Anda di halaman 1dari 39

SITOSKELETON

& DINDING SEL

MK BIOLOGI SEL
2010
CYTOSKELETON

MEMBERI TUMPUAN STRUKTURAL


PADA SEL DAN JUGA BERFUNGSI
DALAM MOTILITAS DAN
PENGATURAN SEL.

Semula ilmuwan mengira organel2 mengambang bebas di


sitoplasma, tetapi makin sempurnanya mikroskopi,
terungkaplah adanya sitoskeleton
SITOSKELETON

Adalah suatu
jalinan/jaring2 dr
serat/serabut
yang membentang
ke seluruh
sitoplasma.
Berperan utama
dalam
pengorganisasian
struktur &
aktivitas sel.
DUKUNGAN STRUKTURAL

Dukungan Mekanis: mempertahankan bentuk


Serat2 yg berperan spt kubah geodesi utk
menstabilkan & menyeimbangkan kekuatan yg
berlawanan.
Menyediakan pegangan bagi organel2 sel
Dukungan Dinamis: membongkar di satu bagian &
merakit kembali di bagian lain utk mengubah bentuk
sel.
DUKUNGAN MEKANIS & DINAMIS
MOTILITAS SEL

Sitoskeleton berperan utama dalam motilitas sel,


 termasuk diantaranya perubahan lokasi sel & pergerakan
terbatas dr bagian2 sel, mis. Silia & flagella.
Sitoskeleton berinteraksi dengan protein motor.
 Pada silia & flagella, protein motor dan komponen2 sitoskeleton
saling tarik-menarik.
 Hal ini juga terjadi
pada sel2 otot.
PERGERAKAN ORGANEL

Molekul motor juga membawa vesikel atau organel ke


berbagai tujuan sepanjang ‘monorails’ yg disediakan
oleh sitoskeleton.
Interaksi antara protein motor & sitoskeleton
mensirkulasikan material yg ada di dalam sel.
Bukti baru menunjukkan bahwa akumulasi
sitoskeleton ini dapat
mentransmisikan sinyal
mekanis yg menyusun
ulang nukleoli &
struktur lain.
3 MACAM SERABUT
PENYUSUN SITOSKELETON

1. M I K R O T U B U L A
2. M I K R O FI L A M E N ( F I L A M E N A KT I N )
3. F I L A M E N IN T E R M ED I ET
MIKROTUBULA

Serabut paling tebal, mpk tabung berongga


berukuran diameter 25 mikron.
 Serat mikrotubula tssn atas protein globular,tubulin, yg tumbuh
atau mengecil dgn semakin banyaknya molekul tubulin yg
ditambahkan atau dikurangi.
Menggerakkan kromosom selama pembelahan sel.
Fungsi lain, sbg jalur
yg memandu protein
motor yg membawa
organel ke tujuannya.
MIKROTUBULA

Pada banyak sel, mikrotubula tumbuh berasal dari


suatu sentrosom dekat nukleus.
Mikrotubula ini tahan terhadap tekanan pada sel
Pada sel hewan, sentrosom memiliki sepasang
sentriol. Masing2 dengan 9 triplet mikrotubula yg
tersusun membentuk cincin.
Selama pembelahan sel sentriol bereplikasi
Mikrotubula adalah penyokong struktural utama
pada silia & flagella
Keduanya dpt menggerakkan organisme uniseluler
atau multiseluler kecil dgn menggerakkan air
melewati organisme.
 Jika struktur ini tdp pd struktur besar, mereka menggerakkan
cairan melewati permukaan. Mis, silia menyapukan mukus yg
membawa partikel debu yg terjebak dari paru-paru.
SILIA & FLAGELLA

Silia biasanya tdp dlm jumlah banyak pada permukaan


sel, dengan diameter 0,25 µm & panjang 2-20 µm.
Flagella biasanya hanya terdapat satu atau beberapa saja
pada setiap sel, berdiameter hampir sama, tetapi
panjangnya 10-200 micron.
FLAGELLA

Memiliki gerakan bergelombang.


 Kekuatannya dibangkitkan paralel dgn sumbu flagella.
SILIA

Silia bergerak mirip dengan dayung.


 Kekuatannya dibangkitkan tegak lurus dgn sumbu silia.
KESAMAAN ULTRASTRUKTUR SILIA &
FLAGELLA

Keduanya mpy inti mikrotubula yg diselimuti oleh


membran plasma.
9 pasang doublet mikrotubula tersusun mengelilingi
sepasang doublet di tengah dengan pola “9 + 2”.
“roda” fleksibel menghubungkan antar doublet luar
dan dengan intinya.
Doublet luar juga terhubung dengan protein motor.
Sebuah silium atau flagelum melekat pd sel oleh
sebuah basal body (tubuh basal), yaitu struktur
yg identik dengan sentriol.
DYNEIN

Membengkoknya silia & flagela dikendalikan oleh


lengan2 protein motor yg disebut dynein.
 Penambahan & pelepasan gugus fosfat dr ATP pd dynein
menyebabkan perubahan konformasi dalam proteinnya.
 Lengan dynein menangkap,
menggerakkan & melepaskan
mikrotubul luar.
MIKROFILAMEN

Serabut sitoskeleton paling tipis, mpk batang padat


yg tssn atas protein globular aktin.
 Suatu mikrofilamen aktin t.a. rantai ganda yg terjalin dr
subunit aktin.
Mikrofilamen didisain utk tahan tarikan sel.
Dengan protein lain, mereka membentuk jaringan 3
dimensi di dalam membran plasma.
Bentuk mikrovili
dalam sel usus ini,
didukung oleh
mikrofilamen yg
melekat pd suatu
jalinan filamen
intermediet.
DALAM SEL OTOT

Ratusan filamen aktin tssn paralel satu sama lain.


Filamen yg lebih tipis yg tss atas protein motor,
myosin, saling bersilang dengan serabut aktin.
 Molekul myosin berjalan sepanjang filamen aktin, menarik
tumpukan serabut aktin bersama2 & memendekkan sel.
DALAM SEL LAIN
 Agregat aktin-myosin ini kurang terorganisir, tapi masih
dapat menyebabkan kontraksi lokal.
 Suatu sabuk kontraksi dr mikrofilamen membagi sitoplasma
sel hewan selama pembelahan sel.
 Kontraksi lokal juga mengendalikan gerak amoeboid.
 Pseudopodia
DALAM SEL TUMBUHAN (& YG LAIN)
 Interaksi aktin-myosin & transformasi sol-gel menyebabkan
cytoplasmic streaming/Aliran sitoplasmik.
 Hal ini menyebabkan aliran sirkuler sitoplasma di dalam sel.
 Mempercepat distribusi material di dalam sel.
FILAMEN INTERMEDIET
Berukuran 8 - 12 nm,
khusus utk penahan
tarikan.
Tssn atas subunit kelas yg
berbeda2 dr keluarga
protein keratin.
Merupakan fixture
sitoskeleton yg lebih
permanen.
Membantu memperkuat
bentuk sel dan
menetapkan lokasi organel
sel.
DINDING SEL
Kebanyakan sel menghasilkan zat yang diletakkan
di bagian luar membran sel. Sel tumbuhan
diselubungi dinding sel yang memberi dukungan
bentuk pada sel.
DINDING SEL

Kadang fleksibel ataupun kaku berlokasi di luar sel.


Berfungsi untuk memberi dukungan struktural,
perlindungan, & mekanisme filter.
Terdapat pada sel tumbuhan, algae, bakteri, archaea
& fungi. T.a bahan yg berbeda2,
 Tumbuhan: selulosa (polimer glukosa)
 Algae: glikoprotein & polisakarida, diatom: asam silikat
 Bakteri: peptidoglikan
 Archaea: bervariasi antara glycoprotein S-layers,
pseudopeptidoglycan, atau polisakarida
 Fungi: kitin (polimer glukosamin)
STRUKTUR DINDING SEL TUMBUHAN
DINDING SEL TUMBUHAN

Tssn atas karbohidrat selulosa (utama),


hemiselulosa & pektin, kadang lignin.
T.a 3 lapisan:
 Lamela tengah: lapisan paling luar, merekatkan antar sel,
mengandung pektin
 Dinding sel primer: tipis & fleksibel
 Dinding sel sekunder: lapisan dalam, membentuk lapisan tebal
kadang mengandung lignin.
DINDING SEL TUMBUHAN
DINDING SEL TUMBUHAN

Diantara dinding sel terdapat plasmodesmata

Walls of two adjacent


plant cells

Vacuole

Plasmodesmata
(channels between cells)
DINDING SEL ALGA

 Mengandung polisakarida (spt selulosa) atau berbagai glikoprotein


atau keduanya.
 Komponen polisakarida selain selulosa:
 Mannan: membentuk mikrofibril di dalam dinding sel pada alga hijau dan alga merah
 Sulfonated polysaccharides: agarose, carrageenan,porphyran, furcelleran dan funoran.
 Xylans:
 Asam alginat: Alga cokelat
 Asam silikat: Diatom
DINDING SEL FUNGI

Komponen utama: kitin (suatu polimer N-asetil


glukosamin tanpa cabang)
Lapisan2 dr dalam ke luar:
 Lapisan kitin
 Lapisan β-1,3-glukan (zymosan)
 Lapisan manoprotein (mannose-protein)
DINDING SEL BAKTERI

T.a. peptidoglikan (N-asetil muramat & N- asetil


glukosamin yg dihubungkan o/ ikatan peptida)
Dibedakan mjd 2:
 Gram positif: tebal, beberapa lapis
peptidoglikan & asam teikoat
 Gram negatif: tipis, sedikit lapisan
peptidoglikan & dilapisi
membran luar (lipopolisakarida
& lipoprotein)
DINDING SEL GRAM POSITIF
DINDING SEL ARCHAEA

Pada Methanogen: pseudopeptidoglikan ( polimer


glikan yg dihubungkan dgn ikatan peptida, monomer
N-acetyltalosaminuronic acid)
Pada Methanosarcina dan Halococcus: lapisan tipis
polisakarida
Pada hyperthermophiles, Halobacterium, dan
some methanogens: glikoprotein.
Pada  Methanomicrobium and Desulfurococcus:
Surface layer protein (S-layer)
Beberapa Archaea: Gram positif & Gram negatif
PERMUKAAN SEL HEWAN

 Sel hewan tidak memiliki dinding sel.


 Mereka menghasilkan lapisan lengket yg disebut
ekstraseluler matriks (kolagen & proteoglikan) yg
membantu melekatkan antar sel-sel
 Sel-sel hewan dihubungkan oleh beberapa Junction:
 Tight junctions(zonula occludents): impermeabilitas
 Adhering junctions (anchoring junction): penghubung saling lekat
 • belt desmosom (zonula adherens) & focal adhesions
 • spot desmosom/desmosomes/macula adherens
 • hemidesmosomes
o Communicating junctions (Gap junction): penghubung dgn pori,
komunikasi & transport molekul antar sel yg berdekatan
 plasmodesmata pada tumbuhan
Extracellular matrix

(a) Tight junctions

(b) Anchoring
junctions

(c) Communicating
junctions

Plasma membranes
of adjacent cells

Extracellular matrix

Figure 4.22
MASIH BANYAK LAGI…

YANG PERLU KITA PELAJARI…

Anda mungkin juga menyukai