Sutardi 1 , Mustika T 2
1
BPTP Yogyakarta
2
Jurusan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo
Abstract
The research aimed to study the influence in additionof Organic manure from Cattle, N package on the
growth and yield of rice on IR 64 variety, carried out in Berbah, Sleman, from December 2005 to March
2006. The treatments were arranged in Randomize Completely Block Design (RCBD) with four blocks as
replication. The treatment consist of combination between organic fertilizer (cattle fertilizer or fine compost),
and N. Results of soil test showed that the area had low organic manure, and N level. The used of fertilizer
packages which consisted of 10 ton/ha to 2.5 tons/ho fine compost combined with 350 kg/ha urea and 150
kg/ha applied in this research did not affect the growth and yield of rice.
154
Paket Pemupukan Padi ... 154 – 160 (Sutardi, Mustika T)
Pemberian pupuk kimia 40%, 30%, 20%, dan maksimum. Data tinggi tanaman dan jumlah
10% dari dosis pupuk secara nasional 300 ankan per rumpun diambil dari tanaman yang
kg/Urea, 150 kg/SP-36, 150 Kg/KCl dan telah ditandai secara tetap. Setiap petak diambil
perimbangan pupuk organik 2,5 ton/ha dosis 5 tanaman sampel dari 5 titik pengamatan.
pupuk organik rekomendasi BPTP Yogyakarta Komponen hasil meliputi parameter berat 1000
berupa pupuk organik majemuk ternyata tidak butir gabah, jumlah malai per rumpun, jumlah
berbeda nyata sehingga sudah dapat gabah per rumpun, presentase gabah hampa,
mendukung pertumbuhan tanaman (Sutardi et presentase anakan produktif dan hasil panen
al., 2003). (ubinan). Pengambilan data dilaksanakan saat
Tujuan penelitian ini adalah untuk tanaman berumur 115 hst atau saat panen.
menguji penerapan paket pemupukan organik, Petak produksi merupakan petak ubinan
pupuk kandang dan pupuk N untuk berukuran 2,5 m x 2,5 m2 yang letaknya
menentukan kebutuhan untuk tanaman padi ditengah petak perlakuan. Analisis
untuk diperoleh pertumbuhan tanaman yang pertumbuhan tanaman terdiri dari parameter
baik serta hasil yang maksimal. indeks luas daun, laju asimilasi bersih, dan laju
pertumbuhan tanaman. Data yang diperoleh
Bahan Dan Metode dianalisis dengan analisis sidik ragam
rancangan acak kelompok lengkap dengan taraf
Penelitian disusun dengan lepercayaan 5%. Kemudian dilanjutkan uji
menggunakan pola Rancangan Acak kelompok kontras ortoghonal dengan taraf kepercayaan
Lengkap (RAKL) dengan perlakuan berupa 5%.
paket pemupukan pupuk kandang sapi, pupuk
organik, pupuk urea yang terdiri dari empat Hasil Dan Pembahasan
blok sebagai ulangan. Penelitian dilakukan
dilahan petani dengan luas plot 10 x 10 m2. 1. Pupuk organik
Paket pemupukan sebagai perlakuan disajikan Paket pemupukan yang menjadi
dalam tabel 1. perlakuan dalam penelitian ini menggunakan
dua macam pupuk organik yaitu pupuk
Tabel 1. Paket Pemupukan yang digunakan kandang sapi dan pupuk kandang olah.
sebagai perlakuan
Tabel 2. Kandungan hara pupuk kandang sapi
Bahan dan pupuk kandang olah
Paket N
Kandang
Pemupukan (kg)
(ton/ha) Pupuk Pupuk
A (P3515) 10 350
Variabel kandang kandang
B (P3575) 10 350
C (P2515) 10 250
sapi olah
D (P2575) 10 250 C/N 8,42 5,26
Pupuk organik N total (%) 1,84 2,98
(ton/ha)
E (O3515) 2,5 350 P2O5 (%) 1,21 2,20
F (O3575) 2,5 350
K2O (%) 1,10 1,53
G (O2515) 2,5 250
H (O2575) 2,5 250
* sesuai yang dilakukan petani (kontrol) Pupuk kandang olah merupakan pupuk
kandang atau kotoran hewan yang diolah lebih
Penelitian dilakukan di empat lokasi lanjut dengan menggunakan biostarter berupa
sebagai ulangan pada MH 2006. Pada koloni bakteri pengurai. Pengolahan ini
percobaan dilakukan pengamatan yang memberikan beberapa keuntungan antara lain,
dilakukan meliputi: komponen pertumbuhan terdekomposisi dengan lebih baik serta dapat
tajuk yaitu parameter yang diamati berupa menghilangkan kelemahan dari pupuk kandang
tinggi tanman dan jumlah anakan perumpun. antara lain tidak merusak atau melanaskan
Pengambilan data dilakukan setiap dua minggu tanaman, tidak menimbulkan bau menyengat
sekali mulai tanaman berumur 2 minggu serta bebas bakteri pathogen dan biji gulma.
sampai berumur 80 hari atau masa vegetatif Selain itu pupuk kandang olah memiliki unsur
155
EMBRYO VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2009 ISSN 0216-0188
hara yang lebih tinggi dibandingkan dengan dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman.
pupuk kandang sapi (Tabel 2 ), sehingga untuk Materi organik memungkinkan pebentukan
memenuhi kebutuhan tanaman padi dapat agregat atau granulasi tanah, permeabilitas dan
diberikan dalam jumlah yang lebih sedikit porositas pada tanah liat yang meningkat.
dibandingkan dengan pupuk kandang sapi. Granulasi yang terbentuk dapat memperbaiki
daya ikat hara dan air tanah (Zubair et al,
3. Pertumbuhan dan hasil tanaman padi 1997).
Penggunaan pupuk kandang tidak Pemberian bahan organik sangat
menunjukkan adanya perbedaan indeks luas berperan dalam efisiensi penyerapan hara oleh
daun dibandingkan dengan pupuk kandang olah tanaman karena meningkatkan nilai KTK
(Tabel 3). Namun demikian, penggunaan pupuk (kapasitas tukar kation), nilai KTK yang tinggi
kandang olah ternyata mampu meningkatkan akan mempermudah tanaman dalam menyerap
laju asimilasi bersih dibandingkan pupuk unsur hara dalam tanah. Bahan organik juga
kandang. Laju pertumbuhan nisbi tanaman dan dapat meningkatkan daya sangga (buffer) tanah
berat kering tajuk tidak menunjukkan adanya sehingga tanaman dapat terhindar dari beberapa
perbedaaan antara penggunaan pupuk kandang tekanan seperti keracunan hara (Zubair et al.,
dibandingkan dengan pupuk kandang olah. 1997).
Penggunaan pupuk kandang tidak Penggunaan pupuk kandang olah yang
menunjukkan perbedaan tinggi tanaman dan dibuat menggunakan biostarter berupa koloni
jumlah anakan dibandingkan penggunaan bakteri diduga mampu memberikan suplai
pupuk kandang olah baik pada tanaman bahan organik dengan kualitas yang lebih baik,
berumur 80 hst, maupun tanaman berumur 115 serta lebih banyak menambah suplai unsur hara
hst. dibandingkan dengan pupuk kandang. Pupuk
Penggunaan pupuk kandang tidak kandang olah mengandung nitrogen, phospor
menunjukkan adanya perbedaan pada dan kalium yang lebih tinggi dibandingkan
parameter hasil berupa jumlah malai per dengan pupuk kandang sapi, seperti tampak
rumpun sehingga persentase anakan produktif pada Tabel 2, sehingga dengan penggunaan ¼
juga tidak menunjukkan adanya perbedaan dari takaran penggunaan pupuk kandang diduga
dibandingkan penggunaan pupuk kandang olah. sudah mampu memenuhi kebutuhan tanaman
Panjang malai tidak menunjukkan adanya terhadap bahan organik. Pupuk kandang olah
perbedaan antara penggunaan pupuk kandang juga memiliki nisbah C/N yang lebih rendah
dibandingkan pupuk kandang olah, hal ini sehingga bahan organik yang telah terurai lebih
menyebabkan jumlah gabah per malai juga banyak yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
tidak menunjukkan adanya perbedaan pengaruh Proses fermentasi dengan koloni bakteri juga
seperti tampak pada Tabel 3. Penggunaan membuat kotoran hewan terdekompoisi dengan
pupuk kandang juga tidak menunjukkan adanya lebih baik serta dapat menghilangkan
perbedaan pada GIR dibandingkan dengan kelemahan dari pupuk kandang antara lain
penggunaan pupuk kandang olah, sehingga bebas bakteri pathogen dan gulma. Hal tersebut
berat 1000 butir serta serta hasil gabah panen tampak dari petak-petak yang diberi perlakuan
juga tidak menunjukkan adanya perbedaan pupuk kandang cenderung memiliki gulma
dibandingkan penggunaan pupuk kandang olah. yang lebih banyak dibanding dengan petak
Sedangkan untuk parameter indeks panen yang diberi pupuk organik. Gulma yang tampak
penggunaan pupuk kandang ternyata berupa gulma rumputan yang biasa diambil
meningkatkan indeks panen dibandingkan untuk pakan ternak.
dengan penggunaan pupuk kandang olah. Penggunaan pupuk kandang dengan
Pemberian materi organik baik berupa dosis 10 ton/ha tidak menunjukkan perbedaan
pupuk kandang maupun kotoran hewan yang pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi
sudah difermentasikan memberikan pengaruh dibandingkan dengan penggunaan pupuk
yang baik bagi lingkungan tempat tumbuh kandang olah dengan dosis 2,5 ton/ha.
tanaman. Pemberian materi organik di lahan Analisis kontras juga dilakukan pada
persawahan memberikan beberapa keuntungan penggunaan pupuk urea dengan dosis 350
antara lain memperbaiki tekstur tanah, kg/ha dibandingkan dengan 250 kg/ha dalam
menyediakan nutrien, meningkatkan kesehatan kombinasi dengan penggunaan pupuk kandang
tanaman, serta menunjang aktivitas mikroba seperti tampak pada Tabel 4. Penggunaan urea
156
Paket Pemupukan Padi ... 154 – 160 (Sutardi, Mustika T)
dengan dosis 350 kg/ha tidak menunjukkan pada umur 15 hst dan 30 hst masing masing 1/3
adanya perbedaan ILD dibandingkan dengan dosis totalnya.
penggunaan urea dosis 250 kg/ha. Demikian Penggunaan dua taraf dosis urea tidak
pula halnya dengan LAB juga tidak menunjukkan adanya perbedaan pada
menunjukkan adanya perbedaan antara parameter pertumbuhan kecuali pada parameter
penggunaan urea dosis 350 kg/ha dibandingkan tinggi tanaman. Penggunaan urea dengan dosis
dengan 250 kg/ha. Hal ini meyebabkan LPN 350 kg/ha mampu meningkatkan tinggi
dan BKT juga tidak menunjukkan adanya tanaman dibandingkan dengan penggunaan
perbedaan antara penggunaan urea dosis 350 urea dosis 250 kg/ha pada penggunaan pupuk
kg/ha dibandingkan dengan 250 kg/ha. kandang (Gambar 1). Hal tersebut
Urea dengan dosis 350 kg/ha menunjukkan bahwa pada fase vegetatif
ternyata mampu meningkatkan tinggi tanaman membutuhkan banyak unsur nitrogen
tanaman secara nyata dibandingkan dengan terutama untuk meningkatkan tinggi tanaman.
urea dosis 250 kg/ha baik pada umur 80 hst Nitrogen pada fase vegetatif dibutuhkan untuk
pembentukan protein yang tinggi untuk
dan 115 hst dalam kombinasi dengan
perluasan daun, penambahan tinggi tanaman
penggunaan pupuk kandang seperti tampak
dan persiapan bagi fase reproduktif.
pada Tabel 4. Namun pada parameter Penggunaan pupuk kandang diduga tidak
jumlah anakan, penggunaan pupuk urea banyak mensuplai nitrogen, oleh karena itu
pada dosis 350 kg/ha, tidak menunjukkan diperlukan tambahan urea dengan dosis yang
adanya perbedaan dibandingkan dengan lebih tinggi, dan urea 350 kg/ha ternyata
penggunaan pupuk urea pada dosis 250 meningkatkan tinggi tanaman dibanding dosis
kg/ha dalam kombinasi dengan penggunaan 250 kg/ha. Tinggi tanaman selain dipengaruhi
pupuk kandang. oleh pasokan hara juga terkait dengan faktor
Parameter jumlah malai per rumpun lingkungan seperti cahaya matahari, dan
tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata ketinggian air selama masa tanam. Salah satu
antara penggunaan urea dengan dosis 350 kg/ha indikasi pertumbuhan pada fase vegetatif
dibandingkan dengan penggunaan urea dosis adalah dengan pertambahan jumlah anakan
250 kg/ha.dalam kombinasi dengan pupuk tanaman padi. Anakan pada tanaman padi
kandang seperti tampak pada Tabel 5. muncul pada batang utama mulai minggu
Demikian pula halnya dengan parameter pertama dan mencapai mencapai maksimum
persentase anakan produktif, pnjang malai, pada minggu ke-6 setelah tanam lalu menurun
jumlah gabah per malai serta persentase gabah hingga minggu ke-12 seperti pada Gambar 1.
isi, tidak menunjukkan adanya perbedaan
antara penggunaan urea dengan dosis 350 kg/ha
35
dibandingkan dengan penggunaan urea dosis
30
Jumlah anakan
157
EMBRYO VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2009 ISSN 0216-0188
Tabel 3. Pengaruh penggunaan pupuk organik berupa pupuk kandang dibandingkan dengan pupuk
kandang olah terhadap parameter pertumbuhan dan hasil padi pada analisis kontras.
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama dalam baris pada masing-masing parameter, tidak berbeda nyata dalam
uji kontras pada taraf 0,05
Perlakuan Perlakuan
Notasi Pupuk organik Urea Notasi Pupuk Urea
(ton/ha) (kg/ha) organik (kg/ha)
A 10 350 E 2,5 350
B 10 350 F 2,5 350
C 10 250 G 2,5 250
D 10 250 H 2,5 250
Keterangan :
1. PK = Pupuk kandang
2. PO = Pupuk kandang olah
Tabel 4. Pengaruh penggunaan pupuk urea dengan dosis 350 kg/ha dibandingkan 250 kg/ha terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman padi, pada analisis kontras pada paket pemupukan
kombinasi dengan pupuk kandang.
Perlakuan
Notasi Pupuk Kandang Urea
(ton/ha) (kg/ha)
A 10 350
B 10 350
C 10 250
D 10 250
158
Paket Pemupukan Padi ... 154 – 160 (Sutardi, Mustika T)
Tabel 5. Pengaruh penggunaan pupuk urea dengan dosis 350 kg/ha dibandingkan 250 kg/ha terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman padi, menurut analisis kontras pada paket pemupukan
kombinasi dengan pupuk kandang olah.
Keterangan : Nilai yang diikuti huruf yang sama dalam baris pada masing-masing parameter, tidak berbeda nyata dalam
uji kontras pada taraf 0,05
Perlakuan
Notasi Pupuk organik Urea
(ton/ha) (kg/ha)
E 2. 5 350
F 2.5 350
G 2.5 250
H 2.5 250
yang hilang atau mati akibat saling menaungi, Seperti tampak pada Tabel 5,
persaingan antar anakan maupun kekurangan penggunaan urea dengan dosis 350 kg/ha tidak
unsur hara terutama nitrogen seiring dengan menunjukkan adanya perbedaan pada jumlah
pertambahan umur dan perkembangan malai per rumpun dibandingkan dengan
tanaman. Peningkatan pemberian nitrogen penggunaan urea dosis 250 kg/ha dalam
dapat pula meningkatkan jumlah anakan kombinasi dengan pupuk kandang olah,
Penggunaan urea dengan dosis 350 sehingga persentase anakan produktif juga
kg/ha tidak menunjukkan adanya perbedaan tidak menunjukkan adanya perbedaan. Panjang
dibandingkan dengan penggunaan urea dosis malai tidak menunjukkan adanya perbedaan
250 kg/ha pada paket pemupukan kombinasi antara penggunaan urea dengan dosis 350 kg/ha
dengan penggunaan pupuk kandang pada dibandingkan dengan penggunaan urea dosis
parameter pertumbuhan maupun hasil tanaman 250 kg/ha dalam kombinasi dengan pupuk
padi. kandang olah. hal ini menyebabkan jumlah
Analisis kontras yang dilakukan pada gabah per malai juga tidak menunjukkan
kelompok perlakuan yang menggunakan urea adanya perbedaan nyata. Penggunaan urea
dengan dosis 350 kg/ha dibandingkan dengan dengan dosis 350 kg/ha tidak menunjukkan
dosis 250 kg/ha dalam kombinasi dengan adanya perbedaan persentase gabah isi per
pupuk kandang olah tidak menunjukkan adanya rumpun dibandingkan dengan penggunaan urea
perbedaan pada parameter indeks luas daun dosis 250 kg/ha dalam kombinasi dengan
seperti tampak pada Tabel 5 Demikian pula pupuk kandang olah. hal ini menyebabkan berat
dengan parameter pertumbuhan yang lain 1000 butir serta indeks panen juga tidak
seperti laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan menunjukkan adanya perbedaan pengaruh.
nisbi, berat kering tajuk, tinggi tanaman serta Sehingga penggunaan urea dengan dosis 350
jumlah anakan juga tidak menunjukkan adanya kg/ha juga tidak menunjukkan adanya
perbedaan antara penggunaan urea dengan perbedaan pengaruh terhadap hasil gabah panen
dosis 350 kg/ha dibandingkan dengan dosis 250 dibandingkan dengan dosis 250 kg/ha dalam
kg/ha dalam kombinasi dengan pupuk kandang kombinasi dengan pupuk kandang olah.
olah.
159
EMBRYO VOL. 6 NO. 2 DESEMBER 2009 ISSN 0216-0188
Anonim. 2000. Pedoman Pengolahan program Sutardi., A. Musofie dan Soeharsono. 2008.
IP padi 300 Spesifik Lokasi di Peran Peternakan untuk mendukung
Daerah Istimewa Yogyakarta. BPTP produk organik. Dalam Paket
Ungaran dan IP2TP Yogyakarta. 39p Teknologi Rekomendasi BPTP
Yogyakarta. 1-10
Abdullah, S., I, Syamsiah., A, Taher dan M,
Jamalin. 2000. Teknologi Shafter Zubair A., W.S Ardjasa, Agusni dan Sarno.
pada Padi Sawah. BPTP. Sukarami. 1997. Pengaruh pemberian pupuk
25p anorganik (urea) dan organik
terhadap pertumbuhan dan hasil padi
Husodo, S.Y. 2002.Pemupukan Berimbang, sawah. Jurnal Tanah Tropika
Produktivitas Padi Nasional Dan (4):133-137
Perlindungan terhadap Petani
160