ABSTRAK
Perlakuan (D1, D2, D3 dan D4) tidak Hasil analisis ragam menunjukkan
menunjukkan perbedaan terhadap bahwa pemberian kapur dolomit
pertambahan jumlah pelepah. Perlakuan berpengaruh nyata terhadap produksi jumlah
terbaik adalah perlakuan D1 dengan jumlah tandan per pokok. Rataan produksi jumlah
pelepah 9.55 buah. Hal ini dikarenakan dosis tandan tanaman kelapa sawit per pokok
kapur dolomit yang diberikan lebih sedikit dapat dilihat pada Tabel 3.
bila dibandingkan dengan (D2, D3 dan D4). Tabel 3. Rataan Jumlah Tandan Tanaman
Perlakuan D0 merupakan perlakuan dengan Kelapa Sawit Akibat Pemberian
jumlah pelepah yang paling sedikit bila Dosis Kapur Dolomit
dibandingkan dengan yang lainnya yaitu Rataan Jumlah
7.66 buah. Rendahnya jumlah yang Perlakuan
Tandan (Buah)
dihasilkan pada perlakuan D0 dikarenakan D0 4.88 c
unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman D1 6.55 ab
sedikit bila dibandingkan dengan perlakuan D2 7.11 ab
yang lainnya. Perlakuan D1 merupakan D3 7.33 a
merupakan dosis optimum terhadap jumlah D4 6.33 b
pelepah. Perlakuan (D2, D3 dan D4) terjadi
peningkatan hasil yang menurun sehingga KK = 3,73%
tidak efesien (konsumsi mewah). Kelebihan Keterangan : Angka-angka yang ikuti oleh huruf
kecil yang berbeda pada kolom yang sama
pupuk dapat menyebabkan konsumsi menunjukkan berbada nyata menurut uji
berlebih/mewah dan dapat menggangu DNMRT pada taraf 5 %
metabolisme tanaman. Pelakuan D1 dengan
dosis 0.5 kg/pokok telah mampu memacu Tabel 3. menunjukkan bahwa
pertambahan jumlah pelepah tanaman pemberian perlakuan dosis kapur dolomit
kelapa sawit. Jumlah pelepah meningkat berpengaruh nyata terhadap jumlah tandan
dengan meningkatnya pemberian dosis tanaman kelapa sawit. Hasil penelitian
kapur dolomit hal ini dikarenakan unsur P menunjukkan bahwa perlakuan DO (tanpa
yang terkandung dalam kapur dolomit dapat kapur dolomit) berbeda dengan perlakuan
meningkatkan pertumbuhan vegetatif pada pemberian dosis kapur dolomit (D1, D2, D3
tanaman kelapa sawit. dan D4). Perlakuan D1 merupakan
Menurut Handoyo, dkk, (2015), perlakuan terbaik dengan jumlah tandan
bahwa unsur P yang terdapat dalam kapur yaitu 6.55 buah.
dolomit dapat merangsang pertumbuhan Perlakuan D4 berbeda dengan
akar tanaman sebagai bahan untuk perlakuan (D0, D1,D2 dan D3). Pelakuan
pembentukan protein dan selain itu unsur P (D1, D2 dan D3) tidak menunjukkan
juga berfungsi sebagai pengangkut energi. perbedaan terhadap jumlah tandan.
Menurut Sutedjo (2010), bahwa Perlakuan terbaik adalah perlakuan D1
salah satu unsur hara yang berperan untuk dengan jumlah tandan yaitu 6.55 buah.
pertambahan jumlah pelepah pada tanaman Hal ini dikarenakan dosis kapur
kelapa sawit yaitu Nitrogen, disini nitrogen dolomit yang diberikan lebih sedikit bila
berperan dalam pembentukan organ dibandingkan dengan perlakuan (D2 dan
vegetatif. Organ vegetatif yang terbentuk D3). Menurut Sutedjo (2010), bahwa
yaitu jumlah pelepah pada tanaman kelapa kelebihan pupuk menyababkan konsumsi
sawit. berlebih/mewah dan dapat mengganggu
metabolisme tanaman. Perlakuan D1 dengan
3. Jumlah Tandan (Buah) dosis 0.5 kg/pokok telah mampu memacu
terbentuknya buah maupun tandan kelapa Tabel 4. Rataan Berat Buah Per Janjang
sawit, dan pada perlakuan D4 terjadi Tanaman Kelapa Sawit Akibat
peningkatan hasil yang menurun sehingga Pemberian Dosis Kapur Dolomit
tidak efesien (konsumsi mewah) Rataan Berat
Menurut Trisnawati, et al., (1994) Perlakuan Buah
dalam Saijo, (2011), bahwa pemberian Perjanjang (kg)
kapur dolomit berpengaruh nyata terhadap D0 14.16 c
jumlah buah kelapa sawit pertanaman. Pada D1 17.50 b
proses pelapukan dolomit akan terbentuk D2 21.75 a
asam-asam organik maupun anorganik yang D3 22.49 a
menyebabkan daya larut unsur-unsur lain D4 20.52 a
seperti P, K dan Ca menjadi lebih tinggi KK = 5.43%
sehingga lebih tersedia bagi tanaman. Hal Keterangan : Angka-angka yang ikuti oleh huruf
ini akan memberikan pengaruh terhadap kecil yang berbeda pada kolom yang sama
jumlah hara yang dapat di absorpsi oleh menunjukkan berbada nyata menurut uji
DNMRT pada taraf 5 %
tanaman. Unsur K mempengaruhi
pembentukan buah dan unsur P berperan
pandukung dalam pembentukan buah, Tabel 4. menunjukkan bahwa
proses fotosintesis, metabolisme karbohidrat pemberian perlakuan dosis kapur dolomit
dan pembentukan protein, karena berpengaruh nyata terhadap berat buah per
tersedianya unsur P merupakan jaminan bagi janjang tanaman kelapa sawit. Hasil
penyusunan karbohidrat dan protein yang penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
disimpan dalam buah. DO (tanpa kapur dolomit) berbeda dengan
Banyaknya unsur hara yang diserap pemberian perlakuan dosis kapur dolomit
dapat dijadikan bahan dasar fotosintesis, (D1, D2, D3 dan D4). Perlakuan D0
dengan pemberian kapur dolomit diharapkan merupakan perlakuan dengan berat buah
dapat meningkatkan produksi pelepah, perjanjang yang paling rendah bila
jumlah pelepah yang banyak dapat dibandingkan dengan yang lainnya yaitu
meningkatkan serapan sinar matahari lebih 14.16 kg. Perlakuan D1 berbeda dengan
banyak serta mempermudah proses perlakuan (D0, D2, D3 dan D4).
melakukan fotosintesis. Menurut Haryoko Perlakuan (D2, D3 dan D4) tidak
(2003) mengatakan bahwa jumlah energi menunjukkan perbedaan terhadap berat buah
matahari yang ditangkap digunakan untuk per janjang. Perlakuan terbaik adalah
proses fotosintesis serta pembentuk asimilat perlakuan D2 dengan berat janjang yaitu
selanjutnya asimilat yang dihasilkan dapat di 21,75 kg. Hal ini dikarenakan dosis kapur
distribusikan untuk pembentukan buah. dolomit yang diberikan lebih sedikit bila
dibandingkan dengan perlakuan (D3 dan
4. Berat Buah Per Janjang (kg) D4). Perlakuan D2 dengan dosis 1.0
Berdasarkan analisis ragam bahwa kg/pokok telah mampu untuk meningkatkan
pemberian perlakuan dosis kapur dolomit berat buah per janjang pada tanaman kelapa
berpengaruh nyata terhadap berat buah per sawit, kelebihan pupuk menyebabkan
janjang . Rataan berat buah per janjang (kg) konsumsi berlebih/mewah dan dapat
tanaman kelapa sawit dan pengaruh mengganggu metabolisme tanaman.
pemberian dosis kapur dolomit dapat dilihat Menurut Soepardi, (1993) dalam
pada Tabel 4. Saijo, (2011), bahwa pemberian kapur
dolomit sangat berpengaruh nyata terhadap
berat buah. Hal ini di duga karena dolomit
JURNAL SAINS AGRO E-ISSN : 2580-0744
Volume 4, Nomor 1, April 2019 http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/saingro/index