Anda di halaman 1dari 710

Rama

\b011

ab
Tahqiq:
M
' r;4-
Abu Mush'ab Thala'at
-f,fr
.\#.f
bin Fuad AI Hulwani
@
l,Tti
%3*rp,A*%,/m^, F
Ibnu €
Rajab *
Siapayangtidak kenal dengan Al Hdfizh lbnu Rajab, seordngulama Salaf
yangbandal dalam berbagai disiplin ilmu, baik ahidah,fi.kib, akhlak, lnaupun
hadits. Karya beliau yang terkenal adalah Syarah llal At-Tirmidzi, Jami' Al
Ulum uta Al Hikam, Al Qaua'id Al Fiqbiyyah, Fadhlu llmi As-Salaf ala Al
Khalaf, dan karya-karya beliau lainnya. Bahkan, ulama sekaliber Al Hafi.zh
Ibnu Hajar berkomentar, "Ibnot Rajab banyak mmdengarkzn dan mmyibukkan
diri dengan ilmu hingga menjadi mabir dan banyah memiliki guru. Bahkan,
dia banyak, menelwrkar? para uld.rnd.."
Dalam kumpulan tulisannya ini, Ibnn Rajab banyak membahas tentd,ng
kondisi hati, kewajiban menyucikan dan melembutkan jiwa, agar dapat sampai
pada kedudukan para sbiddiqin dan ru.,ali-utali Allab, dan agar dapat sampai
pada kedudukan keimandn ydng tertinggi, yaitu Al lhsan; menyembah Allah
seakan-akan melihat-Nya. Itulab sebenarnya keyakinan ydng sefftpurna, dan
hanya sedikit ord.ngyd,ng bisa mencapainya,
Metode yang digunakan adalab metode pendekatan akblak yang sudah teruji
secara faktual. Beliau Tnenyusunnya melalui pengujian yang realistis dan
berkesinambungan, setelab mmerapkannyd. sdat memberikan nasebat, mengajar
dan berkomunikasi dengan ord.ng lain. Sebinga bisa dikatakan bahwa bampir
serr7ilA tulisan-tulisan beliau dipaparkan dan dikernas dakm unghapan-ungkapan
indah serta menggunakan komunikasi dari bati ke bati.

ISBN t?A-t0e-alt-081- r.l

ltiltltllxxilLtIt|[L|[il
DAFTAR TSI

Muqaddirnh ........... 1
Upaf Penulis dalam Penyusunan Kitab ini dan
Keistimerrraan cetakan kami ..-...-.-.-.....3
Ucapan Terimakasih dan Penghargaan .......................... 5
Biografi Al Hafizh Ibnu Raiab Al Hanbali ..-......... 6

AyahryTa .....................7
Pertumbuhan dan Perjalanann!/a Menunfut llmu.............................. 8

Kedudukan hnu Rajab dalam llmu Fikih.. ..... 11


Kedudukan hnu Rallb dalam Ilmu Hadits dan Rrjian Ularna
terhadap Dirin3a ........L2
Guruguru hnu Rajab ................ 14
Murid-murid hnu Rajab ..............2L
Wafatrp AI Flaftzh hnu Rajab ................ ....24
Kesufian Al Hafizh hnu Raiab. .,..24
Kitab SSnrah (Penjelasan) Hadits trbnu Raiab yang
Paling Masyhur, yang Menunjukkan Keunggulan
dan Kemahirannya dalam Disiplin llmu Ini .-.--... 34

Daftarlsi @. vii
A. S5nrahJami'At-Tirmidzi .........34
B. Synmh Shahih Al Bukhariyang dikenal dengan narna
N Ban
Fath ..........37
Hikam......
C. Jami'N Ulun waAl .............4L
D. SWnh llal Abnrmidzi ............ 47
E. Risalah-risalah Ibnu Rajab 5nngtemngtium dalam penjerasan
hadits....... ...........42
Karya Tulis Ibnu Rajab dalam Bidang Fikih -...-.. 50

PEWARIS PARA NABI


I-I,ADTTS ABU AD-DARDA' ........... .... 69

FI,ADTTS
"DUA EKOR SERIGAIA YANG IAPAK .......166
HADITS AMIvIAR BIN YASIR q* ..........344

SEORANG MUKMIN SEPERI TANAIyIAN ...---468

HIKMAH DAN PEI.A.TARAN


DARI SABDA NABI &I,
.AKU DIUTIJS
DENGAN PEDANG MENJEIANG
IIARI KIAIvIAT.' ....---. -,......qgA
TERCELAT.IYA'HATI YANG KERAS .5s9
TERCETAT.IYA KHAMER ....581
TUNDUK DAN MERENDAHKAN DIBI KEPADA
TUHAN YANG MAI{A MULLA IAGI }vIAFLA PERI(ASA .6os
KABAR GEMBIRA BAGI ORANGORANG YANG
TERASING .......... ...........-.6s6

DAFTAR ISTII.AH HADTTS ............ 692

viii tB fo-pulanThlisanlbnuRajab
Muqaddimah

.BM
sungguh, Allah terah menganugerahkan tauftk=Np
kepada kami
sehingga dapat ma-btryiq kumpulan risalah
Al Hafizh Ibnu Rajab Al
Hanbali. Kami telah mernurainSn dengan g0
risarah, yang dilanjutkan
dengan risalah-risalah lainnSn. Di antamnSra
adalah:
l. At-Tauhid au Tiahqiq lhtimatAl lkhlash

2. Fadhlu llmb &laf ata llnil l<halaf

3. Ikhtigar Ar Aura sSarh Hadits lt<htisham Ar Mata.


Ar A,ra
4- Nur Al lqtihs fi gnrh washiyvat An-Nabi
&t ti lbni Abbas
5. Fadha'il As5rS5nm

6. Ahwnl Al @bur

7. At-Takhwif mn An-Nar

Begifu dengan risarah-risarah lainnya. semua


ini merupakan
warisan Ibnu Rajab yang masih ada, jika
dihubungkan dengan kitab-kitab
besam3n Snng telah dicetak, seperti slarh
Ar Bur<hari, syarh ltat At-
ntmidzi, Jami' At urum vn Ar Hihm, Iatha'if
Ar Mabit dart N
Qawa id Al FiqhiSry;ah.

KumpulanThlisanlbnuRajab
{s
Merupakan karunia dan taufik Allah kepada kami, sehingga
dapat mengumpulkan manuskrip-manuskrip risalah yang telah dan
sedang aku tahqiq. Kami sangat berterimakasih kepada saudamku
tercinta Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud dan saudaraku AIi
Al Harbi, yang telah memberikan kontribusi berharga unfuk
mendapatkan banyak manuskrip, di antaranya adalah kumpulan
manuskrip Fatih di Istanbul, dengan nomor 5318, dan ada 18 risalah
padanya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada kantor manuskrip


di Dar Al Kutub Al Islamgryah Al Mishrgtyah, yang diketuai oleh Ustadz
Ahmad Quthb, dimana mereka memberikan kemudahan bagiku unfuk
mengkopi setiap manusluip Ibnu Rajab yang mereka miliki.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada kantor manuskrip


di Ma'had Al Makhthuthat Al Arabiyyah bil Qahirah, yang diketuai oleh
Ustadz Muhammad Sulthan, Ustadz Muhammad Abdul Aziz dan Ustadz
Abdul tathif Mabruk, yang rnana mereka telah mengkopikan
manuskrip-manuskrip Ibnu Rajab yang ada pada mereka.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada saudaraku


tercinta yang tidak mau disebut namanya, atas bantuannya yang
diberikan kepada kami guna mendapatkan banyak manuslsip dan juga
kitab-kitab yang telah tercetak. Semoga Allah membalasnya dengan
kabaikan.

Kami berharap, semoga AIIah menjadikan usaha ini diterima


oleh para pembaca dan para peneliti, serta menjadikannya sebagai
sumber krrmpulan risalah para ulama. Hanya Allah-lah yang dapat
memberi taufik.

Muhaqqiq

2 ffi' Xr-pulanTlrlisanlbnuRajab
Upaya Penulis dalam Penyusunan Kitab ini
dan Keistimewaan cetakan kami

1. Kami membandingkan beberapa manuskrip dan menetapkan


perbedaan yang ada di antamqn. Karni tulis kata yang berbeda
di catatan kaki, dan di sampingnya kami tulis lnuskhahl' Hal ini
untuk mempermudah penrbaca, karena naskah-naskah yang ada
sangat banyak. Sebagai contoh adalah: risalah Ma Dzi'ban
Jai'an. Kami telah menelitinya dalam 7 naskah tulisan tangan
(manuslaip). Maka merupakan kesulitan tersendiri unfuk mengisi
catatan kaki dengan perbedaan-perbedaan yang ada pada fuiuh
naskah tersebut.

2. Kami melakukan takhrii ayalayat Al Qur'an dan

menisbatkannya kepada Kitabullah yang mulia sesuai dengan


tempat-temPatnYa.

Kami melakukan takhni hadits-hadits yang marf7l', dan

membatasinya dengan apa yang telah disebutkan oleh Al Haftzh


Ibnu Rajab tanpa menambahinya kecuali sangat sedikit'
mengenai hadits-
4. .Kami menukil perkataan para ulama hadits
hadits yang mar{u'.

5. Kami menisbatkan hadits-hadits mauquf kepada para sahabat


saja.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @. 3
6. Kami banyak mengambil pelajaran dari komentar sebagian
ulama hadits zarnan ini, seperti syaikh Al Albani, syaikh
Muhammad Amr AMul [-athif, syaikh Al Judai', dan syaikh Al
AbulAsybal.

7. Bersama sebagian rekan-rekan, kami telah berupaya


menjelaskan sebagian kosa kata asing yang terdapat pada kitab
ini, yang kami ambil dari kamus-kamus dan kitab-,kitab penjelas
istilah asing.

8. Kami fidak mernbbani catatah kaki kitab ini dengan bu"Vuk


bkhrij tambahan yang tidak ada manhatrya, apalagr jika ada
hadits Snng hanln merniliki safu jalur periwayatan.

9. Kami menjelaskan ciri-ciri rnanuslaipmanuslaip !,ang lomi


jadikan sandamn dalam mur-anqq, dan kami copy sebagian
controhnln.

10. Kami sebutkan biografi lbnu Rqiab.

11- Kami juga mernbahas htab*itab beliau dengan sangat singkat.

t2- Kami fidak mqetiftkasi dsalah-risalah beliau karena sudah begitu


terkenal dan tersebar di medan ilmiah, dan hal itu sudah
diketahui oleh sernuanya.

Kami mernohon kepada Allah senroga menerima upaln ini dan


meniadikannSn sebagai simpanan kebailon kami pada hari perjumpaan
dengan-Nya.

4 {B f,r-pulan Ttrlisan Ibnu Rajab


Ucapan Terimakasih dan Penghargaan

Kami telah mengambil barynk manfaat dari sebagian risalah dan


kitab yang sudalr tercetak, seperti latab Sgrh llal At-Tirmidzi, bhqiqDr-
Hammam Sa'id; Aqidah lbnu Raiab Al Hanbali, kurya Ai Asy-Syibl;
Muqaddimah Jami' NUlum wa Al Hikam, karya syaikh Al Ama'uth;
dan Muqaddimah Fathul Bari cetakan Al Haramain.

Selain itu, kami pun telah mengambil banyak pelajaran dari


risalah-risalah yung telah dicetak dengan tahqiq Dr. Ali Firyan, Al Akh
Asyraf Abdul Maqshud, syaikh Muhammad Amr Abdul [.athif, Sa'd Al
Hamdan, Muhammad bin Nashir Al Ajmi, Ibrahim Al Urf, Sami
Jadallah, Mahmud Al Haddad, dan lain-lain, semoga Allah membalas
mereka dengan baik karena telah membanfu kami.

Tidak lupa, kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-


rekan yang telah membanfu kami dalam memperbandingkan dan
memuraja'ah, di antaranya adalah: Saudara Thalal Ath-Tharabili,
Ahmad Salim, Mushthafa Abu Al Ghaith, Majdi Hamudah, dan Ibrahim
Al Hamahimi, semoga Allah mernbalas mereka dengan kebaikan.

KumpulanThlisanlbnuRajab B 5
Biografi Al Hafizh Ibnu Rajab Al Hanbali

Nama, laqab, dan kunyah<tya


Ibnu Rajab bemama lengkap Zainuddin Abul Famj
AMunahman bin Ahmad bin Rajab bin Al Hasan fu-Sulami Al
Baghdadi, beliau berasal dari Baghdad kemudian tinggal di Damaskus.
Beliau terkenal dengan nama Ibnu Rajab Al Hanbali.

Hari Kelahiran
Menurut pendapat yang kuat, beliau dilahirkan pada tahun 736
H. di Baghdad.

Keluarga
Ibnu Rajab menyebutkan di dalam Dzail ala Thabaqat Al
Hanabilahl bahwa orang-oftrng membacakan hadits kepada kakeknya,
AMurrahman yang dijuluki dengan Rajab, karena dia lahir pada bulan
Rajab.

1 Lih. Adz-Dzail ak ThafuqatN Hambitah(2/2131.

6 S fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Ibnu Hajar berkata tentangnya, 'Dia (kakek Ibnu Rajab) lahir
sekitar tahun 677 H. telah mend€ngar Tbulats$nt Al Bukhan dari hnu
Al Malhani, dari Al Qathi'i -Baghdad- dia meriwayatkan dan
membacakannya. Meninggal dunia pada bulan Shafar tahun 742H."2

A17ahn5n

Aphnya adalah Abul Abbas Syihabuddin Ahmad, dilahirkan di


Baghdad pad'a pagi hari Sabtu, tanggal 15 Rabi'ul Awwal, tahun 706 H-

Dia membacakan kitabkitab kepada pam ulama Baghdad, dia


mernbaca (mempelajari) Al Qur'an dengan berbagai riwayat dan
menyibukkan diri dengan mernbacakannp (mengajarkannya) kepada
omng lain. Oleh karend fu, dia d1uluki Al Muqri'. Dia butsnk
mendengarkan hadits-hadirc dari para ulama, sehingga dia memiliki
banspk guru yang dia tulis biografi mereka. Dia adalah gtiru dari guru-
gurunya hnu Hajar, seperti Al l{afizh Al kaqi, Al Haitsami dan Al Ala'i.

Dia pergi ke Damaskus bersama anak-anaknya pada tahun 744


H. Kernudian belajar kepada para ulama di sana, seperti Muhammad bin
Ismail Al Khabbaz. lalu pergi ke Al Quds, Snng dilanjutkan dengan
menunaikan ibadah haji pada tahun 749 H. Di Makkah, dia membawa
anaknln, AMurmhrnan unhrk belaiar htab i"srlabitnt Al Bukhari dafi
syaikh Abu Hafsh Umar. lantas dilanjutkan dengan melakukan
perialanan ke Mesir sebelum tahun 756 H., dan di sana dia
meriwayatkan dan Al Qalanisi.

Setelah ifu, dia duduk untuk mernbacakan (mengaiarkan) hadits


di Damaskus dan baqnk rnanfaat darinya. Dia adalah oftmg
yang merniliki kebaikan, agann Snng ktnt dan menfrrga diri.

2 Uh. Ad-Dunr Al l{aminah, karya lbnu Hapr (l/1O7, biografi l7l2l.

IftrmpulanlUisanlbnuRajab B 7
Perhrmbuhan dan Perjalanannya Menunfut Ilmu
Banyak faktor yang telah mernbentuk kepribadian ilmiah hnu
Rajab, di antaranya adalah yang tumbuh di antara
bayang-bayang kakek dan agrahnp serta kepopulemn mereka berdua
dalam keitnuan dan pencarian ilmu. Di samping ifu pula, kesiapan
secam fitrah yang dimiliki oleh hnu Rajab sendiri dalam menuntut ilmu
dan pertumbuhannya yang bersinggungan langsung dengan pam ularna
di zarnannSa.

Beliau telah mulai menurnfut ilmu pada usia sekitar 5 tahun.


Beliau sendiri pernah menyebrtrkan bahwa Miau menghadiri rnajelis
gurunla 3nng bernama Abdurnhim bin AMullah Az-Zurairafi (waht
tahun 74L H.l. Beliau berkata, "Aku telah menghadiri majelis ilrnunF
ketrka aku masih kanak-lonak, kefika aku belum manahami apa lrang
dia sampaikarf dengan baik."3

Pada usianya 5ang kelirna tahun beliau mulai mernahami ilmu


1nng dia dengar:

Ibnu Rajab berkata, "Abur Rabi' Ali bin Ash-shamad bin Ahmad
Al Baghdadi mengabarkan kepada kami, aku telah mernbacakan hadits
kepadanya kefika aku berusia lima tahun."

Beliau telah mendapatkan banyak iiazah4 dari para ularna besar


pada r.rsia yang masih sangat muda:

s [5. Adz:Dzailala Thaba@tAlHanabitah(2/4%1.


s liazah adalah izin seorang staikh k"pada muridnp untuk meriwaptkan
hadits-hadits yang ia riwaptkan darirya atau dari buku-bukunya. Ijazah
mengandung penjelasan dari slrailfi tersebut tentang izinryla kepada seoEmg
murid unfuk meriwayatkan hadib darinla -pent.

8 S, fo-putairltrlisanlbnuRajab
Ibnu Rajab berkata, "Tdah mernberikan ijazah, Syaikh kami,
Imam Shafiyrddin Abdul Mukmin bin Abdul Haq Al Qathi'i Al
Baghdadis, yang wafat tahun 739H."
Dia juga menyebutkan bahwa sebagian ulama Syam yang telah
memberikan rjazah kepadan5n, seperti Al Qasim bin Muhammad Al
Barzali6, wafat tahun 739 H. dan Muhammad bin Ahmad bin Hassan
At-Tali Ad-Dmaryqi7, wafat tahun 74L H.

Di Damaskus, Ibnu Rajab bersama ayahngra mendengar para


ulama musnid dan muhaddits besar, seperti Syamsuddin Muhammad bin
Abi Bakar bin An-Naqib (wafat tahun 745 H.l,lmam Alauddin Ahmad
bin Abdul Mukmin As-Subki, dan sdain keduanya.

Di Neblus dan Damskus, dia mendengar dari murid-murid AMul


Haffzh bin Badran, sebagaimana yang beliau sebutkan di dalam Dzail
Ath-Thabqat
Dia berkata, "Sgumlah muridnya telah menceritakan (hadits)

kepada kami darinya di Damaskus dan Neblus. Aku telah membacakan


Sunan lbni Majah di Damaskus kepada Jamluddin Yusuf bin Abdullah
bin Muhammad An-Nablisi, seorang ahli fikih dan ilmu faraidh dengan
mendengar darinya."s

Di
Baghdad, dia mernbacakan kepada syaikh Abul Ma'ali
Muhammad bin AMurmzzaq AsySyaibani, tahun 749H.e

5 tbidlt/1761.
6 Ibtd(2/7U,L921.
7 Ibid (l/821. Uh. Muqaddimah Dr. Hamrnam Sa'id, pada fafi4ig*rya unhrk
Stnrh llal At-Tinnidd, karya hnu Raiab (1/2410).
8 l,jh. Adz-D?ail ala Thabqatil Hanabilah(2/3411.
9 rbidlt/2891.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {s g
I Di Damaskus, dia bermulazamah kepada syaikhnya, Ibnu
Qayyrm Al Jauzi5yah, hingga Ibnul Qay4rim meninggal pada tahun 751
H.

Dia juga telah banyak belajar dari syaikhnya, Abul Fath


Muhammad bin Muhammad bin Ibmhim Al Maidumi di Mesirlo,
sebagaimana di lGira dia juga bertenru dengan Muhammad bin Ismail
Ash-Shufi yang dikenal dengan nama hnul Mulukll (wafat tahun 756
H.). dia juga mendengar dari Abul Haram Al Qalanisil2 (wafat tahun
765 H.l.

hnu Rajab merryebutkan pertgrnuannya dengan slnikh


Syamsuddin Muhammad bin slraikh Ahmad As-Saqa dan Qadhi Qudhah
Mesir, Al Muwaffaq bin Jama'ah di Mina pada hari Al Qarr, tahun 763
H.13

Ahdah Ibnu Ralab


Ibnu Rajab termasuk salah safu imam salaf dalam masalah
akidah. Hal ini bisa dilihat dari kitab-kitab dan nukilan-nukilan

10 uh. Adz-Dail (L/lLg, 197, 1gg, lzz, lgo, lg2, lgz, lgg, lg2, 2og, 206,
212, 222, 224, 229, 24L dan lainnya). Hal tersebut aku sarikan dari
Muqaddirnah Dr. Hammam Sa'id.
11 rbid(L/ts/411.
t2 l-:rh. Al ManhalAhmadtQ4|n.
13 t-:rh. Adz-Dzail12/4/'171.
Namun ada kekeliruan di dalam Adz-Dail, lrang mema penulisqn
menyebutkan, "Al Mumfhq dan hnu Jamaah." SedanglGn yang benar
adalah tanpa penyebutan "dan". Dia adalah lzarddin Abdul Adz bin Jamaah.
Sebagaimana terjadi kekelinran juga di dalam kitab Taril<h ,4s-Sunmh, ryarg
menyebutkan bahwa pertemuan ih-r terjadi pada tahun 663 H., akan tetapi
lnng benar adalah tahun 763 H., karena pada tahun 653 H., hnu Rajab
belunrlah lahir.

10 @, fo-pulanThlisanlbnuRajab
pemlrataannya. Misalnya, dalam krtab Fadhlu llmis &laf ala N Khalat
dia berkata, "Akidah yang benar adalah apa yang dipegang oleh para
ulama salafush shalih, yaitu meyakini a5ntrayat dan hadits-hadits tentang
sifat Allah tanpa menafsirkannp, tanpa blryif (mempertanyakan
bagaimana sifat Allah) dan tanpa bmbil (memperumpamakan Allah

dengan yang lain)."14

Di dalam Dzail ala Thabqat N Hanabila${ disebutkan satu


peristiwa, bahua suatu ketika Ibnu Faurak -seomng berakidah asy'ari
terkenal- menernui sulthan Mahmud, kerrudian keduanya Pun
berdiskusi, Ibnu Faumk ber}ata kepada Mahmud, "Anda fidak boleh
menyifati Allah ada di atas, karena hal itu akan mengharuskan Anda
untuk menyifatinya di bawah. Sebab, yang bisa di atas, bisa juga di
baurah."

Maka Mahmud menjawab, "Bukan aku yang menyifati Allah


bemda di atas sehingga mengharuskanku menyifatiq;a di bawah, akan
tetapi Allah sendiri yang menyifati Diri-N5n dengan demikian."

hnu Rajab lantas berkata, "Maka terdiamlah lbnu Faumk."

Kedudukan Ibnu Raiab dalam Ilmu Fikih


Ali AsySyibl (Manhai N Hafah lbni Raiab ft N Aqidah, hal. 7G
721 berkata, "hnu Raiab di dalam masalah fikih mengikuti ma&hab
Imam Ahmad dan murid-muridnya dari kalangan ulama ma&hab
Hanbali. Dia mengikuti dasardasar madzhab Imam Ahmad, tapi dengan
haq, tanpa didasari hawa nafsu dan kesenangan diri semata. Dia sangat
mengetahui madzhab Hanbali, di mana dia hafal Mukhtashar Al lharaqi

14 uh. Fadhlu llmis sa/a/(trlm. 19).


ls l-th. Dail ala Thabqat Al Hanabikh (L/lzl

KumpulanThlisanlbnuRajab B 11
terhadap syaikhnya, Ibnu An-Nabbasy, membaca riwayat-riwayat Imam
Ahmad mengenai pertanyaan- yang diajukan oleh anaknya
(AMullah bin Ahmad bin Hanbal) dan murid-muridnya. Dia juga mampu
membedakan antara riwapt-riwayat madzhab Imam Ahmad, ucapan-
ucapannya, setrta jalur-jalur periwaSntannya. Hingga dia mampu
mengkritisi pendapat pam ulama senior madzhab Hanbali yang dinilai
md, di dalam kitabnya Dail Thabqatlbni Abi l-aila."
Ibnu AMil Hadi berkata, 'Kitab At Qawn id At FiqhiWhadalah
kitab berjilid yang besar. Ia adalah kitab yang sangat bermanfaat,
terrnasuk keajaiban zarnan, hingga banpk omng yang
mernperbincangkan tentangn5n, bahkan sebagian mereka mengatakan
bahwa Ibnu Rajab mendapati kaidah-kaidah milik Syaihhut Islam hnu
Taimiyah Snng berseral<an kernudian hnu Rajab mengumpulkannSn.
Padahal perkaranya fidaklah dernikian, bahkan lbnu Rajab e lebih dari
ifu."16

Ibnu AMil Hadi berkata, 'hnu Rajab memiliki bhqiqterhadap


berbagai permasalahan pada nash-nash Imam Ahmad dan perkataan
murid-muridnya. Dia juga memiliki banyak hal yang unggul, dan banyak
perkam yang sangat bagr.rs yang tidak bisa dihitung. Banyak ulama besar
yang belajar darinya.... "17

Kedudukan lb.nu Rajab dalam Ilmu Hadits dan Pujian Ulama


terhadap DirinS6
Al Hafizh hnu Hajar berkata tentang lbnu Rajab di dalam Inba'
N Ghumarl{ "lbnu Rajab seringkali menyertai syaikh kami Zainuddin

15 l.jh. Dzail lbni AMil Hadi ak Tlabqat lbnt farA6 hlm. 38).
L7 Ibidktm.39l.
18 rbid(l/Mol.

12 s, *-nulanlhlisanlbnuRajab
Al Iraqi dalam mendengarkan hadits. Dia mahir dalam ilmu hadits, baik
tentang nama-nama, para periwayat, ilal (cacat hadits), jalur-jalur
maupun makna-maknanya. "

Ibnu Hajar menukil perkataan Ibnu Hajji, "lbnu Rajab telah


mapan dalam ilmu hadits dan menjadi orang yang paling mengetahui di
zamannya tentang iltabiltahhadits dan jalur-jalumyra."19

Ibnu Qadhi Syahbah berkata, "lbnu Rajab menulis, membaca


dan mapan dalam ilmu hadits. Da juga menyibulr:lon diri dalam ilmu
madzhab hingga mapan, menyibukkan diri unhili mengetahui matan-
matan hadits, illat- illat dan makna-maknanln. "

Ibnu Hajar berkata di dalam Ad-Dumr N KaminaPo, "lbnu


R.jub banyak mendengarkan dan menyibukkan diri dengan ilmu hingga
menjadi mahir dan banyak memiliki guru, hingga keluar darinya pula
banyak para ulama."

hnu Fahd berkata mengenainln, *hnu Raiab adalah seorang


imam, hafizh, hujjah, ahli fikih yang dijadikan sandaran. Salah seorang
ulama yang zuhud dan imam yang ahli ibadah. Banyak memberikan
faidah kepada para ahli hadits dan penasehat kaum muslimin."2l

Ibnul Imad berkata di dalam As5rS5ndamd "lbnu Rajab adalah


seoftmg imam, alim, allamah, zuhud, menjadi panutan yang diberkahi,
seorang hafizh yang dijadikan sendamn, terpercaya lagi menjadi hujjah.
dan bermadzhab Hanb ali."22

1e rbid(t/46t1.
20 lbid(2/322],.
2t lahzhul Nhazh.
22 Lth. Sgdzamt Adz-Dzahab (6/3391.

KumpulanThlisanlbnuRaiab e 13
Guruguru Ibnu Rajab
Dr. Hammad Sa'id di dalam lntab S5nrh llal At-Timlidd bal.
252-2571menyebutkan guru€uru hnu Rajab, yaitu:

1. Qadhi Al Qudhah Abul Abbas: Ahmad bin Al Hasan bin


Abdullah, yang dikenal dengan narna hnu Qadhi $l Jabalz3
(69Y77L H.). hnu Rajab mendengar hadits darinya di
Damaskus.

2. Abul Abbas: Ahmad bin Sulaiman Al Hanbali, di Baghdad,


dengan mernbacakan kepadanya.z+

3. Syihabuddin, Abul Abbas: Ahrnad bin Abdirrahman Al Hariri Al


Maqdisi Ash-Shalihi (663-758 H.) di Danrashs dengan
- m€ndengar dariny6.25

4. Ahrnad bin AMd Karim Al Ba'li,


Syihabuddin 169G777 l{1.
Merir,raptkan hadits di negerinya dan di Damaskus.z5

5. Imaduddin, Abul Abbas: Ahmad bin Abdul Hadi bin Yusuf bin
Muhammad bin Qudamah Al Maqdisi (wafat tahun 754 H.l
mendengarkannya di Damaskus.zT

?3 l.jh. Nz-Dait Ala Thafuat At llambitah (2/4531, Manlnt Ahd At


(4731,
Ivtrylnd N A@(l2l,dN M-DLmrAl lhnimhll/l?9rl.
24 l.jh. AdzDail Ala Tlnbqat Al Hamfutah (1/301), bn tutantnl Ahtnad
(4s71.
2s l-jh. Adz-Dail Ala Tlabqt At Hambttah (2/2861, Al lvkqslnd Al AtsN
(34), dan Manlnl Ahnnd (4531.
26 rjh. Adz-Dzatl Ah Tlabqat Al Hambitah (2/%5'), Iutarzhal Ahmad 14731,
dan Ad-DunrN lGmtmh (1/188).
27 l-jh. Adz-Dzail Ala Tlabqt Al Hambilah (2/4391, dan Manlnj Ahnnd
(4521.

14 lB f,r.pulan llrlisan lbnu Rajab


6. Jamaluddin Abul Abbas, Ahmad bin Ali bin Muhammad Al
Babishri Al Baghdadi (707-750 FI). hnu Rajab menyimak ilmu
darinya di Baghdad.28

7. Syihabuddin: Ahmad bin Muhamrnad Asysyairazi, l,ang dikenal


dengan Zaghnasy.2g

Bisyr bin hrahim bin Mahmud bin Bisyr Al Ba',albaki Al Hanbali


l68L-761H). Ibnu Rajab menyimak ilmu darinya di Syam.So
9. Shafiprddin, Abu AMillah: Al Husain bin Badran AI Bashri Al
Baghdadi (7L2-749 H) mernbacakan kepadan5ra di Baghdad.3l

10. Shalahuddin, Abu Sa'id: Khalil bin Kaikaldi Al Ala-l (69+76t1{1.


hnu Rajab menyimak ilrnu dariqn di Quds.3z
11. Jamaluddin, Abu Sulaiman: Daud bin hrahim Al Aththar (665-
752H).lbnu Rajab menyirnak ilmu darinya di Damaskus.33
72. Bintul Kamal: ZuirtU binti Ahrnad bin AMurrahim Al
Maqdis[yah (64G740 H) secara iiazah, sementara lbnu Rajab di
Baghdad.s

l-jh. Adz-Dait Na Thabqat N Hanabilah (2/4451, Al Maqslad Al Arstnd


(30), dan Manlnj Ahnnd 14481.
D l-{t. SWdan t Adz-Daln b 16 / 2201, hn Manlni Ahnad (M71.
30 I-.:ih. Adz-Dzail Ala Thabqat N Hanabilah 12/2001, MaIThai Ahrnad (4551,
Ad-Dtnr Al l{amhnh 12/12), dan Al Maqhad Al AnWd V2)-
I-jh. Adz-D?ail Ala Tlnbqat Al Hambihh12/44.31, Manlnl Ahnad(M71, Al
Maqslnd Al Arypd(911, dan Ad-DtmrAl l{aminah(2/1391.
Uh. Tankh lbn Qadhi Stnhbh (2/156A, bhzhul Alhazh karya Al Husaini
(hlm. 43), Ad-Danr.N l{animh 12/1791, dan Adz-D"ail Ak Thabgat Al'
Hanabilah ftrlm. 365).
l:h. Ad-Dumr N lknhnh l2/1f351, At-Tanbih ura N lqazh Dail l-ahzh Al
NhaztT (hlm. 77) serb, Adz-Dzail ak ThabqatAl Hanabilah(L/53,82, 155)-
IJh. Ad-Dumr Al lkninah (2/1851, At-Tanbih wa N lqail Dail Lahzh Al
Athazh ftrlm. 77) dan Adz-Dail ala Thabaat N Hanabilah (l/53, 82, 1551-

KumpulanTirlisanlbnuRajab lB 15
13. Najmuddin, Abul Mahamid: Sulaiman.bin Ahmad An-Nahramani
Al Baghdadi seorang ulama fikih. (Wafat tahun 748 FI). Ibnu
Rajab menyimak ilmu darinya di Baghdad.3s

L4. Izzuddin: AMul Adz bin Muhammad.bin Ibrahim bin Sa'dullah


bin Jama'ah, Qadhi Al Muslimin36, (69+767 H) sriLh kami
mengatakan tentangnSn. Dia bertemru dengannya di Mesir dan
Makkah.

15. Tajuddin: AMullah bin AMul Mukmin bin Al Wajbah Al Wustha,


ulama 5png menrbacakan (67L-740 F0 di Baghdad.sT

16. Taqigrddin, Abu Muharnmad: AMullah bin Muhammad bin


hrahim bin Nashr bin Fahd, yang dikenal dengan lbnu Qayyim
Adh-Dhi5niyyah (669-76L f0. hnu Rajab menyimak ilmu
dariqn di Damaskus.ss
L7. Shafiyuddin, Abu Al Fadhail: Abdul Mukmin bin AMd Haq bin
Abdullah Al Baghdadi Al Hanbali (658-739 H), secara $azah di
Baghdad.se

Uh. Adz-D"ail Ala Tlnbqat Al Hambihh (z/ML), Manhal Ahmad lQ-Q'$|,


dan Ad-Dumr Al Kamimh (2/2481.
Dia berkata, "An-Nahramani."
Lih. Ad-Dtnr Al lknlmh (2/891, lahzh Al Alha"h (trlm. 42), dan Adz-
Dzail Ah flEbaqatAl Hamfihh(l/$|.
.jh. Adz-Datt ak Tlnfuat N Hambihh (2/4441 dan A&D,nr Al lbnhnh
(2/2761.
l-jh. Adz-Dait ata Ttnbst N Hambitah (l/3211, Manhal Ahmad (455), dan
Ad-Dnr Al lkmtnh (2/3881.
ljh. Adz-Datl ala Tlmbqat N Hambilah(2/3041, Mantnl Ahnad(4/J31, Al
Maqslnd Al Aqpd (1751, dan Ad-Dnr Al lhnimh (3/32L
Disebutkan di dalam Ad-Dnn hnu Abdil Khaliq. Namun Snng benar adalah
Ibnu Abdil Haq. Lih. Lah"h Al Alhazh (hlm. 21) dm At-Tanbih tn Al lqzh
(hlm.5).

16 lB fo-pulanThlisanlbnuRajab
18. lzzuddin, Abu Ya'la: Hamzah bin Musa bin Ahmad bin Badran
yang dikenal dengan Syaikhus Salamiyah (7t2-769 F[.40 Ibnu
Rajab menyimak ilmu darinya di Damaskus'

t9. Fakhruddin: Utsman bin Yusuf bin Abu Bakar An-Nuwairi


seomng pakar ftkih Al Maliki 166*756 H).41 Ibnu Rajab '
menyrmak ilmu darinya di Makkah pada tahun 749 H.

20. Alauddin, AbulAl Hasan Ali bin AsySyaikh Zainuddin Al Manja


bin Utsman bin As'ad bin Al Manja (673-763 FI). Ibnu R.jab
menyimak ilmu darinSn di Damaskus.4z

27. Abur Rabi': Ali bin AMush Shamad bin Ahmad bin Abdul Qadir
Al Baghdadi9656-742 H). hnu Raiab menyimak ilmu darinya di
Baghdad ketika masih benrsia 5 tahun.€
22. Umar bin Al Hasan bin Mazid bin Amilah Al Maraghi, Al Halabi,
kemudian Ad-Dimasyqi (679-778 H). Ibnu Rujub menyimak ilmu
dariryn di Damaskus.e

40 Hh. Adz-Dail ala Thafuqat Al Hambikh (2/4r''31, Manhaj Ahmad (461, Al


Iulaqslad N tuqpd(961, dan Ad-DumrN lkminah(2/165L
4t Ad-DrnrAl l{aninah@/6n.
Disebutkan di dalam Taril<h lbni Qadhi Stnhbah ketika menyebutkan biograft
hnu Rajab (3/95-100)' (Al Fakhr At-Tu nizri) namun ini keliru, karena Al
Faktr At-Ttnpaizri adalah Utsman bin Muhammad. Dia memang singgah di
Makkah juga, dia juga bermadzhab Maliki, akan tetapi dia wafat pada tahun
7f3. Uh. Ad-DumrN lhminah9/e).
42 Lih. Adz-Dail ala Tlabqat Al Hanabihh (2/M71, Manhai Atunad (475). N
Maqshad N Arcwd (Q 204) dan Ad-Dunr N lhnimh (3/2091.
43 l-;rh. Adz-D?ail ala Thafuqt N Hambllah (2/M5,290, 22L1, dx A&Dumr
At KamimhlS/132).
M l-jh. Adz-Dzail ala Thabqat N Hambilah (1/981dan Ad-Dunr N lkmimh
(3/235).

' Ko-polanThlisanlbnuRajab e fl
23. Sirajuddin Abu Hafsh: Umar bin Ali bin Musa bin Khalil Al
Baghdadi (688-749 H). Ibnu Rajab menyimak ilrnu darinya di
Damaskus.45

24. Sirajuddin Abu Hafsh: Umar bin Ali bin Umar Al Quzwaini, ahli
hadits lraq (683-750 H) dengan mernbacakan kepadanya di
Baghdad.6

25. Alamuddin, Abu Muhammad: AI Qasim bin Muharnmad Al


Barzali, ahli sejarah Spm (665-739 H) dengan memberikan
Uazah dari Damaskus.4T

26. Izzuddin Abu Abdillah: Muhamnad bin hmhim bin Abdillah bin
Muhammad bin Ahrnad bin Qudamah Al Maqdisi (66g-748 tt)
dengan memberikan ijazah di Damaskus.4s

27. Abu Abdillah: Muhammad bin Ahmad bin Tamam bin Hassan
. Ash-Shalihi (65L-74L H) dengan memberikan rjazah dari
Damaskus.49

28. . Muhammad bin Ismail bin hrahim bin Salim Ad-Dimasyqi Al


Anshari Al Ubadi termasuk keturunan Ubadah bin Ash-Shamit,

'15 -;rh. Adz-Dail ak llnbqat Al Hambihh (2/M4L Ad-Dumr At l<aninah


(3 /2561, dan Manhal Ahrrlad W7\
6 l'jh. Adz-Dzail ala Thabqt At Hanabitah (l/67 dan Ad-Dunr At lbminah
(3/2561.
4? L:h. Al Bidayah mn Nihajnh(14/186), Adz-Dait ak Thabgt Al Hambilah
(2/l84l, dan Ad-Dimsah ft Tarikh Al Midns(l/1721.
48 . ,.jh. Adz-Dzail ala Thahqat Al Hanabitah (2/4331 dan luknhaj Ahnad tim.
447!,.
4e '.jh. Adz-Dzail ala Thahqat At Hdmbitah (2/493), Al Maqstnd Al ,4ngd
Slm.229l, dan Manhaj Ahmadtim. 4441..

18 @, fo-pulanltrtisanlbnuRajab '
yang dikenal dengan Ibnu Al Khabbafo (667-756 FI). Ibnu
Rajab menyimak ilmu darinya di Damaskus dan dia banyak sekali
belajar darinya.

29. Nashiruddin, Muhammad bin Ismail bin AMul Anz bin Isa bin
Abi Bakar bin Alyub, nasabnya berujung pada Al AdilAl Aryubi.
Dijuluk dengan Ibnul Muhk51 (67+756 H). Ibnu Ruiab
menyimak ilmu darinya di Mesir dan menimba banSnk ilmu
darinya.

30. S5nmsuddin Abu Abdillah: Muhammad bin Abi Bakar bin Ayyub
bin Sa'id bin Jarir Az-7ar'i,lbnu Qaryim Al Jauziyyah l69l-75t
H).52 Ibnu Rajab menyimak ilmu darinya di Damaskus dan ber-
mulazamah dengannya satu tahun lebih.

31. Abu Al Ma'ali: Muhammad bin Abdunazzaq Asy-Syaibani di


Baghdad, dengan mernbacakan kepadanya pada tahun 749 H.53

32. Shadruddin, Abu Al


Fath: Muhamrnad bin Muhammad bin
hrahim Al Maidumi (66+754 H). hnu Raiub menyimak ilmu
darinya di Mesir.s4

].jh. I-ahzh At Athazh (trlm. 180), ,M-Dumr N Kaminah (hlm. 404), Manhai
Ahnad (4531, Adz-Dait ata Thahqat N Hambilah (l/247, 2/50, 61, 78,
109, 113, 161, 169, L92, danbanyak lagi di tempat yang lain-
51 Lth- Ad-Dumr At lkminah (4/81, dan Adz-Dail ala Thabqat Al Hanabilah
(t/AL,241.
(2/48), Manhai Ahmad (49), Al
l-jh. Adz-Dzait ala Thatuqat Al Hanabilah
Iutantnt Ash.1tnft karyn Ibnu Taghri Brrrdi (3/96A, dan Ad-Dunr Al
f{aninah(4/2L1.
53 I.jh. Adz-Dzail ala TIn bqat N Hana bilah (2 / 89, 709, 247 l.
il uh. At Manhal Ash-stnfr karya lbnu Taghri Bflrdi (3/275/-'), Tarikh lbni
Qadhi Sshbh(l/L3l/u), Lahzh Al Altailkarp Ibnu Fahd (hlm. LBOI, Ad'
Dunr Al l{arninah 14/2741, dan Adz'Dzail ala Thabqat Al Hambikh
(L/1L8,137, 138, L4O, L77, 180, 182, 187, L89, L96L

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab lS D


33. Fathuddin, Abu Al
Hamm: Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad Al Qalanisi Al Hanbali (683-765 H). hnu Rajab
menyimak ilmu darinya di Kairo.ss

34. Ibnu An-Nabbasy: Ibnu xuJ*ab menyebutkan bahwa beliau ber-


mulazamah kepadannya hingga wafat. Namun dia tidak
menyebutkan tanggal wafatrgn.s5

35. Syamsuddin Yusuf bin Najm Al Hanbali (wafat tahun 751 H).
Ibnu Rajab menyimak ilmu darinya di Damaskus.ST

36. Jamaluddin, Yusuf bin Abdullah bin Al Afif Al Maqdisi An-Nablisi


''(69L-754 H) membacakan kepadanya Sunan lbni Maj,ah di
Damaskus.53

37. Abu Muhammafl bin His5am Al Anshari, wafat tahun 76LH.se


i'
38. Muhammad bin Abi Bakar bin hrahim Syamsuddin Ibn An-
Naqib Asy-Syai'i, wafat tahun 745H.
39. ASBhanda lbnu Rajab, Ahul Abbas Syihabuddin Ahrnad bin
Rajab bin Al Hasan, wafat tahun 774H.
40. Alauddin Ahmad bin AMul Mu'min AsySyafi'i As-Subki
kernudian An-Nawawi, wafat tahun 749 H.

47. Kakek Ibnu Rajab, AMurrahman Rajab bin Al Hasan As-Sulami,


wafat tahun 742H.

l.jh. Lahzh N Nhazh karya Ibnu Fahd (hlm. 747), Ad-Dumr N lkminah
(4/3531, Manlaj Ahmad (457), dan Tarikh lbni Qadhi Swhbh(3/175 q).
ls l:h. Adz-Dzail ala Thabqat N Hanabilah(2/4321, dan luknhaj Ahnad(4431.
57 l.jh. Adz-Dzatl ala Thabqat N Hanabilah(2/2t361, dan luknhaj Almadl45ll.
58 lJh. Adz-Dall ala Thabqat N Hambilah 12/3471, dan Ad-Dumr Al lhnimh
(5/23e1.
Beliau sebutkan dalam risalahn5ra png berjudul Al Kalatn ala Qaulihi Ta'ala:
icti,ir seg;y nr;a;r; r:J1.

20 $, fr-pulanTirlisanlbnuRajab
Ibnu Rajab berkata di dalam Adz-Dzail Ala Thabaflat N
Hanabilah.(2/2t3-2l41, "Ayahandaku, Ahmad bin Rajab bin AI Hasan
membacakan kepada kakekku lebih dari sekali di Baghdad, dan aku ikut
hadir, ketika ifu aku bemsia 3, 4 atau 5 tahun."

Murid-murid lbnu Raiab

. Dr. Hammam Sa'id berkata, "Kami telah mengurutkan nalntt-


nama mereka berdasarkan huruf dengan mernperhatikan hari kelahiran
dan r,rafat mereka, bagaimana mereka menimba ilmu dari lbnu Rajab,
dan kedudukan mereka:

1. Asy-Syihab Abul Abbas: Ahmad bin Abi Bakar bin Saifuddin Al


Hamawi, Al Hanbali, yang dikenal dengan Ibnu Ar-Rassam (773-
844 F0. hnu Rajab telah memberikan iiazah kepadanya.

Di dalam FrsySyadam4, dia berkata, "Dh mernbtrat jadwal janji,


dan dia merniliki kitab .e/ Wa'zh yang sesuai dengan metode
slnikhnya, Ibnu Rajab. "5o

2. Muhibbuddin Abul Fadhl, Ahmad bin Nashrullah bin Ahmad bin


Muharnmad bin Umar, mufti Mesir 1765-8M H), mendengar dari
hnu Rajab di Damaskus dan ber-mulaamah kepada Ibnu
.Rajab.er

l-jh. Iuknlnj Ahmad l49ll,,MlrDtmu' Ahlaml' (l / 2491, dan Sfuz.a mt Mz-


Dalnb12/2521.
l.jh. Iuknlni,tthnad (4881, Adh-Dhau' Al-Iami' 12/233), dan Sgdant Adz-
Datuq/250I

KumpulanlhlisanlbnuRajab lB 2l
'Daud bin Sulaiman bin AMillah NZainAl Maushili Ad-Dimasyil
Al Hanbali (76+74 H). Dra menyimak ilmu dari hnu Rajab di
Damaskus.62

4. Zainuddin Abu Al
Farai AMurrahman bin Ahmad bin
Muhammad bin Muhammad Ad-Dimas5qi Al Ashli Al Mal&i Al
Muqri (772-853 H). Dia menyimak ilmu dari Ibnu Rajab di
Damaskus.63

Zainuddin Abdurmhman bin Sulaiman bin Abi Al


Karam Al
Hanbali, yang dikenal dengan Abu Syi'r (78GS44 f0. Dia
menyimak ilmu dari hnu Ralab di Damaskus.6a

6. Zainuddin Abu Dzarr, AMurrahman bin Muharnrnad bin


AMullah bin Muhammad Al Mishri Al Hanbali, yang dik€nal
dengan Az-7-arkax1 058-8y';6 H). Dia menyimak ilmu dari Ibnu
Rajub di Damaskus tidak b"rapu lama sebelum kejadian fihah
nakitRah.6s

7. Alauddin Abul Al Hasan, Ali bin Muhammad bin Abbas Al Ba'li,


yang terkenal dengan nama lbnu Al-Lahham, dilahit&an setelah
tahun 750 H. di Ba'labak, dan wafat tahun 803 H. Dia
menyimak ilmu hnu Rajab di Damaskus.65

8. Alauddin Ali bin Muhammad bin Ali Ath-Thursusi Al Mizzi, hidup


hingga tahun 850 H. Menghadiri majelis hnu
Rajab. Dia
mengatakan bahwa dia mendengamya berkata, "Az-TainAl Iraqi

62 l.jh. Adh-Dhau' Al-Iani' (3/2721.


63 Lih. Adh-Dhau' Al-Iami' (4/59$71.
il l.jh. Adh-Dhau'- Al-I-ani' (4/821, $adzant Adz-Dahab (l/2531, dan
fihnhal Ahnad(49l1.
65 l.jh. Manhal Ahmad(497) dan Adh-Dlnu' N-I-ami'(4/7%1.
6 I.Jh. Manhaj Ahnad14781, Al Maqslnd Al tus5ad$nm. 201), Adh-Dlau' N-
Lami' (5 / 320), dan,4sy-.S5adzamt (7 / 3ll.

22 S, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
menulis surat melninta tolong kepadaku unfuk men-s5nrah
Sunan At-Tirmidzi."67

9. Alauddin Abul Mawahib, AIi bin Muhammad bin Abi Bakar As-
Sulami Al Hamawi Al Hanbali, dikenal dengan lbnu Al Maghli
(76t-828 F0. Dia mengambil ilmu dari Ibnu Raiab di
Damaslnrs.53

10. Abu Hafsh Umar bin Muhammad bin Ali bin Abi Bakar bin
Muhammad As-Siraj Al Halabi Al Ashl Oerasal dari Halab) Ad-
Dimaslqi Asy-Syafi'i. Dikenal dengan hnu Al Muzalliq (787-841
H). Dia menyimak ilmu dari Ibnu Raiab di Damaskus.6e

11. Muhibbuddin Abul Fadhl hnu AqlSyaikh Nashrullah, lahir tahun


765 H di Baghdad. Dia menyimak ilmu dari Ibnu Raiab di
Damaskr.rs.To

L2. Qadhi Al Qudhah Syamsuddin Muharnmad bin Ahmad bin Sa'id


Al Maqdisi Al Flanbali Qadhi lvlal,rkah l77t-855 H). Dia
menyirnak ilmu dari ibnu Ra;ab di Darnaskus.Tl

13. Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Muhammad Al Anshari Al Halabi


hnu Asy-Syahham (781-8e H). Dia menyimak ilmu dari hnu
Rajab di Damaskr.rs.7z

14. Izaddin Muhammad bin Bahauddin Ali Al Maqdisi Al Hanbali


(7*820 f0. Dia menyimak ilmu dari lbnu Rajab di
Damaslnrs.TS

67 t.jh. Iu{arrlaj Ahnad Adh-Dlnu' Al-Iaml' (5 /27


WLI dall. 9).
68 ljh. IWanlnl Ahnd (48l2l dan Adh-DlEu' ,4Llann'(6/311.
69 l-jh. AdlTDlnu' Al-Iannt' (6A2Ol.
70 rjh. fu[anlnj Ahrrnd l#8l,
7l Lih. Manhaj Ahnad (4941 dan Adh-Dlnu' Al-Iami'(6/3091.
72 ljh. Adh-Dlnu' N-Iamt' (2/411.

IftrmpulanltrlisanlbnuRajab l$ 23
15. Syamsuddin Muhammad bin Khalid Al Himshi Al Qadhi, wafat
tahun 830 H. dia membacakan ilmu kepada Ibnu Rajab di
Damaskus.T4

t6. Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Khalil bin Thaughan


Ad-Dimasyqi Al Hariri Al Hanbali, dikenal dengan nama hnu Al
Mukhashfi (746-803). Dia menyimak ilmu dari Ibnu Rajab di
Damaksus.T5

t7. Syamsuddin Abu AMillah Muhammad bin Muhammad bin


Ubadah Al Anshari Al Hanbali Ad-Dimasyqi Qadhi Al Qudhah di
Damaskus, wafat tahun 820 H. Dia menyimak ilmu dari hnu
R.jab di Damaskus.T5

Wafatnya Al Hafizh Ibnu Rajab:


Ibnu Rajab meninggal dunia pada tahun 795H.

Kesufian Al Hafizh Ibnu Rajab


Ali fuy-Syibl berkata dalam kitabnya, Manhai lbn Raiab fi Al
Aqidah (hal. 79) berkata, "sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih
dahulu makna tasawuf, karena pada asalnya dia merupakan sinonim
dari kata zuhud dan wara'. Oleh karena itu, ungkapan para ulama
tentang makna tasawuf ini berbeda-beda.

Jika kita melihat kepada lbnu Rajab Al Hanbali dan kita


hubungkan kondisi beliau dengan istilah tasawuf, niscaya kita akan

73 LjJn. Manhaj Ahmad(48l1dan $ndzant Adz-Dahabttlm.747l


74 l:h. Manhaj Ahmad (4831 dan Sgdant Adz-Dzalnb (hlm. 8-195).
7s Uh. Manhaj Ahmad (4761 dan $radamt Adz-Dzaha6(hlm. 7-35).
76 l:h. Manhaj Ahnad(481) dan Swdz.amt Ad*hha6(trlm. 7-1481.

24 {$, fo-pulanTirlisanlbnuRajab'
mendapatinya sangat kontradiksi, baik auri ,iri ucapan, perbuatan
maupun kondisinya.
Al Hafizh Ibnu
Memamg sebagian orang ada yang menyifati
Rajab dengan tasawuf, sampai dia dikenal dengan ciri tersebut.
Sebabnyra adalah sebagaimana yang telah diisyaratkan tadi, yaifu karena
adanya hubungan antara tasawuf dengan kezuhudan.

Akan tetapi di sini kita perlu membatasi klaim mereka tersebut,


karena menyatakan secara umum tentang kesuftan Al Hafizh lbnu Rajab
nraupun para ulama semisaln5n mengandung sytrbhat yang sangat
besar.

Oleh karena ifu, menunrtku, menuduh Al Hafizh Ibnu Rajab dan


menyifatinya dengan tasawuf, tidak terlepas dari dtn hal, yaifu:

Pethma, karena kejahilan dan minimnya pengetahuan tentang


Al Hafizh hnu RSjab dan juga tentang tasawuf yang tercela. Karena
salah satu dari dua keadaan tersebut menunjukkan bahwa dia hanya
mernahami sedikit perkataan Al Hafizh dan penukilannlra dari sebagian
orang-orang zuhud zaman dahulu dari para tokoh orang-orang su{i,
seperti Sulaiman Ad-Darani, hnu Adham, Al Junaid dan selain mereka.
Inilah alasan yang dikemukakan oleh orang-orang yang mengatakan
bahwa Al Hafizh adalah suft.

Kdua, tuduhan itu bertolak dari maksud dan fujuan untuk


mencela akdah dan manhajnSn, di rrma mereka mencoba unfuk
menghubung-hubungkan sebagian ungkapan Al Hafizh kepada tasawuf.
Namun mereka sangat sedikit. Di samping maksud mereka juga telah
tersingkap. Dan urusan mereka dikernbalikan kepada Allah, Dia-lah
Fng akan mernbalas mere[<a.

Omng yang memperhatikan perkataan Al Hafizh di dalam kitab-


kitabnya, akan mendapatinya membahas seputar perkara yang sangat

KumpulanTtrlisanlbnuRojab lS 25
penting, yaifu menzuhudkan diri dari dunia, benci kepadanya serta cinta
kepada negeri akhirat dan keridhaan Allah, dengan menggrrnakan
metode pembacaan kepada hati, bukan kepada syahwat dan anggota
badan. Hal ini, pada hakikatrya adalah merupakan salah satu fujuan
syar'i dari fujuan-fujuan syariat secam urnurn.

Oleh karena ifu, pembatrasannya banyak mernbicarakan tentang


kondisi hati serta kauajiban mensucikan dan melembutkan jiwa, agar dia
dapat sampai kepada kedudukan para shiddiqindan wali-wali Alah Snng
dekat kepada-Nya, dan agar hamba dapat sampai ke derajat keimanan
yang tertinggi, yaitu: Al lhsan dengan derajatrya yang paling utama;
menyernbah Allah seakan-akan melihat-Ngaa. Ifulah kq/akinan sempurna
lnng mana hanya sedikit omng 3nng bisa sampai kepadanln.
Al Hafizh Ibnu Rajab menggunakan metode rohani 5nng lernbut
dan teruji tersebut. Dia menyusunnya melalui pengujian png realistis
dan terus menerus melakukan metode ini. Dia menerapkan dalam
nasehat, pengajarannSn secara urnurn dan juga dalam penulisan risalah-
risalahnya. Sebelum ifu sernua, dia telah menerapkan dalam berbagai
keadaan dan kehidupannya.

Sehingga mayoritas tulisan-fulisannya yang berkenaan dengan


nasehat sesuai dengan metode ini, sampai tulisan-fulisannya png
berkenaan dengan permasalahan ijtihad dalam ilmu fikih dan lainryp,
serta tulisan-tulisan yang mencakup tahqiq terhadap dalildalil dan
ucapan para ulama, tidak terlepas dari metode ini. Hampir dalam setrnua
fulisan-fulisan tersebut dia sertakan dengan metode ini dan ungkapan-
ungkapan indah yang berkenaan dengan nasehat serta pembicaraan
terhadap hati.

Dalam tulisan-tulisan itu anda akan mendapati hnu Rajab


menukil berbagai ucapan dan kondisi para ulama zuhud besar dari

26 S, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
kalangan orang-oftmg shalih tiga generasi pilihan dan kisah serta sikap
mereka yang sangat menakjubkan, di antamnya adalah: Agryub As-
Sikhtiyani (131 H), Malik bin Dinar (130 F0, Ibrahim bin Ad-ham (162
H), Al Hasan Al Bashri (110), Al Fudhail bin Iyadh (187 H), Ibnu Al
Mubarak (181 H), Al Junaid (298 F0, Imam Ahmad tz4ll{l dan ulama-
ualam lain semisal mereka.

Pada hakikabrya, ucapan dan keadaan mereka lebih sempuma


dalam mempengaruhi iiwa, karena selnua ihr terjadi dari hasil
pengalaman dan penelitian khusgs, dan sebelum ifu, dia terjadi dari
sikap percaya kepada Allah, ikhhsh dan hanya menghampkan pahala
dari-Nr E.
di
antara yang menyebabkan adanya tuduhan ini
Bisa jadi,
kepada Al Haftzh hnu Rajab adalah karena dia menggunakan istilah-
istilah yang banSnk diucapkan oleh para ulama zuhud zaITIan belakangan

-atau katakanlah mereka 5nng berPaharn zufi- di enrpat generasi


pilihan, lrang di akhir zaman mereka didapatkan berbagai r6cam
kesesatan yang tercela dan munkar. Di antam istilah-istilah itu adalah:
Ashab Al Haqa 'rQ(omng-omng yang telah mencapai derajat hakikat), ,4/
Mul<aspkt(pengetahuan akan hal-hal yang ghaibl, Khawasul Muhibbin
wa Al Asyiqin (orang-orang khusus dari kalangan pecinta dan perindu
Allah), Al Marnmat An-NumniSah, dan Ahtul Ma'rifah At Haqiq$4ph
(ahli mal$ifat yang haqiqi).

Inilah kenrungkinan dan pern5ntaan global yang menyebabkan


sebagian orang menuduh Al Hafizh Ibnu Rajab sebagai sufi. Akan tetapi,
jika mernang denrikisn, maka itu hanyalah kekeliruan Al Hafizh dan
ketergelincimn dalam mengucapkan perkataan-perkataan tersebut yang
maknanya tidak dimaksudkan sebagaimarn yang dikehendaki oleh
orang-orang sufi. Hal ini difuniukkan oleh konteks pern5rataan-
pemyataannya yang membantah istilah-istilah tersebut dan kaidah-

KumpulanTirlisanlbnuRaiab {B 27
kaidah manhajnya yang menyanggah agar tidak condong kepada
kejahilan-kejahilan tersebut yang ditempuh oleh omng-omng !/ang
mengklaim mengetahui hakikat dan pecinta dan perindu Allah.

Kemudian, manhaj Al
Hafizh yarng lain dalam masalah ini,
bahwa apabila dia menukil dari para ulama zuhud yang lebih
mementingkan masalah ibadah dan perasaan daripada ilmu, sehingga
mereka terjatuh ke dalam berbagai kesalahan dan bid'ah yang
berkenaan dengan akhlak, atau penyeler,r.rengan-penyeleurengan yang
membawa mereka kepada kesesatan, sebagai dampak dari kejahilan
akan ilmu Rasulullah # yurrg diwarisi oleh umat beliau. Ini seperti yang
dialami oleh Dzun Nun AlMishri, Al Busthami, Bis5n AI Hafi, Rabi'ah Al
Adawiyah dan lainnya yang lebih keras dalam hal ini daripada mereka.
Al Hafizh lbnu Rajabmenukil ucapan mereka setelah memilih dan
memilah mana perkataan mereka yang haq dan benar serta diperkuat
oleh dalil{alil. Dia tidak begitu saja menukil sernua perkataan mereka
dan semua sikap mereka yang mengandung kesalahan, bid'ah dan
kesesatan.

Contoh pertama adalah ucapan yang dinukil oleh Al Hafizh dari


Dzun Nun Mishri dalam kitabn5n Latha'if N Ma'arit tentang
Al
kerinduan bertemu dengan Allah & dan berharap mati untuk itu. Dia
berkata, "Dzun Nun berkata, 'Setiap orang yang taat akan jinak, dan
setiap orcmg yang bermaksiat akan buas'."77

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kita perlu mernperhatikan


kaidah-kaidah berikut:

1. Penukilan Al Hafizh lbnu Rajab terhadhp sejumlah ucapan


mereka sama sekali tidak bemrti mernbuat mereka suci secara mutlak
dan dibolehkan mengambil setnua 57ang datang dari mereka. Karena,

77 Uh. Iatha' if Al Mabnf ktm. 5121.

28 @, fo-pulan Tirlisan Ibnu Rajab


yang meniadi timbangan adalah sesuainya ucapan mereka dengan
kaidah-kaidah syariat, dan pertimbangannya dengan apa yang ada
dalam Kitabullah atau Sunnah Rasulullah $, serta apa yang diterima
oleh mayoritas salafush shalih, dalam perkara yang tidak disebutkan oleh
Al Qur'an dan As-Sunnah, dan apa yang tidak menyelisihi kaidah-
loidah utnurn png sudah baku-
2. Sikap inshaf (adil) Al Haftzh lbnu Rajab terhadap orang-omng
SAng "ber-malaifat" tersebut, yang rnana dia tidak
membantah selnua

Snng datang dari mereka, padahal banfk sekali bid'ah dan penyelisihan
dalam hal suluk dan ucapan dari mereka. Akan tetapi dia mengambil
kebenaran dari mereka dan mernbtrang sebaliknya. Inilah keadilan,
karena hil$nah adalah barang yang miliknya, di rnElna saja dia
menernukannlE maka dia akan mangambilnya. Namun, fidak han s
menernpuh jalan seperti ini kecuali orang-orang diberi karunia ilmu png
kuat seurisal Al Hafizh lbnu Rajab dan hnul Qayyrm. IGrena dia
menrpakan ialan yang sttkar dilalui, lidn dan menggelincirkan. Bahkan
bisa jadi ada keburukan yang akan didapatkan oleh orang yang
mengambil perkataan mereka yang lebih besar daripada kebaikan Snng
dia cari. Dan, untuk hal semacam inilah berlaku kaidah, "Mancqah
nnfsdah lebih didahulukan daripada mendapatl<an
manfaat."

3. Perkara yang ketiga adalah kritkan Al Hafizh hnu Rajab


kepada oftmg-orang zuhud yang menyeleureng dqn omng-omng sufi
yang ekstrim, atau orang-orang sufi dari kalangan ahli bid'ah dan zindiq
(munaft!47a, seperti orang-orang yang membedakan antara hakikat dan

78 Sebagaimana png disebutkan di dalam kitab beliau Fadhl llml as.*laf ala al-
Khalaf (trlm. 57). Maka dari itu, sangat diharapkan agar anda meruiuk
kepadanya.

KumpulanTirlisanlbnuRajab B 29
s!/ariat, dan orang-orang yang mengangkat ka,vajiban syariat dari diri
mereka atau selain mereka.

Al Hafizh berkata, "Di antara ilmu-ilmu yang diada-adakan, dan


pernbahasan tentang ilmu-ilmu batin seperti makrifat dan amalan-
amalan hati, serta hal-hal lainnya, dengan hanSn men5Tandarkan kepada
pandangan dan perasaan atau penyngkapan keghaiban, ada bahaya
yang sangat besar padan5n."

Hal-hal seperti ini telah dibantah dan diingkari oleh pam ulama
semisal Imam Amad dan lainnya.

Abu Sulaiman berkata, "sesungguhnp ada ucapan suafu kaum


yang sampai kepadaku, rn+ aku tidak langsung men€rirnanya kecuali
dengan adanya.dua saksi yang adil, 3nifu Al Kitab dan AsSunnah."

Al Junaid berkata, "llmu kami ini dibatasi dengan Al Kitab dan


As-Sunnah. Bamngsiapa yang belum mernbaca Al Qur'an dan menulis
hadits, maka dalarn ilmu kami, dia fidak bol€h diikuti."

Namun rnasalah ini menjadi meluas, kemudian masuk padaqn


kaum zindiq dan munafik, klaim bahwa wali Allah lebih utama daripada
para Nabi, atau bahwa pam wali Allah fidak membutuhkan pam Nabi,
kontradiksi dengan syariat yang dibaca oleh pam rasul79, klaim adanl2a
N Hulul dan Al lttihad, wihdatul wuiud, dan lainn5a bempa dasardasar
kekufumn, kefasikan dan kemaksiatan, seperti klaim bolehqa
melakukan apa saja, serta bahwa seluruh hal-hal yang dilamng oleh
syariat dibolehkan bagiqn. Mereka memasukkan butynk hal yang
bukan bagian dari Islam sama sekali. Sebagian mereka mengldaim

79 S&agaimana 5nng diucapkan oleh mereka Srang ekstem, seperti Al Hallai,


hnu Arabi Ath-Tha'i dan lbnul Farudh, serta orang-orang sufi dari kalangan
ahli filsafat seperti Ibnu Sab'in.

30 {$, fo-pulanThlisanlbnuRajab
bahwa dengannya mereka akan mendapatkan hati yang lembut seperti
dengan nyanyian dan tarian.

Sebagian mereka mengklaim bahwa hal itu melatih jiwa dengan


melihat gambargambar lrang diharamkan.

Sebagian mereka mengklaim bahwa dia unfuk ketawadhuan


seperti pakaian syahwat, serta hal-hal lainnya yang tidak dibawa oleh
syariat. sebagiannya menghalangi dari dzikir kepada Allah dan dari
shalat, seperti nyanyian dan melihat gambar haram. Dengan hal ifu
mereka telah menyerupai orang-omng yang menjadikan Agama mereka
sebagai olok-olok dan permainan...."80

Inilah di antara contoh perkataan Al Hafizh yang


menggambarkan kepada kita manhajnya yang hakiki dalam hal
kezuhudan, yang barangkali bisa dikatakan sebagai sufi yang adil,
sebagai kiasan:

Ucapannln di dalam Wbb Al BWnh Al Uzhma lil Mu'min, "...


adapun apa yang mereka dapati berupa bekas surga, maka hal itu
termasuk apa yang bisa nampak pada hati orang yang'beriman karena
pengaruh cahaya keimanan. Nampaknya, perkara ghaib bagi hati omng
yang beriman, seperti hati mereka yang dapat melihat derajat ihsan,
atau bisa jadi tampaknya pemandangan surga atau sebagiannya atau
sebagian yang ada padanya kepada hati mereka sesekali, sehingga
mereka dapat melihat surga seperti kenyataan.

Bisa jadi mereka dapat mencium bau surga, sebagaimana


perkataan Anas bin An-Nadhr pada saat perang Uhud, "Demi Allah,
sesungguhnya aku mencium bau surga dari balik Uhud...."81

80 uh. Fadhl ltmi As-&hf ata Al Kllr,kftim. 4445L


81 l-;th. Al Btspnh Al tJzhma lil Mu'min bianna lndlzlnhu min an-Nar Al
Hunn(hlm. 181).

Kumpulan Ttrlisan lbnu Rajab lp 31


Dia berkata di dalam penjelasan tentang wasiat.Nabi $ kepada
Ibnu Abbas rg, ketika Ibnu Abbas masih belia dan dibonceng oleh beliau
di atas kendaraan, "... jika seoftmg hamba mendapatkan pengetahuan
yang khusus ini, maka dia akan mendapatkan pengetahuan khtrsus
tentang Rabb.Nya yang mengharuskan dia bersikap lemah lernbut dan
malu kepada-Nya."

Ini adalah makrifat (pengetahuan)khusus yang tidak dimiliki oleh


orang-orang mukmin pada umumnya.

Orang-orang yang arif, semuanya bertumpu pada malaifat ini,


dan isyamt yang ditunjuklon oleh mereka tertuju pada hal ini.

. Abu Sulaiman -yaitu Abdurrahman Ad-Darani (zLS F0-


mendengar seorang laki-laki berkata, "Tadi malam, aku begadang dalam
mngka mengingat para wanita."

Maka Abu Sulaiman berkata, "Celaka kamu! Tidakkah kamu


malu dari-Nya, dia melihahnu begadang mengingat selainnln? Akan
tetapi, bagaimana kamu akan malu dari apa yang fidak kamu
ketahui!"82

Dia juga berkata di dalam l<:/rab Istinsyaq Nasim Al Uns pada


bagran mukadimahnya, "Segala puji hanya bagi Allah yang telah
membuka hati para kekasih-Nya kepada jalan untuk mencintai-Nya,
melapangkan dada para wali-Nya dengan cahaya makrifat kepada-Nya,
sehingga cahaya memancar kepada mereka. Allah menghidupkan
mereka di antara harapan dan takut kepada-Nya, serta memberi mereka
makan dengan penralian dan kecintaan-Nya, sehingga mereka akan
selalu mendapatkan kesenangan dan kebahagraan. Maka, Maha Suci

82 ...:rh. NwAl lqtibs min Msyl<ah Washg4atin Nabi $ libni Ab6as!'im.241.

32 $, fr-pulanThlisanlbnuRajab
Allah yang mengingat-Nya adalah gizi bagi hati, penyeiuk mata,

kebahagiaan jiwa, rohani kehidupan dan kehidupan rohani.-.."tt

Manhaj (metode) ini pada hakikatrya mirip dengan manhaj Ibnul


Qayyrm di sebagian kitabnya seperti Al Fawa'id, Al Jawab Al Kafi, Hadi
N Arunh dan Raudhah N Muhibbin di beberapa tempat dalam
kitabnya. Dari penjelasan ini dan lainnya&, uk dapat mengatakan
bahwa kesufian Al Hafizh Ibnu Rajab -jika memang penamaan itu
benar- kesuftan yang lunrs, kezuhudan yang dapat diterima
oleh pam ulama salaf shalih, dan terlepas dari berbagai r6c6rn bid'ah,
kesesatan, serta penyeleur€n(lan, baik dalam ucaPan maupun dalam

&l Uh- IsfrrBSaq N*im Al Uns min ltlafalnt Ritpdh Al Quds (hlm. 84.
4 Contotrcontoh yang menJelaslon hal ini sangat banyak dan termakfub di
dalam htab*itabnp: Janzl'Al Ufunt tm Al Hibm, Iatha'if N Mabnf frma li
Masrasiml At Aarn mlral Waila'it, At-TaHTwif Mmn-Nar (hlm. 8), SJarh
tladib Annnr bln Yast(4}4J\, Ifiz. Al l#fu 142, 45,781, Ilchqpr Al Aula
(115, 121), Stnh AUil l0alik bin Unnr btn AMil Adz (hlm. 3 dan
berikutr!,a), fhsyf Al Kurbh (28, D dan sehniuhrr), setrta di bagian akhir
rlsalah-risalatrrla secatia umum fldak terlepas dari isfiarat-iqnrat tersebut.

Kumpulan Thlisan lbnu Raiab d$' 33


Kitab Syarah (Penjelasan) Hadits lbnu Raiab
yang Paling Masyhur, 9mS Menunjukkan
Keunggulan dan Kemahirannya dalam
Disiplin Ilmu Ini

A. S5nrah Jami' At-Tirmidzi


Seandainya kitab ini ditemukan secara sempuma, niscaya para
ulama dan penuntut ilmu sudah cukup dengannya sehingga tidak lagi
membutuhkan kitab-kitab qnmh At-Tirmidzi lainnya. Karena seringnya
Al Hafizh Ibnu Rajab dalam mernpelajari dan menelaah kitab Jami'At-
Tirmidzi, Allah menganugerahkannya pemahaman tentang kitab
tersebut yang belum pemah didahului oleh ulama sebelumnya. Inilah
yang mendorong Al Hafizh Al Iraqi menulis surat kepada beliau untuk
meminta bantuan agar beliau menulis Syamh Jami'At-Tirmidzi. Tentang
Al Hafizh Al Iraqi sendiri sudah terkenal dalam ilmu (hadits) ini. Dia
tergolong ulama mujtahid dalam ilmu ini. Barangsiapa.yang mernbaca
kitabnya yang berjudvl At-Taqyid wa Al ldlmh ala Muqaddimati lbni
Shalah, dia akan mengetahui demjat ulama ini. Cukup bagi anda untuk
mengetahuinrTa bahwa dia adalah guruya Al Hafizh Ibnu Hajad serta Al
Hafizh Al Haitsami. Dia pula yang mernberikan amhan kepada Al
Haitsami agar men!rusun kitab Az-hun'id-
Al lraqi telah menyempumakan Syarah At-Tirmidzi yang ditulis
oleh hnu sayyidinnas. Kitab sgmh tersebut telah di-tahqiq oleh Dr.

34 @, Xo-pulan lirlisan Ibnu Rajab


Ahmad bin Ma'bad Abdul Karim saudaraku yang tercinta Abu
Muhammad Asyraf Abdul Maqshud telah memberitahukan kepadaku
bahwa kitab tersebut sudah dalam tahap al<hir mumia'ah, dantidak lama
lagi dia akan mencetaknya. Sebelumnya, bagian dat', Jami'At-Tirmidzi
yang telah di-s5nraholeh hnu Sayyidinnas telah dicetak.

Meskipun Al Iraqi memiliki keutaman ilmu yang sangat tinggi,


namun dia meminta tolong kepada Ibnu Rajab agar membanfunya
menyusun syarah At-Tirmidzi, yang menunjukkan bahwa lbnu Rajab
memiliki pemahaman unggul terhadap kitab ini yang tidak dimiliki oleh
ulama lainnya. As-Sakhawi menyebutkan dalam biografi Alauddin-Ali bin
Muhammad. bin Ali Ath-Thursusi Al Mizzi, bahwa dia hidup hingga
tahun 850 H dan sempat menghadiri majelis Ibnu Rajab. Dia
mengatakan bahwa dia mendengar Al Hafizh lbnu Rajab berkata, "Az-
Zain Al Iraqi menulis surat kepada aku dalam rangka minta tolong agar
aku menulis syarahAt-Tirmidzi."85

Namun sgmhAt-Tirmidzi ini tidak ditemukan kecuali potongan


dari kitab (pembahasan) pakaian yang berjumlah tidak lebih dari sepuluh
lembar. Ditemukan pula syarah llal At-Tirmidzi, dan itu adalah akhir dari
kitab tersebut. Sedangkan sisanya ikut terbakar dalam tragedi fitreah.85
Ibnu Abdil Hadi telah menukil tentang terbakamya sebagian besar kitab

85 rjh. Adh-Dlnu' N-lami' l<a:rya As-Sakhawi (5/3281.


86 Uh. Kasyf Azh-Zhununkaqla Haj Khalifah (L/5591.
Yang dimaksud dengan fiknh di sini adalah datangnya pasukan Tatar ke
Damaskus pada tahun 803 H. Peristiwa tenebut dikenal dengan fitnah
"Taimur", dan pada peristiwa ifu seluruh bangunan Damaskus dibakar. Lih.
Sgdza m t Adz-Dza ha b (9 / 9 5).

, KumpulanTtrlisan Ibnu Rajab @ 35


l-
pada zarnan fitnh87, dan juga menukil tentang diternukannya potongan
png tersisi dari kitab stpnhtersebut.s

Metode Ibnu RaJab dalam Menulis $nrah At-firmidzi:


Dr. Hammam Sa'id mengatakan di datam mukadirnahnya
terhadap q/anh Al llal(l/27y2801.
Di sela-sela penelaahan aku terhadap potongan png tersisi dari
SSanh At-Tirmidzi itrt, aku tenrukan bahwa metode hnu Rajab
terangkum dalam beberapa hal berilnrt ini:

1. Menulis judul bab sebagairnana yang ada pada kitab asli At-
Tirmidzi.

2. Men-takhrij hadits-hadits bab dari setiap jalan dan kitab.

3. Membahas jalur-jalur ini sesuai dengan ilmu jarh dan ta'dil, darr
menyingkap berbagai kenrmitan yang ada padanya, seperti
menjelaskan narna-narna yang masih samar, dan membahas
tentang ilkh (cacat dalam riwayat).

4. Memerinci apa yang disebutkan secara global oleh At-Tirmidzi,


dengan ucapannybiDi dalam bab ini terdapat hadits dari Ali,
Ibnu Umar, Abu Humimh, dan Muawiyah. Kelnudian dia
menyebutkan hadits masing-masing dari mereka, memerinci
jalur-jalur, serta menyebutkan ittah dan jartrNya.

87 t;h. N Jauhar Al Mundhid(ttm- 49l,.


88 Yaitu potongan dari pembahasan Al-Ubas sebagaiman png telah kita
sebutkan. Di bagian awalnya tertulis: "Milik Yrlsuf bin Abdul Hadi". Tulisan
itu menrpakan fulisan tangan lbnu Rajab sendiri. Sehrangra semrn kitab
tersebut ada pada Ibnu Abdil Hadi, nisca5ra dia tidak akan menulis tentang
kepemilikan kitab tersebut di bagian depan seperti sampul.

36 {$. fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Menambahkan apa yang disebutkan oleh At-Tirmidzi dengan
ucapannya: Di dalam bab ini terdapat hadits riwayat Ali, Ibnu
Umar dan Abu Hurairah. Kemudian dia berkata, "Di dalam bab
ini juga ada jalur yang tidak disebutkan oleh At-Tirmidzi, yaitu
hadits dari Umar, Abu Sa'id, Abdullah bin Amr bin Al Ash,
Jabir, Buraidah, Abu Tsa'labah Al Khusyani, Ibnu Mas'ud, hnu
dan seorang laki-laki dari kalangan sahabat."

6. Menjelaskan tambahan-tambahan terhadap At-Tirmidzi ini, dia


mengatakan, " Adapun hadits Umar bin Al Khaththab, maka dari
jalur Hammad bin Salamah (telah meriwayatkan kepada kami)
Ammar .bin Abi Ammar, bahwa Umar bin Al Iftaththab
berkata,..." Demikianlah, dia, menjelaskan seperti ifu terhadap
semua sahabat, dan menjelaskan illalTillah serla jarh yang ada di
dalam riwayat-riwayat tersebut.

7. Menufup papamnnya dengan perkataan pam ulama fikih dan


menjelaskan fikih hadits.

8. Metode ini digunakan oleh Ibnu Rajab dalam menyingkap istilah-


istilah At-Tirmidzi kefika dia berkata, "Hadits ini hasan" atau
"shahih atau "Gharib.u Yang dernihan ifu karena luasnya
penelaahan beliau terhadap jalur-jalur dan periwayatan hadits.

B. S57anh Shahih Al Buffiari lnng dikenal dengan narur


Fath N hri:
hnu Abdil Hadi berkata di dalam Al Jauhar Al Mundhid, "Dia
telah men-q/anh potongan dafi Slnhih N Buklnri hir,gga kitab Al
Jana'iz. IGryanSa ini merupakan keajaiban dunia. Sekiraryn s5nmh
tersebut dapat tersr.rsun sernpurrra, niscaya dia al<an tergolong
keajaiban."

KumpulanThlisanlbnuRajab {$ 37
Metode lbnu Rajab dalam Fath Al Bari
Dr. Hammam Sa'id berkata dalam Mukaddimah (l/286-287),
"Aku telah mencoba mempelajari metode Ibnu Rajab, kemudian
Nampak bagiku bahwa metode Ibnu Rajab terangkum dalam beberapa
poin berikut:

1. Menyebutkan judul bab, kemudian mengomentarinya dengan


bTig tambahan, yang mencakup permasalahan fikih lnng
terkandung dalam judul bab, kemudian menyebutkan pendapat-
. pendapat para ulama. Dengan ta'liq tegebut seakan-akan beliau
membuka jalan unfuk memahami hadits dengan pinfu masuk
yang sanga! sesuai.

2. Menyebutkan hadits dengan sanad dan matannya sebagaimana


yang terdapat dalam Shahih Al Bukhari.

3. Men-takhrijhadits bab dengan takfuijyar$sangat luas. Sebagian


besamya, dia menjelaskan keterangan hadits dari seluruh riwayat
dan jalumya. Takfuijniseringkali mengingatkan kita dengan apa
yang dilakukannya terhadap SWrah Jami' At-Tirrnidzi. Di
samping menjelaskan seputar takhrij hadits, dia juga membahas
berbagai permasalahan hadits pada hadits dan jalur-jalurnya,
seperti' menghilangkan anggapan bahwa hadits tersetrut
munqathi' (terputus) menetapkan kejelasan adanla As-Sarna'
(bahwa periwayat benar-benar mendengar hadits ifu langsung
dari gurunya), jika periwayat yang dimalsud adalah mudallis, tak
lupa dia juga membahas tentang para perwai secata b dil darr
jarh.

4. Mernbahas fikih hadits dan memerinci berbagai


permasalahannya, menyebutkan pendapat-pendapat para ulama
dan mendiskusikan serta memjih*annya. Semua ifu dia fulis

38 @, fo-pulanTirlisanlbnuRajab
dengan sangat luas dan panjang lebar, nunun fidak
menjemukan. Orang yang menelaahnya akan mendapati dirinya
mendapati sebuah kitab ensiklopedia dalam fikih perbandingan.
Sebagai contoh pertama unfuk metodenya ini adalah, di mana
dia membahas tentang qadha shalat yang terluput dengan
sengaja lebih dari enam paPamn yang berisikan tulisan
tangannya. Metodenya ini memiliki kelebihan dengan etikan
ynng sangat tinggr, bersungguh-sungguh unfuk menyandarkan
setiap perkataan kepada ogng 37ang mengatakannSn, dan selalu
menyebutkan dalil-dalil r.rntuk setiap pendapat. Meskipun dia
mernfokr.rskan pada fthh madzhab Al'Hanbali, akan tetapi
terkadang dia berpaling dari pendapat madzhab tersebut kepada
pendapat lainnya dalam rangka mengikuti dalilSnng kuat.

Penulis lrobtb Ad-Daris fi Tartkh Al Madaris mengungkapkan


luasnyra ktab ini dalam mernbahas pendapat banlrak dari para ulama
fikih dengan ucapannya, "Di dalam kitabnya ini, beliau telah menuhl
banyak perkataan para ulama terdahulu."89

Jika dalil yang sedang dibahas adalah hadits, maka beliau


membahas jalur-jalum5n dengan keterangan sebagaimana 5ang telah
kita sebutkan di atas, ditambah dengan pernbahasan luas tentang hdd
jarh, parshahihan, par-dha'ifan dan menyebutkan illabillah. Dalam
hal ini, hnu Rajab berpatokan kepada ldtab llal Ad-Damquthni darr
banyok sekali sumber rujukan ilmu hadits lainnyn.

8e uh. M-hds ft Tadhh Al r'{&*enn.

KumpulanThlisanlbnuRajab {8, 39
Perbandingan antara Kitab Ibnu Rajab dan Kitab Ibnu
Hajar: I

Dr. Hammam Sa'id berkata di dalam mukadimah (hal. 287-


288):

hnu Rajab men!,usun l$bb Fathul hri bi $arh At-Tirmidzi, dan


hnu Hajar juga menyusun kitab dengan terna dan judul 5nng sarna
persis. Ternrasuk perkam yang tidak diragukan lagi bahura Ibnu Rajab
masuk dalam tingkatan guru€uru hnu Hajar, dan dapat dipastikan
bahwa kitab yang disusun oleh hnu Rajab lebih dahulu daripada
kitabnya Ibnu Hajar.

Pada awalnya aku men5nngka hnu Hajar berpatokan kepada


sgmh Ibnu Rajab. Aku telah mencari di dalam dua kitab hnu Hajar; .4/
Mu'jam N Mufahras dan Al Majma'Al Muassis. Keduanya adalah kitab
5nng di salah safunya, hnu Hajar menyebutkan gurugurunya, dan kitab
lainnya menyebutkan tentang kitab-kitab yang sampai kepadanSn.
Namun aku tidak mendapati hnu Hajar menyebutkan tentang Ibnu
Rajab dan tidak juga menyebutkan tentang Fathul kri milik hnu Rajab.

Saya kernudian membaca kitab Fathul hn milik hnu Hajar, dan


mencari tahu apakah Ibnu Hajar merujuk kepada kitab hnu Rajab.
Namun ternyata aku tidak mendapati hnu Hajar mengisyamtkan hal itu
walaupun sedikit. Aku juga tidak mendapati hnu Hajar menyebutkan
Fathul Bari nnlik Ibnu Rajab, padahal banyak perrnasalahan yang
dibahas oleh hnu Hajar sangat mirip dengan apa yang dibahas oleh
Ibnu Rajab, hanya saja Ibnu Hajar lebih meringkas dan merangkumnp
jika dibandingkan dengan kitab milik hnu Bajab.

D antara perbedaan mendasar antara keduanya, selain apa yang


telah aku sebutkan secara ringkas maupun yang panjang lebar:

40 {S. f.,-pulanTirlisanlbnuRajab
1. Ibnu Hajar menyebutkan judul dan hadits-hadits bab, kemudian
menyebutkan syarah-rtya. Sementara kita mendapati Ibnu Rajab
menyebutkan fudul, kernudian mengoinentarinya dengan
pembahasan yang terkadang panjang lebar. Setelah itu baru dia
menyebutkan hadits bab.

hnu Hajar hanyalah materi cabang,


Takhdj hadits dalam kitab
sedangkan dalam kitab hnu Rujab merupakan materi pokok
yang seringnya dibahas s@ara panjang lebar.

3. Ibnu Hajar membahas dengan ringkas kefika menyebutkan


pendapat-pendapat fikih dan secara garis besar menampakkan
rnadzhab Slnfi'i, sedangkan hnu Rajab sebaliknln, dia
mernerinci pendapabpendapat ffkih dan menampakkan
madzhab Hanbali.

4. hnu Hajar membahas s@ara global mengenai hukum-hukum


Spng disimpulkan dari hadits di safu ternpat, dan seringnSTa
disebutkan di akhir hadits, sedangkan hnu Rajab mernbahas
hukum-hukum ini di serntra bab.

C. Jani'N Ulum w,a Al Hilango

90 Untuk l<ltab Jamt' Al Ulum rn Al Hilam memilih banyak naskah tulisan


tangan, di antararyra adalah:
1). Naskah dl hr Al Kutub N luttslvWh di bawah rc. 42 hadits, dan iumlah
kertasrrya adalah 360 lenrbar.
2). Nasloh hh d Dar Al Kuhrt Al l,{lsfuWh di baurah *. 1.88 hadits, dan
,urnlah kertasryra adalah 357 lernbar.
3). Nasloh ke[ga di hr Al Kuhb N luf*hn\ph di bau,ah rc.1824 hadits,
dan jumlah kertasn5n adahh Z92lqrrbnr.
4). Nasloh keempat di DarAl Kutub H filisfuiph di baunh no. 763 hadib,
dan jumlah kertasqn adalah 117 lembar. Tertulis bahwa rumlah kertasrrya

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 41
Slraikh Syr'aib Al Arnauth mengrrngkapkan dalam
mnqadimahnya terhadap tahqQ Jarni' At Ulum wa Al HilianPt setelah
menyebud<an bahwa Al Khaththabi merqptakan dalam kitabnSn Ghadb
N Hadib sebagian dari hadib-hadits Nabi S Va,g terrnasuk Jawani'Al
I{alim
"Kemudian imam Al Hafizh Al Mufti, qnil{hul Islam Taqiyurddin
Abu Amr Ubman bin Mtrsa esftnhrazuri, g6eg dik€nal dengan Ibnu
Shalah, wafat tahun 643 H., mendiktelon safu rnajelis fiang dia b€ri
judul ,4/ Ahadib H Kun@h. Di dalarn risalah tersebut dia kumpullon
hadib-hadits utama 1rang dikatakan bahua aJaran Islam berporos

adalah 415 lembar, namun ini keffru, lerena aku telah mdihatrya sendiri,
bahlon aku merriliH safu naskah darir4,ra.
5). Naskah kelima di Dar Al Kutub Al lu{rfug4nh di bawah no.3?-ffi6 .7, dan
,umlah kerhsnya adalah 233lembar.
6). Nasloh Makbbh Bumi&h Al lln@h N Aannnh di baurah no. 83 di
Ma'had Al Makhthuthat AI Ambi!,!,ah, dergan pena btasa, ditulis pada
tahun 838 H., dengan tulisan Ytsuf bin Yusuf bin Muhammad Ash-
Shafadi AsySyafi'i. di akhir naskah terdapat penyesualan dengan naskah
lain, dimana sebagiannya dicocokkan dengan sebagian lnng lain, dan
jumlah kertasnya adalah 215 lembar.
7). Naskah Azh-Zhahirilnh di Damaslars, dan jumlah kertasnla adalah 231
lembar. Naskah ini difulis pada tahun 852H, dan telah dicocokkan serta
. dishahihkan dengan naskah lain sekitar septrluh naskah, di antaranSra
adalah naskah 5nng terdapat tulisan tangan Al Haffzh hnu RaJab
rahirnahullah. Pada naskah tersebtrt fulisan tangan Abdurrahman bin
Yuuf Al Hanbali dan tulisan tangan Muhammad bin Ahmad bin Abu
Bakar Al Hanbali, sedangkan penyesr.raian dan pentashhihann5ra sampai
pada tahun 853 H.
8). Naskah Khadabkhas di India, dan ia di antara naskah salinan Vla'had Al
Makhthuthat Al Arabi$/ah 609 hadits, dan ia di bawah ...
9). Naskah Azh-Zhahiri!4/ah, di bauah no.1298, tahun - 676 hadits. Jumlah
kertasnya adalah 155 lernbar.
9l l-jh. Jami'N (llum wa Al Hihm, cetakan Mu'assasah ar-Risalah (hlm. 8-11).

42 d$' Itumpulan Tirlisan Ibnu Rajab


padanya. Ia juga menyertakan makna kalimat secara ringkas. Majelisnya
ini mencakup 26 hadits.

Setelah itu, Imam Az-7atnd (ulama zuhud), Al Qud\/ah, Abu


Takafia Yahya bin Spmfuddin An-Nawawi, wafat tahun 676 H',
mengambil hadits-hadits yang didiktekan oleh hnu shalah ini, dan
menambahkannya menjadi 42 hadits. Imam An-Nawawi memberi judul
kitabn5a dengan N r\rba'in, dan ternyata kitab kumpulan hadits Afra'in
yang dia susun ini menjadi terkenal, banyak dihafal oleh kaum muslimin
dan Allah menjadikannya sangat bermanfaat, karena keberkahan niat
dan kebaikan fujmn pen!.Eunnlra.

Kernudian, Al Hafizh lbntr Rajab menambahkan 8 hadits lain


yang termasuk jawami' kalim Nabi $, Snng mencakup berbagai ilmu
dan hikmah, sehingga kitab itu mencapai 50 hadits. setelah itu, dia ber-
istikharah kepada Allah, untuk mencari jawaban terhadap sejumlah
perrnintaan penunfut ilmu, untuk menyusun sebuah kitab yang berisi
penjelasan makna hadits-hadits tersebut sesuai dengan ilmu yang Allah
berikan kepadanya, dat dengan taufiq dari Allah $, dia sertakan
dengan penjelasan kaidah-kaidah dan pondasi=pondasi hadits-hadits
tersebut.

Dalam lttab Symhrrya ini, Ibnu Rajab sangat memperhatihan


sisi pernahaman hadits-hadits Nabi tersebut, tafsir kosakata ding,
penjelasan makna, perbedaan-perbedaan dan hukum-hukumnSn, hal-hal
yang menyangkut dengan hadits berkenaan dengan fikih dan perbedaan
pendapat pam ulama. Sehingga dia menjadi salah satu kitab SWnh
paling agung png sampai kepada kita, serta paling banyak pelajaran
dan manfaatrqn

KumpulanThlisanlbnuRajab {B 43
Ibnu Rajab memulainSra dengan mukadimah singkat. Di dalam
mukadimah tersebut dia menjelaskan metode yang dia tempuh dalam
penln $unan htab agmh tersebut.

Ibnu Rajab berkata, "Ketahuilah, bahwa aku hunp ingin


menjelaskan kata-kata 5nng terdapat dalam hadits-hadits Nabi ini. Oleh
karena itu, aku fidak terikat dengan kalimat-kalimat yang disebutkan
oleh syaikhgz mengenai biografi para periwapt hadits dari kalangan
sahabat 5nng. dinisbatkan kepada kitab-kitab. .AIGn tetapi, hanya
menyebutkan makna yang menunjukkannya. Karena aku telah
memberitahukan kepada Anda, bahr,va fujuan aku hanyalah menjelaskan
makna kalimat-kalimat yang disabdakan oleh Nabi $, serta segala hal
yang terkandung padanya, seperti adab, hikmah, makrifat
(pengetahuan), hukum dan syariat.

Sebelum membicarakan tentang penjelasan hadits, aku


memberikan sedfit isyamt kepada sanadnya, unfuk mengetahui status
shahih hadits, kekuatan dan kelenrahannya. Aku juga menyebutkan
sebagian hadits lain yang semakna jika dalam bab tersebut terdapat
hadits lain yang tidak disebutkan oleh Imam An-Nawawi. Jika dalam bab
tersebut tidak ada hadits tainnya atau tidak ada hadits lainnya yang
shaftih, ..."

Pembaca akan mendapati dalam kitabnya tersebut, bahwa


setelah penyebutan setiap hadits, dia menyebutkan beberapa hal sebagai
berikut:

1.
Takhrii hadits dari kitab-kitab Shahih, Musnad, Sunan darr
kamus-kamus hadih yang beliau hafal. Menyebutkan jalur-jalur dan
lafazhlafazh hadits serta memperbandingkannya, meneliti keshahih-
annya, menjelaskan derajatrya, baik shahih, hasan atau dha'if. lbnu

92 Yang beliau maksud dengan syafth di sini adalah Imam An-Nawawi.

44 $$, fu-pulanTtrtisanlbnuRajab
Rajab adalah imam dalam masalah ini. Dia menguasai sebagian besar
ilmu hadits baik secam riwayat mauPun dimyat. Dia meluangkan
sebagian besar waktun5n unfuk mendalarni ilmu ini sehingga tidak
dikenal kecuali dengannya dan tidak terlihat ada ulama yang lebih
mapan dalam disiplin ilmu ini daripada dirinln.

2. Memperkuat dengan menyebutkan ayat-ayat Al Qur'an 5BnS


lebih menjelaskan dan menerangkan makna hadits. hnu Rajab juga
menyebutkan perkataan para ulama salaf dalam menjelaskan maksud
darinya, bahkan memberikan perhatian lnng sangat besar kepadanya
dalam mngka mernperktrat penjelasannya.

3. Sering inenyebutkan hadits-hadits Nabi lainnya yang rrnsih


berkaitan dengan hadits Spng sedang dibahas, sebagai penguat hadits
tersebut. Ibnu Rajab menyebutkan hadits-hadits tersebut tanpa
menghilangkan satu huruf pun, di samping dia juga ma-bkhrii+rya dari
sumber-sumbanya. Jumlahnya 5nng sangat banyak menuniukkan akan
kekuatan hafalan, kdalaman pernahaman dan keluasan
pengetahuannya.

Hadits-hadits yang disebutkan sebagai penguat dalam Swnh- .


nya tersebut ada yang shahih, dan ini sangat banyak sekali. Ibnu Rajab
sendiri menjelaskan demjahya dengan menisbatkan kepada para penulis
kitab-kitab Shahih, atau dengan menyebutkan s@ara nash akan status
shahih. Ada juga hadits dha'if yang ringan. Pada sebagian besamya dia
menjelaskan kelemahannya. Namun hadits-hadits lemah yang beliau
sebutkan termasuk hadits-hadits yang dapat dijadikan sebagai mubh'ah
dan $whid, atau yang tidak terrnasuk dalam pembahasan akidah dan
hukum.

Sebagian para ularna muhaqqh mernbrikan keringanan


bolehn5n meriwayatkan hadits-hadits lemah dan bolehnSn

KumpulanThtisanlbnuRajab lB 45
mengamalkannya, apabila kelemahannya tidak pamh dan masih
termasuk dalam pokok-dasar berkenaan dengan fadhail a'mal, akhlak
mulia, kisah dan nasehat, bryhib (anjuran dan janji pahala) dan tarhib
(ancaman dan janji dosa), serta hal-hal lain lrang berhubungan
dengannya.

4- Menafsirkan makna hadits gpng masih asing dan menjelaskan


kandungannya, dengan bersandar kepada hadits-hadits lain yang
berhubungan dengannya. Di dalamnya terdapat bqyid (pernbatasan),
pengkhususan, penjelasan dan menghilangkan kerancuan 5nng tidak
termasuk dalam pembahasan hadits bab. hnu Rajab telah memberikan
penjelasan dengan panjang lebar, namun p€nuh dengan manfaat dan
sangat menyenangkan. Dia juga mernbubuhinya dengan berbagai faidah
dan hikmah yang sangat dibufuhkan oleh manusia, baik dalam perkam
dunia maupun akhiratnya.

5. Menyebutkan hukum-hukum fikih yang disimpulkan dari


hadits -dan ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
mukallaf-. Ibnu Rajab menisbatkan pendapat-pendapat tersebut kepada
para ulama dari kalangan sahabat, tabiin serta para ulama panutan
lainnya. Hal ini menunjukkan luasnya pengetahuanya terhadap fatwa-
fatwa para ulama salaf, hafalannya terhadap perkataan ilmiah mereka
dan ijtihad mereka dalam berbagai permasalahan serta pemahaman dan
pengetahuannya terhadap rnaksud dan tujmnn5n, dan perbedaan
pendapat mereka dalam berbagai masalah. hnu Rajab menyebutkan
hujjah unfuk setiap pendapat para ulama dengan dalilnya, kernudian me
njih4<an (memilih pendapat paling kuat) yang dianggap paling kuat
hujjahnya dan paling sesuai dengan dalil.

6. Di akhir penjelasan hadits, hnu Rajab menyebutkan sejumlah


hikmah dari perkataan. pam salafush shalih yang terkenal dengan
keilmuan, ketakuaan, dan sifat wara', yang ada hubungannya dengan

46 s' foo,pulanThlisanlbnuRajab
hadits. merupakan hil<mah yang sangat berpengaruh pada jiwa
Ia
manusia sehingga dapat memberikan penrbahan kepada yang lebih
utama.

Sebagian ulama melihat kitab ini secara umutn dan pasal-


pasalnya s@ara khusus, sebagai kitab yang mengejawantahkan
kehidupan hnu Rajab sendiri. Bahwa ada hubungan lEng sangat kuat
antara apa lnng beliau sebutkan di dalam kitabnya dan apa 5nng
disebutkan teniang beliau oleh pam ulama lEng menulis biogmfinya.

D. qqnh IIat At-Tirrrridd


Dalam kitab ini, hnu Raiab menjelaskan kitab llal At-Timidd
kurya At-Tirmidzi. Dia telah menjelaskanngra dengan sangat baik dan
penuh dengan manfaat. Gang yang mernbaca kitab ini akan
mengetahui betapa luas pernahaman lbnu Rajab terhadap ilal,
penguasaannya terhadap perkataan para ulama terdahulu, serta
amhann5n terhadap istilah-istilah mereka. Ia menrpakan kitab yang
' sangat dibutuhkan oleh para pelajar ilmu hadits. Dia menjelaskan hal-hal
rumit dan menemngkan hal-hal5nng belum jelas dalam ilmu ini, sesuafu
yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh para ulama hafizh yang mempuni.
Semoga Allah merahmati hnu Rajab yang telah mernberikan manfaat
yang melimpah dalem kitab ini.

E- Risalah-risalah Ibnu Rajab lpng terangkum dalam


penjelasan hadits
Menurutku, metode yang beliau tempuh dalam menulis risalah-
risalah tersebut sama dengan metode png diterapkan dalam menulis

KumpulanTtrlisanlbnuRajab l$ 47
sgnh Jami' N Uum wa Al Hikan. Di antara risalah-risalah tersebut
adalah:

1. Syarah (Penielasan) tndits: * *. '&. tt


* "$3 U
" Elamngsiap mqiti safu ftzlan dalarn mrgka mqtwfut ilmu."

2. Slnrah tndits: 9W 9$ t,"Maldah dm saigala lapr.u

3. Srrarah hadits: +tr ili,, t:15 '*, pquhi ptseilan-Mu 5n


r
Allah, aku penuhi pnggitan-Mu.

4. Syarah hadits Ammar bin Yasir: 'r:+arliitl, Ya Allah,


Tt
dagan ilmu ghaib 5nng ada pda-Mu.'
5. 'Sh"Porrri*t*
Ssn ah hadits: ly-)t Islam."

6. Li, y*, *$t J*


uPerumpamaan
Syarah hadits, s@ftns
muknin dengan tanaman."
7. Syarah hadits: *L)t fti- U. eilSu.'ritS. "ek, diutus dengan
pdang di hadapan Hari Kiamat."
8. Srrarah hadits S5raddad bin Aus: $ti ..oijr u'$ 1k $1

uApbila manusia telah menyimpan emas dan pemk."

g. Syarah hadits: ,t* i$l -qlf ri1 nApbila vwti-wli-Ku memsa

10. Syarah hadits: qi ir"I' fd "Islam mulai datam kadaan


asing."

11. Syarah hadits: ,]!& )$ 'U 'b 'o\ ,yi"\..;Ljr i;Yt


uberib gembin terbmr bagi omng-orang beriman fuhwn
bagiarutya dari api nemka adalah seperti demam."

48 @, fr-pulanThlisanlbnuRajab
t2. Syamh hadits: .f:6r t4, & "ada tiga hut snns mengikuti

mayit"

13. Syarah hadits: ,trittr ,@ + )Elri r*r ,rF"^1L3"Hibu-,


bagi omng tua ketila kehilangan anakn5/a."

L4. S!,arah tndits: VLl}/rt '}St 'i* "sde*ah mhasia dan

kanbmaannin."

15. s!,amh hadits: YGf e Aw,jr:'6.ia'ft * $3q'Ff


pm
9lilt fbt "Ansku*n tanbng aF wg diriwa5ad<an dari
ahli nntffikt dan hakikat dakn metnbqlakulan oftng zhalin
dan pancuri."

Uma belas risalah ini terrnasuk Snng telah aku bhqiq, segala puji
hanya bagi Alah.

Ada dua tisalah yang iuga sedang aku blqiq, dan keduanya
terrnasuk penjelasan hadits pula, 5nifu:

P.utama,syarah hadits: ,J"tt "Perseteruan di anbm


'llWl
pm malailcat"

Kdua,qarah hadits hnu Abbas,'!lL7hi-}rr 9.1ir "Jagalah Allah


ni*a5n Allah akan meniagamu."

KumpulanThli.sanlbnuRajab lB 49
Karya Tulis Ibnu Rajab dalam Bidang Fildh

1. AI Qawa'id AI Fiqhiyph. Kitab ini mencakup 160


kaidah. Di akhir kitab tersebut, hnu Rajab menyebutkan satu pasal
tersendiri yang berisi tentang faidah-faidah png mengikuti kaidah-kaidah
dalam beberapa permasalahan terkenal Snng mengandung perbedaan
pendapat dalam madzhab. Dari perbedaan pendapat ulama tersebut
muncul beragam pelajaran yang jumlahnya mencapai 21 pelajaran,
sebagian besamya adalah permasalahan yang sangat penting dalanr ilmu
ftkih.eg

Menurutku, sebelumn3ra telah disebutkan perkataan hnu Abdil


Hadi bahwa kitab ini merupakan keajaiban zaman, di dalam kitabnya,
Makanah lbni Rajab Fiqhi5ryn.

Ibnu Rajab berkata di dalam mukadimahnya, "lni adalah kaidah-


kaidah sangat penting dan pelajaran-pelajamn yang akan mernantapkan
prinsip madzhab bagi ahli fikih, dan mernberikan wawasan luas
kepadanya tentang sumber-sumber fikih yang belum diketahui.
Merangkai berbagai permasalahan yang tercerai berai pada satu
rangkaian dan mendekatkan kepadanya setiap perkara yang jauh. Oleh
karena ifu, bagi orang yang membacanya, hendaklah memperhatikan
dengan seksama dan berilah keluasan maaf kepadaku. Sesungguhnya

9s Uh. Mukadimah syailih Al Amauth dalam kita Jami'Al Ulun wa Al Hikant


(trlm.48).

50 $, fr-pulan Thlisan Ibnu Rajab


t
orang yang cerdas adalah yang senantiasa memaafkan, sebab aku
menyusunnya sesuai dengan apa lEng terlintas dalem benak aku tanpa
adanya persiapan matang dan dalam tempo 5nng singkat."

2- AI Istikhnj fi Ahl<am AI Khanai. Kitab ini telah dicetak


di Mesir dengan bhqiq Abdunah fuh-Shadiq, salah seorang ulama Al
Azhar, di percetakan Islam Al Azhar, Kairo, tahun 1352 H. Kemudian,
Dar Al Ma'rifahdi Beirut men5nlinnln

Setelah itu Muhamrnad bin hrahim An-Nashir ma-tahqiq pada


lima naskah kitab ini sebagai tesis untuk meraih gelar Magister di
Universitas Ummul aura. Dia juga mernberikan mukadimah sangat
bagus 5nng mencakup se,puluh bab kitab tersebut. Dia juga ma-takhrii
hadits-haditsnya serta memberikan bliq tertadapnlra. Semoga Allah
melimpahkan mhmat

3. Ahlam N Khavatim. Kitab ini termasuk kumpulan


risalah hnu Rajab yang aku tahqiq. Dalam t'rsalah tersebut, Ibnu Rajab
menjelaskan hukum mengenakan cincin perak bagi laki-laki, hukum
mengenakannya sebagai stempel, dan bahwa dia khusus unfuk para
pemimpin. Kemudian membahas tentang macaln-macam cincin dan
larangan mengenakan cincin dari ernas bagi laki-laki, demikian juga
cincin besi, kuningan dan tembaga. lalu mengenai cincin dari batu aqiq
dan 5nqut, serta mengenai batu mata cincin.

Ibnu Rajab juga menyebutkan tentang stempel cincin dan


menyebutkan beberapa sternpd cincin png digunakan oleh 'para
penruka dan pernbesar. I-alu menyebutkan sahr pasal tentang bolehnya
mengenakan cincin di tangan lonan atau pun tangan kiri, mengenakan
cincin pada jari telunjuk dan jari tengah serta meletakkanryn di sisi

KumpulanThtisanlbnuRajab lB 51
telapak tangan. Kernudian mengenai berat cincin perak 3ang boleh
dikarakan sebagai perhiasan. Hukum rnasuk WC dengan m€ng€nakan
cincin yang berfuliskan nama Allah, hul$rn menyenfuh cincin png
bertuliskan narna Allah k€fika dalam kondisi berhadats, aPa yang
dilat$kan ketrka hendak beruudhu dan nrandi bagi orang yang di
tanganngra ada cincin. Kenrudian jika cincin ihr ted<ena najis, hukum
shalat mengenakan cincin 5nng diharamkan, kemudian jika seseomng
meninggal dunia sementara di tangannya terdapat cincin, apakah cincin
tersebut dilepas ataukah tidak.

I alu Ibnu Rajab menyebutkan safu pasal tentang hukum zakat


perhiasan, pasal tentang hukum melempar Jummh dengan bafu rnata
cincin, hukum menjual cincin, hukum menjual cincin dengan salam,
mernproduksi cincin, kernudian jika terlihat ada cacat pada cincin
setelah dijual, kemudian tentang menyeu/a cincin untuk berhias, pasal
tentang wakaf perhiasan, kemudian pasal tentang menghilangkan cincin,
serta syruf'ah dalam membeli cincin.

4. Nuzhaful Asma' fi Mas'alah As-Sima'. Kitab ini


termasuk kumpulan risalah yang kami bhqiq, yaitu sebuah kitab yang
mernbahas tentang "Hukum nyanyian dan alat musik" dan memaparkan
panjang lebar dalam masalah ini.

5- Ar-Radd ala Man ittaba'a ghaira AI Madzhahib N


Arba'ah. Kitab ini termasuk kumpulan risalah 5nng kami bhqiq. Di
dalam kitab ini, Ibnu Rajab memberikan motivasi untuk menghafal Al
Kitab dan Al Hadits, kemudian memahami makna-maknanp
berdasarkan perkataan para imam dan ulama salaf, kemudian
menghafal perkataan para sahabat dan tabiin, sertia fatwa-fatwa mereka

52 {$, fo-pulanTirlisanlbnuRajab
dan perkataan paftI ulama, mengetahui perkataan Imam Ahmad dan
menghafalnya dengan huruthuruf dan makna-maknanSn serta
bersungguh*ungguh untuk mernahami dan menceman5n a

6. N Qaul Ash-shavab fi Tazarii lhmmahat Aulad AI-


Ghiyab. Kitab ini termasuk kumpulan risalah yang kami bheiq.Dalam
Idtab ini, hnu Rajab mernbahas paniang lebar tentang menikahi seomng
wanita png suaminya hilang. Beliau mendasari iawabannya pada dtn
landasan:

P*hma, si wanita menunggu 4 tahun, batas malsimal usia


kehamilan, kernudian menjalani masa iddah karena ditinggal mati
suaminln, setelah ifu baru dia boleh menikah lagi.

Kdua, si wanita menunggu selamanya hingga jelas berita


tentang suaminya. hnu Rajab mernbahas rnasalah ini dari segala sisinya,
dan dia.menyusunnya dengan sangat baik serta menrberikan banSnk
sekali faidah.

7. Risalah tentang m'yah hilal bulan Dzul Hiiiah. Kitab


ini termasuk kumpulan risalah yang kami bhqiq.

Risalah ini mernbahas tentang peristiwa png terjadi pada tahun


7U H., di mana pada tahun itu hilal awal Dzulhijjah tertutup awan,
maka orang-omng pun menyernpumakan hilal akhir Dzulqa'dah.
Kernudian, orang-oftmg berbincang-bincang tentang hilal DzulhUiah, dan
ada sekelompok otang 1nng telah mengnksikan hilal tersebut namun
persaksian mereka tidak didengar oleh penguasa..., lantas sebagian
oftmg berhenti dari puasa hari Arafah tahun tersebut, mereka
mengatakan, sekarang adalah hari Nahr. Ada 1nng mengatakan bahwa

KumpulanThlisanlbnuRaiab B 53
sebagian mereka telah menyembelih kurban pada hari itu, sehingga
omng-orang menjadi bingung. Maha hnu Rajab berticara dan
mernbahas tentang apakah hari ragu-mgu boleh berpuasa ataukah
fidak? Dia ;uga menjelaskan madzhab para sahabat, tabiin dan pam
ulama dalam masalah tersebut.

8. Qa'idah filkhnJ Az-7akah ala N Faur (Kaidah


tentang keuajiban membalrar akat dengan segera). Termasuk
kumpulan risalah yang kami tahqiq.

g. Mul<hbshar ft Mu'amalah azh-Zhalim A,*&riq


(Ringkasan tentang mernperlakukan orang zhalim png mencuri). Kitab
ini ternrasuk kumpulan risalah 5ang kami tahqiq.

LO. Nsalah fi Ta'liq Ath-Thalaq bil Wiladah. Ada yang


mengatakan bahwa beliau memiliki safu naskah risalah ini berbentuk
tulisan tangan yang termasuk dalam kumpulan risalah Fatih di Istanbul,
nomor 5318. Aku memiliki kumpulan tersebut, narnun risalah yang
dimaksud tidak ada padanyn.

lL.Ash-Shalah Yaumul Junu'ah Ba'dash Shalah w-a


Qablaz Zawal,lbnu Humaid, hd. 198.

12. MugTkit AI Ahadits N Waridah fi Anna Ath-


Thalaq Ats-Talats Wahidah;

54 @, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Yusuf bin AMul Hadi msrukil darinya di dalam ldtab Sair Al
Hab ila llmi Ath-Thalaq Ab-Tslats. Kitab ini dicetak di percetakan As-
Sunnah Al Muhammadi5y;ah di Mesir, tahun 1953 M. Di dalam risalah
tersebut, hnu Rajab mernbantah Slpikhul Islam hnu Taimiyah dan
muridnya, hnul QaWim, bahwa talak tiga dalam safu kali ucapan tetap
jatuh satu kali talak raj'i.

13. Penggalan dari kitab Al-Libas. Ia termasuk dalam


kitab $anh At-Tirmidzi, dan pernbahasan mengenainya telah
disebutkan di atas.

Beberapa Karya tulis Ibnu Rajab 57ang lain


Pertama: Tafsir dan Ulum Al dur'an
1. Tafdr surah An-Nashr.

2. Tafsir surah Al Ikhlaash.

3. Pembahasan tentang firman Allah: W DQ, b.'Sf t:<6y


"sesunggahn5n hanp ulana sajalah 5ang takut kepda Nlah."
(Qs. Faathir [35]: 28)

Tiga risalah ini terrnasuk dalam kumpulan yang kami bhqiq.

4. Tafsir surah Al Falaq. Terdapat manuskripnya di Baghdad,


Maktabah Al Atsaar Al Aammah, nomor 36511. Dr. Al
Funaisan mengatakan bahwa ini telah dicetak.ga

5. Al Istighna' fil Qur 'an Ini disebutkan dalam Nuzhah Al Asma'


dan Adz-Dzut wa Al Inkimr. Namun kitab tersebut hilang.
,
e4 Uh. AtsarN Hanabilah fi UlunAl Qur 'an(trlm. 146).

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab {B 55
6. I'mb hsmalah.gs

7. I'mb Ummil Qw'an (Al Faatihah).e5


8. Maqnrid ,Azh-Zham'an ila Marifati Fadha'il At Qur'an, bant
saja dicetak, natnun perlu diteliu kernbali unfuk membuktikan
bahwa dia adalah lorya hnu Rajab.

Kedua: Nasehat, keutamaan, tauhid, sirah dan seiarah


1. Ahsrat Al Qubw. Kitab ini telah dicetak beberapa kali, dan aku
menriliki naskah tulisan tangannya. Ins5a Allah, aku juga akan
marbhqiqrrya.
2. At-Takhwif Minan Nar. Kitab ini telah dicetak beberapa kali, dan
aku telah menyelesail.izrn btqiq seb$an besamya.9T

3. Istins5nq Nasim N Anis. Kitab ini telah dicetak beberapa kali


juga.

4. Iatha'if Al Ma'arif. Kitab ini telah dicetak beberapa kali. Dan


saudaraku, Thariq Iwadhullah sedang ma-bhqiq lttab ini,
semoga Allah memudahkannla.

5. N Farq baina An-Nasihah wa At-Ta'yir. Kitab ini termasuk


dalam kumpulan risalah 5nng kami bhqiq.

6. Fadhtu llmimlaf ala llmil khalaf. Aku memiliki tiga naskah


manuskripnya, dan akan dimasukkan ke dalam kumpulan risalah
ini, .Basa 'il lbni Raia4 iilid ketiga insg Allah.

es Uh. Al Jauhar Al Mundlnd\rhn. 5Ol.


% Lth. Al Jaulnr N Mundhtd ttlm. 501.
97 Terdapat naskah tulisan tangann5n dl Dar Al Kutub Al MshrtWh (no. 9),
Ghaibiyat taimur. Kemudian naskah 5rang lain terdapat di lGktabah d-
Wathanifh di Tunisia, kumpulan risalan dengan (no. 157).

56 l$, fo-pulanThlisanlbnuRajab
7. At-Tauhid dan disebut dengan rafuh lGlimat Al lkhlash. Al<u
merniliki beberapa nasloh manuskripnya, akan dirnasgftkan ke
dalam kumpulan risalah ini, dan aku iuga telah men5relesaikan
b,lqiqrya.
Fadtn'il rasl:lf|{nn. Aku merniliki nasloh manurslaip copiannla
dald Makbhh hladigh Iskandafi/ah, dan aku sedang men-
talqhtVa.
9. Risakh fi Fadha'iti SWfui Raiab, berbentuk manuskrip di
Maktabah Al Auqaf Al Amrnah, dengan (no.2/L3803), Majami''
Namun ada kernungkinan dia adalah bagian dari kitab latha'if
Al Ma'arif. Wallahu a'lam.

10. Sinh AMil Malik bk Abdil Aziz- Termasuk dalam kumpulan


risalah kita.

11. Risatahfi sytbb Al Innn, berbenhrk manuskrip di Maktabah Al


Auqaf Al Aamrnah, dengan lno. 26/4757) Maiami'. Ali Aqr
Syibl berkata (hal. 101), "Ada kemungkinan ini merupakan
bagian dari hadirc-hadits Jami'Al Uun wa Al Hikam png telah
di-sgnh. Tepatrya adalah hadits Abu Hurairah di dalam Syt'ab
N Iman (no. 15). Atau dia adalah s5nrah milik selain dia yang
dinisbatlGn kepadan5ra karena lupa."

L2. Al Mahaliah fi Sair Ad-Duilah. Telah dicetak beberapa kali.


13. Hadits-hadits seputar anjuran dirobohkannya kubah-kubah dan
bangunan di atas kuburan. Berbenfuk manuskrip di universitas
RilBdh, (no. 3413/9).

AIi Asy-Syibl di dalam kitabnga (hd. 112-113) menjelaskan, "la


adalah beberapa lembar milik sejunrlah ulama dakwah"', dan
tidak ada padanya sedikt pun milik hnu Rajab, baik dari dekat

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab B 57
nraupun dari jauh. Ia dari hal. 341 - 3118. Dan ini merupakan
kesalahan dari pam pefugas di Maktabah."

L4. IkhtiSar Al Abr fi Sitpri Abi hk um Umar, berupa masnuskrip


di Perpustakaan Berlin (9690).

15:-" N Istiythan fi ma Ya'bshim bi Al AMu min AstTSgithan,


, hrahim Al Urf mengatakan bahwa kitab ini ada di Maktabah AI
Anqari.

76. N ltmam fi Fadha'il Baifrllah N Hamm. Termasuk naskah png


hilang.
I L7. Adz-Dzail ala Thabqat Al Hanabilah. Kitab ini telah dicaak.

18. $arh Maulidat lbni Al l-Iaddad. Kitab ini terrnasuk naskah png
hilang.

' 19. Al fksyf wa N h5an an Haqiqat An-Nudzur wa Al Aiman.


Termasuk naskah yang hilang.

20. Hinaph ,asy$pm bima fiha min Al A'lami. Disebutkan oleh


Ibnu Humaid (hal. 198).

2L. Dzamm Qaswah Al QutuO. Termasuk dalam kumpulan risalah


yang kami tahqiq.

22. Dzamm Al Khamr. Terrnasuk dalam kumpulan risalah grang kami


bhqiq.
23. As.,Salib. Dari Al Jauhar Al Mundhid (hal. 50).

2+. Synrh Al Muharmr. Dari Al Jauhm Al Mundhid (hal. 51).

25. Waq'atu kdr.Disebutkan oleh hnu Humaid (hal. 198).


I

I
26. Manaft' Al Iman Ahmad. Disebutkan oleh Al Jauhad Al
Mundhid (hd. Sf).

58 $ fo-pulanThlisanlbnuRajab
27. tilasyWlrlah lbni Raiab, disebutkan oleh Al Haftzh lbni Hajar di
dalam Ad-Dumr AI Kaminah.

28. Shifatunmr ua Shiktul iannah, Al Jauhar Al Mundhid (hal. 51).

29. Fa'idah li lbni Raiab tnuk tndib An-Nuzul. Ada satu naskah di
Universitas Mdik Su'ud, dengan (no.4646/91.

30. Nastkatul ll<hwan Al Mu'minin, dengan (no. 2281- Maiami'


Taimur, manuslrip Dar Al Kutub Al Mishriyah, dan masih dalam
proses kopian. Namun aku belum melihatrya. Ada kemungkinan
yang dimaksud adalah Al Farq bana An-Nashihah wa At-Ta'yir.
Wallahu a'lam.

Naskah-Naskah'yang Diiadikan Pegangan dalam Tahqiq


Risalah-risalah berbentuk manuskrip yang d{adikan sebagai
sandaran dalam btqiq Maimu'Raa'il lbni Raiab At Hanbati:

1. Risalah sgmh hadits Abu Ad-Darda': #.''#- k--p 'Ua O


tl,lr. OiseUutkan dengan Wantsatut Anbi5n'.

Ada empat naskah manuskrip:

Perbma, salinan dari Universitas Islam, Madinah.

Kdua, salinan dari Universitas Malik Su'ud.

Ketiga, salinan dari Maktabah Su'udiyah (686/861.

Keanpat, salinan dari Maktabah Ali Syibl, Majmu' (533-583,98).

98 Atrqf Al Aammah di lraq, dengan (no.


Ada juga naskahnya di Maktabah Al
74/4767, Majmi'), dan iumlahnp 11 lembar. Namun aku belum
mendapatkannya.

KumpulanTtrlisahlbnuRajab (B 59
2. Risalah tentang penjelasan hadits OGsb- gqi 6. Disebut dengan
Dam Al Jah qn Al Mat.

Ia memiliki tujuh naskah manuslaip:

Pabma, naskah Dar Al Kutub Al Mistuiyah, dengan (no. 1509)


hadits.

Kdua, naskah Snng termasuk dalam kumpulan Fatih di Istanbul


(5318).

Keb:ga, naskah salinan dari universitas Malik Su'ud, dengan (no.


824/\ 7 o?.
Ka mpat, naskah salinan dad Maktabah Su,udiph 1ffi6/961.
Kelima, naskah salinan dari Maktabah Ali Aqrsyibl(53$583).

Keanam, naskah salinan dari universitas Malik Su'ud (L632/61.

Kehtiuh, naskah salinan dari Maktabah Al Auqaf di Iraq (Z/668s


Majami).

3. Risalah tentang penjelasan hadits +.5 lili,' eJ:f. nira*, ini


merniliki tiga naskah manuslaip:

Pethma, naskah png termasuk dalam kumpulan Fatih di


Istanbul (5318).

Kdua, naskah salinan dari Universitas Islamiynh.

Kefrga, naskah salinan dari Universitas Islam[nh juga.

4. Ri"alah tentang penjelasan hadits Amrnar bin yasir ,/t St


Risalah ini menriliki tiga naskah nranuskrip:
#r.
Pabnm, nasloh yang ternranrk dahm kumpulan Fatih di
Istanbul (5318).

60 l$, fumpufan Ttrtisan Ibnu Rajab


Kdr-a,naskah salinan dari Universitas Islamiyah'
Ketiga,naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud 99'

5. Risalah tentang penielasan hadits ;)t!it Jr. mta"n ini merniliki


naskah manuslaip salinan yang ternrasuk dalam kumpulan Fatih
di Istanbul.

6. Risalah Gha5ntun Nafi fi sSnrhi Hadiu Tamtsil Al Mu'min bi


Khamatiz arf. risalah ini memiliki tiga naskah manuskrip:

Pertama, naskah ynng termasuk dalam kumpulan Fatih di


Istanbul (5318).

Kdua, naskah salinan dari Universita Malik Su'ud (1637/t31.

Ketiga, naskah salinan dari Maktabah Su'udiyah (56/L6I

7. Risalah Al Hukm Al Jadirah bi Al ldza'ah. Risalah ini memiliki


dua naskah manuslaiP:

Pertama, naskah Snng terrnasuk dalam kumpulan Fatih di


Istanbul (5318).

Kdua,naskah salinan dari Maktabah Su'udiya h (56 / 16)-

8. Risalah tentang Dzan Qaswah Al Qalb. Risalah ini memiliki dua


naskah, yaifu:

Pahma, naskah yang temrasuk dalam kumpulan dengan judul


Kitab Tauhid, yang ditulis oleh Syaikh Muharnmad bin
Muhammad bin Abdud Daim Al Bahi' Ia adalah naskah yang
.
telah diselaraskan dan telah diperbandingkan serta difulis kefika
penulis masih hidup tahun 787 H.

99 Ia memiliki naskah di Maktabah Al Auqaf Al Aammah di lraq, dengan no.


124/4767 Majami'l dan berjumlah 20 lembar. Namun "lfu belum
mendapatkannYra.

KumpulanThlisanIbnuRajab ffif 6l
Kdua, naskah Syahid AIi di Istanbul, dengan nomor 543.

9. Risalah tentang Dzam Al Khamr. Risalah ini memiliki dua naskah


manr.rclrip, yaifu:

Perbma, naskah salinan dari Dar Al Kufub Al Wathaniyah di


Tunisia dari kumpulan dengan nomor 157.

Kdua, naskah yang termasuk dalam kumpulan Fatih di Istanbul


(5318).

10. Risalah Adz-Dzul wa Al hkimr li Al Aziz Al Jabbr.lnilah narna


yang benar bagi risalah tersebut. Namun disebut juga dengan ,4/
I(hugru' fi Ash-Shalah. Risalah ini merniliki tiga naskah
manuslaip, yaifu:

Pethrna, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud dengan


(no.6721.

Kdua, naskah salinan dari Maktabah Su'udiynh dengan (no.


527 /861.
Ketiga, naskah salinan dari Dar Kutub Al Al
Mishriyah
(Mushawwamt l(harij Ad-Dar), dengan nomor microfilm (47383).

11. Risalah Ka"yf Al Kurbah fi Washfi Hal Ahli N-Ghurbah. lrn


merupakan penjelasan dari hadits 6--p
iX-)r fd fldam dimulai
dalam keadaan asing...). Risalah'ini -ar* hrna naskah
manr.rsluip, yaifu:

Pahma, naskah salinan dari Dar Al Kutub Al Mistuiylh. Ia


adalah naskah yang telah diperbandingkan dengan aslinlza Srang
telah dibacakan kepada penulis dan padanya tendapat fulisan
tangan penulis.

A $ fo-pulanThlisanlbnuRajab
Kdua, salinan dari Ma'had Al Makhthuthat Al Ambilnh, dengan
(no. ul41) tashawuf. Terrnasuk kumpulan salinan dari Maktabah
Baladi5nh Al Iskandari5nh.

Ketigadan keernpaf, salinan dari Universitas Malik Su'ud.

Kelinn, salinan dari Maktabah Ali Aslrsyibl (53&583).

L2. Risalah tentang penjelasan hadits Syaddad bin Aus 'U'tfi ;k $1

4ri q+'$f. Risalah ini memilfi empat naskah -**toip,


yaitu:

Pertama, nuti,ah yang termasuk kumpulan Fatih di Istanbul


(5318). Disalin pada tahun 893 H.

Kdua, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud, yang


termasuk dalam kumpulan, dengan (no. L637/12 g). Dan tarikh
penSnlinannya tahun 1334 H.
Ketiga, n*[uh Maktabah Wizarah Al Ma'arif di Baghdad,
termasuk dalam kumpulan, dengan lno..25/4767 Majami').

Keempat, naskah salinan dari Maktabah Universitas Malik Su'ud,


termasuk dalam kumpulan lL8L7 /8t1.

13. Al BisSnmh Al Uzhma li Al Mu'min bianna hazhzhahu


Risalah
minannari Al Huma. Risalah ini memiliki empat naskah
manuslaip, yaitu:

Pertama, naskah yang termasuk kumpulan Fatih di Istanbul


(5318).
' Kdua, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud, dengan (no.
1637). Disalin pada tahun 1334 H.

KumpulanThtisanlbnuRaiab S 63
Ketiga, naskah yang termasuk kumpulan Mahfuzh di Maktabah
Su'udiyah, dengan (no.56/t6 w)disalin pada tahun 1337 H.

Keernpat, naskah yang termasuk kumpulan di Universitas Malik


Su'ud, dengan nomor t8L7.
L4. Risalah Tasli5ntu Nufus An-Nisa' vn ar-Riial inda Faqdi Al
Athfal. Risalah ini memiliki naskah manuskrip Snng termasuk
dalam kumpulan Fatih di Istanbul (5318).

15. Risalah Al Fary fuina An-Nashihah wa At'Ta!ui'. Risalah ini


merniliki tiga naskah manuskrip, yaifu:

P*tama, naskah salinan dari Universitas Islami5nh.


Kdua, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud.

Kegga, naskah salinan dari AIi fuySyibl, termasuk dalam


kumpulan.

L6. Satu bagian yang membahas t)tt '-{J g Risalah ini

memiliki naskah manuskrip yang termasuk dalam kumpulan


Fatih di Istanbul (5318).

17. Risalah Shadaqah As-Sirr wa Fadhluha. Risalah ini merniliki


naskah manuskrip yang termasuk dalam kumpulan Fatih di
Istanbul (5318).

18. Nuzhaful Asma' fi Mas'alati,4s^Sima'. Risalah ini menriliki empat


naskah manuslaip, yaifu:

P*tama, naskah Dar AI Kutub Al Mishriyah Fiqh Taimur (4L71.


Kdua, naskah Dar Al Kutub Al Mishriyah juga, dengan'(no.
21613 v), telah dimasukkan dalam naskah ini risalah png lain
tentang nyanyian, l<ar5n Ali Al Qari.

Ketiga, naskah salinan dari Maktabah Su'udiyah (686/861.

il lB rcr-pulanThlisanlbnuRajab
Keanpl; naskah Syit Baiti, dengan (no.4242).
L9. Sinh AMil Malik bk AMil Aziz. Risalah ini merniliki naskah
salinan dari Universitas Malik Su'ud dari Maktabah Su'udiyah.

20. Tafsir sumh An-Nashr. Risalah ini merniliki tiga naskah


manuskrip, yaifu:

Pefuma, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud, dengan


(no.21433).

Kdua, naskah salinan dari Maktabah Al Auqaf Al lraqiyah,


dengan (no. 5,23809- Majami').100

Ketiga, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud juga, dengan


(no. 1539).

21. Tafsir surah AI Ikhlash. Risalah ini memiliki tiga naskah


manuslaip, yaitu:

Pertama, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud, dengan


(no.21433).

Kdua, naskah salinan dari Maktabah Al Auqaf Al Iraqiyah,


dengan (no. 6/3809- Majami'1.101

Ketiga,naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud, dengan (no.


L6371.

22. fUukadimah yang mencakup suafu pembahasan bfiwa semua


Rasul beragama Islam. Risalah ini memiliki naskah salinan dari
Dar Al Kutub Al Mishriyah, dengan nomor L379- Ilmul Kalam).

100 Ia memiliki naskah lain di Maktabah Al Auqaf Al haqiph, dengan no.


t78/4767 Majami'1, namun aku belum mendapatkannya.
101 Ia memiliki naskah lain di Maktabah Al Auqaf Al Iraqiyah, dengan no.
119/4767 Majami'1.

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab @ 65


23. Al Qaul Ash-Shawab fi Tazwij Ummahat Aulad Al-Ghitnb.
Risalah ini memiliki naskah manuslaip salinan dari Universitas
Malik Su'ud, yang termasuk dalam kumpulan, dengan (no.
L8t7/4 ?1.

24,. Risalah tentang ru Wh hilal Dzulhiiiah. Risalah ini memiliki


empat naskah manuskrip, yaifu:

Perbma, naskah salinan dari Maktabah Su'udiyah,'dengan (no.


527 /861.

Kdua, naskah manusluip salinan dari Universitas Malik Su'ud,


dengan (no.56/L6;1.

Ketiga, naskah salinan dari Dar Al Kufub Al Mishriyah, termasuk


kumpulan, dengan (no. 493) fiqh taimur.

Keempat, naskah salinan dari Universitas Malik Su'ud, dengan


(no. 1817/13).

25. Qa'idah ft lkhnj Az-Zakah 'ala N Faur. Risalah ini merniliki satu
naskah manuskrip yang difulis dengan khath naskhi bagus, kim-
kira termasuk khath abad kesembilan, yang dinukil dari khat
penulis, dan penyalin menuli5 di akhimya: Telah sampai
penyesuaian dan pen-tashhiban sesuai kernampuan. Ia termasuk
salinan Dar Al Kutub Al Mistuiyah, dengan (no. 79) fiqh Hanbali.

26. Ar-Rad ala Man lttabb Ghaim Al Madzhab N Arba'ah. Risalah


ini menriliki dua naskah manusluip, yaifu:

P*tama, naskah dengan fulisan Hamd bin Abdul Aziz N Uraini,


dan tarikh penyalinannya adalah 1343 H. Ia adalah naskah Snng
telah disesuaikan dengan dtn naskah asli.

66 l$, X,r-pulan Ttrlisan Ibnu Rajab


Kdw, naskah lain png kira-kra dari khat abad ke tiga belas. Ia
merupakan rnskah 3nng bagus, t€lah dikoreksi dan disesuaikan,
akan tetapi ada sebagian isinya yang kosong (tanpa fulisan).

27. Mukhbstnr fi Mu'annlah azh-Zhatim As.%fu. Risalah ini


merniliki naskah salinan dari kumpulan Fatih di Istanbul (5318).

2f3. Ahlam Al Klnuntim. Risalah ini mernilih tiga naskah rnanuskrip


saltoian dari Dar Al Kutub Al Mishrifh, yatfi.t:

Pahma, dengan (no.23794 vl.

Kdta, dengian (no. 59) ftdh Har$ali.


Kefrga, dengan (no. 23178 -J.

29. Risdah tentang penjdasan hadits tl,S$l 'hif'o\ Risalah ini


memiliki dua naskah, 1nitu:

Pahm4 rnskah salinan png termasuk kumpulan Fatih di


Istanbul953180.

Kdua, naskah salinan dari ringkasan png disusun oleh Ahmad


bin Al Hasan bin Abdul Hadi. Ia menrpakan salinan dari
Maktabah Sauhaj, dengan naIrIEr kttab "Al Multaqa min Kufub
Ibni Rajab wa min Kbb Az-Zuhd li N Imam Ahnad', dan dia
mempakan salinan dari Ma'had Al Makhthuthat Al Ambiyah di
Kairo, dengan nomor 512 hadits.

30. Pembahasan tentang firman Allah: DV U ilr .rx!a UI1


)t;tfi.la merupakan salinan dari Dar Al Kutub Al Mistriyah
{Majami' Halim 28).

KumpulanThlisanlbnuRajab {@ 67
Catatan:
1. Ada sebagian risalah yang aku beri judul dan aku letakkan di
antara dua kurung I seperti ini. Judul-judul ini sebenam5n tidak ada di
dalam masnukrip. Yang demikian ifu aku lakukan unfuk mernudahkan
pembaca dalam memahami dan mengikutinya.

2. Dalam tahqiq aku mengikuti metode nash yang terpilih. OIeh


karena ifu, aku tidak menetapkan banyak perbedaan di antara naskah-
naskah yang ada, sebagaimana aku juga tidak menyebutkan banyak
kesalahan yang ada pada sebagian naskah. Dernikian pula dengan
lafazh-lafazh atau ungkapan-ungkapan Snng berulang dari pam penyalin,
kecuali di beberapa ternpat saja, dan itu sedikit.

68 l$ rcr-pulanTtrlisanlbnuRajab
PEWARIS PARA NABI
HADTTS ABU AD-DARDA'

1..-il-Jilill'.*.^,
i

Dengan menyebut narn Allah yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang

Segala puii hatlra bagr Allah, kita memuji, memohon


pertolongan dan hidayah kepada-Nya. Bamngsiapa diberi petunjuk oleh
Allah niscaya tidak ada seomng pun yang dapat menyesatkannya, dan
barangsiapa yang disesatkan Allah niscaya tidak ada seorang pun yang
dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disernbah kecuali Allah semata, fidak ada sekutu bagi-Nya, dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, semoga
shalawat dan salam yang melimpah Allah anugerahkan kepada beliau.

Imam AlxnadlO2, Abu Dapd103, 61-11r-i;lri10a, dan Ibnu


Maja[10s meriwayatkan di dalam kitab mereka, bahwa ada seorang laki-

ro2 HR. Ahmad (MusmdAhrpd,S/1961.


103 HR. Abu Daud (Sr"man Abu Daud,3641).
104 HR. At-Tirrnida(Sunan Abu Daud.2682l.
105 HR. hnu Majah (Sunan Ibnu Maiah,223l.

KumpulanThlisanlbnuRajab (& 69
laki datang dari Madinah menemui Abu Ad-Darda' di Damaskus.
Kemudian Abu Ad-Darda' bertanya," Apa yang mendorongmu datang
ke sini wahai saudaraku?"

Laki{aki ifu menjawab, "Karena safu hadits yang telah sampai


kenadlku bahwa engkau meriwayatkannya dari Rasululah €f."

Abu Ad-Darda' bertaryn kenrbali, "Apakah engkau datang


unfuk srnfu keperluan?"

taki-laki ifu menjawab, "Tidak."


Abu Ad-Darda' bertanya, "Apakah engkau datang unfuk
berdagang?

Laki-laki itu menjawab, "Tidak."

Abu Ad-Darda' bertan5ra, "Engkau tidak datang ke sini kectnli


untuk satu hadits ini?"

Laki-laki itu menjawab, 'Ya."

Abu M-Darda' bekata, lsesungguhnya aku pemah mendengar


Rasulullah $ bersabda,

ii iir |!tr,+ HJ4k-A,buL u


./ /, o ( ! z . a zll
Ig.:-.ta,l e ^k>utt
dlq
'J
;
J\ tt'!b v;
l,
eU )111,-1 il,ut' olt 'rjjr JILJ./a
.-Ot
(r' J

.:At G o(/r ,p
d u3 ?t)tfut *)<tt
a C .. a .C aa C ., C , ,

,* )41 ill ,at Jbr{ *.tiJt ,v lP' ,)#)

70 l$, fumpulanThlisanlbnuRajab
lz /
rijr t:{: ,t't:tE ltJ.r)
6
o{s ,or#!l ruD e
cl'

,!"
t-ft) cf, ,13'D \) ri$: f;:t; il "t#Vr
I oo
.-p,l) bi. -t*l o,\->l .'.+r ,cl
,//ru
',2 I t.z I o z.
L)
,/
'hmngsiapa meniti suafu ialan dalam mngka menunfut ilmu
maka Allah akan manuniukkan bagirya ialan menuiu surga.
Saungguhntn pam malaikat melebkl<an akup-akupn5n sebgai anda
ridha kepda panunfut ilmu. SaunggahnSn seorang ulama dimintakan
ampuran untuknSn oleh seluruh penduduk langit dan penduduk bumi,
hingga ikan 5ang ada di lautan. Dan keutamaan ulama dibndingl<an
dengan ahli ibadah adalah seperti bulan pumama dibandingkan dengan
seluruh bintang-bintang. Squnggphryp ulama adalah peowris pam Nabi,
dan saungguhn5a pam Nabi tidak mewariskan dnar dan tidak pula
dirham, akan tetapi mereka ma,wrisl<an ilmu. hrangsiapa yang
mengambilnyn, maka dia telah mengambil bagian 5nng sangat banSnk'."

Penielasan:
Karena kuatrya keinginan unfuk mencari ilmu, agama dan
kebaikan, seomng ulama salaf rela pergi ke negeri yang sangat jauh
hanya untuk mencari satu hadits dari Nabi S y*S sampai kepadanya.

Abu Ayub Al Anshari pergi dari Madinah ke Mesir hanya untuk


b6rternu dengan seorcmg sahabat yang dia dengar bahwa sahabat
tersebut meriwayatkan satu hadits dari Nabi $.

KumpulanTirlisanlbnu.Rajab @| 7l
Dernikian juga yang dilakukan oleh Jabir bin Abdillah Al
Anshari, padahal dia juga telah mendengar dan meriwayatkan banyak
sekali hadits dari Nabi $.
Salah seorang dari mereka juga ada yang pergl untuk menemui
orang yang ada di bawahnya dalam hal keutamaan dan ilmu, dalam
rangka mencari suatu ilmu yang tidak dia dapatkan.

Berkenaan dengan hal ini, cukuplah bagi kita, apa yang


dikisahkan oleh Allah kepada kita tentang Nabi Musa *& ketika
melakukan perjalanan jauh dengan pelayannya unfuk menimba ilmu dari
I(hadir. Jika saja seseorang tidak perlu bepergian jauh untuk menuntut
ilmu, maka Musa *[ fidak perlu juga melakukannSn, karena Allah telah
mengajakn5n berbicara langsung dan memberikannya Taumt yang
tertulis padanya segala sesuafu. Namun demikian, tatkala
Allah & mengabarkan kepadanya perihal Khadir, bahwa dia memiliki
ilmu 5nng tidak dimiliki oleh orang lain, Musa mencari tahu unfuk
bertemu dengannya, dan melakukan p€rialan bersama pelayannya unfuk
menemui Khadir, sebagaimana Allah & berfirman,

'& 8 g L;l -J ):3)-


Ju iy3
6;,
@ (i:'rr5i\6#s
"Dan (ingatlah) ketil<a Mua bql<ab kepda (muridngTa), Aku
tidak akan berhqti (bqialan) sebelunt sampi ke perternmn dua buah
laubn; abu aku akan bajalan sampi berhhun-bhun: " (Qs. Al Kahfi
[18]:60)
Yakni hingga bertahun-tahun lamanya. Kernudian, setelah
bertemu dengan Khadir, Musa berkata,

72 l$, t<umpulanThtisanlbnuRajab
tar6Lrbq;G;\{*e$,i;&}':i

Hdrtah alru rnagilafimu f,tplp lamu magefirlcan


kqdalnt ihru 5rug bw di anbm ihnu-ihnu 5png t&h diaiar*an
kepdanu.'(Qs. Al lGhfi t18I 66)
yans
I-alu terfrdihh p€ristiu,a di antala kednanya sebagairnarB
ldsah Musa dan
telah dikisatrkan Alhh CI di dalam KitabN/a. Tentang
Khadir, luga disebrltran di dalam hadils riwayat Ljbai
bin Ka'ab, dari
I{abi 63, s*agatonana yang diriu/al.d,n dalam Ash-5lnlilnd6,
hn
hadib t€rsefut sangatlah nraslfitr-
Ibnu l,las'ud p€rnah berkata, 'Derni Dzat }Eng tdak ada ilah
*
37ang b€ltrak diibadahi
k4lah Db, tilaklah sahr snat dari Kitabullah
diturunkan mdainlan al([l tafu dfl nnna din dihmrnkan,
dan tdaklah
dengart
sahr agrat dad l(itabullah furun' mdainkan alar tahu berkenaan
apa dia ditunrnlon. s*irarrya alnr tahu ada sesanang Fng lebih
mengefiahui dariku tentang Kitabullah, prg bisa atm ternpuh dengan
mengendarai nnta, niscaya aku pasfi aftan mendatanginya."f0T
.Selrirarryn ada safu a!,at
Abu A+Danda. be*ah dari

Kitabulhh Fng fidak al{trl k€talnd dan dru frdak mendapati seomng Pun
png bisa menrbqitahutm kalan strarg lal+tald di Bark Al Glrinrad,
nlscaya aku Pasfi aton P€ryi ke sana''I$

BaftAt Gtttonad adalah ternpat teriauh di Yarnan'

t()6HR Al Bldrari lstahih Al8M.74) dan lbttstm lstafih *n,shr\ 2380.


tvt HR Al Bddrari lstntfl, BrM,500a dan letshn lslE,lrih bfifru
fl
24631.
Drehdan dch Adz.Dzah*i dalam t;ipr Ab'n An+frfuh' fzft%'

I(drpi,l-IhlisanlbnuRriab * 73
'Masruq pemah keluar dari Kufah munuju Bashrah unfuk
bertanya kepada seorang laki-laki mengenai satu ayat dari Kitabullah,
narnun dia tidak mendapati ilmu tersebut padanya. Kemudian ada orang
yang mengabarinya bahwa ada ulama di Syam yang mengetahuinya.
Maka Masruq kernbali ke Kufah lalu pergi ke Syam unfuk menemui
ulama tersebut.

Ada seorang laki{aki yang pergi dari Kufah menuju S5nm untuk
menemui Abu Ad-Darda' dalam rangka meminta fatwa kepadanya
mengenai sumpah yang telah dia lontarkan. Sa'id bin Jubair pergi dari
Kufah kepada Ibnu Abbas di Mal&ah hanln untuk menanyakan tafsir
suafu ayat.

Al Hasan pergi dari Kufah kepada Ka'ab bin Ujmh untuk


bertanya kepadanya perihal kisahryn mengani fidyah karena gangguan.
Penjelasan tentang masalah ini sangatlah panjang.

Ada seseoftmg !,ang bersumpah dengan strafu sumpah,


kemudian para ulama fihh fidak bisa menjawabnya. "[alu ada yang
memberitahunya perihal seorang ulama di suafu negeri, narnun orang
tersebut menganggapnlra sangat jauh, maka ada yang berkata
kepadanya, "Sesungguhnya negeri itu dekat bagi orang yang
mementingkan agamanya. "

Di sini ada isyarat yang menunjuklon bahwa barangsiapa yang


mementingkan perkara agamanya sebagaimana dia menrentingkan
perkara dunianya. Jika ada sesuafu yang menimpa agarnanya dan dia
tidak mendapati ada orcng yang bisa ditanya tentangnln kecuali di
nqleri yang jauh, maka dia tidak akan menunda unfuk bersafar
kepadanya agar agamanya bisa selamat. Sebagiirnana jika ada hasil
duniawi yang ditawarkan , niscaya dia akan segera pergi

74 N$, fo-pulanlirlisanfbnunaiab
DidalamhaditsiniterdapatpenjelasanbahwaAbuAd-Darda.
pergi
memberi kabar gembira kepada orang yang bertanya bahwa dia
menemuinya untuk mencari hadits yang dia dengar dari
menunfutnya' Hal
Nabi S mengenai keutamaan ilmu dan keutamaan
ini diambil dari firman-NYa,

ij6 # wq,'bi"i- oj\ n{;$b


'iGS\*-r^{f"&,
ifu
"Apbila oft,rtg-omng gng beriman kepada al7at-ayat l<ami
datangkepdamu,makakatal<an]ah,,*laamunakikum.Rabbmutelah
menetapl<an atas diri-N? kasih akung'' "(Qs' Al
An'aam [6]: 54)

Suafu ketika orang-orang berdesakan di pintu


rumah Al Hasan

Al Bashri unhik belaiar ilmu darinya. Kernudian anaknya


Maka Al i-Iasan
memperdengarkan suahr perkataan kepada mere[<a'
ayat ini'
berkata, "Perlahan wahai anakku." L-antas dia mernbaca

Di dalam kitab ALTirmidriloe d61 Ibnu Majah110 6it.5,gu'''


hadib dari Abu Sa'id tS,
''ar'ol
flb' fU *, il? hr Jb 9rrl? oo
./-\r G 22
13
drr
"Bahwa Nabi $ beruasiat kepada metel<a agar berlaku baik
yang sedang mernperdalam
kepada para penuntrrt ilmu dan orang-orang
agama."

1oe HR At-Tirrnidd (SurnnAt-Tbmidzi,2650 dan 265U'


110 1a1 lbnu Maph (Sunan hnu Majah, 247 dan249l'

KumpulanThlisanlbnuRajaU {S' 75
Zir bin Hubaisy datang kepada Shafi,van bin Assal unfuk
mencari
ilmu. Ia berkata kepadanya, 'Terah sampai hadits kepadaku, ,Bahwa
pam malaikat meletakkan akupakup mereka
unfuk penunfut i;-r,.,1r1
Di dalam riwalnt lain disebutkan bahwa dia meriwaptkan hal
ifu
kepadanya dari Nabi $.
Suatu ketika orang-omng berdesakan di depan pinfu Ibnu
Ar
Mubamk, maka dia berkata, "Mereka berhak mendapatkan
kebahagiaan
yang abadi. Mereka rela unfuk berdesakan
dalam rangka menunfut ilmu,
karena hal ifu akan mengantarkannSn kepada kenikmatan
abadi yang
tiada henti.

Oleh karend fu, Mu,a& bin Jabal k€fika hendak meninggal


dunia menyesal dan menangis karena akan berpisah
dengan majeris
ilmu. Dia berkata, "sesungguhnya aku menangis karena
tidak bisa ragi
meftFa haus di musim panas dan mendirikan shalat
malam di musim
dingin, serta berdesakan dengan pam urarna di haraqah
6,ixrir."rr2
Sudah sewajamga seorcng ulama menyambut pam penunfut
ilmu dan beru;asiat kepada mereka agar mengamarkan irmu.
sebagaimana perkataan Ar Hasan kepada murid-muridnya
ketika
mereka menemuinya, "selamat unfuk kalian, Allah
menyambut kalian
dengan salam sejahtera. Semoga Allah mernasukkan
l*mi dan l.lian
sernua kepada Danrssalam (Nqeri penuh kesejahteraan).
Ini mempakan
trsaha yang sangat bag,s jika l*riar bersabar, percaya
dan yakin.
Jangan sampai bagran karian dari kebaikan ini
-semoga Alrah
merahrnati kalian- kalian mendengar dengan telinga ini
kernudian
kelmr dari telinga lairrUn. Sesungguhn5n orcmg
3nng pernah melihat

111
HR. At-llrmidd (3S3FgS3d)
setelah meriwayatkanrya At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasn
shahih.,
ttz HR. Ahmad (Az-Zuhd,226l danAbu Nu'aim (Hitqh AtAutln.,2g9l.

76 $ rc, pulanltrlisanlbnuRajab
Muhammad db telah melihat beliau pergi di waktu pagi dan sore hari
tidak meletakkan untuk Allah safu batu bata pun, akan tetapi diangkat
ilmu unfuk beliau maka beliau bersegem menyongsongnya. Karena ifu
bersegeralah menyambut kesdamatan. Atas dasar apa kalian tinggal
diam? Derni Rabb Ka'bah, kalian enggan kepadanya, seakan-akan kalian
dan perkara tersebut betrsamaan."

Sekarang, marilah kita mulai penielasan hadits Abu Ad-


Darda' .{& fng diriwayatkan dari Nabi $.
Redaksi t*, r)tLf n'i?s',it,"* *#-qf '*V
"bamngsiap mqiti suafu ialan datam mngka meitunfut ilmu nnt<a Nlah
akan menunjukkan bagintnialan manuiu sulga."

Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi: 6* * ifu Si:'


.fa,,jt "Allah atan mtdahl<an bsintnplan manuiu sutga."

Sedangkan dalam SInIrih trtr*11rrrtts disebutkan, dari Abu


Huraimh *,
dari Nabi $, beliau b€rsabda,

4) ii hr ,+ #, J,";k- Ap'etL i
"fu
.1?*sr jtgp
'hmngsiap mqiti aafu jalan ehm nngka mqunfut ihnu
nnka Allah akan mudahl<an bgintn*rlan manuiu sutga.'
Kalimat "meniti jalan unfuk mencari ilmu" ada kernungkinan
rnaksudn5n adalah meniti plan secara hakiki, laifu b€rialan dengan kaki
menuju majelis-majelis ilmu. Bias juga bahwa lebih umum
dari ifu, yakni meniti jahn s@ara rnakrnwi yang mengantarkan

u3 HR Muslm (shahth Mustm,2699l.

IftrmpulanlhlisanlbnuR.irb lB 77
seseoftmg mendapatkan ilmu, seperti menghafdlnya, mernpelajarinla,
mengulang-ulmgns/a, mencoba unfuk memahami dan merenungkannga,
dan hal lain yang menrpakan jalan unfuk mendapatkan ilmu.

Adapun redaksi iZ..ir 9. 'i fu


4 a-j,
"Ntah akan #
mudahkan bgiryp iahn manuju strgao, mencakup beberapa
pernasalahan, lnitu:

Paiam4 Allah & merrudahkan penuntut ilmu unfuk


mendapatkan ilnnu yang dia cari dan ialan lrang dia titi. Karena ilmu
adahh iahn yang dapat merqpmpaikan kita kepada suqla.

Hal ini seperti firnran Allah l,

*nJit$\:b(fi'V|fii
'hn sannguhn5a tdah l{ami mudahlan Al Qn'an unfuk
pelajamn, maka dakah omrTg lnng menganbil pdaiann." (Qs. Al
aarnar 15,41:221.
Sebagian ularna salaf b€rlota mengenai firrnan Allah E ini,
"Tidak ada orang png mencari ilmu kecuali dia akan ditolong atasngra."
Kdua, Allah memudahkan penuntut ilmu untuk
C
konsekuensi dari ilmu tersebut jika dia dalam
menuntutnln hanya Wajah Allah &. Allah E
menpdikannSra sebagai s€bab unhrk menrberikan hidalnh kepadanya
lantas dia mengambil rnanhat dan mengarnalkanngn. Hal ifu merupakan
jalan-jahn 57ang dapat menlnmpaikannya ke dalam strga.

Ketiga, Allah t mernudahkan bagi orang lrang menuntut ilmu


untuk diarnallon dengan mernberikan ihnu lain yang berrnanfaat
baginya, sehinsp dia rnenidi jalan yang dapat meqnmpailrann5ra ke
surga. Hal ini sebagairnana 5nng dikatakan oleh sebagian ularna,

78 B f,r-putanl.trBsroIbnuRaiab
"Barangsiapa Snng mengamalkan ilmu png dia ketahui, rnalo Allah
akan mer;,rariskan kepadanya ilmu yang belum dia ketahui-"

Ada juga 5nng dikatakan, "Pahala kebaikan adalah kebaikan


sesudahnya."

Hal ini mengisSnratkan kepada firrnan Allah €1,

',s:j6tjrt*<r;fr';fi*i
'Dan Allah alan mqnmbh Htniuk k& mada 5ang telah
mafupt @utfu. " (Qs. Ivtaryam 1l9l: 7 6l
Delrrrllrim iuga firrnan-ftp"

@ ;ii;i #r:',s'i i35 V'i*i u$9,


'Dan omtgorarg Spng mqfupt @uriuk, Allah manmfuh
pefinjuk kWfu mqdra dan mqnbqilant ke@a mqda (bala&n)
kAlw:aanrya. "(Qs. Mlhammad I47l: L7l
Jadi, barangsiapa yang mencari ilmu dalam rangka mencari
petuniuk, rnaka Allah & akan menambah pehrnjuk dan iknu berrnanfaat
bagrnln, png menghasilkan arnal shalih. Sennra ini mertrpakan jalan-
jalan 1nng dapat menpmpaikan hta ke swga.

Keernpt, Allah & bisa saja mernudahlmn penuntut ilmu dengan


menjadikannya bermanfaat di akl-rirat kelak, serta menrudahkanngp
meniti jnlan 1nng manSnmpaikan kepada surga, pitu Ash-Shirath dan
kengerian yang dia lalui setelahqB serta sebelumnya.

Sebab dimudahkannya FIan ke surga bagi orang grang menuntut


ilmu; jika dia niatkan untuk Wajah Allah & dan mencari
ridha-Nya, karena ilmu akan menunjukkannya kepada Allah dari ialan

ItumpulanThlisanlbnuR.irb B 79
yang paling dekat dan paling mudah. Barangsiapa yang meniti jalan
tersebut dan tidak menyimpang darinln, maka dia akan sampai kepada
Allah dan kepada surga dari jalan terdekat dan termudah, sehingga
segala jalan yang menyampaikan kepada surga terasa mudah, baik di
dunia maupun di akhimt.

Dan bamngsiapa meniti suafu jalan yang dia anggap sebagai


jalan ke surga tanpa didasari ilmu, maka dia telah meniti jalan
3nng
paling sulit dan palins melelahkan, namun bersamaan dengan kesulitan
5nng sangat tersebut, jalan ifu fidak akan menyampaikannya kepada
tujuan yang diinginkan

Jadi, tidak ada jalan untuk mengetahui Allah dan unfuk sampai
kepada keridhaan-Nya, serta kemenangan dengan dekat kepada-Nya di
akhirat kelak kecuali dengan ilmu yang bermanfaat, yang dengannya
Allah mengufus para Rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya.

Ilmu png bermanfaat adalah pet,njuk baginsn dan dengannya


dia mencari jalan di keahilan, syrbhat serta berbagai
keraguan. sungguh, Allah telah menamai Kitab-N5n dengan An-Nur
(cahaya) lnng dijadikan sebagai penerang di kegelapan. Hal ini
sebagaimana ftrman Allah &,

q 5+53j,;lfi <; PiC-i


;Iei H,-,A (;)'€31 -/ 5fi 2 6 #_
( -.
.a.i
zz !Lg2 ,sr | & f+*)
,, ? )z

rJ#'+tuJY+*i

80 $, fo-pulanlhlisanlbnuRajab
"saungguhnya telah dabng kepadamu cahaya dari Allah'
dan
menuniuki oftng-
kitab 5png menemngkan. Dengan kitab ihlah Allah
dan (dengan
omng yang mengikuti keredhaan-N3n keiatan kaelamatan'
pula) Altah mengeluarkan oftng-omng itu dari gelap
gulib
kitab ilu
seizin-N1a' dan
kepda ahaSp yang temng bandemng dangen
1F16)
manunjuki merel<a ke jalan gng lurus." (Qs. Al Maa'idah [5]:
Nabi$puntelahmenrberikanstratuperumparrElan'bahwa
diiadikan sebagai
omng png merniliki ilmu seperti bintang$intang SBng
petur$ftdikegelaPan.Halinisebagairnarnpngdisebutkandalam'
MMd Ahd14, datiAnas €1,, dari Nabi $,

G {Ht,F *r\t GidtF'ot


t5u
0
c'f.}lr) jt ?dL e A.6& ,;ful
'J.bl'of 'al'J?'Ht
.ir'.rijr S,+
'lburyguhnla Pmmryrmn Fm di
bumi seperti
ulama
binbng+inang di tangit WnS dikdilan sebagai petuniuk di kqelapn
dambn hn laubn. Jika binbng-bktulg ih! hilang, maka hampir-hampir
tawt orangoqng tang menan pduniuk ifu'"
Pertrmpamaan ini sangatlah sesuai, karena ialan tauhid, ilrn\r
akan
tentang Allah Si, hukum-hukum-Np, pahala dan siksa-Np, fidak
itu
dltapatkan dengan indera, akan tetapi diketahui dengan dalil- semua
telah Allah jelaskan di dalam kitab-I.l\r dan melalui lisan Basul-Nya-

Orang-orang 5nng berilmu dengan apa yang Allah turunkan


kepada Rasul-Nya, adalah para penuniuk ialan },ans diiadikan sebagai

u4 I{L Ahmad (Mt$nad,4hmad,3/l5n-

KumpulanThlisanlbnuRaiab lB 81
pefunjuk di kegelapan kejahilan, s5ltrbhat dan kesesatan. Jika mereka
hilang maka orang lrang meniti jalan akan tersesat. para ulama
diumpamakan dengan bintang-bintang. Sedangkan bintang-bintang di
langit merniliki tiga fungsi, yaifu:

. Perbnta. sebagai petunjuk di kegelapan

Kdta, sebagai hiasan langit

K.tigu, unfuk melernpar syetan-q,etan 3ang mencoba mencuri


inforrrnsi dari langit.

Para ulama di bumi merniliki tiga sifat ini; mereka dijadikan


sebagai petunjuk di kegelapan, p€rhiasan bagl bumi, dan melernpar
syetan-syetan pengikut haura nafsu lnng mencampuradukkan kebenaran
dengan kebatilan serta memasuldon dalam agama Islam ini
}nng bukan
dariqla. selama ilmu ada di bumi, maka manusia akan senantiasa
berada dalam petun;uk.

Ilmu selalu ada selarna para pengusungn!/a tetap ada. Apabila


pam pengusungnln telah pergi, malo manusia akan terjafuh ke dalam
kesesatan, sebagaimana disebutkan di dalam hadits t6r1ri1r11s 6v1i
Nabi $,

)rii'u rLf;Grsr;ijr bet


/ t
3r Lt
/

'j'ty ,o,titit
-a-

,"r.yr,)v!)r
'

7r"i;jjr L+i

115 HR. Al Bukhart (1oo) dan Mr.rslim (z67sl


dari hadib riwapt Abdullah bin
Amr.

82 l$, fumputanTtrlisanlbnuRajab
f-;i:v f),, ,rW 6\'il },6r ''*:r. lP ,-'xI

.riafrr;u,* O/
,JA,t

"saunguhnSn Ntah frdak meghilary:lan ilmu dangan


mancabuhla dari dadadada manusia, alan tebpi matghilanglan ilmu
dengan wafanya pm utarm. Jika stdah fuk tasln lagi s@mng alim
pun, nnla nmntsk al<an mangangl<at pm panimpin 9rg phil' kdb
mqel<a dibnSa, maka mqd<a Matw bnp ilmu, sdtinga mqd<a
wt hn mangtad<an.'
.At-Tirmidzill5 meriwaFtkan hadib Jubair bin Nufair, dari Abu
Ad-Darda" dia Mata: I(arni p€rnah &rsama Nabi $. Kerrrudian
beliau bersaMa, " Inilah wkfun5p itmu dimmps dari nmnusb hfrlw
mqdra ann sekali tidak nnmpu mqnpqhlnnhru"P'"
Zlpd bin trbaia bertanya, "Bagairnana ilmu bisa dirampas dari
kta padahal kita mernbaca Al Qur'an?! Derni Allah, kami benartenar
akan mernbacanlp dan mernbacakannln kepada isbi-isfui dan anak-anak
karni."

Maka beliau bersaMa, "Ibunu kdilanganmu unlni Z$d,


padatnl aku magarygapmu tanmsuk ulann Madinah. Ulnilah Tatmt
dun w wns ada pda omng-omng Yahldi dan lrlashmni, a nn sel<ali
tidak bqrnanf'aat bgi m*e,ka?!'
Jubair bin Nufair berkata, "Aku berternu dengan ubadah bin
Ash-Sharnit, kernudian aku katakan kepadarryn, 'Tidakkah kamu
mendengar apa yang dilGtalGn ol€h Abu Ad-Darda'?' Aku
mengabarkan tentang apa !,ang dikatalGn Abu Ad-Danda'.

116 FIR. At-Tirnridd lswan At-Tirmidzi, 26531-

KumpulanThlisanlbnuRajaf lB 83
Maka Ubadah bin Ash-shamit berkata, 'Abu Ad-Darda' telah berkata
benar. Jika engkau mau, aku akan beritahukan kepadamu tentang ilmu
yang pertama kali akan diangkat dari manusia, yaitu kekhusyukan.
Hampir-hampir datang masanla, engkau masuk ke masjid jami', engkau
tidak mendapati ada omng png beribadah dengan Eu.yrk padanya'."
An-Nasa'irl7 jugu meriwayatkan hadits Jubair bin Nufair, dari
Auf bin Malik, dari Nabi $ dengan redaksi yang sama. Di dalam
haditsnya disebutkan: Nabi $ menyebutkan kesesatan orang-orang
Yahudi dan Nastrani padahal ada kitab Allah pada mereka.

Jubair berkata, "Aku berternu dengan Syaddad bin Aus, lantas


aku ceritakan kepadanya tentang hadits riwayat Auf, maka dia berkata,
'Auf benar, maukah aku kabarkan kepadamu yang pertama dari itu?
Kekhusyukan akan diangkat sehingga engkau tidak akan mendapati lagi
ormg yang khusSruk'."
Imam 61rrru61,18 meridayatkan hadits Zy-ad bin Lubaid, dari
Nabi $, bahwa beliau menyebutkan sesuafu, kemudian beliau bersabda,
"Ifu adalah ketika ilmu hilang." Kernudian dia manyebutkan hadits itu
secara lengkap, 5nng di dalamnln disebutkan, "Bukankah oftng-oftrng
Yahudi dan Nashmni mqnbca Taumt dan Injil, narnun mqel<a tidak
menganall<an ap 5ang ada pdanta ama sel<ali."

Ia tidak menyebutkan redalrsi setelahnSn.

Di dalam hadits-hadits di atas disebutkan bahwa hilangnya ilmu


adalah dengan hilangnya amal perbmtan, dan para sahabat menafsirkan
halitu dengan hilangnya ilmu batin dari hati, yaitu kekhusyukan.

tt7 HR. ArNasa'l W-Sunan Al Kubn, 3/5909.1.


118 HR. Ahmad (M-snad Ahnad 4/L@, 218, 219).

84 B, f,r-pulanThlisanlbnuRajab
Demikian juga diriuralratkan dari Hudzaihh, 'sesungguhnya ilmu
yang pertama kali akan diangkat adalah kekhusryukan'"ll9

Karena sesungguhnya iknu ifu ada dua, sebagaimana yang


dikatakan oleh Al Hasan, "Ilmu lisan, itulah hsiah Allah atas bani
Adam, sedangkan ilmu di dahrn hat, it lah ilmu yang berrnanfaat."
Diriunlptkan dali Al Hasan secaftr mursFil dari Nabi $'
Di dalam Shahih 114*16rtzt dis€bulkan dari Ibnu Mas'ud rS, dia
b€rkata,
-, lc tlc
t
o !z-rz7
(#tJ ))*- v
l. l.
oT/l o)sP- eryf ol
.d ri,er+$ir deiq#:
"sesungguhnlp ada orangorang gnng mernbaca Al Qur'an
tidak meleurati tenggorokan mereka. Al(an tetapi apabila sampai ke
dalam hati dan kokoh @nya rnaka dia akan bernanfaat'"

Fng b€rrnanhat adalah apa lrang sampai ke dalam


Jadi, ilmu
hati dan menetapkan padaqa pengetahuan tentang Allah dan
keagungan-Np, takut ke,pada-Np, nreng4pnglon serta cinta kepada-
N5n. Jika perkam-perkara ini tertancap di dahm hafi, rnalo dia akan
khrEyuk, sehirgga sernua anggOta Uaaannp akan ikut merasakan
kekhusgrkan."
D dalam Stnhih MMz disdrutftan, dari Nabi $, bahwa

bdbu b€rsabda,

119 HR Ahrnad WZN, tun B4ldan Ah Nr'aim lffibh Al Aulita', L/%'Ll


dengan hfaztu "Yang pcrtarna kaft l6tan tetttangan dari agarm kalian
adahh kdrhtrglr'an."
1m FIR. Ibrnr Abu qEibah W mAwntlsl235l dan lainrya'
tzl HR Musfim lShalnh lt{,&n,Wy

ItumpdrnlhlbanlbnuRajaU lB. 85
Y -jt 'fi & Y e'u
,-lzz-/
Ailt{
t";l'JL
tz g. o /
'C]'--
*SaunggahnSa
aku bulindung kepda-Mu dai ilmu gng tidak
bernankat dan dari hati 5nng fidak khusyk."
Ini menunjukkan bahwa ilmu yang fidak menyebabkan
kekhusyukan bagi hati, berarti ifu adalah ilmu yang tidak bermanfaat.

Diriwa5ntkan dari Nabi $, "Bahwa beliau senantiasa memohon


kepada Allah ilmu gang trermanf-aat."123

Di dalam hadits lain disebutkan, beliau bersaMa,

Y e lf ,ulr{ t3i$3 ,q5 ,+


t2ttl/./
l',ur t}-^,
| '.o,
'ci'-
'Mohonlah kepada Allah ilmu tnng bmnanfaat, dan
berlindunglah kepada Attah dari ilmu Wng tidak bmnafaa|."124

Adapun ilmu 5nng ada di lisan, maka ifu mempakan hujjah Allah
atas anak Adam, sebagainrarn Nabi $ bersaMa,

.'a\L'rl uU ;)T?t)

t22 HR. Mnslim (stnhih Muslim,2722l daihadits riunyat lbnu Mas'ud.


r23 HR. Ahrnad 16/294,305, 318, 322), An-Nasa't
lAl Kubm,2/99301, dan
Ibnu Majah (Sunan hnu Majah, 9251darihadits Ummu Salarnah.
r24 HR. An-Nasa'i lAl Kubn,7t367/l-21dan Ibnu Ivlajah (Sunan Ibnu Majah,
3843).

85 l$, f"-p"l*ThlisanlbnuRajab
"NQur.anadalahhujjahwngal<anmembelamuabu
membnbhmu."l25
lahir pada
Apabila ilmu batin hilang dari manusia, tinggallah ilmu
lisan-lisanmereka}rangakanmerrjadihujjah.Kemudianilmupng
menjadi huiirfi ini akan hilang pula dengan
per$nya para p€ngusung
sehingga tidak tersisa dari agama ini kecuali narnanga'
Al
ilmu tersebut,
akan hilang sarna
Qur.an masih tersisa di mushaf-mushaf, kemudian
sekali di akhir zarnan, sehingga tidak ada yang tersisa
darinlp, baik di
mushaf-mushaf maupun di dalam hafi-hati manusia'

Dari sini, maka sebagian ularna nternbagi ilmu meniadi dtra,

pihr: (a) batin dan (b) lahir-

Ilmubatinadalah!,angsampaikedalamrelrrnghatisehingga
kecintaan dan
membuahkan msa takut dan kekhusyukan, pengagungan,
yang ada di
rasa rindu kepada Allah &. Sedangkan ilmu lahir adalah
lisan. Dengannya akan tegak h$iah Allah atas hamba-hamba-Nya.

wahb bin Munabbih pernah menulis surat kepada Makhul,


,,sesungguhnya engkau adalah omng yang telah mendapatkan
Islam grang batin
kemuliaan ilmu Islam yang lahir, karena itu carilah ilrnu
5Eng akan membuahkan
kecintaan dan kedekatan kepada Allah."

Di dalam riwayat lain disebutkan bahwa wahb bin Munabbih


menulis surat 5png buny,nln, "Sesungguhnln dengan
ilmu lahirmu,
engkau telah mencapai kedudukan dan kemuliaan di sisi
manusia,
kepada
karena itu carilah ilmu batin Fng akan menlampaikanmu
salah satu dari
k€dntaan dan kedekatan di sisi Allah. Ketahuilah bahwa
dtn kedudukan ifu akan menghahngi png lairurla'"

125 Fm- Musllm (Shalrlh Mwtn,zEl'

rcrmpulanlhlisanlbnuR"irb B Vl
Wahb bin Munabbih mengiqpmtkan bahwa ilmu lahir adalah
. ilmu berfatwa, tentang hukurn-hukum, halal dan haram, serta kisah dan
nasehat, yaifu yang nampak pada lisan.

Ilmu ini akan menyebabkan kecintaan manusia kepada


pernilikn5a. Maka dari itu, Wahb bin Munabbih mernperingatkan Makhul
agar fidak terlena dengan kecintaan dan pengagur{Fn rnanusia
kepadanp, karena orang Snng terlena dengannya akan terputus dari
Allah dan pandangannya kepada makhluk sehingga tertutupi dari Allah
Snng Maha Haq.

Beliau mengisyaratkim dengan ilnnu batin, lraitu itmu png


sampai ke hati, sehingga mernunculkan rasa takut dan pengagungan
kepada Allah. Wahb menyuruh Makhul mencari kecintaan dan
kdekatan kepada Allah.
Bantak di antara ulama salaf seperti Sufun Ats-Tsauri dan
lainn5ra, png mengategorikan para ularna meniadi tiga rnacanr, pitu:

Pahna, ularna yang b€rilmu tentang Allah dan png berilmu


tentang p€rintah Allah.

Mereka mengisyamtkan kepada ularna lain png m€nghimpun


dua'rnacam ilmu yang telah dis€butkan di atas, fifu ilmu lahir dan
batn. Mereka adalah para ularna yang palins mulia dan merekalah
orangorang grang dipuji di dalam firnran Allah C,

?$ste)eb.lai,#Gy
'SaungguhnSa 5ang bkut ke@a Nlah di anbn lnmh-
tnmb-IW, tnnt/ahh ulann."(Qs. Faathir t35I 28)
Dan juga firrnan-I\n,

88 |$ fr-polanThfisanlbnuRaJab
qliiYI '"tyi* $3,61=#e l$63t"$'ly
@ {!1;i $; ;' i( "Y-e1'o4"'r}fi)@ ('{"
@ fr 61L :iltt <K- e€:it.u%
"sesungguhngn omng-omng 5mg dibqi
pangelahuan

sebelunn5m apabila N Qur'an dibcakan


kepda mael<a' mqeka
menyungkur atas mula mqel<a smbil
basuid dan mqel<a bqkab'
,Maha suci Rabb lcami; saungguhng janii Rabb l<ami psti dipanuhi.

Dan mereka menynglar afis mul<a mqeka


smbil manangis dan
107-109)'
mqel<a bertambah A4tusytk'"(Qs' Al Isma' t35l:
"Ilmu
Banyak di antara para ulama sahf yang mengatakan'
bukanlahbanyaknyariwagat,akantetapiilmuadalahrasahkutkepada
Allah."
Sebagianmerekaberkata,"CukuplahrasatakutkepadaAllah
dari merrgingat Allah sebagai
sebagai ilmu, dan cukuplah keterpedalpan
keiahilan."

Merekajugaberkata,.L)lamamernilikiilmuterrtangAllahtdak
s€p€rti omng yang berilmu tentang P€rintah
Allah'"

Mereka adalah orarg-otang SBng merniliki


ilmu batin, yang takut

kepadaAllah,meskipunmere,kafidakmernilikikeluasanilrnulahir.
Merekab€rkata,"orarrgglarrgb€silrruterrtarrgp€rintahAllah
fidak sep€rti otang yar.qg beritmu tentarg Allah'"

Merekaadalahorang.ord'gFrrgrnerr'ilikiilmulahirdantdak
rasa tala.t maupun lfu's
rnemilild ilmu batin. Mereka fdak memitki 'uk'
Merekaadahholztng-orangprgtercdamerurnrtparauhrrrasalaf.

f<rryrenlhliranlbnuRai"b lB S)
Bahkan sebagian meraka berkata, "lnilah yang disebut dengan
onu'rg berilmu yang durhaka."

Merekalah omng-or?r1g yrang hanya sampai kepada ilmu lahir,


dan ilmu bermanfaat atidak smpai ke dalam hati mereka, bahkan
aromanya pun tidak bisa mereka cium. Mereka telah lalai dan keras hati,
berpaling dari akhirat dan berlomba-lomba mendapatkan dunia, cinta
kepada ketinggian dan kernuliaan di sisi manusia.

Bahkan mereka tidak mau berbaik sangka kepada ulama yang


ilmu bermanfaat telah sampai ke dalam hatinln. Mereka tidak mencintai
dan tidak pula mau berrnajelis dengan para ulama batin ifu, bahkan
mungkin mereka mencela dan berkata, "Mereka bulonrah urama." Ini
termasuk tipuan syetan, unfuk menghalangi mereka sampai kepada ilmu
bermanfaat yang dipuji oleh Allah, Rasul-Nya, pam ulama dan imam
salaf umat ini.

Oleh karena ifu, ulama dunia benci kepada ulama akhimt.


Mereka benrsaha unfuk m€n([Fnslu, sebagaimana mereka berusaha
mehyakiti Sa'id bin Al Musayyib, Al Hasan, Sutnn, Malik, Ahmad, dan
pam ulama Rabbani lainnya. Yang dernikian ifu, karena ulama akhimt
adalah pam pengganti pam rasul. Sedangkan urama jahat ada
keserupaan dengan orang-oftmg Yahudi, musuh para Rasur, pembunuh
para Nabi dan orang grang menyunrh manusia berbtnt adil; Mereka
adalah orang yang paling besar permusuhan dan kedengkiann5n kepada
oremg-omng beriman. Karena besamya kecintaan mereka kepada dunia,
maka mereka sama sekali tidak mengagungkan ilmu maupun agarna.
Akan tetapi yang mereka agungkan hanyalah harta, kedudukan dan
ketinggian derajat di sisi para raja.

90 lB, founohnlhfi$anlbnuRajab
Sebafuaimana yang dikatakan oleh sebagian menteri kepada Al
Hajjaj bin Arthah, "Sesungguhnya engkau memiliki agama dan engkau
memiliki pemahaman."

Maka AI Hajjaj menimpali, "Kenapa engkau tidak mengatakan,


'Sesungguhnya engkau merniliki kemuliaan dan engkau memiliki
kedudukan'."

Maka sang menteri berkata, "Demi Allah, engkau telah


mengecilkan apa yang diagungkan Allah dan mengagungkan apa yang
dikecilkan Allah."

. Sebagian omng yang mengklaim memiliki ilmu batin dan hanya


mernbahas tentangnya mencela ilmu lahir, yang merupakan syariat,
hukum-hukum sertia tentang halal dan haram. Mereka mencela pernilik
ilmu lahir dan berkata, "Mereka terhalangi dan hanya memahami Islam
kulitrya saja." Hal ini menyebabkan celaan terhadap syariat Islam dan
amal-amal shalih yang pam Rasul datang unfuk menganjurkan dan
memberikan perhatian kepadanya.

Bahkan bisa jadi sebagian mereka melepaskan diri dari beban


syariat, dan mengklaim bahwa ifu adalah unfuk omng awam saja,
adapun orang yang sudah sampai kepada ilmu batin maka tidak
membutuhkan syariat tersebut. Mereka adalah seperti yang dikatakan
oleh AI Junaid dan para ulama ariflahrrya, "Mereka telah sampai, akan
tetapi ke neraka Saqar."

Ini merupakan tipuan terbesar syetan kepada mereka. Syetan


akan terus menerus mempernainkan mereka hingga dia mengeluarkan
mereka dari Islam.

Di antam mereka juga ada yang menyangka bahwa ilmu batin


tidak didapat dari misykat kenabian, dan tidak juga dari Al Qur'an
maupun As-Sunnah. Akan tetapi dia didapat dari sesuatu yang timbul

KumpulanThlisaqlbnuRajab {S. gt
dari hati lkhawathil, ilham dan penyingkapan-penyingkapan

lnut<asWktt Mereka befturuk sangka kepada syariat yang telah


sempuma. Mereka menSnngka bahwa qBriat tersebut tidak menrbawa
ilmu berrnanfa;rt ini png menyebabkan kebaikan hati dan kedekatan
kepada Yang Maha Mengetahui p€*ara ghaib. Hal ini menyebabkan
mereka berpaling dari apa lEng dibawa Rasulullah $ secara
keseluruhan. Mereka belticam tentang ilmu batin ini hanp dengan
pikiran dan apa png terlintas dari hat, sehingga mereka sesat dan
menyesatkan.

Dengan ini matta menpdi idaslah, bahwa ulama Fng paling


sernpurna dan paling mulia adalah mereka yang berilmu tentang Allah
dan berilmu tentang perintah-Np. Mereka menggabungkan antara dua
ilmu dan mencarinln dari dtra wahlnr, lrakni AI Qtr'an dan As-Sunnah'
Mereka menimbang perkataan mantrsia dalam dua ilmu ini dengan apa
sesuai mereka
5Bng ada di dalam Al Qt5'an dan As-Sunnah, aPa l6lrg
t€rima dan apa SBng menyelisihi rnalo mereka tolak.

Mereka adalah tErnba pilihan. Mereka adalah rnanusia paling


mulia setelah para Rasul. Merekalah pam pengganti para Rasul yang
sebenamlra. Mereka banyak dari generasi sahabat, seperti ernpat ktrulafa
rasyidin, Mu'a&, Abu Ad-Darda', Salman, hnu Mas'ud, Ibnu Umar,
hnu Abbas, dan lainn5ra.
Dernikian iuga pam ulama Fng datang setdah Para sahabat,
seperti Al Flasan Al Bashri, sa'id bin Al Musayyib, Atha" Thawus,
Muiahil, Sa'id bn Jubair, An-Nakha'i dan Yahp bin Abi l(atsir'
Ularna s€telah m€rel€ sernisal Ats-Tsauri, Al Auza'i, Ahrnad dan
ulanta Rabbani lafutnYa.

Yl ili lG-p.Ir"IhtirenlbnuRritb
Ali bin Abi Thalib telah menarnai mereka dengan "(Jlama
Rabbani!/yin.u Dia mengiqnratkan bahwa mereka adalah ularna Rabbani
yang telah dipuji oleh Allah dalam ban1pk tempat dari Kitabullah &.
Ali 4& berkata, "Manusi terbagi menjadi tiga: Ulama Rabbani,
penunfut ilmu di atas jalan keselamatan, setrta ofturg hina dan
rendahan...."

Kemudian dia menyebutkan pernbahasan panjang lebar tentang


tgmkterisfik ulama yang berperilaku buruk dan ulama Rabbani. Kami
telah menjelaskan hal ini di ternpat yang lain.

Yang dimaksud di sini adalah bahwa mencari ilmu merupakan


s€bab 57ang dapat menSnmpaikan kepada surga."

Di dalam hadits yang terkenal dari Nabi $,


t4 {jv .f;J'rL, tUr f6/, u,
*; tt\
.fi' i,
cl

'i6
t1Ljr ?c.'
"Apbila katian *r.r*U bman-bman suga naka *n;."
Mqeta b*tan5a, *Ap yang dhmksud dagan bman-bman surga?'
fulbu manjauab, "Halqah-halqah ddldr tmjelis ilmu)."l2c

126 t{R. Ahnad (3n50) dan At-Tirmidd lturln At-Tlrmt&i,3510) dari hadb
AnB.
Selah meriunyatkanrryra At-Tirrnidd berlota, "lnt adalah hadib ,asan gharfb
darl ialur lrd dari Tsabtt darl Anas."
FIR- At-TLmlCd (furan At'Tirmldd,3509) dad hadib Abu Hurairah secarr
' '
finrfir',dengan lafadr:
i?i ri uj .,irl $l lV, {;} irl
:!Ci..r.-. t-li' JC r14fi ir'q, ui .f r 4;.i r;'t fi
91, '
::rin\rt.lrhrlrii,l'.r:il5.lri,r;5'iritri
"Apfila lalan mdanfr bnn *nnn s,ogp nnla mannpdhh.' Aht
Wng, "Walal R*'ululhh, ap.lptg dhmlwd dqsw bnwt#nnn

IftmputanThtisanlbnuneieU lB 93
Jika dis€bu*an hadits ini, maka hnu lrlas'ud b€rkata, "Adapun
al(rr tdak meqlartilGnnla dengan para pencerita, akan tetapi halaqah-
tnla@h 1png mernpda*ili ilmu ftkitu"

Diritryaffl<an iqa dili Anas bahwa dia juga mengatakan hal


yang s€rup4.

Atha' AI tfturasani berlrata, "Maidis ddkir adalah rnajelis Snng


mernbahas terrtang halal dan haram, bagaimana engkau [erjml beli,
shalat dan prasa, menikah dan mencelaikan, b€*taii dan perkara-
p€rl<ara lain sernisalnSp."

Yahf bh Abi Kabto bedmfta" "Pdaftran ffldh adahh shalat."

Sratu kefilo, Abu As-sanrlar Al Adawi b€rada di s€buah

hala@h yang s€dang mernpdapri iknu. D[ antara mereka ada seomng


pernuda, dh mengatakan k"pada omryl-oraryl, "Ucapkanlah,
fubtnmltah wltnndulillah-" It{aka Abu As-Saunruar rnarah, kernudian
b€rkata, "Celaka kamq m€rnangnln hta sedang dalam rnaielis aPa?"

t"Iatrsurl dali p€rlataan Abu As-Sarrruar adatah bahwa rnajelis


ddhr ifu Mak khusus rnaidis yang dis€hdtGn padanr nzuna'Allah,
tasbih, takbir, tahmid dan senrirnhrya. AI16n tetapi dia mencakup
tentang peririlah dan larangan Allah, apa lnng Da halalkan
dan apa SBng Dia haramkan, serta apa yang D[a cintai dan Dia ddhai.
Batrkan bisa iadi ddldr tori lebih berrnanfaat daripada ddhr di atas.
Karena meng€tahui tentang halal dan hararrl s€ara ulnutn hukumn5a

drga?'Mtt nru*amO, *t@--Aku bertanlp kernbal, "[ahr apa


yary dtnaksd d€qgan aH-il'u ya Ranhtlhh?' Beftau mer{a 'ab'
'fuMt (rtldwd Abil, Ahrudfuh'(qh Pq lralnfr Wt Ahh),
La iibln ffit (I* i& gg Hnk effir kaDfr t$bhl, &n Anaht
Albr(Ablrl'@.'
s€iehh melirEtEdianrya At-Tffi bcdd, 'Ird adahh hadils fiasan
gffi'

Y * f<r-p.t nIbBulbnuRri$
waiib atas setiap muslim, sesuai dengan apa lnng berhubungan
dengann5n. Adapun ber&ikir kepada A[ah dengan lisan, maka sebagian
besamya berhukum sunnah, meskipun ada juga yang berhukum wajib,
seperti dzikir di dalam shalat waiib.

Sedangkan mengetahui tentang apa yang diperintah dan


dilarang Allah, apa yang dicintai dan diridhai-Nya, apa yang dibenci dan
dilamng-Nya, maka hukumnya wajib atas setiap oftmg yang
membutuhkan ilmu hal-hal tersebut. Karena itu dalam sebuah hadits
diriwayatkan,

#k JrWiijr 5L
"Mqtunfut ilmu hukumn5a uniib afls setiap 14ut1i-."127

Setiap muslim wajib mengetahui informasi yang dia butuhkan


dalam agarnanya, seperti bersuci, shalat dan Puasa. Omng yang
memiliki harta, wajib mengetahui tentang zakat dan nafkah yang wajib
dia keluarkan dari hartanya, demihan juga tentang haji dan jihad.
Dernikian juga setiap orang yang hendak berjual beli wajib mernpelajari
apa yang dihalalkan dan dihammkan dalam jual beli.

Umar lS berkata, "Janganlah berjual beli di pasar kami kecuali


orang Snng telah paham dalam agamanya." (HR. At-Tirmidziltza

Diriwayatkan dalam safu atsar dengan sanad yang mengandung


kelemahan, dari AIi &, dia berkata, "Hukurn fikih harus dipahami
sebelum berdagang. Sesungguhnya, otang yang berdagang sebelum
mernpelaiari ilmu fikih, maka dia akan terjatuh ke dalam lumpur riba,
kemudian terjatuh lagi. "

127 HR. hnu Majah (Sunan hnu Majah, 224) darihadits Anas.
128 HR. At-Tirmidzi (Sunan At-nrmidd,487l.

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab @ 95


Ibnul Mubamk p€rrah ditanSn, "Ilmu apa png wajib dipdajari
oleh seiltrp orang?" Da meniawab, "Tidaklah seseorang melakukan
sesuafu kcuali dengan ilmu Snng dia tanf dan dia pelajari. Inilah ilmu
yang wafib dipdaiari oleh setiap orang."

Kerrudian dia menjelaskannya dengan mengatakan, "Jika


s€s@rang fdak merniliki harta, rnaka fdak ada kauajiban baginya unfuk
mernpdalui terrtang z:rlftt. Namun jil<a dia merniliki 200 dirharn, maka
dia uniib mernpelalui bempa zakat png harus dia keluarkan, kapan dia
keluarlon, dan di rnrur dia salurlon. Dernikianlah, setnua p€rlora
diukur berdasa*an hal ini."

Irnam Ahmad p6nah ditanf tentang ilmu apa png rrajib


dipdaiari oleh setiap omng? Dia meniawab, "Apa png dengannya dia
bisa mendirikan shalat dan p€rkam agarnanla seperti puasia dan zakat."

Irnam Ahrnad menyebutkan rnacanmrocam qpriat Islam, dan


dia b€rl<ata, "Ia sepafutrSa mernpelajari sernrn ifu."

Irnarn Atunad juga berlota, "llrnu 1ang u,ajib atas setiap oral{l
adahh iknu png harus dia milih untuk dapat mengerjakan shalat dan
menegakkan agarnanyn. "

Perlu diketahui bahwa ilmu tentang halal dan haram adalah ilmu
png sangat mulia. Di antamq,a ada yang hulflrm mernpelajariryp
adahh fardhu arh (uajib atas setiap individu) dan ada juga png fardhu
ldfatph $ika tdah dilal$*an oleh sebagian omng maka gugur dari
sebagian lainnya). Para ularna bahwa mernpdajari ilmu
temsebut l€bih utarna daripada mdakukan ibadah-ibadah sunah. Di
antara3nrrg r""rryotutr""la adahh Imam Ahrnad dan Ishaq. Para ularna
sahf sangat b€rhafi-hafi k€fika b€rbicara rnasalah tersebut, karena orang
SBng rn€nrbicamlrannya s€dang nrengabarkan dari Allah mengenai

96 B, f"-pulrnThlisanlbnuRaiab
perintah dan larangan-Nya, serta sedang menyampaikan dari-Nya syariat
dan agama-Nya.

.Adalah hnu sirin, jika dia ditanya tentang halal dan haram,
maka rona wajahnya berubah, seakan-akan dia bukanlah dia
sebelumnya.

Atha' bin As-Sa'ib berkata, "Aku bertemu dengan sejumlah


kaum (ulama) jika ditanya tentang sesuafu, dia menjawab dengan
gemetar."

Diriwayatkan dari Malik, batiwa apabila dia ditanya tentang suatu


permasalahan, maka seakan-akan dia berada di antara surga dan
neraka. Imam Ahmad dikenal sangat wara' dalam mengucapkan kata
halal dan haram, klaim adanya nasakh (penghapusan suafu hukum) dan
semisalnya. Kebanyakan jawabannya adalah, "Aku berharap, aku
khawatir, yang lebih aku sukai...," dan kalimat semacamnya.

Imam Malik dan ulama lainn5n seringkali meniawab, "Kami tidak


tahu."

Ahmad pemah . mengucapkan demikian dalam suafu


permasalahan yang diperdebatkan oleh para ulama dalam banyak
pendapat. Yang dia maksudkan dengan ucapan "aku tidak tahu" adalah
tidak tahu rrlErna pendapat rajih yang harus difatwakan.

Di antara yang termasuk majelis dzikir juga adalah: majelis ilmu


yang dibahas padanya tafsir Kitabullah sunnah Rasulullah $.
JilG di dalam majelis tersebut dibahas tentang riwayat hadits
dengan tafsir makna-maknanyn, maka lebih sernpuma dan lebih utama
daripada hanya meriwayatkan lafazhnya. Masuk dalam kategori
memahami agarna adalah setnua ilmu png diambil dari Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah $, baik berupa ilmu Islam yang merupakan amalan

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 97
lfiriyah dan ucapan, atau ilmu iman yang merupakan kq,rakinan batin,
yang dalil serta penjelasannya telah ditetapkan di dalam Al Kitab dan As- -

Sunnah, atau berupa ilmu Ihsan yang merupakan ilmu mumqabah


(selalu diawasi Allah) dan menyaksikan dengan hati. Sedangkan png
masuk dalam kategori ilmu Ihsan ini adalah: ilmu khasSryh (rasa takut),
mahabbh (cinta), raTb ' (penghampan), inabah (kernbali) kepada Allah,
kesabaran, keridhaan serta perkam-perkam lainnya.

Semua itu telah disebutkan oleh Nabi $ di dalam hadits tentang


pertanyaan Jibril kepada beliau tentang Agama ini. Jadi, merrahami
ilmu ini termasuk mernahami agam?, dan rnajelis-majelis ilmu ini adalah
seutama-utama rnajelis dzikir 3nng menrpakan tarnan-tarnan surga. Ia
lebih utarna daripada rnajelis ddlft Spng harqp menyehrtkan rnrna
Allah, tasbih, tahmid dan takbir, karena ilmu ini b€rkisar antara fatdhu
ain alrru kdhu kif'agh. Sedangkan berdzikir sernata ha"lnluh b€rhul$rn
sunrnh.

Suafu kefilo ularna .alaf r"ar"k ke rnasiid Bashmh. D dalam


masjid tersebut dia melihat dua halaqah, satah satunlp diisi oleh
pengkisah, sedangkan lainnp diisi oleh seorang ahli fikih Snng sedang
mengajarkan ilmu fikih. Maka dia shalat 2 mkaat dan beristil'lrarah
memohon pilihan kepada Allah, rnanaleh di antam dua halaqah itu
yang akan dia ikufi. Tiba-tba dia mengantuk dan tertidur. Di dalam
tidum5ra dia melihat seseorang mengatakan kepadanlp, "Apakah
engkau telah menyarnakan antara dtn halaqah itu?! Jika englou mau,
aku akan tunjuklon kepadamu tempat duduk Jibril & di majelsi fulan"
-yakni: Ahli ftkih yang sedang mengajarkan ilmu fikih:.
SelanjutoqTa kita akan sebutkan dalil{alil lBng menunjuklon
keutarrhan ilmu daripada berbagai ibadah dzikir dan lainnya, insp
Allah.

98 $, fAr-polanThlisanlbnuRajab
Zaid bin Aslam termasuk pembesar ulama Madinah. Ia mernilfi
majelis di masjid yang membahas tafsir, hadits, ftkih dan lui""f. Suafu
ketika, datang kepadanSa seorang laki-laki dan berkata, "Aku telah
melihat (dalam mimpi) sebagian penduduk langit berkata kepada
pengikut majelis ini, 'Mereka merasa aman di taman-taman surga'.
Kemudian aku melihatryra m€nurunkan ikan segar kepada para pengikut
rnajelis ini dan melehkkannSn di hadapan mereka."

Kernudian datang seorang laki-laki kepadan5ra seralla berkata,


"sesungguhnya aku melihat (datam mimp,) Nabi $, Abu Bakar dan
$
bersaMa, 'Mart kita Pergi
Umar.4gma keluar dari pintu ini dan Nabi
mqrcnui Zaid unfuk pdanW dan mandengarkan hadibng'.
Maka Nabi $ datang hitgga duduk di sampingmu dan memegang
tanganmu."

Setelah diceritakan mimpi ini, T:rid fidak lama kerrudian


meninggal dunia, s€rnoga Allah merahrnatinln

Di samping yang telah kita sebutkan berkenaan dengan


ketrtamaan ilmu daripada kisah-kisah, narnun demikian seorcng ulama
perlu juga menasehati dan menceritakan kisah-kisah kepada manusia.
S€rta bemsaha menghilangkan kekerasan hati mereka dengan
mengingatkan Allah dan hari-hari-Nya. Karena Al Qur'an mencakup
sernua itu. Seorang ahli fikih png benar-benar berilmu adalah dia 3ang
mernahami Kitabullah dan mengikutinln.

AIi {S berkata, "S@rang fakih gpng sebenamya adalah dia png


tidak mernbuat manusia berputus asa dari mhmat Allah, tidak membuat
mereka merernehkan kemalrsiat kepada Allah, dan tidak meninggalkan
Al Qur'an karena fidak suka hingga beralih kepada yang lain."129

tD HR. Al Khattrib lAl Faqih rn N Mubhqih, 2/l61^ldan Al A$xn (Akhlae Al


Uknn ',49 dan 50).

gg
Kump.rlan Tirlisan Ibnu Rajab $S
Nabi $ juga memilih waktu tertentu O"* Ou- sahabat untuk
sesekali menyampaikan nasehat, karena beliau khawatir akan membuat
para sahabat merasa jenuh.lso

Redaksi g- 6, ,4 #, 4&i'. Wr'if '{a5 lKy'ar'oy,i


"Sesungguhnya pam malaikat meletal*an akup-akupn5a bagi penunfut
ilmu sebagai bnda ridha kepda ap Wng dia lakul<an.'
Ibnu Maiah13l meriwayatkan dari hadits Zr bin Hubaisy, dia
berkata: Aku pernah menernui ShafuEn bin Assal. Ia bertanyra, "Apa
yang mernbuatnu datang?"

Aku menpwab, 'Aku rt€riari iknu.'


Ia berkata, 'sesungguhryn aku p€rnah mendengar
Rasululhh e b€rcabda,
6cor.
Yl
#' *e r; u cH g:G'ort'
.U- tL ;b ) Wf ;ruat {'4b:)
'TidaHah toJ^n or*r; *,*^* untuk manani ilmu,
metainl<an pm makikat metebkl<an akup akup merel<a unfukng
lrarena ridha dangan ap tang dk pabtat'."

61-11t-i641sz dan lainqp juga meriwalntkan hadits yang


mauquf, hangp sampai kepada Shafr^ran.

130 HR. Al Bukhari (sluhih Al Buldnd,68) den Mrslim (Slrahih Muslim,282l).


isr HR. Ibnu Majah (Sunan hnu Majah, 226, 4o70l.
t32 HR. At-Tirmidzi' lsunan At-Timtild, 3536) dari Shafipan bin Assal, ia
t €,rkata, "Telah sampai berita kepadaku bahua para malaikat..'."
Setelah meriwaytkannya At-Tirmidd berkata, "Hadits inl hasan shahih-"

100 {$, XumpulanThlisanlbnuRaiab


Para ulama berbeda pendapat tentang penafsiran redaksi "para
malaikat meletakkan akupakup metreka" sebagaimana berikut:

Ada ulama yang memahami sesuai dengan makna teksfualnya,


bahwa maksudnya adalah para rnalaikat membentangkan akup unfuk
penunfut ilmu, membawa pam penunfut ilmu kepada fujuan mereka di
bumi dalam menunfut ilmu. Hal ini sebagai banttnn dari para malaikat
kepada para penunfut ilmu dalam mencari ilmu dan memudahkan
mereka mendapatkannya.

Ketika orang-orang atheis mendengar hadits ini, mirka dia


berkata kepada para penunfut ilmu, "Anglatlah kaki kalian dari akup
akup para malaikat ifu, jangan sampai kalian mematahkannya." Ia
sebenamya mengatakan hal ini unfuk mengejek. Tak lama dia berada di
tempatnya itu tiba-tiba kakinya mengering dan dia pun jatuh sendiri.

Diriwayatkan dari ulama lain, dia berkata, "Sungguh, aku akan


memecahkan akupakup para malailot." l-antas dia membuat sepatu
yang di bawahnya diberi paku yang sangat banyak, lalu dia pun berjalan
dengan kedua sandal itu'ke
majelis ilmu. Tiba-tiba, kedua kakinya
mengering dan seketika ifu juga terkena penyakit yang menggerogoti
kedua kakingra."

Ada juga ulama yang menafsirkan diletakkannya akup-akup para


malaikat dengan ketawadhuan mereka dan ketundukan mereka kepada
para penunfut ilmu, sebagaimana disebutkan di dalam ftrman-Nya,

3
4lfi;ic{Aeq;"fi
"Dan rerzdahkanlah dirimu terhadap omng-onng Wng
mengikutimu, ynifu orcng-oftng 5ang beriman." (Qs. Asy-Syu'araa'
126]|. 2t5l

KumpulanThlisanlbnuRajab {@ 101
Namun pendapat ini perlu dikaii ulang, karena para rnalaikat
memiliki akupakup scara haldki, berbeda halnya dengan manusia.

Selain ifu, ada 3ang menafrirkan bahwa para malaikat


mengelilingi majelis-majelis ilmu dengan akupakup mereka hingga ke
langit. sebagaimana hal ini disebu&an secara tegas di dalam hadits Abu
Huraimh, dari Nabi $.
Penafsimn lrang sama pun menyebutkan bahwa sebagian lafazh
hadits Shafr^ran bin Assal s@ara ttDrtu',

tW ^k>at ,!,
#r ep
cc t

oL

it t';"1; ,?
A, -,ou c
l'h4
tr. ct !
tr +J
'a. Oto .2 , o f
cL+rza:r+u

'r.l
:*r*hA.| y-ul['rJr:6
"Sanngulnga pannhn ilmu ditrditfugi dan dinaungi pm
malaikat dangan ,rw&. Kanudian sebgian nataitat
mqnihl sebgian lainngn IrWa nwdra ampi ke largit dunia, 6nng
denikian ifu mqela kkukan) brq?a kainban mqd<a kryda panmfut
illmu."lfi
Bisa jadi bahwa pendapat inilah yang lebih dekat kepada
kebenaran, unllahu a'lant

Redaksi & ,f\\t e|fr,,ttjr1,!st e',i ri'yF-A dllt't:lp


:6it 9F G lgajt '%mggahnja s@ft,ng ulann diminbhn
ampuran untukrya ole,h seluruh pqAAu* kngit dan penduduk bunti,
hingga il<an Sang ada di hubn.'

133 HR. Al AW lAkhlak al:utann hfin. 2OL

lO2 $, Xo-pulanlhlisanlbnuRajab
Di dalam Al Qtr'an, Allah Q menginfornrasikan bahura pam
malaikat langit mernohonkan ampunan bagi orang-orang beriman
s@ara Lunurn, yaitu dalam firnrartl\p,

)2, -o;#-|1; A 3;$'bj| 6-li


v;
lll,t;'u-iuti,iijS5.r,,{t#}-3
"(Makikat-nmlaikat) tpng mqnikul fusy dan nmkikat png
bqda di se*ililiryn5p bqhsbih mannyi Rabbnga dan mqela bqturut
kepada-I@ sqb mqninbl<an ampn bgi onrypnng Sntg bafutnn.'
(Qs. Ghaafu l/t0l: 7).

Juga firman-Nya,

C A <,ifil$'6 )2, 5;4'l"<4;y


wi
"Dan malail<at-malaikat bqlwbih serta memuji Rabbrya dan
memohonl<an ampun bagi omng-onng 5nng ada di bumi. " (Qs. Asgr-
Sytruraa 1421:51.

Imam At-Tirmidziril meriwalntkan dari hadits Abi Urnamah.{g,


dari Nabi $, beliau bersaMa,

134 Nomor (2685).

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab 103


a

ft\r *ft o
'r>trJ,Jit ,F?'
Az z
l:i;i>,,, ?nr ol

/l G o"-;l (f) t-s;r* e ilA 6,


./
c7 z'
o , o .

..i0.
.pJt,/6t *ttl *V ,J')bl
'Saungguhnjn Allah, pn nnlaikat, penduduk langit, dan
penduduk bumi, bhl<an santut Sang ada di lubangnja, se,rb ilan yang
ada di laut, semuaryn man5nmpil<an shalavtmt kepda omng lnng
kebail<an kqah onng lain"
fuelah meriwaptkan hadib ini At-Tirmidzi berkomentar bahwa
hadits ni shahih.
fitlpflp[36613s dari hadits Jabir g, dari
Nabi $, beliau bersaMa,

,F :A J?';1$e,;- At ,/61 &:. c

.-rGj G Oti"-lt

13s Di dalam Al Mu'Jam At Atsth (62191. Ath-Thabrani berkata, "Tidak ada


yang meriunyatkan hadits ini dari Al A'masy kecuali Abu lshaq d-Fizari." Al-
Haibami menyebutkan hadits ini di dahm Mafiru',42-hm'idl1A24l, darr
dia berkata, "Di dalam terdapat perawi bernarna hrna'il bin
Abdullah bin Zunrah. Ibnu Hibban menilainya blCah. Al-Azdi
sebagai munbrulhadrb (tradits riwaSnkrya munl<al. Akan tetapi dalam hal
seperfi ini perdapat Al Azdi tirlak dianggap. Dan para perawi lainnp adalah
para perauri Ash-Slrahlll

104 lB f,t-pulanlhlisanlbnuRajab
'Omng gng mengajarkan kebaikan kepada manusia, sqala
sauafu memohonl<an anpunan (kepada Allah) unfuknya, hingga ikan-
il<an 5nng ada di lautan. "

Diriwaptkan dari hadits Al Bara' bin Azib, dari Nabi $, beliau


bersaMa,

,,;fut')Ll "Ar;-
^:;,t ir:tar
f..)t'q\t
oto
d;y f;(, lrlt
/' e o(r-Jr
t7
rd ti;*;
t ozo u/
s
.Z*lal
"Pam ulama adalah peutaris pam nabi, mereka dicintai oleh
penduduk lansit, dan jitra mqel<a mati, ikan-ikan yang ada di laut akan
mqnohonkan rrmpunan (kepda Nlah) bagi mereka hingga Hari
11iu.uS.'C35

Ada juga hadits yang menyebutkan adanya permohonan ampun


bagi penuntut ilmu. Di dalam Musnad Ahmadsz disebutkan hadits dari
Qabishah bin AI Mukhariq, dia berkata, "Aku pemah menemui Nabi $.
Beliau bertanya, 'Apa Sang menyebabkanmu datang ke sini?' Aku

136 Di dalam tafsimya (4/47l,Al


Qurthubi menyandarkan hadits ini kepada Abu
Muhammad Abdul Ghani Al Hafizh, dari hadits Bamkah bin Nasyith,
5raitu
'unkul bin Hakarik dan tafsimya. Barakah bin Nasyith adalah seorang hafizh.
umar bin al-Mu'ammil menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abu al-
Khashib menceritakan kepada kami, 'unkul menceritakan kepada kami,
Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, s!,arik menceritakan
k"pad. kami, dari Abu Ishaq, dari Al Bara,, ... kemudian ia menyebutkan
hadits itu.
Ad-Dailami juga menyebutkannp dalam Al Fidaus (B/TS) dari Al Bara' bin
Azib.
t37 lt/601.

I(rmpulanTlrlisanlbnuRajab {p 105
menjawab, 'Usiaku telah fua dan fulangku tdah rapuh, aku menemuimu
agar engkau mengajarkan kepadaku sesuahr yang denganya Allah
memberi manfaat kepadaku'. Maka beliau bersabda, 'wahai Qabishah,
frdaHah anglcau melewati anfu bafu, pohon, maupun tanah liat,
metaint<an dia mqtohonl<an ampunan (kepada Allah) wfukmu''"
Hal ini telah dituniukkan oleh firman Allah &,

tiltl"r$t q&
^tv\-l jr$"#;
kfl-ilKttr;W,#-"i(;^
tL--:; q"JX\'bla4)33i l1&il;
"Hai omng-omng 5nng baiman, berdzikirlah (dangan menyebut
nama) Allah, dzikir 5nng sebngk&n5nknya. Dan berhsbihlah kepda-
$n di wamu pst dan pebng. Diatah tlang membqi mhmat kepadamu
dan matail<at-Nya (memohonl<an ampunan unfukmu), su4tra Dia
mengduarkan kamu dari kqelapan kepada cahagn &nn7 temng)." (Qs'
Al Ahzaab [33]: 4143).
Di dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah & dan para rnalaikat
bershalawat kepada ahli dzikir, dan ilmu adalah jenis dzikir gnng paling
utama, sebagaimana telah disebutkan penjelasannla.

Al Hakim meriwayatkanl3s dari hadits Sulaim bin Amir, dia


berkata, 'Ada seomng laki-laki datang menernui Abu Urrnrnah sera!,a
berkata, 'wahai Abu urnarnah, aku melihat dalam mimpiku, seakan-

r38 Di dalam At M.sbdnkl2/4Lgl. Dan Al Hakim bakata, "Hadib im slalfu


sesrni dengan qprat Mustim, namun tidak diriwa5ratkan oleh kedtnnrra (Al
Bukhari dan Muslim).

106 S, rcr-p"f*ThlisanlbnuRajab
akan pam malaikat bershalawat (memohonkan ampunan kepada Allah)
untukmu setiap kali engkau masuk dan keluar, setiap kali engkau berdiri
dan duduk,. Maka Abu umamah berkata, 'Ya Allah, ampunilah aku.
Tinggalkanlah kami. Sekiranya kalian mau, para malaikat juga akan
bershalawat unfukmu'. Kemudian Abu Umamah membaca firman-Nya,

)) czz
oeltttt i$ gr';ii'tt$-{ gi('unt qfi
kA i\3*tr'"W,#-,t i'i?^ @ S,8 "#'
G;'w,A\jtq iii 3Y .;s-ki'6
'Hai omng-orang yang beriman, berdzikidah (dengan menyebut
nama) Nlah, dzikir Snng sebanyak-bngkng. Dan bertasbihtah kepada-
N5a di wktu pgr dan petang. Dialah tpng mqnberi mhmat kepadarnu
dan matail<at-Ittya (memohonl<an ampunan unfukmu), suFW Dia
mengeluarl<an l<arnu dari kqelapn kepada aha5n |ang temng) Nlah
Maha Pengayang terhadap oftrng-otzng beriman'."(Qs. Al Ahzaab [33]:
4143).
Sebagian ulama menyebutkan rahasia mengapa binatang-
binatang yang ada di bumi memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi
para ulama, yaifu karena ulama mernerintahkan manusia unfuk berbuat
baik kepada sanua makhluk, dan berbuat baik kefika membunuh he',rran
yang boleh dibunuh atau disembelih. Sehingga manfaat adanya para
ulama sampai kepada sduruh binatang, oleh karena ifu binatang-
binatang tersebut mernohonkan u*pu*tibagi pam ulama.

Nampak juga makna yang lain, bahwa selunrh makhluk taat


kepada Allah dan senantiasa bertasbih kepadanya, kecuali ahli maksiat
dari kalangan jin dan manusia. Serntra makhluk yang taat kepada Allah

KumpulanThlisanlbnuRaiab {S fil
akan mencintai oftmg grang taat kepda-l'[n. Bagairnana dengannya
sernentam dia mengetahui Allah serta hak-hak-Nrn dan
ketaatan kepada-Nya.

Orang png merniliki sif'at seperti ini, akan dicintai, disucikan dan
disanjung oleh Allah, kernudian Dia mernerintahkan hamba-hamba-N/a
dari perduduk largit, bumi dan seluruh rnakhluk ciptaan-N1p agar
mendoalon kebailon unfukn5ra, dan menFdikanq/a dicintai dahm hafi
hamba-tranrba-Np 5rarg berirnan

Hal ini sebagairnana firman Allah l,

;tl;a$;r*til-36)\rir"oJii,t-
$'o{}(
"sannguhnSn fuinw, hn baml slmlih, k&k
Altah Yang lttaha Pqrumh al<an mammmlan dakn finti) mqel<a
tesih alnng."(Qs. Maqnm [19]: 96) '

Kcintaan kepadanya tidak khusus dengan binatang, akan tetapi


juga bendabenda mati. Hal ini seUalaimana disebutkan dalam tafsir
firrnan Allah C,

'",P:$w;.rfrtAgl?t{Kcs
'It{ala hngit dan kmi m* manrg$ mqda &n maelra p-tt
ffiak dM bngth" (@. M-Drlrtraan l44lz 291batrwa langit dan h.rrd
menangisi orang rnulrrnin yang meninggal dunia sdama 4() hari.

Dalarn hadib disebtrtkan:

108 * f<r-prl""ThlisanlbnuRajab
'.:s tt ,c! ti\ o'fi.i\x er\r tf
',>"rg ri\c-#' ,q-r* e ,#- U'"J\'
. o ,.,

,:s#:'4 J\
'Sa uryuhn5a buni bqkab k& onng Muknin kefrka

'Bgl<au adabh omng Sang bqfr'lan di abslru Wg


plitts
aku cinbi, nnta angl<au alan melihat ap
grg aku lalillan iib qglrau
telah fuah di dakn Pqu&u""139

Yarrsmerrrbencio.hgmukmindanorarrgbgilmuhanydlah
kerraksiatan
para ahli rnalsiat dari lCIlangan iin dan rnanusia, karena
mendahulukan nafsu
mereka kepada Allah menyebabkan mereka lebih
mereka daripada kecintaan dan ketaatan kepada Allah' Sehingga
suka kepada oran$-oran$
mereka fidak suka taat kepada Allah dan tdak
yarrgtaatkepada-Np.BarangsiapamerrcintaiAllahsertamsncintai
orang-otang yang
ketaatan kepada-Nr, malg dia juga akan merrcintai
mernerintatrkan
taat kepada-Nya, khususnlp oiang 1nng mertga}* dan
manusia r.rntuk taat kepada Allah &'
Disampirrgifu,apabilailmunampakdiburnidandiamalkan,
sehingga
maka keberkahan akan melimpah dan rezeki aton bercrrcuran,
sampai
selgnrh penduduk btrmi menjadi hidup dengan keberkatrannya,
Seaangnan perrduduk
sernut dan heunn-heryan lainrya pun dernikiim.
langflt rx,rasa s€nang denga4 k€taatan dan arnal
shalih dari penduduk

bumi yang naik ke langit, sehingga mereka mernohonkan ampunan


kepada A[ah bagi orang png marjadi sebabnya'

139 HR. At-Tirmidd l246)ldan dia berkata, "Hadits tun hasa/:. glndb, kami fidak
mengetahuinln kecuah dari iahtr ini'"

KumpulanlhlisanlbnuR i"b lB 109


Sebaliknya, orang yang menS;ernbunyikan ilmu yang Allah
perintahkan untuk ditampakkan, maka dia al{an dilaknat oleh Allah,
para malaikat, serta penduduk langit dan penduduk bumi, karena dia
benrsaha unfuk memadamkan cahap Alhh di bumi, dengan padamnya
cahap tersebut alon timbul b€rbagai kernaltsiatan, kezhaliman,
perrnusuhan dan kekeiian

Allah I berftnnan,

+3.V{lLft€*91'u6i1;'b;&'u$'St,
W'i;t'#4n l;tir e,& Lsi,u
63,JJJ1
'funguhrya ont{longl 3pg mat5Tanhrytilan ap yang
t&h l{ami turunlari battp kaqaryp*aqaryan 6ry idat) dan
petutjuk, setelah l{ami manaangkann5n k@a mansb &kn Al
Kbb, mqd<a ru dikl$md Allah dan dilalanfr hula) oleh sqnua
(makhluU gnq dapt me.hlomd.'(Qs. Al Baqanh I2h lS9)

Ada di antara para.ularna yang mengatakan bahura apt ini


difurunkan kepada Ahli Kihb, yang menyernbunyikan penjdasan
tentang sifat Nabi S yang ada di dalarn htab merelo.

Abu Hurairah {*, b€rkata, "lGlaulah bukan karena satu ayat di


dalam Kitabullah, nisca5ra aku fidak alon p€rnah menceritakan safu
hadits pun sarna sekali." Kernudian Abu Huraimh mernbaca aSBt di
atas.ls

I-IR. Al Bulfiari (Slnhih Al Buklmfi, (US) densan hfazh, oqT I, "Kalaulah


hdon karena dua a1pt...".

110 $ fr-polanThliranlbnuRajab
dari Al
Di dalam Swan lbni Mai,ail4l, disebutkan sebuah hadits
"Mqel<a ifu
Bara. bin Azib, dari Nabi $, mengenai firnnn Allah &,
dilaknatiNlahdandilatmati.(pula)oldlsqna(Imkhluk)wngdapt
"Mqel<a ilakh
melaknati"(Qs. Al Baqarah t2l: 159) beliau bersaMa'
bnaang-bnabng bumi."
HaditsiniiugadiriwayatkandadAlBara.s@amnmuq4f.|42
Diriun3ntkan dari sebagian ularna salaf, mereka berkata,
'Kami
"Binatang-binatang bumi melaknat merel<a dan mengatakan,
fidak diberi hujan karena dosadosa anak Mam""
MenyerrrbunyikanilmumrirupakansebabmrrnculnlBkeiahilan
kenraksiatan. Hal ini menyebabkan huian ditahan
serta bencana
dan
bumi ditr:nrnkan sehingga mereka
5nng juga menimpa binatang-binatang
binasa lantamn dosadosa bani Adam. oleh karena
ifu, binatang-
penyebab
binatang bumi tersebut melaknat omng lEng menjadi
timbulqn bencana.
Dengan penjelasan ini, terlihat ielas bahura kepada

para ulama termasuk bagian dari agama, sebagaimana perkataan


agama
Ali & kepada Kamil bin Zlrad, "Mencintai orang berilmu adalah
yang dladikan sebagai ketaatan."

Dalam sebuah atsar yang terkenal disebutkan,

)" ,U'r|t t*X'J't d*')l qL';


.i)iit art:)t ;J
141 Nomor (40,zll.
t42 HR. AttrThabaz' di dalam Tafshrva (2/561'

KumpulanlhlisanlbnuR irb lB 111


'Jadilah engkau omng yang beriknu, atau belajar ilmu, atau
mendengar ilmu, atau mencintai ahli iknu, dan iangan meniadi ormg
yang keerrpat, sehingga engkau binasa."

Berkenaan dengan ini, sebagian uhrna sahf berkata,


"Sublnnallah, smgguh, Allah telah menpdilon jahn kelur bag
merelta."

Yal{ni, tirtaHah keluar dari ernpat karakta yarg terpuii ini


k@ra[ laralder ketma yang tinasa, yaihr orarg SBrg frdat( berihnu,
tdak bdaFr ilmq tilak rnend€ngadcn iknr dil Udak i4ga cinta kepada
atrh ihnu, dialah 6ar{g yang cdaka t&r€nE 6drg 5png m€nfi€nci ahli
ihrnr sdia dengan kenratian mcldra" dar bararg@a 3gg sulra dergan
kenratian rnerdra, b€rarfi da srlta cahata Alhh d h.uni padam
sern€ntara kernalshtan dan kenrsalon merairlda. S€hforgga
dikhauratirlon dahm kondisi tersehrt fidak ada amalan Snng diangkat,
s€bagairnana Fng dikatalon ol€h Sr$En AbTsauri dan ularna salaf
lainrya.

Dahulu, ada sebagian pdaSpn p€nguasa mernbenci Abut Faraj


hnul Jauzi dan berusaha trntuk menyakitinya. Kernudian ada sebagian
mereka yang melihat ormg ifu dalam mimpi sedang dibawa ke neral<a.
Kefika omng ihr ditanp tentang sebabnlB, dilatakanlah kepadanp
karena dia mernbenci lbnul Jauzi.

Ibnul Jar.rzi b€d{ata, "K€fika kefarntikan dan Fr{granrya


sernakin menidi-ftedi, aku prm m€rnohon k€pda Allah unhrk
tabimya. Tidak larna kernrdim Allah I
rnernbinasakanrrya.'

Tatloh Al Hafrai dilnrnrh Sa'id bfoi .fubair, s€rnadara ssrrua


orarg merrhrhfikan ikrnrqA narnun dh menda& nrereka unhrk bisa
mengambil rnanfaat ihnunln, mal<a dalam mimpi t€rlihat bahun Al

ll2 lB f<"-p.l"nThlisanlbnuRaiab
Haiiaj dibtrnuh dengan satu,kali pernbunuhan untuk setiap kali
omng

lprrg dibunuhnlp, nalnun dia dibunuh dengan tuiuh Puluh kali


pernbunuhan karena telah mernbunuh Sa'id bin Jubair'

Karena ifu, rnanusia 5fang paling berat siksanya adalah 5png


mernbuat
mernbunuh Nabi, karena dia berlrlan di muka bumi dengan
berarfi
kerusakan. Orang ynng membunuh seorang atrli ilrnu atau ulama,
dtl tdah merrbtrnuh pengganti Nabi, maka dia juga termasuk orang
yans b€rFhn di muka bumi iiri dengan mernbuat kerusakan. oleh sebab
itu, Allah I menyebutkan dalam satu alfat tentang pernbunuhan
terhadap para Nabi dan pam ulama png menegakkari amar makruf,
dahm firrnarrlta

#'or*ui<-,Jixii'i*-6,3r1<fft'"ty-
4()1 o +:-{u, at?u Ofi 6fi53 -"
@ ,5v$4,3i;#
'fu.rguhrya on Uorarg, yang lrufin talndap a5ntaYt Allah
bn nafuruh pm mbi Png n qrnrrg ffuk dibantkan sqb
nmbmth @rgptary 5rug mayouh nmnusk ffimt adil, nnka
gafifuat@nbh nw*a bhtn mqdra akan mqtqima sil<m gng
rdill'1q. Aah Imraan l4lz 2I,l
A[ahiWa $ berfirman,

ItumputenlhlisanlbnuRaiar lB 113
€;:ii #,
)\A 5
t-..4, ,XS rt'

-$i-4 Gd 6i";it*,;tti Ji ffi43


,2

\-, 1 Jr'-(^icl
Lt-.!-:
"Elamngsiapa gng fulan karqn
membunuh s@mng manttsk,
omng ifu (mqfiunuh) omng lain, abu bulan l<arqn mqnbnt
kauslan di mul<a bumi, nnka salanalan dk t&h mqnhnuh
seluruhn5a. Dan hmngp*rp yarg nwndilmn kehklupn s@tang
nmnusia, nnka sal<an-akan dh tdah mqtdilmn smtnnta. " (Qs. Al
Maa'idah [5]:32)
Mengenai firrnan Allah ini, Ikrimah dan ularna salaf hinnln
berl6ta, 'Barangsiapa yang mernbunuh seorang Nabi atau seorang
imam (pernimpin) yang adil rnal6 sealopakan dia menrbtrnutr s€hruh
manusia, dan bamngsiapa png menduhrng Nabi atau seorang irnam
lBng adil, rnalo seakan-akan dia menghklupkan seluruh manusia."
Redal$i ip d' ,:gt 4 f, ,F )'9, ,P l9 ,urt
"Dan keutamaan ukna dibndingkan dangan ahti ibadall
t'tF
adalah sepati bulan punann dibandingkan dangan seluruh binbng.
binbng.'
Makna hadits ini !/ang sann pun telah diriwaptkan dari
Nabi $ juga, dari riwa3nt Mu'a& bin Jabal dan Abu Ad-Darda'143,
akan tetapi sarnd keduanS;a mutqathi'.

14:| FIR. Atmad (5/L961dan At-Tirmidd 1268;2l dari hadits riwalpt Abu Darda'-
Dan Abu Isa berkata, "Kami tdak mengetahr.t hadits ini kecuah dari
periwaptan Ashim bin Ball' bin Flaiunh, dan menurutku ia tidaHah

ll4 lS fumpulanThlisanlbnuReiab
,l

Di dalam hadits ini disebutkan tentang perumpalnaan seorang


ulama dengan bulan pumama, yang merupakan puncak kesempumaan
cahayanya, dan penrmparnaan ahli ibadah dengan bintang. Antam ahli
ilrnu dengan ahli ibadah ada perbedaan dalam hal kantamaan seperti
antara bulan punrama dengan bintang-bintang. Rahasianya adalah -
vallahu a'lann- bahwa cahaya bintang tidak menerangi kecmli dirinya,
sedangkan bulan pumama, cahayanya mexnancar kepada selirruh
penduduk bumi. Cahayaqn menerangi mereka dan mereka
penerangan serta mendapatkan petuniuk dengannSp
dalam perralanan mereka.

Rasulullah $ menyebutkan seluruh kavnkib dan tdak


menyebutkan nujum, karena l<awakib tidak berjalan dan tidak dijadikan
sebagai petunjuk amh. Ia seperti halnya dengan ahli ibadah yang hanya
berrnanfaat bagi dirinya. Sedangkan nuium maka dia dijadikan sebagai
petun uk arah, sebagaimana firman Allah &,

i'#.i#Lj
"D; dqgw binbngrbinbng itutah mqela mandapt
@tnfiuk. " (Qs. An-Nahl [16]:. 16)
Alhh t iuga berftrrnan,

mituhiL Dernihanhh l,{atrnud bin Khadas!, meriuayatkan kepada kami


dengan sanad ini. Hadits irfl diriwalptkan dari Astrim bin Baia'bin Haiu,ah
dari Al Walid Hn Jamil, dari Katdr bin Qais, dari Abu Darda', dari Nabi f-
Dan ini ldlih shahih dari hadib lvtahmud bin Khadaslr. Dan PendaPat
Mutramrmd bin Isrna'il ini l€bih slphih

ItumputanTirlisanlbnuRaiab lB 115
'1, ertf a- Vi ii$.'t#i fs ls= o 5i i'
7r;
'hn Dblah gg manfiililan bnangi:nang fuimu, agar
l<anu @utiuk &lam kq&pr di damt &n di laut "
(Qs. Al A,n'aam 16l:971

Ularna iWa dipenrrnparnakan @i r.nnatrlB dengan rruirm,


sebagairnana dalam hadib 5prg tdah dbehrtlon s*aunmtn.

Dernikian iuga terdapat dwayat dari I'labi l, bahwa Mtru


b€rsabda,

.H.ra!Hi;i' '&q$s;ef
&lnbdil sryti nuim ftnaryOnAryl liaPa eia di
"Pam
anbn mada tpryt tafrar? t&ni, rmb lafran. alan did
pefutiuli."14
Ada yang bah,a hlan mendapatkan cahagra dari
sinar matahari, sebagainrana cahayn uh,rna diarnbil dari cahaya risalah,
karena itu dia disenrpakan dergan hrlan, hdGn dengan rnatahari.

Tatlah adalah lampu pen€rarg Frrg cah4,arrya


Basulullah C
menerangi selunrh burni, malra para ularna s€bagai Peu,aris dan
perrggantinya disenrpalon dengan hdan k€fika httatasernPurla-

D)i dahm Ash-Slnhint45, dis€bdf{an dari Nabi $,

r44 ffr- Ibnu Abdll Barr d dahm Jann'hw, alhrt(2/91)- qEil& l{astrinddin
AI Albani a
di dahm As.sibihh dfitn'ihhrp- (58) menghuhmi hdits irn
nntilhu'.

116 $, f"-p"fr"ThlisanlbnuReiab
ir
'tl rr* ;'^?)r tt-).* r;')J'rf
'ot

,,fr\rf'!,
;"';6rriGlt'; ill )^xt
.,tfut erei,r,r{;
'fu.atguhn5a rcmfutgan rynS pablra bli mailk sarya
bgpilan bulan pnnnm W WilLduk htmi, dan golorgpn s&niut4n
bagaibn binbns Wng taang Maang di hngit.

Tidak mustalril balMra para ulama Rabbani ternasuk dalam


rombongan p€rtarna, sebagairnana di dunia mereka seperti bulan
pulr|arnz bagi penduduk Uuini. Ada kernungkinan bersarna golongan
pertarna ini juga adahh hamba-hamba Alah Fng unggul dalam
berarnal, terl€bih lagi orarg:omng SAng rnanusia sangat mengarnbil
rnanhat dad cerita mereka, hafirhafi meniadi lernbut k€fiI€ mendengar
rurn r mereka serta menldi rindu unhrk jeiak mere&a.
Adapr.rr rornUsrgan kedua adahh para hamba se@ra ulnum.

Iftfika Al Auza'i wafat, dh adalah imam penduduk qEm dalam


keilmuan, di samping sargat td3ln dahm Mbadah dan sangat P€nal$t
keeada Alhh t. Da diperlihailran dalam mimpi seseorang, dia berkata,
'Al(rr tdak m€fihat di s[ga yang deraptuigaa lebih agrfirg daripada ilmu,
kernudlm orar{rffarg yaql s€nantiasa sedih, takni orang yang sargat
tah.t k€pada Alhh dan s€nanthsa bersedih."
DcrEan sargBt idas, hadb ini menunjuklGn bahua ihnu lebih
utarna daripada ibadatL Dan daliHalil !,ang menjdaskan hal ini
sar$dah bar,4lak

l'rs Fm- Al futrhari (stnlnh N Bidnd,3327) dan Muslflm ls/7E,tih Mwlim,


AS3illI Mhadils Abu HtrafalL

ItunpulanTtrlisa+IbnuRaiab lB fll
Allah & berfirman,

Z;rrri,5,;'bi\:,'u"ifi6fi S
'Adakah sama oft,ng-orzng 5ang mangetahui dengan oftng-
omng tnng tidak mengebhui. "(Qs. Az-Zunar [39]: 9)

Dia juga berfirman,

:g; $it;ji,5t"{ygsY. '".$ifri


€il
{b;*qxv
"Allah akan meninggil<an orzng-omng yang beriman dianbmmu
dan omng-omng gnng diberi ilmu pengetahuan bebempa derajat. Dan
Altah Maha Mmgetahui ap. tnng l<amu lakul<an.'(Qs. Al Mujaadilah
[58]: 11)
Maksudnya bahwa omng-ormg 1lang beriman namun tidak
diberi ilmu pengetahuan. Demikian yang dikatakan oleh hnu Mas'ud
dan ulama salaf lainnya.

At-Tirmidzil6 meriwayatkan, dari hadits Abu Umamah, dari


Nabi $, bahwa suafu ketika disebutkan kepada beliau tentang dua
onrng laki-laki; salah satunya adalah ahli ibadah, dan yang lainnya
adalah ahli ilmu. Maka beliau $ bersaMa,
ot
.€gtf *;6t ,tb lqt.16
"f"
'Keubmaan ahli ilmu atas ahli ibadah adalah seperti
keutamaanku atas orang Wng paling rendah di anbm l<alian."

t6 Nomor (2685). At-Tirmi&i berkata, "lni adalah hadits. gharib."

118 @' m,-pulanlbtisanlbnuRajab


S€tdah At-Tirmidzi b€rlata, "Hadits in shahih

Iraen ghafib-"

At-Tirmi6zi147 dan lbnu Malrhl€ meriuralntkan dad hadits Ibnu


Abb6 +, dili l{.bi t, Miau b€rsabda, '

.ruG *lf a )tb':hJt Jel,;l( q: +


'
'* mn\ ahti frldh ldih baat abs@n dadpda sqibu ahti
iffih-'
Ibrlu lrlaiiihl4e meriwalptkan dali hadib Abdullah bin Amr, dia
berftata,

'; P, il; t'r J:" .hr J;t "of

t'r olU
Cl.
oJ=---r , )
'u,V"
tt t1!. *
cal 3-la-2
oc
4rrJl o$;i'r'lt' ,ilt o#;:t
u,wt uL| p ,, e ppt ),t i Jtit
blr,flt,o*; ?rr o;:ti,,r? $f ,ryv
aAlS :r]- if, ,:&1a ia ;:{: ,Aazf ir^t
1{7 tilL AhTHdd P68D. At-THdd b€drata, 'Ird adahh hdts darr6, dan
twa -' t mergBaahfiF t(ad dad Frr t{ dart hadits riuralFt aFwhM bn
f.tsfuu
1{8 rm-frnt}lahhe22}.
l49 fB- klr tulatsh WtD &m A?Zdea'{ ea berkata, 'Sanadnln lernah
Dilrt Bakr dan Abdurratrnan, sanuaqB periwalBt lernalt'

I(rmputsnThlisanlbnuR irb lB 119


l-; C, ,'Jif o
r-6e
ti
J+,*ir o&:t ijr
o lzz , l. a!
'f<" "r.b f ( *"

"Pada suafu hari, Rasulullah $ mela,r,rati dr.ra majelis dalam


nrasjidn5a; salah safunya membaca Al Qur'an dan memanjatkan doa
kepada Allah &, sedangkan halaqah lainnSn beraktvitas belajar
mengajar. Maka Rasulullah $ bersaMa, 'SemuanSn bemda di atr,s
k&ilan slah atu dari kduanSa lebih utama dari gng lainn5n.
dan
Yang pahma mananjatkan dcb kepda Allah & dan mentbaca Al
Qtr'an, jika Allah berkehendak, Allah akan mangabulkan da merel<a,
dan jil<a Allah berkehendak lain mal<a Allah frdak al<an mqnbedkan
kepda mqeka. Sdangl<an jang kdua sdang belajar dan mangajar,
dan aku han5nlah diufus sebagai.pengajar'. Setelah ifu beliau duduk
bsarna mereka (kelompok halaqah kedua yang belajar mengajar)."
Di dalam l<itab Az-Zuhdul5{ Ibnul Mubarak juga meriwayatkan
hadits ini, dan setelah redaksi, "dan aku hanyalah diufus sebagai
pangajar", dia menambahkan redaksi, "mereka (lran7 sdang belaj,ar
mengajar) l&ih utama."
Ath-Thabaranirsl msriwayatton dari hadits Abdullah bin funru,
dari Nabi $,

lso HR. Ibnu Al Mubarak (1388).


lsr FIR. Ath-Thabamru (Al Mulzm N Ausath,8698). Attr-Thabmni berkata,
"Tidak ada Srang meriwayatkan hadig ini dari Raja' bin Haiwah kecuali Ishaq
Abu Abdirrahman, Al-laib meriwaptkann]ra secan gln ib." Diriwayntkan
juga oleh Abu Nu'aim (HipphN Aulitn', 5/773-174) dan dia berkata,
"Glndb, dari hadib riwalnt Raja', Ishaq bin Usaid meriwayatkanny6
sendirian, dan tidak ada yang meriwayntkannp dari Rala' kecuali putranya."

120 l$, rc,-putanThtisan IbnuR4iab


.i;6t;f a
"u p Filt Ji)
'Hikit itnu Wgfuhwt (dalan Agrm) l&ih baik hripda
bantak MHah (brp ihrnt)-'

N hartsz, Al Flakimls dan lainnya meriunlptkan dengan


beUerapa sanad befteda seczna nw{u',

,i't(ijt ,y'u.hr jl t tl
L-..>l
ccl:

#r ,Ihr
I tz t o 2 o lcz t
'Ltj r)q, -*s
.Kanbnwn ilmt ldih dfubi Allah datipe kaftnwn
ib&h, dan seikhik qqrra tafran datah sitap umta'.o754
Dahm ltfudl Az-Zrhd dari I'labi t,
',Uo' ,' -"1 o';b *Gir Jt n$lr J:;
jz-c.e,'
t, ctal)
. .
.;t; iV rt;\""h,;:;; p:t'r ry
ir.

HR Al hm W ttfrBd s*agairnrn ds&.dtan dahm Kzalfin Arbr


rs!rl.
15il Fm- Al fh&fin W mffic,Vyzql dan da merr'sfiaftffrkaru6p-
til HR. Ahr l\hr'tn U$DI, Al ArEn', ?Jzll'zlzt, dari hadib Hudzaihtu Aht
Ithr'&r bclbfia, Tf* ada 3gE nsimqpOorurya s@ara naMnl
eesafrnd & At A'q;, IEEE AbdIah hn Abdl Qtdds- thn
amrqndon deh.h hl AbAI Haf4 dnt Al A'rnr1t, dart ttfrfranit' dart
I{abiltarp ada rhffih seta &innrledan deh Gtadah dan Hrnnail
bn l-Iihl dai l,fr.dtnrrtf dai ped&arqn-
lfi ;*. d€qnn rorsrdfrrrzzrry'tlrrn hm.il 6a', yailu hd- l:L An+'lilnph
(L,Mr-

I(rryut nlhlisanlbnunaiaf lB 121


"Keutamaan ahli ilmu tujuh puluh demjat lebih tinggi dartpada
keulamaan ahli ibadah, di anbm dua demjat sejauh perjalanan kuda lari
kenang selama serafus tahun."
Sedangkan atsar-atsar yang mauqufdari para ulama salaf dalam
masalah ini sangaflah banyak sekali:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Abu Dzar S, keduanya


berkata, "Safu masalah yang dipelajari oleh seseorcng lebih kami cintai
daripada seribu rakaat shalat r*ru1',."156

Diriwayatkan juga oleh hiru Majah157 d66 hadits Abu Dzar


s@ara mar{u'.

Diriwayatkan dari Abu Ad-Darda', dia berkata, "Mernpelajari


ilmu satu jam lebih baik daiipada shalat -u1u*."158

Diriwayatkan dari Abu Humimh secara mafu'159, "sungguh aku


belajar safu jam lebih aku sukai daripada aku menghidupkan malam
dengan shalat sampai pagi hari."

Diriwayatkan juga dari Abu Huraimh, dia berkata, "Sungguh,


aku mengetahui safu bab itnu berkanaan dengan perintah atau

156 HR. Ibnu Abdil Ban (Jamt'h5a4 N llmt,115), dan Al Khathib (At Faqih qn
Al Mutakqqih,Sll.
AI Haitsami berkata (MaJma' Az-hwa'id, 1/L241, "HR. Al hzzar. Di
terdapat Hilal bin AMirrahman Al Hanafi, dan dia adalah periwayat
mahuk.'
157 HR. Ibnu Majah (219).
158 HR. Al Nla"*thib (N Faqih un Al Mubfaqqih, 54). Dan sanadnya mu'dhal.
159 HR. Ibnu Abdil Barr (Jami' BaWn Al llmi,109) dari Abu Hurairah secara
mar{u'. Dan di dalam sanadnp terdapat periwapt bemama Yazid bin lyadh,
dia adalah seomng pendtsta.

122 {S, Xon pulanltrtisanlbnuRajab


lamngan, lebih aku sukai daripada tt uh puhh kali berperang di ialan
Allah 6."roo

Diriuaptkandarilb'nuAbbas€,diaberkata,"Mempdaiariilmu
di sebagian rnalam keih ahi $kai daripada rnalam itu

(dengan shalat)."161
dia
Diriuraptkan sectr?r sl:Et ihdari Abu Musa Al Aq,'ari, bahrrn
Hata, "Smgguh, nrcngihfi mqi€fts Abdulhh bin Mas'ud lebih
mernantapkan hafil$ dariPada berarnal satr talTJn'D162
saht
DiriuralBtkan dari Al Flasan, dia b€rl(ata, "Sungguh, belaiar
rnasalah ilmu talu aku alulon k€eada seomrg muslim
l€bih aku sukai
di ialan
datipada aku mernilild s€mua ke&a3pan dtmia 5Bng aku infakkan
6lla6 6-"163

DirirrraSntkan iwa Al Flasan, dh b€rtGta, 'seseomng 3Bng


satu rnasalah ihnu kernudim rn€ngamalGnry, iauh l€bih
infaldGn
baik bagi4la daripada dia merniliki drda dan sdsir[B 3png dia
r.urtrfi akhiral"
Diriurayatkan iwa Al [Imn, da b€dfiata, 'Tinta ularna dan
darah stuhada adahh satr afiran.'
Flaor, Tidak ada seslatg Fng diciptakan
DiriwalBtftan irrga Al
Allat\ pahrg agrns pahanya di dd Albh dariPada mentrntrt ilmr.r'
h*an hafr, rmrah, xhad, seddoh maqrun mernerdekakan budak
seloranp ilmu ihr b€lb€rfiulq nbc4E bentrlqp lebih indah darirda
nratahili, remhiaq birfrarg, largn dan Arqr''

160 rfr- Al Khailtdb datun Al W,n Al raawtla4'


161 FIR AdJlarinddahmt{s'9raa$lgL?.
162 Dlseh.rdon oleh AdzDzatrabi dahrn A^X.rl.tt/4931'
r6s fm- A Khafirib dahm Al Wt w Al ltft/zffihll3l.

I(rryuhnlhlisenlhnuR i"b lB 123


Az-Z;.lf:rn berkata, "Belajar ilmu Agama safu tahun lebih utama
daripada beribadah 200 tahun."

Sufuan Ah-Tsauri dan Abu Hanifah berkata, "Idak ada yang


lebih utama setelah ibadah uajib dari menunfut ilmu."

Ats-Tsauri berkata, "Kami tidak mengetahui suafu amalan yang


lebih utama daripada menunfut ilmu dan hadits bagi orang yang baik
niaftrya."

Ada yang bertanSa, "Apa niat baik ifu?"

Dia menjawab, "la mengharap Allah dan negeri Akhirat."

AsSrSyrafi'i berkata, 'Menuntut ilmu lebih utama daripada ibadah


nafilah (sunah)."

Imam Malik pemah melihat sebagian muridnya menulis ilmu, lalu


dia meninggalkannya dan berdiri shalat, maka imam Malik berkata,
"Aneh kamu, tdaklah (shalat sunah)yang engkau dirikan itu lebih utama
daripada (menulis ilmu) ynng kamu tinggalkan."

Imam Ahmad pemah ditanya, "Mana yang lebih engkau sukai,


aku shalat malam Gunah) atau aku duduk menynlin ilmu?" Dia
menjawab, "Jika engkau menyalin ilmu tentang agarnamu, maka ifu
lebih aku sukai."

Imam Ahmad juga berkata, "llmu fidak bisa ditandingi oleh


sesuafu apa pun."

Al Mu'afa bin Imran berkata, "Menulis safu hadits lebih aku sukai
daripada shalat malam. "

Di antara hal yang menunjukkan bahwa ilmu itu lebih utama


dibandingkan dengan amalan-amalan nafilah adalah bahwa ilmu
mengumpulkan semua amalan-arnalan utama yang berserakan.

124 tB rc,-pulanTirlisanlbnuRajab
Sejatinya, ilmu adalah jenis dzihr ,*n paling utama'

sebagaimana telah ditegaskan sebelumnya' Di samping ifu, ilmu juga


merupakan jenis jihad yang paling utama. Driwayatkan dari hadits
Abdullah bin Umarl& dan An-Nu'man bin Basyir r$ secara marfu464

I z o z.
e*-* cet:r,ehl le ot.l'i5t ;ti
t z
|
r')'i iL
. o t ,tt

.oulijt !t,
,sesungguhn5n tinta uknn akan ditimbang dangan danti
gahada, terngb tinb ulama lebih bqat darinya'"
At-Tirmidzi166 ,rn i*u*6*l dari hadits Anas, dari Nabi $'
beliau bersabda,

ro / ',1 'tit o. 1 ./ O,

ijr *
), ,
4lll
//.4
,P q CTUA

'l*';,P
_,
'Elamngsiapa 5nng keluar dalam mngka mqrunfut ilmu, maka
dk benda diialan Allah hingga dia kqnbli-"

Disebutkan dalam hadits png la6157t

Di dalam naskah asli disebutkan: Amr. Namun itu keliru. Apa Sang kami
teilapkan ini diambil dari Tankh hghdad.
HR. Al Khathib lTant+h kghdad, 3/L931dari hadits Abdullah bin umar)
dan. Ibnu Abdil Barr llaml'hgn Al llml,153 dari hadits An-Nu'rnan bin
Basyrr).
16 HR. At-Tirmidd 12@7L
167 HR. Al Baar(138 - t{asyf AI Asbl, Ibnu AMil Barr dalam Jami'h5an Al
Ilmi w,a Fadhtih (115), Al Khathib dalar]r. Al Faqih wa Al Mubfuih (511,

KnmpulanlirlisanlbnunaiaU iB 125
.V't6 rt1tJtb o"-Fti.; 61

"Jika maut mandabngi seoftng penunfut ilmu, maka dia mati


synhid."

Mu'a& bin Jabal berkata, "Pelajarilah ilmu (agama), sebab


mempelajarinya karena Allah adalah kebaikanl68, menuntuttya adalah
ibadah, mengulang-ulangnya adalah tasbih, mencarinya adalah jihad,
mengajarinlp kepada orang 1nng tidak mengetahui adalah sedekah, dan
mernberikann5ra kepada keluarga adalah qufiah (pendekatan diri kepada
Allah). Karena ihnu adalah jalannya ahli surga, ternan dalam kesendirian,
sahabat dalam keasingan, kawan bicam dalam kesepian, petunjuk pada
kebahagiaan, penolong kala kesulitan, senjata unfuk melawan musuh,
perhiasan di sisi orang-oftmg tercinta. Dengan ilmu, Allah mengangkat
derajat suafu kaum dan menjadikan mereka pemimpin dalam kebaikan,
jejak mereka akan diikuti, perbuatan mereka akan diteladaqi, dan
pendapat mereka alon dipedomani. Para malaikat sangai suka
menemani mereka, akupakupnya menyapu mereka, sernua tanaman
memohonkan ampunan kepada Allah unfuk mereka, baik 5png basah
maupun lnng kering, ikan-ikan dan semua binatang laut, sernua
png buas maupun yang temak. Karena ilmu
binatang damtan baik
adalah kehidupan hat dari kejafiilan, p€nerang pandangan dari
kegelapan, kekuatan badan dari kelenrahan, s@rang hamba 5nng

Ya'qub bin Sufnn dalarn Al Ma rifah wa At-Tarll<h (g/4ggl dari Abu


Salamah, dari Abu Hurairah dan Abu Dzar secara nnrfu'. Al Haibami
lMajma' Az-hon'id, 7/1241 b€rkata, "HR. Al Bazar, dan di dalam
sanadn5n terdapat Hilal bin AMurrahman Al Hanafi, ia adalah periwayat
matutk haditsnya ditinggalkan). "
168 Dernikian disebutkan di dalam naskah asli (dengan lafa?htLtl. Seiangkan di
dalam z4l Faqih um Al Mutakqqih no (50) dan Jami' hpn Al llmi rn
Fadhlihil<arya hnu Abdil Barr disebutkan dengan lafazh{l,}.

126 @, fo-pulan lirlisanlbnu Rajab


berilmul6g akan sampai kepada kedudukan omng-orang pilihan yang
terbaik dan demjat yang tinggi di dunia dan akhirat. Memikirkannya
sama dengan puasa sunah, mempelajarinya 53ma dengan shalat malam.
Dengan ilrtu, tali silafurahim akan disambung, halal dan hamm
diketahui, dia adalah pernimpin bagi amal per-buatan-"170

hnu AMil Ban meriwa5ntkan, "Dengan ilmu, Allah diketahui


dan disernbah. Dengan ilmu pula Allah diagrrngkan dan diesakan.
Dengan ilmu Allah akan mengangkat suafu kaum dan menjadikannya
sebagai pemimpin manusia yang mereka teladani dan mereka ikuti
pendapat metreka."

Ada juga redaksi lain yang lebih banyak dari ini. Redaksi ini telah
171
diriwayatkan secara marfu ' darthadits Abu Hurairah.

Di antara yang menunjukkan bahwa ilmu lebih utama daripada


ibadah adalah kisah Nabi Adam *E. Sesungguhnya Allah &
.n**pukkut keutamaan Nabi Adam atas para malaikat dengan ilmu.
Di mana, Allah mengajari Nabi Adam nalna-narrlct segala sesuatu,
sementara para malaikat mengakui tidak mengetahui nama-nalna
tersebut. Tatkala Adam & memberitahukan nama-nama ifu kepada
mereka, maka nampaklah keutamaan Adam atas mereka.
Allah & berfirman kepada pam malaikat,

159 p4u. Jami' hgan Al llni wa Fadhlihi disebutkan: "Dengan ilmu seorang
hamba akan sampai."
t7o HR. hnu Abdil Ban (Jami' hgn N llmi wa Fadhlihi,258) secara marfu'-
Dan sgraikh kami yang mulia, Abul AEful menghukuninya sebagi hadits
- maudhu'. Takmil An-Naf'karya s5aiLh kami, Al Allamali Muhammad Amr
, AUul tathif (13).
L7r HR. Al Khathib dalam Al Faqih wa N Mubfaqqihno (50).

Kumpulan lhlisan Ibnu Rajab @. 127

l
';63 6v*#i{ifiet "l"si fi(
@lK "$w dJ-\+
J.'l (
u
oBulanl<ah sudahtKukablan krydamu fuhwa
Aku mangehui *A latgit dan bumi dan mang&hui aF png
^t
lamu bhirlan dan ap 5png l<amu sanbunyikan."(Qs. Al Baqamh [2]:
33)

Sqwnlah ularna salaf merryebutkan bahwa lnng mereka


sernbunyikan adalah p€rkataan para rnahikat kepada diri mereka, "Allah
tdak akan mungkin menciptakan suafu rnalrtrluk kcuali kita l€bih mulia
daringla."

Di antara gang menunj"ki." ketrtamaan ilmu iuga adalah,


bahura Jibril t} diutarnakan atas pam rnalaikat ynng menyibukkan diri
dengan Mbadah karena iknu png hanya diketahui ol€h Jibril f* dan
fidak diketahui oleh pam rnahikat yang lain. Karena Jibril E adalah
wahyu yang difurunl{an keeada para rnbi-

Dernlklan pqla densan pam rasul f;itihan, mereka diutarnakan


atas para rabi gnng lain karena mereka diberikan tambahan ilmu png
menyebablnn bertambahnya rnalnifat akan Alhh dan
riils€r talftIt keeadftN/a. IGrena ifu, Alhh t menyihti
Muhammd, dalam KitabN/a dan mernufi Miau dengan ilmu png
harrya khusrs diberikan dan dikamniakan kepada beliau di banlEk
ternpat, dan Allah merrerintahkan Miau unfuk mengalirl6nnlp ke,pada
urnat bdiau

Hal pertarna Fng A[ah & scbud<an mengenai Miau berkenaan


densan ihrru darr peqgalran bdiau k"pada urnatqp adalah dalam kisah
Ibrahim e k€fika berdoa kepada RabbN5p unhrk penduduk Baitul

128 $' X"-pfr"ThlisanlbnuRajab


Haram, agar Allah mengutus kepada mereka seoftmg rasul dari mereka
yang akan membacakan ayat-ayat-Np kepada mereka dan
mernbersihkan (jiwa) mereka serta mengajari mereka Al Kitab (AI
Qur'an) dan Al Hikmah (Sunnah). Kemudian, Allah memberi karunia
kepada kita dengan mengufus seoftrng Rasul dari golongan kita sendiri,
yaitu Muhammad $ dengan sifat ini. Allah & berftrman,

wt l;{a G. 6. sy {,*i5 [" fifi {; rl


))lz).t
4,$j\ )F{.}?J fr?#i:''*t; \Jr_

@ # ,ftd#,t ti'*'fitz4t3
"Sungguh Allah telah meofiqi karunia kepada oftngomng
gng beriman ketika Allah mangatus di anbm merel<a s@mng rasul dari
golongan mereka sendiri, tang mqnbacakan kepda mereka agt-a5at
Allah, membersihkan (iiu,a) mael<a, dan mengajarl<an kepada mereka Al
Kibb dan Al Hikmah. Dan sawgguhrya sebelum (kdatangan Nabi)
ifu, mereka adalah benar-benar dalam kaesabn lang nyata. " (Qs. Aali
Imman [3]: 164)

Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada


Muharnrnad $ adalah tentang ilmu dan , yaitu firman-
Nya,

F@ *U1^ii6r@ *oii +iUY;i


'{, i(,'br;i, rt@ fiU'* oifi, 'r5*ri:;,

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab tfih ng


'Elmbh fugil Qmltrfr rwrn hfuru yang mancipbl<an,
Dn tdah nqafutru nmruh fui qmpl enh- kalah, dan
Rabbmttah mg Panz.& yag nagalr ftmrusia) dangan
v1g
pnnbmn Fn- Dd nagafifut kryb nnrusia ap 5ang tidak
dkehtutp--(G- t5)
Al Ahq l96D

t
Alhh menlreUmr terturg tranmialtla kepada
Muhammad $ deqgm ih', d beberapa terpat, sep,ti fimrarrl\p,

-';K$S
AiG; . 4t#,^t
d u {6t difr;
@ ( "V6{,fiJ-56${G,K
'hr, frrga l@an) /\Ht &h nrutnntan lthb dan hilornh
k@nru &n tdt rugfrb, *q- l-tnt ap grTg Mtn lcanu
kehn hn dffit lduh Abt ngd fu aberru.'(es. ArFNisaa.
[4] 113)

Albh I rEneliiailan b€lm rrfuk m€nrohcr k€pada


iqga
Rabbrrya agil menilfratkr anr lla berfrrrErt

@&+i+i.fj
ht loaWh Ya Wa ffihtanhh k@tu ihnt
pgAtnan:'(Q$ Ttndna ruh llq
I{ah I besabd4

.;#d€o[!rr"{JLf d

130 $, f<rry"f."Ihf,salhnrn+b
"Aku adalah orzng 5nng paling mengetahui Allah di antara
kalian dan patins takut kepada-Nya."17z

Alluh & menyebutkan tentang karunia-Nya kepada kita dengan


diutusnya Rasulullah # y*g mengajarkan kepada kita apa yang belum
kita ketahui dan memerintahkan kita agar mensyukuri nikmat ini.
Sebagaimana firman-Nya,

-6
gil-.
# u,'L-i {rx, H.\y,5

{ U, rKtU;lZ+t Q $ir'h:{r'3
s:K {; J\HG {i'i\ -$$6@ i,* t3,K

"Sebagaimana l{ami telah mangufus kepdamu fusul di anbra


kamu Sang membacakan ayat-a7nt l{ami kepada kamu, dan mensucikan
kamu, dan mengajarkan kepadamu Al Kbb dan N Hikmah (as-
Sunnah), serta mengajarkan kepda kamu apa Wng belum kamu
kebhui. I{arena ifu, ingatlah l<amu kepda-Ku nisca5n Aku bzgat (pula)
dan be$yrkurtah kepada-Ku dan janganlah kamu
mengingkari (nikmaty'Ku."(Qs. Al Baqamh t2l: 15L-1521

Allah & mengabarkan bahwa tidaklah Dia menciptakan langit


dan bumi serta menurunkan perintah kecuali agar dengan ifu semua kita
mengetahui kemahakuasaan dan ilmu-Nya, sehingga hal itu menjadi

772 HR. Al Bukhari tshahih N Bukhari,2O) dan Muslim.(SrSahih Muslim,2g56),


dari hadits Aisyah. Dan diriwaptkan juga oleh Al Bukhari (Shahih ltl
Bukhai, 5063) dari hadits Anas.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 131
petunjuk rlnfuk mengetahui-Nya dan mengetahui sifat-sifat-Nya. Hal ini
sebagaimana Allah & berfirman,

ffi'L{t,
"**i i*' vy'€; iL
bti ,s$irt

,6 :KLd i'ii &3.$ ri;,f g arl6r$4'{{.


@ff,
'Allah luh yuns mancipbl<an fujuh langit dan sepati itu Wla
bumi. Pqinbh Allah berlaku pdan5n, agar l<amu mangebhui hhva
Nlah Maha Kuaa at* sqala sauafu, dan sawggahn5a Alhh, ilmu-
N5a benar-benar meliputi sqjala sauatu."(Qs. Ath-Thalaq t65l: 12)

Di dalam Al Qur'an, Allah mernuji para ulama di ban5nk


tempat, png sebagiannln telah kita sebutkan. Allah juga m€ngaba*an
bahwa hamba-hamba-Nlra 1nng akan takut kepada-Nf hanyalah pam
ulama, dan mereka adalah orang-orang png mengetahui tentang:ttn.

Mengenai firrnan Allah CI, 616L?gt5t *Q a.^l eJr-Gy


j;;, ,-rf "saungguhnp yng btaft kepada Altah dianbm tTamb-
lnmh-IW, lnntnlah uhnn. %uwinp Allah ll,{alra Palasa lqi
Maln Pagatnpun" (Qs. Fathir [35], %31 hnu Abbas b€dota,
"MaksrdnSn addah di antara tranrba'harnba-Kr (AIhh) Sang takut
kepada-Ku hanyalah dia Snng mengetahui dan kebesarar
Ku."
' Maka, setrtarna-utarna imu adahh ilmu tentang Allah, gakni ilmu
tentang Ddrrrd-ndrno, sifat-sifat, dan perbmtan-pertuatan-N5a, lrang
menyebabkan perniliknp mengetahui Allah, takut dan cinta kepada-

132 lB f,,^pulanTlrlisanlbnuRajab
Nya, mengagungkan-Nya, beribadah, bertawakkal, dan ridha kepada-
Nya, serta menyibukkan diri untuk selalu menghadap kepada-Nya dan
tidak kepada makhluk-Np.

Setelah itu, ilmu tentang pam malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,


msul-rasul-Nya, hari akhir dan segala perinciannya. Kemudian ilmu
tentang perintah, lamngan, syariat dan hukum-hukum-Nya, serta segala
perkataan dan perbuatan yang Allah cinta dari hamba-hamba-Nya, baik
yang lahir maupun yang batin, dan segala perkataan dan perbuatan
yang Dia benci dari hamba-hamba-Nya, baik yang lahir maupun yang
batin.

Barangsiapa yang mampu menghimpun sernua ilmu-ilmu ini,


maka dia termasuk ulama Rabbani, ulama yang benar-benar mengetahui
Allah, mengetahui perintah Allah.

Mereka lebih sempuma daripada oftmg yang han5n memiliki


ilmu tentang Allah namun tidak merniliki ilmu tentang perintah-Nya.
Yang menjadi saksi akan kesimpulan terlihat pada kondisi Al Hasan,
Ibnul Musayyib, Ats-Tsauri, Ahmad dan selain mereka dari kalangan
ulama Rabbani, dibandingkan dengan kondisi Malik bin Dinar, Al
Fudhail bin lyadh, Ma'ruf, Bisyr dan selain mereka dari kalangan ulama
malrriht
Barangsiapa yang menimbang antara dua kondisi tersebut, dia
akan mengetahui keutamaan pam ulama lang merniliki ilmu tentang
Allah dan tentang perintah-N3n atas para ulama yang hanya memiliki
ilmu tentang Allah.

[-alu, bagaimana halnya dengan lebih utamanya pam ulama yang


memiliki ilmu tqrtang Allah dan tentang perintah-Nya atas para ulama
yang hanya memiliki ilmu tentang perintah-Nya, maka hal ini sangatlah
jelas sekali, dan tidak ada kesamaran padanya.

IftrmpulanTirlisanlbnuRajab {B 133
s€badan orang !,ang tidak b€riknu b€rarggapan bahua para atrfi
ibadah l€bih utama daripada para ularna, karerra merdra
merrrba3pngkan bahura yang dirnaksud dengan para uhrna adahh
.mereka yang haknlp mernihki ihnu tentang Pelhtah Allah "ai4
sernentam pam atrli ibadah adahh mereka 3Brg merniliki iknu tenftarg
Allah sernata, sehingga mereka lebih nrengutamalGn trang lpng
merrlliki ihnu tentang Allah atas orarg yang l13r$B merniliki terfraqg
p€dntah-Na. Dan ini b€nar.

Akan tehpi !trang hta katalGn di sini adalah, bahwa para ularna
Spng mernifiki ilmu tentang'Alah dan tentang
perintatrttp ihr l€bih
utama daripada para atrli ibadah, trnhupun para atrli ibadah ihr mcrnitki
ilmu tentang Atlah; lor€na para uhrnaU3 Rabbatd mernlliki kafrarrnan
lErg sarna dengan para atrli ibadah dahm hal meng€iahui iiknu terilarg
Alluh, bahkan bisa iadi mereka lebih baryak qengetahrnnnSp- I-€bih dali
ihr, mereka rnerniliki kartarnaan iknu tentarg P€rintah A[ah kedarnan
berdalsah m€ny€ru dan menunlukkan nranusia ke plan Alah dan ffi
menrpalen k€dudukan para'rasul. Di samping ihr mereka ilga pila
penggarfi dan para pofiaris rasukasul, sdagafonana 5png akan hta
,daslran nanti &ga Anah
Kedarnaan SBng hanlE dfoni[ld o!€h merd(a tanpa dtonimd d€tt
para atrli ibadah l€bih afdhal dadpada lssanraan lEng harrlp ffid
oleh para ahli ibadah b€npa bantBkrtn ibadatr-lbadah ,DM, ($nattl
m€rd6. thraa'UertarnUatnrlB p€ngetahnn terfrang apa 1gg tdah
Alhh hmrrkan k€pada Ra51il-Itp alon berkqrsdorensi b€rtarnbattr[B
peng€tatuan tentang Alhh dan tenhrg kennnnan trcpaaaNp-
S€darEkan ier* peng€tahm tentang Alhh dan tentarg lairman
k€padaltB174 l€bih darna dadpada ienb antal Pelhlahr (ftadait)

lft!Dari nrelohrnngtdahdoetdt
r7a Puri rnskaftr lBng tdahdoetalc

134 lB, f<"-pulenltrSoolbnuRejab


dengan anggota badan. Akan tetapi orang yang tidak memiliki ilmu
maka dia akan lebih menganggap besar ibadah daripada.ilmu, karena
tidak terbayangkan olehnya hakikat dan kemuliaan ilmu, bahkan dia
tidak memiliki kemampuan untuk itu. Sementara dia hanya
membayangkan hakikat ibadah dan s@ara utnum dia merniliki
kemampuan untuk itu,

Karena itu, Anda akan dapati orang yang tidak memiliki ilmu
akan lebih mengutamakan kezuhudan dalam perkara dunia daripada
ilmu dan pengetahuan. Sebabnya adalah sebagaimana yang telah kita
sebutkan di atas. Maksudryn, bahwa tidak terbayangkan olehnya makna
ilmu dan pengetahuan. Sedangkan oftmg yang tidak merniliki gambamn
tentang sesuafu, maka dia tidak akan mengagungkannya. Orang yang
jahil akan ilmu hanya membayangkan hakkat dunia, dan dia anggap
sangat besar, maka kemudian dia akan mengagungkan orang yang
nurmpu meninggalkan dunia ifu.

Hal ini sebagaimana yang dikernukakan oleh Muhammad bin


Wasi' ketika melihat seorang pemuda, lalu ditanya, "Mereka adalah
orang-orang zuhud?" maka dia berkata, "seperti apakah ukuran dunia
sehingga orang-orang yang zuhud terhadapnya dipuji-puji?"

Abu Sulaiman Ad-Darani juga menyatakan hal yang serupa.


Jadi, omng yang membanggakan sikap zuhud terhadap dunia seakan-
akan dia mernbanggakan diri dengan meninggalkan sesuafu yang sangat
rerneh, bahkan dia lebih kecil di sisi Allah daripada akup seekor lalat.
Hal ini sangat remeh unfuk disebutkan, apalagi dibanggakan. Karena ifu,
kejadian luar biasa dan kammah menjadi suatu hal yang sangat besar di
jiwa mayoritas manusia. Mereka melihatrya lebih utama daripada ilmu
dan pengetahuan yang Allah berikan kepada pam ulama. Mereka
membayangkan hakikat karamah karena dia merupakan jenis kekuatan

KumpulanThlisanlbnuRajab {@ 135
dan kernarnpuan dalarn urusan dmia 5nng tidak bisa dilalnrkan oleh
k€banyakan rnanr.rsia.

S€danglon paa ularm Fng rn€rniliki ihnu tentang Allah, maka


mere&a sarna sekali frdak menganggap ke.iadian-kejadian hnr biasa
tersebut seagai se$ahr 3nng b€sar. Batrlmn mereka merasa tidak
dan mo"k m€qgar{XFp bahura lorarnah ifu
temrask uibn s€rta cobaan berupa dibentanglennlp dunia kepda
sryaql hamba. Sehforgga rnereka talnrt tersibuk*an diri dengannp dan
terprdus dari huhngan d€ngan Allah &.
Abu Thahb Al lvtaldd tdah mer4phrrkan hal 1png sernakna
dengan kri di dalarn kftabnya m€ngpnai bantak para ularna rnakrifat, di
antaranla adahh Abu Yadd, Yahya bin Mu'a&, Sahl 61-1*1rti175,
Darn Nrn,61.1*141176 dan hinn5n.

P€rnah salah suang dari merdo ditangp, "sesungguhq;a si


fulan b€rialan di ah" ak?" malta dia b€rlota, "Barangsiiapa yang Alhh
beri kernanpuan unfuk nEr'4t€hitri hawa mfsr.rryra, maka itu l€bih
darna (daripada orang Sgrg bLsa bcjahn di atas air)."

Pada s"ratu hari, Abu,Hafth An-I{aisaburi duduk ksarna murirj-


rruridr[B d luar ]r{adinah. Dia b€rbicara k€eada mereka sehingga
rn€rda sargat senang. nba$ba sed<or rusa pntan (a0177
png tunm dari langil hfotgga mendenrn di depanrrya. lt{aka dia
nrcrEngis d€ngan targfoan 3Bng sargat keras dan mems.r k€fial$tan.
K€fika db ditar[B m€rgapa nrenangis, dh menlatmb, 'Aku melihat
loffian berlsfirpul di s*efiltrglu dan kahan me&Ea s€nang. Kernudian

u5 Dasi ndlah Sprg tdah docfak


t76 h ndtah3BrgteHrdoetatr
tT| &5 adahh nrsa pntan AFI&atl b€rlata, "Diseh.il uLlt karena h tltrun dad
gr.trtrr1g.' fit Ahl*an,lata.rj- D"" J"Jt adahh rusa gurung-Ijh- Al-Linn,
}atalet-

136 $ X"ry"fr"IhlisanlbnuRaiab
t€rbefik dalam hati, seandain5ra aku merniliki seekor kambing maka aku
akan menyernMihnya dan mengundang kalian unfuk makan bersama'
Lintasan angan-angan ini terus ada hingga datang binatang ini dan

merderum di depanku. Sehingga alm terbaSnngkan bahwa aku seperti


Fimun, png merninta Rabb-N/a agar mengalirkan sungai Nl, dan Allah
pun mengalir&annya. Aku katakan, aku fidak meftFa alrlem ketrlo Allah
mernkiku segala sesu.ftr di dunia namun di akhirat aku tidak merniliki
apa-apa. Inilah lpng m€rnbuatl$ sangat k€takutan'"

Seluruh kondisi para ularna atfi rnakrifat menunjukkan bahun


mereka fidaldah mernperhatikan keiadian-keiadian luar biasa yang
mereka ahmi. Yang menldi p€rhatian mereka hanyalah bagairnana
mengetahui Allah, takut k€pada-Nla, mencintai-lty'a, serta rasa rindu
unhrk berternu dan melaln*an ketaatan kepada-Nya. Para ularna
Rabbani juga merniliki kondisi lpng sarna dengan mereka, namun di
samping ihr, para ulama Rabbani merniliki kelebihan atas mereka, lEitu
merniliki iknu tentang P€dntah Allah dan berdakunh mengajak ttarnba
keeadaiahn Allah.

Ini tenfunln merupakan ketrtamaan yang sangat agung di sisi

Allah, para rnalaikat-Np serta para Rasul-Np. sebagaimana perkataan


sebagian ularna salaf, "Barangsiapa lpng mengamalkan, mengetahui
i[nu dan m€ngaFrkannlp, dia akan dipang$l dengan penuh keagungan
di kerapan hngit."

JilG dikatalGn bahwa omng yang berilmu lebih utama daripada


atr[ ibadah, rnaka maksudnp adalah ahli ibadah yang memang
b€ribadah dengan ilmu. Sedanglon ahli ibadah yang beribadah tanpa
ilmu, rnaka dh tercela- Karena ifu, para ularna salaf menyenrpakan ahli
ibadah yang beribadah tanpa ilmu seperti omng Snng berialan bukan di
atas plan. Apa yang akan dia n$ak lebih banlnk daripada apa grang dia
p€rbaik.

KumpulanThlisanlbnuRajab $ 87
Ia juga seperti keledai di penggilingan, yang akan berputar tems
hingga mati karena kelelahan dan tidak beranjak dari ternpatrya.
Permasalahan ini sudah sangat jelas, sehingga tidak perlu pemaparan
lebih lanjut.

Kita akan memberikan satu permisalan yang dapat menjelaskan


tentang berbagai kondisi para hamba, berkenaan dengan dal$/ah
Rasulullah & dun macam-macarn karakter mereka dalam menerimir
dal$rah beliau, bahwa mereka terbagi menjadi tiga, yaifu:

Pertama, bersegera melakukan kebaikan


Kedua, pertengahan
Ketiga, yang menzhalimi diri sendiri.
Dengan perumpamaan ini akan terlihat jelas ketrtamaan para
ulama Rabbani atas manusia lainnln. Maka kami katakan,

Perumpamaannya adalah seperti seorang utusan 5tang datang


dari negeri raja (penguasa tertinggi) yang menyampaikan surat sang raja
kepada seluruh negeri gnng berada di bawah kekuasaanngn. Mereka
kernudian mengetahui kebenaran surat tersebut. Di antara isi sumt dari
raja kepada ralyatrya adalah:

Tidak ada yang melakukan kebaikan kepada ral<yat Snng lebih


sernpuma daripada kebaikan raja, tidak ada png lebih sernpurra
keadilannSn daripada keadilan mja, tidak ada yang lebih kmt daripada
kekmtan raja; dan dia mernanggil sernua agar menghadap
kepada raja. Barangsiapa mernpersernbahkan suatu kebaikan rnaka rall
akan mernbalasnya dengan sebaik-baik balasan. Namun, barangsiapa
png melakukan suafu kejahatan maka raja akan mernbalasnSn dengan
seburuk-buruk balasan. Raja menyukai ini dan ifu, serta tidak menyukai
ini dan ifu. Ufusan ifu fidak meninggalkan satu pun yang dilakukan oleh

138 l$, fr-pulanTirlisanlbnuRajab


ralqrat kecuali mengabarkan kepada mereka tentang mana yang disukai
raja dan lrtana Fng tidak disukai-
Utusan itu kelrrudian memerintahkan mereka mempersiapkan
dfui bemngkat ke negeri raja untuk tinggal di sana. Ia mengabarkan
k€eada mereka bahwa sernua negeri akan hancw kecuali negeri raja.
garangsiarya png Udak mau ikut bemngkat rnaka mja akan mengirim
ses€omng lrang menakut-nakutinp sehingga dia mau keluar dari
negerirya dan kernudian memindahkan darinln dalam kondisi png
pafing hmk.
IJhEan ini kernudian mengabarkan kepada seluruh ral(l,at
tentang slfatrifat sarg rall yang baik, yang penuh dengan kdndahan,
kesenrpurraan, keagrurgan dan kenrtanraan.

Kenrudian, dalam menerirna ajakan sang utr.rsan ini, rnanusia


terbagi menldi kelomPok:

D antara mereka ada yang langsung mernpercalpinSa' Yang


hanlnalah bertar4p tentang aPa lrang disukai oleh raja dari
mlryatrlp.
Dia pun menyibukkan diri untuk melakukan apa l,ang disukai
raia, kelrrudian mengajak orang-oftmg yang bisa dia ajak. Sedangkan
apa yang tdak disukai mja, rnaka dia menjauhinya dan menyuruh oftIng-
orarlg untuk meniauhinln pula. Dia menjadikan keinginan tertingginya
adalah bemanp tentang sifat-sifat sang mia, keqgungan dan
kernuliaannlB. Hal ihr sernakin menambah kecintaan dan
p€ngagunganrya kepada sang raia, serta sernakin menambah
kerinduanrqp r.nrtuk sqleta berternu dengan mja.

Dia pnn pergi kepada sang mia dengan mernbawa sesuatu.yang


paling Mrarga yang bisa dia lakukan dari hal-hal 3nng dicintai dan
diridtEi raia. Di samping ifu, dia juga mernbawa banyak sekali orang-

KumpulanThlisanlbnunaj{ lB 139
orang kondisi mereka sama dengannlp. Dia berialan ksarna mereka

menuiu istana mja.

Dari pefunjuk utusan png jujur tadi, dia mengehhui nnrn jalan
terdekat yang dapat menyampaikann5n kepada sang raja dan bekal apa
yang bermanfaat unfuk perialarnnnp. Maka dia dan juga orarg orang
yang mengikutinya melakukan konsekuensi darinlp dalam pedahnart
tersebut.

Ini adalah sifat para ularna Rabbani png mendapad<an petuniuk


dan dapat mernberi petuniuk kepada rnantrsia menuju ialan Allah-
Mereka datang kepada sang mia seperti kedatangan orang yang larna
pergr kepada keluarga !,ang menunggu kedatanganrrya dan sangat
merindukannya

Kelompok manursia gang lain, adalah mereka Srang menyibuk*an


diri sendiri unfuk bersiapsiap melakukan perialanan menuju negeri raia,
narnun mereka tidak mengaiak orangorang lain.

Ini adalah sifat para ahli ibadah yang mernpdapri aPaapa yang
han5n berrnanfaat untuk diri merelo, kernudian rn"nyiUrl*an diri untrk
mengamalkan segala tuntutanrya.

Jenis rnanusia yang liin adalah mereka yang m€qrcruPalon diri


dengan salah satu dari dtra kelompok di atas. Merdra menampalrkan diri
kepada ldElayak bahura mere&a adalah bagian dari kdffilPok t€rs€ht
dan mereka berh.riuan unfuk rnencari b€kal dalam rangka pergi ke neg€d
mia. Mmun sek6rn!,a fujuan mereka adahh tn€ngpasai negeri
mereka yang alGn fana. Mereka adalah para ulama dan pda ahfi ibadah
5nng riya ddffit beramal turtuk mernperoleh kernaslahatan daldl
nqg€d

lrang rnereka kuasai. Keadaarl mereka iika datang k€Pada raia adalah
seburuk-bunrk keadaan, dan dikatalqn kePada mereka, mintalah balasan
arnal perbuatan kalian kePada omrg yang kalian berarnal untuk mere&a,

I40 lB f,r-pulanTlrlisanlbnuRajab
kalian tidaklah memiliki bagian sedikit pun di sisi kami. Mereka adalah
omng-orang dari kalangan ahli tauhid yang pertama kali dinSnlakan api
neraka unfuk mqd<a.

Jenis manusia yang lain adalah'mereka yang memahami apa


yang diinginlmn oleh sang utusan dari surat raja. Akan tetapi, mereka
terkalahkan oleh rasa malas dan tidak mau m€mpersiapkan bekal unfuk
mdakukan perjalanan. Mereka melakukan apa lrang disukai raja dan
meniauhi apa lnng tidak disukairya

Mereka adahh para ularna yang fidak mengamalkan ilmu


mereka. Mereka b€rada di tepi iurang kehancumn. Bisa jadi selain
mereka dapat mengambil manfaat dari ilmu mereka dan apa Srang
mereka sebut*ebut mengenai ialan itu. Omng-orang itu Pun belajar
sehingga mereka selamat. Namun omng-omng png diambil ilmun37a
iustu tersesat jalan sehingga mereka pun binasa.
Jenis rnanusia Snng lain adalah mereka yang m€rnpercayai
panggilan mja png diserukan oleh sang utusan. Akan tetapi mereka
tidak mernpelajari jalannya dan tidak pula mempelajari apa-apa yang
disukai dan dibenci sang raja. Maka mereka pun menempuh perjalanan
dengan mengandalkan mereka sendiri sehingga mereka tersesat di
jalanan yang sangat sulit, menakutkan, sepi dan membahayakan.
Sehingga keban!,akan mereka pun binasa, mereka tersesat sehingga
tdak bisa sampai ke istana raja. Merel<a ifu adalah omng-orang yang
berarnal tanpa ilmu.

J€nis rnanusia yang lain adalah mereka yang udak


menrpedulikan bahkan acuh tak aanh terhadap strat raja ifu. Mereka
menyibukkan diri melakukan hal-hal untuk kernaslahatan tinggalryra
mereka di negeri Sang telah dilobarlGn oleh mng ufusan bahwa negeri
tersebut akan hancur. D antara mereka ada Snng mendustakan sang

KumpulanltrlisanlbnuRajab {$ Ul
ufusan secara keseluruhan, dan di antara mereka ada yang
membenarkannya secara lisan akan tetapi tidak mau mencari tahu dan
tidak mau mengamalkan apa yang menunjukkan mereka kepadanya'
Mereka adalah orang-orang awam yang berpaling dari ilmu dan amal.

Di antara mereka ada orang-orang kaftr, mLunftk, dan ahli


maksiat yang menzhalimi diri mereka sendiri. Mereka fidak
menpdarinya kecuali k€fika penyeru mja mendatangi dan mengr.rsir
mereka secara pakT unfuk menghadap kepada sang mja. Mereka
datang kepada mja, seperti harnba sahaya yang lari dari tuann5n gnng
sedang dalam keadaan sangat marah.

Jika Anda memperhatikan macam{nacatn kelompok manusia di


atas, maka Anda tidak mendapati kelompok yang paling mulia dan
paling dekat kepada sang mja (Allah &) daripada paftr ulama Rabbani.
Mereka adalah manusia paling mulia setelah para rasul.

Redal*i
:qt' (iictllnb;: "a* sawsuhqa pn utann

adalah pewaris pra nabi."

Maksudnya adalah, ulama meurarisi ilmu yang dibawa oleh pam


Nabi. Para ulama menggantikan pefan pam nabi dalam berdalnvah,
mengajak umat kepada jalan Allah, taat kepada-Nya, melarang mereka
dari bermaksiat kepada Allah dan mernbela agama-Nya.

Di dalam Mamsil N Hasan, dari Nabi $, beliau bersaMa,

cairt J?, t1. :tlv ,i,tiL ;' i,r a,^3 )


o /ot '-ob l.o,?,
$P. Lt e o34- i/#l tJts l'.:)3tA' u)
.l' t,;, ,iftkt

142 l$, Xo-pulanThlisanlbnuRajab


'funqa Nhh mfurnt-N5n kePda Pm
ptgantiku.' Para sahabat bertanln, "wahai Rasulullah, siapakah
perrggantimu?" Beliau menjawab, 'Mqe'la tnng manghidupkan
snmhfu setelah aku wfat dan mangaftzd<anrya kepda hamba-hanba
Allah.'
R€dal$i Fng sernlnl tdah dttwryatlan iwa dari hadits Alius
bh Abi Thalib $ secara nmrtu'.

Jadi, para uhrna b€rada pada ke&ddon para rasrl, lnlmi


sebagai perantara antara AIhh dan harnua*ar*a-nya. s*agairnan
p€rkataa lbnu Al Mgnl<adir, 'sesnrgguhr4p uhrna adalah P€lantan
antaraAIhh dan tlambahambal.lya, rmka pertraUterlan bagAinrana dia
nrasuk k€eada merelta"

Ibnu utainah b€rlota" "l,lanusb yang Paling agung

kedgdulrannya adalah yarg menldi perantara antara Allah dan hamba-


harnbaNfr lErtu para ltlabf, dan paratrlarrn'
sahl At-Tr.Etari b€d6ta, "Barargsiapa Frg ingin melihat maielis
para Nabi rnalG dia hendakn5a mdihat rnaldis pam ularna. Seseorang
datang sernbari bertanln, 'Wahai fiJan, apa lrang anda katalon
mengenai seomng laki-lah lrang ksurnpah k€Pada istiqn begini dan
begird?'

Ia ptrn menjawab, 'lsfuin3n tdah tertalak'.

l?s g1r.AdDtnr Al lkmtnah (ArRanlamua dahn Al Muffidb Al F8hil,


ln63l dart Ali dengan redalsi s€ntbat
Adz-Dzahabi W l,bn 'VnOl bcdrata' 'Ird adahh hadib bathil''
DisehrtGn jraga oleh Moaihrni dhhlm fus.Al Mb, (l/4791 dengan
lafazh: 'Ya NIah, nhnatilah en pgafilaa 1al/tu maela png
mairngtlran hadib'tladiblru &n gnmhfu ruh mengaBtl<anng kep&
nantsb."

KrmpulanlhlisanbnuRaiau l*. 143


Kerndirn d"t"t g orarg lain sem37a bartaryn pula, 'Apa Snng
anda katalwr p€dhal sffdlg lald-lah yang bersumpah kepada istinln
bqhi dan b€ginil'

Ia prn meniannb, 'Dergan ucapannln ifu maka sumpahnln


tidak bedalst'-

Ikru s€p6ti ini fidak'alGn dtonilih kecuali oleh nabi dan uta,rna

I(a€na itrr kenalllah ikru m€rel<a ihl."


Ada suang umita atrfi ibadah di zaman Al Hasan Al Bashri
prg mencai frf,ua n*ng€nai hulrurn mustahadhah. Kernudian ada
yang menftalon lrcpadn[p, "Apakah engkau mencari f-atun
sqnentdia d tergaH€rgeh lofran ada Al Flasan, yang di targannln
terdapat sterrpd.Ab,ril tE?'

Perkataan rdrg tesehrt mengiqBmtkan bahwa Al Hasan


rrsrarid urahp 3nng dibaura d€h Jibril kepada Rasulullah d'-
Sebagian ularrn ada Spng mdihat Nabi $, lalu dia
b€!,hlla lcpada b€tnl '\Irahai Rasulullah, orang-okmg b€rb€da
pendapd rnergenai ltlafik dan Allaib, manakah yang lebih berlimu?"

It{a&a b€fiau UersaUaa "Iu{alik telah mqarisi ilmuku."


S€baghn ulamaiqga ada yang berntimpi rnelihat Nabi $ f*Suh
dduk d madd s€nsrka orans-oralg b€rada di sekdiling Miau,
sednglran ltlafik b€r,&i d hadapan Miau dan di depan beliau S udu
rre[pk ulaqgfl midr. Befiil kerrudian mengBrnbil rnisik itu safu
gsnggar lqndan melr$qitc;rurln keeada Math lalu lt{atk
menlrtatsrqp kepada trangg-ary. tuatG mimpi ihr diblsruilkan
dengm iknu lt{aht darl. fu\xqk€pada Sunnah.
Al Rdhail bfoi hpdh Uern*npi melihat Nabi $ sdang duduk
s€lm€ntara di siS bdiau ada teurpat kosong. Al Fudhail lalu hendak

l,tu * r"ry"r."IbfsenlbnuRdab
duduk di tempat tersebut, narnun Nabi $ bermua kepadaryn, "hli
adatah tanpt dudulmg Abu Ishaq Al Ftati-"

Salah seoftmg ulama ditan5p, "Manalrah SEng lebih utarna, Abu


Ishaq atau Fudhail?" rnaka ulama itu menjawab, "Fudhail adalah
seseoftmg Snng bermanfaat trnfuk dirin5n, sedangkan Abu Ishaq adalah
seseorang yang bermanfaat unfuk manusia." '
Dia mengisyamtkan bahwa Abu Ishaq adalah seorang ulama
yang manusia mendapatkan manfaat dari ilmuryn, sedangkan Fudhail
adalah seotang ahli ibadah png manfaatrSp hanya kernbali kepada
dirinSn.

Di akhirat kelak, para ularna akan mernberikan syafaat dan


lainnya setelah para Nabi, sebagaimana disebutkan dalam At-
11rrrri61ri179, dari Utsman, dari Nabi S,
a!
o;
r ,ictltr fl ,i,;\r y@t ?'; &
.it"ikr
"Akan membqikan qakat pda Hari Kiamat, pan Nabi,
kernudian pm ulama, lalu pam sythada.'
Malik bin Dinar berkata, "Telah sampai kepada kami suatu
riwayat, bahwa pada Hari Kiarnat kelak akan dikatakan kepada ahli

179 S:rya tldak menenrukan hadit ini dalam riwaSat At-Ttrmidd, akan tetapi
hadits ini diriwatatkan oleh hnu Ivtarah (4313). Al Baihaqt menyebutkanqa
di dalam SWbb Al llrnn $7On dan dia Hata, 'Kami meriwaptkan hadits
dalam rnasalah q/afa'at dari kftab H k'b dart ubman bin Affan secara
nnrfi!'.-." Kemudian dia meryeh.rdran riunyat tersebut. Juga disehrtkan oleh
Ad-Dailarni dahm Al Fit&ts (5/5191 darin5a-

IftrmputanThli.sanlbnuRajab lB 145
ibadah, 'Masuklah ke dalam surga', dan dikatakan kepada ahli ilmu,
'Berdirilah dan berilah qafaat'."

Redaksi ini diriwayatkan secara marfu' dari hadits Abu


Humimhle dengan sanad yang dha'ifsekali.
Orang-omng yang berilmu merniliki pengetahuan berkenaan
dengan ahlul mauqifjika perkamnla menjadi samar bagi manusia. Jika
ahlul mauqif menyangka bahwa mereka tidak tinggal di kubur mereka
kecuali sesaat saja, maka ahli ilmu menjelaskan bahwa perkamnya
adalah sebaliknya, sebagaimana Allah & berfirman,

futz, fr H 6'bji;5 $. iaat ili ifij


;;r'br$'#'G,j r.iiJ Ej @6Kti't ( dfK

e7l ii \:L,11 W /; tt &\ # e'A;


@;,r:v 3ffs;5
*Dan pda hari tajadk5a kiamat betsumph omng-omng tnng
badoa, 'mereka tidak Miam (dalam kubur) melainlan saat (saia)'.
fupqti denildanlah mqel<a selalu dirytirykan (dari kfunran). Dan
bqlab oftngoftng Wg dibqi itmu pagebhuan dan keitrnnan
(kepda omng-oftng yng l<afrr), 'Sauggrhnp kamu te,hh berdiam
(dakn kubur) menurut ketebpn Allah, annpai lnri bufungkit; nnka
inikh lnri babangkit itu akan tebpi l<amu selalu tidak meSakini(n5a)'."
(Qs. Ar-Ruum [30]: 5556)

180 HR. Al Khathib dalan N Fqih wa Al Mubkqqk (68 dari hadits Anas, dan
69 dari hadits Ibnu Abbas).

146 B, KumpulanThlisanlbnuRajab
Omng-orang lEng berilmu iuga mengabarkan tentang ketrinaan
omng-omng musyrik, sebagaimana firrnan Allah E,

'u$i
4 ;u)',6 3i; 4.i-,ra!r i5- r
;;5
(rh'-t Ll';;; tj'j ois JIut';1 6Hi X
$A1 l*'.7.16
'Kernudian Allah menghinalan mqela di Had Kiamat, dan
berfirman, 'Di manakah sekufusekufu-Ku ifu $nng karena membelanta)
lramu selalu mqnusuhi mereka (nabi-nabi dan omng-omng mukrnin)'.
&ang-omng gng telah dibed ilmu bul<ab, SaunggahnSn kehinaan
dan adab hari ini ditimpakan atas omng-omng 5ang kaftr'. " (Qs. An-
Natrl [16]: 27)

Diriwayatkan juga dalam hadits mar{tt', "Sesungguhnya manusia


di surga kelak akan mernbufuhkan pam ulama sebagaimana mereka
membutuhkannya di dunia. Ketika Rabb mengundang ahli surga untuk
menemui-Nya, Allah & berfirman kepada mereka, 'Mintalah kepadaku
sekehendak kalian'. Maka mereka menoleh kepada pam ulama. di
kalangan mereka, lalu pam ulama ifu pun berkata, 'Mohonlah kepada-
Nya agar kalian bisa melihat-N1n, karena tidak ada 5nng lebih agung di
surga ini dari melihat-Nya'."tat

. Sernua ini menjelaskan kepada kita bahwa setelah pam nabi


tidak ada lagi d€rajat yang lebih utama daripada derajat para ulama.

r81 Disebutkan oleh Adz-Dzahabi dabm Al ltfran 16/22- llnitltalt dari Jabir
secara nnr{u'dengan redalrsi semisal, dan dia b€rkata, "lni adalah hadib
palsu."

KumpulanThlisanlbnuRajab l$' M7
Terkadang, disebut nafiE'ulama secara umuln akan tetapi
maksudnya adalah termasuk para nabi, sebagaimana dalam firman-Nya,

W )qt ;JfiiK$3$ i $y'ii{ df'ifr ry


@ ;o41tr'-{fi '; $ y'^1i{'5$u,
"Allah mengnbl<an bahwa tidak ada nah |an7 bqhak disentbah)
melainkan Dia, Yanq manqaklan kadilant. Pam Malaikat dan onng-
oftng yang berilmu fiug marymbkan 5ang demikian rtu/."(Qs. Aali
Imman [3]: 18)

Dalam ayat ini, pam nabi tidak disebutkan secam tersendiri,


akan tetapi dimasukkan ke dalam nama para ulama. Cukuplah hal ini
sebagai bukti kemuliaan para ulama, bahwa mereka dinamai dengan
sebutan yang mencakup padanya para nabi.

Dari sinilah kemudian ada 5nng berkata, "Sesungguhn5n para


ulama yang mengamalkan ilmunSn, merekalah para wali Allah."

Hal ini seperti perkataan Abu Hanifah dan AsySyafi'i, "Jika


para ulama dan para fuqaha bukanlah para wali Allah, berarti Allah fidak
merniliki wali."

.lmam Ahrnad berkata mengenai ahli hadits, "SesungguhnSra


mereka adalah Al AMal(piara urali Allah).

Redal$i |# ;e, ,iT:


fg,rlill rj tl..r;,; $;i I i*lr ll1

l.rj 4 Vl
ti:gl "sesungguhn5a pm nabi tidak meunriskan dinar
dan frdak pula dirham, akan tetapi mereka meunrisl<an ilmu.
hmngsiapa yang mengambilngn, maka dia telah mengambil bagtan

Wng sangat banyak-t'

148 s' fo-pulanllrlisanlbnuRajab


Malsudnya bahun pam ularna meuarisi apa lnng ditinggalon
oleh para nabi, dan yang ditinggalka;r oleh para nabi adalah ihnu
bernranfaat. Barangsiapa 5nng mengambil dan mendapatkan ilmu, maka
dia telah mendapatkan bagran warisan sangat melimpah SEng akan
diinginkan oleh kawannya.

Suafu k€fika, hnu Mas'ud $, melihat suafu kaum yang sedang


betajar di rnasjid. lalu ada seop1ng laki-laki bertanlra, "Berkenaan apa
mereka berkumpul?' .

hnu Mas'ud menjawab, "Pada warisan Muharnrnad S 5n,g


sedang mereka bagi-bagikan."

Pada strafu hari, Abu Huraimh l{} pergr ke pasar, kernudian


berkata kepada keltnrganSn, "Apakah lGlian meninggalkan warisan
Muhamrrnd 0 y*s sedang dibagi-bagikan di masjid sementam lGlian
di rirri!!'182

Jadi, peninggalan dan rrnrisan Nabi Al Qr'r'an yang


$ adalah
beliau bawa dan Sunnah lrang menafsirkannSn dan menjelaskan
maknanln.

Di dalam Shahih Al Bukharilsa disebutkan dari Ibnu Abbas,


bahwa suahr ketika dia ditanya, "Apaleh Nabi $ meninggalkan
sesuafu?"

Maka hnu Abbas menjawab, "Beliau tidak meninggalkan kecrlali


apa yang ada di antam dm sampul, yakni dua sampul Al Qur'an."

Db€butkan oteh Al Hatbard dabm lttatna' , *htm'ld (l/1241, dan dla


berl€ta, "Hadits ini dlrinaptkan AthThabtant dabm Al Atralth hn
sanadnfa lnstt"
HR. Al Bfihari 15019).

I(umpulanlhlisanlbnuRajab lB Mg
dalam Ash-Shahihain's disebutkan, dari hnu Abi Aufa,
Di
bahwa dia pemah ditanSn, "Apakah Rasulullah $ telah mer,r,rasiatkan
sesuafu?"

Dia menjawab, "Beliau berunsiat agar bopegang t€uh dengan


Kitabullah."

Sepulang dari haji Wada', Nabi $ berkhutbah,

U, J';:r'# tf i*;7 6 CY
,,u,r qq e\f ,#t&!:G';t),'+ii

ok y'bft y'*et u ,)At,sr+Jt *


.'J:rilLLf ,n rs+iJt e
aku lnnyakh s@mng manusk gng sebenbr
lagi alan didabngi oleh utusn Rabbku (malaikat Maut) dan aku pun
memenuhinSa. Aku frnggplt<an pada kalian dua per!<am; periama adalah
Kibbullah, di dalamnga tadapt petunjuk dan caha5n. hmngskp
tang mqganbifup dia alan mandaptlcan pefuniuk, dan bmngsiap
gng mayelisihing nnka db akan sesrrt "(FIR. Muslimllas

Di dalam Musmd,4fumd86, disebutkan dari Abdullah bin Amr,


dia berkata, "Pada sr.rafu hari Rasulullah $ keluar menernui kami seperti
orang yang akan mengucapkan kata perpisahan. Beliau bersaMa,

1& HR. Al Bukhari (Slalnh Al Bukhad, 50221 dan Muslim (Slnhk Muslim,
1634).
185 HR. Mtslim (24081.
186 HR. Ahmad (2/LZ2y

150 l$, fo-pulanThlisanlbnuRajab


,$P. d
61
r) 66 ii!' '"lt \YJ 6
'€ Wr,1?, qt;t Ft et:rt*rf ?

o.o'-[t il;r
r6t iry
c lz
t
4,-f)
. tz
(
G :i#: ,,fi;Jlt
//
il"^ ',

ti\t ;&Ui 6|-#1,tr,-*,s,df '4;)


t
'"?3;iy,- \b|
r-r?'s ,"i,r q6.
Lr,"i,r G r -A)
ara
lt.zt'
.avlr>_

'Aku adatah Muhammad Nabi tung ummi -betiau


mangabl<ann5a tiga kali- dan tidak ada nabi squdahku. Aku diw
kunci-kunci dan Javnmi'N lGlirn (pqlaaan gng pendek namun amt
malma), aku mangebhui bemp peni,aga nqal<a dan pernbawa Arcy,
dan umatku dimaafkan. Maka dari itu, dangarkanlah dan taatilah aku
selama aku masih bemda di tangah-terzgah kalian. Apabila aku telah
divnfatl<an maka bqpqang tquhlah lalian dengan Kibbullah,
halallanlah gng ia halalkan dan hamml<anlah 5nng ia hamml<an'-"

Reduroi P;ir $T:6$ ,Vo3t rs r::6.> $3:i p lWlr i,1

"saungguhnSn pm nabi tidak mew,ariskan dinar dan tidak p,uta)un"*,


alan tepi mqel<a mevnrisl<an ilmlt."

Nabi $ mernalsudkan bahwa tidak ada sesuatu png mereka


wariskan sdain ilmu. SaMa beliau ini menjelaskan malsud dari firrnan
Allah 8,

KumpulanlhlisanlbnuRajab {S 151
'ri(,Lir!- L?r
,Dan Sulaiman telah mevarisi Daud."(Qs. An-Naml l27lz L6)

Allah & juga berf'rman tentang 7al<ariyaketr'ka berdoa'

)t; b Li, €l-


.)t' qj Afr,r4;4
b/ 2r.
o.P-
'Maka anugeimhilah aku dati Engkau samng
putm' gng akan
(Qs' Maryam
meunrisi aku dan meunrisi sebgian kduarga YaQub''
l19l: ffi)
Yangdimaksudderrganwarisantersebutadalahilmudan
kenabian, bukari harta benda, karena para nabi tidak
mengumpulkan

harta unhrk mereka wariskan.


Rasulullah $ bersaMa,

';;'Ck wt'di'G fi'i1' *;6


iz
.$:J)
,Harb'nngakutinggatkansetetahdigunal<anuntukmqnbqi
uph pembntuku dan menaflahi keluaryaku adalah
"4.1ru1r.'487
Nabi$jugatidakmerringgalkanhartabendakecualibaju
pemng'senjata,keledaiputihbeliaudansebidangtanahSnngtelah

r87 HR. Al Bukhari (shahih Al Bukhari,3096) dan Muslim (shahih Mt-slim,


1760) dari hadits Abu Hurairah'

152 @, *"-pulanThlisanlbnuRajab
beliau jadikan sebagai sedekah.ls Beliau tidak meninggalkan kecuali
alat-alat perang png dengannya beliau diuttrs, dan tanah 5nng beliau
jadikan unfuk menafkahi diri dan keluarga, namun kemudian beliau
kembalikan kepada kaum muslimin sebagai sedeloh'

senru ini menrpakan isyarat bahwa pam rasul tdaklah diutr-rs


trnhrk mengumpulkan dunia dan kemudian merarariskannya kepada
keluarga mereka. Akan tetapi, mereka diutus unfuk berdakunh
mengajak manusia kepada jalan Allah dan berjihad di ialan-Ir[E, serta
diufus dengan ilmu yang bermanfaat dan mereka wariskan kepada urnat
mereka.

Dalam Marasil Abu Muslim Al Khaulani, dari Nabi $, bdiau

bersabda,

'a';rt jCr 'CLl c/


0l Uy hr ;')f 6
,U;:t ',irr'd;'of ,aL \1 !*,6vt$t
;

.i#t'*l ,? ,$.t'^:t\ ,a;*tl*Jit


0t

"Allah tidak mawhyukan kepadaku untuk mangumpulkan harh


benda dan aku maziadi pdagang, akan tebpi Allah memhSrul<an
kepadaku: Agar bqbsbihlah dengw mimuii Rabb-mu, iadilah termasuk
oft,ngoftng Snng bersuiud, dan sqttbahlah Rabb-mu hingga dabng
kepdamu kegkinan (maksudnSn: kernatian)." (HR. Abu Nu'aimlrss

r88 HR. Al Bukhart lslnhthAt Buklnd,2TSgldElnhadib AmrbinAl Harib.


r8e Ulr. Hibh At Aulgp', 2/l3ll.

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab l$ 153
Di dalam riwayat At-Tirmidzilgo dan lainnya disebutkan, dari
Nabi $, beliau bersabda,

6 t:f \\6fur ed c ,q!^n,(,3 Ct1


I

.ri|; r'ct:, i, fr
";J'[ai,r
"Apa urusanku dangan dunk?l Saunggahntn pantnprnaanku
dengan dunia adalah seputi pqturTggang kendaraan (musaftr) Wng
banaung di bawah rndang pohon, ketnudian dia akan peryt dan
maninggall<annya."

Redaksi,upll rj tjti; tiTi diuJlr 1tr:,it;;\r'zr;:i[;rli'ort


et ,iTt UJ15 "sesungguhn5n ulama adatah peunris pam nabi dan
pam nabi tidak mq,r,nriskan dinar dan tidak pula dirham, al<an tetapi
mqeka meumriskan ilmu. n
Redal$i ini mengiq,raratkan dua hal, yaifu:

Pertama, ulama yang manarisi peninggalan Rasulullah adalah


hakiki. Sebagaimana dia meuarisi ilmu Rasululullah &t, maka
s€yogyanln dia jrrga meurariskannln kepada orang yang akan dia
tinggalkan. Cara ularna meunriskan ilmu adalah dengan
mengaiarkanqa, men!,usun fulisan dan hal lainnyra yang bisa
dinranfaatkan oleh genemsi sdanjufuip.

Di dalam Ash-Shahihrer, disebutkan sebuah hadits dari Nabi $,

1eo HR. At-Tirmidd (23771.


lel HR. Mtrslim (shahih Muslim,1631).

154 {$, foorpulanThlisanlbnuRajab


)t
t,
,
,*\'uY\e'gat iir 'oG l)l e

.{ -}'-i- * $')f ,t1G 1s,b'J ,gr


"Apbila s@ftng hamb meninggal dunia, maka selnua
amalann5a t*putus, k*uati tiga hal, gitu: (a) ilmu 57ang betmanhat,
abu h) sdet<ah iariph, atau (c) anak shahh Sang mendakannga"'
Jadi, seomng ulama apabila mengajarkan ilmunya kepada omng
yang akan menggantikan setelahnSn, maka dia telah meninggalkan ilmu
yang bermanfaat dan sedekah iarilph, karena mengajarkan ilmu adalah
sedekah, sebagaimana tetah disebutkan sebelumn5n dari Mu'a& dan
lainnya. orang-omng yang diajari ilmun}ra seperti anak-anaknya yang
shalih png
mendoakannya. sehingga dengan dia mengajarkan ilmu
kepada orang setelahnya, dia telah menghimpun tiga perkara tereebut
pada dirinya.

Kdua, di antara kesempumaan palarisan ulama adalah di


mana dia tidak mer,r,rariskan dunia kepada orang-orang setelahnya
sebagaimana Rasulullah # Udak moarariskannya kepadanya. Ini adalah
bagian dari meneladani Rasulullah # dan Sunnah beliau berkenaan
dengan kezuhudan terhadap dunia.

Sahl At-Tustari berkata, "Di antam tanda cinta kepada sunnah


adalah cinta kepada akhirat dan benci kepada dunia, serta tidak
mengambil sesuafu dari dunia itu kecuali sebagai bekal unfuk
m€nlrampaikannln ke aLhirat.

Malik bin Dinar berkata, "SesungguhnSn orang alim adalah


orang yang jika engkau datang ke rurnahrya rnaka engkau udak akan
mendapati rurnatrnf berisi harh benda, engkau akan melihat tikar

KumpulanThlisanlbnuRajab IB 155
unfuk shalat, mushaf dan tempat wudhungn di sisi rumah, engkau
melihat b.ekas akhirat (ibadah)."

Al
Fudhail berkata, "Berhati-hatilah terhadap ulama dunia,
jangan sampai kondisi mabuknya terhadap dunia menghalangi jalan
kalian."

Kernudian dia berkata, "sesungguhnya hampir sernua pakaian


yang dikenakan ulama kalian seperti pakaian yang dikenakan oleh Kism
dan Qaishar. Kenakanlah pakaian yang sarn dengan pakaian
Muhammad $. Sesungguhnya Muhammad tidak meletakkan bafu bata
di atas bata yang lain atau pun batang pohon di atas batang pohon
lainnya, namun ketika sebuah panji diangkat kepada beliau, maka beliau
pun menyingsingkan lengan baju unfuknya."

Al Fudhail juga berkata, "Para ulama banyak akan tetapi ulama


yang memiliki hikmah sedikit. Padahal yang dimaksud dengan ilmu
adalah hikmah. Barangsiapa yang diberi hikmah maka dia telah diberi
kebaikan yang melimpah."

Demikianlah keadaan para ulama Rabbani seperti Al Hasan,


Sufipn, dan Ahmad. Mereka hanya sedikit sekali mengambil bagian dari
dunia hingga mereka keluar darinp, dan mereka tidak meninggalkan
selain ilmu, meskipun sebagian mereka dahulunya mengenakan pakaian
yang bagus dan rnakan sederhana dan tidak b€rl€bihan dalam mernbenci
dunia.

See€r6 Al Flasan Al Bashri, dia setiap hari rnakan dagng. Dia


mernbeli dagrng dengan setengah dirham kemudian mernasaknya
dengan hnh 5nng banyak, lalu dia dan keluarganya rnalGn darinya, dan
mernberi rnalGn orang png bertamu kepada mereka dengannp. Dia
juga mengenakan pakaian yang bagus. Namun dernikian, dia terrnasuk

156 l$, fr*pulanTirlisanlbnuRajab


ot?mg l,ang paling zuhud terhadap dunia, dan fidak ada sedikit pun
dunia lnng menggargglunlra.

Apabila orang-orang bertamu ke rumahnla' kefika keltnr


merel<a fidak lagi dunia begitu berharga, dan tidak melihat
ada orang png lebih merernehkan atrli dunia darinya.

Omng-orang pemah menjenguknya kefika dia sakit, sementam


di rumahryn tidak ada apa pun kecuali tikar tenunan yang sedang dia
duduki. Di rumahn5ra tidak ada benda oPa Ps, sampai lbnu Aun
berkata, "Al Hasan tidak mengindahlgn pendapat omng-oreng karena
dia zuhud terhadap dunia, adapun ihnu maka dia telah diikuti."

Al Hasan pernah berkata, 'fsesungguhnya orang yang faqih


adalah yang zuhud terhadap dunia, cinta kepada akhimt, bersunggufr-
sungguh dalam beribadah, menegakkan Sunnah Muharnmad &.
Bamngsiapa melihat Muhammad maka dia akan melihat beliau pergr di
u,alfu pasr dan sore hari tidak pernah meletakkan bata di atas bata.
Akan tetapi k€fika diperlihatkan ilmu pada beliau, rnaka beliau bersegera
menghampirinya."

Sufyan Ats-Tsauri lebih lusuh dalam berpakaian daripada Al


Hasan. Sampai-sampai orang yang melihahrya dan tidak mengenalnya
akan menyangka bahwa Sufipn adalah'pengernis. Karena sikap wara'
5ang dimilikiryn sangat besar. Jika dia mendapati makanan halal rnaka
dia akan m€rnakannya dengan baik, namun iika fidak maka dia akan
menyelipkan kerikil. Terkadang dia fidak makan apa pun selama 3 hari,
padahal orang-omng menawarkan kepadanya harta yang sangat bar,Snk.

Apabila Sufipn Ats-Tsauri kenpng dari makan rnakanan Snng


*...."
halal, maka dia akan menambah amal ibadahnp dan berkata,

Sufi7an adalah orang yang pding zuhud terhadap dunia pada

zamannya, hingga majelisnSn benar-benar teltebas dari unsur duniawi;

KumpulanTirlisanlbnuRaiab {$ $7
penguasa, mja dan orang kaya menjadi paling hina di majelisnya,

sementara orang-orang fakir dan miskin meftEa paling mulia di


majelisnya.

Rasa takut telah meliputi diri sufuan. Tatkala dia mengalami


sakit yang mengantarkannya kepada kernatian, akhimya dibawa kepada
tabib, maka sang tabib berkata, "Tidak ada obat unhrk penyakitrya ini,
kesedihan dan rasa takut telah menghancurkan hatinya'"

Ada yang berkata, "D


zaman suf5nn Ats-Tsauri, tidak ada Snng
lebih takut kepada Allah daripada dirinya, dan tidak ada yang lebih
mengagungkan Allah daripada dirin5n."

Tatkala suftBn meninggal dunia, sebagian ularna berkata,


"Wahai sekalian pengikut hawa nafsu, silakan makan dunia dengan
agarna, karena sufuan telah. meninggal dunia." Maksudnya adalah
setelah kernatiannya, fidak ada lagi orang Snng dimalui.

sedangkan Imam Ahmad, kehidupannya lebih sengsara daripada


keduanya, serta lebih besar kesabarannya dalam menghadapi kerasnya
kehidupan karena ketiadaan. Penghidupannlp adalah dari toko gnng dia
warisi dari sang ayah. Setiap bulanrya, dia mendapatkan uang dari toko
tersebut kurang dari 20 dirham. Tatkala meninggal dunia, dia tidak
meninggalkan kecuali sedikit pizrak di suatu kain yang beratrya tidak
sampai setengah dirham. Batrkan dia meninggalkan hutang png telah
ditunaikan dari hasil tokonp. Padahal banyak sekali hadiah dan
pernberian para khalifah kepqdanln.

Yahr bin Abi Katsir, dia adalah salah satu ularna Rabbani 1nng
sangat luas ilmunya. Dia dikatakan, "Tidak ada lagi di bumi ini orang
yang seperti Yahya bin Abi Katsir." Padahal pakaiannya bagus dan
penampilannya pun bagrrs. Namun ketika meninggal dunia, dia hanya

158 $, fo-pulanlhlisanlbnuRajab
meninggalkan 30 dirtErrl lrang digunakan untuk mengkahninlp.
Sanoga Allah m€limpahkan rahrnat kepdanle.

Muharrunad bin Ashm AthThrsi, iwa sahh seorarqg ularna


Rabbani !,ang afiud. K€trka meninggal dunia, dia tdak meninggalkan
apa-apa keoali pakaian dan pernradani dari bulu yang dil€hllGn oleh
kehrarganlp pada usungan mayatrla, serta meninggalkan bqana untuk
wudhu yang tetah mereka sedekahkan. Kala ifu, para wanita dari atas
rurnah mengatakan kepada jenazahqn, "Orang alim ini telah
meninggalkan dunia, dan haqn inilah uarisannya 5nng diletal*an pada
jenazanrqn. Tidak seperfi ulama kita sekarang, mereka adalah tnrnba
perut mereka. Salah safu di antara mereka duduk mengajarkan ilmu dtra
tiga tahun, lantas mereka bisa mernbeli tanah pekarangan dan barynk
mendapatkan harta."

Al Abbas bin Martsad berkata, "Aku mendengar para sahabat


kami mengatakan, Al Auza'i telah diberi harta dari pengrrasa bani
Umayaph lebih dari tujuh puluh ribu dinar, akan tetapi k€fika meninggal
dunia, dia hanya meninggalkan tujuh dinar yang tersisa. Dia tidak
memiliki q*h maupun nrmah."

Al Abbas melanjutkan, "Kefika kami mernperhatikan, ternSata


hartanya itu telah dia kelmrkan di jalan Allah dan untuk para fakir
miskin."
Allah & telah menyifati para ulama Rabbani ini di dalam ktab-
Nya dengan beberapa sifat, di antamrylra: Rasa takut, kaundukan dan
selalu menangis, sebagaimana Snng telah kita kernukakan sebelumnSra.

Di antara sifat mereka juga adalah merernehkan dunia serta


tidak mernbufuhkann5ra, sebagaimana firrnan Allah I dalam kisah
Qarun,

KumpulanlhrlisanlbnuRajab S 159
',I#i 6rii4-,ri,:6,iuy, e+;i,ifi e
$_L,
-r'. ,
|.r,
-.lrJJ
,{yft F4}u,'J46 LY-61(
'CT;\\ 4t'H$'P",'tj'i 6Ji i63
@ 4)y4t\ <frigr-{; w v' G;(
"MakakeluartahQarunkepdal<aumnSndalamkanqahannSa.
'Mqa-
Berl<ablah omngomng gng menghmdaki kehidupn dunia'
mqakimngkibmanpunyisepertiapawngtelahdifurikankepda
kebaunturyan gng
Qarun; snunggahntz dia baar-baar manpungi
bmr,.Omng-onng5nngdianugemhiilmuberkata,,K*elal<aangng
bmrlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi omng-omng @ng
bqiman dan beramal shalih, dan frdak dipuoleh pahala itu, kauali
oleh

omng-orzng yng sabar: "(Qs. Al Qashash l28lz 79-8Ol

Ada yang mengatakan kepada Imam Ahmad' "Ada yang

bertanya kepada Ibnul Mubamk, 'Bagaimana kita mengetahui


ulama
yang
yang benar-benar ulama?' Ibnul Mubarak menjawab, 'Yaifu, ulama
zuhud terhadap dunia dan selalu mementingkan perkam akhirat'.

Maka Imam Ahmad berkata, 'Benar,'denrikanlah seharusnSn


seorang ulama'."

Imam Ahrnad sangat mengingkari ahli ilmu agar tidak cinta


kepada dunia dan tidak tamak dalam mencarinya'
yang
Dan ketahuilah, sesungguhnya yang mernbinasakan ulama'
mereka dan
menyebabkan orang-orang iahil berburuk sangka kepada

160 S, fo-pulanllrlisanlbnuRajab
lebih mendahulukan para ahli ibadah daripada mereka, adalah karena
adanln ketarnalon mereka terhadap dunia.
Smtu k€fika, Ali bin Abi Thalib S, melihat seorang laki-laki yang
sedang berkisah. Ali berkata kepadanya, "Sungguh, aku akan bemanSra
kepadamu, jika kamu bisa menjawabnSn mal<a kamu bebas, namun jika
fidak, rnalo aku akan mernukulmu."

Laki-laki itu pun berkata, "Silakan bertanya wahai Amirul


Mukminin."
AIi llfi, pun bertanp, "Apa png meneguhkan agama seseonurg
dan apa png mernbutrla sima?"
Lah-laki ifu menjawab, "Yang meneguhkanryn adakah sikap
wara', dan png menghilangkanqn adalah tamak kepada dunia."
Maka Ali r$ berkata, "Silakan kamu berkisah, karena omng
sepertimulah yang boleh b6kisah. "192

Perhnpan Ali r{}, kepada lelah lnng berkisah tersebut


mengandung is!/arat bahwa orang lang menyampaikan ilmu kepada
manusia haruslah wara' dari harta mereka, sama sekali fidak tamak
terhadap harta dan rezel<i mereka serta tidak menarik hati mereka agar
mernberikan harta mereka kepadanSn. AlGn tetapi, dia menyebarkan
ilmu kepada manusia karena Allah * dan menjaga kehormatan diri dari
merninta-minta kepada manusia dengan sikap wara'.

Di dalam Sunan lbni Mafth193 disebutkan, dari hnu Mas'ud rg,


dia berkata, "seandainya para ahli ilmu menjaga ilmu ini dan
menyampaikannp kepada ynng berhak, niscaya mereka akan menjadi
penrimpin bagfl orang-orang di zamannlp. AlGn tetapi mereka

tez HR. Abu Nu'aim (ffibhAlAulila',4/1361-


1e3 HR. hnu lvlajah (257, 4106).

KumpulanTtrlisanlbnuRajab @ 161
memberikan ilmu ini kepada ahli dunia agar mendapatkan dunia
mereka, sehingga mereka pun terhina di hadapan pam ahli dunia itu.
Aku pemah mendengar Nabi kalian $ bersabda,

'Elamngsiapa 5nng maniadil<an kehginann5n hanya safu, 5nifu


akhint maka altah akan mencukupinSn dari keinginan dunianSn. Akan
tebpi gnng keinginannSra baabng dalarn mqaih dunia,
mal<a Nlah frdak akan mentdulikannSa al<an binasa di lqnbh n ana
aia'."
Abu Hazim Az-hlndberkata, "Kami pemah mengalami sekejap
masa di zalnan kami di mana tidak ada ulama yang meminta-minta
kepada penguasa. Kala ifu, apabila ses@rang telah berilmu maka dia
mencukupkan diri dengan ilmun5n dan tidak meminta kepada selainnya;
para penguasa pun mendatangi para ulama dan mengambil ilmu dari
mereka, sehingga terciptalah kernaslahatan bagr dua kelompok,
pemimpin dan yang dipimpin. Namun kefika para penguasa melihat
bahwa para ulama telah merrdekati mereka, duduk di majelis mereka,
bahkan meminta harta yang ada pada mereka, maka pam ulama pun
menjadi terhina. Penguasa sudah tidak lagi belajar dan mengambil ilmu
dari para ulama, sehingga binasalah dua kelompok, pemimpin yang
yang dimimpin."

Ada seorang pria badui masuk ke kota Bashrah. Dia bertanga,


"siapakah pernimpin kota ini?"

Omng-orang menjawab, "Al Hasan AlBashri."

Dia bertanya kembali, "Dengan apa dia memimpin mereka?"

Mereka menjawab, "Orang-orang membufuhkan ilmun5a dan


dia sama sekali tidak mernbutuhkan dunia metreka."

162 @' fo*pulanTirlisanlbnu Rajab


..Sesungguhnya s€ala
Al Hasan Al
Bashri pemah berkata,
sesuafu ada nodanya, dar noda ilmu adalah ketamakan terhadap
dunia."

Al Hasan Al Bashri juga berkata, "Barangsiapa yang ilmunya


maka
bertambah nalnun ketamakannya kepada dunia iushu bertambah,
Allah fidak akan menambatrkannya kecuali keiauhan (dari Allah) dan
kemurkaan."

suatu hari, Al Hasan melewati sebagian Qurra' (penshafal dan


pembaca Al Qur'an) yang sedang berada di pintu penguasa. Maka Al
Hasan berkata, "Kalian telah melukai dahi kalian dan melebarkan sandal
kalian. Kalian datang memikul ilmu untuk kalian letakkan di pintu-pintu
penguasa, sehingga mereka merasa sudah tidak bufuh lagi kepada
kalian. sekiranya kalian tetap duduk di rumah-rumah kalian sampai
merekalah yang mendatangi kalian, niscaya akan mernbuat kalian lebih
berwibawa di mata mereka. Kalian bercerai berai, semoga Allah
mencerai-bemikan fulang rusuk kalian. "

Dalam riwayat lain disebutkan, "Kalian bercerai berai, semoga


Allah mencerai beraikan ruh dan jasad kalian. Kalian telah meluaskan
sandal, menyingsingkan baju dan menyembelih perasaari kalian. Akan
tetapi kalian menginginkan aPa yang ada pada mereka sehingga mereka
meras tidak butuh terhadap apa yang ada pada kalian. Kalian telah
menodai kehormatan para ahli Al Qur'an, semoga Allah menodai
kehormatan kalian. Demi Allah, seandainya kalian tidak butuh terhadap
apa yang ada pada mereka, niscaya mereka akan menginginkan apa
yang ada pada kalian. Akan tetapi kalian menginginkan apa yang ada
pada mereka sehingga mereka pun meras tidak bufuh kepada kalian
dan kepada apa yang ada pada kalian. semoga Allah menjauhkan
rahmat-Nya dari orang yang menjauhkan diri dari keridhaan-Nya'"

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab @ 163
Kesimpulann5n, barangsiapa 3nng tidak bisa mernelihara dirinya,
maka dia fidak akan bisa mengambil manfaat dari ilmunp dan orang
lain pun fidak bisa mengambil manfaatdari ilmunln.

Irnam AqrSffi'i berkata, "Barangsiapa yang mernbaca


(menghafal dan memahami Al Qrr'an) maka akan tinggi kedudukannya.
Barangsiapa yang menulis hadits rnaka akan kuat hujjahqn.
Barangsiapa yang mernpelajari ilmu fikih maka akan mulia deraptqn.
Barangsiapa yang mernpelajari bahasa fuab maka akan lembut
tabiatrlra. Barangsiapa !,ang mernpelajari ilmu hisab rnalo alon arif
pandangann5n. Barangsbpa yang tidak menjaga dirirya maka Udak
alon berrnanfaat ilmun1a."
Sernakna dengan pernyataan Aslrslrafi'i ffi, apa yang dikatakan
oleh Abul Al Hasan AMul Azid Al Jurjani,

'Mqel<a mazgatal<an aku tqlalu manufup diri, Fdahal


aku hanSa isin meniauhbn diri dari kehinaan.
Aku melihat ada manusia, jika saamng mendekafi merel<a, dia akan
tuhina,
dan omng jang dijaga kqtuliaan dirin5a, dia almn dimuliakan merel<a.

Aku frdak mdtunaikan hak ilmu jil<a setiap timbul


kebmakan pda dunia aku jadilan sehgai tangga kauls*n.
IGtau *" *"' -ff;ff:,:#rm;: aku t<abt<an'

Namun jiwa kebebasan sqtantias membwa dahaga.


Aku belun mencurahkan semua juih pSahku unfuk mela5nni ilmu,
Bukan unfuk melayani siap 5nng aku junpi, bpi agar aku dilagni.

164 l$, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


Adakah aku menyangsaml<an bnaman dan menuai kehinaan
danganrya?

I{alau bqtfu mengekor pda kebodohan swsguh benar-banar


me'rugil<an.

Andai aia ahti ilmu maniaganSa, nisay ilmu ifu alan manjaga
pemililmSa.

Andai aja ahli ilmu mengagunglan ilmu di dalatniiwa, niscaw mereka


al<an diagungl<an.

Namun taryata mereka ma nandangn5m randah, sehngga mereka pun


terhina dan terpuruk,

I{arqa dikuasai oleh sifat tamak hingga akhim5a binaa'"

Sifat rakus dan tamak terhadap dunia merupakan sifat yang


buruk dan tercela, apalagi jika sifat ini tertanam pada diri seomng ulama,
maka akan lebih buruk lagi. Dulu, ada ulama dari generasi tabiin handak
menemui penguasa. Ketika dia mengenakan baju kebesarannya, dia pun
meraih cermin, kemudian melihat ada uban yang muncul di antara bulu
jenggotrya. Melihat itu dia pun bergumam, "Penguasa dan uban!"
Setelah ifu dia pun melepaskan pakaiannya dan kernbali duduk.

KumpulanThlisanlbnuRaiab lB 165
HADTTS
"DUA EKOR SERIGAIA YANG.
IAPAK

Diriwayatkan dari Imam Ahmad, An-Nasa'i, AbTirmidzi, hnu


Hibban di dalam shahihaya dari hadits Ka'ab bin Malik Al Anshari 6,
dari Nabi $ bersaMa,

166 lB f,r-pulanllrlisanlbnuRajab
"aA'"t\* iy'tf puol )qi6
.*rn,):;ilt).lfir e r:;t L-r't
'Dua ekor ** lapar *ng OOt*' O'
'*i-'**
domba

tidak lebk merusak daripada kebnakan seseoft,ng terhadap


harta dan

kemuliaan agamanYa

setelah meriwayatkan hadits ini At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini


hasan shahih."

Diriwa5ntkan dari jalur periwalntan yang lain dari Nabi


g, duti
Kadits Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Usamah bin 7aid, Jabir,
Abi said Al Khudri, Ashim bin Adi Al Anshari. Akq telah menjelaskan
semuanya beserta pembahasannya dalam buku S5arh At-Tirmidzi-

Redal$i dari hadits Jabir adalah,

63G) qv * e,is )crtb )qi G


',YF I irn;iri *jrtt'J a dil|^i(
o.lo,

,,TidaHah dua ekor se.rigala buas ketika datang kepada seekor

l<ambing gng telah ditinsgptkan oleh panggenzbalan5n lebih merusk


kepada manusia daripada cinb akan kernuliaan setb harta terhadap
agana samng mukmin."

Di dalam hadits Ibnu Abbas dilafalkan, r';lltt )U'U "Cinta

akan harb dan kemuliaan' sebagai ganti kata ,-eA, yaitu keinginan

yang kuat.

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab {B rc1
Inilah penrmpamaan agung lnng dibuat oleh Nabi C,-tuk
menggambarkan kerusakan agama seorang hamba karena siht
akan harta dan kenruliaan di dunia, dan gambaran rusakryn
agarna seoftmg hamba fidaklah lebih ringan daripada nrsakryn seekor
kambing yang disebabkan oleh dua ekor serigala lapar lagi ganas yang
datang kepadanln dan telah ditinggalkan oleh penggembalanya pada
malam hari, maka mereka sangat mudah memakan kambing tersebut
dan menghabisinp.

Seperti yang kita ketahui fidak akan mungkin satu ekor kambing
bisa lari dari sergapan 2 ekor serigala, apalagi dengan keadaan
sdemikian rupa kecuali hanynlah sediht. Nabi $ telah mengabarkan
bahwa ketamalon seseorang atas harta dan kernuliaan alon
menyebabkan kerusakan bagi agamanp dan itu tidaklah lebih ringan
daripada kemsakan seekor kambing yang disebabkan oleh 2 serigala
tadi. Ini menunjukkan bahwa kerusakan tersebut bisa sama atau bahkan
lebih besar. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa fidak akan selamat
agama seseorang bersamaan dengan tamaknya dia akan harta dan
kemuliaan di dunia ini kecuali hanp sedikit, seperti tidak al<an
selamatrya seekor kambing k€trka diterkam oleh 2 serigala kecuali
hanlnlah sedikit.

Ini adalah penrmpamaan besar yang mengandung peringatan


akan buruknya dampak negatif sifat tarnak terhadap harta dan
kemuliaan dunia.

Sifa tamak terhadap harta ada 2 macam, yaitu:

1. Cinta teramat sangat pada harta serta kesungguhannya


dalam mencarinya, berlebih-lebihan dalam menernpuhnln
disertai dengan rasa kesengsaftm akan tetapi masih pada
jalan yang mubah.

168 l$, fo-pulanlhlisanlbnuRajab


Sebabdaridatangnyahaditsiniadalahkarenaterjafuhnya
beberapa orang pada masalah ini, seperti
yang diriwayatkan oleh Ath-
"Aku telah membeli
Thabrani dari hadits Ashim bin Adiy, dia berkata,
serahrs bagian dari bagian-baglan pada
perang Khaibar, keiadian ifu
pun sampai kepada Nabi Muhammad $ maka beliau pun berkata'
,Tida&ah2ekorsaigalapdaseekorkambkggngditinggall<anoleh
tuann5p lebih merusak kepdang daripada be$ungguh-sunggahng
s*eomng datam mencari harta dan kqnuliaan pada agamanyzi '"
Kalaupuntidakadakerugianpngdisebabkanolehketamakan
mungkin
akan harta kecuali hilangnya umur dengan sia-sia, karena
yang tinggi beserta
seseorang dalam waktu itu bisa mencapai derajat
kenikmatan yang mulia, maka hilanglah kesempatan tersebut
yang tidak datang
dikarenakan oleh kesungguhannya mencari rezel<r
kemudian
kepadanya kecuali apa yang sudah ditakdirkan kepadanya
untuk ahli
dirin5n tidak memanfaatkannya malahan meninggalkannya
juga dia
warisnln, apalagi dia akan menrpertanggungiawabkannya dan
mengumpulkan dan menrberikan kepada orang yang lnng
fidak

bersyukur kepadanya, fidak memberi maaf kepadanya, maka


itu adalah

cukup sebagai kerugian bagrnf'a.

Perlu diketahui bahwa kestrngguhan mencari harta akan meyia-


nyiakan wakhfirya, mernbahapkan dirinr dengan hal yang tidak
ada

harganya di dalam perratanan penuh rintangan hanla trntuk


lain'
mengumpulkan harta yang ahfiimSa dirnanfaatkan oleh orang

Seorang PenlPir mengatakan:

&ltr*uriltwl
Pt P( u i\t'tn'6t)

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab B 169
"Jangankh anglau maryangka kehkimn ifu karena kehilangan
kekaynan al<an tetapi kehilangan agpmalah benfuk kefakimn png
nt@b.n
.
Dikatakan kepada sebagian ahli hikmah, "Fulan telah
mengumpulkan harta", rnaka dia berkata, "Apakah dia mengumpulkan
hari-harinlp yang dia berinfak di dalamryn?" Kemudian dikatakan
kepadanya, "Dia tidak mengumpulkan sesuafu."

Disebutkan di dalam cerita israili5nh, "Rezeki telah dibagi


sedangkan kesungguh-sungguhan telah diharamkan, wahai Ibnu Adam
apabila engkau menghabiskan umurmu hanya unfuk mencari dunia,
rnaka kapan engkau mencari akhirat?! Apabila engkau merasa sulit
melakukan kebaikan di dunia ini maka apa lnng kamu lakukan di Hari
Kiamat nanti?"

hnu Mas'ud berkata, "Keyakinan adalah kamu tidak melakukan


sesuafu yang dimurkai Allah unfuk mencari ridha manusia, tidak memuji
seseoftu-rg atas rezekiyang diberikan Allah unfukmu, tidak memaki
seseorang atas apa yang belum Allah berikan unfukmu, karena rezel<t
Allah tdak didatangkan disebabkan kesungguhan seseoftmg dan tidak
pula dihalangi oleh kebencian seseorang. Sesungguhnya Allah dengan
keadilan-Nya serta ilmu-Nya menjadikan ruh beserta kebahagiaan di
dalam keyakinan dan keridtran, dan menjadikan kegalauan serta
kesedihan di dalam keraguan dan kebencian.u

Sebagian ulama salaf berkata, "Apabila takdir ifu benar maka


kesungguh-sungguhan itu batil, apabila tabiat manusia selalu la,ri dalam
tanggung jawab maka kepercagraan pada seseorang adalah kelernahan,
apabila kematian selalu mengintai seseomng maka ketenangan kepada
dunia adalah sebuah kedunguan."

170 lB fr,-pulanTtrlisan lbnuRaiab


Dahulu, AMulWahid bin Zaid pemah bersumpah dengan niurur
Allah dan berkata, "Kesungguhan seseorangl94 kepada dunia lebih aku
takutkan terhadap dirinya daripada musuh terbesamya."

Dia pun berkata, "Wahai saudaraku, janganlah kalian


berkeinginan menjadi orang yang bersungguh-sungguh dalam mencari
kekayaan dan jangan pula pada omng png diberikan kelapangan dalam
harta yang semuanya ifu akan mernbunuhnya besok dihari kernbali."

Kemudian dia pun menangis, seraya men5ambungnyn,


"Kesungguhan ada 2 macarn, yaifu, (a) kesungguhan yang
membinasakan dan kesungguhan yang bermanfaat. Kesungguhan yang
bermanfaat adalah kesungguhannya dalam melakukan ketaatan kepada
Allah. Sedangkan kesungguhan yang mernbinasakan adalah
kesungguhan seseorang dalam mengumpulkan dunia, menyilsa dirinya
dengan hal tersebut serta tidak menikmati dalam usahanya disebabkan
karena kesibukannya, dirinSn pun tidak pemah terhenti dalam mencintai
dunia unfuk mernperhatikan unrsan akhimtnln, serta lalainya dia
terhadap sesuafu yang abadi 5nitu akhimt."

Sebagian ulama berkata,

*,*,r;tf iP$'t
.Juj, *tt;lt,.fr#\l;;t:
e:hJW.C;tfu
"tCir U LS-1^4Q ,:lilt ,f

194 Di dalam naskah asli disebutkan "Seorang mukmin.".

KumpulanTirtisanlbnuRajab B fil
"Janganlah kalian berkeinginan kepda omng wng betsunggrh-sungguh
dalam lnrh
Akan tebpi lihatlah dk dazgan mab penuh bqci
IGrena di balik kauqgWhamW pda harla dia menikakan
kaanganann5a
Dibndingkan kebahagiaannSn dangan ap tnng dia miliki pda harb
tercebut.'
Yang lainnya pun berkata,

lttli4q6.altk Ai ):-ttt tki'. tit, G.

';:; u6 rri I ev t;- d'.;;'#'yu'yu, ;.;z


qi;i1 iu irir u LUlttp'r)rryici'
t:i % W €.'& I W'.u*,|j; ; aorl;st[Y

"Wahai omng Wng mangwmpull<an harb lagi kikA, dan

Zaman pun smantiaa mengintain5a.


Dia selalu memikirkan pinfu mana lagi yang harus dia fufup.

hgkau selalu mangumpull<an harb maka fikirlanlah apl<ah angl<au


m engum p ull<an un fukn5a.

Wahai omngtarrg mangunpull<an lnth sdangkan maa mulai Pamit


darkp.
Harb Wng di bnganntu tasimpn unfuk ahli tnris.
Tidak ada ha* gng l<au miliki kauali hari dimana l<au
mqginkkanntn.

172 $ fo-polanltrlisanlbnuRajab
saunggphng memsa cukup adalah an unfuk melepskan luasn5a
kesengsaman,

serta tidak pula dA mandapatkafilgs mfi galau gng sqtantias


menyiitkann5a."

Sebagiandaripamahlihikmahmerrgirimsumtkepada
saudaranya yang telah terierumus pada ketamakan akan dunia
dan

berkata, "Amma ba'du, sesungguhnya kamu telah bersunggUh-sunggUh


terhadap dunia, kamu menjadi budaknSa dan dia menakut-nakutimu
dengan berbagai macarn penpkit, kenrsakan serta kesengsaman,
seakan-akan kamu belum melihat orang Spng bersungguh*ungguh akan
tetapi dia tidak mendapatkan sesuatu pun. omng yang zuhud tetap
mendapatkan reze)<i, orang yang mati setelah dia mendapatkan sesuafu
yang ban57ak, dan orang yang memiliki kedudukan tinggi padahal dia
mempunyai harta Yang sedikit."

Seseorang menasehati saudaranya yang terjangkit pengnkit


tarnak, dia pun berkata kepadanln, "wahai saudaraku, kamu adalah
orang 5nng mencari dan yang dicari. Kamu dicari dengan sesuafu Snng
tidak pemah luput darimu dan kamu mencari dengan sesuatu yang
sudah cukup unfukmu, wahai saudaraku apakah kamu belum Pernah
melihat omng yang bersungguh-sungguh akan tetapi dia fidak
mendapatkan sesuatu pun, dan orang yang zuhud akan tetapi tetap
mendapatkan tue)<i."

Sebagian dari ahli hikmah, "Orang yang paling panjang angan-


angannya adalah ahli hasad, yang paling tenang hidupnya adalah ahli
qana,ah, yang paling sabar pada gangguan adalah ahli tarnak, yang
paling rendah hidupnya adalah yang paling menolak dunia, dan Snng

195 Di dalam naskah asli disebutkan "dia menemukan"'

KumpulanTirlisanlbnuRajab $ fi3
paling besar penyesalannSn adalah ahli ilmu akan taapi tidak pernah
mengamalkannya."

Sebagian berkata,

"Tamak adalah peryakit Wng mernbha5nl<an bgi siap aj,a gnng


kamu lihat dan harya sdikitlah gng selannt

B"mF bantlak omng tnng mulk telah maniadl hina disebbl<an


' kebmalan."
Yang lainnya pun berkata,

'Bemp bantak omngWTg manjadi budak untukkaunggah


&n cibtib
Tidak al<an bqrnanfaat kaunsgulnn sqb kelelahan apbih Munt
tujadl gng diinqinkannta
Akan tetapi bkdir Attah atrrs sqala sauatu pasti al<an t*iadi."
Abul Athahiyah pemah berkata pada Salman (seorang yang
merugi):

'Maha tinggi Ailah w:ahai &lman bin Amr

ketamakan telah menghinal<an bantnk manusia."

Diantam perkataan Makmun, "Ketamakan akan menghancurkafr


agann serta budi pekerti."

Dia pun melanttrnkan sebtmh s5nir:

"Kaungguhan omngtrug bnak adalah kqilaan

Dan kabann adalah bantmg gng kokoh


Apbita Attah tekh mqakdalan sqala sauatu psti alan tuiadi.a%

196 Di dalam naskah asli disebutkan nzungguh akan t€rradi".

174 $, fr-pulanThlisanlbnuRajab
Yang lainnya pun berkata,

"&mpi l<apn aku197 bmda dalam pqialanan ini


Dan pnfingpin usaha.anbn mundur dan menghatnpiri

Saamng Sang tmsing eri runntryn frdak akan melepsbnlw


kaaasingwng
Dari kd<asihrya rmlaupun mqel<a tidak mangebhui baq4innna
kadann5a
Walaupun dia berkeliling dari hgian timur bumi kanudian bsran
. bmhg
Tidak alran tapika oleh ahli bmak d<an datangnSa kematian
Seandairyn Aku bercikap qona'ah maka al<an datang kepdaku reeki di
dalan kekpngan

I{aran srrirn?gguhntn ke,la5nan adatah basil<ap qona'ah bukan dangan


bnSalnSa harb."

Yang lainnya pun berkata,

"Wahai onng tpng kelelahan dan betsungguh-sungguh untuk dirinp


Mqani dunk dengan kaungguhan sah pmuh sannngat
t aunsgphnp bukan untuk angkau dunia dicipbl<an,

Bukan pula lamu dicipblan untuk dunia

Mal<a jadikanlah dua kaushan menjadi atu.'


Adapun golongan yang kedua tentang tamak akan harta adalah:
"Bersikap menambah melebihi pada golongan yang pertama,
sampai-sampai dia mencari harta dengan jalan yang diharamkan serta

197 Di dalam naskah asli disebutkan "engkau".


198 Di dalam naskah asli disebutkan "bergtrna untukmu".

KumpulanTtrtisanlbnuRajab ($ fiS
mengingkari hak-tnk dan keu,aiiban, maka inilah sikap kebalrtrilan 3nng
tercela."

Allah & berfirman,

<r;85 p -ttgi, "+.;|& S;Ss


"Dan siap Wng dipelihan dari kekikinn diring, mqeka itulah
oftngoftng Snng bantntung." (Qs. Al Hasyr [59]: 9)
D)i dalam Sunan Abi Dau{e disebutkan hadits dari Abdillah bin
Urnar, dari Nabi $, bdiau bersabda,

;3i$ os ,y'at;rfprLV,-L:r til


,f;4 Htr'i;?r,f;Li i,+au'i;l
.r;?i l#r|i;l:) /
"Takutlah kalian akan kekikimn, l<arena kekikinn adatah sebb
hancun5m umat sebelum kalian, dia manyuruh mereka unfuk memufus
blisillaturmhim maka mereka pun memutus bli sillatutmhim, dia
menyruh untuk kikir maka merel<a pun kikir, dia mazytruh kepda
kefasilen nnka mqel<a pun maniadi fnik."

Di dalam Shahih Mtslhfl disebutkan hadits dari Jabir, dari


Nabi $, bdiau b€rsabda,

l9s Fm. AbuDaud (1698)


200 t{R. tvfrls[m (?5781

176 l$, f"-polr"ItrlisanlbnuRajab


;li| ic o'$:^l,$tlt] ,lrpr fnil
a
f$=L,tj grr tir
o t'
o4
0l e
.
.ff)*
o lz l' '

Takutlah talian akan kekikimn, karena kekikimn adalah sebab


,,

hancurrya umat sebelum kalian dan gng mqnbawa mereka unfuk


satins menumpahkan damh serta menghalalkan apa-ary tnng
dihammkan oleh Allah."

Sebagian dari ulama berkata, "Kekikiran adalah kesunggUhan


yang sangat besar dalam mencari harta yang dapat membawa seseorang
untuk mengambil sesuatu yang tidak halal baginya dan menghalanginya
dari hak-hak yang harus dia funaikan."

Pada hakikatrya adalah dia meridhakan diri kepada apa-apa


yang diharamkan Allah serta yang dilamng-Nya, fidak merasa cukup
dengan apa-apa yang dihdalkan oleh Allah berupa harta dan
kelapangan atau selainnya, karena sesungguhnya Allah memberikan
kepada kita sesuafu yang baik dari makanan, minuman, pakaian dan
pernikahan, serta mengharamkan kepada kita unfuk mengambil sesuatu
tersebut dari jalan yang tidak halal, menrbolehkan untuk kita damh
orang lGfir dan orang yang diperangi besertia harta mereka,
mengharamkan pada kita selain ifu dari berbagai macaln makanan,
minuman, pakaian, dan pernikahan, serta mengharamkan pada kita
mengambil harta dan menumpahkan darah dengan jalan yans tidak
halal.

Barangsiapa yang mencukupkan diri dengan hal-hal yang telah


dihalalkan baginya maka dia mukmin, dan barangsiapa melampaui batas

I(nmpulanTirlisanlbnuRaiab trB fil


terhadap apa-apa yang dilamng untuknya maka dia orang yang kikir lagi
tercela, maka ifulah perbuatan yang meniadakan keimanan.

Oleh karena itu, Nabi $ mengabarkan bahwa kekikimn


menyuruh seseoftmg unfuk memufuskan tali silafurmhim, kefasikan dan
kebakhilan.

Kebakhilan adalah menahan sesuafu yang ada pada dirinya.


Sedangkan kekikiran adalah mengambil segala sesuafu yang bukan
miliknya dengan cara kezhaliman dan permusuhan, sampai-sampai
dikatakan bahwa ini adalah awal mula dari segala kemaksiatan. Oleh
karena ifu, hnu Mas'ud dan yang lainnya dari golongan salaf
menafsirkan kekikimn berbeda dengan kebakhilan.

Dari sini juga kita bisa mengetahui makna hadits yang datang
dari Abu Hurairch .& dari Nabi $ beliau bersabda,

.ui eo.ytt dt e,>-1-\


"Tidak akan be*umpul anbm ke*ikimn dan keimanan pada diri
s@nng mulilnin."2ol'
Dan hadits yang lain dari Nabi $ beliau bersabda,

.ir;fu.ryIatiWyr Jbl
'sebaik-baik keimanan adatah i*"*^* dan
kdqmava nan."2o?

20t HR. Ahmad (?56/2, 4y'.l, 4y';zldan An-Nasa'i (13/GL4l


202 HR. Ahmad (4/385't dan lbnu Majatr (27931dari hadits Ibnu Abasah
HR. Ahmad (5/318) dari hadts Ubadah bin Shamit.
HR. Al Bukhari (Tarikh Al lCbir, 6/5301 dan Al Hakim (Al Musbdnk,
3/6261dari hadib Umair bin Qatadah Al-Laibi.

178 fiS, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


Kernudian sabar diarskan dengan kesabaran terhadap
keharaman, adapun kederrnawanan dengan melakukan karajiban.

Kadang juga kekikiran digunakan untu[ makna kebakhilan dan


juga sebaliknya, akan tetapi pada asalnya adalah harus dipisahkan
antara kedua makna tersebut seperti apa lrang kita sebutkan tadi.

Ketahuilah kapan ketamakan akan harta sudah mencapai pada


derajat ini, maka telah berkurang agarna dan iman seseotang dengan
sangat nyata, karena sesungguhnya tdak diragukan lagi bahwa
meninggalkan keurajiban dan melakukan keharaman akan mengumngi
agama dan keimanan seseorang sampai tidak tersisa pada dirinya
kecuali hanyalah sedikit.

Ketamakan seseorang akan kernuliaan lebih menghancurkan


daripada ketamakan akan harta, karena mencari kemuliaan dunia,
kedudukan yang tinggl di dalamn5n, ingin mengatr.g manusia dan
mencari ketinggian derajat di dalamryn lebih menrbaha5nkan bagi
seoftrng hamba daripada mencari harta, bahkan baha5anSn lebih besar,
kenrudian juga znrhud di dalamnla sangatlah sulit. Karena tujuan dari
harta dikduarkan adalah unfuk mencari kepemimpinan dan kemuliaan.

Ketarnakan terhadap kemuliaan ada2 rtacam:

P*hnn,mencari kernuliaan dengan kepernimpinan dan harta-

Ini adalah perbuatan png sangat membahayakan, akan tetapi


inilah yang mendominan pada manusia, menghalangi kebail6n akhirat,
kemuliaanngn, dan keagungannSn.

Allah O berfirman,

HR. Ibnu Abu Syaibah (Al Mushannaf,11,/33), hnu Adi (Al Kamil,7/155)
dari hadits Jabir.

KumpulanlhlisanlbnuRajab B fig
l-
,6$ etif 'br3")-J'r-$t

trilyiglti,clg;
"Nqqi akhimt ifu, I{ami jadil<an unfuk oftnganzng gng tidak
ingin mangnmbongkan diri dan bqbuat keruskan di(muka) bumi." (Qs.
Al Qashash [28]: 83)
Sedikit orcrng yang berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin
dengan jalan meminta dan dia pun berhasil, alGn tetapi justn
diserahkan urusannya padanya dan tidak ditolong, seperti apa yang
disabdakan oleh Nabi $ kepada Abdurrahman bin Samurah,

'4:t) ,trC Jfx y ,#')t'*


o

o! tl-
/ )r
o.
-9
o
d
.// I 'oL)
WrtSl ,QL *;{u *w.rf
.q5?'.+lyr^;
"Wahai Abdurmhman, katnu meminb jababn, l<arena
lalau engl<au dibqi dazganlialan merninta maka akan
dismhkan urusarnp bagimu, al<an tebpi l<alau mglau diW dangan
tidak meminbn5n maka angl<au al<an ditolong di dalarnnya."zos

Sebagian ularna salaf berkata, "Tidaklah seseorang bersungguh-


sungguh dalam mencari kepemimpinan dan dia pun adil."

Yazid bin Abdillah bin Muhib adalah salah satu hakim 5nng adil
lagi shalih, dia pemah berkata, "Barangsiapa yang mencintai harta dan

2os HR. Al Bukhari lslnhk Al Buklwl,71zt8) dan Mr.rslim (Slnhih Muslim,


1552).

180 l$, fo-pulanThlisanlbnuRaiab


kemuliaan serta takut akan digulingkan maka dia tidak akan pemah
bersikap adil."

Di dalam Shahih N Bukhar?o4 disebutkan hadits dari


Nabi $ bahua beliau pemah bersabda,

hr:^t o_&) iru)r &


7- ' t o ..
tSj.e-r>,;*,' "#\
t) ,+?te ,{qt?';
I zo o, t, / o
o tor, u
.a+r.ilr
"saunggahnya kalian Fsti akan berlomba-lomba dalam
mqtcati kepernimpinan, dan katian pasti akan mmyaal pada Hari
Kiamat, mal<a sebaik-baik oftng adalah ibu Snng men5rusui, dan seielel<-
jelehW adalah yang men5npih."
Di dalamnya2os juga dari Abi Musa Al Asy'ari berkata, "Ada 2
orang yang meminta jabatan kepada Nabi $ dengan berkata, 'Wahai
Rasulullah jadikanlah kami pemimpin?' Beliau pun bersabda,

4{tL e; a\) ,{i; u t* ;; v tit


'IGmi tidak akan memberikan kepemimpinan kepada oftng
Sang maninbn5n, tidak pula kepada omng trang berlomba-lomba unfuk
mandaptkannya'."
Ketahuilah saudaraku bahwa berlombalomba dalam
mendapatkan kemuliaan pasti akan menemui kejelekan206 yang amat
besar ketika dia sedang berjalan menujunya sebelum mendapatkan

2M HR. Al Bukhari (7148).


205 HR. Al Buk*rari (shahih Al Bukhai, 71491 dan Muslim (Shahk Muslim,
1733).
Di dalam naskah asli disebutkan l<af dantidak ada didalamnp 3 yang lain.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab B 181
kenruliaan tersebut, adapun setelah mendapatkannya dia juga akan
menemui kejelekan serta terjafuh di dalam sifat zhalim, sombong dan
perbuatan semacamnya 5nng dikategorikan dalam benfuk kemsakan.

Abu Bakar Al Ajuri -dia ternnsuk ulama rabbani di abad


keernpat- telah menulis buku dengan fiAul al<hlaq Al Uama' wa
Adabihim, buku ini termasuk adalah yang paling bagus dalam berticara
tentang ini, orang yang menelaahn5n pasti mengehhui jalan yang
diternpuh oleh para ularna salaf serta jalan yang diternpuh oleh orang
setelah mereka dengan jalan yang menyelisihi mereka. Dia juga
menyifati ulama yang iel€k dengan sifat fng sangat barynk di dalam
buku tersebut

Di antaranya dia pun menyebutkan, "Ulama png tercela telah


mendapatkan fihah berupa cinta akan pujian, kernuliaan, dan
kedudukan diantara ahli dunia, bersolek dengan ilmu seperti bersolek
dengan perhiasan yang indah unhrk dunia, dan dia tidak menghiasi
ilmun5n dengan amal."

Dia pun berbicara panlrng sampai menutupnya dengan berkata,


"Akhlak ini atau 5nng semisalnSn lebih condong bagi hati yang tidak
mernanfaatkan ilmu, ketika dia dekat dengan akhlak ini maka jiwanya
pun menginginkan kemuliaan serta kedudukan. Dia pun senang duduk
dengan para raja dan ahli dunia, senang unfuk berada bersama mereka
unfuk memanfaatkan pernandangan yang indah, kendaman yang
menyenangkan, pembanfu 5nng mumh hati, pakaian yang lembut,
ternpat tidur yang empuk, serta makanan yang lezat, dia senang unfuk
diperhatikan, didengarkan perkataann5n, ditaati perintahnya. Dia pun
tidak mendapatkan ifu sernua kecuali dengan jalan menjadi hakim maka
dia pun memintanya, dia menggunakan agamanya, menghinakan diri
kepada para mja dan para pengikutrSn, dia berkhidmat dengan jiwanya,
maka mereka pun menghormatinya dengan harta, diam dengan

182 @, fo-pulanltrlisanlbnuRajab
keburukan apa-apa yang terlihat dari pinfu-pinfu rumah mereka, di
dalam rumah mereka berupa kelakuan-kelakuan buruk mereka),
kemudian dia pun menghiasi perbtratan jelek para raja dengan
mental$/ilkan kesalahan mereka untuk memperindah kedudukannya
disisi mereka.

Kefika mereka sudah melakukan perbuatan tersebut dalam

wakfu yang lama dan keadaan sudah sernakin buruk maka mereka pun
selalu mempercayakan dia dalam hal qadha maka dia pun
memotongnya dengan tidak pisau, jadilah mereka
mernberikan jasa yang besar kepadanln. Dia juga harus bersyukur
kepada mereka, dia pun menyakiti dirinSn agar tidak membuat mereka
meirah dengan kemudian dia diturunkan dari jabatan hakim, tidak pula
memperdulikan kemurkaan sang Pencipta (Allah). Merel<a selalu
menahan harta anak yatim, janda, orang fakir, miskin, serta dana wakaf
yang diperunfukkan untuk orang yang berperang, orang mulia png
berada di Haramain (Makkah dan Madinah) serta harta-harta 5nng
seharusnya dimanfaatkan unfuk kaum muslimin, mereka berikan kepada
sekertaris, penjaga, dan pembanfu, jadilah pekerjaannya mernakan
makanan yang haram, memberi makan dengan harta yang haram dan
menjadi banyak pula orang yang mendoakan kejelekan baginya, maka
celakalah orang ffi il-utyu merurariskan akhlak seperti ini.

IImu semacam inilah yang Nabi $ berlindung darinya semlra


memerintahkan umahya unfuk berlindung darinya, beliau bersabda,

l,,qnnp y'l (.t.to./61 '*l'ot


?"; u
.*ht

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {S 183
l'

Omng 5nng paling bemt adabn5n pada Hari Kiamat adalah


"

somng alim yang Nlah tidak memanfaatkan ilmuny,6."zo7


Nabi $ pemah berdoa,

Y JS) |eX I *Ailri1&f J'#t u

/,i) ,'g-
o
o / c I !, .z I o /
.C:-. Y ,ti3 AJ ,'64 1
,,
"Ya Allah, aku berlindmg kepdamu dari ilmu WnS fduk
bamanfaat, hati gng frdak khustuk, ji@ WnS tidak pe.nah meft,st
karyang, dan da Sangfrak didangal'."2o8

Beliau juga pemah berdoa,

'u
+|r| ,q6 r+ ,lft-'l ;Lf;nr ot.o,
t o

Y
"Ya Allah, aku meminb kepdamu ilmu yang betmanfaat, dan
"d tlt
aku bulindung kepadamu dari ihna Wng tidak bermanfaaL"2oe

Ini sernua adalah perkataan Imam Abu Skar Al Ajuri 1nng


hidup pada akhir abad ketiga, dun sekamng sernakin f,o16rnffi210

HR. Ibnu Adi (Al l(amil, 5/1581, hnu AMil Bar. (Jami' hSanul llmi wa
Fadhlihi, L0791, dan Ath-Thabrarrl la\sh$haghir, 507) dari hadib Abu
Htrairah.
HR. Muslim lshahih Mtslim, 2722 dalj. hadib Aid bin Arqam), Ahmad
12/340,365, 451), Abu Daud (1548), An-Nasa'i (8/263, 284) dan lbnu
Majah (3837) dari hadib Abu Humirah.
2@ HR. An-Nasa'i(N Kubm,4/4441dari hadib Jabir.
zLO Di dalam naskah asli disebntkan "tambahan sesudahnSra".

184 ffi, fo-pulanTirlisanlbnuRajab


kenrsakan menjadi berlipat-lipat dari apa ppg disebutkan, maka Udak
ada daln dan kekuatan selain milik Allah E

antam kerusakan 5nng ditimbulkan oleh'cinta terhadap


Di
kemuliaan adalah: mqninta jabatan dan berlomba-lomba dalam
mencarinya. Ini adalah masalah yang pelik yang tidak mengetahuinya
kecuali orang yang mengenal Allah, mencintai-Nya, para hambd-hamba-
Nn Snng mengenalnya Snng selalu dimusuhi oleh orang-orang bodoh
lagi selalu membuat masalah, fidak ridha pada rububiyah dan uluhilrah-
Nya, beserta rendahnya mereka dan jnhrhnp kedudukan mereka disisi
Allah.

AI Hasan berkata tentang mereka, 'Mereka walaupun para


keledai bertepuk tangan21l, para kuda pengangkat 1o"1o*r212 bersomk
penuh kecongkakanzl3 maka sesungguhngra kehinaan kemaksiatan ada
pada diri mereka, Allah tidak menginginkan kecuali harus dihinakan
orang 5nng bernraksiat kepadanya. "

Perlu diketahui bahwa cinta akan kemuliaan serta berlomba-


lomba dalam memangku jabatan unfuk mernerintah dan melarang serta
mengafur urusan manusia. Seandainya hanya berfujuanzla untuk
mengangkat derajatrya diatas manusia, mernbesarkan diri didepan
mereka, mernperlihatkan kebufuhan manusia kepadanya, da,
terhinarryp mereka ketika meminta kepadanSa. Ini sesungguhnya adalah
perbuatan ingin menyaingi dan fidak ridha akan rububiyah Allah dan
uluhiyah-Nya. Bisa jadi dialah png menyebabkan manusia teriatuh
dalam perkara yang sangat membutuhkannya unfuk menyusahkan
rnannsia agar sernakin besar ketergantungannya, serta senrakin jelas

2ll iiLr kaki kuda diatas tanah lang kqas. ALLban, hri kab d')
rt . suara
212 jlr 6,. i$alr: sesuatu 5nng bukan b€rasal dart arab. Al'lJsan, dari l<ab tt\it
213 aaLlt : jalannp binatang melata dengan cepat dan congkak
2La gidalam naskah asli disebutkan "tujuannln adalah'.

KumpulanThrlisanlbnuRajab {S 185
bahwa manusia benar-benar memrbufuhkannya. Dia pun bersifat angkuh
dan sombong, padahal ini fidaklah pantas kecuali hanya untuk Allah
yang tiada sekutu bagi-N5n.

Hal ini seperti yang difirmankan Allah &,

trA$ffiu,-i|'ffi a#i jrly-unifni


lfrg,'#
'Dan saungguhnga
ry-, tdah mangufus (msul-nsul) kepada
unat-unat Sang sebelum karnu, kqtudian IGmi sil<,a mere,l<a
de.ngan(manimpkan)kaangaman dan kernelambn suptn mqel<a
bermohon (kepda Allah) dangan tunduk mqqdahl<an dn?:" (Qs. Al
An'eam 16l:42l.

Dia juga berftrman,

fi/iL,qfi-; fi # d {t ouiJ u3
$

tffi-A3di#tro
"I{arni fidaHah mazgutus s*eorzrng nabipun kepda sauafu
ned, (alu pendudukngn mqdtsbl<an nabi ifu) melainl<an l<ami
frmpal<an kepada pendudulmya kaetnpitan dan pendaiban surura
mqel<a tunduk dan mqqdahl<an dU." (Q". Al A'raaf l7l: 941

Disebutkan pula pada sebagian atsar bahwa Allah & menguji


sebuah kaum unfuk mendengarkan permohonannya.

Di sebagian atsar juga disebutkan kefika seorang hamba berdoa


kepada Allah, dan Allah mencintainya. Dia berfirman,

186 @, Xr-pulanTirlisanlbnuRajab
Wahai iibil, iangan l<au terburuSuru untuk memenuhi
"

kebufuhanryn, karaa Aku sazang mendengarkan permohonannya


hamba-Ku."

Ini termasuk salah safu perkara lrang sangat sulit dan lebih
berbaha5n daripada hanya kezhalirrnn, bahkan lebih besar daripada
kes'yirikan, padahal s!,irik adalah kezhalirnan 3lang terbesar disisi
Alah'

Disebutkan Di dalam l$tab Shahit?ls dari Nabi $ dalam hadits

qr.dsi: Alhh CI berftrrnan,

,;o3t3
Vrt i;t ,,€y\'^:*iti ,G)3) i|;jt
lJ 2 .
t.ba., t? o.

,,Kaombongan adatah selandangku, dan kebsnn adalah


pakaianku, bmngsiap manyelisihi-KU di dalamng mal<a Aku akan
mazgadabry1a."

Dahulu barynk gnng menjadi hakirn, kemudian melihat di dalam


tidumya seakan-akan ada png berbicara kepadanya, "Kamu menjadi
hakim, Allahlah hakim yang sesungguhnya. Dia pun terbangun dari
tidumya dengan ketakutan kernudian bersegera mengundr'rkan diri dari
jabatan hakim dan meninggalkannya."

Ada pula sekelompok hakim yang bersifat wara', .mereka


melarang manusia untuk memanggilnya dengan sebutan "Hakimnya
pam hakim", karena sebutan tersebut hampir menyerupai sebutan "mja
di raja" lrang Basul $ melamng penamaan tersebut seral,a berkata,

zrs HR. Muslim lstahih Mwlim,6260l hn haditsnya Abu Said Al-Khudri dan
Abu Hurairah

KumpulanltrlisanlbnuRaiab B fil
6z
^
.4I)l YI Cl,6 Y
"Tidak ada raja selain A[ah."2L6

Redaksi "hakimnya pam hakim" atau redaksi yang sama lainnya


atau bahkan lebih berbahaya.

Dari masalah ini kta bisa menyimpulkan bahwa para penrimpin


dan omng yang mulia sangat menyukai agar rnanusia mensyukuri
perbuatannya, memujinln, bahkan merninta manusia unfuk melakukan
hal tersebtrt, dan menghukum orang lnng menyelisihinya. Mungkin saja
perbuatannya ifu lebih dekat dengan celaan Fng harus ditujukan
kepadanya daripada pujian. Mungkin saia mereka menunjukkan
pe6tratan yang baik akan tetapi menyimpan niat png jelek, mereka
pun bangga dengan penyamarannya2lT dan menunjukkannya kepada
rrnnusia.

Hal ini masuk kedalam firrnan Alhh,

qbQ 6q'ojfie5 "6fr {


6 sj,43
Hj 46, #i \t'tfr G i:4. i*:5 <i tffi {

"Janganlah sel<ali-l<ali l<amu manSangka bahwa otzng-orang


gng be,ryembim dengan aF trang teJah mqel<a keriakan dan mqeJ<a
sul<a supa5m dipuji tahadap pe*bmbn yang bdum mqel<a kaful<an

HR. Al Bukhari lSIDhk N Elulclprl,5205) dan Muslim (Shahih Mtslim,


21431darl haditsrya Abu Hurairah
217 Di dalam naskah asli disebut*anr.aL.{F

188 ffi. Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab


janganlah l<amu men5nngka bhwa mqel<a t*leps dari sil<,a, dan bgi
mqel<a sil<m 5nng pdih." (Qs. Aali Imman [3]: 188)

Karena ayat ini furun pada omng-orang yang mernpun5lai sifat


seperd ini, dan sifat seperti ini (meminta puiian dari manusia dan senang
karenanya serta menghukum siapa lnng meninggalkanryfl hanp
pantas untuk Allah yang tiada selnrtu basl-NlE. Dahulu, para pemimpin
fnng telah diberikan petgnjuk oleh Allah melamng manusia untqk
bersyukur atas perbuatan mereka dan segala sesuatu yang bersifat baik
dari mereka, setrta menyuruh untuk menlnndarkan syukur hanya untuk
Alah Snng tiada sekufu bag-Nn, karena segala kenikrnatan berasal
dari-I*/a.

Umar bin Abdul Aziz adalah otang 3nng sangat mernperhatikan


ini. Dia pemah menulis surat kepada ahli Musim untuk dibacakan
kepada mereka. Di dalamnyn terdapat perintah unfuk berbuat baik
kepada ml(yat dan menghilangkan kezhalirrnn !nng21a berada diantara
mereka, dia pt n berkata, "Janganlah kalian setnua mernuji atas ihr
sernua kecuali kepada Allah, karena sesungguhnp kalau Allah
mernpercayakannya padaku maka aku sama seperti yang ffi."219

Kisahnya bersama perempuan yang memintanya agar


menanggung kebutuhan anak-anak PerernPuannya yang yatim, karena
dia punya 4 anak, dia pun mernberikan bantuan kepada 2 anaknln,
maka dia pun memuji Allah, kemudian dia pun mernberikannya kepada
anak yang ketiga dan sang ibu memujinya, Umar pr-rn berkata, "Kami
mernberikan kepada ketiga anak tersebut karena kamu memuji kepada
Dzat png pantas untuk dipuji, maka perintahkanlah 3 orang anakn5n
nntuk menyenangkan hati 5nng k4."

218 p6 dalam naslah asli disebrnkan'kezhalirnan".


2re HR. Abu Nrnim (Al l{itwh,5/2931

KumpulanThlisanlbnuRaiab lB 189
Perbuatan ifu selnua menunjukkan kalau dia ingin
mernperlihatkan bahwa seoftmg pemimpin hanya bertugas untuk
menjalankan perintah Allah, menyrruh kepada manusia agar selalu taat
kepada-Nya, melarang mereka akan kelr,araman-keharaman Allah,
menasehati mereka dengan menyeru kepada Allah. Dia bertujuan agar
agann sernuanya jadi milik Allah dan hattya untuk Allah,
bersamaan ifu pula dia takut kalau seandainSn dia kumng maksimal
dalam menialankan hak-hak Allah.

Orang yang mencintai Allah rnalo tujuan dari mereka berbtnt


baik kepada manusia adalah supal6 mereka cinta kepada Allah dan taat
kepada-N5n, setrta mentauhidkan Allah220 dengan rububiyah dan
uluhiyah, bagaimanakah dengan orang yang menyainginya di dalam
sesuatu ifu? Mereka pun tidak mengharapkan dari manusia balasan atau
pujian, akan tetapi merninta pahala kepada Allah dari amalnya, seperti
1Bng difirmankan oleh Allah,

ii3i;'$tirr<jsJ|difr '*.t;\#).i,K
$f S.{i it ei, u U!14. qqJfr"i V'g
'o;,f.,X
-rf*r 65.rt3A3 Kq',*,#
lsu €y6?.C,1'4G"3# ti# 6{*x*;
@sMisiyia
220 Di dalam naskah asli disebutkan "engkau", dan 3 yang lainnya "mereka
mengenalnln".

190 lS, Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab


"Tidak ,,rniar bagi saamng manusia Wng Allah bedl<an

kepdan5n At Ktab (At Qw'an), hikmah dan kenabian, latu dia bqkata
kepda manusia,'HendaHah kamu maniadi panyembah-panyembahku
bukan'panyetnbah Nlah" al<an teapi (dk berkata), 'Hadaklah l<amu
manjadi mbbni" l<arena l<amu selalu mengaiarl<an kiab dan disebblan
kamu manpelaiaring. Dan (frdak wtaiar pula bsintn) manyuruhmu
menj,adil<an malaikat dan Pm nabi sfuai tuhan' Apakah
(Ptul dia
manyuruhmu bqbuat ke.kafimn di lmtctu katnu s&h
(manganut agann)

Islatn?." (Qs. Aali Imraan t3l: 7980)


Rasulullah $ bersabda,

;; l,S)G K gth Y
t;rtf if"?f
r;t*,W,f Cr),:€;
" Janganlah kalian mangagungagugkanku seperti PengagrryPn
omng Nashan kepda At Masih lbnu Maryam, l<arqta saungguhng
aku hanyalah seorzng hamba naka kabkanlah, 'Hamb Allah dan
Rasul-NYa'-"227

Nabi $ juga mengingkari omng yang tidak beradab dengan


adab tersebut seperti di dalam saMa beliau,

f;'-i'J. ,31L) i*, hr it" t1 {i'-r* 't


.{LL,)io ; }',r "u, u
22t HR. Al Bukhari (shahih Al Bukhari,3445) dari hadits lbnu Abbas

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {fif 191


"Janganlah kalian mengabkan tetsemh Nlah dan Muhammad
akan tetapi katal<anlah tersemh Nlah kemudian 74r1ru-rnu4."222

Beliau juga berkata kepada yang mengatakannya, "Terserah


Allah dan kamu?",

.i::-"3hr ,t.3 6'J, rftfu ! €j*(


"Apl<ah kamu manj,adikan aku bndingan bagi Ailah?! Akan
tetapi kabkanlah hantn tercemh Atlah."223

Itulah sebabnya para khalifah Rasul dan pengikutrya dari


golongan pam wali yang adil dan hakim, mereka tidak rnenyem unfuk
mengagungkan diri mereka akan tetapi hanya menyeru unfuk
mengagungkan Allah dan mentauhidkan-Nya dengan sebaik-baik ibadah
dan uluhiyah. Diantara mereka juga ada yang tidak menginginkan
kepemimpinan kecuali sebagai wasilah di dalam dal$rah mereka kepada
Allah.

Omng-orang yang shalih pun pada saat memangku jabatan


mereka berkata, "Aku menggunakan kepernimpinan sebagai pemntam
unfuk menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkamn."

Oleh karena ifu, dahulu pam Rasul dan pengikutrya bersabar


atas gangguan di dalam berdakuah kepada Allah, mereka menanggung
beban yang sangat sulit di dalam menjalankan perintah Allah kepada
makhluknya akan tetapi mereka tetap sabar. Bahkan ridha akan itu,

HR. Ahmad 6n2,398) dan Ibnu Majifi (2118) dari hadib Thufail bin
Sakhbarah Al Azdi.
HR. Ahmad (5/384, 394, 3981 dan Abu Daud (4980) dari hadits
Hudzaifah.
HR. Ahmad (L/2t4, 283, 247l,lbnu Majah (21171dan An-Nasai dl (N
Kubm, 6/2451 dari hadits lbnu Abbas.

lg2 {S, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


atau bahkan oftmg yang mencintai-Nya mungkin merasakan kenikmatan
dengan apa l,ang menimpanya berupa gangguan di dalam keridhaan
lrang dicintainSa, seperti Abdul Malik bin Umar bin AMul
Airz
mengatakan kepada ayahnya pada masa pemerintahannya ketika dia
bersungguh-sungguh dalam menjalankan kebenaran dan menegakkan
keadilan, "wahai ayahku, aku berangan-angan agar aku bersamamu
mendidih di dalam h.rngku untuk menjalankan perintah Allah."

Sebagian omng shalih Mata, "Aku menytrkai kalau tubuhku


dipotong dengan gunting 37ang besar akan tetapi seluruh manusia taat
kepada Allah', disampaikan perkataanngra tersebut kepada ahli ilmu, dia
pun berkata, "seandairyn dia mengatakan itu bertuiuan untuk
menasehati manusia, kalau bukan maka aku tidak mengerti, kemudian
dia pun pingsan."

Maknanya bahwa pernilik perkataan ini mungkin berrnalsud


unfuk menasehati manusia dan menghindarkan mereka dari adzab
Alhh, dan lebih suka untuk m€nggantikan mereka dari adzab Allah
dengan kesengsaman diringn, atau mungkin dalam rangka unhrk
mengagungkan dan memuliakan-Nya dengan apa-apa Snng pantas
unhrk-Np berupa kemuliaan, pengagungan, ketaatan serta kecintraan.
Seandainya saia manusia melakukan itu semua' walaupun dia
mendapatkan pada dirinln sesuafu Spng sangat membahayakan. Ini
adalah gambaran sang alim 37ang mencintai Allah dari golongan pam
hamba-Np Snng sangat langka g7ang dengan pengamatannya ifu dia pun
pingsan.

Allah pun telah menyifati di dalam kitab-Np bahwa orang lnng


mencintai-N1p al6n beriihad di ialan-Nya dan fidak takut akan celaan
orang. Snng mencela.

Sebagian ulama berkata,

KumpulanTtrlisanlbnuRajab Sf 193
iitt,#lf,{.L G.rfit Ll
,/ a ?

Zli,-!'!t-r^
'Aku mendapatkan cacian dijalan-Mu sangatlah nilonat

Dqti unfuk mendapatkan cinb-Mu maka celalah aku wahai omng Wng
suka merzcela."

Kedua, mencari kemuliaan dan demjat yang tinggi diantara


rnanusia dengan perkara agama seperti ilmu, amal, dan
zuhud

Bagian ini lebih kqi dari lpng pertama, lebih jelek, lebih besar
dan bahayanya, karena ilmu, amal, dan kezuhudan hunp
trnfuk mencari apa-apa png ada disisi Allah benrpa derajat Snng mulia,
kenikmatan yang abadi, kedekatan dengan-Nya serta pujian dari-N5n.

Ats-Tsauri berkata, "llmu ifu diunggulkan karena unfuk bertaqwa


kepada Allah, kalaupun fidak rnaka sama seperti yang lainnya."

Kefika dia mencari s€rnua ini berar$ dia funduk dengan dunia
Snng fana, rnaka ini ada 2 rnacam:

Perhma, unfuk mencari harta, ini adalah rnacam ketamakan


pada harta dan juga mencaringa dengan sebab'sebab yrang hamm.

Nabi $ bersaMa,
cl. , At lc . u.cl ,6 ,!r. o,
)., aa3 ,r?
,-Fs -P dt Y ,*- t^, ry rH.r
yil ,6fur ',y'b? y;'=d.'lt*iY
.LiZ),*.ydtfl;f;t J?

1g4 ftffi, fu-pulan llrlisan Ibnu Rajab


"hmngsiap 5nng manari ilmu dazgan menghamp waiah Allah

dan tidak menarin5a k*uali agar mandapatkan sesuafu dari du\k


maka dk frdak akan pemah mandaptl<an keharunnn surga."
Maltsuflqp adalatr baunSn.
Drfuayatkan oleh Ahmad224, Abu Dlurr6,225,lbnu Majah226, darr
Ibnu Hibban di dalam shahihrryazz7 dariAbu Humirah, dari Nabi $.

Sebabqn adalah karena di dunia ada surga yang disegerakan,


yaitu mengenal akan Allah, mencintai-N3n, d€kat kepada-N1p, rindu
ingin berternu dengan-N5n, tahi serta cinta kepada-Nya. Ilmu 5nng
bermanfaat akan menunjuld{an tentang ifu. Siapa saja 57ang ilmun3n
menunjukkan kepada surga l,ang disegerakan di dunia, maka dia pun
akan masuk surga di akhirat, dan barangsiapa yang tidak mencium bau
surga di dalamnln maka fidak akan mencium bau surga di akhirat.

Oleh karena itu, orang yang paling berat siksan5n di akhimt


adalah seorang alim ynng Allah tidak mernanfaatkan ilmunSn. Dia
adalah orang Snng paling merugi di akhirat, karena dia manpunSni alat
yang dapat menghantarkan dia kepada derajat yang tinggr dan
kedudukan Sang mulia akan tetapi dia tidak menggunakannln kecuali
unfuk mencapai kepada perkara gnng hina, rendah lagi fidak berharga,
maka dia seperti mempunSni perrnata png mahal lagr berharga
kernudian dia menjmlnya dengan balasan rasa terima kasih atau sestrafu
1;ang tidak b€rarti 1nng tidak bisa dirnanfaatkan. Bahkan, keadaan oftmg
FnS mencari dunia dengan ilmuqn sangatlah buruk lagi tercela. Begifu
juga dengan orang lnng mencarinSn dengan memperlihatkan

224 HR. Ahmad smd, 2/338')


lMt
2S tlR. Abu Daud €6eD
2!26 FIR. hnu t"labh (252/2601

m HR. hnu Hibban (Al llmn,78l

KumpulanlhlisanlbnuRajab lB 195
kezuhudan, karena ifu sesturggulpya adalah penipuan yang benar-benar
tercela.

Abu Salman Ad-Damni mencela orang yang mernakai abaah


(sejenis pakaian besar), dan dl dalam hatinya masih ada syahwat dunia
yang melebihi dari harga pakaian tersebut.

Ini menunjukkan kalau memperhrnjukkan kezuhudan di dalam


dunia dengan pakaian rendahan itu hanya pantas bagi omng yang
hatinfia kosong dengan dunia, karena hatinya tidak terganhrng dengan
sestrafu yang lebih besar dari harga pakafan yang dia pakai, agar sarntl
antara zhahir dan batinnya dari keterganfungan kepada dunia.

Alangkah bagusn5n perkataan seseorang kefika ditanf tentang


siapakah sufi itu, dia pun menjawab: Sufi adalah

aU>:J ,A.b',ila) u1at,**ht"-t,y


'i3.
Vr;)l'd?
^+ 6fuf 9g) ti;Jl Lst$l',ilt)
"Arang 5ang manakai pkaian dafi wol saan bqhris$aris
Mengikuti ialanntn oftngoftrng png teryilih
Yang memal<an kan5annnan setelah kekqaan
dan dunia bsintn bqada di belalang putgguttg."
Adapun Inacam 5nng kedua adalah:

Omng yang dengan ilmu, amal dan kezuhudannln dia mencari


kepernimpinan dan kenruliaan dimata manusia, agar manusia funduk,
pafuh dan mernalingkan kepada mereka, 'serta
memperlihatkan kepada manusia tentang tingginlp ilmu mereka bila
dibandingkan dengan ulama gnng lain unfuk mengangkat pamor mereka
di hadapan manusia atau Snng lainnln.

196 {S fu-pulanThlisanlbnuRajab
Maka ini ternpatrlA adalah nemlG, karena niat unfuk sombong
dihadapan manusia adalah kehamman tersendiri, k€trka dia memakai
alat alrtrirat untukn3n akan meniadi lebih ielek serta lebih keii dari pada
dia menrakai alat dtrnia benrpa harta dan kepernimpinan'

Di dalam As..fumn Nabi $ b€rsabda,

;tfut y;g)t;|i;r 'Jb U


e:q,'tf
'iyr'*il * /6t;;i y;r\\fia,;;t 1;

.r6t
'hmngsizrp yang ma nnfut ihnu fugan tuiw, mtuk M&t
,
dagan oruryroruU tprg dutga, manndfrgi Pn ulann abu
nwnWan pdaryn nmntsk kepaenlp nnka Attah atm
nrurwl*rng ke &hm nqaka."
Dtriunyatkan oleh At-Tirmi&iul dari hadits Ka'ab bin Malik.

Dirirrayatkan pula oleh Ibnu lvtaiah dari hadits hnu UmaPD dan
Hudzailahao dengan lafazh, ,6t .J 'i "h di nq-ala-"

Diriuaptkan oleh lbnu Mala6zar dan lbrru Hibban di dahrn


$ralrlhaqr2 dari Jabtu dari Nabi O b€rsabda,

Di dahm kitab .4/ Janl' 126il1 At-Tirmidd b€rkata, '"Hadits ini tdak
diketahun kecrlali dari iahr periwalBtan ini, dan hhaq bin Yahya bin Thalhah
hd{an ternanrk hnt dbbi mereka, diperblncanglon hafahnnya".
D)i dahm ,a*&mn (253), Ibrm tt{aiah berlata, "SanadnlB dlmif l<arqa
ternirhqp Hammad dan Abul l(rab".
m Di dalam As-gr$n1259) Ibnu t\,taiah b€rftata, "Sanadq,a dfla'if
BI Di dalam As-&rnn(254) Ibrnr l,Iaiah ber|cata, "Biftrl sanadnya biqah."
82 FIR. Ibnu Hibban (77).

KumpulanThlisanlbnunajaU $. $7
t:)d,,li,ilJit v:t$6.pjr tr*'l
U; .f*'r;t ,:At',lt y tli;; 13 ,itpJt ,*.
tr'
.r(tt )$t
"Janganlah l<alian mqtuntut ilmu unfuk manbnggal<an diri di
depn uknat, berdeht dangan onng Wrg d*gu, abu mqnilih tanpt
majelis, bmngsiap gng metalrulanng ,rah naalalah bginq,
nqalrahh hginyu."
Diriwayatkandari hnu Adi!P33 dari Abu Hurairah dari
Nabi $ yang s€rnisalnya, dengan menambatrkan, irt *Ji. t'*|#:

9fii $lt5'Alan tebpi tuntthh ihnu lcarqn ,*r^ Ntah &n nqsi
al<hirat"

hnu Mas'ud pernah Hata, "Janganlah kamu mencari ilmu


karena 3 hat: (a) merendatrkan orang-orang 37ang dungu, (b) mendebat
pam ahli fiqh, atau (c) mernalhgkan wajah manusia kepada kalian, al<an
tetapi bertramplah dengan p€rkataan lolian dan perbmtan kalian apr
apa !/ang ada didsi Allah, karqra itulah yang sesqagguhnya frarg akan
loliari dapatkan, dan musnatrlah apatpa sdalr.rqaa.:

233 HR lbnr Adi W l{amit,7nl6, biograft Yalxlu bin ASryrb af CUfnO Ura
pnrn Ue*ata tentang hadits ini, 'Mereka tahtannta tklaldah bagus, dan
merq,abkan bahwa ada lllal, didalamnfia l(aretra tersendlrinfra YahlE bin
Ayytrb dari lbnu Juraij."

198 {S fo-pulanTirlisanlbnuR4iab
hadirc dari
Disebutkan pula di dalam Shahih MusliI#Y sebuah
Abu Huraimh dari Nabi $," omng plks
Petana tnng akan
din4lakan api naal<a bqiny pda Hari Kianat ada 3 """
' antaranya adalah seoang alim yang mernbaca Al Qur'an
Di
belajar ilmu unfuk
untuk dikatalGn kepadanp, "wahai qari"" dan yang
dikatalGn kepadanya, 'wahai alirn!" Kenrudian akan dikatakan
k"pudunyu, "Tdah dikatakan yang seperti ihr pada J<alian,
akhimp
mereka diP€rintahlon untuk diseret pada waiahnya sehingga
dilernparkan kedalam api neraka, dan dikatakT sanacam
itu pula pada

orang 5nng bersedekah agar dikatalon derrnawan' dan


orang,g*g .

berjilrad agjdr qihala$n pernberani'"


Alib€rkata, "wahai para P€rnbawa ilmu, amalkanlah, karena
*
karena
seomrg alim adalah yang mengamalkan aPa yang dia ketahui,
tidak
alGn ada suafu kaum yang mererka mernbawa ilmu akan tetapi
mdeurati tenggorokanqp, arnalnp sangt berbeda dengan ilmun5n'
bedtlpuh apa yar{g ada di dahrn hati mereka sangatlah berMa
dengan apa yang nampak pada diri mereka, merdla duduk
berkelompok-kelompok dengan saling menganggaP diriqn paling

h€bat, sampai*ampai dia rnamh lralau terrnnnya duduk dengan


mereka
sdainnSaa dan meninggalkannya, fidak akan, diangkat
"T1""
k€eada Allah ,."
Al l{asarr Hata, :ridak ada kebenrrtungan bagi lGlian dari

ilmu kalau dikatalon kePada lolian wahai alirn'"


Di dalam abar disebutkan lolau Isa tI berkata, 'Bagaimana dia
menirdi omng yang berilmu lolau dia menunfut ilmu hanp unhrk
merqnmpaikannlra dan fidak mengarnalkannSn'"

234 HR. Mtrslim (1905)

KumpulanThlisanlbnuR.aiah B 199
Sebagian ulama salaf berkata, "Telah sampai kepada kami
bahwa lnng mencari hadits haqn unfuk menlnmpaikannl;a rnaka dia
fidak akan mendapatkan bau suga, rnalsudnya adalah: Bamngsiapa
png fujtmn mencarinya hanln trntuk merynmpaikannln tanpa unfuk
mengamallrannln."

Oleh karena ifu, ularna salaf shalih sangat mernberrci kebemntm


dalam rnasalah fatwa, berlombalornba di dalamngra, salirg bersdisihzs,
serta banyrak mencebtr*an diri di dahmnln.

Diriuaptkan oleh lbnu lahi'ah dari LJbaidillah236 bin Abi Ja'far


socara mtaal, dari Nabi er b€rsabda,

.)61 et'i;f+i' ;"t'f;f


"Amng png FIW fu'ani wfulc Matua ilalah orang tatg
plin7 bqani wfuk mash nqaka-"N
' Alqarnah terkata, "Datnrhr mereka Hrata,
orang 1nrg palnng
berani untuk berfatwa adalah Fng palftrg s€dildt ilmnnya."

berkata, 'Aku mendapati 120 kaurn Anshar dari


Al Bara'
sahabat Rasulullah C tdaklah mlah satu mereka ditarya tentang sntu
nrasalah t<crnli menyerahlonryn k€pada yang lainqp crdrtrphh
baginya."

Di dalam riwaSnt lain dis€butlGn: "Mat6 yang ini


kepada png lain, dan 17ang lain menyerahkanlah pada
yang lnng lain sampai kernbali pada png pertama."

as Di dahm nasloh asli disebutkan nsatng mendahulud.'


% Aslurla : Abdullah, dan ini sahh, lang benar Ubaidullah, L:h. TaMd'hl
I{annlll5/4881
st HR. M-Darimi

200 l$, fo-pulanlirlisanlbnuRajab


Ibnu Mas'ud rS berkata, "Omng yang selalu menjawab di setiap
pertanyaan yans difuiukan kepadanya maka dia telah gila'"

Umar bin AMul Azu penahditanya tentang suafu masalah, dia


pun menjawab, "Aku tidak berani dalam berfatwa'"

Dan menulis kepada para pegawainya, "Demi Allah, aku tidak


suka dalam berfatwa kecuali bila kebufuhan sangat mendesak."

Tapi bukannSn perkam ini bagi orang yang dibutuhkan oleh


manusia, akan tetapi bagi orang yang telah mendapatkan alim yang
pantas unfuk berfatvrn akan tetapi berani unfuk berfatwa'

Dia juga berkata, "orang lrang paling pintar dalam berfatwa


adalah yang paling diam dan yang paling bodoh adalah yang
paling

sering berbicara."

Suft7an Ats-Tsauri berkata, "Kami mendapatkan pam ahli fiqh


mereka sangat membenci unfuk meniawab di dalam masalah-masalah
dan b%itu juga dalam berfatun sampai fdak mendapatkan keculi
kehanrsan unfuknln, kalau seandainSn frdak ditanSn maka itu hal png
sangat disukainya."

Imam Ahmad berkata, "Bamngsiapa yang menyerahkan dirinSra


unfuk berfatwa maka dia telah menyerahkan kepada sesuatu yang
sangat besar, kecuali bila keadaan darurat."

Dikatakan kepadanya, "Maka rtarxr png lebih bagus, berbicam


atau diam?"

Imam Ahmad menjawab, "Diam lebih aku sukai"'

Dia ditanya lagi, "seandainya dalam keadaan darumt?"

Irnam Ahmad berkata, "Darurat, darurat, "'tapi diam lebih


selamat baginya."

KumpulanlirlisanlbnuRajab B 2Al
Agar mengetahui bahwa seorang yang berfahra mengisyamtkan
perintah dari Allah dan Rasul-Nya, dan dia akan berdiri serta akan
ditan5ra tentangnya.

Rabi' bin Khutsaim berkata, "Wahai orcng-oftmg !,ang terfihah!


'UtrUut
bagaimana kalian berfatwa."

Amr bin Dinar pernah b€rkata kepada Qatadah kefika duduk


unfuk berfatwa, "Apakah kamu tahu di dalam perkara apa kamu berada,
kamu berada antara Allah dan para hamba-N1n, kamu b€rkata, 'lni
cocok dan ini tidak cocok'."

Ibnul Munkadir berkata, 'seorang alim masuk antam Allah dan


pam hamba-Nya, maka lihatlah bagairnana dia rnasuk kepada metreka."

Dahulu hnu Sirin ketka ditanS;a tentang halal dan tnram


bembahlah wama wajahnyra, sampai-sampai sealnn-akan bukan seperti
ppg biasanya.

An-Nakha'i pemah ditanf tentang suafu rnasalah rnaka


terlihaflah pada mukanla kebencian serala be*ata, "Apakah kamu
tidak mendapatkan seseorang unfuk ditanya selainku!? Seraln berlota,
'Sekarang aku sudah berbicara kalau seandainya .bukan karena
keharusan rnaka aku tidak akan berbicam, seandainSn datang suafu
zarnan dimana aku menjadi omng faqitrrya kufah rnaka ifu adalah
zaman keburukan'."

Diriwayatkan dari Umar, dia berkata, "Kalian meminta fatwa


pada kami seakan-akan kami fidak bertanSn tentang apa-apa yang kami
fatwakan kepada kalian. "

Muhamrnad bin Wasi'berkata, "Omng lnng pertama kali dihisab


adalah para ahli fikih."

292 {$' fo-pulanTirlisanlbnuRajab


Imam Malik kefika ditanln tentang suafu masalah seakan-akan
dia berdiri antara surga dan neraka.

Sebagian ulama berkata kepada sebagian mufti, "Kalau kamu


ditanya tentang suatu masalah maka jangan jadikan tujuanmu yang
pertama adalah ingin selesai dari sang penanya akan tetapi selesaikanlah
dirimu sendiri dulu."

Ada juga ulama salaf yang berkata kepada lainnya, "Kalau kamu
ditanp tentang sesuafu maka berfikirlah, kalau kamu mendapatkan jalan
keluar berbicaralah kalau tidak diamlah."

Perkataan salaf semacam ini banlnk sekali sangat paniang


umtuk disebutkan dan diteliti lagi.

Termasuk dari bab ini juga dibenci masuk kepada penguasa dan
dekat dengan mereka, karena ifu adalah cam masuknya pam ulama
dunia unfuk mendapatkan kenruliaan dan kepernimpinan di dalamnya.

Diriwaptkan oleh Imam AhrnadB, Abu Daudae, At-


Tirrnidzi240, dan fi1-[rf656'i24r sebuah hadits dari hadits hnu Abbas,
dari Nabi $, beliau bersaMa,

,ft 1til, &t ,y) lL ul1t'r{:-" ,y


.'g$t ,b)rt qG.l 6;i

28 HR. Ahmad (li35n


239 HR. Abu Dar.d (2859)
2N HR- At-Tlrmidd (22561Tirmkld b€rl€ta, "tdadb tn lnen shahk glndbdarl
hadits lbnu Abbas Udak diketahui kecrnli dari Ab-Tsauri."
HR. An-Nasal (4320)

Kumpulan Tlrlisan Ibnu Rajab {S 2O3


"Bamngsiapa yang tinggal di pdalaman akan matjadi l<a,ar,
t/ang memburu binakng buruan akan lalai, dan gng dabng kepda
pinfu-pinfu pani, pengu*E akan terfihah."

Diriwayatkan oleh Ahmad242, Abu Daudz€ hadits lnng s.mxr


dari hadits Abu Hurairah, dari Nabi *, dan di dalam haditsqp terdapat,

o: tt r vt ,f;!,otijlr 'u
; . o.
-
Ll ir':;r G)
. tSii .itt
'
'TidaHah b*tamfuhrya kdekabn dia dangan * ,;
kquali sernakin jauhn5n dia dari Allah."
DiriwaSntkan dari hnu Maja\zaa dari hnu Abbas, dari
Nabi $ bersaMa,

o'rk:t ol?t o'rin; ,gf U 66 3f


el 6 ik i ,i'A otb;plr WS ,/'nt ,t
'of
;&* iA*6 r^6!'rr'eii'griir
Vf )qt',y #- Y tK yf U; i'fi t)
.gLArt\ryi'0, ;&.i-t u,ts )ir;t
242 HR. Ahmad l2/37t,4401
2'13 HR. Abu Daud l2t360l
2M HR. Ibnu Majah (255). Dia berkata di ddam Ulttb Az-hwaid, "SanadnSn
dlaif, dan Ubaidillah bin Abu Burdah tdak diketahui".

204 $, fo-polanThlisanlbnuRajab
,,saungguhnya ada sebagian dai umatku yang akan belaiar ilmu

agama dan mernbaca Al 'Qur'an ketnudian merel<a berkab,


,sandain5m l<alian mendatangi para penguasa agar mendapatkan

kenikrfiatan dunia dan meniauhi merel<a dengan agama kalian' Hal ini
tidak akan bia seputi gng dia inTinl<an kquali seperti saeomng tidak
alan tq!<ena dai binatang buas kuuali bringtn, dan tidak akan

mendapil<an dari kde*abn dengan mereka kquali dosa"'

Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani24s dengan lafazhnya,


,,sesungguhnya ada sebagian dari umatku yang akan membaca Al

Qur'an dan mendalami ilmu agama, datang kepada mereka ryetan dan
berkata, ,seandainya kalian mendatangi paq penguasa agar
mendapatkan kenikmatan dunia dan menjauhi mereka dengan agalna
kalian, maka tidak bisa seperti ifu kecuali seperti dia tidak akan terkena
dari binatang buas kecuali taringnSn, dan dia tidak akan mendapatkan
dari kdekatan dengan mereka kecuali dosa'."

Diriwaptkan oleh At-Tirmi&i206 datjl hadits Abu Hurairah, dari


Nabi $, beliau bersaMa, "Bulindurglah kalkn dari mab air
kesdihan." Mereka bertanya, "Apa itu mata air kesedihan?!" Beliau
bersabda, "Suatu tembah di iahannam Snng dia berlindung daring
setiap han 100 kali." Dikatal<art, "siapakah yang akan memasukinya
wahai Rasulullah?" Beliau bersaua, "Pam petnbaca Al Qur'an tpng
pamu dengan amaln5/a."

Diriwayatkan dari hnu MaiahzaT hadits yang sama, dan dia


menarnbahkanr .

Didalam htab ,4/ Austh. Ath-Thabarani berkata, "Tidak diriwaptkan dari


hnu Abbas kecuali sanad ini, tersendirinya Hispm bin Ammar".
Didalam htab ,4/ Jami' (23831, At-Tirmidd berkata, "Hadib irn hasan
ghaib-"
247 HR. hnu Majah (256)

KumpulanlirlisanlbnuRajab @ 205
ir;\t u':)':'i r, t\' Jry:it';zaf'oYt
/O
.;tjA
Pqnbaca Al Qur'an grg pltug dibqcloleh Allah adalah
" gng
bias mqdatangr wm pqrsluae zlalim."
Diriwayatkan dari Ali248 dari Nabi $ hadits lnng sarna.

Sesuatu lnng paling ditakutkan unfuk rnasuk ke dalam


pernimpin zhalim adalah mernbenarkan kebohongan mereka, dan
menolong mereka atas kezhalimannlp walaupun hanyn diam diatas
pengingkaran kepada merel<a. Karena omng fiang ingtn masuk kedalam
merel<a pasli menginginkan kernuliaan dan kepernimpinan -mereka
berkeinginan kuat dalam meraihn5n- tidak maju untuk mengingkari
mereka, bahkan mungkin saja mernbaguskan perbuatan jelek mereka
agar dekat dengan mereka untuk mernperindah kedudukan dia di
hadapan mereka, maka mereka pun menolong keingingannSa.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad249, At-Tirmi&im, An-


11*u'i251, dan Ibnu Hibban di dalam Shahih<ryaz'z 6*i hadits Ka'ab
bin Ujrah, dari Nabi $, beliau bersabda,

HR. Al Uqaili(2/241-2421dan Ibnu Adi(4/1391. Ddalam sanadnya ada Abu


Bakar M-Dahiri Uqili, dia berkata tentangnya, "Pekerpannya adahh
membuat hadits baru yang tidak ada aslinya serta menggantinya dengan
oft[lg-orang yang terpercaya, dia menyebutkan kalau hadits ini ternrasuk
yang didalamrya, Ibnu Adiy berkata tentang hadib ini, "Dhaif .
249 HR. Ahmad (4/2431
250 HR. At-Tirrnldd(Al Jarni',22591brr/rralb, "Hadits in shahih glnrtb kita tdak
mengetahuin5n dari hadib Mu'sir keora[ dari ialur periwa5ratan ini".
25t HR. An-Nasa'l lSumn,4s-,*ryhm, 42On
252 HR. Ibnu Hibban (279, %32, 283, 2851

206 {$, fo-pulanlirlisanlbnuRajab


,o
t 11. zz
c O 3*lh,:-1 ob*i6f q* Lfa 6t,
;' *G?: |ff:f)#:^b,'fr)b'1?i'r;t
'n 7, ./rolrtc!otl.
,P )tll ds I r'-uJ
I ,
cL* P
o7'.
,w ol

JL "#.:,Urt'&$-
o lc ,, o .tz o lo-9., t o'
il U, c;"rAl
&'-*Jt dL \
! r'j|:r,ii *r,fr 't#{e;L
",4kan ada setelahku Pn PenSWsa, banngsiap masuk
menemui mereka dan membenarkan kebohongan mqeka sqta
menolong atas keztzaliman merel<a, mal<a dia bukan dari golonganku
s*b tidak pula merel<a mandaptl<an
dan aku bukan dari golongan dia,
teJagpku, dan bnngskp gng tidak mqnasuki mqe,la dan tidak
manolong kepada keztatiman mael<a, sqh frdak mernbqarlan
kebohongan maeka, mal<a dia dari golonganku dan aku dati
golongann5n dan dia pasti akan mandaptkan telagaku."

Diriwayatkan oleh Imam Alunadzs3 makna hadits ini dari


Hudzaifah, Ibnu umar, I(habbab bin Arrat, Abu said Al Khudri, dan An-
Nu'man bh Basyir.

Banyak dari kalangan salaf yang melarang masuk ke dalam


penguasa walaupun unfuk pada yang makruf dan melarang
dari gBng munkar.

zss HR. Ahmad (Musnad Ahnad, 2/95,3/24,92, 4,267'268, s/LLL, 384,


4"" 6/3951.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab B 207
melamngnya adalah: Umar bin AMul aziz, hnul
ryantara lrang
Mubamk, Ats-Tsauri dan pam imam lainnya. ,

Ibnul Mubarak berkata, "Bukanlah orang yang menyrruh dan


melarang bagi kami ynng masuk pada mereka dan menyuruh serta
melamng mereka akan tetapi omng yang menyuruh dan melarang dari
menjauhi mereka ifulah arnar makruf nahi munkar bagi kami."

Sebabnp adalah karena ditakutkan terfiknh apabila masuk ke


rumah mereka, karena jiwa kadang berangan-angan pada manusia.
Apabila jauh menyrruh pada 1nng rnakruf dan melarang dari gnng
munlor serta bersikap keras pada mereka, Tapi apabila dia dekat
dengan mereka hatinfn pun condong pada mereka, karena cinta dmn
kernuliaan png terpendam di dalam jiwa mereka, jiwa pun mernbaikton
ifu, memuji mereka dan bersikap lembut pada mereka, mungkin
condong kepada mereka dan mencintainya, apalagi kalau mereka
bersikap lembut dan menghormatin5n rnaka diaptrn menerimanya, inilah
yang telah terjadi pada anak Thawus2il bersama sebagian dari beberapa
gubemur dengan kehadiran bapaknp, maka Thaunrs pun menjelek-
jelekan perbuatannya

Sufun Ats-Tsauri pernah menulis sumt kepada Abbad bin


Abbad, dan di
sana tercanfum, "Jangan kamu dekat dengan pam
penguasa atau bergaul dengan mereka di setiap apa pun, dan lmganlah
kamu tertipu dengan dikatakan kepadamu, 'Agar kamu memberikan
sSpfaat serta menolak kezhaliman atau menolak kezhalirnan pada para
penguasa karena ifu sesungguhnya adalah tipuan iblis, dan ihr adalah
kebisaan para pembaca Al Qur'an yang jahat sebagai tangga untuk
mendekati mereka, kalau kamu diamanatkan menjadi mufti maka
ambillah dan janganlah bersaing dengan mereka. Janganlah kamu

2il Di dalam nasloh asli disehnt<an, \mtuk Abdulhh bin Thawus'.

208 l$, fo-pulanThlisanlbnuRaiab


seperti omng yang ingin ditaati perintahnya, disebarkan perkataannya,
dan didengar perkataannya, apabila ditinggalkan 5Bng seperti itu maka
akan diketahui. Janganlah kamu suka akan kepernimpinan, karena
sesungguhnlB manusia cinta akan kepemimpinan melebihi cintanya
pada emas dan perak dan itu adalah masalah yang pelik yang tidak
diketahui kecuali oleh orang yang bisa melihat dari ulama yang bersinar.
Maka periksalah dengan hati dan kerjal6n dengan niat, dan ketahuilah
telah datang perkara kepada manusia yang menjadikan seseorang ingin
mati, wassalam."

Dari sini juga kita bisa menyimpulkan bahwa dibenci bagi


dirinln kepada manusia dengan keilmuannya,
seseoftrng mernamerkan
kezuhudannya seria agamanya atau menunjukkan peltuatannya,
perkataanryn serta kammahnya agar selalu dikunjungi, diminta
barakahnya dan doanya, serta dicium tangannya. Dia pun senang
kepada perbuatan sqnacam ifu, benrsaha agar ssrantiasa di dalamnp
dan bahagtr dt*asnya atau mencari sebab-sebabnya.

Ulama salaf pun sangat mernbenci sekali dengan


kepopularitasan, Di *tu-tyu adalah Ayyub, An-Nakha'i, SulBn,
Ahmad dan lainnya dari generasi ulama mbbani. Begitu juga Al Fudhail,
Daud Ath-Thai dan lainnya dari kalangan orang-orang zuhud dan yang
mengenal Allah, mereka pun mencela diri mereka serta menufupi
amalan mereka.

Ada seseomng yang datang kepada Daud Ath-Thai dan dia pun
bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan kamu datang kesini?"
nAku
Dia meniawab, datang unfuk mengujungimu."

KumpulanThlisanlbnuRajab {S 2Og
Dia berkata, "Adapun kamu akan mendapatkan kebaikan karena
telah mengunjungi di jalan Allah, tapi aku melihat kefika aku berternu
besok dan dikatakan padaku, Siapakah kamu sampai dikunjungi?
Apakah kamu termasuk orang-omng zuhud?"

"Tidaklah derni Allah"'

"Apakah kamu ahli ibadah?"

"Tidaklah derni Allah"

"Apakah kamu omng shalih?"

' 'Tidaklah derni Allah."


' menyebtrtkan beberapa kebaikan yang berkenaan
Dia lalu
dengan ifu, kemudian menghina dirinln, serztlp berkata, "Wahai Daud
pada wakfu muda kamu seotzmg Snng fasik, k€fika deunsa kamu
menjadi seorang gang rilra, dan seorang png ria lebih jelek daripada
oftmg'ilffi,
bin wasi' berkata, 'lieandain5ra dosa rnengel,arkan
bau busuk maka tidak ada lpng sanggup unhrk duduk denganku."

Ibrahim An-Nakha'i kefika ada orang yang datang kepadanya


dan dia sedang mernbaca mushaf langsung menutupnln.

Uwais dan ulama lainnp dari kalangan oftmg Snng arhud kefika
berada disuafu tempat dan diketahui oleh orang lain bergegas unhrk
beranjak dari tempat tersebut. Ban!/ak dari kalangan salaf mernbenci
kefika ada orang yang merninta doa darinya, seralra mengatakan
kepadanln, "Apakah dari aku?"

Diantam mereka adalah: umar bin l(haththab dan Hudzaifah,


begitu juga Malik bin Dinar.

An-Nakha'i adalah orang lrang paling benci ketika dimintai doa.

2lO $ fo-pulanltrlisanlbnuRajab
Ada seseorang yang menulis kepada Ahmad unfuk meminta
doa, maka dia pun berkata, "Seandainya kami berdoa unhrk ini maka
siapakah yang akan mendoakan kami?!"

Pada suafu hari kisah oEmg-otang yang shalih beserta

sernangaturya dalam beribadah diceritakan kepada para raja. Mendengar


ifu mereka pun in$n berziarah kepadanya. Ketika sampqi kabar
kedatangannya dia pun duduk di jalanan sambil makan. Pada saat raja
ifu datang sedangkan keadaannya seperti ifu, dia langsung
mengucapkan salam kepadanp, setelah diiawab salamnya, dia pun
menambah rnakanannlB dan tidak menengok kepadanya, Raia pun
berkata, "Tidak ada kebaikan bagi orang ini." seraya meninggalkannya,
orang shalih itu berkata, "segala puji bagi Allah yang telah menjauhkan
aku darinya karena itu adalah perbuatan tqrce)a-"

Ini adalah masalah yang sangat ltras sekali.

Di sini ada sebuah poin yang harus diperhatikan, yaihr terkadang


manusia mencela diriqn dihadapan manusia karena dia menginginkan
agar terlihat sebagai orang 5nng tawadhu' di hadapan dirinya, derajat'rya
pun meningkat di mata mereka, tak lupa mereka pun memujinya, akan
tetapi ini adalah termasuk bab riya yang sangat tersembunyi serta telah
diingatkan tentang ini oleh para ulama salaf.

Muthanif bin Abdillah bin Syikfikhir berkata, "Cukuplah bagi


manusia berlebih-lebihan dalam menghina dirinya di hadapan manusia,
seakan-akan kamu menghinanya dengan tujuan menghiasinya akan
tetapi di sisi Allah itu adalah sebuah kedunguan."

KumpulanThtisanlbnuRajab {$. 2l
Pasal

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa cinta akan harta dan


kepemimpinan serta bersernangat di dalam keduanya alon
menghancurkan agama seorang hamba sampai tidak ada yang tersisa
kecuali 1nng Alah kehendaki, seperti 1nng dikabarkan oleh Nabi $.

Asal dari cinta kepada harta dan kernuliaan adalah cinta kepada
dunia dan asal dari kecintaan kepada dunia adalah menuruti hawa nafsu.

Wahb bin Munabbih berlGta, "Asal mula dari menuruti hawa


nafsu adalah keinginan kepada dunia, asal mula dari keinginan kepada
dunia adalah cinta kepada harta dan kemuliaan, dan asal dari kecintaan
kepada harta serta kemuliaan adalah menghalalkafi segala yang haram."

Ini adalah perkataan 5ang indah, karena dicelanya seseorang


yang suka harta dan kemuliaan disebabkan cinta kepada dunia, dan
keinginan kepada dunia berasal dari keinginan hawa nafsu, karena hawa
nafsu mengundang kepada keinginan akan dunia. cinta akan harta serta
kemuliaan di dalamnya. Sedangkan ketaatan akan mencegah dari
menuruti hawa nafsu dan menghalangi cinta dunia.

Allah & berfirman,

a '# 3g @ q-lli'-,t:! ;r;@,{ ; tX


@ {t\ q "Jui e3.i5i6 36iris {;:6i
6rYrt etfi'of-
"Adapun oftng-orzng jnng melampui babs, dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia, maka nqakalah tempat

212 $, fo-pulanTirlisanlbnuRajab
dan adapun orang tang bkut akan kebesamn fuhannya dan
menahan diri dari keinginan hawa nafsun5n, maka sesungguhnSm
surgalah tempat tinTgalktn)." (Qs. An-Naazi'aat l79l: 37 4ll

Allah $ menjelaskan penduduk neraka karena cinta harta dan


kekuasaan di berbagai ternpat di dalam Al Qur'an. Dia berftrman,

@ ":"*j)*3fr.1h LK;ijrfi
'4!e GY LI;Cr*);
sl 1 oj ta /a/
a;Uf .;*u,l}.t

"Adapun oftrng Wng Wng dibqikan kepadaryn kiabqn dari


sebelah kirirya, mal<a dk bqkab, 'Wahai alanglah baikng kirurya
frhk diiWkan kepdalru kibbku (ini), dan aku frdak mangebhui ap
hisab talndap diriku. Walni kinn5a kanntian itulah Wng
manyelaikan sqala sguatu, harblru selali-l<ali tidak mqnbqi manfaat
kepdaku, telah hilang kekuasanku dariku'." (Qs. Al Haaqqah 169l:25-
2el

Perlu diketahui bahwa jiwa meyukai kemuliaan dan ketinggian


deraiat sestni dengan jenisnya. Dari sini bermulanya kecongkakan dan
rasa kedengkian, akan tetapi akal berlomba unfuk mendapatkan derajat
yang abadi, keridhaan dari Allah dan kdekatan dengannya, serta benci
kepada kernuliaan sernentara yang akan hilang, yang dibelakangnya
terdapat kernurkaan dari Allah dan kebenciannya, serta rendahnya
kedudukan seorang hamba, keiauhannya, dan keterusirann5n dari Allah.
Inilah kenruliaan yang sementara dan tercela, dan ifulah kecongkakan
dan kesombongan di dalam dunia secara batil.

Kumpulan Tlrlisan Ibnu Rajab lB 213


Adapun kemuliaan yang pertama dan berlomba-lomba di
dalamnya adalah sifat yang terpuji.

Allah & berfirman,

'bfr::S$Wq'Al'
"Dan unfuk yang demikian ifu hendaknya oftng berlomba-
lomba." (Qs. Al Muthaffifiin [83]: 26)

.
Al HT* berkata, "Apabila kamu melihat seseorcmg

men5ningimu dalam hal dunia maka saingilah dia dalam hal akhirat'"

Wahb bin Al Ward berkata, "Apabila kamu bisa agar tidak ada
yang bisa unfuk menyaingimu dalam urusan akhirat maka lakukanlah."

Muhammad bin Yusuf Al Ashbahani seorang aNi ibadah


berkata, "seandainya ada seseorang yang mendengar bahwa ada omng
lain atau mengerti bahwa orang lain lebih taat kepada Allah dari pada
dirinya dan hatinya pun retak maka ifu bukanlah sesuafu yang aneh."

Seseomng berkata kepada Malik bin Dinar, " Tadi malam aku
melihat ada seseorang yang menyeru, 'Wahai manusia,
perjalanan... perjalanan. ..', maka aku tidak melihat seseorang berialan
kecuali Muhammad bin wasi'. Mendengar itu Malik pun berteriak dan
pingsan.".

Di dalam derajat yang tertinggi di akhirat disyariatkan untuk


berlomba-lomba untuk mencarinya, bersemangat di dalam berjalan
menujunya, serta tidak boleh memsa cukup dengan kedudukan yang
rendah padahal dia mampu mendapatkan derajat yang tertinggi.

' Adapun kemuliaan yang musnah dan terputus akan

membuahkan bagi orang yang menjalankannya besok berupa kerugian,

214 dB fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
penyesalan, kehinaan, kerendahan, kefidakberartian, ifulah yang
disyariatkan untuk zuhud di dalamnya dan menjauhinya'

Sebab-sebab Zuhud di antaranYa:


Perbma, melihat kepada akibat 5nng terjadi pada kedudukan
pernerintahan bagi orang
Snng mulia di dunia dengan kektnsaan dan
yang tidak memenuhi haknya di akhimt.

Kdua, melihat kepada hukurnan bagi omng gnng zhalim dan


pendusta, sertia siapa saja llang merSningi pakaian kebesaran milik
Allah.
Di dalam l<itab ,4s.,Sunandisebutkan sebuah dari Nabi $, beliau

bersaMa,

it,"l( y'l
lz c t
€- tb-
t;r*""1' qk'JE',yi'rl' ?tfr:- J6,')t 'tc
TElr )G i*i;
6z I zdz/ . o
,#- f+- drf di i,

.)t+t'*, 6r ;if UaL'u o:rrU


"Akan dikumpull<an oftng-orzng tarrg sombong pada Hari
Kiatnat seperti atom yang bertehmn di dalam ruF s$eoft,ng,
kehinaan manyelimuti mereka di setiap tanpat, digiring menuiu suafu
pqiam di jahannam tpng dinannl<an 'Bulas', mqeka terbakar dengan
api gng maryala-n5nla, diw minum dui gebhn5n ahli naal<a, gitu
'bnah gang kems'."

KumpulanltrlisanlbnuRajab @ 215
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi2ss dan lainnyas6 dari Amr bin
Syuaib, dari bapaknya, dari kakeknya, dari Nabi $.
Di dalam riwayat lainnya dari jalur periwayatan yang lain
disebutkan di dalam hadits ini,
foar'.r3! 116r i:i4
"Manusia akan

maginjak-injakntn dengan menggunakan kaki-kaki mereka."

Diriwayat yang lain dari jalan yang


tat23lr5
lain, fri *1, e'iA
DV u.b, ,F. e'*'rL. "Merel<a aiiu*nir* oleh iin,

manusia, dan binatang melata dengan kaki-kaki mereka sampai Nlah


memberikan kepufusan pda hamba-Ntn."
Ada seseorang yang datang pada Umar meminta izin agar
mengqhisas seseorang, maka Umar berkata, "Aku takut kalau
seandainya kamu mengqhisas mereka dan kamu menjadi merasa lebih
tinggi dari mereka sehingga Allah menaruhmu di bawah kaki-kaki
mereka pada Hari Kiamat."

Ketiga, manusia harus melihat kepada ganjaran orang-orng


yang bersikap tawadhu' karena Allah di dalam dunia maka Allah akan
angkat derajahnya di akhirat, karena barangsiapa yang bersikap
tawadhu' karena Allah maka akan diangkat derajatnya

Keempat, apa yang dia capai bukanlah atas kekuatannya, akan


tetapi dari keutamaan Allah dan rahmat-Nya dari apa yang Allah
gantikan kepada para hamba-Nya yang mengenal tentang-Nya, yang
selalu zuhud terhadap apa:apa yang fana dari harta dan kemuliaan, apa
yang Allah segerakan kepada mereka di dunia berupa kemuliaan takwa,

Di dalam kotab N Jami'124921, At-Tirmidd berkata, "Hadits in hasan sltahih,


lihat takhrij dari hadits ini didalam kitabku Ahwalu An-Narbab Sijnu An-Nar."
HR. Ahmad (2/L791, dan An-Nam'i (AI Kubn, seperti jusa di dalam kitab
Tuhfatul Asynf,SSOOl

216 {S, fon pulanTtrlisanlbnuRajab


rasa wibawa pada segenap mangsia secam zhahir, dan dari manisn9ra
pengetahuan, keimanan, s€trta ketaatan di dalam hati-

Itulah kehidupan terindah yang A[ah janjikan kepada siapa saja


yang beramal shalih dari kaum laki-laki maupun perernpuan dan dia
mukmin, ini adalah kehidupan terindah 3nng tidak dirasakan oleh pam
raja, pam pemimpin dan omng-omng yang menginginkan kemuliaan. Ini
seperti yang dikatakan oleh Ibrahim bin Adham, "seandainya para mja
dan anak-anaknya mengetahui apa-apa 5nng kita rasalgn maka mereka
akan mencambuk kta dengan menggunakan Pedang."

Barangsiapa lrang Allah berilon rqeki seperti itu malo dia pun
sibuk mencari kernuliaan lnng sernentam dan kepernimpinan png fana.

Allah & brfirrnan,


c
b af,6;frt1,)Qio
'Dan pal<aian @wa itutah gng tabik." (Qs. Al A'maf 171: 261

Allah & berftrman,

W1fi;'|;gi)'b(J
"hmngsiap 5nng menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah
kemutiaan santuanSn." (Qs. Faathir t35l: 10)

Di dalam sebagian atsar juga terdapat bahwa Allah & berfirman,

,y) ,i/t N ;t'r()l'";t ,;-/t 6


.,slnAur rllt ry" t i?1\ 6fur'y t tl

IftrmpulanTirlisanlbnuRajab @, zfi
"Aku adalah orzng gnng mulia, mmghendaki
kqnuliaan maka batitah Dat yang Maha Mulia, dan bmngsiapa
menginginkan kqnuliaan di dunia dan di akhint maka berbqwalah.,,

Hajjaj bin Arthah p€rnah berkata, "Kecintaan pada kernuliaan


telah mernbunuhku."

Mendengar ifu satryar berkata kepadanp, 'Kalau seandairyn


kamu b€rtaq\ ra r*F kamu akan mulia."

Sorang perqpir berkata:

t$,i it'rL6rtt r:il yf


t t
&tiSist;6fu, llLi
,t.-

,:"31U*,p'F,
'fr3f'!L ;{1 rs:;h -rb t\
'But<antrah k@umn r* ** karngan dan kqtutlnn.
Haryl<an kainbannu pada dunia adatah kehinaan dan kaanganan.
&gi hamb tang @w frdaldah ada kel<unngan,
apbila dk mqalinsikan @w vahupun dazgan kastnn &n
kffi&mn.'
shalih Al Baiii Hata, "Ketaatan adarah kepernimpinan dan
seseonrng yang taat kepada Allah adalah pernimpin yang mernimpin
para gubernur, apaloh kamu tidak melihat keudbauaannya di hafi-hafi
mereka. Apabila dia berkata diterima, apabila dia mernerintah ditaati,
kernudian dia berkata, 'Ya Allah adalah berhak bagi omng-omng
5nng
senantiasa berl'hidmah kepada-Mu, dan yang telah Engkau berilon

218 l$, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


kecintaan kepada-Mu supaya menghinakan baginya para orang-orang
yang sombong sampai mereka takut kepadanya disebabkan wibawanya
di dalam hati-hati mereka, ifu semua disebabkan karena adanya wibawa-
Mu di dalam hatinya, karena setiap kebaikan dari-Mu hanyalah bag pam
wali-Mu'."

Sebagian ulama salaf berkata, "Siapa yang paling bahagia


dengan ketaatan selain orang-orang lrang taat? Bukankah setiap
kebaikan ada di dalam ketaatan, bukankah otang Snng taat kepada Allah
adalah raja di dunia dan akhimt."

Dzun Ntn berkata, "Siapa 1nng l€bih mulia dan lebih beruribawa
daripada orang yang berlepas diri dari pam pernilik sesuatu ditanganqn
(raja)?"

Muhammad bin Sulaiman seoftmg gubemur Bashrah masuk


menernui Hammad bin Salamah dan duduk disampingn5n semlra
bertanln, "Wahai Abu Salarnah, ada apa denganku mengapa setiap aku
mernandangmu hatiku selalu bergetar unfuk berpisah denganmu?"

Dia menjawib, "Kar€na seorang alim apabila dia menginginkan


dari ilmunya wajah Allah maka akan ditakuti oleh segala sesuafu, tapi
apabila dia menginginkan unfuk memperbanlnk harta maka akan takut
kepada segala sesuafu."

Dari sini bisa diambil kesimpulan dari beberapa perkataan


mereka, "seberapa bangnk kamu takut kepada Allah maka begifu pula
kamu akan ditakuti oleh manusia. Sebempa banSnk kamu mencintai
Allah rnaka begitu pula kamu akan dicintai manusia. Seberapa banSrak
kamu menyibukkan diri untuk Allah maka begitu pula manusia akan
tersibukkan denganmu. "

Suatu hari Urn* bin Al Khaththab Ag berjalan diikuti oleh


beberapa orang dari pernbesar Muhajirin. Dia pun menengok melihat

KumpulanThlisanlbnuRajab {B 2lg
mereka maka mereka pun furun dari funggangan karena takut kepada
Umar, Umar pun menangis dan berkata, "Ya Allah sesungguhnya kamu
mengetahui kalau aku lebih takut kepada-Mu daripada mereka, maka
ampunilah aku."

Dahulu Umar seoftmg 1png zuhud telah keluar dari kufah


menuju Rasyid unfuk menasehatinya dan dari yang
munkar, rnalo terbesitlah rasa takut pada pada pasukan ras!,id k€fika
mendengar tentang kedatangannya, sampai-sampai apabila datang
kepada mereka musuh sebanyak 100 ribu tidak melebihi takutrya
kepadanp
Selain ifu, tidak ada yang berani bertanya kepada Al Hasan
karena wibawanya. Dikisahkan juga bahwa pam murid-murid seniomya
berkumpul dan saling meminta sebagian dari sebagian yang lain agar
menanyakan sesuafu masalah. Kefika mereka datang ke majelisnya tidak
ada yang berani bertanya kepadanya sampaisampai mereka bertahan
dengan keadaan seperti ifu mtrngkin hampir safu tahun penuh.

Omng-omng yang ingin bertanya kepada Malik bin Anas pun


takut unfuk bertanya sehingga berkata penyair tentangnya:

p6itrr Er; orts.r\t, '^.


ltlo
1..1., , -r,
L+ )j.71;a.Jl L+
?. t r.

poitL $',r$t:-*J ,ti &t p&tt't') )v))j


"Dirin5n mainggakan unfuk manjavnb pertan5nan dan tidak ditan5n
karqa wibaunn5n
sah omngomng 5nng babnSn pun manganggukl<an dahi mqel<a.
Cahat/a penshorma* * dalam diriryn l<arena
Iffiffi

220 @, fo-pulanTirlisanlbnu Rajab


Itu adatah sebuah kevtibunan gng tidak dimiliki oleh pm penguaa."
Yazid Uqaili pemah berkata, "Siapa yang menginginkan
Al
dengan ilmun5n wajah Allah rnaka Allah pun menerima dengan \rnjah-
N5n dan menjadikan hati-hati pam hamba meneriman5n. Barangsiapa
yang mengiginkan dengan ilmunln untuk selain Allah, maka Allah akan
menolakn5A dengan wajah-N5;a serta akan inenjadikan hati para hamba
menolaknln."

Muhammad bin Wasi' berkata, "Apabila seseorang hamba


mendekatkan hatinya pada Allah rnalo Allah al<an mendekatkan hati
para hamba-Np lnng kirnan kepadanp-"

Abu zayid Al Brsthami berkata, "Aku telah menalak dunia


dengan thalal( tiga, tidak ada rujuk bagilru di dalamryn, aku datang
kepada Allah sendirian, dan aku menyenr-Nya dengan meminta
pertolongan kepada-It[a. "

.Dia berdoa, "Wahai Rabbku, aku merninta kepada-Mu dengan


doa gnng tidak ada Snng bisa merriawabn5n selain-Mu."

Setelah Allah mengetahui keiujumn doa dari lubuk hatiku dan


keputgs asaan pada diriku, pertanra yang A[ah berikan kepadaku adalah
aku lupa akan diriku sendiri dengan segenap kelupaan, kemudian
bertabqran manr.rsia mengranrbutku disisiku padahal aku telah
menghindari merel(a."

Dia pernah dikunjnngi oleh orang-orang dari berbagai Negam.


Kefika melihat manusia mengelilinginla dia berkata,

l, *
.1r. , c
'rLl;:a It*b ctrg q;a-l
^7.

eu,fl. j; Jkit L;+t

IftrmpulanThlisanlbnuRajab {$ 221
'r:1
LtbU t1 )it ,ltat e)
l, (. l. (
$lJ d..F' ,)glry,p
"seandainla aku manidi sauafu dari

selain sauafu 5angaku alan kqtbali.


Aku manfizdi twn @i santua omng
.
pdalnl aku dari-Mu hantplah sanng lamba.
Di dalan hafrlru tadapt pal<am-ped<am
gng tidak bisaku dihitung.

Akan tebpi manufupi kedaanku

tebih bqhak bryiku dan lebih Fnbs."2se

Wahb bin Munabbih menulis kepada Makhul, "Amnm b'du,


sesungphnya kamu mendapatkan dengan zhahimya ilmumu kernuliaan
dan derajat yang tinggi disisi manusia, maka mintalah dari ses-uafu png
tidak rnmpak pada ilmumu kedudukan disisi Allah dan deraiat yang
tinggi. Ketahuilah bahwa safu dari dtra perkara akan menghalangi yang
lainnlra."

Maknan5a adalatr bahu,a ilmu Spng zhahir seperti Malr ilmu


st/ariah dan hukum, fatwa, ldsah-ldsah, nasehat, dan 37ang lainnp ftang
nampak pada manusia al<an menjadikan bagi perniliknya
tinggi dan kernuliaan disisi manusia. Sedangkan ilmu png tidak nampak
yang tersimpan di dalam hafi dari mengenal tentang Allah dan takut
kepada-Nya, kecintaan kepada-Nya, muraqabah-Nln, dekat dengan-
Nya, rindu akan berternu dengan-Nya, bertawakkal kepada-N5n, ridha

2s9 Dari (q dan di sisa naskah Sang asli dengan tambahan (alifi setelah(dal

222 !$ Xo-pulanTirlisanlbnuRajab
dengan takdir-N1n, menolak keindahan dunia !/ang fana, dan
menyambut permata akhimt yang abadi. Sernua ini menjadikan
pemilikrqp mendapatkan derajat yang mulia serta kedudukan 1nng
tinggr. Satu dari dua perkara pasti akan menghalangi yang lainnya.

Barangsiapa yang berhenti dengan kedudukannp di sisi


manusia, dan sibuk dengan apa-apa png dia dapatkan dari mereka
dengan ilmu Snng zhahir benrpa kemuliaan di dunia, tittu t.i"gi"annya
ingin menjaga kedudukan ini di sisi manusia, memulazamahkannln,
menambahkannya, dan takut kehilangannlp rnaka urusannya diserahkan
pada Allah dan tgrputrrs hubr.rngan antam dia dengan Alah. Ini seperti
1nng dikatakan oleh salah seorang ulama, "Celakalah bagi orang png
dari Allah adalah dunia."

Assari fuh-Saqathi merasa kagum dengan ilrnu Junaid,


khutbahnya yang bagus, dan kecepatannln dalam menjawab
pertan5raan, maka dia pun berkata kepadan5ra setelah bertanya
tentang sesuafu rrnsalah 5nng dia telah menjawab dan benar,
"Aku takut kalau bagianmu dari dunia adalah lisanmu." Junaid pun
menangis setelah mendengar perkataan ini.

Barangsiapa yang sibuk dengan merneliham kedudukannp disisi


Allah seperti yang kita katakan dari ilmu gnng tidak nampak akan
sampai kepada Allah, dan akan tersibukkan dengan selainnya. Dirinya
pun memsa telah tersibukkan dari mencari kedudukan di sisi manusia,
akan tetapi bersamaan dengan ini Allah mernberikannya kedudukan di
hafi-hafi pam hamba dan kemuliaan di sisi-N5n, walaupun dia tidak
menginginkan itu dan tidak mencarinln. Bahlon kabur dan lari darin5n
dengan sangat jauh. Dia juga takut manusia akan memutus
hubungannya dengan Dzat yang lraq.

Allah & berfirman,

KumpulanThlisanlbnuRajab {fif 223


ls( l. - 7..
fi L)'+.*" q;r*Ji '9.;r#((trtily
$',;;jt
"Saungguhn5n oftrngorzng gang baiman dan bqamal shalih
kelak Allah Yang Maha Pqtumh al<an mqanaml<an dalam kati)
mqel<a ras lasih ayang." (as. Martam [19]: 96)

Malrsudnya adalah di hafi para hamba.

Di dalam hadits disebutkan,

;\'sY t1- ia;;6 tlr* '|.-;f rit ii,r lf


l,o , '
;:fri Jif Uii qj* ^."" r.6i,,i+f ,d i

.iiit ,j J#t{ eb;


"%ungguhn5a Allah kefrka mqcinbi s6@nng menyetu,
'Wahai jibril, Aku mqrcinbi fulan, mal<a jibril pun mencinbinSn'. Maka
pm panghuni langit pun mancinbinya, kemudian diletakkan keridhaan
pda manusk di mul<a burni."

Hadits png masyhur, diriwayatkan di ddam Ash-Slahih.2@


Kesimpulanq;a, men@ri kemuliaan di al&irat akan
mendapatkan kemuliaan di dunia, walaupun perniliknya fidak
menginginkannya dan tidak mernintan5n. Sedangkan mencari kemuliaan
di dunia akan menghalangi kemuliaan di akhirat, adpun keduanya tidak
akan pernah bertemu. Orang yang paling bahagia adalah yang lebih

260 HR. Al Bukhari (ShahihAl Bul<hari,32A9l.

224 @, fo-pulanTirlisan Ibnu Rajab


mendahulukan sesuafu yang abadi daripada sesuafu yang fana. Hal ini
seperti yang disebutkan di dalam hadits Abu Musa, dari Nabi $, beliau
bersabda,

'Jl Ut ,f,-;,\.?l 6fur i;f U


6 ;" G e bf,,;rit ?f g.t\
"ri o
2a

.r-*-
"knngsiap tnng mqcinbi dunianSa maka dk telah
menbha5alan al<hintz5n, dan hmngsiap 5ang mancintai al<himhg
malra dia telah manbaha5mkan naka dahulukanlah aPaP
gnng abdi daripada sauatu 5mng akan musnah-"

Diriwayatkan oleh Ahrnad 259 dan lainny,uzso.

Alangkah bag,rsnf apa !/ang dikatalon oleh Abul Fath Al


Busthi:

G<)J)&.)v!# C*rj?) )$:;f )Gl


GC.';A..#rS$ u2s &,ty,,qt e:A:JL
"Dua perlam 5ang tapisah dan l<amu tidak melihat kduang
ingin bacanpur dan ingin bqternu

259 HR Ahrnad lMwmd Alutpd, 4/2L41.


260 Diriwaptkan juga oleh Abd bin Hurnaid didalam Musnad<rya (568), Al
Qadhai di dalam Musmd Asy-$,tttnb (418), Al Bashawt didalam Sgrhu,4s-
Sunmh(4038), Al Hakim di dalam N Mgbdnk(4/3081, dan Al Baihaqi di
dalam Snnan Al l{abir(3/3701.
Al Hakim menilai hadib ini slnhih.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab lB 225
Manginginkan tempat kantbti berama kepernimpinan dan demiatgng
tingi
maka biarkanlah sauafu gng fam unfuk s*uatu iang ahdi."
Dengan menyebut nann Allah Yang Maha Pengasih lagi lu[aha
Panyagng

Imam Ahmad dan Al Hukirn261 meriwayatkan sebuah hadits dari


Zaid bin Tsabit:9, bahwa Nabi $ pemah mengajarkan kepadanSn
sebuah doa dan menyrruh agar keluarganya membiasakannya setiap
hari. Beliau bersabda,

,:,!;'t):!5 6l:t|!5 t?i'e li


Lil c|,+t ,:,fr{rU),b,r4+- d *.lt)
c,ili 'b lkirl ,);:6',y
,,
irrx 'rf ,Ji',y
'nW I q ,ok '*tt t1 ,** l;'A{r#;i
,t /

:A c,k J? Y;&
JL att,:+r\i:; r t
{*&'; r!* ri:v,*'u4bq dt r\*
,;{rul eit, {&)'J; ;* ,#'u tA Ct
26r HR. Ahmad (Musmd,Ahnnd,5/L91) dan Al Hahm W Mustadnk,L/5L6).
Al Hakim menilai hadib ini slnhih.

226 lB rcr-pulanlirlisanlbnuRajab
#r' .a ,o t
t^]*"r.
c;
a
,i?\u 6fur gi
t7.: ,o(aat 'rJ:. A')t,;jbr 'rlfuf .:;412u..
zOz o

JL p ;ni ,,>t11)t';2. i$l


, , /
tl'1.1t ,ilot -:

:/
.^U *ri,i:,$it? {tJstl J\ r ,ry

')f 4;"1 ')l ,:jLf'rf'lbf"of '"rrtI .rt{ i;f


y rfi ,\W'i,+"'61 ')l ,',*,s&
\f
ofjr lp ,&\\4 err;At *ti 6t:r ,r1;
€.$\Wf ;Y ,{;}ti J>r;t ts ,g;r4l;itt
,r\,tW'+,F't up?t,6fur spr y>s
'$ rU'e.i Y '!-oJUl\\d\l if;Wl
,\)i ;A l, e u?:,iljt :!rt,3.fijt
Ll Wl: ,:d-rrs':)Jb t3J;J "of W|
a;1 a;tki ,V &itj ,u6r'li .r4 ,'6r'!ur
(, t

€,U d,.+i g,ly ,Q,;t Y


.c. zot , o(,
J.6nilJ ,,-bt
tro

KumpulanlhlisanlbnuRajab @ 227
,rrr*;y,*l*;y* o\fi
p6 ,i!i*i
C J/
vr/
O/

, t y!
. -c.vz
'tt6't
,. &. - ?7 Jt: cz*"3;t3
97 rt -/
-/
r
,'r*'4 rl,r;1t Vt.,,,, 'orful'fr1frL
loll, ' ,q' iiy ,k
i,Y l(r rk ,s;t
,
'*')t
VJ'Y'f"otiltUl',!31,
"I{abkanlah kala Wgi hari, 'Aku penuhi panggilan-Mu ga Allah
aku panuhi panggilan-Mu dan ketaabn kepada-Mu, kebaikan seluruhnSn
ada di hadapn-Mu, dai-Mu, karena-Mu dan kembali) kepda-Mu. Ya
Allah, frdaUah aku ucapkan sebuah perkaban atau ungkapkan sebuah
nadzar atau betsumpah dengan sebuah sunph maka kehendak-Mu ada
di hadapn sernua itu. Jika Engkau telah mengh nisa5n
tajadi dan jika Engkau tidak menghendaking maka frdak akan pumh
tujadi. Tidak ada dagn dan up5a melainl<an dari-Mu,
hgkau Maha Kuasa atas sqala sauafu. Ya Allah, tidaHah aku
bqshalawat dazgan sebuah shalawat kawlibagi omng 5nng engkau
berchalawat kepadan5n dan tidaHah aku melaknat derzgan sebuah lalmat
hgkaulah pelindungku
melainl<an bagi onng Wng telah Engkau laknat.
di dunia dan di akhint. Wafatl<anlah aku dakm kadaan Islam dan
gabmgkanlah aku dangan onngomng Sang shalih.

Ya Allah, aku mernohon kepada-Mu kqelaan


setelah datangnSn ketentuan, dinginntn kehidupan setelah kunatian,
kqiknabn melihat Wajah-Mu, kerinduan unfuk dangan-Mu,
bnp adan5n kaempibn lpng membahaSnkan dan ftnah gn7
manyesatkan. Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari berbuat zhalim
dan dizhalimi, menyakiti dan dinkiti, melakukan sebuah kesalahan 5nng

228 @, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
menghilangkan (pahala amalan luinnl ), dan melakukan sebuah dosa
gng tidak diampuni oleh-Mu. Ya Allah, Pencipb langit dan bumi, Yang
Maha Mengetahui yang tersembunyi dan yang terlihat, Pemilik
ketinggian dan kemuliaan, dalam kehidupan di dunia ini
aku berjanji dan bersaksi kepada-Mu cukuplah Engkau sebagai saki.
Aku bersaksi bah,"w tidak ada tuhan melainkan Engkau Yang Esa dan
tidak ada sekutu bagi-Mu. Engkau pemilik kemi'aan dan puiian; dan
Engkau maha berkuasa atas sqala sauafu. Aku iuga bersaki bahwa
Muhammad itu hamba dan utusn-Mu. Aku betsaksi bahwa ianii-Mu
adatah benar (haq), pqternuan dengan'Mu adalah haq, surga ifu haq,
kiamat ifu benar al<an dabng, tidak ada kemguan sdikit pun padan5n,
dan hgkau manbangkitl<an oftng-oftng png di dalam kubur. Aku
bersal$i hhwa Engkau jika meniadikan diriku lelah maka iadikanlah aku
meft,se, terhadap kehilangan, cela, dos dan kaakhan-
tdah
Sawsguhntn aku tidak bisa kwt k*uali a#,s nhmat-Mu mala
ampunilah aku a/zrs doadanku seluuhryp sebb saungguhn5n tidak
ada yng menganpuni seluruh dos kuuali hgkau dan tqimalah
tohtku saungguhngn Engl<au Maha Paqima tobt dan Maha
Pen5n5nng."

Redal$i tt if i-$t 'O4 "Labbaika Atlahumma labbail<a"

artinya adalah, aku datang mernenuhi panggilan-Mu dengan berulang


lGIi. Maksudnya bukan benar-benar hatyu dua kali saja nalnun
maksudnya adalah pengulangan, mernperbanyak dan pengukuhan. Hal
ini sebagaimana Firman Allah E,

,iif ;a eti

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 22g
"Kenudian selali lagi." (Qs. Al Mulk [67]: 4)

Asal kalimatrya dari !rr3q U Sr"S artinya selalu menetapi dan


mendiaminya. Seakan-akan orang yang memenuhi panggilan ifu
menjawab panggilan Allah dan mengharuskan unfuk mernehuhinya.
Pengertian lain: cepat dalam menjawab sekaligus berkesinambungan
dalam menjawab.

Redaksi '8-"6i " aku panuhi kebabn kepda-Mi' malrsudn5n

adalah, kebahagiaan lrang berlimpah. Artinya ketaatan 1nng banyak.


Asal katanya adalah: kefika seseorang dipanggil maka jawaban png
diberikan merupakan upaya mernbahagiakan dan menolongnya.
Kemudian hal ifu diperunfukkan dalam kAaatan secara muflak, seperti
digunakan dalam menjawab panggilan Allah &. Dikisahkan dari
penduduk Arab, "subhaanahu wa sa'daanahuf' artinya adalah aku
mernuji dan menaatinyn. Kata "is'ad' dinamai dengan "fi'dan"
sebagaimana kalimat "frsbill' dinamai dengan "subharf dan tidak
pemah terdengar kalimat " bisa'daika" dalam benfuk tr.rnggal.

Tidak diragukan lagi bahwa Allah & menyem hamba-Nya untuk


menaati-Nya dan meraih keridhaan-Nya yang terdapat dalam ketaatan
serta mendapatkan kebahagian akhirat bagi mereka yang menjawab
senffm tersebut. Barangsiapa lrang menjawab seruan-Nya dan
menjalankannp rnaka sungsuh diriqp telah bahagia dan sulrses.
Allah & berfirman,

yt, Jyt6 J ex:3 jai ttl JtY;L';;l


@#

230 @, fr*pulanThlisanlbnuRajab
"Allah menyeru (manusia) ke Darussakm (surga), dan manuniuki
orang Spng dikehendaki-Nya kepada ialan gng lurus (Islatn)-" (Qs.
**: [10]: 25)

*6,3rt ;li ,r;iu tc s


,.>.tiai
"H;ni "6;if d rU :i)- {}n "€;!5
"J;?
#-tlt
"Bqt<ab msul-msul maeka, Apakah ada k*agu-mgaan
tuhadap Allah, Pencipb langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk
membqi ampunan kepadamu dai dosa4osamu dan menangguhkan
(sil<saan)mu ampai masa gng ditentut<an?"(Qs. Ibraahiim t14l: 10)

Allah & berfirrnan yang menceritakan tentang iin kefika


mendengar Al Qur'an,

4rU -16-.*, w;3;i{"ry' 4


t4l;;rt
@Jyt:i;{?;-K}I
"Hai l<aum kami, tedmalah (sauan) 5ang menyeru kepada Allah
dan berimanlah kepada-N5a, nisaln Allah akan mengampuni dos4an
l<amu dan melepaskan kamu dari adab WnS pdih." (Qs. Al Ahqaaf
146l:31)
Oleh karena itu, omng gnng bertalbiah saat haji mengatakan,
:t 'if
i-jilt "!4 p
"Aku penuhi panggilan-Mu Allah aku penuhi
panggilan-Mu", yang menrpakan jawaban atas panggilan-Mu dan

KumpulanThlisanlbnuRajab lB 231
ketaatan kepada-Mu manakala Engkau memanggil kami unfuk
menunaikan haji di rumah-Mu.

Nabi S pernah mengucapkannya dalam doa istiftah ser,r,lakfu

shalat dikatakan bahwa beliau mengucapkann5n saat shalat malam,


-
dan dikatakan juga bahwa beliau mengucapkannp saat istiftah dalam
shalat wajib-:
atl 'r!5
tk
e ;at, ;ay"Lr |r5
'-s,l:i Uf;
c
, ol ia... 2,o/2
+6 **y .J*J -4lS cdJs+
c

?),nf ;*l#t
"'frt't*,
"Aku pqtuhi pnggilan-Mu 5n Allah aku penuhi pnggilan-Mu
dan aku menaati-Mu, kebikan ada di bngw-Mu dan
kejelekan bukan dari-Mu, aku ada l<araa Englau dan alan kqtbli
kepda-Mu. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggt. Aku mqninb amptn
dan bertobat kepada-Mu." (HR. y*16r252 dari hadits Ali &)

dari hiidits Hudzaifah secara marfu26s dan


Diriwayatkan
mauquPe dan yang terakhir lebih shahih. Kefika Dia menyeru

\Ui &
maka beliau menjawab,

262 HR. Mr.rslim bo.77Ll


263 HR. At Hakim (4/5731
24 HR. Ath-Thayalisi di dalam Musmdrrya (55 no.414), An-Nasai dl d6lam Al
Kubm (Ll294l dan Al Bazar di dalarn Musmdnya (2926 Al Bahru Az-
hkhal.
Ada juga yang lain dari jalur periwayatan Shilah bin Zfr ia berkata, aku
mendengar Hudzaifah berkata: Manusia dikumpulkan di suatu bukit ... dan
yang pertama dipanggil adalah Muhammad $ beliau bersaMa, "Aku penuhi
panggilan-Mu dan ketaabn kepda-Mu...n .

232 {$, fo*pulanTirlisanlbnuRajab


,:efr: ) ttS,:e::tL )
* y "r5'6
,l,*il. ;; '!;"t) ,iC]*
"r5
I o.1,,
A qry#l)
.;)t"q:r'616 ,:cllYvf e& #l)
"Aku penuhi panggilannmu dan O"n'o'kepada'Mu' dan
kebail<an ada di Tangan-Mu, Engkau Maha suci dan
Maha Tinggi. Aku
penuhi-panggitan-Mudankasihakung-Mu,gngdiberipefunjukadalah
omnggngtetahEngkaufunjuki,hamfu-MuadadiTangan.Mu.Tidak
kepda-Mu-
ada tanpt betandar dan taleps dari-Mu kauali hanta
Engl<au Maha Suci unhai Pemilik runah (I{a'bah)"

Makajikaseoranghambaberadadiwaktupagisetiapharin5n
dan dia mengatakan, "wahai Allah aku p*rhi panggilan-Mu dan
ketaatan kepada-Mu." Maka dia katakan malrsudnln adalah
panggilan-
sesungguhnlp aku berada di pag hari ini seral|a meniawab
Mu, bersegerra kepadanya, menegakkan ketaatan kepada-Mu'
mengeriakan perintah-Mu; menjauhi lamngan-Mu' Jika dia
dengan
mengucapkan dengan lisannya maka dia wajib mengiringinlp
amalnln agar dia mernenuhi panggilan Allah dengan ucapan dan
perbtntanngn.

Jika dia mengucapkan hal itu lalu amalnya tidak selaras dengan
ucapannya itu telah mendustakan
lrang dia ucapkan maka sebenamya
arnalnp. orang seperti ini pantas unfuk diberi jawaban sebagaimana
jawaban kepada orang haji dengan harta yang hamm' k€trlo dia
panggilan-Mu"
berkata, "Aku penuhi pangsihn-Mu ya Allah aku penuhi

nDlriunptkan oleh Al
Al Haibamt dl dalam Al lvhrrna' $0ft7n b€rlota,
hmse@ra nnrytdan pcrhmpbrSp adalah peduafnt yarg slnhih'

KumpulanTh[sanlbnunaiiu lB 233
maka dikatakan padanya, "Aku penuhi panggilan-Mu dan ketaatan
kepada-Mu ifu dusta."

Di dalam sebagian atsar bahwa Allah & setiap hari menyeru,


"Hai anak Adam, kamu tidak adil kepada-Ku, aku mengingafunu kamu
malah melupakan-Ku, Aku menyerumu datang kepada-Ku kamu malah
bertolak kepada selain-Ku, Aku menghilangkan darimu setiap bala tapi
kamu bergumul dengan kesalahan. Hai anak Adam, kelak aku tidak
akan mernberimu jika kamu i-Ku."

Berapa banyak Dia menyerumu unfuk mengetuk pinfu-Nya


natnun kamu tidak menghiraukannyra dan tidak kamu penuhi senftrn-
Nya. Berapa banyak Dia mernintamu unhrk datang ke sisi-Np tapi
kamu tetap duduk dan berpaling. Berapa barynk karrajiban yang
dipaparkan kepadamu tapi bersikap malas dan lemah. Berapa banyak
lamngan 5nng dipinta menjauhinya tapi kamu tidak menahan darinya
dan tidak bergeming darinya. Berapa banSnk kamu mendengar penyeru
kebenaran tapi kamu bersikap tuli. Berapa banyak kamu melihat tanda-
tanda (kekuasaan)Nya pada rnakhluk-N5n tapi kamu malah berlaku buta.

Hai orang yang jasadnya hidup namun hatinla mati, duhai jika
menjawab penyeru kepada petunjuk kala dia menyenrmu.

3r':ti
"i|Ft ,,fi:u \Fbf 3r-ri 'lAt i',!;., ,:ok ,;-
'!G3'# J\*t'ls'€
At €r,'*fr,f/ )a')t
"Wahai jiv,ta kau telah celaka l<ala datang kepadamu pefunjuk

senhn pam penyeru kebqann telah menyerumu

Bempa banyak kau telah diseru kepada petunjuk tapi kau beryalin7

234 @, fo*pulanThlisanlbnuRajab
Malah dirimu menerima setuan pam per\yeru kesmtan kala dia
menyerumu."
yang menerima seman dari penyertt
. Berbahagialah bagi orang
kepada petunjuk. Kala dia mengajakngra, "Wahai kaum kami terimalah
(sennn) pam penyeru kepada Allah."

61ap,?:t?
z

(-lr.
I .
fik,i:^?U$k
. .a

tqv 6.rv 6:rX. \ik,? lt? U $k


,
W;f v ?)€pt r (+l w !)tl'r, i 7
"Dqnikianlah hai hatnba Wngielek demikianlah

Hamba gngielek, l<au tidak panbs bagi IGmi.

DmTitdanlah hai hamba Wngietet< dernikiantah

Sebelumnga lau delati lkmi kini l<auiauhi lkmi


BemF bangk kami menyerumu tapi kamu tidak mqtqima
dan l{ami telah menguiimu tapi l<amu tidak mqnbuat lkmi bkiub."
Redalsi e\t$ d'#rlti "dan kebil<an ada di Tangan-Md' adalah

isyarat bahwa para hamba-Nya kepada


Allah I sungguh m€nyeru
sesuafu yang baik bagi mereka, gmg baik unfuk agarna, dunia dan
akhirat mereka. Sungguh dia menyenr mereka kepada darussalam
(surga), menyeru mereka unfuk mengampuni dosadosa mereka. Maka
jika hamba tersebut bersegara menerima seman Tuhannya dengan
memenuhi senrannya dan menaatinya, dengan mengatakan bahwa "dan
kebaikan ada di Tangan-Mu", dan fidaklah Engkau menyeru seorang
hamba melainkan hanya kepada kebaikan dunia dan akhirakrya.

KumputanTtrlisqnlbnuRajab @ 235
Jika makhluk menyerunu kamu pun mengharapkan kebaikan
darinya niscaya kamu bersegera menerima seruannya, padahal unfukmu
dan dirinya dia tidak mempunyai kemudharatan dan manfaat. [-alu
kenapa kamu tidak bersegera unfuk menerima seluruh kebaikan yang
ada di Tangan-Nya. Allah tidak menyerumu melainkan hanya kepada
kebaikan yang akan sampai kepadamu.

&t'i''* bVfi afiip; jl


,u:jr ;+
,$Jr Gq*r;;tj< q*"jt;yt Jri6l
"Tidal*ah manusia inng fufus meunrisi kebl<waan

NiscaSa ketalnman itu mqtunfun l<amu kepda sebik-hik funfunan

Bukankah Tuhan bqfirman, kepda-Ku wahai pm hamba-Kq

sebab setnt a k&ikan ada di sisi-Ku kelak di tanpt kantblimu."


Redaksi ,l-'5p't/r;',$2 "dan dari-Mu, l<arena-Mu dan kepda-

Mrl' malrsudnya adalah, selqnrh kebaikan itu dari-Mu, karena-Mu dan

kepada-Mu. Artinya awal kebaikan datang dari-Mu. Hal ini sebagaimana


firman Allah {*,
b
;ifi '"$#4&6
.,Dan
nikmat ap aja gang ada pda kamu mal<a dari Nlah-lah
(dabngnta)." (Qs. An-Nahl [16]: 53)

Dia juga berfirman,

'^ig; *3Ji c$ s!i,!.i,t$ K *;

236 lB fumpulanThlisanlbnuRaiab
"Dan Dia menundukkan unfuhnu apa wng ada di langit dan
apa wngada di bumi semuanSn, (sebagai mhmat) dari-N5a." (Qs. Al
Jaatsiyah [45]: 13)

Allah adalah sumber kebaikan maka dari-Nya bermula dan


berkembang. Kebaikan itu karena-Mu mempunyai arti bahwa
keberlangsungan, terus menerus dan kestabilannya karena-Mu. Jika
Allah berkehendak maka niscaya Dia akan mencabut dan
meniadakannya dari pemiliknya. Sungguh Da telah berfirman kepada

nabi-Nya,

ii, 4< ?,:EL-C;5 ei",'ASE G4 *;


@ig'c,ii.e1
. "Dan saungguhnia iila l{ani manghandaki, niscag l<ami
taz5apt<an ap Wng telah l<ami wahpl<an kepdamu, dan dangan
pelangapn ifu,'lmmu frdak akan mandaptlan s@nng panbelapun
terhadap rymi kquali l<arena mhrnat dati Tuhanmu. SaungguhnSa
l<arunia-N5a abmu adalah b&r." (Qs. Al Isma' [17]: 85)

Artinya bahwa keberlangsungan nikmat ini atasmu adalah dari


Allah sebagaimana pernrulaannya adalah dari-Nya juga.

KebailGn itu kepada-Nya mengandung arti bahwa kebaikan itu


bersama perniliknya akan kenrbali kepada Allah kelak di Akhirat,
kernbali ke sisi Nya dan di dekat-Nya di surga yang penuh kenikmatan.
Maka kebaikan bersama pemiliknya bermuara kepada Allah &.

Bisa jadi maksud dari sabda beliau, "dan dari-Mu, l<arena-Mu,


dan kepada-Md' adalah bahwa diri seorang hamba ada karena Allah,
berasal dari-Nya serta kembali kepada-Nya; sebagaimana dalam hadits

KumpulanTirlisanlbnuRajaf lB n7
istiftah, "Aku (ada) karena-Mu dan (akan kembal0 kepada-Mu.u
Pengertian sepertinya lebih jelas. Maka pengertian dari kalimat-
ini
kalimat tersebut yaitu sesungguhnya seomng hamba keberadaannya di
dunia ini karena Allah, sebab sebelumnya dia tidak ada lalu Allah adakan
dia serta menciptakannya. Tentang keberadaanya di dunia adalah
karena Allah yaifu bahwa tegak dan berdirinya karena Allah, kalaulah
bukan Allah yang qnenegakkan yang ada dan unsur yang ada padanya
dari.sekian makhluk niscaya semuanya akan hancur dan lenpp. Oleh
-4"
karena itu, ia ada di antara narnanya yaifu Dia yang Hidup Kekal dan
terus menerus mengurus maLhluk-Nya.

Dia berfirman,

Y; ;t,g.i'S +fAi 3,;3.fr 't y*


"Saungguhnin Allah menahan langit dan bumi suFW iangan
lqryap." (Qs. Faathir [35]:4t)

Ada juga atsar Snng masyhur dalam kisah dua tiotol, "Hai Musa,
jika aku tidur niscaya jatuhlah langtt itu ke bwni."

Setelah berpindahnya hamba dari dari dunia ini maka ternpat


kernbalin5n yaitu kepada Allah. Hal ini sebagaimana firman-N5n,

,G-w,AL
'HanW kepada-N3alah kamu sanua akan kembli." (Os.

Yuunr.r t10]:4)
Dalam banyak apt Allah & berfirman, "Kepada-I\$7alah kamu
dikqtblikan." (Qs. Al Baqamh 121:281

238 l$' Kumputanlhlismlbnu Raiab


Di dalam pengertian ini sebagian orang-orang bijak menufurkan:
hakikat tauhid yaifu jika seorang hamba merasa binasa di hadapan
Allah & lalu kala dia melihat segala sesuatu ifu semata-mata karena-Nya
yang
dan milik-Nya, (akan kembali) kepada-Nya dan dari-Nya. Seperti
telah diucapkan oleh Amir bin AMi Qais: Tidaklah aku manandang
sesuatu melainkan aku melihat Allah padanya

'ifi'fiiyr v ';l;u?, 'r;l u'!:rti


fb',iruy
i\ ,>t:L\ti gt13t't". ^:2J'P3|L'; A '
,Maha suci Dzat yang telah mengadakan manusia dari ketiadaan

dan menqakkannya dan kalaulah bukan kehendak) Tuhan niscata


tidak akan tqak.

Hanla kepada-Nya tantpt kembli dan Dialah Snng alan


manbangkitl<anng.

Sanai mati, dikubur dan meniadi fulang$elulang'"

Redaksi ,#',y"i, i 2k'U


o\il'tt ,!'j'U'€,)i t; lililt

;,L.i*,1ti ,s?,st ,ti, Ll, d v: ,:o'g6 ,i:s:tfr."!*i


"i3
,tt iC F ,*'tit51"Ya Atlah frdaHah aku ucapl<an sebuah perkataan

abu unglapkan sebwh nadai abu betsumph dengan sebuah sumph


maka kehadak-Mu ada di hadapn sernua itu, iika Engkau telah
manghandakinyn nisca5n tuiadi dan iika Engl<au tidak manghendaking
nnka tidak akan pqr\ah taiadi, tidak ada daSa dan uptn melainkan
dari-Mu, Engl<au Maha Kuasa abs sqala s6uafu-"

Al Khaththabi telah menyebutkan di dalam kitabnya Ad Du'a'


bahwa redaksi "'rM" diriwayatkan dengan huruf ra 'dengan harikat

KumpulanTlrlisanlbnuRajab @ 23g
dhammah dan fathah. BaSr yang diriwayatkan dengan harakat
dhammah maka pengertiannya adalah, bemlasan atas adanya takdir
yang datang sebelumnya juga mengahalanginya untuk memenuhi apa
yang menjadi kewajibannya terhadap nadzar dan sumpahnya. Di dalam
pengertian ini ada unsur paksaan. Yang benar adalah riwayat yang
menggunakan harakat fathah pada huruf fa' dengan menyembunyikan
kata kerjanya. Seolah dia mengucapkan, "maka sesungguhnya aku
mengedepankan kehendak-Mu dalam perkara itu serta aku bemiat agar
terdapat pengecualiaan padanya'sebagai benfuk penjauhan dari
pelanggaran sumpahku saat terjadinya sumpah tersebut."

Dalam hal ini sebagai dalil bagi mereka Snng berpendapat


seperti pendapatrya orang-omng Makkah atas diperbolehkannya
pengecualian secara terpisah dari sumpah.

Menurutku, yang benar adalah pengertian ini dari dtra riwa5nt di


atas yakni riwayat dengan haralGt dhannahdan kthah.
Riwa5rat dengan hamkat dhammah maksudnln adalah, bukanlah
merninta udzur dengan adanln takdir akan tetapi pengertiannya pifu
maka kehendakmu ada di depan sernuanla sebelum adan5n sesuafu.
Bentuknp adalah mubbda 'lnng dihilangkan khabr-nya.
Pengerfnn ini dikuatkan oleh hadits png diriwaSntkan oletr Abu
Daud dalam kitab Sunarngra dengan sanadnya dari Abi Ad-Darrda',
bahwa dia berkata, 'rBarangsiapa yang mengucapkan kala pagi hari, 'Ya
Allah frdaHah aku basumph dengan sebuah surnph, mengucapl<an
sebuah uaryn, mengwgkapkan sebuah nadzar, maka kehqdak-Mu
ada di hadapan setnua itu. Jika Engkau telah menghadakiny niscatm
terjadi dan jil<a hgl<au tidak menghendakinSa maka frdak akan pemah
tqhdi, tidak ada da5a dan upw melainkan dari-Mu. Ya Allah,
ampunilah aku dan jangan hukun aku. Ya Allah, bamngsiapa 5ang

240 lB f<o-pulanlhlisanlbnuRajab
Engkau telah bershatawat kepada4n maka baslntn shalawatku dan
banngsiapa trang telah Engl<au laknat maka bagintn laknathl -
Demikian ifu adalah pengecualian r-mfuk hari tersebut"'
'Abu Daud telah menjelaskan dengan gamblang bahwa maksud
pengecualian yang berlaktr untuk kehendak Allah itu adalah
pengectnlian yang berlaku hari itu. Artinya bahwa atas apa 5nng dia
sumpahkan atau nadzarkan atau ucapkan pada hari itu saja'

Ini sangat jelas bahwa sebenamln pengecualian ifu berlaku atas


segala yang terucap dari perkataan pada hari ifu. Sedangkan penufuran
Al Khaththabi -bahwa dia menghalangi pelanggaran sumpah-
sebagaimana ucapan dari orang yang mengatakan ifu sebagai
pengecualian yang bersambung setelah perkataan -seperti png telah
dikisahkan dari ulama.Makkah. Pijakan hal itu bahwa diriwayatkan dari
para ulama Makkah seperti: Atha" Mujahid, Amr bin Dinar, Ibnu Juraij
dan lainn5n, bahwa pengecualiaan dari sumpah setelah beberapa saat
itu masih berlaku.

Itu juga diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari beberapa jalur


periwayatan. Dalam masalah itu telah banyak lrang mencela, seperti Al
Qadhi Ismail Al Malik dan Al Hafizh Abu Musa Al Madini. Dalam
masalah ini dia mempunyai karangan tersendiri.

Diriwayatkan dari hnu Abbas k€fika menafsirkan firman-Nya,

4$3i:3iV "Dan insatlah kepda Tuhanmuiit<a l<amu lup"


(Qs. Al Kahfi t18l: 24) bahwa itu khusr-rs untuk Nabi $ dan bukan untuk
yang lain. Diriwaptkan oleh Ath-Thabarani dari jalur periwayratan 5nng
lernah.

Diriwayatkan juga dari Ibnu Juraij seperti di atas.

I(umpulanTirtisanlbnuRajab @ 241
Sebagian ulama mengatakan, sebenamya maksud mereka itu
adalah pengecualian terpisah. Ini dihasilkan dari yang terkandung dalam
firman-Nya,

itit @ $L 6)5316 cLzc6'l3i\55


:4;r:ty4:3tShii6
"Dan jangan se,lali-kali lannu mangatakan tahadap santafu,
'saunguhryn aku akan magaplan itu baok pgi, kannli (dqzgen
man@ut), lns1,a Allah. hn Whh kepada fitlnrunu iib lanu
lup'." (Qs. ru Kahfi [18]: 23-241
Yang menjadi sebab turunnya ayat ini adalah, suatu ketika mfu
kaum yang bertanya kepada Nabi $ tentang sebuah kisah lalu beliau
menjawab,"Bqok aku akan macqiblcan kepda l<atiu." Beliau tidak
menyebutkan inqa Allah sehingga berhentilah wahyu untuk beberapa
saat lalu turunlah ayat ini.

Di dalam hadits lrang disebutkan bahwa Nabi


"6u1ri1f67
Sulaiman S berkata, "Malam ini aku akan menggilir 100 istuiku ...."

Dalam hadits lainnya disebutkan bahwa kalau bani Ismil tidak


mengatakan inqa Attah niscaln mereka fidak ake; mendapat petunjuk
selamanya, yaifu unfuk menernukan sapi png diperintahkan unfuk
menyernbelihnya

Di dalam hadits yang terdapat di kitab Musnad dan SuTat'P68


disebutkan, "Bahwa Ya'juj dan Ma'juj setiap hari melobangi benteng

267 HR. Al Bukhari lslnhih N Buklnd,z9lgl, Mr.rslim lslnhih Muslim,l6ill

242 $ fo-pulanltrlisanlbnuRajab
lalu
hirggu hampir saia dari lobang itu mereka melihat sinar matahari
Kefika
mereka kernbali dan mengatakan besok kta akan mernbukanln.
esok ifu datang mereka kenrbali dan mendapatkan seperti keadaan
Allah
sernula (tertutup) dan mereka fidak bisa mernbukanln. SamPai
mengizinkan unfuk dapat membukanya kala mereka mengatakan,
.Besok kita akan mernbukanya ins5n Altahl saat kernbali mereka

mendapati lubang ifu seperti sebelumnlp maka mereka prrn bisa

mernbukanya."

said Al Qaddah berkata: sampai kepadaku khabar bahwa


Musa &mempunyai kebutuhan kepada Allah dan dia telah memohon
kepada-N5n namun tersendat lalu dia berucap, masw Allah- Tiba-tiba
kebutuhannya sudah ada di hadapannya lalu Allah merrahyukan
kepadanya, "Apa kamu tidak tahu bahwa ucapanmu, masw Allah
it]'t

telah menghasilkan kebufuhan 5png kamu minta"'

hrahim bin Adham berkata, "sebagian ulama mengatakan


bahun udaklah sestratu Snng diminta oleh para penrohon itu akan
berhasil tanpa harnba ifu benrcap , nastp Allah, masg.Anah- lni artin5n
mernpercalrakan sepenuhnya kepada Allah' "

Malik bin Anas keadaannln banyak berguman, martn Allahlalu


ada orang l6lrg mencela hal itu, kernudian orang tersebut bermimpi
melihat seseoralrg berkata kepadanlp, "Kamu png mencela Malik
karena dia mengucapkan IIEstra Nlali? Kalau Mdik dengan ucaparuTra
nnsP Attahbdrmaksud melobangi biji sawi rnaka itu akan terjadi."
Flamrnad bin zaid berkata, "seseomng mengupah yang lain
unhrk menyebrangi sungai lalu dia menrulai menyebrang saat mulai

266 HR. Ahmad (Musmd Ahnnd,2/5lh'lll, At-Tirmi&i (Sumn At-Tinnidd,


3153), dan Ibnu lylajah (.gnan lbnu Mahh,4080) dari Abu Hurairah dengan
redaksi 5rang berbeda-beda

KumpulanTtrlisanlbnu Rajab lB 243


dekat dari tepinya dia berkata, 'Demi Allah aku bisa menyebranginla'.
Seseomng kepadanya berkata, 'Katakanlah masp Nlah'. [.alu dia
menjawab, 'Allah berkehendak atau tidak sama saja'. Setelah ifu tanah
ihr menghalanginya."

Tidak layak bagi seseoftmg menceritakan sebuah pekerjaan yang


akan dikerialennya di wakfu mendatang tanpa menyertakan l+ata ins5n
Alkh. Sebab, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi sedangkan yang
fidak dikehendaki-Nya Udak alon terjadi. Seomng hamba haqn
berkehendak ada dasar kehendak Allah. Jika dia lupa terhadap
kehendak Allah kernudian baru teringat setelah beberapa waktu malo
dia telah mengerjakan 1nng diperintahlon kepadanln, dan dosanya pun
hilang meski hal itu fidak bisa mencabut kafarat yang trarus dia hkukan
dan tidak bisa melanggar sumpahnya. Inilah 1Bng dirnalaud dari
perkataan Abu Ad-Darda',269 "Ya Allah, ampunilah aku dan jangan
hukum aku." Jelas ifu hanya merninta unfuk diangkat dosanya saja
tanpa pencabutan kafamtrya.

Denrikian juga yang diriwafntkan dari Said bin Jubair tentang


firman Allah &,'"Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika l<amulupa" (Qs. Al
IGhfi [18]: 24) la berkata, "Malsudnya adalah, mengucapkan nama
Allah ketika kamu bersumpah (dan kamu lupa) mengecrnlikanqn.
Gunakanlah l<ata insSn Allah jika kamu ingat meski sudah berlalu lima
atau enam bulan. Hal itu tidak mengapa bagiku selama kamu tidak
melanggar sumpahmu."

Oleh karena ifu, sebagian ulama berpaling dari ucapan Ibnu


Abbas dan para shahabatya. Di antam mereka adalah Abu Mas'ud Al
Asbahani dan Ibnu Jarir At Thabari.

269 HR. Abu Daud (Sunan Abu Daud,5085) dari Abu Dzar.

244 lB rcr-pulanlhlisanlbnuRajab
Dernikian yang dikatakan di dalam hadits ini tentang
mendahulukan pengecualian kala bersumpah karena dengan
mendahulukannya berarti mengakhirkan pengecualian dari sumpah akan
menjadi sangat jauh kemungkinan4n. Pada umumnya, sumpah ifu fidak
teriadi narnun hal ifu terjadi saat dia mengulumya.

Malik berkata tentang pengecualian dalam sumpah, "Jika dia


ingat dengan mengucapkan iasga Allah yang malsudnln adalah,
pengeculian. Hal ini sangat bernranfaat dalam menahan diri dari
janji. Namun jika hanya bernraksud menialankan perintah
dalam firman Allah &, 'saunggahnSa aku akan mengaial<an ifu bqok
pagi, kauali (dangan menyebut), Ins5a Altahl (Qs. Al Kahfi t18]: 23)
maka itu fidak malanggar janji namun aku tetap rnelihat wajibnya
kafamt."

hnul Mun&ir dan lainnya telah menukil perkataan ini dari Imam
Malik. Dernikiarn iuga Abu Ubaid dan sebagian ulama telah menyebutkan
hal ini.

Ada juga ulama Snng bersikap ragu tentang waiibrya lofamt


dalam sumpah seperti ini, karena keraguan pandangannln antara
ucapan dan maksud. Ucapannya terkait dengan penyebutan ins5a Allah
namun maksudnya tidak terkait dan mengharuslon untuk dipenuhi
karena penyebutan pengectnlian ifu sebagai upaya mamrjudkan dan
menguatkan dalam mernenuhi sumpahnya.

Secara global, sudah selayaknSn mengambil hadits Zaid bin


Tsabit unfuk pengertian ini serta mendahulukan penyebutan insya Allah
atas setiap perkataan, sumpah dan na&ar yang terucapkan. Dengan
demikian dia dapat keluar dari tanggungjawab atas kebebasan seorang
hamba dalam berbuat dan agar hamba tersebut menanamkan keyakinan
bahwa apa yang dicita-citakan dan dikatakannya baik sumpah.

KumpulanThlisanlbnqRajab {B 245
Nadzar dan yang lainnSa tidaklah terjadi kecuali karena
kehendak dan maksud Allah sernata. Oleh karend fu, buny hadits
selanjutrya lraifu, "Sauafu 5ang telah hgkau kehendaki niscata tajadi
dan squafu 5ang Engkau fidak menghazdakin5n maka ddak akan
terjadi. Tidak ada daga dan upSa melainkan dari-Mu, saunggahngTa
hgl<au Maka Kuasa abs sqala sauafu."
JilG demikian, maka dia telah terlepas dari daya, kekuatan dan
kehendaknya tanpa kehendak, hekuasaan dan kekuatan Allah. Dia pun
telah mengakui terhadap Tuhann5a atas kekuasaannln terhadap segala
sesuafu karena seorang hamba itu lernah atas segala sesuafu kecuali
yang telah Tuhannya taldi*an kepadanya.

Makna perkataan di atas adalah, m€ngesakan Tuhan dalam


kekuasaan, kekuatan, ketenfuan dan kehendak karena sesungguhnln
seorang hamba tidak mampu atas sernua ifu kecuali atas kernampuan
1nng diberikan oleh Tuhanqn. Inilah puncak dari tauhid rububiyah.
Imam AqrSyafi'i berkata:

'3;'f lx'n ol q cr bf p ,:11 ort's4 (,

'Sauafu jmng Engkau kehandaki nisa5a tujadi maki aku frdak


manghandakirya.

Sdangkan sauatu gang aku kehendaki jila hgkau tidak


mmghandakinSa mal<a fidak akan pemah tajadi."

Sebagian ulama di antaranya Imam Ahmad mengambil


perkataan hnu Abbas dalam menafsirkan ayat tersebut dalam benfuk
ynng lain, yaifu: Seseorang jika bemcap aku fidak al{an mengerjakan ini
dan ifu, lalu dia bermaksud unfuk mengerjakanrya, maka dia harus
mengecualikannya lalu berkata, "Insja Allah', kernudian baru

246 $' f,r-pulanTlrtisanlbnuRaiab


mengerjakannya. Karena dengan dernikian dia terlepas dari dusta jika
keadaannp tidak bersumPah dengan sebuah sumpah.

Pernah Yahya bin said Al Qathan mengatakan, "Aku fidak akan


mengaiakan ifu" maka dia fidak akan mengerialonnya selarnaryn.
Namun jika dil6takan padanln, "kamu l<6n fidak melakukan sumpah",
maka dia menjawab, "lni l€bih berat - yaifu berlaku dr.rsta -kalau aku
bersumpah maka itu lebih mudah !,akni aku lakukan kafamt atas

sumpatrku lantas aku bisa mengerpkan kennbali."

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seseorang png berkata,


"Aku tidak akan makan lalu dia makan" dia menjawab, "Dia telah
berdusta tidak pantas ba$nlra melakukan itu."

Al Wdid bin Muslim dalam lflt^b Al Aiman wan Nudzur tdah


menukil dari Al Auza'i tentang orang Snng disuruh mengerjakan sesuafu
lalu dia menjawab, "\ya, hqa Nlah lpadahal dia tidak berniat untuk
mengerlakannyra", dia berkata, "lni adalah kebohongan dan pelanggaran
janji. Pengecualian itu hanya dibolehkan ddarn rnasalah sumpah."

Dia ditanlp lagi, "Bagaimana jika dia mengatakan, iya insya


Allah, dia pr.rn berniat mengerjakannya namun kemudian ielas dia tidak
mengeriakannya?" maka dia menjarlrab, "Atasnlp sesuatu !/ang
dikecrnlikan."

Ini mentrnjul*an bahwa pengectrlian dengan mrrrry&ut insg


Ntahifuuntuk selain sumpah. Hd ini bemnanfaat bagi orang SEng tidak
mernpunyai i'fikad hnt untuk menyelisihi perkataannya sejak awal
pernbicaraannya. re

Redal$i 'U'Cti $ {&|, dtt ,iy'e'U'r$b f:'C$t


'r'iA U ,rb d "Ya Atlah ddaktah aku betshalaornt dengan sebuah

shalawat kecuati bagi orang yan7 Enykau bershalawat kepadan5a dan

KumpulanltrlisanlbnuRajab {@ 247
frdailah aku melaknat dengan sebuah lalmat melainkan bagi omng 57ang
telah anglau lalmaf' Al Khaththabi berkata: Bentukryn adalah kalimat
C.-rrrj .14 dengan huruf la'yang pertama dibaca dengan harakat

dhammah dan yang selanjubrSn dengan haralot kthah. Pengertiannya


adalah, seolah dia berdoa, "Ya Allah, perunfukkan shalawatku dan
doaku hanSn untuk oftmg yang Engkau telah mengkhususkan baginya
shahwat dan rahmat-Mu dan jadikanlah laknatku bagi omng png
berhak mendapatkan laknat-Mu dan layak baginya pengasingan dan
penjauhan pada keputusan-Mu. Janganlah Engkau hukum kami atas
kesalahan Spng telah kami perbut dengan meletakkannp bulon pada
ternpatqp dan menernpatkannya bulon pada sernestinln."
Ia bertufur bahwa Snng benar atas penafsirannya lralfu iilra
shalawat atau laknat atas orang fng tidak berhak mendapatkannya
telah tenrcap terlebih dahulu. Kernungkinan malsudn5n adalah hangn
mendoakan tauftk dan menslpratkan dalam pernrohonannln penjagaan
agar tidak terlontar dari lisarurya pujian melainkan harryp untuk omng
Snng berhak mendapatkan pujian dari kalangan kekasih-$n dan fidak
pula celaan kecuali hanya bagi omng 5nng berhak mendapatkann5p dari
kalangan musuh-musuhNya hingga fidaklah aku mengadakan
permr.rsuhan kecuali terhadap mr.ruh-mtrsuh-Mu. B€nfuk yang pertama
mengarah kepada bentuk lampau sedangkan benfuk yang kedua
mengarah kepada bentuk 1nng akan datang. ethh F"g Maha Tahu.

Menurutku, penafsiran yang pertama bbilr. shahih berdasarkan


perkataan Abu Ad-Darda', 'Ya Allah, barangsiapa gnng Engkau telah
bershalawat kepadanya rnaka bagiryn shalawatku dan bamngsiapa png
telah Engkau laknat maka baginlp laknatku." Sedangkan ucapan Al
Khatthabi bahwa bentuk ini mengamh kepada bentuk lampau sangat
lernah, karena Snng benar adalah mengamh pada benfuk 1nng akan
datang yang rnalrsudnya: "Tidaklah pada hari ini aku melaknat dengan

248 $' fr,-putanThlisanlbnuRajab


sebuah laknat dan tidak pula bershalawat dengan sebuah shalawat."
Artinya, aku tidak akan melaknat dan Udak akan bershalawat.

Ini berkenaan dengan perkataannya sebelumnya, "Ya Allah,


fidakhfi aku ucapkan sebuah perkataan atau ungkapkan sebuah nadzar
atau bersumpah dengan sebuah sumpah maka kehendak-Mu ada di
hadapan semua ifu."

Al Khaththabi sepakat bahwa maksud yang terdapat dalam


kalimat "tdaklah aku mengucapkan suafu ucapan, bersumpah dengan
sebuah sumpah, atau bema&ar dengan suatu nadzar" berkaitan dengan
yang akan datang maka seharusn5la begifu juga dalam permasalahan
shalawat dan laknat. Perlu diketahui, bahwa seorang hamba itu diuji
dengan lisannya, kadang dia akan melaknat kepada orang yang telah
mernbuatrya marah serta mernuji orang 5nng dia ridha kepadanlra..
Banyak terjadi pujian ini diberikan kepada orang yang tidak berhak
menerimanya, laknat juga dernikian banlnk diberikan kepada ormg
yang tidak berhak menerimanYa.

Ada juga perkataan lainnya nalnun bukan hadits yang berbunyi,


"sesungguhnya jika laknat dilontarkan maka ketrka yang dilaknat itu
ternyata bukan orang yang berhak menerimanya maka itu akan kernbali
kepada pelaknat itu sendiri."

I-aknat sama dengan doa, terkadang dikabullon dan tepat


mengenai oremg ynng dilaknat. Nabi $ pemah mernerintahkan kepada
seomng wanita yang melaknat untanya unfuk melepaskan unta tersebut.
lalu beliau bersa*a'
,, o $z ^ ,
.b&iist+;'t
-

ItumpulanTirlisanlbnuRajab {& 24g


Unta gnng telah dilaknat tidak boleh menemani perjalanan
"
pu-i."270

Sebagian ulama salaf tidak akan memasuki rumah yang dilaknat,


tidak makan telur ayam dan tidak rninum susu kambing yang telah
dilaknat. Sebagian mereka berujar, "Aku Udak pemah sekalipun
memakan sesuafu yang telah dilaknati."

Ibnu Hamid telah menyebutkan dari sahabatrya dari Ahmad


beliau berkata, "Barangsiapa yang melaknat hamba sahayanya maka dia
harus memerdekakann5n dan yang melaknat sebagian dari hartanya
maka hendaknya dia mensedekahkanngra. "

Dia juga berkata, "Berkenaan dengan melaknat isfuiqn maka dia


harus menceraikannya. Alasanngla adalah terjadip perceriaan antam
suami ishi yang saling melaknat, manakala salah seorang diantara
keduanSn berdusta maka dia lang akan tertimpa laknat dan
kemarahan."

Jika seorang hamba di pagr harin5n mendahululcir di dalam


doanya: tidaklah dia melaknat dengan suatu laknat dan ifu sesuai dengan
laknat Allah terhadap yang dia laknati, dan tidak pula dia memuji
dengan sebuah pujian dan itu sesuai dengan pujian Allah terhadap yang
dia puji maka dia telah terbebas dari dosa melaknat orang yang tidak
berhak untuk dilaknat atau mernuji omng yang tidak berhak untuk dipuji
dan kejadian tersebut karena lupa dan salam atau kernamhan yang besar
dan lain-lain

Namun jika orang ifu sengaja melakukanqn padahal dia


mengetahui maka masuknya dia dalam s5nrat di atas ifu, maka perlu

27o HR. Muslim (shahih Musltm, 2596).

250 lB, KumpulanTirtisanlbnuRajab


ditinjau kernbali meski keumuman penqlamtan ini menghanrskan dia
termasuk di dalamnYa.

Dalam sebuah hadits shahihdari Nabi $ menyebutkan, "Bahwa

Nabi $'pernah menetapkan qlarat dan orang yang menghardik,

melaknat atau menrukulnya dalam keadaan marah atau 5nng s€rnisalnlp


harus mernbalnr kafarat 6* t1tu14."269

FIal ini khusurs iil(a dia yang dilaknat itu b€lt|ak


mendapatlranrqTa tapi ternyata ielas dia itu fidak b€rhak

mendapatlonnya
Ul U1.
-#?tf,l'. g;,:9t;IttglJ, d,J,: aku
Redalsi .i
'W.J U. "hgl<au panotongku di dmia dan di akhint, wafatlanlah
sebgai s@mng muslim dan pata nul<ankh aku dagan oru{lonn$
Wg stDW ini diarnbil dari doanp Nabi Yusuf ,L k€fil(a b(,rlata, "(Ya
tulnnlcut Pacipb Wfi en bmi Waukh pdhdwgku di dunk dan
dl atrhint, natahntah afu datan k&an Islan dan Saburglanlah aku
dasan onngongl lpns slnlih-" (Qs. Yuanf [1s2]: 101)
Allah I adalah Pelindung para kekasihnlp di dunia dan di
akhirat.'Dia melindtrngi dengan menjaga dan mengawasi mereka,

mernberikan hidal6h kepada mereka datam masalah dunia dan akhirat


setarna mereka hidup. Jika kernatian menjernput merefta maka Dia
u6fatlon dalam keadaan Islam dan menggabungkan mereka setelah
rrnfatrla bersama orang-oralrg 5rang shalih.

26s HR. Ahmad (Mtstpd ,4hmad, 6/45,2/390, 488,3/400, 3,/333,384, 391,


400, dan 5/454, dari hadits Saudah isti dari Abu At-Thufail) dan Muslim
(shahih Muslim,2600, dari hadib AiEnh, 260l dari hadit Abu Hurairah,
2602 daihadits dari Jabir).

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab lB 251
Ini adalah - nikmat yang besar dan sempurna.
Rasulullah $ sebelum wafatr5n bersabda,

';;;lJUj; ";'lt;hr ;;f G$ C


.:;LJA$,t:t4ktj
';1 uBersama-sama
dangan oung-omng wrg ai*r;i nikntat
oleli Atlah 5aitu: Nabi-nabi, pam shiddiqiin, omng-oftng 5mng mati
sghid dan oftrng-oft,ng lDng shlfifi."27o
Mengenai ucapan Nabi Yunrf Ct, "Wafatl<anlah aku dalant
kadaan ldam dan gabungl<anlah aku bqsann onngamng shalih" (Qs.
Yur.rsuf IL2l: 101), ada yang berpendapat bahwa dia mernohon
kematian unfuk dirinya. Ini adalah pendapat sebagian ulama salaf di
antaranSn Imam Ahmad. Inilah 5nng dUadikan dalil dalam masalah
bolehnya memohon kernatian tanpa ada kernudharatan png datang
bersarnanSn

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa dia harya


meminra agar dimatikan dalam keadaan Islam saat benar-benar datang.
Namun ini fidak mencerminkan doa unfuk wafat lebih cepat
sebagaimana yang diinformasikan tentang orang-omng beriman kala
mereka berdoa,

'i gi', qW g';g', 6.f, 6,r.rt G:


{itr
270 HR. Al Bul$ari (Slnhk Al Bul<had,3586) dan Mr.rslim (stnhih Mtslim,
2M,t36, dari Ais!/at0.

252 l$, Xo-pulanTtrli;sanlbnuRajab


"Ya Tuhan kami, ampunilah bagi l<ami dosa4osa kami dan

hapuskanlah dari kami kesalahan kaalahan kami, dan wafatkanlah kami


beserta oftng-oftng yang berbakti." (Qs. Aali Imraan [3]: 193)

V*g menguatkan penafsiran yang pertama adalah bahwa di


akhir doa ini ada permohonan tentang kerinduan unfuk bertemu dengan
Allah, ini memuat di dalamnya permohonan untuk kematian.

Bolehnya memohon dan mengharapkan kematian didasarkan


pada firman Allah &,

n,aY ;ti
"e
i3+$ijr i.l( H ;( t'Y,i

4)6"P oLLj:i|W uatSi o2!'


"I{atakanlah, 'Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhimt
(surya) itu l<husus unfukmu di sisi Allah, bukan untuk orzng lain, maka
inginilah kqtatian (mu), iika kantu mqTnng benar'." (Qs. Al Baqarah
121:941

I-alu Dia mencela'mereka atas tidak mengharapkan kematian


dengan sebab kejelekan mereka dan atas keinginan mereka unfuk hidup
lama di dunia. Allah & berfirman,

a;txlj#'tr) aLblri 651 $45


'&r.6
{oLafi W,fislsi
"Itabl<anlah, 'Hai omngonng tmng mqzganut agama Yahudi,
jika kamu mendal<wal<an bhvn saunggahnSn kamu sai,alah kekasih
Altah bukan manusia-manusia t/ang lain, maka hampkanlah

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {B 253
kinntianmu, jika kamu adatah oftng-oftng Wng bqtar'-" (Qs' Al
Jumu'ah 1621: G7)

Di dalam kitab .4/ Musna&77 disebutkan sebuah hadits dari


Nabi $, beliau bersabda,

.A)Z; ,!J u vt aFtLlW-t


"Janganlah ses@ftng kematian kanli dia telah

tlakin dengan amaln5a."


Omng png mernilih arnal shalih hendaknya mengharapkannya
kedatangannp (kematian), dernikian juga bagr omng yang ditimpa
kerinduan yang besar untuk berjumpa dengan Allah E. Namun jika
omng yang mengharapkan kematian takut terjadinya fiktah yang
menimpa agamanya, maka ini diboletrkan tanpa diperselisihkan. Kami
telah memaparkan penjelasan tentang masalah ini.

Rdaksi
f ,:ii.gtiiir 'fi.r#tl:.i:t ,:Quir ;6i r3!r Sr
,W*q,i:rdi,? t'u,u6 A6?3,:#i i\ *Ya

Nlah saungguhn5n aku memohon kepada-Mu kerelaan setelah


datangn5n ketenfuan, dinginntn kehidupan setelah kematian,
kenikmatan melihat Wajah-Mu, kerinduan unfuk beryumpa dengan-Mu,
tanpa adan5a kaempibn gng mqrrbahagkan dan fthah Snng
menyaatl<an."

Ketiga hal di atas juga telah ada riwayat dari Nabi $, bahwa
beliau berdoa dengan ketiganya yaifu hadits dari Ammar bin Yasir, dari

27t HR. Ahmad (MusmdAfumd,2/350)-

254 {$ fo-pulanlirlisan Ibnu Rajab


Nabi g.zzc Kami telah menjelaskannya dengan santuhnln di
pernbahasan yang lain.

Ridha dengan ketentuan ternrasuk tanda-tanda omng tauadhu


dan jujur dalam kecintaan. Di kala hatinSa dipenuhi d*gun kecintaan
kepada Pelindungnya mal{a dia pun akan ridha dengan segala 3nng
Allah tenfukan untuknya, baik 1nng menyakitkan atau pun yang
menyenangkan.
t c ^. c ,

Ub olJ tyY 0,, oQ


r* ope,J.!Y
fr'tf c Sr G &ltt:r:<- a ;u:rf ol d"
"Dua hal5ang sepdan jil<a mqela mqtaci dan mencela

tahadap onng !/ang dicinb apa pun aku hans bersbar-

,4ku tebp hans menjadi bgran dari mqel<a makipun maninggall<an

dalam hatiku panasnya api Snng menyala.

Aku harus selalu betsabar abs apa Wng merel<a pufuskan

, dan tebp taat a*ls sqala Snng mereka perinbhkan."


Jika hafi dipenuhi dengan kerelaan terhadap yang dicinta maka
kerelaannya ifu untuk sernua yang datang darinya baik ifu berupa
hukum-hukum atau ketentuan.

Umar bin Abdul Adz berkata. "Aku berada di pagr hari dan
kebahagiaanku hanfalah yang sudah ditetapkan dalam kepufusan dan
takdir."

274 HR. Ahmad (Musmd Ahmad, 41264) dan An Nasa'i (Ash-Shughn, 7305
dan Al Kubn,1228l.

KumpulanThlisanlbnuRajab {S 255
Pernah omng-oftmg menjenguk sebagian para tabiin kefika
sedang sakit lalu dia berkata, "Aku suka kalian datang seperti
aku juga sul<a iika kalian datang kepadanp."

Jl larl$yrF.ct yr4iY'f. os rL

'Jil<a mhask kalian adalah 5angsudah mafimpku


nnka untuk sebuah luka frdak ma(pp s&ab aku r* katbn
man5akitiku."

Terkadang sebagian para pencinta mernilih kehinaan dibanding


kernuliaan, kemiskinan ketimbang kekayaan, keadaan sakit dibanding
kesehatan dan kematian daripada kehidupan. .

,*,i,fu:,t'e'Y
63 i!L, 6it ,i'*t ,i; U

af ix,rttse'rL
z tl .

i nv$ )*tV ,*'-C.u


"Kantulianku, kehinaanku, sehatlru, kefrh aku dalan kadan sakit.

Walni kaum aku telah rek &hn kelrubn magpcir danhku.


Tatnntah Ja, Ua" hnjak mancelaku, di anbm musibh adalah ns
satdt ini.

hnrgskp 5ang malamnSa adalah wal<fit puiumpanng nnka bk


akan tidur."

Nabi $ mengungkapkan dengan bahasa "rela setelah dabng


ketanfuan' karena ifulah kerelaan yang sebenamya.

256 $, ft -pulanThlisanlbnuRajab
Sedangkan rela dengan kaentuan yang belum terjadi maka ini
termasuk kdmginan kuat r.rrhrk rela. AdakalanSn keinginan kuat tersebut
bisa hilang kefika kenyataan itu datang. Oleh karena itu, tak pantas iika
seorang hamba mengharapkan datangnln musibah dengan segera
namG mohonlah kepada Allah keselamatan rnalG tatkala datang
musibah md<a dia hadapi dengan kerelaan.
di medan
Sebagian mereka ada dua anaknya yang terbr.muh
jihad dan datanglah orang-orang bertakziah kepadanln atas
meninggalnya dua anaknya lalu dia pun menangis, dia berkata, "Aku
menangis bukan karena mereka terbunuh namun bagaimana kerelaan
mereka terhadap Allah kala pedang mernbunuhnya."

tbj,#rt*3 Qi;ir3 orbr ,.

.a
l^br4
c) I o. ?,
t .i-Jl
c/
L|-rg- U,-l- '.:t, U "&r,
t:bfro\N. -r,
Ul
.aort,
l-t o
t
ftJ
o'
1 t
o)f
cat;Atillr
.ar,
'vf
cTl "eAu
"Jil<a penduduk nqlqi (Al Ghisha)
merel<a telah ndha dengan keharusan membunuhku

demi Ntah, aku tidak akan sep*ti lagkng kekasih yang dipenuhi
kebqcian
Aku telah meniadi hamba saha5n mereka
bk ada hak fugi samng hamb ahaSm untuk menolak
Seomng 5ang saldt frdak akan melihat

kecuali bbib gng al<an mengofuti-"

KumpulanThlisanlbnuRajab {S 257
Dinginnya kehidupan setelah kernatian adalah
kehidupan Snng baik berikut dengan kenikmatanryn dan setiap yang
menyejukkan mata. Rasa dingin ifu menyebabkan sejuknya pandangan
perniliknya dan kebaikan yang ada padanya, sedangkan hati yang din$n
meniadikanqa lapang dan tenang, 6dak seperti hati dan rnata png
panas.

Oleh karena ifu, ada hadits yang menlptakan,

iit) *trit:tu.,*';L
"Sucilanlah lnfrku dagan aA, salju dan embu7."275

Air mata kebahag;an itu dingin berbeda dengan air mata


kesedihan 5nng sifaturSn panas. Dinginnya kehidupan yaifu kebaikan dan
kenikmatannya dan hakikat baik serta nikmatuign kehidupan adalah di
akhirat bukan di dunia ini. Sebagaimana saMa Rasulullah O,

.;?\tWlf/ ;f i
"Tidak ada kehidupn kanali kdticlupn al<himt"z76

Sebabnya adalah anak Adam itu terdiri dari jasad dan ruh,
keduaryn mernbufuhkan rnakanan dan kenikmatan dah itulah
ketridupannya.

HR. Al Bukhad (slnlrih Al Buklnri, TM darl Abu Hurairah dan 6368 dari
Aistah) dan Mr:slim (shatnh Muslim,s98, dari Abu HGirah dan 589, dari
Ai"5rah).
HR. Al Bukhari lshahk Al Bukhai,6413 dari Mu'awiph dan 6414 dari
Sahl bin Sa'id) dan Muslim (Shahlh Muslim,1805, dari Mu'awi5ah bin Qurmh
dan 1804, dari Sahl bin Said).

258 @, fu-pulanThlisanlbnuRajab
Hidupnya jasad dengan makan, minum, kawin, berpakaian,
werrangian dan kenikmatan lainnya yang dapat diindera. Dengan
pengertian di atas tak ubahnya seperti binatang tentunya haq/a dengan
pensjfatan sepertiini. Sedangkan trldupnya ruh itu sifabrln sangat
lembut bersifat ruhaniyah dari ienis Malaikat maka makanannSa,
kenikmatannya, kebahagiaannSn lraifu terletak pada mengenali
Penciptanya, pada hal-hal yang dapat mendekatkan diri kepada-Np dari
melaksanakan taat dengan mengingat dan mencintai-Nya, ingin dekat
dan rindu untuk berjumpa dengan-N5n.

Inilah kehidupan dan nutuisi jiwa. Jika hal itu hilatg maka dia
akan- sakit bahlon musnah. Hul yurs paling mendasar penyebab
nrsaknya jasad itu ketika tidak ada makanan dan minumannya. Dengan
dernikian banyak terjadi di
kalangan orang-orang kaya Snng hanya
menjadikan kenikmatan itu dirasakan oleh jasadnya saja namun dia
hatinya dalam keadaan sakit dan takut. Omng-orang bodoh
itu menpngka bahwa Snng sakit itu akan hilang dengan
hatinf
menambah kenikmatan 5nng terindera. Sebagian mereka menyangka
bahwa ifu akan hilang dengan menghilangkan beban pikiran dengan
minum yang memabukkan, padahal sexnua ini fidak menjadi solusi
bahkan menambah rasa sakit dan takutrln

Sebabnya adalah kehilangan makanan dan vitaminrya hitggu


dia sakit dan meradang.

qr*; tPt -VUk sY


a

,i!i u( c'r*at ,.a'J,


'Apabila engkau ifumakanan buatiiwa'lalu lau maniauhinin,
maka jiwa itu tidak akan dapat bersabar terhadapmu.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 25g
Biavnk ifu akan tet:ap hidup di air abu seperti

5ang hidup di sham sdang il<an-il<annya pada bhasa."


Di antara orang-omng Uak b€rtufur kepada suatu kaum, "Apa
Snng kamu siapkan untuk kehidupan kalian?"

Mereka menjawab, "Makanan dan minuman dan yang


setrnisalnyra."

Maka dia berkata, "Hidup Sang sebenamln adalah 3nng tidak


menyisalonmu rasa sakit dan itu adalah yang menguatkanmu untuk taat
kepada Allah &."

Bamngsiapa yang hidup bersama (tuntunan) Allah rnaka baiklah


kehidupannya, dan bdrangsiapa png hidup dengan diri dan nafsunya
maka akan selalu dalam kegoncangan.

Al Hasan berkata, "sesungguhya pam kekasih Allah ifu adalah


orang-orcmg yang mendapatkan warisan kehidupan yang baik,
dengannya mereka sampai kc kepada-Nya melalui munajat dengan
Kelosih mereka dan dengan mendapatkan kelezatan mencintaryn di
dalam hafi."

hrahim bin Adham bersama para sahabafuiln p€rnah mal{an


rernukan roti 3nng kering kernudian dia berdiri menuju sungai dan dia
pun minum aimya dengan telapak tangannln, lalu mernuji Allah, lantas
dia berkata, "Kalaulah para raia dan anak-anak ifu mengetahui
kenikmatan dan kebahagiaan png ada pada kami, niscaln mereka akan
mencambuk kami sepanjang hayat. Sebab kita ini merasakan nikmatrya
hidup dan sedikitrya kelefihan."

Di antara sahabafoi5ra berkata, "Wahai Abu Ishaq, sekelompok


oftmg mencari-cari kesenangan dan kenikmatan narnun mereka telah
salah dalam memapaki jalan yang lurus."

260 $, fo-pulanlhlisanlbnuRajab
lalu dia berkata, "Darimana kau dapatkan ungkapan ini?"

|.hwri i::t; ';'i'&tt?';t*i' Jif


t;.Ftrt:j6 ib ),6r r: '€$uary'W)^;lr
"Pam pancinta ifu adalah suafu kaum 5ang angat
menakjublan.

Kebhagiaan mereka berlangsung lann dan


maryruwglan.
Kehidupn itu adalah kehidupn mqel<a dan kepanilil<an adakh milik
mqeka.

Mantsia haryn nampu berusha unfuk sqnakin menjauh abu


mendekat.'
Sebagian orang bijak ditanp ketrka mereka mengasingkan diri
dari orang banyak, "Jika kamu menjauh dan menrufus hubr.ngan
dengan yang lain maka kamu akan hidup dengan siapa?.

Dia menjawab, "Betrsama otang yang aku jauhi karena


mengharapkan-Nya."

Driwayatkan dari Al Masih & bahwa beliau berkata, "Wahai


segenap sahabatku perbanSnklah bercakapcakap dengan Allah dan
sedikitkanlah bercakap-cakap dengan manusia. "

Mereka bertaqn, "Bagaimana kami memperbanyak bercakap-


cakap dengan Allah?"

Beliau menjawab, "Menyendirilah kalian dengan mengingat-Nya,


menyendirilah dengan mengingat segala nikmat dari-Nya, menyendirilah
dengan bermunajat kepada-N3a. "

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 261
Perlu diketahui bahwa mengumpulkan kedua jenis kehidupan di
dunia ini Udaklah mungkin. Barangsiapa yang sibuk dengan kehidupan
ruh dan hatinya rnaka dia akan mendapatkan bagian Snng banyak
darinya dibanding kehidupan jasad dan badannya. Dia tidak akan
Inampu unfuk mendapatkan bagian dari muara nafsun5n. Dia pun tidak
akan mampu menrperluas diri unfuk mendapatkan kesenangan Snng
dapat diindera, dia hanla nrampu unfuk mengambil sebatas kebufuhan
badannya saja, maka kehidupan iasadnya menjadi berkurang mernang
ini 5nng harus terjadi.

Inilah jalannya para nabi dan msul juga para pengikutrya.


Allah & telah memilih mereka unhrk menyedikitkan bagian mereka
berkenaan dengan kehidupan lradqn dan memperluas bagian mereka
berkenaan dengan kehidupan hati dan ruhnya.

Sahl At-Tusfuri berkata, "Tidaklah Allah mernb€rikan bagian


kepada seorang hamba berupa kedekatan kepada-Nya dan mengenal-
Nya kecrnli Dia haramlon baginya dunia sebesar penrberiannya benrpa
mengenal-Nya dan dekat dengan-Nla. tdaldah Allah mernb€rilGn dunia
kepada seorcng hamba kecuali Dia haramkan bagrnya unfuk mengenal-
NSra dan dekat dengan-Np sebesar dunia yang diberikan kepadanya."

Nabi $ dalam kehidupannya senantiasa bersikap hernat sebisa


mungkin, padahal Allah telah mernbulokan dunia dan kelruaman unhrk
beliau. Bahkan, beliau wafat dalam keadaan tak pernah kenyang dringan
roti gandum, beliau bersaMa,

t't;6fur ,y--, ,y Ct,,$!^x:) Ctl


.ri?;r'ct:r i ci;3 ,P g JG

262 S, Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab
"Puumpmaanku dangan dunia bk lebih harya sekdar
.
pangantbn gng bqtduh di baunh pohon lalu dia Pagi dan
manhgalkann5a."

. . Beliau juga bersaHa,


7, t It o l--.o!
L1*t rt;j;lrlt:;l o
dr*, u dl r*>
nt

.;>,2r,f *i1j
"Kninbanku tahadap dunk haryralah kepda uranila dan
wew;angian, dan sejutqp p?ndarynku tnn5n di dalam shalat."fr7
Wanita dan wer,vangian mengandung kekuatan spirittnl, berbeda
dengan rnakanan dan minuman. Jika kedmnya diperbanyak maka akan
mernbuat hati semakin keras dan juga merusaknya. Kadangkala bisa
juga merusak badan. Hal ini sebagaimana saMa Nabi $,

u.t
/u/, #r.#.'u 'o$f;,io:'n;l x6
, ib
t ltz // /
e*l$ alr; Y ok 'Jiy:. U>kl i;l
,tott rltr.
djiry{A d\ (yGD,
Tidak ada tempat gng jelek pda diri anak Adam 5ang terus
dipenuhi kauali perublp nanun jil<a tetap harus dipanuhi mal<a 1,/3
nnkarnn, 1,/3 minuman dan 1,/3 udan.i278

n7 HR. Ahrnad lMusnad ,4hnmd, 3/128, L99, 2851 dan An-Nasa'i l7/6Ll
hadits dari Anas.

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 263
Salah seorang ularna salaf berkata, "Sdikit rnalon mernbanfu
sekali unfuk bersegera dalam kebaikan."

Ibmhim bin Adham b€rkata, "Kekenlnngan ifu mernatikan hati


dariqn menimbulkan kesenangan, suka cita, dan tertawa."
Abu Sulaiman berkata, "Jiwa ifu jil<a kelaparan dan kehausan,
rnaka hafi akan menjadi bersih dan lernbut tapi jika kekerqpngan rnaka
hati menpdi mati."

Dia juga berkata, "Kunci dunia adalah kenyang dan kunci akhirat
adalah menahan hpar."
Imam Ahrnad ditanya, "Apa seseorang bisa mendapatkan
kelernbutan hatinya sedang dia sdalu dalam keadaan kenyang?" Dia
menjaurab, "Aku tidak mdihakrya. Unfuk ini, Allah menqnriatkan puasit
dan Nabi C juga pernah melakukan ptnsa wishal (fidak berbuka)
beberapa hari yaitu fidak malon dan minum dan ketika beliau ditanp
rnaka jawabnya adalah, 'Aku tidaksma dqsan l<alian, aht selalu dakm
lindungan Tuhanku. Dialah gng mqnbqilru dan minum'."f,z
^y
Di Bashrah, pernah ada seorang png bersungguh-sungguh
dalam ketaatan, dia sedikit makan namun badannya tidak kr.mrs.
Kernudian dia ditanya tentang sebabnya maka dia menjawab, "Ifu
disebabkan oleh kegembiraanku mencintai Allah. Jika aku teringat kalau
Dia adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Nya maka Dia fidak akan
rnenahan badanku unfuk fumbuh baik."

HR. Ahmad (Musnad t\hrrad, 4/L321, At-Tirmidd (&mn At-Tbmidd,


2380), An-Nasa'i di lAl Kubm, 4/7771, dan lbnu Majah (.Srznan lbnu Majah,
3349) dari Al Miqdam bin Ma'di Karib.
HR. Al Bukhari (shahih Al Bukhad, t965) dan Mwlim (Slnhih Muslim,
1102) dari Aisrh.

264 l$. Xr-pulanlirlisanlbnuRajab


,

Abul Hasan bin Bas5lar ditanSn, "Apakah ada wali Allah


berbadan gernuk?"

Dia menjawab, "lya, iika u/ali ihr berlaku juiur."


'
Dia ditanya lagi, "Bagaimana ini sedang Allah membenci orang
shalih yang b€rbadan gernuk?"

Dia berkata, "Itu jika omng shalih tadi mengetahui diriryn


hamba dari Dzat yang menjadikan dirinya gemuk."

Basyar pernah berialan di rurnahnf lalu dia berkata, "pukuplah


bagiku kernuliaan bahwa diri ini adalah hamba-Mu dan cukuplah bug,ku
kebanggaan Engkau adalah Tuhanku. "

,#u;it.,?€'.rU
irtl ,y.s:iUF3
0t , . 0 r-.
d.il;-€t$ d vt-E;6
e-,^e'&!-,^kt
t o. .6.. c ?lhf
o
e" ,n O\d 6_i
',Sc'oy,
€t-ti 6h ,,2
"Nasibku mer{adi hamb ahaSa kalian tapi itu adalah keinginanku
dan kmtuliaan bagi kdudukanku adalah penisbabnku
kepda petinggi l<alian.

Maka sernua adzab di atnosfq katian adalah kqtitmatan bsrku

dan setiap kehinaan merladi baik.

KumpulanThlisanlbnuRajab {Sf 265


Allah macela hatikuiil<a bqWlky dari kalian

daniika aku andong kepda selain kalian di dunia ini."


Siapa yang memenuhi jiwanya dengan bagiannlza dari kehidupan
jasadnlA dan keinginan yang terindera, seperti rnakan dan minum' maka
hatinya menjadi rusak dan kems. Hal itu karena kelalaian dan banpk
tidur sehingga bagian ruh dan hatinya dari bermunaiat laltsarn rnakanan
dan mengenal Tuhann5n lal{sana minumnya menjadi bed<urang lalu dia
akan mertrgi dengan kenrgian png jelas.

salah seorang ularna b€rl€ta, "Ternpat-tempat tinggal pecinta


dunia, mereka keluar darin5n tanpa m€rasakan sesuahr yl3ng paling baik
yang ada di dalamn5ra."

Kernudian dia ditaqn, "Apa ifu?"

Dia menjawab, "Mengenal Allah &. Maka barangsiapa yang


hidup di dunia dan tidak mengaml Tuhannya serta merasakan nikrnat
dalam pengabdian kepada-N5aa rnaka kehidupannya lalsana kehidupan
binatang."

i.,Y U ,s:t')ttiV'8t itxrp,)'tF c-'$ti|

i#rifur
cQt \J'.. ,)Uk '&t:Su?qL$,
"Siang larimu ttnlni omngtang tatipu kduPan dan kdalalan
dan nmkm harimu han5a tidur mal<a layak baginu kebinasan.

Etgt<au bercuah mph untuk mendaptlian 5nng lau bqci


kepqgiailW.
Dentikiantah di dunk bpi t<au bukehidupan laksana binatang."

orang-orang shalih semuanya menyedikitkan dari kehidupan


jasadnya dan memperbanyak dari kehidupan ruhnya. Namun di antara

266 lS, Xo-pulanTlrlisanlbnuRajab


mereka ada yang menyedikitkan kehidupan badannya dengan hampan
di akhirat nanti dapat terpenuhi inilah tipe para pedagang. Di antara
mereka SnnS melakukan ifu benar-benar takut atas hisab Snng akan
menimpa mereka di al&imt.

Omng-omng yang selalu mencari hakikat mengerjakan ifu hanya


untuk menghindarkan diri dari hal-hal gnng menyibukkan diri dari
mengingat Allah. Mengkhususkan hati itu untuk fokus dalam taat dan
mengaMi kepada-Nya, mengingat dan mensy-rkuri-Nya, merasa dekat
dan rindu unfuk berjumpa dengan-N5n. Sesungguhnya mengambil
bagian dari kehidupan jasad lebih banyak dari kebutuhan mengakibatkan
lalai dari Allah dan menjadi sibuk dari mengaMi kepada-Np.

Salah seoftmg ulama berkata, "Setiap yang menyibuklmn dirimu


dari mengingat Allah maka itu adalah kesialan. Bagaimana tidak, apa
pun yang melalaikan dari (mengingat) Allah itu merugikan dan
menjahrhkann5a, jelas ittr adalah kesialan."

Tidaklah seseorcng mengkhususlan diri r.rnhrk mencari


kehidupan jasadiah dan jiwanya diberikan juga bagian yang sama rnaka
berkumnglah bagiannya dari kehidupan akhimt bisa jadi hatinya mati
karena kelalaian dan berpalingnya dari Allah, Dia telah mencela omng
yang seperti itu. Allah $ berffrman,

*o.
53i W5 i)-at VtA,fu '&. b J$ *
,U ,./r-., / o//

V;oAori
"Maka dabnglah sesudah mereka, pengganti (yanq ielek) 5nng
menyia-nyial<an shalat dan munperfurutkan haum nafsungn maka
merel<a kelak akan menemui kamtan " (Qs. Maryam [19]: 59)

. KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 267
Apa yang telah mereka dapatkan dari memperturutkan hawa
nafsu akan terputus dan hilang dengan datangnya kematian, karena ifu
juga bagiannya di sisi Allah di akhimt kelak akan berkurang. Jika apa
yang telah mereka dapatkan dari mernperturutkan hawa nafsunya ifu
dengan jalan yang haram, maka itu adalah kerugian yang jelas Dia
berhak mendapatkan siksa 57ang pedih di akhimt. Namun tatkala
seokmg hamba tidak dapat mengumpullon bagian dari kehidupan
ruhn5p dan bagian dari kehidupan jasadnya secam rnaksirnal, maka
Allah telah menjadikan sebtnh ternpat bagr omng-omng beriman
dengan mengumpulkan kedua bagian ifu unfuk mereka secara
paripuma. Tempat ifu adalah surga.

Sungguh di dalamnya terdapat selnua kelezatan, kehidupan dan


kenikrnatan jasmani. Hal ini sebagaimana firrnan Allah E,

i;cg,'it"r#-ii4'#Yej
"Di dalatn gurgp ifu tadapat s@k aF ptg dlin{nl oldt lnti
dan s&p (diryndang;l rmab." (Qs. Az-Zul$nrf ttlSl: 71)

lriq'$$.'br*5-t1{
"Mqel<a di daknny ma npaoleh ap yng mael<a kdtailaki;
dan pada sisi l{ani ada bnblnnnSa." (Qs. Qaaf [50]: 35)

Hal itu fidak mengurangi bagan mereka dari kesenangan


ruhn3a, dia mencakup kesenangan hafi. KeadaannSra akan tems
bertambah bagi orang-orang yang beriman seperti keadaanya di dunia
dari semua yang tidak ada bandingnya ketika di durda. Sesungguhnya
sebuah berita di dunia keadaannya harus disaksikan mata oleh
karenannya puncaknya kenikmatan di surga adalah melihat dan

268 t$ fo*pulanThlisanlbnuRajab
menyaksikan Allah &, dekat dengan-N5n dan mendapat ridha-Nya.
Dengan dernikian mereka mendapatkan puncak dari mengenal-Nya dan
dekat dengan-Nya dan di sana akan tenrs bertambah kenikmatan
mengingat-N5ra sebagaimana di dunia. Mereka diilhamkan unfuk
bertasbih seperti diilhamkan jiwa bagiryra maka jadilah kalimat tauhid itu
bagi mereka lalrsana air dingin untuk penduduk dunia.

Dari sinilah diketahui bahwa kehidupan yang baik itu sebenamya


tidak didapatkan di dunia tapi setelah kenratian. Dan sesungguhnya
barangsiapa lnng mernenuhi dirinya dengan kenikmatan ruh dan
hatinya di dunia rnaka akan terpenuhi iuga di akhimt. Namun
barangsiapa yang di dunianSn hanln mernenuhi kenikmatan jasadnya

saja dan cukup dengan kesenangan tersebut, maka kesenangan ruhnya


akan berkuranglah kesenangan ruhnya di dunia dan di akhimt.

Padahal sebenamya dia haryn merupakaa kesenangan yang


men5nrsahkan dia tidak berkesinambungan dan fidak tgtap, banyak yang
disusahkan dengan perynkit dan luka. Terkadang dia terputus dan
perniliknya berubah menjadi miskin dan hiha setelah mendapatkan
kekayaan dan kenruliaan. Jika dia bisa tedepas dari sernua kesusahan
maka dia akan tetap terjerat oleh kematian. Jika dia telah datang maka
tak ada lagr yang dapat dimsakan dari kenikmatan dunia meski
sebelumnya selalu dia nikmati. Terlebih lagi jika dia berpindah dari ranah
kematian ke dalam adzab akhimt. Hal ini sebagaimana firman Allah,

$(c i*; * @ 'w fris bLe;:-s


6;"3-
"Maka bagaimana pendapbnu iika Kami berikan kepda
mqeka kenililnabn hidup berbhun-bhun. Kemudian datang kepda

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 269
mereka adzab yang telah dianamkan kepada mereka." (Qs. AsV-
Synuma l26lt 205-206)

Khalifah Harun Ar-Rasyid mernbangun sebuah istana. Ketika


pembangunannya telah dirampungkan, disernpumakan dan diberi
perlengkapan, dia meminta didatangkan makanan dan minuman dan
n5ranyian. Dia juga meminta untuk didatangkan Abul Atahiyah. lalu fu-
Rasyid berujar, "Terangkanlah kepada kami tentang sifat-sifat kehidupan
kami ini?" Maka mulailah dia berttrfur:

):#t )irtl,y,f Ay- U tu. t1}e


;4t e, gr!;rci'e*,t *, ql.,;;-
yfur*:*9* €. ?iki t-Ars$
'Ti,t!!
*u ,t:;;uu'llvir
"Hiduplah dagan sqak grg atglau pat&ng baik
di buah rnugan isbrr gng mqah.
Disqaalan bgimu sqala gng ditugbrkan
kak @rydan pgi lnrlntn
Maki jim-jiun itu tagwcang
dalam kaantpibn dada Sang merlyel<hn.
Di snalah englau alcan mangebhui dengan 5nkin

bahvn tidaHah kadaanmu ifu melainkan sdang tatipu."

Ar-Rasyid pun menangis, menterinya lalu berkata kepada Abul


Atahiyah, "Amirul Mukminin mengundangmu agar kau dapat
menghibumya tapi kenapa malah menjadikannya bersedih?"

270 tB f,,-pulan lirtisan IbnuRajab


Ar-Rasyid langsung menimpali, "Biarkan, dia melihat kita berada
dalam keadaan buta dan dia benci kalau kebutaan kita tems bertambah."

Di antara orang yang hidup metuah ada yang sempat


mernandangi rumahn5ra sebelum dia meninggal kernudian dia memohon
kebaikan atasn5n, dia pun berkata:
) c c6,. s,6 ., I c.7
o"4':A ,f .JL:J Lrst;?TWLt
"Saungguhng akhirdari kehidupan ini adalah kanntian
Sebuah kehidupn gng ka uahanrya dipacepat."
lalu dia meninggal pada hari itu juga.
Yang lain berkata:

&t!t* gti-rturqt;-
"Wahat grug kag dagan uatg ditar,
mqdtbl Alhh ttu nwfdila runu ldih l<a5a."
Yang hin pun berkata:

UnT-
4..
?of:ffur cit

,b
,., )6'u
iL ;, i t1'c*,,l'Y .;
"Kehidupan dunia itu maki m

hakikahSa'adalah sauatu 5ang sdikit dari yang sdikit.


Dan kehidupan lnng saungguhnya yaitu di sisi Allah

berada dalam naungan dan lindunganryn.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab @ 271
Yaitu di l<ala engkau tidak lagi mendengar jang man5akitkanmu
dari ucapn l<abnya dan kabng."
Yang lain bertutur:

il:r-Ut'6At[lcfi ulL os i'git Jk-'ry'r


'+u; €;tJt -bJ\ ir:-: Dq)ilL )JrLV
"Ekgainnna akan menil<nati kehidupn bagi orang 5ang mengebhui

hhwa Tuhanng sexntm makhtuk akan manan5ai4a


Maka dia al<an menghukum di anbm hambrya 5rug bqbuat zlnlim

dan mangganjamja,dazgan kebaikan bagi Wng telah bqbuat baik."

Omng-orang yang sengsara di alam barzah berada dalam


kehidupan yang sempit, Allah & berfirman,

k3'^1,i, fr!'$ $-,-1) e,?;ii6


"Dan berpalkg dari paingatan-Ku, maka
ba7intn penghidupan 5nng sempit." (Qs. Thaahaa [20]:
L24l
Diriwayatkan dari Abi Sa'id Al lftudri secara marfu' dan
mauquP$o, bahwa penghidupan yang sernpit itu adalah adzab kubur
yaifu kubumya menjadi b€rtambah sernpit hingga mernisahkan tuluttg
belulangnya, dia dililit oleh 99 ular besar. Sedangkan penghidupan
mereka kelak di akhimt akan lebih sempit lagi sedangkan orang yang
baik penghidupannya setelah meninggal nanti maka penghidupan itu

280 HR. Al Hakim lAl Musbdnk,2/381) secara marfu'dan Ath-Thabari (Tafsir


Ath-Thabd, 76/L641 secara matqtf.

272 s' fo-pulanTlrtisanlbnuRajab


tdak akan pemah berhenti bahkan akan terus bertambah baik. Oleh
karena ifu, pemah di antara ulama salaf ditanya, "Siapakah oftmg yang
paling nikrnat penghidupannya?" lalu dia menjawab, "Jasad Snng
tertimbun tanah nalnun selamat dari adzab, lalu tinggallah dia menunggu
datangnya pahala. Inilah penghidupan yang baik di alam barzakh."

. Ma'ruf setelah meninggalkan pemah dimimpikan oleh


ses@ftmfJ, dia berujar:

q)tu;-v ir; dtL;


i"f ,/6t Gli3iV *cn
"Kqnatian omng tnng bq+al*n adalah kehidupn yng kelal.
Saamng mantang mafinggal bpi dk tebp hklup di tqtgah'
tagph manusia."
Ibrahirn btn Adharn pernah berryair:

'-t:iluj;fel G )/'n';:lYlY
.. o tt.t
#Gtut€; -..a. '1,
)Pst d,t ffi {'--'
"Tak ada s6@nng ptn gng l&ih mqikmafr dalam kaqdirian.
Di kubun5a melainlan amalan gng menemaninSa.
' Jasdng dibui kqrilnrnbn di taman
a
gn7 telah dihiasi oleh Allah pada ternpt tingalny.
Sebagian orang bijak pemah dimimpikan setelah meninggalnya
dan mereka berkata, "Keadaan kami di alam barzakh ini Alhamdulillah
baik. Kami tidur beralaskan dipan terbuat dari kayu yang semerbak

KumpulanTtrlisanlbnuRajab @ 273
wangi, bertelekan bantal yang terbuat dari surta yang tipis dan yang
tebal. Ini akan.berlangsung hingga nari diUangkitkan."

Sebagian orang yang sudah meninggal pemah dilihat dalam


mimpi dan dia ditanya tentang keadaan Fudhail bin lyadh, lalu dia
menjawab, "Pakailah hiasan dunia beserta kenikmatannSn tak dapat
menandinginya.';

Sedangkan penghidupan orang-orang yang bertalea di surga


tak perlu ditanya tentang kebaikan dan kenikmatannya, cukup
tentangnya dgelaskan dalam firman-Nya,

6,h@ 4y*10@ *;*.c;'


@ -AF
ri.!i + frr;l qq i;;(, !f @ \1
"Maka orang ifu bqada dalam kehidupan yang diridhai, dalam
surga Snng tinggi, buahiuahanryn dekat, (kepada mqel<a dil<abkan,
'Makan dan minumlah dengan sdap disebabl<an amal5ang telah kamu
kerjakan pda hari-hari gng telah lalu'." (Qs. ru Haaqqah 169l:2L-24)

Makna zltj adalah kehidupan yang mendatangkan keridhaan.

hnu Abbas telah menafsirkan kata q5 dengan tak menjumpai lagr

kematian. Ini menunjukkan bahwa kehidupan itu fidak diberit{an kecuali


setelah datang kernatian dan kekal di dalamnya.

Yazid Ar-Raqaasyi berkata, "Ahli surga ltq selamat dari


kematian. Bagi mereka kehidupan yang baik. Mereka juga selamat dari
rasaeakit maka bagi mereka kenikmatan di sisi Allah sepanjang waktu."

"-':: Allah S berfirman,

274 {$, Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab


efr*c'"f$tiY
"saungguhnya onng-omng 5ang Matfln. bqada di datatn
Aman-hman (surya) dan di mab air-mab air." (Qs. Mz-Dzaari5nat
[5U: 15]

*3+A:v.i,i;A@f'#4 '4rfr'""
@tfi
"saungguhn5a omng-oftng 5nng bqhlfi'w itu di dalam brnan-
brnan dan swgai-sungai, di tenpt gng disanangi, di sisi Tuhan gng
bqkuasa." (Qs, Al Qamar [54]: 54-55)

Ternpat ahli surga yang paling rendah l,aifu dimana qeseoftmg


-aihut kerafiuruSp, dipandipanrSn, istananlE seiauh 2000
tahun
perjahnan. Dia melihat yang paling iauh laftsana melihat Snng ada di
dekatrya. Yang paling tingsi ternpakrya adalah dimana s6eomng selalu
melihat waiah Tuhannya setiap pagr dan Petang.zsl

Seorang ulama salaf berkata, "Sungguh.ba$ seorang 3nng


kirnan ifu di surga menriliki pinfu yang ternbqs dari rumahnln ke
daarus salam. Dta dapat rnasuk berternu Tuhanqn dari pinfu itu kapan
saja dia rnau tanpa merninta izin terlebih dahulu."

Abu sulaiman Ad-Darani berkata, "Jika telah datang utusan dari


Tuhan P€rnilik Kernuliaan dengan mernbawa salam dan kelenrbutan'

ail HR. Ahmad lMusnad ,4hmad, 2/L3,641dan At-Tirmidd lSumn At-Tirrnidd,


2553, 3330) hadits dati hnu Umar-
AFTirmidzi telah menjelaskan tentang perbedaan dalam penetapan mar:fu
dan nnuqufaYa.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab tB 275
Ufusan tadi tidak dapat masuk menemuinyra tanpa meminta izin darinya.
Sebelumnya dia berkata kepada penghalangnya, 'lzinkanlah unfukku
agar dapat menernui k€kasih Allah?' Dijawab, 'Aku tidak mernpunyai
hak mendasar unfuk ifu'. lalu penghalang tadi mernberitahu bahwa ada
lagi penghalang-penghalang lain trnfuk sampai kepadanln."
*
, Itulah firrnan Allah,

@W?"r,6-,*7.5$
'Dan apbila lanu mdilnt di ana ( suga ), nisaSa kamu al<an
melilnt ffigai rE am kqilormAn dan kaajaan 5ang bmr." (Qs. Al
Insaan 1761:2Ol

"Maka itu dalam Allah anbm kqah-


kamhng
dan bnnn-tamarnya, dan waiith di bman ifu sdary tasaryrun.
KepunSaan Attahiua baap bantlak kebaikan jika agt<au tasanjun.
CahaSa menyinarin5a lebih taang dari faj,ar menyingsing.
Kepuryaan Altah lembh-Ngn gng menj,adi tanpt
bmbahan bgi ufuan kaintaan jika anglau tem-aruk dari mqela.

Kepun5aan Ailah kebhagiaan omngonng Smng mencinb btkala

kekasih mqeka mangajakn5n befiinang dan manglamin5n.

Kepun5nan Nlah mak-nab Snng manandang-N5n dengan jelas

Tak ada awan Sang menufupinga dan dia memandang bnpa kebosnan.

Wahai pandangan 5nng manghadlahl<ann5n kepada hati,

siapakah setelah ini 5nng menjernihkan kekasih Snng diperbudak?

276. lB, KumpulanTtrlisanlbnuRajab


Dekatkantah ruhmuiika ang!<au kgin samryi kepda mqeka

TidaHah pndansan dapt maguaai gng manbeli ruhmu dari


mqel<a

Aku matyuguhl<an sdarg angl<au tidak mqas atkup dangan


pazghiduryn Sang manPadaSa -

ficktthh OqUha7ia dqtsen babgai kelezabn bgi t/ang tidak


disgphlarr.

nnsalah dakm walctu 5ang tidak lann sernoga di aok hari


angl<au bhask dagan Mdut fifr sdang oru{lon$l maih bapuaa.
Wahai pa{ual dangan harya tnng didahulukan, r*,

salah angl<au tidak mengetahui sauafu langielas angl<au al<an

mangebhuin5a

Jit<a angl<au bqnr tidak magebhuing rrnka itu adalah mwibh


bgimu,

dur lita angkau mazgebhuing nah l&k baar kg! musibh absmu."
'o*rt C
R€daksi du\. itO:!tt,'&ti PttJt'*fr;;f"t
**p.lj glSir" f io* * menohon kepda-Mu kq'iknmbn

melihat Wajah-Mu, kerinduan unfuk bqlumpa dengan-Mu, bnpa adang


kaanpibn trug membha5alan dan fiAah yang meny*atkan" inr
meliputi nikmat paling ting$ bagr orang-orang beriman dan

penghidupan paling baik bagi mereka di dunia dan di akhirat-

Berkenaan dengan nikmatnya' memandang kepada wajah


Allah & maka ini mempakan nikmat paling tinggr dan paling besar bagi
ahli surga. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalaln Shahih Muslim
dari Shuhaib &, dari Nabi f), beliau bersabda,

Kumpulan Ttrlisan Ibpu Raiab


'lB 277
'JLl
6- :;v alr| ,'r(it 1%t.1if 1*; t;1
tc t) tc) cl tc t,, o. ), o
-6,
ry
?
(OJi,o) 0l J.l'J' -r lJctJ -. o51 ol (4.irEJ

V-r*-) (fr);"p:,6:;i cH.


llt
..o t c ,9tl O 10 -2,
:d J-#

o\M,qt4t fr) tr6t


,ry

Ft U'd|+l W itbbl G,o\r'i,flt


.i;(1r'J,1:, ,ilt
"Jil<a masuk ahli surya ke sutga, maka uau o*r"* ,rin
memanggil, 'Wahai ahli sutga, di sisi Allah ada sebuah
janji Wng ingin Dia sempumakan fugi kalian'. Maka mereka bertan5n,
Apakah itu? Bul<anl<ah wjah kami tetah diputihkan? But<ankah kami
telah dimasukl<an ke surga? Dan bukankah kami telah dijauhkan dari
nemka?'.o Beliau betsabda, 'Maka bbA ifu fusingl<ap sehingga mereka
memandang kepada Allah. Dan demi Allah frdak ada sdikit pun
panberian gng lebih disukai oleh mqeka kquali melihat kepda-N5n.
Inilah bmh17217. "

Kernudian Basulullah $ mernbaca ayat ini,

\;s-56rtt;rat-$s
"Ehgi omng-orang gang babuat baik, ada phala Sang tabaik
(surya) dan bmbahannng." (Qs. Yuunus [10]: 26)

278 $, fo-pulanTtrlisan lbnuRajab


Dalam riwayat Ibnu Majah dan lainnpm, disebutkan,

'51
r)'d\'i;l t#"iuf ti ,yt:i
.iltrAt;g\,
"Maka dqni Allah tidak ada Pqnbqian WnS Pling disukai
merela dan Wtin7 manyeiukkan mata mqela kquali melihat kepda-
NF."

. Ad-D-i*izal meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar secaftr

mar{u',

eY bf r-fu3,*,F'ep)t {ttL
t
:1,b, j*,'! rq,!.!)r ;i k rii'#f
,b ,i-frG tr l, t# ,rr*jt *, Jt 2
.0;)t n
.a 6r, c u
JL lsrb
"Jil@ ahli sutga benar-bqtar telah ampi kepda mqel<a
kailnnbn lalu merel<a pun meniangl<a bahun frdak ada lagi
kqiknabn wns lebih baik lagi maka Tuhan 57ang Maha Suci dan Maha
finggi mananpl*an kepda mqel<a sehingga mereka melihat kepda

HR. hnu Majah (&nan lbnu Majah,1871), An-Nasa'i lAl Kubm,l/Llz%l,


dan Ahmad (Mtsnad,4hnnd, 4/332, 333, dan 6/151.
HR. Ad-Darimr(ArRadd ala Al Jafuni1ryh,189 dan At-Radd ala N Munay,
2291

KumpulanTtrlisanlbnuRajab lB 27g
mjah Ar-Ralurnn Yang Maln Suci dan Maha fnggi. Maka mael<a pun
ketika melihat kepada waph Ar Rahman manjadikannSa lup tahadap
sernua nikmat Sang sudah mqela raal<an."
Ad-Daraquthni%2 meriuaSntkan oleh dengan pengurangan dan
penambahan darinya. Dalam hal ini Allah &
berfirman, "wahai ahli
surga bqlahlillah, be*akbirlah dan bqtasbihlah dan kepda-Ku sepati
anglau telah bqhhlil, bqiakbir, dan bertasbih kepda-Ku di dunia.,,
Mah mereka saling menjaurab dengan bertahlil kepada Ar-Rahman.
lalu Da Yang Maha suci dan Maha Tinggi berfirrnan kepada Daud r[,
"Hai Daud, berdirilah dan muliakanlah Aku rnaka Daud berdiri dan
memuliakan Tuhannya g.
Di dalam sunan lbnu Majal?8it disebutkan hadits dari Jabir
s@aftr nnr{tJ',

3;'# U !1 |firri G gir Tf q.


'J?f '$ jwr'!r$'o:)t wl; ,*;ri3 t;:-i
ui iy!' :JLii |dL
at,
*5 :JG,{@ #yd{3tr1:"}: {r Ji
Ott',y iA J\,t:rgt; "t ,lt osg.s'dL
€)6-: G ;3; *:t,lt :fu. ;6 t1
' o t

an HR. Ad-Daraquthrn ls\rRu'yah, 176l


283 HR. hnu Maiah (Sunan lbnutukfth,lULl.

280 $, Xr-putanltrlisanlbnuRajab
"Tatl<ala ahli surgasdang bqada dalam kqikmabn mqyquak
kepda mqel<a cahaSn tan5nb Tuhan 5ang Maha Tkggi telah
mendekati mqela talu Dia berl<ab, 'Kaelarnatan a#is lalian hai ahli
sutga', Ini adalah Firman-N5n $, '(Kepda merel<a dil<atakan), '&lan',
sebagai ucetpn selamat dari Tuhan Yang Maha Pan5ayng'' (Qs'
Yaaiin t36l: 8) Maka frdaklah mqel<a mqoleh kepda kqikmabn
Sang tain t/ang ada pda mqel<a sehma melihat kepda-f{ta-"

Al Baihaqi2s6 meriwalatkan hadits dari Jabir secaftt mar{u',


,,Ebhwa
ahli surya di atas pohon-pohon dari 5nqut mqah dan kerikil
dari amrud hijau melihatkepda ruhannln & latu Dia meninb btu
gng pting vnngi beruama putih kenudian menyebarlah santqo
mqeka keharuman Snng disebut Al Mutsimh hinggu ampi ke sutga
Adn dan dia merupakan tengah-tengahn5n surga. Maka Malaikat
bakata, 'Ya Tuhan l<ami, l<aum ifu telah dabng'. Lalu Dia bal<ab,
'selamat dabn7 onngonang 5ang iuiur, selanat dabng onngonng
5ang bat'. Tak lann kanriltan bbir bgi mqela hingga
mqela melilnt kepada-It$p dan mailomti cahag-Itlg sehhgga atu
snn lain tidak dapat saling melilnt lalu. Dk bal<ab, 'Kqnblil<anlah
mqel<a ke isbna-isbna sebgai hdiah kqtudian mqel<a kqnbli dan
stu anrn tain bisa melitnt kqnbli'. Dqrikianlah firman Allah ,l*,
'Wi hilaryn (bstmu) dad Tuhan Yang Maha Pengampun kgi
Matn Pary1pg:" (Qs. Fushshilat t4U: 32)

Di dalam Musnad At Bamr disebutkan hadits dari Hudzaifah


s@ara nnrfu'turbngnikmat tambahan di akhirat, "Sesungguhn5a Allah
mernbula bbir itu maka Dia tqlihatie,las oleh merel<a mal<a cahaln-It[n
meliputi mqel<a. I{alaulah Allah mqtebpl<an mereka unfuk tidak
terbt<ar maka benar-baar akan terbl<ar karena bnpkng aha5n

2tt6 HR. Al Baihaqi (Al k'tsu vra An Ntsytr,448\.

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab @ 281


tnng mertpdi mqele kqnudian merela kanbli ke rumah-rumah
dangan pemsaan takut l<ala bqtqnu isteri-istqi mqel<a atas cahajn
gng meliputi mereka narnun btl<ala mereka sampi ke rutnah ahaSa
itu bmngsur hitang hinga mqeka kernbati ke bqtuk sqnula."

Diriwayatkan dari hadits Anas287 secara mar{u', "Elahvn Allah


bqlata kepada ahli suga btl<ala menbqi bmfuhan kepda mereka
dan mannpal<kan diri kepda mueka, 'salarn a#rs l<alian hai hamba-
haq.ba-Kq! Lihatlah kepdaku sungguh Aku telah ridha tahadap l<alian'.
Ialu mereka menjawab, 'Maha Suci Engkau, kota-kob di surga, isbna-
isbnarya saling menbqi hormat, bagian-bagian pohon dan sungai-
di dalamn5a salan mernpon derzgan
sungai serla semua 5nng ada
ucapan: Maha Suci hgkau, Maha Suci fukau. Mqel<a pun
menjadikan rendah surga dan semua 5nng ada di dalamn5n ketika
mqeka melihat mjah Allah &."

Diriwayatkan dari hadits Ali288 secara marfu',

,*).*iar $tr J;1 ,y: f


6t a, 6
,Jll oL
(t'. tlol ztz , u 'ro1 lz/
.
. (5Jt'J ,JJi
-fi cdJJ) ,.P a,l \; Y
ol
rK
.(i-_" li-q)

HR. Abdurrazzaq (Al Mtslnnnaf, 3/256l,lbnu Abu S!,aibah (Z|EO), hnu


Abid Dunya (Shifah Al Jatunh, 900) dan lainnya.
Disebutkan oleh Al-Lalika'i (852), Ibnul QaWim di (Hadil Arunh, hlm. 368,
dari jalur periwa5ratan Ya'qub bin Su[pn), dan Abu Bakar Al Muqri' (Zladat
Mtlsmd Abu YaTa sebagaimana Srang tercantum dalam Al Mathlab Al Aligh,
5205) dan sanadnya sangat lernah.

,l
282 B. fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
I

'
j
"Elahua Allah & Menanpklan Waiah-$a kepda ahli surga
dan salaholah mere,la bdum pmah melihat kqikmatan s&elumn5a.
Ini adatah ftunnn-Nn, 'Dan pda sisi l{ani ada bmbhan:" (Qs. Qaaf
I50l' 3.o
Diriwayatkan dari hadits Abi Ja'far secaftI mutaP,
"saunggahn5n ahli surga kefrka mazganiungi Tulnnnlp Yang Maha
Suci dan Maln Tingi, bnpHah oleh mqel<a wiah'Nya mqe,l<a
Mrab, 'Wahai Tuhan kami, hst au Maha Pqnbqi Kaelamabn dari-
Mu kaelarnatan. hgi-Mu Pernilik Kagangan dan Kqnuliaan'. Lalu
Anah & ber{irman, 'selamat dabng hamh-hamb'Ku Sang telah
manjaga wraskt-Ku, manjaga janji-Ku, bkut kepda-Ku kala sdang
sendiri, merel<a juga takut kepda-Ku dalam setkp kadaan'. Merel<a
menjawab, 'Dqri kenulian-Mu, jeb*mn-Mu dan kagungan-Mu, ap
jnng l<ami fiEmpu atas-Mu dengan sehik-hik kernampmn dan apa
jang l<ami tunailon dari hak-hak-Mu, nnka izinkanlah bgi kani untuk
sujud kepda-Mu'. Lalu Allah I bql<ab kepda Maeka, 'Sunggah aku
tulah lelrlan abs l<alian bekal ibadah dan Al<u tdah mafiedil<an bdan-
bdan lalian ntarrnn. Selanm lalian mqryshkan bdan-bdan kalian
unfuk-Ku, dan tqts bqmalcsud maglnmpl<an wjah IGmi nnlca
selcamng Aku sernpurrnkan abs ruh, mhmat dan kqtulian-Ku.
Mfurblah ap tpng kalian kehendaki, baangananganlah kepda-Ku

4sap alru Wn aF yang lelkn Sunggah frdakkh Aku


Faa Un id mqtbqil<an phala ke.pda lalbn satal daAw anal-
annl kalkn rnmun lare,m kqnunlmn nhnlat dan kqnuliaan-Ku'.
Mqeka tqts dalam angan-angan, panbuian dan hadiah-hadiah
ampi-ampi oftng Wng pling sdikit anspnng di anbm mereka
yifu mere,l<a telah menganganlan seluruh kqilnntan dunia dari mulai
28e HR. hnu Abu Dunya lshlfah Al Janmh,s3) dan Abu Nu'aim (slnfah N
Jamah,4Lll.

IftrmpulanThlisanlbnuRajab l$ 283
pencipbannp hingga lnncumSn. Ialu berl<ablah kepda mereka
Tuhan gng Maha Suci dan Maha Tinggi, Sungguh telah dipadekl<an
bagi kalian anganangan l<alian dan Aku telah rela kepada l<alian bnpa
memink kenbli hak-hak l<alian. Sungguh Aku telah kabull<an selntat
t/ang katian minb dan angankan. Aku pertemul<an kalian dangan anak
kefurunan l<alian dan aku bmbahkan apa Wng kalian cukupkan dari
angan-angan kalian'."

'
Abdunahrnan bin Abi I aila berkata, "Jika Tuhan kalian telah
menampakkan kepada kalian maka selnua yang telah diberikan pada
uraktu itu fidak ada bernilai."

Al Hasan berkata, "Jika Allah menampakkan kepada atrli surga


mal<a mereka akan melupakan selunrh kenikmatann5ra."

Dia juga bertutur, "Kalaulah para hamba ifu mengetahui bahwa


fidak akan melihat Tuhan mereka di akhimt maka nisca3n mereka
semuanlE mati."

Dia berkata, "sesungguhnln para kekasih Allah itu 'adalah


oftmg-omng yang meunrisi penghidupan yang baik. Mereka merasakan
se.mua kenikmatannya dengan hal-hal png menjadikannya sampai
kepada-Nya yaifu berbisik-bisik dengan kekasihnya. Semua Snng mereka
dapati dari manisnya dalam mencintai-Nya dalam hati mereka, apalagi
jika terbersit dalam benaknya untuk bercakapcakap dengan-N1a,
tersingkapnya tabir penufup-Nya di ternpat yang aman dan bahagia.
lalu Dia Yang Maha Agung memperlihatkan diri, memperdengarkan
perkataan yang nikmat dan menjawab semua yang mereka bisikkan
kepada-Nya di kala hidupnya."

i,Ut'u 67'atrl of ;yf

284 lB *-pulanThlisanlbnuRajab
V,rt)oitukC
.$
€*j, *i
,. n|.r>r*,
vi3' votuFr rri
',Anganku dapt metitnt-Mu swfu hari nanti.
Maka aku adukan kdngiranfu dan hhagaku ini

Lalu aku bablsik kepada-Mu dari delat dan kubntpldan kepda-Mu-

Kqinduan ini sah kurusn5n badan ini karena merindukan-Mu."


Wahab berkata, "Kalau aku disuruh untuk mernilih antara
melihat Allah dan surga niscaya aku memilih melihat Allah."

Bisyr pemah bermimpi dia ditaryn tentang keadaann5a dan


saudara*audaranya lalu dia ineniawab, "Aku tinggalkan mereka berdua
di hadapan Allah dengan keadaan sedang menikmati makanan dan
minunran serta sedang bersenang-s€nang. Engkau sendiri bagairnana?
Dia mengetahui sdikitrya dalam masalah malon maka Dia
mernbolehkan diriku unfuk melihat kepada-Nya. "
,r.
auf f Q.uitt f)t dtu, y,Juiit **
'!t-,/ U

'!6.L3* &
e:*,lv er:#:r 4:t rti ur
s;t c3Jll,!'* e pflt ;,ti-'A
"Walni,kel<6k hati, tak ada dalam iiwalru selain diri-Mu.

Had ini, kaskilah p"laku dw Sang mandabngi-Mu.

Engt<aulah tempat petmohonanku, hampanku, dan kebahagiaanku.

KumpulanTtrlisanlbnunajau lB 285
Kqinduan ini sangat panlang onkturya unfuk maniumpi-Mu.
Permohonanku bukanlah surga tlang penuh kenilfrrnbn sqnab

Yang pling trukgtukan adatah melihat-Mu."


Dzun Nun berkata, "Tak ada kenikmatan dunia ini selain
mengingat-Nya, fidak ada kenikmatan akhirat selain ampunan-Nya, dan
tidak ada kenikmatan surga selain melihat-Nya. Jika Allah terhalang bagi
ahli surga niscaya mereka meminta unfuk dikeluarkan dari surga
sebagaimana ahli neraka meminta unfuk dikeluarkan dari neraka."

Di antara orang shalih berkata, "Andai saja Tuhanku menjadikan


pahala dari amalku hanSa melihat-Nya saja kemudian Dia berfirman,
'Kernbalilah meniadi tanah'. "

Ali bin Al Muwaffaq berkata, "Ya Allah, jika Engkau mengetan'ui


kalau hamba-Mu ini takut kepada neraka-Mu maka adzablah aku
dengannya. Jika Engkau mengetahui bahwa hamba hanya mengharap
surga-Mu maka haramkanlah dia bagiku. Namun jika Engkau
mengetahui bahwa hamba beribadah kepada-Mu karena kecintaan
kepada-Mu dan kerinduan kepada wajah-Mu yang mulia maka
halalkanlah surga bagiku serta perbuaflah sekehendak-Mu."290

290 Di dalam hal ini perlu dikoreksi sebab hakikat ibadah hanrs terkumpul di
dalamnya cinta, takut dan pengharapan. Allahtberfirman, ."L-ambung
merel<a jauh dad tempt tidwrya, sdang merel<a beda kepda Rabb4a
dengan nsa bkut dan hanp, dan mereka menaflahkan sefugian dai rezeki
Smng l{ami beril<an kepda merel<a. "(Qs. As-Sajdah [32]: 16)
"Berdalah kepda-Ng dengan ms takut (tidak akan ditqima) dan hanpn
(al<an dil<abull<an). Saungguhryn mhmat Nlah amat de*at kepada oftng-
omng latg betbuat baik." (Qs. Al A'raaf 171 56)
"Saunguhrya mereka adalah omngomng jnng selafu bercegen dalam
(mengerful<an) petbuatan-perbuabn 5nng bik dan mereka beda kepda
Kami dengan hamp dan cerns. Dan mereka adalah oft,ngomng Wng
khusyt'kepda l{ami."(Qs. Al Anbiyaa' [21]: 90)

286 {$, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


Sebagian mereka mendengar seseorang berkata:

tt1, u6j'ttl'+ q t{ry'of?i} *^1r'-:3


"Hasmt samng r*r*n membmr dan bmak unfuk melihat-Mu'
Dan tidatrtah dia merrynngl<a dapat melihat siapa aia 5nng melihat-Mu."

lalu dia pingsan kemudian meninggal.

Tatkala kerinduan ifu mernenuhi hati pam pecinta mereka akan


kembali kepada ungkapan di atas. Apa yang tersimpan dalam dada
mereka ifu lebih besar.

'yit'Jb$'ailK o';t;
)'-G Jjd+*: i uAt * ty
"Telah aku sebmngi maka tasinglaplah bbir-Mu bagiku kala sabar ifu
angat kmt.
Jil<a mansia berlaku keras maka di hadapan-Mu aku
meminta uzur."

Pandangan para pecinta itu telah ditundukkan dari dunia dan


akhirat, tdaklah dibuka dan diluruskan kecuali saat menyaksikan
Kelesih mereka di ak*rimt.

kr- y.H'oll!:r. di
zA
J''#d'$3L33f
tt$f & rr..*:f
'C ,f"|bLb i;Yt,t ,i ;i
kt; d|*L or'i ol: 3Ji.f
'#,"! o4;1

KurnpulanTirlisanlbnuRajab B 287
tflt*t9# €!+?b yib*L1 +Q\r;,
ttti e 6JU'# qi::o G €r!'"$.-,,,ry
tttrr $ J, ,sl$u.W) t-*3 ,+\-ri ,F,; (tt
"Aku kembali namun hatiku telah hgt<au fufup

Hanya unfuk mencinb-Mu maka terharanglah bagi selain-Mu.

Jika aku sanggap unfuk setatu menundukkan mataku ini

Niscaja aku tidak manggnakannryta unfuk menardang hirggu melihat-


Mu.
Aku mencinta-Mu bukan h*y sebagian ni*nun sepenuh hati.
Dan jika cinta-Mu kepadaku tidak tetsin maka tetaplah
menghadapMu.
Pam kekasih selalu tqlag dangan cinb sdang jang lain h*ra
mazgaku betann.
Kala air mata menetq di pipiku jelaslah siapa
57ang menangis dan Sang
berpum-pum.
Yang menangis benarlah cintarya tatu berlata m6m skp gang tekh
mazgeluh."
Sahnun yang pecinta berdendang:

'e *q:;,#iokl
LF:: 'i)i dut i*roki
i;.gf '$_f ,*G,t'of ilt

288 @, fo-pulanThlisanlbnuRajab
L;u9;vit)ti;;1
t':s'.:k o|e #.4)
Ljl?)A61r,, * oD

oiLrt\urip olt',1{1
a ct
g.9., ,t,l)l
D

';;'t4 olt*ry'q rY
!.;-'r)A d ,stf'-^at
"Hatiku kaong sebelum mencinb-Mu, dulu mangingat mahluk dapt
melalaikan dan manyanangl<an.

I{ala hatiku menunfun unfuk mencinta-Mu dia memenuhirya, frdaHah


aku melihahSn fuk maninggalkan halaman-Mu.

Lempartah diriku sejauh mungkin iika aku dusta dan iika di dunia ki aku
lebih ngrnan dengan selainmu.

Jit<a di nqeri-nqqi itu ada iang Fling menyerzangkan lalu aku bk


manandangnSm maka swggah mabku telah mqaa ntnnzn-
Jitra fugkau bqkehendak abupun tidak untuk menghantarl<an diriku
naka Malhh aku dapti tntiku lalnk untuk sdain-Mu-"
Rasa rindu untuk beriumpa dengan Allah menrpakan kdudukan
ahli rnalaifat lpng paling tirggi di dunia, dari
Nabi $ bahwa beliau berdoa,

KumpulanTlrlisanlbnuRajab {p 28g
)r.\t'"+l|r? g,3'r rar
,UL

Efur pGG ,;b g4*s*,(btrr J?l


',y q5)' ';*( orTf $y, ,:ar.t ), yirtu_
/if d\
J*rv'u €W'*nt
jadilankh intaku kepda-Mu adatah sauatu gng
" Ya Allah,
wlins aku cinbi, bkutku kepda-Mu adatah wns Flins aku bkutkan,
putusl<anlah keinginanku abs dunia dangan rindu bajunp dangar)-Mu,
jila penduduk dunia mab mqel<a lebih sejuk daryan dunia maka
sejulrlanlah dangan ibadah kepda-1tfir."29l

Beliau bersaMa dengan menggunalon redaksi, irp f b


y-.- n tS: ,iltd 'bnp adanSn kaantpibn tnng mqrlbaharnlen
dan fihah tnngmenyetlan" l<arqta rindu kepada Allah ifu menunfut
unfuk cinta terhadap. kematian, kematian yang diinginkan oleh
penduduk dunia biasanya karena ada kesempitan yang membahayakan.
Bercita-cita untuk mati dalam hal ini dilarang oleh syariat. sedangkan
kematian yang diinginkan oleh ahli agama adalah karena msa takufurya
tertimpa fihah yang menyesatkan.

Beliau memohon menghamp kematian lepas dari dua hal di


atas, dan harus difumbuhkan dari msa cinta kepada A[ah dan rindu
kepada-Nya semata. Kedudukan ini telah dialami oleh sebagian besar
pam salaf.

DL HR. Abu Nu'aim fAl Hibrah" (B/2BZ)

2g0 $' fu-pulanTtrlisanlbnuRajab


Abu Ad-Darda' berkata, "Aku menginginkan kematian karena
aku rindu kepada Rabbku."

Abu utbah Al Khaulani berkata, "saudara-saudam kalian lebih


mencintai periumpaan dengan Alah dibanding madu yang lezat'"

Rabi,ah berkata, "siang dan malam ini sangat panjang rasnya


bagiku untuk beriumpa dengan Allah."
' Fath bin syahruf tinssal di suatu ternpat selama 30 tahun belum
pemah mendongakkan kepalan5ra ke langit lalu dia mendongakkannya
sambil berkata, "Amaflah panjang kerinduaanku ini kepada-Mu maka
segerakanlah aku untuk mendatangimu. "

sebagian ulama juga berkata dalam munajatr5n, "Jelek dan


rendahlah hamba sepertiku ini mengetahui Yang Maha Agung seperti-
Mu. Ya Allah, sungguh Engkau mengetahui jika Engkau memberikan
pilihan kepadaku antara dunia lpng aku tinggal sejak dilahirkan dan aku
menikmati.sernuanya secara halal dan nanti tidak oleh-Mu
pada Hari Kiamat dengan keluam5ra ruhku saat ini. sungguh aku lebih
memilih unfuk kematian saat ini juga."

sebagian ulama salaf berkata, "Jika aku teringat perjumpaan


dengan Allah rnaka kematian sangat aku rindukan daripada orang yang
benar-benar kehausan di hari 5nng sangat panas terhadap minuman
Snng sangat dingin."

.i.ir )r3 J\€bt'6? ,;yuiu"fit'or;;f


"Ncu mqindukart-Mu walmi Yang fu.l<at lqi man5nndti,

kbk dari kqinduan s@n g tpng kdnusn alan sqanya aa''


Junaid berkata: Aku mendengar Sari berkata, "Rindu itu
Al
menrpakan kedudukan atrli makrifat yang paling tinggr jika benar

KumpulanTtrtisanlbnuRajab {S 2n
tertnrjud. Jika benar rindunya rnaka dia akan tertr.rju selalu pada yang
dirindukan tanpa menghiraukan selainn5a."

Daud Ath-Tha'i bernrimpi di mimbar lpng tingg dia


bersenandung:

ilfr,#")'ub
'7 o. z c 6,. z t t,-,
SrlC
-u

'r:FJ o:;lr'otyp,'u,pf
"maHah sanng harnb mandaptkan tanpt di sisi Yang Maha
Pagasih
Lebih tinqgt dai kqindmn kepda-I$n) sungah rtudu itu tapuji."

Para pecinta ifu senantiasa menundukkan ruh mereka di dunia


hingga keluar dari mganln hingga jadilah dia di lambung burung
kerinduan. Dia tampil di taman hibumn lalu kembali ke kolam lnng suci
kemrudian kernbalike lampu{ampu rnalaifat Snng digantungkan di
ternpat yang paling tinggt di sekitar Arsy. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh sebagian ahli makrifat, "Hati ini berkeliling, ada hati
yang berputar sekitar Arsy dan ada hati yang berkutat di sekitar
kejelekan. Tatkala lepas tanda kesucian dari;asad manusia pada ranting
hati para kel€sih maka kerinduan ifu benar-benar condong ke sisinya."

Sebagian ulama salaf ada yang tenrs berjalan kaki karena di dera
kerindun dan sebagian lagr seperti oftrng yang rnabuk padahal tidak
minum arak.m

Ju,llr JL,#t;&f "{*b:pt',fry


"t'i
D2 Ini bukanlah petunjuk Nabi $.

2g2 S, fo-pulanThlisanlbnuRajab
)4t'u';'\t'LH tK LU: €f {.*t.tLl,
Xytnduanku kepadamu -ffiffi hinggu akupun benlih dari

Angin mqnbawaku unfuk mengingat l<amu sekalian, lagkng pm


bwanan yang bersetnangat tahadap tali kepala."

Para perindu ifu ada 2 tingkatan:

Perbma, kerinduan menjadikannya susah tidur dan fidak bisa


sabar.

Berkenaan dengan hal ini Abu Ubaidah Al Khawwas berialan


dan mernukul dadanya seraya berkata, "Kerinduannya kepada Dzat
yang meliha&u sedang aku tidak dapat melihatrya."

Daud Ath-Tha'i berkata kala malam hari, "Kecemasanmu


mernutuskan segala kecernasanku, menjadikan diriku susah tidur,
kerindtnnku unfuk rnelihafunu membinasakanku dari segala kelezatan,
menjauhkan diriku dari berbagai keinginan, maka aku menginginkan
berada di penjammu wahai Yang Maha Mulia."
,l c lc.z 7 o. , o. ,tnt ,^ (
c)F€ryt.t r'3!>r
";HoFu i$ti$:
c..
c).ctt c a1, lt .t'),.
P'f t'' rA €S rt
€st ;^3 ta{ GP
"s;fi
i;f$rlpf -".syG)rf

KumpulanThlisanlbnuRajab {p 2g3
aYf$r )6'a'*,
,$;'6 r\yVt;*rJ:"t
';U*<tt )g$.lrvf
V. .

oDthai kekasihku, lufung mabku manjadi cekung dan hatiku tqcabik-

cabik dalam ns rindu.

Getim5a janji-janiimu me.ngekytti diriku hingga sqnakin mqnbuatku


rindu setiap lali angin berhembus'

Dia melihat diriku kefrka kqelapn malarn mulai manaangi lqtqa-


lentqa lanbnn api cinbht dalam hati'

Aku selatu berdoa unfuk mengenang l<alian kedka tumenung s@ftng


did, bukankah mengerang oftng-oftng gng dikasihi adalah puii-
puiian.o

Kedua, orang 3nng ketika dirisaukan oleh rasa rindunSp, maka


kedekatannya dengan Allah mernbuah[E tenang dan kegelisahann]ra
pun reda dengan mengingat-Nya. Inilah kondisi yang dialami oleh
Rasulullah 0 d* omng-omng buak yans mendapat tempat istimeuaa
dalam umat Islam

AqNvibli pernah ditanya, "Apa 5nng menrbtrat hati orang-orang


5nng mencintai dan merindu menjadi tenang?n Dia
menjawab, "Flasa
bahagla mereka terhadap omng yang mencintainlp dan
merindukannln."

'.* c Slt c'{; r"f; ;!f; t sY it;jA


ct(

'-';l €i"rlLr"l'& Gt* -'-;ft JY+t)

2g4 $, fu-pulanTtrlisanlbnuRajab
uKu bisa mati dan hidup lanbmn mengenang dirimu. Sandain5n aku
tak puqp impian maka aku psti tidak lagi hidup.
Kuhidup dengan mimpi-mimpi dan mati karena rindu. Bebpa
baam5n hampnku terhadapmu hingga membuatku hidup dan mati-'l

Dulu, ada seorang wanita shalih berkata, "Sungguh mengherankan


aku bisa tetap hidup di tengah-tengah kalian sementara hatiku rindu
bertemu Tuhanku, layaknya obor yang tidak pemah padam."

'-4 glat :,it $t'#i € f 1r"l i Gqz;L';l


ry tl4t c iwj$.r, tQ gi#, oT W U
"Kumati karena rindu, lalu hidup karena mengenang kalian.

Sungguh api rindu itu membam di anam fulang-tulang rusukku.


Atanglah ajaibngn omnginng maindu mati shabahh,

narnun kebaadaannSa dalam ke,hidupn tebp dikanang lebih aiaib


lagi."

Seperti inilah kondisi yang bisa dirasakan oleh orang yang pemah
mengalami dan menjalaninya.

q4dil lt z;.rfust'tj t\K"i/ lt *Nt;rv


"HanW omng yang pmtah mqdqib karena *iAun WnS
"irA
bisa mqaalan manisn5n cinla."

Sedanglon orang 3nng tidak ada beritanp dan tidak pemah


dikenang, bisa saja menjadi bahan cernoohan orang lain.

Rdaksi il ,:,P ,s.&i'tl'tllg*blif nuf \telirf iijbr *.\'*t


a:*r l t{5\t nya Alah, aku bulinduns kepda-Mu
ryW'*l

Kumpulanl[rlisanlbnuRajab B zgs
dari tindakanku gng me.nzhalimi onng lain atau dizlnlimi; dai
tindalanku Sang melampui bat6 abu dilampui btas; dari tindakanku
lrang mqnbuahkan k*lahan gang menghancurkan abu dosa tidak
dianpunl'menjelaskan bahwa ada ernpat hul yang diminta dari Allah
agar tidak sampai mdakukannya, 1nifu:

Perbna, kuhaliman dari dua pihak, yaifu dizhalimi oleh orang


lain atau menzhalimi orang lain.

Berkenaan dengan hal ini Abu Daud293 meriwalntkan sebuah


hadits Slang berasal dari Ummu Salarnah S, dia berkata:

, al,
,lL ht *'"lr a" t1
O/ o u

dLt*s
iYgt:Jt'r ,r,Al ,)t;i et !f t;tk
'nyf ,,::l
,f ,r uf..rf ,:&f if *f"tf"!r"-,Ll
.',;r'J6-'rl siLl ,f ,:;>f 'rf
'Tidaklah Rasulullah $ kelmr dari rumah melainkan beliau
mengangkat kedua tangannya ke langit sembari berdoa, 'Allaahumma
innii a'uudzu bika an adhilla au udhilla, aw azilla au uzalla au azhlhn au
uzhlana au ujhila au yjlnla ak5ry Ap AIah, angah aku balindung
kepda-Mu dari tindalanku t/ang mqryffitkan abu disatkan oleh
omng hin; dari ketagelincinn abu digelinchl<an; dari me.nzhalimi onng
lain abu dizhatimi orzng lain; dan dari tindakan membdohi atau
dibodohi omng lain);'

Ds HR. Abu Daud (Sunan Abu Daud, no. 5094).

296 S, fo-pulanTirlisanlbnuRajab
j

Selain ifu, At-Tirmid2iz94 pwr meriwayatkan hadits yang sama


dengan redaksi,

+i; rit,r4tr,o\t ;" *;,o\t f,


,')$; 'rf ,:;bi "if ,11h1 ')'t ,:Jri 'rf ,Ji';tf "a
.t$i'JiLJ_')l
,,Allaahumma innaa na,uudzu bika an nazilla au nadhilla au
nazhlima au nuzhlama au naihala au yihala alaina (w Allah, sungguh
kami berlindung kepada-Mu dai ket*gelincimn afau ketercaabn; atau
mqzhatimi aku dizhalimi abu mqnbodohi onng lain atau dibdohi)."
Jadi, orang yang terhindar dari tindakan menzhalim orang lain dan
orang lain pun terhindar dari findakan kehzaliman dirinya, maka itulah
orang yang diselamatkan dan dilindungi oleh Allah &. oleh karena itu,
ada ulama salaf yang berdoa, 'Ya Allah, selamatkanlah diriku dan
hindarkanlah diriku dari tindakan merugikan omng lain."

Kdua, permusuhan atau melanggar hak orang lain.

Dalam Al Qur'an Allah & mernbedakan antam kezhaliman dan


pernrusutran atau melanggar hak omng lain dengan ftrman-Nya,

4 &';i t;to1i { t*r, O.ifr q:U-

liio 55"fi fr;,*'{r4 3rt{. of i} W


2% HR. At-Tirmidd (Sunan At-Thmidd, no. 34271-

IftrmpulanlhlisanlbnuRajab lB 2g7
6Stb i4,; "Ji:.irj @ Gi "& b,{ frfr 'ot""#i

@fo;.$fr J" -4.,t'oa't"(r,s *t,::"r; dirs


oHaionngomng tnng fufuran, ianganlah kanu saliry mqnal<an
tafu senrrailnu dengan jalan Jprg bafrl, kquati dqgan hlan
puniagaan yang be,rlaku dangan sul<a amasul<a di anbm kamu.
Janganlah l<anu menhnuh dirimu; Samsgplntp Allah adalah Maha
Panjngng kepdamu. Dan bmngsiap bqbuat dqnikian dazgan
hak dan aniala, nnka kani kelak al<an mernasukkanryn ke
dalam nqaka. Yang dmtikian itu adatah mudah bagi Allah.' (Qs. An-
Nisaa' 141:29-30)
Perbedaan antara kezhalirnan dan melanggar hak orang lain
adalah, bahwa kezhaliman adalah findalGn menindas atau menganiaSn
oftmg lain tanpa alasan yang benar se@ra keseluruhan, seperti
mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar dan
membunuh omng yang dilindungi oleh konstitusi Islam. Sedangkan
permusuhan atau melanggar hak adalah keltnr dari koridor atau batasan
yang pada asalnya adalah mubah, seperti kasus orang png merniliki
tanggungan hartia, darah atau martabat. Seperti inilah maksud dari
perrnusuhan atau melanggar hak orang lain.

Deftnsi kezhaliman secara mutlak adalah, menganrbil sestrafu yang


tidak boleh diambil, seperti harta orcmg lain, menginjak-
n$njak rnartabat orang lain atau menghabisi nlnwa orang lain. Itu
semua adalah perbuatan zhalim. Dalam sebtrah hadib t1*1ffis
disebutkan bahwa Nabi $ bersaMa,

Ds HR. Mr.rslim (Shahih Mtslim,no.2577l dart hadit Abu Dzarr Al Ghihrl.

2g8 tB *-pulanTirlisanlbnuRajab
ii,rr l;? JL.c;V G",'yt? ii,r i6
. .t -d)W )b c6:;J'& l*; t, o-r ;'
"Nlah berfirman, 'Wahai hamba-Ku, ,ounnn nn* Aku telah
$
menghammkan perbuatan zhalim terhadap diri-Ku dan menjadikann5n
hamm di antara kalian, makaianganlah kalian saling menzhalimi'!'

Sementara dalam kitab Ash-shahihaifie6 disebutkan bahwa


Nabi#
.ywt1;bdL,!i'lr
nPerbuatan zhalim adalah kqelapn pda Hari Kiamaln
Rasulullah & jugu bersaMa,

'ri ,tti;'t"bf q e )bn CJlu' t)l


i.fi LLrt* q' aJfi\'# $14, iA afrrsl I
;
.6$7jJ
"saungguhn5n Attah akan menangguhkan hukuman tuhadap
omng 5nng menzhalimi omng lain hingga ketika Dia menghukumn5a
fidak manyiml<an apa pun."

S€telah itu beliau mernbaca firrnan Allah,

2:% HR. Al Bukhari (Shahih N Buklnrl, no. 2M7l dan Muslim lslnhk Mwlim,
no.25791dari hadits hnu Umar.

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab B 2gg


i'Aiyhp,4 ajat'fi $L,,3Aafrrs
@3,1115
'Dan bqitulah adab Tulnnmu, apbila dia mangilab penduduk
nqai-nqai Sang babrct zlalim. %unggahnta adab-It[g itu adalah
angat pdih lagi kens.'(Qs. Huud t11l: 102)
S"Li" ifu, Al RukharizgT juga meriwayatkan sebuah hadits dari
Nabi $, beliau bersabda,

W lii;li )i\ ;;fu ;:+ us a


,frii

u #\ i"'i'ol ,y'a &)\) ja-:'i;


'u rf irr* ii'J;,-j'ry c.s,!t^17
"G; .9e
,1. c , l:
t>-> .bi #t
'r

"Siapa saja 5nng masih menitiki kezlzatiman pdr'*rdu*n5r,


naka mintalah unfuk dihalalkan, larqa sunggah di akhimt tidak ada
lagi dinar abu pun dirham seMun kebail<annrya diambil untuk
manbSar kezhalinnn gnS dibkulanntn tahadap audamrya. Jika
oftng 5ang manzlnlimi frdak lagi mqflild kebaikan, maka doa onng
gng dizlalini akan dibenkan k@ang.rr
Dalam Slnhih fudiff?e8 disebutlon hadits dari Nabi 0 bahu.
Miau bersaMa,

D7 HR. Al Bukhari lslmhih Al fuI4pri, no.24491dari hadib Abu Hurairah.

300 $ fo-pulan lhlisan Ibnu Rajab


YA q,li$ :rj6 s"-u:it u o:)fi
,d\ o'tt 'd
9.
-t'
al
,lijt oL:Jv, (Ltb \) { gt:
r ,Y
2O
, ,jt ot- ?,,
d,\s ,i,S:: ?v)
-[9 aTtAt
/ -/
;"J
\J'
I
'J
clJ6 ?:, 'ei-':) r,l-ri 6'J??, r,l-ri, Ji|),l.ri,
U l*) A l$ ;"r5,1-ri. a?)
c,i-,^*L

ql, t1 ;dlf'J:p iir* '+'oP caill,L


, .l z '.J*lI lz

d CY '{o L;-hi ctrntr-t'b ,y


o l.z.-, z o

'J .)61
"Apakah kalian tahu siapl<ah onng SnnS banglrrut itu?' Para
sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut adalah omng yang tidak lagi
memiliki dinar atau pun dirham (materi)." Beliau berkata, "Bul<an,
lnng bangkrut dai umatku adatah omng pada Hari
omng
Kiamat dahng dazgan mqnbawa phala shalat, puafi dan zal<at,
nzilnun dulun5n di dunia dia pemah menghina si fulan, makan harta si
fulan, manumpahl<an danh si fulan dan menukul si fulan. Kernudian ifu
dibyar dazgpn palnla ibdahnSn dan ini dihlar dari phala ihdahn5a.
Kefrka phala ibadahng telah lnbis s&elun bnggwgannin selmi
dibSnr, nnka doa omng gg dizlmlimi itu diambil lalu dibebnlan

DB HR. Mnslim lSlmhih Mustm, no. 2581) dad hadib Abu Hurairah.

KumpulanTirlisanlbnuRajab B 301
kepda oftng yang manzhalimi lalu dia dilemprkan ke dalam api
nqaka."
Lebih jauh Muslimzee juga meriwayatkan dalam kitabn5n bahwa
Rasulullah $ bersabda,

td ;-,r^qt ?\ Q)l a b Ht'o!*{)


.otfl)tifut'o.;r1Ar ifur
"sungguh setnuz, hak gng pqtah dilanggar akan dikembalikan
kepda pemiliknSn pda Hari Kanat, annpismryi domba 57ang tidak
berbnduk pun diminbi hakryn dari domb Sang berbnduk."
Sedangkan dalam hadits AMullah bin Anas Ug disebutkan bahwa
'sungguh pda Hari Kiamat nanti
batu akan dibnSai kenap dia
mqdai batu 5nng lain. Sungguh bbn7 pohon akan dibn5ni kanap
dia mqtsak Sang lain."

roidlrri;t'il*'*k 6'*3U tiy rll; it:z;st )r'


yY)t,#if F'rf Jerc !*r 6 f:; G
.rtc z lcl0,.. cll.z ci
Ur"r'#-,r)s @):;g:.Jl € e!.aot
",11t
at {a:ii*:tip,fu oy
"/>rr)r
'Takutlah
-q)\ir-r;;
baok balas ketika angl<au mandapt blaan ap
wng
telah dilakukan kdua bnganmu hari ini dengan timfungan.

De FIR. Mr.rslim (shahih Mwllm,2582l darihadits Abu Huraimh.

302 S, Xo-pulanltrlisanlbnuRajab
Di sebuah lapangan gng hanya ada orang Snng melihat atau
terpemngah dan menundukl<an kepalanSn'

Anggota badann5a meniadi saksi dan api n*aka meniadi peniam bagi
. mereka dan dikqdatikan oleh siksaan gng paling kems'
IGlau hart ini hak-hak tersebut diansgahkan pembayamnryn, maka
esok hak-hak tersebut pasti dibagr hingga ada gng bangkrut'
-'
Terkadang kezhaliman yang dihammkan ada dalam permasalahan
jiwa dan yang paling tinggl tingkatannya adalah kasus panbunuhan.
Terkadang pula dalam masalah harta dan martabat. oleh karena itu,
dalam pidato yang disampaikan dalam haji Wada',
Rasulullah $ bersaMa,
)z a

?t?'& &t?l;'€tV?t €,6t bL


lzz)/
'€rt|, ,2
,t cui '€;* C (Ui r\r-rr
ou -zo
YP
! 2

.u;
"sungguh darah, harta dan martabat kalian adalah hamm seperti
hatryp ketebpan hamn pada hari ini di bulan kalian ini dan di nqeri
katbn irvi.n3oo

Dalam riwaSnt lain disebutkan, bahwa setelah itu


Rasulullah $ bersaMa,

3oo HR. Al B*hari lslnhth Al Btklnd, no.6T dan Muslim (Shahlh Mwfim, no.
1679) dari hadib Abu Bakanh.

KumpulanThtisanlbnuRajab S 303
,
Yf ,t;bs Y Yf dfui
. lz o

Y
o t8
d l3*^.^,1

Y! u;t Jt1 J; y lit,,tlys y Yf ,tAYs


,/
,c .(r o

.9 ,P*
,//
"Kebhuilah, dangart<antah ini bik-baik nbaSa kalkn alan hidup'
Ketahuilah, jingan lalian sating mazhatimi! Ketahuilah, iangantah
katian salins manzhalimi, l<arqa saunguhng larb samng mtslim
frdak halat .kquati lntu Wng diMl<an dad kqelaan iim
pernilihry".'sot

Dalam Shahih Muslttfoz disebutkan bahwa


Rasulullah $ bersaMa,

tt o / ll.r,
.*-f ) dLrJ a,.: plr- f !lz ,,r/ 1c t
eP 8t
,ss
"Damh, harta dan marbbt setiap muslim frdak boleh dilanggar
oleh muslim 5ang lain."

Tindakan zhalim terhadap hamba menrpakan perbuatan jahat


png dibenfuk, karena rnangsia diciptakan dengan watak kikir, sehingga
dia fidak akan mernbiarkan setiap haknya png direnggut dari dirinya
dengan tidak benar, tenrtama dalam kondisi sangat menrbuhrhkan hak
tersebut pada Hari Kiamat. Kefika itu seorang ibu sangat s€nang jika dia
merniliki hak pada anakryn trntuk ditunaikan. Kendatipun dernikian,

FIR. Ad-Daraquthni lgmn Ad-Danquthnl, S/261dan Al Bathaqi tv*^gnan


Al Kubn,6/rcO} danS/L$Zldari hadits Anas bin lv1alik.
302 HR. Mnslim (slnhth Mttslim,no.2564l dari hadib Abu Hurairah.

304 s, f,r-pulanThtisahlbnuRajab
umunnlp hukuman olang yang berbuat zhalim disegerakan di dunia
meskipun ditangguhkan. Hal ini seperti 1nng disaHakan Nabi $,
t o tc.,
ga6)4J- p ,',, f
oJrl t5tc
a
il
t'u,.u, \Pz '
tur
o
ol
f,i s !,
,$ aiSf iA $14' lA af{{3) it./. t' iJts

.( +D
rt.
"saungguhrya Nlah maruggalrlan oftng gng b*buat zlnlim
hingga kefrka Dia manghukurnia tidak manbiarlanny sdikit pun."

Setelah mernbaca, "Dan bqifulah adzab Tuhanmu,


itu beliau
apbila Dia mengadzab penduduk nqai-nqeri gnng berbuat zhalim.
Saungguhng adab-N5n itu adalah sangat pdih lagi kems." (Qs' Huud
[11]: 102)
Salah satu tokoh tabiin pernah berkata kepada seomng pria,
'Wahai orang yang bangkrut!" Tak larna kernudian omng lnng
mengatakan itu dicoba dengan tanggungan utang dan dipenjara setelah
empat puluh tahun kemudian.

Dulu ada seorang pria memukul bapaknya dan menahannya di


sebuah ternpat, lalu omng png melihat pria itu berkata, "Lihatlah kesini!
Aku telah melihat pria yang mernukul ayahnya ini dipukuli dan
dipenjarakan."

Strafu k€fika seorang menteri khalifah mengeluarkan seorang pria,


kernudian mengambil tiga ribu dinar darinya. Setelah beberapa lama
kemudian, sang khalifah murka terhadap menteri yang mengambil uang
dari pria ifu dan meminta sepuluh ribu dinar dari menterinya ifu.
Mendapat perlakuan seperti ifu keluargan5n merasa terusik, lalu berkata,

KumpulanTirlisanlbnuRajab {B 305
'Dia tidak pemah mengambil lebih dari tiga ribu dinar dariku seperti
kezhaliman yang pemah aku lakukan.'

Ketika dia mengembalikan tiga ribu dinar tersebut, sang khalifah


pun setuju memberikan kelonggaran kepada menterinya itu. Maha Suci
Allah yang kuasa atas apa yang dilakukan oleh setiap jiwa. Sungguh
Tuhanmu Maha Mengawasi hamba N5n.

Seomng hakim atau penegak hukum yang adil tidak boleh


melakukan pelanggaran hukum, tetapi mestinya bertndak dengan
seadil-adilnya. Seorang hakim atau penegak hukum tidak boleh bermain
mata dengan orang lain dalam masalah hukum, bahlon sernestinya tidak
mernberikan ruang sekecil apa pun karena bagaimana Anda bersikap
dan berperilaku maka seperti itu pula balasan yang akan didapatkan.
z I . cO .

^tf-p SJI-"f Y dEJl dtl*i


,u

'bfr',4')
-,7 ,:tLi&r
(:;J (r- t
q-r"
z a - c 6l

#,;;+J! ,s;2", *r ry:


,- :. - "
P:gt;P.'P)
t1 - ^ ^ ^' 1-

"Hindarilah bqbmt ztzatim daniangan sel<ali-lati anglau manytswi


jalanng,

l<arena konsekuansin5n sangnt ditakuti dan dia sqdiri mqtunsgu.


Setiap jiwn akan diblas dangan pabwAn gng dibhl<anng,
dan tak ada kepentingan dari agann 5nng dianut nakhluk-"

Ketiga, melakukan kesalahan. Berkenaan dengan. hal ini Allah &


berfirrnan,

306 l$ fo-pulanlhlisanlbnuRajab
(.n. . .2 /.,1.
3.n';,5 ,:oi+i -y. ahLi, LL-* (+ ,y ,g
I
'or{,i-Wi"ltXi.l;;i
'(Bukan demikian), gng benar. Ehmngsiapa berbuat dosa dan ia
telah diliputi oleh dosan5n, mereka ifulah penghuni nemka, mqeka
ke,l<al di dalamnya.'(Qs. Al Baqarah [2]: 81) .:.{.,

Redalsi ji";\'t -a ,li:$L udan ia telah diliputi oleh daan@'


!

di sini ditafSirkan dengan mati dalam keadaan menyekutukan Allah dan


ditafsirkan juga dengan mati dalam kondisi berdosa yang berujung pada
api nemka lantaran sebelum bertobat.

Ini mengesankan seolah-olah pelaku kesalahan tersebut dikepung


dari seluruh penjunt, hingga tidak menyisakan ruang sedikit pun
unfuknya. Itu karena kesalahan atau dosa biasanya mengungkung dan
mengepung pelakunya hingga akhimya membinasakannya. Oleh karena
itu, Rasulullah S membuat perumpamaan kesalahan dan dosa yang
dilakukan dengan baju besi sempit yang dikenakan hingga membuat
seseoftmg merasa sesak dan tidak leluasa bemapas. Dosa dan kesalahan
itu hanln bisa lepas dan hilang dgnSan melakukan kebajikan, seperti
bertobat atau pertuatan baik lainnya. Hal ini seperti yang ditegaskan
dalam Musnad Ahmad ketika menyebutkan hadits dari Uqbah bin
Amir rS, dari Nabi $, beliau bersaMa,
t ,a a

F cg)r ,h LSll oL

c- $tr,
-J^-,.Z;* U)
-t9
r
,)buk ,y,
,/ w e1;il
c

KumpulanTirlisanlbnuRajab l$ 307
', ' a! {to , ', ,
,-w
t tc t
r Lb
/o, '
fii U@
,c t !'-1, , t'
I '-.. ,
Er o!, ! ct- ru
caW

cH ,F ,6?t aai L.(;3u ,6?l aG


''et\t }t
"saungguhnja pqunwtwn oftng 5nng melahtkan keJahabn,
kqnudian mdalrukan pabuabn bik sepati oftng tnng magankan
bju bai sanpit dan manStaklan, kemudian kefrka omng tetsebut
melalrukan pabuatan bik lainnSa,
'nnka baiu bai itu pun baru
I-alu ketika dia melalrukan pabmbn bik baikuh5n naka
bju bai ifu pun semakin mangendor hingg iafuh ke tanah.nsog

Jadi, seomng hamba fidak al<an lepas dari himpitan dan tekanan
dosa hingga dia bertobat dan melakukan perbuatan baik. Oleh karena
ifu, ada ulama salaf yang selalu mengungkapkan kedua bait syair berikut
ini setiap malam lalu menangis kesegukan.
!D
*
)t?\t ;pi,<lrlcl $4L.1 ,Fr ;*'l';4qrri.l
/
?/

pt:"Jlu:
">i;jltlt l*: t6 G'#t;",JY
" Tangisilah dosamu sepnjang malam dengan sunguh-sungguh,

karena bngisan itu adalah tanda bercdih.

Jangan pmtah melupakan dosamu di sepanjang siang hari,


l<arqta dosa ifu akan mmgepung manusia dari sqala
perlutu."

303 HR. Ahmad (Musmd,4hmad, 4/1451.

308 l$, fr-pulanltrlisanlbnuRajab


Keempt, dosa yang tidak diampuni. Yang rnasuk dalam kategori
ini ada dua hal, yaitu:

a. Pirbuatan syirik (menyekutukan AIah dengan tuhan yang lain).


Hal ini'sep€rfi ftrrnan Allah &,

ll;i.,ra.i4$'os|6 -, gfr.oi'rtS frfr'o1


*i
WwysA * f;Varqir"
'saunggahnla Atlah frdak akan mangampuni daa syirik, dan Dia
mengampuni sqala doa 5png selain dari (syirik) ifu, bagi skpa gng
dikehendaki-Nn. Bamngsiapa wng mernpetsekuful<an Allah, maka
sunggah dia tetah berbuat daa yang b&r." (Qs. An-Nisaa' [4]: 48)

b. MelakulGn perbuatan dosa dan tidak mendapat taufik karena


f-aktor yang menghapr.rs dosa tersebut, bahkan pelakunya berternu
Allah t tanpa ada sebab yang menghaptrs dosanya, sehingga Dia tidak
mengampuni dosa hamba tersebut dan akhim5ra dia disilrsa.

Jika Allah & mencintai seorang hamba rnaka k€fika sang hamba
terperosok dalam dosa, maka Allah mernberilgn tauftk kepadanya unfuk
melahfian sebab-sebab png dapat menghapus dosa hamba tersebut.
Penghapusan dosa tersebut bisa saja terjadi dengan kondisi:

1. Tobat nashuha. Dalam hadits yang diriwayratkan oleh


hnu Majah disebutkan hadits dari Ibnu Mas'ud s@aftl
nnrtu', ii 4i , 'e;f ll 'U 'r,trilt 'Amng png

Moht dari dos septi omng 5ary tidak mqttiliki


doa snn sekali.n

IftrmpulanltrlisanlbnuRajab lB 309
2. Melakukan perbuatan baik yang menghapus dosa'
Berkenaan dengan halini Allah & berfirman,

244.
o! #r 'iW )q!i Ai',i-AI;Y)
6{!+t;fia}ie"ii'6+i.;A
"Dan dirikanlah shalat itu pada kdua tepi siang (pagi
dan pebng) dan pada bagian permulaan daripada
malam. Sawgguhnin perbuatan'perbuatan Wng baik
ifu manghaptsl<an (dm) pubuabn-pe'frmbn png
buruk. Itulah paingBbn bgi onngrcnng 5ang ingat'"
(Qs. Huud [1U: 114)

3. Mendapat pengampunan dari Allah lantaran slrafaat


bagi siapa saja Snng diperkenankan-Nya, atau karena
karunia dan rahrnat dari Allah. Ketrka itulah sernua
dosadosa bisa terhaPus.

sebagian ulama mengatakan bahwa apabila Allah mencintai


seorang maka dosa ifu tidak bisa menimbulkan bahaya apa pun
terhadap hamba tersebut. Malrsudnya Allah pasti menghapus dosa
tersebut. Bisa jadi dosa tersebut dijadikan sebagai sebab lantaran rasa
takut dan kefundukan sang hamba kepada Tuhannya, sehingga ifu
menjadi sebab derajat sang hamba terangkat di sisi Allah.

Namun kefika Allah menghinakan seorang hamba dan

menetapkan hamba tersebut berbtnt dosa, maka sang hamba tidak akan
bisa merrdapat taufik unfuk bertobat, hinggu berternu dengan Allah
tanf.E membawa sebab png dapat menghapus dosanya itu selama di
dunia, kemudian dia dihukum di akhirat tanpa mendapat arnpunan.
Inlah dosadosa yang diminta hamba agar terhindar darinp'

310 $, fo-pulanThliranlbnuRajab
Kesimpulannya, apabila Allah & berinteraksi dengan hamba-
hamba-Nya berdasarkan standar keadilan dalam masalah dosa yang
dilakukanryp maka hamba tersebut pasti binasa. Namun jika standar
yang digunakan Allah adalah karunia dan rahmat-Nya maka sang hamba
bisa selamat dari silsaan. Hal ini seperti 5nng pernah diungkapkan oleh
Yahya bin Mu,adz, "Apabila Allah mernufuskan perkara berdasarkan
standar keadilan-Nya pada hamba, maka tidak ada safu kebaikan pun
yang dimiliki hamba, namun apabila Dia menghamparkan karunia-Nya
pada sang hamba maka tidak satu pun dosa 5nng dimilikinya."

€tuti#'ol',y'J?l y;C 47 uq)6-


c. I .
I o. . .a ,ro-. ,.
itt-'".-,fiILJ?I ViJ, f q
,2
t_j,b *t \
"Dthai sungguh celaka kondisi gng aku sendiri
lebih bkut kepdan5n daripda aat ang hakim memutusl<an pal<an.
Duhai Tulmnku, pengampunan dari-Mu a&is segala doa gng dilafut<an
oleh s6@ft,n9

Sang melatnpu babs keuali omng Wng tidak menymli


p*bwbnn5a."
Redatsi
)#, ri ,9'rq$ri f, ly ,,?)\ti pri,!r'*tl i{,
,J .'Lf +,F u,g?r,Efur iuii' ,{" ,} cuiy{d:t ,}y ,tilt,
* U?:,li;ir u1 ,t:ltlsr ui ,ui urb I't)irrt '.i lt fil ,fr t4l't
,itt ir? ,F {a; ,',y'g,$ ltl'ti:i:t ,air;t!):tib rl-ri;ilf qffi
,fi, ,l',i'{;t 'c;$ ,t4s. '*l i '*J buq ,i,y ,e.iri ,',3r 'yu
Allah, Pencipb langit dan buni, Yang Mangebhui hal yng'frdak terlihat
dan gng talihat, Yang memiliki kemulian dan kesucian, sungguh aku

(llmpulanThlisanlbnuRajab l$ 311
berjanji kepada-Mu dalam kehidupan dunia ini dan aku bersaksi kepada-
Mu dan cukuplah Engkau sebagai saksin5n, bahwa aku bersal<si tidak
ada fuhan yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tanpa ada
sekufu yang lain. Kepuninan-Mulah keraj,aan dan puja'pujian serta
E sttau Maha Kuasa af,s sqala sesuatu. Aku iuga bercaksi bahwa
Mutz4mmad adatah hamba-Mu dan utusan-Mu. Aku bercaksi bahwa
janji-Mu ifu benar, pertenuan dengan-Mu ifu benar, surga ifu benar,
nenka ifu benar, Hari Kiamat adalah tanda kebesaran WnS tidak
disangsikan lagi, dan bahwa Engkau pasti membangkitkan semua t/ang
bqada dalam kubur."

Doa yang dipanjatkan oleh Nabi $ ini dibuka dengan ,-p* pr


ly c:ri,J)r'*'6'Ya
l5l,:t )H, ri ,9irilrJrj f, ,,rr':,lJt: Attah,

Pencipta langit dan bumi, Yang Mengebhui hal tidak terlihat dan 5nng
terlihat, Yang mernilik kemutian dan kaucian" Ini berdasarkan firman
Allah &,

,-ti a
"s+siS #i * *l{r,p"g::si tv'&ili
@ 3r;rr, *1,;( c 4 ltv'e fJ
'Wahai Allah, Pencipk langit dan buni, gng mangetahui fumng
ghaib dan Snng n5nta, Engl<aulah trug memutusl<an anbm hamba-
hamba-Mu tenbng apa selalu mereka mmtpercelisihkanng.' (Qs'
tnng
Az'Zumar [39]:216)

Dalam Shahk MuslirFw disebutkan, "Elahwa Nabi $ biasa

menibuka shalat malam dengan bacaan,

304 HR. Muslim (Shahk Mustm,no- 770) dari hadits Aist/ah.

312 $, fumputanltrlisanlbnuRajab
i'r(/;llb.*dr lp ,r"r\t: 9tr.J.Jit yv
0 * t-;s q !:V';, ul l.
6N ',rfiL.lult.r 'p:t 'u y',-tlbt t1.) .-l+r
a / //

.ie* ytr
-4'lt
Jlrur u
'Faathims-smaawaati wal ardhi, aalimal ghaibi wasysghaadati.
Anb bhkumu hina ibaadil<afiinna l<aanuu fiki gkhbtifuun. Ihdkii
ttumkhtulita tiihi ninal haqqi bi idnika. Innala bhdii man 5ns5na' ilaa
shimathin musbqiim (wahai Pencipta langit dan bumi, YanS Maha
Mengetahui 5nng tulihat dan yng tidak tqlihat! Engkaulah gng
membqil<an keputuan di anbn hamb-hamb-Mu dalam maalah gng
dipadebtl<an oleh mqel<a! Tuniukilah aku kebenann tang
dipetdehtlan oleh mere,l<a dangan izin-Mu, larqa saungguhng
hgkau mqnbqi petmiuk siapa aia Wng dikehendaki untuk
mandapatkan jalan gng lurus).'
Sedangkan Imam Ahmad dan At-Tirmidzi meriwa5ratkan,

,i{t, ? *t *v?ut J:" oltLf


u'41 )a iw ,ffy[ r>ri' riu
.
jLu

KumpulanlhlisanlbnuRajab {$ 313
lr
I

'Bahwa Nabi $ pemah mendengar seseorang berkata, 'Yaa dzal


jalaati wal ikmanl, maka beliau bersabda, 'sungguh engkau pasti
dikabulkan, maka rri1r7u1u11 .tr3o'

Yang diminta dalam doa ini adalah, sang hamba berjanji kepada
Tuhannya di dalam kehidupan dunia ini dan bersaksi kepada'Nya,
bahwa dia bersaksi dengan prinsip-prinsip dasar keimanan yang siapa
saja yang menepatinya, maka dia pasti selamat dan terhindar dari
bahaya, yaitu bersaksi dengan keesaan Allah. Kemudian mengiringinya
dengan kesaksian bahwa Hanlra milik Allahlah kerajaan, puja-pujian dan
kekuasaan atas segala sesuafu. lalu
kesaksian bahwa Muhammad
adalah hamba dan ufusan-Nya, kesaksian kepada Allah bahwa apa yang
dijanjikan kepadanya adalah benar, pertemuan dengan-Nya adalah
benar, surga adalah benar, nemka ifu benar, Hari Kiamat ifu benar dan
Allah pasti membangkitkan siapa saja yang ada dalam kubur.

Kesaksian yang diungkapkan oleh sang hamba ini meliputi lima


prinsip dasar keimanan (baca, Rukun Iman), karena siapa pun yang
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, berarti dia
telah bersaksi atas kesaksian yang diperintahkan kepada beliau dalam
rukun iman, yaifu

1. Beriman kepada Allah

2. Beriman kepada para malaikat

3. Beriman kepada kitab-kitab suci

4. Beriman kepada para Rasul

5. Beriman kepada Hari Alfiir.

305 HR. Ahmad (Mgsmd Ahnpd, S/231dan 235) dan AfTirmi&i (funan At-
Tirmldd, no. 35271 dari hadits Mu'adz.

314 $, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Oleh karena itu, doa yang biam dibaca Nabi $ k€filo
shalat malam,

'!3w; ,u6;'$'is ,!$t'!:b, ,|*t Ul


' i6,., 6. 6,
dj*:.tJl3 cjr btUrt,:6;)6t:,b; &tt L,?
8, ,td z lz 8,
ar? ,)*->--, j c(?
"Antal huqq, wa wa'dula huqq, ow qaulula hug, ml iannafu
haqq, wan-naaru huqq, was-sabfu huqq, wan-nab$4tuuna haqq wa
Muharurnd haqq (hgkau adalah benar, ianii'mu ifu banar, firman-Mu
ifu benar, suga ifu banar, nenl<a ifu benar, Hari Kamat ifu banar, pm
nabi ifu bqar dan Muhammad ifu banar).t3o6

Berkenaan dengan hal ini, Allah & menyampaikan informasi


tentang kondisi Nabi Hud yang berkata kepada kaumnya,

i/@ 'r;r* (; le;. ji 'V-+iS fit


4at b

@ gtwilit#q6 -et3
'santngguhnSn Aku bqsaki kepda Allah dan sal$ilanlah
olehnu se,l<alian bhwa aku berlepas did dati aP wng
lanu percekutukan dari selain-N5a, s&b itu ialankanlah tipu da5amu
sqnuEntp dan iangankh lanu mernberi bnggah
k&tru.'(Qs. Huud t1U: 54-55)

306 FB. Al Bukhari lshahk Al Etlclarl, no. 1120) dan Mr.rslim (Slnhih Mtslim,
no.769l dari hadits hnu Abbas.

IQrmpulanTilisanlbnunajaf B 315
Banyak hadits yang membicarakan tentang keistimer,vaan orang
yang berjanji dan bersaksi kepada Tuhannya di dunia dengan ucapan
tersebut, dan mempersaksikan hal tersebut pada dirin5n seperti ini,
diantaranya:

Dalam Sunan Abu Daud disebutkan hadits dari Anas bin Malik
secaa mauquf,

;\4t :s':';; ',br #"'b i6 u


*)',l5s1l,t q?'^E *| rpl
\"'!:rL3 ,l-;f Vf iy y hr Ul ,li; ,le;i;
)z!t . ^( , ,!or r: ,,-uro, .t6z I a 4, ,',, u ,'o .
4s) u;sl cr)jrrt) :)+ lJ.o..>..c dl3 cd,lJ 0t"J1

'u fu,?tr 6*l


,111
){"; e$ ,n ,rtist;
uJ ,f[t',y yt l'a$r ht 6-1 6i Ae ,y)
)6t'u J6 hr ;*l rl;rf At,
.

"Ehmngsiapa gng ketika pgr dan pebng mqnbca 'Allaahumma


innii ashbahfu usyhidul<a w:a usyhidu hanalata arsyika wa malaa'ikatia
tn jamii'i khalqil<a, annii asyhadu anlaa ilaaha illaa anb, rnhdal<a laa
s5ariika laka, wa anna Muhatrunadan aMuka wa nsuulula 6/aAllah, di
pgt ini aku bqsaksi bahun kepda-Mu, dan kepda pm panthwa
AmsyMu serta semua makhluk-Mu, bahvn aku be$aksi tidak ada fuhan
gng berhak disentbah kauali Engl<au senab tak ada sekutu fug-Mu,
dan Muhamnad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu)', maka Allah akan

316 $' rA,-pulanltrlisanlbnuRajab


mqtqdekakan seperempt fubuhnSa dari api nenka; funngsiapa
membca da tqsebut seban5rak dua kali, maka Allah memerde.l<al<an
sepruh fubuhng dari api nenka; bamngsiap membaan5a sebant/ak
tiga l<pli, nnka Nlah memerdekal<an tiga perenpt tubuhntn dad
n*alra; dan mantbcan5a empt kali, nnka Allah
memqde.lan seluruh fubuhn5n dari api nmft2."3o7

Selain itu, An-Nasa'i dan At-Tirmidzi pun meriwayatkan hadits


5nng sernakna dengan hadits i1i u1us.308 Sernentara makna hadits
tersebut juga diriwayatkan dari hadits Salman dan Aisya[.309

Dalam Musnad Ahmad disebutkan sebuah hadits dari hnu


Mas'ud 4$, bahwa Nabi $ pernah bersaMa,

lP,,rr\t) ?1tAt *v 4r iJts u


lro(
lpt e>6 C u1 r.Pl GL.
9.

G'rtiilt) .-.lir
Y '!:4 ,1*;l
a
Y bf Wf ,J,6fur
vl iJrI

tr 'aly ,U;r:t'j,+e l-t^-*r. 'ofl ,:4)'A-ri


lcz .rdtz t

,o
14
o
o .lz o9't ,
d GVqr ,:Pt'a d.-*
a 9A
.JI AEJ
It B, *,.

fil t{R. Abu Daud (Sunan Abu Daud, no. 5069).


308 HR. An-Nasa'l lr,4l Kubn, 6/6, no. 9837/61dan At-Tirmidd (Stnmn At-
Timridd, no. 3501) dari hadits Anas..
uHadits ini ghatlb.'
Setehh meriwalntkannp At-Tirmidzi berkata,
HR. Ath-Thabarani(Al Mu'jam Al l<aba,6/220, dan Ad-Du'a, no. 299-300)
dan Al Hakirn (Al Musbdnk, L/5231dari hadits Satnan.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab @ 3fl
g&e
C,Pu {a+:r
a./ O

vf UJt ,jtr,}.sr
-2./

!t,i6# r i-tti t ti *j d:*


"fiL,yvt
iyy'^t e*L\:yqt i; r*,u:r, hr ic
.rLitht +'^5 ,i(1;;i'u ,t:r€
nElamngsiapa
5ang memfua,'Allaahuilna hathinssamaaqaati
vnl ardln aalimal ghaibi vasys5Tahaadati, innii a'hiduka ilaika fii
haadzihiddun5a annii asyhadu an laa ihaha illaa anb ka snriil<a lal<a,
wa anna muhatrunadan abdut<a wa msuulul<a, k innaka n Akitnii ituu
nafsii tuqaffibnii minas5rs5arri wa tubaa'idnii minal khair. Wa innii laa
abiqu illaa bi nhmatika faj'al lii indaka ahdan tuufiiniihi tlaunal
qi5namati, innaka laa tukhliful miibad 6E Allah, Pencipta langit dan
bumi, Yang Maha Mengebhui jang talihat dan 5ang tidak tqlihat!
Saungguhng aku berjanji kepadamu di dunia ini bahwm aku bercal<si,
tidak ada tuhan yang berhak disemfuh kquali Engl<au dan Muhamamd
adalah hamfu-Mu dan Rasul-Mu. Jika Engl<au menelantarkan diriku
seoftng diri, maka Engl<au mendekatkan diriku kepda kejahabn dan
manjauhkan diriku dari kehikan, sernenbm aku lang memua5ai
mhmat-Mu. Maka buatlah sebuah janji untukku Sang dapt engkau
penuhi pada Hari Kiamat, karqta samgguhrya Englau tidak pmtah
mengingl<ari janil', maka Allah & psti b*ftuman kepda pn malail<at
pda Hari Kanat, 'Saungguhntla hamh-Ku ifu telah mqnbuat sebuah
ianji'.. kepda-Ku maka panuhilah pa ninbann5a!' Kqntdian Allah
memasuld<an hamba ifu ke dalam s'wga.ttslo

310 HR. Ahmad (Mr.smdAfumd,l/4121.

318 S, fo-pulanThlisanlbnuRajab
Rdaloi jttr;Ft'* it ,#1f iy#'oljotfiWti
'#i\ldt d* ,,*i'*u uu*^,iila Enskau mqelanbrl<an

aku sa.mng diri naka Engl<au mqnbiarl<anku tasat, tahhza, bqdos


dan me.lalrul<an kahtnn. Aku iuga tidak ma npaaSni Png lain
keuali nhmt-Md sarna dengan ungkapan dalam redaksi hadits Ibnu
Mas'ud di atas,311
'U
n:+Et ,?''U
,i;F l* il #
i,l
'tl
'*ili d t ,;ft ,;jt,Sunssot iika Et4eu mqelanbrl<an diriku
s@mng diri, maka Engl<au mende.lattan diriku kepda keburukan dan
manjauhl<an didku dari kebail<an, sqnqtbra aku hanY ma nucaSai
mhmat-Mu.' Malrsudnya adalah sang hamba merninta kepada Allah
agar menolong dirinya dengan mhmats$n dan tidak mernbiarkan
dirinya seomng diri.

Dalam htab ,4/ Yaun va N-I-ailalFtz, An-Nasa'i meriwaSratkan


hadits dari Anas bin Malik bahwa Nabi $ bersabda kepada Fathimah,

C *f i&f'et;n,i-J- |; G- 6-

// / o
.,*a|';b $
,
o.iy,*\s
-z
rk ;:o
'Ap Sang mqhalangimu manyfurnk pen WnS aku wasiatl<an
kepdamu?! fualah kefrla Pagi lnd dan sore hari, Yaa la5ryt 5aa
qatyurm, bi rahmafrka ashghiib, ashlih lii sg'nii kullahu w;a laa bldkii
ila ,nfsii ttnrfaA aiin fimhai Dat Yang Maha Hidup dan Maha
Mqgwd tnnb-hanh-Np bny hanti-hentirya, hantn dangan
nhnnt-Mu aku mqtinb patolongan, pqunaan sexntm kondisi diriku
dan jan7anlah Englau mqelanbrl<an aku samng dhi)'.n

311 HR. Ahrnad (Mtsrad Ahmad, L/4121.


312 I{L An-Nasa'i (Al Yaun vva Al-Lailah, no. 570)-

KumpulanlhlisanlbnuRajab lB 319
Selain ifu, Ath-Thabarani juga meriwayatkan hadits yang sama dan
'U (darr
menambahkan,
/6, ,bl Jl.'tiuwa laa ilaa ahadin minan-naas
tidak pula menelantarkan diriku kepada manusia rrrana pun).r31s

Sementara Abu Daud dan An-Nasa'i meriwayatkan hadits dari


Abu Bakarah 49, dari Nabi $, beliau bersaMa,
' '-'ro C/o
A9P (J
i
, *,a1(r, (,)9J
,// . )'3 )t
z tll
.',il !f "lf Yil'
aa
. o .o i,
,),*tsrf
ol

nAllaahumma
nhmabh aquu, fa laa bldlnii ilaa nafsii thar{ab
aiin, wa ashlih lii syn'nii kullahuu laa ilaaha illaa anta 6n Allah, hanp
mhmat-Mu Snng aku harapkan, maka Engl<au maelanbrlan
diriku s@mng diri dan pafuikilah sernua kondisiku. Tidak ada tuhan
gng berhak disetnbah kauali Engkau).'3lt

Qatadah berkata, "Tatkala asat LUj 'b"$A -19{ fi.lj:


Ui t-3 4t 'dan l<alau lkmi tidak mernperkuat (hati)mu, nisca3n
kamu hampir-hampir condong sdikit kepda mere,ka' (Qs. Al Israa'
llTl: 741 turun, Nabi $ berdoa, 'Allaahumma laa bkilnii ilaa nafsii
thartab aik 0n Allah, jangpnlah hgl<au menelanbrlan didku s@rzng
dirl.'es
Abu Daud meriwaSTatkan sebuah hadits dari Abdullah bin
Hau,alah, dia b€rl€ta,

313 tlR. Ath-Thabamni lAl MuUan Al Auath, rp. 3565 dan 802U.
314 HR. Abu Daud (Snnan Aht Daud, no. 5090) dan An-Nasa'l lAl Kubm,
6/L67, rc. t0487/251.
315 HR. AthThabari lTatdr Ath.1lrabad, L4/891.

320 lB Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab
;" e,*t *ah, Jb.Ir Jirtfr.
e *Eir Jh r*,'&'* G;j ,t4r-rsf

ut'e-s, v 'dtr ,Ju; ,Q ?t- ,q;',


I t or7 o
l3;Z:*.5 p-e--.Qr
t.g€
I
it'# l) ,'&:b '-ribt
J|#v'
"Rasulullah & p.nnah
mengirim kami agar kami mernperoleh
harta ftrmpasan atas l<aki kami. Kemudian kami kembali tanpa
memperoleh apa pun dan beliau mengetahui mut-raut keletihan di wajah
lomi. Melihat itu beliau bersaMa, Ya Allah, janganlah Engkau
menehnbrkan dM merela kepdaku hingga manbuat mqel<a lemall,
dan jangan pula menelanArkan mqel<a pda diri mereka samng diri
hingga mereka tidak berda5n s*ta jangan Engkau menelanbrl<an
mereka pada omng-orang hingga mereka lebih memilih omng laful.n3t6

Apabila Allah telah mernberikan taufik kepada seonmg hamba


rnalo Allah akan mernberikan jaminan penjagaan, pertolongan, hidayah,
bimbingan, taufik dan arahan kepada hamba-Nya itu. Namun apabila
Allah menghinakan hamba-Np, mal€ Allah alon menrbiarkan hamba-
tlp ifu s@rang diri atau dikuasai oleh omng lain. Oleh karena ifu,
bacaan 'tnsbwatlaahu ua ni'mal unkiil (cukuptah Alah bagi kami dan
Dia adalah sebaik-baik penolong) n merupakan doa yang sangat agung
png pemah dibaca oleh Nabi hrahim t[ saat dilemparkan ke dalam
kobaran api yang membara. Doa ini pun dibaca oleh Nabi $ ketika

316 HR. Abu Daud (Sunan Abu Daud, no.2535).

IftrmpylanThlisanlbnuRajab @ 3Zl
orang-orang berkata, "SesungguhnSn orang-omng munafik telah
bugabung unfuk menyerzng kalian, twka takuttah kepda t.nereka,n377
Doa ini pun dibaca oleh Aisyah q ketika mengendarai unta dalam
kondisi tertinggal oleh pasukan gang bersamanya.3l8

Siapa saja'yang bisa merealisasikan tawakkal kepada Allah &,


maka Dia tidak akan mernbiarkan hamba tersebut dkuasai oleh orang
lain dan ditelantarkan seorang diri.

Hakikat tawakkal adalah menyerahkan semua urusan dan perkara


kepada pihak yang memiliki kenrampuan dan kekuasaan. Oleh karena
itu, siapa pun lpng berta\r/akkal kepada Allah & dalam hal petunjuk,
pemelihaman, taufik, sokongan, pertolongan, rueki dan sernua
kepentingan dunianya, maka Allah pasti memberikan jaminan terhadap
selnua kepentingannya ifu, karena Dia adalah penolong dan pelindung
ormg-orang beriman.

Inilah hakikat mengandalkan rahmat Allah seperti yang terungkap


dalam doa, Oli!'|.
"!\ igJ
I j9 'rcr*u -aku frdak

memeragai kquali mhmat-Mu." Orang yang percaya dengan rahmat


Tuhan-Nya dan tidak percaya kepada rahmat lainnya, berarfi dia telah
merealisasikan tawakkal kepada Tuhannya sehingga dia layak mendapat
garansi penjagaan dari Allah dan tidak ditelantarkan seomng diri.

Hadits ini menjelaskan bahwa jiwa atau diri didiskripsikan dengan


gambamn yang negatif. Ifu senrua merupakan peringatan agar seorang
hamba Udak diserahkan kepada kondisi lnng digambarkan, lnifu
tersesat, terhina, berdosa dan melakukan kesalahan.

3t7 HR. Al Bukhart (Slalnh Al Bukhad, no. 4563 dan 4564) dari hadits Ibnu
Abbas.
HR. Al Bukhari lshahk Al Bukhad, no. 4141) dan Muslim (Slnhih Muslim,
no.277Ol.

322 l$ fumputanThlisanlbnuRajab
Yang dirnaksud dengan tersesat adalah kondisi s@rang hamba
disia*iakan. Siapa saja yang ditelantarkan seorang diri maka dia akan
tersesat, karena jiwa cendenrng tidak mengajak kepada gang benar,
tetapi.mengajak k"pada hal yang tidak benar.

Yang dimaksud dengan terhina atau aurat adalah sestnfu yang


sepantasrSTa ditutupi karena terlihat fidak baik dan jelek. Begitu juga
dengan jiwa.

Sedangkan dosa dan kesalahan maknangra tidak jauh berbeda atau


bisa juga sarna. Terkadang salah saftm5n diarfikan dengan dosa kecil
sedangkan 5nng lain diartikan dengan dosa besar.

Dalarn Al Qur'an, Allah & mendiskripsikan jiura dengan


gambamn negatif, bahwa ia cendenrng mengajak kepada perbuatan
buruk. Allah & berfirman,

b3 u {J,:r:ri i:$l j$i L; Grk t"Jt Y,t s


tt e
dtt l: ,-d
f)3-# et-o)U
uDan aku tidak membebaskan
diriku (dart kaalahan), karena
nafsu ifu selalu mm5ruruh kepada kejahatan,
kquali nafsu
gng diberi mhmat oleh Tuhanku. Saunggahny Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha pqrpntnng.u (Qs. Yuusuf [12]: 53)

Oleh karena ifu, orang yang mendapat rahmat Allah, akan


dilindungi dari ajakan jiwanya yang negatif. Dalam hadits yang
diriuaptkan oleh Abu Balor.g, disebutkan "Bahwa
Nabi $ mengajarkan doa kepadanp unfuk dibaca saat pagi, petang

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab @ 323


dan kefika hendak bdrx,'A'uudzu bika min swffi nafsii (aku bulindung
kepda-Mu dari aiakan nqatif iiwaku).'3lg
Sernentara orang yang ditelantarkan seorang diri tanpa mendapat
perlindungan dan pertolongan dari Allah, akan merespon ajakan jiwanya
yang negatif, sehingga dia melakukan sernua perbuatan buruk Snng
dibisikkan oleh jiwanya. Berkenaan dengan hal ini Imam Ahmad dan At-
Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits secara mar{u',

,?'-rJl';;;, A. ry"t: *
U'Slt if',
? "i,r e ,!;i 6t-,^ *'€f u ?a\ o
.b:s
"Omng yang cadas adatah oftng Wng manPu mangendalikan
diriryra dan befiuat untuk setelah mati. Sdangkan onng
lnng bodoh abu lemah adalah oftng 5nng mempaturutkan hawa
nafsunSm dan berhamp kepda Atlah 6.n32o
Nabi $ mengklasifikasikan manusia menjadi dua tingkatan dalam
menyikapi hidup, yaitu: (a) orang 5ang cerdas dan (b) omng 5rang lernah
atau bodoh.

Orang 57ang cerdas adalah oftrng lrang mampu menggtrnakan akal


dan rasionln dengan baik unfuk menrpertimbangkan konsekuensi setiap
perbuatan Snng dilakukan, sehingga dia mampu mengendalikan dirinfia

319 t{R. Ahrnad (Mtsmd AhId, l/9, LO dar. 2971, Abu Daud lSultan AAt
Datil, no.5067), At-Tirmtdd (furan At-Tlrmidd, no. 3392), dan An-Nasa'i
(Al Kubn,no.769l/1,77t5/l,dan 9839/8) dari hadits Abu Humlrah'
HR. Almad lMwrad ,Ahd, 4/1241dan At-Tlrmidd lsumn At-Thmtdd,
no.24591.

324 lB f,r-polanThlisanlbnuRajab
dan memanfaatkannya unfuk hal-hal 5nng bermanfaat bagi dirinya
setelah mati, meskipun dia sendiri tidak menyukainya.

Sedangkan orang yang lemah atau bodoh adalah orang yang tidak
memikirkan dan mempertimbangkan dampak atau konsekuensi yang
ditimbulkan, bahkan dia cenderung mengikuti kata jiwanya yang
menurut asumsinya itu semua berkaitan dengan sesuatu yang
menimbulkan kenikmatan dan syahwat sementara, meskipun
berdampak.negatif bagi kehidupannya setelah mati, bahkan bisa saja
berdampak negatif di dunia sebelum di akhimt.

Inilah kondisi yang terjadi bagi orang yang bodoh. Ketika di dunia.
keterhinaan dan keterpurukan ditimpakan kepadanya selama di dunia,
bahkan martabaturya di sisi Allah dan rnakhluk turun. Akibakrya, dia
tidak bisa menikmati kebaikan dunia dan akhimt, sepgrti ilmu gnng
berguna, reze)4 dan lain sebagainya. Sementara omng yang melawan
ajakan dirinya yang negatif dan tidak memperturutkan hawa nafsu akan
balasan di dunia pun dating kepadanln dengan segera di dunia,
sehingga dia bisa menikmati keberkahannya bempa pengetahuan,
keimanan, rezel<i dan lain sebagainya.

Seorang ulama pemah ditanya, "Bagaimana Al Ahnaf bin Qais


bisa mencapai derajat seperti ifu di tengah-tengah kalian?" Maka dia
menjawab, .nKarena dia adalah orang yang sangat mampu
mengendalikan dirinya.'

Jiwa manusia sangat perlu dilawan dan dibina, karena ia adalah


musuh bebuyrtan manusia. Berkenaan dengan hal ini Nabi $ bersabda,

.l' .; *'r^Cy btlir

KumpulanltrlisanlbnuRajab @ 325
"seorang pejuang adalah oftng yang berjuang melawan diinya
karena Nlah.ilszL

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi $ bersaMa,

;{*; c'a*'!\G 6rol


'Musuh bebyyutanm, *r* iiummu gng bimda di tengah-
tangah didmu:1322

Sebelum ajal datang menjemput, Abu Bakar Ash-Shiddiq sernpat


kepada Umag *, "Hal pertama yang aku ingatkan kepadamu
.berpesan
adalah jiwamu yang berada di dalam tubuhmu."

Ada juga ulama salaf yang mengatakan, "Bagaimana aku bisa


melindungi diri dari musuhku, kalau musuhku berada di antara tulang-
hrlang rusukku?!"

AMullah bin Amr bin Al fuh 4& pemah berkata kepada omng
yang bertanya tentang jihad kepadanSn, nMulailah dari dirimu lalu
lawanlah jiwamu. Mulailah dari dirimu dengan merneranginya.ns2s

Ada juga yang mengatakan bahwa berjuang mdawan jiwa adalah


perjuangan atau jihad yang paling besar. Hal yang sarna pun
diriwayatkan secara- marfu' darijalur periwayat an dhaff324

321 HR. Ahmad (Musnad Ahmad, 6/20, 2L, 221 dan At-Tirmidd (Sunan Ab
Tirmidd, no. 1521).
Setelah meriwayatkannya At-Tirrnldzi brkata, "Hadits lm hasan shahlh.o
HR. Al Baihaqi lAz-Zuhdu N Kabin no.343) dari hadits lbnu Abbas.
Al lraqi (Takfuii N IhW',3/4|berkata, "Di dalam sanad hadib tersebut ada
periwayat bemama Muhammad bin Abdriimhman bin Ghazawan yang
dikenal sebagai salah satu penrbr.rat hadits palsu."
323 HR. Al Baihaqi (Az-Zuhdu Al Kabh no.3681.
324 HR. Abu Daud (Sunan Abu Daud, no. 2519).

326 ($, fu-pulanlirlisanlbnuRajab


orang yang mampu mengendalikan diri dan menundukkann5n
maka dia akan meniadi sosok mulia karenanya, sebab dia memenangi
peperangan dari musuhnya yang paling besar. Allah & berfirrrnn,

@3r;ri3i'i aJ';tb "'o;5 ULo;c;3


,Dan siapa yang dipetiham dari kekikimn diring, mqeka itulah

orang-oftng 5nng beruntung.u (Qs. Al Hasyr [59]: 9)

Jadi, batasan kemenangan adalah mengendalikan kekikiran diri,


mengetahui apa yang dilarang dan membatasinya dari hal-hal yang
sangat diinginkan, seperti, kepopuleran, harta, jabatan, keluarga, tempat
tinggal, makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya. Sebab jiwa
sangat menyukai hal-hal tersebut, padahal ia merupakan sumber
kebinasaan. Darinya muncul perbuatan durhaka, hasad dan dengki.
oleh karena ifu, siapa pun yang dilindtrngi dari kekikiran dirinya, berarti
dia telah berhasil mengendalikan jiwanya dan mernbatasinyn pada hal-
hal yang dibolehkan. Itulah sumber kemenangan yang sejati.

Bagaimana pun juga seomng hamba tidak mampu mengendalikan


dirinya kecuali dibantu dengan tauftk Allah dan perlindungan-Nya. Jika
seseorang telah mendapat perlindungan dan pemeiharaan Allah maka
orang tersebut akan mendapat pertolongil, terhindar dari kekikiran
dirin5ra dan ajakan jiwa yang negatif, dan memberikan kekuatan unfuk
melawan jiwa
Sebaliknla, orang gnng ditelantarkan seomng diri, maka jiuanya
akan rnampu mengumai dan menggiring omng tersebut unfuk
melalnrkan perbtntan yang merugikan dirinya, sernentara dia fidak
mampu menolaknya sebagaimana png diperbmt oleh musuh kafir
k€trka memperoleh kernenangan dari umat Islam. Bahkan kondisinya
bisa m€njadi lebih parah lagi, karena apabila seorang muslim dibunuh

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab @ 321


JJ-.?_

oleh musuhnya yang kaftr, maka dia akan menjadi syahid. Apabila jiwa
mampu menguasai orangnya maka ia bisa membunuhnya secara
beringas hingg. dia binasa di dunia dan di akhirat.

Inilah makna hadits yang diriwayatkan secara mar{u',

'ob '$ ok lild tt ,srit '!\:G '*l


,t:r;
,s $':)iL'j3:G 6;of'""t rt raiAt d*t't*:l*i

$$ Ut; r*:-r'rib 6:;Lf i ,:O&'u t t 2


t ,l
.?)U-LSJI
'Muslunu btrkan oiang gng ketil<a dibunuh, maka angkau
mandapt caha5a (pda Hari Katna| dan jika ogkau tqbunuh maka
maka engkau masuk surga. Musuhmu Sang patng bqar adatah anahnu
5ang keluar dai fulang sulbimu dan musuh bebuytanmu adalah
haftamu Snng manguasai sumphmu.ns%

Oleh karena itu, hal yang paling penting yang diminta hamba dari
Tuhannya adalah permintaan agar tidak ditelantarkan seomng diri.

tff 'O Lt ,;;a; U


l-^,t

$:i 6 ;;;ir |r$;',F4

szs HR. Ath-Thabarani (At Mu'jam At l{abir, g/zg4,no. 3445 dan Mtrsnad Asy
Synmiyyin, no. 1668) dari hadits Abu Malik Al Asy'ari.
Al Haitsami (Majma' Az-Zawa'id, L0/245') berkata, "Di dalam sanadnlra
terdapat periwayat bemama Muhammad bin Ismail bin Ay4,rasy Snng dinilai
dtaff.u

328 {S, Xo-pulanTlrlisanlbnuRajab


',Jt;)b;* *ii6 \'kf ;;i JLWr,
. nDuhai Tuhanku, berikanlah bimbingan kepada kami dalam sexnua
mtsn l<ami

dan jadikantah p*tolongan-Mu gng bik sebagai bntuan kepda kani.


Janganlah Engt<au membiarkan kami dikendalil<an oleh diri kami,

karena sang hamba bk badag untuk ma npefiaiki aPa Wng


telah lusak.'

Redar$i Ut etlt * ';t,ir;f 'U a:l$t 'iti | 'f\,f,$ ,!.'Jbu.


'g1, ?tFt "mal<a ampunilah daadosalru, larena tidak ada gng
dapt mengampuni dos kauali hgkau.Tedmalah iuga pertofubn
l<ami, l<arena saungguhryla Engl<au Maha Pqzerima tobat lagi Maha
Pen5nynng."

Doa ini difufup dengan permintaan ampunan dosa dan


pertobatan. salah seorang ulama salaf berkata, "Yang ada di dunia ini
hanya ada perlindungan Allah atau kebinasaan. Sedangkan di akhirat
hanya ada ampunan Allah atau nereka." Oleh karena ifu, siapa saja
Snng memperoleh pertobatan di dunia dan ampunan di akhirat, maka
dia telah meraih kebahagiaan dunia dan akhimt

Dalam Al Qur'an dan Hadits, kata tobat dan istighfar disebutkan


s@ara benrlang di beberapa tempat. Contohnya: firman Allah Ei,

b3 3p fut " :oirlia3 fi J 1r;.;i >Lti

KumpulanllrlisanlbnuRajab {$. 32g


'Maka mengapa mereka frdak bertobat kepada Nlah dan
memohon ampun kepada-Ng? Dan Allah Maha Pangarnpun lagi Maha
Pen5agng.' (Qs. Al Maa'idah 151:741

lll*Ll,l
b
3Li uF rji .y -,:^Lbl *,i',t yiS # J+i
##at|ib14;
'Dan hqdaHah kanu mqninb ampun kepda fithanmu dan
bqtobt kepda-N9a. (Jika kanu mange.rjakan gng danikian), nisca5n
dia akan mqnberi kqilmnAn tnng bik (tents-men*tts) kepdamu
ampi kepada waktu gng telah ditatukan dan Dia al<an mqnbqikan
kepda tiap-tiap omng gng. manpunjai keubmaan (balasan)
. Jika l<atnu Maka saungguhrya aku bkut
l<anu akan ditimpa sika Hari Kiamaf.'(Qs. Huud [1U: 3)

'trt 1rF5 ";&i 'rr1b "ri'Al-p \!b ti1 <:-;fri


;.t'\t|;-it fri $1+itf iX,ys *J;fu.jk:v
"e;;f-,rtl itU i.t"$i @ 3r:r;i-rtlra c

330 @, fu-pulanThlisanlbnuRajab
t) 'w.O-y'fr:rfr6n,sli*s
t" f
.>l

@ c4lr';ii
'Dan (iuga) oftngaftrng Wng aPabik mange,riakan pe-rbuatan keii
atau menganiagn diri sendiri, mqeka ingat al<an Allah, lalu memohon
ampn terhadap dosa4oa merel<a dan siap la7t WnS dapt
mengampuni dosa selain dari Fda Allah? Dan mereka frdak
meneruskan p*buatan k4iny ifu, sdang merel<a mengetahui. Mgr&u
ifu blasann5Ta ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surya Wng di
dalamng mengalir sungai-sungai, sdang merel<a kekat di dalamng;
dan itulah sehik-baik phala oftng-oftng Snng bemmal." (Qs. Aali
Imraan t3l: 13$136)

Sdangkan hadits-hadits Nabi $ berkenaan dengan rnasalah ini


adalah:

Muslim meriwayatkan sebmh hadits dari Al Aghan Al Muzani,


bahwa dia mendengar Nabi $ bersabda,

*y*i ;y;lJ:t;y t;.; c


u6t 6 s-

.i7iv rlt e
"Wahai selalian manusia, berlobtlah kepda Tuhan kalian dan
minblah ampunan dari-Nla, l<arena aku bertobat kepda-
N5n dalam sehari senlas ft21i.n326

Selain ifu, An-Nasa'i pun meriwaSntkan hadits yang sama dengan


redaksi

326 93. Mr.rslim (slnhlh Mustm, no.2702l-

KumpulanThrlisanlbnuRajab B 331
4t-

ft_l Jl.t;; ,J,$ ,# u


to t oA ./ o Lg,
;y coljli:*,'|1
uoo/
.'&t 'u.rrf ri ,F ;'),Lb.\r ;t tqiloE
,
1o,
'oJA

"Wahai sel<alian manusia, Mdatlah kepda Tuharunu dan


minblah ampwnn kepda-Ir[5n, l<arqa saungguhnja aku bqtobat
kepda Allah dan maninb anpunan kepda-N5a dalam selnri lebih
dari tuiuh pulu kali.Bn

Al Bulrtrari juga meriwagntkan sebuah hadits dari Abu Hurairah,


bahwa dia pemah mendengar Rasulullah $ bersabda,

it ,rfri?nr |;x{ jt
O/
'r'tf
lilt ,r yt,
7a. / c,
.oJ, W.a,-", ,u
"Demi Allah, sungguh aku memink ampunan kepda Allah dan
bertobat kepada-Nya dalam sehari lebih dad tujuh puluh kali.usztt

Selain ifu, An-Nasa'i dan hnu Majah pun meriwayatkan hadits


yang sama dengan redalsi,

.i7iV fi k lyrrfil't;;;-,\' jt
"Sungguh aku meminta ampun kepda Allah dan bertobt kepda-
N3a setiap hari seban5nk semfus k4i.n329

32? HR. An-Nasa.i(Al Kubn,luz7g/Lll dari hadits Anas.


328 HR. AI Bukhari (Shahih Al Bukhari, no. 6307).

332 @, fu.trpulanThlisanlbnuRajab
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Hudzaifah, dia
berkata,
';t) ,) ok
L;:bf I ,dbf ;' ir:rt (,
'z
/ l>/

,i6 *t *aht Jb 4. u;Lri


o"
(o -9
',
J)r
dlll Jz ';L\' -
'u
,Po, ,AL
jy ( ruli"yt
.
ul dJ{l
o(

ot
.flylrt*t ,i7 iV i; Jf
"Aku biasanya menyakiti keluargaku dengan lisanku 5nng tidak aku
lakukan kepada orang lain. Kemudian aku menceritakan hd ifu kepada
Nabi $, maka beliau bereaMa, 'Wahai Hudaifah, kenap engkau fidak
beristighkr?'karena sungguh aku memohon anPun kepda Allah dan
batobat kepda-Ng setiap hari sebangk sqafus lali.nsso

Selain itu, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Musa, dari
Nabi $, beliau bersabda,

.itlr;1'r'; iV fi ,yhr j;r*,\' jt


'saunggwhng aku menohon anpun kepada Allah dan bertobat
kepda-N5a setiap hari sebangk sqafus l<ali.t'33r
Dalam kfiab ,As-Sunan disebutkan hadits dari hnu Umar {&, dia
b€rkata,

HR. ArrNasa'L(Al KuM,l0268,/31dan lbnu Maiah lSumn lbnu lt'taiah, no.


3815).
330 HR. Ahrnad (Musmd Afumd, 5/394, 396, 397 dan 40.2).
331 FIR. Ahrnad (Iufismd Alunad, 4/44L0 dan 5/3941.

KumpulanThlisanlbnuRajab {$ 333
€,*: iaht J:" y, )i1M&'o\
'$ ,;.'*t'o;, :it'i zl; iV *tlt u;o:.,,tt
J-rat e')t *tl$tul eSt,,:nb
'sungguh kami p€rnah menghittrng Nabi $ muryebutkan,
'Rabbighfir lii wa tub ala5ga, innala anbt-tawwaabw-nhiimul glnfuw
(tu;ahai Tuhanku, ampunilah daeaku dan tqimalah tobatku, karena
saunguhnSa hgkau Matn panafurn t&t, Maha Pangasih, lagi Maha
Pangampun).'s32

Penyebutan syahadat tauhid didahululon dari permintaan


ampurun karena tauhid merupakan faktor paling utama dan penting
unfuk menarik ampunan. Ketidakadaan tauhid dalam hal ini dapat
menghalangi diperolehnp arnpunan secara total. Oleh karena itu, dalam
sebuah hadits disebutkan,

'; ,6.$" f:\r 7t1'4'; ,?tT ;; t1.

.i:;;; ertl'e, #\' qr, dr t f |,*!


iwahai anak Adam
ftmnusia), iil<a engl<au
keptd*Ku
dengan nembwa kaalahan sepenuh bumi, kanudian engl<au

332 HR. Abu Daud (Sunan Aht Daud, no. 1516), At-Tirmidd (Stnan At-Thmidzi,
no. 3434), An-Nasa'i (Al Kabn, 10293/ll, dan Ibnu Majah ($tnan lbnu
Majah, no.3814).
uHadits im lnsan shahih
setelah meriwayatkanryn AtsTirmi&i berkata,
gharib.*

334 {$, fo-pulanltrlisanlbnuRajab


mqtemui-Ku bnp menyekufukan Aku dangan sauatu, maka Aht alan
mqtqnuimu dangw anpunan sepenuh bumi iuga.u333
Hadits yang menyebutkan tentang dpa saryidul istighfar (doa
istighfar 5nng paling pamungkasP3a mengawali doa tersebut dengan
menyebutkan tauhid sebelum permintaan ampunan kepada Allah.
Apabila seorang hamba mengakui dosanya dan memohon arnpunan
dari Tuhannya dan menSntakan dengan tegas bahwa tidak ada yang
mampu mengampuni dosa selain Allah, maka ketika itu dia layak
diampuni. Oleh karena ifu salah satu redaksi yang diungkapkan dalam
doa sayyidul istighfar tersebut adalah,
'gf lt'q/'ilt 'tlil 8y A]i'A
uMaka ampunilah aku, l<araa sesunguhn5a tak ada tnng bisa
mangarnpuni daa kauali Englau." Beglfu pula dalam doa 5nng
diajarkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk dibaca setelah shalat lima
waktu.

Unfuk itu, Al Qur'an mernberikan sin5nlemen,

'ffi lrSit "#'i l-A)b "ri'-aJ>r l,,a 14 <:-frs


ubli;. - ls frfr $1aitv x Gs *-iiiri;*'v
-i;J;1.'rtltag
'Dan (juga) oftng-omng 5ang apbila menge$akan perbuabn kQi
abu manganialn diri sandiri, mqel<a ingat akan Allah, lalu memohon
inpun talndap dosa4oa mqela dan siap lagr yn7 dapt

33it HR. Ahmad (Musmd Ahnad, 5/147,148, 153, 155, 169 dan 180) dan
Ibnu Majah lsumn lbnu ltlahh, no. 3821) dari hadits Abu Dzan.
334' HR. Al Bukhari lSlnhlhAl Buklwr, no. 6306).

KumpulanThlisanlbnuRaiab {B 335
mqgampuni dm selain dari pda Nlah? Dan mqel<a frdak
mqwusl<an pubuabn kejiny itu, sdang mqela mang&hui., (es.
Aali Imraan t3l: 135)
Dalam hadits Abu Dzar g 1nng diriuayatkan s@ara rmarfu'
disebutkan,

Jr rrij')i ,J *;,lg,r? hr j:rr;


.dl r't d irt ,G:;x*t ; ;i,l;lr
'Allah g b*firman, hrangskp mangebhui bhun Aku
me,mitiki kernampuan dan kua,a unfuk mqnbqi zunpun€rn, kenudian
dia merninta ampun kepda-Ku, nale Aku pasfi mangatnpuninla dan
aku tidak pdtli'."s#
Dalam hadits Ali r$,, disebutkan bahwa Nabi $ bersabda,

c. c , , c.7 z,6z o

,).pt : Jtt ttt 9P 1.f, t#r.J LU.1 oL


c./
.€-P a';:ilt,i:i\ fi& t€:,;3
"Saungguhrya Tuharunu angat bkjub tedadap tntnb:N5a
kedka bq*<ab, 'Anpwilah daadwku,. S&ab kdka itu dia
mang&hul bhum tidak ada gng bisa mangampuni dm kanali
Aliu.n3%

335 HR. Ahmd (Mwmd ,4hmad, S/\il dan


ll7l, At-Tinntdd (Sunan At-
Timildd,no.24951, dan hnuMarah (Sumn lbnu MaJah,no.4257l
336 ffr' Ahmad (Mtsnad
Atnnd, Musna Ahrnad, t/g7, LIS dan l2g), Abu
Daud (Smaz Abu hud, no. 26021, At-Tlrmidd (Sunan At-Tlrmidd, no.
W\ dan An-Nasa' i (Al Kubn, 87 99 /tl.

336 $, fr-pulanlirlisanlbnuRajab
Dalam l,iblb Ash-ShahitfsT disebutkan hadits orang }nng telah
melakukan dosa, Ialu omng tersebut berl',ata, 'Duhai Tuhanku, aku tb:hh
melakukan dosa, maka ampunilah aku.l Allah $ berfirman, nHamba-Ku
mengetahui bahwa dia memiliki Tuhan !,ang mengampuni dosa dan
memberikan sanksi terhadap dosa tersebut. Aku telah mengampuni
hamba-Ku," Kernudian trnfuk kali keempat, Allah berfirman, "Mal{a
berbuatlah sesuka hatinya." Maksudryn selama sang hamba masih
dalam kondisi seperti itu, yakni setiap kali befuuat dosa, dia memohon
ampun kepada Allah &.
Dalam kitab As-Sunan338 disebutlalr hadits dari Abu Bakar Ash-
shiddh s,,

'# l;t GiG b{s ,YLLI i ?f 6


.i7
"Amng lnng mernohon ampun frdak akan tqus-mqtetus dakm
dosa selama dia kembali memohon ampun dalam sehari sebanyak fuiuh
puluh kali;'

Tobat dan istighfar diterima dalam sernua kondisi, malam rrrrupun


stang. Hal ini seperti yang ditegaskan dalam Shahih Muslim secam
nnrfu',

HR. Al Bukhari (Shahlh Al Buklnd, no. 75071dan Muslim (Slnhlh Muslim,


no.27581dari hadib Abu Hurairah.
HR. Abu Daud (Sunan Ah) Datil, no. 1514) dan At-Tirmidzi (Sumn At-
Timidd, no.2559).
Setehh nnya AlTirmidzt berkomentar, "Hadib irn glnrib.l{arru
han5ra mengetahui hadits ini dari hadits Abu Nadhirah, dan sanadqa tidak
hnt.n

KumpulanTtrtisanlbnuRajab $ $7
i; +A.Jiut, i:r;- L:;-,fu?ht 3r

,p,$r i ; ;- A )6r; iu L;r,;,tait


,/ cu o t oit r. r!o,.
'W,.*rl #l Ct)"
"Saungguhnyb Allah & di malam
membanbngl<an bngan-I@
lnri unfuk menqima toht pelaku dosa di siang hari, dan
manbantangkan bngan-N5a di di siang hari unfuk mqtqima tobat
pelaku dosa di malam hari, hingga mabhari tqbit dari amh 6rru1.tt339

Ada wakfu-waktu yang lebih mengabulluin. Kefil<a peirtobatan dan


istighfar dilakukan pada waktu mustajab, maka yang diminta lebih
memungkinkan dikabulkan. Oleh karena ifu, Allah $ mernuji orang-
orcmg yang suka beristighfar di wakfu sahur, Dia berfirman,

{)p})dtt -1 *.rt Lsi's U,r.Ai

@;kTu<:"iiAJi't
'(Yaifu) oftng-oftng 5nng abar, gng benar, *n *O taat, 5nng
mqtalkahkan harhn5n (di jalan Allahl dan lang mqnohon arnpun di
wktu shur." (Qs. a* Imraan t3l: 17)

Lebih jauh, dalam kitab Ash.shahiltr disebutkan hadits tentang


Allah ke langit bumi dan k€filo di penghujung sepertiga malam
terakhir Allah berkata,

3Be HR. Mnslim (Stmhih Musltm, no. 27591dari hadib Abu


Musa AI Asy'ari.
340 HR. Al Bukhari (shahih Al Bul<hari, no. 1154) dan Muslim (Stnhih
Muslim,
no. 758) dari hadits Abu Hurairah.

338 $' rcr-pntanTtrlisanlbnuRajab


lriu +iG'u'# ,{ tG }il'u|y
.oiL
"Apakah ada omng t^ng mqnohon ampun, ,i'*,
mengampunin5n, apakah ada omng Sang bertobat lalu Aku menerima
tobabzSa?'

Berkenaan dengan hal ini Fudhail bin Iyadh berkata, "setiap kali
kegelapan malam semakin pekat dan malam mengendorkan ikatan
penghalangnya, Allah Yang Maha Terpuji berseru, 'Apakah ada yang
lebih dermawan daripada-Ku saat semua rnakhluk durhaka kepada-Ku
dan Aku senantiasa mengawasai mereka. Mereka tenang terlentang di
atas pembaringan mereka seperti tidak pemah bermaksiat kepada-Ku.
Aku terus menjaga mereka seakan-akan mereka tidak pemah berbuat
dosa antara Aku dan mereka. Aku memberikan karunia kepada orcrng
yang bermaksiat dan bermurah hati kepada orang yang berbuat jahat.
Siapa saja yang bermunajat kepada-Ku lalu Aku tidak mengabulkan
permintaannya? Apakah'ada orang yang meminta kepada-Ku lalu tidak
aku penuhi? Apakah ada orang yang mengefuk pintu-Ku, lalu aku
menyingkirkannya? Akulah karunia itu dan dari-Kulah karunia tersebut.
Akulah Yang MaLa Dermawan dan dari-Kulah kedermawanan itu.
Akulah Yang Maha Mulia dan dari-Kulah kemuliaan itu. Salah satu
kemurahan hati-Ku adalah mengampuni orang yang durhaka atau
bernaksiat setelah melakukan banfk kernasiatan. Salah safu kemumhan
hati-Ku adalah mengabulkan pernrintaan hamba-Ku dan mernberikan
apa yang tidak dia pinta kepada-Ku. Salah safu kernurahan hati-Ku
adalah mernberikan orang png bertobat seakan-akan dia tidak pemah
durhaka atau bermaksiat kepada-Ku. Kemanakah para makhluk akan
la'ri dari-Ku dan kemana lagl pam pendurhaka ifu mau mengefuk pinfu-

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab @ 339


Ku. Tidak ada tempat pelarian bagi orang-orang yang durhaka kepada
Allah kecuali kepada-Nya. Ol€h karena itu, mereka lari kernbali kepada-
Nya'.u
o1. to t c!7. o7. to I otz
a)-g ut rL>\, 9L Y c-{J^
aaa
4.1-L
.'
,'ru
v-.
'
a
ur, ,ot,
GP tb
zl ,0.,
4i>J

iu;;la. ,yfii6 &


i,A il; * M,!t t*Y ?&3'*f '5'*Ll
*f *.,\r'b4Lf 6 ^!v+v otitstisl-
"Kulari darinSa untuk kenbli kepada Allah.

Kumenangis daring untuk kmtbali kepada Allah.

Haknya adalah munajatku Sang selalu kupnjatkan di hadapan-N1a.

Hingga kudapat dan mempqoleh bagian Snng lruhampkan dari-N5n.

Aku telah berbuat jahat dan tidak perhah berbuat baik.


Aku juga menemui-Mu unfuk bettobat dan aku hangalah seomng hamba
5nng bin berlari kqzbali kepada Pelindurynga.

Hatnba 5ang manghanplan ampunn laraza jika Dia mentuprl<an


hanpnnga,
maka tak ada seoftng pun di bumi ini gng lebih kqqtn darinya.,,

Ini artinya bahwa tidak ada tempat berlindung kecuali kepada


Allah, karena Dialah yang paling menyagnngi hamba-Nya daripada
omng fua yang melahirkannya. Dia juga sangat senang dengqn
pertoba:tan hamba-Nya yang telah tergelincir di lembah kebinasaan,

340 {$, fo-putanTirlisanlbnuRajab


hinggu meftEa putus asa unfuk tenrs hidup, lalu dia pun menertrukan
kernbali harapannya dari Allah.

Dalam hadits Jabir S,3nng diriwa3ntkan secara marfu'


disebr-rtkan,

,lb'$iht -&;*ifir L\,r*,4 €r$t)


lrot4 tcz , . o.(, lo tc,, a! ):,- | , o{ '.,r^,'u
d* c4,;e e-e o_f* (4;e
f ,ff cOr--Zc

i#-t r,s rS*- t,.*'uf g* J,6 14l(J

i*at,$ 6igl |^r??f3 C?"+


.lj
gng b*ada di angan-N5n,
"Demi iiwaku hamb ifu
benar-benar beda kepda Allah setnqtbm Dia mamh kepadan5a,
kemudian AIah b*pling dari hamba itu. Setelah itu hamba itu berda
lagi kepada-N5a, lalu AIah bqpalin7 daringa. Kemudian Allah berl<ab
kepada pam malaikat-Nq, 'Saungguhryn hamba-Ku terus berdoa
kepda-Ku, hingga aku malu kepadan5n lantam dia berda terus
kepda-Ku narnun,t*u berplng darn5n. Aku bercaksi bahwa aku telah
m enga b ulkan p *min bannys'."34l

Suatu kefika sahabat-sahabat Dzun-Nun mengelilingi lernbah


sernbari menangis dan bersenr, "Dirnana hatiku? Dimana hatiku? Siapa
Snng menernukan hafiku?!"

341 HR. Abu Nu'atm (Htiaa n Auhtn', 8/921-

KumpulanTtrlissl5auRajab @ 341
Suafu hari Dzun-Nun masuk ke dalam As-Sukak, lalu menernukan
seorang anak menangis karena dipukuli oleh ibunSn. Kernudian ibunln
anakr4,ra itu dari rurnah dan menufup pinfu. Anak itu
terus-rnenenrs menoleh ke kanan dan ke kiri, tanpa kernana
dia hendak pergi dan tuju. Dia kernudian kernbali ke pintu rumatnf
lalu meletattkan kepalanya di atau daun pintunSa lantas tidur. Ketika dia
bangun, dia pun menangis dan Hata,
uhu! Siapa lagi
lrang altan
mernbukakan pintu ini jika engkau menufup pinfu ini. Srapa
yang mendekatiku jika engkau mengr.rsirku. Srapa Snng mernbedlGn
perlindungan jika engkau marah kepadaku?"
Mendengar itu sang ibu iba, lalu berdiri melihat dari sela*ela Phfu,
dan mendapati anaknlp sedang menangis meneteskan air rnata sernbari
meronta-ronta di atas tanah. Akhimya sang ibu pr-rr mernbulokan pinfu
kepada anaknya dan menariknya masuk hitgga meletal*:kannSn kernbali
ke nrangannya. Setelah ihr sang ibu tersebut berkata, 'Wahai belahan
hatiku dan permata hatiku! Engkau 5rang menyebabkan diriku marah
kepada dirimu. Engkaulah 5nng membuatku tersakiti ketrl<a ada yang
menSpkitimu. Seandainya engkau patuh kepadaku rnaka engkau tidak
pemah melihatku marah kepadamu."

Melihat peristiwa itu sang pria tadi sedih, lalu bangkti dan
berteriak, 'Aku telah menernukan hatiku lagi! Aku telah menernukan
hafiku kernbali!'

Seperti itulah sryog[pn1n kondisi seorang hamba dengan


Tuhannya.
l&..
>r-fu 64fHb?.^tii
,u;t s.i Ll;b',rt;. o l'.

342 lB
"o-pulanTtrlisanlbnuRajab
c c
'&;"i'qt;.|
o ,o . . ,.c( 'ot

$urtititb,s{.1
t$tl{,;,r"$ri€r $vi
J+lrJbi'e;.f *uri
yir sil.ijr e;; *.lr ,,*
o:dta ol:pf;f
i ,i . !t, . t) lt ,.c.1'2. c
l!;it c#tr,.;tst dL cl,

nApbila omng-omng pergi karena kehormabn, maka kami ampi


dangan mqendahkan hati.

Jilra mqela manjauh l<arena putrs asa, maka l<ani mqdekat ftarena
paruh lnmpn.

Jika mereka menufupi dangan manlzuh pintu-pinfu 5sang


menghubungkan mereka,

dan mangabkan, Mer{auhlah dari kami!'maka kani tetap menbangun


hubungan.

I{ani tebp badiri di depn pintu mereka untuk metninb kqidhaan


makipun lami harus meronb-ronb dengan pipi di atas tanah tqhina.
I{ani menunjukkan sikap mm*ima makipunianlm5a angatiauh
dangan mere,l<a,

ruilnun lami tetap manitipkannia b&nnia kepada angin."

KumpulanlhrlisanlbnuRaiab trB 343


HADITS AMIVIAR BIN YASIR Ig

Imam Ahmad dan An-Nasa'im meriwaptkan hadits Ammar


bin Yasir rl5, bahwa Nabi $ pemah berdoa dengan doa berikut ini:

c6J-J-t '"" '$ru:


t
,At'r*,*,
.,v+l
,-rl{ li!,9.-: i';J ,C(; it+t',AL
//d
t1
'
efu,;f'q-l;rt;Ct:F
,b!) J ,-,-zAt e 6lt ^rlS ) o.
,;'>tS,lt ,
Y W ,lfil?t dt) ;dt G'-r2;st'eliU?t
340 HR. An-Nasa'i (1305).

344 s' Xr,-pulanlirlisanlbnuRajab


c. O.
z I tz
q a!)t ,lft-'l:t ( .-g -2 */ 2 ,C/
A
Y L)- oJr
JJ c-Ln,!
,
";;
,fit a'i'aft-'lt ,??l r*; .jryJ t ,r(roJt
sl-f -P Lt U)r), jy 'o-irlt ) |lr:
.62 o'- o

,.
JI
pG)t fi.t t:;:) 'dt| ,zi*b1
^1
l) ,i:#
/cclL,,t .i.o,/
'UW olJ'o \:lr'*19

"Ya Allah, dengan ilmunu Sang ghaib dan dengan kekuasaan-


Mu atas sqala makhluk, hidupkan aku jika yang Engl<au kebhui,
kehidupan itu tebih baik fugiku, dan ormfatl<an aku jit<a kernatian itu lebih
baikhgiku. Ya Allah, aku mqnohon kepada takut kepada-Mu dalam
kaepian maupun kemmaian, (manguapakan) kata benar dalam
kenzamhan maupun keridhaan. Aku meminta kepada-Mu
kaderhanaan dalam kefakimn dan Aku metninb
kenikmatan yang tidak ada habisnya, dan penyejuk mata yang tidak
tepufus. Aku meminta keidhaan dalam takdir, dan mengembatikan
kehidupn setelah kematian. Aku memohon kepada-Mu nihnabryn
(tu;ajah-Mu), dan kerinduan unfuk berteau dengan-Mu
tanp ada kqulibn dan kepghan dan mushibah Sang menyesatl<an.
Ya Allah, hiasi kami dengw perhiaan iman dan jadikanlah kani omng

5nng dibuikan pefunjuk serta omng 5nng dapt menbqikan pefunjuk."


Perlu diketahui bahwa kebutuhan yang diminta hamba kepada
Allah ada dua macam, yaifu:

Pertama, apa y.ang diketahui dari kebaikan, seperti meminta


msa takut kepada Allah, ketaatan, dan takwa, meminta surga dan

KumpulanTirlisanlbnuRajab d@ 345
perlindungan dari nemka. Ini merupakan permintaan kepada Allah
tanpa ragu-ragu, fidak dikaitkan dengan ilmu dan mashlahat, karena dia
merupakan kebaikan seufuhnya maslahat sehingga dia tidak perlu
dikaitkan dengan syarat karena telah diketahui mendapatkannya. B%ifu
pula tidak perlu dikaitkan dengan kehendak Allah (maksudnya seperti
berdoa: jika Allah berkehendak maka masukkanlah aku ke surga, dll)
karena Allah berbuat apa yang Dia kehendaki dan tidak disukai serta
tidak ada faidahnya mengkaitkan dengan kehendak Allah (ketika
berdoa).

Dia juga sebaikn5n **gruafl* keinginannya saat berdoa,


sebagaimana sabda Nabi $:
olzz
{\rr}, o! U }t ,<t:t-'r'r?'r;l JAY
.ti ; 5* y il,r L$,asl;t "6..r,
?
i
"Janganlah salah seomng diantara kalian mangatakan (di dalam
doan5n), 'Ya Allah, ampunilah aku jika engkau menghendaki'. Tetapi
dia hendaknya mengkuatkan keinginanntn di datam berdoa, karena
tidak ada siapa pun 5mng menentangnya atau memaksanjn.,,

Al Bukhari dan Muslim meriwayatkannya dari hadits Anas dan


Abi Humirah dengan makna lrang sama.343 Dalam riwaSnt Muslim
disebut,34

343 HR. Al Bukhari (shahih Al Bukhad,633g,


dari hadist Anas darr 6s39,1472
dari Abu Humirah) dan Mulim (shahih Muslim, z6za, dari hadib Anas, dan
2679 dan hadist Abu Humimh).
w HR. Muslim (shahih Muslim,267gl.

346 S. fr.pulanllrlisanlbnuRajab
y l,r Lfi t
^?!)t'&,')il:;lt?/,6
so .* ll l. r. r,
.r,? 4^Jit ,:r-

Dia handaknSn mangatkan dan mqnbarlan (mqsulang-


"

utang) ke@inanrya dalam bada, karqta tidak ada png dapt


mazgalahl<an kagungan Allah sdikit pun-"

Sedangkan dalam riwayat Al Bukhari disebutkan,ffi

\)i.6
t
' ro,
J,rt
td.
attl
do ,
*sa i*a"'l ii,r Lt

.{tfi
"saungguhnSn Attah frdak ada tnng dapat. mangalahl<an
kagwgan Allah sdikit pun. Saunggphnt/a Dia bqbuat apa 5ang Dia
kehendaki, dan frdak ada siap Pun tnng menanbng-N5n abu
manal<a-N5n."
Kedua, apa yang tidak diketahui oleh seorang hamba apakah
ini baik (bagrnya) atau tidik, seperti: kematian, kehidupan, kekayaan,
kerniskinan, anak, keluarga, serta kebufuhan-kebufuhan dunia ynng tidak
diketahui akibatrya. Ini hendaknSa fidak diminta kepada Allah kecuali
jika diketahui ada kebaikan unfuk seorang hamba, karena seorang
hamba tidak mengetahui akibat perrnasalahan-permasalahan ini. Selain
ifu, bersarnaan dengan ini dia fidak mampu untuk mendapatkan
mashlahat dan mencqah. mudharat .darinln. Oleh karena itu,
diryariatkan (shalat) istik*nrah dalam sernua unrsan-trnsan dunia, dan
dalam shalat istikharah tersebut dianiurkan untuk membaca doa:

34s HR. Al Bukhari lslnhih Al Bukhari,747n.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {S 347
',!irr{*,f:j 'r&, 3)Hf '*\ ,# I

3rrtt'AIi ,frIJt ',r);rt'u efL?, ,ld;)Lt;;.

i ,,a"3!)r irG u?, ,pf yr;r4 irsl ,t,


#" ,\t ,
ljj.'
€4
JI f*
t'to a . o)
r]-i)
'oL
rar ,i'-rri"
z .t I /coo .loz o
.gu) ) q),e c -19--\
lt; .

"Ya Allah, aku mqtinta plllhan 5ang tept


dengan ilmu-Mu, dan aku metnohon kekuabn kepda-Mu (unfuk
mangabsi pqsatanku) dengan kemahakuaan-Mu. Aku memohon
kepda-Mu dari anugemh-Mu Sang agang Engl<au Maha
Kuasa sdangkan aku tidak kuaa, Engkau Maha Mengebhui senqtbm
aku tidak mengebhui, Engkau Maha Mangebhui sqala Sang ghaib."
Kemudian bacalah doaz "Ya Allah, jika hgkau mangebhui uruan ini-
ofttng yang punya hajat menyebutkan persoalannya- baik bagiku dalam
dan duniaku." 36

Begifu pula dalam berdoa dari kernatian dan kehidupan seorang


hamba hendaknya meminta kepada Allah dengan ilmunln gnng ghaib,
dan kernahakuasan-Nya atas segala makhluk serta kebaikan png Dia
ketahui dalarn doa tersebut.

Di dalam doa ini (doa dari hadits Ammar bin yasir) terdapat dua
hal yang bersamaan, yaifu:

% HR. AI Bukhad (stnhth Al tut<hari,6372l danhadist Jabir.

348 $, fo-pulan Ttrtisan Ibnu Raiab


a) Kedka hamba merninta kehidupan dan kernatian dikaitlGn
dengan kebaikan yang Alhh kaahui
b) Apa 5ang diminta dai ram takut dan apa lnng sesuaannf
dari sebuah kebaikan tdak dikaitlon dengan sesuahr

(k€bailon dan kehrukan)

D)i dalam Ash-shahttnin disebutkan sehnh hadits dari Nabi $,


bahura beliu bersabda, '

ott'oV,y. J|'A'o -;t ltf W- |


t:;ipr'd.? t1 ',d*f dt :'j;tri >t u 3Jv
t A
.Crip 6u1t #s 6'e; s,4.
lz c

anbn lralkn merrganganangarlkan


"Janganlah alah samng di
kqmtian lcaran tatimp kanmhan abu kaulibn. Apbila lnnrs
metalrutan itu nnka handah5n dia bada, 'Ya Allah, hidupl<an aliuiika
5ang Engtau kebhui, kehidupn itu lebih hik bgiku, dan wahtkan aku
jila mannng di kqnafian itu tebih bik bgiku'."47
.

Diriwaptkan oleh AI Bukhari bahwa Basulullah $ bersaMa,ffi

'of 'dli
ry rly:'c,\t lLl ,# Y

.'.,r!?..,J- of ilfi U (L ,31t7

HR Al Brlfiari (slnhth Al Bidmd,5671, 6351,72331dan Muslim lslnhih


Musllm,2680.l-
HR. AI Bul$ari (Slphih Al tuklnd,7235l.

KumpulanlhlisanlbnuRajab {S 34g
"Janganlah salah s@ftng diantam kalian manginginkan
kernatian! Jika dia adalah oftng 5nng bubuat baik,.maka bisa iadi dia
akan mqtambah kebil<anrya), dan jil<a dia adalah omng tlang berbuat
kejde*an maka bisa jadi dia bisa bertobt"

Sedangkan Muslim meriwayatkan bahwa,ilg


,rf
,F u y. L:r"\)'--;tiLf &\
Y r, ii& UYILI'oG rk'oV ,&'
t o!. tc /
.t:;? tL,i:;L ,u*t Jg-tt

"Janganlah salah seoftng dianbm kalian maginginlan


kematian, dan janganlah kalian berda (menghamp) kematian sebelum
kematian mandabngirya. Saungguhnya jika alah seronng dinatan
kalian maninggal maka terputuslah sernua amalnSa, dan tidaHah utnur
seordng muslim bertambah kquali kefuikan."

Selain itu, Imam Ahmad menambahkan,Sso


'o
/,
t/r./
.4.c.lr.r
/t
/
,!
u/J c i'ktf vr
"Kquali dk telah tnldn abu puala pada ilmu Allah."

Dalam riwayat Irnam Alunad3s1 juga disebutkan,

y9 HR. Mnsltm lslnhlh Mtsllm,26821.


350 HR. Ahmad (Musmd,4hnnd, 2/3501.
351 HR. Ahmad (Musmd Alumd, 3/3321.

350 ffi, fo-pulan ltrlisan Ibnu Rajab


'ot;,*-* |.0Jtt'J'-r^LY ,O';t frl^s'13
.1ri)r ?nt i';'1 : +st {pi}{'of 9''r;lt 62
a

",hngwlah t<alan mqTganganarynkan katntian, laru,a


sa mgphntn kdatryabn yang mnpak bqitu
mqakutlan
saungutryp kebatnsian adatah kefrka s@mng hamba dibqikan umur
panjng dan Altah menganugmhkan tobt krydan5n"'
(sebab) larangan
Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa i//af
kebaikan malG
mengtrarap kematian adalah jika seorang hamba berttnt
kehidupanrSn ditrarapkan akan bertambah baik, dan iika
dia adalah
dan
orang png berbuat kqebkan maka diharapkan dia akan bertobat
kernbali (kepada Allah). Dalam sejumlah hadits Nabi $
disebutkan

ketrtamaan umur panjang yang digunakan untuk berbuat


baik kepada
Allah.

At-Tirmidzi meriwalntkan bah'ara,sz

tp ,/6tisf tJ, & *aht J:" ffi


,/6tal 1yt,;k'#3iX Jtb u 'i6
.ikirtiX Jtb u iJties?
"Bahwa Nabiditanya, 'Manusia manakah yang paling baik?'
$
Beliau menjawab, 'Yaitu oftng Sang pniang umunp dan baik
paling jelek?'
amaln5a,. Beliau juga ditan5n, 'Munusia rnanaloh yang

3sz HR. At-Tirrni da (Sunan At'Tinnidd, 2330).


Setelah meriwa5ntkannya At-Tirmidzi berkata, "Haditst irl hasan shahih'"

KumpulanThlisanlbnuRajab {$" fSf


Behau menjawab, 'Yaifu oftng 5nng panjang umump rarnurl buruk
amalannSa'."

Imam Ahmad meriwa5ntkan dalam lntab Al Musnad,ssg


'd*|zil * t i6o,ffif'$r \a c:t

'iaf * ee ,k. &3 itL l,r J:"'4r


!, 7 . / /. t ,r a
, a!
J
.rl 4.9
/-u -il
(j-J fl til, tLJ
f' ,l';j;.L,v
loz.l. ,t
:tLJb Ju ,*tt ,b d,J.trl 'ol1
F {;<H.,v
,5ll
)
*,111
o(r.
|&Gl *t; ;"
'4r i;?,i
6z
2o.b ) o*zz

fr:'f $Pt J.Cif^f-,1 s_tsJ cdr-


/-/4
tl
lrl
,,

Jz
t /
J.6.l;-,l
O .b

,, /
a I
8$:Jts,ilr
a

*t ^IL At ,'V
"lr
A tr,Ji,;'u'-'r;:l
JO z I ot ), /c tz I
qi d
c

ly-')l P- u3, dlJl Jue


/ Jb'l J>l
o-/ru
'Ni) I rc u,
9-,**J
// )#.
"sesungguhnya ada tiga orang masuk Islam dan mereka di sisi
Thalhah. Maka Rasulullah $ mengirim (pasukan) dalam sebuah
pepeftmgan. Tak lama kernudian seorang di antara mereka keluar dalam

353 HR. Ahmad lMtsmd,Ahnnd, l/L6Sl.

352 S, fo-pulanlirlisanlbnuRajab
peperangan, lalu dia mati syahid. Kernudian Rasulullah $ mengutus
(pasukan) dalam sebuah peperangan yang lain. Kernudian keluarlah
(orang kedtn) dalam peperangan hingga akhimya dia mati s5nhid.
Setelahitu wafatlah orang yang ketiga dia atas ternpat tidumya."

Thalhah berkata, "Aku melihat di dalam mimpi mereka berada


di dalam $.rqla, maka aku melihat oftmg Snng mati di abs ternpat
tidumya berada di depan mereka. Aku juga melihat orang png mati
melihat orang lEng
EEhid png kedtn berada di belakangnlE, dan aku
p€rtarna kali mati +rahid berada paling akhir. Kenrudian aku mendatangi
Nabi $ dan menceritakan hal itu kepadanlp, maka beliau bersaua,
frdak mengingkari hal tqsebut tidak ada s@mng pun png lebih
,Aku

utama di Allah dari s@nng mukrnin png manalonurl<an hidupnSn


sisi

di dalam Istam untuk bertasbk (mqgtapkan subhanallah), bqhhnid


(mangpcapt<an Alhamduliltah), sqb bqhhlil (mengucapkan laa ilaaha
illaa Allah);'

Dalam sebuah Riwapt disebutkan:ss4 R*ulr[uh $ bersaMa,

:tjr,i g'aL i:r[. tri |51 '$ '*if iJls

i,Sv ,J. tjv \6 oW)':)t\b iJts ,r!,

331 }fl1 lbnu l,laliarh (Surnn lbnu lVtajah,3925l, Ahrnad (M-smd Ahnmd,163,
L62/ll dari Abu &ilamah, dari Thalhah dari Abdullah.
Al Bnshairi dalun r4z-hwa'idberl<ata, "Para periwayat Abu salamah foQa6
keflali dia yang munqathl'-"
Ali bin Al Madini dan lbnu Ma'in berkata, "Abu salamah belum pemah
mendengar sesuatu pun dari Thalhah."

KumpulanTlrlisanlbnuRajab @. 353
A

,J. :t;$ tf;t G i'te:.'a t-S) ts ;*:r


, ,2 t a, /2

.&r\t3:At'; tifrl qfi 6 i,su


,
"Bukankah dia telah tinggal safu bhun setelahnSa?' Maka para
sahabat menjawab, "Ya." Beliau berkata, "Bukanl<ah dia mendapati
Ranadhan dan betpuasa?' Merel<a menjawab, "Ya." Beliau berkata
lagi, "Bul<anl<ah dia shalat ini dan ifu serla bersuiud selama safu bhun?'
Beliau berkata, "Maka frdailah dianbn kduan5n lebk iauh dari
jauhnSa langit dan bumi."

Seseorang pernah berkata kepada seorang ulama salaf, "Betapa'


bagusnya kernatian." Mendengar ifu dia berkata, "Wahai anak
saudamku, jangan lakukan ifu, fidak satu waktu kamu hidup di dalamnya
dan kamu beristighfar (meminta ampun) kepada Allah itu lebih baik
bagimu dari sebuah kematian kehidupan.

Seorang syaikh pemah 'ditanya, "Apakah kamu menyrkai


kematian?" Ir4aka dia menjawab, "Tidak, telah berlalu masa muda dan
keburukann5n. Telah tiba masa fua dan kebaikannya. Jika aku berdiri
aku mengucapkan, Bismillah, jika aku'duduk aku mengucapkan,
Alhandulillah. Aku ingin hal ini tetap berada padaku."

ttn lainnya pernah ditanya, "Apa saja yang


Seomng yang sudah
tersisa dari hal-hal Snng kamu sukai?" Dia menjawab, "Tangisan
terhadap dosadosa."

Karena itu, sebagian besar ulama salaf menangis kefika hendak


meninggalnya karena sedih tidak lagi memiliki kesernpatan untuk
melakukan amal shalih.

354 S, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Yazid fu-Raqqasyi berkata kefika hendak meninggal, "Wahai
Yazid, stapa yang menshalatkan dan mempuasakanmu setelah
meninggalmu, siapa Snng mernintakan ampunuur unfukmu dari dosa-
dosa 57ang telah lalu?"

Karena ifu, orang yang meninggal menyesal akan hilangnya


peluang dan kesernpatan unfuk melakukan arnal shalih.

At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari t{abi $, beliau

bersabda,

Y
'of
rryl
..oO
or.f o! :i:u YI i>fr*f 6
J-?,Ll'o k'ol U ok',slj :t o k
cl>11>

"'Tidabah t*; -*"; krcuali r," *


manymt. Jika
dia adatah oftng yng babuat baik, maka dia'menyaali kenapa dia
tidak mqamhh kehilann5a, apbila dia adalah omng wng
berbuat keburul<an, maka dia manye.al kenapa dia tidak bertobat
kepada Altah."355

Beberapa ulama salaf pemah diperlihatkan kondisi omng-orang


yang telah meninggal dunia, lalu ditanya tentang keadaannya maka dia
menjawab, "Kami datang atas urusan yang besar yang kami ketahui dan
kami tidak ketahui yang kalian ketahui dan kalian tidak ketahui. Demi

355 HR. At-Tirmidd (Sunan At-Timridd,2t103) dari Yahya bin Ubaid, dia berkata:
Aku mendengar bapaklm ber{<ata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: ...
setelah itu dia menyebutkan redaksi haditsnya.
Abu Isa berkata, "Hadits ini tidak aku ketahui kecuali melalui jalur ini. Yahya
bin Ubaidillah telah membicarakan di dalamnp'Syu'bah, dia adalah Yahya
bin Ubaidillah bin Mauhab Al Madani."

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 355
Allah, safu tasbih atau dua tasbih, safu rakaat atau dua rakaat di catatan
amalku lebih aku cintai dari dunia dan seisinya."

Seorang ulama salaf pemah melakukan shalat dua rakaat yang


ringan (fidak lama) di dekat kubumn, lalu dia tidak menyukain5n karena
ringqnnya. Tak lama kemudian dia tertidur dan melihat di dalam
mimpinya penghuni kubur yang dekat dengannya. Dia (penghuni kubur)
berkata kepadanya, "Kamu shalat dua rakaat dan tidak menyukainya?"

Dia berkata, "Ya."

Penghuni kubur berkata, "Andakaikan aku mernpunyai dua


rakaat seperti ynng kamu kerialon niscap lebih aku sukai dari dunia
dan seisinga."

Adapun riwayat yang terdapat di dalam Al Musnad

.i;-,fu
'-Yt-r;tLlW.
l
-,r*nArn seoftnga*n* l<alian menginginl<an kematian
kecuali dia tetah gkin (alen di terina) dangan amahla."

Ini menunjukan atas orang yang beramal shalih dan dia yakin
dengan amal shalihnya (akan diterima), maka dia boleh menginginkan
kematian. .

Banyak orang-orang shalih terdahulu mengharapkan sebuah


kematian, dan mereka bermacam-macam:

Ada yang menginginkan kematian karena husnuzh-zhan


ftebaiksangka) kepada Allah karena ingin berternu dengannya, atau
kareila cintan5n kepada Allah 5nng membawanya untuk berbaik sangka
kepada Allah, sebagaimana yang dikatakan sebagian ulama salaf, "Aku
telah bosan dengan kehidupan, sampai andaikan aku mendapati

356 S, fo-pulan ltrlisan Ibnu Rajab


kematian ifu di jual niscaya aku akan membelinya. Ifu lantaran aku rindu
kepada Allah dan ingin bertenru dengan-N5n."

Kemudian dikatakan kepada orang tadi, "Apakah kamu yakin


dengan amalmu?"

Dia menjawab, "Tidak, tetapi karena kecintaanku kepadanya

dan berbaiksangkaku kepada-Np. Apakah kamu menyangka Dia akan


mengadzabku sernentara aku mencintai-Nya?"

sebagian mereka mendendangkan nas!,id yang sernakna dengan


ini:

teuJ'P.il ,#.1 ,:$


"#irrft,)#$)
e;fbl ;f:* €.6,.r'it ;It 4b 1iu;ets G-

"Dan bekalku sdikit aku tidak melihah5a sebagai harbku.

Perbetaknku tah 3nng mqnbuatku manangis atau karena iauhng


' perjalananku.
Apakah angkau akan membakarku di nemka wahai tuiuan akhirku
(Ntah).

Di manalah hampnku kepada-Mu dan kqintaanku kepada-Mu."

Menginginlon kematian bagi orang yang tidak 5akin dengan


amalryn ada beberapa keadaan, Yaifu:

P*hma, terkadang seseorang menginginkan kernatian ifu


karena ada mushibah yatg menimpanya. Ini tentunya dilarang, dan
pelakunya jika tidak yakin dengan amalnya m?rka dia seperti orang yang
minta perlindungan (dari panasnya) padang pasir kepada api. Karena dia
tidak tahu apa yang menyerang dirinya setelah kematian atas apa yang
lebih besar dan lebih pedih dari apa yang ada pada dirinya (sebelum

KumpulanTtrlisanlbnuRajab trB 357


kematian). Namun apabila dia yakin dengan amalnya maka sebagian
omng salaf telah mengangan-angankan kematian lantamn mushibah
Snng menimPanYa.

Kdua, terkadang mengangan-angankan sebuah kematian


karena takut terjadinya fitrah di dalam agama' Umar bin Al
Khaththab rg pemah mengangan-angankan hal tersebut di akhir hajinya
dengan berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya telah fua umurku, telah lemah
tulangku dan telah banyak menyebar rakyatku, wafatkanlah aku tanpa
sia-sia dan terfttrah."35614uLu dia pun terbunuh dalam bulan ifu.

Tanab binti Jahsy 6 pemah mengangan-angankan kematian


ketika datang pemberian Umar dan menganggapn!,a banyak (pemberian
tersebut). Dia berkata, "Ya Allah, tidak aku mengeketahui pemberian
oleh Umar setelah ini." Tak lama kemudian dia pun meninggal sebelum
mengetahui pemberian kedua oleh Umar.

Umar bin Abdul Aziz pemah ditaryn tentang kq/akinan


seseorang akan dikabulkan doanya dan dia berdoa kepada Allah akan
kematian, k€fika orang Snng dipimpin slsah diafur, dan takut akan
lemahnya memenuhi hak-hak mereka.

Banyak orang-orang shalih terdahulu ketika diminta untuk


menjadi pernimpin di sebagian wilayah, maka mereka pun berdoa unfuk
dirinya sendiri akan kernatian. Tak lama kemudian mereka pun
meninggal. Sebagian mereka terkenal dan nampak atas sebagian amal
salah seorang diantara mereka atau hubungannya dengan lalu dia
l[ah,
berdoa unfuk dirinya maka dia pun meninggal. Dalam sebuah hadits
disebutkan bahwa Rasulullah $ bersaMa

3s6 HR. Malil< (At Muwaththa', Z/BZ4\ dan Abu Nu'aim (Hilph N AuliW' , L/54)

358 S, fr-pulanTirlisanlbnuRajab
l*/ z o z(
/o,
-9
"Gb;ti &, ?-* ())Jl ttl,
- .r o {

"il\ z 'z z l/
.
.,J
o,
,1;j
,J

*Apbib angkau menginginkan kepada sebuah kaum finah


maka qnfatkanlah aku dalam kadaan o4uk 7o66ru6."357

Di dalam Musnad Ahmadss disebutkan hadits dari Mahmud bin


Labid, dari Nabi ,S, beliau bersabda,

F b"_rJ\ ('.rll :i')T ijr $:fr ptiil


j;f l*r:ar-,:,J(r *.;fr t,^frir u uN,
't'tA
"Dua hal lang di benci anak adatn: kantatian, padahal kematian
tebih fuik bagi somng mul<nin dart fifrnh, dia membenci sdikibSn
harta, padahal sdikihryn harb meringankan hisab (perhitungan amal)."

hnu Mas'ud dan lainnya berkata, "Tidaklah orang yang berbuat


baik dan berbuat jahat kecuali kematian lebih baik baginya. Jika dia
adalah oftrng yang berbuat baik'maka apa yang di sisi Allah lebih baik

3s7 HR. At-Tirmida (Sunan At'Tirmdizi, 3233) dari jalur periwayatan Abu
Qilabah dari hnu Abbas.
Abu Isa berkata, "Disebutkan antara Abu Qilabah dan hnu Abbas seorang
perawi dalam hadist ini, dan telah diriunyatkan Qatadah dari Abu Qilabah
dart Khaltd, dari AI Jalaj, dari hru Abbas."
HR. Atmad (Mwmd Afutnd,S/z4gldari hadib Mu'adz bin Jabat.
ffi HR. Ahmad (S/4ZZ\.
Al Haibami dalm Maima' ,42-hwa '/d berkata, 'DiriwaSntkan oleh Ahmad
dan para periwayatnya slnhih."

KumpulanTirlisanlbnuRajab {$. 359


bagi omng-orang yang berbuat kebaikan. Apabila dia adalah orang yang
berbuat jahat, maka sesungguhnya Allah memberi tangguh (dengan
kehidupan) kepada mereka supaya bertambah dosa mereka (karena itu
kematian lebih baik baginYa)."

Ketiga, terkadang seseomng menginginkan kematian tanpa


adanya musibah atau fitnah, jika termasuk orang yang yakin dengan
amalnya kerena cinta kepada Allah dan rindu bertemu denganya maka
ini boleh. Kami akan menyebutkan uraiannya narth ins5n Allah.

Begitu pula mengangan-angankan kematian ketika hadimya


sebab-sebab mati syahid karena ingin meraihnya. Kefika seseorang
mengangan-angankan kernatian kefika terjadi peperangan di jalan Allah
atau menyebamya wabah penyakit tha'un. Jika mengangan-
angankannya ifu karena berbaik sangka kepada Allah maka ada
perbedaan pendapat antara omng-omng salaf. Disebutkan bahwa sebab
tarangan tidak bolehnya rnenginginkan atau mengangan-angankan
kematian adalah karena menampakan besar dan dahsyatrya kematian,
maka menginginkan kernati.an bagian dari menginginkan tejafuhnya
seseorang kedalam malapetaka sebelum datang malapetaka itu. Oleh
karena itu, tidak sepantasn5n dia melakukan ifu, sebagaimana sabda
Rasulullah $ ,

Jjtat ittJ. f;;


/o4
LLs];Jl drl f)-,, |* Y t
.f#v f^J,rri) $f)

360 s' fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


"Janganlah kalian maginginl<an Mqnu dangan musuh, tebpi
ninbtah kepda Nlah kaelamabn, t&pi apbila l<alian bertemu
musuh maka hadapililfi."$9

bnu urnar pemah mendengar seseomng yang menginginkan


kernatian, rnaka dia berkata, "Jangan kamu menghampkan kematian
karena sesuns5phnya engkau akan rnati, tefiapi mintalah keselamatan,
karena sesungguhny.a omng yang rnau ifu akan tersingkap unh.rknya
k€fiakutan lnng besar."

Kernatian mempakan ketakutan Fng hrnpak, dan dilihat oleh


orang png mengetahui (k€trl(a 6€kan0. K€trka itu tdak ada perjaniian
lasi dengannF unfuk omng l,ang m€ngalarninlra. oleh karena ifu, tdak
sepantasnya seseorElng minta disegerakan keuratiannSn.

Umar kefika menjelang sernpat berl<ata, "Andaikan


aku mernpun5ni bumi dan seisin5n nisca5p akan aku tebuskan dia dari
ketakutan 3rang rnmpak"

Al Hasan bin Ali merasa takut k€filra menidang kernatiann\9ra,

dan dia Hata, "Aku ingin mernulial6n olzlng Srang tidak p€rnah aln1

muliakair-"

Al Hasan Al Bashri mengatakan k€trka menjelang kernatiannln,


'Jiwa tprg lemah dan rlmsan ynng menalartkan lagi dahqpt, inna lillahi
wa inna ilahi njiw 0dta Allah dan akan kembali
kepadanln)."

Hubaib bin Muhammad pqnah m€ftIsa takut menjelang


oAku
kerratianrrya !/ang mernbuat dia b€rkata, hendak melalarkan sahr
(b€rp€rgian) yang bdurn p€rnah aku lalnrlmn, dan aku herrdak melerryati

ialan 1png bdttm pernah aku leurati. Aku hendak mengunjungi tuanku

3se HR. Al Buktari (2t3631dan Muslim (Slnhih MtEtm,L74ll-

ItumpulanlhlisanlbnuRajaU @. 361
yang belum pemah aku melihatrya dan aku akan melev.rati ketakutan-
ketakutan yang belum pemah aku saksikan sama sekali.,,

Pada dasamya, kematian ifu sendiri sesuatu yang paling berat


png dijumpai anak Adam di dunia. Tidak ada seomng pun manusia di
dunia yang mengetahui hakikat beratrp kematian.

Salah seorang ulama salaf berkata, "Andaikan seoftmg mayit


dibangkitkan dan mengabarkan kepada penduduk dunia tentang hakikat
(dahsyatnya) kematian, nisca5a mereka tdak akan mau hidup dan tidak
akan pemah merasakan nikmatrgra tidur.,'

sesungguhn5n kernatian itu lebih baik bagi peraku maksiat,


karena (pelaku maksiat) semakin berhmbahnya wakfu maka bertambah
pula dosadosanya dan bertambah pura adzabnSn. Ini seperti gnng
dilatalon oleh Ibnu Mas'ud: "Jikalau dia orang yang berbuat keburukan
(maltsiat) maka sesunsphnya Allah
E telah berfirman,

$vltaJ&dt
Saunggphn5a kami mentbqi tangguh kepda mereka hangtah
suq n berlambah-tamfuh dos mqela'." (es. Aali Imraan t3l: 17g)

salah seorang irlama shalih berkata, "Kita telah bosan dari


kehidupan karena banyaknSn yang kita pertuat dari dosadosa."

Ini (dia katakan) bersamaan dengan arnal shalih yang


dia lakukan. Bagaimana dia mengatakan bahwa sernua umumga telah
sia-sia.

e:k ,t'-;l a:iirir*


,si."ryJLT .f;

362 {$, fumpulanThlisanlbnuRajab


qr ;t:i"-t-4it; SC
e-& d;;y ;3tLa'$')
"Mqikmati kqihnabn menghasilkan untukku kadihanku.

Bemp burypk aku metitnt apa gng Allah berikan kepda


pndanSanku.

Aku frdak mempunSai bekat dan telah dekat perjalananku.


dan sungguh telah sia-sia umur mal<a saungguhn5n dialah 5ang
manSnmbung ulnurku."

Banyak orang-orang shalih yang mengangan-angankan kematian


di waktu sehahrya. Tatkala datang kepadanya kematian dia
mernbencinya karena dahsSntrya kernatian ifu. Di antara mereka
adalah: Abu Ad-Darda' dan Sufi7an Ats-Tsauri, dan lainnya'

Sebagian omng-orang shalih mengangan-angankan kematian,


"Apakah
rnalG di dalam mimpinya kernatian itu berkata kepadanya,
kamu menginginkan kematian?"

Dia berkata, "Dahulu aku selerti ifu."

Kemudian dia memalingkan wajahnya lalu berkata, "Andaikan


kamu mengetahui dengan beful-behrl dahsyatnya kematian niscaya
kamu fidak akan bisa tidur sepanjang hayatmu. Akalmu akan kacau
sampai engkau berjalan di antara manusia dalam keadaan gila."

Apabila disebutkan dalam mimpinya seperti ini dia pun


menangis dan berkata, "Benrnfunglah orang yang memanfaatkan
hidupn5n, sedangkan panjang umur baginya adalah tambahan amalnya.
D€rni Allah, aku tidak melihatku seperti itu."

KumpulanXirlisanlbnreRni"b @ 363
Ibrahim bin Adham berkata, "Sesungguhnya kematian seperti
piala (bergilir) tidak ada yang kuat untuk mendapatkannya kecuali orang
yang takut, dan sebagian besar orang yang taat manaspadainya."

Abu Atahiyah berkata di dalam syaimya:


'i{:l y':g.Ul:
,de ;kU|}k ?W\f
.--ti u?r ec7)u;!k n; Jy*a\ € A.
"Kebhuilah kematian memptntet seperti piala heryilir), giliran Snng
marnPun.

Dan l<anu psti akan mandaptlan Silinnryn.


&mpi kapan (engkau hidup) dan kqnatian telah dekat

engkau telah diingatkan kanatian dan kamu lup."


Secara global, seorang mukmin hendaknya menjadikan umumya
5nng panjang sebagai tambahan amal shalihnya. Hal ini sebagaimana
5nng disebutkan di dalam Shahih MuslturF6o, dari Nabi $, bahwa beliau
berkata di dalam doanya:

c/ ,t I z o

'r?,Y
,-/. C C;t6:;q1ll ;r*-t:
"Jadil<anlah sebgai bmbalnn untuk ku dalam setiap
kebil<an.'
Sebagian orang salaf berkata, "Barangsiapa tidak mempunyai
kebaikan pada saat kematian, maka dia tidak mempunyai kebaikan saat
kehidupan.

360 HR- Muslim (shahih Muslim,27z}l.

3U l$, frunpulenThliran lbnuRaiab


fdak merriadikan kehiclupannya
Maksudnyra bahwa oftrng yang
mernilih kebaikan
sebagai tambahan kebaikan maka dh fidak akan
ulama salaf pemah
dalam kernatian dan kehidupan. salah s€orang
di dalam mimpinya, hlu dia b€tl(ata di dalam
tidumtfu
mdihat Nabi $
llo
ta
z
32 ok; 0 o ts,
c,J J&,
,lu.
)e
l.zo t
oVJ-. tSi. ,,t
a lo I

a
'r{
ei;(lt )k tUt,L'A1 *l;f}
'.-'-#u /bf G ok ,fi ,:ot*'t6 ry
t7 to,
.d -i
"Barangsiapa yang hari ini sarra dengan hari kernarin rnaka dia
adalah onmg yang tertipu. naranssiapa yang hari ini
l€bih ielek dari hari

kernarin, rnaka dia orang yang t€dalmat' Barangshpa yang tidak


benrsaha mencari tambatran arnal shalitrnla, maka dia
berada di dalam
kelnfiangan. Bamngsiapa 5png belada di dalam kekurangan' maka
kernatian lebih baik bagin5n."361

Maimun bin Mihran b€rkata, 'Tidak ada kebaikan di dalam


beramal
kehklupan kecuali orang yang bertobat atau seorang Snng

351 HR. Al Baihaqi (Az-Zuhd N lGbir,gSndari AMul Adz bin Abu Rawwad, dia
b€rkata, "Aku melihat Nabi s di dalam mimpi...." Selanjuhrya dia
menyebullan sabda Basulullah tadi'
peneliti dari
Hadits ini tidak ada di manrskrip Az-ZuM,5rang diketahui oleh
Al Baihaqi di dalam Az'
kitab-kitab yang lain, tetapi hadist ini disandarkan ke
Zuhd.
HR. Abu Nu'aim (Hilwh Al Aul*a ', 8,/35')
Abu Nua,im berkata, "Akr,r mendengar dari Ibrahirn bin Adham berkata:
Telah sampai kepa<iaku bahwa Al Hasan Al Bashd melihat
Nabi $ di dalam
tidum1n...."

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 365
(unfuk mengangkat) deraiat. Karena orErng yang bertobat dengan
tobakrya akan menghaptrs keburulran-keburukann!8. Sedangkan orang
SBng berarnal (unfuk mengangkat) derajat, sernakin dia
berarnal akan
sernakin tinggi derajatrya dengan melakukan arnal-arnal kebaikan. Ini
akan tenrs menambah kebaikannya dan orang yang p€rtarna al6n
m€nghapus dosadosanp. Selain drn orang ini mal(a fidak ada k€bailGn
wrtr.rknya di dalam kehfulupan.

Oleh karena ifu, sahh prang


ularna sahf bertata, "Umur
seofang mukmin Udak ada ftargaq/a kecrrali dia betobat dari perhntan
bunrknya, dan mengadaftan perUaitran atis kekeliruan png telah
dilalnrkannya."

Salah seorang ahli ibadah pernah diP€rlihatlon dahm mimpinya


sebuah karhl b€rtriiskan:

u;'dfr r€; v ui br

;xuf r ??1 fi'qt


L;of:siiJ':):#'
lt. c r l.l *.1, ...rr. t.
,Fb G-9,Ji de)^-,'t)
'Uil<a kanu tidak ragu lcanu al<an nnti,
dan kanu b'daHah jauh dari kanatian, inilah gng kamu kerial<an.
Maka unurmu tidak bannnkat semqtbn angl<au oftng bant/ak
bqbmt dos.
Sdangkan nanarnu di dafbrkamtian psti alan didaptl<an.'

366 l$, Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab


dia pun
Yang lain kefika diperlihatkan di dahm mimpinya, rnaka
bersenandung serala berkata:

&Jr ? y/l'r-'.'o'L) q'e} o\d|\,!r;, G,

ti\ri';:tii A;; $)? €jry.,J3u


"W'l anp*'
"Walni pipiku, iika mgl<au be,banblkan garg

engkau akan befranbry batu bar ddah kqtmtian'


^*
Bqamat shalihlah di dabn kdtkluprunu,

niscaga angkau alan manyaal baokiila frdak a|gkau bmnal''


Oleh karena it r, tiutuluiluh & b€rsabda di dahm doanSa:

,3,;:>t4Hrj ir G'Aix" ,tfu


.Ca')ts r^>-,At e'Pt
,,Aku menohon kepdamu ftBZ, ** krydarnu di dalam
kaendiian dan kemmaian, mengatal<an yang haq hqar) dalam
kafun nnnh dan ridha."
I"ilgh tiga hal yang menyelamatkan. Hal ini diritraSntkan dari
Nabi $ bahwa beliu bersaua, lTig lml Sang man@anatkan dan tiga
hat WnS membinaskan." Kernudian beliau menyebrifl<an tiga hal png
menyelematkan itu. Ketiga hal yang membinasakan itu adalah:

(a) Kekikimn Yang ditaati.


'(b)
Hawa nafsu yang diikuti

(c) Orang yang mempunyai pendapat merasa bangga dengan


pendapatnya.

KurhpulanXirhsfi.Ibn*naian s, 3;67
Diriwaptkan bahwa Sulaiman S berkata, "Karni diberikan apa
lnng Alah berilon kepada manusia dan apa-apa yang fidak diberikan
kepada manusia. Kami mengetahui apa yang diketahui manusia dan
apa-apa yang tidak diketahui oleh manusia. Aku juga tidak mendapatkan
sesuafu gnng lebih utama dari tiga hal ini."
Nafi' bin Sulaiman bekrata: Isa bin Maryam berkata, "Tiga hal
png apabila ada pada seseomng maka kamu akan memperoleh demjat
yrang akan kamu mih, 5nifu: (a) Takrra kepada Allah saat sepi dan ramai,
(b) berbtnt adil saat mamh dan ridha, dan (c) sederhana saat ka5n dan
miskin."

Rasa takut dalam kesepian dan keramaian maknanga adalah,


seorcng hamba takut kepada Allah dalam keaiaan sepi maupun mmai,
baik dalam keadaan nampak maupun tersembunyi, tetapi urusan
seseoftmg takut kepada Allah saat sepi adalah kefika seseorang tidq[<
dilihat oleh pandangan manusia. Allah & telah memuji orang yang takut
k"puda Allah saat sendirian, Allah & berftrman: I

*Lni Jr e3 4\ i;J Jr";n, U,i|


./ !.t,
'-rP
" (Yaitu) omngonrlg gng bkut al<an (adab) Tuhan mue.la,
sdang mqel<a tidak melihat-Nn. Meret<a merzgz, bkut akan (tibanla)
lfari Kianmf." (Qs. Al Anbi5na' 1211:491

#*;Q3#.u0,4i;F,;

368 lB X"-p"lr"ThhanlbnuRaiab
"(Yaitu) omng png bkut kepdaTutnn Sang Maln Pqumh
sdang dia frdak kelihabn {otdryd dan dk dabns dagan
lnti lrang
M&L" (as. aaaf 1501, 33)
"@;5-! :ivL;'fii izx-
'&tp5a Altah mang&hui omng tung bt<ut k@da-Ifu/a'
bfuwndafukdaptdilmt-Itly."(Qs.AlMaa.idah[51.91)

; ;ii"i,ii A #V &'o'# Ufi 'ol


'%ungguhnSa omrgomng gng bkut kepda TulwtnSp 5nng
dan
tidak nampk oleh mada, mae.lca alan manpaoleh arnpumn
plnta WnS bar." (Qs- Al Mulk [67]: 12)
Dalam aSrat ini kab N Ghaib ditafsirkan dengan makna dunia
karena perrduduknSa berada dalam kondisi tidak tahu tentang kondisi
dan balasan akhirat FnS dilmiikan kepada mereka. Sedangkan dalam
hadie ini fidak disinggrrng tentang masalah tersebut, karena kondisinSn
yang berterrbngan dengan sesuafu png terlihat'
Suahr ketika seorang ularna salaf berkata kepada saudara-
uAllah telah mernbtrat kita zuhud te*radap hul-hal snts
saudaranla,
hatam, dimana iilra hal ifu rnampu dilakukan saat sendirian, maka dia
akan men3Iadari bahwa Allah sedang melihatr5n dan mengawasinya
sehingga dia put meninggalkan perbuatan haram."
Ada juga yang mengatakan, omng yang takut itu bukanlah omng
Fng m€narBis dan menguras air rnatan5ra, tetapi orang png talnrt ifu
adahh omng SnnS meninggalkan peftuatan haram kefika dia sangat
menginginkannya dan mampu melalnrkannya. Ketika itulah ganjaran

KnmpulanTirlisanlbnunaian tB 369
dan pahala ordng yang m€naati Allah dan meninggalkan perbuatan
hamm lebih besar di hadapan Allah k€fika berada seorang diri.

Pertama, ini seperti gambamn yang didislripsikan Allah {b dalam


firman-Nyra,

t1i, 6"; "&'of t qdi ; "ftr+ !t;i


,9 G & t*t-e 3;5 $i t6 @'ofu:#5i ti3
6ier;,(qr1'; #i
tanpt tidumg dan mqela seklu
'Lanbung merel<a jauh dari
berda kepda Rabbnya dengan pauh msa takut dan hamp, serh
mqeka menall<ahkan rezeki Wng lkmi berikan. Tak seomng pun
mangebhui berfugai niknnt trug menanti, tang indah dipndang
sebagai balasn hgi mael<a, abs ap Sang merel<a keiakah." (Qs. fu-
Sajduh l32lt LGLT)362

Seorang ulama salaf lainqn pun berkata, "lakukanlah amal


perbuatan secara sembunyi-sernbunyi karena Allah, niscaya Allah akan
mernberikan balasan yang tidak terlihat kepadanya."

Dalam hadits tujuh omng yang mendapat perlindungan Allah &


saat tidak ada lagi perlindungan kecuali perlindungan Allah, disebutkan,

%2 HR. Al Bukhari (Slnhk N Bukhai, no. 629,1357 dan 6114) dan Muslim
(Slnhk Muslim, no. 1031).

370 l$, fo-pulanlhlisanlbnuRajab


btj 'i* '*trt
i,'
119 tur ?' ,Fu
,,

br:tclq 'nx:!,P r,lliL:$ cai,11e'.'6:r23


I
,, /
'@-
'hng5pgmengbgatNlahw'msandirian,kqn'diankdm
nnbn5a mandakan air nnb dan omrg 5rug basdekah, hlu dk
man5runbwyit<an de*ahnlp ifit hhg bngan kirin5a frdak
mang&hui ap gn7 didekahl<an oldt bngln l<anannla'nffi
nApabila seomng hamba shalat
selain ihr, dalain hadib disebutkan,
s@ara terangtemrgan, maka dia telah berbuat baik. Jika hamba
melakukan shalat secam senrbunyisernbunyi, maka dia pun telah
b€rln at baik Alhh berfirrnan, 'lnilah hamba-Ku Sang sebenam5n''n
Dalam hadits hin disebutkan

',b cit-,'It co" rlt itj'b fiY,*'#l';


. t, W. ;:t4L,t ilW|,!)* ttL;
'Oatg n@wla n slmhhSn kefrh dilihat onng hin dan
Spttg ma
m&kukanntp dagan frdak baik kdb frctak ditihat samng pun, nml<a
ifutah perynirnan 5ang dilahian lnmba kepda Tuhann5a-"w

I(edrn, paunpomatrDga s€eati saMa Rasulullah $ tentang


triuh orang yang mendapat perlindr.tngan Allah di saat tak ada
kecuali perlindungan Allah,

ffi FIR.hnu Ivlajah (Sumn lbnu Majah, no. 4?53)-


3al HR. AslrSyihab (Musnad AsySyihab,T/304\-

IftrmpulanlhlisanlbnuRaiab {B 371
jt,Jd Ju;r,# Lri il;t Abt.tr':)
-z

.-Ju;ltarhr;ief
"Onng jang
- diajak bennal<siat oleh wanita yang menarik dan
anlik, lalu omng ifu berkata, 'sesungguhn5n aku takut kepada Nlah
Tuhan semab alam'.u36

Ini juga seperti yang disabdakan Rasulullah S tentang orang yang


menunaikan pernbaSlaran utang s@ara diam-diam memperoleh balasan
dengan diberikan kesernpatan unfuk memilih bidadari surga yang
disenanginlra.

Konsekuensi dari rasa takut kepada Allah secam sembunyi-


sembunyi dan terbuka adalah sebagai berikut:

1. KuatnSn keimanah terhadap janji dan sanksi yang


diberikan Allah & kepada pelaku maksiat dan dosa.

2. mempertimbangkan keras dan pedihnya balasan,


kekuatan dan keperkasaan Allah sehingga membuat
sang hamba mengurungkan diri melakukan
pelanggamn. Hal ini seperti png dikemulokan oleh Al
Hasan Al Bashri, 'Wahai anak Adam, apaloh engkau
memiliki unfuk menentang Allah, karena
sejatinya orcrng yang bermaksiat kepada Allah berarti
dia melakukan perlawanan kepada-Nya." Ulama lain
juga mengemukakan bahwa aku heran dengan
keberanian dan kelancangan orang lemah dan tidak

HR. At Bukhari (Shahih N Bukhad, 629,1357 dan 6114) dan Muslim


(Slnhih Mtslim, no. 1031). '..

372 lB fo-pulen1tr6*IbnuRajab
merniliki kdruatan apa pun melawan &at 1nng Maha
Ifuat.

3.Kd$Etanmtrrrybah(rnemsadiar'rnsilkepadaAllah
.danmerr@aribahuaDiasdalumerrynksikanserta
mengaufasl hat dan hamba-Np' dinuma
Diasdaluusarnahamb&I{yadirrEnapuniaberada.
ternpat
Hal ini s€p€rti yang dilarEir dalam Al Qtr'an di bebempa
sep€rti,

c"rpifi A6't.""JA At1 'lzi'frfr'oi i ii


6

I 1l>:* is $5 i $tpu e'* ar Shi


t

1;,,( t1',fi ai; i$l:bi-'{',u;s u S'i*,"&)G


_
@ au r*' # frfr Ll";4 ?i\ i',
q #,:r-';
Tihl:tah lannu Ftnnta n, bhtm sauryutnW Allah
aptpnsl&diWit&ndihni?tiadapanbianaan
nhada anbm tiga orugt menlan Dialah kanph5a. Dan tiada
bsrrbbraan anbm) thm u-argt meinbn Dia-hh kanamnya.
Dan

frila (puh) ru*namn anbrd nn hh lpns lilnry dad itu abu lebih
bntpk, m&inlant & Ma basm nae di nnnapun mqel<a
da- Kmd*n Dn atan nanffihulan kw& mqeka pda Hari
Ifiamt ap pryI t&h mada kqialan. fuingphryp Allah Maha
@nusqlawnht' (Qs-Al MuFndihh [58]: 7)

IftrmpulanlhlisanlbnuRaiab @ 373
LY Oi.^n *sgt+u41& csyG
a / 1.o'
Ab#cs
e
f +P, 6's- * btL+ \1 r"5" fiL LL I P
,r *i.iS ,Ctsi C{Se')rit -;,i3t )t ir,ydi
@# #a$fsl'l,:i4'i
ol(amu Mak Ma dalan sutu kdaan Mak manfu
en
stmtu agat dari Al Qur'an dan lamu &hk nazgqialen aafu pdrajant,
melainl<an l{ami manfiili sksi absnu di waktu l<anu m&fulamg.
Tidak luput dari pangebhmn fittmnnru biar pun sfur anah (atom)
di bumi abu pun di langit Tidak ada grug lebih kqil dan frdak (pula)
png lebih fur dad itu, me.hinkan (sanw tacabt) dakm Kibb Wg
ntata (Iauh mahfuzh).'(Qs. Yuunus [10]: 61)

\l'# fu $fr &'o;z;-;{', q\i ;,r6ia,s.


,L")'oje q'fri6fi\';rfr e ;;,"; i c :r;4
oMqeka bercantbunyi dad manusia, tebpi mqda frdak
dart Allah, pdalnl NIah b6qb mae,l<a, ketila pda
suatu malatn mqela menebplcan kepuhmn mhasia gng Atlah tidak
ridhai. Dan adalah Allah Maha Metiputi (ilmu-Nld t*hadap aF png
merel<a kalakan." (Qs. An-Nisaa' [4]: 108)
Juga seperti yang diielaslon oleh Nabi $,

37 4 $,' fo-pulan Thlisau Ibnu Rajab


'
t+
o, lzz
lc.;r tur 'ot +ir 'e of gt^ill Mf
.ok
ptw thnn dahh sg lwnb nwt@ri
nlman yans bhwa
Nhh sant*m OawruryP dtunm Pn da Ma'ffi
Lrlarna salaf berkata, 'Tah.dah k€Pada Allah sesuai dengan
kelnrasaarrltp terhadap dtotnu dan rrnhrlah k€Padalta sesuai dengan
kedekatan-NJa dengan d[rirrnr'

LJhma salaf latuF berftata, Tah.dah keeda Allah dengan


mdihat p€rhratan dosa s€bagni p€rilalu rendah di rnatamu'n

Makna ini pr.rr dtutngl€dcn dahm qpir berilnrt ini:


\,.
t*:3rflrG .$J ,#r;f ;il *i6-
*-s6J:;";!', liri:f |fir;'l?
'Dulai pagatnrda ffrtHtlannfu kdaAilah Wg matBdi
qarykdnmtlan sdirbn?
Pqnryvtnn huhnrut &fi fitwuru mahafunu tatiry danglan
*lu nafiryi lsMonmt *nn ihf
Db
hhrn hadits Abu [lar r* 1ulg b€rel dari l.Iabi ! disehrtkan,

:166 fm- AhTlnbarani W Dfirfu, Adr{Iruglfr, no- 555) dari hadib Abdulhh
binMuutBhAl GhailrftL
s€t€bh merlrn4nuIannlp ArtrTh&ranfi berftata, tldfts ini hanrn
dfoi'urdya*an dengan sanad sepert ini dari lbru l}fr.EurlEh- IGrni pun tidak
rnengetahrd Abdu[hh bAr mruBnlr Al Ghadhir mernilik hadits rzusnadlain
s€btuiffi-'

Krmpulanlhllsanlbnunajat {@ 375
iltz /
,t, t tot t ilzz
.
/

irrt C1$,hr
.ol -&-t&, ^
a-bti',) (d$l
tr"aix
dul; *'$t 6'j ;f
"l:i,hr ;i;
'g,€r..,yt o
! )zz1 c't,oz
co)tt $9
! zoz -r,r'-
ili Atl
#) z'J -o.t

,slt),hr \\M.& y b;LbLlt


,;tLLl
'd|"Cl rlr ok tt\,? u); ?;t
Az
'#
'i,=;l ivt ,&ri) t;+:i tli y. J:r*- ti
',"" {i
G ok ,yr3 ,€,q *:t ,#
,ii'Jd'rf & & oj,s1a ,p?, t;#':!rst
ptr ,O.t'1t hr &+i-
|jirr,lt &+i- u")
urit i,)AiJli
6 tzz

.r-fut'Cti,jte:.ir
. 'Tiga omng tang dicintai Allah dan b;ga omng trulg dibenci Allah.
Adapn omng jang dtcinbi Nlah adalah: (a) omng 5ang mendatangi
sel<elompok oft,ng, kenudian meminb kepada mereka karena AlJah,
bukan karqa hubungan kekemfubn di antam muel<a, lalu mereka
lantas salah samng dari mereka menghilang ketnudian
manfuikan petmintaan pria bdi seaftt sembunyi-sernb*yr, dimana
lnrya Allah dan omng gng mqnbqi aja yang mengetahui pantbaian
tasebut; (b) orug gng bangan di tengah malam untuk beribadah

376 $ fo-pntan lhlisan Ibnu Rajab


dagan khuswk &n manfu qntaSpt-Ku di tangah-tengah
sekelompk omrg gng m&hlant piadmn di nnlan
hari hingga

kefrka tidw abu ngantuk t&k rrq& tuWatan hfipda


yang lain; dan

(c)orulggngffidtagafuagphpailla\kanudianbqtqnu
dangan mtsuh tafu mqe tatah Mb db muncul di hadapn
muruh hhw dia tahnuh abu @t karwnngpn. Manglan
tiga omng Wg dibatci Altah &hh: (a) anry 5pg maikah
nnsk
babwt zim; h) orang foir yary wfug; &n (c) orulg kap WnS
tr 1irn.n%Z
t$a orang Frrg m&hkan kebaikan s€cam sernbr.rnyi-
Ifulah
senrbunyi di saat omng{rarg fidak rnerr@arirya dan lalai.
Orang

seperti inilah Snng di;d(ai Allah l. Oleh karena ihr, keistimanraan shalat

di rnalam had daripada shaht sl[rah latot4n lebih baik daripada waktu
hal
malam lainnya. orang png mencintai liarata Alhh iuga menyukai
itu s€bagai b6tuk kesadamrrryp balil|a Allah I senantiasa mengawasi
dan m€fihat p€rlilahnrtB. Inilah ftst 4E yang diungkaplGn oleh
s€b{hn trang Uiah guargdaPa Alah mal<a Allah alon
m€rurhrptorlpdari malrhhrk-Itp-' '

sahh seorang a[r[ ilfilas b€draft4 'Alal tdak mdcryati batas yang
t€d[hat dai pethntan baiHsr-'

I&fika seseorarg nrengild l(fitdsi saudara€audaranya yang


lain, da fnnr berhamp agAr atsl dahtg rnerrernuin3n, lalu Hata,
tlidrp ird akan lebih rqprrnn dnr ballagh k€fit(a int€ralGi antara diril$
dan Tuhan t€riadi scalia semhrryi*emtrrryi'r

36? tilL At-TirmiLi lfu:an At-ffi, ro- 8el, ?ffil,ArrNasa'i lfurzB,n An-
Absa ), no. 1614), danAhrnd lluf,Ed AM,s 53)'
S€tdah rned'uratNadannya At-trrri&n bcrlraila, lladits irn slDl'ih' qEiban
fi€a. meriaqBtton hadits rarg sna dari !{anshrr.
Hadits tersehrt
menrpakan hadits lEns patng sfrafrlrdari hadb Abu Bakar bin Ay1asy."

KnmpulmThlisanlbnunajan @. 377
Ketika seomng ulama salaf ditan5n, 'Tidakkah engkau merasa sepi
seorang diri?" dia pun menjawab, nBagaimana bisa aku merasa sepi
sementam Allah berfirman, 'Aku adalah ternan omng yang mengingatr
Ku (maksudnya berdzikir)'.,

1: ,vb*,;::b,#
c<lc
t-.tJ
G'e6L\:i:)
"Ketaasinganku menjadi tqtmn setbku dari sqnw tarnn-tannn 5png
ada.

Kefrh aku mengnndiri, kunelilatdaimu manfidi tananku dalan


kqlniban.'
R€daksi bljr: ,.:elit 'r,J! ,u*pn jang tDk
d'A, wt mamh
dan ridha."

Ini adalah ungkapan SBng sangat indah dan mulia. S€bab Allah
&
mernuji orang png mernaafkan omng lain saat dh masih ernosi dan
marah. Allah & berffrman,

? iri*t t; tsli b,A6 ;{ # t ;{+ a;$S


t l'.
its*-
"Dan (bgr) oftngloraryt 5ang manfiuhi dwdm baar dan
pabuabn- p*buatan keji, dan apbila mqerra nnmh mqe*ra membqi
naalln (Qs. .Asfsyuuraa I42l:31)

Hal ini karena rnarah bisa merggiring seseomng mengehnrlnn


ucapan-ucapan lrang fidak baik dan bertindak tidak adil. oleh s€bab itu,
orctng lEng rnampu bertufur kata sanfun dan baik saat rnamh
dan ridha

378 d$, fu-pulanltrlisanlbnuRajab


merupakan orang yang memiliki keimanan yang kuat dan mampu
mengendalikan diri.

Imam Ath-Thabamni meriwayatkan sebuah hadits dari Anas bin


Malik secaftr mar{u',

Y '*.r. ti\U br
'p()l 9*l"u
** d ,y': "\ u: 'Y6' dli* bu
to o ! o1 , , ,1 , o z,

.Li'u^lG *bql r'u til ut ,:6; ,y iQ)


nTiga pailaku gng tmnasuk akhlak iman, 5nifu: 61 anann
sa@ftng 3ang tidak mengelircirl<an dirin5n kepda kebatilan abu
puhabn tidak bik; (b) ridha 5nng tidak manggelincirl<an sn@ftng
unfuk melancang dari kebanamn; dan (c) gng tidak
maidorong s6@rzng mangambil sauafu png bulen milikn5a."

Inilah orang ktnt dan perlora yang sejati seperti lrang


digarnbarkan oleh Nabi $,

W-,5{t ilr,iJt C1 ,eh| ir*Jt j; a.


, ,?. ro t, c,
. r---qiziJl J-:"9 4*-e)
,t'

'Antg kuat dan perlcaa fulanhh orug gng pndal bergaW, tepl
orug lant dan perlaa dalal, orugtruzgmampu magqrdaklan dlrlnlp srrat
tmatah.88

368 HR. Al fukhari (slnlnh Al Buklmri, no. 5763) dan Muslim (Stnhk Mwhm,
no.2609).

KnmpulanTtrlisanlbnuRajab @ 37g
Sernentara knam Mrstim meritlalBtkan dengan redaksi,

) ,sr$ :rrfi iJti fFi :*]bt tts* t3


,rt ,) ll zo ,
,sr$'&t ,U4 :JU .JG &J4t-

*-At+*W.
a

I.labi 0 b€ttanya, "siaplah yang laltun angpp pndai bagulat


di anbm btian? Kami menfruab, 'Yaihr ofturg 57ang tidak bisa
dllolatrkan oleh orang lah dalam pqgulatan.o Beliau meniawab, "Bukan
ifu, t&pi orang gng rrampun magq*lit<an dirin5a kdka ryatah.na59

Sratu k€fika seomng pria berkata kepada Nabi $, 'Nas€hafilah


diriku.' Bdiau menjawab, "Jargan nmmh-' Beliau mengucaplonngra
sebantnk tba kali.37o

Sdah ihr, Irrnm Ahmad pr.ur meriuaptkan bahwa suahr ketika


sryang prin bertrata, \ Iahai Rasrlullah, apa lpng bisa menfruhkan
dfoil$ dari murka Allah?" Beliau meniauaab, 'Jangan nnmh-r37l

Mar.raq Al lili berkata, 'sernrn fng pernah aku r.urgkapkan saat


rmmh pasfi aku sesali saat €rnci mereda-'
Af'ha' Hata, TUak ada yang memhnt ularna m€nargis seP€r6
h€ndak ma€rnrd aial ka11ah karena rnamh atau ernci tak terkendali
3nrrg p6nah aiUnrfanrrya terhadap orarg hin hingga rnengtnncurtran
arnal ibadahnya selarna dua puhrh atau ernm 1nrhh tahun. Sungguh

36e fE- Mushm (Slnhih lufislim,no. 26ffi).


rr0 Fm- Al hktnri lslnhih AI B*lwi rc.57641-
stt HR Ahmad lM.smd,4hnm42/L751-

380 l$, ff"-pnh"ThlisanlbnuRaiab


marah atau emosi tak terkendali bisa saja menggelincirkan pelakunya
hingga dia tidak pemah lepas darinya."

.Untuk itu, Asy-Sya'bi pemah mengungkapkan,

,*it )G ei>t-'!r rf1 b!) )L ei>tltrr e:;


"Mimpi ifu bukanlah dalam kondisi tenang,

tetapi mimpi itu saat dalam kondisi mamh."

Sementara itu, Ibnu Aun ketika marahnya memuncak terhadap


seseorang, dia pun berkata, "Elaamkallaahu fiika (semoga Allah
memberkahi'dirimu)." Kemudian dia tidak mengatakan sesuatu yang
lebih dari ucapan teriebut.

Al Fudhail bin Iyadh juga pemah berkata, "Selama lima puluh


tahun aku mencari teman sejati yang ketika marah, apa yang aku
temukan tidak berdusta kepadaku."

Sejatinya, orang yang tidak mampu mengendalikan diri ketika


marah atau emosi akan mengatakan sesuatu yang tidak patut dan hina
kepada orang yang menjadi obyek kemarahan, sementara pelakunya
sendiri menyadari bahwa ifu semua tidak benar atau bohong. Bisa saja
orang lain tahu kondisi sebenamSa kemudian rasa dengki pada diri
op1rg ynng marah menggiringnSn dan mengendalikan diiinya untuk
terus melakukan perbuatan tercela tersebut.

Oleh karena ifu, Ja'far bin Muhamamd berkata, "Marah atau


emosi yang tidak terkendali adalah gerbang semua perbuatan buruk."

Ibnu AI Mubarak pernah ditanya, "Coba buatlah rangkuman


akhlak yang baik atau perilaku terpuji dalam satu ungkapan?" Dia
menjawab, "Meninggalkan marah. "

KumpulanThtisanlbnuRajab @ 381
Malik bin Dinar pun p€rnah berkata, 'sqak aku mengenal orcng
lain, aln1 tidak pernah mernedutikan puiilttl dan cacian mereka, karena
aku hanln mdihat ontng t€rs€but adalah sosok pernuii yang berlebihan
atau pencaci yang berlebihan."

bn Dtotar ini adalah, dia belum pernah


Ivfaksud ucapan l\rlalik
melihat orang lEng berada dalam lstdisi tenang dan mamh
mengatakan sesuafu SBng tepat dan adl-

R€dal$i g;Jlt: P, e !:ofi "tusilap adil abu ilak tul&ihan


dahm kondisi @r hn laSa'
Ini mempakan Fng sangat baik dan tepat, karena
menggambarkan kondisi Rasrlulhh t yang senantiasa tepat dan tidak
l' b€rlebihan saat berada dahm kqtdisi l$mng dan berkeculnrpan-

t<ab 'Jidl artinya dahh tepat dan fidak b€debihan dalarn

mernbelanlrkan harta. Jika sesorans b€mda ddam kondisi faqir, rnaka


dia frdak p€rnah merasa tahrt kehilangan rezdd, dan fidak M€bihan
hingga mern&ni diri seodtoi dihnr kermmprnn Spng dimiliki. Inilah
yang di&*an Allah i k€pada l{abts'NJa dalarn firmarnNSTa,

+,r!i',$ rit : * {e ax;- 87&'tt33- ",8 i't


jJei
@r.,;;cf
"hnprganlah lan uiditan brgemru t@gp fu ldta nu
dan fieryanhh katnu tatafu nangfi,nlonrya, larqn itu lamu mafiili
tqcek hn many*L (Qs. Al l$aa' I27lz 291
Sedangkanjika seseorang b€rada dahm kondisi berkecukupan
atau kaya maka kondisi ifu tidak menjertrmuskan dirinp ke dalam sikap

382 $' *"-pulanlblisanlbnuRajab


berlebihan dan durhaka, tetapi lebih bersikap tepat dalam menggunakan
harta. Berkenaan dengan hal ini Allah & berfirman,

3.. atLs :ifri ;s iia i f iili t;1'u-ifr3


Cry3).s
'Dan onngonrg Sang apbita nwWniaton fi'ala), nae
Mak M&itnn, dan frhh (Puh) ldldr, &n ilalah (FnMania n iU d
tagph-tagah anbn gng dqtilcian." (Qs. Al Ftnpan l25lz 6ill
Ketrt(a orang b€rinran berada dahm kondisi berkecukupan dan
kaya lalu bersikap 3ederhana dan tdak b€rl€bihan, rnal6 ketrl6 dia
dalam kondisi fakir Allah akan menambatrkan rnfkahq/a. Hal ini seperti
yang diungkapkan oleh salah seorang ularna salaf, "sesungguhrya
omng kirnan adab yang baik dari Allah. Jil(a Allah
mernberikan kelgasan. rezeki kepada harnba-t'ft/a, maka dia Pun
mernberikan unhrk dirinf; dan jika Allah mernberikan
rqeki png sedikit dan tidak mencukupi, maka dia pun menahan
dirin1n."
Setelah itu ularna tersebut menrbaca firrnan Allah &,
b
l3l *'ri ;',
.. t zz | , ll
'et-11 ,A;"--,U
* t)(H.
- -

fifr J;#"tg,lr,u { tari'frfr 35i S"ftfr ^st; 11+


,y'el ?, .?.
lt^rS.t^rrO ,l*4
,
"HqdaHah onng tprTg nnmPu manbqi nafl<ah mqturut
kennmpuann5n. Dan oftng iang ditmrpitlan rezekinSn hqdakhh

KumpulanlhlisanlbnuRaiab B 3S3
Intu lpng dfuitan Abh kwhnlp- AIbh fuk
mernbqi na{lrah dad
memikullan beban kqe smang ffiint@t d<&r ap 5png Nlah
bqikan kepdanSn. Allah kdak alant mqtfuitant k&pnsan sqfuh
kaanpitan." (Qs. AttrThalaaq 167lz T
Omng berirnan sepantasnlp bersikap sederharn dan fidak
yang
berlebihan'saat dalam kondisi berkanlorpan atau kaya seperti
dilakukan oleh segdintir orcng lqn Fng terienrnrus dahm pearuaun
dosa atau melanggar hutun AllatL FIal foti sePerti yang diftrntantGn
Allah {t,

@Skiiv3.ir6,$H #{'o$s
,,Kebhuilah! *ttwMp nnrusfu, furarbtar m&npui
txlbs, l<araa dk mditmt dirin5a sqb anlo-p-" (Qs' Al Ahq [96]' G7)

K€fika Ali bin Abi ThalibdihrsB tentary sikap sederharn yang


*
ditunjuLkannla dalarn uerpatraian s€lnaa menftdi lfiatrfab dia pun
menjawab, "sikap tersehs l€bih b€rpot€nd menautrkan dtoi dari sifat
sombong dan agar alsl l€bih pantas m€nhdi parnfrn bagi rmrshm yang
1uirr."372

umar bin Abdul Atu waahditegrrr seor.rsa menidi lhalihh atas


sikapryra 57ang mengnrsatrlran dfoi s€ndfoi" lahr dia nrenansgBpf,, "sikap
sederhana dan fidak berlebitran lElg pahlg baik addah ketrlla
bersungguh-sungguh dan silap mernaaflnn yang Pahrg baik adalah
k€fika nutmpu mernbalas."

372 HR. AdhDtrilp' W tttulilbnh2/&,, ra-459 dan 460).


setelah meriu4atkannlp aano[tn' bedrqnerfrar, 'sanad hadb ini
hagtt"

384 @, fo-pulanTirlisanlbnuBaiab
Diriwayatkan dari Sulaiman g, bahwa dia pemah menyantap roti
gandum dan mengenakan baju yang terbuat dari wol.

Al Hasan Al.Bashri pernah ditanya tentang orang yang mendapat


kelebihan harta, lalu digunakan untuk menunaikan ibadah haji dan
bersedekah, apakah dia boleh menikmati kelebihan harta tersebut? Dia
menjawab, "Tidak boleh. Seandainya dia memiliki dunia seisinya, maka
dia tidak boleh menikmatinya dan menggunakan secukupnya."

Kelebihan harta sebaiknya dimanfaatkan untuk menghadapi dan


mengantisipasi kondisi faqir dan tidakpuqa. Ifulah kondisi yang dialami
oleh sahabat Nabi S d* generasi tabiin yang belajar dari mereka.
Rezeki gnng diberikan Allah S kepada mereka diambil serukupnya dan
memanfaatkan kelebihan harta tersebut unfuk menghadapi kondisi faqir
dan papah.

Ibnu Umar & pernah berkata kepada salah seomng pukanya,


"Kamu jangan pemah menjadi omng !/ang mernanfaatkan nikmat yang
dib€rikan Allah hangn untuk makan dan pakai6p."373

Kesimpulannya, sikap sederhana dan tidak berlebihan dalam


segala hal adalah baik, sampai dalam ibadah pun demikian. Oleh karena

373 93. Ibnu Al Mubarak (Az-fuhdu, 7/2601dari jalur periwayatan Ja'fa bin
Burqan, dari Maimun bin Jarir atau hnu Abu Jarir, bahwa Ibnu Umar pemah
menemui putranya, lalu putanya berkata, "Sarungku robek." Mendengar ifu
Ibnu Umar berkata, "Potong sarung ifu dan jahit. Hindarilah menjadi orang
gnng ketika Allah berikan nikmat kepadanya, dia hanya menggunakann5n
unh.rk makan dan pakaian.
HR. Ibnu Al Mubamk (Az-Zuhdu, l/355), Hannad (,42-Zthdu, 2/368l,lbnu
Abu Ashim (Az-ZuMu,1/193, dari jalur periwalntan Ja'far bin Burqan, dari
seonmg pria, dari Ibnu Umar), Ibnu Abu Slnibah (Mwhannaf lbnu Abu
Staibh, 7/2351 dan Abu Nu'aim (Hilph Aulit/a', 1,/301, dari jalur
periwayatan Ja'far bin Burqan, dia berkata: Maimun bin Mh,ran menceritakan
kepadaku, dia berkata: ....

KumpnlenTlrtlsanlbnuRaiab $' 385


ihr, Nabi $ sangat melarang ibadah yang dilakukan dengan menyiksa
diri, beliau bersaMa,

.fk &kv }i'r 'oV d+*ve-,sW


"Lald<anhh sanai funfumn dan frdak M&ilnn, laran
sunsgutntn Hlah Mak atcan ianu ampi kabn sailiri wg
' iqnu''{|4
Selain itu, dalam Mrd At BaaF7s diriwayatkan hadits dari
Hudzaifah bin Al Yarnan dari Nabi $, Miau bersaMa,

:,>;stj;f 6i ,dt G:t#r'#f 6


.i'rat eibat;;f q rPt d)
M&ihan aat la5n, alalfuh
"Alangl<ah indahnja sikap tidak
indahn5a silap tidak bqt&itnn sat hqt, dan atanglah in&ln5p sil<ap
Mak bql&ilnn saat bqidah."

Redaksi ,tlit W |!i?-?t "dan aku mqninb kryda-Mu nilamt


gg tidak panah lekary.'

Kenikrnatan lrarg fidak pernah lelong dan sirna adalah


keniknratan akhiral Hal ini s€p€rti yang difirrnankan Alhh *,

374 HR. Ibnu Majah {Snan lbnu lukjah, no. 42Ll dan Abu Ya'h (MM Aht
Ya'la, no. L796 danfign,
375 uh. Iksfu Al Astar (no. 3604).

386 {S. fo-pulanlirlisanlbnuRajab


t-

A$t U*i5"96. fi |^+ (,5 t J- *|", G


Srj;zil;,tL G G:b, ;;i'6;;
'Ap jang di sisimu al<an lanyap, dan ap 5nng ada di sisi Allah
adalah kekal. Saun4gplnp l{ani akan mqnberi blaan kepda o.ftng-
onng gng abar dangan phala 5ang lebih hik dari ap 5ang telah
mqela kqiakan." (Qs. An-Nahl tiOlr %)

tGu:ic6:ji;'o)
'sesunggahn5n ki adatah bqar-bqtar rezeki dari l{ami 4ng tiada
habis-habisrya." (Qs. Shaad [38], il)

'rt:'fr
HYT *i
e u
b'
b
6ii-'..'otrt:J\
ql
',^l
!!'Ti |^ri -ori ,!:Ti 'ic o
d\ ,;41Jl;
JiLi"r;rf, O-it ;e ai"ti*J 5)s $Li
@j6i'u"$i
"Paump,maan surga gng dijanjikan kepada orang-oftng tnng
bktn ialah (seperti taman); mangalir sungai-sungai di dalamng;
buahn5n tak henti-henfi sdang naungarnt/a (detnikian pula). Itulah
tempat kaudahan fugi onng-omng 5ang bertakwa, sdang tetnpt
kaudahan bagi omngomng kafu kkh nqal<a." (Qs. nr-na'du [13]: 35)

KumpulanTtrlisanlbnuRajab l$ 387
S€lain itu, dalam doa 5nng dipanjatkan Nabi $ disebutkan, 'dJif;,/-t

il+t ASti &, gE;.$t'Aku mqninb kepda-Mu dmiizt gns t@i


dan nilorut 5a ng afuii."374
Tatkala Nabi $ mendengar Ibn lvlas'ud r$, mengucapkan,

ul]:,fi'Y qj"e; Y Gt;LAfvf


)?- JLI e &t ,Y hr Jb fr3-1 |rll
.^Lx'Sn rJ6.ii.jt
"r\s'aluka iirmamn laa Snrbddu wa na'iintan laa Spnfadu tre
murukqak nabgyil<a Muhammada shallallaahu akihi vn allatn {ii a'fu
janratil khutdi (aku merninb kepdamu keimanan gng tidak kqtbli
hgi keryda kekufumn, kqiknnbn gry tidak pqrah lan5pp hn
mqtqtnni Nabi-Mu S di suga aMi gns PIW frIwi)," Miau
berkata, " Mintalah pasti qlglau dil<abulkan."375

Ketika Utsman bin Mazh'un mendengar labid bersenandung,

JyGi' * ":ik*t
374 HR. Ahmad lMusnad Alantad,snz4l,'NB6rzar (Musmd Al ha4 no.
37241, dan Al Hakim (AlMustadnk,S/261-
Al Haitsami (Majma' Az-hwa'id, 6/1221 berkata, "Hadits ini diriwaftkan
oleh Ahmad dan AI Bnzar. Hadits iri slnhih-"
375 HR. Ibnu Hibban (Slnhk lbnu Hibbn, no. 1970), Al Hakim (Al Mwbdnk
lntn, dan At-Tirmi&i (SunanAt-Tirmidzi, no. 593)-
setelah meriwaptkanngra At-Tirmidzi berkata, "Hadits Abdullah bin Mas'ud
adalah hadits 6asan slnhih. Hadib ini diriwaptkan juga oleh Ahmad dari
Yuhf,a bin Adam secara ringkas."

388 lB, fr-prrlanThrlisarlbnuRajab


"Kehhuilah, sqpla squatu selain Allah adalah batil."

Utsman bin Mazh'un berkata, "Engkau benar."

I+bid berkata lagi,

$;^:r;r *;kt
"Setiap kenikmatan tidak bisa tidak pasti sima."

Utsman berkata, "Engkau salah, karena kenikmatan surga tidak


pemah lekang dan sima."

Jadi, hanya kenikmatan suqla sajalah 5nng kekal dan abadi. Halini
seperti 5nng ditegaskan oleh Allah & dalam firman-Nya,

*S g''*i: q Fi .#: "&-


(d
b, uc I
@4
'Tuhan mqel<a mangantbimlan merel<a dangan mqnberikan
mhmat dari padan5n, keridhaan dan sw@, mereka mempuoleh
didalamrya kaenangan gng kekal." (Qs. At-Taubah l9l:2L)
Sementara kenikmatan dunia bersifat sernentam, karena dunia dan
isinla pasti lenyap. Ketika manusia mengecap indahnya nikmat dunia,
maka suatu saat ifu pasti l*!.p, sampai-sampai ketika ajal datang
menjemput dan sakaraful maut telah muncul, manusia tidak pernah lagi
merasakan kenikmatan dunia lag[. Hal ini seperti yang disinyalir Allah &
dalam firmanN5n,

Ku,mprlenTbEsenlbnuRrjab B 389
1;'( ( gG *@ 'b nH, olA+i
@ 3#.1;,s e i;b ;*;iu@ 5, 3b;
"Maka fugaimanapadapbnu iika l<ami bqibn kepda mqel<a
kqikmatan hidup bqahun-bhun, kantilian dabng kepda mqel<a
adzab gng tetah diancaml<an kepda mael<a, nisaSp fidak bqgwa
bgi mue,t<a aF tlang mqeka setatu manilomtin5a." (Qs. AqrSytr'araa'
126l:20}2071
Seorang ulama salaf ber*ata, 'Apabila qhl telah datang
menjemput, maka kenikrnatan dan kdezatan Snng pernah dirasalon
manusia tidak bermanfaat lagi."

Setelah ifu dia mernbaca alnt di atas. Ketika Harun Ar-Rasyid


selesai mernbangun sebuah istana, dia pun mengadakan Pol"h"ta"
unfuk ifu. Dia kernudian menghadirkan beragam rnalranan dan
minuman, lalu duduk ksama ofttng-opng yang menyesal sernbari
mengundang Abu Al Atahiyuh. Setelah itu Harun Ar-Ra$/id meny:ruh
Abu Al Atfiyah menceritakan kenikmatan dan kenSpmanan hidup yang
dialami mereka. Kemudian Abu Al Atahi!,ah mengungkapkan,

)fit14,13,P d_.
il), U ru.t1'je
)fit G:st:l)t,si iai*ld'c$ #-
Gsbi ,tAtlir;
,r"r#rf d- ti;ear|-

3e0 tB r<opBrlaqlidisplbnuRejah
"Hiduplah dengan tenang manurut ap png bik bsimu dakn
naungan isbm-isbna mqah-

Ap Wng l<au tuginlan bqlari maslnmpin


dirimu di amping on'g'
' 9rg Pqgi dan di rui lari'
omng

Kefrt<a f,ua taguncang hlan himpibtt && png st'pit'

itutah suayu lau mangdari bahtn semtn tprlg lannu alani


ryt,
hanSahh tipm bdala-"

Mendengar itu Harun Ar-Rasyid menangis seiadFiadinya, lalu

menterinln berkata kepada Abu Al Atahilnh, *Aminrl Mukminin

mengrrndangmu unhrk bersenangs€nang, namun engkau mernbtntrln


sedih."

Kernudian Harun Ar-Rasyid bdrkata, "Biarkan ,a;a Karena dia ji*


melihat kami dalam keadaan dibutakan, sehingga dia tidak suka ldta
sernakin buta."

Malik bin Dinar pernah b€rkata, "Aku pernah melihat sebuah


istana gpng dibangrrn dengan megahryp di Batrarain, sedangkan diatas
gerbangngn tertulis,

,:Jr
Y-.
i i"tir';r'c,+j
-.
,
,\P.Y U. *t3'rilf vj/l- l#b
.J .-..

tr)t)vrutrr ;',.# tiP utltto;: : ijf'ru


'Aku mqzari peniknat hklup yng Flitg bhagia dan aku telah
manjatani hidup dalam kaTikmabn 5png b*anel<a rupa.

Dili Allah, Mun alam aku tinggal

aku sudah temmps dari l<ariEkqaht dan omngorzng yang dikasihf.


Aku lalu berkata, 'lstana aPa ini?'

KumpulanTlrlisanlbnuRaiab {S 391
Omng-orang meniawab, 'Inilah penduduk Bahrain yang paling
bahagia. Dla telah meninggal dan berpesan kepada keluarganya agar
|asadnya dikeburnikan di dalam istananya
dan meletakkan tulisan
tersebut di gerbangnlB'.

Aku kernudian memsa takiub dengan ilmu yang dimiliki pria


tersebrrt. K<rapa dia fidak menghadapi kernatian dengan bertobat saia'"

setelah itu Malik bin Dkrar menangis. Jika manusia yang paling
juga
menikmati hklup di dunin tenggdam, rnaka dia akan tenggdam
dahm silsaan, lalu kdika ditanya, "Apakah engkau p€rnah merasakan
keniknratan satu kali?" dia menjawab, 'Tidak uEhai Tuhanku."

seiatinya, kenikrnatan yans fidak p6nah lekang dan lerrypp adalah


taat kepada Allah, berdzikir, mencintai Allah dan rindu berternu dengan-
Na. Inilah kenikrnatan sebenamln bagi penduduk dunia'
Malik bin Dinar berkata, "Dalam beberapa literatur Allah &
berfirman, 'Wahai oftrnsprang png shiddiq, nikmatilah hidup dengan
ber&ikir kepada-Ku, karena selama di dunia kalian mernperoleh
kenikrnatan dan di akhirat balasan'. Allah luga berfirman, 'Tidaklah
oremg-orang yang pemah merasakan kenikmatan bisa merasakan
kenilmratan seperti berdzikir kepada Allah &'."

Ibmhim bin Adhma berkata, "Kalau saja pam mja dan putra
mahkota mengetahui kenikmatan png kami alami, niscaya mereka akan
menyerang kami dengan pedang."

Abu sulaiman berkata, "&ang yang suka shalat di malam hari


lebih bisa merasakan kenikmatan daripada orang yang tenggelam dalam
hiburan yang melalaikan. Seandainya bukan karena malam hari, maka
aku fidak suka tetap hidup di dunia, karena ada saat-saat dimana hati
akan dibuat tertawa."

3g2 {$, fr-pulanThtisanlbnuRajab


Seorang bijak pemah berkata, "Sungguh ada saat-saat dimana aku
akan mengatakan, jika kondisi penduduk surga seperti yang aku alami
sekarang, maka mereka benar-benar berada dalam kehidupan yang
tenang-dan nyaman."
I.i o ttr.i..
qP rrj.# O--.
W *Atij{:ir $f
c l)ct-z
ror3"r

{';,te! fiic '€,ri*Ar'&fi:r


"Pam pecinta adalah orang-oftng gnng kondisin5n manakjubkan,

dimana kadihan menunfun mqeka dan dendanya menggnang


mereka.

Kehidupan adalah hidup mereka sdangkan kekuasaan adalah kemj,aan


merel<a.

Manusia hanglah oftng-oftng 5ang merlauh atau mendekat"

Inilah potret kenikmatan dunia. Ketika manusia telah pindah ke


alam barzakh, maka mereka akan mernperoleh kenikmatan yang lebih
lagi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah seorang ulama salaf,
"Jasad manusia yang paling bisa memsakan kenikmatan di dalam tanah
adalah jasad omng yang terhindar dari siksa kubur dan menunggu
balasan baik."

Umar bin Abdul Aziz pemah berkata, "Aku belum menemukan


manusia paling nikmat di antam orang-orcmg yang meringkuk dalam
kuburan ini dan terhindar dari siksa Allah &. Pada hari itu ketika ahli
kubur digiring untuk mendapat balasan, mereka memperoleh
kenikmatan yang paling besar di suqla, lalu seomng penyeru berkata,
'Sesungguhnya kalian terus hidup dan tidak akan mati lagi selamanp.
Kalian terus sehat dan tidak akan sakit lagi selamanya. Kalian tenrs

Itunpulslbtlsmlbnunaian lB 393
muda dan tdak pernah fua selarnanya. Kalian juga bahagia dan tidak
p€rnah s€ngsam selamangla'. "

RedalGi eJ$ | * ;lft "hn kaeiul<an hati grg tidak pqtah


pt tus.'

Kata qumh at ain merupakan salah safu kenikmatan Snng


db€rikan Allah & kepada hamba-Nya. Nikmat ini ada yang terputus dan
ada pula SBng tidak terputgs. Omr1g lrang meftr5.t s€nang dengan
kehidupan dunia, maka dambaan hatinp pun hilang atau terplfus,
battlen kebahagiaann!,a tidak abadi sebab kenikrnatan dan kelezatannSra
te*ontaminasi dengan hal-hal Spng rendah dan hina. Bagairnana bisa
orcr{I kirnan bisa merasa sangat senang di dunia sernentam dia sendiri
menyadari bahwa dunia ini p35ti betakhir. Beglfu pula dengan harta,
k€hErga dan anak pasti ditinggalkan. omng beriman menyadari apa
yang dialaminlp ketrka berpisah dengan dunia saat sakaraful maut dan
kesendirian 5nng diternuin5n di alam barzakh (alarn kubur), kernudian
FnS palins dihkutiryn adalah siksaan pada Hari Kiamat.
Seorang ulama salaf berlota, 'Kernatian tdak
hati apa pun bag omng beriman, baik keluarga, harta
maupun anak."

Mutharrif berkata, "Kernatian tdah menrsak kenikmatan yang


dirasakan oleh omng-omng kaln, rnaka dari itu carilah kenikrnatan yang
tdak p€rnah lekang.'
Beberapa ulama salaf berkata, "Sangat mengherankan omng lnng
merrriliki kqBkinan terhadap kernatian. Bagaimana bisa dunia
mernbtratnSn sangat senang atau bagaimana bisa kehidupanqra di dunia
mernbuatr5a memsa sangat nyaman?"

9q{ lB rCqppuruoxblisanlbnuBaiab.
Pemah ada seorang ulama kefika melihat tempat tinggalnya yang
megah dan indah, dia pun menangis dan berkata, "Demi Allah, kalau
saja bukan karena kematian, niscaya aku sangat senang denganmu.
Seandainya juga kalau kita tidak mengalami himpitan kubur niscaya
kami sangat senang dengan kehidupan dunia." Setelah ifu ulama salaf
tersebut menangis hingga merengek-rengek.

Suafu ketika seorang ulama salaf bermimpi ada seseoftmg


mengungkapkan,

if ,yt'ef e):'3 l) !.o1, .


tc.l,
oi-/ ,,tt ,Pt lr.1 z.c),
1t^' eeP;
"hgaimata mungkin mab terlelap dalam buaian tidur sementam dia
belum mang&hui di tempat mana dia akan menebp, apakah di surga
aku di neml<a."
Oleh karena ifu, orang beriman seyogyanya meras senang
dengan Allah 8, senang ddrgan b€rdzikir kepada-Nya dan mencintai-
N1n. Karena omng !/ang meftrsa s€nang dengan Allah, maka
kesenangan hatinya fidak akan p€rnah sima selama di dunia, di alam
barzakh dan di akhirat. Ifulah 5nng mernbuat hati orang-orang beriman
menjadi seffmg dan bahagia seperti yang diungkapkan oleh salah
seorang ulama salaf, "Omng yang mera,*r senang dan bahagia dengan
Allah, maka sernuanya akan terasa menyenangkan olehnya."

Ketika Habib Al Aimi menyendiri di rumahnya, dia sempat


berkata, "Siapa saja yang tidak merasa sangat senang dengan-Mu, maka
dia tidak akan pemah merasakan kebahagiaan. Siapa saja yang tidak
merasa nlraman dengan-Mu, maka fidak alGn pemah merasakan
kengnmanan."

Diriwayatkan juga dari Habib Al Aimi, bahwa dia pemah berkata,


"Seseorang akan pemah bahagia iika fidak merasa senang berada
fdak

IftrmpulanThlbanlbnuRaiab {$. 395


disisi-Mu.Hatiseseomngfidakakanpemahceriaiikatidakmerasa
kernuliaan-Mu,
ceria kdika berada di sisi-Mu. Aku bersumpah dengan
stngguh Engkau mengetahui bahwa aku mencintai-Mu'"
"Derrgan
Habib juga pemah b€rkata kepada Yadd Ar-Raqqasyr'
apahatiseomnghambamerzts.rs€nangdidunia?Derrganapajrrgahati
mereka meris t senang di al&imt?"

Diamenjawab,.DenganmernperbanlBkshalattahaSudditengah
yang dialarni s€orang
kegelapan rnalam. seaanglGn kebahagftnn hati
dan kebahagiaart
hamba di akhirat, maka tidak ada kenikrnatan su4la
hiiab
hati mdebihi kenikmatan mdihat Alhh k€fika engfuu mengangkat
diri-
atau penghalang tersebut dan Yang lr{aha Mulia merrperlihafl<an
ltn kepada hamba-hamba-I'tn' "

' Mendengar itu Habib pun berteriak hingga iatuh


pingsan'

S,afumalamlGhrrraspar'ahHata,"ApalGhEngkauakan
menyilrsaku sernentara Engkau adalah darnbaan hafiku urahai
kekasihku?!"

Pernah ada seomng ah[ ibadah shalat, kenrudian tertidr.r


saat
sedang
mdaksanakan sujud, lalu dia mdihat dalam mimpinla seperti
b€rdiri di hadapan Allah t sernbari berkata kepada para rnahikat,
"Uhaflah hamba-Ku itu! TubuhqTa dalam kondisi taat kepada-Ku dan
dari
ruhnya di sisi-Ku." Tak larna kenrudim ahli ibadah tersebtrt terFga
dan
tidumSp lantas berkata, 'Ergkau adalah hrah hafiku ddam tidurku
t€riagaku."

Yahfia bin Mu'adz P6nah b€(kata,

lJt|*;"*.*'tf 'ols',*
rt'i'l *;1;
'il,rll r-"f *ii
,ffi.'d*U-;"6

396 $' f"-pulanTirtisanlbnuRajab


"htiaan lnfrku! Alnt lwls fuada di ddtat*{u

malripun ada dindirygng manthbsi anbn afu dan lbtnu'


fulaan hatiku! Aku

nnka nihlah bngan o4ng taryelam gng stsat ma$an&llan dfui-

Mu."

omng yang merasa sangat senang dan batragia k€fika berrnuralf


kepada Allah & di tengah malam, maka Allah pas{i mernberikan
kebahagiaan disisi-N9n yang tidak pernah diketahui dan dirasakan oleh
sang tranrba. Hal ini seperti 1nng difirrnankan Allah &,

z.( -
tli5v;"aio*U
"{ri'oe\ er\h3T f'?"ft-fr.rqil
,1.
/ z'.7 z - l! t, .7,. .1
7

,9,y &
-,bi -(
3;5 pt; x @'oH "#ii tir3
'oj,*rl;r(qfl'; gi
"Iambung mqeka iauh dari mq&a &fit
tanpt fiduryn dan
bqda kepda RabbnSa deryw patuh ms bkut hn Inmp, sah
mqeka maaflahlan raeki gng Kami Mkan. Talc wrang pn
mazg&hui ffiqai nlknnt yang mannfi, Sang ilfuh dipndary
sfui blasan bgi mada, abs ap 5ang maela kaplcan" (Qs. as-
Sajadah 1321: LGLTI

Dalam atsar Sang berasal dari Fudhail bin l!,adh disehdon bahila
Allaht berftrrnan, 'Orang yang rstgalar mencintai-Ifu berrdusta kefika
roalam tdah larut dia tetap tklur dan tidak mensingat-Ifu Brkanloh
setiap orarg yang mling mencintai sr*a berternu dengan kaaShrqp
secara terpisah. Kefil<a rnalam tdah larut, aku menftrdil<an pardangart
mereka dalam hati mereka, kenrudian merelo berkomunikasi dengiarrKu

IftlmpuhnllrlisanlbnuRtirb lB 3g7
s@ara terbuka dan berbicam langsung dengan-Ku saat Aku hadir.
Besok, Aku akan membuat hati omng-omng yang mencintaiku bahagia
dalam surga-Ku."378

Redaksi
:6,'$. &lt'ulfiali'Aku meminta kepda-Mu kqidhan

setelah keputuan ditebpl<an.'

Ridha terhadap ketetapan Allah mempakan sikap 5nng sangat


mulia dan terpuji. Orang yang mernperoleh sikap ini, malo Allah akan
ridha kepadanSn. Hal ini seperti yang difirmankan Allah E,

cr (-:';,'; i$ ;;Jt't fi C;"* t1i'4 $


;#'Hil ?fti ti V;s.t; tilL iS
"a/1iS'ifr';t-;
,
-,
c)t st-fs A;i e{
,r:iL aiit""@^; "'i
b
a
w 'u-y i$:'fi V o 6?*;$4":;' 4
a>'ot *i" N +> ar{i" * ii:s'tr ffi 3+i
@b;'i'friE
"Kamu tak akan mendapati kaum 5nng beriman pada Allah dan
hari:akhimt, aling berkasih-akung dangan oftngorang yang menanbng
Allah daa Rasul-Nya, sekalipun oftng-orang itu bapak-bapk, abu anak-
anak atau Saudara-saudam aQupun keluarga mqel<a. Mmka ifulah
oftng-omng yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan

sz8: gp Abu Niaim lHitwh At Aulita', 8/gg-l}Ol.

398 $, fo-ptlanlirlisanlbnuRajab
merguatkan merizl<a dangan patolongan yang dabng
dartpda-Ittia'

Dan dimasukan-Nya m*eka ke datam sigp gg mengalir


di bavnhng
mael<a,
swgaiswtgai, merel<a k&al di dalamryn. Altah ddha terhadap
dan merel<a p.n n eras pws tuhadap QinPdw nfum*NSp' Mq&
itutah golongan Athtl Ketahuitah, bahw:a sat WulmtP
hibullal4;itu
adalah golongan Sang fuuntung-" (Qs' Al Muhadilah l58l:221
Dalam hadits Nabi S bersaMa,

.'ui.ltri'L* fiA') * *n;;


,,Elamngsiap gng ridha maka dk akan manpaoleh keridlwn'
namun bmngsiapa-Wng tidak menerima, LMI<a dia pun manpaoleh
kqnurkaan."379

Squmlah ulama mengatakan bahwa tidak ada tingkatan akhlak


5nng paling tinsgr yang dapat menolak
teriadinr Kiamat daripada ridha
terhadap keputumn Allah t. Ada juga png mengatakan, siapa saja
yang diberikan sikap ridha, maka dia telah sampai pada tingkatan akhlak
yang paling istimeura. Bahkan tentang firrnan Allah,

fig$ :v"i'k SJ ii ft u a.L;;*,r.


H iltL " f:V j;i x.*it- + ii+
b
t

tile t{R- At-TInrIdd (S,eil, &tffi, rc. Zl95} drn lbu ttlaFh lg,/uI,, hu
,{*hno. '[(80).
s€idahm€rirqFdtrnr{B At-Tffi bef*ata, 't{adb irn t:E,lE,n gha/rbdali
,aln peAuqntan ters&.t-'

ItumpulanThlisanlbnuRaiab $ 399
"Elanngsiapa 5nng mangajakan amal shalih, baik lald-lald maupun
perexnpuan dalam kadaan baiman, maka IGni
akan
berikan kepdarya kehidupn Sang bik dan saungguhn5a alen l{ani
beri fulasn kepada mqeJra dangan phala 5pg lebih baik dari ap
Wng telah mqela keriakan" (G. en-Natrt 116l: 971 sebagian ulama
mengatakan bahwa makmdryp adalah keridhaan dan qana'ah.

AMul Wahid bin Zaid berkata, "Ridha adalah gerbang A[ah Snng
paling agung, surga dunh dan ternpat peristimhatan orang-omng lnng
suka beribadah."

Ummu Ad-Darda' b€rkata, "Sunggutr orang-omng ynng ridha


terlradap keputusan Allah, !,akni omng-omng lrang k€fil<a Allah
menetapkan sebuah keputusan kepadanp maka dia pun menerimangn,
maka mereka akan mernperoleh beberapa tempat gnng mernbuat para
syahid iri kepada mereka."

Al) ;}L'r}-i lf :(v qgL,srr!)r6U


Qf 'F.#ta-ti;u ti+il, ert_tt$L>l;
t:b;i,tLJ. * 6J'i,J 6,tp,'! '*7 o{:

,;i i u, ov t;,)t'u tAJ taa qL-:


.i1: "Wahai omng tnng ridha dangan ketetapan hukum *r-r,
nisaga konsekuensi ridha ifu pasti baik.
senhl<anlah seluruh uusan kepada lkmi dan ridhatah dangan bercaah
did,
kargta paistinhabn terbaar adatah bgi omng 5nng menyerahkan
i
;,,:i, sqala urufinnta kepda lkni.

400 lB Xo-pulanThlisanlbnuRajab
I{alau agt<au tqlnUry aagan sehbs&b l<ami'

nnkalmgw Pqnah fuFtW dari pintu l{aml

& ruAhn Panganti 5rug tasisa


Ihram
&risnn gg t&h Fgi dan ffilu"
Yans digunakan adalah ,tiit & A! "fidln sd&h pt&pn

kewrusf karena rirtha sebehrm penehpan keputusan menrpakan


azartkSridha. K€fil(a sntu ketetapan tdah t€riadi, mal(a azam iht
pgn tklak b€daku hgi. Hal ini seP€rti Frlg diwgkapkan dahm bait slpir
berilnrt ini:

d*v'-+ t1'-b$i V?st; G rt'*Yt


"Alat pun ffuk motniliki bg*n untuk 4- diri-Mu,

iadi Wnwn pn png l{au mau, uiilah aku"


K€tika sryang harnba dir$dengan beragam cobaan dan
rna-hp€tala !,ang rn€qrulid(ar\ lahl dia tdak b€rsabar, rna}a dia pun
akan berkdiling di serrua terrpat sernbari b€rkata keeada anak-anak,
"lrlintahh kepada parnaffru SBng sdta b€rbolpng ifu!"
Begfu pula unglcPan'yang dilanalon oletr orang, 'Seandainla
Dia mernasuldor &ilil ke dalnn n€rakq rnaka aku Pasfi ridha-'

Lri irgB rnenpatsr arartt tefiadap ridhq tanpa ada lnrlg


nrergeaahri apakah fu bcnn atau rusalc Ol€h kar€na ihr sryang
hil$a t{Cc sep&t6p tuilEtg bah Ar meapetatab nrrrnr da'
*talslE trsfina &crffirff Alah dan nrertr qr &c&ut
&p ddha dudryqfmdil oobamgqg mendcra.
bcd6, 'Doa ffi fiC( Cor Pcrtah
t.rrnr bh Ab&t Adz pcrtcr
ahr nrggalgL A[u iqga sEil tcnmg d hE wilatph q3eta dan

I(rryxhlhfranlbnuRriab' lB 401
qadar. Ya Allah, ridhailah aku dengan qadha-Mu dan berkahilah aku
dalarn takdir-Mu hingga aku fidak lagi sulo menrinta aPa lrang
agar disegeralen dan menangguhkan apa lnng
disegerakan."

sahh seorang uhrna Hata, 'orang yang ridha rxlak berharap


berada di posisinya bada, karena dh tdah ridha dengan keputusan-
NVa. Te*adang oralrg Spng mencintai tenggelam dalam keridtEart
lantaran , hingga rasa sakit dan penderitaan yang timbul dari
ujian pun tak terasa. Ifu terjadi karena dia senantia metihat keagungan
dan kebesaran ujian, hiknrah dan mttrnatsItn serta Dia tidak bisa
dijadikan sebagai pihak yang terhduh dahm kaetapan-I'lp.
Nabi $ pernah berpesan kepada s€orang pria, belhu b€rkata,

. -, hr i#r
.ai,italr:i l-)
'Janganlah englau mizlanprl<an tuduhan buruk kepda Allah
lanbmn ketebpn 5nng dihnt Allah talndap diini.nw
Beberapa orcmg lrang pernah mengalami ujian berkata,
"Seandainya engkau memotong-motong diriku menjadi penggalan-
penggalan tubuh, maka rasa cintaku kepada-Nya fidak akan pernah
sima bahkan semakin kuat."

tr it t>ri' iL;g L3'r;r u t-l€rL.itltt C:br';

' 380 HR. Ahmad (Musmd Atnnd,4/zQ/;l dari hadits Amr bin Al Ash.
Al Haitsami (Maima'A*hua'1d,1/60) Mata; "HR- Ahmad dan di ddam
sanadnSn ada periwayat bemrarna Risydin lpng dirilai dln'if"
HR. Ahmad (Musmd Alunad, 5/31*319) dan Al Baihaqi lSytbb Al Iman,
'nb. 971C)rdati hadib Ubadah bin AstFsharnit
Minunrdan, di dalam sanad hadit ini ada periwaSnt Snng bemama hnu
Lahi'ah png dinilai d/n'ifirga.

4O2 $ fo-pulanThlisanlbnuRajab
u €t$;" et;; t:;",=rirf &ii; v
"seandainSa na cinbku mernbelah diriku bakepfug*epfug,

i.t* kqaman aF pun dari l<atian mqnbuatku sannkin cinb.

Aku tens @hn taSaknya cinb samng anak kwda blhn


hingge nSaumku taazggat karaza hawa mku lalian."
Salah seomng yang dikernl birakpanah thawaf di Ka'bah, lalu al
qaramithah menyerang oftmg-omng hingga firhrh korban dari mereka
dalam kondisi meregang nlawa. K€trl<a pedang mengenai orang biiak
tersebut, dia tetap meneruskan thauafqTa hingga jafuh tersunglarr, lalu
dia mengungkapkan,
c . 2e z z c) t?, ..

"*tV G,fte orrdt 6;


t.

r4'; o :i':,s-v
'+ir *,f
"I{au melilnt pada Winb jatuh tqtdai di dalam ta npt kdianmnnya
laplqa pm,4shabult<ahft Snng tidak magdahui bmp lanm mqel<a
tdah dnggal di dalatrurya."
Al kisah dua orang putra seorang pria shalih terbunuh ddam
medan perang, kernudian onng-otang pun datang unfuk mengucapkan
belasungkawa atas peristiwa tersebut, lalu dia pun menangis dan
berkata, "Derni Allah, aku Edak menangisi kerratian kedua putraku,
tehpi aku menangis bagirnana ridha kedtnnS;a terhadap Allah & saat
pedang merenggut nlawa mereka berrdua.'

Q;,eV, .,'rsri& orbl .,,"

IftrmputanThllsanlbnuRejab lB 403
-/
l-b+4
ct t c
r4Jl
.a.
q)+-
c.
$*
":ti
ali r{).;)). -/,
Ul
-, c.
l.r.o
l1 I
& o--
c

A:;ArL*ul' \y u;r eAu


"Apbila penduduk al ghadha rtdha dengan korban yangiatuh,

maka Dia pun ndha.

Dqni Allah, aku tidak pemah mamh t*hadap apa

Snng disanangi oleh ke,l<asihku.

Aku telah menjadi budak kepada merel<a


dan samng budak sepfubrya mengabdi.

TidaWah omngtnngakitmelainkan ,
dia hanSa melihat dokte.r yarrg memwahzla."

Redaksi gttt'"ti6. ;:,$lt'sfl "dun dinginryn ke.hidupn setelah

o*Z)r*i
ini menegaskan bahwa kehidupan dan segala fasilitasnya
5nng mernbuat seseorang nlnrnan han5n bisa dirasakan setelah ajal
datang menjernput. Karena kehidupan sebeh.nn kernatian setnu.L
Seandainya tidak semu tenfunln kehidupan dunia sudah dianggap cukup
dan mernadai. Hal ini seperti 5nng dikernukakan oleh sebagian ulama
salaf bahwa kehidupan png akhimlra kernatian menrpakan kehidupan
lrang disegerakan. Bagaimana Udak jika banyak permasalah yang
muncul seperti kekalutan pikimn, sakit, usia lanjut, dan berpisah dengan
oftmg-oftmg yang dikasihi. Akhir perialanan kehidupan dunia adalah
kernatian.

4M l$ rc,-pulrnltrlisanlbnuRaiab
Seorang ulama salaf Hata, "Bagaimana seseoftmg yang
mengehhui bahwa dia Pasti akan mati dapat merasakan atau menikmati
kehklupan dunia?!"

ulirrna hinnlp berkata, "Dla hal yang rnampu menghilangkan


kenikrnatan dunia, Fitur Mengingat mati dan berdtui di
hadapan

Alhh &."

fi;i;r^x.r;tu'oL. t3:; oL{ i pt'Jk-'rY't


'^it;;:(y ;njt dL'oL. 8'i os u ,-iJt'Jk-'JI,t
.fuafumnm'u* r-** neyaldni bhtn sqilm tnmpn akan

dirqg7pt hfutp soarz, frWb dapt maaalan nilomhrya hidup?


*ginnm juga onng5rutg metpkini bhtn fulnn sem,n nnkhluk
pai naninb pqattgttgrtmbnnSp &pt maiilomti kdklurylt
dniaf
Yang hinrqp pun meqlngkaPkan'
'et #'ft .i,:;'r5',
t:;;L j ;fit 4:s rj-tr,;r J
)at oll.olt a.'.,.
U)t-e lrgz C-tir- oPtt
. -a..

,wuLaf;p.ok'r)
i!|ri-jv +a)Jlr: t-o lo...
lt-., .. , a. a . a'(

e Ut t't,- tl cy4t
-o)te-

I(rmp&nlhtbenlbnuRti"b lB 405
"hgaimana bisa omng Snng berilmu merasa senang atau menikmati
keryamanan tidur?!

Semenbn kematian senantiasa mmgingatkan mereka dengan suam


kems dan terbuka. Sandairyn oftng-oftng memiliki pendengamn
niscaSn merel<a bin mendengam5n.

Api naaka mau tak mau adalah tempat kembali mereka sementara
mereka fidak men5ndari siapa jang selatnat dan siap Sang masuk ke
dalamn5a."

Oleh karena ifu, kehidupan lpng nyaman hanSnlah kehidupan


setelah kematian, yaitu kehidupan orang yang terhindar dari siksaan
Allah & dan memperoleh balasan perbuatan baiknya. Nabi $ pernah
bersaMa ketika sedang menggali parit dalam kondisi perang bersama
para sahabahya,

)C\";bv Ge\l *\|F Y ftnr

. "..qjt,
'9'.
."Ya Nlah tidak ada kehidupan kquali kehidupn akhimt, mal<a
ampunilah dosa omng-omng Anshar dan Muhajirin."ssr

Yazid fu-Raqqasyi pernah berkata, "Penduduk surga selamat dari


kernatian, lalu kehidupan mereka sernakin n!runan. Mereka juga
terhindar dari sakit hingga kondisi mereka menjadi baik di sisi Allah
selama berada di sana."

381 HR. Al Bukhari (shahih Al Bul<hari, no. 418, 3585 dan 38721darr, Muslim
(Slnhih Muslim, no. 1805).

4AG $, X"ropot*Ihlisan lbnuRajab


Diriwayatkan dari Wahb, dia berkata, "Allah & telah ma,vahyukan

kepada Isa, 'wahai Isa, apa kebaikan kehidupan orang yang mana dia
pasti meninggalkannya dan apa kebaikan kenikmatan yang abadi'?"

,Fadt) giqlatd
V'#v;v ,,*gfur c',-;
t;it'lu,
i' ttu.
";"f
"Dunia terus baPubr dan bqlalu

semenbm genmsi muda munakminSn sandii.

Di dunia ini tidak ada kqikmabn abdi


dan tidak pula kehidupn 5ang mananangl<an.

Duhai omng trang bqlinPah harb,

mencintai Allah telah mqtbuatku maa,a lcaga dan berkaukupn-"

Redaksi
":" fGtrr:a. it 9*,iWt
iyP,i'iJ |lilrl-t
',U
*.li i:ra, "aku mqninb kepda-Mu kenikmabn melihat waiah-
Mu hn kqindwn unfuk qnu dangan-Mu bnp ada kemudhambn
gtg manginbi dan fthah grug manS@tl<an."

Kedua hal lnng dipinta dalam doa ini mempakan sumber


k€bahagiaan dunia dan a.ni-t. Selain itu, keduanya mempakan
kenikmatan hidup rang paling agung dan finggi 5Bng pemah diperoleh
oleh orang beriman, karena kenikrnatan 5nng Paling tinggi di akhimt
kelak adalah melihat u/ajah Allah &. Hd ini seperti yang ditegaskan
dalam hadits shahihSnng berasal dari Nabi $, beliau bersaMa,

IftrmputanlhtisanlbnunajaU s, 407
,y;;Jlt'JLf U t:!-i
// o
'Jti
I zt
c L>*Jl $irpf 'it
,"a
lr) ry t*-r -(J
., o/ /o .l o/
il t9-r
|o zz
:l;JUi CO)J 4lll
l'
o!
/
..? o lz
u}s: c1 $r aC-;:h6;3'#
Jr;
or}l, ,ilt,o1)a rqqt :Jb riY)t
.4'd|"G16. il,r itbLl 6
"Apbila penduduk suga telah masuk ke dalam surga, s@ftng
penyeru pun berteriak, 'Saungguhn5a kalian masih merniliki safu janji
di sisi Allah yng belum kalian ditunaikan-Nya kepada kalian'.

Mandangar itu penduduk surga berkata, Bukankah miah-wajah


kami telah dibuat putih? Bukankah timbangan amal katni telah
dilebihkan? Bukankah l<ami telah dimasul*an ke dalam surga dan
dihindarkan dari nenka?'

Tak knn kernudian hijab pun tersingkap, lalu penduduk sutga


mdilnt wfiah Allah: Derni Allah, tidak ada nilanat ap pun gng lebih
mqel<a si<ai sat itu daripada melihat mjah Allali.D3&z

Dalam riwayat lain disebutkan, "Dan tidak ada Sang lebih


memhmt nnb me.rela betbinar daripda melihat-N5a. Itulah bmbahan
kailombn " Setelah itu beliau membaca ayat,

*2 HR Mtrshm (shahih Mushm, no. 181).

408 lB fn -pulanTtrlisanlbnuRajab
"fi |# ;3,{"; *:, zss;3 ;# t:;;i
1
u-;ts. *

^Fw? rtlr*i:U'iT>.ts
"hgiomngonng gng ffiuat baik, ada plnla Wzg tafuik
(surga) dan bnbhannya. Muka mqe.l<a tidak ditutupi debu hibm dan
tidak (puta) kehinaan. Mqel<a itutah penghuni sulga, mqda k&at di
dalamrya." (Qs. Yuunus [10]: 26)

Dalam Musnad N Baar disebutkan hadits dari Hudzaihh, dari


Nabi $, beliau bersaMa,

,U
e*'
o I ,r. 2.', d
4il

L-f tj?r
o
lz
vi !
O reJ

UI 6J\ ,clz t ,7ri ,c


r3az1 trye g)! d
clt.'.
@ L 2
cr-t)!

,? ,-;',v'#'i trtill
6,
JL
to .'
I ar,

.ti&t;s c ei* Ab.,i


"Pangihahng (anbm Allah dan lanb-Nla) itu disingkap.
Kqnudian Allah menampkl<an did di hadapn pn panfuduk surga,
hinga sdikit caln5p-N5a manufupi mqel<a. Seandain5n l<alau bukan
Nlah manebpl<an kery& mqdta agar tidak tabkar, nisaSa mqeka
sudah tqbkar tanAmn catnSa-Ihp jang manutupi mere.la ifu. Kdika
mqela kembli ke tanpt tinsgalntn masing-masing, mael<a pun
manyanbunyil<an kepda pengan merel<a lantamn aha5n-Nya 5nng

I(nmpulanTtrlisanlbnuRajab lB 40g
mqufupi mereka hingga mereka kembli ke benfuk semula 5ang
pmrah diciptakat."sas

Al Hasan berkata, "sesunguhnya Allah akan menampakkan diri di


hadapan penduduk surga. K€fika penduduk surga melihat-Nya, mereka
pun lupa akan semua kenikmatan surg1."

hnu Abu Laila berkata, "Ketika Allah' menampakkan diri di


hadapan penduduk sUrga, maka semua kenikmatan yang pernah
diberikan kepada mereka tidak berarfi apa-apa bagi mereka Wajair
mereka tidak pemah lagi kusut dan terhina setelah melihat u/ajah Tuhan
mereka."

AI
Hasan juga berkata, 'seandainya ahli ibadah mengetahui
bahwa mereka tdak akan bisa melihat wajah Tuhan mereka di akhirat,
niscaSTa mereka pasti mati."

Dalam riwa5nt lain disebutkan, "Niscaya jiwa mereka meleleh dan


lenyap."

. Abu Sulaiman pemah berkata, "Apa yang diinginlon oleh ahli


ma'rifah? Yang mereka inginkan harynlah apa yang dipinta oleh
Musa S."
Dzun-Nun berkata, "Kehidupan dunia tidak terasa tenang dan
nlnnum tanpa mengingat Allah. Kehidupan akhirat tdak alon
i
i
menyenangkan tanpa ampunan dari-Np. Dan surga fidak akan nyarnan
diternpati tanpa melihat urajah Allah."

Salah seorang ulama salaf berkata, "seandainln Allah menufupi


diri-$n dengan hijab dari penduduk surga, maka mereka pasti menrinta
bantuan dari surga seperti halnsn penduduk neraka merninta bantuan
dari neraka."

383 HR. Al En;z:rr (I<6yfu At Asbr, no. 3518) dari hadis Hdzaifah.

410 $, X,r-pulanT[IbanlbnuR4iab
salah seorang ahli ibadah pemah berkata, "seandainya Tuhanku
menjadikan pahala dari amalanku adalah melihat rrnjah-Nya'"

Ali bin Al Muwaffaq seringkali berkata, "Ya Allah, jika Engkau


bahwaakumenyenrbah-Mukarerratakutterhadap'api
neraka-Mu, maka siksalah diriku; dan jika Enskau mengaahui bahwa
aku menyernbah-Mu karena rindu berada di sisi-Mu, maka hindarkanlah
aku dari api neraka; dan jika Engkau mengetahui batrwa aku hanya
Mu karena cinta kepada-Mu dan rindu melihat wajah-Mu
yans Mulia, maka izinkanlah aku dan bertuatlah semau-Mu terhadap
diriku."
Orang l,ang bijak selalu menyibukkan dirinya dalam hal-hal yang
berhubungan dengan surga. Jadi, bagaimana mungkin mereka
menolehkan waiahnya kepada dunia?!

Suatu kefika salah seorang pria bijak mengungkapkan,


,tc
s66ij ?_-.,jtfrl
'!l_rr,
d); ?pt'#G-
kt-'"*;-tf l-uir Jti
dbL if sr:?) 43
.-slil.L:fi & d*,So rs:Qtr €i;r,$; q
tst6\tii-jrf ,r3'* egVt'H,;i';
"Dutni kekasih hatiku, bk ada kgi o.mrg lain sdain diti-Mu!

egngihh dirilru pda hari ini karqa mqqnui-Mtl dalam kondii


bqlwnur dw!

Engtcau adalah dambanlru, hampnku dan kebhagianku'


ITatiku en#lan mancinbi png lain-

KumpulanltrlisanlbnuRajab @ 4l
Duhai pujaan hatiku, majikanku dan andalanku,

msa rinduku ini telah'lama menggelaytti, kapan bisa bertemu dengan-


Mu? :

&tusatunya perminbanku dad kenikmabn swga hanglah melihat


vnjah-Mu."

Rasa rindu'bertemu dengan Allah di dunia adalah kenikmatan


palifig tinggi yang diperoleh oleh orang-orang arif di dunia. Karena siapa
saja png d€kat dengan Allah di dunia, dan rindu bertemu dengan-Nya,
maka dia berunfung mernperoleh kenikmatan terbesar yang mungkin
diperoleh oleh manusia dalam kehidupan fana ini.

Abu Ad-Darda' pernah berkatd, "Aku menyukai kematian karena


rindu bertemu dengan Tuhanku."

Abu Utbah Al Khaulani pemah berkata, "Saudara-saudara kalian


dulu, sangat senang berternu dengan Allah daripada mati syahid."

Bahkan ada salah seoftmg ulama salaf berkata, "Keffka aku


mengingat peristiwa bertemu dengan Allah, mal<a aku semakin rindu
unfuk menufup usia daripada oftmg yang sangat kehausan saat terik
matahari menyengat fubuhn5p. "

Rabi'ah berlata, "Pergantian hari dan malam mernbtratku sernakin


rindu bertemu dengan Allah &."
Fath bin Syakhraf pemah tidak mau mendongakkan kepalanya ke
langit selama tiga puluh tahun dan berkata, "Flasa rinduku berternu
dengan-Mu terlalu lama, maka segerakanlah kedatanganku untuk
menemui-Mu."

Yang lain berkata, "Berkhidmatlah kepada Allah karena rindu


bertemu dengan-Nya, karena suafu hari kelak Dia akan menampakkan
diri di hadapan para wali-Nya."

412 lB rcr-pulanlhlisanlbnuRajab

.l
J
Gang yang rindu berternu derrgan Allah & ada dua rn rcanL yaitut

Pertama, omng Sang digelayuti rasa rindu hingga


gelisah.dan fidak bisa tidur, bahkan fidak bisa menahan diri untr.rk segera
berternu dengar.Nya

Abu Ubairtah Al Khawtmsh pernah berlalan di pasar sernbari


hernukul dadangn dan berkata, 'Eletapa rindunSn aku berternu dengan
Dzat yang mdihatlou tetapi aku sendiri fidak bisa mdihat-Itra-'
DiriuraSatkan dari lbrahim bin Adham bahwa sr-ratu ketika dia
pemah berkata, "Ya Alhh, jika Engkau sesntu yang
dapat mernbuat hati para pecinta tenang sebehm berternu dengar.Mu,
rnalo anugerahkanhh ihr kepadaku, karena rasa gdisah ini tdah
mernbuatku hancur."

di hadaparrl\p dan
K€fil<a aku tertidur, aku bernrimpi aku b€rdiri
Mata, 'Wahai lbmhim, engkau tidak merasa rnalu terhadap dfoilfu?
Engkau merninta kepad&.Ku agar mernberikan sesuatn SBng dapat
menenangkan hatimu s#urn berternu dengarKu? Apaloh hsa hafi
onng SBng dirundurg rindu. meras.r tenang b€mda di sisi orang lprrg
frdak dicintainya? Atauloh bisa orang 5Bng mencintai nremsa rirdu
keeada qarrg yar{g fdak dicintainla?"

, It{ala aku menpwab, oDrhai Tuhanku, aku tak b€rdat;a tor€na


men<intai'Ivlu dm al(rr ffdak tahu apa yarg tlarus alu lota6an-'

'.,'i:;ib:rfu rf
ufjt,;t7rt i;. t;15?f
r.jfr',;trrt -?rt

KmputilThlisanlbnuRajaf * 413
6:yJt?'uir;lr ',*13
frS' ArY ,fii) ,I'ftt;
r*iilr,> * JaFr,y
,Flasa
rhdu itumenlnkiti diriku. **** afit tcahu fukan brqil aa
tmabnln,

,ruta itu blsa mqtblcar anbm rasa bunr hn ketultnn'


Aku ma ninfiem ilw-iiwanlp dan seluruh iim lnnlp bisa

ralras;llptfun'
Lemtitah lqnbh al ghadha, lalu rubhlah
Suasna hatiku di atrrs btu al ghadha'"

pada
Kedua, ofttng 5nng diberikan karunia oleh Allah sampai
tingkatan melilsa rindu kepada Allah, nyaman dan tenang berada di sisi-
Nya setelah menginjak usia de',r,rasa, kemudian hatinya menjadi tenang
lantamn efek dan dampak positif yang ditimbulkan oleh suasana
kedekatan dan musyadah tersebut. Dia lalu menemukan kenikmatan
berada di dekat-Nya dengan berdzikir dan melakukan ibadah. Akibatrya,
kehidupannya berada dalam kenikmatan yang tak terhingga dan
perjalanan hidupnya selama di dunia terasa sangat nyarnan'

Inilah kondisi yang dialami oleh Nabi Muhammad $ dan pam


sahabat4n. Ini juga kondisi yang dialami oleh sebagian besar orang-
orang arif, seperti Abu Suhirnan, Ahmad bin Abu Al Hawari, Dzun-
Nun, Al Junaid dan lain sebagain5ra.

414 $ fo-pulanThlisanlbnuRajab
suatu k€fika Astrslribli ditanln, "Apa png bisa mernbuat hati
orang-oftIng png rindu dan chta kepada Allah tenang?"

AErslribli menjawab, "Dengan rasa bahagia mereka terhadap


1png dicintai dan dirindukarurlp."
B€gitulah, setiap kali hati para perindu itu gelisah, supsana intim
dan kedekatannp mernbuat mereka tenang. Hal ini s€P€rti kondisi
k€fiI€ I{abi C ditanp tentang sikap Minu meninggalkan rnalranan dan
minurnan serta bersungguh€ungguh b€ribadah Puasa' Miau Mata,
C-C a, t ?t
'V#'3 ;:r'+ JLI ;L
"sa unguhn5a aku baa& di baunh nznngan Tuhanku sant&E,ti

did nnkan dan minun."*


Hati oftmg-oEmg yang mencintai Allah seperti bam api di bahwa
gelapnSp malam. Ketrka angin sepoi*epoi berhembus, rasa rindu
mereka membara. seandaiqn bam api itu fidak dipadamkan dengan air
mata dan ditenangkan dengan dinginnya dzikir, niscaya seluruh
fubuhnya akan terbakar.

Daud Ath-Tha'i pemah berseru di malam gulita, "Kekalutan


dirimu menghentikan selnua kekalutan yang ada pada diriku dan
mernbuat jarak antara diriku dan keterjagaan. Rasa rinduku unfuk
melihat wajah-Mu adalah kenikrnatan yang tiada tara bagi diriku dan
mernbuat jernbatan pemisah antam diriku dengan nafsu. Aku berada
dalam penjam-Mu duhai Yang Maha Mulia."

r..r (lF''t"'l
CJF \i* 'F

384 HR. Al Bukhari (shahih At Buklnrr, no. 1860 dan 6814) dan Mr.shm (Slnlnh
Mttsfrm,no. 1105) dari hadie Anas bin Ma[k.

IftrmpulanTtrlisanlbnuRaiab B 415
ttllr gFrr'#,$iff:t
'{''rilt'*llt'}lt g;t
,\,
'z

'{;t*a{Gp;s;ti
*s;f #t'Js;f Yfi{:rf
'c;G1
f?r)G;*,
q"*ti\ii;"rsvt
'#*<*rk:-'il !f
,-;a-4di'e
LW e'&,'a:tit*
i;-5
'Kdaihhg rtfury rrnbrn st*in dlng en hafrku tqtub bran
.r*du
AAngpffianinffi labn nagingattan diriku, t @
trpthntlust*nn ffi, *P tafr aryfu Mtqrhs.
Ifimdnteiiluatffin t&h hnrtInfrh, jang paruh dagan api
.r* mapaailaXad"
Ah, ffi uilr atqfuat &i*tu at s*ary dhi
effitnagnArtpgMridahhffi,
rffira @ lsbk& nann$ ntn*rya dan da kettun
&
&iwary|mgtapg,

116 * r"-p"r""tunsunnnR iab


Redal$i A*irfa ri;ilt: gui;' $-1.6;'St "* Attah, hiasitah
kami dengan perhiasan iman dan iadikantah kami oftng-oft,ng tnng
tabimbing dan mendapat petunjuk."

Iman adalah tindakan yang melibatkan ucapan, perbuatan dan


niat. Perhiasan iman mencakup perhiasan hati dengan
mengimplementasikan keimanan tersebut dalam dfui. Sedangkan
perhiasan lisan adalah ungkapan keimanan. Perhiasan anggota fubuh
adalah perbuatan keimanan.

Allah menamakan taqtra dengan sebutan pakaian dan


&
menginformasikan bahwa taqva adalah pakaian manusia yang paling
ideal dan baik. Dia bbrfirman,

"r!u;)"&,',"*
a),i(;lt -:3 ulli .JTst; W
619'$-1$, {t*v j, -!)1i\*u;i erti Aqj

"Hai anak Adam, IGmi telah menurunkan


kepdamu pkaian unfuk menutup aumbnu dan pkaian indah unfuk
pqhi6an. Dan pakaian bkun itulah WnS FlkS baik. Yang dernikian
itu adalah sebagian dari bnda-tanda kekuasan Nlah, mudah-mudahan
mqel<a selalu ingat" (Qs.Al A'maf l:261

Wahb bin Munabbih berkata, "Allah & taafr mewahyukan kepada


Isa th, 'Wahai Isa, hiasilah Aku dengan agarna dan cintailah orang-
omng miskin'."

Diriwayatkan juga dari Wahb bin Munabbih, bahwa Allah & ketika
mengirim Musa dan Harun gL, Dia berpesan kepada keduanya,

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Raiab {B 4fl

L-
"sesungguhnya para unli-Ku menghiasi aku dengan ddhr dan khusyuk,
takut dan takura !,ang fumbuh dalam hat mereka kemudian
membersihkan jasrnani rhereka. Ifulah pakaian Spng mereka kenakan,
perhiasan yang mereka tampaldon, hati mereka yang mereka msakan,
keselamatan mereka lBng mereka menangkan, harapan mereka 5png
diidam-idamkan, kenrulian mereka yang mereka banggakan, dan ciri
mereka 5nng digunakan s€bagai identitas."

Berkenaan dengan saMa Nabi g jr."it U- W &r i'f


"saungguhnSa Allah ih, Ivtaln lrfuh lagi mawkai keindahari, N
Hasan b€rkata, "Malsrdngra adalah Allah merrcintai hamba-I'Bn 5nng
mengihiasi diriqn dengan ketaatan."

Perhiasan yang kguna dan tak lelong oleh waktu adalah


perhiasan iman dan talnrra. Ketrl<a hat dan anggota fubih seseorang
men3afu, kernudian menampakkan perhiasan s@ara lahir sedangkan
hatinf kosong maka dia akan kernbali terpunrlr Hal ini seperti png
diungkapkan oleh ularna sahf, "Bamngsiapa menghiasi diri atau
menampakkan sesuafu 3nng dik€tahui Allah berlaurarnn dengan Snng
sebenamgra, maka Allah akan mernbuafuigla hina."

Ularna lainryn pnn berkata, 'Hiasilah diri lGlian dengan apa saja
lpng lolian suloi, karena ltu trarrya mernbuat Allah sernakin
merendatrkan orang tersebut."

Ada pula ularna yang mengatalon, 'Hari l(iamat fidak alon teriadi
sampai seseorcmg m,enghiasi dirinp dengan ilmu s€p6ti halnln
diri dengan pakaian."

MalsudnSp bahwa orang tersebut hanya mernperhatikan


penampilan sa!a, tanpa merrbekali atau menghiasi hati dan
anggota fubuhnya dengan arnal ibadah.

418 f$, fumpufanThfisanlbnuRrjab


Fudhail bin lyadh pemah berkata, "Engkau menghiasi diri dengan
pakaian berbahan wol, hingga mereka tidak melihat omng-oftmg
mengangkat kepala unfukmu. Namun jika engkau menghiasi diri dengan
Al Qur-'an, maka engkau akan tems menghadirkan perhiasan baru safu
demi satu kepada orang-orang. Ifu semua karena cinta dunia."

Orang yang menghiasai anggota fubuhngn dengan amal ibadah


dan hatinya dengan hakikat iman, akan dihiasi oleh di dunia dan di
akhirat. Hal ini seperti yang diungkapkan dalam hadits,

;€:;f iyr) \rn iy P Y iur oL


. €J;b'f-:.";yPct
"saungguhn5a Allah tidak melihat bentuk ftsik kalian dan tidak
pula harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan p*buatan 1ru1i*."85

Oleh karena ifu, orang gang hatingn jujur dan tulus akan dihiasi
Allah di tengah-tengah hamba-Nya. Begitu pula sebalikn5la. Berkenaan
dengan hal ini Abu AlAtahiyah mengungkapkan,

qt{,sv',tg tlq.r'Jk,At n (.qW ; i;r rsy


'
*Apbila seseomng tidak mengenal<an pakaian taku,la,
nnka dk tetap terlihat teknjang makipun sudah mangenakan
pl<aian."

Redaksi 'n-*, it.ti Ck:,2t2 "dan jadikanlah kani omng-omng

terbimbing lagi mendapat petunjuk."

385 HR. Mulim lshahk Muslim,no.25&41.

KumpulanlhtisanlbnuRajab l$ 4D
Maksudnya adalah kami mernberikan bimbingan kepada orang lain
dan membimbing hat kami. Inilah tingkatan 5png paling tinggi dan
utarur, pifu menjadi'scok yang terbimbing dan merrbimbing olang
lain-

Berkenaan dengan hal ini Allah S berftrrnan,

J4 At#is 6;\ 3:4.&i "& ;


U.* a 1j,$ iLLTi ;Eb g3tL:i iv!: en;t
&gpi p@impibpqrrinpin
"IGmi telgh mafidilan mqdra itu
tlang membqi @tn juk dagan Finbh l{ami dan tdah IGni
unhrylan kepda, nwda mangalalan k&jikan, mqdiril<an
sanbhSmtg, mqrutmilant akat Harrtn kepda lknikh mqe.ka sdalu
mangantbh." (Qs. Al Anbiyaa' I2ll: 731
Selain itu, Rasulullah 0 berlata keeada Ali bin Abi Thalib,

ol'uu p t+t))L:) 'rru.ht G*-btr'


.rAt?rUok
"Swguh Ahh manbi h*htph kepila wrug letmt dirimu
lek baik dad@a anglau mailild uztuuttb mqah harb 5rug pling
Mangfl."3x
Beliau juga bersabda,

HR. Al Bulfiad $fnhk Al Bullnd no.2847,3498 dan 3973) dan Mr.rslim


lSlnhih Muslim, rc- 2461-

420 |$, rcr-pul*IhlisanlbnuRajab


,;l ,y f\t'o;i ok aG Jt,e;;
.G#,elol'u'euilk\ 4 n
"fumngsiapa mmgaiak oftng lain kepada pefuniuk, maka onng
tersebut mempuoleh ganjamn seperti ganiamn omng 5mng mengikuti
itu, tanpa ada Snng dikumngi dari ganiarannya itu sdikit
Pun."387

Masuk dalam kategori ini adalah orang yang mengajak bertauhid


dan meninggalkan perbutan syrik, mengajak mengamalkan Sunnah
dan meninggalkan bid'ah, mengajak mempelajari ilmu dan
meninggalkan kebodohan, mengajak untuk beribadah kepada Allah dan
meninggalkan kemaksiatan, mengajak untuk sadar dan meninggalkan
kelataian. Respon apa pun 5nng diberikan oleh orang lain terhadap
dakwa dan ajakan tersebut semakin menambah pundi-pundi pahala
orang Snng mengajak.

Oleh karena ifu, sedekah yrang paling utama adalah mengajarkan


ilmu kepada orang yang tidak tahu atau menyadarkan orang yang
sedang terlena.

Nasehat laksana cemeti yang menyentuh hati. Siapa saja yang


terkena sabetan cemeti kemudian berteriak maka hal ifu normal. Namun
jika seseomng menolak ajakan tersebut sampai-sampai ajakan tersebut
membtratuiya terganggu, lalu menemui ajal, maka dia meninggal dalam
kondisi damhnya halal.

,-'36;"eq;!;:t,p h' ;"t

*7 F-lR. Mr.rslim lshahih Muslim, no.26741.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {$, 421


'rt+ ;'i,txtic2'";ist

'Allah tekh manebpl<an bhvw omng tnnsl tqbunuh harus diblas


sefrmpl
Namun damh omrtg-omngSpngfrrh,rh cinb Mak mqtiliki denda."

Suatu hari Abdul wahid bin zaid mernberikan nasehat kernudian


ada seomng pria berteriak, 'Wahai Abu Ubaidah, hentikanlah! Sungguh
nasehat ini telah menerobos tameng hatiku." Kerrnrdian AMul Wahid
melanjutkan rasehatrp ttirgga pria ifu pwr menelrrui ajal.

Surafu k€fika seomng pria berteriak dalam sebtnh kaian esf


S!,ibli, kernudian mati seketika. Kelrrudian kelumga korban mernusuhi
Aslrsyibli, lalu dia berkata, "Jira Fng M€riak lalu galau, lantas dia;aki
kenrudian merespon. Jadi, apa dosaqp Aslrsyibli."

,a;t la'jir G?r tQ"€APf ,*K


7>Jst',;)n G:po t:F:.,vqlil'6Ln
"Ranungl<anlah peftmbn mqda sandai, kqudian dia bqtqiak.
Tidak ada gunryp cinb bnp paryerbrnn.
Sun1glh alil pqrnh mqranui l<alian mfuk mqninb palindungon, iadi
Iasihilah dinhr!

Jangan lafran mqnbunuhlru l<arqa sungah aku tdah maniafuhkan


sanjab-"

Abu Amir AI Wa'izh p€rnah menasehati seomng pria dan anaknya


di Madinah. Kernudian nasehat4p ifu mengena hati mereka hitga
kedr.ranya meninggal dunia.Abu Amir kelnudian berkata, 'Aku tidak
pernah melihat kesedihan yarg munorl dari keduarqn hitgga alt*rimya

422 $' f<"-prL"IhlisanlbnuRajab


aku bermimpi pada satu malam bahwa mereka berdua sedang
mengenakan perhiasan surga. Melihat ifu, aku berkata kepada mereka
berdua, 'Selamat bagi kalian. Aku selalu ingat nasehatku kepada kalian
berdua. Balasan apa yang telah Allah berikan kepada kalian berdua?"

Sang pria ifu menjawab,

/G6 !$^)^\il G,#f Ul


au,s$

-til.itb:;(,:r?: #rt Wf ;,f t


+t),F og A.tl $ $?\, u
-gi.;i-l.

i, i-,'o, .,t-r* e: pV )3' G ti:,Ltj


"inkuu adalah prhaku dalam sqala gng aku paoleh
dengan membqi sdanntkepda Abu AmA.
Setiap omng lnng maryadart<an omng trurg lalai, mal<a separuh
ganjamnnp dibedkan kepda si penyuruh.
Skp gng mqolak seomng budak hitam lagi berlumur dosa,
' rraka dia seperti omng tang bujaga-jaga bgi omng gnng lalim.

Kduan5a berkumpul dalam surga frlq dan bemda di sisi Tuhan yang
Maha Pengampun."

Iftrmpulan Thtisan Ibnu Rajab $ 423


PERI.,MPATI{AAN ISI.AM

IrrEn Alrnad, Arl\trasa'i dan At-Irmidzi meriwalptkan sebuah

hadns dari AnJrhunrrc trin sam'an, dari l{abi f, Miaubersabda,

'r# ,*t rql^I Gt;la hr a?


.7r!1r ;;t,1* i+G.f W. et ) ; Yt:A
,irri Lt; yfbt ,1G.
,ifi ,i6,'-) 3p'
'bi
?14 ,t;# tL ,G* ttlst rjiir ,t6r
,
L :.- b e'rtrl
;*;t* *;r,l tiPsv ,bf J,At o'i'rn **
cyt:k)t!!"u ,L|ti
t., ..t€t1 -ara

i* oL'c3g ,'oLk
to 1t.a
Y ',!!:-:,
,o i,z (l
aa
,sl._
l.^ .',JG ,qty.tt

).
calll )gJ>
t ,,
:;:rrr\tj ,i,i:)' bth)tt ,iLg
e 6t'nt|il)i,oit irJ ,;#t lrr.<trj

&1 3 f<.ry.f"ILBenlbnuRri.b
?.
G'g f ntltltt cf,ll -rtg :!tldt alt

"Allah membuat perumrymaan sebuah ialan Wng lurus. Di


kdua sisi jatan tersebut terdapt dua buah Fgar Wng di masing-masing
kdua pagar tersebut ada pinfu gng tabuka, pada kedua pintu tercebut
ada dua buah timi Snng tergmi, dan di setiap pinfu ialan tersebut ada
seorzng pqryeru gng bakab, 'Hai manusia, masuWah ke dalam jalur
semuanp dan jangan melancmg!'Ada juga pmyeru 5nng mernanggil
dari hgian dalam jalan ketika ada 5ang ingin membuka pintu-pintu
tercebut hmng sdikit pun, ang penyeru ifu pun berkata, 'Celaka
kamu jangan metnbukan5n, karena jiki enskau membukanya maka
engkau pasti terperosok ke dalamnSn!' Jalan tersebut adalah Islam,
kdua Wgar itu adalah baAsn Allah, kdua pintu tersebut adalah
lamngan Allah. Sdangl<an nng penyqr tercebut bemda di ujung jalan
adalah Kibbullah g, dan pqryeru 5ang baada di atas jalan adalah
panasehat Allah Snng bemda dalam hati setiap muslim."3$

Redal$i hadits di atas adalah redaksi hadits Snng diriwayatkan oleh


Imam Ahmad. Sedangkan dalam redaksi yang diriwayatkan oleh At-
J'rei U e*JpfUr tE d i[j;nti
Tturnidzi disebutkan tambahan,

P ytrf "Dan Nlah **nu1* kepda tempat **)u*ir* (suga)

388 HR. Ahmad (Musrmd Ahmd,4/182-1831, An-Nasa'l lAs-Sumn N Kubn,


no. 11233), dan At-Tirmda (Sumn AtTirmidd, no. 2859) dari hadib An-
Nawwas bin Sam'an.

KumpulanTtrlisanlbnuRajeb s. 425
dan mqnbqi Wtunjuk skp aja 5ang Dia kehqdaki ke ialan Snng
lung." (Qs. Ytrunus t10l:25)
Hadits ini dinilai t**" oleh At-Tirmi6ri.389 Sementara Al Hakim
setelah merirrnyntkan hadits berkomentar, "Hadits ini shahih
ini
berdasarkan syarat Muslim, dan aku mengetahui ada illah pada hadits
tersebut." 3$

$ mernbuat perumpaan 3nng disarikan dari


Dalam hadits ini Nabi
hikalat Tuhanrrya S, !,aitu mendislvipsikan Islam dengan
perumparnaan iilan Fng hrnrs. Allah juga menyebut agama-Np Islam
dengan sebr*an ftilan yang hrnrs di beberapa ternpat dalam AI Qr.r'an,
antam lain:

"#.#i'u-ilt L,i" L,Hiqfr


'$:;i*urrn
=,ffi*
"Tunflirilah lerni ialan Sang luus, (l4tfu) jalan orugrcmng 5ang
tdah hglau M nilsrnt k@a maeka; bulen fialan) maeka 5ang
dimurkai dan bukan (pfu,ialan) mqel<a gng sat" (Qs. Al Faatihah
lll, G7l
Di sini'f.t*31 L#rt falan yang lunrs) ditafsirkan dengan Kitab
Allah (Al Qur'an) gang berfungsi menjelaskan apa itu Islam secara
eksplisit dan meqgaiak rnantrcia untuk memelulmyra.

Dirirragatlen dari Jabir dia b€rkata, "Jalan Snng ltuus adahh


$,,
Islam, dirnarn luasrqn tertentang antara langit dan bumi."

Al Munddd W-Targlnb, 3n7ll berlata, "At-Timfdd berkomentar batu,a


hadb ird lr*arrghab-'
HR AlHahm WW,ffiktnT.

426 $, Xr-prf""IhllsanlbnuRajab
Allah * berfirrnan,

d -G- d;: "e;+ 31, "'t"+ii irlri


t:; ti*
--p1gz3i",t-+ii e 1-rt&";*
@ i# ,:-G+33;, fi 3; ra'+ ii,";9
C r*;*-i:f;]i J:'" :t*t'$;'ftfr1-,sfr
@# *>€ ;)) *rws +-sb tfi J)*lhi
"Hai ahli kibb, saungguhnya tdah &bng kep&nu Raill kami,
manjelaskan kepdamu bantnk hri in Al l{ibb tpg lanu
sunbunyil<an, dan bngk (pula yrg) dibbd<amg. Saunguhryn t&h
dabns kepdantu cahaya dai Allah, dan Kibb trurg mqtqarTglarr.
Dangan Kibb itulah Allah mqtunjuki omngorang grug mangikuti
kaidhaan-N5a ke jalan kaelanntan, dan (dagan Kibb itu puk) Allah
mangelmrkan o,zng-oftng ifu dari S&p glib kepda cahaga yang
taang bandemng dengan seizin-N3a, dan manunjuki mqel<a ke jalan
png lurus." (Qs. AI Maa'idah [4]: 1$16)
Allah & juga berfirman,

j?i\#.tS b
i;rfi! *9, &* t:,,;Lis
'ofi"4 -1, fJa3".iJ,i
"
# *,rftr'ofr;
,-:.,,@

KumpulanltrlisanlbnunajaU lB 427
'hn bhwa 6ru9 lkmi winbhkan ini) adahh hhbKu yng
lurus, nnh ililfrkh Db, dan fizrganlah l<anu mqsikuti frrlan-firkn (tpng
lain), laranhlabkkn itu mqcmifuilean l<anu darifizlan-Irlg. Yang
dqnik*n itu dipahbhbn Allah agar l<amu bqhkua." (Qs. Al An'aam
[6]: r53)
I-ebih iauh Irnam Ahrnad, An-Nam'i dahm Tafidr-Nf dan Al
Hahm s€buah hadib dari hnu lvlas'ud nailrllBllahrr din
berl<ata,
zl o lr't €, u
cr,
4.l.g dIl
i .

,'V ,br J-rs


,
4
t
,t*;;.Lr ,v Ul :Jtl fa!
V W'*1 ,lS!;r er6:Jtl i ,lg, N
*-tet:r;1,V) f:i ; ,#t,y*LW ,lL r\
.( 3*irwS;i;6ae#
'Rasrlullah I pernah m€mhnt sehnh garis d€ngan tanganrsn,
keundinn berlota, 'h?i *lah jalan Ahh gng hnB. S€tdah tu befar.r
mathnt Snis d sebCah lour dan l&t51a, lah bslcaft4 'hl ffit
hb,rfrb, hin 5pg d @ fu, Mn & sftn 5ru9 @.
Sctdah fu bcfan rnsr$a rrp{ 'ht Oolraa 6pry lhl ptAlbt
hO er@fu gg hna a* llstffil, Dta, htfigrbh l@nt
tnogW**t bgW.'ol(Q3. AlAn'aan ret f53,

3Dr HR Ahnad d AM, l/Xtl ddr ff51, Artttaca't (Aligrur Al


(Dfrlrri
l&b4 lllJ4 drr,tlllT6@,dan Al{ahm W $#a*,2f31$,.

425 * fr-p.L"IhlflruIbnuRrirb
. Imam Ahmad dan lbnu Majah meriwa5atkan hadits dari
Mujahid, AsgrSya'bi, dari Jabir, dia berkata,
6zO
/c ., lt
L*3. &:) ;b hr Jr" olt ryI.'-,,-'J*
a
,Lcl u(i r,LL
t
,W 91-A :JL\ ,b ) c 4.i^,o.1

*'"i ,y;')\r L;.jr G oJ.l- ,-D Ja


';
(-'
'gufut
W 1i Zga W; : -*-fo t:i; i,li) t! I g;s :

.(,)*7ir
"Kami pemah duduk O, O*, Nabi $, kenrudian beliau mengukir
sebuah garis seperti ini di depan mereka, lalu berkata, 'Ini adalah jaran
Allah', dan dua garis di sebelah kanan dan di sebelah kiri, lalu berkata,
'Ini adalah jalan syetan'. selanjutrya beliau meletakkan tangannya pada
garis tengah, lalu mernbaca alnt ini, 'Dan bahqn (lnn7 Kami
painbhkan'ini) adalah jalan-Ku gang lurus, maka ikutilah Dia, dan
janganlah kamu mengikuti jakn-jakn
6nn7 lainl."ssz (es. Al An,aam
[6]: 153) .,. t r- ;-- - " .- r .,... ,: ., - _

Diriwayatkiln dari Ibnu Mas'ud {S, bah;; dia pemafr ditanya


tentang". jalan,. yan5l lunrs, lalu dia menjawab, ,,Kami pemah
mefringgalkan Mutilinmad $ di bagian bawahnya sedangkan ujungnya

3e2 HR. Ahmad (Musnad Ahnnd, 3/3911dan lbnu lylaiah (.inaa


lbnu lutaph,
no. 11).

KumpulanT[IisanlbnuRajab {$ 42g
berada di surga.,Di bagran kananrrya ada ,auilnd sedanglon baglan

hrinya iWB ada firryrad. Kenrudianada bebempa oritng yang lll€l.lgajak


siapa sala yang lewat di hadapan mereka- lvlaka, siapa sap png
mengarnbil taqnran telsebut dia past kalfiir di nemka, sedangkan
orang FnS m€nsarnbil jahn ters€fut rnal6 dir berakhir pada srrga."

S€tdah ihr hnu Mas'ud merrbaca ayal "hn bhtn 6png l(ami
Whblrbn ini) adalah fizlan Ku tpng hns, mab ilurfrlah Dn, dan

iarynlah lannu mqtgihni rtrlan'frrlan (trug htuil, larqm ialanialan itu


mqtmFbaikan kamu &ri hb*t@- Yang daik*n itu
dip*rbt tan Atlah agar lamu ffilnm-'(Qs- Al An'aam [O, 153)

Hadfts ini diriuayatkan oleh lbnr &rir dan hirr6p"e


Jalan tersebut disehf dengan kata ashstrfuath l6r€na ir menrpakan
FIan 1nrg hr6 dan mudah dilahri untuk mensaua d p€Fhn sampai ke tuinn.
Inilah penrnparnaan Islam dibandirg agama€(fta t"ftn{B lor€na Islam
mamrr m€rrSau,a pmganufoln sampai lcpada Albh dan srga Alhh dengan
mudah.

Sernertara FhrFralan latotr[B -rnesldFm billpk- s€rruanlp trdak bba


mernbaun p€ialanrya menulr Alhh hrfraran kfitdtstlp Flarxr[B prg sernpft
dan suh dhht tsh terrscht msr$aura saqg Pfi{an
bahkan s€baftllrIp
trcpada lsnrloan Alhh dan kctena*ip seda belgalrlrg d€ngm msit
rruslrtbttp- Oehkarena hr Albh lUernmm,

:isais\ #,fi q,rgt"y* *i't


@a#jib
:!ts l.ilL Ta&Ad?Thabrr6l65).

430 $, X"-p"fr"IhlisanlbnuRrtsb
'hmngpiap mencari agama selain a7ptna Islam, maka se'l<ati-l<ali
frdaWah akan diterima (agama itu) daripd*t , dan dia di akhimt
tennasuk orzng-oftng 5nng tugi." (Qs. Aali Imraan [3]: 85)

Allah C juga berfirman,

\;j 3r;inJt*rcitU{;'i ry O-tttitt


';< uS'4i. t5. il;i ;3';. t1 ).; ,u
I
*y,2K!t

"%unguhng agama (gng


"q'e;'frfr-uPfi'-lq
dtuidhai) disisi Atlah hangalah Islam.
Tkda betselisih omng-oftng Wng telah diW Al Kibb kquali saudah
dabng pengetahuan kepda maeka, karena kdengkian 6ra"S ada) di
anbm mereka. hmngsiap gng kaftr tuhadap agt-a3nt Attah Maka
sawggwhrya Allah angat cept hisaENW." (Qs. Aali Imraan I3l: 19)
Secam urnum, Islam adalah agama yang dibawa oleh semua
utusan Allah. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Nuh *&,
b
fie cll"r;;i G.fd:,:,6 di op
$1

zA.' ,frJraft\ia:ris
@u4 , ':,, '."r,
'Jika kamu berpaling (dan peringabnku), Aku tidak menzinta *J
sdikit pun dart padamu. Upahku tidak lain hanSnlah dan Allah belaka,
dan aku disuruh ,upu:, aku tqrnaiuk oftrng-omng Wng
bersemh diri (kepada-Nw)." (Qs. Yuunus lLOl:72]' ,,

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab: I


{B $t
., a .. c.
,'l;G;'3G l't,
rJ. Jl- -o2\7 &- *t
d,
Alr$j
t2 a. .l "*,'t)"5.11l''f,
e.r-^-., J^
"KiL fr$" J;y'o;4.$; ,y & u lrCfr
ifli ljtr3i$ 1r:4G" n6i ,-Y ;1'4.;. 1;"<r3
b

@4i rU &;fr # ;#"; i i;V\'|oi:6


"Dan baiihadlah kamu pda iehn Allah dazgan iiiW pnq
s&anar-banam5a. Dn telah mqilih lamu dan Dk selali-l<ali tidak
manjadikan untuk kamu dahm a1lann suatu kaanpibn- Qkufrlah)
agenn omr|g fuamu lbrahim. oia @kh) tdah mqanni lannu sel<allan
oftngorzng muslim dari dahulu, dan (bqitu Wk) dalan W Aur'an) ini,
supp Rasul ifu manlzdi slcsi abs dirimu dan supg karnu semtm
manjadi d<si aftisnnnusia, Mah diriftanlah slnlat, tmikanlah
sqaap
akat dan bqpqanglah larnu pda bti Attah. Dk adatah Pdtuilutgmu,
nnka Dialah sebaik&ik pdindms dan s&aik+aik panolorg." (Qs. Al
HafilZ2l:781

hb;i frfr 'ot


W +fri #. b'.i)
\ ;,*SS
@oi* -,fsfifi*{nelt€
"Dan k& amkannlmia,
lbnhim t&h meuwiatlan uaryn itu
dnikian pub Ya'quh Qhnlrhn Mab): 'Hai amkaml<fu!

432 l$ f,r-p.lr"ThlisanlbnuRiiab
lannu nnti kaali dalan nwnduk qryrn Isbtn'-' (Qs- Al Baqarah H:
13a
Yusuf p6nah b€rlota,

+* ,u a.eles *uT u 6;fir, 3i, g3 t


e
gfuf ., -;)i ai n'fis g"r';it :btt 9a;r;!T
b

@'#fu$iiry:,C; ,;.s*a
'Ya Tulmnku, Englau teh nageruggahtan
k&lil sfuian kaafinn dan tdah kefiaku s@an
bbb mimpi. (Ya tulnn) Parcipb hngit hn bumi. hgbuhh
Pdtudmgh, di dunh &n di ald?tut wktlanlah aku dalam kdaan
Ishn &n gahnslanlah afu dagpn omnllomr{l ltary slmlilt' (Qs.
Yrrusd t12L 101)
Sernentara tentang keriaan Saba' atUn O kfirrlran,

*i*i'rti'^z+'iii t1s"'6fi J?"i d je


i) U, U6' r-l? ;'# & :i1,su ",ire e
@&jrio;&#e
'Dibblan k@an5p: 'Iulasiclah ke &la,m isbtn'. Mah bfuh
da mdlrat hnbi itbm itu, dikirury k&n air Sang b6ar, dan
d*hglaplamg kdm Min5p. ffiblah Sulainmn: 'Saungulryp a
dalah itbm licin tqbut dari laca'. Ba@ts bqkab, 'Ya Tulnnku,

Iftrrydanlhtisanlbm.Rdab lB $3
Saunggahnt/a aku tdah bqbmt zhalin t*hadap diriku dan aku
bqsqah dhi bqsama Sulaiman kepda Allah, Tuhan semata alarn'."
(Qs. An-Naml 1271: Ml
,
Kaum Hawariyyin pun pernah b€rkata,

liv )i4o=.-r. lr4r;oie,{fit &*tiW


@oit riluz;"*V&v
'Dan (ingatkh), kdka Aku illnmlan kepe pqlgikut Ia gnq
setia: 'Elqimanlah kanzu kry&-Ku dan kda nsul-Ku'. Mqel<a
manjaw;ab: 'I{ami telah bafumn hn sal$ilarlbh fiualni ,asu| bhtn
samguhrya leni dalah onngangl gtg ptuh (kryda
sanannu):" (Qs.Al Maa'diah [5]: 111)
Allah pun mengganrbarkan jahn ters€but dalam surah AI Faatihah
dengan sebutan,

1S # ;ffi;*'#,i4i'u,fi b'i"
@'';t.'ai
omrgorug yng t&h fulau fui nilmat k@a
"(Yaitu) jalan
maela; bukan (lalan) mqdra 5png dimurkai dan bukan (puh ialan)
maela 5antg s&t" (G. ru Faatihah [U: 7)
Kernudian dalam surah An-Nisaa', Allah & meqebutkan orang-
orang lnng mernperoleh kenikrnatan t€rs€brd dan mengelompokkan
merelca dalam empat klasifikasi, pitu:
. Pertama, para nabi

434 $, fOrmpulanlhEsenlbnuRefab
I(edtra, orat{t-orang shiddh
Ketiga, orang-orang lnng rnati syahid
IGempat, or6ng-ofi?0g shalih.

Ini mengindikasikan bahua keernpat jenis omng tersebut b€rada di


Iilan yarg lums. Oleh lorena itu, lnng b€mda di tuar mereka adalatl
olanggrang yang dimurlGi, lBitu olar(foran$ png mengetahui dengan
baik tslan 3prg hrnrs ters€ht namun rnahh iailan yang hin
s@aria sadar, s€pcr6 pengand EFrm Yatnd dan cang-orarg truqrrik.
S€danglon orang"yar{g sesat lagi bodoh adahh otang gnng menernputr
iahr yang tidak lurus l€r€na kaidalrtahrnnnp dan berasurnsi bahrra
itulah *rlan yang lurus.

FIak€lGt Islam adalah berserah diri kepada Allah E dan


melnafuhi-It[n. Sedangkan Ishm seara khusr.rs adalah agarna atau
alran 5png dibarrn oleh Nabi Mulnmmad $.
Sqak Alhh mengutus l.labi Muhamrnad C, rnaka saat itu pula
di rnata Allah selain agarna Islam.
Udak ada lagi agarna lain yang sah
Sedangkan agarna-agama lainqn adalah agama kufur karena para
pengilrubrta fidak dan fdak mengikuti ajaran
Muhamad * dat durhaka kepuda perintah Allah. Ini tentunya tidak
luput dari dua hal, 5Bitu:

B€rserah diri k€pada Allah dan tundul{ ,kepada perinta-


perintah-Nln, !,aih agarna Islam png ditunmkan-$7a.

Durhala atau mernbangkang Allah dan perintah-Np.


Konsekuenslnya, pelahrnya tunduk dan taat kepada ryehn
sebab syetan menrerintahkannya menernpuh firlan 5rang
berda di sebdah lonan dan kiri irlan yang lunrs tersebtrt,

ffunpulanThlisanlbnuRajab l$. afS


serta menghalangi jalan yang lurus. Hal ini seperti yang
digambarkan Allah & dalam firman-Nya,

e
tr,; {
-,i ist; i*et Wi.ti )-
q

,r,.? .C z od t
,j)+l g'rj @w "jlb ";.: 8b?il1
"rr)
kg,L'i.tn;
'Bul<anlcah Afu tehh menqinbhl<an kepdanu hai bani Adam
supp lcamu frhk syfun? "Saunguhnl,a s5ebn ifu
adalah musuh gng ngata bgi l<amu, dan hendaldah l<amu
meqetnbah-Ku. Inilah fizlan jang lirus." (Qs. Yaasiin I35l: 5G6f)

-t;i',se
@'yi:dt dL'i" "J'o'frul Alri
"rif-i *S"rgt* u:"**i ,g [;;b.g';

Jrt @ 3"f."; i'g, r+ lr" dr? nu


'ii1:..1"r+q d"rr;r: tSrl,lq eH

@;l+f "ei#
"lblis menjawab, 'I{araa Engkau telah menghulrumku tqsat, aht
bqar-benar al<an (mergt alang,halangi) merel<a dati ialan E Skau
gang lurus, kqnudkn aku akan mendatangi mere,ka dari mul<a dan
dari belal<ang muel<a, dad lenan hn dari kiri mqela. Dan Englau

436 lB Xrr*pulanThllsanlbnuRajab
frdak akan mendapati kebanpl<an mqel<a bercytkur (bat)'- Allah
ber{irman, 'Keluarlah l<amu dari surga ifu sebagai olTng terhina kgi
terusir. Saunguhryn banngsiap di antan mereka mengikuti
l<amu, benar-benar Aku akan mengisi netal<a Jahannam dengan
l<amu sarzuanjn'." (Qs. Al A'raaf [7]: 15-18)

,-""):fi A "d Uj.l ,6*i b, o; Jtl


r* 35V {1 @ 1,i"l1 "e-i*t
@r"ai*WLVudJti@
. ,..&? .
o, €J4t u,
a
$l{*"*JnA,ev'o)
@be6
"lblis berkata, 'Ya Tuhanht, oleh sebb ful<au telah mqtutusl<an
aht alan menfidikan mqel<a mannndang
bahwa aku saat, pasfi
bik (pubuatan makiat) di mul<a buml, dan psti afu akan
menjwtl<an mereka setnuentn, kank hamba-hanb fugl<au gng
mtkhlb dl antan mere,la'. Allah berfinnn, 'hl adalah hlan WnS
rtille, kewJibn Alflr-lah (mq*zgarya). SauWutrya hanba-
lnnzbKu tldak da kelnnsa n @bnu t*hadap maeka, katali
onnsrorang gry mengihn lamu, Wifu orutg:onry iatg sat'."
(Qs.Al Hgr [15]: 39421

Dtriuaptkan secara slnhih dari hnu Mas'ud 6,, bahrara dia berkata,
"Sesunguhryra Jalan yang lurus ini dihmggui oldr syetan yang memanggil-
manggil, 'Wahai tnrnba Allah, inilah ialan! Titlah ialan ini'. Oletr karena ihr,

IftrmpulanThlisanlbnuRajab l$ $7
berpesarg teguttlah dengan tali Alhh, karena sesunsphnla tali Allah
ihr

adahh Al Qur'an-'39
para
Sqrnra Kitab srrci SBng diturunkan dan para rasul Fng dfuhls serb
p-dhrfiI. rrr€rry,€ru dan mengalrk untrrk mengikuti Frlan ,"nS turus ters€but.
dan
SernerrAra qr€tan dan para pendulnmg serta pengihhya dari bangsa iin
rnarusia rn6{gqhk unhrk rnasuk ke inlur Fng b€lada di hlar irhrr Fns hrus.
Hal hi sep€lu FnS ditegaslon Alhh {i,
t;js
sH $s u;'r 'i u fi ---- ,', 0,l&35i "Jt

,
Lt ,sfii'ftfr tiJJj. ir, 'fr'c'r'";i It
a 'cfi g.-9t1 J)in&{a;|r;fr'ot? e'):fi
t

@ 3;it ir i) &. si::, a:'ii i $'i,s,.5l


nl{ablanlah, 'Aplah tdb abn mentpru sdah dafi& Allah,
s(!',.atu yary fuk hpat nqdabngtan kqnnfabn k& kib dan
frhk (prla) ketnudtnmbn kepda ldb &n (arybh) ldb
alan ka nbli ke b&ta ngt s6dah Alhh manbqi pdtniuk kda kib,
sryfi d-aryr 9pg t&h disaahn dd, @n di pa uangan png
mannmn; dalam kdaan btuglng, dh manry,n5ai lanmnlornn
wns ,rarnrggibp kda hlan wg firus (daryw nrugpblan),
'Marilah ilf,fr lan i'. I{ablantlah, 'Utryutryp Ntniuk Allah itulah
*nryp) @uriuk; dan ldb diruruh agw nrultt@l'lcan diri
(tmg
kda nilnn st 6b Abtn'.n (Qs. Al An'aam [O: 71)

3e{ FB- AdDarird @ran tU**t,2fr241dan Al BaihaC l&rrr'* fl hlra4


2/355r-

438 * X"-p"lr"ThlisanlbnuRajab
Islam adalah berse,rah diri, tunduk dan patuh. Islam sendiri telah
ditafsirkan oleh Nabi $ dalam hadits Jibril yang paniang dengan
mernbaca dtra kalirtrat qBhadat, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat,
menunaikan ibadah hali, dan pu.tstt di bulan Ramadhan.3gs

Dalam hadits lain, belhu menjelaskan bahwa pondasi Islam


dibangpn di atas kdirna pilar tersebut, bahua kelirna pilar tersebut
menrpakan pondasi bngunan Islam yang rncnidi tumpuan utarE,
r"d"rglr"'amal ibadah lainryn rnasuk dahm klasililosi tersebtrt.S
Diriqaleatkan iuga dali hadits Abu Ad-Darrda' s€&ra nntfugl dan dari
hadib Hudzaifah bin Al Yarnan s@ra nmrfu' dan naqul Di dalam
hadib t€rs€futXhad r*,rk dalarn bagian tersebut.s
-t

Istam yang paling utarna adalah tidak merqnkiti sesarE mr.rslim


dengan lisan dan perbuatann5p.39 S€danglcn baiknlA keislamar"t
ses@rang adalah dengan meninggalkan P€rbuatan Fng fidak
ber$rra.aoo Dalam Slnhih 14*11,fior dis€butkan hadie dari Abdullah
trin Sallam, dia b€*ata,

HR Ahrnad Vufisnd Afutmd, l/?tr, 51, dan 52) dan Muslim lslnhk
ltfishr, no.8).
rlR. Al eifiad (shalnh Al Btklni, no. 8) dan Muslirn (Slnhih Muslim, r:o-
16).
FIR- AfhThabaranl W l<afusepnpng druld dalan. Ithira'A*hwa'ld,
r/431.
398 HR. Al Ba,zar Vhsyfu Al Asbr, no. 3363i17}.
399 HR Al Blfiari (shahlh Al Biclwl, no. 10 dan 6484) dan Mrslim lslnhih
Itt:urbnno. r10).
tB- At-Tirmidd lfumn AtTiffi, rc. Z3L7l dan lbnu Marah (&tmn lbnu
Iukkh, no. 3976) dati hadits Abu Salarnah, dad Ahr Hwairah.
Setelah meriwayatkannya At-Tinnidd b*ata, 'Hadits tn glndb, dan lomi
hanlB mengietahuin!,a dati hadits Abu Salarnatr, darl Abu Hwaiml\ dati
I{abi I dad ialur periwayatan tni."

KumpulanThllranlbnuRri"b B $g
,bG
;6 tt ,r,t 6 q.
.p :J.'Jt's ,,yt
f it4 6 ,!y -i6- A LAE$ 6*
Y :), lw ,Q iil ir'*G -Jtl- Jb
$ti -J6-,Jrirr oc.>l ii)L qriW'rrU
,-/,,'

;L.Ui ti i! :)Jua 1-# e eort;


*i:rf $yii;; -ir;- 3;br :)Ju; ,?o G)
a
c<
'd,J" & -iC- 6y't e ir't?'r1>l OI
t:r_*crJ & c.";,u;t.:,-Jv-tlrt;U;
,;b;\Ll G,r-,\r ;tr-fr:fri eLY,
itbf',r5 :Jts .U;, 6Jt 3,1bt :) Ju;
'Lii
'Fi 6y.'bt ,-i$- ,rfut e oi;Yr: tii
Selain itu, At-Tlrmidd JWa (no. 2318) medwayatkannlp dari hadib Malik,
dari Az-afiri, dari Ali bin Husain se@ra mutsl dan setelah itu dia
berkomentar, "Seperti inilah 1ang diriwaSatkan oleh sahabat-sahabat Az-
Zuhri dari Az-Ztrhrl, dari Ali bin Husain, dari Nabi $ seperti makna dan
redaksi hadits lvlalik s@aria mutaL Hadits ini menurut kami, adalah haidts
1nng paling slnhlh dart hadib Abu Sahrnah dai Abu Hurairah."
401 HR. Mnslim (slahlh Musfrm, rc. 2484/1fi1.

440 l$, mmpufanltrlisanlbnuRajab


'"J
q-t' ,-lG- i;HrriEr 6 $t; -i6- G.
l'-Y'r../
uo o t9 - ,
p
o

,? i,,
.uiit,
,, rilte i$r -Jt -
:
r-llt
A. i t I

*i ,1? tur Jr" 4l#'-Jtl-'.el


J,tshr Cl ,Jd ,rl' G;;;
o. . o1.
,f g^.l-l-,1

qP q !r(J_
1lt -Jtr- r,3,' y€bf ,-t! at

TGbf oP
t-t! .. : . of.
,s$e
'v * r>411
a

dt ohr
,{g U ortraht Jfr,'ri; Jet (?, ,A,
)r ef,
lii$t$fr,rit:" "r3'rii;$i gu
Jt; {:e*y;3?
z lz 6z .u
-c>3i ci-
., \et
"K€fika aku sedang tidur, tib&tba ada sorarg prh datans
menernuilnr hlu b€rlota, 'Elerdirilah!' Pria ihr kernrdiim rn€mih kedtn
targanlu, hlu aku Uerangtrat bersamanln. Tak larna kernrdtm alru tdah
b€rada di iau di bagian ldriku. Aku hntas muhi nurganrbihrlp, lahr
^rad
dia Hata, 'Jangan mengambil arah tersebut, karena ihr adalah tslan
ldri'. Tak larna kernudian ada iaund di s€bdah kananl$,
hlu pria itu berkata kepadaku, 'Ambillahralan badan l<arnn tuii!' S€telah
ihr pria ifu mernbawaku di sebrah gunung lalu berftata, 'I{ai!rilah!'AlQr
kenrudian mulai menranptryp. Tetapi sctbp ltah alru menalltnlp alnt
t€rjatuh dengan pantat hingga beberapa lra[ alru rndahirarmya- S€tdah

KrmpdenThlisanlbnuR.fb * &t
itu pria itu beranjak pergi hingga berada di sebuah tiang yang bagian
ujung di langit dan bagian bawahnya di bumi sedangkan bagran paling
atasnya terdapat lingkaran. Kemudian pria itu berkata kepadaku,
'Naikilah ini!' Aku berkata, 'Bagaimana mungkin aku mernanjat tiang ini
sementara bagian ujungnya berada di langit?!' Pria ifu kemudian meraih
kedua tanganku, lalu masuk bersamaku. Tiba-tiba aku sudah
bergelanfungan dengan tali. Pria ifu kemudian mernukul tiang tersebut
hingga dia pun tunduk sernentara aku tetap bergelanfungan pada tali
tersebut hingga pagi hari tiba. Pagi harinya, aku mendatangi Nabi $,
kernudian mencaitakan mimpi'tersebut kepada beliau. Mendengar itu
beliau bersaMa, 'Jalan gng qglau lihat bffida di seffih kirimu
adalah jatan omng-oftng ki:ri. %rgkn iatan Wng aglau titnt Ma
di sdelah lananmu adalah ialan omng-orutg kanan. Gnng 5pttg
terlihat itu adatah tempt tugal pm aphid dan azgl<au fidak bis
menih parisi tqsebut. Sdangl<an tiarg tersebut dakh tiang abu pilar
Islam, dan bli te.rcebut adatah bli Islam, dimam angl<au sqzantia
bapqang tquh pdany hiIW aial dabng manianpuf."
Allah t berfirman,

"Ai's iS"fF WS J*ui 3# fi *t


@3,--it
"Dan hak bagi Nlah (mazaangkan)ialan gng lurus, dan di antam
jalan-jalan ada Sang bagkok. Jil<alau Dia manghandaki, tqtulah Dia
metnimpin l<arnu semuantn (kepda ialan Snng banar)." (Qs. An-Nahl
[16]:9)
Allah & menjelaskan bahwa tujun dari jalan tersebut -yaitu jalan
gBng teramh- adalah mernbawa pejalannya sampai kepada-Nya, dan

442 lB. fr,-pulanTtrlisanlbnuRaiab


bahwa ada juga jalan lainnp 5ang mernbawa peialannp keluar dari
fujtnn hirggu fidak sampai ke tujtnn.
png t€rarah adalah jalan Snng lunrs, sedangkan ialan 3Bng
Jalan
fidak terarah adalah jalan syetan yang terlaknat. Syetan sering
menSntukan jalanngra di beberapa ternpat dan menggabungkan sernuir
ialan kesbsatan sebab ialan png b€nar pada dasamya hanlp safu, 1Bifu
agprna Islam 5nng mengalukan keesaan AIhh dan patuh kepada-Nla,
sernentara jiilan kesesatan bantpk dan sering dilah.d, ujurgnya bemnuam
pada lcyirilon dan perhntan rnalsiat.

Redaksi 9(;i trlfl fr ;vt "d kdtn # hhn tu*rt


ta&ptdu hnh pgar.'
Maksrdrryra adalah Allah C tdah menenfulon korilor dan batasan
serta mdarang tnrnba-&a unhrk tiddr mdanggiarnln. Shpa salr prg
mdanggar batasan temsch.d, rnal6 dia tdah belhnt zhahn terhadap
dirin:n dan ldur dad jahr ialan lurus Fng dip€rt$ahlon untuk tetap
padaFlurnya"

K€fil<a pagar tersebut menghalangi orang-orang unfuk melanggar


batas dan melqpati rambu-rambu yang telah ditetapkan, rnalo ihr pun
dis€ht dengan batasan Allah sebab ia berfrrngsi melarang siapa saja
yang rn€rnasr*inlra melanggar ramhrranrbu tersehrt.

Berkenaan dengan hal ini Allah O berftnnan,


€..
6l t ll l ttz . 6.t t tt
- .lzq/ /' .,7
IJl \--tL J*4 U.t La9ui;i Yi dlll )3Ja r.!Ui-

@i)rX[,ii$']t

ItumpulenThfisenlbnuR"r.b 3 443
':ltulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggam5a.
Bamngskpa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-
oft,ng Wng zhalim." (Qs. AI Baqamh 121 229)

*it+u,'ailis'frfr e,i-
ji"fi iLL atl
3'Ai <V,ss"W Oy'j#:rfi Qi u J-F
[t+U isrlL i;4,{iis fifrorx- js@}+dt

@ i#t -it'JL'ilt W t itr* fts


"(Ilukum-hukum tasebut) itu dalah ketqfuan-ketqtfuan dari
Allah. Elamngsiap bat kepda Allah dan Rasul-Nja, niscag Allah
manasukl<annga ke dahm surya gng mmgalir di dalamn5a sungai-
sungai, sdang merel<a kekal di dalamng; dan ifulah kananangan Sang
bmr. Dan bmngsiap gng madurhakai Allah dan rasul-N3n dan
melanggar ketenfuan-ketqfuan-N1m, niscaga Allah mernasukkann5a ke
dalam api nenka sdang ia ke,l<al di dalamnSn; dan bgiryp sika Sang
manghinal<an." (Qs. An-Nisaa' [4]: 1&14)

s",7-ft lb 3$ fi t3L 3;tJ-;;$fr 3r;; tx:


@ Gi l,u.''t'"21. $*'fri U,s-tfr
':ltulah hukum-hukum Allah, maka dia telah bqbuat
zhalim tuhadap dirinSn sqdirt. I{atnu tidak mengetahui bmngkati Allah

M4 lB fo-pulanlhlisanlbnuRajab
w,fuh itu watu Inl Wtg bnt" (Qs. AfirThalaaq t65l:
1)

Sdain itu, Nabi *i m€n€ngaskan dalam hadils yang dtuiwelra*an


dari AUuTsa'labah AlfhuEEni, batrua I'Iabi * b€rsabd4

j;rf ??t ,G:'fri to *,:; ;;ht Lf


.6\:fr x r:,\:L'Yt ,r^
"%uryuhnya Alhh eh nmadan fuw lcesdbn,
nnlahnsanlah lanmt nwybrttgialorutga, en n*dan lnl-lal Wg
hamm, nnlafrngedlah lannu mawfiirgrya, aa neflan bfun
nnt<a frnsantah lanrut futgamga-"M
Batasan Alhh itu disehrdon dahrn bentuk rrudaq dan b*sarala
yang dirnaksd adalah s€gala s€sratu 3Bng diizinlon dan dibolehkan bagi
hamba. Oleh karena itu, omng Fng mdanggil batasan$atasan
tersebut, dianggap keirar dari korllor kehalalan lEng ditetapkan
Allah &. Kita dilalarrg mdanggar batasan AIhh liarata pdar{ggarart
1Bng dilah*an dalarn lirglup rnalma tersehd adalah ttararrL
Terkadans pula SBng dimdsd dengan baban$atasan Allah itur
adalah segah sc$atr 3Brg dtararrilmn dan dlilary Alhh t.

Dengan rnalma turi dllatalmn bahun iangnlah lrafim m€ndet<afi


batasan-batasan Alah s€perfi Fng ditegaslon daldn ffmtan Alhh l,

'c;:-ptsfissi.d Q
'o2 t{R. AilhThabarad W I(#, ZJW\, eaOarql*ut lS.rru M
Uqm, 4n&&!.%l, Ahr Nr'&n llfrrph Al hfip', 9n7t, dan Al
Baihad lS,nan Al HM, LO/LZy wa nwqn@Ahr Tsa'labatu

rfmennlhlismhnuR.fb * {45
"Maka janganlah l<arnu mendekatin5n " (Qs. Al Baqamh 12I L87l

Ini pun setelah Allah melarang melakukan hal-hal yang


membatalkan puasa di siang hari dan menggauli ishi saat beri'ukaf di
masjid. Jadi, yang dimaksud dengan batasan-batasan Allah di sini adalah
segala sesuafu yang dilarang-Nya. Oleh sebab ifu, Dia melarang
mendekatinSn.

Allah &
telah menenfukan batasan unfuk segala sesuafu. Dia
menjadikan batasan untuk yang halal dan yang hamm. Dia juga
memerintahkan untuk bersikap tidak berlebihan dalam batasan mubah
dan tidak melanggar batasan tersebut. Dia pun melarang mendekati
batasan hamm. Yang mernbulrtikan bahwa segala sesuafu 1nng hamm
diungkapkan dengan bahasa batasan adalah saMa Nabi $,

,F W ;+r"rfri "hr i:L "f" fdt ,y-


-4.u ,cl.f, oi
... P l)^.,191 ?f
,
"Pentmpmaan orzrng gng Miri di atas babsan-btasn Allah
dan omng 5 ng -oru-pkl*n hal yans befrda dai gng datam
hatirya sepati sel<elompk omngtrurg b*bagi kapl ...."4o9

Yang dimatrrsud dengan oftmg Fng berdiri di atas batasan-batasan


Allah adalah oftmg png mungkir terhadap perbmtan tnram dan
lamngan-N3n.

Dalam hadib Ibnu Abbas, dari Nabi $, beliau bersaMa,

'rGr HR. Al Bukhari (slnhih Al &iclmd, rc. 2493 dan 26f361dad hadib An-
Nu'man bin Basyir.

46 lB fcumpulenlhllranlbnuRaiab
3/Jr 1,frr ,16 trfrt ,i;;,r.r 6 lz . ..
.-u)^.i Qu-
malgnW teinpt ilat pinggang kalian! Takutlah kepda
"Aku
api nqala! Talruilah kepda hbsan-btuan Allah -beliau
magablarrntp erya* tiga kali-."4o4

Yang dirnalsd dengan batasan-batasan Allah di sini adalah


brangan Alhh dan rnal$iat kepada-Nya. Terkadang batasan-batasan
AIhh ihr (al hdtd dimudaklon karena mernpertimbangkan sanksi png
ditetapkan yang marghalangi perbtntan kriminal png lebih besar. Ada
3png mengatakan bahwa had zina, had pencurtan, had minum khamer.
Inihh istlah had atau hudud 3nng dikenal di kalangan aNi fikih.
Contohqp sabda Nabi $ kepada Usamah,

). cl! o 9u
- tto.4
.alll ;jJ> ;r,c ,l> €, e*,Jl
"Apakah aglau mqninta funtuan dalam alah safu perkam had
5rug ditqTtulan Allali.nos
I.labi C rn€rirmglraptan hal ini karena Usamah merninta banfuan
kertrganan hul$rn dahm p€rtom wanita yang telah melalnrkan findak
p€ncr.uiam.

Dahrn hadib lain disebutkan,

HR AftF,Thabarani W tuhn Al l{ae, 1y10953 hn Al Mu'Jam Al


fuafi, tp. ?Ji141dan Al Bnzzrrr ($asyfu Al A#r, no. 3480).
HR Al Brl&ad lslrilrih Al Buklwl, r:o. 2375,37S!, 6887, 6788, dan
6800) dan ltlustm lSlnhih lutistn, no. 1688).

Kumpulannilisanlbnnrn{pb l$, 47
-/t;, fr6 *At,ti;*ir r#f
#t)
fqaHanlah hulnn hd dabn kadi:in*p abu m&lillw,
Wiahmn bik taffip ffing tql Mat nrutp,rtiilnl"M
Irnam Ah b€rlota, 'Tegddanhh htlorm hudd tefiadap h.Gk-
htdak k"lian'ryr

* dabm hadb Bdah j* Ai ilii i


S€danskm sabda lrlahi
.rtnsa Ht asb, m*ftti
J+t ? !, ;to b 'r, .f 1 *
futnnwr dqa tdih ed W&t td a*fut kad &n *1, dt
lcrsl.s hd Abh 1,',tt{B rdilm befteda pendapd
ry rndrsrd dai
kata al hd & sini, apldr tu a&h hdorn hdd lsrg *[r
dit€iaplen secila qiari'i adrah lg1g &nalcsd ,,lrteh lul aean'
bafiasan yafg 'ltt€iadru Alfi serh 6,-d* rrfiI( dd&fi, sd&rgga
rnermhrp s€nrra rr&L Sdairl ltr rrnlrsfrrlp adaHl
hrartgan mdnrggil seefih lofr antrdsr urtuk menfrntiera dm birt
s€bagairrya lgrg frdak tcrrrrcdr srlsd am pdarggilan pedilel
tErarn
Ailah I berfumq

ttfi-;A$fi3t3L*S
406 HR Atrmd lDfiBdAM,5B\316,
qfl HR Abu Dad (Srlan Ah,
dan @.
h4 tW$, Artlk'i lA*furu Al
trc,-
I{rb4 4ru1, dan Alnd tltfr-d AM,l/8, % dan 145} fu At
owfu'.
sstrrfia
HR A Brlfiai (9Hfi et *H rc- (i8{8, 8el9 dan 6850 tu lflstu
{Mdride\m.17Gl-

ffi lB r"ry.r"IhBalbqnnridr
Itulah hulrun-huhm Allah, ditqanglerr-l,ltp kepe bum gng
(nmu) matsehru:" (Qs. Al Baerah I2l: ?-3ol

u sr',A t rX;- $i si+is G,a: GL 31f +tilS


@;# ryfrti-l;:ur'frfr,:ti
'hngang Anb bdn ih, Wh angat kdaftan dan
kanmftlrannla, &n l&il, mhr affi nqgdtn hulwn-4ulwn Sprg
dhnmlan Mt k& Ra *Irt.r.- Ibt Alhh le{alra @hd W
f'hb &lgltm." (Qs. At-Tanbah l9l, tD
Yang dirnaksui dengan batasan Athh d sfoti adalah segala sesil.tatu

png menrbedalon antara yang hahl dan 3nng haram, drnana rnasirg
rnasirg merniliki kenstimeunan tersendirt

Alhh t s€ndfoi merrnrfi orangcarg lpng rn€r1ierga batasarF

bafiasan Alhh t€rs€h.t dahn trnrarttn

S_*r"fr$'fi *4it:$i,JrS
"hn Sang mandilmm hulam$ulwt Alhh. hn Mlah Mb
gfua bgi oruAsangsprg futumn." (Qs. At-Taubah l9l: ll2l
Dalam s€brrah hadib nmrfu'Snng diriq,ayatkan dari Amr bin
q,u'aib, dari aphn5p, dari lrakdqla, dis€hiftan,
,o,
c-
J'
&,)r, ;4,l;;r{qt#lri .ii-- Zl

,li r*" i:rif '-ilt;j ,'ok


, tt
rt :J'-r--t W

IturyulenlhlisanlbnuR"r"b l3 Ug
o t, 6 z. o
9,
€)su ',yG'g
,
U;&, ,A$ 4rl^> cq)
6 ,,*b'!;J GrfZ'5D e)j &t
,!,'afil; :Ja- & furr;l, }if- Jti
t*./ az t! o!
Ol
'.l ?ri
G 9F ;" 4,! :> .nJ t3 J,IJ
A
t) . 41,* OJ*l

ry) xk ok '^3 Cp ,ht C?.: -t tz


,10JI
iik r:,":, Jlfr ,f$ li *; J4 6_ :
t z-
1Ott.
, lto(
cotal
olt )oz :
e,lP; ,5,"t: S)su b,a; (,yv
I t,
jil ,gq
,
tl
d) L9J;r
l .t.o t ,
Jti i, iG gt Gr"Z
\pz
2.4.2 , o.
''-a'tt
t.t t
,
oJ*r J*Lia
aa -.
1,1
l,u. ,lfil r'-,
:dr4 ,
,?
at

Ctj ,1; $Jr 6:;,iyt'il- 1* ,p +;


.rAtlk. #X)9,i
"Pada l-Iari Kianmt nanfi, N Qn'an al<an diha&pl<an dalam
wiud s@mng pria, kanudian pria 5ang pmzah menhwa Al Qur'an
di depn Allah, lalu dk sehingga Al
@r'an dalam wiud pria ifu bqtbh manrtzdi muathn5m dan berl<ab,
'Wahai Tulnnku, engl<au manbmt pr*z ini mqnbwa diriku. Akan
tebpi, dk adalah petnbvn amarat gang buruk, sehb dk melangar

eSO l$, KumpulanThlisanlbnuRaiab


babsan-babsanku, m eninggalkan kataji bn-keunjibanfu sraanwe4ti
mal<siatku dan tidak menaaliku'. Pria itu terus dibffig fuen
berbagai maam argumen hingga dikabkan, 'I(alau bqfu, ifrr rttsnnu
dengaanya'. Tangan prta pembawa Al Qur'an ifu kemufuz dgw en
tidak ditepaskan hingga dia dilanparkan ke dalam api na&- Ada irg7
prk shalih yang telah membawa Al Qur'an dan meni$a w'nhh N
Qur'an dihadaplcan, talu At Qur'an diielmaftan sebagai omlc g*t lptts
manjadi musuhn5n, lalu pia jelmaan Al Qur'an ifu babb, Walni
Tuhanku, engkau telah mernbavnl<an diriku Pdanp, n& & &bh
sebik-bik panbawa. sebab dk maniaga bbsth&n|ru,
melalsnakan kewajihn-keuniibanku, manghindad nalcsftzt &n
mqtaatilru'. Pria ifu tqus dibuondong dengan .agLsnan hhl#
dikabkan, 'I{alau begtfu ifu uruanmu de,ngannSa'. T* 'futa karudbn
tangan pria tasebut dimih dan tidak dilepkan lrhw afrauilatt
perhiaaan dari isbbmq, disqtatl<an kepdaryn ffi taia" dan
dibqikan cawan khama kepdan5n."Ng
Yang dirnaksud dengan meniaga batasan-batasan di shi adahh
mernelihara ker,vajiban dan menghindari perbuatan harart
Selain itu, dalam hadits An-Nu'man bin Bas!&" dad l{abi ilr'
bdiau bersaMa,

#
lz

ir;"s:rj #
to ll ,t I mtt
)-r'l h<*tf
'-9,
,gl ,t'
O r7
cu,$l ',y tt{ q*.Y -:2rihl
O // O /
,1*)
C e) Lt) c*-€) 4iJJ

40e HR. hnu Abu Spibah (Mtslnnmf lbnu Abu Splbh,'L@/'/srl4gzl-

Iftrmpulanlhlisanlbm**b G 451
Cu.

,s{erti" ,*; Lt:;tr ftsr etr rrtlfut


lr vf ,& #" Jf'ofr.tf ,tL,4;;"of u+;
#J c

I o
\pt
Lf, yf ,ilrti^7
+rf G
o3b lt]rs ,li* '";tt'Ct-'.-Ab
.Liiir e:r'yf ,ii? i;ir '^ri
en 5@g lnmm p.n je. fuglw dfr
"Yang lnlal ru idae
anbn lnlal dan lnmn dalah syblnt Wry ti&k dkehn M,
kebantnkan'omrg. Oleh karun itu, bnngsiitp manfiry etuF aan
swbhat, fuarfr dk tehh manfiega kdtonmbn qann en eT\F.
Hangtan omng tplg tajaantbb &bn Fbnan st rttnt btfr dia
telah tajaanbb datam Fbnan lnmm, lagtaryp wargl
panganbdla Wng sdary mangantbblan tannlmSa di sedhg Fgpr
panbtu lalu nSaris mdetnti pantfurbs tas&ut Kehnhh! *tbp
m1a kbsan Allah di mio hn i ilalah
mantiliki batuan. Kebhdlaht
pubuabn haru*N5p. Kehuikh! Di dalam tubuh nwtw*t da
sqampl danh, ynq iika bik rrnka bik puk tubuh tM$ rDrrrun
iilca rusak nnka rusak ruk dunth tufuhn5n. Kehdlah! fifi, &hh
ql$u."4Lo

Dalam hadits ini, perlmtan trararn disaupalon dengan pqgar


pernbatas fBnS digunalcn oleh para p€rnilik lahan r.rntuk menFSB dan
menghatangi s€tnua png mendekat.

410 g1 Al Bukharl lslrahlh Al Bul(harr, rc.52 dan 2051) dan ilhEtm lsfrr/nh
lUlwhtt,no. 1599).

,{52 il$ IqnputanlhlisanlbnuRajeb


Yarg hahl dan lmqg tnram drdl<an secam jrelas- Maksudnya
ar{alah }Bng hahl maniliki batasan yang ielas dan 5Bng haram pun
dernikian Sehirr ftq ada irya h+hal png sifahrya syubhat (fidak ,elas
stat$ hdrurnn!,a atau tidak haran atau tidak hahl). Ini mernrnjukkan
bahraa ada orar{g yarg bisa dengan jeJas mana yang halal
dan rrnna grang tnrarn tanpa ada yarg ragu. Sedangkan
omrg !ru{l rnerasa stafirs tul<trn sesrafur fidak jehs, rrnka sebaiknya dia
berhaFhafi dan nreoghindarin!,a sep€rti yang dikernukakan oleh lJmar,
"Trrgpllorlah nta dan lcemgrnq"4ll
I{*i *rqga m€ngfufurnasflmbatun orang png terien"rnus ke
dalan hd+d ryShat s€eerti hahrya 6ar{g 5nng terjenrmus ke dalam
lffanr- Mal$ildr{E bahu,a jiua orang lmg melakukan
syr-fihat cendenrng ulargaralmtp unfuk melahdon perbuafut
hardrL Otarg seperti ini diurnparnalon dengan p€n$rnbala yang
menggrnbalalan d sddh patFr Serrenka omng
!E{g FralsTra ftnrh dari ruil pernbatas sangd fdak mungkin untuk
terieruurus ke dahrn h+hal 1rog dilarag. Ol€h krena itu, salah
saarfg ularna .alaf berlot4 'Jadilenhh sesuatu dari p€rbuatan halal
sebagd antam drirnu dar perhatan tlaram."

IHn s&dr tradts nru{u'Fng dtoiuryatlcn oleh Af'Tirmidzi


rtocb4--,

b:f;bf irl dE!


-- .., a, ,ry .,, ,
t,.L+ ,?
.jl;.*qf_,* y;6.r
{lr 1a1 AM {tfi'qad &Ed. l,r$f dan lbrlr lteFh @)nil lbnu fukfidz, oo.
z;t6I-.

I(EFlrrlhlisaa&mRai$ i* 453
"Sanng hamb frdak abn mancapi t@bbn omngomrg
bethkw santpai dia maningall<an pabwbn gang dinilai Mak
badampk ap-ary sebgi fultuk ketnfr-tntun tahadap pqbuabn
gang manim bulkan datnpak nqa61f." 412

Hal-hal 5nng sifatrgn s'yubhat ini dapat diidentiftkasi dari beberapa


hal berikut ini:

Pertama, segala sesuafu yang statns s3,ubhatrya mengufl<an


perbtntan haram.

Kedua, stafus syubhafuiln mernbuat seseomng sernakin llrtr


dengan pertuatan hamm.

Ketiga, sesuafu gnng menimbulkan keragu-raguan.

Jadi, syubhat ifu berada antara hahl dan hararn.

Redal$i ie'tl;p./rrilr *i'*"q1t -d;F, ,F W


"pdu kdua pgar tetsebut tadapt pintwpinfu 5png dibuka dan di atas
pinfu-pintu tesebut ada timi jnng digaaikan.,l

Kata pintu-pinfu yang terbulo di sini ditafsirkan dengan lamngan


Allah karena batasan-batasan Allah disarnalon dengan dua pagar png
mernbatasi jalan di kiri dan lGnan. Larangan Allah diumpakan dengan
pintu-pintu yang dibuka pada dua buah pagar !,ang menrpakan
pernbatas jalan yang lunrs dan ujung jerlanng. selain itu, pinfu-pintu
tersebut tidak dikunci dan digernbok, bahlen dibmtkan sebuah tirai
3nng digerai, dimana setiap individu bisa menyingkap timi tersebut dan
ntasuk ke dalam pinfu-pinfu ters€bul

412 gR. At-Ttrnrtdd (funn At-fnnlil,no. 2rt5l).


S€telah merturayatkanrryn At-Thm[dd tertromertar, "Fladlts fr ghaib, bn
lranrl haqp mengetahuinla bercal dart rahr pertuaapbn t{.'

4il l$, fumputanTtrlisanlbnuRaiab


Seperti ifulah syahwat yang diharamkan, karena jiwa cenderung
menginginkannya dan mampu melakukannya. Yang bisa menghalangi
seseorErng melakukannya hanyalah benteng iman. Memang jiwa
cend&ung mengikuti segala sesuafu yang dilamng, seperti yang
digambarkan dalam hadits berikut:

"of'al'rf) i'Ht';I "of'il;l q "j

.LG *{'*l*rt|t-c ^iy"


"sandain5a aku melamng *irh ,; dari mere,l<a mendatangi
pantalas, niwg dia n5nis mendabnginSn terus-menetus makipun dia
tidak mqtiliki keperluan Fdangp."+ts

Hikalnt Dzun-Nun Al Mishri bersama Nabi Yusuf bin AI Husain


Ar-Razi tentang wadah yang dikirimqn dan tentang perintah untuk
fidak menyingkapnya sangat masyhur.

Hal-hal 1nng dihararnkan atau larangan adalah arnanat dari Allah


kepada hamba-Nya. Begitu pula dengan pendengaran, penglihatan dan
lisan adalah amanat. Yang paling besar adalah arnanat kemaluan.
Sernentam ka,trajiban sernuanya pun amanat, seperti bersuci, puasa,
shalat, dan menyampaikan hak bagi 5nng berhak menerimanya. Allah &
berfirman,

'Aii{rt Gb?
)Qii t"
,r'tl$'t ?"t):J)i ('1

'o;:A;p{ Gu;iY;, #isrit * oi <;fi

413 H3. At-Tirmidd (Al lhl Al l{abh,3/8461.

IftrmpulanlblisanlbnuRaiab lB 455
-$)r:5 'fti a)4.
*,^i':."iib @ 'rlr+ C,jy
'w*:Tt ,* t/e7
4lll
l t.
qPJ ,tr;r:Tt't
.
GlJt3
@
(--- j (rPlitt'o*',*:tfij't
'SaunguhnSa IGmi tekh manganukakan atnanat kefia langit,
buni dan gunmggunurg, nnka semuntz qlggan unfuk mqtikut
amanat ifu dan mere,la klnuafu alan mangkhianatin5a, dan dipikullah
amanat ifu oleh manusb. %lnguhryp nnntsb ifu annt zlnlim dan
annt bdoh. Sehinga Allah magdab orangomrg munftk hhrhld
dan perempuan dan omngomng muaTikin laki-laki dan peranpuan;
dan sehingga Nlah mqerinn tobt omttgomng muhnin lakilaki dan
perempuan. Dan datah Altah Matn Pangampun tagi Maha
Pan5agng." (Qs. Al Ahzaab I33l:72-731
Dalam hadits stnhihydgb€rasal dari Nabi $ disebutkan,

..>ta;i!iu))$ ,bt,e-,rKiu;&it *
"Surga dikelil@ dagan lnl-lnl Wg frdak
sdangl<an nqaka dikelil@i dqgan sghsv2"4L4

Allah S menguji harnba-Nla di dunia dengan perbuatan hamm


dari kategori Snng bersumber dari qphrrat dan sytrbhat. Dia juga
menciptakan dorongan dalam diri rnanusia unfuk pe6uatan
tersebut saat sang hamba nxrnpu mdalnrkannSn. Oleh karena ihr, siapa
saja png nxlmpu menurnikan arnanat, menjaga batasan Allah, dan

414 FIR. Mus[m l$alrih luttsfrn, rc. %3221dan At B*hati (shahih Al Bulclmd,
rc.64871.

456 lf, Xa-pnfn*trc-IbnuRajab


mencegah melakukan perbuatan haram yang sangat
diri untuk
diinginkannya, maka balasannya adalah surga. Hal ini seperti yang
difirmankan Allah &,

@ u';i* di sS-*; itt-3v u $S


@&;ui a#,'oy
,Dan omnwnrg gns bkut kepada kebxmn Tuhann5Ta
adapun
dan mqalnn dai dari ke*girru lann mfanSp. Maka saunguhng
surwhh tanpt ngelftryd-" (Qs. Ar'Naazi'aat 1791: 4G41l
Mal(a dari itu,-s@rang tErnba di dunia ini perlu benrsaha dan
beriuang dengan kems mengendalikan diriqn karena Allah seperti png
ditegaskan dalam hadits berikut ini:
o-.z a O,

',bs Y. 4lll G*'r,.6 o.. .r9t!*Lir


"seomng peiuang adatah omng png beriuang mengendalikan
dirinSa larqa Attah 6."415

Orang Snng jiwaqn mulia dan menriliki obsesi tinggi, fidak akan
menerirna dengan perbuatan rnaksiat, karena itu merupakan tindakan
pengkhianatan, dan hanya orang 5png tidak merniliki jiwa saja yang mau
menerima tndakan pengkhianatan terhadap arnanat yang dienrbankan.

Salah seomng ulama salaf berkata, "Aku telah melihat perbuatan


maksiat itu sebagai nadzalah kernudian aku meninggalkannya unfuk
menjaga perilaku, sehingga terhindar dari pengktrianatan."

415 HR. Ahmad lMusnad Ahmad,6/21-221, Abu Daud lsunan Abu Daud, no.
tAs-Sunan
25OO), At-Tirmidzi lsunan AtTimidd, no. 1621), dan AI}.Nasa'i
N Kubm,8/11038) dari hadib Fudhalah bin Ubaid'

# I(rmpulanThlisanlbnuRaiab lB 457
Ada juga gnng mengatakan, *Aku peltuatan dosa
kmena malu sdarna empat puluh tahun, kernudian sikap wara'
menghampiriku."

Ada yang , "Siapa Snng melakukan sebtnh pertuatan


baik secara diarrrdinm karena rnalu iika tertihat oleh Srang lain, malia
jiunnya tidak merniliki kernulian di sisinla."

Ada puh yang berkata, "Tillak ada perbuatan lang rnampu


merrruliakan harnba dari taat k€eada Alhh. s€balilmln, fidak ada
yang dapat merendatrkan d€raiat sang hamba dari berrnaltsiart
k€pada Allah E. Oleh karena itr, aang lgg mdahrkan p€rhntan
hanrr b€rarfi da tdah merendahlon diriryn '
':Dahm sehnh p€rumparnaan, dilratalon bahrrn suafu ketika
sed<or anjing b€rlota k€eda shga, 'Wahai rall htrtan, ubahhh
narnaku, karena nilnalu ini jel€k."

Mendengar ihr sang singa pun b€rkata, "Engkau im pengl,hianat


karena han5la rurna ini 3nng pantas engkau sardang."

Sang aniing berlota, 'I(alau begifu urihh ato."


Kernudbn sang singa mernberikan sepotorg daging, lalu dia
berlota, "Simpanhh daging ini sampai besok rnaka aku akrr membah
nanranru."

Kefika sarg anjing ifu merasa lapar, dh prm metihat daging ifu
ffrnun rnasih bftn menahan diri. Tatkah dia trak bisa menahan diri4p,
dia pun b€diata, 'Apa Sang alan alon lahkan dengan rnrnahr. Nama
aniing adahh nanE lrang bagus." Tal( larna kernudhn dia pun

458 $, f<r-pl-IhlsanlbnuRdrb
Oleh sebab itu, Allah $ mengumpamakan orang berilmu yang
berperilaku buruk dan tidak bisa memanfaatkan pelajaran dari ilmunya
dengan anjing tersebut. Allah & berfirman,

4G q,'# ti+iY,i*v G,il'ti"r#; US


i$t\U-uj @iS@Oeal n'o€r W
oljaii F,!,[fr"L.- €tse"):fi J'^t i

O-fr +fl ,y,t:.:s"c^&'"Ui"ti a#;ib "J"V

t @'orfi,i "# ;.;;it r/"b'b 4-6, ;k


"
', 1

6r"Wi ;('#ls 4-q iik efr ?";ri'vl


bal<anlah kepda mqelta Mb orzng yang telah IGmi
"hn
Mkan kepdanja aSmtaSmt l{ami (pagebhwn tantury H Al Kbb),
kqnudlan dk melepslan diri dari pda ayata5at itu, lafu dia diikuti oleh
srytan (sanpai dia tagda), nnka hdihh dia tqnasuk omng-omng
gng sesat Dan l<alau l<ani mazghandaki, snungryhnt/a l{ami
frryilen (dqajat)nW dazgpn aSataSnt itu, tebpi dk cenderung kepda
dunia dan mqturutkan hawa rnfsun5a wng rqtdah, rmka
pqumrymaann5m sepati aniins iila kanu manghalaunSm diufurkann5a
lidahngn dan jil*
lannu manbiarl<ann5a dk mangalwkan lidahny AtSa)
Ifulah pqtrnpmaan omngoftng 5ang mendustakan a5nt-a3at IGmi.
Maka ceribkanlah (kepda mqeka) kish-ldsah itu agar merel<a b.rpikin
,*nat buruHah pqumrymaan omng-oftng yng mendusbl<an ayt-ayat

Iftrmpulanlhlisanlbnunaian l$ 45g
I<ami dan kepada diri merel<a sendirilah mqeka bqbmt ztnlim." (Qs. AI
A'maf l7l: L7*1771
Yang dimaksud dengan p€rumpamaan di sini adalah, omng
berilmu yang tidak bisa mengendalikan diriryn dari perbuatan buruk
sehingga keburukan menjadi kebiasaannp. Bal*an ilmu lnng
airninOryn tidak berperan sarna seftali dalam mernbangu iati diri yang
positr JitG orang tersebut mdahd€n perlruatan h.ruk' malG
perbtratan itu altan meniadi s€buah kebiasaan tanpa ada nasehat, ajaran
atauptrn saran lprrg mencegphnf. Elahkan, yang diikuti dalarn segala
hal adalah haun rnfsu.

Hawa rnfsu sendiri 'cendenrng menarik paamrUn kepada


perbrntan buruk y6ng b€rsifat lahiriph, s€e€rti sgazjgJla, menclri, minum
minurnan keras, marah, d*gki, sombong, t6slrd, atau menarik
p€Jahm!,a unfuk melalnrkan slrubhat png menyesatkan.
Yang paling parah adalah kondisi oEng yang menunrti haura nafsu
slrubhat yang menyesatftan, kernudian omng lnng menunrti hawa
nafsgrp untgk marah, sombong, d6tgh dan iri, lalu orang yang
menuruti hawa nafsunF unhrk melakukan perbmtan btrruk yang
b€rsifat lahtuiyah. Oleh sebab itu, ada lpng mengatakan bahwa
barangsiapa png pelttntan nralsiatryra hsamng pada qnhurat, maka
dia nrasih ada trarapan selamat. Namun jika perbutan rnaksiatnln
bersarang pada kesombongan rnaka itu tidak bisa fui diharapkan
selamat.

Ada pula l,ang mengatakan bahwa perbuatan bid'ah lebih

disenangi iblis daripada perbutan maksiat' karenap€lah rnaksiat bisa


saia bertobat, sedangkan bagi omng lrang mdahkan perbrntan bid'ah,
dia mqpkini bahrrn itu adalah bagian dari ajaran agama sehingga dia
tdak alon bqtobat

ffi $, r"-pulr"ThliranlbnuR{ab
Maksud dari semua adalah, ketika jiwa dan hawa nafsu
ini
merongrong hamba untuk membuka pinfu-pintu haram dan menyingkap
tirainya, maka Allah & menjadikan dua penyeru dalam diri unfuk
menghardik dan mengajak orang yang ingin melakukan perbuatan
haram dan menyingkap tirainya.

Salah satunya adalah Al Qur'an. Inilah penyeru png berdiri di


ujung !ilan Snng lunrs sernbari s€tnua manusia masuk ke
dalam fiilur lintasan yang lunrs, tidak berbdok ke karnn dan ke kiri, dan
tidak mernbulo pinfu manapr.rn 37ang tertutr.rp dengan tirai Spng ter,gerai.
Allah C berftlrnan,

qq6$ (+i {ttS


'€drlr4t; oi.*y.

e ciis b.q e:bS t;.$ s "rt tu ti3",i;t{i


@;ritri
"Ya Tuhan kami, saungguhn5n l<ani mendengar (santan) gng
menyeru kepda iman, 6/aifu), 'Bqhtpnlah lannu kepda Tuhanmu',
nnt<a l<ani pun bedman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi l<ani dosa-
dm l<ami dan hapusl<ankh dad kami kalalnn-kslahan kami, dan
wnfa*anlah l<ami bqqb omrytomng gg bn5ak berbkti." (Qs. Aali
Imraan [3]: 193)

Menunrt mayoritas ularna salaf, yang dimaksud dalam ayat ini


adalah Al Qur'an.

Kefil<a menceritakan tentang bangsa jin yang menyimak bacaan Al


Qur'an, Allah menjelaskan bahua saat mereka kernbali menernui
kaumnln, mereka berkata,

Kumpulan Itrlisan Ibnu Rajab lB 461


ltl #+ q. ('lU"* . J.
I trt-r
;;;,-. ,u

@ f+ its*t ilcfril.G;ciGia
F
*it c; e "t; -ri-r4t;i fi 'd51;*ri t:J"*i
A':Yt'e;;i*A
"Mqel<a Wab, 'Hai kaun kami, sdngufur9 bni &h
mailagar*an Kibb (Al Our'an) gry t&h dituruilan sailah Mtts
lmng manbatarlan kibb-lcibb Snng sMunny lqt manAmpU kda
kebagnn dan kep& iatan WnS twts- Hai laun kani, tqtumkh
(sawn) orug yryl mqrtleru kepda Allah dan fuinwlah kq&'IW,
niscaja Athh al<an magampuni dm4m kamu &n mdepslan lannu
dari dab dih." (Qs. Al Ahqaaf [216]: 3G31)
Snw
Selain itu, Allah C mendislaipsikan Nabi I bahrrn bdftru
mengaiak rnangsla be3dasarftan petun uk Al Qtg'an k€Pada jalan FnS
lurus, seperti yang diftrnranlran-Nya,
. -ll -
Jj .-: r-.iEl t u ""f.;Ji t$.,.Ul'^firt +n+" Jl
).;X r.-fi +'je U4;9ly,rli
"Alil laam raa. (Ini adakh) Kibb gng Kami turullkan kepdamu
supla lanu magdwd<an nnnusia dari gelap gplib kryda catag
taarg badnng dagan Un Tutnn mael<a, (@itu) manuiu hbn fuhan
yans Matn Pqtae tagi Mutn Tapuii." (Qs- Ibmahiim [14]: 1)

462 $, fnnpU,rnTUbanlbnu Reiab


{ }.,iif lrf g # *,,e 4erU is
@3#+,pi*i-f,1r".A
'Dan saunguhrya l<amu bqar-bqar menyen' mqel<a kepda
jalan gng turus. Dan sau4gguh4p omngpmng Sang tidak fuinnn
kepda nqqi akhimt bqtar-bqar manyimpng d*i irl* (t/ang lutus)."
(Qs Al Mu'minuun l23l:7*741
Nabi mengajak s€lntra rnakhluk
$ hmtunan Al
Qur.an untuk merneluk Islam yang disarnbadGn sebagai iahn !,ang
lurus. oleh sebab ifu, banlpk omng l6ng merespon ajakan beliau
dengan baik, baik dari kalangan elit seperti omng-oftrng terpandang
kaum Muhaiirin dan Anshar. Dengan pengertian, Imam Malik berkata,
,,Kota Madinah ditaklukan dengan Al Qur'an." Maksudn5ra bahwa
pendudukngra sebenamya merneluk Lf"r" lantaran mendengar bacaan
aSnt Al Qur'an.
Nabi $ pun sebelum humh ke Madinah mendelegasikan Mush'ab
bin Urnair ke Madinah, unfuk mengaiak penduduknya merneluk Islam
dengan mernbacatran apt Al Qur'an k"pada mereka, hinggu banlEk
dari mereka yang maneluk Islam.

seoftmg ulama salaf berkata, "Siapa 1nng tidak menggali


+l"h
dan mengambit pelajaran dengan tiga hal, rnaka dia fidak pernah belajar
apa pun, yaitu Istam, Al Qtrr'an dan nnsil hra, seperti lrang
diungkapkan bahura arkuplah uban dan Islam sebagai ibmh."

Yahrra bin Mu'adz ffiata, "Islam ihr sdalu b€nsih dan tidak akan
terkotori oleh dosadosa perndukrya-"

KnmpulanThlisanlbnuRaiab t 463
Orang yang selama hidupnya keluar dari jalur lrang lums,
membuka pintu-pinfu haram yang berada di balik tirai-timi jalan di kanan
dan di kiri, serta masr-d<'ke dalamnya, maka akan diterjang oleh aniing-
anjing yang berada di sisi kanan dan kiri jalan sejauh mana dia
membuka pinfu hamm dan menerjang masuk ke dalamnln. Sehingga
ada png terlernpar ke dalam api neraka dan ada pula png diterkam
aniing lalu selamat.

Suafu k€filG salah seomng ularna salaf bermimpi bahua seolah-


olah sernua manusia telah dikumpulkan di sebtnh tanah yang sangat
luas. Tiba-tiba ada sungai luapan api yang di atasnya ada jernbatan yang
dilalui oleh manusia dimana mereka dipanggtl sesuatu dengan unrtan
namanln. Siapa saja png diparggil dia merespon panggihn tersebut,
sehingga ada yang selamat dan ada 1Bng binasa. Setelah narnal$
dipanggil, aku pun masuk ke jenrbatan tersebut, temSnta di atas
jernbatan tersebut ada sebtrah pernbatas seperti mata pisau SEng berada
di sisi kanan dan kiri. Setelah ifu rambut dan jenggot pria itu pun
beruban.

Salah seorang ulama pernah mengrrngkapkan,


9. .,6.! o.-r/ | .f
iwti;rss;t $u f.) 1t-lr l-cr-:rt €t-'t

::6'^bl ;Jst'";"{ ytr, J'$f 'of


€fi
"Di hadapnku ada tanpt panbahantian tept di depn Tulnnku

5ang meminta pqhngguryiaw;abnku dan m%yingl<ap bbir-


Cukuplah aku melewafr ialan

sepati mab pdang tang dibvntn5a ada api gttg bqkobr-kohr-"


Setelah melanfunkan slpit ini, dia pun jatuh pingsan.

4il l$, Xo-prlanltrlisanlbnuRajab


AI Fudhail pernah berkata kepada ses@rang, "Aku mendapat
informasi bahwa lamanya melewati titian di akhirat adalah lima belas
ribu farsakh. Jadi, perhatikanlah apa yang bakal terjadi pada dirimu di
sana!".

Salah seorcmg ulama salaf berkata, "Karni mendapat informasi


bahwa titian di akhimt bagi segelintir orang lebih halus daripadq rambut,
sdangkan bagi seiumlah orang lainqn luasnln seperti hamparan
lernbah."

Sahl At-Tasfuri berkata, "Bamngsiapa bersernpit*empit di atas


jalan atau titian di dunia, maka titian itu akan menjadi luas baigirryn di
akhirat. Dan, bamngsiapa yang berltns-luas di atas titian selama di
dunia, maka titian ifu akan menyempit baginyra di akhirat."

MaksudnSra bahwa oftmg yang menahan dan mengendalikan


dirinyn agar tetap konsisten berada di atas jalan atau titian yrang lurus,
fidak berbelok ke kiri dan ke kanan, tidak menyingkap safu pun tirai
Snng tergerai di kedua sisi jalannp, baik'syahwat maupun syubhat,
bahkan dia tetap meniti bagian tengah jalan Sang lunrs hingga bertemu
dengan Tuhanngn, serta menahan diri terhadap sernpitnya kondisi jalan
yang sernpit, maka titian di akhirat akan diluaskan unfuknya. Sedangkan
orang 5lang menrbiarkan diriqp berjalan di atas jalan selama didunia
se€nalm!,a, bahkan berani p tirai png digerai di kedua sisi
jalan, serta menunrti sernua ajakan hawa nafsunya unfuk melakukan
perbuatan keji dan sytrbhat, maka titian yang akan dilaluinya di akhirat
akan sernpit baginya, bahkan lebih sempit daripada mmbut.

hrahim bin Adham bekmta, "Makanlah segala sesuatu yang halal,


dan hirdarilah semua yang engkau inginkan."

I6rmpuhnlhlisanlbnunajaU {& 465


Ibrahim bin Adham p€rnah berkata kepada seorang pria,
"Sernbahlah Allah secam embunyi hingga engkau menjadi
pern€nang kelka dimunculkan pada Hari Kiamat kelak."

str- y;Hof 'o$-, ,ili J''€biiLl:.j


e 1|"fi'rb At't^>ib',;1.;-t J'a.
grrf

st; d|liL *i tp ,&*;drlu:rf


r-?ri 'dr';p,$'riji-,
lo
\t*;qlr '$r/ ,y eki
s?rp,t * ,,;L-?T:,
. , I ol
Pl.. Lfratu at*-)t
o t .n 1.. ..
grJ
j,:i'*e;'# )r:tL Gt;!|Sg; tiy

e?*n;o/;";W:, t;-:J;3A,&';tt
"Ku pagi sdelah manufup pinfu lnfrku dangan cinbmu agar tidak ada
onng hin 5ang mannsukirya.
Makipun aku mantpu manufup kdua ketopk mabku, nnka aku tak
akan mampu mditmt htuga aku metitat daimu.

Aku mqcinbimu hafrku, matdpn cinbku kepdarnu tidak


"dnh ersi, ap pun hgiku.

Sqrua pabwbn orug hin jetek di nmbku, narnm jil<a 5ang


datah dAi^u, rmka ifu baik mquntt*u.
Omng-onng tang dilcasihi sqnntiisadiirfrnewalan dagw, rw akung
mahip.w png lain magahbrgaku selalu baann dirinlp.

466 $, rore*n"Ih&anlbr*Bsir$
Ketil<a aAmab ini metnhsahi pipi, maka baru terlihat, siap Sang
benar-benar mazangis dan pum-pum menangis.

Omng Wng manangis luluh karqta **g, onng yang


' bapum-pum berbiam dagan hawa na{su belaka."

KumpulanTh[seolbnunaian lp 67
SEORANG MUKMIN SEPERTI TAI{AII{AN

Irnam Al Bul&ari dan Murslimal6 merirra!,adon dad hadib Abt'r


Humirah, dari Nabi $, Miau b€rsabda,

1A ?iJt',v Yu;lt ,F ,vit Jo


.oilqik ',J.:bt lip t6(k e:)l
a,
ti:fr
zl,
lilt ;rrl t a[ti,

, .ir'
' "Paumpmaan sanang muhnin ebh sWfr bmnnn targ
ditqW oleh angin, apbih datam kedan tamng rlDlra alan dilampiri
oleh sebuah ujian. Hanglen pqmryIlmn wmng fasik adalah
sepati bnannn padll7 5ang selalu tqak 1117'6 ampi Allah
manglnncurl<annla sauai dagan kehafuk-IUlp'"

416 HR- Al Brktnri (stnhih AI Biclnd, 6w dan 7ffi1 en M.rsftm lstnlnh


Muslim,2809l-
4t7 Al Aruzzah adatah'poho. padi sehrah tanarnan Frg maq/fur, ada lnng
mengatakan itu adalah,4sh-$inniurbqenb tanama+)' UrMfalpn'

468 ffi, fftr-pularltilisanlbn-uRaiab


Ini adalah redaksi hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al
Bukhari.

Al Bukhari dan Muslimalhrr, meriwayatkan dari hadits Ka'ab


bin Malik, dari Nabi $, beliau bersaMa,

'r:;A:)t6'H yvg
tz
Lrljt',, ,, *it }u
t
,;; Jti Y ;l:3\s *6t J--r (0-f
7.a,
Qy:
, ,- , zl
-,
.oJ->lj
tl -O/
or,c wvt d3)rr-

"Pantmpmaan s@ftng mukmin adalah sepati bnaman 5ang


diterpa oleh sebuah angin ladang beryogng dan kadang meniadi lurus
tqak, dan perumpmaan s@,mng muna{ik adalah sepati bnaman pdi
Sang sanantia.n dalam stu kondisi ampi Allah mqcabuh5a dqgw
sfu kali cabubn." .

Irnam Alunad4l9 meriwa5ratkan juga hadits dengan rnakna yang


sama dari hadits Jabir bin AMillah, dari Nabi C. Selain itu, Al Bazzar
pun meriwagatkannS;a dari hadib Anas, dari Nabi $.
Di dalam hadits ini Nabi $ mengumparnakan seoftrrg mulmin
Sang mendapatkan sebtnh ujian seperti tanarnan ynng diterpa angin
tringga menggo!,anglonn!,a ke lanan dan ke l*i. Al Klannh adalah
naina tanarnan yang kems.

S€danglon omng munaftk dan fasik diumparnakan seperti


tananran padi sebuah tanarnan besar geng fdak dapat diggyangkan dan

418 HR Al B.rktrad (Shalnh Al Bukhad, S6li}) dan Muslim (Slalrih Mtafrm,


28t0l.
HR. Ahmad lMt smd,Ahntil, 3/454, dN 6&f36l.

Knmpulenlhtisanlbnunaiab * 469
digoncangkan oleh angin sampai Allah men sebuah angin
besar yang akan menghancwkannln di bumi dalam sekali terpaan.

Ada yang mengatakan, ini adalah pohon Ash-Shiniuar (sejenis


pohon). Pendapat ini dikemukakan oleh Abu Ubaidah dan lainrya. Ada
pula 5nng mengatakan, ifu adalah pohon lrang menyerupai pohon .4sr5-
Shiniuar (selenis pohon)

Kita bisa melihat dari sini ketrtarnaan beser png diperoleh oleh
seorang mukmin dengan diberikan beberapa ujian pada jasadn5n be"upa
ujian png bermacam-macam.
Berbeda dengan omng fasik atau munafik 1nng tidak pemah
mendapatkan ujian hingga rnati dalam keadaan seperti ifu dan berternu
dengan Allah dengan mernbirwa sernua dosan5n. Oleh karena itu, dia
sangat berhak unfuk mendapatkan adzab.
' Adapun nash-nash 3rang ber|raitan dengan diampuninya dosa
seorang mukmin melalui beberapa cobaan dan musibah sangat bantnk
sekali.

Di dalam ,ash-glnhilni#4 disebutkan s€buah hadits dari


Aist/ah Q, dari Nabi $, beliau b€nsabda,
Cz A t
,v\a.hr 'rrs Yl ilIti#i# 'a, 11

.16r:r:- ;f4t ,F t$L,


Tidailah suafu musibh Sang manimp seorarlg mslim keuali
"

alen Allah ampuni daganryn dmdm gng pqrah dia lald<an


utalaupun haryn sebuah duri 5arg marusulm5a."

420 HR. Al Bukhari (shahih N Buklnri,5640) dan Muslim (slrahih Mtslim,2572


dan 49).

4il0 E, rcrrynlanlhlisanlbnuRaJab
D[ dahm l<hb Ash-Slnhihairfzl it gu dari Atha' bin Yasar, dari
Abu Said Al Khudri dan Abu Humirah, dari Nabi S, Miau bersaMa,

eoi *tri ,y Af.ti-f;t1


vr qt6 ;f-rr;t -&'j oi uil ri )? r,
.;$b" uw.htk
'Tidalrhh satu musihh ryng manimp ; muknin
ba up k&ilw4 pat5nkit, kauahan, kadihan, gangnn dan
ka-fr:bn wrataupn Inn5A sdwh duri gng manusulaSa kqwli Allah
alan ampuni dmdoanya."
Dis€bufl<an iuga dalam WaU *nsnannai#z2sebtnh hadits dari
Ibnu Mas'ud *, dari Nabi $, Miau bersaMa,

6 ,r-* u a';l ibi- *t-.- or G


"ly;t;
.r,
.;,Htii:.;'at; t5;G;rb, ii; hr bG
"Tillakhh s@nng mslim Sang takana sebuah gartgwn dari
senh plpm aku s&irurya kanli Nhh al<an Swarfan dm'
dm4p wU futgrdaruryn d&umn dari pepohonan."

Di dahm riwa5rat lain disebutkan,

42r fm- A B.rkhari lskalrih N B*lwl, WL, WA dan Mus[m l$ahih


Mtslhn,2573l.
a2, 1a1- Al Brl*rari (Slnhk AI Btklari, W7, W,1cffi, ffit, ffin dmt
Iufr.rs&n l&ahih Muslim, 25711-

ItumpulanThlisanlbnuRajab B 4n
!t/ 6 z . / u

a.^lr ^
F YI w'_i t.1,.i
f',;:" 6i1l
il
t,
Arrr-a)
.
,

!., , /c. I
.Wt) O j>:.-,;^) l"LXk rjt;i
"Ditimp sebuah gary(Wn buup sebuah duri abu gng lebih
baar kquali Allah akan ampuni doa4oanSn seperti pohon gng
ddaunann5a."
Imam Ahrnad, An-Nasa'i, dan At-Tirmif,2iaB meriwa5ntkan dari
Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Nabi $, beliau b'ersaMa,
t o 'l z

*b ,;;- Ky ,p;61t, U )UJl Jl, Y


1. o/ lzlot 6t czcr,

Sz
.aibi qt7 er\t
"Musifuh akan sdalu mqsiringi s@ftng hamb ampi
meninggalkanrya bqiakn di muka bumi bnW ada dosa sdikit pun."

Selain itu, Imam Ahrnad, At-Tirmidzi, dan lbnu Hibbanaza juga


meriwa5ratkan dari Abu Huraimh, dari Nabi $, beliau bersaMa,
t
./ u
oJ.*- ,i
lr\pz/,..
. -/
q-l'oJlS
o.lo1r, o !or,
,yFU. uv;lr Jtj 6
.aM'ry#(', ht,A& e>$t lY)

HR. Atmad (Musmd Afumd,l/172,173, 180, 185), An-Nasa'i (Sunan Al


Kubn, 7 48ll, dan At-Tirmi&i lSumn AbTlrmldd, 2398L
At-Tirmidzi b€rkata, "lni adalah hadib rlaen slphih."
HR. Ahmad (Musnad Ahmad, 2/287,450), At-Tirmidd lSumn At-nmlidd,
23W1, dan lbnu l-Iibban seperd dahm AI llpan (29241.
At-Tirmidd berkata, "Ini adalah hadits r5asar slahih."

472 l$, fo-p"lr"ThlisanlbnuRajab


"Musibh al<an sqtantias mangiringi s@ftrng mukmin dan
mulfininah di datam iNad, lnrb, dan anaknSa fimryi bertemu Nlah
dengan tidak mqtbwa dosa."

Ei dalam Shahih tbnu Hibbtf% disebutkan sebuah dari Abu


Hurairah ,$, dari Nabi $, Miau bersaMa,

,dX r; iliJt.Lr 'rb ii Lf;,'b')r Lf'r)7a


- , .'ut. l rl r.l
.LA[J &I.l-
6,
,? ix6M ht ;iti'l,u" ,/
"TidaWah s6@mng manpun5ni kdrdukan 5rug mulia di sisi
Attah dan dia fdak'mancapinia dangw sebuah amalan, alan tebpi
Allah sqantiaa dagen sauatu Sang dk benci sehinga dk
pun *mpi kryda daaPt tqsdut D

Sedanglon dalam MNd Ahrnad4% disebutkan sehnh hadits


dari Jabir q,, dari Nabi f, bdiau b€nsabda,

Y) r) +v r) b:n >.; Y
,E,o\ry Attt
.I;)L;';r ^b
4lll

'Ti&kkh wrury, mlsin abu mulmtinah, muslim abu


muslinmh 5atg tatimp s&nh prykit ke@li Allah akan ggw*an
M@n!a-D
Diriuaptkan juga oteh lbnu Fllbbanau dengan menarnbahkan,

425 ffr- Ibnu Hibban (Sepert Frg terdapat di Al llgan 2908).


426 141 Atrrnad (Mtsmd Ahnd, 3ru,386, 400).
an 1aY hnuHibban lAlIIBan,DZn.

ItumpulanlhlisanlbnunaiaU lB 473
.;:13r; orlr'aXk
"seperti sebuah pohon Sang manggugurkan ddawann5n-"

Imam Alunad4z8 juga meriwa5ntkan dari Abu Ad-Darda', dari


Nabi $, beliau bersaMa,
a
, rZ'.
4*r) ols tu$u ry)tt 1$!dt Jts.6
, 1o ',
"u -'n'
4g> iW u;'u {.) iii- t} ,*l'J4
..Jrl ., O/

I
"TidaHah s@ftng mukmin menderib sakit kepla abu
demam429, doanla seperti gunung Uhud ketil<a pengkiaSa
pun meninggalkanryn maka dia tidak mempunyi dosa walaupun
sebemt biji sawi."

Akan diketahui ringannnya sebuah mr.rsibah apabila telah dibuka


tirai pada Hari Kiamat, seperti hadits yang disebutkan oleh At-
Tirmidzi€o dari Jabir &, dari Nabi $, beliau bersaMa,

4?AHR. Ahmad (Mt smd Ahnnd, 5/198, I99l-


4D llab al maftlahartinya adalah demam yang sangat panas mernbara, ada lnng
mengatakan itu adahh dernam yang berada di tulang. Ljh. Al-Lisan OL/630I
HR. At-Tirrnidd (Sunan At-Tirmidzi, 2N21.
Setelah itu At-f irmidd berkata, "lni adalah hadils ghanb png kita tidak
mengetahuinya dari isnadnla kecuali dari lalur ini. Telah diriwayatkan oleh
sebagian ulama tentang hadits ini dari A'masy dari Thalhah bin Mashraf, dari
Masruq perkatannya sedikit tentang ini."

474 ffi' fn -prlanThlisanlbnuRajab


$f &1; ,b y6llt ?:; *at'JLf
qi *)dr;',-*j ;t-;L'of t'qpt"1=:fl\
.Gfut
'Omtgonrg tang tdah dftrnpmi pda Hari l{iamat
manghginl<an kefrka tehh dibqilan plnla kepda orurylonng tEtTSl
gng tdah diuji, lalau fuliArya dignting dangan gunting
gng sangat bar & unktu di dwia.'
Di dalam Sr;-" 46u 72r4tu disebutkan hadits dari Amir Ar-
Ram, dia berkata, "AIar duduk ksarna Rasulutlah 0 dun beliau
Al Aqan(s€buah penyakit) s€ftrlra b€nsabda,

\ '; |;\r'qbf $L u;r Lt


hr it;f
t:.id b7t c*t)t d ,;6 a,\6 , A, .
)t u
ott
ok '"+f "i c,f-t ,t? lo
lir
j ,#U
|W t iu * ,;*'l i ,:dif ile ,4c
t
Alt I Jh6,{? & c tE f,,t .
J*: j6 .;:*'rl {;

{3r Ffr- Abu Daud (Swan Afu hd,A08g).

IfttmpulenlhlisanpnuR"r"b. lB^ 475


o-t 3. lc,
.,o,
Ue
t' :Ju .L3 \-.Ay t7 ,iuri tpu:"tr 6)
,A ,g-,*ff
o it,
. Ur.

,saunggthrya s@mrryl mulmtin apbita tql<aa akit kanudian


Alkh menyqnbuhl<annga maka itu a&lah pan&rs bgi dMry/a t@ng
tdah tampu dan sebgai pelaiamn $2gi lpg alan datbg. %ngkan
s@ftng munafik apbila dia akit datah seputi mb Png diilat oleh
pqrTitikntn untuk kernudian dilepskannya, dk frdak mangebhui untuk

ap dk diikat dan dilePl


salah seomng yang berada disamping beliau b€*ata, "wahai
Rasulullah! Apa itu sakit? Derni Allah, aku tidak pemah sakit sama
sekali'.

Beliau bersabda, 'Bqdirikh l<arqa anglau bukan dari golongan


l<ani'."
Hal ini seperti yang disaMakan beliau kepada orang !/ang
bertanya kepadan}p tentang peqBkit demam dan dia fidak
. mengetahuinya,

'Piirtilt Tf ',y P'ol;?'i;


"tr" iY
.IS J\
'Elatangsiap 5ary tgin mditnt tahrtatd Fghwi naal<a nnb
litadah ong i,li." 432

€2 FlR. Ahmad (Irftmt# Ahd,2/99,,356), dan Al Bulfiarl t@b Al MH,


hlm. 146), dan Art{asa' I W l&bn, 7 4911.

476 l$ fo-pulanlhlisanlbnuRaiab
Yang membedakan antam penghuni su4la dan penghuni neraka
dengan mendapatkan sebuah ujian dan musibah, seperti mernbedakan
antam orang-orang yang berirnan dan orargorang munafik lagi fasik Di
ddam hadits yang disebutkan disini.

Di dalam Musnad Ahmad disebtrfl<an hadits dari Abu


Humimh S, dari Nabi $, bdiau bersabda,

,:q.$; **,f iw r) 6r ;,f Ti fi


ll t c tt
o lz '. ,4
.'r4,io) o-.-^Ji[ Y ;+Jl r^
"Kdk Wtghuni nqala dibntpkan kepda NabiS,'Miau
baabda, 'Yaifu setiap omrTg gng kmr lryi kqas dan sombong iang
nntn mqd<a fidak pemah mqafikan akit pda ke.plarya'.'
Irnarn Ahrnad4s3 juga meriurasntkan dari Anas S, dia Hata,
'Ada seorang p€rempuan 1Bng datang k€Pada Nabi $ dan berlota,
'Wahai Rasululhh, sesung;uhnlp anak perernprnnku adalah seperti ini
dan seperti ini -{ia
kernudian menyebutkan kebaikannSn dan
kcantilannya-. Aku telah kepada engkau'.
mernberikannSra
Mendengar ihr beliau bersaMa, 'Aku telah manufumnyl. Dia
senanthsq mernujinlra sampai menyebutkan bahua dia tidak pernah
ql€sasa prsing dan fidak p€rnah mengehrh s€$ratu prrn. Mendengar ifu
Nabi $ b€rsaMa, 'Alru fuk mqnbutuhl*an pttimu|"

hnu Abi Ad-Drnya meriuaptkan dari pltr periwaSatan lain


se@ra nwsa| dan di dalamnp disebutkan bahwa
Ranlutlah I bqsabda,

433 Fm- Ahnad(3/155).

I(rmpd.nlhlisanlbnuRajab l$ 477
d^livL ,1,"-; (+;
,tt
c,)$.1 gA a;G I
'4 j';"'l 3:;: ,\f:iv.lu
,
e;r
"Aku frdak mqtbufuhkan pubimu karena kamu dabng
membawa dosa4o*nga, tidak ada kehilan di dalam hafu gng tidak
'pemah mendapatl<an ujian di dalamnga dan di dalan iasad gng tidak
pmtah mandaptkan musibh.'
Diriwayatkan dengan sanadn3ne dari Qais bin Abi Hazim, dia
berkata: Khalid bin Walid menceraikan istingTa kernudian dia
mernberikan pujian kepadaryn. Kernudian dikatakan kepadanya,
"Wahai Abu Sulaiman karena sebab apa kamu menceraikannya?"

Dia menjawab, 'Aku tidak mencerailannya lantaran sebuah


perkara Snng aku ragu-ragu di dalamnya, akan tetapi dia tidak pemah
mendapatkan sebuah musibah selama berada disampingku."

Dengan sanadnyas dari Ammar bin Yasir, bahura disebutkan


sebuah penlnkit, T"k seoftrng pria Arab png ada disampingnln
berkata, "Aku tidak pernah merasakan sakit sedikitpun."

Mendengar itu Amrnar Hata, "Engkau bukan dari golongan


kami. Sesungguhn5n seomng muslim dib€rikan sehnh musibah png
akan menggugurkan dosadosanlp seperti pohon kering 1nng alon
menggugurkan dedaunanryn. Sedangkan oftmg kafir atau fasik yang
mendapatkan sebuah musibah rnaka perumpamaannya seperti seekor
unta lnng dilepaskan sedangkan dia fidak tahu mengapa dilepaskan dan
juga diikat dan dia tidak tahu mengapa dia diikat "

4A HR. Ibnu Abi Dunyn (N lufandh va Al lkffant,z03l.


435 HR. Ibnu Abi Dunya W lu{andh on Al lhfknt,l5l.

478 lB fr,-pnlanThlisanlbnuRaiab
Dengan sanadnya66 dari Ka'ab, dia berkata' "Aku
mendapatkan di Taurat (Allah & berfinnan)
'Kalau tdak akan
ikat seorang
menyedihkan hati hamba-Ku yang beriman rnaka Aku akan
meftts l
kafir dengan menggunakan besi yang fidak akan mernbuatnln
kesusahan selamanYa'. "

Diriwayatkan dari Al Hasan,'t37dia b€rkata, "Datiulu seorang


lak-lak dari mereka atau dari kaum muslimin apabila meleunti safu
dirinsn
tahun yang dimana mereka tidak mendapatkan musibah di dalam
hartanya dia pun berkata, 'Ada apa dengan kami apakah
Allah telah
dan
meninggalkan kami'?"

Al Hasan€8. berkata, "sesungguhnya kalian adalah sebuah


bidikan yang dilernpar setiap hari. Tidak ada dari suatu
penpkit kecuali
dan
akan terkena sebuah lemparan, yang berakal akan mengetahuinSn
yang bodoh tertap tidak mengerti sampai datang sebuah lernparan 37ang

fidak akan salah."

Diriurayatkan dari Shalih bin Mismar,€9 bahrra dh pqnah


mengunjungi orang png sakit dan berkata kepadanSTa, "sesungguhnya
Rabbmu telah mernperingatkanmu rnaka ingatlah Dia'"

Diriwayatkan dari hnu Abbas rSbahwa kalau seandairyra dia


mdihat seekor unta, dia ptrn berkata kepadanp, "Apa yang kamu
janfikan44o kePada Rabbmu?"

Diriuralntkan secara marfu' dari hadits Khawurat bin Jubair dan


sanadnya dla'if.

,x5 fB. Ibnu Abt Dr'4Ia W lthrdh w Al ltaffant, lO3L


(t7 FIR. hnu Ah Dunya lAl tu{aradh w Al l{af{ant L45L
43s Fm- hnu Abi Durqp W lthradh uta N lbtrant|7$l.
'Be HR. Ibnu Abi Duntn W lu{adh m Al lGffamt, 871'
,l4o ffr.. hrnr Adi W lGmit, 6/L61, dan lhnu Abi Drnp W lukndh tn Al
Ihtfant 162), dan hnu Sunni lAtnad Yawi tmlhihh,563l,

kmputrnlhlisanlbnunaiat lB 47g
Al Hasan pemah berkata saat sakit, "Demi Allah, ini bukanlah
sejelek-jeleknSra hari bagi seoftmg muslim, hari-hari dekat"rSn dia dengan
kernatian. Dia telah mengingat tentang apa-apa yang dia lupa dengan
hari kernbalinSaa, dan telah ditebus dengannya dosadosa yang pernah
dilakukan." &1

Apabila dia menguniungi orang mkit yang telah senrhrh dh


b€rkata kepadanya, "Wahai saudaraku! Sestnsguhnlp Allah tdatr
mengingatlonmu rnalo ingathh Dia, dan telah mernbebaskanmu rnalo
bersryulnrlah kepada-Nya. Penpkit ini dan segala mrsibah yang
menimpamu sernuanln adalah penebr.rs dosa bagimu png telah lampau
dan pelajaran bagi orang:orang yang kirnan agar mereka mengambil
pelajaran ini, serta kernbali di kehidupan png akan datang dad
perbuatan-perbuatan jeleh yang pernah mereka lakukan."

AlFudhail berkata, "Ses,rngguhnyn penpkit dijadikan sebagai


pelajaran bagi seomng hamba, bukan setiap orang Snng sakit pasti akan
mati."

Elerkenaan dengan rnasalah ini ada sebuah pettmjuk dari


Allah *, Dia berffrrnan,

6 U lG Y.e i, < ; 34 frl 6i;{i


6;?'-'{?$6}fr*?-;::
"hn tidakkah mqelca (omngomng munafik) manpahatil<an
bhwa mqel<a diuji selali abu dua lali saiap tahun, kqtudian mqeka
tidak ftuyd beftobat dan frdak (plh) mangambil pdafiaran? (Qs. At-
Taubah l9hl,26l

4t HR lbrrr AH Slpbah W Iufislwrm|l3ls0U, dan lbnu Abi Drryn bal


. LbdTwAllhhr*,fin4q.

480 lB fe"-emThhanlbnuReiab
S€bdan ularna terdahulu pqnah berkata,

&1 J\tt',y &rr c; rGk el


' "*t:";*i
'Arykah setbp bhun dia skit kqnudian sanbuh,

Db dibqibhu akan tepi fi&k magehuin5a l<apn dan ampi


l<apnl<ah?"

Yang perlu disadad adalah' paumParnaan omng mukmin


dengan s€hDh tanaman, dan orang rnrnaffk dan fasik dengan pohon
yang besar mengandung bant* @ralan dip€fik sebagaimana berilant:

Pertama, tanarnan adahh mal.rhlukyang lernah lagi tak berdap


sedangkan sebmh pohon rnaktrhrk yang hnt, sombong lagi besar,
karena sebmh pohon tidak merasa lernah sebab Panas dan dingin, tidak
juga derrgan benyaknln air atau pm angin. Sedangkan sebuah tanaman
b€6€da dengan ifu. Inihh p€lbedaan antam seorang mukmin dan
s@rang loffr, serta pe*eaaan ar$ara p€nghuni su4la dan penghuni
neraka.

Hal ini see€rti yang ditegaskan dahm }ldiab ,Ash-Shahilntulaaz


dari Harisah bin Wahb €, dari Nabi !, beliau bersabda,

crlbi#kt*t,y\!7f ,tf
'$ r;1r ,Y\!7t'tf ,i\3 !,t;''#f ';
.;ilyt?,tr
,. ,

42 N Brldrad lstDhih At Buldwi 4918, @7L, 6,6,5n dan Muslim lslnhih


Iufisb\2853).

I(rmpulatrThllsanlbnuRajab @ 481
"Apakah l<alian mau aku kabarl<an tentang penghuni swga?
Setiap oftng Snng temah tagi bk berdaSn, apabila dia bersumpah
dengan narna Altah maka akan sqem dipenuhi, apakah kalian mau aku
kabarlan tenbng penghuni nemta? Setiap oftng Snng kasar lagi kems
terhadap manusia, baryak dagingntn gng congkak kalau berialan dan
sombong"
Imam Ahmadaa*neriuayatkan dari Abi Hurairah r{}, dari

Nabi $, beliau bersaMa,

i,Su .uE. :tjd 9*i ,y\t';t Yf

$v rrdrr $L t;>f?*f tf tl .o;-yjl


.o;.i;;lt;tA
iu;L:t
tt ,' 7.o,
ois- Y .,*lt r^ c(i-rbs* *r* ,Y :Ju c

ll
o !t
'r#)e)
"Apakah kalkn nnu aku tabrkan tanbng panghuni surga?'
Para sahabat berkata, "Tentu." Beliau bersaffia, "Mqel<a gng lmah
dan dilalaht<an. Apakah lalkn nnu aku kabarkan tanbng panghuni
nqal<a? Mereka berkata, "Tenfu." Beliau bersaua, "fukp omng tallg
kems tagi l<asar dan sombong Sang maela frdak pqrnh merffi ekit
dikeplan5a."
Diriwayatkan pula dengan rnaknanlla dari hadits sumqah bin
Malik dan AMullah bin Umar.

Diriun5ptkan pula di dalam ,4stnshahihait#sebuah hadits d,|


Abu Huraimh S, dari Nabi $, beliau bersabda,

M3 HR. Ahrnad (2/369,5081.

482 $, fo-pulanlhlisanlbnuRajab
! t1 ,l^{*r Jlt- ,)6r: i{*t ,*w
L; ,)6 g$jt'it;;, Atir*ot,*U
.o)Frlti ui;jl'!1 6uUl;
"Stnga dan nqat<a sal@ bq-adu aryuma dknbn merel<a'

sug{a Wab, Ada aW daganlil maryPF frdak ada tang


mqrnsukiku k@nli onnsl 5@g lanh dan radah dari l<alangan
manwk? Harykan nqala &b, Ada aP mag4ry
tidak ada gng mannsukiku kqrcli omrg trug mulia lagi sombong'."
Dalam Al Qur'an disebutkan p€nyerupaan orang-onmg mr'mafik
dengan kagr menjulang tinggi Snng menfrdi ternpat sandamn dan
terlihat indah dalam pandangnn rnanr.rsia. Allah t berfirman,

g\Jfi.o'"iirA W-#yW*
-{gtd
W#Ks;tZ::*t*
"hn apbik mdilnt mada, tubuh-tubuh mqeka maniadil<an
Iannu lrywr. hn frla mqel<a &b kanu mandangarlan pal<aban
mqda. Mq&a wlanalan lary WnS twndar. Mqd<a mangim
bhtn tkftiap tqiakan Spng ka-as dituiubn kepada mqeka." (Qs. Al
Munaafqrun t63I 4)
Allah menyifati mereka dengan fubuh yang indah dan
&
sernpurn, keirdahan p€dotaan dan kefasihannln, sampai-sampai
seilbp !,ar€ mdihabrln merasa terkagt rrFlagum dengannSn,

444 gg. Al Buktnri (Slplnh Al Etuklnd, tt850) dan Mrslim (Slnhth Mlslan,
zwl.

I(nmpulanlhlisanlbnuRaiaf lB 4g3
perkataannya didengar oleh siapa saja yang mendengarkannya dan
menurutinya serta kagum dengannya. Sayangnya, kondisi di dalam
hatinya hancur dan kosong akan makna, oleh karena ifu
Allah & mengumpamakan mereka dengan kagru sandaran yang tidak
mempunyai ruh dan peftEaan. Hati mereka bersamaan sangatlah lemah
diatas kelemahan, "Mereka mengim fuhun tiaytiap teriakan 5nng kems
ditujukan kepada merel<a." (as. Al
Munaafiquun [63]: 4) Karena,
mereka menyembunyikan sesuafu yang berbeda dengan lnng mereka
perlihatkan dan ifu sexnua mereka lakukan karena takut diintimidasi.
Setiap ada teriakan mereka mengim teriakan tersebut difujulon kepada
mereka. Seperti inilah setiap orang lnng ragu mernperlihatkan sesuafu
yang berbeda dengan apa yang mereka sernbunyikan karena takut
dengan sesuafu yang sangat rendah dan memperhifungkannya.

Sedangkan seorang mukmin sangat berbeda dengan sifat ini.


Hampir semua mereka lernah secam jasmani, pakaian. Perkataan
mereka karena mereka lebih sibuk memperhatikan hati dan ruh mereka
daripada memperhatikan jasad mereka. Oleh karena itu, hafi mereka
tetap kuat dan subur, sehingga mereka mampu menjalani perbuatan-
perbuatan yang sulit selama melakukan ketaatan kepada Allah, seperti
jihad, beribadah, menunfut ilmu dan lainnya. Hal seperti ini tentunya
fidak bisa dilakukan oleh omng-orang munafik karena hati mereka
lernah. Mereka tidak takut dengan zhahir apa lpng ada D dalam hati
mereka kecuali akan terladi fttrah di dalam jiwa merela. Sesungguhnya
tampilan lahiriyah mereka lebih baik dari apa ynng kelihatan dari
mereka, dan apa png mereka mhasiakan lebih mulia daripada apa yang
mereka perlihatkan.

Sulairnan At-Tamimi berkata, "Suafu saat seseorang datang


kepadaku dalam mimpiku dan berkata, 'Wahai Sulaiman, sesungguhnya
kekuatan seomng mukmin ada di dalam hafinla'."

484 S, fumputanTirlisanlbnuRaiab
Sorang muknin lebih merryibukkan diriqn merawat hatinya
dadpada sehingga lahirlfhnp pun menjadi lernah.
Mungldn akan ditolak kalau mereka mengetahui apa lpng ada dalam
hatinya- -

A[ b€*ata k€eada para sahabatrya, "Jadilah seperti lebah'ifisisi


bunrng, lorena scdhp bunmg selalu mdernatrkanrya kalau mereka tahu
apa lnng rnerdra lalnrkan di dalam satangnga."

Datgan kordisi hati png hrat dan tehp seorrng mukmin selalu
b€mda dahm keinranan. Irnan dahm hatinp seeerti pohon indah 5nng
akamya hrat nrenghuliln ke dalam burni dan cabangnya menjulang
tirggi ke largiL Del pun hidup dahm keirnanan dan mati serta
dibargldtkan dalam keadaan beriman. Sedangkan angin adalah cobaan
di dunia yang m€ngplrahkan jasrnaniqp ke kanan dan ke kirl, tetapi
argin tidak sampai menernbus hatinya karena dia terlindungi dan di
tuntf oleh cahaya keirnanan.

Adapun s@rurg l<afir dan mnrnfik sangat iauh berbeda, kondisi


ffdlrya yurg lsrat tidak tergq/ahkan dengan tiupan angin di dunia,
t€tapfl hatinSp lernah diperrnainkan oleh hawa nafsu sernu ]nng
dan menariknp ke kanan dan ke kiri. Hatinp pun seperti
pohan hmft gBng dicahrt dari atas tanah karena tidak mernpunyai
alcr. Hatturya iug? s€e6ti pohon Inndalah atau sernisalnya SEng tidak
mendurarn lqnt ke dalam bumi.

Ah pernah b€*ata menidaskan kondisi para pengacau, "Mereka


s€p€rti bfoEtang ternak 1nng megihti setiap senran. Mereka cenderung
nrcngilufi s€riap terpaan angin, frdak tercemlrkan dengan caha5p ilmu,
fidak k€lrrbah k€pada pnlar yang lnrat."

Dad shi terlihat adanfn penggabungan antara hadits


p€nnnparnaan s@raryl mul(min dengan sebuJh tanaman dan seorang
hsik dengan pohor padi, dan antara hadits perumpamaan seorang

ItumpulanThlisanlbnuRajab tB 485
mukmin dengan pohon kurma. Karena pemmpamaan seorang mukmin
dengan sebuah tanaman karena jasadnya yang selalu diterpa dengan
berbagai macam ujian, dan pemmpamaannya dengan pohon kurma
karena imannya, amalnya dan juga perkataannya. Hal ini seperti yang
disinyalir oleh Allah & dalam firman-Nya,

i6s 'L1g: fux,#6';d\


tAi,t#iUqlA*
"Tidakkah kamu perhatil<an bgaimana Allah telah mqtbmt
pqumrynaan l<alimat 3nng bik sepati pohon gng bik, alarya
tqrh dan cabangryn (mqtjulangl ke langit "(Qs. hraahiim 1741:241

Allah & mengumpamakan dengan kalimat syahadat lnng


merupakan pilar Islam, dan menancap dengan teguh dalam hati seomng
mukmin seperti halnya akar pohon kurma yang menghujam ke dalam
bumi. Sedangkan tinggn!,a amal seomng mukmin seperti pohon kurma
Snng menjd*g, dan amal seotang mukmin selalu diperbaharui setiap
waktu seperti pohon kurma yang didatangi unfuk dimakan setiap waktu.

Diriwayatkan dari Abu Humirah &, "Bahwa seoftmg mukmin


yang lernah ifu seperti tanarnan, dan orang yang lnnt seperti pohon
kurma."

Diriwayatkan oleh Al Baz?ar dan lainnp secara mar{u', al<arr

tetapi tdak sah kalau secara marfu', yang benar adalah secara mauquf,
seperti yang dikatakan oleh Ad-Damquthni dan lainnp.
Buah dari tanaman adalah sumbu yang dihinakan dan ingin
dimiliki oleh setiap yang mendekatinfra. Manusia ingin memilikinya
dengan cara mernakanny!, memotongnSn, dan mencurinya. Binatang
menjadikannya sebagai padang rumput, dan burung ingin mernakannya.

486 {$, fo-pulanlirlisanlbnuRajab


Seperti itu juga seorang mukmin yang terhinakan, banyak yang
memusuhinya, karena Islam mulai dalam kondisi asing dan akan kembali
terasing seperti awal kemunculannya. oleh karena itu, berunfunglah
omng-orang yang terasing. Hampir semua manusia menghinakannya,
menganggapnya aneh, dan menyakitinya karena kondisinya yang asing
di tengah-tengah umat manusia.

Sernentara seorang munaftk, kafir dan fasik seperti ashshinniaw


(seienis tanarnan). Tidak ada png ingin mernilikinya, fidak pula ada
terpaan angin yang menggoyahlGnnlE, serta tidak ada Snng ingin
mengambil buah4/a karena tidak mernungkinkan r.[rtuk mengambilqn.

D dalam l,itab Az-Zuhudl<arya Imam Ahmad diriwaptkan dari


Isham bin YahSn Al Hadhrami, dia berkata, "Golongan Al Hawariryin
mengadu kepada Al Masih Isa S lantamn kecintaan manusia kepada
mereka dan kebencian merelo kepada rnanusia."

Masih Isa berkata, "Begifupula orang-orang yang beriman


Al
dibenci oleh manusia. Perumpamaan merel<a seperti biji gandum yang
manis ftrsanya akan tetapi bunSak musuhnln."

Ka'ab berkata, "Di dalam Taumt disebutkan: 'Tidaklah


seseoremg pun yang sabar dan rendah hati Snng berada di suafu kaum
kecrrali kaum tersebut akan menyerang dan iri kepadanya'."

Khaitsamah berkata, "Ada sekelompok mantrsia yang aku


berusaha unfuk memberi rnanfaat kepadanya akan tetapi dia berusaha
unhrk mencelakaiku, karena seiati4p seoftIng munafik fidak akan
pemah mencintai seoftmg mukmin selamanya."

Selain ifu, seorang mukmin akan berialan dengan musibah


bagaimana dia berjalan, itu akan melernahkannp dan akan mernberikan
kepadaqn musibah di samping kanan dan di samping kiri. setiap dia
memutamya maka dia akan ikut berputar bersamanya akan tetapi

KumputanThlisanlbnuRajab {$ 487
balasannta adalah ampunan dan dampak Spng baik, serta alon
mendralangin!,a meniadi akttir yang jel€k. Oleh karena ihr,
p€runrparnaanq,a seperti akar pohon yang akan digolrahkan oleh
terpaan argin ke kanan dan ke hri. Andn fidak akan mernbahaSnkan
dfoir{Na s€eerti p€rumparnaan oftmg Amb, "Apabila kamu melihat ang n

Fng ribrtr rnaka tunduklah", Maksudny'a adalah apabila kamu rnefthat


perkan yang besar rnaka tunduklah kepadanya

Para ahli hil{rnah berkata, 'Tidak ada png bisa menundukkan


rnu$h yang lerat see€rti sikap merendahkan hati. Perumparnaannya
s€eerti angin ribut yang rn€n€rpa tanarnian dan tdak terFdi apa,-apa
pada tarnrnan ters€but lantaran , tetapi argin rih* iht
mampu menghancur*an pohon besar meskipun kokoh dan hnt
Sgatrq,a, orang fasik karena kel$atan dan kebesamnnga akan lnrat
menghadapi talrdir, dan alon melaunnnSn, seperti pohon ashshtm;
(sqenis pohon) 5nng akan dihancu*an oleh angin ribut, dan fidak bisa
tunduk kepadanlp, sehingga dia alan diterpa argin ribut yang tidak
sangpp dinawann5ra dan akhiq;a menghancudannlp sampai ke alor-
al€rntp dan dia pun musnah. Ini seperti png diceritakan Alhh tentang
kaum Ad, Dia kftrrnan,

-;.
$,6i ;# h 6Ji a ii;46 3; e$

',3&fr; #65i';i't(; Wtt'*erffi


-eEtJ;92;*l|a'fr@ 6:31.4-W9li'g
4ff3r"$1it#-io,;A6t:i ',frr;l *u4 *S
6#;-{-frWr*S(

488 $ f<"-prlr"ThlisanlbnuRajab
"Adapun kaum Ad maka mqeka menyombongl<an diri di mul<a
bumi bnpa alasan yang benar dan berkata,'Siapakah yang lebih bqar
kekuatannSn dart kami?' Dan apakah mereka ifu tidak memperhatikan
bahua Allah yang menciptakan merel<a adalah lebih besar kekuatan-Nya
daripda mereka? Dan adalah mereka mengingkai tanda'bnda
kekuatan) Kami. Maka Karni meniupkan angin Snng amat genuruh
kepda mereka dalam bebempa hari gng sial, karena Kami hendak
memsakan kepada mereka ifu sikaan yang menghinakan dalam
kehidupan dunia. Dan saungguhnja sika akhimt lebih menghinakan
sdang mereka frdak dibei pertolongan'. " (Qs. Fushshilat [4U: 15-16)
Karena apabila seorang mukmin merendahkan hati di hadapan
kebesaran Allah, bersabar terhadap semua cobaan maka dia akan
mendapatkan balasan yang baik, keselamatan di dunia dan akhirat dari
berbagai cobaan, hingga dia pun memperoleh ampunan.

Sedangkan orang fasik ketika bersikap sombong dan merasa


dirinya lebih besar serta kuat terhadap takdir Allah, maka Allah pun
mempercepat hukumannya, sehingga mereka dikepung oleh musibah
yang menghancurkannya, dan tidak sanggup menolaknya. Kondisinya
seperti pohon besar yang dihancurkan oleh terpaan angln sampai ke
akar-akamya.

Sebagian ulama berkata,

)d<! .t*,13 z:;\r,) i Cy',fu s1


a?;r Ly

"Saunggahnja angin apbila al<an menghancurkan maka

al<an manghancul<an omng tnng sombong sanpai ke


abngnja."
Ulama lain berkata,

KumpulenTlrlic.nlbnuR"irb' lB 48!)
G;turlf "-;hpl';
frPwc-Y4rt
t4;yt r* o!t*,t tsY 7C; LY

rfur'u d$t6y,i#
'Sbp gang PAW tanbn hhn manialani kehklupn dan
kmlnnlaryP
en Mak wrnh bqmbm dalan k@fun hpraas kelailwt, mab
stttWtryp angin apbila telah batiup kazcans

Mak atan mda npr kaali 5png baada di abs pohon'"

Tararnan unlaupun kelnratannp lernah dan tak b€rar6 akan


tetapi apa !/ang kdur bersarnanlTa dan di sekitamya akan meniadi lnrat
serta alGn mernbantr.nrya. I-ain halqTa dengan Pohon yang besar
seUaglannp frlak nrengpatkan satu sama lain. Allah mengumparnakan
I{abi-Nla dan sahabat*ahabakqn dengan sebuh tarnrnan untuk
rnalma ini. Allah I berftrman,

'6d,**io'^Jt' 's;;i a.W+


-*;it; {ptffi,i,36iGfr
'Danilcianlah dfat-sifat mqel<a dakm Taunt hn dfatdfat
mqdra dalan Iniit, lpittt seryti brannn mengehanlan furmn5p nnh
hinas itu manfiililan bmrran itu kuat lalu manftdi fufuh db &n
tqpk turlts di afrrs pkolm5p." (Qs. Al Fath l48l: Dl

4tm B Xrrylr"ffilsen,bnuRajab'
Firrnan-Nya, "mengeluar!<an funasn5a" maksudnya adalah,
cabangnya, "maka funas ifu merziadikan bnaman ifu kuat' malsudnya
adalah, menlnmainya dan menjadi seperti induk ser&a menguatkannya,
udan
"Lalu menjadi baarlah lia" maksudnya adalah, mengokohkannya,
tqak turus di maksudnp adalah, berkumpul pada
atas pokoknyzl'
pokoknSn. Tanaman seperti Nabi $ karena kduar dengan kesendirian
kernudian dilengkapi dangan para sahabatrp. Mereka adalah hmas dari
tanaman seperti besamya kel$atan dari tararnan dari apaapa yang
turnbuh darirya sampai meniadi hnt dan berhnsa.

Di dahm iniit disebullon, 'Akan kduar suatu kaum 1Bng akan


selalu fumbuh s€p€rti turnbuhryn tanarnan-"

Allah & berftnffm,

ti
"Dan omnrymrg tEr{J fuirran, lelald dan PeranP.nn'
s&gian mqela (adalah) maniadi pandong seqbn Spng lain-" (Qs-
At-Taubah [9: 71)

Dia iuga berftrman,

,*,3.uA-t:,bi4$13'.bi{#i
Omngomng mumfrk hk-lald dan puantptan-paanpuan,
"

sebgian dari sebgian Wg lain adalah srra. "(Qs. At-Taubah l9l: 67)
Orang-orang lrang b€rirnan diantara mereka ada sebtnh
hubungan 5nitu kecintaan di dalam bathin, s€P€rti firrnan-Nya,

?fy6fi3ttC:'y

ItumpulanThlisanlbnunaiau IB 4gl
. "Saungguhnga omtganagl mulonin dalah bqsrdam." (Qs-
Al Hujumat [49]: 10)
Karena orang-orang 1ang b€drnan hati mereka berlnrmpul pada
safu omng dari keimanan yang mereka lnahni- Sedangkan hati orang-
orang munafik sangat berbeda s€p€rti FnS disiqplir dahm firman
Allah,

e--=1 -rt lrl.. r/ / +1.rt


iS-l+.-*s$)+
"I{anu kim mqda itu fuatu sery Imti mqeka fuWh
b&h." (Qs. Al Haryr [59] 14]
Hawa nafsu mereka berbeda, fidak da hubungan batin sesarna
mereka, akan tetapi sebagian uhma berbeda+eda jenisnlp safu sarrn
lain di dalam kelmfumn dan kenihkan.

Di dalam htab ,aslr,glnhilnir# disebutkan sebuah hadits dari


Nabi $, beliau bersaMa,

.tbX. rX.'"X- g$lk u:fi fi:i


"Samng mulsnin dqsw mlonin 5ary lainrya dalah seryti
s&wh " Kernudian bdiau menernpelkan fiui-fiuirya safu
sarna lain.

Di dalam ,ash-Slnhitntr# db&rdran irya hadits dari Nabi 4!,


bdiau b€nsabda,

'r'r5 fm- Al Brkhart (slnhih fi &nM,48;1,2W, @261 dan Mushm {grahih


l'fisfiim,2585).
M HR. Al Bul*rari {Slnhk AI Bldnri, 6011) dan lvtrshm (shalrih M,shn\
25f361.

4g2 lB Xr.-pulanlhlisanlbnuReiab
t . z o!o1
lz

ry-U) erl-r, rf qF ,y--


o 9,2.
,'f1+t;1:r
li eri W \ ,{e't ril .ut r,*,At t,
.$ttr.:*i,r;jp
"Pantmpnwn s@mng mimtin di &lan kninfun maeka,
lrasih agngmqel<a dan kqnuratan tmti mad<a adalah sepati afu
fubuh, apbila da afu anggob ffin tpng meras akit nmka gng
lainng pun ikut maaal<an danmm dan ilak bim Mur."
Tanarnan akan dimanhatkan setetah dipanen oleh perniliknya,
kernudian sisa dari panenan ifu dirnanfaatkan oleh orang-orang miskin,
unhrk dijadikan rnakanan birntang dan dirnalon oleh bunmg. Bisa saja
dimilih oleh orang setelahqTa dan dipanen kernbali kernudian diiual dari
b$i-bijiqn png kernudian tumbuh secala terus-menenrs.
Ini
seperti orang mukmin yang meninggal dunia dan
meninggalkan cinderarnata lnng bmanfaat, seperti ilmu, arnal
sedekah, dan anak shalih yang mendoakan orang ttnnSn.

ormg fasik apabila tdah berpisah dengan bumi,


Sedangkan
rnalo fidak ada lagi yang berrnanhat baginlp, bahl{an mungkin
meninggalkan kenrsakan. Ifu seperti pohon basah 1nng Udak bermanfaat
kcuali unhrk kayr bakar.
Tananran biasan5n mernbawa berkah, seperti perumpamban
5png dibmt Allah dengan sebutir benih png menumbuhkrn tuiuh bulir.
Di tiaptiap bulir ada seratus biii. Allah melipat gandakan (ganjamn) bagi
siapa yang Dia kehendaki. Bukan seperti pohon karena setiap bmih
yarg telah dia tanamkan tidak menarnbahkan kecuali safu jenis pohon.

IftmpulanlhllsaulbnunaiaU lB 4g3
Biji yang tumbuh dari tarnrnan itu adalah makanan pokok
manusia, dan sumber nufoisi bagi tubuh, setrta penyebab kehidupan
jasmani. Begitu juga dengan iman, ia adalah makanan pokok bagi hati,
dan nutuisi untuk ruh, serta penyebab kehidupannya. Apabila hafi telah
kehilangan iman maka ia akan mati, dan apabila hati sudah rrati maka
tidak bisa dihampkan untuk'hidup kernbali. Bahkan, itu merupakan
kehancuran baginsn di dunia dan akhirat.

iGlr
'4 lrci1 *4?u'-,;U'd
"Omng 5ang nnti bukanhhhsad png telah bqistinlnt
tebpi omngtalg mati s&anatn5p afulah omngtnng diarggaP nnti
tebpi dia nmsih hiduP."

Oleh karena itu, orang mukmin diserupakan dengan tanarnan


karena tanarnan adalah kehidupan bagi jasrnani, sedangkan keinranan
adalah kehidupan bagi ruh.

Adapun buah dari pepohonan png besar seperti Ash'shiniaw


png senrisatnya Udak b€gifu berrnanfaat, bahlon
(seienis tanarrnn) atau
mungkin fidak apa-apa kahu kita kehilangannlp. Begitulah
Alah $mengumpamakan orang fasik atau munafik dengan pohon ini
karena s€dikit kanntungan 51ang dipdik dari buhnya.

Saat dunh menldi pariara bagi orang yang berintan dan sqga
bagi orang kafir, rnaka penghuni P€rfam selalu dalam keadaan sengsala
sampai dia kelua dari penjara tersehrt. Apabila dia tdah keluar dari
p€r$ara rnaka dia akan menuiu kese4lhteraan dan kenikrnatan grang
abadi. Sedangkan paghuni apabila $qga telah keluar darinp rnaka dia
aloniatuh ke dalam Perfara yang abadi.
Apabila orang !,ang pating mendapatkan nikmat di dunia
dicdupkan satu celupan adzab dan dikatal6n kepadanln, "Apakah

4g4 $, f"-pof""IlrtisanlbnuReiab
kamu pemah merasakan kenikmatan sedikitpun?" Maka dia menjawab,
"Tidak wahai Rabb."

'r;}j'rrfl;
..
a c
\J
a a ,/4
(_/
u
lj 4?t f ii,t t:rt 11

*fr ib'v7't
l,o Jt ,?'- .t.. , zc.zz
dSl-S 6 lJn r="r-!1

"Tidak ada kelelahan fugi omng yang beristimhat

dan omng tlang ketekhan frdak akan bqistimhat.

Tidaklah dia kauali waktu gng sdikit kemudian habis

dan peryi setnuantn serh menghilang."

Seorang penghuni surga tidak akan merasakan paling beratrya


kelelahan di dalam dunia sedikit pun, akan tetapi telah berganti dengan
Peristirahatan
-e
$Jt * rrr
.- ..^?..!t ..^L.1
(Ju*;sl ,eli LJ.? t1
\P

"Senua r"r**ru* adatah sepati sebuah sengatan lefuh Sang


ketnudian pqg
Ketika omng Wng mefiEnen mqafrkan lezabz5a madu."

Bamngsiapa yang ingin unfuk mendapatkan kedudukan yang


tinggr, maka dia harus sabar dengan keletihan pada waktu siang dengan
bergadang pada malam hari.

Bamngsiapa yang besok ingin dekat dengan Karni, haruslah dia


sabar. pada hari ini dengan beratnya cobaan Kami, tidak akan
merasakan sakit seseorang yang jujur di dalam kecintaan pada Kami.

KurnpulanThlisanlbnuRajab {p 4gs
Harus ada musibah dan cobaan unfuk mengehhui seseorElng
ynng jujur dan 3nng bohong pada hari ini,
l
W; i'$$tg f- 6-**fr ia, {{ #H:
@K6
"Dan saugguhnSa l<ami funrfurar lanu agar
al<an manguji
Ikmi mang&hui onngomryI grug bqiihad dan basabr dianbm
lamu; dan qar l{ani (bik hrulqp) hal kwlnu.'(Qs.
Muhammad [47] 31)

*rilu;la v Lfst
'tb@h kbndisi nSannn Mak alan didaptl<an dagan bqistinhat"

i6 piytr'fiili '& ;,6r ;6;idr y ,l


"**; bukan ka ualnnFng mazgatur manusia seluruhngn.

Kdqrmtnmn alan mq*zdi misldn dan maju kepda sauafu al<an


mqtbwuh.
Tinglatan-tingkatan di dunia tdak akan didapat kfctnli dengan
kesabamn atas berbqai ma@rn rrnrsibah di dalam pencariannp dan
ber$nggutFsungguh, bagairnana dengan orang yang menginginkan
ternpat yang terpuji di sid RalrFng rnampu mdakulon segah hal.

t;F,Ftj*€ rirs a;rik €


'fup bryk n q*a furl&nrqrrrpai n@eka ma&ptlarurya.

496 $, ItuDpulanlhlbanlbnuReiab
Bemp bntlak mqe,l<a manurduklan pndangan ampi maeJa
dililnt'
Mereka Udak alon sampai ternpat fujuan kecuali telah
merasakan betapa larnanp di peniap, mereka fidak akan beristirahat
kecuali setdah mereka bersabar al<an kesulitan.

*,r,-c4t'4 c *,* a:j'',r


vY,iit;:i!,,f 'n $*l "!at c,;,t iul S,

r;V,t ) -ili ]:'tt ri6:-e':vt Ft iYc


"Sandairya didekatkan s&uah rumah bgi pancarinSa,

maka ddak akan mandorong omng lnng tengelatn di dalam


pacariamtn.
. I{alau gelombng hut alcan tenang bqifu aja,

frdak akan mandaptl<an nnhkob di dalam panghasilannSn

Bulankah mutiam dan lautdan panntan5n.

tidak didaptkan ka@li dibelabng kebkubn pda ombk jang


mqpnqn, jlwan5a.'

ItumpulanThtisanlbnuRaiab lB 4g7
HIKMAH DA}.I PEIA.IARAN
DARI SABDA NABI #i,
.AI{IT DruTUS DENGAN PEDANG
MENJEIANG ITARI KIAIWAT.'

krmn AlnEd{4? merirrayatkan dari hadits hnu Urnar S,, dari


Itabi t, b€taubersabd4

;!St- l4
1. ttol t
4lr J.'.,- L-f c*lIJ,JJl $* 6a.
,:€i3 SY'.*s d::,Vi ,{'*?'t iGt
ut ,:r1;f ;sv U e )6t:.fur ,y*t
clc ,t7 ot- ,fu.a
'fr*y..&i
bW, &rg nai*ng ruri lfianat' lin@
'Ah, &fr.a
tury Abt snah yarg ffih, hda dutu bqi-I@, tad<ilru
tfut A hd, bpryu ffiq sb k&tuwn dan kqat&Inn

4n HR Alsnd elW,YZr.

198 * fmef,fr"ThllsairlbnuRriab
dijadikan bagi siapa saia 5nng menyelisihi urusanku. hmngsiapa
menye,rttpai suafu kaum mal<a dia terrnasuk dari mereka."

Penielasan:
Redaksi ,r;iSu.'rlt*. "r*, diufus dengan pdang" maksudnya

adalah, bahwa Allah telah mengufus beliau untuk menyerukan tauhid


dengan pedang setelah hujah-hujah tentangnya tersampaikan.
Bamngsiapa yang tdak memenuhi panggilan tauhid setelah di
sampaikannya AI Qur'an, hujah-hujah dan keterangan nyata, maka dia
akan disem dengan Allah & berfirman,
fd*g.
4$i |i1i (iiS eigr.tlt:i 675 ifr
#u,}$iffr5ili:
"saungguhn5a l<ami telah mengutus msul-msul l<ami dergan
membawn bukti-bukti Snng n5nta dan telah l{ami furunl<an bersama
mereka N Kitab dan nemca kdadilan) supt/a manusia dapat
melatcsnakan keaditan...." (Qs. Al Hadiid I57l: 251

Di dalam kitab-kitab sebelum AI Qur'an disebutkan, Nabi $


disifati bahwa beliau diutus dengan alat pernotong yaitu pedang.

Sebagian rahib Yahudi ketika hendak wafat berwasiat kepada


pengikutrya agar mengikuti beliau. Dia berkata, "Sesungguhnya dia
(Muhammad S) alon menumpahkan darah, menawan anak cucu dan
perernpuan (5nng menyelbit ln), namun hal ifu tidak mencegah mereka
unfuk mengikutinya."

Diriwavatkan pula bahwa Isa Al Masih & berkata kepada bani


Israil mengenai sifat Nabi S, "Sesungguhnya dia akan menghunus

KumpulanTtrlisan Ibnu Rajab @ 4gg


pedang, kernudian mereka rnasuk ke dalam qlarnanlra sukarela atau
terpaksa."

AlGn tetapi, Nabi $ dip€rintahkan r.nrtuk berdal$nh dengan


pedang adalah setdah b€lhifah, k€trka Miau merniliki wilal,ah,
pengikut, kdruatan dan kelnnsaan

Sebdurrr hiirah, musutrmusuh Nabi $ tdah mengancam Miau


dengan pedang. K€filta itu, I{abi I s€dang mdahl<an thau,af di
Ka'bah, sernentara para pernbesar amist, tdah berlnrmpul di dekat
Hijir, mereka b€data, "Kami tdak m€fihat ada orang png merniliki
kesabaran eggi sep€rti lorni k€pda 6ang ini (lnlmi Mutnmmad !).
Dla tdah rn€rEanggap bodoh torni, m€n&fon nenek moyang lomi,
mencetrc.l agrna karni, memaah bdah p€rsatnn lorni, dan mencda
fuhan-fuhan l<ami. Benar+enar karni tdah b€daku sangat sabar
kepadanla-"
K€fika l{abi C mdeuati lorrrrpulan ihr, mereka menfitrahqn
dengan . Mereka lontarlon di muka Nabi I dan
mereka lalarkan ini tiga leh. It{al6l{abi b€rsabda,
o.a
I -. ' t, o ,
L.P U OJt^-,
o'l , A.. ,
.lij coJ.r
tt-)_
J^*,

kepada lalian uttuk nan!runMilf


Tibafiba cang.orarg arahy tersebrfr terceqgang dengan
perloban l\hbi ilf, seakaralon di atas kepala m€re&a bertengger
hmg. Sampai*ampai orang yang seurnnya pafirg kerasa terhadap
bdiau, bdiau dergan p€rkataan yarg paling bagus, dia

500 |$' f"-p"l*IhlisanlbnuRajab


berkata,."Silakan engkau meninggatkan tempat ini wahai Abul easim
(Muhammad $) dengan tenang, demi Allah, engkau bukailah oftrng

lnng bod6[."'148
.Muhammad bin Al Hasan berkata: Telah sampai pada Nabi $
pdrt<ataan Abu Jahal yang berbunyi, "Sesungguhnya Muhammad
mengklaim bahwa jika kalian membaiatrya maka kalian akan hidup
sebagai raja, dan jikalau kalian mati, maka kalian akan di bangkitkan
kembali dan bagi kalian taman-tarnan 57ang jauh lebih baik daripada
taman-taman Urdun. Namun bila lolian menyelisihinya, maka kalian
akan disernbelih, kernudian kalian akan dibangkitkan setelah mati, dan
kalian akan mendapatkan neral<a sebagai hukuman."

Setelah Nabi $ mendengar perkataan tersebut, 6diau bersabda,


//
t/o.. .a
dLs c b'r.rJj
o.r o t7
r+l
'ot ,:ey
iif (r,
.eL\,'
"Aku memang mengabkan hal ifu, saungguhnSn mqela (Wng
manbngkang) benar-baar akan aku sunbelih, dan aku benar-baar
alran maghukum mereka."

Allah & telah merintahkan beliau untuk mOmemngi orang-orang


musyrik di banyak ternpat dalam Al eur.anul Karim.
Allah & berfirman,

L"'c':-ta:{r i}tSE ?fi 'Si'# riy

b'g')r;;jL'# \W iiLG n Y, ;S*


'!4tr HR. Al Bukhari (shahih Al Bukhai, g67g).

KumpulanThlisanlbnuRajab lS 501
{rt'b;W J*", Hli 6a'rtafi VGr' $-c
1

,,Zttt(
>*-s)P
"ApbilasudahtTatgfulafiutant-Ianmih,,mfuhnruhhh
omnsFomrg musyirikin di nnm ei' bT nn'Pi
nse' &n
bnglaplah mqe-l<a- KePnShhru* hn hbfuh d tanpt
T

WTginbian. Jika mada M&t


&n nadUilan d',&t fui
mawiail<an abt; nnb Mlah kfun k# "rue duk
@alan.*tttgunnlpAltahttblnPqguttpttrwlvralnPangagmg''
(Qs. AtsTaubah.[9]:5)

Allah 6 juga Mrrnan'

vif"'ji5A$y6 evt3.fi W'"-$HGY


G

2ifr{t6 fi :,rY't6vj t;F;'6 & ftre1r';r(;' W 3e5


i't b e$'u56 ",* #:, WgS ;h fr{
@'ifru#
(fr fut
"Apbila lannu Mqnt fugn omrg@4l Iafu
$Wge apffi la'n'
Faryl nnh pnatnghh bbry tdwnrudo'
tebh mazgalattan mqda nab awnbh iwe
&n sdt iht
lcanu btd: mqnb&slant "rue afut masitm
t*mn swd
enn mag@lt @-ry
Faryy Mtafi. Danikianlah, apbih
al<an mqnbfunsatan nae tep NH'l ffi fi'agtfi @n
l<amu dazgart sfugian Wg tain' fut
uaryo-ag lptg g$lr &

502 lB f<".p.t""Thlisanlbnult{ab
jalan Allah, Allah tidak akan menyk-nyiakan amal mereka." (Qs.
Muharnrnad [4712 4l

Karena ifu, kaum muslimin ditegw kefika mengambil tebusan di


awal . peperangan pada peristiwa perang Badar, dan
Allah & menurunkan firman-Nya,

wi e <,>z- i* iA,x'uK r 6. 5ft


& i,Fx'z'$t s--
l5iliri1rr,f," <,t\i
"Tidak pfut, bgi samng Nabi mempunSai buanan sebelun
dia dapt melumpuikan musuhn5n di muta bumi. I{amu menghmdaki
harla batda duniawiah Allah menghendaki (phala) akhimt
(untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Qs. Al
Anfaal 181:67)

Pada awalnln, kaum muslimin mernberikan samn kepada


Nabi $ agar beliau tebusan dari para tawanan secara
utnurn.

hnu Upinah berkata, "Muhammad $ diufus dengan ernpat


pedang; (pertama) pedang terhadap kaum musyrikin arab sampai
mereka rnasuk Islam, (kedua) pedang terhadap non Arab
sampqi mereka masuk (nm atau rneniadi budak atau mereka ditebus,
(ketiga) pedang terhadap orang-oftmg Ahli Kitab sampai mereka
mernberikan jizyah, dan (keempat) pedang atas kelompok pernbangkang
dari kalangan kaum muslimin."

Apa yang disebutkan oli m,',, Qninah di atas dipersetisihkan


oleh pam ulama:

"Di antara mereka ada yang mernbolehkan adanya penebusan


dan perbudakan, baik kepada musyrikin arab rnaupun non Amb. Di

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {$ 503
antara mereka juga ada yang membolehkan 'pemberlakukan itzyah
terhadap seluruh orcmg-orzrng kafir."

Yang jelas, bahwa di dalam Al Qur'an Al Karim, disebutkan


adaqn ernpat macatn pedang:
Pethma, pedang terhadap kaum musyrikin sampai mereka
rnasuk Islam atau ditawan. Kemudian mereka dibebaskan dengan suka
rda atau dengan tebusan.
Kdua, pedang terhadap ormg-oftIng munafik, fkni pedang
lBng dihunuskan kepada orang-oftmg zindiq449 dan Allah telah
mernerintatrkan kaum muslimin unfuk b€rjihad mernerangi mereka dan
bersikap keras terhadap mereka sebagaimana tercanfum dalam sumh
Baraa'ah, At-Tahriim dan Al Ahzaab. Kemudian pedang terhadap Ahlul
Ifihb sampai mereka membaSnr jiryah, serta pedang terhadap Ahlul
eghat sebagaimana disebutkan dalam sumh Al Hujumt.

Rasulullah $ sendiri belum pemah menghunuskan pedang


mernemngi ketompok pernbangkang ini sernasa hidupn5a. Yang
p€rtama kali menghunuskan pedang kepada mereka adalah Ali &
k€fika menlabat Khilafah. Ali S berkata, "Akulah yang mengajari
nranusia untuk mernerangi kelompok pernbangkang dari kalangan Ahlul
I(iblat."
Nabi $ rnasih merniliki pedang-pedans lainnya di antaranya:
P€dang terhadap orang-orang yang murtad dengan saMa bdiau,

.i:r$u G_: JT.i

4s Z&adahh orarg !ar(I tdak mengimani akhirat dan kefrfianan Allah. Atau
aarg itng ment emhrryilon kd€ftran dan menampakkan kdntanan.
UtlTarfurl @lraus(3/48.11.

504 t ltumpuhnThlisanlbnuRajab
"hmngsiapa Wng mangganti agamanya (murtad) naka
45ro
bunuhlah iu."

Abu Bakar Ash-shidiq.& adalah orang yang menggunakan

pedang ini ketilG menjabat Khilafah untuk mernerangi orang-orang !/ang


murtad di antam kabilah fuab.

Selanjuhrya adalah pedang terhadap Al Mariqin, mereka adalah


ahli bid'ah seperti l(hawarij. Nabi $telah menetapkan agar mernerangi
mereka, nalnun pam ulama berbeda pendapat tentang kekafiran
mereka. Ali &telah merneraryn mereka sernasa menjabat sebagai
Khalifah dan berkata, "sesungguhnya mereka fidaldah kafir"'

Driwayatkan dari Nabi $ bahwa beliau memerintahkan Ali 4s


untuk memerangi Al Mariqin (orang-omng khawarij), An-Nakitsin dan Al
Qasithin.
Ali ,{* juga telah mernbakar segolongan dari kaum Zindiq. hnu
Abbas g membenarkan tindakan pernbunuhan ini namun menginkari
cara pembunuhannya dengan api. Maka Ali & berkata, "celakah hnu
Abbas, dia mencari-cari al hannat."

glf-Jt
fti" ;;;. "menielang Hari Kiamaf"
Redaksi maksudn5ra

adalah, di hadapan Hari Kiamat. ArtinSn adalah bahwa beliau $ diutus


d€kat dengan datangnya Hari Kiamat. Di antara nama Nabi $ adalah
Al Hasyir dan Al Aqib, sebagaimana yang diriwayatkan secara shahih
dari Nabi $, bahwa beliau bersaMa,

'lso HR. Al BuktEri lshahk Al Bukhari, 69221 dart hadib lbnu Abbas, dan
Ahmad (Musnad Ahmad, 5/231) dari hadits Mu'adz bin Jabal.

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab s. 505


I oz
o.*-o-,
Urnl
a
c6-ilt (r, i;b\u 6
;' u6r ):,,L:- ,Sr$ ;6Jt) ,:;Kt G ^
dIl
8( /
-d €r*'-^1 qr$ L,; lJiil) ,€fi
'z

"Aku adalah Muhammad dan Ahmad, aku adalah Al Mahi 5nng


denganku Allah menghapus kekafimn, aku adalah N Hasyir gng
seluruh manusia akan dikumpulkan di bawah l<akiku, dan aku adalah Al
Aqib 57ang tidak ada nabi setelahku." 6l
Allah & telah menjadikan terbelahnya bulan sebagai salah satu
tanda dekakrya Hari Kiamat. Hal ini sebagaimana firman Allah &,

rni'Jr$lAai;1x
"Telah dekat (datan7ry/a) sat itu dan telah tabelah bulan." (Qs.
Al Qamar [54], 1)

Beliau juga pemah melihat terbelahnya bulan di Makkah


sebelum Hijrah. Diriwayatkan secam shahihbahwa Nabi $ bersabda,

,itis 3f ,e;o'u il6 a;ljrt 6 f;


.&It)y.tfui;r. olr
"Jamk diufusn5a aku dengan Hari Kiamat seperti rizl" Beliau
kemudian memberi isyarat dengan jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari
tengah.

't51 HR. Al Bukhari lslnhih Al Bulclnri,4869) dan Mushm (Slnhk Muslim,


23il1.

506 lB f,,.pulanTirlisanlbnuRajab
Al Bukhari dan Muslim meriua3ntkan hadits ini dalam kedua
l,itab Shahih -nya.45z

Imam Ahmad63juga meriraralntkan dari hadits Buraidah, "Aku


diutqs bersarnaan dengan Hari Kiamat (menjelang), dan walaupun
hampir mendahuluiku."
Sernentara dalam riwapt At-Timidzi4s4 disebutkan, beliau $
bersaMa,

|?# k riir;:* (*t3t ,i el$


Abl Lifij; -,rultt tfut- er.^ er^^
.o {
.,Sfl
"Aku diufus matielang Hari Kiamat, lalu aku me,ndahuluiryp
sehgahmna aku mqdahulul<an ini mtuk ini -iari telunjuk dan iari
tangah- di anbnn5n tidak adaiari lainn5a."
Malsud yang shahih adalah bahwa hadits tersebut menunjukkan
akan dekatrya jarak beliau dengan Hari Kiamat.

Sementara ifu
Qatadah mengis5nratkan bahwa maksudnya
adalah jarak antara beliau dengan Hari Kiamat adalah seperti sisa ujung

HR. Al Bul$ari (shahih Al Bukha,l,6504), dan Muslim (Slnhk Mwlim,


295L1, dari hadib Anas.
HR. Al Bukhari (shahih Al BuWni,6503), dan Muslim (Sl,ahih Mtslim,
2950) dari hadits Sahal bin Sa'ad.
HR. Al Bukhari (shahih Al Bul<har1,6505) dari hadits Abu Hurairah, dan
Muslim (Shahk Muslim,867) dari hadits Jabir bin AMullah.
rt53
HR. Ahmad (5/3481
4g HR. At-Tirrnidd(22L3)

KumpulanltrlisanlbnuRajab {$ 507
jari telunjuk terhadap jari tengah, dan ada juga yang berpendapat bahwa
selisih jarak antara beliau dengan Hari Kiamat adalah setengah fujuh.

Dengan ini mereka berpendapat bahwa kelangsungan hidup


umat beliau $ adalah sekitar seribu tahun, yaitu tujuh dunia. Pendapat
ini juga disebutkan secara marfiJ dari hadits Ibnu Zaid, akan tetapi
sanadnya fidak shahih.

Disamping itu, pendapat tersebut juga dimjihkan oleh Ibnu Al


Jauzi dan As-Suhaili, dia berkata, "Apabila hadits marfu mengenai hal
tersebut fidak shahih, akan tetapi hal tersebut shahih dari hnu Abbas
dan lainnya. BeSitu pula menurut ahli kitab."

Diantara dalil yang menunjukkan bahwa diutusnya Nabi


Muhammad $ termasuk tanda-tanda kiamat adalah bahwa beliau
mengabarkan tentang kemrunculan Dajjal dalam hadits Al Jassasah. 455

Redaksi 'i u;b 6 l:.e,t hr '$i & "hinssa


Allah & disernbah, TuhanYang Maha Esa, gnng tidak ada sel<utu
bagin5n." Inilah maksud utama dari diutusnya Nabi $, bahkan juga
tujuan dari diufusnya para msul sebelum beliau sebagaimana ftrman
Allah &,

'ifv,rt
+a;fl;i qA;$ na;luS
P:3Jj;l6{t
"Dan l{ami tidak mazgufus s@mng Rasul pun sebelum kamu
melainlan Kami whyukan kepdanSa, 'Ehhvn tidak ada Tuhan $nng
hak) melainkan Aku, maka sernbhlah olelznu sel<alian al<an Aku'." (Qs.
Al Anbiyaa' I2Ll:251

455 FIR. Muslim (slralrih Mustm,29452l

508 lB f"tpulan ltrlisan Ibnu Rajab


. Firman Allah &,

W,*t';fr t'Jc. -j {;J A ;L eG;. ;fj


'Dan sungguhnSa l<ami telah mangafus fusul pda tiaptiap
umat (untuk manyerulan), 'sembhlah Allah (aia), dan i,auhilah Thaghut
,tu "(Qs. An-Nahl [16]: 36)
BahlGn ini adalah tujuan dari diciptakannSa selunrh makhluk
sebagairnana firman Allah S,

@.ort11-$J^irt'#evS
"Dan aku tidak mencipbkan iin dan manusia melainkan suqtn
mereka mengabdi kepada-Ku."(Qs. Adz-Dzaariyaat [5U: 56)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah & tidak menciptakan umat
manusia melainkan mernerintatrkan mereka unfuk menyembah-Nya
sernata, dan Allah telah mengarnbil perianjian dari mereka ketika
hendak mengeluarkan mereka dari sulbi Adam terhadap perintah
tersebut, sebagaimana firman-N1n di dalam Al Qur'an,

#lfi;{#;' }r# i.e i',G -,r'u Jt, A i5


)15! tr$ S\ +t''Sgel'&r,#r 6 iP
loy*r::6;$uLGy
"Dan (ingatlah), ketil<a Tuhanmu mengeluarkan kefurunan anak-
anak Adam dari sutbi mqeka dan Atlah menganbil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berftrman), 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?'Merel<a
menjawab, 'Beful (hgkau Tuhan kami), kami merladi saksi'. (I<ani

KumpulpnTtrlisanlbnuRajab dS, 509


lakukan yang demikian itu) agar di Hari Kiamat karnu tidak mengatakan,
'Sesungguhnya Kami (hni Adam) adalah omng-omng Snng lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)'."(Qs. Al A'raaf I7l:772)

Banyak hadits marfu' dNrriwayat mauquf dalartpenafsiran ayat


ini yang menyatakan bahwa pada saat ifu Allah & bertanSn kepada
mereka, lalu mereka sanua mengakui akan keesaan Allah &,. Mereka
juga bersaksi atas diri mereka sendiri, dan dibarengi dengan persaksian
ayah mereka Adam S serta pam malaikat terhadap mereka.

Kemudian Allah & menagih janji mereka pada setiap zaman


dengan mengirimkan utusan-Nya, menunrnkan kitab-kitab dengan
fujuan mengingatkan mereka terhadap perjanjian yang pertama, dan
memperbarui janji kepada mereka untuk selalui mengesakan-Nya,
menyembah-Nya dan tidak menyekufukan-Nya dengan sesuafu apa pun.
Pembicaraan Allah & kepada Adam dan Hawa pada saat keduanya
difurunkan dari surga menunjukkan kepada makna ini
Allah Sberfirman,

G,;3,s.i A; 8;*-v9W W'tbi 6i3


riK; w u.i,ij @'a;;i ?$ 3b$ Gt'i i*
#!Y!id;l$it-We,
"I{atni 'Turunlah karnu semuanp dari surya ifu!
Kemudian jika datang pefunjuk-Ku kepdamu, maka bamngsiapa Sang
mangikuti pefunjuk-Ku, nisap tidak ada kel<hawatimn atas merel<a,
dan tidak (pula) mereka basdih hafi'. Adapun oransfoftng yan7 ka{ir
dan mqdusbl<an a5ntaSat l{ami, mqel<a ifu paghuni naal<a; merel<a
kekal di dalamn5n. "(Qs.Al Baqamh [2]: 3&39)

510 $, fo-pulanTlrlisanlbnuRajab
Dalam sumh Thaahaa ada juga a5nt yang sama dengan ayat ini.

Namun seluruh ketunrnan Ad'am & tdak menepati janji yang


telah diambil dari mereka; bahl6n mayoritas mereka mengingkari janji
tersebut. dan menyekutukan Allah tb, l,ang mana Allah tidak
menurunkan keterangan tentang ifu. Oleh karena itu, Allah & mengutus
msul-rasul untuk mernperbaharui perianjian pertama dan menyeru
mereka untuk memperbarui ikrar pengesaan kepada Allah &'

Rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi, dan


menyeru mereka kepada tauhid serta melamng mereka dari perbuatan
syirik (menyekutukan Allah) adalah Nuh &, karena sytrik telah
menyebar luas di antara kefurunan Adam sebelum datangnya Nuh e.
Maka Allah & mengutus Nuh e kepada kaumnya selama 950 tahun,
menyeru mereka untuk menyernbah Allah $ semata yang tidak ada
sekutu bagi-Nya, sebagaimana disebutkan Allah & dalam surah Nuh
tentang dirinya bahwa dia berkata pada kaumnya,

@ e#rijst-irbi:a;
"(Yaitu) sembahlah olehmu Allah, berbkwlah kepda-N5a dan
batlah kepda-Ku. "(Qs. Nuuh [71]: 3)
Allah & juga mengabarkan tentang Nuh S di tempat lainrya,

liS{frW*yuK?;t\\,$
"sqnbahlah oleh kanu Nlah, karena) sekali-l<ali tidak ada
Tuhan bagimu selain Dia."(Qs. Al Mu'minuun [23]: 23)

Namun tidak ada lang memenuhi seruannya melainkan hanya


segelintir oftmg saja, dan kebanpkan dari mereka tems-menems dalam
, sebagaimana firman Allah &,

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 511
3;r$ tL$ 7, *r "ii{; {4Y" ";i S iJ(t
@frd'6;i
,,Dan mereka berkata, ,Jangan sekati-kati kamu meninggalkan

(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu


yaghuts'
meninggalkan (penyembahan) wadd, dan iangan pula suwwa"
W'uq dan nasr'. "(Qs. Nuh l71l:23)
Kefika mereka terus-menerus dalam keadaan kufur, maka Allah
menenggelamkan mereka dengan badai taufan, dan Allah
menyelamatkan Nuh & beserta orang-orang yang bersamanya di dalam
bahtera. Allah & berfirman,

M$Vru';,Y.U3
"Dan tidak beiman betsma dengan Nuh itu kquali sdikit."
(Qs. Huud [1U:40).

Kemudian setelah Nuh &,


Allah & mengutus kekasih-Nya
hrahim &. Dia menyem umatrya untuk bertauhid kepada Allah &'
rnenyembah-Nya semata dan tdak menyekutukan-Nya. Dan dia
juga
berargumen terhadap hal tersebut dengan sebaik-baik argum€n. Dia
yang
menghentikan kesesatan orang-omng mgsyrik dengan bukti-bukti
jelas. Disamping itu, dia juga menghancurkan berhala-berhala kaumnya
hingga berhala-berhala tersebut hancur berkeping-keping. Oleh karena
ifu, kaumnya ingin mernbakamya, namun Allah & menyelamatkannya
dari api tersebut dan menjadikan api ifu dingin serta keselamatan

bagn1n.

Kernudian Allah tmengan[riai hrahim dua orang putera, yaitu


para nabi dari
Isrnail dan Ishaq. Lalu Allah O menldikan k€banlrakan

512 B ffr,-pulanThlisanlbnuRajab
keturunan Ishaq; karena Israil adalah Ya'qub bin Ishaq. Nabi-nabi bani
Ismil semuanln berasal dari kefurunan Ya'qub, seperti Yusuf, Musa,
Daud, sulaiman dan diakhiri oleh Al Masih hnu Maryam. Dia menyeru
merekauntuk selalu bertauhid sebagairrnrn firman Allah &,

#5i;'fr10# 6+6fr(Jt? iS6


1ii6 $,#iff"G,i;i(,
@ ,fitp afii".rrg;
"4rt1
"Aku tidak pernah mengabkan kepda mereka kauali ap gng
Engl<au perintahkan kepadaku (mengatakan)ng Yaitu:'Sembahlah
Nlah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan adalah aku maniadi saksi terhadap
mereka, selama aku bemda di anam mqela. Maka setelah Englau
v.nfatlan Aku, Engkau-tah gng mangawasi mqeka. dan Engl<au adalah
Maha Marytsil<an aks sqala sauatu'."(Qs. Al Maa'idah tSl: 117)

Kenrudian kesyirikan menyelimuti bumi sepeninggal Al Masih;


karena kaumnya yang mengaku mengikutinya dan beriman padanya
berbuat syirik dengan seburuk-buruknya kesyirikan, hingga mereka
menjadikan Al Masih sebagai tuhan atau anak fuhan, dan menjadikan
Allah salah satu dari yang tiga (ffinitas).

Adapun Yahudi meskipun mereka mengingkari kesyirikan,


kesyirikan ifu ada di antara mereka; karena di antara mereka ada yang
menyembah lembu di masa Musa B, mengklaim bahwa di dalam
patung lembu itu adalah Allah dan Musa melupakan tuhannya, lalu pergi
mencarinya, dan tidak ada kesyirikan 37ang lebih besar dari ini.

Di antara mereka juga ada sekel cmpok orang yang mengatakan


bahwa Al Uzair adalah anak Allah, dan ini pun termasuk kesyirikan Srang

KumpulanTirlisanlbnuRajab {S 513
paling besar. Disamping ifu, kebanyakan dari mereka menjadikan orang-
orang alimnya dan para rahibnya sebagai fuhan selain Allah. Para alim
dan rahibnya menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal
bagi mereka, lantas mereka pun menaati para alim dan para rahib
tersebut. Itulah bentuk ibadah mereka (kaum Yahudi) kepada para alim
dan rahibnya; Siapa saja yang menaati makhluk dalam bermaksiat
kepada Allah atau berkeyakinan dibolehkan untuk melakukan itu atau
mavajibkanya, maka dengan I'tibar ini dia telah mempersekufukan
Allah, karena dia telah mengharamkan dan menghalalkan sesuatu bukan
karena Allah &.

Sedangkan benfuk ke syikirikan kaum Majusi, amat jelas, mereka


berpendapat bahwa tuhan ada dua, yaitu dua tuhan yang qadim; salah
safunya fuhan cahaya dan yang lainnya tuhan kegelapan. Tuhan cahaya
adalah pencipta kebaikan, sementara fuhan kegelapan adalah pencipta
keburukan. Disamping ifu, mereka juga menyembah api.

Adapun bangsa Arab, India dan umat lainnya, mereka adalah


manusia yang paling jelas kesyirikannya, mereka menyembah
sesembahan yang banyak selain Allah dan mengklaim bahwa perbuatan
tersebut adalah bentuk pendekatan kepada-Nya.

Ketika berbagai bentuk kesyirikan menyelimuti bumi, dan


keburukannya menyebar h.rar di seluruh belahan dunia dari timur hingga
& mengutus Muharnrnad $
barat, Allah dengan Hanfiph fislam) dan
tauhid lnng mumi -agama hmhim-. Mernerintahkan beliau unhrk
menyeru seluruh rnakhluk unhrk mengesakan Allah dan menyernbah-
Nya sernata, lnng mana tidak ada selnrfu baginya.

Pada awalnya Nabi Muhamrnad $ menyenr kepada tslam


s@ara senrbunyi selarna tiga tahun, lalu beberapa orang pun mernenuhi
s€nran Miau. Kernudian Miau e dipaintahlon unhrk berdakuah

514 $, f,r-pulanTtrlisanlbnuRajab
secara terangterangan dan memperlihatlnn dal$ah tersebut, dikatakan
kepada bdiau $,

|r{F,r",r$Tiqr=i6
"Maka ampilanlah olehnu saam taang't*angw sqala ap
WnS dipqintahlan kepdamu) dan OqWlhglah dari omng-omng
musyrik."(Qs. AlHijr [15]: 94)
Nabi Muhammad $ m€nyeru seluruh manusia unfuk
mengesakan dan menyernbah Allah senrata yang tidak ada sekufu
baginya secara terang-terangan. Beliau m€ngumumkan dahuahq;a,
mencela sesembahan-sesembahan yang disernbah selain Allah &, serta

mencela siapa saja yang menyembahnya dan mengabarkan bahwa png


menyembah selain Allah adalah termasuk ahli neraka.

Oleh karena itu, kaum musyrikin pun naik pitam kepada beliau,
mereka berusaha unhrk selalu merrynkiti beliau beserta orang-orang yang
mengikuti beliau. Mereka juga berusaha unhrk memadamkan cahaya
Alah & yang merupakan tujuan dari diufusnlp beliau $, natnun
beliau $ bertambah gencar dalam dakr,vahnya dan memiliki tekad 11ang
kuat unfuk terus manperlihatkan dan menyebarluaskan dakruahnya di
ktralapk ramai.
Di musim haji, Nabi $ keluar sendirian untuk mendatangi para
lobilah Amb yang datang ke Makkah, beliau memperkenalkan dirinya
kepada mereka dan mengajak mereka unfuk bertauhid, namun mereka
tidak memenuhi ajakan beliau. Bahkan mereka membantah perkataan
beliau dan memperdengarkan sesuatu yang tidak disukai beliau, atau
barangkali mereka menyakiti beliau $. Keadaan tersebut terus-menerus
selama sepuluh tahun, beliau bersabda, "Siapa yang akan
menghalangiku untuk menunaikan risalah Tuhanku? Sesungguhnya

KumpulanTtrlisanlbnuRajab dS. 515


kaum Quraisylah yang menghalangiku untuk menyampaikan risalah
Tuhanku."

Selain itu, beliau juga masuk berjejalan ke pasar-pasar mereka di


musim-musim yang mana dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai
daerah, seperti pasar Dzi Al Majaz, beliau menyeru, "Wahai umat
manusia! Katakanlah: Tidak ada tuhan selain Allah, maka kalian akan
selamat!" Sementara di belakang beliau terdapat Abu Lahab yang
menyakiti beliau, membantah perkataan beliau dan melarang orang-
orang mengikuti seruan beliau.

Suatu hari, orang-omng musyrikin berkumpul di ternpat paman


beliau, yaitu Abu Thalib. Mereka mengeluhkan perihal Nabi
Muhammad ,S kepadanya, mereka berkata, "Dia telah menghina fuhan-
fuhan kita, membodohi para pemuda kita, dan mencaci leluhur-leluhur
kita, maka perintahkanlah dia untuk berhenti menghina tuhan kita."

Maka Abu Thalib berkata kepada Nabi Muhammad $,


"Penuhilah permintaan kaummu. "

Namun beliau $ menjawab, "Aku mengajak merel<a kepada


suafu gng lebih baik dari ifu; hendaknya mereka menguapkan suafu
lralimat, trurg mana dengan kalimat itu bangsa Amb berpegang tquh
dan omng Ajam berkuafi."

lalu Abu Jahal berkata, "Kami akan memberikannya kepadamu,


dan sepuluh kali lipat sernisalnln."

Maka beliau bersaMa, " Uapkanlah: Tidak ada fuhan selain


ilahf
Mendengar perkataan tersebut, oftmg-orang pun pergi
dan berpencar sambil be*ata,

a)u?tiit&'6f-L56y^t9t|S

516 trB rc,-pulanThlisanlbnuRajab


"Mangap dia manjadil<an tuhan4uhan itu Tuhan Yang atu
aja? Sauryguhqra ini seswfu hal WnS sangat menghemnkan " (Qs.
Shaad [38]' 5).
.Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi $ bersaMa
kepada pamannla, "Wahai pannnku! Sandainia mereka meletakl<an
mabhari di tangan kananku dan bulan di bngan kiriku agar aku
meninggallan perl<am ini, naka aku tidak akan meninggallann5n
ampi Nlah merrtmangl<annya abu aku mati sat bensaha
mancarin5a (kanenangan Agann Islan1." +

Nabi $ bersaMa,

W ,Lf Jq 6, "hr ,t *f'tr)


7, o
'n
Y.19
,
.1
grl W,Ll ,si'i t1i ,i,r C q))l I c,c{

'ri k'\i-
f tt;b C63 -Nr ii n-3';i
'
)\bLij;i'a'Y\
"N<u telah dice*am na
bkut kefrka tidak seomng pun diceJarn
ketakutan, dan aku telah disaldfr di jalan Allah pada aat tidak ada
s@nng pun diakiti. Telah dabng kepadaku tiga puluh -hari dan
malam- semqttam aku tidak metniliki Snng dapat dimakan
oleh sauafu gng bem5nwa kecuali sauafu gng dapat menufup ketiak
Bilal-"67
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa beliau $ bersabda,

4!$ l.;rh. Simh lbnu His5Tam (7/2571


4s7 HR. Ahmad (Musnad Ahnal S/L20,186), At-Tirrnidzi lsunn AbTimtidd,
24721, dan hnu Majah (.9unan lbnu Malah,151) dari hadib Anas.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab dS Sfi
J o.'f ., )r, . tt"fi z . I
.U):l ti ^It eol $s\ G
"Tidak ada samng o* ;;, di ialan Allah sebagaimana
aku telah 4i*ki6."458

Kemudian ketika Abu Thalib wafat, lalu diikuti dengan wafatrya


Khad[ah, perbuatan jahat omng-omng musyrikin pun senrakin keras
terhadap beliau hingga akhimya mereka mernaksa beliau keluar dari
Makkah menuju Tha'if. Di sana beliau menyeru penduduk Tha'if untuk
menyembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya,
namun tidak ada satu pun dari mereka yang memenuhi seruan beliau,
bahkan mereka menyrambut beliau dengan kekerasan. Mereka
menyuruh beliau keluar dari daerah mereka, dan mereka menghasut
orang-orang bodoh di kalangan mereka unfuk membuat dua barisan di
hadapan beliau, lalu melempari beliau dengan bebatuan hingga beliau $
bercucumn darah.

Maka Nabi $ pun keluar bersama budaknya, Zaid bin Haritsah


dari Thaif, namun tidak memungkinkan bagi beliau unfuk masuk
kembali ke Makkah kecuali dengan seorang pelindung (pemberi
jaminan). [-alu beliau meminta perlindungan $aminan) kepada para
pemuka Quraisy, namun tidak ada safu pun yang mau memberikan
perlindungan kepada beliau, dan mereka tidak mengabulkan keinginan
beliau hingga akhimya Al Muth'im bin Adi memberikan perlindungan
kepada beliau. Maka Rasul pun masuk ke dalam perlindungannya, dan
kembali menggencarkan dakruahnya untuk mengesakan Allah dan
menyernbah-Nya.

4s8 HR. Ibnu A& (Al Kamil,7 /155) dari hadits Jabir; dan Abu Nu'airn (Hipnh el
Aulig', 6/3331 dari hadits tuias.

518 @, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Beliau pemah menghadiri pekan raya (perdagangan) lnng
didatangi oleh berbagai kabilah, lalu beliau berbicara kepada setiap
kabilah tersebut,
), ./,
Lri';:\ ,lfll I' d_rt G\ ,r)\, 4 I z ,,
t:"

,
.lt l q| iFr:'sw
"wahai bani Fulan, saunggahnya aku adalah ufusan Allah
kepda kalian, Dia mmtqinbhl<an l<alkn unfuk mazyantbah-N5n, dan
jangan sekati-kali kalian mazyekufukanng dangan sesuafu aPa Pun''
Namun mereka setnua tidak menerima ajakan beliau.

Sementara itu Abu lahab bemda di belakang beliau, dia


menghasut orang-orang dengan berkata, "Jangan menaatinya!"

Selain itu, Nabi S i rga pemah bersem dengan bersaMa,

i:t,8P GH u t".ii a
*;r4
"siapakah Wng nE u
melindungiku? Skpakah t/ang lrnu
manolongku hinggu aku dapat menyampil<an nsalah Tuhanku, dan dia
akan mendapat surga." 459

Namun tetap saja tidak ada safu pun yang memenuhi seruan
dal$rah beliau, hingga Allah & mengutus para penolong dari Madinah,
yang akhimya mereka sernua membaiat Nabi $.
4se HR. Abdullah bin Ahmad (ZSndatAl Musmd,3/492').
Tertulis di dalam cetakan Musmd Ahmad, "Bahwa hadits ini dari riwa5nt
Ahmad, namun yang benar adalah ia terdapat dalam Zipdat anaknlp,
AMullah." Lih. N Musnad AlJani(5/417).

KumpulanThlisanlbnuRajab $ 519
Kisah di atas menunjukkan bahwa Nabi S amat bersabar dalam
berdal$/ah unhrk menyembah Allah dan ridha terhadap berbagai
kesulitan dan cobaan yang beliau dapatkan, berlapang dada, tanpa
berkeluh kesah dan bersedih hati.

Apabila salah seomng sahabat beliau mengduhkan sesuafu,


maka beliau bersabda,

.ui:?i.'J|*tit * i\
"Aku adalah hamb Allah, dan Dia tidak akan mqelanbrl<an
diriku."

Jbrt'of ):;)). 6:(+'&i lr>


?c
ttarJjr L+lr vf ,sT\
"eAU
"Aku menja)r r*r*n'hu-ba bagi mereka, dan tidak pantas seomng
hamb 5ang menentang.
Siapa saja 5nng melihat pen5Takit orcng yang sakit, pasti ada seorang
tabib 5nng memwat."

Diriwayatkan dalam Shahih Al Buldtan$o dan Shahk


Muslin#lsebuah hadits dari Aisyah, dia berkata: Aku berkata, "Wahai
Rasulullah, apakah ada satu hari yang lebih berat daripada hari
terjadinya perang Uhud. "

Nabi $ menjawab.,

460 HR. Al Bukhari (Slbhk N Bukhari,3z3U


Ml HR. Mtslim (Shahk Muslim, L7951.

520 @, fo-pulanTirlisanlbnuRajab
G'"*l o<j' ,i:u *'p A 14!'ta
u c, t
,jf ;" *
c ,.
c--b.,e ,l ,tJ;L)l ?:;'e l4)
i,

,L'rrf 6iy,*'*,J* t;'UY *.


vf Wf 'rt .&) e ?t:U r*t i.;vu
$ \.tt;.6 sy* ,ir, ili,;,uir ;A (r,
l' ',
, 2 / /

? ii hr L\,i"';,'nn'r* )qs'$K
uy,*"t ,JVt'AL ,*t U'+'i i'i
oL r:.-b q!i\€;V
W3ll'ttlt',.),
'o*J*\t
"Aku telah mendapatkan (perlakuan iahat) dari kautrunu. Dan
sauatu gng paling berat 5nng aku dapatkan dai mereka adalah hari
Aqafuh, ketika aku menawarkan diriku kepada lbnu Abdi Yatit bin Abd
Kulal, namun dia tidak memqtuhi kekginanku. Maka aku pun Pergt
dengan uraiah sdih, aku tidak adar kquali saat aku bemda di Qami

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 521
Ats-Tsa'alib. 452 l^alu aku mugangkat keplaku dan temyata awan
tengah menaungiku, dan aku lihat temSnta di dalamn5n ada Jibril, dk
memanggilku, 'sesungguhn5n Allah telah mendengar pul<aban
kaummu dan bantahan mereka kepadamu. Dan dia mengufus malaikat
per{aga ganung unfukmu'maka dia pun mengucapkan salam kepadaku,
lalu berkab, tSesungguhnyn Allah telah mendengar uaryn kaummu
terhadap dirimu dan aku adalah malaikat peniaga gunwg, dan aku telah
diufus dabng kepadamu agar engkau memberi paintah kepada sauai
kehendakmu. Apabila kamu mau, aku akan menimpakan kdua gunung
AkhsSab kepda merel<a'."

Namun beliau bersaMa,

iiii'; Wl ; LF ht ol ;',1'5
, It o t
,l-rb tu
,.
!-rr
J )

"Ehhkan aku menghanpl<an Allah mengeluarkan dari


keturunannSn orang-omng wng menyenbah-N5n wng frdak
menyekufukanryn dengan sauafu apa pun."

Nabi $ fidak memiliki tujuan lain melainkan agar


Allah & disembah, Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-
Nya, beliau tidak peduli -apabila memang terjadi- segala sesuatu yang
menimpanya dalam berdakr,vah. Apabila sesembahan beliau (Allah &)
telah diesakan maka telah tercapailah maksud beliau. Apabila yang
dicintai beliau (Allah &) telah disembah maka telah tercapailah tujuan
beliau. Apabila Tuhan beliau telah diingat maka hati beliau pun menjadi
ridha. Adapun yang terjadi terhadap seluruh tubuh beliau, maka beliau

M2 Qam Ats-Tsa'alib adalah tempat miqakrya penduduk Nejed menuju Makkah.


*. Mufum Al Buldan(4/3771.
. l
i

i
I
.1
l
522 @, Xo-pulanThlisanlbnuRajab i
I
I
I
I
I

I
tidak mempedulikan apa yang menimpanya di jalan Allah, baik yang
meyakitinya maupun tidak.

Apabila Nabi disakiti oleh para musuh ketika beliau menyeru


mereka unfuk menyembah Tuan (yaifu, Allah S) mereka, maka beliau
pun kembali kepada Tuannya (Allah &). Beliau menghibur dirinya
dengan mendekatkan diri kepada Allah $, menyibukkan diri dengan
bermunajat, berdzikir, berdoa dan berkhidmah kepada-Nya, dengan ifu
beliau melupakan segala kqsulitan dan cobaan yang beliau dapatkan.

Allah & telah memerintahkan beliau untuk mdakukan berbagai


hal tersebut di berbagai ternpat dalam Al Qur'an Al Karim,
sebagaimana firrnan Allah &,
,, /,. ,/:/

43*ai3
n -2,,

d,L,y <-,ja6 ,& l*"V


,-,;5i Sli
"r'3ri
"Dan bertasbihlah kepada-Nga pda
bebuapa sriat di malam
hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di wktu faj.r). " (Qs. Ath-
Thuur:47).

t )z z /.t/ ?/
iY*-e\;#, Gfi1i6",,fr943 ter.ut

"Maka bercabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan


dan berbsbihlah ambil memuji Tuhanmu sebelum terbit mabhai dan
sebelum terbenam(nya). " (Qs. Ath-Thuur 1521: 471

KumpulanTUisanlbnu Rajab {B 523


P,U@ ijlrq'$L$ffi5:'iii
,:K 2,,?z 6z 1/z
-.:4*ct .rl+ti C!- c!-r 3I{@'a-g^US;*

"Dan lkmi sungguh-sunggwh mengetahui, hhwa dadanu


menjadi sempit disebabkan aF gng merel<a ucaplan. MalG
berbsbihtah dangan manuii Tuhanmu dan iadilah kamu di anbm
oftng-orang gang bersujud (shala|. Dan sembahlah Tuhanmu nmpi
datang kepadamu Wng dit/akini (aiat)."(Qs. Al Hi;r l15l:97-991'

Apabila Nabi S mendapati suafu kesulitan atau terhalang oleh


suatu permasalahan maka beliau mendirikan shalat, karena shalat adalah
tali penyambung. Beliau bersaMa,

.;"ib)r €. €;1j'J+ #3
"Dan Dia meniadikan shalat sebagai penyeiuk hati'"

Rasulullah terus-menerus menyerukan unfuk mengesakan


$
dan menyembah Allah $ semata yang tidak ada sekutu bagi-\n hingga
agama Allah menang dan pengesaan terhadap-Nya menyebarluas di
belahan bumi, baik di Timur maupun Barat. Maka jadilah kalimat Allah
adalah yang paling tertinggi, agama-Nya menjadi pemenang,
pengeesaan terhadap-Nya menyebarluas, agama semuanya menjadi
milik Allah, dan ketaatan seluruhnya dipersembahkan hanya unhrk Allah
semata, hingga akhimya masuklah umat manusia ke dalam agama Allah
secara berbondong-bondong. Ini
menjadi salah safu tanda akan

46s HR. Ahmad (Musnad Ahmad,3/L28,85, 199), dan An-Nasa'i(Sunan An-


Nasa'i,7/6l,l dan hadits Anas.

524 {S, Xo-pulanTirlisanlbnuRajab


dekatrya ajal beliau. Lalu beliau diperintahkan untuk bersiap menemui
Allah & dan berpindah ke kampung akhirat yang abadi.

Seolah-olah maknanya adalah, "Tujuan dari diufusn5n diimu


telah tercapi, pengaaan terhadap-Ku telah nampak ielas di berbagai
belahan bumi, kqelapan syirik pun telah hilang, peribadatan gng
disembahl<an kepada-Ku telah tercapai, hanp unfuk-Ku semata tidak
ada sekufu bg-Ku, dan agama, semuaryb hanSn unfukku, mala
dengan ini aku memanggilmu kmtbali ke haribaanku untuk
mqnbqikarunu pahala trulg alnat baar, dan hart
kqnudian itu lebih fuik bgimu daripada Sang sel<amng (perrnulaan).
Kelak Tuhannu psti mernberikan karunia-Njn kepadanu, lalu (hati)
kamu menjadi puas."

Sifat Nabi S juga disebutkan di dalam Taurat, 'Aku sma sekati


tidak akan menabut nt/atrulp (5nifu Muhamnad) hingga agama Wng
bengkok.diluruskan ol.hqra dengan manguapkan, 'ndak ada tuhan
selain Allah'. Dangann5a, aku membula mab-mata 3nng bub, telinga-
telinga 5nng fuli dan hati-,hati lnng tututup."

Selain itu, beliau juga memerangi orang-orang unfuk masuk ke


dalam Tauhid sebagaimana saMa beliau
62,
,dL . I t. toz

Y! Y :t-)-fl,f ,r6t Jtot'of ir>f


/uA
o t1.. o(,
&tYts iis, ,h t3*L tliu 'tP (dill

.l>L yt,?)\
"Aku diperintahkan unfuk mantemngi orang-oftng hinggu
mereka mengucapkan 'Tidak ada fuhan selain Allah'; apbila mereka

KumpulanThlisanIbnuRajab {S 525
telah mengucapl<anng maka danh dan harta merel<a
tqiasa dariku
(bemda dalam pertindunganku) k*uali dangan hak-hak
Istam-'454

ApabilaNabi$menguhrsdetasemenuntukberperang'rnal€
musuhnya
beliau berwasiat kepada pemimpin mereka unfuk menyeru
padasaatberhadapandengannyakepadatauhid.Begitujuga,ketika
unfuk mengajak
mengufus Mu',adz ke Yaman, beliau mernerintahkannya
mereka berryahadat.6s Beliau pun mernerintahkan
Ali bin Abi Thalib
untuk melakukan hal tersebut kefika beliau mengutusnlp trntuk
mernemngi Penduduk Khaibar'
DiriwayatkandariNabi$,bahwaapabilabeliaumerrgutr,rssuafu
utusan maka beliau bersabda,

e#'otz o c/, z
f:B*|*,t-fr: d6tf$3
Yj)J, #. J,6l ,yt\l e 6 r^JrJ,i
o lo )c z
/ / cl tof 'U (
I a
d ,12 10 I c
tr a';;\ .fl ,W *. ,r,;'bf YI ;J
a,
&G:f,J*:) .^rY 'tftta sir
"Berbuat ramahtah kepda oftng-orang dan lennh lernbutlah

kepada mereka, iangankh katian menyeftng mqeka hingga


kalian

menyeru mereka. Karena tidak ada penduduk bumi baik di


kob maupun

(shahih Mtslim, 22|


HR. Al Bukhari (shahih N Bukhari,2s), dan Muslim
dari hadits hnu Umar.
(shalnh Musim' 201
HR. Al Bukhari (Shahk Al Bukhan,2946), dan Muslim
dari hadib Abu Hurairah-
HR. Al Bukhari lshahih Al Bukhai,391) dari hadits Anas'
HR. Mwlim (shahih Musftm,1,z53) dari hadits Jabir'
(shahih Mttslim,T9)'
HR. Al Bukhari (shahih N Bukhai,1395), dan Muslim

526 @, fo*ptrlanTtrlisanlbnuRajab
di daa hadui), melainkan kalian membawa mereka dalam keadaan
muslim tebih aku sukai daripada kalian membawa kaum wanita dan
anak-anak mereka sementara kalian membunuh kaum lelaki merel<a."
466

Redaksi ,i:t"&'*A G\l ,Ei "a* Dia meniadikan rezekiku

di bawnh kitatan tombakku" menunjukkan bahwa Allah & tidak '


mengufusnya untuk mencari kesenangan duniawi, tidak mengumpulkan
harta, tidak menyimpannya, dan tidak pula unfuk bersusah payah
menyibukkan diri dengan sebab-sebab datangnya harta tersebut, akarn
tetapi Allah & mengutus beliau dengan tujuan menyerukan tauhid
kepada-Nya dengan pedang. Siapa saja yang tetap melakukan hal itu,
maka hendaknya dia memerangi musuh-musuhnya yang enggan
menerima ketauhidan, mengambil harta mereka dan menawan kaum
wanita serta kefurunan mereka, sehingga rezekinya adalah harta-harta
musuhnya yang dikaruniakan oleh Allah. Karena pada dasamya
Allah & mengaruniakan harta bagr bani Adam sebagai penunjang
baginya untuk melakukan ketaatan kepada-Nya. Oleh karena itu, siapa
saja yang menjadikan harta sebagai penunjang untuk melakukan
kekufuran dan kemusyrikan, maka Allah menguasakannya kepada
Rasul-Nya dan para pengikutnya, mereka akan mengambil harta
tersebut dari mereka dan mengembalikannya kepada orang yang tepat,
yaitu orang-orang yang menyembah dan mengesakan Allah &. Oleh
karena ifu, harta .fai disebut dengan fai, karena harta tersebut
dikembalikan kepada orang yang lebih berhak, dan untuk itulah harta itu
diciptakan.

46 HR. Musaddad (Musnad Musaddad sebagaimana dalam Al Matlalib N


Atigh, T/25301dari hadits Abdurmhman bin Ai&; dan Al Hanb (Musnad N
Haits, sebagaimana dalam Al Bugh7nh,639)dari hadits Syuraih bin Ubaid.

KumpulanltrlisanlbnuRajab dS 527
Bahkan di dalam Al Qur'an terdapat satu alnt 5nng sudah di
mansukh, yang bertunyi, "S*ungguhryn harb ifu difurunl<an unfuk
mqdiril<an shalat dan mqtunail<an akat-"
orang yang'bertauhid dan taat kepada Allah & lebih berhak
unfuk mendapatkan harta daripada oftmsforang kafir dan musyrik.
Maka dari itu, Allah & mernberikan kekuasaan kepada rasul-N3n dan
pam pengikut beliau atas orang-orang kafir dan kaum muqnikin, hingga
dapat mengambil harta-harta mereka, dan Allah iadikan rq.u:e)<i msul-Np
dari harta (rampasan perang) ini; karena Allah $ menghalalkan harta
(rampasan perang) sebagaimana firnran-Np di dalam Al Qur'an,

'3;,'ii,i ay';Jit \;itft V+ SL "# EW


@ry,
'Maka makanlah dari sebgian mmrysan pqang 5nng telah
karnu ambil itu, sebagai mal<anan wng hakl lagi bik." (Qs. Al Anfaal
[8]:69)
Ini menrpakan kekhususan gnng Dia karuniakan kepada Nabi
Muhammad db dan para pengikutrya, yaitu dangan menghalalkan harta
rampasn perang (ghanimah).
Ada yang berpendapat bahwa kehalalan yang dikhususkan bagi
umat ini adalah harta rampasan peftmg (ghanimah) yang diambil dengan
cara perang, bukan harta fai' yang diambil tidak melalui proses
peperangan, karena cara tersebut juga telah dihalalkan bagi umat-umat
sebelum kita, dan itu mempakan rea:el<t yang dikaruniakan oleh Allah
bagi ufusan-Nya.

Harta rampasan (ghanimah) tidak dibolehkan bagi selain beliau


karena beberapa alasan, diantamnya:

528 @, Xo-pulan Ihlisan Ibnu Rajab


1. Karena harta tersebut diambil dari orang yang tidak berhak
inemilikinya; yang mana dia (yang dirampas) menjadikan
harta tersebut sebagai penunjang dalam bermaksiat dan
berbuat kesyirikan kepada Allah &. Apabila harta tersebut
diambil dari orang yang menjadikannya tidak dalam rangka
taat, bertauhid dan berdals rah unfuk menyernbah-Nya;
maka harta tersebut adalah harta yang amat dicintai Allah
dan sebaik-baiknya cara unfuk mendapatkan re-zel(.
2. Nabi $ berjihad dengan tujuan agar kalimat Allah menjadi
tinggi, agamanya menjadi pemenang dan tidak dikarenakan
unfuk mendapatkan ghanimah; beliau mendapatkan rezel<r
adalah sdbagai penyerta dalam ibadah dan jihad beliau di
jalan Allah. Beliau tidak sengaja meluangkan waktu untuk
mencari rezel<t secara khusus, akan tetapi beliau beribadah
kepada Allah dalam setiap waktu, mengesakan dan ikhlas
mempersembahakan segalanya hanya untuk Allah &. Oleh
S menjadikan rezekinya terdapat di dalam
karena itu, Allah
jihad tersebut tanpa adanya tujuan khusus unfuk
mendapatkan r ezel<r tersebut.

Disebutkan dalam sebtnh hadits yang diriwayatkan secam


mutml, bahwa beliau $ bersaMa,

ttt
d$l
ooc
oL L1^2J11
l,
d-rt
I z
6,*')t J;rd
u

L\j"*l::wt,$
o6,. '

"Aku adalah seorang msul 5ang pelTyatnng, dan aku adalah


msul yang (furut serta dalam) peperangan. Saungguhnp

KumpulanTtrlisanlbnuRajab @ 52g
Allah & mengutusku untuk baiihad dan bul<an untuk bercocok bnam."
67

Sernentara itu Al Baghawi meriwayatkan sebuah hadits marfu'di


dalam Mu'jan>nya,

,#'{t,!}t *)i alJ;u.,,# tur 'ot

g:: ,Yi ,1:?\u;GtL ls lVc'tj G$i


ot
',47) €.
o

"saungguhn5n Allah'mengwfusku dengan sebuah petuniuk dan


agama Snng benar, dan tidak meniadikanku seorzng gng bercocok
tanam (pebni) atau pun seoftng pdagang, dan tidak pula omng 5png
berteriakieriak di pasar, dan Dn manjadikan rezekiku di dalam
tombakku.

Dalam hadits di atas Rasulullah S menyebutkan tombak dan


tidak menyebutkan pedang agar tidak dikatakan bahwa beliau mendapat
rqe)<i dari harta ghanimah, akan tetapi beliau diberikan rqe)s harta /ai
dari yang dikaruniakan oleh Allah kepada beliau, diantamnya dari
Khaibar dan Fadak.

Fai' adalah harta yang diambil dari kaum musyrikin yang


melarikan diri dari serangan beliau hingga meninggalkan seluruh harta
benda mereka, berbeda dengan ghanimah; yang mana artinya adalah
harta benda yang diambil .melalui peperangan dengan pedang, dan
penyebutan tombak dalam hadits tersebut lebih mendekat kepada
makna mendapatkan harta melalui fai'. Karena tombak dapat dilihat
oleh musuh dari kejauhan hingga dapat membuat mereka melarikan diri.

67 HR. Ibnu Adi (Al l{amil, 3/3L21.

530 ffi, *-pulan Ttrlisan Ibnu Rajab


Oleh karena itu, melarikan dirinya musuh disebabkan oleh kilatan
tombak, sementara harta yang diambil dengan cara tersebut disebut
dengan harta fai dan darinya rezel<i Nabi $ diambil. Berbeda dengan
harta ghanimah "yang didapatkan melalui proses peperangan dengan
pedang. Wallahu a'lam.
Umar bi; Abdul Azizberl<ata,"sesungguhnya Allah & mengutus

Muhammad sebagai pemberi petunjuk dan bukan sebagai pengumpul


harta (upeti). Kesibukan beliau adalah taat kepada Allah & dan menyeru
untuk mengesakan-Nya. Segala sesuatu yang beliau dapatkan di sela-
/al', maka semua itu didapatkan
sela ifu baik harta ghanimah maupull
sebagai penyerta dan bukan fujuan utama. oleh karena itu, beliau
mencela orcmg-orang yang meninggalkan jihad dan hanya sibuk mencari
harta."

Berkaitan dengan hal tersebut Allah & berfirman,

\St+tt lyKfi,W {:, fi|,W Olh.frj


'Dan belanj,akantah (harta bendamu) di ialan Allah, dan
kamu menjafuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan "(Qs.
Al Baqarah l2l: L95)
Karena kaum Anshar berazam untuk meninggalkan jihad demi
menyibukkan diri unfuk harta dan ladang mereka.

D dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud68 dan


lainnya69,

tl68
HR. Abu Daud (3452).
@ FIR. Ahrnad l2/?8, 42, 831.

KumpulanlhlisanlbnuRajab lB 531

L
'k'{,
I' JJ ,i At ,-,6s1 u)'&q t5l9

'S"rir-
l'
h' iLfr ii,r -uh ,iq=i
,
"1'J' o 2, ,o Lzl O,

'rx-, 13**11 e
"Apbila kalian bqfuiat dengan 1a""**t'l i"u1'470, mangikuti
ekor-ekor api (membaiak ladang), dan maninggall<an iihad, nnla Allah
akan mazguaai kalian dangan k&inaan gng tidak akan dicabut oleh-

Ny dart lehq kalian hinga lalian kqtbli ke ag@na kalki'"


oleh karena itu, para sahlibat & fidak menyukai masuk ke
n€geri yang diberlakukan upeti unfuk bercocok tanam; karena perbuatan
tersebut dapat menyibukkan diri dari jihad.

Makhul berkata: Kefika kaum muslimin tiba di syam, mereka


diingatkan dengan lahan pertanian sekitar, lalu mereka pun bercocok
tanam. Kernudian berita ifu sampai kepada Umar 4&, lalu dia mengufus
seseorang untuk mendatangi lahan ladang mereka. Hingga akhimya
utusan tersebut menemui tanaman ladang tersebut telah memutih
(hendak panen), lalu membakamya dengan api. Kemudian Umai
menulis surat kepada mereka yang isinya:
,,sesungguhnya Allah
& menjadikan rezel<r umat ini di uiung

tombaknya dan besi bagian bawah tombak. Apabila mereka bercocok


tanam maka mereka seperti manusia (pada umumnya)'"

Atsar ini diriwayatkan oleh Asad bin Musa'

Dia juga meriwayatkan dengan sanadnya dari umar, bahwa dia


menulis surat yang isinYa:

47o N Inah adalah membeli suatu bamng dengan cara tempo, kemudian
meniualnp dengan harg png lebih murah secara funai' .

5t2 $ fo-pulanThlisanlbnu Rajab


"Siapa saja yang bercocok tanam, lalu mengikuti ekor-ekor sapi
(membajak sawah), ridha dengan hal itu dan menikmatinya maka dia
dikenakan jbyah."
'Dikatakan kepada sebagian mereka, "Apakah kalian mengambil
ladang (di daerah berlakunya jizyah) untuk keluarga kalian?" Mereka
menjawab, "Demi Allah, kami tidak datang ke sini unfuk bercocok
tanam, akan tetapi kami datang untuk memerangi para pemilik ladang
dan memakan hasil cocok tanam. mereka."

Maka harta fai ' (ghanimah) menyempumakan keadaan orang-


orang mukmin agar kesibukannya adalah hanya taat kepada Allah, jihad
di jalan-Nya, menyerukan orang-orang untuk taat kepada-Nya, tidak
hanya mencari keduniawian, dan mengambil harta fai' dan
semacamnya sesuai kebufuhan. Hal ini sebagaimana Nabi
Muhammad $ mengambil makanan pokok selama satu tahun dari
harta fai', kemudian
membagi sisanya. Barangkali setelah ifu beliau
melihat omng yang mernbutuhkan malon pokok, maka beliau pun
membagi makanan pokok keluarga beliau unfuknya, hingga akhimya
keluarga beliau tidak memiliki sesuatu apa pun unfuk dimakan.

Begitupula orang yang disibukkan dengan ilmu, kareni mencari


ilmu adalah salah safu dari dua macam jihad. Jadi, kesibukan seseorang
dengan ilmu, kedudukannya sama seperti jihad dan berdakwah di jalan
Allah. Apabila dia mengarnbilnya dari harta fai' atau wakaf, maka
hendaknya dia mengambilnya sesuai dengan kebutuhan yang dapat
menunjang jihadnya tersebut, dan tidak diperkenankan untuk mengambil
lebih dari kebutuhannya.

Imam Ahrnad menetapkan bahwa harh baiful mal, seperti upd,


udak diambil l€bih dari kebuhrhan, lnng menyebabkan unl<af menjadi
lebih sernpit.

IftrmputanlhlisanlbnuRajab l$ 533
Omng-orang yang disibuL*an dengan ketaatan kepada
Allah & maka Allah akan menjamin rezekinya, sebagaimana disebutkan
dalam hadits marfuyang diriwa5ntkan olehTaid bin Tsabit,

,;;:t #L hr 'oi ;3 6fur ,rs A


6 vr 6fur '.u fy'.{t ,# G.ii',F::
,i;l f hr f'/ $i;-'tr ,rL{ ;r ,ii'J{
:' "','ur)6fur L31Yt qft
.a$\1 eiq',F:s
"fumngsiapa gng fuiuannSn adalah dunia, mal<a Attah akan
memisahkann5n dengan keinginann5n dan meniadikan kemiskinan di
hadapann5m, sementam dunia tidak mendatanginya kauali apa yang
telah ditebpkan untukn5n. Dan siap saia gng meniadikan akhimt
fujuanng, maka Nlah akan mengumpullan sqala keinginanryn, dan
menjadikan kekayaan di hatinga, lalu dunk pun mandatangintn ambil
mematuhiryn (tunduk padanta). "

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majafi. 47t

Sementara ifu At-Tirmidzi472 meriwayatkannya dari hadits Anas


secara marfu',

471 HR. Ahmad (Musnad Ahmad, S/1831dan lbnu Majah (4105) dari hadits Zaid
bin Tsabit.
472 HR. At-Tirmidzi' (Sunan At-Timridd, 2M5, 2M61.
HR. Ibnu Majah (Sunan lbnu lulartth, 4l07l, dan Ahmad lMusnad Ahmad,
2/358,1dari hadits Abu Hurairah

534 @, fo*pulanTtrlisanlbnu Rajab


,t4 c
;:,IA
'rfif 5z ./ / ,?iT ,1 t;" :J* r$l o!

(e,.
d o-7
..r, a l'+, /./ O /
dJqJr- I-,:tL'#k \{s ct ,@ J*,,lJ 5tS-p

:!? at1o7,dJ SM J*^,1

'sesungguhn5n Allah $ berfirman, 'Wahai anak Adam,


luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, naka Aku akan
mengisi hatimu dengan kel<a5nan, dan aku akan memenuhi
kebufuharunu. Namun apabila kamu tidak melakukann5n, maka aku
akan mengisi kaibulan padamu, dan Aku frdak memenuhi
kebufuhahmu'."

Selain itu, Ibnu Maja[47s meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud secara


mar{u',

;u? y.-rt i:t:+\ % ?Ar'1; U


o fr. , o // t,zol lrtt , 1,

)t;r c r.et *, C-.r.i^, rt) colir r^ cll

W::l"Al e.hr ;6 il 6tur


"Siapa saja Sang mazjadil<an babgai fujuann5p (keinqtnanntn)
manjadi atu tujuan, gitu tujuan akhimt, maka Altah akan
sernua keinginan duniarya. Nanun siapa aja 5ang fujuanrya $nng afu
itu; tujuan akhint) dicqai bqaikan dengan berbagai keinginan dalam
urusan dunia, maka Allah frdak manpdulilcan dalam setkp kqusl<an
|an7 ditimbulkan)rya, dan dk pun akan binas."

4ts HR. hnu ItIaftfi (Sunan lbnu lukjah,zs7,4106l.

KumpulanThlisanlbnuRajab lB 535
Dalam atsar Israiliyryat disebutkan bahwa Allah & berftrman,
"Wahai dunia! Patuhlah kepda oft,ng-oftng Wg ptuh pda-Ku, dan
lelahkan orzng-omng Snng Wtuh pdamu!"
Redaksi *il 1-iiv c,, ,* tilg ,filt Siai"dan Dia al<an

iadil<an kehinaan dan (kdudul<an) Sang kail hgi omng-onng


png
mananbng perintahku" menunjukkan bahwa kemuliaan dan kedudukan
yang tinggi, baik di dunia mauPun akhirat akan didapat hanga dengan
mengikuti perintah Rasulullah & snns sama saja dengan mengikuti
perintah Allah &, sebagaimarn firman-Nya,

:g;'gJ{iJj:}i
#-#
"Ehmngskpa 5nng menaati Rasul ifu, saungguhng ia telah

menaati Allah."(Qs. An-Nisaa' [4]: 80)

<z9|A;-4;)j';J-!;'6
"Padahal kekuatan itu hanglah bagi Ailah, hgi Rasul-Ng dan
bagi omng-omng mukmin. "(Qs. Al Munaftquun [63]: 8)

W;'|i;ii)6(r
"hmngsiapa 5nng manghendaki kqtuliaan, maka bagi Ailah-lah
kqnuliaan itu semuanSn "(Qs. Fathir [35]' 10).

Sementara itu dalam sebagian atsar disebutkan bahwa


Allah & berfirman, "Aku adalah panilik kemuliaan, maka siapa saja
Wng manginginkan kemuliaan mal<a hendakng menaati pemilik
kemuliaan."
Allah & berfirman,

536 {$, fo-prrlanT[lisanlbnuRajab


'6iri6{AK;Ji,v
pal@ mulia diantara kantu disisi
"sesungguhn5n omng yang
Utan iiAn omng yang @lW akum diantara kamu. " (Qs. Al Hujuraat
[49]: 13).
Maka dad itu, semua dalildalil tersebut menunjukkan bahwa
kehinaan dan kedudukan yang kecjl didapat dengan melanggar berbagai
perintah Allah dan Rasul-Nya.

Menentang Rasulullah $ dibagi kepada dua bagian:

1. Pertentangan orang-orang yang tidak mengakui adanya ketaatan


kepada perintah beliau, seperti pertentangannya orang-orang kafir
dan ahli kitab yang berpendapat tidak adanya keharusan untuk taat
kepada rasul, maka mereka berada dalam kehinaan dan
kerendahan kedudukan. Oleh karena itu, Allah & memerintahkan
unfuk memerangi mereka hingga mereka membayar jizyah dari
tangan mereka sementara mereka dalam keadaan yang hina, dan
merendahkan orang-omng Yahudi dengan kehinaan dan
kemiskinan, karena kekufuran mereka kepada rasul dibarengi
dengan sebuah pembangkangan.
2. Orang-orang yang mengakui diharuskannya taat kepada beliau,
kernudian dia menentang perintahnya dengan kenraksiatan, dalam
hal ini ada dua macam:
a. Orang yang melanggar perintah beliau dengan melakukan
kernaksiatan, sementara dia meyakini bahwa itu merupakan
mal$iat, rnaka dia mendapatkan kehinaan dan kedudukan yang
rendah.
Al Hasan berkata,"Meshpun bighal mereka menghentakkan
kakin5ra ke tanah dan kuda-kuda merelo berla,ri kencang, sesungguhnya

IftrmpulanThlisanlbnuRajab lD $7
kehinaan maksiat ada di leher{eher mereka. Allah pun enggan
melainkan menghinakan omng-orang bermaksiat kepadanya."
Imam Ahmad pemah berdoa, "Ya Allah, kami telah dimuliakan
dengan kemuliaan takr.ra, dan janganlah menghinakan kami dengan
kehinaan maksiat."
Abu Al Atahiyah berkata:
"Ingatlah saunguhnSa kebtsnan adatah sebuah kqtuliaan dan
kehormabn,
semqfiam kqinbanmu kepda dunia adalah kahinaan dan
kaang,finan.
Dan seomng hamb 5nng ffi*qn tidak mqiliki
Apbila dia meralisasil<an kebkwaan makipun dia penanun atau pun
petnbekam."
Maka omng-orang png masuk dalam golongan ini menentang
rasul karena ajakan syhwahrya.
b. Orang-orang yang menentang perintah beliau karena sesuafu
gnng syr.rbhat, mereka adalah oftng-orang yang mernperturutkan
hawa nafsunya dan ahli bid'ah. Mereka semuanya mendapat
bagian kehinaan dan kerendahan kedudukan sesuai dengan
pelanggaran (pembangkangan) mereka kepada perintah beliau.
Allah & berfirman,

5$ ej d(5b"4r,;'J;;iLf{ uJi't'y

bjfi\"*,afKrVlt'r#O
"sesungguhnya omng-ori,ng gng meniadikan anak lernbu (sebagai
sembahann5n), kelak al<an menimpa mereka kemurl<aan dari Tuhan
merel<a dan kehinaan dalarn kehidupn di dunia. Demikianlah Kanti
membqi balasan kepda oftng-oftng Wng membuat-buat
kebohongan "(Qs. Al A'maf l7l: t52).

538 $. Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab
Orang-omng yang memperturutkan hawa nafsunya dan ahli
bid'ah, mereka sernua mendustakan Allah $, sementara ifu bid'ah
mereka semakin bertambah besar sesuai dengan banyaknya pendustaan
mereka pada-Nya. Allah menjadikan orang-orang yang mengharamkan
yang dihalalkan-Nya atau menghalalkan yang diharamkan-Nya adalah
seorang pendusta, dan siapa saja yang menyandarkan sesuafu kepada
Allah padahal sesuafu ifu tidak boleh disandarkan kepada-Nya, seperti
pafung, atheisme, atau mendustakan takdir-Nya, maka dia telah berbuat
dusta kepada Allah &.

Allah & berftrman,

5
^;t W
6 ",A Gi,A6'".fi ).j;Ati
@#4$6W-
"Hendailah orzngoftng 57ang marynlahi puinbh-Nya takut
al<an ditimp coban atau ditimpa adzab 5nng pdih." (es. An-Nuur
l24l:63!,
Sufi7an berkata, "Fih1ah, yaifu Allah akan mengunci mati hati
metreka."

Dari sini diketahui bahwa akibat orang-orang yang berbuat


bid'ah lebih besar dari pada akibat oftmg-orang yang berbuat maksiat,
karena orang yang berbuat bid'ah terah mendustakan Allah dan
menentang perintah rasul-Nya karena hawa nafsunya

Adapun melanggar sebagian perintah Rasuluilah $ karena salah


yang tdak disengaja, dengan berlandaskan sebuah ijtihad untuk
mengikuti perintah beliau, maka hal ini sering terjadi di umat ini, baik
dari para ulamanSn maupun dari orang-orang shalihnya, dan tidak ada
dosa di dalamnya. Bahkan pelakunp, apabira berijtihad maka dia

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {$. 539


mendapat satu pahala atas ijtihadnya tersebut sementara keSalahannya
dihilangkan dari dirinya. Namr:n bersamaan dengan ini, hal ifu tidak
menghalanginya untuk mengetahui perintah Rasul yang telah
dilanggamya ini, yaifu dengan menjelaskan kepada umat bahwa hal ini
bertentangan dengan perintah msul, karena nasihat adalah milik Allah,
msul-Nya dan seluruh umat muslim.

Pernberian (nasihat) pelanggar perintah ini merniliki kdudukan


dan keagungan, dan dicintai oleh orang-omng mukmin; hanSn saja hak
Rasul lebih dikedepankan daripada haknya, bahkan ihr lebih diutamakan
bagi orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri'

Maka, diwajibkan bagi selnua orang yang telah sampai pada


perintah rasul dan mengetahuinya unfuk menjelaskan kepada umat dan
menasehati mereka, lalu mernerintahkan mereka untuk mengikuti
perintah beliau. Apabila pendapat kebanyakan umat menyelisihinya,
maka perintah rasul lebih berhak untuk lebih diutamakan dan diikuti dari
pendapat mayoritas yang bertentangan dengan perintah beliau dalam
beberapa hal.

Oleh karena ifu, para shahabat dan ulama lainnya membantah


setiap orang yang menyelisihi sunah yang benar, dan barangkali mereka
amat keras dalam menrbantah, bukan karena benci padanya; bahkan
karena dia dicintai oleh mereka dan mulia di sisi mereka; akan tetapi
Rasulullah $ lebih mereka cinta, dan perintahnya di atas selnua
perintah makhluk yang ada.

Apabila perintah Rasulullah $ bertentangan dengan perintah


png lainnya, maka perintah beliau png hanrs lebih diutamakan dan
diikyti. Namun hal itu tidak menghalanginln untuk tetap memuliakan
perintahnya meskipun dia seomng 5nng mendapat ampunan; bahL',an
hendaknya orang yang berselisih tersebut fidak membenci unfuk
berselisih dengan pendapatrya tadi apabila dia tblah mengetahui

540 {S, foropulanTirlisanlbnuRajap


perintah Rasul bertentangan dengan pendapatrp. Dia juga hendakryn
dia ridha dengan perselisihan tersebut dan segera mengikuti perintah
Rasulullah $ apabila dia berselisih dengan perintah beliau. Hal ini
sebagaimana wasiat AsySSBfi'i yang menlptakan bahwa apabila hadits
shahih berbeda dengan pendapatnp, rnalG hendakngn yang diikuti
adalah hadits shahihtersebut dan meninggalkan pendapahrp.

Asl$Srafi'i pernah berkata, "Aku fidak mendebat seseomng lalu


aku senang dia melakukan kesalahan, dan aku tidak pernah mendebat
ses@fttng, melainkan aku ingin tampaknya kebenaran melalui lisannya
atau melalui lisanku."

Ifu sexnua dikarenakan perdebatan (diskusr) png mereka lakulmn


bertujuan untuk menampakkan perintah Allah dan Rasul-Nya, bulan
unfuk menampakkan diri mereka sendiri atau menguatkan pendapahya
masing-masing. Begifu pula dengan pam ryaik*r png berilmu, mereka
berwasiat unfuk selalu menerima kebenamn dari setiap orang yang
mengatakan sebuah kebenaran, baik dari anak kecil maupun danrasa,
lalu meneliti kembali pendapatrln tersebut.

Ada yang mengatakan kepada Hatim Al Asham, "Kamu adalah


seorang ajami yang tidak fashih, dan kamu tidak mendebat seseorang
melainkan kamu mematahkannya, dengan apa kamu mengalahkan
lawan (perselisihan)mu? "

Dia menjawab, "Dengan tiga perkataan. Aku bahagia jika


mernbenarkan perselisihanku, aku bersedih apabila dia keliru, dan aku
menjaga lisanku dari mengucapkan kata-kata Spng dapat menyakitinya."

l-alu hal itu disebutkan kepada Imam Ahmad, lalu dia berkata,
"Aku tidak pemah mengetahuiqn dari seorang pun."

Telah diriwayatkan dari Irnam Ahmad bahwa ada yang berkata


padanln, "sesdngguhnya Abdul Wahhab mengingkari ini dan ini." Maka

KumpulanTirtisanlbnuRajab @ 541
dia berkata, "Kita hasih berada dalam kebaikan selama di antam kita
ada yang mengingkari hal ini."

Kisah lain yang berkaitan dengan pembahasan ini juga, pitu


perkataan Umar kepada orang png berkata padan5ra, "Bertakwalah
uahai amirul mukminin." Lalu dia b€rlota, "Tidak ada kebaikan pada
kalian apabila kdian tidak mengucapkanrya untuk kami, dan tidak ada
kebaikan pula pada kami apabila tidak menerimanya dari kalian."

Kernudian seorang perempuan mernbantah perkataannp, lalu


lelaki ifu pun mengikuti pendapat si wanita tersebut, dan berkata, "Si
unnita benar, sernentara si lelaki keliru. Umat manusia akan selalu
dalam kebaikan selama di antam mereka ada orang yang mengatakan
kebenaran dan menjelaskan berbagai perintah Rasulullah C !,ang
menyelisihiqn meskipun dia benrdzur, berijtihad dan mendapat
ampunan. Inilah kekhususan yang diberikan Allah C untuk umat ini,
denri menjaga agamanln yang dengarr alasan tersebut Rasulullah C
diutus, karena sesungguhnln umat ini fidak akan sepakat di atas
kesesatan, berbeda dengan urnat-urnat sebelumnya."

Maka dalam hal ini ada dua perkara:

Pahma, barangsiapa lnng menyelisihi salah satu perintah


Rasulullah dalam sesuatu 1nng keliru, sernentara dia berijtihad di jalan
ketaatan dan berusaha mengikuti berbagai perintahnya, maka dia
mendapatkan ampunan dari kesalahannya, dan derajatrSa fidak
berkurang dengan melakukan ifu.

Kdua, kemuliannya dan kecintaanya tidak menghalanginya


unfuk menjelaskan perselisihan pendapakrya dengan perintah
Rasulullah #, dan menasihati umat adalah penjelasan perintah Rasul
bagi mereka. Begrfu pula dengan orang yang dicintai dan dimuliakan,
apabila dia mengetahui bahwa pendapafurya berseberangan dengan
perintah Rasul, maka sebaiknya ada omng yang menjelaskan hal

542 S, fo-pulanThlisanlbnuRajab
tersebut kepada umat, memerintahkan kepada mereka untuk mengikuti
perintah rasul, dan mengembalikan pendapakrya di dalam dirinya. Inilah
titik hitam yang tersembunyi pada mayoritas orang-orang bodoh yang
disebabkan karena sifat taklid mereka yang berlebihan.

Mereka mengira bahwa membantah pendapat ulama atau orang


shalih terkemuka dapat merendahkan kedudukannya, padahal tidak
seperti ifu. Karena kelalaian terhadap hal semacam ifu agama ahli kitab
pun benrbah. Mereka mengikuti kecerobohan para ulama mereka, dan
enggan menerima berbagai kabar benar Snng dibawa oleh para nabinya;
hingga akhimya mereka mengganti agama mereka, lalu menjadikan
oftmg-oftmg alim dan pam rahibnya sebagai tuhan selain Allah. Para
alim serta rahib mereka menghalalkan yang haram dan mengharamkan
yang halal bagi mereka, lalu mereka pun memafuhinya, karena
kepatuhan mereka kepada para mhib dan orang alimnya merupakan
bagian dari ibadah mereka. Selain ifu, setiap ada seomng pernimpin
yang mulia dan terkemuka di antara mereka, dan dipatuhi di keraiaan
rnaka segala perkataan5n akan diterima, dan kerajaan pun mernbawa
omng-orang unfuk mengikuti perkataanya, tanpa ada safu orang pun
yang membantah perkataannya, dan fidak ada png menjelaskan
paselisihannya kepada agann.

Namun umat ini dijaga oleh Allah untuk berkomplot dalam


kesesatan, makanya diwajibkan ada seorang diantara mereka png
menjelaskan perintah Allah dan Rasul-Nya. Meskipun kerajaan bedjfihad
menghimpun seluruh lapisan umat ini untuk sepakat dalam
menyelisihi poinE
Allah maka sernua ifu tidak akan berjalan dengan
sempuma. Sebagaimana yang dilakukan oleh Al Makmun, Al Mu'tashim
dan Al Watsiq, yang berijtihad dengan mangernukakan pendapat bahwa
AI Qur'an adalah makhluk, bahkan mereka membunuh, memukul dan
memenjarakan orang-bmng lnng bertentangan dengan pendapat

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab B 543
mereka, sementara para ulatna mengiyakan pendapat mereka karena
rasa takut.

Kemudian Allah & menghadirkan seomng irnam kaum muslimin


di masanya, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal, yang membantah kebatilan
mereka hinggu semua kebatilan ifu lenyap, dan kebenaran menjadi
di seluruh Nqlara Islam dan Sunnah. Imam Ahmad tidak
pernenang
pemah sekalipun menghasut seseoftmg unfuk menentang perintah
Rasulullah $, meskipun amat bunSrak oftIng yang menentang dirinya.

Beberapa ulama telah be$icam terhadap satu masalah 5nng


telah dikoreksi olehnya, lalu mernbawa urusannya hingga ketika dia
telah wafat, fidak sampai kepadanya melainkan sebanpk empat jiwa.
Dan apabila dia berbicara tentang seseoftmg maka dia akan iafuh;
karena perkataannya adalah perrruliaan terhadap Allah & serta Rasul-
N1n, dan bulon karena hawa nafsun5n.

Bisyr Al Hafi pernah berkata kepada seseorang 5nng bertaryn


tentang sakifuiya, "Aku mernuji Allah kepada kalian, aku menderita ini
dan ini."

lalu perkataan ini disampailon kepada Imam Ahmad, mereka


berkata, "Dia memulai dengan mengucapkan hamdalah sebelum
menceritakan penynkihrya. "

Setelah itu Ahmad berkata, "Tanyakan padanya dari siapakah


dia mengambil (perbuatan) ini?" Maksudnp apabila perbuatan ini tdak
dinukil dari kaum salaf maka perbmtan tersebut tidak dapat diterima.

Bisyr berkata, "Aku merniliki atsar berkaitan Co,g* hal ini'"

Kemudian dia meriwaptkan dengan sanadnya dari sebagian


kaum salaf, beliau bersaMa, "Skp nia 5nng memulai manthca
hamdalah sebelum bqkeluh k6ah, mal<a hal itu frdak ditulis sehgai
keluh k6ah.D '

544 $, fo-pulanThlisanlbnuRajab
Kemudian riwayat tersebut sampai kepada Imam Ahmad, lalu
dia menerima perkataann5n

Diriwayatkan secara shahih dari Nabi $ bahwa beliau $


bersabda,

.\; iG';l rl?'"^1 f I


,SE

"Sqala amalan jnng perkamryla fidak ada funfunann5n dati


kami, maka ifu ditolak."fi4

Allah & memerintahkan Rasul-Np untuk menolak (amalan)

oftmg-orang yang menyelisihi perintah Allah dan Rasul-Nya, dan tidak


menerimanya kecuali dari omng-orang yang mengetahui apa yang
dibawa oleh rasul secara sempurna. Sebagian imam mengatakan, "llmu
tidak diambil kecuali dari orang-orang diketahui bahwa ilmu diambil
(darinya)."

Perintah Rasulullah $ ada dua macam, yaitu:

a. Perintah zhahir yang dilal$anakan oleh anggota fubuh, seperti


shalat, puaffr, melaksanakan ibadah haji, dan sernacamnya.
b. Perintah batin, yang dilaksanakan oleh hati, seperti iman kepada
Allah, mengetahui-Nya, mencintai-Np, takut pada-Nya,
mengagungkan-Nla, ridha terhadap keten[uan-Nya, sabar atas
cobaan yang Dia berikan. t
Semua ini tidak diambil kectnli dari omng yang mengetahui Al
Qur'an dan Sunnah. Siapa saja yang tidak mernbaca AI Qur'an dan
menulis hadits, kita fidak mengambil ilmu darinSn, maka siapa saja ynng
berticara tentang salah safu dari hal ini tanpa mengetahui apa yang
dibawa oleh Rasulullah & malo dia masuk ke dalam omng yang

a7a gg. Al Bukt6ri (Slphk Al Buldnri, 26971, dan Muslim (Slnhk Mwlim,
1718) dari hadits Ai$ah.

IftrmpulanThlisanlbnuRajab B 545
mendustakan Allah dan orang-orang yang berbicara tentang Allah yang
tidak dia ketahui. lantas apabila dia dalam keadaan tersebut, maka dia
tdak akan menerima kebenaran dari orang-orang yang telah
mengingkari kebatilann5n, berlandaskan pengetahuannya atas apa Sang
dibawa oleh Allah, bahkan dia mencelanya dengan berkata, "Aku adalah
peuraris keadaan Rasul, sementara ulama panraris ilmu beliau saja."
Maka dia telah mengumpulkan dtn komponen dalam perbuatan ini,
5nitu antara pendustaan terhadap Allah & dan pendustaan terhadap
kebenamn Snng dibawa oleh Rasulullah $,

'yo;ai ;K i$ 43L ;4 ;16 i:, *


"y
cie<$,irrfrc4*:11'.;ie
'Maka siapkah tpng lebih zhalim dartpda omng wng
mqnbuatSwt dusta terlmdap Allah dan mendustakan kebqamn kefrka
dabng kepdany? Bul<antah di nqal<a Jahannam tqsdia tanpt
frnggal bagi orang-onrg Sang laftr?"(Qs. Az-Zurnar [39J: 32)

Ini adalah orang lnng sombong kepada kebenaran dan memiliki


kepafuhan kepada hawa nafsu dan kebodohann!,a, dia sesat
dan menyesatkan. Sedangkan orang lnng me\ /arisi keadaan Rasul
adalah orang lnng mengetahui keadaan beliau kemudian mengikuti
rfunfunan beliau, sedangkan oftrng Snng tidak mengetahui keadaan
beliau, rnaka dari mana dia mendapatkan warisan beliau?!

Hal seperti ini fidak ada di masa salaf shalih hi.,gga mereka
berjihad dengan sebenar-benamya jihad. Perilaku seperti yang telah
disebutkan di atas mulai muncul di masa mulai berkumngnya ilmu dan
bertambahnya kebodohan, maka dari ifu harus ada orang yang
menjelaskan kepada tentang kesesatannSn, dan dia (omng yang

il6 lB fn -pulanThlisanlbnuRajab
mendustakan Allah dan kebenaran) memilfi kehinaan dan derajat 5nng
rendah sesuai dengan pelanggaranryn terha{ap perintah Rasulullah #.

Ya.Allah, sungguh mengh€rankan, apabila seseorang mengklaim


bahwa diringra mengetahui salah satu bidang ilmu (karya) dunia tertentu
orang lain tidak mengetahuin3n memiliki kapasitas ifu, dan
-sementara
mereka tidak melihat alat yang menunjang apa ltang dia klaim- maka
pasti mereka akan mendustakannya. Mereka tidak akan memberikan
harta mereka 'unfuk dipercayakan padanya, dan mereka akan
m€nganggap tidak mungkin bagrnya unfuk membuat karya tersebut,
maka bagaimana dengan orang lpng mengklaim mengetahui seluk beluk
Nabi $, sernentara tidak pernah ada omng yang melihat dia menulis
ilmu Rasul, bahkan tidak pula memberikan pengajaran dan pelajaran
kepada keluarganya?! sungsuh amat mengherankan. Bagairnana
mungkin omng-orang yang beral{al dapat menerima klairnn5n, dan
,mereka menghukuminya telah merusak agama mereka dengan klaimnya
ynng penuh dusta.

Kehinaan besar yang didapatkan karena menentang perintah


Rasulullah & adalah kefika meninggalkan jihad untuk mernerangi
musuh-musuh Allah $. Siapa saja 5nng mengikuti jalan Rasulullah #
dengan ikut serta berjihad maka dia akan mulia, sementara orang lnng
'meninggalkan jihad padahal dia mampu melakukann5n maka dia
mendapatkan kehinaan.

Berkenaan ini dalam sebuah disebutkan,

&; t,!t'qt35l'*i *')u',r';t:i ti\ ):


'LL,o\t
iEit ,{lllzlza\o
vl is3 irr ,b d;V
lz-r.
.'r*-l J\fry';;-Ef: U

Kumpula4TtrlisanlbnuRajab {$ 547
"Apabila kalian berbaiat dengan (bansal<si) u7ru6475, mengikuti
el<or-ekor sapi (membajak ladang), dan meninggalkan jihad, maka Allah
alan menguaai kalian dengan kehinaan yang tidak al<an dicabut olelz-
N5n dari leltq l<alian hinga l<alian kemfuli ke agana 1*1iurr." 476

Ketika Nabi $ melihat besi pernbaiak sawah, malo beliau


bersaMa,
AA t a . ,
.Jijil 'i?t yl
ci )t; t1

'ndak
5rug rnailk k"
ada e; "r't
statulaum, kanli kehinan
nna& ke dalann5a."
Oteh karena ifu, orang 5rang meninggalkan apa yang pernah
dilal$kan oleh Nabi $ berupa jihad padahal dia mampu mdakukanrya"
dan meninggalkannya karena kesibukan mencari harta dunia dari
berbagai arah lnng dipe6olehkan maka dia alon mendapatkan.
kehinaan. Bagairnana dengan kedudulGn m€ninggalon jihad derni
mengumpulkan dunia darl Hagai arah yang diharamlon oleh
Alhh t.
Sabda beliau g, 'e 'Ai f;b, 'r?rt 'gp2"bmngsiap sang
manya upi suafu kaun nnb dia bqian dai mqeJra" menunjul*an .

dua hal, gnifu:

Pabma, larangan unfuk menyertrpai orang-orang lang selalu


berbuat keburukan, seperti orang-orang kafir, fasiq, dan ahli rnaksiat.
Allah & telah mencela orang-orang !'ang menyerupai keburukan yang
dilalarlon oleh mereka. Dia berfirrnan,

Al Inah adalah membeli snfu barang dengan cara ternpo, kenndhn


meniualnlp d"r,gan lrargp yarg lebih mtnah secara funai.
Taktuijrya telah disebu&an.

548 lB fn .pulanTtrlisanlbnuRajab
r:,'4 K-i;rr, 6 4)a, \f-*,(t
4;4 #& <rjt.g
/t l/.

.r;lK 4 z2'
'-;r+Srtqli vt Ob? 4i\*c
,Maka mereka terah maikmati bagian
4l;
dan kamu terah
^)*u,png sebelummu
mqtikrnati fuSlan kamu sebgaimana oftng-orang
(hal WnS batil)
menikmati bagiannya, dan kamu memperakapkan
sebagaimana mereka mempercal<apkann5a' Mereka ifu'
amalanny
manjadi sia-sia di dunia dan di akhimt; dan mereka itulah
omngoftng

Sang merugi."(Qs. At-Taubah tg: 69)


iusa melarang umatrln menyerupai orang-
Nabi Muharnmad &
orang kafir dan kaum musyrikin. Bdiau melarang unhrk melal$analon
shalat pada saat terbit dan tenggelamnya rnatahari, beliau

mengemukakan alasa4nya bahwa pada saat itu orang-oftmg lrafir


kepadanya (matahari),. maka sujud di waktu tersebut menyerupai
perbuatan mereka dalam gambaran zhahimya. Beliau $ bersabda,

:iA* c,J 311.i- l,s )6tj'> t$t


@

oL

"saungguhn5n oftngomng Yahudi dan Nashmni tidak maat


(ubn di janggut dan mmbut), maka berbdatah dengan merel<a!'Q1
Dalam sebuah riwalpt disebutkan, bahwa beliau $ bersaua,

477 FIR. At Bukhari (shahih Al &id7ari,5899), dan.Mr.rslim lshahk M$lim,


2103)dari hadits Abu Humirah.

KumpulanTirlisanlbnunaiaU @ ilg
.)#r; tWt);,$tl:*
"Ubahlah ubn, dan ianganlah menyaupi orang-oftng
l1fiy6li." 47s
Miau juga be,rcaMa,

.,4rrrr*t f;Lb ,:6;r!t lgs.;


"Elqbdakh dagan omtgoang musyrikin, dan pnqkas
(pad*lah kunis kali,an. " 4D
Perbuatan menyerupai dengan orang-orang muslnikin, oran(f
omng png dimurkai dan omrg-orang lnng sesat adalah dilarang. AlGn
tetapi p€nyaupaan dengan mereka alGn t€riadi di kalangan urnat ini
sebagairnana 1ans dikabarlon oleh Rasulullah $,
Gt)tyJ4;)',;,?'# ok
,.
u'&:4
:ri6 ,i\LA?i'*'F trv i ,p ?,ri
.';* : Jt va6ti t ;*;l',l' J ;., 6-

"%ungguhn5a lcalian alcan mqgiluti suphsurnh omngontg


s&elun kalian seiagl<al dani seiazglal, dan selwb dani sdasb,
hinge apbila mqela nffirk ke &lam snryI bbqnk nnka kalian put

HR Ahmad (Mttsrrd ,Ahmd, l/L65l1, dan An-Nasa'l (SlrEn Aftl{asa'l,


8/13n, dart hadits Az-Zubair btn Al Aurram.
HR. ArrNasa'l (St naa At'Ibsa'L,8/L37 dari hadits hnu Qnrar), dan At-
Tirmitdd lsumn At'Tlnnldd,L752, dnnhadb Abu Hunint0.
HR Al fulfiari l&ntnh At &tthad,5892) dan Mtrstm lshahth M6frm,?591,
dari hadits hnu Urnar.

550 lB rcr-pulanlhlisanlbnuRaiab
akan masuk ke dalamngn " Lantas para sahabat bertan5n, "Wahai
Rasulullah, oftmg Yahudi dan Nashrani?" Beliau menjawab, " Izntas
siapa lagi."M
' hnu Upinah berkata: Dikatakan bahv.ra siapa saja diantara
ulama kita 5nng rusak, maka di dalamnya ada keserupaan dengan
Yahudi. Sedangan siapa saja diantam hamba-hamba (orang biasa) kita
yang rusak maka di dalamnya terdapat keserupaan dengan kaum
Nashrani.

Dari sisi inilah, Allah & mencela ulama Yahudi yang memakan
makanan hamm, memakan harta dengan cara yang batil, menghalangi
jalan Allah, membunuh anak-anak tanpa hak, membunuh orang-orang
png memerintahkan keadilan di tengah-tengah umat manusia, sombong
pada kebenamn dan meninggalkannya secara sengaja karena takut
kehilangan malonan dan kepernimpinan. Selain ifu, Allah juga
mencelanya dengan kedengkian, hati yang keras, menyembunyikan
kebenaran, mencampuraduklon kebenamn dengan kebatilan. Sernua
kriteria ini ada dalam diri para ulama ahli bid'ah dan semacamnya,
seperti golongan Rafidhah yang menyerupai kaum Yahudi dalam tujuh
puluh krtteria.

Sedangkan kaum Nashmni, Allah mencelanla dengan


k€bodoh;n .dan kesesatan, melampaui batas dalarn agama tanpa
kebenaran, malfiluk ke sebuah derajat yang tidak layak
disandangkan padanya, hingga diklaim bahwa di dalamnya terdapat sifat
fuhan. Mengikuti para perirbesar dalam umsan pengharaman dan
penghalalan. Semuanya ini ada di dalam diri orang-orang bodoh yang
menisbatkan diri mereka sebagai ahli ibadah di kalangan umat ini.

'180 HR. Ahmad lMusnad Alunil, 2/450, 5271, dan lbnu Majah lSunan lbnu
Majah,3991) dari hadits Abu Hurairah.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {p 551
Diantara mereka ada yang beribadah dengan kebodohan tanpa
ilrnu, bahkan dia mencela ilmu dan para ulama. Dantara mereka ada
png melampaui batas pada sebagian syaikhnya, hingga mengklaim
bahwa di dalamnya dirinya terdapat fuhan, diantara mereka ada juga
yang mengklaim hulul secara mutlak dan menjadi satu kesafuan.
Diantara mereka ada juga yang melampaui batas berkeyakinan kepada
sSnikh-syaiknya sebagaimana kaum Nashrani melampaui batas dalam
mernposisikan rahib-rahib mereka. Hingga mereka meyakini bahwa
mereka boleh melampaui batas dalam agama sekehendak mereka, dan
bahwa orang png ridha terhadapnla akan mendapatkan arnpunan,
tanpa mempedulikan dengan apa dia beramal, dan dengan mencintai
mereka. Dosa tidak memberikan mudharat apa pun selama mereka
mencintai mhib-rahib mereka..

Ulama yang arif melarang unfuk berteman dengan orang-orang


yang berbuat keburukan, dan mernerintahkan unfuk fokus kepada Allah
dengan bersahabat dengan orang-oftmg baik. Namun siapa saja yang
berteman dengan orang-orang baik hanya karena mernberikan
pemuliaan pada mereka, dan melampaui batas hingga melebihi batas
ka,rajaran, lalu mengganfungkan hatin5n kepada mereka, maka dia
telah memutuskan diri dari Allah karena mereka. Maksud dari berternan
dengan orcmg-oftrng baik adalah menjadikan pagaulan bersama mereka
menjadi penunjang untuk menuju Allah &, mengikuti jalan-Np, dan
agar mereka mengajarkan agama-N1n.

Nabi $ pemah memerintahkan keluarga dan sahabat-sahabat


beliau unfuk berpegang teguh pada ketaatan, beliau bersabda,

yt'a'& Cf t ytU'pf ft?t


,
.l-rb

552 lB fnr-pulanTtrlisanlbnuRajab
"Bdilah jiwamu dari Allah, rarnun demikian aku tidak dapt
melepsl<an l<amu sdikit pun dari (bkda) Allah." 481

Kenrudian beliau bersaMa kepada keltrarganya,


o

eJi',r ,vFjl G.$l oL

Jjo w
.t-11 f ,l,,lu
'saungguhnSm untiku pda Hari Kamat adatah orzng-oftng
5nng berblfl4n diantam kalian. [Jmat mantsia tidak akan dabng dangan
mqnbwa amalan, dan kalian dakng dengan mqnbwa dunia, lalbn
muttbawanla di abs leher l<alian, lalu bql<ab, 'Wahai Muhammad'
nnka afu alen berkata, 'Aku tdah mqtnmryikaml/a'.o 4tt:2

, Beliau iuga pernah b€rsabda kepada Rabi'ah Al Aslarni k€fika


dia merninta kepada eliau trntuk dapat menemani beliau di surga,

.r3L!)tif-'A*1 e;bf
"Banfulah diriku dangan manp*bn5nk suiud."&
Tujtnn bersahabat dengan orang baik adalah dapat brarnal
shalih, mengikut mereka dalam kebaikan, menrbah kondisi dari orang
yang lalai menjadi miin (beribadahAerbtnt kebaikan), dari rnalas
menjadi pekerja keras, dari baqnk be6icam menjadi seorang lrang
wam. Apabila bersahabat dengan mereka menjadikannya berbangga

'ar HR. Al Bukhari (stnhih N Buklnrt, 27531, dan Muslim lslnhk Mwlim,
2061.
82 HR. Al Bukhari (Al Adab N Mutmd, hal. 31).
483 HR. Ahmad (4/591.

KumpulanTlrlisanlbnuRajab {$ 553
diri, atau bertambah kemalasannya, dan kelalaiannya, maka dia telah
mernufuskan diri dari Allah yang Inana dia mengira dengan itu akan
sampai pada-Nya. Begitu pula dengan berlebihan dalam mernuliakan
para syaikh dan memposisikan mereka sebagaimana posisi para nabi,
maka itu dilamng.

Umar dan sahabat lainnya, serta para tabiin tidak berkenan


apabila diminta untuk mendoakan ses@ftmg, mereka berkata, "Apakah
kami para nabi?"

Ini menunjuklon bahwa kedudukan ini tidak diperkenankan


kecuali kepada para nabi, begitu pula dengan mengharapkan bet&ah
dengan atsar (bekas-bekas dari Nabl S). pam sahabat melakukannya
(tabarruk) hanya dengan Rasulullah S, d* tidak melakukannya kepada
sesarna sahabat lainnya, atau pun tabiin kepada para sahabat. Hal
tersebut menunjukkan bahwa ini tdak dilakukan karena naik ke dulafn
bentuk kesyirikan. Semua ini datang dari menyerupai ahli kitab dan
kaum musyrikin, yang rnana umat ini
dilarang unfuk melakukan
perbuatan tersebut kecuali bsarna Nabi $, seperti mengharapkan
keberkahan dengan wudhu beliau, rambut beliau, sisa minuman dan
rnakanan beliau.

Intinya, semua ini adalah fihah bagi yang memuliakan dan


dimuliakan, yang rnana dikhawatirkan adanya pelanggamn batas hingga
masuk ke dalam sebtnh bid'ah. Barangloli bisa meningkat ke sebuah
benfuk kesyiriikan. Semtra ini datang dari penyenrpaan terhadap ahli
kitab dan omng-oftmg musyrikin, lnng mana.perbuatan menyempai
mereka ini dilamng bagi umat Islam.

Di dalam hadits yang diriuraptkan dalam ,4s.'1unan disebutkan


bahua beliau $ bersaMq,

554 lB fr,-BulanlhlisanlbnuRaiab I
I
.l

I
I
I
/ ot zoO .,
|T\:t )rL\"o
.
otLllJt ca"+;Jl €) t)L

GaV G J,':rr * )fit bei,u;lt loz


.4;_g

"Diantara (cara) mengagwgl<an Nlah adalah menghormati


omng Snng sudah tua, mia yang adil, s@ftrng penghapl Al Qur'an
gng tidak berlebihan di datanrya (Al Qur'an) dan tidpk iauh darin5a."
4&

Karena berlebihan adalah sifat omng-orang Nashmni, menjauh


dan (membantah) adalah sifat omng Yahudi, sernentara yang
diperintahkan kepada kita adalah adil (tidak berlebihan dan tdak
kumng).

Salaf shalih, mereka telah melamng omng-orang untuk


mernuliakan mereka dengan larangan yang keras, seperti Malik, At-
Tsauri dan Ahmad.

Ahmad pernah berkata, "Siapa aku hingga kalian


mendatangiku? Pergi dan tulislah hadits."

Apabila Imam Ahmad ditanya tentang sesuatu rnaka dia akan


menjawab, "Tanyalah para ulama!" Dan apabila dia ditanya tentang
wara, dia akan menjawab, "sesungguhnya aku tidak boleh berbicara
tentang wara, seandainya ada orang yang masih hidup yang berbicam
tentang ini."

Imam Ahrnad iuga pernah ditanya tentang iktrlash, dia


menjawab, "Pergilah kepada orang-omng ahli zuhud, siapalah kami
hirggu kalian mendatangi kami?"

@ HR. Abu Daud l$nanAbu Daud,4843l.

KumpulanThlisanlbnuRaiab IEf 555


Dikisahkan bahwa seorang lelaki mendatangi Imam Ahmad, lalu
mengusap tangannya di atas bajunya, lantas dia mengusapkannya ke
wajahnya, maka Imam Ahmad pun marah, lalu mengingkari perbuatan
tersebut dengan berkata, "Dari siapa kamu mengambil pertuatan ini?!"

Kdua, menyerupakan diri dengan orang-orang baik, bertakr,va,


beriman, dan taat. Perbuatan ini baik dan disunnahlan. Oleh karena ifu,
diqnriatkan untuk mengikuti Nabi $, baik dalam perkataan, perbuatan,
pergerakan, adab dan akhlak beliau. Ifulah bukti dari kecintaan yang
benar, karena seseorang bersama olang yang dicintainya, maka dari ifu
diwajibkan unfuk meneladani beliau dalam segala amalannya meskipun
derajatrya lebih rendah dari beliau.

Al Hasan berkatia,"Janganlah terpedaya dengan ungkapanmu,


'seseorang bersama orang yang dicintainya', karena sesungguhnya
barangsiapa mencintai suafu kaum, maka dia akan mengikuti jejak
mereka. Kalian tidak akan turut serta dengan orang-orang baik (shalih)
hingga kamu mengikuti jeiak mereka, mengambil petunjuk mereka,
mengikuti sunah mereka, berada di atas manhajnya baik petang maupun
pagi hari, semangat unhrk menjadi bagian dari mereka, mengikuti jalan
mereka, dan mengambil jalur mereka. Namun apabila kamu kurang
fiebih rendah) dalam beramal, maka hendaknya selalu dalam keadaan
istiqamah. Adapun apabila kamu melihat orang Yahudi, Nashrani, dan
oftrng-orang yang memp€rturutlon hawa nafsu, mereka meny:kai nabi-
nabi mereka tidak bersama mereka; karena mereka telah menentang
mereka baik dalam perkataan maupun perbuatan, serta berjalan di atas
jalan selain jalan mereka (pam nabi), maka jadilah tempat mereka di
neraka? Kami berlindung dari api neraka.l'

Dalam sebuah hadits disebutkan,

.tTrSffS'j'ry ,rJ;.t

556 $' *-pulanlhlisanlbnuRajab


,,Menangislah! Apabila kalian tidak menangis, naka kalian akan
ditangiskan."M5

Siapa saja yang mencintai orang-oftIng yang berbuat kebaikan'


lalu berusaha unfuk menyerupai mereka; rnaka dia akan diikutsertakan
bersama mereka, sebagaimana disebutkan dalam hadits
yang masyhur,

€,YqtU'#ti"*'6tl WU
.^7i1it r;3
"SiaF manghapl empt puluh hadits, maka dia akan
saia Snng
dibangkitt<an (dikumpulkan) bqsama golongw pam ulama'"M

Dan barangsiapa yang mencintai oremg-oftmg png taat dan


mengingat Allah -dalam arnalan sunah- dan ikut dalam maielis
mereka, maka dia diampuni, meskipun dia bukan bagran dari mereka,

:&t;€rerip' '#Y
"saungguhnia mqel<a adalah lcaun tmng manbuat tqrnn
dudulm5n sengsftr.

Adaptrn menyenrpai omng-orang baik secara zhahir, sementam


batinnya jauh dari menyerupai mereka, rnaka keberadaan dirinya
sebenamln jauh dari mereka. Tuimn dari menyerupai mereka adalah
agar disebut sama dengan omng 5nng diserupai olehnSn sernentara dia
bukan bagian dari mereka, maka ini adalah salah safu dari karakter
munafik. sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian salaf, "Memohon

HR.hnulvlajah(SunanlbnuMartth,4196)darihaditsSa'adbinAbi
Waqqash.
HR. hnu Adi W l<amit, 5/1fi, 6/222,7 /61 dan hadits Abu Humirah'

KumpulanlhlisanlbnuRaiab {B 557
perlindunganlah kepada Allah dari kekhusy-ran yang munafiq, yaitu
badannva terlihat khuryt, sementam hatinya tidak khusyr."

Ulama salaf biasa bersungguh-su"Sguh dalam bertuat kebaikan,


dan mereka menganggap diri mereka termasuk orang-orang yang
kumng, melampaui batas dan omng-oftmg yang berdosa. Sementara
kita dengan perbuatan buruk kita, kita menganggap diri kita termasuk
omng-otang yang baik!

Malik bin Dinar berlota: Apabila orang-orang shalih berdfir,


"Cih bagiku!" Ayyub berkata, nApabila orang shalih berdzikir maka aku
mengasingkan diri dari mereka.n

Yunus bin Ubaid berkata, "Hitunglah serafus karakter dari


karakter kebaikan, maka tidak ada satupun darinya yang ada padaku."

Muhammad bin Wasi' berkata, "seandainya dosa itu


mengeluarkan bau, maka pasti tidak ada safu orang pun lnng mau
duduk denganku."

Wahai oftmg-omng 5ang menyempakan diri dengan orang-orang


shalih sementara pada hakikatrya dia jauh dari mereka, dan apabila dia
menyenrpai orang yang selalu berbuat dosa, maka sesungguhnya
keadaanSn dengan keadaan mereka adalah sama. Wahai orang lrang
mendengar segala sesuafu 5nng dilunal'*an dengan sesuafu png keras
dan ujungnya keras, dan hatinya lebih keras dari batu kamng! Wahai
orcng yang hatinya dingrn dari ketalsaan, bagaimana mungkin pukulan
itu berrnanfaat apabila ditujulon kepada besi yang dingin?

.!
558 l$, fo-pulanlirlirsanlbnuRajab
TERCEI.AI.TYA I.I.ATI YANG KERAS

Hati png keras adalah kondisi hati yang dicela oleh Allah &.
Dia berfirman,

'{# fr 5 {q.+KG+ a$ l3. ii &S e7


*"Kanudian setetah ifu lmtimu manjadi kms seperti bfu,
bahlan l&ih kqas lagi. " (Qs. Al Baqarah 12h 7 4l
Kemudian Allah & menjelaskan tentang bagaimana terjadinya
sehingga menjadi lebih keras, dengan firman-Nya,

6 rgl,g"gfli ii j+ii-CJ }s+i A't b


7r fr; b.Y;;r3 t7i,y"Xtt $ Li* {1i-
"Padahal di anfum btu$afu ifu sungguh ada 5ang mengalir
sungai-sungai darinSa, dan di anbnnya sunggah ada Sang tefielah lalu
kehnrtah mab air daringa, dan di anbnrya sunguh bda Sang meluncur
jatuh l<araa hkut kepda Alhh. "(Qs. Al Baqarah I2l:741

Allah jtrga berfirman,

KumpulanlhlisanlbnuRajab B 559
di \i, fi ,Ll7#$'g 6Yfrii.'"$t {, i\ *
:Cfii*3$kuaK.J,'tj'j 'r.$KilKlr'41'e
b
+t 1l , /'-( J

ff*'z*ae
"Belumlah datang owkfung omng-omng png 6uiman'
bgi
untuk Anduk hati mereka mangingat Atlah dan kepada kebenamn
png
tetah furun (kepda mereka), dan ianganlah mqela seputi omng-omng
Snng sebelunn5a telah diturunkan At
Kibb kepdang' kemudian
bqlatutah mas t/ang paniang atas mqel<a lalu hati mqeka
mer$adi

kems."(Qs.Al Hadiid [57]' 16)


Allah & juga menyebutkan di dalam ayat yang lain'

,#,tr o,n43V f;e r#-t'uJiitt'i,


"Maka kaelalaan 5nng berlah bgi maeka png menbfu
hatiryn untuk mangingat Allah. Mqeka itu dahm kaatan Wng
n@ta. " (Qs. Az-Zumar "1391: 221

Allah & menyilati ahli kitab dengan kerasnya hati mereka


sedangkan kita dilarang unhrk menyenrpai mereka'

sebagian ulama salaf berkata, "Tidak alGn menjadi lebih


kerasnya hati dari kalangan ahli kitab apabila sudah ke,ras."

Di dalam sunan At-Trmidzi, dibebutkan hadits dari hnu


Umar rq6, dia berkata: Rasulullah $ bersaMa,

560 dS foorpulanTirlisanlbnuRajab
cittfi ;'?# fr'#,1
/o/62\o

ry<jr ;F otp
o/o r, / o,
, l-ll ./o -
dIl (J- .-/dJl
'"xt',| t:yj (w-)a)), oP ^\r -t ) -rt,

'r/u'iir L^iiir
,,Janganlah mernperbangk berbiam selain dzikir kepada
l<alian
Allah, karena banwkrya berbicam selan dzikir kepada Allah akan
mengensl<an hati, dan omng gng wling iauh dangan Allah adalah
omng 5ang hatinW keras."$7
Di dalam Musnad N hz.ar disebutkan sebuah hadits dari
Anas rg, dari Nabi $, beliau bersaMa,

.-liir i;u*t ,i;,:r !# :,t;lilt'u ,t;tf


ozo l /

.6fur e,r'd$,#tr' J*)

87 At-Tirmidd,z4lll cnnjalur periwayatan Ibrahim bin


HR. At-Tirmdizi (Sunan
Abdilhh bin Hatib darl AMillah bin Dnar dari Ibnu Umar...dan dia
menyebutkan hadibnya.
Abu Isa berkata, "lni adalah hadits /rasan gharib dan kita fidak mengetahuingra
kecuali dari hadits hrahim bin AMillah bin Hatib."
Di dalam Tuhfah Al Asyraf (5/M5l disebutkan, 'hadits lnl ghartb."
hnu Kabir menukilkan perkataan At-Tirmidzi di dalam tafsimp bahwa hadits
fri gtwib.
Mz-Dzahabi (Ihtian H rfrdal, l/66l1berkata tentang biografi lbratrim bin
Abdillah bin Hatib, "Dari keghariban hadsnya darl AMillah bin Dnar dari
Ibnu Umar secara marfi!'."
Kemudian dia menyebrrtkan hadib ini dan berkata, "At-Tinnidd
mengomentari bahr,rn hadib ini lnsan thatib-"

ItumpulanltrlisanlbnuRajab $ 561
"Ada empat perkara 5nng menghancurkan: kefumpuan dalam

pandangan, hati yang keras, paniang angan-angan, tamak akan dunia."


rt88

Ibnul Jauzi menyebutkannya dalam Al Maudhu'al8e dari jalur


periwayatan Abi Daud An-Nakha'i sang pendusta, dari Ishaq bin
Abdillah bin Abi Thalhah, dari Anas.

Malik bin Dinar berkata, "Tidaklah seorang hamba dib€rikan


dengan hukuman lebih besar dari kerasnya hati."

Disebutkan oleh AMullah bin Ahmad dalam 4r-2r1ru4.4eo

Hudzaifah Al Mar'asyi berkata, "Tidaklah seseorang terkena


musibah lebih besar dari kerasnya hati." Driwayatkan oleh Abu
Nfu'6im.491

HR. Al hzzar (Iasyf 3230)r dari Xrlam Hani' bin Al Mutawakkil


H ,asyAr
mengabarkan kepada kita dari Abdullah bin sulaiman dan Abban dari Anas
tentang hadits ini.
N hzzar berkata, "Abdullah bin Sulaiman mengabarkan beberapa hadie
akan tetapi belum ditelifl lagi."
Al Haitsami berkata (tVainn' ,42'hwa'id, LO/226) berkata, "Hadits ini
diriwayatkan oleh Al Bazzar dan di dalam sanadnln ada Hani' bin Al
Mutawakkil seormg periwayat dha'if
Adz-Dzahabi (Al Miz.an, 4/2911berkata, "ini adalah hrrdrb munkar."
HR. Ibnu Adi W Kamil,3/2451dari ialur periwaptan Sulaiman bin Amr bin
Wahb dari Ishaq bin Abdillah bin Abi Thalhah, dari Anas.
Ibnu Adi berkata tentang hadib ini dan lainnya, "Hadib ini telah dipalsukan
oleh Sulaiman bin Amr atas nann Ishaq bin Abdillah bin Abi Thalhah."
HR. Abu Nuaim tHitwh N Auli5a',6/1751dari jalur periwaptan Haijaj bin
Minhal dari shalih Al Murri, dari Yazid fu-Raqqasyi, dari Anas tentang hadib
ini. Da berkata, "DriwaSratkan secar€r marfu' dan maushul akan tetapi
tcrsendiri dari Shalih Al-Haijaj."
't89 HR.hnu Al Jauzi (Al Maudhuat, 3/L251.
4N HR. Ahmad W-Zuhd,32Ol.
491 HR. Abu Nu'aim (Hilwh Al Aulita' ,8/2691.

562 @, fo-pulanlilisanlbnuRajab
Faktor penyebab kerasnya hati sangatlah banyak, di antaranya
adalah:

1. Banyak berbicara selain dzikir kepada Allah, seperti yang kita


sebutkan Di dalam hadits Ibnu Umar.

2. Melanggar janji kepada Allah. Allah S berfirman,


*(T.tapil karena merel<a melanggar
ianiinin, I{ami kufuk
mereka, dan kami jadikan hati merel<a kqas memfufu." (Qs. Al
Maa'idah [5]: 13)

Ibnu Aqil ketika sedang menasehati manusia disuatu hari


berkata, "Wahai omng ynng mendapatkan kekerasan Di dalam hatinya,
perhatikan mungkin engkau telah melanggar janji, karena sesungguhnya
Allah & berfirman,'(fetapil karena me.reka melanggar janjinya'." (Qs. Al
Maa'idah [5], 13)

3. Banyak tertawa. Di dalarn Sunan n7-Vr-i4rf92,


diriuralntkan sebtnh hadits dari Al Hasan, dari Abu
Hurairah, dari Nabi Q, Miau bersaMa,

4e2 1a1 At-Tirrnidd 12fi5r, Ahrnad (Musmd Ahmad, 2/3701, Abu Ya'la
Wwrnd Abu Ya'la, 524f,/1, Ath-Thabnni (AI Atsath, 70541, Al Baihaqi
(SWbb Al iman,9543, dan 11128), Abu Nu'aim Vfihfrh Al Aulig' , 6/2951
sernuan!,a meriwayatkanngra dari frrhr Ja'far bin Sulaiman dari Abi Thariq,
dari Al Hasan tentang hadits ini secara panjang.
Abu Isa berkata, "Hadib ini adalah hadib gharib dan kita tdak
mergetahuirga kedali dari hadits Ja'far bin Salman, sedangkan Al Hasan
fidak perxrah mendengar sesuafu pun dari Abu Hurairah secara langsung.
S€petu ini yang dtulwaSatlon oleh A1ryub, Yunr.rs bin Ubaid, dan Ali bin Zaid,
mereka mengatakan, Al Flasan fldak p€rtah mendengar hadib seara
langsilng dari Abu Hurairah. Abu Ubaldah An-Naji meriwaptkan dari Al
Hasan hadib ini adalah perl€taanntn, dan tdak menyebutkan dari Abi
Hurairah dari Nabi $.

IftrmputanTtrlisinlbnuRajab l$ 563
tt 6z
g-^, ,**at ;:;E op ,:€t-h)t ft;('t Y

.'jjt N

"Janganlah kalian barynk tettawa, l<arena banhk terbrn akan i


-i 1

mqrntil<an hafr." I
I

Setelah meriwayatkannya At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini 1


:
I

diriwaptkan dari Al Hasan kalau ini adalah perkataannya." i


t i
Ibnu Mala[ae3 meriwalatkan dari jalur periwayatan Abi Raja' Al
Jazafi, dari burd bin Sinan, dari Makhul, dari Watsilah bin Al As3ga',
dari Abi Hurairah, dia berkata: Rasulullah $ bersabda,

. Ljiit Lr*t,1,*,at i:;<


"Etanpk teftaun al<an mqntikan hati."
Diriwayatkan pula dari jalur periurayatan Ibratrim bin Abdillah bin
Hunain, dari Abu Hurairah, dari Nabi- #.494
4. Banyak mbkan, apalag kalau dia mendapatkannya dari
sesuafu yang masih syubhat atau bahkan hamm. Basyar bin
Harits berkata, "Ada2 perkara yang akan mengeraskan hati,
'l i
,l

Abu Nu'aim lHiiph Al Adip', 6/2951 berkata, "Hadib irn glnnb darl
haditsnlp Al Hasan, karena Ja'hr hanln seotang diri meriunyatkan dari Abi
Thariq."
Al Ajaluni (ICsyf Al Klnfa', l/Ml berkata, "Hadib ini diriunptkan oleh
Ahmad dan At-Tirrnidzi.dengan sanad 5nng dha'if'
HR. Ibnu Majah lSunan lbnu MaBh,4217, dari Jalur periuayatan Ma}hul dari
Watsilah tentang hadits ini secar.r paniang) dan Ad-DaraqLrthni W llal,
7/26*265 dan 1339). Kenrudian Ad-Damquthni mengatakan, "Hadib ini
tidaklah hrat."
HR. hnu Majatr.

564 $' rcr-pulanlhlisanlbnuRajab


banyak berbicara dan banyak makan." Disebutkan oleh Abu
11u'ui*.495

Al Mawardi menyebutkan di dalam kitab .4/ Wam', bahwa dia


"'Aku bertanya kepada Abu Abdillah -dia adalah Ahmad bin
berkata,
Hanbal-, 'Apakah seseoftmg akan mendapatkan Di dalam hatinya
kelernbutan sedangkan dia dalam keadaan kenyang? Dia pun menjawab
"Aku tidak melihat yang seperti itu"

5. Banyaknya dosa. Allah & berfirman,

'b;ss-t\w,fffiig'r;J,k
' "Sel<ali-kali tidak (danikian), apa Wng selalu
mereka usahakan ifu menufup hati mereka." (Qs. Al
Muthaffifiin t83l: 14) *
Di dalam Musnad Ahma&anSunan At-Ttrmidzi, diriwa5ratkan
hadits dari Abu Hurairah {*, dari Nabi $, beliau bersabda,

g e
irp;k Uk ',;\l ril u4l
bL
6

tt) ;:ls ,1$ J* ';;;-,t, t;, qtl oV ,*


O / C/

e h' ;t L1$ir!;rui,iii'rA,p o:>rj

.('@5;6 tlgl e,$l,'r|\;k) :illK


"Saungguhng seoftng mulsnin apbila dia melakulan sebuah
doa mala al<an ditorehl<an bkfrk-bkfrk hibm di hatin5a, apbila dia
bqtobt dan maninggalkanng sqh mqninb ampun kepda Allah

4e5 HR. Abu Nu'aim (Hil/ah N Aulitn' ,8/350).

KumpulanlhrlisanlbnuRajaU lB 565
maka akan dicabut dari hatin57a, apabila dia menatnbah dos laqt maka
akan ditambah bktik-bkuk hiam itu lagt sampai hatin5n kems. Itulah
sebuah panufup Sang Allah sebutkan di dalam kitab-Njn, 'Sel<ali-kali
tidak (demikian), sebenam5n apa Wng selalu mereka ushakan ifu
menutup hati mereka'." (Qs. Al Muthaffifiin [83]: 14)

Setelah meriwayatkannya At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini


t1ru6i1i." 496

Sebagian ulama salaf berkata, "Apabila fubuh telanjang maka


akan tipis, begitu juga dengan hati apabila sedikit dosanya maka akan
lebih cepat unfuk menangis."

Makna ini juga seperti gnng dikatakan oleh Ibnu Mubarak, '

tiruil ir-.r'
ry.) ;rwti#;i:tt*L
Gtkr u,zin'-at, qr.r.lltir;
a,/
*i:tt !-;)
"Aku telah melihat bhvrra dm akan manatilan hati,
dan akan mernriskan ketqhinaan bagi pecandunSTa.

Adapun meninggall<an dm akan manghidupkan lnti


dan lebih bik bgimu untuk tidak menaatintn.'

HR. Ahmad (Musmd Ahqnd, 2/2971, At-Tirmidd (3334), An- Nasa'i (r4l
Kubn, 6/\LO),lbnu Majah (42M1, At-Thabari (Tafsir Ath-Thaban, 1/172,
dan 30/98), Al Hakim W Mtsbdnl<,2/562:'t, Al Baihaqi (Sunan Al l{abir
10/188, dan Sybb Al hrnn,72O3l dan jalur periwayatan hnu Ajlan, dari
Qa'qa' bin Hakim, dari Abi Shalih, dari Abi Hurairah... kernudian dia
menyebutkan haditsnyra.
At-Tirmidzi berkomentar, "Hadits iri, lnsan slphih."
Al Hakim berkata, "Hadits in slphih menunrt q,rrarat Mr.rslim akan tetapi dia
tidak meriwayatkannln. "

566 {$, fr-prtanT[tisanlbnuRajab


Adapun kiat-kiat untuk mengobati kerasn5ra hati iuga sangat
banyak, di antamnYa adalah:

1. Banlrak berdzikir kepada Allah dengan menggunakan hati


. dan lisannYa.

Mua'lla bin ftnd Mata, "seseorang bertanla kepada Al


Hasan, 'Wahai Abu Said, aku mengadu kepadamu tentang kerasnya
hafiku'. Dia pun ffiata, 'Dekatlranlah dengan dzikir kepada Allah'.'

wahb bin Al ward berkata, "Aku melihat perkataan ini, dan aku
tidak mendapatkan sesrahr yang lebih ma"rrrU.*t un hafl dan dapat lebih
mendapatkan sesuafu rrg haq mdebihi mernbaca Al Qur'an bagi lrans
mentadabburingn."

Yahln bin Mlla& dan hmhim Al Khawwas berkata, "obat hafi


ada 5 perkara, saitu: (a) Menrbaca Al Qr.r'an dengan tadabbur, (b)
mengkosongkan perut, (c) stnlat rnalam, menangis dtwalfu sahd'r, dan
(d) bergaul bersarna orang:orang lang shalih.'
. Dalil png menuniul<kan bahun untrk menghilarEkan kerasnya
hati dengan dzikir keeada Allah adalah firman-Nya,

61
4rl kb{i7s f*-#JiWrfi(r.5i
sfriw
onngorug gng bqfumn dan hati mqe'l<a tqtmn
"(Yaitu)
dangan magingat Atlah. hgatlah, lwryp dagan mazgtgati Allah lnd
manrtdi tatqam."(Qs. fu-Ra'd [13]: 28)

ItumputanlhtisanlbnunaiaU lB 567
i, # |t(, ti"ff (6 *{fi ;A'lj Xt

f'tt-&.fi;"riry-At7 (f5<;'4'"-51 $+
'ii.
"Allah telah. menurunkan perl<ataan WnS Flin1 ** *
Qur'an trang serupa (mutu aSat-a5nhya) lagi baulang-ulang ^,
ganebr
larenanya kulit orang-omng 5nng takut kepada Rabbn5n, ketnudian
mmjili taang,kulit dan hati mqeka diwaktu mengingat Allah." (Qs.
Az-Zumar [39]:23)

|b v3 il P4 "i;fi 'g 6r;;,r;'".N ;$ 11


,*ti,
"Belumkah dabng mkturyn bgi orangomng 5ang beriman,
untuk tunduk hati merel<a maglngat Allah dan kepada kebenamn gang
telah turun (kepada merel<a). "(Qs. Al Hadiid [52: 16)

Di dalam hadits AMul Azizbin Abi Rawwad s@ara mutsl dat'.


Nabi $, beliau bersabda,

i;i.i$r ?'5. ts?'A *pt il6LL


dJll
lz
qV iix, ilu rl' 'J';:, t;- ;,'i>c i
orc,
.ef ) ;ts : 1

568 lB *-putanTtrlisanlbnuRajah
*Saungguhrya hati ini akan berl<amt sepati berkamhSa bai-'

Mendengar ada yang bertan3n kepada Rasulullah, "Bagaimana cara


mengenrbalikannya lagi wahai Rasulullah?" Eleliau bersabda, "Dutgan
mqlbca At Qur'an dan bantnk badzikir kepda Atlah-"4e7

2. Bertuat baik kepada anak ptim dan omng-orang miskin.

4vt HR. Ibnu AdiW lhmil,l/i259, dan1/?831, Abu Nuaim Wltnh Al Aulita ,
8/tm, Al Baihaqi (q,r, bb Al hpn, Nl4l, Al Khaflb lTadldm9,l1l85)' Al
Qadttat Wwlad esyslilub no. 178 dan 1179), hnul Jaud W hl N
Muamhwz/A3zldari jalur periwayatan Abdd /qdz bin Abi Rawund, dart
Nafi', dari hnu Urnar se@ra marfu'.
Ibnu Adi b€rkata dari Al-Wasihi, "Ahl tdak mendengar oranlforang
terdahulu berbicara tentangnya, akan tetapt saya menyebutkanr[B di dahm
hadits-hadib yang diriwaptkan oldr pertpa1ntspednra1llat rmr1g munl<ar lJcrrl
pertua1at-pqtuapt b@h.'
Al Khafib meruhlkan perlotaan Ad0araqdhnl, "Al Gtnssani s€onng
periurqrat truhtk dan suka Uertofpng. Dlnuhlkan irga ol€h lbrnrl Jand
dalarn N llal, dan AdhDzahabl dalarre Al lufian.tr
Abu Nu'aim berkata, "Hadib tni gharib darl haditsnla Nafi' dan Abdul Adz,
karena Abu Hiqnm meriwayad<annyaa seorang dirt dan namanla adahh
Abdurratrim bin Hanm Al Waslthi.'
Ibrul Jald berlota, "lnt adalah hadits rnaqfiur lorena ada Abdul Mz Sudah
" dkctalu.d d€ngan rlurapt Abdurmtrton Un Fhrun Al Gtnssanl datiny4 dan
sanadrlE dcurl oleh lb,rahlm. Sedandon Abdd',12, menrut hrm Hibban,
dta medunptkan hadlts dengian argarargan dan pelupa rnaka telah ratuh
bettrrtilah dengan haditsrrya. Adaptm Abdurahim, menurnrt M-Daraquthni,
dia adahh peritmyat nmh* Ibrahim bin Adi dahulu meriwayatkan hadib
dengan mtnzlar, dan dta b€rkata, "Menutldnr, dia adahh seorang Pncuri
hadlts."
Adz0zahah &lam Al lvlbnd<ab dart Al Wastthl, "M[lmF darl Abdul
Adz bin Abt Rau lndl dari l\traft', dart hnu Urnar scara Imarfit', batun hafl
ini ... Fladits int diriwaptkan oleh Hafrh bin Ghiyats dari Abdul Adz, M
berkata:'Rasululhh S bersabda ... kernudlan dia menyebutkannya redal$i
haditsrrya secara mut@thi'.

IftrmpulanThlisanlbnuRajab $ 569
a

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan, bahwa Ali bin Ja'd berkata


kepada kami: Hammad bin salamah berkata kepadaku, daii Abi Imran
Al Jauni, dari Abi Huraimh,
z C1

;y& )'-t
.lt
or/ t '
A-19 4lll (.' )L
o/
dll
);' t*
ol
, // o/ , / a

w dl , oao g
"oL lr -. l- -/
,:al| (:-.>l :dt-e9 L}1Jc o1tr *)
/
t
*fi c#t *'rr'-;lu
"Datang 'seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah S
tentang kemsnya hatinya, maka beliau bersabda, 'Apbila l<amu ingin
melembutkan hatimu maka usaplah kepala anak gtim dan beri
makanlah oftng-omng miskin'."

Saradnya i,aryid. ae8

Seperti ini yang diriwayatkan oleh Ibnu Mahdi dari Hammad bin
Salarnah, dan diriwayatkan oleh Ja'far bin Mr.rsafir, bahwa Muammal
berkata kepada kami: Hamrnad berkata kepada kami dari Abi Imran,
dari AMilah bin Shamit, dari Abi Dzayr, dari Nabi $.

Ini sepertinya riwalnt yang tidak mahfuzh dari Hammad.


Al Jauzujani meriwayatkan bahwa Muhammad bin AMillah Ar-
Raqqasyr menceritakan kepada lorni, Ja'far menceritakan kepada kami,
Abu Immn Al Jatrni menceritalmn kepada kami secara mutml, dan itu
lebih mirip, dan Ja'far lebih kuat hapalannya unhrk hadits Abi Imran
daripada Hammad bin Salamah.

4% HR. Ahmad 12/26f,,1.

570 l$, fo-polanThlisanlbnuRajab


Abu 5u'ui*499 meriwayatkan dari jalur periwayatan
Abdurrazzaq, dari Ma'maFm, dari temannya bahwa Abu Ad-Darda'
mengirimkan surat kePada Salman,

{,*w'a #| c|* rrls dt ,*tt


a 9z

ru.) ,i; hr ,v ii21,^; olt


Ot,
dJc
a

'*"fi isw q)t itc* ,#-,y;i*, {*)

;ei'd g\i iJw )€ ,li j* l',43 'il'u|t


L{t;u;'o1 ,:+tu U i*ft ,y.1, (ry
.'*Vg e)r6r"r1t
"salnngilah anak yatim, delotlah dengan mereka, dan
berirnakanlah dari rnakananmu, karena sesr.mgguhnya aku mendengar
Rasulullah didatangi oleh seorang laki-laki yang mengadu kepadanSn
akan hatinlp png keras, beliau pun bersaMa,'Apkah l<amu ingin
melanbutkan tmtimu? Dia ptrn berkata, 'Ya'- Rasulullah 6p menjawab,
'Delratlranhh amk gtim kepda dAimu, uaplah keplan5a, dan beri
makantah dia dari mal<ananmu, larena ifu sesungguhnSn akan
melqnbutl<an hatimu dan mencukupl<an kebufuhanmd ."

HR. Abu Nu'aim (Htvah Al Aulig', L/2L41dengan sanad ini secara panjang
dan dia b€rkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh hnu Jabir dan Muth'im bin
Miqdam dart Muhamnad bin wasi" bahwa Abu Ad-Danda' menulis kepada
Salman dengan redaksi yang sama.'
Aku lGtakana: Riwalnt Muhammad bin Wasi' diriwayatkan oleh Al Baihaqi
dalam Syu'ab Al Iman, no. 10657.
ljh. At Jami'kar1n Mu'ammar bin Ras!,id (Ll/97 , no 2OODI-

KumputanlhlisanlbnuRaiab lB 571
Abu Nu'aim berkata: hnu Jabir dan Muthirn bin Miqdam
meriwayatkan dari Muhammad bin Wasi' bahwa, Abu Ad-Darda'
menulis kepada Salman. . . dengan redaksi yang sama.

Abu Thalib menukil bahwa suatu ketika seorang laki-laki datang


bertanya kepada Abi Abdullah -dia adalah Ahmad bin Hanbal- dia pun
berkata kepadanya, "Bagaimana caremya agar hatiku menjadi lembut?"
Dia menjawab, "Datanglah keternpat penguburan dan usaplah kepala
anak yatim."

3. Banlnk rhengingat kernatian.


hnu Abi Dunya meriwaptkan dengan sanadnya dari Mansur bin
Abdirmhman, dari Shaft54ph, bahr,ra ada seorang per€rnpuan yang
datang kepada Aisyah mengadu akan hatinya yang keras, maka dia pun
berkata kepadanya, "Banyak-banl/aklah mengingat tentang kematian,
maka hatimu akan menjadi lembut dan akan dicukupkan kebufuhanmu."

Da berkata, "Dia kenrudian melakukan apa lrang disamnkan,


dan hatinya pun terpikat kepada Aisyah disebabkan petunjukryra,
kemudian dia pun datang berterimakasih kepada Aisyah 6."
Banyak dari kaum salaf, di antaranya Said bin Jubair, dan Rabi'
bin Abi Rasyid, berkata, "Seandainya hafi kita terpisah dengan ingat
kepada mati walaupun hanSn sebentar maka hati kita akan msak."

Di dalam kfia ,4s-Sunarfll diriwa5ratkan sebuah hadits dari


Nabi $, beliau bersaMa,

.L'r.:t (pliil ti"l fr\Fl


s01 HR. Ahmad (Musnad Ahmad,2/Dz\, At-Tirmidzi (2307), An-Nasa'i (4/4),
dan hnu Maiah (42581.

572 S, fumpulanlhlisanlbnuRaiab
" PerbanyaHah kalian mengingat akan penghancur kenikmabn!
yaifu kenntian."

Diriwayatkan s@ara murcal dari Atha' Al Khurasani, dia


berkata: Rasulullah $ berjalan melanrati suafu majelis yang diisi dengan
banyak teriawa, maka beliau bersaMa, "Isilah tempat duduk kalian
dengan sauafu gng al{an mengaaukan kele.zabn!' Mereka berkata,
.Apa sesuafu yang akan mengacaukan kelqatan wahai Rasulullah?"
Beliau bersaMa, " Kematian."

4. Ziarah kubur yang bertuiuan untuk memikirkan keadaan


penghuninya dan kernana ternpat kenrbalinya.

Di dalarn Shahk MuslirFo2 dirir,vayatkan sebuah hadits shahih


dari Abi Hurairah r$, dari Nabi $, beliau bersaMa,

:olt k'$ 6ri {, -i.at i3 I

"Bqziamhlah kalian kepekubumn, karena ifu saungguhnSa


al<an mangingatkan kematian."

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad503 dan At-Tirmi&i dalam


Slnhk Al Jami'.
Diriuayatkan dari Anas 45, bahwa Nabi $ bersabda, "Aku
dahutu telah mdamng kalian dari berziamh kubur, ketnudian telah
nampk kepdaku lalau itu dapt melenbutkan hati, mengalirkan air
mab, dan dapat mergingatkan kepada akhint, maka beziamhlah
lralian dan jangan kalkn mengablan sauafu Snng sia-sia."

n2 FIR. Muslim (976)


503 HR. Ahrnad (Mwnad Ahmad, 5/3ffi,359, 351), Mulim (Slnhih Muslim,
2/6721, (3/LW,1585), dan At-Tirrnidd lsumn AbTirmidd,1054, 1510,
1859).

IftrmpulanTlrlisanlbnuRajab {$' SZf


Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad504 dan Ibnu Abi Dunlra.

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dari Muhammad bin Shalih At-


Tammar, dia berkata: Dahulu Shafipan bin Salim datang ke pekuburan
Baqi' dalam beberapa hari maka dan dia pun melarratiku, maka aku pun
mengikutinya disuatu hari, dan aku berkata, "Demi Allah, aku akan
melihat apa yang akan diperbuattya." Maka dia pun menundukkan
kepalanya dan duduk disuafu kuburan di dalamnya. Dia terus menangis
sampai aku merasa kasihan kepadanya. Aku menyangka kalau telah
dikuburkan seorang dari saudaranya. Dia meler,ratiku unfuk kedua
kalinya, maka aku pun mengikutinya kemudian dia pun duduk
disamping kuburan selainnSn. Dia juga melakukan seperti itu lagi dan
aku mengabarkan tentang ini kepada Muhammad bin Al Munkadir. Aku
berkata kepadanya, "Aku mengira dia melakukan seperti ifu karena
telah dikuburkan seorang dari keluarganya."

Muhammad berkata, "Setrnua yang ada dalam pekuburan itu


adlah keluarganya dan saudamnya, sedangkan tujuan dia melakukan
seperti itu adalah ingin menggerakkan hatinya untuk mengingat
kernatian. Setiap dia mendapatkan hatinya dalam keadaan keras."

Kemudian dia berkata: Setelah itu Muhammad bin Al Munkadir


melewatiku dan mendatangi pekuburan baqi', aku pun memberinya
salam disuafu hari, dia pun berkata, "Apakah tidak bermanfaat nasehat
kepadamu (Shafwan)." Dia berkata, "Maka aku menyangka kalau dia
telah mengambil pelajaran dari apa-apa yang telah aku berikan
kepadanya."

Disebutkan pula bahwa ada seseorang wanita fua 5nng ahli


beribadah dari bani Abdil Qais yang selalu mendatangi kuburan. Dia
dicela sebab perbuatannya itu, lalu dia berkata, "Sesungguhnya hati

504 HR. Ahmad (Mtsmd Ahnnd,S/zs7,2501

574 @, KumpulanTirlisanlbnuRajab
yang keras apabila sudah kering fidak bisa untuk dilernbutkan kecuali
dengan menggambarkan kepedihan. Aku mendatangi kubur seakan-
akan aku melihat mereka telah kelmr dari telnpat mereka. Aku juga
melihat kepada wajah-r,rahh mereka yang dipenuhi dengan
kesengsaraan, badan-badan mereka png sudah benrbah, kain-kain
kafan mereka yang sudah usang. fuhai pernandangan 1nng tidak
disukai oleh hat-hafi mereka, urahai sesuatu yang mernbelenggu
kepahitan jiwa dan pallng menrsak badan."

Zilpd An-Namiri berkata, "Tidaklah diriku rindu akan menangis


kecuali aku pun meleuatinya."

Seseorang berkata kepadaqTa, "Bagaimana ifu bisa terjadi?"

Dia berkata, "Kalau aku menginginkan ifu aku pun p€rgl


kekubumn dan aku pun duduk disalah sahr kuburan tersebut, kemudian
aku mernikirkan apa lrang mereka dapatlon dari musibah, sedangkan
kita dalam keadaan terlena." Pada saat itu Pula akan reda keadaanku!

Alil ingin mengatakan dan sernoga Allah meridhaiku,

"Apakah pda rurnah gng telah lnncur lcanu masih ma nbngun,

dan memqmhSa pdalal bulan unfuk menumt katnu diciptal<an.


TidaHah akan hari'hari itu menaafkanmu

dk te.lah mqtasehatimu al<an tebpi kamu tidak menerimarya


selalu mananggil akan hari kqthli
mangunuml<an"dan 5ang dinnksud adatah kamu
' mandengarlan kepdamu pnggikn alan tetapi dirimu lalai
dari pnggilan itu salanakan kamu tidak mandengamSn
mqnbqibhul<an kepdamu bhun paialanan sangatlah pniang

dan dalam mempe,rciapl<an sauafu kamu telah laryah

KumpulanTirlisanlbnuRajab {B 575
kamu tidur dan Peminb hari selalu berialan

dibetakangmu tidak tidut, bagaimana kanu tidur

sauafu 5nng tedena telah banpk di dunia ini

adapun kamu telah merfadi thabiat kamu menyukaing

telah hitang wnur di dalam keklaian dan permainan

kalau sandainja kamu dibqikan al<an mala kamu ddak akan main-
nnin
frdaWah setetah kematian kauali nemka Jahim
bagi pendusb abu kqihnatan bagi gngbat
bukantah kamu buangan-angan dengan sesuafu Snng bathil unfuk
menolak dunia.

Kamu pun melakukan amal Snng shalih Snng telah karnu tinggalkan

tnng pal@ peftama aku cela pda hari ini adalah diriku
karena telah metakukan pabuabn tidak baik png dia perbuat.

wahai jiwaku, apakah englmu akan tenggelam di dalam kemal<siabn

setelah umufinu mencapai empat puluh sdangkan pada umur enam


puluh kamu akan mati.

Aku berhamp umur Wng Paniang samPi


aku melihat bel<al paialanan befiambah.

Wahai mnting kernudaan gang telah cohong dati kehnggaan


sakan-al<an sudah pugi masa dan mqtua!

I{atnu telah mengebhui maka len5apl<anlah ialan kebodohan dan hati-


hati

terhadap teriakan sauafu Sang kanu telah mengebhui dan yang l<amu
telah kaiakan

376 $, fo-pulanThlisan lbnu Rajab


Wahai omng tnng mangumpultan lntb futda l<abkanlah kepdaku,

aptah al<an manghalangi kqntian sauafu ryng tdah l<amu

kumPullan!
'Wahai omng nqskginlan aafu pakan agat dibati
tpng
untuk mandangarl<an kefuhasilan dari orugSnng lamu puinbhkan!

l<amu menuntut unfuk manqinbh sdangkan l<amu ddak Pduli


mandaptlan uph afrs manwk abultah l<amu bqbuatadil

Tidakkah l<amu mazgebhui l<ahu lannu adalah hari yanT telah meniadi

al<an manotongmu bnry Pifiu


b'dak akan bqdiri sebwh kebhagiaan kefrka telah maniadi
surunntn hari ketil<a kamu mandangar telah diNingl{an.
Jans?nlah l<arnu khi l<araa avaktu adakh Pdang-
Ihlau l<au bk mendaryA*rrrw nnka l<anu tetah magffianglannlp
katnu lihat bhun hart tukh mquntuhl<an setiap bbng pohon
dan telah melipat kefuhagiaanmu !rug telah kamu sebrl<an

Ketahuilah kalau dunia adalah sebuah mimpi

nale lebih maniadi manis l<alau lamu lebih berhati-hafr.

*gtmna lcatnu manghalangi untuk mailaptkan sauafu gng abadi


dan dangan sauafu 5ang hna baqb pahiaanryn lratnu memfi
tasibuklan.
Itulah dunia apbila dia tehh mqnbtahnu bahagia di suatu hari

akan metnberikan kqelekan kepdamu balipt-lipt dari apa gng telah


. db bqikan battp kehlnsiaan
telah menipumu sepati hbntoryana dan karnu berfielan

KumpulanThlisanlbnuRajab {$. 577


kamu tidak memsakan bahwa kau telah
diperdaSa.

&l<sikanlah berapa barynk dari kekasih yang telah menghancurkan

sakan-akan kamu merase, arnan tuhadap apa yang kamu sakikan

menguburkan merel<a dan kembli sebuah kebahagiaan

dangan awapa Wng l<anu rTff dari harh umrisan dan sebuah

IGntu akan melupl<an mqeka dan esok dirimu al<an binasa


seal<an-akan dirimu tidak dicipblan dan tidak perruh ada.

hgkau berbicam tentang merel<a dan bert<ab dahulu mereka seperti ini.

Ya dqni Allah, kanu mengatal<an dahutu mereka bqifu


juga akan dikabl<an dahulu erzgkau seperti ini

pernbiamanmu adalah tanbng mereka dan baok karnu akan


dibicamkan

olelz omng lain maka bqbuat baiHah sesuai kemampuanmu

al<an kembali seseonng setelah kematian menjadi sebuah kenangan.

Jadil<anlah pembiaman gng baik apabila kamu dikenang


bertanglah kepada hari tantang paman dan bibi.

Apa gunanya kanu berbngn l<aku l<amu sudah mangebhuin5n

bukankah angl<au telah melihat rumah mqel<a Sang kaong

dan engkau telah manghgkaring seperti 5nng engl<au kebhui."

5. Melihat rumah-rumah Spng sudah hancur, dan memikirkan


tempat-ternpat tinggal dimasa yang lampau

578 {S, fo*pulanTirtisanlbnuRajab !

I
Diriwalptkan oleh hnu Abi Dunya dalam buln4la At-Tafalclrur
wa N I'tibr, dengan sarndqTa dari Urnar bin salim Al Bahili, dari Abu
Al Walid, bahwa dia berkata: Dahulu apabila lbnu Urnar ingin
menerpngkan hatinya datang ke rurnah 5nng telah hancgr dan berdiri
didepan pinfunya seralp berteriak dengan suata p€nuh kesedihan, dan
berkata, "Dimana aku akan binasa?" Kernudian kembali kepada diriqn
dan berkata, "setiap sesuafu pasfi akan musnah k€cuali wajah-Nya"

Diriwayatkan .dalam kitab .4/ @bur dengan sarndnla, dari


Muhamrnad bin Qudarnah, dia b€rkata: Dahulu apabila Rabi' bin
Khutsaim mendapatkan pada diringn hati png keras datang kerurnah
ternannln SEng telah. meninggal pada malam hari, dan berteriak, "Wahai
fulan bin fulan, wahai fulan bin fulan." Kemudian dia berkata, "Aduhai
qpirku, apa yang kamu k€rialon dan apa 1;ang dilakukan kepadamu
sekarang?" Setelah ifu dia pun menangis sampai mengelmrkan air
matanln, rnaka diketahui itu k€fika dia melaln*an sesuatu hal yang
sanra.

6. Mernalon malonan 1nng hahl.

Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan lainnla, dari lalur periwaptan


Umar bin Shalih Ath-Thurshusi, dia berkata: Aku pergi bersama Yahln
AI Jalla' -dahulu dikatakan bahr,ra dia dari Al AUal- kepada Abu
AMillah Ahmad bin Hanbal dan aku pun bertanya kepadaq;a,
disampingnya ada Bumn dan Zuhair Al Jamal, maka aku pun berkata,
"sernoga Allah merahmatimu wahai Abu AMillah, bagairnana cara agar
melernbutkan hati?"Da pun melihat kepada ternan-temannya seraya
mengedipkan matanya, kernudian menundukkan kepala dan
mengangkatrya, serala berlota, "Wahai anakku dengan mernalon
sesuafu 1nng halal." Kemudian seperti biasa aku pun mela,tuati Abi

KumpulanltrlisanlbnuRajab lS 57g
Nashr basyr bin Al Haris. aku bertanya kepadanya, "Wahai Abi Nashr,
dengan apa hati itu bisa menjadi lembut?" Dia berkata, "Bukankah
dengan dzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang." Aku berkata
kepadanya, "sesungguhnya aku baru datang dari Abu Abdillah'" Dia
pun berkata, "Ya, apa yang dikatakan oleh Abu Abdillah
kepadamu?"Aku menyahutrya, "Dia mengabarkan kepadaku dengan
caftI memakan makanan ynng halal." Dia berkata, "sesungguhnya dia
datang dengan asal dari segala sesuafu, sesungguhnya dia datang
dengan asal dari segala sesuafu." Kemudian aku juga melev,ati AMil
r,rahhab Al Warmq, s€mla aku berkata, "Wahai Abul Al Hasan
bagairnana cam melenrbutkan hau?" Dia juga berkata, " Bukankah
dengan &ikir kepada Allah hafi akan menjadi tenang." Aku berkata,
"Sesungguhnya aku baru datang dari Abu AMillah, maka pipinya
menjadi merona karena kebahagiaan png menyelimutinya." Dia berkata
kepadaku, "Apa yang dikatalon oleh Abu AMillah kepadamu?" Aku
menyahutrya, "Dia mengabarkan kepadaku dengan cam mernakan
rnakanan yang halal." Dia pun Hata, "Datang kepadamu mernbawa
perrnata, Datang menrbawa perrnata, sumber dari segala
sesuafu yang paling sernpumanya sumber dari segala sesuafu."

Sebagian ulama berkata tentangnln, "Telah aku ceritakan


kepadamu tentang sesuafu itu akan tetapi telah luput darimu sesuafu
png lebih cocok."

580 @, Xo-pulanThlisanlbnuRaiab
TERCEI.A}.IYA IGIAMER

Ad-Daraquthnisos meriwayatkan dengan sanad yarg dha'if darri


hadits hnu Abbas s6ata mar{u',

d;, u ,;l$r frt #.Wt il ;ut


1-. , 6zt t( i., ,'--
.$VtP-l .)9 (_J
A,rI
t li
t9q

"Klnmq adalah sumbq dari sqola kqmlan dan pling


banSa dm. hmngsiap maninurnnla maka dia bim aia bazim
dengan ibunjn, bibing(dari pihak lald-latd), dan bibinSn (dari pihak
puempuan)."

Utsman berkata: Diriuayatkan secara mar{tt', akan tetapi yang


benar adalah secara mauquf, dia berkata, "Jauhilah khamer sumber dari
segala keburukan, karena sesungguhnlp ada seseomng dari sebelum
kalian yang pekerjaannya adalah hanya menyernbah Allah dan sangat
menjauhi perempuan, ternSrata dia dikagumi oleh wanita ydng sesat. Dia
pun menyuruh pembanfunSp unfuk menernui seoftng ahli ibadah itu,
pernbanfunya berkata, "sesungguhnlp majikanku menyuruhku
mernanggilmu unhrk unrsan persalrsian.n

505 HR. Ad-Daraquthnl. (Sunan Ad-hmrythnl, 4/2471

KumpulanTtrlisanlbnuRaiab IB 581
Ahli ibadah itu pun masuk kedalam perangkap perempuan
tersebut. Pada mulanya setiap dia masuk kedalam pintu maka sang
pembanfu tersebut menufupnyra, sampai akhimya dia bertemu dengan
wanita rendahan itu, dan disampingnya ada seorang bayr beserta
minuman khamer. Wanita ifu pun berkata, 'Aku memanggilmu dengan
fujuan agar kamu membunuh bayi ini, atau berzina dengan aku, atau
merninum segelas fthamer, .lGlay kamu meagla\nya maka aku akan
berteriak dan mernalukanmu didepan orang-orang bahwa kau telah
menggodaku.' Kefika dia melihat tidak ada jalan lain kecuali dia harus
melakukannya, dia pun berlgta kepada wanita itu, Tuangkanlah
unfukku sqelas minuman khamer'. Maka dia pun menuangkannSn,
kernudian ahli ibadah tersebut berkata, Tambahkanlah lagi'. Setelah itu
dia pun berzina dengan per€mpuan tersebut dan membunuh bayinya.
Oleh karena itu, jauhilah oleh kalian minuman khamer, karena
sestrngguhnya tdak akan berkumpul antara iman dan candu akan
khamer pada hati seseorang selamangra, seakan-akan salah safu dari
keduanya akan mengeluarkan safu sama lainnya.
ffi
Ad-DaraquthnpoT juga meriwayatkan dari AMullah bin Umar
s@ara mar{u',

.#t?;til ,*:t
*Khamq sqala keburul<an."
adalah sumbq dari

Diriwayatkan juga dari Ad-Daraquthni, bahwa dia berkata, "Aku


telah mendapatkanryn di dalam Taurat."

HR. An-Nasa'i (5666).


Hadis ini dibenarkan nnuquf olehAbu z:r'ah seperti di dahm Al llal
secarzr
karya hnu Abi Hatim (2/351dan Ad-Daraqr-rthni W llal,3/4ll'
HR. Ad-Daraquthni lSunn,M-Danqutlni, 4/ 2471 -

582 {S fo-pulanThlisanlbnuRaiab
Di dalam Musnad lbnu Abi Wahb dariryn diriwagntkan secara

martr'disebutkan,

(,j+l:Jill tl,
;Tr i4 e
/C
? *o .
t-y-* $ fr:
'!; a? ,;t ,? Lq'ilY It
,SE
(

gG ) f*3 il e ett,i^tLsr
.

"Kharnq adalah dm yang PaW bil dan sunbq dad sq4k


k&eiian. Janganlah kalian mqninum ftlmnq l<arqta dk adalah kunci
dari sqala keburukan. hnng siap gng meminum4n maka akan
maninggaltan shatat, bias mqzinahi ibwia, bibing (dari paanpmn),
dan bibing (dari lakilaki)."

D[ dalam hadits Mrn& yang disebulkan dalam Mtsmff


dis€butkan,

.zi*ti S, JiY, 6V,f-3';. ;.j''t


u

"Janganlah kalian metninum l<hanq l<arena ifu adalah aw;al

mth dari sqala bentuk kekeiian."


Ubman berkata, "Di dalam khamer terdapat segala benhrk
keburukan."

Kemudian dia mulai bercerita tentang seomng laki-laki 1;a,S


disuruh unfuk mernilih antara mernbunuh bayi atau menghapus htab
suci atau merninum khamer, dia pun mernilih unhrk merninum khamer.
setelah dia selesai merninum khamer dia melakukan seluruh aPa yang
ditawarkan kepadanya

so8 HR. Ahmad lMusmdAhnmd,S/z3&}

KumpulanThlisanlbnuRaiab lB 583
Diriwayatkan dari Utsman, dia berkata, "Jauhilah khamer karena
sesungguhnya dia adalah kunci dari segala kejelekan."

Suatu ketika seorang laki-laki didatangi dan dikatakan padanya,


"Kamu hanrs membakar kitab suci ini, atau membunuh bayi ini, atau
sujud kepada salib, atau berbuat keji dengan seorang perempuan, atau
kamu meminum segelas khamer ini." Dia pun tidak melihat sesuafu'
yang lebih ringan daripada meminum khamer, kemudian dia pun
meminum khamer, berbuat kqi dengan seorang perempuan,
membunuh bayi, membakar kitab suci, dan sujud kepada salib, karena
itu adalah kunci dari segala kejelekan."

Mujahid berkata: Iblis berkata, "Apabila seorang bani Adam


dalam keadaan mabuk, kami akan mengambil talinya,S09 kemudian kami
pLrn mengendalikannya sesuai dengan yang kami kehendaki, dan dia
pun mengerjakan sesuafu yang kami inginkan."

Dari Wahb bin Munabbih, dia berkata: Syethan berkata,


"Apabila seseorang dalam keadaan mabuk kami pun mengendalikanngra
kepada segala syahwat seperti dikendalikannya binatang tunggangan
dengan hidungnya."

Dia juga menyebutkan mimpi yang dia lihat ketika berada di


Amfah kalu semua manusia sudah terampuni kecuali fulan karena
perbuatannya seperti ini dan ini. Ketika difunjul'kan kepada orang itu dia
pun bertanya kepadanya, kemudian dia pun menceritakan keladian itu
yang dimana pada suatu hari dalam keadaan mabuk dia datang kepada
ibunya dan ibunya pun melamngnya, maka seketika itu juga dia
mengambil ibunya dan melemparkannya kepada sebuah tungku yang
dalam keadaan menyala. "

509 sestnhr png berbentuk bundar yang ditaruh dilubang hidung unta untuk
mengikat tali kekang.

584 {S. fo*pulanTirlisanlbnuRajab


Cerita ini disebutkan oleh hnu Abi Duryn, dan diriwayatkan
dengan perkataan png panjang s@ara glnrib Sang disebutkan oleh
Ibnul Jauzi di dalam l<itaib N Bim wa ,4sh^Shilah.

.Di dalarn tafsir milik hnu Mardauraih dengan sanadqTa dari


A$illah bin Umar, dia berkata, "Orang-orang menceritakan disisi
Rasululhh, batrwa pada zanran dulu ada seotang raia dari kalangan bani
Israd yarg menranggil seonng laki-lak dan menauarkan keeadarun
agar dia merninum khamer, atau mernhrnuh iiura, atau berzina, atau
m€rnakan daging babi, atau lohu tidak merefta akan mernbunuhmu.
Kernudian dia pun mernilih trntqk merninum khamer. Setelah dia
merninumq7a dia ptn tak l$asa untuk melalarkan seluruh perbrntan
png mereka inginkan." 510
Kernudian juga kisahnya Hanrt dan Marut yang maknanln sarna
seperti ini, yang diriwaptkan oleh Ahrnadsll dari riwaSnt hnu Umar
secara marfu', yang telah diperbincangkan sebelumnSn. Ada png
mengatakan juga bahwa ldsah ini diarnbil dari Ka'ab.

Perlu diketahui bahwa merninum khamer merniliki menimbulkan


darnpak negatif bagi agama dan menrpgnyai konsekuensi hukum di
akhirat.

Kenrsalon yang difimbulkan khamer untuk akhirat sangat


banlnk, di antaranya adalah:

1. Keirnanan diangkat. Hal seperti yang ditegaskan dalam


Ashshahihairtu,

.b:i ;3 ti|H,E At i+:;4 |


510 93. Al Hakim lAlMpbdank,4/1471.
sll HR. Ahmad lMusmd,4hnnd,2/lyl.
512 H3. Al Bukhari (slphih Al Buklmri,6772l dmMuslim lSlnhih M-slim,57l-

KumpulanlhlisanlbnuRajab B 585
" Tidaklah sneorang meminum khamer ketika meminumnya dan
dia dalam keadaan beiman."

Sebelumnya telah disampaikan perkataan Utsman yang


menyatakan, "Jauhilah oleh kalian minuman khamer,. karena
sesungguhnya tidak akan berkumpul antara iman dan candu akan
khamer pada hati seseorang selamanya, seakan-akan salah satu dari
keduanya akan mengeluarkan safu sama lainnya."

Selain ifu, ada kesamaan s@ar?r langsung antara kekufuran dan


kesyirikan bersama minuman khamer, sedangkan persamaan antara
peminum khamer dengan penyembah bethala. Dalam Sunan An-
Nasa''Frs diriwayatkan hadits dari AMillah bin Umar stara mar{u',
O//O
{"p"1 ,y. eq'.i ;.-Jt er, A
'?;l'oY ,l:-ig ,>t1 W'ol1 t)l cllA'
St
6l:?
';yfrfiy,* ii"fd t a":pt'0, *'rf '* ilrL
t-
'ol1 ,11';
.11-i,g W,b6'oLs
/
"fumngsiapa jnng meminum khamer dan menjadikann5n di
dalam perubz5n maka tidak akan diterina shalabryn selama tujuh kati.
Apbila dia meninggal mal<a dia mazinggal dalam kadaan kaftr.
Apbila khamer itu menghilangkan akalnSa sehingga meninggall<an
kernjiban-keumjiban tidak akan diterinn shalatt5n selama empat puluh
hari. Apabita dia meninggal maka dia meninggat dalam kadaan l<afir"

513 HR. An-Nasa'i (5669).

586 lB m-putanltrlisanlbnuRajab
Diriwayatkan secara mauquf dan marfu'dari AMillah dari ialur
periwayatan yang banyak, dan secaftl mauquf mungkin png lebih
cocok.

Diriwayatkan oleh Khaitsamah dari Abdillah s@ara matquf, "la


adalah Fng paling besamya pelttntan dosa, barangsiapa memrinumnya
pada siang hari maka dia senantiasa dalam kekufuran pada siang ihr,
dan barangsiapa merninumnga pada rnalam hari rnaka dia senanfiasa
dalam kekufuan pada rnalam itu."

Diriunyatkan s6ara nnilu' al<antetapi tdaklah shahih'


Msnad Ahnndtc disebutkan sebuah hadits dari hnu
D}i dalam

Abbas secara nnr{u','

.;)'$ltht C'oG oL,/tbi


,u
"Pqandu l<hatner apbita telah matingal alan bqtqnu dagan
Nlah sepqti pen5nmbh bqlnh."
Diriunyatkan juga oleh Ibnu Hibban di dalam ktab srlalnalqla.
515

Di dalam hadits yang diriwaptkan oteh hnul Jauzi di dalam 4/


Wah$a$16, ?enrinum khamer seperti penyernbah Lata dan Una."

Hal ifu karena pecandunla selalu cendenrng kepadan3n dan


hampir-hampir tidak bisa sadar sehingga dia dianggap seperti seseorang
png selalu cendenrng unhrk menyernbah berhala. Hal ini seperti Snng
dikatalGn oleh Ali 4S tentang perrnainan catur.

514 HR. Ahmad (MtsmdAhnnd,L/2721.


51s HR. hnu Hibban (5347/ Itsan).
516 HR. At-Tirmdid lSunan AT-Thmidzi, 1115).
setelah itu At-Tirmidd berkata, "Hadib ini tdak sah disandarkan kepada
Rasuhdlah &." Uh. AlKarrlilllrtryahnu Adi (zn$l-

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab @ 587


Diriwayatkan bahwa asal mula dari agama Majusi adalah mereka
mexnpunyai agama. Suatu ketika ada seorang raja dari mereka yang
telah meminum khamer, maka dia pun mabuk, kemudian dia berzina
dengan saudara perempualrnya dan mengaku-ngaku kalau Allah telah
menghalalkannya, dan menghukum bagi siapa saja yang menyelisihinya
dengan pukulan dan membakamya dalam api. Maka manusia pun
berbondong-bondong menentangnya dan dilemparkan kedalam api ihr
sampai datang seorang perempuan dengan bayinya yang sedang dia
susui. Bayi ifu berkata, "Wahai ibuku, tetaplah dalam keadaan ini karena
sesungguhnya siksaan di dunia lebihlah ringan daripada siksaan di
akhimt."

Diriwayatkan oleh Ya'qub bin Abi Syaibah.

Setiap omng yang telah candu kepada khamer maka dia akan
serrantiasa bersamangra sampai mengurangi dan melemahkan
keimanannya. Bahkan sampai keimanan ifu tercabut dari hatinya Yang
lebih ditakutkan adalah keimanan akan tercerabut secam keseluruhan
pada akhir hayatrya. Hal ini pemah teriadi seperti yang dikisahkan oleh
AMul Aziz bin Abi Rawwad, dan Abdul Aziz, keduanya berkata,
"Takutlah kalian kepada dosa, karena dia yang telah menjafuhkannya"

Abdullah bin Umar berkata, "Bstzina dan mencuri lebih aku


sukai dari pada meminum khamer, karena pemabuk kefika datang pada
Hari Kiamat dia tidak tahu akan Rabb-f'lya."
Diriwayatkan seperti itu a&arlsrailiyat dari Allah &.
Di dalam Shahih M6lir#77 disebutkan,

.e"lrbt *'Slc'Jr'*,#l
st7 HR. Muslim (shahih Muskm,2001).

588 {s' fo*pulanThlisanlbnuRajab


"Aku melamng dari setiap tang memabukkan'kefrka s6@Izng
mqtdel<ati shalat."

Allah I berfirman,

b, {Ar!6 i,{3 & e; 6 !;ii ti Li GY


"igi,r; $fiG'F'6r.Ff6#
"saungguhryn spitan ifu bqmkud herrdak manimbullan
pamusuhan dan kebqcian dianbn l<anu dan bqiudi itu, manghalangi
karnu dari mangingat Allah dan shalat" (Qs. Al Maa'idah [5]: 9U

Tidak ada kebahagiaan bagl seoftmg hamba dan kebenrnfungan


tanpa mengingat Allah shalat. Oleh sebab itu,
dan
A[ah &menghammlon baginya tersibuL*an dengan sesuafu yang
menghalanginSn unhrk ifu.

2. Kennrkaan dari Allah #.


Di dalam Musnad Ahnndls disebutkan hadits dari Asma' binti
Yazid secam mar{u',

tA';drf ^*ht &1 'f ';At qt, a


I
;U ,-,6 'OD ,tlSl{'ot1 'r>G'otp
Ct/
.dde &t

"Ehmngsiapa yamg meminum khamer maka Allah frdak akan


ridha kepdan5n selama empt puluh makm, apabila dia mati mal<a dia
mati dalatn kadaan kafir, tetapi apbila dia bertobat maka Allah al<an

mqnrima tobaht5m.'

518 HR. Ahmad (Musnad Ahmad,6/46i0l.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 589
!
3. Penghalang diterimanya shalat dan tobat.

Diriwayatkan oleh An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di


dalam lotab Shahih-nyas19sebuah hadits dari Abdullah bin Umar secara
mar{u',
oo/
iy'* ;i J." d ,:#3 Al at, A
,z I o .

, ;a / t7 '0,f, -, -// /-O/


, ,ot+
(-, (-,
tJ
,6 ,yt'ol1
|
tJ 0!, l[>l1"r try)l
zl
otl ,i,
.4J; irll
"Elamngsiapa Sang maninum khamq dan mabuk maka Nlah
tidak akan menerima shalahgn selama antpat puluh pagi, apabila dia
maU akan masuk kdalam nemka, tebpi apabila dia be.rtobat Allah akan
al<an menerima tobah4n.'

Sedangkan dalam riwayat milik An-Nasa:i disebutkan,

.tLtb'drf^;';{hr .p- il
"Allah tidak akan menerima tobahya selama empt puluh pagt."
Di dalam Musnad Ibnu Wahb disebutkan, "Allah akan murka
kepadanya selama empat puluh hari, apabila dia mabuk keempat
kalinya maka Allah fidak akan ridha kepadanya sampai. dia menernui-
Nyu."

Di dalam riwayat At-Tirmidzis2o 6i..6r6.r', hadits darinya secam


mar{u', setelah yang keernpat,

519 HR. An-Nasa'i (5665 dan 5670), hnu Majah (33771, dan hnu Hibban
(5357).
HR. At-Tirmi da (Sunan At-Tirmidz', 7862').

590 @, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
?il
/ tl
*';4;6'3 4i; hr LJLJ o{s

.r6j'
'Apbila dia bqtobt maka Allah frdak al<an manqima tobbt5a,
dan akan dibqi minum dad thinah Al Klmbal."

Apabila in shahih darinya maka disimpulkan bahwa fidak akan


dimudahkan baginya tobat nasuha setelah ihr, dan ini ternasuk hadits-
hadirc tentang peringatan.

Di dalam rir,rnyat 1nng lain disebutkan, 'Barangsiapa meminum


khamer maka akan terhina dan akan menjadi buruk shalatrya selarna
empat puluh hari."

Diriwa5ntkan pul oleh Abu Daudszl dari hadits Ibnu Abbas, dan
akaq menghalangi diterirnaqp shalat selama ernpat puluh hari kalau
dikarenalon rnabuk, tapi kalau tidak rnabuk, "Tidak akan ditqfura
shalahya sfu Jumbt."
S"qd ini pul yang diriwayatkan oleh AMullah bin Urnar secarzt
mar{u'dan mauquf.

Seandainya sesuafu yang mernabukkan hanlra diusir dari


narna Allah, rnalo itu arlnrp sebagai sesuafu lnng
menghinal<an, "Hd oftngonng gng baittnn, langanlah l<amu alat,
sdang l<amu dalatn kadaan mabuk." (Qs. An-Nisaa' [4]: 43)
Sanksi hukuman mengonsumsi khamer terbagi menjadi 2
macam, yaifu:

1. Di dunia, ifu terbagi meniadi 2 macam, 1nifu:

Setelah meriwayatkanrya At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasn."


52t HR. Abu Daud (Sunan Ahr Datd,3580).

KumpulanlirlisanlbnuRajab {EL 591


a)Syar'iyahsepertidibunuhsetelahkeempatkalinyamelanggar,
dan di dalamnya perkataan yang masyhur

b)Qadariyahsepertiperubahanberrtukmenjadikeradanbabi,
dan juga ditenggelamkan

Dalam Sunan lbnu Maiah, Shahk lbnu Hibban dan lainnyas2z


disebutkan,

e r:;4'.Ar 6l'a U:61 T.;l1


W) e r\t.y, }u' ry-, I )au'U :i) / .// u u-ar.7 !o
'j)os o)i fr'
,,TidaHah sekelompok oftng dari umatku meninum klnmq dan

didandangl<an diatas kepla-kepk mqel<a alat-atat musik,


nnka Anah
al<an tenggelamkan kdatam bumi dan alan meniadikan mqel<a ken
dan babi.'

2. Di alam Barzakh' Penjelasannya inry Allah' akan

dikernukakan

Masruqberkata,"Tidaklahseseomngmeninggalduniadandia
telah berzina atau mencuri atau merninum khamer kecuali alGn
menggigittya
diiadilGn di dalam kubumya dua ekor daF23 yang akan
sampai Hari Kiamat tiba."

HR.hnuMajah(funptbtutQaBh,4o2o),hnuHibban(slnhihlbnu (lufisnd
Hifun,67fi1, Abu Daud lgr:an AAt hld' 3688)' dan Attrnad
, hmd,5/3421- pula
mengatakan
Asy-5g$z'artinya adalah uhr dati ienis lah-lah, ada lBng
adalah semua ienis uhr' Uh' AkNiIntPh(2/M7|
-ur,fn

5gZ lB f,r-pulanThlisanlbnuRaiab
Sahl Al Anbari berkata, "Aku datang menemui seseorang yang
dalam keadaan sekarat, ketika aku bemda di sampingnya serentak dia
pun teriak dengan teriakan yang keras, kemudian dia pun loncat dan
mengambil lufutku maka perbuatan tersebut sangatlah membuatku
takut. Mainut itu aku berkata kepadanya, 'Mengapa engkau seperti ini?'
Dia berkata, 'Ada seoftng habaq/ah yang hijau matanya sepeft 2
surkurupfusza dia pun mengisyamtkan kepadaku sebuah isyarat, dan
berkata kepadaku, "Tempatnu adalah neraka sa'ir pada waktu Zhuhur."
Aku bertanlp kepadanya tentang perbuatan apa yang telah dia lakukan?
Dikatakan, "Dahulu dia sering meminum anggur."

3. Di akhirat, ifu juga terbagi menjadi bermacam-macam, di


antaranya adalah:
a) Kehausan yang mencekik pada Hari Kiamat. Dalam Musnad
Nrnadzs disebutkan hadits dari Qais bin Sa'ad bin Ubadah, dari
Nabi $, beliau bersabda,

.y6rt;s,* Jl';Atai a
"hmngsiapa yang meminum khamer akan dabng dangan
kdtausan Wng sangat pada Hai Kiamat."

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, dia berkata: Dalam Taumt


disebutkan, "Khamer pahit ramnya. Allah telah bersumpah demi
keagungannlp, 'Barangsiapa yang merrinumnya setelah khamer ifu
dihammkan Aku akan menjadikannya merasa kehausan pada Hari
Kiamat'."

b) Buruknya rupa dan jeleknSa keadaan pada Hari Kiamat.

As-Sulrurujah adalah wadah kecil yang dirnakan di dalamnya sedikit dari lauk.
Uh. An-Nihawh(2/384I
HR. Ahmad (Mwmd Ahmad, 3/ 4221-

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {B 593
Diriwayatkan oleh Al Ajuri dengan sanadnya dari AMillah bin
Umar, dia berkata, "Janganlah kalian memberi salam kepada peminum
khamer, jangan kalian jenguk 5nng sakit diantara mereka, dan jangan
kalian hadir kepada jenazah mereka. Sesungguhnya perninum khamer
akan datang pada Hari Kiamat condong sebelah, biru matanya, menjulur
lidahnya sampai kedadanya, mengalir air liumya sampai penrttya,
memsa jiiik setiap orang 5nng mdihatr5n."

Diririwayatkan dari Ahmad dalam suatu riwa5nt, "lmam tidak


bol€h menshalati seseorang 5nng rnati dalam keadaan mabuk'"

c) Minum dari nanahryra penghuni neraka.

Di dalam shahih Muslim526 disebutkan sebuah hadits dari Jabir,


dari Nabi $, bersabda,

a? ot:*ite'of ,?, fi S
t.-c ( c 6 o',
J;r 'rjti * A
6" .JGjr A-t4tl
;'
0l ,J
,;it $f byi$ rJqijr * t4 ,o\t

.)6t ;lli:rtl;'t(
trug memabukhn adatah hamm, saungguhng AIah
"setiap
mempun5ni janji kepda paninum khamer agar dibui minum dari
thinah At Khubat." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah apa itu thinah
At Khubal? Beliau bersabda, "Keringat penghuni neml<a abu paasan
penghuni nemka."

s26 HR. Mtrslim (shahih Muslim, 2OO2l

5g4 @ fo*pulan ltrlisan Ibnu Rajab


Di dalam Musnad AlrnaiFzT disebutkan sebuah hadits dari Abu
Umamah secarcr mar{u',
o-1
9, ..
$W Lt +e qP- ) :f,_fr d) f-rl
o o/ o ioz ! zo , !, 6

zlotz o/ of liSlEJX*rVf
fff A L€Jt-)''ry ,puxG';
,
.{s $'rk'rl (:;J
"Rabbku te,kh basumpah dangan kagungann5n bhwa frdaHah
s@mng lnmba dari hambku mqninum khama, kquali Aku alan
membainSa minunarn dari hanim iahannam dangan kadaan tendzab
abu pun taampuni."
Di dalam Musnad Ahmad dan Shahih lbnu Hibbrta sebuh
hadits dari Abi Musa saam nnr{u',

.y'-|irH u hr iu; ;3'u:i'c.,t1 o;


t! 'u
,sr.t H :Jtl WAr fr 6i iS:i.
o

> )j
r:
6 t! .,
.JF)f U: fi Jif c
,si'i ,?4-*.] O .r ?

"hmtgskp menhrygpl dunia dalam kadaan mabuk maka


Allah akan manbainSm minum dad Nahr Al Ghuthah. " Dikatakan,
"Apa ifu Nahr Al Ghuthah?" Beliau bersabda, "Sungai Smng mengalir
dari kemaluan peremp.mn pelacur, yang membuat pam penghuni
nenka nngat teryanggu dangan bau kemaluan-kanaluan merel<a."

s27 HR. Ahmad (Musnad Ahmad, 5/2571.


s28 HR. Ahmad (Musnad Alvnad,4/399) dan hnu Hibban (5346, ihsan)

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 595
Sebelumnya kami telah menyebutkan kisah bebempa orang
terdahulu, salah safunya adalah Naqlwan, dia berjalan meleurati sebuah
desa yang di dalamnya terdapat banyak minuman khamer, lalu dia pun
mengumpamakan dengan menyenandungkan syair ini:

ir:lt;:p'rj" i- :!-;S'ly y.'-'r; U. 1?{.6:*3


'Kami berkeliling mengetilingi dm lang terhormat aln aarAun u*u
meleuntingn

kquali diriku memsa heran kepda oftng yang meminum air."


Kemudian berteriaklah seseorang dari bawah pohon:

or;f e_t rt G{ et oPG rY;J clc & ei


"Di dalam jahannam ada air 5ang frdaHah ditqpk oleh

Ahli maksiat kemudian menyiakan di dalam ususnln."


d) Siapa yang meminurnnln di dunia maka dia tidak akan
meminumnya di akhirat.

Di dalam Ash-Shahihairtzs disebutkan sebuah hadits dari


Nabi $, beliau bersabda,

eqh il6fur erJtarrU


.i-r\l
"kmngsiapa mqninum khamer di dunia maka tidak akan
meminumnya di akhint."

52e HR. Al Bukhari (Slnhk Al Bukhad,5575) dan Muslim lshalnh Muslim,


2003).

596 lB foropulanThlisanlbnuRajab
Di dalam riwayat yang lain disebutkan, "Kemudian mati dalam
kadaan mabuk karenanYn-"
Di dalam riwayat lain pula disebutkan, "Kemudian dia belum
bqtotat dariny6."53o
An-Nasa'i dan Ibnu Majafisal menambahkan di dalam riwayat
Abi Humimh, "Kemudian berkata Basulullah $, 'Mnuman ahli surga,
bamgsiapa Wng meninggall<an unfuk merninumnin maka al<an

meminumn5n di akhirat'- "

Di dalam Musnad Ahnn&32, disebutkan sebuah hadib dari Abu


Umamah s@ara marfu',

u qry'a \? W:i- r'9b i:-, Cf


lo ;'urfi:-'l\gt*
. ...ful i#
'Rabbku d; dqti kagungannSa, 'Tidahah
s&eomng hamb dari hamb-Ku maninggalkannSn karqta takut
kepda-Ku kquali Aku akan berikan kepdan5a minurnan dad
Hadhimtul qudsl;'

DiriwaSntkan oleh Ismaili dari hadits Ali dan menambahkan di


dalamnln, "Penghuni surga mendatanginya unfuk merninumnya maka
Allah pun mernuliakan mereka dengan ihr."

Yaitu: Mereka berkumpul di Hadhiratul Quds sedang merninum


khamer.

Dirturayatkan dari AMullah bin umar, dia berkata, "Di dalam

Taurat terdapat, 'BamngSiapa meninggalkannya set&h Aku haramkan

530 HR. Muslim lslnhth Mushn,2003)-


s31 HR. An-Nasa'ilAl Kubm,O859) dan lbnu lr{alah (Suna lbnu Maph,3374)-
s32 HR. Ahrnad (Mwmd,4hrmd,5/25n.

IftrmpulanlhlisanlbnaRaiab l$' 5g7


kepadanSa kecuali Aku alon memberin5n minum dari Hadhiratul
Quds'."
Bukankah termasuk dari benhrk kekeliruan dengan kekeliruan
yang benar-benar nyata, dia terburu-buru unfuk merninum sesuatu yang
sangat buruk yang dapat menrsak akal dan agama bersama sekelompok
oftmg-otang fasiq lagi hina beserta para syetan, dan
minuman khamer yang bersih lagi tezat bagi peminumnln di hadhiratul
qudsi bersama oftIng-oftmg yang dib€ri kenikmatan oleh Allah dari
kalangan para nabi. Orang-orang png selalu membanarkan, para
s5luhada, dan orang-orang yang sha[rh!!

Rasulullah $ melihat di dalarn tidum5ra pada suatu malam


sebuah mimpi, lalu disebutkan sebmh hadits yang panjang, Spng pada
akhimya, "Aku melihat tiga orang sedang merninum khamer sambil
bemSnrryi." Aku bertan5n kepada mereka, mereka pun menjawab,
"Mereka adalah Zaid bin Haritsah, Ja'far, dan Abdullah bin Rawahah."
Rasulullah $ kemudian menengok kepada mereka dan mengucapkan
salam kepada mereka. Keiadian itu setelah mereka mati qphid di dalam
perang mu'tah.

el Sanl$i hukuman di alam barzakh.

Seomng laki-laki dari kalangan salaf mati st/ahid, dahulu dia


sering minum anggur yang diperselisihlon kehalalannp, kemudian
dijumpai dirinya di dalam mimpi dengan mernakai pakaian beru.rama
hilau, lalu dikatakan kepadanya, "Apa yang diperbtnt oleh Allah
kepadamu?u '

Dia menjawab, "seperti apa yang kamu lihat kepada para


qphada? Dia telah mengampuniku dan mernasukkanku ke dalam surga,
dia berkata, "Setelah dia pergt aku melihat belGs-bekas sabetan pada
?
pungguryFya, aku berkata kepadaryn,'"Tunggu dulu!

598 s, f"-pulanThlisanlbnuRajab
Dia berkata, "Apa kamu telah melihatnya?"

Aku berkata, "Yu."

Dia melanjutkan, "Katakanlah kepada ayahku-ayahnya masih


hidup a*au itu -wahai orang yang sengsara-, itu adalah Ad-Dadzi
yang dahulu minum bersamamu! Janganlah kamu minum lagi karena
aku saja yang telah mati di jalan Allah masih dihukum dengan sabetan
karena tidak meninggalkannya. "
' Perlu diketahui bahwa seandainya agama fidak
mengharamkannya maka akal sudah tenfu memandangnya buruk,
karena dapat menghilangkan akal dimana manusia lebih mulia
-yang
daripada hetu.ran- maka menjadi salna dengan binatang-binatang
melata, atau bahkan lebih buruk daripadanya. Dari mereka ada yang
menghiasi dirinya dengan najis, kotoran, atau muntahan,, ada yang
menyerupai babi, atau bahkan bisa membunuh atau melukai orang lain
yang menyerupai seperti binatang buas yang suka menyerang seperti
anjing pelacak atau 5nng semisalnya.

4u:Jw.G"V. ^$ ps.q,fil6
aa

ir';:trit eri*= A\u, (Url i*.qy

akanakiba#;:::*::;::i*,,cqdas
Sesunggahng dia unfuk mhasia akan membuka, dan unfuk akal.

Dia akan menbunuhnya dan di tempat kembali adalah sebuah dosa.'

Oleh karena ifu, banSnk yang mengharamkannya dari para ahli


jahiliyah sebelum Islam.

KumpulanTirlisan Ibnu Rajab @ 5gg


Sebagian ulama berkata, "Datang sesuafu png mernabukkan
kepada sesuatu yang paling dicintai oleh makfiluk Allah unhrk kemudian
merusaknya, yaifu: Akal."

Mungkin omng gila yang kesgmpan lebih baik keadaanrya bila


dibandingkan dengan orang yang mabuk, berkata Abu Ishak Al Fazari,
"Aku melihat orang gila yang kesurupan sama dengan pernulaan omng
lnng mabuk."
Sa'd Al Ma'fuh melihat di dalam mimpinya sedang duduk
disamping orang fua yang sedang mabuk, ditanyalGn kepadanln, dia
pun berkata, "lni adalah orang gila."

Ditanyakan lagi kepadanp, "Kamu yang gila atau dia?"

Dia berkata, "Jush,l dia yang gila."

Kemudian dia melanjutkan perkataannya, "Karena aku shalat


Zhuhur dan Ashar bersama para manusia akan tetapi dia sama sekali
tidak shalat baik sendiri nrauPun jamaah."

Dikatakan kepadanya, "Apakah kamu mengatakan sesuafu?"

Dia melanjutkan, "Ya."

Lt;is;;f 'e+b i.lr ;^'! #r*;


[it,!r6t ilt Xr;; 7rt'J'S ifur';,<t .
tc
;

'Wu meninggall<an nabidz untuk ahlkW


dan sekamng aku mqninum airiang buruk

I{arena nabidz akan menghinakan omng tnng mulia

dan menufupi u/taiah 5nngielek."

Merupakan suatu kanrajiban bersegera manuju tobat dari segala


maksiat. Mungkin datang kernatian secara tiba-tiba padahal dia belum

600 @, fo-pulanTtrtisan IbnuRajab


bertobat, kemudian dia menjadi menyesal bersama dengan orang-orang
yang rugi pada saat kematian. Telah dgelaskan bahwa ancaman bagi
yang tidak di dalam hadits Abu Hurairah disebutkan, "Tidaklah
Mobat,
seseorapg yang meminum khamer ketika meminumnya dan dia dalam
533
keadaan mukmin, akan tetapi tobat berada didepannya setelah iLr."

Ada orang dari Nasibins34 yang biasa disebut dengan nama Abu
Amr yang dikenal seomng pemabuk. Seperti biasanya dia mabuk di
suafu hari dan tidur, kemudian dia bangun dengan rasa kepanikan pada
tengah malam, dia berkata, "Telah datang kepadaku seseorang di dalam
mimpiku seraya berkata,

fAt,rcawc?, )P(: ;\tu r;


't^. t .cla
€tT rj ,pt tllc'
la tu?
Ar>l)." 9W ?t'

'ir* datang perkam 5nng baar bagimu unhai Abu Amr


sdangkan kamu benla dlabs tumpukan khamq.
I{amu meminum khamer saam teranglenngan

Telah mengalir kepadamu suafu bencana akan tetapi kamu tidak


mengetahuingn'.

Kernudian dia tidur lagi. Ketika telah datang waktu shubuh dia
pun mati s@ara mendadak."

Ada juga seseorang yang mabuk kemudian tidur di akhir Isya,


istuin5n adalah sepupunya sendiri yang taat beragama. Pada malam ifu
istinya tersebut membangunkannln unfuk shalat, ketika istrinya
bemsaha.lebih keras maka oftmg tersebut berjanji akan menalaknya

533 1"1u1', dijelaskan bkhriirya.


sil Suatu kota besar dari Negara Jazirah diatas jadah Al Qawafil dari Mtlshil
sampal Syam.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 601
dengan talak bain kalau dia shalat selama tiga hari. Setelah pagi datang
dia merasa takut unfuk berpisah dengan isbinya ifu, maka dia pun tidak
shalat selarna dua hari karena isfuin5n, kernudian datang kepadan5n
suatu penyakit dan meninggal dunia.

Oleh karena ifu, ada salah seorang png menyenandtrngkan


slair,

^At filr,f'rq o\ :/'-; or!ilrtifi';Vf


'itr ? ; ht,p,t tlp a\.iV ;,+a
"Apakah lcanu metz,stt alrnn wnlni pannhtk yng maw tidak bhu-

I{alau dabng kematian kepadamu smam tiba'tiba.

Maka ketika unktu pagi ptn lcamu merfadi pelaiann bgi manusia
seaft, baangswangsw.
Adapun lannu dakng kapda Alhh meniadi manwia 5ru9 pling
buruk.'
Allah C berftrman,

6ffi?a{*,6i;;
"Ekmngsiap gng tidak bqtobt, mqela ifulah oftng-
^"k
omng tpng zhalim." (Qs. Al Hujuraat [49]: 11)

Di dalam hadits disebutkan,

.tfit o2Lrfut
"Panyesalan adalah bmtuk tobt"

602 {$. f,r-pulanTtrlisanlbnuRajab


Oleh karena ifu, harus ada penyesalan, pelepasan, dan
keinginan yang kuat unfuk meninggalkan kebiasaan itu dengan
seluruhnya. Sedangkan orang yang berkeinginan untuk mengulanginya
lagi maka tidak termasuk orang yang bertobat.

Ditanyakan kepadah Ibnu Mubarak, "siapakah pecandu khamer


itu?"

Dia menjawab, "Orang ynng tidak meminumnya pada hari ini


kemudian tidak meminurnnya lagi selama tiga puluh hari, dan juga orang
yang berfikir apabila dia meridapatkannya maka ,dia akan
meminumnya."

Banyak dari kalangan ahli maksiat yang meninggalkan minuman


pada hari Ramadhan saja, dan orang yang dalam hatinya ada niat unfuk
mengutanginya lagi setelah selesai. Ini tenfunya pecandu bukan seoftmg
yang bertobat, apalagi bila wakfu sqnakin mendekat dan satu bulan
sangatlah panjang untuk dia mulai menrinumnln lagi. Oleh karena ifu,
apabila telah dekat bulan Rarnadhan dia lebih banyak minum karena
akan berpisah dengannya kernudian setelah Ramadhan selesai dia pun
mengulanginya.

Sebagian dari mereka bersenandung,

)6\UiA;",kU 'r>lj'tl1'2, 62 t:\;")t t'ty

)bt * lu Ag,tri )t-lr,11-,11;.i+f \:


"Apabila dua putuh S5n'ban telah datang maka tibatah

pembabs minumrya engkau pada malam hai derzgan siang hart.

Janganlah engkau minum dengan gdas Snng kuil,


karena waktu telah sernpit unfuk sauafu yang k*i!."

Iftrmpulan ltrlisan Ibnu Rajab B 603


Yang paling jelek dari ini adalah omng-omng bodoh
m€nganggap perkataan ini sebagai iqnmt, dan persangkaan dari
mereka yang menganggap bahwa di dalamnya terdapat rahasia yang
tidak tenrngkap kecuali oraryforang yang mengaahuinln. Mereka
m€nganggap bahwa di terdapat petuniuk untuk
menyqlerakan suafu perkara dengan ketaatan ketrka dekat,rp u,akfu
kernatian.

;pi )€k t'fiJ gt t 7el1'ot


'),<tt

",or)cnei Ln'tt'PdK
"Telah lunak sebuah kaa bqitu pula dengan khamq
Yang menyebbkan kdwn5p anm banfulmg dan sa up pot*u-"5 '

Sealan-alan l<hantq bnru gelas

dan salcan-alran ge-las bnpa khamq."


Ini adalah sesuatu 5nng zhahimya diambil dari benhrk kefasil{an,
akan tetapi orang-orang bodoh merrynngka kalau di dalamnln ada
sebuah rahasia yang diinginkan oleh penyair. Rahasia ini lebih hina dari
zhahimSn, karena secara zhahimln adalah benhrk kefasikan. Sedangkan
secara bathin, yang dia funiul&an adalah pencipta dan png
menjadi bersama sehingga menjadi stu, Udak dibedakan antara
kduanya kecuali oleh omng lpng mengetahui dan itu adalah mhasia
Fng telah rnereka is5nmtkan.

Syair ini atau yang sernisalnlra bisa diambil r-rnfuk sebmh


kefasikan atau sebuah kekufuran. Adapun diambilnln mhasia mbbani
adalah dari perkataan Allah dan Rasul-Np, atau perkataan salaf syair-

6M {B fo-pulanThlisanlbnuRaiab
syair yang di dalamnya terdapat hikmah. Yang dimaksud disini adalah
penyebutan tentang kata tobat.

G?t)#t eSpv +i=uir G.bUt"U


Gib'of fr$; |
6;Y' ,s*u.(;-* ,Ft ??
t;:") v, l,;rit Gvls 6-tub €)i :rzSt;:
cjt G;6- ed ,st')t ,pU ',.f-fir t's):G.
"Wahai penyesalanku telah betteriak hafiku,

maka usirlah dariku bentuk kqinban dan kebahagiaan.

Telah terkalahkan akal dengan pasukan hawa nafsu

wahai Rajaku janganlah angkau meftrse, aneh dengan perdamaian ini.

Hatiku telah tqtahan oleh nasehat maka dengarkanlah wahai manusia.


dan hatiku telah sadar dan bertunak-

Sqeralah tobat sebelum dabng aial


gnng memanggil telah memanggilkita unfuk mempercepat-"
_karaa
Perlu diketahui bahwa kadar kelembutan kami kepadamu, dan
penjagaan kami kepadamu, bahwa kami melarang perbuatan maksiat
unfuk menjaga kalian, dan cemburu kepada kalian, bukan karena
kebutuhan Kami dan bukan juga kepelitan Kami kepadamu.

Kalian mengetahui Kami dengan akal maka Kami haramkan


kepada kalian khamer dan iangan tufupi, sesuatu yang kalian
mengetahui IGmi lebih baik bagimu untuk menghilangkannya atau
menufupinya.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab $ 605

I
BulGn setiap terputusnp hubungan antara Kami denganmu,
bukan setiap terhalangnln hubungan antara Kami denganmu'

wahai perninum khamer janganlah kalian lalai, ankup bagimu


mabuk dengan kebodohanmu! Janganlah kamu mengumpulkan antam
dua kesalahan.

Wahai orang png tenggelam dalarn kotoran, nrandilah darinya


dengan tobat rnaka akan hilang kotoranrryTa

B€rsihkanlah kotoran hati dengan air rnata karena tidak ada


lnng kmanhat selainqP.
Wahai oftmg yang telah mengotori hatinfra dengan kotoran,
kalau kamu mandi dengan air tobat pasH akan b€rsih!

Seandainya kamu merninum dengan minurrnn tobat maka pasti


kamu akan mendapatkanryn sebagai minuman 1nng bersih'

Wahai kotomn dosa, wahai sampah mata, "Inilah air Sang sQuk
untuk mandi dan minum." (Qs.Shaad l38ll42l

Tenrpat r.rrtuk mengingat uratrai para pernbuat dosa, minuman


nasehat adalah: minuman yl6ng disLlkai dan obat bagi mcun untuk orang-
omng yang berbuat doa, "sunguh tiaytiap sulru mangebhui ternpat
minurnnSa (masing-masng)" (Qs. Al Baqarah [2]: 60)

IGmi telah jelaskan bahwa minuman kerinduan 37ang dilapisi


dengan air ketakutan, maka derni Allah fidaklah salah seorang yang
bersama kalian di majelis ini kecuali menyerahkan dirinya kepada Yang
Maha Mulia lagi Maha Penrberi.

Bukankah ada dari golongan pernabuk yang menangis, tertawa,


bergernbira, menyanjung dan terikat hatinya dengan manusia, serta ada
pula yang menghancurkan diriqn dengern fidak akan ridha kecuali bila
dia menalak, mernbunuh orang dengan pedang, atau bahkan ada
png
tertidur.

606 {$, fr-pulanTlrlisanlbnuRaiab


Begifu pula minuman yang berisi nas.ehat akan membekas di hati
para pendengar. Dari mereka ada yang menangis karena dosanya, ada
yang teriawa karena mer.rdapqtkan apq yang'diinginkan, ada juga yang
tertawa tarena bahagia unfuk sang kekasih, ada lrang memegang erat-
erat ekor orang yang sudah sampai dengan harapan bisa terikat hidung
binatang tunggangannya dengan tunggangan mereka, ada yang tidak
ridha kepada dirinya hingga dirinya menalak dunia tiga kali, atau
membunuh hawa nafsu dengan pedang semangat seperti mu'mbith, dilr
adapula yang tidak mengetahui apa pun lapknya orang yang sedang
tidur.

'eiul?l?;tul oid
tqv^Lt; ?it iM.-|;;r:
. c I zz
'c-l;) ttlpt oW-'cS ji
,- z I .

'.o
|it";tptLll":tU#ru
tt3
*y it,f'&kl'J;
ptbl t t+,f );t',rl1
,!\,Y*|r,#q #
19 9t1:r G ytihu;? ts
!io.| . n.. , t1
ate3 ,p )t-p U'$W
'f:'l U ,si:)t)iV Nt

IftrmpulanThlisanlbnuRajab trB 607


'+i:fsu?qif"3i
'f$t'#6fu,, aik
"hglcau sdarrg tabngw abuloh sery tqilur'
s*ngton qg&au n en*a b@xng hgi tak
Wtmm bisa tqfrdur
mqtqtfu.

Unaainy lntimu baryw? nnka akan bqgqak'

Lubng nntanu dengan magdwr!<an air nnb gng berya naicik'

Ahn tebpi dirimu tdah tqtidur paniang dan telah mqzddat


kePdamu Palan gng bqitu bsr'

khagia dengan apa-ary 5ang telah tiada dan sanang dan kernatian.

seperti hhagia dengan kelabn di dalam tiduriang penuh mimpi.

Siang bsimu w;ahai omng tnng tatipu penuh dangan kekeliruan dan
kdalaian.

Matam bagimu penuh dengan tidur pdahal kematian bagimu sudahlah


Psti.
I{amu tents menerus akan bqci dazgan kebdohan mereka

seperti itulah di dunia am hidupn5p binabng temak'"

608 $. fo-pulanTirlisanlbnuRaiab
TUNDUK DAN MERENDAHKAN DIRI
KEPADA TUHAN YANG IVIAI-IA MULIA
IAGI IWNil PERI(ASA

Nabi $ ponah bersaMa,

;'j:"-r:lgi *fi,tW q*f 6tlt


.;1tAtr;3 i
'Ya Allah, i&rp*Aun aku dalam kadaan miskin, matil<antah
aku dalam kqdaan mbkin dan kumpull<anlah aku di tazgah-tengah
kelompok omglomng 5$
-i"t1in.D
Doa ini beliau ungkapkan karena kedudukannya yang mulia.dan
keistimeunan beliau, keltnrga, pam sahabat, serta generasi berikutrya
!,ang kpegang teguh dengan ajamnnya. Amma fu'du,
Berkenaan dengan oftmg-ofttng gang merendahlon dirinya dan
lfius!,uk kepada keagungan Yang Maha Agung, Allah & berfirman,

s3s HR. At-Tirrnidd lgrmn At-Tbmidd, rtp..23521dan hnu Majah (Sumn lbau
Iu{ajah, no. 41261.
fudah meriwayatkannSn At-Tirmidzi berkata, "Hadits iri gharth"

KumpulanlirlisanlbnuRajab {S, 609

L.
c$ j;3. fr L.-.og ,4
fr,
^/ ././ 2( ,z .zz -t(.
U-a2ri.+ru

6iS +b7fi 6i# 6u ;#Y"A4r)


a.

@ A$r6l3,uu':6;6
darya, dan l{ami angqahkirn
"Maka l<ami mernpakananl<an
YahW dan IGmi iadil{an istaing dapt magandurzg
Saunsgatnp mqela adalah on rylomlTg png selalu basqaa dakm
(mqsqjakan) perbuabn-pabwbn gng hik dan mqel<a bqda
kepda l<ami dangan hanp dan cqnas. Dan, maela adalah omng-
omng tlang l{husyl,k kepda kami-" (Qs. Al Anbiyaa' [2U: 90)

,"r821i3 <a+;IS ")1,fi\1 A*)idr LL

'u/#b 4*tf '".0,+t2I:6 li*fii


'*.i-95 c)44l5 'u9gt3 ei):513
, a ., ,at?t-

<Atilt ;.y;'ab *+-ezlV ,r,

6'f 'Kl 6+431[ clE+Ag


f+rP
t)/ l4

W GVl;{' ra r'i'ia'>9"x$
"saungguhnp tatd-laki dan pera npuan iang muslim, lald-laki dan
perempuan tang mukmin, laki-lak dan perempuan tnng tebp dalam

610 lS fr-pulanThlisanlbnuRajab
ketaatann5n, laki-laki dan perempuan Wng benar, lakilaki dan
perempuan lang sabar, laki-laki dan pera npuan yang khusyuk, laki-laki
dan perempuan yang bersdel<ah, laki-laki dan perempuan trutg
berpuasa, lakiJaki dan perempuan tnng memelihara kehormatannya,
lakilaki dan perempuan yang banpk menyebut (nama) Allah, Allah
telah menSdial<an unfuk mereka ampunEn dan pahala t/ang b6ar."
(Qs. ru Ahzaab [33]' 35)

Orang-orang beriman digambarkan dengan kekhusyukan dalam


ibadah mereka paling mulia yang selalu dijaganya. Alluh & berfirman,

6i,*rirt4;3[i1 'oAir,$fi
'Saungguhnya berunfunglah oftng-oftng Sang beriman, (yaifu)
omng-orang 5nng khus5ruk dalam shalahz5a." (Qs. Al Mu'minuun [23]:
r-21

Sementam orang-orang !,ang diberikan kelebihan ilmu


digambarkan dengan kekhusytrkan hingga ucapan mereka mendapat
tempat di hafi orang-orang yang mendengamya. Allah & berftrman,

6L" q f$ 63 il$ it"r;-;} { il =+br ,i'


oLEli.3'"jfij@riij,-r(;':.iL..',*J3,
irii<.,K.e6:>y6r% @ {friqJ;' i(
@fr6,i!
"Katal<anlah, 'Berimanlah katnu kepada-N5a aku frdak usah
bqiman (nma saja bagi Allah). SaurySptnry omng-orang 5ang diberi
pengehhuan sebelumn5n apabila Al Qur'an dibacakan kepada mereka,

KumpulanlhrlisanlbnuRajab (S 611

t_
mereka meryangkur abs mul<a mqel<a sambil basuiud dan mqel<a
berkab, 'Maha suci Tuhan kami, s&urrgguhntl ianji Tuhan l<ami psti
dipanuhi'. Dan mqd<a menyungkur atr,s muka mqel<a smbil
manangis dan mqeka bqanbah khustruk." (Qs. Al Israa' [17]: 107-
109)

Makna asal dari kata htnrsyu' adalah kondisi hati yang lernbut,
tenang, funduk dan merendahkan diri. K€fika tr6fi khuslruk rnaka selnua
anggota fubuh lainnya ikut k*ruslruk sebab semtran 76 mengikuti suasana
hat. Hal ini seperti yang disabdakan Nabi $,
l.o t
2 t2 /O ./
Ap
(- c:-?Jro tit, A^b' g A
oL Yf
,
2/81
YI ;4K
-o
i;J a,
J-*9
,a
. C /.u
CJJ.,*9
.
tsl: ,ik 3*-:t
.L-iijr et
"Kebhuilah, saunsguhnto di dalam tubuh ada squmpl danh
gng apbila baik, trnh bik puk seluruh anggob tubuh lainng,
narnun jika rusak maka rusak pula seluruh anggota fubuh lainW.
s36
Ketahuilah itu adatah qatbu (hati abu iantung)."

Kefika hati khusyuk, maka pendengaran, penglihatan, kepala,


wajah dan seluruh anggota tubuh lainnya pun ikut khuslruk. Oleh karena
itu, Nabi S berdoa ketika ruku,

',€WtJ 5*iqiJ ,* U'€l*

s36 HR. AI Bukhari (Shahk N Buklnd, rc. 52 dan 205) dan Muslim (Slnhk
Muslim,no. 1599).

612 $ fo-pulanTtrlisanlbnuRaiab
"Pandangannku, penglitntutku, obkku dan fulang-belulangku
537
ikut khusryk kepda-lvlu."

Salah seorang ulama salaf meriwaptkan bahwa dulu ada seomng


pria png melaln*an g€rat*an sia-sia dengan tangannp saat shalat,
maka ulama ihr pun berkata, "seandainp hatiqn khusyuk, rnaka sernua
anggota tubuhnya pun ikut khus!,uk."

Hal yang sama pun diriwaptkan dari Hudzaifah Ss38 dan Sa'id
bin Al Mgsayyib. 539 Selarir ihr, diriunlaatkan pula riwalBt yang sama
s6ara rmarfu'r:rrmrxrdengair sanad yang fx{ak shahih.w
Al Mas'udi meriwaptkan dari Abu Sinan, dari oftmg SEng
menceritakan kepadanp, dari Ali bin Abi Thalib r$ tentang firman
Allah, "(tpitu) oftng-ori,ng WnS khusryk dakm shalabya" (Qs. Al
Mu'minuun l23l:21dia berkata, "Maksudnln adalah k*,,rqnrk dalam hati
dengan cara bersikap lenrbut kepada sesalna muslim dan tidak menoleh
saat melaksanakan shalat." ill

s37 HR. Mnslim (Shahih Muslim, no. 7771.


538 HR. Ibnu Nashr (Ta'zlzim Qadr ,4sh'Slmlah, no. 150)- Namun riwayat ini
dinilai dln'ifoleh Muhamrnad Amr dalam Takmil An-Na'fi (no. 21).
HR. hnu Al Mubarak lAz-ZtMu,l/2L31. Namun hadits ini dirular dla'if oleh
Al Albani dahrm Stbthh Alndib AdMIEIfah(1/ll4l.
Stnil& Muhammad Amr lv\d*Dail ua N Ink*r, hlm. 33) berkab, "Hadits
yang dibau,akan adalah hzdlib marfu', karena di dalam sanadryra ada
periwayat hnama Sulaiman bin Amr ...."
Sernentara hnu Hibban dahm Al tukjruhin (l/3291 menyebutkan hadib
tersebut dan dinukil dari Abdul Jabbar bin Muhammad bahwa dia adalah
orang lnng paling lama shalat rnahmnla dan paling banyak berpuasa, nalnun
dia pemah membuat hadits palsu.
s41 HR. Waki' (Az'Zuhdu,328), hnu Al Mubarak l,4z-Zuhdu, no. 11t[€l), dan
lainrrya.
SlBilfi Muhammad Amr b€rkata, "Sanad hadib ini dha'if, karena
permasalahanngra terletak pada seorang pria mubham."

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {S 613
Atha' bin As-Sa'ib berkata dari seomng pria, dari Ali bin Abi
Thalib rg, dia berkata, "Khuqruk adalah kondisi hati yang merendahkan
diri kepada Allah dan tidak menoleh ke kanan dan ke kiri saat shalat."
AIi bin Abi Thalhah berkata dari hnu Abbas &ma tentang firman
Allah, "(t/aitu) oftngoftng WnS Htusytk dalam shalabtga" (Qs. Al
Mu'minuun berkata, "Maksudnya adalah orang-omng ]/ang
[2312 2l,, dia
takut kepada Allah dan hatinya tenang." 542

hnu Syaudzab berkata dari Al Hasan, "K€fika kekhuslrukan


muncul dalam hat rnanusia, maka mbreka pun menundukkan
pandangan dan merendalrkan hafi."

Al Manshur berkata dari Mujahkt, "Muara kekhusyukan dalam hat


adalah ketenangan dalam shalat."

Laits berkata dari Mujahid, "Salah satu tanda khusyuk adalah


merendahkan hati dan menundukkan pandangan. Apabila seseorang
khuslruk dalam shalat, maka dia merasa takut kepada Allah unfuk
menoleh ke kanan dan ke kiri."

Atha' Al l$urasani berkata, "Khusyuk adalah ketenangan hamba


dalam shalatrya."

Diriwayatkan dari Qatadah, dia berkata, "KhusyLrk dalarrr hafi


adalah rasa takut dan menundukkan pandangan k€fika shalat."

hnu Abi Najih berkata dari Mujahid, tentang firrnan Nlah,"Dan,


mereka adalah omng-omng Sang khusyuk kepda IGmi" (Qs. Al
Anbi5na' t2U: 1) dia berkata, "Malsudnya adalah
tawadhu'."
Allah & juga memberikan gambamn bagaimbna bumi k*nrsyuk
dan tunduk, Dia berfirman,

ilz HR. Ath-Thabari (Tafsir Ath-Tlnbari, 18/31.

614 @, fo-pulanThlisanlbnuRajab
{6W6Jrs$'-^;* 6'ii 6} &i 4r$; A5
tb, :f iP :it-'€js oii -tL"g,5 ti,l
"J5cI*l
@ri
*Dan bnda-bnda-It{ya (ialah) bhw;a lau lilnt bumi
di anbm
kaing dan getsang, maka apbita lkni furuntan air di atasnya, nixag
ia bagemk dan subur. *ungutrya Tulwt png maghidupl<annp,
pstihh dapt manghiduptcan gng mati. saunggahntn Dia Maha
Kuas abs sqala sauatu." (Qs. Fushshilat [4U: 39)

Kondisi gunung yang bergetar dan subur menghilangkan


. Ini mengindikasikan bahun kondisi hhuryuk lnng
dialami adalah kondisi dimana hati merasa tenang dan merendahkan
diri. Begifu pula jika hati Lhuslruk, maka setnua lintasan pikiran dan
keinginan buruk 5nng munorl lantaran mengikuti harla nafsu bisa
diredam, hati hina dan tunduk di hadapan Allah &. Dengan dernikian,

sernua sifat negatif di dalamnya sima. Ketika hati dalam kondisi tenang,
*.le sernua anggota tubuh menjadi terkendali dan khusprk sampai-
sampai suara Pun ikut terpengaruh.

Allah I menggambarkan kondisi lfi$yuk dengan melirihkan


suara dalam firnran-Np

ag,ti e#3 "x


6* {'cfi( ugt )-;i-
tfr$t$fid$)t
"Pada hai itu manusia mengikuti (manuiu kepada suam) penyeru
dengan tidak berbelok-belok; dan mqendahlah selnue, suam kepda

KumpulanTtrlisanlbnuRajab B 615
Tuhan yang Maha pemumh, maka kamu tidak mandengar kecuali
bisikansaTb." (Qs. Thaahaa t20l: 108)

Suara yang khusyuk adalah suara yang tenang dan lirih setelah
berada dalam kondisi tinggi.

i,rgu menggambarkan wajah omng-omng kafir


Selain itu, Allah &
dan pandangan mereka pada Hari Kiamat dalam kondisi l.rhusyrk. Itu
ikan bahwa khusttlk bisa masuk ke dalam selunrh anggota
fubuh manusia. K€fika manusia berpura-pura unhrk bersikap khusyuk di
seluruh anggota fubuhnp sernentara hatinya kosong, mal(a ifu bisa
dikatakan kondisi khus!,uk png berkedok atarl tidak iujur. Sifat khusyuk
seperti inilah yang diminta oletr ularna salaf agar dilauhkan. Oleh karena
ifu, ada yang berkata, "Mintalah perlindungan kepada Allah dari
l&usyuk yang berkedok atau tidak jujur."

Orang-orang bertanya, "Apakah 5nng dimaksud daigan khus!ruk


3nng berkedok?"

Ulama salaf ifu meniawab, "Engkau melihat fubuh seseorang


khus!ruk, nanrun hatinya Udak khuslruk."

Suatu kefika Umar 4t melihat seomng pria menundukkan


kepalanya, Ialu dia berkata, "Wahai fulan, angkatlah kepalamu, karena
kekhuqnrkan seperti ini tidak bisa meningkatkan apa yang telah ada di
dalam hat."

Maka dari itu, omng yang menampakkan kekhuryulon lrang


setnua atau tidak bera5al dari hatiqp, maka ifu sama saja dengan l

perbuatan nifaq atau berkedok.

Kekhusyukan sebenamya hasil yang diproses dalam hati, lantaran


memiliki ilmu tentang Allah, keagungan-Nya, kernulian-Nya dan
kesernpumaan-Nya. Semakin seseoftng mengenal Allah, maka semakin
khusyuk pula orang tersebut beribadah kepada-Nya.

616 S, fo-pulanTirlisanlbnuRajab
Kondisi khusvuk dalam hati menriliki tingkatannya menunrt sejauh
mana dia mengenal Dzat gnng mernbuatrgn kfiutyrk dan sejauh mana
seseoremg menghadirkan hat unfuk memahami karakter yang
mernbqatrln kt,rsyrk. Ada omng yang khusyuk karena dia sering
merasa waspada akan kedekatan Allah dengan dirinya. Ada orang 5nng
ltlrsWk lantaran kesadarannya akan kondisi intemal atau lubuk hatinya
yang b€rujung pada rasa malu k"pada Allah dan memsa diawasi Allah
dalam setiap gerak dan tenangrya. Ada pula orang yang hhusyuk
karena kesadaranngn terhadap kesernpumaan dan keindahan Allah Snng
benrjung pada ketenggelarnannlB dalam cinta kepada Allah, dan rindu
berternu serta melihat-Nya. Bahkan, ada omng fang Lhusyuk karena
kesadarannya akan- keras dan pedihnya siksaan Allah yang
mo,gafibatkan dia merasa takut kepada Allah Yang Maha Perkasa dan
merendahkan hat di hadaPan-NYa

Tuhan l,ang Maha Suci dan Tinggi akan selalu mendekati hati
lrang l&u+ruk seperti halnlp kedel<atan-Np dengan orang ]rang
bernnrniat kepada-Nya datam shalat, seperti halnp kedekatan-Nya
dengan orang yang mernohon amptnr dengan bersuiud, seperti'hakrya
kedekatan-Nya dengan tamu dan peziarah Baitullah yang merendahlon
hati kepada-N5n saat wukuf di Amfah dimana Allah membanggakan
mereka di hadapan para malaikat, dan seperti halnya kedekatan-Np
dengan orang yang meminta ampun kepada-Nya atas dosadosa l,ang
telah dilakukann5n di waktu sahur, lalu Dia mengabulkan doa tersebut
dan mernb€rikan permintaann3p. Jadi, udak ada ketundukan dan

kerendahan hati yang lebih agung dan mulia daripada kdekatan dan
pengabulan tersebut.

Imam Ahmad meriwayatkan dalam ldtab Az-Zuhdu sebuah hadits


dengan sanad yang berasal dari Imar Al Qashi, dia berkata, "Musa bin
Imran pemah berkata, 'wahai fuhanku, dimana aku harus mencari-Mu?',
Tuhan menjawab, 'Carilah aku kefika hafi funduk dan merendah karena

KumpulanlhlisanlbnuRajab B fll
Aku, karena sesungguhnya Aku berada dekat safu jengkal dari mereka
543
setiap hari. Seandainya ifu tidak teriadi maka mereka akan binasa'."

Ibrahim bin Al Junaid dalam kitab .4/ Mahabbah meriwayatkan


sebuah hadits dengan sanad pgn berasal dari Ja'far bin Sulaiman,
bahwa aku mendengar Malik bin Dinar berkata: Musa & p€rnah
berkata, "Wahai Tuhanku, dimana aku hanrs mencari-Mu?

Tak lama kemudian Allah & mamhyukan kepada Musa, "Wahai


Musa, carilah Aku ketika hat tunduk dan merendah karena Aku, karena
sesungguhnlp aku berada dekat satu jengkal setiap siang dan malam
dari mereka. Seandainlp lolau bukan ihr, niscaya mereka telah binasa."

Ja'far berkata, "Aku kenrudian berkata kepada Malik bin Dinar,


'Bagaimana hati mereka bisa tunduk dan merendah di hadapan Allah?'

Dia menjawab, 'Aku telah menaqBkan masalah ini kepada otang


bahua aku
5nng pernah mernbaca beberapa referensi, dia mengatakan
telah menanyakan hal ifu kepada orang yang bertanya kepada AMullah
bin Sallam, lalu dia mengatakan bahwa aku telah bertanya kepada
Abdullah bin Sallam tentang kondisi hati mereka gnng tunduk dan
merendah di hadapan Allah, apa rnaksudnya? lalu dia menjawab bahwa
hafi yang funduk dan merendahkan diri karena mencintai
Allah & daripada mencintai yang lain'."

Dalam hadits shahih disebutkan pula hadits yang menguatkan


kondisi kedekatan Allah dengan hati yang tunduk dan merendah di
hadapannya dengarf sabar menghadapi cobaan musibah dan ridha
terhadap itu sernua. Muslim meriwayatkan dari Abu Humirah {S dari
Nabi "Pada Hari Kiamat, Allah & berftrman, 'Wahai anak Adam,
$,
aku sakit, narun engkau tidak meniengukku?!'

543 HR. Ahmad (Az'ZuMu, hlm.75).

618 t& fr-pulanlirlisanlbnuRaiab l


'l
l
I
i

I
Anak Adam berkata, 'Wahai Tuhanku, bagaimana bisa aku
menjengukmu sedangkan Engkau adalah Tuhan sertesta alam!'

Allah berftrman, 'TidaklGh engkau mengetahui ffiYu hamba-Ku


si fulan sedang sakit namun engkau tidak menjenguknya?! Tidakkati
engkau mengetahui bahwa seandaiqfa engkau menjenguknya niscaga
engkau menernukanku di sisi hambaKu itr'-'544
Abu Nu'aim meriwa3ntkan dgri jalur Dhamrah, dari hun
Synudzab, dia berkata, "Allah t meunhyrlon kepada Musa S,
'Tahukah engfuu kepada trntuk apakah aku mernilihmu di tengah-
tengah manusia dengan mernbawa risalatrKu dan firman-Ku?'

Musa menjawab, 'Tidak u,atlai Tuhanku'.

Allah berfirman, 'Karena fidak ada orcmg lain yang tawadhu' di


n545
hadapan-Ku seperti 6iti-rt.

Ketawadhu'an Nabi Musa ilb disini adalah lfirs!,uk !,ang


bersunrber dari ilmu png bernranfaat

Imam An-Nasa'iffi meriwayatkan dari Jubair bin Nufair r$, dari


Auf bin Malik rg, bahwa suatu hari Rasulullah $ melihat ke langit lalu
berkata, "Ini adalah waknng ilmu diangl<at"

Mendengar itu seorang pria Anshar yang dipanggil dengan nalna


zglad bin Lxbaid berkata, "wahai Rasulullah, akankah ilmu diangkat
sernentam dia telah ditetapkan dan dikuasai'di dalam hati?"

Beliau menjawab, "sungguh aku menduga engkau tqmasuk


patduduk Madinah gng Fling panan tunbng agama."

s44 HR. Muslim (S,lnkh Muskm,no. 2569).


545 HR. Abu Nu'aim (HilwhNAufrtn ',6/130).
546 HR. Ar.Nasa'i (N Kubm,3/4ffiI.

KumpulanThlisanlbnuRajab @ 6D
I
i

Kemudian beliau menceritakan kepadanya perihal kesesatan


,

penganut agama Yahudi dan I&isten atas Kitab suci yang difurunkan
AUah
.a
& kepada mereka.
. setelah dengan syaddad bin Aus, lalu aku
itu aku beternu
menceritakan apa lrang dibaunkan oleh Auf bin Malik, lalu dia berkata,
,,Auf
benar. Maukah aku mernberitahukan kepadamu ilmu yang pertama
kali diangkat? .

uYa
Aku menjawab, rnau."

Dia berkata, "Yaifu l&ustruk sampai-sampai engkau tidak lagi

mdihat ada orang yang ktnrryuk."


At-Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Jubair bin Nufair, dari Abu
Ad-Darda" dari Nabi $, dengan redaksi yang sama dan di bagian akhir
hadits tersebut disebutkan, bahwa Jubair berkata: Aku berternu dengan
Ubadah bin Ash-Shamit, lalu aku berkata, "sudahkah engkau
mendengar apa yang dikatkaan oleh saudaramu Abu Ad-Darda'?"

Aku kenrudian men5nmpaikan apa yang pernah dikernukakan


oleh Abu Ad-Darda'. Mendengar itu dia pun berkomentar, "Abu Ad-
Darda' benar. Jika engkau mau, aku menceritakan kepadamu ilmu yang
pertama kali diangkat dari manusia, yaifu ltusyuk. Nyaris di setiap
masjid jami' yang engkau masuki tidak engkau temukan seomng pun
547
lngn khusyrik."
Ada yang mengatakan bahwa riwaft png dibawakan oleh Imam
An-Nasa'i lebih mjih.
sa,id bin Basyir meriwalptkan dari Qatadah, dari Al Hasan, dari
Syaddad bin Aus, dari Nabi $, bdiau bersaMa,

ilz HR. At-Tirmidd (SumnAt-Tbmidd, no. 2553).


setelah meriwayatkan hadib lni, At-Tirmidzi berkata, "Hadits kn lnsan
gharib."

620 {S fo-pulanThlisanlbnuRajab l

j
j
j
.LP ,/6t'o{;6 J3l
!ollo,

54a
".Yang putama kali diangkat dad manusia adalah l<husyaft'"

Abu Bakar bin Abi Maryam pun meriwalatkan hadits lnng sama
dari Dhammh bin Habib secaftr musl.s9 Da juga m+fiwaptkan hadits
55o
!,ang sama dari Hud2aifah dari perkataannya.

Ilmu yang bernranfaat adalah ilmu 3nng merasuk ke dalam hati,


hir,gga menyebabkannln merasa tenang, khus!,uk, merendatrkan hati
dan tawadhu' di hadapan Allah. Namun iika ilmu itu tidak menyentuh
hati, tetapi hangra sebatas teori belaka, maka itu akan menjadi hujjah
A[ah bagi manusia unfuk menghukumnp. Ini seiring dengan apa ]Eng
diungkapkan oleh lbnu Mas'ud $, "sesungguhnln ada sejumlah orang
yang mernbaca Al Qur'an namunfidak meler,rati
mereka. Padahal, iil(a ia m€nancap ke dalam hafi, rnaka pernilikryn
551
akan mernetik nranfaat darinya."

548 HR. Ath-Thabarani lAl Mu'izm Al l{abir,7nl83, dari iahr peduaptan


Lnran Al Qaththan, dad Qatadah dengan redaksi dan makna lang sarna),
Ibnu Adt l2/8/Fll, dan Abu Syailfi (AtbTlnbqat 3/l&-165, dari Hassam
hn Dftrshild.
Hassam adalah periwalat mahuk; nalnun yarE raiih hn shahih adalah
rturayat Jubair bin Nufair dari qtsddad bin Aus se@ra mauEtf.
q/akh Muhamrnad Anrr lTakhni Ad?Daill tn Al htki*r, hlm. Ml
berkomentar, "D salam sanadryra ada periunpt bemama Sytr'aib bin Bafn
Ash-shaffar dan Imran Al Qaththen png stahrsrrya masih diperdebatkan oleh
ularna. &tain ihr, ada juga Al Mahlab bin Al Ala' png &nhll naihd darr
biografinya fidak diketahui. "
ilg HR. hnu AlMubarak lAz'ZtMu,72l danAhmad W-Zthdu, hlm- 395)-
5s0 HR- Ibnu Abi Syraibah lMshanmf lbnu Abi Stnibh, l3l381), Abu Nu'aim
lHiltah Al Auliya',7/281), dan Al Hakim lAl Musbdnk,4/M9l-
551 HR. Muslim l$hahih Muslim, no. 8221.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {B 621
Al Hasan Al Bashri berkata, "llmu ada dua macam, yaifu: Ilmu
lisan dan ilmu hati. Ilmu hati adalah ilmu yang bermanfaat, sedangkan
ilmu lisan adalah hujjah Alah bagi manusia untuk menghukumnya."

Diriwayatkan juga dari Al Hasan secara mursal dari Nabi $.


Selain itu, dia pun meriwayatkan dari Jabir iS secara marfu', dan dari
Anas & secam marfu'. Stafus maushul hadits tidak bisa dibenarkan.

Setelah ifu Nabi 0 menglnformasikan bahwa ilmu png ada pada


penganut agama Yahudi dan Kristen berada di tangan mereka fidak bisa
dirnanfaatkan sedikit pun karena isi dan maksudnya telah hilang dari
mereka, lraitu pengetahuan atau i[nu yang ada di dalam Kitab suci
tersebut sampai ke dalam hati hingga nikmafuryn irnan bisa dinrsakan,
dan manfaahrya dengan timbulnSn rasa takut serta bertobat dalam
hatinya. Namun, ilmu yang mereka dapati hanya sebatas lisan atau teori
bdaka sehingga menjadi huijah bagi mereka kelak.
Oleh sebab itu, Allah & menggambarkan sosok ulama dengan
sosok yang takut kepada-Nya. Allah & berfirrnan,

,:iTrt +b16 6r Gt
2,f
^/ flL-gi$f eQ- 4 evWK
^i ^i;4
@ 3;-
"Dan dernikian (pula) di anbm manusia, binatang-binabng metab
dan binatang-binatang tanak ada 5ang bamacam-maam .uzunantm
jaisnya). Saunggahnta 5ang bhrt kepda Allah di antan hamb-
(dan

hamba-Nya, hanyalah ulatna. Saungguhntp Nlah Maha Pukaa tagi


Maha Pengampun." (Qs.Faathir [35]: 28)

Selain itu, Allah & jusu berfirman,


I

02 @. fo-pulanTirlisanlbnuRajab
f .t
3G C"{i,l,:+5 $t;ur; rya -*,Yl
-'"7
'Ggi

cL?fi{'uig'bti-'"-$iciq S,it i4: a Wr)


,fi-i11-1|f^z
onrg musyrik gng lebk bqtntunsl ataukah
"(Apakah kamu hai
oftng gng buibdat di wmu-unktu nakm dangan suiud dan bqdiri,
sdang ia bkut kepda (adab) akhint dan manghampl<an mlunat
Tutnnny? I<abkanlah, 'Adakah enn omnsloft'ng @ng mangebhui
daqpn omng-orzng gng tidak mangebhui?'Saungguhng omng Sang
baat<altah gng dapat man*ima pekiamn." (Qs. Az-Zurnar [39]: 9)

& iusu menggambarkan ulama dari kalangan penganut


Allah
aganE Yahudi dan Kristen dengan sosok png takut kepada-N5n. Dia
berfirman,

(tt=# u
l$t33 ir-:l ""t'r;} { 5 .4h$s
.42,, ,r'7 t a
uLT;;',;# olP) lJq.-tt gtir)tl 6ryi* cIg

$Iii <,K-9v':>r.l'r% @ {fri q5 G''b(


@frq,i!
"I{atal<anlah, 'Berimanlah l<amu kepdan5m abu frdak usah
bqiman (anna saja bagi Allah). Sauggphntq oftng-omng Spng dibqi
perzgetahuan sebelunngaapbik Al Qt'an dibcal<an kepda merel<a,
mqel<a menyungkur atr,s muka mqel<a smbil bercuiud. Dan mqel<a
bukata, 'Maha Suci Tuian kami, saunguhn5A knii Tuhan kani Pasfr

Kumpulan Ttrlisan Ibnu Rajab B. 623


dipenuhi'. Dan mereka menSrungkur atas muka mereka sambilmenangis
dan mereka bertambah khuqruk." (Qs. ru Israa' t17]: 107-109)

Ungkapan Allah "dan mereka menyungkur atas muka mereka


smbil menangis dan mqeka bertambah khusyu?' Merupakan pujian
kepada omng yang hatinya khusyrk setelah mendengar ayat-ayat Kitab
suci. Oleh karena itu, Allah & berfirman,

:i;,i*;;$& # ,lrry,Uiifr( 6 $1
f,fGD ,#,fr o-,n{i"ii;r,i&} a;;ilit
3j;L#|t(t@ 5a"fj
';fr
f> JLid. fi' -i"ry-
Ay "i (#5 afr '"Jl
A C fr,$ Sg, $3'il4 6 -* 6+; $i,s'i :dls
@ )Gb
"Maka apkah orzng-omng gng dibukakan Allah hating untuk
(mqterima) agama Islatn lalu ia mendapt caha5n dari Tuhann5a bama
dengan omng trug mernfufu hafutla)? Maka kqelat<aan gng baarlah
hgi mereka Sang telah mqnbtu hatinW untuk mengingat Allah.
I

Mqe,l<a itu dalam kqatan 5mng ryata. Attah tetah menurunl<an


pal<aban WnS palins bik 6/aitu) N Qt'an yang serup (mutu atat- ,
1

aWhryn) lag berulang-ulanS, ganebr l<arernng kulit omng-omng Sang i


i
bkut kepda Tuhanngn, kemudian merf,adi tenang kulit dan hati mere,la
di unktu mengingat Allah. Itulah petuniuk Allah, dengan Kbb itu dia I

menunjuki siap t/ang dikehandaki-Ng. Dan bamngsiapa Wng

624 {fif fr-pulanTtrlisanlbnuRajab


d*aatkan Allah, niscap bk ada byrry/a samng panimpin pun'" (Qs'
Az-hrffir l39l:22-231
Hati png lernbut adalah hati yans terhindar dari kondisi keras dan
mernbafu lantaran suasana lfusyuk dan tenkam di dalamnp.
Allah sangat menghardik omng 37ang hatin5n tidak kfisuyuk dan
E
mentadabburi ayat-aynt-I,$a k€fika diperdengarkan. Dia berfirrnan,

:rj 6 fi Pt "f#;i'g 6Yfri,'rir,jt jl s


i* 3G # u 653'63'"-{g ti9$,# i,
6j,1"er,{'7fi#{'.ii
"fulumkah dabng ut;aktun5a bgi omng-onng iang buinnn,
untuk tunduk hati merel<a mangingat Allah dan kryda kebanamn yng
telah turun (kepda mo"ia1, dan rtngankh me.rel<a sepati
tpng sebelumn5n telah dituruntan Al Kbb kepdang, kqnudian
bqlalulah masa lnng paniang abs mqel<a lalu hati mqel<a meniadi
kqw. Dan kebanSnkan di anbm mqela adakh oiansFomng trulg
fasik." (Qs. Al Hadiid [57]: 16)

K€fika menafsirkan a5nt ini, hnu Mas'ud {& berkata, "Jarak


antara kdslaman kita dengan kesesatan kita dengan ayat ini hanSnlah
ernpat tahun." 552'

An-Nasa'i menambatrkan, "setelah itu kaum mukminin saling


m€nq;ur safu sarna lain."

ssz HR. Muslim (shahih Mtslim, no. fi271 dan An-Nasa'i lAl Kubm,
pembahasan: Tafsir, 7 nO\

KumpulanTtrlisanlbnuRajab $ 625
hnu Majah meriwayatkan dari hadits Ibnu Az-Zubair r$, dia

berkata, "Jarak antara keislaman para sahabat dan furunnya ayat ini
dimana Allah menegur mereka adalah empat tahu't." 553

Banyak orang-orang shalih mendengar ayat ini dibacakan, hingga


menimbulkan efek yang beragam. Ada gnng meninggal dunia seketika
lantaran ketakutan, dan ada pula yang bertobat saat ifu juga dan
meninggalkan sexnua perbuatan buruk yang dilakukannya. Cerita
tentang orang-orang shalih ini telah kami utarakan dalam kitab .4/
Istighna' bi Al Qur'an.
Lebih tegasnya, Allah E menegaskan,

6 j3 tLr-,f{j,ft & t'r;fi ($ 6i i


;d\x,-Dqq* |g:.ii si{w 1:-L u
)t

<,jfti
"I{alau sekimn5n kami furunkan Al Qw'an ini kepda sebuah
gtrrung, psti l<amu akan melihahSn tunduk tapaah belah disebbl<an
keAkuAnn5a kepada Allah. Dan pantnpnaan-pqamPamaan ifu kami
buat untuk mant)sia sury p mereka bapikir." (Qs. Al Haslrr l59l:2Ll

Abu Imran Al Jauni berkata, "Derni Allah,'Tuhan kita telah


mengalihkan penurunan Al Qur'an kepada kita yang iika diturunkan
kepada gunung maka dia akan hancur."

Malik bin Dinar pemah mernbaca a5nt ini kemudian dia berkata,
"Aku bersumpah kepada kalian, jika seorang hamba beriman dengan Al
Qur'an maka hatinya akan kalut dan takut."

s53 HR. hnu Majah (Sunan lbnu Majah, no. 41921-

626 @' fr*pulanThlisanlbnuRajab


Driuraptkan dari Al Hasan Al Bashri, dia berkata, "wahai
manusia, jika syetan menggodamu unfuk melakukan perbuatan buruk
atau membisikkan sesuahr png negatif ke dalam dirimu, maka ingatlah
bahwa Allah telah membebankan Kitab (Al Qur'an) yang iika
dibebankan k pada gunung, maka dia akan 'tunduk dan hancur.
Tidakkah engkau mendengar firrnan Allah, 'I{ahu sekimnSn kami
furuttl<an Al Qur'an ini ke@a s&wh guntng, psti l<amu alcan
melitnhya tunduk tetpaah Mah dbeailan kebkubnrya kepda
Nlah. Dan pantnpnaan-pqumpnaan ifu kami buat untuk manusia
supp mqel<a berpikir'." (Qs. Al Hasyr [59]: 21)

Allah & mernbuat p€rumpamaan itu unfuk rnanusia berpihr,


m€renung, mengambil pelajamn darinya, dan menghindari perbmtan
maksiat. Anda sebenam3la yang lebih berhak khusyuk kefika berdzikir
dan mengingat Allah tantaran kelak fuida akan dihisab dan dikembalikan
ke surga atau neraka.

Maka dari itu, Nabi $ berlindtmg kepada Allah dari hat 17ang
fidak khusyuk, seperti yang dijelaskan dalam hadits yang berasal daIi
Zaid bin fuqam, bahwa Nabi $ bersaMa,

\-I9
oa
o
Lt
/
)
ltro,
tcj'- Y 'a+ lo)_fltf ;\
?o t
t
Y i?;'u) Y ta
,
U)C Y

.rl .;tl"=.i*i-
'Ya Allah, saungyln5p aku batindung kepda-Mu dari ilmu
gng tidak bqrrunkat, tnti gng fidak khusyuk, iiwa yang tidak panah
kanSang, dan da Fng Mak dikabulkan."
sil

5s4 HR. Mtrslim (Shahk Muslim, no.27221-

KumpulanThlisanlbnuRajab @ OZZ
Diriwayatkan dari Ka'b Ahbar, dia berkata, "Dalam kitab Injil
Al
tertulis, 'Wahai Isa, hati yang fidak khusyrk, perbuatannya tidak
bermanfaat, suamnya tidak didengar dan doanya tidak terangkat'."

Asad bin Musa dalam kitab Al wam' berkata: Mubarak bin


Fudhalah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Hasan Al Bashri
berkata, "sesungguhnya kebka orang-orang beriman dihampiri oleh
dal$/ah ini dari Allah, mereka pun membenarkannya, mengisi hatinSn
dengan keyakinannya, dan menundukkan hati, jasmani dan
pandangannp karenanSn. Derni Allah, iiku + melihat mereka maka
aku melihat mereka seperti sedang berada di hadapan mata. Demi Alah
mereka adalah kelompok rnast/aratot yang s1ka berdebat dan berbuat
kebatilan. Mereka hanya meftFa tenang dengan Kitab Allah dan tidak
menampakkan sesuafu yang tidak berasal dari dalam hati mereka.
Kefika ada perintah lEng datang dari Allah, mereka langsung

membenarkannya, sehingga Allah menggambarkan mereka dalam Al


Qur'an dengan gambaran yang paling baik, Dia berfirman,

ifi t3i,i*i s '"rx.6-5i S5ltd


Gti$6<,h;;r,&1L
'Dan hamb-hamb Tuhan gng Maha Pa ryagng itu Qalah)
oftng-oftng 3ang berialan di a#,g buni dauw rqdah hati dan apabila
oftngoftrng jahil. mengp mael<a, mqeka mazgucaplan kata'l<ab
ftnng mengandungl kaekmatul. (Qs. Al Furqaan [25]: 63)"
Al Hasan berkata, 'Kata al lann dalam bahasa Amb berarti
kelernbutan, ketenangan dan ketegutnn. Mal$urd firrnan Allah, 'dan
apbik omtg-omng jahil mangp maeka, merel<a mangUcaplan l<ab-
kata (gng mengandung) kaelamabrl malrsudnya adalah, oftIng-orang
yang bijak tidak bodoh dan jika mereka dibodohi rnaka mereka be'rsikap

628 ftS, fo*pulanTirlisanlbnuRajab


baik dan bijak. Mereka selalu berternan dengan hamba-hamba Allah di
siang hari berdasarkan apa yang mereka dengar. setelah itu Allah
menggarnbarkan kondisi mereka di malam hai, 'dan olTng'oftng tnng
tidak $dur malan karaa Tuhan mqeka dangan basuiud dan berdid,
(Qs. Al Furqaan 12712 6illmaksudnln adahh, mereka berdiri di atas lraki
mereka karena Allah dan menghamparkan wajah mereka di hadapan
Allah dalam posisi sujud sementara air rnata mengalir di pipi lantamn
takut kepada-Nln."

Al Hasan Al Bashri berlGta, "Karena safu perkara mereka tidak


tidur di mdlam hari dan karena satu hal mereka khus!ruk kepada-Np di
siang hari. Uelah Allah berfirman,

qka(igi;l vi '"J3.o.15
@c!3 {'(qi$L
'Dan omng-omng iang bulab, Ya Tuhan kami, i'auhkan 'adab
Jahannam dari kami, sesungguhng adabnSn itu adalah kebina'san
Snng kekal". ' (Qs. Al Furqaan l25l:651
Segala yang menimpa rnErnusia kemudian hilang maka tidak
dianggap sebagai kebinasaan yang kekal, karena kebinasaan yang kekal
baginya adalah apa yang ada di langit dan di bumi. De,mi Allah tiada
tuhan yang berhak disernbah kecuali Da. Mereka kemudian menpdari
dan tidak berharap lebih dari Allah. Maka, hindarilah angan-angan
kosong tersebut, karena Allah fidak memberikan sebuah kebaikan
kepada hamba-Np dengan angan-angan tersebut baik di dunia maupun
di akhirat."
Allah & telah menslnriatkan kepada hamba-hamba-NlE beragam
ibadah dimana suasana khusyuk jasrnani terlihat dari pancaran

KumpulanThlisanlbnuP.aiab B 629
kekhus5nrkan dan kerendahan hati. salah safu kekhusyukan jasmani
yang terlihat dari semua ibadah tersebut adalah shalat. Oleh karena itu,
Allah & memuji orang-omng yang khusyuk dalam melaksanakan shalat.
Da berfirman,

5#e*Aii'uit 'oj,J:fr3i
"sawgguhn5m berunfunglah omng-oftng Snng beriman, (Wifu)
ohngomng gng A:huswk datam shalah5a." (Qs. Al Mu'minuun [23]:
L-21

Sebelumnya, kami telah menjelaskan penafsimn khusyuk dalam


shalat ketika mernaparkan pemptaan ulama salaf tentang hal ifu.

hnu Ath[iyah berkata dari Atha' bin Dinar, dari Sa'id bin Jubair
tentang firman Allah, "(tnifu) onngomng tnng khusyuk dalam
shalahtja" (Qs. Al Mu'minuun l23lz L-2l, "Maksudnya adalah omng-
orang yang tawadhu' atau merendahkan hati hingga tidak mengetahui
pun
apa yang terjadi di kanan dan kirinln, bahkan tidak menoleh sedikit
lantaran khu$,uk kePada Allah &."

Ibnu Al Mubarak berkata dari Abu Ja'far dari Laiti, dari Mujahid
tentang firman Allah, "Dan berdirilah karena Allah dengan
memasmhl<an dirl' (Qs. Al Baqamh l2lz 2381, "Kata al qunut artinya
adalah funduk, khusyuk, menundukan pandangan dan merendahkan
hati karena takut kePada Allah C."

hnu Al Mubarak juga berkata, "Dulu, apabila salah seomng ulama


salaf melaksanakan shalat, maka dia fidak berani menengadahkan
pandanganqn atau menoleh atau mernbalikkan bafu kerikil atau
b€rfindak sia-sia atau berdialog dengan diri sendiri tentang permasalahan
duniawi, kecuali dalam kondisi luPa."

630 {S, foropulanTtrlisanlbnuRajab


Manshur berkata dari Mujahid, tentang firman Allah " Tanda-tanda
merel<a bmpk pada muka mere'l<a dari bekas suiud'(Qs. Al Fath [48]:
29), "Mal$udnya adalah kt*yrk dalam shalat."

Imam Ahmad, An-Nasa'i, dan At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah


hadits dari Al Fadhl bin Abbas {*., dari Nabi $, beliau bersabda,

W ,;{ ,;{;>ttlt
It I az z ,ou
o lz

l;<t ,:r qi
tt t or. t t-/o , // t loz ?/
tJA,Uq Ps c.,f'"j-2 (Lra) rFS tA z //

il d) cq) tJ (: JF, ,l,lt.r 4u*57


o // I / .r 9 / t,
c.J G-J r

.Lt+ *u;'#e
"shalat ifu dilakukan dm nl<aat, dua nl<aat, dimana angl<au
bsghhud stu l<ati di sdiap dua nlaat, khusyrk, muandahlan hati,
tenang dan mande,lapkan kdw fuganmu." Dia berkata Engkau
mengangkat kedua tangan kepada Allah I dan berkata, "Walni
Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Tuhanla, (sebarypk tign kali)!
hnngsiapa tang ddak melakul<an hal itu, maka ifu adalah
kel<umngan." 555

Imam Muslim pun merirrraSptlGn hadits lainnya dari Utsman IS,


dari Nabi $, beliau bersabda,

sss HR. Ahmad (Musmd Ahnnd, l/lL darl 4/16n, An-Nasa'i tAs-fiumn Al
Kubm,l/212 dan 450), dan At-Tirmi&i (Sunan AbTtumidzi, no. 3&5).
Setelah meriwaptkannya At-Tirmi&i belkomentar, "Hadits iru shahih-"

KumpulanlirlisanlbnuRajab {S $l
,?.;tJ iy'* i'hx 'a -tl
4/ ftt
'c;ilt vr ,w;)i WF: .r' , t
clu,*3rb j ry
t

,
o/.

a/
3; v'i p t1 ,7i-,lt U t4? UJ, \6
.k?!tru;i
"Tidakkh s@ftng muslim shatat fardhu, kqnudian

bqwdhudmganbaik,lhuswkdanrukumdaht<anitumanjadi
panebus dosaos sebelunnSa, sekrm dia tidak melakukan
dm4aa
556
baar. Ifulah ad4ahru selarnanSn'"
Salahsafutindakanllangmerrrperlihatkank*husvukandan
adalah meletaklGn salah
ketundukan serta kerendahan hati dalam shalat
safu tangan di atas tangan yang lain saat berdiri.
Ini dikuatkan derrgan
maksud
pemyataan Imam Ahmad bahr,rn dia pernah ditanln tentang
bersedekap saat shalat, maka dia menjawab' "Ifu adalah sikap
Maha Perkasa"'
merendahkan hati dan l*rusyuk di hadapan Yang

AlibinMuhammadAlMastuiberkata,"Tidakadapengetahuan
yang paling baik yang pemah aku dengar dari ini'"

DiriwayatkandariBisyirAlHaft,diaberkata"'Sei*empatpuluh
di atas tangan
tahun aku sangat bemafsu melaakkan salah satu tangan
melakukan itu
yang lain saat shalat dan tidak ada yang menghalangiku
yang sama dari
kecuali aku telah mampu memperlihatkan kekhusyrkan
dalam hatiku."

DiriwayatkandariMuhammadbinNashrAlMaruazidengan
berkata, "Pada Hari
sanadnya'yang berasal dari Abu Hurairah, dia

s56 HR. Mrslim (shahih Muslim, no' 228L i


)

632 @. fo-pulanTtrlisan Ibnu Rajab


Kiamat kelak, manusia akan dikumpulkan berdasarkan perbuatan
mereka dalam shalat." 557 Ketnudian para periwayatnya menafsirkannya
dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri saat shalat sembari
miring .ke arah tertenfu.

Dengan sanad yang sama, dia meriwayatkan pula dari Abu Shalih
As-Samman, dia berkata, "Pada Hari Kiamat kelak, manusia akan
dibangkitkan seperti ini." Kemudian dia meletakkan salah satu
tangann5ra di atas tangan lainnya.

Perhatikanlah makna ini dalam shalat, dimarn orang yang

melaksanakan shalat senantiasa mengingatkannya bahwa dia akan


berdiri di hadapan Allah & kefika dihisab.

Kefika menggambarkan tentang hamba-hamba Allah, Dzun-Nun


berkata, "seandainya engkau melihat salah seorang dari mereka saat
sedang berdiri shalat, tepahrSra saat dia berdiri di mihrabnya dan
membuka pembicaman dengan Tuhannln, yang muncul dalam
benaknyn bahwa itu adalah kondisi berdiri dimana nanti manusia akan
melakukannya ketika berada di hadapan Tuhan sernesta alam.
Akibatrya, hatinya khusy.rk dan akalnp pun terpukau."

Ada dua jenis kondisi menghadap Allah dan tidak menoleh kepada
yang lain, Snitu:

Pertanra, hafi fidak boleh dialihkan kepada selain Allah dan

hanya menfokr.rskannp kepada Tutnn sernesta alam.

Imam Mr.rslim meriwayatkan sebuah hadits dari amr bin Absah {5,
dari Nabi $, beliau bersaMa,

5s7 HR. hnuAbi qraibah (13/il31.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @ 633
lz /rtt / / :rf'
z) 'oV
^*1 ,k')
Cul,
oJ->*tj y et) ?nt ?ts JA
o

"u /
oPl c 2 / O,
a

Y! f' '^:)3 tii ,hi zl


_f €lu,
.;11 t::^rt , ;;W
hamh bqdiri slnkt' kemudian mqrui Nlah
*Kefrka sang dan

memuia-N5a dangan puiian tnng tatnk


bgr-Ntn' sqla mafohslan
hati tnn5p kepda Allah, nnka dia bqWlin7
dati dmdmny sepati
hart dimarn iburyP mdahirla m9''
558

Kedua,tidakmenolehkekanandankekiri'sertamernbatasi
pandangan mata hanSn ke ternpat sujud'

Inilahsalahsatucararrnhrkmenghadirkankekhusyukanhati.oleh
salaf melihat seseomng shalat
Karena ifu, ketika salah seorang ulama
dengantidakl,husyuk,diapunberkata'"Seandainphatipriaini
pun ikut khusyuk'"
khusyuk, niscaya selnuEr anggota fubuhnln

IrnamAth-ThabamnimeriwaSntkansebuahhaditsdarihnuSirin,
*Dulu, Nabi
dari Abu Hurairah rg, dia berkata, $ pemah menoleh ke
menurunkan ayat'
kanan dan ke kiri saat shalat, hingga Allah &
yang baiman' (wifu) omng-
'sesungguhnia berunfunglah omng-o'z'ng
omngyangl<huswkdalamshalablyd.(Qs.AlMu.minurrnI23|:l-2)
tidak pernah lagi menoleh
setelah itu Rasulullah O setalu lftstuk dan
559
ke lranan serta ke f,iri."

5s8 HR. Mnslim lshahih Muskm, no' 832)'


sse HR. Al Haitsami (ifiartna'Az-hwa'id,2/ffiI
"Hadits ini diriunptkan oleh
setehh In"ri*upikur,nl. Al Haitsami ber*ata,
mengatakan bah*a hadits ini hanp
Ath-Thabarani daram At Aunthdan dia
dan 'aku belum
diriwaptkan oleh Habrah bin Nalm Al tskandanni

634 {$ fo-pulanTirlisanlbnuRajab
Imam hadits lainnya juga meriwayatkan dari Ibnu Sirin secara

mudl, namun hadits di atas yang lebih t6r1r11r.560

Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits dari Urrrnu Salamah


Ummut Mukminin &, dia berkata, "Di zaman Nabi $, jika salah
seomng dari sahabat shalat, maka pandangannya tidak melewati tempat
kedua kakinya. setelah itu Rasulullah $ wafat, kemudian di zaman
kepernimpinan Abu Bakar, apabila salah seomng dari sahabat shalat,
maka pandangannya tidak melewati tempat kedua sisi tubuhnya. Setelah
Abu Bakar wafat, Umar pun yang diangkat sebagai pemimpin, maka
jika salah seorang dari sahabat berdiri shalat maka pandangan mereka
tidak melerrati ternpat kiblat. Namun kefika utsman bin Affan menjadi
pemimpin, fitrah pun bermunculan, sehingga omng-orang pun menoleh
551
ke karnn dan ke kiri saat 5ffi61-"

Imam Al Bulr*rari meriwayntkan hadits lainnya dari Aislnh Q, dia

berkata,
o

J-rt UL
a

&; ^lt hr ,'V irll

iry.J-irpt * tJw,;;)bt d,y')l srBl


.€*f ,>G u L,LTil
"Aku pemah bertanya kepada Rasulullah $ tentang menolehkan
pandangan dalam shalat, maka beliau menjawab, 'Ifu adalah panc'wian
562
WnS ditakul<an oleh syebn dari shatat satah s@ftng dari kalian'."

menernukan biografiqp. Sernentara sisa periwayatirp adalah pedwapt


b@ah-"
s6o HR. Abu Dafi(AlMamsil, Nm.8).
s61 HR. hnu Majah (surnnlbnu Matah, no. 1634).
562 HR. Al Bukhari (shahih N Bukhari, no. 751 dan 3291).

KumpulanThrlisanlbnuRajab {S 635
Selain itu, Imam Ahmad, Abu Daud, dan fui-Nasa'i meriwaSntkan
$,
hadits lainnya dari Abu Dzarr S, dari Nabi beliau bersaMa' ?

;,
G r* G r;ir elih' Jt1)
.'ob U:Hl'*ilt tit,,"1*-
*Nlah sqtantim bqah di tndapan ang hamb kdka stnlat
Allah prtn
selana dia frdak maoleh. Kefrh ang tnmb manoleh, nnka
bqpling darinya." 1$3
Irnam Ahrnad dan At-Tirmi&i iuga merirrn5ratkan hadits lainryn
dari Al Harits Al fuy'ari, dari Nabi $, beliau bersaMa,

'olt
,F- ;f?rt oL
y>taf ,/brt"f3 G
...;fj;i'or',ll:;\ € ):v, ,:ryr'ffi
ep ?). ^A i:ii?rtLV ,;;i1du..€it
.f;*i"Abit1i4/ 16
.,saungguhrynAttahte]ahmqnqinbhlanYabpbinhkafu
agar metakul<an lima perl<am, dan itrya mqnqintahl<an bni
Ismil unfuk

melalrukan lima perkam tasebut ... dianbmng: Aku mqnqinbhl<an


kalian shalat l<arqta Attah selalu menazgadahkan waiah-Nla
kepda

553 HR. Ahrnad (Mrnnd Ahmil, 5/L721, Abu Daud lsunn Aht DaLd' r,o.'

909), dan An-Nasa'i (Ash-fitetm,3/8 dan Al Kubn' l/sffiL

OsO @, KumpulanTtrlisanlbnuRaiab
wjah sang hamba selama dia tidak menoleh- Maka dai itu, apabila
564
katian shatat, ianSafitah
-*o1.1rJ
Sebenamya, masih baqnk lagi hadits-hadits lainnya berkenaan
dengan masalah ini.

Atha' berkata: Aku mendengar Abu Humirah berkata, "Apabila


salah seseomng dari kalian shalat, maka janganlah menoleh, karena
s*ungguhnya dia sedang bermunajat kepada Tuhannya. sungguh saat
itu Tuhanryn berada di hadapannya dan sungguh dia sedang bermunajat
kepada-Nya maka jangan sekali-kali menoleh ke arah yang lain."

Attra' juga berkata, "Kami mendapat berita bahwa


Allah * berfirman, iWahai amk Adam, kepada siapkah engl<au
merzoleh, sqnentam aku lebih baik dari omng tpng tengkau tolehi itll."
RiwaSnt ini diriwayaktan oleh Al Bazzar dan lainya secam marflr"
narnun status nmuquf pada riwayat ini lebih slnhih.

Abu Imran Al Jauni berkata, "Allah $ meurahyrkan kepada


Musa !L, 'Wahai Musa, apabila engkau berdiri di hadapanku, maka
berdirilah layat<nyra seorang harnba yang hina dan rendah.
Rendahkanlah dirimu, karena diri itu lebih layak direndahkan.
Bermunajatlah kepada-Ku dangan hati 5nng takut dan khusy.rk serta
lisan png jujur'."

Ruku adalah salah satu bentuk ketundukkan jasmani kepada Allah.


Oleh karena itu, enggan dan tidak mau melakukannya hingga mereka
mernbaiat Nabi $ agar tidak tunduk kecuali dalam posisi berdiri,
maksudqn sujud. Begrtu pula Snng ditafsirkan oleh Imam Ahmad dan
ulama lainn37a.

w HR. Ahmad (Mtsmd Ahnnd, 4/L3O hn 2O2l dan At-Tirmidzi lgrnan At-
Timtidzi, no. 2863 dan %3241.
Setelah meriwayatkannln AfTirmidd berkomentar, "Hadib iri hasn slahih
gharib."

KnmpulanllrlisanlbnuRajab lB $7
Allah & berfirman,

<,;K7SW,Ats.$$
,Rulrulah,, nisa'a
"Dan apbila dikatat<an kepda mueka,
mqd<a tidak mau ntku! (Qs. Al Mursalaat l77l 481
hati
Kondisi nrku yang puling sernPuna adalah kordisi dirnana
jasrnani dan rohani secara
tunduk dan pasrah kepada Allah, sehingga
bersarnaan merendatrkan diri di hadapan Allah &.
Oleh karena ihr,

dalam nrlnrnln Nabi S berdoa,

llJ ,fW) €--:J ,S-r*'J # dJJ * 6rt-^


6 rr1
.€&y.,r.Pl r

'Pandangaranku, penglihabnku, obkku, fulang:belulangku dan


565
kdua kakiku l<husyk kepda'74u'"
Ini adalah signal bahun k€l&t$r/ukan itu terletak pada nrku
png
dilakukan dengan selunfi anggota hrbuh, dan anggota tubuh 1nng
paling mulia adalah hati yang mengendalikan seluruh anggota tubuh
manusia. Kefika hati itu khusyuk, maka selnua anggota
hlbuh pun ikut

lfir$yuk.
selain ifu, sujud pun meniadi salah satu tanda ketundukan dan
kelfiusvulGn hamba kepada Tutrannya &. I(arena k€trka suiud,
sang

harnba meletakkan selnua anggota tubuhnya yang


paling mulia di atas

tanah diikuti dengan suasana hati Snng pasmh dan l'huryrk


kepada-Nya.

oleh sebab itu, apabila orang png beriman melaltukan hd ifu,


niscaya

565 TakMjhadibini telah dikennrkakan sebelumnln'

638 {$, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab


Allah akan menernpatkannya dekat dengan diri-Nya. Sebab Dia
berfirman,

.;*';t;'J,1J {r'u i;jr L* 6, -pl


"Kondisi tqdekat antua ang lnmfu dan Tuhanrya adalah kefrka
dia suiud." 56
Ini pun ditegaskan oleh Allah & dalam firman-Nya,

fr"rtffi'-i:$J<K
"sekali-kali iangan, l<amu patuh kepadan5n; dan
sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepda Tuhan)." (Qs. Al Alaq [96]t
1e).

Sujud juga termasuk perbuatanlnng enggan dilakukan oleh orang-


omng mu$/rik yang pongah lagi sombong, bahkan ada dari mereka
Snng berkata, "Aku fidak suka striud sehingga kalian berada lebih tinggi
dari pantatku."

Ada pula yang mengambil segenggam bafu kemudian


meletaL*arurya sejajar dengan dahinSn dan beranggapan bahwa ifu
zudatr m€,unkili sujud yang sebenamSn. Sebenamya iblis diusir oleh
Allah dari suga lantamn dia menolak sujud kepada Adam berdasarkan
perintah Allah &. Oleh sebab itu, iblis menangis ketika orang-oftrng
berirrxan sujud, dan berkata, "Atlak Adam diperintahkan unfuk sujud,
kernudian dia melakukannSp hingga dia pun berhak memperoleh surga,
sedangkan aku diperintahkan sujud, kernudian aku membangkang,
rnaka neralehh yang pantas bagiku." 557

seo nR. Mr:slim (shahih Muslim,no.482l-


!s7 HR. Muslim (Shahk Muslim, no. p1).

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab @ $g


Salah safu bentuk kekhusyukan dan ketawadhu'an hamba kepada
Allah & saat ruku dan sujud adalah, ketika dia merendahkan dan
menghinakan diri kepada Tulrannya dengan nrku dan sujud, kemudian
dia kefika ifu menyebutkan kernahaperkasaan, kesombongan,
keagungan dan ketinggian Tuhannp. seolah-olah dia berkata,

"Ketundukan dan kerendahan adalah sifail<u, sedangkan ketinggian,


keagungan, dan kesomboqgan adalah sifat-Mu." Oleh sebab ifu, Allah
mensyariatkan kepada hamba-I\p agar menrbaca doa nslu, "Subhaana
mbbigl azhiimi (Maha suci Tuhanku 5nng Maha Aguryill" sedangkan
dalam sujudn5n mernbaca dcf., "gtbhaana mbb$al a'laa (Maha suci
Tuhanku Yang Maha Wgil." W
Terkadang Nabi $ dalam sujudnSn membaca,

,s-F,3: ?'fJ:Jt €: ot;:i,o


"'r;;1, .a:$JtJ
"g)blnana dzil nntakuut walpbruut wal kibinSaa' wal azlnnnh
Maln Srci Tuhan gng maniliki lcemiaan, kaombongan
dan kagungan)." 569

Diriuaptkan juga dari Nabi $, bahwa suafu malam beliau penrah


mernbaca dalam sujudnYa,

568 HR. Mnslim (shahih Muslim,no-7721


#9 HR. Ahmad (Musnad Atumd,6/24l,Abu Daud lfumn Aht Daud, no' 873)'
dan An-Nasa' I (Sumn An-Nasa' i, 2/l?l dan 223L

ilO S fo-pulanTlilisanlbnuRaiab
I

t,
I

I t o+
riel :1irlJr ,lt t'rtt v*f iG c i',rtl
'.oa
.P
"o(
qb,'*i ,qb.4)l q ,#) e

.*j, ;ilr
"Aku mqnbaca seperti gng Pffirah dibaca oleh sudamku
Datud t*, 'A'qiru waihii fit-tumabi li a5pidii, wa haqqun li sa5ryidii an
li waihihi'." 5zo
b'fiml wujuuha

Al Hasan'Al Bashri berkata, "Jika engkau berdiri shalat, maka

berdirilah dengan khusyuk seperti yang Allah perintahkan. Jangan


pernah mcilakukan perbmtan sia-sia dan menoleh. Jangan pula sampai
ketika engkau melihat ke arah yang lain, Allah melihat ke arahmu, setrta
jangan pula ketika engkau merninta suqla dan mernohon perlindungan
kepada Allah dari api neraka, hatimu lalai dan tidak menyadari apa yang
dilontarkan oL1, 1i.r',-r." 571

Dia juga meriwayatkan dengan sanadn5n dari Utsman bin


Dahrasy, dia berkata: Aku mendapat informasi bahwa Rasulullah d}
pernah shalat dengan mengeraskan bacaan. Kefika selesai shalat, beliau
berkata, "Apl<ah aku bdi mannggatl<an sauafu dari sumh ini?'

Para sahabat menjawab, 'Kami tidak tahu."

Ubai bin Ka'b berkata, "Yd, a!,at ini dan ayat ifu."

Mendengar ifu Rasulullah$ bersaMa, "Ada apa 5ang orzng-


onng ini?! Agt-a5at Al Qur'an dihcal<an kepda mqeka lalu mqeka
tidak matgdari a5nt gng frdak dibacakan kepda mqeka. Seperti

s70 HR. Al Baihaqi (Syt'abAl Iman, no. 3556).


57L HR. Muhammad bin Nashar Al Marund (Ta'zhlm Qadr,Ash^qlnlah,1/\89,
no. 140).

KumpulanTirlisanlbnu Rajab {B 641


inilah kagwgan Allah keluar dari hati bani Ismil, tubuh mereka
memang ada namun hati mqeka tidak bemda di tempat. Allah frdak
akan menqima suatu perbuatan dari hamba-Ng hingga hati baetta
fubuhnSa ikut hadir.n s72 I
Sebenamya masih banyak lagi atsar-atsar 5nng berkenaan dengan
rnasalah ini.

Stratu k€fika Isham bin Yusuf teuat di hadapan Hatim Al Asham


yang sedang berbicara di rnajelisnya. Dia berkata, "Wahai Hatim,
engkau menyangka bahwa engkau sudah shalat dengan bernr?"
*Ya.'
Hatim menjawab,

Isham bin Yusuf berkata, "Bagaimana engkau salat?"

Hatim menjawab, "Aku melaksanakan perintah shaldt ifu dan


berjalan dengan p€nuh rasa takut kernudian aku mulai dengan
menrasang niat lalu bertakbir, lantas membaca surah dengan tartil sambil
direnungi. Setelah ifu aku ruku dengan khr$yuk, sujud dengan
merendahkan hati, dan duduk tastnhhud dengan sernpuna. Aku
kernudian mernberi salam dan menyerahkan hd ifu dengan ikhlas
kepada Allah lalu kembali dengan penuh msa takut daliln diri. Aku
meftEa takut jika amal perbuatanku tidak diterima dan aku menjaga hal
ifu dengan serius hingga ajal datang meniernputku."

Mendengar ifu Isham bin Yusuf berkata, "B€trlar, engkau telah


shalat dengan baik dan benar."

Salah satu bentuk ibadah yang terlihat jelas di dalamn5n, sikap


merendahkan hati dan khusyuk kepada Allah & adalah, doa.
Allah & berfirman,

s72 HR. Muhammad bin Nashar Al Marwad lTa'zhlm Qadr,Ash'Slnlah,l/198,


no. 157).

642 {$, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab

3
,1
O-+atlt tAS fiy1af' qfr '$ V:i
"Bqdalah kepda Tinnmu dengan merendah diri dan suara
gng lernbut. Saungguhnga Allah frdak menyl<ai oftng-oft,ng tang
melampaui bbs." (Qs.AlA'raaf l7l: 55)

{t u*l^*; GJ-frC51 5L#;6


6i$ .>. fiUfr a. Gifi 6u i#y"iA,)
6-t{;6$u:<t"6,;G;
"Maka l<ami mempakenanl<an danya, dan IGmi arugemhkan
kepadan5a YahW dan Kprni iadilan istain5n dapt mengatiluttg.
Saungguhryp mqel<a ehh.onngomng iang selalu basqaa dakm
(magerjakan) perbuabipe,rbuabn gng baik dan mqeJ<a bqda
kepda IGmi dengan hamp dan cqnas. Me.reka adalah oftng-orzng
gng tttusyuk kepada l<ami."(Qs. Al Anbipa' t21l: 90)
Salah satu tanda bahwa seseorang berdoa dengan hhusyu adalah
dengan mengangkat kedua tangan saat berdoa.

Diriwa3atkan secam shahilFTs dari Nabi $ bahwa beliau

mengangkat kedua tangannya saat berdoa dalam beberapa kondisi, yang


paling jelas ketika beliau melaksanakan shalat istisqa' (minta hujan).
Kefika itu beliau mengangkat kedua tangannya hitggu bagan dalam

573 HR. Al Bukhari (shalnh N Etuklnrl, no. 1031) dan Mr.rslim (Slnhk Mtslim,
no.895).

KumpnlanThlisanlbnuRajab {S 643
kefiak beliau yang putih terlihat. Selain itu, beliau juga pernah
mengangkat tangan ketika berdoa saat wukuf di Amfah'

Ath-Thabarani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas


RAdhiyallahu Anhuma, dia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah S
berdoa di Amfah dengan kdm tangannln diangkat hingga sejajar
dengan dadanya s-eperti halnp orang miskin yang sedang merninta
,*1*r*."574
Dulu, orang-orang.5",,g dik€nal takut kepada Allah duduk di
malam hari dengan tangan dan menundu[kan kepalanya sernbari
menengadahkan kedua tangannln r?oti hal"ya orang yang
sedang

meminta. Inilah bentuk ketundukan dan wujud kebutuhan hamba


hati
kepada Tuhannya yang paling sempuma.'Apalagi, kalau suasana
yang lrhr.rsyuk dan merendah saat berdoa serta menghadirkan rasa bufuh
bisa
kepada Allah diperlihatkan. Karena dengan sikap seperti itulah doa
dilobulkan
Imam Ahmad dan At-Tirmi&i meriwa3ptkan dari Nabi $, bahwa

beliau bersaMa,
o

.e.l ,y,vi
,,
u;G!i?bt V ilr oL

"sesungguhn5n Altah frdak al<an mengabulkan da png muncul


szs
dari hati 5nng lalai lagi tidak khusgak."

574 HR. Ath-Thabarani (Al Mu'ian Al Auath, rc.28921'


Al Haitsami (Majma',42-hwa' id, LO/L681 berkata, "Di dalam sanadnya ada
periwalnt bemama Al Husain bin Abdullah bin ubaidullah png dinilai

dha'if."
HR. Ahmad (Musrnd Ahmad, 2/1771dan At-Tirmidzi (sumn AtTirmidzi,
no.3479).
Setelah meriwalptkannya At-Tirmidzi berkomentar, "Hadits lm
ghari b, .dan

kami hanya mengetahuinya dari iahrr periwagratan ini'"

&4 S. fo-pulanTtrlisanlbnuRaiab
I Salah satu. bentuk keseriusan hamba dalam berdoa adalah
memperlihatkan kerendahan hati dengan lisan dan meminta dengan
t
penuh hampan dalam doa. Al Auza'i berkata, "Doa yang paling baik
adalah doa Snng dipanjatkan dengan penuh harapan dan kerendahan
hati kepada Allah."

Ath-Thabarani juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas 6, bahwa


Nabi $ pada Hari Amfah berdoa,

?4 GF G;) 'Dk # ast,ftnr


*r,oil;i';|flL "Ho grt: e-
,b,*At ,y;lt ,H,*Itl*ilt l)#t ,;6t
3rra| ,r;i u1lt'iir
'ailx
65il1
ia.:!p'rl ,;;lir +.ilr JW.t |fi1 'Ju?t
*u| U'u2, U'.Abjit *s,ta)l
;f+,
6t:t,ihfrl,l t'4,iL U J;t,bikU
6r+t 6'ti; ,€,rf )
t
,rb:, '*,GL.. ;r;X t
,
'0*';
L oll
t';Gi{$#t';
"Ya Allah, Engkau melihat posisiku dan mandengar
ucapanku. Tidak ada safu pun uruanku gang tertutupi dari-Mu. Akulah
oftng gng hina, rendah perninb belas kasih dan pedindungan, 5nng

I
KumpulanTtrlisanlbnuRajab lS 645

t
takut namun indu kepda-Mu, s*h mengakui dos4osku- Aku
memohon kepda-Mu sepati hafua oftng miskin mqrtink dan
betmunajat kepada-Mu la5nkn5n pandosa 5ang hina. Aku bqda
kepda-Mu seperti da Snng dipnJatkan oleh omng gng bkut lagi lak
badaSn, da
omng 5ang manasnhl<an diri dan mazghinalan fubuhnSa
kepda-Mu dengan linargan aA mab. Ya Allah, ianganlah manBdi
diriku onng celata da'gpn doaku kryda-Mu dan iadilah Dat Yang
Maha Ehik, Pengasih lagi Pqrgtpng kepdaku, ul-ahai sehikhik Dat
yng munbai." 576
gng diminb dan sebik-bik Dzat

Thawus berkata, "suahr malam Ali bin Al Husain masuk ke dalam


sebuah ruangan lalu shalat. Tak lama kernudian aku mendengamya
berdoa dalam sujudnya, 'Afiuka bi finaa'ika miskiinuka bi finaa'ika
faqiirul<a bi ftnaa'ika, sa'alaka bi finaa'ika (hamba-Mu ini.../. Aku
kemudian mengingat doa tersebut. Tertukti, setiap kali aku memohon
dengan doa tersebut, doaku dikabulkan."

Riwayat ini diriwayatkan oleh hnu Abi Ad-Dun5n.

hnu Bakawaih Ash-Shuft meriwayatkan dengan sanadnya bahwa


pemah ada salah seomng ahti ibadah pemah menunaikan ibadah haji
sebanlnk delapan puluh kali dengan berjalan kaki. Tatkala sedang
melakukan thawaf, dia pun berucap, "Wahai kekasihku, wahai
kekasihku (maksudnya Alah)."

s76 HR. Ath-Thabarani rv4l MuJam Al l{abin 1l/ll401 dan Al Mu'jan ,4sh'
Shaghir, no.695).
setehh meriwayatkannya Ath-Thabarani berkomentar, "Yang meriwaptkan
hadits ini dari Atha' t6nlralah Isrnail, sedangkan 3png meriwa5raktan dari
Ismail hanyalah Yahya. Ibnu Bukair meriwaptkan hadits secarr glwib-"
Al Haitsami lMaima' Az-htn'id, 3/2521ber{tomentar, "Di dalam sanad
hirdits ini ada periwapt bemama YahSn bin Shalih Al Aili, png menunrt Al
uqaili, Yahrra bin &rkair meriwaSratkan baqnk hadits Munkar darinya.
Sedangkan periwaynt lainryn adalah periunpt slahih-"

646 $, fo-pulanTirlisan Ibnu Rajab


I

Tak lama kemudian terdengar ada yang berseru, "Tidakkah


engkau mau menjadi orang miskin agar bisa menjadi kekasih Allah?"

Mendengar itu sang ahli ibadah itu langsung pingsan. Setelah


peristiwa tersebut aku selalu berdoa, "Miskiinul<a miskiinul<a (omng
miskin-Mu, oftng miskin-Mu)." Aku pun bertobat dari ucapanku
tersebut, "kekasihku".

hnu Majah meriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri r{p, dari


Nabi $, bahwa beliau pernah berdoa,

o7,
*ts ,tff4 d*f 6lr
o t o ,. ..c-/o
,)*r^>lc
?rtJ-//
c[iSi\..*,

:i1tAti;,1
"Ya Allah, hidupl<anlah aku dalam kotdisi miskin, nnrtil<anlah aku
dalam kondisi miskin, dan kumpull<anlah ahr dakn kelompok oftng-
omtg miskfuv." 577
Selain itu, At-Tirmidzi meriwalntkan hadits lairurya dari Anas bin
Malik S, dari Nabi $ dengan redalsi dan makna yang sann, dan di
terdapat tarnbahan,

"fuelah itu Aisyah berkata, 'Kenapa wahai Rasulullah?'.


oftngoftng miskin akan masuk surga
Beliau menjawab, 'I{arena
qnryt puluh musim lebih dahulu daripda onngomng kaga. Wahai
Aistah, jangan pantah menolak pemintaan omng miskin
stu bwh kuma kedng. Wahai Ais5nh,
englau hantp manberikan
inbilah onng-onng misl{n. dan dekafrlah maela, karqta
Allah alen mendel<atimu pda Hari Kiama1." 578

577 HR. hnu Mairtr (Sumn lbnu Mafih, no- 41261.


578 HR. At-Tirmidd (Swan At-Tirmidzi, no.23521.
Setelah meriwalntkannya At-Tirmi&i berkomentar, "Hadits irn ghanb."

KumpulanltrlisanlbnuRajab S 647

L
Abu Dzar berkata, "Rasulullah sAW berpesan kepadaku agar
579
mencintai orang-orang miskin dan mendekati -o"Lu."
Dalam hadits Mu'adz bin Jabal4$, dari Nabi $, disebutkan
' bahwa beliau pernah berdoa,

'!';) ,?r;;t 'J;t 'eiUf


;\ $rr
.[StAt'.;, ,>fl$
mqninb kry&-Mu peftmbn bik, maningalkan
",Ya Allah, aku
kanwgkamn dan mqcinbi omngonng miskin." 5&
- Yang dimaksud dengan orang-oEmg miskin dalam hadits ini dan
'

hadits-hadits lainnya adalah onmg Snng hatinya mera,s tenang berada di


delGt Allah, funduk dan l,hustuk kepada-Nya. Penampilan luam5ra pun
dernikian. Yang sering terlihat adalah kondisi tersebut disertai dengan
kondisi kekurangan materi sebab materi tidak mernbtrat seseorang
berlaku durhaka atau melanggar. Hadits Anas bin Malik r$ mernperktrat
hal ini, haditsnya dha'if. Namun An-Nasa'i juga meriwalptkan
hadits lainnya dari Abu Dzar r$, bahwa Nabi $ bersabda,

'
.-j;ir
at
ee$,';tfiraftt , u

"Kefakiran seiati adalah kefakimn hati, sdang:lan kel<agan seiati


adalah 6u6." 58t

57e HR. Ahmad (Musnad Ahnnd, 5/159 dan 173) dan An-Nasa'i (As-Sumn Al
Kubm,6/96).
s8o FIR. Ahmad (Musmd Ahmd, 5/2431dan At-Tirmidzi (Sumn At-Tirrnidzl,
no. 3235) dari hadits Mu'adz bin Jabal.
setelah meriwaptkanryn At-Tirmidd berkomentar, "Hadib ini hasan
shahih-"
s8r HR. An-Nasa.ilAl Kubm,g/ls,ll

648 S, fo-pulanltrlisanlbnu Rajab


Selain itu, Imam Al Bukhari dan Muslim pun meriwalntkan hadits
lainnlp dari Nabi $, beliau bersaMa,

ee -, 6,
t^jl,,
"saunggahnSn seiati adalah kel<a57aan 6u6." 582

Maka dari ifu, Irnam Ahrnad, Ibnu Uyainah, Ibnu Wahb dan
Imam-lmam lainnya berkata, "Kefukiran 5nng dimaksud dalam doa
' Nabi $ tersebut adalah kefakimn hati. Karena omng png hatiq;a
merrsa tenang berada di sisi Allah dan lfiusyuk kepada-Nya, ttrp'
orang miskin, meskipun secaral rnateri dia ka3n. Karena, ketenangan
hafi fidak bisa dipisahkan dari kaenangan anggota tubuh. Omng yang
khuWk dan tenang secara lahiriah, narnun hatinya tidak Lhtrsyuk dan
tenang maka dia adalah orang yang lalim."

Dalam hadits yang diriuraSatkan oleh An-Nasa'i dan lainnya,


bahwa Nabi $ pernah meleuat s€buah irilan 1nng sedang dileunti oleh
seoftmg wanita berkulit hitam, kernudian s€orang pria berkata kepada
wanita tersebut, "Jalan ini telah menjadi bagus."

Wanita hitam itu berkata, "lnsga Allah kd arah kanan dan inslra
Allah dia mengambil arah kiri."

Mendengar ifu Rasulullah S bersabda, "Biarkan unnib ini


l<arena dia adalah mnita gng lalim."

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, wanita ini adalah


omng miskin."

Beliau bersaMa, "Sautryahn5a kqiskinan ifu terlebk pda


hatinYa." 58s

82 HR. Al Bukhari (shahih Al Etulclari, rc- 64461dan Mr:slim (Slnhk Mt-sfrm,


no. 1051).

Kumpulan Ttrtisan Ibnu Rajab {fif ilg


Al Hasan Al Bastrri berkata, "Ada orang yang meletakkan sikap
tawadhu' atau merendahkan hati pada pakaiannya sedangkan
kesombongan pada hatinya, dan mengenakan baju dari wol. Demi
Allah, dia adalah omng yang paling sombong dengan pakaiannya dari
pemilik ranjang dan pemilik suh."
Diriwayatkan secara shahihdari Nabi $, bahwa beliau menolak

mengenakan pakaian dan alas kaki yang bagus karena sombong atau
menrbanggakan dirinya di hadapan orang lain, beliau bersabda,

.,,,61 Lb),plt p Eit


"sombong adalah mqolak kebenamn dan mantandang oftng
tain randah.tt $84

Ini merupakan pern5ntaan s@ara tettuka bahwa pakaian png


bagus bulGnlah kesombongan gnng dimal$ud, tetapi yang dimaksud
adalah kesombongan yang bersernalnm dalam hati. Sikap sombong ini
adalah sikap menolak kebenaran karena merasa lebih dari yang lain dan
mernandang oftmg lain rendah atau lebih hina dari dirinya. Orang yang
tidak mengenalGn pakaian bagps dan alas kaki yang bagus pula karena
tawadhu' atau merendattkan hati karena Allah dan khawatir terjerumus
dalam sikap sombong, adalah omng yang bersikap png tepat dan
benar. Hal ini pernah dibukfikan oleh hnu Umar 4$. Sedangkan
pe6uatan Nabi $ yang menunjukkan hal itu adalah saua beliau,
"Pakaian Anbaianiph itu tadi mqnbwtku tatai dalam shalatku-"
ffi

HR. An-Nasa' i lAl Kubn, 6/1431.


setelah itu An-Nasa'i berkomentar, "Afilah bin Yazid adalah periunSnt
biqah,sedangkan sulaiman Al Hasyimi tdak aku ketahui identitasnya."
584 HR. Mnslim
lshahih Mtslim, no. 91).
585 HR. Al Bukhari (Stahk N Bulclnri, L/4061dan Muslim (Slnlnh Muslim, no.

556).

650 {B *-pulanTtrlisanlbnuRajab l

I
Ini juga salah satu ahsan kenapa Nabi $ lebih mernilih menjadi
hamba daripada raja. Pada hari penaklukan kota Makkah, seomng pria
berdiri di hadapan beliau, kernudian pria ifu gemetai. Melihat itu
Nabi $ bersaMa,

ijr 6 Ct,,#riS ;\;olL'ot$


.;i,-r.;llt Sr'sAk J|j
,
,y if;
"Jangw bkut, santngulnia aku bulen mia, aku ini hang amk
diri sanng wanita Qunisyyrg bbsa makan gandum." 5tt5
Selain itu, Ndbi S i.rgu p€rnah bersabda,
a O,

v
'f-t' ;l
6Cvi
lnk5a omglorang Kristqt
"Janganlah kalian mahulzlru sepati
gng men5anjung (Isa) puba Matym. Aku lnryptah s@mng huryb,
n aka kabkanlah, AMullah wa nsuluh (hanb Allah dan rasul-Np)'."
gt
Irnam ehmadlbedgta: Muhamnrad bin Fudhail menceritakan
kepada kami dari Umarah, dari Abu Zur'ah, dia berkata: Aku tidak
mengetahui hadits ini kecuali dari Abu Humirah rS, dia berkata,
"Jibil * pqnah duduk di hadaWn Nabi S. Ketika beliau melihat ke
langit, temSab ada malaikat gng turun. Lalu Jibril berl<ab, 'Malaikat ini
tidak pemah turun sejak dia dicipbl<an sebelum Hai Kiamat frba'.
Setelah malaikat ifu furun, dia pun bal<ab, 'Wahai Muharnmad,

586 HR. hun Majnh (Sunar lbnu ltrkJah, no. 3312).


w? HR. Al Bukhari lstnhih Al futipri, W\

KumpulanThlisanlbnuRajab tB 651
Tuhanmu mengufus diriku kepadamu, apakah angkau ingin merladi
s@rz,ng mia dan nabi atau hamba dan msul?' Jibril berkab,
'Rendahkanlah hatimu kepada Tuhanmu wahai Muhammad!' Nabi $
manjawab, 'Hamba dan msul'."S$

Salah satu riwaynt mural Yahya bin Abi Katsir menyebutkan


bahwa Nabi $ bersaMa,

M G J&?r,{jr ,VU k l*
.\brf r^j;L,/ c,J.'il
"Aku makan sepati lalng lnnb kinng dan.aku duduk
sepati halrya hatnba lainnSn. Seunggphntra aku hanglah s@nng
hamh." #9
Dia juga meriwalntkan dari jalur Abu Mi'syar, dari Al Maqburi,
dari Aisyah 6, bahwa Nabi $ bersaMa,

',rY"
/a
lf iw (
*e
'*r-t'ob $ l:JP '*t? tt :r!) J*S lroIu,
,',6
cA}.-Jl
fr

',Pro:u :Jtt ,,jb JL ir'.hit iJti ,,?r; &1


oo'
oK :Jt3 ,t:r* #' ,* iJve Ii!*tr 'd? "of
i

yUY u; - *) rlLlur Jr" hr j-;,


I
{

I
q

I
I
I

s88 HR. Al Bukhari (slnhih Al Bul<hari,2/23t1.


58e HR. hnu h'dlAth-TlvabqatAl Kubm,L/37L, cet. Dar Shadir). I

652 @, fumpulanTirlisanlbnuRajab I
ts i-;u;?r,i#' llU k l* l* ,Gf"
tor?. t ,o /
.J,rJl cb-
"Sanng malaikat telah dabng kepdaku dan berl<ab,
'saungguhn5n Tuhanmu mentnmryikan alatn unfukmu dan berpmn,
jilra qslau nau, mal<a silalan fudi mbi dan mP, dan iika mau silal<an
menjadi hanba dan msul'. Jibril kqnudian mernbqi sinwl kepdaku
agar muendahlan hati, mal<a aku maniawab, 'Nabi dan hamb'-"
Aist/ah berkata, "setelah itu Nabi S fidak lagi rnakan dengan
bertumpu dan berka'ta,'Aku nnlan seputi halng orz,ng lain mal<an
dan duduk seperti halnya omng lain 4r4u17."59o ,J

Dalam riwayat mutsl Az-Athri disebutkan bahwa, lorni


mendapat informasi bahwa Nabi $ didatangi oleh satu rnalaikat 1nng
belum pemah menjumpai Miau dengan ditemani oleh malaikat
Jibril g*. Malaikat itu kcrnudian berkata sedangkan malaikat Jibril diam,
. "sesungguhnya Tuhanmu mernberikan pilihan kepadamu, meniadi nabi
sekaligus mja atau nabi sekaligus hamba." Kemudian Nabi $ melihat ke
arah rnalaikat Jibril & seperti halryn orang yang sedang berkonsultasi,
lalu malaikat Jibril mernberi isyarat agar bersikap tawadhu' atau
merendahkan hati. Maka Rasulullah S p* berkata, "Nabi sekaligus
hamba."

Az-hhn berkata, "Omng-orang menyangka bahwa Nabi $


tdak pemah lagi makan dengan bertumpu pada sesuatu sejak
mengeluarkan pernyataan tersebut hingga ajal datang menjemput
beliau." e

5e0 HR. hnu *'d lAth-Thabqat Al Kubn, l/38L1.

KumpulanTirlisanlbnuRajab {S 653
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Umamah r$, dari

Nabi $, beliau bersabda,


z zd , o , 9, A i, / . //
ct$; agJ ,t $;. C J;4.;i ,* ?r
\f ,G';L;b 6';Abl'"tYt ,:q:, r; v :Lji
lzzz/
, .o7. I
dJ=JI oerat UL ttY ,l-ri *
o Crz t
3l r)^i Ju
.|$*,r 4 riyr,::lfli',
"Tuhanku $
"#fi
manawar!<an kepadaku unfuk manBdilan Batha'
di Makkah meniadi errats, kqnudian aku berkab, 'Tidak palu utalni
Tulanku, cukuplah aku kangng sehari dan lapr sehari -beliau
hal itu sebanyak tiga kali atau kira-kira sebanpk itu-'
Apbita aku lapr, nnka aku mqqdahkan diri kepda-Mu dan
mangingat-Mu. Apbik aku karyang, nnka aku basyufur kepda-Mu
dan mamtjiMu.'59l
Orang bijak berkata, "Barangsiapa yang mengaku sebagai
trarnba sedangkan dia masih merniliki maksud lainnya, mal6
pengakuannya itu bohong. Status hamba hanya pantas bagi orang Snng
menyingkirkan rnaksud dalam pernyataan ihl dan melalrsarnkan
perintah majikannya- K€fika ihr nama seorang hamba baru laSnk

disandangnya."

Setelah itu dia mengungkapkan syair,

sel HR. At-Tirmidd (Sunan At-Tirmidd, no.23471dan Ahmad (Mtsnad Ahnad,


s/2541.
Setelah meriwayatkannp At-Tirmi&i Mata, "Hadits im hasn'"

654 {$, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab

)
I
.I 7
I

G)')1, eiltt; d): * ert :lFc-

4-*,,1
'o.rbf'i;ti lJ:r+ q'U qio
,,wahai Amr, basikap lunaHah di sisi kilauan diriku 5png diketahui oleh
omng Jrang mendangar dan gng melihat'

Jangan panah menanggilku hamb, karqa hamfu adalah mnnku


yan7 FtW iuiur abu sebanatnSa'"

KumpulanTirlisanlbnuRajab {fif 655


KABAR GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG
YANG TERASING

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihayase2 6ri 66u


Hurairah 4*, dari Nabi $, beliau bersabda,

,1";. G q-i !:rU ,Qi iy-)t ?i.


I z
,.. ilo
.o6.rIJJ.;P
*Islam
bqrnula datam kadan kqnbti datam
taasing, dan al<an
kadaan t*asing seputi dimulain5n, rmle berunfunglah fugi omng-
omrrg tang t*asing."
Diriwaptkan pula dari hadits hnu Umar 41,5e3 dari Nabi S,
Miau bersabda,

.l:i. k ti? !'#,6i'r^; pl,)' 3l


s92 HR. Mnslim, lshahih Muslim, L451.
s93 HR. Mtslim (Shahk Muslim,146), dan dia menambahkan, "Mereka merayap
diantara dua masjid seperti merayapnlra seekor ular menuju lubangnp."

l
I

656 {S, fo-pulanTirlisanlbnuRajab i


j
.i

I
"saungguhnSn Islam bennula dalam kadaan tensing dan al<an
kembli manjadi tmsing seperti dimulainSn.

Imam Alunads94 dan Ibnu Majaftsss meriwayatkan dari hadits


Ibnu Mas'ud r{$ dengan penambahan di penghujung kalimat,

Ltlt :Jts t;r,iit ,yi,ilt i';:t t1- ,;;;


.,j,@l ,r
Rasulullah $ditaqn, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-omng
3Bng terasing ifu?" Beliau bersaMa, "Merel<a Sang berleps diri dari
l<aumn5a.

Diriwayatkan oleh Abu Bakar Al A;u6sss dengan lafazh,

G$ i,Su t.\r J;t t;- p u, i;i


.},6r 't;tsy/ o';'12;
Dikatakan kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, siapakah
omng-oftmg png terasing ifu?" Beliau bersabda, "Mereka 5png selatu
ma npafuiki manusia dari kmlahan."

Diriwayatkan oleh Imam lainnya dengan lafazh,"Beliau bersaMa,

. j4t'U **, d:!A'";,))t


'Mqeka 5png lari mernbwa agamantn dad fiblah'.Dsg7

5% HR. Ahmad lMusnad Ahnad,l/3981.


ses HR. hnu Malah (Surhn lbnu lukfizh,3988).
se6 HR. Al Aiuri (N Ghunb,4l

KumpulanThlisanlbnuRajab {@ 657
At-Tirmidzi5e8 meriwayatkan dari hadits Kutsair bin AMillah Al
Muzani, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi $, beliau bersabda,
lz

;p tif q';, 6'r l^;' u'nt oL

o
d
ol
L5*, LI 6r 3al 6 o}L)vi 'i$
':V"u,
6t
.L?
Saurgguhn5a agwru ini dimiai dalam kadaan t*asing, dan
"

al<an kembli dalam kadan tuaing; nnka buuntunglah bgi onng-


onng yang temsing, merel<a adalah oftng-orzng tnng mqnPefiaiki
ary-aw gng telah dirusak oleh manusia setelahku dari sunnah-
sunnahku."

Ath-Thabraniss meriuaptkan dari hadits Jabir, dari Nabi $,


dan di dalam haditsn5n disebutkan, "Dkatakan kepada Rasulullah,
'siapakah mereka wahai Ra$lullah?'Miau bersaMa, 'Mqeka adalah
oftng-oftrngtang mempqbaild kefrka manusia telah ruak'."
Ath-Thabrani5oo iuga dari hadits Sahl bin Sa'ad
dengan redaksi yang sama.

Imam Alxnad601 meriwayatkan dari hadits Sa'ad bin Waqqash,


dari Nabi S, dan di dalam hadibnSra berbunyi,

se7 HR. Ibnu Al Mubamk (Az-2N,1513), dan Nu'aim bin Hamrnad lAl Fibq
168) dengan redalsi, "Mereka yang la,ri dengan membawa agama mereka
berkumpul kepada Isa bin Maryam."
5e8 HR. At-Tirmidd (Sunan AtTtumidzi, 2630L
see HR. Ath-Thabarani 6l Arnth 4915 dan 87.L6).
600 HR. Ath-Thabararn (N lkbir 6/202 dan Ash-Slnshin 2901.
501 HR. Ahmad (Musnad,4hmad, 4/L61.

658 {S, Xo-pulanTirlisanlbnuRajab


y'; ;P
I lz
.u6t't;- tiy ,rqjt:,
"Mab ba unfungtah pda hari ifu oftngonang 5ang tmsingkan,
apbila ?ansb tdah nisak."
Imam Alunad5o2 dan AttrThabranio3meriwayatkan dari hadits
Abdillah bin Amr, dari Nabi $, beliau bersabda,

iJts i,j:A tlt tUii ,r.VA ;*


ftlli"x. u rf e:ra u,ti ,f ,P oPP
lc
c I lo1 I c
'ft*"tfr
"Bantnfunglah oftnganzng Snng taasing." Kami bertanya,
'Siapalrah oftmg-orang Snng terasing?' Beliau bersaMa, "Sekelompok
onng baik 5pg sdikit di dakm t<unputan onnpmng SnnS ietet( dan
bantpk, dan omng-onng gng manyelisihinSn lebih bant/ak daripda
yang manaatinla."

Diriwayratkan pula oleh AMullah bin Amr s@ara mar{uffi darr


mauquFos6 dalam hadits ini disebutkan,

,d*,. tii)t!;sr :Jts {V'ii n


u o //
:Jt,
,tlro,
l1,a ,, o7z /lou c 1,
.1)--Jl * flf /.d g. .!l f{i,o-
602 HR. Ahmad (Mwnad Ahnad, 2/177, 2221-
603 HR. Ath-Thabarani (Al Auath, 8986).
604 HR. Abdullah bin Ahmad lhtn'id,Az-ZuM, hlm. 149), Abu Nua'im llliw
N Aulitn' ,l/251,
dan Al Baihaqi lAz-ZtMu Al l{abir,2O4l.
HR. Ahmad W-Zuhd, hlm.77).

KumpulanlirlisanlbnuRajab dS 659
"Dikatakan kepadanya, 'Siapakah orang-orang yang
temsingkan?'Beliau menjawab, 'Mqelm gng lari dengan membawa
agaffn merel<a, dan Attah akan mangumpulkan mqeka bersama Isa bin
Matyam *'."
*Islao,
Redaksi $1 ileyr'fu-. bqmula dalam kadaan temsingf'
maksudnya adalah, manusia dahulu sebelum kedatangan
Rasulullah $dalam kondisi sesat, seperti yang disabdakan oleh Nabi $
dalam hadits lyadh bin Himar dan diriwayatkan oleh Mushm606,
o ltzz
fr'-P i&:* y.\r Tf J'*t il,r Lt
.7.t$l'uUg\1 |;:;;t
"Saungguhn5n Allah melihat paduduk dunia dan membenci
muela, fuik dari kalangan onng Amb abu lainnSn, kecuali sekelompok
oftng dari ahli ktab."
Ketrka Nabi $ diutus dan mendalapahkan Islam tidak ada yang
menjawab seruannya pada masa pertama keruali sedikit. Ifu pun melalui
proses sedikit derni sedikit dari suatu kabilah. Ketakutan selalu
menyelimuti orang-orang yang menjawab seruannla, baik dari kalangan
keluarga maupun kabilahnya. Nabi $ selalu disakiti dan diganggu
dengan berbagai macarn cam akan tetapi beliau senantiasa dalam
kesabaran karena Allah &. Keadaan kaum muslimin pada saa! ifu
sangatlah lernah, diusir dan dikeluarkan dari kaumnya. Hingga mereka
pun menyelamatkan agama mereka dengan jalan hijrah ke negeri yang
sangat jauh, seperti saat mereka berhilrah menuju Habasyah dua kali,
kemudian berhijrah ke Madinah. Di antara mereka ada yang disiksa
karena mempertahankan agama ini, dan juga ada yang smpai dibunuh.

6M HR. Muslim (shahih Muslim, 28651.

660 {$, Xu-putanTtrlisanlbnuRajab I


i
I
t

I
I

Begitulah kondisi orang lnng masuk Islam pada saat itu sangat
terasingkan

Kemudian Islam mulai menanpakkan diri setelah hijrah ke


Madinah dan menjadi kuat. Pemeluknya pun mulai terang-terangan
dalam menampakkan Islam, sampai manusia masuk ke dalam agama
Islam secara berbondong-bondong. Begifulah Allah menampakkan
agama.5nng mulia ini dan menyernpumakan kepada mereka nikmat-
\n.
Setelah Nabi $ wafat keadaannla masih seperti itu. Kaum
mr.rslimin saat ifu masih dalam keadaan istiqamah dalam agama mereka
dan saling tolong-menolong. Begifu juga kondisi umat Islam pada zarrnn
Abu Bakar dan Umar. Setelah ifu pun syetan mulai mengeluarkan tipu
dayanya kepada manusia, menyebarkan malapetaka diantara mereka,
dan melengkapinya dengan menebarkan fttrah syahwat dan syubhat.
Kedua fihah ini pun sernakin bertambah sedikit demi sedikit, sampai
menyeluruh tipu da5n syetan, dan banSnk dari kalangan manusia !/ang
menjawab seruannya, sebagian dari mereka ada yang menjawab
seruanryra di dalam fitrah dan sebagian lainnya ada png
sgrubhat,
menjawab seruannya di dalam fihah syahwat, ada pula yang
mengumpulkan dua fihah tersebut.

Kondisi seperti itu telah dikabarkan oleh Nabi $ dalam


haditsnya. Berkenaan dengan fthah syubhat diriwayatkan oleh Nabi $
dari berbagai jalur periwayatan bahwa umatrya akan terbagi menjadi
lebih banSnk dari tujuh puluh golongan. Semua golongan tersebut akan
rnasuk neraka kecuali hanlra safu, merekalah orang-oftmg 1nng berialan
diatas jalan Nabi dan para sahabatrp 0.
I

KumpulanltrlisanlbnuRajab @' 661


Berkenaan dengan fihah syahwat, disebutkan dalam Shahih
MuslinfoT, dari Abdullah bin Amr,.dari Nabi $, beliau bersabda,

"Ekgaimana jika telah dibukakan untuk katian p*bandahanan


Faris dan Rum, kaum apakah l<alian?' AMunahman bin Auf berkata,
"Kita akan mengatakan seperti apa yang diperintahkan oleh Allah
kepada kita." Beliau bersabda, "Abukah selain dari ifu, kalian al<an
sling berlomba-lomba, kemudian aling haad, kenudian slinq
bertolak-belakang, kemudian aling menbqtci."

Di dalam Shahih Al Buharto8, disebutkan sebuah hadits dari


Amr bin Auf, dari Nabi $, bdiau bersaMa,

;*f '"rJ,, ;€sL ;*f ril)t Y ,lntV


u;,'4G 6fur w'of'&ao
'13#r,a'fitr ts 6',_#6
l-tz
,F$ oK
/ /

"Deni Allah, bukanlah kelakinn Sang pling aku bkutkan,


tebpi aku bkut l<alau sandain5n teJah dilapngl<an bagi lelian dunia
sepati telah dilapngla nnja sebelun kalian, kemudian l<allan aling
bqtomh-lomba di dalamn5n dan l<alian pun al<an celal<a sepati
sebelun l<alian telah celaka..'

Di dalam Ash-Shahihairf@ disebutkan hadits dari Uqbah bin


Amir S, dari Nabi S secara rnaknanta iuga.

607 HR. Muslim (Shahih Muslim, 29621.


608 HR. Al Bukhari (Shahk Al E)khari,3158, rm15,64251dan Mr.rslim (Slnhih
Muslim,9261l.

662 s, **pulanTirlisanlbnuRaiab
j
Kefika telah dibuka pe6endaharaan Kisra pada zaman Umar rg
dia pun menangis dan berkata, "sesungguhnya ini belum pgmah.
dibukakan atas suafu kaum pun kecuali akan datang malapetaka kepada
metreka" Atau perkataan yang semisalnya.

Dahulu, Nabi $ sangat takut atas umatrya terhadap dua fttrah


ini. Seperti inilah kondisi yang disebutkan di datam Musnad Ahma&ro,
dari Abi Banah g, dari Nabi $ bersabda,

Glt "t# (, lzu


o'-/o-,2
^5..I9 (,;dl
l"
z g I
oL

:yb Gj j4)l ?w) & ).iJ 'f.,F


) .

.,s:Atci,,a)
"Sesungguhryn Wng aku bkutl<an atas lalian adalah godaan
qnhwt di dalam paut dan kqnaluan kalian, serta fihzah gng
manyaatl<an." Di dalam riwayat lain disebutkan, "Dan havn nafsu Sang
manymtl<an."

Ketika kebanyakan manusia telah masuk kepada dua fitrah ini


atau salah satunya mereka menjadi saling memufuskan tali silafuirahim
dan saling membenci setelah mereka saling mencintai dan saling
bersilafurmhim, karena sesungguhnya fitrah syahwat telah menjangkiti
kebanyakan manusia. Mereka terfitnah dengan dunia dan keindahannya,
dan menjadikan dunia sebagai terminal akhir dari fujuan mereka.
Unfuknya mereka mencari, dengannya mereka ridha, karenanya mereka
marah, mereka mencintai, dan mereka memusuhi. Sebab ifulah mereka

50e HR. Al Bukhari lslnhih Al Buldmri, 64241 dan Muslim (Slnhk Muslim,
22961.
610 HR. Ahmad (Musnad Alunad,4/4201.

KumpulanThtisanlbnuRajab tB 663
memufus tali silafurmhim diantara mereka, menumpahkan darah, dan
jahrh ke dalam maksiat kepada Allah.

Sdangkan penyebab fihah syrbhat dan hawa nafsu yang


menyesatkan adalah terpecah belahnya ahlu qiblat, mereka terbagi
menjadi bekelompok-kelompok, raling mengkafirkan safu sama lain.
Mereka pun menjadi musuh lang merniliki golongan dan mengusung
bendem masing-masing. Setelah mereka menjadi saudara yang
mempunyai satu hati seperti hati seorang laki-laki, dan tidak akan
selamat dari golongangolongan ini kecuali hanya safu. Merekalah yang
disebutkan di dalam sabda Nabi $,

f6t i\*;sall *f; J6r


ort

,l,r ?l|#J; ,p *ae ; \) ;{* U

.'gis ;" ft
"Akan ada sekelompok dari unmtku tarlg senantiaa bemda di
dalam kebenamn, tidak akan manbhaglan omng tnng meninggalkan
merel<a abu menyelisihi mqeka sampi dabng perl<am dari Allah, dan
mqeka senantias bqada dalam sepef,ti ifu." 617

Merekalah oftmg-omng Snng terasingkan pada akhir zalnan


seperti yang disebutkan dalam hadits ini, selalu memperbaiki kefika
manusia telah rusak, memperbaiki apa-apa yang telah dinrsak oleh
manusia dari Sunnah Rasulullah &, d* menyelamatkan agarna mereka
dari fthrah. Merekalah oremg yang terasingkan dalam suafu kabilah,
karena jumlah mereka yang sangat sedikit, tidak didapatkan dari setiap

611 HR. Al Bukhari (shahih AI Bulclnd,7311) dan Muslim lslnhk Mtslim,


15241.

664 ffi. fo-pulanlirlisanlbnu Rajab


j
kabilah kecuali satu atau dua, bahkan terkadang tidak didapatkan satu
pun dari setiap kabilah. Seperti mereka yang masuk ke dalam Islam
pada zaman pertama; maka seperti inilah para ulama menafsirkan hadits
tersebut.

Mengenai sabda Rasulullah $, "Islam bermula dalam keadaan


taasing dan akan kembali dalam ket*asingan seperti pada mulany;{N
Auza'i berkata, "Yang dimaksudkan bukanlah hilangnya Islam akan
tetapi hilangqn ahlu sunnah sampai tidak tersisa di suatu neg€ri kecuali
hangra safu."

Dengan makna png seperti ini banyak terdapat di perkataan


salaf pujian kepada sunnah dan mensifatinya dengan keterasingan, dan
menyifati pengusung bendemnya dengan sedikit. Pemah Al Hasan Al
Bashri berkata kepada para sahababrya, "Wahai para pengibar bendera
Sunnah, saling berkasih sayanglah diantara kalian, maka Allah akan
merahmati kalian, karena sesungguhnlp kalian mernpunSni jurnlah ya"g
tersedikit."

Yunus bin Ubaid berkata, "Tiluk ada sesuatu yang lebih asing
dari Sunnah, dan yang paling terasingkan adalah orang yang paling
mengetahuinya."

Diriwayatkan juga darinya bahwa dia berkata, "Seandainya dia


mer,rgetahui Sunnah maka dia akan mengetahuinya dalam keterasingan.
Omng yang paling terasingkan adalah orang yang mengetahuinya."

Sufiyan Ats-Tsauri berkata, "Saling berwasiaflah kalian dengan


kebaikan, karena mereka terasingkan. "

Yang dimaksud oleh para Imam dengan Sunnah adalah, jalan


png ditempuh oleh Nabi $ yang dimana beliau dan para sahabatrln
senantiasa pada jalan ifu, dan yang bersih dari segala syubhat dan
syahwat.
i

KumpulanlhlisanlbnuRajab lB 665
Oleh karena itu, Fudhail bin lyadh berkata, "Pengikut Sunnah
adalah orang yang mengerti apa-apa yang masuk ke dalam perutnya
dari sesuatu yang halal. Karena rnakan sesuafu yang halal termasuk ciri-
ciri Sunnah yang dimana Rasulullah S dut para sahabatrya berada
diatasnya."

Kernudian menjadi sesuafu png masyhur unfuk kebanyakan dari


ularna sekamng dari ahli hadits bahwa Sunnah adalah sesmtu lpng
bersih dari segala syrbhat dalam hal keyakinan, khususnya dalam
masalah keimanan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, msul-
rasul-Nya, dan hari akhir. Begifu juga dalam masalah takdir dan
keutamaan sahabat, mereka mengarang berbagai karangan lEng
berhubungan dengan ilmu ini dan menyebutrya dengan sebutan buku-
buku Sunnah. Sedangkan pengkhususan ilmu ini dengan nalna Sunnah
karena dampak negatif yang ditimbulkannla sangatlah besar, dan orang
yang menyelisihin5n berada di tepi kehancumn.

Sunnah yang sernpuma ifu adalah jalan yang selamat dari segala
bentuk syubhat dan syahwat, seperti 3png dikatakan oleh Al Hasan,
Yunus bin Ubaid, Sufuan, Fudhail dan lainnya. Oleh sebab itu, mereka
menyifati pengusung bendera Sunnah dengan keterasingan di akhir
zarnem karena jumlah mereka yang sedikit dan kemuliaan mereka
dengannlp. Dalam sebagian riwapt seperti di dalam talsr Al Ghumfu',
disebutkan, 'sekelompok omng baik 11ang sedikit di dalam kumpulan
onmg jelek yang banyak, png menyelisihirya lebih banyak daripada
gnng menaatinya."

Ini adalah petunjuk tentang jumlah mereka yang sedikit, sedikit


pula ormg yang menjawab senrannya kepada mereka dan gnng
menerimanya dari mereka, setrta banfnknSn orang png menyelisihiqp
dan menolaknya. Oleh sebab itu, banlnk puiian yang disebutkan dalam
hadits bagi orang yang berpegang teguh terhadap agarnanya di akhir

666 t&, KumpulanTtrlisanlbnuRajab


zarrrarl, karena dia seperti memqang bara api, sedangkan bagi orang
yang senantiasa mempertahankan Sunnah akan mendapatkan ganjaran
lima puluh orang dari selain mereka, karena mereka tidak mendapatkan
penolong bagi kebaikan

Mereka ini terbagi meniadi dtn bagia4, gaifu:

Pertama, mereka yang mernpeftaiki dirinya kefika manusia


dalam keadaan rusak.

Kdua, mereka yang memperbaiki apa-apa yang telah dirusak


oleh manusia dari Sunnah Rasulullah S. Ini adalah macaln yang paling
tertinggi dan yang paling mulia.

Diriwayatkan dari Ath-Thabarani dan lainny66lz dengan sanad


yang di dalamnyra terdapat penelitian khusus dari hadits Abu Umamah,
dari Nabi $ bersabda,
o

J$1,>:Lrt'tf ,$rj,rt vrr (-)'


,?aal
fur $d, 0JL
.'Jr,\J

d ir tui
.C

vf Gi-r &
t^-rL.{Wt 4AA)
.o(
t0l
t# dk bt ,A )ui
pv,-t)ri ,iy*u,sr
dt 'r"X'oi ,ir3Jt ui,
)qr\'rr'o{rrt3,eLbt)
)N,3 A ,6r*ri'itj ia;:t if ,ei- )'i ,6-iL.
tl ,A"l {\t }T i*:t ,t:r"eL>t) ;# Gk'01
612 Disebutkan oleh Al Haibami di dalam lukjna'Az-hvn'id (7/26t-2621 dan
dia berkata, "Hadits ini dirfuuaptkan oleh Ath-Thabarani, dan didalamnya
terrdapat Ali bin Zaid Snng dinilai mahtk."

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {$ 667
& a$? fi* & :^;t:t *'# )
,-At
|@,Wt,itt; ,epr{ il';t;
, t $ // z o 4,, ; t'.c t ,,'-z
i*-r- JA,YP ci==ruJl t-.j$ 1J-
,/
,r.9 rl
\,
t-e.5

CG

'4.s't'*G?t
';Sorngguhnyu di ai.- squatu ada pan*imaan dan
panolal<an, dan di dalam agana ini ada iuga WTqimaan dan
penolakan, dianbm panolakan agann adalah arya-apa 5nng l{alian
bemda di dalamnya dari kebutaan dan keiahilan, serb panyelisihan
dengan apa-apa gng Allah ufus kepadaku, dan dianbn panerimaan
agana adatah apabila suatu kabilah beserta pam pendudukng faqih
datam urusan agaIIEt, sampi tidak ditentui di dalamng kquali hanSn
safu orang fasik atau dua, merela dalam kadaan temniag lagi hina,
apbila mereka berbiam selalu menindas, ingin mengua,*i dan
mangania5n, bukankah termasuk dari penolakan agama ini adalah
dengan bodohng suafu kabilah baerta pandudukrya, sampi-sampi
tidak terlihat di datamn5n kauali hanp satu omng ahli fikih atau dua,
mereka berdua pun tertindas lagi terhina, apabila mqeka berticam
hendak menyuruh kepada perbuatan Wng baik dan melamng dari
pubuatan gng jelek, merel<a tertindas, tidak ada 5nng menerimanSn,

668 {$, Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab


dan temnia5a, mereka angat tertindas dan terhinakan, dan tdak
mandapatkan penolong lagi punbnfu. "

Rasulullah $ menyifati di dalam hadits ini seorang mukmin yang


mengetahui tentang Sunnah dan menrahami agama di akhir zarnan
ketika kerusakan telah merajalela akan menjadi tertindas dan terhina,
tidak mendapatkan penolong lagi pernbanfu.

Diriwayatkan juga oleh Ath-Thabamni dengan sanad yang di


dalamryn terdapat kelenrahan, dari lbnu Mas'ud, dari Nabi f) di dalam
hadits yang panjang k€fika menjelaskan tentang tanda-tanda kiarnat
beliau bersaMa,

i?t ,f :y:#t o't<'ol ,W*f 'uLft


.;At-u Jtl
"Dari brlda-bn& ldannt dalah s@nng mulonin bqada di
suatu l<aun l&ih tqhina dari@a An-Nqd."6Lg

An Naqadadalah: kambing kecil.

Di dalam Musnad Ahmad disebutkan hadits dari Ubadah bin


Ash-sharnit 49, bahwa dia berkata kepada salah seorang sahabatrya,
"Hampir saja apabila kamu mendapatkan umur yang paniang kamu
melihat seseorang yang mernbaca Al Qtr'an seperti bacaan
Rasulullah $, atau seperti seseormg Sang mernbaca seperti bacaan
Rasulullah # yang dimana dia mengulanginya dan mernpedihatkannya.
Dia juga menghalalkan apa-apa yang dihalalkan oleh Rasulullah $ dan
mengharamkan apa-apa lnng diharaml<an oleh Rasulullah $. Dia
mendapatkan kedudukan disamping beliau akan tetapi fidak
mernberikan manfaat dan kebaikan liepada kalian seperti kepala keledai

613 HR. Ath-Thabarani (4/1261.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab @' 669


i
I
I

yang sudah mati yang tidak memberikan manfaat dan kebaikan kepada
pemiliknya."

Selain ifu, ada juga perkataan Ibnu Mas'ud yang menyatakan,


"Akan datang zamannya pada manusia seseorang mukmin menjadi lebih
hina daripada budak PeremPuan."

Penyebab seseorang terhina di aLhir zarEn adalah karena


keterasingannya di tengah-tengah orang-orang yang suka merusak dari
ahli sytrbhat dan syahwat. Semua orang membencinya dan menlnkitinSn
karena dia menyelisihi ialan yang dilalui oleh jalan mereka. Tujuannya
mereka serta penjelasannp kepada mereka tentang kebobrokan akhlak
mereka.

Ketika Daud Ath-Tha'i meninggal dunia, hnu As-sammak


berkata, "sesungguhnya Daud melihat dengan hatinya terhadap apa
yang ada di sekelilingnya hingga penglihatan hatinya menutupi
penglihatan matanya, seakan-akan dia tidak melihat kepada apa-apa
yang kalian lihat, dan seakan-akan kalian tidak melihat kepada apa-apa
yang dia lihat. Kalian pun merEEa aneh kepadanya, dan dia merasa aneh
kepada kalian. Dia telah merasa aneh kepada kalian bahwa seakan-akan
dia hidup ditengah orang-orang yang telah mati."

antara mereka juga ada yang dibenci oleh istrinya dan


Di
anaknya karena mengingkari keadaannya, Umar bin AMul Aiu pemah
mendengar istrinya berkata, "semoga Allah membebaskan kami
darimu." Dia pun berkata, "rq*it."
Dahulu ulama salaf menyifati seorang mukmin dengan

keterasingan pada zamannya, seperti Al Hasan, Auza'i, dan Sufuan serta


lainnln.

Di antara perkataan Ahmad bin Ashim Al Anthaki (dia adalah


seorang ulama terkemuka pada zaman Abu Sulaiman Adh-Dharani),

ehO {S, fo-pulanTtrlisan Ibnu Rajab


"sesungguhnya aku telah melihat suafu zaman kembalinya Islam dalam
keterasingan seperti pada mtrlanya, dan kbrnbali penyifatan kebenaran
di tdah asing seperti pada mulanya. Apabila kamu
menginginkan seorang alim maka kamu akan mendapatkannya telah
terfitrah dengan cinta akah dunia, menyukai kemegahan dan
kepemimpinan apabila kamu menginginkan seorang ahli ibadah maka
kamu akan mendapatkannya iahil di dalam peribadatannya lagi
terpedaya, telah terwas oleh musuhnya hlis, telah sampai kepada
tingkatan badah tertinggi. Dia jahil dengan yang paling rendah, maka
bagaimana dia dengan fang paling teratas?! Semua itu seperti binatang
temak yang bengkok lagi jelek, serigala yang terpedaya, binatang buas
yang ganas, rubah yiing m€nerkam. Ini adalah penyifatan ahli zamanmu
dari kalangan ulama, haifzh Al Qur'an, dan penyeru kebenaran."

Driwaptkan oleh Abu Nu'aim di dalam HW Al Aulip'.


adalah penyifatan rnanusia pada zarnannla, bagaimana
Ini
dengan yang terFdi setelahnp dari bencana dan musibah png tidak
p€rnah terbesit di dalam akalnyra, dan Udak p€rnah ada di dalam
k*laplannya?!

Ath-Thabamni juga meriwaSratkan sebuah hadits dari Abu


Humimh S, dari Nabi $, beliau bersaMa,

. y ?f li €t*,it3.:*r"sr
'Pantqang bendem sunnahku ketil<a unatku sudah rusak almn
mandaptkan phala syahid." su

614 93. Al Fhibarni (Iutafina' Az-Zaw:a' id, l/L721.


setelah itu Al Haibami berkata, "Hadib ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani
di dalam Al Awith, dan di datam sanadnp terdapat Muhammad bin Shdih
AI Adawi, png aku belum melihat biogrd-fir&ra akan tetapi sisa peritrnyatrya
adalah tsiqah-"

KumpulanThlisanlbnuRajab {$ 671
Abu Syaikh Al fuhbahani meriwalntkan dengan sanadnya dari
Al Hasan, dia berkata, "Seandainln seseomng dari generasi p€rtama
dibangkitkan pada hari ini, maka dia tidak mendapatkan sesuafu dari
Islam sedikitpun kecuali shalat ini."

Kemudian dia melaniutkan, "Demi Allah, apabila dia hidup di


dalam kerusakan ini dan melihat peryJusung bid'ah menyeru ke dalam
kebid'ahannya, dan pencari dunia menyeru kepada keduniaan,

kemudian Allah menjagmga, dan hatinya rindu pdda masa salaf As-
shalih. Dia pun mengikuti petuah dari mereka, berjalan diatas
Sunnahnya, dan mengambil iiilan maka dia akan mendapatkan
pahala yang sangat besar."

Mubarak bin Fadhalah meriwayatkan dari Al Hasan bahwa dia


menyebutkan tentang orang kaya yang berlebih-lebihan, 9mS
mempunyai kekuatan mengambil harta dan menyangka bahwa tidak ada
hukuman di dalamnya, setrta menyebutkan ahli bid'ah yang sesat yang
memerangi muslimin dengan pedangnya, dan menakwilkan apa yang
diturunkan Allah dalam mengkafirkan kaum muslimin kernudian berkata,
"sudah menjadi sunnah bagi kalian demi Allah yang tiada tuhan yang
berhak disembah selain Dia, diantam kedtnnya ada orang yang berlebih-
lebihan dan bengal, serta orang-orang kayra dan jahil, maka bersabarlah,
karena ahli Sunnah adalah yang paling sedikit mengambil kekayaan dari
omng kaya dan tidak bersama ahli bid'ah dengan kebid'ahan mereka,
serta bersabar di atas Sunnah mereka, sampai mereka bertemu dengan
Rabb sernesta alam. Begitulah seandainya Allah berkehendak maka
jadilah kalian seperti itu."

Kemudian dia berkata, "Demi Allah, apabila seseorang

mendapatkan kemungkamn ini, ada png berkata, 'lkufilah aku'. Yang


lainnya berkata, 'lkutilah aku'. Maka dia al(an berkata, 'Aku tidak
mensinginkan kecuali Sunnah Mulnrnmad dD. Dia mencarinya dan

672 lB fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
bertanya tentangnya, sesungguhnya dia akan mendapatkan pahala png
besar, seperti itulah apabila Allah berkehendak maka jadilah kalian
seperti ifu'."

Seperfi ini juga yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dan lainnya,
dari Kumail bin Ziyad, dari Ali afu bahwa dia berkata, "Manusia terbagi
menjadi tiga bagian, yaifu: (a) seorang alim mbbani, (b) penunfut ilmu
kepada jalan kemenilgil, dan (c) sekelompok pemberontak pengikut
segala seruan. Mereka condong kepada setiap dngln, tidak menyalakan
dengan cahaya ilmu, tidak bersandar pada basis yang kuat."

Kernudian dia menyebutkan perkataan keutamaan ilmu sampai


berkata, "Hfr, sesungguhnSp di sinilah (seraya menunjuk ke dadanya)
keberadaan ilmu. Seandainya aku mendapatkan sebuah serangan, akan
tetapi aku mendapatkan serangan 1nng tidak arran di dalamnya kita
agama unfuk menghadapi dunia. Kita memperlihatkan
hujjah Allah dengan kitab,Nya, dan nikmat-Nya atas hamba atau
bantuan unfuk ahli kebenaran, bulonlah penglihatan 5nng bengkok,
yang telah menyebarkan keragrran di dalam hatinya dengan syubhat
pertarna kali yang muncul. Bukan juga ifu, atau keinginan dengan
luatrSn ketundukan nan kepafuhan kepada syahwat atau melekatkan
diri dengan mengumpullon harta dan menyimpannya. Kedtnnya
bukanlah penyeru kebenaran, mereka menyerupai binatang ternak yang
digernbalakan, begifu juga kernatian ilmu dengan kematian
pembawanya, 'Ya Allah, janganlah engkau kosongkan bumi dengan
pam peny.eru kebenamn yang membawa hujjah supaya fidak
terkalahkan hujjah Allah dan penjelasannya. Merekalah orang yang
jumlahnya paling sedikit dan yang paling besar kedudukannya di sisi
Allah. Dengan mereka Allah & mernperlihatkan hujjah-hujjah-Nya
sehingga mereka menyampaikannya kepada orang yang menyelisihinya,
dan menanamkan di dalam hati orang gang semisalnya. Mereka berada
I
di dunia dengan jasad mereka, akan tetapi ruh mereka terganfung pada .

I(rmpulanlirlisanlbnuRajab s' 673


penglihatan yang tertinggi. Merekalah para fthalifah Allah di muka bumi
ini, dan penyeru kepada aganEnya, serta aku rindu ingin melihat
metreka."

Amirul Mukminin S mernbagi pembawa ilmu menjadi tiga


bagian:

Pethma, ahli ryubhat, merekalah grang tidak merniliki cahap


dari para pernbawa ilmu, bahkan telah menyebar keragrmn di dahm
hatinr pada pertama kali dia mendapatkan syubhat. qrubhat itu pun
mulai m€nguasainlE, dan dia teriatuh di dalam kebingungan dan
keraguan dan akhimp dia kelgar dari serntn ifu menuju perbuatan
bid'ah dan kesesatan

Kdm, ahli sSnhwat, dia mengelompokann3p dalam dua

rEcam:
1. Orang yang mencari dunia dengan ilmu 5nng sama, dia
menjadikan ilmu alat unhrk mendapatkan dunia.

2. Omng yang mencari dunia dengan tidak menggunakan ilmu,


dan kelompok ini ada dua kdomPok:

a. Kelompok yang fujuanryn mencari dunia unfuk


kelezatannya dan syahwabrya, dia pun mernujanya, dan sangat cepat
dalam mencarinSn

b. Kelompok yangtujuannya mencari dtrnia unfuk


mengumpulkannla, dan menyimpannya. Merelia sernua bukanlah
penyeru agarna, bahkan mereka adalah seperti binatang temak. oleh
karena ifu, Allah S menyerupakan seseorang lnng diberikan Taurat
akan tetapi tidak mengamalkannya dengan keledai yang mernbawa buku
bawaan, dan menyerupakan alim yang jelek yang meninggalkan ayat
Allah,'dan tinggal lama di dunia, serta mengikuti hawa nafsunln dengan

67 4 d$, fo-pulanlhiisan Ibnu Rajab


seekor anjing. Adapun anjing dan keledai adalah paling hinanya
binatang temak dan paling sesat jalannya.

c. Kelompok pam pernbawa ilmu. Merekalah ahlinya dan


pernbawa benderanSn, pim perawatrln dan penjunjung hujjah-hujjah
Allah serta penjelasannya. Dia menyebutkan jumlah merel<a yang
sedikit, besar kedudukannya di sisi Allah itu menunjukkan sedikihya
bagian ini dan kemuliaannya di dalam membawa ilmu, sqta
keterasingannya diantara mereka.

AI Hasan Al Bashri rg, menrbagi pernbawa Al Qur'an dekat


dengan pernbagian yang dibagi oleh Ali & untuk penrbawa ilmu.

AI Hasan berkata, "Para penrbaca Al Qur'an terbagi menjadl


tiga golongan, yaitu:

Pethrna, ofturg yang mengambiln5a sebagai barang dagangan


unfuk mereka rnakan:

Kdra, oftmg lnrrg mqnegakkan huruf-hurufnya dan


mengabaikan , sombong terhadap penduduk di
negerinya. Mereka mendekatkan kepada kekuasaan, telah UanlEk
golongan ini dari para penrbawa Al Qtr'an, selnoga Allah tidak
menrbanSnkkan iumlah mereka.

Ketiga, oftmg png sengaja mencari obat di dalam Al Qur'an'


Mereka menaruhnya sebagai penawar unfuk hati mereka, berjuang
dengannya di dalam peperangan bersama mereka, rindu kepada tufup
kepala mereka. Mereka merasakan ketakutan, memakai pakaian
kesedihan. Merekalah omng-orang Snng A[ah berikan kepada metd<a
hujan, dan mengalahkan karena mereka para musuh. Demi Allah'
mereka dalam mernbawa Al Qur'an lebih mulia daripada bafu permata
berwama merah, dia mengabarkan bahwa mereka yang mernbaca AI

L
Qur'an karena Allah dan menjadikanq;a obat bagi hati mereka yan9

675
KumpulanTtrlisanlbnuRajab B
menghasilkan ketakutan dan kesedihan lebih mulia daripada batu
permata merah diantara pam pembaca Al Qur'an.

Amirul Mukminin Ali & menyilati para pembawa ilmu dari


golongan ini dengan berbagai sifat:

P*hma, ilmu telah m€nyerang mereka kepada perkara 5nng


benar. Maknanya adalah bahwa ilmu telah menuniukkan tentang tujuan
terbesar dariryn 5nifu mengenal Allah, rnaka mereka takut dan
mencintairya, sehingga dimudatrkan kepada mereka sesuafu Snng sulit
dilakukan oleh selain mereka dari orang-orang yang belum sampai
kepada apa-apa Snng telah mereka capai, dari orang-orang yang berdiri
bersama dunia dan kemegahannya, serta tertipu dengannp, merekalah
gnng hatinya belum mengenal Allah, kebesaran-N5n dan keagungan-
$n.
I
Sedangkan dalam hati mereka ada pengganti Snng lebih besar
dengan apa-apa yang telah mereka capai dari mengenal Allah,
mencintai, dan mengagungkan-N1n, seperti perkataan Al Hasan,
"sesungguhnya para kekasih Allah adalah orang yang malariskan
keindahan hidup dan merasakan kenikmatannya dengan apa Snng telah
mereka gapai dari seruan kekasih mereka, dan dengan apa yang telah
mereka dapatkan dari kelezatan cinta dalam hati.

Mereka tenang dengan hal yatg disukai oleh omng Snng tidak
mengenal Allah, karena orang-oftmg jahil merasa tidak senang dengan
meninggalkan dunia dan keindahannya. Karena mereka fidak
mengetahui yang selain-Nya. Itulah ketenangan mereka. sedangkan
orang-orang yang mengenal Allah metasa tidak suka dengan ifu, mereka
tenang dengan Allah dan mengingat-Nya, mengenal-N5n, mencintai-
Nya, dan membaca kitab-Np. Sementara omng-orang yang iahil
6sngal Allah merasa tidak senang dengan itu dan tidak mendapatkan
ketenangan di dalamnya.

676 d$, fr-pulanThlisanlbnuRajab


Kdua, mereka hidup di dunia dengan jasmani akan tetapi ruh
mereka terpaut dengan keinginan tertinggi. Ini merupakan isyarat bahwa
mereka tidak menjadikan dunia sebagai ternpat tinggal, tidak ridha untuk
menetap dan bertempat tinggal, akan tetapi mereka menjadikannya
ternpat untuk dilalui bukan untuk tempat tinggal abadi.

Semua Kitab dan Rasul berunsiat tentang hal itu. Allah & telah
mengabarkan dalam kitab-Nya tentang orang yang .beriman dari
keluarga Fimun, bahwa dia berkata kepada kaumnln di dalam
nasehahrya kepada mereka,

1-*'G9r iE "* qSIi i#J1 e S {,3y 44.


@ 'frfr3r;
"Hai kaumku, snungylry/a kdzklupn kl lanpkh kaanngan
(sqnqbn) dan saugalngp akhint ituhh nqpl Wg keJal." (Qs.

Ghaafir IttOI: 39)

Nabi $ b€rkata kepada hnu Urnar 6,615

"Jadihh lcantu di dunk s"akanakan lanu adalah oftng asing


abu mu.sfir."
Di dalam riwapt lain disebutkan,

.):#t JLl Gi!*;1 '"it


" HiturTglah dirimu bqsnn pn ahli kubu'."616

61s gg. Al Bukhari (shahk Al Etulthai,64l6l.

Kumpulan Ihlisan Ibnu Rajab {$ 677


Di antara wasiat-wasiat Al Masih *L yang diriwaSratkan darinya,
bahwa dia berkata kepada pam sahabatrya, "carilah oleh kalian
pelajaran di dalam dunia, iangan kalian makmurkan di dalamnga."

Diriwayatkan dari Isa Al Masih S bahwa dia berkata, "Siapa


grang mernbangun rumah di atas terpaan ombak? Ifulah dunia maka
jangan kamu jadikan sebagai tempat png kekal."
Seomng mukmin di dunia ini adalah seperti omng asing yang
meleunti suatu negeri, tdak menetap di dalamnya, keinginannya adalah
putang kepadanp dan mencari b€,l<al dengan apa lrang dapat
menghantarlonrqn di dalarn fiilan menuju ternpat tinggalnlp, tidak
bertomba-lomba penduduk nqleritersebgt png menetap di dalam4Ta di
dalam kemuliaan 5nng mereka dapat. Dia juga tidak merasa takut
dengan apa lnng akan menimpa mereka bertrpa kehinaan.

Ipdh berkata, "Seorang mukmin di dalam dunia


Fudhail bin
selalu dalam keadaan galau dan sedih, keinginannln hanp
mernperbaiki9lT p€ns€diiiann!,a saia. "

Al Hasan Al Bashri berkata, "Seorang mukmin di dahm dtrnia


seperti oftmg asing Snng fidak p€rnah takut akan keterhinaannp, fidak
berlomba{omba untuk mencari kenruliaannp, dia mernPunyai unrsan
dan mereka iuga mernpun5ni utusan.'

SebenamSn seorang mut<min di dalam dunia adalah orang 6hg,


karena bapaknya berada di dalam n€eri abadi, kernudian keluar
dariryn. Keinginannya adalah pularg menuju ternpat tinggaln5n png
pertama. Dia selalu rindu kepada negerinlp 1nng dirnana dia keluar

616 HR. Ahmad lMtsmd ,4hnad, 2/241 dql€tarl. lahzh, "Hitunghh dirimu
bersarna or.rng-orang yang tehh rnat."
6t7 Ar-Ram artinp adahh mernP€tbaiki sesuatu 5nng telah rusak sebagiannlra.
Lih. Al-Usan dari kata: p,r

678 {S, fo-pulan lhlisan lbnu Rajab


darinln seperti ada perkataan, "Cinta kepada negeri adalah sebagian
6uri irr'rurr." 618

Juga seperti yang dikatakan:

)F )\'inlii;r ,;ath:;;A)f '€


I
"B*ap.bngk rumah milik saamng Sang dapt manyanangl<an
seomng panuda.

At<an tetapi kerinduann5a selalu bqada di datam rurnah yang palana."


S€bagian guru kita mengatakan yang maknanya sebagaimana
berikut:

,SJlrWtJiir $:6 6y 9* erl; Jr'"A


'&tG:J\(1:'F 6;'rk"ii' ,p'15i
i:;;'# 4 t
l.P -r{ Iiiv'rf y.Y'r>b:1,1 ,s1; sL f-iJtlf fr);; "rij
&*qil*\t *.>lq C'q* oyTt*ro,sl:
"Marilah peryi ke surga Adn l<arena saungguhn5a di dalamrya

Ada rumahmu gsang perhma lali dan di dalamn5n terdapt tenda-tenda.

tebpi kami adalah bumnan musuh aplah l<amu dapt melihat.


P
Kib kqtbti ke tanpt tu gat kib datam kadaan selannt.
Mqel<a man5nngka bhvra omng asing apabik telah iauh

dan manepi di dalam ta npt Ungafup dia al<an ma ugi.

618 Pel61um ini dinisbatkan kepada NabiNakan tetapi fidak benar


penisbatannp kepada beliau. Uh. Kasytul Kha{a' (l/4134L41 dan Adh'
DhaIkh(no.36).

KumpulanTtrtisanlbnuRajab {$ 679
Adakah ketaasingan Spng mel&ihi ketuasingan kib
Yang mana pm musuh telah maniadi pemimpin kib''
di sini terbagi menjadi bebempa
Orang-omng yang berirnan
bagian: Dantam mereka ada 5nng hatiqn terpaut dengan All+. Ada
pula 5nng hatinya tepaut dengan sang pencipta. Merekalah omng:orang
lEng mengenal Allah, mungkin Arnirul Mukminin mengiryamtkan
kepada bagian ini, orang-orang yang m€ngenal Allah iasad mereka di
dunia akan tetapi hati mereka di sisi sang Raja.
. Di dalam Mamsil N Hasan dari Nabi $, diriwa5ntkan dari Rabb
kita yang tertinggi, Dia berfirnran di dalam hadits qudsi, "Tanda-tanda
kebercihan adatah apabila hati saamng taput dengan-Ku, apbila
seputi itu dia tidak pernah melupl<an dalam keadaan aW Pw, apbila
sep*ti itu Aku akan mqnbqikan nikmat kepdang dengan hatinSn
tqsibukkan dengan-Ku, agar dia tidak metupakan-Ku, apbila dia tidak
melupkan-Ku maka akan Ku gaakkan hatingn, apabila dia berkab
mala dia berkata untuk-Ku, apabila dia diam maka dia diam untuk-Ku,
619
merekatah gng akan mandaptl<an putolongan dari-Ku."

Orang-orang yang berada di dalam masalah ini merekalah paling


terasingnya orang yang asing. Keterasingannya mereka adalah paling
mulianSn suafu keterasingan, karena keterasingan menunrt para ahli
ilmu ada dua macam: zhahir dan batin.

Keterasingan yang berbenhrk zhahir adalah keterasingannya


pam ahli kebenaran di tengah-tengah orang-orang fqsik, orang-orang
yang jujur diantara para ahli riya dan mgnafik, ulama diantam pam atrli
kejahilan dan kebobrokan akhlak, ahli akhirat diantara pam ulama dunia
1ang tidak punya rasa takut dan kasih sayang' omng-oftmg zuhud

619 Disebutkan oleh Ibnu Raiab di dalatn Jant'ul ulum ural Hihn dalar^
penJelasan hadits kelima bejEs ll/y2) dan dia berkata, "Hadits ini
diriwaptkan oleh hrahim bin Junaid."

680 {S, fo-pulanTirlisanlbnuRajab


diantam orang-orang yang menginginkan segala sesuafu padahal tidak
akan kekal.

Adapr.[r keteraiingan 5nng berbenfuk batin adalah ketemsingan


dalam hal cita-cita. Ifulah keterasingan orcng yang mengetahui diantara
para manusia seluruhnya, sampai para ulama, ahli ibadah, dan ahli
zuhud, merekalah yang senantiasa berdiri bersama ilmu, ibadah dan
kezuhudan mereka. Mangkan mereka berdiri bersama yang

disernbahnya, fidak bisa menaikkan hafi-hafi mereka.

Abu Sulaiman pernah menyifati mereka dengan berkata, 'cita-


cita mereka bulenlah seperti cita:cita manusia, keinginan mereka
bukanlah seperti keinginan mereka, dan doa mereka bukanlah seperti
doa mereka."

Dia pernah ditanya tentang arnalan 1ang teftaik, dia pun


menangis dan berkata, "Apabila t€rlihat di dalam hafimu Snng dimarn
kamu tidak menginginkan sesuatu di dtrnia rnaupun di akhirat kecr-rali
sesuatu tersebut."

Yahya bin Mu'adz berkata, "Ahli arhud akan terasing di dunia,


dan orang yang mengetahui terasing di akhirat itu menunjuklGn bahwa
ahli zuhud terasing diantara ahli dunia, dan omng lpng mengetahui
terasing diantara ahli akhirat, yang tidak mengetahuinya baik itu ahli
ibadah maupun ahli zuhud, akan tehpi yang mengetahuinya ialah yang
sernisalnya, dan cita-citanya adalah se'perti cita-citanya."

Mungkin saja terkumpul unfuk seseoremg yang mengetahui


keterasingan sanua ini, atau kebanyakannya atau pula sebagiann5n,
mal6 janganlah kamu tanya keterasingannya pada saat ifu. Para ahli
ibadah terlihat diantara para ahli dunia dan akhirat, akan tetapi omng
yang mengetahui fidak tertihat diantara para ahli dunia dan akhirat.-

KumpulanTirlisanlbnuRajab {B 681
:

Yahya bin Muadz berkata, "Ahli ibadah masyhur dan orang lBng
mengetahui tidak terlihat, mungkin saja tersembunyi keadaannp, dan
dia pun berprasangka buruk kepada dirinya sendiri."

hrahim bin Adham berkata, "Aku tidak melihat perkam ini


kecuali pada seseorang l,ang tidak mengetahui pada diriryTa dqSr juga
fidak diketahui oleh para manusia."

Di dalam hadits Sa'ad yang diriwayatkan dari Nabi $, beliau

bersabda,
n;-}i,r
.',#t 6ar'nfutifjr 3t
"saunggahnSa Altah manyl<ai s@ftng hamb png batqw;a'
l<a1a dan sanbunyi-sanbunYi." 620
Di dalam hadits Mu'a& 3nng diriwayaktan dari Nabi $, beliau

bersaMa,
c i t1", a

Gr$,ip\tir+t\t DV U r.-^.-r- dlll oL


'qrf ,bl,j,{ ? riu- o,D ct-fr- e t):e
,o!,otoirclt,t
IJI

.rijr ubt6itU
"sesungguhnSn Nlah mmyti<ai dan hamba-N5n Wng
tercunbunyi dan beftaqwa, apabila mqeka hadir mqeka tidak dikenal,
dan apbila mereka tidak hadir tidak ada Sang mencarin5m merekalah
627
pm imam yang dibe,ri petuniuk dan lanpunSa i1-r."

620 HR. Muslim lshahlh Mtslin, 29651.


621 HR. hnu Maiah lsunan lbnu lu{aPh,3989) dan Al Hakim lN Mtsbdmk,
l/4, dan4/3281.

682 $, Xo-pulanlhtisan lbnuRaiab


Dari Ali, dia berkata, "Berunfunglah bagi oftmg yang dikenal
dengan celaan manusia, mereka tidak dikenal oleh manusia akan tetapi
Allah mengenal dan ridha kepada mereka. Merekalah para Imam yang
dibed pefunjuk, tersinari dengan mereka setiap fitrah yang gelap."
Ibnu Mas,ud.{sberkata, "Jadilah pernbaharu hafi, pelembut
baju, lampu yang menerangi kesesatan, niscaln kalian fidak akan
diketahui oleh penduduk dunia akan tetapi dikenal oleh penghuni
langit."

Merekalah paling khususnyaomng-orang yang terasing, yang lari


menyelenratkan agarnanya dari fihah, orang yang tenrsir dari
kabilahn5ra, dan yang akan berkumpul bersama Isa bin Maryam &.
Mereka diantara para penduduk akhimt lebih mulia daripada batu
permata yang betwama merah. Maka bagaimana kedudukan mereka
diantara penduduk dunia?! Dia tersenrbunyi diantam dtra kelompok
pada umumnya:

ytL JP.rqf:r'a'qU
€11 A€/t o;,f
.), , o7. c. '

&tu iulr if:;'*


*r.,6
GF Li"J *ltl- afy
"Aku telah tasetnbunyi dari nns de.ngan manggunakan blanqan
fit/aPnt/a

Maka nnbku melihat nnsa alan tebpi dk frdak bia melihahg'

SeanaanW kanu berbng kepada hari tanbng namaku maka dia tidak
al<an mengebhuin5a

Kumpulan lhlisan Ibnu Rajab B 683


I
l

dan berbnSm.dimana tempt frnggalku maka dia tidak mangetahui


tantpt tfuggalku."
Barangsiapa yang terlihat dari mereka diantara manusia, maka
dia bersama manusia dengan jasadnya, akan tetapi hatinln terikat
dengan tempat Snng t€rtinggi, seperti yang dikatalGn oleh Amirul
Mukminin dalam menyifati mereka dengan berltrata:

l+c:!)t"of ?ir
*t G c';)t){; eil-*i6
"Jasadku bercamaku at<an tebpi lntiku tidak bqsma kalian'

Jasad benda di dalam ketensingan akan tetapi ruh bemda di tenpt


tinggal."

Rabi,ah menyenandungkan sebuah syair yang seperti makna ini:

G.#':tnr G':JIIL'rA
oll ,..6 c . c oro€.

€-b:l;l g" O>-41j

Urri,F.,*'J.';r,
,*: )Ft,i,++t
"Aku telah meniadikanmu di dalam hati sebagai panbianku,

dan munpetsilakan iaadku hgi siap tpng ingin duduk daryanlil.


Jasd dariku unfuk tqtnn duduk sefugai suafu ketanangan,

dan ketwk hatiku bemda di dalam hatiku sebqai pananangku."

684 {$, fo-pulanThrtisanlbnuRajab


Kebanpkan dari mereka tidak hnt unhrk bercampur dengan
manusia, malG dia pun lari menuju kesendirian bersama kekasihnya'
Oleh karena itu, kebanyakan dari mereka mernperbanyak kesendirian'

DilGtakan kepada sebagian mereka, "Apakah kamu fidak


mefttsa kesepian?"Maka dia berkata, 'Bagaimana aku merasa kesepian
sdangkan. Dia berkata, "tAlku ternan duduk bagi siapa saja yang
mengingat-Ku?!"

Yang lain berkata, "Apakah ada omng lrang merasa kesepian


padahal dia bersarna Allah?"
*Barangsiapa ya"g tn€[l* kesepian
Sebagian yang lain berkata,
dengan kesendirian rnaka t<arena sedikitnya berternan dengan

RabbnSra."

Dahulu Yahya bin Mudz mernperbanfk mengasingkan diri dan


menyendiri, rnal6 saudaranga pqn mencacinln seraya b€rkata, "Apabila
kamu bersama manusia maka bergaullah bersama mereka'" Kernudian
Yahfta b€rl6ta, "Apabila kamu hsarna manusia rnaka bergaullah
bersama Allah."

DkatalGn kepadanp, "Apabila kamu mengabaikan manr'sia


rnal6 karna siapa kamu aftan hidup?" Kernudian dia menjawab,
"Bersama dengan Dzat y6ng akan kamu ternui setelah kamu tinggalkan
mere&a."

Ibmhim bin Adttarn ungkan sebuah st/air yang


rnalsrantp adalah:

krrf',fr.iU.jlt'-J,;-?t kt* G fp'6:u'o"1;


kt- Jt'rrp';a G1Sr ,r,#*
"Aku telah maninggalkan manwk dani wfuk bqsama-Mu

KumpulanTtrlisanlbnuRajab $. O85
dan telah aku buat5ntim anakku demi untuk melihat-Mu.

Seandaingm hgkau mqnufus kainAan ini abu maemukl<ann5n.


Tidak akan rindu hati ini kepda selain-Mu-"

Ghaa,van pernah dicela karena sering menyendiri, maka dia


berkata, "Hatiku telah mendapatkan apabila duduk bersama
Dzat Snng akan memenuhi kebufuhan-Ku."

I(arena keterasingannln diantara manusia mungkin sebagian


omng menyangka bahwa olzmg tersebut gila karena jauhryn keadaan
dia dengan kBadaan manusia, seperti uu6is juga dikatakan seperti itu.

Dahulu Abu Muslim Al Khaulani banyak mernbiasakan dzikir,


lisannyra tidak pernah berpisah dengannyn, maka berkata ses@mng
kepada muridnya, "APakah Gurumu sudah giila?" berkatalah Abu
Muslim, "Tidak wahai saudaraku, akan tetapi inilah obat dari kegilaan."
Di dalam hadits622 disebutkan dari Nabi $ bersabda,

.'o:;;rjA,phr rifir
"hgathh (sdutlrt) r4llah annpi muel<a mangabl<an dia gila."

Al Hasan kefika menyifati mereka berkata, "Apabila Para orang


rnng Fhil melihat mereka, rnaka disangle adalah orcng 1nng sakit.
Sesungguhnln mereka 6dak dalam keadaan sakit. Mereka tdah
tercampur pihrannya.

622 y1g. Ahmad (Mwmd Ahmad, 3/681, AM bin Humaid (925), Abu Ya'la
(1376), Ibnu Adi W lhmil, S/g$Ol,lbnu Hibban (816), dan Al Hakim (,'U
Mwbdnh l/499i1dari hadts Abu Sa'id AI Khudri, dengan sanad Spng
dhalf,l<arerc lemahnp.riuayat Durrai Abi Samh dari Abul Haitsam, dan
hadits ini diingkari oleh hnu Adli di dahm N lhnildanAdz-Dzahabi di dalam
AlMian.

686 {S, Xo-pulanTtrlisanlbnuRaiab

'a

, -:a
Mereka telah tercampur dengan perkara png sangat besar,
perhatikanlah derni Allah mereka telah t€rsibuldon dari memikirkan
dunia kalian."

S€p€rE rnakna ini ada yarg ber*ata,

,r*'e dv,\tltt iit


'i'b GPt- €t- d d'#t
,i; !)tlv tel-';t
';At*i; ;b Jt)Y tj;
(f-fd, *).) { ,lt) J L-"r'

'Kaucian cinb bgiku fi&k a& gg maggpntikannt/a

fulranhh tuiun kepqrhnpimnfu se,lain kalian.

Dari panbiara nku keplakatian mqdra dialah onng


Wry sakit
Maka aku kabkan aku nE ih mantpngi pq$kft ru."
Di dalam L66623 disebutkan, bahura Nabi $ belunsbt kepada
seseorang dan bedrata,

,# t3.irt ,y gi-t
.:ei1r, Y ,*:*J; s,4k
"Malulah kalhn k& AIhh sWfr kalian nnfu kepda da
onrryI lald-lald ei ke.lwgan u gang bik, pg tidak WrEh fupisah
danganmu"

623 HR. Ibnu Adi W l{amil, z/ffi, 4/l4l0ldengan an'rzdyarg dlail

IftrmpulanThlisanlbnuRajab {s- 687


Di dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi $ bersaMa,

'e irJ;}i,r 3f r- bf rt:iyr [;l ,


. \:-i5

"Iman Wng plfuig ubma adalah katnu mengebhui bhwa Nlah


sqtantias betsamamu." 624 ' - i'

Di dalam hadits yang lain disebutkan: Nabi $ ditanya,


"Bagaimana cara seseomng mensucikan diri?" Beliau bersaffia, "Drb
harus mangebhui fuhva Allah sqmntias beffinanp dtrum Pun dk
Ma." 6%

Di dalam hadits Saang lain juga disebutkan bahwa Nabi $


bersaMa,

)L3 ...,iib r\&i /a


t/l' ;9 Ga?r'3
lttarn.f .r. 16.1'.c.
,M Alll 0l * r*_f d^p-

'Tiga golongan Sang senantiaa Allah ?t*" menaungin5a


dirmna tidak ada naungan s&in rntngarnt/a. . . salah safurya adalah
626
Wtg man5adari bhva dk selalu bqsrru Allah!
:@nng

624 HR. Ath-Thabarani (Al Austh, dan Al l{abir sepe.rt disebutkan dalam
Majma' Az-hm'ld 1/60l-
62s HR. Ath-Thabarani (Ash-Slngttr, I/ZOL, 55n.
626 HR. Ath-Thabararn W lhbr 8/285) dari hadib Abu Urnamah dan Al
Haitsami lMaima' Az-hwa' ld, lO/2791.
Al Haibami berkata, ,'Di dalam sanadn5n terdapat Basyr bin Nurnair png
' dinilai mahuk."

688 {S, fo-pulanTirlisanlbnuRajab


Diriwayatkan s@am st ahih dari Nabi $ bahwa beliau pemah

ditanf tentang ihsan maka beliau menjawab,

iy;t;'5,1 I'oY ,it| 'ek ?nt':#'u(


r .'!11
ul{arnu man\runtbh Allah ,** lannu melihat-Itl5p,
apbila lranu f*lak mdilnbg nmb kebhuilah bahun Allah sqantias
mditnanu.'6tl
Abu ubadah..Al h"rkhturi mempunSpi beberapa bait !,ang indah,
akan tetapi dia menjdek-ielekan rnakhluk dengan perkataannSTa, 'Aku
terahmernperbaikitr;Y-ffi;wse'lnpu'lna:

Gut€16,?;i1)
($'!:r;. rtt* Lr:k3.1 Ci

-Y'f L['t1ai;
'{ra Ea.'e
n L'):r;.l)
GYf Lf 'o\o?-
ib?)*i>nopr:
*L?\\*'*
6n HR. Mrslim lshalnh Musfrm,$l.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab {P 6s9
6:At * o':buijt |F u ri1 l
ti 1>< ,f px f+
4*vti,un-e$t-Li
ofTt&Aiiy
irlj$n!*orr\
Gu)'e i.pllb?t
,!'*'e ef ;>4ru't
d)t ;;ur'l
"Vt;f
'sealan-akan pengauns darimu mengawasi al<alku

dan png lain mazgavnsi panglihabnku dan lianku-

Aku tidak melihat dengan mabku setelahmu suafu pemandangan

5nng marynkitkanku kauli aku mangabkan dia telah manabp


w;ajahku.

Tidak juga mulutku bogqa" untuk melafall<an suatu lalimat setelahmu.

Untuk selainmu kquali aku telah mangabkan dia telah


mendangarl<anku.

Tidakiuga terbait kepda selainrnu suatu pikimn

di dalam hati kauali itu akan mengekangku.

Apbita seseorang Wng duduk tidak terhibur dengan hawa nafsu

dari mengingat fulan abu mengingat perkataan fulan.

690 {$, fr-pulanThlisanlbnuRajab


Akutetahmandapatlansannfugangmanghibwselainmqindulanku
unfuk dekat dangan btian ampi aku memsa bosan'
Wahai sudamku, iuiur afu telah bsan bqtqnu dangan mereka

dan mqunduklan Padarynku sqh lisanku'

Tiltakkhsehgiandaptmangfiiburmqe.kaal<antebpiaku
tutu dalam setiap ptiuru telah mdihatku''"

SamPaidisiniaPa}Iangdis€butlGnolehspihhlbnuRaiab,
perkataan ini' segala
s€rnqga nrur, r mernberinlp kehryan di dalam
Nabi
puji haqn milik Ahh, shalaruat serta salam tercumhkan kepada
Muhamrnad $, keluarganya, dan para sahabahp'

KumpulanTlrlisanlbnuRajab trB- 69l


DAFTAR ISTILAH IIADITS

Hadits Ucapao perbuatan, sikap, sifat dan pengakuan


yang dinisbatkan ke'pada (atau diklaim berasal
dari) Nabi &t.

Hadits qudsi Firrran yang disampaikan kepada Nabi $ lewat


ilham atau mimpi, lalu maknanya disampaikan
olehNabi $ dengan gayabahasa sendiri'
I

Atsar Hadits, kfiabar, atau Sunnatr.

Periwayat Orang yang menyampaikan atau menuliskan


dalam buku hadits yang pbrnah didengar dan
diterima dari orang lain (gurunya)'

Takltrij Upaya menjelaskan hadits dari aspek derajat,


sanad, dan periwayat yang telah diriwayatkan
oleh penyusun kitab hadits.

Sanad Rentetan PeriwaYat hadits Yang


menghubungkan matan (ipi redaksi) hadits
dengan Nabi $.

Sanad ali Hadits yang diriwayatkan oleh sedikit


periwayat.

Sanad nazil Hadits yang diriwayatkan oleh banyak

(safi1) periwayat.

Matan : Isi redaksi hadits.

692 s' fr-pulanThlisanlbnuRajab


i

,l
Mutawatir Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar
periwayat, yang me,lrurut kebiasaan sangat
mustahil para periwayat tersebut sepakat untuk
berdusta atau memalsukan hadits.

Ahad Hadits yang me,miliki satu, dua, tiga, atau lebih


periwayat di setiap lapisan atau tingkatan para
yriwart.
Masyhur Hadits yang diriwayatkan oleh tiga atau lebih
periwayat dan belum me,lrcapai tingkatan
mutmtatir.

Aziz Hadits )ang diriwayatkan oleh dua orang


periwayat walaupun kedua periwayat tersebut
hanya ada di setiap thabaqah (tingkatan
periwayat hadits), lalu hadits itu diriwayatkan
oleh sekelompok orang.

Gharib Hadits yang hanya diriwayatkan oleh satu


periwayat di setiap tingkatan periwayat.

Syahid Hadits )rang mengikuti hadits lain namlm


sumbernya berasd dari satrabat lain.

MutabiT Hadits yang mengikuti hadits periwayat lain


Mutaba'atr yang berasal dari gurulya atau' guru dari
gurunya.

Shahih Hadits yang dinnkil oleh para periwayat adil,


dhabith, muttashil (sanadnya tidak terputus),
trdakbq-iltar, dan tidak syadz.

Adil Motivasi yang me,ndorong seseorang untuk

Kumpulan Thlisan Ibnu Rajab {$ 693


selalu bertindak talora, menjauhi dosa-dosa
besar dan kebiasaan melakukan dosa-dosa kecil,
serta meninggalkan perbuatan yang dapat
menodai agama dan etika, seperti makan di
jalan umum, buang air kecil di tempat terbuka,
dan bergurau s@ara berlebihan.

Dhabith Orang yang memiliki daya ingat yang kuat dan


lebih banyak kebetrarannya daripada
kekeliannla.

Muttashil Sanad yang bersambung dan tidak ada


periwayat yang gugur. Maksudnya, setiap
periwayat dapat saling bertemu dan menerima
hadits s@ara langsung dari gurunya.

Illat Cacat atau kekurangan yang samar yang dapat


menodai ke-shahih-at sebuah hadits, baik
dalam s anad manprtn matan hadits.

Syadz Hadits yang diriwayatkan oleh periwayat yang


haditsnya diterima bertentangan dengan hadits
yang diriwayatkan oleh periwayat lebih Luat,
lantaran ada ketebihan jumlah sanad atau
kelebihan ke-dhabith-an periwayat atau ada
aspek penguat lainn1la.

Hasan Hadits yang diriwayatkan oleh periwayat adil,


kurang dhabith, sanadnya muttashil, tidak ber-
illat, dantidaksyadz.

Hasan lidzathih Hadits yang memenuhi syarat hadits hasan


(diriwayatkan dari periwayat adil, rngatannya
kurang kuat, sanadnya muttashil, tidak ada illat,

694 @, Xo-pulan Tirlisan Ibnu Rajab


dan tidak syadz).

Hasan tighairih Hadits dha'if yangbukan disebabkan oleh faktor


kelupaan' periwayat, banyak melakukan
kesalalraru orang fasik, mempunyai rnutabi' atan
syahid.

Musnad Hadits marfu' (yang dinisbatkan kepada


Rasulullah C) dan sanad'nya muttashil -

Muttashil Hadits yang merriliki sanad bersanrbung sampai


kepada Nabi * (muttashil marfu) atau hanya
sampai kepada sahabat (muttashil mauqufl.

Marfri' Perkataan, perbuatan, atau pengakuan yang


dinisbatkan kepada Nabi $, baik sanad-nya
bersambrmg maupun terputus; baik yang
me,nisbatkannya'sahabat maupun lainnya.

Dha'if Hadits yang tidak memenutri salih satu atau


beberapa hadits shahih atau hadits hasan.

Maudhu' Hadits )rang dibuat oleh seseorirng dan


dinisbatkan kepada Rasulullah $ secara palsu
dan dusta, baik secara sengaja maupun tidak.

Matnrk Hadits yang hanya diriwayatkan oleh satu omng


periwayat dari or:mg yang dituduh telah
melakukan kebohongan dalam meriwayatkan
hadits.

Munkar Hadits yang diriwayatkan oleh onmg yang


sering melakukan kesalahan dan kelalaian, atau
orumg yang kefasikannya.bukan lantaran dusta

KumpulanTlrlisanlbnuRajab {$ 695
yang terlihat jelas. Atau hadits yang
diriwayatkan oleh periwayat yang ttdak tsiqah
(dha'rf), yang bertentangan dengan periwayat
yangtsiqah

Ma'nrf Hadits yang diriwayatkan oleh periwayat tsiqah,


yang bertentangan dengan periwayat tidak
tsiqah (dha'rfl.

Mu'allal Hadits yang setelatr diteliti dan disetidiki


terbukti mengandung unsur salatr sangka dari
periwayafrrya dengan .caf,a menganggap hadits
yang san4dnya terputus (munqathi) sebagai
hadits muttashil, atau menyelipkan sebuah
hadits ke dalam hadits lain.

Mudraj Hadits yang teftukti mendapat tanrbahan


redaksi lain berdasarkan asumsi bahwa redaksi
tersebut adatah bagan dari hadits tersebut.

Maqlub Hadits yang mengalami konfradiksi dengan


hadits lain, lantaran salah menempatkan, baik
dengan cara disebutkan terlebih dahulu maupun
di akhir (redaksinYa terbalik).

Mudhtharib Hadits )rang mengalami konhadiksi dengan


"
hadits lain, lantaran ada beberapa jalur
periwayatan yang berbeda-beda dari periwayat,
sehingga tidak mungkin digabungkan atau
ditentukan mana yang lebih luat.

Muharraf Hadits yang me,ngalami konfradiksi dengan


hadits lairu lantaran terjadi perubahan syakal .
(tanda baca vokal dan konsonan) kata,

696 $, Xo-pulanTtrlisanlbnuRajab

)'a
,t :
sementarabentuk tutisannya masih tetap ada'

Mushahhaf Hadits yang mengalami kontradiksi dengan


hadits lain, lantaran ada perubahan'titik pada
kata, seme,lrtara benhrk tulisannya tidak
berubah.

Mubham Hedits yang di dalam tnatan atau sanad'nyaada


periwayat yang identitasnya tidak disebutkan,
baik pria maupun wanita.

Majhul Hadits yang periwayatnya disebutkan de'lrgan


jelas, tapi ternyata dia tidak terrrasuk orang
yang sudah dike,lral keadilannya dan hanya ada
satu orang periwayat tsiqah yang meriwayatkan
hadits darinya.

Mastur Hadits )ang diriwayatkan oleh dua orang


periwayat dari seseorang yang tidak tsiqah.
Diistilahkan juga dengan maihulul hal.

Syadz Hadits yang diriwayatkan oleh periwayat


maqbul (tstqah), yang bertentangan dengan
hadits periwayat yang lebih kuat, lantaran lebih
dhabith, atau memiliki banyak sanad atau
aspek-aspek lainnya yang dapat me'lrguatkan.

Muhkthalith Hadits ]rang diriwayatkan oleh orang yang


hapalanya buruk lantaran lanjut usi4 me,ngalami
kecelakaan, ifir bu}u-bulunya terbakar atau
hilang.

Murallaq Hadits )rang di awal sanad-nya ada satu


periwayat atau lebih yang gugur.

KumpulanTtrlisanlbnuRajab $ 697
Mursal Hadits yang di *'htr sanad-nya ada periwayat
setelah generasi tabiin yang gugur.

,Y* Hadits yang diriwayatkan berdasarkan asumsi


batrwa hadits itu tidak memiliki cacat.

Munqathi' Hadits yang me,rniliki seomng periwayat


sebelum sahabat yang gugur (tidak disebutkan)
di satu tempat atau ada dua periwayat sebelum
sababat di dua terrpat dalam kondisi tidak
berturut-turut.

Mu'dhal Hadits yang memiliki dua omng periwayat atau


lebih yang gugur (tidak disebutkan) secara
berturut-turut, baik sahabat bersama tabiin,
tabiin bersama tabiut tabiin, maupun dua orang
periwayat sebelurn satrabat dan tabiin.

Mauquf Hadits yang dinisbatkan kepada satrabat, baik


ucapan maupun perbuatan, baik secara muttashil
(bersanrbung) maupun munqathi' (terputu$.

Maqthu' Hadits yang dinisbatkan kepada tabiin, baik


uc?pan maupun perbuatan, baik secara muuashil
(bersambung) maupun munqathi' (terputu$.

Tadlis Menutupi cacat yang terdapat dalam sanad


hadits dan menarrpaklcan yang baik agat
terkesan hadrtsloy a s h ahih.

Taswiyah Riwayat seseorang dari gurunya dengan


menghilengkan periwayat dha'if yangberada di
antara dua periwayat tsiqah yang pernatl

698 $, fo-pulanTtrlisanlbnuRajab
bertemu agar terkesan haditsnya shahih.

Abadilatr Orang yang paling banyak meriwayatkan hadits


dari kalangan sahabat yang nama depanny.a
adalah Abdullah. Mereka adalatr Abdullah bin
IJmar, Abdullah bin Abbas, Abdullah btn Az'
Zrbur dan Abdullah bin Amr bin Al Ash.

Muktadhrarn Orang yang hidup di masa jahiliyah dan masa


Nabi $ serta masuk Islam namun tidak pernatt
berte,mu de,lrgan Nabi $.

Sahabat Orang yang pernah bertemu dengan Nabi $


dalam kondisi memeluk Islam dan wafat dalart
kondisi memeluk Islam meskipun diselingi
dengan perbuatan murtad menurut pendapat
yang shahih. Se,mua sahabat dinilai orang yaog
adil dan riwayatnya diterima.

Tabiin Orang yang pemah bertemu de,lrgan generasi


sahabat dalam keadaan memeluk Islam dan
wafat dalam keadaan memeluk Islam.

Amirul Gelar ini diberikan kepada para ktralifah setelah


Mukminin Abu Bakar Ash-Shiddiq, seperti Syubah bin Al
Hajjaj, Suffan Ats-Tsauri, Ishaq bin Ratrawaih,
Ahmad bin Hanbal, Al Bukhari, Ad-Daraquthni,
dan Muslim.

Hakim
Gelar keahlian yang diberikan kepada Imam
yang mengu€lsai hadits yang diriwayatkan, baik
matan maupun sanad, dan mengetahui jarh dat
ta'dil paru periwayat. Contohnya: Ibnu Dinar,
Al-Laits bin Sa'd, Malik, dan Syaf i.

Hujjatt
Gelar keahlian yang diberikan kepada Imam
yang sanggup menghapal 300 ribu hadits, baik

Kumpulan Thlisan Ibnu Raiab s' 699


matan maupun sanad, me,ngetatrui prihal sejaratt
keadilan, cacat, dan biografinya. Contohnya:
Hisyam bin Urwah, Abu Hudzail Muhammad
bin Al Walid, dan Muharrmad Abdullah bin
Amr.

Hafiztr Gelar yang diberikan kepada orang yang dapat


me*shahih-lan sanad dan matan hadits, serta
dapat me,netpkan jarh dan' ta'dil periwayatnya.
Menunrt pendapat lain, hafizh harus meng[rapal
100 ribu hadits. Contohnya: Al lraqi, Ibnu Hajar
Al Asgplani, dan Ibnu Daqiqil Id.

Muhaddits Gelar yang diberikan kepada orang yang


mengetatrui sanad, illat, nann para periwayat,
sanad ali, sanad nazil suatu hadits, menguasai
keenam kitab hadits refere,lrsi, Musnad Ahmad,
Sunan Al Baihaqi, Mu'jam Ath-Thabarani, serta
menghapal minimal 1000 hadits. Contohnya:
Atha' bin Abu Rabah dan Az-Zabidl

Musnid Gelar yang diberikan kepada orang yang


meriwayatkan hadits beserta san ad-nya.

Itmu Jarh wa Ilmu yang membatras hal-ihwal para periwayat


Ta'dil hadits dari aspek diterima atau ditolaknya suatu
riwayat.

Imla' Penyampaian hadits yang dilakukan de'lrgan cara


mendikte.

Sima'i Cara menerima riwayat dari perkataan gurunya,


baik dengan cara didiktekan maupun tidak; baik
dari hapalannya maupun dari tulisannya. hilatl

700 @' fo-pulanlirlisanlbnuRajab


cara menerima hadits yang pahng baik menurut
jumhur.

Qira'ah (Amdh) Cara menerima riwayat diman seseorang


periwayat menyrguhkan atau mengemukakan
haditsnya di hadapan gurmya, baik dengan cara
merrbaca sendiri maupun dengan cara
dibacakan oleh onmg lain sambil dia
menyimaknya.

ljazah Cara menerima riwayat dengan memberikan


izin dari seseorang kepada orang lain untuk
meriwayatkan hadits darinya atau dari kitabnya.

Munawalatr Cara menerima riwayat dengan memberikan


naskah asli atau salinan yang sudah dikoreksi
kepada murid dari seorang guru untuk
diriwayatkan oleh muridnya.

Mukatabatr Cara menerima riwayat dengan me,lrulis hadits


yang dilakukan oletr seorang guru atau oleh
orang lain untuk diberikan kepada orang yang
berada di tempat lain atau di hadapannya.

Wijadatl Cara rnenerima riwayat dengan menernulian


hadits orang lain yang tidak.diriwayatkan oleh
yang bersangkutan, baik dengan redaksi yang
sama, qira'ahr. maupun lainnya dari pemilik
hadits atau pemilik tulisan tersebut.

Washiyyah Cara menerima riwayat lewat pesan yan9


disampaikan oleh seseorang yang akan
menemui ajal atau ketika akan bepergian berupa
sebuah kitab agar diriwayatkan.

KumpulanTirlisanlbnuRajab @, 7Ol
I'larn : Cara menerima riwayat lewat pe,mberitahuan
guru kepada muridnya bahwa hadits yang
di4iwaya&annya.ud"l.l, riwayat gurunya se,lrdiri
yang diterima dari guru lain tanpa
murid tersebut untuk meriwayatkannya.

Tingkatan dan Ungkapan yang Digunakan dalam Menilai


Periwayatldfl

Pefiant4, menggunakan ungkryan yang berbentuk superlatif


atau ungkapan yang memiliki makna yang sama, seperti:

Atsbatun-naas : Orang yang paling kuat hapalan dan


hifzlran wa keadilunya.
adalah

Ilaihilmuntaha : Ormg yang paling tinggi keteguhm hati dan


fits'tsabat ucryunya
Tsiqah fauqa : Ormg tsiqah ymg tinglratannya melebihi orang
tsiqah yang tsiqah.

Kedua, memperkuat kelrriqah-n periwayat de,ngu cara


me,mbubulri satu sifat yang memjelaskan ke-adil-n dgke4habith- (

annya, dengan pengulangan kata dm kata yang 6aknrrya sama,


seperti:

Tsabat tsabat Orang ymg tcguh lagi teguh.

Tsiqah tsiqah Orang )rang t€,P€,rcaya lagr tep€rca)ra.

Hujiah hujjah Orang yang &li lagi murrpuni.

Tsabat tsiqatr Orang yang teguh lagr tepercaya.

702 S Xo-pulanThlisan lbnuRaiab


Hafizhhujjatr : Orang yang hapal lagi handal.

Dhabith mutqin : Orang yang ingatannya kuat lagi handal.


Kaiga, ungkapan yang'mentrqiukan keadilan dengan satu
kata yang mengandung makna kuat ingatan, seperti:

Tsabat yang teguh hati dan ucapaolya


'Orangyanghandal
Mutqin
i
Tsiqah Orang yang tepercaya"

Hafidr : Orang yangkuathapalannya

Hujjatr : Orang png ahli.

Keempar, ungkapan yang meqielaskan ke-adil-an dan ke-


dhabit-an periwayat, tapi dengan menggunakan kata yang tidak
mengandung maknakuat ingatan dan adil, seperti:

Shaduq Orang yang sangat jujrn.

Ma'mun : Orang yang sangat amanah.

La ba'sa bih : Orang yang tidak cacat.

Kelima, ungkapan yang menunjuk*an kejujuran periwaya!


tapi tidak dipahami ada aspek ke-dhabit-:lnnya, seperti:

Mahalluhu ash- : Orang yang berstatus jujur.


shidq

Jayyidul hadits : Orang yang baik haditsnya.


' Hasanul hadits : Orang yang bagus haditsnya.

KumpulanThlisanlbnuRajab @. 703
Muqaribul hadits : Orang yang haditsnya mendekati hadits
periwayat tsiqah.

Keenam, ungkapan yang menunjukkan arti mendekati cacat


disertai dengan kata insya Allah atau kata yang di-fashghir*an atat
dikaitkan de,ngan harapan, seperti:

Shaduq insya : Orang yang jujur insya Allah.


Allatr
Arjuu bian la Orang yang diharapkm tidak cacat.
ba'sabih

Shuwailih Orang yang sedikit keshalihannya.

Maqbul haditsuh Orang yang diterima hhditsnya.

fingkatan dan Ungkapar yang Digunakan ketika Menilai


Perlweyat Cacat

Pertama, ungkapan yaog me,lrunjulkan cacat periwayat yang


sangat berlebihan dengan mengguakan batrasa zuperlatif atau bahasa
yang sernalnrq seperti:
l"io"*

Audhabn-nas : OrangyangpalingseringMusta

Akdzabrm-nas : Orang yang paling sering berbohong.

Ilaihilmuntaha : Orangyangpalingtinggikebohongannya.
fil wadh'i

Kedaa, ungftapan png


melrunjuklcan cacat yang sangat
berlebihan dengan gaya bahasa shighah mubalaghafr Oiperbola),
seperti:

704 $' rcr-pulanThrlisan Ibnu Rajab


I wadh.lha' : orang yang suka me,malsukan.

Dajjat : orang yang sukamenipu.


I
I X*igo, ungkapan yang menunjulskan batrwa periwayat
,*duh melakukan dust4 kebohongan" dan sebagainy4 seperti:
J
t Muttaham bil : Orang yang dituduh berbohong

t ffirro uil : orang yang dituduh mernalsukan hadits.


I wadh'i :

I ,* r** : Orang yang perlu diteliti lagi.

t9J9r--.--_----__--q-
a*" : Orang ),ang susur.

l Dzahibul hadits : Orang png haditsnya hllang.


t
J ft{"*n f hadits : Orang"' yang
- haditurya ditinggalkan.
[
I Keempal, ungkapan yang menunjul&an kondisi periwayat
J v*s lernalu seperti:
I

I Muthrahul hadits : Orang yang haditsnya tidak dipakai.


I

I om'ir : orang yang le,matr.


teJ---_.
Ir,trdudul hadits : Orang yang haditsny"a tidak diterima.
I
I

ftfut*n f hadits : Orang yang haditsnya ditinggalkan.


I
I

I Kelima, ungkapan )'ang melnrnjul&an sisi lemah dan


kacaunVa hapalan periwayat, se,perti:
I
I

J
rrmpulanTtrfisanlbmirRfftb' [ IOs

t
La yulrtajiu bih : orang yang haditsnya tidat( bisa dijadikan
sebagai huiiah.

Majhul Orang yang tidak dikenal identitasnya.

Munkirul hadits Orang yang haditsnya tidak diketahui

Mudhtharibul Orang ymg haditsnya kacau.


hadits

Wahin Ormg )rmg bmy* meirdugaduga

Keenam, ungk4an yang meirgguakan kata sifat yang


men$elaskan sisi lemah periwayaf tetapi sifat tersebut berdekatan
dengan sifat adil, seperti:

Dhu'ifahaditsuh : orangyanghaditsnyadinilai dha'if(lemah).


Fihi maqal Orang yang masih diperbincangf, an.

Fihi lfialf Orang ymg disingffian.

Layyin Ormg ymg luak

Laisa fil huiiah Orang yang haditsnya tidak dryat diguahan


sebagai hujjah.

Laisabil qawiyyr Orang yang tidak tuat.

7M s' f,r-pulanlhlisanlbnuRaiab

Anda mungkin juga menyukai