Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. ‫ تعريف‬/ ‫ الحد‬Devinisi
Arti As-sirah menurut bahasa berarti kebiasaan, jalan, cara, dan tingkah laku.
Sedangkan menurut istilah umum mempunyai arti sebagai sebuah perincian hidup
seseorang atau sejarah hidup seseorang.
Jadi siroh nabawiyyah berarti ilmu yang membahas tentang rincian peristiwa peristiwa
yang dilalui selama perjalanan hidup Rasulullah SAW
Sedangkan definisi dari Sirah Nabawiyah menurut Ajid Thorir merupakan sirah
yang menceritakan sejarah nabi utusan Allah ataupun sejarah keagungan seorang tokoh
islam yang paling sahih. Secara lengkapnya, Sirah Nabawiyah merupakan rangkaian
riwayat-riwayat yang akan membentuk biografi yang sangat detil, tidak hanya
mengemukakan tentang riwayat hidup dan perjuangan beliau, tetapi juga hal-hal kecil dan
detil misalnya bentuk gigi dan jumlah uban, cara tersenyum dan berjalan, cara duduk dan
makan, dan lain-lainya yang sulit ditemukan pada biografi tokoh-tokoh besar lainnya.1
Ilmu siroh ini sebenarnya masih bagian dari ilu Tarikh namun Ada perbedaan
antara siroh dan tarikh.
secara bahasa tarikh berarti ketentuan waktu,dan secara istilah tarikh adalah ilmu
yang menggali peristiwa-peristiwa masa lampau agar tidak dilupakan.secara garis besar.
siroh adalah ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup seseorang,sedangkan tarikh
memiliki makna yang lebih umum yaitu membahas peristiwa atau kejadian yang dialami
suatu bangsa atau peradaban tertentu.

B. ‫ الموضوع‬Objek Bahasan

C. ‫ الثمرة‬Buah atau Manfaat


1. Karna Allah memerintahkan kita mengenal Rasulullah saw
‫وعلموا أن فيكم رسول هللا‬
“Dan ketahuilah bahwa ditengah kalian ada rasulullah”
2. Karena rasulullah adalah ayah kaum muslimin
‫ۖ الَّنِبُّي َأْو َلٰى ِباْلُم ْؤ ِمِنيَن ِم ْن ِس ِهْم‬
‫ْنُف‬‫َأ‬
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan
isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.-Al Ahzab 6

3. Ulama mengatakan mengenal nabi bias jadi berhukum wajib,


Jika kita tidak mengenal nabi dikhawatirkan dia berprasangka buruk terhadap nabi,atau
tidak percaya terhadap rasulullah

1
Ajid thahir hal 7
‫َأْم َلْم َيْع ِرُفوا َر ُسوَلُهْم َفُهْم َلُه ُم ْنِك ُرون‬
Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka, karena itu mereka memungkirinya?-
Almu’minun 69
4 Untuk mengokohkan hati

‫ۚ َو ُك اًّل َنُقُّص َع َلْيَك ِم ْن َأْنَباِء الُّر ُس ِل َم ا ُنَثِّبُت ِبِه ُفَؤ اَدَك‬


Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; Hud 120

Kisah kisah para nabi terdahulu saja dapat mengokohkan hati,bagaimana lah lagi kisah
penghulu para nabi

5 Untuk mencintai Nabi

‫ُق ْل ِإن َك اَن َء اَب ٓاُؤ ُك ْم َو َأْبَن ٓاُؤ ُك ْم َو ِإْخ َٰو ُنُك ْم َو َأْز َٰو ُج ُك ْم َو َع ِش يَر ُتُك ْم َو َأْم َٰو ٌل ٱْقَتَر ْفُتُم وَه ا َو ِتَٰج َر ٌة َتْخ َش ْو َن َك َس اَدَها َو َم َٰس ِكُن‬
‫َتْر َض ْو َنَهٓا َأَح َّب ِإَلْيُك م ِّم َن ٱِهَّلل َو َر ُسوِلِهۦ َو ِج َهاٍد ِفى َس ِبيِلِهۦ َفَتَر َّبُصو۟ا َح َّتٰى َيْأِتَى ٱُهَّلل ِبَأْم ِرِهۦۗ َو ٱُهَّلل اَل َيْهِد ى ٱْلَقْو َم ٱْلَٰف ِس ِقيَن‬
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah
dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik. Attaubah 24

6 Memahami esensi / hakikat islam


7. Meriman kepada Rasulullah saw
8. Menjadikan kita ingin mengikuti Nabi
Orang yang tidak mau mengikuti nabi kata imam Gazali pasti ada pada dirinya salah satu
dari 2 perkara
- ‫ جهل جلي‬kebodohan yang nyata
- ‫ كفر خفي‬Ada benih kekufuran
9. Memudahkan memahami Al Qur’an dan Ilmu syari’at
Karena didalam siroh mencakup banyak cabang ilmu seperti
Aqidah,fiqih,suluk,politik,bisnis,bahasa arab dll.
10. Menjadikan seseorang memahami cara membangun peradaban islam dengan
barometer peradaban dimasa rasulullah.

D. ‫ الفضل‬Fadhilah atau keutamaan


Perjalanan hidup rasulullah saw adalah atau sejarah hidup rasulullah adalah sebaik
baik ilmu sejarah bahkan allah sampai bersumpah dengan umur nabi saw
‫َلَعْم ُرَك ِإَّنُهْم َلِفى َس ْك َرِتِه ْم َيْع َم ُهون‬
Artinya: (Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka
terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)" Al-Hijr 72.
Para ulama mengatakan tidak ada catatan sejarah yang lebih falid dan detile
melebihi sejarah hidup Rasulullah saw sebelum ditulisnya siroh nabawiyyah.

E. ‫ النسبة‬Hubungan

F. ‫ الواضع‬Peletak

Para ulama menulis siroh berdasarkan metode penulisan ilmu hadits,oleh karena itu
penulisan siroh terjadi setelah penulisan hadits rasulullah yang mana awal mula
ditulisnya hadits nabi adalah pada zaman Umar bin Abdul Aziz,maka dikumpulkanlah
seluruh hadits dari berbagai penjuru Negara islam menjadi satu,baru setelah itu ditulislah
siroh nabawiyah dibukukan sebagaimana pembukuan ilmu hadits.

Peletak ilmu siroh pertama kali


1. Para sahabat,Mereka menghafal kejadian kejadian yang mereka alami bersama
rasulullah saw,kenudian mereka ceritakan kepada anak anak mereka dan murid murid
mereka
Pencatan siroh nabawi secara umum tidah khusus menulis siroh nabawiyyah
1. Urwah bin zubair
2. Aban bin utsman bn affan
3. Wahab bin mudabbih al yamani (Pakar sejarah dan nasab)
4. Muhammad bin syihab az-zuhri
5. Muhammad bin ishaq (orang pertama kali membukukan sejarah rasulullah secara
khusus,walaupun belum rapi.beliau adalah murid urwah bin zubair)
6. Ibnu hisyam (Mentahzib kitab gurunya ibnu ishaq, merapikannya perbab)

G. ‫ اإلسم‬Nama

H. ‫ اإلستمداد‬Periwayatan

 Al-Qur’an
Para ulama menjadikan alquran sebagai rukukan dari siroh nabawi karena ayat alquran
kebanyakan diturunkan untuk menjawab permasalahan yang terjadi ketika itu,oleh karena
itu alquran menjadi sumber paling sohih dalam pengambilan ilmu siroh,agar sumber
diari alquran lebih sempurna maka perlu digali dari kajian kajian tafsir agar dapat
mengetahui kejadiannya secara rinci, seperti tafsir ath-Thobari, Ibnu Katsir, Ibnul Jauzi,
as-Suyuthi dan kitab tafsir lainnya yang terpercaya.

 Hadits
Hadits merupakan sumber ilmu siroh yamg sangat penting, karena penjelasannya otentik
dan dapat dijadikan sandaran, bahkan harus lebih diprioritaskan dari sumber-sumber lain
berikutnya, setelah al-Qur’an al-Karim.
• Kitab ash-Shihāh, seperti Shohih al-Bukhori dan Muslim.
• Kitab as-Sunan, seperti Sunan at-Tirmidzi, Abu Dawud, al-Nasa’i dan Ibnu Majah
serta as-Sunan al-Kubro karya al-Baihaqi.
• Kitab al-Masānīd, seperti Musnad Ahmad.

 Riwayat Para sahabat

Kitab kitab yang menjadadi sumber rujukan siroh nabawiyyah

Kitab asy-Syamā’il (keutamaan dan kemuliaan sifat), antara lain:


• asy-Syamā’il yang terdapat dalam kitab-kitab hadits.
• al-Syamā’il karya at-Tirmidzi.
• Akhlāq an-Nabi wa Adābuhu karya Abu asy-Syaikh.
• al-Adab al-Mufrod karya al-Bukhori.
• al-Anwār fī Syamā’il an-Nabi al-Mukhtār karya al-Baghowi.

Kitab Dalā’il an-Nubuwwah wa al-Mu’jizāt (bukti kenabian dan mukjizat), di antaranya:


• Dalā’il an-Nubuwwah karya al-Baihaqi.
• Dalā’il an-Nubuwwah karya Muhammad bin Yusuf al-Faryabi.
• Tatsbīt Dāla’il an-Nubuwwah karya Abu Nu’aim al-Ashbahani.
• A’lām Rosūlillah karya Ibnu Qutaibah.
• A’lām an-Nubuwwah oleh Dawud bin ‘Ali al-Ashbahani.
• Ayāt an-Nabi oleh ‘Ali bin Muhammad al-Madini.
Kitab al-Khoshō’ish (karakteristik pribadi), di antaranya:
• al-Khoshō’ish al-Kubro karya as-Suyuthi.
• Khoshō’ish Afdhol al-Makhlūqīn karya ‘Umar bin ‘Ali bin al-Mulaqqin.
• Subul al-Hudā wa al-Rosyād karya asy-Syafi’i.
Kitab al-Maghōzī wa as-Siyar (peperangan), di antaranya:
• Maghōzī Rosūlillah li ‘Urwah bin az-Zubair bi Riwāyah Abī al-Aswad karya Dr.
Muhammad Musthofa al-A’zhomi.
• al-Maghōzī an-Nabawiyyah bi Riwāyah az-Zuhri karya Dr. Suhail Zakkar.
Kitab Tārīkh al-Haromain (sejarah Mekkah dan Madinah), di antaranya:
• Akhbār Makkah karya Abu al-Walid al-Azroqi.
• Akhbār Madīnah ar-Rosūl karya Ibnu an-Najjār.
• al-‘Aqd ats-Tsamīn fī Tārīkh al-Balad al-Amīn karya Muhammad bin Ahmad al-Fasi.
Kitab at-Tārīkh al-‘Ām (sejarah umum), di antaranya:
• Tārīkh al-Umam wa al-Rusul wa al-Mulūk karya Ibnu Jarīr al-Thobari.
• Tārīkh Kholīfah bin Khoyyāth al-‘Ushfuri.
• al-Bad’u wa at-Tārīkh karya Ibnu Thohir al-Maqdisi.
• Tārīkh Dimasyq al-Kabīr karya Ibnu ‘Asakir.
Kitab tentang adab, di antaranya:
• al-Aghōnī karya Abū al-Faraj al-Ashfahani.
• al-‘Aqd al-Farīd karya Abu ‘Umar al-Qurthubi.1

I. ‫ حكم الشارع‬Hukum syariat

J. ‫ مسائل‬Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai