SKRIPSI
Oleh
AZIZ HAWARI
1604020030
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengandung zat anti kanker dan sebagai salah satu sumber vitamin
nutrisi tubuh.
adalah 10,26 ton/ha pada tahun 2012, 10,76 ton/ha pada tahun 2013 dan
10 ton/ha pada tahun 2014. Tahun 2015 menjadi 95 ton/hektar dan pada
karena luas area terong masih terbilang cukup kecil dan produktivitas
2
tanah berangsur-angsur menurun akibat pencemaran, sehingga
yang lebih baik, maka salah satu usaha yang dilakukan untuk
organik didalam tanah. Selain bahan yang mudah didapat dan murah
sisa tanaman yang melimpah dan tidak terpakai (Dermibas, 2004). Saat
juta ton, sehingga produksi sekam padi Indonesia sekitar 16,39 juta ton.
(BPS, 2013).
3
sawi hijau dan memperbaiki sifat fisik tanah. Biochar dapat digunakan
Nurida, 2009).
B. Rumusan Masalah:
2. Berapa dosis dan ukuran biochar arang sekam padi yang terbaik
L.) ?
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Hipotesis
penelitian ini adalah pemberian dosis dan ukuran biochar arang sekam
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Divisio : Spermatophyta
Sub-Divisio : Angiospermae
Kelas : Dycotiledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
6
Memiliki kulit kayu, ranting, dan permukaan cabang, daun ditutupi
(Rukmana, 1994). Batang terong dibagi menjadi dua jenis yaitu batang
produksi).
merupakan bunga banci atau disebut juga bunga androgini. Ada alat
kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) pada bunga.
Bunga ini disebut juga bunga marigold atau bunga cincin karena
tersusun dari kelopak, mahkota dan tangkai bunga. Saat bunga dibuka,
terong berwarna biru, berbentuk bintang, ungu muda hingga ungu tua,
Buah pada terong adalah buah tunggal sejati, yang tidak pecah saat
matang. Kulit luar buahnya berupa lapisan tipis berwarna ungu cerah
hingga ungu tua. Bagian yang tebal, lembut dan berair ini dapat
perbedaan bentuk buah, ukuran dan berat buah juga sangat bervariasi,
7
rata-rata 125 mg. (Imdad dan Nawangsih, 1999). Rukmana (1994)
dan berwarna coklat muda. Benih ini merupakan alat reproduksi atau
baik didataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1.000 meter diatas
sinar matahari yang kuat, tanaman berbunga dengan cepat dan buah
8
Suhu berperan dalam menentukan waktu berbunga dan
tanaman mekar lebih cepat dan buahnya lebih pendek. Suhu yang
Tanah adalah media yang paling umum, tanah yang digunakan harus
dari lapisan tanah paling atas. Tanah mengandung bahan organik dan
D. Biochar
gas sintesis dan bio-oil atau minyak nabati dan arang (dikenal sebagai
mikrospora, makrospora, dan daya ikat yang tinggi terhadap air. Karena
9
juga dapat mengurangi CO² di atmosfer dengan menempelkannya ke
gas. Biochar merupakan salah satu bahan kimia yang paling banyak
kimia tanah seperti pH dan KTK, serta senyawa seperti bahan organik,
antara lain struktur tanah menjadi lebih padat, sehingga dapat menahan
air dan tanah dari erosi serta mampu mengikat unsur N, Ca, K, Mg
organik lainnya seperti kompos dan pupuk (Gani, 2009). Bahan yang
10
E. Sekam Padi
padi memiliki jenis kerapatan (bulk density) 125 kg/m3, dengan nilai
22,48% (Widarti, dkk., 2016), kadar air 3,68% dan kadar abu 41,17%
(Iskandar dan Umi, 2017). Kadar selulosa yang cukup tinggi pada
sekam padi ini memberikan pembakaran yang merata dan stabil sebagai
energi panas.
awal (Hsu dan Luh, 1980). Saat beras digiling, cangkangnya terpisah
dari butiran beras dan menjadi sisa dan limbah penggilingan padi.
11
A. Biochar Arang Sekam
BAB III
METODE PENELITIAN
12
A. Bahan dan Alat
1. Alat
timbangan, penggaris, kamera, benang, alat tulis dan peralatan lain yang
menunjang penelitian.
2. Bahan
Biochar Arang Sekam padi yang dibeli di toko Pertanian Suteja, pupuk
NPK 12:12:12 , Air, Tanah Humus dan bahan lain yang menunjang
penelitian.
2021.
C. Rancangan Percobaan
13
Penelitian ini menggunakan rancangan Rancangan Acak
D. Pelaksanaan Penelitian
14
1. Persiapan bahan tanam ( Persemaian)
berisi media semai tanah campuran yaitu tanah dan sekam padi dengan
perbandingan 1:1
3. Pengayakan
1 kali yaitu satu minggu sesudah tanam, diukur menggunakan alat Soil
5. Penanaman
15
Bibit terong ungu pertama kali ditanam dalam polibag kecil, dan
ketika muncul 3-5 helai daun, bibit yang seragam dan sehat diseleksi
6. Pemasangan ajir
7. Penyiraman
dilakukan pada sore hari agar tanaman tercukupi kebutuhan airnya dan
8. Pemupukan
7 hst, 14 hst, 21 hst, 28 hst dengan cara dikocor dan ditugal disamping
kanan atau kiri tanaman dari batang tanaman dengan dosis yang sudah
ditentukan
9. Pemeliharaan Tanaman
media dalam polybag dan dicabuti gulma yang tumbuh secara perlahan.
E. Variabel Pengamatan
16
1. Tinggi tanaman (cm)
tanaman pada umur 14 HST dan 28 HST setiap dua minggu sekali.
3. Jumlah Daun
memenuhi kriteria panen, yaitu ketika warna buah ungu mengkilap dan
17
Data yang diperoleh dari pengamatan selama percobaan
maka dilakukan uji lanjut pada program STAR (Statistical Tool for
BAB IV
18
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
A B
C D
19
Nilai disajikan dalam 𝑥̅ ± 𝑠𝑑 dengan n = . Huruf yang
berbeda diatas diagram batang menunjukan berbeda nyata
berdasarkan uji DMRT pada 𝛼 = 0,05. a. 7 hst. b.14 hst. c.
21 hst. d. 28 hst
dan tidak ada respon yang signifikan, secara umum pemberian dosis dan
20
A B
C D
21
Pada parameter tinggi tanaman 7 hst menunjukan bahwa
pada umur 7 hst dan 14 hst. Pada pengamatan tinggi tanaman umur 21
Begitu juga pada parameter interaksi antara dosis dan ukuran biochar
22
3) Pengaruh Biochar Terhadap Jumlah Cabang Tanaman
A B
23
4) Pengaruh Biochar Terhadap pH Tanah
A B
hasil pada perlakuan dosis D19 dan D15 menunjukan perbedaan yang
perlakuan dosis D15 yaitu 6,96 dan nilai pH terendah pada perlakuan
dosis D11 yaitu 5,80. Pada perlakuan D15, nilai pH tertinggi pada yaitu
7,04 dan nilai pH terendah pada perlakuan dosis D11 yaitu 5,90.
24
5) Pengaruh Biochar Terhadap Jumlah Buah
A B
tidak memberikan respon nyata terhadap jumlah buah pada panen ke-1
positif terhadap jumlah buah pada panen ke-2 (2,32) = 5,83; 𝑝 = 0,01.
25
6) Pengaruh Biochar Terhadap Berat Buah
A B
tidak memberikan respon nyata terhadap jumlah buah pada panen ke-1
panen ke-1 hasil tertinggi didapat pada perlakuan D11U0 yaitu 260gr
dan hasil terendah pada perlakuan D15U0 150gr. Berat buah pada panen
ke-2 memiliki hasil tertinggi pada perlakuan D11U60 yaitu 250gr dan
26
B. Pembahasan
27
HST tanaman terserang kutu daun (Aphis) yang mengakibatkan daun
juga tidak memberikan pengaruh nyata, serta tidak ada interaksi antara
28
menyebabkan pertumbuhan vegetatif, pemberian biochar tidak
fotosintesis. Hasil uji duncan taraf 5%, pemberian dosis biochar tidak
29
(2010) yang menyatakan bahwa, aplikasi biochar ke dalam tanah
air dan hara sangat erat kaitannya dengan berat volumetrik tanah dan
dapat mempengaruhi daya ikat air dan hara antar partikel tanah
sifat-sifat tanah terutama dari segi sifat fisik seperti kerapatan tanah
dan sifat kimia seperti KTK, pH, N, P dan K. Demikian juga hasil
penelitian Steiner (2007), Laird et al., (2010) dan Dume et al., (2016)
hara tersebut tetap tersedia di dalam tanah. dan KTK tanah yang dapat
30
mengurangi resiko kehilangan unsur hara terutama dengan
menjaga
15 t/ha dan 19 t/ha ada kecenderungan yang sama yaitu pH netral (6-
bahan basa yang dapat meningkatkan pH, hal ini juga dikatakan oleh
saat matang. Kulit luar buah memiliki lapisan tipis berwarna ungu tua
setiap kali buah berwarna ungu kehitaman siap dipanen, yaitu sekitar
dosis biochar tidak memberikan respon nyata, serta tidak ada interaksi
dipanen pada panen ke-2. Jumlah buah yang paling banyak didapat
31
dikarenakan biochar dengan ukuran partikel yang lebih halus
menimbang dan menghitung berat buah pada panen ke-1 dan ke-2,
Hasil uji duncan pada taraf 5% menunjukan bahwa tidak ada respon
yang nyata antara dosis dan ukuran biochar, serta interaksi. Berat buah
panen ke-1 memiliki nilai tertinggi pada perlkuan D11U0 dengan nilai
250gr dan nilai terendah pada perlakuan D15U0 yaitu 150gr. Berat
buah pada panen ke-2 memiliki hasil tertinggi pada perlakuan D1160,
dan hasil terendah pada perlakuan D19U60 yaitu 110gr. Hal ini
32
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
B. Saran
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh
33
DAFTAR PUSTAKA
34
African Journal of Environmental Science and Technology. 10(3) :77-
85
Eriyandi. 2008. Budi Daya Tanaman Terung. CV. Wahana Iptek, Bandung.
Faisal, M.S. 2012. Meraup Untung Jutaan Rupiah dari Budidaya Terong.
Diandra Primamitra Media. Jakarta
Gani, A. 2009. Biochar Penyelamat Lingkungan. Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian No.
31.
_________. Potensi Arang Hayati. Biochar Sebagai omponen Teknologi
Perbaikan Produktivitas Lahan Pertanian. Penelitian Balai Besar
Penenlitian Tanaman Padi, Sukamandi.
Gardner, F.P., Pearce and R.L Mitcel . 1991. Fisiologi Tanaman. Universtas
Indonesia Press. Jakarta.
Hartoyo, R., Anwar, D. 2018. Pengaruh Sistem Tanam Single Row Double
Row dan Dosis NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan Serta Produksi
Terong Ungu (Solanum melongena. L) Varietas Antaboga-1. Jurnal
llmiah Hijau Cendekia. Vol: 3, No. 1 Februari 2018.
Herlambang, T. 2002. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bersaing. Raja
Citrafindo Persada. Jakarta.
Hidayat, B. 2015. Remediasi Tanah Tercemar Logam Berat dengan
Menggunakan Biochar. Jurnal Pertanian Tropik vol 2, No. 1 April
2015 (7) : 31-41
Hutapea, S, Ellen L.P, dan Andy.W. 2015. Pemanfaatan Biochar Dari
Kendaga Dan Cangkang Biji Karet Sebagai Bahan Ameliorasi
Organik Pada Lahan Hortikultura di Kabupaten Karo Sumatera
35
Utara. Laporan penelitian Hibah Bersaing, Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jakarta (Tidak dipublikasikan).
Imdad, H.P. dan A.A. Nawangsih. 1999. Sayuran Jepang. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Iskandar T. dan Umi R. 2017. Karakteristik Biochar Berdasarkan Jenis
Biomassa dan Parameter Proses Pyrolisis. Fakultas Pertanian
Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Malang.
Khodijah. (2014). Kelimpahan Serangga Predator Kutu Daun Aphis Gossypii
Di Sentra Tanaman Sayuran di Sumatera Selatan. Biosaintifika, 6(2):
76-84.
Krisnajumar, S., Kumar, S.R., Mariappan, N., Surendar, K.K. 2013. Biochar-
boon to soil health and crop production. African Journal of
Agriculture Research. 8(38): 4726-4739
Laird, D. A., Fleming, P.D., Wang, B., Horton, R., Karlen, D. L., 2010.
Biochar impact on nutrient leaching from a midwestern agricultural
soil. Geoderma. Doi:10.1016/j. Geoderma.2010.05.012
Masulili, A., W.H. Utomo dan Syechfani. 2010. The characteristics of rice
husk biochar and its influence on the properties of acid sulfate soils
and rice grown in West Kalimantan Indonesia. Journal of Agricultural
Science. 2(1): 39-47.
36
Roemayanti, E. 2004. Pengaruh Kosentrasi Pupuk Pelengkap dan asam
Giberelat (GA3) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terung Jepang
(Solanum Melongena L.) secara Hidroponik. Skripsi. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Santi, L.P. dan D.H. Goenadi. 2010. Pemanfaatan bicohar sebagai pembawa
mikroba untuk pemantap agregat tanah Ultisol dari Taman Bogo
Lampung. Menara Perkebunan 78:5260
Sculz, H., Dunst, G., & Glaser, B. (2013). Efek positif biochar kompos
terhadap pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Agronomi
untuk pembangunan Berkelanjutan, 33(4), 817-827.
https:doi.org/10.1007/s13593- 013-0150-0.
37
tersedia dan Pertumbuhan Jagung di Ultisol. Jurnal Pembangunan
Pedesaan Vol. 12 No 2 hal 136-143.
Simatupang, A. 2010. Pengaruh beberapa jenis pupuk organik terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum Melongena L.).
Jurnal Agronomi 9(1):1-5.
Siringoringo, H.H. dan Siregar, C.A. 2011. Pengaruh Aplikasi Arang
Terhadap Pertumbuhan Awal Michelia Montana Blume Dan
Perubahan Sifat Kesuburan Tanah Pada Tipe Tanah Latosol. Pusat
Litbang Konservasi dan Rehabilitasi. Bogor.
Sitompul, S.M., Guritno, B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gajah
Mada Universitas Perss.
Steiner C. 2007. Amandemen arang tanah menjaga kesuburan tanah dan
membangun penelitian dan prospek penyerapan karbon. Ekologi
Tanah Res Dev, 1-6
Sutejo, M.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rienekacipta. Jakarta.
Sudjana, B. 2014. Pengaruh Biochar dan NPK Majemuk Terhadap Biomas
dan Serapan Nitrogen Di Daun Tanaman Jagung (Zea mays) Pada
Tanah Typic Dystrudepts. Ilmu Pertanan dan Perikanan. Vol. 3 No.1
Sunarjono. 2008. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syarif, E.S. 1999. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Penerbit
Pustaka Buana. Bandung
Verdiana M. A., Husni T. S. dan Titin S. 2016. Pengaruh Berbagai Dosis
Biochar Sekam Padi dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman.Vol.
4 No. 8. Hal:611616. ISSN: 2527-8452.
Veronica, V. (2019). Identifikasi Serangga pada Tanaman Cabai (Capsicum
Annum L.) di Kawasan Hortipark Desa Sabah Balau Kecamatan
Tanjung Bintang Lampung Selatan. Skripsi: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Warnock, D. D., J. Lehmann, T. W. Kuyper, and M. C. Rillig. 2007.
Mycorrhizal responses to biochar in soil – concepts and mechanisms.
J. Plant and Soil. 30 (1): 9-20
38
Widiarti, B, Sihotang, P dan Sarwono, E. 2016. Penggunaan Tongkol
Jagung Akan Meningkatkan Nilai Kalor Pada Briket. Samarinda:
Jurnal Integrasi Proses. Vol 6 No. 1. Diakses pada tanggal 4 April
2017.
39