Anda di halaman 1dari 6

1.

Khalifah Walid bin Yazid


A. Sejarah
Walid bin Yazid bin Abdul Malik dilahirkan pada 90
Hijriyah.Ketika ayahnya,Yazid bin Abdul Malik,diangkat sebagai
khalifah,Walid baru berusia 11 tahun.Seperti dituturkan At-Tabari
dalam Tarikh Al-Umam wa Al-Muluk, ketika diangkat menjadi
khalifah,Yazid bin Abdul Malik ingin mengangkat putranya,Walid
sebagai putra mahkota.Namun saat itu Walid masih belum cukup
usia.Yazid terpaksa mengangkat saudaranya,Hisyam bin Abdul
Malik sebagai cikal penggantinya.Sedangkan Walid sebagai putra
mahkota kedua. Ternyata,Yazid masih hidup hingga putranya
cukup usia.Yazid sangat menyesal karena terlanjur mendahulukan
saudaranya daripada putranya sendiri.

Menurut riwayat,ia pernah berkata,"Tuhanlah yang menjadi


hakim antara aku dan orang- orang yang telah menjadikan Hisyam
sebagai pemisah antara aku dan engkau."Begitu Yazid
meninggal,Hisyam naik tahta sebagai khalifah kesepuluh Daulah
Umayyah.Sudah bisa ditebak,terjadi pertentangan antara Khalifah
Hisyam dan keponakannya,Walid bin Yazid.Apalagi beberapa ahli
sejarah menyebutkan,akhlak Walid tidak terlalu baik.Ia sering
minum-minuman keras dan berfoya-foya. Kisah buruk tentang
Khalifah Yazid ini tentu saja tidak bisa diterima begitu saja.Ketika
terjadi pertentangan antara dua keluarga itu,tentu peluang
menjelek-jelekkan nama baik musuh sangat besar.

B. Pengangkatan

Selama pemerintahan Hisyam,Walid lebih banyak


menghabiskan waktunya di luar Damaskus. Ketika Khalifah
Hisyam bin Abdul Malik meninggal dunia,Walid sedang berada di
Azrak,utara Damaskus.Ia segera kembali ke Damaskus dan dibaiat
menjadi khalifah kesebelas Khalifah Bani Umayyah.Saat itu
usianya sekitar 39 tahun.
C. Kebijakan

Kebijakan pertama yang ia lakukan adalah melipat-gandakan


bantuan kepada orang-orang buta dan tua yang tidak memiliki
keluarga untuk merawatnya.Ia menetapkan anggaran tersendiri
untuk membiayai masalah itu.Ia juga memerintahkan untuk
memberikan pakaian kepada orang- orang miskin.

D. Konflik

Pertentangan antara keluarga Yazid bin Abdul Malik dan


Hisyam bin Abdul Malik agaknya tidak berhenti ketika keduanya
meninggal.Ketika berkuasa,Yazid menangkapi orang-orang yang
dianggap dapat membahayakan kekuasaannya,termasuk keluarga
Hisyam.Ketika terjadi penangkapan besar-besaran itu,Yazid bin
Walid bin Abdul Malik sempat melarikan diri. Secara diam-
diam,Yazid berhasil menghimpun kekuatan.Ia pun dibaiat oleh
keluarga Yamani di daerah Syria dan Palestina.Mengetahui ada
gerakan yang akan membahayakan kekuasaannya,Khalifah Walid
bin Yazid segera mengerahkan pasukan untuk menghancurkan
pasukan Yazid. Namun terlambat,pasukan Yazid lebih dahulu
bergerak menuju istana.Khalifah Walid terkepung.Pada detik-detik
menentukan itu,sebagian besar pasukan andalannya justru bersatu
dengan musuh.

E. Turunnya Kekuasaan dan Kematian

Khalifah Walid segera melarikan diri ke


kediamannya.Namun sepuluh orang di antara pasukan musuh
berhasil menemukan persembunyiannya.Ketika dikepung ia sempat
berkata,"Bukankah aku telah memberikan hadiah kepada kalian?
Bukankah aku telah meringankan beban kalian yang berat?
Bukankah aku telah memberi makan orang-orang fakir di antara
kalian?"Mereka yang mengepungnya menjawab,"Kami tidak
membencimu dari diri kami sendiri.Kami mengepungmu karena
engkau terlalu banyak melanggar batasan-batasan aturan
Allah.Engkau minum minuman keras,menikahi istri ayahmu dan
melecehkan perintah Allah."Ia meninggal pada usia 40 tahun,dan
kepalanya dipancung.Ia memerintah selama satu tahun dua bulan
22 hari saja.Kemudian tahta kekhilafaha diduduki yazid bin walid.

2. Walid bin Yazid

A. Sejarah
Para sejarawan sering menulis namanya dengan Yazid III
karena ia adalah sosok ketiga bernama Yazid yang menjabat
khalifah Daulah Umayyah. Yazid I adalah Yazid bin Muawiyah,
khalifah kedua. Yazid II adalah Yazid bin Abdul Malik, khalifah
kesembilan. Sedangkan Yazid III adalah Yazid bin Walid, tokoh
yang kini sedang dibahas.

B. Proses Pengangkatan
Setelah Khalifah Walid bin Yazid bin Abdul Malik terbunuh
oleh para pengepungnya, jabatan khalifah dipegang oleh Yazid bin
Walid bin Abdul Malik. Ia adalah sepupu sang khalifah. Ayah
Yazid adalah Walid bin Abdul Malik, saudara kandung Yazid bin
Abdul Malik, ayah Walid (khalifah sebelumnya). Yazid bin Walid
menjabat sebagai khalifah keduabelas Daulah Umayyah.

C. Kebijakan
Ia dibaiat sebagai khalifah pada usia 46 tahun. Kebijakan
pertama yang ia lakukan adalah mengurangi jumlah bantuan sosial
dan mengembalikannya pada anggaran biasa seperti pada masa
Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Kebijakan itu menyebabkan ia
dikenal dengan julukan An-Naqish (sang Pengurang).
D. Konflik
Masa pemerintahan Yazid diwarnai dengan beragam kemelut. Hal
ini tak mengherankan karena untuk mendapatkan jabatan
khalifahnya,Yazid pun menumpahkan darah dengan terbunuhnya
Walid bin Yazid, khalifah sebelumnya.

Di antara mereka yang mengadakan gerakan ini adalah Sulaiman


bin Hisyam. Pada masa pemerintahan Walid bin Yazid, Sulaiman
termasuk di antara mereka yang dijebloskan ke penjara. Ketika
Khalifah Walid bin Yazid mangkat dan Yazid III naik tahta,
Sulaiman dibebaskan. Namun ia melihat dirinya pun berhak atas
jabatan khalifah. Ia segera mengerahkan pendukungnya untuk
merebut jabatan khalifah dari tangan Yazid. Hanya saja, Khalifah
Yazid berhasil membujuknya dan Sulaiman kembali melakukan
baiat.

Dari negeri Hims juga muncul rencana perebutan kekuasaan.


Ketika mendengar terbunuhnya Khalifah Walid bin Yazid, para
pendukungnya dari negeri Hims segera bergerak menuju
Damaskus. Khalifah Yazid segera mengirimkan pasukan besar
untuk menghalaunya. Pasukan Hims kalah dan sisa-sisa tentaranya
kembali menyatakan baiat.

Selain dua gerakan itu, dari wilayah Armenia dan Kaukasus,


muncul juga usaha perebutan kekuasaan. Sejak terbunuhnya Walid
bin Yazid, Marwan bin Muhammad segera mempersiapkan
rencana kudeta. Rencana berbahaya itu segera terdengar oleh
Khalifah Yazid. Ia pun segera mengirimkan utusan kepada
Marwan. Sang Khalifah membujuknya agar tak melakukan
penyerangan. Ia menjanjikan tambahan wilayah kekuasaan
Azerbaijan dan Mosul kepada Marwan. Gubernur Marwan pun
setuju dan kembali membaiat.

Tampaknya, fanatisme kesukuan benar-benar telah mewabahi


pemerintahan Yazid. Di samping usaha perebutan kekuasaan di
atas, dari lembah Irak juga muncul gejolak. Namun gubernurnya
berhasil meredam gejolak masyarakat. Penduduk Yamamah juga
demikian. Mereka berusaha melakukan kudeta terhadap
gubernurnya.

Gejolak di wilayah Khurasan justru lebih parah. Gubernur Nushair


bin Sayyaf menolak keinginan Khalifah Yazid yang ingin
mengalihkan jabatannya pada Panglima Manshur bin Jamhur.
Konflik berdarah pun terjadi.

Keadaan pemerintahan Khalifah Yazid semakin tak menentu.


Gerakan Abbasiyah yang sejak beberapa tahun terakhir mulai
muncul, makin berani unjuk diri. Beragam kerusuhan itu berakibat
pukulan batin dari diri Khalifah Yazid.

E. Berakhirnya
Ia meninggal pada 7 Dzulhijjah 126 Hijriyah setelah sebelumnya
mengalami kelumpuhan fisik. Ada yang mengatakan ia meninggal
karena penyakit tha'un. Masa pemerintahannya hanya beberapa
bulan. Ia wafat tanpa meninggalkan jejak emas berarti. Bahkan ia
mewariskan beragam permasalahan yang kelak berujung pada
berakhirnya kejayaan Daulah Umayyah.

Khalifah Walid bin Yazid dan Yazid bin Walid


Oleh :
1. Agistian C (02)
2. Alvina Choirida (05)
3. Miftahul jannah (21)
4. Niswatin Nurul (22)
5. Selly Arum Sari (31)

XII IPS 2
Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai