09E02186
09E02186
SKRIPSI
Oleh :
SYAMSIAR
040302039
HPT
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
RESPON VARIETAS DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP
INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT PADA PERTANAMAN
PADI (Oryza sativa L.) SECARA ORGANIK
SKRIPSI
Oleh :
SYAMSIAR
040302039
HPT
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana
Di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.Medan.
Disetujui Oleh :
(Ir. Sabirin)
NIP : 080 0009119
Pembimbing Lapangan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP
Prov. Nanggroe Aceh Darussalam dari Ayah H. Abubakar Thamin dan Ibunda
Blangkejeren.
di Blangkejeren.
Blangkejeren.
tahun 2004.
Kreatifitas di Medan.
Enterpreneuer” di Medan.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
- Tahun 2007 mengikuti “ESQ Leadership Training” di Medan.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
Adapun judul dari skripsi penelitian ini adalah “Respon Varietas Dan
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik”, yang merupakan salah satu syarat
untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit
pembimbing Bapak Ir. Lahmuddin Lubis, MP. selaku ketua komisi pembimbing,
Bapak Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M. Agr. selaku anggota komisi pembimbing
dan Bapak Ir. Sabirin, selaku komisi pembimbing lapangan, yang telah
skripsi ini.
Penulis
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................... ....ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... ....1
Tujuan Penelitian ................................................................................. ....4
Hipotesa Penelitian ............................................................................... ....4
Kegunaan Penelitian ............................................................................. ....4
TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika Tanaman ........................................................................... ....5
Botani Tanaman ................................................................................... ....5
Syarat Tumbuh ..................................................................................... ....7
Tanah ......................................................................................... ....7
Iklim ........................................................................................... ....7
Jamur Patogenik Pada Tanaman Padi ................................................... ....8
Bercak Coklat Sempit (Helminthosporium oryzae B. de Haan.) .. ....8
Biologi Jamur Penyebab Penyakit ................................... ....8
Gejala Penyakit ............................................................... ....9
Bercak Coklat (Cercospora janseana (Racib.) O. Const.) ........... ..10
Biologi Jamur Penyebab Penyakit ................................... ..10
Gejala Penyakit ............................................................... ..11
Penyakit Malai/ Gabah Padi ....................................................... ..11
Biologi Jamur Penyebab Penyakit ................................... ..11
Pengendalian Penyakit.......................................................................... ..13
Pertanian Organik ................................................................................. ..13
Pupuk Organik ..................................................................................... ..15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
No Judul Hlm
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hlm
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Hlm
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
PENDAHULUAN
Latar Belakang
manusia. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah
jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama
Penyediaan pangan terutama beras, dalam jumlah yang cukup dan harga
pokok sekitar 95 % juga telah menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 20 juta
rumah tangga petani dipedesaan. Tingkat konsumsi beras masyarakat yang tinggi
Produksi padi Indonesia pada tahun 2006 adalah 54 juta ton, kemudian
tahun 2007 adalah 57,15 juta ton (angka ramalan III), meleset dari target semula
yang 60 juta ton. Pada tahun 2008 sebesar 59,87 juta ton, namun peningkatan di
perkirakan terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 1,96 % dan kenaikan
Produksi padi Indonesia pada tahun 2020 diproyeksikan 57,4 juta ton
dengan asumsi tidak ada terobosan teknologi. Jumlah penduduk Indonesia 267
juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,27 % per tahun. Apabila
konsumen beras per kapita masih tetap 134 kg/tahun. Apabila konsumen beras
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
perkapita masih setara dengan 65,9 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Bila
produksi padi tidak meningkat, berarti tahun 2020 akan terjadi kekurangan beras
sebanyak 4,5 juta ton atau setara dengan 8,5 juta ton GKG (Effendi, 2006).
adalah sebagian besar petani menggunakan benih kualitas rendah dan berlebihan,
bibit relatif tua, penanaman yang intensif diikuti penggunaan pupuk yang tidak
Penyakit penting tanaman padi yaitu bercak coklat disebabkan oleh jamur
Drechslera oryzae, sering menyerang tanah yang kurang subur atau tanah
terlalu tinggi serta curah hujan dan kelembaban tinggi(Andoko, 2002). Penyakit
karena keduanya menyebabkan tanaman roboh dan pengisian gabah tak sempurna.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Secara umum, tumbuhan (termasuk tanaman) tidak berdiam diri ketika
sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas lokal yang relatif
masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida organik.
dibagi menjadi dua golongan. Yang pertama terutama timbul pada tanaman subur,
golongan kedua terutama timbul pada tumbuhan yang lemah (Semangun, 1996).
jamur patogenik yang menyerang pada tanaman padi (Oryza sativa L.) dengan
sistem pertanian organik, maka perlu dilakukan penelitian ini hingga dapat
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Tujuan Penelitian
serangan penyakit pada pertanaman padi (Oryza sativa L.) secara organik.
Hipotesa Penelitian
Kegunaan Penelitian
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika Tanaman
Divisio : Angiospermae
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Botani Tanaman
Akar padi tergolong akar serabut. Akar yang tumbuh dari kecambah biji
disebut akar utama (primer, rakula). Akar lain yang yang tumbuh di dekat buku
disebut akar seminal. Akar padi tidak memiliki pertumbuhan sekunder sehingga
dipisahkan oleh buku. Pada awal pertumbuhan, ruas-ruas sangat pendek dan
dan berongga. Oleh karena itu, stadium reproduktif disebut juga stadium
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
perpanjangan ruas. Ruas batang makin ke bawah makin pendek. Pada buku paling
bawah tumbuh tunas yang akan menjadi batang sekunder. Selanjutnya batang
pertunasan . Pembentukan anakan sangat dipengaruhi oleh unsur hara, sinar, jarak
memiliki pelepah daun, helai daun, telinga daun, dan lidah daun. Daun yang
paling atas memiliki ukuran pendek dan disebut daun bendera. Daun berwarna
Dari buku pangkal malai umumnya hanya muncul satu cabang primer dan dari
sekunder. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir gabah paling
Bunga padi tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa
floret, floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya
memiliki satu floret, Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan
kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual
ini umumnya siap reproduksi dalam waktu yang bersamaan. Kepala sari kadang-
kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi reproduksi, padi
merupakan tanaman penyerbukan sendiri, karena 95% atau lebih serbuk sari
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Buah padi (gabah) terdiri dari luar yang disebut sekam dan bagian dalam
yang disebut karyopsis. Sekam terdiri dari lemma dan palea. Biji yang sering
disebut beras pecah kulit adalah karyopsis yang terdiri dari lembaga (embrio) dan
Syarat Tumbuh
Tanah
Di Indonesia tanah untuk tanaman padi adalah alluvial dan regosol yang
terbentuk dari material induk dan terbentuk di daerah lembab dan agak kering.
Pada dataran rendah padi tumbuh pada tanah alluvial, tanah liat, regosol,
grumosol, podzolik dan latosol dan tanah pertengahan (De data, 1981).
Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang
Iklim
cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah
hujan 200 mm/bulan atau 1500-200 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim
kemarau atau hujan. pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun
Padi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang berhawa panas dan udara
banyak mengandung uap air. Di negeri kita padi ditanam dari dataran rendah
sampai 1300 m dpl (Sumartono dkk, 1990). Tanaman dapat tumbuh pada daerah
mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Untuk padi sawah, ketersediaan air
yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting. Tanah sawah
harus memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah lempung
Kingdom : Myceteae
Divisio : Amastigomycotae
Sub-divisio : Deuteromycotina
Kelas : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Dematiaceae
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Genus : Helminthosporium
Miselium berwarna coklat kelabu sampai coklat tua di dalam dan diluar
jaringan tanaman sakit dan juga di dalam biakan murni. Konidiofor berwarna
coklat muda sampai coklat kehijauan, makin ke ujung makin muda, mempunyai
mempunyai panjang dan lebar seperti lutut yang khas, yang merupakan titik
kebanyakan agak bengkok, berdinding tebal, bersekat palsu 5-10, dengan ukuran
bervariasi dengan rata-rata 104 x 115,5 μm. Pada biakan murni jamur membentuk
peritesium bulat hitam dengan ostiol yang membentuk paruh. Kebanyakan berisi
Gejala Penyakit
kemerahan, sejajar dengan ibu tulang daun. Banyaknya bercak makin meningkat
pada waktu tanaman membentuk anakan. Pada serangan yang berat bercak-bercak
terdapat pada upih daun, batang, dan bunga. pada saat tanaman mulai masak
gejala berat dapat terlihat pada daun bendera. Gejala mulai tampak 2-4 minggu
setelah pindah tanam dan gejala paling berat tampak lebih kurang satu bulan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Bercak coklat sempit
Kingdom : Myceteae
Divisio : Amastigomycotae
Sub-divisio : Deuteromycotina
Kelas : Deuteromycetes
Sub-kelas : Hypomycetidae
Ordo : Moniliales
Famili : Dematiaceae
Genus : Cercospora
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Koniadia berwarna coklat, keluar melalui mulut kulit, sendiri-sendiri atau
Gejala Penyakit
Penyakit dapat timbul pada semai pada semai, daun dan buah. Pada daun
tanaman yang sudah besar terjadi bercak-bercak coklat agak bulat. Bercak-bercak
kecil berwarna coklat tua atau coklat ungu, bercak yang besar tepinya berwarna
coklat tua, tetapi bagian tengahnya dapat berwarna kuning pucat, putih kotor,
coklat atau kelabu. Kadang-kadang bercak mempunyai halo kuning. Daun sakit
keras dapat menjadi kering. Jika keadaan membantu, batang dan tangkai bulir
dapat terjangkit. Infeksi ini dapat menyebabkan patahnya bagian-bagian tadi dan
Bercak coklat
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Alexopoulus and Mims (1979), jamur Rhizopus sp. di
Kingdom : Myceteae
Divisio : Amastigomycotae
Sub-divisio : Eumycotina
Kelas : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
warnanya. Terdapat banyak rizoid (bentuk seperti akar) dan sporangiofor dalam
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3. Jamur Rhizopus oryzae
Sumber : http://www.uq.edu.au/_school_science_lessons//9.196.1GIF8.
Pengendalian Penyakit
yakni dengan cara agronomi yang baik, pengairan yang cukup, pemupukan yang
Pertanian Organik
keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
setempat, hal ini dapat dicapai dengan menggunakan cara-cara kultural, biologis,
Padi organik adalah padi yang disahkan oleh sebuah badan independen,
untuk ditanam dan diolah menurut standar ”organik” yang di tetapkan. Pada
1. Tidak ada pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintesis atau buatan yang
telah digunakan.
limbah tumbuhan.
dengan aplikasi pupuk buatan dan pestisida kimia) adalah relatif aman untuk
dikonsumsi. Selain itu, rasa nasi dari beras organik lebih empuk dan pulen
(Andoko, 2002).
tetapi juga memandang bahwa pengingkatan produksi tinggi bukan sebagai tujuan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
utama bertani. Dari hasil penelitian Vardaya (2007) menunjukkan bahwa hasil
produksi dari pertanian organik lebih besar dari pada pertanian modern. Akan
tetapi perlu dicatatan bahwa hasil yang baik dari pertanian organik ini didapat
setelah melewati masa peralihan sekitar dua sampai empat tahun. Dalam
kebiasaan dan kenyamanan petani akan pertanian modern, hasil yang sedikit dari
masa peralihan, dan juga petani penggarap maka harus izin kepada pihak pemilik
(Vardaya, 2007).
Pupuk Organik
organik lebih bersifat bakterisida dari pada tanaman yang tidak dipupuk dengan
struktur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi
kehidupan di dalam tanah dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik
berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan, maupun air kencing
Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan organik yang
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
mujarab dan terkenal manjur untuk memperbaiki kondisi tanah. Susunan hara dari
kompos memang tidak pernah tetap, ditentukan oleh bahan yang dikomposkan,
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
BAHAN DAN METODA
Kampung Benar Desa Kuta Pari Kecamatan Pantai Cermin Kab.Serdang Begadai
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan sawah pertanian
padi organik, benih padi, pupuk organik, air, bagian tanaman padi yang terserang
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bajak, parang, alat
pengatur jarak tanam, patok sampel, tempurung kelapa, sosrok, cawan petri,
jarum inokulasi, kotak inokulasi, erlenmeyer, gelas ukur, beaker glass, corong
gelas, kain muslim, autoklave, oven, inkubator, kompor gas, mikroskop, objek
glass, deck glass, aluminium foil, kapas, tissue, pisau, timbangan, gunting, label
Metode Penelitian
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang di
1. Faktor yang diteliti sebagai petak utama (Main Plot) adalah pemberian
P0 = Tanpa Pupuk
P3 = Kompos γPANSU
2. Faktor yang diteliti sebagai anak petak (Sub Plot) adalah Varietas Padi (V)
V2 = Varietas Sarinah
V4 = Varietas Ciherang
Jumlah ulangan :3
a (r-1) (b-1) ≥ 15
4(r-1) (4-1) ≥ 15
12r-12 ≥ 15
r ≥ 27/12
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
r ≥ 2,25
r=3
Jarak tanam : 40 cm
adalah :
Dimana :
Yijk = data pengamatan yang disebutkan pupuk organik (main plot) ke-j dan
μ = rata-rata
δij = efek error yang disebabkan main plot ke-j pada blok ke-i
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
(αβ)jk = efek intertaksi dari main plot ke-j dengan sub plot ke-k
Єijk = efek error yang disebabkan main plot ke-j dan sub plot ke-k pada blok
ke-i.
Data hasil penelitian yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji beda
(Bangun, 1991).
Pelaksanaan Penelitian
Media tanam untuk penyemaian yaitu tanah diambil dari tanah sawah
yang telah diolah. Tempurung kelapa dilapisi selembar daun pisang kemudian
abu sisa pembakaran sekam padi yang ditaburkan secara merata di atasnya setebal
2-3 mm.
Penyemaian
selama ± 36 jam. Selanjutnya benih di taburkan di atas media tanam yang telah
Penanam
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Penyiangan
hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perebutan unsur hara dari dalam
Pemupukan
Pemupukan kedua pada saat tanaman berumur 23 hari hst. Kemudian pemupukan
ketiga pada 38 hari setelah tanam. Dan ditambah dengan Pupuk Pelengkap Cair
(PPC) organik yang dibuat sendiri, yang diberikan setiap minggu, selama 7 kali
Pengendalian Hama
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Pemanenan
tangkainya sudah merunduk karena sarat dengan butir gabah bernas. Bagian
Pembuatan PDA
Kentang dikupas dan dicuci bersih lalu ditimbang 250 gr, lalu kentang
dipotong seperti dadu kecil. kemudian dimasak dengan aquades steril 500 ml pada
api kecil selama 30 menit. Kemudian disaring ekstraknya dengan kain muslim
sampai volume 500 ml. Pada waktu yang sama aquades steril dipanaskan
sebanyak 500 ml bersama dengan agar sebanyak 20 gr, lalu ditambahkan lagi
kedalamannya dextrose 20 gr. Setelah itu ekstrak kentang dan agar dimasukkan ke
sebagai anti bakteri, setelah itu erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil, lalu
dimasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilkan selama 15 menit dengan suhu 121
ºC-124 ºC pada tekanan 1,25 atm. Setelah di autoklaf, PDA dibiarkan dahulu
dalam udara terbuka hingga panasnya menjadi hangan kuku, lalu dimasukkan ke
Isolasi Jamur
dengan menggunakan aquades steril, digunting bagian yang akan dibiakkan, lalu
diambil dengn pinset steril dan dicuci dengan air lalu dikeringanginkan di atas
media PDA, dimana tiap petridish ditanam secara three point dan dibiarkan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
sampai miselium jamur tumbuh pada media biakan tersebut. Kemudian diisolasi
(Agrios, 1978).
Identifikasi Jamur
untuk diidentifikasi.
Peubah Amatan
Tinggi tanaman diukur mulai dari minggu pertama sampai masa keluar
Produksi Tanaman
Dihitung gabah padi, kemudian ditimbang bobot padi 1000 butir per plot.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Di catat jenis-jenis jamur yang menyerang. Sampel penyakit yang didapat di
biakkan di laboratorium.
dengan rumus :
Keterangan :
Tabel. 3. Hubungan antara skor, posisi daun dan severitas serangan jamur
patogenik
0 3 <5
1 3 5-25
3 3 >25
2 5-25
5 2 >25
7 1 5-25
9 1 >25
(Rivai, 2006).
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Indeks Severitas serangan jamur Rhizopus oryzae pada malai dihitung
dengan rumus :
Keterangan :
5 = infeksi parsial pada dasar malai, atau infeksi total pada dasar malai, tapi tidak
9 = infeksi menyeluruh sekitar dasar malai atau buku teratas, dan kurang dari 30
% gabah berisi.
(Rivai, 2006).
Y = 0,969 + 0,337 X
(Abadi, 2003)
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
hanya sampai 8 MST pada minggu ini tinggi tanaman padi terlihat belum
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
V4P0 22.6 34.53 44.81 52.22 64.59 76.28 81.39 c 89.95
V4P1 23.8 36.33 45.52 53.46 63.81 76.29 83.75 b 90.45
V4P2 22.83 35.2 42.75 51.91 59.76 76.91 83.50 b 91.4
V4P3 23.93 35.13 42.46 49.87 61.31 75.49 79.65 c 90.49
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
Dari rataan tinggi tanaman pada keempat varietas padi terlihat berbeda
nyata pada minggu ke-8. V2 (Sarinah) sebesar 98,75 cm berbeda nyata dengan
tanaman dapat mencapai 168 cm, sedangkan V2 (Sarinah) hanya 107-116 cm.
Hal ini karena benih padi yang dipakai V1 (Pandan wangi) merupakan benih yang
sudah 3 periode tanam dari SS (benih pokok), lain dengan V2,V3 dan V4 adalah
SS. Hal ini sengaja dilakukan karena varietas Pandan wangi merupakan varietas
yang ditanam oleh petani dilahannya, untuk dilihat responnya, ternyata bila benih
terus menerus di pakai dari keturunan yang panjang akan menurunkan kualitas
nyata terlihat pada minggu pertama. Pada P3 (kompos γPANSU) di sini terlihat
unsur hara yang di butuhkan tanaman lebih cepat tersedia bagi tanaman padi.
dan P2 tidak berbeda nyata. Dan terlihat pada perlakuan P0 (tanpa pemberian
Pada interaksi antara varietas dan pupuk organik perlakuan P1V2, P1V2,
P3V2 dan P3V3 tidak berbeda nyata, tetapi dengan interaksi yang lainnya
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
berbeda nyata. Disini terlihat pertumbuhan tanaman yang baik, dimana kondisi
kelembaban 80-93 % dan penyinaran matahari dan cuhrah hujan yang cukup
mendukung perkembangan tanaman padi dengan baik. Hal ini sesuai dengan
literatur Anonim (2004) Padi tumbuh di daerah tropis atau subtropik pada 45oLU-
45oLS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.
Rata-rata curah hujan 200 mm/bulan atau 1500-200 mm/tahun. Padi dapat
Jumlah Anakan
tanam, dan teknik budidaya. Penanaman dilakukan dengan sistem SRI ( System of
minggu ke minggu, dan tampak terhenti minggu ke-7 pada masa malai sudah
Perlakuan
Minggu Setelah Tanam
1 2 3 4 5 6 7
V1 0.70 a 4.18 a 10.13 a 18.07 a 32.48 a 40.35 a 46.3
V2 0.55 b 3.40 b 7.65 c 13.72 c 23.08 c 29.78 c 33.68
V3 0.80 a 4.25 a 9.32 c 16.35 a 29.20 a 35.20 a 40.55
V4 0.88 a 4.10 a 8.70 a 14.62 b 25.22 b 30.67 c 35.43
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P1 0.55 3.92 9.88 15.77 28.27 34.43 38.12
P2 0.8 4.07 9.82 15.77 26.83 33.27 38.83
P3 0.95 4.3 7.6 14.8 26.27 33.65 38.27
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda duncan (DMRT)
pada taraf 5 %
(Pandan wangi) berbeda nyata dengan V2 dan V4. Hal ini disebabkan oleh karena
sebelumnya lahan yang digunakan juga di tanami varietas Pandan wangi. Hal ini
sesuai dengan literatur Andoko (2002) Ciri utama pertanian organik adalah
penggunaan varietas lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan
Pada interaksi jelas terlihat pada minggu ke-7 antara P0V1, P1V1, P2V1,
P3V1, P0V2 dan P0V3 tidak berbeda nyata , namun berbeda nyata dengan
perlakuan yang lainnya. Di sini pada P0V1, P0V2 dan P0V3 lebih tinggi jumlah
anakannya dari pada perlakuan dengan menambahkan pupuk, hal ini dipengaruhi
oleh faktor eksternal, yaitu pada blok P0 (tanpa pupuk) sangat sedikit di jumpai
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
gulma sedangkan pada blok yang di beri perlakuan pupuk sangat banyak di
tumbuhi gulma. Hal menunjukkan bahwa meskipun tanpa suplai pupuk tambahan,
lahan organik yang sudah 5 kali masa panen yang di beri hanya pupuk organik,
cukup tersedia unsur haranya di dukung oleh tidak adanya persaingan perebutan
makan. Hal ini sesuai dengan literatur Lingga dan Marsono (2007). Kelebihan dari
daya serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah dan
Anakan Produktif
antara varietas dapat dilakukan Uji Jarak Duncan, hal ini dapat dilihat
pada Tabel 6.
Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 28,80 28,53 30,80 29,87 29,50 a
V2 30,20 23,27 26,87 26,33 26,67 b
V3 31,47 27,73 32,93 28,73 30,22 a
V4 26,13 25,60 25,53 27,93 26,30 c
Rataan 29,15 26,28 29,03 28,22 28,17
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
V4 dan V2, tidak berbeda nyata dengan V1. Meskipun demikian anakan
produktifnya melebihi potensi masing-masing varietas. Hal ini dapat dilihat dari
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Data UPT.BPSB IV (2007) Anakan produktif Pandan wangi adalah 14-17,
Sarinah 15-20, Batang gadis 13-18 dan Ciherang 15-18 buah anakan produktif.
Produksi Tanaman
Hasil produksi tanaman padi per blok yang tertinggi dapat dilihat pada
Tabel 7.
Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 27,83 c 29,67 b 30,47 a 28,37 c 29,08
V2 25,70 f 29,50 b 29,73 b 28,50 c 28,36
V3 22,60 h 24,50 g 27,97 c 26,30 e 25,34
V4 27,57 d 28,37 c 30,70 a 29,30 b 28,98
Rataan 25,93 28,01 29,72 28,12 27,94
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
Tabel 7 rataan produksi (kg)/ blok menunjukkan P2V1 dan P2V4 tidak
berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Hal ini
karena memiliki kandungan unsur hara yang relatif lebih seimbang sehingga
ketersediaan unsur haranya bagi tanaman dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini
sesuai dengan literatur Anonimb (2008) dan Cimuts (2009) Pupuk kandang yang
mengandung unsur N yang cukup juga memiliki kandungan unsur hara lain yang
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil kalkulasi produksi tanaman padi dari kg/blok menjadi skala ton/ha
Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 5,90 c 7,27 b 9,03 a 6,63 b 7,21
V2 5,47 c 6,70 b 7,93 a 6,53 b 6,66
V3 4,73 d 5,23 c 6,73 b 4,83 d 5,38
V4 5,77 c 6,53 b 9,40 a 7,73 b 7,36
Rataan 5,47 6,43 8,28 6,43 6,65
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
Dari hasil rataan produksi ton/ha, terlihat bahwa semua varietas V1,V2,V3
dan V4 pada P2 berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1 dan P3. Potensi hasil
pada perlakuan P0 (tanpa pupuk) V1 dan V2 masih mencapai target hasil. Hal ini
bahkan juga dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Hal ini sesuai
tinggi bukan sebagai tujuan utama bertani. Dari hasil penelitian Vardaya (2007)
menunjukkan bahwa hasil produksi dari pertanian organik lebih besar dari pada
pertanian modern. Akan tetapi perlu dicatatan bahwa hasil yang baik dari
pertanian organik ini didapat setelah melewati masa peralihan sekitar dua sampai
empat tahun.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Berat Gabah Kering 1000 Butir (gr)
lampiran 7. Pengaruh interaksi antara varietas dan pupuk terhadap berat gabah
Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 3,44 e 4,21 cd 5,23 a 3,84 de 4,18
V2 3,19 f 3,88 d 4,60 b 3,79 e 3,86
V3 2,77 g 3,04 f 3,91 d 2,82 g 3,13
V4 3,34 f 3,78 e 5,44 a 4,49 b 4,27
Rataan 3,18 3,73 4,80 3,74 3,86
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %.
Dari hasil rataan berat gabah, terlihat bahwa varietas V1 dan V4 tidak
berbeda nyata, namun berbeda nyata dengan V2 dan V3 pada P2 dan juga sangat
berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Berat bobot padi tidak mencapai
berat bobot potensi hasil. Hal ini dapat dilihat dari Data UPT.BPSB IV (2007)
Bobot gabah 1000 butir (g) varietas Batang gadis adalah 27,5., Pandan wangi
adalah 29,7., Sarinah adalah 25,5 dan Varietas Ciherang adalah 27-28 gram.
Walaupun bobot padi tidak mencapai berat bobot potensi hasil, namun Produksi
dapat tercapai, hal ini terjadi karena gabah padi rata-rata berukuran lebih kecil,
PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 0.02 e 0.07 e 0.00 f 0.00 f 0.02
V2 0.71 d 0.00 f 0.00 f 0.00 f 0.18
V3 0.29 e 0.07 e 0.09 e 0.09 e 0.13
V4 5.45 a 0.96 d 2.78 c 3.27 b 3.11
Rataan 1.62 0.27 0.72 0.84 0.86
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
Indeks severitas jamur H. oryzae pada daun terlihat berbeda nyata pada
Semangun (1993) Penyakit ini lebih banyak terdapat di pertanaman yang kurang
Pada P3V4 juga berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Terlihat
disini tanaman yang kekurangan unsur hara lebih rentan terhadap serangan
tumbuhan dapat dibagi menjadi dua golongan. Yang pertama terutama timbul
pada tanaman subur, golongan kedua terutama timbul pada tumbuhan yang lemah.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil pengamatan indek severitas jamur patogenik pada tanaman padi
PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 0.18 a 0.02 b 0.02 b 0.02 b 0.06
V2 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00
V3 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00
V4 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00
Rataan 0.04 b 0.01 b 0.01 b 0.01 b 0.02
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
(Pandan wangi) lebih rentan terhadap serangan jamur C. janseana. Pada varietas
ketahanan sebagian varietas padi terhadap serangan jamur ini. Sinaga (2001)
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil pengamatan indek severitas jamur patogenik pada tanaman padi
oleh Rhizopus oryzae dapat dilihat pada Tabel 12. di bawah ini :
PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 4.22 0.44 0.67 0.22 1.39 c
V2 9.54 1.78 2.22 2.22 3.94 b
V3 4.22 7.35 4.44 2.89 4.73 a
V4 2.89 2.22 0.89 0.67 1.67 c
Rataan 5.22 2.95 2.06 1.50 2.93
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
Dari data diatas dapat diketahui pada semua interaksi V3 (Batang gadis)
berbeda nyata dengan varietas yang lainnya. Di ikuti dengan V2 (Sarinah) yang
berbeda nyata dengan V1, V3 dan V4. Di sini terlihat V3 (Batang gadis) varietas
ini sudah terinfeksi dari benih sehingga terserang kembali pada masa tanam,
menyerang tanaman disekitarnya. Dilihat dari data lingkungan pada masa tanam
lapangan. Menurut Semangun (1993) Pada umumnya jamur lapang yang terbawa
tergantung dari saaat pemasakan dan panenan padi. Padi musim penghujan dan
padi dari daerah yang iklim basah lebih banyak mengandung jamur lapang. Jamur
yang umum terdapat pada gabah yang disimpan adalah Alternaria oryzae,
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Jamur Patogenik
akibat serangan jamur H. oryzae dapat dilihat pada Tabel 13. dan persentase
PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 0.98 f 0.99 f 0.97f 0.97 f 0.98
V2 1.41 d 0.97 f 0.97f 0.97 f 1.08
V3 1.07 e 0.99 f 1.00 f 1.00 f 1.01
V4 2.81 a 1.29 d 1.91 c 2.07 b 2.02
Rataan 1.57 1.06 1.21 1.25 1.27
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
Tabel 14. Rataan persentase kehilangan hasil akibat serangan C. janseana pada
daun
PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 1.03 a 0.98 b 0.98 b 0.98 b 0.99
V2 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97
V3 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97
V4 0.97c 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97
Rataan 0.98 0.97 0.97 0.97 0.97
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %
H. oryzae pada daun dan C. janseana pada daun terlihat tidak berpengaruh
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 15. Rataan persentase kehilangan hasil akibat serangan Rhizopus oryzae
pada malai
PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 2.39 c 1.12 g 1.19 g 1.04 g 1.44
V2 4.18 a 1.57 f 1.72 f 1.72 f 2.30
V3 2.39 c 3.44 b 2.47 c 1.94 e 2.56
V4 1.94 e 1.72d 1.27 g 1.19 g 1.53
Rataan 2.73 1.96 1.66 1.47 1.96
Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %.
serangan jamur Rhizopus oryzae pada malai, tampak nyata pada P0V2 (tanpa
Hal ini juga terbukti pada hasil produksinya yang hanya 5,47 ton/ha, yang tidak
mencapai potensi produksinya yang rata-rata 6,9 ton/ha. Pada P1V3 (pupuk
kandang sapi, varietas Batang gadis) tampak berbeda nyata dengan perlakuan
produksinya hanya sebesar 5,23 ton/ ha yang tidak mencapai potensi hasil rata-
rata yaitu 6,4 ton/ha. Hal ini dapat dilihat dari Data UPT.BPSB IV (2007) Potensi
hasil rata-rata padi varietas Sarinah adalah sebesar 6,9 ton/ha dan potensi hasil
padi, pada serangan beratnya dapat menyebabkan gabah menjadi hampa. Varietas
V1 (Pandan wangi) dan V4 (Ciherang) juga ada terserang namun tidak terlalu
sendiri terhadap dominasi serangan jamur patogenik. Hal ini sesuai dengan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
literatur Sinaga (2001).Secara umum, tumbuhan (termasuk tanaman) tidak
berdiam diri ketika diserang patogen. Kenyataannya ada tumbuhan yang imun
Selengkapnya beserta gejala serangan yang di timbulkan pada tanaman padi dapat
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil isolasi jamur, diperoleh biakan murni jamur-jamur patogenik yang
menyerang serta gambar patogennya dapat dilihat pada Gambar 9, 10 dan 11.
A B
A B
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
A B
tidak ditemukan adanya serangan jamur Pyriculari oryzae, hal ini didukung
dengan penerapan pola tanam yang baik, pemberian pupuk berimbang, yang
terbukti dengan pemberian pupuk organik, tidak terjadi kelebihan unsur N, yang
yang baik, pengairan yang cukup, pemupukan yang berimbang dan waktu
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
produksi.
pupuk).
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
memenuhi kebutuhan dan ketersediaan unsur hara tanaman hingga
Saran
organik juga dapat dilakukan, seperti yang disebabkan oleh bakteri, virus
dan nematoda.
yang berkelanjutan.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, A. L., 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan III. Bayumedia Publishing, Malang.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Dwidjoseputro, D., 1978. Pengantar Mikologi. Edisi Kedua. Penerbit Alumni,
Bandung.
Santoso, E., 2009. Produksi Padi, Jagung, Kedelai Indonesia Capai Rekor Baru.
http://m.detik.com. Diakses 28 Mei 2009.
Sudir., Supriharto dan Suparyono, 2001. Status Sebaran Penyakit Hawar Pelepah
dan Busuk Batang pada Beberapa Sentra Produksi Padi di Jawa. Prosiding
Kongres Nasional XVI dan Seminar Ilmiah. Bogor, 22-24 Agustus 2001.
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia dan Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Sugeng, H.R, 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu, Semarang.
Sumartono., B. Samad dan R. Hardjono, 1990. Bercocok Tanam Padi. Cetakan 12.
CV. Yasaguna, Jakarta.
Vardaya, 2007. Kreativitas Budaya dan Globalisasi, Study Kasus Petani Padi
Organik. http://www.beritabumi.or.id/artikel3.php?dartakel=293. Diakses
9 Januari 2008.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman
DESKRIPSI TANAMAN
Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Tidak berwarna
Lidah daun : Tidak berwarna
Gabah
Bentuk : Sedang
Warna : Kuning bersih
Bobot 1000 butir(g) : 27,5
Nasi
Tekstur : Pulen dan Wangi
Kadar Amilosa(%) : 22,0
Panen
Potensi Hasil : 6,4 ton/Ha(hasil rata-rata)
Umur(hari) : 110
Kerontokan : Sedang
Ketahanan Terhadap
Rebah : Tahan
Hama : Tahan WBC(Nilapavata lugens) Biotipe 1,2 dan 3.
Penyakit : Peka terhadap hawar daun bakteri
(Xanthomonas oryzae)
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Baik ditanam di sawah dataran rendah hingga ketinggian
500 m dpl.
Tahun Dilepas : 13 Desember 2001
No SK Pelepasan : 643/Kpts/TP.204/12/2001.
Sumber : UPT.BPSB IV 2007
DESKRIPSI TANAMAN
Varietas : Sarinah
Nomor Seleksi :-
Asal : Populasi 53254-2G-21-2 asal Sarinah Garut Metode
Seleksi Galur Murni
Golongan : Cere
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman(cm) : 107-116
Anakan Produktif : 15-20 batang
Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Tidak berwarna
Lidah daun : Tidak berwarna
Gabah
Bentuk : Ramping
Warna : Kuning bersih
Bobot 1000 butir(g) : 25,5
Nasi
Tekstur : Pulen
Kadar Amilosa(%) : 22,3
Panen
Potensi Hasil : 7,4-8,0 ton GKG /Ha
Rata-rata Hasil : 6,9 ton GKG/Ha
Umur(hari) : 110-125
Kerontokan : Mudah
Ketahanan Terhadap
Rebah : Tahan
Hama : Agak tahan terhadap WBC(Nilapavata lugens) biotipe 1,
Agak rentan pada biotipe 2 dan 3.
Penyakit : Tidak tahan terhadap penyakit tungro
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Baik ditanam di sawah dataran sedang sampai tinggi
Tahun Dilepas : 6 Maret 2006
No SK Pelepasan : 133/Kpts/SR.120/3/2006
Sumber : UPT.BPSB IV 2007
DESKRIPSI TANAMAN
Varietas : Ciherang
Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41-3-1
Asal : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1/ IRI9661-131-3-
1-3///IR64///IR64
Golongan : Cere
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman(cm) : 107-115
Anakan Produktif : 14-17 batang
Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Putih
Lidah daun : Putih
Gabah
Bentuk : Panjang,ramping
Warna : Kuning bersih
Bobot 1000 butir(g) : 27-28
Nasi
Tekstur : Pulen
Kadar Amilosa(%) : 23
Panen
Hasil Gabah : 5-7 ton/Ha
Umur(hari) : 116-125
Kerontokan : Sedang
Ketahanan Terhadap
Rebah : Sedang
Hama : Tahan WBC(Nilapavata lugens) Biotipe 1,2 dan 3.
Penyakit : Tahan terhadap bakteri daun Strain III dan IV.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Anjuran tanam cocok ditanam pada musim penghujan
dan kemarau dengan ketinggian di di bawah 500 m dpl.
Tahun Dilepas : 25 Februari 2000
No SK Pelepasan : 60/Kpts/TP.240/2/2000.
Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Tidak berwarna
Lidah daun : Tidak berwarna
Gabah
Bentuk : Bulat
Warna : Kuning mas
Bobot 1000 butir(g) : 29,7
Nasi
Tekstur : Pulen
Kadar Amilosa(%) : 24,96
Panen
Potensi Hasil : 7,4 ton GKG/ha
Rata-rata Hasil : 5,7 ton GKG/Ha
Umur(hari) : 155
Kerontokan : Tahan
Ketahanan Terhadap
Rebah : Kurang tahan
Hama : Rentan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan 3
Penyakit : Rentan terhadap hawar daun bakteri strain 4, rentan
terhadap penyakit tungro.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Baik di tanam di kabupaten Cianjur
Tahun Dilepas : 17 Maret 2004
No SK Pelepasan : 163/Kpts/LB.240/3/2004
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 21,22 22,54 21,3 65,06 21,69
P0V2 22,08 23,28 22,84 68,20 22,73
P0V3 24,12 24,38 22,52 71,02 23,67
P0V4 23,48 23,34 20,98 67,80 22,60
90,90 93,54 87,64
P1V1 22,12 22 21,2 65,32 21,77
P1V2 24,4 25,3 26 75,70 25,23
P1V3 24,8 24,2 23 72,00 24,00
P1V4 23,6 25 22,8 71,40 23,80
94,92 96,50 93,00
P2V1 19,94 23,96 22,38 66,28 22,09
P2V2 25,86 25,12 23,72 74,70 24,90
P2V3 23,64 24,22 24,08 71,94 23,98
P2V4 23,74 22,5 22,26 68,50 22,83
93,18 95,80 92,44
P3V1 21,96 22,6 22,34 66,90 22,30
P3V2 24,08 27,86 24,48 76,42 25,47
P3V3 25,06 25,44 23,32 73,82 24,61
P3V4 24,66 23,6 23,52 71,78 23,93
95,76 99,50 93,66
TOTAL 374,76 385,34 366,74 1126,84
RATAAN 23,42 24,08 22,92 23,48
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.2 Data Tinggi Tanaman 2 MST
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 30,1 34,76 25,68 90,54 30,18
P0V2 35,48 35,52 33,42 104,42 34,81
P0V3 33,82 38,8 33,14 105,76 35,25
P0V4 35,84 36,06 31,7 103,60 34,53
135,24 145,14 123,94
P1V1 34,12 34,1 32,74 100,96 33,65
P1V2 36,8 36,72 38,28 111,80 37,27
P1V3 39,16 36,78 33,94 109,88 36,63
P1V4 36,4 37,3 35,28 108,98 36,33
146,48 144,90 140,24
P2V1 32,06 33,78 29,32 95,16 31,72
P2V2 38,76 38,74 34,8 112,30 37,43
P2V3 36,16 40,22 37,02 113,40 37,80
P2V4 33,76 37,54 34,3 105,60 35,20
140,74 150,28 135,44
P3V1 32,8 35,2 34,2 102,20 34,07
P3V2 38,54 39,76 31,76 110,06 36,69
P3V3 39,04 37,58 37,04 113,66 37,89
P3V4 33,5 37,36 34,52 105,38 35,13
143,88 149,90 137,52
TOTAL 566,34 590,22 537,14 1693,70
RATAAN 35,40 36,89 33,57 35,29
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.3 Data Tinggi Tanaman 3 MST
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 43,98 48,76 34,92 127,66 42,55
P0V2 45,56 47,24 44,92 137,72 45,91
P0V3 47,72 52,94 43,20 143,86 47,95
P0V4 45,84 48,38 40,22 134,44 44,81
183,10 197,32 163,26
P1V1 42,08 44,68 38,88 125,64 41,88
P1V2 50,08 52,72 49,90 152,70 50,90
P1V3 51,92 45,74 48,28 145,94 48,65
P1V4 45,88 48,02 42,66 136,56 45,52
189,96 191,16 179,72
P2V1 40,90 42,00 35,82 118,72 39,57
P2V2 45,76 50,26 46,14 142,16 47,39
P2V3 46,64 52,36 43,92 142,92 47,64
P2V4 41,00 45,94 41,32 128,26 42,75
174,30 190,56 167,20
P3V1 39,08 44,52 37,42 121,02 40,34
P3V2 44,52 51,48 40,84 136,84 45,61
P3V3 47,88 48,94 43,74 140,56 46,85
P3V4 40,10 45,46 41,82 127,38 42,46
171,58 190,40 163,82
TOTAL 718,94 769,44 674,00 2162,38
RATAAN 44,93 48,09 42,13 45,05
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.4 Data Tinggi Tanaman 4 MST
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 50 55,74 42,96 148,70 49,57
P0V2 51,84 53,98 52,02 157,84 52,61
P0V3 55,66 61,72 52,96 170,34 56,78
P0V4 51,96 57,44 47,26 156,66 52,22
209,46 228,88 195,20
P1V1 50,16 53,04 45,76 148,96 49,65
P1V2 58,86 61,4 58,8 179,06 59,69
P1V3 58,64 55,32 55,76 169,72 56,57
P1V4 54,36 56,32 49,7 160,38 53,46
222,02 226,08 210,02
P2V1 46,86 55,32 44,16 146,34 48,78
P2V2 55,44 59,34 55,76 170,54 56,85
P2V3 54,9 61,4 52,86 169,16 56,39
P2V4 52,02 53,14 50,56 155,72 51,91
209,22 229,20 203,34
P3V1 47,52 51,42 54,14 153,08 51,03
P3V2 50,52 59,58 50,18 160,28 53,43
P3V3 57,24 56,48 54,14 167,86 55,95
P3V4 46,32 53,82 49,48 149,62 49,87
201,60 221,30 207,94
TOTAL 842,30 905,46 816,50 2564,26
RATAAN 52,64 56,59 51,03 53,42
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.5 Data Tinggi Tanaman 5 MST
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 57,56 63,1 47,62 168,28 56,09
P0V2 64,46 64,48 63,3 192,24 64,08
P0V3 71,48 71,34 63,36 206,18 68,73
P0V4 66,3 69,98 57,5 193,78 64,59
259,80 268,90 231,78
P1V1 60,4 63,96 55,48 179,84 59,95
P1V2 69,26 79,24 71,8 220,30 73,43
P1V3 68,08 66,98 69,28 204,34 68,11
P1V4 65,26 68,24 57,92 191,42 63,81
263,00 278,42 254,48
P2V1 64,58 68,84 54,3 187,72 62,57
P2V2 71,42 76,92 68,58 216,92 72,31
P2V3 67,52 70,18 63,2 200,90 66,97
P2V4 51,58 67,62 60,08 179,28 59,76
255,10 283,56 246,16
P3V1 56,96 63,26 58,16 178,38 59,46
P3V2 68,14 74,04 65,62 207,80 69,27
P3V3 70,3 69,86 73,26 213,42 71,14
P3V4 58 67,28 58,66 183,94 61,31
253,40 274,44 255,70
TOTAL 1031,30 1105,32 988,12 3124,74
RATAAN 64,46 69,08 61,76 65,10
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.6 Data Tinggi Tanaman 6 MST
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 72,94 78,36 63,78 215,08 71,69
P0V2 76,96 80,22 72,1 229,28 76,43
P0V3 81,34 80,74 71,68 233,76 77,92
P0V4 79,8 81,02 68,02 228,84 76,28
311,04 320,34 275,58
P1V1 79,26 75,78 68,36 223,40 74,47
P1V2 85,76 89,8 83,32 258,88 86,29
P1V3 79,04 80,44 82,02 241,50 80,50
P1V4 79,82 78,3 70,74 228,86 76,29
323,88 324,32 304,44
P2V1 72,58 83,66 63,3 219,54 73,18
P2V2 86,24 88,06 80,04 254,34 84,78
P2V3 79,38 81,5 74,76 235,64 78,55
P2V4 76,3 81,1 73,32 230,72 76,91
314,50 334,32 291,42
P3V1 72,04 77,04 69,6 218,68 72,89
P3V2 82,14 86,66 75,82 244,62 81,54
P3V3 81,08 84,42 74,54 240,04 80,01
P3V4 73,26 82,24 70,98 226,48 75,49
308,52 330,36 290,94
TOTAL 1257,94 1309,34 1162,38 3729,66
RATAAN 78,62 81,83 72,65 77,70
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 82 79,84 66,84 228,68 76,23
P0V2 87,68 85,34 76,6 249,62 83,21
P0V3 93,58 87,54 78,18 259,30 86,43
P0V4 84,76 86,24 73,18 244,18 81,39
348,02 338,96 294,80
P1V1 91,9 87,78 75,82 255,50 85,17
P1V2 98,92 94,98 94,9 288,80 96,27
P1V3 85,1 88,2 92 265,30 88,43
P1V4 86,1 87,52 77,62 251,24 83,75
362,02 358,48 340,34
P2V1 81,12 93,76 75,2 250,08 83,36
P2V2 99,72 99 91,12 289,84 96,61
P2V3 86,46 85,74 80,74 252,94 84,31
P2V4 82,2 87,38 80,92 250,50 83,50
349,50 365,88 327,98
P3V1 84,5 87,16 78,92 250,58 83,53
P3V2 95,1 96,42 87,7 279,22 93,07
P3V3 93,04 94,9 80,74 268,68 89,56
P3V4 81,62 78,86 78,46 238,94 79,65
354,26 357,34 325,82
TOTAL 1413,80 1420,66 1288,94 4123,40
RATAAN 88,36 88,79 80,56 85,90
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 90,36 93,56 78,7 262,62 87,54
P0V2 94 92,1 80,14 266,24 88,75
P0V3 100,82 89,72 80,58 271,12 90,37
P0V4 90,46 93,7 85,7 269,86 89,95
375,64 369,08 325,12
P1V1 100,3 96,18 85,26 281,74 93,91
P1V2 106,28 105,5 101,24 313,02 104,34
P1V3 88,36 94,28 97,4 280,04 93,35
P1V4 93,54 92,44 85,38 271,36 90,45
388,48 388,40 369,28
P2V1 88,96 105,46 104,9 299,32 99,77
P2V2 104,64 106,24 97,42 308,30 102,77
P2V3 90,52 91,6 85,28 267,40 89,13
P2V4 88,18 94,42 91,6 274,20 91,40
372,30 397,72 379,20
P3V1 98,8 97,68 89,16 285,64 95,21
P3V2 102,02 103,96 91,5 297,48 99,16
P3V3 99,66 103,58 87,98 291,22 97,07
P3V4 88,26 94,98 88,24 271,48 90,49
388,74 400,20 356,88
TOTAL 1525,16 1555,40 1430,48 4511,04
RATAAN 95,32 97,21 89,41 93,98
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0,40 0,80 0,60 1,80 0,60
P0V2 0,20 0,80 0,40 1,40 0,47
P0V3 0,60 0,80 0,40 1,80 0,60
P0V4 0,80 1,60 0,20 2,60 0,87
2,00 4,00 1,60
P1V1 0,40 1,00 0,20 1,60 0,53
P1V2 0,40 0,40 0,20 1,00 0,33
P1V3 1,20 1,00 0,00 2,20 0,73
P1V4 0,80 1,00 0,00 1,80 0,60
2,80 3,40 0,40
P2V1 0,60 0,80 0,60 2,00 0,67
P2V2 1,00 0,80 0,20 2,00 0,67
P2V3 0,80 0,80 1,00 2,60 0,87
P2V4 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
3,40 3,40 2,80
P3V1 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
P3V2 0,20 1,40 0,60 2,20 0,73
P3V3 0,80 1,20 1,00 3,00 1,00
P3V4 0,80 1,40 1,00 3,20 1,07
2,80 5,00 3,60
TOTAL 11,00 15,80 8,40 35,20
RATAAN 0,69 0,99 0,53 0,73
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 3,00 5,20 2,20 10,40 3,47
P0V2 3,00 4,60 2,40 10,00 3,33
P0V3 3,80 5,20 2,00 11,00 3,67
P0V4 4,20 5,80 2,40 12,40 4,13
14,00 20,80 9,00
P1V1 5,20 4,60 3,20 13,00 4,33
P1V2 3,40 4,20 3,40 11,00 3,67
P1V3 5,00 3,80 2,80 11,60 3,87
P1V4 4,00 4,60 2,80 11,40 3,80
17,60 17,20 12,20
P2V1 4,00 4,00 3,60 11,60 3,87
P2V2 4,00 4,40 2,20 10,60 3,53
P2V3 4,40 5,60 4,00 14,00 4,67
P2V4 4,20 4,80 3,60 12,60 4,20
16,60 18,80 13,40
P3V1 4,60 6,60 4,00 15,20 5,07
P3V2 2,60 4,20 2,40 9,20 3,07
P3V3 4,60 4,60 5,20 14,40 4,80
P3V4 3,80 4,60 4,40 12,80 4,27
15,60 20,00 16,00
TOTAL 63,80 76,80 50,60 191,20
RATAAN 3,99 4,80 3,16 3,98
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
FK= 761,61 KK a= 27,62%
KK b= 14,01%
Ket : * nyata
tn tidak nyata
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 10,00 12,8 3,2 26,00 8,67
P0V2 8,00 11 5,2 24,20 8,07
P0V3 7,20 13 4,6 24,80 8,27
P0V4 9,80 12,6 4,6 27,00 9,00
35,00 49,40 17,60
P1V1 15,00 12,4 8,2 35,60 11,87
P1V2 8,40 9 7,6 25,00 8,33
P1V3 12,80 9,2 8 30,00 10,00
P1V4 10,80 11,6 5,6 28,00 9,33
47,00 42,20 29,40
P2V1 9,20 13,4 7,6 30,20 10,07
P2V2 8,00 10,8 6,8 25,60 8,53
P2V3 9,20 15,8 9,4 34,40 11,47
P2V4 8,00 12,6 7 27,60 9,20
34,40 52,60 30,80
P3V1 10,20 13 6,6 29,80 9,93
P3V2 4,80 8 4,2 17,00 5,67
P3V3 6,20 8,2 8,2 22,60 7,53
P3V4 6,60 8,4 6,8 21,80 7,27
27,80 37,60 25,80
TOTAL 144,20 181,80 103,60 429,60
RATAAN 9,01 11,36 6,48 8,95
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 18,60 29,60 7,80 56,00 18,67
P0V2 15,80 20,80 10,00 46,60 15,53
P0V3 14,60 23,40 8,60 46,60 15,53
P0V4 15,40 23,80 8,60 47,80 15,93
64,40 97,60 35,00
P1V1 22,20 20,80 12,00 55,00 18,33
P1V2 13,20 16,20 11,80 41,20 13,73
P1V3 22,00 15,40 12,40 49,80 16,60
P1V4 17,80 18,00 7,40 43,20 14,40
75,20 70,40 43,60
P2V1 15,40 21,80 13,00 50,20 16,73
P2V2 11,60 15,80 11,00 38,40 12,80
P2V3 14,20 28,20 13,40 55,80 18,60
P2V4 12,60 19,80 12,40 44,80 14,93
53,80 85,60 49,80
P3V1 16,60 24,80 14,20 55,60 18,53
P3V2 13,20 16,20 9,00 38,40 12,80
P3V3 14,40 15,40 14,20 44,00 14,67
P3V4 12,20 14,40 13,00 39,60 13,20
56,40 70,80 50,40
TOTAL 249,80 324,40 178,80 753,00
RATAAN 15,61 20,28 11,18 15,69
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
TOTAL 47 1229,59
FK= 11812,69 KK a= 38,62%
KK b= 16,12%
Ket : * nyata
tn tidak nyata
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 32,80 44,20 15,40 92,40 30,80
P0V2 31,40 33,60 20,40 85,40 28,47
P0V3 24,80 43,40 21,00 89,20 29,73
P0V4 27,40 31,00 18,00 76,40 25,47
116,40 152,20 74,80
P1V1 41,80 35,00 27,20 104,00 34,67
P1V2 21,00 29,00 18,60 68,60 22,87
P1V3 40,00 26,40 22,60 89,00 29,67
P1V4 28,40 32,40 16,80 77,60 25,87
131,20 122,80 85,20
P2V1 31,20 32,40 23,40 87,00 29,00
P2V2 20,40 25,60 20,60 66,60 22,20
P2V3 23,60 47,20 25,20 96,00 32,00
P2V4 24,60 29,20 18,60 72,40 24,13
99,80 134,40 87,80
P3V1 33,80 43,00 29,60 106,40 35,47
P3V2 17,40 25,40 13,60 56,40 18,80
P3V3 23,00 25,20 28,00 76,20 25,40
P3V4 25,20 29,20 21,80 76,20 25,40
99,40 122,80 93,00
TOTAL 446,80 532,20 340,80 1319,80
RATAAN 27,93 33,26 21,30 27,50
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 46,00 53 20,4 119,40 39,80
P0V2 36,00 48,6 26,2 110,80 36,93
P0V3 29,60 48,8 25,2 103,60 34,53
P0V4 33,20 34,6 21,2 89,00 29,67
144,80 185,00 93,00
P1V1 49,60 46,4 35 131,00 43,67
P1V2 28,40 32 20,4 80,80 26,93
P1V3 46,60 32,8 30,6 110,00 36,67
P1V4 33,20 37,8 20,4 91,40 30,47
157,80 149,00 106,40
P2V1 37,20 39,4 29,2 105,80 35,27
P2V2 27,40 30,4 24,8 82,60 27,53
P2V3 33,40 51 32,8 117,20 39,07
P2V4 31,00 37 25,6 93,60 31,20
129,00 157,80 112,40
P3V1 42,40 49 36,6 128,00 42,67
P3V2 22,80 32 28,4 83,20 27,73
P3V3 31,20 31,2 36,2 98,60 32,87
P3V4 29,60 35 29,4 94,00 31,33
126,00 147,20 130,60
TOTAL 557,60 639,00 442,40 1639,00
RATAAN 34,85 39,94 27,65 34,15
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
NXT 9 375,85 41,76 1,97 tn 2,30
GALAT b 24 507,53 21,15
TOTAL 47 3545,98
FK= 55965,02 KK a= 27,98%
KK b= 13,47%
Ket : * nyata
tn tidak nyata
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 51,40 54,80 32,40 138,60 46,20
P0V2 40,60 50,80 35,80 127,20 42,40
P0V3 35,20 51,40 36,40 123,00 41,00
P0V4 36,80 36,00 27,40 100,20 33,40
164,00 193,00 132,00
P1V1 52,60 46,60 45,40 144,60 48,20
P1V2 31,20 34,60 26,20 92,00 30,67
P1V3 46,20 34,80 34,00 115,00 38,33
P1V4 40,20 38,60 27,00 105,80 35,27
170,20 154,60 132,60
P2V1 43,60 42,20 40,80 126,60 42,20
P2V2 31,80 33,40 32,40 97,60 32,53
P2V3 38,40 51,40 44,40 134,20 44,73
P2V4 37,20 37,20 33,20 107,60 35,87
151,00 164,20 150,80
P3V1 49,60 49,80 46,40 145,80 48,60
P3V2 25,20 33,80 28,40 87,40 29,13
P3V3 39,60 33,00 41,80 114,40 38,13
P3V4 35,60 39,40 36,60 111,60 37,20
150,00 156,00 153,20
TOTAL 635,20 667,80 568,60 1871,60
RATAAN 39,70 41,74 35,54 38,99
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 30,80 28,60 27,00 86,40 28,80
P0V2 26,20 32,40 32,00 90,60 30,20
P0V3 24,80 35,60 34,00 94,40 31,47
P0V4 27,60 24,60 26,20 78,40 26,13
109,40 121,20 119,20
P1V1 32,80 25,40 27,40 85,60 28,53
P1V2 23,20 26,60 20,00 69,80 23,27
P1V3 30,80 24,80 27,60 83,20 27,73
P1V4 28,80 26,60 21,40 76,80 25,60
115,60 103,40 96,40
P2V1 30,40 30,60 31,40 92,40 30,80
P2V2 27,60 26,80 26,20 80,60 26,87
P2V3 31,00 32,60 35,20 98,80 32,93
P2V4 24,00 25,60 27,00 76,60 25,53
113,00 115,60 119,80
P3V1 34,20 29,20 26,20 89,60 29,87
P3V2 26,60 21,40 31,00 79,00 26,33
P3V3 24,80 33,60 27,80 86,20 28,73
P3V4 27,80 26,60 29,40 83,80 27,93
113,40 110,80 114,40
TOTAL 451,40 451,00 449,80 1352,20
RATAAN 28,21 28,19 28,11 28,17
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 28,10 27,80 27,60 83,50 27,83
P0V2 27,80 22,60 26,70 77,10 25,70
P0V3 22,40 23,30 22,10 67,80 22,60
P0V4 27,90 27,60 27,20 82,70 27,57
106,20 101,30 103,60
P1V1 29,90 29,70 29,40 89,00 29,67
P1V2 29,70 29,40 29,40 88,50 29,50
P1V3 24,20 25,20 24,10 73,50 24,50
P1V4 28,40 28,60 28,10 85,10 28,37
112,20 112,90 111,00
P2V1 30,50 30,60 30,30 91,40 30,47
P2V2 30,10 29,60 29,50 89,20 29,73
P2V3 28,00 28,10 27,80 83,90 27,97
P2V4 30,90 30,80 30,40 92,10 30,70
119,50 119,10 118,00
P3V1 28,40 28,50 28,20 85,10 28,37
P3V2 28,60 28,60 28,30 85,50 28,50
P3V3 26,30 26,80 25,80 78,90 26,30
P3V4 29,20 29,40 29,30 87,90 29,30
112,50 113,30 111,60
TOTAL 450,40 446,60 444,20 1341,20
RATAAN 28,15 27,91 27,76 27,94
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 6,70 5,50 5,50 17,70 5,90
P0V2 5,20 5,70 5,50 16,40 5,47
P0V3 4,70 4,80 4,70 14,20 4,73
P0V4 5,80 5,80 5,70 17,30 5,77
22,40 21,80 21,40
P1V1 7,10 7,50 7,20 21,80 7,27
P1V2 6,70 6,70 6,70 20,10 6,70
P1V3 5,20 5,60 4,90 15,70 5,23
P1V4 6,50 6,60 6,50 19,60 6,53
25,50 26,40 25,30
P2V1 8,60 10,00 8,50 27,10 9,03
P2V2 8,40 7,60 7,80 23,80 7,93
P2V3 6,80 6,90 6,50 20,20 6,73
P2V4 10,10 9,70 8,40 28,20 9,40
33,90 34,20 31,20
P3V1 6,70 6,70 6,50 19,90 6,63
P3V2 6,50 6,60 6,50 19,60 6,53
P3V3 4,80 4,90 4,80 14,50 4,83
P3V4 7,70 7,80 7,70 23,20 7,73
25,70 26,00 25,50
TOTAL 107,50 108,40 103,40 319,30
RATAAN 6,72 6,78 6,46 6,65
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 3,89 3,21 3,21 10,31 3,44
P0V2 3,02 3,32 3,22 9,56 3,19
P0V3 2,76 2,82 2,72 8,30 2,77
P0V4 3,35 3,36 3,32 10,03 3,34
13,02 12,71 12,47
P1V1 4,12 4,35 4,17 12,64 4,21
P1V2 3,91 3,87 3,86 11,64 3,88
P1V3 3,02 3,23 2,86 9,11 3,04
P1V4 3,78 3,82 3,75 11,35 3,78
14,83 15,27 14,64
P2V1 4,96 5,81 4,93 15,70 5,23
P2V2 4,86 4,43 4,5 13,79 4,60
P2V3 3,96 3,98 3,78 11,72 3,91
P2V4 5,84 5,62 4,87 16,33 5,44
19,62 19,84 18,08
P3V1 3,87 3,89 3,76 11,52 3,84
P3V2 3,78 3,81 3,79 11,38 3,79
P3V3 2,82 2,87 2,77 8,46 2,82
P3V4 4,47 4,52 4,49 13,48 4,49
14,94 15,09 14,81
TOTAL 62,41 62,91 60,00 185,32
RATAAN 3,90 3,93 3,75 3,86
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.00 0.00 0.07 0.07 0.02
P0V2 0.33 0.20 1.60 2.13 0.71
P0V3 0.13 0.53 0.20 0.86 0.29
P0V4 6.67 3.67 6.00 16.34 5.45
7.13 4.40 7.87
P1V1 0.00 0.07 0.13 0.20 0.07
P1V2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P1V3 0.00 0.13 0.07 0.20 0.07
P1V4 0.27 0.53 2.07 2.87 0.96
0.27 0.73 2.27
P2V1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P2V2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P2V3 0.07 0.20 0.00 0.27 0.09
P2V4 1.00 4.67 2.67 8.34 2.78
1.07 4.87 2.67
P3V1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P3V2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P3V3 0.07 0.07 0.13 0.27 0.09
P3V4 4.33 1.07 4.40 9.80 3.27
4.40 1.14 4.53
TOTAL 12.87 11.14 17.34 41.35
RATAAN 0.80 0.70 1.08 0.86
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.71 0.71 0.75 2.17 0.72
P0V2 0.91 0.84 1.45 3.20 1.07
P0V3 0.79 1.01 0.84 2.65 0.88
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V4 2.68 2.04 2.55 7.27 2.42
5.09 4.60 5.59
P1V1 0.71 0.75 0.79 2.26 0.75
P1V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P1V3 0.71 0.79 0.75 2.26 0.75
P1V4 0.88 1.01 1.60 3.50 1.17
3.00 3.27 3.86
P2V1 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V3 0.75 0.84 0.71 2.30 0.77
P2V4 1.22 2.27 1.78 5.28 1.76
3.39 4.52 3.90
P3V1 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V3 0.75 0.75 0.79 2.30 0.77
P3V4 2.20 1.25 2.21 5.66 1.89
4.37 3.42 4.42
TOTAL 15.85 15.82 17.77 49.44
RATAAN 0.99 0.99 1.11 1.03
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 9. Data Indeks Severitas Cercospora oryzae Pada Daun
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.33 0.07 0.13 0.53 0.18
P0V2 0 0 0 0.00 0.00
P0V3 0 0 0 0.00 0.00
P0V4 0 0 0 0.00 0.00
0.33 0.07 0.13
P1V1 0.07 0 0 0.07 0.02
P1V2 0 0 0 0.00 0.00
P1V3 0 0 0 0.00 0.00
P1V4 0 0 0 0.00 0.00
0.07 0.00 0.00
P2V1 0 0.07 0 0.07 0.02
P2V2 0 0 0 0.00 0.00
P2V3 0 0 0 0.00 0.00
P2V4 0 0 0 0.00 0.00
0.00 0.07 0.00
P3V1 0 0.07 0 0.07 0.02
P3V2 0 0 0 0.00 0.00
P3V3 0 0 0 0.00 0.00
P3V4 0 0 0 0.00 0.00
0.00 0.07 0.00
TOTAL 0.40 0.21 0.13 0.74
RATAAN 0.03 0.01 0.01 0.02
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.91 0.75 0.79 2.46 0.82
P0V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P0V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
3.03 2.88 2.92
P1V1 0.75 0.71 0.71 2.17 0.72
P1V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P1V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P1V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
2.88 2.83 2.83
P2V1 0.71 0.75 0.71 2.17 0.72
P2V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
2.83 2.88 2.83
P3V1 0.71 0.75 0.71 2.17 0.72
P3V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
2.83 2.88 2.83
TOTAL 11.57 11.46 11.40 34.42
RATAAN 0.72 0.72 0.71 0.72
Daftar Sidik Ragam Indeks Severitas Cercospora janseana
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 10. Data Indeks Severitas Rhizopus oryzae Pada Malai
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 3.33 2.67 6.67 12.67 4.22
P0V2 3.33 12.00 13.30 28.63 9.54
P0V3 2.67 6.00 4.00 12.67 4.22
P0V4 3.33 2.67 2.67 8.67 2.89
12.66 23.34 26.64
P1V1 0.00 1.33 0.00 1.33 0.44
P1V2 0.00 1.33 4.00 5.33 1.78
P1V3 10.70 4.67 6.67 22.04 7.35
P1V4 2.67 4.00 0.00 6.67 2.22
13.37 11.33 10.67
P2V1 0.00 1.33 0.67 2.00 0.67
P2V2 2.00 2.00 2.67 6.67 2.22
P2V3 4.67 5.33 3.33 13.33 4.44
P2V4 0.00 2.67 0.00 2.67 0.89
6.67 11.33 6.67
P3V1 0.67 0.00 0.00 0.67 0.22
P3V2 2.00 2.67 2.00 6.67 2.22
P3V3 2.00 3.33 3.33 8.66 2.89
P3V4 0.00 2.00 0.00 2.00 0.67
4.67 8.00 5.33
TOTAL 37.37 54.00 49.31 140.68
RATAAN 2.34 3.38 3.08 2.93
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 1.96 1.78 2.68 6.42 2.14
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V2 1.96 3.54 3.71 9.21 3.07
P0V3 1.78 2.55 2.12 6.45 2.15
P0V4 1.96 1.78 1.78 5.52 1.84
7.65 9.65 10.29
P1V1 0.71 1.35 0.71 2.77 0.92
P1V2 0.71 1.35 2.12 4.18 1.39
P1V3 3.35 2.27 2.68 8.30 2.77
P1V4 1.78 2.12 0.71 4.61 1.54
6.54 7.10 6.21
P2V1 0.71 1.35 1.08 3.14 1.05
P2V2 1.58 1.58 1.78 4.94 1.65
P2V3 2.27 2.41 1.96 6.65 2.22
P2V4 0.71 1.78 0.71 3.19 1.06
5.27 7.13 5.53
P3V1 1.08 0.71 0.71 2.50 0.83
P3V2 1.58 1.78 1.58 4.94 1.65
P3V3 1.58 1.96 1.96 5.50 1.83
P3V4 0.71 1.58 0.71 3.00 1.00
4.95 6.03 4.95
TOTAL 24.41 29.90 26.99 81.30
RATAAN 1.53 1.87 1.69 1.69
Lampiran Sidik Ragam Indeks Severitas Rhizopus oryzae
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 11. Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Helminthosporium oryzae Pada Daun
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.97 0.97 0.99 2.93 0.98
P0V2 1.08 1.64 1.51 4.23 1.41
P0V3 1.01 1.15 1.04 3.20 1.07
P0V4 3.22 2.21 2.99 8.42 2.81
6.28 5.97 6.53
P1V1 0.97 0.99 1.01 2.97 0.99
P1V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P1V3 0.97 1.01 0.99 2.97 0.99
P1V4 1.06 1.15 1.67 3.88 1.29
3.97 4.12 4.64
P2V1 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V3 0.99 1.04 0.97 3.00 1.00
P2V4 1.31 2.54 1.87 5.72 1.91
4.24 5.52 4.78
P3V1 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V3 0.99 0.99 1.01 2.99 1.00
P3V4 2.43 1.33 2.45 6.21 2.07
5.36 4.26 5.40
TOTAL 19.85 19.87 21.35 61.07
RATAAN 1.24 1.24 1.33 1.27
Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Helminthosporium oryzae Pada Daun setelah
transformasi (X+0,5)0,5
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V1 1.21 1.21 1.22 3.65 1.22
P0V2 1.26 1.46 1.42 4.14 1.38
P0V3 1.23 1.28 1.24 3.75 1.25
P0V4 1.93 1.65 1.87 5.44 1.81
5.63 5.61 5.75
P1V1 1.21 1.22 1.23 3.66 1.22
P1V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P1V3 1.21 1.23 1.22 3.66 1.22
P1V4 1.25 1.28 1.47 4.01 1.34
4.89 4.95 5.14
P2V1 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V3 1.22 1.24 1.21 3.67 1.22
P2V4 1.35 1.74 1.54 4.63 1.54
4.99 5.41 5.18
P3V1 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V3 1.22 1.22 1.23 3.67 1.22
P3V4 1.71 1.35 1.72 4.78 1.59
5.36 5.00 5.37
TOTAL 20.86 20.96 21.43 63.25
RATAAN 1.30 1.31 1.34 1.32
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 12. Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Cercospora oryzae Pada Daun
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 1.08 0.99 1.01 3.08 1.03
P0V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P0V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P0V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.99 3.90 3.92
P1V1 0.99 0.97 0.97 2.93 0.98
P1V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P1V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P1V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.90 3.88 3.88
P2V1 0.97 0.99 0.97 2.93 0.98
P2V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.88 3.90 3.88
P3V1 0.97 0.99 0.97 2.93 0.98
P3V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.88 3.90 3.88
TOTAL 15.65 15.58 15.56 46.79
RATAAN 0.98 0.97 0.97 0.97
Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan C. janseana Pada Daun setelah
transformasi (X+0,5)0,5
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V1 1.26 1.22 1.23 3.71 1.24
P0V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P0V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P0V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.89 4.86 4.87
P1V1 1.22 1.21 1.21 3.65 1.22
P1V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P1V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P1V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.86 4.85 4.85
P2V1 1.21 1.22 1.21 3.65 1.22
P2V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.85 4.86 4.85
P3V1 1.21 1.22 1.21 3.65 1.22
P3V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.85 4.86 4.85
TOTAL 19.45 19.42 19.42 58.29
RATAAN 1.22 1.21 1.21 1.21
Daftar Sidik Ragam Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan C. janseana Pada Daun
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 13. Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Rhizopus oryzae Pada Malai
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 2.09 1.87 3.22 7.18 2.39
P0V2 2.09 5.01 5.45 12.55 4.18
P0V3 1.87 2.99 2.32 7.18 2.39
P0V4 2.09 1.87 1.87 5.83 1.94
8.14 11.74 12.86
P1V1 0.97 1.42 0.97 3.36 1.12
P1V2 0.97 1.42 2.32 4.71 1.57
P1V3 4.57 2.54 3.22 10.33 3.44
P1V4 1.87 2.32 0.97 5.16 1.72
8.38 7.70 7.48
P2V1 0.97 1.42 1.19 3.58 1.19
P2V2 1.64 1.64 1.87 5.15 1.72
P2V3 2.54 2.77 2.09 7.40 2.47
P2V4 0.97 1.87 0.97 3.81 1.27
6.12 7.70 6.12
P3V1 1.19 0.97 0.97 3.13 1.04
P3V2 1.64 1.87 1.64 5.15 1.72
P3V3 1.64 2.09 2.09 5.82 1.94
P3V4 0.97 1.64 0.97 3.58 1.19
5.44 6.57 5.67
TOTAL 28.08 33.71 32.13 93.92
RATAAN 1.76 2.11 2.01 1.96
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009