• Ruang Lingkup:
Sirah Nabawiyah adalah rekaman seluruh mata rantai perjalanan Nabi besar Muhammad SAW yakni:
1. asal-muasal,
2. suku dan nasab,
3. dan keadaan masyarakatnya, sebelum dia dilahirkan.
4. Kemudian berlanjut kepada kelahiran, kecil, remaja, dewasa, pernikahan, menjadi Nabi, perjuangannya yang
heroik dan tantangan-tantangan besar yang dilaluinya, hingga wafatnya.
Sumber-Sumber Kajian Sirah
1. Al-Quran
2. As-Sunnah
3. Kitab-kitab Sirah
Kitab-Kitab Sirah nabawiyah
Berikut adalah tiga kitab Sirah Nabawiyah yang masyhur dikenal:
1. Sirah Ibnu Hisyam, yakni sirah Nabawiyah yang dianggap sebagai sirah tertua serta masih tersedia saat ini
dari kalangan Sunni.
2. Rahiqul Makhtum karya Al-Mubarakfurri, yakni sirah nabawiyah yang memiliki kriteria ketat dalam
penyusunan dan hanya memasukan riwayat yang benar-benar shahih. Kitab ini mendapat peringkat pertama
dalam kompetisi penulisan Sirah Nabawiyah yang diselenggarakan oleh Rabithah Alam Islami. Kitab ini
menjadi populer dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
3. Sirah Ibnu Ishaq, sirah nabawiyah yang ini konon kitab aslinya telah hilang, adapun yang beredar sekarang
ini adalah hasil saduran para ulama dari Sirah Ibnu Hisyam.
Manfaat & Tujuan Mempelajari Sirah
• Mengapa kita perlu mempelajari sirah? Sebab banyak sekali manfaat dan urgensinya. Adapun berikut enam
alasan pentingnya mengkaji Sirah Nabawiyah:
1. Sirah berasal dari kata saara-yasiiru yang berarti perjalanan. Sedangkan sejarah berasal dari kata syajaratun yang berarti pohon.
2. Pembahasan Sirah Nabawiyah bertumpu pada perjalanan dan kisah hidup nabi Muhammad SAW secara rinci. Pembahasan juga
menekankan sifat pribadi, akhlak, serta cara beliau menjalani kehidupan sehari-hari. Sedangkan sejarah pembahasannya hanya
mengenai peristiwa yang terjadi pada masa lampau, yang di anggap penting. Lebih di fokuskan pada perkembangan
peradaban/perubahan suatu zaman.
3. Sirah Nabawiyah bersumber pada al quran, hadits nabi, riwayat para sahabat nabi Muhammad SAW. Sedangkan sejarah
melalui sumber primer (Bukti dan Rujukan yang kukuh), sumber sekunder (Penyelidikan),dan lisan (saksi).
4. Sirah mengkhususkan pada seorang individu, sedangkan sejarah kepada peristiwa dan pelakunya.
5. Kedudukan fakta Sirah Nabawiyah tidak bisa di ubah karena bersumber dari Al-Quran, hadits, riwayat sahabat Rasullah.
Sedangkan sejarah bisa berubah setelah di temukannya bukti baru,yang lebih jelas dari bukti sebelumnya.
Intisari yang bisa kita petik dari Sirah
Nabawiyah
Islam yaitu ketika Allah turunkan ke dunia ini, ia menjelma dalam diri Nabi kita Muhammad Saw, karena beliau
adalah Al-Mushtafa (pilihan Allah) untuk mewakili ajaran-Nya di dunia melalui ucapan dan perbuatannya yang
dibimbing langsung oleh Allah SWT.