dirinya
2. Tidak lagi muncul
Meneliti, kemungkinan kesalahan
Mengobservasi, 1 al-'ilm
al-yaqini 3
dan Eksperimen Diri 3. Tidak memberikan
ruang dalam jiwa untuk
Kebenaran di luar dirinya; Aliran, mengetahui berdasarkan
Mazhab, Pemikiran
4 spekulasi
I'TIQAD Pengetahuan level kebenaranya mendekati pasti (Bersifat spekulasi dan belum terbukti/ teralami)
Ex: Tahu ada kelas Filsafat Islam Klasik akan terlaksana karena Konfirmasi dari Dosen
ZANN Pengetahuan pada posisi benar/salah, lebih dekat benaran (Bersifat spekulasi dan belum teralami)
Ex: Kelas Filsafat Islam Klasik terlaksana gak ya sudah konfirmasi dari Dosen tapi siapa tahu hujan
SYAK Pengetahuan pada posisi benar/salah secara seimbang (Bersifat spekulasi dan belum teralami)
Ex: Dosen sudah konfirmasi akan hadir tapi beberap menit kemudian ada kabar sedang ada urusan
WAHM Pengetahuan pada posisi/salah, lebih mendekati salah (Bersifat spekulasi dan belum teralami)
Ex: Kelas Filsafat Islam Klasik terlaksana gk ya tapi ini sudah telat 30 menit dosennya belum datang juga
JAHL Tidak tahu apa-apa (Tidak ada spekulasi apalagi dalil yang menunjukan pembuktian)
Ex: Tidak tahu apa-apa (tidak ada spekulasi apalagi dalil yang menunjukan pembuktian)
Fase pra-keraguan Jiwa
Akal
Indra
Kebenaran dalam pengetahuan Fase terjadinya keraguan (Produktif dan tidak produktif)
dirinya
Skeptik
Meneliti,
Mengobservasi,
dan Eksperimen Diri
Ma’rifat
Fase pra-keraguan Hakikat
Syari’at
Kebenaran di luar dirinya; Aliran, Fase terjadinya keraguan (Produktif dan tidak produktif)
Mazhab, Pemikiran
Kelemahan setiap
pengetahuan Jiwa
Akal Kegundahan untuk membuktikan
kelemahan spekulasi akal tidak