Anda di halaman 1dari 94

RESPON VARIETAS DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP

INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT PADA PERTANAMAN


PADI (Oryza sativa L.) SECARA ORGANIK

SKRIPSI

Oleh :

SYAMSIAR
040302039
HPT

DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
RESPON VARIETAS DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP
INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT PADA PERTANAMAN
PADI (Oryza sativa L.) SECARA ORGANIK

SKRIPSI

Oleh :
SYAMSIAR
040302039
HPT

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana
Di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.Medan.

Disetujui Oleh :

(Ir. Lahmuddin Lubis, MP) (Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M. Agr)


NIP : 130 936 324 NIP : 130 806 535
Ketua Pembimbing Anggota Pembimbing

(Ir. Sabirin)
NIP : 080 0009119
Pembimbing Lapangan

DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRACT

Syamsiar,”Variety And Organic Fertilizer Response To The Intensity Of


Plant Deseases Attack On Rice (Oryza sativa L.) Organically. This research aims
to gain some responses of the variety and organic fertilizer to the intensity of
organically desease attack on rice (Oryza sativa L.). This research was held in the
people rice field of Benar village in the district of Pantai Cermin, Serdang
Begadai region its height of ± 5 m above the sea level surface. This research used
the Spit-Plot Design with twa factors and three remedials. The result of this
research shows that pathogenic fungus was found, they are
Helminthosporium oryzae, Cercospora janseana and Rhizopus oryzae. Rice is
very susceptible to desease attack without the use of fertilizer (Po). The variety of
Sarinah (V2) and Batang gadis (V3) can stand on fungus attack of C. janseana.
The percentage of the lost of yield caused by R. oryzae gives crucial effects on
P0V2 (the variety of Sarinah, without fertilizer) on 6,30 %. The highest size of
early rice is in Sarinah variety (V2) at 98,75 cm. The most productive of early rice
plant in its interaction to P2V3(goat waste fertilizer, Batang gadis variety)
is 32, 93. Optimal rice production using fertilizer of goat manure (P2) that is
Pandan wangi (V1) is 9.03 ton/ha, Sarinah (V2) 7,93 ton/ha and Ciherang variety
(V4) is 9,40 ton/ha.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK

Syamsiar “Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas


Serangan Penyakit Pada Pertanaman Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon varietas dan pupuk organik
terhadap intensitas serangan penyakit pada pertanaman padi (Oryza sativa L.)
secara organik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian rakyat di Kampung
Benar Kecamatan Pantai Cermin Kab.Serdang Begadai dengan ketinggian ± 5 m
diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah
(RPT) 2 faktor dengan 3 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jamur
patogenik yang ditemukan yaitu : Helmithosporium oryzae, Cercospsora janseana
dan Rhizopus oryzae. Tanaman padi sangat rentan terhadap serangan penyakit
pada perlakuan P0 (tanpa pemberian pupuk). Varietas V2 (Sarinah) dan V3
(Batang gadis) tahan terhadap serangan jamur C. janseana. Persentase kehilangan
hasil oleh jamur R. oryzae berpengaruh sangat nyata pada P0V2 (varietas Sarinah,
tanpa pupuk) sebesar 6,30 % . Tinggi tanaman padi tertinggi adalah pada Varietas
Sarinah (V2) sebesar 98, 75 cm. Anakan produktif tertinggi pada interaksi P2V3
(pupuk kandang kambing, varietas Batang gadis) yaitu sebesar 32,93 anakan.
Produksi padi optimal pada perlakuan pupuk kandang kambing (P2) yaitu Pandan
wangi (V1) sebesar 9,03 ton/ha, Sarinah (V2) 7,93 ton/ha, Batang gadis (V3)
6,73 ton/ha dan varietas Ciherang (V4) sebesar 9,40 ton/ha.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP

Syamsiar lahir tanggal 15 Mei 1985 di Blangkejeren, Kab.Gayo Lues

Prov. Nanggroe Aceh Darussalam dari Ayah H. Abubakar Thamin dan Ibunda

Hj.Syahiri. Penulis Merupakan anak ke-7 dari 9 bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh:

- Tahun 1997 lulus dari Sekolah Dasar Negri (SDN) Raklunung di

Blangkejeren.

- Tahun 2000 lulus dari Madrasah Tsanawiyah Negri (MTsN) Blangkejeren

di Blangkejeren.

- Tahun 2003 lulus dari Madrasah Aliyah Negri (MAN) Blangkejeren di

Blangkejeren.

- Diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit

Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) pada

tahun 2004.

Pendidikan informal yang pernah di tempuh di antaranya :

- Tahun 2008 mengikuti Pelatihan Kader Pengembangan Moral Etika

Pemuda Indonesia, Menpora. Tingkat Provinsi di Medan.

- Tahun 2006 mengikuti Pelatihan Pengembangan Potensi Prestasi dan

Kreatifitas di Medan.

- Tahun 2003 mengikuti Pelatihan Tutor Pemberantasan Buta Aksara

Fungsional (PBAF) Tingkat Provinsi di Banda Aceh.

- Tahun 2008 mengikuti Kuliah Umum “From Campus To Be An

Enterpreneuer” di Medan.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
- Tahun 2007 mengikuti “ESQ Leadership Training” di Medan.

- Tahun 2008 mengikuti “Heart Intelligence Training” di Medan.

- Tahun 2003 mengikuti Pendidikan Komputer di Blangkejeren

- Tahun 2008 mengikuti Seminar Ilmiah “The Flowering of Research and

Innovation in Agriculture” di Medan.

- Tahun 2009 mengikuti Simposium Nasional “Penguatan Civil Society

Pada Pemilu 2009” di Riau.

- Tahun 2009 mengikuti Training Of The Trainers”Pendidikan Anti Korupsi

Untuk Mahasiswa” di Medan.

- Tahun 2006 mengikuti Seminar “Pengendalian Hayati Sebagai Komponen

Pengendalian Hama Terpadu” di Medan.

- Tahun 2007-2009 menjadi asisten praktikum pada mata kuliah Nematologi

Tumbuhan di Fakultas Pertanian USU, Medan.

- Tahun 2006-2008 menjadi asisten Laboratorium Biokimia di Fakultas

Pertanian USU, Medan.

- Tahun 2008 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.Buana

Estate Kebun Cinta Raja, Medan.

- Tahun 2008-2009 melaksanakan penelitian di Dusun tujuh Desa Bener

Kampung Kuta Pari Kab.Serdang Berdagai, Medan.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Adapun judul dari skripsi penelitian ini adalah “Respon Varietas Dan

Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman

Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik”, yang merupakan salah satu syarat

untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit

Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada komisi

pembimbing Bapak Ir. Lahmuddin Lubis, MP. selaku ketua komisi pembimbing,

Bapak Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M. Agr. selaku anggota komisi pembimbing

dan Bapak Ir. Sabirin, selaku komisi pembimbing lapangan, yang telah

membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis Mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

Medan, Mei 2009

Penulis

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI

ABSTRAC ...................................................................................................... ….i

ABSTRAK...................................................................................................... ....ii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ...iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ....v

DAFTAR ISI .................................................................................................. ...vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... .viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ...ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ....x

PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... ....1
Tujuan Penelitian ................................................................................. ....4
Hipotesa Penelitian ............................................................................... ....4
Kegunaan Penelitian ............................................................................. ....4

TINJAUAN PUSTAKA
Sistematika Tanaman ........................................................................... ....5
Botani Tanaman ................................................................................... ....5
Syarat Tumbuh ..................................................................................... ....7
Tanah ......................................................................................... ....7
Iklim ........................................................................................... ....7
Jamur Patogenik Pada Tanaman Padi ................................................... ....8
Bercak Coklat Sempit (Helminthosporium oryzae B. de Haan.) .. ....8
Biologi Jamur Penyebab Penyakit ................................... ....8
Gejala Penyakit ............................................................... ....9
Bercak Coklat (Cercospora janseana (Racib.) O. Const.) ........... ..10
Biologi Jamur Penyebab Penyakit ................................... ..10
Gejala Penyakit ............................................................... ..11
Penyakit Malai/ Gabah Padi ....................................................... ..11
Biologi Jamur Penyebab Penyakit ................................... ..11
Pengendalian Penyakit.......................................................................... ..13
Pertanian Organik ................................................................................. ..13
Pupuk Organik ..................................................................................... ..15

BAHAN DAN METODA


Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... ..17
Bahan dan Alat ........................................................................... ..17
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Metode Penelitian ....................................................................... ..17
Pelaksanaan Penelitian ................................................................ ..20
Persiapan Areal Penanaman ............................................ ..20
Persiapan Media Semai ................................................... ..20
Penyemaian ..................................................................... ..20
Penanam ......................................................................... ..20
Pemeliharaan Tanaman ................................................... ..21
Penyulaman ......................................................... ..21
Penyiangan .......................................................... ..21
Pemupukan .......................................................... ..21
Pengendalian Hama ............................................. ..21
Pemanenan ...................................................................... ..22
Pembuatan PDA .............................................................. ..22
Isolasi Jamur ................................................................... ..22
Identifikasi Jamur ............................................................ ..23
Peubah Amatan........................................................................... ..23
Jumlah Anakan Tanaman Padi ........................................ ..23
Tinggi Tanaman Padi ...................................................... ..23
Produksi Tanaman........................................................... ..23
Jenis-Jenis Jamur Patogenik yang Menyerang ................ ..23
Indeks Severitas Serangan Jamur Patogenik .................... ..24
Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Jamur Patogenik .............................................................. ..25

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tinggi Tanaman Padi ........................................................................... ..26
Jumlah Anakan ..................................................................................... ..28
Anakan Produktif ................................................................................. ..30
Produksi Tanaman ................................................................................ ..31
Berat Gabah Kering 1000 Butir (gr) ..................................................... ..33
Serangan Jamur Patogenik Pada Tanaman Padi .................................... ..33
Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Jamur Patogenik ........... ..37
Jenis-Jenis Jamur Patogenik yang Menyerang Tanaman Padi .............. ..39

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan .......................................................................................... ..42
Saran .................................................................................................... ..43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL

No Judul Hlm

1. Kandungan pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi…….


….16

2. Kandungan pupuk Kompos γPANSU16.................................................16


3. Hubungan antara skor, posisi daun dan severitas

serangan jamur patogenik.......................................................................24

4. Rataan Tinggi Tanaman (cm) dari 1-8 MST………………………..…..26

5. Jumlah Anakan 1-7 MS………………………………………………...28

6. Rataan Anakan Produktif Pada Pengamatan 12 MST ...………….........30

7. Rataan Produksi (kg) / Blok………………………………………........31

8. Rataan Produksi ton/ha………………………………………………...32


.
9. Rataan Berat 1000 butir (g)…………………………………………….33

10. Rataan Indeks Severitas Helminthosporium oryzae Pada Daun….........34

11. Rataan Indeks Severitas Cercospora janseana Pada Daun…………….35

12. Rataan Indeks Severitas Rhizopus oryzae Pada Malai………………….36

13. Rataan Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan

Helminthosporium oryzae Pada Daun…………………………………..37

14. Rataan Persentase Kehilangan Hasil Akibat serangan Cercospora


janseana Pada Daun…………………………………………………….37

15. Rataan Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan

Rhizopus oryzae Pada Malai……………………………………….. . ..38

16. Jenis-Jenis Jamur Patogenik yang Menyerang Tanaman Padi................39

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR

No Judul Hlm

1. Gejala Serangan H. oryzae .................................................................. …...10

2. Gejal Serangan C. janseana................................................................. …...11

3. Jamur R. oryzae ................................................................................... …...12

4. Gejala Serangan R. oryzae .................................................................. …...13

5.Biakan Murni H. oryzae & Konidia ...................................................... …...40

6.Biakan Murni C. janseana & Konidia .................................................. …...40

7. Biakan Murni R. oryzae & Jamur R. oryzae ......................................... …...41

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Hlm

1. Deskripsi Tananman Padi .................................................................... …...47

2. Data Tinggi Tanaman ........................................................................ …...51

3. Jumlah Anakan.................................................................................... …...59

4. Jumlah Anakan Produktif .................................................................... …...66

5. Data Produksi kg/Blok ........................................................................ …...67

6. Data Produksi Ton/ha .......................................................................... …...68

7. Bobot 1000 butir (g) ............................................................................ …...69

8. Indeks Severitas Helminthosporium oryzae Pada Daun ....................... …...70

9. Indeks Severitas Cercospora oryzae Pada Daun…………………………...72

10. Indeks Severitas Rhizopus oryzae Pada Malai……………………………..74

11. Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan


Helminthosporium oryzae Pada Daun……………………………………...76

12. Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Cercospora oryzae


Pada Daun………………………………………………………………….78
13. Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Rhizopus oryzae
Pada Malai ......................................................................................... …...80

14. Perhitungan ........................................................................................ …...82

15. Data Kelembaban Dan Suhu ............................................................... …...88

16. Data Curah Hujan ............................................................................... …...89

17. Data Hasil Analisis Pupuk Kandang .................................................... …...90

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban

manusia. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah

jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama

bagi mayoritas penduduk dunia (Anonima, 2008).

Penyediaan pangan terutama beras, dalam jumlah yang cukup dan harga

terjangkau tetap menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Selain makanan

pokok sekitar 95 % juga telah menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 20 juta

rumah tangga petani dipedesaan. Tingkat konsumsi beras masyarakat yang tinggi

mendorong pemerintah untuk terus-menerus mengusahakan terwujudnya

swasembada beras untuk mengantisipasi kerawanan pangan

(Imaningsih, 2006., Puslittan, 2007).

Produksi padi Indonesia pada tahun 2006 adalah 54 juta ton, kemudian

tahun 2007 adalah 57,15 juta ton (angka ramalan III), meleset dari target semula

yang 60 juta ton. Pada tahun 2008 sebesar 59,87 juta ton, namun peningkatan di

perkirakan terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 1,96 % dan kenaikan

produktivitas padi 2, 76 % dari 2007 (Santoso, 2009.,Anonima, 2008).

Produksi padi Indonesia pada tahun 2020 diproyeksikan 57,4 juta ton

dengan asumsi tidak ada terobosan teknologi. Jumlah penduduk Indonesia 267

juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,27 % per tahun. Apabila

konsumen beras per kapita masih tetap 134 kg/tahun. Apabila konsumen beras
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
perkapita masih setara dengan 65,9 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Bila

produksi padi tidak meningkat, berarti tahun 2020 akan terjadi kekurangan beras

sebanyak 4,5 juta ton atau setara dengan 8,5 juta ton GKG (Effendi, 2006).

Penyebab terjadinya penurunan produktivitas dan efisiensi usaha padi

adalah sebagian besar petani menggunakan benih kualitas rendah dan berlebihan,

bibit relatif tua, penanaman yang intensif diikuti penggunaan pupuk yang tidak

rasional, berkembangnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pengusahaan

yang semakin menyempit. Cara pengelolaan lahan yang kurang terpadu,

eksploitasi secara intensif dan terus-menerus mengakibatkan menurunnya

kesuburan dan sifat fisik tanah (Kasijadi dkk, 2007).

Penyakit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur diantaranya

adalah Bercak coklat (Helminthosporium oryzae B. de Haan.) ., Blast

(Pyricularia oryzae Cav.)., Bercak coklat sempit (Cercospora janseana (Racib.)

O.,Const)., Hawar upih daun dan Busuk batang disebabkan oleh

Rhizoctonia solani Kuhn. (Anonim, 2004., Semangun, 1993).

Penyakit penting tanaman padi yaitu bercak coklat disebabkan oleh jamur

Drechslera oryzae, sering menyerang tanah yang kurang subur atau tanah

beririgasi kurang baik. Penyakit blast faktor pemicunya adalah pemupukan N

terlalu tinggi serta curah hujan dan kelembaban tinggi(Andoko, 2002). Penyakit

hawar pelepah (Rhizoctonia solani) dan busuk batang padi

(Helminthosporium sigmoideum) merupakan penyakit penting pada tanaman padi,

karena keduanya menyebabkan tanaman roboh dan pengisian gabah tak sempurna.

Didapatkan 10 lokasi yang tersebar diberbagai sentra produksi di jawa, dengan

persentase serangan mencapai 48,89 % (Sudir dkk, 2001).

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Secara umum, tumbuhan (termasuk tanaman) tidak berdiam diri ketika

diserang patogen. Kenyataannya ada tumbuhan yang imun terhadap mayoritas

patogen. Sistem pertahanan sangat tergantung kepada interaksi inang, patogen,

dan lingkungan (Sinaga, 2001).

Padi sawah, yaitu tanaman padi yang dalam pertumbuhannya memerlukan

air, ditanam ditanah persawahan, pekerjaan penanaman padi sawah meliputi

pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan

pemungutan hasil (Sugeng, 2001).

Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab dengan

lingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dampak negatif bagi alam

sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas lokal yang relatif

masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dan pestisida organik.

Pertanian organik merupakan tuntutan zaman, bahkan sebagian pertanian masa

depan (Andoko, 2002).

Sehubungan dengan pengaruh kesuburan tanah, penyakit tumbuhan dapat

dibagi menjadi dua golongan. Yang pertama terutama timbul pada tanaman subur,

golongan kedua terutama timbul pada tumbuhan yang lemah (Semangun, 1996).

Berhubungan dengan uraian diatas, maka untuk mengetahui keragaman

jamur patogenik yang menyerang pada tanaman padi (Oryza sativa L.) dengan

sistem pertanian organik, maka perlu dilakukan penelitian ini hingga dapat

menjadi informasi bagi kelanjutan pertanian organik yang lebih menguntungkan

dan ramah lingkungan.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui respon varietas dan pupuk organik terhadap intensitas

serangan penyakit pada pertanaman padi (Oryza sativa L.) secara organik.

Hipotesa Penelitian

- Terdapat beberapa jenis jamur patogen yang menyerang pertanaman padi.

- Adanya varietas yang tahan terhadap serangan jamur patogenik.

Kegunaan Penelitian

- Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di

Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan .

- Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan .

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika Tanaman

Menurut Suparyono dan Setyono (1996), klasifikasi ilmiah tanaman padi

adalah sebagai berikut :

Divisio : Angiospermae

Subdivisio : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Poales / Graminaceae

Famili : Poaceae

Genus : Oryza

Species : Oryza sativa L.

Botani Tanaman

Akar padi tergolong akar serabut. Akar yang tumbuh dari kecambah biji

disebut akar utama (primer, rakula). Akar lain yang yang tumbuh di dekat buku

disebut akar seminal. Akar padi tidak memiliki pertumbuhan sekunder sehingga

tidak banyak mengalami perubahan. Akar tanaman padi berfungsi untuk

menopang batang, menyerap nutrisi dan air, serta untuk pernapasan

(Suparyono dan Setyono,1996).

Batang padi bentuknya bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antarruas

dipisahkan oleh buku. Pada awal pertumbuhan, ruas-ruas sangat pendek dan

bertumpuk rapat. Setelah memasuki stadium reproduktif, ruas-ruas memanjang

dan berongga. Oleh karena itu, stadium reproduktif disebut juga stadium
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
perpanjangan ruas. Ruas batang makin ke bawah makin pendek. Pada buku paling

bawah tumbuh tunas yang akan menjadi batang sekunder. Selanjutnya batang

sekunder menghasilkan batang tersier, dan seterusnya. Peristiwa ini disebut

pertunasan . Pembentukan anakan sangat dipengaruhi oleh unsur hara, sinar, jarak

tanam, dan teknik budidaya (Suparyono dan Setyono, 1996).

Daun padi berbentuk lanset (sempit memanjang), urat daun sejajar,

memiliki pelepah daun, helai daun, telinga daun, dan lidah daun. Daun yang

paling atas memiliki ukuran pendek dan disebut daun bendera. Daun berwarna

hijau muda sampai hijau tua tergantung varietasnya (Wikipedia, 2009).

Malai terdiri dari 8-10 buku yang menghasilkan cabang-cabang primer.

Dari buku pangkal malai umumnya hanya muncul satu cabang primer dan dari

cabang primer tersebut akan muncul lagi cabang-cabang sekunder. Panjang

sekunder. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir gabah paling

ujung. Kepadatan malai adalah perbandingan antarjumlah bunga tiap malai

dengan panjang malai (Suparyono dan Setyono,1996).

Bunga padi tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa

floret, floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya

memiliki satu floret, Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan

kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual

ini umumnya siap reproduksi dalam waktu yang bersamaan. Kepala sari kadang-

kadang keluar dari palea dan lemma jika telah masak. Dari segi reproduksi, padi

merupakan tanaman penyerbukan sendiri, karena 95% atau lebih serbuk sari

membuahi sel telur tanaman yang sama (Wikipedia, 2009).

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Buah padi (gabah) terdiri dari luar yang disebut sekam dan bagian dalam

yang disebut karyopsis. Sekam terdiri dari lemma dan palea. Biji yang sering

disebut beras pecah kulit adalah karyopsis yang terdiri dari lembaga (embrio) dan

endosperm. Endosperm diselimuti oleh lapisan aleuron, tegmen, dan perikarp

(Suparyono dan Setyono,1996).

Syarat Tumbuh

Tanah

Di Indonesia tanah untuk tanaman padi adalah alluvial dan regosol yang

terbentuk dari material induk dan terbentuk di daerah lembab dan agak kering.

Pada dataran rendah padi tumbuh pada tanah alluvial, tanah liat, regosol,

grumosol, podzolik dan latosol dan tanah pertengahan (De data, 1981).

Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang

memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah yang memiliki lapisan

keras 30 cm di bawah permukaan tanah. Menghendaki tanah lumpur yang subur

dengan ketebalan 18 cm - 22 cm. Kemasaman pH 4,0 - 7,0. Pada prinsipnya tanah

berkapur dengan pH 8,1 - 8,2 tidak merusak padi. Karena mengalami

penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi yang tidak mendukung

oksigen dan pH sawah biasanya mendekati netral (Anonim, 2004).

Iklim

Padi tumbuh di daerah tropis atau subtropik pada 45oLU-45oLS dengan

cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah

hujan 200 mm/bulan atau 1500-200 mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim

kemarau atau hujan. pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air irigasi

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun

karena penyerbukan kurang intensif. Di dataran rendah padi memerlukan

ketinggian 0 - 650 m dpl dengan temperatur 22 oC - 27 oC, sedangkan didataran

tinggi 650 -1500 m dpl dengan temperatur 19 oC - 23 oC. Tanaman padi

memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan (Anonim, 2004).

Padi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang berhawa panas dan udara

banyak mengandung uap air. Di negeri kita padi ditanam dari dataran rendah

sampai 1300 m dpl (Sumartono dkk, 1990). Tanaman dapat tumbuh pada daerah

mulai dataran rendah sampai dataran tinggi. Untuk padi sawah, ketersediaan air

yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman sangat penting. Tanah sawah

harus memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah lempung

(Suparyono dan Setyono, 1997).

Jamur Patogenik Pada Tanaman Padi

Bercak Coklat Sempit (Helminthosporium oryzae B. de Haan.)

Biologi Jamur Penyebab Penyakit

Menurut Dwidjoseputro (1978), jamur Helminthosporium oryzae

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Myceteae

Divisio : Amastigomycotae

Sub-divisio : Deuteromycotina

Kelas : Deuteromycetes

Ordo : Moniliales

Famili : Dematiaceae

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Genus : Helminthosporium

Spesies : Helminthosporium oryzae

Miselium berwarna coklat kelabu sampai coklat tua di dalam dan diluar

jaringan tanaman sakit dan juga di dalam biakan murni. Konidiofor berwarna

coklat muda sampai coklat kehijauan, makin ke ujung makin muda, mempunyai

panjang dan lebar yang sangat bervariasi tergantung lingkungannya. Konidiofor

mempunyai panjang dan lebar seperti lutut yang khas, yang merupakan titik

melekatnya konidium. Konidium berwarna berwarna coklat, berbentuk kumparan,

kebanyakan agak bengkok, berdinding tebal, bersekat palsu 5-10, dengan ukuran

bervariasi dengan rata-rata 104 x 115,5 μm. Pada biakan murni jamur membentuk

peritesium bulat hitam dengan ostiol yang membentuk paruh. Kebanyakan berisi

4-6 askospora (Semangun, 1993).

Gejala Penyakit

Pada daun terdapat bercak-bercak sempit memanjang, berwarna coklat

kemerahan, sejajar dengan ibu tulang daun. Banyaknya bercak makin meningkat

pada waktu tanaman membentuk anakan. Pada serangan yang berat bercak-bercak

terdapat pada upih daun, batang, dan bunga. pada saat tanaman mulai masak

gejala berat dapat terlihat pada daun bendera. Gejala mulai tampak 2-4 minggu

setelah pindah tanam dan gejala paling berat tampak lebih kurang satu bulan

sebelum panen (Semangun, 1993).

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Bercak coklat sempit

Gambar 1. Gejala serangan Helminthosporium oryzae


Sumber : Foto langsung

Bercak Coklat (Cercospora janseana (Racib.) O. Const.)

Biologi Jamur Penyebab Penyakit

Menurut Alexopoulus and Mims (1979), jamur Cercospora sp di

klasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Myceteae

Divisio : Amastigomycotae

Sub-divisio : Deuteromycotina

Kelas : Deuteromycetes

Sub-kelas : Hypomycetidae

Ordo : Moniliales

Famili : Dematiaceae

Genus : Cercospora

Spesies : Cercospora sp.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Koniadia berwarna coklat, keluar melalui mulut kulit, sendiri-sendiri atau

berkumpul sampai 3, dengan ukuran 88-140 μm x 4-5 μm. Konidium berbentuk

gada terbalik, bersekat 3-10 dengan ukuran 20-60 μm x 5 μm (Semangun, 1993).

Gejala Penyakit

Penyakit dapat timbul pada semai pada semai, daun dan buah. Pada daun

tanaman yang sudah besar terjadi bercak-bercak coklat agak bulat. Bercak-bercak

kecil berwarna coklat tua atau coklat ungu, bercak yang besar tepinya berwarna

coklat tua, tetapi bagian tengahnya dapat berwarna kuning pucat, putih kotor,

coklat atau kelabu. Kadang-kadang bercak mempunyai halo kuning. Daun sakit

keras dapat menjadi kering. Jika keadaan membantu, batang dan tangkai bulir

dapat terjangkit. Infeksi ini dapat menyebabkan patahnya bagian-bagian tadi dan

menjadi keriputnya biji-biji (Semangun,1993).

Bercak coklat

Gambar 2. Gejala serangan Cercospora janseana

Sumber : Foto langsung

Penyakit Malai / Gabah Padi

Biologi Jamur Penyebab Penyakit

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Alexopoulus and Mims (1979), jamur Rhizopus sp. di

klasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Myceteae

Divisio : Amastigomycotae

Sub-divisio : Eumycotina

Kelas : Zygomycetes

Ordo : Mucorales

Famili : Mucoraceae

Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus sp.

Beberapa spesies hidup sebagai saprofit dan beberapa spesies lainnya

hidup sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Semula miseliumnya tampak

seperti kapas, lama-kelamaan koloni menjadi berwarna kehitam-hitaman karena

banyaknya sporangium dan spora (Dwidjoseputro, 1978).

Miselium di luar jaringan tanaman berbentuk kasar, menjadi kecoklatan

warnanya. Terdapat banyak rizoid (bentuk seperti akar) dan sporangiofor dalam

kelompok-kelompok., sporangia bulat kehitaman. Zigospora hitam dengan bintil-

bintil yang bulat (Streets, 1980)

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3. Jamur Rhizopus oryzae
Sumber : http://www.uq.edu.au/_school_science_lessons//9.196.1GIF8.

Gabah yang terserang

Gambar 4. Gejala serangan Rhizopus oryzae


Sumber : Foto langsung

Pengendalian Penyakit

Pengendalian dapat dilakukan dengan meningkatkan budidaya tanaman

yakni dengan cara agronomi yang baik, pengairan yang cukup, pemupukan yang

berimbang dan waktu penanaman yang tepat, pemakaian varietas resisten.

Melakukan sanitasi dan pergiliran tanaman, memberikan perawatan kepada benih,

tidak memakai benih dari tempat-tempat terjangkit. Serta dengan penyemprotan

dengan fungisida (Semangun, 1993., Sudarmo, 1995).

Pertanian Organik

Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi holistik yang

meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agro-ekosistem, termasuk

keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik

menekankan penggunaan praktek manajemen yang lebih menggunakan masukan

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
setempat, hal ini dapat dicapai dengan menggunakan cara-cara kultural, biologis,

mekanis, yang merupakan kebalikan dari pengguna bahan-bahan sintetis untuk

memenuhi fungsi spesifik dalam sistem (BSN, 2002).

Padi organik adalah padi yang disahkan oleh sebuah badan independen,

untuk ditanam dan diolah menurut standar ”organik” yang di tetapkan. Pada

umumnya yang diterapkan pada padi sawah :

1. Tidak ada pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintesis atau buatan yang

telah digunakan.

2. Kesuburan tanah dipelihara melalui proses ”alami” seperti penanaman

tumbuhan penutup atau penggunaan pupuk kandang yang dikompos dan

limbah tumbuhan.

3. Tanaman dirotasikan di sawah untuk menghindari penanaman tanaman

yang sama dari tahun ke tahun di sawah yang sama.

4. Pergantian bentuk-bentuk bukan kimia dari pengendalian hama misalnya

serangga yang bermanfaat untuk memangsa hama, jerami setengah busuk

untuk menekan gulam, dan lain-lain. Digunakan untuk mengendalikan

serangga, penyakit dan gulma.

(Bawolye dan Syam, 2006).

Keunggulan utama beras organik dibandingkan beras biasa (ditanam

dengan aplikasi pupuk buatan dan pestisida kimia) adalah relatif aman untuk

dikonsumsi. Selain itu, rasa nasi dari beras organik lebih empuk dan pulen

(Andoko, 2002).

Pertanian organik tidak hanya memikirkan kelestarian lingkungan saja,

tetapi juga memandang bahwa pengingkatan produksi tinggi bukan sebagai tujuan

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
utama bertani. Dari hasil penelitian Vardaya (2007) menunjukkan bahwa hasil

produksi dari pertanian organik lebih besar dari pada pertanian modern. Akan

tetapi perlu dicatatan bahwa hasil yang baik dari pertanian organik ini didapat

setelah melewati masa peralihan sekitar dua sampai empat tahun. Dalam

penyebarannya terdapat beberapa kendala seperti ada kesadaran dari pemerintah,

kebiasaan dan kenyamanan petani akan pertanian modern, hasil yang sedikit dari

masa peralihan, dan juga petani penggarap maka harus izin kepada pihak pemilik

(Vardaya, 2007).

Pupuk Organik

Menurut pakar Rusia, cairan tanaman yang dipupuk dengan pupuk

organik lebih bersifat bakterisida dari pada tanaman yang tidak dipupuk dengan

bahan organik. Senyawa kandungan humus mendorong tanaman lebih tahan

terhadap serangan hama dan penyakit (Sutanto, 2002).

Pupuk organik dan pupuk hayati mempunyai berbagai keunggulan nyata

dibanding pupuk kimia. Berdaya ameliorasi ganda dengan bermacam-macam

proses yang saling mendukung. Bekerja menyuburkan tanah, memperbaiki

struktur tanah, menaikkan daya serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi

kehidupan di dalam tanah dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman

(Sutanto, 2002., Lingga dan Marsono, 2007).

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik

berupa kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan, maupun air kencing

(urine). Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan,

jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, sampah kota, dan sebagainya.

Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan organik yang
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
mujarab dan terkenal manjur untuk memperbaiki kondisi tanah. Susunan hara dari

kompos memang tidak pernah tetap, ditentukan oleh bahan yang dikomposkan,

cara pengomposan, dan cara penyimpanannya(Lingga dan Marsono, 2007).

Tabel 1. Kandungan pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi

Parameter Satuan Pupuk Kandang Kambing Pupuk Kandang Sapi

Nitrogen % 0.41 0.95

C-organik % 4.17 7.64

C/N --- 10.17 8.04

P2O5 eks.HCl % 0.29 0.41

K2O eks HCL % 5.926 6.553

pH H2O --- 7.61 7.26

Sumber : Laboratorium Riset & Teknologi FP-USU

Tabel 2. Kandungan pupuk kompos γPANSU


Parameter Satuan
Kompos γPANSU
C % 14.42
N % 2.1
C/N % 7.17
P2O5 % 0.96
K2O % 0.02
Mg % 0.173
CaO % 0.186
Fe Ppm 800
Zn Ppm 484

Sumber : Yayasan Pertanian Alternatif Nusantara (γPANSU), Medan.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
BAHAN DAN METODA

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian masyarakat di Dusun 7

Kampung Benar Desa Kuta Pari Kecamatan Pantai Cermin Kab.Serdang Begadai

dengan ketinggian ± 5 m dpl dan di Laboratorium penyakit tanaman Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl.

Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2008 sampai Maret 2009.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan sawah pertanian

padi organik, benih padi, pupuk organik, air, bagian tanaman padi yang terserang

penyakit, Potato Dextrose Agar (PDA), aquades steril, kloroks, alkohol 96 %,

metil blue, minyak imersi dan bahan-bahan yang dibutuhkan lainnya.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bajak, parang, alat

pengatur jarak tanam, patok sampel, tempurung kelapa, sosrok, cawan petri,

jarum inokulasi, kotak inokulasi, erlenmeyer, gelas ukur, beaker glass, corong

gelas, kain muslim, autoklave, oven, inkubator, kompor gas, mikroskop, objek

glass, deck glass, aluminium foil, kapas, tissue, pisau, timbangan, gunting, label

nama, alat tulis dan alat pendukung lainnya.

Metode Penelitian

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) yang di

teliti dengan dua faktor perlakuan, yaitu :

1. Faktor yang diteliti sebagai petak utama (Main Plot) adalah pemberian

pupuk organik (P) dengan empat taraf :

P0 = Tanpa Pupuk

P1 = Pupuk Kandang Sapi

P2 = Pupuk Kandang Kambing

P3 = Kompos γPANSU

2. Faktor yang diteliti sebagai anak petak (Sub Plot) adalah Varietas Padi (V)

terdiri atas empat varietas :

V1 = Varietas Pandan Wangi

V2 = Varietas Sarinah

V3 = Varietas Batang Gadis

V4 = Varietas Ciherang

Jumlah kombinasi perlakuan 4 x 4 = 16 Kombinasi :

P0V1 P1V1 P2V1 P3V1

P0V2 P1V2 P2V2 P3V2

P0V3 P1V3 P2V3 P3V3

P0V4 P1V4 P2V4 P3V4

Jumlah ulangan :3

a (r-1) (b-1) ≥ 15

4(r-1) (4-1) ≥ 15

12r-12 ≥ 15

r ≥ 27/12
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
r ≥ 2,25

r=3

Jarak tanam : 40 cm

Panjang plot : 260 cm

Lebar plot : 460 cm

Panjang blok : 860 cm

Lebar blok : 1160 cm

Jumlah tanaman/lubang tanam : 1 tanaman

Jumlah tanaman sampel : 240 tanaman

Jumlah tanaman per plot : 50 tanaman

Jumlah tanaman seluruhnya : 2400 tanaman

Jumlah plot : 48 plot

Luas lahan : 465 m2

Model linier yang diasumsikan untuk Rancangan Petak Terpisah (RPT)

adalah :

Yijk = μ + ρj + αj + δij + βk + (αβ)jk + Єijk

Dimana :

Yijk = data pengamatan yang disebutkan pupuk organik (main plot) ke-j dan

sub ke-k pada blok ke-i

μ = rata-rata

ρj = efek blok ke-i

αj = efek pupuk organik ke-i

δij = efek error yang disebabkan main plot ke-j pada blok ke-i

βk = efek sub plot ke-k

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
(αβ)jk = efek intertaksi dari main plot ke-j dengan sub plot ke-k

Єijk = efek error yang disebabkan main plot ke-j dan sub plot ke-k pada blok

ke-i.

Data hasil penelitian yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji beda

rataan berdasarkan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5 %

(Bangun, 1991).

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Areal Penanaman

Areal penanaman di bajak sehingga tanah menjadi lumpur dan di ratakan

.dan dimasukkan air sehingga terendam selama seminggu. Sehari sebelum

penanaman lahan di keringkan sehingga memudahkan pada saat penanaman.

Persiapan Media Semai

Media tanam untuk penyemaian yaitu tanah diambil dari tanah sawah

yang telah diolah. Tempurung kelapa dilapisi selembar daun pisang kemudian

tanah di masukkan ke dalam tempurung kelapa 2/3 bagian, kemudian di sediakan

abu sisa pembakaran sekam padi yang ditaburkan secara merata di atasnya setebal

2-3 mm.

Penyemaian

Benih padi direndam dengan air selama 24 jam. Kemudian diendapkan

selama ± 36 jam. Selanjutnya benih di taburkan di atas media tanam yang telah

disediakan dengan jarak yang tidak terlalu rapat.

Penanam

Penanaman dilakukan setelah persemaian berumur 7 hari. Penanaman

dilakukan dengan sistem SRI ( System of Rice Intensification ). Penanaman


Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
dilakukan langsung sebanyak satu semai perlubang tanam, Peletakan semai tidak

boleh terlalu dalam, maksimal 1 cm. Dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm

Pemeliharaan Tanaman

Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada tanaman mati atau karena faktor kondisi

lingkungan, dilakukan dalam masa seminggu setelah tanam.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan penggunaan alat sosrok dan secara manual,

hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perebutan unsur hara dari dalam

tanah. Penyiangan disesuaikan dengan kondisi lahan.

Pemupukan

Pemupukan diberikan dengan dosis 5 ton/ha, ½ diberikan pada pemupukan

dasar, ¼ pada pemupukan kedua dan ¼ pada pemupukan ke tiga. Pemupukan

dasar dilakukan setelah pengolahan lahan, 4 hari sebelum penanaman.

Pemupukan kedua pada saat tanaman berumur 23 hari hst. Kemudian pemupukan

ketiga pada 38 hari setelah tanam. Dan ditambah dengan Pupuk Pelengkap Cair

(PPC) organik yang dibuat sendiri, yang diberikan setiap minggu, selama 7 kali

dari minggu kedua setelah tanam.

Pengendalian Hama

Pengendalian dilakukan dengan melihat gejala serangan di lapangan, bila

membutuhkan pengendalian maka pengendalian dilakukan secara hayati, seperti

secara mekanis dan pelestarian musuh alami.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada saat 80 % butir gabah sudah menguning,

tangkainya sudah merunduk karena sarat dengan butir gabah bernas. Bagian

bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau.

Pembuatan PDA

Kentang dikupas dan dicuci bersih lalu ditimbang 250 gr, lalu kentang

dipotong seperti dadu kecil. kemudian dimasak dengan aquades steril 500 ml pada

api kecil selama 30 menit. Kemudian disaring ekstraknya dengan kain muslim

sampai volume 500 ml. Pada waktu yang sama aquades steril dipanaskan

sebanyak 500 ml bersama dengan agar sebanyak 20 gr, lalu ditambahkan lagi

kedalamannya dextrose 20 gr. Setelah itu ekstrak kentang dan agar dimasukkan ke

dalam erlenmeyer 1 liter, lalu ditambahkan ke dalamnya sedikit streptomycin

sebagai anti bakteri, setelah itu erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil, lalu

dimasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilkan selama 15 menit dengan suhu 121

ºC-124 ºC pada tekanan 1,25 atm. Setelah di autoklaf, PDA dibiarkan dahulu

dalam udara terbuka hingga panasnya menjadi hangan kuku, lalu dimasukkan ke

dalam lemari es dengan suhu 4 ºC-10 ºC.

Isolasi Jamur

Diambil bagian tanaman padi yang terinfeksi kemudian dibersihkan

dengan menggunakan aquades steril, digunting bagian yang akan dibiakkan, lalu

disterilkan dengan khloroks 0,1 % selama ± 15-30 detik, potongan tersebut

diambil dengn pinset steril dan dicuci dengan air lalu dikeringanginkan di atas

tissue. Selanjutnya bagian tanaman yang terserang tersebut dibiakkan dalam

media PDA, dimana tiap petridish ditanam secara three point dan dibiarkan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
sampai miselium jamur tumbuh pada media biakan tersebut. Kemudian diisolasi

kembali ke dalam media biakan baru sampai diperoleh biakan murni

(Agrios, 1978).

Identifikasi Jamur

Jamur yang tumbuh di media biakan murni diamati di bawah mikroskop

untuk diidentifikasi.

Peubah Amatan

Jumlah Anakan Tanaman Padi

Jumlah anakan dihitung mulai dari minggu pertama setelah tananam

sampai masa primordia, tanaman berumur ± 56 hari, dihitung setiap minggu.

Tinggi Tanaman Padi

Tinggi tanaman diukur mulai dari minggu pertama sampai masa keluar

bulir, tanaman berumur 65 hari, diukur setiap minggu.

Produksi Tanaman

Setelah tanaman dipanen, ditimbang bobot tanaman per plot dan

selanjutnya dikalkulasikan dalam hasil skala perhektar.

Berat Gabah Kering 1000 Butir (gr)

Dihitung gabah padi, kemudian ditimbang bobot padi 1000 butir per plot.

Jenis-Jenis Jamur Patogenik yang Menyerang

Pengamatan dilakukan pada tanaman padi dilahan percobaan. Dengan

melihat secara langsung serangan jamur patogenik pada tanaman padi.

Perkembangan penyakit di amati setiap minggu sampai tanaman berumur 89 hari.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Di catat jenis-jenis jamur yang menyerang. Sampel penyakit yang didapat di

biakkan di laboratorium.

Indeks Severitas Serangan Jamur Patogenik

Pengamatan dilakukan seminggu sekali, dimulai pada minggu pertama hst

sampai tanaman berumur 89 hari.

Indeks severitas serangan jamur H. oryzae dan C. janseana dihitung

dengan rumus :

Indeks Severitas = 1(N1) + 5(N3) + 20 (N5) + 50 (N7) + 100(N9) x 100 %

Keterangan :

N1 adalah jumlah rumpun terserang dengan skor 1... dst.

N adalah jumlah semua rumpun yang diamati

Tabel. 3. Hubungan antara skor, posisi daun dan severitas serangan jamur
patogenik

Skor Posisi Daun*) Severitas (%)

0 3 <5

1 3 5-25

3 3 >25

2 5-25

5 2 >25

7 1 5-25

9 1 >25

*) 3 = daun ketiga, dihitung dari daun bendera

(Rivai, 2006).
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Indeks Severitas serangan jamur Rhizopus oryzae pada malai dihitung

dengan rumus :

Indeks Severitas = 10(n1) + 20(n3) + 40 (n5) + 70 (n7) + 100(n9) x 100 %

Keterangan :

n adalah jumlah malai terserang pada tiap skor

N adalah jumlah semua malai yang diamati

Skor tiap malai yang terserang :

1 = bercak terdapat pada beberapa cabang skunder dan tangkai malai

3 = bercak bertambah banyak pada cabang primer dan skunder

5 = infeksi parsial pada dasar malai, atau infeksi total pada dasar malai, tapi tidak

ada gabah yang hampa

7 = infeksi menyeluruh sekitar dasar malai dan lebih 30 % gabah berisi

9 = infeksi menyeluruh sekitar dasar malai atau buku teratas, dan kurang dari 30

% gabah berisi.

(Rivai, 2006).

Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Jamur Patogenik

Persentase kehilangan hasil akibat serangan jamur patogenik pada musim

basah dihitung dengan rumus :

Y = 0,969 + 0,337 X

Y adalah persen kehilangan hasil

X adalah persentase kerusakan

(Abadi, 2003)

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman Padi

Pada awal pertumbuhan padi, ruas-ruas sangat pendek. Setelah memasuki

stadium reproduktif ruas-ruas memanjang. Data tinggi tanaman pada setiap

minggunya dapat dilihat pada lampiran 2.1-2.8. Pengamatan yang dilakukan

hanya sampai 8 MST pada minggu ini tinggi tanaman padi terlihat belum

maksimal masih sekitar 85 % , dilihat pada Tabel 4. di bawah ini :

Tabel 4. Rataan tinggi tanaman (cm) dari 1-8 MST

Minggu Setelah Tanam


Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7 8
V1 21.96 b 32.41 c 41.09 c 49.76 b 59.52 b 73.06 d 82.07 94.11 b
V2 24.59 a 36.55 a 47.45 a 55.64 a 69.77 a 82.26 a 92.29 98.75 a
V3 24.07 a 36.89 a 47.77 a 56.42 a 68.74 a 79.25 b 87.19 92.48 b
V4 23.29 b 35.30 b 43.89 b 51.87 b 62.37 b 76.24 c 82.07 90.58 c

P0 22.67 c 33.69 45.31 52.8 63.37 75.58 81.82 89.15


P1 23.70 b 35.97 46.74 54.84 66.33 79.39 88.4 95.51
P2 23.45 a 35.54 44.34 53.48 65.4 78.35 86.95 95.77
P3 24.08 a 35.94 43.82 52.57 65.3 77.49 86.45 95.49

V1P0 21.69 30.18 42.55 49.57 56.09 71.69 76.23 c 87.54


V1P1 21.77 33.65 41.88 49.65 59.95 74.47 85.17 b 93.91
V1P2 22.09 31.72 39.57 48.78 62.57 73.18 83.36 b 99.77
V1P3 22.3 34.07 40.34 51.03 59.46 72.89 83.53 b 95.21
V2P0 22.73 34.81 45.91 52.61 64.08 76.43 83.21 b 88.75
V2P1 25.23 37.27 50.9 59.69 73.43 86.29 96.27 a 104.34
V2P2 24.9 37.43 47.39 56.85 72.31 84.78 96.61 a 102.77
V2P3 25.47 36.69 45.61 53.43 69.27 81.54 93.07 a 99.16
V3P0 23.67 35.25 47.95 56.78 68.73 77.92 86.43 b 90.37
V3P1 24 36.63 48.65 56.57 68.11 80.5 88.43 b 93.35
V3P2 23.98 37.8 47.64 56.39 66.97 78.55 84.31 b 89.13
V3P3 24.61 37.89 46.85 55.95 71.14 80.01 89.56 a 97.07

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
V4P0 22.6 34.53 44.81 52.22 64.59 76.28 81.39 c 89.95
V4P1 23.8 36.33 45.52 53.46 63.81 76.29 83.75 b 90.45
V4P2 22.83 35.2 42.75 51.91 59.76 76.91 83.50 b 91.4
V4P3 23.93 35.13 42.46 49.87 61.31 75.49 79.65 c 90.49

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Dari rataan tinggi tanaman pada keempat varietas padi terlihat berbeda

nyata pada minggu ke-8. V2 (Sarinah) sebesar 98,75 cm berbeda nyata dengan

V1 (Pandan wangi), V3 (Batang gadis) dan V4 (Ciherang). Bila dibandingkan

dengan V1 (Pandan wangi) berdasarkan deskripsinya potensi pertumbuhan tinggi

tanaman dapat mencapai 168 cm, sedangkan V2 (Sarinah) hanya 107-116 cm.

Hal ini karena benih padi yang dipakai V1 (Pandan wangi) merupakan benih yang

sudah 3 periode tanam dari SS (benih pokok), lain dengan V2,V3 dan V4 adalah

SS. Hal ini sengaja dilakukan karena varietas Pandan wangi merupakan varietas

yang ditanam oleh petani dilahannya, untuk dilihat responnya, ternyata bila benih

terus menerus di pakai dari keturunan yang panjang akan menurunkan kualitas

tanaman padi itu sendiri.

Pada rataan tinggi tanaman terhadap pemberian pupuk perbedaan yang

nyata terlihat pada minggu pertama. Pada P3 (kompos γPANSU) di sini terlihat

unsur hara yang di butuhkan tanaman lebih cepat tersedia bagi tanaman padi.

Diikuti P2 (pupuk kandang kambing) dan P1 (pupuk kandang sapi). Meskipun P3

dan P2 tidak berbeda nyata. Dan terlihat pada perlakuan P0 (tanpa pemberian

pupuk), unsur hara yang di butuhkan tanaman kurang.

Pada interaksi antara varietas dan pupuk organik perlakuan P1V2, P1V2,

P3V2 dan P3V3 tidak berbeda nyata, tetapi dengan interaksi yang lainnya
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
berbeda nyata. Disini terlihat pertumbuhan tanaman yang baik, dimana kondisi

lahan yang ditaran rendah 5 m dpl, dengan temperatur 24oC-27oC dan

kelembaban 80-93 % dan penyinaran matahari dan cuhrah hujan yang cukup

mendukung perkembangan tanaman padi dengan baik. Hal ini sesuai dengan

literatur Anonim (2004) Padi tumbuh di daerah tropis atau subtropik pada 45oLU-

45oLS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.

Rata-rata curah hujan 200 mm/bulan atau 1500-200 mm/tahun. Padi dapat

ditanam di musim kemarau atau hujan. Di dataran rendah padi memerlukan

ketinggian 0 - 650 m dpl dengan temperatur 22 oC - 27 oC. Tanaman padi

memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan.

Jumlah Anakan

Pembentukan anakan sangat dipengaruhi oleh unsur hara, sinar, jarak

tanam, dan teknik budidaya. Penanaman dilakukan dengan sistem SRI ( System of

Rice Intensification ). Ternyata terlihat pembentukan anakan yang baik dari

minggu ke minggu, dan tampak terhenti minggu ke-7 pada masa malai sudah

terbentuk. Perbedaan produktifitas anakan masing-masing varietas dapat dilihat

pada Tabel 5. dibawah ini :

Tabel 5. Rataan Jumlah anakan 1-7 MST

Perlakuan
Minggu Setelah Tanam
1 2 3 4 5 6 7
V1 0.70 a 4.18 a 10.13 a 18.07 a 32.48 a 40.35 a 46.3
V2 0.55 b 3.40 b 7.65 c 13.72 c 23.08 c 29.78 c 33.68
V3 0.80 a 4.25 a 9.32 c 16.35 a 29.20 a 35.20 a 40.55
V4 0.88 a 4.10 a 8.70 a 14.62 b 25.22 b 30.67 c 35.43

P0 0.63 3.65 8.5 16.42 28.62 35.23 40.75

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P1 0.55 3.92 9.88 15.77 28.27 34.43 38.12
P2 0.8 4.07 9.82 15.77 26.83 33.27 38.83
P3 0.95 4.3 7.6 14.8 26.27 33.65 38.27

V1P0 0.6 3.47 8.67 18.67 30.8 39.8 46.20 a


V1P1 0.53 4.33 11.87 18.33 34.67 43.67 48.20 a
V1P2 0.67 3.87 10.07 16.73 29 35.27 42.20 a
V1P3 1 5.07 9.93 18.53 35.47 42.67 48.60 a
V2P0 0.47 3.33 8.07 15.53 28.47 36.93 42.40 a
V2P1 0.33 3.67 8.33 13.73 22.87 26.93 30.67 c
V2P2 0.67 3.53 8.53 12.8 22.2 27.53 32.53 c
V2P3 0.37 3.07 5.67 12.8 18.8 27.73 29.13 c
V3P0 0.6 3.67 8.27 15.53 29.73 34.53 41.00 a
V3P1 0.73 3.87 10 16.6 29.67 36.67 38.33 b
V3P2 0.87 4.67 11.47 18.6 32 39.07 44.73 b
V3P3 1 4.8 7.53 14.67 25.4 32.87 38.13 b
V4P0 0.87 4.13 9 15.93 25.47 29.67 33.40 b
V4P1 0.6 3.8 9.33 14.4 25.87 30.47 35.27 b
V4P2 1 4.2 9.2 14.93 24.13 31.2 35.87 b
V4P3 1.07 4.27 7.27 13.2 25.4 31.33 37.20 b

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama
tidak berbeda nyata menurut uji jarak berganda duncan (DMRT)
pada taraf 5 %

Tabel 5 menunjukkan rataan jumlah anakan pada minggu ke-6 V1

(Pandan wangi) berbeda nyata dengan V2 dan V4. Hal ini disebabkan oleh karena

V1 sudah beradaptasi dengan lingkungannya, pada 5 periode masa tanam

sebelumnya lahan yang digunakan juga di tanami varietas Pandan wangi. Hal ini

sesuai dengan literatur Andoko (2002) Ciri utama pertanian organik adalah

penggunaan varietas lokal yang relatif masih alami, diikuti dengan penggunaan

pupuk organik dan pestisida organik.

Pada interaksi jelas terlihat pada minggu ke-7 antara P0V1, P1V1, P2V1,

P3V1, P0V2 dan P0V3 tidak berbeda nyata , namun berbeda nyata dengan

perlakuan yang lainnya. Di sini pada P0V1, P0V2 dan P0V3 lebih tinggi jumlah

anakannya dari pada perlakuan dengan menambahkan pupuk, hal ini dipengaruhi

oleh faktor eksternal, yaitu pada blok P0 (tanpa pupuk) sangat sedikit di jumpai

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
gulma sedangkan pada blok yang di beri perlakuan pupuk sangat banyak di

tumbuhi gulma. Hal menunjukkan bahwa meskipun tanpa suplai pupuk tambahan,

lahan organik yang sudah 5 kali masa panen yang di beri hanya pupuk organik,

cukup tersedia unsur haranya di dukung oleh tidak adanya persaingan perebutan

makan. Hal ini sesuai dengan literatur Lingga dan Marsono (2007). Kelebihan dari

pupuk organik diantaranya adalah dapat memperbaiki struktur tanah, menaikkan

daya serap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah dan

sebagai sumber zat makanan bagi tanaman.

Anakan Produktif

Hasil pengamatan, data jumlah anakan produktif dapat dilihat pada

lampiran 4. Untuk dapat menentukan perbedaan anakan produktif yang nyata

antara varietas dapat dilakukan Uji Jarak Duncan, hal ini dapat dilihat

pada Tabel 6.

Tabel 6. Rataan anakan produktif pada pengamatan 12 MST

Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 28,80 28,53 30,80 29,87 29,50 a
V2 30,20 23,27 26,87 26,33 26,67 b
V3 31,47 27,73 32,93 28,73 30,22 a
V4 26,13 25,60 25,53 27,93 26,30 c
Rataan 29,15 26,28 29,03 28,22 28,17

Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Rataan anakan produktif. Pada hasil interaksi, V3 berbeda nyata dengan

V4 dan V2, tidak berbeda nyata dengan V1. Meskipun demikian anakan

produktifnya melebihi potensi masing-masing varietas. Hal ini dapat dilihat dari

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Data UPT.BPSB IV (2007) Anakan produktif Pandan wangi adalah 14-17,

Sarinah 15-20, Batang gadis 13-18 dan Ciherang 15-18 buah anakan produktif.

Produksi Tanaman

Hasil produksi tanaman padi per blok yang tertinggi dapat dilihat pada
Tabel 7.

Tabel 7. Rataan produksi (kg) / blok

Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 27,83 c 29,67 b 30,47 a 28,37 c 29,08
V2 25,70 f 29,50 b 29,73 b 28,50 c 28,36
V3 22,60 h 24,50 g 27,97 c 26,30 e 25,34
V4 27,57 d 28,37 c 30,70 a 29,30 b 28,98
Rataan 25,93 28,01 29,72 28,12 27,94

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Tabel 7 rataan produksi (kg)/ blok menunjukkan P2V1 dan P2V4 tidak

berbeda nyata, tetapi berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Hal ini

menunjukkan bahwa pada penggunaan pupuk organik, yaitu pupuk kandang

kambing dapat mengahasilkan tamanan padi yang berproduksi dengan lebih

optimal. Ini menunjukkan pupuk kandang kambing lebih efektif di gunakan

karena memiliki kandungan unsur hara yang relatif lebih seimbang sehingga

ketersediaan unsur haranya bagi tanaman dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini

sesuai dengan literatur Anonimb (2008) dan Cimuts (2009) Pupuk kandang yang

banyak digunakan umumnya adalah pupuk kandang kambing, di samping

mengandung unsur N yang cukup juga memiliki kandungan unsur hara lain yang

relatif lebih seimbang dibandingkan pupuk alam lainnya.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil kalkulasi produksi tanaman padi dari kg/blok menjadi skala ton/ha

dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rataan produksi ton/ha

Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 5,90 c 7,27 b 9,03 a 6,63 b 7,21
V2 5,47 c 6,70 b 7,93 a 6,53 b 6,66
V3 4,73 d 5,23 c 6,73 b 4,83 d 5,38
V4 5,77 c 6,53 b 9,40 a 7,73 b 7,36
Rataan 5,47 6,43 8,28 6,43 6,65

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Dari hasil rataan produksi ton/ha, terlihat bahwa semua varietas V1,V2,V3

dan V4 pada P2 berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1 dan P3. Potensi hasil

dengan penggunaan P2 pada V1 dan V2 melebihi dari potensi hasilnya, bahkan

pada perlakuan P0 (tanpa pupuk) V1 dan V2 masih mencapai target hasil. Hal ini

menunjukkan bahwa pertanian organik bukan saja melestarikan lingkungan,

bahkan juga dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi. Hal ini sesuai

dengan literatur Vardaya (2007). Pertanian organik tidak hanya memikirkan

kelestarian lingkungan saja, tetapi juga memandang bahwa pengingkatan produksi

tinggi bukan sebagai tujuan utama bertani. Dari hasil penelitian Vardaya (2007)

menunjukkan bahwa hasil produksi dari pertanian organik lebih besar dari pada

pertanian modern. Akan tetapi perlu dicatatan bahwa hasil yang baik dari

pertanian organik ini didapat setelah melewati masa peralihan sekitar dua sampai

empat tahun.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Berat Gabah Kering 1000 Butir (gr)

Data hasil penimbangan berat gabah perulangan dapat dilihat pada

lampiran 7. Pengaruh interaksi antara varietas dan pupuk terhadap berat gabah

padi dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rataan berat gabah 1000 butir (g)

Pupuk Organik
Varietas Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 3,44 e 4,21 cd 5,23 a 3,84 de 4,18
V2 3,19 f 3,88 d 4,60 b 3,79 e 3,86
V3 2,77 g 3,04 f 3,91 d 2,82 g 3,13
V4 3,34 f 3,78 e 5,44 a 4,49 b 4,27
Rataan 3,18 3,73 4,80 3,74 3,86

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %.

Dari hasil rataan berat gabah, terlihat bahwa varietas V1 dan V4 tidak

berbeda nyata, namun berbeda nyata dengan V2 dan V3 pada P2 dan juga sangat

berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Berat bobot padi tidak mencapai

berat bobot potensi hasil. Hal ini dapat dilihat dari Data UPT.BPSB IV (2007)

Bobot gabah 1000 butir (g) varietas Batang gadis adalah 27,5., Pandan wangi

adalah 29,7., Sarinah adalah 25,5 dan Varietas Ciherang adalah 27-28 gram.

Walaupun bobot padi tidak mencapai berat bobot potensi hasil, namun Produksi

dapat tercapai, hal ini terjadi karena gabah padi rata-rata berukuran lebih kecil,

namun dalam malai 95 % gabah berisi.

Serangan Jamur Patogenik Pada Tanaman Padi

Hasil pengamatan indek severitas jamur patogenik pada tanaman padi

oleh Helminthosporium oryzae dapat dilihat pada Tabel 10.


Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 10. Rataan indeks severitas H. oryzae pada daun

PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 0.02 e 0.07 e 0.00 f 0.00 f 0.02
V2 0.71 d 0.00 f 0.00 f 0.00 f 0.18
V3 0.29 e 0.07 e 0.09 e 0.09 e 0.13
V4 5.45 a 0.96 d 2.78 c 3.27 b 3.11
Rataan 1.62 0.27 0.72 0.84 0.86

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Indeks severitas jamur H. oryzae pada daun terlihat berbeda nyata pada

P0V4 dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sesuai dengan literatur

Semangun (1993) Penyakit ini lebih banyak terdapat di pertanaman yang kurang

baik keaadaannya, antara lain kekurangan air dan unsur hara.

Pada P3V4 juga berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya. Terlihat

disini tanaman yang kekurangan unsur hara lebih rentan terhadap serangan

penyakit dan varietas V4 (Ciherang) yang lebih banyak terserang. Semangun

(1996) menyebutkan sehubungan dengan pengaruh kesuburan tanah, penyakit

tumbuhan dapat dibagi menjadi dua golongan. Yang pertama terutama timbul

pada tanaman subur, golongan kedua terutama timbul pada tumbuhan yang lemah.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil pengamatan indek severitas jamur patogenik pada tanaman padi

oleh Cercospsora janseana dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Rataan indeks severitas C. janseana pada daun

PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 0.18 a 0.02 b 0.02 b 0.02 b 0.06
V2 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00
V3 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00
V4 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00
Rataan 0.04 b 0.01 b 0.01 b 0.01 b 0.02

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Rataan indeks severitas C. janseana pada daun menunjukkan P0V1

berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan Varietas V1

(Pandan wangi) lebih rentan terhadap serangan jamur C. janseana. Pada varietas

V2 dan V3 tidak ada serangan jamur C. janseana membuktikan adanya

ketahanan sebagian varietas padi terhadap serangan jamur ini. Sinaga (2001)

menyebutkan secara umum, tumbuhan (termasuk tanaman) tidak berdiam diri

ketika diserang patogen. Kenyataannya ada tumbuhan yang imun terhadap

mayoritas patogen. Sistem pertahanan sangat tergantung kepada interaksi inang,

patogen, dan lingkungan.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil pengamatan indek severitas jamur patogenik pada tanaman padi

oleh Rhizopus oryzae dapat dilihat pada Tabel 12. di bawah ini :

Tabel 12. Rataan indeks severitas Rhizopus oryzae pada malai

PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 4.22 0.44 0.67 0.22 1.39 c
V2 9.54 1.78 2.22 2.22 3.94 b
V3 4.22 7.35 4.44 2.89 4.73 a
V4 2.89 2.22 0.89 0.67 1.67 c
Rataan 5.22 2.95 2.06 1.50 2.93

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Dari data diatas dapat diketahui pada semua interaksi V3 (Batang gadis)

berbeda nyata dengan varietas yang lainnya. Di ikuti dengan V2 (Sarinah) yang

berbeda nyata dengan V1, V3 dan V4. Di sini terlihat V3 (Batang gadis) varietas

ini sudah terinfeksi dari benih sehingga terserang kembali pada masa tanam,

kerentanan varietas Sarinah (V2) juga terlihat dengan penyebaran patogen

menyerang tanaman disekitarnya. Dilihat dari data lingkungan pada masa tanam

kelembaban, suhu dan kondisi musim hujan mendukung perkembangan jamur di

lapangan. Menurut Semangun (1993) Pada umumnya jamur lapang yang terbawa

tergantung dari saaat pemasakan dan panenan padi. Padi musim penghujan dan

padi dari daerah yang iklim basah lebih banyak mengandung jamur lapang. Jamur

yang umum terdapat pada gabah yang disimpan adalah Alternaria oryzae,

Aspergilus fumigatus, Rhizopus oryzae, Drechslera oryzae, Mucor mucedo dan

beberapa jamur lainnya.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Jamur Patogenik

Hasil pengamatan terhadap persentase kehilangan hasil pada tanaman padi

akibat serangan jamur H. oryzae dapat dilihat pada Tabel 13. dan persentase

kehilangan hasil akibat jamur C. janseana pada Tabel 14.

Tabel 13. Rataan persentase kehilangan hasil akibat serangan


H. oryzae pada daun

PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 0.98 f 0.99 f 0.97f 0.97 f 0.98
V2 1.41 d 0.97 f 0.97f 0.97 f 1.08
V3 1.07 e 0.99 f 1.00 f 1.00 f 1.01
V4 2.81 a 1.29 d 1.91 c 2.07 b 2.02
Rataan 1.57 1.06 1.21 1.25 1.27
Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Tabel 14. Rataan persentase kehilangan hasil akibat serangan C. janseana pada
daun

PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 1.03 a 0.98 b 0.98 b 0.98 b 0.99
V2 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97
V3 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97
V4 0.97c 0.97 c 0.97 c 0.97 c 0.97
Rataan 0.98 0.97 0.97 0.97 0.97

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %

Dari tabel 13 dan 14 rataan kehilangan hasil akibat serangan jamur

H. oryzae pada daun dan C. janseana pada daun terlihat tidak berpengaruh

nyata pada kehilangan hasil produksi tanaman.

Hasil pengamatan terhadap persentase kehilangan hasil pada tanaman padi

akibat serangan jamur R. oryzae dapat dilihat pada Tabel 15.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 15. Rataan persentase kehilangan hasil akibat serangan Rhizopus oryzae
pada malai

PUPUK ORGANIK
VARIETAS Rataan
P0 P1 P2 P3
V1 2.39 c 1.12 g 1.19 g 1.04 g 1.44
V2 4.18 a 1.57 f 1.72 f 1.72 f 2.30
V3 2.39 c 3.44 b 2.47 c 1.94 e 2.56
V4 1.94 e 1.72d 1.27 g 1.19 g 1.53
Rataan 2.73 1.96 1.66 1.47 1.96

Keterangan :Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama tidak berbeda nyata menurut uji jarak Duncan (DMRT) pada
taraf 5 %.

Dari tabel 15 dapat di ketahui rataan persentase kehilangan hasil akibat

serangan jamur Rhizopus oryzae pada malai, tampak nyata pada P0V2 (tanpa

pupuk, varietas Sarinah) sebesar 6,30 % dibandingkan dengan semua perlakuan.

Hal ini juga terbukti pada hasil produksinya yang hanya 5,47 ton/ha, yang tidak

mencapai potensi produksinya yang rata-rata 6,9 ton/ha. Pada P1V3 (pupuk

kandang sapi, varietas Batang gadis) tampak berbeda nyata dengan perlakuan

lainnya, persentase kehilangan hasilnya sebesar 5, 03 % terlihat pada hasil

produksinya hanya sebesar 5,23 ton/ ha yang tidak mencapai potensi hasil rata-

rata yaitu 6,4 ton/ha. Hal ini dapat dilihat dari Data UPT.BPSB IV (2007) Potensi

hasil rata-rata padi varietas Sarinah adalah sebesar 6,9 ton/ha dan potensi hasil

rata-rata padi varietas Batang gadis adalah sebesar 6,4 ton/ha.

Data ini menunjukkan serangan jamur terbawa benih R. oryzae dapat

mempengaruhi kehilangan hasil, karena langsung menyerang malai dan gabah

padi, pada serangan beratnya dapat menyebabkan gabah menjadi hampa. Varietas

V1 (Pandan wangi) dan V4 (Ciherang) juga ada terserang namun tidak terlalu

berkesan, hal ini menunjukkan bahwa sebagian varietas memiliki ketahanan

sendiri terhadap dominasi serangan jamur patogenik. Hal ini sesuai dengan
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
literatur Sinaga (2001).Secara umum, tumbuhan (termasuk tanaman) tidak

berdiam diri ketika diserang patogen. Kenyataannya ada tumbuhan yang imun

terhadap mayoritas patogen. Sistem pertahanan sangat tergantung kepada interaksi

inang, patogen, dan lingkungan

Jenis-Jenis Jamur Patogenik yang Menyerang Tanaman Padi

Hasil pengamatan terhadap jamur-jamur patogenik yang menyerang

tanaman padi, maka di peroleh beberapa jamur yang menyerang yaitu :

Helmithosporium oryzae, Cercospsora janseana dan Rhizopus oryzae.

Selengkapnya beserta gejala serangan yang di timbulkan pada tanaman padi dapat

dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Jenis-jenis jamur patogenik yang menyerang tanaman padi

Penyakit Jamur Patogenik Gejala Serangan


Bercak coklat H. oryzae Pada daun terdapat bercak-bercak
sempit sempit memanjang, berwarna
coklat kemerahan, sejajar dengan
ibu tulang daun
Bercak coklat C. janseana Pada daun tanaman yang sudah
besar terjadi bercak-bercak coklat
agak bulat. Bercak-bercak kecil
berwarna coklat tua atau coklat
ungu, bercak yang besar tepinya
berwarna coklat tua, tetapi bagian
tengahnya dapat berwarna kuning
pucat, putih kotor, coklat atau
kelabu. Kadang-kadang bercak
mempunyai halo kuning.
Penyakit malai / Rhizopus oryzae Pada malai yang terserang pada
gabah padi gabah terdapt bercak-bercak coklat
sampai coklat kehitaman, serangan
berat seluruh permukaan gabah
dapat berwarna coklat kehitaman,
dan sebahagian menjadi hampa.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil isolasi jamur, diperoleh biakan murni jamur-jamur patogenik yang

menyerang serta gambar patogennya dapat dilihat pada Gambar 9, 10 dan 11.

A B

Gambar 9. A. Biakan murni Helminthosporium oryzae., B. Konidia H. Oryzae


pada perbesaran 400 x 10 µm
Sumber : Foto langsung

A B

Gambar 10. A. Biakan murni Cercospora janseana., B. Konidia C. janseana


pada perbesaran 400 x 10 µm
Sumber : Foto langsung

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
A B

Gambar 11. A. Biakan murni Rhizopus oryzae., B. Rhizopus oryzae pada


perbesaran 400 x 10 µm

Sumber : Foto langsung

Dari beberapa jamur patogenik yang terdeteksi dari lapangan, ternyata

tidak ditemukan adanya serangan jamur Pyriculari oryzae, hal ini didukung

dengan penerapan pola tanam yang baik, pemberian pupuk berimbang, yang

terbukti dengan pemberian pupuk organik, tidak terjadi kelebihan unsur N, yang

dapat memicu perkembangan jamur tersebut. Dengan demikian penerapan pola

tanam yang baik dapat meminimalisir serangan jamur patogenik, memperkuat

ketahanan tanaman serta menjaga keseimbangan lingkungan. Hal ini sesuai

dengan literatur Semangun (1993) dan Sudarmo (1995) Pengendalian dapat

dilakukan dengan meningkatkan budidaya tanaman yakni dengan cara agronomi

yang baik, pengairan yang cukup, pemupukan yang berimbang dan waktu

penanaman yang tepat, pemakaian varietas resisten. Melakukan sanitasi dan

pergiliran tanaman, memberikan perawatan kepada benih, tidak memakai benih

dari tempat-tempat terjangkit.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Dari hasil pengamatan di temukan beberapa jamur patogenik yang

menyerang tanaman padi yaitu : Helmithosporium oryzae, Cercospsora

janseana dan Rhizopus oryzae.

2. Persentase kehilangan hasil yang disebabkan jamur Rhizopus oryzae

terlihat berpengaruh sangat nyata pada kehilangan hasil produksi yaitu

pada P0V2 (tanpa pupuk, varietas Sarinah) sebesar 6,30 % . Persentase

kehilangan hasil yang disebabkan oleh jamur Helmithosporium oryzae dan

Cercospsora janseana tidak berpengaruh nyata pada kehilangan hasil

produksi.

3. Dari hasil diketahui Varietas V2 (Sarinah) dan V3 (Batang gadis) tahan

terhadap serangan jamur Cercospsora janseana. Tanaman padi sangat

rentan terhadap serangan penyakit pada perlakuan P0 (tanpa pemberian

pupuk).

4. Pertanian padi organik selain dapat menjaga kelestarian lingkungan , juga

terbukti dapat meningkatkan hasil produksi. Seperti pada rataan hasil

P2V4 (pupuk kandang kambing, varietas Ciherang) mencapai 9,40 ton/ha.

5. Pupuk Kompos γPANSU lebih cepat memberikan ketersediaan unsur hara


yang di perlukan oleh tanaman. Pupuk kandang kambing terlihat lebih

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
memenuhi kebutuhan dan ketersediaan unsur hara tanaman hingga

menghasilkan produksi yang lebih tinggi.

Saran

1. Pengamatan terhadap patogen lain penyebab penyakit tanaman padi

organik juga dapat dilakukan, seperti yang disebabkan oleh bakteri, virus

dan nematoda.

2. Untuk pengamatan hama yang menyerang pertanaman padi organik dan

penerapan pengendaliannya secara hayati tanpa memakai insektisida

kimia sintetik juga dapat dilakukan untuk mendukung pertanian organik

yang berkelanjutan.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, A. L., 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan III. Bayumedia Publishing, Malang.

Antasari., Rumontam., Ichsan., dan S. Situmorang., 2007. Sertifikasi dan


Deskripsi (Padi, Jagung dan Kacang-kacangan). UPT.BPSB IV Dinas
Pertanian PEMPROVSU, Medan.

Agrios, G. N,1978. Plant Pathology. Academic Press, New York.

Alexopoulus, G. N and C. W. Mims., 1979. Introductory Mycology. Jhon Willey


and Sons, New York.

Andoko, A, 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anonim, 2004. Padi.


http://www.warintek.bantul.co.id/web&php?mod=basicdata&kat=18sub=2
&file=34. Diakses 18 Februari 2008.

_______a, 2008. Produksi Padi dan Perdagangan Dunia.


http://www.wikipedia.id.org/wiki/padi. Diakses 20 Februari 2008.

_______b, 2008. Komponen Media Tanam.


http://kotabunga.blogspot.com/2008/09/komponen media-tanam.html. Di
akses 28 Juni 2009.

Bangun, M. K, 1991. Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian Universitas


Sumatera Utara, Medan.

Bawolye, J dan M. Syam, 2006. Padi Organik.


http://www.knowleddgebank.irri.org. Diakses 20 Februari 2008.

BSN, 2002. Sistem Pangan Organik.


www.jurnalgeofisika.woowhosting.com/buku/SNI.pdf. Diakses 26 juni 2009

Cimuts, 2008. Kotoran Kambing (Srinthil) Plus-Plus.


http://cimutszone.blogspot.com . Diakses 27 Mei 2009.

De data, 1981. Principles and Practice Production Of Rice Production. Jhon


Willey and Sons, New York.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Dwidjoseputro, D., 1978. Pengantar Mikologi. Edisi Kedua. Penerbit Alumni,
Bandung.

_______________., 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Malang.

Effendi, B. S, 2006. Mengatasi Kekurangan Produksi Padi Melalui PHT.


http://balitpa.litbang.deptan.go.id. Diakses 18 Februari 2008.

Imaningsih, W, 2006. Studi Banding Sifat Ketahanan Struktural Terhadap


Kekeringan Antara Padi Sawah dan Padi Gogo Berdasarkan Struktur
Anatomi Daun. http://biascientiae.tripod.com. Diakses 18 Februari 2008.

Kasijadi., Ali., Yusran., Wahyunindyawati dan S. Balai, 2007. Integrasi Berbasis


Padi Ternak. http://jatim.litbang.deptan.go.id. Diakses 26 Februari 2008.

Lingga, P dan Marsono, 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,


Jakarta.

Puslittan, 2007. Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020.


www.puslittan.bogor.net. Diakses 28 Mei 2009.

Rivai, F. 2006. Kehilangan Hasil Akibat Penyakit Tanaman. Andalas University


Press, Padang.

Santoso, E., 2009. Produksi Padi, Jagung, Kedelai Indonesia Capai Rekor Baru.
http://m.detik.com. Diakses 28 Mei 2009.

Semangun, H, 1993. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gajah


Mada University Press, Yogyakarta.

___________, 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University


Press, Yogyakarta.

Sinaga, M. S, 2003. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya,


Jakarta.

Streets, R.B., 1980. Diagnosis Penyakit Tanaman. Terjemahan Imam Santoso.


The University Of Arizona Press. Tuscan, USA.

Sudarmo, S, 1995. Pengendalian Serangga Hama Penyakit dan Gulma Padi.


Kanisius, Yogyakarta.

Sudir., Supriharto dan Suparyono, 2001. Status Sebaran Penyakit Hawar Pelepah
dan Busuk Batang pada Beberapa Sentra Produksi Padi di Jawa. Prosiding
Kongres Nasional XVI dan Seminar Ilmiah. Bogor, 22-24 Agustus 2001.
Perhimpunan Fitopatologi Indonesia dan Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Sugeng, H.R, 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu, Semarang.

Sumartono., B. Samad dan R. Hardjono, 1990. Bercocok Tanam Padi. Cetakan 12.
CV. Yasaguna, Jakarta.

Suparyono dan A. Setyono, 1996. Padi. Penebar Swadaya, Jakarta.

______________________, 1997. Mengatasi Permasalahan Budidaya Padi.


Penebar Swadaya, Jakarta.

Sutanto, R, 2002. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan


Pengembangannya. Kanisius, Yogyakarta.

___________, 2002. Pertanian Organik, Menuju Pertanian Alternatif dan


Berkelanjutan. Kanisius, Yogyakarta.

Vardaya, 2007. Kreativitas Budaya dan Globalisasi, Study Kasus Petani Padi
Organik. http://www.beritabumi.or.id/artikel3.php?dartakel=293. Diakses
9 Januari 2008.

Wikipedia, 2009. Padi. http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Koeh-232.jpg. Diakses


10 juni 2009.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman

DESKRIPSI TANAMAN

Varietas : Batang Gadis


Nomor Seleksi : B9307E-MR-17
Asal : IR64/NDR308//IR64
Golongan : Cere
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman(cm) : 95
Anakan Produktif : Sedang(13-18 batang)

Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Tidak berwarna
Lidah daun : Tidak berwarna

Muka Daun : Kasar


Posisi Daun : Tegak
Daun Bendera : Tegak

Gabah
Bentuk : Sedang
Warna : Kuning bersih
Bobot 1000 butir(g) : 27,5

Nasi
Tekstur : Pulen dan Wangi
Kadar Amilosa(%) : 22,0

Panen
Potensi Hasil : 6,4 ton/Ha(hasil rata-rata)
Umur(hari) : 110
Kerontokan : Sedang

Ketahanan Terhadap
Rebah : Tahan
Hama : Tahan WBC(Nilapavata lugens) Biotipe 1,2 dan 3.
Penyakit : Peka terhadap hawar daun bakteri
(Xanthomonas oryzae)

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Baik ditanam di sawah dataran rendah hingga ketinggian
500 m dpl.
Tahun Dilepas : 13 Desember 2001
No SK Pelepasan : 643/Kpts/TP.204/12/2001.
Sumber : UPT.BPSB IV 2007
DESKRIPSI TANAMAN

Varietas : Sarinah
Nomor Seleksi :-
Asal : Populasi 53254-2G-21-2 asal Sarinah Garut Metode
Seleksi Galur Murni
Golongan : Cere
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman(cm) : 107-116
Anakan Produktif : 15-20 batang

Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Tidak berwarna
Lidah daun : Tidak berwarna

Muka Daun : Kasar


Posisi Daun : Tegak
Daun Bendera : Tegak

Gabah
Bentuk : Ramping
Warna : Kuning bersih
Bobot 1000 butir(g) : 25,5

Nasi
Tekstur : Pulen
Kadar Amilosa(%) : 22,3

Panen
Potensi Hasil : 7,4-8,0 ton GKG /Ha
Rata-rata Hasil : 6,9 ton GKG/Ha
Umur(hari) : 110-125
Kerontokan : Mudah

Ketahanan Terhadap
Rebah : Tahan
Hama : Agak tahan terhadap WBC(Nilapavata lugens) biotipe 1,
Agak rentan pada biotipe 2 dan 3.
Penyakit : Tidak tahan terhadap penyakit tungro
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Baik ditanam di sawah dataran sedang sampai tinggi
Tahun Dilepas : 6 Maret 2006
No SK Pelepasan : 133/Kpts/SR.120/3/2006
Sumber : UPT.BPSB IV 2007
DESKRIPSI TANAMAN

Varietas : Ciherang
Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41-3-1
Asal : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1/ IRI9661-131-3-
1-3///IR64///IR64
Golongan : Cere
Bentuk Tanaman : Tegak
Tinggi Tanaman(cm) : 107-115
Anakan Produktif : 14-17 batang

Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Putih
Lidah daun : Putih

Muka Daun : Kasar pada sebelah bawah daun


Posisi Daun : Tegak
Daun Bendera : Tegak

Gabah
Bentuk : Panjang,ramping
Warna : Kuning bersih
Bobot 1000 butir(g) : 27-28

Nasi
Tekstur : Pulen
Kadar Amilosa(%) : 23

Panen
Hasil Gabah : 5-7 ton/Ha
Umur(hari) : 116-125
Kerontokan : Sedang

Ketahanan Terhadap
Rebah : Sedang
Hama : Tahan WBC(Nilapavata lugens) Biotipe 1,2 dan 3.
Penyakit : Tahan terhadap bakteri daun Strain III dan IV.

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Anjuran tanam cocok ditanam pada musim penghujan
dan kemarau dengan ketinggian di di bawah 500 m dpl.
Tahun Dilepas : 25 Februari 2000
No SK Pelepasan : 60/Kpts/TP.240/2/2000.

Sumber : UPT.BPSB IV 2007


DESKRIPSI TANAMAN

Varietas : Pandan Wangi


Nomor Seleksi : No. Aksesi koleksi Balitpa 1644, metoda seleksi galur
murni
Asal : Populasi varietas lokal Pandanwangi Cianjur
Golongan : Berbulu
Bentuk Tanaman : Kompak
Tinggi Tanaman(cm) : 168
Anakan Produktif : 15-18 batang

Warna
Kaki : Hijau
Batang : Hijau
Daun : Hijau
Telinga daun : Tidak berwarna
Lidah daun : Tidak berwarna

Muka Daun : Kasar


Posisi Daun : Tegak
Daun Bendera : Tegak

Gabah
Bentuk : Bulat
Warna : Kuning mas
Bobot 1000 butir(g) : 29,7

Nasi
Tekstur : Pulen
Kadar Amilosa(%) : 24,96

Panen
Potensi Hasil : 7,4 ton GKG/ha
Rata-rata Hasil : 5,7 ton GKG/Ha
Umur(hari) : 155
Kerontokan : Tahan

Ketahanan Terhadap
Rebah : Kurang tahan
Hama : Rentan terhadap hama wereng coklat biotipe 2 dan 3
Penyakit : Rentan terhadap hawar daun bakteri strain 4, rentan
terhadap penyakit tungro.
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Keterangan : Baik di tanam di kabupaten Cianjur
Tahun Dilepas : 17 Maret 2004
No SK Pelepasan : 163/Kpts/LB.240/3/2004

Sumber : UPT.BPSB IV 2007


Lampiran 2.1 Data Tinggi Tanaman 1 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 21,22 22,54 21,3 65,06 21,69
P0V2 22,08 23,28 22,84 68,20 22,73
P0V3 24,12 24,38 22,52 71,02 23,67
P0V4 23,48 23,34 20,98 67,80 22,60
90,90 93,54 87,64
P1V1 22,12 22 21,2 65,32 21,77
P1V2 24,4 25,3 26 75,70 25,23
P1V3 24,8 24,2 23 72,00 24,00
P1V4 23,6 25 22,8 71,40 23,80
94,92 96,50 93,00
P2V1 19,94 23,96 22,38 66,28 22,09
P2V2 25,86 25,12 23,72 74,70 24,90
P2V3 23,64 24,22 24,08 71,94 23,98
P2V4 23,74 22,5 22,26 68,50 22,83
93,18 95,80 92,44
P3V1 21,96 22,6 22,34 66,90 22,30
P3V2 24,08 27,86 24,48 76,42 25,47
P3V3 25,06 25,44 23,32 73,82 24,61
P3V4 24,66 23,6 23,52 71,78 23,93
95,76 99,50 93,66
TOTAL 374,76 385,34 366,74 1126,84
RATAAN 23,42 24,08 22,92 23,48

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 1 MST

SUMBER db JK KT F.hit Ket F.05


BLOK 2 10,88 5,44 34,09 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 12,68 4,23 26,48 * 4,76
GALAT a 6 0,96 0,16
VARIETAS (V) 3 46,79 15,60 14,33 * 3,01
NXT 9 7,69 0,85 0,78 tn 2,30
GALAT b 24 26,13 1,09
TOTAL 47 105,12
FK= 26453,51 KK a= 1,70%
KK b= 4,44%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.2 Data Tinggi Tanaman 2 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 30,1 34,76 25,68 90,54 30,18
P0V2 35,48 35,52 33,42 104,42 34,81
P0V3 33,82 38,8 33,14 105,76 35,25
P0V4 35,84 36,06 31,7 103,60 34,53
135,24 145,14 123,94
P1V1 34,12 34,1 32,74 100,96 33,65
P1V2 36,8 36,72 38,28 111,80 37,27
P1V3 39,16 36,78 33,94 109,88 36,63
P1V4 36,4 37,3 35,28 108,98 36,33
146,48 144,90 140,24
P2V1 32,06 33,78 29,32 95,16 31,72
P2V2 38,76 38,74 34,8 112,30 37,43
P2V3 36,16 40,22 37,02 113,40 37,80
P2V4 33,76 37,54 34,3 105,60 35,20
140,74 150,28 135,44
P3V1 32,8 35,2 34,2 102,20 34,07
P3V2 38,54 39,76 31,76 110,06 36,69
P3V3 39,04 37,58 37,04 113,66 37,89
P3V4 33,5 37,36 34,52 105,38 35,13
143,88 149,90 137,52
TOTAL 566,34 590,22 537,14 1693,70
RATAAN 35,40 36,89 33,57 35,29

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 88,34 44,17 12,85 * 5,14
PUPUK ORGANIK (P) 3 41,95 13,98 4,07 tn 4,76
GALAT a 6 20,62 3,44
VARIETAS (V) 3 149,66 49,89 16,39 * 3,01
NXT 9 19,08 2,12 0,70 tn 2,30
GALAT b 24 73,06 3,04
TOTAL 47 392,71
FK= 59762,91 KK a= 5,25
KK b= 4,94
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.3 Data Tinggi Tanaman 3 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 43,98 48,76 34,92 127,66 42,55
P0V2 45,56 47,24 44,92 137,72 45,91
P0V3 47,72 52,94 43,20 143,86 47,95
P0V4 45,84 48,38 40,22 134,44 44,81
183,10 197,32 163,26
P1V1 42,08 44,68 38,88 125,64 41,88
P1V2 50,08 52,72 49,90 152,70 50,90
P1V3 51,92 45,74 48,28 145,94 48,65
P1V4 45,88 48,02 42,66 136,56 45,52
189,96 191,16 179,72
P2V1 40,90 42,00 35,82 118,72 39,57
P2V2 45,76 50,26 46,14 142,16 47,39
P2V3 46,64 52,36 43,92 142,92 47,64
P2V4 41,00 45,94 41,32 128,26 42,75
174,30 190,56 167,20
P3V1 39,08 44,52 37,42 121,02 40,34
P3V2 44,52 51,48 40,84 136,84 45,61
P3V3 47,88 48,94 43,74 140,56 46,85
P3V4 40,10 45,46 41,82 127,38 42,46
171,58 190,40 163,82
TOTAL 718,94 769,44 674,00 2162,38
RATAAN 44,93 48,09 42,13 45,05

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 284,97 142,49 18,49 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 59,26 19,75 2,56 tn 4,76
GALAT a 6 46,24 7,71
VARIETAS (V) 3 362,95 120,98 26,10 * 3,01
NXT 9 36,13 4,01 0,87 tn 2,30
GALAT b 24 111,26 4,64
TOTAL 47 900,80
FK= 97414,32 KK a= 6,16%
KK b= 4,78%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.4 Data Tinggi Tanaman 4 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 50 55,74 42,96 148,70 49,57
P0V2 51,84 53,98 52,02 157,84 52,61
P0V3 55,66 61,72 52,96 170,34 56,78
P0V4 51,96 57,44 47,26 156,66 52,22
209,46 228,88 195,20
P1V1 50,16 53,04 45,76 148,96 49,65
P1V2 58,86 61,4 58,8 179,06 59,69
P1V3 58,64 55,32 55,76 169,72 56,57
P1V4 54,36 56,32 49,7 160,38 53,46
222,02 226,08 210,02
P2V1 46,86 55,32 44,16 146,34 48,78
P2V2 55,44 59,34 55,76 170,54 56,85
P2V3 54,9 61,4 52,86 169,16 56,39
P2V4 52,02 53,14 50,56 155,72 51,91
209,22 229,20 203,34
P3V1 47,52 51,42 54,14 153,08 51,03
P3V2 50,52 59,58 50,18 160,28 53,43
P3V3 57,24 56,48 54,14 167,86 55,95
P3V4 46,32 53,82 49,48 149,62 49,87
201,60 221,30 207,94
TOTAL 842,30 905,46 816,50 2564,26
RATAAN 52,64 56,59 51,03 53,42

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 261,85 130,92 13,46 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 37,71 12,57 1,29 tn 4,76
GALAT a 6 58,36 9,73
VARIETAS (V) 3 357,61 119,20 19,01 * 3,01
NXT 9 86,83 9,65 1,54 tn 2,30
GALAT b 24 150,52 6,27
TOTAL 47 952,89
FK= 136988,11 KK a= 5,84%
KK b= 4,69%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.5 Data Tinggi Tanaman 5 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 57,56 63,1 47,62 168,28 56,09
P0V2 64,46 64,48 63,3 192,24 64,08
P0V3 71,48 71,34 63,36 206,18 68,73
P0V4 66,3 69,98 57,5 193,78 64,59
259,80 268,90 231,78
P1V1 60,4 63,96 55,48 179,84 59,95
P1V2 69,26 79,24 71,8 220,30 73,43
P1V3 68,08 66,98 69,28 204,34 68,11
P1V4 65,26 68,24 57,92 191,42 63,81
263,00 278,42 254,48
P2V1 64,58 68,84 54,3 187,72 62,57
P2V2 71,42 76,92 68,58 216,92 72,31
P2V3 67,52 70,18 63,2 200,90 66,97
P2V4 51,58 67,62 60,08 179,28 59,76
255,10 283,56 246,16
P3V1 56,96 63,26 58,16 178,38 59,46
P3V2 68,14 74,04 65,62 207,80 69,27
P3V3 70,3 69,86 73,26 213,42 71,14
P3V4 58 67,28 58,66 183,94 61,31
253,40 274,44 255,70
TOTAL 1031,30 1105,32 988,12 3124,74
RATAAN 64,46 69,08 61,76 65,10

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 5 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 439,15 219,58 16,69 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 55,33 18,44 1,40 tn 4,76
GALAT a 6 78,94 13,16
VARIETAS (V) 3 884,00 294,67 23,42 * 3,01
NXT 9 238,57 26,51 2,11 tn 2,30
GALAT b 24 301,95 12,58
TOTAL 47 1997,95
FK= 203416,67 KK a= 5,57%
KK b= 5,45%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.6 Data Tinggi Tanaman 6 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 72,94 78,36 63,78 215,08 71,69
P0V2 76,96 80,22 72,1 229,28 76,43
P0V3 81,34 80,74 71,68 233,76 77,92
P0V4 79,8 81,02 68,02 228,84 76,28
311,04 320,34 275,58
P1V1 79,26 75,78 68,36 223,40 74,47
P1V2 85,76 89,8 83,32 258,88 86,29
P1V3 79,04 80,44 82,02 241,50 80,50
P1V4 79,82 78,3 70,74 228,86 76,29
323,88 324,32 304,44
P2V1 72,58 83,66 63,3 219,54 73,18
P2V2 86,24 88,06 80,04 254,34 84,78
P2V3 79,38 81,5 74,76 235,64 78,55
P2V4 76,3 81,1 73,32 230,72 76,91
314,50 334,32 291,42
P3V1 72,04 77,04 69,6 218,68 72,89
P3V2 82,14 86,66 75,82 244,62 81,54
P3V3 81,08 84,42 74,54 240,04 80,01
P3V4 73,26 82,24 70,98 226,48 75,49
308,52 330,36 290,94
TOTAL 1257,94 1309,34 1162,38 3729,66
RATAAN 78,62 81,83 72,65 77,70

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 695,23 347,61 28,32 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 93,75 31,25 2,55 tn 4,76
GALAT a 6 73,65 12,28
VARIETAS (V) 3 562,23 187,41 25,39 * 3,01
NXT 9 105,65 11,74 1,59 tn 2,30
GALAT b 24 177,15 7,38
TOTAL 47 1707,67
FK= 289799,24 KK a= 4,51%
KK b= 3,50%
Ket : * nyata
tn tidak nyata
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 2.7 Data Tinggi Tanaman 7 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 82 79,84 66,84 228,68 76,23
P0V2 87,68 85,34 76,6 249,62 83,21
P0V3 93,58 87,54 78,18 259,30 86,43
P0V4 84,76 86,24 73,18 244,18 81,39
348,02 338,96 294,80
P1V1 91,9 87,78 75,82 255,50 85,17
P1V2 98,92 94,98 94,9 288,80 96,27
P1V3 85,1 88,2 92 265,30 88,43
P1V4 86,1 87,52 77,62 251,24 83,75
362,02 358,48 340,34
P2V1 81,12 93,76 75,2 250,08 83,36
P2V2 99,72 99 91,12 289,84 96,61
P2V3 86,46 85,74 80,74 252,94 84,31
P2V4 82,2 87,38 80,92 250,50 83,50
349,50 365,88 327,98
P3V1 84,5 87,16 78,92 250,58 83,53
P3V2 95,1 96,42 87,7 279,22 93,07
P3V3 93,04 94,9 80,74 268,68 89,56
P3V4 81,62 78,86 78,46 238,94 79,65
354,26 357,34 325,82
TOTAL 1413,80 1420,66 1288,94 4123,40
RATAAN 88,36 88,79 80,56 85,90

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 7 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 687,23 343,62 17,56 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 292,24 97,41 4,98 * 4,76
GALAT a 6 117,42 19,57
VARIETAS (V) 3 861,70 287,23 21,27 * 3,01
NXT 9 284,78 31,64 2,34 * 2,30
GALAT b 24 324,04 13,50
TOTAL 47 2567,41
FK= 354217,24 KK a= 5,15%
KK b= 4,28%
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 2.8 Data Tinggi Tanaman 8 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 90,36 93,56 78,7 262,62 87,54
P0V2 94 92,1 80,14 266,24 88,75
P0V3 100,82 89,72 80,58 271,12 90,37
P0V4 90,46 93,7 85,7 269,86 89,95
375,64 369,08 325,12
P1V1 100,3 96,18 85,26 281,74 93,91
P1V2 106,28 105,5 101,24 313,02 104,34
P1V3 88,36 94,28 97,4 280,04 93,35
P1V4 93,54 92,44 85,38 271,36 90,45
388,48 388,40 369,28
P2V1 88,96 105,46 104,9 299,32 99,77
P2V2 104,64 106,24 97,42 308,30 102,77
P2V3 90,52 91,6 85,28 267,40 89,13
P2V4 88,18 94,42 91,6 274,20 91,40
372,30 397,72 379,20
P3V1 98,8 97,68 89,16 285,64 95,21
P3V2 102,02 103,96 91,5 297,48 99,16
P3V3 99,66 103,58 87,98 291,22 97,07
P3V4 88,26 94,98 88,24 271,48 90,49
388,74 400,20 356,88
TOTAL 1525,16 1555,40 1430,48 4511,04
RATAAN 95,32 97,21 89,41 93,98

Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 8 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 530,91 265,46 6,48 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 373,33 124,44 3,04 tn 4,76
GALAT a 6 245,90 40,98
VARIETAS (V) 3 439,69 146,56 7,29 * 3,01
NXT 9 414,73 46,08 2,29 tn 2,30
GALAT b 24 482,69 20,11
TOTAL 47 2487,26
FK= 423947,54 KK a= 6,81%
KK b= 4,77%
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.1 Data Jumlah Anakan 1 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0,40 0,80 0,60 1,80 0,60
P0V2 0,20 0,80 0,40 1,40 0,47
P0V3 0,60 0,80 0,40 1,80 0,60
P0V4 0,80 1,60 0,20 2,60 0,87
2,00 4,00 1,60
P1V1 0,40 1,00 0,20 1,60 0,53
P1V2 0,40 0,40 0,20 1,00 0,33
P1V3 1,20 1,00 0,00 2,20 0,73
P1V4 0,80 1,00 0,00 1,80 0,60
2,80 3,40 0,40
P2V1 0,60 0,80 0,60 2,00 0,67
P2V2 1,00 0,80 0,20 2,00 0,67
P2V3 0,80 0,80 1,00 2,60 0,87
P2V4 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
3,40 3,40 2,80
P3V1 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00
P3V2 0,20 1,40 0,60 2,20 0,73
P3V3 0,80 1,20 1,00 3,00 1,00
P3V4 0,80 1,40 1,00 3,20 1,07
2,80 5,00 3,60
TOTAL 11,00 15,80 8,40 35,20
RATAAN 0,69 0,99 0,53 0,73

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan 1 MST

SUMBER db JK KT F.hit Ket F.05


BLOK 2 1,76 0,88 5,26 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 1,14 0,38 2,27 tn 4,76
GALAT a 6 1,01 0,17
VARIETAS (V) 3 0,74 0,25 3,40 * 3,01
NXT 9 0,20 0,02 0,31 tn 2,30
GALAT b 24 1,74 0,07
TOTAL 47 6,59
FK= 25,81 KK a= 55,81%
KK b= 36,72%
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.2 Data Jumlah Anakan 2 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 3,00 5,20 2,20 10,40 3,47
P0V2 3,00 4,60 2,40 10,00 3,33
P0V3 3,80 5,20 2,00 11,00 3,67
P0V4 4,20 5,80 2,40 12,40 4,13
14,00 20,80 9,00
P1V1 5,20 4,60 3,20 13,00 4,33
P1V2 3,40 4,20 3,40 11,00 3,67
P1V3 5,00 3,80 2,80 11,60 3,87
P1V4 4,00 4,60 2,80 11,40 3,80
17,60 17,20 12,20
P2V1 4,00 4,00 3,60 11,60 3,87
P2V2 4,00 4,40 2,20 10,60 3,53
P2V3 4,40 5,60 4,00 14,00 4,67
P2V4 4,20 4,80 3,60 12,60 4,20
16,60 18,80 13,40
P3V1 4,60 6,60 4,00 15,20 5,07
P3V2 2,60 4,20 2,40 9,20 3,07
P3V3 4,60 4,60 5,20 14,40 4,80
P3V4 3,80 4,60 4,40 12,80 4,27
15,60 20,00 16,00
TOTAL 63,80 76,80 50,60 191,20
RATAAN 3,99 4,80 3,16 3,98

Daftar Sidik Ragam Jumlah 2 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 21,45 10,73 8,86 * 5,14
PUPUK ORGANI
(P) 3 2,67 0,89 0,74 tn 4,76
GALAT a 6 7,26 1,21
VARIETAS (V) 3 5,58 1,86 5,97 * 3,01
NXT 9 5,47 0,61 1,95 tn 2,30
GALAT b 24 7,47 0,31
TOTAL 47 49,91

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
FK= 761,61 KK a= 27,62%
KK b= 14,01%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.3 Data Jumlah Anakan 3 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 10,00 12,8 3,2 26,00 8,67
P0V2 8,00 11 5,2 24,20 8,07
P0V3 7,20 13 4,6 24,80 8,27
P0V4 9,80 12,6 4,6 27,00 9,00
35,00 49,40 17,60
P1V1 15,00 12,4 8,2 35,60 11,87
P1V2 8,40 9 7,6 25,00 8,33
P1V3 12,80 9,2 8 30,00 10,00
P1V4 10,80 11,6 5,6 28,00 9,33
47,00 42,20 29,40
P2V1 9,20 13,4 7,6 30,20 10,07
P2V2 8,00 10,8 6,8 25,60 8,53
P2V3 9,20 15,8 9,4 34,40 11,47
P2V4 8,00 12,6 7 27,60 9,20
34,40 52,60 30,80
P3V1 10,20 13 6,6 29,80 9,93
P3V2 4,80 8 4,2 17,00 5,67
P3V3 6,20 8,2 8,2 22,60 7,53
P3V4 6,60 8,4 6,8 21,80 7,27
27,80 37,60 25,80
TOTAL 144,20 181,80 103,60 429,60
RATAAN 9,01 11,36 6,48 8,95

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan 3 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 191,19 95,60 8,80 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 43,77 14,59 1,34 tn 4,76
GALAT a 6 65,20 10,87
VARIETAS (V) 3 39,45 13,15 7,29 * 3,01
NXT 9 24,40 2,71 1,50 tn 2,30
GALAT b 24 43,31 1,80
TOTAL 47 407,32
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
FK= 3844,92 KK a= 36,83%
KK b= 15,01%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.4 Data Jumlah Anakan 4 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 18,60 29,60 7,80 56,00 18,67
P0V2 15,80 20,80 10,00 46,60 15,53
P0V3 14,60 23,40 8,60 46,60 15,53
P0V4 15,40 23,80 8,60 47,80 15,93
64,40 97,60 35,00
P1V1 22,20 20,80 12,00 55,00 18,33
P1V2 13,20 16,20 11,80 41,20 13,73
P1V3 22,00 15,40 12,40 49,80 16,60
P1V4 17,80 18,00 7,40 43,20 14,40
75,20 70,40 43,60
P2V1 15,40 21,80 13,00 50,20 16,73
P2V2 11,60 15,80 11,00 38,40 12,80
P2V3 14,20 28,20 13,40 55,80 18,60
P2V4 12,60 19,80 12,40 44,80 14,93
53,80 85,60 49,80
P3V1 16,60 24,80 14,20 55,60 18,53
P3V2 13,20 16,20 9,00 38,40 12,80
P3V3 14,40 15,40 14,20 44,00 14,67
P3V4 12,20 14,40 13,00 39,60 13,20
56,40 70,80 50,40
TOTAL 249,80 324,40 178,80 753,00
RATAAN 15,61 20,28 11,18 15,69

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan 4 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 662,62 331,31 9,03 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 15,98 5,33 0,15 tn 4,76
GALAT a 6 220,18 36,70
VARIETAS (V) 3 133,56 44,52 6,96 * 3,01
NXT 9 43,78 4,86 0,76 tn 2,30
GALAT b 24 153,47 6,39

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
TOTAL 47 1229,59
FK= 11812,69 KK a= 38,62%
KK b= 16,12%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.5 Data Jumlah Anakan 5 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 32,80 44,20 15,40 92,40 30,80
P0V2 31,40 33,60 20,40 85,40 28,47
P0V3 24,80 43,40 21,00 89,20 29,73
P0V4 27,40 31,00 18,00 76,40 25,47
116,40 152,20 74,80
P1V1 41,80 35,00 27,20 104,00 34,67
P1V2 21,00 29,00 18,60 68,60 22,87
P1V3 40,00 26,40 22,60 89,00 29,67
P1V4 28,40 32,40 16,80 77,60 25,87
131,20 122,80 85,20
P2V1 31,20 32,40 23,40 87,00 29,00
P2V2 20,40 25,60 20,60 66,60 22,20
P2V3 23,60 47,20 25,20 96,00 32,00
P2V4 24,60 29,20 18,60 72,40 24,13
99,80 134,40 87,80
P3V1 33,80 43,00 29,60 106,40 35,47
P3V2 17,40 25,40 13,60 56,40 18,80
P3V3 23,00 25,20 28,00 76,20 25,40
P3V4 25,20 29,20 21,80 76,20 25,40
99,40 122,80 93,00
TOTAL 446,80 532,20 340,80 1319,80
RATAAN 27,93 33,26 21,30 27,50

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan 5 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 1149,23 574,62 10,88 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 45,60 15,20 0,29 tn 4,76
GALAT a 6 316,82 52,80
VARIETAS (V) 3 629,33 209,78 8,79 * 3,01
NXT 9 258,19 28,69 1,20 tn 2,30
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
GALAT b 24 572,91 23,87
TOTAL 47 2972,08
FK= 36289,00 KK a= 26,43%
KK b= 17,77%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.6 Data Jumlah Anakan 6 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 46,00 53 20,4 119,40 39,80
P0V2 36,00 48,6 26,2 110,80 36,93
P0V3 29,60 48,8 25,2 103,60 34,53
P0V4 33,20 34,6 21,2 89,00 29,67
144,80 185,00 93,00
P1V1 49,60 46,4 35 131,00 43,67
P1V2 28,40 32 20,4 80,80 26,93
P1V3 46,60 32,8 30,6 110,00 36,67
P1V4 33,20 37,8 20,4 91,40 30,47
157,80 149,00 106,40
P2V1 37,20 39,4 29,2 105,80 35,27
P2V2 27,40 30,4 24,8 82,60 27,53
P2V3 33,40 51 32,8 117,20 39,07
P2V4 31,00 37 25,6 93,60 31,20
129,00 157,80 112,40
P3V1 42,40 49 36,6 128,00 42,67
P3V2 22,80 32 28,4 83,20 27,73
P3V3 31,20 31,2 36,2 98,60 32,87
P3V4 29,60 35 29,4 94,00 31,33
126,00 147,20 130,60
TOTAL 557,60 639,00 442,40 1639,00
RATAAN 34,85 39,94 27,65 34,15

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan 6 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 1219,76 609,88 6,68 * 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 27,41 9,14 0,10 tn 4,76
GALAT a 6 547,72 91,29
VARIETAS (V) 3 867,71 289,24 13,68 * 3,01

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
NXT 9 375,85 41,76 1,97 tn 2,30
GALAT b 24 507,53 21,15
TOTAL 47 3545,98
FK= 55965,02 KK a= 27,98%
KK b= 13,47%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 3.7 Data Jumlah Anakan 7 MST

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 51,40 54,80 32,40 138,60 46,20
P0V2 40,60 50,80 35,80 127,20 42,40
P0V3 35,20 51,40 36,40 123,00 41,00
P0V4 36,80 36,00 27,40 100,20 33,40
164,00 193,00 132,00
P1V1 52,60 46,60 45,40 144,60 48,20
P1V2 31,20 34,60 26,20 92,00 30,67
P1V3 46,20 34,80 34,00 115,00 38,33
P1V4 40,20 38,60 27,00 105,80 35,27
170,20 154,60 132,60
P2V1 43,60 42,20 40,80 126,60 42,20
P2V2 31,80 33,40 32,40 97,60 32,53
P2V3 38,40 51,40 44,40 134,20 44,73
P2V4 37,20 37,20 33,20 107,60 35,87
151,00 164,20 150,80
P3V1 49,60 49,80 46,40 145,80 48,60
P3V2 25,20 33,80 28,40 87,40 29,13
P3V3 39,60 33,00 41,80 114,40 38,13
P3V4 35,60 39,40 36,60 111,60 37,20
150,00 156,00 153,20
TOTAL 635,20 667,80 568,60 1871,60
RATAAN 39,70 41,74 35,54 38,99

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan 7 MST

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 319,56 159,78 2,68 tn 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 52,90 17,63 0,30 tn 4,76
GALAT a 6 358,36 59,73
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
VARIETAS (V) 3 1160,16 386,72 22,87 * 3,01
NXT 9 453,36 50,37 2,98 * 2,30
GALAT b 24 405,89 16,91
TOTAL 47 2750,24
FK= 72976,80 KK a= 19,82%
KK b= 10,55%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 4. Data Jumlah Anakan Produktif

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 30,80 28,60 27,00 86,40 28,80
P0V2 26,20 32,40 32,00 90,60 30,20
P0V3 24,80 35,60 34,00 94,40 31,47
P0V4 27,60 24,60 26,20 78,40 26,13
109,40 121,20 119,20
P1V1 32,80 25,40 27,40 85,60 28,53
P1V2 23,20 26,60 20,00 69,80 23,27
P1V3 30,80 24,80 27,60 83,20 27,73
P1V4 28,80 26,60 21,40 76,80 25,60
115,60 103,40 96,40
P2V1 30,40 30,60 31,40 92,40 30,80
P2V2 27,60 26,80 26,20 80,60 26,87
P2V3 31,00 32,60 35,20 98,80 32,93
P2V4 24,00 25,60 27,00 76,60 25,53
113,00 115,60 119,80
P3V1 34,20 29,20 26,20 89,60 29,87
P3V2 26,60 21,40 31,00 79,00 26,33
P3V3 24,80 33,60 27,80 86,20 28,73
P3V4 27,80 26,60 29,40 83,80 27,93
113,40 110,80 114,40
TOTAL 451,40 451,00 449,80 1352,20
RATAAN 28,21 28,19 28,11 28,17

Daftar Sidik Ragam Jumlah Anakan Produktif

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0,09 0,04 0,00 tn 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 63,21 21,07 1,69 tn 4,76
GALAT a 6 74,67 12,45
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
VARIETAS (V) 3 140,58 46,86 4,25 * 3,01
NXT 9 82,37 9,15 0,83 tn 2,30
GALAT b 24 264,92 11,04
TOTAL 47 625,84
FK= 38092,60 KK a= 12,52%
KK b= 11,79%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 5. Data Produksi (kg) / Blok

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 28,10 27,80 27,60 83,50 27,83
P0V2 27,80 22,60 26,70 77,10 25,70
P0V3 22,40 23,30 22,10 67,80 22,60
P0V4 27,90 27,60 27,20 82,70 27,57
106,20 101,30 103,60
P1V1 29,90 29,70 29,40 89,00 29,67
P1V2 29,70 29,40 29,40 88,50 29,50
P1V3 24,20 25,20 24,10 73,50 24,50
P1V4 28,40 28,60 28,10 85,10 28,37
112,20 112,90 111,00
P2V1 30,50 30,60 30,30 91,40 30,47
P2V2 30,10 29,60 29,50 89,20 29,73
P2V3 28,00 28,10 27,80 83,90 27,97
P2V4 30,90 30,80 30,40 92,10 30,70
119,50 119,10 118,00
P3V1 28,40 28,50 28,20 85,10 28,37
P3V2 28,60 28,60 28,30 85,50 28,50
P3V3 26,30 26,80 25,80 78,90 26,30
P3V4 29,20 29,40 29,30 87,90 29,30
112,50 113,30 111,60
TOTAL 450,40 446,60 444,20 1341,20
RATAAN 28,15 27,91 27,76 27,94

Daftar Sidik Ragam Produksi (kg) / Blok

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 1,22 0,61 1,26 tn 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 87,03 29,01 59,85 * 4,76
GALAT a 6 2,91 0,48
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
VARIETAS (V) 3 111,86 37,29 63,19 * 3,01
NXT 9 21,21 2,36 3,99 * 2,30
GALAT b 24 14,16 0,59
TOTAL 47 238,40
FK= 37475,36 KK a= 2,49%
KK b= 2,75%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 6. Data Produksi Ton/ha

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 6,70 5,50 5,50 17,70 5,90
P0V2 5,20 5,70 5,50 16,40 5,47
P0V3 4,70 4,80 4,70 14,20 4,73
P0V4 5,80 5,80 5,70 17,30 5,77
22,40 21,80 21,40
P1V1 7,10 7,50 7,20 21,80 7,27
P1V2 6,70 6,70 6,70 20,10 6,70
P1V3 5,20 5,60 4,90 15,70 5,23
P1V4 6,50 6,60 6,50 19,60 6,53
25,50 26,40 25,30
P2V1 8,60 10,00 8,50 27,10 9,03
P2V2 8,40 7,60 7,80 23,80 7,93
P2V3 6,80 6,90 6,50 20,20 6,73
P2V4 10,10 9,70 8,40 28,20 9,40
33,90 34,20 31,20
P3V1 6,70 6,70 6,50 19,90 6,63
P3V2 6,50 6,60 6,50 19,60 6,53
P3V3 4,80 4,90 4,80 14,50 4,83
P3V4 7,70 7,80 7,70 23,20 7,73
25,70 26,00 25,50
TOTAL 107,50 108,40 103,40 319,30
RATAAN 6,72 6,78 6,46 6,65

Daftar Sidik Ragam Produksi Ton/ha

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0,89 0,44 3,30 tn 5,14
PUPUK ORGANIK (P) 3 49,62 16,54 122,95 * 4,76
GALAT a 6 0,81 0,13
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
VARIETAS (V) 3 29,02 9,67 72,28 * 3,01
NXT 9 5,98 0,66 4,97 * 2,30
GALAT b 24 3,21 0,13
TOTAL 47 89,52
FK= 2124,01 KK a= 5,51%
KK b= 5,50%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 7. Data Bobot 1000 butir (g)

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 3,89 3,21 3,21 10,31 3,44
P0V2 3,02 3,32 3,22 9,56 3,19
P0V3 2,76 2,82 2,72 8,30 2,77
P0V4 3,35 3,36 3,32 10,03 3,34
13,02 12,71 12,47
P1V1 4,12 4,35 4,17 12,64 4,21
P1V2 3,91 3,87 3,86 11,64 3,88
P1V3 3,02 3,23 2,86 9,11 3,04
P1V4 3,78 3,82 3,75 11,35 3,78
14,83 15,27 14,64
P2V1 4,96 5,81 4,93 15,70 5,23
P2V2 4,86 4,43 4,5 13,79 4,60
P2V3 3,96 3,98 3,78 11,72 3,91
P2V4 5,84 5,62 4,87 16,33 5,44
19,62 19,84 18,08
P3V1 3,87 3,89 3,76 11,52 3,84
P3V2 3,78 3,81 3,79 11,38 3,79
P3V3 2,82 2,87 2,77 8,46 2,82
P3V4 4,47 4,52 4,49 13,48 4,49
14,94 15,09 14,81
TOTAL 62,41 62,91 60,00 185,32
RATAAN 3,90 3,93 3,75 3,86

Daftar Sidik Ragam Bobot 1000 butir (g)

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0,30 0,15 3,53 tn 5,14
PUPUK ORGANI (P) 3 16,38 5,46 127,33 * 4,76
GALAT a 6 0,26 0,04
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
VARIETAS (V) 3 9,56 3,19 71,71 * 3,01
NXT 9 2,05 0,23 5,12 * 2,30
GALAT b 24 1,07 0,04
TOTAL 47 29,61
FK= 715,49 KK a= 5,36%
KK b= 5,46%
Ket : * nyata
tn tidak nyata

Lampiran 8. Data Indeks Severitas Helminthosporium oryzae Pada Daun

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.00 0.00 0.07 0.07 0.02
P0V2 0.33 0.20 1.60 2.13 0.71
P0V3 0.13 0.53 0.20 0.86 0.29
P0V4 6.67 3.67 6.00 16.34 5.45
7.13 4.40 7.87
P1V1 0.00 0.07 0.13 0.20 0.07
P1V2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P1V3 0.00 0.13 0.07 0.20 0.07
P1V4 0.27 0.53 2.07 2.87 0.96
0.27 0.73 2.27
P2V1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P2V2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P2V3 0.07 0.20 0.00 0.27 0.09
P2V4 1.00 4.67 2.67 8.34 2.78
1.07 4.87 2.67
P3V1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P3V2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
P3V3 0.07 0.07 0.13 0.27 0.09
P3V4 4.33 1.07 4.40 9.80 3.27
4.40 1.14 4.53
TOTAL 12.87 11.14 17.34 41.35
RATAAN 0.80 0.70 1.08 0.86

Data Indeks Severitas Helminthosporium oryzae setelah transformasi (X+0,5)0,5

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.71 0.71 0.75 2.17 0.72
P0V2 0.91 0.84 1.45 3.20 1.07
P0V3 0.79 1.01 0.84 2.65 0.88
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V4 2.68 2.04 2.55 7.27 2.42
5.09 4.60 5.59
P1V1 0.71 0.75 0.79 2.26 0.75
P1V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P1V3 0.71 0.79 0.75 2.26 0.75
P1V4 0.88 1.01 1.60 3.50 1.17
3.00 3.27 3.86
P2V1 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V3 0.75 0.84 0.71 2.30 0.77
P2V4 1.22 2.27 1.78 5.28 1.76
3.39 4.52 3.90
P3V1 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V3 0.75 0.75 0.79 2.30 0.77
P3V4 2.20 1.25 2.21 5.66 1.89
4.37 3.42 4.42
TOTAL 15.85 15.82 17.77 49.44
RATAAN 0.99 0.99 1.11 1.03

Daftar Sidik Ragam Indeks Severitas Helminthosporium oryzae

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0.16 0.08 1.23 tn 5.14
PUPUK ORGANI (P) 3 1.15 0.38 6.05 * 4.76
GALAT a 6 0.38 0.06
VARIETAS (V) 3 9.75 3.25 55.27 * 3.01
NXT 9 1.57 0.17 2.98 * 2.30
GALAT b 24 1.41 0.06
TOTAL 47 14.43
FK= 50.92 KK a= 24.45 %
KK b= 23.54 %
Ket : * nyata
tn tidak nyata
JK Petak Utama 1.69
JK Kombinasi NT 12.48

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 9. Data Indeks Severitas Cercospora oryzae Pada Daun

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.33 0.07 0.13 0.53 0.18
P0V2 0 0 0 0.00 0.00
P0V3 0 0 0 0.00 0.00
P0V4 0 0 0 0.00 0.00
0.33 0.07 0.13
P1V1 0.07 0 0 0.07 0.02
P1V2 0 0 0 0.00 0.00
P1V3 0 0 0 0.00 0.00
P1V4 0 0 0 0.00 0.00
0.07 0.00 0.00
P2V1 0 0.07 0 0.07 0.02
P2V2 0 0 0 0.00 0.00
P2V3 0 0 0 0.00 0.00
P2V4 0 0 0 0.00 0.00
0.00 0.07 0.00
P3V1 0 0.07 0 0.07 0.02
P3V2 0 0 0 0.00 0.00
P3V3 0 0 0 0.00 0.00
P3V4 0 0 0 0.00 0.00
0.00 0.07 0.00
TOTAL 0.40 0.21 0.13 0.74
RATAAN 0.03 0.01 0.01 0.02

Data Indeks Severitas Cercospora janseana setelah transformasi (X+0,5)0,5

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.91 0.75 0.79 2.46 0.82
P0V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P0V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
3.03 2.88 2.92
P1V1 0.75 0.71 0.71 2.17 0.72
P1V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P1V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P1V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
2.88 2.83 2.83
P2V1 0.71 0.75 0.71 2.17 0.72
P2V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P2V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
2.83 2.88 2.83
P3V1 0.71 0.75 0.71 2.17 0.72
P3V2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
P3V4 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
2.83 2.88 2.83
TOTAL 11.57 11.46 11.40 34.42
RATAAN 0.72 0.72 0.71 0.72
Daftar Sidik Ragam Indeks Severitas Cercospora janseana

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0.00 0.00 0.74 tn 5.14
PUPUK ORGANI (P) 3 0.01 0.00 2.96 tn 4.76
GALAT a 6 0.00 0.00
VARIETAS (V) 3 0.01 0.00 8.71 * 3.01
NXT 9 0.02 0.00 3.16 * 2.30
GALAT b 24 0.01 0.00
TOTAL 47 0.05
FK= 24.69 KK a= 3.40 %
KK b= 3.29 %
Ket : * nyata
tn tidak nyata
JK Petak Utama 0.01
JK Kombinasi NT 0.04

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 10. Data Indeks Severitas Rhizopus oryzae Pada Malai

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 3.33 2.67 6.67 12.67 4.22
P0V2 3.33 12.00 13.30 28.63 9.54
P0V3 2.67 6.00 4.00 12.67 4.22
P0V4 3.33 2.67 2.67 8.67 2.89
12.66 23.34 26.64
P1V1 0.00 1.33 0.00 1.33 0.44
P1V2 0.00 1.33 4.00 5.33 1.78
P1V3 10.70 4.67 6.67 22.04 7.35
P1V4 2.67 4.00 0.00 6.67 2.22
13.37 11.33 10.67
P2V1 0.00 1.33 0.67 2.00 0.67
P2V2 2.00 2.00 2.67 6.67 2.22
P2V3 4.67 5.33 3.33 13.33 4.44
P2V4 0.00 2.67 0.00 2.67 0.89
6.67 11.33 6.67
P3V1 0.67 0.00 0.00 0.67 0.22
P3V2 2.00 2.67 2.00 6.67 2.22
P3V3 2.00 3.33 3.33 8.66 2.89
P3V4 0.00 2.00 0.00 2.00 0.67
4.67 8.00 5.33
TOTAL 37.37 54.00 49.31 140.68
RATAAN 2.34 3.38 3.08 2.93

Lampiran Data Indeks Severitas Rhizopus oryzae setelah transformasi (X+0,5)0,5

BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 1.96 1.78 2.68 6.42 2.14

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V2 1.96 3.54 3.71 9.21 3.07
P0V3 1.78 2.55 2.12 6.45 2.15
P0V4 1.96 1.78 1.78 5.52 1.84
7.65 9.65 10.29
P1V1 0.71 1.35 0.71 2.77 0.92
P1V2 0.71 1.35 2.12 4.18 1.39
P1V3 3.35 2.27 2.68 8.30 2.77
P1V4 1.78 2.12 0.71 4.61 1.54
6.54 7.10 6.21
P2V1 0.71 1.35 1.08 3.14 1.05
P2V2 1.58 1.58 1.78 4.94 1.65
P2V3 2.27 2.41 1.96 6.65 2.22
P2V4 0.71 1.78 0.71 3.19 1.06
5.27 7.13 5.53
P3V1 1.08 0.71 0.71 2.50 0.83
P3V2 1.58 1.78 1.58 4.94 1.65
P3V3 1.58 1.96 1.96 5.50 1.83
P3V4 0.71 1.58 0.71 3.00 1.00
4.95 6.03 4.95
TOTAL 24.41 29.90 26.99 81.30
RATAAN 1.53 1.87 1.69 1.69
Lampiran Sidik Ragam Indeks Severitas Rhizopus oryzae

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0.94 0.47 3.50 tn 5.14
PUPUK ORGANI (P) 3 6.51 2.17 16.14 * 4.76
GALAT a 6 0.81 0.13
VARIETAS (V) 3 8.18 2.73 11.51 * 3.01
NXT 9 4.85 0.54 2.27 tn 2.30
GALAT b 24 5.69 0.24
TOTAL 47 26.98
FK= 137.70 KK a= 21.65 %
KK b= 28.74 %
Ket : * nyata
tn tidak nyata
JK Petak Utama 8.26
JK Kombinasi NT 19.54

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 11. Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Helminthosporium oryzae Pada Daun
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 0.97 0.97 0.99 2.93 0.98
P0V2 1.08 1.64 1.51 4.23 1.41
P0V3 1.01 1.15 1.04 3.20 1.07
P0V4 3.22 2.21 2.99 8.42 2.81
6.28 5.97 6.53
P1V1 0.97 0.99 1.01 2.97 0.99
P1V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P1V3 0.97 1.01 0.99 2.97 0.99
P1V4 1.06 1.15 1.67 3.88 1.29
3.97 4.12 4.64
P2V1 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V3 0.99 1.04 0.97 3.00 1.00
P2V4 1.31 2.54 1.87 5.72 1.91
4.24 5.52 4.78
P3V1 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V3 0.99 0.99 1.01 2.99 1.00
P3V4 2.43 1.33 2.45 6.21 2.07
5.36 4.26 5.40
TOTAL 19.85 19.87 21.35 61.07
RATAAN 1.24 1.24 1.33 1.27

Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Helminthosporium oryzae Pada Daun setelah
transformasi (X+0,5)0,5
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V1 1.21 1.21 1.22 3.65 1.22
P0V2 1.26 1.46 1.42 4.14 1.38
P0V3 1.23 1.28 1.24 3.75 1.25
P0V4 1.93 1.65 1.87 5.44 1.81
5.63 5.61 5.75
P1V1 1.21 1.22 1.23 3.66 1.22
P1V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P1V3 1.21 1.23 1.22 3.66 1.22
P1V4 1.25 1.28 1.47 4.01 1.34
4.89 4.95 5.14
P2V1 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V3 1.22 1.24 1.21 3.67 1.22
P2V4 1.35 1.74 1.54 4.63 1.54
4.99 5.41 5.18
P3V1 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V3 1.22 1.22 1.23 3.67 1.22
P3V4 1.71 1.35 1.72 4.78 1.59
5.36 5.00 5.37
TOTAL 20.86 20.96 21.43 63.25
RATAAN 1.30 1.31 1.34 1.32

Daftar Sidik Ragam Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Helminthosporium


oryzae Pada Daun

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0.01 0.01 0.79 tn 5.14
PUPUK ORGANI
(P) 3 0.18 0.06 8.09 * 4.76
GALAT a 6 0.04 0.01
VARIETAS (V) 3 1.04 0.35 39.63 * 3.01
NXT 9 0.23 0.03 2.97 * 2.30
GALAT b 24 0.21 0.01
TOTAL 47 1.72
FK= 83.35 KK a= 6.51 %
KK b= 7.10 %
*
Ket : nyata
tn tidak nyata
JK Petak Utama 0.23
JK Kombinasi NT 1.45

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 12. Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Cercospora oryzae Pada Daun
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 1.08 0.99 1.01 3.08 1.03
P0V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P0V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P0V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.99 3.90 3.92
P1V1 0.99 0.97 0.97 2.93 0.98
P1V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P1V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P1V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.90 3.88 3.88
P2V1 0.97 0.99 0.97 2.93 0.98
P2V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P2V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.88 3.90 3.88
P3V1 0.97 0.99 0.97 2.93 0.98
P3V2 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V3 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
P3V4 0.97 0.97 0.97 2.91 0.97
3.88 3.90 3.88
TOTAL 15.65 15.58 15.56 46.79
RATAAN 0.98 0.97 0.97 0.97

Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan C. janseana Pada Daun setelah
transformasi (X+0,5)0,5
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
P0V1 1.26 1.22 1.23 3.71 1.24
P0V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P0V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P0V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.89 4.86 4.87
P1V1 1.22 1.21 1.21 3.65 1.22
P1V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P1V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P1V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.86 4.85 4.85
P2V1 1.21 1.22 1.21 3.65 1.22
P2V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P2V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.85 4.86 4.85
P3V1 1.21 1.22 1.21 3.65 1.22
P3V2 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V3 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
P3V4 1.21 1.21 1.21 3.64 1.21
4.85 4.86 4.85
TOTAL 19.45 19.42 19.42 58.29
RATAAN 1.22 1.21 1.21 1.21
Daftar Sidik Ragam Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan C. janseana Pada Daun

SUMBER db JK KT F.HIT Ket F.05


BLOK 2 0.0 0.00 0.80 tn 5.14
PUPUK ORGANI (P) 3 0.02 0.01 2.73 tn 4.76
GALAT a 6 0.02 0.00
VARIETAS (V) 3 0.06 0.02 6.80 * 3.01
NXT 9 0.07 0.01 2.87 * 2.30
GALAT b 24 0.06 0.00
TOTAL 47 0.23
FK= 70.79 KK a= 0.44 %
KK b= 0.43 %
Ket : * nyata
tn tidak nyata
JK Petak Utama 0.00
JK Kombinasi NT 0.00

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 13. Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Rhizopus oryzae Pada Malai
BLOK
PERLAKUAN TOTAL RATAAN
I II III
P0V1 2.09 1.87 3.22 7.18 2.39
P0V2 2.09 5.01 5.45 12.55 4.18
P0V3 1.87 2.99 2.32 7.18 2.39
P0V4 2.09 1.87 1.87 5.83 1.94
8.14 11.74 12.86
P1V1 0.97 1.42 0.97 3.36 1.12
P1V2 0.97 1.42 2.32 4.71 1.57
P1V3 4.57 2.54 3.22 10.33 3.44
P1V4 1.87 2.32 0.97 5.16 1.72
8.38 7.70 7.48
P2V1 0.97 1.42 1.19 3.58 1.19
P2V2 1.64 1.64 1.87 5.15 1.72
P2V3 2.54 2.77 2.09 7.40 2.47
P2V4 0.97 1.87 0.97 3.81 1.27
6.12 7.70 6.12
P3V1 1.19 0.97 0.97 3.13 1.04
P3V2 1.64 1.87 1.64 5.15 1.72
P3V3 1.64 2.09 2.09 5.82 1.94
P3V4 0.97 1.64 0.97 3.58 1.19
5.44 6.57 5.67
TOTAL 28.08 33.71 32.13 93.92
RATAAN 1.76 2.11 2.01 1.96

Data Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan Rhizopus oryzae Pada


Malai setelah transformasi (X+0,5)0,5
PERLAKUAN BLOK TOTAL RATAAN
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
I II III
P0V1 2.09 1.87 3.22 7.18 2.39
P0V2 2.09 5.01 5.45 12.55 4.18
P0V3 1.87 2.99 2.32 7.18 2.39
P0V4 2.09 1.87 1.87 5.83 1.94
8.14 11.74 12.86
P1V1 0.97 1.42 0.97 3.36 1.12
P1V2 0.97 1.42 2.32 4.71 1.57
P1V3 4.57 2.54 3.22 10.33 3.44
P1V4 1.87 2.32 0.97 5.16 1.72
8.38 7.70 7.48
P2V1 0.97 1.42 1.19 3.58 1.19
P2V2 1.64 1.64 1.87 5.15 1.72
P2V3 2.54 2.77 2.09 7.40 2.47
P2V4 0.97 1.87 0.97 3.81 1.27
6.12 7.70 6.12
P3V1 1.19 0.97 0.97 3.13 1.04
P3V2 1.64 1.87 1.64 5.15 1.72
P3V3 1.64 2.09 2.09 5.82 1.94
P3V4 0.67 1.64 0.97 3.28 1.09
5.14 6.57 5.67
TOTAL 27.78 33.71 32.13 93.62
RATAAN 1.74 2.11 2.01 1.95
Daftar Sidik Ragam Persentase Kehilangan Hasil Akibat Serangan
Rhizopus oryzae Pada Malai

SUMBER db JK KT F.HIT Ket


BLOK 2 1.18 0.59 1.33 tn
PUPUK ORGANI (P) 3 11.29 3.76 8.52 *
GALAT a 6 2.65 0.44
VARIETAS (V) 3 11.43 3.81 8.85 *
NXT 9 11.67 1.30 3.01 *
GALAT b 24 10.33 0.43
TOTAL 47 48.55
FK= 182.60 KK a= 34.07 %
KK b= 33.64 %
Ket : * nyata
tn tidak nyata
JK Petak Utama 15.12
JK Kombinasi NT 34.39

Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009
Syamsiar : Respon Varietas Dan Pupuk Organik Terhadap Intensitas Serangan Penyakit Pada Pertanaman
Padi (Oryza sativa L.) Secara Organik, 2009.
USU Repository © 2009

Anda mungkin juga menyukai