SIROH NABAWIYYAH
Disusun oleh :
Peri bin Ilham
1
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
Pembahasan
1. Pengertian
Arti As-sirah menurut bahasa berarti kebiasaan, jalan, cara, dan tingkah laku.
Sedangkan menurut istilah umum mempunyai arti sebagai sebuah perincian hidup
seseorang atau sejarah hidup seseorang.
Jadi siroh nabawiyyah berarti ilmu yang membahas tentang rincian peristiwa peristiwa yang dilalui
selama perjalanan hidup Rasulullah SAW
Sedangkan definisi dari Sirah Nabawiyah menurut Ajid Thorir merupakan sirahy ang menceritakan
sejarah nabi utusan Allah ataupun sejarah keagungan seorang tokoh islam yang paling sahih. Secara
lengkapnya, Sirah Nabawiyah merupakan rangkaian riwayat-riwayat yang akan membentuk biografi
yang sangat detil, tidak hanya mengemukakan tentang riwayat hidup dan perjuangan beliau, tetapi
juga hal-hal kecil dan detil misalnya bentuk gigi dan jumlah uban, cara tersenyum dan berjalan, cara
duduk dan makan, dan lain-lainya yang sulit ditemukan pada biografi tokoh-tokoh besar lainnya.1
Ilmu siroh ini sebenarnya masih bagian dari ilu Tarikh namun Ada perbedaan antara siroh dan
tarikh,secara bahasa tarikh berarti ketentuan waktu,dan secara istilah tarikh adalah ilmu yang
menggali peristiwa-peristiwa masa lampau agar tidak dilupakan.secara garis besar siroh adalah ilmu
yang membahas tentang perjalanan hidup seseorang,sedangkan tarikh memiliki makna yang lebih
umum yaitu membahas peristiwa atau kejadian yang dialami suatu bangsa atau peradaban tertentu.
2. Keutamaan ilmu siroh nabawiyyah
Perjalanan hidup rasulullah saw adalah atau sejarah hidup rasulullah adalah sebaik baik ilmu sejarah
bahkan allah sampai bersumpah dengan umur nabi saw
Para ulama menulis siroh berdasarkan metode penulisan ilmu hadits,oleh karena itu penulisan siroh
terjadi setelah penulisan hadits rasulullah yang mana awal mula ditulisnya hadits nabi adalah pada
zaman Umar bin Abdul Aziz,maka dikumpulkanlah seluruh hadits dari berbagai penjuru Negara
islam menjadi satu,baru setelah itu ditulislah siroh nabawiyah dibukukan sebagaimana pembukuan
ilmu hadits.
4
4. Peletak ilmu siroh pertama kali
1. Para sahabat,Mereka menghafal kejadian kejadian yang mereka alami bersama rasulullah
saw,kenudian mereka ceritakan kepada anak anak mereka dan murid murid mereka
2. Pencatan siroh nabawi secara umum tidah khusus menulis siroh nabawiyyah
1. Urwah bin zubair
2. Aban bin utsman bn affan
3. Wahab bin mudabbih al yamani (Pakar sejarah dan nasab)
4. Muhammad bin syihab az-zuhri
5. Muhammad bin ishaq (orang pertama kali membukukan sejarah rasulullah secara
khusus,walaupun belum rapi.beliau adalah murid urwah bin zubair)
6. Ibnu hisyam (Mentahzib kitab gurunya ibnu ishaq, merapikannya perbab)
Al-Qur’an
Para ulama menjadikan alquran sebagai rukukan dari siroh nabawi karena ayat alquran kebanyakan
diturunkan untuk menjawab permasalahan yang terjadi ketika itu,oleh karena itu alquran menjadi
sumber paling sohih dalam pengambilan ilmu siroh,agar sumber diari alquran lebih sempurna maka
perlu digali dari kajian kajian tafsir agar dapat mengetahui kejadiannya secara rinci, seperti tafsir
ath-Thobari, Ibnu Katsir, Ibnul Jauzi, as-Suyuthi dan kitab tafsir lainnya yang terpercaya.
Hadits
Hadits merupakan sumber ilmu siroh yamg sangat penting, karena penjelasannya otentik dan dapat
dijadikan sandaran, bahkan harus lebih diprioritaskan dari sumber-sumber lain berikutnya, setelah
al-Qur’an al-Karim.
• Kitab ash-Shihāh, seperti Shohih al-Bukhori dan Muslim.
• Kitab as-Sunan, seperti Sunan at-Tirmidzi, Abu Dawud, al-Nasa’i dan Ibnu Majah serta as-
Sunan al-Kubro karya al-Baihaqi.
• Kitab al-Masānīd, seperti Musnad Ahmad.
5
• al-Anwār fī Syamā’il an-Nabi al-Mukhtār karya al-Baghowi.
6
Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya?-
Almu’minun 69
Kisah kisah para nabi terdahulu saja dapat mengokohkan hati,bagaimana lah lagi kisah
penghulu para nabi
ُقْل ِإن َك اَن َء اَبٓاُؤ ُك ْم َو َأْبَنٓاُؤ ُك ْم َو ِإْخ َٰو ُنُك ْم َو َأْز َٰو ُج ُك ْم َو َع ِش يَر ُتُك ْم َو َأْم َٰو ٌل ٱْقَتَر ْفُتُم وَه ا َو ِتَٰج َر ٌة َتْخ َش ْو َن َك َس اَدَها
َو َم َٰس ِكُن َتْر َض ْو َنَهٓا َأَح َّب ِإَلْيُك م ِّم َن ٱِهَّلل َو َر ُس وِلِهۦ َو ِج َه اٍد ِفى َس ِبيِلِهۦ َفَتَر َّبُص و۟ا َح َّتٰى َي ْأِتَى ٱُهَّلل ِب َأْم ِرِهۦۗ َو ٱُهَّلل اَل
َيْهِد ى ٱْلَقْو َم ٱْلَٰف ِس ِقيَن
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan
dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya".
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. Attaubah 24
7
1. Ajid Thorir, Sirah Nabawiyah (Bandung: PENERBIT MARJA, 2014), hlm. 7
2. Sumber: https://makalahnih.blogspot.com/2018/07/9