Pengertian dasar
Faktor
Taraf
Perlakuan (Treatment)
Respons
Faktor: Variabel Bebas (X) yaitu variabel yang di kontrol oleh peneliti
Misalnya: varietas, pupuk, jenis kompos, suhu, biofertilizer, jenis tanah, dsb.
Biasanya disimbolkan dengan huruf kapital, misal Faktor Varietas disimbolkan dengan
huruf V.
Taraf/Level:
Faktor terdiri dari beberapa taraf/level
Biasanya disimbolkan dengan huruf kecil yang dikombinasikan dengan subscript
angka.
◼ misal 3 taraf dari Faktor Varietas adalah: v1, v2, v3
Faktorial 2
Ade Setiawan © 2009 Faktor
Pengertian dasar
5
Faktor Respons
Jenis Pupuk Organik Hasil Padi
(O)
Perlakuan:
Perlakuan = taraf
Pupuk Pupuk Pupuk Faktor (4 buah)
Kompos o1, o2, o3, dan o4
Kandang Ayam Kandang Sapi Kandang Domba
(o4)
(o1) (o2) (o3)
Taraf O: 4 taraf
Contoh Kasus Faktorial
7
Faktor Respons
Hasil Padi
Jenis Pupuk Organik (O) Varietas (V)
Perlakuan:
Kombinasi taraf
Pupuk Pupuk Pupuk IR-64 Cisadane Faktor
Kandang Kandang Kandang Kompos (v1) (v2) (4x2=8 buah)
Ayam Sapi Domba (o4) o1v1
(o1) (o2) (o3) o1v2
o2v1
Taraf V: 2 taraf :
o4v2
Taraf O: 4 taraf
Faktor Tunggal vs Faktorial
8
Misal ada tiga percobaan faktor tunggal untuk mengetahui perbedaan hasil padi
akibat pemberian dosis pupuk N yang berbeda dengan menggunakan rancangan
dasar RAK
Percobaan #1:
◼ Dosis Pemupukan Nitrogen (tanpa diberi pupuk P):
◼ 0, 150, 300 kg/ha
Percobaan #2:
◼ Dosis Pemupukan Nitrogen (pupuk dasar P = 50 kg/ha):
◼ 0, 150, 300 kg/ha
Percobaan #3:
◼ Dosis Pemupukan Nitrogen (pupuk dasar P = 100 kg/ha)
◼ 0, 150, 300 kg/ha
Nitrogen (N)
Percobaan ke-:
0 150 300
Percobaan #1: 0 kg P/ha 4.0 6.0 5.5
Percobaan #2: 50 kg P/ha 4.5 6.5 6.0
Percobaan #3: 100 kg P/ha 5.0 7.0 7.2
❖ Kesimpulan yang bisa diambil bersifat parsial, hanya berlaku terhadap dosis pemupukan
Nitrogen pada penggunaan pupuk dasar P tertentu.
▪ Peneliti 1: menyimpulkan hasil padi tertinggi (6.0 ton) diperoleh pada dosis 150 kg N/ha,
▪ Peneliti 2: menyimpulkan hasil padi tertinggi (6.50 ton) diperoleh pada dosis 150 kg N/ha,
▪ Peneliti 3: menyimpulkan hasil padi tertinggi (7.2 ton) diperoleh pada dosis 300 kg N/ha,
2 x 3 2 x 2 x 3
2 faktor 3 faktor
Tujuan percobaan faktorial
13
tersebut cenderung
meningkatkan pengaruh
interaksi antar ke dua faktor.
Pengertian Interaksi
14
Interaksi mengukur 25
20
secara sederhana,
Interaksi antara faktor 25
10
faktor lainnya?
0
a0 a1
b0 10 20
b1 20 12
Pengaruh interaksi
15
35
30
30
Pengaruh sederhana B
25
25 se B, a1 20
sama pada setiap taraf A
20
15
maka kedua faktor
15 B, a0
se
10
10 tersebut saling bebas
5
5 (independent) dan
0
a0 a1
0
a0 a1 dikatakan tidak ada
b0 10 20 b0 10 20 interaksi
b1 20 30 b1 15 25
25 25
Pengaruh sederhana B
se B, a1 20
20
berbeda pada setiap taraf
15 B
se , a0 15
A sehingga kedua faktor
10 10
tersebut tidak saling
5 5
bebas (dependent) dan
0
a0 a1
0
a0 a1 dikatakan terjadi interaksi
b0 10 20 b0 10 20
b1 20 22 b1 20 12
RBSL
Contoh Kasus:
22
Rancangan Lingkungan
Rancangan Analisis
Contoh Kasus…:
23
Rancangan Respons:
Hasil Padi
Rancangan Perlakuan:
Dosis Pupuk Nitrogen (N) tiga taraf:
◼ 0, 50, 100 kg/ha
Dosis Pupuk Fosfor (P) tiga taraf:
◼ 0, 20, 40 kg/ha
Perlakuan dirancang secara Faktorial dan diulang 3 kali
Nitrogen (N)
Fosfor (P)
0 (n0) 50 (n1) 100 (n2)
0 (p0) p0n0 p0n1 p0n2
20 (p1) p1n0 p1n1 p1n2
40 (p2) p2n0 p2n1 p2n2
Contoh Kasus- Rancangan Lingkungan:
24
RAL: RAK:
Apabila lingkungan homogen (status Apabila kondisi lingkungan tidak
kesuburan tanah homogen), maka homogen, misalnya ada perbedaan
rancangan lingkungan yang tepat kesuburan tanah yang disebabkan
adalah RAL oleh arah kemiringan, maka
rancangan lingkungan yang tepat
adalah RAK
Model linier aditif untuk rancangan faktorial dua faktor dengan rancangan lingkungannya RAL
adalah sebagai berikut :
Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij +εijk
i =1,2…,a; j = 1,2,…,b; c = 1,2,…,r
Yijk Y ... (Y i.. Y ... ) (Y . j. Y ... ) (Y ij. Y i.. Y . j. Y ... ) (Yijk Y ij. )
(Yijk Y ... ) (Y i.. Y ... ) (Y .j. Y ... ) (Y ij. Y i.. Y . j. Y ... ) (Yijk Y ij. )
Definisi Pengerjaan
FK Y...2
abr
JKT Yijk 2 FK
(Yijk Y ...)2 i, j,k
i1j1k 1
JK(A) Yi..2
(Yi.. Y ...) 2
FK
i1j1k 1 i br
JK(B) Y. j. 2
(Y.j... Y ...) 2
FK
i1j1k 1 j ar
JK(AB) (Yij. Yi... Y.. j. Y ...)2 Yij. 2
i1j1k 1 FK JKA JKB
i,j r
JKG (Yijk Y )2 JKT – JKA – JKB -JKAB
ij.
i1j1k 1
Tabel Analisis Ragam RAL Faktorial
40
2KTG
SED SY
ra
Contoh Percobaan RAL:
49
Suhu
Ada 3 jenis material Material
untuk pembuatan 15 70 125
baterai (A, B, C) A 130 34 20
dicobakan pada 3
temperatur (15oF, 70oF, 74 80 82
125oF). Dari percobaan 155 40 70
tersebut ingin diketahui
apakah jenis material 180 75 58
dan suhu mempengaruhi B 150 136 25
daya tahan baterai?
Apakah jenis material 159 106 70
tertentu cocok untuk 188 122 58
suhu tertentu? Dari
percobaan tersebut 126 115 45
diperoleh data daya C 138 174 96
tahan baterai sebagai
berikut : 168 150 82
110 120 104
160 139 60
Perhitungan:
50
Y... 2 3799 2
FK 400900.028
rab 4 3 3
JKT Yijk 2 FK
i , j ,k
Y ij. 2
JK(AB) FK JKA JKB
i,j r
( 539 2 229 2 ... 583 2 342 2 )
400900 .028 10683.722 - 39118 .722
4
9613.778
Perhitungan:
52
Material (A)
Karena Fhitung (7.91) > 3.354 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 95%
(biasanya diberi satu buah tanda asterisk (*), yang menunjukkan berbeda nyata)
Karena Fhitung (7.91) > 5.488 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 99%
(biasanya diberi dua buah tanda asterisk (**), yang menunjukkan berbeda sangat nyata)
Suhu (B)
Karena Fhitung (28.97) > 3.354 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 95%
(biasanya diberi satu buah tanda asterisk (*), yang menunjukkan berbeda nyata)
Karena Fhitung (28.97) > 5.488 maka kita tolak H0: μ1 = μ2 = μ3 pada taraf kepercayaan 99%
(biasanya diberi dua buah tanda asterisk (**), yang menunjukkan berbeda sangat nyata)
Langkah 2: Urutkan tabel rata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Pada
contoh ini, rata-rata perlakuan diurutkan dari kecil ke besar
Perbedaan dua rata-rata Material
59
p 2 3
sY 12.992 12.992
r ,p, 2.9050 3.0500
R p r ,p, s Y 37.742 39.626
Perbedaan dua rata-rata Material
60 p 2 3
sY 12.992 12.992
Pengujian pengaruh sederhana perbedaan
r ,p, 2.9050 3.0500
dua rata-rata Material pada suhu 70 oC: R p r ,p, s Y 37.742 39.626
A B C Notasi
Material Rata-rata 57.25 119.75 145.75
A 57.25 0.00 a
B 119.75 62.50 (2) * 0.00 b
C 145.75 88.50 (3) * 26.00 (2) tn 0.00 b
Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Material pada suhu 115 oC:
B A C Notasi
Material Rata-rata 49.50 57.50 85.50
B 49.50 0.00 a
A 57.50 8.00 (2) tn 0.00 a
C 85.50 36.00 (3) tn 28.00 (2) tn 0.00 a
Perbedaan dua rata-rata Suhu
61
70 125 15 Notasi
Suhu Rata-rata 57.25 57.50 134.75
70 57.25 0.00 a
125 57.50 0.25 (2) tn 0.00 a
15 134.75 77.50 (3) * 77.25 (2) * 0.00 b
p 2 3
sY 12.992 12.992
r ,p, 2.9050 3.0500
R p r ,p, s Y 37.742 39.626
Perbedaan dua rata-rata Suhu
62 p 2 3
sY 12.992 12.992
Pengujian pengaruh sederhana perbedaan r ,p, 2.9050 3.0500
R p r ,p, s Y 37.742 39.626
dua rata-rata Suhu pada Material B:
125 70 15 Notasi
Suhu Rata-rata 49.50 119.75 155.75
125 49.50 0.00 a
70 119.75 70.25 (2) * 0.00 b
15 155.75 106.25 (3) * 36.00 (2) tn 0.00 b
Pengujian pengaruh sederhana perbedaan dua rata-rata Suhu pada
Material C:
125 15 70 Notasi
Suhu Rata-rata 85.50 144.00 145.75
125 85.50 0.00 a
15 144.00 58.50 (2) * 0.00 b
70 145.75 60.25 (3) * 1.75 (2) tn 0.00 b
Tabel Dwi Arah (pengaruh sederhana)
63
Penyajian pengujian pengaruh sederhana pada percobaan tersebut dapat diringkas dalam
bentuk tabel dua arah seperti tampak pada tabel berikut:
Material (M)
Suhu (S)
A B C
15 134.750 b 155.750 b 144.000 b
A A A
70 57.250 a 119.750 b 145.750 b
A B B
125 57.500 a 49.500 a 85.500 a
A A A
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji Duncan
pada taraf nyata 5%. Huruf kecil dibaca arah vertikal (kolom) dan huruf kapital
dibaca arah horisontal (baris)
Uji Lanjut
64
Pengaruh Interaksi:
No Material Suhu Rata-rata Pengaruh Interaksi:
1 A 15 134.75 Apabila kombinasi perlakuan
2 A 70 57.25 material dan suhu dianggap
3 A 125 57.50
4 B 15 155.75 sebagai faktor tunggal,
5 B 70 119.75 didapat 9 perlakuan.
6 B 125 49.50 t1 = A15 (Material A dan
7 C 15 144.00
8 C 70 145.75
Suhu 15oC)
9 C 125 85.50 t2 = A70 dst…
Pembanding (Duncan)
2 3 4 5 6 7 8 9
Sy 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99
rp 2.91 3.05 3.14 3.21 3.27 3.30 3.34 3.36
RP 37.74 39.63 40.73 41.64 42.42 42.87 43.33 43.59
Uji Lanjut
65
Pembanding (Duncan) 2 3 4 5 6 7 8 9
Sy 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99 12.99
rp 2.91 3.05 3.14 3.21 3.27 3.30 3.34 3.36
RP 37.74 39.63 40.73 41.64 42.42 42.87 43.33 43.59
Tabel Matriks selisih perbedaan pas angan rata-rata AxB (setelah diurutkan dalam urutan menaik)
6 2 3 9 5 1 7 8 4
No M S Rataan 49.50 57.25 57.50 85.50 119.75 134.75 144.00 145.75 155.75
6 B 125 49.50 0.00 a
2 A 70 57.25 7.75 0.00 a
3 A 125 57.50 8.00 0.25 0.00 a
9 C 125 85.50 36.00 28.25 28.00 0.00 ab
5 B 70 119.75 70.25 * 62.50 * 62.25 * 34.25 0.00 bc
1 A 15 134.75 85.25 * 77.50 * 77.25 * 49.25 * 15.00 0.00 c
7 C 15 144.00 94.50 * 86.75 * 86.50 * 58.50 * 24.25 9.25 0.00 c
8 C 70 145.75 96.25 * 88.50 * 88.25 * 60.25 * 26.00 11.00 1.75 0.00 c
4 B 15 155.75 106.25 * 98.50 * 98.25 * 70.25 * 36.00 21.00 11.75 10.00 0.00 c
Keterangan: Bandingkan selisih pasangan dua rata-rata dengan nilai pembanding yang sesuai berdasarkan peringkat jarak
diantara kedua rata-rata (pada contoh di atas, untuk memudahkan pemahaman pembandingan selisih rata-rata dengan
peringkat yang sesuai ditandai dengan kode warna yang sama antara selisih danpembanding)
Uji Lanjut
66
Penyajian pengujian pengaruh interaksi AxB pada percobaan tersebut dapat diringkas
dalam bentuk tabel dua arah seperti tampak pada tabel berikut:
Material (M)
Suhu (S)
A B C
15 134.750 c 155.750 c 144.000 c
70 57.250 a 119.750 bc 145.750 c
125 57.500 a 49.500 a 85.500 ab