Anda di halaman 1dari 12

P-ISSN : 2549-3043

E-ISSN : 2655-3201

RESPON PEMBERIAN PUPUK DOLOMIT DAN PUPUK LIMBAH PADAT KELAPA


SAWIT (SLUDGE) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG
TANAH (ARACHIS HYPOGEAL L)

Syafrizal Hasibuan1, Sri Susanti Ningsih2


1,2
Fakultas Pertanian Universitas Asahan
Email : syafrizalhasibuan999@gmail.com, srisusantin27@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Bayam Siumbut-umbut, Kec. Kisaran Timur, Kab. Asahan dari bulan
April sampai Juli 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok Faktorial terdiri atas 2 faktor 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk dolomit
terdiri dariD0 = 0 g/plot, D1 = 33,75g/plot, D2 = 67,5 g/plot, D3 = 101,25g/plot. Faktor kedua adalah
pemberian pupuk sludge yaitu S0 = 0 kg/plot, S1 = 1,9 kg/plot, S2 = 3,8 kg/plot, S3 = 5,7 kg/plot.
Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah bunga, jumlah polong per tanaman sampel, bobot
polong per tanaman sampel, bobot polong per plot, jumlah biji per tanaman sampel, bobot biji per
tanaman sampel, bobot biji per plot, bobot 100 biji per plot. Analisis statistik menunjukkan bahwa
pemberian dolomit berpengaruh nyata terhadap, jumlah bunga, jumlah polong per tanaman sampel,
jumlah biji per tanaman sampel, bobot polong per tanaman sampel, bobot biji per tanaman sampel, bobot
biji per plot dan pemberian sludge berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga, jumlah polong per tanaman
sampel, jumlah biji per tanaman sampel, bobot polong pertanaman sampel, bobot biji per tanaman
sampel. Sedangkan interaksi pemberian dolomit dan sludge berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah
bunga, jumlah polong per tanaman sampel, jumlah biji per tanaman sampel, bobot polong per tanaman
sampel, bobot biji per tanaman sampel. Pertumbuhan dan produksi kacang tanah semakin meningkat
dengan meningkatnya dosis pupuk dolomit dan pupuk sludge

Kata Kunci : Dolomit, Sludge, Kacang Tanah

ABSTRACT

This research was conducted at Jl. Bayam Siumbut-umbut, Kisaran Timur Subdistrict, Asahan District
from Mei into August 2015. The experiment wasarranged in Randomized Complete Block Design
Factorial with the two factor. First factor is the gived dolomite fertilizer, there are D0 = 0 kg/plot, D1 =
33,75kg/plot, D2 = 67,5 kg/plot, D3 = 101,25kg/plot. Second factor is the gived sludge fertilizer, there are
S0 = 0 kg/plot, S1 = 1,9 kg/plot, S2 = 3,8 kg/plot, S3 = 5,7 kg/plot. Parameters observed is high of plant,
number of flowers, number of pod of sample plant, number of seed per sample plant, weight pod of
sample plant, weight pod of plot, weight seed of sample plant, weight seed of plot and weight 100 seed of
plot. The analysis statistic showed that the gived dolomite fertilizer have real effect of number of flowers,
number of pod of sample plant, number of seed per sample plant, weight pod of sample plant, weight seed
of sample plant, weight seed of plot and the gived of sludge fertilizer have real effect of the number of
flowers, number of pod of sample plant, number of seed per sample plant, weight pod of sample plant,
weight seed of sample plant. While the intraction of the gived dolomite fertilizer and sludge fertilizer
have real effect of the number of flowers, number of pod of sample plant, number of seed per sample
plant, weight pod of sample plant, weight seed of sample plant. The growth and yield of peanut will be
increase with the increase dolomite fertilizer and sludge fertilizer dosage

Keywordsi : Dolomit, Sludge, Kacang Tanah

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 279
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

PENDAHULUAN Limbah kepala sawit terdiri dari


Latar Belakang sludge (limbah padat), tandan kosong,
Kacang tanah (Arachis hypogeal L) pelepah, daun, serat buah, cangkang,
adalah salah satu tanaman palawija yang limbah cair, dan gas. Sludge ini berupa
sangat berperan sebagai sumber pendapatan limbah Lumpur padat yang diperoleh dari
petani. Kacang tanah memiliki peluang pengolahan minyak kelapa sawit. Limbah
pengembangan agroindustri dalam ini biasanya berada disekitar pabrik kelapa
mendukung pembangunan perekonomian sawit, oleh sebab itu perlu dimanfaatkan
daerah yang efisien dan efektif, karena sehingga memberi nilai. Sludge kelapa
dapat menekan kemiskinan bagi rumah sawit biasa diperoses sebagai pupuk
tangga tani dan kelompok masyarakat organik dan dapat berfungsi dalam
berpendapatan rendah. Hasil penerapan penambahan unsur hara dan juga
teknologi asli petani dari hasil penelitian memperbaiki sifat fisik tanah, kimia, serta
yang telah dilakukan, produksi kacang biologi tanah (Suprianto, 2001).
tanah hanya mencapai 1-2 ton/ha polong Lumpur minyak sawit kering
kering dibandingkan dengan teknologi berpengaruh nyata menaikkan berat kering
produksi kacang tanah, dapat mencapai akar, berat kering tanaman dan serapan N,
hingga 3 ton/ha (Andrianto, 2004). P, K pada tanaman jangung (Harapan,
Di Indonesia produksi dan 1992).
produktivitas kacang tanah terus meningkat Menurut penelitian Dartius (1990)
dari tahun ketahun, namun tetap pemberian sludge kelapa sawit dengan
mengimbangi konsumsi dalam negeri. Pada dosis 16,9 ton per hektar menghasilkan
tahun 2010 permintaan kacang tanah dalam produksi tanaman kacang hijau sebesar 1,61
negeri diperkirakan mencapai 1,90 juta ton ton/ha.
dengan tingkat ketersediaan produksi 0,91 Dolomit adalah salah satu jenis
juta ton dan kesenjangan tersebut kapur yang banyak digunakan oleh para
merupakan peluang pengembangan usaha petani, dengan kandungan Mg (22%) dan
kacang tanah berpola agribisnis yang dapat CaO (30%). Klorofil mengandung sekitar
dirancang sebagai komoditas ekspor pasar 2,7% Mg sebagai salah satu unsur
internasional dalam memasuki era penyusunnya. Fungsi Mg di dalam tanaman
perdagangan bebas (Ardisarwanto, 2008). adalah untuk pembentukan klorofil. Karena
Dolomit merupakan pupuk yang fungsinya dalam klorofil itu, gejala
berasal dari endapan mineral sekunder yang defisiensi untuk pembentukan klorosis
banyak mengandung unsur Ca dan Mg (penguningan) daun tanaman. Gejala
dengan rumus kimia CaMg(CO3)2. Pupuk pertama adalah warna hijau muda pada
dolomit di samping menambah Ca dan Mg daun-daun bagaian bawah dan pada tingkat
dalam tanah juga memperbaiki keasaman yang sangat lanjut, berubah menjadi ungu
tanah serta meningkatkan ketersediaan kemerahan. Peluang dijumpainya defisiensi
unsur yang lain misalnya M0dan P Mg terdiri dari kombinasi kondisi-kondisi
(Muzakki, 2010). sebagai berikut : (1) tanah berpasir dengan
Menurut peneilitian Wahyudi pencucian hebat dan rendah kandungan Mg,
(2013) perlakuan pemberian pupuk dolomit (2) tanaman dengan kebutuhan Mg tinggi,
pada tanaman kacang tanah dengan dosis (3) dosis pupuk N dan K yang sangat tinggi
600 kg per hektar dapat meningkatkan dan pengapuran dengan klasit (kandungan
secara nyata hasil tanaman kacang tanah Mg rendah) (Indranada, 1989).
yaitu1,74 kg per plot. Cara paling ekonomis untuk
Menurut Dr. T. Adisarwanto (2008) memperbaiki defisiensi Mg pada tanah
untuk menambah kualitas atau kebernasan adalah dengan pemberian kapur dolomit
polong, dianjurkan dilakukan penambahan (CaCO3 + MgCO3). Kapur dolomit halus
kapur pertanian (kaptan) atau dolomit merupakan bahan efektif untuk
sebanyak 200-300 kg/ha. memperbaiki atau mencegah defisiensi Mg.
Disamping mengurangi keasaman tanah, ia

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 280
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

juga dapat menyediakan unsur hara Ca kg/m3 dengan kandungan organik sebanyak
(Indranada, 1989). 6,3 kg/m3. rasio C/N-nya relatif rendah
Magnesium (Mg) juga merupakan yaitu 5 (Wahyono, 2008).
unsur yang esensial dalam nutrisi bagi Secara umum dapat dikatakan
mikroorganisme tanah. Unsur ini berperan bahwa limbah sludge merupakan
pada bagian-bagian yang penting sebagai mikroorganisme yang bekerja untuk
penyangga subtansi-subtansi atau zat-zat mengurangi komponen organik dalam
untuk menetralisasi asam-asam organik dan sistem pengolahan air limbah. Sludge akan
anorganik yang terbentuk dalam tanah selalu diproduksi sebagai hasil dari
(Sarief, 1985). pertumbuhan bakteri/mikroorganisme
Pemberian dolomit dapat pengurai selama proses berlangsung.
menambah ketersediaan hara Ca dan Mg Jumlah sludge akan selalu meningkat
memacu turgor sel dan pembentukan sejalan dengan peningkatan beban cemaran
klorofil sehingga proses fotosintesis juga yang terolah. Secara biologi,
meningkat, hasil dan proses fotosintesis ini mikroorganisme tersebut terdiri dari group
sebagian digunakan oleh bakteri bintil akar prokariotik. Komposisi dasar sel terdiri 90
untuk pertumbuhannya, sehingga % organik dan 10 % anorganik. Fraksi
pemberian dolomit dengan dosis sesuai organik tersebut secara kimiawi dapat
dapat meningkatkan pembentukan jumlah diruumuskan sebagai C5H7O2N atau
bintil akar. Pemberian dolomit juga dapat perumusan yang lebih kompleks lagi
meingkatkan ketersediaan hara-hara yang sebagai C60H87O23N12P, sehingga
lain serta memperbaiki sifat fisika tanah, kandungan C 53 % dan C/N ratio empiris
dengan semakin meningkatnya unsur hara 4,3. Untuk basis fraksi anorganik yang 10
dan sifat fisika maka peningkatan hasilpun % terdiri dari P2O5 (50 %), SO3 (15 %),
tercapai (Sumaryo dan Suryono, 2000). Na2O (11 %), CaO (9 %), MgO (8 %), K2O
Limbah mengandung bahan yang (6 %), dan Fe2O3 (1 %) (Supriyanto, 2001).
dapat digunakan sebagai pupuk dalam Ditinjau dari karakteristik padatan
jumlah yang cukup tinggi. Banyak yang mengandung bahan organik dan unsur
pertanian telah dan sekarang masih tetap hara, maka sludge kering ini dapat dipakai
berhasil menanam tanaman dengan hasil sebagai pengganti pupuk, apabila
panen yang tinggi dengan memakai limbah digunakan dalam volume besar dalam
(Mahida, 1984). satuan tertentu dengan kebutuhan menurut
Sludge atau Lumpur berasal dari dosis pemupukan, dan juga padatan kering
dua sumber yaitu dari proses pemurnian ini mempunyai sifat fisis dan kadar nutrisi
minyak (clarification) yang biasanya hampir sama dengan kompos (Loebis dan
menggunakan decanter dan dari instalasi Tobing, 1989).
pengolahan limbah cair. Sludge dari Sumbangan bahan organik akan
decanter merupakan kotoran minyak yang memberikan pengaruh terhadap sifat fisik
bercampur dengan kotoran lainnya. dan kimia serta biologi tanah. Bahan
Sedangkan sludge dari instalasi pengolahan organik memiliki peranan kimia di dalam
limbah cair berasal dari endapan suspensi menyediakan nitrogen, fosfor, kalium,
limbah cair dan mikroorganisme yang magnesium dan sulfur bagi tanaman (Sarief,
hidup di dalamnya (Wahyono, 2008). 1985). Adapun Tujuan PenelitianUntuk
Berat kering sludge dari proses mengetahui respon pemberian pupuk
pemurnian relatif tinggi yaitu 175 kg/m3 dolomit dan pupuk limbah padat kelapa
dengan kandungan abu sebanyak 240 sawit (sludge) terhadap pertumbuhan dan
kg/ton (berat kering). Kandungan kimianya produksi tanaman kacang tanah (Arachis
didominasi oleh N (27,03 kg/ton BK), P hypogeae L.).
(2,54 kg/ton BK), K (15,5 kg/ton BK), Ca
(14,20 kg/ton BK) dan Mg (7,36 kg/ton BAHAN DAN METODE
BK). Berat kering sludge dari proses Tempat dan Waktu
pengolahan limbah cair antara 24,2 – 68

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 281
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

Penelitian ini dilaksanakan di JL. 4,6 dan 8 mst, serta interaksi kedua pupuk
Bayam Lingkungan II, Kelurahan Siumbut- juga berpengaruh sangat nyata terhadap
umbut Kecamatan Kota Kisaran Timur, tinggi tanaman kacang tanah pada umur 4, 6
Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera dan 8 mst.
Utara dengan topografi datar dan tinggi Hasil uji beda rata–rata pengaruh
tempat ± 13 m dpl dengan sumber air . interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur
sampai bulan Agustus 2022. 8 minggu setelah tanam dapat dilihat pada
Tabel 1.
Bahan dan Alat
1. Bahan penelitian yang digunakan dalam Tabel 1. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh
penelitian ini adalahBenih kacang tanah Interaksi Pupuk Dolomit dan Pupuk Sludge
varietas gajah,Pupuk dolomit (MgO 22 Terhadap Tinggi Tanaman Kacang Tanah
%, CaO 30%),Pupuk limbah padat Umur 8 Minggu Setelah Tanam (cm)
kelapa sawit (sludge),Fungisida D/S D0 D1 D2 D3 Rataa
Dithane M-45 (bahan aktif mankozeb) n
dan insektisida Reagen 35 EC (bahan S0 40,37 a 37,26 a 39,48 a 43,91 b 40,26 a
aktif pipronil). S1 40,23 a 46,57 d 42,40 a 43,56 b 43,19 b
2. Alat penelitian yang digunakan dalam S2 40,09 a 40,04 a 40,95 a 43,00 b 41,02 a
penelitian iniParang babat, cangkul, S3 41,04 a 39,71 a 40,90 a 44,96 c 41,66 a
garu, parang,Gergaji, tang, papan, kuas, Rataan 40,43 40,90 40,93 43,86
paku, palu, Ember, Gembor dan hand Keterangan : Angka-angka yang diikuti
sprayer.Serta timbangan. oleh huruf yang sama pada
baris atau kolom yang sama
Metode Penelitian menunjukkan tidak berbeda
Penelitian dilakukan dengan nyata pada taraf 5% dengan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok menggunakan Uji BNT.
(RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor.
Faktor pertama pemberian pupuk dolomit di Analisis regresi linear pengaruh
bagi atas tiga taraf dan faktor kedua interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
pemberian pupuk limbah padat kelapa sawit terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur
(sludge) atas 4 taraf yaitu : 8 MST dengan persamaan y = 38,329 +
1. Faktor pemberian Pupuk Dolomit, 0,038 DS, r = 0,59; y = 39,574 + 0,0286
terdiri dari 4 taraf yaitu :Do=0g/plot ; DS, r = 0,89; y = 39,71 + 0,0384 DS, r =
D1=33,75 g/plot ; 0,79 dan y = 42,317 + 0,0172 DS, r = 0,28
D2=67,5g/plot ; D3=101,25 g/plot dapat dilihat pada Gambar 1.
2. Faktor pemberian Pupuk Limbah Padat 47.50
Kelapa Sawit (sludge) terdiri dari 3
taraf : y = 39,71+ 0,0384 DS
r = 0,79
45.00
So=0 kg/plot ; S1=1,9 kg/plot ; S0
Tinggi Tanaman (cm)

y = 39,574 + 0,0286 DS
S2=3,8 kg/plot ; S3=5,7 kg/plot r = 0,89 S1
42.50 S2
S3
HASIL DAN PEMBAHASAN y = 38,329 + 0,038 DS
r = 0,59
Hasil Penelitian 40.00

1. Tinggi tanaman (cm)


Dari hasil analisis sidik ragam 37.50
0.00 33.75 67.50 101.25
dapat dilihat bahwa pemberian pupuk
dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap Pupuk Dolomit (g/plot)

tinggi tanaman kacang tanah pada semua Gambar 1. Pengaruh Interaksi Pupuk
umur amatan. Sedangkan pupuk sludge Dolomit dan Pupuk Sludge
menunjukkan pengaruh sangat nyata Terhadap Tinggi Tanaman
terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 282
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

Kacang Tanah Umur 8 MST


(cm)
Gambar 2. Pengaruh Interaksi Pupuk
2. Jumlah Bunga (bunga) Dolomit dan Pupuk Sludge
Dari hasil analisis sidik ragam Terhadap Jumlah Bunga
dapat dilihat bahwa pemberian pupuk Kacang Tanah (bunga)
dolomit dan pupuk sludge serta interaksi
kedua pupuk menunjukkan pengaruh sangat 3. Jumlah Polong per Tanaman Sampel
nyata terhadap jumlah bunga kacang tanah. (polong)
Hasil uji beda rata–rata pengaruh Dari hasil analisis sidik ragam
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge dapat dilihat bahwa pemberian pupuk
terhadap jumlah bunga kacang tanah dilihat dolomit berpengaruh nyata terhadap jumlah
pada Tabel 2. polong kacang tanah per tanaman sampel
dan pupuk sludge serta interaksi kedua
Tabel 2. Hasil Uji Beda Rata–rata pupuk menunjukkan pengaruh sangat nyata
Pengaruh Interaksi Pupuk terhadap jumlah polong kacang tanah per
Dolomit dan Pupuk Sludge tanaman sampel.
Terhadap Jumlah Bunga Kacang Hasil uji beda rata–rata pengaruh
Tanah (bunga) interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
terhadap jumlah polong kacang tanah per
D/S D0 D1 D2 D3 Rataan
tanaman sampel dilihat pada Tabel 3.
S0 22,62 a 25,14 b 28,48 d 27,38 d 25,91 a
S1
21,00 a 29,62 d 24,86 b 31,86e 26,84 a Tabel 3. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh
S2 Interaksi Pupuk Dolomit dan
28,43 d 24,19 b 28,19 d 31,57e 28,10 a Pupuk Sludge Terhadap Jumlah
S3 26,38 c 25,40 b 32,14 f 33,34e 29,32 b Polong Kacang Tanah per
Rataa Tanaman Sampel (polong)
n 24,61 a 26,09 a 28,42 b 31,04 b D/S D0 D1 D2 D3 Rataan
S0 20,62 23,14 26,48 25,38
Keterangan : Angka-angka yang diikuti a a b b 23,91 a
oleh huruf yang sama pada S1 19,00 27,62 22,86 29,86
baris atau kolom yang sama a c a d 24,84 a
menunjukkan tidak berbeda S2 26,43 22,19 26,19 29,57
nyata pada taraf 5% dengan b a b d 26,10 a
menggunakan Uji BNT. S3 24,38 29,20 30,14 31,34
b d d e 28,77 a
Analisis regresi linear pengaruh Rataan 22,61 25,54 26,42 29,04
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge a a a b
terhadap jumlah bunga kacang tanah Keterangan : Angka-angka yang diikuti
dengan persamaan y = 23,262 + 0,0522 DS, oleh huruf yang sama pada
r = 0,83; y = 26,082 + 0,0398 DS, r = 0,58; baris atau kolom yang sama
y = 22,662 + 0,0824 DS, r = 0,77 dan y = menunjukkan tidak berbeda
25,172 + 0,0818 DS, r = 0,87 dapat dilihat nyata pada taraf 5% dengan
pada Gambar 2. menggunakan Uji BNT.
34.00 y = 25,172 + 0,0818 DS
r = 0,87
32.00
y = 22,662 + 0,0824 DS Analisis regresi linear pengaruh
Jumlah Bunga (bunga)

30.00 r = 0,77
y = 26,082 + 0,0398 DS
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
28.00
r = 0,58 terhadap jumlah polong kacang tanah per
26.00 y = 23,262 + 0,0522 DS
r = 0,83
S0 tanaman sampel dengan persamaan y =
24.00 S1
22.00 S2 21,262 + 0,0522 DS, r = 0,84; y = 24,082 +
20.00
S3 0,0398 DS, r = 0,58; y = 20,662 + 0,0824
0.00 33.75 67.50 101.25
Pupuk Dolomit (g/plot)

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 283
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

DS, r = 0,77 dan y = 25,492 + 0,0647 DS, r


= 0,96 dapat dilihat pada Gambar 3. Analisis regresi linear pengaruh
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
32.00 y = 25,492 + 0,0647 DS
r = 0,96
terhadap jumlah biji kacang tanah per
tanaman sampel dengan persamaan y =
Jumlah Polong per Tanaman Sampel

30.00 y = 20,662 + 0,0824 DS


r = 0,77
28.00 23,262 + 0,0522 DS, r = 0,83; y = 26,082 +
y = 24,082 + 0,0398 DS
26.00 r = 0,58 0,0398 DS, r = 0,58; y = 22,662 + 0,0824
24.00 y = 21,262 + 0,0522 DS
r = 0,84
DS, r = 0,77 dan y = 25,172 + 0,0818 DS, r
22.00 S0 = 0,87 dapat dilihat pada Gambar 4.
20.00 S1

Jumlah Biji per Tanaman Sampel


65.00 y = 51,99 + 0,1292 DS
18.00 S2 r = 0,96
0.00 33.75 67.50 101.25 60.00
S3 y = 42,324 + 0,1649 DS
r = 0,77
Pupuk Dolomit (g/plot) 55.00 y = 49,166 + 0,0796 DS
50.00 r = 0,58
y = 43,527 + 0,1045 DS
Gambar 3. Pengaruh Interaksi Pupuk 45.00 r = 0,83 S0
Dolomit dan Pupuk Sludge 40.00 S1
Terhadap Jumlah Polong S2
35.00 S3
Kacang Tanah per Tanaman 0.00 33.75 67.50 101.25
Sampel (polong).
Gambar 4. Pengaruh Interaksi Pupuk
4. Jumlah Biji per Tanaman Sampel Dolomit dan Pupuk Sludge
(biji) Terhadap Jumlah Biji Kacang
Dari hasil analisis sidik ragam Tanah per Tanaman Sampel
dapat dilihat bahwa pemberian pupuk (biji)
dolomit berpengaruh nyata terhadap jumlah
biji kacang tanah per tanaman sampel dan 5. Bobot Polong per Tanaman Sampel
pupuk sludge serta interaksi kedua pupuk (g)
menunjukkan pengaruh sangat nyata Dari hasil analisis sidik ragam
terhadap jumlah biji kacang tanah per dapat dilihat bahwa pemberian pupuk
tanaman sampel. dolomit berpengaruh nyata terhadap bobot
Hasil uji beda rata–rata pengaruh polong kacang tanah per sampel dan pupuk
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge sludge serta interaksi kedua pupuk
terhadap jumlah biji kacang tanah per menunjukkan pengaruh sangat nyata
tanaman sampel dilihat pada Tabel 4. terhadap bobot polong kacang tanah per
tanaman sampel.
Tabel 4. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh Hasil uji beda rata–rata pengaruh
Interaksi Pupuk Dolomit dan interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
Pupuk Sludge Terhadap Jumlah terhadap bobot polong kacang tanah per
Biji Kacang Tanah per Tanaman tanaman sampel dilihat pada Tabel 5.
Sampel (biji)
D/S D0 D1 D2 D3 Rataan Tabel 5. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh
S0 42,24 a 47,29 a 53,97 c 51,77 b 48,82 a Interaksi Pupuk Dolomit dan
S1 39,00 a 56,24 d 46,72 a 60,72 e 50,67 a Pupuk Sludge Terhadap Bobot
S2 53,86 c 45,39 a 53,38 c 60,15 e 53,19 a Polong Kacang Tanah per
S3 49,77 b 59,39 e 61,29 e 63,67 f 58,53 a Tanaman Sampel (g)
Rataan 46,22 a 52,08 a 53,84 a 59,08 b
D/S D0 D1 D2 D3 Rataa
Keterangan : Angka-angka yang diikuti n
oleh huruf yang sama pada S0 34,37 a 38,57 a 44,14 c 42,31 c 39,85 a
baris atau kolom yang sama S1 31,67 a 46,03 d 38,10 a 49,77 f 41,39 b
menunjukkan tidak berbeda S2 44,05 c 36,99 a 43,65 c 49,29 e 43,49 c
S3 40,64 b 48,66 e 50,24 f 52,23 f 47,94 d
nyata pada taraf 5% dengan
Rataan 37,68 a 42,56 b 44,03 c 48,40 d
menggunakan Uji BNT.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 284
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

Keterangan : Angka-angka yang diikuti Tabel 6. Rata–rata Pengaruh Pupuk


oleh huruf yang sama pada Dolomit dan Pupuk Sludge
baris atau kolom yang sama Terhadap Bobot Polong Kacang
menunjukkan tidak berbeda Tanah per Plot (kg)
nyata pada taraf 5% dengan
menggunakan Uji BNT. D/S D0 D1 D2 D3 Rataan
S0 2,00 2,25 2,57 1,77 2,15
Analisis regresi linear pengaruh S1 1,85 2,69 2,22 2,90 2,41
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge S2 2,57 2,16 2,55 2,88 2,54
terhadap bobot polong kacang tanah per S3 2,37 2,84 2,93 3,05 2,80
tanaman sampel dengan persamaan y = Rataan 2,20 2,48 2,57 2,65
35,439 + 0,0871 DS, r = 0,83; y = 40,138 +
0,0663 DS, r = 0,58; y = 34,437 + 0,1374 Sedangkan pupuk sludge dengan
DS, r = 0,77 dan y = 42,49 + 0,1077 DS, r = dosis 5,70 kg/plot (S3) menunjukkan bobot
0,96 dapat dilihat pada Gambar 5. polong tertinggi yaitu 2,80 kg, berbeda
tidak nyata dengan S2 yaitu 2,54 kg, S1
yaitu 2,41 kg, dan S0 yaitu 2,15 kg.
Bobot Polong per Tanaman Sampel (g)

55.00 y = 42,49 + 0,1077 DS


r = 0,96
50.00 y = 34,437 + 0,1374 DS 7. Bobot Biji per Tanaman Sampel (g)
r = 0,77 Dari hasil analisis sidik ragam
45.00 y = 40,138 + 0,0663 DS
r = 0,58 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk
40.00 y = 35,439 + 0,0871 DS
dolomit berpengaruh nyata terhadap bobot
r = 0,83 biji kacang tanah per tanaman sampel dan
35.00 S0 pupuk sludge serta interaksi kedua pupuk
S1 menunjukkan pengaruh sangat nyata
30.00 S2 terhadap bobot biji kacang tanah per
0.00 33.75 67.50 101.25 S3 tanaman sampel.
Hasil uji beda rata–rata pengaruh
Gambar 5. Pengaruh Interaksi Pupuk interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
Dolomit dan Pupuk Sludge terhadap bobot biji kacang tanah per
Terhadap Bobot Polong tanaman sampel dilihat pada Tabel 7.
Kacang Tanah per Tanaman
Sampel (g) Tabel 7. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh
Interaksi Pupuk Dolomit dan
6. Bobot Polong per Plot (kg) Pupuk Sludge Terhadap Bobot
Dari hasil analisis sidik ragam Biji Kacang Tanah per Tanaman
dapat dilihat bahwa pemberian pupuk Sampel (g)
dolomit dan pupuk sludge serta interaksi D/S D0 D1 D2 D3 Rataan
kedua pupuk menunjukkan pengaruh tidak S0 42,24 a 47,29 a 53,97 c 51,77 b 48,82 a
nyata terhadap bobot polong kacang tanah S1 39,00 a 56,24 d 46,72 a 60,72 e 50,67 b
per plot. S2 53,86 c 45,39 a 53,38 c 60,15 e 53,19 c
Rata–rata pengaruh pupuk dolomit S3 49,77 b 59,39 e 61,29 f 63,67 f 58,53 d
dan pupuk sludge terhadap bobot polong Rataan 46,22 a 52,08 b 53,84 c 59,08 d
kacang tanah per plotdilihat pada Tabel 6. Keterangan : Angka-angka yang diikuti
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa oleh huruf yang sama pada
pemberian pupuk dolomit menunjukkan baris atau kolom yang sama
bobot polong tertinggi dengan dosis 101,25 menunjukkan tidak berbeda
g/plot (D3) yaitu 2,65 kg, berbeda tidak nyata pada taraf 5% dengan
nyata dengan D2 yaitu 2,57 kg, D1 yaitu menggunakan Uji BNJ.
2,48 kg dan D0 2,20 kg.
Analisis regresi linear pengaruh
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 285
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

terhadap bobot biji kacang tanah per S2 1,89 1,59 1,87 2,11 1,86
tanaman sampel dengan persamaan y = S3 1,74 2,08 2,15 2,23 2,05
43,527 + 0,1045 DS, r = 0,83; y = 49,166 + Rataan 1,62 a 1,82 a 1,88 a 2,07 b
0,0796 DS, r = 0,57; y = 42,324 + 0,1649 Keterangan : Angka-angka yang diikuti
DS, r = 0,77 dan y = 51,99 + 0,1292 DS, r = oleh huruf yang sama pada
0,93 dapat dilihat pada Gambar 7. baris atau kolom yang sama
menunjukkan tidak berbeda
Bobot Biji per Tanaman Sampel (g)

66.00 y = 51,99 + 0,1292 DS

62.00
r = 0,93
nyata pada taraf 5% dengan
y = 42,324 + 0,1649 DS
58.00 r = 0,77 menggunakan Uji BNT.
y = 49,166 + 0,0796 DS
54.00 r= 0,57
S0 Sedangkan pupuk sludge dengan
50.00
y = 43,527 + 0,1045 DS S1
46.00 r = 0,83 dosis 5,70 kg/plot (S3) menunjukkan bobot
S2
42.00
S3
polong tertinggi yaitu 2,80 kg, berbeda
38.00
0.00 33.75 67.50 101.25
tidak nyata dengan S2 yaitu 2,54 kg, S1
yaitu 2,41 kg, dan S0 yaitu 2,15 kg.
Analisis regresi linear pengaruh
Pupuk Dolomit (g/plot)
interaksi pupuk dolomit terhadap bobot biji
kacang tanah per plot dengan persamaan y
Gambar 7. Pengaruh Interaksi Pupuk = 1,636 + 0,0042 DS, r = 0,94 dapat dilihat
Dolomit dan Pupuk Sludge pada Gambar 8.
Terhadap Bobot Biji Kacang
Tanah per Tanaman Sampel 2.20 y = 25,172
y
22,662 + 0,0818
0,0824 DS
r = 0,87
26,082 + 0,0398 DS
0,77
(g) r = 0,58
Bobot Biji per Plot (kg)

2.00
8. Bobot Biji per Plot (kg)
Dari hasil analisis sidik ragam 1.80
y = 1,636 + 0,0042 DS
dapat dilihat bahwa pemberian pupuk r = 0,94
dolomit berpengaruh nyata terhadap bobot 1.60

biji kacang tanah per plot dan pupuk sludge


1.40
serta interaksi kedua pupuk menunjukkan 0.00 33.75 67.50 101.25
pengaruh tidak nyata terhadap bobot biji
Pupuk Dolomit (g/plot)
kacang tanah per plot.
Hasil uji beda rata–rata pengaruh
pupuk dolomit dan pupuk sludge terhadap Gambar 8. Pengaruh Interaksi Pupuk
bobot biji kacang tanah per plot dilihat pada Dolomit dan Pupuk Sludge
Tabel 8. Terhadap Bobot Biji Kacang
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa Tanah per Plot (kg)
pemberian pupuk dolomit menunjukkan
bobot polong tertinggi dengan dosis 101,25 9. Bobot 100 Biji per Plot (g)
g/plot (D3) yaitu 2,07 kg, tidak berbeda Dari hasil analisis sidik ragam
nyata dengan D2 yaitu 1,88 kg, D1 yaitu dapat dilihat bahwa pemberian pupuk
1,82 kg dan D0 1,62 kg. dolomit berpengaruh tidak nyata terhadap
bobot 100 biji per plot dan pupuk sludge
Tabel 8. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh serta interaksi kedua pupuk menunjukkan
Pupuk Dolomit dan Pupuk Sludge pengaruh sangat nyata terhadap bobot 100
Terhadap Bobot Biji Kacang biji kacang tanah per plot.
Tanah per Plot (kg) Hasil uji beda rata–rata pengaruh
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge
terhadap bobot 100 biji kacang tanah per
D/S D0 D1 D2 D3 Rataan plot dapat dilihat pada Tabel 9.
S0 1,48 1,66 1,89 1,81 1,71
S1 1,37 1,97 1,64 2,13 1,77

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 286
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

Tabel 9. Hasi Uji Beda Rata–rata Pengaruh plot. Sedangkan pemberian dolomit pada
Interaksi Pupuk Dolomit dan tanaman kacang tanah berpengaruh tidak
Pupuk Sludge Terhadap Bobot nyata terhadap tinggi tanaman, bobot
100 Bijji Kacang Tanah per Plot polong per plot dan bobot 100 biji per plot.
(g) Adanya pengaruh nyata dari pupuk
Rataan
dolomit karena pupuk dolomit di samping
D/S D0 D1 D2 D3
menambah Ca dan Mg dalam tanah juga
S0 109,40 a 116,96 b 107,86 a 109,36 a 110,89 a memperbaiki keasaman tanah serta
S1 112,78 a 114,83 a 106,03 a 112,14 a 111,44 a meningkatkan ketersediaan unsur yang lain
S2 106,29 a 115,08 a 109,64 a 119,58 b 112,65 a misalnya Mo dan P (Wibowo, 2003).
S3 109,35 a 115,10 a 109,44 a 124,92 c 114,70 a Hal ini didukung oleh hasil
Rataan
109,45 115,49 108,24 116,50 penelitian Widorosi (2012) yang
Keterangan : Angka-angka yang diikuti menyimpulkan bahwa perlakuan dosis
oleh huruf yang sama pada dolomit 250 kg/ha memberikan hasil yang
baris atau kolom yang sama sama (1,26 ton/ha – 1,62 ton/ha) dengan
menunjukkan tidak berbeda pemberian dosis tertinggi (500 kg/ha
nyata pada taraf 5% dengan dolomit) pada tanaman kacang tanah.
menggunakan Uji BNT. Kacang tanah menduduki peringkat
pertama dari tanaman kacang-kacangan
Analisis regresi linear pengaruh yang lain dan sangat peka terhadap
interaksi pupuk dolomit dan pupuk sludge kekurangan Ca, Mg dan P (Somoatmodjo,
terhadap bobot 100 biji kacang tanah per 2005). Hasil penelitian lain juga
plot dengan persamaan y = 112,28 – 0,0273 menunjukkan bahwa perlakuan dolomit
DS, r = 0,28; y = 113,05 – 0,031 DS, r = berpengaruh nyata terhadap bobot kering
0,36; y = 107,48 + 0,102 DS, r = 0,79 dan daun 10 MST dan bobot polong per
y = 108,55 + 0,216 DS, r = 0,75 dapat tanaman. Bobot batang kering dan ginofor 6
dilihat pada Gambar 9. MST.persentase polong penuh per tanaman
y = 108,55 + 0,1216 DS
sampel. Serta bobot biji per tanaman
125.00
r = 0,75 sampel (Wijaya dan Andi, 2010).
Bobot 100 Biji per Plot (g)

120.00 y = 107,48 + 0,102 DS


S0
Pengaruh sangat nyata dari dosis
r = 0,79

S1
pupuk dolomit pada parameter jumlah
115.00
y = 113,05 - 0,0318 DS
S2
bunga, jumlah polong per tanaman sampel,
r = 0,36
110.00 jumlah biji per tanaman sampel, bobot
S3
y = 112,28 - 0,0273 DS polong per tanaman sampel, bobot biji per
105.00 r = 0,28
tanaman sampel dan bobot biji per plot
100.00 disebabkan karena pemberian dolomit dapat
0.00 33.75 67.50 101.25
menambah unsur hara Ca, Mg yang di
Pupuk Dolomit (g/plot) dalam tanah serta memperbaiki sifat fisik
dan kimia tanah. Pemberian dolomit dapat
menambah ketersediaan Ca dan Mg dalam
Gambar 9. Pengaruh Interaksi Pupuk tanah, dengan meningkatnya Ca dan Mg
Dolomit dan Pupuk Sludge memacu turgor sel dan pembentukan
Terhadap Bobot 100 Biji klorofil sehingga proses fotosintesis
Kacang Tanah per Plot (g) menjadi lebih meningkat, produk dari foto
sintesis juga meningkat, hasil dan pross
Pembahasan fotosintesis ini sebagian digunakan oleh
Hasil analisis statistik menunjukkan bakteri bintill akar untuk pertumbuhannya,
bahwa pemberian pupuk dolomit pada sehingga pemberian dolomit semakin
kacang tanah berpengaruh nyata terhadap banyak juga meningkatkan pembentukan
jumlah bunga, jumlah polong per tanaman jumlah bintil akar. Pemberian dolomit
sampel, jumlah biji per tanaman sampel, disamping menambah unsur hara Ca dan
bobot polong per tanaman sampel, bobot Mg juga dapat meningkatkan ketersediaan
biji per tanaman sampel dan bobot biji per

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 287
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

hara-hara lain serta memperbaiki sifat fisik mikroorganisme tidak sempurna. Sesuai
tanah, dengan semakin meningkatnya unsur dengan pendapat Solikhah (2006) yang
haara dan sifat fisik maka peningkatan menyatakan bahwa, media untuk proses
hasilpun tercapai.(Sumaryo dan Suryono, fermentasi bahan baku biogas
2000). membutuhkan bahan kering 7 – 9%. Jika
Hasil penelitian Sumaryo dan kadar air masih tinggi mikroba tidak dapat
Sunaryo (2000) juga menyimpulkan bahwa hidup.
pemberian pupuk dolomit meningkatkan Berdasarkan hasil penelitian
jumah bintil akar dan hasil kacang tanah Vebriyanti, dkk, (2012) menyimpulkan
yang terlihat pada parameter bintil akat, bahwa pemupukan dengan menggunakan
berat brangkasan kering, jumlah polong isi, sludge mampu meningkatkan N, P dan K
berat polong basah dan berat polong kering. pupuk organik padat.
Adanya pengaruh yang tidak nyata Suriawiria (2006) menambahkan
akibat pemberian dolomit karena dolomit bahwa proses fermentasi akan berjalan
mengandung senyawa CaCO3 atau sering dengan optimal jika kadar air yang
disebut dengan kapur. Kapur dalam tanah terkandung di dalam bahan yang digunakan
memiliki asosiasi dengan keberadaan harus dengan ratio yang tepat, ini
kalsium dan magnesium tanah. Hal ini dikarenakan air berperan sangat penting
wajar, karena keberadaan kedua unsur dalam proses biologis selama fermentasi
tersebut sering ditemukan berasosiasi pupuk terjadi.
dengan karbonat. Secara umum pemberian Kekurangan N pada inang selama
kapur ke tanah dapat mempengaruhi sifat fase lag yaitu antara saat infeksi dan awal
fisik dan kimia tanah serta kegiatan jasad fiksasi N2 akan mengganggu pembentukan
renik tanah. Bila ditinjau dari sudut kimia, luas daun yang dapa mencukupi penyediaan
maka tujuan pengapuran adalah fotosintat bagi perkembangan nodul
menetralkan kemasaman tanah. Perlu (Sudaryono, 2002).
diketahui bahwa tanah yang memiliki Dari penjelasan di atas dapat
kandungan kapur yang tinggi, belum tentu disimpulkan bahwa pupuk sludge
tanah tersebut juga memiliki tingkat berpengaruh nyata karena sludge mampu
kesuburan yang tinggi. bisa terjadi suatu meningkatkan kandungan N, P, dan K pada
kapur itu menjadi racun karena kapur akan tanah sehingga menyediakan hara yang
menyerap unsur hara dari dalam tanah, cukup bagi tanaman , sedangkan pengaruh
dimana unsur hara tersebut dibutuhkan yang tidak nyata disebabkan karena
tanaman untuk pertumbuhannya (Amien, kmungkinan besar kadar air dalam sludge
dkk, 2004). masih tinggi sehingga fermentasi yang
Dari hasil uji analisis statistik terjadi belum sempurna.
bahwa pemberian sludge pada tanaman Hasil analisis statistik menunjukkan
kacang tanah menunjukkan pengaruh sangat bahwa interaksi antara pupuk dolomit dan
nyata pada tinggi tanaman umur 4, 6 dan 8 pupuk sludge berpengaruh sangat nyata
MST, jumlah bunga, jumlah polong per terhadap seluruh parameter amatan keculai
tanaman sampel, jumlah biji per tanaman bobot polong per pot dan bobot biji per
sampel, bobot polong per tanaman sampel, plot.
bobot biji per tanaman sampel. Adanya pengaruh yang tidak nyata
Hal ini terjadi karena pada sludge terhadap parameter yang diamati tersebut,
padat mengandung air yang mempengaruhi karena kedua faktor tidak mampu
kualitas dari pupuk organik yang mempengaruhi pola aktivitas fisiologi
dihasilkan. Di satu sisi sludge mampu tanaman secara interval, perlakuan yang
menyediakan hara bagi tanaman kacang diuji telah mampu mendukung
tanah. Tetapi disisi lain adanya pengaruh pertumbuhan tanaman secara fisiologi.
yang tidak nyata disebabkan karena masih Simamora, dkk, (2006) menyatakan
tingginya kadar air yang terdapat pada besarnya persentase kandungan hara yang
sludge sehingga pross fermentasi oleh terdapat dalam pupuk organik sangat

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 288
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

bervariasi tergantung kepada salat satunya tanaman sampel, bobot biji per tanaman
bahan baku yang digunakan dalam sampel dan bobot biji per plot.
pembuatan pupuk organik itu sendiri dan 2. Pemberian pupuk sludge berpengaruh
bahan organik peningkat yang digunakan nyata terhadap jumlah bunga, jumlah
dalam meningkatkan kandungan tertentu. polong per tanaman sampel, jumlah biji
Hal lain yang menyebabkan adanya per tanaman sampel, bobot polong per
pengaruh yang tidak nyata terhadap tanaman sampel dan bobot biji per
parameter yang diamati diduga interaksi tanaman sampel.
kedua perlakuan tidak saling mendukung 3. Interaksi pupuk dolomit dan pupuk
satu sama lainnya tersebut. Sehingga sludge berpengaruh sangat nyata
efeknya akar tanaman tidak merespon, yang terhadap jumlah bunga, jumlah polong
menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman per tanaman sampel, jumlah biji per
yang baik dapat tercapai bila faktor yang tanaman sampel, bobot polong per
mempengaruhi pertumbuhan berimbang tanaman sampel, bobot biji per tanaman
dan menguntungkan. sampel.
Bila salah satu faktor lebih kuat
pengaruhnya terhadap faktor lain, maka Saran
faktor lain tersebut akan tertutup dan Disarankan untuk menggunakan
masing-masing faktor mempunyai sifat atau dolomit dan sludge saat budidaya tanaman
cara kerjanya yang berbeda akan kacang tanah
menghasilkan hubungan yang tidak berbeda
nyata untuk mendukung suatu pertumbuhan
tanaman. Hal ini juga disebabkan karena DAFTAR PUSTAKA
tanah memberikan pengaruh bagi
kelangsungan pertumbuhan tanaman. Adisarwanto, T. 2008. Meningkatkan
Kapur dalam tanah memiliki Produksi Kacang Tanah di Lahan
asosiasi dengan keberadaan kalsium dan Sawah dan Lahan Kering. Penebar
magnesium tanah. Hal ini wajar, karena Swadaya.
keberadaan kedua unsur tersebut sering Amien, I. , A. Sofyan, dan M. Sudjadi.
ditemukan berasosiasi dengan karbonat. 1985. Pengaruh Pengapuran
Secara umum pemberian kapur ke tanah Terhadap Beberapa Sifat Kimia
dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia Tanah Ultisol. Jawa Barat.
tanah serta kegiatan jasad renik tanah. Bila Andrianto, T. 2004. Budidaya dan Analisa
ditinjau dari sudut kimia, maka tujuan Usahatani Kacang Kedelai -
pengapuran adalah menetralkan kemasaman Kacang Hijau Kacang Panjang dan
tanah. Perlu diketahui bahwa tanah yang Kacang tanah. Penerbit Obsolut.
memiliki kandungan kapur yang tinggi, Yogyakarta.
belum tentu tanah tersebut juga memiliki Badan Litbang Pertanian. 2004. Teknologi
tingkat kesuburan yang tinggi. bisa terjadi Budidaya Kacang-kacangan dan
suatu kapur itu menjadi racun karena kapur Umbi-umbian. departemen
akan menyerap unsur hara dari dalam tanah, Pertanian. Jakarta.
dimana unsur hara tersebut dibutuhkan Gaeswono, S. 2000. Kesuburan dan
tanaman untuk pertumbuhannya (Ayatullah, Pemupukan Tanah Pertanian.
2007). Pustaka Buana. Bandung.
Harahap, A. S., 1992. Pengaruh Pemberian
KESIMPULAN DAN SARAN Lumpur Kelapa Sawit Kering dan
Kesimpulan Tepung Tulang Terhadap Serapan
1. Pemberian pupuk dolomit berpengaruh Hara N, P, K Oleh Tanaman Jagung
nyata terhadap jumlah bunga, jumlah Pada Ultisol Tambunan A. Fakultas
polong per tanaman sampel, jumlah biji Pertanian Universitas Sumatera
per tanaman sampel, bobot polong per Utara. Medan.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 289
P-ISSN : 2549-3043
E-ISSN : 2655-3201

Heru. 2008.Kesuburan Tanah. (on-line) Tim Bina Karya Tani, 2009. Budidaya
http://www. Heru.Blogspot.com. Tanaman Kacang Tanah, CV.
Diakses tanggal 22 April 2022. Yrama Widia. Bandung.
Indranada, H.K. 1989. Pengelolaan Wahyudi, H. 2013. Skripsi tentang Respon
Kesuburan Tanah. Bina Aksara. Pemberian Pupuk Kandang Sapi
Jakarta. dan Pupuk Dolomit Terhadap
Kartasapoetra, A.G. 2000. Teknologi Pertumbuhan dan Produksi
Budidaya Tanaman Pangan di Tanaman Kacang Tanah (Arachis
Daerah Tropik. Bumi Aksara. hypogea .L).
Jakarta. Wibowo, Z.S. 2005. Pengaruh Mg tanah
Lubis, B. Dan P. L. Tobing, 2000. dan pemupukan Mg terhadap
Minimalisasi dan Pemanfaatan pertumbuhan tanaman. Hasil
Limbah Cair-Padat Kelapa Sawit penelitian Pertanian Indonesia. Vol
Dengan Cara Daur Ulang. Pusat m (Abstr).
Penelitian Kelapa Sawit. Medan. Widorosi, S. 2012. Pengaruh Dolomit dan
Pajow,S.K. 2001. Paket Teknologi Pupuk P terhadap Pertumbuhan dan
Usahatani Kacang Tanah Pada Hasil Tanaman Kacang Tanah
Lahan Kering Dataran Tinggi di (Arachis hypogaea L.) di tanah
Sulawesi Utara, Prosiding Aplikasi inceptisol.Unpad. Padang.
Teknologi Pertanian BPTP Sulut. http://pustaka.unpad.ac.id/archives/
hal 63-73. 117643/
Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Wijaya dan Andi. 2010. Pengaruh
Kanisius. Yogyakarta. pemupukan dan pemberian kapur
Sarief, S., 1985. Kesuburan Dan dan terhadap pertumbuhan dan daya
Pemupukan Tanah Pertanian. hasil kacang tanah (Arachis
Pustaka Buana. Bandung. hypogaea L)
Simamora, S., Salundik., Wahyuni, S. 2006. http://repository.ipb.ac.id/handle/12
Membuat Biogas Pengganti Bahan 3456789/48092.
Bakar Minyak dan Gas dari
Kotoran Ternak. Agromedia
Pustaka. Cetakan 1. Jakarta.
Siregar, H. 2007. Pengujian Limbah Padat
(Sludge) Kelapa Sawit Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Varietas
Kacang Hijau (Vigna radiata L.).
http://www.
Somaatmadja, S. 2003. Kacang tanah.
Yasaguna. Jakarta. 45 hal.
Sumaryo dan suryono, 2000. Pengaruh
dosis pupuk dolomit dan SP-36
terhadap jumlah bintil akar dan
hasil tanaman kacang tanah di tanah
latosol. http://pertanian.uns.ac.id.-
agronomi/agrosains/cara_dos_dolo
mit_sp36_sumaryo.pdf.
Suprianto, A. 2001. Aplikasi Wastewater
Sludge Untuk Proses Pengomposan
Serbuk Gergaji. http://www.mail-
archive.com/zoa-biotek@sinergy
forumnet. Februari 2007.

Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 8 No.1 Juli 2022 290

Anda mungkin juga menyukai