Anda di halaman 1dari 3

BONGKAR TUNTAS SEMUA TENTANG WAHABI

Mengenai pemahaman salafi wahabi jika kita mengkajinya maka akan menemukan
ke"Tasyabuhan" dengan yahudi dan nasrani.
Selama ini wahabi giat mencari "jalan" menilai amalan sunni aswaja yang dianggap bid'ah dan
tasyabuh dengan agama tertentu, ternyata dibalik itu semua mereka jauh keluar dari
pemahaman yang benar tetang nilai islam.
Semua itu tertutup dengan slogan "Kembali ke Al Quran dan Sunnah yg murni".
Ini bukan soal susu sapi yang murni, ini akidah. Maka kita bedah aga tidak bias istilah tadi.
Sebagaimana telah di singgung, aqidah Salafi Wahabi cendrung melakukan tasyim dan tasybih
kepada Alloh.
Mereka berkeyakinan bahwa Allah mempunyai raga (tasyim) sifat-sifat Allah serupa dengan
sifat-siafat manusia.
(tasybih) semisal duduk diatas arsy dan turun ke langit dunia.
Salafi Wahabi mengajarkan kita berkeyakinan bahwa Allah telah menciptakan manusia seperti
bentuk dan rupaNya sendiri, sama besar dan sama tinggi.
Menurut mereka,tinggi Alloh sama dengan tinggi Nabi Adam as. Waktu diciptakan yaitu 60
hasta ( naudzubillah minndzaliq )
Hal itu termaktub dengan jelas dalam pernyataan Ibnu Baz dalam kitab fatawanya jilid 4 hal
368,fatwa no. 2331.
Dalam fatwa tersebut, ketika Ibnu Baz ditanya tentang, benarkah Allah memiliki panjang 60
hasta atau kurang lebih 30 meter ? Dia menjawab, teks hadistnya berbunyi:
khoolaqollohu aadam ala suurotihi sittuuna dzirooan Allah menciptakan Adam berdasarkan
bentukNya, panjangnya 60 hasta lalu dia menjelaskan dengan perkataan :
Ini adalah Hadist shahih,tidak ada keanehan dalam kandungan teksnya dan memiliki 2 makna
yang dapat dipetik.
Pertama,sesungguhnya Allah tidak menciptakan Adam dalam bentuk kecil dan pendek seperti
bayi-bayi yang dilahirkan oleh keturunan Adam,kemudian bayi itu tumbuh besar hingga
mencapai 60 hasta.
Tetapi Alloh telah menjadikannya panjang sejak awal seperti bentuk diriNya pada hari dia
diciptakan, panjangnya 60 hasta.
Kedua, Sesungguhnya dhomir
(kata ganti orang) dalam sabda Nabi alaa shurotihi berdasarkan bentuknya yakni kata ganti
nya kembali kepada Alloh, dengan dalil hadist shoheh lain yang berbunyi, alaa shuroti ar-
Rohman (berdasarkan bentuk ar-Rohman).
Ini adalah hadist teksnya jelas dan tidak berarti tasybih
( penyerupaan Allah dengan mahluk )
Begitu juga tokoh Ulama Salafi Wahabi yang lain, semisal Muhammad Ibnu Shalaih al-Ustaimin
dalam bukunya,Syarh al-Aqidah al-Washithiyah,dia menyatakan,
) (

Tentang sabda Nabi saw. Dia menciptakan Adam berdasarkan bentuknya maksudnya bahwa
Allah swa.menciptakan Adam seperti bentuk diriNya
Maka Allah punya wajah,mata,tangan, dan kaki. Begitulah juga dengan Adam,punya
wajah,mata,tangan,dan kaki.
Tidak cukup sampai disitu ajaran mereka, anda pun jangan terperanjat jika dikatakan aqidah
Salafi Wahabi sangat mirip dengan aqidah Yahudi dan Kristen.Benarkah demikian ?
mari kita buktikan bersama.
Aqidah tasyim dan tasybih telah menggelincirkan Salafi Wahabi hingga pada suatu keyakinan
bahwa Allah seperti sosok seorang pemuda Berambut ikal dan bergelombang mengenakan
baju berwarna merah.
Klaim ini dikatakan oleh Ibnu Abu Yala dalam kitab Thabaqot al-Hanabilah.
Abu Yala mendasarkan pada pernyataan itu kepada hadist berikut :

Dari Ikrimah:
bahwa Rasulullah bersabda,
Aku telah melihat Tuhanku. Berupa seorang pemuda berambut ikal bergelombang
mengenakan pakaian merah . Sungguh keji riwayat palsu diatas,itu adalah riwayat produk
Yahudi,kini berhasil membodohi akal pikiran para pengikut Salafi Wahabi yg terkecoh dengan
slogan kembali pada Quran dan Sunnah,sehingga menerima keyakinan seperti itu.
Tidak diragukan lagi,hadist semacam adalah kisah-kisah Israiliyat yang bersumber dari orang-
orang bani Israil.
Salafi Wahabi memperjelas hadist diatas dengan hadist lain yang bercerita tentang Allah yang
duduk diatas kursi emas, beralaskan permadani yang juga terbuat dari emas, dalam sebuah
taman hijau.
Singgasana ( Arsy ) yang dipikul oleh 4 malaikat dalam rupa yang berbeda beda,yaitu seorang
laki laki,singa,banteng, dan burung elang.
Keyakinan aneh semacam ini dipaparkan oleh Ibnu khuzaimah, salah seorang Ulama hadist
referensi kebanggaan Salafi Wahabi,dalam kitab at-Tauhid wa-Istbath Shifat ar-Rob ,
Sudahkah anda miliki kitab itu ????? . Kitab at-Tauhid karya Ibnu khuzaimah ini adalah kitab
kebanggaan yang banyak diamalkan kaum Salafi Wahabi.
Ibnu khuzaimah sangat meyakini bahwa seluruh hadist yang ia muat didalam kitabnya itu
adalah shahih dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sebab menurut pengakuannya ia telah meriwayatkannya dengan sanad yang nyambung
melalui riwayat yang adil dan terpercaya.
Banyak umat islam yang baik dari kalangan awam maupun yang setengah alim tertipu dengan
judul buku yang ditulis oleh Ibnu Khuzaimah tersebut.
Tetapi bagi pembaca yang menyadari isi buku tersebut pasti akan mengatakan bahwa buku
tersebut penuh dengan kisah-kisah Israiliyat dan kebohongan yang bertentengan dengan
kemurnian tauhid yang selama ini di dengung dengungkan.
Oleh karena itu semakin matang dalam pengembaraan intelektualnya,Ibnu Khuzaimah
menyesali diri,karena telah menulis kitab tersebut, seperti dikisahkan oleh al-Hafidz al-Baihaqi
dalam kitab al-Asma wa ash-Shifat h. 267.
Namun begitu guru Salafi Wahabi,yaitu Ibnu Taimiyah tetap mengatakan,bahwa Ibnu
Khuzaimah adalah Imamnya para Imam karena menurutnya telah banyak meriwayatkan
hadist Shahih ttg hakikat dzat Allah ( padahal sebenarnya hadist itu kental dengan nuansa
tasybih dan hikayat Israiliyat ).
Oleh karena itu,ketika mengomentari sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu khuzaimah,
Ibnu Taimiyah berkata :
Hadist ini telah diriwayatkan oleh Imamnya para para Imam Yaitu Ibnu Khuzaimah dalam
kitab al-Tauhid yang disyaratkan untuk tidak berhujjah didalamnya melainkan dengan hadist-
hadist oleh perawi adil dari perawi adil lainnya, sehingga bersambung kepada Nabi Muhammad
saw,tahkik Muhammad Kholil Harras.Dar al-kutub al- Alilmiah,Bairut, Libanon 1403 M,

Anda mungkin juga menyukai