Anda di halaman 1dari 6

NURUL NADZIRAH BINTI ABD SAMAD

BEQ110034

Tutorial 3: Bincangkan Pemikiran Al-Masudi Yang Terdapat Dalam Karya Pensejarahannya

BIODATA
Nama
Lahir
Meninggal
Suku

:
:
:
:

Gelaran

Abu al-Hasan Ali Ibn al-Husayn ibnu Ali al-Mas'udi


Baghdad, 895 Hijrah
Fustat (Mesir), 956 Hijrah
Bangsa Arab keturunan Abdullah bin Masud,
seorang sahabat Rasulullah SAW
Imam al-Muarrikhin (pemimpin para sejarawan), dan
Herodotus (ahli sejarah Yunani)

Al- Mas'udi adalah seorang ahli sejarah, geografi, geologi, zoologi, ensiklopedi dalam bidang
sains Islam, dan dikenali juga sebagai pengembara dunia. Beliau banyak mengembara ke
beberapa negeri dan puluhan karya juga telah dihasilkan.

PENGEMBARAAN
-

Setelah menyelesaikan pendidikan pertama yang diterima dari ayahnya, al-Mas'udi


seterusnya merancang untuk mendalami ilmu sejarah, adat istiadat, kebudayaan,
dan cara hidup setiap negeri. Ia juga banyak mempelajari ajaran Kristian dan Yahudi,
serta sejarah barat dan Timur yang berlatar belakang Kristian dan Yahudi.

Pada tahun 915 sekitar umur 20-an, pengembaraan intelektualnya bermula dengan
mengunjungi negeri Iran dan Kirman. Beliau juga bermukim di Ushtukhar (Persia)
dan dari sana terus bergerak ke India dengan mengunjungi Multan dan alManshura. Bersama para pedagang, beliau meneruskan pengembaraannya ke
Ceylon (Srilanka) dan beliau juga turut ikut mengharungi Laut Cina. Dalam
perjalanan pulang, al-Masudi mengelilingi Lautan Hindi dan kemudian mengunjungi
Oman, Zanzibar, Afrika Timur, Sudan, dan Madagaskar.

Pada tahun 926, al-Masudi kembali mengembara ke beberapa negeri seperti


Tiberias, Suriah dan Palestin, serta pada tahun 943 ke Antioch (Suriah). Beliau juga
mengelilingi neger-negeri Iraq dan Arab Selatan. Sepuluh tahun terakhir hidupnya
dilalui di Suriah dan dan kemudian di Mesir, tempat beliau meninggal dunia.

NURUL NADZIRAH BINTI ABD SAMAD

BEQ110034

KARYA-KARYA PENULISAN
1. Zakha'ir al-Ulum wa Ma Kana fi Sa'ir ad Duhur (Khazanah Ilmu pada Setiap Kurun)
- Al-Istizhar Lima Marra fi Salif al-A'mar (tentang peristiwa-peristiwa masa lalu. Buku ini dan
buku di atas telah diterbitkan kembali di Najaf pada tahun 1955.)
- Tarikh al-Akhbar al-Umam min al-Arab wa al'Ajam (sejarah Bangsa Arab dan Persia)
- Akhbar az-Zaman wa Man Abadahu al-Hidsan min al-Umam al-Madiyan wa al-Ajyal alHaliyah wa al-Mamalik al-Dasirah (berisi tentang sejarah umat manusia masa lampau dan
bangsa-bangsa sekarang serta kerajaan-kerajaan mereka. Buku yang terdiri dari 30 jilid ini
tidak sampai ke tangan generasi sekarang. Yang ada sekarang adalah ringkasannya, namun
tidak diketahui pengarangnya. Beberapa manuskrip menyebutkan bahawa ringkasan itu
justru merupakan jilid pertama dari kitab itu. Meskipun demikian, materinya termuat di
dalam dua karya berikutnya.)
- Al-Ausat, berisi kronologi sejarah Umum.
- Muruj az-Zahab wa Ma'adin al-Jawahir (Padang Rumput Emas dan Tambang Batu Permata)
Disusun tahun 947 M. Kitab ini terdiri dari dua bahagian besar. Pertama, berisi sejarah
penciptaan alam dan manusia, sifat-sifat bumi, laut peristiwa-peristiwa luar biasa, riwayat
nabi-nabi, sejarah bangsa-bangsa kuno dengan agama dan alirannya, serta adat istiadat dan
tradisi. Al-Mas'udi banyak mengutif karya para sejarawan sebelumnya. Kedua, berisi sejarah
Islam mulai akhir masa al-Khulafa ur-Rasyidun (empat khalifah besar) sampai masa awal
masa pemerintahan Khalifah al-Mu'ti dari bani Abbasiyah, kehidupan para budak leleaki dan
wanita, mawali(orang asing, terutama Persia), kehidupan masyarakat umum, pembangunan
(seperti istana) beserta segala perlengkapannya, kebiasaan para pembesar, dan adat istiadat
serta tradisi negeri-negeri yang dikunjunginya. Al-Mas'udi banyak memaparkan pembagian
bumi ke dalam beberapa wilayah. Menurutnya bentuk daratan dan lautan merupakan
segmen sebuah bola. Kitab yang sekarang disebut kutab turas(Khazanah Islam Klasik) ini
diterbitkan kembali tahun 1895 di Kairo. Kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis
oleh A. Sprenger (London, 1841). Pada tahun 956 al-mas'udi sebenarnya telah

NURUL NADZIRAH BINTI ABD SAMAD

BEQ110034

menyelesaikan penulisan sebuah kitab yang konon cakupannya lebih luas dari kitab di atas,
tetapi kitab tersebut belum ditemukan.
-At-Tanbih wa al-Israf (Indikasi dan Revisi) ditulis tahun 956. kitab yang merupakan
ringkasan dan memuat beberapa revisi dari tulisannya yang lain, juga memuat pandangan
filsafat-filsafatnya tentang alam dan sejarah. Ia memaparkan pemikirannya tentang evolusi
alam, yaitu dari mineral, tanama, hewan, sampai manusia. Sebagai contoh terjadinya evolusi
itu, ia berpendapat bahwa jerafah adalah hibrida dari unta dan macan tutul (phanter).
Pendapat ini berbeda dengan pendapat ilmuwan muslim lainnya, yaitu al-jahiz dan Abu
Yahya al-Qazwini, yang menyatakan bahwa jerafah adalah hibrida dari unta betina liar dan
hiena jantan. Kitab ini diedit oleh M.J de Goeje (Leiden, 1894) dan telah pula diterjemahkan
ke dalam bahasa Perancis oleh Carra de Vaux (Paris, 1897).
Selain kitab di atas, terdapat kitab yang tidak sampai pada generasi sekarang yakni:
- Al-Istinsar (Kebangkitan)
- Az-Zahi (Masa Kecemerlangan)
- Al-Istinsar al-Mufrad li Firaq al-Khawarij (Kemenangan Tunggal Melawan Kelompokkelompok Khawarij)
- Al-Qadaya wa at-Tajarib (Peristiwa dan Pengalaman)
- Mazahir al-Akhbar wa Tara'if al-asar (Fenomena dan Peninggalan Sejarah)
- As-Safwah fi al-Imamah (tentang Kepemimpinan).

Secara keseluruhan karya-karya al-Mas'udi dapat dipakai sebagai sumber untuk memahami
pandangan umum muslim mengenai dunia dan juga sebagai bahan penyelidikan
pengetahuan tentang geografi dan sejarah alam. Informasi dalam karyanya tentang negeri
yang dikunjunginya dapat didapatnya dari sumber primer, terutama negeri-negeri Islam.
Dari semua karyanya, yang paling terkenal adalah Muruj az-Zahab wa Ma'adin al-Jawahir.
Akan tetapi, mekipun al-Mas'udi dianggap sebagai sejarawan yang besar, dan penulis kisah
perjalanan yang terkemuka, para ahli mengajukan kritik bahwa dalam bukunya itu

NURUL NADZIRAH BINTI ABD SAMAD

BEQ110034

dimasukkan juga kisah dan ceritayang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Sehingga tidak
semuanya dapat dipercaya.
Karya al-Mas'udi menduduki tempat tersendiri. Namun ada yang berpendapat bahwa
bukunya itu tampaknya tidak memiliki sistem sama sekali. Salah satu aspek yang penting
dari keberadaan bukunya itu adalah bahwa karyanya memperlihatkan perbedaan yang
sangat besar antara ilmu bumi Islam yang ditulis oleh pihak kerajaan di satu pihak, dan
gagasan bebasnya tentang geografi yang dibuat oleh para pelaut dan pengembara.
Salah satu contoh mengenai masalah ini adalah mengenai pendapat yang terdapat di
kalangan para pakar Islam, tentang luasnya Lautan Hindia. Disamping mengemukakan
pendapat para pakar, ia juga mengemukakan pendapat orang yang pernah mengarungi
lautan itu dari pelabuhan yang terdapat di teluk Persia. Sudah dapat dipastikan bahwa
mereka ini sangat kenal dengan seluk beluk laut itu. Namun mereka ini sama sekali tidak
sependapat dengan ukuran yang telah diberikan para pakar itu. Mereka juga berpendapat
bahwa laut itu pada beberapa arah tertentu bahkan tidak memiliki ukuran sama sekali.

PEMIKIRAN SEJARAH
Al-Masudi menganjurkan penggunaan falsafah dan sains dalam penulisan sejarah. Beliau
juga dikenali sebagai pembaharu dalam pemikiran sejarah dan dianggap oleh sesetengah
ahli sejarah sebagai seorang Islam yang modenis.
Menurut al-Masudi:
sejarah ialah suatu disiplin ilmu yang lengkap dan komprehensif
Menurut beliau lagi, sejarah perlu dipelajari dan difahami supaya kita dapat menyedia dan
membentuk suatu sains atau disiplin ilmu sejarah yang sistematis (manzum). Antara karya
al-Masudi yang terbesar ialah Kitab Muruj al-Dahab yang dicetak di Paris(1861-1877)
sebanyak 9 jilid.

NURUL NADZIRAH BINTI ABD SAMAD

BEQ110034

Dalam penulisan sejarah ia menggunakan pendekatan at-tasnif al-maudu'i (tematik) hal ini
berbeza dengan kebanyakan sejarah yang ditulis pada zaman itu yang menggunakan
metode al-hauliyyat(at-tarikh 'ala as-sininn, penulisan berdasar kepada tahun).
Tema-tema yang ditulis meliputi bangsa, raja, dan dinasti. Dalam pemaparan sejarah, ia
menyajikan materi dengan menarik, diramu bersama peristiwa politik, peperangan, dan
informasi tentang masyarakat dan adat istiadatnya, di samping pembahasan tentang
geografis. Dalam hal ini ia banyak diikuti oleh sejarawan selanjutnya, termasuk Ibnu
Khaldun.
Al mas'Udi disebut sebagai Pilinius dari sastra Arab, karena pengetahuan geografinya. Dalam
bukunya Muruj az-Zahab wa Ma'adin al-jawahir, ia menjelaskan bagaimana terjadinya
gempa bumi. Ia juga berkisah tentang laut mati; dan tentang kincir angin pertama, yang
menurutnya mungkin sekali merupakan penemuan orang Islam. Ia juga merumuskan teori
yang dapat dikatakan sebagai dasar awal dari teori evolusi.
Al- Mas'udi dapat digolongkan dalam kelompok penulis besar yang telah menulis tentang
musik, yang membicarakan sejarah musik, kumpulan musik, buku tentang alat musik, aspek
hukum dalam musik, keindahan musik, serta riwayat hidup para pemusik yang terkenal.
Dalam kitab Muruj az-Zahab wa Ma'adin al-Jawahir, ditemui juga data yang menarik tentang
amalan musik Arab pada masa lampau. Ia juga mengemukakan perkembangan musik yang
terdapat di daerah lain.
Al-Mas'udi dikenal sebagai pengikut aliran Muktazilah, seperti disebut dalam karyanya
Muruj az-Zahab wa Ma'adin al-Jawahir, namun ada juga yang mengatakannya sebagai
pengikut Syi'ah karena ia banyak mengungkapkan kebesaran Syi'ah dalam tulisantulisannya.
Al-Masudi menggunakan pelbagai bentuk atau cara penulisannya, termasuk bentuk
kronologi ketika menulis tentang sejarah zaman Nabi dan Khulafa al-Rasyidin, dan bentuk
dinastis dan analistis tentang zaman Umayyah dan Abbasiyyah. Walaupun al-Masudi
banyak memasukkan unsur-unsur sains dan falsafah dalam penulisannya, ia tidak pula
mengabaikan prinsip-prinsip Islam itu sendiri.

NURUL NADZIRAH BINTI ABD SAMAD

BEQ110034

KESIMPULAN
Al-Mas'udi merupakan sejarawan Islam yang sangat berjasa dalam mengembangkan
penulisan sejarah (historigrafi). Historiografi yang ditulisnya menjadi rujukan bagi
sejarawan-sejarawan yang kemudian termasuk Ibnu Khaldun. Terlepas dari kitik
terhadapnya tapi karyanya Muruj az-Zahab wa Ma'adin al-Jawahir memberikan kontribusi
yang besar dalam pengembangan keilmuan Islam khususnya historiografi Islam.
Sumber pengetahuannya bukan sahaja meliputi sejarah tetapi juga geografi, geologi,
zoologi, sains, kalam, akhlak dan politik. Ini menunjukkan bahwa seorang sejarawan harus
meliputi segala bidang ilmu pengetahuan. Seorang sejarawan mesti bijak menjadikan ilmu
sejarah ter-integrasi dan ter-interkoneksi-kan dengan ilmu keislaman dan umum lainnya
khususnya dalam menghasilkan historiografi.

Anda mungkin juga menyukai