Anda di halaman 1dari 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.

1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-103

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Tingkat Produksi Padi dan Jagung di Kabupaten
Lamongan
Widiyawati dan Setiawan
Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: setiawan@ statistika.its.ac.id

Abstrak—Peran padi selain sebagai sumber pangan pokok II. TINJAUAN PUSTAKA
bagi petani, juga merupakan sumber penghasilan bagi jutaan
penduduk. Kabupaten Lamongan merupakan produsen padi A. Statistika Deskriptif
terbesar di Jawa Timur. Selain padi, produksi terbesar Statistika deskriptif merupakan bagian statistika yang
berikutnya yang dihasilkan adalah jagung. Produksi merupakan membahas tentang metode-metode mengumpulkan untuk
hasil perkalian antara produktivitas dan luas areal panen. menyajikan data, sehingga dapat diperoleh informasi dari data
Dimana dalam proses produksi itu sendiri kendala yang dihadapi
yang telah diolah [1].
pada luas areal pertanian adalah cenderung menurun dan
produktivitas yang tidak menentu hasilnya. Sehingga dilakukan B. Produksi
analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
produksi padi dan jagung menggunakan metode regresi linier Produksi adalah tindakan dalam membuat komoditi, baik
berganda dengan pendekatan pendekatan principal component berupa barang maupun jasa [2]. Secara matematis dinyatakan
regression. Persamaan yang digunakan adalah luas areal panen dengan rumus sebagai berikut:
padi, luas areal panen jagung, produktivitas padi dan (1)
produktivitas jagung. Berdasarkan analisis didapatkan model merupakan hasil produksi, dan merupakan
yang cukup baik dengan taraf 0,5. faktor-faktor produksi yang berbeda dan terlibat dalam proses
Kata kunci : Jagung, Padi, PCR, Regresi linier berganda. produksi, yang menghubungkan antara faktor produksi dimana
produksi diberi tanda , yaitu untuk melihat perubahan dari
produk yang dihasilkan sesuai dengan perubahan faktor
I. PENDAHULUAN produksi yang digunakan

P ADI telah menjadi komoditas strategis dalam kehidupan


bernegara di Indonesia. Peran padi, selain sebagai sumber
pangan pokok juga menjadi sumber penghasilan bagi petani
C. Regresi Linier Berganda
Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi
dan kebutuhan hidup sehari-hari bagi jutaan penduduk. Salah permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dua
satunya adalah pada Kabupaten Lamongan. Selain padi, atau lebih variabel bebas [14]. Model regresi secara umum
produksi terbesar berikutnya yang dihasilkan oleh Kabupaten dapat dituliskan sebagai berikut :
Lamongan adalah jagung. Produksi merupakan hasil perkalian (2)
antara produktivitas dan luas areal panen padi. Dimana dalam Keterangan
proses produksi itu sendiri kendala yang dihadapi pada luas : variabel terikat( i = 1, 2, …, n)
real pertanian yang cenderung menurun dan produktivitas :konstanta (intercept)
yang tidak menentu hasilnya. Sehingg dilakukan penelitian :koefisien regresi
mengenai perilaku produksi dan faktor-faktor apa saja yang : variabel bebas ( j = 1, 2, …, k ;i=1,2,...,n )
mempengaruhi tingkat produksi padi dan jagung di Kabupaten : error( i = 1, 2, 3, …, n).
Lamongan agar dapat dirumuskan kebijakan yang efektif
untuk mencapai target program swasembada pangan. Dan Tabel ANNOVA dapat disusun sebagai berikut :
dapat memberikan informasi pemodelan yang baik tentang Tabel 1.
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi dan jagung di Analysis Of Variance (ANNOVA)
Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan untuk Sumber Db/df SS MS Fhitung
Regresi p SSR SSR/k MSR/MSE
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi
Residual SSE/( n-k-
dan jagung adalah model persamaan linier berganda dengan n-p-1 SSE
Error 1)
pendekatan principal component regression karena Total n-1 SST
diindikasikan terjadinya kasus multikolinieritas. Dengan
pendugaan pada persamaan luas areal panen padi, luas areal D. Pengujian Parameter Model
panen jagung, produktivitas padi dan juga produktivitas a. Pengujian Serentak
jagung. Pengujian serentak dilakukan untuk mengetahui signifikansi
koefisien model.
Hipotesis :
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-104

H0 : E1 E2 ... E k 0 korelasi secara rinci. Cara yang digunakan adalah


menstandarisasi variabel prediktor (X) dan melihat nilai eigen-
H1 : Paling tidak ada satu Ejz0; j = 1,2,…,k vlue dimana digunakan apabila • 6HKLQJJD WHUEHQWXN
Statistik uji variabel baru dan diregresikan dengan variabel respon [3].
MSR G. Fungsi Cobb Douglas
Fhitung (3)
Fungsi produksi yang berbentuk tidak linier berarti bahwa
MSE
Kriteria penolakan funsi tidak berupa garis lurus. Namun, dengan transformasi ln,
Tolak H0 jika Fhitung> Ftabel ; Ftabel = F (1-. model juga dapat menjadi linier [3]. Berikut adalah model dari
S-1,n-p )
fungsi cobb douglas :
b. Pengujian Parsial (7)
Pengujian parsial atau individu digunakan untuk melihat Dengan transformasi ln, model menjadi sebagai beirikut :
pengaruh masing-masing variabel prediktor. (8)
Hipotesis yang digunakan sebagai berikut : Dimana :
H0 :Ej= 0 = Output
H1 :Ejz 0, j = 1,2,…k = Input
Statistik uji yang digunakan adalah = Konstanta / Intercept,
thitung= ;( ) (4) = nilai koefesien regresi,
= error

Daerah penolakan :
III. METODE PENELITIAN
Tolak apabila |t-hitung| > t-tabel.
A. Sumber data dan Variabel Penelitian
c. Koifisien Determinasi (R2)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
sekunder.Data ini diperoleh dari Dinas Pertanian dan
kebaikan model. Dikatakan semakin baik apabila nilai R2
Kehutanan Kabupaten Lamongan, BPS Kabupaten Lamongan,
mendekati 1. Rumus yang digunakan adalah.
dan instansi yang terkait dengan topik penelitian yang
SSR mendukung ketersediaan data yang dilakukan peneliti.Data
R2 x100 % , 0 <R2< 100% (5)
SST yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari tahun
2000-2013.Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
E. Pengujian Asumsi Residual Tabel 2.
Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
a. Identik dan independen Satuan
Pengujian homogenitas variansi dari error dilakukan Simbol Keterangan
LAP Luas areal panen padi Ha
menggunakan Uji glejser dengan cara meregresikan seluruh ton/Ha
Qt Produktivitas padi
variabel prediktor terhadap nilai error. Atau melihat secara LAPj Luas areal panen jagung Ha
visual pada plot versus fits dan dikatakan identik apabila plot Qtj Produktivitas jagung ton/Ha
tidak membentuk pola. Uji independen atau uji autokorelasi LAI Luas areal irigasi (Ha) Ha
residual untuk mengetahui apakah ada korelasi antara residual. CH Curah hujan (mm/th) Mm/th
HG Harga padi (rp/kg) Rp/Kg
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji PB Penggunaan banyak bibit padi ton
independensi tersebut adalah plot ACF (Autocorrelation LPGU Lag penggunaan pupuk urea padi ton/Ha
Function). Dikatakan independen apabila lag tidak ada yang HPU Harga pupuk urea Rp/Kg
kluar dari batas signifikan. HKP Harga komoditif pesaing Rp/Kg
PBj Penggunaan banyak bibit jagung ton
LUTK Lag upah tenaga kerja Rp/Kg
b. 'LVWULEXVL 1RUPDO 12) LPGUj Lag penggunaan pupuk urea jagung ton/Ha
Pengujian terhadap asumsi kenormalan dilakukan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (Daniel, 1989).
Hipotesis : F. Spesifikasi Model
H0 : F0 (X) = F0 (X), Data berdistribusi normal Model persamaan yang digunakan pada penelitian ini
H1 : F0 (X) z F0 (X), Data tidak berdistribusi normal adalah sebagai berikut :
Statistik Uji
D Sup Fn ( x) F0 ( x) (6)
Kriteria Penolakan
Tolak H0 jika Dhitung >D. Q

F. Principal Component Regression (PCR)


Salah satu cara untuk mengatasi regresi yang memiliki
kasus multikolinieritas yaitu dari menganalisis struktur
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-105

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Karakteristik Variabel Penelitian B. Pengujian Model Setelah dilakukan Principal Components
Regression (PCR) dan Transformasi
Berikut adalah hasil analisis karateristik dari variabel
produksi padi dan jagung di Kabupaten Lamongan dari tahun i. Uji Serentak Dan Koefisien Determinasi
2000 hingga 2013. Pengujian signifikansi parameter secara serentak dengan
menguraikan seluruh total variansi menggunakan analisis
Q p (to n )
2 000 2 005
LA P
2010
Q t (to n /h a )
varian.
100 0000 7 ,2
14 0000

13 0000 6 ,4
80 0000
12 0000
5 ,6 Source DF SS MS F P
60 0000
H G (rp /k g ) H P U (rp /k g ) C H (m m /th ) Regression 1 0,047794 0,047794 25,38 0,000
2400
4000 2000 Residual Error 12 0,022593 0,001883
2000
Total 13 0,070386
3000 1500

2000 1600
1000
LA I (H a ) P B (to n ) P G U (K g /h a )
1500 200

1250
5500

5000
150
Gambar 3. ANOVAPengujian Serentak Luas Areal Panen Padi
1000

4500 100
2 000 2005 2010 2 000 2 005 2010
Ta hun
Diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 25,38> Ftabel sebesar
F(0,005,2,11) adalah 3,98, maka keputusannya adalah tolak H0.
Gambar 1. Plot Faktor-faktor dari Produksi Padi Atau dilihat dari nilai p-YDOXH . VHKLQJJD GDSDW
disimpulkan secara serentak memberikan pengaruh yang
Berdasarkan gambar 1, dapat dilihat bahwa setiap variabel signifikan.Dan diiketahui bahwa nilai dari standart error hasil
mempunyai hubungan, seperti ketika curah rendah, luas areal regresi pengamatan adalah sebesar 0,0433906, R-sq sebesar
panen padi rendah dan produksi yang dihasilkan juga rendah. 69,9 dan R-sq(adj) sebesar 62,5.
Sedangkan pada faktor-faktor profuksi jagung dapat dilihat
pada gambar 2, dimana diketahui bahwa produktivitas dan C. Pengujian Asumsi Klasik Model Luas Areal Panen Padi
luas areal panen jagung bergerak keatas naik-turun, dan pada
harga komoditif pesaing, upah tenaga kerja, penggunaan i. Asumsi Residual Berdistribusi Normal
pupuk urea dan harga pupuk urea grafik bergerak keatas. Uji normalitas pada residual dapat dilakukan
menggunakan uji kolmogorov Smirnov. Berdasarkan output
hasil plot residual distribusi normal, diketahui p-value lebih
20 00 2 00 5 20 10

60 000
LA P j
6
Q tj

16 00
H P U (R p /k g )
besar dari 0,15 sehingga diputuskan gagal tolak H0. Nilai
50 000
5

4
12 00
tersebut dapat disimpulkan bahwa error pemodelan luas areal
40 000

2 500
C H (m m /th )
30 00
H K P (R p /k g )
8 00
P B j (to n ) panen padi sudah. memenuhi asumsi berdistribusi normal.
14 00
20 00
2 000
12 00

1 500
P G U (R p /k g )
10 00
3 60 00
U T K (R p )
10 00
200 0 20 05 2 01 0
a. Asumsi Residual independen dan identik
330

300
3 00 00 Secara visual untuk melihat apakah persamaan identik
270
2 00 0 20 05 2 010
2 40 00

dapat dilihat melalui residual plot pada scatter plot versus fits.
Ta h u n
Berdasarkan output scatter plot versus vits, diketahui bahwa
tidak terdapat pola atau pola menyebar secara acak sehingga
Gambar 2. Plot Faktor-Faktor Produksi Jagung dapat disimpulkan bahwa sudah memenuhi asumsi identik.
B. Pendugaan Fungsi Luas Areal Panen Padi Sedangkan pada plot ACF, diketahui bahwa tidak terdapat
nilai lag yang keluar dari batas signifikansi, maka dapat
disimpulkan bahwa plot ACF menunjukkan residual yang
A. Korelasi antara Luas Areal Panen Padi dengan Luas independen.
Areal Irigasi, Curah Hujan dan Harga riil padi D. Interpretasi Model
Tabel 3. Model luas areal panen padi dalam variabel s dengan
Korelasi antara Luas Areal Panen Padi dengan dengan Luas Areal Irigasi,
Curah Hujan dan Harga riil Padi mensubtitusikan nilai PC1 adalah sebagai berikut :
LAP LAI CH HG
LAP 1 0,837 0,460 0,737 Model luas areal panen padi dalam variabel ln x adalah
LAI 0,837 1 0,322 0,920 sebagai berikut :
CH 0,460 0,322 1 0,279
HG 0,737 0,920 0,279 1 Berdasarkan model regresi dapat menjelaskan sebagai
Berdasrakan tabel 3 menunjukkan bahwa antar variabel berikut :
prediktor tinggi, mengindikasikan kasus multikolinieritas. Masing-masing variabel perdiktor memberikan pengaruh yang
Untuk menangani kasus multikolinieritas tersebut, maka positif terhadap luas areal panen padi. Ketika luas areal irigasi
dilakukan penanganan dengan menggunakan metode Principal naik satu persen, maka rata-rata luas areal panen padi
Component Regression (PCR). Akan tetapi setelah dilakukan cenderung meningkat sebesar 0,08 persen dengan asumsi
analisis, belum memenuhi asumsi residual residual curah hujan dan harga rill adi konstan. Ketika curah hujan naik
berdistribusi normal sehingga dilakukan transformasi dengan satu persen, rata-rata luas areal panen padi cenderung
persamaancobb douglas sebagai berikut : meningkat sebesar 0,12 persen dengan asumsi luas areal
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-106

irigasi dan harga riil padi konstan. Sedangkan ketika harga rill H0. Nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa error pemodelan
padi naik satu persen, rata-rata luas areal panen padi luas areal panen padi memenuhi asumsi berdistribusi normal.
cenderung meningkat sebesar 0,10 persen.
b. Asumsi Residual independen dan identik
C. Pendugaan Fungsi Produktivitas Padi
Secara visual untuk melihat apakah persamaan identik
dapat dilihat melalui residual plot pada scatter plot versus fits.
A. Korelasi antara Produktivitas Padi dengan Harga Padi,
Berdasarkan plot versus fits, diketahui bahwa tidak terdapat
Penggunaan Banyak Bibit dan Lag Penggunaan Pupuk Urea
pola pada Gambar 12 atau pola menyebar secara acak
Tabel 4. sehingga dapat disimpulkan bahwa sudah memenuhi asumsi
Korelasi antara Produktivitas dengan Harga riil padi, Penggunaan Bibit dan identik. Berdasarkan output plot ACF, diketahui tidak terdapat
Lag Penggunaan Pupuk Urea. nilai lag yang keluar dari batas signifikansi, maka dapat
Qt HG PB LPGU disimpulkan bahwa Plot autocorrelation function
Qt 1 0,674 0,730 0,531
menunjukkan residual yang independen.
HG 0,674 1 0,737 0,809
PB 0,730 0,737 1 0,850 D. Interpretasi Model
LPGU 0,531 0,809 0,850 1 Model produktivitas padi dalam variabel s dengan
mensubtitusikan nilai PC1 adalah sebagai berikut :
Berdasrakan Tabel 4 menunjukkan bahwa antar variabel
memberikan pengaruh yang positif.Korelasi antar variabel Model produktivitas padi dalam variable ln x adalah sebagai
prediktor juga lebih tinggi dibandingkan korelasi antara berikut :
variabel respon dan variabel predictor. Hal ini
mengindikasikan terdapatnya kasus multikolinieritas.Untuk Berdasarkan model regresi dapat menjelaskan sebagai
menangani kasus multikolinieritas tersebut, maka dilakukan berikut.
penanganan dengan menggunakan metode Principal Masing-masing variabel prediktor memberikan pengaruh
Component Regression (PCR). Akan tetapi setelah dilakukan positif terhadap produktivitas padi. Ketika harga riil padi naik
analisis, belum memenuhi asumsi residual residual satu persen, rata-rata produktivitas padi cenderung meningkat
berdistribusi normal sehingga dilakukan transformasi dengan sebesar 0,066persen dengan asumsi penggunaan bibit dan lag
persamaan cobb douglas sebagai berikut : penggunaan pupuk urea konstan. Ketika penggunaan bibit
naik saru persen, rata-rata produktivitas padi cenderung
meningkat sebesar 0,24persen dengan asumsi harga riil padi
dan lag penggunaan pupuk urea konstan. Ketika lag
penggunaan pupuk urea naik satu persen, rata-rata
B. Pengujian Model Setelah dilakukan Principal Components
produktivitas padi cenderung mengingkat sebesar 0.095 persen
Regression (PCR) dan Transformasi
dengan asumsi harga riil padi dan penggunaan bibit konstan.
a. Uji Serentak dan koefisien determinasi D Pendugaan Fungsi Luas Areal Panen Jagung
Pengujian signifikansi parameter secara serentak dengan
menguraikan seluruh total variansi menggunakan analisis A. Korelasi antara Luas Areal Panen Jagung dengan Curah
varian. Hujan, Harga Pupuk Urea dan Harga Komoditif Pesaing
Source DF SS MS F P Tabel 5.
Regression 1 0,030435 0,030435 8,64 0,013
Residual Error 11 0,038765 0,003524 Korelasi antara Luas Areal Panen Jagung dengan denganCurah Hujan dan
Total 12 0,069199 Harga Komoditif Pesaing.
LAPj CH HPU HKP
LAPj 1 0,193 -0,663 -0,609
Gambar 4 ANOVAPengujian Serentak Produktivitas Padi CH -0,193 1 0,229 0,370
HPU -0,663 0,299 1 0,969
Diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 8,64> Ftabel sebesar HKP -0,609 0,370 0,969 1
F(0,005,2,11) adalah 3,98, maka keputusannya adalah tolak H0.
Atau dilihat dari nilai p-YDOXH . VHKLQJJD GDSDW Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa antar variabel
disimpulkan secara serentak memberikan pengaruh yang memberikan pengaruh yang negati dengan korelasi antar
signifikan. Dengan nilai standart error dari hasil regresi variabel prediktor sangat tinggi.Seperti korelasi antara harga
pengamatan adalah sebesar 0,0593637, R-sq sebesar 44dan R- komoditif pengganti dengan harga riil pupuk urea.Korelasi
sq(adj) sebesar 38,9. antar variabel prediktor juga lebih tinggi dibandingkan
korelasi antara variabel respon dan variabel prediktor. Hal ini
C. Pengujian Asumsi Klasik Model Produktivitas Padi mengindikasikan terdapatnya kasus multikolinieritas.Untuk
Pengujian asumsi klasik antara lain adalah asumsi menangani kasus multikolinieritas tersebut, maka dilakukan
residual berdistribusi normal, asumsi independen dan identik. penanganan dengan menggunakan metode Principal
Component Regression (PCR).
a. Asumsi Residual Berdistribusi Normal
Berdasarkan output residual berdistribusi normal,
diketahui p-value lebih dari 0,15 sehingga diputuskan tolak
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-107

B. Pengujian Model Setelah dilakukan Principal Components harga komoditif pengganti naik satu Rp/Kg, luas areal panen
Regression (PCR) jagung cenderung menurun sebesar 2,88 Ha dengan asumsi
curah hujan dan harga pupuk urea konstan.
a. Uji Serentak
E. Pendugaan Fungsi Produktivitas Jagung.
Pengujian signifikansi parameter secara serentak dengan
menguraikan seluruh total variansi menggunakan analisis A. Pendugaan Model
varian. Persamaan regresi linier berganda produktivitas jagung ini
dapat dinyatakan pada persamaan sebagai berikut :
Source DF SS MS F P
Regression 1 173335975 173335975 7,33 0,019
Residual Error 12 283652045 23637670
Total 13 456988020
a. Uji Serentak
Pengujian signifikansi parameter secara serentak dengan
Gambar 5. ANOVA Pengujian Serentak Luas Areal Panen Jagung
menguraikan seluruh total variansi menggunakan analisis
varian.
Diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,33 > Ftabel sebesar
F(0,005,2,11) adalah 3,98, maka keputusannya adalah tolak H0.
Source DF SS MS F P
Atau dilihat dari nilai p-YDOXH . VHKLQJJD GDSDW Regression 3 8,0927 2,6976 24,06 0,000
Residual Error 9 1,0091 0,1121
disimpulkan secara serentak memberikan pengaruh yang Total 12 9,1018

signifikan. Dengan nilai standart error dari hasil regresi


pengamatan adalah sebesar 4861,86, R-sq sebesar 37,9 dan R-
sq(adj) sebesar 37,9. R-sa(adj) menunjukkan bahwa Gambar. 6. ANOVA Pengujian Serentak Produktivitas Jagung
variabilitas data yang dapat dijelaskan oleh model regresi
sebesar 37,9%. Pada pengujian serentak, diketahui bahwa nilai Fhitung
sebesar 24,06 > Ftabel sebesar F(0,005,2,11) sebesar 3,98, maka
C. Pengujian Asumsi Klasik Model Luas Areal Panen keputusannya adalah gagal tolak H0. Dapat disimpulkan
Jagung. bahwa paling tidak ada satu parameter yang tidak sama
dengan nol (signifikan)
a. Asumsi Residual Berdistribusi Normal
Uji normalitas pada residual dapat dilakukan menggunakan b. Pengujian Parsial
uji kolmogorov Smirnov. Berdasrkan output residual Pengujian parsial (individu) dilakukan dengan tujuan untuk
berdistribusi normal, diketahui p-value lebih dari 0,15 mengetahui parameter yang signifikan secara individu
sehingga diputuskan gagal tolak H0. Nilai tersebut dapat terhadap model.
disimpulkan bahwa error pemodelan luas areal panen jagung
sudah. memenuhi asumsi berdistribusi normal. Predictor Coef SE Coef T P VIF
Constant 8,606 1,843 4,67 0,001
Bibit (ton) 0,0011720 0,0007528 1,56 0,154 1,418
LUTK -0,00018384 0,00006327 -2,91 0,017 4,738
b. Asumsi Residual independen dan identik LPGU -0,003717 0,006894 -0,54 0,603 4,448

Secara visual untuk melihat apakah persamaan identik


dapat dilihat melalui residual plot pada scatter plot versus fits. Gambar 7. Pengujian Parsial Produktivitas Jagung
Dilihat pada scatter plot versus fits dapat diketahui bahwa
tidak terdapat pola atau menyebar secara acak sehingga dapat Berdasarkan p-YDOXH . KDQ\D DGD VDWX YDULDEHO \DQJ
disimpulkan bahwa sudah memenuhi asumsi identik. signifikan.Variabel Lag penggunaan pupuk urea dan variabel
Berdasarkan output plot ACF, diketahui tidak terdapat nilai lag upah tenaga kerja memberikan pengaruh yang negatif pada
lag yang keluar dari batas signifikansi, maka dapat produktivitas jagung. Dengan hasil standart error dari hasil
disimpulkan bahwa Plot autocorrelation function regresi pengamatan adalah sebesar 0,334844, R-sq sebesar
menunjukkan residual yang independen. 88,9 dan R-sq(adj) sebesar 85,2. R-sa(adj) menunjukkan
D. Interpretasi Model bahwa variabilitas data yang dapat dijelaskan oleh model
Model luas areal panen jagung dalam variabel s dengan regresi adalah sebesar 85,2%.
mensubtitusikan nilai PC1 adalah sebagai berikut :
c. Uji Multikolinieritas
Model luas areal panen jagung dalam variabel x adalah Kasus multikolinieritas merupakan kasus dimana terjadi
sebagai berikut : hubungan antara variabel prediktor.Asumsi yang harus
dipenuhi adalah tidak adanya kasus multikolinieritas atau tidak
Berdasarkan model regresi dapat menjelaskan sebagai ada hubungan linier yang benar benar terjadi antar variabel
berikut : independen. Salah satu indikator yang digunakan untuk
Ketika luas curah hujan naik satu mm/th, luas areal panen mendeteksi adanya kasus multikolinieritas yaitu dengan
jagung cenderung menurun sebesar 2,77 Ha dengan asumsi mengetahui nilai VIF.
harga pupuk urea dan harga komoditif pengganti konstan.
Ketika harga pupuk urea naik satu Rp/Kg, luas areal panen
jagung cenderung menurun sebesar 5,04 Ha dengan asumsi
curah hujan dan harga komoditif pengganti konstan. Ketika
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) D-108

Tabel 6. Pada persamaan luas areal panen padi, variabel luas areal
Uji Multikolinieritas pada Produktivitas Padi
irigasi memberikan pengaruh positif sebesar 0,08 %, harga riil
Predictor VIF
Constant * padi ditingkat petani memberikan pengaruh yang positif
Bibit (ton) 1,418 0,10% dan curah hjan setempat meberikan pengaruh yang
LUTK 4,738 positif sebesar 0,12%. Sedangkan pada persamaan
LPGU 4,448 produktivitas padi, variabel harga riil padi ditingkat petani
memberikan pengaruh yang positif sebesar 0,06%,
Diketahui bahwa tidak terdapat nilai VIF pada variabel penggunaan bibit memberikan pengaruh yang positif sebesar
prediktor yang lebih dari 10 hal ini mengindikasikan bahwa 0,24%, dan penggunaan pupuk urea memberikan pengaruh
dilihat melalui nilai VIF tidak terdapat kasus multikolinieritas. yang positif sebesar 0,0042%.Masing-masing variabel
memberikan pengaruh terhadap rata-rata produktivitas padi.
B. Pengujian Asumsi Klasik Model Luas Produktivitas Pada persamaan luas areal panen jagung, variabel curah hujan
Jagung memberikan pengaruh negatif sebesar 2,77 Ha, harga riil
pupuk uera memberikan pengaruh yang negatif sbesar 5,04 Ha
a. Asumsi Residual Berdistribusi Normal dan harga komoditif pesaing memberikan pengaruh yang
Uji normalitas pada residual dapat dilakukan menggunakan negatif sebesar 2,88 Ha.
uji kolmogorov Smirnov. Berdasarkan output residual
berdistribusi normal, diketahui p-value > 0,15 sehingga DAFTAR PUSTAKA
diputuskan gagal tolak H0. Dapat disimpulkan bahwa error [1] Aridinanti, Lucia. 2007. Pengantar Metode Statistika. Surabaya : ITS.
pemodelan produktivitas padi sudah memenuhi asumsi [2] Lipsey, R. (1995). Pengantar Mikroekonomi. Binarupa Aksara, Jakarta.
berdistribusi normal. [3] Setiawan, and Kusrini D.E. (2010). Ekonometrika. Jogyakarta: Andi.
[4] Benu, F.L. (1996).Analisis Struktur Produksi, Konsumsi dan
Perdagangan Beras di Propinsi Nusa Tenggara Timur Tesis. Program
b. Asumsi Residual independen dan identik
Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Secara visual untuk melihat apakah persamaan identik dapat [5] Biro Pusat Statistik 2013. Lamongan Dalam Angka (2000-20013).
dilihat melalui residual plot pada scatter plot versus fits. B.P.S. Kabupaten Lamongan, Lamongan.
Beredasarkan output plot versus vits, diketahui residual plot [6] Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan. (2007). Road
pada scatter plot versus fits dapat diketahui bahwa tidak MapPembangunan Tanaman Pangan Kabupaten Lamongan. Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan, Lamongan
terdapat pola atau menyebar secara acak sehingga dapat [7] Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan. (2008). Petunjuk
disimpulkan bahwa sudah memenuhi asumsi identik Pelaksanaan Program Peningkatan Produksi PadiMenuju Swasembada
Berdasarkan output plot ACF, diketahui bahwa tidak terdapat Beras Tahun 2011 (Tahun Anggaran 2008). Dinas Pertanian dan
nilai lag yang keluar dari batas signifikansi, maka dapat Kehutanan Kabupaten Lamongan, Lamongan.
[8] Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lamongan. (2008).
disimpulkan bahwa Plot autocorrelation function Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat daerah (Renstra SKPD)
menunjukkan residual yang independen. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan2008. Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan, Lamongan.
C. Interpretasi Model [9] Doll, J.P and F. Orazem. 1984. Production Economics. John Wiley and
Model produktivitas padi sebagai berikut : Sons,USA.
[10] Draper,N and Smith, H (1992). Analisis Regresi Terapan (Edisi kedua).
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[11] Gujarati, D. (1978). Ekonometrika Dasar. Erlangga, Jakarta.
Berdasarkan model regresi dapat menjelaskan sebagai [12] Hutauruk, J. (1996). Analisis Dampak Kebijakan Harga Dasar Padi dan
berikut. Subsidi Pupuk terhadap Permintaan dan Penawaran Beras di Indonesia.
Ketika harga jagung naik satu Rp/Kg, produktivitas jagung Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
cendeung meningkat sebesar 0,0011 ton/Ha dengan asumsi lag [13] Intriligator, M.D. (1978). Econometric Models, Techniques and
aplication. Prentice-Hall Inc. New Jersey, USA.
upah tenaga krja dan lag penggunaan pupuk urea konstan. [14] Nani, S. (2009) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan
Ketika lag upah tenaga kerja naik satu rupiah, produktivitas konsumsi beras di Kabupaten Siak, Riau. Skripsi. Institute Pertanian
jagung cenderung menurun sebesar 0,00018 ton/Ha dengan Bogor, Bogor.
asumsi harga rill jagung dan lag penggunaan pupuk urea [15] Neter, J. Wasserman, W. And Kutner, M. (1990). Applied Linier
Statistical Models. Diterjemahkan oleh Bambang Sumantri. Institute
konstan. Ketika Lag penggunan pupuk urea naik Kg/Ha, Pertanian Bogor. Bogor.
produktivitas jagung cenderung menurun sebesar 0,0037 [16] Putong, I. (2003). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro (Edisi 2).
ton/Ha dengan asumsi harga riil jagung dan lag penggunaan Ghalia Indonesia, Jakarta.Salvatore, Dominict. (2001). Managerial
pupuk urea konstan. Ekonomics dalam Pekonomian Global. Erlangga, Jakarta.
[17] Salvatore, Dominict. (2001). Managerial Ekonomics dalam Pekonomian
Global. Erlangga, Jakarta.
[18] Soekartawi. (2002). Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (Teori dan
V. KESIMPULAN/RINGKASAN Aplikasi). Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
produksi padi dan jagung dengan menggunakan metode
regresi linier berganda dengan pendekatan
pendekatanprincipal component regression tidak
menghasilkan model yang cukup baik pada setiap persamaan.

Anda mungkin juga menyukai