Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM KE-2

RANCANGAN PERCOBAAN
“PERCOBAAN DUA FAKTOR RANCANGAN ACAK
LENGKAP (RAL) MENGGUNAKAN MINITAB”

Oleh :
Nama : Imro’atun Sholihah
NIM : 210304013
Tgl. Praktikum : 24 Mei 2023
Dosen : Siti Hariati Hastuti, S.Stat, M.Si

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Statistika merupakan ilmu yang mempelajari cara
merencanakan, mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis, dan menyebarkan data. Di statistika, dalam suatu
permasalahan akan dilakukan pendugaan yang di gunakan
untuk menggambil suatu keputusan. Untuk memperoleh suatu
keputusan tersebut, tentunya diperlukan perencanaan berupa
percobaan-percobaan terkait dengan permasalahan yang di
teliti. Tentunya, dalam suatu percobaan tidak hanya satu faktor
saja yang ingin dipelajari, tetapi seringkali lebih dari satu
faktor yang dihadapkan kepada si peneliti.
Adanya faktor-faktor tersebut tentunya harus di uji
terlebih dahulu. Apakah masing-masing faktor berpengaruh
terhadap apa yang diteliti, serta apakah interaksi antar faktor
tersebut juga berpengaruh terhadap yang diteliti. Untuk
pengujian tersebut digunakan percobaan faktorial. Untuk
percobaan yang memiliki 2 faktor digunakan faktorial RAL.
Pada praktikum kali ini kita akan mempelajari mengenai
faktorial RAL. Untuk lebih jauh memahami tentang materi
tersebut, maka akan dibahas bagaimana penerapan materi
faktorial RAL menggunakan aplikasi Minitab.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk lebih memahami
mengenai materi rancangan faktorial khususnya dengan 2
faktorial, serta memahami penggunaan aplikasi minitab
ataupun perhitungan manual dalam menyelesaikan contoh
kasus yang tersedia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Percobaan Faktorial

Percobaan faktorial adalah suatu percobaan yang


perlakuannya terdiri atas semua kemungkinana kombinasi taraf
dari beberapa faktor (Susilawati, 2015:74).

Istilah faktorial lebih menjelaskan bagaimana cara


menyusun perlakuan-perlakuan yang akan diteliti, tetapi tidak
menyatakan bagaimana perlakuan-perlakuan itu ditempatkan
pada unit-unit percobaan.

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk melihat interaksi


antar faktor yang dicobakan. Adakalanya kedua faktor saling
sinergi terhadap respon (positif), namun adakalanya juga
keberadaan salah satu faktor justru menghambat kinerja dari
faktor lain (negatif). Adanya kedua mekanisme tersebut
cenderung meningkatkan pengaruh interaksi antar kedua
faktor.

Keuntungan dari percobaan faktorial ialah mampu


mendeteksi respon dari taraf masing-masing faktor serta
interaksi antara dua faktor.

2.2. Percobaan Dua Faktor Rancangan Acak Lengkap (RAL)


Percobaan dua faktor dapat diterapkan secara langsung
terhadap seluruh unit-unit percobaan jika unit percobaannya
relatif homogen. Rancangan ini sering disebut rancangan dua
faktor dalam RAL atau Faktorial RAL.
Percobaan dua faktor dalam rancangan acak lengkap
digunakan apabila perlakuan yang dicobakan merupakan
kombinasi antar taraf-taraf beberapa faktor ( 2 faktor), faktor-
faktor yang dilibatkan bersifat saling bersilang, bukan tersarang
dan kondisi lingkungan yang dihadapi homogen atau dapat
juga dikatakan serba sama.

2.3. Model Linier Rancangan Dua Faktor RAL


Secara umum, model linier untuk percobaan faktorial
yang terdiri dari 2 faktor (faktor A dan faktor B) dengan
menggunakan rancangan dasar RAL adalah:

dengan:

= pengamatan pada ulangan


ke-r yang mendapat
perlakuan faktor A taraf ke-i
dan faktor B taraf ke-j
= rataan umum
= pengaruh faktor A taraf ke-i
= pengaruh faktor B taraf ke-j
= pengaruh interaksi faktor A
taraf ke-i dan faktor B taraf
ke-j
= komponen galat oleh faktor
A taraf ke-i, faktor B taraf
ke-j dan ulangan ke-r /
pengaruh acak yang
menyebar normal (0, ).

2.4. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam Rancangan Dua


Faktor RAL
Model linier untuk percobaan faktorial terdiri dari tiga
model yaitu model tetap, model acak, dan model campuran.
Tetapi dalam rancangan ini, diambil model tetap, sehingga
asumsi yang harus dipenuhi adalah:
, = =0

, ~NID(0, )

Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi untuk rancangan


faktorial model tetap adalah galat dalam model tersebut adalah
berdistribusi normal dan independen serta galat dalam
percobaan mempunyai galat yang homogen.

Tabel Layout Data untuk Rancangan Faktorial RAL Dua Faktor

Faktor A Faktor B Ulangan


1 2 n

tabel 2.1.

Tabel Interaksi Faktor A Dan Faktor B

Faktor A Faktor B Total ( Rata


) an
1 2 b
1
2

a
Total B(
)
Rataan (
)
tabel 2.2.

2.5. Hipotesis
Berdasarkan model tetap yang digunakan pada rancangan
dua faktor rancangan acak lengkap, maka hipotesis yang diuji
dalam rancangan tersebut adalah:
1) Pengaruh Faktor A

(tidak ada pengaruh


faktor A terhadap respon yang diamati)

ada pengaruh faktor A terhadap respon yang diamati

2) Pengaruh Faktor B
(tidak ada pengaruh faktor
B terhadap respon yang diamati)

ada pengaruh faktor B terhadap respon yang diamati

3) Pengaruh interaksi Faktor A dengan Faktor B


(tidak ada
pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B terhadap
respon yang diamati)

ada pengaruh faktor A dengan faktor B terhadap


respon yang diamati

2.6. Langkah-langkah Perhitungan


1) Faktor Koreksi (FK)
=
2) Jumlah Kuadrat Total (JKT)
= FK
3) Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
= – FK
4) Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)
= FK
5) Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)
=
6) Jumlah Kuadrat Faktor A dan B (JKAB)
= JKP – JKA – JKB
7) Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
= JKT – JKP

2.7. Tabel Anova


Tabel Anova yang dapat disajikan dengan asumsi model
tetap dimana faktor A dan faktor B adalah tetap, yaitu:

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F-hitung


keragaman bebas kuadrat tengah
a a-1 JKA KTA KTA/KTG
b b-1 JKB KTB KTAB/KTG
ab (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
galat ab(r-1) JKG KTG
total abr-1 JKT
tabel 2.3.

Untuk model tetap pengujian pengaruh faktor A, faktor B


maupun interaksinya diuji dengan sebaran F yaitu dengan
menghitung rasio kuadrat tengah masing-masing sumber
keragaman dengan kuadrat tengah galat. Secara matematik
dapat dirumuskan sebagai berikut:
(A) =

(B) =

(AB) =

2.8. Kaidah Keputusan


Adapun kaidah keputusan pengujiannya adalah:
a. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel pada taraf 1%
perbedaan diantara nilai tengah perlakuan (atau pengaruh
perlakuan) dikatakan sangat nyata (F hitung ditandai
dengan tanda **).
b. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel pada taraf 5%
perbedaan diantara nilai tengah perlakuan (atau pengaruh
perlakuan) dikatakan nyata (F hitung ditandai dengan
tanda *).
c. Jika F hitung lebih kecil daripada F tabel pada taraf 5%
perbedaan diantara nilai tengah perlakuan (atau pengaruh
perlakuan) dikatakan nyata (F hitung ditandai dengan
tanda tn).
BAB III

METODOLOGI

Metodologi merupakan pembahsan tentang metode yang


digunakan atau penjelasan mengenai pengoperasian software
numerik (dalam praktikum ini: Minitab) untuk menyelesaikan
sebuah soal yang telah diberikan sebelumnya.

3.1. Soal
Percobaan pengaruh antara konsentrat tambahan
makanan (dosis: 100, 200, dan 300) dengan spesies ikan (v1,
v2, dan v3) terhadap penambahan bobotnya. Pengulangan
dilakukan tiga kali untuk setiap kombinasi perlakuan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Faktorial dalam RAL.

Spesies Ulangan Konsentrat Total


100 200 300
1 0,9 1,2 1,3
V1 2 0,9 1,3 1,5 10,7
3 1 1,2 1,4
Sub total 2,8 3,7 4,2
1 0,9 1,1 1,3
V2 2 0,8 0,9 1,5 9,3
0,8 0,9 1,1
Sub total 2,5 2,9 3,9
1 0,9 1,4 1,3
V3 2 1 1,2 1,4 10,3
3 0,7 1 1,4
Sub total 2,6 3,6 4,1
Total 7,9 10,2 12,2 30,3
tabel 3.1.

Langkah langkah:

1) Double klik ikon Minitab pada desktop.


gambar 3.1.

2) Setelah itu akan muncul lembar kerja minitab, lalu


masukkan data pada lembar kerja tersebut.

gambar 3.2.

3) Pada menu Stat, klik Anova General Linear


Model Fit General Liniear Model
gambar 3.3.

4) Pada lembar General Linear Model, isi bagian respon


dengan bobot dan untuk faktornya isi dengan spesies dan
konsentrat.

gambar 3.4.

5) Setelah mengisi bagian sebelumnya, klik model. Maka akan


muncul tampilan seperti di bawah. Pada tampilan tersebut, di
bagian intractions through order pilih 1>spesies>add,
dengan cara yang sama pilih 1>konsentrat>add, dan
terakhir pilih 2>spesies+konsentrat>add. Lalu klik OK.
gambar 3.5.

6) Setelah itu akan muncul hasil output seperti berikut.

gambar 3.6.

7) Untuk menampilkan grafik terkait dengan pengaruh


interaksi spesies ikan dengan konsentrat tambahan makanan
terhadap penambahan bobot ikan, maka klik Stat>General
Linear Model>Factorial Plots
gambar 3.7.

8) Isilah bagian response dengan bobot. Klik spesies dan


konsentrat. Dan terms to display dengan only model terms.
Lalu klik OK.

gambar 3.8.
9) Setelah itu akan muncul hasil berupa grafik seperti berikut

gambar 3.9.

gambar 3.10.
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, materi yang dibahas adalah


percobaan dua faktorial dalam rancangan acak lengkap (RAL).
Untuk memahami lebih dalam tentang materi tersebut, maka
diberikan sebuah soal:
1.1. Soal

Percobaan pengaruh antara konsentrat tambahan


makanan (dosis: 100, 200, dan 300) dengan spesies ikan (v1,
v2, dan v3) terhadap penambahan bobotnya. Pengulangan
dilakukan tiga kali untuk setiap kombinasi perlakuan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Faktorial dalam RAL.

Spesies Ulangan Konsentrat Total


100 200 300
1 0,9 1,2 1,3
V1 2 0,9 1,3 1,5 10,7
3 1 1,2 1,4
Sub total 2,8 3,7 4,2
1 0,9 1,1 1,3
V2 2 0,8 0,9 1,5 9,3
3 0,8 0,9 1,1
Sub total 2,5 2,9 3,9
1 0,9 1,4 1,3
V3 2 1 1,2 1,4 10,3
3 0,7 1 1,4
Sub total 2,6 3,6 4,1
Total 7,9 10,2 12,2 30,3
tabel 1.1.
1.2. Pembahasan:
Diketahui:
- Misalkan faktor A adalah spesies ikan dan faktor B adalah
konsentrat tambahan makanan
- Banyak konsentrat tambahan makanan (dosis) yaitu tiga
- Banyak spesies ikan yaitu tiga
- Banyak ulangan yaitu tiga

Perhitungan:

1) Faktor Koreksi (FK)


=

=
=
= 34,003
2) Jumlah Kuadrat Total (JKT)
= FK
= FK
= 0,81 1,44 1,96 – 34,003
= 35,47 – 34,003
= 1,467
3) Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
= – FK

= – 34,003
=
= – 34,003
= 35,19 – 34,003
= 1,187
4) Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA)
= FK

=
= 34,003
=
= 34,118 – 34,003
= 0,115
5) Jumlah Kuadrat Faktor B (JKB)
=

=
= 34,003
= 35,032 – 34,003
= 1,029
6) Jumlah Kuadrat Faktor A dan B (JKAB)
= JKP – JKA – JKB
= 1,187 – 0,115 – 1,029
= 0,043
7) Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
= JKT – JKP
= 1,467 – 1,187
= 0,28

Berikut Anovanya:

Sumber Derajat Kuadrat


Keragaman Bebas Tengah F-hitung F-tabel
(SK) (DB) (KT)
Perlakuan 9–1=8 JKP/DBP = KTP/KTG = (8;18) =
1,187/8 = 9,86 2,51
0,148
Faktor A 3–1=2 JKA/DBA = KTA/KTG (2;18) =
0,115/2 = = 3,8 3,55
0,057
Faktor B 3–1=2 JKB/DBB = KTB/KTG (2;18) =
1,029/2 = = 34,26 3,55
0,514
Faktor AB DBA*DBB JKAB/DBAB KTAB/KTG (4;18) =
= 2*2 = 4 = 0,043/4 = = 0,66 2,93
0,010
Galat DBT – JKG/DBG =
DBP = 26 0,28/18 =
– 8 = 18 0,015
Total 27 – 1 = 26
tabel 1.2.

 Hasil Minitab

 Hipotesis Pengujian:
a) Pengaruh Spesies Ikan
(tidak ada pengaruh
spesies ikan terhadap penambahan bobot ikan)

ada pengaruh spesies ikan terhadap penambahan


bobot ikan

b) Pengaruh Konsentrat Tambahan Makanan


(tidak ada pengaruh
konsentrat tambahan makanan terhadap penambahan
bobot ikan)

ada pengaruh konsentrat tambahan makanan


terhadap penambahan bobot ikan

c) Pengaruh interaksi Spesies Ikan dengan Pengaruh


Konsentrat Tambahan Makanan
(tidak
ada pengaruh interaksi spesies ikan dengan konsentrat
tambahan makanan terhadap penambahan bobot ikan)

ada pengaruh spesies ikan dengan konsentrat


tambahan makanan terhadap penambahan bobot ikan

 Keputusan dan Kesimpulan


a) Pengaruh penambahan spesies ikan
F-hitung (3,8) F-tabel (3,55) sehingga tolak H0,
yang berarti bahwa spesies ikan (v1, v2, v3)
berpengaruh terhadap penambahan bobot ikan.
b) Pengaruh penambahan konsentrat tambahan
makanan
F-hitung (34,26) F-tabel (3,55) sehingga tolak H0,
yang berarti bahwa konsentrat tambahan makanan
berpengaruh terhadap penambahan bobot ikan.
c) Pengaruh interaksi penambahan spesies ikan
dengan konsentrat tambahan makanan
F-hitung (0,66) F-tabel (2,93) sehingga gagal tolak
H0, yang berarti bahwa interaksi penambahan spesies
ikan dengan konsentrat tambahan makanan tidak
berpengaruh terhadap penambahan bobot ikan.

 Hasil Minitab
gambar 3.9.

gambar 3.10.

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa garis


spesies ikan (faktor A) dan konsentrat tambahan makanan
(faktor B) tidak berpotongan sehingga dapat di simpulkan
bahwa interaksi keduanya tidak berpengaruh terhadap
penambahan bobot ikan (respon).
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilakukan terhadap soal, dapat
disimpulkan bahwa dengan tingkat keperayaan 95% sudah
cukup bukti untuk menyatakan bahwa faktor A (spesies ikan)
dan faktor B (konsentrat tambahan makanan) berpengaruh
terhadap penambahan bobot ikan. Sedangkan interaksi antar
keduanya tidak berpengaruh terhadap penambahan bobot ikan.
Adapun perbandingan hasil antara pengujian dengan
genstat dan uji secara hitung manual dari soal yang telah
dikerjakan adalah sebagai berikut,

Hitung manual Hasil dengan Genstat


Statistik Uji F untuk faktor A

3,7 3,55
Statistik Uji F untuk faktor B

Statistik Uji F untuk


interaksi faktor A
dengan faktor B

5.2. Saran
Dalam pengerjaan kasus rancangan fakorial RAL
menggunakan aplikasi minitab, diperlukan kecermatan dan
ketelitian dalam menginputkan data, serta perintah-perintah
yang dipilih untuk melakukan pemodelan harus benar-benar
diperhatikan, serta dalam membandingkan nilai F harus hati-
hati supaya tidak mengambil keputusan yang salah.
DAFTAR PUSTAKA

Susilawati, Made.2013.Perancangan Percobaan.Denpasar.


OUTPUT MINITAB

Anda mungkin juga menyukai