TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2 C – Organik
Bahan organik adalah istilah umum yang mencakup organisme hidup maupun
mati, residu hewan dan tanaman dalam berbagai tahap pembusukan dan
humus.Sebagian besar lahan kering terdiri dari partikel-partikel
mineral.Namun, permukaan tanah mungkin berisi bahan organik yang cukup,
yang merupakan residu tanaman dan hewan membusuk yang ada di dalam
tanah (Eash et al.,2008).Tanah olah mengandung bahan organik kira-kira 1-
5%, yang sebagian besar terdapat pada kedalaman 25 cm (10 inci).Namun
jumlah yang seikit itu ternyata mampu memodifikasi sifat-sifat fisik tanah
(melalui agregasi tanah), sifat biologi (pertumbuahan tanaman) dan sifat
kimianya (sumber unsur hara) (Yuliprianto, 2010).
5
berkadar C-organik > 2%.Semakin ke timur kadar C-organik terlihat semakin
rendah (Kasnodkk.,2003).
Pemberian bahan organik pada percobaan ini dalam bentuk kompos, dengan
takaran 1000 kg/ha maupun 2000 kg/ha dapat meningkatkan hasil berkisar
0,64 – 0,95 t/ha GKG, dan (2) Pada tingkat pemberian pupuk anorganik yang
sama pemberian bahan organik 1000 kg/ha tidak berbeda nyata dengan
pemberian 2000 kg/ha, sehingga pemberian 1000 kg/ha lebih ekonomis dan
efisien secara (Pramono, 2004).
6
Sampai saat ini jerami padi sebagai hasil sisa panen belumdimanfaatkan
secara optimal dimana setiap panen dihasilkan jerami ratarata 1,5 x hasil
gabah. Fungsi bahan organik di dalam tanah dapatmemperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi.Oleh karena itu, pengembalian jerami sisa panen dapat
mengembalikan peranan hayati tanah bagikesuburan tanah-
tanaman.Kemampuan mikroba dalam menambat N2,melarutkan P tak tersedia
menjadi tersedia, menghasilkan zat tumbuhalami, merombak bahan organik
sangat berperan dalam meningkatkankesuburan tanah. Berbagai
mikroorganisme dapat meningkatkankesuburan tanah, melalui produksi
berbagai senyawa penting seperti zatorganik pelarut hara, fitohormon, dan
antipatogen (Nurjayadkk.,2015).
Kadar bahan organik tanah ini berkorelasi tinggi dengan kadar N-total tanah.
Menurunnya kadar C-organik tanah ini disebabkan : (1) di daerah tropis
tingkat pelapukan bahan organik sangat intensif akibat curah hujan dan suhu
tinggi, (2) pengelolaan lahan kurang tepat, (3) intensitas tanam yang tinggi
serta (4) penggunaan sisa jerami ke luar sawah untuk penggunaan
industri.Terdapat korelasi positif antara kadar bahan organik dan
produktivitas tanaman padi sawah, di mana makin rendah kadar bahan
organik makin rendah produktivitas lahan. Bahan organik berperan sebagai
penyangga biologi sehingga tanah dapat menyediakan hara dalam jumlah
berimbang untuk tanaman. Tanah miskin bahan organik akan berkurang
kemampuannya menyangga pupuk, sehingga efisiensi pupukanorganik
7
berkurang karena sebagianbesar pupuk akan hilang dari lingkungan
perakaran) (Setyorini dkk., 2007).
2.3 A
2.4 A
2.5 A