Dosen Pengampu:
Dr.MM.Endah Mulat Satmalawati, STP, M.Sc
Oleh :
MAICHAEL ANDRADE MEHA
11210059
A. Bawang Merah
a. Klasifikasi Dan Morfologi
Bawang merah (Allium ascalonicom L.) merupakan komoditas hortikultura yang
memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar
yang menarik. Selama ini budidaya bawang merah diusahakan secara musiman (seasonal),
yang pada umumnya dilakukan pada musim kemarau (April-Oktober), sehingga
mengakakibatkan produksi dan harganya berfluktuasi sepanjang tahun (HIDAYAT, 2020).
Menurut (Yani, 2020) tumbuhan bawang merah (Allium cepa L. var. ascalonicum)
famili Alliaceae adalah spesies dengan nilai ekonomi yang penting yang dibudidayakan
secara luas di seluruh dunia khususnya di benua Asia dan Eropa. Tanaman bawang merah
dapat diklasifikasikan kedalam kerajaan (kingdom) : Plantae, Divisi : Magnoliophyta,
Kelas : Liliopsida, Ordo : Asparagales, Famili : Amaryllidaceae, Genus : Allium, dan
Spesis : Allium cepa L. var. ascalonicum.
Bawang merah memiliki akar yang serabut, bercabang, dan pendek yang tumbuh di
area permukaan tanah. Akar bawang merah bisa menembus ke dalam tanah hingga 15-30
cm. Akar bawang merah memiliki diameter yang beragam yaitu sekitar 0,5 hingga 2 mm.
Akar cabang dapat tumbuh dan mulai terbentuk berkisar 3 hingga 5 akar (Cahyani, 2022)
Batang bawang merah memiliki batang sejati disebut diskus, yang memiliki bentuk
hampir menyerupai cakram, tipis dan juga pendek sebagai tempat melekatnya akar dan
juga mata tunas. Sedangkan bagian atas pada diskus ini terdapat batang semu yang tersusun
atas pelepah-pelepah daun dan batang semu yang berada didalam tanah dan juga berguna
untuk menjadi umbi lapis (LAIA, 2017)
Daun bawang merah berbentuk silinder mirip pipa, berlubang, bagian ujungnya
yang meruncing, serta berongga. Daun bawang merah memiliki panjang yang berukuran
lebih dari 45 cm. Daunnya memiliki warna yang hijau tua atau hijau muda dan letaknya
yang menempel di tangkai yang agak pendek. Seiring bertambahnya waktu, daun akan tua
dan menguning, tidak setegak daun muda, dan akhirnya mulai mengering dari bagian ujung
tanaman (Cahyani, 2022).
Bawang merah memiliki biji berbentuk pipih berwarna putih ketika muda dan
berwarna hitam ketika setelah tua. Umbi bawang merah berbentuk bulat dan ada pula
berbentuk lonjong hingga pipih. Umbi bawang merah memilki keberagaman warna yakni
warna merah muda, merah pucat, merah cerah, merah keunguan, hingga merahkekuningan
(MUSFIRA, 2023)
b. Syarat Tumbuh
Bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai
dataran tinggi ± 1.100 m akan tetapi produksi optimal 0-800 m diatas permukaan laut,
iklim meliputi suhu udara antara 25-32○C dan iklim kering, tempat terbuka dengan
pencahayaan ± 70%, karena bawang merah termasuk tanaman yang memerlukan sinar
matahari cukup panjang (HIDAYAT, 2020)
Sedangkan tanah yang perlu diperhatikan adalah sifat fisik tanah dan sifat kimia
tanah. Serta jenis tanah yang baik untuk budidaya bawang merah adalah regosol, grumosol,
latosol, dan aluvial, dengan pH 5.57. (MUSFIRA, 2023), bahwa tanaman bawang merah
umumnya ditanaman didataran rendah untuk mengasilkan jumlah anakan yang banyak.
Budidaya bawang merah pada daerah-daerah yang beriklim kering, dengan suhu udara
yang cukup tinggi dan penyinaran matahari yang penuh akan mengoptimalkan
pertumbuhannya.
Yang paling baik, untuk budidaya bawang merah adalah daerah yang beriklim kering
yang cerah dengan suhu udara panas. Tempatnya yang terbuka, tidak berkabut dan angin
sepoi-sepoi. Daerah yang cukup mendapat sinar matahari juga sangat diutamakan, dan
lebih baik jika lama penyinaran matahari lebih dari 12 jam. Perlu diingat, pada tempat-
tempat yang terlindung dapat menyebabkan pembentukan umbinya kurang baik dan
berukuran kecil (LAIA, 2017).