Disusun Oleh:
Nama :
Semester 4
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini telah saya selesaikan dengan
maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan
banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini. Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku
penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
1
DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
a. Kesimpulan ............................................................................................................
b. Saran ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Al-Qur'an adalah pedoman pertama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Sebagai
pedoman pertama kehidupan manusia, dibutuhkan penjelasan- penjelasan mengenai maksud
dari tiap ayat. Penafsiran terhadap Al-Qur'an sangat dibutuhkan, terlebih bagi kita yang tidak
hidup pada masa Al-Qur'an diturunkan Penafsiran terhadap Al-Qur'an dapat dilakukan dengan
pendekatan bi al-ma'tsur atau bi al-ra 'yi sebagaimana yang telah dilakukan oleh para ulama.
Penafsiran Al- Qur'an pun dilakukan dengan berbagai metode dan corak yang berkembang.
Secara umum Al-Qur'an ditafsirkan dengan menggunakan empat metode, yakni ijmali (global),
tahlili (analitis), mugarin (perbandingan) dan maudhu'i (tematik). Corak penafsiran yang
berkembang antara lain corak linguistik, fikih, teologis, sufistik. falsafi, "ilmi, dan sebagainya.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, telah berkembang berbagai kitab tafsir dengan
berbagai metode dan karakteristiknya. Dengan berkembangnya kitab tafsir dan semakin
luasnya umat Islam, kiranya diperlukan pengenalan terhadap profil mufassir dan kitab tafsirnya
sehingga memudahkan kita mencari apa yang dibutuhkan dari kitab tafsir tersebut. Di makalah
ini akan dijelaskan tentang kitab tafsir fenomenal karya Fakhruddin ar-Razi, yaitu al-Tafsir al-
Kabir atau dikenal dengan Mafatih al-Ghaib.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil dari Fakhruddin ar-Razi?
2. Bagaimana metode dan corak kitab tafsir Mafatih al-Ghaib?
3. Bagaimana karakteristik kitab tafsir Mafatih al-Ghaib?
4. Apa contoh penafsiran dari kitab Mafatih al-Ghaib?
c. Tujuan
1. Untuk Mengetahui bagaimana profil dari Fakhrudin ar Razi
2. Untuk Melihat Metode dan corak kitab tafsir mafatih al ghaib
3. Untuk melihat bagaimana karakteristik kitab tafsir mafatih al Ghaib
4. Untuk mengetahui contoh Penafsiran dari kitab mafatih al Ghaib
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ar-Razi merupakan salah satu ulama yang menguasai banyak disiplin ilmu. Di antara karya-
karya ar-Razi adalah sebagai berikut.
3) Asas al-Taqdi
Tafsir Mafatih al-Ghaib ini menggunakan bentuk penafsiran bi al-ra 'yi dalam penulisannya.
Hal ini terlihat dari cara penafsiran dan argumentasi yang digunakan dalam menjelaskan ayat-
ayat Al-Qur'an yang banyak menggunakan dalil-dalil rasional. Oleh karena itu, realitas dari
ar-Razi dikategorikan sebagai pelopor tafsir bi al-ra yi bersama az-Zamakhsyari dengan al-
Kasysyaf nyai
iM. Hachi Ash-Shiddiegy. Sejarah dan Pengantar Hu Al-Qur'an dan Tafsir (Semarang Pustaka Rizki Putra,
2009), hlm. 188.
Kitab tafsir ini menggunakan metode penafsiran tahlili (analitis). Hal ini dapat dilihat
dari urutan ar-Razi dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an sebagaimana mengikuti mushaf
utsmani dimulai dari Surah Al-Fatihah hingga Surah An-Nas. Selain metode tahlili, ar-Razi
juga terlihat menggunakan metode mugaran (komparatif) di dalam kitab tafsirnya. Hal ini
dibuktikan banyaknya ia mengemukakan dan membandingkan pendapat ulama dalam
menafsirkan Al-Qur'an. Abd al-Jawwad Khalaf meringkas metode tafsir ar-Razi ke dalam enam
ciri berikut.
Adapun argumentasi Imam Abu Hanifah adalah bahwa niat bukanlah suatu perkara
yang menyebabkan sähnya wadu karena firman Allah dalam Q.S. Al- Maidah ayat 6 ini hanya
mewajibkan untuk membasuh empat anggota wudu saja, tanpa adanya niat. Jika niat menjadi
hal yang wajib, maka harus ada tambahan tekas berupa naskh, sedangkan naskh Al-Qur'an
dengan hadis ahad atau qiyas tidak bisa dilakukan. Ar-Razi memilih pendapat Imam asy-Syafi'i
yang mewajibkan niat wudu dengan dalil Al-Qur'an
7
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Nama lengkap Fakhruddin ar-Razi adalah Muhammad bin Umar bin al-Husain bin al-
Hasan bin 'Ali at-Tamimi al-Bakri ath-Thuburustani ar-Razi. Kuniyah beliau adalah Abu
Abdillah dan laqab beliau adalah Fakhruddin. Beliau juga diberi laqab Syaikh al-Islam. Beliau
dilahirkan di kota Ray, sebuah kota kecil di Iran pada tanggal 15 Ramadhan tahun 544 H atau
1149 M. Sejak kecil ar-Razi telah bergelut dengan ilmu pengetahuan melalui didikan ayahnya
dan guru-gurunya yang lain. Beliau pun menguasai berbagai disiplin keilmuan, baik ilmu
keislaman hingga ilmu kedokteran dan filsafat. Beliau banyak melakukan perjalanan, baik
dalam mencari ilmu maupun menyebarkannya. Menjelang akhir hayat, beliau menetap di
Harrah dan mengajar di sana. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di sana pada hari
Senin, 10 Syawal tahun 606 H atau 29 Maret tahun 1210 M.
Kitab tafsir yang dikarang oleh ar-Razi bernama Mafatih al-Ghaib. Kitab ini juga
dinamakan al-Tafsir al-Kabir. Ar-Razi menggunakan metode tahlili dalam menyusun kitab
tafsirnya. Sekilas, juga tampak metode mugaran dalam kitabnya tersebut. Corak penafsirannya
beraneka ragam, namun yang mendominasi adalah corak teologis-filosofis dan corak figh.
Kelebihan dari kitab tafsir ini adalah menjelaskan banyak ilmu pengetahuan dalam menafsirkan
Al-Qur'an, seperti balaghah, nah, dan sebagainya. Munasabah juga menjadi perhatian ar-Razi
dalam kitab tafsimya. Namun demikian, kritikan dari para ulama juga diberikan terhadap kitab
tafsir Mafatih al-Ghaib ini. Kritikan-kritikan tersebut kebanyakan disebabkan keluasan
pembahasan yang dipaparkan oleh ar-Razi dalam kitab tafsirnya.
b. Saran
Berkaitan dengan pembahasan "Studi Kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib" ini, kami
menyadari bahwa dari berbagai referensi yang ada, masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam segi penulisan, sehingga terjadi kesalahpahaman dalam memahaminya. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pribadi kami. juga bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Adz-Dzahabi. Muhammad Husain. al-Tafsir wa al-Mufassirun. Kairo: Maktabah Wahbah,
Tanpa Tahun.
Firdaus, 'Studi Kritis Tafsir Mafatih al-Ghaib, dalam Jurnal al-Mubarak, No. 1. (2018), him.
52-61.
Khalaf, Abd al-Jawwad. Madkhal ila al-Tafsir wa 'Ulum al-Qur'an. Kairo: Dar al- Bayan al-
'Arabi, Tanpa Tahun.
1976. Mustaqim. Abdul. Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur'an. Yogyakarta: Idea Press, 2016.
Nuwayhidh, Adil. Mu jam al-Mufassirin min Shadr al-Islam wa Hatta al-'Ashr al- Hodhir.
Beirut: Muassasah Nuwayhidh ats-Tsaqafiyyah, 1988.
Imam al-zarkasyi -Burhan Fi ulumil Qur'an.
-Jalaluddin As-suyu Al itgan
-Tafsir al- Qur'an al- adhim, karangan Ibnu Katsir (Wafat 774 H) dan telaahnya