Dinasti seljuk pada abad 11-14 M. Khalifah Alp Arslan beserta Perdana
menterinya, Nizam al-Mulk sangat mendukung aliran Asy’ariyah. Sehingga pada
masa itu, penyebaran paham Asy’ariyah mengalami kemajuan yang sangat pesat
utamanya melalui lembaga pendidikan bernama Madrasah Nizamiyah yang didirikan
oleh Nizam al-Mulk.(Basid & Ghani, 2023)
Abu al-Hasan Ali bin Isma’il bin Ishaq bin Salim bin Isma’il bin Abdullah bin
Musa bin Bilal bin Abu Burdah bin Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy’ari.
dilahirkan pada tahun 260 H. Sejak masih muda, Abu al-Hasan al-Asy’ari telah
ditinggal wafat oleh ayahnya. Kemudian, atas wasiat ayahnya Abu al-Hasan al-
Asy’ari dipasrahkan untuk menimba sanad Hadits kepada Syekh Zakaria as-Saji,
salah satu ulama yang terkenal dengan kepakaran ilmu hadits dan ilmu fiqih yang juga
murid terbaik Imam Ahmad bin Hanbal.
Pokok-pokok Pemikiran dalam Ajaran Asy’ariyah Abu Hasan Ali bin Isma’il al-
Asy’ari mengkritik paham Muktazilah yang lebih mengutamakan pada pendekatan
akal (logika) dan cenderung mengesampingkan dalil-dalil naqli (Qur’an dan Hadis).
1. Ibnu Hajar al-Asqalani (seorang ahli hadits dan pengarang kitab Fath al-Bari
syarah Shahih al-Bukhari, tanpa disangsikan lagi adalah bermazhab Asy’ari dan
kitabnya tersebut adalah kitab yang tidak bisa di tinggalkan ulama).
2. Imam an-Nawawi (guru besar Ahlussunnah dan pengarang kitab Syarah Shahih
Muslim).
3. Imam al-Qurthubi (guru besar tafsir dan pengarang kitab tafsir al-Jami’ li Ahkam
al-Qur’an).
7. Imam az-Zarkasyi
1. Kedua aliran ini lahir akibat reaksi terhadap paham aliran Mu’tazilah.
2. Mengenai sifat-sifat Tuhan, kedua aliran ini menyatakan bahwa Tuhan mempunyai sifat-
sifat dan Tuhan mengetahui bukan dengan dzat-Nya tetapi mengetahui dengan pengetahuan-
Nya.
3. Keduanya menentang ajaran Mu’tazilah mengenai al-Salah wal Aslah dan beranggapan
bahwa al-Qur’an adalah kalam Tuhan yang tidak diciptakan, tetapi bersifat qadim.
4. Al-Asy’ari dan Al-Maturidi juga berkeyakinan bahwa manusia dapat melihat Allah pada
hari kiamat dengan petunjuk Tuhan dan hanya Allah pula yang tahu bagaimana keadaan sifat
dan wujud-Nya. Hal ini mengingat nash al-Qur’an pada surat al-Qiyamah : 23 :
“Wajah-wajah orang mukmin pada hari kiamat akan berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka
melihat.”
Keberadaan Penganutnya di Indonesia
Muhammadiyah dan nu
Syiah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah "Syi`ah `Ali" ()شيعة علي
yang berarti "pengikut Ali", yang berkenaan dengan turunnya Q.S. Al-Bayyinah ayat
"khair al-bariyyah", saat turunnya ayat itu Nabi Muhammad bersabda, "Wahai Ali,
kamu dan pengikutmu adalah orang-orang yang beruntung - ya 'Ali anta wa syi'atuka
hum al-faizun".[11]
Saat ini, kata tersebut merujuk pada kaum Muslim yang meyakini bahwa
kepemimpinan masyarakat setelah Muhammad adalah milik Ali dan para penerusnya.
Nawbakhti menyatakan bahwa istilah Syiah mengacu pada sekelompok Muslim yang
pada masa Muhammad dan sesudahnya menganggap Ali sebagai Imam dan Khalifah.
[12]
Al-Shahrastani mengungkapkan bahwa istilah Syiah mengacu pada mereka yang
percaya bahwa Ali ditunjuk sebagai Pewaris, Imam dan khalifah oleh Muhammad.
Syiah memiliki lima perkara pokok (Ushulud-din) atau rukun Islam, yaitu:[21]
Hubungan antara Sunni dan Syiah telah mengalami kontroversi sejak masa
awal terpecahnya secara politis dan ideologis antara para pengikut Bani Umayyah dan
para pengikut Ali bin Abi Thalib.[23] Sebagian kaum Sunni menyebut kaum Syiah
dengan nama Rafidhah, yang menurut etimologi bahasa Arab
bermakna meninggalkan.[24]
Dari ketiga kata tersebut, disimpulkan bahwa Ahlussunnah wal Jamaah adalah
golongan yang mengikuti perilaku Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pada
zaman pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Biodata Lengkap pendiri & Ide-ide
Aswaja sebagai mazhab atau paham dipelopori oleh Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari
dan Imam Abu Manshur al-Maturidi. Imam Al Ghazali mengatakan, "Jika disebutkan
Ahlussunnah wal Jamaah maka yang dimaksud adalah pengikut Al-Asy'ari dan Al-
Maturidi."
Umat Islam di Indonesia dominan aliran Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dalam ajaran
Sunni, seseorang yang beriman wajib memenuhi enam rukun iman.
Dilansir Alkhairaat, penganut aliran Ahlu Sunnah wal Jamaah atau Sunni tak
terbatas dua organisasi, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) saja, melainkan
banyak juga organisasi lainnya.(Yazid, 2023)
Basid, A., & Ghani, A. (2023). Konsep Ketentraman Hidup Perspektif Quraish Shihab (Studi Surah Al-
Insyirah dalam Tafsir Al-Misbah). Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum, 9(1), 13–22.
https://doi.org/10.32699/syariati.v9i1.4561
Yazid, A. (2009). Pengmbangan Bahasa Inggris di Era Modern. Yawudah, 4(1), 35–40.