dan menunggu
perintah beliau selanjutnya. Mungkin saja beliau akan mengirimkan
bala bantuan kepada kita."
Namun, 'Abdullah bin Rawahah €g berseru: "FIai kaum!
Demi Allah, apayangselama ini kalian cari sudah ada di depan mata
(mati syahid). Kalian memerangi ummat manusia bukan hanyadengan

SirahNabiMuhammad ffi 199


jumlah personel atau dengan kekuatan, melainkan juga karena membela
agama y ang karenanyalah Allah telah memuliakan kita. Berjuanglah,
sesungguhrryayangadahanyalah salah satu dari dua kebaikan: menang
atau mati syahid."
Orang-orang menyetujui perkataan beliau itu, maka mereka
pun bergerak.t"
Setelah tiba di Thukhum al-Balqa',3'o pasukan kaum Muslimin
bertemu dengan pasukan Romawi. Tentara kaum Muslimin singgah
dan bermukim di pinggiran kampung Mu-tah, sedangkan tentara
Romawi berada di kampungyangbernama Masyarif. Kemudian, kedua
pasukan berhadapan langsung dan pecahlah pertempuran dahsyat."t
Pada pertempuran itu, panglima kaum Muslimin, Zaid bin
Haritsah gE , gugur. Panji perang yang dipegangnya langsung di
ambil alih oleh Ja'far bin Abi Thalib *!b .Iaturun dari kudanyayang
berwarna pirang dan langsung menggoroknya.'rc 1a'far lalu bertempur
hingga tangan kanannya putus. Oleh sebab itu, panji tadi dipindahkan
ke tangan kirinya. Namun, tidak lama kemudian tangan kirinya juga
putus sehingga ia pun memeluk panji tersebut. Barulah sesudah itu,
panglima yanggigih ini terbunuh sebagai syahid. Pada saat itu, Ja'far
berumur 33 tahun, menurut pendapat yartgbenar.3TT
Setelah Ja'far SBur, panji perang itu dipegang oleh 'Abdullah
bin Rawahah al-Anshari <W., .Iamenahan diri sejenak, baru kemudian
maju dan berperang hingga terbunuh. Ada riwayaty^ngmenyebutkan
bahwa Tsabit bin Aqramlah yang seharusnya mengambil alih panji
perang tersebut sebab kaum Muslimin ingin menjadikanny^ sebagai
panglima, tetapi ia menolak."t
Akhirnya, panji itu berada di tangan Khalid bin a1-N7a1id gf . Ia
mengarahkan kaum Muslimin dan bergerak dengan sembunyi-sembunyi
sehingga berhasil menyelamatkan mereka dari sergapan musuh.
Allah pun memberikan kemenangan melalui tangan Khalid .!b .
Kisah di atas, sebagaimanayang disampaikan sendiri oleh
Rasulullah ffi kepada par^ Sahabatnya di atas mimbar di Madinah.
Beliau menyampaikan kabar duka atas kematianparapanglima Perang

200 lihailRasulullah ffi


itu satu per satu sambil berlinangan air mata. Hadits ini disebutkan
dalam kitab asb-Sbabiib j7e
Ketika malam tiba, orang-orang kafir menghentikan perang
tersebut. Meskipun jumlah musuh sangat banyak dan jumlah kaum
Muslimin sangat sedikit jika dibandingkan jumlah mereka, ternyata tidak
terlalu banyak yangmati syahid di pihak ummat Islam, sebagaimana
disebutkan para ahli sejarah. Tidaklah mereka menyebutkan nama-
nama Sahabat yang terbunuh dalam perang ini melainkan sekitar
sepuluh orang saja.38o
Kaum Muslimin pun segera kembali pulang. Allah \t,€ telah
melindungi mereka dari kejahatan musuh. Segala puji bagi Allah dan
segala karunia hanyadari-Nya. Di samping itu, pertempuran ini menjadi
motivasi bagi kaum Muslimin dalam menghadapi perang selanjutnya
melawan Romawi serta menjadi peristiw a yangmenggentarkan musuh-
musuh Allah dan Rasul-Nyr."'

Sirah Nabi Muhammad ffi 201


PASAL 33
[Penaklukan Kota Makkah]

Pada pasal ini, kami akan menyebutkan secara ringkas peristiwa


penaklukan kota Makkah yang dengannya Allah memberikan kemuliaan
bagi Rasul-Nya, menenteramkan jiwa beliau, serta menjadikanrLya
sebagai bukti nyata tingginya kalimat Allah, sempurnanya agama-
Ny., dan perhatian Allah dalam memberikan pertolongan kepada
Rasul-Nya.
Kejadiannya [ialah]382 berawal dari Perjanjian Hudaibiyah,
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.Pada waktu itu, suku
Khuza'ah masuk dalam perjaqian bersama Rasulullah ffi, sedangkan
Bani Bakar masuk dalam perjanjian bersama kaum Quraisy. Maka
ditetapkanlah waktu sepuluh tahun sebagai masa gencaran senjata.
Kedua belah pihak pun merasakan suasana damai. Satu tahun berlalu
sejak saat itu.
Namun, pada tahun kedua, tepatnya sembilan bulan sesudahnya
dan belum lagi genap dua tahun, datanglah Naufal bin Muawiyah
ad-Daili bersama beberapa pengikutnya dari Bani Bakar bin 'Abdi
Manat (ke wilayah Khuza'ah). Mereka menyerang kaum Khuza'ah
pada malam harinya, yakni di sebuah mara air milik suku itu yang
bernama al-\Vatir. Kedua suku tersebut pun berperang di tempat iru
karena memang sudah melekat unsur dzubul (dendam)383 antara Bani
Bakar dan kaum Khuza'ah sejak masa Jahiliyyah.
Kaum Quraisy tentu saja memihak Bani Bakar dan turut
menyerang Khuza'ah dengan pasukan bersenjata, bahkan sebagian dari
mereka memberikan bantuan secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya,
kaum Khuza'ah melarikan diri ke Tanah Flaram, namun mereka berhasil

SirahNabi Muhammail ffi 203


dikejar oleh Bani Bakar. Kaum Naufal (Bani Bakr) mengingatkan
Naufal (salah seorang pemimpin Bani Bakr) akan tanah suci tersebut,
seraya berkata: "Takutlah kepada Rabbmu!" Naufal menjawab: "Tidak
ada Rabb pada hari ini. Demi Allah, wahai Bani Bakar, sesungguhnya
kalian pernah melakukan pencurian di Tanah Haram ini. (|ika kalian
mau melakukan itu), maka apakah kalian tidak ingin menuntut balas
(atas musuh kalian) di sana)":s+

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Mekipun demikian, Naufal


akhirnya masuk Islam dan Allah mengampuni perbuatannya.
Haditsnya ini diriwayatkan dalam kitab asb-Shahiibain.3ss Semoga
Allah meridhainya."
Bani Bakar membunuh beberapa orang dari kaum Khuza'ah,
di antaranya seorang lakilaki bernama Munabbih. Kaum Khuza'ah
berlarian menyelamatkan diri ke rumah-rumah di kota Makkah.
Mereka memasuki rumah Budail bin \flarqa dan rumah budak y^ng
mereka bebaskan, yakni Rafi'.386 Secara otomatis, perjanjian dengan
kaum Quraisy dinyatakan batal dengan adanya kejadian tersebut.
'Amr bin Salim al-Khtza'i dan Budail bin \Varqa' al-Khuza'i
[serta beberapa orang dari suku Khuza'ah]387 segera keluar dari Makkah
untuk menemui Rasulullah ffi. Delegasi tersebut memberitahukan
tentang apayangtelah diperbuat kaum Quraisy dan meminta bantuan
kepada Rasulullah M- untuk menghadapi mereka. Beliau M pu,
menyetujui dan memberikan kabar gambira kepada mereka berupa
kemenangan.3ss Nabi M j"g memberitahukan bahwa Abu Sufyan
pasti akan datang untuk memperbarui perjanjian, namun beliau akan
menolak permintaannya karena sudah tidak lagi membutuhkannya.
Memang begitulah fakta y arrgterj adi selanjutnya.
Karena menyesali tindakan mereka, kaum Quraisy segera
mengutus Abu Sufyan untuk memperbarui perjanjian damai antara
mereka dan Muhammad M,, glnamemperp anjangkembali waktunya.
Maka Abu Sufyan pun berangkat. Sesampainya di I-Isfan, ia bertemu
dengan Budail bin \flarqa' yang baru pulang dari Madinah. Budail
sengaja menyembunyikan apa yangdiucapkan Rasulullah ffi ini.

204 lihailRasulullah ffi


Abu Sufyan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Madinah. Ia
menemui puterinya, LJmmu Habibah @t, , yang telah menjadi isteri
Rasulullah ffi. Abu Sufyan hendak duduk di atas bantal Rasulullah
4#, namun lJmmu Habibah €9-, melarangnya seraya berseru: "Anda
adalah laki-laki musyrik yang najis." Abu Sufyan menjawab: "Demi
Allah, wahai puteriku, kamu telah berubah menjadi seorang yargjahat
semenjak meninggalkanku."
Kemudian, Rasulullah M pulang. Abu Sufyan langsung
mengutarakan maksud kedatangannya, namun Nabi M tidak
menjawab sepatah kata pun. Maka dari itu, ia pergi menemui Abu
Bakar €E dan memintanya agar mau berbicara kepada Rasulullah
ffi, namun Abu Bakar *!y juga menolak. Ia pun menjumpai'LImar
"Anda memintaku melakukan itu? Demi Allah, seandainya aku hanya
memiliki sebutir biji gandum, niscaya biji itu akan kugunakan untuk
memerangi kalian!"
Setelah itu,Abu Sufyan mendatangi 'Ali 95, namun Sahabat
ini juga tidak mau melakukannya. Ia pun meminta Fathimah binti
Rasulullah M supaya menyuruh anaknya, al-Hasan 45 , untuk
memberikan perlindungan kepadanya. Fathimah menj awab: "Anakku
tidak akan mampu melakukannya. Tidak ada seorang pun yangdapat
memberikan perlindungan dari Rasulullah ffi."
'Ali bin Abi Thalib +g memberi isyarat kepadanya bahwa ia
akan melindunginya di hadapan (dari amukan) orang banyak. Ia pun
benar-benar melakukannya.
Abu Sufyan segera pulang ke Makkah dan mengabarkan kejadian
itu kepada kaum Quraisy, tetapi mereka malah berkomentar: "Demi
Allah, ia (yakni'Ali) hanya mempermainkanmu saja!":rr
Tidak lama kemudian, Rasulullah ffi bersiap-siap untuk berangkat
ke Makkah. Beliau memohon kepada Allah lW agar merahasiakan
kepergiannya itu atas kaum Quraisy. Allah W pun mengabulkan
permintaan beliau. Oleh karena itu, ketika Hathib bin Abi Balta'ah3eo
menulis surat rahasia untuk penduduk Makkah yang berisi kabar

SirahNabi Muhammad ffi 205


-]
I

tentang kebulatan tekad Rasulullah ffi untuk memerangi mereka, di


mana Hathib mengirimkan surat itu melalui seorang wanita dengan
anggapan bahwa pemberitahuan itu merupakan hal yartgmenurutnya
baik dan membawa maslahat baginya, lalu Rasulullah ffi menerima
alasan Hathib, bahkan membenarkannya, karena ia termasuk salah
seorang peserta Perang Badar dan bai'at Hudaibiyah, maka Rasulullah
ffi mengirim'Ali bin Abi Thalib, az-Zubair, dan al-Miqdad ,&, untuk
menangkap wanita itu di Raudhah ([2[.[rrrt dan mengambil surat
tersebut darinya.Ini merupakan pemberitahuan dari A[lah \!M kepada
Nabi-Nya ffi dantermasuk salah satu tanda kenabian beliau *5."'
Rasulullah ffi berangkat pada tanggal10 Ramadhan dengan
membawa sepuluh ribu orang dari kalangan Muhajirin dan Anshar
serta berbagai kabilah-kabilah Arab. Termasuk juga kabilah Muzainah
dan Bani Sulaim yarlg menambahkannya menjadi seribu3e3 oring,
menurut riwayat yang masyhur. Semoga Allah meridhai mereka
semua.
Nabi ffi telah menunjuk Abu Rahm Kaltsum bin Hushain3e4
gF sebagai amir sementara di Madinah.'et
(Paman Rasulullah, al-'Abbas qip,, menjumpai beliau di Dzul
Hulaifah. Ada riwayat yangmenyebutkan di a1-Juhfah).3e6 Al-(Abbas
,r,+y, langsung memeluk Islam ketika itu. Ia pun pulang bersama
Rasulullah ffi dengan membawa serta kerabat dan harta bendanya3eT
ke Madinah.
Setelah Rasulullah ffi
tiba di Niqul'Iqab,3es datanglah keponakan
beliau yangbernama Abu Sufyan bin al-Harits bin'Abdul Muththalib
dan'Abdullah bin Abi'Umayyah, saudara llmmu Salamah, untuk
masuk Islam. Namun, beliau langsung mengusir keduanya. ummu
Salamah €9, memberikan jaminan kepada Rasulullah untuk keduanya.
I-Jmmu Salamah W-, menyampaikan banyak hal ftebaikan) tentang
kedua orang tersebut yangmenyebabkan hati Rasulullah ffi melunak.
Akhirnya, beliau mau menerima keduanya, hingga akhirnya mereka
memeluk Islam dan menjadi Muslim yangbaik, padahal sebelumnya
sangat keras permusuhannyaterhadap Rasulullah M.tts

206 lihailRasulullah S,
Rasulullah ffi terus berpuasa sampai tiba di mata air bernama
al-Kadid, yangterletak antaraUsfan dan Amaj di jalur Makkah. Beliau
baru membatalkan puasa sesudah Ashar, di atas kendaraanlya, agar
kaum Muslimin dapat mengambil pelajaran darinya. Nabi hendak
menjelaskan mengenai keringanan membatalkan puasa, bahkan
kemudian beliau menekankan hal itu kepada mereka.a,,
Rasulullah pun melanjutkan perjalanan hingga sampai di Marru
azh-Zhahran,4or kemudian bermalam di sana. Sementara itu, kaum
Quraisy sengaja dibutakan Allah sehingga tidak mengetahui kabar
kedatangan kaum Muslimin, meskipun sebenarnya mereka sangat
takut dan sudah menduga-duga peristiwa tersebut. Pada malam itu,
keluarlah Ibnu Harb, Budail bin'Warqa', dan Hakim bin Hizam untuk
memantau keadaan. Saat melihat cahayaapi di kejauhan, mereka tidak
mempercayainya. Budail berseru: "Itu api kaum Khuza'ah." Abu
Sufyan membantah: "Kaum Khuza'ah tidak sebanyak itu."
Al-'Abbas mengendarai bighal Rasulullah ffi pada malam itu
lalu menyelinap keluar dari sela-sela pasukan, dengan harapan dapat
bertemu seseorang di Makkah. Ketika mendengar suara orang-orang
Quraisy, al-'Abbas langsung mengenali orang yangdicarinya. Ia lantas
beneriak "Abu Hanzhalah!" Abu Sufyan yangmerasa mengenali suara
al-'Abbas pun bertanya: "Abul Fadhal?" Al-'Abbas menjawab: "Benar."
Abu Sufyan bertanya lagi: "Berita apayangengkau bawa?" Al-'Abbas
menjawab: "Celakalah kamu, itu adalah Rasulullah ffi bersama kaum
Muslimin! Duhai, malangnya nasib kaum Quraisy."
Abu Sufyan bertanya: "Kalau begitu apa y^tg harus kita
lakukan?"
Al-'Abbas berkata: "Kalau Muhammad berhasil memenangkan
peperangan, pasti ia akan membunuhmu. Ikutlah denganku dan masuk
Islamlah!*2 Abu Sufyan pun mengikuti al-'Abbas. Kemudian, ia kembali
dan melewati pasukan kaum Muslimin. Setiap kali al-'Abbas lewat di
hadapan sebagian orxrig, mereka berkata: "Orang ini adalah paman
Rasulullah yargsedang mengendarai bighal milik beliau M." I^terus
berjalan hingga lewat di depan kemah 'IJmar bin al-Khaththab gf .

SirahNabi Muhammad ffi 207


Tatkala'LJmar melihat Abu Sufyan,ialangsung berkata: "Hai musuh
Allah! Segala puji bagi Allah yalgtelah memberiku kesempatan untuk
dapatmenangkapmu tanpa ada perjanlian dan kesepakatan sebelumnya."
Al-'Abbas pun langsung memacu hewan tunggangannya, sementara
'lJmar mengejarnya. Karena'I-Jmar 4b lamban mengejarnya, maka
al-'Abbas lolos dan berhasil memasukkan Abu Sufyan ke kemah
Rasulullah ffi terlebih dahulu. Tidak lama kemudian, 'LJmar masuk
dan memintaizinkepada Rasulullah ffi untuk memenggal kepala Abu
Sufyan. Namun, al-'Abbas segera melindunginya. Akibatnya, 'LJmar
dan a1-'Abbas r49, terlibat pertengkaran mu1ut.a03
Akhirnya, Rasulullah M memerintahkan agar membawa Abu
Sufyan besok. Pada pagi hainya, al-'Abbas datang menemui beliau ffi
bersama dengan Abu Sufyan. Rasulullah ffi menawarkan Abu Sufyan
masuk Islam, namun ia tampak sedikit ragu-ragu. Melihat gelagatnya,
al-'Abbas pun menghardiknya. Sehingga akhirnya Abu Sufyan bersedia
masuk Islam. Al-'Abbas berkata: "'Wahai Rasulullah, Abu Sufyan
adalah orang yang menyukai kehormatan." Maka, Rasulullah M
bersabda:

stt fi,y\'*'^1u 6\bi u3 u\-* 3y& drt;;ttf ll


(.c\'*it?t3,'r;]\
"Barang siapa yangmasuk ke rumah Abu Sufyan maka ia aman, barang
siapa yangmenutup pintu rumahnya maka ia aman, dan barang siapa
yalgmasuk ke Masjidil Haram maka ia aman."a*
Ibnu Hazmaos menegaskan bahwa peristiwa ini merupakan dalil
yang sangat jelas bahwa kota Makkah ditaklukkan secara damai, bukan
dengan kekerasan (pertumpahan darah).
Aku (Ibnu Katsir) berkomentari "Demikianlah salah satu
pendapat para ulama,a06 |uga merupakan pendapat terbaru (al-qaulul
jadiid) Imam asy-Syafi'i. Peristiwa itu juga merupakan dalil bahwa
hartarampasan perang pada penaklukan kota Makkah tidak disisihkan
seperlimanya dan tidak juga dibagibagikan."

208 lihailRasulullah ffi


Adapun orang-ora ng yang berpendapat bahwa penaklukan
itu dilakukan dengan kekerasan, mereka beralasan bahwa kaum
Muslimin telah membunuh dua puluh orang kaum Quraisy di Bukit
Khandam^1.+ot Mereka juga beralasan dengan sabda beliau ffi: "...
maka dia aman ...."
Masalah ini akan sangat paryangapabila dibahas dalam kitab ini.
Di samping itu, dua tokoh ulama besar telah berdialog seputar masalah
ini, yaitu Tajuddin al-Fazaridan Abu Zakariyya an-Nawawi, tentang
pembagian harta rampasan perang pada Penaklukan Makkah.
Maksudnya, Rasulullah M padapagihari itu berjalan ke Makkah
dan memerintahkan al-'Abbas untuk menghentikan Abu Sufyan di
kbatmul jabal (tepi bukit),." tidak lain agar ia dapat menyaksikan bala
tentara ummat Islam yarrgakan melewati daerah itu.aoe
Rasulullah ffi menempatkan Abu'Ubaidah bin al-Jarrah +b
di posisi depan danaz-Zubair bin al-Awwam di posisi kiri. Rasulullah
ffi sendiriberada di posisi belakang. Beliau ffimemberikan panji
perang kepada Sa'ad bin 'Ubadah €5 . Rasulullah ffi
mendengar
Sa'ad berkata kepada Abu Sufyan ketika lewat di depannya: "Hai Abu
Sufyan, hari ini adalah hari pembantaian. Hari ini akan dihalalkan
Tanah Haram!" Yang dimaksud adalah "Ka'bah."
Tatkala Abu Sufyan mengadukan hal itu kepada Rasulullah ffi,
beliau ffi p.m bersabda: 'Justru hari ini Ka'bah akan dimuliakan."
Oleh karena itu, beliau memerintahkan agar panji perang itu
diambil dari Sa'ad dan diberikan kepada'Ali bin Abi Thalib ai5 . Dalam
riwayat lain disebutkan bahwa panji itu diserahkan kepada az-Zubair.
Demikianlah riwayat yang benar. Rasulullah ffi memerintahkan
az-Zttbair untuk masuk dari arah Kada' di bagian atas (utara) kota
Makkah, lalu menancapkan paqi tersebut di al-Hajun.ar, Kemudian,
beliau memerintahkan Khalid bin al-\7alid supaya masuk dari arah
Kuday, bagian bawah (selatan) kota Makkah, dan memerintahkannya
agar memerangi siapa saja yang melawan mereka.arr
Di pihak lain, Ikrimah bin Abu Jahl, Shafwan bin 'UmaWah,
dan Suhail bin 'Amr menggalang pasukan di Bukit Khandamah.

SirahNabi Muhammad ffi 209


IGalid bin tempat tersebut lantas berperang
al-rUflalid yang melintas di
melawan orang-orang kafir itu. Dari kaum Muslimin terbunuh tiga
orang, yaitu Kurz binJabir dari Bani Muharib bin Fihr, Hubaisy bin
IGalid bin Rabi'ah bin Ashram a1-Khuza'i,+rz dan Salamah bin al-Maila'
al-Juhani &,. Sementaraitu, dari kalangan kaum musyrikin terbunuh
tiga belas orang, sedangkan selebihnya melarikan diri.
Kemudian, Rasulullah ffi masuk ke Makkah dengan mengendarai
untanya. Beliau mengenakan al-migbfafB padakepalanya. Kepala Nabi
saat itu nyaris menyentuh bagian atas pelana karena ketawadhu'an
beliau kepada Rabbnya wij. .o'o
Rasulullah ffi memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat
Makkah, kecuali'Abdul lJzza bin Khathal, 'Abdullah bin Sa'ad bin
Abi Sarh,Ikrimah bin AbuJahal, Miqyas bin Shababah, al-Huwairits
bin Naqi dz, serta dua orang biduanita milik Ibnu Khathal. Dua
biduanita itu adalah Fartana dan seorang teman wanitanya, Sarah,
yakni budak yangdibebaskan oleh Bani'Abdul Muththalib. Rasulullah
M menghalalkan darah orang-orang itu bahkan memerintahkan
membunuh mereka di mana pun mereka berada, meskipun mereka
bergelayutan di kelambu Ka'bah. Terbukti benar bahwasanya Ibnu
Khathal dibunuh ketika ia sedang bergelayut di kelambu Ka'bah.
Berhasil dibunuh juga Miqyas bin Shababah, al-Huwairits bin Naqidz,
dan salah seorang dari dua biduanita tersebut,art sedangkan selebihnya
mendapat jaminan keamanan.
Rasulullah ffi singgah di Makkah dan mandi di rumah lJmmu
Hani' W-, ,o'u lalu shalat delapan rakaat.atT Beliau mengucapkan salam
pada setiap dua rakaat. Ada yang mengatakan bahwa shalat itu adalah
shalat Dhuha.o'8 Ada juga yang berpendapat shalat Fat-h (shalat
penaklukan).0''
As-Suhaily'20 berkata: 'Sa'ad bin Abi \flaqqash pernah mengerja-
kan shalat delapan rakaat di istana Kisra. Hanya saja, ia mengerjakarLnya
dengan sekali salam."
Akan tetapi, kenyataannya ddak sebagaiman aymgdikatakannya,
yaiat sebenarnya beliau mengucapkan salam pada setiap dua rakaat.
Demikianlah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.42r

210 lihail Rasulullah ffi


Setelah itu, Rasulullah M keluar menuju Baitullah lalu
mengerjakan thawaf Qudum.a22 Namun, beliau tidak melakukan
sa'i karena memang tidak mengerjakan umrah ketika itu. Beliau pun
meminjam kunci Ka'bah lalu masuk ke dalamnya.a23 Selanjutnya,
Nabi memerintahkan para Sahabatnya membuang gambar-gambar di
dalamnya dan menghapus sebagian darinya.aa Pada hari itulah, Bilal
mengumandangkan adzan (untuk pertama kalinya) di atas Ka'bah.425
Kemudian, Rasulullah M mengembalikan kunci yangdipinjam tadi
kepada'IJtsman bin Thalhah bin Abi Thalhah dan menetapkan mereka
(keluarga'Lltsman bin Thalhah) sebagai juru kunci Ka'bah.426
Penaklukan Makkah ini terjadi pada saat Ramadhan tinggal
10 hari lagi (diperkirakan tanggal 19 Ramadhan).0" Pada waktu
itu, Rasulullah ffi tidak berpuasa hingga akhir bulan Ramadhan.
Beliau mengerjakan shalat dua rakaat, secara qashar,a2s dan meminta
penduduk Makkah untuk menyempurnakan shalat mereka, seperti
yangdiriwayatkan oleh an-Nasa-i dengan sanad yanghasan dari'Imran
bin Hushain * .+2e
Keesokan harinya, sehari setelah penaklukan rcrsebut, Rasulullah
ffi berkhutbah dan menjelaskan tentang kesucian kota Makkah. Sejak
saat itu, Makkah tidak halal lagi bagi siapa pun sebelum beliau, |uga
tetap [tidak halal]a3o bagi siapa pun sesudah beliau. Kota ini hanya
dihalalkan bagi beliau beberapa saat saja yaitu pada siang harinya. Selain
pada waktu itu, Makkah adalah (sudah menjadi) tanah suci.a3r
Kemudian, Rasulullah ffi mengirimkan pasukan-pasukan
kecil ke wilayah sekitar Makkah, yaitu di dusun-dusun Arab, untuk
mengajak mereka masuk Islam. Di antara pasukan kecil yang dikirim
oleh Rasulullah ffi adalah pasukan Khalid bin \7alid 45 ke Bani
Judzaimah. Penduduknya diperangi oleh Khalid yang ingin pada
awalnya mengajak mereka masuk Islam. Pasalnya, orang-orang di sana
mengucapkan kalimat: "Sbabba-dnd.d," disebabkan mereka tidak bisa
mengucapkan kalimat: "Aslamna Q<ami masuk Islam)." Oleh karena
itu, Rasulullrh ffi membayar dtyat kepada ahli waris orang-orang yang
terbunuh dalam insiden tersebut dan beliau berlepas diri dari perbuatan
Khalid terhadap mereka.a32

SirahNabi Muhammad ffi 211


Pengiriman Khalid €5 Ke Berhala,!i:Uzza
Termasuk salah satu pengiriman pasukan tersebut ialah
pengutusan Khalid €5 ke berhala al:Uzza. Al:Uzza adalah sebuah
berhala yang sangat diagung-agungkan oleh kaum Quraisy, Bani
Kinanah, dan seluruh penduduk Mudhar. Khalid menghancurkan
rumah berhala itu dengan penuh keyakinan dan keberanian.a33

Kembalinya Beberapa Orang yang Melarikan Diri


'Ikrimah bin Abu Jahal melarikan diri ke Yaman, namun
kemudian dijemput kembali oleh isterinyayangsudah masuk Islam,
yaitu l-Immu Hakim binti al-Harits bin Hisyam. tlmmu Hakim
membawa 'Ikrimah pulang dengan jaminan keamanan dari Rasulullah
ffi, hingga akhirnya ia masuk Islam dan bagus keislamannya.o'o
Demikian pula yang terjadi dengan Shafwan bin 'Umayyah.
Ia juga melarikan diri ke Yaman, tetapi kemudian dijemput kembali
oleh temannyapada masaJahiliyyah, yakni Umair bin \7ahb, dengan
jaminan keamanan dari Rasulullah ffi, sehingga ia pun pulang ke
Makkah. Rasulullah ffi menangguhkannya selama empat bulan.a3s
Belum genap empat bulan, Shafwan sudah masuk Islam dan bagus
keislamannya. Semoga Allah meridhainya.o'u

212 lihailRasulullah ffi


PASAL 34
[Perang Hunain].,,

Ketika berita Penaklukan Makkah sampai kepada penduduk


Hawazin, Malik bin'Auf an-Nashria3s segera mengumpulkan mereka.
Berkumpullah suku Tsaqif dan kaumnya, Bani Nashar bin Mu'awiyah,
BaniJusyam, Bani Sa'ad bin Bakar, dan sejumlah orang dari Bani Hilal
bin 'Amir. Semua kabilah itu membawa isteri mereka dan semua hewan
ternak agar tidak adayangmelarikan diri.43e
Tatkala Duraid bin ash-Shummah, pembesar BaniJusyamyang
digotong dengan tandu karena sudah tua, mengetahui hal itu, ia pun
langsung menyalahkan, bahkan mencela tindakan Malik bin'Auf an-
Nashri. Ia berseru: "Kalau kamu menang, maka upaya ini tidak ada
gunanya. Demikian pula, jika kamu kalah, berarti orang-orang yang
dikalahkan tidak memiliki pelindung sama sekali."
Duraid pun menganjurkan mereka agar tidak berperang
melainkan di negeri sendiri. Namun, kelompok tersebut menolak
nasihat dan malah mengikuti pendapat Malik bin 'Auf. Akibatnya,
Duraid berkata: "Ini adalah hari yangtidak akan pernah kusaksikan
lagi, juga tidak akan pernah kulupakan."
Rasulullah ffi mengirim 'Abdullah bin Abi Hadrad al-Aslami*o
untuk menggali informasi tentang kaum Hawazindan tujuan mereka.
Rasulullah M lalu bersiap-siap menghadapi mereka.aa' Beliau M
meminjamdari Shafwan bin'Umayyah beberapapasang baju besi.*2 Ada
y ang menyebutkan seratus p as an g, namun ada |uga y ang men gat akan
empat ratus pasang.a3 Beliau juga meminjam sejumlah uang darinya.
Nabi berangkat dengan membawa sepuluh ribu pasukan,
sebagaimana merekayangikut bersama beliau pada saat Penaklukan

SirahNabi Muhammad ffi 213


Makkah, ditambah dua ribu lagi dari kalangan tbulaqa'Makkah (orang-
orang yang dibebaskan).* Shafwan ikut sefta bersama rombongan
kaum Muslimin dalam Perang Hunain meskipun ia masih musyrik.
Perang ini terjadi pada bulan Syawwal pada tahun ini. Beliau M
menunjuk'Attab bin Usaid bin Abul Aish bin 'Umayyah bin 'Abdis
Syamsas sebagai walikota Makkah. Pada waktu itu, ia masih berusia
20 tahvn.46
Di tengah perjalanan, mereka melewati sebatang pohon
yang diagung-agungkan kaum musyrikin, yaitu Dzaatu Anuath.447
Sebagian orang Arab badui yan1 masih jahil berkata: "Buatkanlah
bagi kami Dzaatu Anwatb seperti yang mereka miliki." Rasulullah
ffi bersabda: "Demi Allah yangjiwaku berada di tangan-Nyr, kalian
telah mengucapkan apa yangpernah diucapkan oleh kaum Nabi Musa:
'Buatkanlah bagi kami tuhan seperti tuhan-tuhan yang mereka miliki.'
Sungguh, kalian pasti akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum
kalian."*t
ffi
Sesudah itu, Rasulullah berangkat hingga sampai di Hunain,
yakni salah satu lembah yang cukup dalam di wilayah Tihamah. Di
situlah kaum Hawazin bersembunyi menunggu kedatangan pasukan
kaum Muslimin. Peristiwa itu pun berlangsung pada waktu pagi yang
gelap gulita Qmaaltab ae). Kaum Hawazinmenyerang kaum Muslimin
secara serentak sehingga mengakibatkan pasukan tersebut kocar-kacir,
sampai-sampai seseorang tidak lagi menoleh kepada yang lainnya.oso
Demikian yangdisebutkan dalam {irman Allah W:
z.J
e5f
,zz
tle;g?$ F
a7'A zz)z ,/-, / /
fr)f .>->) C,s\*S t"=t'
t/n4

{@ql,
"... Ddn (ingatlab) Perang Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak
(sombong)karena banyaknya jumlabmu, maka jumlab yangbanyak itu
tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu

214 lihail Rasulullah S


sernpit olebmu, kemudian karnu berlari ke belahang dan bercerai-
terd.sd.
berai." (QS. At-Taubah: 25)
Kesombongan yangdimaksud adalah sebagian dari pasukan
Muslimin berkata: 'Kami tidak akan terkalahkan pada hari ini oleh
jumlah mereka yangsedikit (yakni karena banyaknya jumlah kaum
Muslimin-ne$."asr
Rasulullah ffi dan beberapa Sahabatnya, seperti Abu Bakar,
'IJmar, 'Ali, dan paman beliau, al-'Abbas; begitu juga kedua anak
'Abbas, Fadhl dan Qutsam; serta Abu Sufyan bin al-Harits bin'Abdul
Muththalib dan anaknya,Ja'far;demikian pula beberaPa orang lainnya
tetap bertahan di tempat mereka.a52
mengendarai bighat yang dihadiahkan
Pada hari itu, Rasulull ah M
Farwah bin Nufatsah al-Judzami. Beliau menghalaunya ke arah musuh,
sementara al-'Abbas memegangi kendalinyt (bakamafs3) supaya tidak
maju ke depan. Dalam posisi itu Nabi ffi
terus mengumandangkan
nama beliau: 'Aku adalah seorang Nabi, tidak bohong. Aku adalah
anak keturunan'Abdul Muththalib.D454
Kemudian, beliau menyuruh al-'Abbas yang memiliki suara
keras untuk berteriak memanggil: 'Hai orang-orang Anshar! Hai orang-
orang yatgberbai'at di bawah pohon! Hai orang-orang Samurah!"
Ketika kaum Muslimin yangsedang sibuk menyelamatkan diri
masing-masing, mendengar seruan itu, mereka Pun segera berbalik
dan minjawab seruan tersebut: "Kami sambut panggilanmu, kami
sambut panggilanmu!" Bahkan, terdapat di antara mereka yang
tidak bisa membelokkan untanya disebabkan banyaknya orangyang
mundur pada saat itu. Oleh karena itu, ia terpaksa turun dari untanya,
-.rg"*bil baju besinya dan mengenakannya, lalu mengambil pg{19
drn irmengnya, dan setelah itu berialan kaki menuiu Rasulullah
M. Akhirnya, berkumpullah lebih kurang seratus orang di sekitar
U.ti." untuk menghadapi kaum Hawazin Mereka pun terlibat
dalam pertempuraflyaflgsangat sengit. Api peperangan semakin ber-
kobar. Allah telah menanamkan rasa takut ke dalam hati orang-orang
Hawazin saat kaum Muslimin kembali sehingga mereka tidak dapat

SirahNabi Muhammad ffi 215


mengendalikan diri.45s Rasulullah M melempari mereka dengan
segenggam kerikil. Sungguh, tidak seorang pun dari mereka y^ng
terluput dari lemparan tersebut.456
Kejadian itu sesuai dengan apa yang difirmankan Allah \H
dalam surat Al-Anfaal:

( @ .. -U^i €<15 q)
- ;L -#'\r, ...y
"... ddn bukan kamu ydng melempar ketika kamu melempar, tetapi
Allablab ydng melempar mereka...." (QS. Al-Anfaal: 17)
Menurutku, penafsiran itu masih perlu diteliti kembali karena
ayat tersebut diturunkan berkaitan dengan Perang Badar, sebagaimana
yangtelah dijelaskan sebelumnya.
Tidak lama kemudian, kaum Hawazin melarikan diri setelah
kewalahan menghadapi serangan kaum Muslimin. Mereka pun dikejar,
dibunuh, dan ditawan. Hebatnya lagi, sebelum Sahabat terakhir
kembali ke sisi Rasulullah M, para tawanan itu sudah berada di
hadapan beliau. Rasulullah ffi berhasil memperoleh harra rampasan
perang berikut sanak keluarga orang-orang kafir itu.
Beberapa kelompok suku Hawazin tadi bergabung dengan
pasukan Awthas. Maka, Rasulullah ffi segera mengirim Abu'Amir
al-Asy'ari yangbernama 'Ubaid dan keponakannya, Abu Musa
al-Asy'ari
"!b
gE , dengan membawa panji kaum Muslimin dalam barisan
mereka. Dalam pertempuran yang terjadi kemudian, banyak dari
kalangan musuh (kaum musyrikin) yang terbunuh. Akan tetapi,
pemimpin kaum Muslimin sendiri, yaitu Abu Amir turut
"!b,
terbunuh, karena seorang laki-laki berhasil memanahnya tepat pada
bagian lututnya. Luka itulah yangmenjadi penyebab kematiannya.
Abu Musa al-Asy'ari berhasil menesraskan pembunuh
"!b
Abu'Amir tersebut.a5T Akan tetapi, terdapat riwayatlain (qiila) yang
menyebutkan bahwa orang yang membunuh Sahabat itu akhirnya
masuk Islam. Ia adalah salah seorang dari sepuluh bersaudara, sedangkan
sembilan saudaranya dibunuh oleh Abu'Amir sebelumnya. Wallaabu
d'ld?n.458

216 lihailRasulullah ffi


Tatkala Abu Musa gE mengabarkan hal itu kepada Rasulullah
ffi, beliau memohonkan ampunan untuk Abu Amir 4B .qss Abu 'Amir
sendiri adalah orang pertama dari empat orang yangterbunuh syahid
pada Perang Hunain. Yang kedua adalah Ayman bin Ummi Ayman.
Ketiga, YazidbinZam'ah bin al-Aswad. Adapun yangkeempat adalah
Suraqah bin al-Harits bin Adi bin Bani al-Ajlan dari suku Anshar.
Semoga Allah Ig meridhai mereka semua.
Sementara itu, dari kalangan kaum musyrikin banyak sekali
yangterbunuh (umlahnya sekitar empat puluh orang).tuo
Dalam perang ini Rasulullah ffi bersabda:

rci.J:-"il)*j r,i))
"Barang siapa yang membunuh musuh maka ia berhak memiliki
rampasanr\ya."+at

Beliau mengucapkan yang demikian itu, dalam kisah Abu


Qatadah 4l .

SirahNabiMuhammad ffi 217


I
PASAL 35
[Perang Tha-ifl*'

Pada perang Hunain, ketika bala tentaranya kalah, Raja Hawazin,


yakni Malik bin 'Auf an-Nashri, segera lari bergabung bersama pasukan
Tsaqif di benteng Tha-if.
Pada waktu itu, Rasulullah ffi
sudah bertolak dari Hunain.
Namun, sebelum sampai di Makkah, beliau pergi terlebih dahulu ke
Tha-if dan mengepung kota tersebut. Ada riwayat yatgmenyebutkan
bahwa beliau mengepungrLya selama dua puluh sekian malam. Ada
pendapat yang mengatakan selama belasan malam. Ibnu Hazma63
berkomentar: "Pendapat itulah yang benar, tanpa diragukan lagi."
Aku (Ibnu Katsir) berkata: "Aku tidak tahu alasarnya (Ibnu
Hazm) dalam membenarkan pendapat tersebut? Barangkali dia berdalil
dengan ucapan Nabi ffi kepada kaum Hawazinyan1hendak masuk
Islam sesudah itu: 'Aku sudah menanti-nanti kalian selama dua puluh
malam."'a&
Dalam kitab ash-Sbabiiho6'diriwayatkan dari Anas bin Malik
ofF, ,iamenceritakan: "Kami pun mengepung mereka, yakni pasukan
Tsaqif selama empat puluh malam.a66 Akan tetapi, mereka tetap
bersikeras membangkang dan tidak mau menyerah, bahkan membunuh
beberapa orang Muslim dengan panah dan senjatalainnya. Rasulullah
ffi telah menghancurkan harta benda mereka dan menebangi kebun
anggur mereka (sebagai :upa.y a memberik an pelapran kepada mereka),
namun beliau tidak melihat reaksi apa pun dari mereka. Akhirnya,
Nabi berpaling dari mereka lalu mendatangiJi'ranah."o6'
Di tempat itu,
beberapa delegasi Hawazin mendatangi kaum
Muslimin untuk masuk Islam, yakni sebelum harta rampasan dibagi

SirahNabiMuhammail ffi 219


bagikan. Nabi ffi menyuruh mereka memilih antara anak-anak atau
harta benda mereka. Mereka pun memilih anak-anak.
Kemudian, Rasulullah Mi bersabda:

GLi3##ir +r $sl_Oru$i ;
"Adapun bagianku dan bagian Bani al-Muththalib, seluruhnya untuk
kalian."
Kaum Muhajirin dan Anshar berkata: "Semua bagian kami
untuk Rasulullah ffi."
Namun, Aqra' bin Habis dan'Uyainah bin Hishn serta kaum
mereka berdua enggan menerima tawaran itu; hingga akhirnya
Rasulullah ffi berhasil juga meyakinkan mereka dengan memberikan
kompensasi kepada keduanya. 'Abbas bin Mirdas as-Sulami ingin
melakukan sebagaim ana yangmereka (Aqra' dan Uyainah) perbuat,
tetapi hal itu tidak disetujui oleh Bani Sulaim. Bahkan, kaum tersebut
merelakan bagian mereka untuk Rasulullah W.468
Setelah itu, kaum wanita dikembalikan kepada suku Hawazin.a6e
Jumlah mereka mencapai enam ribu orang. Di antara mereka terdapat
Syaima'binti al-Harits bin'AbdulTJzzadari Bani Sa'ad bin Bakar bin
Hawazin, yaitu saudari sepersusuan Rasulullah ffi. Maka beliau pun
memuliakan dan memberikannya hadiah, lalu memulangkannya ke
negerinya, sebagaim ar'.a yang dia inginkan. Kaum Hawazin merasa
simpati kepada Rasulullah M disebabkan adaayahubungan persusuan
antara kaum mereka dengan beliau.o'o
Kemudian, Rasulullah ffi membagi-bagikan sisa harta rampasan
perang tersebut kepada kaum Muslimin; demikian juga kepada para
pemuka Quraisy dan yang lainnya untuk menarik simpati mereka.
Maka tiap-tiap mereka mendapatkan seratus atau lima puluh ekor unta
dan sejenisnya.aTl
Di dalam kitab Sbahiib Muslim,aT2 yang diriwayatkan dari az-
Z;e,hri, bahwasanya Rasulullah ffi memberikarntiga ratus ekor unta
kepada Shafwan bin 'Umayyah ketika itu. Oleh sebab itu, sebagian

220 lihail Rasulullah ffi


kaum Anshar merasa tidak puas (dengan keputusan beliau tersebut).
Ketika berita itu sampai kepada Rasulullah, maka beliau menyamPaikan
khutbah di hadapan mereka secara khusus, yakni untuk mengingatkan
bahwa Allah telah memuliakan mereka dengan iman melalui tangan
beliau. Allah menjadikan merekakaya setelah sebelumnya fakir,
juga melalui tangan beliau, dan Allah telah mempersatukan mereka
setelah sebelumnya bermusuhan, akhirnya mereka ridha, lalu Allah
membaguskan pula jiwa-jiwa mereka ,M.o't
Pada saat itu, Dzul Khuwaishirah at-Tamimi, yangnama aslinya
Hurqush, mengecam keputusan Nabi dalammembagi-bagikan harra
ffi
tersebut. Meskipun begitu, Nabi ffi memaafkan kelancangainya,
setelah sebelumnya sebagian pemuka suku bertanya kepada beliau:
"Mengapa engkau tidak memenggal saja kepalanya?" Beliau bersabda:
"Tidak."a7o Kemudian Rasulullah ffi bersabda:

3i3AF; tr"i *t?4>


6aiy";i\y
e-v3:-1l6$l
((.#J- p;i W o('y.s;tfr6 $:u\:i"'\!
"sesungguhnya akan keluar dariketurunan orang ini suatu kaum yang
membaca al-Qur-an, namun hanya sampai di kerongkongan mereka
(tidak tembus ke hati'd). Maka bunuhlah mereka di mana pun kalian
menemuinya. Sesungguhnya Allah menyediakan pahal a bagi orang
y ang membunuh mereka. "t'u
Sesudah itu, Rasulullah menugaskan Malik bin'Auf an-Nashri
untuk mengurus orang-oran gy angmasuk Islam dari kalangan kaumnya.
Tentunya setelah dia sendiri memeluk Islam dan bagus keislamannya.
Ia pun memuji Rasulullah M dalam bait sya'irnya, sebagaimana
disebutkan oleh Ibnu Ishaq.a77
Rasulullah ffi melakukan umrah dariJi'ranah,o'r lalu memasuki
kota Makkah. Setelah mengerjakan umrah, beliau berangkat menuju
Madinah. Attab bin Usaid gE memimpin kaum Muslimin melaksana-

SirahNabi Muhammail $, 221


kan haji pada tahun tersebut. Dialah orang perrama dari kalangan
pemimpin kaum Muslimin yar.g berhaji dengan membawa orang
banyak (amaah).0"

222 lihailRasulullah ffi


PASAL 36
rfJslaft+ao]
[Perang Tabuk Atau Perang

Tatkala Allah Mi mewahyukan kepada Rasul-Nya:

6;;Sj r\i\ A\1i 4\ <,;*r- i e ;I\ $rs *


+
'G365i'n;f\ i* 6Ai7t A;;5"fi ig1
{ @ <,bu fr { ;" t4\ \'i?,';* i tdi
"Perangilab orang-orangyd.ng tidak beriman kEada Allah dan tidak
(pula) pada bari kemudian dan mereka tidak mengbaramlean d.pa ydng
dibaramkan oleh Allab dan Rasul-Nya dan tidak beragama dcngan aganta
yang benar (agama Allab), (yaitu orang'orang)ydng diberikan al-Kitab
kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patub sedang
mereka dalam keadaan tunduk." (QS. At-Tatbah:29)
Rasulullah ffi mendorong penduduk Madinah dan kaum Badui
di sekitar kota itu untuk berjihad, yaittsetelah beliau memberitahukan
tentang peperangan melawan Romawi yang akan berlangsung pada
bulan Rajab tahun 9 I{.481
Setiap kali ingin berperang, biasanya Nabi mengisyaratkan
hal itu kepada para Sahabatnya dengan bahasa kiasan, kecuali dalam
perang ini. Beliau secara terang-terafLganmeminta kaum Muslimin agar
mempersiapkan diri sebab musuh yar,gakan mereka hadapi sekarang
amatlah besar dan kuat. Perang itu akan direncanakan berlangsung
tatkala musim buah tiba, yang berarti jtgaterjadi pada masa paceklik.

SirahNabi Muhammad M, 223


Oleh karena itu, kaum Muslimin harus mempersiapkan diri untuk
pertempuran tersebut.a82
'I-Itsman bin Affan gE menginfakkan harta yangsangat banyak
jumlahnya untuk membiayai kebutuhan pasukan ini, yairu taisyul
'Usrab (Tentara Perang Tabuk). Ada yang mengatakan jumlahnya
mencapai seribu dinar.a83 Ada juga yangmenyebutkan bahwa'I-Jtsman
membawa seribu ekor unta dan seratus kuda.asa Ia mempersiapkan
semua itu sebaik mungkin hingga tidak ada satu pun ikatan unta atau
ikatan kuda yangterlepas. Semoga Allah meridhainya.o*
Rasululah berangkat bersama tiga puluh ribu tentara. Di
Madinah beliau menugaskan Muhammad bin Maslamah (sebagai amir
sementara). Ada yang mengatakan: "Siba' bin Urfuthah." Ada juga
yargberpendapat'Ali bin Abi Thalib qy, .
Yang benar adalah 'Ali ditugaskan untuk mengurus kaum
wanita dan anak-anak. Oleh karena itulah, orang-orang munafik
sering mengejeknya, yakni dengan mengatakan: "Ia ditinggalkan
untuk mengurus wanita dan anak-anak perempuan saja'. 'Ali pun me-
nyusul Rasulullah ffi dan mengadukan hal itu. Maka Rasulullah ffi
bersabda:

"Tidakkah kamu ridha apabila kedudukanmu di sisiku seperri kedudukan


Harun di sisi Musa? Hanya saja, tidak ada lagi Nabi serelahku."as6
'Abdullah bin Ubay, gembong kaum munafik, berangkat
bersama Rasulullah M. Namun, di tengah perjalanan, ia kembali
pulang.a87 Yang tidak ikut serta bersama beliau adalah kaum wanita
dan anak-anak, juga kaum laki-laki yang memiliki tdzur di hadapan
Allah, seperti tidak memiliki kendaraan atau tidak memiliki perbekalan
yangcukup. Di antara mereka terdapat tujuh orang Sahabat Nabi yang
menangis karena tidak mampu ikut serra dalam berjihad. Mereka adalah
Salim bin 'Umair, 'Ulbah binZaid, Abu Laila 'Abdurrahman bin
Ka'ab, 'Amr bin al-Humam, 'Abdullah bin al-Mughaffal al-Muzanni,
Harami bin 'Abdullah, dan Irbadh bin Sariyah al-Fazari q1;a .0"

224 lihailRasulullah S,
Sementara itu, orang-orang munafik tidak tunrt serta berjihad
disebabkan kekufuran dan pembangkangan mereka. Jumlah mereka
sekitar delapan puluh orang. Ada juga kaum Muslimin yang berbuat
maksiat (karena sengaja meninggalkan jihad), seperti Murarah bin ar-
Rabi', Ka'ab bin Malik, dan Hilal bin'Umayyah. Meskipun demikian,
Allah menerima taubat mereka, yaitu lima puluh malam setelah
kedatangan Rasulullah g.ot'
Rasulullah ffi melanjutkan perjalanan hingga melewati wilayah
al-Hijr.ae0 Beliau memerintahkan mereka agar tidak memasuki negeri
tersebut kecuali dalam keadaan menangis.aet Demikian jtga, beliau
menasihati mereka agar mereka tidak meminum air, kecuali dari sumur
an-Naqah. Sebagaimana pula tidak boleh mencampur makanan dengan
selain air sumur itu untuk memberi makan unta mereka. Setelah itu,
Rasulullah ffi segera meninggalkan daerah tersebut. oe'
Kemudian, sampailah beliau di Tabuk. Di tempat itu, terdapat
sumber air yangamat sedikit airnya. Namun, air itu lantas menjadi
banyak (berlimpah ruah) karena keberkahan beliau.4e3 Di samping
itu, masih banyak lagi keberkahan do'a beliau yang mereka saksikan
langsung pada peperangan tersebut, seperti mengubah makanan yang
sedikit menjadi banyak sehingga menghilangkan rasa lapar seluruh
pasukan.aeo Padahal, makanan yarTgkaum Muslimin miliki hanyalah
seekor kambing berukuran sedang. Sesudah beliau berdo'a kepada
Allah ffii , mereka pun akhirnya dapat makan sepuasnya dan mengisi
wadah-wadah yang mereka bawa.ae5
Demikian juga ketika pasukan tersebut merasa kehausan,
Rasulullah ffi berdo'a kepada Allah sehingga awan berdatangan dan
turunlah hujan. Alhasil, mereka bisa minum hinggapuas, bahkan dapat
menampungnya sebagai bekal. Ternyata, hujan tersebut hanya turun
kepada pasukan kaum Muslimin.oeu
Masih banyak lagi tanda-tanda kekuasaan Allaho'lainnya yang
dianugerahkan-Nya tatkala mereka membutuhkan pertolongan pada
saat itu.

SirahNabi Muhammad ffi 225


Ketika tiba di rempat tujuan, ternyata kaum Muslimin tidak
bertemu dengan musuh. Rasulullah ffi berpendapat bahwa memasuki
negeri Syam pada tahun ini sangatlah sulit bagi mereka. Maka dari
itu, beliau berniat untuk kembali dan mengadakan perjanjian damai
dengan Yuhannah bin Ru-bah, penguasa Ailah. Rasulullah M, )ug
mengutus IGalid ke Ukaidir Dumah.an'Nabi pun berdamai dengannya
dan memerintahkan delegasi itu kembali.oee
Kemudian, Rasulullah ffi pulang ke Madinah. Sepulangnya dari
Tabuk, beliau memerintahkan agar Masjid adh-Dhirar dirobo|rLro.soo
Masjid itu berasal dari rumah Khidzam bin Khalid. Atas perintah
Rasulullah, masjid itu dirobohkan oleh Malik bin Dukhsyum-
saudara Bani salim, salah seorang tokoh dalam perang Badar-dan
seorang lainnya yangturut bersamanya,tol yangmasih diperselisihkan
identitasnya. Rasulullah ffi melarang shalat di dalam masjid itu untuk
selama-lamanya.soz

Beliau kembali dari peperangan ini pada bulan Ramadhan, tahun


9I{.503 Berkaitan dengan hal ini, Allah menurunkan sebagian besar ayat
dalam surat at-Taubah. Di dalamnya Allah M} mengecam orang yang
tidak ikut dalam peperangan.
Allah \H berfirman:

e i;K- 6 A7 rr r,,;fr+v- 54 Y }3
G
=(A,
4;;1 fr""6tt;.");fr e;r$t;:;;$ 4t );j
tL-?<,#_{j;i,i,w eLaJSj%3 1s1*
-r*4'SJyfr )YL<rlql;'r14i (, i
<,,1+.J; @ {s#1 A U* ! ifr 5t A-;'J1J
? i+ 4,*S;
* y V,.r: <rrlL,;-vJ ii*'^ii
226 lihail Rasulullah ffi
t; -;;j\ 5Ki @ l;:l tj'ru Y'fi xi ft-fl.
4irilJi-7. ^1{L & Ft gi n * * 1r'rrru't H.
{ @ <.,i i iii "dY-W, rit- *:}
ti A: r}\
"Tidaklab sEatutnya bagi penduduk Madinab dan ordng-orang Badui
yangberdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullab (pergi
berperang) dan tidakpatut (pula) bagi mereka lebib mmcintai diri mereka
daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialab karena mereka
tidak ditimpa kebausan, kEayahan, dan kelaparan pada jalan Allah.
Dan tidak (pula) menginjak sud.tu ternpdt yang rnernbangkitkan amarab
orang-ordnghafir, dan ti"dak menimpakan suatu bencana kepada musub,
rnelainkan dituliskanlab bagi mereka dengan ydng demikian itu suatu
amal shalih. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pabala orang-
ord.ngyang berbuat baik, dan mereka tidak menafkahkan suatu nalkab
yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi sudtu lembab,
melainkan dituliskan bagi mereka (amal shalib pula), karena Allah
akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebib baik
daripada apd. yang telah mereka kerjakan. Tidak sEatutnya bagi orang-
ora.ng yang Mukmin itu pergi sernuanyd, (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap+iap golongan di antara mereka beberapa ordnguntuk
memperdalam pengetabuan mereka tentd.ng dgarna dan untuk memberi
peringatan kepada kaurnnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supq)d mereka itu dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah: t20-122)
Dengan demikian, jelaslah bagi Anda50a tentang sesuatu yar,g
masih diperselisihkan, bahwasanya golongan yang berangkat berperang
itulah yang mempelajari agama karena mereka menemani Rasulullah
ffi dalampeperangan ini. Apabila telah kembali ke kampung halaman,
mereka akan memperingatkan kaumnyaagar menjaga diri dari a'1aran-
ajaran baru yang diada-adakan di dalam agama (bid'ah) sepeninggal
mereka. W'allaahu W a'lam.

SirahNabi Muhammad S, 227


PASAL 37
[Kedatangan Utusan Dari Tsaqifl

Delegasi Tsaqif menghadap Rasulullah M p &bulan Ramadhan505


tahun tersebut (9 H), kemudian mereka masuk Islam. Sebab teriadinya
hal itu, bahwasanya pemimpin mereka yang bernama 'Urwah bin
Mas'ud menemui Rasulullah ffi ketika dalam perjalananpulang dari
Hunain dan Tha-if , yaitu sebelum beliau tiba di Madinah. Ia pun
masuk Islam dan bagus keislamannya. Setelah itu, 'urwah meminta
izin kepada Rasulullah agar dapat pulang untuk mengajak kaumnya
ke jalan Allah Mj. .Rastlullah pun mengizinkannya pergi meskipun
mengkhawatirkan keselamat annya. Ketika'LIrwah telah kembali
berada di tengah-tengah kaumnya dan mengajak orang-orang masuk
Islam, mereka pun menghujani tubuhnya dengan anak panah hingga
meninggal.
Setelah itu, kaum tersebut menyesal. Mereka juga menyadari
akan ketidakmampu annyauntuk memerangi Rasulullah M. Akhirnya
mereka mengirimkan utusan kepada beliau pada bulan Ramadhan,
sebagaimanayangdisebutkan di atas. Mereka berjumlah enam orang.
Sahabat yang pertama kali melihat kedatangan delegasi tersebut
adalah al-Mughirah bin Syu'bah ats-Tsaqafi, yang ketika itu sedang
menggembala.t'u Maka ia pun meninggalkan hewan gembalaannya
dan mengantar para utusan itu untuk menemui Rasulullah M,iug
tidak lupa mengajarkan kepada mereka bagaimana cara memberi
salam kepada beliau. Meskipun demikian, al-Mughirah didahului oleh
Abu Bakar ash-Shiddiq gg yangternyatatelah menyamPaikan kabar
gembira itu kepada Rasulullah ffi.
Rasulullah ffi lalu mengajak delegasi Tsaqif ke masjid. Beliau
membuatkan untuk mereka sebuah kemah di dalamnya.Yangmenjadi

SirahNabiMuhammad M, 229
pemandu bahasa antara mereka dengan Rasulullah ffi adalah Khalid
bin Sa'id bin al-'Ash. Ketika itu, makanan untuk mereka diambil
dari bagian Rasulullah ffi. Namun, mereka tidak mau memakannya
sebelum Khalid makan.
Para utusan itu tadi masuk Islam, yaitu dengan mensyaratkan
agar Nabi membiarkan tbagut mereka,soT yaitu berhala al-Lata, tetap
bersama mereka dan tidak menghancurkannya. Rasulullah W, tidak
mengabulkan permintaan mereka. Kemudian, mereka meminta
diberikan keringanan dalam masalah shalat. Rasulullah W, jug tidak
memenuhinya. Akhirnya mereka meminta agar tbagul tersebut tidak
dihancurkan dengan tangan mereka. Rasulullah ffi pun memenuhi
keinginan mereka. Kemudian, beliau mengutus bersama mereka Abu
Sufyan Shakhr bin Harb dan al-Mughirah bin Syu'bah untuk meng-
hancurkan berhala tersebut. Maka keduanya pun bergegas untuk segera
menghancurkannya.
Peristiwa ini terasa berat bagi kaum wanita Tsaqif. Bahkan,
mereka berkeyakinan bahwa penghancuran itu akan menyebabkan
mereka tertimpa musibah. Maka dari itu, al-Mughirah bin Syu'bah
mengejek mereka.50s Ketika menghancurkan berhala al-Lata, ia pura-
pura tersungkur seperti orang yangterkena penyakit sawan. Rencana
itu dilakukan dengan kesepakatan Abu Sufyan, tidak lain untuk
mengesankan bahwa penderit aan y^ngdialaminya disebabkan berhala
tersebut. Kemudian, al-Mughirah bangkit dan menyadarkan serta
meneguhkan hati mereka. Akhirnya, penduduk Tsaqif masuk Islam
dan bagus keislaman nya.ton
Rasulullah mengangkat salah seorang dari enam orang delegasi
kaum yangmenyesal karena telah membunuh 'Urwah bin Mas'ud tadi,
yakni 'IJtsman bin Abil 'Ash gE , sebagai pemimpin mereka. Ia adalah
o r ang y angp aling muda usianya di antar a mereka. Karena melihatnya
sangat rajin dalam membaca al-Qur-an serta mempelajari Islam, beliau
pun memerintahkan ny a agar mengangkat seorang muadzin yangtidak
mau mengambil upah dariadzannya, serta memperhatikan orang-orang
y^nglemah di antara mereka.sro

230 lihail Rasulullah S,


PASAL 38
[Haii Yang Dilakukan Bersama Abu Bakar
Ash-Shiddiql

Rasulullah ffi mengirim Abu Bakar ash-Shiddiq sebagair4 mirul


hajj (pimpinan rombongan haji) pada tahun yang sama (9 H). Lalu
beliau mengirim'Ali untuk mengusirnya danmenyampaikan isi surat
At-Taubah. Beliau bersabda:

rr.$Ei d;rt, op; ir,Lr,-f-r;]l *l; Uinoill


"setelah tahun ini, jangan ada seorang musyrik pun yang mengerjakan
haji dan jangan adalagi yangberthawaf dengan telanjang."5rr
Atas dasar itu, Rasulullah ffi membatalkan semua perjanjian
dengan kaum musyrikin, kecuali dengan mereka yang masih terikat
perjaryian singkat. Beliau bermaksud menyelesaikannya hingga batas
waktu yangtelah disepakati.
Pada tahun itu, silih berganti orang datang untuk menemui
Rasulullah ffi, tunduk kepada Islam, dan masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong, sebagaimana firman Allah [H :

<rf-i,i1i 41 @ gv ;'fr;:; :tar il*


c
[,\L .j;y;i:U(' 4' * # @,i'J *i q : c-
{@\5G'
"Apabila telah datang pertolongan Allab dan kemenangan, dan kamu
lihat rnanusia masuk, agama Allah dengan berbondong-bondong, maka

SirahNabiMuhammad ffi, 231


bertasbihlab dengan memuji Rabbmu dan mobonlah ampun kepada-Nya.
Sesunggubnya Dia adalab Maba Pmerima Taubat." (QS. An-Nashr: 1-3)
Beliau juga mengutus Mu'adzbinJabal ke Yaman bersama Abu
Musa al-Asy'ari #., .srz

Beliau mengutus pula beberapa delegasi kepada raja-raja di


berbagai penjuru dunia untuk mengajak mereka masuk Islam. Alhasil,
tersebarlah dakwah dan menjadi tinggilah kalimat Islam. Kebenaran
pun datang dan lenyaplah}ebatilan. Sesungguhnya kebatilan itu pasti
akan lenyap.

232 lihadRasulullah ffi


PASAL 39
Haii \(/trdx'sr:

Pada pasalini, kami akan menyebutkan5ra secara ringkas peristiwa


haji \Vada' dan tata caranya dengan memohon pertolongan Allah,
karunia, taufik, serta hidayah-Nya, yaitu sebagai berikut.
Rasulullah ffi mengerjakan shalat Zhnhur pada hari Kamis,
enam hari terakhir di bulan DzuI Qa'dah,"'tahun 10 H di Madinah.
Setelah itu, beliau berangkat bersama kaum Muslimin dari kalangan
penduduk Madinah dan kaum Badui yangberhasil dikumpulkannya.
Mereka melakukan shalat Ashar di Dzul Hulaifah'r6 dan bermalam di
sana.slT

Kemudian, datanglah utusan Allah w;} [lbrrl) menemui Nabi


di tempat tersebut, yaitu di Lembah al-'Aqiq, untuk menyampaikan
perintah Allah wi ,yait:u agar beliau mengucapkan dalam hajinya:

;.i,;e'#n
"Kami berniat haji dan umrah."5r8
Maksudnya, Allah memerintahkan beliau agar menggabungkan
antara haji dan umrah (haji Qiran). Keesokan harinya, Rasulullah ffi
memberitahukan hal itu (wahyu dari Allah) kepada kaum Muslimin.
ini, Nabi menggilir semua isterinya dengan satu kali
Pada hari
mandi.t" Mereka berjumlah sembilan orang, namun ada |uga yang
menyebutkan sebelas orang. Kemudian, beliau mandi dan mengerjakan
shalat d:ua rakaat di masjid, lalu berihram untuk haji dan umrah
secara bersamaan. Demikianlah tata carahali yarrg secara lafazh dan

SirahNabiMuhammad S, 233
-
I

maknanya diriwayatkan oleh enam belas orang Sahabat, di antaranya


pelayan Rasulullah, Anas bin Malik. Hadits tersebut pun diriwayatkan
darinya oleh enam belas orang Tabi'in. Jadi, riwayat itu sangat jelas
(keshahihannya) sehingga tidak bisa ditakwilkan, kecuali dengan takwil
yangj auh (menyimpang).
Pembahasan riwayat-riwayat lain yang mengesankan bahwa
ketika itu Nabi ffi melakukan haji Tamattu', atau bahkan haji Ifrad,
tidak akan dijelaskan dalam pasal ini.
Melakukan haji Qiran lebih afdbal (utama) menurut Abu
Hanifah, juga menurut satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal
$8, sertasalah satu pendapat darilmam52o Abu'Abdullah asy-Syafi'i.
Pendapat ini juga diperkuat oleh mayoritas ulamatabqiq dari kalangan
sahabat asy-Syafi'i. Demikianlah hasil dari penggabungan seluruh hadits
(riwayat) yangada. Bahkan, adadi antara ulama y^ngmenganggapnya
wajib, uallaahu a'lam.
Tidak lama kemudian, Rasulullah ffi membawa hewan sembelihan
dari Dzul Hulaifah dan memerintahkan siapa satayangmembawanya
untuk berihram seperti ihram beliau ffi. Nabi ffi p.r, berjalan dan
diikuti oleh kaum Muslimin; adayang berjalan di depan, adayangdi
belakang, adayangdi sebelah kiri, dan ada pula yangdi sebelah kanan.
Jamaah yanghampir tidak bisa dihitung karena jumlahnyayatgsangat
banyak itu datang untuk ikut berhaji bersama beliau.
Ketika Rasulullah ffi tiba di Makkah, beliau melakukan thawaf
Qudum, kemudian melakukan sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah.
Beliau pun memerintahkan orang y^rlg tidak membawa hewan
sembelihan ag r mengubah niat hajinya dan menggantinya dengan
umrah, melakukan tahallul sempurna, kemudian berihram untuk haji
saat mereka akan bertolak ke Mina (pada hari Tarwiyah).

Beliau ffi bersabda:

ri:i+:6$\& Y o;;E \ Y ,S;i n U;r:"t ) n


K.ltj
234 fihailRasulullah ffi
"Jika aku tahu akan menghadapi perkara yangtidak dapat aku elakkan,
niscaya aku tidak akan membawa hewan sembelihan dan aku dapat
menjadikan ihram ini untuk umrah.""'
Riwayat ini menunjukkan bahwasanya Nabi tidak melakukan
haji Tamattu'. Berbeda dengan yarlgdipahami oleh para sahabat Imam
Ahmad dan sebagian ulama lainnya.
Sesudah itu, 'Ali 45
tiba di Makkah dari Yaman. Rasulullah
ffi bertanyakepadanya: "Dengan niat apakah kamu berihram?" 'Ali
menjawab: "Dengan apa yang diniatkan oleh Rasulullah ffi." Nabi
ffi bersabda kepad^nyai "Aku membawa hewan sembelihan dan
melakukan haji Qiran." Lafazhini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan
para ulama hadits lainnya dengan sanad shahih.t"
Dalil tersebut jelas-jelas menunjukkan pelaksanaan haji Qiran.'23
Ketika itu, 'Ali gb membawa banyak hewan sembelihan dari Yaman.
Nabi ffi pm menggabungkannya dengan hewan sembelihan beliau,
sehingga total jumlahnya menjadi seratus ekor unta.
Selanjutnya, Nabi berangkat menuju Mina dan bermalam di
sana. Saat itu bertepatan dengan malamJum'at, tanggal gDzulHiiiah.
Pagi harinya, beliau benolak ke'Arafah dan menyampaikan khutbah
yangagung di Namirah. Khutbah ini disaksikan oleh +0.000 Sahabat
beliau. Semoga Allah meridhai mereka semua. Beliau menjamak shalat
Ashar dan shalat Zhuhur lalu melakukan wukuf di 'Arafah.
Kemudian, Rasulullah bermalam di Muzdalifah dan menjamak
shalat Maghrib dengan Isya pada malam tersebut. Pagi harinya, beliau
mengerjakan shalat Shubuh pada awal waktu.
Setelah itu, Nabi bertolak sebelum matahari terbit menuju Mina.
Sesampainya di sana, beliau melempar jumrah'Aqabah, menyembelih
hewan kurban, dan mencukur seluruh rambut kepala beliau. Selanjutnya,
beliau melakukan thawaf Ifadhah sebagai thawaf wajib, yakni thawaf
Ziyarah. Namun, ada perbedaan pendapat tentang di manakah beliau
mengerjakan shalat Zhuhur pada hari itu. Perselisihan [itu]52a menjadi
masalah bagi banyak kalangan hffizb (para ahli hadits)."'

r
SirahNabiMuhammad ff, 235
I
Sesudah itu, Nabi ffi
melakukan tahallul penuh dari segala
yarlg diharamkan bagi orang yang berihram. Beliau menyampaikan
khutbah kedua pada hari Nahar ('Iedul Adh-ha) dengan khutbah yang
agung, memberikan nasihat, memberikan peringatan, dan meminta
para Sahabat untuk menjadi saksi bahwa beliau telah menyampaikan
risalah.t2u

Kita juga tumt menjadi saksi bahwa Rasulullah iW benar-benar


telah menyampaikan risalah, menunaikan amanat, serra memberikan
nasihat kepada ummat. Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah
atas beliau sampai hari Kiamat.
Beberapa waktu kemudian, Rasulullah W, kembali pulang ke
Madinah dan Allah pun menyempurnakan agama-Nyr."'

236 lihail Rasulullah ffi


PASAL 40
[Sakit Dan'Sfiafatnya Rasulullah ffi]

Sesudah pelaksanaan haji'Wada', Rasulullah M menetap


di Madinah pada bulan Dzul Hijjah, Muharram, dan Shafar. Baru
kemudian beliau mulai jatuh sakit di rumah Maimunah q&, pada hari
Kamis. Ketika itu, beliau rasakan sakit pada kepalanya yang mulia.
Sejak saat itu, beliau pun mulai sering52s merasakan pusing. Meskipun
demikian, Nabi tetap memberikan giliran malam kepada seluruh
isterinya hingga beliau merasa berat (tidak sanggup lagi). Oleh sebab
itu, beliau meminta izin kepada isteri-isterinya agar dapat dirawat di
rumah 'Aisyah €9., . Mereka pun mengizinkannya.sze
Nabi ffi menderita sakit selama dua belas hari, namun, ada juga
riwayat yangmenyebutkan empat belas hari. Abu Bakar ash-Shiddiq
yangmengimami kaum Muslimin atas perintah Nabi ffi ketika
"tb
itu.530 Beliau juga memberikan dispensasi (keringanan) kepada Abu Bakar
untuk tidak ikut dalam pasukan'IJsamah ymLgtelah siap berangkat ke
Syam untuk memerangi pasukan Romawi. Karena beliau sedang sakit,
kaum Muslimin pun menunggu dan memperhatikan kondisi Rasulullah
ffi. Meskipun demikian, beliau masih sempat shalat bermakmum (ber-
jamaah) kepada Abu Bakar g dalam keadaan duduk.

Tidak lama kemudian, Rasulullah ffi wafatpadawaktu dhuha,


tepatnyapada hari Senin bulan Rabi'ulAwwal. Pendapat yartgmasyhur
adalah tanggal12 Rabi'ul Awwal meskipun terdapat pendapat yang
bulan. Ada j uga ulama y ang b erp endap at tanggal
me n gat ak an p ada awal
2 Rabi'ul Awwal, sedangkan sebagiannya berpendapat lain lagi.
(yrtg diklaim sebagai pendapat yang
As-Suhailis3, mengatakan
belum pernah diungkapkan siapa pun sebelumnya) bahwa tidak

SirahNabi Muhammail ffi 237


--t
i
I
J

mungkin apabila Nabi melakukan wukuf pada tanggalg Dntl Hijjah


kemudian wafat pada hari Senin532 tanggal 12 Rabi'ul Awwal, baik
dengan catatanseluruh bulan dihitung secara lengkap (30 hari) maupun
apabila dihitung kurang Q9 harl); begitu juga jika sebagian bulan
dihitung sempurna dan sebagian lagi tidak.
As-Suhaili'#55 telah memberikan jawaban yang benar, bahkan
sangat tepat, albamdulillaah. Aku (Ibnu Katsir) telah mencantumkannya
secara terpisah dengan berbagai jawaban ulama lainnya, yaitu bahwa-
sanya perselisihan dalam masalah ini terjadi karena adanyaperbedaan
dalam melihat hilal bulan Dzul Hijjah di antaraMakkah dan Madinah.
Penduduk Makkah melihat hilal sehari sebelum penduduk Madinah.
Dengan demikian, sempurnalah pendapat yang masyhur. Segala
puji bagi Allah dan sesungguhnya segala karunia hanya berasal dari
Nyr."'
Usia Nabi ketika wafat adalah 63 tahun, menurut pendapat
yang benar.53o
Para ulama menambahkan: Demikian juga umur Abu Bakar,
'lJmar, 'Ali, dan'Aisyah dh saat mereka meninggal dunia. Pendapat
ini disebutkan oleh Abu Zakariya an-Nawawi dalam kitab Tahdziib
rLya.t" Pandangan itulah yangdiyakini kebenarannya olehnya, namun
sebagian riwayat tersebut masih perlu diteliti ulang.
Ada pula yangmengatakan bahwa Rasulullah berumur 60 tahun
pada saat itu.536 Pendapat lain menyebutkan 65 tahun.s37 Ketiga pendapat
ini disebutkan dalam Sbahiibul Buh,hari, dari Ibnu'Abbas 9,.'3s
Maka dari itu, bertambah hebatlah keguncangan di kalangan
kaum Muslimin seiring dengan wafatnya Rasulullah ffi. Beban pun
semakin berat dan persoalan menjadi bertambah sulit. Musibah betul-
betul menimpa kaum Muslimin karena wafatnyaNabi ffi mereka.
'IJmar bin al-Khaththab gF tidak bisa menerima kenyataarl
itu. Ia pun menyatakan: "Beliau belum wafat. Beliau akan kembali
lagi, sebagaimana Musa .rM; dahulu yang akhirnya kembali kepada
kaumnya." Semakin gemparlah kaum Muslimin tatkala mendengar
pernyata n tersebut.

238 lihailRasulullah ffi


Muncullah Abu Bakar ash-Shiddiq #', Sahabat yalgsenantiasa
mendapat dukungan dan pertolongan sejak awal hingga akhir, baik
lahir maupun batin. Beliaulah y^Lgkemudian berhasil menegakkan
kebenaran, menyuarakan haq secara terang-terangan' dan berkhutbah
di hadapan kaum Muslimin seraya membaca firman Allah tH:

"i41r'.t3, 5 au, 65"3:4i


i;
u ;JL"i 3rfr S y33 6t Y
ta? , // /
E--
4)z /,: ./-. <..r-."w.
'a)ll 4in=*,tg L-.-ljll 54 il, *
, ,a / gr9
// "'&,$
ilc

{@O"hfui
"Mubammad itu tidak lain hanyalab seorangRasul, sunggub telah berlalu
sebelumnya beberapa ordng Rasul. Apakab jika dia a,lfat atau dibunuh
hamu akan berba[ik ke belakang (murtad). Barang siapa yang berbalik
ke belakang maka iatidak dapat mendatangkan mudbarat kepadaAllah
sedikit pun, dan Allab akan rnemberi balasan kepada ordnS-ord,ngydng
bersyukur." (QS. Ali'Imran : 144)
Seakan-akan kaum Muslimin belum pernah mendengar ayat
ini sebelumnya. Setiap Muslim yangada saat itu pun langsung mem-
bacanya.s3e

Kemudian, kaum Muslimin membawa Abu Bakar pergi menuju


tempat pertemuan Bani Sa'idah. Mereka bersepakat untuk mengangkat
.Ubadah sebagai Amirul Mukminin. Namun, Abu Bakar
bin
Sa.ad
gE menolak dan mencegah pengangkatan itu. Abu Bakar $5 pun
menawarkan'Llmar bin al-Khaththab atau Abu'Ubaidah bin al-Jarrah
gb kepada kaum Muslimin, tetapi keduanya menolak; demikian
juga kaum Muslimin lainnya; di samping memang Allah tidak meng-
hendakinya. Akhirnya, kaum Muslimin membai'at Abu Bakar QF'
di sana. Selanjutnya, datanglah kaum Muslimin dengan berbondong-
bondong untuk membai'at beliau secara umum di atas mimbar.sao
Setelah peristiwa itu, barulah kaum Muslimin mengurus ienazah
Rasulullah M,lalu memandikanny^ tanPa membuka gamis (baju)
beliau.5ot

SirahNabiMuhammad ff, 239


sahabat yang mengurus jenazah Nabi adalah paman beliau
sendiri, al-'Abbas, dan anaknya yang bernama Qutsam dan 'Ali bin
Abi Thalib. usamah binzuddan Syuqran, dua budak y{Lgdibebaskan
Rasulullah ffi, turut membantu menyiramkan air. Aus bin Khauli al-
Anshari a1-Badri542 juga ikut membantunya. Semoga Allah meridhai
mereka semua.5a3
sesudah memandik an, parasahabat tadi mengkafani j asad Nabi
ffi dengan tiga lapis kain katun sabuliyab,too tanpi gamis dan tanpa
sorban.5a5 Mereka pun menshalatkan jenazah Rasulullah
M r..Jm
bergantian,sa6 satu per satu,5a7 berdasarkan hadits yang menyeb.rtkan
hal itu, yakni yarLgdiriwayatkan oleh al-Bazzar.sr'a I.{r6s11,' uallaahu
a'lam tentang keshahihannya. Disebutkan pula bahwasanya Rasulullah
# \*^ng memerintahkan
demikian itu.
kaum Muslimin untuk melakukanyarLg

Asy-Syafi'i menjelaskan: "Mereka (para Sahabat) menshalatkan


jenazah beliau berkali-kali secara bergantian. Hal ini disebabkan oleh
besarnya pahala shalat tersebut dan karena mereka saling berlomba-
lomba54e agar dapat menshalatkannya secara berjamaah."fr

Al-Hakim Abu Ahmad menyebutkan: "Yang pertama kali


menshalatkan jenazah beliau adalah al-'Abbas, paman-Rasulullah ffi.
selanjutnya, diikuti oleh Bani Hasyim, kemudian kaum Muhajirin, lalu
kaum Anshar, dan baru setelah itu kaum Muslimin lainnya. Sesudah
kaum lakilaki selesai menshalatkan beliau maka bergantian menyusul
anak-anak dan kaum wanita."
Rasulullah ffi dimakamkan pada hari Selasa. Adayang menyebut-
kan hari Rabu pagi di tempar beliau wafat, yakni di kamar 'Aisyah
6g, ,
berdasarkan hadits y trLgdiriwayatkan oleh at-Tirmid zi dariAtu Bakar
#, .s6t Itulah riwayat mutawatir (hadits ya.,g diriwayatkan banyak
qgrryi yangtidak mungkin teriadikedustaan di dalamnya) yangsudah
dimaklumi secara luas, bahwasanya makam beliau terieb.rt r.k"r.rg
telah masuk ke dalam bagian Masjid Nabawi di Madinah
Demikianlah akhir dari juzperrama mengenai pembahasan sirah
Nabawiyah. semoga shalawat dan salam ya^grtr*, terlimpah atas
beliau. Selanjutnya adalah pembahasan beberapa pasal berikui ini.

240 lihailRasulullah ffi


Sumber Ruiukan dan Keterangan

I Di dalam Sbabiibul Bukbari W27g) disebutkan bahwa Ibnu Ishaq berkata: "Perang penama Nabi
ffiadalahPerang Abwa'."
, Oieh karena iru-, Perang Abwa' dikenal juga dengan nama Perang'!7addan, sebagaimana yang
\tr(addan dan Abwa'
dikatakan Ibnu Ishaq dal-am as -Siirab @./203). H"l itu dikr.enakan letak daerah
yang berdekatan.
b.riiki* di*butkan pada naskah xh al-Fusbdkarya Ibnu Katsir, sedangkan dr dalam as-Siirahkarya
Ibnu Hisyam @/2al)'dat as-siirab an-Nabatoryyah @/zse) rcner* " 3::).J.".(Makhsyi bin_lAmr).
Silakan lihat iisah perang ini dalam as-Siirah an-Nabawqryab U72$) karya Ibnu Hisyam, ath'
Tbabaqaatul Kubraa @'/3), dar. Dalaa-ilun Nubuuuab ([/8).
Demikian disebutkan pada naskah asli al-Fusbuul, sedangkan dalam,as-Siirab!<t_rya Ibnu-Hj;vam
II/245) dan as-Siirab in-Nabauiyyab karya Ibnu ratsir (tr/:s)terdapat_t_ambahan:','f!#1" ,
bilakan lihat l<rab as-Siirah karyi Ibnu Hisyam (IV580), atb-Thabaqaatul Kubraa @./6), Dalaa-ilun
Nubuutoab karya al-Baihaqi [IyS), dan al-Magbaazikarya al-\faqidi (I/9).
yaqut al-Hamawi berkata dalam fuIu'jamul Buldaan @Jts): "(;j:lt), dengan mem-fat-bab-kan huruf
mim dar tidak men-tasydid-kan huruf ra."
8
Silakan lihat kitab Shahiihul Buhbari (no. 4326,4327).
9
Pasukan Hamzah dan pasukan'Ubaidah €5 .
t0
Silakan lihat kitab Tiriikhul (Jmarn ual Mulu* Q./259-260). Namun, perkataan penulis perlu
ditinjau kembali. Sebab, Ibnu Jxir ffi menyebutkan perkataan ini dari al-\(aqidi. Ibnu Jarir
berkata di depannya: "Al-\faqidi menyangka ...." Setelah berkomentar tentangnya, Ibnu Jarir
berkata lagi, "Ivluhammad-yaitu diriny" r*A;b.rkata: 'Bendera'Ubaidah, sepengetahuanku,
adalah pariji perrama yang dikibarkan itasulullah M di dalam.Islam bagi kaum Muslimin."
Silakan-lihat kirab al-bidaayah uan Nihaa"yab W /578-580,Y /22-25, terbitan al-Hijr).
-tj,;Jl atau !!!t adalah nama sebuah g,rn.rrrg di tanah Hiiaz-dar.iarahGunung Radhwa, t-erqagu\
il
ditalam wilayah pegunungan Yanbu di Juhainah, dan terletak di sebelah kanan al-Mash'ad dari
Makkah ke Madinah."
t2
Radhwa adalah nama sebuah gunung yang besar di Yanbu'.
l3
Al-Bukhari berkata dalam Siabiib-iy", p"d" Kitab "al-Maghaazl SlI/279), bahwasanya Ibnu
Ishaq berkata: "Ekspansi perrama N;bi i5 adalah wilayah Abwa',- lalu Br.'wath, baru kemudian
al-'Usyairah." Silakan lihat kisah pe.a.rglersebut dalam as-Siirab.karya Ibnu Hisyam FI/210)'
jlrrga aib-Thabaqaatul Kubrat (tr/8[dan al'Magbaazikarya adz'Dzahabi (hh. a7)'
14
Tambahan dari naskah "r.".
15
Shabiib Muslim UI/144//L254) (143). Terdapat juga hadits yang semakna dengannya di dalam
Sbabiihul Bukbari (ro. 39 49).
Al-Hafizh berkata, "Adapun al-'Usyairah-ini adalah lafazh al-Bukhari,_para ahli seiarah.perang
Nabi ffi tidak berselisih pendapar b;hwasanya al-'Usyairah itu mensq:unakan bentuk tasbgbir.serta
h"-fithmya adalah ba.lbiwlshaq mengatakan bahwa daerah ini berada di Lembah Yanbu'."
Penulis $il6'berkata dalam al-Bi.daalab u)n Nihaayab S/31): "Hadits ini menunjukan dengan
sangar ielas bahwa perang p.n"*" adalah perang al-'Usyairah, \ec_u{f iika yang dimaksud
adaiah:'al-'Usyair"h me.ripakan perang p..tama yang diikuti oleh Zaid bin Arqam. bersama
Nabi. Jika ini yang dimaksud, maka hai ini tidak mgnlf|kan adanya. peran g ya\c lain yang
terjadisebelu* p"i"og al-'Usyairah, yakni yang tidak diikuti Zaidbin 4tq"T. Berdasarkan
p..r1.1.r"., tersebut, -""k" d"p"t dikompromikan a.rt"ra_petkataan Ibnu. Ishaq dan hadits ini."
1'.7
Rt-H"firl l"rkaadalan Fathit S*A 6VITZAS;, "Badar adalah desa yang terkenal, yang dinisbatkan
kepada Badr bin Mukhallid bin an-Nadhr, yang pernah singgah di desa ini. Ia disebut juga Badr bin
al-i{arits. Ada juga yang mengatakan bahwasanya Ba& adalah rama sumur yang terdapat disana.
Sumur itu dinaniaka" Iemikian karena bentuknya yang bulat, atau airnya yang jernih sehingga
bulan purnama dapat tercermin di dalamnya. Al-\flaqidi meriwayatkan bahwa ada lebih dari
,"tu or*og pemuka Bani Ghifar yang tidak iependapat dengan analisa di atas. Menurut mereka,

SirahNabi Muhammad ffi 241


Badar merupakan tanah dan tempat tinggal mereka, dan belum ada seorang pun yang memiliki
(menguasai) tempat itu-sebelumnya. Badar merupakan nama yang diberikan kepada iempat itu,
layaknya_n am y;Lng diberikan kepada tempat-tempat lainnya."
.-
18 Penggembala unta dan kambing.
le Tambahan dari naskah ",,".
20 Dia bernama Kurz bin Jabir bin Hasl bin Lahib bin Habib al-Qurasyi al-Fihri, salah seorang
pemimpin orang-orang.musyrik,_namun dia kemudian masuk Islam seteiah Perang Badrr p.rt*"]
Dia terbunuh pada hari penaklukan kota Makkah, sebagaimana diterangkan di d"alam riwayat al-
Bukhari (no. a280).
2r Ibnu Ishaq berkata, seperti halnya dalam as-Siirab karya
Ibnu Hisyam (I/212): "Rasulullah ffi
mengutus Sa'ad bin Abi Iflaq.3sh bersama delapan orang Muhajirin. Mereka pun pergi hinggi
sampai di al-Kharar di tanah HLtaz.'
"2r \^4^ naskah "r.",_bab perubahan arah kiblat disebutkan lebih dahulu daripada bab ini.
Pada naskah'7' dzn"7" terrulis: "fjl {:.'.
'o ?iriwayatk*--.t.f, Ibril Ishaq lUZsaastS .siirab lbni Hisyam), dan dari jahrnyadiriwayatkan
oleh_.al-$2i[2qi dalam Dahzilun Nubuwuab (IIy18), Ibnu Jarir dalam laami'ul'Bayaan g,tzo\,
dan Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-nya @,/388/20a2) dari hadits *rno['Ur*^hbii az-Z,tbair.''
Plti*ll*\11r juga secara mausbul dan mursal dari banyak.ialur, tetapi seluruhnya dha'if sehingga
!d{r b51 d_ijadikan rujukan. Silakan lihat lihat pembahasan selengiapnya dalam kitab t y^,"i\-
k tii' aab fi.i Bay aanil A sbaab.
25 Silakan lihat kitab Shabiibul Buhhari (no.
4491) dan Sbabiih Muslim (no.525).
26 An-Nasa-idalam.Tafsiir-nyaQ/193/24),al-BazzardalamMusnad-nyaQ/211/4lg-KasyfulAtsaar),
dan ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir 6XIl/250/770) dengan sanad dha'if. Seba-b, d; dalam
sanadnya t_erdapat Marwan bin'Utsman, perawi yang dha'if.
27 Pen -+!lF; mengislaratkan hadits Ibnu 'Umar .#a di dalam Sbahiihul Bukhari
'lis EI/375/l5ll)
dar Sbabiib Muslim @/677/984) dengan lafazh: "Nabi S mewajibkanzakatfitrah ...." Demikian
juga dalam riwayat lain: "... Dahulu, mereka menyerahkan zakat fitrah sebelum shalat'Idul Fitri,
sehari atau dua hari sebelumnya." Yang terakhir adalahlafazhmilik al-Bukhari.
Pada catatan kaki naskah "..,." tercantum: "Telah dilakukan pengecekan terhadap naskah asli
penulis."
28 Ttrnggangan,yairuIewanyangmampumembawamuatan.SilakanlihatkitabshahiihMuslbn(no.
1901).
2e Dengan mem-fat'hab-kanhurut ra dan
mer-sukua-kan huruf wauu (,Y3]t). Tempat ini berjarak
36 mil dari Madinah, sebagaimana diterangkan dalam Sbabiih Muslim (n;. 388).
30 Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir adalahieorang Sahabat yang terkenal, salair satu dari dari dua
!.1ry orang yang ikut bai'at 'Aqabah. Dia meninggal dunia padi masa kekhalifahan'Ali .gr .
3' Diriwayatkan oleh.an-Nasa-idalamas-Sunanul Kubraa (no. 8SOZ), ath-Thayalisi dalamMusnad-nya
I!'nu Abi Syaibah dalam Musnad-nya (no. 399), Ahmad dalam Musnad-nya (/4t1,4i8,
(19. :121,
422, 424),rbnu Sa'ad dalam
-atb-Thaabaqaatul
Kubraa @,/2r), Abu ya'la dalam Musnad-nya (no.
5359), al-Bazzar dalam al;B.ahruz.Zgkllhbaar (no. 1813), al-Haitsam bin Kulaib dalam Musna^d-nya
(no. 63), Ibnu Hibban dalam Sbabiib-nya (7433 -Ibsaan), Abu Nu'aim dalam al-Hilyah
N1/254-
255), a1-Hakim dalam al-Mastadrah F/91,Itrl20), al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kutir*
lttzst1,
a-l'-Bagh-aw.i qal1ry syarlys
!u7n1b (no. 2686), adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Muntoqoo *i,
Masmu'atihi bi Manoa Q/29) dari Hammad bin Salamah, dari 'Ashim bin Bahdalah, dari Zir bin
Hlbaigf, dari 'Abdullah bin Mas'ud, lebih lengkap darinya.
$LYlkill di dalam bagian penama berkata: "Ha&ts ini shahih sanadnya, hanya saja al-Bukhari
dan Muslim tidak meriwayatkannya." Penilaian ini disetujui oleh a&-Dzahabi. Al-Hakim berkata
lagi di bagian kedua: "Shahih sesuai dengan syarat Muslim, namun al-Bukhari dan Muslim tidak
meriwayatkanrya." Adz-Dzahabi tidak mengomentarinya, dia hanya berkata: "Hadits ini telah
disebutkan."
Saya berkomentar:_"Hadits ini tidak sepeni yang dikatakan al-Hakim dalam dua bagian itu. Hal ini
karena 'Ashim adalah perawi sbaduq yangsering melakukan kekeliruan, sebagaim-ana disebutkan
dalam at-Taqriib, ramwn derajat haditsnyahas"o. Hadits irri pun ti&k sesuai deigan syarat Muslim,
karena Muslim mengeluarka-nnya- jika haditsnya disertai dengan yang lain, ieba[aim ana yarrg
dikatakan adz-Dzahabi dan ulama leirrrya.'

242 lihail Rasulullah ffi


A1-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zawaa-id (YI/69):'Di dalamaya terdaplt 'Ashim bin
iilfi;ir; ;r"*i yrrrg haditsnya hasan, sedangkan perawi Ahmad lainnya adalah perawi kitab
asb-Sbabiih."
H"Jirr i"l r".*iliki munal'Urwah, yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam
penguat dari riwayet
as-Siirab @,/596 -Siirab lbnu Hisyarn).
Secara keseluruhan, melihat dariseluruh jalur-jalurnya, hadits ini shahih'
n""r"f, adalah bekas budak Rasulullahffi,kun-yah nya Abu Masruh. Dia ikut serta dalam Perang
Badar, dan meninggal pada masa Khalifah Abu Bakar ash-Shiddi-q.$; ' ..
33
aU" f"Ury"l, .a"[ih b.k"t budak Rasulullah S yang bgrnlma Salil. Ia.ikut sena dalam Perang
Badar danieperangan lainnya. Abu Kabsyah melinqgal pada masa.Khalifah'Umar .4r .
A ali^ tititiriif mU"""'q,/ 4t2): "Lembth"sh-Shaf.i' termasuk ke dalam wilayah Madinah.
ini
i.*lrf, ini b'anyak ditumbuLi pohon kurma dan terdapat pula lahaalahan pertanian. Lembah
;;[*ili1"il; ir4i. i.r"rU*'1g melewatinya lebih dari sikali. Badar berjarak beberapa rz arbalab

dari lembah yang terletak di sebilah atas Yanbu' dan di samping Madinah ini.
Diriwavatkan oieh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musharnoi (io. 18507) dan Ibnu Mardawaih,
*Lrg"ii,.", al ialam at-Bidaayib wan Nihaayab $ /73) dai T.afs.it1u.l Qur'aan al:Azhiim W/18-
19), f,ariJalur Muhammad bin'Amr bin'Alqamah al-Laitsi, dari kakeknya'
a.;J;rilr, "Sanad ini dha'if karena di dalamnya terdapat dua kelemahan. Pertama, hadits ini
iir iiii^i, Nqamah bin \(aqqash al-Laitsi term"r"t p.r"*i - (blh.ryry. (orang yar.rg mgngalami
masa jahiliyah drn Isla*, rr"*lrrrld"k pernah bertemu Nabi), yakni ti&k berstatus sebagal ,s:9r.ang
iJ"6;,. Iiedua, Muhammadtidakbertemu dengan kakeknyaiehinggah,iitsnyamunqatbi'. AkT
tetapi, hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih,. sebagaimana di dalam.Tafsiirul Qur azn al-
uittli* (IVl18-19) dan Fat-bul Baari fftr/288) dari ialur.Muhammad bin 'Amr.bin 'Alqamah.,
;;;i ;t.d"r., d"ri k"k.k.rya. 'Amr bin 'Alqamah ini adalah perawi yang deraj-atnya maqbul,
,.b"gJi-*" dioyrt"k"r, daiam at-Taqriib. Karena itu, hadits ini_dinyatr]-randha'if.
*
rr"Jiir l"i Jir.S"tt juga oleh Ibnuishaq tanpa sanad, sepeni halnya di $alam as-siirah {1,/597-
598 - Ibnu Hisyam), o"ir.r, hadits ini rid;k shahih sebagaimana yang.telah dijelaskan' N"Pyl
ai.i*"yr** aidalimsbah;ih Muslirn $o. 1779) bahwasanya perkataan itu adalah perkataan Sa'ad
bin'Ubadah."
et*1"r"f1, A Hafizh Ibnu H ajar dalarrFat-bulkai Pl./288) mengomentaritral itu: "Diriwryrll.T
.f.t M"rii* bahwasanya Sa'"d bl"'Uba&h yang mengatakannya.,.i.uqa oleh IbnuAbi Syaibah
a"ii ri*^yit iirt.i'rt'.i*"t . Meskipun 4.niiti*, hafini.pe.rlu ditinJau kembali karena Sa'ad
tiJrt it a"U* Perang Badar walarrpon dia adalah bagian &ri.mereka dan termasuk orang yang
iio"rii^"i gbonimab, sibagaimana y"ng akan dijelaskan di akhir bab peperangan. Kedua riwayat
i.rr.b,rt dalat dikomprorriikr., yaiiu dingan mengatakan bahwa Nabi S dua kali meminta saran
l;;;; ;;;;k, l"a"'r"r."g Bai".. _Pen"ma, ketika mendengar tentang.kabilah Abu Sufyan di
frrtjai""t , sebaga^i-"na yanidisebutkan di dalam riwayat Muslim: 'Nabi bermusyawar.ah dengan
mereka ketika"menerima kiba, mengenai kabilah Abu Sufyan.' Kedua, setelah beliau berangkat,
;;b;;;*;;;..J"p", dalam hadits [ada awal bab ini, dan hadits yang diriwayatkan oleh ath-
fhr6r""; 'Bahwasanya Sa'ad bin 'Ubrd"h mengatakan hal ini di Hudaibiyah.' Riwayat inilah
vans sekiranva lebih mendekati kebenaran."
" iliri*"v.rf.r'n ol.h Ibnu Ishaq dalam as-Siirab (ll/599-600 - Ibnu Hisyam)-4T dari ialurnya
airi*rv*t iuga oleh al-Baihaqi dalart Dalaa-iiun Ntbuuqoab @'/31),.itga_oleh ath-Thabrani
""
i"t^i'a-xrUiiri tebag iman, di d"l"m Majma'uz Zauaa-id (Yl/n-7a)-: "Yazid bin Ruman
meriwavatkan kepada kami, dari 'Urwah bin az-Zubir."
Saya berpend"p"i b.h*" hadits ini mursal tapi sanadnya shahih. Akan tetapi, riwayat yang
-Jngg,r;k* ..d.t .i ini ddak shahih, kecuali ipabila terdapal beberapa.p.enguatnya.
Muslridalam "A11
iiiiir^ irnil atau penguatnya adalah hadits riwayat Sbahiih-nya,(no-,1779):
berkata: 'Mrk" R"rrri rllaL g memotivasi para Sahabat sehingga mereka-berangkat dan sampai di
Badar. Kemudian, datanglah dua orang pencari air dari kaum Quraisy- ke tempat mereka' Salah
;.;;ddi;;" 111.*t .'rad"h anak k"ec'il berkulit hitam yang birasal dari Bani al-Haijaj. Mereka
o.rr, *".o"rgk apnya. para Sahabat Rasulullah $ menanyai anak itu mengenai Abu Sufyan dan
iombonganiy.. ,q,rr"k itu menjawab: 'Aku tidak tahu-menahu tentang Abu Sufyan, tetapt mereka
adalah Alu Jahl, 'Utbah, Syaibah, dan 'Umayyah bin Khalf.' Mendengar iawaban anak kecil
itu,

SirahNabiMuhammail ffi 243


Para Sahabat Pun memukulinya hingga ia berteriak: 'Baiklah, aku akan memberi tahu kalian.
Benar, itu adalah Abu-Sufyan.' Ketika para Sahabat berhenti memukulinya dan benanya lagi, ia
kgmb,a|i penjqw_ab: 'Aku tidak tahu-menahu tentang Abu Sufyan sedikit pun, tetapi mereka adliah
Abu Jahl, 'Utbah, Syaibah, dan 'Umayyah bin t<half bersama rombonfan.' Mendengar jawaban
itu, para_Sahabat kembali memukulinya lagi. Pada saat iru, Rasulullah-ffi sedang sha'iat.'Tatkala
mengetahui kejadian tersebut, b-eliau pun segera datang dan berkata: 'Demi diat yang jiwaku
berada di tangan-N.ya, apakah kalian memukulnya jika ia berkata benar dan melepaikarinya jika
ia membohongi kalian?'"
Inilah riwayat yang shahih. Di.dalamnya t'dak disebutkan penunjukan siapa-siapa yang akan pergi
ke Badar untuk memata-Tat_",
T"s"_h. Adapun yang ditangkap'hanyalah
- r"t.r'o..ngibrrt rri ari"
orang sebagaimanaya\gdisebutkan hadits pada awal bab ini.
Penguat yang lain berasal dari hadits 'Ali, di dalamnya disebutkan: "... maka beliau benanya
kepadanya: 'Ad1 bgrala orang?'Ia menjawab: 'Demi Atlah, jumlah mereka banyak dan m.r.ta
sangat garanS.' Nabi {S memaksanya untuk memberitahukan jumlah mereka,'namun ia tetap
kcras-kepala. Kemudian, Nabi {{E bertanya: 'Berapa unta yang mereka sembelih?' Ia menjawab:
'Sepuluh ekor setiap hari.'Atas dasar itu, Nabi $ menyimpulkan: 'Jumlah mereka seribu orang.
Seekor unta untuk seratus orang ....'"
Hadits penguat kedua itu diriwa.yatJran oleh Ahmad d alam Musnad-nya [/ ll7),Ibnu Abi Syaibah
dalam al'MusbanTaf (no. L8526), al-Bazzar dalzm al-Bahruz Zahbhiaar (ro.'719), ath-Thabrani
dalam Taariihhul (Jmam wal Muluuh I/269), al-Baihaqi dahm Dalaa-ilui t'lubuiuab
W/92-93),
d3n Ibnu 'Asyakir.dalam Taariikb Dimasq 6L/ 182) daii jalur Isra-il, dari Abu Ishaq as-babi'i, dari
Haritsah bin Mudharrib, dari'Ali g; .
Saya berkomentar: "Sanad ini dha'if. Abu Ishaq as-Sabi'i adalah perawi mudallis yang rusak
laj{annya, bahkan ia meriwayatkan den gan 'on'aiah pada banyak jalur, berdasarkan peneli"tianku.
Selain itu, menurut pen&pat ulama yang paling shahih, Isra-il meriwayatkan dari Abu Ishaq setelah
hafalannya rusak."
Muhaqiqlritab. a.l'Musnad @/261, terbitan al-Mu'assasah) danJaami'Sbabiibis Siirab an-Nabaulryah
(hlm..229, terbitan Daar an-Nafaa-is) terluput dari cacat ini sehingga mereka menshahihkan
sanadnya! Akantetapi, hadits terakhir ini: zAda berapa orang?" sampai dengan akhir hadits,
tgrangklt menjali-basanhghainbi,karenaadanya riwayat-mursaldzri'Vrwahyan[tehhdisebutkan
dr atas, inrya Allab.
Secara keseluruhan, hadits ini shahih berdasarkan perincian yang telah disebutkan. lV'allaahu
a'lam.
37 Akamah adalah
bukit kecil.atau tempat yang lebih tinggi daripada daerah sekitarnya.
38 Al-Fat berani menumbuk
dan memecahkardengan jaiitangan.
3e Diriwayatkan oleh Ibnu
Ishaq, sebagaimana di dalam Siiiab lbni Hisyam (II/602), ia berkata:
'Diceritakan kepadaku dari beberapa orang Bani Salamah, di mana mireka menuturkan bahwa
al-Habbab...."
Sanad ini dha'if dan di dalamnyalerlaVat banyak cacat. Guru kami ,riij5 pun telah mendha.i{kannya
1

dalam komentarnyaataskftab FQbui Siirah @1m.240). Silakan llhatllrtab Difaa"anil Hadiits in- 1

Nabauti uas Siirah (hlm. 81-83) karya beliau (al-Albani).


Hadits ini memiliki penguat-dari_hadits al-Hubab yang diriwayatkan oleh al-Hakim W42G427),
namun hadits penguat ini didha'iIkan oleh adz-Dzahabi; juga dari hadits Ibnu 'Abbas,'sebagaimana
yang.tertera.di dalam al-Bidaayab wan Nihaayah (II/167). Akan tetapi, kedua hadits
[.rrgrr"t
tersebut tidak berpengaruh apa-apa, karena derajat keduanya yang sangat lemah.
Secara keseluruhan, hadits ini dan hadits-hadits penduktrng lainnya iidakl-ah shah rh. lyalhahu a'hm.
a0 Pada buku asli tenera -kubur,
,r$-, yang aninya: kita
ar Pada buku asli tenera-.j.iliyang
kita tanam, dan kita tutup.
merupakan bentuk jamak dari kata e.ij-iJl, yang berani sumur
(atau mata air) yzrgmemancar.
a'?
lenrlfis(IbnuKatsir),{)T"berkatadalamTafsiiralear-aanal-Azbiim@,/21));.Riwayatyangpaling
shahih dalam bab ini adalah riwayat al-Imam Muhammad bin Ishaqbin ytsar ,,,:,E,,p."rrii, kirr6
al-Magbazi:'Yazid bin Ruman meriwayatkan kepa&ku dari 'Uniah bh az-Zubtii, ia berkata:
'Allah mengirim mendung saat lembah itu tengah kering kerontang, sehingga Rasulullah
ffi dan
para Sahabatnya pun mendapat siraman hujan y"rrg
-em6asahi tana[ merek-a-namun tidak sampal

24 lihailRasulullah S,
menghambat perjalanan mereka. Hujan juga mengguyur rombongan Quraisy sehingga membuat
mereka tidak dapat melanjutkan perialanan." , ,
Saya berkata: Hidits ini rci&par aalam 4s-si irabkaryalbnu Hisyam W 602) dan sarradrrya rnursal.
Akan tetapi, ayat al-Qur-an menguatkannya, yakni firman Allah H:

iF :;* 4E*ti7., fu,+t; .4 €'$-iv ;tai i #t$;U4J;rAi'fti.ty y


(@ P6Vi4:4i'%$
"(Ingatlab), hetika Allab menjadihan kamu mengantuk sebagai sudtil pe.nenteraman dari'Nya,
dor",lttoi *rnurunkan kepadamu hujan dari langit untub menyuciban kamu dengan bujan itu
dan mengbilangkan dari Eo*u googS;uon-gangguiy AQtqn dan untuk rnenguathan batimu dan
mempmigub dmgannya relapak hahdmrl." (QS. AI-AnfaaL 11)
,Ariisy aii"yar.[.h i".,r"t, y"ng dapai dija&kan tempar berlindung, sepeni kubah, kemah dan
sebagai.rya. bl dJ"* shdbiihil Brkb;ri Qro.4877), yakni pada hadits 'Abdullah bin'Abbas ,++9,,
aifiihkan bahwasanya ketika Nabi ffiberadadi kubah pida Perang Badar, beliau bersabda:

"Aku memohon kepada-Mu perlindungan dan janji-Mu. YaAIIah, jika Engkau berkehendak
(mengalahkan kaum-Muslimin{, niscaya Engkau tida}. akan disembah lagi setelah hari ini'"
i<rb"l irri dip"kai oleh Rasuluilalr 1is un-tuk minempatkan orang yang terluka, sama sepeni kamar
operasi prajurit yang dikenal sekarang'
diri*"y"tk"r, oleh tlnulshaqdalamL-Siirab @,/602-603 -IbnuHiryam), dia berkata: "'Abdullah
bin Abu Bakar meriwayatkan kepa&ku, ia bercerita bahwxanya Sa'ad bin Mu'adz .'.'" Kemudian
ia menyebutkan hadits di atas.
Sava berkata, "Sanad ini dha'if karena mu'dhal." fuwayat tersebut dikuatkan oleh riwayat ryahid
daii 'ebdrll"h bin Tsa'labah yang semakna dengannya, yang disebutkan oleh al-Umawi dalam
Magbaazi-nya,sebagaimana di'dalim al-Bidaayah-wan Nibaayab_{Y/1.26.) dari^j.ahtr.Ibn_u Ishaq, ia
b.ri"trr "iz-Zuhrilneriwayatkan kepadaku diri 'Abdullah bin Tsa'labah bin Shu'air...," sanadnya
hasan,sepeniyangdikatakanolehgurukami,al-Albani'td6,dalamTablriij Ftqbus-Siirah(no.2-43).
;AIi yang diriwayatkan oleh zL-Bazzar dalam Musnad-nya
Syahidlinnyibeiasal dari hadits Q+At
lXotyofi. AllHaitsami berkata dalam i4ajiu'uz Ziuaa-id S./a6)t "Diriwayatkan oleh al-Bazzar
namun di dalamnya ada perawi yang tidak kukenal."
Saya berkata: "Tefah disetutkan di ai=as kekuatan riwayat pendukungnya, yaitu hadits Ibnu 'Abbas
k+gS,. Oleh karena itu, hadits ini shahib ligbairibi."
I)Iri*ry"tk.r, oleh Muslim dalam Shahlib-nya dari hadits Anas €f
(ro. 1779) dan dari hadits
'Umar €5 (ro.2873).
Saya tidJk mlnjumpai pe.k"taan ini di dalam kitabkitab sirah yang kumiliki- MeskiPun demikian,
pengg"l"n ini s'hahih d^an berasal dari hadits Anas dan 'Umar r+itr , seperti halnya yang baru saja
disebutkan tadi.
Al-Jidzm berani asal,/akar. Dikatakan Ji.dzrn syajarab, yang 19\nanl" pohon'
"d{+ lkg
41

48
Diriwayatkan oleh al-BaihaqidalamDalaa-ilinNubynywqLWll-lSl,rakni di dalam hadits yang
prnjang dengan sanad shahih dari Ahmad bin 'Abdul Jabbar: "Yunus bin-Bukair meriwryatkan
t"p"ari" daii Ibnu Isha q;yazidbin Ruman meriwayatkan .kfp"4*f dari 'U_rwah bir. az-Zubir.
1D'alam sanad yang lain &sebutka*)az-zrthri, Muhammad bin
Yahya b.in Hibban, 'Ashim bin
;Amr bin Uin Abu Bakar dan ulama kami lainnya, meriwayatkannya kepadaku
eatad*l'nUa"Uatr
secara mursal,
Saya berkomentar: "Sanadnya dha'ii karena hadits i n rnunal dnkarena Ahmad bin 'Abdul Jabbar
."6r*g perawi yang lemah.'Hadits ini_dlsebutkqr jug1,di,{dam Wgol
iir"Eily"-l ,*p', rrr,rd. Demikianlah yang dinufil oleh penulis ^:!iir*-kyy:,lbnu,[!ap
'tii6 dt dabm al-Bilaayab uan
_

san^dt"*,"
Nihaayah ff./s3) dari Ibnu Ishaq tanpa sanad." , , L:- (rr-L^L
.trr ,-- bin
ii;J# i;iJ.i#ry"rk." juga "^, dari riwayat mursalMrsa
al-Baihaqi ((m/110)
ol'eh ai-naihrqi
.ea oleh
:^
'utbah, ia
berkata: "Kemudian, Rai"i"ttat
Rasulullah i$
4s berdiri
berdtrt di
dl (dekat) telaga. lletlka
Ketika orang-orang
orang-orang_ musylk
musyrik
musy tiba,
Rasulullah gg berdo'a-menurut anggap"n mer.ka: "Ya Allah, ini hineea akhir hadits. Namun
.ni ...." hingga

SirahNabi Muhammad ffi 245


al-Imam adz-Dz&abi,irb" mengisyaratkan kelemahan riwayat ini di dalamTaariikbul klaam
Qim.
109_- al-Magbaz), seraya berkata: "Sebagaimana anggapan mereka ...."
Maka dari itu, secara keseluruhan, haditi ini tidak s-liahih. IValkahu a'km.
ae Hakim bin Hizam adalah keponakan
Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mukminin @, . Hakim
adalah teman akrab Rasulullah S sebelum dan setelah beliau diutus menjadi Nabi. Hakim .gf
-^ P_r:"k Islam pada.hari penaklukan kota Makkah dan meninggal di Madinah pada tahun 54 H.
50 Maksudnya, m-ereka sebanding dan sepadan dalam hal keberinian dan ketangiasan berkelahi.
51 Tharns afiinya luka yang membusuk.
s2 Asb'Shafra'adalah_nama lgmbah
di Madinah yang banyak ditumbuhi pohon kurma dan tumbuh-
tumbuhan. Lembah ini terletak di jalur per.ialanan haji. jaraknya denganBadar hanya sat t marhakh.
(14 u Jam u I B u ldaan lW / a L2!.
53 Diriwayatka^n oleh.Abu
Dawud (u/52-53/2665), Ahmad 0./LL7),Ibnu Abi Syaibah dalam
al;llusbanryaf (XIv/362-364/!9??o), ath-Thabari dalam Taaiibbul'Umam wal liuluuh
Ot/22),
il-Bazzar dalam al-Babruz Zalbhbaar W296-298/719), al-Hakim Wl93-194), al-Baihaqi dalam
y-Suyqryu!Kubraa_@,/276,A./L3L) da" Dalaa-ilunNubuuwah gioz-o+,7l), ibnu'Asakir dalam
!!ar.tih! P!m!s3 W3.?), sena yang lainnya dari beberapa jalur, dari Isra-il, dari Abu Ishaq, dari
Haritsah bin Mudharrib, dari 'Ali bin Abi Thalib g,; sicara marfu'.
Al-Haitsami be:.kaadalamMajna'uz Zazoaa-id SU76):"Diriwayaikan oleh AhmaddanaT-Bazzar.
Perawi Ahmad adalah para perawi kitab ash-Shabiih, kecuali Haritsah bin Mudharrib. Meskipun
demikian, ia juga seorang yingxiqah."
Saya berkomentar: "Benar yang dikatakamya. Akan tetapi, beliau tidak sadar bahwa sebenarnya
hadits ini adalah dha'if, sebab Abu Ishaq adaiah seoran g iudallis ya\g hafalannya lemah dan telah
meriwayatkan dengan 'an'anah. Sementira riwayat Isra-il dari Abu hliaq di sini, menurut pendapat
u.lam.a yang.galing kuat, adalah setelah hafalannya rusak. Berdasarkan hatinilah guru t<am, al-tm^am
al-Albani aii5, melemahkannya dalam Mlrykiatul Mashaabiih W/61 - H,n"y:A.
D-ari sini, jelaslah bahwasanya
_penilaian al-Hakim: "Shahih, sesuai dengan syarat al-Bukhari dan
Muslim, namun keduanya tidak meriwayatkannya," adalah tidak benarl Sehin itu, mereka tidak
pernah meriwayatkan dari Haritsah bin Mudhariib, sebagaimana dikatakan oleh al-Haitsami.
llamun demikian, substansi hadits ini dikuatkan oleL hadits sesudahnya dan hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam Siirah-yya, sebagaimana di dalam al-Isbaabab @/++O|-4^i
dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-lrlustadrah [[/117), ia berkata: "yazidbin
!'.umal.meriwayatkan kepadaku dari 'Urwah dan yang lainnya, dari ulama kami, dari 'Abdullah
bin 'Abbas...." Sejauh penilaian saya,sanadnya hasin. tbnu lihaq adalah perawi ibaduq mudallls,
tetapi dia meriylyatkanqy.a dengattahdits (dengan kalimat'baddaisana) sehingga riwayat ini aman
dari dugaan hadits mudallis. Ia.1{abh.imam yang menjadi rujukan dalam haliejarah peperangan,
sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh dalai at-Taqiib."
_ Pgqg." demikian, secara keseluruhan, substansi kilah ini sebenarnya shahih. lVallaabu a'lam.
5a Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalyn Sh1biih;rya (no. 3965) dari hadits 'Ali dE , juga dalam hadits
hi!?y^ (no. 3966), dan Muslim dal am Sbabiib-nya (no. 3033) dari hadits Ab" br"ri-Chifari *!b .
-- Diriwayatkan
55 oleh Muqlig dalam Sbahiih-nya (no. 1763) darihadits'Umar bin al-Khathrhab .gs
dan al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no.2915) dari hadits'Ibnu'Abbas qit,.
56
ljrjwayatk3n oleh_al-Umawi dalam al-Maghaazl, sebagaimana di dalam al-Bitaayab wan Nihaayah
ff/126-12): "Syilh meriwayatkan kepadaku; Ibnu Ishaq meriwayatkan kepadaku; az-zihri
-bin '
meriwayatkan kepadaku, dari'Abdultah Tsa'labah bin Shu'air."
Saya berkata: "sanadnya shahih. Muhammad bin Ishaq adalah hujjah dilrmbab Magbaazi. Telah
dihasankan juga- glell guru-kami, al-Albani 'iM, d^l^; Taariihb Fiqh* si;rab $.lm.i+l)."
.-
s7 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim
dalam Tafsiir-nya\/L7|5/9157), ath-Thabari dalamJaami'ul
Bayaan-(X/L4),.dan al-Baihaqi dalam poloa:ilry Nulwl2anh W78-79) dari beberapa jiur, dari
'4bdulla! bin Shalih, ia berkata: "Mu'awiyah bin Shalih meriwayatkan kepadaku, iaii 'efi S;n
Abu Thalhah, dari Ibnu'Abbas."
laya menilai sanad hadits ini hasan, berdasarkan Tdaaya kritikan ringan terhadap Mu'awiyah bin
Shalih dan 'Ali bin Abu Thalhah. Meskipun dalam sanadnyarcrdipat sedikit iacat, namun itu
-
ld"\ b1y"\ mempengaruhi penilaian teihadap derajat haditsnya.
58 Tambahan dari naskah "r'
dan"*-.
5e Diriwayatkan oleh al-BuIhari
1nE. f f+f) dan Muslim (no. 1752) dari hadits 'Abdurrahman bin

246 lihail Rasulullah ffi


'Auf. Demikian pula di tempat lain dalam al-Bukhari (no.3962) dan Muslim (no. 1800) dari hadits
Anas bin Malik.
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab, sebagaimana dalam as-Siirab karya Ibnu Hisyam
GI/6L6).Dalam Fat-bul Baari S\/295) diseburkan bahwa seorang laki-laki dari Bani Makhzum
mengatakan bahwasanya Ibnu Mas'ud pernah bercerita:
"Abu Jahl berkata kepadaku: 'Aku telah mendaki bukit yang terjal, wahai penggembala kecil
ternak!'" Ibnu Mas'ud melan.iutkan kisahnya: "Maka dari itu, aku memenggal kepala Abu Jahl
kemudian membawanya kepada Rasulullah ffi, seraya berkata: '\(ahai Rasulullah, ini adalah kepala
musuh Allah, Abu Jahl.'" Ibnu Mas'ud berkata: "Rasulullah ffi berkata: 'Demi Allah, tiada ilah
yang berhak disembah selain Dia!'" Ibnu Mas'ud berkata: "Aku berkata: 'Ya, demi Allah, tiada ilah
yang berhak disembah selain Dia.' Setelah itu, aku melemparkan kepala itu ke hadapan Rasulullah
its, maka beliau pun memuji Allah."
Saya berkata: "Sanadnya dha'if. Hadits ini tidak dikomentari oleh al-Hafizh di dalam Fathul Baari,
juga oleh adz-Dzahabi dalam Taariikbul Iskam (hlm. 62 - al-Magbaaz)."
Hadits itu memiliki jalur lain yang semakna dengannya, yaitu dari riwayat Ahmad dilam Musnad-
nya [/++4). Namun, sanadnya pun dha'if karena ia milnqdthi'dan karena hadirnya Abu Ishaq
as-Sabi'i, perawi rnudallls yang rusak hafalannya.
Akan tetapi, di dalam asb-Sbabiib diriwayatkan bahwasanya Ibnu Mas'ud datang kepada Abu Jahl
setelah ia berlutut-dalam riwayat yang lain: benekuk lutut-lalu mereka saling berbicara, hingga
kemudian Ibnu Mas'ud membunuhnya.
Hal ini dikuatkan lagi oleh riwayat Ibnu Ishaq dalamas-Siirah dengan sanad shahih dari Ibnu'Abbas,
ia bercerita bahwa 'Abdullah bin Mas'ud berkata: "Aku menemukan Abu Jahl pada detik-detik
terakhir hidupnya dan aku langsung mengenalinya. Aku letakkan kakiku di lehernya-Ibnu Mas'ud
berkata: 'Dahulu, ia pernah menangkapku di Makkah. Dia pun menyakiti dan memukuliku-
kemudian aku berseru kepadanya:'Bukankah Allah telah menghinakanmu, wahai musuh Allah?'
Ia menjawab: 'Dengan apa Allah menghinakanku? Aku kagum kepada laki-laki yang kalian bunuh.
Beritahukanlah padaku, siapa yang akan menang hari ini?'" Ibnu Mas'ud berkata, "Aku menjawab:
'Kemenangan adalah milik Allah dan Rasul-Nya.'" Hadits ini diriwaya*an oleh Ibnu Abi Syaibah
dalamal-Mushannaf [s/ /373/ 18542), Musad&d bin Masrahad dalamMumad-nyadanal-Matbaalibul
'Aaliyab QKVtr/336/4258), serta Ibnu Sa'addalamatb-Thabaqaanl Kubraa @,/a%) dari beberapa
jalur, dariJarir bin Hazim: "Aku mendengarMuhammad bin Sirin berkata:'Dua orang anak'Afra'
memukulnya dan Ibnu Mas'ud ,# menebasnya.'maksudnya, AbuJahl.'" Sanad hadits inimursal
shabih.Sllakan lihat kitab Fat-bul Baari W296).
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq (111619 - Ibnu Hisyam). Adz-Dzahabi menukil darinya dalam
Taariihbul Islaam (hlm. 63 - al-Magbaaz): "Beberapa orang ulama meriwayatkan kepadaku
bahwasanya Rasulullah M ...." Saya menilai sanad hadits ini lemah.
Namun terdapat penguat yang semakna dengan riwayat ini, yaitu &ri hadits 'Aisyah W. yang
diriwayatkan oleh Ahmad Nl/170) dengan sanad dha'if. Di dalam hadits 'Aisyah ini terdapat
dua kelemahan. Pertama, al-Haitsami berkata dalam Majrna'uz Zautaa-id (W90): "Diriwayatkan
oleh Ahmad dan perawi-perawinya tsQah,keanl:.Ibrahim yang ddak mendengar langsung dari
'Aisyah." Kedua, Mughirah bin Muqsim adalah seorang perawi tsiqab,kecrali riwayatnyt dari
Ibrahim an-Nakha'i, maka riwayatnya dari beliau ini dha'if.
Secara keseluruhan, hadits dengan lafazh ini dha'if.
62
Yang dimaksud adalah medan Perang Badar.
63
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya. @o. 3976) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
2875) dari hadits Anas bin Malik, dari Abu Thalhah g,: "Pada Perang Badar, Rasulullah S
memerintahkan (kaum Muslimin) untuk mengubur mayat empat puluh orang tokoh Quraisy.
Mereka pun dikuburkan di sumur yang paling buruk di Badar. Dahulu, jika menang atas suatu
kaum, Rasulullah S biasa tinggd di tempat kaum itu selama tiga hari. Pada hari ketiga di Badar,
beliau memerintahkan (seseorang) untuk menyiapkan tunggangannya. Setelah menaikinya, beliau
berangkat dengan diikuti oleh para Sahabatnya. Mereka berkata: 'Kami belum pernah melihat beliau
pergi melainkan untuk menunaikan hajat.' Setelah itu, beliau berdiri di atas pinggir lubang sumur
lalu mulai memanggil nama orang-orang musyrik tadi dan nama bapak-bapak mereka: 'Wahai Fulan
bin Fulan! \U(ahai Fulan bin Fulan! Tidakkah kalian berharap sekiranya dahulu kalian menaati

SirahNabi Muhammad ffi 247


Allah dan Rasul-Nya? Sungguh, kami telah melihat apa yang dijanjikan Rabb kami itu benar.
Apakah kalian juga telah melihat apayangdijanjikan ruhan kalian adalah benar?" (Al-Hadits)
Muslim (no. 287a) juga meriwayatkan dari hadits Anas bin Mdik gb , bahwasanya Rasulullah
S meninggalkan korban Perang Badar selama tiga hari. Kemudian, beliau mendatangi mereka,
berdiri di atas (sumur yang menjadi lubang kubur) mereka, dan berkata kepada mereka: "Ya Abu
Jahl bin Hisyam! Ya'Umayyah bin Khdf! Ya'Utbah bin Rabi'ah! Bukankah kalian telah melihat
ap^ yang dijanjikan tuhan kalian itu benar? Sesungguhnya aku telah melihat apa yang dijanjikan
oleh Rabbku adalah benar ...." (Al-Hadit$
'Abdullah bin Ka'ab bin 'Amr an-Najjari adalah Sahabat yang terkenal, orang Ythazraj, ikut serta
dalam semua peperangan, dan meninggal dunia pada masa Khalifah 'Utsman, yakni pada tahun 30 H.
Maksudnya, terikat, yaitu mengikat makhluk yang bernyawa lalu melempar/menebasnya dengan
sesuatu/pedang hingga mati.
66
Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam @,/623) tanpa sanad.
61
'Irqazh-Zhabiyyah adalah daerah yang terletak di dekat Rauha', iaraknya tiga mil dari Madinah.
68
Silakan lihar kirab as-Siirah karya Ibnu Hisyam @,/623-624).
Penulis '+i,15 berkata dalam al-Bidaayah wan Nibaayah (1111306) dari an-Nadhar dan 'Uqbah:
"Dahulu, dua orang ini termasuk hamba Allah yang paling buruk dan paling keras kekafirannya,
pembangkangannya, hatinya, kedengkiannya, serta serangannya terhadap Islam dan pemeluknya.
La'anabumallah."
69
Shabiib Muslim (no. 17 63).
Tambahan dari naskah "r.".
't0

7l
Silakan lihat kitab al-Bidaayab wan Nibaayab N /213-256). Di dalamnya terdapat daftar nama
kaum Muslimin yang mengikud Perang Badar. Nama-nama tersebut diurutkan berdasarkan huruf
Hijaiyyah dalam kitab al-Abkaarnul Kabiirkaryaal-Hafizh Dhiya-uddin Muhammad bin'Abdul
\fahid al-Maqdisi. Kitab yang terakhir ini masih berupa manuskrip. lVallaabu a'lam.
12
Pada naskah ","" terdapat kesalahan tuli-s: "ijl!"
13
Pada naskah "r" dan "F " tenulis: "e:t;\.
't4

75
As-Siirab 1t t-i r+-r+o).
Sepeni yang telah disebutkan sebelumnya.
16
Silakan llhat Sbahiibul Buhbari (no. 3986) dan Shabiih Muslim $ro.1763).
17
Demikianlah yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah W/733 - Ibnu Hisyam).
7E
ibid.
79
ibid.
80
Al-'Uraidb adalah lembah yang terletak di sebelah timur laut Madinah. Di tempat tersebut terdapat
masjid yang dinamai dengan nama yang sama dengan lembah itu.
8t
Ashtaar adalah bentuk jamak darikata sb*r, yang berarti kumpulan pohon kurma yang masih kecil.
82
Maksudnya, memberitahukan (peristiwa) agar menjadi waspada.
Qarqarab berani tanah licin. Tempat ini tidak begitu jauh (dari Madinah, kira-kira 8 barid [200
83

km). Tempat ini disebut Qarqarah al-Kudr. Al-kudr ialah bentuk jamak dari al-hudrah, yait,t
yang kotor dari warna (abu-abu). Atau, boleh saja al-hudr merupakan jamak dari kata al-hadarah,
yaitu piring besar yang terbuat dari tembikar dan sejenisnya. Tempat ini dekat dengan Ma'dan.
Kata al-kadarab diubah ke dalam bentuk mudzakar menjadi al-budr).
84
As-Sawiq adalah gandum yang ditumbuk atart sya'ir (sejenis gandum) yang digiling.
85
Ibnu Hisyam berkata dalam as-Siirah (lll/735): "Sebab dinamakannya Perang Sawiq ialah
seperti yang diceritakan Abu 'Ubaidah kepadaku: 'Bahwasanya perbekalan yang paling banyak
ditinggalkan musuh adalah sawiq (gan&tm). Kaum Muslimin menyerang (kaum musyrikin yang
saat itu telah melarikan diri dan meninggalkan) baryek sauiq, sehingga dinamakanlah penempuran
ini dengan Perang Sawiq.'"
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah (lll/734-735 - Ibnu Hisyam). Dia berkata:
"Muhammad bin Ja'far az-Zrbair, Yazid bin Ruman, dan seorang lagi yang tidak kucurigai akan
berdusta meriwayatkan kepadaku dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik ...." Ibnu Ishaq menyebutkan
hadits dengan redaksi yang panjang. Di dalamnya disebutkan tentengarihb (sejarah) dan istihblaf
(pergantian kekhilafahan).
Saya berkomentar: "Hadits iti rnursal, namun sanadnya shahih."

248 lihail Rasdullah ffi


8',1
Dzi Amar adalah nama suatu tempat di Najed, yakni bagian dari negeri Ghathafan.
88
Dikemukakan oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siirah W736).
89
Dikatakan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah (A,/736 - Ibnu Hisyam).
90
Dijelaskan oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siirab W736).
9l
Bahran adalah sebuah daerah penambangan diHqaz dari r.ah al-furu' (nama sebuah desa di dekat
Madinah). Lembah Furu'dan datarannya masih ada hingga saat ini.
92
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab W736 - Ibnu Hisyam).
93
Dikemukakan oleh Ibnu Hisyam-tanpa menyebutkan jumlahnya-dalam as-Siirab [tI/738).
94
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, sebagaimana dalamas-Siirab karya Ibnu Hisyam (IIV738), ia berkata:
"Ayahku-Abu Ishaq bin Yasar-meriwayatkan kepadaku, dari 'Ubadah bin al-\flalid bin 'Ubadah
bin ash-Shamit...." riwayat ini disebutkan secara detail, dan di dalamnya disebutkan pula mengenai
tunrnnya beberapa ayat dari surat al-Maa-idah.
Saya berkata: "Sanad hadits ini mursal sbabih."
95
Pada naskah "6" &n "{ temrlis: "Usai perang Badar, dia pergi ke Mal'kah &n menghina Rasulullah."
96
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiib-nya (no. a$7) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no.
1801) dari hadits Jabir bin 'Abdullah 4r .
91
Tempat persembunyiannya.
98
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab ffII/744-746 - Ibnu Hisyam) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam al-Matbaalibul
'Aaliah W/391-392/4255, terbitan Daar al-Itrflathaan atau XYnn37-339/4259,rcrbitan Daar al-
'Aashimah): Tsaur bin Zaid meriwayatkan kepadaku dari 'Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas qib.
Al-Hafizh berkata: "Sanadnya hasan dar, bersambung."
Al-Bushiri menshahihkannya dalam al-Ithaaful secara ringkas Ntr / 17 / 5208).
Hadits ini dikuarkan oleh riwayat al-Bukhari (no. 4037) dan Muslim (no. 1801) dari hadits Jabir
bin 'Abdullah dE , yaitu yang semakna dengannya. Di dalamnya terdapat penyebutan nama-
nama orang yang keluar untuk membunuh Ka'ab bin al-Lsyraf. la'anahullab. Adapun perkataan:
"Al-Harits bin Aus terluka ...,"perkataan ini merupakan mudraj (tambahan dari perawi sendiri),
sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh.
Hadits ini juga memiliki penguat, yaitu hadits 'Abdullah bin Mughits azh-Zhafari yang diriwayatkan
oleh Ibnu Ishaq ddam as-Siirab, dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nubuuuab W,/L99) dari 'Abdullah. Namun, sanadnya dha'if karena mu'dbal.
ee Di dalam MuJarnul Buldaan
Q./ 109): " Ubud adalah nama gunung rempat terj adinya Perang Uhud.
Nama peristiwa ini diambil dari nama gunung tersebut. Gunung ini berwarna merah dan tidak
terdapat tumbuh-tumbuhan padanya. Jaraknya dengan Madinah sekitar satu mil ke arah utara.
'm Kata ini perlu disebutkan untuk menyempurnakan kalimat. Maksud penulis ialah kepemimpinan
Abu Sufyan atas orang-orang Quraisy disebabkan oleh Perang Badar, yakni perang yang
menewaskan pembesar-pembesar dan pemimpin-pemimpin Quraisy.
'0' Di dalam Lisaanul'Arab (,II/278): "Habasyi adalah nama gunung yang terletak di bawah kota
Makkah. Ada yang menamakannya Ahabisy Quraisy, karena Bani al-Mushthalaq dan Bani al-Haun
bin Khuzaimah pernah berkumpul di gunung itu dan bersumpah setia kepada suku Quraisy. Kedua
suku tersebut bersumpah dengan nama Allah, bahwasanya mereka akan mengalahkan musuh-
musuh mereka, selama siang dan malam masih ada, serra selama Gunung Habasyi masih berdiri
di tempatnya. Maka dari i!u, mereka menamakannya Ahabisy Quraisy, yaitu diambil dari nama
gunung itu."
r02 (Ainain
adalah gunung kecil yang terletak di selatan Uhud. Dinamakan dengan nama itu karena
terdapat dua mata air di sana. Gunung ini dikenal juga dengan nama Jabal ar-Rummat".
Perkataan penulis 4il5 ni merupakan definisi yang singkat dan jelas, namun tidak terperinci. Di
dilamas-Siirah karya Ibnu Hisyam (IIV70) diterangkan: "Sebuah gunung yang terletak di lembah
as-Sabkhah, di wilayah Qanah, tepatnya di sisi lembah yang menjorok ke Madinah." Adapun
menurut al-Bukhari (no. 4Q72): "Sebuah gunung yang berada di depan Gunung Uhud, dan di
antara keduan y a rcr depat lembah. "
'03 Diungkapkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah [JJ,/748 - Ibnu Hisyam).
tM La'mab berani juga baju perang.

SirahNabi Muhammad ffi 249


r05
Diriwayatkanolehal-Bukharisecaramu'alkqdalamSbdhiib-rya$il/339),sebagaimanadidalam
l<rab al-I'tishaam, pada bab mengenai firman Allah H:
{@ .'#t}€;L. *
'... sedangurusan mereka (diputuskan) d.engan musyautarah antard nterehd ...." (QS. Asy-Syuuraa: 38)

*...
{@ .. i'ti46trti...y
dan bermusyawarahkh dcngan rnereha dahm urusan lrz .... " (QS. Ali 'Imran: 159)
Bahwasanya musyawarah dilakukan sebelum bertekad. Rasulullah ffi bermusyawarah bersarnapara
Sahabatnya pada Perang Uhud tentang keputusan untuk tetap tinggal di tempat mereka (benahan)
atau pergi (menyerang), hingga mereka akhirnya bersepakat untuk memilih pergi. Ketika Nabi
ffi telah mengenakan baju perangnya dan bertekad untuk pergi, para Sahabat berkata: "Kita tetap
tinggal di sini saja." Namun, Rasulullah tidak mengacuhkan mereka karena beliau telah benekad
untuk pergi. Beliau pun bersabda: "Tidak sepatutnya seorang Nabi melepaskan kembali baju perang
yang dikenakannya hingga Allah menetapkan takdir-Nya."
Saya berkata: "Diriwayatkan secara rnausbul oleh at-TirmidziIJY/t30) dan Ibnu Majah (no.
2808) secara ringkas; Ahmad dalam Musnad-nya $/271); ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir
6./303/10733) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Ahaadiitsul
Muhhtaarab; al-Hafizh Ibnu Hajar pun meriwayatkan darinya &lam TagblQut Ta'liQ $ /330-331);
al-Hakim dalam al-Musadrah @,/L28-L29); sena al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa (Vtr/al) dan
Dalaa-ilun Nubuuuab W20+205) dari jalur 'Abdurrahman bin Abuz Zinad, dari ayahny4 dari
'Ubaidillah bin'Abdullah bin'Utbah, dari Ibnu'Abbas."
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, hanya saja al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayat-
kannya." Penilaiannya ini disepakati oleh adz-Dzahabi dan al-Hafizh Ibnu Hajar.
Adapun pendapat terbaik datang dari Ibnu Hajar, sebagaimana dalam Fatbul Baan: "Sanad hadits
ini hasan." Hal itu sesuai dengan komentar yang sudah ma'ruf rcntanglbnu Abiz Zinad.
Barangkali inilah sebabnya at-Tirmidzi berkata: "Hadits ini basan gbarib."
fuwayat tersebut dikuatkan oleh hadits syabid dariJabir bin 'Abdull^h #' , dengan laf.azh yang
semakna dengannya. Hadits syahidrcrsebrx diriwayatkan oleh Ahmad dalamMusnad-nya @./351),
Ibnu Sa'ad dalam atb-Tbabaqaatul Kubraa F/45),Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf SI/68-
69/10538), ad-Darimi dalam Musnad-nya SlIl/342/2298 - Fat-bul Mannaaz), an-Nasa-i dalam
as-Sunanul Kubraa NII/114-115/7600), dan Ibnul Jarud dalam al-Muntaqaa (nhB-3L4/1061)
dari jalur Hammad bin Salamah, dari Abuz Zrbair: Jabir meriwayatkan kepadaku ...."
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim. Abuz Zubair telah
meriwayatkannya dengan tabdits dari Imam Ahmad, sebagaimana di dalam Tagbliiqut Ta'lii"q
N/332) dan Fat-hul Baai C(W422)."
Hadits ini dishahihkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fat-hul Baari fffr,ha\ dar. Tagbliiqut
Ta'liiq $/332).
'06 Silakan lihat riwayatny^yar,g panjang di dalam Sbahiihul Buhhari (no. 3039). Di dalamnya
disebutkan perintah Nabi $ kepada para pemanah:

iiil\ \b3; u$i: isY: ,'e5 $1 &- 'e;9.; tF; >6 fi)r vtui ur.--i' itt
11.frir S,'i,3t tY; x $uU3?,
"Jika kalian melihat kami disambar burung, maka janganlah meninggalkan tempat kalian hingga
aku mengirim utusan. Demikian pula, jika kalian melihat kami mengalahkan atau menaklukkan
mereka, maka janganlah meninggalkan tempat hingga aku mengirim utusan kepada kalian."
ro7 Tambahan
dari naskah "r.".
'0E Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam asy-Syama-ilul Mubamaddiyyah
(162-163/1tL) dan dari
jalurnya diriwayatkan oleh al-Baghawi dalam Syarbus Sunnab 6./400/2658); an-Nasa-i dalam
as-Sunanul Kubraa $/l7L/8583); Ibnu Majah (IV938/2806); Ahmad W449) dan dari jalurnya

250 lihailRasulullah ffi


diriwayatkan oleh ath-Thabranidalamal-Mt'jamul Kabiir SII/153-154/6669); IbnulJarud dalam
al-Munuqaa W3L3/1060): Abusy Syaikh dalamAhbkaqunNabiS,$52/ab);a1-Baihaqi GX/a6);
al-Baghawi dalam Syarbus Sunnab 6J400/2659) dar. al-Anwaarfi.i Syamaa-ilin Nabi al-Mukbtaar
$l/587/887); serta yang lainnya dari beberapa jalur, dari Sufyan bin 'Uyainah, dari Yazid bin
Khashifah, dari as-Sa-ib bin Yazid.
Al-Bushiri berkata dalam Misbbaahuz Zrjaajah F/ ll5/993): "Sanad ini shahih. Para perawinya
tsiqah sesui dengan syarat al-Bukhari."
Saya berkata: "Benar yang dikatakannya. Hadits ini juga dapat dikatakan sesuai dengan syarat
Muslim karena seluruh perawinya adalah para perawi al-Bukhari dan Muslim. Akan tetapi, hadits
ini termasuk kategori riwayat mursalSahabat Sebab, as-Sa-ib gE adalah Sahabat yang masih kecil,
bahkan ia tidak menyaksikan Perang Uhud. Hal ini dikuatkan lagi dengan riwayat yang dikeluarkan
oleh Abu Dawud @./31/2590) dari Musaddad bin Masrahad: Sufyan bin 'Uyainah meriwayatkan
kepadaku, ia berkata: 'Aku mengira bahwasanya aku mendengar Yazid bin IGashifah menyebutkan
riwayar dari as-Sa-ib bin Yazid, dari seorang laki-laki-{an ia menyebutkan namanya-.. .' Musaddad
bin Marshad kemudian menyebutkan riwayat tersebut."
Sanad hadits ini shahih, dan tidak diketahuinya ihwd seorang Sahabat dalam sanadnya tidaklah
berpengaruh pada status hadits tersebut.
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Ya'la dalam Musnad.-nya @./24/660) dan al-Azdi dalam al-
Makbzuun (hlm. 58) dari Suwaid bin Sa'id-seorang perawi yang dha'if-dari Sufyan bin 'Uyainah
...." Abu Ya'la kemudian menyebutkan nama laki-laki yang ddak disebutkan sebelumnya (yaitu,
seorang laki-laki Bani Tamim yang dipanggil Mu'adz).
Diriwayatkan juga oleh Abu Ya'la @/24/659) dan al-Baihaqi0DU47) dari'Abdul A'la bin Hammad
(dengan lahzh): "Bisyr bin as-Sirri meriwayatkan kepada kami, Ibnu 'Uyainah meriwayatkan
kepada kami dari as-Sa-ib bin Yazid, dari seseorangyan1 meriwayatkan dari Thalhah bin
'Ubaidillah.
Ibnu Qani' meriwayatkannya di dalam MuJamusb Sbahaabah @./39), sena al-Baihaqi 0X/46-47),
dari Ibrahim bin Basyar ar-Ramadi (dengan latazh): "Sufyan meriwayatkan kepada kami ...." Akan
tetapi, keduanya berkata: "Dari seorang lakiJaki Bani Taim."
Sanad hadits ini shahih. Orang yang meriwayatkan kepada as-Sa-ib-yang tidak disebutkan
namanya-adalah seorang Sahabat. Menurut saya, tidak ada yang perlu diragukan dalam hal ini.
Karena as-Sa-ib adalah seorang Sahabat, maka riwayatnya termasuk riwayzt rnursal atau mubbam
Sahabat, dan riwayat seperti ini dapat dijadikan hujjah.
Yang sangat mengherankan dari al-Haitsami adalah bagaimana ia melemahkannya di dalam
Majma'uz Zauaa-id (VIl108) dikarenakan orang yang meriwayatkan kepada as-Sa-ib berstatus
majbul. Demikian pula al-Bushiri dalam ringkasan al-htihaaf fftr/24/5223). Hadits ini dikuatkan
olehhaditssyabiddarihaditsaz-Zubirbinal-'Awwam # denganlafazhyangserupadengannya,
sebagaimana akan disebutkan nanti.
Maksud perkataan: "Beliau keluar dengan memakai dua baju perang," yaitu beliau memakai dua
lapis, sebagai upaya untuk berhati-hati dalam menghadapi musuh.
10e
Ini adalah gelar al-Mun&ir bin'Amr 4; addah seorang Sahabat yang masyhur. Ia berasal dari
suku Anshar dan Y:,hazraj.Ia pun ikut dalam bai'at 'Aqabah sebagai salah satu utusan, juga ikut serta
dalam Perang Ba&r dan Perang Uhud, hingga akhirnya mati syahid pada Perang Bi'r Ma'unah.
"0 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 4097) dan Muslim dzlam Shabiib-nya (no.
1868) dari hadits Ibnu'Umar "*.., ia berkata: "Aku meminta izin kepada Rasulullah 4E untuk ikut
sena dalam Perang Uhud, ketika itu usiaku empat belas tahun, tetapi beliau tidak mengizinkanku.
Kemudian, aku mengajukan diri lagi pada Perang Khandaq, ketika itu usiaku lima belas tahun, dan
beliau mengizinkanku. "
Adapun nama-nama lain yang disebutkan dengan redaksi ini telah dijabarkan penulis ,$5 dalam
al-Bidaayab uan Nibaayab S/353): "Ibnu Qutaibah menyebutkannya dalam al-Ma'aarif, jrga
diriwayatkan oleh as-Suhaili."
rrl Pada naskah "r" d*"7" tert:ulisl."i1".
rr2 Tambahan darY naskah-"r.'.
1'3 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq
dalam as-Siirah W755 - Ibnu Hisyam). Dia berkata: "'Ashim bin
'Umar bin Qatadah meriwayatkan kepadaku bahwasanya Abu'Amir'Abdu'Amr bin Shaifi bin

SirahNabi Muhammad ffi 251


-!
i

Malik bin an-Nu'man adalah salah seorang dari Bani Dhabi'ah ...." Kemudian ia menyebutkan
lafazh riw ay at tersebut. "
Saya menilai: "Sanad hadits ini mursal sbabib."
rra Saya katakan, saya tidak melihat keterkaitan slogan dengan Perang Uhud, tetapi slogan itu shahih
di dalam riwayat yang lain:
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no.2596,2638), Ibnu Majah (no. 2840), Ibnu Abi Syaibah dalam
al-Mushannaf (no. 15416), an-Nasa-i dalam as-Sunanul Kubraa (no.8612, 8811), Ahmad (IVl46), Ibnu
Sa'ad dalam ath-Tbaba4aatul Kubraa (IV118), ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (no. 6239),
Ibnu'Adi dalamal-KaamilN/1912, 1912-1913),IbnuHibban dalamSbabiih-nya(no.4744,4747,
4748),AbusySyaikhdalam,{hblaaqunNabiffi(166/468),al-Hakim Wl07),al-Baihaqi (lI/361,
IX/79), al-Baghawi dalam Syarbus Sunnab (no.2699), dan yang lainnya dari jalur 'Ikrimah bin
'Ammar, dari'lyyas bin Salamah, &ri ayahnya dengatlafazh: "Salamah berkata: 'Kami berperang
bersama Abu Bakar g pada masa Nabi {S dan slogan kami adalah: 'Bunuh ... bunuh.'"
Saya berkomentar: "Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim."
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Syaibah dalamal-Masbannaf (no. 15417) dan ad-Darimi dalam
'Waki',
Musnad-nya (2608 - Fat-bul Mannaan) darijahtr dari Abu'Umais, dari Iyyas bin Salamah,
dari ayahnya, ia berkata: "Aku menantang seorang laki-laki untuk berduel, lalu aku berhasil
membunuhnya. Rasulullah ffi pun memberiku harta rampasan perang karenanya. Slogan kami
ketika berhadapan melawan Khalid bin al-IXralid adalah: "amit."Kata itu berani: bunuh!
Saya berkata: "Sanadnya shahih."
Diriwayatkan oleh al-Harits bin Abu Usam ah dalam Musnad-nya @./700/ 687 - Buglryatul Baabi*):
al-Iflaqidi meriwayatkan kepada kami; 'Abdullah bin Muhammad bin'IJmar mengabarkan dari
Ishaq bin Salim, dari Zaidbi-li, 'Ali. Saya berpendapar: "Hadits iri maudbu'. Al-\(aqidi adalah
seorang pendusta, sedangkan Ishaq bin Salim majbul."
Akan tetapi, Abusy Syaikh telah meriwayatkannya dala m Akbkaqun NaU M 067 / 469) dari jalur
Yahya al-Hamani; telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Khutsaim, dariZaid.
Saya berkata: "Al-Hamani dituduh memanipulasi hadits."
Secara keseluruhan, hadits ini dba'if jiddan dan riwayatnya juga mursal- Adapun zbahir atut
lahiriahnya, ungkapan ini adalah slogan kaum Muslimin pada sebagian besar peperangan mereka.
lVallaahu a'lam.
rls Silakan lihat kitab Sbabiib Muslim (no.2470).
tt6 Tambahan dari naskah "r.".

u"" rcrculis " ji;1".


rr7 Pada naskah "
tt8 Nabi agar mereka tidak turun bagaimana pun keadaannya.
S berpesan
"e Silakan lihaikitab Sbahiibul Buhban $o.4043). Akan disebutkan nanti sebagian hadits dari Ibnu
'Abbas dengan sanad hasan.
r20 Tambahan dari naskah "r" dan"?".
12r
Sebagaimana disebutkan-dalam SYahiihul Bukbari (no.29ll) dar Shahiih Muslim (no. l79O) dari
hadits Sahl bin Sa'ad 4; .
r22
Ibnu 'A'idz berkata, sebagaimana di dalam Fat-hul Baari ({Il/373): "AI-I(alid bin Muslim
meriwayatkan kepada kami, 'Abdurrahman bin Yazid bin Jabir meriwayatkan kepadaku
bahwasanya'Amr bin Qamiah berkata-saat melempar wajah Rasulullah;p( (dengan batu) hingga
beliau terluka: "Rasakanlah itu &riku, aku adalah Ibnu Qamiah." Maka beliau berkata: "Semoga
Allah menghinakanmu." Kemudian, orang kafir itu kembali kepada keluarganya. Ia pun keluar
menggembalakan hewan ternaknya lalu menggiring gembalaannya itu ke puncak gunung. Setelah
itu, tiba-tiba semua ternaknya menyerang'Amr. Hewan-hewan itu menanduknya sehingga ia
terlempar dari puncak gunung yang tinggi, dan patah tulangnya.
Saya berkata: "Sanadnya mu'dhal."
Diriwayatkan juga oleh 'Abdurrazzaqdalam Tafsiir-nya Q/132) dar. al-Musbannaf $ro.9648), ia
berkata: "IbnuJuraij dan Ibrahim bin Maisarah mengabarkan kepadaku dari Ya'qub bin'Ashim..."
yakni dengan lafazh yangserupa dengannya.
dha'if."
Saya berkata: "Sanadnya
'23 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nuburywah @,/265): "shalih bin Kaisan meriwayatkan kepadaku dari seseorang yang meriwayatkan

252 lihad Rasulullah ffi


dari Sa'ad bin Abi rUfaqqash ...," yaitu hadits yang semakna dengan hadits ini.
Saya berkomentar: "Sanadnya dha if. Karena, diantara Kaisan dan Sa'ad terpaut jarak yang sangat jauh.
Hadits ini memiliki penguat dari riwayat mursal Miqsam al-Jazari yang dikeluarkan oleh
'Abdurrazzaqdalanat-Tafsiir (l/L3l) danal-Musbannaf (no.96a9)-dar darijalurnya diriwayatkar,
oleh ath-Thabari dalam Jaami'ul Bayaan (IVl58) dan al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Ntbuwwah
W265) dari Ma'mar, dari az-Zuhri dan 'Utsman al-Jazari, keduanya meriwayatkan hadits yang
semisal dengan hadits ini dari Miqsam."
Penguat lainnya berasal dari riwayat mursal Qatad"h y*g dikeluarkan oleh ath-Thabari dalam
laami'ul Bayaan @/57).
Secara keseluruhan, riwayat-riwayar mursal ini tidak bisa dijadikan sebagai hujjah. Akan tetapi,
riwayat-riwayat tersebut menunjukkan bahwasanya hadits ini ada asalnya. lValhabu a'lam.
'2a Diriwayatkan oleh al-rIfaqidi dalam al-Maghaazi, sebagaimana dr dalan al-Bidaayab uan Nibaayab
N /397), dari Ibnu Abi Sabrah, dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Farwah, dari Abul Huwarits, dari
Nafi'binJubair, ia berkata: "Aku mendengar seorang laki-laki dari kaum Muhajirin berkata: '...'"
Kemudian al-\(aqidi menyebutkannya. Di dalam hadits ini, lelaki dari kaum Muhajirin itu juga
berkata: "Sungguh, aku melihat 'Abdullah bin Syihab az-Zuhri berkata pa& hari itu: 'Tunjukkan
kepadaku siapa Muhammad itu. Aku tidak akan selamat jika ia selamat ....'"
Saya berkomentar: "Sanadnya maudbu'."
Ibnu Hisyam menyebutkan dalarlr. as-Siirab W768) secara mu'allaq dari jalur Rabih: "Sungguh,
ketiga orang itu (Amar bin Qami'ah, 'Utbah bin Sa'd dan Abdullah bin Syihab Az-Zuhri) telah
sepakat untuk menyakiti Nabi;S."
r25 Dikatakan
oleh Ibnu Ibnu Ishaq, sebagaimana dalam as-Siirah karya Ibnu Hisyam @/761) dar,
al-Bidaayab wan Nibaayah karya penulis Nh6n. Silakan lihat kisah terbunuhnya Mush'ab {5
di dalam Shahiibul Bukban @o.4A4).
'26 Diriwayatkan oleh ath-Thayalisi dalam Musnad-nya [/8-10/6) dan dari
jalurnya diriwayatkan
oleh Abu Nu'aim dalam Hilyatul Auliyaa' (l/87, YII/174-175) dan Ma'rifatusb Sbabaabah
U,/326/368, terbitan ad-Daar ataul/96/369, terbitan al-rU7athan); al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nubuuuab @,/263-26a); Ibnu'Asakir dalzm Taariikb Dirnasq 6xyf/52-53); Ibnu Sa'ad dalam
atb-Thabaqaatul Kubraa (Itrl318 - dengan sangat ringkas); al-Bazzar dalam al-Babruz Zahhhhaar
Q,/L32/63); al-Haitsam bin Kulaib dalam Masnad-nya-dan dari jdurnya diriwayatkan oleh Ibnu
'Asakir dalam Taanihb Dimaq (XXVII/53); adh-Dhiya' al-Maqdisi dabm al-Abaadiitsul Mukhtazrab
$/136/a9); ath-Thabrani dalamal-Autaa-il (9L/63) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya'
al-Maqdisi dalam al-Ahaadiitsul Muhbtaarab Q./135/48); Ibnu Hibban dalam Sbabiih-nya (6980
-Ibsaan); dan al-Hakim W2G27,226) dari dua jalur, dari Ishaq bin Yahya, dari'Isa bin Thalhah,
dari 'Aisyah, dari Abu Bakar secara panjang lebar.
Abu Nu'aim berkata: "Hadits ini gbarib yang berasal dari hadits Ishaq bin Yahya bin Thalhah."
Al-Hakim berkata dalam al-Maudltuu'ul Auaal: "Hadits ini shahih sanadnya, hanya saja al-Bukhari
dan Muslim tidak meriwayatkannya."
Ldz-Dzahabi membantah keduanya, berdasarkan penukilan Ibnul Mulaqqin dalam Muhbtasbar
kti.d.raakaat adz-Dzababi (tr/1105): "Aku penegas bahwa di dalamnya terdapat Ishaq bin Yahya
bin Thalhah, seorang perawi matruk."
Yang mengherankan dari adz-Dzahabi idah tidak adanya komentar terhadap penilaian al-Hakim
setelah itu, yaitu tatkala ia berkata: "Hadits ini shahih, sesuai dengan syarat al-Buk}ari dan Muslim."
A1-Haitsami berkata dalam Majrna'az Zautaa-id ffI/LL2): "Diriwayatkan oleh al-Bazzar. Di
dalamnya terdapat Ishaq bin Yahya bin Thalhah, perawi yangmatruk."
Adh-Dhiya' berkata: "Aku tidak mengetahui hadits ini selain dari Ishaq bin Yahya. Perawi ini
telah dikomenrari oleh lebih dari seorang imam."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+{)S,berkata dalam Dba'iif Mawaari.duzb Zbarn'aan (168/269):
"Dba'ifjiddan."
r27 Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siirab W768) secara mu'alkq dari Rabih.
r28
Dikeluarkan yang semisalnya oleh Muslim (no. 1789) dari hadits Anas bin Malik 4; .
'2e Silakan lihat kitab Sbabiibal Btkban (no. 3811).
'30 Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Kabiir (XIX/L5/ 13) dari hadits Qatadah bin an-
Nu'man.

SirahNabi Muhammad ffi 253


Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-id $ULla): "Di dalam sanadnya terdapat orang yang
tidak kukenal."
r3r Tambahan dari naskah ".,.".
r32
Maksudnya, menyakitkan (mengenai musuh).
'33 Diriwayatkan oleh al-Bukhari
(no. 4055) dan Muslim (ro.2412).
r3a
Seorang Sahabat yang ikut dalam Perang Badar dan termasuk di antara para pemanah yang masyhur.
Ia mengikuti seluruh peperangan dan meninggal di Madinah pada tahun 23 H.
r3s
Akan segera dijelaskan tahbrij-nya nanri.
136
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Mtsnad-nya Q,/287/288), Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-nya
W 7 86-7 87 / 4325), ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir (X/ 30fiA2/ rcn \, al-Hakim dalam
Mustadrah-nya $L/296-297), dan al-Baihaqi dalam Dalaz-ilun Nubuuutalt W269-271) {ri jaJur
Sulaiman bin Dawud, dari'Abdurrahman bin AbuzZirad, dzri ayahnya, dari 'Ubaidillah dari
Ibnu 'Abbas secara panjang lebar.
Sava berkomentar: "Sanad hadits ini hasan."
Pe'nulis ,ibu berkata dalam Tafsiir-nya (/ 421): "Hadits iri gharib, redaksinya aneh, dan termasuk
riway* mursallbnr 'Abbas cgr',. Sebab, ia (Ibnu'Abbas .ets) tidak menyaksikan Perang Uhud,
demikian juga aya.hnya ('Abbas q+r)."
Syaikh Ahmad Syakir ,+ii,B berkata dilam ta'liql<rtab al-Musnad IY /210)t "ll;ri benar-benar hadits
gharib. Lafazhnya mengesankan bahwasanya Ibnu 'Abbas menyaksikan peristiwa itu @erang
Uhud), padahal itu tidak pernah terjadi. Pada saat terjadinya peristiwa itu, ia masih kecil dan
tinggal bersama ayahnya di Makkah. Yang jelas menurutku adalah: ia meriwayatkan hadits tersebut
dari-seorang Sahabat yang ikut Perang IJhud, namun sebagian perawi lupa menyebutkannya:
dari seseorang yang Ibnu 'Abbas meriwayatkan darinya, hingga Ibnu Abbas berkata: 'K1mi letap
(meyakini) dem;kian, tidak meragukan 'bahwasanya beliau telah tewas .-..'. Adapun redaksi kisah
ini pada asalnya shahih. Ia memiliki penguat-penguat yxtgbanyak di dalam kitab-kitab Shahiib,
yang sebagiannya telah diisyaratkan oleh Ibnu Katsir di dalurm at-Tafsiir dan at'Taarikb."
Sayiberkitar "Hadits ini memiliki penguat darihdrts az-Zubair bin al-'Aww1m Fng {iriw"y.**
olih Ibnu Ishaq dalam as-Siirah \ltlOS-ZOO - Ibnu Hisyam)-dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh Ishaq bin Rahawaih dalamMusnad-nya, sebagaimanadalamal-Mathaalibul'Aaliyab $Y/393-
394/ 4257 , terbitan al-\(athan atau XVIV3 43-344/ 4260, terbitan al-'Ashimah) dan oleh al-Baihaqi
dalamDaka-ilunNubuwwah @,/227-228)-:Yahya bin'Abbad bin'Abdullah meriwayatkan kepada
kami dari ayahnya, dari 'Abdullah bin az-Zubair, dari az-Zubair.
Al-Hafizh berkata: "Sanad ini shahih."
Al-Bushiri berkata dalam h-baaful Khiirab secara ringkas Wl9/5209): "Diriwayatkan oleh Ishaq
bin Rahawaih dengan sanad shahih."
Hadits ini memiliki penguat yang lain dari riwayat marsal az-Zrhri.
l17 Pada naskah "r" dan 'r" tenulis: ".-[r".
l3s Kisahnya di.ilayatkarr'oleh al-Bufhari dalam Sbahiih-nya (no. 2805) dan Muslim dalam Sbahiih-
nya (no. 1903) tanpa menyebutkan isu terbunuhnya Rasulullah ffi.Lafazh ini diriwayatkan oJeh
Ibnu Ishaq dalam is-Siirab @,/771- Ibnu Hisyam), ia berkata: "Al-Qasim bin 'Abdurrahman bin
Rafi', saudara Bani'Adi bin an-Najjar meriwayatkan kepadaku."
Saya menilai: "Sanadnya dha'if karena mu'dbal."
'3e Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam dalam
as-Siirab Ul/771), ia berkata: "Sebagian ulama telah
menceritakan kepadaku, yakni yang semisalnya."
Saya berkata: "Sanadnya rnu'dbal."
140 T\:;-,^., ,L^- TL^L- -:,{.1.
^l-L.,L
Diriwayatkanolehath-thabrani
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalamal-MuJamulAwaatb@/2311104):"Ahmadbin'Abdurrahman
dalam al-Mu
bin'Aqqal
bin 'Aqqal al-Harani meriwayatkan kepada kami; Abu Ja'far an-Nufaili mengabarkan kepada
meriw
kami; Muhammad bin Salamah Salarn mengabirkan kepada kami dari Muhammad Ibin Ishaq; az-Zthri
mengabarkan kepada kami dari'Abdullah bin Ka'ab bin Malik, dari ayahnya.
Sayiberkomentar: "Sanad iil dba'if jiddaz (emah sekali). Ahmad bin 'Abdurrahman, guru
ath-Thabrani, telah dikomentari oleh Abu'Arubah al-Hirabi, sebagaimana di dalam al-Mugbni
Q,/a6ha6): 'Dia tidak dapat dipercaya dalam hal keberagamranrya.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh oieh Ibnu
Ibnu Ishaq dalam W77
dahm as-Siirab WJ771-772 - Ibnu Hisyam): "Ibnu
Sylhab az-Ztthri menyebutkan padaku, bahwasanya Ka'ab berkata: '....'" Kemudian Ibnu Ishaq
menyebutkannya.

2s4 lihailRasulullah ffi


Hadits ini dha'if karena mursal.Inilah hukum (penilaian) yang benar terhadap hadits ini.
Hadits ini dikeluarkan pula oleh 'Abdurrazzaqdalam Tafsiir-rya (I/l/134) dan Ishaq bin
Rahawaih meriwayatkan dari rrya dalzm Musnad-nya, sebagaimana di dalam al-Matbaalibul 'Aaliyah
(ly/397/4262, terbitan Daar al-'Wathaan arau XVII/354/4262, terbitan Daar al-'Aashimah),
juga Ibnu Sa'ad dalam ath-Thabaqaatul Kubraz [t/45), al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuutzoab
W237) dari Ma'mar dariaz-Zuhri, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, yaitu yang shahih
darinya.
Al-Hafizh berkata: "Para perawinya tsiqah. Akan tetapi, sanadnya rnursal dan mu'dbal."
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (XIX/92/200) dari Ya'kub bin
Muhammad az-Zuhri: "Musa bin Syaibah meriwayatkan kepada kami dari 'Amr bin 'Abdullah
bin Ka'ab; 'Umairah binti'Ubaidillah meriwayatkan kepada kami dari Ka'ab."
Saya menilai: "Sanad ini dha'if. Di dalamnya terdapat beberapa kelemahan: (1) Ya'kub adalah perawi
yang dha'if; (2) Musa adalah layyinul badits, sebagaimana di dalam at-Taqriib; dan (3) keterangan
tentang perawi bernama 'Umairah belum juga kutemukan meskipun telah melalui pencarian yang
panjmg."
Secara keseluruhan, hadits ini dha'if. lVallaabu a'larn.
rar Dia adalah al-Harits bin ash-Shummah bin 'Amr bin 'Atik al-Anshari. Sahabat ini ikut serta dalam
Perang Badar dan terluka di Ruha'. Oleh sebab itu, Nabi ffi memulangkannya dan memberikannya
bagian dari gbanimab.Iafitgaikut dalam Perang Uhud dan tetap bersama Rasulullah S. Al-Harits
€5 mati syahid pada Perang Bi'r Ma'unah.
1a2
Tambahan dari naskah "r"".
'a3 Salah satu pasar yang terkenal pada masa Jahiliyyah.
'4 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah W771-772 - Ibnu Hisyam) dari Ibnu Syihab az-
Zuhri.
Saya berkata: "Sanad ini dha'if karena mursal."
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Ishaq(fr./772-773): "Shalih bin Ibrahim bin 'Abdurrahman bin 'Auf
meriwayatkan kepada kami."
Saya berkomentar: 'Sanadnya lemah sekali karena mu'dbal."
Diriwayarkan pula oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuutuah @./2ll-212) dengan sanad shahih
dari Musa bin 'Uqbah dalam kitab Maghaazr-nya, sebagaim ar.a di dalam al-Bidaayab uan Nibaayah
N / 403) dari Sa'id bin al-Musayyib sectra mursal. Di samping rn ursal, sanadnya juga terputus antara
Musa bin'Uqbah dan Sa'ad. Barangkali di antara keduanyaterdapat al-Imamaz-Zuhri, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi W259). IV'allaabu a'lam.
Ada lagi riwayat dari al-Baihaqi W25S-259) dengan sanad hasan dari Abul Aswad, dari 'Urwah
bh az-Zubair secara mursal.
Secara keseluruhan, riwayat-riwayat munal ini tidak dapat dijadikan hujjah. lV'allaahu a'lam.
'a5
Maksudnya, berubah warna dan baunya.
'a6 Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih dal;;m Musnad-nya, sebagaimana
di dalam al-Mathaalibul
Aaliyah W/396/4260,terbitan Daar al-Wathaan atau XVII/350/4260, terbitan Daar al-'Aashimah),
dan dari jalurnyadiriwayatkan oleh IbnuHibbandalamshahiih-nyaC(V/436/6979 - Ihsaan) dan dari
jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq: Yahya bin'Abbad bin'Abdullah bin az-Zubair meriwayatkan
kepadaku dari ayahrrya, dari kakeknya yaitu 'Abdullah bin az-Zr,tbair, dari ayahnya, ia berkata:
"Risulullah S memerintahkan'Ali bin Abi Thalib ga mendatangi Mahras, kemudian kembali
lagi kepada beliau dengan membawa air dalam bejana. Rasulullah ffi ingin meminumnya, namun
tidak jidi setelah mencium aromanya. Beliau pun mencuci darah dari wajahnya dengan air tersebut."
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan."
Hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih dabm Musnad'nya,
sebagaimana di dalam al-Matbaalibul 'Aaliyab Qro. 4261): "Hamzah bin al-Harits bin 'Umair
meriwayatkan kepada kami dari ayahnya, dari 'Amr bin Yahya al-Mazini secara mu'dbal." Dt
samping mu'dhal, sanadnya dha'if karena al-Harits bin 'Umair seorang perawi dha'if.
147
Pada saat itu, Rasulullah $ berkata: "Thalhah sudah pasti mendapatkannya."
Diriwayatkanolehat-Tirmidzi dalamsunan-rryaSY/20L/1692,Y/643-644/3738)danasy-Syama-ilul
Mubammadiyyab (16l-162/ll)) lalu dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam
al-Imtaa' bil Arba'iin al-Mutabaayinah bi Syartbis Simaa' $ll/91-92); Ishaq bin Rahawaih dalam

SirahNabi Muhammad ffi 255


Musnad-rya, sebagaimana di dalam al-Matbaalibul Aaliyab W/396/4260, terbitan al-\(athaan
atau XVIL/350 /4260,terbitatDaar aljAashimah), dan Ibnu Hibban meriwayatkan darinya dalam
Sbabiib-nya 6Y / 436/ 6979 - Ibsaan); Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnab F./ 612/ t398); al-Bazzar
dalamal-BahruzZahbhbaar@/188/972);al-Hakim @/25,37347a);al-Baihaqidalamds-Silndnill
Kubraa W370,DI/46) daa.Daka-ilunNubuatwab @/238); al-Lalika-idalanSyarh Ushuull'tQaad
Ablis Sunnah anltamaa'ab ({fi/MA9/2711); al-Baghawi dalamSyarbas Sunnah WV/199-120/3915)
dan al-Anwaar fii Syarnaa-ilin Nabiyyil Mahbtaar @./587-588/888); Ibnu 'Asakir dalam Taariikh
Dimasq [Va8)-dan dari jdurnya diriwayatkan oleh Yunus bin Bukair dan Jarir bin hazim, dari
Ibnu Ishaq: telah menceritakan kepada kami Yahya bin 'Abbad bin 'Abdullah bin az-Zubir bin
aljAwwam, dari ayahnya, &ri kakeknya, dari az-Zubir.
At-Tirmidzi berkata pada tempat pertama: "Hadits ini basan gbarib." A&pun pada tempat yang
kedua, dia berkata: "Hadits basan sbabib gbaib."
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, hanya saja
mereka tidak meriwayatkannya." Penilaian ini telah disepakati oleh a&-Dzahabi.
Saya berkomentar: "Mereka berdua telah keliru. Muslim tidak mengambil riwayat dari Ibnu Ishaq,
kecuali sebagai muuba'ah.Jadl hadits ini hasan karena Ibnu Ishaq meriwayatkannya dengan ubdits."
Hadits ini dihasankan oleh guru kami, al-lmam al-Albani '{M,dalamasb-shabiibab W628/945),
Sbabiih Maroariduzb Zham'aaa (no. 1856), dan Misykaatul Mashaabiih N /438 - Hidayab).
Ahmad mengeluarkannya dalam Musnad-nya (l/t65) dan Fadhaa-ilush Shabaabab @./744/L290).
Dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Mukbtaarab
(II/59/863), al-Hafizh Ibnu Hajar dalam al-Imtaa'(hlm. 93), dar Abu Ya'la dabm al-Musnad
[I/33-34/670). Dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihh Dimasq Q7/48)
dan adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Ahaadiitsul Mukbtaarab (III/57-58/861). Dari.ialurnya
diriwayatkan oleh Ibrahim bin Sa'ad dan Ibnu Abi 'Ashim dilam as-Sunnah @/612/1397), j,aga
ar-Ruyani dalam Musnad-nya. Dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Lalika-i dalam Syarb Usbuul
ftQaadAblis.Sunnab ualJamaa'ah $fr/MA8/27A\ dznal-Haitsam bin Kulib dabmMusnad-nya
F/94/31). Dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadii*ul Mukbtaarab
GII/58-59/562), al-Lalika-i dalam Syarb Llshuul fffr./1408/2710), al-Hakim W/374), dan Abul
Qasim al-Baghawi dalam Mu'jamusb Sbabaabah ffll/410/1346). Dari jalurnya diriwayatkan
oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikh Dirnasq (27/49) dari beberapa jalur, dari 'Abdullah bin
al-Mubarak, serta Ibnu Hisyam dalam as-Siirah (IIl/774-775) dari Ziyadbin 'Abdullah al-
Buka'i. Ketiganya meriwayatkan dari Ibnu Ishaq, hanya saja riwayat dari Ibnul Mubarak
sangat ringkis sehingga di dalamnya tidak terdapat apa-apa yang disebutkan penulis 4iil5.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam al-Imtaa'(hlm. 93-9a): "Diriwayatkan oleh Ahmad dalam
Musnad-rya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad, dari ayahnya, dari Ibnu Ishaq: Yahya bin'Abbad
meriwayatkan kepadaku. Dia membuat bagian akhir hadits menjadi marfu', yaitu perkataan Nabi

yang diriwayatkan oleh Abu Ya'ladalamMasnad-nyadari Lbu Khaitsamah Zuhair bin Harb, dari
Ya'qub, dan ia menjadikan sisa riwayat asli dari perkataan Ibnu Ishaq.
Maka dari itu, hilanglah kecurigaan tad.lislbmrlshaq, karena ia menjelaskan penyimakannya. Hal
itu justru menjadi pengua! riwayar Yunus bin Bukair atas riwayatnya sehingga hadits ini menjadi
shahih. lVallaahu a'km.Demlkianlah yang diriwayatkan Ibnu Hisyam dalam Tabdziibus Siirab
dariZiyad bin'Abdullah al-Buka'i, dari Ibnu Ishaq secara bersambung.
Diriwayatkan pula oleh al-Hakim dalam Mustadrah-nya, juga oleh al-Haitsam bin Kulaib dalam
Musnad-nya dari jalur'Abdullah bin al-Mubarak, dari Ibnu Ishaq dengan ringkas, dari sejumlah
riwayat-riwayat yang lain, yaitu perkataan beliau: 'Thalhah sudah pasti mendapatkannya.' Hal
ini membuktikan bahwasanya di dalam riwayat Yunus bin Bukair terdapat sisipan, sebagaimana
hal ini telah kamijelaskan di dalam kitab Tartiibul Madraj."
Saya berkomentar: "Saya ingin menambahkan penjelasan al-Hafizh '+{8, yaiw perkataannya:
'Bahwasanya di dalam riwayat Yunus bin Bukair terdapat sisipan.' Pernyataan itu didasarkan pada
dua hal berikut ini.
Pertama, Yunus bin Bukair menjadi penguat bagi kalimat pertama, yang disebutkan penulis di sini
sena diikuti oleh Jarir bin Hazim. Ia adalah seorang yang tsiqab, termasuk di antara para perawi
asb-Sbabiibain, dan tidak sendiri dalam meriwayatkannya.

256 lihad Rasulullah ffi


Kedua, kisah di dalam riwayat Yunus bin Bukair itu membuktikan tidak adanya sisipan. Misalnya,
di dalam riwayat al-Lalika-i: 'Ketika kami mendaki bersama Rasulullah M ....'Demikian pula
riwayatyanglain dari Ibnu'Asakir: 'Aku melihat Rasulullah ffi ketika beliau hendak pergi mendaki
....' Seperti itu juga dalam riwayat-riwayat lainnya yang menunjukkan bahwasanya perkataan ini
berasal dari az-Z,tbair 45 sendiri.
Mungkin karena alasan itulah, al-Hafizh tidak melemahkan riwayat ini di dalam kitabnya yang
lain, yakni al-Matbaalibul Aaliah. Padahal, ia telah menjelaskan adanya sisipan dalam riwayat
lain yang serupa sanadnya, yaittt sebelum hadits kami ini. Namun, ia tidak menyinggung sisipan
yang diklaim tersebut-jika hal itu benar.
Memang benar, ada yang mengatakan bahwasanya Ibnu Ishaq terkadang menambahkan sisipan
dalam hadits dan menjadikannya sebagai bagian dari perkataannya. Tindakan yang ddak merusak
riwayat yang maushul ini mungkin dilakukan karena hadits itu sudah masyhur secara maushul
darinya, atau mungkin juga karena sebab lain, seperti beliau menyebutkannya untuk mudzakarab,
ta'lim, dan sebagainya. lValkabu a'lam."
Hadits ini memiliki penguat dari riwayat munal Ab,t Bakar bin Hafsh yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dalam Fadhaa-ilusb Shahaabab IL/743-744/1288); Abu Mu'awiyah meriwayatkan
kepada kami; Abban bin 'Abdullah al-Bajali meriwayatkan kepada kami dari Abu Bakar. Sanad
hadits ini shahih.
'a8 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-rya (no. 3986) dari hadits al-Bara' bin
'Azib g dan
(no. 4078) dari hadits Anas bin Malik .gE .
lae Silakan lihat kisah \Tahsyi membunuh Hamzah
,iy dan Musailamah al-KadzAzab dalam Sbahiibul
Buhbari (no. a072).
r50
Telah disebutkan tahbrij-nya.
151
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 1343) dari Jabir bin 'Abdullah #. . Para
ulama berselisih dalam hal ini, silakan lihat komentar al-Hafizh terhadap hadits tersebut dalam
al-Fat-b.
'52 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahiib-nya (no. 3698, 4066) dari 'Utsman bin Muwahhib,
ia bercerita bahwa ada seorang laki-laki yang datang untuk berhaji. Ketika melihat sekelompok
kaum sedang duduk, ia pun benanya: "Siapa sajakah orang-orang yang sedang duduk itu?" Kaum
itu menjawab: "Mereka adalah kaum Quraisy." Laki-laki itu benanya lagi: "Siapakah Syaikh itu)"
Mereka menjawab: "Ibnu 'IJmar." Kemudian, orang itu menghampirinya dan berkata: "Aku ingin
bertanya kepadamu tentang sesuatu, semoga engkau berkenan menjawabnya." Ia pun benanya:
"Aku benanya kepadamu dengan kehormatan Ka'bah, apakah engkau mengetahui bahwasanya
'Utsman bin'Affan lari dari Perang Uhud?" Syaikh itu menjawab: "Benar." Ibnu'Umar berkata
Iagi: "Kemarilah, akan kuberitahukan dan kujelaskan jawaban pertanyaanmu itu. Aku bersaksi
bahwasanya Allah telah memaa{kannya karena lari dari Perang Uhud ...."
r53
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah W8l3 - Ibnu Hisyam). Penulis menukil darinya
dalam al-Bidaayab uan Nihaayah N/447) tanpa sanad.
Penulis ffi
menyebutkan bahwa Musa bin 'Uqbah, seorang ahli sejarah peperangan, berkata:
Jumlah orang musyrik yang terbunuh pada saat itu ialah enam belas orang." Namun, 'Urwah
berpendapat: "Sembilan belas."
r5a Pada naskah "r-" tertulis: "Naskah asli penulis telah dicek." Adapun pada catatan kaki yang paling
bawah tenulis: "Telah dibacakan di hadapan penulis 't:o)Z padapertemuan kedua, yaitu pada hari
Senin, tanggal 17 Sya'ban, tahun732H, di Darul Hadits al-Asyrafiyyah, Damaskus-semoga Allah
melindunginya."
r55 Tambahan dari naskah ","".
rs6 Flamra-ul Asad ialah nama daerah yang terletak di jalan antara Madinah dan Makkah. Jarak tempat
ini dari Madinah an-Nabawiyah adalah 8 mil.
15?
Pernyataan ini perlu diteliti kembali, mengingat riwayat shahih yang terdapat di dalam Sbahiihul
Buhbari $o.4077) dari hadits 'Aisyah g;, , bahwasanya ia berkata kepada 'Urwah bin az-Zubair:
"\flahai anak saudara perempuanku, sesungguhnya kedua bapakmu termasuk mereka! Maksudnya,
az-Zrbair dan Abu Bakar termasuk orang yang Allah sebutkan di dalam firman-Nya:

{ @ ... 'n;i6AU)-.b )d}libti.6Jfr"5i\

SirahNabiMuhammail ffi 257


'(Yaitu) orang-ordngyangmana4tiperinub Alhh dan Rasul-Nyasaudab mereka mendapat luka(dalarn
perang Ubud) ....' (QS. Ali'Imran: 172)
Setelah Rasulullah ffi menjalani semua peristiwa Perang Uhud dan orang-orang musyrik pun telah
pergi, beliau khawatir mereka akan kembali, sehingga beliau berkata: "Siapa yang hendak pergi
untuk membuntuti mereka?" Maka bangkitlah tujuh puluh orang Sahabat, di antara mereka Abu
Bakar dan az-Zubat 'r!#.."
Jadi, ielaslah bahwa tidak semua orang yang turut serta dalam Perang Uhud mengikuti perang ini.
Penulis '+ib hanya menyebutkan pendapat Ibnu Ishaq, sebagaimana terdapat dalam al-Bi.daayb
uan Nibaayab N/455).
Padahal, perkataan Ibnu Ishaq tidak bisa dijadikan dalil untuk membantah riwayat yang shahih dari
'Aisyah. Penulis '+15 berkata dalam al-Bidaayab wan Nihaayab N /460) tentang haditi al-Bukhari:
"Redaksi ini sangat aneh. Adapun yang masyhur di kalangan ahli sirah bahwasanya yang ikut pergi
bersama Rasulullah $ ke Hamra-ul Asad adalah semua orang yang ikut dalam Perang Uhud, yaitu
tujuh ratus orang."
Saya berkomentar: "Semoga Allah memaafkanmu. Bagaimana mungkin engkau menolak riwayat
shahih yang sangat ielas-terlebih lagi riwayat al-Bukhari-dengan riwayat yang tidak shahih?
Sesungguhnya pernyataan itu tidak memiki sandaran (dalil)."
r58 Pada naskah '7" d^n"?" tertulis: "cL+".
r5e Penjelasan ini-murni &ri perkataan Ibnu Ishaq dilam as-Siirab 0[J./788 - Ibnu Hisyam). Penulis
'#)E telah menukil darirrya dalam al-Bi.daayah uan Nihaayab N / 455), demikian pula al-Hafizh
dalam Fat-bul Baai NU373-374).
'60 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiib-nya (no. 4077), |uga di tempat lainnya (no. 2418)
dengan ringkas dari hadits'Aisyah g, .

'6' Silakan lihat kitab al-Bi.daayab utan Nibaayah N /462).


162
Tambahan dari naskah 'r"".
163
Ibnu Hisyam berkata dalam as-Siirah @,/852): "'Adhal dan al-Qarah berasal dari kabilah al-Haun
bin Khuzaimah bin Mudrikah."
Ibnu Duraid berkata, sebagaimana di dalam Fat-bul Baari (l/379): "Al-Qarah adalah nama sebuah
bukit yang banyak dijumpai bebatuan berwarna hitam. Sepeninya mereka (keturunan al-Haun)
singgah di bukit al-Qarah ini, kemudian mereka dinamai mai dengan ftabilah) al-Qarah. Kabilah aI-
Qarah juga dijadikan
diiadikan permisalan dalam kemampuan membidik sasaran dengan denqan tepat. Penya'ir
berkata: 'Sungguh, orang yang akan saling membidik dengan orang al-Qarah itu telah bertindak
adil kepadanya (orang al-Qarah).'"
's Diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam dalam as-Siirab W,/852-853), dia berkata: Ziyadbin 'Abdullah
al-Buka-i meriwayatkan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, ia berkata: 'Ashim bin 'Umar
bin Qatadah meriwayatkan kepadaku.
Saya menilai: "Sanadnya dha'if karena mursal."
t6s Sbahiibul Bukbari (ro. 3045, 3989).

'66 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab GII/852-853): 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah
meriwayatkan kepada kami secara mursal.
Inilah yang dikuatkan oleh penulis '+iil5 dalam al-Bilaayah ann Nibaayah (V/501, 502). Di samping
mursal, riwayat ini pun dha'if. Telah shahih di dalam Sbabiibul Buhhari (no. 3045, 3989, 4086)
bahwasanya Rasulullah S mengangkat 'Ashim bin Tsabit al-Anshari 45 sebagai pemimpin
mereka. Pendapat inilah yangdt-mjibkan oleh as-Suhai:.dalamar-Raudhul Unuf $I/184). Bahkan,
inilah yang shahih dan masyhur, berbeda dengan yang dikatakan penulis 'rli5. Silakan lihat kitab
Fat-hul Baari (VIII380).
167
Di dalam al-Bukhari (no. 4086): 'Di antara'Usfan dan Makkah."
168
Seorang Sahabat yang masyhur. Dia ikut serta dalam Perang Badar dan Perang Uhud. Beliau
terbunuh di Makkah pada tahun 4 H dalam Perang Delegasi ar-Raji'.
16e
Di dalam Sbabiihul Buhbari: "Ketika mereka membawanya keluar dari tanah haram untuk
membunuhnya, yakni di luar Makkah."
At-Tan'im terletak di dataran tinggi Makkah. Tempat ini merupakan tanah halal yang paling dekat
(dari Mekkah). Sekarang, tempat ini merupakan pendapat yang terkenal. Di tempat ini terdapat
masjid 'Aisyah. Dahulu, 'Aisyah #, memulai umrahnya dari sini ketika pergi haji bersama
Rasulullah gS atas perintah beliau.

258 lihadRasulullah ffi


170
Silakan lihat kisah mereka selengkapnya di dalam Sbabiibul Buhhan (no. 4086).
r7r Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuuuab W326) dengan sanad dha'if karena
mlrsal.
'?2 Diriwayatkan oleh Ahmad &n anaknya, 'Abdullah, di dalam Zauaa-idul Musnad W / 139,y /287).
Diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dilam al-Ma'jamul Kabiir (no. 4193) dengan sanad dha'if
dari 'Urwah bin 'Umayyah, bahwasanya Rasulullah ffi mengutusnya sendirian sebagai mata-mata
Quraisy, ia berkata: "Aku mendekati iiang tempat f6"U"iS"A.Aib. Karena t"krrt aia orang yang
mengintai, aku pun segera memafljat tiang itu dan melepaskan Khubaib hingga tubuhnya jauth
ke tanah. Aku bersembunyi tidak jauh dari situ. Kemudian, aku menoleh ke arahnya. Sungguh
aneh, aku tidak melihat Khubaib, seolah-olah jasadnya ditelan bumi."
Sampai detik ini, jasad Khubaib belum juga ditemukan.
'73 Silakan lihat l<ttab as-Siirab an-Nabauiyyab W 187) dan al-Magbaazl karya al-Waqidi (I/354), sena
al-Magbaazi karya adz-Dzahabi (hlm. 230).
'7a Diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaq dalam al-Musbannaf S/382-383), Musa bin 'Uqbah dalam al-
Magbaazi sebagaimana dalam Fat-hul Baari Nn/386), dan ath-Thabrari dalam al-Mu'jamul Kabiir
6IX/67-68/140) dari az-Zthri, dari'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik secara mursal. Sepeni
itu pula yang diriwayatkan oleh Ma'mar dan Musa bin 'Uqbah serta Yunus bin Yazid dari Ibnu
Syihab, yaitu secara mursal.
Telah diriwayatkan juga secara mausbul, yakni oleh ath-Thabrani (XIX/67/ 139) dari gunrnya,
Ahmad bin 'Amr al-Khallal al-Makki, dari Ibnu Abi 'Umar al-'Adani, dari 'Abdurrazzaq, dari
Ma'mar, dari Ibnu Syihab, dari'Abdurrahmaa bin Ka'ab bin Malik, dari ayahnya.
Saya menilai: 'Para perawinya tsiqab dantermasuk perawikitab Sbahiib selain guru ath-Thabrani.
Saya tetap tidak menemukan biografi meskipun telah melakukan pencarian yang lama. Mungkin
jroga yargshahih adalah riwayat yang mursal. lValkabu a'lam."
Kemudian, saya menemukan ath-Thabrani meriwayatkan ff1X/75-76/162) dariMuhammad bin
'Ali ash-Sha'igh al-Makki, &ri Muhammad bin Muqatil al-Marw azi, dari 'Abdullah bin al-Mubarak,
dari Ma'mar secara rnausbul.
Saya berkomentar: "Sanad ini shahih. Para perawinya pun tsiqah. Akan tetapi, disebutkan di
dalamnya bahwasanya para pelempar tombak datang menemui Nabi S, pada Perang Tabuk;
sedangkan Perang Bi'r Ma'unah terjadi beberapa tahun sebelum Perang Tabuk, sebagaimana
diterangkan dalam asb-Shabiib. Saya tidak tahu siapa yang keliru di sini." Semoga pada saat
mendatang, dapat menemukannya.
Ibnu Ishaq telah meriwayatkannya, sebagaimana di dalam Fat-hul Baari, dari ayahnya, dari al-
Mughirah 'Abdurrahman, dari ayahnya dan dari selainnya.
Saya menegaskan: "Sanad ini dha'if karenaia mu'dbal ata:u mursal.n
r75 Diriwayatkan
oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab Fn/867-869), ia berkata: ayahku Ishaq bin Yasar
meriwayatkan kepadaku dari al-Mughirah bin'Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam dan
'Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amr bin Hazm serta yang lainnya dari para ulama.
Saya berkata: "Hadits ini murcal sbabib srnadnya."
176
Shabiihul Buhbari (no. 4088) dan Sbahiib Muslim Qro. 677, 302).
1" Pada naskah'r" tenulis: ";ty'".
Ii8 Diriwayatkan'oleh al-Bukh-ari dalam Sbabiih-nya (no. 4091) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
677) secara ringkas.
r7e
Maksudnya, dilarikan dari medan perang dalam keadaan terluka.
180
Pada naskah "r-" tenulis: "h._;J".
'8' Sebuah lembah yang terbenting di utara Madinah, yakni dari timur ke barat, di sebelah selatan Uhud.
'82 Telah disebutkan di dalam hadits Ibnu Ishaq yang lalu.
r83
Pada kitab al-Ushuul tertulis: "Inilah pendapat yatgshahih ftenar)." Namun, yang benar adalah
yang dicetak di atas.
Al-Bukhari berkata dalam Shabiih-nya., yaittt pada Kitab "al-Maghaazt" Nnh29 - Fat-bul Baar):
"Bab hadits Bani Nadhir dan kepergian Rasulullah ;i$ untuk membayar diyat dua orang yang
terbunuh."
I8a
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 3053) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
1637) dari hadits Ibnu 'Abbas q#.hqa, Muslim meriwayatkan dilam Shabiih-nya (no. 1767) dari
hadits'Umar bin al-Khaththab # .

SirahNabi Muhammad ffi 259


'85 Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-bul Baari (YI/17l): "Al-Ashma'i berkata: Panjang
Jazirah Arab ialah dari 'Adan Abyan hingga Rif di 'Iraq, sedangkan lebarnya dari Jeddah
dan daerah sekitarnya hingga perbatasan Syam. Dinamakan Jazirah (pulau) Arab karena
daratannya dikelilingi laut, yaitu Samudera Hindia, Laut Qalzum (laut merah), teluk Faris
(teluk Persia), dan teluk Habasyah (teluk Aden). Adapun sebab dinisbatkannya kepada suku
Arab ialah karena mereka menguasai daerah ini sebelum Islam. Mereka membangun negeri-
negeri dan rumah-rumah di sini. Meskipun demikian, terdapat daerah tertentu yang tidak boleh
ditempati orang-orang musyrik, yitttHijzz, yang di antara cakupan wilayahnya adalah Makkah,
Madinah, dan Yamamah, serta daerah sekitarnya. Tidak ada daerah lain yang disebut dengan
namaJazirah Arab, berdasarkan kesepakatan seluruh ulama. Maka dari itu, tidak terlarang
menempati negeri Yaman meskipun ia termasuk Jazirah Arab. Inilah madzhab jumhur ...."
'86 Demikianlah yang tertulis pada naskah "r," dan "7": "^a.1t:.ial.:)" (sebab, antara kedua orang itu
dan Rasulullah)
Berdasarkan pendapat pertama (teks di atas): "Maksudnya adalah dua orang yang terbunuh itu
berasal dari Bani 'Amir, sedangkan antara Bani 'Amir dan Yahudi Bani Nadhir terdapat ikatan
perjanjian."
Berdasarkan pendapat kedua (naskah "r-"): "Maknanya ialah jaminan keamanan yang diberikan
Nabi S kepada dua orang laki-laki."
187
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah Un/872-873 - Ibnu Hisyam), Ia berkata: Yazid bin
Ruman meriwayatkan kepadaku.
Saya berkomentar: 'Sanadnya dha'if karena mu'dbal."
'88 Di dalam/awaami'us Siirah an-Nabautiyyab (hlm. 144, terbitan Daar al-Kutub al-'Ilmilyah).
'8e Diriwayatkan oleh al-Bukhari dabm Shabiib-nya (no. 4031) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
1746) dari hadirs 'Abdullah bin 'Umar gE , ia berkata: "Rasulullah g membakar kebun kurma
Bani Nadhir dan menebangnya, yaittt al-Buwairah, lalu turunlah ayat:

{ @ ... li c'EaA {Yid|ti;' 1:. i il-e-r6cy


'Apa saja yang hami tebang dari pohon kurma (milik orang-orang hafir) atau yang hamu biarkan
(tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maha (semua itu) adakh dcngan izin Alla, ....' (QS. Al-Hasyr: 5)"
'e0 Diriwayatkan oleh'Abdurrazzaqdalam al-Mushanrwf $ /358-361/9733). Dari
jalurnya diriwayatkan
oleh Abu Dawud (Itrl156-157 /3004). Dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nubuuwah W178-179), dari Ma'mar, dari*-Z,thri, ia berkata: 'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik
meriwayatkan kepadaku dari seorang lakilaki Sahabat Nabi g. Akan tetapi, tidak disebutkan
nama laki-laki suku Anshar tersebut.
Sanad ini shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, sedangkan ke-majhul-an Sahabat
tidak merusaknya. Hadits ini dikeluarkan oleh as-Suy"uthi dalam ad-Dunul Mantsuur fflIl/93),
lalu dia menambah penisbatannya kepada'Abdu bin Humaid dan Ibnul Mundzir.
rer Memperolehnya tanpa penumpahan darah, tanpa peperangan,
dan tanpa mengalami kesulitan.
Mereka berjalan ke sana dengan santai tanpa mengendarai kuda maupun unta, sebagaimana firman
Allah t99:

{@ ... b *E ;1irja Arl.p i{":'i-i1:6b


"Dan apa saja harta rdnTpdsan (fa-i) =47i,F
yang diberikan Alkb
hepada Rasul-Nya (dai harta benda) mereka,
maka untuk mmdapath.an itu hamu tidah mengerahhan seehor buda pun dan (tidak pula) seekor unta
pun...." (QS. Al-Hasyr: 6)
1e2
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 4883) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
3031) dari hadits Ibnu'Abbas r4t",.
1e3
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-rya (ro.4Q29).
'ea Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 4088) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
677) dari hadits Anas bin Malik.
Saya menilai: "Yang paling tepat, walkabu a'lam, adalah penulis menyebutkan do'a Qunut ini
setelah pembahasan Perang Bi'r Ma'unah."
1e5
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-bul Baari (YII/4L7): "Waktu terjadirya perang ini

260 lihailRasulullah ffi


masih diperselisihkan. Diperselisihkan juga mengenai alasan dinamakannya dengan nama ini
(Dzaturriqa'). Meskipun demikian, yang perlu ditegaskan di sini adalah perang ini terjadi setelah
Perang Bani Quraizhah. Sebab, disebutkan sebelumnya bahwa shalat Klauf belum disyari'atkan
pada Perang Khandaq, sedangkan telah shahih pula riwayat tentang pelaksanaan shalat Khauf
dalam Perang Dzaturriqa'. Hal tersebut menunjukkan bahwasanya perang ini terjadi setelah Perang
Khandaq."
re6
A& yang mengatakan: "'Utsman bin 'Affan." Pendapat inilah yang paling tepat. Telah diriwayarkan di
dalan Shahiih M*lim (no. 1825) dari Abu Dzarr €5 , ia bercerita: "Aku benanya: 'ttr(ahai Rasulullah S,
mengapa engkau tidak menugaskanku?' Ia pun melanjutkan kisahnya: "Maka beliau menepuk bahuku
dengan tangannya, seraya berkata: 'r0[ahai Abu Dzarr, kamu seorang yang lemah, sedangkan jabatan
itu adalah amanah. Sesungguhnya ia akan menjadi kehinaan dan penyesalan pa& hari Kiamat, kecuali
bagi orang yang mengembannya dengan hak dan menunaikan apay^ngmenjadi kewajibannya.'"
'e7 Didalam al-MuJamul Buldan ('/ /276)z "Nakbl adalah kata benda yang menunjukan .ienis, yang
diambil dari kata nahbhb. NakEl adalah salah satu perkampungan Bani Tsa'labah yang berjarak dui
marbalah dariMadinah. Namun melurut satu pendap at, Nakhl adalah sebuah daerah di Najed yang
termasuk ke dalam wilayah Ghathafan.' Tempat ini disebutkan pula di dalam Perang Dzaturriqai,
yaitu sebuah tempat yang terletak di jalan menuju Syam dari arah Mesir."
'e8 Disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah (IIV885-886 - Ibnu Hisyam) tanpa sanad.
lee Diriwayatkan
oleh an-Nasa-i dalam al-Mujtaba @/17) dan al-Kubraa (no. L625) dan Abu Dawud
ath-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 2345)-dat dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam
as-Sunanul Kubraa @/251). Diriwayatkan juga oleh asy-Syafi'i dalam Musnad-nya [/369/553 -
Tartiibul Musnad), as-Sunanul Ma-tstffdb (I/111) dan al-Umm (I/74); Ahmad dalam Musnad-nya
[II/25, 49, 67-68); serta Ibnu Khuzaimah dalam Sbabiib-nya (no. 996, L7O3) dari jalur Ibnu Abi
Dzi'b, dari Sa'id al-Maqburi, dari 'Abdurrahman bin Abu Sa'id al-Khudri, dari ayahnya dengan
lengkap.
Saya berkomentar: "Sanadnya shahih dan para perawinya *iqab."
Ibnu Saryidinnas berkata, sebagaimana di dalam l<ttab Syarbun Nasaa-i karya as-Suyuthir "Sanad
hadits ini shahih dan kuat."
200
Abu Ayyasy az-ZarqiadalahZaid bin ash-Shamit, seorang Anshar dari suku Khazraj, berasal dari
BaniZtraiq, yang mengikuti seluruh peperangan Rasulullah iS dan meninggal dunia pada masa
pemerintahan Mu'awiyah .EE .
20'DiriwayatkanolehAhmaddalamMtsnad-nya(Y/59-60),AbuDawuddalamsunan-nya(no.L236),
an-Nasa-idalam al-MujtabaWlTGlTT)dxras-SunanulKubraa0/596-597/1937,1938),serrayang
lainnya dari hadits Abu'Ayyasy u-Zarqi'a:t$.
Saya berkata: 'Hadits ini shahih. Silakan lihat kitab kami, al-Istii'aabfii Bayaanil Asbaab, sebab di
dalamnya terdapat ahhrij yangpanjang."
202
Didalamal-Mujamul Buldan @./afi): "Dhajanan (atau menurut Ibnu Duraid: Dajnan): Al-\ilaqidi
berkata: 'Jarak antara Dha.ianan dan Makkah adalah 15 mil.'"
Masih di dalam kitab yang sama ffY/l2l-L22):"'{Jsfan; tempat ini dinamakan 'usfankarenabanjir
berkumpul padanya, seperti halnya kaa aban', yaitu karena air kembali ke sana. 'Usfan juga
merupakan nama tempat yang terletak di antara dua masjid, sedangkan jaraknya dari Makkah
adalah dua marbalah."
203
Pada naskah ",-" tenulis: "p;i".
2M Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 3035), an-Nasa-i dalam al-Mujtaba (il/1za)
danal-Kubraa (no. 1945), Ahmad 9V522), ath-Thabari dalamJaami'ul Bayaan (r/248),serta Ibnu
Hibban dalam Shabiih-nya Q872 -Ibsaan) &ri jalur Sa'id bin 'Ubaid al-Hana-i, dari 'Abdullah bin
Syaqiq, dari Abu Hurairah.
At-Tirmidzi berkata: " Hasan gharib."
berkomentar: "Dihasankan oleh guru kami, al-Imam al-Albani ,#)S.Penilaian mereka berdua
Saya
benar."
20s
Di antarayang berpendapat demikian adalah al-Bukhari, al-Hafizh Ibnu Hajar dala m Fat-bul Baari,
dan Ibnul Qayyim dalam Zaa.dul Ma'aad. lVallaahu a'lam.
206
Kaki mereka menjadi tipis (terkelupas) dan melepuh karena terus-menerus berjalan tanpa alas kaki.
20?
Diriwayatkan oleh al-BukharidalamShabiibnya(ro.4L2S) dan Muslim dalam Sbahiih-nya (no. 1816).

SirahNabiMuhammad ffi 261


208
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya @/320), Abu Dawud dalam Sunan-nya (ro. L240,
1241), an-Nasa-i dalam al-Mujtaba (III/173) dan al-Kubraa (no. 1944), Ibnu Khuzaimah dalam
Shabiib-rrya (no. 1361, 1362), Ibnu Hibban dalam Sbahiib-nya Q878 -Ibsaan), ath-Thahawi dalam
Syarb Ma'aanil Aatsaar g,/314), al-Hakim 0./338-339), al-Baihaqi W264), dan yang lainnya dari
jalur Abul Aswad, dari'Urwah bir, az-Ztbair, dari Marwan bin al-Hakim.
Saya berkata: "Sanad hadits ini shahih."
2@
Diriwayatkan oleh Ahmad PI/376); Ibnu Khuzaimah dalam Shabiib-nya, seperti halnya dalam
h-haaful Maharab (tr / 592); Abu Ya'la dan aL-Bazzzr dalam Musnad mereka, sebagaimana di dalam
Fat-hul Baari S /320); dan al-Baihaqi dalam Daha-ilun Nubuututab (Itrl382-383). Seluruh riwayat
tersebut berasal dari jalur Ibnu Ishaq dalam kitzb as-Siirab-nya @/888 - Ibnu Hisyam): \tr(ahab
bin Kaisan meriwayatkan kepadaku dari Jabir.
Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq adal ah seorang sbad.uq yang mudallls, namun ia telah menjelaskan
penyimakannya dengan menggunakan kaauhdits ftaddatsaa).Selahittt, ia adalah hujjah di dalam
bab maghaazi dan siirah, maka perhatikanlah!
2r0
Diriwayatkan oleh Ahmad W325,362) dan Abu Ya'ladalam al-Musnad @I/329/1793) dari jaht
'Ali bin Zaid bin Jud'an, dari Abu Mutawakkil an-Naji, dari Jabir.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if, karena'Ali bin Zaidlema.h dan buruk hafalannya."
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihb Dimasq (XI/264-265) dari jalur
Sa'id bin'Abdul 'AzizbinMarwan al-Halabi, dari'Ubaid bin Hisyam al-Halabi, dari'Atha'bin
Muslim al-Khaffaf, dari Ats-Tsauri, dari Salamah bin Kuhail, dari Abuz Zubair, dariJabir.
Saya berkomentar: "Sanad ini dha'if, karena beberapa kelemahan berikut ini. Penama, Abuz
Znbair adalah rnudallis daniatelah meriwayatkannya dengan'an'anab. Kedua, 'Atha' bin Muslim
al-Khaffaf adalah perawi sbaduq namur. banyak melakukan kesalahan, sebagaimana diterangkan
dalam at-Taqriib. Ketiga, 'Ubaid bin Hisyam al-Halabi adalah perawi sbaduq, tetapi hafalannya
berubah (melemah) pada akhir hayatnya sehingga banyak melakukan kekeliruan, seperti yang
disebutkan dalam at-Taqriib."
Diriwayatkan pula oleh al-Bukhari N /314) secara mt'allaq dari Dawud bin Qais dari 'Ubaidillah
bin Miqsam, dari Jabir.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Hadyus Saari (hlm.45): "Aku belum menemukannya."
. Maksudnya, orang yang meriwayatkan hadits tersebut sectra maushul.
Secara keseluruhan, kisah Jabir menjual untanya kepada Rasulullah ini bukan terjadi pada perang
Tabuk. Silakan lihat penjelasan selengkapnya.
2r I
Saya tegaskan bahwa kisah (pernikahin Jabir dengan seorang janda) yang disebutkan penulis '+iiM
di atas benar dan sesuai dengan dalil. Al-Hafizh Ibnu Hajar pun telah me-rajibkan hal itu dan
berkata dalam Fat-bul Baari ( /320-321):
"Ibnu Ishaq menegaskan dari $(ahab bin Kaisan bahwa hal itu terjadi pada Perang Dzaturriqa'
di Nakhl. Sepeni itu pula yang diriwayatkan oleh al-Itr7aqidi .... Pendapat inilah yang lebih kuat
menurutku, karena para ahli sejarah perang Rasul lebih menguasai hal itu daripada yang lainnya. Hal
itupuntertera padariwayatath-ThahawiyangadafdalarnMusykilulAatsaar$I/244/4415).Namun
Ath-Thahawi iidak menyadari bahwa hal itu pun tenera dalam Sbabib Muslim (IU1222/llL)l:
bahwasanya pernikahan itu terjadi dalam perjalanan pulang dari Makkah ke Madinah, bukan dari
Tabuk yang jalurnya benemu dengan jalur dari Makkah, yakni dalam peristiwa yang berbeda
dengan peristiwa Dzaturriqa'. Di samping itu, pada sebagian besar jalur periwayatan kisah
pernikahan tersebut dinyatakan bahwa Rasulullah benanya kepada Jabir: 'Apakah kamu sudah
menikah?' Ia men.jawab: 'Sudah.' Beliau benanya lagi: 'Apakah kamu menikahi gadis atau janda?'
.... (Al-Hadits). Di dalam riwayat ini dijelaskan mengapa Jabir menikahi seorang janda, yait't
karena ayah Jabir tewas secara syahid pada Perang Uhud dan meninggalkan beberapa orang anak
perempuan yang nota bene saudara Jabir. Oleh karena itulah Jabir menikahi seorang janda, agar
ada yang mampu menyisir rambut saudari-saudarinya dan mengurus mereka. Hal itu menandakan
bahwa pernikahannya dengan janda tersebut berlangsung tidak begitu lama setelah kematian
ayahnya. Atas dasar itulah peristiwa ini lebih mungkin terjadi pada Perang Dzaturriqa' daripada
Perang Tabuk, karena Perang Dzaturriqa' terjadi satu tahun setelah Perang Uhud, menurut
pen&pat yang shahih, sedangkan Perang Tabuk terjadi tujuh tahun setelah Perang Uhud. lVallaahu
a'lam.Tidak mengherankan pula jika al-Baihaqi menetapkan apa yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq

262 lihail Rasulullah ffi


itu dalam l<rab Daha-ilan Nubuunoab."
Silakan lihat perjelasan guru kami, al-knam al-Albani ,rirt5,
dalam Mahhtasbar Sbahiibul Bukbai @/30,
terbitanal-Ma'aar$d^aDifda"anillladiitsan-ItlabaatiunsSiirrtftIm.8!8a) mengenaiperselisihanini.
2r2 Mahsudnya, pasukan yang
menjaga kaum Muslimin dari serangan musuh. Biasanya mereka bera&
di tempat-tempat yang tinggi supaya d,pat melihat pintu-pintu masuk dan jalan-jalan dengan sangat
jelas.
2'3 Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya @/343-344,359), Abu Dawud ddam Sunan-nya
(no. 198), Ibnu Khuzaimah dalam Sbabiih-nya. (no. 36), Ibnu Hibban dalem Shahiib-nya (1096
-Ihsaan), ad-Daraquthni dalam Sunan-nya 0J223-224), al-Hakim dalam al-M*sudrah g/L5Gl57),
al-Baihaqi U/140,IJ//150[ Ibnu Hajar dalam Tagbliqat Ta'liiq [/ll+ll5), dan yang lainnya dari
jalur Ibnu Ishaq, dari Shadaqah bin Yasar, dari 'Uqail bin Jabir, dari Jabir secara panjang lebar.
Saya berkata: "Sanad hadits ini dha'if-walaupun Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, &n adh-Dhiya'
menshahihkannya-karena'Uqail binJabir seorrngyatgmajh.thl'ain (samasekali tidak dikenal).
TidakadayangmeriwayatkandarinyaselainShadaqahbinYaar,yakniperawiyanghenye dr-tsiqal>kan
oleh Ibnu Hibban. Oleh sebab itu, a&-Dzahabi berkomentan'Di dalamnyaterdapatpnwirnajbul.'"
2'a Diriwayatkan oleh'Abdu bin HumiddalamMusnad-nya@,/4849/l@4
- al-Manukbab), Ahmad
W364-365,390), ath-Thahawi dalam Syarb Ma'aaniJ Aatsaar {J3L5), Abu Ya'la dalam Masnal-
nya @./312-313/1778),Ibnu Hibban dabm Shahiib-nya (VIV138-139/2853 - Ihsaan), Musaddad
dalam Musnad-nya sebagaimana di dalam Tagbhqat Ta'liiq FV/l2l) d"n Fat-bul Baai Nn/428),
Ibrahim al-Harabi dalam Gbariibul Hadiits (IIy980 - ringkasan), al-Hakim W29), al-Baihaqi
diam Daka-ilun Nubuuruab W375-376), dan yang lainnya dari jalur Abu 'Awanah: Abu Bisyr
meriwayatkan kepada kami dari Sulaiman bin Qais, dariJabir.
Sanad hadits ini shahih. Para perawinyapti tsiqdb. Pelemahan terhadapnya tidak sampai merusak
keshahihannya.
Faedah:
Al-Hafizh berkata dalam Fat-hul Baari ffn/a28): 'Di ddam hadits itu dig,-fxlprn keberanian,
kuatnya keyakinan, kesabaran atas Bangguan, da. kesantunan Nabi ffikepada orang yang jahil
(bodoh). Di dalamnya juga ter&pat delil bolehnya membagi-bagi pasukan ketika singgah dan ketika
bermalam. Tentu saja hal ini dibolehkan jika tidak terdapat sesuatu yang mengkhawatirkan."
2's Diriwayatkanolehal-Bukhddala,nSbabiibnya(ro.4t35)danMuslimdAamsbahiih-nyr (no.843).
2'6 Al-HalizhberkatadalamFat-bulBdaiW427428):"PadariwayatAbulYaman-pembahasanjihad,
pertanyaan dan jawaban itu diulangi tiga kdi. Pertanyarn ini dimaksudkan untuk pengingkaran,
yaitu: 'Tidak ada seorang pun yang dapat melindungimu dariku.' Sebab, Arab Badui itu berdiri
dengan pedang di tangannya, se&ngkan Nabi ffi duduk tanpa pedang. Dari pengulangan Arab Badui
tersebut dapat diketahui bahwasanya Allah W melindungi Nabi ffidarnya. Jika tidak demikian,
apalah gunanya Arab Badui mengulangi pertaryaarnya,padahal ia harus segera mewujudkan misi
kaumnya, yakni membunuh Nabi S. Adapun jawaban beliau: 'Allah,'maksudnya ialah: 'Allah
yang akan melindungiku darimu.'Jawaban ini mengisyaratkan hal itu. Sikap Nabi {g yang acuh
tak acuh itu menunjukkan ketidakpedulian beliau terhadap Arab Badui itu. Ketika orang tadi
melihat keteguhan beliau yang tinggi dan mengetahui bahwasanya ia terhalang dari beliau, maka
terbuktilah kebenaran perkataan Rasulullah. Menya&ri ketidakmampuannya untuk menjamah
beliau, Arab Badui itu pun melemparkan pedang dan menenangkan dirinya."
2r7
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab (IIy890) tanpa sanad. Silakan lihat kitab as-Siirah an-
Nabawltyab @/231),ath-Tbabaqaatul Kubraa @/59), Daka-ilunNubautwab W384),danZaadul
Ma'aadW25s).
2tB
Di dalam al-Mu jamul Buldan IU a87) dijelaskan: "Duumatul Jandal atau Daumatul Jandal. Namun
Ibnu Duraid mengingkari pengucapan Daumatul Jandal. Bahkan merganggap bahwa hal ini
merupakan kekeliruan para ahli hadits. Tempat ini dinamakan dengan Duumatul Jandal, karena
Duum bin Isma'il bin Ibrahim. Namun menurut selain Ibnu Duraid, di"amakan demikian karena
Duuman bin Isma'il. Jarak tempat ini dari Damaskus adalah sejauh wluh marbahh. Tempat ini
terletak di antara Damaskus dan Madinah Rasulullah s.
2re
Dalam al-Bukhari: "Bab "ghazwatul Khandaq wahiya d-Ahzaab" (perang Khandaq, yaitu perang
Ahzab)."
Al-Hafizh berkata dalam Fat-hul Baai: "Perangini memiliki dua nama, dan ini sebagaimana yang

SirahNabi Muhammad ffi 263


al-Bukhari kat rka* Al-abzaab ialah bentuk janak dari bizE, yaitu kelompok. Penamaan Khan&q
disebabkan parit-parit yang digali di sekitar Madinah berdasarkan perintah Nabi {S dari usulan
Salman, sebagaimana yang disebutkan ahli sirah. Dinamakan Ahzab karena berkumpulnya berbagai
kelompok kaum musyrikin untuk memerangi kaum Mukminin. Mereka tersebut adalah Quraisy,
Ghathafan, dan Yahudi, serta orang-oratgyat1mengikuti mereka. Allah W menurunkan ayat-
ayat awal surat al-Ahzab mengenai peristiwa ini."
220
Diriwayatkan oleh al-BuLhari deJamShahiih-nya (no. al10) dari hadits Sulaiman bin Shurad 4r , ia
berkata: "Aku mendengar Rasulullah ffi berkata ketika mengusir mereka: 'sekarang, kitalah yang
akan memerangi mereka, bukan mereka yang memerangr kita. Kita akan men&tangi mereka.'"
22' Penulis
'#E berkata dalan al-Bidaayah uan Nihaayah (Wf): "Pendapat itu dikemukakan oleh
Ibnu Ishaq, 'Urwah bra az-Zttbajlr, Qatadah, al-Baihaqi, dan lebih dari seorang ulama, baik dulu
maupun sekarang."
Penulis kembali berkata (VI./11): "Yang benar adalah perkataan jumhur, yakni Perang Khandaq
terjadi pada bulan Syawwal tahun 5 H. lV'alhahu a'hm."
Ibnul Qayyim berkaadalamZaadulMa'dadW269): "Terjadipadatahun kelimadarihijrahNabiffi
tepatnya pada bulan Syawwal, berdasarkan pendapat yang paling benar dari dua pendapat yang ada."
"' Y *gberjudul Jauaami'us Siirab an-Nabauiyyah (trlm. 1aZ).
223
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalan Sbahiib-nya (no. 2664) dnMuslim dalem Shabiib-nya (no.
1868).
2a Silakan lihat kitab Zaadal lula'aaj W270) dan al-Bidaayab roan Nibaayab /t.r'I/ll-L2).
22s
P^danaskah ".,-" tenulis: ".i;t+il".
226
Silakan lihat sebagian riwaiJat tertang penggalian parit Khan&q di dalam Sbahiibal Bukbari (no.
40984102) dan Sbahiih Maslin (no. 1803-1805).
227
Demikian pluJ,a dr dalam Sbahiihal Buhbai (no. a103) dari 'Aisyah €;, Ketika sebuah ayat dibacakan,
ia berkata: "Itu terjadi pada Perang Khandaq."
228
Saya berkata: 'Yang tercantum dalam as-Siirah karya Ibnu Ishaq adalah 3.000 orang, berbeda dengan
yang disebutkan oleh penulis '+iij5. Demikianlah yang dinukil oleh al-Hafizh dari Ibnu Ishiq,
bahwasanya mereka berj',mhf, 3.000 orang. Silakan lihat kfuab as-Siirahkaryalbnu Hisyam (IIII900)-"
@/236): "kl'u adalah nama sebuah gunung di pasar Madinah."
De Di daltn al-MuJarnal Buldzn
23o
Al-aatbam bermaLra tembok. Bentuk tunggalnya ialah uthum.
23r
Pada naskah "7" d"""?" tenulis: "6;!ij".
232
Pada naskah "i" dan"i" tenulis: "G*!-.".
233
Par!^naskah "!" tenuf,s, "iid".
23a
Padanaskah ".,"" tenulis: "'qiY.;.
23s
Tambahan dari naskah'r" dan'?".
Diriwayatkan oleh Abu bawud l^l^ Sunor-nya (rro.2597); at-Tirmidzi dalam Sunan-nya (no.
236 l
l

1682)-dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnul Atsir dal am Usdul Gbazbab ({ / +a5)-;' Abdwrrazzaq I

dalam Mushannaf-rya (no.9467),Ibnul Jarud dalam al-Muntaqaa (1063), Abu Nu'aim dalam 1

Maifatusb Sbabaabah W3L7L/7298), dan al-Hakim dalam al-Mustadrah W107). Dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-sunanul Kubraa ffl/36L-362), jtga yang lainnya dari
jalur Sufyan ats-Tsauri, dari Abu Ishaq as-Sabi'i: aku mendengar al-Muhallab bin Abu Shafrah
menceritakan dari seorang laki-laki Sahabat Nabi g.
Saya berkomentar: "Sanad ini shahih, para perawinya tsiqab, danke-rnajbul-an Sahabat-seperti
yang telah diketahui bersama-tidak merusak hadits ini."
Penulis ?.iii5 berkata dalam Tafsiirul Qur-aan al-Azbiim 8Y/76): "Sanadnya shahih."
237
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah @/903-904 - Ibnu Hisyam), ia berkata: 'Ashim bin
'Umar bin Qatadah dan orang yang tidak kucurigai akan berdusta sena az-Ztthri meriwayatkan
kepadaku.
Saya menilai: "Sanadnya dha'if, karena mursal."
238
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah (JJV908-909 - Ibnu Hisyam), ia berkata: Yahya
bin 'Abbad bin 'Abdullah bin az-Zubair meriwayatkan kepada kami dari ayahnyr yaitu 'Abbad,
dengan redaksi yang panjang.
Saya berkata: "Sanadnya dha'if, karena rnarsal."
Mengenai sabda Nabi ffi: "Perang adalah tipu daya," ungkapan tersebut shahih, sebagaimana

264 lihail Rasulullah ffi


diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-rya (no. 3029) dan Muslim dalam Sbahiih-nya (no.
1740) dari Abu Hurairah {5 . Hadits ini pun diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3030) dan Muslim
(no. 1739) dari Jabir bin'Abdullah # .
Al-Hafizh berkata dalan Fat-hul Baai PU158):
"Pengertian dasar dari tipu daya (al-hbada) adralah menampakkan sesuatu dan menyembunyikan
hal benentangan dengan sesuatu itu. Hadits ini mengandung anjuran unruk tetap waspada dalam
peperangan dan seruan untuk memperdaya orang-orang kafir. Siapa yang tidak menyadari hal itu
niscaya akan terperangkap dalam muslihat tersebut.
An-Nawawi berkata: 'Para ulama telah sepakat tentang bolehnya membuat tipu daya terhadap
orang-orang kafir pada peperangan sedapat mungkin. Terkecuali jika di dalamnya terdapat ikatan
perjanjian atau pemberian jaminan keamanan, maka siasat ini tidak boleh dilakukan.'
Di dalam hadits ini terdapat isyarat agar menggunakan strategi ketika berperang, bahkan hal itu
lebih dibutuhkan daripada sekadar keberanian. Apa yang menjadi tujuan sebenarnya ini hanya
diungkapkan dengan sepenggal hadits ini, sepeni halnya sabda beliau: 'Haji adalah (wukuf) di
'Arafah.'
Ibnul Munayyir berkata: 'Maksud perang adalah tipu daya ialah, perang yang menguntungkan
dan menghasilkan kemenangan bagi pihak yang benikai ad,lah perang yang menBandalkan tipu
muslihat, bukan mengandalkan konfrontasi. Hal itu karena konfrontasi begitu berisiko, sedangkan
meraih kemenangan melalui tipu &ya adalah tanpa risiko."
23e
Pada naskah '-" drn 'r " tertulis: "1.'3".
2q Padanaskah "f" t.rtrkr "'rpi",yaigafiinya kelemahan dan lemah.
2at
Atlt-thtnb adalah tali yang digunakan untuk mengikat kemah, tenda, dan sejenisnya.
2a2
Mendekatkan dan menghangatkan tubuh dengan api.
2a3
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiib-nya (no. 1788).
2s Tambahan dari naskah "7".
2a5
Dikatakant "Nabada ar-iajul." Maknanya ialah berdiri untuk menghadapi musuh, yaitu untuk
menghalau mereka.
2a6
Diriwayatkan dengan lafazh ini oleh Ahmad W 131,280) dan 'Abdu bin Hu majd dalan Musnad-
nya @U225/1486 - al-Muntahhab) dari dua jalur dari Hammad bin Salamah, dari Hisyam bin
'Urwah, dari ayahnya, dari'Aisyah.
Sayaberkomentar: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim."
Diriwayatkan pula yang semakna dengannya olsfi al-Srrkhari dalam Sbabiih-nya Qro.4LL7,4122)
dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no. 1769) dari beberapa jalur, dari Flisyam,
Pada catatan kaki naskah "r-" tenulis: "Telah dibacakan kepada penulis g; pada penemuan ketiga,
hari Kamis, tanggal 10 Sya'ban,tahun732 H, di Darul Hadits al-Asyrafiyyah, Damaskus-semoga
Allah melindunginya."
247 Tambahan dari naskah " "
2aE
Diriwayatkan oleh Ai Sn*i dalam Sbabiib-nya (no. 4llg) dnMuslim dalam Sbahiib-nya (no.
1770) darihadits Ibnu'Umar eag'. Akan tetapi, dalam lafazh Muslim disebutkan Zhuhur sebagai
pengganti Ashar. Silakan lihat komentar al-Hafizh dalam Fat-bul Baai Nn/408409).
24e
Dalam kitabnya, Jauaami'us Siirah an-Nabawiyyab (hlm. 152).
250
Penulis $8" br*^t^ dalam al-Bidaayab wan Nibaayab SU75): "Pendapat Ibnu Hazm ini sesuai
dengan kaidahnya, yaitu hanya berpedoman pada zhabir r,e.s,h."
25r
Ketetapan ini diambil dari sabda Nabi {S: Jika seorang hakim ingin memutuskan perkara,
kemudian ia berijtihad dan benar, maka baginya dua pahala; sedangkan jika hakim itu ingin
memutuskan perkara kemudian ia berijtihad dan salah, maka baginya satu pahala." Hadits ini
diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-rya (no.7352) dan Muslim dalan Sbabiib-nya (no.
1716) darri hadits'Amr bin al-'Ash dan Abu Hurairah g; .
252
Sil*an hhat Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiirn karya penulis (I/833-845), Fat-bal Baari (UIy195-198),
dan kitab lainnya.
iil
254
!"F."*k* "t ay"1'tertulis: "rti+liilrr".
Telah disebut[-an tahlml-nya.
255
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalarn Sbabiib-nya (no. 596), sesuai dengan lafazhnya, d,' Muslim
dalart Sbabiib-nya (no. 631).

SirahNabi Muhammail ffi 265


-.l
l

lli pqiway1bnolehal-Bukhari dalam Sbahiibnya (no.6396) danMuslmdalansbahiih-nya(ro.627).


2s' Padanaskah "i'" temrlis: "ii;;;';i".
:58 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dd,am as-Siirah @/913 - Ibnu Hisyam). Penulis el,Gr, menukil
darinya dalam al-Bidaayah uan Nibazyab W76) tanpa sanad.
25e
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalem as-Siirah (fr/913), dra berkata: az-Zuhrimeriwayatkan kepada
kami. setelah itu, Ibnu Ishaq maryebutkan kisah yang di dalamnya terdapat bagian ini.
2n Bentuk
igak_{Ji kaa jaraidab, yang berarti kumpulan kuda. Yang dimaksud adalah prajurit
berkuda (kavaleri). Jadi, tidak ada seorang pun yang pergi dengan berfuan kaki.
26' Dilwayltfran oleh Musa bin 'Uqbah
dalan Magbaazl-nya, sebagaim arra di dalam al-Bidaayab zoan
Nibaayab N/7C78), dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dabmDaka-ilun Nabuwuab
W / 1 l-14) dari az-Zuhri.
Saya menilai: "Sanad hadits iru marsal sbabib."
Diriwayatkanolehal-Baihaqi W/[4)dengansanadhasandari'Urwahbnaz-Zubarsecara.mursal.
Disebutkan juga oleh Ibnu Ishaq dilam as-siirab [JJ/9l3-914) tanpa sanad.
262
D.iriwaya.tkan_oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah 0II/914-915 - Ibnu Hisyam) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleb al-laihaqi dat an Dalza-ilan Nabuuruah IY / 15). dia berkata: ayahku yaitu ishaq bin
Yasar meriwayatkan_kgp{a kami dari Ma'bad bin Ka'ab bin Malik al-Anshari,'secara'panjang lebar.
Saya berkata: "Sanad hadits 1nr rnanal sbabih."
Mengenai bagi-an kedua yakni}isah Abu Lulabah, terdapat penguat baginya, di antaranya hadits 'Aisyah
$, yangdiriwayatkanolehlbnuAbiSyaibahdzlamal-Musbannaf(ro.18643),AhmaddalatnMusnad-
rya SUl4l-142), Ibnu Sa'ad dalamatb-Thabaqaztul Kubraa @/421423),dan Ibnu Hibban dalam
SJtahu,b
rya (7028 - Ibsaan) lyjalur Mrrhammad bin 'Amr, dari ayahnya dari kakeknya, dari 'Aisyah.
(6terguar) dan mutaba'ib (pendukung).
!1fa bpSkoaentar: "Sanad
lradits ini hasan sebagai syabid
'Amr bin'Alqamah maqbul, sebagaimana di dalam at-Taqriib."-
lelguat yang lain berasal dari hadits munal Qata&h yang diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur
d?lam Sunan-gI1 (no. 987), Ibnu Jarir ath-Thabari da,lam Jaami'ul Bayaan (Ix/L46),Ibnu Abi
Hatim dalam Tafsiir-nya (8975) dari ialur Sufyan, dari Isma'il bin Abu ICralid, dari'Abdrr[ah bin
Abu Qatadah secara ringkas.
Sayamenilai: "Sanad hadits ini mtrsal sbabib.
fdpul pgnguat ketiga datang &ri hadits mrrsalMtsa. bin'Uqbah yang diriwayatkan oleh al-
Baihaqi dalam Daka-ihn Ntbuataab W/12-14). Sanad hadits i",ip..- rnirsal sbabih.
Secara keseluruhan, derajat hadrts int sbabib lighairibi. lYalkahu a'hrn.
263
Tambahan dari naskah "r".
2il Mereka ingin mengadili 'LUa"U"f bin Ubay, pemimpin
Kh azril,terttngperkara sekutunya Bani
Qainuqa'.
265
fJrat di tengah lengan yang banyak ototnya.
2tr Tambahan dari naskah "r".
267
Diriwayatkan oleh A!;4 Nl/l4l-142),Ibnu Abi Syaibah dalam al-Masbannaf (XIy/408-
411/L8643),Ibnu Sa'ad dalam atb-Tbabaqaatal Kubraa @/+Zt+zll,Ishaq bin Rahawaih dalam
Mus-nad-tya.(1126), Ibnu Hibban dalam Shahiih-rya (XY/498-50l/7028 - Ibsaan), dari jalur
Muhammad bin'Amr bin'Alqamah bin Vaqqash al-Laitsi dari ayahnya, &ri kakeknya, ia berkata;
telah menceritak^. kepadaku'Aisyah.
Guru kami, al-rmam al-Albani ,+W,,berkatadalamasb-Sbabiibah (no.67): "Sanad hadits ini hasan."
Al-Haitsami berkttadala Majma uzZaytaa-d ffU128): "Diriwayatkan oleh Ahmad. Di dalamnya
terdapat Muhammad bin 'Amr bin 'Alqamah yang riwayatnya hasan, sedangkan perawi yang
lainnya tslqdh."
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari S/a3): "Sanadnya hasan."
Saya berkomcntar: "Akan tetapi, 'Amr bin 'Alqamah tid"L di-tsQal*katselain oleh Ibnu Hibban
lerdasg\ag qdahnya, b?hLan tidak ada yang meriwayatkan darinya selain anaknya, Muhammad.
Di sinilah letak cacat hadits tersebut. Meskipun demikian, penulis 4ifu rctap birkata dalam al-
Bidaayb_uan Nihazyah fr'I/gl\ 'Sanad hadits ni jayyid, serta memiliki p..rg,rat dari jalur yang
banyak."
Sabda Nabi 1!E: "Berdirilah dan tolonglah pemimpin kalianl" dan "Sungguh, kamu telah menetapkan
keputusan terhadap mereka...," berde?ajat shahih dengan penguat dari f,Jdia Abu Sa'id al-I(hudri' gI

266 lihail Rasulullah ffi


oleh al-B"Lhari (no. 4121) dan Muslim (no. 1768), sebe8,imana akan disebutkan
Iil:r1n*"r*kan
268
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalem as-Siirab UII/919 - Ibnu Hisyam)--dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Mutoaafaqatul Khabr al-Kbabr @/438-439), dia
berkatar 'Ashim bin'Umar bin Qatadah meriwayatkan kepadaku dari'Abdurrrh-an bin'Amr
bin Sa'ad bin Mu'adz, dari'Alqamah bin Waqqash al-Laitsi.
Al-Hafizh berkatar "Hadits li rnursal. Para perawinya BtSdb."
Penulis 'ii)y. berk*a dabm Tabfatutb Tbaalib ftl-. 460)' "Sanad hadits ini munal."
Hadits ini diriwayatkan juga oleh al-Umawi dalam Magbaazi-nya, sebagaimana dalam Tabfatuth
Tbaalib karya penulis ftlm. a60) Atn al-Ars!'W4l/33) aHmam edz-Dzthabi,lalu
'41/33) karya al-Imam edz'Dzthabi,lalu dari
jalurnya ltsbaat Sbifatil'Uluu
diriwivatkan oleh Ibnu Qudamah dil^m hsbaat
ialurnya diriwayatkan (69/39\ dan a&-Dzahabi
Sbifatil'Uluut (69/39)
'dalam-al-'Llluu'\il'Aliyyil
Azbiim Q/376l54): ayahku meriwayatkan kepadaku; Muhammad bin
rq meriwayatkan kepa& kami &ri Ma'bad bin Ka'ab bin Malik, bahwasanya Sa'ad bin Mu'a&
Ishaq
.... Kemudian ia menyebutkannya.
1.dz-Dz:Jnebi berkata dilemal:Uluzo: "Sanad hadits ini marcal."
Saya berkata: 'Hadits ini memiliki syaltid yatg kuat sanadnya dari Sa'ad bin Abi !(aqqash <48 ,
vaitu yang
yaitu vans diriwayarkan
diriwavatkan oleh an-Nasa-i /403/5906.yU/338/8166\; 'Abdu bin
dalzm al-Kabraa N /403/5906,Ynh3s/8166);'
an-Nasa-i daizmil-xabraa
Humaid dalam Musnad-ryt 8J 182/ 149 - al-Mtnukhab);Ibru
Mu"snad-rytVl82/149 Se' ad dalam ath-Tbabaqaatul Kabraa
dl-Mtnukhab\;IbruSe'addalamath-Tbabaqaat
@/a26); ath-Thahawi f,alai Syarb Ma'aanil Aatsaar'@/216); ad-Dauraqi delem Musnad Sa'al
bin Abi lVaqqasb (57/20); al-Bzzzar dabm al-Bahraz Zakhkhaar @/301/1091); al-Harits bin Abu
Usamah dalam Musnad-rya, sebagaimana di dalam Buglryaul Baahits @/705/693), al-Mathaalibal
AaliabW/405/4278),darlt-baafalKhiirahal-Maharah(V/23Ua585);IbnuAbiHatim dabmal-
Thl i/325-326/971);ad-Daraqrrhmdilemal-Afraad (Q56/A); al-Hakim @/Da);al-Baihaqi dalam
as-Sunanul Kubraz (8./63\
S./ol) di al-Asrnaa'uasb SU7o"igl32l/885);
dan al-Asmaa'-asn Shifaat fi/321/885\: adh-Dhiyai
adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam
al-Ahaadiitsul Mukbtaarab WLSS/952); adz-Dzahabi dalam Siar A'hmin Nubaha' 6il/131);
serta al-Hafizh dalam Muoazfaqatul.Kbabr al-Kbabr @l!3e).d^r: idyl Y*T.-:1bjt!h*i\
ar-Tammar, dari Sa'ad bin Ibia[im bin'Abdurrahman bin'Auf, dari 'Amir bin Sa'ad bin Abi
'!(aqqash,
dari ayahnya dengan lafazh: x2ljLi^ia;1y"Tujuh lapis langit."
Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata dalam al-'Arsy'(IVaO): "Hadits ini shehih."
Dia juga berkat a dalam al:Ulau lil Aliyyil Azbiim V377). 'Hadits in shahih. Diriwayatkan oleh
an-Nasa-i dari jalur Abi 'Amir al-'Aqdi, yakni dari Muhemmad bin Shalih at-Tammar, seorang
yangsbad.uq."
Penulis ,1iii5 berkata dalam Tthfatrth Thdalib (hl-. 460): "Hadits ini diriwayatkan pula dengan
nned jayyid."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Hadits ini hasan. Muhrmm2d $i1 Shalih at-Tammar Madan sbad.uq."
Penilaian tersebut disepakati oleh guru kemi, al-Albani,dalama.shSbahiihdh W557)
'Iyyad bin 'AMurrehman menyelisihi Muhammad bin Shalih at-Trmmar'. [x 6srinnyxlkan dari Sa'ad
bii lbrahnn datr menjadikannya bagen d^i Munad AMarabman bin Auf,yitr.tyang diriwayatkan
olehal-Bazzar dabmM*snd-nye@/256/2696), ath-Thabrmtdalamal-MuJamalKabiir{YU5324),
dan ad-Daraquthndalamal4frad (QS8/B) dari jdurShadaqah bin'AMullah as-Semin, dari'Iyadh.
Saya berkomellxl'; 'Tni merupakan suatu kekeliruan. Sha&qah adalah perawi dia'if, sebagaimana
diierangkan delam at-Taqri;/. psmikian pula'Iyadh bin 'Abdurrahman. Oleh karena itu, ad-
Daraquthni berkata: 'Gbarib dai hadits Sa'ad bin Ibrahim, dai ayahnya, dari kakeknya.Hagya
'Iyyad bin'A.ffi11sehman yang meriwayatkan dari Sa'ad bin Ibrahim, dan hanya Sha&qah bin
'AMullahyangmeriwayatkandari'Iyadh. Muhr--ad bin Shalih at-Tammarmenyelisihi Shadaqah
dengan meriwayatkan &ri Sa'ad."
Ad-Daraquthni juga berkata dalam al:Ilal (IY/29G291): "Hadits ini diriwayatkan oleh Sa'ad bin
Ibrahin, namun riwayat ini diperselisihken darinya. Sha&qah bin'AMullah meriwayatkannya...,
tetapi dia keliru dalam periwayatannya."
Ad-Daraquthni pun menghukuminya sebagai suatu kekeliruan di tempat lain ddam d-TA W /332).
Demikian pula Abu Z'w'aih dan Abu Hatim (dua orang ar-Razi) menyalahkan riwayat ini,
sebagaimana dalam al:Ilal karya Ibnu Abi Hatim (l/ 366/26t4).
Al-Imam Syu'bah bin al-Hajjaj menyelisihi jumhur. Dia meriwayatkan dari Sa'ad bin Ibr-ahim, dari
Abu Umamah bin Sahl bin Hanif, dari Abu Sa'id al-Khudri dengan lzfazh K,$:lt e4 tl itt oly
"Dengan hukum Allah atau dengan hukum penguasa."

ShahNabiMuhammadffi 267
--.!

Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3043, 3804,4121,6262), Muslim (no. 1768), dan
banyak lagi yang lainnya.
Abu Hatim ar-Razi berkata, sebagaimana di dalam al-'Ihlkarya anaknya Q,/326\ "Diriwayatkan
oleh Syu'bah bin Sa'ad bin Ibrahim ... dan ini yang paling kuat, tetapi pernyataan ini merupakan
kesalahan. Sebab, aku tidak suka hadits Syaikh Muhammad bin Shalih."
Ad-Daraquthni berkata dalam al-'-Ilal IV/292-293): "Diriwayatkan oleh Muhammad bin Shalih
at-Tammar ... namun dia keliru. Yang benar adalah yang diriwayatkan oleh Syu'bah dari Sa'ad
bin Ibrahim ...."
Ad-Daruquthni kembali berkata dalam al-'Ilal $Y /333): "Syu'bah menyelisihi keduanya-at-
Tammar dan'Iyadh-dan dia meriwayatkan dari Sa'ad bin Ibrahim, dari Abu Umamah bin Sahl
bin Hanif, dari Abu Sa'id al-Khudri. Inilah yang benar." .
Al-Bukhari be rk*a dalam at-Taaiikbul Kabiir (IY /291): "Syu'bah menyelisihinya, yaitu dari Sa'ad,
dari Abu Umamah bin Sahl, &ri Abu Sa'id dari Nabi g(. Inilah yang paling shahih."
Al-Hafizh berkatadalamFatbal Bdari W475\ "Riwayat Syu'bah lebih shahih, tetapi kemungkinan
ada dua sanad dari Sa'ad bin Ibrahim."
Saya berkata: "Yang terakhir inilah yang lebih menenteramkan hati. lValhahu a'lam.'
Al-Hafizh berkata: "Arqi'ab ialah bentuk jamak dari raqi',yarganinya salah satu nama langit.
Ada y+g mengatakan bahwa dinamakan demikian karena ia dihiasi dengan bintang-bintang.t
Guru kami, aFAllamah al-Imam al-Albani l$i)S,berkata: "Di dalamnya terdapat penetapan sifat
al-Fauqiyab atas Allah 8."
26e
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 4404, 4405), at-Tirmi&i dalam Stnan-nya
(no. 1584), an-Nasa-i dalam al-Mujtaba fr'I./l55),Ibnu Majah dalzm Sunan-nya(no.2541-2542), dan
yang lainnya dari dua jalur, dari'Abdul Malik bin'Umair, dari'Athiyyah al-Qurazhi, ia berkata:
"Kami dibawa kepada Nabi g( pa& Perang Bani Quraizhah. Saat itu, siapa saja yang sudah tumbuh
.ienggotnya dibunuh, sedangkan yang belum tumbuh jenggotnya dilepaskan. Aku termasuk orang
yang jenggotnya belum tumbuh, sehingga aku pun dilepaskan."
Saya menilai: "S_anadnya shahih. Silakan lihat Tahfatul Mauduud ttm. 479480 - dengar ubqtq saya) .'
At-Tirmidzi '+1i5 berkata: "Hadits ini hasan shahih. Mengenai perbuatan yang dilakukan ini, hal
itu dikomentari oleh sebagian ulama: "Bahwasanya mereka melihat tumbuhnya bulu kemaluan
sebagai tanda baligh, yakni jika tidak diketahui sudah mimpi basah (atau belum), arau ridak
diketahui umurnya. Ini adalah pendapat Ahmad dan Ishaq."
270
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab @,/919 - Ibnu Hisyam), ia berkata: orarrg y^ng
kupercayai meriwayatkan kepadaku dari ulama.
Saya berkomentar: "Sanadnya lemah sekali."
Al-Hafizh berkata dzlm Fatbul Baari ffn/aLa): iJumlah mereka diperselisihkan. Menurut Ibnu
Ishaq, mereka berjumlah 600. Inilah yang ditegaskan Abu 'Umar di dalam biografi Sa'ad bin
Mu'a&. Menurut Ibnu 'A-i& dari riwayat marsal Qeadah, mereka berjumlah 700. As-suhaili
mengatakan bahwa al-Mukatstsir berkata: 'Mereka berjumlah 800 hingga 900.'"
Disebutkan pula di dalam hadits Jabir yang dikeluarkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa-i, dan Ibnu
Majah dengan sanad shahih, bahwasanya mereka berjumlah 400 orang prajurit. Jadi, untuk
mengkompromikan riwayat-riwayat tersebut dapat dikatakan bahwa sisanya adalah pengikut
mereka. Ibnu Ishaq menceritakan pendapat yang mengatakan bahwa: "Mereka berjumlah 900."
Saya menjelaskan: "Hadits Jabir yang diisyaratkan al-Hafizh l+W, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
W/14+145/1582), an-Nasa-idalamal-KubraaNm/54/8626), Ahmad (Itr/350), ad-Darimi dalam
Musnad-nya Wl98/2668 - Fat-bul Mannaan),Ibrut Hibban dalam Shahiib-nya $l/106/4784 -
Ibsaan), ath-Thahawi dalam Musyhilul Aatsaar IX/207-205/3579), dn yang lainnya dari jalur
al-Laits bin Sa'ad, dari Abu az-Zrhri, dariJabir."
At-Tirmi&i berkata: "Hadits hasan shahih."
Saya menilai: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim. Terluput pula dari al-Hakim
bahwasanya hadits ini sesuai dengan syaratnya."
27t Pada naskah
asli tertulis Suwaid bin Shamit,. sedangkan yang benar adalah yang ditulis di atas.
Inilah yang diiadikan pegangangan penulis 'ai$S dalan al-Bidaayab wan Nihaayah W96). Silakan
l1hat Usdal Ghaabab WL2l),1,n as-Siirab an-Nabauiyyab @/921).
272
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-rya I'1U277), Abu Dawud (ro.2671), dan al-Hakim

268 lihail Rasulullah ffi


III/35-36). Al-Baihaqi meriwayatkan &rinya dalam as-Sunanul Kubraa OX/82) dan Ma'rifatus
Sunan ual Aatsaar (no.5a01) dari jalur Ibnu Ishaq dalam kitab as-siirab [JJ/920 - Ibnu Hisyam):
Muhammad bin Ja'far bh ez-Ztbair meriwayatkan kepadaku dari 'Urwah bir. az-Zubair, dari
'Aisyah tanpa menyebutkan nama orang yang terbunuh.
Saya mengomentari: "Sanad ini hasan. Ibnu Ishaq menyebutkan hadits ini dengan uhdix sehingga
aman dari tadlis-ny4 sedang dia adalah hujjah (rujukan) dalam ilmu sirah."
2?3
Diriwayatkanolehlbnulshaqdalamas-siirab@/923-IbnuHisyam).Penulismenukildaribeliau,
tanpa komentar, dalam al-Bitaayah uan Nihaayab W96) tanpa sanad.
27a
Mengobatinya dengan cer:- hay (menempelkan besi panas di bagian tubuh yang terluka) agar
darahnya tidak mengalir.
'?r Dikelnarkanolehal-Bukharidalansbahiih-nya(no.4122)danMuslimdalxrShahiih-nya(ro.1769/67).
2?6
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 1803) dan Muslim dalam Shabiih-nya (no.
2466).
277
Tambahan dari naskah "r.".
278
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah (n/951-953 - Ibnu Hisyam), dia berkata: Ibnu
Syihab az-Zuhri meriwayatkan kepadaku dari'Abdullah bin Ka'ab bin Malik.
Diriwayatkan oleh 'Abdurra zzaq dilam al-Musbannaf $ / 407 /97 47) dari Ma'mar dan al-Baihaqi
dalam Daka-ilun Nubuuanh W22L) dari jalur Ibrahim bin Sa'ad. Keduanya dari az-Zvhri, dari
'Abdurrahman bin Ka'ab secaurt mursal. Mereka berdua berkata: ''Abdurrahman menggantikan
'Abdullah. Inilah yang paling shahih."
Al-Baihaqi berkata sesudahnya: "Hadits iru rnursal dan sarndnya ja1ryid."
Dia juga berkata dalam al-Ma'rifah QV/382): "Hadits ini mursal, tetapi masyhur di kalangan para
ulama dan ahli perang."
Saya berkomentar: "sebaliknya, sanad hadits itu dha'if karena mursal dzn terdapat kemungkarrn
di dalamnya. Telah ditetapkan di dalam Sbabiibul Buhbari (no. 4038, 4039,4040) dari hadits al-
Bara' bin 'Azib gb bahwa yang membunuh Abu Rafi' Sdam bin Abi al-Haqiq adalah 'Abdullah
bin 'Atik, bukan 'Abdullah bin Unais. Redaksinya pun sama sekali berbeda dengan re&ksi Ibnu
Ishaq. Maka dari itu, tindakan penulis yang mendahulukan riwayat tidak shahih atas riwayatyang
shahih merupakan suatu yang mengherankan."
Kemudian, saya melihat Abu Ya'la mengeluarkannya dalam Masnad-nya @,/204/902) dari jalur
Ibrahim bin Isma'il bin Mujamma'al-Anshari: Ibrahim bin'Abdurrahman bin'Abdullah bin
Ka'ab bin Malik meriwayatkan kepadaku; ayahku meriwayatkan kepadaku &ri kakekku (yaitu
ayah dari buku) : "'Abdullah bin Unais."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-i"d (YUl97): "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la, namun
di dalamnya terdapat perawi dha'if bernama Ibrahim bin Isma'il bin Mujammi'."
Saya menegaskan: "Yang dikatakannya benar. Saya belum menemukan catatan Ibrahim bin
'Abdurrahman."
27e
Ghuran a&lah lembah yang terletak di dekat tempat tinggal Bani Lihyan.
x0 Amaj adalah sebuah desa yang banyak ditumbuhi tumbuhan dan pohon kurma. Desa ini terletak
di tepi Sayah, yaitu lembah yang besar. Penduduk yang tinggal di sana adalah Bani Khuza'ah.
2sr Kura' al-Ghamim adalah suatu daerah yang terletak di antara Rabigh dan
Juhfah.
282
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab @./956957 - Ibnu Hisyam), dia berkata: dari'Ashim
bin'Umar bin Qatadah dan'Abdullah bin Abu Bakar, dari'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dalam
cerlta yang PanranS.
Saya menilai: "Sanadnya dha'if."
x3 Al-Hafizh berkata dalam Fathul Baari
NIJ/460): "Dzi Qarad, Dzi Qurud atau Dzi Qurad. A1-
Hazami berkata: 'Pendapat pertama @zi Qarad) adalah ketetapan ahli hadits, sedangkan Dzi
Qurud adalah ketetapan ahli bahasa.' Dzi Qurud adalah mata air yang berjarak sejeuh sa:.;u barid
(16 mil) dari negeri Ghathafan. Ada yang mengatakan: 'Sejauh sehari perjalanan.'"
28a
Liqaab adalah unta yang penuh kantung susunya karena akan segera melahirkan atau sedang
hamil. Bentuk tunggalnya ialah lQ-bah atar laq-bab. Al-kqub berarti yang banyak air susunya.
'zs5 A1-Ghaabah adalah tempat yang banyak ditumbuhi
poh on utsul dan tharfa' yang rin&ng. Daerah
ini terletak di barat laut Gunung Uhud.
286
Pada naskah "a" d^n "1" tenulis: "ri". Maksudnya adalah mengetahui perbuatan mereka.

SirahNabiMuhammad ffi 269


287
Tidak tercantum di dal^- kitab asli, tetapi merupakan umbahan yang diperlukan unruk meluruskrrt
redalsi dan sebagai koreksi, yang diambil dari referensi ukhrij daikrtab-kitab sirah.
288
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, &ngan redaksi ini, dr dabm as-Siirab W95S-962 - Ibnu Hisyam)
dengan sanad dha'if. A&pun hadrts al-lQaah berasal dari al-nut t ari dzlem Shabiib-rya (no. 4194)
dan Muslim dalam Sbahiilt-nya (no. 1806) dari hadits Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah g,
dengan sempurna drn panjang lebar.
28e Kisah
wanita yang lari dengan unta &ri rombongan tawanan diriwayatkan oleh Imam Muslim
dalam Shabiih-nya (no. l64t) derthadits 'Imran bin al-Hushain g; .
2{ Diriwayatkan oL514g5[i6.lelam Sbabit]>tya(no. 1807) dari hadia Iyyas bin S.lamah bin al-Akwa',
dari ayahnya.
2e' Al-Hafizh berkata dilrm Fathal Baari
Nl/410): "Mushthaliq adalah julukan. Nama aslinya
Ju&aimah bin Sa'ad bin'Amr bin Rablah bin Haritsah, sebuah kabilah dari Bani Khuza'ah ...
Sedat$an muraki' edalth nt a mata air milik Bani Kh,"a'ah yang jaraknya dari al-Far'u kira-kira
satu hari perjalanan.
2n Peda naskah "r" d^n "7 " temrlis: ";".
-.1"1"-
2er
Dia menyebrrtt*oy" l-p" ,*"d as-Siirah Wg66 - Ibnu Hisyam).
2q Dikatakan Ibnu Hisyam drlam catatan kaki terdahulu.
2e5
Ketika mereka sedang lalai.
2s Sebagaimana tercantum di ddam Sbahiihal Bukbai (no.2541) dan Sbabiib Maslirn (no. 1730) dari
hadits'Abdullah bin'Umar,+Ar.
2e7
Dikatakan oleh Ibnu Hity"- dala as-Siirah W970) tanpa sanad.
Telah dijelaskan bahwasanya ini addah slogan kxs6 |y[g5limin pada sejumlah peperangan, bahkan
mnngkinpadasebagianbesamya Wallaahaa'lan (lvlakzudnyamerekaberharapagarAtlahmematikan/
membinasakan musuhnya, berasd dari kat* Amaata - Ytmiita - Inuaah, aninya memadkan,j.
2eE
Pada sebagian referensi sirah ternrlis " a-" . Lzfazh inilah yang lebih tepat karena tidak dikenal
adanya oj" (t tdik) di kalangan Bani K-huza'ah.
2ry Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dilam as-Siirab
W97G97l - Ibnu Hisyam) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Abu Dawud (IV /22/3931); Ahmad (1U277); Ibnul Jarud dalam al-Muntaqaa
(lll/39-40/705); ath-Thahawi dalam Syarh Ma'aanil Aatsaar [II/21) dan Musybilul Aatsaar
6n/D+195/4748); ath-Thabari dalam Taaiikhrl Umam aul Malauh (fr/66); Abu Ya'la dalam
Musnad-tye Nmhn/4963); Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya (no. 725) dM &ri jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnu HibbatdalamShahiih-ryr5./36L-363/4054,4055 - Ibvan);ath-Thabrani
dilm al-Mujamul Kabiir Qa/a9/$9); Abu Nu'aim al-Ashbahani dabm Ma ifatusb Sbabaabab
W3230/7439); al-HrLi- W/26) dan al-Baihaqi meriwayatkan darinya dalam al-Kubraa (IyJ7+
75), begitu juga Ibnul Atsir dalam Ustdul Ghaabab (Yl/5G57); telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Ja'far btn az-Ztbair, dari'Urwah, dari'Aisyah.
Saya berkomentar: 'Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq menjelaskan dengan uhdix sepertiyang
Andaketahui."Gurukami,al-Imamal-Albani'+i$,berkatadalr- SbahiihMauazriduzZbarn'aan
(no. 1020): "Sanad hadits ini hasan."
rm Pada naskah 'r"
dan "f " tertulis: "V:il .
r0' Diriwayatkan'oleh A-k"ttr.i aAil Slotti*-nya (no. 49OO) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
2772) dari hadits Zaid bin Arqam ga .
Al-Hafizhberkata dalamFat$ilfuai('lW6a6):'Did"l:m haditsterdapatpembolehanmenyampaikan
sesuatu yang tidak boleh dibicarakan. Yang demikian tid,k rcrhitung sebagai narnimab (mengadu
domba) yang tercela, kecuali apabila rujuannya untuk merusak. Adapun jika di dalamnya terdapat
kemaslahatan yang lebih banyak dibandingkan dengan kerusakannya, maka hal itu tidak mengapa."
302
Al-Imarn al-BuLhari berkata dalam Sbahiibrya (l[/ 431 - al-Fat-b): 'Bab Kisah al-Ifli. Kata al-Ifh
(secara bahasa) sama dengan kat a an-najis d"n an-najas, (yaitu boleh dibaca al-IJk dan al-Afah). Boleh
dibacz: ifhubrm atau afakzbam atav afhahun (Maksudnya, k aa al-ilh dalam firman Allah pada surat
Al-Ahqaaf ayat 28, boleh dibaca dengan ketiga qira-at tersebut-ed). Orang yang membacanya dengan
afakzbum mengaftikannya dengan'666elingkan mereka' dari iman da. kedustaan, sebagaimana
firmanAllah E:

*Dipalingkan
{@aj i;iini;y
dairrya (Rasul dan al-Qrr-an) orangyang dipalingka"." (QS. Adz-Dzaariyaat:9)

270 lihailRasulullah ffi


Maksudnya, dipalinqkan darinya orang-orang yang dip"li"gk- Allah H.
303
Tambahan dari naskah'.r"".
3s Al-Hafizh berkata: "Al-baadaj berarti sebuah tempat berkubah yang ditutupi kain atau benda
lainnya, lalu diletrkkan di atas unta tunggangan kaum wanita agar dapat menutupi tubuhnya."
305
Pada naskah '7" d^n',-rn ternrlis: \)";;.
306
Al-Hafizh berEata: "Iqdbertni kalungyang dili"gkarkan pada leher sebagai hiasan."
307 Pada naskah '-"
den "r" ternrlis: "'j-llP .
:08 Yaitu, pe.katior "Irrr;4 litt4abi -L iir* ikihi raaji'aun.-
3G Namanya adalah Shafwan as-sulami adz-Dzakwani. Ia turut serta dalam Perang K-handaq dan
perang-perang sesudahnya pada masa Rasulullah tS. Ia juga ikut serta ddam penaklukan Damaskus
dan mati syahid di Armenia pada tahun 19 H.
3t0 Singgahnya musafir pa& ekhir malem unnrk tidur do, beristirahat.

"' DiriwayatLr. oleh Abu Dawud W330/2459),Ahmad (IIV80, 8+85), ath-Thahawi dalamMusyhilul
Adtsn4iN/256287/2u4),'At/itilahbinAhmad dAamZauaz-idulM,tnadWsl),IbnuSa'addalam
atb-Thabaqaatul KubraaN/t57, terbitan Mishr), da" Abu Ya.'la dzlam Musnad-nya @/308/1037,
398/Ll74).IbnuHibban meriwayatkan darinya dalemsbabiilt-tyaIY/35+355/M88) - Ibsaan) dar.
Ibnu'Asakir dalamTaaiihh DinuqQ6hl3-114). Demikixlpula oleh al-Bazzar dalamMusnad-rya
sebagaimana di dalam Fat-btl kai Nm/462), al-Hakim (I/436), al-Bfiaqi ry303), dan yang
lainnya dari jalur al-A'masy... Abu Shrlih meriwayatkan kepa& kami dari Abu Sa'id, dia berkata:
"Isteii Shafwan bin al-Mu'aththal datang kepada Nabi 1f ketika kami berada di sisi beliau, lalu ia
berkata:'Ifahai Rasulullah, sesungguhnya suamiku, Shafwan bin al-Mu'aththal, memukulku jika
aku shalat; menyuruhku berbukajika aku berpuasa; d,n tid,L mau shalat Shubuh, kecuali setelah
matahari terbit-perawi men"-bahkan: 'Pada waktu itu, Shafwan berada di sebelahnya.' Nabi pun
bertanya kepadanya: '....' (Shafwan berkata), '... Mengenai ucapannF yang menyatakan bahwa
aku tidak shalat sebelum matahari terbit, sesungguhnya kami adalah keluarga yang telah dikenal
sepefti itu, sebab kami nyaris tak mampu bangun hingga setelah terbitnya matahlri ....'" (Al Hadit,
el-ftakim berkata, "Hadits ini shrhih sesuai dengan syarat Syaikhani (al-Bukhari dan Muslim)."
Penilaian ini juga telah disepakad oleh a&-Dzahabi.
Guru kami, al-Albani 'ff", mereka berdua di dalam Inoaa-al Gbaliil (VIII65) dan
ashSbahiibah Q/752).
^.oyepakati
Al-Hafizh berkata dal"- al-kbaabalt @/l9l): "Sanadnya shehih."
Al-Hafizh juga berkata dala- Fat-btl Baari (Vfr/a62):
"Al-Bazzrr birkatar 'Perkataan di dalam hadits ini manhar, mungkin al-A'masy mengemllfuyx
dari perawi yangidak*iqah,lalu ia melakukanudlis. Dengan kata lein, secara l,hiriah sanadnya
memang sh:hih, namun menurutku hadits ini tidak ada asalnya.' Sampai di sini perkataxnyz.
Pencacitan il-Bazzar dengan alasan tersebut tidak kuat, karena Ibnu Sa'ad telah menjelaskan di
dalam riwayatny e dergen taldia antara al-A'masy dan Abu Shalih, bahkan para perawinya termasuk
perawilaab asbsbrti#. Setelah Abu Dawud meriwayatkannya, dia berkata: 'Diriwayatkan oleh
Hammad bin Sdamah dari Humaid [atau] dari Tsabit, dari Abul Mutawekkil, &ri Nabi f!. Ini
mutdaba'ah (hadits pendukung) yang sangat baik, yr.g mengisyaratkan bahwasanya hadits ini a&
asdnya,makakelirulahorangyangmenganggap jalurkeduainisebagai'ilhbba$ialtar pertama.'
Adapun maksud pengingkaran il-Bazzair terhadap matannya dikarenakan hadits tersebut
bertintangan dengan hadits yang akan disebutkan berikutnya [riwayat al-Bukhari (ro. a757)]
... yakni aari 'eisyah tentrng kisah al-Ifki, dia berkata: "Maka sampailah berita itu kepadanya,
yaim Shafwan bin al-Mu'aththal, hingga ia berkata: 'fubbanalhhl Demi Allah, aku tidak pernah
menyingkap pakizn(al-knafl seorang wanita.'Maksudnya: 'Aku tidak pernah menyetubuhinya.'
Al-kanaf,derg n &ttfat-bah,beranipakaianyang menutupi.... Penggabungan antara hadits ini dan
hadits Abu Sa'id idah sepeni yang disebutkan al-Qunhubi: 'Yang di-aL.ud dengan perkat)^nnyal
'Aku tidak pernah menyingkap pakaian seorang wanita,' addah bedrna.'"
Aku katakan, hal ini pedu ditinjau ul,r8. Sebab, di dalam riwayat Sa'id bin Abu
injau ulang. I Hilal dari Hisyam
bin 'Urwah tentrng
bin'Urwah tentane kisah al-Ifki disebutkan bahwasanya yans dj
wasanyx laki-laki yang dibicarakan itu berkata
ketika mengetahuinya: 'Demi Allah, Aku tidak pernah menyentuh wanita sekalipun hdd maupun
p*i
haram.' Yang pasti i4+, penafian yrgg
ialah, bahwa penafian yang diutarakan itu muncul sebelum terjadinya kisah ini,
ya klsa.h rnr,
5shi,gga tid;k'menghalanginy" i-*t -i"i["n setelah terjadinya kisah ini. Tnila[ psagg$ungan

SirahNabi Muhammad ffi 271


yang tidak perlu disanggah."
Al-Hafizh kembali berkata dalamal-Isbaabah: "Masalah ini telah diperbincangkan oleh al-Bukhari
dahulu. Beliau memang condolg kepada pelemahan hadits Abu Sa'id, tetapi masih mungkin
dijawab: 'Sesungguhnya ia menikah sesudah itu.'"
Ma_salah ini juga diutarakan oleh al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalan Tahd.ziibus Strun
@/336),
diaberkata "HaliniperludikoreLsikembali, sebabmungkinsajaiamenikahsetelahiru. lVallaahaa'km."
r12
Pada naskah "7 " tertulis: "ti1 iri, :;".
llr Riyaylt al-BuEhari daJLary S,bdhiib-nya (no. 4141) dan Muslim dalem Shabiib-nya (no.2770).
ru$uh1n yang dilontarkan ahli ifki, sebagaimana pada naskah "C" d^uL".
:::
3r5 Ie+adap
Yaitu, menolongku.
r'6 Tambahan dari naskah "r" dan"?".
rr7 Telah diterangkan sebelu'mnya. -
3'8 Silakan lihat perkataan
al-Hafizh dalam Fat-hul Baai Nm/471472).
3'e Al-Hafizh berkata
dalam Fat-bul Baari (Y\/a30): "Demikianlah yang disebutkan oleh al-Bukhari,
letapi sepertinya salah tulis. Ia ingin menulis trhun kelima, namun yang tenulis tahun keempat.
Sementara itu,_yangtercantum di dalam al-Magbaazi karya Musa bin 'Uqbah dari beberapa jilur
yang dirirya_y4kan oleh al-Hakim, Abu Sa'id an-Naisaburi, al-Bfiaqi dalam Fat-bul Baari dan yang
lainnya adalah: 'Tahun kelima.'"
320
Menandingi dan menyaingiku dengan kecantikan dan kedudukannya di sisi Rasulullah.
321
Pada naskah "r" dan"?" tertulis: ",jK".
''z Di dalam as-Sirab \EOO- Ibnu Hisyam).
323
Lihat l<nab as-Siirah @J/975 - Ibnu Hisyam).
32a
Di dalamJauamii'as Siirab an-NabawfiryaD ftlm. 163).
325
Di dalrm catatan k& "o" tertulis: "Sampai di sini pencocokan dengan naskah asli penulis."
326
Tambahan dari naskah 'r' dan'r.'-
32?
Semua pendapat ini te.di'frat di dham asb-Sbabiibain dalam beberap a. riwayat. Silakan lihat kitab
Shabiihal Buhbari (ro. 4154155, 4157,4158), Kitab "al-Magha;rzir, Bab "Ghazwatul Hubaibiyah",
darkttab Sbahiih Muslirn (no. 1856, 1857), Bab "Istihbaab Mubaaya'atil ImaamilJaisy'inda Iraadatil
Qitaal" dan "Bayaan Bai'atur fudhwaan tahtasy Syajarah".
'8 Tidak ada seorang pun yang menyetujui perkataan Ibnu Ishaq dalam hal ini.
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jarziyah berkata dalam Zaadul Ma'aad @/288): "Yang melakukan
kesalahan besar adalah orang yang berkata: 'Mereka berjumlah 700 orang.' Alasannya, pada hari itu
mereka menyembelih tujuh puluh unta, sedangkan satu ekornya biasanya cukup untut tujuh atau
sepuluh orang. Narnun, riwayat ini tidak bisa dijadikan dalil oleh orang-orang yang berpendapat
demikian. Sebab, rclah ditegaskan bahwa seekor unta ketika umrah teriebut [inyic"kup unfuk
tujuh orang. Kalaulah jumlah seluruhnya sebanyak 70 unta, maka jumlah mereka akan menjadi
490_orang. Selain itu, perawi telah menerangkan di dalam hadits yang lengkap: 'Mereka berjumlah
seribu empat ratus orang.'"
Silakan lihat kitab al-Bidaayab aun Nihaayah karya Penulis ,ilfV" W224).
32e
Hudaibiyah adalah sebuah sumur yang jarl.krrya 9 mil dari Makkah menuju Madinah al-
Munawwarah. Dengan nama sumur itulah daerah itu diberi nama.
330
Pada naskah "6" d^o"?" tertulis: "'^;r4;-". Keduanya benar, bukan salah cetak atau salah salin.
rrt Shahiihul BuhFari (no.\111,2732) dii"la- hadits panjang tentang
kisah Hudaibiyah.
332
Disebutkan drdalanal-BidaayabuanNibaayabQ./282):"Al-Jalbanberanisesuatuyangberbentuk
seperti kantung kuliiyang digunakan uniuk meletakkan pedang y"og t"rrr.rrrrgidapat juga
bermakna tempat pengcmbara meletakkan cambuk atau alat-alatnyi,yengbiasanya diletikkan-di
belakang atau di tengah tunggangannya.
333
Syarat-syaratinidisebutkanal-Bukharidalamsbabiih-nya(no.2698)danMuslimdalamsbabiib-nya
(no. 1783).
3ra
Tambahan dari naskah "-" dat'*'-
x5 Al-Hafizh berkata dil^i fot-bufBaari
P/3a2-343): "Perkataannya: Suhail bin'Amr berkata:
'Mari, tulislah antara kami dan kalian sebuah perjanjian.'Di dalam riwayat Ibnu Ishaq: 'Ketika
Suhail bin 'Amr telah bertemu dengan Nabi S, terjadilah antara mereka dialog hingga terciptalah
perdamaian untuk melakukan gencatan senjata selama sepuluh tahun, yakni igar rnanusialaling
menjaga keamanan dan beliau harus kembali lagi (ke Madinah) pada tahun ini.

272 lihailRasulullah ffi


(Catatan):
Batasan waktu perdamaian yang disebutkan Ibnu Ishaq inilah yang menjadi patokan, sebaSfm,ana
yang ditegaskan oleh Ibnu Sa'addan diriwayatkan oleh al-Hakim &ri hadits'Ali 4J ..Disebutkan
jugidalam al-Maghaazi karya Ibnu'A-idz di dalam hadits Ibnu'Abbas dan lainnya, bahwasanya
baiasan perjanjian itu adalah dua tahun, sepeni yang ditetapkan Musa bin 'Uqbah. Penggabungan
antara kidua riwayat itu sebagai berikut: "Yang dikatakan Ibnu Ishaq adalah batas waktrl pgrjanlian
perdamaian antara mereka, sedangkan yang disebutkan Ibnu 'A-idz dan yang lainnya adalah waktu
berakhirnya perjanjian tersebut; yaitu ketika orang Quraisy melanggarnya, sebagaimana yang
dijelaskan pada perang penaklukan kota Makkah dari al-Magbaazi.
Adapun ying tinuliJdilam al-Kaamilkarya Ibnu'Adi, al-Mustadrah karya al-Hakim, dar_al-
Ausitb kiryiath-Thabrani dari hadits Ibnu'lJmar, yaitu bahwasanya waktu perjanjiantersebut
selama empat tahun, sanadnya dha'if dan matarrnya lnilnkar ft:,adits yarg hanya diriway_ atfan oleh
seorang perawi yang dha'if dan menyelisihi para perawi yangtstqab) sehingga menyelisihi hadits
shahih.
336
Penulis pb, berkaa dalam Tafsiirul Qur-azn al-Azhiim ffl/ +ls): "Penandatanganan perdamaian
itu disebut kemenangan, karena mengandung kemaslahatan dan dampak positif di kemudian hari.
Hal ini sebagaimani yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud 4s dan yang lainnya, bahwasanya
ia berkata: 'Kalian meogit ggrp kemenangan itu terjadi pada saat penaklukan kota Makkah,
namun kami memandang bahwa kemenangan itu terjadi ketika Penandatanganan Perjanjian
Hudaibiyah."
Saya berkomentar: "Saya belum mendapatkan atsarlbmt Mas'ud q{f, tersebut, meskipun telah
melakukan penelitian yang lama. Falilllaabil musta'aan."
Akan tetapi, al-Bukhiri meriwayatkan dalam Sbabiih-nya (no. 4150) dari al-Bara' bin 'Azib
gE , bahwasanya ia berkata: "Kalian menganggap bahwa penaklukan kota Makkah merupakan
kemenangan. Memang, penaklukan kota Makkah merupakan kemenangan. (Akan tetapi),
kami menganggap bahwi kemenangar adalah peristiwa Bai'at Ridhwan pada hari kesepakatan
Hudaibiyah. " (Al-Hadits)
Al-Bukhari meriwayatkan juga dalam kitabnya (to.4L72,4834) dari Anas bin Malik .a; ,
*Sesungubnya
bahwasanya maksud ayar berikut ini: { ui", E i! cJjH,:} } Kami tehh membrihan
hepadamu kemenangan yang nyau." (QS. Al-Fat-h: 1) adalah Hudaibiyah'
Diriwayatkan oleh- ath-Thab,ari dalzm Jaami'ul Bayaan Q6/ aa)t Muhammad bin al-Mutsanna
meriwiyatkan kepada kami; Yahya bin Hammad meriwayatkan kepada kami; Abu'Awanah
meriwayatkan kepada kami dari al-A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir bin 'Abdullah .g; , ia
berkata: "Kami menganggap penaklukan kota Makkah itu tak terjadi melainkan pada hari Perjanjian
Hudaibiyah."
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim'"
Diriwayatkan juga dari jalur lain dengan sanad hasan, dari al-A'masy, dengan lafazh: "Kami tidak
memandang kemenangan selain pada hari Hudaibiyah."
rr7 Penulis ayat di dalam surat Al-Mumtahanah, yaitu firman Allah:
O;E
^rngnyiratkan
4@ t* p; Kv ... Lt;fi ?iv tiLvfi.$I
qk y
*Hai
orang-orangyang beriman, apabila datang berbijrah hepadarnu perenTpaan-Peretnpa.tdn ydng
beriman, .-. . Oan,lllil Maha Mengaabui lagi Mababijahsana." (QS- Al-Mumtahanah: 10).
338
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyahberkata dalam Zaadul Ma'aad (IIV300): "Ketika beliau kembali
ke Madinah, wanita-wanita Mukminah mendatanginya, di antara mereka terdapat lJmmu
Kaltsum binti 'Uqbah bin Abu Mu'ith. Keluarganya pun datang dan menanyakan tentang Ummu
Kalcum kepada Nabi {{S berkenaan syarat yang disepakati tersebgt. Keryrldian, Rasulullah tidak
mengembalikannya kepada mereka, sebab Allah ffi melarang beliau melakukan hal itu.
Adayargmengatakan, "Ini merupakan penghapus syarat berkenaan dengan kaum wanita."
Ada yan[ berpendapat: "Ini adalah pengkhususan as-sunnah dengan al-Qur-an yang sangat rarang
ditemui."
Ada yang menyebutkan: "syarat dalam perjanjian hanya berlaku bagi kaum pria. Sebaliknya,
kaum musyrikin ingin menyamararakannya untuk kedua jenis kelamin, tetapi Allah W tidak
menghendakinya."

SirahNabi Muhammad ffi 273


rre pi
d^lam a l-Bidaayrt uan Nibaayah @,/399):'As-samur adalah n,-a salah satu jenis poho n tbalah.
Bennrk tunggalny a ialah samar ab."
m DiriwayatLan oleh Muslim dalamsbabiib-tya (no. 1856, 69) dari haditsJabir bin'Abdu[ah
:rr 114nslim di dalam Sbabiibrya (no. 1807). €E .
v2 Pada naskah "6" tenulis: "li+.sr;I".
vr Diriwayatkan-oleh al-BuLhari dd;n Sbabiih-nya (no. 3698) dari hadits Ibnu'Umar.
s Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiih-nya (no. 2496) d^rt hadits Ummu Mubasyryir ck, d*
(no.2495) &ri haditsJabir bin'AMulleh
"ib.
x5 Telah disebutkan bahwasanya hadia ini diriwayatLan oleh al-Bukhari dengan redaksi yang panjang
(ro.273L,2732).
% Ar-Raadhul Unuf (N / 55).
x7 Keterangan Tambahan:
Guru kami, al-Imam al-Albzni 4d)S,berkatadalam TahriimuAalautbTbarb$lm.137-139): "I7ajib
bagimu, vrafuai ]vlgslim, berkeyakinan bahwasanya pada setiap yang disyari'atkan Allah atas para
hamba-Nya, seperti perintah, larangan, dan pembolehan, pasti terdapat hikmah di dalamnya.
Bahkr!, terdapat hikmah yang agung; yang hanya diketahui oleh orang yang mau merenungi dan
tidak disadari oleh orang yang tidak mau mengetahui; yang tampak jelas bagi sebagian mireka
dan tersamar bagi yang lain. Oleh karena itu, wajib bagi setiap Muslim yang benar-benar beriman
untuk bersegera mentaati Allah, tidaL boleh menun&-nundanya hingga jelas baginya hikmah.
Sungguh, perbuatan itu termasuk hal yang dapat menafikan iman, 5sdr.gkan iman merupakan
penyerahan diri yang mutlak kepada Allah Yang Mahabijaksana."
Oleh sebab iru, Allah E berfirman di dalam al-Qur-an:

3i:i.Caq;Vjlei;;;s-';iS:#t1J-'!545.5;;t-{{;Xy
{@ t:t7ttq:
"Maka dsni Rabb, mereka(pada bahihatrya) tidah beriman bingga merekz mnjadikzn kamu bahim
dakmpkarayangmoekaperclisihkzn,hemadiznrtoehatidahrnoasakcberatandahmbatimereha
terhadapputusanyangkamaboikan,danmerekamenoimadenganxpoulrrya"(QS. Aa-Nisaa':65).
Berlandaskan keyaLi"an inilah generasi Salafirsh Shalih hidup. Alhasil, Allah memuliakan mereka,
mggakJukkan berbagai negcri unruk mereka, d,r meluluhkan hati para hamba-Nya. Sungguh,
tidak akan menjadi baik golongan terakhir u--at ini selain &ngan apa yang telah membuaibaik
golongan pertamanya. Abu Bakar ash-Shiddiq 6; adalah teladan terdepan da. merupakan contoh
shalih bagi yang lain ddam hal ini. Sebagai buktinya adalah si{at beliau yang agung pada kisah
Hu&ibiyah yang diriwayatkan oleh Sahl bin Hunaif da , ia berkata:'Wahai manusia, curigailah
diri kali,"- Dahulu, pa& saat bersama Nabi lf; pa& hari Hudaibiyah, k"mi sslalu siap bertempur
iika menghadapi peperangan, yaitu ketika terjadi perjanjian antara Rasulullah g dengan orang-
orang musyrik. Setelah itu, 'Umar bin al-Khaththab pergi mendatangi Rasulullahffidanbenanyi:
'Ifahai Rasulullah, bukankah kita di atas kebenaran d,n mereka di atas kesesatan?' Beliau menjawib:
'Benar.' 'Umar bertanya lagi: 'Bukankah yang gugur dari kita berada di Surga dan yang gugur
dari mereka bera& di Neraka?' Beliau menjawab: 'Benar.' Ia pun berkata: 'Mengapa kita harus
memberikan toleransi atas agama kita. Mengapa pula kita kembali pul,ng sementarJAllah belum
memutuskatr antara kita da. mereka?' Beliau berkata: 'I(ahai Ibnul Khaththab, sesungguhnya aku
adalah Rasulullah. Allah tidak akan menyia-nyiake.Lu selr-anya.'"
Perawi berkata: 'Maka'Umar pun pergi-dengan penuh kekesalan-lalu men&tangi Abu Bakar
dan bertanya: 'Wahai Abu Bakar, bukankah kita di atas kebenaran d". mereka di atas kesesatan?'
Ia menjawab: 'Benar.' 'IJmar bertanyelagl 'Bukrnkeh yang gugur dari kita berada di Surga dan
yang gugur dari mereka berada di Neraka?'Ia menjawab: 'Benar.' 'Umar berkata: 'Mengapa kita
harus memberikan toleransi atas agama kita. Mengapa pula kita kembali pulang sementiri Allah
belum memutuskan antara kita d, mereka?'Abu Bakar pun berkata: "Vahai Ibnul Khaththab,
sesungguhnya beliau addah Rasulullah. Allah tidak akan menyia-nyiakannya selr-anya.'"
Perawi berkata: "Kemudian, tunrnlah al-Qur-an kepada Rasulullah 1$ dengan berita penaklukan
kota M:Lkah. Sesudah itu, diutuslah seseorang kepa&'lJmar, lalu orang itu membacakan ayat

274 lihailRasulullah ffi


tersebut kepadanya, hingga'Umar bertanya: 'lfahai Rasulullah, apakah ini merupakan pertanda
kemenangan?' Beliau berkata: 'Ya.' Mendengar jawaban itu, 'Umar pun merasa gembira dan mau
kembali fte Madinah)."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari QlSz - al-Fat-b) dan Muslim (V/175-176). Redaksi ini milik Muslim.
Diriwryatkan juga oleh Ahmad W486),serta di dda- riwayat kduanya dari Abu Bakar: '!(ahai
manusia, curigailah akal kalian ...." Diriwayatkan pula oleh Sa'id bin Abi Manshur @/2/374) dar.
Ibnu Abi Syaibah W/299).
Al-Hafizh lXmUZfe; berkata: "Seolah-olah ia berkata: 'Curigailah akal kalian jika ia bertentangan
dengan as-Sunnah, sebagaimana yang terjadi pada kami ketika Rasulullah memerintahkan
bertahallul, sedangkan kimi menginginkan terus berihram dan kami ingin berperang untuk
menyempurnakan manasik dan mengalahkan musuh. Pa& saat itu, tersamarlrh bagi kami apa
ya.rg t"-pak bagi Nabi $, yakni tentang hal yang akan terjadi kem-udian.' Permisalan palingtagus
y"rrg ter&pat dalam sirah Sahabat Rasulullah #, yang menunj.kkxl ketaatan mereka terhadap
belii", walaupun hal itu bertentangan dengan hawa nafsu atau maslahat pribadi mereka, adalah
perkataan Zbuhir bin Rafi' berikut ini: "Rasulullah melarang kami dari perkara yang dahulu
termanfaat bagi kami. Sungguh, taat kepada Allah dan Rasul-Nya ternyata lebih bermanfaat
bagi kami. Beliau melarang [."r"i dari mihaqahb. menyewakan sepertiga atau seperempat lahan
pertanian, dan menyantap jenis makanan tertentu."
biriwayatkan oleh Muslim dan selainnya dan dikeluarkan di dalam lruaz-ul Gbaliil N /299).
Ketaatin ini mengingatkanku pada ketundukan yang membuat para jin yang beriman merasa
t*jub, yakni ketilia mereka mendatangi Nabi j$ den mendengar bacaan al-Qur-an pada saat beliau
sedang shalat Fajar, seperti yang diisyaratkan pada awd surat al-Jin:

uuilJr!*.v:{"si1iJyz4@Gt3€;6:}Cyr}uiVi;F'&tfr of*-itSb
*Katahanlab,
{@'fi
ftai Muharnmad): 'Telab diualryuhan hepadaku babuasanya sekurnpulan j.in telab
rnmdengarkni (al-Qur-an) hlu mereha berkau: 'sesunggalnrya hami tehb mtndoryarkan al-Qur-an
yang rnenoklubhzn,(yang) membri petanjuh kepada jahn yang bnar, hlu kami beriman kepadanya.
'Dai
hami sehalikzli-tidih akzn memperehutukan seorangprn dengan Rabb kzrnl" (QS. Al-Jinn: 1-2)
Para jin pun melihat pada Sahabat Nabi iS shalat sebagaimana beliau shalat, ruku' ketika beliau
ruku', dan sujud ketika beliau zujud.
Ibnu 'Abbas 4r berkata: "Para jin takjub dengan ketaatan para Sahabat kepada Rasulullah."
Diriwayatkan oleh Ahmad (l/270) dan selainnya dengan sanad shehih.
Maksuinya, ketaatan ini wajib ada pa& setiap Muslim secara lahir maupun batin, baik hal itu sesuai
dengan hawa nafsunya atau bertentangan dengannya. Sebagai konsekuensi hal itu, hendaklah sesegrang
tidal menjadikan tandingan bagi Allah dan hukum syari'at-Nya, serta tidak mengqiyaskan_irama
(lanrunan aya suci al-Qur-an) yangkeluardari manusiadengansuarakicauan burung... ftinggaakhir)."
Y8 Telah dijelaskan uhbrij-nya.
ran
Tambahan dari naskah "r" dan"t".
350
Seperti halny a di dalam al-Bidadytt uan Nibaayab (N /512).Dari jalurnya diriwayatkan oleh ath-
Thabari dalim Taariikbul (Jmam ual Muluuh [/2/253): Rauh bin'Ubadah meriwayatkan kepada
kami; Zakaria bin Ishaq meriwayatkan kepa& kami dari 'Amr bin Dinar, dia berkata: "Orang
pertama yang melakukin penanggalan kitab-kitab adalah Ya'la bin 'Umayyalr {r Vg3n ..-."
At-grflzir berkata dalam Fit-bul Baari |.r'IJ./268). "Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal secara
shahih, tetapi sanadnya terputus antara'Amr bin Dinar dan Ya'Ia."
35r Yang ada didalam tanda kurung tidak tercantum pa& naskah ",-r".
35'z
Ibnu Hisyam menyebutkannya dalam as-siirah (Itrl1000) tanpa sanad.
Saya berkome.rtrn "Yang benar adalah Siba'bin'Arafathah yang menjadi pemimpin setelahrya.
Silikan lihat kitab Zaadul Ua'aad W /317) sebab di dalamaya terdapat ahqiq dmkarena kitab ini
sangat bermanfaat."
53 Dirlwayatkan oleh al-Bukharidaltmsbahiih-tya(ro.371) dan Muslim dalansbahiih'nya@/L043'
1044,1045-1046) dari hadits Anas @ .
3a Diriwayatkan oleh al-Bukh ai dalan Shabih-nya (ro.3169) dari hadits Abu Hurairah, bahwasanya

SirahNabi Muhammad ffi 275


tidak disebutkan di dalamnya: "Ia membalas atau memaafktilrya.'Muslim dalam Shabiib-nya (to.
2190) dari hadits Anas menyebutkan bahwa mereka bertanya, "Tidakkah engkau ingin membalas
perbuatannya?" Beliau meniawab: "Tidak."
355
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sznan-nya (no. 4511, 4512) daur.darijalurnya diriwayatkan
oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuuuah W/262), serta oleh ad-Darimi dalam Musnad-nya
(/471/71) dari jalur Khalid al-Hadzi dan Ja'far bin 'Aun, keduanya dari Muhammad bin 'Amr,
dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman secara munal. Sanad hadits iil rtursal shabih.
Al-Hakim meriwayatkannya sec*anuusbaldalamal-Musadrah W2l9) dengan sanad shahih dari
Hammad bin Salamah, dari Muhammad bin 'Amr, dari Abu Salamah dari Abu Hur akahsxara maushul.
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih, sesuai dengan syarat Muslim, namun al-Bukhari dan Muslim
tidak meriwayatkannya." Penilaiannya disepakati oleh adz-Dzahabi.
Saya berkomentar: "Mereka berdua keliru. Imam Muslim tidak mengeluarkan Muhammad bin
'Amr pada riwayat asal, tetapi pada riwayat rnataba'ah. Hadits ini hasan, bukan shahih, berdasarkan
komentar yangma'ruf rcntaag Muhammad bin 'Amr."
Al-Qadhi al-'Iyadh berkata, sebagaimana dahmsyarbMuslimkaryaan-Nawawi (XIV,/l79):"Cara
penggabuqgan beberapa riwayat dan berbagai pendapat yang tepat adalah: beliau tidak menghukum
wanita itu ketika racunnya diketahui, sebagaimana terlihat pada anjuran yang diajukan kepada Nabi:
'Hukumlah dia,' tetapi beliau menyanggah: 'Tidak.'Namun tatkala Bisyabin al-Bara' meninggal
karena racun,yang dibubuhkan wanita itu, beliau pun menyerahkan wanira itu kepada keluirga
Biryr, hingga kemrrdia, mereka membunuhnya sebagai qishash. Jadi, pendapat mereki (para ulami)
benar adanya, yakni beliau tidak membunuhnya ketika itu. Perkataan mireka yang liinnya juga
benar, yaitu bahwasanya beliau membunuhnya setelah kejadian iru. lV'alkabu a'ki."
Saya berkata: "Silakan lihat kitab lkmaalul Mu'allim ff\/9a) karya al-Qadhi al-'Iyadh dan an-
Nawawi 'ti55 detg^n sedikit penrbahan redaksi."
Al-Baihaqi berkata dalam Dalaa-ilun Nabuzoualt IV/262): "Kemungkinannya ialah Nabi tidak
membunuhnya pada ke.ladian pertama. Ketika Bisyr bin al-Bara' meninggal, barulah beliau
memerintahkan untuk membunuhnya."
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari (YlI/47): "Oleh karena itu, as-Suhaili menjawab dan
menambahkan: 'Rasulullah pergr meninggalkan wanita itu karena tidak mau membalas perbuaran,
tetapi kemudian beliau membunuhnya sebagai qishash bagi Bisyr.'Aku berkomentari'Mungkin
iuga Nabi tidak menghukumnya karena ia masuk Islam. Beliau menangguhkan hukuman
terha&pnya hingga Bisyr meninggal. Dengan meninggalnya Bisyr ftarena se6ab racunnya) maka
terpenuhilah syarat-syarat wajib qishash."
Silakan lihat kitab Zaadul Ma'aad W /336).
3s6
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 3136), namun terdapat perselisihan mengenai
i""rl"h bilangannya.
357
Diriwayatkan oleh Ahmad W345-346) dengan sanad shahih sesuai dengan syarar al-Bukhari dan
Muslim.
Al-Bukhari telah mengeluarkan dalam Sbahiih-rya (no . 4233) dari hadits Abu Musa al-Asy'ari .gE , ia
berkata: "Kami datangtepa& Rasulullah if setelah penaklukan Khaibar. Beliau membagi-bagikan
?fury;ryabhanya kepadal.a-i. Dengan kata lain, beliau tidak membagikannya kepada oranglang
tidak ikut perang pen,klukan itu selain kami."
Sepintas lalu para pembaca pasti mengira ter&pat pertentangan antara kedua pernyataan tersebut,
n-amun sesungguhnya tidak ada pertentangan, albarndulillaab. Al-Hafizlf beriiata ffII/a8\:
?enggabungan riwayat tersebut, yaitu hadits Abu Hurairah dan pembatasan (pengkhususan) yang
disebutkan di dalam hadits Abu Musa, sebagai berikut: 'Malsud Abu Musa ialt
tid=ak membagikan
kepa& seorang pun yang tidak mengikuti peperangan tanpa persetuiuan salah seorang yang be-rhak
menerima_gbanimah,kecuah Ashabus Safinah. Adapun Abu Hurairah dan sahabat-sah"b"t ya.rg
lain, mereka tidakdrbei gbanimab,kecualiyang diterima atas dasar kerelaan hati kaum Musliminl
lYalkahaa'km."
Saya berkomentar: "Yang dia (al-Hafizh) ,+ib kau,kan itu benar, bahkan dikuatkan lagi oleh
riwayat Ahrnad: 'Rasulrrllah S berbicara kepada kaum Muslimin dan mereka mengikutsertakan
kami ke dalam sabam (bagian dari) mereka.'t
r58 Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dzlam al-MuJatnul Kabiir 6ru/82/244) dan dishahihkan oleh

276 lihail Rasulullah ffi


guru kami, al-Albani ,{;)H , dalarr, ds-Sikihtasb Sbahiibab W335) dengan jalur-jalur dan penguat-
Penguatnya.
35e
Nama-nama mereka disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab (IIy1o13-1014 - Ibnu Hisyam).
3n Di dalam MuJamul Buldaan W/238)t "Fadah: Ibnu Duraid menjelaskan: '(Seseorang berkata):
fadaktu al-qathna tafdiihan (aku menyisir kapas), yaitu jika aku menggarurya.' Fad.ah |uga
merupakan nama sebuah perkampungan di daerah Hijaz, yang jareknya ke Madinah dua hari
perjalanan. Menurut satu pen&pat, tiga hari perjalanan.'"
36r Disebutkan oleh Ibnu Ishaq, yang semakna dengannya, dalam as-Siirah
WlO23 - Ibnu Hisyam)
tanpa sanad.
rc Vaidil
Quraa adalah nama sebuah lembah yang memiliki banyak perkampungan. Lembah ini
terkenal dengan kesuburannya, pohon-pohonnyayn1hijau, dan sumur-sumurtrya. Orang Arab
dan Yahudi mendiami &erah ini.
363
Sahmu gharab a*inya (anak panah) yang tidak diketahui siapa yang melemparkannya dan dari
mana arah datangnya.
3u Asy-syarnhb berani kain tebal yang biasa digunakan untuk selimut.
365
Diriwayatkan oleh al-Bukhaidalemshahiih-rya(no.aTa) danMuslim dalaarShabiih-nya (no. 115)
dari hadits Abu Hurairah gr . Namun, ddam riwayat Muslim tidak disebutkan nama pemuda itu.
Al-Hafizh berk aa dalam Fat-bul Baai W 489490) : "Di dalam hadits ter&pat perhgatan terhadap
besarnya dosa ghulul (mencuri harta rampasan perang)."
3ft Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-bul Baan
$n/500): "Masih diperselisihkan mengapa
dinamakan 'Umratul Qadha'. Menurut satu pendapat, yang dimaksud dari sebutan itu adalah
al-maqaadkat fteputusan-keputusan) yang terjadi antara kaum Muslimin dan musyrikin dalam
perjanjian yang ditandatangani oleh mereka di Hu&ibiyah. Dengan demikian, yang dimaksud dari
al-qadha' adalah pasal-pasal yang tercantum d.lam perdamaian itu. Oleh karena itulah, ibadah ini
dinamakan'Umratul Qadhiyah .... Aku (Al-Hafzh Ibnu Hajar) menyimpulkan, jadi a& empat
dari peristiwa itu: al-Qadha', al-Qadhiyyah, al-Qishash dan ash-Shulh."
Al-Hafizh berkata: "Ya'qub bin Sufyan meriwayatkan di dalam Taariikbtyadengan sanad hasan
dari Ibnu 'IJmar, ia berkata: "Umratul Qadha'terjadi pada bulan Dzulqa'dah tahun ketujuh
Hiiriyah.'"
367
Silakan lihat riwayat al-Bukhari dalem Shabiih-nya (no. 2699) d^n Muslim dalam Shahiib-nya (no.
7783) dari hadits al-Bara' bin'Azib €a di dalam kisah ini.
368
Diriwayatkan oleh Muslim dalan Sbabiih-nya (no. 1411) dari hadits Yazid bin al-Asham, ia berkata:
"Maimunah binti al-Harits menceritakan kepadaku bahwasanya Rasulullah $( menikahinya ketika
tidak sedang berihram."
Yazid juga berkata: "Maimunah adalah bibiku dan bibi Ibnu'Abbx."
Abu Dawud menambahkan (no. 1834): "@ernikahan tersebut terjadi) di daerah bernama Sarif."
Sanad hadits ini pun shahih.
Semenrara itu, hidits shrhih dx6 Ibnu 'Abbas yang menyelisihinya dianggap sebagai kekeliruan
dan kesalahan. Silakan lihat l<ttab Fat-hul Baari W / 52) daa Tanqiihat Tabqii^q W 437440), Zaadul
Ma'aad W /372-374), serta lrwaa-ul Gbaliil W /22C228).
36e
Al-Buhbai berkata dalatn Sbahiih-nya (VIV510), Kitab "al-Maghaazl,Bab "Ghazwatul Mu-tah".
Al-Hafizh berkatar "!Ii: menurut mayoritas perawi dan yang ditegaskan oleh al-Mubarrid, kata
tersebut boleh dibaca detgan mendbammahkan huruf mim den metsahua-kan huruf zaau saia
tapi tidak rermasuk huntfhamzah sehingga dibacaMuutab (6jli); di antara mereka juga a& yang
men-sukun-kanhamzahnya saja seperti yarg ditegaskan Tsa'lab al-Jauhari dan Ibnul Faris sehingga
dtbaca Mu-tab (rj1ii); sedangkan pinulis kiab al-Waa'i menyebutkan keduanya."
Ibnu Ishaq berkata: "Tempat ini terletak di dekat Bdqa'." Namun yang lain berkata: "Tempat ini
berada sejauh dua marbakb dari Baitul Maqdis."
370
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab Qy / L042 - Ibnu Hisyam) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilan Nubuuwab IY/358-359)t Muhammad bin Ja'far
bin az-Zrbir meriwayatkan kepadaku dari'Urwah bin az-Zrbir.
Saya menilai: "Sanad hadits id mursal sbabih."
Hidits ini memiliki penguat yaitu hadits 'Abdullah bin 'Umar #, y^agdiriwayatkan oleh al-
Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 4261). Penguat yang lain ftedua) berasal dari hadits 'Abdullah bin

SirahNabi Muhammad ffi 277


-.1

I
l"'!y *,. sgbagllmana y*g 4* disebutkan nanti. Penguat yang ketiga didapatkan dari hadits i

'Abdullah bin 'Abbas qi5 yang diriwayatkan oleh at-Tirmi&i 1W tltOt tZ+s\. ath-Thayalisi dalam
(
Ar::*!'"vl W / 4ls/2s22), Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf /284, tltstzt nait1, Ahmad
V?56) !'Abdu bin Humid dalam Masnad-nya (/ 558/ 653 - al-Munuhba&),'Abdullah bin ehmad
dalam Zauaa-tdul Musnad (U256), Aby Yq'la dalam Musnad-rya (IY i1,s5/2506), dan yang lainnya
dari j4ur-al-Hajjajbin Arthat, dari al-Hakam, dari Miqsam ianonaUUi, darilbnu''Abias qlt.
Sanad hadits tersebur hasan sebagai penguar.
Silakan lihat kitab al-Binaayah roanNihaayah W4L5).
37r
Diterangkan $ a4q* Majamul Buldaan ff/153):'5w (Ma'an), yakni dengan mem-fat-babkan
Qruruf mim) dan dial$i1i de.ngenhuruf.,nan, sedangkan para ahli hadits men[atakan dengao men-
dbammabkan huruf mim (9u,),
!e1{pat itulah yang-dimaksudkan ahli Sahasa, di aitaranya
al-Hasan bin'Ali bin 'Isa Abu'Ubaidilma'ni al-Aidi al-Ma'ani dari penduduk Ma'an di Balqa'.
Al-Azhari berkata: Ma'an atau Mu'an adalah kota di tepi wilayah Syam ke arah Hijaz dari wilayah
Balqa'.'"
r72
Maksudnya, bermuqrawarah untuk membicarakan urusan mereka. Perbuatan ini termasuk ibadah
mulia yang dianjurkan di dalam syari'at Yang Mahabijaksana, sebagaimana dalam firman-Nya:

{@ "#{,}"€;v.b
'... sedangurusan mereka (diputushan) dcngan ntusyauarah antara rnereha ...." (QS. Asy-syuuraa: 38)
r7r Disebutkan
oleh Ibnu Ishaq dalamas-siirah IY/1042-1044 - Ibnu Hisyam). pinulis'aiG
dalinya dalam al-Bidaayah uan Nihazyab W4l6) tanpa sanad.
-.rr.rkii
yordania.
lli
375
!.b"rh daerah di negeri Syam yang termasuk dalam wilayah
Disebutkan oleh Ibnu Islag d4am as-Siirab W/L046). Penulis ,.riij5 menukil derirya di dalam
al-Bidaayah uanNibaayab W4L9) tanpa sanad.
176
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab IV/1047 - Ibnu Hisyam) dan dari jalurnya
diriwayatkan_oleh Abu Dawyd (no.2573) serta oleh al-Baihaqi dalam Da'ka-ilun Nib"u-ab
W/363)-, dia berkata: Y+Ia lin 'Abbad bin 'Abdullah bn az-Zubir meriwayatkan kepadaku
dari_ayahnya', 'Abbad, dia berkata: ayahku karena persusuan-Ia berasal dari bani tvturiah bin
'Auf, sedang ketika itu berlangsung Perang Mu-tah-blrkata: "...." Kemudian al-Baihaqi menyebut-
kannya.
Saya berkata: 'Sanad hadits ini hasan. Dihasankan oleh al-Hafizh dalam Fat-hul Bdari |rnilll)
kami, aldbani ,i#, , dalam Shahiih Sunan Abu Daoad (no.2243).
-__ {T.g"*
377
Diriwayatkan oleh Ibnu Hisy" m dalam as-Sj irah 8Y / fiai), ia berkata: "Seorang yang pahng tsiqab
dari para ulama meriwayatkan kepadaku.'
Saya menilai: "Sanad hadits ini lemah sekali."
Di dal;rm Sbabiihul Bakbai (no.4261) dari Ibnu 'IJmar r+its, dia berkata: "Kami mencariJa'far bin
Abu Thalib hingga menemukan mayatnya. Kami mendapati bekas tikaman dan tusukln panah
pada jasadnya."
lainnya (n g. 42q): "Tidak ada satu pun luka dari belakang, yaitu di punggungnya."
378 Pi.&l* lwayat
.""
Dikeluarkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab Qi/lo4s-Lo+9 - Ibnu"Fiisy"*)^defr""ianad
hasan.
dalam Shabiib-nya (no. 4262) d^rihadits Anas g .
37e
pirryayalkan oleh al-Brrkhari
Hadits i{_memilS qeggry dari hadits 'Abdullah binJa'far g; yang diriwayatkan oleh an-Nasa-i
dalam alJ{ubraa (VIIy18l8550), Ahmad (V204), Ibnu Sa'ad dal oilr-noUoq*tal Kubraa W /3G
37), ath-ThahawidalamMuryhilul4fry, @1rc+rcst5169),^ ath-Thabrani dalam at-MiJamul
Kabiir (79/194 - penggalan dari jilid XIII), dan adh-Dhiya; al-Maqdisi dalam al-Abaoiiitsul
(ykl.taarah WL6l-162/137,163/138, 163-164/139) dengan sanad shahih sesuai dengan syarat
Muslim.
leldapat_pula penguat-kedua yang berasal dari hadits Abu Qat ad^h .4b , yaitu yang diriwayatkan
olehan-Nasa-i dalmal-K*braaN\/314/5103,348-349/819i,361/82,q,"i-O".id"d"l"- M*nad-
nya.$./99/2605 - Fat-bil Mannazn), Ahmad, N /299,30G301), Ibnu Sa'ad,dalam atb-Tbabaqaatul
{fb<W.4G47),Ibnu_ Abi Syaibah dal,m al-Musbannaf ltttttstz-stl/Lllt2), ath-Thahawi
dalam M*syhilal Aatsaar @/ l6GL67 / 5l7O), Ibnu Hibban dalan Sbahiih-"ya $ii
SZZ-523 /704g

278 lihailRasulullah ffi


- Ibsaan\, al-Baihaqi dalam Daha-ilun Nubuutaab W/367-368), dan yang lainnya dengan sanad
shahih.
Pada catatan kaki naskah ", *' tenulis: "Perkataan Muhammad bin Sa'ad: 'sesungguhnya kaum
Muslimin kalah,' berrentrrrlan de.rg"n zbahir $ahiriah) hadits. Perkataan Muhammad bin Islaq
lebih benar dan lebih ,rt"-"=r..t" Ie-bih dekat kepada hadits ini. lVallaabu a'km.Padahd' zha.hir
hadits menunjukkan bahwasanya mereka mendapitkan kemenangan setelah dipimpin Khdid g ."
Saya berkata: "silakan lihat kitab Zaa&il Ma'aad GV/383)."_
*o Disebutkan oleh Ibnu Ishaq tanpa sanad dan Ibnu Hisyam dalam as-Siirah [V/1057-1058) dengan
stnad mu'dhal.
3sr Silakan lihat kitab al-Bidaayab uan Nibaayb (Vy430, 435437).
382
Tambahan dari naskah "r.".
383
Bentuk jamak dari dzabll yangberarti juga permusuhan atau kedengkian. -
3& Diriwryatkan oleh Ibnu ishaq dalam as-siirab
W/1058-1059). Penulis '+iil5 menukil darinya di
dalam al-Bi.daayah uan Nihaayab (Vy51G511) tanpa sanad.
Hadits ini dikuatkan oleh beberapa syahi.d yargdiriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, sebagaimryrl di
dalamal-Bi.daayab uan Nibaayab 6thZiOS-SOe;. Diri jalurnya diriwayatkan oleh ath-Thabari dalam
Taariihhul [Jmam ual Mutuil g.ttt ttt) dan al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuwuah ( /5-7): az-
Zuhri meriwayarkan kepadaku dari 'Urwah bn az-Zibair, dari al-Miswar bin Makhramah dan
Marwan bin i-Hakam, tedrrrrry" berkata: "Pada Perjanjian Hudaibiyah, siapa yang ingin berada
di pihak Muhammad maka ia berada dipihak beliau. DemikiaT pula, siapa. yang ingin.berada di
pihak Quraisy maka ia berada di pihaknya." (Al-Hadits) Di.dalamnya disebutkan: "Bahwasanya
kh"rr.ih beiada di pihak Nabi-;ffi dan Bani Bakar berada di pihak Quraisy.?erianjian itu
berlangsung sekitar 17 sampai 18 bulan, hingga kemudian Bani Bakar menyerang_Khtza.'ah_pada
dengan Makkah..Kaum
-alrniha.idi wilayah maia air yang diberinama al-'Watir, yaitu dekat hari sehingga
Quraisy berkata: 'Muhammad tid"k *"rrg"t"hui perbuatan kami. Saat ini malam
tilak ,i, seorang pun yang dapat melihat kami.' Maka d,ari itu, Quraisy segera memtantu Bani
Bakar dengan m.l-Ur*. p.i"t"t"n perang dan senjata lalu ikut teriun berperang karena kedengkian
mereka kepada Rasulullah iis ...."
Saya berkomentar: "Sanad iradits ini hasan. Ibnu Ishaq menjelaskan dengan taltdits, sedang dia
adalah hujjah dalam bab siirah dan' magbaazi."
3" Beliau mengisyaratkan riwayat al-Bukhari (no. 3602) dan Muslim [V /21!2hl) darinya,bahwasanya
;ik,
-e.rd.ngar Rasulullah S bersabda: "Di antara shalat limawaktu
ia berkata: terdapat sebuah
shalat yang barang siapa tiJak mengerjakannya seolah-olah ia telah kehilangan keluarga dan hartanya."
3'u Diriwayaik.r, oi.h fbnu Ishaq d^l^^ ot-Siiroh
W/1059). Penulis '+iB menukil darinya dalam
al-Bi.daayah uan Nibaayab (VIl511) tanpa sanad.
u, Tambahan yang dilakukan untuk meluruskan makna dan dibutuhkan oleh redaksi kalimat, sePerti
yrng rcrdapat dalam kitab-kitab sirah.
," biriwayatlan oleh Ibnu Ishaq dzhm as-Siirab dan darijalurnya diriwayatkan oleh ath-Thabari
diltm iaariikbul Umam wal hlulwk W3/ LLI-ll2), juga al-Baihaqi dalam Daka-ilan Ntbaurutab
N/5-7) dengan sanad dari al-Miswar bin Makhramah dan Marwan bin al-Hakam di dalam
hadits
ya"g prnjan;. Di dalamnya disebutkan bahwasanya'Amrlin Salim berangkat ketika peristiwa
1G;;'# drl" Sani gakai di al-'Watir, hingga dia menemui Rasulullah * dan memberitlhukan
peristiwa itu kepada beliau ... maka Rasulullih S berkata: "Kamu telah mendapatkan penolongan,
wahai'Amr bin Salim." (Al-Hadit$
Adapun yang diriwayatkan oleh Badil bin \Taraqa', riyayq itu $sebutkan oleh.Ibnu Ishaq dalam as.-
Silrih W t tfu). Penulis +i5 menukil dariny a dalam al-Bidadyah utan Nthaayah SU 5 13) tanp_a sanad.
3Ee
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq tanpa sanad, sebagaimana di dilam a*Siirab.karya Ibnu-Hisyam
(Iy / 1064). Demikian pula diiriwayatkan oleh Ibnu Jarir d1-lam .Taariihbul Ilmam ual Muluuh
gtlttti-ttl\, namun'sanadnya dira'if, sebagaimana yang dikatakan guru kami, al-Albani '+ii5 ,
dalam Tahbriij Fiqbis Siirah ftlm. a0+a05).
3{ Namanya adalah Uathib bin'Amr al-Lakhmi. Dahulu, dia sekutu Bani Asad,_se-orang sau&gar
y^ngkiya,juga ikut pada Perang Badar &n seluruh pepe_rangan bersama Rasulullah S. Hathib
p"""r..*m"k"di ,rrt"i, pr." p"minah yang mahir. Rasulullah S peryah mengurusnya untuk me-
nyampaikan surat beliau ke al-Muqauqis, Raja Iskandariyah. Ia meninggal pada tahun 30 H.

SirahNabiMuhammad ffi 279


3e' Raudhah Khah adalah sebuah tempat berjarak s*r barid [ 12 mil) dari Madinah ke arah
Makkah.
:" Di{y1fa1lran.oleh
-{;!ukh_a! dalam Sbabiib-nya (no. 4274) danMuslim dalam Sbabiih-nya (no.
2a94) dari hadits'Ali bin Abi Thalib d5 .
3e3
Genap berjumlah seribu orang.
3ea
Abu Rahm Kultsum bin Husainadalah seorang Sahabat yang nama dan htn-yabryamasyhur, ikut
serta pada Perang_Uhu!, dan Nabi *E-, pernah dua kali
-irr.rnjrrkny" sebagai pengganti biliau. Abu
Rahmjuga pernah terkena panah di lehernya sehingga ia diberi julukan-al-Mant:ur.
3e5
Diriwayatkan oleh Ahmad (/266,315); Ishaq bin Rahawaih da.Iam Musnad-nya, sebagaimana di
dalam al-Mathaalibul Aaliab CKVn/459462l4301, terbitan al-'Ashimah atatt lY/4t{4zo/4304,
terbitan a1-rtrflathan); ath-Thabrani dal am al-Mujamul Kabiir fffr/9-10/7264); ath-Thahawi dalam
Syarlt M1.'ayil Aa*aar 0JJ/3l9-320); adz-Dzuhli dalem az-Zahiyyaani, sebagaimana di dalam al-
Matbaalibul Aaliah (xVIVa63); ath-Thabari daltm Tahdziibul Aatsaar Q./loL/129, toL-to2/t3o
- Musnad lbnu Abbas ); al-Hakim W+l);al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubaa $./+O) dan Daka-
ilyy.Nlbuvytah N / 19-20), dan yang lainnya dari beberapa jalur, dari Ibnu Ishaq dalam Siiralt-nya
(Y/L067): Ibnu Syihab az-Ztthri meriwayatkan kepada kami dari 'Ubaidillatr Uin'eUaUUl Sl"
'Utbah, dari Ibnu'Abbas.
Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq adalah hujjah di dalam masalah sirah dan ia telah menjelaskan
riwayat ini dengan abdits.
Al-Hakim menilai: "H"4r: ini sesuai dengan syarat Muslim, namun keduanya tidak meriwayat-
kannya." Penilaiannya telah disepakati adz-Dzahabi.
Saya berkomentar: "Mereka berdua keliru. Muslim tidak mengeluarkan riwayat dari Ibnu Ishaq,
kecuali sebagai mutaaba'ah."
Diriwayatkan pula,oleh al-Bukhari ddam Sbahiib-nya (no. 4276) dari jahtr Ma'mar, dari az-Zuhri
dengan lafazh: "Nabi 4$ keluar dari Madinah pada bulan Ramadhan bersama 10.000 orang, yakni
P3dlp...:".qrlT tahun kedelapan atau setengah tahun jika dihitung dari kedatangan bIL"" ke
Madinah." (Al-Hadits)
3e6
Pada naskah asli tertulis: "Ia disusul pamannya, al-'Abbas, di Dzul Hulaifah. Ada yang mengatakan
j1ga. di al-Juhfah." Adapun yang tertulis di atas sudah benar dan sesuai dengan-yarig terJapat di
kitab-kitab sirah.
3n7
Keluarga dan bekalnya.
3e8
Diielaskan di 44"ry Mu'jamul Buldaary N/333): "Niqul'Iqab adalah sebuah tempat yang berada
-
di antara Makkah dan Madinah, di dekat al-Juhfah."
3ee
Diriwayatkan oleh_Ibnu Ishaq dalam as-Siirab W/1067-106S - Ibnu Hisyam). Dari jalurnya di-
rjyayatl.iq oleh ath-Thabari dalam Taaiihbul [Jmam ual Muluuh @/lltt+-tts),
dalam al-Mujamul Kabiir.Nru/9-10/7264), dan al-Haki m dalam al-Mustadrah (fr,i +3). "th-Thab."rri
Al-Baihaqi
meriwayatkan.darilfl dalam Daha-ilun Nubuwwab ({ /27-28): Ibnu Syihab azZuhn meriwayatkan
kepada kami dari 'Ubaidillah bin'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud, dari 'Abdullah bin iAbbas
secara panjang lebar.
!rl1 men".gaskan: "Sanad hadits ini hasan, sebagaimana yang telah dijelaskan."
am Diriwayatkan
oleh al-Bukhari (no. 42754279) dan Muslim (no. 1113) dari hadits Ibnu 'Abbas qi1;.
An-Nawawi berkata dalam Syarb.shabiih Muslirn ffll/230): "Al-hadiid adalah mata air yang
mengalir. Jarakny-a dengag Madinah sekitar tujuh marhalah dan jaraknya ke Makkah tidak r"r"p"I
'
dt:r- marbalab. Lokasinya lebih dekat ke Madinah daripada ke 'Usfan.
+,1-9r4hi 'Iyadh berkata: "'Usfan adalah sebuah peikampungan besar. Jaraknya 36 mil dari
Makkah."
Amaj adalah nama sebuah daerah di wilayah Madinah.
4r Sekarang tempat tersebur dinamakan lI(adi (embah) Fathimah.
402
P^dznaskah "u." dan "i-" tenulis: *J5i.
a03
Keduanyamencela satu-sama lain dbngan ucapan-ucapan yang dibenci.
as Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih
dalam Musiad-nya,-sebagaimana dalam al-Mathaalibul
laltyalt CKY[/+SelOZ/430L,terbhm al-'Aashimah atar'IY/418J20/4313,terbitan al-\[athan)
dan h baaf.ul Khtyaarab al-Mabarah (Y
/24G242/4603); ItbuDawud @/162/3021) dan dari jafurnya
diriwayatkan oleh Ibnu 'Abdil Barr dalam al-Istidzkaar @/335-336/205$); al-Baihaqi dalam

280 lihail Rasulullah ffi


i

Dalaa-ilan Nubutsutab (V/31) dan as-Sunanul Kubraa (IXl118) dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihb Dimasq Q5/30340a); Ibnu Abi Syaibah da.lam al-Musbannaf
(XIY/496/18759); ath-Thabrani dalam al-Mujamul Kabiir I'lW/9-12/726a); ath-Thahawi dalam
Syarh Ma'aanil Aatsaar @/319-322); ath-Thabari dalam Taaiihhul Umam wal Muluuh Il/3/115-
117); adz-Dzr;JtTi dalam az-Zubriyyaat dan al-Matbaalibul 'Aaliyab C(ytr / 463, terbitan al-'Aashimah
atar.lY/421/4304, terbitan al-Itr(athan); al-Baihaqi dalam Dalaa-ilunNubuwwah N/31-32) dan dari
jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir Q5h0a); sefta yang lainnya dari jalur Ibnu Ishaq dalam
kitab Siirab-nya (Y/1067-1072): Muhammad bin Muslim bin Syihab az-Ztthri meriwayatkan
kepadaku dari'Ubaidillah bin'Abdullah bin'Utbah, dari Ibnu'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq menjelaskannya dengantabdits sebagaimana yang
Anda lihat, sedangkan ia adalah hujjah dalam Siirab al-Magbaazi."
Ath-Thahawi berkata: "Hadits ini bersambung dan sanadnya shahih."
Al-HafizhlbnuHajarberkata: "Haditsinishahih...tidakadaseorangpundariimam-imamasSunnahdan
Ahmadyangmeriwayatkanhaditsinidengansempuma(engkap)... reda}siyangteneradisinisangatbaik."
Al-Bushiri berkata: 'Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih dengan sanad shahih."
Ibnu Ishaq diperkuat oleh Ja'far bin Burqan, seorang yang dha'if jika meriwayatkan dari az-Zrhri
yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani Nm/ B/7265).
Diriwayatkan oleh ath-Thabari dalam Taaiihb-nya. ([/115-ll7) serta al-Baihaqi dalam Dalaa-
ilun Nubuutuab N /32-35)-dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taaiikhnya
(XXV/304-305), yakni dari jalur Ibnu Ishaq: Hushain bin 'Abdullah bin 'Ubaidillah bin 'Abbas
meriwayatkan kepadaku dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini dha'if. Cacatnya terletak pada perawi bernama Hushain. Ia
dha'if sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib. Atas dasar itulah, guru kami, al-Albarri 4\8,
melemahkannya dalam ta'liq-nya. terhadap kitab FQbus Siirab Qlm. 410)."
Demikian pula, diriwayatkan oleh Abu Dawud@/162-163/3022) dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa (DV118-119) serta Ibnu 'Abdil Barr dalam al-Istidzkaar
C/.Iy /336/20584) dari jalur Ibnu Ishaq, dari al-'Abbas bin 'Abdullah bin Ma'bad, dari sebagian
keluarganya, dari Ibnu'Abbas.
Saya menambahkan: "Ibnu Ishaq seorang mudallis dan telah meriwayatkan dengan 'an'anah.
Selain itu, sebagian keluarga Ma'bad tidak disebutkan namanya. Dengan demikian, sanad hadits
ini dha'if."
Hadits ini memiliki penguat daririwayat mursal'Urwahbinaz-Zubiryang dikeluarkan oleh ath-
Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir Nm/G9/7263) dan al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuututab
N/3C38) dengan sanad hasan. Adapun perawi dari Ibnu Lahi'ah dalam riwayat keduanya adalah
'Amr bin Khalid al-Harrani. 'Amr termasuk Sahabatnya yang terkemuka, bahkan riwayatnya
dari Ibnu Lahi'ah maqbul sebelum kitab-kitabnya terbakar, sebagaimana yang dijelaskan Ibnu
Sayyidinnas. Maka dari itu, hendaklah diperhatikan. Penguat yang lain, meskipun sangat ringkas,
berasal &ri hadits Abu Hurairah gr yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shabiib-rrya (no. 1780).
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih tanpa diragukan lagi.
{5 Dalam khabnya,
Jawaami'us Siirah an-Nabatoiyyah (hlm. 182).
405
Pada naskah asli tertulis: "Perkataan ini berasal dari seorang ulama." Demikianlah yang benar,
yakni yang tenulis di atas.
e7 Khandamah adalah sebuah bukit di Makkah. Saat ini, jalan masuk menuju daerah itu ialah melalui
Rubu'Bakhsy.
{8 Al-HafizhberkatadalanFathuJBdaiNfi/8)fMemrrutriwayatan-NasafidanalQabisiadalahKhatmul
Jabal,artinyatepibukit.Riwayatinipunmeruwapkanriwayatlbnulshaqdanyanglainnyadariahliperang.
Sedangkan menurut riwayat kalangan mayoritas adalah Hatmul Khail (.13tit;), artinya kerumunan
ku&. Al-Abbas menahan Abu Sufyan di sana, karena tempat itu sempit. Tujuannya adalah agar Abu
Sufyan semuapasukan kaum muslimin, dan tidak a& seorangpun yang terluput dari penglihatannya."
Silakan lihat kitab an-Nibaayah fii Gbariibil Hadiits ual Atsar g/403).
@ Diriwayatkan oleh ath-Thabari dalam Taaiihbul Umam ual Muluuh
F,/115-lL7) dengan sanad
dha'if. Baginya penguat dari riwayat marsal 'Urwah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4280).
Dengan adanya penguat tersebut, derajat hadits ini menjadi shahih. Hadits ini pun dishahihkan oleh
guru kami, al-Albani '+iii5, dikarenakan penguat-penguatnya dalam Tdhhriij Fiqhis Siirab Qrlm.4ll).

SirahNabi Muhammad ffi 281


ato
Al-Hajun adalah suatu tempat di Makkah yang berada di dekat al-Muhashshab, yaitu gunung tinggi
yang terletak di sebelah Masjidil Haram.
a'r Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-rya (ro.4280).
ar2 Keduanyatelahdisebutkanolehal-Bukharida.lamSbabiih-nyatadi.Adapunyangketigadankaum

musyrikin yangtewas disebutkan olehlbnulshagdalamas-Siirah W/107+L075)dengan sanaddha'if.


a'3 Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 4286) dan Muslim dabm Sbahiib-nya (no.
L357) darihadits Anas bin Malik g . (Al-Mighfar, maksudnya penutup kepala yang berlapis baja
guna melindungi kepala dalam peperangan,j.
a'a DiriwayatkanolehAbuYa'ladelanMusnad-nyaffU120/3393). Ibnu'Adimeriwayatkandarinya
dahmal-KaamiJIV/1571)*naal-Hakimdalam al-Musadrak@/47,Iy/317)d^ial-Ihlil,sebagimara
Nru/ fi). Al-Baihaqi pun meriwayatkan darinya di dalam Daka-ilun Nubuunoah
dt dalart Fat-bul Bdari
N /6849),d^n'AMullahbinAbuBakaral-Muqaddami, dariJa'farBin Sulaiman, dari Tsabit, dariAnas.
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim, tetapi al-Bukhari dan Muslim
tidak meriwayatkannya. "
Saya berkomentar: "Ia (al-Hakim) keliru. Muslim ti&k pernah memakai riwayat al-Muqaddami ini
sebab ia dha'if. Didha'i{kan oleh Abu Ya'la, Ibnu 'Adi, adz-Dzahabi, dan yang lainnya. Mungkin,
uallaabu a'lam,ia menyamakannya dengan saudaranya yangtsiqab, yakni Muhammad bin Abu
Bakar al-Muqaddami."
Al-Haitsami berkata dalrrtor, Majma'uz Zautaa-id ffI/169): "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la. Di
dalamnya terdapat'Abdullah bin Abu Bakar al-Muqaddami, perawi dha'if."
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Ishaq dalam as -Siirab, sebagimana di dalam al-Bidaayab uan Nibaayah
NI/547), dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuuwah (Y/68):
'Abdullah bin Abu Bakar meriwayatkan kepadaku bahwasanya Rasulullah ffi ... Kemudian al-
Baihaqi menyebutkannya.
Sanad ini dha'if karena mursal.
Secara keseluruhan, intya Alkb, derajat hadits ini hasan lighairibi.
Penulis 'i'f5 be*ata dalam al-Bidaayab uan Nibaayab Nl/545-549): "Gambaran sifat tawadhu'
Rasulullah S ketika memasuki Makkah tecermin pada posisi duduk ini meskipun beliau diiringi
pasukan yang sangat banyak jumlahnya. Berbeda dengan sifat orang-orang bodoh dari Bani Isra'il
ketika mereka diperintahkan untuk memasuki pintu Baitul Maqdis dalam keadaan su.iud, yaitu
ruku', sambil berkata: 'Hnbtbah @ebaskanlah kami dari dosa),' tetapi mereka malah memasukinya
sambil mengesot (merangkak) dan berkata :' Hintbah (Gandum)'."
Silakan lihat kitab Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiim @,/429, terbitan Ibnul Jauzi artauU37O, terbitan
Daar al-Fat-h).
ar5
DiriwayatkanolehAbuDawud@./59/2683,IY/128/4359);an-Nasa-idalamal-MujtabaStr/105-
106) dan al-Kubraa @/443444/3576);lbnuAbi Syaibah dalamal-Mushanrwf $lV/a9La92/18759)
drn al-Musnad, sebagaimana dalam lt-haaful Khiyaarab al-Mabarab N/245-246/4612); Abu Ya'la
dalam Musnad-nya @/100-102/757); al-Bazzar dalam al-Babruz Zahhhhaar (IIU350-35L/LlsL);
ath-ThahawidalamSyarbMa'aanilAatsaar@/330,331) darMusybilulAatsaar@/L57-158/1506,
Xl/409-410/4521,410/4522); al-Haitsam bin Kulaib dalam Musnad-nya (I/135-136/73); ad-
Daraquthni dalam Sunan-nya QIU59), al-Hakim W45), al-Baihaqi dalam al-Kubraa (VIVaO);
dm Daka-ilun Nabautiyyab N /54); Ibnu 'Asakir dalam Taariihh Dirnasq Ql/22-23, 43/ L87-188);
adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Mahbtaarab UU./245-249/1054,250-251/1055); dan
yang lainnya dari jalur Asbath bin Nashr, &ri as-Sud&, dari Mush'ab bin Sa'ad, dari ayahnya.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini dha'if. Asbath binNashr sbaduq, namun banyak melakukan
kesalahan dan sering meriwayatkan hadrts gbarib, sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib."
Al-Bushiri berkata: "Perawinya xQabY
Yang paling aneh ialah penilaian al-Hakim: "Shahih sesuai dengan syarat Muslim, tetapi al-Bukhari
dan Muslim tidak meriwayatkannya."
Hadits ini memiliki penguat dari hadits Sa'id bin Yarbu' al-Makhzumi yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud W59-60/2684), ath-Thabrani dalam al-Majamul Kabiir PU66/5529), al-Baihaqi dalam
Daha-ilun Nubuoualt N /62-63), ad-Daraquthni (Iy300, Ibnu Qani' dalam MuJamus Shabaabab
(/262),Ibnu 'Asakir QL/22), al-Mizzi dalam Tahdziibul Kamaal VJ/ll4), dan yang lainnya dari
jalur 'Amr bin 'Utsman bin 'Abdurrahman bin Sa'id bin Yarbu', dari kakeknya, dari ayahnya.

282 lihail Rasulullah ffi


menilai: "Sanad hadits ini dha'if. 'Amr at a{Umar ntaqbul, sepeni yang t erdapat dalam at-Tdqriib.
Saya
Penguat lainnya (k d"d berasal dari hadits Anas .ib yangdiriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah
dalam Musnad-nya, seperri halnya dalam al-Matbaalibul'Aaliyab VVII/453/4299, terbitan al-
'Lshtmah),It-baafal Khiaarab al-Mabarab (,/ /247/4613), dan al-Musbannaf $IY /500-501/18782);
ath-Thabrani dalam al-MuJamul Ausaatb NI/342-344/6577); serta al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun
Nubuunoab (V/6G61) dengan sanad hasan sebagai penguat. Di dalamnya terdapat perawi dha'if
bernama al-Hakam bin'Abdul Malik.
Al-Haitsami b e*aa dalam Majma'uz Zawaa-id (rIU 1 67) : "Ath-Thabrani meriwayatkannya dalam
al-MuJamul Ausaatb.Didalamnya terdapat al-Hakam bin 'Abdul Malik, seorang yang dha'if."
Penguat yang ketiga didapat dari hadits mursalsa'idbin al-Musayyib yang diriwayatkan oleh Ibnu
Sa'ad dalam atb-Tbabaqaatul Kubraa @/ t+t) dengan sanad hasan sebagai penguat.
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih jika digabungkan jalur-jalurnya. lV'allaahu a'lam.
ato 'grn611f{:ni binti Abu Thalib, puteri paman Rasulullah
S. Ia masuk Islam pada hari penaklukan
kota Makkah. Pada saat itu, ia masih menjadi isteri Hubairah bin 'Amir al-Makhzumi, seorang
yang melarikan diri ke Najran pada hari penaklukan kota Makkah hingga mati dalam keadaan
kafir di sana.
ar7 Diriwayatkan oleh d-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 1176) dan Muslim dalam Shabiih-nya (no.
336,71) dari hadits lJmmu Hani' d; .
4'8 Inilalr perkataan Ummu Haoi'
$r, yang shahih & dalam asb-Sbahiibain.
4re
Ibnu Qayyim al-Jauziyah 4ili5 berpendapat demikian dalam kitabnya, Zaadul Ma'aad $IUal}).
420
Dalam kitabnya, Rattdhul Unuf Sn/ rc$.
a2r Diriwayatkan oleh Abu Dawud
W2s/1290),Ibnu Majah [/4L9/L323),Ibnu Khuzaimah dalam
Sbabiih-nya W234/1234), al-Baihaqi dalam as-Stnanul Kubraa ([/48) dari jalur 'Abdullah bin
\[ahab, &ri 'Iyadh bin 'Abdullah, dari Makhramah bin Sulaiman, dari kuraib, dari Ummu Hani'.
An-Nawawi '#F" berkata dalan al-Majmuu' IY/39) dan al-Kbulaasbab O/568, terbitan al-Mua-
ssasah): "Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari."
Saya berkomentar, an-Nawawi keliru dari dua sisi berikut:
Pertama, Iyadh bin'Abdullah tidak dipakai oleh al-Bukhari sama sekali, melainkan oleh Muslim
sara.
Kedua, sanad hadits ini dha'if, tidak shahih, karena Iyadh dha'if. As-Saji berkata: "Ibnu Vahab
meriwayatkan darirya (Iyadh bin Abdullah) hadits-hadits yang masih perlu dikoreksi kembali.
Abu Hatim ar-Razi berkata: "Tidak kuat." Ibnu Ma'in berkata:. "Dbaa'iful badiits." Bahkan, al-
Imam al-Bukhari berkata: "Munkarul badiirs." Adapun di dalam at'Taqiib: "Ia lemah."
lyadhpunmudhtbarib dalamsarad dan matannya. Mengenai sanad hadits ini, ia meriwayatkannya
dari Makhramah, dari Kuraib, dari 'Abdullah bin 'Abbas, dari Ummu Hani'. Ia juga menyisipkan
Ibnu 'Abbas antara Kuraib dan Ummu Hani'. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud
QII/84/2763), an-Nasa-i dalam as-Sunanul Kubraa NIII/57-58/6832), ath-Thabrani dalam al-
MaJarnul Kabiir Q4/322/987,988,989), aliUqaili dalam adh-Dhu'afaa'ul Kabiir @/1056), al-Hakim
W/53-54), al-Baihaqi dabm as-Sunanul Kubraa W95) dar as-Sunanush Sbagbiir W40l/3620),
Ibnu'Abdil Barr dalam at-Tamhiid (Y,ln/fi7), sena adz-Dzahabi dalam Tadzkiratul Hffiazh
(vs47).
Di sisi lain, dalam matannya terkadang Iyadh menyebwkan taslim (ucapan salam) dan terkadang
tidak; demikian pula tidak menyebutkan shalat, tetapi hanya menyebutkan perkataan Nabi ffi
kepa& Ummu Hani': "Kami melindungi orang yang kamu lindungi." Tambahan lagi, bahwasanya
lebih dari delapan perawi telah meriwayatkan dari Ummu Flani', namun tidak ada seorang pun
yang menyebutkan taslim di dalamnya.
Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa pe nyebrtan taslim dalamhadrts adalah munkar, tidak
shahih, disebabkan kelemahan 'Iyadh dan karena tidak ada seorang pun yanB berkata demikian
dari jalur-jalur shahih lainnya. Walhabu a'larn.
Penulis 'llf7u be*ata dalan al-Bidaayah uan Nibaayb ffU566\ "Telah dijelaskan bahwa beliau
mengucapkan salam pa& setiap dua rakaat. Ini merupakan bantahan bagi as-Suhaili dan ulama
lainnya yang menegaskan bahwasanya shalat Fat-h terdiri dari delapan rakaat dengan satu salam.
Sa'ad bin Abi lU(aqqash mengerjakan shalat pada hari penaklukan al-Mada-in di dalam ruangan Kisra
sebanyak delaparrakaat dengan mengucapkan salam pada setiap dua rakaat lValillaahilhamd."

SirahNabiMuhammad S, 283
Silakan.lihat kitab Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiim karya Penulis ,+E g/llO, terbitan Daarul Fat-h
atau [./ 429, terbitan Ibnul Jauzi).
422
Diri:wayatkan oleh al-Bukhari dabm Sbahiib-nya (no. 1780) dari hadits Abu Hurairah ga .
a23
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 4289) secara mt'allaq ftadits yang terhapus
satu perawi atau lebih, meskipun sampai akhir sanad,$ dan secara rz aushul $etditsyrng sanadnya
bersambung sampai\"p"{ Rasulullah ffi-marfa'-*au kepada Sahabat-mauquf--\\no.Z1Sb),
Muslim dalam Shabiib-nya (no. 1331) dari hadits Ibnu 'Umar q*ts.
serta oleh
a2a
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam sbabiih-nya (no. 3352) dari hadits Ibnu 'Abbas s*ia.
a25
Diriwayatkan oleh Abu Dawwddalamal-Marazsiil (83/23,terbitan ar-Risalah atau 129/23,terbitan
ash-Shuma'i), Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 0/224,X[\I/497/18772), al-Baihaqi dalam
Dalaa'ilun Nubuaruab A/78,79),Ibnu'Asakir da,lam Taariikb Dimasq (X/358) dari jaiur Abu
|lu'ryiyah,.lbu Khalid al-Ahmar, Yunus bin Bukair, &nJa'far bin'Aun. Seluruhnya dari Hisyam
bin 'Urwah, dari ayahrtya, secara mursal.
Saya berkomentar: 'Sanad hadits ini rnursal sbahib. Hadits ini juga diriwayatkan secara maushul,
yaitu oleh al-Harits bin Abu Usamah dalam Musnad-nya @,/710/699 - Buglryatul Baabit)tYahya
bin Hasyim as-Simsar meriwayatkan kepada kami; Hisyam bin 'Urwah meriwayatkan kepada
kami dari ayahrya, dari 'Aisyah secara rnausbul.'
Saya menambahkan: "Akan tetapi, Yahya ini adalah pendusta, sebagaimana yang dikatakan Ibnu
Ma'in, Ibnu 'Adi, dan Salih Jazrah. Maka dari itu, yang ma'ruf ialahhadits ini iursal."
Haditsinimemilikipenguat, yaitu riwayat mursallbn't Abi Mulaikah yang dikeluarkan oleh
Musaddad bin Masrahad dalam Musnad-rya, sebagaimana di dabm al-Mathaalibul'Adliydb [/129-
130/238 danIY/422/4308, terbitan al-\flathan atarIII/76/229 danXYII/474/430i, terbitan
al-'Aashimah) day h-haaful llbiyaamb al-Mabarah (I/482/898),juga oleh 'Abdurrazzaq dalam
al-Musbannaf VJ393; letglah no. 19464)-dar dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam
Dalaa-ilun Nubutnoab N/79),Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa W234), dan I6nu Abi
Syaibah dalam al-Musbannaf @IY/a97/18771) dari beberapa jalur, dari Aynrb as-Sikhtiyani, dari
Ibnu Abi Mulaikah.
Saya menilai: "Sanad hadits ini rnanal sbabib."
Pengu4 kedua diriwayatkan oleh al-B athaqi dalam Daka-ilun Nubuuwah S /78) dari jalur Ahmad
bin 'Abdul J_abbar, dari Yunus bin Bukair, &ri Ibnu Ishaq: ayahku yaitu Ishaq meriwayatkan
kepadaku; sebagian keluarga Jubair bin Muth'im meriwayatkan kepadaku.
Saya berkata: "Sanad hadits ini dha'if. Di dalamnya terdapat beberapa kelemahan:
Pertama, sanadnya mursal.
Kedua, (sebagian keluargaJubair bin Muth'im) majbul.
Ketiga, Ahmad bin 'Abdul Jabbar dha'if, sebagaimana diterangk ar dalam at-Taqriib."
PgnguatketigadiriwayatkanolehlbnuAbiSyaibah dalamal-Musbannaf@Y/+h480/M7a6)dari
jalur Muhammad bin'Amr, &ri Abu Salamah bin'Abdurrahman dan Yahya bin'Abdurrahman
bin Hathib sectra. mursal.
Saya berpendapat: "Sanadnya dha'if, karena marsal.'
Pengnat keempatdiriwayatkan oleh al-Fakihi dalam Ahbbaar Mahhab, sebaeaimana di dal am Sytfda-
ul Gharam bi Akbbaaril Bakdil Haraam (I/255): Muhammad bin 'Ali al-Marwazi meriwayitkan
kepad,\u; 'Ubaidillah bin Musa meriwayatkan kepada kami; Musa bin'Ubaidah meriwryatkan
kepada kami dari'Abdullah bin Dinar, dari Ibnu'Umar.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini hasan sebagai penguat, sebab Musa bin'Ubaidah dha'if."
Penguat kelima diriwayatkan juga oleh al-Fakihi, sebagaimana di dalam Syrfaa-ul Gbararn bi
Abbbaaril Baladil Haraarn (II/157):'Abdullah bin Abu Salamah meriwayitkan kepada kami;
Ahmad bin Muhammad bin 'Abdul 'Lziz meriwayatkan kepada kami &ii ayahnyi, dari Ibnu
Syihab, dari 'Ali bin 'Abdullah bin 'Abbas, dari ryahnya.
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini dha'if. Muhammad bin 'Abdul ' Aiz zdalah perawi yang dha'if,
sebagaimana yang dikatakan ad-Daraquthni, Abu Hatim, dan yang lainnya. N-amun, saya belum
menemukan biografi guru al-Fakihi, begitu juga Ahmad bin Muhammad.
Secara keseluruhan, minimal derajat hadits iri basan ligbairihi. lVallaabu a'hm.
a26
Diriwayatkan oleh '.Prbdurrazzaqdalemal-Mushannaf $/85/9076) dari sebagian rekan-rekannya,
dari Ibnu Juraij: Ibnu Abi Mulaikah meriwayatkan kepadaku.

284 lihailRasulullah ffi


Saya berpen&pat: "Sanad hadits ini dha'if karena mursal. Selain itu, guru 'Abdurrazzaqmajbul."
Hadits ini diriwayatLar secara matsbul oleh Ibnu Sa'ad dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu
'Asakirdalam TaaiihbDirnaryq$0/283-284),demikian jugaolehath-Thabrartdalarral-Mujamul
Kahir$V98/11234) danal-MuJarnulAusaatb Q,/155/4SS) dariMa'an bin'Isa, dari'Abdullah bin
al-Mu-ammal al-Makhzumi, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Ibnu'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if. Ibnul Mu-ammal perawi yang dha'if, sebagaimana yang
disebutkan dalan at-Taqriib."
Hadits ini memiliki penguat dalam riwayat marsal az-Zrhri yang diriwayatkan oleh'Abdurrazzaq
dalamal-Musbannaf S /$-8a/9073) dndzrtjdurnya diriwayatkan oleh ath-Thabrani, sebagaimana
disebutkan dalam Fat-hul Baai Nm/fi), &ri Ma'mar, dari zz-Zvhri.
Saya berkata: "Sanad hadits lm mursal sbahih."
Penguar yang lain ialah hadits munal Abtsalamah bin'AMurrahman dan Yahya bin 'Abdurrahman
bin Hathib, yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (XlY/473-
4S0/18746) dan Ibnu Sa'ad dalam atb-Tbabaqaatal Kubraa. Dari jalurnya diriwayatkan oleh
Ibnu'Asakir dalam Taariikb Dimasq (40/2s3), dari Yazid bin Harun dan Hammad bin Salamah,
keduanya dari Muhammad bin 'Amr, &ri Abu Salamah dan Yahya secara rnursal.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini mursal basan."
Adapun riwayat marcal lirnya berasal dari 'Abdurrahman bin Sabith yang diriwayatkan oleh
Ibnu'A-i&, sebagaimana dijelaskan dalam Fat-bul Baan Nil/ l9).
Telah ditetapkan pada lebih dari satu hadits, bahwa kunci (Ka'bah) itu berada di tangan'Utsman
bin Thalhah. Meieka, yaitu Bani'Abduddar, adalah penjaganya. Nabi S kemudian membuka
pintu Ka'bah, atau (pintu itu) dibukakan untuk beliau.
Al-Bukhari telah mengeluarkandalem Sbahiih-rya(ro.2988,4289) dan Muslim daltmSbabiib-rya
(1329/389)d^nhadialbnu'Umar qitr: "Rasulullah ffidatxgp^d^penaklukanMakkahdarisebelah atas
kota tersebut dengan tunggangannya. Beliau &tang sambil membonceng Usamah bluaza.d 45 . Turut
jugabersamamerekaBilddan'UtsmanbinThalhahdariHajbah. Setelahmenambatkantunggangannya
di Masjidil Haram, beliau memerintahkan 'Utsman untuk datang dengan membawa kunci Ka'bah ...."
Dalam lafazh lainnya, beliau mengutus utusan kepada'IJtsman bin Thalhah, lalu Utsman pun
datang dengan membawa kunci, Ialu dia membuka pintu (Ka'bah).
Dalam riwayat Muslim (1329/390): "... Setelah itu, beliau memanggil 'IJtsman bin Thalhah dan
memerintahkan: 'Bawakanlah kepadaku kunci Ka'bah." 'IJtsman pun pergi (meminta kunci
tersebut) ke tempat ibunya, namun ibunya enggan memberikan kunci itu kepadanya. Maka,
'LJtsman memberi pengertian: "Demi Allah, engkau harus memberikan kunci itu atau pedang ini
akan menembus punggungku." Mendengar hal itu, ibunya langsung memberikan kunci tersebut
kepada'Utsman. Kemudian, 'lJtsman bergegas membawa kunci-kunci itu dan menyerahkannya
kepada Rasulullah jS. Selanjutnya, Nabi jS membuka pintu Ka'bah."
Hidits ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab, sebagaimana yang tercantum dalzm al-
Bidaayah wan Nihaayh W566-567), dan &ri jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam
Taariikb-rya (a0/283): Muhammad bin Ja'far bin az-Zu,bair meriwayatkan kepada kami dari
'Ubaidillahbin 'Abdullah bin Abu Tsaur, dari Shafiyyah binti Syaibah kiif, , bahwasanya Rasulullah
ffi , ketika tiba di Makkah, memanggil'IJtsman bin Thalhah. Beliau mengambil kunci Ka'bah
darinya, lalu dibukalah pintu Ka'bah untuknya.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan, sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh dalam Fat-bul Baai
(vrtr/18)."
Ibnu Ishaq berkata: "Sebagian ulama menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah ffi bertanya: 'Di
tlJtsman bin Thalhah?' Maka Utsman pun dipanggil. Kemudian, beliau meminta
manakah }$
bersabda: 'Berikanlah kuncimu padaku, wahai'Utsman! Sungguh, hari ini adalah hari kebaikan
dan balas budi."
Sanad hadits ini dha'if, tetapi dikuatkan dengan hadits-hadits yang telah disebutkan tadi.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4549), an-Nasa-i dalam al-Majuba NW42) dzn al-Kabraa (no.
7002), IbnuMajah(no.2628), al-HumaididaltmMasnad-rya(no.702), Ahmad/JJ/11,36, 103), Abu
Ya'ladalanMusnad-nya(no.5675),ad-DaraquthnidalamSanaln-nya(Ily105),danmasih banyak
lagi yang lainnya dari jalur'Ali bin Zaid binJud'an, dari d-Qxim bin Rabi'ah, dari Ibnu'Umar
,rdrr, .".rr" marfa', "Ketahuilah, semua pertikaian yang terjadi pada masa Jahiliyyah, kasus darah

SirahNabi Muhammad ffi 285


--l

maupun gugatan-dalam riwayat lain disebutkan: "Kasus darah maupun kasus harta"-bera& di
bawah kekuasaanku sekarang, kecuali urusan memberi minum jamaah haji dan penjagaan Masjidil
Haram. Sesungguhnya aku menyerahkan pemeliharaannya itu kepada pengurus sebelumnya."
Sayakatakan: "sanadhadits ini dha'if.IbnuJud'an adalahperawi dha'if, sebagaimanadisebutkandalam
l<ttab at-Taqriib. Akan tetapi, hadits ini bisa dijadikan penguat bagi hadits yang sebelumnya."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih, tanpa diragukan lagi, berdasarkan jalur-jalurnya.
a27 Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Baai
@/181): "Perkara yang disepakati oleh ahli
sejarah ialah Nabi keluar dari Madinah pada tanggal 10 Ramadhan, sedangkan beliau tiba di Makkah
pada tanggal 19 Ramadhan. Silakan lihat kembali W/4)."
a28
Penulis d,l5 berkata dabm al-Bidaayab uan Nibaayah (VIl609): "Tidak diperselisihkan lagi
bahwasanya Rasulullah ffi bermukim di Makkah selama sisa Ramadhan, dengan mengqashar shalat
dan berbuka (tidak berpuasa) ...."
a2e
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (Il/9-10/1229), at-Tirmidzi dengan lafazh yang semakna
(I/430/545), ath-Thayalisi dabmMusnad-rrya p./178/879, L89/ 898), asy-Syafi'i dalam as-Sunanul
Ma'tsuuraab (Xtr/Ll8-Ll9- riwayat ath-Thahawi), Ibnu Sa'ad dalamTbabaqaatul Kubraa @,/L33),
Ahmad IY/430, 431, 432,440), Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf QU450), ath-Thahawi
dalam Syarb Ma'aanil Aatsaar A./417), al-Bazzar dalamal-Babruz Zahbhbaar S./77-7813608), Ibnu
Khuzaimah dalam Shahiih-nya @./70-77/1643),Ibnul Mundzir ddam al-Ausatb W/337/2243,
365/2295), ad-Dulabi dalamal-Kunaa utalAsmaa' @./65G651/1157), ath-Thabrani dalamMujarnil
Kabiir (XYIIJ/173/513, 5L4,515, 174-175/516), ar-Ruyani dalam Masnad-nya {./179-120/LL1),
al-Baihaqi dalamSunanulKubraaW135-136, 151, 153) dankitab Marifat*SunanutalAatsaar
(II/417/1577), serta yang lainnya dari beberapa jalur, dari'Ali bin Zaidbin Jud'an, dari Abu
Nadhrah, dari Imran.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini dha'if. Di dalamnya terdapat 'Ali bin Zaid bhJud'an, perawi
yang dha'if, sebagaimana disebutkan dalam kitab at-Taqriib."
Ibnul Mun&ir berkata: "Kisah Nabi g mengqashar shalat di Makkah telah shahih dari selain jalur
ini. Sebab, 'Ali bin Zaid telah dikritik dalam riwayatnya. Qashar ini juga dilakukan oleh 'Umar bin
al-Khaththab 4r ketika datang ke Makkah. Umar mengerjakan shalat dengan hanya dua rakaat.
Sesudah mengucapkan salam, ia berkata: 'Hai penduduk Makkah, kami adalah musafir, maka &ri
itu sempurnakanlah shalat kalian.'"
Al-Mundziri berkata dalam Muhbtasbar Sunan Abi Dautud @./ 6l): "Dalam sanadnya terdapat 'Ali
binZaid bin Jud'an. Mayoritas ulama mengkritiknya. Sebagian &ri mereka berkata: 'Haditsnya
tidak dapat dijadikan hujjah karena dia banyak melakukan idbtbirab;"
Hadits ini telah didha'ifkan oleh guru kami, Syaikh al-Albani'aifV",dahmMisykaatul Masbaabiih
U/87 - al-Hidaayab).
Catatan:
Hadits ini dinisbatkan oleh Penulis (Ibnu Katsir) kepada Imam an-Nasa-i, namun saya belum
menemukannya walaupun telah lama mencari. Dalam pada itu, al-Mizzi tidak menisbatkannya
kepada an-Nasa-i dalam kitabnya, Tubfatul Asyraaf Nru/193). Tidak pula hal itu dilakukan oleh
al-Hafizh Ibnu Ha,1ar dalamHidaayatur Ruwaah W87). OIeh karena itu, kemungkiaan penisbatan
tersebut disebabkan kesalahan tulis dari Ibnu Katsir. lValkahu a'hm.
Penulis juga telah menisbatkan dalam kitabnya yang lain, al-Bidaayab ann Nihaayah (Vy61C611),
dengan benar kepada Abu Dawud dan at-Tirmidzi.
Mengenai perbuatan Nabi s yang ddak berpuasa pa& sisa bulan Ramadhan, hal tersebut telah
diriwayatkan secara shahih oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (n'o. a275) dari hadits Ibnu 'Abbas
q{b. Adapun shalat dua rakaat (qashar) yang dikerjakan Nabi g, hal ini diriwayatkan juga secara
shahih oleh al-Bukhari (no. 4298) dari hadits Ibnu 'Abbas ,;.1U.
a3o
Tambahan dari naskah "7".
a3r Diriwayatkan oleh al-BuLhari dalam Sbabiih-nya (no. 4295) dnMuslim dahm Sbabiib-nya (no.
1354) dari hadits Abu Syuraih al-'Adawi .g'; .
a32
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 4339) dari hadits Ibnu'Umar qi-(i.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dilam Fat-hul Baai $il/182): "Al-K-haththabi berkata: 'Hikmah
di balik berlepas dirinya Rasulullah M dari perbuatan Khdid bin Walid itu-meski beliau tidak
menjatuhkan hukuman kepada Khalid atas perbuatannya itu, karena saat melakukan perbuatan

286 lihailRasulullah ffi


itu Khalid dianggap seoranB mujtahid-ialah: agar orang-orang mengetahui bahwa Nabi tidak
mengizinkan Khalid melakukan hal tersebut. Oleh karena itulah berlepas diri dari perbuatan
Khalid tersebut dilakukan, karena khawatir akan ada orang-orang yang meyakini bahwa perbuatan
Khalid itu terjadi dengan izin dari beliau, di samping agar orang lain selain Khalid menghindari
perbuatan seperti itu.'"
Al-Hafizh meneruskan: "Zhahirnya, sikap berlepas diri Rasulullah .is-dari perbuatan Khalid itu
tidak berkonsekuensi adanya dosa atas Khalid dan tidak juga mengharuskan jatuhnya sanksi kepada
dirinya. Sebab, dosa oratrg yang ddak sengaja melakukannya itu diangkat (dianulir/dihilangkan),
walaupun ia melakukan perbuatan yang tidak terpuji."
a33
Diriwayatkan oleh an-Nasa-i delam as-sunanul Kubraa (no. 11483); Abu Ya'la dalam Musnad-nya
(no. 902) dan &ri jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuwuab ff /77); sena
Abu Nu'aim dalam Daha-ilun Nubuatwab (hlm. a69) dari jalur Ibnu Fudhail, dari al-IU7alid bin
Jami', dari Abu Thufail.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini hasan."
a3a
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam kitab as-Siirab (IVl1083 - Ibnu Hisyam): "A.z-Zrhri
meriwayatkan kepada kami."
Saya berpendapat: "Hadits ini mursal, tetapi shahih sanadnya."
a3s
Maksudnya, menangguhkannya selama empat bulan perjalanan.
a36
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Si irab ffY / 1083 - Ibnu Hisyam), ia berkata: "Muhammad
bin Ja'far meriwayatkan kepadaku dari'Urwah bin az-Zlbir."
Saya menilai: "Hadits lni munal, tetapi shahih sanadnya."
437
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkatadalam Fat-hul Baari (lW/27):'Hunain adalah nama sebuah lembah
di sebelah DztiMalaz, dekat dengan Tha-if, dan jaraknya ke Makkah sekitar 10 mil dari Arafah.
Abu'Ubaid al-Bakri berkata: 'Tempat yang dinamakan Hunain itu diambil dari nama Hunain
bin Qabitsah bin Mahlail.'"
ini disebut juga Perang Authas, yang diambil dari tempat terjadinya peperangan ini. Sebab,
Perang
perang ini dimulai di Hunain dan berakhir di Authas. Demikian pula, perang inipun dinamakan
Perang flawazin, sebab orang-orangHawazan lah yang berperang melawan Rasulullah S.
a38
An-Nashri adalah nisbat kepada kakek Malik bin 'Auf yang tertua, yaitu Nashr bin Mu'awiyah.
Malik masuk Islam sesudah Perang Tha-if, kemudian dia ikut serta dalam Perang Qadisiyah dan
Penaklukan Damaskus.
a3e
Riwayat ini dikeluarkan oleh Abu Dawud W20/2501), an-Nasa-i dalam Surwnul Kubraa Nm/139-
140/8879),Ibnu Abi 'Ashim dalam Abaad ual Matsaani OI/419-423/149), ath-Thabrani dalam
al-MuJamul Kaliir SU96/ 5619) dan al-MuJamul Ausatb 0/ 129-130/ 407), Musnad asy-Syaamilryiin
W /107-L0S/2866), Abul Qasim al-Baghawi dalamMuJamusb Shahaabah 0/36-38/19), al-Qasim bin
Tsabit as-sarqisthidalam Daka-ilfii Gbariibil Hadiits I/176-177 /85), al-Hakim 0/237), al-Baihaqi
dalamDaka-ilunNtbuutwah N/125-126),Abu Nu'aim dilamMa'ifatush Sbahaabah 0/329/831),
Ibnul Atsirdaltm Usdul Gbabdb 0/153-154), dan yang lainnya dari jalurMu'awiyah bin Salam, dari
Zaidbh Salam, dari Abu Salam, dari Abu Kabsyah as-Saluli, dari Sahal bin al-Hanzhaliyyah.
Sayaberkata: "Sanadhadiainishahih.Paraperawinya xiqahdamermasukparaperawil<ttabasb-Sbahiih."
Hadits ini dinyatakan hasan oleh al-Hafizh Ibnu Ha.iar dalam Fat-bul Baari UTII/27) dan dishahih-
kan oleh guru kami dalam Shabiib Abi Datoud (no. 2183) dan Tahhriij Fiqbis Siirab (hlm. a21).
Hadits ini dinyatakan kuat oleh riwayat Anas bin Malik 45 ,Ibnu Abi Syaibah dalamMusbannaf-
nya (XIV/530-53t/t8845), Ahmad gn/279), drn al-Bazzar da,lam Musnad-nya (I/351-352/1835
- al-Karyfl dengan sanad shahih sesuai dengan syarat Muslim, sebagaimana terdapat di dalam al-
Bukhari (no.4337) dan Muslim (1059/135) dari jalur yang lain, dari Anas €ll .
m Namanya'Abdullah bin Abi Ha&ad bin'Umair bin Hawaaz bin Aslam. Ia ikut sena dalam Perang
Hudaibiyah, Perang Khaibar, sena berbagai peperangan lain sesudahnya bersama Rasulullah S.
Ia meninggal pada tahun 71 H.
a' Disebutkan oleh Ibnu Ishaq &lam as-Siirab (IVl1100-1102). Penulis (Ibnu Katsir) meriwayatkan
d;irinya dalam al-Bilaayab roan Nihaayab W G9) tanpa sanad.
Telah diriwayatkan oleh al-Hakim ([/48) dan al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuwwah N/llg'
123) darijalur Ahmad bin 'Abdul Jabar, dia berkata: "Yunus bin Bukair meriwayatkan kepada

SirahNabi Muhammad ffi 287


kami dari Ibnu Ishaq, ia berkata: Ashim bin'Umar bin Qatadah meriwayatkan kepa& kami dari
'Abdurrahman bin Jabir bin 'Abdullah, dari ayahrya, serta dari 'Amru bin Syu'aib, az-Zuhri,
'Abdullah bin Abi Bakar bin'Amr bin Hazm, &. 'Abdullah bin al-Mikdam ats-Tsaqafi tentang
kisah Perang Hunain.
Saya berpendapat: "Sanadnya dha'if. Ahmad bin 'Abdul Jabar adalah perawi dha'if, sebagaimana
disebutkan dalam kitab dt-Taqriib."
a2 Diriwayatkan oleh Ahmad dalamMusnad-nyaIY/222), Abu Dawud dalamSunan-rya (no. 3566),
an-Nasa-i dalam as-Sunanul Kabraa (no. 5n6,5777),Ibnu Hibban dalam Shahiih-nya (4720 - Ihsaan),
dan ad-Daraquthm dalan Sunan-nya @/39) dari jalur Hibban bin Hilal, dari Hammam bin Yahya,
dari Qatadah, dari 'Atha', dari Shafwan bin Ya'la bin 'Umayyah, dari tyahnya.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih, sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim."
Dishahihkan juga oleh guru kami, Syaikh al-Albani, dalam asb-Sbabiibab (no. 630).
43 Saya berkomentar: "Yang benar adalah beliau meminjam dari Shafwan bin Umayah tiga puluh
baju perang, seperti yang tercantum dalam hadits Ya'la bin'Umayyah tadi. Adapun orang yang
berpendapat seratus baju perang, mereka berpegang kepa& perkataan Ibnu Ishaq dalam kitab as-
Siirah $Y / 1103)." Penulis berkata dalam al-Bidaayab uan Nibaayah (VIy9): "Demikianlah, hadits
ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq tanpa sanad."
Saya berkata: "Diriwayatkan dengan sanad darinya oleh Yunus bin Bukair, sebagaimana yang
telah disebutkan, tetapi sanadnya dha'if karena Ahmad bin 'Abdul Jabar dha'if. Saya pun belum
mendapatkan orang yang mengatakan empat ratus baju perang."
4 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Taarikbul Kabiir ffn/D); Ibnu Abi 'Ashim dalam Abaad.
ual Matsaani W3226/L588)-dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani
dalam Ma'rifatus Sbahaabah W/2166/5435); ath-Thabrani dalan al-MuJamul Kabiir (XVII/313-
314/ 1009); serta al-Baihaqi dalam Daha-ilun Nubaurutab N / 142)-dan jalurnya diriwayatkan oleh
Abu'Ashim, yakni adh-Dhahhak bin Makhlad, &ri'Abdullah bin'Abdurrahman bin Ya'la ath-
Tha-ifi ats-Tsaqafi: 'Abdullah bin Iyadh bin al-Harits al-Anshari-dikenal juga dengan nama Iyadh
bin'Abdullah ats-Tsaqafi-meriwayatkan kepadaku dari ayahrya.
Al-Haitsami berkaradalanal-Majma'(VIl182): "Didalamsanadnyater&pat'AMullah binlyadh.Ibnu
Abi Hatim menyebut perawi ini, toapi tidak menjelaskan cacatnya. Adapun sisa perawi lainnya tt qdh ."
Saya menjelaskan: "'Iyadh bin'AMullah adalah perawi yangmajbill'aindanmajbul bal,karenahatya
'Abdullahbin'AMurrahrnanlah yangmeriwayatkanhaditsinidarinya-Jugakarenaddakadaseorangpun
yangmenyatakannya xtqah,mesl<rpvnlbnuHibbanyangterkenallonggar dalarnmen-tsiqal>lonperawi."
Hadits ini memiliki penguat dari Anas bin Malik ,!F' yargdiriwayatkan oleh al-Bukhari (no.
4337) dan Muslim (1059 / 135).
a5 'Attab bin Usaid masuk Islam pada hari penaklukan Makkah. Ia seorang yang cerdas dan termasuk
bangsawan Arab. Sahabat ini tetap menjabat sebagai Gubernur Makkah hingga ia meninggal dunia
pada akhir masa kekhalifahan'Umar g; .
ffi Disebutkan oleh Ibnu Ishaqdalamas-Siirah W hl13). Penulis menukil darinya dalam al-Bidaayab
uan Nihaayab (VIY10 tanpa sanad.
a7 Anutaatb adalah bentuk jamak dari n.tatb, {tinya tempat bergantungnya segala sesuatu. Dahulu,
orang-orang musyrik mendamngi pohon tersebut, lalu mereka mengganturgkan senjata-senlataryt
di pohon itu. Mereka pun mendekatkan diri dan beribadah di tempat itu.
a8 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah
W/ll04 - Ibnu Hisyam), Ahmad dahm Musnad-
nya ff/98), at-Tirmidzi d,lzm Sunan-aya (no. 2180), an-Nasa-i dalam Tafsiir-rya (no. 205), Ibnu
Hibban dahmShabiilt-nya (1835 - al-Maoaarid), dan banyak lagi yang lainnyadari jal:ur az-Zuhri,
dari Sinan bin Abi Sinan ad-Du-ali, dari Abu \faqid al-Laitsi.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih."
Dishahilrkanpulaolehgurukami,syaikhal-Albani 'ii6,dalamsbahiihMaataariduzbZbam'aan$ro.1540)-
4e Imaayah berarti al-ghabr
G.lrp), yaitu kegelapan malam sebelum munculnya cahaya matahari.
aso
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dilam as-Siirah W/ll0+1105 - Ibnu Hisyam)-dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya @,/376-377), Abr Ya'la dalam Musnad-nya (no.
1862), al-Bazzar dalam Musnad-nya (1834 - al-Kasyf), ath-Thabari dalam Taaiikbul Umam utal
Muluuh @/74-75),Ibnu Hibban dalam Shahiih-rrya (4774 - Ibsaan), dan al-Baihaqi dalam Dalaa-
ilun Nubuuuah N/126-128, 129)-, dra berkata: 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah meriwayatkan

288 lihailRasulullah ffi


kepa&ku dari 'Abdurrahman bin Jabir bin 'Abdullah, dari ayahnya.
Saya berkata: 'Sanad hadimini shahih, sebagaimana yang dikatakan guru kami, Syaikh al-Albani
dri5, dalam Tahhriij FQbis Siirah $1m.422)."
a5r Diriwayatkan oleh al-Bazzar dalamMusnad-ryaW34G347/1827
- al-Karyfl: 'Ali bin Syu'aib dan
'Abdullah bin Aynrb al-Makhrami meriwayatkan kepada kami; 'Ali bin Ashim meriwayatkan
kepada kami; Sulaiman at-Taimi meriwayatkan kepada kami dari Anas.
Al-Bazzar berkata: "Kami tidak mengetahui seorang pun yang meriwayatkan dengan lafazh ini,
kecuali Sulaiman at-Taimi dari Anas. Tidak ada pula yang meriwayatkan dari Sulaiman, kecuali 'Ali."
Saya berkomentar: "Al-Haitsami berkata da,lam Majma'*z Zawaaid SUl78): 'Diriwayatkan oleh
al-Bazzar. Di dalam sanadnya terdapat 'Ali bin Ashim, perawi yang dha'if karena sering melakukan
kesalahan dan bersikukuh dalam mempenahankannya. Meskipun demikian, ia telah dinyatakan
tsiqab. Adaptn sisa perawi lainnya pun tsiqab.'"
Hadits ini memiliki penguat dari riwayat mursal ar-Rabi' bin Anas, yaitu yang diriwayatkan oleh
al-Baihaqi dalam Daka-ilan Nubuwwab N / 123-124) dari jalur Ahmad bin 'Abdul Jabbar: Yunus
bin Bukair meriwayatkan kepada kami dari AbuJa'far ar-Razi, dari ar-Rabi'.
Saya menilai: "Sanadnya dha'if, karena ter&pat dua cacat di dalamnya, di samping riwayat ini juga
munal. Pertama, Abu Ja'far ar-Razi sangat buruk hafalannya. Kedua, Ahmad bin 'Abdul Jabbar
adalah perawi dha'if."
a5'?
Iniadalah bagian dari hadits Jabir yang telah lalu.
453
Hakamat berarti tali kekang dan kendalinya.
asa
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 286a) dan Muslim (no.1776) dari hadits al-Barra' bin'Azib gE .
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiib-nya (no. 1775) dari hadits al-'Abbas dengan la[*h: "...
'Abbas berkata: 'Aku memegang tali kekang bighal Rasulullah i5 dan menggenggamnya erat-erat,
agar hewan itu tidak berjalan terlalu cepat, sedangkan Abu Sufyan memegang pelana tunggangan
beliau1!s ...."
a55
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirah W / LL}GICf,,7 - Ibnu Hisyam): az-Zuhri meriwayatkan
kepadaku dari Katsir bin al-'Abbas, dari ayahnya, al-'Abbas bin'Abdul Muththalib. Saya
menegaskan: "Sanadnya shahih. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dalam Slaliib-rya (no. 1775).
a56
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shabiih-nya (no. 1777) dari Salamah bin al-Akwa' g , ia
berkata: "Kami berjihad bersama Rasulullah {S dalam Perang Hunain ... Ketika mereka mengepung
Rasulullah iS , beliau pun tunrn dari bighalnya lalu mengambil segenggam debu dari bumi.
Kemudian, beliau melemparkannya ke wajah orang-orang kafir seraya berkata: 'Buruklah wajah-
wajah ini!' Tidaklah Allah W membiarkan seorang pun dari mereka, melainkan setiap mata
dipenuhi tanah dengan sebab genggaman (lemparan) Rasulullah tersebut. Akhirnya, mereka pun
lari tunggang langgang.'"
Hadits ini memfiki penguat &ri hadits al-'Abbas bin'Abdul Muththalib yang diriwayatkan oleh
Muslim (1775/76). Di dalamnya disebutkan: "Kemudian, Rasulullah ;iff mengambil beberapa
kerikil dan melemparkannya ke wajah orang-orang ka{ir, seraya berkata: "Demi Rabb Muhammad,
mundurlah kalian!'"
Dalam riwayat penguat lainnya (L775/77) disebutkan: "Demi Rabb Ka'bah, mundurlah kalian!
Demi Rabb Ka'bah, mundurlah kalian!"
Penguat yang ketiga berasal dari hadits Abu'Abdurrahman al-Fihri .iif'y^t1diriwayatkan oleh
Abu Dawud (no. 5233), ath-Thayalisi (1468, terbitan d-Hijr), Ahmad Q2467 , 22468, terbitar al-
Mu-assasah), dan yang lainnya dengan sanad hasan sebagai badits syabid ftadits penguat).
Penguat keempat di&pat dari hadits Iyadh bin al-Harits q'b , sebagaimana yang disebutkan di atas.
Penguat yang kelima ialah hadits Anas bin Malik ga , ia berkata: "Setelah kedua pasukan benemu
(berha&pan satu sama lain), pecahlah perang. Pada saat inrlah, Rasulullah berkata: 'Sekarang, perang
telah berkobar." Rasulullah * pun mengambil segenggam kerikil putih dan melemparkannya,
seraya berkata: "Mundurlah kalian, demi Rabb Ka'bah."
Hadits penguat yang kelima ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dabm Musnad-rya ffl/289/3606)
dan ath-Thabrani dalam al-MuJamal Aasatb N / 124/2795 - Majmaa'ul Baltralz) dari jalur 'Amr bin
Ashim: Imran al-Qaththan Abul Awam meriw^yatkan kepa& kami dari Ma'mar, dariaz-Zthri,
dari Anas g;l . Sanad hadits ini hasan.
Penguat keenam diambil dari hadits Yazid bin 'Amir as-Sawa-i go yang diriwayatkan oleh 'Abdu

SirahNabiMuhammad ffi 289


bin Humaid dalam Musnad-nya Q./402/439 - al-Muntahbab), al-Bukheri dalam Taarikbal Kabiir
(IVl155-156, YmhL6),Ibnu Abi Ashim dalam I baad roal Matsaani @./136/1464), Ibnu Qaani'
dalam Mu'jarnush Sbababaab (n/225), ath-Thabrani dabm al-Mu'jarnul Kabiir 6XAn7/622),
ath-Thabari dalanJaami'ul Bayaan $./103), Irbu Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma rifans Sbabaabab
(Y/2776-2777/6593), al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nabuututah N/143-L44), dan yang lainnya
dari dua jalur, dari Sa'id bin as-Sa-ib ath-Tha-ifi, dari as-Sa-ib bin Yasar, dariYazid, ia berkata:
"Kemudian, Rasulullah ffi mengambil segenggam tanah dari bumi. Sesudah itu, beliau menghadap
ke kaum musyrikin lalu melemparkannya ke arah wajah mereka, seraya berkatar 'Mundurlah,
wahai wajah-walahyangburuk.' Tidaklah seorang pun dari mereka bertemu dengan kawannya,
melainkan ia mengeluhkan sakit pada kedua matanya.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan sebagai penguat. Hadits dari Sa'id bin as-Sa-ib
diriwayatkan oleh dua orang perawi yang di- tsiqabkan olehlbnu Hibban, ahli hadits yang terkenal
longgar dalam penilaian. Adapun as-Sa-ib ayah Sa'id, tidak ada yang meriwayatkan darinya selain
anaknya, yaitu Sa'id, bahkan tidak ada seorang pun yang men-tsiqabkrnrya."
Penguat yang ketujuh diketahui dari hadits 'Abdullah bin Mas'ud g.Di dalamnya disebutkan,
"Pada Perang Hunain, aku berada di sisi Rasulullah;lf. Karena orang-orang melarikan diri dari sisi
beliau S, Rasulullah berkata: 'Ambilkanlah untukku segenggam debu.'Kemudian, Rasulullah $
melemparkan segenggam debu itu ke wajah orang-orang kafir. Alhasil, mata mereka pun dipenuhi
dengan tanah ...." (Al-Hadits)
Hadits penguat yang ketujuh ini diriwayatkan oleh Ahmad (V453454),al-Bazzar dalamMusnad-tya
Gl/1829 - al-KasyJ), ath-Thabrani da.lam al-MuJamal Kabiir (IXl10351), al-Hakim p,/ll7), dm,
al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuwuah N / 142) dengan sanad hasan. Namun hadits ini dinyatakan
cacat oleh petta'liq kitab al-Musnad rcrbitan al-Mu-assasah, namun ta'liq tersebw sangat ielas
kekeliruannya.
a5?
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 4323) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
2498) dari hadits Abu Musa al-Asy'ari i4y, .
a58
fuwayat ini didha'ifkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar ddam Fat-bul Baai Nfr/43). Al-Hafizh berkata:
"Riwayat ini menyelisihi hadits di dalam asb-Shabiih." Penulis 'ib rclah mengisyaratkan hal itu
melalui pernyataannya: dikatakan (Qiil.).'
a5e
Kalimat ini merupakan bagian dari hadits Abu Musa .g;; .
{0 Tambahan dari naskah "f ". Telah diriwayatkan juga dari hadits'Iyadh ats-Tsaqafi, bahwa (umlah
yang terbunuh dari pihak-kaum musyrikin) sama dengan iumlah orang-orang yang terbunuh dalam
Perang Badar.
a6' Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. a32\ dar Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
1757) dari hadits Abu Qatadah 4; .
a62
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari Nm/$)t "Tha-if adalah negeri yang besar dan terkenal.
rtr(ilayahnya banyak ditumbuhi anggur dan kurma. Negeri ini berjarak tiga atau dua rnarbakh dr
sebelah timur kota Makkah."
a63
Dalam litabnya, Jautaami'us Siirab an-Nabatoiyyah ftlm. 193).
ae Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 2307, 2308) dengan lafazh: "Aku sungguh
menanti-nanti mereka. Bahkan, Rasulullah;{f telah menunggu mereka selama belasan malam ...."
065
Pada naskah "-" tenulis: "Gb:n".
a66
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiib-nya (no. 1059).
6z
Ji'ranah adalah mata air yang terletak antara Tha-if dan Makkah, namun lebih dekat dengan
Makkah. Di sanalah Rasulullah $ membagibaglkan gbanimahPerangHunain. Dari sana pula
beliau mulai berihram untuk mengerjakan umrah.
{8 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab W/1147,1148 - Ibnu Hisyam)-&n dari jalurnya
diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuuoab N/L9+195): 'Amr bin Syu'aib
meriwayatkan kepada kami dari ayahrya., dari kakeknya, 'Abdullah bin'Amr.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan."
Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari dalzm Shahiib-nya (no. 4318, 4319) &ri hadits al-Miswar bin
Makhramah dan Marwan bin al-Hakam.
6e Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as- Siirah
IY / 1148-1149): Nafi' meriwayatkan kepadaku dari
Ibnu'Umar. Sanad hadits ini hasan karena dikuatkan oleh riwayat Ibnu'Umar sebelumnya.

290 lihailRasulullah ffi


a70
Silakan lihat kitab al-Bi.daayah uan Nibaayab (VIV1lGl13).
a7' Silakan lihat kitab al-Bi.daayah uan Nibaayab (VIV89-90).
a72
Sbabiih Muslim (no. 2313). Diriwayatkan oleh Muslim di tempat lain dalam Shabiih-nya (no.
1060) dari hadits Rafi' bin Khudaij: "Bahwasanya Nabi 96 memberi Shafwan 100 unta." Hadits
ini shahih.
aB Telah shahih dari sebagian Sahabat, di antaranya hadits 'Abdullah bin Zaid g yang diriwayatkan
oleh al-Bukhari (no. a330) dan Muslim (no. 1061), hadits Anas bin Malik .g yang juga diriwayatkan
oleh al-Bukha ri (no. 43314337) dan Muslim (no. 1059), dan hadits Abu Sa'id al-Khudri #'yau.t1
diriwayatkan oleh Ahmad dalamMusnad-nya@./7c77) dan Fadbaa-ilusb Shabaabah F/801/1439 -
dengan ringkas), Ibnu Abi Syaibahdalamal-Musbannaf Sn/L5Gl57/12402,XI\\t/528-529/ 18843),
Abu Ya'la dalam Musnad-rya (Il/344-345/1092 - dengan sangat ringkas), ath-Thabari dalam
Taariikbul (Jmam ual Muluuh @I/ 138),Ibnu Hisyam dalam as-Siirah W / ll5Gll58), al-Baihaqi
dalam Dalaa-ilun Nubuuuah N/176-L78) dari beberapa jalur, dari Muhammad bin Ishaq: 'Ashim
bin 'Umar bin Qatadah meriwayatkan kepada kami dari Mahmud bin Labid, dari Abu Sa'id.
Saya menetapkan: "Sanad hadits ini shahih. Ibnu Ishaq adalah hujjah dalam as-Siar dar al-Magbaazi.
Ia pun telah menjelaskannya dengan tabdits. Selain itu, hadits ini juga telah dishahihkan oleh
Penulis (Ibnu Katsir) dalai al-Bidaayab uan Nibaayab (Vtr/98) dan guru kami, al-Albani '+iil6,
dalam Takbriij Fi4his Siirah (hlm. a29).
Al-Haitsami be rkita dalam Majma'uz Zauaa-id $./ 30) : "Diriwayatkan oleh Ahmad. Perawinya adalah
perawi kitab asb-Sbahiih selain Muhammad bin Ishaq. Ia telah menjelaskan penyimakarnya."
o'o Kisah itu diriwayatkan secara shahih dari'Umar bin al-Khaththab,'Ali bin Abi Thalib, dan
Abu Sa'id al-Khudri # dalam asb-Shahiihain Adapun hadits-hadits tentang Khawarij berstatus
mutazoatir.
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari (Yl/618): "Adapun perkataannya (al-Bukhari) dalam
riwayat ini : 'Umar berkata:'Izinkanlah aku untuk memenggal lehernya,'hal itu tidak menafikan
perkataannya (al-Bukhari) dalam riwayat yang lain: 'Khalid berkata,'karena mungkin saja Umar
dan Abu Sa'id meminta hal yang sama."
Silakan lihat kitab al-Bidaayab wan Nibaayah (Vtrl105-109).
475
Akar dan benih.
a76
Diriwayatkan oleh al-Bukhari diam Sbahiib-nya (no. 3610) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no.
1064) darihadits'Ali bin Abi Thalib .*, .
a'z Syair Malik bin 'Auf itu tertera dalam kitab as-siirah SY / 7149-1150 - Ibnu Hisyam). Dari Siirah lbnu
Hisyam-lah penulis 'di5 menukil dalam al-Bi.daayb wan Nibaayab 0r'IJ/l02-L03) tanpa sanad.
Awal bait sya'irnya ialah:

)9 )4;$.zU:r .,i . 1j.-,4"1i 4i; i\Y


Aku tidak pernah melihat dan mendengar orang yang seperti dia,
di kalangan manusia, seluruhnya, yakni yang sepeni Muhammad
a78
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiib-nya (no. 1778) dar Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
1253) dari hadits Anas gE .
a7e
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-Siirab GV/1158 - Ibnu Hisyam) tanpa sanad.
Pada catatan kaki naskah "r." tenulis: "Telah dibacakan di depan penulis g, pada pertemuan
keempat, hari Kamis, tanggal 17 Sya'ban,tahrn732H,di Darul Hadits al-Asyrafiyyah, Damaskus-
semoga Allah melindunginya."
a80
Al-Hafizh berkatadalamFat-hul Baari (VlVllt): "Tabuk adalah rempat yang sudah dikenal, yang
jarak tempuhnya separuh perjalanan dari Madinah ke Damaskus." Ada yang mengatakan: 'Antara
Madinah dan Tabuliberjarak kurang lebih 14 marhalah? Kata'Usrah diambil dari firman Allah W:

'... ydng mengihuti Nabi dalam tnasa kesulitan.... ' (QS. At-Taubah: 117), yaitu Perang Tabuk."
a81
Al-Hafizh berkata: "Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab, tahun kesembilan Hijriyah sebelum
haji \U(ada', tanpa diperselisihkan lagi."

SirahNabi Muhammad ffi 291


a82
Bagian hadits ini shahih dari Ka'ab bin Malik yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nyt
(no. 4418) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (ro.2769).
a83
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-rya (,1/63), Fadbaa-ilusb Shabaabab (846,847), at-
Tirmidzi dalam Sunan-nya (no. 3701), Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnab (ro. 1279) dar al-libaad
(82), 'Abdullah bin Ahmad dalam Zawaa-idul Musnad (/63) dan Zauaa-idul Fadhaa-il (738), al-
Fasawi dalam a l-Ma'rifab wat Taaiihb 0/283), al-Qathi'i dalam Zauaa-iidul Fadbaa-ilusb Shahaabab
(839, 846), al-Hakim QII/L02), al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuwutab N/215),Ibnu 'Asakir
dalam Taariihh Dimasq (4L/43,43-44,44), dan yang lainnya dari jalur Dhamrah bin 'Abdullah
bin Syaudzab, dari'Abdullah bin al-Qasim, &ri Katsir, maula'Abdurrahman bin Samurah; dari
'Abdurrahman bin Samurah.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan. Katsir bin Abu Katsir sbaduq dan hasan hadrtsnya, insya
Allab. Haditsnya diiriwayatkan oleh banyak perawi, dar. ia di-tsiqab-kan oleh al-'Ijli dan Ibnu
Hibban. Katsir termasuk Tabi'in yang terkemuka."
a8a
Diriwayatkan oleh Asad bin Musa dalam Fadhaa-ilusb Shabaabah , xbagimana di dalam Fat-bal Baari
(V/408) secara munal dari Qatadah. Al-Hafizh tidak mengomentarinya, meskipun di dalamnya
disebutkan: "Tujuh puluh ekor kuda," sebagai ganti seratus.
a85
Diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dalart Musnad-nya (no. 82), Ahmad dalam Musnad-
nya Q,/71),Ibnu Abi 'Ashim dalam as-SunnaD (no. 1303), an-Nasa-i dalam Sunan-nyz ('lI/4C47),
ad-DaraquthnidalanSurwn-nyziIY/195),d-Qathi'idalam Zaana-iidFadhaa-ilusbSbabaabab(827),
al-Baihaqi dalam Daka-ilunNubuwsah (I/215-2L6) daras-Surunul Kubraa Wl67),Ibnu'Asakir
dabm Taariihb Dimasq (41/278-219,219) dari jalur Hushain bin 'Abdurrahman, dari 'Amr bin
Jawan, dari al-Ahnaf bin Qais secara lengkap.
Saya berkata: "Sanad hadits ini dha'if. 'Amr bin Jawar rnaqbal (diterima), sebagaimana di dalam
at-Taqriib."
Hadits ini dikuatkan secara keseluruhan oleh riwayat al-Bukhari dalam Shabiih-nya (no. 2778) dari
hadits'Utsman bin'Affan gE . Hadits ini telah dishahihkan pula oleh guru kami, al-Albani f.iift5,
dalam Sbahiih Sunanun Nasa-i.
Al-Hafizh berkata dilam Fat-bul Baan: "Hadits ini mengandung beberapa hukum tambahan, di
anraranya menjelaskan keutamaan lJtsman yarg tinggi, dan bolehnya seseorang menceritakan
kelebihan dirinya jika dipedukan, baik untuk mencegah mudharat atas dirinya atau pun untuk
mengambil manfaat bagi dirinya. Perbuatan itu hanya dimakruhkan apabila dilakukan dengan
tujuan membanggakan diri, merasa lebih hebat, dan sombong."
a86
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dabm Sbabiib-nya (no. 4416) dan Muslim dehm Sbabiih-nya (no.
2404) dari hadits Sa'ad bin Abi r0flaqqash gr .
48?
Ibnu Ishaq menyebutkannya dalan as-Siirab Wh75 - Ibnu Hisyam) tanpa sanad.
a88
Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, Ibnul Mundzir dan Abusy Syaikh dalam kitab tafsir mereka,
sebagaimana di dalaLm ad-Durnrl Mantsuur W / 264) dari az-Zuhri, Yazid bin Yasar, 'Abdullah bin
Abu Bakar, dan 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah secrra rnunal. Sanad hadits ini sbahib rnursal.
Diriwayatkan juga oleh ath-Thabari dalamJaarni'ul Bayaan $./239),sena al-Baihaqi dalam Dalaa-
ilun Nubuwwah N/218) dari Ibnu Ishaq secara miqtbil'(hadits yang hanya disandarkan kepada
seorang Tabi'in dan tidak sampai kepada Rasulullah 1lsf.
Mengenai al-'Irbad bin Sariyah, hadits itu memang diriwayatkan darinya secara shahih oleh
Ahmad dalam Musnad-nya IY/l2Gl27); Abnt Dawud dalm Sunan-nya (no. 4607); ath-Thabari
dalam Tafsiir-nya $./239); Ibnu Hibban dalam Sbabiib-nya (V - Ibsaan), ats-Tsiqdat (/4), dar al-
Majruubiin (L/18); Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnab (no.32,58, 1040); al-Ajuri dalam asy-Syarii'ah
(rrc.92-93); al-Arba'iin (no.8); Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-nya ffl/1862); Ibnu Baththah dalam
al-Ibaanab (ro.142); al-Hakim (I/97); Ibnu'Abdil Barr ddam at-Tambiid Q{){J/278-279); dan yang
lainnya dari jalur al-rIfafid bin Muslim: Tsaur bin Yazid meriwayatkan kepada kami; Khalid bin
Ma'dan meriwayatkan kepadaku; 'Abdurrahman bin'Amr dan Hujur bin Hujur meriwayatkan
kepadaku, keduanya berkata: "Al-'Irbadh bin Sariyah datang menemui kami, sedang ia termasuk
orang yang menyaksikan turunnya ayat:

{@ ... }* HA-1,JIJ-9 4 A1;3- i51t $L6ii ["5;y

292 lihailRasulullah ffi


'Dan tiada (pala dosa) dtds orang-ordng ydng datang kepadamu, sttpdyd kamu memberi mereha
h,endaraan,klu karnu berkau: Ahu tidah metnperoleb hendardan nntilk membautatnu....'(QS. At-
Tarbah:92)
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini shahih. Al-I[ralid bin Muslim menjelaskan dengan tabdits pada
seluruh tingkatan sanad."
Dishahihkan oleh Ibnu Hibban, al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Muuaafaqatul Kbabar al-Kbabar
Q,/137), al-Albani 'itbu, Btrr kami, dalam as-sikiktusb Sbabiibab (no.937), dan banyak lagi yang
lainnya, sebagaimana yang dijelaskan di dalam kitab saya yang berjudul Bashaa-ir Dzawisy Syaraf
(hlm. 67-69). Silakan lihat kitab asb-Sbahiihah W7 L7-7 19, ytr / 18-20).
Diriwayatkan pula oleh ath-Thabari dalam Jaami'ul Bayaan 6./237-238),juga Ibnu Mardawaih
dalam Tafsiir-nya sebagaiman a dr dalam ad-Durrul Mantsuur $Y /263) dari Ibnu 'Abbas , bahwasanya
'Abdullah bin Mughaffal al-Muzanni termasuk di antara orang-orang yang menangis. Hadits ini
sangat dha'if karena sanadnya bersambung dengan beberapa orang yang bernama Aufa yang
dha'if. Silakan lihat kitab Tafsiirul Qur-aan al-'Azbiim W / 25G257) dan al-Bidaayab uan Nihaayab
(uv151).
a8e
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 4418) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no.
2769) dari hadirs Ka'ab bin Malik 4; .
ax Al-hijr adalah tempat tinggal kaum Tsamud, ya.ng sekarang dikenal dengan nama Mada-in
Shalih.
ae' Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 4419) dan Muslim dabm Sbabiib-nya (no.
2980) dari hadits'Abdullah bin'Umar cib.
ae2
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 3379) dan Muslim dalam Sbahiih-nya (no.
2981) dari hadits Ibnu 'Umrr cb. Namun, dalam riwayat Muslim tidak disebutkan: "Rasulullah
# pun segera meninggalkan tempat itu."
An-Nawawi berkata dalan Syarh Shabiih Muslim (XVIIVI11-112): "Di dalam hadits ini terdapat
anjuran untuk muraaqabab (merasa diawasi Allah) ketika melewati negeri orang zhalim dan tempat
adza,b, atar bersikap semisalnya, seperti berjalan cepat di Lembah Muhassar karena tentara gajah
dibinasakan di sana. Maka dari itu, su&h selayaknya bagi orang yang lewat di tempat-tempat seperti
ini untuk muraqabab, takut, dan menangis, serta mengambil pelajaran dari kehancuran mereka,
juga tidak lupa memohon perlindungan kepada Allah dari hal itu.
Hadits ini juga mengandung hukum berupa larangan menggunakan sumur-sumur dan mata air
Hijr, kecuali Bi'run Naqah. Demikian pula jika membuat adonan roti dengannya, maka tidak
boleh dimakan, namun hendaknya diberikan kepada hewan tunggangan. Di antara faedah lainnya
ialah boleh memberikan makanan yang d&k dimakan oleh manusia kepada hewan. Di samping
itu, terdapat anjuran untuk menjauhi sumur orang-orang zhalim."
ae3
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-nya (no. 706) dari hadits Anas Eb .
aea
Tambahan yang diperlukan untuk melengkapi redaksi kalimat.
ae5
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiih-nya (no. 27) dari hadits Abu Hurairah yang panjang. Di
dalamnya terdapat penjelasan mengenai Perang Tabuk. Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari dalam
Shabiih-nya @o.2982) dari hadits Salamah bin al-Akwa' secara ringkas, hanya saja di dalamnya
tidak ada penjelasan tentang Perang Tabuk.
ae6
Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Sbabiih-nya (no. 1010), al-Bazzar dalam Musnad-nya
(1841 - al-KasyJ), al-Hakim dalam al-Musadrak 0/159), al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuututah
N /231) &ri jalur Ashbagh bin Faraj, Harmalah bin Yahya, dan Yunus bin 'Abdul A'la. Semuanya
mengambil dari Ibnu \[ahab, dari 'Amr bin al-Harits, dari Sa'id bin Abu Hilal, dari 'Utbah bin
Abu 'Utbah, dari Nafi' bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas.
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Hibban &lam Sbabiib-nya (1383 - Ibsaan) dari jilur Harmalah, dari
Ibnu Vahab tanpa menyebutkan'Utbah.
Guru kami, al-Imam al-Albani tp%,,berkata dalam Dba'iif Maanariduz Zbam'aan (l2l/207):
"Sa'id ini rusak hafalannya. Sebelumnya, aku mencacatkan hadits ini karenanya, tetapi ternyata
kemudian jelaslah bagiku, setelah meneliti kembali jalur-jalurnya, bahwa di dalam riwayat ini
terdapat kelemahan lain, yaitu di antara dia (Sa'id) dan Nafi' terdapat 'Utbah bin Abi 'Utbah.
Demikianlah yang dikeluarkan al-Bazzar W254/1841),Ibnu Khuzaimah, al-Baihaqi dalam Dalaa-
ilunNubuwwah N/231), dan al-Hakim O/L59). Akan tetapi, di dalam riwayat al-Hakim, 'Utbah

SirahNabi Muhammail ffi 293


tidak dinisbatkan. Al-Hakim berkata: 'Utbah adalah Ibnu Abi Hakim.'Ini adalah kekeliruan dari
al-Hakim atau dari sebagian perawinya, karena hal itu menyelisihi riwayat yang disebutkan ta{i'
Bagaimana pun keadaannya, h"dits ini dha'if, baik melalui jalur ini atau (alur'Utbah bin Abi
'Utbah).
Oleh kirena itu, al-Hakim telah melakukan kekeliruan karena mensahihkan hadits ini, walaupun
adz-Dzthabitelah menyepakatinya. Mereka berdua (Al-Hakim dan adz-Dzahabi) diikuti oleh
penelaah atau pemberi komenta. kitab lhsazn W/22!). Mereka_berdua. juga diikuti oleh kedua
rnu'alliqc*tkar-terbaru kitab al-Mauaarid.Mereka berkata: 'sanadny-a shahih.'Ini adalah kesalahan
fatal, karena mereka tidak menyadari kedua cacat ini. Bahkan mu'alliq penama menambah kacau
keadaan disebabkan takhrij-nya.Ia menduga bahwa keempat orang hafizhyatgdisebutkan itu
meriwayatkan hadits ini &ri Leberapa jalur, dari Harmalah binYahya dengan sanad ini. Ini jelas
-"-p"k* kesalahan fatal yang muncul dari sifat terg€sa-g€sa dalam menukil kete-rangan,_tanpa
men-iahqiq danmemilah-miiahn-ya. Sesungguhnyaparahafnhyang disebutkan itu, selain al-Hakim,
tidak meriwayatkan hadits ini dari jalur Harmalah. Dalam riwayat I+g erypal itu pun terdapat
'Utbah, semenrara Anda telah mengetahui kelemahannya. Adapun ti&k disebutkannya Harmalah
di dalam riwayat penulis (Ibnu Hibban), hal itu merupakan indikator yang menguatkan rusaknya
hafalan Sa'id bin Abu Hilal, atau salah seorang yang berada di bawahnya. Dan ini, saya anggaP
mustahil. Walkahu a'hm."
a'1 Ptdanaskah "?" dan "2" tenulis: ".:".i".
an8
Ukaidir Drmath adalahtDaumatal Jin{d, yaitu sebuah perkampunga n y^ng terletak di wilayah
pedalaman-bagian utara Taima'. Dari sanalah benteng Uliaidir al-Kindi dapat terlihat. Silakan lihat
l<rtab MuJamtl Ma'aalim al-lugbraafi.yyah $lm.l27).
ae Diriwayatkan oleh Abu Ya'li da.lai Musnad-nya sebagaimanadalam al-Matbaalibul'Aaliyah
W / 42i / 43z1,terbitan al-Vathan atau )(Vtr / 504/ 4317, terbitan al-'Aashimahf $nu Qgri' .d{g
Mujamusb Shabaabab W35L) dariJa'far bin Humaid; telah menceritakan kepada kami 'Ubaidillah
bin Iyad bin Laqith, dari ayahnya, dari Qais bin an-Nu'man $o .
Sanad hadits ini ihahh dan pe rawirya tsiqab. Dikuatkan pula oleh al-Hafizh di dalam Fat-bul Baari
N/274). Silakan lihat kitab al-Bidaayah zoan Nihaayah N/179-180).
5m Masjid adh-Dhirar adalah masjid yang dibangun oleh orang-orang munafik untuk memecah belah
kaum Muslimin. Tempat ini dipakai untuk mengintai oleh mereka yang ingin melakukan konspirasi
dan membahayakan Masjid at-Takwa, yaitu Masiid Quba'.
Allah H menurunkan ayat dalam hal ini:
"EluA{ort1.,L;((;t:6*.iJi<;,6;;i%,6vr.+:J,vltliO-$VY
ij e t;dti ,* "jl 3r5'r'; *- lrS @ 5i,,(: iVl',-.';;Y"Gii S;e {S :'lW;
& t;,1: <3.;31 GD O*fA\ U'i\irfrI:;- J 5j)lY; *- *i ;i S lA +'i.
itrif e *7 fiii'S r{ e. +3$$ 2tt ;;tfr t"
:;t$. ;,.arJ. I 7 ghj ;i A 6i
4@ * :+Kr;"4,'j,t'c!:,' S I +* c'+.rYi,s$i xx$Jrr) @ <*t'iti
"Dan (di anura orang-ordng nturufik itu) ada ordng-ordngyang mendinkan masjd. .untuk menimbulkan
kemudharatan (pada orang-orangMukmin), untuh h.ekafiran dan untuk memecah belab antard oranS'
orangMukrnini.rto **inggu kedaungan ordng-ordngyangtelqh rnemerangi Allab.dan \asul-Nya
sQak"dabulu. Mereka sesunglgibrrya bersumpab: 'Karni tidah mmghmdahi sekin hebaihan.' Dan Allab
mmjadi saksi bahua sesuigguhiya mereka itu adalab pmdusta (dalam_sumpahnya). Jangankb kamu.
sbalat dalam masjid itu selimalimarrya. Sesungguhnya masjd yang didiihan atas dasar takua (Masjid
Quba), sejah bari petama adakb lebih patut kamu shalat di dalamrrya. Di.dalamnya.ada orang-orang
y)ng i"gin membersibkan diri. Dan Allab mmyuleai orang-orangyang bersih. Maka apahab orang
'otoigyirg**dirihan mesjidrrya atas dasar uhua hepada Allab dan kridhaan(Nya) ituyangbaik,
dtuuh;h o;dng-orangydngnTendirikan bangunanrryaditepijurangyangfuntuh, lalu bangunannya itry
jatuh bersamisa*" bnga" dia ke dalam Neraka Jabannam? Dan Allah tidak membeihan petunjuh
'hEod"
orang-ordng ydig zbalim. Bangunan-bangundn yang ntereka dirikan itu senantiasa mmjadi

294 lihail Rasulullah $,


pangkal heraguan dakm bati mereka, hecaali apabih hati mereka itu tekb bancur. Dan Alhb Maha
Mmgetahui lagi Mababijakana. (QS. At-Taubah: 107-110)
501
Diseburkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-siirah (IVl118G1184 - Ibnu Hisyam) tanpa sanad.
502 Allah:
Sebagaimana firman

{@ i:loz;:t"t*
"langanhb kamu shalat dalam masjiditu sehrna-hmanya...." (QS.At-Taubah: 108)
503
Disebutkan oleh Ibnu Ishaq^dalam as-Siirab tanpa sanad.
5M Pada naskah ".
-" tertulis: ";,-bli".
505
Penulis 'oi5 bE k"t" d zoan Nihaayah (VIV2O5): "Demikianlah Musa bin 'Uqbah
"l^^h-nlrtooyob
menyebutkan kisah'Urwah. Ia mengira hal itu terjadi setelah Abu Bakar ash-Shiddiq menunaikan
haji. Abu Bakar d-Baihaqi mengikuti pendapatnya tersebut. Pendapar ini jauh dari kebenaran. Sebab
yang benar adalah hal itu terjadi sebelum Abu Bakar ash-Shiddiq menunaikan haji, sebagaimana
yang disebutkan Ibnu lshaq. t)(t'alkabu a'hm."
5ft Malisudnya mengembala hewan tunggangan Sahabat-Sahabat Nabi ;is ketika mereka sedang
beristirahat.
s07
Ath-thagh* adalah istilah umum yang berani segala sesuatu yang disembah selain Allah dengan
kerelaan. Namun yang dimaksud tbagbut dalam hal ini ialah berhala mereka yang paling besar,
yaitu yang terkenal dengan nama al-Lata.
'o' ivlengejek-d"n mengolof-olok mereka. Pada naskah "7'rcnriis:"' jE.
50'q
Silakan lihat paparan Ibnu Ishaq tentang ke&tangan utEan ini dalam Sl irab Ibnu Hisyarn @ / ll9l-
LL95), atb-Thabaqaatul Kubraa (l/312-313), dan al-Bidaayab uan Nihaayab Nn/204-207,213-216).
5'0 DiriwayatkanolehAhmaddden4usnad-nya(IVl21),AbuDawuddalamSzrwn-nya(ro.531),an-Nasa-i
dalamal-Mujuba@,/23) danal-KubraaQro.1648),IbnuMajahdalmSunan-nya(no.987),ath-Thahawi
dalam Syarh Ma'-aanil Aatsaar [Yh 28), Ibnu Khuzajrllr,a,h dalam Sbabiih-nya (no. 423), ath-Thabrani
dalamal-Kabiir(no.8365), d-Hakim Q,/119,20l),al-Baghawi dalamSyarbusSunnah (no.417) dan
lainnya. Mereka semua meriwayatkan dari jalur Abul 'Ala, dari Mutharrif bin 'AMullah, dqi 'Uts1yn.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini shahih dan telah dishahihkan oleh guru kami, al-Albani 'i;)H."
Hadits ini pun diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiih-nya (no. 468) dari hadits yang sama yaitu
hadits 'Utsman, tanpa menyebutkan nama orang yang mengumandangkan adzan.
sll Diriwayatkanolehal-Bukharidahmshabiib-nya(ro.1622,4655,4656)danMuslimdalamSbabiib-
nya (no. 1347),yargsemakna dengannya, dari hadits Abu Hurairah .gla .
Silakan lihat kitab Fat-bul Baari STII/318-319), Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiim @/132-135), dan
al-Bi.daayab uan Nibaalah Nn/ 226228).
512
Diriwayatkanolehal-Bukhari dalanshahiih-nya(ro.4341,4342)danMuslimddarrSbahiihnya@o.L733).
5rr Penulis ';!i5 berkata dalam al-Bidaayab utan Nihaayab Str/a}a-a1l):
"Haji \tr(ada' juga dinamakan bajjatul Balaagb, dar bajjatul Islaam. Disebut haji r0fada' karena
Rasulullah;{S mengucapkan selamat tinggal (salam perpisahan) kepada manusia di sana, dan mgmang
beliau tidak mengerjakan haji lagi setelah itu. Dinamakan hajjatul Islaarnkarena Rasulullah gg
tidak pernah mengerjakan haji dari Madinah, kecuali pada saat itu, meskipun beliau sudah sering
mengirjakan haji sebelum hijrah, baik sebelum maupun setelah diangkat menjadi Nabi.
Ada yang mengatakan bahwa kewajiban haji ditetapkan pada tahun itu (10 H). Ada lagi yang
berpindipat, 'Tahun kesembilan.'Yang lain berkata: "Tahun keenam." Battkan, adayang
mengeluaikan pendapat yang aneh sekali, yakni sebelum hijrah. Dinamakan hajjatul Balqagh
karena Rasulullah g-, menjelaskan kepada manusia syari'at Allah di dalam ibadah haji melalui
perkataan dan perbuatan beliau. Tidak adayangtersisa sedikit pun dari poadasi-pondasi Islam
dan kaidah-kaidahnya melainkan beliau telah menjelaskannya., yaittt ketika beliau menerangkan
kepada ummatnya tentang syari'at ibadah haji dengan sejelas-jelasnya.
Allah w menurunkan ayat-Nya ketika beliau sedang wukuf di 'Arafah:

{ @'6., P$ & b;;,#- # LiY' :8.r "F :is\ iA1 "'Y


'... Pada bari ini, telab Kusempumahan untuk kamu agamdtnu dan telab Kucuhupkan kepadamu
nikrnat-Ku, dan telah Kuridbai Islam itu mmjad.i agamamu....'(QS. Al-Maa-idah: 3)

SirahNabiMuhammail ffi 295


Yang dimaksud (dari uraian tentang haji I(ada' ini) adalah menjelaskan sifat haji Nabi S. Sebab
riwaytt yang dinukil dalam hal itu berbe&-be&, sehingga menimbulkan perselisihan yang sangat
tajam dan perbedaan yang mendasar. Semua itu terjadi karena pengetahuan yang sampai kepada
setiap orang dari mereka (para Sahaba$. Terlebih lagi perselisihan yang terjadi setelah zaman Sahabat
@. Adapun riwayat-riwayat yang kami sebutkan ini-dengan memanjatkan pujian terhadap
Allah atas pertolongan dan petunjuk-Nya kepada kebaikan, semuanya diambil dari pendapat
para imamaf€tret gnay di dalam kitab-kitab mereka. Kami menghimpun semuanya dengan
susunan yang dapat menyejukkan hati siapa saja yang mau memperhatikan dan memperdalam
pengetahuannya. Kami menggabungkan arrtara dua jalur hadits dan telah memahami makna-
maknanya, insyaAllah. Hanya kepa& Allahlah kita menyandarkan kepercayaan dan kepa&-Nya
pula kita bertawakkal.
Manusia telah memberikan perhatian besar pa& sifat-sifat haji Nabi ff sejak zaman imam-imam
terdahulu hingga sekarang. Al-Allamah Abu Muhammad bin Hazm al-And,lusi menulis satu kitab
tentang haji rU(ada' yang secara umum sengat bagus. Namun, ada beberapa kekeliruan di ddam
kitab itu, yang akan kami jelaskan pada tempatnya. lVabilkahil milstd'dan.n
Saya berkomentar: "Guru kami, al-Imam Nashiruddin al-Albani lii5, telah menulis kitab berjudul
Hajjatun Nabi ffi hama Rauaabu Jabir ,iF. .Di dalamnya, beliau mengumpulkan hadits Jabir dari
kitabkitab yang telah dicetak maupun yang masih berbennrk manuskrip, lalu menyusunnya dengan
susunan yang sangat bagus, serta menambahkan pasal-pasal ilmiah dan penting. Siapa saja yang ingin
mendapatkan keterangan da4-pengetahuan tambahan, silakan merujuk pada kitab tersebut."
s'a Pada naskah "r-" tertulis: "f
5r5
4.
Saya berkata: "Terdapat beberapa pendapat ulama tentang hari keberangkatan Rasululleh ffi.
Penulis 'S'E telah menjelaskan masalah tersebut dalam al-Bidaayab uan Nibaayh 0/IJ/4[C.411)
dengan penjelasan yang detil dan refresentatif. Silakan merujuk kitab tersebut."
516
Sebuah tempat yang berjarak 7 mil dari Madinah. Dzul Hulaifah merupakan bagian dari lembah
al-'Aqiq dan zz iqat (rempat memulai ihram) bagi penduduk Madinah dan orang yang melewatinya.
Daerah ini dikenal juga di kalangan awam (masyarakat) dengan nama Bir'Ali.
5'7 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalzm Sbahiib-nya d,n Muslim dalam Shabiih-nya (no. 1364)
5'8 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalarorr Sbabiih-nya (no. 1534) dari hadits 'Umar bin al-Khaththab,
juga Muslim dalam Sbabiih-nya (no. 1251) dari hadits Anas bin Malik d6 .
s'e Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 270) dan Muslim da,lam Sbahiih-nya (no.
ll92) dari 'Aisyah +il,.
520
Pada naskah 'r" dan"?" terrulis: "Dalam hal ini diriwayatkan suatu pendapat dari al-knam Ahmad,
juga dari al-Imlam ...."!
521
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalm Sbahiib-nya (no. 1568) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
1218) dari hadits Jabir bin 'Abdullah. Hadits ini dibagi-bagi (dipenggal) oleh al-Bukhari ke dalam
beberapa tempat dalam kitab Shahiih-nya. Sementara itu, Imam Muslim membawakannya pada satu
tempat saja dalam Shabiih-nya dengan susruun yang bagus. Semoga Allah merahmati keduanya.
522
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sanan-rya (n.o. 1797), an-Nasa-i dalam al-Majuba (f /M8-
149,157) dala al-Kubraa (no. 3691, 3711), serte el-B"ih"Sr debm al-Kubraa (V/15) dari ialur Yahya
bin Ma'in, dalri zl-Hajja1, dari Yunus, dari Abu Ishaq as-Sabi'i, &ri al-Bara' dengan redaksi yang
sama.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if. Karena, Abu Ishaq addahreorengmudallis, rusak hafalannya,
dan telah meriwayatkan dengan 'an'anab &ddr- sanadnya. Adapun penyimakan Yunus darinya
diketahui terjadi setelah hafalannya rusak."
Hadirs ini memilki penguat dari hadits'Ali bin Abi Thalib g diriwayatkan oleh Ibnu Hibban
dalam Sbabiih-rya Q777 - Ibsaaa) dengan sanad hasan. Behkan, riwayat ini telah dishrhih[.aa 6ls[
guru kami, al-Albani aif;4.
523
Benar. Akan tetapi, hal ini hanya berlaku bagi orang yang membawa hewan kurbannya, sebagai-
mana keadaan Nabi S dan yang lainnya ketika itu. Adapun yang tidak membawa kurbannya
tetap diwajibkan melaksanakan haji Tamattu', seperti halnya yang disebutkan Penulis '+iii5.
Hal itu dikuatkan lagi dengan kedatangan Abu Musa d-Asy'ari g; dari Yaman untuk mengerjakan
haji. Ketika itu, Rasulullah ffibertanya kepadanya: "Dengan apa kamu berihram?" Ia menjawab:
"Aku berihram sebagaimana ihramnya Nabi ffi." Beliau benanya lagi: "Apakah kamu membawa

296 lihailRasulullah ffi


hewan kurban?" Abu Musa menjawab: "Tidak." Maka Rasulullah memerintahkan kepadanya:
"Berthawaflah di Ka'bah dr. bersa'ilah di Shafa d,n Marwah ...." Yang demikian itu jelas-jelas
menerangkan tentang pelaksanaan haji Tamattu'.
Dengan demikian, yang menghalangi 'Ali g; untuk melaksanakan haji Tamattu' ialah hewan
kurban yang dibawanya. Oleh karena itu, ketika 'Ali €E datang dari Yaman, dia mendapati
isterinya (Fathimah) mengeri"ken haji Tamattu', bulp" haji Qiran. 'Ali pun mengingkari perbuatan
tersebut lalu bertanya: "Siapa yang memerintahkanmu berbuat demikian?" Fathimah menjawab:
'Ayahku, yaitu Nabi ffi, yang memerint,hkanku." Sesudah itu, 'Ali g bergegas pergi menemui
Nabi $S dan mengabarkan apa yang dilakukan Fathimah. Rasulullah ffi berkata: "Ia benar. Ia benar.
Ia benar. Aku yang memerintahkannya berbuat demikian." Hal ini tidak diragukan lagi adalah
Tamatnr'. Silakan lihat kitab HajjatunNaW*$ln. w17,6G67) karya guru kami, al-Albani '+i15.
52a
Ta-bahan dari naskah "7".
525
Penulis ffi telah menyeB-utkan dalam ki abnya al-Bifuayah uan Nihaayah W 622-625) , beberapa
riwayat dan pen&pat seagian ulama tentang hd iru. Silakan lihat kitab Syarh Shabiih Muslirnkarya
an-Nawawi (UIy193), Zaadul Ma'aad W28G283), dan NaiJil Aatbaar ff /L5l).
526
Diriwayatkan oleh Abu Dawud W197/1953), al-Bukhari ddam Khalqu Afaalil Tbaad (129/398
- dengan .iogk*), Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kabraa (VIIV310), Ibnu Abi 'Ashim dalam
al-Ahaad roal Matsaani (YU92/3305), Abu Ya'la al-Mushli dalam Musnad-nya dan al-Matbaalibul
Adliydh Nn/75/l275,terbitanal-'Aashimah atatl[/53-54/L295, terbitan al-\Tathan), ath-Thabrani
dalam al-MuJamul Kabiir Q4/207/777) dar al-MaJamal Ausaath W47/2430), Abu Nu'aim al-
Ashbahani dalam Ma'rifatusb Sbabaabah fo'/3368/7701), Bahsyal dalam Taariihb lVasitb (1m.
244), al-Baihaqi dal^^ as-Sunanul Ktbraa N /Lst), al-Mizzi dalam Tahdziibul Kamaal W122-123),
Ibnul Atsir dalam Usudul Gbaabah (Vy140), dan lainnya dari Abu'Ashim an-Nabil: Rabi'ah bin
'Abdurrahman al-Ghanawi meriwayatkan kepada kami dari neneknya yang bernama Sarra binti
Nabhan, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah ffibenanyapadasaat haji ![ada': 'Apakah kalian
tahu hari apa ini?' binti Nabhan berkata: 'Hari itu oratrg-orang menyebutnya Yaumur
-Sarra
Ru'us'. Mereka menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.' Beliau bersabda: "Hari ini
addah pertengahan dari beberapa hari Tasyriq ....'" (Al-Hadits)
Saya menegaskan: "Hadits ini dha'if karena Rabi'ah seorang yarLg majbal."
Hadits ini memiliki penguat yang berasal dari hadits dua orang laki-laki dari Bani Bakar .'+ts, di
mana mereka berkata: "Kami melihat Rasulullah if berkhutbah pada penengahan beberapa hari
Tasyriq ...." (Al-Hadits) Hadits penguat ini diriwayatkan oleh Abu Dawud @./197/1952) dan
al-Baihaqi (V/151) dari jalur Ibnul Mubarak, dari Ibrahim bin Nafi' dari Ibnu Abu Najih, dari
ayahnya., dari dua orang laki-laki dengan redalsi yang sama.
Saya berpen&pat: "Sanad hadits ini shahih."
Hadits penguat lainnya berasal dari hadits Abu Nadhrah: orang yang mendengar khutbah Nabi
*& p^b pertengahan beberapa hari Tasyriq meriwayatkar kepadaku ....
Hadits penguat ini diriwayatkan oleh Ahmad N/4tl), juga al-Harits bin Abu Usamah dalam
Masnad-tya A/D3-194/51 - Btglryatal Baahix)-darijalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim
al-Ashbahani delamMa'rifat*sb Sbahaabah W3172-3173/7300)-daryarg lainnya dari dua jalur:
dari al-Jariri dan &ri Abu Nadhrah dengan lsd,ksi yang sama.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini shahih. 'W'alaupun al-Jariri itu rusak hafalannya, tramun
orang yang mendengar hadits ini &rinya dalam riwayat Ahmad, yekni l5s1x'il bin 'Ulayyah, dia
mendengarnya dari al-Jarid sebelum hafalan al-Jariri rusak &n berubah."
Hadits penguat ketiga di&pat dari hadits Ibnu'Umar g yangsemakaa dengannya, yaitu yang
diriwayatkan oleh al-Baihaqi (V/152) denean sanad hasan. Di dalamnya ter&pat Musa bin 'Ubaidah,
perawi yang dha'if, sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib.
Al-Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah berkata ddam Zaadt4l Ma'dad @/288-289)z "Nabi S berkhutbah
di hadapan manusia di Mina dua Lali: (1) khutbah pada hari Nahar dan (2) khutbah pa& penengahan
beberapa hari Tasyriq. Ada yang berpendapat: 'Hari kedua dari hari Nahar, di mana hari ini
merupakan hari yaagp"lingartb,yakdyangterbaik. Orang-orang yang mengemukakan pendapat
ini berdalil dengan hadits Sarra'binti Nabhan." Ibnul Q"yfi- menyebutkan hadits tersebut.
Ia berkata pula "Yaamrr R*us ftari kepala) adalah hari kedua dari hari Nahar. Ini menurut
kesepakatan."

SirahNabiMuhammad ffi 297


--!

Saya menambahkan: "Dinamakan demikian karena pada hari itu mereka memakan kepala-kepala
hewan kurban."
527
Yaitu, ketika turun firman Allah re:

{@ '(rrJi{ & '&5v &r"Fa31i'ai...b


*...
Pada hari ini telab Kusernpumakan untuh hamu dgamantu dan telab Kucuhupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu r1gnj4di agamamu....' (QS. Al-Maidah: 3)
528
Pada naskah "1" dan '7" tenulis: "U '5tCKi".
520
Diriwayatkanileh al-ffikhari dalarrShabiib-iya (no. 198, 2588) dan Muslim dalam Shabiib-nya
(no.418, 91,92) darihadits'Aisyah, IJmmul Mukminin 9,.
530
Diriwayatkanolehal-BukharidaJamshabiih-nya(no.687)danMuslimdalamsbahiih-nya(no.418,90).
531
Dalam kitabnya, ar-Raudhul Unuf (ll/ 57 S-579).
532
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiih-rrya (no. 680) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.4l9)
dari hadits Anas bin Malik +E .
533
Ibnu Hajar membantah pendapat ini dalam Fat-bul Baari NIJJ/l29-l31). Dia pun menyebutkan
perbedaan pendapat ulama dalam hal ini. Silakan merujuk kembali kitab tersebut.
53a
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3536) dan Muslim (ro.2349) dari hadits 'Aisyah @;, , sepeni
halnya di tempat lain dalam al-Bukhari (no. 3902) dan Muslim (no. 2351) dari hadits ibnu 'Abbas-c1g .
s35
Tahdziibul Asmaa' utal Lughaat Q./23). Telah shahih pula riwayat Muslim (no. 2348) dari hadits
Anas, dia berkata: "Rasulullah wafat pada usia 63 tahun, Abu Bakar pada usia 63 tahun, dan 'lJmar
pada usia 63 tahun."
536
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahiib-nya (no. 4464,4465) dari 'Aisyah dan Ibnu 'Abbas
.,4,: 'Bahwasanya Nabi S bermukim di Makkah selama sepuluh tahun, lalu diturunkan al-Qur-an
kepada beliau, kemudian di Madinah juga sepuluh tahun."
537
Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2353) dari hadits Ibnu'Abbas. Di dalamnya diterangkan:
"Hitunglah, pada usia 40 beliau diutus (sebagai Nabi), lalu tinggal di Makkah selama 15 tahun
dalam keadaan aman maupun takut, lalu 10 tahun (tinggal) di Madinah setelah hijrah."
An-Nawawi berkata dalam Tabdziibul Asnua'wal Lugbaat {U23): 'Rasulullah g wafat pada usia 63
tahua, namun ada yangberpendapat 65 tahun dan 60 tahun. Pendapat yang pertama libih shahih
dan lebih masyhur. Ketiga pendapat tersebut diriwayatkan di dalam l<ttab asb-Shabiih.Paratlama
berkata:.'Bentuk kompromi antara beberapa riwayat ini ialah, bahwasanya yang mengatakan 60
tahun tidak menghitung bilangan satuannya (kelebihan dari enam puluh tahun tidaL dihitung), y*g
meriwayat\a,n 65 tahun menghitung tahun kelahiran dan kematian beliau, dan yang berpJndapai
63 tahun tidak menghitung dua tahun tersebut ftelahiran dan kematian beliau). Adapun pendapat
yang benar adalah 63 tahun."
538
Pendapat_pertama dan terakhir terdapat di dalam Shahiih Muslim, sedangkan pendapat kedua
terdapat di dalam Sbabiibul Bukbari.
13]
Al-Bukhar! mengeluarkan kisah ini (no. 4454) dari hadits Ibnu 'Abbas qSr', ranpa menyebutkan Musa.
5a0
Diriwayatkal o19h al-Bukhari dalamsbabiih-nya(no.3667,3668) dari haditi'Alsyah g, . Baginya
penguat dari hadits Salim bin'Ubaid .4ll yang akan segera disebutkan.
5a' Diriwayatkan
oleh Ahmad dalam Musnad-nya (YU267),Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya
(no._914),AbuDawuddalamsunan-nya(no.3141), IbnuMajih dalamsrnan-nyr(1464-dengan
ringkas),_Ibnul Jarud dalam al-Muntaqaz' (no.517), Ibnu Hibban dalam Sbahiih-nya (no. 2156,
2757 - al-Mawaarid), al-Hakim (111159-60), al-Baihaqi dalam al-Kubraa W387) dan Dalaa-ilun
Nubuututab W242), serta yang lainnya dari jalur Ibnu Ishaq dalam kitabnya, as-slirab IY /1302-
1303-IbnuHisyam): Yahya bin'Abbad bin'Abdullah bin az-Zvbair meriwayatkan kepadaku dari
ayahnya, dari'Aisyah dalam kisah yang panjang.
Saya menilai: 'Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq adalah
hujjah di dalam al-Magbaazi dania
menjelaskannya dengan tahdits. Guru kami, al-Albani ,+(8, menshahihkannya [alam Shahiih
Mautaariduz Zbarn'aan (no. 1808).
Al-Bushiri berkata dalam Mishbaabaz Zujaajab QI/25): "Sanadnya shahih dan perawinya tsiqab.
Muhammad bin Ishaq memang seorang mudallis, namun Ibnul Jarud dan Ibnu Hibban daiam

298 lihadRasulullah S,
Sbabiib-nyatelahmenjelaskan tabdits-nya,begitujugaal-Hakimdalamal-Mustadrahdariialurlbmt
Ishaq. OIeh karena itu, hilanglah kecurigaan tadli*nya."
542
Nama lengkapnya Aus bin Khauli bin'Abdullah bin al-Harits al-Anshari al-Khajraji. Ia ikut sena
pada Perang Badar dan peperangan lainnya. Ia meninggal dunia di Madinah an-Nabawiyah pada
masa Khalifah'Utsman €r .
5a3
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-rya Q,/260) dari jalur Ibnu Ishaq: Husain bin 'Abdullah
menceritakan kepadaku dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas.
Syaikh Ahmad Syakir {,i5 berkata dzlam ta'liq-nya atas kitab al-Musnad (Y /l)a): "Sanadnya
dha'if, karena al-Husain bin'Abdullah dha'if."
Hadits ini memiliki jalur lain dari Ibnu 'Abbas yang semakna dengannya, yakni yang diriwayatkan
oleh ath-Thabrnidalamal-MuJamul Kabiir(l/rc.629) dengan sanad hasan sebagai syabid(penyar)
dan mutaaba' aD (pendukung).
Penguat lainnya berasal dari riwayat mursal asy-Sya'bi, yang iuga semakna dengannya, yaitu yang
diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa (I/2aL) dan al-Baihaqi dalam Dalaa-
ilun Nubuutroah Nn/243) dengan sanad shahih.
Terdapat pula penguat yang lain dari riwayat mursal Ibnu Syihab az-Zthriyangdiriwayatkan oleh
Ibnu Sa'ad p,/241) dengan sanad shahih. Secara keseluruhan, derajat hadits ini hasan.
5a Dinisbatkan kepada Sahul, yaitu suatu tempat di Yaman yang terkenal dengan tenunan kainnya.
sas Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 1264) dar Muslim dalam Shahiib-nya (no.

941) dari hadits'Aisyah 9"", . ,.i


546 Pada naskah *?" den "2" tenulis: "l:l-jl".
5oi Kisah tenrang &*g-".;g yarrg -errrhirtkan Nabi i& satu demi satu diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
dalam asy-Syamaa-il (no.378), dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baghawi dalam al-Anutaarfi.i
Syamaa-ilin Nabiyyil Mukhtaar (no. 1209), an-Nasa-i dalam as-Sunanul Kubraa (no.7081), 'Abdu
bin Humaid dalam Musnad-nya Q65 - al-MuntahhaD), ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir
W6367),Bahsyal dalam Taariihb lVaasib ftlm. 51-52) dari jalur Salamah bin Nabith, dari Nu'aim
bin Abu Hind, dari Nabith bin Syuraith, dari Salim bin'Ubaid ftemudian ia menyebutkan kisah
yang panjang). Saya berpendapat: "Sanad hadits ini shahih. Dishahihkan juga oleh guru kami, al-
Albani ai,la, dalam Muhbtasbarusy Syamaa-il."
Hadits ini memiliki penguat dari hadits Abu 'Asib-ada yang mengatakan: "Abu 'Asim"-yang
diriwayatkan oleh Ahmad (V/81), Ibnu Sa'ad dahm ath-Thabaqaatul Kubraa @./252,263), Abu
Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma'rifutush Shahaabah N/2969/6921), dan lainnya dengan sanad
shahih.
Hadits penguat lainnya diambil dari hadits 'Abdullah bin'Abbas ,{b yang diriwayatkan oleh Ibnu
Ishaq dalam as-Siirab [V/1303). Dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu Majah (/SZO-521/1628)
dengin sanad hasan sebagai penguat. Di dalamnya terdapat Husain bin 'Abdullah, perawi yang
dha'if.
5as
Dalam kitab al-Babruz Zahhh.baar (y/394-396/2028): Muhammad bin Isma'il al-Ahmasi
meriwayatkan kepada kami; 'Abdurrahman bin Muhammad al-Muharibi meriwayatkan kepada
kami dari Ibnu il-Ashbahani, bahwasanya dikabarkan kepadanya dari Murrah, dari Ibnu
Mas'ud.
Al-Bazzar berkata: "'Abdurrahman al-Ashbahani tidak mendengar hadits ini dari Murrah, akan
tetapi ia mendengar hadits ini dari orang yang mengabarkan kepadanya dari Murrah. Namun, aku
(al-Bazzrr) ridak mengetahui seorang pun yang meriwayatkan dari'Abdullah selain Murrah."
Saya berkomentar: "Mingenai cacat yang disebutkan olehnya, yakni terputusnya sanad (munqathi'),
hal itu benar. Bahkan, penilaian itu dikuatkan lagi dengan penjelasan berikutnya. Adapun yang
dimaksud dengan Ibnu al-Ashbahani adalah sosok yang bernama'Abdurrahman, hal ini tenolak
karena beberapa alasan:
Perrama, 'Abdurrahman, yaitu Ibnu 'Abdullah al-Ashbahani, yang dinisbatkan oleh al-Bazzar, it
adalah salah seorang Tabi'in yang meriwayatkan dari Anas bin Malik. Jadi, kemungkinan besar
ia pernah bertemu dengan Murrah, yaitu Ibnu Syarahil.
Kedua, al-Muharibi ddak benemu dengan al-Ashbahani, yaitu 'Abdurrahman yang dinisbatkan oleh
il-Bazzar,karena ia termasuk tingkatan kesembilan, sedangkan Ibnu al-Ashbahani tingkatan keempat
sebagaimana dijelaskan dalam a t-Taqriib. Selunitu, al-Muharibi meninggal pa& tahun 195 H, sed*gk*

SirahNabi Muhammad ffi 299


al-Ashbahani meninggal pada masa Khalifah Khalid bin 'AMullah alQani (pada awal-awal tahun 100 FI) .
Ketiga, ath-Thabrani menjelaskan dalam al-Mu'jamal Ausaatb (IY/209) bahwasanya riwayat al-
Muharibi ini berasal dari (Abdul Ma1ik) bin al-Ashbahani, bukan (dari'AMurrahman) sebagaimana
yang diklaim il-Bazzar. Sepeni inilah redaksi ucapannya: 'Diriwayatkan oleh al-Muhaiibi dari
'Abdul Malik al-Ashbahani, dari Murrah, &ri'Abdullah.'
Berdasarkan uraian tersebut, jika Ibnu d-Ashbahani itu adalah'Abdul Malik, sepeni halnya yang
dikatakan ath-Thabrani, maka berarti ia telah meluruskan perkataan al-Bazzar yang mencacar-
kannya karena sanad yang terputus. Alhasil, sanad al-Bazzar sangat lemah dari Muirah karena
Ibnu al-Ashbahani (yaitu'Abdul Malik) dha'if, sebagaimana yang akan dijelaskan. Al-Muharibi
juga dikomentari oleh Ibnu Hatim melalui pernyar.aatnya:'shaduq jika meriwayatkan dari
'Akibatnya,
perawi t1t4ab,Ia suka meriwayatkan hadits-hadits munkar dari para perawimajbuL
rusaklah haditsnya karena meriwayatkan dari para perawi tnajbil tersebui.' Adz-Dzahabi
berkata:'Tsiqah, tetapi ia meriwayatkan hadits-hadits rnunkar dari perawi-perawi majhul.'"
Ath-Thabrani juga telah mengeluarkan hadits ini dalam al-Mujarnul Aisaztb (N/208-209/3996)
danad-Du'aa W137L-1372/1219): 'Ali bin Sa'id ar-Razimeriwzyatkan kepa& kami; Muhammad
bin Abban al-Balkhi meriwayatkan kepada kami; 'Amr bin Muhammad all'Anqazi meriw
kepada kami; 'Abdul Malik al-Ashbahani meriwayatkan kepada kami dari Khallad ash-Shaffar,^yarkan
dari al-Asy'ats bin Thaliq, dari al-Hasan al-'Urani, dari Murrah bin Syarahil al-Hamadani.
Saya berkomentar: "Demikianlah 'Abdul Malik ini, sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut.
Adapgn tambahan di dalam sanadnya (yaitu: dari Khallad bin ash-Shaffar, dari al-Asy'ars, dan
dari al-Hasan al:,!rani), tambahan ini menguatkan perkataan al-Bazzar di atas, bahwasinya Ibnu
al-Ashbahani ti&k mendengar langsung dari Murrah."
{Jwayat 'Abdul Malik ini juga kacau dengan Lerancuan yang parah. Terkadang, ia meriwayatkan
dari Murrah tanpa menyebutkan (Khallad, al-Asy'ats, dan al-Hasan al-'Urani), namun terkadang
menyebutkan mereka. Terkadang pula ia tidak menyebutkan Khallad bin ash-Shaffar saji
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Mani' dr dalam Musnad-nya, jtga. di dalam
al-Mathaalibul Aaliyah (XVIV538-539 /4329,terbitan al-'Ashimah atau.N /432433/43i2,rcrbitan
d-_V*!rtd dan lt-baaful Kbtyaarah al-Mabarah (tl/ l3L-L32/ 6512, terbitan Daar al-\[athan), serta
Ahmad bin Syabib al-Habathi dalam al-tuz-ax Tsazni min Hadiitsihi, sebagumam di dalam al-Miizan
(/265), Lis-aanu_l Miiz4a1r 0./451456) dari jalur ath-Thabrani dalam ad-Du'aa @/L37Ul37l/1218)
dari dua jalur, dari 'Abdul Malik bin 'Abdurrahman, dari al-Asy'ats.
Abu Nu'aim al-Ashbahani meriwayatkan hadits ini di dalam Hilyanl Auliyaa' @/168-169), al-
Hakim (IIy60), al-Baihaqi dalam Dalaz-ilun Nubautoab Nn/n\ dari jaluiSalam bin Sdimath-
Thawil, dari'Abdul Malik bin'Abdurrahman, dari al-Hasan al-'Urani, dari al-Asy'ats bin Thaliq,
dari Murrah. Demikianlah, terjadi keterbalikan ftekacauan) di dalam sanadnya.
Al-Hakim berkata: "'Abdul Malik bin 'Abdurrahman yang ada di dalam sanad adalah perawi
majhul $idak dl<enal). Aku tidak mengetahui yangme*tsiqabkannya d," yang mendha'ifkannya.
Adapun sisa perawi lainnya ut4ab."
Al-Imam adz-Dzahabi meralat kekeliruan al-Hakim dalam at-Talkbiisb: "Yarglebih parah lagi,
al-Fallas menuduhnya (Abdul Malik) berdusta. Ad,pun perkataan al-Hakim: 'Adapun iisa pera*i
lainnya xtqahi. lapat saya katakan bahwasanya hadits ini sebenarnya maudbu'. Semua periwinya
memangtsiqah kecuali satu orang. Sean&inya al-Hakim mempunyai rasa mdu, tentu iaiidak akan
mencantumkan hadits sepeni ini."
Saya-berkomentar: 'Apa yang dikatakan al-Imam adz-Dzahebi benar, namun perkataan beliau
,uga_harus drkoreksr karena terluput darrnya
harus dikoreksi dartnya cacat Salam ath-Thawil yang meriwayatkan dari al-
:ahani Salam adalah
Ashbahani. adalah perawi
adallh *"t ryk (yang
perawi matruk
rnatruk (yang haditsnya diti
ditinggalkan), sebagaimana diterangkan
dalzm at-Taqriib. Anehnya, adz-Dzehabi sendiri pernah tberkata dalam al-Miizaan:'Meleka
d,alzm
me-ninggalkan riwayatnya.' Itulah yang mengherankan derirya, yaitu bagaimana hal itu dapat
terluput dalam mengomlntari perkataan al-Hakim:
mengomentari perkataai im: 'Adapun sisa perawi
perawi lainnya
lainnva tsiaab.'"
tstsdb.-
A1-Brrshiri pun mengomentari al-Hakim dalamr h-baafil al-Maharab (i/sfo),
lt-baaful Kbiyaarah al-Mabaiab (IIl530): "Aku
"Rt<u
katakan, -l\Ddul
I(ataKan, 'Abdul MalrK
Malik rmini drkomentan
dikomentari oleh al-f
al-Fallas sebagai pendusra, sedangkan al-ilukhari
mengkategorikannya ke dalam munkarul badins."
AbuNu'aim al-Ashbahani berkata: "Hadhs gbarib ini berasal dari Murrah dari 'Abdullah, namun
tidak ada yang meriwayatkantyasectra,n uttasbil $ersambung sanadnya) selain 'Abdul Malik bin
'Abdurrahman, yaitu Ibnu al-Ashbahani."

300 lihailRasulullah ffi


Saya menegaskan: "Perkataan Abu Nu'aim tersebut menguatkgl apa yan_g_saya-sebutkan_di muka
t.ntr.rg kefetruan al-Bazzar dalam memberi nama Ibnu al-Ashbahani. lValhahu a'lam."
Al-Bai[aqi berkata: "Sanadnya dha'if karena ada Murrah."
Se-e.rtar^a itu, Salam ath-Thawil dilemahkan oleh penulis '#E dalam al-Bidaayab wan Nihaayab
jabarhln tadi..
NW,/t32), hanya saja terluput dari beliau apa yang kami
bi.i*"y"ik* ol"h ibrr" Sa-'ad dalam atb-Thabaqitul Krybraa.F//2e) aar; al-\(aqidi: 'Abdullah
bin Ja'far meriwayatkan kepadaku dari Ibnu Abi 'Aun, dari Ibnu Mas'ud.-
Saya menilai: "Htdrsirumaudbu'(palsu). Di dalamnya terdapat beberapa kelemahan. Di antaranya:
Pena.nr, al-rtrilaqidi seorang pendusta, sebagaimana yang dilatakan Imam Ahmad, an-Nasa-i, dan
selainnya. Kedua,
,Abddl;[ binJa'far, ayih'a[ ba al-Madini, perawi yang dha'if. Ketiga, sanad
hadits ini terputus."
Al-Hafizh al-ilraqi berkata dalam al-Mugbni 'an Hamlil Asfaar IY / a69): "Diriwayatkan oleh Ibnu
Sa'ad dalam atb-ihabaqaat dari riwayai Ibnu'Aun, dari Ibnu Mas'ud. Kami meriwayatkanny.a
dalm Masyikhatul qaih; ,ebu Bakar il-Ansbai dari riwayat al-Hasan al-'Urani, dari Ibnu Mas'ud.
Akan rctapi, kedua iiwayat nya rnunqatbi' (terputus) dar, dba'if (emah)_ sebab al-Hasan aliUrani
harry, meii*ayatkan daii Murrah, sebagaimana yang diriwryatkan oleh Ibnu Abi Dunya dan
ath-Thabrani dalam al-Auatb."
Kesimpulannya, hadits iru maudbu', tidak shahih. lVallaabu a'hm.
Penulis ,+]B Lerkata dalarn al-Bidaayab oan Nibaayb: "Penshahihannya perlu ditinjau kembali'
lV'allaabu a'km."
5ae Pada naskah "? " tertulis: "',{.i\3".
s6o penulis ,+i,ig bkkru Arnti-nAroyol, uan Nihaayah N/265 - Makabah al-Ma'aarif): "Perbuatan
ini, yaitu shalat sendiri-sendiri tanpa ada yang mengimami, merupakan tindak-an yang telah
disepakati dan tidak diperselisihkan lagi di antara mereka.
N*rg, masih di-perselisihkan alasannya.
Sea.rdainya hadits yang kami riwayatlan dari Ibnu Mas'ud itu shahih, maka ia eryti rr.r91iaf ii.sh
ftetetapan) dal"m 6d iri, d* pr"ktlk ini akan mcnjadi sesuatu yang dipandgrg. s.ebagai ibadah jika
melaksaniiannya, yang sulit unruk dicerna oleh logika mengenai alasannya. Tidaka& seorang Pun
yang mengamk* U*h*" fA it" karena tidak ada imam di antara mereka.' Sebab, telah kami sebutkan
L"hi"r*!* jenazah Nabi;ES setelah membai'at Abu Bakar {5 '
-ereka memulai penyelenggaraan
Sebagian ulama berkata: 'Tak ada seo.atrg pun yang mengimami mereka, suPaya masing-masing
dari irereka &pat menshalatkan jenazah beliau, iuga zupaya kaum M_uslimin -dap.ar- tj.T. TeleSt
menshalatkan jinazah beliau, satu'demi satu (secara bergantian), mulai dari Sahabat lakiJaki, Sahabat
perempuan, anak-anak, hingga budak laki-laki dan perempuan ...." _
trl biriwayatkan oleh at-Tirmidli dalam Sunan-nya (no. LolS) dar asy-$qmaa.-i! (1o.390): Abu Kuraib
meriwayatkan kepada kami; Abu Mu'awiyah meriwayatkan kepada kami dari 'Abdurrahman bin
Abu Bakar, &ri Ibnu Abi Mulaikah, dari'Aisyah.
Saya meniiai: "Sanad hadits ini dha'if. 'Abdurrahman bin Abu Bakar adalah peraw_i dha'if
sebagai-ana disebutkan.dd am at-Taqriib. Semcntara at-Tirmidzi menilai hadrts-ini gbarib.".
Guri kami, al-Albani 4ii[5, berkata dalamMukhtashar asy-syamaa-il ftlm. 195): "Sebaliknya, hadits
ini shahih karena memiliki beberapa hadits lain yang menguatkannya, sebagaimana yang telah
kujelaskan dr dalam Abkaamul tanaa'iz (hlm. 137-138)."
Hadits tersebut akan segera disebutkan uhbij-rya secara khusus.

SirahNabi Muhammad ffi 301


PASALI
tHaii Dan Umrah Nabi ffil

Rasulullah ffi tidak pernah melaksanakan haji sesudah berhiirah,


kecuali sekali saja. Itulah yang disebut dengan bajjatul Islaam dan
bajjatul Wadaa'.'
Ibadah haji baru diwajibkan pada tahun 6 H menurut pendapat
sebagian ulama, sedangkan menurut sebagian lainnya pada tahun 9 H.
Ada juga yggberpendap atpadatahun 10 H, namun pendapat ini aneh.
Lebih aneh lagi pendapat yangdiriwayatkan oleh Imam al-Haramain
dalam an-Nibaayab, yangdinukil dari pendapat sebagian sahabatnya
yaitu b ahwasan y a hqi diwaj ibkan sebelum hiir ah.z
Adapun umrah, Rasulullah ffi melakukannya sebanyak emPat
kali, yaitu umrah Hudaibiyah yang semPat terhalangi, umrah Qadha
sesudahnya, kemudian umrah Ji'ranah, dan terakhir umrah bersama
haji.3

Rasulullah M melaksanakan haji sebelum hijrah satu kali.


Namun, terdapat pendapat lainyanglebih tePat, yakni lebih dari satu
kali. Sebab, Rasulullah ffi biasa keluar pada malam-malam musim haji
untuk mengajak ummat manusia kepada agarrra Allah ffi.a Semoga
Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau hingga hari
Kiamat.

SirahNabi Muhammail ffi 305


PASAL2
fiumlah Peperangan Rasulullah ffi
Dan Pasukan Perang Yang Diutus Beliaul

Mengenai peperangan Nabi ffi, Muslimt telah meriwayatkan dari


hadits' Abdullah bin Buraidah bin al-Hashib al-Aslami, dari ay ahny a, ia
menceritakan: 'Rasulullah ffi berperang sebanyak sembilan belas kali,
delapan di antaranya beliau terlibat langsung dalam PertemPurarL-"
Diriwayatkan dari ZaidbinArqam, ia berkata: "Rasulullah ffi
berperang sebanyak sembilan belas kali. Aku ikut bersama beliau dalam
tujuh belas peperangan di antaranya."6
Muhammad bin Ishaq menyatakan: "Jumlah peperangan yang
diikuti langsung oleh Rasulullah M, adalah 27 kali J Sementara jumlah
pasukan yangpernah beliau kirim sebanyak 38 ekspedisi."
Ibnu Hisyam menambahkan jumlah ekspedisi dan pengiriman
pasukan lebih banyak daripada yang disebutkan oleh Ibnu Ishaq.
lVallaahu a'lam.

[Sekilas Tentang Mukiizat Rasulullah ffi]


Berikut ini adalah tanda-tanda kenabian Muhammad ffi secara
global (umum) karena akan membutuhkan berjilid-jilid kitab apabila
diperinci. Para ulama telah mengumPulkan lebih dari seribu mukjizat
Rasulullah ffi. Mukjizat yalgpaling mulia dan paling agung adalah
al-Qur-an al-Karim,s sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

4@ * tiib$ :r* b{ ; n i 6 [v 3t. r$-J Y


SirahNabiMuhammad ffi 307
"Yang tidak datang kepadanya (al-Qur-an) kebatilan, baik dari depan
rndtryun dari belakangnya, yang diturunkan dari (Rabb) Yang Maba-
bijaksana lagi Maba Terpuji." (QS. Fushshilat: 42)
Mukjizat al-Qur-an terletak pada sisi lafazh dan kandungan
maknanya. Dari sisi lafazh, al-Qur-an berada di puncak kefasihan.
Semakin tinggi ilmu yang dimiliki seseorang renrang bahasa Arab,
maka semakin agung al-Qur-an dalam pandangannya, khususnya
dalam konteks ini. Al-Qur-an telah menantang ahli bahasa Arab
yangfasih dan ahli balaghah (sastra dan keindahan bahasa) pada masa
diturunkannya ayat-ayat suci ini-padahal mereka sangar memusuhi
dan selalu mendustakannya-untuk membuat yang semisal dengannya
atau sepuluh surate yangsetara dengan surat-surat al-Qur-an, atau satu
surat saja,'o dan ternyata mereka ddak mampu. Allah memberitahukan
bahwa mereka tidak akan pernah dapat membuatnya sampai kapan
pun juga, selama-lam{Lya. Bahkan, al-Qur-an menantang pula kalangan
jin dan manusia seluruhnya untuk membuat yangsemisal dengan al-
Qur-an, namun mereka juga tidak mampu. Allah W mengabarkan
hal itu dalam firman-Nya:

{ a;iSi(i 4;;,t},U6 tt$:G.jrif 6 6S}


{@ W4#5(i;-*,6r,
"Katakanlab: 'sesunggubnya jiha manusia dan jin berkumpul untuk,
membuat ydng serupd al-Qur-an ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi
penolong bagi sebagizn yang lain." (QS. Al-Israa': 88)
Masih banyak lagi sisi-sisi lain yangmenunjukkan keagungan
al-Qur-an.
Adapun dari sisi kandungan maknanya, al-Qur-an memiliki
makna yang kuat, penuh hikmah, mengandung kasih sayang, serra
memperhatikan kemaslahatan dan kesudahan yang baik; menghadirkan
kesesuaian, membantu tercapainya berbagai tujuan yangmulia, dan
menolak berbagai bentuk kerusakan. Sebenarlnya masih banyak

308 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


kandungan maknayangbisadiserap oleh orangyang memiliki akal sehat,
ynrgbersih dari syubhat dan hawa nafsu. Kita berlindung kepadl Allah
darisyubhat dan hawa nafsu serta kita memohon petunjuk kepada-Nya.
Di samping iru, Rasulullah ffi rumbuh besar di tengah masyarakat
yangsudah mengenal nasab beliau, mengetahui pengasuh beliau,
menyaksikan ke -rr" beliau keluar dan masuk, serta melihat beliau
sebrgri seorang anak yatim di tengah-tengah mereka. Masyala\at Arab
merrgerr"l beliru sebagai orang yxtgamanah lagi jujur, suka berbuat
kebajikan, dan lurus perilakunya. Semua orang pada waktu itu sudah
mengetahui pribadi beliau dan tidak adayangmengingkarinya selain
orrrrg-ot*g k..rt kepala yangsuka berdusta" lagi sombong.
Rasulullah M dikenal sebagai orang tidak dapat menulis,
bahkan masyarakat belum pernah melihatnya berkumpul bersama
dengan orang-orang yang ahli dalam ilmu tersebut.r' Tidak dapat
dipungkiri bahwa di tanah kelahiran beliau memang tidak ada ilmu
y i"gJiwariskan orang-orang terdahulu atau orang yalg _mengenal
il*, t..r.but. Maka Nabi datang kepada mereka, ketika berusia 40
ahun, untuk menjelaskan apayangterjadi pada masa lampau dengan
terperinci dan penuh penjelasan. Hal ini dapat dibuktikan oleh para
,rl"m, yangtelah meneliti kitab-kitab klasik, para ahli sejarah,_dan
orang-ora ng y ang dijadikan panutan dalam kejujuran. Dengan kata
lain, iatkal, t it"U-t irab suci sebelumnya telah mengalami perubahan
dan penyelewengan, beliau pun datang dengan membawa firman Allah
W yang menjelaskrrr r.rrrrr" kitab suci tersebut. Tujuannya tidak lain
untuk menjaga kemurniannya dan menunjukkan kebenaran yang
beliau bawa.
Rasulullah Miugrdikenal sebagai orang yaigpaling jujur dan
amanah. Sifat yan-g beliau miliki ini belum pernah disaksikan oleh
kalangan tllulAtbab. Di samping itu, beliau dikenal karena ibadahnya,
kekhusyu'atnya,ketundukannya. Nabi ffi selalu berdo'a dan bersabar
,egrl" gangguan orang-orang yang menentang beliau, dan tidak
"ta,
putus *, dJr- -.o*ggrrrg kesusahan (cobaan), dan bersikap zuhud
ierhadap dunia. Beliau pun memiliki akhlak,, y"rg luhur dan mulia,
seperti i.r*"*rrr, berani, malu, santun' dan suka menyambung tali

309
SitahNabiMuhammad ffi
--!

silaturrahim. Masih banyak lagi budi pekerti yarTg jarangterkumpul


pada diri seseorang sebelum maupun sesudah beliau. Hal itu haiya
terdapat pada pribadi Rasulullah semata.
Secara akal sehat dapat diketahui bahwa Rasulullah ffi mustahil
berdusta kepada makhluk yang paling hina, meskipun dengan
ked,staan yangpaling kecil. Dengan demikian, bagaimana
-.rrrgkirr,
apabila memang seperti itu [keadaannyaf,la beliau berani berJrsta
terhadap Allah, Rabbul'aalamiin.Bukankah beliau telah mengabarkan
tentang siksa yang pedih di sisi Allah bagi siapa sqayangberdusta dan
be_rbohong kepada-Nya? Perbuatan keji itu pasti tidak akan mungkin
dilakukan selain oleh seburuk-buruk, senekat-nekat, dan sejahat-jahat
hamba Allah.
Fakta ini sangatlah jelas, bahkan bagi anak kecil yangmasih
belajar di sekolah dasar sekalipun. Maka, bagaimana pula bagi ka.rm
cerdik pandai dan kaum berakal yangtelah mengorbankan jiwa dan
harta,,meninggalkan anak dan tanah air, serra menjahui kerabatnya
demi kecintaan dan ketaatan kepada Allah? semoga Allah meridhai
mereka semua. Shalawat beriring salam mudah-mudahan senantiasa
terlimpah atas beliau sepanjangr5 perputaran siang dan malam.
Di antara bukti kenabian Rasulullah M; ialah apa yangrercanrum
dalam al-Qur-an fal-Azhim]'u dan hadits-hadits shahih, sepeni hal-hal
ghaib y?"gterjadi pada masa mendatang, yang sama persii dengan apa
y angdikabarkan dalam al-Qur-an, seperti anak pana i y ariskan
sejajar.lT Hanya saja, tidak mungkin semua mukjizat itu^ngdib
disebutkan di
sln1.

Bukti kenabian Muhamm adlarnnyaadalah berbagai kemampuan


luar biasa (mukjizat) yangdiperlihatkan Allah melalui tangan belia,
M, di antaranya, kisah yangAllah Ml. sampaikan dalam Kitab-Nya
lyang mulia]t8 renrang terbelahnya bulan.'e Tatkala kaum musyrikin
meminta bukti kepada Nabi, pada suatu malam, maka beliau menunjuk
ke arah bulan, kemudian bulan itu pun terbelah menjadi dua. orang-
orang kafir tadi bertanya kepada orang-orang kampung di sekitarnya,
barangkali mereka melihat demikian karena sihir Muhammad ffi, dan

310 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


ternyata semua masyarakat iuga menyaksikan seperti yang mereka
lihat. Kejadian ini luar biasa, rnuta.ud.atlr (masyhur) di kalangan ahli
sAj arah karena banyakny a par asahab at y atgmeriwayatkan kisah ini. "

Semoga Allah meridhai mereka.


Bukti kenabian lain adalah mukiizat yangdiperlihatkan karena
berkah do'a Nabi dalam banyak kesempatan. Namun, hal itu tidak
mungkin diungkapkan semua dalam kitab ini, bahkan beberapa jilid
kitab pun tidak akan dapat menjabarkan seluruhnya. Al-Hafizh Abu
Bakar a1-Baihaqi '+sz telah merangkum semua mukjizat tersebut
dalam sebuah kitab yanglengkap," mengikuti metode para ulama
sebelumnya,22 yangkemudian diikuti oleh banyak ulama sesudahnya.
Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka.

Bukti lain dari kenabian adalah peristiwa y^rLgterjadi berkat


do'a beliau berikut ini.
Suatu hari, Rasulullah ffi berdo' a kepada Allah atas sakhlall3 (anak
kambing) yang digembalakan Ibnu Mas'ud €E . Setelah menyebut nama
Allah dan memerah susu hewan itu, maka keluarlah susu yang banyak
sehingga bisa diminum oleh beliau dan Abu Bakar +b .24 Hal serupa
juga beliau [lakukan]2' terhadap kambing milik lJmmu Ma'bad W' .26

Nabi ffi pernah mendo'akan Thufail bin'Amr qb sehingga ia


memiliki tanda kekuasaan Allah pada ujung cambuknya,yakni berupa
cahay a y ang berkilau, y ang dap at terlihat dari kej auhan.2,

Demikian juga yang dialami oleh al-Usaid bin al-Khudhair dan


'Abbad bin Bisyr, fdua orang Sahabat Anshar].28 Mereka berhasil keluar
dari rumah Rasulullah ffi pada suatu malam yarLggelap gulita."
Rasulullah ffi pernah mendo'akan keburukan atas tujuh orang
yangmengejek beliau ketika sedang shalat, hingga mereka Pun tewas
dalam Perang Badar karenanya.3o
Nabi pernah pula mendo'akan keburukan atas putera Abu
ffi
Lahab sehingga akhirnya ia diterkam binatang buas di Syam, sesuai
dengan do'a beliau ffi."

SirahNabiMuhammail M 311
-!

Rasulullah Mlug pernah mendo'akan keburukan atas Suraqah


sehingga kedua kaki kudanya terbenam ke dalam tanah. Kemudian,
beliau mendo'akan keselamatannya sehingga kaki kudanya pun
fterlepas] (dari himpitan bumi)".33
Pada Perang Badar,3o Nabi ffi melempar kaum musyrikin hanya
dengan segenggam kerikil, namun semua orang kafir Quraisy terkena
lemparan tersebut, hingga akhirnya Allah menghancurkan mereka.35
Demikian jugayangbeliau lakukan pada Perang Ffunain.36
Pada perang ini juga, Rasulullah memberikan jad,zaladT kepada
'Ukasyah bin Mihsh an +8, tetapi tiba-tiba k yo yangada di tangannya
berubah menjadi pedang yangsangar tajam.38
Nabi juga pernah mengabarkan kepada pamannya, al-'Abbas,
pada saat ia tertawan, tentang hartayangdisembunyikan olehnya dan
isterinya, Ummul Fadhal, di bawah palang pintu rumahnya. 'Abbas
pun mengakui hal itu.3e
Rasulullah ffi pun pernah memberitahukan'Llmair bin tU7ahab
tentang niatnya untuk membunuh beliau M,, yaitu ketika ia datang
dengan alasan menebus para tawanan Perang Badar. Kebenaran hal
tersebut diakui 'lJmair, bahkan karenanya ia masuk Islam pada saat
itu juga. Semoga Allah meridhainya.oo
Pada Perang Uhud, Rasulullah ffi menyembuhkan mataQatadah
bin an-Nu'man azh-Zhafri. Padahal, biji matanya telah fatuh ke pipinya;
bahkan ada riwayatyangmenyebutkan sudah [jatuh ke]r tangannya.
Sesudah sembuh, matanyamenjadi lebih baik daripada semula. Hampir
tidak bisa dibedakan dengan mata yangsatunya.a2
Pada Perang Khandaq, Nabi ffi memberi makan kaum Muslimin
yang jumlahnya banyak sekali, yanghampir mencapai seribu orxng,
hanya dengan seekor anak kambing dan sattt sba'gandum di rumah
Jabir #, .43 Sebagaimana pada hari itu juga beliau memberikan makan
mereka dengan beberapa butir kurma, yangjumlahnya sedikir, yang
dibawa oleh anak perempuan Basyir.4
Rasulullah juga pernah memberi makan sekitar delapan puluh
orang dengan makanan yanghampir bisa digenggam oleh tangan beliau

312 Haji, Umrah ilaa Keluarga Rasulullah ffi


yangmulia.a5 Hal serupajugabeliau lakukan saar pesta walimah beliau
dengan Zainab bintiJahsy #-'.os
Adapun yangterjadi pada Perang Tabuk lebih menghebohkan
lagi. Nabi ffi memberi makan seluruh pasukan dan memenuhi seluruh
nampan mereka hanyadengan makanan sebesar rabdhaho,.a8 Beliau
pernah pula memberikan kepadaAbu Hurairah 45 sebuah mizua.danoe
(berisi kurma). Pemberian ituterus menjadi bekal makanannyadalam
waktu lama, bahkan seringkali dibawa olehnya gF dalam jlhad fii
sabiililkb. Kantong itu masih terus dibawa Abu Hurairah 4;, hingga
masa-masa terbunuhnya'Lftsman €5 .50

Bentuk mukjizat seperti itu sangat banyak,t' yang terlalu


par\angapabila diceritakan satu per satu. Oleh sebab itu, kami akan
mengulasnya dalam sebuah tulisan tersendiri (secara terpisah) insya
Allah. Hanya kepada-Nyalah kita bertawakkal."
Pada kesempatan lain, Rasulullah ffi pernah berdo'a kepada
Allah W saat musim paceklik, sedangkan beliau masih berada di atas
mimbar, maka serta merta turunlah hujan dari atap masjid hingga
membasahi jenggotnya. Padahal, sebelumnya tidak terlihat tanda-tanda
hujan di langit dan tidak ada sedikit pun qaza'ab$ walaupun sebesar
telapak tangan. Ketika beliau meminta supaya langit kembali cerah,
awan pun segera bergerak menjauh dari Madinah sehingga kota tersebut
berubah menjadi seperti iklilso.u
Nabi Mj"g pernah mendo'akan keburukan atas kaum Quraisy
sehingga mereka mengalami masa paceklik yangsangat sulit diungkap-
kan dengan kata-kata. Sampai-sampai mereka memohon belas kasihan
kepada beliau. Akhirnya, Rasulullah M melepaskan mereka dari
kesulitan itu karena kasihan.su
Pernah pula dibawakan kepada Nabi ffi sebuah bejana berisi
air untuk berwudhu'. Orang-orang ingin berwudhu' bersama beliau
dari bejana tersebut. Beliau ffi mencoba mencelupkan tarLgannya
ke dalam bejana itu, namun ternyata tidak mencukupi (bagi para
Sahabatnya). Kemudian, Rasulullah ffi berdo'a memohon kepada
Allah sehingga memancarlah air dari sela-sela jemari beliau M.u

SirahNabi Muhammad ffi 313


-l

Demikian juga yang Rasulullah lakukan pada Perjanjian


Hudaibiyah (dalam hal perbekalan makanan), bahkan ketika itu
pasukan kaum Muslimin berjumlah 1.400 orang.Jabir berkata: "Kalau-
pun jumlah kami kala itu 1.000 orang, niscaya makanan itu pasti cukup
untuk kami."5s
Nabi juga melakukan hal serupa dalam banyak perjalanan yang
beliau lakukan, yakni dengan menuangkanur ke dalam kantong kulit.
Perawi menceritakan:'Ketika Nabi memerintahkan kepadaku
untuk menuangkanair ke dalam ghirbab (kantong kulit), aku sungguh
khawatir apabila air itu menjadi kering karena terhisap oleh bagian
gbirbab yang kering. Beliau pun memasukkan tangannya ke dalam
kantong tersebut dan berdo'a kepada Allah \H . Tidak lama kemudian,
memancarlah air dari jari-jari tangan beliau untuk Sahabat-S ahab atnya
sehingga mereka semua bisa berwudhu' dan minum darinya".se
Demikian juga, Rasulullah ffi pernah melepaskan anak panah
ke sebuah mata air di Hudaibiyah. Setelah panah itu menancap, air
pun memancar sehingga dapat mencukupi kebutuhan mereka (kaum
Muslimin).uo
Sepeni itu pula yangterjadi pada Perang Dzatus Sathihatain.6'
Alhasil, para Sahabat dapat menyimpan air dan berwudhu', bahkan
Nabi memerintahkan sebagian dari mereka untuk mandi karena junub.
Meskipun demikian, air dalam dua kantong kulit (y^ng dijadikan
sebagai perantara) milik seorang wanita tidak berkurang sama sekali.
Sesudah itu, wanita tersebut kembali kepada kaumnya dan ber-
kata: "[Sesungguhnyaf'hariini aku melihat ahli sihir yang paling pandai
di muka bumi. Kalaulah bukan, berarti ia adalah seorang Nabi ...!"
Kemudian, wanita itupun masuklslam dan diikuti oleh kaumnya
yarLgjuga masuk Islam. Semoga Allah meridhai mereka.63
Masih banyak lagi mukjizat seperti yang dijelaskan tersebut.
Akan tetapi, akan terlalu paniang apabila disebutkan saru per satu di sini.
Apa yang kami utarakan di atas kiranya sudah cukup, insyaAllab W.

314 Haj i, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL 3

[Berita Tentang Berbagai Hal Ghaib Di Masa Depan]

Rasulullah ffi mengabarkan berbagai perkara ghaib pada masa


mendatangyarlg benar-benar terjadi sesuai dengan aPa yang beliau
kabarkan. Sebagai contohnya ialah berita yangdikabarkan Allah wj.
dalam Kitab-Nya, yaitu agama Islam akan meraih kejayaan, kalimat
Islam akan tinggi, serta orang-orang yang beriman dan beramal shalih
dari ummat ini akan menjadi para pemimpin di muka bumi.n Semua
perkiraan itu sudah benar-benar terjadi.u'
Allah \H juga mengabarkan tentang kemenangan Romawi
terhadap Persia. Beberapa tahun kemudian, hal itu benar-benar
terjadi.66
Nabi ffi pernah memberitahukan kepada kaumnya yang ikut
diasingkan bersama beliau di perkampungan (Abu Thalib) bahwasanya
Allah IH akan mengirim rayap untuk memakan surat pemboikatan
tersebut. Benar, rayap-rayap itu pun memakannya, kecuali bagian surat
y ang b ertuliska n ta{azh Allah. 6? Be gitulah kenyataan y ang te rj adi.
Sebelum Perang Badar, Rasulullah ffi mengabarkan tentang
tempat-tempat kematian beberapa orang Quraisy dalam PePerangan
besok. Keesokan harinya, terjadilah hal yang sama persis dengan apa
y ang beliau kabarkan.ut
Nabi juga menceritakan bahwa hartasimpanan Kisra dan Kaisar
akan dibel an1akandi jalan Allah.6e Demikianlah itulah yangkemudian
terjadi.'o
Rasulullah ffi pernah menyampaikan kabar gembira kepada
ummatnya, yait:u bahwasanya kekuasaan mereka (kaum Muslimin)

SirahNabi Muhammad M 315


akan terbentang sepanjang belahan bumi." Demikian pulalah yarrg
terjadi.T'
Nabi ffi
prrn memberitahukan bahwa Kiamat akan terjadi setelah
ummat Islam memerangi kaum yangsbigaarul a'yun (bermata sipit) dan
dzulful unuf Serhidung pesek)," wajah mereka bagaikan al-majaan al-
mithraqah (perisai).?o Itulah karakter bangsa Tartar. Demikian pulalah
y {Lg nantinya terjadi."
Rasulullah ffipernah mengabarkan bahwa al-Hasan bin'Ali gf
akan menjadi sebab berdamainya dua golongan besar kaum Muslimin
y ang benikai. Demikianlah yang telah terjadi.' 6
(Nabi juga memberitahukan akan adanyapeperangan melawan
kaum KhawarijT7 dan menyebutkan kepada mereka karakter Dzu
Tsudayyah.'* Ternyata, peristiwa itu betul-betul terjadi sebagaimana
yangbeliau kabarkan, sama persis dan tiada bedaTe.)8.
Rasulullah ffi memberitakan bahwa Ammar akan dibunuh oleh
golongan yangdurhaka.tt Tepat sekali, Ammar terbunuh pada Perang
Shiffin ketika bergabung dalam pasukan'Ali 4f .
Nabi pernah menjelaskan tentang keluarnya apiyang akan me-
nerangi leher-leher unta di Bushra dari tanah Hlaz.s2 Api itu benar-
benar muncul sekitar tahun 605 H.83 Berita mengenai peristiwa tersebut
rnuta.@atir dan sangat populer.sa Bahkan, orang yang menyaksikan
langsung leher-leher unta tersebut bercahaya di Bushra telah men-
ceritakannya kepadaku. (Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
Rasulullah ffi,yaitusetiap kali nama beliau diperdengarkan oleh orang-
orang y mg menyebutrrya).*
Rasulullah M j"g mengabarkan secara detail tentang berbagai
hal yang telah terjadi dan akan terjadi sebelum hari Kiamat, namun
tidak mungkin disebutkan satu per satu di sini. Apa yang sudah kami
sebutkan kiranya sudah cukup, insyaAllab W .ruHanyakepada Allah
kita bertawakkal.

316 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL 4

[Beberapa Kabar Gembira Dalam Kitab'Kitab Samawi


Terdahulu Tentang Kedatangan Rasulullah Ml

Dalam kitab-kitab suci terdahulu tercantum kabar gembira


tentang kedatangan Nabi ffi, sebagaimana yffigtelah disebutkan Allah
dalam firman-Nya. Kabar itu tertulis di dalam Taurat dan Iniil,s? seperti
halnya yangdiucapkan Nabi'Isa )Hi :

{ @ ....'fr -fi ox L,oYi-t t*; }


"... DAn memberi kabar gembira dmgan (datangrtya) seorangRasulyang
akan datang sesudahkut ldng ndmd.nyd. Ahmad (Mubammad) --.." (QS.
Ash-Shaff:6)
Diriwayatkan oleh al-Bukhari,ss dari 'Abdullah bin 'Amr t#-,,
bahwasanya ia mendapati sifat-sifat Rasulullah ffi disebutkan dalam
kitab Taurat, lalu Sahabat ini pun menyebutkannya.
Dalam kitab Tatrat-yang diakui kebenarannya oleh kaum
Yahudi sekarang-yaitu pada Kitab Pertama,se disebutkan bahwa Allah
\9# menampakkan diri-Nya kepada Ibrahim 2ry dan berfirman
kepadanya: 'Bangkitlah dan berjalanlah di muka bumi, ke seluruh
penjurunya, yang melintang dan membujur untuk kehormatan
anakmu."eo
Sudah dimaklumi bahwasanya tidak ada yxryberhasil memiliki
(menguasai) bumi b"gt* barat dan bagian timur selain Nabi Muhammad
ffi, sebagaimana tercantum dalam hadits shahih berikut ini.
Rasulullah ffi bersabda:

SirahNabi Muhammad M 317


--!

6i if| W Ww, \erw,L)ij,p)ir c::.i,r,il p


;).

tt.[+ U.q)v
"Allah telah menggulung bumi untukku sehingga aku dapat melihat
bagian timur dan baratnya. Sungguh, kekuasaan ummatku akan
mencapai seluruh bagian bumi yangdigulung tersebut."er
Dalam kitab Taurate2juga disebutkan bahwa Allah \Sg berfirman
kepada Ibrahim )S3: "Adapun Ishaq, akan muncul keturunanmu dari
dirinya. Sementara itu, Aku memberikan berkah kepada Isma'il. Aku
memperbanyak keturu narTnyadan Aku memberinya keagungan. Anak
keturunannya Aku jadikan seperti bintang-bintange3 di langit ...."
sampai kepada firman-Ny a: u ... lalu Kami memuliak an diriny adengan
kemuncul an Maadz, Maadz." Yakni, Muhammad. Diriw ayatkan }uga
bahwa nama beliau adalah Ahmad. Disebutkan: "Kemudian, Aku
menjadikanny^ orang y^ngmulia dan sangar mulia." [Disebut7bddan
jaddan artinya mulia dan sangat mulia.ea]e5
Masih dalam kitab itu juga disebutkan: "sesungguhnya Allah
berjanji kepada Ibrahim bahwasanya Isma'il akan menjadi orang y^ng
memiliki kekuasaan atas seluruh ummat, setiap ummar manusia akan
berada di bawah kekuasaannya, dan ia akan menetap di setiap negeri
6
s audara-s a udar any a." e

Ahlul Kitab dan yanglainnyamengetahui bahwa Isma'il tidak


pernah masuk ke negeri Syam,eT juga tidak pernah menetap di negeri-
negeri saudaranya. Semua itu hanya dilakukan oleh keturunannya,
yakni Nabi Muhammad M. Tidak ada seorang pun pula dari kalangan
Arab yar..g menguasai Syam dan Mesir sebelum ummar Muhammad
ffi. Penaklukan kedua negeri tersebut terjadipada masa kekhalifahan
Abu Bakar ash-Shiddiq dan 'umar al-Faruq. Semoga Allah meridhai
keduanya.
Padakitab keempat Taurat yangada di tangan mereka sekarang
disebutkan: "seorang Nabi yang akan Aku lahirkan dari kerabat
saudara mereka. Sepertimu, hai Musa, Aku akan jadikan firman-Ku
pada lisannya."es

318 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


Sudah dimaklumi bahwa mereka (kaum Yahudi) pasti mengetahui
nya. Demikian pula, diketahui oleh setiap orang bahwasanya Allah
tir;j tidakpernah mengutus seorangpun dari keturunan Isma'il sebagai
[Nabi]" selain Muhammad W,, bahkan di antara NabiNabi Bani Isra-
il tidak ada yang menyerupai Musa selain 'Isa. Sementara itu, kaum
Yahudi tidak mengakui kenabian 'Isa. Di samping itu, 'Isa juga bukan
berasal dari anak saudara mereka karena nasabnya bersambung dari
pihak ibunya .lpr. Maka dari itu, pasti yalg dimaksud (keturunan
Isma'il) adalah Nabi Muhammad M.
Di antara contoh lain terdapat di bagian penutup Taurat, yakni
pada akhir kitab kelima: "[Allah \H datang dari Sinai]'' dan me-
mancarkan cahaya-Nya dari arah Sa'ir, lalu membumbung tinggi dari
Gunung Faran."rol
Artinya, syariat dan cahaya Allah datang dari Bukit Sinai
tempat Allah W berbicara kepada Musa lg@i. Sesudah itu, ajaran
itu memancar dari arah Sa'ir, yakni gunung tempat Nabi 'Isa -l,P;
dilahirkan dan diutus. Setelah itu, cahaya itu melambung dari Gunung
Faran, yaitu Makkah. Dalilnya adalah Allah W memerintahkan
Ibrahim untuk membawa pergi Isma'il ke Gunung Faran.102
Sebagian ulama berdalil atas kebenarannwayatini dengan sumpah
Allah W yangmenyebutkan tiga tempat tersebut, dari level terendah
hingga yangpaling tinggi, yaitu dalam firman-Nya:

(
"Demi (buab) tin dan (buab) zaitun, dan demi Bukit Sinai, dan demi kota
(Makkab) ini yang a/nd,n." (QS. At-Tiin: 1-3)
Dalam kitab Taurat disebutkan tempat-tempat itu sesuai dengan
tempat yangsesungguhflya,'o'satu per satu, sesuai dengan cahayayang
muncul pada tempat masing-masing.
Sementara dalam al-Qur-an, ketika bersumpah dengan menyebut
nama ketiga tempat tersebut, Allah ffimenyebutkan rcmpat kelahiran
'Isa, Musa, lalu Muhammad (dari yangterendah hingga yangpaling

SirahNabiMuhammail ffi 319


tirggr). Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada mereka semua.
Sebab, kebiasaan orang Arab apabila bersumpah ialah menyebutkan
sesuatu yang terendah terlebih dahulu baru kemudian yar,g lebih
tinggi.
Demikian juga kitab Zabur Nabi Dawud ,1@ dan berbagai
berita kenabian yang ada sekarang di tangan Ahlul Kitab. Ternyata,
di dalamnya terkandung banyak kabar gembira tentang kedatangan
Nabi Muhamm ad M,sebagaimana diceritakan oleh mereka yangsudah
masuk Islam, baik dahulu maupun sekarang.
Di dalam Injil sendiri disebutk anlalfarqaliitbf'M yangdigambar-
kan sifat-sifanyasama persis sifat seperti Nabi Muhammadffi. Bahkan,
penjelasan Asy'aya dan Armayaros sangatlah jelas bagi orang yang mau
membacanya. Segala puji bagi Allah. Segala karunia dan hujjah yang
jelas hanyalah dari-Nya.'6

320 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL 5

[Anak-Anak Rasulullah ffi]

Sebelumnya telah disebutkan paman-paman dan bibi Nabi ffi


saat menyebutkan nasab-nasab beliau yangsuci.r,T Adapun anak-anak
beliau seluruhny a, y afigputera maupun y aagputeri, semuanya berasal
dari Khadijah binti Khuwailid s;, , kecuali Ibrahim yang fterasal)'"
dari Mariah al-Qibthiyyah. Mereka adalah sebagai berikut:
Al-Qasim, dari nama inilah diambil kun-yab Rasulullah (AbuI
Qasim). la adalah anak beliau y angpaling sulung. Kemudian, lahirlah
Zainab, Ruqayyah, baru tlmmu Kultsum dan Fathimah.
Setelah menjadi Nabi, beliaudikaruniai'Abdullah, disebut juga
ath-Thayyib dan ath-Thahir, karena dilahirkan dalam Islam. Ada yang
berpendapat bahwa ath-Thahir ini bukan ath-Thayyib. Pendapat itu
dibenarkan oleh sebagian ulama.
Sesudah itu, Nabi dikaruniai Ibrahim dari Mariah.Ia dilahirkan
di Madinah pada tahun 8 H. Ibrahim meninggal pada usia satu tahun
sepuluh bulan. Oleh sebab itu, Nabi ffi bersabda:

((.&it j-v*-i{'aL,
"Akan ada wanitayangmenyusuinya di Surga."r@
Semua anak Rasulullah ffi meninggal sebelum beliau wafat,
kecuali Fathimah ,#' ytngmeninggal dunia beberapa saat sesudah
beliau wafat. Ada yang berpendapat enam bulan setelah beliau wafat,
menurut riw ay at y Mgmasyhur.' 0 Ada iuga riw ay at y arTgmen gat akan :
I

SirahNabi Muhammail ffi 321


"Delapan bulan sesudah beliau wafat.' I I I Dalam riw ayat lain disebutkan
setelah tujuh puluh hari, tujuh puluh lima hari, dan tiga bulan.
Ada riwayatlain lagi yang mengatakan seratus hari. Ada |ogayang
menyebutkan selain itu.
Yang menshalatkan jenazahFathimah adalah 'Ali gF . Ada
riwayat lain yang menyebutkan Abu Bakar €5 , namun riwayat ini
aneh.
Ada pula riwayat yang menyebut[..rttz bahwa Fathimah @a
sudah mandi sesaat sebelum meninggal dunia. Oleh sebab itu, ia
berpesan agar tidak usah dimandikan lagi setelah meninggal. Riwayat
ini pun aneh sekali.
Diriwayatkan bahwasanya orang-orang yang memandikan
Fathimah r€9, adalah'AIi; al-'Abbas iy-,; dan Asma binti Umais isteri
Abu Bakar ash-Shiddiq; sena Salma LImmu Rafi', yakni bidan yang
membantu kelahiran Fathimah. Demikianlah riwayat yang shahih. "3

322 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL 6

[Isteri-Isteri Rasulullah ffi]

'Wanita pertama yangdinikahi Rasulullah


M adalah Khadijah
binti Khuwailid W, .Ia adalah wanita yangmeneguhkan hati beliau
saat diangkat menjadi Rasul. Ia jugawanita yang Pertama kali beriman
kepada beliau, menurut pendapat yar.g shahih. Ada iuga pendapat
yangmenyatakan bahwa orang yarLgpertama kali beriman adalah Abu
Bakar, namun pendapat ini ganjil."o
Selama Khadijah masih hidup, Rasulullah M tidak pernah
menikah dengan wanita laintrs dikarenakan kemuliaan dan kehormatan-
nya di sisi beliau. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama,
siapa yalglebih utama: Khadijah atau'Aisyah €y, ? Kebanyakan ulama
menguatkan pendapat bahwa I(hadijah WE, lebih utama.rl6 Khadijah
meninggal dunia sebelum Nabi berhijrah"'."*
Tidak lama kemudian, Rasulullah M menikahi Saudah binti
Zarrf ahal-Quraisyiyyahal-'Amiriyyah €k.,, setelah kematian Khadijah,
di Makkah dan sempat tinggal serumah di sana. Tatkala usia Saudah
sudah lanjut, Rasulullah M ingin menceraikannya. Akan tetapi,
Saudah mengajak berdamai dengan memberikan giliran malamnya
kepada'Aisyah 6f,, . Ada riwayat bahwa Saudahlah yangmenyampai-
kan penawaran itu kepada Rasulullah ffi, maka beliau memberikan
giliran tersebut kepada'Aisyah @, .
Berkaitan dengan masalah tersebut, Allah \H menurunkan
firman-Nya:

{@ .... ti(Al(:SQ;'u,lL|i'A )5y


SirahNabi Muhammad M 323
"Dd.n jika
seorang utanita kbauatir akan nusyr,tz aau sikap tidak acub
dari suaminya ...." (QS. An-Nisaa': 128)ttr
Saudah meninggal dunia pada akhir-akhir masa kekhalifahan
Amirul Mukminin, 'Lfmar bin al-Khaththab # .

Ada riwayat menyebutkan bahwaNabi sudah menikahi'Aisyah


sebelum menikahi Saudah. Akan tetapi, Rasulullah M buuberkumpul
dengan'Aisyah qF, pada bulan Syawwall20 tahun 2 H. Rasulullah-ffi
belum pernah menikahi perawan selain 'Aisyah @-, .rzr [Tidak pernah
pula turun wahyu saat beliau sedang berada dalam satu selimut dengan
salah seorang dari isterinya melainkan dengan'Aisyah q$;-,ftzz.rzz
Rasulullah M juga tidak pernah mencintai wanita lain seperti
beliau mencintai' Aisyaft. tzo Bahkan,'Airyrh memiliki banyak kelebihan
dan keistimewaan yang disebutkan dalam al-Qur-an dan as-Sunnah.
Belum pernah ditemukan di kalangan ummat ini seorang wanita yang
mencapai kedudukan ilmu seperti yangdimiliki'Aisyah 6F, . 'Aisyah
meninggal dunia pada tahun 57 H, namun adayang [mengataktn)rzs
tahun 58 H.
Kemudian, Rasulullah ffi menikahi Hafshah binti 'Umar bin
al-Khaththab .!b padatahun 3 H. Rasulullah ffi pernah menceraikan
Hafshah, tetapi kemudian beliau ffi rujuk kembali dengannya.t26
Hafshah meninggal dunia pada tahun 41 H. Ada juga riwayat lrng
menyatakan tahun 50 H. Bahkan, adaiwayatmenyebutkan tahun 45 H.
Kemudian, Rasulullah M [menikahiJtzz ar--u Salamah #, ,
yang nama aslinya adalah Hindun binti 'Umayyah. Abu 'Umayyah
sendiri nama aslinya adalah Hudzaifah, namun, ada juga yang
menyebutkan Sahl bin al-Mughirah bin'Abdullah bin'Umar bin
Makhzum al-Quraisyiyyah. [Pernikahan itu]r2s berlangsung setelah
suami ummu Salamah meninggal, yakni Abu Salamah, 'Abdullah bin
'Abdul Asad bin Hilal bin 'Abdullah [bin'IJmar1"' bin Makhzlrm,
sepulangn y a ia dari Perang Badar.
Rasulullah ffi melamarnya sesudah masa iddahnya berlalu.
Itu berarti pernikahan tersebut terjadi pada awal tahun 3 H. Yang
menjadi wali pada akad pernikahan IJmmu Salamah, adalah anaknya

324 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


yang bernama 'I-fmar, sebagaimana diriwayatkan oleh an-Nasa-i
melalui jalur Hammad bin Salamah dari Tsabit al-Bunani, dari Ibnu
'IJmar bin Abi Salamah, dari ayahnya, dari l-Jmmu Salamah qE9, .':o
Aku (Ibnu Katsir) telah membuat sebuah kitab kecil dalam
masalah ini. Aku menjelaskan bahwasanya'IJmar yang dimaksud
dalam hadits ini adalah 'IJmar bin al-Khaththab. Sebab, 'Umarlah yang
melamar l-Jmmu Salamah €;-, untuk Rasulullah ffi.
A1-\[aqidi dan ahli sejarah lainnya menyebutkan bahwayang
menjadi wali nikah Ummu Salamah adalah anaknya sendiri yang
bernama Salamah. Pendapat inilah yang benar, insya Allab \H. Ada
juga riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah ffi menikahi Ummu
Salamah talpa w ali. lVallaabu a'lam.
Al-\Taqidi menyebutkan bahwa LJmmu Salamah meninggal pada
tahun 69 H.t31 Ulama lainnya mengatakan bahwa ia meninggal pada
masa kekhalifahanYazid bin Mu'awiyah, pada tahun 62H.

itu, Rasulullah ffi menikahiZainab binti Jahsy, pada


Setelah
bulan Dzul Qa'dah tahun 5 H. Ada riwayatyangmenyebutkan pada
tahun ke 3 H, namun riwayat tersebut lemah.
Pada pagi hari pernikahan Nabi dengan Zainab, turunlah ayat
hijab, sebagaimana disebutkan dalam kitab ash-Sbabiihdint3z dari Anas
bin Malik. Seketika itu juga Rasulullah M menghijabi isterinya.
Sebagaimana diketahui bahwa umur Anas tatkala Rasulullah baru tiba
di Madinah adalah 10 tahun, maka berarti pada hari pernikahan itu
umur Anas telah genap 15 tahun. lVallaahu a'lam.
Yang bertindak menjadi IU(ali Zainab saat itu adalah Allah \H,
bukan dari kalangan manusia.
Allah W berfirman:

{@.... tK*; t6W31);'i't1f ...}


"... Maka tatkala Zaid telab mengakhiri keperluan terbadap isterinya
(rn encuaikanrrya), Kami kz.uinkzn kamu dmgan dit. . ..." (QS. Al-Ahzaab: 37)

SirahNabi Muhammad ffi 325


Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya dengan sanad
tsulatsi,t33 bahwasanya Zainab membanggakan dirinya di hadapan
seluruh isteri Nabi yanglainnyadengan mengatakan: "Kalian dinikah-
kan dengan Rasulullah M oleh wali-wali kalian, sedangkan aku
dinikahkan oleh Allah W y^ngada di langit."'3.
Ia Q.ainab) adalah isteri Nabi M, yangpertama kali meninggal
dunia.r35 Al-\Taqidi menyatakan: "Ia meninggal pada tahun 20H'.t36Ia
dishalatkan oleh'IJmar bin al-Khaththab gg .
ffi menikahiJuwairiyyah binti al-Harits
Sesudah itu, Rasulull"h
bin Abi Dhirar al-Mushthaliqiyyah, yakni ketika beliau memerangi
kaum Juw airiyyahpada tahun 6 H di mata air yangbernama Muraisi'.
Juwairiyyah menjadi tawanan dan masuk dalam bagian (sahab,
ghanimah) Tsabit bin Qais bin Syammas, tetapi kemudian ia ingin
membebaskannya dengan syarat pembayaran cicilan. Oleh sebab itu,
Juwariyyah menemui Rasulullah ffi dan meminta tolong agar beliau
bersedia membayarkan cicilan pembebasannya.t3T Akhirnya, Nabi
ffi pm membelinya dengan membebaskannya terlebih dahulu, baru
kemudian beliau menikahin y a."r
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Juwairiyyah
meninggal dunia pada tahun 50 H, namun al-\flaqidir3e berpendapat
lain: "Pada tahun 56 H."
Kemudian, Rasulullah ffi menikahi Shafiyah binti Huyayybin
Akhtab al-Israiliyyah al-Haruiniyyah an-Nadha riyyahal-KhaibariWh.
Semoga Allah meridhainya. Rasulullah ffi memilih Shafiyah dari
harta rampasan Perang Khaibar yangdiperoleh kaum Muslimin. Hal
itu terjadi pada awal-awal tahun 7 H. Beliau membebaskannya, lalu
pembebasan itu dijadikan sebagai maharnya. Setelah Shafiyah menjadi
halal, di tengah perjalanan Rasulullah ffi berbulan madu dengan
wanita itu dan mengenakan hijab kepadanya. Dengan demikian, para
Sahabat pun mengetahui bahwa Shafiyah sudah menjadi Ummul
Mukminin.tao
Al-\Taqidirar mengatakan: "Ia (Shafiyah) meninggal dunia pada
tahun 50 H." Sementara itu, ulama yang lain menyatakan: "Tahun 36 H."
Wallaahu a'lam.

326 Haji, Umrah, ilan Keluarga Rasulullah ffi


Pada tahun itu juga-dalam riwayat lain: pada tahun sebelumnya,
yakni tahun 6 H-Rasulullahffimenikahi Ummu Habibah, yangrrama
lengkapnya adalah Ramlah binti Abu Sufyan Shakhr bin Harb bin
'Umayyah bin 'Abdusy Syams al-Umawiyah. Yang melamar Ramlah
untuk beliau adalah'Amr bin'Umaryah adh-Dhamri. Pada saat itu,
IJmmu Habibah sedang berkabung di Habasyah. Setelah suaminya,
'Ubaidillah binJahsy, meninggal dunia. Yang menjadi walinya adalah
IGalid bin Sa'id bin al-Ash, namun adajtgayatgmengatakan: "Raja
an-Najasyi." Yang benar adalah riwayat peftama.
Adapun, yang memberikan mahar kepada lJmmu Habibah
untuk Rasulullah M adalah Raja an-Najasyi, yaitu sebanyak 400
dinar. Raja an-Nalasyiialah yang menyiapkan keberangkatan l-Jmmu
Habibah dan mengantarkannya kepada Rasulullah i&,1e2
Akan tetapi, terdapat hadits y^ng diriwayatkan oleh Muslim
dalam Sbabiib-nyata3 dari Ikrimah bin Ammar al-Yamani, dari Abu
ZamilSimak bin al-tUflalid, dari Ibnu'Abbas, bahwasanya ketika masuk
Islam, Abu Sufyan berbicara dengan Rasulullah: "Saya memiliki puteri
tercantik di tanah Arab,lJmmu Habibah binti Abu Sufyan. Aku akan
menikahkan engkau dengannya."
Riwayat dari Imam Muslim ,aigF. ini dianggap aneh, sebab
bagaimana mungkin beliau sampai tidak mengetahui'4 bahwa Abu
Sufyan baru masuk Islam pada malam Penaklukan Makkah, yakni
setelah satu tahun atau lebih setelah Rasulullah # menikahi Ummu
Habibah, puterinya. Hal itu sudah jelas tidak diperdebatkan lagi
di kalangan ulama. Akibatnya, riwayat hadits ini menimbulkan
kerumitan bagi banyak ulama.
Ibnu Hazm beranggapan bahwa derajat riwayat iat maudbu'
(palsu). Ia mendha'ifkanr45'Ikrimah bin'Ammar meskipun tidak
seorang pun ulama, baik zaman dahulu maupun sekarang, yaflg
berpendapat demikian.
Muhammad bin Thahir al-Maqdisi berkomentar: *Maksudnya
adalah Abu Sufyan hendak memperbarui akad, agar perkawinan
Rasulullah ffi dengan lJmmu Habibah yang tanpa seizinnya itu tidak

SirahNabi Muhammail g 327


menj adi kekesalan Abu Sufyan kepada beliau. Mungkin juga Abu S"fy*
beranggapan bahwa dengan keislaman nyaberarti pernikahan puterinya
dengan Rasulullah itu batal. Pendapat ini dibenarkan oleh Abu'Amr
bin ash-Shalah dan AbrZakariya an-Nawawi dalam Syarb Muslitn.'146
Anggapan itu amat jauh sekali dari kebenaran. Kalau memang
demikian, tentu Abu Sufyan tidak akan mengatakan: "Saya memiliki
puteri tercantik di tanah Arab ...." karena Rasulullah M sudah
melihatnya semenj ak setahun sebelumny a atau lebih. Anggapan bahwa
pernikahan puterinya itu batal karena keislaman Abu Sufyan juga amat
jauh sekali.
Yang benar dalam hal ini adalah Abu Sufyan tahu benar bahwa
dengan menjadikan Rasulullah M, sebagai menantunya maka ia
akan mendapatkan kehormatan. Oleh sebab itu, Abu Sufyan ingin
menikahkan beliau dengan puterinya yang lain, yaitu 'Lzzah. Abu
Sufyan meminta tolong kepada saudari 'Azzah,yaitu lJmmu Habibah,
sebagaimana diriwayatkan dalam kitab asb-Sbahiibain,taT dari Ummu
Habibah, ia berkata: "'$flahai Rasulullah, nikahilah saudariku, puteri
Abu Sufyan." Rasulullah ffi bertanya: 'Apakah engkau menyukai
hal itu?" Llmmu Habibah menjawab "Ya.'
Di tempat lain, Muslim dalam Sbabiib-nyaras meriwayatkan
bahwa lJmmu Habibah berkata: "'Wahai Rasulullah, nikahilah
saudariku,' Azzah binti Abu Sufyan."
Dengan demikian, hadits sebelumnya shahih. Berarti memang
terjadi kesalahpahaman dari sebagian perawi saat Abu Sufyan mengata-
kan: "Saya memiliki puteri tercantik di tanah Arab ..." Mereka ber-
anggapar bahwa puterinya yangdimaksud adalah I-Jmmu Habibah,
padahal sebenarnya'Azzah. Perawi tersebut tidak dapat membeda-
kannya. Mungkin juga tatkala salah seorang perawi menyebutkan:
"Yakni, puterinya", p€rov/i lain yang mendengarnya menganggaP yang
dimaksud adalah I-Jmmu Habibah karena ketidaktah :uanny aterhadap
puteri Abu Sufyan lainnya. Kekeliruan seperti ini banyak contohnya
dalam riwayat yarrg lain. Aku (Ibnu Katsir) telah merangkumnya
dalam sebuah karya khusus berkaitan dengan hadits ini. Segala puji
bagi Allah dan segala karunia hanya milik-Nya.

328 Haji, llmrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


LImmu Habibah qrlg meninggal dunia pada tahun 44 H,
berdasarkan riwayat dari Abu 'Ubaid. Sementara itu, Abu Bakar bin
Abi IGaitsamah berpendapat: 'Tahun 59 H, setahun sebelum kematian
Mu'awiyah, saudara l-Jmmu Habibah."
Pada tahun yang sama, tepatnya pada bulan Dzul Qa'dah,
Rasulullah ffi menikahi Maimunah binti al-Harits al-Hilaliyyah. Para
ulama berbeda pendapat apakah saat menikahinya Rasulullah M
sudah berihram atau belum? Diriwayatkan oleh kedua penulis kitab
asb-Sbabiib dari Ibnu'Abbas ,g-,, bahwasanya saat itu Rasulullah ffi
sedang berihram.'oe

Ada yang berpendapat bahwahal itu termasuk kekhususan


Rasulullah W,, berdasarkan riwayat Muslimts, dari 'IJtsman # ,
Rasulullah ffi bersabda:

(.u1ns& 'tSi;;Jt 6fi'il


"Orang yang sedang berihram tidak boleh menikah, tidak boleh
menikahkan (menjadi wali), dan tidak boleh melamar."
Abu Hanifah lebih berpatokan kepada pendapat pertama sehingga
ia menafsirkan hadits 'I-Itsman bahwa larangan itu menunjukkan
makruh saja.15r
Bahkan, ada pendapat yang menyatakan hukumnya adalah
mubah, sebagaimana diriwayatkan oleh Muslimrs2 dari Maimunah, ia
bercerita bahwa Rasulullah ffi menikahinya saat sudah bertahallul,
juga berhubungan intim dengannya setelah bertahallul."
Mayoritas ulama lebih mendahulukan hadits ini daripada
pendapat Ibnu 'Abbas #.,. Karena Maimunah adalah orang yang
terlibat langsung dalam kisahnya, sudah tentu dialah yang lebih
mengetahui kebena ranrry a.
Demikian pula Abu Rafi', dia memberitahukan hal yang sama
sebagaiman a diriwayatkan oleh at-Tirmi&i'$ darinya. Abu Rafi' adalah
perantara yang menghubungkan Rasulullah ffi dengan Maimunah.

SirahNabi Muhammad ffi 329


Hadits Ibnu 'Abbas ,.+ib, terdahulu telah ditanggapi dengan berbagai
jawaban, namun bukan di sini tempat untuk menjelaskannya.
Maimunah meninggal dunia di Sarif,"a tempat Rasulullah
pertama kali berbulan madu dengannya setelah pulang dari 'Umratul
Qadha'. Maimunah meninggal dunia pada tahun 51 H, namun terdapat
pendapat lain yang menyebutkan pada tahun 53 H dan tahun 66H.Ia
dishalatkan oleh keponakannya, 'Abdullah bin 'Abbas ,.ey,.
Kesembilan wanita itu adalah isteri-isteri Rasulullah M setelah
Khadijah, sebagaimana tercantum dalam kitab asb-Sbabiibain,tss dan
bahwasanya Rasulullah ffi wafatsebelum mereka. Pada sebuahriwayat
dalam kitab asb-Sbabiir'56 disebutkan bahwa beliau wafat dengan
meninggalkan sebelas isteri. Namun, riwayat peftama lebih shahih.

Qatadah bin Di'amah meriwayatkal bahwa Rasulullah M


pernah menikahi 15 orang wanita, lalu yang sempat beliau campuri
sebanyak 13 isteri, yangsempat hidup bersama dengan beliau adalahll,
orang, dan saat waf.atnya,beliau hanyameninggalkan 9 orang isteri.r5T
Al-Hafizh Abu 'Abdillah Muhammad bin 'Abdul \flahid al-Maqdisi
meriwayatkan hadits yang sama dengan itu dari Anas gE dalam
kitabnya, al-Mukbtaarab."' Riwayat inilah y ang masyhur.
Aku (Ibnu Katsir) sendiri langsung membaca karya-karya
para ulama muta'akhirin dari kalangan madzhab Maliki atau yarLg
lainnya dalam kitab an-Nikaab. Mereka menyebutkan bahwa jumlah
keseluruhan isteri yarTgsudah pernah dicampuri oleh Rasulullah ffi
dan yang belum sekitar dua puluh wanita.
Sementara budak wanita yangdimiliki oleh Rasulullah ffi
ada
dua. Pertama, Mariah binti Syam'un al-Qibthiyyah, IJmmu Ibrahim
yangdihadiahkan oleh Muqauqis, penguasa Iskandariyah dan Mesir
kepada beliau bersama saudarinya, Syirian. Terdapat pula seorang laki-
laki yang sudah dikebiri bernama Ma'bur, serta seekor Bighal bernama
Duldul. Beliau memberikan Syirian kepada Flassan bin Tsabit, yang
kemudian dariny a'Abdurrahman lahir.
Mariah meninggal pada bulan Muharram tahun 16 H. Ketika itu,
'IJmar bin al-Khaththab gE mengumpulkan kaum Muslimin untuk

330 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


menshalatkan jenazahnya. Beliau langsung yang menshalatkan dan
memakamkannyarse di al-Baqi'. Semoga Allah meridhainya.
Adapun budak wanita beliau yangkedua adalah Raihanah binti
'Amr, tetapi adayangmengatakan Raihanah binti Zaid. Rasulullah it&
memilihny a dari paratawanan Bani Qurai zhah dantetap menjadikannya
sebagai budak wanita beliau. Meskipun demikian, ada riwayat yang
menyebutkan bahwa akhirnya beliau menikahinya. Terdapat pula
riwayat yang mengatakan bahwa beliau menjadikannya sebagai
budak wanitanya, namun kemudian membebaskannya sehingga iapun
kembali kepada keluarganya.
Sebagian ulama mutaakhkhirin menyebutkan bahwa Rasulullah
ffi j.rg, pernah mengambil dua budak wanita lainnya.'uo Wallaahu
d.'ldrn.t6l

SirahNabiMuhammad ffi 331


PASALT
[Budak-Budak Rasulull ah Ml

Pasal ini akan menyebutkan nama budak-budak Rasulullah ffi


[secara berurutan],162 sesuai dengan urutan abjadArab. Semoga Allah
meridhai mereka. Penyebutan nama-nama di bawah ini berdasarkan
penjelasan al-Hafizhal-Kabir Abul Qasim bin'Asaki r padabagian awal
Taariikb-ny a.' u' Budak-budak tersebut adalah seb agai berikut :

Ahmar, yangjulukannya adalah Abu'Usaib; Aswad; Aflah;


Anasah;rs Aiman bin Ummu Aiman; Badzam; Tsauban bin Bujdud;
[Hunain] ;t6s Dzakwan, namun ada riwayat yang menyebutkan
Thahman, Kaisan, dan Marwan, serta Mahran; Rafi', Rabah; Ruwaifi';
lZaid bin Bawla'11'166 Zaid bin Haritsah;Zaid, kakek Hilal bin Yasar
fbinZaidl;toz Sabiq; Salim; Sa'id; Safinah; Salman al-Farisi; Salim, yang
berjuluk Abu Kabsyah, juga terdapat riwayat bahwa ia termasuk
orang yangmengikuti Perang Badar; Shalih Syaqran; Dhumairah bin
Abi Dhumairah; 'Ubaidillah bin Aslam;'Ubaid dan'Ubaid lain yang
berjuluk Abu Shafiyah; Fudhalah al-Yamani; Qashir; Kirkirah atau
Karkarah; Ma'bur al-Qibthi; Mid'am; Maimun; Nafi'; [Nubaih];'68
Hurmuz; Hisyam; \[aqid;'Wardan; Yasar (Naubi); Abu Utsailah; Abu
Bakrah; Abul Hamra; dan Abu Rafi', yarLgnama aslinya Aslam, tetaPi
dalam riwayat lain disebutkan Abu'Ubaid.
butkan o leh Abt Z akariya an-Na w aw i'+dsa
Me rekal ah y angdise
pada awal kitabnya, Tabdziibul Asmaa'ual Lugbaat,tle hanya saja aku
menyusunnya berdasarkan abjadArab agar mudah diketahui.
Adapun budak-budak perempuan Rasulullah". adalah sebagai
berikut: 'lJmayyah; Barakah atau LImmu Aiman, yakni ibunya

SirahNabi Muhammad ffi 333


'usamah binZaid;Khadhrah; Radhwa; Raihanah; Salma atau LJmmu
Rafi', yairu isteri Abu Rafi'; Syirin dan saudarinya, Mariyah atau
LJmmu Ibrahim; Maimunah binti Sa'ad; Llmmu Dhumairah; dan
I-Jmmu ' Ayyasy.
Abu ZakariyatTt {)H 'Rasulullah ffi tidak
^royebutkan:
memiliki mereka (budak-budak tersebut) sekaligus dalam satu waktu,
melainkan dalam waktu yang berbeda-b eda."

334 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL 8

[Pelayan-Pelayan Rasulull ah Ml

B anyak di antar a S ah ab at t 72
y arTg men gab di seb a gai p elay an Nab i
ffi, seperti 'Abdullah bin Mas'ud "!B yang berkhidmat mengurus
sandal beliau. Apabila Rasulullah ffi bangkit, ia menyiapkannya untuk
beliau. Demikian pula sebaliknya, apabila beliau duduk, ia meletakkan
kedua sandal itu pada kedua lengannya hingga beliau bangkit.
Al-Mughirah bin Syu'bah €5 berkhidmat dalam memayungi
kepala beliau (dari sengatan sinar matahari).
Sementara itu, 'Uqbah bin'Amir gE menjadi pengurus bighal
beliau. Ia senantiasa menuntun bighal Rasulullah dalam setiaP perjalanan
beliau.
Begitu |uga yang dilakukan oleh Anas bin Malik; Rabi'ah bin
Ka' ab; Bilal; dan Dzu Mikhbar atau D zrt Mikhmar, yakni keponakan
Raja an-N ajasyi,Raja Habasyah, namun ada riwayatyang menyebutkan
ia anak dari saudara perempuan an-Najasyi; serta para Sahabat yartg
lainnya.tT3

[Para Sahabat yang Bertugas Mencatat \7ahyu]


Di antara para Sahabat yang bertugas mencatat wahyu adalah
Abu Bakar, 'IJmar, 'Lltsman, 'Lli, az-Zubair, Ubay bin Ka'ab , Zaid
bin Tsabit, Muawiyah bin Abi Sufyan, Muhammad bin Maslamah, al-
Arqam bin Abil Arqam, Abban bin Sa'id bin al-Ash serta saudaranya
Khalid, Tsabit bin Qais, Hanzhalah bin ar-Rabi'al-Usaid y^igseorang
juru tulis, Khalid bin al-\[alid, 'Abdullah bin al-Arqam, 'Abdullah bin
Zaidbin'Abdu Rabbihi, al-Ala' bin'Utbah, al-Mughirah bin Syu'bah,
dan Syurahbil bin Hasanah &.

SirahNabi Muhammail ffi 335


Nama-nama itu juga disebutkan oleh al-Ha{izh Abul Qasim
dalam kitabnya"a secara detail. Bahkan, beliau menerangkan biografi
mereka, kecuali Syarahbil bin Hasanah. Abul Qasim juga menyebutkan
bahwa merekalah yang dimaksud dengan as-Sij ill, sebagaima na y
^ng
diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa-il" darilbnu'Abbas clq,,
yaitu berkenaan dengan firman Allah W:

{ @ .... fry J$i At{izili crrti;.*


"(Yaitu) pada bari Kami gulung langit sebagaimana rnenggulung Sijill
(embaranlembaran) kertas.... " (QS. Al-Anbiy aa: 104)
Ada yang berpendapat bahwa arsijillyang dimaksud dalam ayat
di atas adalah nama seorang juru tulis Nabi ffi.
Hadits ini ditolak keshahihannya oleh al-Imam Abu Ja'far bin
Jarir dalam Tafsiir-nya.t76 la menjelaskan:'Tidak [pernah dikenal]l77
ada seorang juru tulis Nabi M yangbernama Sijill, bahkan juga tidak
dikenal di kalanganparasahabat beliau orang yangbernama Sijill."
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan: "Banyak kalangan buffazb (ahli
hadits)"t yangjuga menolak pendapat tersebut. Aku telah merangkum
masalah ini dalam sebuah pembahasan khusus. Aku pun menjelaskan
jalur-jalur riwayatnya, cacat-cacatnya, serta para perawi yang masih
diragukan ke-tsiqab-alnya di kalangan ulama, bahkan juga pendapat
sebagian ulama yarg menyatakan bahwa riwayat tersebut palsu.
W'allaabu d'larn."

336 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL9
lP aru Muadzin Rasulull ah M)

Rasulullah ffi memiliki empat orang muadzin: Bilal bin Rabah;


'Amr bin Ummi Maktum yangbuta, namun adayangmenyebutkan
bahwa namanya adalah'Abdullah, keduanya adalah muadzin Nabi di
Madinah yangsecara bergiliran mengumandangkan adzan; lalu Sa'ad
al-Qarazhdi Masjid Quba'; serta Abu Mahdzurah di Makkah. Semoga
Allah meridhai mereka.

SirahNabiMuhammadffi 337
PASAL 10

Delegasi Rasulullah M Ke Berbagai Negeri

Rasulullah ffi mengutus'Amr bin Umayyah adh-Dhamri kepada


an-Najasyi untuk mengantarkan surat beliau,l7e lalu an-Najasyi pun
masuk Islam. Semoga Allah meridhainya dan menerangi kuburnya. t 80
Nabi juga mengutus Dihyah bin Khalifah al-Kalbi kepada
Heraclius, pemimpin besar Romawi. Heraclius tenarik terhadap Islam,
bahkan hampir memeluknya, namun pada akhirnyaiatidak jadi masuk
Islam. Akan tetapi, sebagian orang meriwayatkan bahwa ia masuk
Islam sesudah itu. Sunaid bin Dawud meriwayatkan dalam Tafsiir-nya
sebuah hadits mursalyane menunjukkan bahwasanya Heraclius benar-
benar masuk Islam. Abu 'Ubaid meriwayatkan sebaliknya dalam kitab
al-Amuaa/,"' yakni sebuah hadits mursal yar,g menegaskan bahwa
Heraclius tidak jadi masuk Islam.
Beliau mengutus pula' Abdullah bin Hudzalah as-S ahmi kep ada
Kisra, Raja Persia. Namun, raja tersebut berlaku sombong dan merobek-
robek surat Nabi.'82 Allah W pun mencabik-cabik (meluluhlantakkan)
kerajaannya dengan sehancur-hancurnya melalui do'a Rasulullah ffi
karena perlakuannya itu.'83
Rasulullah ffi mengutus Hathib bin Abi Balta'ah kepada Raja
Muqauqis, Penguasa Iskandariyah dan Mesir.Ia iuga sudah dekat
(tertarik) dengan Islam, namun tidak disebutkan apakah ia masuk Islam
atau tidak. Meskipun demikian,rqaitu mengirimkan berbagai hadiah
dan bingkisan kepada Nabi ffi.
Nabi juga mengutus 'Amr bin al-Ash gb kepada dua Raja Oman,
hingga keduanya pun masuk Islam. Bahkan, mereka memberikan

SirahNabi Muhammad ffi 339


kebebasan kepada'Amr untuk mengumpulkan zakat dan memutuskan
hukum di tengah masyarakat. Semoga Allah meridhai keduanya.
Kemudian, Rasulullah M mengutus Salith bin 'Amr al-'Amiri
kepada Haudzah bin 'Ali al-Hanafi di Yamamah. Beliau juga mengutus
Syuja' bin \7ahb al-Asadi kepada al-Harits bin Abu Syammar al-
Ghassani, Raja Balqa' di negeri Syam. Beliau pun mengutus al-Muhajir
bin Abu'Umayyah al-Makzhumi kepada al-Harits a1-Himyari.
Nabi lalu mengutus al]Ala'bin al-Hadhrami kepada al-Mundzir
bin Sawi al-'Abdi, Raja Bahrain, kemudian raja itu pun masuk Islam.
Beliau juga mengutus Abu Musa al-Asy'ari dan Mu'adz bin Jabal ,+ih,
kepada penduduk Yaman,r8a hingga sebagian besar pemimpin dan
rakyatnya masuk Islam.

340 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


PASAL II
[Unta Dan Kuda Rasulullah M]

Di antara unta-unta yangdimiliki oleh Rasulullah ffi adalahal-


'Adhba', al-Jad'a',dan al-Qashwa'. Diriwayatkan dari Muhammad bin
Ibrahim at-Taimi, ia menyatakan bahwa beliau hanyamemiliki seekor
unta yang disifati dengan ketiga nama tersebut. Namun, pendapat y{rg
dihikayatkan oleh an-Nawawi ini aneh sekali."'
Di antara kuda yangNabi miliki adalah as-Sakb, yaitu kuda
yarTgkepala dan kaki sebelah kanannya berwarna Putih. Itulah kuda
pertama yang dibawa beliau dalam peperangan. Berikutnya adalah
Sabhah, yakni kuda yangbeliau gunakan untuk berlomba. Kemudian,
al-Murtajiz. Kuda terakhir inilah y^ngbeliau beli dari seorang Arab
Badui dengan persaksian langsung Khuzaimah bin Tsabit.t86
Sahal bin Sa'ad €F-, menyebutkan: 'Rasulullah Mmemiliki
tiga ekor kuda lags:Lazaz,Zharlb,dan Lakhif. Ada yangmenyebutkan
Lahif dengan huruf ba'tanpa titik. Terdapat juga pendaPat yang
menyebutkan Nahif sebagai kuda beliau yangkeenam. Adapun kuda
ketujuh bernama al-'Warad, yangdihadiahkan oleh Tamim ad-Dari
untuk beliau.
Nabi juga memiliki seekor bighal yangbernama Duldul, yang
merupakan hadiah dari Muqauqis. Beliau menunggangi bighal tersebut
dalam Perang Hunain. Bahkan, bighal itu masih hidup setelah beliau
wafat, sampai-sampai dibuatkan gandum untuk makananny a karena
giginya sudah copot semua. Padawaktu itu, hewan ini dirawat oleh
'Ali, baru kemudian setelahnya dipelihara oleh'Abdullah bin Ja'[ar.

SitahNabi Muhammail ffi 341


Rasulullah ffi memiliki pula seekor keledai bernama 'IJfair,
namun terdapat riwayat lain yang menyebutkan Ghufair. Demikian-
lah yang disebutkan oleh Iyadh.
An-Nawawir8T menyatakan: 'Para ulama sepakat dalam menyalah-
kan perkataan Iyadh itu."
Aku (Ibnu Katsir) menambahkan: "Ada lagi yang lebih aneh
daripada itu, yaitu riwayatdari Abul Qasim as-Suhaili dalam kitabnya
yang berjudul ar-Raudb. Ia menyebutkan sebuah hadits masyhur
tentang kisah 'lJfair, bahwasanya keledai itu pernah berbincang-
bincang dengan Nabi ffi. Oleh karena itu, beliau berkata: 'Ufair
adalah keturunan dari tujuh puluh keledai yangmasing-masih pernah
ditunggangi oleh seorang Nabi. Nama keledai itu adalah Yazid bin
Syihab.' Rasulullah ffi biasa menungganginya untuk menyelesaikan
berbagai keperluan dengan para Sahabatnya."r88
Riwayat tersebut jelas-jelas bathil, tidak ada asalnyadaririwayat
shahih atau lemah sekalipun, kecuali yang disebutkan oleh Abu
Muhammad bin Hamid melalui jalur riwayat yattg munkar dan
tertolak.
Maka dari itu, [tidak diragukan lagi]'8e oleh para ulama bahwa
hadits itu palsu. Abu Ishaq al-Isfarayini ffuga]leo menyebutkan kisah
senrpa, demikian pula Imam al-Haramain. Sampai-sampai, al-Qadhi
Iyadh menyebutkan dalam kitabnya yangberjudul asy Sy rfaater sebagai
-

cerita lepas. Alangkah baiknya apabila mereka tidak mencanrumkan


cerita tersebut. Sebab, cerita itu palsu.
Aku (Ibnu Katsir) pernah bertanya kepada guru kami, Abul
Hajjaj, berkenaan dengan kisah itu. Syaikh menjawab: "Tidak ada
asalnya. Kisah itu hanyalah lelucon."

[Benda-benda Lain Milik Rasulullah Ml


Rasulullah ffi [pernah]"' memiliki dua puluh ekor liq-hahte3
dan seratus ekor kambing. Nabi juga [pernah]rea memiliki tiga bilah
tombak, tiga buah busur panah, dan enam bilah pedang. Di antara

342 Haji, Umrah, ilan Keluarga Rasulullah ffi


pedang itu adalah Dzulfiqar, yaiat, pedang yang beliau gunakan saat
Perang Badar. Selain itu, beliau memiliki [dua buah baju besi],'e'
sebuah tameng, sebuah cincin, cangkir kasar terbuat dari kayu, panji
perang berwarna hitam berbentuk bujur sangkar, dan sebuah bendera
berwarna putih atau berwarna hitam dalam riwayat lain.

SirahNabi Muhammad ffi 343


PASAL 12

[Bentuk Fisik Rasulullah M)

Para ulama banyak menulis kitab berkenaan dengan masalah


ini (bentuk fisik Rasulullah ffi). Kitab terbaik dalam hal ini adalah
yaragditulis oleh al-Imam Abu 'Isa Muhammad bin 'Isa bin Saurah
at-Tirmid zi,+t)Fo, yakni asy Sy amad- il.te6 Kemudian, kary a itu diikuti
-

oleh kitab-kitab para imam dan ulama-ulama lainnya."'


Kitab tersebut telah dikupas secara lengkap dengan sanad-
sanadnya dan dijelaskan panjang lebar oleh Abul Qasim bin'Asakir
,+ga.tss Demikian irugayangdilakukan oleh Syaikh kami, al-Imam al-

HafizhAbul Hajjaj al-Mizzi, dalam kitabnya, Tahdziibul Kamaal."'


Sementara itu, Syaikh Abu Zakariya an-Nawawi merangkum
kitab itu dalam Tabdziihny*w ke dalam sebuah pasal ringkas yang
menerangkan ciri-ciri fisik Rasulullah ffi. An-Nawawi 1t)5 pun
menjelaskan: "Beliau tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek,
tidak terldu pudh kulitnya dan tidak terlalu coklat, sefta tidak terlalu
keriting dan tidak terlalu lurus rambutnya."20l
Ketika Nabi wafat, rambut y{tgmemudh (uban) di kepala beliau
tidak sampai dua puluh helai.
Rasulullah M bertubuh bagus dan memiliki bidang bahu
yanglebar. Panjang rambut Nabi sampai ke bahu, [sesekali paniang
rambutnya hingga ke batas daun telinga],2,'bahkan sekali waktu
mencapai pertengahan telinga. Beliau memiliki jenggot yarLg tebal,
telapak tangan yanglebar, jari-jari yangbesar, serta kepala yangbidang
dan persendian yang kuat.2o3

SirahNabi Muhammad ffi 34s


\Vajah Rasulullah Mi agak bulat, kedua kelopak matanya
berwarna ad'aj(hitam pekat),,,. berbulu mata panjang, kemerahan
bagian depan dan bagian belakang (bola) matanya,2o'dan memiliki
masrabab, yaitu bulu-bulu halus di bagian dada hingga pusar seperri
tongkat. Kalau berjalan, beliau mengangkat kakinya seolah-olah turun
dari sbabab, yakni berjalan dengan gagah. Arti shabab di sini adalah
temPat menurun.
\Vajah Nabi bercahaya bagaikan cahaya bulan di malam
purnama, seolah wajah beliau itu benar-benar seperri bulan. Beliau
memiliki suara yangbagus, pipi yang agak pipih, mulur yang dbali2o6,
serta dada dan perut yangrata. Bahu dan lengan beliau berbulu, dada
beliau membusung, kedua pundak beliau tinggi, dan dada beliau
bidang. Beliaupun memiliki celah mata yangpanjang,jugatumit yang
berdaging sedikit.
Di antara kedua pundak Rasulullah terdapat kbaatamun
nubuuanb (tanda kenabian), bentuknya seperti telur burung bajlabzo?
atau seperti telur merpati. Apabila berjalan, seakan-akan bumi ini
dilipat untuk beliau. Para Sahabat amat sulit untuk mengikutinya,
padahal beliau berjalan santai.
Pada awalnya, Nabi ffi membiarkan rambutnya terurai, tetapi
kemudian beliau sering menyisirnya menjadi belah tengah. Beliau
juga menyisir rambut dan merapikan jenggotnya. Setiap malam beliau
menggunakan celak itsmidpada kedua matanyasebanyak tiga polesan,
yaitu ketika hendak tidur.
Pakaian yang paling disukai Nabi adalah gamis, khususnya
yang berwarna putih, dan kain hibarah, yakni sejenis kain beludru
yangberwarna kemerahan. [Lengan tangan]2oS baju beliau memanjang
hingga pergelangan tangan. Suatu ketika beliau mengenakan pakaian
merah, kain, dan selendang. Pada kesempatan lain, beliau mengenakan
dua potong pakaian berwarna hijau. Beliau mengenakan jubah yang
berlengan sempit pada waktu lainnya. Pada lain kesempatan, beliau
mengenakanqabaa' (enis pakaian luar) atau memakai sorban hitam dan
menjulurkan kedua ujungnya ke atas pundak. Terkadang beliau juga

346 Haji, Umtah, dan Keluarga Rasulullah ffi


mengenakan sarung hitam, cincin, kh"ff, dan sandal." Selesai sampai
di sini keterangan Syaikh (an-Nawawi).20e
Anas bin Malik gB menegaskan: "Aku ddak pernah menyentuh
sutera tipis atau sutera tebal yanglebih halus daripada telapak tangan
Rasulullah ffi. Aku juga tidak pernah menghirup wewangian yang
lebih harum daripada aroma tubuh Rasulullah ffi. Aku menjadi
pelayan Rasulullah selama sepuluh tahun, namun beliau sama sekali
tidak pernah berkata kepadaku: "Cis." Beliau juga tidak pernah
bertanya tentang apayang aku lakukan: "Mengapa kamu berbuat
sepefti ini?" Atau tentang sesuatu yang belum sempat aku lakukan:
"Mengapa kamu tidak mengerjakannya?" Hadits ini diriwayatkan oleh
Muslim.2to
'Abdullah bin Salam €5 menceritakan: "Ketika Rasulullah
M datang ke Madinah, masyarakat di situ pun mengelilinginya.2"
Pada saat melihat wajahnya, aku pun mengetahui bahwasanya beliau
bukanlah seorang pendusta."2 Semoga shalawat dan salam selamanya
dilimpahkan Nabi ffi hingga hari Kiamat."

SirahNabi Muhammad S 347


PASAL 13

Akhlak Rasulullah M Yang Suci

Allah W berfirman:

Ji ott @ yj4.3j *.,iru @ i':Uti| )ilb -- *


{@ # riLg Lr't' @ pi'i?tf i
"Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Rabbmu
kamu (Muhammad) sekali-kali bukan ordng gila. Dan sesunggubnya
bagi kamu benar-benar pabala yang besar ydng tidak putus-putusnyd..
Dan sesungguhny a kamu benar-benar berbudi pekerti y ang d,gung. " (QS.
Al-Qalam: 1-4)
Diriwayatkan dari 'Aisyah 6p, dalam kitab asb-Shabiib,"'ia
berkata:

((.,i$r M,)?11 dioKp


"Akhlak Rasulullah ffi adalah al-Qur-an."
Maknanya, Rasulullah M, selalu berbuat berdasarkan perintah
al-Qur-an dan meninggalkan apa y arLgdilarang oleh al-Qur-an. Ketaatan
Nabi terhadap perintah Rabbnya itulah yar,g menjadi akhlak dan
tabiat beliau. Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada
Rasulullah hingga hari Kemudian.
Allah [H berfirman:

{ @ *..i}r3,4eiL|Au(iiL }
SitahNabi Muhammad ffi 349
"Sesungubnya al-Qur-an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebib lurus...." (QS. Al-Israa': 9)
Akhlak Rasulullah adalah akhlak yang paling mulia, paling
terpuji, paling baik, dan paling agung. Beliau ffi
adalah orang yang
paling pemberani,2ta bahkan keberaniannya semakin bertambah tatkala
kecamuk perang tengah memuncak. Beliau ffi
adalah orang yang
paling murah hati, [dan]2r5 kemurahan hatinya semakin bertambah
pada bulan Ramadhan.2t6 Beliau ffi adalah hamba Allah yangpaling
mengenal Rabbnya, paling fasih bicaranya,paling banyak memberikan
nasihat kepada manusia, dan paling santun terhadap ummarnya. Beliau
ffi adalah orang yangpaling tawadhu, namun tetap penuh wibawa.
Semoga shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Nabi ffi hingga
hari Kiamat.
Qailah2'? binti Makhramah dalam haditsnya yangdiriwayatkan
oleh Abu Dawud mengatakan: "Saat aku melihat Rasulullah M-,
demikian khusyu' dalam majelisnya, tubuhku gemetar2l8 karena
kesungguhan beliau. "21e

Dalam kitab-kitab sirah disebutkan bahwa ketika memasuki


Makkah pada hari penaklukannya, Rasulullah ffi menunduk-
kan kepalanya karena tawadhu sehingga nyaris saja jenggot beliau
menyentuh pelana tungganga nny a.220
Nabi lebih pemalu jika dibandingkan dengan gadis perawan
dalam pingitan.,2t Meskipun demikian, beliau adalah orang y argpaling
tegas dalam menjalankan perintah A11ah. Diriwayatkan bahwa beliau
ffi bersabda: "Aku adalah orang yangsuka bercanda tetapi juga suka
I
oerPerang. "'
rrrr

Demikian pulalah Allah W memuji Sahabat-Sahabat beliau,


sebagaimana firman-Nya:

( .. ..'r;S.A;, )Ki &{irt ia rg ;'t 3$:*y


"Mubammad itu adalah utusan A llab dan orang-ordng y ang bersama din

350 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


adalab keras terbadap ordng-ord.ng kafir, tetapi berkasib sdyimg sesarna
mereba...." (QS. Al-Fat-h: 29)
Sifat-sifat Rasulullah M y^ng agung lainnya akan disebutkan
secara lebih detail pada saat kami mengemukakan berbagai hadits lain,
insya Allah.Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

SitahNabi Muhammail $ 35{


PASAL 14

Beberapa Tempat Yang Pernah Disinggahi Rasulullah ffi


Dalam Perialan alrzt Kenabian

Rasulullah ffi pernah datang ke negeri Syam sebanyak dua kali,


yaitu:
Pertama, ketika datang bersama Abu Thalib, paman beliau, untuk
berdagang di sana. Pada saat itu, usia Nabi baru 12 tahun. Saat itulah
terjadi perjumpaan dengan Buhaira dan ceritagembira yang disampaikan
pendeta tersebut. [Demikian)". juga terjadi berbagai tanda kekuasaan
Allah \H yang dilihat oleh mereka (masyarakat Arab), yang menakjubkan
akal. Semua peristiwa tadi telah diutarakan secara panjang lebar dalam
hadits yan g diriw atkarL oleh at-Tirm idzi, y ang hany a b ersumb e r dari
^y
Qurad Abu Nuh, yang nama aslinya 'Abdurrahman bin Ghazwan.
Sanad hadits itu shahih, tetapi matannya ganjil. Aku (Ibnu Katsir) telah
men gome ntariny a pada kesem p atan lain. D alam hadits itu disebutkan
juga kisah awan yangmenaungi beliau, namun sejauh pengetahuanku
tidak ada hadits shahih lain yang menyebutkan kisah tersebut.225
Kedua, ketika Rasulullah ffi menjalankan perniagaan Khadij ah
binti Khuwailid. Beliau ditemani oleh pelayan Khadijah yang bernama
Maisarah. Nabi ffi pergi ke daerah Busra, berdagang di sana, lalu
pulang kembali. Maisarah mengabarkan kepada Khadijah berbagai
tanda kenabian yang dilihatnya pada diri beliau ffi. Maka Khadijah
langsung menyukai Nabi dan kemudian menikah dengannya.226 Usia
beliau ketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sebagaimana
yatgdisebutkan oleh para ahli sejarah.
Sebelumnya telah diterangkan bahwa pada suatu malam,
Rasulullah ffi diperlalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.

SirahNabi Muhammad ffi 353


Beliau pun berkumpul dengan para Nabi tW danshalat mengimami
mereka di sana, kemudian naik ke langit, lalu ke langitJangit di atasnya,
hingga melalui langit demi langit. Beliau juga melih at paraNabi ?\@! di
sana sesuai dengan kedudukan mereka. Rasulullah ffi memberi salam
kepada Nabi-Nabi itu dan mereka pun membalas salam beliau. Setelah
itu, Nabi ffi naik ke Sidratul Muntaha dan sempar melihat Jibril di
sana sesuai dengan bentuk asli yang A1lah ciptakan. Jibril digambarkan
memiliki enam ratus sayap.
Al-Jabbar Mj , Pemilik segala kemuliaan mendekati22T Nabi,
bahkan lebih dekat lagi, sesuai dengan kehendak-Ny., sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits.22s Rasulullah ffi pm melihat tanda-tanda
kekuasaan Rabbnya yangterbesar, seperri halnya yangdifirmankan
Allah \9H:

(@ l;K.rti;*;L;1,11 F
"Sesungguhnya dia telab melibat sebagian tanda-tanda (kekuasaan)
Rabbnya yang paling besar." (QS. An-Najm: 18)
Allah \iM mengajak Nabi ffi berbicara, menurut pendapat yang
paling masyhur di antara dua pendapat ahli hadits. Beliau juga melihat
Allah \H dengan penglihatan mata menurur sebagian ulama. Pendapat
itulah yang dipilih oleh al-Imam Abu Bakar bin Khuzaimah dari
kalangan ahli hadits, lalu diikuti oleh sejumlah ulama muta'akhirin.
Di sisi lain,
Muslimz2e meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas qe!r,
bahwa Rasulullah ffi melihat Allah dengan mata hatinya, sebanyak
dua kali. 'Aisyah Ummul Mukminin ef, pun mengingkari bahwa
Rasulullah ffi melihat Allah W dengan kedua matanya.z3'
Muslim23l meriwayatkan dalam Sbahiih-nya dari Abu Dzarr
gb , ia pernah bertanyaz "\7ahai Rasulullah, apakah engkau pernah
melihat Rabbmu?" Beliau menjawab: "Cahaya, bagaimana aku bisa
melihat-Nya?"
Pendapat inilah yang menjadi pilihan sejumlahB2 ulama terdahulu
dan sekarang, berdasarkan hadits dan ucapan 'Aisyah qtg, di atas.

354 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


Mereka menegaskan: "Itulah pendapatyang masyhur dari 'Aisyah
,Cy-,. Selain itu, tidak pernah diketahui ada di antara para Sahabat
yang menentangpendapat tersebut, bahkan terdapat hadits lain riwayat
Ibnu'Abbas cF' t fangmenerangkan bahwa Rasulullah W melihat
Rabbnya dengan mata hati. Demikian yang menjadi pendapat kami.
Adapun riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa beliau melihat
Rabbnya dengan kedua matanya, tidak ada yang shahih, baik secara
rndrfu' maupun mauquf. lVallaahu d'1Am.233
Rasulullah M juga pernah melihat Surga dan Neraka serta
berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar. Pada saat itulah,
Allah mewajibkan kepada beliau shalat lima puluh waktu. Akan tetapi,
perintah itu kemudian diringankan menjadi lima waktu. Beliau bolak-
balik menemui Musa }M; dan Rabbnya Mj demi memperjuangkan
hal ini.23o

itu, Rasulullah ffi diturunkan kembali ke bumi, yakni


Sesudah
di Makkah, tepatnya di Masjidil Haram. Pagi harinya, beliau pun
menceritakan kepada masyarakat tentang tanda-tanda kekuasaan Allah
yangdisaksikannya."'
Adapun hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasa-i236 pada awal Kitab
"ash-Shalaah",iaberkata; 'Amr bin Hisyam telah mengabarkan kepada
kami, ia berkata; Mukhallad, yaitu Ibnu Yazid, telah meriwayatkan
kepada kami, dari Sa'id bin'Abdul'Aziz, ia berkata;Yazid bin Abu
Malik telah meriwayatkan kepada kami, ia berkata; Anas bin Malik
menceritakan sebuah riwayat kepada kami, bahwasanya Rasulullah ffi
bersabda: "Dibawakan kepadaku seekor hewan tungganga n yanglebih
besar daripada keledai, tetapi lebih kecil dari pada bighal. Langkahnya
sejauh ujung pandangannya. Aku pun mengendarainya bersamaJibril
lH;. Aku terus berjalan sampai Jibril berseru kepadaku: "Turun dan
shalatlah." Aku pun shalat. 'Tahukah di mana engkau shalat tadi?'
tanyaJibril. (Malaikat itu memberitahu Nabi): 'Engkau shalat di
Thayibah. Di sanalah tempat hijrah.' Setelah berjalan lagi beberapa
saat, Jibril berseru: 'Turun dan shalatlah.' Aku pun shalat. 'Tahukah di
mana engkau shalat tadi?'tanyaJibril lagi. (Malaikat itu menerangkan):
'Engkau shalat di Bukit Thursina. Di sinilah Allah 'iffi berbicara dengan

SirahNabiMuhammad ffi 355


Musa A4;.' Setelah kembali berjalan, Jibril berseru lagi: 'Turun dan
shalatlah.' Aku pun shalat. 'Tahukah di mana engkau shalat tadi?'
tanyaJibril. (Malaikat itu menjelaskan): 'Engkau shalat di Betlehem.
Di situlah tempat kelahiran'Isa ),pi.'Kemudian, aku masuk ke Baitul
Maqdis. Selanjutnya, dikumpulkanlah para Nabi [kepadaku].r? Jibril
pun menyuruhku maju untuk mengimami mereka terlebih dahulu,
baru kemudian Jibril kembali membawaku naik ke atas langit."
Sesudah itu, an-Nasa-i menyebutkan lanjutan hadits tersebut
secara lengkap hadits ini gbarib dan munkar sekali Sanadnya pun
muqarib. Hadits-hadits shahih lainnya menunjukkan kemunkaran
riwayat ini. lVallaabu a'lam.
Demikian juga dengan hadits yanghanyadiriwayatkan oleh
Bakar binZiyad al-Bahili yanBmatruk, yakni dari'Abdullah bin al-
Mubarak, dari Sa'id bin Abi'Arubah, dari Qatadah, dari Zwarahbin
Awfa, dari Abu Hurairah gE, , dari Nabi ffi, beliau menceritakan:

(( # F ;;i'r*Ul+i f w, g;$- i\, u-,e-.i+r n


"Padamalam Isra',Jibril berkata kepadaku: 'Inilah kuburan kakekmu
Ibrahim. Maka dari itu, turun dan shalatlah di sini.'"
Riwayat tersebut juga tidak sah karena kedha'ifan perawi Bakar
binZiyad tersebut.238

Demikian juga dengan hadits yangdiriwayatkan oleh IbnuJarir


dalam awal kitab Taariihb-nyaBe darihadits Abu Nu'aim, 'IJmar bin
ash-Shubh, seorang pendusta yarLgdikenal sebagai pemalsu hadits, dari
Muqatil bin Hayyan, dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas c*/,, bahvrapada
malam Isra' Rasulullah ffi pergi ke negeri Ya'jul dan Ma'juj. Beliau
mengajak kaum itu kepada agama Allah yii. , namun mereka menolak
dakwah (rjrk*) itu. Kemudian,Jibril membawanya ke dua kota, yakni
Jablaq, sebuah kota di bumi bagian timur, yangpenduduknya adalah
sisa-sisa kaum 'Ad, dari anak keturunan mereka yangberiman; dan
Jabras, sebuah kota di bumi bagian barat, yatrgpenduduknya adalah

356 Haji, Umrah, dan Keluatga Rasulullah ffi


keturunan kaum Tsamud yang beriman. Nabi pun mengajak kedua
kaum tersebut kepada agamaAllah Wlhingga mereka pun beriman.
Dalam hadits ini disebutkan bahwa kedua kota tersebut memiliki
sepuluh ribu pintu. Jarak arTt^ra satu pintu dan pintu yang lainnya
adalah saotfarsakb.Padasetiap pintu itu dijaga oleh sepuluh ribu orang
laki-laki setiap harinya. Kemudian; para, penjaga tadi diganti dengan
yanglain sehingga mereka tidak lagi menjagarTya. Demikianlah yang
terus-menerus berlangsung sampai ditiupnya asb-Shuur (terompet
pertanda tibanya hari Kiamat). Demi Allah yangjiwa Muhammad
berada di tangan-Nyr, seandainya bukan karena jumlah manusia yang
terlalu banyak dan [suara mereka yafrgsangat berisik],'oo tentu orang-
orang dari seluruh penjuru dunia pa$i akan mendengar getar suara
matahari saat terbit dan tenggelam.
Masih terdapat tiga kaum lagi, yaitu Mansik, [Tawikl],'z.' dan
Taris. Dalam riwayatitu disebutkan bahwa Rasulullah ffi mendakwahi
ketiga kaum tersebut, namun mereka menolak dan kufur. Maka mereka
berkumpul bersama Ya'j$ dan Ma'juj.
Ia (Ibnu Jarir ath-Thabari) telah menyebutkan sebuah hadits
panlangyang tidak diragukan lagi kepalsuannya oleh orangyang
dangkal ilmunya sekalipun. Aku sengaja mencantumkannya dalam
kitab ini agar diketahui kondisinya dan supaya ddak adayangteperdaya
karenanya, di samping memang merupakan bagian dari pasal ini dan
rentetan dari cerita tentang Isra' dan Mi'raj. Vlallaahu a'lam.

IPasal]'o'
Rasulullah it{fi berhijrah dari Makkah ke Madinah. Sebelumnya,
kami telah menyebutkan beberapa peperangan beliau, serta pelaksanaan
umrah dan haji beliau ffi. Semua itu termasuk bagian dari pasal ini,
namun tidak perlu lagi diulangi penjelasannya di sini.

SirahNabi Muhammad ff, 357


PASAL 15

[Rasulullah ffi Mendengar Kalam Allah \H ]

Kami telah menjelaskan bahwa beliau mendengar Kalaamulalab


W4j. ,bahkan berbicara dengan Allah pada malam Isra'dan Mi'raj. Hal
ini sebagaimana sabda Rasulullah ffi:

'iyt"9 E,..f;[s F,3]';zi :i;td.,'Jii i! jf


'*-rr-F -'ilt
/ ot
W ,;; e,&ii;tll i1i
o<
((.o-5,^ e

"Aku pun dipanggil, lalu terdengarlah suara: 'Telah Kusempurnakan


kewajiban beribadah terhadapKu dan telah Kuberikan keringanan
kepada hamba-hamba-Ku, hai Muhammad! Ucapan-Ku ini tidak akan
bisa diubah lagi, yaitu kewajiban mengerjakan shalat lima waktu yang
pahalanya sama dengan lima puluh waktu. "z+: 1Al-Haditsl'oo
Perkataan seperti itu tentu hanya diucapkan oleh Allah \W,
Rabbul'aalamiin,sebagaimana firman Allah \H saat berbicara dengan
Musa flQi:

{ @ et4x ;iii ;5 effiu 6 *y-aL7 {i'i 6 r;Ly


"Sesunggubnya Aku ini adalah Allab, tidak ada ilab (yong baQ selain
Aku, maka sembablah Aku dan dirikanlah sbalat untuk mengingat Aku."
(QS. Thaha:14)
Para ulama Salaf danparaimam menyebutkan: "Ini merupakan
dalil paling kuat y^ng menunjukkan bahwa Kalaamullaah bukanlah
makhluk, karena memang tidak berasal dari makhluk."

SirahNabiMuhammad ffi 359


[Sejumlah]2as ulama lain menegaskan: "Barang siapa yang ber-
anggapan bahwa firman Allah \H:

{@ e}-:t ri3i;5i-,5t S JY-iL7'ii6-,rLy


'sesungguhnya Aku ini adalah Allab, ada ilab (yanghaq) selain Aku,
tilak
maka sembahlab Aku dan dirikanlab sbalat untuk mengingat Aku'
adalah makhluk maka ia telah kafir. Sebab, konsekuensi pendapat itu
berarti Kalam Allah yangdianggap sebagai makhluk telah menyuruh
Musa untuk menyembahnya! Masalah ini sudah dijelaskan panjang
lebar dalam kesempata n lain.2a6
Rasulullah ffi telah meriwayatkan dari Rabbnya Mj seiumlah
hadits qudsi, di antaranya hadits:

(GJrui;'it'pr+ # r,5;[* E ))
"Haiparahamba-Ku! Kalian semua kelaparan, kecuali yangAku beri
makan...."
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim.24, Masih banyak lagi hadits
lain yang sejenis (semakna) dengan hadits tersebut.
Para ulama telah menyusun secara khusus kitab-kitab yang
menyebutkan hadits-hadits ilahiah (qudsi) ini.248 Zahir bin Thahir'o'
telah mengumpulkan hadits-hadits qudsi dalam sebuah kitab khusus.
Demikian Ungal"o yangdilakukan oleh al-Hafizh adh-Dhiya'. 'AIi bin
Balban25l mengumpulkan riwayattersebut dalam satu iilid kitab yang
telah kulihat langsung, yang memuat sekitar seratus hadits (qudsi).
Sejumlah'' ahli hadits dan ahli ushul berpendapat bahwa seluruh
Sunnah adalah wahyu, berdasarkan firman Allah W:

{@ 6;uJt;4@-6A*a6y
"Ddn tiadalabyangdiucapkannya itu (al-Qur-an) mmurut kermuan hawa
nafsunya. [Jcapannya itu tiada lain banyalab walryu yang diwalryuk'an
(kepadanyQ." (QS. An-Najm: 3-4)

360 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


Masalah ini telah dibahas dalam kitab-kitab ushul, bahkan diulas
secara detail oleh al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi dalam kitabnya yang
berjudul al-Madkbal ilas sunaa. Namun t ptraulama tersebut berbeda
pendapat mengenai apakah Rasulullah M pernah melihat Rabbnya
atau tidak, seperti yangsudah disebutkan sebelumnya.
Nabi telah melihatJibril lp; di sana dalam bentuk aslinya.
ffi
Beliau sudah pernah melihat Jibril sebelumnya saat turun dari langit
ke bumi, juga dalam bentuk aslinya. Hal itu terjadi pada permulaan
turunnya wahyu, sebagaimana firman Allah \H:
-i
@ Gsr$*u;;@ t;,:;ett;@ iirti$,;l;y
{ @ i;Ji,fii, 46'i,K@ .ir r
'Yang diajarkan kepadanya oleb fiibril) yang sangat kuat, ydng rnernpunyai
akalyangcerdas, danJibril itu mmampakkan diri dengan rupayangasli,
sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Kemudian, dia mendekat, lalu
bertambah dekat kgi, maka jadilah dia dekat (pada Mubammad sejarak)
dua ujung busur panah atau lebib dekat Qoyr)." (QS. An-Najm: 5-9)
Pendapat ymgbenar dari kalangan ahli tafsir bahkan merupakan
pendapat yangpasti, adalah bahwa ungkapan "lalu bertambah dekat
lagi'yang disebutkan dalam ayat ini adalah untuk Malaikat Jibril
2 ;, sebagaima na y angdikeluarkan dalam kitab asb- Sb ah iibainz$ dari
'Aisyah r€k-, . 'Aisyah pernah benanya kepada Rasulullah ffi tentang
pengertian (tafsir) ayatitu,lalu beliau ffi menjawab: "Yang dimaksud
adalahJibril." Hadits ini sudah cukup untuk menuntaskan perbedaan
pendapat yang beredar, sekaligus menghilangkan kerumitan yang

^d^.zse
Sebelumnya,25s kami menyebutkan bahw a paraNabi berkumpul
dan Rasulullah melihat mereka sesuai dengan kedudukan masing-
masing. Beliau juga melihat penjaga Neraka dan penjaga Surga. Di
setiap langit beliau diiringi oleh para Malaikat muqarrabin hingga
sampai ke langit berikutnya. Di langit tersebut, beliau benemu lagi
dengan para Malalkat muqarrabinyang lain.

SitahNabi Muhammail S, 361


Dalam kitab as-Sunanzsu disebutkan bahwa Rasulullah ffi ber-
sabda: "Pada malam Isra', setiap kali aku melewati sekelompok
Malaikat, mereka pasti berkata: 'Hai Muhammad, perintahkanlah
ummatmu untuk berbekam."'Namun, Abbad bin Manshur terpisah
seorang diri dalam meriwayatkan hadits ini.
Dalam hadits lain disebutkan: '[Hai Muhammadf,zs7 perintahkan
ummatmu untuk memperbanyak tanaman Surga, yakni ucapan
2ss
Subb aanallaab dan alh amdulilladb .D (Al-Hadits) Akan tetapi, kedua
rrw ayat tersebut gbarib.

Jibril )Hi turun membawa al-Qur-an kepadaRasulullah ffidari


Allah t6i. ,Iangsung ke dalam hati beliau yalgmulia.
Dalam kitab as-Siirabzse disebutkan bahwa Malaikat gunung
datang kepada beliau pada hari Qarnuts Tsa'alib260 sesuai dengan
perintah Allah. Lantas, Malaikat itu berkata: "Apabila perlu, bisa saja
kedua gunung ini ditimpakan atas mereka."'u' Rasulullah ffi menjawab:
'Jangan, aku masih berharap mereka mau beriman.D262
Dalam Sbahiih Muslim263 disebutkan bahwa seorang Malaikat
tunrn membawa dua ayat terakhir surat Al-Baqarah.
Dalam al-Magbaazi karyaal-Umawi diriwayatkan sebuah hadits
dari ay ahny a, ia berkata b ahwa al-Kalbi men gklaim riw ay at ini beras al
dari Abu Shalih dan Ibnu 'Abbas. Ibnu 'Abbas 4/; m€nceritakan
bahwa ketika Nabi ffi sedang mengumpulkan al-aqbaadb26a (harta
rampasan perang), sementara Jibril berada di sebelah kanannya,
datanglah Malaikat dan berkat a: "HiMuhammad, sesungguhnya Allah

"sesungguhnya Dia adalah as-Salam,dari-Nya keselamatan dan hanya


kepada-Nya keselamatan itu (dicari)."
Malaikat itu berkata: "Allah berfirman kepadamu: 'sesungguhnya
Allah memberitahukanmu bahwa yang benar adalah perkara yang
disarankan kepadamu oleh al-Hubbab bin al-Mundzir."' Maka
Rasulullah ffibertanya kepada Jibril26s: "Kenalkah266 engkau dengan
Malaikat ini?"Jibril menjawab: "Tidak setiap penghuni langit kukenal.
Namun, Malaikat ini jujur dan ia bukanlah syaitan."

362 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


Hadits ini, meskipun sanadnya tidak bagus,267 tetapi memiliki
syahid (penguat). Riwayat tersebut menyebutkan bahwa ketika
Rasulullah singgah di sumber mata air yang terdekat dengan Badar,
al-Hubbab bin al-Mundzir memberikan saran kepada beliau: "'Wahai
Rasulullah, jika engkau menempati posisi ini karena perintah Allah
kepadamu, makatidaklah masalah. Namun, kalauposisi ini merupakan
pilihan engkau untuk berperang dan melakukan tipu daya, maka
bukan ini tempat yang tepat." Nabi g menjawab: "Inilah posisi
yangkupilih sendiri untuk berperang dan melakukan tipu daya." A1-
Hubbab berkata: "Kalau begitu, mari ikuti kami. Kita akan menuju
sumber air yangpaling dekat dengan mereka (pasukan Quraisy). Kita
akan menutup seluruh sumber air di belakangnya, lalu kita membuat
kolam dan mengisinya dengan air untuk kita." Demikian seterusnya,
sebagaimana telah disebutkan dalam kisah Perang Badar.268
Diriwayatkan pula bahwa Rasulullah ffimenyampaikan sebuah
perkataan yang beliau dengar dari Qus bin Sa'idah al-Iyadi di pasar
Ukazh. Namun, sanadnya perlu diteliti ulang.26e
Dalam Sbabiib MuslimzTo diriwayatkan dari Fathimah binti Qais
€9, , bahwasanyaRasulullah ffi menyampaikan di atas mimbar kisah
Tamim ad-Dari yangbertemu dengan ad-Dajjal.

SirahNabi Muhammad ffi 363


PASAL 16

[Periwayatan Dari Nabi ffi]

Para Sahabat mendengar hadits dari Rasulullah di Makkah,


Madinah, dan berbagai tempat lainzTt yar.g pernah didatangi beliau,
baik untuk berperang maupun sekadar singgah di situ yakni di Arafah,
di Mina, dan di daerah lainnya.
Bahkan, kalangan jin juga mendengar al-Qur-an dari Nabi ffisaat
beliau membacanya bersama para Sahabat di 'Ukazh. Mereka datang
menemui beliau dan bertanya tentang berbagai perkara.z7z
Suatu malam, Nabi ffipernah mengadakan pertemuan dengan
para jinyangdisaksikan oleh'Abdullah bin Mas'ud +g . Hanya saja,
Ibnu Mas'ud gg tidak langsung bertemu dengan mereka.273 Sahabat
itu menunggu Rasulullah M di sebuah tempat yarLg sengaja beliau
pagari agar tidak terkena gangguan.2Ta Sebagian di antara kalangan
jin Nashibainz7s ini masuk Islam. Semoga Allah meridhai mereka.
Kami telah meriwayatkan dalam kitab al-Ghailaani.1ryaaf,6 sebuah
hadits dari salah seorang di antara mereka, yang bernama 'Abdullah
Samhaj, namun sanadnya gbarib.

Jibril 24i pernah datang menemui Rasulullah ffi dalamwujud


seorang lakilaki, lalu Jibril berbicara dengan beliau tentang Islam,
Iman, dan Ihsan, serta tanda-tanda hari Kramat.277

SirahNabiMuhammad ffi 365


PASAL 17

Jumlah Kaum Muslimin Ketika Rasulullah W, \flafat

Al-Imam Abu' Abdullah asy-Sy atr' i't;15 mengatakan :'Jumlah


kaum Muslimin pada saat Rasulullah ffi wafat adalah enam puluh
ribu orang, tiga puluh ribu berada di Madinah, dan tiga puluh ribu
sisanya berada di tempat lain."
Al-Hafizh Abu Zur'ah 'Ubaidillah bin 'Abdul Karim ar-Razi
4!$Y, menyatakan: "Ketika Rasulullah ffi waf.at, tercatat lebih dari
seratus ribu orang yangtelah melihat dan mendengar dari beliau."
Al-Hafizh Abu 'Abdullah Muhammad bin 'Abdullah al-
Hakim an-Naisaburi berkata: "Ada empat ribu Sahabat yang telah
meriwayatkan hadits dari Rasulullah ffi."
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Para ulama hadits telah me-
ngumpulkan nama-n affLa parasahabat dalam karya-karya mereka secara
terpisah, seperti al-Bukhari pada awal kitab at'Taariikbul Kabiir, juga
Ibnu Abi Khaitsamah, al-Hafizh Abi 'Abdillah bin Mandah, al-Hafizh
Abu Nu'aim al-Ashbahani, dan Syaikh [al-Imam]'s Abu 'IJmar bin
'Abdul Barr, serta para imam lainnya."
Abu Muhammad bin Hazm juga telah mengumpulkan nama-
nama para Sahabat dalam sebuah kitab tersendiri,Te yang beliau
rangkum dari kitab yangdisusun oleh Imam Baqi bin Mukhallad al-
Andalusi ,*sz.Beliau mencantumkan satu per satu hadits-hadits yang
telah mereka riwayatkan.
Kami akan membahas persoalan ini secara detail di dalam sebuah
pasal"o khusus, insya Allab, dan kami akan menambahkan beberapa
bahasan yang dianggap perlu untuk disertakan. Jika Allah yar,g

SirahNabi Muhammail ffi 367


Mahamulia dan yang Maha Pemberi memberikan kemudahan, aku akan
menyebutkan musnad-musnad dan sunan-sun an yangmemuat hadits-
hadits y^ng diriwayatkan oleh tiap-tiap Sahabat z&. Aku juga akan
mengulas dan menjelaskan kedudukan setiap hadits tersebut, shahih
atau dha'if , insya Allab. Hanya kepada Allah kita menggantungkan
kepercayaan dan hanya kepada-Nyakita bertawakkal. Tiada daya
dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yangMahaperkasa dan
Mahabijaksana.2sr

368 Haj i, Umrah, dan Keluarga Rasulull ah ffi


Sumber Ruiukan dan Keterangan

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiib-nya (no. 1778, L779,1780) dan Muslim dalam Shahiib-
nya (no. 1253, 1254, 1255).
Jumhur ulama berpendapat bahwasanya ibadah haji diwajibkan pada tahun 6 H. Mereka berdalil
dengan firman Allah W yang turun pada tahun keenam, yaitu pada saat Perjanjian Hudaibiyah:

\a;&tG7i;G:jjli&;tK:";:,\A;152;iiO#i1ic\r9';t{;s6e'"Sy
i ;Uti'-';:{i6 &\ Jy,;y'#;'lsg ,{3 J iir i te n7:*.;S ,t ii.4l
':;\ \$ij
\g\ 2rai e-ta i\; k i A ay'$g W aEW 4#, U e tC: *t i6 4
*Dan
{ @ tolir- ,;;,ti';I\1A;V
sernpumahanlab ibadab haji dan urnrah harena Allah. Jiha hamu terkepung (terbalang oleb
musub atau karena sahit), maka (semblihlab) kurban yang mudab didapat, dan jangan kamu mencukur
kepakmu, sebelum kurban sampai he tempdt penyembelibannya. Jika ada di anara kamu yang sahit
atau ada gdngguan di hepalarrya (alu ia bercuhur), maha uajiblab dtdsnyd mernbayar fi.dyah, yaitu
berpuasa aau bersedebab aau berkurban. Apabila hamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang
ingin mengerjakan umrab sebelum baji(di dalam bulan Haji), (anjiblah ia mmyembelih) kurbanyang
mudab ffipat. Akan tetapi, jika ia tidah menemuhan (binaung hurban atau tidak mampu), maha
utajib berpuasa tiga bari dalam masa haji dan tujub bari (agi) apabila bamu telab pulang kembali.
Itulah sepuluh ftari) yang sempurna. Demihi.an itu (heuajiban mernbayar fidyab) bagi orang-orang
yang keluarganya tidab berada (di sehitar) Masjidil Haram (orang-orangyang buhan penduduk kou
Makkah). Dan bertakutalah kepada Allab dan hetabuilah bahua Allah sangat keras siksa-Nya. " (QS.
Al-Baqarah: 196)
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dr dalam Zaadul Ma'aad (tr/100 memilih pendapat bahwasanya
kewajiban haji diakhirkan hingga tahun kesembilan atau kesepuluh Hijriyah. Silakan lihat kitab
al-Majmuu'karya an-Nawawi W82) dm Fat-hul Baai W442).
Telah dijelaskan pada catatan kaki sebelumnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-bul Baari (YfiI/107): "... Maksud perkataan Ibnu
Ishaq: 'Setelah beliau hijrah' dapat dipahami, yaitu beliau telah melaksanakan haji sebelum
hijrah. Akan tetapi, perkataannya: 'Yang lain' mengesankan bahwasanya beliau belum pernah
menunaikan haji sebelum hijrah, kecuali sekali saja. Hal ini keliru, bahkan beliau telah berkali-
kali mengerjakan haji sebelum hijrah. Bahkan hal yang tidak saya ragukan adalah: bahwasanya
beliau tidak pernah meninggalkan haji sekalipun, selama berada di Makkah, sebagaimana
kebiasaan kaum Quraisy pada masaJahiliyyah. Mereka yang meninggalkan haji hanyalah
orang yang tidak berada di Makkah atau terhalang karena udzur Q<elemahan). Jika mereka
yang menganut agama. selain agama yang benar saja menegakkan ibadah haji dan memandang
hal itu sebagai suatu kebanggaan mereka sehingga mengistimewakan mereka atas suku Arab
lainnya, maka bagaimana mungkin menyangka bahwasanya Nabi S meninggalkan haji?
Telah shahih dari hadits Jubair bin Muth'im, bahwasanya ia melihat Nabi g wukuf di 'Arafah
pada masa Jahiliyyah. Sesungguhnya hal itu adalah taufik dari Allah untuk beliau. Telah shahih
juga riwayat tentang dakwah beliau kepada kabilah-kabilah Arab, yakni dengan mengajak mereka
kepada Islam di Mina selama tiga tahun berturut-turut, sebagaimana yang telah kujelaskan dalam
khab al-Hijrah ilal Mad.iinab."
5
Dalam kitab Sbahiib-nya (no. 1814).
6
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-rya (no. 4404) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
1254).
1
Silakan lihat komentar al-Hafizh Ibnu Ha.iar dalam al-Fatb (Vtrl380 tentang syarah (penjelasan)
pe:rnyataar, ahli sejarah.

Sirah Nabi Muhammad ffi 369


Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4981, 727a) dar Muslim (no. 152) dari hadits Abu Hurairah
gE , bahwasanya Rasulullah S bersabda:

u ,eritri b pi. <lt


g crr rs'ir,yY ))

i;.u",u'ei?i a$i 3i)!.rV :lL.b\ ,i:iV:


"Tidak ada seorang pun Nabi dari para Nabi melainkan telah dianugerahkan atasnya mukjizat,yatg
dengannya manusia menjadi beriman kepadanya. Sesungguhnya yang dianugerahkan kepadaku
hanyalah wahlu yang diturunkan Allah, dan aku berharap dapat menjadi Nabi yang paling banyak
pengikutnya pada hari Kiamat."
Allah es berfirman:

4;K LT;fi<,j;i.ilb
{@
"Bahhan, mereka mengatakan: 'Mubammad. telab membuat-buat al-Qur-an itu.' Katakanlab: '(Kalau
demikizn), makz datangkankh sepulub surat-surdtydflgdibuat-buatyangnnrryamairrya, danpangilkb
orang-ordngyang kamu sanggup @emangilnya) sekin Allah, jika kamu memang orang-ord.ngydng
benar."'(QS. Huud: 13)
Allah w berfirman:

lKor,it\ 9;, i Fa"av:,ii 4v g i3A*t* &ufiq# 4 p oy$


{@6.+;
"Dan jiha kamu (tetap) dahm keraguan tmtangal-Qur-anyangKami v,talryukan kepada batnba Karni
(Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang sernisal al-Qur-an itu dan ajahlab penolong-penolongmu
selain Allah, jiha hamu orang-ordngydngmemdngbenar." (QS. Al-Baqarah: 23)

{ @ 6, {,v S ei i }Eai ; Vtr, -* :3A\fu r'Tjii t};; t b


"Atau (patuth.ah) mereka mengatahan: 'Mubammad mernbuat-buatnya.'Kaabanlah: '(Kahu benar
yang kamu katakan itu), maka cobakb datangkan sebuab surat seumpamdnyd dan panggillab siapa-
siapayangdapat hamupanggil (untuk membuatnya) sekinAllab, jika kamu orangyangbenar.'" (QS.
Yunus: 38)
" Menyalahkan, menentang, dan membawakan keterangan-keterangan yang menyesatkan, serta
membuat kekacauan dengan mendengungkan pepatah-pepatah Yunani, berupa analogi (qiyas)
yang didasari oleh prasangka yang benujuan membungkam lawan debat dan membuamya terdiam.
As-Safsatbi adalah orang yang dinisbatkan kepada a*Safsatbah. A*Sufsatba-iyab adalah kelompok
yang mengingkari empirik, aksiomatik, sena hal-hal lainnya.
12 Beliau tidak pernah berkumpul-orangy^ngpandai menulis dengan tu.iuan belajar kepadanya.
r3 Pada naskah ",-" tertulis' "o>ti'1y".
'o Tidak tercantum pada naskah "r"".
r5 Pada naskah "-" den"*" tenulis: ';".
ro Tambahan dar! naskah
17 Sebuah kata pepatah
o .

untuk dua buah benda yang sama persis dan tidak berbeda.
r8 Tambahan dari naskah "7_" dan'(.
'e Allah E berfirman:

4@ {*l'or;'iai;i3ib
"Telab dekat (daangnya) saat itu dan telah terbelab bulan." (QS. Al-Qamar: 1)

370 Haji, Umrah, dan Keluatga Rasulullah ffi


Hadits ini diriwayatkan secara shahih dari sejumlah Sahabat, seperti Anas bin Malik, 'Abdullah
bin Mas'ud, 'Abdullah bin 'Abbas, 'Abdullah bin 'Umar, Jubair bin Muth'im, Khudzaifah bin al-
Yaman, dan yanglainnya. Diterangkandidalamasb-Sbabiihain, as-Sunan,dar al-Masaaniidbahwa
hadits ini berderajat mutauaatir, sebagaimana yang dikatakan penulis 'S15. Silakan lihat kitab
Nazbmtl Muunaatsir minal Hadiitsil Mutauaatirkarya al-Kanani ftlm. 135).
Kitab ini berju dtl. Daha-ilun Nubuaruah ua Ma'ifatu Ahuaali Sbaahibi.sy Syaii'ah , yangtelahdicetak
menjadi tujuh jilid oleh Daarul Kutub al-'Ilmiyyah - Beirut. Namun, kitab ini masih perlu diperiksa
secara detail dan rcliti serca dr-akbn7 secara ilmiah. Semoga Allah memudahkan usaha mulia tersebut.
Di antaranya i alahkitab Dalaa-ilun Nubuwuabkarya al-Firyabi yang dicetak dalam bentuk risalah
kecil dan kitab Dalaa-ilun NubuatuabkaryaAbu Nu'aim al-Ashbahani yang saat ini sudah dicetak.
Demikian juga ulama yang mengikuti beliau, yaitu Qiwaamussunnah al-Ashbahani, yang menulis
kitab Dalaa-ilun Nubuuuah dan telah dicetak sebagiannya sebanyak empat iilid.
23
Sahhlab adalah anak kambing yang masih kecil.
24
Diriwayatkan oleh ath-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 351); Ibnu Abi Syaibah dalam Musnad-
nya (no. 379,462); Ahmad bin Mani' dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam 1r-baaful Khiarab
al-Mabarab NII/93-94,1Y/6455); Ibnu Hibban dahm Sbahiih-nya (no. 6504,7061 - Ihsaan); al-
Hasan bin'Arafah diamJuz-nya(67-68/a6); Abu Ya'la dalamMusnad-rya (no. 4985, 5096,531L);
Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa @/150-151); al-Fasawi dalam al-Ma'rifatu oat Taariikh
F,/537); al-Haitsam bin Kulaib dalam Musnad-nyt @./659); al-Bazzar dalam al-Babruz Zakbkhaar
ff /219/ B2a); ath-Thabrani &lam al-MuJamul Kabiir S./8455,8456); al-Baihaqi dalamal-I'tiqaad
(hlm. 382) dan Dalaa-ilun Nubuutuah W/ l72,Yl/8a); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Hilyatul
Auliyaa' [,/ 125) dan Daka-ilun Nuburtuab $1m.273-27a); al-Lalika-i dalam Syarh Usbuul I'tiqaad
Ablis Sunnah raal Jamaa'ab IV /888/1487); Abul Qasim al-Hana'i dalam al-Fazoaa-idul Muntaqaah
ash-Shibaah ual Gbaraa-ib al-Muhbanajah minal []sbuul [1/Q5-Q6/no. 4 dengan penomoranku);
Qiwamussunnah al-Ashbahani dalam Daka-ilun Nubuuwah P./502-503/47-49,505-507/50); Ibnu
'Asakirdalam TaaiihhDimasqWTl,35/48-51,55/24C2a7);adz-DzahabidalamSiarA'laamin
Nubalaa' $/a65); dan lainnya dari beberapa jalur, dari'Ashim bin Abi an-Nujud, dari Zirrun bin
Hubaisy, dari Ibnu Mas'ud.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini hasan .'Ashim sbaduq, ramun banyak melakukan kesalahan,
sebagaimana disebutkan dalam at-Taqriib."
Al-Hana'i berkata: "Hadits ini hasan dari riwayat Abu Bakar. 'Ashim bin Abi an-Nujud namanya
ialah Bahdalah. (Hadits ini diriwayatkan) dari Abu Maryam Zirrut bin Hubaisy al-Asydi al-
Kufi, dari Abu'Abdurrahman'Abdullah bin Mas'ud al-Hudzali ... hanya saja hadits dari'Ashim
tidak dipakai dalam kitab asb-Shabiib, kecuali sebagai penyerta yang lain. Menurut kaidah ulama
terdahulu, hadits ini shahih."
Dishahihkan pula oleh a&-D zahabi dalam Siar A'kamin Nubalaa' [,/ 465), penulis +b dalam al-
Bilaayab uan Nihaayh ([I/195, terbitan al-Ma'aarif), Syaikh Ahmad Syakir dalam Slarh ua Takbriij
al-Musnad(ro.3598,3599), dan al-Imam al-AlbantCrtdalarrshahiih Marpaariduzb Zbam-aan(no.1804) .
25
Tambahan dari naskah "r.".
26
Diriwayatkan oleh Abu Nu'aimdalamMa'rifatusb Shabaabab (no.2265),dia berkata: Al-Hasan bin
Anas meriwayatkan kepada kami; Ahmad bin Hamdan meriwayatkan kepada kami; Yahya bin
Nadhlah meriwayatkan kepada kami; Hizam bin Hisyam meriwayatkan kepada kami dari ayahnya
yaitu Hisyam bin Hubaisy, dari ayahrya yaitu Hubaisy bin Khalid dalam kisah yang paniarg.
Sayamenilai: "Sanadhadiainihasan.YahyabinN^dhlahsbddilsdanhaditsnyahasan.HisyambinHubaisy
adalah seorang Sahabat, sebagaimana yang dikatakan Ibnu Hibban dalam ats-Tsiqaat dan ditetapkan
al-Hafizh di dalanal-Isbaabah. (Penetapan mereka) berbeda dengan sebagiandamapadazaman ini."
Hadits ini memiliki jalur periwayatan yang lain, yaitu dari Hizam bin Hisyam yang diriwayatkan
oleh ath-Thab raurri dalam al-MuJamul Kabiir (no. 3605) dan al-Ahaadii*utb Thiwaal (no. 30), al-Ajuri
dd,amasy-Syarii'ab (no.1020), Abu Nu'aim al-Ashbahani dilamDalaa-ilunNubuuzoah Qim.282-
285), al-Hakim dalam al-Musadrak (no. 4333), al-Baihaqi dalam Dakd-ilun Nubuutwah A/27G281),
dan lainnya dari jalur Mihraz bin al-Mahdi, Aynrb bin al-Hakam, &n Salim bin Muhammad, dari
Hizam.
Hadits ini juga memiliki penguar dari hadits Abu Bakar ash-Shiddiq, Qais bin an-Nu'man, dan
Jabir bin 'Abdullah & . Al-Hafizh Ibnu Katsir be rkaa dalam al-Bidaayah wan Nibaayab IY / 472):

SirahNabiMuhammad ffi 371


"Kisahnya masyhur dan diriwayatkan dari beberapa jalur yang saling menguarkan saru sama lain."
27 Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dalam as-siirah
fi/23) secararnauquf. Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad
dalam atb-Thabaqaatul Kubraa IY /237) dari jalur al-\(aqidi dan Ibnu Jarir dalam Taariikb-nya
(II/402), dari jalur al-Kalbi, namun keduanya dituduh berdusta.
Secara keseluruhan, derajat hadits ini tidak shahih.
28 Pada naskah "F " dan'7' tenulis: "&,\;l'ii".
2q Diriwayatkan Sleh al-Bikhari dalai'sbahiih-nya (no.
465,3639,3805) dari hadits Anas gH .
30 Diriwayatkan oleh al-Bukhari da,lam Sbabiib-nya (no. 240,520,2%a)
dan Muslim dalam Shabiih-
nya (no. 1794) dari hadim Ibnu Mas'ud .gb .
Saya menegaskan: "Ketujuh orang itu adalah AbuJahl,'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah,
allI(,alid bin 'Utbah, 'Umalyah bin Khalf, 'Uqbah bin Abu Mu'aith, dan yang terakhir tidak
dihafal (dikenal)."
3l Diriwayatkan oleh al-Harits bin Abu Usamah dalam Musnad-nya (II/562/5tl Bugbyatul
-
Baabits). Dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbaharidalam Ma'rifatusb Sbihaabab
N /2972/6926), al-Hakim dalamal-Mustadrah p,/539),dan al-Baihaqi dalam Daka-ilunNubuwuah
(IIl338) dari al-'Abbas bin al-Fadhl al-Azraq: al-Aswad bin Syaiban meriwayatkan kepada kami;
Abu Naufal bin Abu 'Aqrab meriwayatkan kepada kami dari ayahnya,ia berkata: "Dahulu, Lahab
bin Abu Lahab mencaci Nabi S dan mendo'akan keburukan untuknya. Nabi ;*f berdo'a: '..."'
(Al-Baihaqi kemudian menyebutkan hadits di atas)."
Saya berkomentar, sanad hadits ini dba'if ji.d"dan, karena di dalamnya terdapat al-'Abbas bin al-
Fadhl. Al-Bukhari berkata: "Dzababa badiitsubu (haditsnya tidak terpakai)."lbnu Ma'in berkata:
"Pendusta, orang yang buruk.'"
Al-Hakim berkata: 'Sanad hadits ini shahih, hanya saja keduanya tidak meriwayatkannya."
Penilaiannya disepakati oleh a&-Dzahabi.
Al-Hafizh berkata dalam Fat-hul Baari [Y/39): "Hadits ini hasan. Diriwayatkan oleh al-Hakim."
Al-Baihaqi berkata: "Demikianlah yang dikatakan 'Abbas bin al-Fadhl, perawi yang tidak (*tq"h),
yakni 'Lahab bin Abu Lahab,' sedangkan para ahli sejarah perang berkata: 'Utbah bin Abu Laliab.'
Ada juga sebagian mereka yang berpendapat: 'Utaibah.'"
Saya menambahkan, Abu 'Ubaid al-Harawi berkata dalam Gbariibul Hadiits Ul/169) dan al-
Baihaqi meriwayatkan darinya di dalam al-Kubraa S/2ll): "... tidakkah Anda melihat bahwa
mereka berpendapat di dalam al-Magbaazl: 'sesungguhnya 'Utbah bin Abu Lahab ...'" Abu Ubaid
menyebutkan hadits di atas.
Akan tetapi, Ibnul Turkimani mengoreksinya dalam al-Jaubarun Naqiy: "Al-Baihaqi tidak
mengomentarinya sebagai tanda persetujuan terhadap Abu 'Ubaid. Dia pun menyebutkan riwayat
dari Ibnush Shalah, bahwasanya ia berkata: 'Utbah, merupakan suatu kekeliruan dalarn riwayat itu.
Sebenarnya, peristiwa ini menimpa'Utaibah, saudara'Utbah, sebagaimana disebutkan ahli nasab
dan ahli.seiarah perang. Adapun 'Utbah tetap hidup hingga kemudian ia masuk Islam pada hari
Penaklukan Makkah. Namanya juga tercantum di dalam kitab-kitab biografi para Sahabat at+.."
Hadits ini memiliki beberapa penguat, tetapi semuanya tidak ada yang shahih. Silakan lihat kitab
al-Khilaafiyyaat l/241-242) dan Takbriijul Abaadiits roal Aatsddr dl-\Vaaqi'ab rt.i Tafsiiril Kasyaaf
kary a az-Za7la' i W 37 7 -37 8).
12 Pada naskah "7" dan '2" tenulis: "'i-iGU".
rr Diriwayatka"dlehal-Bthariddamsbahiih-nya(no.3615)danMushmdalamshahiib-nya(ro.2OO9)
dari hadits Abu Bakar gE . Diriwayatkan oleh al-Bukhari pula di tempat lain (no. 3906) dari hadits
Suraqah binJu'syum 45 .
ro Pada naskah'2" dan"*" tenulis: " -i".
rs l)iriwayatkrrril.h Ibni Ishaq dal aX as-Siirab @,/ 609 - Ibnu Hisyam). Dari jalurnya diriwayatkan
oleh al-Umawi dalam Magbaazi-nya, sebagaimana di dalam al-Bidaayab uan Nihaayab 0Ii/254)l
az-Zrhri meriwayatkan kepadaku dari'Abdullah bin Tsa'labah bin Shu'air.
Saya berpendapat: 'Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq adalah hujjah dalam al-Magbaazi,dan ia telah
men.jelaskannya dengan tabdits."
Diriwayatkan oleh ath-Thabaridalamlaami'ul Bayaan (D(/136), Ibnu Abi Hatim dalamTafsiir-nya.
N / 1672/ 8906), ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir (ro . 3127 , 3128) dan al-Mujamul Ausatb
(ro.9097), al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuuuah (IIV79-80), sena Qiwamussunnah al-Ashbahani

372 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


dalam Daka-ilun NubuurutaD ftlm. 39). Mereka semua meriwayatkan dari jalur Musa bin Ya'qub
az-Zam'i, dari'Abdullah bin Yazid, dari Sulaiman bin Abu Hatsmah, dari Hakim bin Hizam.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if, karena Musa ad alah perawi sbaduq r'amun buruk hafalannya,
sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib."
Hadits ini memiliki penguat dari Ibnu 'Abbas yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dila;m al-
MuJamul Kabiir (no. 11750) dari jalur Yahya bin Ya'la, dari Sulaiman bin Qiram, dari Simak bin
Harb, dari 'Ikrimah, dari Ibnu'Abbas: "...." Ath-Thabrani kemudian menyebutkannya.
Al-HaitsamiberkaadalamMaftru'uzZawaa-idffl/84): "Paraperawinyaadalahperawikitabasb-Sbahiih."
Saya berkomentar: "Pendapat ini perlu dikoreksi kembali berdasarkan beberapa alasan berikut.
Pertama, Sulaiman bin Qiram dan Yahya bin Ya'la al-Aslami bukan perawi kitab ash-Sbabiih,
bahkan Muslim hanya memakai Sulaiman sebagai pendukung. Kedua, Sulaiman bin Qiram buruk
ha{alannya, sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib. Ketiga, Yahya bin Ya'la al-Aslami dha'if,
sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib. Keempat, riwayat Simak bin Harb dari 'Ikrimah
kacau, yaitu kemungkinan ia keliru. Terakhir, terdapat jalur lain dari al-Baihaqi (Itrl80). Secara
keseluruhan hadits ini sbabib lighaiibi. Walhahu a'lam."
36
Telah disebutk an uhbrij -rrya.
Jadzalan atart jidzahn bermakna akar pohon atau yang lain setelah batangnya hilang, sepeni duri-
37

duri yang dibersihkan dari batang kurma.


38
Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dalam ath-Tbabaqaatul Kubraa (I/188), ia berkata: 'Ali bin
Muhammad meriwayatkan kepada kami dari Abu Ma'syar, dariZaid bin Aslam, Zatdbin Ruman,
Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Farwah. Juga diriwayatkan oleh yang lainnya.
Saya menegaskan: "Sanadnya dha'if. Diriwayatkan juga oleh al-Baihaqi dala m Dalaa-ilun Nubuunaah
(Itrl98) dari jalur al-Waqidi. Secara keseluruhan, derajat hadits ini dha'if."
Diriwayatkan oleh Ahmad dalamMusnad-nya fr/353) dari jalur Ibnu Ishaq, ia berkata: orang yang
mendengar dari 'Ikrimah meriwayatkan kepadaku dari Ibnu'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'il karena orang yang meriwayatkan kepada Ibntlshaqmajhul
(tidak dikenal)."
Diriwayatkan pula oleh ath-Thabari dalam Taariihhul Umam utal Muluuk g,/290) dan Ibnu Sa'ad
dalam ath-Thabaqaaul Kubraa W / 13-14) dari jalur al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu 'Abbas.
Saya berpendapat: 'Sanad hadits ini maudbu'. Al-Kalbi dan Abu Shalih adalah pendusta."
Diriwayatkan pula oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Dalaa-ilun Nubuuuab (hh. a10-a11)
dengan sanad shahih dari Ibnu Ishaq: sebagian Sahabat kami meriwayatkan kepadaku dari Miqsam
dan Ibnu 'Abbas. Sanad hadits ini hasan jika tidak ada perawi yang mubham (tidak jelas).
Diriwayatkan juga dari jalur Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas.
Saya berkomentar: 'Akan tetapi, pada jalur riwayatnya kepada Sa'id terdapat Ibnu Humaid ar-
Razi, seorang matruhul badilrs (haditsnya ditinggalkan)."
Hadits ini memiliki penguat lain dari riwayat al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuutzaab III/142-
143) darijalur Ibnu Ishaq, dari Yajid bin Ruman, dari 'Urwah bin az-Zubair, dari az-Zthri, dan
sejumlah orang yang ia sebutkan. Mereka kemudian menjabarkan kisahnya.
Saya berkata: "Riwayat ini mursal basan sanadnya."
Al-BaihaqidalamDaha-iJunNubarouahWl43)danpenulis'#Edalamal-BilaaybuanNihaayab
ITI/299) berkata: "Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abi Najih dari 'Atha', dari Ibnu 'Abbas
mukjizat seperti yang kami sebutkan."
Penguat lain diambil dari hadits'Aisyah 9", yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam al-Musudrah
(ro. 547) . Al-Baihaqi meriwayatkan darirya dalam as-Sunanul Kubraa UI/ 322) dari jalur Ahmad
bin 'Abdul Jabbar, dari Yunus bin Bukair, dari Ibnu Ishaq, dari Yahya bin 'Abbad bin 'Abdullah
bin az-Ztbair, dari ayahnya, dari 'Aisyah (di dalamnya disebutkan kisah itu).
Saya berkomentar: "Di dalamnya terdapat Ahmad bin 'Abdul Jabbar. Al-Hafizh berkata dalam
at-Taqriib:'Dha'if, namun penyimakannya dalam masalah sirah shahih.' Akan tetapi, al-Baihaqi
mengatakan bahwa yang benar dalam sanad ini adalah seperti yang diriwayatkan oleh Yunus bin
Bukair dari Ibnu Ishaq: Yazid bin Ruman meriwayatkan kepadaku dari 'Urwah bir, az-Zubair,
dia berkata: az-Zthri,Muhammad bin Yahya bin Hibban, 'Ashim bin'Umar bin Qatadah, dan
'Abdullah bin Abu Bakar meriwayatkan kepadaku secara mursal."
Sayamenegaskan: "Benaryangdikatakannyabahkan saradhadttsrnuna/inikuat.Haditsinidiriwayatkan

SirahNabi Muhammad ffi 373


oleh al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuuuab, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Secara
keselunrhan, minimal hadits ini hasan berdasarkan jalur-jalur dan penguat-penguainya .lVallaahu a'hm."
a0 Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalamal-MuJatnul Kabiir
SY[/58/i2Otdan Ibnu Mandah dalam
al-Ma'rifab,sepeni halnya dalamal-Isbaabah @,/3G37) dari jatur'Abdurrazzaq:Ja'f.ar bin Sulaiman
meriwayatkan kepadaku dari Abu'Imran al-Juni. Aku (al-Hafizh Ibnu Hajar) tidak mengerahuinya
selain dari Anas bin Malik."
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan."
Diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir 6vn/54-56/118), Abu Nu'aim
al-Ashbahani dalamMa'rifatusb Shabaabah W/2095/5269) dandal.amDaka-ilunNubuwutah $:irm.
413) dari jalur Ibnu Ishaq: Muhammad bin Ja'far bin az-Ztbair meriwayatkan kepadaku secara
mu'dhal (hadits yang pada sanadnya terdapat dua orang perawi atau lebih yang gugur secara ber-
turut-turur).
Akan tetapi, Ibnu Ishaq meriwayatkanny a dalam as-Siirab W 64G641 - Ibnu Hisyam) : Muhammad
bin Ja'far bin az-Zubair meriwayatkan kepadaku, dari 'Urw ahbn az-Zubir secara m.ursaL Riwayat
ini mursal sbabih saradnya.
Selain_itu, terdapat penguat yang berasal dari riwayat mursallbrusyihab az-Zuhriyang diriwayat-
kan oleh ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir SYn/565Sl119) dan Abu Nu'aim al-Ashbahani
dalam Ma'rifatusb Sbabaabab W/2093-2095/5267). Sanad riwayat ini mursal sbabih.
Peaguat yang kedua didapat dari hadits mursal'n<rimahyang diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dalam
ath'Tbabaqaatul Kubraa $V/L87): 'Affan bin Muslim meriwayatkan kepada kami dari Hammad
bin Salamah, dari Tsabit, dari'Ikrimah. Riwayat ini mursal sbabih sanadnya.
Secara keseluruhan, hadits ini shahih-tanpa diragukan lagi-karena semua itu. lValkabu a'km.
al Pada naskah ",-" tenulis: "i;2r".
a2 Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Dalaa-ilun Nubuuuah (hlm. 418): Ibrahim
bin Ishaq al-Harbi meriwayatkan kepada kami dari Yusuf bin Bahlul, dari 'Abdullah bin Idris,
dari Muhammad bin Ishaq, dari 'Ashim bin'Umar bin Qatadah, dari Mahmud bin Labid, dari
Qatadah bin an-Nu'man.
Saya berpendapat:,"Sanad hadits ini shahih dan para perawinyatsiqab apabila Ibnu Ishaq bukan
seorang mudallis dan bukan perawi yang meriwayatkan dengan 'an'anib. Meskipun demikian,
hadits ini memiliki riwayat penyerta. Imam Malik bin Anas memperkuatnya dari'Ashim, yaitu
yangdiriwayatkan oleh Ibnu Syahin dan ad-Daraquthni, sebagaimana dijelaskan dalam al-khaabah
UII/225), serta oleh Ibnu 'Asakir dalam Taaiihh Dirnasq (52/19-189) dari jalur 'Ali bin Harb ath-
Tha'i, dari 'Abdurrahman bin Yahya al:lJdzri al-Madani, dari Malik. Adapun 'Abdurrahman
yang discbutkan terakhir ini, dia bukan perawi yang kuat, sebagaimana yang dikatakan ad-
Daraquthni, bahkan al-'Uqaili berkata: 'Dia adalah majhul (tidak diketahui ideniitasnya).'Ibnu
'Adi pun menilainya: 'Ia meriwayatkan hadits munhar dariperawitsiqab.'Abu Ahmad al-Hakim
menegaskan: 'Tidak dapat dijadikan rujukan.'"
Hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mujamul Kabiir
C{'Il{./ 15/ 12, 13), lalu dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Dalaa-ilun
Nubuuwah (hlm. a18419), juga oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikl*nya(52/189) darijahtr'Abdullah
bin al-Fadhl bin'Ashim bin'IJmar bin Qatadah, dariayahnyayaitu al-Fadhl, dari kakeknyayaitu
'Ashim; dari ayah kakeknya yaitu Umar bin Qatadah, dari Qatadah."
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini dha'if. 'Umar bin Qatadah tidak diketahui, kecuali pada
rlyya\anaknya.-Hal ini sepeni halnya yang dikatakan adz-Dzahabi. Namun & dalam at-Taqriib
disebutkan:' Maqbul.' "
Al-Haitsami berkata dalam Majma'*uz Zauaa-id ffI/LL3-11a): "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani,
namundi dalam sanadnyaterdapatperawi yangtidak kuketahui." Hal ini sezuai dengan pernyataannya
(/In/297-298): "Di dalam sanad ath-Thabrani terdapat orang yang tidak kuken1l.,
Sepeninya al-Haitsami mengisyaratkan kepada 'Abdullah bin al-Fadhl dan ayahnya. Saya belum
juga menemukan biografi keduanya meskipun telah lama mencari. Namun, ketidikjelasan status
mereka tidak serta mena menjadikan jalur ini rcnolak untuk di.ladikan penguar hadits lain.
Hadits ini memiliki &ta syahi"d (penguat) seperri direrangkan berikut ini:
Penama, dari hadits Abu Sa'id al-Khu&i yang diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dalam al-Ishaabab
W225) dan ath-Thabrani. Dari jalurnya diriwayatkan oleh at-Baihaqi dalai Oalaa-ilun Nubuuuab

374 Haji, Umrah, ilan Keluarga Rasulullah ffi


W253). Diriwayatkan juga dari.ialurnya oleh Ibnu 'Asakir dalam Taaiikb Dinrasq (52/190) dari
jalur Ishaq bin Abu Farwah, dari Iyadh bin'Abdullah bin Abu Sarh, dari Abu Sa'id. Sanad hadits
ini dha'ifjiddan (emah sekali). Karenalshaq adalah perawimatruh,tidakdapat dijadikan penguat.
Ia bahkan tidak memiliki kehormatan.
Kedua, dari riwayat mursal'Ashim bin 'Umar bin Qatadah yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad
dalam atb-Tbabaqaatul Kubraa W419) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam
Taariikb Dimasq (52/190), al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuuutab (l[l/251) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir (52/190),Ibnul Atsir delam Usdul Gbaabab (IVl90), sena Ibnu
'Asakir (52/190) dari jalur Ibnu Ishaq dalam as-Siirah g,/82 - Ibnu Hisyam) dari 'Ashim. Sanad
hadits ini hasan sebagai penguat.
Secara keseluruhan, minimal kisah ini berstatus hasan, berdasarkan penjelasan yang disebutkan
tadi, insya Allab.
Telah diriwayatkan pula bahwasanya kisah ini menimpa Qatadah pada Perang Badar. Padahal,
yang benar adalah terjadi pada Perang Uhud, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti. Hal tersebut
diriwayatkan oleh al-BaghawidalamMuJanrush Sbabaabab N /47),dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihh Dimasq (52/189) dari Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, dari
Ya'qub bin Muhammadaz-Zrhri,dari Ibrahim binJa'far binMahmud, dari ayahnya, dari'Ashim
bin'Umar bin Qatadah, dari Qatadah.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if karena dua alasan. Pertama, (sanadnya) terputus karena
'Ashim tidak berjumpa dengan kakeknya. Kedua,Ya'qvb az-Zvhri ini dha'if."
Akan tetapi, hadits itu mempunyai penyerta, yakni yang diriwayatkan oleh al-Baghawi dalam
Mu'jamush Shabaabab S/87) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikb
Dimaq(52h89), Abu Ya'ladalamMusnad-nya-riwayat Abu'Amr bin Hamdan-dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir (52/L88) dari Yahya bin'Abdul Hamid al-Hammani, al-Baihaqi
dalam Dalaa-ilun Nubuututab OII/251-252) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir
(52/188) dari jalur Malik bin Isma'il, keduanya dari 'Abdurrahman bin Sulaiman bin al-Ghasil,
dari'Ashim.
Saya menegaskan: "Sanad haditsini hasan sampai kepada'Ashim, karena komentar yang diarahkan
kepada Ibnul Ghasil terbilang ringan. Dengan demikian terhapuslah cacat mursal riwayat itu
karenanya,"
Hadits tersebut dilemahkan oleh al-Haitsami dalam Majma'uz Zauaa-id (I/I[/298) karena adanya
Yahya bin'Abdul Hamid al-Hamani. Namun, kelemahan-kelemahan itu tidak ditemukan di sini,
sebab al-Hamani disenai (diperkuat) oleh perawi lainnya, yaitu oleh Malik bin Ismail, seorang
yang tsiqab mutqin (kuat hafalannya).
Diriwayatkan jrl;ga secara mausbul oleh Ab:uYa'la. dalam Musnad-nya-riwayat Ibnul Muqri'-dan
Ibnu 'Adi meriwayatkan dari beliau dalam al-Kaamil W / 1954) serta dari jalurnya diriwayatkan
oleh al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuwwab (trIl99-100), Ibnu 'Asakir dalam Taariihb Dimasq
(52/188),Ibnul Atsir dalam Usdul Gbaabab (IVl90), Abu Nu'aim al-Ashbahani dalamMa'rifatusb
Shahaabah Gy/2339/2749),Ibnu Qani'dalam Mu'jamasb Sbahaabah Ql/361), al-Baihaqi dalam
Dalaa-ilun Nubuwwah W252) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir (52/188) dari
beberapa jalur, dari Yahya al-Hamani, dari Ibnul Ghasil, dari 'Ashim bin 'Umar bin Qatadah,
[dari ayahnya], dari Qatadah.
Saya berkomentar: "Sanad tersebut tidak shahih, sebab al-Hamani ini dituduh telah mencuri hadits
(sirqatul hadiits: membuat hadits mutaba'ab fhadits penyerta palsu], baik hadits itu sempurna
maupun tidak, berdasarkan apa yang didengar, diketahui atau diterimanya dari berbagai riwayat
yangada, apakah yang diriwayatkannya itu shahih ataupun ddak) sebagaimana diterangkan dalam
at-Taqriib. Di samping itu, ia meriwayatkan hadits ini secara langsung secara mursal, sebagaimana
yang baru dijelaskan tadi, dan di dalamnya tidak disebutkan: 'dari ayahnya'. Namun perlu dicamkan
bahwa sanad yang tidak mencantumkan: 'dari ayahnya' itu diperkuat oleh riwayat perawi tsiqab
tsabt,bernama Malik bin Ismail."
Penilaian yang benar ialah derajat hadits'Abdurrahman bin al-Ghasil iat mursal.
Hadits itu memiliki penguat dari riwayat mursal Yahya bin Sa'id al-Anshari, yar.g semakna
dengannya, yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir (52/L91) dan para perawirrya tsiqab.
Secara keseluruhan, dua hadrts mursal ini tidak dapat dijadikan fu4jah. \Vallaabu a'lam.

SirahNabiMuhammad ffi 375


Kesimpulannya, kisah ini dialami Qatadah g padaPerang Uhud, bukan pada Perang Badar.
Inilah yang ingin ditegaskan penulis ,+iil6 di sini, demiki an pula adz-Dzahabi dalam as -Sryir @/ 332) .
Hal ini pula yang ingin ditegaskan oleh orang sebelum mereka berdua, yaitu Abu 'Umir bin 'Abdil
Barr dalam al-Istii'aab W/248 - cararan kaki al-kbaabah).
4 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 4101) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
2039) darr hadits Jabir bin 'Abdullah 4r .
e Diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq (IIV80), dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baiha qi dalam Dalaa-
ilun Nubuututab @,/a27): Sa'id bin Mina meriwayatkan kepada kami dari puteri Basyir bin Sa'id.
Saya berpendapat: "Sanadnya dha'if karena rerputus."
Penulis lrM, berkata dalam al-Bidaayab uan Nibaayah W /99)t "Demikianlah yang diriwayatkan
oleh Ibnu Ishaq. Di dalam sanadnya terdapat keterpurusan ."
as Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no.
3578), j,iga Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
2040) dari hadits Anas 4b .
a6 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam
Shabiib-nya (no. 5163) secara mu'allaq dan (no. 5166) secara
nausbul, serta Muslim dalam Shabiib-nya (no. 1428) dari hadits Anas g .
a7 Rabdbah adalah tempat menderum
kambing.
a8 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam
Sbahiib-nyt (no. 2484) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
1729) dari hadits Salamah bin al-Akwa' 4E .
ae Kantong air yangterbuat dari kulit.
50 Diriwayatkan.oleh at-Tirmidzi
N /685-686/3839), Ahmad W352),dan Ishaq bin Rahawaih dalam
Mus_n1/;gf1.Ibnu,Hibban meriwayatkan darinya dalam Sbabiib-nya V'IV /467 /6532 - Ibsaan), al-
Mukhlish dalam al-Fauaa-id dan dari jalurnya diriwayatkan oleh alily'rizzi dalam Tabdziibul Kamaal
(28/580-581), al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuwwab (Vy109) dari jalur Hammad bin Zaid, Abu
Nu'aim al-Ashbahani dalam Dalaa-ilun Nubuuruah (hlm.37l-372) dari jalur Aynrb al-sikhtiyani,
keduanya (al-Mizzi dan al-Baihaqi) meriwayatkan dari Muhajir bin Mukhallid, maula Abu Bakrah,
dari Abul 'Aliyah, dari Abu Hurairah.
At-Tirmidzi berkata: "Hadits iri ltasan gbarib darijalur ini."
.Saya
berkomentar: "Benaryang dikatakannya. Seluruh perawinya tsi4ah dan termasuk para perawi
kitab ash-Shabiibain,keataliMtrhajir yang masih diperselisihkan. Vahib Uin Khalid berlata, iTidak
hafal (hadits).' Abu Hatim berkata: 'Haditsnya lemah, tidak tsiqah, danidak mutqin (tidak kuat
hilil,annyr). Meskipun demikian, haditsnya masih boleh ditulis.'"
AsSaji berkata: "Dia perawi shaduq yang ma'ruf, bahkan tidak a& seorang pun yang mengatakannya
majbul.lb,nuMa'in berkata: 'Shalih.' Ibnu Hibban, Ibnu Syahin, dan al- Ijli juga ienilinyatstqih.
Ibnu Hibban menshahihkan haditsnya, sedangkan at-Tirmidzi menghasanliannya.Jadr, deralat
beliau ini minimal shaduq, hasan haditsnya."
Diriwayatkan pula oleh Ahmad (lI/324) dari jalur Isma'il bin Muslim al-'Abdi, dari Abul
Mutawakkil an-Naji, dari Abu Hurairah. Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim.
5r Pada.naskah "1" dan "1" tenulis: "Begitu juga kejadian-kejadian lain yang semisalnya."
52 Penulis
'o,B mEmbuat Gbuah pembahasan klusus tentang tanda-tanda kenibian di dalam kitabnya,
al-Bidaayab uan,Nibaayab,lalu menyebutkan tanda+andatersebu-jazaahullazbu khairaa. Adapun
gunrnya, lf1ikhr11 Islam Ibnu Taimiyyah liti5, ia berkata dalam al-Furqaan:'Yang seperri ini
banyak sekali, bahkan aku telah mengumpulkan sekitar seribu mukjizat Nabi M." -
53 Gumpalan awan.
sa Al''Isbabah adalah sesuatu yang melingkupi
sesuatu lainnya. Mahkota juga disebut ihlil, karena, ia
melingkupi kepala.
55 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahiih-nya (no.
1013, 1014) dan Muslim dalam Sbahiih-nya
(no. 897) dari hadits Anas bin Malik 4E .
56 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam
Shahiib-nya (no. 1020) dan Muslim dahm Sbahiih-nya (no.
2798) dari hadits'Abdullah bin Mas'ud 4B .
57 Diriwayatlran oleh al-Bukhari dalam
Sbabiib-nya (no. 169) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
2279) dari hadits Anas gE .
s Dir.iwayatkanolehal-Bukharidalamsbahiihnya(no.3576)danMuslimdalansbahiih"nya(no.1856)dari
haditsJabirbin'Abdullah ofl; ,namun jumlahpasukannyaberbeda.Jumlahyangdisebutkanpadahadits
tersebutdiriwayatkanolehal-Bd<haidalamshahiib-nya(no.35V)darihaditialnara'bin'Azib €b.

376 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


59
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-nya (no. 3013) dari hadits Jabir gf .
60
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 2731,2732) dari hadits al-Miswar bin
Makhramah dan Marwan bin al-Hakam.
61
Diterangkan dalamal-BidaayabzaanNihaayah @/365):"As-Sathiihah adalah sejenis kanrong, namun
ia terbuat dari dua kulit yang ditempelkan satu sama lain sehingga teftutup rapat. Bentuknyaada
yang besar dan ada pula yang kecil. Ia termasuk di antara jenis kantong penyimpan air."
a Tambahan dari naskah 'r-".
63
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 334) dan Muslim dalam Shahiih-nya (no. 682)
dari hadits 'Imran bin al-Hushain g; .
Berita itu sesuai dengan firman Allah w:

i# 3# (u q,J.{r,2'A1e;"! ./;t$i W -Lr}1r: {t\ *


n <rji r.tri
";,
{ @'ei,r,4,{}:{ 6)15-g ir; fi A #'i,4;'e #l -'$i'fi:'l';s$
"Dan Allab tehb berjanji kepada ordng-orangydng beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-
amalyangsbalib bahwa Diz sunggub-sungub akzn menjadihan mereka berhuasa di bumi, sebagainana
Dia telah menjadikan orang-ordng sefulum mereka brkuasa. Dan sungub Dia akan mmeguhhan bagi
mereka agamayangtekh diridbai-Nya untuk mereha, dan Dia benar-benar akan mmgubab (keadaan)
mereka, sesudab mereha berada dalam betakutan menjadi aman sentosd. Mereka tetap menyembab-Ku
dmgan tiada mempersehutukan sesuatu dpd pun dmgan Ahu...." (QS. An-Nuur: 55)
65
Pada naskah "3" tenulis: "iKutt:l-r".
66
Hal itu telah sEahih dari hadits'A-bdullah bin'Abbas dan Nayyar bin Mukarram al-Aslami gE .
Hadits Ibnu'Abbas dalam hal ini diriwayatkan oleh at-Tirmidziffha3-344/3793),an-Nasa-i dalam
at-Tafsiir P./149-150/409), Ahmad O/276,304),al-Bukhari dalam Kbalqu Afaalil 'Ibaad Q8-39/t15,
116) danat-Taariihbul Kabiir @/322),ath-ThabaridalarnJaami'ul Bayaan Q.l/12),ath-Thahawi dalam
MusykilulAatsaarSA$8440/2987,2988),IbnuAbiHatim dalamTafsiir-nyasebagaimanadalam
Tafsiirul Qur-aan al-Azhiim W433), ath-Thabrani dalamal-Mujamul Kabiir (Xn/23-24/12377),
Hakim (Iy410), al-BaihaqidalarrDaha-ilunNubursuah (Iy33G331), danyang lainnyadari jalurAbu ^l-
Ishaq al-Fazari, dari ats-Tsauri, dari Habib bin Abu 'Umrah, dari Sa'id binJubair, dari Ibnu 'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim."
At-Tirmi&i berkata: "Hadits ini basan sbabih gharib."
Al-Hakim berkata: 'Hadits ini shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya
tidak meriwayatkannya." Perryataan ini telah disepakati oleh adz-Dzahabi.
Ibnul Qayyim menshahihkan riwayat ini dalamkitabnya,, al-Faruusiyyah (trlm. 207), seraya berkata:
"Sesuai dengan syarat kitab asb-Shahiih." Demikian pula penilaian Syaikh Ahmad Syakir dalam
ta'liq-rya terhadap kitab al-Musnad (no.2495) dan guru kami, al-Imam al-Albani ,rii5.
Hadits Nayyar bin Mukarram dalam hal ini diriwayarkan oleh at-Tirmidzi S/344-345/3L94),
al-Bukhari dalam at-Taariikhul Kabiir (VIll/139-140), 'Abdullah bin Ahmad dalam as-Sunnab
(/ 143-144/ lL6), ath-Thahawi dal am Musyhilul Aatsaar Pn / 442), Ibnu Khuzaim ah daJam at-Tauhiid
(I/404405/237), Ibnu Qani' dalamMujamush Sbabaabab (IIV173), Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam
Ma'rifutusb Sbahaabdh N /2704/6464), Qiwamussunnah al-Ashbahani dalam al-Hujjah fii Ba.yaanil
lulahdJjdhg/262/112,291/152),IbnuBaththah dalamal-Ibaanah[/271-272/4|-ar-Radd'ak[ah*iyyfi,
al-Baihaqi dalam al-Asmaa'utash Shifaat [/555/510) danal-IIiqaad (hlm. 107-108), sena banyak lagi
yang lainnya dari jalur Ibnu Abiz Zinad, dari ayahnya, dari 'Urwah bin az-Zttbair, dari Nayyar.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan dikarenakan adanya perselisihan tentang Ibnu Abiz Zinad,
yang nama aslinya adalah'Abdurrahman."
At-Tirmi&i berkata: "Hadits iri basan shabih gbarib."
Al-Baihaqi berkata: "Sanadnya shahih."
Al-Hafizh berkata di dalam al-kbaabab @/5a8): "Para perawi sanadnya tsiqah."
67
Telah disebutk an ukbij -ny a.
68
Telah disebutk ar tahbrij -ry a.
69
Diriwayatkanolehal-Bukharidalansbahiih-nya(no.3120) danMuslim dalamshahiib-nya(no.2918) dari
hadits Abu Hu rurah #' . Riwayat ini shahih dari hadits Jabir bin 'Abdullah dan 'Adi bin Hatim ,& .

SirahNabiMuhammail ffi 377

/
70
Pada naskah "1 " tenulis: "o( atS-S;".
71
Diriwayatkan-oleh Muslim dabm'Sbahiih-nya (no. 2889) dari hadits Tsauban g; .
12
Pernyataan penulis '$15: "Demikian pulalah yang akan terjadi" perlu dikoreksi (dijelaskan) dari
beberapa sisi:
Pertama, hhabar fterita) dari Rasulullah ffi memberitahukan bahwasanya kekuasaan ummatnya
akan mencapai batasan yang beliau ucapkan dari muka Bumi ini. Sungguh, hal itu telah diberikan
kepada beliau sebelumnya. Kekuasaan ummat Islam sekarang memang belum meliputi Bumi, tetapi
hal itu akan segera terwu.iud, insya Allab.
Kedua,Rasttlvllah {fi mengabarkan bahwa kekuasaan ummatnya dzn agtmanya akan mencapai
apa yang dicapai oleh siang dan malam. Ini menguatkan makna yang pertama, yaitu kekuasaan
ummat Islam akan meliputi seluruh permukaan Bumi, insyaAllah. Sungguh, tidak lama lagi Anda
akan segera menyaksikannya.
Ketiga, derajat hadits-hadits tentang masa depan Islam adalah nTutarodtir, bahkan dikuatkan lagi
dengan keterangan bahwa hal ini akan terjadi setelah kekuasaan yang turun-temurun dan sesudah
kediktatoran merajalela.
Keempat, terdapat hadits dari Rasulullah S yang mengabarkan tentang penaklukan banyak negeri.
Penaklukan ini belum terjadi pada masa penulis, namun sebagiannya benar-benar terjadi setelah
zamannya. Misalnya, Penaklukan al-Qasthanthiniyyah (Konstantinopel,/Istambul), demikian juga
penaklukan-penaklukan lain yang terjadi kemrdiag insya Alkh, seperti Penaklukan Roma, ibukota
Italia, dan Penaklukan Kerajaan Vatikan.
Semua itu menguatkan bahwasanya yar'1 terjadi pada masa penulis hanyalah sebagian kecil
dari yang dikabarkan Rasulullah 1S, ^pabukan semuanya. Setiap yang kabar Nabi pasti akan segera
terjadi, dengan izin Allah &, walaupun musuh-musuh-Allah tidak menyukainya.
An-Nawawi berkata: "Dzulfun 1J!1 atau dulfun 1J)'4.^Dengan kata lain, terdapat dua cara
pengucapan, namun yang ma-syhur adalah htruf dzal 1J11 . Bentuk jamaknya adalah adzlaaf
(;J!i), sepeni 'p menjadi /i. Maknanya, pesek hidungnya, pendek rapi melengkung. Ada yang
mengafiikan kasar pada permukaan hidungnya. Ada juga yang mengatakan merebah. Semua makna
tersebut hampir sama satu sama lainnya."
Al-Hafizh menambahkan: "Orang Arab berkata: 'Amlabun nisaa' adz-dzulfu (!tr(anita yang cantik
adalah yang berhidung pendek tapi melengkung).'"
An-Nawawi berkata: "Al-majaann (i\q.-i| adalah bentuk jamak dari mijann @) ialah perisai.
Adapun al-mitbraqab ({3-}Ji), dibaca dengan men-sukun-kanhtruf tha dan tidalr men-tasydil-kan
hurut ra. Cara membaca seperti itulah yang masyhur.
Para ulama berpendapat bahwa al-mitbraqah adalah alat yang dipakai di belakang punggung
untuk melindungi diri. Orang-orang Arab mengatakan bahwa maksud kalimat tersebut adalah
menyerupakan wajah bangsa Turki dalam hal lebar dan berkilaupipinya dengan perisai yang
dipakai dipunggung.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-rya (no.2928) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
29L2) dari hadits Abu Hurairah .Eb . Adapun riwayat al-Bukhari (no. 2927) berasal dari hadits
'Amr bin Taghlib .gr .
An-Nawawi berkata dala.m Syarh Sbabiib Muslim (XYIU37-38): "Semua itu adalah mukjizat
Rasulullah $. Telah terjadi peperangan dengan bangsa Turki yang memiliki sifat-sifat yang sama
seperti dengan yang disebutkan Nabi ffi, yakni bermata sipit, berwajah kemerahan, berhidung
pesek, berwajah lebar bagaikan lempengan perisai, dan memakai sandal dari bulu. Mereka tetap
dikenal dengan sifat-sifat tersebut hingga kini. Kaum Muslimin telah memerangi orang-orang ini
berkali-kali, bahkan masih terus berperang dengan mereka.
Aku meminta kepada Allah w kesudahan yang baik bagi kaum Muslimin dalam hal ini, juga dalam
setiap persoalan dan keadaan mereka, serta semoga Dia menetapkan kelembutan bagi mereka dalam
pemeliharan-Nya. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah &yangtidak berbicara
atas dasar hawa nafsunya, melainkan dari wahyu yang diturunkan kepadanya."
't6
Diriwayatkan oleh al-Bukhari &lam Shabiib-nya (no.3746,7109) dari hadits Abu Bakrah .g; .
77
Hadits-hadits tentang memerangi Khawarij miltdwdtir menunrt para ulama. Diriwayatkan oleh
para imam di dalam kitab-kitab mereka, sebagaimana disebutkan dalam as-sunnab karyalbnu
Abi 'Ashim (no.93G977, terbitan Daar ash-Shami'i). Para ulama membuat pembahasan khusus

378 Haji, Umrah, ilan Keluarga Rasulullah ffi


tentang kaum khawarij di dalam kitab tersendiri, dan saya pun memiliki kitab khusus tentang hal
itu yang berjudul Qiraa-aat Manhajiyyab fii Ahaadiitsil Kbautaarij. Semoga Allah memudahkan
penyempurnaan dan penerbitannya untuk kebaikan dan keberkahan.
Hadits Dzu Tsu&yyah diriwayatkan oleh al-Bukharidalamsbahiib-nya (no. 3610) dari hadits Abu
Sa'id, serta oleh Muslim dalam Shabiib-nya (no. 1066, 155) dari hadits 'Ali dE . (Dzu Tsudaryah.
Namanya Nafi'. Disebut Dzu Tsudayyah karena dia memiliki tompel sebesar puting susu, di
tan1 r;.lya yang ditumbuhi beberapa helai bulu. Dia termasuk pengikut Khawarij yang diperangi
oleh kaum Muslimin. Lihat Sunan Abi Daraud, Bab: "Fii Qitaalil Khawarij" (Xtrl385). Ed
79
Pada naskah "2 " tertulis: "Sama persis."
80
Pada naskah ')", kalimat y*g d; d"l"m tanda kurung terletak sebelum berita tentang al-Hasan
bin'Ali qig. "i"
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-rya @o. 447) dan Muslim da,l.;rm Sbabiib-nya (no.
2915) dari hadits Abu Sa'id al-Khudri gr . Muslim meriwayatkan juga di tempat lain (no.2916)
dari hadits lJmmu Salamah g*', .
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-rya (no. 7118) dan Muslim dalam Shabiih-nya (no.
2902) dari hadits Abu Hurairah .EE .
Saya menjelaskan: "Bushra adalah kota terkenal di Syam. Jaraknya dari arah timur Damaskus
sekitar 100 km."
Silakan lihat penjelasan penulis 'ir% mengenai berbagai peristiwa yangterjadi pada tahun 654
H dalam kitab al-Bidaayab uan Nihaayab [.Yn h28-342, terbitan Daar al-Hajar). Penjelasan itu
merupakan penjelasan tentang perkarz.y^n membuat akal merasa heran, hati menjadi takut, dan
jiwa selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah pada setiap waktu dan setiap keadaan.
Al-Imam an-Nawawi berkata dal an Syarb Sbahiih Muslim (XVIII/28) : "Pada zaman kita sekarang ini, api
telah muncul dari Madinah, yaitu pada tahun 654 H. Api yang sangat besar itu muncul dari arah timur
Madinah,tepatnyadibelakangal-Hurrah.SeluruhpendudukSyamdanberbaginegerilainnyamengetahui
fenomena ini, sedangkan aku hanya diberi tahu oleh penduduk Madinah yang menyaksikannya."
85
Tambahan dari naskah "-"dan"7".
86
Tambahan dari naskah "l- .
87
Ungkapan ini mengisyaratkan kepada firman Allah w:

{@ ...,l;'ij' t;,9i a $* $}33'u'4 6$i 1$r fi\ J;) 3;,;ir-i( }


"(Yoit") ordng-ordng yang mmgibut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis
di dakm Taurat dan Injil yang ada di sisi merekn,...." (QS. Al-A'raa{: 157)
Dalam kitab Shabiih-nyt (no. 2125). Lafazh riwayat itu sebagai berikut: "Demi Allah, ciri-ciri
Rasulullah yang disebutkan di &lam Taurat, sesuai dengan sebagian sifat beliau di dalam al-Qur-an:
'\U(ahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, pemberi
peringatan, dan pelindung bagi orang-orang yang beriman. Kamu adalah hamba dan utusan-Ku.
Aku menamakanmu al-Mutawakkil. Kamu tidak bersifat keras, tidak kasar, tidak suka berteriak-
teriak di pasar, serta tidak membalas keburukan dengan keburukan tapi justru memaalkan dan
mengampuni.'Allah ti&k akan mewafatkannya hingga beliau kembali meluruskan a1amay^ng
bengkok dan sampai manusia mengtcapkanLaaikahaillalkah, yang dengan hal tersebut terbukalah
m ta yang buta, (mendengarlah) telinga yang tuli, dan (tersadarlah) hati yang lalai."
89
Tidak tercantum pada naskah'r".
90
Kitab penama *i-t ot 1tl, ts-n\.
9t
Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2889).
92
Pada Kitab pertama dalam Taurat.
93
Pada naskah ".,"" tenulis: "Sepeni bintang di langit."
94
Pada naskah "7" dan "F " tenulis: \J;.j;.t".
95
Kitab Kej adian'Ish-hah'(t z: zo).
96
Kitab Kejadian Ish-hah (16: 13).
97
Pada naskah "r-" tenulis: "jtrdl ,-\ :y6# );". Selain itu, disisipkan setelahnya tanda petik.
98
Kitab Pujian Ish-hah (t8t t7-22).
99
Tambahan dari naskah "r.".

SirahNabiMuhammail ffi 379


r00 Pada naskah "r"" tenulis: ";ti ;f i:. ,:,. iiii".
Iol Kitab Pujian Iih-hah (33:2).
ro2
Kitab Kejadian Ish-hah (2: 20).
r03
Penulis '+W" be:.1raa dalam Tafsiirul Qur-aan al-Azbiim Sil/ 570): "Sebagian ulama berkata: 'Pada
ketiga tempat tersebut Allah mengutus.masing-masing seorang Nabi dan Rasul Ulul ' Lzmi yang
m-embawa syari'at agung._Pertama, (at-Tiin waz zaituin) yaitu Baitul Maqdis, di sanalah 'fri Uii
Maryam A@ .diutus. Kedua, (Thuur Siiniin) yakni Bukit'Sinai, di tempat-inilah Allah berbicara
dengan Musa bin 'Imran. Ketiga,
F4l"h) yait_u negeri y.ng t.rt.."-, rempar yang aman bagi
setiap orang yang memasukinya, di sinilah Rasulullah ffi diutus.'"
Al-Imam. Ibnu
9-"yyiq al-Jairziyah 'itf6 berkaa dalam iidaayatul Hayaaraafii Ajuibatil yabuud
uan Nasbaara (him. 53): "(At-Tiin uaz Zaituun),yang dimaksud dengannya ialahiempat tumbuh
kedua buah tersebut dan tanahnya, yaitu tanah Maqdis, tempat
-rrrr.Jrryr.l-Maslh. (Tiuur Siiniin)
adalah.bulit temgit
{llah lgrbicara dengan Musa dan tempat dimulai ken abianrya. (ruoa*t Aaoalt
A.miin) ialah Makkah; Allah mengharamkan tanahnya dan menjadikrnny" ,-.r, yaitu tempat
dimulainya kenabian Muhammad ff.
Ioa
Pada naskah '2" d,an'2" tenulis: " E'-U1U1".
ros
Silakan lihat kltab al-Jiuaabusb Sbahiik^ry^Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ti5
[Tt/326-328).
106
Pada naskah ",-" tenulis: "4:1r\ ,*i, )a','.^;\il'ili".
r07
Lihat kembali-pada perrj.lrsaris.#.lrrH.ryr.
L'
ro8
Pada naskah "r." tenulis: "j,a".
'0e Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiibnya (no. 1382) dari hadits al-Bara' €E dan Muslim
dalam Sbabiih-nya (no. 2316) darr hadits Anas gE .
"0 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (no. 3093) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
1759, 54) dari hadits 'Aisyah q!ji, .
Ilr Disebutkan dalam Taariikb Kbalirfah bin Kbayyatb (hlm.
96): "Fathimah g'l,, meninggal dunia
delapan bulan setelah Rasulullah ff,wafat, namun ada yang mengatakan enam bulan, dil"ada juga
yang berpendapat tujuh puluh hari."
tt2 D_i1iwayatkan
oleh Ahmad dalam Musnad-nya (YI/461-462) dan Fadbaa-ilusb Sbahaabab
Ur/725/t243); Ibnu sa'ad dalam ath-Tbabaqootil Kubroa (x/2lj;:aua"t-trt bin Ahmad dalam
lautayidltl ltrysnad ffI/46_2) dan Zazoaa-i.dFadbaa-ilisb Sbabaabah gl/629-630/1074,725/1244);
Ibnu Syabah dalam Taariihbul Madiinah ftlm. 108-109, terbitan Daarul 'Ulyaan atatl/73/33i',
terbitan Daarul Kutub al-'Ilmiyyah); Ibnu Syahin dalam Naasikhul Hadiiis wa Mansuuhhubu
(a82/6a6); al-Juraqani dalam al-Abaathiil ual Manaahiir $t/59/aa$r Abu Nu'aim al-Ashbahani
lalam M1'rtfatush Sbabaabab.Nv35oT/7944); ad-Daraquthri dd,am' al-'Ilal F75/A-B); ad-Dulabi
dil,am adz'Dzuriyyatutb Tbaahirah
_(ll2-ll3/215); Lbrl Hasan bin Hayyawaih dalam Man tX/aafaqat
Kunya.tubu Kunyat-a Zqu11h.i minash
.shahaabah $lm. 72-7 a); Ibnul Jauzi dal am at-Tabqiiq p,t Oi eOtl,
4:'Ik!u!lllulayaybiyah [/260-261/4t9) dan al-Maudhuubat @./276-277); sertatbnul eisir dalam
!1dul plaabab_ (7/344).dari jalur Ibrahim bin Sa'ad, dari Muhammad bin Ishaq, dari'Ubaidillah
bin'Ali bin Abu Rafi', dari ayahnya, dari ibunya yang bernama salma-pengasuh Fathimah.
Saya menilai "Sanad hadits ini dha'if, sebab di dalamnya terdapat beberapa Lelemahan: (1) Ibnu
Ishaqmudallis dan telah meriwayatkan dengan 'or'onoir, (2) 'Ubaiditlah bin 'Ali dha'if haiitsnya,
s.gbl8aimana diterangkan dalam at-Taqri;b, dar Q) mar;nya munkar, sebagaimana y^ng
dijelaskan nanti." ^i^n
Ibnu'Abdul Hadi berkata dala.mTanqiibut Tafuia @./L26)z'Hadhsinimunhar sekali.Dinyatakan
munhar oleh Imam Ahmad dan lainnya, waliupun dia meriwayatkan hadits ini dalam Musnad-
nya dari Abul Nadhar, dari.Ibrahim.bin Sa'ad. (Ahmad bin) Fianbal berkata: 'Aku mendengar
Abu.'Abdullah mengingkari hadits Ibrahim bin Sa'ad dari Muhammad bin Ishaq: 'Bahwasariya
Fathimah memandikan dan mengkafani diri sendiri ....'"
A1-Juraqani herkata: ".F"aip ini tidak mungkin shahih, bahkan hadits ini tidak ada asalnya.
Muhammad bin hhaq.dha'if haditsnya sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. Bagaiman" *rrrrgkin
Fathimah
V' y?"g'alirn danfaqihmandi sebelum meninggaD Sungguh, ia meng.i"h.ri b"h*"rirry,
mandi sebelum kematian datang tidak dapat memenuhisyarat memandikan lenazahy"rrg harut
dilaksanakan setelah seseorang meninggal."

380 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


Ibnul Jauzi berkata dalam al-'Iklul Mutanaabiyab: "Hadits ini tidak shahih. Di dalam sanadnya
terdapat Ibnu Ishaq yang dituduh sebagai pendusta oleh Malik dan Hisyam bin 'Urwah. Bagaimana
mungkin hadits ini shahih, sedangkan mandi jenazah baru disyari'atkan setelah terjadi kematian,
maka mungkinkah dilakukan sebelumnya? Jikalau kita menduga bahwa Fathimah tidak mengetahui
hal ini, maka apakah mungkin 'Ali tidak mengetahuinya? Terlebih lagi, Ahmad dan asy-Syafi'i
berhujjah akan bolehnya seorang suami memandikan isterinya dengan hadits: "Ali memandikan
$enazah) Fathimah.'"
Ia juga berkata dalam at-Tahqiiq: "Hadits ini tidak shahih. Di dalam sanadnya terdapat Ibnu Ishaq
dan'Ali bin'Ashim yang jelas-jelas telah dicela .... Bagaimana mungkin pula ia shahih, padahal
mandi baru disyari'atkan setelah terjadinya kematian, sehingga tidak mungkin hal itu dilakukan
sebelumnya! Tidak mungkin pula'Ali dan Fathimah tidak mengetahui hal ini."
Ia berkata lagi dalam al-Maudhuu'aat: "Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa tidak boleh
menyandarkan perbuatan ini kepada'Ali dan Fathimah #, bahkan sebaliknya, mereka terlepas
dari hal-hal semacam itu."
Saya berkomentar: "Pencacatan hadits ini oleh al-Juraqani dan Ibnul Jauzi dengan menyalahkan
Ibnu Ishaq tidak dapat diterima sama sekali. Oleh karena itu, al-Hafizh Ibnu Hajar 'dB membantah
Ibnul Jauzi dalam al-Qaulul Musa"dda"d Slm.72) melalui perny araannyai "Pembebanan ftesalahan)
kepada Ibnu Ishaq tidak perlu diperpanjang lagi karena para imam telah menerima haditsnya.
Kesalahan yang paling banyak dilakukannya ialah tadlis, yakni meriwayatkan hadits dari perawi-
perawi majbuL Adapun dia sendiri adalah seorang yatgsbaduq, bahkan menurut jumhur ia dapat
dijadikan hujjah di dalam bab siirah."
Ibnu'Abdul Hadi pun mengomentari penilaian IbnulJauzi karena sebelumnya ia telah berhujjah
dengan hadits Ibnu Ishaq.
Ibnul Jauzi juga melemahkan hadits ini berdasarkan perawi di bawah Ibrahim bin Sa'ad. Ia me-
ngomentarinya dengan komentar yang tidak perlu diperpanjang lagi karena memang tidak ada
manfaatnya meskipun disebutkan di sini. Sebab, mayoritas perawi yang meriwayatkannyaadalah
perawi tsiqah dari Ibrahim, maka terlepaslah tanggungan mereka darinya.
Atas dasar itulah, Ibnu'Abdul Hadi dan Ibnu Hajar mengakhiri komentarnya: 'Hal ini menunjuk-
kan bahwasanya ia belum melihatnya (alur periwayatan) di dalam al-Musnad dari AbuJ Nadhrah
dan Muhammad bin Ja'far. Kedua orang ini termasuk perawi l<ttab ash-Sbahiib."
Adz-Dzahabi berkata dalam as-Siar @/129): 'Hadits iri munkar."
Penulis '+E be*atadalam al-Bidaayab uan Nibazyab 5U333): "Adapun ri'way*yangmenyebutkan
ia (Fathimah) mandi sebelum meninggal dunia dan berq/asiat agar jargan dimandikan lagi setelah
itu, riwayat tersebut dha'if dan tidak bisa dijadikan rujukan. lVallaahu a'hm."
1'3 Diriwayatkan oleh'Abdrrrazzaqdalamal-Musbannaf
@I/410),Ibnu Syabbah dalamTaariikhul
Madiinah ftlm. 109, terbitan Daarul-'UlyaanatatUT3/336, terbitan Daarul-Kutub al-'Ilmiyyah),
ad-Dulabi dalam ad.z-Dzuriyyatuth Thaabirab (112/214), ad-Daraquthni dalam Sunan-nya (I/79),
al-Hakim Wl63-L64),al-Baihaqidalam as-SunanulKubraa@/396,396397)danMa'rifutusSunan
utalAatsaar @./131/2076),al-Juraqani dalamal-Abaatbiil ualManaakiir @./61-62/449), IbnulJauzi
dalam at-Tahqiiq W5-6/860) dari jalur 'Umarah bin Muhajir dan 'Aun bin Muhammad, keduanya
dari UmmuJa'far binti Muhammad, dari Asma' binti'Umais.
Al-Juraqani berkata: "Hadits ini masyhur dan hasan."
Al-Hafizh berkata dalam at-Talkhiisbul Habiir QI/143\ "Sanadnya hasan. Ahmad dan Ibnul
Mundzir berhu.ljah dengannya. Penegasan keduanya menunjukkan keshahihan hadits ini menurut
mereka."
Ia (Ibnu Hajar) pun berkata: "Catatan: Jika hadits ini shahih, maka ia membatalkan riwayat yang
menyatakan bahwa Fathimah memandikan diri sendiri, kemudian meninggal, lalu berwasiat agar
tidak dimandikan lagi."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+i;E,berka'.adalam lruaa-ul Ghaliil @I/162): "(Fladits ini) hasan
... Para perawinya terkenal tsiqah,keclali UmmuJa'far atau IJmmu'Aun-yangpada naskah asli
terjadi kesalahan tulis sehingga perlu diperbaiki, yakni (Ummu)'Auf-karena tidak ada seorang
pun yang meriwayatkan darinya selain anaknya, yaitu'Aun-yang pada naskah asli juga tertulis:
'Auf. Selain Ummu'Aun, juga Ummu'Isa al-Jazzar atau yang dikenal juga dengan al-Khuza'iyah.
Tak ada seorang pun yang menganggapny^ tsiqab. Dalam kitab at-Taqriib dikatakan: 'Maqbul.'

SirahNabi Muhammad ffi 381


Al-Hafizh berkata pula dalam at-Talbbiisb (kemudian beliau ad)F" menyebutkan apa yang kami
nukil dari al-Hafizh tadi)."
Saya berkomentar: "Sepertinya guru kami yakin dengan penilaian al-Hafizh sehingga dia
menghasankan hadits ini. Cukuplah penghasanan hadits ini oleh ulama yang dijadikan teladan
dan tidaklah akan merugi orang yang menjadi teman duduk (mengambil ilmu dari) mereka."
1la SyaikhullslamlbnuTaimiyyah't:lsberkatadalamMajmuu'ulFatazanaIV/a62):"Yangpenama
kali masuk Islam dari laki-laki merdeka dan baligh adalah Abu Bakar, dari anak laki-laki merdeka
adalah'AIi, dari kalangan budak adalah Zaidbin al-Haritsah, serta dari kalangan wanita adalah
Khadi.lah Ummul Mukminin. Hal ini menurut kesepakatan para ulama."
"5 Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahiih-nya (no. 2436) darihadits 'Aisyah, ia berkata: "Nabi S
tidak memadu Khadijah hingga ia meninggal dunia."
116
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3815) dan Muslim (no. 2a30) dari 'Ali bin Abi Thalib 4r ,
ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah S bersabda: 'sebaik-baik wanita penduduk dunia pada
masanya adalah Maryam binti 'Imran, dan sebaik-baik wanita dari ummat ini adalah Khadijah
binti Khuwailid.'"
Abu Kuraib berkata: "r0faki' mengisyaratkan ke langit dan bumi."
r17
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dengan lafazhrrya dalam Sbahiib-nya (no. 3896), juga oleh Muslim
dalam Sbahiib-nya (no. 1422) darihadits 'Urwah bin az-Zubir,ia berkata: "Khadijah meninggal tiga
tahun sebelum Nabi S hijrah ...." Demikianlah yang ditegaskan penulis ,i,'Vu dalam al-Bidaayah
zoan Nihaayab (V/300) dan Ibnu Qryyi* al-Jatziyyah dalam Zaadul Ma'dad 0./L05).
rr8 Pada naskah "r." terdapat tambahan setahun setengah,
tetapi diapit oleh tanda kurung.
"e Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa (VIIV53, 169), Abu Dawud dalam
Sunan-nya A/242-243/2135) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-sunanul
KubraaNtr/74-75),ath-Thabari dalamJaami'ulBayaanN/L97-t98),al-Hakimdalamal-Musudrak
GI/186),Ibnu Mardawaih sebagaimana di dalam Tafsiirul Qur-aan al-Azbiim (I/575) dari jaltr
Ahmad bin Yunus, Abu Bilal al-Asy'ari, 'Abdullah bin Wahab, dan al-\Taqidi; keempatnya
meriwayatkan dari Ibnu Abiz Zinad, dariHisyam bin 'Urwah, dari ayahrya,dari'Aisyah di dalam
sebuah kisah.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan, karena Ibnu AbizZitadsbaduq, sebagaimana disebutkan
dalam at-Taqriib."
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, tetapi keduanya (al-Bukhari dan Muslim) tidak
meriwayatkannya." Penilaiannya disepakati oleh adz-Dzahabi.
Hadits ini dihasankan oleh guru kami, al-Imam al-Albani 'iiW, dalam lrwaa-ul Ghaliil (Vtrl85).
Asal haditsnya berasal dari al-Bukhari (no.5212) dan Muslim (no. 1463), namun tidak disebutkan
di dalamnya penjelasan sebab turunnya ayat.
Hadits ini memiliki penguat dari hadits 'Abdullah bin 'Abbas *,, yarrg semakna dengannya,
yaitu yang diriwayatkan oleh ath-Thayalisi dalam Musnad-nya W/403/2805) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi N/249/3040), ath-Thabari dalamJaami'tl Bayaaz (V/310), Ibnu Abi
Hatim dalam Tafsiir-rya W /1079/6039), ath-Thabrani dalzm al-MuJamul Kabiir (X7/226/11746),
dan al-Baihaqi W297): Sulaiman bin Mu'adz meriwayatkan kepada kami dari Simak bin Harb,
dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas. Sanadnya hasan sebagai penguat.
At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan gbarib."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih.
r20 Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiih-nya (no. 1423) dari hadits 'Aisyah (F .
'2' Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiih-nya (no. 4753) dari hadits Ibnu Abu Mulaikah. Di
dalamnyadisebutkan bahwalbnu'Abbas berkata:'... beliautidakmenikahiperawan selain engkau...."
122
Diriwayatkanolehal-BukharidalamSbahiih-nya(no.3775),sertaMuslimdalansbahiih-nya(rrc.2aa2).
123
Kalimat yangada di dalam tanda kurung siku adalah tambahan dari naskah ".r-".
124
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 3662) dm Muslim dalam Sbabiih-nya (no.
2384) dari hadits 'Amr bin al-'Ash. Di dalamnya disebutkan: "... Aku bertanya: 'siapakah orang
yang paling engkau cintai?'Beliau meniawab: "Aisyah.'"
r25
Tambahan dari naskah "r.".
'26 Diriwayatkan oleh Abu D awud @/285/2283), an-Nasa-i dalam al-Mujubaa ffU2L3) dar al-Kubraa
N/321/5723),Ibnu Majah G/650/2016), ad-Darimi dalam Musnad-nya PN/519/2411 - Fat-bul

382 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


Mannaan), Abu Ya'la dalam Musnal-rya (l/l6o/773,L74), ath-Thrt ryl Musyhilul.Aaxaar
{4*
(XIt/24/'46t1,25/4612), ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (XXIII/15SI304), al-Bazzar
ialamal-BahruzZahhhbir (I/294/l8g),Ibnu Sa'ad dalrmath-Thabaqaatul Kubraa (X/82-83),Ibnu
Hibbandalam Sbahiib-nya6.ttOOt+ZlS-Ihsaan),IbnuAbi'Ashimdalam al-AabaadualMatsaani
N/4OB/3050),.AbdubinFiumiddalamMusrod-nya(l/96/43-al-Muntahhar),4-H4e F/.!?7),.
il-n"ih.qi diia at-Sunanul Kubraa Nil/321-32i), a{hph1r.al al-Ma.qdisi drbm al'Abaadiitsul
Mukbtaaiab O./273-275/t6L-165) dari jalur Yahya bin Zakaria binZidah, dari Shalih bin Shalih,
dari Salamah'bin Kuhail, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas, &ri 'Umar & '
Al-Hakim berkata: "Shahih sesuai dengan syarat asy-syaikhani (al-Bukhari dan Muslim)." Pendapat
al-Hakim itu disepakati pula oleh adz'Dzahabi.
Guru kami, al-Imam al-Albani ,+!i5, berkomertrr dalam lrwaa-ul Ghaliil Str'/157): "Benar yang
dikatakan keduanya."
Penulis ai,!4 berkata dal amMusnad.ul Faaruuq Qlm.42l): "Sanad hadits ini bagus, kuat, dan shahih."
Terdapat penguat lain &ri hadits Anas bin Malik # yarry{iriwa2.1\a3 gleh Ibnu Sa'ad dalam
atb-rtabiqaaiul Kubraa (X/83), ad-Darimi dalam Musnid.-nyalVlU519-520/2412 - Fat-bul
Mannaan),'LbtYa,ladalamMusnad-"y"sL/+37/3815),al-Ha\im (Iv19G|97);4-P+aqi.(vtrl367-
368), Ab; Nu'aim dalam Ma'rifutuib ibabaabah Nl/3214/.7400), dan.adh-Dhiya' al-Maqdisi
dalim al-Abaadiitsul Mukhtaaron ptl/Zl-Zt/ 1982, 1i83) dari jalur Husyaim; Humaid ath-Thawil
meriwayatkan kepada kami dari Anas.
Al-Hakim berkata: "Shahih sesuai dengan syarat asy-Syaikhani." Pendapat al-Hakim itu disepakati
oleh adz-Dzahabi.
Guru kami, al-Imam al-Albani '{;)Yo,berkatz: "Keduanya benar."
Penguat yang lainnya berasal dari hadits Ibnu 'Umar -9: yrng dit;*ayatkan oleh Ibnu Abi 'Ashim
d^lul^ oi-ditoad wal Matsaani $/409/3051), Abu Ya;la dalam Musnad-nya _(l/159-160/17.2),
Ibnu Hibban dafum Shabiih-nya'6/LOt/+276 - Ibsaan), ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir
(XXm/158/305),al-Bazzar dalamMusna.d-yya0J./Dart95/1502,795/1503 - al-$a.yfrgh-Th+awi
lalam Musykilui ,lox*, @./ 25 / 4613), Abu Nu'aim d ,Ja1"!t"'ryfut"_* Sbabaabab SV 32.14 /7 401).
dari jalur iunus bin Bukair, dari al-A'masy, dari Abu Shalih, dari Ibnu 'Umar. Sanad hadits ini
hrsan. P"ra pe rawinya tsiqalt dan termasuk p ertwikitab asb-Sbabiib selain Yun uj bin Bukair, yaitu
per;rwi sbadiqy.rrg'h"r"r, hrditsnya. Yunus dipakai oleh Muslim sebagai mutaba'ab, sebagaimana
vans dikatakan adz-Dzahabi.
ir.nitir id6 berkata dalam Musnadul Faaruuq (hlm. 421): "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat
al-Bukhari dan Muslim, hanya saja keduanya tidak mengeluarkannya."
r27 Tambahan dari naskah "r"".
r28 Tambahan dari naskah "r"".
12e
Tambahan dari naskah 'r-".
r3o DiriwayatkanolehAhmid dalarrMusnad-nya(I/.317-3.1!),llrlNasgi{a!lyal+tujabqa(VIl81-82),
dan Ibriu Hibb an dalam Sbabiib-nya (ro. Ze+e' - tbsaan) dari jalur Yazid bin Harun, dari Hammad
bin Salamah di dalam sebuah kisah yang panjang-
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini dha'iL ibnu'IJmar seorang yafymaqkll,.ybagaimana diielaskan
a;^.^ ot-foqriib. Hadits ini didha'ifkan pula oleh guru kami, al-Imam al-Alba ri '+:lE ."
131
Demikianlah yang tertulis dalam kitab naskah aslinya, sedangkan di dalam atb'Thabaqantul Kubraa
(Vm/96): "Lima puluh sembilan." Bilangan inilah yang benar.
'32 Al-Bukhari
(ro.4791) dan Muslim (no. 1428).
r33 Hanya melalui perantara tiga orang perawi.+"

'3a Diriwayatk"t ol.h al-Bukhari d"Jr;m


Shdbiib-nya (no. 7420,74.21)..dari hadits Anas gE .
r3s Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiih-r,ya (.ro. 2452) dari hadits 'Aisyah Ummul Mukminin'

ia berkata, Rasulullah S berkata: 'Isteriku yang paling cepat menyusulku adalah yang paling
panjang tangannya."
teiry"li-.li"juttan: 'Kemudian, kami pun memanjangkan lengan masing-masing guna mengetahui
siapi di antara kami yang paling panjang lengannya."
'Aisyah berkata lrgii "T"ei"y"ti,-y^ngfa[n[ panjang lengannya adalahZainab, karena ia biasa
bekerja dengan tangannya, dan beliau benar."
'3u Sebagaimani di dalam ath-Thabaqaatul Kubraa rym/115).

SbahNabi Muhammail ffi, 383


rI Pada naskah "7" tenulis: "\i#K;".
I38
Telah dijelaskiir tahbrij-nyapada Perang al-Muraisi'.
r3e
Sebagaimana diterangkan dalam kitab atb-Thabaqaatul Kubraa (lm/1^l:O).
140
Diriwayatkan.oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 5169) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
1365) dari hadits Anas gta .
rar Sebagaimana terdapat
di dalam atb-Tbabaqaatul Kubraa Nru/1.7'8).
'42 Diriwayatkan oleh Abu D avrud @./235/ 2107), an-Nasa -i dalam al-Mujtabaa $I/ lt9) dan al-Kubraa
N./220/54.86),Ahmad N7/427),ath-Thabranidalamal-MujamulxaklrSxm/l8i-182/402),^th-
Thahawi dalam Musykilul Aatsaar (XIn/ 60/ 5061), Ibnu Abi 'Ashim dalam al-Aahaad ual Malsaani
(l /_417 /30.67),ad-Daraguthni dalam Sunan-nya @/246), al-Hakim (Iy181), sena al-Baihaqi dalam
as-Sunanul Kubraaffn/139,232) dan Dalaa-ilun Nubuuuab W46O) dari jalur'Abdullah bin at-
Mubarak, dari Ma'mar bin Rasyid, dari Ibnu Syihab, dari'Urwah, dari Ummu Habibah.
Al-Hakim berkata: "Hadits ini sesuai dengan syarat asy-Syaikhani, hanya saja keduanya tidak
meriwayatkannya." Pendapatnya disepakati oleh adz-Dzahabi.
Saya menegaskan: "Yang mereka katakan itu benar."
1a3
ShabiihMuslim,Kitab"Fadhaa-ilushShahaabah",Bab'MinFadhaa-ilAbuSufyanbinHarb"(no.2501).
'a Ibnul Atsir berkata, sebagaimana di dalamaLBilaayh uan Nibaayah (Vyli8): 'Hadits ini termasuk
riwayat Muslim yang diingkari. Alasannya, ketika Abu Sufyan datang fte rumah Nabi) untuk
Tempellarui akad sebelum Penaklukan Makkah, ia pun masuk dan binemu dengan puterinya,
Ummu Habibah. Kemudian, IJmmu Habibah menjJuhkan tempat tidur Nabi ffi-darinya. Oieh
sebab itu, Abu Sufyan benanya: 'Demi AIIah, apakah kamu membenciku kaiina beiiau atau
membenci beliau karena aku?' Ummu Habibah menjawab: 'Ini adalah tempat tidur Rasulullah
i5, sedangkan kamu adalah seorang laki-laki musyrik. Maka dari itu, ayahnya
-
bersumpah: 'Demi
Allah, semoga keburukan menimpamu setelah ini, wahai puteriku!'"
Saya menambahkan: "Hadits yang semakna dengannya diJebutkan oleh Ibnul Atsir dalam tlsudul
Gbaabab Nt/tr6)."
r4s
Pada naskah "r-" tenulis: "'^t-ti.
ta6
Syarb Sbahiib Muslim (XYV62-63).
'a7 Dirivayatkanolehal-Bukhaadzlamshahih-nya(no.5101)danMuslimdalamslaliih-nya(no.1449,75).
tas
Sbabiib Muslim Qro. 1449,16).
'ae Diriwayatkpglehal_-Bukharidalamsbabiih-nya(ro.5114)danMusLmdalamshahiib-nya(no.l4lO).
r50
Dalam kiab Sbahiib-nya (no. 1409).
rsr Pada naskah',-" tenulis: "i:+tfit".
1s2
Dalam l<*ab Sbahiih-nya (no. 1411).
rs3 Dalam
kitab Jaami'-nya @/200/8a1); an-Nasa-i dalam as-Sunanul Kubraa N/182/5381);Ahmad
Sl/392-393); ad-Darimi dalam Musnad-nya Sn/58/1956 - Fat-hul Mannaan); Ibnu Saiad dalam
ath-Thabaqaatul Kubraa $./ 130); ath-Thahawidalam Syarb Ma'aanil Aatsaar P./270) dan Musykilul
Aatsadr 6N / 512/ 5800); ar-Ruyani dalam Musnad-nya Q/ 467 /703, 470/709)i ath-Thabrani dalam
al-Mulamul Kabiir [/288/915); Ibnu Hibban dalam Sbabiih-nya (X/438/4130,442443/4135 -
Ibsaan); Ibnu Abi 'Ashim dzlam al-Ahaad ual Matsaani [/fi7/a61); Abu Nu'aim al-Ashbahani
dalam Hilyatul Auliyaa' (Ill/264); ad-Daraquthni dalam Sunan-nya (III/262); al-Baihaqi dalam
as-Sunanul Kubraa (/66,Vil/211), Ma'ifatus Sunan wal Aatsaar SY/27/2889), dan Dilaa-ilun
\ubuyutS! $I/336); Ibnu 'Abdil Barr dalam at-Tambiid [I/152); al-Baghawi dalam Syarhus
S_rr:f4 N7I/t_s211r_rr, dari beberapa ialur, dari Hammad bhZaid, dari Mithar al-rXi'arraq, dari
Rabi'ah bin Abu'Abdurrahman, dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Rafi'.
At-Tirmidzi dan al-Baghawi berkata: 'Sanad hadits ini hasan."
Saya menilai: "Sanadnya dha'if. Mathar al-Warraq shaduq, tetapi banyak melakukan kesalahan,
sebagaimana diterangkan dalam at-Taqriib. Riwayatnya diselisilii oleh'Malik bin Anas, Sulaiman
bin Bilal, Anas bin 'Iyadh, dan 'Abdul ' Lziz ad-Darawurdi. Mereka meriwayatkannya dari Rabi'ah
sec_ara rnursal tanpa menyebutkan Abu Rafi'. Riwayat inilah yang benar."'

{dapun-r.iwayat Malik, ia meriwayatkannya dalam kitabnya, al-Muuatbtba'I/348/69 - riwayat


Yahya al-Laitsi,I/462/1176,592/1536 - riwayat Abu Mush'ab az-Zrhri, dan315/687,456/1i34
- riwayat Suaid al-Hadatsani). Asy-Syafi'i meriwayatkan darinya dalam as-Sunanul Ma'tsuurab
Q69/493 - riwayat ath-Thahawi) , al-(Jmm N/78), dan al-Muinad (I/526-527/826,527/827 -

384 Haji, Umrah, ilan Keluarga Rasulullah M,


Tartiibul Musnad). Darinya pula Ibnu Sa'ad meriwayatkan hadit s ini dalam ath-Thabaqaatul Kubraa
(X,/130), ath-Thahawi dabmsyarbMa'aanilAatsaar @./270) danMuryhilulAauaar @/514/5801),
sena al-Baihaqi dalam Ma'rifatus Sunan roal Aatsaar W /37 /2888,V /349/4243)."
Al-Baihaqi berkata: "Hadits Sulaiman bin Yasar dari jalur int munal."
Hadits Anas bin 'Iyadh diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa (X/130).
Hadits Sulaiman bin Bilal diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dabm Sunan-rya (II/201). Hadits ad-
Darawurdi diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dalam al-'Ilal $n/La).
Berdasarkan hal ini, guru kami, al-Imam al-Albani 'di5, berkata dalam Inoaa-ul Ghaliil NI/252-
2fi/fia9): "Akan tetapi, al-Hafizh berkomentar tentang Mathar: 'Sbaduq, namun banyak
melakukan kesalahan.' Hadits mausbul seperti ini tidak dapat dijadikan rujukan meskipun tidak
adayangmenyelisihinya, maka bagaimana jika ada yang menyelisihinya? Bagaimana pula jika yang
menyelisihinya itu Imam Malik?"
Saya menambahkan: "Terlebih lagi Malik adalah orang yang selalu bersama gunrnya, Rabi'ah
bin Abu 'Abdurrahman, yang dikenal dengan rabii'atur ra'yi (orang yang berpikiran cemerlang).
Oleh karena itulah, riwayat darinya.lebih diutamakan daripada yang lainnya. Maka bagaimana
pula apabila orang-orang yang kita sebutkan tadi bergabung bersamanya?"
Ath-Thahawi b erkaa dalam Musyhilul Aatsaar Q{I],l / 512-514): "Seseorang berkata: 'Diriwayatkan
dari Abu Rafi', bahwasanya Nabi S menikahi Maimunah dalam keadaan berihram ....' Dahulu,
hadits ini dijadikan hujjah bagi siapa saja yang menyelisihi pendapat tersebut. Hadits ini
diriwayatkan oleh Mathar al-\(arraq, seperti yang telah disebutkan. Diriwayatkan pula dari Rabi'ah
oleh orang yang lebih hafal dan lebih shahih daripadanya, yaitu Malik bin Anas, ... maka status
hadits ini pun menjadi mauquf pada Sulaiman bin Yasar sebelum sampai kepada Abu Rafi'. Jadi,
hadits ini gugur sebagai hujjah bagi orang yang berdalil dengannya dalam masalah ini."
Ia berkata lagi dalam Syarh Ma'aanil Aatsaar @/270): "... Dahulu, ini menjadi hujjah atas orang-
orang yang menyelisihi kami, yaitu jika riwayat ini diambil dari jalur sanad yang shahih dan
Iurus, sebagaimana kaidah madzhab mereka. Adapun hadits Abu Rafi' yang mereka sebutkan
diriwayatkan oleh Mathar al-Warraq, sedangkan menurut mereka Mathar bukan orang yang dapat
diambil haditsnya sebagai hujjah dikarenakan (adanya hadits lain yang) diriwayatkan oleh Malik,
yang lebih kuat dan lebih hafal daripadanya, sehingga sanad darinya iu munqathi (terputus)."
Ibnu 'Abdil Barr berkata dalam at-Tarnbii"d W,/lsl): "Hadits ini diriwayatkan oleh Mathar al-
'Warraq dari Rabi'ah, dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Rafi'. Menurutku, Mathar melakukan
kekeliruan karena Sulaiman bin Yasar lahir tahun 34 H, bahkan ada yang mengatakan :ahrn 27
H; sedangkan Abu Rafi' meninggal di Madinah tidak lama setelah 'Utsman dibunuh. 'Utsman .gb
terbunuh pada bulan Dzulhijjah tahun 35 H. Maka dari itu, mustahil dan tidak mungkin Sulaiman
bin Yasarhendengar dari Abu Rafi' ... dan riwayat Malik lebih *ama. lVabillaabi taufik."
Saya berkomentar: "Yang mereka katakan benar, meskipun pendapat keduanya diselisihi oleh
Imam ad-Daraquthni."
Ad-Daraquthni berkata dalam al-'Ilal (VIJ/1-3al: "Diriwayatkan oleh Rabi'ah bin Abu
'Abdurrahman, namun diperselisihkan riwayatnya,yakti riwayat Mathar al-Warraq dari Rabi'ah,
dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Rafi' secara muttasbil (bersambung). Demikian pula riwayat
Bisyr bin as-Sirri dari Malik bin Anas dari Rabi'ah, dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Rafi', yang
diselisihi oleh rekan-rekan Imam Malik. Mereka meriwayatkannya dari Malik, dari Rabi'ah, dari
Sulaiman, bahwasanya Nabi S mengutus Abu Rafi', secaramursal. Dalam pa& itu, hadits Mathar
dan Bisyr bin as-Sirri bersambung sanadnya, bahkan keduanya ttrSoh."
Saya menegaskan: "Demikianlah penjelasan darinya (ad-Daraquthni). Padahal, Mathar al-'W'arraq
yang dianggap tsiqab olehnya di sini, di samping ia berpendapat bahwa sanad yang mausbil
merupakan tambahan darinya, telah dilemahkan juga di dalam kitabnya yang lain, yaiat at-
Tatabbu'(hlm. 169), seraya berkata: 'Tidak kuat.' Inilah kerancuan yang terdapat pada diri ad-
Daraquthni. sementara keterangan yang berisi celaan harus didahulukan daripada keterangan yang
berisi penilaian tsQab atasnya. Lebih dari itu, Mathar ini telah didha'i{kan oleh mayoritas ulama
(sebagaimana dipaparkan berikut ini)."
Imam Ahmad birkata: "Yahyabin Sa'id menyamakan Mathar dengan Ibnu Abi Laila dalam hal
buruknya hafalan."
Abu Dawud berkata: "Menurutku, Mathar bukanlah hujjah, bahkan haditsnya tidak diterima jika
menyelisihi perawi lain."

SirahNabiMuhammail ffi 385


As-Saji berkat a:'Shaduq, namun banyak berbuat kesalahan."
An-Nasa-i berkata: "Tidak kuat."
Ibnu Hibban berkata: "Sering melakukan kekeliruan."
Hadits ini pun didha'i{kan oleh Abu Hatim ar-Razi, Ibnu Sa'ad, Ibnu'Adi aliUqaili dan lainnya.
Kesimpulannya,yangbenar adalah derajat haditsinirnursa/, sedangkan yangmausbultidak shahih
karena munqarl'(terputus). Sebab, Sulaiman bin Yasar tidak pernah bertemu dengan Abu Rafi',
sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu 'Abdil Barr. Di samping itu, saya mendapati Imam Ahmad
bin Hanbal :t{E mercacatkan hadits ini kxenamursal.Ia juga menyebutkan bahwasanya Sulaiman
bin Yasar tidak pernah benemu dengan Abu Rafi', sepeni halnya yang dikatakan Ibnu 'Abdil Barr.
Falillahil bamd zaal rninab.
Silakan lihatl<ttab Jaami'ut Tahsbiil ftlm. 191) danTuhfatut Tabsbiil Q:,Jrm.l73-Va).
tsa
Sarif 6-t-1 adalah nama sebuah tempat yang berjarak 6 mil dari Makkah. Namun ada jrga yang
berpendapat 7 ,9 dan 12 (mil). Di tempat ini Rasulullah ;ig menikahi Maimunah binti al-Harits,
berkumpul fterbulan madu) dengannya, dan di sini pulalah Maimunah meninggal dunia. Lihat
litab Mujamul Buldaan W212).
I55 Diriwayatkan
oleh al-Bukh ari dalam Shahiih-nya (no. 284) dan Muslim dalam Sbabiib-rya (no. 1462).
'56 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 268) dari hadits Anas bin Malik .gr .
Al-Hafizh berkata dalam Fat-hul Baari Q./377-378): "Mengenai pernyataan: 'Mereka berjumlah
sebelas orang', Ibnu Khuzaimah berkomentar: 'Mu'adz bin Hisyam hanya sendiri dalam
meriwayatkan hadits ini dari ayahnya. Diriwayatkan juga oleh Sa'id bin Abu 'Arubah dan selainnya
dari Qatadah, mereka berkata: 'Sembilan Isteri.'"
Al-Bukhari mengisyaratkan kepada riwzyat Sa'id bin Abu 'Arubah seczra mu'alla4 di sini, juga
secara mausbul setelah dua belas bab dengan lafazh: "Beliau pernah menggilir isteri-isteri beliau
dalam satu malam, yang ketika itu berjumlah sembilan orang."
Ibnu Hibban dalam Sbabiih-rya menggabungkan dua riwayat tersebut dengan membawakan hal itu
pada dua kondisi. Akan tetapi, terdapat kekeliruan pada penjelasannya berikut ini: "Hadits yang
pertama terjadi pada awal kedatangan beliau ke Madinah dan ketika itu isteri beliau berjumlah
sembilan orang, sedangkan hadits kedua menerangkan kejadian pada masa-masa akhir hayat
beliau dan pada saat itu beliau memiliki sebelas isteri." Letak kekeliruannya adalah bahwasanya
Rasulullah S tidak memiliki isteri selain Saudah ketika datang ke Madinah. Setelah itu, secara
benurut-turut, beliau menikahi 'Aisyah di Madinah; menikahi lJmmu Salamah, Hafshah, dan
Zainab binti Khuzaimah pada tahun ketiga dan keempat; menikahiZinab bintiJahsy pada tahun
kelima; menikahi Juwairiyah pada tahun keenam; lalu menikahi Shafiyah, lJmmu Habibah, dan
Maimunah pada tahun ketujuh. Mereka adalah isteri-isteri Rasulullah Myar1dicampuri setelah
hijrah, menurut pendapat yang masyhur. Para ulama masih berselisih pendapat tentang Raihanah,
yaitu salah seorang tawanan Bani Quraizhah. Ibnu Ishaq menegaskan bahwa Nabi pernah
menawarinyamenjadi isteri beliau dan memakaikan hijab kepadanya, tetapi ia memilih untuk tetap
menjadi budak. Mayoritas ulama berpendapat: "Ia (Raihanah) meninggal sebelum Rasulullah ffi
wafat, yakni pada tahun kesepuluh, sebagaimana Zainab binti Khuzaimah yang meninggal tidak
lama setelah beliau bercampur dengannya.
Ibnu 'Abdil Barr berkata: "Iz @ajnab binti Khuzaimah) tinggal bersama Nabi {f dua atau tiga
bulan. Atas dasar itulah, beliau tidak pernah memiliki isteri lebih dari sembilan. Bahkan, Saudah
memberikan giliran malamnya kepada 'Aisyah, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti pada
tempatnya. Dengan demikian, riwayat dari Sa'id lebih kuat.
Akan tetapi, riwayat Hisyam menyebutkan bahwasanya beliau memasukkan Mariyah dan Raihanah
ke dalam deretan isteri beliau, hingga mereka semuanya disebut dengan lafazh "isteri-isteri beliau".
Ad-Dimyathi menyebutkan dalam kitab as-Siirab yang disusunnya bahwa jumlah isteri beliau
seluruhnya, baik yang telah dicampuri, yar,g sebatas akad saja, yang ditalak setelah bercampur,
maupun yang tidak dinikahi meskipun telah dipinang, mencapai tiga puluh orang. Adapun dalam
kitab al-Muhbtaarab darijalurlain, yakni dari Anas, disebutkan: "Beliau menikahilima belas orang
isteri. Beliau bercampur dengan sebelas orang dari mereka dan meninggalkan sembilan orang isteri
ketika wafat."
Abul Fath al-Ya'mari dan al-Mughlathai juga menyebutkan nama-nama isteri Rasulullah 1f, bahkan
keduanya menambahkan jurnlah yang disebutkan ad-Dimyathi. Namun, Ibnu Qayyim al-J arziyah
mengingkari hal itu. Adapun yang benar ialah mengkompromikan perselisihan antara jumlah

386 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


yang disebutkan dan nama mereka. Dengan demikian, jumlah mereka pun menjadi berkurang.
lValkabu a'lam."
15?
Diriwayatkanolehal-BaihaqidalartDaka-ilunNubuwoahW2SS-289)darijalur'AbdulWahhab
bin 'Atha', dia berkata: Sa'id dari Qatadah (terdapat kesalahan cetak oleh penerbit ad-Dala-il, yakni
dari Sa'id bin Qatadah) meriwayatkan kepada kami.
Saya menilai: "Sanad hadits iil mursal sbabih."
'ebd"t l0(ahhab bin 'Atha' diselisihi oleh Saif bin 'Umar at-Taimi yang meriwayatkan hadits
tersebut dari Sa'id bin Abu'Arubah, dari Qatadah, dari Anas secara mausbul. Diriwayatkan oleh
Ibnu 'Asakir dilam Taaiihh Dimasq (Itrl89). Akan tetapi, Saif termasuk perawi matruh sehingga
tidak dapat dijadikan rujukan.
Ibnu Qaryim al-Jauziyah berk aa dalam Zaadul Ma'aad (l/ Lla): "Tidak ada perselisihan bahwasanya
beliau meninggalkan sembilan isteri ketika wafat ...."
Penulis ,ai$E-berkaa dalam al-Bidaayab uan Nibaayah (YlIl/201): "Tidak ada perselisihan
bahwasanya beliau wafat dengan meninggalkan sembilan isteri ...."
ns Al-Mukbtaarabsn/fi6/2524).DiriwayatkandarijalurMakkibin'Abdan,dariMuhammadbin
al-Husain bin Tharkhan, dari 'Umar bin Sahl, dari Yahya bin Abu Katsir, dari Qatadah, dari Anas.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini dha'if. Yahya dan Qatadah mudallis dan mereka telah
miriwayitkan d.rrg"n 'an'anah. Sanad Yahya bin Abu Katsir diselisihi oleh Sa'id bin Abu'Arubah,
perawi yang termasrrk pdirrg shahih dalam meriwayatkan hadits dari Qatadah, yang meriwayatkan
hadits tersebur secara mursal dari Qatadah. Diriwayatkan juga oleh al-Baihaqi, sebagaimana yang
telah diterangkan."
rse
Pada naskah "7 " tenulis: "\*';:" .
I60 Pada naskah aili terdapat kesalahan tulis: "i-;pi".
16r Pada naskah ",." tertulis: "Telah dibacakaridi hadapan penulis g
padapenemuan kelima, pada
hari Senin, tanggal 11 Sya'ban, :ah:urr,732 H, di Darul Hadits al-Asyrtfryyah, Damaskus'"
Pada catatan kiki naskah 'r,"
tertulis juga: "Akhir |uz penama dari tulisan tangan penulis 4!r J'
Demikian pula pada naskah "6" tertulis: "Akhir juz penama pada Bab 'Tarjamah Nabawiyah
'ala Shaahi6iha ifdhaalus Shalaitu was Salaam' dan selanjutnya adalah pasal (penjelasan) tentang
budak-budak Rasulullah ;{f ."
162
Tambahan dari naskah "r"".
163
Silakan lihat kitab Taaiikh Dirnasq W/172-206).
rs Pada naskah "r," tenulis: ";i".
t6s Tambahan dari naskah'.,.".
166
Tambahan dari naskah "r-".
167
Tambahan dari naskah "r""-.
168
Pada naskah asli tertulisr"j"o!", tetapi yang benar adalah yang tertulis di atas 1..;y, sebagaimana
diterangkan dalam biografi Sahabat dan kitab-kitab sirah.
t6' Tabdziihrl Asmaa'ual Lughaat
0,/28).
r7o Silakan lihat kitab Taariibh Dimasq karya Ibnu'Asakir
W/206-2L2).
r7r Dalam kitabnya, Tabdziibul Asm-aa' wal Lughaat
Q./28).
t12 Ped^naskah
!-" tertulis: ')'\r2\".
17r Silakan lihat kitab TaariihbDirnasq karya Ibnu'Asakir
W/212-220).
t1a Taariihh Mad.iinah Dimasq
W/220-238).
0lI/132/2935) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi
r75 Diriwayatkan oleh Abu Dawud
fiII/13j
6./ L26); an-Nasa-i dalan as-Sunarul Kubraa (X/ 187 / L1272); ath-Thabari dalam laami'ul Bayaan
(XMV118); Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-rryr,sebagaimana di dalamTafsiirul Qur-aan al-Azhiim
(/a9$;
/a94\; Ibnu Mandah dalam Marifatush
N t+g+); Ma'rifatush Sbabaabah,
Ma'rifaiush dalam ad-Durrul Mantsuur
Shabaabih, sebagaimana di dilam Mantsuur
('t t 0t11, dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dimasq (Y /226); Lb:u
Nu'aim al-AshbahanidabmMa'rifatusb Sbabaabab WM54/3686); Ibnu MardallralhdalamTafsiir-
@,/U5a/3686); MardallralhdalamTafsiir'
nya, sebagaimana di dalam a l-hhaabab (IV15) dari jalur Nuh bin Qaisy, dariYazid bin Ka'ab, dari
.^---L:-
Amr bin rf,-t:l- ^- Nr^'!--:..1^-: AL:l T^-,-^^' l--: rL-,. (ALL^- q+;."
.r.- ,
Malik an-Nakri dari Abil Jauzaa' dari Ibnu 'Abbas
*
Adz-Dzahabi
Ldz-Dzahabiberkatadalam Miizaanul I'tidaal ILY / 438): Yazrd brn Ka'ab al-'Audzr adalah Perawl
berkata dalam Miizaanull'tidaal$Y/a3S):"YazidbinKa'abal-'Audziadalah
hadits:rr.".i!,i-jr;5.i;r i5y'sesungguhnya Sijill menulis wahl'u yang diberikan kepada Nabi,'
yy"ne
mg di.i-fury;rk"n
dirltrt ay=arkan ole-h- an-Nasa-i dan Abu Dawud, namun
ole-h-arr-Nasa-i sama sekali ti
narnun orang ini sama tidak diketahui

SirahNabi Muhammad ffi 387


identitasnya. Dia meriwayatkan hadits ini dari 'Amr bin Malik an-Nakri. Nuh bin Qais al-Haddani
hanya sendiri dalam meriwayatkan hadits ini darinya, namun Nuh adalah seorang perawi yang
sbaduq, termasuk perawi Muslim."
Hadts_ini diriwayatkan oleh Ibnu'Adi dalam al-Kaamil Sn/2662), dan darijalurnya diriwayatkan
oleh Ibnu 'Asakir dalam Taaiikh Dimasq IY/225-226); ath-Thabrani dalam al-i4ujamul'Kabiir
6Il/132-133/12790); dan al-Baihaqi 6./126) dari jalur Yahya bin 'Amr bin Malik an-Nakri, dari
ayahnya.
Ibnu'Adi berkata: "Hadits ini tidak shahih."
Penulis 'otb ju} pernyataan itu dari Ibnu Adi dalam Tafsiir-nya S / a95) dan mengakui
^"nukil
ftebenaran)nya.
Saya tegaskan, yang keduanya katakan itu benar. Sebab, Yahya seorang perawi yang sangat lemah
(seperti yang diterangkan dalam komentar berikut):
Al-'Uqaili berkata: "Haditsnya tidak dapat diikuti."
Imam Ahmad berkata: 'Tidak a.da apa-apanya."
As;Saj! berkata: "Munharul badiits, bahkan Hammad binZaid menuduhnya telah berdusta,
sedangkan ulama yang lain mendha'iIkannya."
Adz-Dzahabiberkata dalam al-Miizan SY/399):"Yahyabin'Amr bin Malik an-Nakri ... Adapun
di antara riwayat munhar-nya adalah: 'Dahulu, Nabi ;[s memiliki juru tulis bernama as-Siiill.'
Riwayatnya diperkuat oleh Yazid bin Ka'ab al-'Audzi dari'Amr bin Malik, sedangkan Yazid ini
perawi majhul."
Hadits ini memiliki penguat dari hadits 'Abdullah bin'Umar t# yangdiriwayatkan oleh Ibnu
Mardawaih dalam Tafsiir-nya, sebagaimana di dalam al-Ishaabab WtSl; Ibnu Mandah dalam al-
Ma?rfah; al-Khatib al-Baghdadi dalam Taanihh Bagbdad Nru/L7s) dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh Ibnu'Asakir dalartTaariikh_Dimasq (v/2|6); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalamMa*fausb
Shahaabab A[/M53/3684); dan lainnya dari jalur Hamdan bin Sa'id, dari Ibnu Numaii, dari
'Ubaidillah bin'Umar, dari Nafi', dari Ibnu'Umar.
Ibnu Mandah berkata: 'Hadits iri gbaib. Hamdan hanya sendiri dalam meriwayatkannya."
Al-Azdi berkata: "Ibnu Numair hanya sendiri dalam meriwayatkan hadits ini, jika memang hadits
ini shahih."
Al-Hafizh berkata: "Ibnu Numair termasuk p erawi xi4ah yans terkemuka. Maka dari itu, hadits ini
sh_ahih karena adarya beberapa jalur periwa-yatan lain. Jadi, orang yang menganggapnya maudbu'
telah keliru. Benar, memang ada hadits yang bertentangan dengan'hadits inii
-- -
Slya genjglaskan: "Demikianlah yang dikataka" al-Hafizh ,+ib . Sayangnya, beliau terluput dari
'illat (cacat) hadits yang sebenarnya, yaitu Hamdan bin Sa'id. Adz-Dzrtabi berkata ddzmai-Miizan
W gOZ1r'Hamdan bin Sa'!{ meriwayatkan dari 'Abdullah bin Numair: Hamdan telah meriwayatkan
hadits palsu dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar yang menyatakan: 'Juru tulis Nabi g
bernama Sijill.' Adz-Dzahabi berkata dalam al-Mugbni Q/191/UaQ: 'Riwayat Hamdan bin Sa'id
dari 'Abdullah bin Numair itu dusta.' Akan tetapi, al-Hafizh membantahnya dalam Lisaanul
l4iizan 0I/2?6) dengan komentar: 'Matan hadits ini tidak pantas dikatakan dusta (palsu), sebab
an-Nasa-i telah meriwayatkannya dalam (sunanTafsiir-nyt; demikian juga Abu Diwud dalam
as-Sunan dari jalur lain, dari Ibnu 'Abbas ,i#6.' Mengenai jalur ini, Hamdan memang sendirian
dalam_ mel'wayatkannya, tetapi saya belum menemukan orang sebelum penulis (a&-Dzihabi) yang
mendha'iIkannya."
Saya menegaskan: "Bantahan itu tidak merusak (penilaian tersebut). Sebab al-Imam adz-Dzahabi
termasuk ahli dalam hal penelitian hadits, bahkan al-Hafizh sendiri mengakuinya. Ia adalah
pemimpin cabang ilmu ini, tidak ada duanyapadazamannya, sehingga penilaiannya diterima ranpa
ragu lagi, apalagi ternyata mayoritas ulama menghukumi hadits im maudhu', sibagaimana yang
akan diterangkan."
Penulis '#E berkata dalam Tafsiir-nya ( / 495): "Hadits ini munkar sekali, termasuk hadirs Nafi'
dari Ibnu'IJmar, dan tidak shahih sama sekali. Demikian pula riwayat sebelumnya, yaitu dari
Ibnu'Abbas yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan selainnya, tidak shahih juga.;
- Yrlg berirdullaami'ul Bayaan, yairu riwayat yang semakna dengannya (XVIV118).
']1
r" Pada naskah 'r." tertulis: "i;".
l'8 u" fi6i;rut qur-azn al-Azbiim (Y / a95a96): 'Mayoitas bufazb (penghapal
lequlis 'r.irlg bJrkata dd
hadits) menyatakan riwayat ini maudhu'walaupun ia tercantum di dilam Sunan ADi OZdd.

388 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


Di antara mereka adalah guru kami, al-Hafizh al-Kabir Abul Hajjaj al-Mizzi-semoga Allah
melapangkan umurnya, memanjangkan ajalnya, dan mematikannya dalam amal shalih. Saya juga
telah menyrrsun kitab terpisah (khusus) mengenai hadits ini. lV'alillaabil hamd."
Al-Imam Abu Ja'far bin Jarir mengingkari hadits ini dan membantahnya dengan bantahan yang
sempurna, seraya berkata: "Aku tidak mengetahui ada seorang Sahabat yang bernama as-Sij.ill.
Pari juru tulis Nabi ffi telah dikenal, namun tidak seorang pun yang bernama as-Sijill." Dalam hal
ini Ibnu Jarir memang benar, bahkan komentar ini merupakan dalil terkuat dalam menerangkan
ke-munkar-an hadits itu. Sementara yang memasukkan namanya ke dalam deretan nama Sahabat
hanya bersandar pada hadits ini, bukan pada hadits yang lajn. \ll'allaahu a'lam.
Adapun yang shihih dari Ibnu 'Abbas ,#, bahwasanya a*Sijill merupakan nama kitab. Yang
berpendapat demikian adalah'Ali bin Abu Thalhah dan al-'Aufi. Begitu juga Mujahid, Qatadah,
dai yang lainnya telah menegaskan hal itu. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir karena
demikianlah yargma'ruf (dikenal) di dalam bahasa Arab.
Berdasarkan uraian di atas, maka makna firman Allah:

{@ ;2-i i?ti l;{iai "*iib


"(Yaitu) pada bari Kami menggulung langit sebagaimana mengulung (embaranlemb4ran) kertas,"
(QS. Al-Anbiyaa': lO4) adalah atas kitab ini, yakni yangtenulis. Hal ini sebagaimana firman AIIah:
4 6;\.,N1tXi-(t$"Tatkzla heduanya tekb berserah diridan lbrahim membaringhan anahnya atas
p:eliiis(nya), (nyatilah kesabaran keduanya)." (QS. Ash-shaaffaat: 103), yaitu atas pelipis. Masih
banyak contoh-contoh lainnya di dalam bahasa Arab. \V'allaabu a'lam."
Penulis 'di6 juga berk ata dalam al-Bilaayab uan Nibaayah N /397)t "Aku membawakan hadits ini
kepada guru kami, al-Hafizh al-Kabir Abul Hztjaj (al-Mizzi), namun beliau sangat mengingkarinya.
Kemudian, aku memberitahukan bahwa guru kami (yang lain), al-'Allamah Abul 'Abbas Ibnu
Taimiyyah, berkata: 'Hadits ini rnaudbu'walaupun tercantum di dalam Sznan Abi Dautud.' Maka
guru kami, al-Mizzi, berkata: 'Aku pun berpendapat demikian.'"
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata dalam Tahdziib Sunan Abi Dawud. (Y /196t97): "Aku mendengar
guruku, Abul'Abbas Ibnu Taimiryah berkata: 'Hadits immaudbu'. Tidak diketahui bahwasanya
Rasulullah S memiliki juru tulis yang bernama as-Sijill, bahkan tidak ada seorang pun Sahabat
yang bernama as-Sijill. Para juru tulis Nabi itu dikenal, namur tidak ada satu pun di antara
juga berkata: 'Ayat ini Makkiyah (turun di Makkih), sedangkan
-..ika yang bernama as-SijillJ Iajuru
Rasulullah ffi & belum memiliki
memiliki iuru tulis ketika berada di M .s-Sijill berarti kitab yang
Makkah. As-Siiill
ditutis. Adafun huruf lam dahm.firman Allah:{ *4} bermakna (.i), sementa., -rkn"
xr*i *""[g"l""g lr"git *p."i ,*"ig,rt""g tt-fr.r"-i{^b^r^n k.niy tr-, seperti firman
Allah: {{roi-ii;;
AIIah: $a{ry*'$
*;'ii rs Y
"?1"'?:h'3
{"ooi
"Dan tbrihtm
lbrahim membainghan
membiringdan anaknya atas pelipis(rrya)."
pelipis(nya)." (QS. Ash-Shaaffaat
Aah-Shaaffaat
+llih:
103). Sediairg p eiya'ir berkata: 'Fahbarra sbarii'an lil yadaini walfammi (Ia jatuh tersungkur pada
tnya).'Maksudnya, di atas kedua tangan dan mulutnya. lV'allaabu a'lam."
tansan dan mulutnya).'Maksudnya,
dua tangan
Pernyaiaan y"ng settada dengan itupun diungkapkan pula oleh Ibnul Qayyim dilam I'laamul
Muuaqqi'iin Nl/ 34-36, terbitan Daar Ibnul Jauzi).
Al-Qunhubi berkaadalamal-Jaami'liAbhaamilQur-aan@ha7): "... begitu juga dari Ibnu'Abbas
,,gr,: 'Nama juru tulis Rasulullah ffi.' @iwayat ini) tidak kuat karena para juru tulis Rasulullah &
telah dikenal, sedangkan ia tidak termasuk di antara mereka, bahkan tidak ada Sahabat Rasulullah
M y^ngbernama as-Sijill."
Ats-Tsi'ali berkata dabm al-Kasyful Bayaan (VIl311): "Diriwayatkan oleh Abul Jauza' dan
Ikrimah dari Ibnu 'Abbas ,+iy,: 'As-Sijill adalah nama juru tulis Rasulullah ffi.' Pernyatarn ini
tidak kuat sebab semua juru tulis Rasulullah ff telah dikenal, sebagaimana nama-nama tersebut
telah kusebutkan dalam kitab (ar-Rabi). As-sijill adalah isim tnasytdq ftata benda turunan) dari
musajalab,yang berpola mukatabah. Asal katanya ialah assajl, artinya ember ...."
Sayaberkomentar, tRiwayat tentang Sijill ini) diingkari pula oleh as-Suhaili, sebagaimana di dalam
Fat-bul Baari Nm/$7)."
Al-Imam Abul Muzhaffar mengatakan bahwa as-Sama'ani berkata dalam Tafsiirul Qur-aan @./412):
"Diriwayatkan dari Ibnu Ishaq:'As-Sijill adalah nama juru tulis Nabi;{S.' Pendapat ini aneh (tidak
benar). Pendapat yang kedua menyebutkan:'As-Sijill adalah nama Malaikat.' Pendapat ketiga,
yakni pendapat yang paling shahih, menjelaskan: "As-Sijill adalah nama lembaran.'

SirahNabi Muhammad M, 389


Ibnul Atsir dalam Usdul Gbaabab $l/17a): "As-Sijill sebagai juru tulis Nabi gi adalah tidak
dikenal."
Al-Hafizh Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi berkata dalam Majaalis fi.i Tafsiir Qaulibi Ta'ah:
'y-; i4 \t:*Ar -u titr 5 ';s }, 6..krt., 'Kabar
{ r1.; teniang as-sijiil tidak shahih."
I7n Pada naskah "-" dan "r" tertulis: 'u\{a,".
I8o Diriwayatk.r,ll"h tvtrbim dalam Siahiib-ny^(no. l77a)dari hadits Anas: "Nabi ffi menulis surat
kepada Kisra, kepada Kaisar, kepada an-Najasyi, dan kepada seluruh penguasa untuk mengajak
mereka kepada ailah w . Namun, an-Najasyi ini bukan an-Najasyi yang pernah dido'akan Nabi S."
Saya berkata: "Hadits itu menunjukkan bahwasanya an-Najasyi yang dikirimi surat bukanlah
orang yang pernah dido'a kan Nabi {![ dan para Sahabatnya. Inilah yang ditetapkan Ibnu Qaryim
al-Jauziyah dalam kitabnyq Zaadul Ma'aad (/120), sehingga ia membantah orang yang berkata:
'Orang ini pernah dido'akan Nabi {,S.' Wallaabu a'larn."
An-Nawawi berkata dalam Syarb Sbahiih Muslim (Xtrl113): "An-Najasyi adalah gelar bagi setiap
Raja Habasyah."
t8t Al-Amuaal (no. 85). Abu Ubaid berkata: "Mu'a& meriwayatkan kepada kami
dari Ibnu 'Aun,
dari 'Umair bin Ishaq."
Saya menilai: "Sanad hadits ini mursal sbabih."
Hadits ini memiliki penguat dari hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban
dalam Shabiih-rya S./357-358/4504 - Ibsaan) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-
Maqdisi dalam al-Abaadiixul Muhbraarah W98-99/ 1083), dari jalur 'AIi bin Bahr, dari Marwan bin
Mu'awiyah, dari Humaid, dari Anas. Sanadnya shahih, paraperawinyrtsQah,dan telah dishahihkan
oleh guru kami, al-Imam al-Albani 4)'fu, dalam Sbahiib Mautaariduz Zbam'aan (no. 1351).
'82 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 64) dari hadits Ibnu 'Abbas ,+tb,.
r83
Bagian ini terdapat dalam Sbahih al-Buhbari dengan redaksi yang sama. Al-Bukhari berkata: "Aku
kira Ibnul Musayyib berkata: 'Rasulullah ffi mendo'akan keburukan atas mereka, yakni semoga
mereka dicabik-cabik sehancur-hanc urnya.' "
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari $IIUl27): "Semua jalurnya mursal. Mungkin Ibnul
MusalTib mendengarnya dari'Abdullah bin Hudzafah, orangyang meriwayatkan kisah tersebut.
Sebablbnu Sa'ad menyebutkan dari haditsnya, bahwasanya iaberkata: 'Setelah utusan Rasulullah
itu membacakan surat Rasulullah ffi kepadanya (Kisra), maka ia pun mengambil surat itu dan
merobek-robeknya."
Hadits ini memiliki penguat dari riwayat at-Tanukhi yang dikeluarkan oleh Ahmad dalamMusnad-
nya [I7/441442); 'Abdullah bin Ahmad dalamZautaa-idul Musnad W /7+75/75); Abu Ya'la dalam
Musnad-nya Wl70-172/1597); dan Ya'qub bin Sufyan dalam al-Ma'ifab uat Taaiikb, sebagaimana
dalam al-Bidaayab utan Nibaayah Nl/27-28) dari jalur'Abdullah bin 'Utsman bin Khutsaim, dari
Sa'id bin Abu Rasyid, dari at-Tanukhi.
Saya menilai: "Sanad ha,jits ini hasan sebagai penguat. Sa'id bin Abu Rasyid adalah pe rawi maqbul,
sebagaimana dijelaskan dalam kitab at-Taqriib."
Penulis ';l.)5 berkaa dalam al-Bidaayab uan Nibaayab ( / 16): "Hadits ini gharib, tetapi sanadnya
la ba\a bihi."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zautaa-i.d ffnl/236):'Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin
Ahmad dan Abu Ya'la. Perawi Abu Ya'la tsQab, demikian pula perawi'Abdullah bin Ahmad."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini dengan jalur-jalurnya ialah hasan lighaiibi.
r8a Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dalam Shahiib-nya (no. 2923) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no.
1733) dari hadits Abu Musa. Di dalamnya disebutkan: "Bahwasanya dia (Abu Musa) yang pertama
sekali diutus, kemudian diikuti oleh Mu'adz g ."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahiib-nya (no. 1458) dan Muslim dalam Shabiih-nya (no. 19)
dari hadits Ibnu'Abbas: "Ketika Rasulullah {S mengutus Mu'adz ke Yaman, ...." (Al-Hadits)
r85
Dalam kitabnya, Tabdziibul Asmaa'ual Lugbaat O./37).
'86 Diriwayatkan oleh Abu Dawud (Itrl308/3608), an-Nasa-i da.Iam al-Mujtaba SII/301-302) dan al-
Kubraa Nl/73-74/6198), Ibnu Abi 'Ashim dalam al-Abaad ual Matsaani Iy/116/2085), Ahmad
N /215-216), ath-Thahawi dalam Syarh Ma'aanil Aatsaar @ / 146) dm Murykilul Aatsaar 6II/292-
293/4802), ath-Thabrani dalam al-Mu'jarnul Kabiir (XXII/315-316/946),IbnuSa'ad dalam atb-
Thabaqaatul Kubraa FV/378-379), al-Hakim @./17-18), al-Baihaqi (X/145-146), dan lainnya dari

390 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


beberapa jalur, dari az-Zrhri, dari 'Umarah bin Khuzaimah al-Anshari, bahwa pamannya $rarg
termasuk salah seorang Sahabat Nabi {!f-) menceritakan kepadanya: "..."
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini shahih."
r87
Dalam kitabnya, Tabdziibul Asmaa' ual Lugbaat [/37).
r88 Diriwayatkan
oleh Ibnu Hibbar dalam al-Majruubiin secara mu'allaq E /328); Abu Musa al-Madini,
sebagaimana di dalam Usdul Gbaabab N/304) dan al-Isbaabah GV/186); Abu Muhammad bin
Hamid dalam Dalaa-ilun Nubuuuah, sebagaimana dalam al-Bidaayah uan Nibaayah [X/a\ dari
jalur Abu Hudzaifah, dari Abu 'Abdurrahman as-Sulami, dari Abu Manzhur-ia mengatakan
pernah bertemu Nabi ffi.
Ibnu Hibban berkata: "Hadits ini tidak ada asalnya. Sanadnya pun tidak ada apa-aparya. Maka
dari itu, tidak boleh berhujjah dengan Syaikh ini."
Abu Musa al-Madini berkata: "Hadrtsirri munkar sekali, baik sanad maupun marannya. Aku tidak
mengizinkan seorang pun meriwayatkannya dariku, kecuali ia menyebutkan pula komentarku
terhadapnya."
Al-Hafizh menambahkan: "Hadits ini tercantum dalam kitab Tarakabu Nabi $,, dengan tahhrij
Abu Thahir al-Mukhlish."
Ibnul Jauzi berkata dalam al-Maudbuu'aat [/294):'Hadits ini maudbu'. Semoga Allah melaknat
orang yang memalsukannya. Sesungguhnya orang itu hanya akan memperburuk citra Islam dan
mengolok-oloknya. Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban berkata: 'Hadits ini tidak ada asalnya,
sanadnya tidak ada apa-aptrny^, dan tidak boleh berhujjah dengan Muhammad bin Mazid.'"
Adz-Dzahabi berkata dalam al-Miizan (IY ha): "... Muhammad bin Mazid; Abu Ja'far dari Abu
Khudzaifah an-Nahdi. Ibnu Hibban menyebutkan-pada naskah asli tertulis kesalahan fatal yang
harus segera diperbaiki, yakni Ibnu Abi Hatim-bahwasanya riwayat yang bathil ini diriwayatkan
dari Abu Khudzaifah ...."
Penulis 'ii5 berkata dalam al-Bidaayab uan Nibaayab [X/al): "Hadits ini dinyatakan munkar
oleh lebih dari satu imam penghafal hadits yang masyhur.'
Sibt bin al-'Ajami berkata dalam Nibaayatus Suul fii Ruutaatis Sittatil Llsbuul (I/108): "Sanadnya
munkar. Aku telah mengomentarinya secara panjang lebar dalam ta'liq atas kitab al-Bukhari dan
Siirah Abul Fath lbnu Sayyidinnas."
r8o
Pada naskah '7" tenulis: "i[".
'no Tambahan dari naskah ',-".
t't Ary-Syrfaa
0,/443).
l'2 Tambahan dari naskah "7" dan"7".
Ie3
Di dalam klrtab al-Bidaayib zoan Nihaayah (Y / 262): "Al-li4-bab atau al-la4-bah adalah unta yang
sudah dekat dengan masa melahirkan. Bentuk jamaknya adalah liqaab, sedangkan makna al-liqaah
ialah unta yang memiliki susu."
'no Tambahan dari naskah "r" dan"?".
Ins
Pada naskah "7" tenulii'p1;". Ibnu Qaryim al-Jauziyah menyebutkan dalam Zaadul Ma'aad
(I/ 1 3 0) : "Beliau- memiliki tuiuh baj u peran g. "
re6
Guru kami, al-Imam al-Albani 4;iE, telah meringkas dan menelitinya, men-takbrij hadits-hadits
dan atsar-atsar di dalamnya, menjelaskan kalimat yang asing, serta menyebutkan beberapa faedah
dan hukum-hukum yang dapat diambil dari hadits-hadits tersebut. Semoga Allah merahmatinya,
mensucikan rohnya, dan menerangi kuburnya.
re7
Banyak ulama menulis tentang keutamaan Nabi ffi, di antaranya:
l) Akhlaaqun NabikarytSyarkh Abu Bakar Muhammad bin 'Abdullah al-\flarraq, meninggal pada
lahur249H.
AhhlaaqunNabikarya AbuHatim Muhammad bin Hibban al-Busti, meninggal padatahun 354 H.
2)
3) AkblaaqunNabikarya Abusy Syaikh al-Ashbahani, meninggal pada tahun 369 H.
4) Syamaa-ilunNabikarya Lbul'AbbasJa'far bin Muhammad an-Nasafi, meninggal pada tahun432H.
5) Al-Anzoaarfii Syamaa-ilin Nabiyyil Mukbtaarkarya al-Baghawi, meninggal pada tahun 516 H.
6) Asy-Syamaa-il karya Abul Hasan 'Ali bin Muhammad al-Fazzari atau dikenal dengan Ibnul
Muqri al-Gharnathi, meninggal pada tahun 552 H.
re8
Dalam kitab Taariihh Madiinah Dimasq (lI/139-217).
tee Tabdziibul Kamaal
$/213-244).

SirahNabiMuhammad M 391
'zooTabdziibul Kamaal 0/25-26).
20' Dijelaskan dalam al-Bi.daayab uan Nihaayab IY h7a): "Al-Ambaq ialah warna putih yang dibenci,
seperri warna kapur. Malsudnya, Beliau putih bercahaya. Al-Aadamberanisawo matang.Al-Ja'dul
qdtbatb bermakna rambut yang bergelombang atau tkd.. As-Sibth adalah berambut lurus."
202
Tambahan dari naskah "r.'.
203
Al-Kdr4adirs adalah pangkal sendi. Bentuk tunggalnya izlah kurdus. Ada yang mendefinisikannya
sebagai tempat pertemuan setiap dua tulang besar, seperti lutut, siku, dan bahu. Malsudnya, beliau
memiliki tulang yang besar. Lihat V,rtab Al-Bidaayab uan Nihaayab IY /162).
'1M Ad-D'aj bermakna
warna hitam di bola mata. A& yang mengatakan bahwa beliau memiliki mata
yang sangat hitam bagian hitamnya dan sangat pudh bagian pudhnya. Lthatl<ttab al-Bilaayab wan
Nihaayab FJrrg).
2os
adalah bagian belakang mata, sedangkan ma'qul ain adalah bagian depan mata.
Mu'qill'ain
'?06
Maksudnya ialah besar. Menurut satu pen&pat, lebar. Orang Arab menyukai bibir yang lebar
dan mencela bibir yang kecil.
207
Maksudnya, seperti telor al-bajhh. Al-Hajhh adalah burung yang sudah dikenal (burung puyuh).
208
Tambahan dari naskah ".r.".
2oe
Saya berkomentar: "Kebanyakan sifat-sifat ini tercantum di dalam hadits-hadits shahih. Kalaulah
tidak terlalu panjang, tentulah akan kami sebutkan rujukannya satu per satu. Meskipun demikian,
Anda dapat mencarinya sendiri dengan melihat rujukan-rujukan yang kami isyaratkan tadi.
2'o TerpisallpadaduatempatdalamsbahiihMuslim@o.23@,2330).Diriwayatkanjugaolehal-Bukhari
dalam Sbahiih-nya (no. 3561, 6038).
2rr Segera mendatangi Nabi.
2'2 Diiiwayatkanolehat-Tirmidzi W/652/2455):;IbnuMajah g/423/1334,1/1083/3251);IbnuAbi
Syaibahdalam al-Mushannaf(YUl/536/5441,624/5791,flV/95h7696);IthmadN/+St);ad-Darimi
dalam Musnad-nya (U545/l58l,IX/425/2796 - Fat-hil Mannaan); 'Abdu bin Humaid dalam
Musnad-nya 0/444/495 - Munuhbab); Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa (I/235); Ibnus
Sunni dalam 'Amalul Yaum ual Lailab g/27+275/216 - dengan ubqiq saya); Ibnu Abi 'Ashim
dahm al-Awaa-il (181/79); Ya'qub bin Sufyan dalam al-Ma'ifab uat Taariikb (/26a); Ibnu Abid
Dunya dalam at-Tabajjud a,a Qiyaamul Lail (tr/ll0-111) dan Makaaimal Ahbkaq Q69/153);
ath-Thabrani dalam a,l-MuJamul Kabiir (159/385 - penggalan dari jilid ffi), al-Atoaz-il (62/34),
dan MakaarirnillAhhhas (153); al-Barjalamdalamal-Karazm ualJuud roa Sahba'un Nufuus (52/5a);
Ibrahim bin 'Abdush Shamad al-Hasyimi dalam al-tuz-ul Auual minal Amaali (42/4243); Abu
Bakar asy-Syafi'i dalam al-Ghailaanilryaat Q87/1,104); Ibnu Qani' dilem Mu'jamusb Sbabaabah
(IV132); al-Hakim Wl3,IVl160); serta adh-Dhiya' al-Maqdisi dabm alAbaadiitsal Mukbtaarab
IX/431/399,400,432-433/401,402,403,433434/404) dari beberapa jalur, dari 'Auf bin Abu
Jamilah al-A'rabi, dariZvarah bin Abu Aufi:'Abdullah bin Salam meriwayatkan kepada kami.
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Syaikhani, tetapi keduanya tidak
meriwayatkannya." Penilaian ini disepakati oleh a&-Dzahabi."
Saya minambahkan: 'Al-Hafizh al-Mun&iri memperkuat pe"llaian keduanya dalam at-Targhiib
witTarbiibQ/214),begitujugagurukami,al-Imamal-Albani'ttSS,dalamasb-Shahiihab(no.569).
Hadits ini telah dikomintari dengan sanggahan yang tidak merusak, sebagaimana yang telah saya
jelaskan &lam kitab 'Ajaahtar Raaghib al-Maumanni (l/275).
213
Sbahiih Muslim (ro.7a6).
2'a Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 2820) dan Muslim dalam Sbahiih-nya (n9.
230/) darihadrs Anas, dia berkata: "Rasulullah {S adalah manusia yang paling baik, paling pemurah,
paling berani, ...."
2r5
Tambahan dari naskah ",r.".
216
Hal ini terdapar di dalam hadits 'Abdullah bin'Abbas g yang diriwayatkan oleh al-Bukhari
dalam Shabiib-nya (no. 6) dan Muslim dalem Shabiib-nya (no. 2308).
217
P^danaskah "r"" terdapat kesalahan tulis: "ii$".
2r8 Pada naskah "r" tertulis: "-*)\".
2re
Diriwayatkrrrtoleh Abu Dawui dalamsunan-rya(rLo.4847),at-Tirmidzi dalamas-Sunzn Q814 -
dengan'ringkas) danary-Syamaa-il(no.66,127),sertaal-Bukhariddamal-AdabulMufrad(no. 1ff8)
darilalur'Abdullah bin Hassan; dari kakek dan neneknya, Shafiyah dan Duhaibah; dari Qailah.

392 Haji, Umrah, ilan Keluarga Rasulullah ffi


Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan."
220
Telalr dijelaskan ahbrij-nyapadaPasal "Fat-hu Makkah (penaklukan Makkah)".
22' Diriwayatkan oleh al-Bukhari
dalam Sbabiib-nya (no. 3562) dan Muslim dalam Shahiih-nya (no.
3320) dari hadits Abu Sa'id al-Khudri g; .
n2 Az-Zerqanr berkata dalam Sya rbal Matoabib al-Laduniyyah
@/ L36): "Diriwayatkan oleh Ibnul Faris
dari Ibnu 'Abbas ,igrr,, ia berkata: 'Nama Nabi S di dalam Taurat adalah adh-Dhahuk al-Qattal.'"
Saya menjelaskan: "Diriwayatkan oleh Ibnul Faris dalam Asnua-ur Rasuul wa Ma'aaniihaa (hlm.
31), namun hadits ini tid"k shahih."
223
Pad^ naskah ".r-" tertulis: "eL!,"
224
PaLda naskah "7 " tenulis: 'ti".
'
225
Telalr dijelaskiir uhbrij-nyapadapasal "Rasulullah {S bertemu peodeta Buhaira".
26 Telah diielaskan kisah ke&tangan bgliau ke Syam untuk kedua kalinya pada
awal kitab.
227
Pada naskah ".,"" renulis: ltAt'i J#3" dan diberi tanda kutip.
228
Yang_ dimaksyd dari kalimat tersebut ialah mendekatnya Rabb E. Ini merupakan kekeliruan
Syarik bin 'Abdullah bin Abu Namr. Guru kami, al-Imam al-Albani 4dE,berk^t^ dalam al-Isra'
ual Mi'mj (hlm. 33-34): "Kelihatannya, karena alasan inilah Imam Muslim tidak mencantumkan
redaksi hadits tersebut, sebagaimana yang telah disebutkan. Oleh karena itu pula, Ibnu Katsir
berkata lalry ay-Tafsiir'Hal. ini seperti yang dikatakan Muslim, yakni bahwasanya Syarik bin
'Abdullah bin Abu Namr kacaudalam meriwayatkan hadits ini, di samping iajuga buruk dan tidak
kuat hafalannya, sebagaimana yang akan dijelaskan di dalam hadits-hiditJlain.iDi anrara mereka
*y^g menyebutkan bahwaperistiwa itu hanya terjadi dalam mimpi, agar selaras dengan yang
disebutkan setelahnya. Walhabu a'hrn."
Alryalzhat-Baihaqi berkata: "Di dalam hadits Syarik terdapat tambahan yang hanya diriwayatkan
sendirian, berdasarkan pen&pat orang-orang yang menyangka bahwasanya Nabi @ melihai Allah
E, yaitu perkataan Syarik "Kemudian, I l-fabbar, Rabbal 'Izzab, turun dan mendekat:

{@.1:;Uqt6 46i,Ky
Maka jadilab dia dckat (pada Muhamrnad selarak) dua ajang basar panab atau lebib dekat logil.-
(QS. An-Najm:9)"
Al-Baihaqi pun menegaskan: 'Penafsiran 'Aisyah, Ibnu Mas'ud, dan Abu Hurairah yang
menjelaskan bahwasanya yang dilihat Rasulullah * adalah Malaikat Jibril lebih shahih."
Yang dikatakan al-Baihaqi 'pil5 dalam hal ini benar. Abu Dzarr pernah bertanya: "!(ahai Rasulullah,
apa,kah engkau melihat Rabbmu?" Beliau menjawab: "Cahiya, bagaimana mungkin aku dapat
melihat-Nya?" Sedangkan dalam riwayat yang lain, yakni dari Muslim: "Aku hanya melihat
cahaya."
Mengenai firman Allah:

*Kemudi.an
{G}cir(if }
dia mendckat, hla btrtambah dchat lagi." (QS. An-Najm: 8)
"Sesungguhnya yang dim.!.sud (dengan yang mendekat) adalah Jibril t&ru:, sebagaimana yang
tenulis dalam kitab asb-Sbahiihain dari'Aisyah Ummul Mukminin dan Ibnu tvtas'ud. Oemikian
pula diterangkan dalam Sbrtith Muslim dair Abu Hurairah, bahkan ddak diketahui seorang Sahabat
Pun yang menyelisihi mereka di dalam menafsirkan ayat tersebut." Sampai di sini komentar Ibnu
Katsir.
Saya menyarankan: "Silakan lihat kitab s y^ yarr1 berjudul Zbikalul Jannab fi.i Tahbriij Kitaabb
Sunnab (I/191) ...."
22e
Dalam krtab Sbabiib-nya (ro. 176,285).
230
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-rya (ro. 177).
23r
Dalam ktteb Sbabiih-nya (rLo. 178,291).
232
Padanaskah "r." tenulis: "3ru+".
233
Pada uraian terdahulutelah d;jelaskan pen&pat para ulama yang benar, yang mencakup berbagai-
dalil yang ada, tanpa mengabaikan ataupun menolak sebagian di antaranya.

SirahNabiMuhammadffi 393
23a
Hadits tentang kewajiban shalat dan keringanan yang diberikan oleh Allah terkait dengannya,
diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 3887) sena Muslim dalam Shahiih-nya (no.
164) dari Hadits Malik bin Sha'sha'ah, juga dari hadits Anas bin Malik
2r5 Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 3886) dan Muslim "#.
dalam Shahiib-nya (no.
170) dari Jabir bin 'Abdullah *s,.
236
Dikeluarkan dalam kiab al-Mujtaba Q/22L-222), namun tidak tercantum di dalam al-Kubraa
sebagaimana yang dikatakan penulis 'lE" dalam Tafsiir-rya N/14); ath-Thabrani dalam Musnad
asy-Syaamryyiin {,/9a-D6/341) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir dalam Taariihh
Dimasq (69/97) dari beberapa jalur, dari Sa'id bin 'Abdul 'Aziz.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini dha'if, sebab di dalamnya terdapat dua kelemahan berikut ini:
Pertama, Sa'id bin'Abdul'Aziz,yakni at-Tanukhi ad-Dimasyqi, seorang yangtsiqab,tetapi
hafalannya kacau pada akhir hayatnya, sebagaimana diterangkan dalam at-Taqiib. Itbt Mus-hir
telah meriwayatkan darinya-ia adalah orang yang paling shahih dalam meriwayatkan darrrya,
semenrara Abu Mus-hir meriwayatkan hadits ini sebelum kacau hafalannya-lalu dia menjadikan
di antxaYazid bin Abu Malik dan Malik bin Anas (telah menceritakan kepada kami rekan-rekan
kami) sebagai ganti (telah menceritakan kepada kami Anas).
Kedlra: Munqari'. Telah diriwayatkan oleh Abu Zur'ah ad-Dimasyqi dalam Taariiklt-rryaQ./369/797)
dan dari .ialurnya diriwayatkan oleh al-Khatib al-Baghdadi dalam al-KifaayaD (hlm. 28t-282); sena
Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dimasq (69/99).Ibnu 'Asakir (69/98) meriwayatkan dari jalur Abu
Mus-hir dan 'Amr bin Abu Salamah, dari Sa'id bin 'Abdul 'Lziz, dari Yazid bin Abd Malik:
rekan-rekan kami meriwayatkan kepada kami (dalam riwayat lain: sebagian rekan-rekan Anas
meriwayatkan kepadaku), dari Anas.
Abu Zur'ah berkata: "Aku mendengar Abu Mus-hir berkata: 'Aku melihat rekan-rekan kami
membacakan hadits Isra' dan Mi'raj kepada Sa'id bin 'Abdul 'Lziz, dari Yazid bin Abu Malik,
dari Anas. Aku pun benanya: 'Ya Abu Muhammad, bukankah engkau telah menceritakan kepada
kami dari dariYazid bin Abu Malik, ia berkata: rekan-rekan kami meriwayatkan kepada kami
dari Anas?' Ia (Abu Mus-hir) menjawabr 'Benar, mereka membacakannya kepada diri sendiri."'
Oleh karena itu, penulis $i5 berkata dalam Tafsiirul Qur-aan al-'Azbiim S / l4): "... Dalam jalur
yang lain dari Anas terdapat keanehan dan srngat munhar." Komentar ini disetujui oleh guru kami
'qi$5 dalam kitabnya, al-Isra'ual Mi'raj Qlm. aa).
Ibnu Qaryim il-Jarziyah berkata dalam Zaadul Ma'aad [II/3a): "Hadits itu sama sekali tidak
shahih dari Anas."
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Hatim dalamTafsiir-nya, sebagaimana di dalam Tafsiirul Qur-aan
al-'Azhiim (V/15-18) dari jalur Khalid bin Yazid, dari 'Abdurrahman bin Abu Malik, dari ayahnya
yang semakna dengannya.
Penulis '{)H berkata: "Pada redaksi ini terdapat keanehan yang mengherankan."
Guru kami '+iib berkata (hlm. 48): 'Cacatnya terletak pada Khalid bin Yazid. Ia adalah perawi
dha'if walauput faqib.Ibnu Ma'in menuduhnya telah berdusta, sebagaimana disebutkan dalam
at-Taqriib."
Secarakeseluruhan, derajathadits'tngbaribdarcatgxmunkar,xbagaimanayangdikatakanpenulis'+15.
237
Tambahan dari naskah "r"".
238
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam al-Majruubiin (l/225) dari jalur Bakar. Dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam al-Maudhuu'aat (/113).
Ibnu Hibban berkata: "Bakar bin Ziyad al-Bahlli adalah syaj,l<h dajjal (pendusta). Ia memalsukan
hadits dari perawi tsiqah. Maka dari itu, tidak boleh menyebutkan riwayatnya di dalam kitab-kitab,
kecuali untuk menyebutkan penyimpangan."
Ibnu Hibban pun menegaskan status hadits tersebut: "Tidak diragukan lagi, bahkan oleh ahli hadits
yang awam sekalipun, bahwasanya deral*nya maudhu', maka bagaimana mungkin masih tersisa
keraguan dalam hal ini?" Penilaiannya disetujui oleh Ibnul Jauzi.
Al-Imam adz-Dzahabi berkata dalam al-Miizan (ha5): "Ibnu Hibban benar."
Ia menegaskan lagi dalam Talhhiisbul Maudhuu'aat (Vltrl2O): "Bakar adalah dajjal Qtendusta)."
Al-Qadhi Badaruddin binJama'ah berkata dalam kitabnya, at-Tanziihfii lbtbaali Hujajit Tasybiib,
sebagaimana di dalam Tanziihury Syarii'ah Q./L37): "Hadits ini dha'if sekali."

394 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


23e
At-Taariikb U/65-70). Dijelaskan pula oleh Ibnul Atsir dalam al-Kaamilfit Taariikh (L/15), seraya
berkata: "... dan lainnya yang tidak perlu disebutkan lagi. Karena itulah aku berpaling darinya
(tidak menerima) karena riwayat itu bertolak belakang dengan akal sehat. Jikalau sanadnya shahih,
tentulah kami akan menyebutkannya dan akan berpendapat demikian. Akan tetapi, hadits ini tidak
shahih. Untuk menerangkan masalah besar seperti ini dalam kitab-kitab (rujukan), sepatutnya
sanad hadits seperti ini tidak ditulis."
As-Suyuthi berpendapat dalam al-La-aali-ul Mashnuu'ab Q./35): "Maudhu'. Di dalam sanadnya
terdapat perawi-perawi majbul dan dha'if."
2ao
Tambahan dari naskah ",r.".
2al Pada naskah "i'" tenulis: "jiu", sebagaimana pada naskah ',-". Akan tetapi, tertulis di antaranya
tanda petik, seilangkan dalam catatan kaki tenulis: "$-rt!".
2a2
Tambahan dari naskah "-".
'?a3
Shahih menumt asy-Syalkhani (al-Bukhari dan Muslim) dari hadits Anas bin Malik dan Malik
bin Sha'sha'ah. Shahih juga menurut riwayat Muslim dari hadits Abu Dzarr, seperti yang telah
dijelaskan akbij-nya.
24 Tambahan dari naskah '7 ".
2a5
Pada naskah ","" tenulii"Sru+".
2a6
Ahlus Sunnah wal Jama'ah berkeyakinan seperti ini, yaitu mengikuti Salafush Shalih pada setiap
masa dan tempat. Al-Imam al-Bukhari telah memaparkan masalah ini dalam Kbalqu Afaalil 'Ibaad
dan al-Imam Ibnu Qutaibah dalam lkhtilaaful Ldfzhi utar Radd 'alal Jabmiyyab serta yang lainnya
sepeni Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, rabimaburnulhb jamii'an.
2ai Dalamkhab Sbabiib-nya (ro.2577) dari hadits Abu Dzarr al-Ghifari
45 .
2aB
Al-IlahiyyaD dinisbatkan kepada al-Ilab. Dikatakan juga bahwa al-Qudsiyab dinisbaitkan kepada
al-Qud.duus, artinyl- yang bersih dan luhur.
2ae
Ia adalah asy-Syaikh, al-'Alim, al-Muhaddits, al-Mufid, al-Mu'ammir, Zahir bin Thahir, Abul Qasim
asy-Syahami an-Naisaburi, lumbung hadits Khurasan. Beliau dilahirkan pada bulan Dzul Qa'dah
tahun 446 H, banyak mendengar hadits dari para ulama, menulis tahbrijhadits, dan mengajarkan
ilmu Nahwu pada seribu majelis. Akan tetapi, ia melalaikan shalat lima waktu secara terang-terangan.
Oleh sebab itu, orang-orang pun meninggalkannya. Ia meninggal dunia pada tahun 533 H. Syaikh ini
memiliki beberapa karya, yaitu Awaali Maalik, Awaalii lbnu 'Uyainab, al-Masyiikhah, dan selinnya.
250
Tambahan dari naskah "r" dan"?".
25r Ia adalah al-Muhaddits, ,iRrhh"li'elauddin, 'Ali bin Balban, Abul
Qasim al-Maqdisi an-Nadhiri
al-Karki, lahir pada tahu n 6L2H. Beliau mendengar hadits dari al-Qathi'i, Ibnul Latti, dan lainnya;
ahli dalam bidang hadits; dan mempunyai kitab berjudul al-'Auaali. Ahli hadits ini meninggal
dunia pada awal bulan Ramadhan tahun 684 H. Adapun kitab yang disinggung di aitas adalah al-
Maqaasilus San iyyah fil A haadiits al-Qudsiyyah.
2s2
Pada naskah "r"" tenulis: "i\t\:+".
2s3
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 3235) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
177,290) dari hadits 'Aisyah g', secara mauquf.
Diriwayatkan juga oleh Muslim ddam Shabiib-rrya (no. 177 ,287) dari hadits 'Aisyah secara marfu'.
25a
Hadits inilah yang dishahihkan al-Imam Ibnu Katsir 'p;5 d^o memang demikianlah yang benar.
Telah disebutkan sebelumnya perkataan guru kami dalam kitab al-Isra' wal Mi'raj , yaknibentpa
penetapan pendapat ini berdasarkanapa-apa.yang beliau nukil dari para ulama, di antaranya penulis
kitab ini. Hanya milik Allah segala puji serta karunia-Nya atas Islam dan as-Sunnah.
5s Telah disebutkan sebelumnya, yaitu sebagian dari hadits-hadits Isra' dan Mi'raj yang panjang.
256
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi W/391/2053), Ibnu Majah (I/1151/3477); 'Abdu bin Humaid
dalam Musnad-nya [/500/572 - al-Munakha]); Ahmad bin Manl' dalamMusnad-nya, sebagaimana
di dalam Fiima lV'arada'an Syaf i Kbalq Yaumal Qiyaamab: Annabu lhtajama uta Amara bil
Hijaamah karya al-Bushiri (hlm. 41, 47); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf SIIU82/3726,
8ahfi5); Ahmad G/354); ath-Thayalisi dalamMusnad-nya[/344/1753 - al-Minbab); ath-Thabari
dalam Tabdziibul Aatsaar 0./488/20,489/2I - Musnad lbnu Abbas); Abu 'Ubaid dalam Gbariibul
Hadiits (I/234); al-'Uqaili dalam adb-Dbu'afaa'al-Kabir @/885); Ibnu Hibban dalamal-Majruubiin
P,/156);ath-Thabrani dalamal-MuJamulKabiir SI/257/1L887);Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam
dth-Thibb (Q35/836/A); Abu Bakar asy-Syafi'i dalam al-Gbailaaniyyaat Q/322-323/330); Abusy

SirahNabi Muhammail ffi 395


Syaikh dalam,{ hhlaqun Nabi S Q8A28l/809); Ibnu Sam'un al-\(a'izh dalan Amaalii-nya Q81-
282/312); al-Hakim W /209, a09); al-Baihaqi d"lamas-Sunanal Kabraa (LXl340); al-Baghawi dalam
Syarhus Sunnab 6n/150-151/3235) &ral-Anuaar @/69311101); IbnuJzma'ahdilamMasyikbab-
rrya (./317 - dengan ahhrij al-Bxz,ili); Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dimasq (a3/200); sena Ibnul
Jauzi dalam al-'Ilalul Mutanaabiyab W876/1467) dari jalur 'Abbad bin Manshur, dari Ikrimah,
dari Ibnu'Abbas.
Ath-Thabari berkata: "Sanad riwayat ini shahih menurut kami."
At-Tirmidzi dan al-Baghawi berkata: "Hadits basan gbaib."
Al-Hakim berkata: "Sanadnya shahih." Namun, ia dikomentari adz-Dzahabi dengan pernyataan:
"Tidak demikian."
Al-Hafizh Ibnu 'Asakir berkata: "Di dalamnya terdapat kelemahan."
Saya berkomentar: "Yang mereka katakan benar. 'Abbad bin Manshur tidak mendengarnya dari
Ikrimah. Di antara keduanya terdapat (Ibrahim bin Abu Yahya al-Aslami dari Dawud bin al-
Hushain) dari Ikrimah.
Al-'Uqaili memasukkannya dalam adb-Dba'afaa' al-Kabiir (IIII885), Ibnu Hibban da.lam al-
Majruuhiin 0I/156), al-Khatib al-Baghdadi dalam as-Sabiiq utal Laabiq (hlm. 98-99), dan Ibnu
'Asakir (43/201) dari jalur Muhammad bin Sulaiman al-Wasithi, ia berkata: aku mendengar Abu
Sa'id Ahmad bin Dawud al-Haddad berkata: aku mendengar'Ali bin al-Madini berkata: aku
mendengar Yahya bin Sa'id al-Qaththan berkata: aku berkata kepada'Abbad bin Manshur an-Naji,
dari seseorang yang kudengar haditsnya: "Tidaklah aku melewati sekelompok Malaikat ...." dan
hadits: "Nabi $ memakai celak pada malam hari?" lalu ia berkata: telah menceritakan kepadaku
Ibnu Abu Yahya, dari Dawud bin al-Hushain, dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas, dari Nabi {ff.
Saya menilai Sanad hadits ini hasan hingga 'Ali bin al-Madini. Para perawinya tsiqab selain
Muhammad bin Sulaiman al-\(asithi atau yang dikenal dengan al-Baghindi. Namun, ia dinyatakan
tsiqab oleh Ibnu Hibban. Al-Khatib al-Bagh&di berkata:'Seluruh riwayatrya lurus.'Ia pun
dinyatakan dha'if oleh ad-Daraquthni dan d-Fawaris."
Kbilaf (perbedaan pendapat) inilah yang ditetapkan guru kami, al-Albani ,+{)S,dalamasb-Sbahiibah
U/224), yaitu ketika beliar me-rajibkan bahwasanya ia adalah al-Mushishi al-Masyhur dengan
sebutan (Luwain), pengarang kitab yang terkenal. A&pun yang benar ialah yang saya sebutkan
di atas. Nasabty^yangjelas telah disebutkan oleh Ibnu Hibban dan al-K-hatib.
Semua itu terluput dari mualliq (peneliti) kttrb Muhbtashar Isti^draakzat adz-Dzababi'ala al-Hakim
karya Ibnu Mulaqqin Nl/2775-2776). Jika keadaannya seperti ini, maka sanad hadits ini dha'if
sekali. Sebab, Ibnu Abu Yahya atau Ibrahim seorang matruhul hadiits, sebagaimana dijelaskan
dalam at-TaqriiD. Selain itu, riwayat Dawud bin al-Hushain dari Ikrimah masih dikomentari.
Abu Hatim ar-Razi berkata, sebagaimana disebutkan deJam al-'Ilalkarya anaknya @/260/227a):
"Hadits ini munkar. Sungguh, 'Abbad bin Manshur mengambil satu kitab dari Ibrahim bin Abu
Yahya, dari Dawud bin al-Hushain, dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas. Semua kemunkaran yang ada
itu berasal dari perawi ini."
Perselisihan inilah yang disebutkan asy-Syaikh Ahmad Syakir 'i"i5 dalamta'liq-nyaatas al-Musnad
(V/108-110 dan ia menshahihkan sanadnya.
Akan tetapi, guru kami, Imam al-Albani, menyanggahnya dengan bantahan ilmiah yang kuat
dalam ash-Shahiihah QU2L6-225),yait.u dengan keterangan yang tidak ada duanya, hingga
beliau berkesimpulan bahwasanya sanad hadits ini sangat lemah; sebuah kabar yang tidak
menggembirakan.
Beliau +iii5 pun mengomentari penjelasan at-Tirmidzi tentang penyimakan hadits 'Abbad
bin Manshur: "Adapun penjelasan 'Abbad bin Manshur dengan penyimakan hadits ini yang
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, seandainya memang hadits ini shahih tanpa adanya ryadz (cacat),
bukanlah sesuatu yang menggembirakan. Hd ini dikarenakan penjelasan tahdits seorrngmudallis
hanya bermanfaat jika ia seorang yang memiliki hafalan kuat, sedangkan dalam hal ini hafalan
'Abbad tidak kuat. Kemungkinan kekeliruannya di sini diakibatkan hafalannya yang buruk atau
disebabkan melemahnya &ya ingat pada akhir hayatrya."
Hadits ini didha'i{kan oleh al-Bushiri dalamJuz-al Hijaamab $1m. a6).
Al-Ha{izh Ibnu Hajar berkatadalamFat-bal fui $./150): "Para perawinyatsiqdh,namun ia cacat."
Kesimpulannya, hadits Ibnu 'Abbas ini tidak shrhih menurut tahqiq,retapi shahih dengan penguat-
penguatnya yang banyak, di antaranya:

396 Haji Umrah ilan Keluarga Rasulullah ffi


1) Hadits Anas bin Malik dari Malik bin Sha'sha'ah 4; , ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:

((.e6+tj W\144-xi',, >Y JL u-, i5;1'4 c,',; v n


"Tidaklah aku melewati sekelompokMdaikatpadamalam Isra', melainkan mereka memerintahkanku
untuk berbekam."
Diriwayatkan oleh ath-Thabranidalam al-Mrjamal Ausaatb W3l3/2081) dar al-Mu'jamul Kabiir
(XIX/239/600): Ahmad bin Zuhair at-Tustari meriwayatkan kepada kami; 'Abdul Qudus bin
Muhammad al-'Aththar meriwayatkan kepada kami; 'Amr bin 'Ashim al-Kilabi meriwayatkan
kepada kami; Hammam bin Yahya meriwayatkan kepada kami; Qatadah meriwayatkan kepada
kami dari Anas.
Ath-Thabrani berkata: "Tidak adayargmeriwayatkannya dari Qatadah, kecuali Hammam; dan
tidak ada yang meriwayatkannya dari Hammam, kecuali 'Amr bin 'Ashim. 'Abdul Qudus sendiri
an dalam meriwayatkannya."
Saya berpendapat: "Beliau ini es iqah,termas*.guru al-Bukhari. Demikian pula guru ath-Thabrani, ia
seoranghafizhyang tsiqah.Paraperawllinnyaptnrtqah,termasukperawikttabasbShahiih.Hanyasaja,
terdapat sedikit komentar tentang 'Amr, namun hal itu tidak merusak (derajat hadrslnt), insya Alkb."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'az Zauaa-id N /91)t "Para perawinya adalah perawikitab asb-
Shabiib."
2) Hadits 'Abdullah bin 'Amr ga secara marfu' yang diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnad-
rya @./388/3020 - al-Kasyfl; 'Umar bin al-Khaththab meriwayatkan kepada kami; 'Abdullah bin
Shalih meriwayatkan kepada kami; 'Aththaf bin Khalid meriwayatkan kepada kami dari Nafi',
dari Ibnu'Umar.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan sebagai penguat, berdasarkan komentar yangma'rufte*ang
'Abdullah bin Shalih."
Guru kami, al-Imam al-Albani '#5,berkata, dalam asb-Shabiibah ff/335): "Ia adalah syahid
(penguat)yang tidak bermasalah. "
3) Hadits 'Abdullah bin Mas'ud # xcara marfu'yang diriwayatkan oleh at-Tirmi&i W /390-
39L/2052) dengan sanad hasan sebagai penguat. Di ddam sanadnya terdapat 'Abdurrahman bin
Ishaq al-Kufi, perawi yang dha'if.
Adapun at-Tirmi&i berkata: "Hadits ini hasan gharib." Guru kami (al-Albani) menambahkan:
"Demikianlah yang benar, kemungkinan ter&pat hadits-hadits penguatnya. Karena 'Abdurrahman
bin Ishaq-Abu Syaibah al-!(asithi-, dia addah seorarg perawi yang dha'if."
4) HaditJAnas bin Malik ,g xcarrmarfu'yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Wll5l/3479) dar,
Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil (U208a) dariJubarah bin al-Mughallis: Katsir bin Salim meriwayatkan
kepada kami; aku mendengar Anas (berkata).
Guru kami ,afb berkomentar: "Sanad hadits ini termasuk sanad tsulatsi dari tsulaatsiyaat lbntt
Majah yang jarang didapat, hanya saja ia dha'if. Jubarah dan gurunya, Katsir, adalah perawi yang
dha'if, sebagaimana disebutkan dalam at-Taqiib." Secara keseluruhan, hadits ini dengan seluruh
penguatnya adalah shahih, tidak diragukan lagi."
257
Tambahan dari naskah "..,.".
258
Saya belum pernah mendapatkan hadits dengan lafazh sepeni ini. Yang dikenal umum) ahwasanya
yang berkaia demikian adalah Ibrahim al-Khalil 2@i, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Ahmad $/aL8); al-Harits bin Abu Usamah dalam Musna.d-nya @./949/L047 - al-Buglryah) dan
dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'eim al-Ashbahani dalam Ma'ifatush Shabazbah @,/937-
938/2422) dan HilyatulAuliaa' @/L97-198); Abu Ya'la dahmMusnad-nya, riwayat Ibnul Muqri',
dan meriwayatkan darinya Ibnu Hibban dalam Sbabiib-nya @./L03/821 - Ihsaan); Ibnu 'Asakir
dalam Tatiikb Dirnasq ffU235); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir W/132/3898) dan ad.-
Du'a @,/1550/1657) sena dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam luz-un
min Hadiits Abu Abdurabman al-Muqri'mimma lVaafaqa Riauyab al-Imam Abmad bin Hanbal
fi.I Musnad. S./56-57); Ibnu Abid Dunya dalam adz-Dzikr, sebagaimana di dalam at-Targhiib uat
Tarhiib P/250 - Sbabih-nya) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu'abul limaan
(/ 444), dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dimasq ffl/236); al-Haitsam
bin Kulaib dalam Musnad.-nya @./65-661114); al-Muhamili dalam al-Amaali Q67-263 - riwayat
Ibnul Bai') dan riwayat Ibnu Mahdi, dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taaiihb

SirahNabi Muhammail ffi 397


Dimasq 5U235); al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Nataa-ijul Alhaaz (V100); Abu Bakar asy-Syafi'i dalam
al-Gbailaaniyyaat 0J504-505/625) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir $U235); aC,J;,-
Dhiya' al-Maqdrsi dalam Juz-un min Hadii* Abu Abdunahman al-Muqri' (hlm. 57-58); a1-Hafizh
Ibnu Hajar dalam Nataa-ijul Alkaar (I/100); al-Baihaqi dalam Syu'abul limaan (/443/657, 443-
444/659) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir NV234-235,236); dan yang lainnya
dari jalur'Abdullah bin'Abdurrahman bin'Abdullah bin'Umar, dari Salim bin'Abdullah, dari
Abu Ay)'ub: "Bahwasanya Rasulullah ffi lewat di hadapan Nabi Ibrahim pada malam Isra' ...."
(Al-Hadits)
Al-Hafizh berkata: 'Hadits ini hasan."
Al-Mundziri berkata dalam at-Targhiib uat Tarbiib: "Sanadnya hasan."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zawaa-id S./97): "Perawi Ahmad termasuk perawikitab ash-
Sbahiib, kecuali'Abdullah bin'Abdurrahman bin'Abdullah bin'Umar bin al-Khaththab. Orang
ini tsiqab dan tidak dikomentari oleh siapa pun, serta dinyatakan tsiqab oleh Ibnu Hibban."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+t6,berkatadalamasb-Sbabiibab S,/215-216): "Berdasarkan kaidah
pen-tsiqaban Ibnu Hibban, ia meriwayatkannya dalam Shabiib-nya ... al-Ha{izh berkata dalam ar-
Tagbriib:'Sanadnya hasan.' Aku berpendapat bahwa hal ini perlu ditinjau kembali, sebagaimana
yang telah kami tegaskan berulang-ulang, yaitu terdapat kelemahan pada kaidah pen-rsiqah-anlbnl
Hibban."
Saya berkomentar: "Benar yang beliau '#E kaakan. Akan tetapi, hadits ini tidak mengapa jika
dijadikan sebagai penguat."
Penguat yang lainnya diriwayatkan oleh at-TirmidziN/510/3462); ath-Thabraridalarnal-MuJamul
Kabiir (X/274/10363), al-Mujamul Ailsdatb W /270-271/4170), dan al-Mujamush Sbagbiir [/ 196)
sedang dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Khatib al-Baghdadi dal am Taariihb-nya [I/292) dan dari
jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihb Dimasq ffl/236); al-Hafizh Ibnu Hajar
dalam Nataa-ijul A/kaar (/98-99); as-Suyuthi dalam al-Faaniidfii Halaauaatil Asaaniid Q/30-32); al-
Hakim at-Tirmidzi dalam asb-Shalaab ua Maqaasbidubaa @lm. 212); ad-Daraqtthni dalam al-Afraad
(Q210/A); serta Ibnu 'Asakir N7/236) dari jalur 'Abdul I(ahid bin Ziyad, dari 'Abdurrahman bin
Ishaq, dari al-Qasim bin 'Abdurrahman, dari ayahnya, dari Ibnu Mas'ud secara marfu'.
Ath-Thabrani berkata: "Tidak ada yang meriwayatkannya dari al-Qasim selain 'Abdurrahman bin
Ishaq. Tidak ada pula yang meriwayatkan darinya, kecuali'Abdul \(ahid."
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini basan ghaib dxi jalur ir,j."
Al-Hafizh berkata: "At-Tirmidzi menghasankan riwayat ini karena penguat-penguatnya, .iuga
karena derajat gharib-rya dapat dibatasi. Jika tidak demikian, maka 'Abdurrahman bin Ishak akan
didha'iikan oleh mereka, yaitu Abu Syaibah al-\(asithi."
Berdasarkan alasan inilah, guru kami 'ttV melemahkan hadits tersebut dalam ash-Shahiibab
o/2r5).
ini dengan jalur-jalurnya minimal hasan, terlebih lagi apabila ia
Secara keseluruhan, derajat hadits
memiliki penguat yang lain.
25n
Pada naskah '1" dan "7" tenulis: "Demikian juga di dalam asb-Sbabiibain."
2o0
Dijabarkan daEim Mu'jimul Buldaan W /332):"Qarn 6jl secara bahasa memiliki beberapa makna,
misalnya al-qarn yang berarti gunung kecil ...."
Al-Qadhi al-'Iyadh berkata: 'Qarnul Manazil adalah Qarnuts Tsa'alib , yakni miqat penduduk
Najed sejauh sehari semalam dari Makkah."
'?6' Al-Hafizh berkata dalam al-Fat-b ffU316): "Dua gunung di Makkah, yaitu Gunung Abu Qubais
dan yang di depannya, Gunung Qa'aiqa'an. Ash-Shaghani berkata: 'Sebenarnya, ia adalah gunung
merah yang tampak dari Qa'aiqa'an. Dengan demikian, telah keliru orang yang menyatakan bahwa
yang dimaksud ialah Gunung Tsur, seperti al-Karmani. Dinamakan seperti itu karena padatnya
ftokoh) dan karena beb^ttanny^yatgkeras. Maksud menimpakan kedtanyaadalah menimpakan
di atas penduduk Makkah, atau mungkin juga yang dimaksud adalah penggabungan keduanya
menjadi satu."
262
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 3231) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
1795) dari hadits'Aisyah Ummul Mukminin 69,.
'z63
Shahiih Muslim (no. 806) dari hadits Ibnu 'Abbas ,#,. Di dalamnya disebutkan: "... Faatibatul
kitaab dar. penghujung surat al-Baqarah ...."

398 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


2n Diterangkan dalerm al-Bidaayah uan Nibaayah
IV / 6): " Al-Qabadha (;a\berarti y^ng dl-rnaqbuud.h
<-L'#i; yait:u ghanimal yang dikumpulkan sebelum dibagi-bagikan."
265
Pada naskah ",-" tenulis: " i:; u".
2uu
Pada naskah "]-" tenulis: ":3; it"
267
Di dalamnyaterda;pa't al-Kalbi dan Abu Shalih, tetapi keduanya bukan dari as-Samman, sehingga
keduanya adalah pendusta.
268
Telah dijelaskan tahhrij-nya pada pasal "Perang Badar".
26e
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnad-rya (Tl/286/2759 - al-Kasyfl; ath-Thabrani dalam
al-Mujamul Kabiir Sil/70-96/12561,25/20+206/22 - al-Ahaaditsutb Thiwaat); Ibnu'Adi dalam
al-Kaarnil N7/2155-2156); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Daha-ilun Nubuututab, sebagaimana
dalam al-Bidaayab ann Nibaayah (ll/302); al-Baihaqi dalam Dalaa-ilun Nubuutwab (lI/rc\;
'Abdullah bin Ja'far bin Durustuwaih dalam Hadiits Qus bin Sa'idab (ilid I); al-Khallal dalam
Khabaru Qus bin k'i.dah (Q33/A-34/L); Abu Sa'id an-Nuqqasy dalamFunuunul'Ajaa-ib Q8/6+67),
al-Khatib al-Baghdadi dalam Taariihbnya @,/28l),Ibnul Jauzi dalam al-Maudbilu'dat (I/2L3-214),
Ibnu Saryidinnas dalam 'Uyuunul Atsar Q./68-69), al-'Iraqi dalam Juz-un Muntdqdd min Hadiitsibi
(no.6) dari jalurMuhammad bnal-Hajj^t al-Lakhmi, dari Mujalid, dari asy-Sya'bi, dari Ibnu'Abbas.
Ibnu 'Adi berkata: "Hadits ini tidak diriwayatkan dari Mujalid dengan sanad ini, kecuali oleh
Muhammad bin al-Hajjaj."
Al-Baihaqi berkata: "Muhammad bin al-Hajjaj al-Lakhmi sendirian dalam meriwayatkan riwayatnya
dari Mujalid, sedangkan Muhammad bin al-Hajjaj perawi matruh."
Ibnul Jauzi berkata: "Yahya bin Ma'in berkomentar: 'Muhammad bin al-Hajjaj adalah pendusta
dan orang yangjaha( Abu Zur'ah ar-Razi berkata: 'Hadits-haditsnya maudbu'.'Ad-Daraquthni
berkata: 'Ia seorang pembohong.'"
Penulis'+iil5 berkatadalamal-BidaayahuanNihaayah @,/301): "Demikianlah kami meriwayarkannya
dari Muhammad bin al-Hajjaj. Ia adalah Abu Ibrahim al-r0(asithi, pernah bermukim di Baghdad,
dan dikenal denganshaabibulbarisah. Dia dinyatakan pendusta oleh Yahya bin Ma'in, Abu Hatim
ar-Razi dan ad-Daraquthni, bahkan dituduh memalsukan hadits oleh lebih dari seorang ulama, di
arrtararya Ibnu'Adi."
Al-Hafizh al-'Iraqi berkata: "Sanadnya dha'rf. 'Ilkt (cacat) riwayat ini terletak pada Muhammad
bin al-Hajjaj. Dia dinyatakan sebagai pendusta oleh Ibnu Ma'in, ad-Daraquthni, dan Ibnu 'Adi.
Dalam hal tersebut, al-Bukhari berkata: 'Munharul badiits.'"
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-id [X/aL\: "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan
al-Bazzar. Di dalamnya terdapat Muhammad bin al-Hajjaj al-Lakhmi, seorang pendusta."
Al-Bazzar berkata: "Kami tidak mengetahui adanya riwayat lain darinya selain melalui .ialur
ini. Muhammad bin al-Hajjaj meriwayatkan hadits-hadits yang ddak memiliki penyena. Ketika
tidak menemukan riwayatnya dari jalur yang lain, kami tidak mempunyai alasan lagi untuk
meriwayatkannya."
Al-Halizh Ibnu Hajar berkata dal am Zawaa-id-rya: "Sepeninya beliau konsisten untuk mengeluarkan
semua riwayat meskipun ia, maudbu'. Muhammad bin al-Hajjaj itu dituduh sebagai pendusta oleh
Ibnu Ma'in, ad-Daraquthni, dan yang lainnya."
Al-Hafizh mendha'ifkannya |uga dalam kitab al-Isbaabab W/ 279).
Asy-Syaukani berkata dalam al-Fauaa-i.dul Majmuu'ab (hlm. 500): "Di dalam sanadnya terdapat
Muhammad bin al-Hajjaj al-Lakhmi. Ia dianggap pendusta oleh Ibnu Ma'in, ad-Daraquthni dan
yang lainnya."
Saya menegaskan: "Yang mereka katakan itu benar. Mujalid bukan perawi yang kuat, sebagaimana
dij elaskan dalam kitab at-Taqriib."
Diriwayatkan juga oleh Abu Hatim Sahl bin Muhammad as-Sajistani dalam al-Mu'mariin Qrlm.
89) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalamDaha-ilunNubuututah,
sebagaimana di dalam al-Bi.daayah uan Nihaayab @,/302): Wahab bin Jarir meriwayatkan kepada
kami dari Muhammad bin Ishaq, dari az-Zrhri, dari Sa'id bin al-Musayyib, dari Ibnu 'Abbas.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini dha'if. Ibnu Ishaq seorang rnudallis dan telah meriwayatkan
dengan 'an'anab. Meskipun demikian, jalur hadits ini adalah jalur yang paling bagus."
Hadits ini memiliki jalur yang lain. Ibnu Durustawaih meriwayatkannya dalam Hadiits Qus bin
Sa'i.d.ah (hlm.2); AbuNu'aim al-AshbahaddalanDalaa-ilunNubuwuaD ftIm.65-68); an-Nuqqasy

SirahNabi Muhammad ffi 399


dalam Funuunul 'Ajaa-ib (30/70-72); Ibnu Syehin dalam asb-Sbabaabab, sebagaimana & dalam al-
khaabab W279) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam al-Maudbuu'aat G/214)
dari jalur Muhammad bin as-Sa-ib al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu 'Abbas ; dan di dalam al-
Maudhuu'aat dari Abu Hurairah.
Ibnul Jauzi berkata: "Mengenai al-Kalbi, Zaidah, Laits dan as-Sa'di mengatakan bahwa ia pendusta.'
An-Nasa-i dan ad-Daraquthni mengatakan bahwa haditsnya matruk.'
Ibnu Hibban berkata: 'Kebohongannya terlalu nyata sehingga sifat-sifat (lain)nya (tidak) perlu
dikaji lebih mendalam lagi.' Mengenai Abu Shalih, Ibnu 'Adi berkata: 'Aku tidak mengetahui
seorang pun dari ulama hadits zaman dahulu yang memakai riway*nya.'"
Saya berpendapat: "Benar ap^ y^tB dikatakannya. Al-Bukhari menukil riwayat dari Sufyan:
'Al-Kalbi berkata kepadaku: 'Semua yang aku ceritakan kepadamu dari Abu Shalih adalah
bohong."'
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Dalaa-ilan Nttbuatwab E/102-104) d;rn az-Ztbdul Kabiir
Q64-265/689) dari jalur Ahmad bin Sa'id bin Fardhah al-Akhmimi: al-Qxim bin'Abdullah bin
Mahdi meriwayatkan kepada kami; Sa'id bin'Abdurrahman al-Makhzumi meriwayatkan kepada
kami; Sufyan bin'Uyainah meriwayatkan kepada kami dari Abu Hamzah ats-Tsamali, dari Sa'id
bin Jubair, dari Ibnu 'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini maudbu'."
As-suyuthi be rkata dalam al-La-aali-ul Mashnuu'ah Q/ 186): " Adz-Dzahabi berkata dalam al-Miizan
l@/372)l:' N-Qasim bin 'Abdullah bin Mahdi al-A.khmimi meriwayatkan sebuah hadits yang bathil.'"
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkatadalanal-Lisaanf(N/a6\l: "Ia meriwayatkan dua hadits yang bathil."
Ia melanjutkan: "Ad-Daraquthni berkata: 'Ia dituduh memalsukan hadits.'"
Iaberkatalagi: "Ad-DaraquthnimenyebutkanbahwasanyaAhmadbinSa'idbinFardhahmeriwayatkan
hadits-hadits za udhu' d.ai al-Qasim bin 'Abdullah bin Mahdi. Semua riwayat tersebut dusta sehingga
dilarangmeriwayatkannya. Cacathadits-haditsnyaterletakpadalbnuFardhah,orangyangdituduhtelah
memalsukan hadits, sebab terkadang ia mengarang sanad-sanad dan meletakkan padanya hadits-hadits."
Saya menambahkan: "Abu Hamzah Tsabit bin Abu Sha{iyah ats-Tsamali lemah sekali, sebagaimana
yang dikataka r
adz-Dzahabi dalam al-Muglmi."
Hadits ini memiliki penguat yang sangat banyak, tetapi tidak ada satu pun yang shahih.
Di antara penguat tersebut ialah hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Dawudazh-Zhahiri
dalam az-Zabrab @,/31-32): Ahmad bin 'Ubaid an-Nahwi meriwayatkan kepada kami; 'Ali bin
Muhammad al-Muda'ini meriwayatkan kepada [ami; Muhammad bin 'Abdullah bin Akhi az-
Zuhri meriwayatkan kepada kami dari 'Ubaidillah bin'Abdullah, dari Sa'ad bin Abi Waqqash.
As-suyuthi berkatadalan al-La-aali-ul Maslmua'alt, *bagai,nana di dalam Tanziihusy Syariiab (I/242-
243) dan al-Fauaa-i.d.ul Majrnuu'ah Q1m.50G501): "Sanad ini adalah sanad terbagus di antara jalur-
jalur hadits yang a&. Ibnu Al<hi az-Zuhri danperawi di atasnya termasuk perawil<rtab asb-Sbahiih,
sedangkan'Ali bin Muhammad al-Mu&'ini *iqah.Mergerai Ahmad bin'Ubaid, Ibnu'Adi menilai
bahwa ia seorang sbaduq, namun pernah meriwayatkan hedits munhar. Jika al-Hafizh Ibnu Hajar
mengetahui ialur ini, tentulah ia akan menghasankannya! Berdasarkan jalur di atas, terlebih lagi jalur
yang ada di dal rm Ziaadatuz Zuhd olehlbrr Hanbal, status hadits ini menjadi murwl dengan sanad
yangkuat. Bahkan, apabiladigabungkandengan jdur yargnuusbul'tn tidakadaseorangpunperawinya
yang lemah dan dituduh berdusta, maka hadits tersebut dihukumi hasan tanpa diragukan lagi."
Saya mengomentari: "Apa yang disimpulkannya itu tidak betar-wa'afa'anbu-berdasarkan
penjelasan berikut ini. Pertama, bahwasanya'Ali lnidaktsiqab, sebagaimana yang dikatakannya.
Bahkan, perawi ini didha'i{kan oleh Ibnu 'Adi melalui perryataall.nyai 'Ia tidak kuat dalam hadits
ini, memiliki banyak cerita-cerita (tanpa rujukan), dan hanya sedikit sekali riwayatnya yang
bersambung.' Oleh karena itu, asy-Syaikh al-'Allamah al-Mu'allimi mengomentari beliau di dalam
ta'liq-nya atas kitab al-Fawaa-idul Majtnuu'abkarya as-Suyuthi: 'Dilemahkan oleh Ibnu'Adi.'
Kedua, Ahmad bin 'Ubaid adalah perawi dha'if. Abu Ahmad al-Hakim berkata: 'Kebanyakan
haditsnya tidak ada memiliki penyena). Al-Hafizh berkata dalam at-Taqriib:'Haditsnya lemah.'
Al-Hakim berkata: 'Guru-guru kami tidak metrgomentari riwayat darinya.' Asy-Syaikh al-Mu'allimi
berkata: 'Yang jelas, bahwasanya hadits ini sangat dha'if. Riwayat ini tidak wajar disebabkan
kesalahan f.atal yargdilakukannya (perawi, yakni Ahmad).'
Ketiga, Ibnu Akhi az-Zuhritidakbenemu dengan'Ubaidillah bin'Abdullah, atau minimal belum

400 Haji, Umrah ilan Keluarga Rasulullah ff,


mendengar darinya. Ia meninggal pada tahun 157 H-ada yang mengarakan 152 H-sedangkan
'Ubaidillah meninggal pada tahun 94 H, namun terdapat pendapat lainnya juga. OIeh karena
itu, mereka tidak menyebutkan riwayat darinya, mengingat bahwa orang yary ma'ruf (dikenal)
meriwayatkan darinya adalah az-Zuhrir paman perawi hadits ini."
Mengenai isyarat beliau (as-Suyuthi) akan mtrsal-nya hadits ini, 'Abdullah bin Ahmad telah
meriwayatkannya dalam Zatoaa-idrz Zubd 51lor^.425426): 'Ayyasy bin Muhammad maula Bani
Hasyim meriwayatkan kepada kami; al-Valid bin Hisyam al-Qah&ami meriwayatkan kepada
kami; Klralf bin A'prn meriwayatkan kepadaku secara mu'dbal.
Asy-syaikh al-Mu'allimi '+i,15 men8o*.otari perkataan as-Suyuthi bahwasanya hadits rtr mursal
dengan sanad yang kuat: "Tidak benar. Sebab, hadits ini diriwayatkan dari jalur al-\(alid bin
Hisyam al-Qahdzami yang meninggal pada tahun 222H,yakni dari Khalf bin A'yo., ia berkata:
'Ketika datang utusan Bakar bin Abu !7a'il ....'A&pun Khalf bin A'yan, aku tidak menemukan
biografinya dan tidak mengetahui ap*th ia termasuk Tabi'in atau orang-orang sesudah mereka.
Jadi, di manakah letak kekuatan sanadnya?"
Benar apa yang beliau '1iiii6 katakan.
Penguat lain ftedua) bagi hadits ini adalah yang diriwayatkan dari al-Khara-ithi dalam Hauaztiful
Jinaan (no. 18) darijalur 'Abdullah bin Shalih, juru tulis al-Laitsi: Abu 'Abdullah al-Masyriqi
meriwayatkan kepadaku dari Abul Harits Nashr bin Hammad al-Warraq, dari Tsaur bin Yazid,
dari Muwarriq al-'Iili, dari'Ubadah.
Saya menilai: "Sanad hadits iildha'ifjiddan Di dalamnya terdapat beberapa kelemahan. Pertama,
Muwarriq al-'Ijli tidak pernah mendengar dari 'Ubadah. Abu Zur'ah berkata: 'Muwarriq tidak
pernah mendengar apa pun dari Abu Dzarr.'Abu Dzarr .g; meninggal pada tahun 32 H, sedangkan
'Ubadah ii9 meninggal pada tahun 34 H, terlebih lagi Muwarriq meninggal sekitar tahun ke-100
H. Kedua, Abul Harits al-'Warraq matrukal hadiles, sebagaimana yang dikatakan Abu Hatim dan
aFUqaili. Bahkan, Ibnu Ma'in berkata: 'Pendusa.'An-Nasa-i dan Ibnu Ma'in, dalam riwtyatyang
Iain, berkata: 'Tidak xQab.'Perawi ini juga didha'i{kan oleh ulama yanglin. Ketiga, 'Abdullah
bin Shalih seorang yang dha'if. Perawi darinya pun bukan orang yang ahli dan penghafal yang
terkenal. Keempat, saya tidak mengetahui tentang Abu 'Abdullah al-Masyriqi."
Penguat yang lain (ketiga) berasal dari hadia Anas bin Malik gr yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi
dalam Dalaa-ilun Nubuuruab F/l}l-tl2) dari jalur Sa'id bin Hubairah: Mu'tamir bin Sulaiman
meriwayatkan kepada kami dari ayahnya, dari Anas.
AsSuyuthi dalanal-La-aali-ull4asbnuu'ah (U 185): "Ibnu Hibban mengomentari Sa'id bin Hubairah
fda.lam al-Majruuhiin (/4ll/401)l: 'Ia meriwayatkan hadits-hadits maudhu' dari perawi tsiqab.
Sepeninya ia yang memalsukannya atau dipalzukan untuknya.' Abu Hatim ar-Razi berkata [dalam
al-Jarh ant Ta'diil @/71)l: 'Ia meriwayatkan hadits yang diingkari para ulama.'"
Adapun penguat keempat didapat dari hadits 'Abdullah bin Mas'ud *!16 yang diriwayatkan oleh
Abu Nu'aim al-Ashbahani dalem Daha-ihun Nubuurwab, sebagaimana di dalam al-Bilaayab uan
Nihaayab W3l5) dat Lisaantl Miizaan @/208) dari jalur Tharif bin 'Ubaidillah al-Mushili, dari
Yahya bin'Abdul Hamid al-Hamani, dari Abu Mu'awiyah, dari al-A'masy, dari Abudh Dhuha,
dari Masruq, dari Ibnu Mas'ud.
Saya berpendapat: "Sanad haditsin dba'ifjiddan. Di dalamnya terdapat dua kelemahan: (1) Yahya
al-Hamani dituduh memalsukan hadits, sebagaimana dijelaskan dalam at-Taqriib dan Q) Tharif
perawi yang dha'if, seperti halnya yang dikatakan ad-Daraquthni."
Al-Hafizh berkata dalam al-Lisaan:'Di antara riwayat munkar-nya ialah apa yang diriwayatkan
dari Yahya bin'Abdul Hamid al-Hamani, dari Abu Mu'awiyah: '...' ftemudian ia menyebutkan
hadits ini). Guru kami, al-Hafizh al-'Iraqi, berkata: 'Setahuku, kelemahannya terletak pada Tharif.'"
Aku tegaskan: "Hadits ini tidak tercantum di dal tm Masnad Yalrya al-Harnani, bahkan Abu Zakaria
al-Mushili berkata dalam Taaiikbnya: 'Bukan dari ahli hadits, tetapi hanya ditulis darinya.'"
Penguat yang kelima berasal dari hadits al-Hasan al-Bashri yang diriwayatkan oleh Ibnu
Durustuwaih dalam Hadiits Qus bin Sa'idah Gfm. 3); dan dari jalurnya diriwayatkan oleh penulis
'Sb dalam al-Bidaayh roan Nibaayah QJJ./302-310) dari jalur Ibnu Ishaq: sebagian sahabat kami
meriwayatkan kepada kami dari para ulama, dari al-Hasan.
Sayamenegaskan: "Sanadhaditsinilemahsekali.Didalamnyaterdapatduakelemahan:(l)mursal,sepeni
diketahui bersama bahwa riwayat rnurvl daid-Hasan tidak perlu dipertanyakan lagi dan Q) majhul.

SirahNabi Muhammad ffi 401


Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: "Hadits iri gharib jiddan dan mursal dari jalur ini."
Secara keseluruhan, dera.iat hadits ini munkar dan tidak shahih. Penguat-penguatnya justru
menambah parah kelemahannya.
Oleh sebab itu, Abul Fath al-Azdi berkata, sebagaimana di dalam Taariikb Bagbdad UI/281),
al-Maudhuu'aat A./214), Talhbiisul Maudhuu'at (hlm. 56), dar Fauaa-id Hadiitsilryah karya Ibnul
Qayyim (hlm. 106): "Hadits id rnaudbu'dan ddak a& asalnya."
IbnulJauzi berkata: "Hadits ini bathil dari berbagai jalurnya."
Al-Hafizh berkata daLrm al-Isbaabah @./279): "Seluruh jalurnya dha'if."
Penulis '+\b berkaa dalam al-Bidaayab uan Nihaayab @/313): "Asal hadits ini marybur. Meskipun
dha'if, jalur-jalur ini saling menguatkan dalam penetapan asal kisah."
Saya berkomentar: 'Tidak demikian. Sesungguhnya jalur tersebut sangat lemah, bahkan
mayoritasnya maudhu', walaupun banyak, sebagaimana telah disebutkan perinciannya. Jalur
ini dapat saling menguatkan jika kelemahannya tidak parah. Namun, jika dha'ifnya parah dan
matannya beragam, maka di manakah letak kekuatannya?"
'z70
Shahiib Muslim (no.2942).
21t P^d^ naskah "7" tertulis: "ir.iiji".
272
DiriwayatkrnElehal-Bukharidalamshabiih-rya(ro.773)danMuslimdalamshahiib-rrya(no.449)
dari hadits Ibnu'Abbas ,+ib.
2?3
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiih-nya (no. 450) dari hadits Ibnu Mas'ud secara langsung.
27a
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi N / 145-146/2861), al-Bukhari dalam at-Taariikbul Kabiir II/200),
al-Bazzar dalam al-Babruz Zahbhhaar $ /27L-272h 886), dan Qiwamussunnah al-Ashbahani dalam
Dalaa-ilun Nubuutuah P,/663-665/55) dari jalur Ibnu Abi 'Adi dan Azhar bin Sa'ad, dari Ja'far
bin Maimun, dari Abu Tamimah al-Hajimi, dari Abu'IJtsman an-Nahdi, dari Ibnu Mas'ud.
At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini basan shahih gbarib dari jalur ini."
Saya berkomentar: "Sebaliknya, hadits ini dha'if. Masalah utamanya terletak pada Ja'far bin
Maimun, perawi yang masih diperselisihkan statusnya. Dalam kitab a t-Taqiib drsebrtkan: " Sbaduq,
tetapi sering kelin:," sebagaimana ia melakukan kesalahan pada hadits ini. fuwayat ini pun bertolak
belakang deng an riwayat Sulaiman at-Taimi, perawi y angtsiqab dan termasuk salah seorang perawi
ash-shabiihain Ia meriwayatkannya dari Abu Tamimah al-Hajimi, dari 'Amr al-Bakkali, dari Ibnu
Mas'ud dengan lafazh ini. Ia menjadikan 'Amr sebagai Abu Tamimah, padahal seharusnya Abu
'Utsman."
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya [/399) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh
Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Dalaz-ilun Nubuutuab, sebagaimana di dalam Tafsiirul Qur-aan
al-'Azbiim karya penulis (Vtrl390) dan al-Khashaa-ishkarya as-Suyuthi I/L39); al-Bukhari dalam
at-Taariikbul Kabiir @/200) daLn at-Taariikhul Aasaath Qha2/738); ath-Thahawi dalam ar-Radd
'alal Karabisi, sebagaimana dalam al-Jauharun Naqi g./ll-12) dan Nashbur Raayab (/l+l);Ibrut
Khuzaimah sebagaimana di dalam al-kbaabab @./2$; Ibnu Mandah dalzm Ma'rifatusb Sbabaabah
dan dari jalur keduanya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir daltm Taariikh Dimasq (a9h2a); danyang
lainnya dari jalur Mu'tamir bin Sulaiman, dari ayahnya.
Saya menilai: "Sanadnya (riwayat Ahmad) shahih. Perawinya tstqab."
Al-Bazzar berkata: "Telah diriwayatkan oleh at-Taimi, namun sanadnya diselisihi oleh Ja'far bin
Maimun, seraya berkata:'Dari'Amr al-Bakkali.'"
Akan tetapi, riwayat itu dilemahkan oleh al-Bukhari karena'Amr tidak diketahui penyimakannya
dari Ibnu Mas'ud.
Saya menyanggah: pernyataan itu tertolak. 'Amr adalah seorang Sahabat, sebagaimana yang
dikatakan oleh al-Bukhari; Ibnu Hibban dalam ats-TsQaat @/278); Abu Hatim ar-Razi, sebagai-
mana di dalam al-Jarb uat Ta'diil ffI/270); Ibnu'Abdil Barr dalam al-Istii'aab $I/533); Ibnul Atsir
dalam Usdul Gbaabab W696); al-Hafizh Ibnu Hajar dalam al-Isbaabab; dan lainnya. Abu Hatim
ar-Razi berkata, sepefti halnya dalamkitab al-Marasil ftLm.119): "Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud
hadits tentang malam (di mana Rasulullah bertemu) jin."
Sesuatu yang disepakati para ulama bahwasanya "(Riwayat yang) menetapkan itu harus didahulukan
daripada yang menafikan" dan "orang yang alim menjadi hujjah atas orang yang tidak alim."
Bagaimana pula jika yang dina{ikan penyimakannya itu seorang Sahabat? Padahal, berdasarkan
kesepakatan, riwayat mursal dari seorang Sahabat itu merupakan hujjah.

402 Haji, Umrah, dan Keluarga Rasulullah ffi


Ath-Thahawi melemahkan riwayar (imam Ahmad tersebut) tersebut melalui komentarnya: "Al-
Bakkali adalah penduduk Syam. Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini darinya, kecuali Abu
Tamimah ini. Dia bukanlah al-Bakkali al-Hajimi, tetapi al-Bakkali al-Sulami, orang Bashrah yang
tidak dikenal."
Al-'Allamah asy-Syaikh Ahmad Syakir berkata dalam komentarnya a'.asl<ttab al-Musnad S7/300):
"Ini merupakan kesalahan ath-Thahawi. Abu Tamimah (di sini) adalah al-Hajimi. Dialah yang
meriwayatkan dari'Amr al-Bakkali, sebagaimana ketetapan yang telah kami sebutkan."
Saya menegaskan: "Benar yang dikatakannya. Telah dijelaskan pula dengan penyebutan
^pa takhij rcrdah,iu."
namanya pada sebagian referensi
Entah karena lupa atau pura-pura lupa terhadap hakikat ini, mu'alliq (penehd) l<rab Musnad al-Inam
Abmdd NI/334-335) mendha'i{kan hadits ini, yang disebabkan oleh kejahilan yang berlebihan dan
jauhnya dia dari as-Sunnah. Semoga Allah menghukumnya dengan adil.
Satu lagi yang perlu saya ungkapkan: "Bahwasanya penulis (Ibnu Katsir) berkata dalam Tafsiir-
nya (YIl/390) tentang hadits (yang sedang kita bahas) ini: 'Di dalamnya terdapat keanehan
fteganjilan).'"
Mungkin yang beliau maksudkan ialah adanya orang yang menyelisihinya, yaitu sebagaimana
yang diriwayatkan Muslim dalam ash-Sbabiih g/332/450) dari 'Alqamah, ia berkata: "Aku ber-
tanya kepada Ibnu Mas'ud: 'Apakah salah seorang dari kalian ikut bersama Rasulullah S pada
malam (di mana beliau bertemu) jin?'Ibnu Mas'ud menjawab: 'Tidak. Akan tetapi, kami pernah
kehilangan Nabi S pada suatu malam, padahal kami bersamanya ketika itu. Kemudian, kami pun
mencari beliau di lembah-lembah dan lerengJereng. Kami menduga beliau diculik atau tersesat.'
Ibnu Mas'ud menceritakan: 'Kami melewati malam terburuk yang pernah dialami manusia."
Namun, pada esok pagirrya, tiba-tiba beliau datang kembali dari arah gua Hira ....'" (Al-Hadit$
Akan tetapi, penulis 4dE, br*^t^ (II/395): "Kemungkinan pada malam perrama Rasulullah S
keluar menemui mereka (in) tanpa disertai Ibnu Mas'ud s"i!i, dan Sahabat lainnya. Setelah itu,
barulah Ibnu Mas'ud keluar bersama beliau pada malam yang lain. \l(/'alhabu a'larn."
27s
Sebuah kota besar diJazirah (Arab) yang terletak di jalur yang dilalui berbagai kafilah, tepatnya
di antara al-Mushil dan Syam.
216
Al-Gbdikaniyyaat Qal2a2/663); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir, sebagaimana dalam al-
khaabab (1778); Abu Sa'id an-Nuqqasy dalam Funuunul Ajaa'ib (L86187 /92); ad-Daraquthni dalam
al-Afraad; serta asy-Syairazi dalam al-Alqaab, sebagaimana di dalam al-kbaabab dari 'Abdullah bin
al-Husain al-Mushishi, ia berkata: "Aku mendatangi kota Thursus, Ialu (aku mendengar) seseorang
berkata: 'Di sini, ada seorang wanita yang pernah melihat jin yang menemui Rasulullah s.' Maka
aku pun mendatanginya., saat ituia sedang berbaring. Aku benanya: 'Siapa namamu?' Ia menjawab:
'Manus.' Aku bertanya lagi: '\(ahai Manus, apakah Anda melihat salah satu jin yang menemui
Rasulullah iis?'Ia menjawab: 'Ya.'" @erawi berkata:) "'Abdullah bin Samhaj meriwayatkan riwayat
ini kepadaku.'"
Al-Hafizh berkata: "'Abdullah bin al-Husain termasuk guru ath-Thabrani. Ibnu Hibban menyebutkan-
nya dalam kitab adh-Dbu'afaa'seraya berkata: '(Ia suka) memutarbalikkan riwayat dan memalsukannya.
Oleh karena itu, tidak boleh berhujjah dengannya jika ia meriwayatkan hanya sendiri ....'"
'\tr7'anita
itu mungkin telah melihat jin, tapi jin itu termasuk makhluk yargmajhul (yang tidak
terlihat manusia).
277
Diriwayatkan oleh Muslim dalzm Sbabiib-nya (no. 8) dari hadits 'Umar gE secara lengkap.
Diriwayatkan pula oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-rya (no. 50) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
9) dari hadits Abu Hurairah gb .
2i8 Tambahan dari naskah "r" dan"?".
'e Kitab yang berjudul Asiaa-usb S\aboabah 7gd mda li Kulli lVaabid minal Vdad ini telah dicetak
dan digabungkan di dalam Jawaarni'us Siirab.
280
ini tidak terdapat (dibahas) di dalam kitab ini.
Pasal
28r Penulis l$tE
rclah diberi kemudahan untuk menulis kumpulan kitab yang besar, di antarar:y^
Jaami'ul Masaani.d uas Sunan al-Hadi li Aqwam Sunan, Musnad Abi Bahr, dan Musnad 'Umar g ,
serta yang selainnya.

Sirah Nabi Muhammad ffi 403


PASAL 1

[Hal-Hal Yang Hanya Dikhususkan


Bagi Rasulullah M)

Pada pasal ini kita akan membahas secara ringkas beberapa hal
yalgsecara khusus harryaberlaku bagi Rasulullah ffi, tidak bagi orang
selain beliau. Rekan-rekan kami dan para imam lainnya umumnya
menjelaskan masalah ini pada permulaan Kitab "an-Nikah" dalam
berbagai karya-karya mereka. Dalam hal ini, mereka mengikuti jejak
Imam Abu'Abdillah yang merupakan salah seorang imam madzhab,'
sebab dia menjelaskan sekilas tentang persoalan tersebut.
Ash-shaimari2 menceritakan dari Abu'Ali bin Khairan,3 bahwasa-
nya dia melarang orang-orang membahas kbashaa-isb (hal-hal yang
secara khusus berlaku bagi) Rasulullah ffi seputar masalah pernikahan,
demikian pula dalam hal imaamab Q<epemimpinan). Alasannya, semua
itu sudah terjadi sehingga tidak ada kaitannya dengan amal saat ini.
Selain itu, semua persoalan tersebut juga tidak mengandung nilai ilmiah
yangtinggi dan tidak layaklagi dijadikan contoh dalam beramal. Oleh
sebab itu, tidak ada gunanya menghabiskan waktu untuk perkara yang
hanya sebatas dugaan.
Syaikh Abu'Amr bin ash-Shalah berkomentar setelah mengung-
kapkan hal itu: "Pendapat ini aneh, tetapi masuk akal." lVallaabu d'lam.o
Imam al-Haramain berkomentar: "Para ahli tahqiq berpendapat
bahwa [menyebutk*]' perselisihan pendapat tentang hak-hak khusus
Rasulullah merupakan tindakan percuma yang ddak akan mendatangkan
manfaat apapun. Sebab, hal itu tidak ada kaitannya dengan hukum
pasti yang dibutuhkan oleh ummat. Perselisihan pendapat mengenai
hak-hak khusus Rasul itu merupakan silang pendapat tentang sesuatu

SirahNabiMuhammad ffi 407


yang tidak membuat kita dapat menetapkan hukum. Karena kita
tidak dapat menggunakan qiyas dalam masalah ini. Selain itu, hak-
hak khusus beliau diatur oleh nash. Sementara perkara yangtidak ada
nashnya, berselisih pendapat tentangnya sama saja dengan berselisih
tentang sesuatu yangghaib (tidak kasat mata), y^ngtidak menghasilkan
manf.aat apa pun."

Syaikh Ab:u Zakariya an-Nawawi6 berpendapat bahwa yang


benar adalah boleh menyebutkan perbedaan pendapat dalam masalah
ini, bahkan disunnahkan. Kalaulah ada yang mengatakan wajib,
maka itu juga tidak keliru. Ilma'tidak melarang hal itu. Sebab, boleh
jadi orang bodoh mendapati sebagian hak-hak khusus Rasulullah
diriwayatkan dalam kitab as-Sbabiib, lalu dia pun mengamalkannya
dengan alasan ingin meneladani beliau.

Jadi, kita wajib menjelaskan hal itu, agar orang tersebut mengerri
bahwa tidak seorang pun yang boleh melakukannya. Adakah faedah
atau pelajr^n yang lebih besar daripada ini? Adapun hal-hal yang
muncul terkait dengan hak-hak khusus Rasulullah yang sejatinya
tidak mendatangkan manfaat apapun di zaman sekarang ini jika
memaparkannya, hal itu sudah jarang sekali dipaparkan. Namun
demikian, fpembahasan-pembahasan fiqih tidak pernah sepi dari
hal seperti itu, untuk melatih diril? dan berusaha mengetahui dalil-
dalilnya.
Adapun pendapat jumhur rekan-rekan kami bertentangan
dengan apa yang telah dinyatakan oleh Ibnu Khairan dan Imam al-
Haramain. Bahkan, mereka mengungkapkan hal itu (hal-hal yang secara
khusus berlaku bagi Rasulullah) secara terperinci, untuk menambah
ilmu pengetahuan (wawasan). Terutama sekali pembahas anyangdibuat
Imam Abul 'Abbas, Ahmad bin Abi Ahmad bin al-Qash ath-Thabari,s
yakni penulis kitab at-Talkbisb.
Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi telah merangkai perkataannya
mengenai masalah ini dalam kitab Sunanul Kabiir dengan perkataan
Abul 'Abbas ath-Thabari.e Akan tetapi, mereka menambahkan
sejumlah dalil berupa hadits-hadits yang masih perlu diteliti lagi. Aku
akan menyebutkannya, insya Allab.

408 Kekhusus an Rasulullah ffi


Mereka telah menyusun pembahasan mengenai hal ini dalam
empat bagian:

0 Hal-hal yanghanya diwajibkan bagi Rasulullah ffi, tidak bagi


yanglainnya.
2) Hal-hal yanghanyadiharamkan bagi Rasulullah ffi, tidak bagi
yanglainnya.
3) Hal-hal yanghanya dibolehkan bagi Rasulullah ffi, tidak bagi
yanglainnya.
4) Keistimewaan-keistimewaan yanghanyadidapatkan karena
menjadi isteri Rasulullah i!&.
Para ulama juga menyebutkan hukum-hukum pernikahan dan
perkara-perkara lainnyapada tiap-tiap bagian tersebut. Namun di sini
saya lebih memilih untuk menyusunnya kembali dengan sistematika
lain supaya dapat lebih mudah dipahami, insya Allab.
Menurut saya, wabillaabittaufiq, kekhususan itu bisa dibagi
menjadi dua bagian besar:

0 Kekhusus an yang hanya dimiliki Rasulullah Mdan tidak


dimiliki oleh Nabi-Nabi lainnya, semoga shalawat dan salam
semoga terlimpah kepada mereka seluruhnya.
2) Kekhususan yang dimiliki oleh Rasulullah ffi pada hukum-
hukum tertentu yangtidak berlaku untuk ummatnya.

SirahNabi Muhammad ffi 409


BAGIAN PERTAMA

[Kekhususan Rasulullah W, Yang Tidak Dimiliki


ParaNabi Lainnya ffi1

kitab as b S b ab iih aint, dari I abir bin' Abdillah


D isebutkan dalam -

bin'Amr bin Haram al-Anshari uM,iamenceritakan bahwa Rasulullah


ffi bersabda:
i16+3!,tb3'# rq.i' a';i:#, i w*&g;i ))
.,
"Sr\i Vi U ,FrdV,Y-t:&s\-'rq,-J ,?:it d
U*),F
'ai,rAt gWiS
#
*,1 J1 $e,:l'
Jt+iS Wi>tJr
K.:{.V..,rBl jt ryS'a;v yf j1Le{'tpt,:KS
"Aku telah diberi lima perkarayangtidak diberikan kepada seorang Nabi
pun sebelumku: (1) aku ditolong dengan rasa takut yangmenghinggapi
musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan; (2) bumi ini dijadikan
bagiku sebagai tempat sujud dan alat bersuci, maka di mana saja
seseorang dari ummatku mendapati waktu shalat telah tiba, hendaklah
dia menge rjakannya; (3) dihalalkan bagiku harta rampasan perang
yangbelum pernah dihalalkan bagi seorang Nabi pun sebelumku; (4)
diberikan kepadaku hak untuk memberikan syafaat; dan (5) dahulu
para Nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus
kepada seluruh manusia."
Maksud sabda Nabi ffi: "Aku ditolong melalui rasa takut yang
menghinggapi musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan ," adalah
apabila Nabi M bermaksud menyerang suatu kaum, maka kaum
tersebut akan merasakan takut kepadanya sebulan sebelum beliau
menyerang mereka. Kekhususan ini hanya diberikan kepada beliau.

410 Kekhusu s an R a s ulull ah ffi


Adapun hadits yang diriwayatkandalam Shabiib Muslimtt tentang
kisah turunnya 'Isa ,,)Oi ke bumi-bahwa tidak ada seorang kafir pun
yang mendapati napas beliau melainkan pasti mati, sedangkan napasnya
sejauh pandangan matanya-walaupun kekhususan itu merupakan sifat
yangtelah dia miliki sebelum diangkat oleh Allah, namun hal tersebut
bukanlah tandingan bagi keistimewaan Nabi ffi. Sebab, tatkala Nabi
'Isa 1,)@i diturunkan ke bumi, dia tetap menjadi salah seorang ummat
Muhammad Myang berkewajiban untuk menjalankan hukum syari'at
nya. Dan, 'Isa 2gi tidak menerima wahyu lain yang bertentangan
dengan syariat Muhammad M.lVallaahu Ta'aala a'lam.
Makna sabda Nabi ffi: "Dljadikan bagiku bumi ini sebagai
tempat sujud dan alat bersuci," adalah seperti yarg disebutkan di
dalam sebuah hadits riwayat oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya:"
"sesungguhnyaorang-orang sebelum kita tidak boleh shalat di rumah.
Mereka harus mengerjakannya di tempat-tempat ibadah mereka."
Sabda beliau: "Alat bersuci" maksudnyaadalahalat (sarana) untuk
tayammum. Bertayammum tidak dikenal oleh ummat sebelum kita.
Akan tetapi, cara bersuci ini disyari'atkan bagi Nabi Muhammadffi dan
ummat beliau sebagai bentuk kelapangan, rahmat, dan keringanan.
Sabda Nabi ffi: "Dihalalkan bagiku harta rampasan perang."
Apabila para Nabi ffi sebelum beliau mendapatkan harta rampasan
perang, mereka mengeluarkan sebagi aruny alalu meletakkannya di suatu
tempat. Kemudian, turunlah api dari langit dan membakarnya.t3
Sabda Nabi ffi: "Diberikan kepadaku hak untuk memberikan
syafaat.'Yang dimaksud oleh Nabi ffi adalah al-maqaamul mabmuud
(kedudukan yang terpuji) yatgdiidam-idamkan orang-orang terdahulu
dan sekaranB, yaitu sebuah m.rtqrtanx ftedudukan) yang selalu didambakan
oleh setiap makhluk. Nabi ffi berhak memohonkan syafaat untuk
manusia kepada Allah agar Dia segera memutuskan perkara di antara
mereka dan melepaskan ummatnya dari Padang Mahsyar. Itulah asy'
Syaafa'atull'tJzbmaaf'o yangtidak dimiliki oleh para Rasul Ulul 'Azmi,
tidak lain karena keutamaan dan kemuliaan yangAllah W berikan
kepada beliau ffi.

SirahNabi Muhammad ffi 411


Setelah itu, Nabi ffi
pergi [mengetuk pintu Surga. Penjaga
pintu Surga pun bertanya: "Siapakah Anda?" Nabi ffi
menjawab:
"Muhammad." Penjaga itu pun menanggapi: "Hanya kepadamulah
aku diperintahkanl.'s Aku tidak akan membukakannya untuk siapa
pun sebelummu."16
Hal di atas juga merupakan kekhususan Rasulullah ffidariseluruh
manusia. Beliau pun masuk ke dalam Surga, lalu beliau memohonkan
syaf.aat kepada Allah untuk mereka, seperti yangdisebutkan dalam
hadits-hadits shahih. " Inilah sy afaat perrama y ang hany a dimiliki oleh
beliau dan tidak dimiliki oleh para Rasul lainnya.
Kemudian, [sesudah itu]'8 diberikan kepada Nabi beberapa
bentuk syafaat, di antaranya sya{aat mengeluarkan pelaku dosa besar
dari Neraka bagi siapa yangdikehendaki Allah dari ummatnya. Akan
tetapi, Rasul yang lain pun memiliki izin syafaat ini. Dengan kata
lain, para Nabi lainnya juga mend apat izin untuk memberik an syaf.aat
kepada ummat mereka yang berbuat maksiat. Demikian pula para
Malaikat, mereka diberi izin pula memberikan syafaat.
Bahkan, orang-orang Mukmin juga demikian, seperti yang
terdapat dalam kitab ash-Sbabiih dari hadits Abu Hurairah dan Abu
Sa'id c*i.,: "AIIah \H berfirman:'Para Malaikat, Nabi-Nabi, dan
orang-orang Mukmin diberi izin untuk memberikansyaf.aat, sehingga
yang teninggal hanyalah Allah ffi, Yang Maha Pengasih."e Lalu, ia
menyebutkan lanjutan hadits.
Al-Imam Abu Bakar bin Khuzaimah +SZ menyebutkan jenis-
jenis syafaat ini di bagian akhir kitab at-Taubiil,.20 Demikian juga Abu
Bakar Ibnu Abi 'Ashim dalam kitabnya, as-Sunnab.2l Hal itu juga
dipaparkan dengan sangat baik dalam hadits asb-Sbuwaf2 (hadits yang
menjelaskan urutan tiupan sangkakala berikut berbagai peristiwa yang
terjadi karenanya) ; langdiriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab
yangtebal,23 juga oleh Abu Musa al-Madini al-Ashbahani serta yang
lainnya yangjuga menulis kitab yang tebal. Al-\7alid bin Muslim
telah mengumpulkannya dalam satu jilid. Aku (Ibnu Katsir) pun telah
merangkum sanad-sanadnya dalam sebuah risalah khusus.

412 Kekhusus an Rasulullah ffi


Adapun riw ay at dari par apenulis al- Kutubus Sittah (kitab hadits
yarlg enam), seperti kitab asb-Shahiibain danyang lainnya, seringkali
ditemukan peringkasan riwayat dalam kitab-kitab mereka, yakni
redaksinya kadang dibuat di depan kadang dipindah ke belakang.
Hal itu akan terlihat jelas bagi siapa sajayangmenelaahnya. Wallahu
a'lam.
Kemudian, aku sendiri melihat dalam kitab Shabiibul Bukbariza
sekilas penyebutan tentang asy-Syafaa'atul 'Uzbma dalam Kitab "az-
Zakaah," Bab "Orang yang meminta-minta untuk memperbanyak
harta." Al-Bukhari berkata;Yahya bin Bukair telah meriwayatkan
kepada kami, ia berkata: al-Laits telah meriwayatkan kepada kami, dari
'Ubaidillah bin AbuJa'far, ia berkata; aku pernah mendengarHamzah
bin 'Abdullah bin 'Umar menceritakan; aku pernah mendengar
'Abdullah bin'Umar v#., berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:

tLy*tC,-*iJ fqrl iil()Y ,y ;ar iui. pJrif


o
2.ol o- . .tz
uu

\Aleltr rh. 6?\'&,Frqrr i; jx :#t'31 *


-?,;'
Kil;"-' i t;usui:"t 4lK e
"sesungguhnya orang yang suka meminta-minta kepada sesama
manusia akan datang pada hari Kiamat tanpa ada sekerat daging pun
di wajahnya.Padahari Kiamat, matahari akan mendekat sehingga ada
orang yangkeringatnya mencapai separuh telinga. Ketika berada dalam
kondisi demikian, mereka meminta pertolongan kepada Adam, lalu
kepada Musa, kemudian kepada Muhammad."
'Abdullah bin Yusuf menambahkan berdasarkan riwayat a1-Laits
dari Ibnu Abi Ja'far:

y-r$."ql tfqG'q e #Air G{,;brt'#n


((.iii3 U+r Sri;''* \:'#\1\i; litt'*;;

SirahNabi Muhammad ffi 413


"Maka Nabi ffi memberikan syafaat agar segera diputuskan pengadilan
antar ummat manusia. Sesudah itu, beliau berjalan hingga sampai di
depan pintu Surga. Pada saat itulah, Allah W menempatkan beliau
pada al-maqaamul mahmuud, hingga seluruh makhluk memujinya."

Inilah y ang disebut asy Syafaa'atul'Uzbmd y ang dimiliki secara


-

khusus oleh Rasulullah ffi dan tidak dimiliki para Rasul lainnya
dari kalangan Ulul 'Azmi. Semua itu terjadi setelah tiap-tiap Rasul
menjawab tatkala diminta memberikan syafaat oleh ummarnya:
"Aku bukan orang yang berhak memberikannya,zs pergilah kepada
rtrt
rulan.
Oleh karena itu, ummat manusia terus berpindah dari seorang
Rasul kepada Rasul yanglain, hingga sampai kepada Nabi Muhammad
ffi. Beliau pun bersabda: 'Memang akulah yang berhak memberikan-
t\ya." Kemudian, beliau pun pergi dan menyampaikan syafaatitu kepada
orang-orang di Padang Mahsyar, di sisi Allah, untuk memuruskan
perkara di antara mereka, dan melegakan hati mereka. Setelah itu,
Rasulullah memberikan bentuk syafaatlainnya yalgterdiri dari empat
macam, berupa syaf.aat untuk menyelamatkan manusia yang sudah
masuk Neraka.
Nabi ffi adalahpemberi syafaat peftama di Surga, sebagaimana
yangdiriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya,26 dari al-Mukhtar
bin Fulful, dari Anas qb , ia berkata bahwa Rasululllah ffi pernah
bersabda:
ti i
((.{+r ce\i ljl \51 yy

"Aku adalah pemberi syafaat pertama di Surga nanti."

Nabi iW jug^ memberikan syafaat unruk mengangkat


derajat sebagian penduduk Surga. Jenis syaf.aat ini sudah disepakati
keberadaannya oleh para ulama Ahlus Sunnah dan kaum Mu'tazilah.
Dalilnya adalah yang tercantum dalam Sbabiibul Bukbari,? dari
riwayat Abu Musa 95, bahwasanya ketika pamannya Abu'Amir,
terbunuh dalam Perang Authas, Rasulullah ffi berdo'a unruknya:

414 Kekhususan Rasulullah ffi


b ,hS 6, {.V\ (; )j;6 )4v u; *- y,,Lt
r*11 ll
u-e,';)t
"Ya Allah, ampunilah 'Ubaid Abu 'Amir. Berikanlah kepadanya
kedudukan di akhirat di atas kedudukan kebanyakan dari makhluk-
Mu yang lain."
Demikian pula saat Abu Salamah bin 'Abdul Asad meninggal
dunia, Rasulullah ffi berdo'a:
'l
)zz zz o(ot
((.aa.;: ,#1 ll
f;t
"Ya Allah, tinggikanlah derajatt\ya."zz zs

Kami akan merangkum pembahas an syaf.aat secara khusus, yang


disertai dengan menjelaskan jenis-jenis (syafaat), jumlah, dan dalil-
dalilny al insy a A llah \H .30
Mengenai makna sabda Nabi ffi: "Seluruh Nabi hanya diutus
kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada seluruh ummat
manusia," hal itu telah diterangkan dalam al-Qur-anul Karim, yakni
dalam firman-Nya Mi :
b/
e
"tl
)i,ttfr56jy
{@
"Kami tidak mengutus seordng Rasul pun melainkan dengan bahasa
kaumnya, supdyd ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada
mereka...." (QS. Ibrahim: 4)

{@ 3$Q.tL$$Uatj
DAn tidak ada suatu urn?natpun melainkan telah adapadanya seordng
"...
}
pemberi peringatan." (QS. F aathir: 24)

SirahNabiMuhammad ffi 4',|.5

,/:
Nabi-Nabi terdahulu ditugaskan untuk menyampaikan risalah
kepada kaumnya saja, yang mereka dakwahi kepada agama Allah.
Adapun Nabi Muhamm
^d
W, Allah \H telah menegaskan dalam
firman-Nya berikut ini:

\\Y-2 ;:jy;'l 3fr AL--)$i6v-e *


"Katakanlab: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalab utusd.n Allab
kepada kalian se?nud...." (QS. Al-A'raaf: 158)3'

{@. '{'oi-*,!:it }
"... supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kEada
ordngyang sampai al-Qur-an (kEodo"yo)...." (QS. Al-An'aam: 19)

(@ ... . iin; 3t1$ vV1l,|i C .4 fi 6, . .y .

"... Ddn barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan para
sehutunya yang kafi.r terhadap al-Qur-an, maka Nerakalab ternpat ydng
dh.ncamkan kepadanya ...." (QS. Hud: 17)

*fr\fi i,g"rfr,'#i; {e€Ji\}_i tjn "i; . }


{ @ r6\.tL;,'frG:&.K 61; t39'{i -VT, iai
"... DAn katakanlah kepada mereka yang diberikan al-Kitab kepadanya
dan kepada orang-ora.ngydng ummi (selain Ahlul Kitab), apakab kamu
mdu rndsuk Islam? Kalau mereka masuk Islam, sesunggultnya mereka
telah mendapatkanpetunjuk. Dan kalau mereka berpaling sesunggubnya
keuajibanmu hanyakh rnenryd.rnpd.ikan (ayat-ayat Allab). Dan Allab Maha
Melibat akan bamba-bamba-Nya." (QS. Ali 'Imran: 20)
Masih banyak lagsayat-ayat al-Qur-an yang menunjukkan bahwa
risalah yang dibawa Rasulullah itu bersifat universal, yaitu untuk
bangsa jin dan manusia. Oleh sebab itu, Allah lffi memerintahkan

416 Kekhu su s an Ra sulull ah ffi


kepada beliau untuk memberikan peringatan kepada seluruh makhluk,
jin dan manusia, baik bangsa Arab maupun bangsa Ajam (non-Arab).
Rasulullah M telah melaksanakan perintah Allah tersebut seperri
yangdiamanatkan-Nya. Beliau juga telah menyampaikan risalah Allah
kepada ummat manusia.
Di antara kekhususan Rasulullah ffi dibandingkan dengan
saudara-saudaranya sesama Nabi tW adalah beliaulah yang paling
sempurna, penghulu mereka, khatib dan imam mereka, serra penutup
seluruh Nabi. [Tidak seorang]32 Nabi pun melainkan dia telah berjanji
bahwa apabila Nabi Muhamm ad M diutus ketika Nabi tersebut
masih hidup, maka ia harus beriman kepada beliau dan harus mem-
belanya. Bahkan, para Nabi diharuskan mengambil perjanjian itu atas
ummatnya.
Allah W berfirman:
61 -t7 .. -/ t
,)
\-'fn 1i:4{iti'fi 1F }
?*vA'GAi
"3;3,3611ri;4,:96"K$_ k;q3#.3;_,?,.t,
;3;A;3i;i3rui.2i#6"&t4'3 j::.3;_, ;V
G rk Uf' \'i?:6 36 U6 ril ",sr3L
olz//e-

i'rrt
{@(,.#i
"DAn (ingatlah), ketika Allab mengambil perjanjian dari para Nabi:
'Sunggub, apa sajayangAku berikan kepadamu berupa kitab dan bikmab,
kemudian datang kepadamu seorang Rasul y ang membenark an dpd. y d.ng
adapadamu, niscalta kamu akan bersungub-sungub beriman hepadanya
dan menolongnya.'Allah berfirman: 'Apakab kamu mengakui dan
menerimrt perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?' Mereka mmjawab:
'Kami mengakui.'Allah berfi.rman: 'Kalau begitu saksikanlah (bai para
Nabi) dan Aku mmjadi saksi (pula) bersama kamu."' (QS. Ali 'Imran: 81)
Allah W menegaskan dalam ayat tersebut bahwa kitab dan
hikmah apa pun yalgtelah Aku (Allah) turunkan kepada kalian, lalu

SirahNabi Muhammad ffi 417


datang kepada kalian seorang Rasul yang lain sesudah turun semua
ajaran ini, maka kalian harus beriman kepadanya dan membela
ajarannya. Sebab, agama Muhammad ini memuat semua dakwah
para Nabi. Dengan demikian, mengambll ajaran beliau sama dengan
mengambil seluruh ajaran mereka. Keistimewaan ini hanya dimiliki
oleh beliau dan tidak dimiliki oleh Nabi mana pun selainnya.
Keistimewaan lainnya, bahwasanya Rasulullah ffi dilahirkan
dalam keadaan bahagia, fdalam keadaan sudah terkhitan],33 sebagaimana
diriwayatkan dalam sebuah hadits yang memiliki berbagai jalur
riwayat; tetapi semua jalur hadits itu gharib.'o Ada pula riwayat yarrg
menjelaskan bahwa dalam hal ini para Nabi lainnya sama seperti beliau,
sebagaimanayangtelah disebutkan oleh Abul Fara1 bin al-Jauzi dalam
kitabnya lTanqiihul Fuhuumf.3s
Contoh kekhususan Nabi ffilainnya ialah mukjizat setiap
Nabi akan hilang seiring dengan wafatnya Nabi tersebut, sedangkan
mukjizat beliau ffi tetap kekal sampai waktu yangdikehendaki Allah,
yaitu al-Qur-an al-Karim, yang mengandung mukjizat padalaf.azh
dan kandungan maknanya. Bahkan, Allah menantang kalangan jin
dan manusia untuk membuat yangsetara dengan al-Qur-an. Namun,
mereka tidak mampu melakukannya, selama-lamanya, sampai hari
Kiamat.36

Contoh kekhususan lain adalah ketika Rasulullah diperjalankan


pada suatu malam (Isra' dan Mi'raj) ke Sidratul Muntaha, kemudian
pulang kembali ke negerinya dalam satu malam saja. Peristiwa itu juga
termasuk salah satu kekhususan beliau.
Telah dinukil ucapan Nabi dalam hadits yang menjelaskan
peristiwa tersebut, yaitu [tatkala]" Jibril ]p; berseru kepada
Buraq ketika hewan itu memberontak saat hendak ditunggangi oleh
Rasulullah **: "Tenanglah! Demi Allah, tidak ada orang yang lebih
baik mengendaraimu daripada dirinya (Muhammad).":s Demikian
juga ucapan beliau dalam hadits: "Aku pun mengikat hewan tersebut
dengan rantai sebagaima na para Nabi lain mengikatnya. "3e

418 Kekhusus an Rasulullah ffi


Kedua pernyataan di atas menunjukkan bahwa Buraq pernah
digunakan untuk memperjalankan Nabi yarTg lain. Hanya saja,kita
mengetahui bahwasanya tidak ada Nabi lain yang setara dengan
Rasulullah ffi dalam hal kemuliaan, kedekatan, dan kehormatan.oo
Oleh sebab itu, kedudukan beliau di Surga nanti paling tinggi dan paling
dekat dengan'Arsy, sebagaimana yangtercantum dalam hadits:

>Ve#Yl '# 'f {+r Oilj;Wfi^tur)rc}aLr t*in


((.y-ui aFi6i;;fu $r
"Kemudian, mohonlah wasilah kepada Allah untukku. Sesungguhnya
wasilah itu adalah sebuah kedudukan di Surga yanghanya diberikan
kepada seorang dari sekian banyak hamba Allah. Aku berharap sekali,
akulah y ang mendapatkan kedudukan tersebut. "or
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan atas Nabi ffi.
Di antara kekhususan Nabi yanglainnya, yakni apabila (ulama
dari kalangan) ummat beliau telah ber-ijma'terhadap suatu hukum
syari'at atas perkata tertentu, maka pendapat mereka [tersebut]az akan
terpelihara dari kekeliruan. Bahkan, kesepakatan mereka itu menjadi
sebuah kebenaran mutlak, sebagaimata yangtelah ditegaskan dalam
kitab-kitab ushul fiqih. Inilah salah satu kekhususan yanghanya dimiliki
ummat Islam disebabkan kekhususan Rasulullah ffi , y angtidak pernah
dimiliki oleh ummat mana pun sebelum ummat beliau.a3
Kekhususanlainnya, bahwasanya kelak Rasulullah M adalah
orang pertama y^ngtanah kuburnya akan disingkap (dibangkitkan
pada hari kiamat kelak).*
Kekhususan lainnya adalah ketika ummat manusia dibuat
pingsan tak sadarkan diri pada hari Kiamat nanti, Rasulullah ffiadalah
orang pertama yarlgakan disadarkan. Hal ini berdasarkan hadits y^ng
diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam kitab asb-Sbabiibaino'
dari hadits Abu Hurairah g ,yaituterkait dengan kisah seorang laki-

SirahNabi Muhammad ffi 419


laki Yahudiyangbersumpah: "Tidak, demi Allah yangtelah memilih
Musa dari seluruh manusia di bumi." (Mendengar itu) salah seorang
kaum Muslimin kemudian menamparnya. Keduanya kemudian
mengadukan masalah itu kepada Rasulullah ffi. Beliau bersabda:

t:i:t$'s,4;V\i;ofu-;srl sy g o;:;ifr'.t,
-aF

-?,
gvi,62\1 j5 ,&.J\ #6,\.+U ,gy
.o) t to., o/
ii ,F r+te .6.,J d/
(( feirl ,j:r;l * 3K
"Janganlah kalian lebih mengutamakan diriku dibandingkan Musa
1H;. Sebab, tatkala ummat manusia pingsan pada hari Kiamat kelak,
akulah orang pertama yartg akan disadarkan, namun saat itu aku
mendapati Musa ,,P; sedang memegang tiang 'Arsy. Aku tidak
tahu apakah ia sadar sebelum aku ataukah ia termasuk orang yang
dikecualikan Allah?"
Dalam riwayat lain disebutkan:

,1
(GjgI 44c;r+ lr))
"... ataukah ia tidak pingsan karena telah pingsan (pada peristiwa) di
Bukit Thursina (dulu)."
ini menafsirkan bahwayang
Sebagian ulamayang mengulas hadits
dimaksud dengan'disadarkan' dalam hadits ini adalah'dibangkitkan
dari kubur'.
[Dalilmereka]a6 dalam hal ini adalah perkataan yangtercantum
dalam sejumlah riwayat al-Bukharla7 dari hadits Yahya bin'Amr al-
Madani, dari Abu Sa'id g., , ia menceritakan bahwa Rasulullah M
bersabda:

3i<Grgr i} rn;.A;sl 5F ,S'il ea; b u:ie'tn


420 Kekhusus an Rasulull ah ffi
e?\ e\'j b#qg nb,uirip ,J4ir'^b 3'x:,3 y iSi
11rr;Br 44e-:r.ii # ssi,er:i*
'Janganlah kalian membanding-bandingkan aku dengan Nabi-nabi
yang lain. Sebab, tatkala ummat manusia pingsan pada hari Kiamat,
akulah orang pertama yangakan dibangkitkan dari kubur. Saat itu aku
mendapati Musa sedang berpegangan pada salah satu dari tiang-tiang
'Arsy. Aku tidak tahu, apakah ia sadar sebelum aku ataukah ia tidak
pingsan karena telah mengalaminya di bukit Thursina (dulu)."
Lafazhhadits ini rumit. Riwayat yangdijadikan rujukan adalah
riwayat al-Bukharia8 dari Yahya bin Qaz'ah, dari Ibrahim bin Sa'ad,
dariaz-Zuhri, dari Abu Salamah dan'Abdurrahman al-A'raj, dari Abu
Hurairah yangmenyebutkan kisah seorang Yahudi di atas sampai
"!B
kepada sabda Rasulullah ffi:

&; ass r;v\i; ow-;\lr


-aF
6i. ,y c;;isn
((....,-yyts1 # u t:i 35k
Janganlah kalian menganggapku lebih baik daripada Nabi Musa.
Sebab, tatkala ummat manusia pingsan pada hari Kiamat dan akupun
pingsan bersama mereka, maka akulah orangpertama yangdisadarkan,
namun aku mendapati Musa ....'
Nash itu sangat jelas sehinggatidak membutuhkan penafsiran lagi.
Disadarkan di situ adalah disadarkan dari pingsan, bukan dibangkitkan
dari kematian. Demikianlah hakikat dari kata "ifaaqab" (disadarkan)
di sini. Orang y^ng merenungkan dengan baik tentang sabda beliau:
"Aku tidak tahu, apakah ia sadar sebelum aku ataukah ia tidak pingsan
karena telah pingsan (pada peristiwa) di Bukit Thursina (dulu),"
tentunya dia akan menyadari hal ini. Wallaabu W a'larn.ae

SirahNabiMuhammad ffi 421


Contoh lain kekhususan Nabi ffi. Beliau adalah pembawa panji
yangpaling agung kelak pada hari Kiamat.5o Beliau dan ummatnya
akan dibangkitkan di tempat yangtertinggi, berbeda dengan ummat-
ummat lainnya. Allah pun mengizinkan beliau dan ummatnyauntuk
bersujud di Padang Mahsyar, tidak dengan ummat-ummat lainnya,
,sebagaimana
hadits yangdiriwayatkan oleh Ibnu Majahst dariJubarah
bin al-Mughallas al-Himmani, ia berkata, 'Abdul A'la bin Abu al-
Musawir menceritakan kepada kami, dari Abu Burdah, dariayahnya,
Abu Musa *!)ia ; ia bercerita bahwa Rasulullah ffi pernah bersabda:

|D3+-:,# ,2r|1:r c#+) oii 4;v\i;giur*irr1; ri1))

b ?;\$ Hb\14';;'?;'iS" w)L,Jui ix.*,t


((rBl
"Apabila Allah \p mengumpulkan semua makhluk-Nya pada hari
Kiamat nanti, maka diizinkanlah bagi ummat Muhammad untuk
bersujud sehingga mereka pun bersujud lama sekali. Kemudian,
diperintahkanlah kepada mereka: 'Angkatlah kepala kalian. Sungguh,
Kami telah menjadikan jumlah (orang-orang kafir dari) kalian sebagai
penebus kalian dari Neraka."'
Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa Jubarah adalah perawi
yang lemah. Namun demikian, diriwayatkan secara shahih melalui
beberapa jaltr riwayat lain, bahwa ummat Muhammad adalah ummat
pertama yangakan diadili pada hari Kiamat nanti.s2
Kekhususan lain, Rasulullah adalah pemilik al-Haudb yang
akan disinggahi oleh ummat manusia. At-Tirmidzi danyanglainnya53
meriwayatkan bahwa setiap Nabi memiliki baudh (telaga). Akan tetapi,
kita mengetahui bahwa telagabeliau adalah yang paling besar dan paling
banyak pengunjungnya.
Kekhususan lainnya, negeri tempat Rasulullah diutus menjadi
Nabi adalah negeri yang paling mulia di muka bumi.'o Setelah itu,

422 Kekhususan Rasulullah M,


barulah negeri tempat beliau berhijrah (yakni Madinah). Ini menurut
pendapat mayoritas ulama. Tapi ada jugayang mengatakan bahwa
tempat beliau berhijrah adalah negeri terbaik. Hal ini seperti y^rlg
diriwayatkan dari Imam Malik bin Anas dan mayoritas sahab atnya.ss
[A1-Qadhi]'6 Iyadh as-Sabti57 meriwayatkan hadits tersebut dari Amirul
Mukminin 'Llmar bin al-Khaththab gf . Wallaahu a'lam
Telah dinukil pula adanya kesepakatan bahwa makam Rasulullah,
tempat jasad beliau dibaringkan di situ, merupakan rempat yangpaling
mulia5S di muka bumi. Tentang adanyai^ 'dalam hal ini sudah lebih
dulu dinyatakan oleh al-Qadhi Abul \fafid al-Baji,e Ibnu Baththal,60 dan
ulama lainnya. Dasarnya adalah hadits yangmenjelaskan bahwa ketika
Rasulullah ffiwa{at, para Sahabat berbeda pendapat tentang di mana
tempat beliau akan dimakamkan. Adayang berpendapat: "Dimakamkan
di pekuburan al-Baqi' saja." Ada yang mengusulkan: "Dimakamkan
di Makkah." Ada )ugayangberkata: "Dimakamkan di Baitul Maqdis
sala)'Akhirnya, Abu Bakar 4E berseru: "sesungguhnya Allah \H,
hanya mewafatkan beliau di tempat yarTgpaling dicintainya."6r
Demikianlah yang disebutkan oleh 'Abdush Shamad bin 'Asakit'2
dalam kitabnya yang berjudul Tubfatuz Zaa-ir. Namun, aku (Ibnu
Katsir) belum pernah meneliti sanadnya.
Kekhususan Nabi lainnya adalah tidak adanyaharta benda
beliau yangdiwarisi setelah wafatnya,sebagaima na yangdiriwayatkan
oleh Abu Bakar dan Abu Hurairah qey,, bah'w asanya Rasulullah ffi
bersabda:

rcfu'':.';t6j[,3.G {;y
"Kami tidak mewariskan hana. Segala hartabenda yang kami tinggalkan
adalah sedekah."63

Hadits tersebut dikeluarkan dari dua jalur riwayat.


Akan tetapi, Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad
jryidmeskipun bukan dalam kitab al-Jaami'-nya, darrAbu Baka r .4):, ,
bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

SirahNabi Muhammad ffi 423


((.,3Girqo:'ir ;*JCn
"Kami para Nabi, tidak mewariskanharta."&
Berdasarkan hal itu, [merekaf6s paraNabi memiliki keistimewaan
yangsama dalam perkara terakhir ini, yakni kekhususan yang tidak
dimiliki oleh manusia selain pada Nabi.
Hati Rasulullah Tidak Pernah Tidur
Di antara keistimew aan y angsama-sama dimiliki oleh Rasulullah
ffi danpara Nabi lainnya adalah meskipun kedua matabeliau teftidur,
namun hatinyatetap terjaga (tidak tidur).66 Demikian pula Nabi-Nabi
lainnya.6T

Tercantum dalam kitab asb-Sbabiib,ur bahw asany a Rasulullah


ffi bersabda:

rc&- -,+ )::,y ?tti AF ;Ar cW n


"Rapatkanlah shaff kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari
belakang punggungku."
Banyak [dari para ulama]6e yatgmenafsirkan hadits itu menurut
makna lahiriahny a. IVallaabu a'ld.rrt ."
Sementara itu, Abu Nashar ash-Shabbagh" menjelaskan: "Nabi
ffi dapat melihat apa-apa yang ada di belakang badan beliau sePerti
melihat apayatgada di hadapannya. Artinya, demikianlah penjagaan
diri dan ketajaman panca indera Rasulullah."
Adapun dalam hadits yaug diriwayatkan oleh Abu Ya'la al-
Mushili dalam Musnad-nya'z dari Anas secara marfu', diterangkan
bahwa Rasulullah ffi bersabda:

(@k ?r-* O',.iu;rc'i1 yy

"ParaNabi ffi tetap hidup di kuburan mereka sambil terus mengerja-


kan shalat.""

424 Kekhu su s an R a s ulull ah S,


BAGIAN KEDUA

[Kekhususan Rasulullah MYang Tidak Dimiliki Oleh


[.Jmmatnya, Namun Terkadang Sebagiannya Dimiliki
Oleh Para Nabi Lainnyal

Inilah yang menjadi fokus utama dalam bagian (keempat) ini.


Kami akan menyebutkannya secara berurutan sesuai dengan sistematika
yangumum berlaku pada pembahasan fiqih, sebagai berikut ini:

A. Kitab Iman
Di antara kekhususan y angRasulullah ffi miliki adalah ma'sbum
(terpelihara) dalam setiap ucapan dan perbuatan. Beliau tidak mungkin
sengaja berbuat kesalahan dan kekeliruan dalam menyampaikan risalah
fmaupun dalam perkara lainnya,Ta terlebih lagi sampai menyetujuinya].
Seluruh sabda yang beliau ucapkan hanyalah wahyu yang telah
diturunkan kepadanya.
Oleh karena itulah, mayoritas ulama mengatakan: "Rasulullah
tidak perlu berijtihad karena beliau mampu menghadirkan nash."
Ulama yang lain berkomentar: "Bahkan, Rasulullah boleh
berijtihad meskipun ijtihad beliau tidak mungkin salah."
lJlama yang lain belpendapat: 'Beliau pasti tidak akan menyetujui
suatu kesalahan."
Kesimpulan dari seluruh pendapat di atas adalah, Rasulullah orang
yanglma\bilffi)," tidak mungkin melakukan kesalahan. Berbeda halnya
dengan ummat beliau. Hal itu pasti terjadi atas mereka jika dilihat dari
kacamata secara perorangan. Adapun [jika]?6 kaum Muslimin ber-ijma'
dalam satu pendapat, maka tidak mungkin mereka salah, seperri y^ng
telah dijelaskan sebelumnya.TT

SirahNabi Muhammad ffi 42s


Di antara kekhususan yang Rasulullah miliki adalah sebagaimana
yangdisebutkan oleh Abul 'Abbas bin al-Qash," bahwasanya beliau
dianugerahi ilmu yang setara dengan ilmu yarTg diberikan kepada
seluruh ummat manusia.
Mengenai hal ini, al-Baihaqi berdalil dengan hadits Ibnu'LImar
tqU. , dari Rasulullah ffi, beliau bersabda:

t,
&;r eri $1,*'^, a:,at :i * i'ri e eilil &\5 uiu! p
r5,$r! ((- €E G G # Jiv""i i t wi Oe*
,;
"\Eil ((.#1 )) :i6 Vit\ &:;)q.rqi ut':i
"Tatkala aku sedang tidur, tiba-tiba diberikan kepadaku sebuah gelas
yangberisi susu,lalu aku meminumnya sehingga aku dapat menyaksi-
kan air mengalir padajemariku. Kemudian, aku memberikan sisa
minumanku itu kepada'I-Imar bin al-Khaththab # ." Para Sahabat
bertanya: "Dengan apa engkau menakwilkan mimpimu itu, wahai
Rasulullah?" Beliau pun menjawab: "Ilmu."
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim."
Di antara kekhususan Nabi M adalah dapat melihat apa yang
tidak dapat dilihat orang lain di sekitarnya. Hal ini seperti yang
disebutkan dalam kitab asb-Sbabiih'o dari'Aisyah ti€9-, , bahwasanya
Rasulullah ffi bersabda kepadanya:
,
*r i-, E id-1tt ,!L,&it! .f)At d{\L \t1; #b l*^ p
(*s;iY ej
"Malaikat Jibril mengucapkan salam kepadamu." 'Aisyah pun men-
jawab: "semoga keselamatan juga tercurahkan bagsnya,wahai Rasulullah.
Engkau dapat melihat apayatgtidak bisa kami lihat."

426 Kekhusus an Rasulullah ffi


Masih terdapat sebuah hadits dari 'Aisyah Q9,, yakni tentang
gerhana matahari yangtercantum dalam kitab asb-Sbabiibain:8|

('W'#sU5 *it 'o;r:s


i ,+ts >>

"Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang kuketahui,


niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis."
Al-Baihaqi berkata: "Al-Hakim mengabarkan kepada kami, ia
berkata, Muhammad bin'Ali bin Duhaim mengabarkan kepada kami,
ia berkata, Ahmad bin Hazim al-Ghifari bercerita kepada kami, ia
berkata, 'Ubaidillah bin Musa bercerita kepada kami, ia berkata, Isra-il
mengabarkan kepada kami, dari Ibrahim bin Muhajir, dari Mujahid,
dari Muwarriq, dari Abu Dzarr EF, ,iaberkata: "Rasulullah membaca
firman Allah \t€:

('fi
{@ W, 3< t fli'du.i-tii,F {i,Ji }
"Bukankah telab datang atds rnanusia satu waktu dari masa, sedang dia
ketika itu belum merupakan sesudtuyangdapat disehuri" (QS. Al-Insaan: 1)
hingga selesai. Kemudian, Nabi bersabda: "Sesungguhnya aku dapat
melihat apayangtidak dapat kamu lihat dan mendengar apayangtidak
dapat kamu dengar. Sungguh, langit itu bergemuruh dan memang
wajar bila ia sampai bergemuruh. Tidak satu pun tempar di atas langit,
walaupun hanyaberjarak satu jari (sejengkal), melainkan pasti terdapat
Malaikat yang meletakkan keningnya seray^ bersujud kepada Allah
\iM. Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang kuketahui,
niscaya kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kamu juga
tidak akan bersenang-senang dengan isteri-isterimu di atas ranjang.
Bahkan kamu pasti akan pergi ke atas dataran-datarafl tinggi seraya
memohon kepada-Nya. Demi Allah, aku lebih suka menjadi sebatang
pohon yalgtumbang."'Fladits ini diriwayatkan oleh Ibnu Mqah.,,

SirahNabi Muhammad ffi 427


Al-BaihaqiB berkomentar: "Sesungguhnya ungkapan'sebatang
pohon yangtumbang' hanyalah tambahan dari Abu Dzarr. Wallaahu
d'ldrn."
Di antara kekhususan Rasulullah adalah Allah W memerintahkan
beliau untuk lebih memilih kehidupan akhirat daripada kehidupan
dunia.st Diharamkan jugabagi beliau untuk mengarahkan pandangan
(condong) kepada segala kenikmatan yang diberikan kepada orang-
orang glamor dari kalangan pecinta dunia. Dalil hal tersebut sangat
jelas sebagaimana tercantum dalam al-Qur-an.8'

Di antara kekhususan Nabi lainnya adalah tidak boleh mem-


pelajari sya'ir.
Allah \H berfirman:

( @ ....,:i 65t15 ;-ri;*vly


"Dd.n Kami tidak mengajarkan syd.'ir kepadanya (Muhammad) dan
bersya'ir itu tidaklab la.yak baginya...." (QS. Yasin: 69)
Terdapat sebuah hadits dari'Abdullah bin' IJmar uM', iaberkata:
"Aku mendengar Rasulull ah Mbersabda:
z)

I &i3 3i*Jik 3i,t^u;,L)_,:. o! :&!i \; Jti u yy

(('b'n'Fb
'Aku akan termasuk orangyangtidak peduli atas perbuatannya' (jika)
aku meminum segelas obat penawar racun atau aku mengenakan
tamimab (jimat) atau aku melantunkan sya'ir yang kubuat-buat
sendiri.'" Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud.tu
Oleh sebab itu, rekan-rekan kami berpendapat: "sesungguhnya
haram bagi Nabi untuk mempelajari sya'ir."
Termasuk pula kekhususan Nabi ffiralahtidak dapat menulis.
Para ulama menyatakan bahwa hal itu (menulis) diharamkan atas
beliau, berdasarkan firman Allah W:

428 Kekhususan Rasulullah ffi


.. t1. : trt \
Vjk ,i3t31 ,si| 4r'6ii J;:)i '--ljerq cilt f
{@.-.- ,l+ii;t;;Ai,t#+
"(Yaitu) orang-ordng ydng mengikuti Rasul, Nabi ydng ummi ydng
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka...." (QS. Al-A'raaf : 157)

:.c55 (syla, *",;Y;.i; i{* . rf, n fi *'vr y


{@ <,j;;ji
"DAn kamu tidak pernah membaca sebelumnya (al-Qur-an) sesuatu
Kitab pun dan kamu tidak (pernab) menulis sud.tu Kitab dengan td.ngd.n
kananmu; andaikata (kamu pemab membaca dan menulis), benar-benar
ragulab orang yd.ng rnengingkar(mu). " (QS. A1-' Ankabuut : 48)
Sebagian ulama mengatakan bahwa Nabi ffi sempat belajar
menulis sebelum wafat. Namun, pendapat ini tidak memiliki dalil
(y^ngkuat) dan tidak dapat diterima. Yang adahanyalah sebuah atsar
yangdiriwayatkan oleh al-Baihaqi8T dari hadits Abu'Aqil Yahya bin
al-Mutawakkil, dari Mujalid, dari'Aun bin'Abdullah, dari ayahnya,
ia berkata: "Tidaklah Rasulullah M, wafat, melainkan beliau sudah
dapat menulis dan membaca."
Mujalid berkata: "Aku telah menanyakan hadits itu kepada asy-
Sya'bi, lalu beliau menjawab: 'Hal itu memang benar. Sesungguhnya
aku mendengar rekan-rekan kami menyebutkan seperti itu.'"
Akan tetapi, Yahya ini lemah dan Mujalid pun banyak di-
komentari.
Demikian pulalah yang dinyatakan oleh sebagian ulama Maghribi
(Maroko)," bahwasanya Nabi ffi menulis langsung isi Perjanjian
Hudaibiyah. Namun, pendapat itu ditentang keras oleh para ulama
lainnya. Bahkan, melalui mimbar-mimbarnya, mereka berlepas diri dari
orang yangmengucapkan hal seperti itu. Mereka pun telah membuat
bait-bait sya'ir bantahannya.

SirahNabiMuhammad ffi 429


Para ulama tersebut teperdaya oleh sebagian hadits lyang
diriwayatkan oleh]Se al-Bukhari:e, "Rasulullah mengambil surat
perjanjian itu, lalu beliau menulis: 'Inilah keputusan yangditetapkan
oleh Muhammad bin 'Abdu11ah."'n'
Sudah dimaklumi bersama bahwa nash yang sifatnya terbatas
lebih didahulukan atas nash yang sifatnya mutlak. Sementara, dalam
riwayat yarglaine2 disebutkan: "Nabi ffi memerintahkan'Ali untuk
menulis: 'Ini adalah keputusan yangditetapkan oleh Muhammad bin
'Abdullah."
Di antara kekhususan Nabi M ialah berdusta atas nama
beliau tidak sama dengan berdusta atas nama yang lainnya. Banyak
sekali hadits mutawatir y^ng menjelaskan bahwasanya siapa yang
berdusta atas nama beliau berarti ia telah menyiapkan tempatnyadalam
Neraka. Hadits tersebut diriwayatkan oleh lebih dari delapan puluh
Sahabat. Hadits ini terdapat dalam kitab ash-Sbabiibain dari riwayat
'Ali," Anas,ea Abu Hurairah," dan al-Mughirah bin Syu'bah'u ,M..
Dalam Shabiibul BukbarieT diriwayatkan sebuah hadits dari az-
Zubair bin al-Awwam dan Salamah bin al-Akwa'es serta'Abdullah bin
'Amree d+, denganlaf.azh:

aK ,fi,t;'ts Ut*16 ,yrSW *\VS ,*\An


((.;Bt J, i'r;"a; f* $,2{,,"JL
"sampaikanlah dariku meskipun hanyasatu ayat. Ceritakr.rtrf,
tentang kehidupan Bani Isra-il (dahulu), hal itu tidak masalah. Namun,
barang siapa berdusta atas namaku secara sengaja hendaklah siap-siap
menempati tempat duduknya di Neraka."
Dalam kitab Musnad Abmad riwayat itu disebutkan dari
'Utsman,r00 Ibnu'IJmar,'0' Abu Sa'id,r02'Watsilah bin al-Asqa',r03
danZaid bin Arqamro+,&.. Sementara dalam riwayat at-Tirmidziros
disebutkan dari Ibnu Mas'ud €5 . Diriwayatkan juga oleh Ibnu Majah
dari Jabir'06 dan Abu Qatadaht,T q!b:-r.

430 Kekhusus an Rasulullah ffi


Sejumlah bffizb (ptaraulama penghafal hadits) telah menyusun
kitab tersendiri dalam masalah ini, seperti Ibrahim al-Harbi, Yahya bin
Sha'id, ath-Thabrani,r,8 al-Bazzar,Ibnu Mandah, dan para ulama Salaf
Iainny a dari kalan gan rnutdqdddimin (y Demikian pula
^ngterdahulu).
IbnulJauzi serta Yusuf bin Khalil dari kalangan ulama Muta-akhkbirin
(y^ng belakangan). Sementara itu, Ibnush Shalah, an-Nawawi, dan
para ahli hadits lainnya telah menegaskanke-mutawatir-an hadits ini.
Pendapat itulah yangbenar.
OIeh sebab itulah, para ulama sepakat atas kafirnya orang
yarLg sengaja berdusta atas nama Nabi dan menghalalkan perbuatan
dusta tersebut. Akan tetapi, mereka masih berbeda pendapat tentang
orang y^ngsengaja melakukannya (namun tidak menganggap hal itu
diperbolehkan). Syaikh Abu Muhammad menyatak an: "Iajuga kafir. "
Namun, pendapatnyaittt ditentang oleh jumhur ulama.roe
Para ulama jrga berbeda pendapat mengenai apakah riwayat
hadits orang yangberdusta atas nama Rasulullah itu diterima apablla
ia telah bertaubat? Ada dua pendapat dalam hal ini.
Ahmad bin Hanbal,Yahya bin Ma'in, dan Abu Bakar al-
Humaidi menyatakan: "Riwayatnya tidak bisa diterima, berdasarkan
sabda Nabi ffi:

i':;it r* -* +K u, *i Ju ; $,6,",y v $ 3l l
((rBl irr
'Berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama
seseorang. Barang siapa yang berdusta atas namaku maka hendaklah
ia siap-siap menempati tempat duduknya di Neraka.'Drto
Lebih lanjut, mereka menjelaskan: "Sudah dimaklumi bahwa
orangya;ng berdusta atas nama selain Rasulullah M saja berarti ia
telah berbuat dosa dan kefasikan. Bagaimana pula dengan orang yang
berdushrrr atas nama beliau? Orang yang bertaubat dari perbuatan dusta

SirahNabiMuhammail ffi 431


atas nama orang lain masih bisa diterima riwayatnya, berdasarkan ijma'
ulama. Namun, orang yalgberdusta atas nama Nabi sudah selayaknya
tidak dapat diterima riwayatnya. Hal itu untuk membedakan antara
orang yaln.g pernah berdusta atas nama Nabi dengan orang yang
berdusta atas nama selain Nabi."
Adapun jumhur ulama berpendapat: "Riwayatnya dapat di-
terima. Pada dasarnya, orang yar,g melakukan perbuatan itu telah
kufur, sedangkan riwayat orang kafir dapat diterima apabila ia telah
bertaubat dari kekufurannya. Itulah pendapat yarrg benar. " 12 I

Di antara kekhususan Rasulullah ffi, bahwasanya siapa saja


melihat Nabi di dalam mimpi berarti ia benar-benar telah melihat
beliau, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:

(.a,,w.i,1\r.jJr ,iF D

"Sesungguhnya syaitan tidak bisa menyerupai diriku.'l,3


Hal itu dengan syarat seseorang melihat Nabi sesuai dengan rupa
beliau ketika masih hidup di dunia, sebagaimana disebutkan dalam
riwayat an-Nasa-i dari Ibnu'Abbas c!{r.t'o
Para ulama sepakat bahwa hadits yangdiriwayatkan seseorang
dari Nabi ffi melalui mimpi tidak bisa diamalkan. Sebab, ketepatan
ingatan terhadap (apa yang dilihat atau didengar melalui) mimpi
itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, karena mimpi
terjadi pada saat roh seseorang dalam keadaan lemah dan kehilangan
kemampuan untuk mengingat secara tepat. Wallaahu a'lam.
Di antara kekhususan Nabi ffi adalah yang disebutkan oleh
al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kabiirtts dari Abul
'Abbas bin al-Qash, yaitu berkenaan dengan firman Allah:

( @ .... G# -5r.11 Ler 6 ...


*
"...Jika kamu mempersekutukan (Allo\, niscaya akan bapuslab amalmu
...." (QS. Az-Zumar: 65)

432 Kekhus us an R as ulull ah ffi


Abul 'Abbas mengatakan: 'Hal itu tidak berlaku bagi selain
beliau, kecuali apabila orang tersebut mati dalam keadaan musyrik,
berdasarkan firman-Nya:

64f;t"-19';t e"i -*-)e"!',z+'ii civ *


{@---.+'aq
"... Barang siapa yang rnurtdd di antara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itulab ydng sia-sia amalnya ...."
(QS. Al-Baqarah:217)
Al-Baihaqi menegaskan: "Demikianlah yang dikatakan Abul
'Abbas. Para ulam a lainnya berpendapat bahwa redaksi ayat im tidak
ditujukan kepada Nabi ffi.Hanyasaja, nash-nash yang mutlaq (umum)
harus dipahami dalam konteks nash-nash yang muqa.yyad (khusus).
Selesai sampai di sini ucapannya."

Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "Pembahasan masalah ini tidak


perlu dijabarkan di sini karena tidak memberikan faedah. Kalaulah
bukan untuk menepis pemahaman bahwa jika seseorang melakukan
dosa syirik maka seluruh pahala amalnyaakan gugur seketika itu pula
(meskipun ia belum meninggal), seperti halnyayangberlaku pada diri
Rasulullah, tentulah hal seperti ini tidak layakuntuk [kita sebutkan"6].
Kalau bukan karena alasan di atas, tentu hal-hal semacam ini tidak
selayaknya dibahas. lVallaabu d,'larn."
Di antara kekhususan lain Rasulullah adalah beliau tidak
memiliki a'yun (pandangan curang). Beliau tidak
sif.at kbaa-inatul
pernah berisyarat dengan lirikan mata untuk menunjukkan sesuatu
yang berbeda dengan apa yang terlahir dari ucapannya. Perbuatan
itu sendiri bisa dikategorikan sebagai sindirian. Hal ini dibuktikan
melalui kisah'Abdullah bin Sa'ad bin Abi as-Sarh yangbeliau halalkan
darahnya pada Penaklukan kota Makkah, dan lakilaki itu memang
termasuk salah seorang yangdihalalkan darahnya ketika itu.

SirahNabiMuhammad ffi 433


Ketika Abdullah bin Sa'ad dibawa oleh Utsman bin Affan-yang
merupakan saudara sepersusuannya-menemui beliau,'I-Itsman bin
Affan gE berkata: "\ilflahai Rasulullah, bai' atlah orang ini. " Rasulullah ffi
diam sejenak menanti kalau ada orang lain yang datanglalu membunuh
lakilaki itu. Karena tidak ada, beliau pun membai'atnya.
Setelah itu, beliau berkata kepada para Sahabat: "Tidakkah ada di
anr.ara kalian seorang laki-laki cerdas yalgsegera menghampiri orang
tersebut saat melihatku menahan tanganku, lalu dia membunuhnya?"
Para Sahabat menjawab: "'Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak
memberi isyarat dengan kedipan mata kepada kami?" Beliau ffiber-
sabda:

((..I,11 ,4y'i :jH :ti


* #i {1,,
"Tidak pantas bagi seorang Nabi memiliki khaa-inatul a'y un (pandangan
curang) seperti itu.DrrT

B. Kitab Thaharah (Bersuci)


Di antara kekhususan Rasulullah ffi, pada awalnya beliau
diperintahkan berwudhu' setiap akan shalat. Karena hal itu terasa
sangat berat, maka beliau diperintahkan untuk bersiwak saja. Dasarnya
adalah riwayat 'Abdullah bin Hanzhalah bin Abi'Amir, bahwasanya
Rasulullah ffi diperintahkan berwudhu'setiap kali hendak shalat, baik
masih dalam keadaan berwudhu' maupun sudah batal wudhu'nya.
Tatkala kewajiban itu terasa berat baginya maka beliau hanya
diperintahkan bersiwak setiap kali hendak shalat."t18
Secara zhahir,hadits ini menunjukkan bahwa beliau diwajibkan
bersiwak. Demikianlah yang benar menunrt sebagian rekan kami, dan
itu pendapat Abu Zakaria an-Nawawi. Pendapat ini dinilai kuat oleh
Syaikh Abu'Amr bin ash-Shalah. Hadits ini dikuatkan lagi oleh riwayat
Imam Ahmad dari Ibnu'Abbas ,ig,r-.,, bahwa Nabi ffi
bersabda:

J\"r,.rri*rj ll

434 Kekhususan Rasulullah ffi


"Aku senantiasa diperintahkan untuk bersiwak, sampai-sampai aku
menyangka akan ada ayat al-Qur-an atau wahyu yang diturunkan
kepadaku berkaitan dengannya."r re
Diriwayatkan dari l-Immu Salamah €k,, ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:

((v\Pi * ., u; e 4w\ *-," sbiS u D


"Jibril tenrs berwasiat kepadaku untuk bersiwak sehingga aku meng-
khawatirkan gigi gerahamku."
Diriwayatkan juga oleh al-Baihaql.tzo 6[-[,gkhari berkata:
"Hadits ini hasan."r2r
'Abdullah bin \flahb berkata; Yahya bin'Abdullah bin Salim
telah mengabarkan kepada kami; dari'Amr, budak yang dibebaskan
oleh al-Muththalib; dari al-Muththalib bin'Abdullah, dari'Aisyah
€k-, , bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

((.uii 3iil'F ,i; !t-;l\ aj*Ii ll


"Aku tenrs bersiwak, sampai-sampai aku khawatir kebiasaan ini akan
merusak gigiku."
Hadits itu diriwayatkan oleh al-Baihaqi,tzz namun sanadnya
terputus antara al-Muththalib dengan'Aisyah r€F, .
Namun demikian, pendapat wajibnya Rasulullah ffi untuk
bersiwak di atas bisa jadi tidak sepenuhnya benar. Sebab, ada riwayat
lain dari Ahmad, dari'\il7atsilah bin al-Asqa' +b , ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:

K.-* e3 oie# e 4Yr:)! -.ilt


"Aku diperintahkan untuk bersiwak sehingga aku khawatir kalau hal
itu diwajibkan atas diriku."r23
Oleh sebab itulah, sebagian rekan kami mengatakan bahwa
bersiwak tidaklah diwajibkan bagi beliau, namun hanya rnustahab
(dianjurkan).

SirahNabi Muhammad M 43s


Kekhususan lain, wudhu'Rasulullah M tidak batal karena
tertidur. Dalilnya adalah hadits Ibnu' Abbas q$, y ang terdapat dalam
kitab asb-Shahiibain!'o
((.:\-L6
\\ 5',
I * \ - b t;4 ii-3:r 1 i;v'? e & iv M'ii n
"Rasulullah M pernah tertidur sehingga terdengar dengkurannya.
Tidak lama kemudian, dat an glah muadzin mengumandan gkan adzan,
lalu beliau pun shalat tanpa berwudhu' kembali."
Dalil lainnya disebutkan dalam hadits 'Aisyah €F, , dia pernah
bertanya kepada Rasulullah ffi: '\Wahai Rasulullah, mengapa engkau
tidur sebelum mengerjakan shalat'STitir?" Beliau ffi menjawab:

((.# iui'tSgv;L itr rii;te ! yy

"Hai 'Aisyah, kedua mataku memang tertidur, tetapi hatiku tidak."


Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.t25
Para ulama berbeda pendapat mengenai apakah wudhu' beliau
batal karena bersentuhan dengan wanita? Ada dua pendapat. Yang
paling masyhur adalah wudhu' beliau batal karena bersentuhan dengan
wanita.
Adapun mereka yang berpendapat bahwa wudhu' beliau tidak
batal karena bersentuhan dengan wanita berdalil dengan hadits
'Aisyah €9, dalam Sbabiih Muslim, bahwasanya diapernah mencari-
cari Rasulullah Mdalammasjid. Kemudian, tangan'Aisyah ek, pun
menyentuh Rasulullah ffi yang ketika itu sedang sujud, sementara
beliau membaca: "Ya Allah, aku memohon perlindungan dengan
keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan penyelamatan-Mu dari
siksa-Mu, dan kepada-Mu dari diri-Mu. Aku tidak sanggup menghitung
pujian dan sanjungan atas diri-Mu sebagaimana Engkau memuji
diriMu sendiri."r26 Diriwayatkan juga melalui beberapa ja\ur bahwa
Rasulullah M pernah mencium isterinya, kemudian shalat tanpa
kembali berwudhu'.r27
Kelihatanrya, orangyang berpegang pada pendapat pertama
beranggapan hal itu merupakan kekhususan bagi Rasulullah M.

436 Kekhusus an Rasulull ah ffi


Akan tetapi, pihak lain tidak bisa menerima argumen tersebut,
mereka menyatakan: "Pada asalnya, sebuah hukum tidak mengandung
pengkhususan, kecuali ada dalil yangmenunjukkannya."

Masalah: t2s Apakah Rasulullah mengalami mimpi Basah


Ada dua pendapat dalam hal ini. Imam an-Nawawi membenarkan
pendapat yangmenyatakan bahwa itu tidak terjadi pada Rasulullah ffi.
Namun, pendapatnyaini tidak sepenuhnyabenar. Sebab, di dalam
hadits 'Aisyah #, , dalam kitab asb-Sbabiibain,tze disebutkan:
2 -o.
. IJ4 rr-)
i erv-\F bW br.M +lrr &r, oK lt
(|h')
"Pada suatu pagi Rasulullah ffi bangun dalam keadaan junub yang
bukan dikarenakan mimpi basah,"o kemudian mandi dan melanjutkan
puasanya."
Yang lebih tepat dalam perincian masalah ini ialah jika yang
dimaksudkan dengan mimpi basah adalahkeluarnya mani dari tubuh,
maka tidak ada masalah. Akan tetapi, jika yang dimaksud adalah
karena godaan syaitan terhadap diri Nabi, maka sesungguhnya beliau
terpelihara dari hal itu. Oleh sebab itu, tidak mungkin beliau terkena
penyakit gila. Namun, mungkin saja beliau pingsan. Bahkan, beliau
pernah pingsan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan
oleh'Aisyah d# dalam kitab ash-Sbabiib, disebutkan dalam hadits itu:

k; j* rvLlr a s;J,Ltffi,'ii))
"Beliau ffi mandi setelah siuman dari pingsan dan kejadian seperti ini
tidak hanyaterjadi sekali."l3r Hadits ini masyhur.
Keistimewaan Rasulullah lainnya disebutkan oleh Abul'Abbas
bin al-Qash, yaitu beliau tidak diharamkan berdiam dalam masjid dalam
kondisi junub. Mereka beralasan dengan hadits yarLgdiriwayatkan oleh
at-Tirmidzi'3z dari Salim bin Abi Hafshah, dari'AthiWah, dari Abu
Sa'id, ia berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:

SirahNabi Muhammad ffi 437


((W)&* *,;j\r.i,6 p- ,* o\ *'t knrp ED
"Hai 'Ali! Tidak halal bagi seorang pun yang junub (berada) O, Ortr-
masjid ini, kecuali aku dan kamu."
At-Tirmidzi menilai: "Hadits ini basan gharib. Kami hanya
mengetahuinya melalui jalur ri'wayat ini. Al-Bukhari pernah mendengar
hadits ini dariku.""'
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: "'Athiyyah adalah perawi
lemah. Al-Baihaqi menegaskan: 'Ia tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.'
Demikian pula orangyang meriwayatkan darinya, yangjuga lemah.
Dhirar bin Shurad mengartikan hadits itu sebagailarangan istitbraaq
(melintas dalam keadaan junub). Demikian diriwayatkan at-Tirmidzi
dari gurunya, 'Ali bin Mundzir ath-Thariqiy. Hal itu masih sulit
dipahami, sebab istithraaq ini boleh dilakukan oleh setiap Muslim.
Tidak ada pengkhususan dalam hal ini, kecuali apabila dikatakan
bahwa istitbraaq di Masjid Nabawi tidak dibolehkan, kecuali bagi
mereka berdua. OIeh sebab itu, Rasulullah ffi bersabda: 'Tidak halal
bagi seorang pun yar,gjunub (berada) dalam masjid ini, kecuali aku
dan kamu.' WallaahLt d.'ld.rn."
Mahduj adz-D zhuhali meriw ay atkan dari Jasrah binti Daj aj ah,
dari Ummu Salamah q#, , ia bercerita bahwa Nabi M pernah
[masuk]". ke ruangan masjid ini dan bersabda: "Ingatlah, siapa pun
yangjunub tidak boleh masuk masjid ini, demikian juga wanita
haidh; kecuali Rasulullah fri,'Ali, Fathimah, al-Hasan, dan al-Husain.
Ingatlah, aku menjelaskan nama-nama tersebut kepada kalian supaya
kalian tidak tersesat!" Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan
al-B aihaqi. Redaksi ini adalah lafazhny a (al-Baihaqi). "'

Al-Bukhari menjelaskan: "Riwayat Mahdudz dari Jasrah masih


perlu diteliti lagi."
Kemudian, a1-Baihaqi136 meriwayatkan dari jalur lain, dari Isma'il
bin 'Umayyah, dari Jasrah, dari Ummu Salamah WY. secara marfu'
dengan lalazhyangsama dengan hadits di atas.

438 Kekhususan Rasulullah ffi


Meskipun demikian, tidak ada satu pun riwayat tersebut yang
benar.r37 Oleh karena itu, al-Qaffal dari kalangan sahabat kami me-
ngatakan: "sesungguhnya hal itu tidak termasuk kekhususan beliau ffi."
Imam al-Haramain menyalahkan pendapat al-'Abbas bin al-Qash
dalam masalah ini. lVallaabu a'lam.
Contoh lain dari kekhususan Nabi ffi
adalah rambut beliau
tetap suci, sebagaimana diriwayatkan secara shahih dalam kitab Shahiih
Muslimt3s dari Anas #,ia bercerita:

((-.,,:Bl t''i#r'AEUi;i r*; Otp Arl M'ii n


"setelah mencukur rambutnya pada waktu haji, Rasulullah M
^r-
merintahkan Abu Thalhah gia untuk membagi-bagikan rambut beliau
kepada kaum Muslimin."
Hal ini dapat kita golongkan sebagai kekhususan Nabi kalau
saja kita menganggap rambut manusia selain beliau M yang sudah
terpisah dari tubuhnya saat masih hidup adalah najis. Itu merupakan
salah satu dari dua pendapat.
Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Adiy"' melalui Ibnu
Abi Fudaik, dari Buraih bin 'Umar bin Safinah, dari ayahnya, dari
kakeknya, bahwa ia bercerita: "Rasulullah ffi
berbekam, kemudian
berkata kepadaku:

K-1,\-2il\t .,,rElt ,iS:\--iJr,t, gt ilt et' {Lg:tg p-til l-ia J6 ))


- tolo14 z.nlr r.. | | )

'Ambil darahku ini dan kuburlah ia di dalam tanah agar tidak diganggu
oleh binatang dan burung." Dalam riwayatlain: "... oleh manusia dan
binatang."
Ibnu Abi Fudaik ragu mana di antara dua kalimat itu yar,g
benar. Ia melanjutkan: "Setelah itu, aku mencari tempat sembunyi dan
meminumnya. Tatkala, beliau benanya kepadaku, aku memberitahukan
kepadanya bahwa aku telah meminumnya; namun beliau hanya
tertawa."

SirahNabiMuhammad ffi 439


Hadits ini lemah dikarenakan Buraih ini, nama aslinya adalah
Ibrahim, seorang perawi yatgsangat dha'if.
Al-Baihaqirao meriwayatkannya melalui jalur lain, ia berkata;
Abul Hasan bin 'Abdan mengabarkan kepada kami, ia berkata; Ahmad
bin'Ubaid telah mengabarkan kepada kami, ia berkata; Muhammad
bin Ghalib mengabarkan kepada kami, ia berkata; Musa bin Isma'il
(Abu Salamah) menceritakan sebuah riwayat kepada kami, ia berkata;
Hunaid bin Qasim menceritakan sebuah riwayat kepada kami, ia
berkata; aku pernah mendengar Amir bin 'Abdullah bin az-Zubair
menceritakan dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasulullah ffi pernah
berbekam dan memberikan darahnyakepadaku seraya bersabda: "Pergi
dan kuburlah darah ini sehingga tidak diganggu oleh binatang buas,
anjing, atau manusia."
Sesudah itu, aku mencari tempat sembunyi dan meminum darah
tersebut. Kemudian, aku kembali menemui beliau dan ditanya: "Apa
yang telah kamu lakukan?" Aku menjawab: "Aku mengerjakan apa
yang engkau perintahkan." Nabi ffi berkata: 'Menurutku, engkau telah
meminumnya?" Aku menjawab: "Ya.'Beliau ffi bersabda: 'Apa yang
bisa dilakukan ummatku terhadapmu?"
Akan tetapi, sanad hadits al-Baihaqi ini juga lemah karena
terdapat perawi yangbernama Hunaid bin al-Qasim al-Asadi al-Kufi.
Ia seorang perawi yarLgberstatus matrukul hadits. Bahkan, Yahya bin
Ma'in menegaskan bahwa Hunaid adalah pendusta.
Akan tetapi, al-Baihaqi menambahkan: "Hadits ini juga diriwayat-
kan melalui beberapa jalur lainnya, yaitt dari Asma binti Abu Bakar
dan Salman al-Farisi e-,,;,, y angberkaitan dengan kisah lbnu az-Zubair
ui$., yangmeminum darah Rasulullah ffi."r+r
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan: "Oleh sebab itu, sebagian dari
rekan-rekan kami berpendapat bahwa setiap materi Q,at) yangkeluar
dari tubuh Rasulullah, hingga air seni dan kotoran, adalah suci, sungguh
menakjubkan."
fDalam hal ini]'a2 mereka berdalil dengan riwayat al-Baihaqi
dari Abu Nashr bin Qatadah, ia berkata; Abul Hasan Muhammad

40 Kekhusus an Rasulullah ffi


bin Ahmad bin Hamid al-Aththar telah menceritakan kepada kami, ia
berkata; Ahmad bin al-Hasan bin'AbdulJabbar menceritakan sebuah
riwayat kepada kami, ia berkata; Yahya bin Ma'in menyampaikan
riwayat kepada kami, ia berkata;Hajjaj menceritakan sebuah riwayat
kepada kami dari Ibnu Juraij, ia berkata; Hakimah binti Umaimah
mengabarkan kepadaku dari Umaimah; ibunya menceritakan
bahwasanya Rasulullah ffi pernah buang air kecil pada sebuah bejana
dari 'Idan. Kemudian, bejana itu diletakkan di bawah tempat tidur
beliau. [Setelah itu, beliau buang air di situ dan meletakkannyakembali
di bawah tempat tidurnyal.'a3 Tatkala Nabi hendak mengambil bejana
tersebut untuk menggunakannya lagi, ternyatabejanaitu sudah tidak
ada isinya. Beliau bertanya kepada seorang wanita bernama Barakah
yang pernah menjadi pelayan lJmmu Habibah, yaitu orang yang
berhijrah bersama lJmmu Habibah dari negeri Habasyah: "Di manakah
air seni ya;ngtadi ada di dalam bejana ini?" 'Wanita itu menjawab:
"Aku telah meminumnya, wahai Rasulullah." Demikianlah al-Baihaqi
meriwayatkannya.
Akan tetapi, sanad hadits itu tidak dikenal. Diriwayatkan juga
oleh Abu Dawud dan an-Nasa-i dari hadits Hqj^j bin Muhammad
al-A'war, dari Ibnu Juraij. Namun, tidak ada kisah Barakah dalam
riwayat tersebut.r4

C. Kitab Shalat
Di antara kekhususan Rasulullah M, yang lain adalah terkait
dengan shalat Dhuha dan shalat'$7itir, seb agaima na y angdiriwayatkan
oleh Ahmad dalam Musnad-nya dan al-Baihaqi dari hadits Abu Janab
al-Kalabi-yang nama aslinya adalah Yahya bin Abu Hayyah-dari
'Ikrimah, dari Ibnu'Abbas @-,, dari Nabi ffi, bahw^sanya Nabi
bersabda:

6S ;)tS F\,'tF H fi ,h\?'*,F &* ;


I - ,,
(('di!'aJl

SirahNabi Muhammail ffi 41


"Ada tiga jenis ibadah yangdiwajibkan kepadaku, namun disunnahkan
kepada kalian: menyembelih hewan kurban, shalat \[itir, dan dua
r akaat shalat Dhuha.''4s

Jumhur sahabat-sahabat kami (ulama) berpatokan pada hadits


ini sehingga mereka berpendapat bahwa ketiga jenis ibadah itu wajib
(bagi beliau).
Syaikh Taqiyyuddin Ibnush Shalah ,+!Mo mengatakan: "sahabat-
sahabat kami dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i tidak sepenuhnya
sepakat dalam menetapkan kewajiban bersiwak atas Rasulullah ffi,
tetapi mereka memastikan wajibnya shalat Dhuha, menyembelih
kurban, dan shalat \fitir bagi beliau."
Padahal, Ibnush Shalah mendha'ifkan hadirs yang menjadi
sandarannya, seperti yang kami sebutkan sebelumnya. Andaikata
para ulama itu merivisi pendapat mereka, yakni memastikan wajibnya
bersiwak atas beliau dan meragukan kewajiban pelaksanaan tiga jenis
ibadah tersebut bagi beliau, tenru hal itu lebih mendekati kebenaran.
D engan demikian, s andaran keragu-raguan mereka adalah kelemahan
hadits tersebut karena [kedha'ifan]ra6 seorang perawi bernama Abu
Janab al-Kalabi, meskipun kedha'ifannye- masih diperdebatkan di
kalangan ahli hadits. Sebagian ulama menganggapnya sebagai perawi
tsiqah, rutallaabu a'lam.
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar: 'Jumhur ulama jarb uat ta'dil
(penilai kredibilitas perawi hadits) sepakat atas kedha'ifannya."
Abu Zakariya an-Nawawi menyebutkan pula keragu-raguan
seb agian sahab at kami-ula ma madzhab asy-Syafi' i-berkaitan den gan
wajib atau tidaknya ketiga jenis ibadah ini atas Rasulullah ffi. Sebagian
mereka beranggapan bahwa hukumnya rnustabab (sunnah) bagi
Rasulullah ffi. Pendapat ini lebih tepar apabila ditinjau dari beberapa
sisi:

Pertama, sandaran dalam masalah ini adalah hadits di atas,


sedangkan para pembaca tentu sudah mengetahui kedha'ifannya.
Ada riwayat darijalur riwayat lain dalam hadits Mandal bin 'Ali al-

42 Kekhus us an R a sulull ah ffi


'Unazi,taT namun perawi ini (Mandal) lebih buruk kondisinyadaripada
AbuJanab.
Kedua, disebutkan dalam kitab asb-Sbabiibdint4s dari Ibnu
'I-Imar ,ne!r-,, bahwasanyaRasulullah ffi melakukan shalat Nflitir di atas
kendaraannya.
Demikianlah bantahan kami terhadap madzhab Hanafi yang
mengatakan bahwa shalat \flitir tidaklah wajib atas beliau. Menurut
mereka, jika hal itu wajib, tentu beliau tidak akan mengerjakannya
di atas kendaraannya. Hal itu menunjukkan bahwa shalat \flitir
hukumnya sunnah. lVallaabu a'lam.
Mengenai shalat Dhuha, terdapat riwayat dari 'Aisyah €y,
dalam kitab asb-Sbabiih,'o' bahwasanya Rasulullah M melakukan
shalat Dhuha hanya pada saat beliau pulang dari bepergian. Kalau
shalat Dhuha hukumnya wajib bagi Nabi, maka [riwayat],'o yarg
menceritakan bahwa beliau melakukannya secara rutin seharusnya
lebih masyhur darrpadariwayat ini.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah ffi pernah
melakukan shalat Dhuha dua rakaat dan terkadang menambahnya
semampu beliau.tstJadi, yang dimaksudkan ialah Nabi biasa melaksana-
kan shalat tersebut, demikian pula tatkala beliau baru pulang dari safar,
untuk menggabungkan antara dua hadits tadi. W'allaahu a'lam.

1. Kewaiiban shalat Tahaiiud atas Rasulllah ffi


Adapun shalat malam, yait:u shalat Tahajjud, ia [berlainan)rsz
dengan shalat \7itir. Ini menurut pendapat yang benar, berdasarkan
riwayat Imam Ahmad dan [an-Nasa-i]ts: dari Ibnu 'LJmar c{S-,,
bahwasanya Rasululah ffi bersabda:

((',J.lJl
,\ b'X:;;iY
"Shalat \7itir adalah satu rakaatyangdilakukan di akhir malam."

Sanad hadits hadits tersebu ja1ryid $agas).,'o

SirahNabi Muhammad ffi u3


[Apabila hal itu sudah terbukti, maka ketahuilah bahwa]r5s
mayoritas sahabat kami-dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i-
menyatakan bahwa shalat Tahajjud wajib atas Rasulullah ffi. Mereka
berpatokan dengan firman Allah \H:

(;3 6i, A; tL;, i;; 6 44a &i U y


^b6.*.
gffii
\r/ \
"DAn pada sebagian rnalam bari sbalat Tabajjudlah kamu sebagai suatu
ibadab tambaban bagimu, mudab-rnudaban Rabbmu mengangkat kamu
ke tempat yang terpujr." (QS. AI-Israa':79)

'Athiyyah bin Sa'id al-Aufa meriwayatkan dari Ibnu'Abb as @7,


tentang makna firman Allah ffi 2 "... sebagai suatu ibadab tambaban
bagimu... " yakni untuk Nabi M [secara khusus].,tu Rasulullah
diperintahkan untuk melaksanakan shalat malam, lalu shalat itu
diwajibkan atas beliau.'rs7
'lJrwah meriwayatkan dari 'Aisyah €9, , bahwa apabila
Rasulullah ffi mengerjakan shalat, beliau berdiri sangar lama hingga
[kedua kakinya]'58 membengkak. 'Aisyah €k, bertanya: "'Wahai
Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini; padahal Allah telah
mengampuni semua dosa-dosamu, baik yang dahulu maupun yang
akan datang?" Rasulullah ffi menjawab:

(.68J\"r& 3i<iXi r"i;e! yy

"Hai'Aisyah, bukankah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang


bersyukur?"
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslimr5e dari Harun bin Ma'ruf,
dari 'Abdullah bin \7ahab, dari Abu Shakhr, dari Ibnu Qasith, dari
'lJrwah.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslimr60
dari jalur riwayat lain, dari al-Mughirah bin Syu'bah gE .

44,, Kekhusus an Ra s ulull ah ffi


Sementara, diriwayatkan oleh a1-Baihaqit6t dari hadits Musa bin
'Abdurrahman ash-Shan'ani, dari Hisyam bin 'IJrwah, dari ayahnya,
dari'Aisyah q.&-, , ia menceritakan bahwasanya Rasulullah ffi pernah
bersabda:

tt.,Frr iVS lWS 3)\,H *"';;t^-a;'"4e k*n


"Ada tiga ibadah yffigdiwajibkan atas diriku, namun disunnahkan bagi
kalian: shalat '$7itir, bersiwak, dan qiamul lail (shalat malam)."
Kemudian, al-Baihaqi berkomentar: "Musa bin'Abdurrahman
lemah sekali, bahkan tidak ada satu pun sanad yang shahih dalam
masalah ini. IVallaahu a'lam."
itu, Syaikh Abu Hami4raz ,aib, menceritakan dari
Sementara
Imam Abu 'Abdullah asy-Syafi'i ,noss bahwa hukum (wajib) shalat
malam itu telah di-mansukb-kanbagi Rasulullah ffi, sebagaimana juga
bagi ummat Islam, walaupun pada awal Islam hukumnyaadalahwajib
bagi seluruh ummat.
Syaikh Abu 'Amr Ibnush Shalah menegaskan: "Itulah pendapat
yang benar berdasarkan hadits-hadits yang ada, di antaranya hadits
Sa'ad bin Hisyam yang diriwayatkan dari'Aisyah ,eV.. Hadits ini sudah
ma'ruf (dikenal luas) terdapat di dalam kitab asb-Shabiib. Demikianlah
y dikatakan oleh Abu Zakariy a an-Nawaw i,*w .
^ng
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, hadits yang beliau isyaratkan
tersebut diriwayatkan oleh Muslimt63 dari hadits Hisyam bin Sa'ad,
bahwasanya ia pernah menemui'Aisyah [Ummul Mukminin]ts qEg,
dan berkata: "'Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepadaku
tentang shalat malam Rasulullah {S."'Aisyah iy-, berkata: "Tidakkah
kamu pernah membaca firman Allah \H:

{@ 3;}i(qy
'W'abai ord.ng yang berselirnn t.' (QS. Al-M uzzammrl: l)"

SirahNabiMuhammad ffi 45
Aku menjawab: "Ya, pernah." 'Aisyah eF.,, melanjutkan:
"Dahulu, Allah W mewajibkan shalat malam berdasarkan bagian
awal surat ini. Maka dari itu, Rasulullah W, dan para Sahabatnya
melaksanakan shalat tersebut selama satu tahun, sampai-sampai kaki
mereka bengkak. Allah IH masih menahan bagian akhir surat ini
selama dua belas bulan di langit. Setelah Allah W menurunkan
keringanan pada bagian akhir surar rersebur, sejak saat itulah shalat
malam menjadi shalat sunnah setelah sebelumnyaia adalah shalat
fardhu."
Imam asy-Syafi'i mengisyaratkan penggunaan hadits ini sebagai
dalil yang membuktikan bahwa kewajiban melaksakanan shalat
Tahajjud tersebut telah dihapuskan. Selain berdasarkan hadits rersebut,
juga berdasarkan firman Allah \gyZ:

/a ./t / ) ./ ///
{
....€lJ ,bV-rli{;-i ,Yii;'Y
"Da.n pada sebagian malam lakuhanlab sbalat Tahajjud sebagai suatu
ibadab tambahan bagimu.... " (QS. Al-lsraa' : 79)
Imam asy-Syafi'i berkata: "Allah \H memberitahukan bahwa
shalat malam adalah ibadah nafilab (sunnah), bukan wajib. lvallaahu
lW a'lam."

2. Shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Ashar


Suatu ketika, Rasulullah ffi tidak sempar melaksanakan shalat
sunnah dua rakaat sesudah Zhuhur, maka beliau melaksanakannya
sesudah Ashar dan menetapkan kedua rakaattersebut sesudah Ashar.r65
Kemudian beliau secara rutin melaksanakannya, sebagaimana yang
diriwayatkan dalam kitab asb-shabiih.r66 Yang demikian itu termasuk
salah satu kekhususan Rasulullah ffi, menurut pendap at yangpaling
benar dari dua pendapat di kalangan sahabat-sahabat kami. Meskipun
demikian, ada ulamayang berpendapat bahwa hal itu juga berlaku
untuk selain beliau, apabila seseorang juga rutin melakukan shalat
sunnah sesudah Zhuhur tersebut.l6? lVallaabu W a'larn.

u6 Kekhusus an Ra sulull ah ffi


3. Pahala shalat sunnah sambil duduk sama dengan
sambil berdiri
Shalat sunnah Rasulullah M, dalam keadaan duduk sama
pahalanyadengan shalat beliau dalam kondisi berdiri [dan]'68 walaupun
bukan karena suatu udzur. Hal itu tidak berlaku bagi selain beliau yang
hanya mendapatkan pahala setengahnya apabila mereka melakukan-
nya sambil duduk.
Para ulama beralasan dengan hadits yang diriwayatkan oleh
Musliml6e dari 'Abdullah bin 'Amr qgF,, bahwa ia berkata; telah di-
sampaikan kepadaku sebuah riwayat bahwa Rasulullah ffi bersabda:

.\:J-\+ ,F"'n.,,g.;4iq;ik .ri"d\ Gb-(+v ;1}\'ri,; >t


,&i;s ir*d,i +r *f q ,^Y ,it;t ,VY, & +*,3L;;

( !>\.!1,$-Jb\'-'r\3 J;}\ii..,y
'at3
*i +t i;tq dj;i
k"€L )LK ei
",G41 b\,itlSrlle\5 tF eJiS
"Shalat (sunnah) seseorang dalam keadaan duduk itu mendapat pahala
setengah dari shalat dalam keadaan berdiri." suatu ketika aku menemui
Rasulullah . T erny ataaku mendapati beliau sedang shalat sambil duduk.
Aku pun meletakkan tangan di atas kepalaku. (Selesai shalat), beliau
bertanya: "Ada apa geratgan denganmu, hai 'Abdullah bin 'Amr?"
Aku Menjawab: "Aku mendengar rrwayat bahwa engkau bersabda:
'Shalat seseorang dalam keadaan duduk itu mendapat pahala setengah
dari shalat dalam keadaan berdiri.' Namun, sekarang engkau shalat
sambil duduk." Beliau bersabda: "Benar. Akan tetapi aku, aku berbeda
dengan siapa pun dari kalian."

4. Hukum meniawab panggilan Rasulullah ffi ketika


sedang mengeriakan shalat
Orang yang sedang shalat sekalipun, apabila dipanggil oleh
Rasulullah M, tetap harus menjawabnya. Hal ini berdasarkan hadits

SirahNabi Muhammad ffi u7


Abu Sa'id bin al-Mu'alla dalam Shabiibul Bukbari.nt Meskipun demikian,
hukum ini tidak berlaku bagi selain beliau ffi.
at riw ay at y arTg diceritakan oleh aI- Auza' i dari gurunya,
Te rdap
yakni Mak-hul, bahwa beliau memandang wajib menjawab panggilan
seorang ibu meskipun sang anak sedang shalat, berdasarkan haditsJuraij
ar-Rahib. Disebutkan dalam riwayat itu bahwa ia pernah dipanggil
oleh ibunya ketika sedang shalat. Ia berkata dalam hati: "Ya Allah, aku
mendahulukan ibuku atau shalatku?" Kemudian, ia tetap melanjutkan
shalatnya. Setelah panggilan itu terjadi sampai dua dan bahkan tiga
kali, akhirnya si ibu mendo'akan keburukan aras si anak. Allah pun
mengabulkan do'anya. Kisahnya itu tercantum dalam Sbabiibul
Bukbarin2 dan kitab lainnya. Pendapat itu dipaparkan secara jelas dan
ia tidak mengingk arinya.
Namun Jumhur ulama berpendapar bahwa hukumnya tidak
wajib, bahkan dalam shalat tidak boleh dicampuri dengan sesuatu
dari ucapan manusia, berdasarkan hadits shahih.,r3 Terkecualiyang
dipandang boleh menurut Imam Ahmad, yakni seputar pe rtutyaarLimam
kepada makmum tentang ada tidaknyalbagian-bagianlTa] rukun shalat
yang teninggal, berdasarkan hadits Dzul Yadain.tTs W'allaahu a'lam.

5. Kekhuzusan Rasulllah ffituhadap ienazah kaum Muslimin


Rasulullah M menolak menshalatkan jenazah orang yang
meninggal dunia dalam keadaan menanggung beban urang yangbelum
dilunasinya, [sebagaimana]r76 yangdikeluarkan oleh al-Bukhari dalam
Sbahiih-nyatl7 dengan sanad tsulatsi dari Salamah bin al-Akwa' gE .
Meskipun demikian, sahabat-sahabat kami (ptaraulama) masih berbeda
pendapat, apakah hal itu memang diharamkan atas beliau arau sekadar
dimakruhkan? Ada dua pendapat dalam hal ini.
Akan tet api, hukum tersebut lalu di-man s u kb -kan den gan sab da
beliau ffi:

(@yA\ir:iuis a; fi #';#iv a;' p


48 Kekhusus an Rasulullah ffi
"Barang siapa yangmeninggalkan hana benda maka itu akan menjadi
hak ahli warisnya, sedangkan barang siapa yangmeninggalkan utang
ata:utanggungan maka itu akan menjadi tanggunganku.'l78
Dalam hal itu, adayangberpendapat bahwa Nabi ffi melunasi
utang tersebut sebagai kewajiban beliau. Ada lagi yangmenyebutkan
bahwa beliau melakukannya sebagai wujud kebaikan hatinya.
Kekhususan beliau lainnya adalah apabila Rasulullah M
mendo'akan penghuni kubur, maka Allah \H akan memenuhi
kuburan tersebut dengan cahayadan keberLr|rrrrtzr berkat do'a beliau.
Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah atas beliau. Hal
tersebut sebagaiman yang disebutkan dalam Shabiih Muslimts\ dari
'Aisyah rd9,.
Di antara kekhususan Nabi ffi lainnya terlihat pada saat
beliau melewati dua kuburan. Beliau berkata: "sesungguhnya peng-
huni kedua kuburan ini sedang disiksa, dan tidaklah keduanya
disiksa karena mereka telah melakukan satu dosa besar." Kemudian,
Rasulullah ffimengambil pelepah kurma dan membelahnya menjadi
dua bagian. Beliau pun meletakkan setiap belahan itu pada dua
kuburan tersebut itu, seraya bersabda: "semoga Allah meringankan
siksa atas kedua orang tersebut selama kedua pelepah ini belum me-
ngering." Hadits di atas dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim
dari Ibnu 'Abbas ,rg;-,.'r'

6. Penderitaan yang luar biasa ketika sakit


Bentuk lain kekhususan Rasulullah ffi adalah beliau mengalami
penderitaanyatgluar biasa ketika sedang sakit. 'Abdullah bin Mas'ud
4E pernah datang menjenguk beliau dan bertanya: "'$7'ahai Rasulullah,
tampaknya engkau merasakan sakit yang luar biasa." Beliau menjawab:
"Benar, sesungguhnya aku merasakan sakitt82 seperti yangdialami dua
orang di antara kalian." Aku bertanyalagi: "Apakah karena engkau
mendapatkan pahala dua kali lipat?" Beliau menjawab: "Ya." Hadits
itu diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.'s3

SirahNabi Muhammad ffi 49


7. Mendapat pilihan dari Allah sebelum wafat
Sebelum Rasulullah ffi
wafat, Allah \W memberikan pilihan
kepada beliau, yaitu dipanjangkan umurnya kemudian dimasukkan ke
dalam Surga atausegera bertemuAllah W secepatnya. Beliau ffi memilih
balasan yangada di sisi Allah \H daripada kehidupan dunia. Riwayat
ini tercantum dalam kitab asb-Sbahiihain,t}a yakni dari 'Aisyah rdp,.
8. Jasad Rasulullah ffi tidak akan rusak
Bentuk lain dari kekhususan Rasulullah ffi adalah Allah \W,
melarang bumi memakan jasad para Nabi. Dalilnya adalah hadits
Syaddad bin Aus yangterdapat dalam kitab as-Sunan.t85 Sebagian
"49,
ulama menyatakan shahih riwayat tersebut.

D. Kitab Zakat
I Rasulullah ffi tidak memakan harta sedekah
Diharamkan atas Rasulullah ffi memakan (sesuatu dari) sedekah,
baik sedekah wajib (zakat) ataupun sedekah sunnah, berdasarkan sabda
beliau ffi:

rc#..J) .f; #. E n u''Ar!l ll


"Sesungguhnyahasil sedekah (zakat) tidak dihalalkan bagi Muhammad
ffi dan keluarga Muhammad.Dr86
Diriwayatkan oleh MuslimtsT dari Abu Hurairah gE, bahw asanya
Rasulullah ffi mau memakan (sesuatu dari) hadiah, namun beliau tidak
mau memakan (sesuatu dari) sedekah." Makna yangterkandung dalam
hadits ini bersifat umum.
Imam asy-Syafi'i memiliki pandangan tersendiri renrang sedekah
sunnah. Ia berpendapat bahwa sedekah sunnah dihalalkan bagi beliau,
sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Abu Hamidrs8 dan al-
Qaffal.'8e

4s0 Kekhusus an Rasulullah ffi


Syaikh Abu 'Amr bin ash-shalah menyanggah: "Hal ini tersamar
atas Imam a1-Haramain dan al-Ghazali. Yang benar adalah pendapat
pertama."
Adapun anggapan sebagian kaum Arab Badui sesudah Rasulullah
wafat [bahwa zakatfieohanyadiserahkan kepada Rasulullah ffi semasa
hidupnya, sehingga tidak wajib lagi menyerahkannya kepada Abu
Bakar ash-Shiddiq gg , /ang mengakibatkan mereka diperangi
hingga mau kembali kepada kebenaran dan menunaikan zakat, para
ulama memberikan beberapa jawabanreratas anggapan mereka yang
keliru ini. Kami juga telah membahasnya secara panjanglebar dalam
kesempatan lain.

E. Kitab Puasa

1. Hukum puasa 'Visbal


Rasulullah Mi dibolehkan melakukan puasa ,.uisbal, namun
beliau melarang ummatnya melakukarTtya.Para Sahab at Mbertanya:
"Akan tetapi, bukankah engkau melakukan itu?" Beliau menjawab:
"Aku ddak sama dengan kalian.te2 Aku bermalam di bawah pengawasan
Rabbku, bahkan Dia memberiku makan dan minum." Hadits ini
dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim.'e3
Kaum Muslimin dilarang meniru Nabi dalam amal ini karena
amalan ini merupakan kekhususan beliau, yakni karena Allah memberi
makan dan minum kepada beliau.
Para ulama berbeda pendapat, apakah makan dan minum di sini
hakiki aathanya bersifat maknawi? Ada dua pendapat. Yang benar,
makan dan minum dalam hadits ini bersifat maknawi (bukan makanan
dan minuman hakiki). Sebab, jika makan dan minum yatgdimaksud
itu hakiki, berarti yangdilakukan beliau bukan lagi puasa a.,ishal.

2. Rasulullah ffi boleh mencium isterinya ketika sedang


berpuasa
Rasulullah ffi pernah mencium isterinya saat sedang berpuasa.tea
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa hal itu khusus bagi beliau.

SirahNabi Muhammad ffi 451


Jika demikian, apakah hukum melakukannyabagi selain Nabi adalah
makruh, haram, atau boleh? Batalkah puasa orang yang melakukannya,
seperti halnyapendapat Ibnu Qutaibah, atau justru dianjurkan demikian?
Apakah terdapat perbedaan hukum antaraanak muda dan orang tua?
Ada banyak pendapat ulama dalam masalah ini. Pandangan
mereka itu nanti akan kami paparkan pada bagian yang lain.re5

3. \flaiibkah Rasulullah ffi menyempurnakan puasa


sunnahnya?
Sebagian sahabat kami mengatakan: "Apabila Rasulullah ffi
memulai puasa sunnah, maka beliau harus menyempurnakannya."
Namun, pendapat ini lemahte6 dan terbantahkan oleh hadits y{tg
tercantum dalam Sbabiih MuslimteT yangdiriwayatkan dari 'Aisyah
€9-, , bahwasanyasuatu ketika Rasulullah ffi mendatangi'Aisyah W ,
lalu'Aisyah Wy, memberitahu beliau: "'Wahai Rasulullah, di sini ada
makanan bdis."|e8 Rasulullah ffi menjawab: 'Tunjukkan kepadaku.ree
Sebetulnya sejak pagi tadi aku berpuasa." Rasulullah ffi pun kemudian
menyantap sebagian dari makanan tersebut.

F. Kitab Haii

1. Tentang ucapan Talbiyah


Sebagian sahabat kami mengatakan bahwa apabila Rasulullah
M melihat sesuatu yang membuatnya takjub, maka beliau selalu
mengatakan: " Labbaika. Sesungguhnya kehidupan hakiki adalah
kehidupan akhirat."
Dasarnya adalah hadits riwayat al-Bukhari20o dari Sahal bin
Sa'ad, ia berkata: "Kami berjuang bersama Rasulullah ffipadaPerang
Khandaq. Beliau yang menggali tanah, sedang kami yangmemindahkan
tanahnya. Beliau memandang ke arah kami serayabersabda:

rcthViJ! y;;\ Y96 e7it,#'il ;+'i I I

4s2 Kekhusu s an Ra sulull ah ffi


"Tidak ada kehidupan selain kehidupan Akhirat. Ya Allah, ampunilah
kaum Anshar dan Muhajirin."
Imam asy-Syafi'i2or berkata:
kami, dari Ibnu Juraij,
"Sa'id202 rclah menceritakan kepada
ia berkata: Humaid al-A'ra) telah menceritakan kepada kami, dari
Mujahid, ia berkata: Rasulullah gt biasa melakukan talbiyab dengan
suara keras:
I

c;S i,;:;tS i:rir $Ld1 ,^ ,tS--1 'i ag ,Ag,;lr # n


((.dji ,!3;'i,..+tiE
'Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu.
Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi
panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat, dan kerajaan
hany alah kepunyaan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. "'

Suatu ketika kaum Muslimin mulai meninggalkan bacaan


tersebut, namun beliau begitu tertarik terhadap isinya, maka beliau
menambahkan:

((.!j;Jl .wLri{Jt'..iL,lX: >


'Aku sambut panggilan-Mu. Tidak ada kehidupan, kecuali kehidupan
akhirat."
Ibnu Juraij menegaskan: "Saya kira peristiwa itu terjadi pada
hari Arafah."
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, zhahir kedua hadits ini tidak
menunjukkan kewajiban mengerjakan amal tersebut, melainkan
maksimal bersifat anjuran saja. Ada pula yang menyebutkan bahwa
hal itu hanya berlaku bagi orang-orang mukallaf. Hadits Mujahid di
atas lnursa/, sedangkan ucapan Ibnu Juraij it:u munqathi'.}l3 lWallaabu
a'lam.

SirahNabi Muhammad ffi 453


2. Kota Makkah pernah dihalalkan bagi Rasulullah ffi
Makkah pernah dihalalkan bagi Rasulullah ffi selama satu hari,
sehingga beliau pun memasukinya tanpa berihram. Pada hari itu, ada
sekitar dua puluh orang penduduk Makkah yangterbunuh.
Apakah penaklukan kota tersebut dilakukan dengan kekerasan
atau dengan jalan damai? Ada dua pendapat dari Imam asy-Syafi'i,
yang setiap pendapatnya mendapat dukungan dari para ulama.
Kesimpularnya, semua itu termasuk kekhususan Rasulullah M;
sebagaimana yang beliau jelaskan sendiri dalam khutbah pada pagi
hari tersebut:

',iL,t)#.\el$,itt
f-Y)&f iirt )*, )q,';i 64o,r! ll
rc;LiilqPi
"Kalau ada orang beranggapan bahwa boleh menumpahkan darah di
dalam kota itu dengan alasan Rasulullah ffi sebelumnya telah berperang
di sana, maka katakanlah kepadanya: 'sesungguhnya Allah lW hanya
mengizinkan hal itu untuk Rasul-Nya, namun Allah tidak mengizinkan
(hal itu) untuk kalian.'D204
Hadits tersebut amatlah populer (masyhur).

3. Menyembelih hewan kurban


Telah dipaparkan sebelumnya2O5 hadits yang intinya menerangkan
kewajiban menyembelih kurban bagi Rasulullah ffi. Namun, derapt
hadits itu lemah.

G. Kitab Atb'imah (Makanan)


7. Tentang hukum memakan bawang
Sebagian sahabat kami berpendapat bahwa diharamkan bagi
Rasulullah ffi memakan bawang merah, bawang putih, dan bawang
bakung. Dasarnya adalah riwayat yang dikeluarkan oleh al-Bukhari

454 Kekhusus an Rasulullah ffi


dan Muslim206 dari Jabir gE , bahwasanya [Rasulullahlzot * pernah
diberi satu panci berisi sayuran. Karena mencium aroma tak sedap pada
sayuran tersebut, maka beliau pun menyuruh sebagian Sahabatnya
untuk memakannya. Ketika melihat mereka enggan memakannya,
beliau berseru:

((-h\3'f ; ,bri U,,S ))


"Makanlah! Sesungguhnya aku berbicara kepada makhluk (MalaikaQ
yangkalian tidak bisa berbicara dengannya."
Pendapat di atas tidak bisa dibenarkan sepenuhnya. Sebab,
terdapat dtsar y angdiriwayatkan oleh at-Tirmid zi dari' Ali dan Syarik
bin Hanbal, tentang pendapat keduanya bahwa bawang merah dan
bawang putih yangharam adalah yangmasih menrah.2,8
Yang tepat, berdasarkan kaidah yang benar, hukum memakannya
tidaklah haram atas Nabi. Akan tetapi, hukumnya hanyalah makruh
bagi beliau. Dalilnya adalah riwayat Muslim2on dari Abu Ayyub,
bahwasanya ia menehidangkan makanan untuk Rasulullah M yang
terkandung bawang putih di dalamnya. Namun beliau menolak
makanan itu dan tidak mau memakannya. Abu Ayyub lalu bertanya
kepada Nabi: "Apakah makanan itu haram?" Beliau menjawab: "Tidak,
hanya saja aku tidak menyukainya." Abu Ayprb berkata: "Aku juga
tidak menyukai apayarTgtidak engkau sukai."
Syaikh Abu'Amr menegaskan: 'Hadits ini membatalkan peng-
haraman tersebut. lf,/allaabu A'ldrn."

2. Tentang hukum memakan biawak


Sama sepefti itu (memakan bawang merah, bawang putih, dan
bawang bakung) adalah masalah biawak. Rasulullah ffi bersabda:

(.y/n:#\&-:jy;
"Aku tidak mau memakannya, tetapi aku juga tidak mengharamkan-
nya."2t0

SirahNabiMuhammail ffi 455


Dengan kata lain, Nabi tidak mengharamkan biawak atas kaum
Muslimin . Hanya saja, beliau tidak memakannya karena merasa
jijik.
Khalid pernah bertanya kepada Nabi: "Haramkah makanan ini,
wahai Rasulu[ah?" Beliau menjawab: "Tidak, hanya saja binatang itu
tidak hidup di negeriku sehingga aku merasa jijik memakannya."zll
Begitulah, makruh hukumnya bagi siapa saja memakan sesuatu
yang tidak disukainya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Dawud.,z
Rasulullah ffi bersabda:
((.Jij.Jt *-At,y'JD)
"sesungguhnya sengaja mendatangi tempat yangsedang dilanda wabah
penyakit akan menjerumuskan kepada kematian." 2r3
Para dokter memakruhkannya karena perbuatan itu bisa merusak
tabiat manusia. ll{/allaabu a.'lArn.2la

3. Tentang hukum makan sambil bersandar pada sesuatu


Diriwayatkan oleh al-Bukhar 721
s dari Abu Juhaifah, bahwasanya
Rasulullah ffi bersabda:

((.\K&fifir:ir11 yy

"Adapun diriku, aku tidak akan makan sambil bersandar."


Sebagian sahabat kami berpendapat: "Hal itu hanya diharamkan
atas beliau saja."
An-Nawawi berkata: "Yang benar adalah hukumnya makruh
bagi beliau, tidak haram."
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, berdasarkan hal itu, perbuatan
ini tidak termasuk kekhususan Nabi ffi. Sebab, hukum makan sambil
bersandar juga dimakruhkan atas selain beliau; baik bersandar yang
diartikan dengan berbaring, sebagaima na yarlgdipahami secara langsung

456 Kekhu su s an Ra sulull ah ffi


oleh kalangan masyarakat awam, karena memang posisi itu dapat
menimbulkan gangguan (pencernaan), sepeft i halny a dilarang minum
sambil berdiri;2'6 maupun yangdianikan dengan makan sambil bersila,
seperti yang dijelaskan oleh al-Khaththabi dan ahli bahasa lainnya.
Makna inilah y^ngbenar,2t, apabila dicermati dan diperhatikan dengan
seksama, karena cara makan demikian menunjukkan kesombongan
dan keangkuhan.2r8 W'allaahu W a'lam.'

4. Larangan menyantap makanan tanpa diundang


Abul'Abbas bin al-Qash berkata: "Rasulullah melarang seseorang
menyantap makanan tanpa diundang."2re Namun, tatkala tiba-tiba
Abud Darda' gb mendatangi Nabi yangsedang menyantap makanan,
beliau pun memerintahkannyauntuk memakannya. Hal ini menjadi
kekhususan bagi beliau ffi.
Al-Baihaqi menegaskan: "Aku belum menemukan fhadits]
tentang larangan menyantap makanan tanpa diundang [ini] dari jalur
shahih [yang semisal dengannyaf."zzo Lalu, al-Baihaqi menyebutkan
hadits Abu Dawu&" yangdiriwayatkan dari Durust binZiyad, dari
Abban bin Tharig, dari Nafi', dari Ibnu'LJmar secara marfu'z

;-.ei ;3
--JJ-vV
|{, lL:, $ & 3fi 4" * e:dr ))
^$')'iur (.\.;t€fi6rvFt_a
"Barang siapa yang diundang makan dan tidak memenuhi undangan
tersebut maka ia telah durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nyr. Barang
siapa yangmendatangi jamuan makan tanpa diundang maka ia masuk
sebagai pencuri dan keluar sebagai perampok /penjarah."

5. \7aiib memberikan makanan yang diminta oleh


Rasulullah i{5
Para ulama mengatakan: "Salah satu kekhususan RasulullahiW
adalah apabila beliau meminta makanan kepada seseorang yanghanya
cukup untuk dirinya, maka diawajib memberikan makanan itu kepada
beliau. Hal itu dilakukan untuk menjaga kehormatan seorang Nabi

Sirah Nabi Muhammad ffi 457


dan menjaga kemuliaan diri beliau, baik denganharta maupun jiwa.
Hal ini berdasarkan firman Allah \H:

*Nabi
{@....'6UA"fi\cfir"giy
itu (bendaknya) lebih utama bagi ordng-ordng Mukmin dari diri
mereka sendiri...." (QS. Al-Ahzaab: 6)
Aku (Ibnu Katsir) tambahkan, mirip dengan ayat ini adalah
hadits yangterdapat dalam asb-Sbahiibain, "' yakni:
esU el1, ri, ,y )ll,tLi S$i e ?;:iiji.i;
(G;#i
'Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga diriku lebih
dicintainya daripada anaknya, orang tuaflya, dan manusia seluruh-
nya-'"

6. Tentang pembatasan daerah larangan menggembalakan


hewan
Al-Bukhari223 meriwayatkan hadits dari Sha'ab bin Jatstsamah
secara marfu':

K.i-;)i {t.r= j n
"Tidak boleh menetapkan pembatasan (wilayah penggembalaan hewan)
kecuali yangtelah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nyr."
Sebagian sahabat kami menjelaskan: "Hukum ini khusus bagi
Rasulullah ffi."
Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa hal itu boleh
bagi selain Nabi ffi [untuk kemaslahatanf.22a Hal ini sebagaimana
Rasulullah M menjadikan an-Naqr'.zzs sebagai daerah larangan
penggembalaan umum. Demikian pula, 'tImar qb,yangpernah
membuat daerah larungandi Syaraf dan Rabdzah.226Hanyasaja daerah
larangan Rasulullah ffi sama sekali tidak boleh diubah.

458 Kekhu su s an Ra sulu ll ah M,


H. Hibah
1. Rasulullah ffi boleh menerima hadiah
Rasulullah M menerima hadiah dan biasanya beliau selalu
membalasnya.
Diriwayatkan secara shahih dalam kitab ash-Sbabiib'27 dari
'Aisyah €9,, bahwasany^ Rasulullah melakukan itu semata-mata
untuk melunakkan hati orang yangmemberi hadiah kepadanya.Lain
halnya dengan para urndra' (ptemimpin) selain beliau. Diriwayatkan
dalam sebuah hadits shahih bahwa: "Hadiah yang diberikan kepadapara
pegawai (pemerintah) termasuk kategori gbulul (pengkhianatan)."228
Sebab, hadiah kepada mereka tergolong suap. Yang demikian itu akan
menimbulkan kecurigaan dan tuduhan (fitnah) . IVallaabu a'lam.

2. Tentang riba balal


Zakaria bin 'Adi berkata: Ibnul Mubarak menyampaikan
riw ay at kep ada kami dari al-Au za' i, dari Ibnu' At h a-Z akariya b e rkat a :
Menurutku, Ibnu 'Atha itu adalah 'LImar-dari Ibnu 'Abbas qg!r,,
berkenaan dengan firman Allah:

{ @. .. .7r UGiv quUie G*;g G-XI;W y


"DAn sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambab
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambab p/a sisi Allab ...."
(QS. Ar-Ruum: 39)
Yang dimaksudkan dalam ayatitttadalah sejenis riba halal, yaitu
memberikan hadiah dengan niat mendapatkan balasan yang lebih
daripada yang dihadiahkan. Pelakunya tidak mendapat pahala dan
tidak juga mendapat dosa. Akan tetapi, secara khusus Rasulullah ffi
dilarang melakuka nny a.

(@)\9:'#,1iy
"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleb Balasan)
yang lebih banyak." (QS. Al-Muddatstsir: 6)

SirahNabi Muhammad ffi 459


Atsar tersebut diriwayatkan oleh al-Baihaqi2ze darial-Hakim dan
yang lainnya, darial-Asham, dari Muhammad bin Ishaq, dariZakariya.
Akan tetapi, dtsdr tersebut terputus sanadnya. Kalau y^ngdimaksud
dengan'Llmar bin'Atha' adalah Ibnu'Waraz, berarti ia perawi dha'if.
Namun, kalau orang itu adalah Ibnu Abil Khawar, maka ta adalah
perawi yangdipakai oleh Imam Muslim (perawi tsiqab).Ia juga telah
meriwayatkan hadits dari Ibnu 'Abbas d!r,. Meskipun demikian,
masalahnya di sini masih samar.

I. Faraa-idb (Varisan)
I Apakah Rasulullah ffi mewariskan sesuatu?
Rasulullah tidak mewariskan sesuatu. Ap, salayangbeliau
ffi
tinggalkan adalah sedekah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim
dalam asb-SbabiibainB, dariAbu Bakar qd, bahwasanya Fathimah 6F-,
pernah bertanya kepada Abu Bakar tentang warisan ayahnya. Abu
Bakar menjawab: "Aku pernah mendengar Rasulullah W bersabda:

K.:as5';Wiu,3.G \j yy
'Kami tidak diwarisi, karena harta yang kami tinggalkan adalah
sedekah.'"
Abu Bakar *!b melanjutkan: "Meskipun demikian, keluarga
Muhammad M boleh memakan harta tersebut. Demi Allah, aku
tidak akan mengubah sedikit pun hukum memakan harta sedekah bagi
Rasulullah ffi dari kondisi asalnya semasa hidup beliau."
Masih dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
45 , bahwasanya Rasulullah ffi
bersabda:

* tyu {i')$-tt 4}i'i| Xlu.56; €r3i.,.li'f yy

2<. .
((.d.et_^,

460 Kekhusus an Rasulullah ffi


"Ahli warisku ddak akan menerima bagian satu dinar pun. Segalayang
aku tinggalkan, setelah jatahyangdiberikan untuk isteriku dan upah
untuk pelayanku, adalah sedekah."23,
Ablul Hilli utal Aqdi (dewan para ulama dan penguasa) sepakat
atas hal ini. Dengan demikian, tidak perlu ditanggapi segala bentuk
khurafat yang diada-adakan oleh kaum Syi'ah Rafidhah. Sungguh,
kejahilan mereka sudah sangat terkenal.

J. Kitab Nikah
Dalam masalah nikah inilah paling banyak didapati kekhususan-
kekhususan Rasulullah ffi. Semoga shalawat dan salam senantiasa
terlimpah bagi beliau. Kita akan menyebutkannya secara berurutan,
berdasarkan urutan yaflg sering digunakan oleh para ulama agar
menjadi lebih ringkas dan mudah dipahami.

1. Perkara Nikah Yang Hanya'$/aiib Atas Rasulullah ffi


Dan Tidak wafib Atas Orang Lain
Allah \H memerintahkan Nabi ffi untuk memberi pilihan
kepada isteri-isterinya, sebagaimana firman-Nya:

Aut q\i <,"r3"# oL{i"iif i$i (:Jr- F


"iAi
:iit <r;j""K,4, *q;k;L.,K:A<;{ tri
#ffiill
\
\7
(re,a.. J '

*Hai Nabi, katakanlab kqada isteri-isterirnu:


fika kamu sekalian rneng-
inginkan kebidupan dunia dan perbiasannyd., marilab supdya kuberikan
kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan card yang baik. Dan
jika kamu sekalian mengbendaki (keridbaan) Allab dan Rasul-Nya serta
(kesenangan) di negeri akbirat, maka sesunggubnya Allah menyediaban
bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pabala ydng besar." (QS. A1-
Ahzaab:28-29)

SirahNabi Muhammad ffi 46'.1


Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dalam kitab mereka,
ash-Shahiibain,Bz dari'Aisyah €9, , sebuah hadits tentang pilihan yang
diajukan Rasulullah ffi kepada isteri-isterinya,bahwasanya Allah \ffi
benar-benar memerintahkan beliau untuk melakukan hal tersebut.
Para sahabat kami dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i
berbeda pendapat: apakah pemberian pilihan itu hukumnya wajib atas
beliau atauhanya sunnah? Ada dua pendapat dalam masalah ini. Imam
an-Nawawi dan ulam alainnyaberpendapat bahwa hukum memberikan
pilihan tersebut wajib bagi beliau.
Para ulama kami berbeda pendapat pula, apakah isteri-isteri beliau
wajib menjawab secara langsung atau diberi tenggang waktu? Ada dua
pendapat juga dalam persoalan ini. Ibnu Shabbagh berpendapat: "Tidak
ada perbedaan pendapat tentang renggang waktu yangdiberikan Nabi
kepada'Aisyah rd9, , sesuai dengan sabdanya:

rc,*:;i &-*w:)i 4l'>r,5 D

'Tidak ada salahn ya jikakamu meminta pertlmbangan kedua orang


1gx1n11."'233

Para ulama mempert anyakan,apakah diharamkan atas Rasulullah


ffi menceraikan isteri-isterinya,
apabila mereka telah memilih Allah,
Rasul-Nya, dan negeri akhirat? Terdapat dua pendapatlagi dalam
hal ini. Pada umumnya mereka (para ulama) lebih mengunggulkan
pendapat tidak haramnyamenceraikan mereka bagi beliau.
Pada mulanya, Allah mengharamkan kepada beliau untuk
mengambil wanita lain selain isteri-isterinya saat itu, tidak lain sebagai
bentuk penghormatan terhadap sikap (kesetiaan) mereka. Namun,
kemudian hal itu dibolehkan kembali, sebagai karunia untuk beliau.
'Aisyah menegaskan: "Sebelum Rasulull^h M wafat, sudah dibolehkan
lagi bagi beliau untuk mengambil wanita lain selain isteri-isteri yang
sudah ada (dinik ah7)."2t+

[Demikianlah yang diriwayatkan oleh Imam asy-Syafi'i.]235

462 Kekhu su s an R a sulull ah ffi


2. Perkara Nikah Yang Haram Atas Nabi, Namun Tidak
Atas Orang Lain

Mempertahankan isteri yangmeminta cerai dari beliau


")
Para ulama berpendapat bahwa diharamkan bagi Rasulullah
ffi mempertahankan isteri beliau yang lebih memilih bercerai dari
beliau. Ini menurut pendapat yang benar. Berbeda halnya dengan
seorang Muslim (selain Rasulullah) yang memberikan pilihan kepada
isterinya. Karena apabila isterinya memilih untuk bercerai, dia tidak
wajib menceraikan isterinya. Wallaabu a'lam.
Sebagian ulama menjelaskan: "Nabi ffi menceraikan isterinya
demi kehormatan."

b) Tentang menikahi wanita Ahul Kitab

Bolehkah Rasulullah menikahi wanita Ahlul Kitab? Terdapat


dua pendapat dalam masalah ini:

[An-Nawawilz:o menerangkan pendapat peftama, yaitu bahwa


pernikahan itu haram bagi Nabi ffi. Pendapat inilah yangdipilih oleh
Ibnu Suraij,237 al-Ishthakhri,238 serta Abu Hamid al-Marwarudzi.z3e
Syaikh Abu Nashr bin ash-Shabbagh berdalil untuk memperkuat
pendapat yangmenyatakan haram ini dengan sabda Nabi ffi:

((.!;'ii c$b)qiill e *tr:: n


"Isteriku di dunia adalah isteriku juga di akhiraL'z4,
Kemudian an-Nawawi menyebutkan pendap at y ang lain, yaitu
bahwa hal itu dibolehkan bagi beliau, dan sepertinya dia cenderung
kepada pendapat ini, sebagaimana terlihat dalam komentarnya:
"Riwayat tersebut [tidak]'o' dapat dijadikan hujjah karena bisa saja
wanita yangmenikah dengan Nabi ffi it:u kemudian masuk Islam."
memiliki
Saya (Ibnu Katsir) berpendapat: "Hadits di atas tidak
dasar yang bisa menjadikannya sebagai riwayat marfu'yang sampai

SirahNabi Muhammad ffi 463


kepada Nabi ffi. Sebenarnya, riwayat itu hanyalah berasal dari
pendapat sebagian Sahabat.D242
Abu Ishaq al-Marwazi2a3 berkata: "Hal itu tidaklah haram atas
Nabi."
Tentang boleh tidaknya Rasulullah memiliki budak wanita Ahlul
Kitab atau menikahi budak wanita Muslimah, terdapat tiga pendapat
dariparaulama. Pendapat yangpaling benar adalah beliau dibolehkan
memiliki budak-budak wanita Ahlul Kitab, tetapi tidak dibolehkan
menikahi budak wanita Muslimah, bahkan hal itu diharamkan bagi
beliau. Adapun budak wanita Ahlul Kitab, jumhur ulama bersepakat
bahwa Nabi M haram menikahinya. Sementara, al-Hannathrz44
menyebutkanz45 dua pendapat dalam masalah ini, namun keduanya
sangat lemah.
Pendapat-pendapat yangmereka kembangkan itu sangar rusak
sehingga mengabaikannya lebih baik daripada menyebutkannya.
Bentuk penyimpangan seperti inilah yang telah diperingatkan oleh Ibnu
Khairan dan al-Imam. Mereka benar dalam masalah ini.lWallaahu a'lam.

3. Perkara Nikah Yang Hanya Boleh Bagi Nabi, Namun


Tidak Boleh Bagi Orang Lain

4 Menikahi lebih dari empat orang wanita


Ketika wafat, Rasulullah ffi memiliki sembilan orang isteri.
Para ulama sepakat bahwa beliau boleh mengawini sembilan orang
wanita. Namun, para sahabat kami dari kalangan ulama asy-Syafi'i
berbeda pendapat, apakah beliau boleh mengawini lebih dari sembilan
wanita?
Pendapat ymgbenar adalah hal itu boleh bagi Rasulullah. Sebagai
dalilnya adalah hadits yangterdapat dalam Sbabiibul Buhbari,2au y^ng
diriwayatkan dari bundar, dari Mu'adzbinHisyam, dari ayahnya, dari
Qatadah, dari Anas "!b ,iaberkata: "Dahulu, Rasulullah ffi menggilir
semua isterinya dalam satu waktu pada malam maupun siang hari.
Jumlah isteri beliau ketika itu adalah sebelas orang."

464 Kekhusus an Rasulull ah ffi


Aku benanya kepada Anas: "Apakah Rasulullah ffi mampu
melakukannya?" Anas 45 menjawab: "Kami pernah berbincang-
bincang bahwasanya beliau diberi kekuatan yang setara dengan tiga
puluh orang laki-laki." Bahkan, dalam riwayat y^ng lain disebutkan:
"Empat puluh orang laki-laki."
Kemudian, al-Bukhari2aT meriwayatkan hadits Sa'id dari Qatadah,
dari Anas eB : "Beliau memiliki sembilan isteri." fAnas berkata: "Nabi
ffi menikahi lima belas orang wanita. Yang beliau gauli sebanyak
tiga belas orang, sedangkan yangberkumpul (hidup berumah tangga)
dengan beliau berjumlah sebelas orang. Pada waktu waf.at, beliau ffi
meninggalkan sembilan orang isteri."]2a8

Qatadah juga menyatakan riwayat seperti iur.,4e


Ibnush Shabbagh menyebutkan dalam kitab Syamaa-il-nya dari
Abu'Ubaid,zto iaberkata: "Rasulullah menikahi delapan belas wanita
dan memiliki tiga budak wanita."

b) Melangsungkan akad nikah dengan laftazh hibah

Para ulama mengatakan: "Rasulullah ffi


boleh melakukan akad
nikah dengan lafazh hibah, berdasarkan firman Allah \ffi:

vd;;.tt$i;ri;tt;4 bLw'-{fi...}
{@ gi,t4'L4'
'... Dan perernpuan Mukmin ydng menyerahkan dirinya kepada Nabi
kalau Nabi lndu rnengd.aininya, sebagai pengkbususan bagimu, bukan
untuk sernurt. orangMukmin...." (QS. Al-Ahzaab: 50)
Apabila Nabi ffi melakukan akad nikah dengan menggunakan
kata hibah, maka beliau tidak wajib memberi mahar karena akad
tersebut maupun karena bercampur. Berbeda dengan selain beliau.
Apakah talak Rasulullah i{S itu dibatasi sampai talak tiga saja?
Dalam hal itu ada dua pendapat. Pendapat yangpaling benar adalah:
"Ya, dibatasi sampai tiga, berdasarkan keumuman ayaLt' Pendapat yang

SirahNabi Muhammad ffi 465


kedua menyatakan: "Tidak dibatasi, sebagaimana beliau tidak dibatasi
menikah dengan empat isteri saja. Demikian juga halnya dengan talak
beliau yangtidak dibatasi sampai tiga kali saja." Akan tetapi, pendapat
y^ng kedua ini 1emah25', sebab tidak ada korelasi antara nikah dan
talak.

.) Menikah tanpawali dan saksi


Rasulullah ffi diperbolehkan menikah tanpa wali dan tanpa
saksi, menurut pendapat yarLg shahih. Hal ini berdasarkan hadits
Zainab binti Jahsy, bahwas anya ia membanggakan diri kepada isteri-
isteri Nabi ffilajrnnya dengan mengatakan:

K.7UV:" & oj.? ii'l e.S:S 3L!;i'JLr.y)))


"Kalian dinikahkan oleh waliwali kalian, sedangkan aku dinikah-
kan langsung oleh Allah W dari atas langit yangtujuh." Hadits ini
diriwayatkan oleh al-Bukhari.252

d) Boleh menikah ketika sedang ihram

Bolehkah Nabi ffi menikah pada waktu ihram? Dalam masalah


ini itu tidak boleh bagi beliau,
ada dua pendapat. Pendap at pefiama, hal
berdasarkan keumuman hadits [yang diriwayatkan]zs: oleh Muslim dari
'Lltsman, dari Rasulullah ffi, beliau bersabda:

(.dZ'tS&nSi#'6i+'il
"Orang yang sedang ihram itu tidak boleh menikah, tidak boleh
menikahkan, dan tidak boleh melamar wanita."
Dalam hal ini, mayoritas ulama berpendapat bahwa orang yang
mengatakan perkataan ini (yaitu Rasulullah) ,adalahtermasuk ke dalam
cakupan keumuman sabdanya tersebut.
Sementara, ulama lainnya menguarkan pendapat kedua, yaitu
pendapat y^ng menyatakan bahwa Nabi boleh melangsungkan

466 Kekhusus an Rasulull ah ffi


pernikahan saat ihram, dengan hadits Ibnu'Abb I #' yang dikeluarkan
oleh al-Bukhari dan Muslim:2'a

(-?f 'F)1JW{:S M'iin


"Bahwasanya Rasululah ffi menikahi Maimunah rCF, dalam keadaan
sedang berihram."
Akan tetapi, pernyataan itu bertentangan dengan hadits y^ng
diriwayatkan oleh Muslim'ss dari Maimunah #t-, sendiri:

((.g'i>t; UisWj;'i't))
"Rasulullah menikahirTya"u saat keduanya dalam keadaan halal
M_,
(tidak sedang berihram)."
Orang y^ngterlibat langsung dalam kisah (Maimunah) tentu
lebih mengetahui daripada orang lain. lVallaabu a'lam.

.) Lamaran Rasulullah ffi tidak boleh ditolak


Apabila Rasulullah ffi ingin menikahi seorang wanita, maka
wanita itu wajib menerimanya. Demikianlah menurut pendapat para
sahabat kami. Bahkan, wanita itu tidak boleh dilamar oleh orang lain.

0 Tidak wajib membagi giliran menginap


\Tajibkah Rasulullah ffi membagi giliran untuk isteri-isteri dan
budak-budak wanitanya? Mengenai hal ini ada dua pendapat. Yang
zhahir dari matan beberapa hadits adalah wajib. Sebab, ketika sakit,
beliau terus mendatangi isteri-isterinya, meskipun dalam kondisi
demikian, hingga akhirnya beliau meminta izin kepada mereka untuk
beristirahat di rumah 'Aisyah W., . Para isteri beliau pun mengizin-
kannya.2sT

Abu Sa'id al-Isthakhri berkata: "Hal itu tidaklah wajib atas


beliau. Dasarnya adalah firman Allah W:
b
7r- i<a /
{
.... {d c; ,41cfi ,W*Lis ut ,43y

SirahNabiMuhammadffi 467
'Kamu boleb rnenanggubkan (menggauli) siapa ydng kamu kebendaki
di antara rnereka (isteri-isterimu) dan (boleb pula) menggauli sizpa ydng
kamu kebendaki....'" (QS. Al-Ahzaab: 51)
Dengan demikian, tidak wajibnya membagi giliran bermalam
itu termasuk salah satu kekhususan Rasulullah ffi.
Akan tetapi, apakah perkawinan beliau sama kedudukannya
dengan kedudukan mengambil budak perempuan2sS bagi kita atau
tidak? Dalam hal ini ada dua pendapat.

g) Memerdekakan budak sebagai mahar


Rasulullah M memerdekakan Shafiyah dan menjadikan
pemberian kemerdekaan itu sebagai maharnya. Hal ini sebagaimana
disebutkan dalam kitab ash-Sbabiibainzse dariAnas 4E .
Menurut satu pendapat, maksud dari hal itu adalah Rasulullah
ffi memerdekakan Shafiyah dengan syaratshafiyah mau dinikahi oleh
beliau. Maka dari itulah Shafiyah wajib memenuhi syarat tersebut.
Namun hukum wajib memenuhi syarat seperri ini tidaklah berlaku
terhadap selain Rasulullah. Ada juga yang mengatakan bahwa Rasulullah
ffi menladikan pemberian kemerdekaan itu sebagai mahar. Hal ini
diperbolehkan secara khusus bagi beliau, namun tidak diperbolehkan
bagi yang lain." Pendapat inilah yangdipilih oleh al-Ghazali.
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, bahwa pendapat di atas harus
dikaji ulang mengingat adanya riwayat yang dikeluarkan oleh at-
Tirmidzl260 dari asy-Syafi'i, bahwasanya beliau membolehkan hal itu
kepada siapa saja. Terlebih lagi pendapat ini sangat populer.
Menurut pendapat yaln.g lain, Rasulullah ffi memerdekakan
Shafiyah tanpa ada syarat imbalan apa pun. Beliau menikahinyatanpa
mahar, baik secara kontan maupun tempo. Pendapat ini diriwayatkan
dari Abu Ishaq. Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi26r menetapkan
pendapat ini, dan pendapat ini pun dibenarkan oleh Ibnush Shalah
dan an-Nawawi.
Aku (Ibnu Katsir) katakan, alasan Syaikh Abu 'Amr adalah
(hadits): "Beliau menjadikan hal itu sebagai maharnya." Maksudnya/ur'

468 Kekhusu s an Ra s ulull ah ffi


Nabi ffi
hanya memerdekakan Shafiyah tanpa memberikan mahar
kepadanya. Konteks ini persis seperti ungkapan: "Lapar adalah bekal
bagi orang yangtidak punya bekal."
Pendapat yang lain lagi menyebutkan: Bahkan, Nabi memberikan
seorang budak wanita kepada Shafiyyah sebagai maharnya. Hal itu
sebagaima na y arlgdiriwayatkan oleh a1-Baihaqi263 dengan sanad gharib
dan tidak shahih. l,l/allaahu a'lam.

4. Keutamaan Yang Hanya Disebabkan Karena Menikah


Dengan Nabi ffi Dan Tidak Dengan Orang Lain

Menjadi Ummabatul Mukminin


^)
Di antara keutamaan tersebut adalah bahwa isteri-isteri beliau
disebut sebagai (Jmmahatul Mukminin $br bagi kaum laki-laki yang
beriman), sepefti dalam firman Allah W:

{ @ ....W #;G Ar$ a G;5\ JSr,piy


*Nabi itu
ftendakryo) lebih utama bagi ordng-ordng Mukmin dari diri
mereka sendiri dan isteri-isterinya adalab ibu-ibu mereka.... " (QS. A1-
.Nhzaab: 6).
Arti umuumah'* (ibu) di sini adalah penghormatan, ketaatan,
haram didurhakai, dan wajib dimuliakan. Yang dimaksud bukanlah
diharamkan menikahi anak-anak mereka dan boleh berkhalwat dengan
mereka! Sungguh, kehormatan ini tidak diberikan kepada kaum wanita
selain mereka.
Apakah mereka juga disebut (Jmnwbatul Mukminar (ibu bagi kaum
wanita ymLgberiman) ? Mengenai hal ini ada dua pendapat. Para ulama
melarang penyebutan gelar itu, sebagaimana pendapat 'Aisyah QF' .zes
Perbedaan pendapat yangberedar hanyalah seputar apakah kata
jama' mudzakkar salim (bentuk jamak laki-laki) itu mencakup kaum
wanita? Masalah ini telah ditetapkan dalam ushul fiqih.

SirahNabi Muhammad ffi 469


Apakah saudara-s atdara perempuan dari para isteri Nabi
itu boleh disebut sebagai Akbanalul Mukminin (bibi-bibi kaum
Mukminin)? [Dalam masalah ini ada perbedaan pendapat].266 Adapun
nash menunjukkan bolehnya penyebutan gelar tersebut.
Apakah Akhwaatul Mukminin (saudara-saudara perempuan
gelar
kaum Mukminin) juga boleh diucapkan untuk puteri-puteri mereka?
Asy-Syafi'i membolehkannya dan itu disebutkan di dalam kitab al-
Mukbtasbdr.z6T Sebagian ulama juga membolehkan hal itu, namun
ulama lain melarangnya. Dalam masalah ini Ibnush Shabbagh dan
ulama lainnya membantah pendapat al-Muzani, seraya menegaskan:
"Pendapatnya itu keliru."

b) Memanggil Rasulullah M dengan Abul Mukminin

Bolehkah Nabi ffi dipanggil dengan sebutan Abul Mukminin


(bapak orang-orang Mukmin)? Al-Baghawi menukil dari sebagian
Sahabat bahwa hal itu boleh.
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, ini adalah pendapat Mu'awiyah
(Abbas268
€5 , berdasarkan riwayat Ubay dan Ibnu E#., yang membaca
firman Allah dengan lafazh:

W #.;;t-, - ;il,ii rt- "A# u <,",;F\ c54i y


*Nabi
{@....
itu ftendak"yo) lebib utama bagi ordng-orang Mukmin dari diri
mereka sendiri-dan belizu sebagai ayab bagi mereka-dan isteri-isterinya
adalab ibu-ibu mereka...." (QS. Al-Ahzaab: 6)
Al-r$Tahidi telah menukil laranganpenyebutan gelar seperri iru
dari sebagian Sahabat, sesuai dengan firman Allah \H:

{ @ --.Ft; drct-$39i'{tiy
"Mubammad itu buhanlab sekali-kali bapak dari seorang laki-laki di
antdla kamu,...." (QS. Al-Ahzaab: a0)

470 Kekhu su s an Ra sulull ah ffi


Yang dimaksud oleh ayat di atas adalah bahwa Rasulullah
bukanlah bapak mereka dari sisi nasab. Sebab, dalam sebuah hadits
y ang diriwayatkan oleh Abu Dawud diseburkan:26e

((....ijgrr j,Hr:irJr p
"Sesungguhnya aku, bagi kalian, ibarat seorang bapak."
Hadits Abu Dawud itu terdapat dalam kitab al-Istitbaabab.

.) Menjadi wanita paling utama

Isteri-isteri Nabi ffi


adalahwanita yangpaling utama di antara
kaum wanita ummat ini. Sebab, mereka memperoleh pahala yang
berlipat ganda, berbeda dengan wanita-wanita lainnya. Kemudian,
wanita yangpaling mulia di antara isteri-isteri beliau adalah IGadijah
dan'Aisyah u9.,.2"
Abu Sa' id al-Mutawalli"' berkat a: "P arasahabat kami dari ulama
madzhab asy-Syafi'i berselisih pendapat, manakah antara keduanya
(Khadijah dan'Aisy"h) yrrg lebih utama?"
Ibnu Hazm272 berpendapat: "Sesungguhnya seluruh isteri beliau
lebih utama daripada seluruh Sahabat, bahkan lebih urama dari Abu
Bakar # ." Namun, tidak ada seorang ulama pun yang berpendapat
seperti ini sebelumnya sehingga pendapat ini sangat lemah.

d) Ummahatul Mukminin tidak boleh dinikahi laki-laki lain

Ulama telah sepakat atas haramnya menikahi isteri-isteri


Rasulullah ffi sepeninggal beliau. Hal itu dikarenakan mereka adalah
isteri-isteri beliau di Surga kelak.

[Apabila seorang wanita tidak menikah]273 setelah ditinggal


mati oleh suaminya, maka ia akan tetap menjadi isterinya di akhirat.
Sepeni halny a dalam sebuah riw ay at, bahwasany a pada saat menj elan g
kematian Abud Darda' ce!',, isterinya"o berkata kepadanya: '\rahai
Abud Darda',sesungguhnya kamu telah melamarku kepada keluargaku,

SirahNabi Muhammad ffi 471


lalu mereka menikahkanmu denganku. Maka pada hari ini, akulah yarlg
melamar dirimu." Abud Darda'pun berkata: "Kalau begitu, janganlah
kamu menikah dengan laki-laki lain sepeninggalku."
Setelah Abud Darda' meninggal dunia, Mu'awiyah gg t lang
saat itu menjadi Khalifah, datang melamarnya, namun Ummud Darda'
menolak lamaran tersebut.275
meriwayatkan sebuah hadits dari'Isa bin'Abdur-
A1-Baihaqi276
rahman as-Sulami, dari Abu Ishaq, dari Shilah, dari Hudzaifah *!F-, ,
bahwasanyaia berkata kepada isterinya: Jika kamu ingin menjadi
isteriku di Surga nanti, maka janganlah menikah lagi sepeninggalku.
Sesungguhnya seorang wanita di Surga akan menjadi milik suaminya
yangterakhir ketika di dunia."
Oleh karena itu, isteri-isteri Nabi g
diharamkan menikah
lagi setelah beliau wafat, karena mereka akan menjadi isteri beliau di
Surga.

Para ulama berbeda pendapat tentang isteri Nabi yarLg beliau


ceraikan semasa hidupnya. Dalam hal ini adatigapendapat. (Pendapat
pertama, boleh menikah lagi. Pendapat kedua, tidak boleh menikah
lagi). Pendapat ketiga, wanita yarlgpernah bercampur dengan beliau
haram dinikahi oleh orang lain. Dalam hal ini asy-Syafi'i menetapkan
pengharamafftyasecara mutlak. Pendapatnya ini didukung oleh Ibnu
Abi Hurairah,"'berdasarkan firman Allah W:

{@....o';ffi#.;\5...}
"... dd.n isteri-isterinya adalab ibu-ibu mereka...." (QS. Al-Ahzaab: 6)

Berlandaskan hal itu, ada dua pendapat menyangkut budak-


budak wanita yangpernah bercampur dengan beliau lalu ditinggalkan,
baik karena beliau meninggal dunia atau sebab lainnya.
Menurut satu pendapat, [isteri-isteri Nabi]2?' M y^ng haram
dinikahi oleh orang lain hanyalah isteri yangbeliau tinggalkan karena
lrematian. Dalilnya adalah dyat tdklryiir (suratAl-Ahzaab :28-29). Sebab,

472 Kekhususan Rasufullah ffi


jika mereka tidak diperbolehkan memilih laki-laki lain, [maka hak
pilih yang beliau berikanl2Te kepada isteri-isterinya itu tentu tidak ada
artinya sama sekali. ll{/allaabu a'lam.

.) Hukuman bagi mereka yang menuduh'Aisyah pernah


berzina
Barang siapa menuduh 'Aisyah Ummul Mukminin €y, berzina,
maka ia harus dihukum mati berdasarkan ijma ulama. Kesepakatan
ini telah dikemukakan oleh as-Suhaili dan yang lainnya berdasarkan
nash al-Qur-an yangjelas-jelas menyatakan kesucian dirinya. Adapun
terhadap isteri-isteri Nabi yanglain selain'Aisyah, para ulama terbagi
menjadi dua pendapat.

0 Hukuman bagi mereka yang menghina Rasulullah ffi


Demikian juga halnya dengan siapa saja yang menghina Rasulullah
M, yaitu orang itu dibunuh, baik laki-laki maupun perempuan,
berdasarkan banyak hadits yangmenegaskan hal tersebut. Akan tetapi,
pembahas annya terlalu panjang apabila dij abarkan di sini.
Salah satu di antarahadits tersebut berasal dari Ibnu'Abbas .;e!r-,,
tentang kisah seorang buta yang membunuh ummu aulad-ny*8, karena
menghina Nabi ffi. Ketika pembunuhan itu disampaikan kepada Nabi
ffi, beliau pun berkata:
(6 W:''3i \3'te:x\ff ll
"5'
"Saksikanlah oleh kalian, bahwasanya darah wanita itu halal."'s'
Syu'bah meriwayatkan dari Taubah al-Anbari dari Abus Suwar,
dari Abu Barzat,z'z bahwasanya seorang laki-laki menghina Abu
Bakar. Abu Barzatbertanya: "Mengapa tidak [engkau penggal]2s3 saja
lehernya?" Abu Bakar gE menjawab: "Hal itu tidak berlaku bagi selain
Nabi ffi." Hadits itu diriwayatkan oleh an-Nasa-i dan al-Baihaqi.2sa
Ibnu Adiy"' pun meriwayatkan sebuah hadits dari Yahya
bin Isma'il al-tU7asithi, ia berkata, Ibrahim bin Sa'ad dan az-Zthri

SitahNabi Muhammail ffi 473


meriurayatkan kepada kami dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah
gE , beliau bersabda:

((M{t*1oi;i,?;:iid'i;
"Salah seorang dari kalian tidak boleh dibunuh karena menghina orang
lain, kecuali jika ia menghina Nabi ffi."
Syaikh al-Imam Abul'Abbas Ibnu Taimiyyahtelah menyusun
sebuah kitab khusus dalam masalah ini yang berjudul asb-Sbaarimul
Masluul'alalman Sabbal2s6 ar-RasuuL 287 Kitab itu adalah kitab terbaik
jika dibandingkan dengan kitab-kitab serupa yangmengupas masalah
itu. lVallaah u a' lam.2s}

g) Celaan dari Rasulullah ffi sebagai Kaffarat


Contoh lain dari kekhususan Nabi ffi adalah apabila beliau
menghina seorang laki-laki Muslim, padahal tidak seharusnya ia
dihina, [maka]28e penghinaan Rasul itu menjadi kffirar (penghapus
dosa) [baginya].2e0
Dalilnya adalah hadits yangdiriwayatkan oleh al-Bukhari dan
Muslim dalam kitab asb-Sbahiibain2et dariAbu Hurairah .!y, ia berkata
bahwa Rasulullah ffi bersabda:

;b.At &u trx.rs1 tJ1,1a! C \"'.iL a'r-+- a rit$J, r+1 I I

'4?3 <jStK:S';i-;a Uf+u '^Xi 3t'oi,3;+ Ji'..e;;" ,,'^1;:'i

((.etrJr i;$LU
"Ya Allah, aku telah mengambil sebuah perjanjian dari-Mu yang
Engkau tidak akan menyelisihinya. Sesungguhnya aku hanyalah
seorang manusia biasa, maka orang Mukmin mana saja yang tanpa
sengaja aku sakiti, atau pernah kucela, atau pernah kudera, ata:u
pernah kulaknat, maka jadikanlah hal itu sebagai do'a, pembersih

474 Kekhusus an Rasulullah ffi


dosa, dan qurbab Q<etaatan) yang mendekatkannya kepada-Mu pada
hari Kiamat."
Oleh karena itu, ketika Muslim menyebutkan keuramaan
Mu'awiyah di dalam kitab Sbahiib-nya, maka hadits perrama yang di-
cantumkannya adalah riwayat ini. Kemudian ia menyeftakan hadits:

k:,i;,i.iu53i 'i11
"Semo ga Allah tidak mengenyangkan perutny a.o2e2
Duahadits tersebut menunjukkan keutamaanMu'awiyah €E . Hal
itu juga merupakan salah satu bukti ketinggian ilmu Imam Muslim abfig.

K. (Kitab Jihad),,
1. Kewaiiban melaniutkan fihad
Apabila telah mengenakan baju perang, Nabi ffi tidak
boleh melepasnya hingga Allah memberikan keputusan-Nya. Hal
ini berdasarkan kisah dalam Perang Uhud, tatkala sejumlah kaum
Muslimin menyerukan kepada beliau untuk keluar menyambut
musuhnya di Gunung Uhud. Rasulullah ffi pu masuk rumah dan
mengenakan baju besinya. Ketika beliau telah siap untuk memerangi
mereka, para Sahabat bertanya: *Ya Rasulullah, sebaiknya engkau
kembali ke Madinah?" Beliau menjawab:

((e;oirYt:,;'.t A)$td#inl,,
"Sesungguhnya tidak layak bagi seorang Nabi untuk pulang kembali
apabila ia telah [mengenaktn)zen baju perangnya...."2ss
Hadits yangpanjang ini telah disebutkan oleh paraahlisejarah.
Mayoritas para sahab at mengatakan, sesungguhnya hal
kam72e6
itu wajib atas Rasulullah ffi, bahkan haram baginya melepas baju
perang tersebut hingga beliau berperang.

SirahNabiMuhammad ffi 475


Atas dasar itu, para ulama pun mengembangkan masalah, bahwa-
sanya apabila Nabi sudah mulai melakukan suatu ibadah sunnah, maka
beliau wajib menyempurnakannya, menurut salah satu dari dua pendapat
yang ada. Namun, pendapat ini lemah, berdasarkan apa yang sudah
kami sebutkan dalam Kitab Puasa. W'allaabu a'lam. Pengembangan
masalah seperti ini dilemahkan pula oleh AbuZakariya.

2. Melakukan musyawarah
Para ulama menceritakan bahwa drantarakekhususan Nabi ffi
adalah kewajiban bermusyawarah. Yakni, beliau selalu bermusyawarah
dengan para Sahabatnya dalam urusan peperangan.
Allah \W berfirman:

{ @ -...7'ii a 13:63...}
"... dAn bermusyaanrablab dengan mereka dalam u.rusan itu...." (QS.
Ali'Imran: L59)
Asy-Syafi'i2e7 meriw ayatkan: Sufyan bin Uyainah meriwayatkan
kepada kami dari az-Zu,hri, ia berkata: Abu Hurairah €E berkata:
"Belum pernah aku melihat seseorangyanglebih sering bermusyawarah
dengan Sahabat-S ahabatny a selain Rasulullah ffi . "
Asy-Syafi'i menegaskan bahwa al-Hasan berkata: "Sesung-
'ro)y"
guhnya Rasulullah ffi tidak butuh musyawarah. Akan tetapi, beliau
ffi menginginkan agar [hal itu1"' dijadikan Sunnah (diikuti) oleh para
penguasa setelahnya.'2e'
Aku (Ibnu Katsir) menyimpulkan, jika berdasarkan hal itu maka
perkara ini bukanlah kekhususan bagi beliau M."

3. Teguh menghadapi musuh


Para ulama mengatakan: "Rasulullah ffi wajib meneguhkan ke-
sabaran menghadapi musuh meskipun mereka menambah kekuatan."
Pendapat mengenai hal itu sepertinya dikutip dari peristiwa

476 Kekhu su s an Ra sulull ah ffi


Hudaibiyah, wallaahu a'larn, yaitu ketika Rasulullah M
bersabda
kepada 'I-Jrwah. Termasuk dalam sabda beliau tersebut adalah:

'f J:-;\i rii ,t'-\:,;t:d{- iifu,t'i itw si j,6 ))


((.41;
"Apabila mereka menolaknya, maka demi Allah, sungguh aku akan
memerangi mereka (yakni kaum Quraisy) demi membela agama ini
hingga putus leherku."
Hadits ini tercantum dalam kitab Sbahiihul Bukbari.3}}

4. Tentang strategi peperangan


Sebelumnya telah kami sebutkan sabda Rasulullah ffi:
((.+'Yi 4v$HiflD
'Sesungguhnya seorang Nabi tidak boleh memiliki kbaainatul a'yun
(pandangan mata curang)."'o'
Para ulama berkomentar: "[Bahkan],302 Rasulullah ffi boleh
menggunakan tipu dayadalampeperangan, sesuai dengan sabda beliau:

k:aL"t J.iA))
'Peperangan itu adalah tipu daya.'"303
Tipu daya itu, sepemi yang telah Nabi ffi lakukan dalam peperangan
Ahzab, yakni dengan memerintahkan [Nu'aim bin Mas'ud gg ]s untuk
memprovokasi kaum Quraisy dengan Bani Quraidzah. Nu'aim pun
merencanakan [aksi yang ia lakukan]30s sesuai dengan perintah Nabi ffi
sehingga melalui usahanya tersebut Allah W memecah belah kekuatan
kaum Musyrikin. Akibatnya, timbullah permusuhan di antara mereka.
Dengan aksinya itu, dan dengan tipu muslihatnya yanglain, Allah lH
memecah belah persatuan orang-orang kafir. Segala puji dan karunia
milik Allah semata.3ffi

SirahNabiMuhammad ffi 477


5. Tentang Gbanimab
sesungguhnya Nabi ffi boleh memilih dan menga mbil gbanirnah
(harta rampasan perang) menurur kehendak beliau, baik harta itu
berupa budak lakilaki atau budak perempuan maupun persenjataan
dan sebagainya, yaitu sebelum rampasan perang itu dibagi-bagikan.
Banyak hadits yang menyebutkan hal ini dalam kitab as-Sunin dan
kitab yanglainnya.3oT
Demikian juga halnya, Rasulullah ffi
berhak mendapat bagian
[seperlima]"t darihin^r^ p,^san perang ii-".-p* perlima dari h"arta
fa-i. Itulah mahzab kami dan tidak ada perselisihan dalam hal itu.

L. (Kitab Hukum)'on
l. Dalam memutuskan sebuah hukum
Para ulama berkata: "Rasulullah ffi boleh menetapkan hukum
berdasarkan informasi sepihak yang diterimanya. Sebab, keputusan
hukum beliau sama sekali tidak mengandung unsur-unsur kepentingan
pribadi terrentu. Dalilnya adalah hadits Hindun binti 'utbah 6g,
tatkala ia mengeluhkan sifat kikir suaminya, Abu Sufyan gla . Maka
dari itu, Rasulullah ffi bersabda:

((.4# FS 4;r-q3-Y r);eI du y s+; ;


"Ambillah hartanyasecara baik untuk dapat menutupi kebutuhanmu
dan kebutuhan anak-anakmu.'
Hadits ini terdapat di dal arnl,..tab ash- sbabiihaidl, dan'Aisyah qEg, .

Apakah selain beliau boleh memutuskan sebuah hukum


berdasarkan informasi sepihak yang diterimanya? Temang hal ini
terdapat tiga pendapat yangmasyhur. Adapun pendapat yangketiga
menyebutkan: "seseorang boleh memutuskan suatu perkara berdasarkan
informasi sepihak selama itu tidak terkait dengan masalah budud."
Para ulama berkomentar: 'Berdasarkan pendapat yxLgketiga ini,
artinya seseorang boleh memutuskan hukum atas dirinya sendiri dan

478 Kekhu susan R a sulull ah ffi


anak-anaknya, serta boleh memberi kesaksian atas dirinya sendiri dan
anaknya,juga diterima kesaksian orang lain atas dirinya. Kesimpulan
ini berdasarkan hadits Khuzaimah bin Tsabit yang derajatnya hasan,
sebagaimana telah diuraikan di tempat lain, wallaabu a'lam.

2. Hukum melecehkan Rasulllah ffi


Para ulama berkata: 'Barang siapa yatgmelakukan pelecehan
atauberuina di hadapan Rasulullah ffi , maka ia telah kafir."
Ab:u Z akariyaan-Nawawi b erkat a: " D al am hal zina mas ih pe rlu
ditinjau kembali,"' wallaabu d'ldrn.."

3. Bolehkah menggunakan nama Rasulllah ffi?


Boleh memberikan nama dengan nama Rasulullah. Dalam hal ini
tidak ada perbedaan pendapat. Akan tetapi, adadgapendapat mengenai
bolehnya menggunakan kun-yaD (ulukan) beliau (Abul Qasim):
Pertama, [hal itu]3t2 dilarang secara mutlak. Demikianlah
menurut madzhab asy-Syafi'i, sebagaimana yang dinukil oleh al-
Baihaqi, al-Baghawi, dan Abul Qasim bin'Asakir ad-Damsiqy. Mereka
mendasarkan pendapat ini kepada hadits dariJabir gb , ia berkata bahwa
Rasulullah ffi bersabda:

((- \bs\-)?\r#n
"Berilah nama dengan namaku, tetapi jangan kalian berkun-yah dengan
kun-yah-ku."
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.3r3 Keduanya
juga meriwayatkan dari Abu Hurairah3ta hadits *iB yang semakna
dengan hadits tersebut.
Kedua, membolehkan secara mutlak. Demikianlah menurut
madzhab Imam Malik dan inilah pendapat yarLg dipilih an-Nawawi
'+la. Sebab,Iarangan itu hanya berlaku ketika Rasulullah ffi masih
hidup sehingga tidak berlaku setelah beliau wafat.3r5

SirahNabi Muhammad ffi 479


Ketiga, dibolehkan bagi seorang Muslim yangnamanya bukan
Muhammad, namun tidak boleh bagi yang bernama Muhamm ad, agar
tidak terjadi penggabungan antaranama dan kun-yab beliau. Pendapat
inilah yangdipilih oleh Abul Qasim 'Abdul Karim ar-Rafi'i.316

4. Penisbatan cucu-cucu dari anak-anak perempuan


Rasulullah ffi
Di antara kekhususan Nabi yang disebutkan oleh para ulama
adalah nasab cucu-cucu beliau dari jalur anak-anak perempuannya
dinisbatkan kepada beliau. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari3rT
dari Abu Bakrah, dia bercerita: "Aku pernah melihat Hasan bin 'Ali
',e$., ffi
di sisi Nabi saat beliau berada di atas mimbar. Sesekali beliau
menoleh ke arah Hasan dan terkadang juga ke arah jamaah kaum
Muslimin. Kemudian, Rasulullah ffi bersabda:

U( ) ql.rit ciP y, &oi eill,pS,'#lj.i &il 5! ll


((.oel::il
"Sesungguhnya anakku ini adalah Sryyid. Semoga melalui dirinya Allah
mendamaikan dua kelompok [besar]3's kaum Muslimin (y*gbertikai)."

5. Keutamaan nasab Rasulullah ffi


Contoh lain dari kekhususan Nabi ffi
adalah manfaat dan
kebaikan setiap nasab dan keturunan akan terpurus pada hari Kiamat,
kecuali nasab dan keturunan Rasulullah ffi serta hubungan kekerabatan
melalui perkawinan dengan beliau.
Allah \ffi berfirman:
r${r1i ;{; 46-fi tAi aAcy y
{ @ 6J
"Apabila sangkakala ditiup, maha tidaklab ada lagi pertalian nasab di
dntdrd mereka pada hari itu, dan tidak adapula mereka salingbertanya."
(QS. A1-Mu'minuun: 101)

480 Kekhus us an R a sulull ah ffi


Imam Ahmadt" meriw ayatkea:Abu Sa'id, budak yang dibebaskan
oleh Bani Hasyim, meriwayatkan kepada kami, ia berkata;'Abdullah
bin Ja'far meriwayatkan kepada kami, IJmmu Bakar binti al-Miswar
bin Makhramah meriwayatkan kepada kami dari'Ubaidillah bin Abi
Rafi', dari al-Miswar, dari Rasulullah ffi, beliau bersabda:
'oyrt#';:-Y
+l.;Yi
(.G-iU){:*'FW
"Fathimah adalah bagian dariku. Apa yang membuatnyamarahmaka
itupun membuatku marah, dan apa yatgmembuatnya senang maka itu
pun membuatku senang. Seluruh nasab akan terputus pada hari Kiamat
nanti, kecuali nasabku, nasab keturunanku, dan nasab hubungan
kekerabatan karena perkawinan denganku."
Hadits ini juga terdapat dalam ash-Sbabiihain dari[al-Miswar],320
namun tidak dengan lafazh tersebut dan tanpa tambahan di atas.
Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi32' berkata: "sejumlah ulama
meriwayatkan hadits ini dengan tambahan tersebut, yaiudari 'Abdullah
bin Ja'far atau az-Zuhri. Ia meriwayatkan hadits tersebut dari Ummu
Bakr binti al-Miswar bin Makhramah melalui jalur periwayatan dari
ayahnya, namun fmereka tidak menyebutkan]:zz nama Ibnu Abi Rafi'.
lWallaabu A'ld?n."323
Diriwayatkan dari 'lJmar bin al-Khaththab gE bahwasanya
ketika dia melamar tlmmu Kaltsum binti 'AIi bin Abi Thalib gg
(cucu Rasulullah), 'Ali
berkata kepadanya: 'I-Jmmu Kaltsum masih
kecil." 'lJmar gb berkata: "Sesungguhnya aku pernah mendengar
Rasulullah ffi bersabda: "setiap nasab dan keturunan akan rerpurus
pada hari Kiamat nanti, kecuali nasab dan keturunanku. Oleh karena
itulah aku ingin memiliki hubungan nasab dan keturunan dengan
Rasulullah ffi." Maka'Ali pun menikahkan'IJmar dengan puterinya itu.
Diriwayatkan juga oleh al-Baihaqi32a dari hadits Sufyan bin
Vaki',-Sufyan ini perawi dha'if-dari Rauh bin'Ubadah, dari Ibnu

SirahNabi Muhammad ffi 481


Juraij, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Hasan bin Hasan, dari ayahnya,
bahwasanya 'I-Imar .'y. ....Hasan kemudian menyebutkan kisah
tersebut."325

Para sahabat kami dari kalangan ulama madzhab asy-Syafi'i


menegaskan: "Ada yang berpendapat bahwa maksud hadits di atas
adalah ummat Rasulullah pada hari Kiamat nanti akan menisbatkan
nasabnya kepada beliau, sedangkan ummar lainnya tidak menisbatkan
nasab mereka kepada Nabi-Nabi mereka."

Ada juga yang mengatakan bahwa artinya, nasab pada hari


Kiamat nanti akan berman{aatjika dinisbatkan kepada Nabi, berbeda
dengan nasab-nasab lainnya. Pendapat terakhir ini lebih kuat daripada
pendapat sebelumnya, bahkan dapat dikatakan bahwa pendapat
sebelumnya lemah.
Allah \H berfirman:
ze*\
{ @ .... U 4 \3J" i,{ u fr i* y
"(Dan ingatlab) akan bari (ketiha) kamibangkitkanpada tiap+iap urwndt
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri...." (QS. An-Nahl: 89)

is W{U A?i'e ;ls ; G r:'9"3i }A :H; y


{@'o;LE{
"Tiap-tiap urnnxat rnemilihi Rasul, maka apabila telab datang Rasul
mereka, diberikanlah keputusan d.ntdrd mereka dengan adil dan mereka
(sedikit pun) tidak dianiaya." (QS. Yunus: 47)
Masih banyak lagi ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa
setiap ummat akan dipanggil dengan nama Rasul yang telah diurus
kepada mereka. lVallaabu W a'lamfbish shawaab))26
Syaikh Abu'Umar bin'Abdul Barr menyebutkan dalam kitab
al-Istii'aab j27 dalam biografi'IJrsman, bahwasanya Rasulullah ffi ber-
sabda:

482 Kekhusus an Rasulullah ffi


Ksyw ;i Olw g4 rci-i\rl J+ i .i ;f $; rV$J p
"Akutelah memohon kepadaRabbku agartidak memasukkan ke dalam
Neraka, seorang pun yang memiliki hubungan kekerabatan karena
perkawinan denganku, atau aku memiliki hubungan kekerabatan
karena perkawinan dengan tty a." 32s
Akan tetapi, derapt hadits tersebut gbarib.

6. Kekuatan Rasulullah ffi dan kemampuan beliau untuk


melihat apayangada di belakangnya
Contoh lain dari kekhususan Rasulullah Myangtidak dimiliki
ummatnya adalah beliau seorang yang paling kuat dan paling pemberani.
Beliau tidak pernah lari dari musuh, berapa pun jumlah musuh yarlg
dihadapi, baik sedikit maupun banyak.
Anas bin Malik gE berkomentar, yaitu ketika menyebutkan
riwayat bahwa Rasulullah pernah menggilir isteri-isterinya dalam satu
malam: "Kami menganggap beliau memiliki kekuatan tiga puluh orang
laki-laki dari kalangan ummat nya."32e
Contoh lain adalah Rasulullah ffidapatmelihat apayangada di
belakangnya seperti melihat apayangada di hadapannya, sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits. Telah dijelaskan pula sebelumnya hal
yangsenada dengan itu.33o
Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh al-}{.afizh al-Baihaqi
dalam kitabnya, Dalaa-ilun Nubuarutab,"' iaberkata: Abu Sa' ad al-Malini
mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu Ahmad bin'Adiy al-Hafzh
meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Ibnu Sulam332 meriwayatkan
kepada kami, ia berkata: 'Abbas bin al-\7alid meriwayatkan kepada
kami, ia berkata:Zuhair bin'Ubadah meriwayatkan kepada kami dari
'Abdullah bin Muhamad bin al-Mughirah, dari Hisyam bin 'Urwah,
dari ayahnya,dari'Aisyah €9, , ia berkata: "Rasulullah ffi bisa melihat
dalam kegelapan seperti melihat dalam keadaan terang."
Akan tetapi, sanad hadits itu dha'if. Dinyatakan dha'if oleh al-
Hafizh Ibnu 'Adiy dan al-Hafizh al-Baihaqi, serta ulama lainnya.

Sirah Nabi Muhammad ffi 483


A1-Baihaqi333 berkata: 'Fladits ini diriwayatkan juga dari
jalur lain, namun tidak kuat sanadnya. Abu 'Abdullah al-Hafizh
meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Abu'Abdullah Muhammad
bin al-'Abbas meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Abu Ishaq bin
Sa'id mengabarkan kepada kami, ia berkata: Abu'Abdullah Muhammad
al-Khalil an-Naisaburi meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Shalih
bin 'Abdullah an-Naisaburi meriwayatkan kepada kami, ia berkata:
'Abdurrahman bin'Ammar asy-Syahid meriwayatkan kepada kami,
ia berkata: Mughirah bin Muslim meriwayatkan kepada kami dari
Atha', dari Ibnu 'Abbas 9.,, ia berkata: 'Rasulullah ffi dapat melihat
pada waktu malam saat gelap gulita sebagaimana beliau dapat melihat
pada waktu siang saat terang benderang."'
Aku (Ibnu Katsir) berkomentar, adapun yang disampaikan oleh
para ahli kisah dan lainnya bahwa beliau dapat melihat rasi (gugusan
bintang) Banaata Na'sy33a yang terdiri dari delapan bintang, padahal
orang lain hanya melihat tujuh bintang, sesungguhnya riwayat ini
tidak ada asalnya. lVallaahu a'lam.

7. Keturunan Fathimah €y, bernasab kepada Rasulullah ffi


'IJtsman bin Abi Syaibah meriwayatkan dariJarir, dari Syaibah
bin Na'amah, dari Fathimah binti al-Husain, dariFathimah al-Kubra,
ia bercerita bahwa Rasulullah ffi bersabda:

uiS't)I- J#" *n|l+\ig it Jio31::ii;i t* 3 ),


o )-z z -
(('fgrao
"Masing-masing anak Adam bernasab kepada ayahnya, kecuali
anak-anak Fathimah. Mereka bernasab kepadaku dan akulah ayah
mereka."33s

Ahmad bin Hanbal"u dan ulama lainnyamengingkari'IJtsman


bin Abi Syaibah dikarenakan riwayat tersebut. Al-Hafizh Abu Bakar
al-Khathib menyatakan: "Telah diriwayatkan oleh perawi lain dari
Jarir."

484 Kekhusu s an R a s ulull ah ffi


PASAL2
Syafaat Dan Jenis-Jenisnya

A. Syaf.a'at Uzbma
Syafaat paling besar, paling agung dan paling luas adalah al-
Maqaam al-Mabmuud Q<edudukan yang mulia) yan1sangat diinginkan
oleh semua makhluk, di mana mereka mendambakan Rasulullah
memberikan sya{aat kepada mereka di sisi Allah W , agar beliau
datang untuk menyelesaikan pengadilan akhirat, menolong kaum
Mukminin dari kondisi sulit di Padang Mahsyar pada hari Kiamar, sefta
[menyelamatkan mereka]37 agar ddak berkumpul bersama orang-orang
kafir di Mahsyar. Sebelumnya, ummat manusia saat itu telah meminta
syaf.aat kepada Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan 'Isa -rffii. Namun,
setiap Nabi tersebut menjawab: "Aku tidak memilikinya." Akhirnya,
mereka menemui Nabi Muhammad Muntuk meminta pertolongan.
Rasulullah pun menjawab: "Benar, akulah pemiliknya." Maka beliau
berangkat dan memberikan syafaat dengan izin Allah \!M. Masalah ini
telah dijelaskan sebelumnya."r

B. Syaf.a'at Bagi Calon Penghuni Neraka


Maqam kedua dari syafaat adalah pertolongan yang diberikan
Nabi kepada sekelompok ummat ny a yangtelah diperintahkan masuk
Neraka, agar mereka tidak jadi dimasukkan ke dalamnya. Syaf.aat
ini ditegaskan dalam sebuah hadits riwayat al-Hafizh Abu Bakar
'Abdullah bin Muhammad bin Abid Dun-ya 4E d^l^^ kitabnya,
Abwaalul Qiyaamab (Huru-hara Kiamat),t'n pada Bab "Syafaat", di
akhir pembahasan.

SirahNabi Muhammail ffi 48s


Al-Hafizh menyebutkan: Said bin Muhammad al-Jarmi
meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Abu'Ubaid al-Haddad me-
riwayatkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Tsabit al-Bunnani
meriwayatkan kepada kami dari 'ubaidillah bin 'Abdullah bin al-
Harits bin Naufal, dari ayahnya, dari 'Abdullah bin 'Abbas stb,, ia
berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Akan dibuatkan untuk para Nabi mimbar-mimbar dari emas,
lalu mereka duduk di atas mimbarmasing-masing. Tinggallah mimbarku
yang belum diduduki. Aku rerus berdiri di hadapan Allah M} agar
dapatmenolong ummatku. Aku khawatir segera disuruh masuk surga,
semenrara ummatku teninggal di belakang. Aku berkata: 'Ya Rabbi,
ummatku.' Allah \H berfirman: 'Hai Muhammad, apa yang kamu
harapkan dariKu untuk Aku lakukan terhadap ummatmu?'Aku
berkata: 'Ya Rabbku, percepatlah hisab aras mereka.'
Mereka pun dipanggil dan dihisab. Di antara mereka ada yang
masuk Surga dengan rahmat Allah dan ada jugayangmasuk Surga karena
syafaatku. Aku terus memberikan syafaat hingga aku memberikan
surat kuasa (penolongan) kepada sebagian orang dari ummatku yang
seharusnya dimasukkan ke dalam Neraka. Sampai-sampai, Malaikat
Malik, penjaga Neraka, berkata kepadaku: 'Hai Muhammad, tidakkah
engkau memberikan kesempatan sedikit pun bagi api Neraka untuk
menyiksa karena kemarahan Allah terhadap ummatmu?'D
Dalam riwayat lain al-Hafizh Abu Bakar menyebutkan: Isma'il
bin 'ubaid bin'LImar3a, bin Abu Karimah meriwayatkan kepada kami,
ia berkata: Muhammad bin salamah meriwayatkan kepadaku dari Abu
'Abdurrahim: zaid bin Abu Unaisah meriwayatkan kepadaku dari
al-Minhal bin'Amr, dari'Abdullah bin al-Harits, dari Abu Hurairah
4B , ia bercerita:
"LJmmat manusia nanri akan dikumpulkan dalam keadaan
telanjang. Mereka akan berkumpul dengan pandangan terpaku ke
atas, menanti pengadilan dalam keadaan berdiri tegak selama 40 tahun.
Setelah itu, Allah \iH turun dari'Arasy menuju al-Kursi. Yang perrama
kali dipanggil adalah Ibrahim al-IGalil -lpi,lalu dipakaikan kepadanya

486 Kekhusus an Rasulullah ffi


dua pakaian qubtbiyab dari Surga. Kemudian, Allah W berfirman:
'Bawalah kepada-Ku Nabi yang ummi, Muhammad M.'Nabi ffi
bersabda: 'Aku pun berdiri, lalu dipakaikan kepadaku pakaian sutera
dari Surga. Dipancarkan pula bagiku sebuah telaga yangluasnya sejauh
jarak antara negeri Ailah hingga Ka'bah. Aku pun meminum airnya
dan mandi, sementara leherJeher ummat manusia nyaris purus karena
kehausan. Selanjutnya, aku berdiri di sisi kanan al-Kursi. Tidak ada
seorang pun pada hari itu yangberdiri di tempat tersebut selain aku.'
Barulah sesudah itu, Allah W berfirman: 'Mohonlah sesuatu, pasti
akan Aku kabulkan. Mintalah syafaat, pasti akan Aku berikan."'
Perawi melanjutkan: "Seorang laki-laki bertanya:'Apakah
engkau mengharapkan sesuatu untuk kedua orang tuamu, wahai
Rasulullah?' Beliau menj awab:'Aku akan memberikan sy af.aat untuk
mereka, tanpa peduli apakah ia diterima ataul ditolak. Sungguh, aku
tidak berharap apa-apa terhadap nasib mereka.'"3ar
Al-Minhal mengatakan bahwa'Abdullah bin al-Harits juga
menceritakan sebuah riwayat kepada kami, bahwasanya Nabi ffi
bersabda: "Aku pun lewat di hadapan sekelompok ummatku yang sudah
diperintahkan masuk Neraka. [Mereka berkata: ''Wahai Muhammad,
kami memohon syafaatmu.'Aku memerintahkan para Malaikat agar
menahan mereka di tempatnya. Lantas, aku pergi meminta izin kepada
Rabbku. Allah \H pun memberikanizinkepadaku. Kemudian, aku
bersujud dan bertanya:'Ya Rabbi, mengapa Engkau memerintahkan
sebagian ummatku untuk masuk Neraka?'1":+z
Nabi M melanjutkan: "Allah \W berfirman: 'Pergilah dan
keluarkanlah siapa saja yang engkau kehendaki.' Aku pun pergi
dan mengeluarkan siapa saja yang dikehendaki oleh Allah untuk
dikeluarkan. Setelah itu, sebagian ummarku yang lain berkata: 'lVahai
Muhammad, kami memohon syafaatmu.' Aku kembali lagi menemui
Rabbku bj wtukmeminta tzindanAllah memberikanizin. Maka
dari itu, aku kembali bersujud. Allah \i& berfirman: 'Angkatlah
kepalamu dan mohonlah sesuatu, niscaya Aku akan mengabulkannya.
Mintalah syaf.aat, niscaya Aku akan memberikannya.'Maka, aku
pun berdiri sambil mengucapkan puji-pujian kepada Rabbku dengan

SirahNabiMuhammad ffi 487


berbagai pujian yang belum pernah diucapkan oleh siapa pun, kemudian
aku bertanya:'Ya Rabbi, mengapa Engkau memerintahkan sebagian
ummatku untuk masuk Neraka?"'
Nabi ffi melanjutkan: "Allah \g
berfirman: 'Pergilah dan
keluarkanlah siapa saja yang kamu kehendaki.' Aku berkata: 'Ya
Rabbi, keluarkanlah dari dalam Neraka setiap ummatku yang telah
mengucapkan Laa llaaba lllallaah,juga bagi setiap orang yang dalam
hatinya terdapat keimanan meski pun hanya sebesar atom?' Allah
\H berfirman: ''Wahai Muhammad, itu bukanlah hakmu melainkan
hak-Ku sendiri.' Aku pun pergi dan mengeluarkan siapa sqa yang
dikehendaki Allah untuk dibebaskan."
Rasulullah M melanjutkan: "Tersisalah sebagian orang yartg
masuk Neraka. Penduduk Neraka mencemooh mereka serayaberkata:
'Kalian dahulu menyembah Allah W dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu yanglain, tetapi mengapa kalian tetap masuk Neraka?'
Mereka pun menjadi gundah dan bersedih karena ejekan itu. Sesudah
itu, Allah \lM mengirimkan Malaikat dengan membawa segenggam
air, lalu memercikkan air tersebut kepada setiap kaum muanbbid
(ahli tauhid) sehingga tidak tersisa seorang pun yang mengucapkan
Laa llaaba lllallaab melainkan wajahnya pasti terkena percikan air
tersebut.
Nabi ffi melanjutkan: "Orang-orang itu pun akhirnya dikenal
dengan tanda tersebut, sehingga penduduk Neraka yanglain merasa
iri. Tidak lama kemudian, mereka dikeluarkan dari Neraka dan
dimasukkan ke dalam Surga. Maka dikatakan kepada mereka:'Pergilah!
Mintalah persinggahan dari penghuni Surga. Kalaulah mereka semua
singgah pada seorang laki-laki penghuni Surga, niscaya mereka akan
mendapatkan kelapangandi sisinya. Mereka pun lantas disebut dengan
nama m ub arr aru un (o r ang-oran g y ang dibebaskan dari Neraka) .' " 3a3
Dalam hadits di atas dan dalam hadits sebelumnya terdapat
indikasi bahwa Rasulullah M juga memberikan syaf.aat kepada
sekelompok ummatn y a y angtelah diperintahkan masuk Neraka, yaitu
untuk menolong mereka supaya tidak jadi masuk Neraka.

488 Kekhu sus an R a s ulull ah ffi


Sementara itu, hadits kedua menunjukkan bahwa Nabi meminta
syaf.aat secara berulang-ulang. Dengan kata lain, beliau memberikan
syaf.aat itu kepada sebagian ummatnya, kemudian kepada sebagian
lainnya,lalu kepadayanglainnya, lalu kepada ummat yanglain lagi.
Semua itu dilakukan sebelum mereka dimasukkan ke dalam Neraka.
Oleh sebab itu, di akhir hadits disebutkan: "Tersisalah sebagian orang
yangmasuk Neraka."
Akan tetapi, sayangnya derapt hadits di atas mursal.
Ucapan beliau pada hadits peftama: "Diantaramereka adayang
masuk Surga dengan rahmat Allah dan ada juga yang masuk Surga
karena syafaatku" merupakan indikasi adanya sya{aat pada maqam
ketiga, yakni syafaat untuk kaum yangpahala kebaikannya seimbang
dengan dosa kejahatannya. Orang-orang itu belum berhak masuk
Surga, namun juga tidak wajib masuk Neraka. Beliau pun memberikan
syafaat kepada mereka agar masuk Surga.

C. Syaf.a'at Bagi Pelaku Dosa Besar Yang Ada Di Dalam


Neraka
Adapun syafaat pada rnaqarn keempat adalah syaf.aat y^ng
diberikan kepada para pelaku dosa besar yang sudah dimasukkan ke
dalam Neraka, yaitu agar mereka dikeluarkan darinya.Banyak hadits-
hadits shahih yangmutd,a)atir dari Rasulullah ffi dalam masalah ini,
y ang terdapat dalam kitab-kitab asb Sbabiib, kitab-kitab Musnad, dan
-

kitab-kitab rujukan Islam lainnya.


Para ulama dan imam kaum Muslimin, dari dahulu sampai
sekarang, sepakat menerima keabsahan hadits-hadits tersebut. Tidak
adayang menentangnya, kecuali kaum Khawarij dan orang-orang
yangmengikuti bid'ah mereka, sepefti Mu'tazilah dan lainnya. Hujjah
mereka sudah terpatahkan dengan hadits rnutawatir tersebut yang
sebenarnya sesuai dengan syarat hadits mereka dalam perkara ini.
Hanyasaja, mereka belum mengetahui derajat mutauatir yang dimiliki
hadits-hadits itu. Akib atnya,orang-orang ini mendustakan apa-apa yarlg
belum mereka ketahui. Maka dari itu, tidak ada udzur bagi mereka.

SirahNabiMuhammad ffi 489


Sesungguhnya orang yang tidak mempercayai karamab beliau dalam
masalah ini pasti tidak akan mendapatkan man{aatnya.3*
Rasulullah ffi betul-betul memiliki sebuah kedudukan yang
agung. Beliau akan memberikan syalaat untuk mengeluarkan para
pelaku dosa besar dari Neraka, satu demi satu sampai empat kali,
sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits di atas. Para Nabi r&
juga memberikan syaf.aat seperti itu kepada ummat-ummat mereka.
Demikian juga kaum Mukminin kepada keluarga dan teman-teman
mereka. Bahkan, para Malaikat juga memiliki hak untuk memberikan
syaf.aat. Setelah itu, akan dikeluarkan pula dari Neraka orang yang
tidak memiliki kebaikan sama sekali, namun di dalam hatinya masih
terdapat seberat zarrah (atom) keimanan, yaitu setiap orang yang
pernah mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaab secara ikhlas.

D. Syafa'at Setelah Melintasi Sbiratb


Maqam kelima adalah syafaat untuk kaum Mukminin setelah
melintasi ash-Sbirath (embatan menuju Surga) agar mereka diizinkan
masuk Surga. Beliau menceritakan bahwa ummat manusia menemui
Adam ),Mi, Nuh lM],Ibrahim 4@i, Musa ,P;, dan'Isa 1S; (untuk
meminta syafaat), baru kemudian mereka menemui Muhammad M.
Akhirnya, Nabi Muhammad M pun memberikan syaf.aat kepada
mereka. Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada beliau hingga
hari Kiamat.Pernyataan tersebut didukung oleh hadits Anas <ib yang
tertera dalam Sbabiib Muslim,3as bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:

((.{+r e#;riuiy
"Akulah orang pertama yangmemberikan syaf.aat di Surga."

E. Syafa'at Untuk Menaikkan Deraiat Di Surga


Maqam keenam dari maqdm.-maqdm syaf aat yang dimiliki
Nabi ffi adalah syafaat untuk meningkatkan derajat sebagian kaum
Mukminin dalam Surga. Syafaat jenis ini disetujui pula oleh kalangan
Mu'tazTlah dan kelompok lainnya. Dalilnya adalah hadits lJmmu

490 Kekhusus an R a s ulull ah ffi


Salamah €9, yang terdapat dalam Sbabiib Muslirn,tou bahwasanya ketika
Abu Salamah *!b meninggal dunia, Rasulullah ffi berdo'a:

* e &V,G+el O'q:, E[SII;" Art- p' ,l'.iJ,]' ll


I
li n<- oa
o
4 ,g) yf O'i'f,\,;ltt coiir .,raSv FVi+utr e
((.#
"Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, angkatlah drl^j^rnya di antara
orang-orang yang mendapat petunjuk. Jadikanlah baginya pengganti
untuk (memelihara) anak-anaknya di antara orang-oran gyangditinggal-
kan. Ampunilah kami dan ampunrlahdta,yaRabbal'aalamiin. Ya Allah,
lapangkanlah kuburnya dan berilah dia cahaya dalam kuburnya."
Demikian pula hadits lain dari Abu Musa al-Asy'ari gE , bahwa-
sanya ketika dikabarkan kepada Rasulullah i& tentang terbunuhnya
Abu'Amir qb pada Perang Authas, beliau segera berwudhu' kemudian
mengangkat kedua tangannya sambil berdo'a:

b 16 r;t ,tv\i;'^wv *v a) t.3-yitr#I lr


l*ailt
"Ya Allah, ampunilah'Ubaid Abu'Amir dan berilah kedudukan
kepadanya di atas banyak makhluk-Mu yang lain pada hari Kiamat."
Hadits itu diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam kitab
ash-Sbabiibdin.347

SirahNabi Muhammad ffi 491


Inilah akhir dari kitab as-Siiiratun Nabaailryab yangdisusun dan
ditulis oleh asy-Syaikh, al-Imam, al-Hafizh, al-'Allamah, Syaikhul
Islam, Barakatul Anam, 'Imaduddin, Isma'il bin Katsir (Ibnu
Katsir) ai,B. Semoga Allah memberi ampunan dengan karunia dan
kemuliaan-Nyr. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang, Maha Pemurah, dan Mahamulia.

Disalin oleh hamba Allah yangselalu mengharapkan ampunan-


Nyr, Sulaiman.al-Madini, pelayan masjid N{i ffi. Semoga Allah
mengampuninya dan mengampuni seluruh kaum Muslimin.
Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Selesai padatanggal 10
Syawwal 784H. Semoga Allah menutupnya dengan kebaikan dan
keselamatan. Sesungguhnya Allah W penguasa atas segala urusan.3as

492 Kekhusus an Rasulullah ffi


Sumber Ruiukan dan Keterangan

Yang dimalrsud adalah al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syaffi'+tE.


Ash-Shaimari adalah ryaikh madzhab asy-Syaf i dan termasuk ulama mereka, al-Qadhi Abul Qasim.
Ia adalah 'Abdul'Wahid bin al-Hasan ash-Shaimari, yang termasuk ahli dalam berbagai disiplin ilmu.
Ia belajar dari Abu Hamid al-Marwazi dan Abul Fayadh. Para ahli fiqih berkelana ke tempatnya di
Bashrah, bahkan kepadanyalah Aqdha al-Qudhah al-Mawardi belajar. Ash-Shaimari mempunyai kitab
be4llditul al-Iidhaah fil Madzbab dan al-Qiaas ual 'Ilal . Syih,h 1nt meninggal dunia pada tahun 405 H.
Ia adalah seorang imam da" syaikh ma&hab asy-Syaf i, Abu 'Ali, al-Hasan bin Shalih bin Khairan
al-Baghdadi asy-Syafi'i. Ia pernah ditawari posisi qadbi (hakim), tetapi ia menolaknya. Ia pun
mencela Ibnu Suraij karena menerima jabatan tersebut. Abu 'Ali meninggal pada tahun 320 H.
Pada naskah "r-" tertulis: "Telah dibacakan di hadapan penulis 'lE pada pertemuan keenam,
Ahad sore, tanggal 17 Syawwal, l.ahur732 H, di Darul Hadits al-Asyrafiyyah."
Pada naskah " u." rcnths: ";f;1".
Dalam kitabnya, Tabdziihi Asrnaa' ual Lagbaat A/$-44).
Pada naskah "7 " tenulis: "Pembahasan-pembahasan fiqih tidak pernah sepi dari masalah latihan."
Yang benar a&lah yang tertulis di atas, karena yang tenulis di atas sesuai dengan yang tercantum
dalam Tahdziibul Asmaa' ual Lughdat g/ aq.
Namanya Ahmad bin Ahmad al-Qash. Ia meninggal dunia di Thunhus tahun 335 H. Kitabnya
yang disebutkan di atas adalah " at-Talhbiisb fil furu'."
9
Sunanul Kabiir SnhG76). Pada naskah "r" d*'7" tenulis: "Al-Hafizh Abu Bakar al-Baihaqi
merangkai atas perkataannya tersebut dalai kitab {unanul Kabiir."
l0
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiib-nya (no. 335) dan Muslim dalam Shahiib-nya (no.
52t).
ll
Sbabiih Muslim (ro.2937) dari hadits an-Nawwas bin Sam'an dii5.
t2
Ahmad dalam Musnad-nya @/222 atatXV639/7068, terbitan al-Mu-assasah), asy-Syajari dalam
al-Arnaali (/218), al-Baihaqi dalam al-Kubraa A/222-223), al-Lalika-i dalam Syarh Usbuul I'tiqaad
Ablis Stnnah uallamaa'ah W/786787/1451) &ri dua jalur dari Yazid bin'Abdullah bin al-Had,
dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini hasan, karena adarya perselisihan yang populer tentang
(riwayat) 'Amr bin Syu'aib dariay^hnyq &ri kakeknya."
Al-Mundziri berkata dala- at-TargbiibuatTarbiib ([Va50): "Diriwayatkan oleh Ahmad dengan
sanad shahih."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zautaa-id S./367): "Diriwayatkan oleh Ahmad dan para
perawinya *iqah."
Penulis '+{5 be*ata dalam Tafsiiral Qur-aan al- Azbiirn (IIV5aO): "Sanadnya bagus dan kuat,
namun mereka tidak meriwayatkannya."
Syaikh Ahmad Syakir 4Wo menshahihkannya dalam ta'liq-nya atas kitab al-Musnad (XII/25).
Sementara guru kemi, al-Imam al-Albani '+if5, menghasankannya dalam Sbahiibut Targbiib uat
Tarbiib W450/3634).
13 Diriwayatkan oleh an-Nasa-i d"lzLm as-Sananul Kubraa Nm/U4-145/8827), ath-Thahawi dalam
MusyhilalAatsaar @/9G97/t071), Abu'AwanzhdilamSbabiib-ryaSY/227/6605),Ibnu Hibban
dalam Sbabiih-nya, S/135/4807 - Ibsaan), dan yang lainnya dari beberapa jalur, dari Mu'adz bin
Hisyam ad-Dustuwa'i, dariayahrya,dariQatadah, &ri Sa'id bin al-Musayyib, dari Abu Hurairah
.d5 secara marfu'.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan. Para pe rawlnya *iqah (dan termasuk) perawi ash-Sbabiibain,
sedangkan Mu'adz dikomentari dengan komentar yang tidak menurunkannya dari derajat
hasan. Hadits ini dishrhihkan juga oleh guru kami, al-Imam al-Albani 'irb, dalam asb-Sbabiibab
ahe6)."
Hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3085), an-Nasa-i dalam
at-Tafsiir Q29) , Ahmad W 252) , Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (XIY / 387 -388 / 18587) ,
Ibnul Jarud dabm al-Muntaqaa (1071), Ibnu Hibban dalam Shabiib-nya (XI/ 134/4806 - Ihsaan),

SirahNabi Muhammad ffi 493


dan banyak lagi yang lainnya dari beberapa jalur, dari al-A'masy, dari Abu Shalih as-Samman, dari
Abu Hurairah .gi; .
At-Tirmidzi berkata: 'Hadits basan sbabib gbaib dari hadits al-A'masy."
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, sebagaimana
yang dikatakan guru kami, al-Albani ai{5, dalam asb-Sbabiihah N/188/2155).
14
Tambahan dari naskah "g.".
l5
Tidak tercantum pada naskah "c" d^"t".
l6
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiilt-nya (no. 197) dari hadits Anas gE .
t1
Hadits-hadits sytfaat tnutaa)atir, sebagaimana yang dituliskan oleh mayoritas ulama, bahkan
sebagian ulama menghimpun hadits-hadits tersebut ke dalam karya tersendiri; sedangkan al-Bukhari
dan Muslim hanya meriwayatkan sebagiannya. Silakan lihat kitab Sbahiibul Bukbari (no. 4476,
6565,7410) dan Sbabiib Muslim (no. 193).
18
Pada naskah'r" dan 'p" tertulis: "6i:i".
l9
Diriwayatkan'oleh al-fukhari dalam Sbahiih-nya (no.7439) dan Muslim dalam Shahiib-nya (no.
183) dari hadits Abu Sa'id al-Khudri gr .
20
At-Taubii.d (IIl588-836).
2t
As-Sunnab Ql/369-414) dengan tabqiq dartakbrij garu kami, al-Imam al-Albani f.i,l4.
22
Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam al-Matbaalibul
'Aaliyah (IlI/299-300/3029, terbitan Daar al-\Tathaan arau XII/571/3013, terbitan Daar al-
'Aashimah) dan lt-haaful Kbiyarab al-Maharab (/187/234, terbitan al-r$(/athaan); Ibnu Abu Dun-ya
dalam al-Abuaal (86-91/55); ath-Thabari dalamJaami'ul Bayaan (XYV25,XX/L3-L4,){Y.Jlt/20-
21); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir $XY/237-246/36 - al-Abaadiitsutb Thiuaal); Ab:u
Ya'la dalam al-Musnadul Kabiir sebagaimarla yan tertera juga dalan al-Bidaayah wan Nihaayab
(XIX/310-313) dan Fat-bul Baari $U368); Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-nya [X/2928/16621,
2929-2932/16627-16629);AbusySyaikh dalamal-'Azbamah@./821-837/386,838/387,839/388);
al-Baihaqi dalam al-Ba'ts wan Nusyuur (336/609); Abu Musa al-Madini dalam ath-Thiuaalaat
sebagaimana yang teftera dalam al-Bidaayab zoan Nihaayah (XIX/3L3, 322),'Itbdr bin Humaid
dalam Tafsiir-nya, Ibnul Mundzir dalam Tafsiir-nya, dan 'Ali bin Ma'bad dalam atb-Thaa'ab
utal Ma\hiyab; Ibnu Mardawaih dalam Tafsiir-nya; serta Abul Hasan bin al-Qaththan dalam al-
Muthauualaat, sebagaimana dalam Fat-hul Baai W/368) dan ad-Durrul Mantsuur N/339).
Penulis '#)5 berkaa dalam al-Bidaayah uan Nihaayah (XlX/322-323): "... dari berbagai jalur
periwayatan, dari Isma'il bin Rafi', pendongeng penduduk Madinah, di mana dia dikomentari
karena sebab ini. Pada beberapa jalur yang lain, yaitu dari Isma'il bin Rafi', pendongeng penduduk
Madinah, juga dikomentari karena sebab ini. Pada sebagian redaksinya ada beberapa kalimat yang
mungkar dan diperselisihkan. Aku telah menielaskan jalur-jalur periwayatannya itu dalam kitab
tersendiri."
Saya berkomentar: "Isma'il bin Rafi' al-Madani bukanlah pemalsu hadits. Kemungkinan yang
ada ialah ia mengumpulkan hadits ini dari berbagai jalur periwayatan dan dari berbagai tempat,
lalu meriwayatkannya dalam satu redaksi. Ia menceritakannya kepada penduduk Madinah,
bahkan tokoh-tokoh masyarakat turut menghadirinya. Alhasil, haditsnya diriwayatkan oleh
mayoritas ulama besar di kota itu, sepeni Abu'Ashim an-Nabil, al-\flalid bin Muslim, Makki bin
Ibrahim, Muhammad bin Syu'aib bin Syabur, 'Abdah bin Sulaiman, dan yang lainnya. Meskipun
demikian, statusnya dalam hadits ini masih diperselisihkan. Sebab, terkadang Isma'il berkata:'Dari
Muhammad bin Yazid, dari Muhammad bin Ka'ab, dari seorang laki-laki, dari Abu Hurairah, dari
Nabi s,' tetapi terkadang ia menguraikannya tanpa menyebutkan laki-laki tersebut."
Ishaq bin Rahawaih meriwayatkannya dari 'Abdah bin Sulaiman, dari Isma'il bin Rafi', dari
Muhammad bin Yazid bin AbuZryad, dari seorang lakiJaki, dari suku Anshar, dari Abu Hurairah,
dari Nabi ffi. Di antara mereka adayangmenghilangkan sanad laki-laki yang pertama tadi.
Guru kami, al-Hafizh al-Mizzi, berkata: "Inilah yang paling dekat (dengan kebenaran)." Al-
Ifalid bin Muslim meriwayatkannya dari Isma'il bin Rafi' dan dia memiliki sebuah karya yang
menjelaskan penguat-pengu atnya dm hadits-hadits yang shahih."
Al-Hafizh Abu Musa al-Madini berkata setelah membawakan hadits ini secara sempurna: "Memang
masih ada yang mengomentari sanad hadits ini, tetapi kebanyakan matannya diriwayatkan
secara terpisah dengan sanad shahih. Barulah kemudian beliau mengomentari keanehan hadits
tersebut."

494 Kekhus us an R a sulull ah M


Ia juga berkata dalam Tafsiir-nya (IIIl38a): "Hadits ini masyhur sekaligus sangat aneh, namun
sebagian riwayat di dalamnya memiliki penguat dari hadits-hadits lain yang terpisah. Pada sebagian
lafazhtya pun ditemukan beberapa kalimat yang munkar. Isma'il bin Rafii, perawi penduduk
Madinah, hanya sendirian dalam meriwayatkannya. Status Isma'il bin Rafi' masih diperselisihkan,
ada yang met-tsiqabknnya dan ada pula sebagian lagi yang mendha'i{kannya. Yang jelas, lebih
dari seorang ulama yang mengomentari haditsnya, seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Hatim
ar-Razi, dan 'Amr bin 'Ali al-Fallas. Lebih dari itu, beberapa ulama lain menyatakannya rnatruk.
Ibnu 'Adi berkata: 'Semua hadits-haditsnya perlu dikoreksi, kecuali jika ia menulis haditsnya pada
kumpulan riwayat-riwayat dha'if.'"
Saya menambahkan: "Sanad hadits ini masih banyak diperselisihkan. Saya telah menyusun sebuah
risalah khusus dalam masalah ini secara terpisah. Adapun redaksinya benar-benar aneh, sampai-
sampai dikatakan: 'Ia meng
sampari dkatakan: mengumpulkan banyak hadits
hadits lalu menggabungkannya menjadi satu redaksi.'
Oleh sebab
;ebab itulah, haditsnya
haditsn dinyatakan rnunhar.'
Saya juga
rga mendengar guru
,uga kami, al-Hatzh
zuru kamr,
kami, al-Hafizh Abul Hajjaj
Hai al-Mbzi, mengatakan bahwasanya ia melihat
H;
karyaa al-Walid bin Muslim,
Muslin yakni terkumpulmpul di dalamnya penguat-penguat untuk sebagian isi
hadits ini. lVallaahu a'km.
Al-Hafizh Ibnu Hajar 'tib dalam al-Fatb 5U368-369) berkata: "... Pusat peredaraan hadits ini
terletak pada Isma'il bin Rafi'. Dia kacau dalam sanadnya, di samping dha'if. Terkadang dia
meriwayatkan dari Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi tanpa perantara, namun terkadang dengan
perantara seorang laki-laki yang tidak disebutkan namanya. Kadang pula meriwayatkan dari
Muhammad dari Abu Hurairah tanpa perantara,tapi kadang pula melalui seorang laki-laki dari
suku Anshar yang lagi-lagi tidak disebutkan namanya. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Isma'il
bin Abu Ziyad asy-Syami, seorang perawi dha'if juga, di dalam Tafsiir-nya dari Muhammad
bin 'Ajlan, dari Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi. Mughlathai mengkritik 'Abdul Haq karena
melemahkan hadits ini hanya dengan keberadaan Isma'il bin Rafi', namun teduput darinya
bahwasanya asy-Syami lebih dha'if daripada Isma'il. Sepeninya ia memalsukan hadits tersebut
kemudian menyandarkannya kepada Ibnu 'Ajlan. Ad-Daraquthni berkata: 'Ia perawi matruh,
pemalsu hadits.'Al-Khalili berkata: 'Syaikh yang dha'if, dan dalam kitab Tafsiir-nyaterdapar sesuatu
yang ddak boleh diikuti.' Al-Hafizh 'Imaduddin bin Katsir di dalam hadits ash-shuwar berkata:
'Isma'il bin Rafi' mengumpulkannya dari beberapa dtsdr dar, hadits asalnya dari Abu Hurairah,
lalu ia membawakannya di ddam satu redaksi.' Hadits dari jalur Isma'il bin Rafi'itu dishahihkan
oleh al-Qadhi Abu Bakar bin al-'Arabi dalam Syarb-nya,ymgkemudian diikuti oleh al-Qunhubi
diltmat-Tadzkirah,tetapiperkataan'Abdul Haq yang mendha'i{kannya lebih utama, sebagaimana
sebelumnya telah didha'iIkan juga oleh al-Baihaqi."
Guru kami, al-Imam al-Albani 'Si5, berkomentar dalam Ta'liq'alal Aqii.dah atb-Thahaaiyyab
(hlm. 265): "Sanadnya dha'if, karena diriwayatkan dari jalur Isma'il bin Rafi' dan Yazid bin Abu
Ziyad, keduanya perawi dha'if, dengan sanad mereka dari seorang laki-laki Anshar yang majbul,
ddak disebutkan namanya."
23
Pada naskah 'o" tertulis: ".-f'lg5:i".
24
Sbahiibul Buhhari @/ 335/ 147 4, 147 5).
25
Maksudnya, bukan orang yang pantas untuk itu.
26
Musnad al-ImamAbmad @./ 140): Husain bin'Ali al-Ju'fi meriwayatkan kepada kami dariZa-idah
bin Qudamah, dari al-Mukhtar bin Fulful.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim, sebagaimana diriwayatkan
dalam Shabiib-nya (L97/332): Abu Bakar bin Abu Syaibah meriwayatkan kepada kami; Husain.
Diriwayatkan juga olehnya pada tempat lain (196/330) dari jalur Jarir, dari 'Abdul Hamid, dari
al-Mukhtar bin Fulful.
27
Shabiibul Brhbai (ro.2884, 4323) dan Sbabiib Muslirn (no. 2493).
28
Diriwayatkan oleh Muslim dalamSbahiib-nya (no. 920) darihadits Ummu Salamah 6F,.
29
Uraian yang diapit oleh tanda kurung [ ... ] dari halaman sebelumnya sampai halaman ini tidak
tercantum pada naskah ",.r-".
Dijabarkan oleh penulis lpfi7u pada pasal terakhir dalam kitabnya, namun hanya terdapat pada
naskah " u." saja.
31
Allah w juga berfirman:

SirahNabi Muhammad ffi 495


{@ (,#5 e6i'i.Ur"o<lrtgi4n6'taJy;st3 y;
fi
*Dan
Kami tidah mmgutus kamu, mekinkz" h"pod" iln7ffidt rndnilsia selurubrrya sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringaun, teupi kcbanyakzn manusia tiada mmgaahz;. " (QS.
Saba': 28)
12 Pada naskah '--
dan 'z'tertulis: " l',".
33 Tidak r"..r.,,rin padaiaskah -r" X*--f".
3a Diriwayatkrn drri Ibrrrl 'AbbasfAnas, IBnu'Umar, Abu Hurairah, Shafiyyah, dan Abu Bakrah.
Semua jalurnya dha'if dan tidak kuat untuk menetapkan kekhususan Nabi if.
Penulis '#i5 berkata dalam al-Bidaayah wan Nibaayab @/265): "sebagian mereka menyatakan
keshahihannya karena diriwayatkan melalui beberapa jalur, bahLan sebagian mereka menyangka
hadits ini n'rutdan)dtir. Semua pendapat tersebut perlu ditinjau ulang."
Saya berkomentar: "Al-Flakim menilai dalam al-Mastadrah QI/602) bahwasanya hadits ini
mr4tdarodtir, sedangkan a&-Dzahabi mengomentarinya dengan perkataan: 'Aku tidak mengetahui
ada (riwayat) yang shahih darinya, lalu bagaimana bisa dikatakan matazuatir?'"
Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah juga mendha'ifkan hadits tersebut dalan Zaadal Ma'a^dd Q./8L,
terbitan ar-Risaalah).
Secara keseluruhan, derajat hadits ini tidak shehih. Silakan lihat perinciannya di dalam a'lQkamr
atas kitab Tubfatul Maudtudkarya Ibnu Qayyim il-la:uziyz.h (hlm. 33+3al).
3s Tanqiibul Fuhuum (1m.259-267), bab kedua: 'Uraian Mengenai Khitan Ibrahim al-Khalil dan
Para Nabi Sesudahnya."
36 Silakan lihat kitab saya. yar,g berjudul al-Maqaakat* Sdldhryah (hlm. 31). Di dalamnya ter&pat
penjelasan yang sangat bagus tentang rahasia keabadian al-Qry--an.
37 Pada naskah "7- " dan "7" tenulis: ",!-o, ij;
18
*+Sl .1a 5jt: ii 'r!".
Diriwayatkand-leh'AbifurrazzaqdalamTafiiir-rya$/2/372)-dat?AMubinHumaidmeriwayatkan
darinya di dala m Musnad-rya W92-93 / 1183 - al-Munukhab), A-hmad dalam Musnad-nya @/ 164) ,
at-Tirmidzi dalam Sunan-nya ff/301/3131), Abu Ya'la dalam Musnad-nya ('I/459/3L84), ath-
Thabari dalam Jaarni'ul Bayaan $Y /12),Ibnu Hibban dalem Sbahiihnya (/234-235/46 - Ihsaan),
al-Ajuri dalam asy-Syarii'ab W/L535-1536/t028), al-Baihaqi dalam Daha-iJun Nubuuxsab W36L
363): Ma'mar meriwayatkan kepada kami dari Qatadah, dari Anas.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat asy-Syaikhani."
At-Tirmi&i berkata: "Hadits ini basan gbarib."
Dishahihkan pula oleh guru kami, al-Imam al-Alb ani 'tif6 , dalamkitabrya, allra' ual Mi'raj Qlm. 37) .
3e Diriwayatkan oleh Muslim dilam Sbabiih-nya (no. 162) dert hadits Anas .gE .
o0 Demikianlah pada naskah'r.", sedangkan pada naskah "7- d^n "7" tertulis: "j};${+'"}l?.
ar Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahiih-nya (no. 384) dari hidits 'AElullah bin 'Amr bin alrAsh
Crr.
4'? Tidak tercantum pada naskah "u"".
a3 Penulis
'{E mengisyaratkan hadits shahih dari Nabi i{E: 'Ummatku tidak akan bersepakat di
atas kesesatan." Adapun dalam lafazh lainnya: "Allah tidak akan mengumpulkan ummatku-atau
beliau bersabda: ummat ini-di atas kesesatan selamalamanya."
Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi Pl/466/2166 - dengan ringkas), al-Hakim [/Ll6) dan
al-Baihaqi meriwayatkan dari rrya dalm al-Asmaa' uash Sbifaat W 136/702) , al-Khathib al-Baghdadi
dalam al-Faqib wal Muufaqqih $/4Ll/42ildergan ringkas),Ibnu Baththah ddxtal-Ibaanah [/347-
348/222 - dengan ringkas) &ri jalur 'Abdurrezzaq: Ibrahim bin Maimun meriwayatkan kepada
kami, 'Abdullah bin Thawus meriwayatkan kepada kami dari ryahnya, dari Ibnu'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih. Para perawinya tsiqah dantermxtkperawikitab ash-Shabiib
selain Ibrahim. Meskipun demikian, ia dapat dianggap tsiqab, sebegimana diterangktn dalam at-
Taqiib."
At-Tirmi&i berkata: "Haditsint hasan gbaib. Kami tidak mengetahui riwayatnya dari Ibnu 'Abbas,
kecuali dari jalur ini."
Al-Hakim berkata: "Ibrahim bin Maimun telah direkomendasikan oleh'Abdurrazzaq berdasarkan
pujian terhadapnya. 'Abdurrtzztqadalah imam penduduk Yaman sehingga rekomendasinya
termasuk hujjah."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Muzoaafaqatul Kbabar al-Kbabar (U114): "Para perawinya

496 Kekhusus an Rasulullah ffi


termasuk perawi krtab asb-Sbahiib,keatali Ibrahim bin Maimun, namun keduanya (al-Bukhari
&n Muslim) tidak meriwayatkannya."
Saya berkomentar: "Ibrahim bin Maimun itu tsiqab, sebagimana yang dikatakan al-Hafizh sendiri
dalam at-Taqriib.Ia jrya dr-tsiqal>karjuga oleh Ibnu Ma'in, Ibnu Hibban dan yang lainnya. Dengan
demikian, sanad hadits tersebut sangat shahih, bahkan merupakan sanad yang paling shahih dalam
periwayatan hadits ini. Hadits ini dishahihkan juga oleh guru kami, al-Imam al-Alb ani iB, dalam
Misykaatul Masbaahih [/135 - al-Hidaayah)."
Hadits ini memiliki penguat dari hadits Abu Bashrah al-Ghi{ari, 'Abdullah bin 'lJmar, Abu Malik
al-Asy'ari, trs5 Sil ly{alik, Abu Mas'ud al-Anshaisecaramauquf, al-Hasanal-Bashri secaramursal,
dan yang lainnya.
Hadits Abu Bashrah al-Ghifari g diriwayatkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah dalamat-Taariikbul
Kabiir, sebagaimana di dalam Muzaaafaqatul Kbabar al-Kbabar (I/106) dan al-Mu'tabar (hlm.
61); Ahmad ffI/396); ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir U/280/2171)--dan dari jafurnya
diriwayatkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Muuaafaqatul Khabar al-Kbabar [/ 105-L06)- datt
Ibnu 'Abdil B xr delam Jaami' Bqaanil 'Ilmi ua Fadblih W756/ 1390) dari jalur al-Laits bin Sa'ad,
dari Abu Hani'al-Khulani, dari seorang yang mengabarkan kepadanya, dari Abu Bashrah.
Al-Hafizh berkata: "Para perawinya termasuk perawi kitab ash-Shabiih, kecuali seorang Tabi'in
yang ddak disebutkan namanya."
Ibnu Hajar juga berkata dalan Badzlul Maa'uun (hlm. 130): "Para perawinya tsiqab, hanya saja di
dalam sanadnya ter&pat seorang perawi yang tidak disebutkan namanya."
Hadits'Abdullah bh'Umar ';g:. diriwayatkan oleh at-Tirmi&i dalamJaami'-nyaIY/466/2167),
Ibnu Abi'Ashim dalamas-Sunnalt QJ39/80), ath-Thabrani dalamal-MuJamul Kabiir (12/no.13623),
Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam HilyatulAaliyaa'W37),al-Hakim I/115-ll6),al-Baihaqi dalam
al-Asmaa' uash Shifrut @,/133-134/70L), al-Lalika-i dalam Syarh Usbuul I'tiqaad Ahlis Sunnab wal
Jamaa'ab g./LL8/154), Abu'Amr ad-Dani daltmas-Sunanul lVaaridabfi.l Fitan @I/747-748/368),
Ibnu Hazm ddan al-Ibham W / t92), adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Ahaa"diitsul Muhhtaarah4arr
jalurnya dan dari jalur lainnya yang diriwayatkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Muuaafaqatul
Khabar al-Kbabar $/109,110)-dari jalur al-Mu'tamir bin Sulaiman, &ri Sulaiman bin Sufyan maula
Alu Thalhah al-Ma&ni, dari'Abdullah bin Dinar, dari Ibnu'IJmar. Sebagian mereka mengatakan
bahwa riwayat itu dari al-Mu'tamir bin Sulaiman, dari ayahnya, dari'Abdullah bin Dinar. Ada
pula yang berpendapat dari al-Mu'tamir, dari Salam bin Abul Dzayyal, dari Ibnu Dinar. Terdapat
juga pendapat lainnya selain itu."
Al-Hafizh berkata: "Hadits iil gharib,... perawinya perawi ash-Sbahiih, tetapi cacat. Al-Hafizh
adh-Dhiya' telah menyatakan zbabir sanad hadits tersebut dan mengeluarkannya dalam al-
Abaadiitsul Muhhtaarab milnna kiwftb Sbahiihaiz, sebagaimana ia membawakannya dari jalurnya.
Diriwayatkan juga oleh al-Hel.i- ... d"' dia berkata: 'Jikalau shahih, pasti aku akan menyatakannya
shahih atas syarat Muslim. Akan tetapi, terdapat perselisihan tentang Mu'tamir hingga mencapai
tujuh pendapat.'" Kemudian, al-Hakim pun menyebutkan ketujuh pendapat itu.
Alhasil, bahwasanya a& yang mengamkan dari Mu'tamir , dari ayzhnya. Ada yang mengatakan dari
Mu'tamir, dari Sulaiman tanpa menyebutkan sanadnya. Ada juga yang berpendapat dari Mu'tamir,
dari Sufyan tanpa disebutkan sanadnya. Selein itu, ada yang berkata dari Mu'tamir, dari Salam
bin Abul Dzayyal..... Demikianlah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Abi 'Ashim,
keduanya dari Mu'tamir. Akan tetapi, tercantum di dalam riwayat mereka berdua lainnya: 'Dari
Sulaiman.'
At-Tirmidzi berkata: 'Gbarib. Kami tidak mengetahuinya, kecuali dari jalur ini. Menurutku,
Sulaiman adalah Ibnu Sufyan al-Madani.' Ia menukilnya dalam kitab al-'Ilal al-Mufrad l!./817)l
dari al-Bukhari mengenai apayan ditegaskan di sini.
Al-Hakim berkata setelah menyebutkan perselisihan tentang Mu'tamir: 'Menurut kami, al-Hakam
tidak menetapkan suatu jalur dari sejumlah jalur ini atas yang lainnya. Di sisi lain, guru kami, Abu
'Ali an-Naisaburi, menguatLan pendapat yang mengatakan: dari Sulaiman bin Sufyan. Ia pun berkata:
'Seandainyakamimengambilpendapatnyaitu,makahalfuuhanyaakanmenambahkedha'ifanhaditsini.'
Aku (a1-Hafizh) menegaskan: al-Hakim menghindari suatu masalah namun terjerumus pada
masalah yang sama. Karena jika ia tidak menguatkan pendapat, sementara pendapat itu tidak
mungkin digabungkan, maka yang demikian itu akan berkonsekuensi mudbtbarib, sedangkan

SirahNabi Muhammad ffi 497


n?udhtbdrib merupakan salah satujenis hadits dha'if. Al-Huffazh (para ahli hadits) telah sepakat,
sepeni al-Bukhari, at-Tirmidzi, dan Abu'Ali, menguatkan dan mingunggulkan pendapat-orang
yang mengatakan Sulaiman bin Sufyan. Pendapat ini disepakati juga oleh ad-Daraquthnldalamal-
'Ilalul Kabir. Dengan demikian, seolah-olah orang yang berkata dari ayahnya mengira bahwasanya
ia berkata dari Sulaiman, yaitu ayahnya, karena nama ayahnya,adalahsulaiman. Adapun pendapat
orangyang menyatakan dari Salam, ini merupakan kesalahan tulis. Orang yang mengatalian: Ibnu
'Abud Dzayyal, ia telah menisbatkannya berdasarkan sangkaan. Sdangkan yanghengatakan,
Sufyan, ia telah terbalik dalam penyebttar kun-yab-nya dengan oamany". Adapun perseli.ihan
pendapat lainnya, hal itu tidak perlu dipertentangkan, karena sesuatu yang berdaiarkan keraguan
itu tidak perlu dipertimbangkan.
Jika diketahui bahwasanya ia adalah Sulaiman bin Sufyan maka jelaslah bahwa orang itu termasuk
perawidha'if. Yahya bin Ma'in, Abu Zur'ah, Abu Hatim, danyarglainnya mendha'ifkannya.
Al-Bukhari be:.kata'Munharulbadiits.'Aku tidak mendapati seorangpun yang men-xiqahkannya
walaupun Ibnu Hibban menyebutkannya dal am at*Tsiqaat dan berkati: 'Banyik berbuai kesalahan.
J_ikaia banyak be1luat kesalahan, berani ia telah dikomentari.'Jika benar begitu, mengapa ia
dicantumkan di dalam ats-Tsi4aat? Maka dari itu, pendapat jumhurlah yang menjadi patokan.
lVallaabu a'lam." Demikianlah perkataan al-Hafizh secara lengkap.
Guru kami lt:i6,berkata dalam Zbikalul Jannah (I/ao): "Sanidnya dha'if. Karena Sulaiman bin
Sufyan adalah Abu Sufyan al-Madani, maula Alu Thalhah bin 'Ubaidillah, dan ia dha'if sebagaimana
diutarakan dalam at-Taqrii&." Setelah itu, guru kami menjelaskan perselisihan yaigterja&.
Hadits Abu Malik al-Asy'ari .g; diriwayatkan oleh Abu Dawud (fu/rSl4253); Ibnu Abi'Ashim
dalam as-Sunnah (./aa/92); ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir FI/262/3440) dan Musnad
asy-Syaa-mryyiin (II/442/1663)-dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam
Muwaafaqatul Kbabar al-Kbabar [/106) dari jalur Muhammad bin Isma'il bin 'Ayyasy: ayahku
meriwayatkan kepadaku; Dhamdham bin Zur'ah meriwayatkan kepadaku dari Syuraih bin'Ubaid,
dari Abu Malik.
Penulis 'ttb berkaa dalam Tubfatath Tbaalib (hlm. 146): "Sanad hadits ini perlu diteliti
kembali."
Al-Hafizh berkata: "Abu Dawud tidak mengomentarinya. Akan tetapi, Abu 'Ubaid al-Ajuri
berkata: 'Aku benanya kepada Abu Dawud tentang Muhammad bin Isma'il bin'Ayyasy.'Beliau
berkata: 'Ia tidak di situ.' Sepeninya beliau mengisyaratkan kepada perkataan Abu Hatim:
'Muhammad bin Isma'il tidak mendengar dari ayahnya.'Masalahini sebenarnya terletak pada
perkataannya di dalam sanad: 'Dari ayahku.' Kelihatannya ia membolehkan penggunaanlif.azh
tabdits (baddatsana) wtuk riwayat yang berasal dari ijaazab.
Di dalam redaksi yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin 'Auf diterangkan
bahwasanya ia membaca hadits ini dari naskah asli Isma'il bin 'Ayyasy. Isma'i1 sendiri telah
dikomentari, tetapi kesimpulan tetap menunjukkan riwayatnya dari asy-Syaamiyyiin ktsat,
sementara hadits ini termasuk di dalamnya. Adapun gunrnya, Himshi, adalah perawi sbaduq,
Meskipun demikian, hadits ini memiliki cacat yang lain, seperti halnya yang dikatakan oleh Abu
Hatim ar-Razi: 'Syuraih bin'Uba;d tidak mendengar dariAbu Malik al-Asy'ari.'"
Guru kami, al-Imam al-Albani ,Sb,berkaa dalam adb-Dba'iifdh W/L9); "Perawi sanad hadits
ini tsiqah, tetapi terputus antara Syuraih, yaitu Ibnu 'Ubaid al-Hadhrami al-Mishri, dan Abu
Malik al-Asy'ari. Ia tidak berjumpa dengannya, sebagaimana yang ditetapkan al-Hafizh di dalam
at-Tabdziib. Kemungkinan ia (al-Hafizh) tidak mengetahui hakikat (alur ianad) ini ketika berkata
dalam Badzlul Maa'uun (I/25): "Sanadnya hasan, termasuk riwayat Isma'il bin 'Ayyasy dari ary-
Syaamiyyiin, dan riwayatnya diterima."
Saya menegaskan: "Benar apayatgmereka berdua katakan."
Isma'il bin 'Ayyasy meriwayatkan hadits tersebut &ri Yahya bin 'Ubaidillah bin 'Abdullah bin
Mauhib, dari ayahnya, dari Abu Hurairah. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Khatib al-Baghdadi
dalxral-Faqih ualMutafaqqib 0./4L0/424), Abu'Amr ad-Danidalamas-SunanullWaaridahfl fito"
W745-746/367), dan Nasr al-Maqdisidalanal-Hujjab (hlm. 25 secara ringkas)
Sanad hadits ini dha'if sekali. Di dalamnya ter&pat beberapa kelemahan: (1) hadits ini diriwayatkan
Isma'il dari selain penduduk Syam sehingga derajatnya dhi'if, sebagaimanadiketahui bahwa Yahya
adalah seorang Madani, (2) Yahya bin'Ubaidillah peravri mztruk,sebagaimana disebutkan dalam at-

498 Kekhusus an Rasulull ah ffi


Taqriib, dan (3) Abu 'Ubaidillah seorang yang majhal, sebagaimana dijelaskan dalam at-Taqriib.
Hadits Anas bin Malik gr diriwayatkan oleh Ibnu Majah @./1303/3950); 'Abdu bin Humaid
dalam Musnad-nya @/ll2/1218 - al-Muntakbab) dm darijalurnya diriwayatkan oleh al-Hafizh
Ibnu Hajar dalam Mutoaafaqatul Kbabar al-Kbabar (./ll3); Ibnu Abi 'Ashim dalam as-sunnah
Q/41/48) -dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Mizzi dalam Tabdziibul Kamaal (33/287); ad-
Daraquthni dalam al-Afraad @./26L/13L8 - Atbraafib); al-Lalika-i dalam Syarb Usbuul I'tiqaad
Ablis Sunnah wal lamaa'ab (l/ ll7-ll8/ 153); sena al-Hafizh Ibnu Hajar [/ ll3) dari jalur Baqiyyah
bin al-rtrfalid: Mu'an bin Rifa'ah meriwayatkan kepada dari Abu Khalaf al-A'ma, dari Anas.
Al-Hafizh berkata: "Hadits ini gbarib,... Ad-Daraquthni berkata dalam al-Afraad:'Mv'anbin
Rifa'ah sendirian dalam meriwayatkan dari Abu Khalaf,yangramanyaadalahHrzim bin 'Atha'.'
Mu'an adalah pera'wi shaduq yang memiliki kelemahan, sedangkan gurunya dha'if." Sampai di sini
perkataan al-Hafizh.
Penulis '{)7o berk*a dalam Tubfatutb Tbaalib (lm. L49-L5O): "Hadits ini, dengan sanad ini, adalah
dha'if. Sebab, Mu'an bin Rifa'ah didha'ifkan oleh Yahya bin Ma'in. As-Sa'di dan Abu Hatim ar-Razi
berkata: 'Ia tidak dapat dijadikan hujjah.' Ibnu Hibban berkata: 'Saya membenarkan meninggalkan
(haditsnya).' Al-Azdi berkata: 'Ti&k boleh berhujjah dengan haditsnya, dan haditsnya tidak boleh
ditulis.' Yahya bin Ma'in berkata tentang Abu Khalaf al-A'ma: 'Ia adalah pendusta.' Demikianlah
yang diceritakan oleh Ibnu Jauzi. Abu Hatim berkata: 'Haditsnya munkar, tidak kuat.' Ibnu
Hibban berkata: 'Ia mengemukakan riwayat yang tidak identik dengan hadits shahih.'"
Guru kami 'ii6 berkata; "Sanadnya dha'if sekali. Ada yang berpendapat bahwa Abu Khalaf al-
A'ma adalah Hazim bin'Atha'. Al-Hafizh berkata: 'Matruh,'sedangkan Ibnu Ma'in menuduhnya
telah berdusta."
Atsarlbnu Mas'ud al-Anshari ii5 diriwayatkan oleh Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnah Q,/aL-
42/85), Ya'qub bin Sufyan dalam al-Ma'rifab uat Taariihb W244-245), ath-Thabrani dalam al-
MuJamul Kabiir SYII/no.647,648,649), al-Hakim W/506-507), al-Khatib al-Baghdadi dalam
al-Faqiib utal Mutafaqqib 0./423/447), al-Lalika-i dalam Syarb Usbuul lTiqadd Ahlis Sunnab oal
Jamaa'ab 0./122/162, 122-123/L63), al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Muuaafaqatul Kbabar al-Kbabar
0/ll4-115,L15), dan yang lainnya.
Sanad riwayat tersebut shahih. Riwayat tersebut telah dihasankan oleh al-Hafizh dan dinyatakan
bagus oleh guru kami, rabimahumalkh.
Riwayat mursal dari al-Hasanul Bashri dikeluarkan oleh ath-Thabrani dalam Jaami'ul Bayaan
W260) dari Ya'qub ad-Dauraqi, &ri Isma'il bin'Ula1yah, &ri Yunus bin 'Ubaid, dari al-Hxanul
Bashri secara mursal.
Saya menilai: "Sanad hadits id mursal shabib."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkat a dalam Muwaafaqatul Kbabar al-Kbabar (/ 106): "Ia memiliki penguat
dari hadits mursal, sementara perawinya termasuk perawi kitab ash-Sbahiib."
Terdapat pula hadits dari Samurah bin Jundab oly yar'g diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-
Ashbahani dilam Ahhbaar Ashbabaan W208) dengan sanad dha'if.
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih tanpa diragukan lagi.
Al-Imam az-Zarkasyi berkata dalam al-Mu'tabar $im.62): "Ketahuilah bahwasanya jalur-jalur
hadits ini banyak, namun tidak a& yang luput dari kelemahan. Aku meriwayatkan sebagiannya
untuk saling menguatkan satu sama lainnya."
A1-Hafizh berkata dalam Muuaafaqatul Kbabar al-Kbabar (I/ 105): 'Matan hadits ini masyur. Jalur
sanadnya banyak, yakni dari riwayat mayoritas Sahabat dengan lahzhyangberbeda-beda."
Guru kami '{E
rclah menshahihkan nya dr dalam asb-Sbahiibah (no. 1331) dan Shahiibut Tirmidzi
F,/232).
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (ro.2aD) dan Muslim dalam Shabiih-nya (no.
2374) darihadrts Abu Sa'id al-Khudri ii5 . Diriwayatkan oleh Muslim di tempat laindalam Shabiib-
nya (no. 2278) dari hadits Abu Hurairah ga .
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya (r,o.2411) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
2373) dari hadits Abu Hurairah gr .
P.ftrdfrry.gternrlispadanasFlr"rr"d-Tlt hyangbenar.Pa&naskah"1"dan"{ten,its:';r,/.
46

41
Maksudnya, riwayat yang telah lallu (no.2412).
48
Shahiibul Bukhan $o. 24tt).

SirahNabi Muhammad ffi 499


Uraian yang berada di dalam tanda kurung siku [ ... ] , dari halaman sebelumnya sampai di sini,
tidak terdapat pada naskah 'o".
Diriwayatkan oleh Ahmad W144), ad-Darimi dalamMusnad-nya 0/424/55 - Fat-bul Mannaan),
Ibnu Khuzaimah dalam at-Taubiid (II/710-711/454), Ibnu Mandah dalam al-Iimaan (lI/846-
847/877), al-Baihaqi dalamDaha-ilunNuburorsah N /479-480) danSyu'abul Iimaan @./181/1489),
adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Muhbtaarab ffI/323-324/2345) dari jalur al-Laits bin
Sa'ad, dari Yazid bin al-Hadi; dari'Amr bin Abu'Amr, maula al-Muththalib, dari Anas.
Guru kami, al-Imam al-Albani '+tE,berkatadalamasb-Sbabiibab @/100): "sanadnya bagus. Para
perawinya adalah perawi asy-Syaikhani (al-Bukhari dan Muslim)."
Saya menegaskan: "Apa yang beliau katakan itu benar, berdasarkan komentar yang ma'ruftentarg' Amr .
Ibnu Mandah berkata: "Hadits ini shahih dan masyhur dari Ibnul Hadi."
Dalam kitab Sunan-nya F,/ 1434 / 429 l).
Gurukami,al-Imamal-Albani',J;i;6,berkaadalamadb-Dba'iifahAI/64/2549):"Sanadhaditsini
dha'if sekali. Mengenai Ibnu Abul Musawir, al-Hafizh berkomentar: Watruh dandttuduh pendusta
oleh Ibnu Ma'in.' Demikian pula Jubarah bin al-Mughallas, ia perawi dha'if. Oleh karena itulah,
al-Bushirimelemahkannyadi daltmaz-Zawaa-in(Q265/l).Iamemilikikelemahanyangamatielas.
Akan tetapi, hadits ini disebutkan dalam Sbabiih Muslim (VItr/104) dan Musnad. Ahmdd W / 402,
410) dari beberapa jalur lainnya, dari Abu Burdahsectramarfu'dengan lafazh:'Ketika hari Kiamat
tiba, Allah E menebus setiap Muslim dengan seorang Yahudi atau Nashrani, lalu diserukan: 'Inilah
pembebasmu dari api Neraka.'"
Saya berkomentar: "Benar apa yang dikatakannya dl5. Penulis keliru karena hanya melemahkan
hadits ini dari sisi al-Jubarah."
Penulis menyinggung hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Sla biib-nya (856/ 22) dari hadits
Abu Hurairah dan Hu&aifah bin al-Yaman g' secara marfu': "Kami penduduk dunia yang terakhir,
namun yang pertama diputuskan perkaranya pada hari Kiamat, sebelum makhluk-makhluk yang lain."
Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari (no. 238) dan Muslim (no. 855) dari hadits Abu Hurairah iib
secara marfu': "Kami adalah yang terakhir, tetapi akan menjadi yang terdepan-dalam riwayat lain:
yang pertama-pada hari Kiamat, bahkan kamilah ummat pertama yang masuk Surga."
53
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (IY/628/2443), Ibnu Abi 'Ashim dalam as-Sunnah (II/341-
342/734), serra ath-Thabraridalam al-MuJarnul Kabiir Sl/2L2/6881) danMusnad asy-Syaarniyyiin
W /30/2647) dari jalur Sa'id bin Basyir, dari Qatadah, dari al-Hasan, dari Samurah bin Jundab.
At-Tirmidzi berkata: 'Hadits gharib. Al-Asy'ats bin 'Abdul Malik meriwayatkan hadits ini dari al-
Hasan, dari Nabiffisecaramursalanpapenyebutan'dari Samrah'di dalamnya. Inilah yang benar."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+116, berkata d alam asb-Shabiibah IV / 118): "Di dalamnya terdapat
tiga kelemahan. Pertama, ke-mursal-an yang disebutkan at-Tirmidzi, namun ia tetap me-rajih-
kannya. Kedua, 'an'anab al-Bashri, yakni seorang mudallis, terlebih lagi apabila ia meriwayatkan
dari Samurah. Ketiga, Sa'id bin Basyir atau al-Azdi, maula mereka, adalah perawi dha'if, sebagaimana
dijelaskan dalam at-Taqriib."
Saya menanggapi: "Yang beliau katakan 'inb berar, tetapi sebenarnya hadits ini shahih karena
adanya jalur lain, yaitu dari Samurah, juga karena adanya penguat-penguatnya. Guru kami ,{E rclah
menjelaskan semua itu secara detail sehingga tidak perlu ditambah lagi, silakan merujuk kitabnya."
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (Y/722/3925); Ibnu Majah (IV1037/3105); an-Nasa-i dalam
al-Kubraa (Y/247-248/4238,248/4239); ad-Darimi dalam Musnad-rya (X/200/2669 - Fat-hul
Mannaan); 'Abdu bin Humaid dalam Musnad-nyr $/439/490 - al-MuntakbaE); Ahmad (IVl305);
Ibnu Abi 'Ashim dalam al-Aabaad wal Matsaani 0./447/621, aa8/622); Ya'qub bin Sufyan dalam
al-Ma'rifub uat Taaiihb (/2a+2a5); Ibnu Khuzaimah dalam Shabiih-rya, sebagaimana dalam h-
haafulMabarah Nfr/255); al-Fakihi dalam AhbbaaruMahhab W/20G207/2514); al-Azraqi dalam
AhbbaaruMakhdh F,/154-155); Abul Qasim al-BaghawidalamMuJamash Sbabaabab W/10/1552,
ll-12/1555); ath-Thabrani dalamal-MuJamulKabiirdan LbuNu'aim al-Ashbahani meriwayatkan
darirya di dalam Ma'rifutusb Sbahaabab 0II/1730/4378); al-Mizzi dalam Tahdziibul Kamaal
(){y/291-292); adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul MuhhtaaraD dan Taqiyuddin al-Fasi
dalam Syifaa-ul Gbaram bi Ahbbaaril Baladil Haraam $/156/157); Ibnu Hibban dalam Sbabiib-
nya [X/22/3708 - Ihsaan); al-Hakim @/7, 431); Ibnu Qani' dalam MuJamash Sbahaabah Wgl);

500 Kekhusrs an Rasulull ah ffi


al-Baihaqi dalam Daha-ilun Nubutoanh P,/517-518); Ibnu 'Abdil Barr dahm at-Tambii"d F/288,
289,yV32-33) danal-Istilzhaar ff)IJ{U 15-16/38528); adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Ahaadiirsul
Mukbtaarab; al-Mizzi dalam Tabdziibul Karnaal 6V/292-293); al-Fasi dalam Syifaa-ul Gbaram
bi Ahbbaail Baladil Haraam Q./156-757,157); Ibnul Atsir dalam Usdul Gbaabab (Il/232) darr
beberapa jalur, dari Ibnu Syihab, dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman, dari 'Abdullah bin 'Adi
bin al-Hamra', ia berkata: "Aku melihat Rasulullah ;i$ di atas kendaraane beliau sedang berdiri di
Hazwarah. Beliau bersabda 'Demi Allah, kau adalah bumi Allah yang paling baik dan bumi Allah
yang paling dicintai-Nya. Andaikata aku tidak harus meninggalkanmu, niscaya aku tidak akan
pergi.'"
At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini basan gbarib sbabib."
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Syaikhani, tetapi keduanya tidak tidak
meriwayatkan nya." Adz-Dzahabi menyepakati penilaiannya.
Saya menambahkan: "Benar apayangkeduanya kemukakan, walaupun keduanya tidak pernah
mengeluarkan hadits'Abdullah bin'Adi yang termasuk salah seorang Sahabat ini."
Ibnu 'Abdil Barr berkatadalamal-Istidzkaar $XYV 16): "Keshahihan hadits ini tidak diperselisihkan
lagi di kalangan ulama. " Ia berkata juga dalan at-Tarnbiid @/ 288)z "Hadits ini termasuk atsar Nabi
Myarrgpaling shahih."
Dishahihkan pula oleh guru kami, al-Imam al-Albani '+ii%, di dalam Sbabiib Mauaariduz Zham'aan
(no. 85a) dan Miryhaatul Masbaabiib (Uy118 - al-Hidaayah). Di dalam bab ini hadits tersebut
diriwayatkan dari'Abdullah bin'Abbas dan'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash ,+jt-,. Silakan lihat
kftab Syifaa-ul Gbaram biAhbbaaril Bahdil Haraarn (l/162-164).
55
Silakan lihat kitab at-Tamhiid W289) danal-Istid.zkaar $XYUl7).
56
Tambahan dari naskah "r"".
57
Dalam kitabnya, asy-Syifaa' (IV68 1-689).
58
Pada naskah "r' dan "7" tenulis: "j-:,ii".
59
Namanya aaJal eU"YVialid, Sul"aiman bin Khalaf bin Sa'ad at-Tujibi, al-Maliki, al-Baji, al-
Qurthubi, al-Andalusi. Nama al-Baji dinisbatkan kepada 'Baajah,' sebuah kota yang masyhur di
Andalusia. Ia lahir pada tahun 403 H dan meninggal pada tahun 474 H.
Syaikh al-Allamah, Abul Hasan, 'Ali bin Khalaf bin 'Abdul Malik bin Baththal al-Bakri, al-
Qurthubi, al-Balnisi, yakni nisbat kepada kota Balansiah (Valensia). Ibnu Baththal meninggal
pada tahun 449 H. la memiliki kitab yang berjudul Syarh Sbabiibil Buhbari sena kitab az-Zuhd
dan ar-Raqaa-iq.
6l
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalem Sunan-rya IY /98/ 1023 - Tabfail Ahuaadzi) dar asy-Syantaa-
il (48M81/39L);al-Bazzar dilanal-BabruzZahbhbaar (1h30/60,61) dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh Ibnu 'Abdil Barr dalam at-Tambiid Qah99); Abu Ya'Ia dalam Musnad-rrya Q./+6/+5); Lbu
Bakar al-Marwazi dalam Masndd Abu Bahar asb-Sbiddiq (8G81/a3); sena Ibnu 'Abdil Barr dalam
at-Tarnbiid Q.4/398-399) dari jalur'Abdurrahman bin Abu Bakar, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari
'Aisyah, dari Abu Bakar.
At-Tirmi&i berkata: "Hadits ini gbaib. 'Abdurrahman bin Abu Bakar al-Maliki didha'i{kan dari
segi hafalannya. Hadits ini diriwayatkan juga dari jalur lain melalui jalur Ibnu 'Abbas, dari Abu
Bakar ash-Shiddiq, dari Nabi ffi."
Saya menegaskan: "Yang dikatakannya benar."
Jalur Ibnu 'Abbas yang diisyaratkan oleh at-Tirmidzi tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Majah (V520-
521/1628);AbuYa'ladalamMusnad-rya0/31-32/22,32/23);ItbuBakaral-Marwazi dalamMusnad
Abu Bakar asb-Shindiq (66/26,66-67/27); Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil @,/760)-dar dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Daka-ilun Nubuuuah Nn/260); al-Bazzar dalam al-Babruz
Zahbhhaar g/70-71/18) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Abdil Barr dalam at-Tamhii.d
(2ah99); serta al-Baihaqi W26l) d^njalur Ibnu Ishaq, seperti yang tercantum dalamkaryanya, as-
Siirah SV h303): Husain bin 'Abdullah meriwayatkan kepada kami dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas.
Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fat-bul Baari (/529) berkata: "Di dalam sanadnya terdapat Husain
bin 'Abdullah al-Hasyimi, seorang perawi dha'if." Oleh karena itulah, al-Bushiri melemahkannya
di dabm Misbbaabuz Zujaajab W56-57).
Penguat pertama berasal dari riwayart mursal'Abdul 'Azizbin Juraij yang diriwayatkan oleh
'Abdurrazzaq dalam al-Musbannaf $I/ 516-5L7 / 6534), Ahmad meriwayatkan darinya dalam

SirahNabiMuhammad ffi 501


Musnad-rya [/7), dan al-Marwazi dalam Musnad Abu Bakar asb-Sbiddiq (143-144/105) dari Ibnu
Juraij: ayahku meriwayatkan kepadaku. Sanadnya bagus.
Penguat yang lain ftedua) ialah dari Ibnu Sa'addalanath-Tltabaqaatul Kubraa@,/292) dengan sanad
shahih dari 'Aisyah, ia berkata: "Ketika Nabi ffi wafat, mereka benanya: 'Di manakah beliau akan
dimakamkan?' Abu Bakar ash-Shiddiq menjawab: 'Di tempat beliau wafat.'" Sanad hadits rnauquf
iil sbabib. Namun sebenarnya statusnya rnarfu', sebagaimana tidak tersamar lagi.
Penguar ketiga diambil dari hadits Salim bin 'Ubaid al-Asyja'i-dikabarkan bahwa ia pernah
bertemu dengan Rasulullah M-yar,g diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam asy-Syamaa-il (+89-
492/399) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baghawi dabn al-Anwaar @./754-755/L209); an-
Nasa-i dalam as-Sunanul Kuhraa or'I'/395-396/7081,397-398/7084); ath-Thabranidalamal-MuJamul
Kabiir (tr/5G57/6367) dan Abu Nu'aim al-Ashbahani meriwayatkan darinyadalamMarifatush
Sbabaabab Wl36t/3434); Abul Qasim al-Baghawi dalamMu'jam Shabaabab Qn/La7-150/2057);
Ibnu Khuzaimah dalam Sbahiib-nya @/20/$a\; Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma'ifatush
Shabaabah W,/t361/3434); dan yang lainnya.
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baai (/529): "Sanadnya shahih, tetapi rnauquf."
Saya berkomentar: "Meskipun demikian, statusnya tnarfu'."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih berdasarkan jalur-jalur dan penguat-penguatnya.
a 'Abdush Shamad bin 'Abdul \7'ahhab bin al-Hasan bin Muhammad bin'Asakir, cucu keponakan al-
Hafizh al-Mu-arrikh Ibnu 'Asakir. Ia lahir di Damaskus dan meninggal di Madinah pa& tahun 686 H.
63
Hadits Abu Bakar ash-Shiddiq diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 3093) dan
Muslim dalam Sbahiib-nya (no. 1759), sedangkan hadits Abu Hurairah diriwayatkan oleh al-Bukhari
dalam Sbabiih-nya (no. 2776) dan Muslim dalam Shabiih-nya (no. 1760).
A1-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-bul Baari (XIV8): "Lafazhyang masyhur di dalam kitab-
kitab ahli ushul dan lainnya adalah: 'Kami para Nabi tidak mewariskan hana,' telah diingkari oleh
mayoritas imam (ulama). Demikian pula terhadap nisbat khususiyyah dengan lafazh '$:' ftami)."
Beliau juga menegaskan dalam Muwaafaqatal Kbabar al-Kbabar $/a8): "Hadits ini tidak
diriwayatkan dengan lafazh' 53.' "
Penulis '+iii5 berkata dalam Ttbfatutb Tltaalib (hlm. 250): "Hadits ini dengan lafazh sepeni itu
belum pernah kulihat dr dalam Kutubus Sittab."
Demikian pula yang diutarakan oleh as-Subki dalam Syailt-nya dari gurunya, adz-Dzahabi,
sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Muuaafaqab (y48 1).
As-SakhawimenjawabdalamalAjuibatalMardhiy,yah (IIl728) ketikaditanyatentanghaditsini: "Adapun
kata'[4' ftami) yang ditanyakan, sesungguhnya kata ini telah diingkari oleh lebih dari satu imam di
ddam kitabkitab hadits . Kami pun tidak mendapatinya, kecuali pa& kitabkfuab ushul dan semisalnya."
Saya berkomentar: "Penulis 'r.ilB telah menyebutkan ddam Tuhfatuth Tbaalib Qlm.252) bahwasanya
at-Tirmi&i meriwayatkan di selainl<*ab Jaami'-nya dengan sanad yang sesuai dengan ryarat Muslim,
yaitu dari 'IJmar, dari Abu Bakar, ia berkata bahwa Rasulullah S bersabda: ' j;r\3\..; hingga akhir.
Redaksi ini berbeda dengan redaksi yang disebutkan penulis di sini (yaitu menggunakan kata'ji"5)."
Hadits ini shahih dengan lafazh: ";[.jYi 'iJt\1!", sepeni halnya yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dalam Musnad-nya @/ 463); al-Humaidi dalam Musnad-nya, sebagaim ana dt dilam Fat-bul
Baai Sn /8) dar, al-Ajuibatul Mardhiyyab W728); Ibnu 'Abdil Barr meriwayatkan dari jalurnya
dalam at-Tambiid Nm/175), dari Sufyan bin 'Uyainah, dari Abuz Zinad, dari al-A'raj, dari Abu
Hurairah secara marfu'.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat asy-Syaikhani. Al-Hafizh keliru karena
menisbatkannya kepada an-Nasa-i ddam kitabrrya,al-Kubraa. Namun, yang benr ialah diriwayatkan
olehan-Nasa-idalanal-Mujabaa:RiauayahlbnuHayaanihilVal-Aryuthidaral-Kubraa(U98/6275),
Ibnu Hajar meriwayatkan dari jalurnya dalam Muanafaqatul Kbabar al-Kbabar Q./48L482),Ibntt
Syabbahdalam TaaiikhulMadinah (V201-202), sertalbnu'AMilBarrdalarnat-Tanthiid Nfr/L7ir dan
beberapa jalur, dari Ibnu Syihab, dari Malik bin Aus bin al-Hadatsan, &ri 'Umar. Sanadnya shahih."
Al-Hafizh berkata: "Kesimpulannya, khabar (hadits) ini tidak ada yang diriwayatkan dengan
lafazh ' j-1' , tetapi dengan laf;azh 'til' meskipun makna keduanya sama. Kemungkinan seseorang
meriwayatkannya secara maknawi. \Yalkabu a'hm,"
As-Sakhawi be rkata dalam al-Ajutibatul Mardbiyyah @,/728)z "Sepertinya mereka meriwayarkannya
secara maknawi, mengingat bahwasanya makna lafazh't!1'dan'j,i1' adalah sama. Hadits ini, dengan

502 Kekhu su s an Ra sulull ah ffi


kedua lafazh tersebut, menunjukan makna yang umum sehingga mencakup seluruh Nabi-semoga
shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan bagi mereka."
65 "6'it
Pada naskah "r." tertulis: " 3;=;-" , sidangkan pada naskah "i'" tertulis: $ ,3)z-;-" .
66
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 1147)-dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
738) dari hadits'Aisyah *!o .
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 3570) dari perkataan Anas tentang kisah
Mi'rajnya beliau ke langit.
Al-Hafizh berkata: "Riwayar yang semisal dengan ini telah dikemukakan pada awal pembahasan
thaharah di muka, yaitu dari perklataan'Ubaid bin'Umair. Perkataan sepirti itu tidak mungkin
muncul hanya berdasarkan logika semata ...."
Diriwayatkan oleh al-BukharidalamShabiih-nya (no. 7L8,7L9) dan Muslim dalamSbahiih-nya(no.
425) dari hadits Anas .g; . Diriwayatkan di tempat lain juga oleh al-Bukhari dalam Shabiib-nya
(no. 418, 841) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no. a2a) dari hadits Abu Hurairah €5 .
69
Tambahan dari naskah "r"".
10
Guru kami, al-Imam al-Albani 'Si5, berkata dalam ash-Sbabiibab $/7a): "Di dalam hadits ini
terdapat mukjizat yang jelas bagi Nabi S, yaitu dapat melihat ke arah belakang. Akan tetapi, perlu
diketahui bahwasanya hal itu khusus ketika Nabi g sedang shalat. Sebab, tidak ada riwayatyang
menyebutkan bahwasanya beliau dapat melihat seperti itu juga di luar shalat. lVallaabu a'lam."
Al-Imam al-'Allamah, Syaikh madzhab asy-Syafi'i, Abu Nashr'Abdussayyid bin Muhammad bin
'Abdul \tr(ahid bin Ahmad bin Ja'far al-Baghdadi, yang lahir pada tahun 400 H. Ia mempunyai
kitab berjudul asy-Syaamil dan al-Kaarnil serta yang lainnya. Ia memiliki hujjah yang kuat dalam
masalah agama. Ia adalah orang peftama yang mengajar di an-Nizhaamiyyah, yakni pada tahun
459 H. Syaikh ini meninggal dunia pada tahur 477 H.
Diriwayatkan oleh Abu Ya'la al-Mushili dalam al-Musnad NI/147/3425)-dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Hayaatal Anbiyaa $ilid II): Abul Jahm al-Azraq bin 'Ali
meriwayatkan kepada kami, Yahya bin Abu Bukair meriwayatkan kepada kami; al-Mustalim bin
Sa'id meriwayatkan kepada kami dari al-Haji$ al-Aswad, dari Tsabit al-Bunani, dari Anas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih dan perawinya tsiqab."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zaana-i.d (IAL/2ll): "Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dan
al-Bazzar. Perawi Abu Ya'la xiqab."
Guru kami, al-Imam al-Albaurri 4$,,berkata dalam asb-Sbabiibab (IV189): "Sanadnya bagus. Semua
perawinya tsiqah,kecrtali al-Azraq. Al-Hafizh berkata dalam at-Taqriib:'Sbaduq, namun sering
meriwayatkan ha&ts gbaib.' "
Saya berkomentar: "Akan tetapi, al-Azraqini tsiqab.Ibnu Hibban met-tsiqah-kannya seraya
berkata: 'Suka meriwayatkan hadits gharib.' Para hafizb (penghafal besar) telah meriwayatkan
hadits darinya. Misalnya Abu Zur'ah-yang hanya meriwayatkan hadits dari orangyang tsiqab,
Abu Ya'la, Ibnu Abi'Ashim,'Abdullah bin Ahmad, Shalih bin Muhammad yang dikenal dengan
julukan Jazarah, dan yang lainnya. Al-Azraq jrga di+siqabkan oleh al-Haitsami dan as-Samhudi
berdasarkan penukilan al-Munawi darinya dalam at-Taisiir Q./426), juga dishahihkan oleh Ibnu
Hibban dan al-Hakim. Hadits ini pun dishahihkan oleh al-Baihaqi.lVallaabu a'hm.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perkataan peneliti kitab al-Matbaalibul Aaliyah @ /227,terbitart
Daar al-'Aashimah) berikut ini tertolak, yakni: 'Di dalam sanad Abu Ya'la terdapat kelemahan,
karena al-Azraq adalah sosok yang tidak diketahui identitasnya.'
Selain itu, riwayat d-Azraq bin 'Ali juga diikuti (diperkuat) oleh riwayat 'Abdullah bin Muhammad
bin Yahya bin Abu Bukair, dari kakeknya. Hadits rnutaba'ab dari Abdullah bin Muhammad ini
diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbaharu dalam Ahbbaar Asbbaban (IV83): 'Ali bin Mahmud
meriwayatkan kepada kami;'Abdullah bin'Ali bin Ibrahim bin ash-Shabah meriwayatkan kepada
kami; 'Abdullah bin Muhammad meriwayatkan kepada kami."
Guru kami, al-Imam al-Albani ,tlE,,be*ata: "Hadits muuba'ah dari Abdullah bin Muhammad
diriwayatkan olehnya-maksudnya, oleh Abu Nu'aim-dalam biografi Ibnush Shabah, namun Abu
Nu'aim tidak menyebutkan rekomendasi atau celaan. [Adapun]'Abdullah bin Muhammad bin
Yahya bin Abu Bukair, biografinya telah disebutkan oleh al-Khathib [di ddam Taariihb Bagbdad]
(V8) dengan komentar:'Ia mendengar dari kakeknya, Yahya bin Abu Bukair Qadhi Kirman, ...

SirahNabi Muhammad ffi 503


dan ia tsiqab.'" Ini adalah mutaba'ab yang kuat bagi al-Lzraqsehingga menunjukkan bahwasanya
ia hafal dan tidak meriwayatkan riwayat yang asing."
Saya menegaskan: "Yang dikatakan al-Albani ,+iij5 itu benar. Guru Abu Ntarm xiqab darseorang
ahli ushul. Ia meriwayatkan banyak hadits, sebagaimana yang diterangkan oleh Abu Nu'aim
dalam Akbbaar Asbbaban @./ 19-20). Atas dasar itu, perkataan pen elitil<ttzb al-Matbaalibul Aaliab
6N /227) menjadi renolak, yaitu: 'Perawinya tsQab. kecuali guru Abu Nu'aim. Sebab, aku tidak
menemukan biografinya, kecuali di dalam kitab Abu Nu'aim tadi, sedang ia tidak berkomentar
apa-apa tentangnya.' Sang peneliti telah mencampuradukkan anrara guru Abu Nu'aim dan guru
bagi gurunya Abu Nu'aim yaitu Ibnush Shabah. Maka hendaklah diperbaiki."
Hadits ini memiliki jalur lain, yaitu yang diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam Musnad-tya
GI/l0l/2340 - Kasyful A*aar), Ibnu 'Adi dalam al-Kaarnil [l/739), al-Baihaqi meriwayatkan
dari.ialurnya dalam Hayaatul Anbiyaa' (1llidl) dan disempurnakan oleh ar-Razi dalam al-Fauaa-id
U/33/58 ataulY /246/ 1432, dengan urutan), serta Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari jalurnya dalam
Taariihb Dimasq 6V/159) dari jalur al-Hasan bin Qutaibah al-Mada-ini: al-Mustalim bin Sa'id
meriwayatkan kepada kami dari al-Hajjzt.
Ll-Bazzar berkata: 'Kami tidak mengetahui adayang meriwayatkannya dari Tsabit, kecuali al-
Haijai. Tidak ada pula yang meriwayatkan dari al-Hatjat selain al-Mustalim. At-Hajjaj pun tidak
meriwayatkan dari Tsabit, kecuali hadits ini."
Al-Baihaqi berkata: "Hadits ini dianggap sebagai hadits yang hanya diriwayatkan oleh al-Hasan
bin Qutaibah."
Ibnu 'Adi berkata: "Ia (Abu Isma'il al-Mu-adib) memiliki hadits-hadits glarib dri Hasan, namun
aku berharap hal itu tidak mengapa."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+iib, menjelaskandalamasb-Sbdhiibab (IV187-188): "Demikianlah
yang dikatakan Ibnu 'Adi. Namun, adz-Dzrhabi membantahnya [di dalam al-Miizaan A/51.9))
dengan tegas: 'Bahkan, Hasan bin Qutaibah itu termasuk orang yang celaka.' Ad-Daraquthni
berkata: Pada riwayat al-Barqani dari Hasan bin Qutaibah.:'Matruukul badiits.' Abu Hatim
menilainya: 'Dha'if.'Al-Azdi berkata: 'Haditsnya lemah.'Al-'Uqaili berkomentar: 'Banyak
melakukan kekeliruan.'"
Saya menambahkan: "Hal tersebut pun telah ditetapkan oleh al-Hafizh di dalam al-Lisaan.'
Di antara hal yang menunjukkan kedha'ilan al-Hasan bin Qutaibah ialah: ia pernah meriwayatkannya
dari Hammad bin Salamah, dari 'Abdul 'Azizfbin Shuhaibl, dari Anas, yang diriwayatkan oleh
al-Bazzar lW100/2339 - al-Karyl)1. Adapun perawi lainnya pada sanad perrama adalah orang-
orang yang tsiqab, idak ada yang perlu diteliti, kecuali al-Hajjat bin al-Aswad. Adz-Dzahabi
menyebutkannya dalam al-MiizantI/460)lseraya berkata: "Asing. Setahuku, tidak ada orang
yang meriwayatkan hadits darinya kecuali Mustdim bin Sa'id. Mustalim bin Sa'id meriwayatkan
darinya dari Anas, yaitu bahwasanya p^r^ Nabi hidup di kubur mereka sambil terus menenrs
shalat, sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi."
Akan tetapi, al-Hafizh mengomentari sebaliknya dalam al-Lisaanl@,/175)l: "Hajlaj bin Abu Ziyad
al-Aswad, yang dikenal dengan Ziqqal'Asl, adalah kelahiran Bashrah dan pernah tinggal di al-
Qasamil. Ia.meriwayatkan dari Tsabit, Jabir bin Zaid, Abu Nadhrah, dan dari sekelompok perawi
lainnya. Telah meriwayatkan darinyaJarir bin Her*trm, Hammad bin Salamah, Ruh bin'Utadah,
dan yang lainnya. Ahmad berkata: 'Tsiqab danseorang laki-laki y".rg shalih.'Ibnu Ma'in berkata:
' Ttrqoh.' Abu Hatim berkata:' sbaalihul haliits.'"
Ibnu Hibban menyebutkannya dalam ats-Tsiqaat NI/202) dan berkata: "H{jil bin Abu Ziyad
al-Aswad adalah penduduk Bashrah. Hammad bin Salamah meriwayatkan dari perawi ini dan
berkata: Hajjaj bin al-Aswad meriwayatkan kepada kami."
Aku menegaskan [al-Albani]: "Kesimpulannya, Hajjaj adalah tsiqab, tanpa diperselisihkan lagi.
Adz-Dzahabi melemahkan orang lain, tanpa menyadarinya, sehingga ia mengatakan haditsnya
munkar. Akan tetapi, kelihatannya ia menyadari hal itu setelahnya, yakni berdasarkan komentarnya
terhadap al-Hakim ketika ia mengeluarkan hadits lain di dalam al-Mustadrah. Adz-Dzahabi lalu
berkata dalam Talkhiisbnya: 'Aku menegaskan bahwa Hajjaj adalah perawi tsiqab.' Olehkarena
itu pulalah, ia tidak mencantumkan perawi ini dalam kitabnya, adb-Dbu'afaa', dan tidak pula di
dalam Dzail-nya. lYallaabu a'lam. Llha,il, hadits dengan sanad ini dha'lf. 'Illat (cacat)nya tirletak
pada al-Hasan bin Qutaibah al-Ma&-ini. Akan tetapi, ia tidak sendiri dalam meriwayarkan hadits

504 Kekhusus an Rasulull ah ffi


ini,sebagaimana yang disebutkan oleh al-Baihaqi. Yahya bin Abu Bukair telah menyertainya,
sedangkan Yahya itu tsiqab dan termasuk perawi asb-Sbaltiihain." Hingga akhir perkataan beliau
dengan lengkap.
Catatan:
Guru kami 'SE b"*^t^p/190):
"Sejak dulu aku berpendapat bahwa hadits ini dha'if karena aku menduga Ibnu Qutaibah
meriwayatkannya sendirian. Aku pun belum melihat komentar di dalam Musnad Abu Ya'la dan
Akhbaar Ashbabaaa. Namun, ketika aku melihat sanadnya pada kedua kitab tersebut, maka jelaslah
bagiku bahwasanya sanadnya kuat. Dengan demikian, kesendirian yang diduga tersebut @rnyata
tidak benar. Oleh karena itu, aku bersegera mengeluarkannya di sini untuk menebus kesalahanku
(merevisi pendapat sebelumnya) dan untuk menunaikan amanat ilmiah, bahkan walaupun hal itu
membuka jalan bagi orang jahil atau hasad untuk mencela, mengejek, dan mencemoohku. Aku
tidak mempedulikan semua itu. Yang terpenting ialah aku telah menunaikan kewajiban agamaku.
Aku memohon pahala dari A1lah E semata.
ri(ahai para pembaca yang mulia, jika kalian melihat di dalam karyaku sesuatu yang menyelisihi
abqiqin| maka lupakanlah hal itu, Ialu bersandarlah pada (pendapatku yang baru) ini, sena gigitlah
dengan gerahammu (peganglah pendapat ini erat-erat). Sungguh, aku tidak menyangka engkau
akan begitu dimudahkan untuk mengetahui hal sepefti ini. lVallaahu zoalilyut taufitq."
Guru kami, al-Imam al-Albarri ffi, berkata dalam asb-Shabiihah (IV190): "Ketahuilah bahwasanya
kehidupan para Nabi yang ditetapkan di dalam hadits ini adalah kehidupan di alam barzakh,
bukan kehidupan dunia. Oleh karena itu, kita wajib mengimaninya tanpi mencari permisalan-
permisalannya, berusaha mencari hakikatnya, dan menyerupakannya dengan sesuatu yang kita
ketahui dalam kehidupan dunia ini. Sikap demikianlah yang wa.iib diambil oleh seorang Mukmin
dalam masalah ini, yaitu mengimani apa-apa yang datang dari hadits Nabi S tanpa menambahinya
dengan sesuatu yang berdasarkan analogi dan logika, sebagaimana yang dilakukan Ahlul Bid'ah,
sampai-sampai sebagian mereka mengklaim bahwasanya kehidupan Nabi s di dalam kubur itu
sama seperti kehidupannya ketika di dunia, sehingga mereka mengatakan bahwa beliau bisa
makan, minum, dan bercampur dengan isterinya. Sesungguhnya kehidupan itu adalah kehidupan
di alam barzakh, tidak ada seorang pun ya.ng mengetahui hakikatnya, kecuali Allah rg."
Pada naskah "C" d* '1 'tertulis: "4L j#'f-Y;". Makna kalimat ini mungkin untuk dicantumkan
pada alinea teriebut, nimun kalimat yang sudah tertulis lebih jelas dan lebih gamblang maksudnya.
15
Tambahan dari naskah "r-".
16
Pada naskah 'r" dan "i" tenulis: 'ti!".
7',|
Lihat kembaliY"l"*rrir.b.l,r-rryr.'
78
Al-Imam al-Faqih, syaikh ma&hab asy-Syafi'i, Abul'Abbas, Ahmad bin Abu Ahmad ath-Thabari,
al-Baghdadi, asy-Syafi'i, Ibnul Qash. Ia menulis kitab Syarb Hadiits Abu'Ilmair dan Kitaabul Mirtaah
sena selainnya. Ibnul Qash meninggal di Thursus sekitar tahun 335 H.
Dalam kitab Sbahiih-nya, Kitab: "Fadhaa-ilush Shahaabah" (IVl1859-1860/2391). Penulis ?.iiB
terluput dalam menisbatkan hadits ini pada kitab Shahiihul Buhbai karena hadits ini tercantum
pula di dalamnya (no. 82 - dalam bentuk penggalan).
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 3217) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
2447,91). Dalam riwayat Muslim: "'Aisyah berkata:'Beliau dapat melihat ap;-yangtidak dapat
kulihat.'" Lafazh al-Bukhari pun semakna dengan riwayat Muslim itu.
81
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalamSbahiiltnya(no. 104a) dan Muslim dalam SEaliih-nya(ro.90l).
82
Dalam kitab Sunan-rya @./1402/4190), at-Tirmi&i 0y/556/2312), Ahmad N/173), al-Bazzar
dalam al-Babruz Zahbhbaar (IX/357-355/3924, 3925), ath-Thahawi dalam Musyhilul Aatsaar
W168/L135), Muhammad bin Nashr al-Marwazi dtlam Ta'zhiim Qadrisb Shalaah 0,/259/251,
259-260/252), Abusy Syaikh dalam al:Azhamab [II/982-983/507), Abu Nu'aim al-Ashbahani
dalam Dalaa-ilun Nabuuxudh (hlm. 379) dan Hilyatul Auliyaa' @./23G237), al-Hakim @./510-511,
Iy/544,579), al-Baihaqidalamas-sunanul Kubraa W52) dan Syu'abul limaan Q,/484/783,784),
sena al-Baghawi dalam Ma'aalimut Tanziil $r/n) dan Syarbus Sunnah (I'IV/369-370/4172) dari
jalur Isra'il.
At-Tirmidzi berkata: "Hadits bawn gbaib."
Al-Hakim berkata: 'Sanad hadits ini shahih, namun keduanya (al-Bukhari dan Muslim) tidak
meriwayatkannya."

SirahNabi Muhammad ffi s05


Saya berkomentar: "Sungguh, sanadnya dha'if karena munqatbi'. Ad-Daraquthni berkata dalam
al-'Ilal (Yl/264): 'Muwarriq tidak pernah mendengar dari Abu Dztr.'Abu Zur'ah berkata,
sebagaimana di dalam al-Maraasiil (L69/377): 'Mursal. Muwarriq tidak pernah mendengar dari
Abu Dzarr sama sekali.' Adz-Dzahabi berkata dalam as-Siyar W/354); 'Ia meriwayatkln dari
'LJmar, Abu Dzarr, Abud Darda', dan sejumlah orang yang ia tidak pernah mendengar langsung
dari mereka. Maka dari itu, haditsnya munal.'Isra-il telah diselisihi oleh al-Jarrah bilMulih yan[
meriwayatkannya dari Ibrahim bin al-Muhajir, dari Mujahid, dari Abu Dzarr secara marquf.
Diriwayatkan oleh r0[aki'di dalamaz-Zahd[/26t-264/33) danAhmadmeriwayatkan darinyadal-am
az-Zubd ftLm.182): ayahku meriwayatkan kepadaku. Guru kami, al-Imam al:Albani ,,p58',berkara
dalam adb-Dba'iifdb W/261): 'Inilah yang paling dekat kepada kebenaran. lVallaabu a'lam.'"
Saya menegaskan: "Pendapat ini perlu ditinj au ulang karena Isra-il seorang yan g tsrqah , sebagaimana
di dalam at-Taqiib. Adapun al-Jarrah, ia perawi sbaduq yarrrg banyak berbuat kisalahan, sepeni
halnya dalam hadits ini yang merupakan salah satu kekeliruannya. Yang lebih mendekati kebenaran
adalah riwayat Isra'il, hanya saja Mujahid tidak pernah mendengar dari ebu Dzarr."
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (X\l/34L/ L6531),
Hannad as-Sirri dalam az-Zuhd 0/269-270/468)-dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-
Ashbahani dalam Hilyatul Auliaa'Q,/L6a)-dari Abu Mu'awiyah, dari al-A'masy, dari Mujahid,
dari 'Abdurrahman bin Abu Laila, dari Abu Dzarr secara mauquf.
Sanad hadits ini dha'if. Al-A'masy tnudallis dan telah meriwayatkan dengan 'an'anah. Ya'qub
bin Syaibah berkata dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam at-Tabdziib-$Y/225): "Tidakida
riwayat aJ-A'masy yang shahih dari Mujahid, kecuali beberapa hadits saja. Aku bertanya kepada
'Ali bin al-Madini: 'Berapa hadits yang didengar al-A'masy darl lr{ulahidlt la menjawab: 'Tida[ ada
yang shahih darinya, kecuali perkataannya: 'Aku mendengar, se&ng.lumlahnya sekitar sepuluh.
Sesungguhnya hadits dari Mu.iahid yang dimilikinya dari Abu Yahya al-Qattat.'"
'Abdullah Ahmad bin Hanbal berkata dari ayahnya tentang hadits-hadits al-A'masy dari Mujahid:
"Abu Bakar bin'Iyyasy berkata tentangnya: Laits meriwayatkan kepada kami dari Mujahid."
Saya berkata: "Abu Yahya al-Qattat dan Laits, yaitu Ibnu Abu Salim, keduanya pera*i dha'if."
Hadits ini memiliki.ialur lain yangdiriwayatkan oleh'Abdullah bin AhmaddalamZawaa-iduzZubd
(rlm, 144 dari jalur Ja'far bin Sulaiman, dari seorang laki-laki yang telah ia sebutkan namanya,
dari Syahr bin Hausyab, &ri 'A-i&ullah, dari Abu Dzarr.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if karena tidak diketahuinya orang yang tidak disebutkan
r,am;;rlya dan kedha'ifan Syahr."
Akan tetapi, hadits ini shahih karena adarrya beberapa hadits penguat, di antaranya:
1) Hadits Hakim bin Hizam diriwayatkan oleh ath-Thahawi dalam Musyhilul Aaxaar
'#.yarl,g
AII/167/1134); Ibnu Abi Hatim dabm Tafsiir-nya, sebagaimana di dalam Tafsiiil Qur-aan al-
Azhiim 0lrl18+); Ibnu Abi'Ashim dalamal-Aahaadual Matsaani W422/597) d$dari keduanya
diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dalam al-Azhamab QII/986/509,987-988/510); al-Marwazi
dalam Ta'zhiim Qadnsb Sbalaah 0./255-259/250); ath-Thabrani dalam al-Majamul Kabiir @I/224-
225/3122); al-Bazzar dalanal-Bahruz Zahbhhazr $il/177/3208); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam
Ma'rifatusb Sbabaabab [U705/189L); dan yang lainnya dari.ialur 'Abdul riflahhab bin 'Atha' al-
Khaffal dari Sa'id bin Abu'Arubah, dari Qatadah, dari Shafwan bin Mihraz, dari Hakim.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan. Perawinya pun *iqab selur.'Abdul \[ahhab. Sebenarnya
'Abdul ltr(ahhab perawi shad.uq, haditsnya hasan, &n ia menyimak riwayat dari Ibnu Abu 'Arubah
sebelum rusak hafalannya, sebagaimana dijelaskan dalarn al-Kauaakibun Nayyiraar (hlm. 196)."
Gurukami, al-Imamal-Albani'+if5, berkatadalam asbshahiihah@/532): "Sanadriwayatinishahih,sesuai
delgan syarat Muslim, sedangkan komentar terhadap Ibnu'Atha' tidak merusak (derajat hadits ini)."
Beliau juga berkata di tempat lain (IIV49): "Sanad hadits ini shahih. Semua perawinya tsiqab."
2) Hadits 'Aisyah #'ya'ng diriwayatkan oleh al-Marwazi dalam Ta'zbiim Qadr*h Sbalaab
[/260/253), ath-Thabari dalam Jaami'ul Bayaan (XXItr/l11-112), d^n Abusy Syaikh dalzm al-
'Azhamah W984-985/-508) dengan sanad hasan sebagai penguar, sebagaimana yang dikatakan
guru kami, al-Albani 4]'i5, dalam asb-Shabiihah @/49/10,9).-
3) Riwayat dari Ibnu Mas'ud vg, secaramauqufyangdtkeluarkan oleh ath-Thabari dalamJaami'ul
Balaan V'y'il/LL2), al-Marwazi dalam Ta'zbiirn Qadisb Sbakab (I/260-261/254), ath-Thabrani
dalam al-Mujamul Kabiir V./242/9042), dan al-Baihaqi dzlam Syu'ah,rl limaan 0J177-178/t59)

506 Kekhu susan Ra sulull ah ffi


dengan sanad shahih, sesuai dengan syarat asy-Syaikhani, dan statusnya marfu'.
4) Penguat keempat ini dari hadits Abud Darda' #ytn1diriwayatkan oleh al-Bazzar dalam
Musnad-nya (ly /70/3221 - al-Kasyfl, al-Hakim (IVl32O)-dan diriwayatkan darinya oleh al-
Baihaqi dalam Syu'abul Iimazn @/81-82/772,terbitanal-Hindiyah)-dengan sanad shahih sebagai
Penguat.
5) Juga berdasarkan sabda Nabi ffi: "Seandainya kalian mengetahui apa.y^n kuketahui, niscaya
kalian akan sedikit tenawa dan banyak menangis," yang merupakan penguat dari hadits Anas bin
Malik .dE yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiih-nya (no. 4621) dan Muslim dalam
Sbabiih-nya (no. a26).
6) PenguatyanglainnyaberaaldarihaditsAbuHurairah nii: yangdiriwayatkanolehal-Bukhari(no.6485).
Kesimpulannya, derajat hadits ini shahih karena dukungan penguat-penguatnya. lVallaabu rnuwaffq.
Dalam kitab as-Sunanul Kubraa (7a/52).
Guru kami, al-Imam al-Albani 'i'iS,berkata dalam ash-Shahiibab (no. L722): "Diriwayatkan oleh
Ahmad N /L73), dan ia menjelaskan bahwasanya perkataan beliau: 'Demi Allah, aku lebih suka ....'
adalah perkataan Abu Dzarr. Sanadnya kepada Ibrahim (bin Muhajir) pun shahih. Hal ini dapat
dijadikan dalil atas orilrgyar,g keliru karena menyisipkan lafazh tersebut sebagai bagian dari
kesempurnaan hadits, sebagaimana di dalam riwayat al-Hakim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah."
Saya menambahkan: "Namun demikian, penetapan hadits ini dari Abu Dzarr perlu ditinjau ulang
karena statusny^ yar,g nTilnqdtbi', sepeni halnya yang telah dijelaskan."
Hadits ini jugadiriwayatkan olehlbnuAbi Syibahdalxtal-Musbannaf @/34L/16531),Hanrud
as-Sirri dalam az-Zuhd (/259/a50), Ibnu Abu 'Ashim dahm az-Zubd (42/66), dan Abu Nu'aim al-
Ashbahani dalamHilyatulAuliyaa'@/64) dari.ialur al-A'masy, dari Mujahid, dari'Abdurrahman
bin Abu Laila, dari Abu Dzarr secrra mauquf. Al-A'masy adalah perawi mudallis, yang telah
meriwayatkan dengan'an' anah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah:

{ @ J}*i';,r-ifi;9:i*
*Dan
sesungubnya akbir itu lebih baih bagitnu daripada permukan." (QS. Adh-Dhuhaa: a).
Hal itu banyak disebutkan dalam Kitabullah, di antaranya firman Allah re:

*Dan janganlab
{@ ;rritr ;A'ta:;:'t; y
harta benda dan anah-anak mereka menarih batiml ...." (QS. At-Taubah: 85)

{ @'y--#-CK ;g'r}6'1116'5 +(3il+i# L.i5'1;*


*Dan janganlab
kamu tujukan hedua matamu hepada apayangtekh Kami berikan kepada golongan-
golongan dari rnereha, sebagai bunga hebidupan dunia untuh Kami cobai rnereha dmgannya ...." (QS.
Thaha: 131)
Dalam kitab Sunan-nya [V/6/3869) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-
Sunanul Kubraa (IXl355); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf ffU/78/3716); Ahmad F./167,
223); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (53/131- penggalan dari jilid 13) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam Zuj-un min Hadiits Abi Abdunahman al-Muqri'
mimma'Vaafaqa Riuaayah al-Imam Abmadfil Masnad (68-69/23); al-Mizzi dalam Tabdziibul
Kamaal C(n/$2) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Zaid al-Muqri', dari Sa'id
bin Abu Aynrb, &ri Syarahbil bin Syarik al-Mu'afiri, dari 'Abdurrahman bin Rafi' at-Tanukhi,
dari'Abdullah bin'Amr bin al-'Ash.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if. 'AMurrahman ini dha'if, sebagaimana dijelaskan dalam dt-Tdqriib."
Mu'awiyah bin Yahya ash-Shadafi menyelisihi Abu 'Abdurrahman al-Muqri'. Mu'awiyah
meriwayatkannya dari Sa'id bin Abu Aynrb, &ri as-Syarahbil bin Syarik, dari Abu'Abdurrahman
al-Hubuli, &ri'Abdullah.
Hadits dari Mu'awiyah bin Yahya ash-Shadafi itu diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-
Mu'jamul Ausaath NIII/59/7959) -dan diriwayatkan dzrinya oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani

SirahNabi Muhammad ffi 507


Hilyatul Auliyaa' ffX/308): Musa bin 'Isa meriwayatkan kepada kami dari Muhammad bin al-
Mubarak, dari Mu'awiyah.
Sayaberkomentar: "Mu'awiyah ini dlafii sebgalmana di dalam at-Taqriib. Oleh sebab itu,
riwayatnya yang menyelisihi (riwayat lain) tidak dapat diterima. Mengenai guru ath-Thabrani
ini, an-Nasa-i berkata: 'Dia orang Himsh. Aku tidak meriwayatkan sesuatu pun darirya.Ia bukan
siapa-siapa,' sebagaimana disebutkan dalam Lisaanul Miizaan PUl27). A&-Dzahabi menukil dalam
Taariihbul klaam dari an-Nasa-i, bahwasanya ia berkata: 'Tidak *iqdh.'"
Inilah yang terluput dari al-Haitsami dalam Majma'uz Zaa,aa-id (y/lO3), yaitu dia tidak
mengetahuinya, seperti halnya mu'alh,7 (peneliti) kitab al-Musnad (XI/653) yang mengikutinya,
sehingga keduanya tidak mencacatkan hadits ini karena keberadaan Mu'awiyah ast -snrarn m.
Hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh Ibnu'Abdl Hakim dalam Futuubu Misbr
(hlm. 255) dari Abul Aswad an-Nadhar bin 'Abdul Jabbar, dari Ibnu Lahi'ah, dari Syarahil bin
Yazid, dari Hanasy bin'Abdullah ash-Shan'ani, dari'Abdullah bin'Amr di dalam sebuah kisah.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan, berdasarkan ko mentar yang??td'ruftentanglbnu Lahi'ah.
An-Nadhr bin 'AbdulJabbar meriwayatkan &ri Ibnu Lahi'ah sebelum hafalannya rusak dan kitab-
kitabnya terbakar, maka haditsnya dari Ibnu Lahi'ah termasuk shahih karena ia menukilnya dari
kitabnya yang shahih, sebagaimana yang dikatakan Ahmad bin Shalih al-Mishri dan yang iinukil
darinya oleh muridnya, Ya'qub bin Sufyan, dalam al-Ma'rifah uat Taariihh @,/l$4).i
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih dengan jalur-jalurnya. Dishahihkan juga oleh Syaikh
Ahmad Syakir $E dalam Syarh wa Tahqiiq al-Musnad S./71/6565).
87 Dalam kitab as-Sunanul Kubraa
NII/42-43) dan ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir.Dari
jafurnya diriwayatkan oleh rdz-Dzahabi dalam Tadzkiratul Huffaazb
E/742).
Al-laihiOi berkata: 'Hadirsini munqathi'. Di
dalam riwayatnya terdapat perawi-perawi dha'if dan
tidak diketahui identitasnya. Vallaabu a'lam."
Adz-Dzahabi berkata dalam al-Mubalzdzabfii lbbtisbaaris Sunan ff /2603): "Di dalam riwayatnya.
terdapat perawi-perawi dha'if , bahkan rrw ay atny a milnqatb i'."
Al-Haitsami berkata dalam Majmz'uz Zatoaa-id Nil/271)t "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, lalu
ia berkata: '}{adttsini munkar,' sedangkran Abu 'Aqil berkata: 'Dha'if.' Hadits ini pun benentangan
dengan Kitabullah ...."
88 Dia adalah Abul \(alid al-Baji, sebagaimana yang
disebutkan al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fat-hul
Baai S[/503-50a).
8o Tambahan dari naskah
qo
"-" drn"*".
Dalam kitabnya, asb-sbakih 1"o.)orr;.
er Silakan lihat kitab Tadzhiratul Huffaazb karya adz-Dzahabi @/742) sebab di dalamnya terdapat
a'liq yang berharga (bernilai).
e2 Yaitu, ritrayatMuslim dalam Sbabiib-nya (no. 1783, 92).
e3 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 106) dan Muslim (no. 1).
ea Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 108) dan Muslim (no.2).
e5 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 110) dan Muslim (no. 3).
e6 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. L2L9) dan Muslim (no. a).
e7 Dalam l<ttab Sbahiib-nya (no. 107).
e8 Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 109).
ee Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 3461).

'm Diriwayatkan oleh Ahmad 0./65,70),ath-ThayalisidalamMasnad-nya(/79/80),al-Bazzar dalam


al-Bahruz Zahbhbaar P./37-38/383),Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil A/ V), ath-Thabrani d alam Juz-un
fiibi Thuruq Hadiits man Kadzaba'ala1rya Muta'arnmidan (6/37-38), Abu Ya'la dalam Musnad-nya
[/63/72,73 - al-lulaqshad al-'Ali), ath-Thahawi dalam Musyhilul Aatsaar [/354/382), al-Hakim
dalam al-Madkbal ilasb Shabiib (I/ L4L-142), Ibnul Jauzi dalam al-Maudhuu'aat (I/58, 58-59),
Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dirnasq (41/LL6-ll7), adh-Dhiya' al-Maqdisi dilam al-Abaadiixul
Muhhtaarab 0./478/351,479/352,353) dari jalur Ibnu AbtzZnad, darl ayahnya, dari 'Amir bin
Sa'ad: aku mendengar'IJtsman .... Adh-Dhiya' kemudian menyebutkannya.
Sanad hadits ini hasan, berdasarkan k omentar yarlig ma'ruf tentanglbnt AbrnZinad. Nama aslinya
adalah 'Abdurrahman.
Diriwayatkan pula oleh Ahmad (I/70), Ibnu Sa'ad dalam atb-Tltabaqaatul Kubraa [/336-337), al-

508 Kekhusus an Ra sulull ah ffi


Bazzar dalamal-BahruzZahbkbaar @,/38/384), ath-Thahawi dalamMusykilulAatsaar (/354/381),
Abu Ya'la dalamMusnad-rya (l/63/71- al-Maqshadal-'Aliy),ath-Thabrani dalamJuz-rya (Vtrl38-
39), al-Khatib al-Baghdadi dalam Taariihh Bdgbdad @J221),Ibnul Jauzi dalam al-Maudhuu'aat
(I/59), adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Muhbtaarab 0./516/383,384,516-517/385),
Ibnu 'Asakir dilam Taariikhnya (al/fi7) dari jalur Abu Bakar al-Hanafi, dari 'Abdul Hamid bin
Ja'f.ar, dari ayahnya, dari Mahmud bin Labid, dari 'Utsman.
Sanad hadits ini shahih dan perawinyatsiqab. Adh-Dhiya' al-Maqdisi menyebutkan [/517):"lmam
Muslim mengeluarkan hadits lnt dalan Shahiib-nya: aku meriwayatkan dari Ishaq bin Rahawaih, dari
Abu Bakar al-Hanafi." Hadits ini dishahihkan juga oleh al-Hafrzh di dalam Fat-hul Baai 0:/203)."
r0' Diriwayatkan oleh Ahmad
W2\703,144); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf $fr./761/6296);
asy-Syafi'i dalam ar-Risaaldh Q96/L092) dan al-Musnad 0J43/L9 - Tartiib); Hannad as-Sirri dalam
az-Zubd @./638/1386); 'Abdu bin Humaid dalam Musnad-nya (I/13/736 - al-Muntahbab); arh-
Thahawi dalam Murykilul Aaxaar (I/360/397); al-Bazzar dalam Munad-nya (l/ 114/210 - alKoryf);
ath-Thabrani dalamJuz-rya (67 /50,67-68/51,68/52), al-Mu'jamul Kabiir $D,/226/13153,13154),
dan al-MuJarnul Ausaatb U/257/296 - Majmaa'ul Babrain); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam
Hilyatul Auliaa'(VUI/138); al-Hakim dalam al-Madhbal iksh Sbabiib [,/Ml); al-Baihaqi dalam
Ma ifatus Sunan walAatsaar Q./77);IbmiJatzidalamal-Maudbuu'aat S/69);dan banyak lagi yang
lainnya dari jalur Abu Bakar bin Salim, dari ayahnya, dari kakeknya yang bernama 'Abdullah.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat asy-Syaikhani (al-Bukhari dan Muslim)."
'02 Diriwayatkan oleh Ahmad W39,44,46) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no. 3004).
r03 Diriwayatkan oleh Ahmad
W490,491,Iy /106,107) dan al-Bukhari dalam Shahiih-nya (no. 3509).
'u Diriwayatkan oleh Ahmad W/367), ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir Nh81/5018-5021)
dan, Juz-un fiibi Thuruq Hadiits man Kadzaba 'alayta Muu'amrni.dan (702-103/101, 103-104/102),
Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (N./764/6306) dar al-Musnad U/353/101,103-354/517),
al-Bazzar dalam Musnad-nya (/ ll7 /277 - al-Kasyfl, al-Khatib al-Baghdadi dalam Taariikh-nya
(X/300), Ibnul Jauzi dalzm al-Maadhila'dat (I/76), dan yang lainnya dari beberapa jalur, dari Abu
Hayyar at-Taimi, dari Yazid bin Hayyan, dariZaid.
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini shahih karena perawinya *tqah."
r05 Dalam kirab Sunan-nya (l/35/2659), ath-Thayalisi dalam Musnad-nya U,/28L-282/360), Ahmad
0./402,405,454), Abu Ya'la dalanMusnad-nya S./162/525L,207/5307), al-Bazzar dalam al-Bahruz
Zakhkhaar ff /2ll/1815), al-Haitsam bin Kulaib dalam/fzsnad-nya@./no.645,646, 647), Ibnu Abi
Syaibah dalam Musnad-rya Q./193/284), ath-Thabrani dalam Juz-rya (59/35,59-60/36,60/37,38),
ad-Daraquthni dalarr al-'fuI @,/ 62) , al-Khatib al-Baghdadi dal an Taaiihbnya @ / 263) , al-Qudha'i
dalam Musnad asy-Syibab (I/324/547),Ibnul Jauzi dalam al-Maudhilil'dat 0J65, 65-66), dan yarg
lainnya dari beberapa jalur, dari 'Ashim bin Bahdalah, dariZirr bin Hubaisy, dari Ibnu Mas'ud.
ini hasan, karena adanya perselisihan yatgma'ruf rcntang'Ashim."
Saya berkata: "Sanad hadits
Diriwayarkan oleh at-Tirmidzi IY/52a/2257),lbnuMdah g,/L3/30), Abul Qasim al-Baghawi
dalam Musnad lbnul Ja'ad 0,/407/578),Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf SItr/759/6289),
ath-Thayalisi dalam Musnad-nya [/268/340), Ahmad G/389,401), Abu Ya'la dalam Musnad-nya
UX/205/5304), al-Haitsam bin Kulaib dalam Masnad-rrya Q./32L/284,285,322/286,287,288,
323/289),al-Bazzardalamal-BabruzZahbhbaarff/383/2015), ath-ThabrmidalamJuz-nya(62/43,
62-63/44,63/45,63-64/46), al-Hakim W /159), al-Khatib al-Baghdadi dalam Taariihb-nya @/50),
al-Qudha'i dalam Musnad asy-Syihaab Ah29/561),Ibnul Jauzi dalam al-Maudhuu'aat (/65,66),
dan yang lainnya dari jalur Sammak bin Harb, dari 'Abdurrahman bin 'Abdullah bin Mas'ud, dari
ayrtnya.
ini shahih, pera'winya tsiqah. 'Abdurrahman bin 'Abdullah mendengar
Saya menilai: "Sanad hadits
dari ayahnya menurut mayoritas ulama."
At-Tirmidzi berkata: "Hadits hasan shahih."
'tr Diriwayatkan oleh Ibnu Majah [/13/33),Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (In/763/6302),
Ahmad (Itrl330), Abu Ya'la dalamal-Musnad @./376/1847,456/1952), ad-Darimi dalam Musnad-
rrya @/332/242 - Fat-bul Mannaan), arh-Thabran dalanJuz-nya (94/92), Abu Nu'aim al-Ashbahani
dalam Hilyatul Auliyaa' IX/59), al-Qudha'i dalam Musnad ary-Syibab 0,/326/551),Ibnul Jauzi
dalam al-Matdbilr,t'ddt {./7L, 7L-72) dari beberapa jalur, dari Hasyim bin basyir: Abuz Zttbair
meriwayatkan kepada kami dari Jabir.

SirahNabi Muhammad ffi 509


Saya berkomeatar: "Sanad hadits ini shahih, sesuai dengan syarat Muslim, jika tidak karena Abuz
Zubir mudallk dan telah meriwayatk-an dengan 'an'anab. Akan tetapi, hadits itu juga diriwayatkan
olehath-Thabranidalamluz-nya(95/93)--darijalurnyadiriwayatkanolehlbnulJauzi [/72)-dari
jalur Abu Hisyam ar-Rifa'i: Isma'il bin Syu'aib meriwayatkan kepada kami; Manshur binDinar
meriwayatkan kepada kami dari Yazid al-Faqir, dari Jabir.
Abu Hisyam ar-Rifa'i.itu tidak kuat riwayatnya, sebagaimana diterangkan dalam at-Taqiib.
Secara keseluruhan, derajat hadits ini dengan jalur-jalurnya hasan, insya Allab. Matannya pun
shahih tanpa diragukan lagi, bahkan matdroatir.'
'07 DiriwayatkanolehlbnuMajah(I/13/35), IbnuAbiSyaibahdalam al-MusbannafffWT6l/6295),
ad-Darimi dalam Musnad-nya Q/350/251 - Fat-hul Manndan), Ahmad S/297),Hannad as-Sirii
dalam az-Zubd (I/639/1388), ath-Thahawi dalam Musykilul Aa*aar Q./367/414), al-Muhamili
di dalam al-Amaali lJ8/Q159/ A - riwayat Ibnu Mahdi), ath-Thabrani dalam Juz-nya (97/95),
Ibnu 'Abdil Barr dalam Jaami' Bayaanil 'Ilmi wa Fadhlihi @,/l1l3/1933), al-Hakim-(Vill\,
Ramahurmuzidalamal-Muhaddits al-Faashil (no. 745), IbnulJauzidalamal-Maudbuu'aat 0/70-7L), ^r-
adz-Dzahabi dalam Tadzhiratul Huffaazb Ahfi-334), dan yang lainnya dari beberapa jalur, daii
'
Ibnulshaq: Ma'bad bin Ka'ab bin Malik meriwayatkan kepadaku dari Abu eatadah.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan. Ibnu Ishaq menjelaskan denganubdits didzlam riwayat
Ahmad, Hannad as-Sirri, a1-Hakim,-IbnulJauzi, dan yang lainnya. Hafini termasuk yang terluput
dari saudara kami, 'Ali al-Halabi bafizhabullab dr dalam ta'liq-nya ataskitab Juz-utb rtabrini, maka
hendaklah ia mengoreksi pendapatnya."
Diriwayatkan .iuga oleh Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil (/17), ath-Thabrani dalam Juz-nya (98/96),
al-Hakim g/111-112),Ibnul Jauzi dalam al-Maudhua'dat G/71) dari beberapa jalur, dari 'kab bin
Mrrhammld bin Syaudzab, dari Ka'ab bin 'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik, dari ayahnya, dari
Abu Qatadah.
Sayaterkata: "Sanadhaditsini hasan sebagai syabid leerrgoar) danmuuba'ah (pendukung). Mengenai
Ka'ab, sungguh telah meriwayatkan daritya dua orang. Dia telah dinyatakan tsiqih olehlbnu
Hibban, sedangkan dia tergolong pengikut para Tabi'in."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini sbabth ligbainbi dengan jalur-jalurnya, insya Allab.
'08 Kitab ini telah dicetak dan saudara kami, al-Fadhil asy-Syaikh'Ali bin Hasan al-Halabi, hafizbabulhh
rclah men-tahqi.qnya.
'0e Silakan lihat kitab saya yangberjtd,i Kifaayatul Hafazhah Syarhul Muqaddimab al-Muuqizbah Qim.
118-11e).
1r0
Diriway.atkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 1291) dan Muslim dalam Sbahiih-nya (IV -
Muqaddimab).
rrr Pada naskah "r" dan"z" tenulis: "-Jir".
r12
Silakan lihat lriab Fat-Eul Baai @,/ZOZ-ZO+1.
'13 Diriwayalfan-.oleh_al-Bukhari.dalam Sbahiib-nya (no.6993) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.
2266) dari hadits Abu Hurairah gr .
Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 6995) dan Muslim (no.2267) dari Abu Qatadah g; .
Dikeluarkan oleh al-Bukhari (ro.6994,6997) dariAnas bin Matik dan Abu Sa'id al-Khudri ,gE .
Diriwayatkan oleh Muslim (2268/L2,13) dariJabir bin'AbduUah &c.
"a Diriwayatlan oleh at-Tirmidzi dalam asy-Syarnaa-il (5ll-513/420), Ibnu Abi Syaibah dalam al-
Mushannaf ffI/56/10517),Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatal Kubraa (/417), Ahmad dalam al-
tu.tulnad Q'/lOt)dan dari jalurnya diriwayatkan oleh IbnuiAsakir dalam Taariihb Dimasq (IIV15O),
dari jalur 'Auf bin Abu Jamilah al-A'rabi, dariYazid al-Farisi, dari Ibnu 'Abbas.
Saya menilai: "Sanad hadits ini hasan. Yazid ini sbadaq dan hasan haditsnya. Hadits ini telah
dihasankan,pula oleh guru kami ,#b dalam Mukbtasbir asy-Syamaa-il (no.3a7). Penulis ,+iii5
menyandarkannya kepada an-Nasa-i-saya menganggap itu kesalahan tulis dari beliau ?.iii$.
Sebab, setelah peacarian lama, saya tidak mendapatinya di dalam al-Kabraa dan tidak pula dalam
ash'Shugbraa. Al-Mizzi pun tidak menyandarkannya pada an-Nasa-i dalam Tubfaiul Asyraaf
N/272).
tts As-Sunanul Kdbiir W 44).
116
Pada naskah "7" tenulisr 'ft".-
II7 Telah dijelaski'n
uhbij-nya.

510 Kekhusus an Rasulullah ffi


''8 Dalam kitab Sunan-nya$/12-13/48);ad-DarlmidabmMusnzd-nya(JI//56/702- Fat-bulMannaan);
al-Bukhari dalam at-Taariihbul Kabiir N/67-68,68); Ahmad (,1/225); Ibnu Khuzaimah dalam
Shahiih-nyag/11/15,71-72/138);IbnuAbi'Ashim dalamal-AahaadualMatsaani$V/2aa/22a7);
ath-Thahawi dalam Syarb Ma'aanil Aatsadr (I/a2-a3); al-Bazzar dilam al-Bahruz Zakbhbaar
Nmh07/3378,310/3382); IbnuJarir ath-Thabari dalanlaami'ul Bayaan ffV72); Ibnu Mandah
dalam Ma'rifatusb Sbabaabab dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikb
Dimasq (29/289); al-Hakim Q,/155-156); al-Baihaqi (1/37-38); Abu Bakar al-Jashshash dalam
Abkaarnul Qur-aan P/329);ath-Thabrani dalamal-Mujamul Kabiir dandari jalurnya diriwayatkan
oleh al-Mizzi dalam Tabdziibul Kamaal (XN/a38); serta Ibnu Hibban dalam Shahiih-nya,
sebagaimana di dilam al-Badrul Mmiir @./L7o-L7l) dari jalur Muhammad bin Ishaq: Muhammad
bin Yahya bin Hibban meriwayatkan kepada kami dari 'Abdullah-dalam sebagian riwayat:
'Ubaidillah-bin'Abdullah bin'IJmar, dari Asma'binriZaid bin al-Khaththab, dari'Abdullah
bin Hanzhalah.
Al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim, hanya saja keduanya tidak
meriwayatkannya." Hal ini telah disepakati oleh adz-Dzahabi.
Saya menyanggah: "Penilaian keduanya tidak benar karena Muhammad bin Ishaq tidak dipakai
Muslim sebagai hujjah. Akan tetapi, Muslim hanya memakainya dalam riwayat mutaba'ah
(pendukung), sebagaimana yang dijelaskan oleh lebih dari seorang rnuhaqqiq, di antaranya adz-
Dzahabi sendiridalamal-Maglmi. Disebutkan dalamkitab al-Miizzn @/475): 'Muslim memakainya
sebagai penguat dalam lima hadits.' Yang benar ialah derajat hadits ini hasan, berdasarkan komentar
yangma'ruf rentang Ibnu Ishaq."
Penulis '+il5 berkata dalam Tafiiirul Qur-aan al-'Azbiim @,/58-59): "Sanadnya shahih. Ibnu Ishaq
menjelaskannya dengan ubdits dar penyimakan dari hadits Muhammad bin Yahya bin Hibban
sehingga hilanglah kecurigaan tadlis-nya."
Cataten:
Ibnu Ishaq berbeda dalam penyebutan nama ('Abdullah bin 'Abdullah bin 'Umar). Terkadang
ia menyebutkannya'Abdullah dan terkadang juga'Ubaidillah. Meskipun demikian, hal itu tidak
berpengaruh apa-^pa karena keduanya tsiqab. Maka dari itu, bagaimana pun sanadnya, ia tetap
termasuk perawi tsiqab. lValkabu a'hm.
' 'e
Diriwayatkan oleh ath-Th ayalisi dalam Musnad-nya W / 459 / 2862) dan dari alurnya diriwayatkan
.j

oleh al-Baihaqi dalam as-Sananul Kubraa (I/35); adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Ahaadiitsul
Mukhtaarab (X/a95/a82);Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf Q/ 171); Ahmad (l/237,285,307,
315,337,339-340); Abu Ya'la dalam Musnad-nya $Y/2L8/2330,Y/94/2702); al-Harits bin Abu
Usamah dari Musnad-nya [./278/16l - al-Buglryah); adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul
Mukbaarah 0X/493-494/479,494/480,481) dari beberapa jalur, dari Abu Ishaq as-Sabi'i, dari
Arbadah at-Tamimi, dari Ibnu'Abbas.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini dha'if. Arbadah at-Tamimi tidak diketahui identitasnya, tidak
ada yang meriwayatkan darinya selain Abu Ishaq, dan tidak a& yang men-tsQabkannyaselain Ibnu
Hibban alJljli! Oleh karena itu, Ibnul Barqi berkata sebagaimana dalam 1,€maal Tabdziibil Kamaal
@./36):'Tidak diketahui identitasnya.' Adapun al-Hafizh berkata dalam at-Taqriib: 'Sbaduq.'"
Hadits ini dinyatakan lemah oleh guru kami al-Albani '+:'E di dalam asb-Sbabiihah (IVl78) karena
tidak diketahuinya identitas Arbadah ini. Namun, terdapat penguat dari hadits \Tatsilah bin al-Asqa'
.{5 secara owrfu', yakni: "Aku diperintahkan untuk bersiwak, sampai-sampai aku khawatir hal
itu akan diwajibkan atasku." Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad W490), ath-Thabrani dalam
al-Mu'jamul Kabiir (XXll/63/L89,19), serta al-Muhamili dalam al-Amaali (74 - riwayat Abu
'Umar bin Mahdi) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Mahmud bin Muhammad al-Muzahimi
dalam Ha"diits-nya (450/25) dari jalur Laits bin Abu Sulaim, dari Abu Burdah, dari Abul Malih,
dari \ilatsilah.
Guru kami, al-Imam al-Albani 4tiS,berkata dalam asb-Sbabiibab [v /79): 'Sanad riwayat ini hasan
sebagai penguat. Semua perawinya tsiqah selain Laits, yaitu Ibnu Abu Sulaim, yang dha'if karena
hafalannya rusak."
Saya menegaskan: "Yang dikatakannya benar."
r20
Dalamkitabnya,as-SunanulKubraaW4g)darijalurKhalidbin'Ubaid,dari'Abdurrahmanbin
Buraidah, dari ayahnya, dari Ummu Salamah.

SirahNabiMuhammad ffi 511


Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if sekali. Karena Khalid bin 'Ubaid itu haditsnya ditinggalkan
(tidak diriwayatkan), sebagaimana dijelask an dalam at-Taqriib.
Diriwayatkan juga oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (X)I.IJI/208/510) dari jalur
Muhammad bin Humaid, dari Abu Tamilah, dari'Abdul Mukmin bin Khalid, dari Ibnu Buraidah,
yaitt yang semisalnya.
Saya berpendapat: "Sanadnya sangat dha'if. Di dalamnya terdapat Muhammad bin Humaid ar-Razi,
perawi yang haditsnya ditinggalkan (tidak diriwayatkan)."
Akan tetapi, hadits ini memiliki penguat-penguat sebagai berikut:
Pertama, riwayat dari Ibnu 'Abbas yang semakna dengannya. Hadits ini diriwayatkan oleh ath-
Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (no. 12286) dan al-MuJamul Ausaatb (no. 6960). Dari jalurnya
diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dal ant alAhaadiitsul Muhbtaarah (6t/249/ l), sebagaimana
dijelaskan dalam asb-Shahiibab (ro. 1556).
Guru kami, al-Imam al-Albani 'a:isg,berkata: 'Sanad hadits ini dha'if. Para perawinyatstqab selain
al-Husain bin Sa'ad bin 'Ali ... aku juga belum pernah menemukan biografinya, padahal mereka
menyebutkannya di antara perawi yang meriv/ayatkan dari kakeknya, 'Ali bin al-Husain. Sementara
itu, 'Atha' bin as-Sa-ib rusak hafalannya. Atas dasar ini pulalah, al-Haitsami melemahkannya dalam
Majma'uz Zauaa-id @,/ 98)."
Kedua, hadits Sahl bin Sa'id yang semakna dengannya. Hadits ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani
dalam al-MuJamul Kabiir (no. 6018) dan al-Mu'jamul Ausaath (no. 2087), tetapi di dalam sanadnya
terdapat 'Ubaid bin \(aki', seorang yang dha'if, sebagaimana disebutkan dalam at-Taqriib.
Ibnul Mulaqqin berkata dilam al-Badrul Muniir @,/M2aa!: "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani
dalamMuJam-nya yang paling besar dan di dalam sanadnya terdapat 'Ubaid bin \faqid al-Qisi, yaitu
perawi yang didha'ifkan oleh Abu Hatim. Mengenai perawi ini, Ibnu'Adi berkata: 'Kebanyakan
haditsnya tidak memiliki rnutaba'ah.'"
Ketiga, riwayat 'Aisyah yang semakna dengannya, sebagaimana akan disebutkan setelah ini.
Keempat, hadits yang semakna dengannya dari Anas. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bazzar
dalam Musnad-rya Q./2+2-2+3/497 - al-Kasyf dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim
al-Ashbahani dalam Fadlul ktiyaahi uta Aadaabuhil a)amda Raroa'anin Nabiy $,fi.s Siwaak ua
Ahhaamuhu, sepefii halnya dalam al-Irnaam fii Ma rifati Abaadiits al-Ahkaam [ha).
Di dalam sanadnya terdapat perawi bernama'Imran bin Khalid.
Guru kami, al-'Allamah al-Imam al-Albani 'rlfu, berkata tentangnya: "Ia dha'if, sebagaimana yang
dikatakan Abu Hatim dan yang lainnya."
Kelima, haditsJubair bin Muth'im bin Ma'in yang semakna dengannya. Hadits ini diriwayatkan oleh
Abu Nu'aim al-Ashbahani dalamFadlul IstiaahuaAadaabuba, sebagaimana dalamal-Imaam (l/343-
3aa) dari jalur Muhammad bin Abu 'Umrah, ia berkata: Bisyr bh as-Sirri meriwayatkan kepada kami
dari AbuMa'syarNajih as-Sindi, dari AbulHuwairits, dari NaIi'binJubairbinMuth'im, dari ayahnya.
Ibnu Daqiqil'Ied berkata: "Abu Ma'syar dha'if, demikian pula Abul Huwairits."
Ibnul Mulaqqin berkata dalamal-BadrulMuniir @./742): "Di dalam sanadnyaterdapatdua perawi
yang telah dinyatakan lemah: Abul Huwairits dan Abu Ma'syar Najih."
Saya menegaskan: "Benar apa y^tg dikatakan keduanya. Abu Ma'syar telah menyelisihi Sufyan
bin'Uyainah, sedangkan Sufyan adalah imam hujjah, yakni dengan meriwayatkan hadits ini dari
Abul Huwairits secara mursal.
Hadits ini diriwayatkan pula oleh al-Qasim bin Tsabit as-Sarqisthi dalam ad.-Dalaa-il fii Gbariibil
Hadiits I/122/55), al-Khaththabi dalam Gbariibul Hadiits (I/103), serta Abu Nu'aim al-Ashbahani
dalam Fadlul Istiaah wa Aadaabubu sebagimata d"lam al-Imaam Sha!. Riwayat ini lebih shahih
daripada yang tercantum di dalam al-Musnad."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini shahih dengan jalur-jalur tersebut. lVallazhu a'lam.
12' Silakan lihat kitab as-Sunanul Kubraa ([/a9).

'2 Dalamkitab as-SunanulKubraa(VIV49-50);ath-Thabranidalam al-MuJamulAusaathffU323/6526);


Ibnus Sakan d alam Sbahiib-rya, sebagaiman a di dalam al-Badrul Muniir @./ 144) dan at-Talhbiisbul
Habiir (/67); Abu Nu'aim al-Ashbahani dabm Fadlul ktiaak uta Aadaabuhu, sebagaimana di
dalam al-Imaam (./344), dari jalur Ibnu \(ahb.
Sayaberkomentar: "Sanadhadits ini dha'if karen^munqdtbi',*bagaimanayangdikatakanpenulis;,iil5.
Demikianlah yang diriwayatkan Yahya bin 'Abdullah bin Salim, seorang perawi sbaduq. Akan

s12 Kekhususan Rasulullah ffi


tetapi, dia diselisihi oleh Isma'il bin Ja'far, perawi tsiqab yang termasuk perawi asy-Syaikhani,
yang meriwayatkannya dari 'Amr maula al-Muththalib, dari Muththalib secara mursal tanpa
menyebutkan 'Aisyah. Hadits itu diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dilzm Hadiits Ali Un Hdjar
(424/363) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Fadlul ktiyaak
wa Aadaabubu, sebagaimana di dalam al-bnaam Qha$:'Ali bin Hajar meriwayatkan kepada
kami dari Isma'il. Hadits ini mtrsal sbabib sanadnya, bahkan hadits ini lebih shahih daripadayang
mausbul.
Catatan:
Di dalam sanad ath-Thabrani tidak terdapat (dari al-Muththalib bin 'Abdullah). Mungkin ini
merupakan kesalahan penyalin atau pencetak, atau memang demikianlah yang diriwayatkan
olehnya. lVallaahu a'lam bish Shatoab. Adapun ani fuir*j) yaitu menanggalkan gigi-gigiku.
r23 Akan tetapi, hadits ini dha'if, sebagaimana yang telali dijelaskan. Dengan demikian, tidak ada lagi

kerumitan (keraguan) dalam hal ini.


'2a Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiih-nya
(no. 138) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (ro.763).
'2s Telah dijelaskan takhij-nya.
'26 Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shabiib-nya (no. 486).
'27 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (/61), Ahmad dalam al-Musnad (U210),
Abu Dawud dalam Sunan-nya. (no. 179), at-Tirmidzi dahm Sunan-nya (no. 86), Ibnu Majah dalam
Sunan-nya (no. 502), dan banyak lagi yang lainnya dari jalur \[aki', dari a1-A'masy, dari Habib,
dari'Urwah, dari'Aisyah.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih. Syaikh Ahmad Syal<r 'i'f6 menshahihkannyadalamSyarh
Sunanit Tirmidzi, seraya berkata: 'Hadits ini shahih, tidak ada 'ilkt (cacat) padanya. Sebagian
ulama telah melemahkan riwayat ini dengan menyebutkan cacatnya, namun hal itu tidak merusak
keshahihannya.' Dishahihkan juga oleh guru kami, al-Imam al- Albani'ffi ."
r2s Pada catatan kaki naskah ".,"":'"Telah dilacakan di hadapan penulis."
12e
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 1930, 1931) dan Muslim dalam Shahiib-nya
(no.1109,76).
130
Demikianlah yang tertulis pada naskah "o" d* Iafazh ini sesuai dengan riwayat Muslim. Pada
naskah '1" tenulis, "L4 F u", tedangkan yang benar ialah tanpa lafazh"F, yaitu: "gll+,,r",
sepeni hilnya di dalaiir iiwayit al-Bukhari.
r3r Dalam l<ttab Sbahiib-rrya (no. 687), juga Muslim dalam Shahiib-nya (no. 418).
r32
Dalam kitab Sunan-nya S/639-640/3727); Abu Ya'la dahm Musnad-nya @/3lL/1042) dan dari
jahtrnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dzlam Taariikb Dimasq $5h07-108); serta al-Baihaqi
Ntr/66) dari jalur Salim.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Hidaayatur Rusaah ff /a29): "Hadits ini ghaib."
Al-'Ala'i berkata dalam an-Naqdusb Sbariib: "Hadits ini tentu tidak hasan, melainkan dha'if.
Akan tetapi, derajatnyatidak sampai maudbu', yaitu berdasarkan riwayat at-Tirmidzi dari jalur
Muhammad bin Fudhail, dari Salim bin Abu Hafshah, dari 'Athiyyah al-'Aufi, dari Abu Sa'id
al-Khudri .dE , bahwasanya Nabi ffi mengatakan hal itu kepada'Ali .95 .' At-Tirmidzi berkata:
'Hadits ini basan gbaib. Akt tidak mengetahuinya selain dari jalur ini, bahkan Muhammad bin
Isma'il (al-Bukhari) telah mendengar hadits ini dariku.'
Aku katakan, apabila hadits ini maudha',tentulah al-Bukhari tidak mau mendengarnya. Al-Bukhari
mau menulisnya dari muridnya, at-Tirmidzi, karena at-Tirmidzi hanya menganggapnya gbarib
(asing). Salim bin Abu Hafshah dan 'Athiyyah alrAufi bermadzhab Syi'ah sehingga keduanya
dha'if. An-Nasa-i berkata tentang Salim: 'Tidak *iqah.' Al-Fallas berkata: 'Berlebihan dalam
mengagungkan ma&hab Syi'ah.'Adapun'Athiyyah, ia didha'i{kan oleh Imam Ahmad bin Hanbal,
'Ali bin al-Madini, an-Nasa-i, dan mayoritas imam (ulama hadits). Penghasanan at-Tirmi&i terha&p
hadits ini aneh, sebab hadits itu hanya diriwayatkan oleh kedua orang ini.
Di antara hal yang menunjukkan kelemahan dan kemunkaran riwayat tersebut ialah: Nabi i$
tidak pernah diberikan hak-hak khusus (}.eringanan-keringanan) yang berkonsekuensi melanggar
kemuliaan apa-apayangterhormat di sisi Allah w dan menghalalkan keharamannya. Akan tetapi,
hak-hak khusus yang diberikan kepada beliau sebagai dispensasi itu hanyalah pada perkara yang
berkaitan dengan urusan duniawi, sepeni boleh beristeri lebih dari empat orang. Nabi {$ tidak
pernah diberikan hak khusus yang berupa dihalalkannya masjid bagi beliau saat beliau sedang berada

SirahNabi Muhammad ffi 513


dalam keadaan junub, kecuali jika penghalalan itu diartikan halal untuk berdiam diri di dalamnya atau
halal untuk melintasinya, sebagumaraihhtilaf (pterbedaarpendapaQ kedua madzhab dalam hal ini.
Bahkan, Nabi $ mengingkari sebagian Sahabat yang membedakan beliau dalam hal keringanan
yang diberikan, yakni tatkala mereka berkata: 'Allah menghalalkan bagi Nabi-Nya apa saja yaag
dikehendakinya.'Nabi 4[ berseru ketika mendengar hal itu: "Demi Allah, aku adalahorang yang
paling takut kepada Allah dan orang yang paling tahu tenrang apaya\gharus kujauhi." Nabi s
mengingkari pengkhususan keringanan atas diri yang dapat merusak agama dan pengagungan.
lVallaahu a'km."
Saya berkomentar: "Penjelasan di atas merupakan tahqiq yang paling mantap-semoga Allah
merahmatinya. Menurur saya, sanad hadits ini lebih dha'if daripada yang beliau sebutkan. Sebab,
'Athiyyah ini mudallis yang memalsukan guru-gurunye, yarrg hal ini termasuk perbuatan yang
diharamkan karena keburukannya, bahkan ia menamakan gurunya atau menyebr*kankun-yabnya
dengan tidak benar untuk mengaburkan identitasnya. Oleh karena itu, ulama menggolongkannya
kepada tadlis yangpaling buruk."
Ibnu Hibban berkata dalam al-Majruubiin (II/176, terbitan Daarul Ma'rifah): "Ia ('Athiryah)
mendengar dari Abu Sa'id al-Khudri beberapa hadits. Setelah Abu Sa'id meninggal, dia pun
berteman dengan al-Kalbi, seorang Syi'ah yang terkenal, dan sering menghadiri pertemuan-
pertemuannya. Jika al-Kalbi berkata: 'Rasulullah g berkata demikian,' maka dia menghafalnya
dan menyebut kun-yab Abu Sa'id, lalu meriwayatkan hadits itu darinya. Pada saat ditanyakan
kepadanya: 'Siapa yang menceritakan ini padamu?' Ia menjawab: 'Abu Sa'id yang meriwayatkannya
kepadaku.' Oleh karena itulah, orang-orang menyangka bahwasanya perawi yang dimalsudkannya
adalah Abu Sa'id al-Khudri, padahal yangdra maksud adalah al-Kalbi. Maka dari itu, tidak boleh
berhujjah dengannya dan menulis haditsnya, kecuali untuk membuat t*jub (akan kelemahan dan
penyimpangannya)."
Imam Ahmad bin Hanbal berkomentar sama seperti itu juga, sebagaimana diterangkan dalam
Tabdziibul Kamaal (20 / M7).
Oleh sebab itu, al-Hafizh berkata dalam Ta'riifu Ahlit Taqdiis (130/122): "Hafalannya lemah,
bahkan terkenal dengan tadlis yrrgburuk."
Penulis 'rsB berkata d alam Tafsiir-nya P,/ 404): "Adapun yang diriwayatkan Abu 'Isa at-Tirmidzi
dari hadits Salim bin Abu Hafshah, dari'Athiyyah, dari Abu Sa'id al-Khudri ftemudian ia
menyebutkannya), sesungguhnya hadits itu dha'if, tidak shahih. Sebab Salim ini hadirsnya
ditinggalkan (tidak diriwayatkan), sedangkan gurunya, 'Athiyyah, perawi dha'if. IYallaabt a'km."
Adz-Dzahabi berkata dalam al-Muhadzdzab fii lhbtisbaaris Sunanil K*braa (Y /2634)z "Aku
menegaskan bahwa'Athiyyah sangat lemah dan hadits ini munkar sekali."
Salim bin Abu Hafshah telah diperkut oleh Katsir bin Isma'il an-Nawwa' dari 'Athiyyah, yaitu
yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih, sebagaimana di dalam al-Laa li-al Masbnuu'ab Q,/353),
al-Maudbuu'aat I/367-368), dan Taariikb Dimasqkarya Ibnu 'Asakir (45/108).
IbnulJauzi berkata: "Hadits ini tidak shahih sama sekali, akan tetapi ia dibuat di atas perkara yang
menutup pintu ... di dalam hadits ini ter&pat beberapa kehancuran. Adapun'Athiyyah, mereka
sepakat bahwasanya dia dha'if ftemudian Ibnu al-Jauzi menyebutkan kisah yang lalu tentang
persahabatan Athiyah dengan al-Kalbi). Mengenai Katsir an-Nawwa', dia telah didha'ifkan oleh
ar-Razi dan an-Nasa-i. As-Sa'di berkata: 'Sesat,' sedangkan Ibnu 'Adi berkata: 'Ia seorang Syi'ah
radikal, yang berlebih-lebihan (fanatik) di dalam madzhabnya.'"
Hadits ini memiliki penguat yang sangat lemah pula, yaitu yang diriwayatkan oleh al-Bazzar
dalam al-Babraz Zakbhbaar W/36/1197) dari jalur al-Hasan binZaid, dari Kharijah bin Sa'ad,
dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasulull"h {s berkata kepada'Ali: "...." Kemudian al-Btzzar
menyebutkannya. AL-Bazzar berkata: "Kami tidak mengetahui riwayat dari Sa'ad kecuali dari jalur
ini dan dari sanad ini."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+ti)To,berkata dalam adh-Dba'iifah 6./722-723)l
'Hadits ini dha'if ktrena munqathi'.llhaLrijah bin Sa'ad adalah Kharijah bin'Abdullah bin Sa'ad
bin Abi rVaqqash, menunrt pendapatku. Ibnu Abi Hatim meriwayatkannya dalam al-Jarh uat
Ta'diil (/2/375) dan ia berkata: 'Ia (Kharijah bin Sa'ad) meriwayatkan dari ayahnya, dan Yunus
bin Hamran meriwayatkan darinya.'
Aku katakan, Ibnu Abi Hatim hanya mengatakan itu. Maka, identitas Kharijah bin Sa'ad tidak

514 Kekhususan Rasulullah ffi


diketahui. Setelah itu, Ibnu Abi Hatim menyebutkan biografi ayah Kharijah bin Sa'ad, yaitu
'Abdullah bin Sa'ad bin Abi ltr(aqqxh@/2/63-64). Ibnu Abi Hatim menyebutkan bahwa'Abdullah
bin Sa'ad adalah Mush'ab, 'IJmar, Yahya, Ibrahim, Muhammad, dan 'Amr yang merupakan
anak-anak Sa'ad. Ibnu Abi Hatim berkata: 'Hadits ini diriwayatkan dari Abu Ayyub oleh
anaknya, yaitu Kharijah bin 'Abdullah.' Ibnu Abi Hatim tidak menambahkan keterangan apapun.
Aku katakan, jika demikian maka hadits ini adalah hzdits mursal, karena tidak diketahuinya
Kharijah dar ayahnya yaitu'Abdullah. Kemudian, al-Hasan bi.ri.Zaid yaitu al-'Alawi
Abu Muhammad al-Madani, ayah as-Sitti Nafisah memiliki kelemahan dari segi hafalan.
Al-Hafizh berkata: 'Sbaduq, namun sering salah. Meskipun demikian, ia adalah orang yang
memiliki keutamaan.' Adapun mengenai perkataan al-Haitsami dzlam al-Majmaa' (IX/115):
'Diriwayatkan oleh al-Bazzar. Aku tidak mengenal Kharijah, sedangkan perawi lainnya tsiqah.'
maka aku katakan bahwa perkataan al-Haitsami ini jelas mengandung kecerobohan dan
kesemberonoan, jika Anda teringat akan penelitian yang telah dipaparkan di muka."
Saya berkomentar: "Yang beliau '+iil5 utarakan benar. Yang paling mengherankan dari semua
ini adalah perkataan al-Hafizh Ibnu Ha.iar dalam Ajutibatibi'ala Abaadiits al-Masbaabiih, yaiat
perkataan: 'Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari riwayat Kharijah bin Sa'ad, dari ayahnya, dan para
perawinya xiqab.'f/allaabu a'lam.' "
Hadits ini memiliki penguat dari hadits Abu RaIi' yang semakna dengannya, yang diriwayatkan oleh
Ibnu 'Asakir (45/L08-109), namun sanadnya dha'if sekali. Di dalamnya terdapat Muhammad bin
'Ubaidullah bin Abu Rafi', perawi yang haditsnya ditinggalkan (tidak diriwayatkan), sebagaimana
dijelaskan oleh ad-Daraquthni dan selainnya. Al-Bukhari berkata: "Munkarul badiits (haditsnya
diingkari)." Abu Hatim dan Ibnu Hibban berkata: "Haditsnya sangat munkar (diingkari)."
Secara keseluruhan, hadits ini bathil sebab di dalamnya tidak tersirat cahaya kenabian.
r33
Pada naskah (al-fusbuul fi.i siiratir rasuul) yang sudah dicetak tertera: "Muhammad bin Isma'il
mendengar hadits ini dariku, tetapi ia menganggapnya aneh."
rr4 Pada naskah ",." tenulis: "i=p".
135
Diriwayatkan oleh Ibnu AbiSyaibah dalam al-Musnad, sebagaimana di dalam al-Mathaalibul Aaliab
(L/478/182, terbitan Daarul'Aashimah atatl/1ll/191, terbitan Daarul ri(athan), dan darinya
diriwayatkanolehlbnuMa.iah dalamSunan-nya(./212/645);Ya'qubbinSufyandalamal-Ma'rifah
watTaariikb @/136); Ibnu Abi Hatim dalam al-'Ilal (/99/269); ath-Thabranidalamal-Mu'jamul
Kabiir $ffi,/304l883); Abu Bakar bin Abu Dawud dalam Ki taabiltb Tbahaarah sena meriwayatkan
darinya Abu Ahmad al-Hakim dalam al-Asaami anl Kuna W /296),Ibnu 'Asakir dahm Taariihb
Dimasq (45/108), dan al-Mizzi dalam Tabdziibul Kamaal (27/271-272); al-Baihaqi dalam as-
Sunanul Kubraa (VIV65) dari Abu Na'im d-Fadl bin Dukain: 'Abdul Malik bin Abu Ghaniyyah
meriwayatkan kepada kami dari Abul Khaththab'Umar al-Hajari, dari Mahduj adz-Dzrhli.
Ibnu Majah tidak meriwayatkan penBecualian dalam hadits itu.
Ibnu Hazmberkatadalanal-Mahalha (111186): "Hadia ini bathil. Riwayat dariMahdujgugurkarenaia
meriwayatkan hadits-hadits rzru'dbaldariJ*srah, sedangkan AbulKhaththab al-Hajariperawimajhul."
Al-Bushiri menilai dalam Misbbaabuz Zujaajab (/230): "Sanad hadits ini dha'if, karena Mahduj
idaktsiqab sedangkan Abul Khaththab majbul.Ibnu Hazm menghukumi demikian setelah men-
akhrij-nya dan mengetahui kebathilan hadits ini."
Penulis 'Sl5 berkata dd am al-Bidaayab roan Nihaayah S/58): "Sanad hadi* ni ghaib.Di dalamnya
terdapat kelemahan."
Ibnu 'Adi meriwayatkannya dzlam al-Kaarnil W2436)-d^ri jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi
(Vtr/65)-dari al-Imam al-Bukhari, bahwasanya ia berkata: "Mahduj adz-Dz'thli meriwayatkan
dari Jxrah. Demikianlah yang dikatakan Ibnu Abu Ghaniyyah dari Abul Khaththab. Perkataan
itu masih perlu diteliti kebenarannya."
Guru kami, al-Imam al-Albani '+i,i5, berkomentar dalam adh-Dha'iifah (X/72A-722/4973):
"Maudbt'... sanad ini gelap. Abul Khaththab majbul. Demikian pula Mahduj, yaitu Mahduj al-
Bahili. Demikianlah yang tenera pada sanadnya. Yang benar adalah Mahduj adz-Dzuhli. Hendaklah
kesalahan diperbaiki. AdapunJasrah, ia masih diperselisihkan. Al-Bukhari berkata: 'Ada keanehan-
keanehan di dalam riwayatnya.'Selain itu, tidak ada yang men-tsiqab-kannya dari kalangan ulama
yang mu'ubar (diakui keilmuannya) ....
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, tetapi dia sama sekali tidak menyebutkan adanya

SirahNabi Muhammad ffi 515


pengecualian. Sepertinya beliau lebih memilih menghapusnya karena di dalamnya terdapat
kemunkaran.
Oleh sebab itu, Ibnu Qayyim al-Jtrziyah '1iii5 berkata [dalamTahdziibk SunanAbi Dawud. (y158)]:
'Pengecualian ini bathil, bahkarrruudhzr'. Pengecualian ini termasuk tambahan dari sebagian Syi'ah
radikal, sehingga tidak dicantumkan oleh Ibnu Majah &lam hadits ini.'
Manshur bin Abul Aswad pun menyelisihi Ibnu Abu Ghaniyyah di dalam sanadnya, ia berkata: 'Dari
'Umar bin 'Umair al-Ha.jari, dari 'Urwah bin Fairuz, dari Jasrah.' Demikian pula yang diriwayatkan
oleh Ibnu'Asakir [(451108)]. Sebenarnya, Manshur ini adalah seorang Syi'ah yang tsi4ab. Adapw
'Urwah bin Fairuz, aku belum pernah melihat seorang pun yang menyebutkannya. Mungkin
riwayat al-Hajari darinya termasuk salah satu bukti yang menunjukkan kelemahan hafalannya dan
sianx Tnadhtharib (orargyargkacau hafalan)-nya , yaitu terkadang ia meriwayatkannya dari Mahduj
dan terkadang pula dari Ibnu Fairuz. lV'alkaba a'lam." Demikianlah perkauan guru kami ,+iij5.
136
Al-Baihaqi (Vtrl65) dari jalur Yahya bin Hamzah at-Tammar, ia berkata: Aku mendengar'Arha'
bin Muslim menyebutkannya dari Isma'il.
Al-Baihaqi berkata: "Hadits ini telah diriwayatkan dari jalur lain dari Jasrah, namun di dalamnya
terdapat kelemahan."
Saya menilai, sanad hadits ini dha'if. Sebab, 'Atha' bin Muslim al-IGaffaf adalah perawi yang dha'if.
Dahulu, dia pernah mengubur kitab-kitabnya, kemudian meriwayatkan hadits hanya berdasarkan
hafalannya, sehingga dia keliru dalam meriwayatkannya. Oleh karena itulah dia tidak boleh
berhujjah dengannya. Hal itu diperkuat oleh bukti bahwa terkadang ia meriwayatkan dari Ibnu Abu
Ghaniyyah dan terkadang pula dari Isma'il. Semua ini diterangkan oleh Ibnu Hazm d"lzm al-Mubalh
E/185). Selain itu, terkadang dia meriwayatkannya tanpa menyebutkan Ibnu Abu Ghaniyyah, tapi
terkadang juga menyebutkannya. Hal itu meilrnjukkan bahwas arya iwayatnya kacau. Oleh karena
itulah imam Ahmad menyifatinya dengan mudhtbaribal badiits (orarg yang kacau haditsnya).
Oleh karena itu, Ibnu Hazm berkata: "Hadits ini bathil ... adapun 'Atha' al-Khaffaf, ia adalah
'Atha' bin Muslim, seorang munkarul hadiits (orangyang haditsnya diingkari). Semenrara itu,
Isma'il pun majhul." Namun, Ibnu Qayyim al-latziyah'a;li5 membantahnya dalam Tabdziibus
Sunan [/158) dengan sanggahan yang tidak perlu ditambah lagi.
Secara keseluruhan, derajat hadits ini munkar, tidak shahih.
r37
Beliau'{)Tobenar.Al-Imamal-Bukhariberkatadalamat-TaariikbulKabiir({I/l8a)--danal-Baihaqi
menukil darinya (VIV65-66): "Hadits ini tidak shahih dari Nabi 1{$. Ibnu Hazm berkata (IV186):
'Seluruhnya bathil.'"
138
Sbabiib Muslim (ro. 1305, 326)."
r3e
Dalam kitab al-Kaamilfidh Dbu'afaa'W496497,y/t709) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh
al-Baihaqi dalam as-Sunanal Kabraa $A67); Abu Ya'la dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam
al-Matbaalibul Valiyab W/206-207/3830) dan h-baaful Khiyarab al-Mabarab ffA9l/6a5a); al-
Bukhari dalam at-Taariihbul Kabiir [\r /209); al-Bazzar dalem al-Babruz Zahbbbazr $X/28ah$a);
ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir Nl/81/6434); Ibnu Hibban delam al-Majruuhiin (/l0S-
109); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Marifatasb Sbahaabab W/1393/3515); al-Baihaqi dalam
Syu'abul limaan N/233/6489); dan yang lainnya dari jalur Ibnu Abu Fudaik.
Al-Bukhari berkata dalam at-Taaiihbul Kabiir @/ La9): "Bur:ih bin 'Umar bin Sufainah, maula
Nabi s, dari ayahtya,Ibnu Abu Fudaik yang mendengar dairya, namun sanadnya majbul."
Al-Bushiri berkata: "Sanad ini majbul, karena tidak diketahuinya identitas sebagian perawinya."
Saya menegaskan: "Benar yang dikatakannya. Ibrahim bin 'Umar ini tidak diketahui identitasnya,
sebagaimana dijelaskan dalem at-Taqriib."
rao
Dalam l<rab as-Sunanil Kubraa (rf/67) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir dalam
Taariihb Dimasq (30/126); Abu Ya'la dalam Musnad-nya berdasarkan riwayat Ibnul Muqri',
sebagaimana di dalam al-Matbaalibul'Aaliyab W/206/3829) dar lt-baaful Kbiyarah al-Mabarab
NII/9L/6453)-dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihh-nya Q0/125);
adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Muhbtaarab W/307-30s/266); ath-Thabrani dalam
al-MuJamul Kabiir, sebtgaimana di dalam a l-Irnaam fii Ma'ifati Abaadiitsil Ahkaam (IIy38+385),
Jaarni'ul Masaaniidwas Sunan W507),danat-Talkhiisbul Habiir (/3));jryameriwayatkan darinya
Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma'rifatush Shahaabah W1652/4L51) dan Hilyatul Auliaa'
[/329-330), serta adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitstl Muhbtaarab GX/308-309/267); al-

516 Kekhus us an Ra sulull ah ffi


Hakim at-Tirmidzi dalam Nawaadirul Usbuul, sebagaimana dalzm al-Jaami'li Ahhazmil Qur-aan
karya al-Qurthubi (tr/103); al-Bazzar dahm al-Balnuz Zahbhbaar $l/ 169/2210); Ibnu Abi 'Ashim
dalam al-Aahaad utal Matsaani (/ala/578); al-Hakim (IIV554); Ibnu 'Asakir dalam Taariikh-nya
(30/125); dan yang lainnya dari jalur Musa bin Isma'il.
Ibnu Daqiq al-'Ied berkata: "Tidak ada perawi di dalam s anad zl-Bazzar yang perlu diteliti kembali
biografinya, kecuali Hunaid."
Saya berkomentar: "Ia benar-benar perawi yang majbul. Tidak ada yang meriwayatkan darinya,
kecuali Musa bin Isma'il. Tidak ada pula yxrgmen-tsiqaD-kannya selain Ibnu Hibban, yang terkenal
paling longgar. OIeh karena itu, al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam at-Talkbiishul Habiir Q./30):
'Tidak mengapa dengannya, hanya saja ia tidak masyhur dengan ilmunya.' Adz-Dzahabi berkata
dalam as-Siar fiI/366):'Aku tidak mengetahui adanya cela atas Hunaid.'"
Berdasarkan hal itu, al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zautaa-i.d $IIU273): "Diriwayatkan
oleh Abu Ya'ladan al-Bnzar dengan ringkas. Perawi al-Bazzar termasuk perawi kitab asb-Shabiib
selain Hunaid bin al-Qasim, namun ia pw tsiqab." Penilaian ini perlu dikoreksi.
Demikian jngayangsemisalnya, sedangkan al-Bushiri berkata: "Hadits ini hasan."
Apabila Anda merasa heran, sungguh y*g lebih mengherankan dari semua itu ialah perkataan
penulis 'i"M rcnrangHwid;"Matruhul hadiits.Ia dituduh telah berdusta oleh Yahya bin Ma'in."
Pernyataan tersebut tidak ada ketyat^annya (tidak benar) sama sekali, mungkin ia menyamakannya
dengan riwayarr lain, maka hendaklah diteliti kembali.
rar Saya katakan, hadits Asma' binti Abu Bakar ub driwayatkan oleh Abul
Qasim al-Baghawi dalam
MuJamusb Sbabaabab W/516/1503)-dan darinya diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dabm Sunan-
nya $/228) serta Ibnu 'Asakir dalam Taariikh Dimasq Q0/ 125): Muhammad bin Humaid ar-Razi
meriwayatkan kepada kami;'Ali bin Mujahid meriwayatkan kepada kami; Rabbah an-Naubi
matla az-Zrbair meriwayatkan kepada kami; ia berkata: aku mendengar Asma' binti Abu Bakar
berkata:'....' Ibnu Asakir kemudian menyebutkannya.
Menurut saya, sanad hadits ini dha'if sekali. Karena di dalamnya terdapat beberapa kelemahan.
Penama, Muhammad bin Humaid ar-Razi seorang yang haditsnya ditinggalkan dan dituduh sebagai
pendusta. Kedua, 'Ali bin Mujahid nwtrub, sebagaimana di dalam at-Taqriib, yaitu sesuai dengan
perkataan al-Hafizh Ibnu Halar dahmat-Talhhiisbul Habiir (/31): "Di dalamnya terdapat 'Ali bin
Mujahid, perawi dha'if." Ketiga, Rabbah an-Naubi dilemahkan oleh sebagian ulama hadits, bahkan
tidak diketahui siapa sebenarnya dia, sebagaimana disebutkan oleh adz-Dzahabi dalam al-Miizaan
a/3q."
Adapun hadits Salman al-Farisi g; diriwayatkan oleh al-Ghathrif dabm luz-nya (65/104-L05)-
dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir dalam Taaiihb Dimasq (30/124); ath-Thabrani
meriwayatkannya seperti di dalam at-Talkbiisbul Habiir (/31); Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam
Hilyatul Auliyaa' U/330) dari jalur Sa'id bin Ziyrd, marla Sulaiman bin 'Ali, dari Kisan maula
'Abdullah bin az-Z'tbair: Salman mengabarkan kepadaku.
Saya berkomentar: "Sanad hadits ini dha'if. Di dalamnya ter&pat dua kelemahan. Pertama, biografi
Kisan belum ditemukan hingga saat ini. Kedua, Sa'ad bin Ziyad, yakni Abu'Ashim, ditulis haditsnya
meskipun tidak kuat, sebagaimana diterangkan oleh Abu Hatim ar-Razi."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini dha'if, tidak shahih.
ta Padanaskah ".r," tenulis: "itK".
'a3 Kalimat Yang diapit di dalam tanda kurung tidak tercantum pada naskah "7-".
'a Diriwayatkan dengan menyebutkan kisah Barakah oleh al-Imam Yahya bii Ma'in dabm Juz-un
fi.ibi Hadiitsubu dan dalam riwayat Ahmad bin al-Hasan bin 'Abdul Jabbar ash-Shufi; Abu Ya'la
meriwayatkan darinya di dalam Musnad-nya dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir
dalam Taariihb Dimasq (73/38); ath-Thabrani dalarra al-Mujamul Kabiir Q4/161-162/527);Ibrnt
Hibban dalamsbabiih-iy^gttizz+/L426-Ibsaanztar65/l4ldalamal-Mauaarid-secararingkas
tanpa menyebutkan kisah Barakah); al-Baihagidalamas-Sunanul Kubraa Ntr/67);Ibnu'Abdil Barr
dalam al-Isti'aab W /251 - tercetak dengan cacatan kami dalam al-kbaabab); Ibnu 'Asakir dalam
Taariihb-rya (73/38); al-Mizzi dalam Tahdziibil Kamaal (35/156); Ibnu Abi 'Ashim dalam al-
Aabaad wal Matsaani SUl2lh3a2); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir Q4/148-149/477) dar,
diriwayatkan darinya oleh Abu Nu'dm al-Ashbahamdalamlrla'ifatusb Sbabaabah 5U3263/7517);
Ibnu Mandah dalam al-Ma'rifah dan &ri jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihh-

SirahNabi Muhammad ffi 517


rly^ (73/38-39); serta Abu Nu'aim dalam al-Ma'rifab NI/3263/7517) dari Hajjaj bin Muhammad
al-'Awar.
Diriwayatkan juga oleh Abu Dawud Q,/7/24), an-Nasa-i dalam al-Mujtabaa Q./31), al-Kabraa
0/85/31), al-Hakim (I/167), al-Baihaqi (/99), al-Baghawi dalam Syarbus Sunnab (I/388/194), dan
Abu Dzarr al-Harawi dalm Mlstadrahuhu Alkdzi Kbanajahu'ak llzaarnaat ad-Daraqatbni li.sy
Syaihhain, sebagaimana di dalam at-Talkbiisbul Habiir (I/32).
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini dha'if karena Hakimah binti 'Umaimah tidak dikenal,
sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh dalamat-Taqiib. Ldz-Dzahabi berkata dalam al-Miizaan:
'Ibnu Juraij hanya sendirian dalam meriwayatkan darinya.' Tidak ada yang men-tsiqah-kamrya,
kecuali Ibnu Hibban yang terkenal dengan kelonggarannya.'"
Oleh karena itu, penulis '+li5 berkata: "Sanadnya majbul."
Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qa"diir $/178): "Disebutkan dalam lqtifaa-us Sunanbahwa
hadits ini tidak didha'ifkan oleh mereka, padahal kelemahannya sangat ielas. Di dalamnya terdapat
Hakimah, pera*,i majbuL Tidak ada yang meriwayatkan darinya selain IbnuJuraij dan tidak ada
yang menyebutkannya [kecuali] Ibnu Hibban ddam ats-Tsiqaat."
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih dan (matannya) mengisyaratkan suatu sunnah yang
gbaib." Penilaiannya disepakati oleh adz-Dzahabi.
Saya berkomentar: "Mereka berdua keliru dalam hal ini. Al-Munawi berkata: 'Abdul Haq mengutip
dari ad-Daraquthni: 'Hadits ini bisa disamakan derajatnya dengan shahih, sebab telah sesuai dengan
standar asy-Syaikhani.' AI-Imam Ibnul Qaththan membantahnya dal am Bayaanul lVabm ual libaam
S/516): 'Ia tidak menyimpulkan riwayat itu dengan shahih atau dha'if, sena tidak menetapkan
celaan atau rekomendasi atas Hakimah.'Jadi, keshahihan hadits yang disebutkan bergantung pada
pengetahuan terhadap kondisi Hakimah. Jika telah ditetapkan ke-tsiqabarnya, maka risvayatrya
shahih. Akan tetapi, kenyataannya ia tidak tsiqah.Maka dari itu, bergantung pada perkataan ad-
Daraquthni saja pada masalah itu tidak cukup, sedangkan perkataan al-Harawi setelahnya lebih
jauh lagi. lV'allazhu a'lam."
Diriwayatkan oleh al-Hasan bin Sufyan dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam at-Talkhiishul
Habiir (./31), dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Hilyatul
Auliyaa' Il/67); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (XXy /73/230) dan Abu Nu'aim al-
Ashbahani meriwayatkan darinya dalam Daka-ilun NubuutuaD ftlm. 380-381); ad-Daraquthni
dalam al-Afraad (Q. 328/ L - Athraaful Gbaraa-ib); sena al-Hakim W / 63) dari jalur Syababah bin
Suwwar: 'Abdul Malik bin Flusain meriwayatkan kepada kami dari Abu Malik an-Nakha'i, dari
al-Aswad bin Qais, dari Nabih al:Ur,azi, dari Ummu Aiman, ia berkata: "Rasulullah ffi bangun
pada malam hari dan berjalan ke arah kendi di samping rumah, lalu beliau buang air di dalamnya.
Kemudian, aku terbangun pada malam hari dalam keadaan haus, lalu aku meminum air dalam
kendi itu tanpa tahu apa-apa." (Al-Hadits)
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Abu Malik dha'if, bahkan Nabih al-'Unazi tidak pernah benemu
dengan Ummu Aiman."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-id Nm/284), "Diriwayatkan oleh ath-Thabrani. Di
dalamnya terdapat Abu Malik an-Nakha'i, seorang perawi dha'if."
Saya menambahkan: "Bahkan, sanadnya dha'if sekali. Sesungguhnya Abu Malik ini orang yang
haditsnya ditinggalkan (tidak diriwayatkan), seperti halnya yang dikatakan Ibnu Hajar sendiri
dalam at-Taqriib. Ia hanya sendirian dalam meriwayatkan hadits ini dari al-Aswad, sebagaimana
dijelaskan oleh ad-Daraquthni."
Akan tetapi, hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la al-Mushili dalam
Musnad-nya,sebagaimana didalamal-Mathaalibul'Aaliyah W /207/383t) dan lt-haaful Khiarab al-
Mabarab W92/6455), sena dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taaiikb Dimasq
(y/206-207),dari Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami: Sulam bin Qutaibah meriwayatkan
kepada kami dari al-Husain bin Huraits, dari Ya'la bin 'Atha', dari al-\(alid bin 'Abdurrahman,
dari Ummu Aiman.
Saya menilai: "Para perawi di dalam sanadnya adalah orang-oran1yar,g tsiqab, tetapi sanad ini
munqd.thi'karena al-\fa[d tidak pernah bertemu dengan Ummu Aiman."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini benar-benar tidak shahih.
'a5 Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dalam Musna"d-nya, sebagaimana di dalam Muutaafaqatul
Kbabar al-Khabar $I/a7) dan lt-baaful Kbiarab al-Maharab (111386); dari jalurnya diriwayatkan

s18 Kekhusus an Rasulullah ffi


oleh Ibnu 'Adtdalam al-KaarnilffW2670);al-Imam Ahm ad [/231) dan dari jalurnya diriwayatkan
oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Hilyatul Auliyaa' [X/232); Ibnul Jauzi dalam at-i'abqiiq
q452/64!)ia7-Bazzar daTamMusnad-ny,aWL44/2433 - at-facyJ);ad-Daraquthni dalam Sunan-iyi
qI/2lA,lI/t37/16L3, terbitan Daar al-Ma'rifah) dan dari jaliinyadiriwayatkan oleh al-Hafiih
Ibnu Hajar dalam Muuaafaqatul Khabar al-Kbabar @/a7); Abu ja'far bin-al-Bakhtari ar-Razzaz
dalam Hadiitsubu Rizoaayab lbni Busyran dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam
as-Sunanul Kulrya [l/.+tt); al-Hafizh Ibnu Hajar d^l^ Mu-oo/rqotul Khabar al-Khotoi g/SS1;
ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir 6I/207/11674); ath-Thusidalam Mukbtasbarul ,qikaai
E/408-409/430); al-Hakim (I/300); al-Baihaqi dalam al-Khilaafiyyaat S2/e3o/ L), as-Sunanusb
Slagliir (lI/222/lSl0, 1811), dan as-Sunanul-Kubraa [X/269; ib""r Sakari dalam Sunanuhush
sebagaimana dil,am al-Badrul Muniir g3/QtL4/B) dari jalur Abu Badar S1'uja' bin al-
!!_il!frl,
\flalid, dari Abu Janab al-Kalabi.
Al-Hakim tidak mengomentarinya, sebagaimana hal itu dikemukakan oleh adz-Dzahabi: "Aku
menegaskan bah-wa al-Hakim tidak menilainya. Derajat hadits inigbarib munkar. Yahya didha'iikan
oleh an-Nasa-i dan ad-Daraquthni."
Ibnul Jauzi berkata: "Abu Janab, yang nama aslinya Yahya bin Abu Hayyah, dikomentari
oleh Yahya al-Qaththan: 'Aku tidak menghalalkan riwayat darinya.' Al-Frll.r berkata:
'Matruhul badiits.'" Atas dasar itulah, al-Bazz r metc^catkan hadits-ini dalam Musnad-nva.
A_l-Baihaqi berkata dalam al-Kubraa: "l'{ama asli Abu Janab al-Kalabi adalah Yahya bin Abu
Hayrya.h. Ia perawi y. ang dha'if. Yazid bin Harun memang menyataka nnya sbaduq,' tapi ia juga
menuduhnya zz ydalli:.: Al-Baihaqi juga berkata dalam al-Kbilaafiyyanr: "AbuJanab
bin Abu Hayyah adalah sosok yang tidak kuat." "t-rrirui "t |,
Al-Hafizh berkata dalam Muuaafaqatul Khabar al-Khabar: "Hadits ini gbarib.Ibnu 'Adi
1q!ryya1ka1Ly.a dalam Munkaraat Abu lanab. Al-Hakim lalu meriwayatkan lenguat bagi hadits
'Ali: 'Shalat \7itir itu ti.lak wajib,' namun ia tidak mengomenrarlnya. Rbulanib meripunyai
namaasli.Yahya bin Abu Hayyah. Adapun,namaAbu Halyah adalah-Ha1yi K;labi Kufi, seorang
yang laditsnya dha'if, karena sering melakukan tadlis. Yahya al-Qaththin berkata: 'Aku tidaf
menghalalkan riwayat darinya.' Ahmad berkata: 'Banyak meriwayatkan hadit s munkar.'Abu Hatim
berkata: 'Tidak ditulis haditsnya.' Yahya bin Ma'in berkatat'-Sboduq, tetapi banyak melakukan
tadlis.' Ibnu Hibban mencantumkannya di dalam ats-Tsiqaat dan adh-bbu'oi*' t i^y^ berkata: 'Ia
melakukan tadlis dengan menyatakan bahwa.apa yang didengarnya dari pari perawi yang dha'if itu
bersumber dari para perawi yang tsiqat. Oleh kirena itulah hJits munkri it., n .l.krt pad-a dirinya."
Ibnu Hibban berkomentar di tempit yang lain: "Hadits ini gharib,tidak shahih."
Ia jlu,ga berkata.dalam at-Talhbiishul Habiir (IIl18): "Hadiis ini terpulang (dari berbagai jalur
Periw-ayatannya) kepada_Abu Janab al-Kalabi dari Ikrimah. Sedangkan Abu Janab adalah'perawi
dha'Lf, mudallls, dan telah meriwayatkan dengan 'an'anab. Para iriam menoiak hadits dha'if ini,
seperti.Ahmad, al-Baihaqi, rbnush Shalah, Ibnul Jauzi, an-Nawawi, dan yang lainnya. Namun,
al-Hakim menyelisihi mereka dengan mengeluarkannya dalam al-Musradiah."
'4bdul Haq al-Irybiliberkatadalamal-AbkaamulVlusthaa (IV+5): "AbuJanab atau Yahya bin Abu
Y^W?h.tidak diambil riwayatrya, fgguali apabila ia berkata di dalamnya: 'Telah meiiwayatkan
|repada |a$.' Sebab, ia seora ng mudallis dan dicela karena perbuatannyaitu. Adapun dalam hadits
ini tidak ditemukan perkataannya.: 'Telah menceritakan kepada kami Ikrimah,' demikian juga
tidak ada penyebutan yang menunjukkan hal itu."
Ibnul Qaththan berkata dala m Bayaanul lVahm wal lihaam @/97): "Inilah alasan yang separurnya
dikemukakan untuk melemahkan riwayat tersebut."
Ibnul Turkimani berkata dalam al-Jaubarun Naqiy [X/26a} "Di dalam sanadnya terdapat Abu
Janab, Yahya bin Abu Hayyah al-Kalabi. Al-Baihaqi tidak mengomentarinya disini, namun dia
mend.ha'i{kangya. d.r
leryplt-lain, yaitu di dalam bab: 'Laa fardhi aktsara min khamsin (tidak ada
kewajiban shalat lebih dari lima waktu).'
Diterangkan dalam kitab adb-Dbu'afaa'karya Ibnul Jauzi: 'Ibnul Qaththan berkata: 'Aku tidak
menglralalkan siapa pun meriwayatkan darirya.''Amr bin 'Ali (al-Fallas) berkata: 'Matruukul
(adii1L'.Yahya (bin Ma'in), '[Jrsman bin Sa'id, an-Nasa-i, dan ad-Daraquihni berkata, 'Dha'if.'
Ibnu Hibban berkata: 'Ia memalsukan apa yang didengarnya &ri perawi dha'if dengan menyatakan
bahwa hal itu bersumber dari para perawi yang tsiqah. Mika melikattah pada diririya hadiis-hadits

Sirah Nabi Muhammad ffi 519


munkar yang diriwayatkannya dari para perawi-perawi masyhur. Oleh sebab itulah Ahmad bin
Hanbal mengomentarinya dengan lantang."
An-Nawawi berkata dalam al-Kbulaashab Q,/55L): "Hadits dha'if. Hadits ini didha'i{kan oleh al-
Baihaqi dan yang lainnya karena kelemahan AbuJanab. Mereka sepakat bahwasanya ia melakukan
tadlis hadits, yakni perkataannya:' @ari) Ikrimah.' "
An-Nawawi juga berkata dalam al-Majmuu' ffil/386): "Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi
dengan sanad dha'if. Hadits ini diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi dalam al-Kbilaafi.yyaat, dar ia
menjelaskan kedha'ifannya."
Penulis ,tt6 berkata dalam Tuhfatuth Tbaalib $lm. 117-122): "Hadits ini tidak diriwayatkan oleh
seorang pun penulis Kutubus Sittah, melainkan ia diriwayatkan oleh Ahmad da,lam Musnad-nya
dan al-Hakim dalam Mustadrak-nya.Derajat hadits ini dha'if, karena diriwayatkan oleh AbuJanab
al-Kalabi, yang nama aslinya adalah Yahya bin Abu Hayyah dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas. Abu
Janab didha'i{kan oleh Yahya bin Sa'id al-Qaththan, Yahya bin Ma'in, Ibrahim bin Ya'qub al-
lrzaiari, 'IJtsman bin Sa'id ad-Darimi, Muhammad bin Sa'ad al-Katib (sekretaris al-1V'aqi.d.), Lb,t
Ja'far Ahmad bin'Abdullah al-'Ijli, dan Ya'qub bin Sufyan al-Farisi. Ahmad bin Hanbal berkata:
'Hadits-haditsnya munhar.' 'Amr bin 'Ali al-Fallas berkata: 'Matruukul badiits.' Abu Hatim ar-
Razi berkata: 'Tidak ditulis haditsnya karena tidak kuat.' An-liasa-i berkata: 'Tidak tsiqah.' Ab,t
Nu'aim al-Fadhl bin Dukain berkata: 'Ttrqoh, namun sering meiakukan u.d}is.'lbntMa'in di dalam
riwayatlain,AbuZv'ahar-Razi,dan'AbdurrahmanbinYusuf binKhirasyberka:a'Sbaduq.'Ab:u
Zur'ah dan Ibnu Khirasy berkata' 'Ia suka melakukan tatilis.' lbnt Hibban pun menyebutkannya
dalam ats-Tsiqaat dan adh-Dbu'afaa'."
Beliau (Ibnu Katsir) juga mendha'i{kannya pada halaman berikutnya.
Ibnul Mulaqqin berkata dalam al-Badrul Muniir [3/Qlla/B): "Hadits ini dha'if, walaupun Ibnus
Sakan menyebutkannya dalam kitab Sunanuhush Sbibaah, karena adanya AbuJanab al-Kalabi,
yang nama aslinya adalah Yahya bin Abu Haryah, yaitu ia meriwayatkannya dart Ikrimah, dari
Ibnu'Abbas.
AbuJanab, dikatakan oleh Yahya al-Qaththan: "Aku tidak menghalalkan siapa pun meriwayatkan
hadits darinya. Abu Nu'aim berkata tentangnya: 'Ia melakukan tadlis hadis-hadits munkar,
walaupun ia mengeluarkan hadits ini dalam Musnad-nya. 'Amr bin'Ali berkatar'Matruk 'Yahya, an-
Nasa-i, dan yang lainnya berkata: 'Dha'if.' Dalam kesempatan lain Yahya berkata: 'Tidak mengapa
dengannya, hanya saja ia suka melakukan tadlis.'Pada tempat yang lain Yahya berkataz'Sbaduq.'
Abu Hatim ar-Razi berkata: 'Tidak shahih haditsnya ftarena ia) tidak kuat.' Penilaian Ibnu Hibban
tentangnya masih simpang siur, sebagaimana terlihat, yaitu dia menyebutkan dalam ats-Tsiqaat:
'Ia (Abu Janab) meriwayatkan hadits dari mayoritas Tabi'in, sementara haditsnya diriwayatkan
oleh penduduk Kufah.' Namun, Ibnu Hibban menyebutkan kebalikannya dalam adb-Dbu'afaa':'Ia
memalsukan apa yang didengarnya dari perawi dha'if dengan mengatakan bahwa hal itu bersumber
dari para perawi yang tsiqat. Maka, melekatlah pada dirinya hadits munkar yangdiriwayatkan dari
para perawi yang masyhur. Oleh sebab itu, Ahmad bin Hanbal mengomentarinya dengan sanggahan
yangsangat keras.'Al-Baihaqi berkata dalamal-Khilaafiyyaat:'AbuJanab ini tidak kuat,'dan dalam
Sunan-nya ia berkomentar: 'Dha'if. Yazid bin Harun memang menyatakannya shaduq, tapi ia
juga menuduhnya melakukan tadlis.'Ibnush Shalah berkata: 'Haditsnya tidak shahih. Haditsnya
didha'iikan oleh al-Baihaqi dalam al-Kbilaafi.yyaat.' 'Abdul Haq berkata dalamAbkaam-nya: 'Abu
Janab ini tidak diambil haditsnya, kecuali apabila ia berkata: 'Telah menceritakan kepada kami'
dalam riwayatnya. Hal ini dikarenakan ia seorangmudallls, dan ia telah dicela karena perbuatannya
itu. Dalam hadits ini tidak terdapat ungkapan: 'Ikrimah mengabarkan kepada kami,' bahkan tidak
ada isyarat yang menunjukkan kepada hal itu."
Ibnul Jauzi berkata dalam Tahqiq-nya: "Hadits ini dha'if. Kemudian, ia menukil perkataan Yahya
bin al-Qaththan dan al-Fallas yang melemahkan hadits AbuJanab. An-Nawawi menukil ijma' ulama
dalam kitab al-Kbulaasbab bahwasanya Abu Janab mudallis dan meriwayatkan hadits ini dengan
'an'anah. Dari pendapat mereka di atas, dapat disimpulkan bahwa hadits ini tidak shahih sehingga
tidak dapat dijadikan hujjah. Yang lebih mengherankan lagi, sabahat-sahabat kami menetapkan
tiga perkara ini termasuk keistimewaan beliau dan berhujjah dengannya ...."
Al-Bushiri berkata dalam h-baaful Kbiyarab al-Mabarab: "Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani'
dan al-Baihaqi dalam al-Kubraa dengan sanad dha'if, karena Abu Janab al-Kalabi perawi dha'if."

520 Kekhusus an Ra sulull ah ffi


Hadits ini dilemahkan juga oleh al-Zarkasyi dalam al-Mu'tabar (hlm.43) karena keberadaan
Abu Janab ini, sebagaimana komentarnya berikut ini, setelah menukil perkataan ulama yang
mendha'ifkan AbuJanab: "Hadits ini didha'i{kan oleh al-Baihaqi dalamal-Xbilaafiyyaar, sedangkai
Ibnu 'Adi memasukkannya ke dalam hadits munkar darinya (Abu Janab)."
Demikian.pula guru kami, al-Albani ,+iiiE, beliau melemahkannya dalam adh-Dha'itfab Sl/a94),lalu
menambahkan: "Mungkin saja ia meriwayatkan dari sebagian pendusta kemudian mengatakannya
bersumber da.ri para perawi tsiqat. Al-Hafizh Ibnu 'Abdul Hadi berkata d alam al-Furu-u' (Q23/ 2):
'Hadits maudbu'.'"
Saya berkomentar:."Benar yanB, mereka kalakan, rabimahumullalr. Di samping itu, para perawi
da.ritya pun berselis-ih-tajam dalam lafazh hadits ini dari Abu Janab. Hal ini ib"gri-arri y"r,g
dijelaskan oleh al-Hafizh dalam al-Muuaafaqab (IVa8) dan guru kami, al-Albani,dalaiadh-Oha''irfub
(rr/4e3-4e4)."
Hadits ini memiliki.iah'r lain ftedua) yang diriwayatkan oleh Ahmad [/232,234,312); 'Abdu bin
Humaid dalam Musnad-nya Q/ 512/ 586 - al-Muntakbab); Abu Ya'la dala m Musnad-nya, iebagaimana
di dalam at'Talhhiishul Habiir @I/ ll8); Muhammad bin Nashr al-M arwazi dd,am al.Vfnr"Q6/20);
al-Bazzar dalam Musnad-rya @7/ 144/2435 - al-KasyJ)r Luwain dalam Juz-nya (tLO/97); Ibnu 'Adi
dalam al-Kaamil ([/5a!; ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir (xttztslttto2, ttBO3); ad-
Daraquthni dalamSunan-nyaW/282 A,fr,/536/4665,4666, terbitan Daar al-Ma'rifah); asy-syajari
dgl_a_m-.alAlnaalt! $/Z_O); al-Baihaqi (VtIl89, W/26a); Ibnul Jauzi dalam at-Tahqit4'g/1SZlO+t);
al-Hafizh.r,hnu Ha'1ar dil,amMuuaafaqatul Kbabar al-Kbabar [./56);d^nyanglainnya diri beberapa
jalur, dari Jabir al-Ju'fi, dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas.
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini dha'if sekali. Jabir al-Ju'fi matruukul badllrs, bahkan dituduh
pendusta."
Al-Hafizh berkata: "Hadits ini pun lemah, karena Jabir itu dha'if. Ia adalah Ibnu Yazid al-Ju'fi."
Beliau juga-berkata dalam at-Talhbiisbul Habiir @,/ LLs): "sanadnya dha'if karena Jabir alju'fi."
Beliau.pun berkom€ntar
F11_A)'leUnlanab tidak sendirian dalam meriwayatkannya, tetapimalah
diikuti oleh perawi yang lebih dha'if daripadanya, yaitu Jabir al-Ju'fi."
Ibnul Mullaqqin berkata dalam al-Badrul Muniin Jika Anda beikata bahwa ia, yaitu Abu Janab,
tidak sendiri dalam meriwayatkannya, tetapi diikuti oleh Jabir al-Ju'fi, maka aku akan menjawab
bahwasanya Jabir ini dha'if, sebagaimana yang telah dijelaskan."
Guru kami oi5 melemahkannyl dalam adb-Dba'iifdb NI/492-493). Bahkan, para perawi masih
berselisih tajam dalam lafazh hadits dari Jabir al-Ju'fi, sebagaimana yang dijelaskai di d^l^ ot-
Talkhiishul Habiir $II/ rl8) dan adb.Dha'iifah.
Adapun ialur yang ketiga dari hadits ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir
(Xl/295/12044) dari Hisyam bin 'Ammar, dari Hammad bin 'Abdurrahman ai-Kalabi, dari al-
Mubarak bin Abu Hamzah az-Zubaidi, dari Ikrimah.
Guru kami, al-Imam al-Albani, berkata: "Al-Mubarak zajhul,sedangkan Hammad al-Kalabi dha'if."
Secara keseluruhan, derajat hadits ini munkar, tidak shahih.
'a6 Tambahan dari naskah'r".
ta| D.ir.iwayatkan olehlbni Syahin
dalam an-Naasihh ual Mansuukh (192/2)l)--dari jalurnya
diriwayatkan. oleh Ilnul Jauzi dalarn al-'Ilalul Mutanaahiyab (I/449-450/770\ dan ai-fabqilq
[/.a5.2/6a8); Ibnu Hibban dalam adb-Dbu'afaa', sebagaimana di dalam Muwaafaqatul Khabai af-
Khabar
_(U 48) dan at-Talhbiisbul Habiir (IIII 1 18), daii jal"r Vadhdhah bin Yahya dari Mandal,
dari Yahya bin Sa'id, dari Ikrimah.
Ibnul Jauzi belkata; "Hadits ini tidak shahih. Di dalamnya terdapat \Xradhdhah bin Yahya yang
dikomentari oleh Ibnu Hibban: 'Ia meriwayatkan dari perawi xiqah hadits-hadits yang ierbafif,
sehingga tampak sepeni rekaan (karangan) belaka. Maka, perawi ini tidak dapat dijaiika"n hujjah.'
Ahmad berkata: 'Mandal itu dha'if.'"
Al-Hafizh berkata dalam.at-Talhbiisbul Habiir @/18): "Riwayat ini memiliki penyerra dari hadits
\iladhdhah bin Yahya, dari Mandal bin 'Ali, dari Yahya bin Sa'id, dari Ikrimah. Ibnu Hibban
berkata dalam adh'Dhu'afaa':'Y/adhdhah itu tidak bisa dijadikan hujjah, karena ia meriwayatkan
sebagai rekaan saja. Begitu juga dengan Mandal, ia adalah perawi dh;'if.'"
Al-Hafizh berkata pula (IIII118): "\(radhdhah itu dha'if."-
Demikian juga di dalam Muuaafaqatul Kbabar al-Kbabar (II/a$: "\(adhdhah itu lebih dha'if
daripada Mandal."

SirahNabi Muhammad ffi s21


Ldz-Dzahabi berkata dalam Talkbiisbul 'Ilal (Lfi/an): "Di dalamnya terdapat \Tadhdhah bin
Yahya-orang yang celaka: Mandal-yang juga dha'if- meriwayatkan kepada kami dari Yahya
bin Sa'id ...."
Ibnul Mulaqqin berkata dalam al-Badrul Muniir [3/Qll5/A\'Diriwayatkan oleh \Tadhdhah
bin Yahya dari Mandal, dari Yahya bin Sa'id, dari Ikrimah ... namun statusnya pun dha'if. Ibnu
Hibban berkata tentang perawi ini: 'Tidak dapat dijadikan hujjah. Ia meriwayatkan dari perawi
tsiqabhadits-hadits yang seolah-olah rekaan. Di samping itu, Mandal juga didha'i{kan oleh Ahmad
dan ad-Daraquthni, tidak dibiarkan begitu sa.ia."
IbnulJauzimenilaihaditsinitidakshahihdalamal-'Ikl.Iaberkatapula dalamal-I'laambahwasanya
hadits ini tidak shahih, bahkan beliau mendha'i{kannya dalam Tahqiiq-nyt.
Hal yang aneh dari penulis 'ttSA ialah bagaimana mungkin terluput darinyauntuk melemahkan
hadits ini dengan alasan keberadaan\Tadhdhah. Akan tetapi, hadits ini mempunyai penguat yang
disebutkan penulis 'pE" dari 'Aisyah €.ii, secara marfu', "Tiga hal yang diwajibkan bagiku: shalat
\Witir, bersiwak, dan qiamul kil."
Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Ausddth (III/315/3266) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Hafizh dalam Muwaafaqatul Khabar al-Khabar S/57) sena al-Baihaqi dalam
as-Sunanul Kubraa Sni39) dan al-Kbikafi.yyaat g3/Q30/ A) dari Bakar bin Sahl: 'Abdul Ghani bin
Sa'id ats-Tsaqafi meriwayatkan kepada kami; Musa bin 'Abdurrahman ash-Shan'ani meriwayatkan
kepada kami dari Hisyam bin 'Urwah, dari ayahnya, dari 'Aisyah.
Ath-Thabrani berkata: "Tidak ada yang meriwayatkannya dari Hisyam selain Musa. 'Abdul Ghani
sendirian dalam meriwayatkannya."
Al-Baihaqi berkata: "Musa bin 'Abdurrahman dha'if sekali. Sanad hadits ini pun tidak shahih.
\V'allaabu a'lam."
Al-Hafizh berkata: "Ibnu Hibban menuduhnya memalsukan hadits. Ibnu Hibban berkata, 'Hadits-
haditsnya bathil, dan para perawi darinya dha'if.'"
Al-Haitsami berkata dalam Majrna'uz Zawaa-id (YII/26a): "Di dalamnya terdapat Musa bin
'Abdurrahman ash- Shan'ani, seorang pendusta."
Saya berkomentar: "Bakar bin Sahl itu dha'if. Ia didha'ifkan oleh an-Nasa-i, Maslamah bin Qasim,
dan yang lainnya."
Hadits yang menyelisihi dan bertentangan dengan hadits ini pun telah diriwayatkan, yaitvyang
diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam al-Matbaalibul
'Aaliyah Q./2$/6a9): Abdtrrazzaqdalam al-Musbannaf QII/S/a572):Ibmt Syahim dalam an-
Naasikh ual Mansuukh (193/202)-dandari jalurnya diriwayatkan oleh IbnulJauzi dalam at-Tabqiiq
(I/452/649) dan al-'Ilalul Mutanaahiyab (./a50/771); Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil W/1452); ad-
Daraquthni dalam Sunan-nya @,/21); AbuJa'far bin al-Bukhturiar-Razzaz dalam al-luz-ur Raabi'
min Hadiitsihi (275/53) dari beberapa jalur, dari 'Abdullah bin Muharrar, dari Qatadah, dari Anas
€5 secara marfu': "Aku diperintahkan untuk mengerjakan shalat \(itir dan berkurban, namun
ftedua perkara itu) tidak diwajibkan atasku."
Ibnul Mulaqqin berkata dalam al-Badrul Muniir 03/Q115/A): "Akan tetapi, hadits tersebut pun
dha'if. Di dalamnya terdapat'Abdullah bin Muharrar, perawi yang matruk menurut kesepakatan
ulama. 'Abdullah bin al-Mubarak berkata: 'Seandainya aku disuruh memilih antara masuk Surga
atau benemu denBannya, niscaya aku akan memilih bertemu dengannya lalu masuk Surga. Jika aku
melihatnya, maka kotoran hewan lebih aku sukai daripada dia.'Ibnu Hibban berkata: 'Dahulu,
ia adalah hamba Allah yang shalih, namun kemudian ia mulai berdusta dan membalik-balikkan
riwayat hadits tanpa menyadarinya.' Yang paling aneh adalah Ibnu Syahin, ia menyebutkan hadits
Ibnu 'Abbas yang lalu dan hadits Anas dari jalur al-\(adhdhah ini di dalam karyanya, an-Naasihh
ual Mansuuhh, lalu berkata: 'Hadits pertama lebih dekat kepada kebenaran daripada hadits kedua,
karena di dalamnya (hadits kedua) terdapat Ibnul Muharrar, perawi yang tidak disukai para ulama.'
Ibnu Syahin juga berkata: 'Aku tidak mengetahui hadits mana yang menjadi nasihb (ptenghapus)
bagi yang lain.'Ia berkata lagi: 'Akan tetapi, menurutku, sepeninya hadits 'Abdullah bin Muharrar,
walaupun terdapat komentar tentangnya, adalahnasihbbagi hadits pertama, karena shalat ini tidak
diwajibkan.' Sampai di sini perkataan Ibnu Syahin. Sesungguhnya tidak ada nasibh dan rnansuhh
di sini, karena nasakh it'thanyaterjadr apabila hadits-hadits shahih saling bertentangan. Sementara
di sini, manak"h y*g shahih di antara keduanya?"

522 Kekhususan Rasulullah ffi


Ibnul Jauzi berkata: "Hadits ini tidak shahih. Di dalamnya terdapat 'Abdullah bin al-Muharrar.
Ibnu Hibban berkata tentangnya: 'Ia telah berdusta.'"
Al-Hafizh berkata da.lam al-Mathaalibul'Aaliab: "Sanadnya dha'if."
Al-Hafizh berkata pula dalam at-Talkhiisbul Habiir @./18): "Ad-Daraquthni meriwayatkan dari
jalur lain dari Anas, yang bertentangan dengan hadits ini." Kemudian al-Hafizh menyebutkan
hadits yang benentangan dengan hadits ini. Yang benar, derajat hadits yang diriwayatkan oleh
'Abdullah bin Muharrar ini sangat dha'if."
Al-Hafizh berkata di tempat lain (IIV118): "'Abdullah bin Muharrar matruh."
'Abdul Haq al-Isybitdalamal-AbkaamullVustbaa (IV45) berkata: "'AMullah bin Muharrar matruh."
Al-Bushiri berkata dalam lt-baaful Khiarab (IVl86): "Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani' dengan
sanad dha'if."
Adz-Dzahabi berkata dalam Talhbiishul 'Ikl (|fi/a2a): "Di dalamnya terdapat 'Abdullah bin
Muharrar. Mereka (para ulama) meninggalkannya."
Atas dasar uraian tersebut, guru kami '$b mencacatkan hadits ini dalam adb-Dha'iifuh
NV4e3).
1a8
Diriwayatkanolehal-BukharidalamSbahiib-nya(ro.999)danMuslimdalamShahiih-nya(rrc.700).
'ae Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiih-nya (no.7l7).
r50
Kata yang diapit oleh tanda kurung siku [...] tidak tercantum pada naskah ".,,".
r5rSebagaimanadijelaskandalamkitabShahiibMuslim(no.719)dari'Aisyah,iaberkata:"Rasulullah
S mengerjakan shalat Dhuha empat rakaat, lalu beliau menambahnya sesuai dengan kesanggupan
yang AIIah berikan kepada beliau."
Pembahasan tentang shalat Dhuha telah disebutkan sebelumnya, yaitu bahwasanya shalat ini
merupakan shalat sunnah yang rutin dikerjakan Nabi ffi . Adapun menyebutnya sebagai shalat al-
Fat-h, sebagaimana disebutkan penulis '+#5 dalam buku ini pada Bab "Penaklukan kota Mekkah",
saya memiliki pendapat lain dalam masalah ini. V(allazbu a'krn.
r52
Tambahan dari naskah "r"".
r53
Tambahan dari naskah ",.".
r5a
Saya berkomentar: "Perkataan penulis 'ti')H idaktepat, berdasarkan dua alasan berikut:
Pertama, penilaian penulis yang menganggap jayyidterhadap sanad Ahmad dan an-Nasa-i adalah
penilaian yang kurang tepat. Sebab, Imam Ahmad telah mengeluarkannya (L/3LL,36L) &ri 'Abdush
Shamad bin 'Abdul'Warits dan Bahz bin Asad, dari F{ammam bin Yahya, dari Qatadah, dari
Abu Mijlaz, dari Ibnu'Umar dengan sanad shahih, sesuai dengan syarat Muslim; bahkan semua
perawinya tsQah. Diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam al-Mujtabaa @./232-233) dar al-Kubraa
Wl55/1401) dari Muhammad bin Basysyar, dari Yahya al-Qaththan dan Muhammad binJa'far,
dari Syu'bah, &ri Qatadah, dari Abu Mijlaz dengan sanad yang juga sesuai dengan syarat Muslim.
Demikian pula di dalam al-Mujtabaa @/232) dan al-Kubraa W 154/ 1400) dari jalur ltr(ahab bin
Jarir, dari Syu'bah, dari Abut Tayyah, dari Abu Mljlaz, yaitu dengan sanad yang lagi-lagi sesuai
dengan syarat Muslim.
Kedua, Imam Muslim mengeluarkan sendiri hadits ini dalam Sbahiih-nya. Beliau mengeluarkan &ri
.ialur Ahmad (no. 753): Zuhair bin Harb meriwayatkan kepadaku; 'Abdush Shamad meriwayatkan
kepada kami. Ia juga mengeluarkan jalur an-Nasa-i yang pertama (752/$a); Muhammad bin al-
Mutsanna dan Ibnu Basysyar meriwayatkan kepada kami. Demikian pula jalurnya (an-Nasa-i)
yang kedua (752/153), yakni dari jalur'Abdul \Tarits bin'Abdush Shamad, dari Abut Tayyah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang lebih utama dilakukan oleh penulis 'i,t15 ialah
menyandarkan hadits itu kepada Muslim atau minimal penulis menshahihkan sanad Ahmad dan
an-Nasa-i. Sepertinya kedua hal ini terluput dari pengamatan beliau. Penilaian di atas menunjukkan
dengan jelas akan kekurangannya 4Wu:
t5s Lafiazh yang berada di dalary tanda kurung siku
[...] ti&k terdapat pada naskah "o".
ls6 Pada naskah "r"" tenulis: "i3Y".
r57 Diriwayatkan
oleh ath-Thabrani dalam laami'ul Bayaan (XY/96); Ibnu Abi Hatim dan Ibnu
Mardawaih dal am Tafsiir mereka, sebagaiman a di dalam ad-Durrul Mantsuur ff /323); dan eJ-Bathaqi
dalam as-Sunanul Kubraa W39) dari jalur Muhammad bin Sa'ad bin Muhammad bin al-Hasan
bin 'Athiyyah al-'Aufa: ayahku meriwayatkan kepadaku; pamanku meriwayatkan kepadaku;
ayahku meriwayatkan kepadaku dari kakekku, &ri Ibnu'Abbas.

SirahNabiMuhammad ffi s23


Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if sekali. Ini merupakan paralel beberapa al-'Aufa yang
dha'if."
r58 Padanaskah'r" tenulis: "iUjj'.
r5e
Dalam kitab S'bahiih-nya (no. 2820) dan diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4837) dari jalur Abul
Aswad, dari'Urwah, dari'Aisyah.
160
Al-Bukhari dalam Sbabiih-nya (no. 1130) dan Muslim dalam Sbahiih'nya (no. 2819).
161
Dalam l<ttab as-sunanul Kubraa W39).
162
Ia adalah Muhammad bin Muhammad bin Ahmad ath-Thusi al-Ghazali. Karya-karyanya beredar
Iuas di masyarakat, di masyhur adalah llryaa'[Jluumuddiin.Pada ulama telah
^rltarayalgpaling
mengomenrari kitab tersebut dan kitab-kitab beliau yang lain, sefia memperingatkan manusia
untuk menjauhi kitab-kitabnya. Al-Ghazali meninggal dunia pada tahun 505 H.
163
Dalam kitab Sbabiib-rya (no.746).
rd Tambahan dari naskah 'r" dan"7".
165
Diriwayatkan oleh Muslim dalanisbdhiih-nya (no. 835,295) dari hadits'Aisyah +f9, .
rtu Diriwryatkan oleh al-Bukhari dala m Sbahiib-rya (no. 590, 591,592,593) dan Muslimdalam Sbabiib-
nya (no. 299,300,301, 835) dari hadits'Aisyah Ummul Mukminin q#, .
167
Saya menegaskan: "Inilah yang benar, sebagaimana ditunjukkan oleh nash-nash sunnah dar, atsar-
atsar Sahabat yang shahih, yang dengannya berbagai dalil dapat dikompromikan satu sama lain,
sehingga kita dapat mengamalkan semuanya dan tidak ada dalil yang ddak diamalkan. Silakan
lihat liiiab.Fzr-bil naari W63-66), asb-sbabiibah (no. 200, 314,2920), dan kitab saya yang berjudul
Mausuu'atul Manaahi ary-Syar'lryab (/ 319-33t)."
168
Tambahan dari naskah "o".
r6e Dalam l<ttab Sbabiih-nya (ro.735).
170
Pada naskah asli tenulis: " j)i. Adapun yang tercantum di atas adalah dari riwayat Muslim.
\11
Sbabiibul Buhbari (no. ++7+). Di dalamnya disebutkan: "Ketika aku shalat di Mas.iid, tiba-tiba
Rasulullah $ memanggilku, namun aku tidak menjawabnya. Kemudian, aku menjelaskan: 'Wahai
Rasulullah, tadi aku sedang shalat.' Beliau pun bersabda: 'Allah berfirman:
-Fr;
{@ 6fi}:*;;*#.-y
'... pmubihb sm,ran Allah dan senran Rasul apabih Rasul itu menyeru kamu ....' (QS. Al-Anfaal: 24)"
n'1 Shabiibul Bukhari (ro.2482) dan Sbabiib Muslim (no. 2550) dari hadits Abu Hurairah .gE .
'73 Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shabiih-nya
(no. 537) dari hadits Mu'awiyah bin al-Hakam as-
Sulami gE.
t7a Pada naskah "-' dan "r " tenulis: " .1i".
r7s Diriwayatk*El.h al-B-ukhari doJarl shahiih-nya (no. 482) dan Muslimdalam Sbabiih-nya (no.573)
dari hadits Abu Hurairah 4r .
t76
Tambahan dari naskah "r-".
n1 Sbahiih Muslim (no. 2289, 2295).
178
Diriwayatkanolehal-Bukharidalamsbabiih-nya(no.2295)darihaditsAbuHurairah,sertaMuslim
dalam Sbahiib-nya (no. 867) dari hadits Jabir bin 'Abdullah eg .
\7e Padanaskah "o" tertulis: "rSA".
180
Sbahiib Muslim Q7a/L03). Akari tetapi, tidak terdapat di dalamnya dalil penguat yang disebutkan
penulis, yaitu kubur itu dipenuhi cahaya karena berkah do'a Nabi ffi. Sesungguhnya Allah hanya
memerintahkan kepa& Nabi;iS untuk memintakan ampunan bagi penghuni kuburan Baqi'. Jika
demikian adanya,di manakah redaksi yang disebutkan penulis? Apakah istighfar dapat memenuhi
kuburan dengan cahaya?
Benar, hal tersebut diriwayatkan oleh Muslimdalam Shabiib-rya(956/71) dari hadits Abu Hurairah
gE , yaitu kisah tentang wanita berkulit hitam yang sering membersihkan masjid. Di dalamnya
diseburkan: "Sesungguhnya kubur ini dipenuhi kegelapan bagi penghuninya, tetapi Allah w
menjadikannya bercahaya karena shalawatku kepada mereka."
Saya menambahkan: "Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiih-nya (no. 458) tanpa perkataan:
"Sesungguhnya kubur ini ... (hingga akhir)." Diriwayatkan juga oleh Ahmad (Iy388), al-Baihaqi
W/47), al-Khatib al-Baghdadi dalam al-Fasbl lil \Vashl U/615,616), dan yang lainnya. Mereka

524 K ekhusu s an R a sulull ah ffi


menjadikan lafazh ini tambahan di dalam hadits, yaitu dari perkataan Tsabit al-Bunani yang
diriwayatkan dari Ibnu Rafi'-hadits ini pun diriwayatkan dari Abu Hurairah-dan tidak marfu'.
Pendapat inilah yang di-mjib-kar oleh ad-Daraquthni dalam al-'Ilal 6I/203), al-Baihaqi, al-Khatib
al-Baghdadi, Ibnu Hajar, dan guru kami, al-Albani ail5.
Silakan llhar kftab Abkaamul Janaa-iz (hlm. 87-88, terbitan al-Maktabah al-Islaamiyyah atau hlm.
1 14, terbitan al-Ma'aarif).

Cztaten:
Hadits 'Aisyah yang disebutkan oleh penulis 'infu trlah dikomentari oleh para ulama dengan
komentar yang tidak merusak derajatnya. Silakan lihat kitab Gbararul Fauaa-id al-Majmuu'ab
@,/673-677).
'8' Diriwayatkan oleh al-BukharidalamShabiih-nya(no.216) dan MuslimdalamSbabiih-nya(no.292).
Keterangan Tambahan:
Guru kami, al-Imam al-Albani 'd,,8, berkata dalam kitabnya, Abkaamul Janan-iz (hlm.254-258):
"Yang menguatkan indikasi bahwa perbuatan meletakkan pelepah kurma di atas kubur ini
merupakan kekhususan bagi Nabi s dan bahwasanya pemberian keringanan atas adzab itu bukan
karena basahnya pelepah tersebut adalah sebagai berikut:
1) HaditsJabir gs yang cukup panjang, yakni yang terdapat dalaml<ttab Sbabiih Muslim NIJJ/TL
236).Di dalamnya Nabi S bersabda:
K.tw)ow;jr rl3u \:a; ",i o\
i.*q&pi, G.f, ,L' -' t 11

'Sesungguhnya aku melewati dua kuburan yang penghuninya sedang diadzab. Lalu, aku ingin
dengan syafaatku adzab itu ditahan dari keduanya selama kedua pelepah fturma) ini masih basah.'
Hadits ini menegaskan bahwa bahwa penangguhan adzab tersebut disebabkan oleh syafaat dan
do'a Rasulullah ffi dan bukan disebabkan basahnya pelepah kurma, apakah kisah Jabir .95 ini
sama dengan kisah Ibnu 'Abbas ..g; sebelumnya, sebagaimana yang dipilih oleh al-'Aini dan
ulama lainnya, ataukah kisah Jabir ini berbeda dari kisah Ibnu Abbas seperti yang diunggulkan
oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fat-bul Baari.
Adapun kemungkinan pertama (tidak dijatuhkannya adzab karena kekhususan dan do'a Rasul),
hal itu sangatlah jelas. Sedangkan kemungkinan yang lain (tidak dijatuhkannya siksaan karena
basahnya pelepah) muncul berdasarkan pandangan bahwasanya akal sehat menuntut kesamaan
alasan hukum (dari tidak dijatuhkannya siksaan tersebut) pada kedua kisah tersebut, karena adanya
kemiripan antara keduanya. Di sisi lain, basah tidaknya pelepah kurma yang dijadikan penyebab
diringankannya adzab bagi orang yang telah meninggal sama sekali tidak dikenal oleh syari'at
ataupun logika. Jika memang demikian adatya, maka orang yang paling ringan adzabnya adalah
orang-orang kafir yang dikuburkan di pemakaman yang banyak pepohonan dan tumbuh-tumbuhan
yang selalu menaunginya, baik pada musim panas maupun musim dingin.
Tambahan pula, sebagian ulama, seperti as-Suyuthi, menyebutkan bahwa basah yang berpengaruh
meringankan adzab itu dikarenakan pelepah tersebut selalu benasbih kepada Allah w. Mereka
berpendapat: 'Jika unsur basah sudah tidak ada lagi pada pelepah tersebut sehingga menjadi kering,
maka akan terputus pula tasbihnya kepada Allah e.'
Akan tetapi, alasan ini jelas benentangan dengan keumuman firman Allah rp

{@ ';i;;j i,{nJs$-,&'c}.<L,i,e* *
'... Dan tidak dd^d sesudtu pun melainkan bertasbib dengan memuji-Nya, tetdpi hdnTu sekalian tidak
mengerti asbib mereka....' (QS. Al-Israa': 44)
2) Hadits Ibnu 'Abbas ,4g, mengisyaratkan bahwasanya rahasia atau sebab keringanan adzab ittt
bukan karena basah atau tidaknya pelepah kurma, yakni dalam lafazhnya:'Nabi $ meminta
diambilkan pelepah kurma, lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian.' Yaitu, dua bagian
memanjanS.
Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa pembelahan pelepah kurma menyebabkan hilangnya
unsur basah darinya dan menjadikannya cepat kering. Dengan kata lain, masa keringanan a&ab akan
menjadi lebih sebentar daripada jika pelepah iru dibiarkan tanpa dibelah. Apabila basahnya pelepah itu
yang dijadikan sebagai alasan, niscaya Rasulullah g akan membiarkannya tetap utuh, tidak dibelah,

Sirah Nabi Muhammad M, 525


dan beliau akan meletakkan satu pelepah pada tiap-tiap kuburan atau minimal setengahnya. Karena
beliau tidak melakukan hal tersebut, berarti unsur basah bukanlah penyebabnya. Dengan demikian,
jelaslah bahwa pelepah basah itu hanya sebagai tanda masa peringanan yang diizinkan Allah W sebagai
bentuk pengabulan syafaat Nabi ffi, sebagaimana yang tercantum secara jelas dalam hadits Jabir gE .
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kedua hadits tersebut sejalan dalam
penetapan sebab meskipun terdapat kemungkinan lainnya, yakni keduanyaterjadi dalam kejadian
dan peristiwa yang berbeda. Renungkanlah hal tersebut, Sesungguhnya hal itu tiba-tiba terbersit
di benak saya. Saya tidak mendapatkan seorang ulama pun yang menyebutkan sepeni itu atau
mengisyaratkan hal tersebut. Jika pendapat itu benar, maka semuanya berasal dari Allah w, tetapi
jika yang saya ungkapkan salah, maka itu berasal dari diri sendiri. Saya selalu memohon ampunan
kepada-Nya dari segala sesuatu yang tidak diridhai oleh-Nya re.
3) Jika unsur basah itu menjadi tujuan utama, niscaya ulama Salafush Shalih akan memahami dan
mengamalkannya. Mereka pasti akan meletakkan pelepah dan dedaunan, at^t yaflg semisalnya,
di atas kuburan ketika berziarah kubur. Apabila mereka benar-benar melakukannya, pasti hal
rersebut akan populer di masyarakat, lalu orang-orang terpercaya akan menukilnya kepada kita
karena hal itr.r-teimasuk masalah yang menyita perhatian (penting). Adapun apabila tidak ada
saru pun penukilan tentangnya, maka itu menunjukkan bahwa perbuatan tersebut tidak pernah
dilakukan, bahkan mendekatkan diri kepada Allah w dengan perantaraan seperti itu termasuk
bid'ah.
Jika hal itu sudah jelas, maka selanjutnya akan lebih mudah memahami ketidakbenaran qiyas
yang dinukil oleh as-suyuthi dalam kitab Syarbus Sbuduur,yailnt dari orang yang tidak disebutkan
namanya: "Apabila adzab itu dapat diringankan dengan tasbih pelepah kurma, maka bagaimana
pula dengan bacaan al-Qur-an yang ditilawahkan orang Mukmin?" Ia juga mengatakan: "Hadits
ini menjadi dasar atau pijakan dalam penanaman pohon-pohon di pemakaman."
Saya berkomentar: perlu dikatakan kepada as-Suyuthi:'Tegakkan dulu singgasana baru kemudian
hiasilah' dan 'Apakah bayangan dapat tegak lurus jika bendanya bengkok?' Andaikata qiyas itu
benar, tentulah para ulama Salaf akan segera mengambilnya karena mereka sangat gigih dalam
mengejar kebaikan, berbeda dengan kita.
Uraiin di atas menunjukkan bahwa peletakan pelepah kurma di atas kuburan hanya dikhususkan
bagi Nabi ffi. Rahasia diringankannya adzab dari dua penghuni kubur itu tidak terletak pada
uniur basah yang ada pada pelepah kurma, melainkan karena syafaat dan do'a Rasulullah s
bagi keduanya. Hal itu tidak akan mungkin terjadi untuk yang kedua kalinya setelah kepindahan
Nibi;tg meninggal dunia. Demikian juga tidak dapat dilakukan oleh orang lain sepeninggal beliau.
Sungguh, penampakan adzab kubur termasuk kekhususan yang dimiliki Rasulullah S sebab hal
itu termasuk perkara ghaib yang tidak akan bisa dilihat (manusia), kecuali beliau s (atas izin
Allah ,e), sebagaimana yang ditegaskan dalam al-Qur-an:

4@ s;: n $;i ; i LP \:a 4,i &' # tJ # VY


'@ia adalah Rabb) Yang Mengetabui yang ghaib. lulaha Dia tidak memperlibatkan kepad.a seorang pun
tentangyang gbaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridbai-Nya....' (QS. Al-Jinn: 26-27)
Perlu juga diketahui bahwa apa yang s^y^ jelaskan tidak benentangan dengan yang disampaikan
oleh as-Su1'uthi dalam krtab Syarhus Sbuduur (hlm.131):'Ibnu'Asakir meriwayatkan melalui jalur
Hammad bin Salamah dari Qatadah, bahwasanya Abu Barzat al-Aslami gE menyampaikan bahwa
Rasulullah ffi pernah melintasi sebuah kuburan yang penghuninya sedang diadztb. Kemudian,
beliau mengambil pelepah kurma dan menancapkannya di kuburan tersebut seraya berkata: 'Semoga
(penghuni kubur ini) akan diringankan adzabnya selama pelepah ini masih basah.'
Olehsebab itulah, Abu Barzat berpesan: 'Jika aku meninggal nanti, Ietakkanlah dua pelepah kurma
di dalam kuburanku bersamaku.'
Qatadah menambahkan: 'Kemudian, Abu Barzat meninggal dunia di padang pasir yang terletak di
antara kota Kirman dan Qumas. Orang-orang pun menjadi panik: 'Beliau telah berwasiat kepada
kami untuk meletakkan dua pelepah kurma di atas kuburnya, sedangkan di sini kita tidak akan
men&patkannya.' Pa& saat mereka sedang kebingungan, tiba-tiba tampaklah serombongan orang yang
datang dari arah Sijistan, hingga akhirnya didapatkan dua pelepah kurma itu dari rombongan tersebut.
Setelah itu, mereka membawa dua pelepah tersebut dan meletakkannya di atas kuburan Abu Barzat."

526 Kekhusus an Rasulullah ffi


Terdapat juga riwayat dari Ibnu Sa'ad, dari Muwarriq, dia berkata: 'Buraidah gE pernah berwasiat
supaya di atas kuburannya diletakkan dua pelepah kurma.'
Saya (al-Albani) berpendapat: 'Tidak adanya pertentangan (antara uraian yang sampaikan dan uraian
yang as-Suyuthi sampaikan) adalah karena pada kedua dtsar tersebut-jika dapat dipastikan bahwa
kedua atsar itu shahih-tidak disyari'atkannya meletakkan pelepah kurma p adi saatlerziarah kubur
yang kami aggap sebaqai perbuatan bid'ah dan tidak pernah dilakukan liaum Salaf. Paling-paling,
yang dapat dipahami dari kedua atsar tadi ialah bolehnya memasukkan pelepah krrrma birsarna
jenazah ke dalam kuburnya. Namun, hal itu di luar konteks pembahasan, meskipun pemahaman
yang terakhir ini_(menguburkan pelepah kurma bersama jenazah) sama sepirti iebelumnya
(menancapkan pelepah kurma di atas kuburan), yakni tidak disyari'atkan. S;bab, hadits yang
diriwayatkan Abu Barzat €5 sama sepeni hadits lainnya dari para Sahabat, yaitu tidak bisi
dijadikan petunjuk dalam masalah ini, apalagi hadits tersebut hanya menyebutkan penancapan
satupelepah kurma, sedangkan dia berwasiat agar mereka menancapkan dua pelepah kurma di
atas kuburannya.'
Dalam pandangan lain juga disebutkan bahwasanya sarad atsar tersebut tidak shahih. Al-Khatib
al-Baghdadi meriwayatkan dalam kitab Taariihb Baghdad F/182-183), yang salah satu jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dirnasqy, yaitu pada akhir pembahasan biografi
Nadhlah bin 'Ubaid bin Abu Barzat al-Aslami dari asy-Syah bin iAmmar, iiberkata: Abu Stialih
Sulaiman bin Shalih al-Laitsi memberi tahu kami, dia berkata: an-Nadhr bin an-Mundzir bin
Tsa'labah al-'Abadi memberitahukan kami dari Hammad bin Salamah.
Saya menegaskan: 'Sanad hadits ini dha'if karena terdapat dra 'illat (cacat). Pertama, asy-Syah
dan an-Nadhr perawi majbul sebab saya belum menemukan biografi keduanya. Kedua, 'an'anab
(riwayat deagan perkataan 'an, yartu dari) Qatadah, sedangkan ddak ada ."oirrrg pun ahli hadits
yang memberitahukan bahwa ia pernah meriwayatkan dari Abu Barzat q!,.
-S"lrit
itu, dia
dihukumi mudallis sehingga masih dikhawatirkan 'an'anah-nyapada sanad ini.
Menspnai wasiat Buraidah g5 , memang yang demikian itu shahih darinya. Ibnu Sa'ad dalam
atb-Thabaqaatul Kubraa ATQI/4) berkata: 'Affan bin Muslim memberitahu kami, dia berkata,
Hammad bin Salamah meriwayatkan kepada kami, dia berkata: 'Ashim al-Ahwal meriwayatkan
kepada kami, JVluwarriq berkata: 'Buraidah al-Aslami pernah berwasiat agar dua buah pelepah
kurma diletakkan di atas pusara (kubur)nya. Setelah itu, beliau meninggal dunia di ujung wiiayah
Khurasan, sedangkan di tempat itu tidak didapatkan pelepah kurma, kecuali di daerah lawiliq
Himar.'
Sanad hadits ini shahih dan diriwayatkan oleh al-Bukhari secara rnu'allaq [II/173) dengan sbigbah
jazm $<alimar akrlfl.
Ketika mensyarahnya, al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: 'sepertinya Buraidah gE menganikan
hadits tersebut secara umum. Ia tidak melihatnya sebagai sesuatu yang khusus bagi dua orang
penghuni kubur pada zaman Nabi g(. Ibnu Rusyid berfata, 'Berdasark"an kebiasaai al-Bukhari
tampaklah bahwa hal itu dikhususkan bagi kedua penghuni kubur tadi. Oleh karena itu, dia
mengomentarinya dengan ungkapan Ibnu 'umar: 'sesungguhnya yang menaungi seseorang adalah
amalnya sendiri.'
Saya (al-Albani) berpendapat: 'Tidak diragukan lagi bahwa yang dikemukakan al-Bukhari benar,
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Maka dari itu, pendapat Buraidah tidak dapat dijadikan
hujjah sama sekali karena hadits Rasulullah S tidak menunjukkan hal tersebut, terlibih lagi bagi
yang memahaminya secara umum. Nabi ffi pun tidak pernah meletakkan pelepah kurma di dalam
kubur, melainkan hanya menaruhnya di atas kuburan. Sesungguhnya petrrrrjrrk terbaik adalah
petunjuk Muhammad ffi.'"
r82
Pada naskah "r-" tenulis: "i.t-"-3i".
'83 Al-Bukhari (no. 5647) dan Muslim (no.2571).
'8a Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 4435) dan Muslim (no.2444,86).
'85 Diriwayatkan oleh Ahmad (rvl8), ad-Darimi (no. 7572), AbtDawud (no. 1042), an-Nasa-i!rr/gt),
dan Ibnu Majah (no. 1085) dari jalur Husain bin 'Ali al-Ju'fi, dari 'Abdurrahman bin Yazid bin
Jabir, dari Abul Asy'ats ash- Shan'ani, dari Aus bin Abu Aus-bukan Syaddad bin Aus sebagaimana
yang dikatakan penulis-maka hendaklah diperbaiki.
Saya menilai: "Sanad hadits ini shahih."

SirahNabi Muhammail S, 527


Hadits ini telah dikomentari dengan komentar yang tidak merusak. Dua imam terkemuka juga
telah menjelaskan hadits ini secara rinci, yaitu Ibnu Qayyim al-Jatziyah dalam Jalaa-ul Afbaam
(149-156, terbitan Ibnul Jauzi) dan Ibnu 'Abdil Hadi dalam ash-Shaarimul Munki (1aa-145). Ibnu
Abdil Hadi seraya menukil perkataan al-Baihaqi: "Hadits ini memiliki beberapa hadits penguat."
Setelah itu, Ibnu Abdil Hadi berkata: 'Bahkan, penguat-penguatnya lebih banyak daripadayang
disebutkan oleh al-Baihaqi." Kemudian ia menyebutkannya.
Hadits ini dishahihkan oleh mayoritas ulama terdahulu dan sekarang, di antaranya Ibnu Hibban,
al-Hakim, adz-Dzahabi, an-Nawawi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim al-Jatziyah,
Ibnu'Abdil Hadi, al-Hafizh Ibnu Hajar, dan guru kami, al-Albani '+iii5.
Selanjutnya, saya pernah membaca karya seseorang yang bernama As'ad Salim, yang berjudul
Bayaanu Aubaam al-Albanifi.i TabqiQibi li hitaab Fadhlkb Sbalaah 'alan Nabiy ffi bersama dengan
Takbrij Hadiits Aus ats-Tsaqafi.... Di dalamnya penulis menyebutkan dan mengulangi, serta
menjelaskan dan menambahkan, (sanggahan) untuk melemahkan hadits ini, yang intinya tidak keluar
dari penjabaran cacat-cacat yang ditemukannya untuk menolak kedua imam terkemuka tersebut.
Silakan lihat kitab saya yang berjudul Sbahiihul Adzkaar [/320'321).
'e Hadits-hadits tentang pengharaman harta sedekah bagi Nabi ffircnera dalam asb-Shabiibain dan
lainnya dari mayoritas Sahabat. Lafazh tersebut diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbahiih-nya (r,o.
1072) dar:i hadits'Abdul Muththalib bin Rabi'ah bin al-Harits 45 .
'87 Dalam L'ttab Sbahiib-rya (no. 1077).
1s8
Ustadz Abu Hamid, Ahmad bin Abu Thahir Muhammad bin Ahmad al-Isfarayaini, seorang syaikh
ma&hab Syafi'i di Baghdad. Beliau adalah pakar dalam ma&hab itu, bahkan lebih terdidik daripada
ulama-ulama mereka sebelumnya. Syaikh ini meninggal pada tahun 406 H.
r8e Seorang syaikh madzhab asy-Syafi'i, Abu Bakar, 'Abdullah bin Ahmad bin'Abdullah al-Marwazi

al-Kharasani. Ia ahli dalam membuat kunci. Pada usia 30 tahun, muncullah kepintaran yang luar
biasa pada dirinya. Beliau sangat mencintai ilmu fiqih dan serius dalam mempelajrinyq sehingga
menjidi pakar dalam bidang itu, sampai-sampai namanya tercantum dalam sya'ir. Syaikh ini
meninggal pada tahun 417 H.
ro0
Pada naskah '7" dan"7- tenulis: '(,1i".
ror Pada naskah ")" dan "i" tenulis, "i:;P.
lo2 Pada naskah "!" d", "f" tenulis: "L;k".
rnr Keduanya ,rr.[*ryrtkirrnya dari liadiis 'Aisyah, Anas, dan Abu Hurairah ^gr . Hadits 'Aisyah
diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-rya (no. 196a) dan Muslim dalam Sbahiib-nya (no.
1105). Hadits Anas diriwayatkan oleh al-Bukhari dalamshahiib-nya (no. 1961) dan Muslim dalam
Abu Hurairah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-
Shahi,iib-nya (no. 1104). Adapun hadits
nya (no. 1965) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no. 1103).
rea Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shabiih-nya (no. 1927) dan Muslim dalam Shabiib-nya (no.

1 106) dari hadits 'Aisyah g!, . Diriwayatkan juga di tempat lain oleh al-Bukhari dal am Sbahiib-nya

(ro. 1929) dan Muslim dalam Shahiib-nya (no. 1108) dari hadits Ummu Salamah r#, .
Jadi, hal itu boleh
re5 Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah tidak ada pengkhususan.

dilakukan oleh siapa sila yang dapat mengendalikan diri dan syahwatnya, hanya saja dalam hal
ini dibedakan antaia orang yang sudah tua dan yang masih muda. Silakan lihat kitab Mausuu'atul
Manaahi asy-Syar'l4tah P,/ 158-159).
'e6 Pada naskah ".r"" tertulis: "Catatan kaki dengan tulisan tangan penulis: 'Demikianlah an-Nawawi
mendha'i{kannya.'"
1e1
Shahiib Muslim (ro. ll54).
te8 Hiis adalah perasan kurma yang dicampur dengan gandum dan minyak samin.
lo' Pada naskah "r" dan 'r" tertulis: "e3[".
200
Dalam kitab Slabiih-nla @o.3797)'ianMuslim dalam Sbahiib-nya (no. 1804) dari hadits Sahl bin
Sa'ad gE . Hadits ini diriwayatkan juga oleh al-Bukhari dal am Sbabiih-nya (no.3795) dan Muslim
dalam Sbabiih-nya (no. 1805) dari hadits Anas bin Malik gE .
20r Dalam kitab Musnad-nya (792
- Tartiibul Musnad) dan dalam al-Umm II/156). Dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa Sn/a8) dan Ma'rifatus Sunan ual Aatsaar
w/4-5/28t3).
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if, karena mursal."

s28 Kekhu su s an R a sulull ah M,


Talbiyah Nabi ;{S diriwayatkan secara shahih dalam kitab asb-Sbahiihain, kitab as-Sunan, daryang
lainnya dengan lafazh ini.
202
Pada naskah "u." terdapat kesalahan tulis: ",i[i1". Yang benar adalah yang tertulis di atas,
sebagaimana yang tercantum dr daTam Musnad asy-Syafi.'i dan al-Llmrn.
203
Maksud manqdthi' ad^lah terputus sanadnya, yang dalam hal ini berasal dari ucapan Ibnu Juraij.
2@ Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dalam Shahiib-nya (no. 104) dan Muslim dalam Sbabiib-nya (no.
1354) dari hadits Abu Syuraih al-Ka'bi 4r .
205
Lihat kembali halaman yang lalu.
206
Diriwayatkanolehal-BukhaidalanShahiih-nya(no.855)danMuslimdalamsbahiih-nya$ro.564,73).
20' Pada naskah "-" dan'*" tertulis: ",-i1".
208
Diriwayatk"rr'oLh Ab'u Dawud ffitxttnzt) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi
dalamas-SunanulKubraaWTS);at-Tirmi&i W/262/1808,1809);al-Imam Ahmaddalamal-'ilil
@/135/8a7); Ibnu 'Abdil Barr dalzm at-Tambiil (7/a2$; dan yang lainnya dari jalur Musaddad
bin Masrahad, \(aki' bin al-Jarrah, dan'Abdurrahman bin Mahdi. Seluruhnya dari jalur al-Jarrah
bin Mulih (ayah rtr(aki'), dari Abu Ishaq as-Sabi'i, dari Syarik bin Hanbal, dari 'Ali, ia berkata:
"Dilarang makan bawang putih, kecuali yang telah dimasak." Di dalam laf.azh lairr. "Tidak
diperbolehkan makan bawang putih, kecuali yang telah dimasak."
At-Tirmidzi berkata: "Sanad hadits ini tidak kuat."
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if. Hafalan Abu Ishaq as-Sabi'i rusak, di samping ia juga seorang
mudallis yangmeriwayatkan dengan 'an'anah. Al-Jarrah Abu rtrflaki', perawi shaduq yang dituduh
berdusta, meriwayatkan darinya, yakni dari Abu Ishaq, setelah hafalannya rusak. Adapun Syarik
bin Hanbal, tidak ada yangmen-tsiqah-kannya selain Ibnu Hibban, yang terkenal paling longgar
dalam hal ini. Adz-Dzahabi berkata da.lam al-Miizaan:'Lkt tidak mengenalnya.' Guru kami,
al-Albani '+:iE, berkaa dalam adb-Dha'iifab [X/99)t'Yang paling mendikati kebenaran adalah
bahwasanya dia majhul.'Yang dikatakan keduanya (adz-Dzahabi dan al-Albani) benar, sedangkan
al-Hafizh '{E rcrpengaruh dengan penilaian Ibnu Hibban terhadap Syarik ini, sehingga biliau
pw me* t s iqa b -karny a dalam at - Taqr iib."
Demikianlah yang diriwayatkan oleh al-Jarrah bin Mulih, namun dia diselisihi oleh Qais bin ar-
Rabi' yang ia meriwayatkannya dari Abu Ishaq secxa marfu'. Hadis ini diriwayatkan .iuga oleh
ath-Thahawi dalam Syarb Ma'aanil Aatsaar W/237,238).
Saya menegaskan: "Qais ini dha'if. Riwayatnya dari Abu Ishaq didapatkan setelah hafalannya rusak."
Kedua riwayat tersebut pun diselisihi oleh al-Imam ats-Tsauri, yakni dia meriwayatkannya dari
Abu Ishaq, dari Syarik bin Hanbal secaramauquf. Diriwayatkan pula oleh al-Imam Ahmad dalam
al-'Ilal @,/L35/847) dari 'Abdurrahman bin Mahdi.
Ibnu Abi Hatim dalam al-'Ilal ff/6/1490) berkata: "Aku benanya pada ayahku tentang hadits
yang diriwayatkan oleh Qais bin ar-Rabi' dari Abu Ishaq, dari Syarik bin Hanbal, dari 'Ali, dari
Nabi;ffi (kemudian ia menyebutkannya). Ayahku meniawab:'Hadits ini keliru. Di antara mereka
adayang mengatakannya dari Abu Ishaq, dari Syarik bin Hanbal, dan dari'Ali secara mauquf.'
Diriwayatkan juga oleh'Abdurrahman bin Mahdi dari ats-Tsauri, dari Abu Ishaq, dari Syarik bin
Hanbal-tidak dikatakan dari 'Ali-lalu disebutkan: 'Tidak boleh makan bawang putih.' Hadits
ini lebih kuat, menurutku, karena ats-Tsauri orang yang paling hafal di antara mereka."
(Saya berkata:) "Benar yang dikatakan nya,i:Mu.'
Guru kami, al-Imam al-Albani 'tit55 gX/L00), berkata: "Akan tetapi, riwayatnya, yaitu dari al-
Jarrah bin Mulih, dikuatkan dengan riwayat Khalid bin Maisarah al-'Aththar, dari Mu'awiyah
bin Qurrah, dari ayahnya, bahwasanya Nabi ;i;ff melarang makan dua jenis tumbuhan ini seraya
memperingatkan: 'Barang siapa yang memakan keduanya, makajangan sekali-kali ia mendekati
masjid kami.' Beliau S juga bersabda: Jika kalian harus memakan keduanya, maka hilangkanlah
dahulu bau keduanya dengan memasak keduanya.' Perawi berkata: 'Maksudnya, bawang putih dan
bawang merah.' Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Baihaqi. Aku menegaskan,
sanadnya bagus." Sampai di sini perkataan beliau.
Saya berkomentar: "Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud W36L/3827); an-Nasa-i dalam
as-Sunanul Kubraa (Iy/158/6681); Ahmad (IY/19); al-Bazzar dalam al-Babruz Zakhhbaar
Nm/248/33L0); Abu Ja'far bin al-Bukhturi ar-P.azzaz dalam Hadiits-nyzdari riwayat Ibnu Bisyran
dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa @U78); ath-Thabrani

SirahNabi Muhammad ffi 529


dalam al-Mu'jamul Kabiir (XIX/30/65); ath-Thahawi dalam Syarb Ma'aanil Aatsaar IY/238);
ar-Ruyani dalam Musnad-rya @./130-131/952); al-Baihaqi dalam Syu'abul lirnaan (/L05/5962);
al-Mizzi dalam Tahdziibul Kamaal (fltr/183) dari jalur Khalid. Sanadnya hasan, sebab Khalid bin
Maisar.ah sbaduq d;inhasar haditsnya, Hal ini sebagaimana yang dikatakan Ibnu'Adi dan adz-
Dzahabi."
Terdapat penguat lain dari hadits 'Uqbah bin'Amir al-Juhani gE yang diriwayatkan secara marfu':
Janganlah kalian memakan bawang merah," lalu beliau berkata dengan lirih: "Mentah."
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah WlllT /3366), ar-Ruyani daltmMusnad-ryaQ/196/263), sena Abu
Bakar bin al-M:uqri' dalamal-Fatoaa-id-4andaijalurnyadiriwayatkan oleh al-MizildalarnTahdziibul
Kamaal Q8/ 407a08)-dari jalur Ibnu \(ahab: Ibnu Lahi'ah meriwayatkan kepada kami dari 'IJtsman
bin Nu'aim, dari al-Mughirah bin Nahik, dari Dukhain al-Hajari, bahwasanya ia mendengar 'Uqbah.
Guru kami, al-Imam al-Albail'iln5, berkata dalam ad.b-Dba'irfah (IW10G101): "Yang diriwayatkan
oleh'Abdullah bin rtrTahab ftemudian ia menyebutkannya) dapat dijadikan sebagai penguat bagi
hadits Syarik ftin Hanbal) dan Mu'awiyah bin Qurrah, meskipun sanadnya dha'if dikarenakan
dua perawi majbul, yakni al-Mughirah bin Nahik dan 'IJtsman bin Nu'aim, sebagaimana yang
dikatakan al-Hafizh dalam at-Taqriib. Adapun al-Bushiri yang melemahkannya &lam az-Zatoaa-id
P,/203) dengan alasan Ibnu Lahi'ah, sungguh penilaiannya itu tidak ada apa-apanya. Sebab, hadits
ini diriwayatkan oleh 'Abdullah bin !tr(ahab dari Ibnu Lahi'ah, sedangkan haditsnya dari Ibnu
Lahi'ah shahih, sebagaimana yang mereka sebutkan di dalam biografinya."
Catetan:
Nama'Utsman bin Nu'aim tidak disebutkan dalam sanad al-Mizzi, maka hendaklah diperbaiki.
20e
Dalam kitab Shabiih-rya (no. 2053).
210
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 5536) dan Muslim dalam Sbabiih-nya (no.
1943) dari hadits Ibnu'Umar ,#.
2't Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbahiib-nya (no. 5391) dan Muslim dalam Sbahiih-nya (no.
1946) dari hadits Khalid bin al-\7alid g; .
212
Dailamkitab Sunan-nya @/19-20/3923); Ahmad dalam Musnad-nya @./451) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh al-Mizzi dalamTabdziibul Kamaal Q3/L77); al-Baihaqi dalzmas-SunanulKubraa
[X/347) dan Syu'abul limaan UI/125/1365) yang seluruhnya dari 'Abdtrrazzaq, sebagaimana
terdapat dalam al-Mushannaf ffL/14S/20163): Ma'mar meriwayatkan kepada kami dari Yahya bin
'Abdullah bin Buhair, ia berkata: orang yang mendengar dari Farwah bin Masik al-Muradi 4;
meriwayatkan kepadaku. ftemudian ia menyebutkannya).
Al-Mundziri berkata dalam Muhbtasbar Sunan Abi Dauud ({/381): "Di ddam sanadnya terdapat
seorang perawi majbil."
Guru kami, al-Imam al-Albani lp:isS,berkata dalam adh-Dba'iifab W/210/L720): "Sanad hadits ini
dha'if karena orang yang mendengar &ri Farwah rnajbul."
Saya berkomentar: "Penilaian mereka berdua benar, namun keduanya tidak mencacatkan hadits
tersebut karena keberadaan Yahya bin 'Abdullah bin Buhair. Sebab, tidak ada yang meriwayatkan
darinya (Yahya) kecuali Ma'mar bin Rasyid, bahkan tidak ada yar.g men-tsi4a}-kannya selain
Ibnu Hibban yang terkenal longgar dalam hal ini. Oleh karena itu, adz-Dzahabi berkata dalam
al-Mughni: 'seorang syaikh, tetapi tidak adayatgmeriwayatkan dxirya selain Ma'mar.' Ia juga
berkata dalam al-Miizaan:'Pada dirinya terdapat hal-hal yang majbul.' Al-Hafizh berkata dalam
at-Taqiib:' Masttur (ternrtup/tidak dikenal).'"
Demikianlah diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaq, tetapi dia diselisihi oleh 'Abdullah bin Mu'adz ash-
Shan'ani, seorang perat,i tsiqah.Ia meriwayatkannya dari Ma'mar tanpa menyebutkan laki-laki
yang tidak disebutkan namanya itu. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalamMusnad-nya dan
dari jalurnya diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dalan al-Arntsaal Q03/305); al-Hasan bin Sufyan di
dalamMusnad-nya dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-AshbaharidalarrMa rifatusb
Shabaabab W/2287/5657); Ibnu Qani' da,lam Mu'jamusb Sbabaabab W337) dari 'Abdurrahman
bin Salam al-Jumahi:'Abdullah bin Mu'a& meriwayatkan kepada kami.
Al-Mundziri berkata: "Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Mu'adz ash-Shan'ani dari Ma'mar bin
Rasyid, dari Yahya bin'Abdullah bin Buhair bin Risan, dari Farwah tanpa menyebutkan perawi
majhul.'Abdullah bin Mu'adz telah di-tsiqab-kan oleh Yahya bin Ma'in dan ulama lainnya,
sedangkan' Lbdurrazzaqmenuduhnya berdusta."

s30 Kekhusus an Ra sulull ah ffi


'-*-"
'4,

Saya menegaskan:'Tuduhan dusta yang dilontarkdn oleh'Abdurrazzaqterla.lu berlebihan,


sebagaimana yangdikatakan al-Hafbhdrdalamat-Taqriib,bahkatAbu Hatim ir-Razi menyebutkan
bahwasanya di aleb-rh xiqab daripada' Abdtrrazzaq sindiri. Menurut pendaparku, perselisihan yang
sebenarnya terletak pada Yahya bin 'Abdullah yang majhulrsehingga mengarahkan tuduhan in-i
kepadanya lebih tepat. Bagaimana pun juga, kehadiran (Y"hi,d y;g majhil pada jalur hadits ini
menyebabkannyadha'if. Sama saja (derajatnya), baik mencantumfan namanya dalam sanad maupun
tidak, meskipun dengan menyebutkan nam ny^ lebih shahih njlnurutku. tllallaahu a'km."
'
Kesimpulannya;derajat hadits ini dha'if karena tidak diketahuinya laki-laki yang tidak disebutkan
namanya, serta karena tidak diketahuinyaYahya bin 'Abdullah. tVallaabu a'lam.
213
Ibnul Atsir berkata dalam an-Nibaayah W /46\ "Al-qaraf berani befo:lut dengan penyakit atau
berkutat dengan sakit, sedangk an ai-ulf bermrkrr. k"-"ii"rr." '1
21a
Yang mirip dengan riwayat ini adalah sabda Nabi $: iJanganlah kalian memaksa orang yang sedang
sakit untuk makan dan minum. Sesungguhnya Allah yang memberi mereka makan din min.rm.;
2rs Dalam l<*ab
Sbahiib-nya (no. 5398).
216
Sebagaimanadisebutkan dalamsbahiibMuslim(no.2024,2025,2026)darihaditsAnas,AbuSa'id
al-Khudri, dan Abu Huraiflh *. Silakan lihat penjelasan hukum masalah ini di dalam kitab guru
kami, al-Imam al-Albani '{)H , yangberjudul as-Silsilab asb-shabiihab wa Syai-un min Fiqbibaa (hlm.
175,776, L77).
211
Yarg shahih dan jelas adalah pendapat jumhur ulama. Silakan lihat kitab Mausuu'atul Manaabi
asy Sy ar'iyy ab W 9 4-9 6).
-

2r8 Saya menambahlan: "Sungguh,


larangan makan sambil bersandar berdasarkan sabda Nabi ffi dari
Abu Darda' adalah shahih, sebagaimana diterangkan dalam ash-Sbabiihab (no.3122). Silakan lihat
penjelasan masalah ini pada karya guru kami, al-Imam al-Albani difu.
2re
Dalam knab .an-Nibaay^ah [n/ a12): "Dikatakan dalam ungkap an Arab: faza-abul amru (perkara
itu mengejutklnnya); faja-ahu fujaatan dan faja-ahu mufaja-atin, jika perkara itu muncuTterjadi
tanpa ada sebab yang mendahuluinya."
220
Kalimat yang diapit oleh tanda kurung siku [...] adalah tambahan dari Sunan al-Baihaqi. Llur
pembicaraan_ al-Baihaqi menghendaki keberadaan kalimat yangrda dalam kurung siku ltu. Al-
Baihaqi juga berkata (Vtrl68): "(Nalnun) diriwayatkan (uga) hadits yang menafikan pengkhususan
makanan Nabi yang diragukan oleh Abul 'Abbas pada kisah Abud Darda tersebut."
Kemudian, al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya dariJabir bin 'Abdullah 4g,, bahwasanya dia
berkata: "Pada suatu hari, Rasulullah 45 datang dari salah satu jalan perbukitan-setelah buang hajat.
Ketika itu, di hadapan kami terdapat kurma yang berada di atas perisai atau mangkuk. Kami pun
memanggil Nabi untuk turut memakannya, lalu beliau makan beriama kami tanpahenyentuh air."
Dalam lafazh lain: "Mereka (para sahabat) sedang memakan kurma yang ada di itas periiai." Perawi
(salah seorang dari mereka) berkata: "Rasulullah ffi lewat di hadapin kami setelah Luang air besar.
Kami berseru ftepada beliau): 'Kemarilah.'Maka beliau segera duduk dan makan kurml bersama
kami tanpa menyentuh air."
Saya menielaskan: "Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud W346/3762), al-Baihaqi dan yang
lainnya dari AbrzZubair,dariJabir. Sanad hadits ini dha'if karena AbuzZrbur mudallis danielai
meriwayatkan dengan 'an'anab. Hadits ini didha'i{kan oleh guru kami, al-Imam al-Albani ?ii5,
dalam Dba'iif Sunan Abi Dauud. Ll-Imam Abu Dawud mem6uat bab khusus tentang hadits Jabir
ini, seraya menyebutkan: Bab "Fii Tha'aamil Fujaa-ah (FIukum Menyantap Makanan yang Telah
Terhidang)."
22r
Dalam kitab Sunan-nya [II/341/3741) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh a1-Baihaqi dalam
as_-Sunanul Kubraa ffII/68); Ibnu'Adi dalam al-Kaarnil (/381) dan dari jahrnya diriwiyatkan
olehal-Baihaqi dalamal-KubraaW265)darSyu'abullimaanSn/1Qa/9648);rl-q,rdha'idalam
Musnad asy-Syibab $/314/527, 528,31+3L5/529); sena al-Baihaqi dalam al-Kubraa ptt/zos1 a^"
asy-Syu'ab Nil/104/9647) dari beberapa jalur, dari Durust binZiyad.
Abu Dawud mengomenrarinya: 'Abban bin Thariq perawi majb:ul.'
Ibnu 'Adi berkata; "Abban bin Thariq tidak dikenil selain pada hadits ini, bahkan hadits ini
terkenal karenanya. Ia juga memiliki hadits lain selain ini, yang jumlahnya dua atau tiga, dan tidak
ada ke-mu n kar-an di dalamny a."
Guru kami, al-Imam al-Albani ,$E,berkaa dalam Inoaa-ul Gbaliil NII/15/1954): "Durust bin
Ziyad dha'lf, sebagaimana dijelaskan dahm at-Taqriib."

SirahNabiMuhammail ffi 531


Saya berkomentar: "Benar yang beliau katakan. Namun beliau lupa bahwasanya riwayat Durust
itu diperkuat atau memiliki mutaba'ah yaitu riwayat Khalid bin al-Harits, seorang perawi tsiqab
dar tsabt, yangmeriwayatkan dari Abban. Riwayat Khalid dari Abban ini diriwayatkan oleh Ibnu
'Adi 0/380-381). Sanad riwayat ini kepada Khalid shahih."
222
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dahm Shabiib-nya (no. 15) dan Muslim dalam Sbabiib-nyt (no. 44)
dari hadits Anas bin Malik 4; .
223
Dalam kitab Sbahiib-nya (no.2370).
Disebutkan pula di dalam an-Nibaayab Q,/aa7): "... 'Tidak ada pembatasan (atas sesuatu) kecuali
bagi Allah dan Rasul-Nya.' Ada yang mengatakan bahwa dahulu, pa.da zamat Jahiliyyah,
apabila seorang bangsawan singgah di suatu tempat di suatu wilayah, maka ia menggonggongkan
anjingnya. Setelah itu, ia membuat batas sejauh gonggongan anjingnya dapar didengar. Tidak ada
yang boleh berserikat dengannya di tempat itu, namun ia berhak berserikat dengan penduduk di
wilayah tersebut atas lahan tempat mengembalakan hewan ternak. Oleh karena itulah, Nabi s
melarang cara demikian dan menetapkan bahwa pembatasan hanya untuk Allah dan Rasul-Nya.
Maksudnya, yang dikecualikan adalah pembatasan daerah tenentu sebagai tempat berkumpul bagi
kuda yang dipersiapkan untuk berjihad, unta yang dipergunakan untuk membawa barang-barang
fi.i sabiililiah,,,tnta-unta zak*, darsemisalnya. Hal ini sebagaimana'Umar bin al-Khaththab yang
memberikan batasan an-Naqi' sebagai tempat untuk menyimpan ternak kambing sedekah dan
kuda yang dipersiapkan umukfii sabiililkb fterperarfl."
22a
Pada naskah "-" tenulis: "i,;J}a\.
225
Diriwayatkrrril"h Ahmad dalamMusnad.-rya@./9L, t55, 157),Abu'Ubaid di dalam al-Amuaal
(no. 740), Ibnu Zanjawaih dalam al-Amutaal (no. 1105), dan al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa
N7/146) seluruhnya diriwayatkan dari jalur'Abdullah bin'Umar al-'Umari, dari Nafi', dari Ibnu
'IJmar, bahwasanya Nabi ffi membatasi al-Naqi'untuk kuda beliau.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if, karena di dalamnya terdapat 'Abdullah bin'Umar al-'Umari,
perawi yang dha'if, sebagaimana dijelaskan dalam kitab at-Taqiib."
Hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Sbabiih-nya (no. 4683
- Ibsaan) dari jalur'Ashim bin'Umar, dari'Abdullah bin Dinar, dari Ibnu'lJmar. Di dalamnya
disebutkan: "IJntuk kuda kaum Muslimin."
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini dha'if. Di dalamnya terdapat 'Ashim bin 'Umar, seorang
perawi dha'if, sebagaimana disebutkan di dalam at-Taqriib."
Hadits ini memiliki penguat dari hadirc az-Ztthri secara mursal, yakni yang diriwayatkan oleh
al-Bukhari dabm Shibiib-nya (no. 2370) dan Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 3083) dengan
sanad shahih. Adapun riwayat dzri az-Zuhri secara mausbul kepada Nabi ffi tidak shahih, bahkan
munkar.
Secara keseluruhan, derajat hadits ini sbabih ligbairihi.
Riwayat ini pun dishahihkan oleh al-'Allamah Ahmad Syakir '+iit5 dalam Syarh wa Tabqiiqul
Musnad Nm/41/5655) dan dihasankan oleh guru kami, al-Albani '+iii5.
226
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (/nh04h24a): Yahya bin Sa'id al-
Qaththan meriwayatkan kepada kami dari 'Ubaidillah bin'Umar, dari Nafi', dari Ibnu'IJmar,
bahwasanya'Umar membatasi ar-Rabdzah untuk ternak ftambing) sedekah.
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini shahih, sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim."
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fat-hul Baari S / a5): 'Ibnu Abi Syaibah telah meriwayatkan
dengan sanad shahih dari Nafi' ...."
Atyisyorf-^t^u as-Sarf dalarr riwayat lain-, namun yang benar adalah asy-Syarf--adalah nama suatu
te*pit yang terletak di dekat Madinah. Adaprn Sad,yitukata yang ddak dapat menerima panikel
alif lam, adalah nama suatu tempat yang berada dekat dengan Makkah.
Ar-Rabdzab adalah nama tempat yang termasuk dalam wilayah Madinah, sebuah desa di Dzaatu
'Irq, yang sekarang dikenal dengan sebutan al-Hanakiyah.
227
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sbabiib-nya (no. 2585).
22s
Diriwayatkan oleh Ahmad N/424); al-Bazzar dalem al-Babruz Zakhkbaar [X/L72/3723); Abtt
'Awanah dalam Shabiib-rya @ /395/7073); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir, sebagaimana
di dalam Majma'uz Zatoaa-id N/249); Fat-bul Baai N/221); Ibnu 'Adi dalam al-Kaamil [/295);
AbuNu'aimal-Ashbahani dalamMa'rifatusbshahaababN/2865/6743)danal-Qadba'(Q153/B);

532 Kekhususan Rasulullah ffi


al-Baihaqi dalamas-Sunanul Kubraa (X/138); Abul Qasim'Ali bin al-Muhassin at-Tanukhi dalam
al'Fautaa'idul'Auaalii al-Muanahbab minasb Sbibaab ual Gbaraa-ib (6/tzo-L2t) dengan tabbrij al-
Hafizh ash-Shuri); Abu Musa al-Madini dalam al-Lathaa-if (Q63/2),sebagaimana di diJram lrutaa-ul
Gbaliil-Nm/2+!) darj beberapa jalur, dari Isma'il bin'Ayyasy, dari Yahya bin Sa'id, dari'Urwah
bin az-Zrbair, dari Abu Humaid.
Ibnu'Adi dan at-Tanukhi berkata: "Hadits ini gharib. Aku tidak mengetahui ada yang mencerita-
kannya dari Yahya selain Isma'il bin'Ayyasy dengan lafazhini."
Guru kami, al-Imam al-Albani ,SB, berkara: "la isiqab dalam riwayat nya dari penduduk Syam,
sedangkan dha'if jikadari selainnya. Ha4its ini adalah salah satunya, karena Yahya bin Sa'id, yaitu
I.bn_g Qais atau Abu Sa'id al_-Qadhi, adalah penduduk Hijaz, sehingga sanadnya pun dha'if. Maka
dari itu, perkataan Il'nul Mulaqqin dalam al*buhasbah (Q176/ l) tidak benar, yakni: .Diriwayatkan
oleh Ahmad dan al-Baihaqi dari riwayat Abu Humaid d"ngrn sanad hasan.' Oleh sebab itu, al-
Hafizh berkat a dalam at-Talhbikbul Habiir @ / 189):'Diriwiyatkan oleh al-Baihaqi dan Ibnu 'Adi
dari hadits Abu Humaid, namun sanadnya dha'if.';
Sayl be1kgry9nt ar:Benar yang be,liau katakan +iE. Al-Haitsami berkata dal am Majma,uz Zawaa-id
(IVl189):'Diriwayatkanolehal-Baihaqrdanlbnu'AdidarihaditsAbuHumaid tetapisanadnyadha'if.'"
'Benar yang al-Haitsami_katakan ,+i,8, sebagaimana perkataannya di tempat
.Saya:nenegaskan:
lain (rVl200):.'Dir-rnayatkan olehal-Bazzar dari Isma'il bin'Ayyasy, dari penduduk Hijaz, namun
f11fa1ny1_{ha'if.'Ia menyandarkannya ff/249) kepada ath-Thabrani saja. Ia lupa bahwasanya
hadits ini diriwayatkan juga oleh Ahmad dalamMusiad-nya.
Al-Hafizh berkata dalam Fa.t-hul Baari S/221): 'Di dalamianadnya terdapat Isma'il bin 'Lyyasy,
yang riwayarnya dari selain penduduk kotanya-dalam naskah asli tenulis kesalahan,'fakni
Madinah-adalah dha'if. Hadits ini rermasuk salah satunya.'
Ibnu Haiar.kembali berkata $IJJ/L64): 'Hadits ini diriwayatkan oleh Isma'il bin 'Ayyasy dari
Y1hfa. Hadits ini termasuk riwayat Isma'il dari penduduk Hijaz, sehingga (sanadnya) dha'if.'
Akan tetapi,.sesungguhnya hadits ini shahih karena adanya beberapa h-a-dits penguai, yaitu dari
hadits Jabir bin 'Abdullah, hadits Abu Hurairah, dan hadits tbnl .,tbbas'c49i Haf ini telah
dibahas panjang lebar-d_an tidakperlu ditambahkan lagi-oleh guru kami, pemimpin as-Sunnah
dan peno-longnya, al-'Allamah al-Albani ,#iE, d^I^ kitabnyJyang berjudul lrutaa-ul Gbaliil
(r.9.
l0zZ). Silakan mgrujuk kepada kitab tersebut. Sayangnya, p"rr$rrt-p"rrg,rat hadits ini atau
sebagian.besar jalur-ialurnya-terluput dari peneliti tvtusnadll-tmi* Ah*rd
1ietrc\, sehingga dia
mendha'i{kannya karena kebodohannyayaigny^ta, padahal khab lruaa-ul'Gbaliil telahiicetak
dan beredar di. kalangan ulama dan penuntut ilinu. Sun-gguh, mereka (orang-orang sekarang), demi
Allah, sangat kurang dan tidak suka mengambil manfaat dari takhrij'ri"n-" b.r.r.
Allah w berfirman:

4@,j"Xt3i;'^'ff'iliak;K-i,ti4'6rt;,a'6t;:"xW...y
'r, G.elaP guliuyang berhpb-kpis, apahh dia mmgeluarkan tangannya, tiadakb dia dapat melibamya,
(dan).byllngswplydngtiada diberi cabaya (petunjik) oleb,qlkbiiid;kb dia mempunyii cahaya sedihit
pun.' (QS. An-Nuur: 40)"
22e Dalamkitab as'sunanul Kubraa (VIV51). Hanya saja, di dalam sanad hadits yang tertera dalam
kitab as'Sunan al-Kubra ini disebutkan: "Dxi al-Acula'i, dari 'Atha'- Zakariabeikari: "Menurutku,
dari-Ibnu 'Abbas."
Apa yangdisebutkan penulis ,i;SZ a, sini sangat berbeda dengan apayangtercantum di dalam as-
Sunan al-Kabii,"yang t€rcetak.
Al-Imam a&-Diahabi menyebuikan Sanad J-Baihaqi dalam as-Surwn
al'Kabiiryangtercetakitudi dalanal-Mubadzdzabfiilhbtisbazr;sSunanal-Kabiir\/26t4/L0663):
"... dari al-Auza'i, dari 'Atha', dari Ibnu 'Abbas."
Berdasarkan penjel-asan tersebut, sanad hadits ini menjadi shahih, sesuai dengan syarat al-Bukhari
dan Mu:lim, apabila'Atha'yang dimaksr'i di sini adalah Ibnu Abi Rabah.'Akan tetapi, jika dia
adalah Ibnu Abi Muslim al-Khurasani, maka hadits i"i dha'if karena munqdtbi'. Hingga ,.k"r.rrg
saya belum bisa mengunggulkan salah satu dari kedua orang tersebut. Nimun yan["pasti iahhl
apayangdisebutkan penulis itu sangatjauh dari kebenaran. \vallaahu a'lam.
2r0
Telah dijelaskan tahhrij-nya.

Sirah Nabi Muhammad ffi 533


23rDiriwayatkanolehal-Bukharidalamsbabiih-nya(no.2776) danMuslimdaJamSbahiih-nya(no. 1760).
Keterangan Tambahan:
el-Hafiih berkata dalam Fat-bul Baari (/406): "Sabda Rasulullah: Gtt r;13 (ahli warisku
menerima bagian) boleh dibaca dengan men-suhun-kanhtnfi mim (a+1) sebagai larangan, dan
dengan men-dhammah-kannya 1li[ )1, jika dimaksudkan adalah p'enafian. Yang terakhir.inilah
ya.r[ l.bih masyhur, bahkan derigannya makna menjadi lurus (benar), ti&k bertentangan dengan
hadits sebelumnyayatgdiriwayatkan dari'Aisyah S, maupun dari yang lainnya, bahwasanya
Nabi 4f tidak meninggalkan hana untuk diwariskan. Riwayat yang berisi pelarangan ini tidak
serta merra menunjukkan bahwasanya beliau memutuskan untuk tidak meninggalkan hana apa
pun, namun hal itu masih sebatas kemungkinan saja. Jadi, Nabi 44 melarang mereka membagikan
hana warisannya apabila memang beliau benar-benar meninggalkan hana benda kelak. Adapun
perkataan l\abi:'V'aratsarll'(ahliwarisku), Rasulullah ;iS menyebut mereka sebagai ahli waris
ditirrla., dari kedekatan hubungan nasab. Akan tetapi, mereka tidak boleh mendapatkan hana
warisan karena adanya dalil syar'i, yaitu sabda beliau: 'Kami tidak mewariskan hana. Apa saja
yang kami tinggalkan adalah sedekah.'"
12'Diriwayatkanblehal-Bukharidalamsbabiib-rya(no.4785) danMuslimdalamShahiih-rya(no.7475).
83 Telah disebutkan dalam hadits yang lalu.
23a
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi N /356/3216), an-Nasa-i dalam al-Mujtabaa SU56) dm al-Kubraa
(f/148'/5294),al-Humaidi dalamMusnad-nyaQ./lL5/235),IbnuAbiSyaibah dalamal-Musbannaf
gy / 269-270), Ahmad W 4l),Ishaq bin Rahaw arh dalam Musnad-nya W/ 612/ 1184), ath-Thahawi
dalamMusykilulAatsaar (./452/521),ath-Thabari dalanJaami'ul Baryaan Q2/24), asy-Syafi'i dalam
al-tJmm N /l4O), al-Baihaqi dalam al-Kubraa (Vtrl54) dari jalur Sufyan bin 'Uyainah, dari 'Amr
bin Dinar, dari'Atha' bin Abu Rabah, dari'Aisyah.
Sayamenilai: "Sanadhaditsini shahih. Paraperawnya,*iqah,termasukperawi al-BukharidanMuslim."
At-Tirmidzi berkata: "Hadits hasan shahih."
An-Nasa-i berkata: "IbnuJuraij memasukkan'Ubaid bin'Umair antara'Atha' dan'Aisyah."
Saya menambahkan: "Hadits yang pada sanadnya terdapat 'Ubaid bin'Umair itu diriwayatkan
olihan-Nasa-i dalamal-MujubaaPU56),al-Kubraaff/M9/5295,X/223/1t351),ad-Darimidalam
Musnad-nya NIII/479/2383 - Fat-hul Mannddn), Ahmad (VIl180), ath-Thabari dalam Jaami'ul
Bayaan Q2/24),ath-Thahawi dalamMusyhilul Aatsaar [/452/522),Ibnu Hibban dalamSbabiib-rya
(no.2126 - al-Matoaarid atau[no. 6366 - Ihsaan), al-Hakim W437), al-Baihaqi Ntr/54), dan yang
lainnya dari beberapa jalur, dari Ibnu Juraij.
Al-Hakim berkata:-"Shahih, sesuai dengan syarat asy-Syaikhani." Pernyataan al-Hakim itu telah
disepakati pula oleh adz-Dzahabi.
Guru kami, al-Imam al-Albani ,+1j5, berkata drlam ash-Shahiihah (n/677-678/3224): "Benar yang
mereka katakan. Ibnu Juraij telah menjelaskan dengan tahdits, sebagaimana yang tenera dalam
al-Mustadrah. Demikian pula, Ibnu Juraij pun menjelaskan dengan tahdits pada riwayat lain milik
imam Ahmad.Hanya saja, 'Atha lupa nama perawi yang ada di antara dirinya dan Aisyah.
Imam Ahmad berkata ff7/2}l): Abdurrazzaq meriwayatkan kepada kami, dia berkata: IbnuJuraij
mengabarkan kepada kami, dia berkata: 'Atha' mengaku bahwa'Aisyah berkata: '...' Kemudian
Ahmad menyebutkan hadits tersebut).' Aku (Ibnu Juraij) benanya: 'Dari siapakah riwayat ini?'
'Atha menjawab: 'Aku tidak tahu. Aku kira bahwa aku mendengar 'Ubaid bin 'Umair berkata
demikian.'
Hadits itu diperkuat oleh (riwayat) Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij, dari 'Atha', dia berkata: 'Aku
mengira'Ub;id bin'Umair meriwayatkan kepadaku dari'Aisyah.'Hadits ini diriwayatkan oleh
Ibnu Jarir."
Saya 6erkomentar: "Penilaian itu tidak berpe ngaruh, inrya Allah,karena persangkaan tidak merusak
riwayat penyimakan'Ubaid dari'Aisyah, terlebih lagi'Atha'menegaskan-dalam salah satu
riway*iya-bahwa dirinya meriwayatkan hadits ini dari'Ubaid bin 'Umair. Sementara'Ubaid
bin tUmar itu dikenal banyak meriwayatkan hadits dari 'Aisyah. Dengan demikian, ap^ yaflg
menghalangi penyimakan 'Atha'-seoran g yang tsiqab dan termasuk perawi asy-Syaikhani-dari
'Aisyah, sedangkan mereka berada pada zamanyarrgsama dan pernah berjumpa?
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat saya simpulkan bahwa hadits ini shahih tanpa diragukan lagi
dari dua jalui, baik melalui (1) 'Atha'dari'Ubaid bin'Umair dari'Aisyah, mapun (2) dari'Atha'

534 Kekhusus an Rasulullah ffi


dari 'Aisyah tanpa perantara. Perselisihan ini tidak berpengaruh, sebagaimana yang dimaklumi para
ulama. Akan tetlpi, hal itu terluput dari pantauan peneliii l<rab al-Musnad (+otlosl sehingga dia
melemahkan hadits ini hanya karena ada perbedaan jalur periwayatan. Namun demikian, bulian di
sini tempat yang c_ocok untuk membantah pendapatnya itu, melainkan akan dibahas pada tempat
yang lain, insya Allab.
2r5 Tambahan
dari naskah "7 ".
236
Pad^ naskah ".,," tenulii"An-Nawawi." Kedua kutipan tersebur shahih (benar).
237
Ilnu Suraij adalah seorang ahli fiqih dari Irak. Ia adalah Abul'Abbas Ahmad bin'Umar bin Suraij
al-Baghdadi. Ia seorang hakim dari madzhab asy-Syafi'i dan penulis banyak kitab. Ia lahir sekitai
tahun 240 H dan meninggal dunia pada tahun 306 H.
238
Al-Isthakhari adalah al-'Allamah, Abu Sa'id, al-Hasan bin Ahmad bin Yazid al-Ishthakhri. Lafazh
al-Isthakhari merupa\an nisbat.kepada Ishthakhar, sebuah daerah di wilayah Persia. Ia seorang
bermadzhab asy-Syaff i,faqih
i, faqih dari 'Iraq, sahabat Ibnu Suraij, dan memifiki
memiiiki karya-karya yanl
rya yang
1f
bermanfaat, di antiranya-Kitaat nToY o|-qatha'. Beliau meninggal dunia pada tahun 328'H.'
Pada naskah "7-" terdapat kesalahan tulis: "Al-Marwazi."
Beliau adalah sfaikh madzhab asy-Syafi'i, Abu Hamid, Ahmad bin Bisyr bin 'Amir al-Marwarudzi;
seorang mufti Bashrah dan penulis berbagai kitab, serta pernah belajar dari Abu Ishaq al-Marwazi.
Ia menulis kJ;ab al-Jaami'dalam madzhab ini, menulis S1,arh Mukhtashar al-Muzani,-dan menulis
kitab al-Usbuul. Syaikh ini meninggal dunia pada tahun 362 H.
2oo
Lafazh ini tidak ada asalnya.
2a' Pada naskah "r,"
tenulis: ')1,i".
2a2
Saya katakan, al-Bukhari meriwayatkan dalam Sbahiih-nya (VIV106/3772) dari Abu Wa'il,
Syaqiq bin Salamah, dia menceritakan bahwa 'AIi mengirim 'Ammar dan al-Hasan ke Kufah
untuk mengajak orang-orang turut berperang. 'Ammar pun berkhutbah (di hadapan mereka):
'Sesungguhnya aku mengetahui bahwasanya'Aisyah adalah isteri Rasulullah di dunia dan di akhirat,
tetapi Allah menguji kalian, yakni apakah kalian akan mengikuti Nabi & atau mengikutinya."
Al-Bukharijuga meriwayatkan (no.\Vl) dari al-Qasim bin Muhammad: "Tatkala'Aisyih mengeluh
karena kesakitan, datanglah Ibnu'Abbas +i*, menjenguknya dan berkata: '\trfahai Ummul Mukminin,
majulah dengan memegangteguh kebenaran, hingga engkau menemui Rasulullah dan Abu Bakar."
Ibnu Hibban meriwayatkan dalam Sbahiih-nya (XYI/7 /7095 - Ibsaan) dan al-Hakim (IVl10) dari
jalur Sa'id bin Yahya al-Umawi: ayahku meriwayatkan kepadaku; Abul 'Anbas Sa'id bin Katsir
meriwayatkan kepadaku dari ayahnya, ia berkata: 'Aisyah meriwayatkan kepada kami: 'Ketika
Rasulullah S menyebut-nyebut Fathimah, aku benanya tentang (penilaiannyiterhadap)ku. Maka
beliau benanya: 'Apakah kamu suka menjadi isteriku di dunia dln di akhirat?' Aku menjawab:
'Tentu saja, demi Allah.'Beliau bersabda: 'Jika demikian, maka kamu adalah isteriku di dunia dan
di akhirat.'"
Al-Hakim berkata: "Abul 'Anbas perawi tsiqab sehrngga haditsnya shahih." Penilaiannya telah
disepakati oleh adz-Dzahabi. Disetujui pula oleh guru kami, al-Imam al-Albani, di dalam asb-
Sbabiihah N/27/30tt).
At-Tirmidzi N /704/3880) dan Ibnu Hibban meriwayatkan dalam Shahiib-nya (XYU6/7094) dari
dua jalur,dari Ibnu Abi Mulaikah, dari 'Aisyah, ia berkata: ]ibril r>!+ datang membawaku kepada
-
Rasulullah S pada sehelai sutra, lalu berkata: 'Ini adalah isterimu di dunia dan di akhirat.'"
At-Tirmidzi berkata: "Hadits ini hasan gharib."
Saya menilai: "Sanadnya shahih."
Ath-Thabrani meriwayatkan dalamal-MuJamul Kabiir Q3/32/99),Ibnu Hibban dalam Shabiih-nya
(XVI/8/7096 - Ibsaan), dan al-Hakim (IY/13) dari jalur Yusuf bin Ya'qub bin al-Majisyun, dari
ayahnya, dari'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik, dari 'Aisyah, ia berlata: "\7ahai Rasulullah,
siapakah isteri-isterimu di Surga?" Beliau menjawab: "Kamu termasuk salah satu dari mereka."
(Al-Hadits)
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, tetapi al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya."
Pernyataan ini disepakati olehadz-Dzahabi dan disetujui oleh guru kami, al-Imam al-Albani, dalam
ash-Sbahiibah Nn/27).
2a3
Abu Ishaq al-Maruzi adalah syaikh madzhab asy-Syafi'i dan seorang faqih di Baghdad. Ia Abu Ishaq,
Ibrahim bin Ahmad al-Marwazi, sahabat Abul'Abbas bin Suraij dan muridnya yang paling senior. Ii
tinggal di Baghdad beberapa waktu dan menulis banyak buku. Ia meninggal di Mesir pada tahun 340 H.

SirahNabi Muhammad ffi 535


24 Yaitu, meniabarkannya menjadi lebih banyak.
2a5
Mungkin sebagian kakeknya dahulu penjual gandum, seperti yang dikatakan as-Sam'ani dalam
al-Ansaab W/242).
Ia adalah al-'Allamah mufti madzhab asy-Syafi'i, Abu'Abdullah al-Husain bin Muhammad bin
'Abdullah ath-Thabari il-Haji al-Bazazi. Ia seorang pakar di bidang madzhab, ilmu ushul, dan
masalah khilafiryah. Al-Hannathi meninggal pada tahun 495 H di Ashbahan.
2ao
Telah dijelaskan takbrij-nya.
2a' Telah dijelaskan takhrij-nya.
2a8
Yang diapit oleh tanda kurung siku [...] tidak terdapat pada naskah ",-".
2oo
Telah dijelaskan takhrij-nya.
250
Pada naskah ".l." tertulis: "i'*b".
25r Pada naskah "i- dan"r" tertulis, a
6r"Jn.
12 Telah dijelasdir uhbrf,nya.
2s3
P^da naskah "2' tenulis: ";".
250
Telah dijelaski?r tahbrij-nyY.
255
Telah dijelaskan tahhij-nya.
250
Pada naskah '7 " dan "7" tenulis: "V -$" .
25'Diriwayatk*,iletrd-S"Ihandalarnshaliih-nya(no.4442)danMuslimdalamSbahiibnya(no.1637,22).
258
Maksudnya, mengambil budak wanita tanpa adanya pembatasan dalam hal jumlah. Dengan kata
lain, boleh bagi seorang Mukmin mengambil budak wanita berapa pun yang ia sukai, tanpa harus
menentukan hak giliran malam bagi mereka.
250
Telah dijelaskan tahhij-nya.
260
Dalam kitab Sunan-nya, yarittt setelah hadits iri (llL7, terbitan Daar Ihya' at-Turats), di mana ia
berkata: "... Inilah yang diamalkan oleh sebagian ulama, baik dari kalangan para Sahabat Nabi &
maupun dari kalangan yang lainnya. Pendapat inipun merupakan pendapat asy-Syafi'i, A_hmad,
dan Ishaq. Namun, sebagian ulama lainnya memakruhkan seseorang menjadikan pemberian
budak pertmpuan sebagai mahar baginya, sehingga ia harus memberikan mahar lain kepada budak
per.r.rp,ran ying telah dimerdekakan itu, selain dari pemberian kemerdekaan tersebut. Namun
pendapat pertama lebih shahih."
26r
Dalam kitab as-Sunanul Kubraa NTI/128).
262 Padanaskah "2" *2"
dan tenulis: ".'j".
26r
Dalam as-Suninul Ku\raa (YII/lfr-i2g), Abu Ya'ia dahm Musnad-nya (XllI/91/7161), ath-
Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir Q4/219/705) dari Abu Sa'id al-Jusyami 'Ubaidillah bin
'Umar al-Qawariri, it berkata: 'Alilah binti al-Kimyat meriwayatkan kepada kami, ia berkata,
aku mendengar ibuku, Aminah, berkata: Amatullah binti Razinah meriwayatkan kepadaku dari
ibunya, Razinah, maula Rasulullah jjS.
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-id (IX/251): "Hadits yang semakna dengan hadits
ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan Abu Ya'la dari jalur'Alilah binti al-Kimyat, dari ibunya
yang bernama Aminah, dari Amatullah binti Razinah. Aku tidak mengenal.ketiga perawi tersebut,
namun sanad nya dari jalur lain tsiqab. Akan tetapi, isinya benentangan dengan yang tercantum
dalam kitab asb-Sbabiih. \V'allaabu a'lam."
Al-Hafizh berkata daLam al-Mathaalibul'Aaliab (XVI/611, terbitan Daarul'Aashimah): "Hadits
munhar dari beberapa wanita majbul. Adapun yang tercantum di dalam asb-Sbahiib dari Anas gE
bahwasanya Nabi s menjadikan kemerdekaan budak itu sebagai mtharnya."
Al-Bushiri juga mengatakan perkataan seperti itu dalam lt-baaful Khiyarah al-Mabarah NII/252,
terbitan Daarul Wathan) .
Saya berkomentar: "Fladits Anas yang mereka singgung itu diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam
Sbabiih-rrya (no. 5086) dan Mu;lim dahm Sbabiib-nya (no. 1365) sena yang lainnya.
Sbabiih-rya
,tu rPadanaskah t-,")ltt '
4u4 rr4JAau ", *" tertulis: "t;"y1".
2),
Diriwayatkan oleh Ibnu Sa'addalamatb-Thabaqaatul Kubraa (VIII/64), Abu Nu'aim dalam Musnad
Abi Yalrya Farras bin Ydbd (85/25), dan al-Biihaqi dalam as-Sunanul Kubraa NII/70) dari jalur
'Amir asy-Sya'bi, dari Masruq bin a1-Ajda', dari 'Aisyah,r bahwasanya seorang.waniita berseru
I i .t I . 1 I I . I i
kepadanya: "Wahai ibuku." 'Aisyah menyanggah: "Aku adalah ibu bagi kaum laki-laki di antara
kalian, bukan ibumu."

536 Kekhusus an Ra sulull ah M


266
!.f1 menegaskan: "Sanad hadits ini shahih, perawinya *tqab."
Kalimat yang diapit oleh tanda krrrung sikul ... I tiiak t"-.."rrt.r- pada naskah "r-".
267
Yaitu, Mukhtasbar al-Mu.zani. Kitab yang menjelaskan berbagai perm asalahai furu' (cabang-
cabanq agama) dalam madzhab asy-Syafi'i ini ditulis oleh murid al-Imam asy-Syafi'iyang b..rr"rri,
Isma'il bin Yahya al-Mrzani. Ia meninggal dunia pada tahun 254 H. Kiiab'ini termisuk salah
satu kitab.fiqih asy-Syafi'i yang masyhur. Oleh liar.rr" itu, para ahli fiqih asy-Syafi'i sangat
memprioritaskannya.
268
Saya menjelaskan: "Qira-at ini ryadz. Oleh sebab itu, ia tidak tertulis di dalam mushaf."
qira-at Ubay. bin Ka'ab. terhadap ayat tersebut adalah shahih, yairtt yangdiriwayatkan
4{aell
oleh-Abdurrazzaqdalamal-Musbannaf (*/ttt/tl748)-dandari jalurnya diriwayaikan oleh Ishrq
bin Rahawaih dalam Musnad-nya, sebagaimana di dalam al-Mathaalilwl 'Aaliyab ff{y/lll/36$:
terbitan Daarul 'Ashimah aar.l,l/L43h696, terbitan Daarul Wathan) dan ti-haaful Xhiarah a[-
Mabarah S.I/254/5787, terbitan Daarul \Tathan); Sufyan bin 'Uyainah dalam Tafsiir-nya (hlm.
309);.Sa'id_bin Ma.nshur dalam Sunan-nya, sebaqaimana di dalam ad-Dunul Maix"u, gt)soz)
jalurnya_diriwayatkan oleh al-Baihaqi
{qr dali dalam as-Sunanul Kubraa S[/69);AU"'UUaia a;
dalam Fadbaa-ilul Qur-aan F/148/705) dari 'Amr bin Dinar, dari Bajalah'bin 'AL'dah at-Tamimi,
ia berkata: "'IJmar bin al-Khaththab €5 menemukan mus-haf di kamar budaknya. Di dalamnya
tenulis:

i:i i,Wrq.ir ];i s;Avl^.Wi s - .i) +i $ - #ij, ,r;,i:jr! j:i di >

(.;*
"Nabi itu lebih utama bagi orang-o.rang.mukmin dari diri mereka sendiri-dan dia adalah bapak
mereka-dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. f)an orang-orang yang mempunyai hubunian
darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi di dalam-Kitab Att"f,; daripada o."rrg-orirrg
mukmin."
'Umar lantas berkata: "Hapuslah itu, wahai anakku!" Budaknya membantah: "Tidak, demi Allah,
aku tid,ak akan menghapusnya karena tulisan tersebut ada di dalam mus-haf Ubay bin Ka'ab
gE . Maka dari itu, 'Umar gl.a pergi menemui Ubay bin Ka'ab ,g dar berkata:'"Aku sibuk
dengan urusan al-Qur-an.dan Anda sibuk dengan uruian jual beli di pasar, yakni tatkala engkau
memalingkan tubuhmu di pintu Ibnul Alma'.;
{l-.ryafizh Ibnu Haiar dan al-Bushiri berkata: "Sanad hadits ini shahih sesuai dengan syarat al-
Bukhari."
Al-Bushiri berkata dalam al-Muhbtasharab (lm/407/6494): "Hadits ini diriwayatkan oleh Ishaq
dengan sanad yang sesuai dengan syarat al-Bukhari.'
Saya berpendapat: "Keduanya benar."
Adapun atsarlbnu, 'Abbas yangdiriwayatkan oleh al-Hakim (Illa15)-sebagaimana al-Baihaqi
meriwayatkan darinya (Vtrl69)-dengan sanad dha'if, di dalamnya terdapat M"usa bin Mas'ud an-
.." N*dt.p:.?*^t yang buruk hafalannya. Silakan lihat kitab TafsiirulQur-aai al-Azhiim (Vy5O3-504).
"' P3lg.\ilt Suryy-ry19/_3/s) dzndari ialurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam alxhilaafiw*t
lu7_7/35.8.\ an-Nasa-i dalamal-a4ujtataa Q.ilt); Ibnu Majah 0/tt4/38);Ahmad (rt/24i,'i5o);
al-Humaidi dalam Musnad-nya.p/a3aa)5_/98s); asy-Syafi'i daiam Musnad-nya (/81'/64 - j."g#
u-rutannya);1|--Umry(/22);ad-DarimidalamMusnad-ltyaW/l2l/7lg-Fat-hulMannaan);I6nt
Khuzaimah dalam Sbahiih-rya (/a3aa/80);Ibnul Mun&ir'dalam al-Ausath
[/344/295,35;'/3t7);
athT_hahawidaTamsyarhMa'aanilAatsaar@/233);Irbu'Awanahdalam Sbabiih-ryaO./17l/slli',
Abu Ya'la dalam Musnad-nya dan.darinya diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalim'shahiih-nya
W/279/L431,28_8/L440 - Ibsaaa); Ibnu Syahindalaman-NaasikbualMansuubh (83/81);al-Baihaqi
dalam al-Kbikafiwaat (lu5l/33-6), Ma rrfatus sunan wal Aatsaar_Q,/lgg/134, 6etrs)', al-Kubrk
[/91, L02,ll2), dan as-Sunanush Sbagbiir (/35/50); as-Siraj dalari Hadiits-nya (V/8liA-B); Abul
H.asan ats-Tsaqafi Hakim al-Kufah dalam Fawaa-idabu 'an Syuyuukhihi (nI/274 - riwayat Abu
Thahir as-Salafi); al-Baghawi dalam Syarbus Sunnab (I/356i1i3); Ibnu 'Asakir dalam Taariikb
D.imasg (XI/197)rIbnu'Abdil Bar dalamat-Tambiid CfJ18,221312); Abu Musa al-Madini dalam
'Muhammad
al-.
!t!ta1{ Uz_/Q82/ A); dan yar.g lainnya dari beberapa jalur, dari bin 'Ajlan, dari
al-Qa'qa' bin Hakim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah secara marfu'.

SirahNabi Muhammad ffi 537


Asy-Syaf i berkatadalamKitzabal-Qad.im,sebagaimanadalam al-Ma rifil S/199):'Hadits ini shahih."
Al-Baghawi berkata: "Hadits ini shahih."
Ibnu'AbdilBarr dalamal-Istid.zkaar@/+l)berlata: "Haditsini shahihmenurut kesepakatan ahli sanad."
Al-Khaththabi berkata dalam A'laamal Hadiits (,/250): "Hadits ini adalah hadits yang shahih."
Abu Musa al-Madini berkata: "Hadits ini shahih."
An-Nawawi berkata dalam Tahdziibul Asmaa'ual Lugbaat (I/41): "Hadits shahih. Hadits ini
diriwayatkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya."
An-Nawawi juga berkata dalam al-Kbulaasbah Q,/ 152): "Shahih. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu
Dawud, an-Nasa-i, dan yang lainnya dengan sanad shahih."
An-Nawawi pun berpendapit dalam al-Majmuu'P,/78): "Hadits ini shahih. Hadits ini diriwayatkan
oleh asy-Syafi'i dalam Musnad-nya dan al-(Jrnm dengan sanad shahih."
An-Nawawi kembali menegaskan @/95): "Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh asy-Syafi'i dan
yang lainnya dengan sanad shahih. Diriwayatkan juga oleh Abu Dawud, an-Nasa-i, dan Ibnu Majah
dalam Sunan masing-masing dengan sanad shahih."
Hadits ini dihasankan oleh guru kami, al-Albani +)5 , dal;,m Mislhaatul Masbaabiib (no ' 332) '
Saya menilai: "Yang benar,-uallaahu a'lam,hadits ini hasan, sebagaimana yang dikatakan oleh
guru kami, yakni berdasarkan komentar yang diketahui tentang Ibnu'Ailan."
Asal hadits'ini adalah dari riwayat Muslim dalam Sbabiih-nya (no. 265) dan banyak lagi yang
lainnya dari'Umar bin'Abdul tlflahhab al-Riyahi, dariYazidbin Zurai', dari Rauh bin al-Qasim,
dari Suhail bin Abu Shalih, dari al-Qa'qa' bin Hakim secara ringkas.
Al-Hafizh al-Mizzi berkata dalam Tuhfatul Asyraaf [X/441-442): "Demikianlah yang dikatakan
ar-Riyahi dari Yazid bin Zwal'. Yang demikian itu termasuk kekeliruannya. Ia diselisihi oleh
'Uma11yah bin Bustham, seorang perawi yang paling shahih riwayatnya dari Yazid bin Z'trai',
dengan'perkat a rlnyal 'Dari Yazid 6i nZrrai.',dari Rauh bin al-Qasim, dari Muhammad bin 'Ajlan,
darial-qa'qa' bin ftakim.' Inilah riwayat shahih dari Ibnu'Ailan dari al-Qa'q1l!i1Hakim. Hadits
al-Qa'qa-'bin Hakim diriwayatkan oleh mayoritas ulama, di antaranya'Abdullah bin al-Mubarak,
Sufyanbin'Uyainah, Yahya bin Sa'id al-Qaththan,'Abdullah bin Roja'al-Makki, dan al-Mughirah
bin'Abdurrahman al-Mukhzumi."
Abul Fadhl bin 'Ammar asy-Syahid berkata dalam'Ihlul Ahaadiitsfi.i Kitabis Shabiib Muslim W59-
61): "Hadits ini tidak shahih. Di dalamnya terdapat 'Umar bin 'Abdul \(ahhab ar-Riyaht yang
mengambil riwayat dariYazidbinZurai'. Selain itu, hadits ini dikenal melalui jalur Muhammad
bin'Ajlan dari al-Qa'qa', sedangkan Suhail itu sama sekali tidak disebutkan dalam sanad ini. Yang
benar ialah hadits ini di.i*ryrtkan oleh 'Umayyah bin Bustham dariYazidbrn ZwaT', dari Rauh
bin Ibnu'Ajlan, dari al-Qa'qa', dari Abu Shalih ...."
Ad-Daraquihni berkata dilim at-Tatabbu' (hlm. 139-140, terbitan Daar al-Kutub al-'Ilmiryah):
"Hadits ;nl t;dak shahih dari Suhail, karena sesungguhnya ia berasal dari hadits Ibnu 'Ajlan.
Orang-orang meriwayatkan darinya, seperti Rauh bin al-Qasim, demikian pula yang dikatakan
'Umayyah diri-dalam naskah asli tenera: bin (bukan: dari), dan kata'bin' ini merupakan kesalahan
tulis-Yazid."
Ibnu Daqiqil 'Ied menukil darinya dalam al-Utnm E/sll) dan menyetujuinya.
Saya berkomentar: "Riwayat Umayyah ini dikeluarkan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa
gl tOZ) dariiat tr 'Abdul Malik bin Muhammad ar-Ragqasyi: 'Umayyah meriwayatkan kepada kami."
kesimpulannya, bahwasanya sanad Imam Muslim '+iii5 cacat tanpa diragukan lagi, sebagaimana telah
dijelaskan oleh para imam. Akan tetapi, matan hadits ini shahih karena adanya penguat yang banyak.
270
Masalah ini telih dijelaskan sebelumnya, bahkan telah diterangkan madzhab para ulama secara
ringkas.
27r Seoiang syaikh ma&hab xy-Syafi'i, Abu Sa'ad, 'Abdurrahman bin Ma'mun bin'Ali bin Muhammad
al-Abiwurdi al-Mutawalli, dan sahabat al-Qadhi Hushain. Beliau ahli dalam bidang fiqih dan ushul,
cerdas, ahli munaazbarab Serdialog), tampan, pintar, dan tawadhu'. Syaikh ini lahir di Abiwurdi
pada tahun 427H dan meninggal dunia pada tahun 478 H'
,, Silakan bhatkhab lbnu Hazm al-Andalusi ua Risaalatul Mufaadhilab bainasb ShahaabahkaryaSa'id
al-Afghani (hlm. 185 dan selanjutny.a).
2'r Pada naskah "7" dan "7 " tertulis: "i\it
v-tY it\1;".
:'t Ia adalah Umm-ud Dar&'ash-Shughra. Nama isliirya Hajimah binti Huyay al-Vashabiyah, seorang

538 Kekhusus an Ra sulull ah M.


Tabi'in yangfaqib dan tsiqab. Beliau meninggal dunia pada tahun 81 H.
2?5
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariikb Dimasq (74/ll4-ll5) dari jalur Abul 'Abbas al-
Asham: Muhammad bin Ishaq ash-shaghani mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Shalih
mengabarkan kepada kami, Mu'awiyah bin Shalih meriwayatkan kepadaku dari Lbr az-Zahirryyah,
dari Jubair bin Nufair, dari Ummud Darda'.
Menurut saya, sanad hadits ini hasan, berdasarkan komentar yang ringan tentang Mu'awiyah
bin Shalih. Ia sbaduq dan termasuk perawi Muslim. Mengenai kelemahan 'Abdullah bin Shalih,
sebagaimana yang diduga kuat, sesungguhnya perawi darinya di sini adalah seorang imam besar
dan penghafal yang masyhur. lVallaahu a'lam."
Hadits ini memiliki jalur lain yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Hilyatul
Auliaa'Q,/221-darijalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir (74/ll5)-detgan sanad shahih
dari al-Faraj bin Fudhalah, dari Luqman bin 'Amir, dari Ummud Darda'. Namun, al-Faraj bin
Fudhalah dha'if, sebagaimana dijelaskan dal am at-Taqriib. Jadi, derajrt atsar ini secara keseluruhan
tdalah sbahib ligbairihi. lVallaabu a'lam.
Telah shahih s ecara marfu'hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la al-Maushili dalam Musnad-nya
dari riwayat Ibnul Muqri', sebagaimana di dalam al-Matbaalibul'Aaliab gI/217/1731, terbitan
Daarul !0'athan *atYItr/461/1718, terbittn Daarul 'Aashimah); h-baaful Khiyarab al-Maharab
W/115/3264, terbitan Daarul l(athan) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir dalam
Taariikb Dimasq (7a/fi6); Abu 'Ali al-Harani al-Qusyairi dalam Taariihbur Riqqab (Il/39/2),
sebagaimana di dalam asb-Sbahiihah (III/275/128t); Ibnu 'Asakir dalam Taariikb-rya (74/Il7)
dari beberapa jalur, dari Isma'il bin'Abdullah bin Khalid al-Qurasyi Abu 'Abdullah as-Sukari:
Abul Mulaih al-Hasan bin'Umar ar-Raqi meriwayatkan kepada kami dari Maimun bin Mahran,
ia berkata: "Mu'awiyah meminang Ummud Darda', namun Ummud Darda'enggan menikah
dengannya, seraya berucap: 'Aku mendengar Abud Darda' berkata tentang sabda Rasulullah S:
'seorang wanita bersama suaminya yang terakhir.' Sementara aku tidak menginginkan seorang
pun menggantikan Abud Darda'."
Al-Bushiri berkata, "Perawi sanad hadits ini tsiqah."
Menurut saya, ang dikatakannya benar, yaitu sanadnya shahih. Hadits ini telah dishahihkan juga
oleh guru kami, al-Albani'uli5."
Abusy Syaikh telah mengeluarkarryadalamThabaqaatul Mubadditsiin bi Ashbabaan IY/36/806,
terbitan ar-Risalah): Ahmad bin Ishaq al-Jauhari meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Isma'il bin
'Abdullah bin Zurarah meriwayatkan kepada kami, ia berkata: Abul Mulaih ar-Raqi meriwayatkan
kepada kami, dengan redaksi yang sama.
Demikianlah yang dikatakan Ahmad bin Ishaq: "Isma'il brn Zurarah." Namun telah dijelaskan
bahwasanya mayoritas penghafal meriwayatkannya dari Isma'il dengan redaksi yang sama, tetapi
mereka berkata: "(Ibnu Khalid al-Qurasyi) dan Ibnu Zrrarah adalah perawi sbaduq-sebagaimana
dijelaskan dalam at-Taqriib, sena keduanya berasal dari ar-Riqqah."
Bisa jadi hadits itu diambil dari keduany;- atau yar,g benar adalah: Ibnu Khalid al-Qurasyi,
sebagaimana yang diriwayatkan kalangan mayoritas, dan pendapat itulah yang rajih menurutkt.
Sebab, mereka tidak menyebutkan Abul Mulaih ar-Raqi sebagai salah satu guru Ibnu Ztrarah,
berbeda dengan (Ibnu Khalid al-Qurasyi, Abu 'Abdullah as-Sukari. Mereka memasukkan nama
tersebut ke dalam daftar nama guru-gurunya. lV'allaabu a'lam.
Hadits ini memiliki beberapa jalur periwayatan dan beberapa penguat yang disebutkan oleh guru
kami al-Albani '"J;)5 dr dalam asb-Shabiibab, maka silakan merujuk kepada kitab tersebut.
2'6 Dalam krtab as-Sunanul Kuhraa
ND,/69-70).
Guru kami, al-Imam al-Albani '#E , berkata, "Semua perawinya tsi.qah selain Abu Ishaq, yakni
as-Sabi'i, yang hafalannya rusak dan telah meriwayatkan dengan 'an'anab."
277
Seorang syaikh madzhab asy-Syafi'i, Abu'Ali, al-Hasan bin al-Husain bin Abu Hurairah, al-Baghdadi,
al-Qadhi. Beliau telah sampai pada derajat teninggi dalam madzhab, menulis kitab Syarh Mukhtashar
al-Muzani, dan sudah masyhur dengan sebutannya itu. Syaikh ini meninggal pada tahun 345 H.
278
Pada naskah ".l"" tenulis: "'i\;r".
27e
P^da naskah "r." tenulis: "'fr '# -;X" .
280 ((.)mmu
zoalad adalah budak wanita yang telah melahirkan anak dari hubungan dengan tuannya.)-P*r

SirahNabi Muhammad ffi 539


28'DiriwayatkanolehAbuDawdQY/129/4361)dandarijalurnyadiriway^tkanolehad-Daraquthni
dalam Sunan-nya @/39/3L56,459/4425, terbitan Daarul Ma'rifah); an-Nasa-i dalam al-Mujtabaa
ryIr/107-108); Ibnu Abi Syaibah dalam ad-Diyaat (hlm.223-al-lVamadbaat) dan dari jaixnya
diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Muhbtaarah (X[/158/178); A6u
Ja'far bin al-Bukhturi ar-Razzaz dabm Juz-ur Raabi' min Hadiitsihi Q45/233) dan dari jahtrnya
diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa SII/60,X/L3l); ath-Thabrani da.Iam al-
My'i1mu!Kabiir $U278/Ll9Sa) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam
al-Ahaadiitsul Mukhtaarah ff'IVl57-L58/L77); ad-Daraqtnhni dalam Sunan-nya [II/3|-39/3L55,
459/4423, 4424); al-Hakim IVh5a) dari beberapa jalur, dari Isra'il, dari 'Utiman asy-Syahham,
dari Ikrimah, dari Ibnu'Abbas.
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, namun tidak dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim."
Penilaiannya disepakati oleh adz-Dzahabi.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkatadalamBuluughulMaraam E/580/L253,terbitanDaarush Shumai'i):
"Para perawinya tstqab."
Dishahihkan pula oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam ash-sbaarimul Masluul dan guru
kami, al-Imam al-Albani ,+t)7", dqlam Sbabiih Sunanin Nasa-i (no.3794).
2E2
Pada naskah "g" tenulis: ",r!
&i dp".
283
Pada naskah ",." tenulis: "J.L?.
284
Diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam al-Mujtabaa (VI/108-109), ath-Thayalisi dalam Musnad-nya
[./7/4, rerbitan Hajar) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Mizzi dalam Tahdziibul Kamaal
()(Y/aa!; Ahmad (I/9); Abu Ya'la dalam Musnad-nya [/84/81,82) lalu Abu Bakar aL-Marwazi
meriwayatkan darinya dalam Musnad Abi Bakar asb-Sbilhq (66/ LO$-LO?) dan adh-Dhiya' al-Maqdisi
dalam al-Abaadiitsul Muhbtaarab (/l0Gl07/23, 107/24); ad-Dulabi dalam al-Kunaa ual Asiaa'
@/624-625/LL18, terbitan Daar Ibni Hazm); Ibnu Abi 'Ashim dalam ad-Diaat (h\m.224 - al-
lVamadbaat) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Ahaadiitsul
Mykb\aarah (/107-108/25); al-Hakim W/354-355) dan al-Baihaqi merlwayatkan darinya dalam
1l-.Kubra4 NlI{eO;r adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Muhbtaarai g/ 108/26); dan yang
lainnya dari beberapa jalur, dari S1,u'bah.
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih." Pernyataan ini telah disepakati oleh adz-Dzahabi.
Saya menegaskan: "Keduanya benar, bahkan telah dishahihkan oleh guru kami, al-Imam al-Albani
l$iTo, dalam Shabiib Sunanin Nasa-i (no.3795)."
Riwayat Abus Suwar ini diikuti oleh 'Abdullah bin Mutharrif bin asy-Syakhir, yaitu yang
diriwayatkan oleh Abu DawudW/129-130/a3$); an-Nasa-i dalamal-Mujtabaa (VIVitO-tti;; at-
ImamAhmad (I/10) dandari jalurnyadiriwayatkan oleh adh-Dhiya'al-Maqdisidalamal-Ahaadiitsul
Muhhtaarah A/104-105/20); al-Bazzar dalam al-Babruz Zabbhbaar G/lt5/49); Abu Ya'la dalam
l4usnad-nya I/82/79) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi (/|O5-LO6/22);
Ibnu Abi 'Ashim dalam ad-Diaat (hlm.224); Abu Ya'la dalam Musnad-nya dari riwayat Ibnul
jalurnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya' al-Maqdisi g/lO5/2L) dari beberapa jalur,
!1u9ri' dan dari
dariYazidbinZvai': Yunus bin'Ubaid meriwayatkan kepadi kami dari Humaid bin Hilal, dari
'Abdullah bin Mutharrif
An-Nasa-i berkata: 'Hadits ini adalah hadits yang paling bagus dan paling balk. \Yallaahu a'lam."
Al-Bazzar berkata: "Sanad yang paling bagus dalam hal ini adalah hidits Yunus dari Humaid bin
Hilal. Kami tidak mengetahui orang yang meriwayatkannya dari Yunus, kecuali Yazid binZttrai' .
Sebagian ulama memasukkannya ke dalam Musnad Abi Bakar walatprn tidak diriwayatkan dari
Nabi S. Akan.tetapi, perkataan Abu Bakar ash-shiddiq # , 'Tidak ada seorang pun setelah Nabi
ii{,' menunjukkan bahwasanya perbuatan ini pernah dilakukan oleh beliau ffi, na-rn ddak oleh
yang lainnya. Maka dari itu, seolah-olah riwayat tersebut benar-benar berasal dari Rasulullah ffi.
28s
Dalamkitabal-Kaamil(/n/2704)dandarijalurnyadiriwayatkanolehal-Baihaqidtlamas-Sunaiul
Kubraa (VIII60).
Saya menilai: "Sanad hadits ini h asaa, insya Allah, dan hadits sebelumnya memperkuatnya secara global. "
Catatan:
Telah terjadi kesalahan penerbit atau perubahan dan penghapusan terhadap hadits ini dalam cetakan
kitab al-Kaamll. Hendaklah diperhatikan!

540 Kekhusus an Rasulullah ffi


286
Pada naskah "r." tenulis: '-\-:,".
287
I(itab ini sudah dicerak dan beredar. \V'albamdulillah.
288
Penulis ,,!9, betar di dalam penilaiannya.
280
Tidak tercantum pada naskah "7" dan"7". L
200
Tidak tercantum prd" "j-".
"mk"h
2e'Diriwayatkanolehal-BukharidalamShahiibnya(ro.6361) danMuslimdalamSbahiib-nya(no.2601).
2e2
Diriwayatkan oleh Muslim dalam Sbabiib-nya (no. 2604). Silakan lihat lebih lanjut dalam kitab
ash - Sbah iib ab 0./ 164-167).
Untuk mengetahui keutamaan Sahabat Mu'awiyah gE dan untuk menyampaikan bantahan
terhadap orang-orang yang mencelanya, silakan merujuk karya guru kami, al-Allamah al-'Abdul
Muhsin al: Abbad hafizbabullab, yangberiudul Min Aquaalil Munsbifi.in fisb Sbabaabi al-Kbaliifah
Mu'aroiyah *itrs.Lihar pula karya saudara kami, asy-Syaikh Muhammad bin'Abdurrahman al-
Maghrawi saddadabullah, yang berjud:ul Man Sabba ash-Shahaabab uta Mu'auiyab fa Ummuhu
Haatoiyab. Di dalamnya terdapat bantahan yang kokoh, penukilan yang ilmiah dan bermanfaat,
serta penjelasan detail masalah ini. Sesungguhnya masalah ini merupakan tergolong dalam
permasalahan 'aqidah.
2o3
Tidak tercantum pada naskah "r" dat"?".
2'a Padanaskah "-" Aat"r" tertulii: "lti".-
2's Telah dijelaski-n takhrf,nya.
2nu
Pada naskah'.,." tenulis: "+E:!1".
2e7
Dalam kitab al-Umm (ll/95); al-Musnad @./379/626 - tartiib) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh
al-Baihaqi dalamMa'rifatus SunanualAatsaar ffnh58/5862) senaas-Sunanul Kubraa $n/a5-a6);
'Abdtrrazzaqdalamal-Musbannaf ff/330-33L/9720) dan Ahmad meriwayatkan darinya dalam
Musnad-nya QY/328); Ishaq bin Rahawaih dahm Musnad-nya, sebagaimana di dalam Takbriijul
Abaadiits wal Aatsaar al-IVaaqi'ab fii Tafsiiril Kasysyaf karya al-Zaila'i 0./234); al-Kaafi.ry Syaafi.
(hlm. 59); Ibnu Hibban dalam Sbahiih-nya $/216-217/4872 - Ihsaan); al-Baihaqi dalam as-Sunanul
Kubraa 6./109) dan Dalaa-ilun Nubuuuah W/99-l0l); Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-nya (631-
L742 - Ali'Imran) dari Sufyan bin'Uyainah, dari Ma'mar, dari az-Zuhri.
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari S/324): "Ahmad menambahkan dari'Abdurrazzaq
dan Ibnu Hibban meriwayatkannya dari jalurnya, ia berkata: '....' (Kemudian Ibnu Hibban
menyebutkannya). Perkataan ini tidak dicantumkan oleh al-Bukhari karena mursal. Hal ini
disebabkan az-Zrhri tidak pernah mendengar dari Abu Hurairah."
Ibnu Hajar juga berkata (Xltr/3a0): "Para perawinya tsiqah, hanya saja tnunqatbi'."
Ibnu Hajar berkata dalam al-Kaafisy Syaafi.: "Hadrts ini munqatbi'."
Az-Zaila'i berkata: 'Kelihatannya sanad hadits itu terputus artara az-Zthri dan Abu Hurairah."
Saya menambahkan: "Hadits ini juga diriwayatkan dari 'Aisyah q#, , sebagaimana dikeluarkan
oleh al-Baghawi dalam Ma'aalimut Tanziil @,/124) dan Syarhus Sunnab $ILI/L88/3611) dari jalur
Abusy Syaikh-dalam kitabnya, Akblaaqun Nabiy g, Q62/756)-dari jalur Thalhah bin Zaid al-
Qurasyi, dari'Aqil, dari az-Zthri, dari'Urwah, dari'Aisyah."
Saya menegaskan: "Sanad hadits ini dha'if sekali, karena Thalhah iri matruk. Ahmad, Ibnul
Madini, dan Abu Dawud berkata: 'Ia adalah pemalsu hadits.' Penilaian tersebut sesuai dengan yang
diterangkan dalam kitab at-Taqriib."
2e8
Pada naskah'r." tenulis: '1".
2ee
Disebutkan oleh al-Baihaqi dilam as-Sunanul Kubraa NII/46) dar. Ma'rifutus Sunan ual Aatsaar
NII/ 3 59) dari asy-Syafi' i.
Adapun atsar al-Hasan ini diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur dalam Sunan-nya $l/1098/534
-Tahmikb) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraz (X/109); Ibnul
Mundzir dalam Tafsiir-rrya @J a67 / Llls); Ibnu Abi Hatim dalam Tafsiir-nya (632-633 / 17 45 - Alt
'Imran); Ibnu Hibban dalam Raudbatul'Uqalaa'(hlm. 167); al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa
$II/46) dan Ma'rifutus Sunan utal Aatsaar SII/359/5863) dari jalur Sufyan bin 'Uyainah, dari
'Abdullah bin Syubramah, dari al-Hasan.
Saya menilai: "Hadits iri maqthuu'ftuat) dan shahih sanadnya."
Al-Hafizh berkata dalam Fat-bul Baari $U./340): 'Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dengan
sanad hasan dari al-Hasan."

Sirah Nabi Muhammad M 541


300
Shabiibul Bukbai (no. 2731, 2732).
Al-Hafizh berkata dalam Fat-hul Baari ff/338-339): "Perkataarnya:'Hatta tanfarida saalifatii
(Hingga putus leherku) .' A*Saalifab adalah permukaan leher. Ungkapan tersebut dikemukikan
sebagai.kinayah dari pembunuhan. Sebab, biasanya (tubuh) orang ying terbunuh terpisah dari
pangkal lehernya. Al-Dawudi berkata: 'Maksudnya adalah maut ftemitian), yakni sampai aku
meninggal dan terbaring sendirian di dalam kuburku.'Mungkin juga aninya berperang hingga ia
tinggal sendirian dalam menghadapi mereka (musuh-musuhnya) di medan perang."
Ibnul Munaryir berkata: "Nabi S mengungkapkan hal tersebut guna merindalikan diri, bukan
menyombongkan kedudukan beliau. Dengan kata lain, bahwasanya aku (Rasulullah) memiliki
kekuatan dengan bantuan Allah dan kuasa-Nya yang membuatku mampu berperang membela
agama:ryyl walaupun tinggal seorang diri. Bagaimana mungkin aku tidali membela afama Islam
ini tatkala kaum Muslimin masih setia di sampingku, belum lagi ditambah dengan jumlah mereka
yang banyak dan perhatian mereka yang besar dalam membela agama Allah w ?"
]0' Telah dijelaskan talehrij-nya.
302
Tambahan dari naskah."l" dan"(.
303
Telah dijelaskan tahhriTrya..
rM Pada naskah "2" dan"r-" tenulis: "t15i".
ro5 Tambahan dri nr.krht'

30i
r.i"ri &i.rrr[r" ,iiirti &^.
'' Penulis (Ibnu Katsir) ,$jE berkata dalam Tafsiirul Qur-aan al-Azhiim @ /79): "Nabi ffi memiliki
jaah dari gbanimab Qtana. rampasan perang)yang berhak beliau pilih sendiri, yaitu berupa budak
Iaki-laki, budak perempuan, kuda, pedang, dan yang lainnya. Halini sebagaimana yang diiegaskan
oleh Muhammad bin Sirin dan 'Amir asy-Sya'bi, bahkan sebagian besar ulama mengikuti pendapat
mereka."
Saya berkata: "Diriwayatkan oleh AbuDawudW152/2991) dan dariialurnya diriwayatkan oleh al-
Baihaqi dalam as-Sunanul Kubraa $7h0a) dar, Ma'rifatus Sunan wal Aatsaar ff / ll5 / 116/ 3947); an-
Nas+i dalamal-MupabaaSWBa) daul-KubraaW/330/4431); Sa'idbinManshv dalamsunan-nya
@,/2/296/2673,2674); Abu'Ubaid dalam al-Amuaal (18-19/29);'Abdtrrazzaqdalam al-Musbannaf
V /239-240/9485); Ibnu Zanlawarh dalam al-Amutaal (/98/ 67); ath-Thahawi d alam Syarh Ma'aanil
Aatsaar$l/302);IbnuAbiSyaibah dalamal-Mushannaf(Xn/433/15157)daribeberapa jalur,dari
Mytlraryif, dari asy-Sya'bi, dia berkata: 'Nabi s memiliki saham Pagrar) dari gbanimab-yangdtsebtx
ashshafi. Oleh karena itu, jika Nabi menginginkan budak lakilaki, budak perempuan, dan seekor
kuda, maka beliau boleh memilih (sesukanya) sebelum dibagibagikan, (yakni sebanyak) seperlima."
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if karena mursal."
Riwayat ini pun telah didha'i{kan oleh guru kami, al-Imam al-Albani 4j;)3o , dalam kitab Dba'iif
Sunan Abi Dawud (no.644).
Diriwayatkan lagi oleh Abu Dawud W152,2992) dandarrjalurnya diriwayatkan oleh al-Baihaqi
ffI/3Oa); Sa'id bin Manshur dalam Sunan-nya [A,/2/296/2675,297 /2679 - dengan ringkas); Ibnu
Abi Syaibah dalam al-Musbannaf (X\/432/15154,15155); serta IbntZanjawalh dalam al-Amuaal
0:/98/68) dari beberapa jalur, dari Muhammad bin Sirin, dia berkata: "Dahulu, disisihkan bagian
tertentu dari hana rampasan perang untuk Nabi g dan kaum Muslimin, meskipun mereka tidak
ikut berperang. Adapun bagian asbshafi disisihkan untuk beliau darihbumus,yalni sebelum yang
lain mengambil bagiannya."
Sanadnya seperti yang di atas (dha'if).
Diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dalam al-Maradsiil (428-429/365, dengan tabqiq az-Zahrani
atarr 275-276/375, rerbitan al-Mu-assasah) dan Ibnu Zanjawarh dalam al-Amutaal (I/98-99/69,
lI/718-719/1228) dari al-Hasan al-Bashri, dia berkata: "Dahulu, hana gbanimal dikumpulkan.
Setelah terkumpul semuanya, Nabi ffi memiliki bagian di dalamnya yang disebut ash-sbafi, yaitt
yang khusus diberikan Allah kepada beliau ...." (Al-Hadits)
Sanadnya sebagaimana disebutkan sebelumnya (dha'if).
Akan tetapi, Abu Dawud (Ill/152/2994), Ibnu Hibban dalam Sbahiih-nya (XI/l5l-152/4822
- Ibsaan), ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir (24/53/175), al-Hakim (lI/L28,1I1/39), dan
al-Baihaqi (VIl304) meriwayatkan dari'Aisyah €r,, ia berkata: "Dahulu, Shafiyah (isteri beliau)
diambil dari saham ashsbafi."

542 Kekhusus an Rasulullah ffi


Sanadnya shahih sesuai dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak meriwayat-
kannya. Hadits itu dishahihkan oleh al-Hakim, adz-Dzahabi, dan guru kami, al-Albani ?ii5.
Ibnu 'Abdil Barr berkata sebagaimana di dalam Muuaafaqatul Kbabar al-Kbabar @./56): "Bagian
asb-sbafi. telah diriwayatkan dari atsar-dtsdr yang shahih. Para ahli hadits pun tidak berselisih
bahwasanya Shafiyah termasuk ke dalam bagiar asbsbafi tersebut."
Diriwayatkan oleh Abu Dawudffi/L53-L54/2999), an-Nasa-idalamal-Kubraa QY/nl/aa32) dan
al-Mujtabaa Nn/134), Ahmad dalam Musnad-rya Q4/340/20373,343-344/20740), dan Ibnu Hajar
dalam Muuaafaqatul Kbabar al-Kbabar @./55) dari hadits Yazid bin 'Abdullah bin asy-Syakhir,
dia berkata: "Ketika kami sedang berada di Marbad, tiba-tiba seorang lakilaki datang membawa
sepotong kulit ftenuliskan sesuatu). Kemudian, kami membacanya. Di dalamnya tertulis: "Dari
Muhammad, Rasul Allah, kepada Bani Zuhair bin Aqyas. Apabila kalian bersaksi bahwasanya
tiada ilah yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah
Rasulullah; lalu kalian mendirikan shalat; membayar zakat; serta menyerahkan seperlima dari
hana gbanimah. bagian Nabi, dan saham asb-sbafi.; maka kalian akan aman dengan perlindungan
dari Allah dan Rasul-Nya." Kami pun benanya kepadanya: "Siapa yang menuliskan (surat) ini
untukmu?" Laki-laki itu menjawab: "Rasulullah ffi."
Sanadnya shahih, ke-majbul-at Sahabat tidak merusaknya, sebagaimana yang telah diketahui.
Penulis (Ibnu Katsir) ',ir.)Z berkata dalem Tafsiirul Qur-aan al-'Azhiim [V/80): "Hadits-hadits ini
sangat bagus dalam menunjukkan ketetapan dan keshahihan berita ini. OIeh sebab itu, mayoritas
ulama menjadikan hal ini termasuk kekhususan beliau ffi."
308
Tambahan dari naskah'r-".
ron
Tidak tercantum pada naskah "2".
3ro Diriwayatk* ol.li ,l-Br'rkh ari dalam Sbahiih-nya (ro.2211) dan Mustim dal am Shabiib-nya (no. F A).
3" Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam at-Talkbiishul Habiir
Sn/M3): "Barang siapa yang berzira
di hadapan beliau ffi atau melakukan pelecehan, berani ia telah kafir. Pelecehan telah diputus-
kan (hukum kafirnya) dengan ijma'. Adapun zina, jika perbuatan itu sengaja dilakukan agar
beliau menyaksikannya, maka hal itu mungkin karena ia termasuk pelecehan. Namun, jika yang
dimaksudkan ialah peristiwa itu pernah terjadi di zaman beliau, maka pendapat yang menyatakan
pelakunya kafir itu tidak shahih, berdasarkan kisah Ma'idz dan al-Ghamidiyah."
3r2 Tambahan dari naskah "r-".
3'3 Diriwayatkanolehal-Bukhaidalamshabiih-nyr(no.3114)danMushmdalamSbabiih-rrya(no.2133).
3'a Diriwayatkanolehal-BukharidalamSbahiih-rya(no.110)danMuslimdalamSbahiih-nya(ro.2134).
3'5 Silakarrlihatkitab TubfatulMauduud(hlm.237,24+245
-dengan tahqiqsaya).
316
Yang benar adalah pendapat pertama. Silakan lihat perincian hal itu dalam kitab saya,Mausuu'atul
Manaabi asy-Syar'iyyab @./a85-492) dan Tuhfatul Mauduud Qim.237-246 - dengan ahqiq saya).
3r? Dalam kitab Sbahiih-nya (no.2704) dari hadits Abu Bakrah gE .
3r8 Tambahan dari naskah "r.".
3re Dalam kitab al-Musnad
W/323 atauXXXI/207-208/78907, terbitan al-Mu-assasah) dan Fadhaa-
ilushshabaabab(Il/758/1333)sertadari jalurnyadiriwayatkanolehal-Hakim dalamal-Mustadrak
(IIy158) dan al-Baihaqi meriwayatkan darinya dalam as-Sunanul Kubraa SII/6$; Ibnu 'Asakir
dalam Taariikb Dimasq (61/ ll7); Abu Ya'la dal am Musnad-nya, sebagaimana dr dahm al-Mathaalibul
'Aaliab (XVI/161/3951, terbitan Daarul'Ashimah terbitan Daarul ttr(athan)
dari jalur 'Abdullah bin Ja'far. ^tanIy/254/3951,
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zauaa-id (lX/206):'Diriwayatkan oleh ath-Thabrani.
Di dalamnya terdapat LJmmu Bakar binti a1-Miswar, perawi yang tidak dilemahkan dan tidak
dikuatkan oleh siapa pun, sedangkan sisa perawi lainnya xtqab."
Guru kami, al-Albani 'a:i)5, merryeatluinya dalam ash-shabiihab N/64).
Saya berkomentar: "Al-Haitsami terluput menyandarkannya kepada Imam Ahmad. Sungguh,
hadits ini sesuai dengan syaratnya."
Ath-Thabrani pun mengeluarkannya dalamal-Mu'jamul Kabiir VX/22-23/30): Musa bin Harun
meriwayatkan kepada kami; Muhammad bin'Abbad al-Makki meriwayatkan kepada kami; Abu
Sa'id, maula Bani Hasyim, meriwayatkan kepada kami; 'Abdullah binJa'far meriwayatkan kepada
kami dari lJmmu Bakar binti al-Miswar, dari Ja'far bin Muhammad, dari 'Ubaidillah bin Abu
Rafi' dengan matan yang sama.

SirahNabi Muhammad M 543


Dem.ikianlah-Ials te1c.a11nm_ pada.naskah yang dicetak, yakni: "dari Ja'{ar." Ini merupakan
kekeliruan. Sebab,'Abdullah bin Ahmad mengeluarkanrryi dala- zaula-idul Musnad @/332
atauXXXI/258,/18930, terbitan al-Mu-assasah) dan Zauaa-iidFadbaa-ilisb Sbahaabah @,/765/lr.al:
Muhammad bin 'Abbad al-Makki meriwayatkan kepada kami; Abu Sa'id maula bani Hasyim
meriwa-yatkan kepada kami; 'Abdullah binJa'far meriwayatkan kepada kami, dari Ummu Bakar
dan Ja'far, dari 'Ubaidillah dengan redaksi yang sama.
Dalam sanad hadits ini, JaTar ash-shadiq memperkuat IJmmu Bakar. Hal ini berbeda dengan apa
yang tertera pada sanad ath-Thabrani. Sepertinya huruf. zoauu terhapus dari sanad ath-Thabrani,
sehingga yang benar menurut Abdullah 6in Ahmad adalah: "dan daiila'f.ar," karenalafazhJa'f.ar
merupakan ma'thuf.Fl.:un/, wautu iniidakrcrtulis baik oleh pencetak maupun penyalin. ltfa[laabu
a'lam.
Akan tetapi hal itu diperkeruh.oleh pencacatan al-Flaitsami terhadap sanad ath-Thabrani dengan
alasan tidak diketahuinya identitas Ummu Bakar. Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwasaiya
(riyaylt) lalfar tidak_ memperkuar (riwayat) Ummu Bakar, insya )lhh. Sebab jika riwayat Ummu
Bakar diperkuat, tidak mungkin al-Haitsami melemahkan sanadini karena alasan tidak diketahuinya
identitas Ummu Bakar?
Bagaimana pun keadaannya,. penyelesaian masalah ini membutuhkan penelitian dan pengkajian
kembali atas naskah asli kitab al-Mu'i!m. Semoga usaha tersebut dimudahkan (oleh-Nya).'
Meskipun demikian, bagian pertama hadits di atas itu shahih-bagaimana pun keadaannyr. H"l itu
berdasarkan jalur p-eriwayatan lainnya dari al-Miswar bin Makhramah, bahwasanya ia mendengar
Rasulullah ffi berkata di atas mimbar: "Bani Hasyim bin al-Mughirah meminta izin uniuk
menikahkann puteri mereka kepada 'AIi bin Abi Thalib, namun aku tidak mengizinkannya, aku
tidak
trdak mengrzrnkannya,
izinkannya, aku tidak
trdak mengizinkannya, kecuali Ibnu Abu Thalib mau menceraikan
menciraikan
puteriku.dan menikahi puteri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, hingga aku
ikut susah dengan apa-apa yang membuatnya.I.i*,
deng?\apa?iaya:tg dan ik"t
membuatnya susah ar" ikut sakit dengan aoi-ror y*g^"^6i.rrry.
denean apX-^p rrrnn -"-liiorr,.,
sakit."]Iadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 5230) dan Muilim ielZ+lel Jari jalur Ibnu
Abu Mulaikah, dari al-Miswar.
Disebutkan dalam riwayat al-Bukhari (no. 3729):"... Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku,
maka aku tidak suka jika ada sesuatu yang menyusahkannya ...."
Dalam riwayat lain (no._ 371 4, 3767), dinyatakan: "Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku.
Barang siapa yang membuatnya marah, berarti dia telah membuatku marah."
Demikian pula, bagian kedua hadits tersebut juga shahih karena adanya beberapa hadits yang
menguatkannya. Ini menurut pendapat penulis (Ibnu Katsir) 'ffi, sebagaimana disebutkan padi
hadits berikutnya.
x0 Tidak tercantum pada naskah "r-".
r2l Dalam l<ttab as-Sunanul Kubraa
NTI/64\.
322
P^da naskah "r" dan'?- tenulis: " *".
r:r S1y.a be1\ata:.biriway*atkan oleh dalam al-MuJamul Kabiir $XW337 / lOl4),Ibnu
Abi 'Ashim "ih-ih"b.rrri
dalam al-Aabaad wal Matsaani N/362/2956), A'bu Bakar al-Khallal dzlam as-Sunnah
qr/_432433/655),datal-Baihaqi Nn'/64) dari beberapa jalur, dari'Abdullah binJa'far."
32a
Dalam kitab as-Sunanryl Kybraa W64); Ibnus Sakan dalam Sbihab-nya, sebagaimara dalam at-
Talhhlisbyl Ylbiir @./1+3); dan ath-Thabrad dalam al-Mujamul Ausaztb Nr/157/6609).
Adz-Dzahabi berkata dalam al-Mubadzdzabfii lhbtishaaris Sunan al-Kabiir (V/ZOlt): "Ibnu ltr(aki'
tidak dapat dijadikan sandaran."
Saya menambahkan: "Dikatakan dalam hitab at-Taqiib:'Iaperawi sbaduq. Akan tetapi, ia diberi
cobaan dengan.kebiasaan juru tulisnya yang suka memasukkan suatu tambalan ke dalam haditsnya.
Ia telah menasihatinya, namun nasihatnya tidak diterima. Maka dari itu, gugurlah haditsnya.';
-^_
325
Saya katakan, hadits ini memiliki bebe_rapa jalur periwayatan dan bebe.rpihidits p.nguat lainnya
yang tidak disebutkan oleh penulis 4in5, di anraranya:
f) _tu*aylt ath-Thabrani dalam al-MuJamal Kabiir 6l/194/11621), Abu Thahir bin al-Mukhlish
daLamSabbh.MajaalisminalAmaalii(79/155),al-Khatibal-Baghdadi dahmTaariihh-nyaS./271),
al-Harawi dalam Dzamrnul Kalaam $Y /239-240/1066),adh-D[iya' al-Maqdisi dala m al-,qiaadiitsu]
{"k\ry"r4 9:i jalurlvlusa bin 'Abdul ' Lziz al: Adaru: al-Hakam bin Abban meriwayatkan kepada
kami dari 'Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas seczra marfu'.

5U Kekhusus an Rasulullah ffi


Guru kami, al-Imam al-Albani l;:i)S,berkata dalam ash-Shabiibab (/58/2036): "Sanad hadits ini
hasan sebagai penguat. Sebab, al-Hakam bin Abban itu seorang yarg sbaduq, ahli ibadah, ramun
banyak melakukan kesalahan. Demikian pula Musa al-'Adani, ia perawi shaduq yang buruk
hafalannya."
Saya katakan, Guru kami 4tit5 bersandar pada perkataan al-Haf.izh dalam at-Taqriib, naimvn
terluput dari beliau perkataan al-Hafizh sendiri di dalam at-Talhhiisbul Habiir (A7): "Ia perawi
sbaduqyangshalih." Hal ini dikemukakan al-Hafizh pada bagian sebelumnya. Al-Hafizh berkata:
"Derajatnya dekat kepada hasan." Ibnu Hajar juga berkata dalamMa'rifatul Kbisbaal al-Mukffirab
(hlm. 42-43): "Mengenai Musa bin'Abdul' Aztz,Yahyabin Ma'in dan an-Nasa-i berpendapat bahwa
ia tidak mengapa." Namun, Ibnul Madini menilainya dha'if. Jadi, sanad hadits ini masuk ke dalam
syarat-syarat hadits hasan. Ibnul Jauzi melakukan kekeliruan ketika mencantumkannya dal;Lm al-
Maudhuu'aat, seraya berkata: "Sesungguhnya Musa bin 'Abdul 'Lzizitl majhul (tidak diketahui
identitas dan kepribadiannya). " Penilaian Ibnul Jauzi itu tidak benar, karena hadist tersebut telah
dianggap tsiqah oleh Ibnu Ma'in dan an-Nasa-i. Alasannya: jika ada orlrf,gyar,g sudah dianggap
tsiqab oleh Ibnu Ma'in dan an-Nasa-i, maka jika orang itu dianggap tidak diketahui identitasnya
oleh orang yang terlahir setelah masa Ibnu Ma'in dan an-Nasa-i, maka tuduhan tersebut tidaklah
merusak deralatrtya.
Saya tegaskan, Musa itu dianggap tsiqab oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Syahin, serta al-Haitsami
dalam Majma'uz Zawaa-id. W76). Al-Hakim mengeluarkannya dalam al-Musta"drak Q/319) dari
Muhammad Sahal bin 'Askar, bahwasanya ia mendengar'Abdurrazzaq ditanya tentang Musa, lalu
Abdur r azzaq memuj inya.
Hadits Musa juga dianggap shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al-Hakim, dan Ibnus Sakan.
Hadits ini pun dianggap hasan oleh al-Hafizh dalan an-Nataa-y. Oleh sebab ia4 adz-Dzahabi berkata
dalam al-Miizaan:'Tidak ada seorang pun yang mencantumkannya di dalam kitab adh-Dbu'afaa',
tetapi hal ini bukan hujjah (secara mutlak)."
Kesimpulannya, hadits Musa ini hasan selama terbukti sebaliknya. Wallaabu a'lam. Demikianlah,
derajat hadits ini hasan meskipun tidak masuk dalam kaidah yang sudah ditentukan, melainkan
terpulang pada pandangan dan pengalaman seorang ulama, yang berkisar antara shahih dan
dha'if."
2) Diriwayatkan pula oleh ath-Thabrani dalam al-Majamul Kabiir @/a5/2635) dan al-Mu'jamul
Ausaatb N/376/5606) serta darinya diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Hilyatul
Auliyaa' NII/314) dan adh-Dhiya' al-Maqdisi dalam al-Abaadiitsul Mukbtaarab Q/197-198/101,
198/L02): Muhammad bin'Abdullah al-Hadhrami mengabarkan kepada kami; al-Hasan bin Sahl
al-Hannath mengabarkan kepada kami; Sufyan bin 'Uyainah mengabarkan kepada kami dariJa'far
bin Muhammad, dari ayahnya, dariJabir, ia berkata: "Aku mendengar'IJmar bin al-Khaththab."
Kemudian Jabir menyebutkannya secara marfu'.
Ath-Thabrani berkata: "Tidak ada yang menilai baik terhadap hadits dari Sufyan bin 'Uyainah
ini, kecuali al-Hasan bin Sahl."
Saya berpendapat: "Tidak ada yarg men-tsiqab-kannya selain Ibnu Hibban, bahkan riwayatnya
diselisihi oleh Ibnu Abi 'Umar al-'Adani, seorang tsiqab yang termasuk perawi Muslim, yaitu
ia meriwayatkannya dari Sufyan bin 'Uyainah tanpa menyebutkan Jabir. Hadits yang tidak
menyebutkan Jabir ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu 'Umar di dalam Musna"d-nya, sebagaimana di
dalam al-Mathaalibul 'Aaliyab C{VA,/202/ 4211, terbitan Daarul 'Ashimah aau.IY /360-36t/ 4207 ,
terbitan Daarul Wathan) dar. h-haaful Kbiyarab al-Mabarah (YII/8/6312, terbitan Daarul
r0flathan)."
Ibnu Abi'Umar al-'Adani telah diikuti dalam riwayat ini, yakni oleh al-Imam al-Jabal Ishaq bin
Rahawaih yang mengeluarkan hadits itu dzlam Musnad-nya, sebagaimana di dalam al-Mathaaiibul
'Aaliab W/268/3989, terbitan Daarul ttrflathan): Sufyan mengabarkan kepada kami.
Al-Hafizh adh-Dhiya' al-Maqdisi mengisyaratkan perselisihan ini dalam al-Mukbtaarab I/L99).
Sufyan bin'Uyainah telah diikuti dalam meriwayatkannya oleh ad-Darawardi, Anas bin'Iyadh,
dan \tr7uhaib bin Khalid dari Ja'far secara mursal. Hadits itu diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur
dalam Sunan-nya @,/L/172-173/520) dan Ibnu Sa'ad dalam atb-Thabaqaatul Kubraa Nnl/463),
dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariihb-nyz g6/Q331/B) dan al-Baihaqi
dalam Manaaqibusy Syaf i (I/6a).

SirahNabi Muhammad ffi 545


Berdasarkan hal itu, jalur yang benar adalah yang diriwayatkan oleh mayoritas ulama dari Ja'far
bin Muhammad, dari ayahrya, dari 'Umar (tidak ada penyebutan dari Jabir).
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if karenamilnqdthi'. Pasalnya, Muhammad bin 'AIi bin al-Hasan
tidak pernah benemu dengan 'lJmar. Al-Hafizh berkata: 'Fladits iri munqatbi'.'Al-Bushiri berkata
dalam lt-baaful Kbiyarah al-Maharab (n/25\: 'Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih dengan
sanad munqathl'.' Inilah perselisihan yang terluput dari guru kami, al-Albani 4W"."
3) Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dzlam al-Mu'jamul Kabiir (III/44-45/2633) dan darinya
diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalamHilyatulAuliyaa'(l/34):la'far bin Sulaiman
an-Naufali meriwayatkan kepada kami dari Ibrahim bin Hamzah tz-Zubiri, dari ad-Darawurdi,
dariZaid bin Aslam, dari ayahnya, dari'Ali bin Abi Thalib, dari'Umar dengan redaksi yang
sama.
Saya berkata: "Saya tidak mengetahui celaan maupun rekomendasi terhadap Ja'far ini. Sementara
itu, para perawi selainnya tsiqdh, sebagaimana tercantum dalam kitab at-Taqriib."
Gurukami, al-Imamal-Albani 4iii5 ,berkata(V/62): "Paraperawidalamsanadha&ts'tntxiqab,rcrmx,tk
pertwil<ttab ash-Sbahiih *lxnarrNaufali, guru ath-Thabrani, sebab aku tidak menemukan biografinya."
Ia telah diikuti dalam hadits ini, yakni yang diriwayatkan ol eh al-Bazzar dalam al-Bahruz Zahhbbaar
(I/397/274) dan Ibnu Syahin dalam al-Afraad ([/l) dari Salamah bin Syabib: al-Hasan bin
Muhammad bin A'yan mengabarkan kepada kami; 'AbdullahbinZaid bin Aslam mengabarkan
kepada kami dari ayahnya, dari kakeknya, dari'Umar dengan redaksi yang sama.
Saya berkomentar: 'Sanad hadits ini hasan. 'Abdullah bin Zaid shaduq meskipun memiliki
kelemahan, sebagaimana dijelaskan di dalam at-Taqiib. A&pun perawilinnyauiqah dan termasuk
perawi kitab asb-SbahliD. Nama al-Hasan bin Muhammad bin A'yan dituliskan secara salah di
dalam asb-Sbahiibah meniadi al-Husain, namun guru kami tidak menyadarinya. Adapun yang
benar adalah yang kami sebutkan, bahkan ia adalih perawi al=Bukhari ian Muilim. Akan tetapi]
al-Bazzar mengisyaratkan akan kelemahannya. Al-Bazzar berkata setelah menyebutkan hadits ini:
'Hadits ini telah diriwayatkan oleh lebih dari satu orang dari Zaridbin Aslam, dari'Umar secara
mursal, kami tidak mengetahui adayargberkata: 'DariZaiddariayahnya,'kecuali'Abdullah bin
Zaid sendiri.'"
4) Diriwayatkan oleh al-Haitsam bin Kulaib dalam Musna"d-nya, sebagaimana di dalam Musnadul
Faaruuq karya penulis '+sa gtlSOl, dan dari jahrnya diriwayatkan oleh adh-Dhiya'al-Maqdisi
dalam al-Abaadiitsul Muhhtaarah [/398/281); ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabiir [n/44/2631
- secara ringkas); al-Qathi'i dalam Zawaa-iid. Fadbaa-ilish Sbabaabab (II/626/1070) dan darinya
diriwayatkan oleh Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma'rifatusb Shahaabab (/56/2L5); al-Hahzh
Abu Shalih al-Muadzin dalamal-Arba'iin,sebagaimanadidalamal-Ajutibab al-Mardhtyyah 0,/342-
343) dan ktijlaab lrtiqaa'il Gburaf p./a94) darijalur Syarik al-Qadhi, dari Syabib bin Gharqadah,
dari al-Mustazhil bin Hushain, dari'Umar dengan redaksi yang sama.
Penulis 'Sl5 berkata dalamMusnadul Faaruuq Q,/390): "Sanadnya hasan, dan pendapat inilah yang
dipilih oleh adh-Dhiya'."
As-Sakhawi berkata: "Para perawinya tsiqah. Syarik adalah Ibnu 'Abdillah al-Qadhi. Al-Bukhari
menjadikan (riwayat dari)nya sebagai syabid (pengtat) dalam Shahiih-nya, sedangkan Muslim
menjadikan riwayat darinya sebagai mutaba'ah (pendukung). "
Saya menambahkan: "Disebutkan dalam kitab at-Taqiib:'@ia adalah sosok) yangsbaduq namun
banyak melakukan kesalahan. Ingatannya berubah sejak ia menjabat sebagai hakim di Kufah.
Namun, hadits ini hasan sebagai pendukung dan penguat."
Akan tetapi, guru kami 'S,H berkomentar S /64): "Hafalan Syarik buruk, tetapi ia perawi sbaduq
dan dipakai sebagai penguat."
5) Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Ahmad dalam Zawaa-ilul Musnad, sebagaimana di dalam al-
Muhadzdzabfii lkhtisbaarb Sunanil Kabiirkaryaadz-Dzahabi N /2632/10719), at-Talhbiishul Habiir
lll/143), dan darinya diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jarnul Kabiir (UI/a5/2$a);
Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Akbbaar Asbbahaan [/199-200); Abu 'Ali ash-Shawwaf dalam
al-Fauaa-id @./L65/2);adz-DzahabidalamTadzkiratul Huffaazh W9L09ll) dari jalur Yunus bin
Abu Ya'fur, dart ayahrya: aku mendengar'Abdullah bin 'Umar berkata: aku mendengar'Umar
bin al-Khaththab berkata: '...." Kemudian ia menyebutkannya secara rnddu'.
Guru kami, al-Imam al-Alb ani $j5, berkata S /61): "Sanad hadits ini hasan sebagai penguat. Yunus

546 Kekhususan Rasulull ah ffi


adalah perawi Muslim, tetapi ia didha'i{kan oleh mayoritas imam (ahli hadit$. Al-Hafizh berkata
dalam at-Taqriih'Sbadaq, namun sering melakukan kesalahan.'"
Saya menegaskan: "Apa yang beliau katakan itu benar. Adz-Dzahabi berkata dalam a l-Mubadzdzab
Sunanil Kabiir'SarLrdnya sbalih ;"
fii lkbtishaa*
Diriwayatkan oleh Ibnu ' Adr dalan al-Kaamil (l/272); al-Khatib al-Baghdadi dilam Taari*b-rya
ffU 182); Abu Bakar asy-Syafr'i ddam al-Fatoaa-id (73/257,/1), sebagaiman a di dalam asb-Sbabiihah
(V/59) dari jalur Ibrahim bin Mahran bin Rustum al-Marwazi: al-Laits bin Sa'ad meriwayatkan
kepada kami &ri Musa bin 'Ulayya bin Rabbah al-LaLhmi, dari ayahnyr, dari 'Uqbah bin 'Amir
al-Juhani, dari'Umar secara marfu'.
Saya berpendapat: "Sanad hadits ini hasan seb"Bai penguat dan pendukung. Mengenai Ibnu Rustum,
Ibnu 'Adi berkata tentangnya: 'Bukan orang yang terkenal meriwayatkan hadits munkar dari
perasi tsQab.' Abu Hatim ar-Razi berkata: 'Ia tidak tsiqah, nam:un sbaduq.'la drnyatakan tsiqah
oleh Ibnu Ma'in &n Ibnu Hibban dengan tambahan: 'Ia pernah melakukan kesalahan.' Al-'Uqaili
berkata:'Banyak melakukan kekeliruan.'
Hadits ini memiliki beberapa jalur periwayatan dan beberapa hadits penguat lainnya seperli yang
disebutkan guru kami, al-Albani 'in%, dalam ash-Sbahiibab N/63-64). Maka, silakan merujuk
kitab tersebut. Silakan lihat juga kitab Kasyful Astaar $Il/152/2455) dm al-Musbannafkarya
'Lbdl;,rrazzaq[l/163/10354). Kesimpularnye, deraja't hadits ini shahih, tanpa diragukan lagi,
berdasarkan keseluruhan jalur-jalur dan penguat-penguatnya."
Al-Khallal meriwayatkan dalam as-Sunnab @/a32/65a): al-Maimuni mengabarkan kepadaku, ia
berkata: aku bertanya kepa& Ahmad bin Hanbal: "Bukankah Nabi S pernah bersabda: 'Seluruh
kekerabatan karena perkawinan dan kekerabatan karena nasab itu telputus kecuali kekerabatan
karena perkawinan dan nasab denganku?'Imam Ahmad menjawab: "Benar." Aku benanya lagi:
"Apakah ini untuk Mu'awiyah?" Ia menjawab: 'Benar, ia loi.emilikr sbahr dan nasab." Al-Maimuni
mengatakan bahwa ia mendengar Ibnu Hanbal berkata: "Apa urusan mereka dengan Mu'awiyah?
Kita memohon ampunan kepada Allah." Sanad hadits ini shahih.
326
Tambahan dari naskah "r ".
Pada naskah "g " tenulislsegala puji bagi A[ah di awal dan di akhir. Shalawat dan salam kepada
sayyidina (penfihulu kita) Muhammad, juga kepada keluarga dan para Sahabat beliau. Telah selesai
naskah yang diberkati ini pada hari Rabu, bulan Jumadil Akhirah, tahun 1101 H, melalui tangan
hamba yang paling lemah dan paling butuh, Hasan bin al-Hajj Ramadhan d-Khaththy al-Aynrbi."
Semoga Allah mengampuninya da" kedua orang tuanya, serta memperbaiki kehidupan mereka.
Pada naskah "i- " tertulis: "Telah selesai kit ab as-Siirab yarg mulia, yang diberkati dengan kelembutan
Allah e dan Eeutamaan dari-Nya, dan segala puji bagi.Nya, yakni pa& waktu shubuh, hari Rabu,
tanggal 13 Rabi'ul Awwal, tahun 813 H. Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik, sesuai
dengan karunia dan kelembutan-Nya, dan mengampuni penyusun, pemilik, penulis, dan peneliti
kitab ini. Semoga Allah pun melindungi kaum Muslimin. Amin."
Saya berkomentar: "Tulisan pada halaman selanjutnya tidak terdapat dalam semua naskah yang
ada. Inilah keistimewaan naskah'.,.'."
327
Al-Istii'aab W7l) tanpa menyebutkan sanad dan orang yang metukbrij-nya. Saya tidak pernah
menemukan hadits dengan redaksi tersebut. Akan tetapi, ath-Thabrani meriwayatkannya dalam
al-MujamulAusaatb ({U50/5762); Ibnul A'rabi &lam al-Mu'jam W431432/842, terbitan Ibnul
Jauzi) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir dalamTaaiikb Dimasq (71/15); al-Hakim
Wl37) dari jalur Qubaishah bin 'Uqbah, dari 'Ammar bin Saif, dari Isma'il bin Abu Khalid, dari
Ibnu Abu Aufa, ia mengatakan bahwa Rasulullah $$ bersab&:

(( i)i.tri'ii {+r ,t,r av'\yl;j gLUfi.tS Vi i./t'"A Lr1y :i w.Jj dl"u )


"Aku meminta kepada Rabbku agar aku tidak menikahkan (keturunanku) pada seseorang dari
ummatku, dan tidak seorang pun menikah denganku, melainkan ia pasti akan bersamaku di Surga.
Allah pun mengabulkan do'aku."
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, hanya saja tidak dikeluarkan oleh al-Bukhari dan
Muslim." Penilaiannya telah disepakati oleh adz-Dzahabi.
Namun, guru kami, al-Imam al-Albani '+iii5, membantahnya dalam adb-Dba'iifab ({Il/a)):
"Pendapat ini perlu ditinjau ulang. Mengenai 'Ammar ini, al-Hafizh berkata: 'Haditsnya dha'if. Ia

SirahNabi Muhammail ffi 547


adalah seorang ahli ibadah.' A&-Dzahabi meriwayatkannya dalan al-Miizaan dan menyebutkan
perselisihan alr;tarayang menguatkan dan yang melemahkannya, lalu beliau mengedepankan
celaan daripada rekomendasi dengan beberapa argumen. Abu Dawud berkata: 'Ia orang yang
lalai.' Adz-Dzahabi berkata: 'Aku menegaskan bahwa ia memiliki hadits yang senget munkar.
Kemudian, ia membawakan hadits lain dan berkata ddam al-Mugbni: 'Didha'ifkan oleh Abu Hatim
dan selainnya.' Al-Haitsami berkata dalam Majrna'uz Zauaa-id VJLI,'Diriwayatkan oleh ath-
Thabrani dalarm al-Mujamul Ausaatb. Di d,lamnya terdapat 'Ammar bin Saif, seorang yang telah
dinyatakan dha'if oleh mayoritas ulama meskipw.ia dr-tsiqab-kan oleh Ibnu Ma'h. Adapun sisa
perawi lainny a tsiqab.' "
Saya menambahkan: "Terluput dari guru kami 'ittiTo perkataan Ibnu Hibban dalam al-Majruahiin
gJ189, terbitan ash-Shumai'i): 'Dari jalur Isma'il bin Abu Khalid, dari Ibnu Abu Aufa, dari Nabi
iiS diriwayatkan hadits-hadits bathil yang tidak ada asalnya. Pembahasannya akan terlalu panjang
jika dijelaskan dalam kitab ini.' Demikian pula dengan hadits di sini, yang juga bersumber dari
Isma'il. Sadarilah hal itu."
Telah diriwayatkan pula dari Isma'il dengan sanad yang lain. Ath-Thabrani berkata dalam al-
MuJarnulAasatb W/l5}l5l/3844): 'Ali bin Sa'id ar-Razi meriwayatkan kepada kami, ia berkata:
Muhammad bin Abun Nu'man al-Kufi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Yazid bin al-Kimyat
mengabarkan kepada kr-i, ia berkata: 'Ammar bin Saif mengabarkan kepada kami dari Hisyam
bin 'Urwah, dari ayahnya, dari'Abdullah bin'Amr secara marfu'.
Ath-Thabrani berkata: "Hadits ini diriwayatkan dari Hisyam bin 'Urwah hanya oleh 'Ammar
bin Saif, dan tidak adr yang meriwayatkan dari 'Ammar kecuali haryaYazid bin al-Kimyat.
Muhammad bin Abu Nu'aim hanya sendiri dalam periwayatan hadits ini."
Guru kami al-Albani 'rjifu berkata: "Aku tidak menemukan biografi Ammar bin Yusuf,
sedangkan Ibnul Kimyat (Yazid) itu dha'if sekali. " Ad-Daraquthni berkata dalem Su-aalaatul
Barqaani (72/553): "(Yazid bin al-Kimyat) itr Matrah." Karena keberadaannyalah al-Haitsami
mendha'ifkan hadirc ini delam Majma'uz Zawaa-il 6/17).Al-Haitsami berkata: "Ath-Thabrani
meriwayatkanryadalamal-Ausatb,drdalamayaterdapatYuidbin al-Kimyat, perawi yang dha'if."
Guru kami al-Albant '+]{5 membantah pen&patnya: "BahLan ia (Yazid) dha'if sekali, berdasarkan
pernyataanad-Daraquthdtentangp.ya:'Matruk.'Makariwayatinitidakbisadiiadikansebagaipenguat."
Saya berpen&pat: "Benar yang dikatakan al-Albani. 'Ammar bin Saif itu dha'if, sebagaimana yang
telah dijelaskan. Adapun guru ath-Thablari, dia telah didha'ifkan oleh ad-Daraquthni dan yang
lainnya. Oleh sebab itu, al-Hafizh berkata ddam Fat-bul Baai (VIV85): '... Riwayat ath-Thabrani
dalan al-MuJamul Ausath bersanad dha'if sekali.'"
Ibnul Kimyat telah diikuti, yekni slsf, Ishaq bin Bisyr al-K:hili: 'Ammar meriwayatkan kepada
kami. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Harits bin Abu UsamahdalamMusnad.-nya, sebagaimana di
dalam Buglryatal tuabi* @/919/1008) der al-Mathaalibal Aaliydb WW248/3987, terbitan Daarul
'Ashimah ata;u IY / 267 / 3987, terbitan Daarul Wathan).
Guru kami, al-Albani, berkata: "Ishaq ini seorang pendusta."
Saya berpendapat: "Yang beliau katakan benar. Hal ini teiluput dari peneliti krtab al-Mathaalibul
'Adliydb, terbitan Daarul'Aashimah."
Ia (Ibnul Kimyat) juga telah diikuti oleh Muhammld !i1 lflahim bin aFAlaa' asy-Syami: 'Ammar
meriwayatkan kepada kami. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Sam'un al-I(a'lzhdalamal-Amaalii
(ll*ll5/5l,terbitan al-Basya'ir) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir ddam Taariikb
Dimasq (71/15).
Saya menegaskan: "Mengenai Muhammad ini, ad-Daraquthni berkata tentangnya dalam Sa-aahatal
Barqaani (58 / a?3) :'Pendusta.' "
Ibnu Hibban berkata dabm al-Majraubiin @./3L8): "Ia memalsukan hadits dari penduduk Syam
sehingga tidak boleh meriwayatkan darinya, kecuali umuk iTibar (pelajaran) saja."
Dalam pada itu, status perawi ini diterangkan dalam kitab dt-Taqriih "Munharal badiits."
Atas dasar inilah, guru kami eiriS mencantumkan hadits ini dalam adb-Dba'iifab. Hanya saja,
terdapat kesalahan tulis dalam riwayatnya, yakni Ibrahim asy-Syami, sedangkan yang benar addah
Muhammad bin Ibrahim, maka hendaklah hal iru diperbaiki.
Hadits ini memiliki penguat &ri hadits Hindun bin Abu Halah secara marfu': "Sesungguhnya
Allah e tidak menghendaki aku menikahi atau dinikahkan kecuali dengan penduduk Surga."

548 Kekhusus an Ra sulull ah ffi


Penguat penama itu diriwayatkan oleh Ibnu'Asakir dalam Tazriihhnya(Lg/4ls - manuskrip atau
73/ll0 - tercet,k) dari jalur Abu Bakar bin Abu Khaitsamah: 'Utsman bin.Z$ar mengabarkan
kepada kami; Saif bin'Umar mengabarkan kepada kami dari'Abdullah bin Mtharraz,dariHindun
bin Hindun bin Abu Halah, dari ayahrya dengan redaLsi yang sama.
Saya menilai: "Sanad hadits ini dha'if sekali. Tentang Saif bin 'LJmar, ad-Daraquthni berkata
dalam Su-aalaatul Barqaani Qa/200): 'Mdtrilh.' Abu Hatim ar-Razi berkata, sebagaimana di dalam
al-Jahr aut Ta'diil karya anaknya: W / 278\ 'Matrukul badilrs. Hadits darinya diiamakan dengan
hadits al-Waqidi.' Al-Imam adz-Dzahabi berkata dalam al-Mugbni $/292):'Matruh, berdasar[an
kesepakatan para ulama.'A&pun'Abdullah bin Muharraz, saya belum menemukan biografinya
meskipun telah lama mencarinya. Menurut saya, 'Abdullah bin Mrrtarrazlru majbul, sepeni halnya
yang dikatakan a&-Dzahabi dalanal-Miizaan Yang saya khawatirkan ialah bahwasanya ia adalah
Ibnu Muharrar, yakni seorang perawiyang matu\ bahkan dituduh telah memalsukin hadits."
PenguatyanglainbgrasaldarihaditsMu'adzbinJabal, secaranurfu"."Salahsatusyaratdarisyarar-
syarat Rabbku adalah: aku tidak boleh berkeluarga dengan seomrg, dan seseorang tidak boleh
dijadikan keluarga (istriku) kecuali ia akan menjadi pendampingku di Surga ...."
Penguat kedua ini diriwayatkan oleh Ibnu 'Iraq dalam Tanziibusy Syarii;ab E/27), dia berkata:
"Ibnu 'Asakir mengeluarkan hadits Mu'adz bin Jabal. Di dalamnya terdapat Muhammad bin
Ibrahim bin al-'Alaa'ad-Dimasqi dan Ghulam IGalil yang meriwayatkan darirya."
Saya berkomentar: "Kedua orang itu pendusta sehingga hadits mereka tidak d,pat dijadikan penguat
dan tidak ada apa-apanya."
Penguat yang ketiga diambil dari hadits 'Ali bin Abi Thalib secara marfu'z "Tidak akan masuk
Neraka orang yang menikah atau dinikahkan kepada keluargaku."
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir dalam Taariibb Dhnasq Q5/3L4) dan Abul Yaman
bin'Asakir dalamal-Arba'iinfi.ifuIanaaqib UmmahaatilMa'miniin (Lo61o7/37) dari jalurlshaq bin
Ibrahim al-Khatali: Nashr bin Harisy mengabarkan kepada kami; Abu Sahl Muslim al-Khurasani
mengabarkan kepada kami dari Yunus bin Abu Ishaq, dari ayahrya, dari al-Harits al-A'war, dari
'AIi dengan redaksi yang sama.
Diriwayatkanpula oleh ad-Darlalmt dalamMusnadal-Firdaus g4/Q90/B) dari jalurlshaqbin Sinin,
dari Nashr.
Saya berpendapat: "Hadits ini maadht', di samping memiliki kelemahan berikut ini. Pertama, al-
Harits d-A'war adalahperawimatruh,bahkndrtuduh pendusta. Kedua, Abu Ishaq as-Sabi'i adalah
xorangrnudallis dan rusak hafalannya, senatelah meriwayatkan dengan'anbnah;sedangkan riwayat
Yunus darinya diriwayatkan setelah hafdannya rusak. Ketiga dan keempat, Nashr bin Harisy dan
Muslim al-Khurasan, dla orang perawi ini dha'if, sebagaimana yang dikatakan ad-Daraquthni
dan seperti yang dinukil oleh al-Khatib al-Baghdadi darinya dalam Taariihb-rya (Xlil7zto).
Berdasarkan hal ini, penilaian hasan yang dinyatakan Abul Yaman bin 'Asakii tidak benar."
Penguat yang ke.empat diriwayatkan oleh al-Harits bin Abu Usamah dalam Musnad-rya,
sebagaimana di dilam Buglryatal Baabits @./920/ 1009) dan al-Matbazlibul Aaliyah 6yV25O/3i88,
terbitan Daarul 'Ashimah at'au IY/267-268/3988, terbitan Daarul Wathan) dengan samd ja1ryi.d
dari Qasim bin Yazid, dari Abu'Abdullah bin Marzuq atau Ibnu Marzuq secara marfu'.
Guru kami, d-Imam al-Albani ,SiS,berkata: "Al-Qasim bin Yazid, satusnya yang-jelas adalah
sePeni yang diterangkan dalam dt-Tdqriih 'Guru IbnuJu ru1 rnajbul, berasal dari tingkitan keenam.'
Aku tidak menemukan biografi Abu'Abdullah ini."
Saya menegaskan: "Yang beliau katakan benar. Maka status hadits ini artara mursal atau mu'dhal.
Ini adalah cacatrrya yang ketiga."
Secara keseluruhan, hadits ini m*nhar sehingga tidak shahih. Penguat-penguatnya tidak dapat
mendukungnya karena semuanya sangar dha'if. Walhabu a'hm.
'8 (Malaudnya adalah menantu, merrua, dan saudara ipar)-e."
12' Telah disebutkan tahbrij-nya.
330
Telah disebutkan tahhrij-nya.
3t Diriwayatkln oleh Ibnu'Adi dalam al-Kaarnil
W/L534) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh
al-Baihaqi dalam Daha-ilun Nrbruzoab ffU7a-75); Ibnul Jauzi dalam ai-'Ilalal Mutanaabiyah
Q'/173-174/266); al-IGathib dalam Taaiikb Bogbd"d (IY/271-272); Tammam dalam al-Fawaa-il
W/238/1430, dengan urutannya); Makki al-Muadzin dalam Hadiits-nya (/236); adh-Dhiyaa'

SirahNabi Muhammad ffi 549


al-Maqdisi dalam al-Munuqaa' rnin badiits Abi Ali al-Aaqa Q/1), sebagimana disebutkan dalam
adb-Dha'iifub (no. 341), dari jalur Zthair bin Abbad. Al-Khathib dan Tammam menambahkan
al-Mu'alla bin Hilal di antara Ztthair dan'Abdullah bin Muhammad bin al-Mughirah.
Sayaberkomentar: "Sanadhadits irrtmaudhu'.Diddamnyaterdapatduakelemahan. Penama, al-Mu'alla
bin Hilal; para pengkritik hadits sepakat bahwa ia termasuk perawi pendusta. Kedua, 'Abdullah bin
Muhammad; diUqaili berkata tentangnya: 'Dia suka meriwayatkan hadits yang tidak ada asalnya.'"
Ibnu Yunus berkata: "Munkarul badiits."
Adz-Dzahabi meriwayatkan hadits-hadits darinya. Hadits ini adalah salah satu di antaraya.
Kemudian, ia berkata: ?Riwayat-riwayat ini mauditu' (palsu)."
IbnulJauzi berkata: "Hadits ini tidak shahih. AljUqaili berkata bahwa'Abdullah bin Muhammad
al-Mughirah meriwayatkan hadits yang tidak ada asalnya. 'Abbx bin al-Iflalid pun dikomentari
oleh Ibnul Madini."
Saya menegaskan: "Komentar beliau tentang 'Abdullah benar. Dengan demikian, pencacatan hadits
ini dengan 'Abbas merupakan kekeliruan. Sebab, dia telah dinyatakan tsQah oleh sebagian ulama.
Ia adalah perawi sbaduq."
Adz-Dzahtbi berkata dalam Talkhiisbul 'Ilal (hlm. 58): "Di dalamnya terdapat 'Abdullah bin
Muhammad bin al-Mughirah -yang dituduh sebagai pendusta- (yang meriwayatkan) dari Hisyam ...."
Riwayat itu didha'ifkan juga oleh Ibnu Dihyah dalam al-Aayaatul Bayyinaarr, sebagaimana
disebutkan dalam kitab Faidbul Qadiir (l/215).
Guru kami, Syaikh al-Imam {-Albani, berkata dalam adb-Dba'itfah @o. 3 41): " Maadhu'."
332
Pada naskah "u." tenulis'|i:i". Koreksi ini diambil dari referensi-referensi ahbrij dankitab-kitab
biografi para perawi.
333
Dalam kitab ad-Daka-il W75). Disebutkan di dalamnya: "Hadits ini diriwayatkan dari jalur lain,
namun jalurnya tidak kuat."
Syaikh al-Albani berkata dalam adb-Dba'itfah (no.341): "Sanad hadits ini gelap (tidak diketahui).
Aku belum menemukan biografi perawi yang berada di bawah (yang meriwayarkan dari) al-
Mughirah."
xa Tujuh bintang yang biasa terlihat di Kutub Utara, yang bentuknya menyerupai tandu.
33s
Dikeluarkan oleh 'Abdullah bin Ahmad dal am al:Ihl wa Ma'nfatar Rijaal (l/ 559 / 1333); al-Khallal
meriwayatkan darinya dalamal-'Ilal QLI-123/123 - al-Muntahba&); Abu Ya'ledalamMusna^d-rya
(12/109/6741) dan dari jalurnya diriwayatkan oleh ad-Dailami dalam Musnad-nya, sebagaimana
tercantum dalam kitab al-Ajatibab al-l4ardhiyyab W344), ktijlaab lrtiqaa-il Gburaf (tr/ 502), dan
al-Maqaasbidul Hasanab (hlm. 51a); sefta ath-Thabrani dalam al-MtJamul Kabiir (II/44/2632,
XXnh52/1042) dari'Utsman bin Abi Syaibah.
Dikeluarkan pula oleh al-Khathib al-Baghdadi dalam Taariikb-rya 5U285) dan dari jalurnya
diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam al-'Iklul Mutanaabiah Q./260/afi); al-'Uqaili dalam adb-
Dbu'afaa-ul Kahir @/951-952,952,terbitarash-Shumai'i); al-Khathib W/285) dari jalur Husain al-
Asyqar dan Ahmad bin Yazid bin Dinar (Abul Awam), keduanya dariJarir bin'Abdul Hamid.
Saya berkomentar: "Mengenai jalur'IJtsman bin Abi Syaibah, akan disebutkan komentar Imam
Ahmad tentangnya. Adapun Husain al-Asyqar, dia penganut paham Syi'ah radikal dan termasuk
orang yang suka mencaci para Sahabat, sebagaimana yang dikatakan al-Jr'rajani. Al-Bukhari berkata:
'Mengenai dirinya ada hal-hal yang masih perlu diteliti.' Namun, di tempat lain beliau berkata: 'Ia
memiliki hadrts munkar.' Abu Zur'ah berkata: 'Munharul badiirs.' Ad-Daraquthni, an-Nasa-i, dan
Abu Hatim ar-Razi mengatakan bahwa ia tidak kuat. Dalam lita;b at-Taqriib dikatakan:'Shaduq,
tetapi banyak melakukan kesalahan. Ia juga gbuluw fterlebihJebihan) dalam menganu! paham
Syi'ah.' Sesungguhnya hadits ini menguatkan bid'ah mereka, maka hendaklah diperhatikan.
Terkait dengan Abul Awam, yakni Ahmad bin Yazid bin Dinar, bahwasanya ia perawi majhll,
sebagaimana yang disebutkan dalam litab al-Lisaan Ibnul Jauzi berkata: 'Hadits ini tidak shahih
dari Rasulullah.' Ibnu Hibban berkata: 'Tidak boleh berhujjah dengan Syaibah bin Nu'amah.' Al-
Haitsami berkata dalam Majrna'uz Zauaa-id @./173)t'Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan Abu
Ya'la. Di dalamnya terdapat Syaibah bin Nu'amah. Siapa pun tidak boleh berhujjah dengannya.'
Ia (al-Haitsami) pun berkata IV/22a)t'Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, di dalamnya terdapat
Syaibah bin Nu'amah, ia adalah perawi dha'if.' As-Sakhawi berkata dalam Istijlaabu lrtiqaa-il
Gbtraf P./502-503) dan al-Maqaasbidul Hasanab (hlm. 51a): 'syaibah lemah, sedangkan riwayat

550 Kekhusus an Rasulullah ffi


Fathimah dari nereknya mursal.' Al-Munawi berkata dalam Faidhal Qadiir $ / l7): 'Diriwayatkan
oleh IbnulJauzidalam al-Ahaadiitsul Vaabiah dan ia berkata: 'Tidak shahih.'Perkataan penulis,
yaitu as-Suyuthi, bahwasanya derajat hadits ini hasan, tidak benar.' Syaikh al-Albani mencacarkan
hadits ini dengan dasar Syaibah saja dalam l<ttab adh-Dba'iifdb F,/213)."
Hadits ini memiliki penguat dari hadits Jabir bin 'Abdullah # secara marfu' yang diriwayatkan
oleh al-Hakim (IIIl16,a) dari jalur al-Qasim bin Abi Syaibah: Yahya bin al-Ala' ar-Razi meriwayatkan
kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir.
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, namun tidak dikeluarkan oleh al-Bukhari &n Muslim."
Adz-Dzahabi membantah atas pendapat al-Hakim itu: "Tidak shahih. Di dalamnya terdapat Yahya
bin al-Ala'. Imam Ahmad berkata tentangnya: 'Ia suka memalsukan hadits.' Di samping itu, al-
Qasim bin Abi Syaibah adalah perawi matruk.'"
Penguat yang lain dari hadits 'Umar bin al-Khaththab .g yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam
al-MujamulKahirW44/2631):MuhammadbinZakariyaal-Ghilabimeriwayatkankepadakami; Bisyr
bin Mahran meriwayatkan kepada kami; Syarik bin'Abdullah al-Qadhi meriwayatkan kepada kami
dari Syabibbin Gharqadah, &ri al-MustazhilbinHushain, dari'Umardengan redaksi haditsyangsama.
Guru kami, Syaikh al-Albani berkata dalam adh-Dba'iifab @/213): "Hadits ini sangat dha'if. Syarik
atau al-Qadhi adalah perawi lemah. Adapun Bisyr bin Mahran, Ibnu Abi Hatim berkata tentangnya:
'Ayahku meninggalkan haditsnya.' Oleh karena itulah, al-Munawi melemahkannya dalam kitab
FaidhulQadiir (V/17), mengikuti al-Haitsami ddtml<ttab Majma'uzZauaa-id @ /224).Tersanar atas
keduanya bahwa hadits itu dikenal dari riwayat Muhammad bin ZakaiyaalGbtlabi, seorang pendusta."
Saya menegaskan: "Benar yang beliau katakan. Al-Ghilabi memang telah diikuti riwayatnya, yaitu
oleh Muhammad bin Yunus al-Kadimi, seorang pendusta juga: Bisyr bin Mahran meriwayatkan
kepada kami. Hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Qathi'i dalam Zaroaa-id Fadbaa-ilish Sbabaabab
II/626/1070) dan Abu Nu'aim al-Asbahani meriwayatkan darinya dalam Ma'rifatus Sbabaabah
(/ 56 / 215). Secara keseluruh an, der ajat hadits ini munhar, tidak shahih. "
336
Dalam kitab al-'Ihl ua Ma rifatar Rijaal S/559)-al-Khallal meriwayatkan darinya dalam al-Tlal QLI-
212/123 -al-Muntahbab); al-'Uqaili dalamadh-Dbu'afaa-ul Kabiir @,/952 - terbitan ash-Shumai'i);
al-Khathib dalam Taarihb-nya (XU284-285); dan as-Sakhawi dalam al-Ajuibab al-Mardhiyyab
(h a a)-dar Nasbny a adalah:
'Abdullah bin Ahmad berkata: "Aku menunjukkan kepada ayahku beberapa hadits yang telah
diriwayatkan kepada kami oleh'Utsman bin Abi Syaibah-Abdullah bin Ahmad kemudian
menyebutkan di at4s bersama beberapa hadits lainnya. Ayahku sangat mengingkari hadits-hadits
tersebut dan sejumlah hadits lain yang semakna dengannya, seraya berkata: 'Hadits-hadits ini
maudbu'atau kelihatannya seperti hadits maudbz'.' Ayahku mengatakan bahwa saudaranya,
lyakni Abu Bakar bin Abi Syaibah, tidak menjadi tenuduh (pemdsu hadits) karena meriwayatkan
hadits seperti ini. Kemudian, ayahku berdo'a: 'Kita memohon keselamatan dalam urusan agama
dan dunia.' Selanjutnya, ayahku berkata: 'Kami menilai ia (Abu Bakar bin Abi Syaibah) telah
keliru dalam meriwayatkan hadits-hadits ini. Kita memohon keselamatan kepada Allah. Ya Allah,
selamatkanlah, selamatkanlah.' "
ll1 3"41"fhh ".,"" terdapat kesalahan tulis, yaitu:
x8
"\jH;.
Telah disebutkan tahhrij-nya.
33e
Penulis (Ibnu Katsir) juga menisbatkan hadits tersebut kepada Ibnu Abid Dunya dr dalamkhab al-
Bi.daayab wan Nihaayah (XX,/189-190), padahal hadits tersebut tidak tercanrum dalam naskah kitab
alAbuaal dengan dua versi cetakannya. Namun kesalahan tersebut telah dikoreksi oleh muhaqiq
kitab alAhwaal cetakan Salafiyah, Bombay ftlm. 31+315), yakni pada akhir kitab tersebut, dalam
satu bahasan khusus.
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dun-ya dalam Husnuzh Zhann bilhb Azza ua
lalla (70/61) dengan sanad yang sama. Diriwayatkan juga oleh Ibnu Khuzaimah dalam at-Taubiid
F,/598-599/350); Abul Fadhl az-Zthri dilam Hadiits-nya (l/168-169/12l - riwayat al-Hasan bin
'Ali al-Jauhari); ath-Thabrani dalam al-MuJamul Kabiir (X/317/10771) dar. al-Mu'jamul Ausatb
W208/2937); al-Hakim Q./65-66);senaadz-Dzzhabidilam SiarA'laamin Nubalaa'fffr/82-83)
&ri jalur Sa'id bin Muhammad.
Ath-Thabrani berkata: "Tidak adayangmeriwayatkan dari Muhammad bin Tsabit, kecuali Abu
'Ubaidah."

SirahNabi Muhammad ffi 551


Saya menanggapi: "Nama lengkapnya adalah 'Abdul !7ahid bin lU(ashil. Ia perawi tsiqab darr
termasuk perawi yang dipakai al-Bukhari. Akan tetapi, sebenarnya cacat hadits ini terletak
pada gurunya yang bernama Muhammad. Ia perawi dha'if, sebagaimana disebutkan dalam at-
Taqriib."
Adz-Dzahabi berkata: "Haditsinigbaib rnunhar.Muhammad bin Tsabit seorangperawi dha'if. Ia
sendirian dalam meriwayatkannya. Al-Bukhari berkata: 'Mengenai dirinya terdapat hal-hal yang
masih perlu diteliti.' Yahya bin Ma'in berkata: 'Tidak ada apa-apanya.'"
Al-Hakim berkata: "Sanad hadits ini shahih, hanya saja al-Bukhari dan Muslim tidak berhu.ijah
dengan Muhammad bin Tsabit al-Bunani. Haditsnya sedikit sehingga harus dikumpulkan terlebih
dahulu. Sementara itu, hadits tentang berita-berita syafaat ini gbarib dan tidak dikeluarkan oleh
keduanya (al-Bukhari dan Muslim)."
Namun, pernyataan al-Hakim ini dibantah oleh tdz-Dzahabidalamat-Talhhils dengan perkataan:
"Aku menegaskan bahwa ia (Muhammad bin Tsabit al-Bunani) dilemahkan oleh lebih dari seorang
ulama, bahkan haditsnya pun munkar."
Al-Haitsami berkata dalam Majma'uz Zautaa-id (X/380): "Di dalamnya terdapat Muhammad bin
Tsabit al-Bunani, seorang perawi dha'if."
Al-Ha{izhal-Iraqi berkaadalamal-MugbnianHamlilAsfaar(IVl510): "Diriwayatkanolehath-Thabrani
dalam al-Ausath.Di dalamnya terdapat Muhammad bin Tsabit al-Bunani, ia adalah perawi dha'if."
Guru kami, Syaikh al-Albani, berkata dalamadb-Dha'iifdb W23/5013):
"Sanad hadits ini dha'if dikarenakan hadirnya al-Bunani. Mereka (para ulama) sepakat bahwa ia
adalah perawi dha'il bahkan al-Bukhari berkata: 'Mengenai dirinya terdapat hal-hal yang masih
perlu diteliti." Ungkapan Al-Bukhari ini mengandung isyarat yang menunjukan bahwasanya ia
sangat lemah menurut al-Bukhari, yaiat matrah."
Al-Mun&iri mengeluarkan pernyataan dalam at-Targhib (Y /220): 'Diriwayatkan oleh ath-Thabrani
dalzm al-Kabiir dan al-Ausatb, serta oleh al-Baihaqi dalm al-Bals. Di dalamnya sanad keduanya
tidak ada perawi yang dituduh matruk-'
Saya (al-Albani) menyanggah: 'Pernyataan itu tidak dapat diterima secara mutlak, sebab ia
belum menyingkap cacat hadits tersebut. Yang lebih baik daripada penilaiannya adalah apa yang
diungkapkan oleh al-Haitsami (kemudian beliau menyebutkan perkataan yang telah lalu).'"
Silakan llhatl<ttab Dha'iifiit Targbiib wat Tarbiib W427/2117).
340
Pada naskah asli dan dalam kitab al-Bitayab uan Nibaayab (XX/190) tenulis "!:i". I1er.Lti 6;
atas diambil dari kitab-kitab biografi perawi.
3ar Menurut
saya, sanad hadits ini hasan. Sebab, para perawirya tsiqab kecuali al-Minhal. Ia
mendapatkan beberapa komentar dengan ringan, namun penilaian itu tidak menurunkannya dari
derajat hasan."
3a Saya mengutip dari kitab al-Bidaayab zoan Nihaayab (XX/190-191) untuk melengkapi bagian
(paragraf) ini.
3a3
Hadits in! dengan redaksi di atas, dha'if karena mursal. Berdasarkan cacat tersebut pula, penulis
mendha'i{kannya.
3# Penulis (Ibnu Katsir) ,{)5 berkata dalaa al-Bidaayh uan Nihaayab 6X/194 - terbitan Hajar):
"Telah diriwayatkan sejumlah hadits rnutatoatiryangmenlelaskan syafaat jenis ini. Namun, hadits-
hadits itu tidak diketahui oleh kaum Khawarij dan Mu'tazilah, sehingga mereka pun memiliki
pendapat yang berbeda dalam masalah itu. Semua itu disebabkan oleh ketidaktahuan mereka
terhadap keshahihan hadits-hadits tersebut dan pengingkaran mereka terhadap orang-orang yang
mengetahuinya. Sehingga, mereka pun terus menen$ melakukan bid'ah-bid'ahnya."
Setelah itu, penulis-semoga Allah merahmatinya-mengemukakan beberapa jalur periwayatan
hadits dan beberapa lafazhnya, dengan pemaparan yatrg sangat baik dan susunan yangienib dalam
kitab yang sama (XXl195-229). Silakan merujuk kepadanya.
3as
Sbahiih Muslim (no. 796). Telah disebutkan tahhij-nya.
34 Sbahiih Maslitn
Qro.920). Telah disebutkan uhbrij-nye.
r47 Telah disebutkan takhij-nya.
v8 Mubaqtq-yaitu Abu Usamah Salim bin 'Ied bin Muhammad bin Husain al-Hilali nasabnya, as-
Salafi 'aqidah, manhaj, dan akhlaknya; an-Najed kampung halamannya; al-Palestini al-Khalilli
tempat kelahirannya; al-Urduni tempat bermukim dan tempat tinggalnya-berkata: "Saya telah

552 Kekhusus an Rasulull ah ffi


menyelesaikan uhqiqfutab yarg bernilai ini, membetulkan naskah aslinya, dar. men-wklrrijhadrts-
hadits dan atsar-atsdr-ny^ sesltai dengan kelapangan dan kemampuan yang dimiliki dalam beberapa
majelis. Pertemuan yang terakhir dalam majelis tersebut diadakan pada hari Rabu, awal bulan
Ramadhan yang penuh berkah, tahun 1423 H, di rumahku yang terletak di Amman Balqa', ibu kota
Yordania, di negeri Syam yang penuh berkah. Semoga Rabb memeliharanya, serta menjaga seluruh
negeri kaum Muslimin dari segala kejahatan, gangguan, bencana, fitnah, dan malapetaka.

SirahNabi Muhammail ffi s53

Anda mungkin juga menyukai